perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN 2010-2011
SKRIPSI Oleh : UMI ASTUTI X7407092
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN 2010-2011
Oleh : UMI ASTUTI X7407092
SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id PERSETUJUAN
63
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. C. Dyah S.Indrawati, M.Pd
Andre N. Rahmanto, S.Sos,M.Si
NIP. 1961 1122 198903 2 001
NIP 1977 0715 200501 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jumat Tanggal
: 17 Juni 2011
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Ign. Wagimin, M.Si
Sekretaris
: Susantiningrum, S.Pd.,SE.,MAB
Anggota I : Dra. C. Dyah S.I, M.Pd
........................... .............................. ...........................
Anggota II : Andre N. Rahmanto, S.Sos., M.Si
Disahkan Oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 196600727 198702 1 001
commit to user
..............................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
ABSTRAK
Umi Astuti. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN 2010-2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011. Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui strategi Public Relations
dalam
mendukung
Pemasaran
di
Lembaga
Pendidikan
dan
Keterampilan Alfabank Surakarta tahun 2010-2011, (2) Untuk mengetahui Tanggapan Konsumen di Lembaga Pendidikan dan Keterampilan Alfabank Surakarta terhadap Strategi Public Relations yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan bentuk Kualitatif dengan metode deskriptif dan strategi tunggal terpancang. Sumber data terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, analisis dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive snow ball sampling. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Strategi Public Relations melalui proses perumusan strategi marketing public relations di LPK Alfabank, yang terdiri atas mengidentifikasi permasalahan, identifikasi unit sasaran, mengevaluasi kadar sikap publik sasaran, mengidentifikasi struktur kekuasaan unit sasaran, pemilihan unsur taktikal strategi Public Relations, mengidentifikasi perubahan kebijakan, menjabarkan strategi tersebut. Sedangkan penerapan strategi marketing public relations berupa presentasi ke sekolah, mensponsori event, press release, menjalin kerjasama, pelayanan prima, spanduk, brosur, kenang-kenangan sekolah, kartu nama, diklat khusus, inovasi jasa, kompetisi LPK, bakti sosial, serta CD company profil. (2)Tanggapan konsumen di LPK Alfabank Surakarta terhadap strategi Public Relations yang dilakukan dapat disimpulkan antara lain mampu: membangun kepercayaan atau keyakinan publik, menarik perhatian publik sasaran, memotivasi dan meningkatkan antusiasme commit to user publik sasaran, serta menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
ABSTRACT Umi Astuti. PUBLIC RELATION STRATEGY TO SUPPORT MARKETING AT ALFABANK EDUCATION AND SKILL INSTITUTE, SURAKARTA 2010-2011. Script, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Educational Science, Sebelas Maret University, Surakarta, June 2011 The aim of this research is: (1) to know Public Relations Strategy to support marketing at Alfabank Education and Skill Institute, Surakarta 20102011, (2) to know consumers’ respond at Alfabank Education and Skill Institute, Surakarta about its Public Relations Strategy. It is a qualitative research with descriptive method and single fixed strategy. Data sources consist of informants, place and event, and documents. Data collection technique are interview, observation, and document analysis. However, sampling technique is purposive snow ball sampling. Triangulation for source and method are used for data validity. And technique of data analysis used interactive analysis model. Based on research result can concluded that: (1) Public Relations Strategy was made through formulation process of Marketing Public Relation Strategy included identify problem, identify unit target, evaluate public target attitude, identify power structure of unit target, tactical unsure of Public Reations Strategy collection, identify policy change, and describe strategy itself. Thus, implementation of Marketing Public Reations Strategy in the form of presentations to many schools, sponsoring event, press release, make relationship, perfect service, banners, brochures, school souvenirs, name card, special course, innovative service, competition of Education and Skill Institute, charity event, and CD about company profile. (2) Consumers’ respond at Alfabank Education and Skill Institude, Surakarta can build public faith, attract public attention, motivate and increase public enthusiasm, and grow the understanding about service usefulness.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
MOTTO
Jadikan hidup lebih bermanfaat bagi orang disekeliling anda.
Kamu boleh jatuh, terpuruk, dan bahkan terhempas. Tapi satu hal yang pasti kamu harus segera bangkit dan berdiri untuk memulai lagi.
Jika kamu dapat menghadapi satu rintangan didepanmu, maka kamu akan terhindar dari ribuan rintangan lainnya yang akan menghadangmu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada : 1. Ayah dan ibuku tercinta 2. Seseorang yang kelak menjadi pendamping hidupku 3. Mas Adhe sahabatku 4. Adik-adikku tersayang 5. Sahabat, teman dan rekan-rekan seangkatan 6. Almamater
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayahnyya sehingga peneliti berhasil menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul Strategi Public Relations dalam Mendukung Pemasaran di LPK Alfabank Surakarta tahun 2010 – 2011 untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Dalam kesempatan ini perkenankanlah kiranya peneliti mengucapkan terima kasih dengan setulus hati atas segala bantuan dan dorongan baik secara moril maupunn materiil, secara langsung maupun secara tidak langsung yang tidak ternilai harganya bagi penyelesaian skripsi ini, yaitu yang terhormat : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Dra. C.Dyah. S. Indrawati, M.Pd, selaku Ketua BKK PAP sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan kepada Peneliti selama persiapan hingga selesainya penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Andre. N.Rahmanto, S.Sos, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan kepada Peneliti selama persiapan hingga terselesainya penyusunan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen BKK PAP yang telah memberikan bekal pengetahuan untuk menyusun skrpsi. 7. Seluruh Karyawan bagian Administrasi FKIP UNS yang telah membantu memperlancar penyelesaian skripsi ini. 8. Ibu Oktiana Handini, S.Pd, M.Pd, selaku pimpinan (Manager) LPK Alfabank Surakarta yang telah memberikan ijintomengadakan peneltian. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
9. Mas Adhe Dermawan selaku Public Relations di LPK Alfabank Surakarta yang telah membantu Peneliti untuk memperoleh data penelitian. 10. Staf dan Karyawan LPK Alfabank Surakarta yang telah memberikan bantuan kepada Peneliti. 11. Siswa dan Siswi Program 1 tahun yang telah memberikan bantuan dalam memperoleh data penelitian. 12. Kedua orang tuaku, adik-adikku, tunanganku, atas dukungan, do’a dan senyuman yang memotivasi peneliti menyelesaikan skripsi ini. 13. Sahabatku, (Wanti, Yuni, Wulan, Mega, Putri, Ayak, Melvin, Mbak Susy, Sindy dll) yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 14. Rekan-rekan PAP ’07 dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat ketebatasan kemampuan dan pengalaman peneliti. Oleh karena itu peneliti mengharap saran
yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Surakarta, Juni 2011
Peneliti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
DAFTAR ISI Halaman JUDUL .................................................................................................... i PENGAJUAN ......................................................................................... ii PERSETUJUAN ..................................................................................... iii PENGESAHAN ...................................................................................... iv ABSTRAK .............................................................................................. v ABSTRACT ............................................................................................ vi MOTTO .................................................................................................. vii PERSEMBAHAN ................................................................................... viii KATA PENGANTAR ............................................................................ ix DAFTAR ISI ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv DAFTAR TABEL ................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1 B. Perumusan Masalah .................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Tentang Strategi Public Relations ......................... 9 2. Tinjauan Tentang Pemasaran (Marketing PR) ...................... 27 B. Penelitian yang Relevan .............................................................. 38 C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 41 BAB III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 43 B. Bentuk dan Strategi Penelitian .................................................... 44 C. Sumber Data ................................................................................ 46 D. Teknik Sampling ......................................................................... 49 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 50 F. Validitas Data .............................................................................. 53 G. Analisis Data ............................................................................... 55 H. Prosedur Penelitian ..................................................................... 58 BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1.
Sejarah LPK Alfabank Surakarta ......................................... 61
2. Visi dan Misi LPK Alfabank Surakarta ................................ 61 3. Prestasi dan Penghargaan LPK Alfabank Surakarta ............. 62 4. Struktur Organisasi LPK Alfabank Surakarta ....................... 63 5. Uraian Tugas Pegawai LPK Alfabank Surakarta .................. 65 6. Program Pendidikan di LPK Alfabank Surakarta ................. 81 7. Data Jumlah Peserta Didik 3 tahun terakhir.......................... 86 B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 1. Strategi PR dalam mendukung Pemasaran ........................... 87 toStrategi user Public Relations ... 117 2. Tanggapan Konsumencommit terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
C. Temuan Studi yang dikaitkan dengan Kajian Teori 1. Strategi PR dalam mendukung Pemasaran a. Kemantapan Program Perencanaan PR Alfabank ........... 126 b. PR Inovatif LPK Alfabank ............................................. 129 2. Tanggapan Konsumen terhadap strategi PR a. Mampu membangun kepercayaan/Keyakinan Publik..... 131 b. Mampu menarik perhatian publik sasaran ...................... 132 c. Mampu memotivasi publik sasaran................................. 132 d. Mampu menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa .. 133 BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN A. Simpulan ................................................................................... 135 B. Implikasi ................................................................................... 137 C. Saran ......................................................................................... 138 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 140 LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir.............................................................42 Gambar 2. Skema Model Analisis Interaktif.................................................57 Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian..........................................................60
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Komponen pembentuk strategi................................................. 12 Tabel 2. The 3-C,s option....................................................................... 13 Tabel 3. Peranan Praktisis PR................................................................ 24 Tabel 4. Program Intensif LPK Alfabank.............................................. 84 Tabel 5.Perkembangan Peserta didik 1 tahun........................................ 86 Tabel 6. Perkembangan Peserta didik program intensif........................ 86 Tabel 7. Program Strategi PR................................................................ 97
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Jadwal Penelitian...................................................................143 Lampiran 2. Daftar Pertanyaan..................................................................144 Lampiran 3. Field Note..............................................................................146 Lampiran 4. Program Kerja PR Th 2010-2011..........................................153 Lampiran 5. Penyaluran Peserta Didik (BKK)...........................................162 Lampiran 6. Gambar Strategi Public Relations..........................................168 Lampiran 7. Informasi Data Jumah LPK Jateng .......................................176 Lampiran 8. Surat Keterangan....................................................................177 Lampiran 9 Perijinan..................................................................................178
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini semakin pesat, dan ini terjadi hampir disemua bidang. Disadari atau tidak manusia dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Hal ini menyebabkan semakin bertambahnya kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat. Salah satu perkembangan yang sangat pesat adalah perkembangan di bidang komputer, dari waktu ke waktu selalu bermunculan jenis-jenis komputer yang lebih canggih dari komputer yang telah ada sebelumnya. Perkembangan dunia komputer ini diimbangi oleh bermunculannya lembaga-lembaga pendidikan komputer, sebagai akibat dari semakin banyaknya lembaga pendidikan komputer maka persaingan di antara lembaga-lembaga pendidikan tersebut semakin ketat karena setiap lembaga pendidikan komputer selalu menawarkan kelebihan masing-masing. Semua ini bertujuan untuk menarik minat konsumen sehingga konsumen menjadi terpengaruh dan akhirnya konsumen bersedia mengikuti pendidikan komputer yang ditawarkan. Di Surakarta lembaga-lembaga pendidikan keterampilan yang menawarkan program-program komputer cukup banyak, hal ini ditandai dengan banyaknya tempattempat kursus komputer yang membuka program Intensif 1 bulan dan D1, dengan kondisi demikian memaksa lembaga-lembaga tersebut masuk ke dalam situasi pemasaran yang ketat. Perkembangan lembaga pendidikan keterampilan cukup tinggi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Sampai saat ini di Jateng ada 1979 LPK yang memberikan pendidikan pada 31 jenis ketrampilan. Hal ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Begitu pula di Solo, Jumlah LPK mengalami peningkatan tiap tahun. Dari tahun 2009 yang semula 257 LPK menjadi 334 pada tahun 2010 (http:www.solopos.com). Hal tersebut membuat LPK semakin bersaing dengan ketat untuk merebut hati calon konsumen. Biasanya LPK akan cenderung memberikan pelayanan pendidikan yang memuaskan para konsumennya. Lembaga pendidikan Alfabank merupakan salah satu dari sekian banyaknya industri 1 yang bergerak di bidang jasa pendidikan ketrampilan commit to user yang ada di wilayah Solo. Bidang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78 studi yang diajarkan di LPK Alfabank adalah Program D1 antara lain, MIPE (Manajemen Informatika,Komputer Akuntansi dan Perbankan), MIKASE (Manajemen, Komputer, Akuntansi dan Sekretaris), TEKKOM (Teknisi Komputer), DIVCOM (Digital Imaging, Video Production and Graphic Computer) dan DESIGN, sedangkan untuk kursus 1 bulan antara lain Programer, Autocad, MYOB Accounting, Web Design, Design Grafis, Profesional Office Paket Lengkap, Teknisi, Profesional Office Paket Standard dan English Conversation. Banyaknya pilihan bidang studi
yang diajarkan di LPK Alfabank, maka
diharapkan akan lebih mudah untuk memperoleh peserta didik. Jumlah peserta didik di LPK Alfabank selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2008-2009 sebanyak 318 siswa, sedangkan pada tahun 2009-2010 sebanyak 333 siswa, dan pada tahun 20102011sebanyak 334 siswa. Dengan beragamnya bidang studi dan peningkatan jumlah peserta didik, maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja Alfabank cukup bagus, sehingga mendapatkan kepercayaan masyarakat dan mampu bersaing dalam menarik pelanggan. Selain itu guna menempatkan diri untuk menjadi lembaga yang terbaik diantara industri jasa yang sejenis. Untuk bisa mewujudkan hal tersebut perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang berkualitas. Guna memasuki era globalisasi dimana tingkat persaingan akan semakin kompetitif, sehingga organisasi bisnis yang tidak siap akan tersisih. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah strategi pemasaran yang baik. Strategi pemasaran untuk bersaing dengan perusahaan sejenis, sebaiknya merupakan strategi yang sesuai dengan segala kekuatan dan peluang yang ada, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar dan tentunya kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Untuk mempertahankan eksistensi maka diperlukan berbagai strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang perlu direncanakan
secara
matang
untuk
mencapai
tujuan
perusahaan
dengan
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan, melalui pasar yang dimasuki dan program yang digunakan untuk melayani sasaran pangsa pasar yang tersedia. Ketercapaian tujuan pemasaran maka secara pasti kelangsungan atau eksistensi lembaga tetap terjaga, karena segala sesuatunya ditentukan oleh konsumen sebagai pengguna jasa utama. Dalam menghadapi commit to user tantangan ini para pemimpin dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 pengelola lembaga-lembaga pendidikan keterampilan terikat kepada motivasi dasar pendiriannya sebagai lembaga sosial untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Disisi lain lembaga pendidikan keterampilan dituntut untuk mampu menjalankan sistem manajemen dan organisasi bisnis yang penuh dengan syarat profesional serta menyesuaikan diri dengan sistem ekonomi pasar yang sangat kompetitif. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat ini diperlukan kerjasama yang baik disetiap bagian organisasi, terlebih untuk bagian yang mampu memberikan dukungan terhadap pemasaran. Salah satu dari bagian tersebut adalah Public Relations sebab semua bentuk komunikasi yang dilakukan selalu
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar
organisasi dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian antara komunikator terhadap komunikan. Maka dari itu saat ini hampir setiap organisasi memiliki Public Relations, dan sudah menyadari akan arti pentingnya Public Relations. Hal tersebut dikarenakan Public Relations menjalankan peran yang mampu memberikan pengaruh cukup besar bagi perkembangan organisasi, karena peran dari Public Relations tersebut mampu menciptakan citra yang positif sehingga mampu memberikan dukungan bagi fungsi pemasaran. Pada dasarnya Public Relations dalam menjalankan peran memerlukan strategi agar lebih mudah dalam pencapaian tujuan. Public Relations lebih cenderung menggunakan strategi dalam bekerja, yakni agar organisasi disukai oleh pihak-pihak yang berhubungan. Pihak yang berhubungan dengan organisasi ini dalam Public Relations disebut stakeholders. Mereka pun disebut target publik organisasi. Publik organisasi mampu membentuk opini di dalam masyarakat dan dapat mengangkat ataupun menjatuhkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan. Public Relations itu merupakan fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik. Dengan menggunakan strategi maka dalam menjalankan suatu program akan memiliki kelebihan dibandingkan dengan organisasi sejenis lainnya. Dengan adanya kelebihan tersebut maka diharapkan mudah memperoleh kepercayaan publik sehingga mampu bersaing dengan lembaga sejenis lainnya. Ketercapaian tujuan Public Relations maka akan sangat mendukung kegiatan pemasaran organisasi. Strategi
Public Relations yang dilakukan di LPK
commit to user
Alfabank
yang mampu
memberikan dukungan terhadap pemasaran, dilakukan melalui bidang komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 dengan pihak eksternal, mengkonsep atau merencanakan strategi pemasaran, memberikan masukan atas kebijakan instansi serta mengevaluasi hasil kerja yang dilaksanakan. Sehingga strategi Public Relations dapat menjadi sangat kompleks dan berpengaruh pada setiap bagian organisasi. Sedangkan strategi komunikasi eksternal Public Relations dengan memberikan informasi berkaitan dengan jasa perusahaan kepada publik atau masyarakat luas. Dengan begitu masyarakat akan mengenal jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan tertarik untuk menggunakan jasa tersebut. Tujuan akhir dari strategi Public Relations adalah untuk menciptakan citra positif perusahaan. Sedangkan subyek yang nantinya mempunyai persepsi tentang citra positif perusahaan adalah pihak eksternal organisasi. Dengan citra positif yang dimiliki organisasi maka proses pemasaran dari organisasi akan berjalan lancar. Oleh sebab itu peran Public Relations terkait erat dengan tujuan dari pemasaran, karena peran yang dilakukan mampu memberikan dukungan terhadap pemasaran organisasi. Sehingga untuk saat ini bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang jasa, dan membutuhkan peran yang cukup besar dari keduanya guna perkembangan organisasi, maka akan lebih cenderung menggabungkan kedua bagian tersebut dalam satu partner unit kerja. Seperti yang terjadi di LPK Alfabank, disana bagian Public Relations berada dibawah kendali kepala bagian Public Relations dan Pemasaran, dengan begitu pelaksanaan tugas kerja keduanya dapat saling mendukung dan saling melengkapi satu sama lain guna mencapai tujuan organisasi yang utama. Meskipun demikian, antara Public Relations dengan pemasaran merupakan dua bagian yang berbeda, akan tetapi keduanya memiliki keterkaitan yang erat pada peran kerja yang saling mendukung sehingga akan sangat bagus jika keduanya digabungkan untuk bekerjasama dalam penyusunan strategi untuk mencapai tujuan organisasi yang utama. Peran Public Relations yang berkaitan dengan penggunaan strategi dalam upaya mendukung pemasaran sering disebut sebagai Marketing Publik Relations. Konsep dari Marketing Public Relations kedudukannya dibawah bagian pemasaran, namun Marketing Public Relations penekanannya bukan pada selling (seperti kegiatan periklanan), namun pada pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu merek produk jasa perusahaan sehingga memberikan dampak yang lebih kuat, dan agar lebih lama diingat
commit to user
oleh pelanggan. Dengan tingkat komunikasi yang lebih intensif dan komprehensif bila
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 dibandingkan dengan iklan, maka Marketing Public Relations merupakan suatu konsep yang lebih tinggi dari iklan yang biasa. Marketing Public Relations memberi penekanan pada aspek manajemen dari pemasaran dengan memperlilhatkan kesejahteraan pelanggan. Sehingga secara tidak langsung Marketing Public Relations akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap ketercapaian tujuan pemasaran. Apabila Marketing Public Relations tersebut berjalan dengan baik maka pemasaran akan meningkat sehingga tujuan akhir dari organisasi yang berupa keuntungan finansial akan terwujud. Untuk mewujudkan tujuan akhir yang berupa keutungan finansial bukanlah hal yang mudah karena persaingan antar lembaga merupakan permasalahan yang cukup berat bagi suatu instansi, agar tetap dapat mempertahankan eksistensinya. Maka peran yang dilakukan oleh Public Relations harus benar-benar terencana dan memiliki strategistrategi yang mampu mengatasi permasalahan maupun untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Upaya yang sudah dilakukan oleh Public Relations di LPK Alfabank untuk mendukung pemasaran salah satunya berupa komunikasi eksternal yang bersifat persuasif dan langsung pada stakeholder yang bersangkutan. Komunikasi yang bersifat eksternal dilakukan dengan menggunakan media cetak maupun elektronik. Media cetak antara lain brosur, koran, dll, sedangkan secara elektronik dilakukan dengan cara iklan di radio dan internet . Selain itu di LPK Alfabank juga memberikan informasi dengan cara presentasi langsung ke sekolah-sekolah menengah atas terutama yang menduduki kelas 3. Dengan cara ini dimaksudkan informasi dapat langsung diterima oleh stakeholder yang bersangkutan sehingga pesan lebih tepat sasaran. Selanjutnya publik diharapkan akan lebih mengenal Alfabank dengan citra yang positif dan percaya bahwa Alfabank merupakan lembaga pendidikan yang mampu mencetak tenaga kerja yang berkualitas dan siap bersaing dengan lulusan dari lembaga pendidikan dan keterampilan lainnya dalam dunia kerja. Ketercapaian tujuan pemasaran dan adanya kerjasama antara Pimpinan Lembaga, Instruktur dan Staff administrasi, mengindikasikan akan arti pentingnya strategi Public Relations dalam upaya mendorong tercapainya tujuan utama organisasi. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang judul “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENDUKUNG PEMASARAN DI LPK ALFABANK SURAKARTA TAHUN 2010-2011”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 B. Perumusan Masalah Menurut Winarno Surakhmad (2004: 34), mengemukakan bahwa: “Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya. Masalah harus dapat dirasakan sebagai rintangan yang mesti dilalui (dengan jalan mengatasinya) apabila kita akan berjalan terus. Masalah menampakkan diri sebagai tantangan”. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi perlu dilakukan dengan cara-cara ilmiah. Dalam penelitian kualitatif perumusan masalah yang jelas dapat memberikan jalan lebih mudah dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini penulis membatasi kajian yang akan dibahas menjadi dua permasalahan yaitu: 1. Bagaimanakah strategi Public Relations dalam
mendukung pemasaran di LPK
Alfabank Surakarta? 2. Bagaimanakah tanggapan konsumen di LPK Alfabank Surakarta terhadap strategi Public Relations yang dilakukan? C. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa tujuan yang ingin dicapai untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta. 2. Untuk mendeskripsikan tanggapan konsumen / pengguna jasa pendidikan di LPK Alfabank Surakarta terhadap strategi Public Relations yang dilakukan. D. Manfaat Penelitian Pada dasarnya kegiatan penelitian memerlukan informasi yang rinci, akurat, aktual yang memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang akan diteliti.
commit to user
Dari penelitian ini diperoleh informasi yang rinci dan akurat serta aktual yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 bermanfaat untuk menjawab pertanyaan baik secara teoretis yang digunakan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, maupun secara praktis berwujud hasil nyata yang dapat dipraktekkan dalam lingkungan kerja. Penelitian ini penting karena akan memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan. Penelitian ini mempunyai manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis.
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis 1. Diharapkan penelitian ini sebagai bahan kajian dan pengembangan wawasan dalam bidang ilmu administrasi dan Public Relations dengan penerapannya dilapangan. 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan bidang ilmu administrasi dan ilmu Public Relations. 2. Manfaat Praktis 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi LPK Alfabank mengenai strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran lembaga. 2. Sebagai bahan masukan kepada siapa saja yang memerlukan hasil penelitian ini untuk bahan acuan penelitian yang relevan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Strategi Public Relations a. Pengertian Public Relations Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup sendiri, tetapi bergantung pada orang lain. Untuk itulah perlu adanya kerjasama atau hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Dalam kegiatan organisasi hubungan tersebut dikatakan sebagai hubungan masyarakat atau Humas. Istilah hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR) mempunyai arti dan fungsi yang sama. Namun penerapan istilah tersebut dilapangan terdapat sedikit perbedaan. Istilah Hubungan masyarakat (Humas) digunakan oleh instansi-instansi pemerintah, sedangkan Public Relations (PR) sering digunakan dalam dunia swasta. Public Relations merupakan suatu fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik (Kasali, 2005: 15). Dengan penjelasan sebagai berikut bahwa hubungan masyarakat akan selalu berhubungan dengan komunikasi. Karena dengan adanya komunikasi yang baik dan dua arah maka akan timbul saling pengertian yang baik pula diantara kedua belah pihak. Hubungan tersebut diatas mempunyai tujuan untuk lebih menjalin kerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Public Relations dapat dilihat sebagai seni dan sebagai proses yang menitik beratkan baik secara teknis, mekanis, maupun sistematis dalam kerjasama untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapinya dalam menentukan, menginterprestasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
Sedangkan menurut Maria (2002: 7) mengungkapkan bahwa : 9 “Public Relation adalah Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relations merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan”. Selanjutnya menurut Wilcox dan Cameron (2006: 5) dalam Maria (2002: 13) juga mengatakan bahwa: Public Relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating publik opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests. Yang kurang lebih memiliki arti Public Relations merupakan fungsi manajemen
dari
sikap
budi
yang
direncanakan
dan
dijalankan
secara
berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. Menurut Frank Jefkins
yang diterjemahkan oleh Munandar (2003:10)
menyatakan bahwa Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Namun pada intinya, Public Relations senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan dan melalui kegiatankegiatan tersebut diharapkan akan muncultoperubahan yang berdampak. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis organisasi, dalam rangka menciptakan citra positif organisasi dimata publik. b. Strategi Public Relations 1) Pengetian Strategi dan Strategi Public Relations Menurut Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2008: 95) menyatakan bahwa “strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan hal- hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang”. Chatra &Nasrullah (2008: 117) mendefinisikan “strategi sebagai metode penggunaan unsur-unsur strategis untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik yang telah ditetapkan”. Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 114) mengatakan bahwa strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.Menurut Gregory (2001: 98) menyatakan bahwa “faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama, dan pemikiran dibalik program taktis”. Selanjutnya menurut J L Thompson (1995) dalam Sandra Oliver (2006: 2) menyatakan bahwa strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir : Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Bennett (1996) dalam Sandra Oliver (2006: 2) menggambarkan strategi sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya. Sedangkan menurut Sandra Oliver (2006: 3) menyatakan bahwa : “Strategi merupakan sebuah cara atau proses yang digunakan organisasi untuk mencapai misinya”. Mintzberg dalam Sandra Oliver (2006: 2) menawarkan lima kegunaan dari kata strategi, yaitu : a) Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar. b) Sebuah cara – suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan atau kompetitor. c) Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan. d) Sebuah posisi – suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah lingkungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 e) Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang dunia. Menurut Kasali (2000: 104) menyebutkan kombinasi penyusunan strategi yang baik, antara lain: a) b) c) d)
Data (fakta) Pengalaman dan Kepekaan Ilmu (Analisis) Teknologi (forecasting dan pengolahan data)
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah sebuah bagian terpadu dari suatu rencana yang memiliki tujuan akhir untuk menjadi pemenang. Sedangkan definisi strategi Public Relations yang dikemukakan oleh Ahmad S. Adnanputra dalam Ruslan (2001: 115) menyatakan bahwa strategi Public Relations adalah Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations dalam kerangka suatu rencana Public Relations (Public Relations plan). Maka dapat disimpulkan bahwa : strategi Public Relations adalah alternatif yang dipilih dalam suatu rencana Public Relations guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Tabel 1. Komponen Pembentuk Strategi Public Relations
Komponen
Pembentukan Strategi PR
Komponen Sasaran
Satuan atau segmen yang akan digarap.
Komponen Sarana
Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran
Sumber : Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 115 – 116)
Dengan penjelasan sebagai berikut : Bahwa tahap-tahap kegiatan strategi Public Relations, yaitu : (1) Komponen Sasaran umumnya para Stakeholder, dan publik yang mempunyai
commitumum to user kepentingan yang sama. Sasaran tersebut secara struktural dan formal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88 yang dipersempit melalui upaya segmentasi, dan menjadi landasan segmentasi adalah seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion), mengandung potensi kontroversial, dan dapat mempengaruhinya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produknya menjadi perhatian sasaran khusus. Maksud sasaran khusus disini adalah yang disebut publik sasaran (target public) (2) Komponen sarana pada strategi Public Relations berfungsi untuk menggarap ketiga kemungkinan tersebut kearah posisi atau dimensi yang menguntungkan, melalui pola dasar “The 3-C’s option” (Conservation, Change dan Crystallization) dari Stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran yaitu : Tabel 2. The 3-C,s option
Komponen (a) Mengukuhkan (Conservation) (b) Mengubah (Change) (c) Mengkritalisasi (crystallization)
Strategi Public Relations Terhadap opini yang aktif - Pro (Proponen) Terhadap opini yang aktif – Contra (Oponen) Terhadap opini yang pasif (uncommitted)
Sumber : Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 116) 2) Program Strategi Setelah memilih salah satu komponen sarana atau perpaduan dari sarana strategi Public Relations maka selanjutnya ditentukan sarana taktikal atau strategi Public Relations melalui program dan fungsi-fungsi manajemen Public Relations, dengan merujuk dari salah satu atau perpaduan strategi : program pendekatan dengan cara membeli/purchasing, jalur penekanan/ kekuasaan (pressure / power), jalur membujuk (persuasive) , dan hingga taktik merangkul (patronage). Landasan secara umum dalam proses penyusunan strategi Public Relations, menurut Ahmad S.Adnanputra dalam Ruslan (2001: 121) yang berkaitan dengan fungsi-fungsi Public Relations secara integral melekat pada
to user manajemen suatu perusahaancommit / lembaga yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 a) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul. b) Identifikasi unit – unit sasarannya. c) Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya. d) Mengidentifikasi tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran. e) Pemilihan opsi atau unsur taktikal strategi Public Relations. f)
Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah dan lain sebagainya.
g) Langkah terakhir adalah menjabarkan strategi Public Relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian / evaluasi hasil kerja. Menurut Gregory (2001: 29) Dalam perencanaan suatu program yang bagus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut : a) Memfokuskan usaha. Perencanaan memastikan hal-hal yang tidak perlu sudah dikesampingkan sehingga terfokus pada prioritas utama. b) Memperbaiki efektivitas. Mengerjakan sesuatu dengan benar sehingga tujuan yang ditetapkan akan tercapai. c) Memacu pandangan jangka panjang. Membuat suatu rencana agar melihat jauh kedepan atau mampu memenuhi kebutuhan masa depan maupun saat ini. d) Membantu untuk menunjukkan nilai uang. Menyajikan program yang jelas, disusun berdasarkan anggaran yang jelas, berorientasi kemasa depan dan realistis. e) Mengurangi kesalahan. Perencanaan yang matang berarti bahwa skenario yang berbeda telah dipertimbangkan pada tingkat makro dan telah dipilih skenario yang paling tepat, sedangkan untuk tingkat mikro pekerjaan menjadi menyenangkan. f)
Menyelesaikan konflik. Selalu terjadi konflik kepentingan dan prioritas ketika kita menyusun suatu program, maka perencanaan membantu penyelesaian hambatan dengan keputusan bersama.
g) Memfasilitasi tindakan yang proaktif. Membuat agenda sendiri, sebab tugas Public Relations memang untuk memberikan jawaban atas permintaan media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 3) Komponen Membentuk Strategi Dalam membentuk strategi korporat akan dipengaruhi oleh unsur-unsur tertentu yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi atau arah, tujuan dan sasaran dari suatu pola yang menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan (corporate culture) (Ruslan,2001: 122) , yaitu antara lain: a) Secara makro, lingkungan perusahaan/lembaga tersebut akan dipengaruhi oleh unsur-unsur. Kebijakan umum (public policy), budaya (kultur) yang dianut, sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan. b) Secara mikro, tergantung dari : misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai, sistem pengorganisasian, dan rencana atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan sasarannya yang hendak dicapai. 4) Strategi Operasional Public Relations Aktivitas Public Relations secara operasional seharusnya berada di posisi yang sedekat mungkin dengan pimpinan puncak organisasi (top management) dan diharapkan kegiatan Public Relations tersebut akan tercapai (Ruslan, 2001: 123) sebagai berikut : a) Dengan posisi PR yang dekat dengan pimpinan maka akan lebih mengetahui secara jelas dan rinci mengenai suatu sistem terpadu mengenai pola perencanaan, kebijakan, keputusan yang diambil, visi dan arah tujuan organisasi bersangkutan, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi yang berasal dari lembaga / organisasi kepada publiknya. b) Agar aktivitas Public Relations dalam mewakili lembaga/ organisasi tersebut dapat dipertegas tentang batas – batas wewenang dan tanggungjawab dalam memberikan keterangan (sebagai juru bicara). c) Dimungkinkan untuk menghadiri setiap rapat atau pertemuan pada tingkat pimpinan, agar mengetahui “latar belakang” suatu proses perencanaan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91 kebijaksanaan, arah dan hingga tujuan organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. d) Agar bisa berhubungan secara langsung dan segera dengan pimpinan puncak, tanpa melalui perantara pejabat/ departemen lain, sehingga fungsi public relations berlangsung secara optimal. e) Menghindari sikap reaktif (pasif) maka dalam menjalankan fungsi ke Public Relationsan harus secara aktif dan bertindak dinamis, serta fleksibel sebagai nara sumber atau pengatur saluran informasi baik keluar maupun kedalam. f)
Sebagai pembantu pimpinan puncak maka Public Relations berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekam, menganalisis, menelaah hingga mengevaluasi setiap reaksi (feed back) khususnya yang berkaitan dengan persepsi masyarakat.
g) Dapat secara langsung memberikan sumbang saran, ide dan rencana atau program kerja ke Public Relations dan dalam rangka memperbaiki dan mempertahankan nama baik, kepercayaan, dan citra perusahaan terhadap publiknya. Berbagai macam aspek –aspek pendekatan atau strategi Public Relations dalam
usaha
menciptakan
iklim
yang
kondusif
dalam
mengembangkan
tanggungjawabnya untuk mewujudkan tujuan bersama (Ruslan, 2001: 125-126) antara lain sebagai berikut :
a) Strategi Operasional Melalui pelaksanaan program Public Relations yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (sociologi approach), melalui mekanisme social cultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Hal ini tercermin dari opini publik atau kehendak masyarakat yang terekam pada setiap berita atau surat pembaca dll, yang dimuat dalam surat kabar. b) Pendekatan Persuasif dan Edukatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92 Fungsi PR adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya, baik bersifat mendidik,
dan
memberikan
penerangan
maupun
dengan
melakukan
pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dll. c) Pendekatan tanggung jawab Social Public Relations Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), tetapi memperoleh keuntungan bersama (benevitas), yang terampil dalam memadukan keuntungan dengan motivasi tanggung jawab sosialnya. d) Pendekatan Kerjasama Berupaya membina hubungan yang harmonis baik keluar maupun kedalam, Public Relations berkewajjiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya dan agar diterima oleh atau mendapat dukungan masyarakat agar memperoleh opini publik dan perubahan sikap positif dari kedua belah pihak. e) Pendekatan Koordinatif dan Integratif Untuk memperluas peranan PR dimasyarakat, maka fungsi Public Relations dalam arti sempit hanya mewakili lembaga, tetapi peranan lebih luas berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahanan nasional dibidang politik ekonomi, sosial budaya, dan Hankamnas. Dari berbagai penjelasan tersebut maka dapat ditarik suatu pengertian yang mencakupi peranan Public Relations diberbagai kegiatan dilapangan (Ruslan, 2001: 126) yaitu: (1) (2) (3) (4) (5) (6)
To inform (menginformasikan) To explain (menerangkan) To suggest ( menyarankan) To persude (membujuk) To invite ( mengundang) To convince (meyakinkan)
5) Manajemen Strategi Public Relations Menurut Kasali (2000: 34) menyatakan bahwa “strategic management
commit to user
sering disebut pula rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93 Dalam suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Ruslan (2001: 128) menyatakan bahwa : “Manajemen Strategi merupakan rencana strategis perusahaan/organisasi dalam jangka panjang, yaitu untuk menetapkan suatu perencanaan umum (memprediksi) jangka panjang dalam kurun waktu tertentu kedepan”. Sesuai dengan fungsi Public Relations yaitu selain terkait erat dengan fungsi manajemen perusahaan untuk mencapai tujuan bersama dan disamping itu manajemen strategi Public Relations yang prinsipnya menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik antara lembaga dengan publik sebagai khalayak sasarannya atau sebaliknya. Selanjutnya manajemen strategi Public Relations itu sendiri. Ruslan (2001: 129) menyatakan bahwa : “Manajemen Strategi Public Relations merupakan suatu proses pengorganisasian jangka panjang dari berbagai fakta, sumber informasi menyangkut sesuatu “kekuatan dan kelemahan” yang dimiliki oleh lembaga bersangkutan, hingga pelaksanaan fungsi–fungsi manajemen kePublic Relationsan yang aktivitasnya untuk menangkap “peluang yang ada” secara langsung atau tidak langsung bertujuan menciptakan suatu persepsi atau kesan – kesan yang positif, baik diberikan secara individual maupun penilaian opini publik yang menguntungkan terhadap lembaga, organisasi, nama perusahaan dan produknya di masa – masa mendatang yang penuh dengan “risiko ancaman” persaingan (kompetitif) cukup tajam”.
Maka dapat disimpulkan bahwa manajemen Public Relations adalah suatu proses pengorganisasian dari berbagai identifikasi baik kekuatan maupun kelemahan lembaga yang bertujuan menciptakakan citra positif bagi organisasi. Sebagai landasan perencanaan dan program kerja manajemen strategi Public Relations yaitu secara garis besar memenuhi faktor-faktor (Ruslan, 2001: 129130) sebagai berikut : a) Melakukan atau merancang SWOT yaitu memprediksi sejauh mana sumbersumber daya kekuatan atau kemampuan dan posisi kelemahan yang dilihat segi internalnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94 b) Mengevaluasi
mengenai
perencanaan,
pengorganisasian,
koordinasi,
pelaksanaan, pengkomunikasian, dan pencapaian tujuan yang diharapkan. c) Melaksanakan manajemen dan aktivitas public relations berdasarkan pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi, dan pengevaluasian. d) Penyampaian analisis fakta secara aktual yang ada beredar di masyarakat, baik mengenai persepsi, sikap, maupun opini dll.
Menurut J.A. Pears & R.B. Robinson Jr dalam Ruslan (2001: 130-131) mengemukakan bahwa, yang perlu dipersiapkan secara matang agar fungsi-fungsi dan tujuan strategi manajemen berhasil, maka harus melakukan hal-hal sebagai berikut : a) Menentukan misi perusahaan yang jelas arah dan tujuannya termasuk filosofis, maksud pendirian atau keberadaan lembaga bersangkutan (eksistensi) dimasyarakat. b) Analisis Data, informasi dan sumber publikasi lainnya mengenai kesempatan dan peluang yang ada dan memperhitungkan kemungkinan ancaman dengan maksud untuk melahirkan beberapa pilihan (alternatif) bagi kepentingan dan tujuan utama perusahaan. c) Mengidentifikasi atas pilihan-pilihan tersebut untuk memenuhi misi dan visi perusahaan untuk menentukan manajemen stratejiknya. d) Pemilihan strategi / obyektivitas jangka panjang, dan garis kebijakan umum strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan tertentu. e)
Mengembangkan tujuan perencanaan tahunan dalam jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang serta penetapan garis besar strategi perusahaan tersebut.
f)
Penilaian atas lingkungan eksternal perusahaan, baik segi kompetisi, motivasi, persepsi, opini dan penilaian secara umum.
g) Mengembangkan publikasi perusahaan, misalnya company profil dll. h) Pengimplementasian hal tersebut diatas dengan memanfaatkan sumber dana (budget), yang terkait dengan perencanaan SDM, Teknologi dan Sistem balas jasa yang memungkinkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95 i)
Mengevaluasi (review) mengenai apa yang telah dicapai dalam periode jangka pendek, sebagai suatu proses untuk pengontrol atau merupakan input (masukan) untuk keputusan manajemen strategi di masa-masa mendatang.
c. Tujuan Public Relations Tujuan Public Relations, Jefkins (2003: 54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. 2) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai. 3) Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 4) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru. 5) Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan. 6) Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan. 7) Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan. 8) Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis. 9) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain. 10) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru. 11) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96 12) Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara. 13) Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatankegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan. 14) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. Sedangkan Menurut Ruslan (2001:246) menyatakan bahwa tujuan public relations antara lain sebagai berikut: 1) Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen. 2) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. 3) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations. 4) Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. 5) Mendukung bauran pemasaran
d. Fungsi Public Relations dalam manajemen Menurut Maria (2002: 31) menyatakan bahwa Public Relations merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Hal ini memberikan gambaran tentang fungsi Public Relations yaitu: 1) Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya. 2) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak. 3) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan.
commit to user
Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97 yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. 4) Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Pada kegiatan hubungan masyarakat dapat dilihat fungsinya yang berhubungan kegiatan manajemen, (Ruslan, 2005: 274) antara lain: 1) Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. 2) Membina hubungan harmonis, baik internal maupun eksternal. 3) Menciptakan komunikasi dua arah dengan publik. 4) Melayani publik dengan baik dan memberi nasehat pada pimpinan dengan tidak mengabaikan kepentingan umum. 5) Tujuan dan sasaran mutual benefit (keuntungan bersama) 6) Mampu sebagai pendengar (hearing) bukan listening. 7) Bersikap dan aktif menerjemahkan atau mengoperasikan kebijakan perusahaan maupun pemerintah Dari penjelasan tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi Public Relations yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
e. Peranan Public Relations Menurut Dozier dalam Gregory (2001: 14-15), peranan praktisi PR dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Peranan praktisi Public Relations juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98 merupakan salah satu kunci untuk mengembangan pencapaian profesional dari praktisi public relations.
Tabel 3. Peranan Praktisi Public Relations dibagi atas dua dasar kategori : Public Relations Manager Communication Manager Role 1. Expert Prescriber : Praktisi PR membantu manajemen dengan pengalaman dan keterampilan mereka untuk mencari solusi bagi penyelesaian masalah public relationship yang dihadapi oleh organisasi. 2. Communication Facilitator : Praktisi PR membantu manajemen dengan menciptakan kesempatankesempatan ‘mendengar’ apa kata publik dan menciptakan peluang agar publik mendengar apa yang diharapkan manajemen. 3. Problem –Solving Process Facilitator : Praktisi PR membantu kerja manajemen melalui kerja sama dengan bagian lain dalam organisasi untuk menemukan pemecahan masalah yang memuaskan bagi masalah public relations
Public Relations Technican Communication Technican Role 1. Communication Technican :Menyediakan layanan teknis komunikasi untuk organisasi sedangkan keputusan untuk teknis komunikasi yang harus dijalankan ditentukan oleh orang atau bagian lain dalam organisasi.
Sumber : Dozier dalam Gregory (2001: 14-15) Perbedaan mendasar kedua peranan ini adalah pada kegiatan praktisi
commit to user
public relations mengambil keputusan di tingkat korporat. Para Teknisi tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99 berpartispasi dalam pengambilan keputusan manajemen, sedangkan manager terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Gregory (2001: 15) Praktisi yang ingin menjalankan peran public relations manager membutuhkan pengetahuan dasar untuk menjalankan peran itu. Pengetahuan tersebut dari :
1) Pengetahuan Strategis, berkaitan dengan kemampuan untuk mengetahui bagaimana
mengelola kegiatan
komunikasi
secara
strategis
dan
juga
kemampuan untuk mengelola respon organisasi terhadap berbagai masalah dan kemampuan pengembangan sasaran dan tujuan untuk bagian Public Relations.
2) Pengetahuan Riset, berkaitan dengan kemampuan melakukan penelitian untuk segmentasi publik dan riset untuk evaluasi program.
3) Pengetahuan dalam menyusun anggaran untuk kegiatan public relations. f.
Aktivitas Public Relations Pada dasarnya aktivitas dari Public Relations dilapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau Stakeholder – sasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra positif (good image), kemauan baik(good will), saling menghargai (mutual appreciations), saling timbul pengertian (mutual understanding), toleransi (tolerance) antara kedua belah pihak. Aktivitas Public Relations tersebut terkonsep dalam program kerja yang dibuat. Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas PR tersebut dapat diwujudkan jika terorganisasi dengan baik melalui manajemen Public Relations yang dikelola secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan hasil atau sasarannya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 Hal tersebut juga dapat diwujudkan jika adanya pertukaran pendapat, pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak yang terlibat – komunikator dan komunikan – dimana pertukaran informasi dilakukan melalui sistem saluran (channel), media massa atau bentuk media nonmassa lainnya. Semua itu dapat dimanfaatkan sebagai alat (tool) untuk kegiatan atau aktivitas komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication) sehingga diperoleh pencapaian umpan balik (feed back) yang
positif.
Perencanaan,
pengorganisasian,
pengkomunikasian
hingga
pengevaluasian suatu proggram kerja Public Relations melalui berbagai aktivitas yang dilaksanakan oleh Public Relations. Contohnya Special Events, Social Marketing Public Relations, Marketing Public Relations dll. Aktivitas tersebut mencakup sebagai konseptor (Conseptor), Penasihat (Counselor), Komunikator (Communicator) dan Penilai (Evaluator) yang handal. (Ruslan, 2005:139). Scott M. Cutlip & Allen H. Center (Prentice- Hall, Inc. 1982: 139) dalam Ruslan (2005: 140), menyatakan bahwa proses perencanaan program kerja melalui proses empat tahapan atau langkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja ke Public Relations adalah sebagai berikut : 1) Penelitian dan Mendengarkan (Research – Listening) 2) Perencanaan dan Mengambil Keputusan (Planing –Decision) 3) Mengkomunikasikan dan Pelaksanaan (Communication – Action) 4) Mengevaluasi (Evaluation) Dari ke empat tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesemua tahapan saling berkaitan erat satu sama lain. Artinya tahapan satu dengan tahapan yang lainnya saling berhubungan dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
2. Tinjauan Pemasaran (Marketing Public Relations) a. Pengertian Pemasaran Secara sempit pemasaran adalah kegiatan penjualan dan mengiklankan artinya lebih memfokuskan pada suatu kegiatan usaha individu atau organisasi, sedangkan secara luas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan tertentu dimaksudkan pada kebijaksanaan ekonomi yang menyangkut masyarakat luas (Santoso, 2005: 37). Kotler (2001) dalam Freddy Rangkuti (2009: 18) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, serta distribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Machfoedz (2005: 2) menyatakan bahwa “Pemasaran adalah Proses sosial dan manajerial yang digunakan oleh individu dan kelompok mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain”. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2005: 261) menyatakan bahwa: “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Dengan penjelasan sebagai berikut : bahwa proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusan – keputusan dalam pemasaran itu harus dibuat untuk menentukan produk serta pasarnya, penentuan harga, dan kegiatan promosi. Kegiatan pemasaran tidak hanya berupa pertukaran barang tetapi juga mencakup distribusi sejumlah ide maupun jasa yang dapat memberikan kebutuhan dan kepuasan kepada individu dan organisasi sehingga segala usaha perusahaan dapat terus berjalan dan mendapat pandangan yang baik dari konsumen terhadap perusahaan. Sedangkan fungsi Pemasaran dalam sistem pemasaran makro adalah untuk mendekatkan jarak dan perbedaan yang di dalamnya terdapat unsur pembelian, penjualan, pengangkutan, penyimpangan, standarisasi,
commit to user
pembayaran, pengambilan resiko dan informasi pasar. Setiap perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102 mempunyai tujuan pokok untuk memperoleh laba sehingga untuk memperolehnya dapat dengan berbagai cara, akan tetapi segi pemasaran hasil produksi akan lebih optimal jika memperhatikan kepuasan konsumen. Maka tahap pertama yang harus dilakukan menentukan keinginan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setelah itu dibuat kebijaksanaan produk, harga, promosi, serta distribusi yang setepattepatnya guna menciptakan kepuasan konsumen yang menjadi sasarannya. Sedangkan pengertian dari konsep pemasaran menurut Sumarni dan Soeprihanto (2005: 264- 265) menyatakan bahwa : “Konsep Pemasaran yang dimaksudkan lebih menitik beratkan pada kebutuhan dan keinginan pembeli/pasar, produsen menentukan apa kebutuhan/keinginan pembeli dan mencari keuntungan serta menyalurkan produk untuk memuaskan kebutuhan tersebut melalui pemasaran yang terpadu dan berorientasi ke pasar”. Dengan penjelasan sebagai berikut : Bahwa pada hakekatnya, konsep pemasaran juga menginginkan volume penjualan yang menguntungkan, tetapi laba yang didapat dari volume penjualan itu harus diperoleh melalui kepuasan konsumen. Selain itu juga sangat diperlukan adanya koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran, yaitu dengan cara memupuk kerjasama dan menghindari pertentangan agar mudah dilakukan koordinasi, sehingga pada akhirnya nanti akan dapat dicapai tujuan perusahaan dan sekaligus dapat memberi kepuasan kepada konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang menekankan agar perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan tepat dengan memberikan kepuasan kepada konsumen. Implementasi dari pemasaran harus membawa manfaat baik untuk perusahaan maupun bagi konsumen.
b. Pengertian Marketing Public Relations Menurut Thomas L. Harris (1991) dalam Ruslan (2005:239) menyatakan bahwa Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating programs, that encourage purchase and custtomer commit to user through credible communications
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103 of information and impression that identify companies and their products witth the needs, concerns of customer”. (Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan). Sedangkan menurut Ruslan (2005:239) menyatakan bahwa : “Marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepentingan bagi para konsumennya”. Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa marketing Public Relations adalah sebuah proses kegiatan yang menjembatani antara bagian pemasaran dengan Public Relations akan tetapi dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang dilakukan oleh Public Relations sehingga memberikan dukungan terhadap tujuan pemasaran sehingga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap tujuan organisasi.
c. Peranan Marketing Public Relations Marketing Public Relations merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas program kerja Public Relations dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumennya. Menurut Kotler (1993:268) dalam Ruslan (2005:248) menyatakan bahwa peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama organisasi atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut : 1) Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan itu. 2) Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat
commit to/digunakan. user (benefit) atas produk yang ditawarkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104 3) Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advetorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk. 4) Menekan biaya promosi iklan komersil, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya. 5) Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan. 6) Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaliggus merencanakan perubahan posisi produk yang lama. 7) Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media PR (House PR Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat / publik. 8) Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya. 9) Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul dimasa mendatang, misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga risiko terjadinya krisis manajemen, krisis moneter, krisis multidimensional dan lain sebangainya. Robert Louterborn dalam Ruslan (2005:250) berpendapat adanya indikasi pergeseran pilar dasar Marketting PR, Kottler (1993: 83), yakni dari bauran pemasarannya (Marketig Mix: Product, Price, Place & Promotion) 4 – Ps ke arah Customer Mix 4 – Cs, sebagai upaya memberikan pelayanannya secara prima (service of excellent). Keempat Cs itu adalah : 1) Customer value (Customer needs and Wants) Nilai – nilai konsumen termasuk kebutuhan dan keinginannya untuk diperhatikan selain menggantikan nilai atas unsur produknya. 2) Cost to Customer
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105 Yakni biaya yang ditanggung oleh konsumen berupa harga dan waktu, serta tenaga yang dibutuhkan untuk memperoleh produk tersebut. Maksudnya total biaya yang menggantikan unsur pricenya. 3) Convenient for the customer Yaitu kemudahan memperoleh produk bagi konsumennya sebagai pengganti unsur dari placenya. 4) Communication Komponen komunikasi dua arah timbal balik yang merupakan suatu dialog dan akan menggantikan unsur promosinya (merupakan sebuah monolog dari pihak produsennya). d. Taktik dan Strategi Marketing Public Relations Menurut Ruslan (2005: 251) menyatakan bahwa target memperoleh kepercayaan konsumen dapat dilakukan dengan kiat, taktik dan strategi Marketing Public Relations yaitu sebagai berikut : 1) Melibatkan konsumen dalam pelaksanaan rancangan program kerjanya. 2) Cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan yang memang dibutuhkan konsumennya. 3) Proaktif dalam Partisipasinya terhadap program yang diselenggarakan oleh pihak lembaga pemerintah, dan berkaitan erat dengan kepentingan masyarakat luas. Kesimpulannya, bahwa target dan tujuan yang hendak dicapai dalam strategi Marketing PR harus sejalan dengan bagian pemasaran (marketing), dan tujuan pemasaran (marketing objective), misalnya melalui upaya untuk memuaskan bagi pihak pelanggannya (customer satisfaction). Untuk mendapatkan customer satisfaction
tersebut
terlebih
dahulu
dibutuhkan
suatu
customer
trust
(kepercayaan) melalui pembinaan dan pemeliharaan, agar konsumen tetap loyal dan tidak berpaling kepada produk pesaing. Jadi dalam praktiknya, Public Relations dapat berfungsi ganda: yaitu di satu pihak sebagai MPR (Marketing Public Relations) untuk mencapai marketing objective, sedangkan pihak lain sebagai CPR (Corporate Public Relations), untuk mencapai Company goals (tujuan utama dari perusahaan), dalam menciptakan
commit to user
identitas dan citra perusahaan yang positif (makes an identity and corporate
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106 image). Sedangkan tujuan program Stakeholder, berupaya membangun saling pengertian (mutual understanding), saling menghargai (mutual appreciation), kemauan baik (good will) dan toleransi (tolerance), baik terhadap publik internal maupun eksternal. Kiat-kiat Marketing Publik Relation terdiri dari tiga komponen yang saling terkait erat satu sama lain, pertama, “Marketing PR Plan” yang merupakan inti dasar untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan perencanaannya. Kedua, “Marketing PR Strategy”, yaitu sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan sedangkan ketiga, “Marketing PR Tactics” adalah sebagai pelaksanaan program untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi Marketing Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan program dan strategi pemasaran (marketing strategy implementation) dengan aktivitas program kerja Public Relations (work program of Public Relations). Dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting, (Widjaja, 2008: 50 ) yakni 1) Pull strategy, Public Relations memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk menarik perhatian publik. 2) Push strategy, Public Relations memiliki kekuatan untuk mendorong berhasilnya pemasaran. 3) Pass strategy, Public Relations memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang menguntungkan Marketing dalam Marketing Public Relations tidaklah dalam pengertian sempit. Tetapi berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informative, persuasif, dan edukatif, baik segi perluasan pemasaran ( makes a marketing) atas suatu produk atau jasa, maupun yang berkaitan dengan perluasan suatu pengaruh tertentu (makes an influence) dari suatu kekuatan lembaga atau terkait dengan citra dan identitas suatu perusahaan. e. Hubungan Antara Public Relations dengan Pemasaran Dalam rencana-rencana pemasaran yang baik terkadang bisa hancur begitu saja karena faktor-faktor yang berada diluar kontrol manajemen. Karena di banyak perusahaan,
manajemen
berkomunikasi dengan
pemasaran
tidak
commit to user
diberi
tanggungjawab
untuk
khalayak, yang sebenarnya sangat mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107 keberhasilan organisasi. Public Relations dan Pemasaran sesungguhnya mencakup keseluruhan proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi program-program komunikasi pemasaran sebagai penghubung perusahaan dengan konsumen serta masyarakat luas, sekaligus sebagai bagian dari strategi pemasaran dan strategi perusahaan secara keseluruhan. Peran Public Relations untuk mendukung pemasaran dalam berbagai aspek antara lain untuk meningkatkan produk, mencitrakan kredibilitas, sebagai pelopor penjualan dan meningkatkan efektivitas promosi dan iklan. Public Relations juga membantu pemasaran dalam memotivasi para tenaga penjual, distributor dan pengecer, mengembangkan loyalitas merek serta mengatasi berbagai masalah konsumen. Dan keseluruhan usaha tersebut sangat penting bagi keberhasilan pemasaran. Karena itu hubungan antara Public Relations dan pemasaran harus sangat kuat. Public Relations dan Kaitannya dengan pemasaran sangat penting untuk membangun brand awareness
(kesadaran produk),
membangun brand knowledge (pengetahuan produk), dan future market, serta mendidik konsumen dan masyarakat mengenai manfaat produk atau jasa yang ditawarkan. (Anggoro, 2005: 242-243) Menurut Anggoro (2005: 235)
menyatakan bahwa ada 3 pendekatan
strategis yang harus dilakukan terhadap Public Relations pemasaran. 1) Fungsi Public Relations dan pemasaran itu harus diletakkan sebagai bagian dari keutuhan kelangsungan usaha. 2) Kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awareness dan meningkatkan pembelian produk/jasa yang ditawarkan. 3) Orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan konsumen dan dimanfaatkann guna membentuk long term customer relationship.
Menurut Anggoro (2005: 235-236) Kaitan antara Public Relations dengan pemasaran dapat dilihat dari bauran pemasaran/strategi pemasaran yaitu mulai dari tahap perencanaan sampai dengan eksekusi atau pelaksanaan keseluruhan operasi pemasaran. Pada dasarnya ada dua puluh elemen yang merupakan unsurunsur dasar dari suatu bauran pemasaran. Adapun kedua puluh elemen utama tersebut adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108 1) Konsepsi, invensi atau penemuan baru, inovasi komunikasi dan modifikasi suatu produk barang atau jasa. Disini mencakup segenap kegiatan riset dan pengembangan 2)
Siklus produk, baik yang standar maupun berbagai variasinya.
3)
Riset Pemasaran
4)
Pemberian nama atau merek produk
5)
Perumusan citra produk
6)
Penentuan segmen pasar
7)
Penentuan harga produk
8)
Bauran produk, rasionalisasi, dan standarisasi
9)
Pengemasan
10) Distribusi 11) Penyiapan tenaga-tenaga penjualan 12) Usaha mendidik pasar 13) Penyiapan kegiatan Public Relations perusahaan dan finansial 14) Penyiapan hubungan Industri (Industrial relations) 15) Pengujian pasar 16) Periklanan 17) Riset periklanan 18) Promosi penjualan 19) Pelayanan purnajual 20) Pemeliharaan keinginan dan loyalitas konsumen.
f.
Kontribusi dari Marketing Public Relations Machfoedz (2010: 41-42) menyatakan bahwa dalam penetapan tujuan pemasaran, Public Relations (PR) pemasaran dapat memberikan kontribusi sebagai berikut : 1) Membangun kesadaran : Public Relations dapat menempatkan informasi dalam media untuk menarik perhatian pada produk, orang, atau gagasan. 2) Membangun Kredibilitas : Public Relations dapat meningkatkan to user kredibilitas dengancommit mengkomunikasikan pesan dalam konteks editorial.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109 3) Memotivasi wiraniaga dan penyalur : Public Relations dapat membantu membangkitkan semangat wiraniaga dan penyalur. Informasi tentang produk baru sebelum diperkenalkan sangat membantu wiraniaga untuk menjualnya kepada pengecer. 4) Menekan biaya promosi : Biaya Public Relations lebih daripada periklanan media dan surat langsung (direct mail). Anggaran promosi perusahaan yang kecil merupakan alasan paling tepat untuk memanfaatkan Public Relations agar mendapatkan sumbangan pemikiran.
g. Tolak Ukur Kegiatan Marketing Public Relations Tujuh cara yang penting untuk menjadi tolak ukur dalam kegiatan Marketing Public Relations menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2006: 553) dalam Ruslan (2005: 255) adalah sebagai berikut : 1) Publikations Companies rely extensively on published materials to reach and influence their target markets. These include annual reports, brochures, articles, company newsletter and magazines, and audiovisual materials. Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk di dalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, koran perusahaan, majalah dan materi audiovisual. 2) Identity Media Companies need a visual identity that the publik immediately recognizes. The visual identity is carried by company logos, stationery, brochures, sign, business forms, business cards, buildings, uniforms, and dress code. Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masayarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan, alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam dan peraturan pakaian. 3) Events Companies can draw attention to new products or other company activities by arranging special events like news conferences, seminars, outings, trade show, exhibits, contests and competitions, and anniversaries that will reach the target publiks. Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan
commit to user
perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110 seminar, pameran, kompetisi, kontes dan ulang tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau masyarakat luas. 4) News (Berita) One of the major tasks of PR professionals is to find or create favorable news about the company, its products, and its people, and to get the media
to
accept
press
releases
and
attend
press
conferences.
Salah satu dari tugas utamanya Public Relations adalah untuk membuat ataupun menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orang-orangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita press release dan hadir dalam press conference (konferensi pers). 5) Speeches (Pidato) Increasingly, company executives must field questions from the media or give talks at trade associations or sales meetings, and these appearances can build the company’s image. Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau memberikan pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang bertujuan untuk membicarakan soal penjualan dapat membangun citra perusahaan. 6) Publik-Service
Activities
(Berperan
serta
dalam
aktivitas
sosial)
Companies can build goodwill by contributing money and time to good causes. Perusahaan bisa membangun image yang positif dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam hal-hal yang positif. 7) Sponsorship (pensponsoran) Companies can promote their brands and corporate name by sponsoring sports and cultural events and highly regarded causes. Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan mensponsori acara olah raga
atau
acara
kebudayaan
yang
bermanfaat
bagi
kelangsungan
perusahaannya. h. Efektivitas Keberadaan Marketing Public Relations Marketing Public Relations (MPR) sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen (nasabah) melalui komunikasi yang baik mengenai impresi dari perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111 keinginan, perhatian dan kesan dari konsumen. Keberadaan MPR di perusahaan dianggap efektif, (Ruslan, 2002: 262), hal ini dikarenakan : 1) MPR dianggap mampu dalam membangun brand awareness ( kesadaran akan merek) dan brand knowledge (pengetahuan akan merek). 2) MPR dianggap potensial untuk membangun efektivitas pada area ”increasing category usage” dan “icreasing brand sales”. 3) Dengan adanya MPR dalam beberapa hal dianggap lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan perusahaan memasukkan produknya melalui iklan. Lebih cost-effective dari biaya media yang semakin meningkat. B. Hasil Penelitian Yang Relevan Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Antara lain sebagai berikut : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Lina Sinatra dan Rini Darmastuti yang berjudul Kajian peran Public Relations dalam meningkatkan citra perguruan tinggi swasta di jawa tengah, dalam Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, Vol 2, No 2, Juli 2008: 95 - 105. Hasil dari penelitian tersebut antara lain : a. Pemahaman Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah tentang Peran PR Tidak semua Perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah memiliki pemahaman yang tepat tentang peran PR. Sebagian besar perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah masih memahami PR dalam konteks Promosi, khususnya Promosi untuk meningkatkan intake mahasiswa. b. Peran PR di Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah dalam Meningkatkan Citra. Berdasarkan penelitian di atas, dari 6 perguruan tinggi swasta yang memiliki PR, dapat disimpulkan bahwa peran PR di perguruan tinggi selalu bertujuan untuk meningkatkan citra dari perguruan tinggi yang diwakili. Tindakan dari seorang Public Relations dari ke sembilan perguruan tinggi swasta tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112 1) Kelompok pertama merupakan Perguruan tinggi yang lebih meningkatkan pada pelayanan kepada mahasiswa. Perguruan tinggi yang melakukan hal ini adalah Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) 2) Kelompok kedua merupakan Perguruan tinggi yang lebih menekankan pada program-program yang ditawarkan untuk meningkatkan citra dari perguruan tinggi tersebut. Program yang dilakukan oleh universitas ini adalah dengan menawarkan program S2 yang bekerjasama dengan universitas Kingston-London. 3) Kelompok ketiga adalah Perguruan tinggi yang menekankan pada kerjasamanya dengan media, misalnya dengan mengadakan MoU dengan media-media cetak, sehingga mereka mendapatkan tempat untuk memuat segala kegiatan maupun tulisan-tulisan yang dihasilkan baik dari dosen maupun mahasiswa. c. Pengaruh Peran PR di Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah dalam Meningkatkan Intake Mahasiswa Tidak semua perguruan tinggi swasta yang ada di Jawa Tengah mempunyai PR. Hal ini terjadi karena tidak semua perguruan tinggi swasta memiliki pemahaman yang benar tentang peran Public Relations. Hal ini terjadi karena sampai saat ini tidak semua perguruan tinggi swasta merasa membutuhkan kehadiran PR untuk membangun image positif institusi tersebut. Jadi dalam pelaksanaan program PR, hanya beberapa perguruan tinggi swasta saja yang memberi perhatian pada publik internal, dalam hal ini mahasiswa, pengajar maupun staff non akademik. disampaikan oleh pihak ketiga, dan dengan semua ini secara otomatis akan berimbas pada intake mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut. (http://puslit2.petra.ac.id) 2. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yudi Falora Bram yang berjudul Analisis Efektivitas iklan sebagai salah satu strategi pemasaran perusahaan percetakan dan penerbitan PT.Rambang dengan menggunakan metode Epic Model dalam jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No.6 Desember 2005. Hasil dari Penelitian tersebut antara lain : a. Efektivitas Iklan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113 Efektivitas iklan diukur dengan tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya oleh PT. Rambang dan Indikator yang dipakai antara lain empati (emphaty), persuasi (persuasion), dampak (impact), komunikasi (Comunication). Dengan keterangan sebagai berikut : 1) Empati / Emphaty Hasil analisis penelitian pengukuran efektivitas iklan PT Rambang di media cetak berdasarkan EPIC model diketahui dimensi empathy iklan PT Rambang masuk dalam rentang skala efektif. 2) Persuasi / Persuasion Dimensi persuasion iklan PT Rambang masuk dalam tentang skala cukup efektif 3) Pengaruh / Impact Dimensi impact iklan PT Rambang masuk dalam rentang skala efektif. 4) Komunikasi (Communication) Dimensi Communication iklan PT Rambang masuk dalam rentang skala efektif, yang menginformasikan bahwa konsumen dapat mengingat pesan utama yang disampaikan. Biaya Promosi dan Volume Penjualan b. Analisis regresi yang dilakukan terhadap variabel Biaya promosi sebagai variable independen/bebas dan Volume Penjualan sebagai variabel dependen/terikat juga menunjukkan efektifitas kegiatan promosi yang dilakukan secara signifikan. Hal ini terlihat dari analisis korelasi, uji F, Uji T dan parameter regresi yang memberikan hasil yang signifikan terhadap efektifitas kegiatan promosi terhadap peningkatan volume penjualan. Jadi Efektifitas iklan dari keempat faktor EPIC tersebut dinyatakan efektif karena berdasarkan analisaa dan pembahasan pada bab sebelumnya didapatkan hasil perhitungan dari masing-masing variabel berturut-turut adalah 3,558, 2,395, 3,570, dan 3,870. Ternyata Faktor Communication menjadi faktor yang paling dominan diantara faktor lainnya. Perusahaan dapat lebih menekankan pada peningkatan dan mempertahankan faktor dominan ini dalam upaya mempertahankan efektifitas iklan. Sedangkan hubungan antara biaya promosi dengan
volume
penjualan
(http://digilib.unsri.ac.id)
terdapat
commit to user
pengaruh
yang
signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115 C. Kerangka Pemikiran Di dalam suatu lembaga dalam melaksanakan tugasnya maka akan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Diharapkan tugas kerja yang dibebankan kepada setiap bagian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga setiap bagian mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perkembangan organisasi. Salah satu bagian yang mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap kemajuan lembaga tersebut adalah Public Relations, sebab Public Relations mampu memberikan peran ganda dalam setiap kali melaksanakan proses kerja. Dalam melaksanakan perannya, maka Public Relations harus membuat sebuah program kerja yang benar-benar terencana dengan baik. Dalam
pembuatan
program
kerja,
harus
memperhatikan
dan
mempertimbangkan sasaran target pasar, sehingga diketahui siapa yang benar-benar membutuhkan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Dengan mengetahui sasaran target pasar dan mengetahui kelemahan dan kekuatan organisasi maka program kerja yang dibuat menjadi tepat sasaran yaitu langsung kepada konsumen/Stakeholder
yang
bersangkutan. Karena dengan cara ini kemungkinan besar informasi yang diberikan benar-benar diterima oleh publik yang membutuhkan jasa tersebut. Maka dari itu, akan tercipta suatu strategi yang berguna untuk menghadapi tingginya tingkat persaingan antar lembaga. Proses pemberian informasi yang lengkap tentang profil lembaga maupun jasa yang dihasilkan kepada publik maupun Stakeholder, guna menciptakan suatu pencitraan yang positif sehingga konsumen berminat menggunakan jasa lembaga tersebut, maka secara tidak langsung akan memberikan dukungan terhadap proses pemasaran. Karena tujuan pemasaran adalah penjualan yang sebesar-besarnya jasa yang dihasilkan suatu lembaga. Namun antara Marketing Public Relations dengan pemasaran terdapat perbedaan pada strategi komunikasinya, karena dalam pemasaran hanya menawarkan dengan cara promosi dan membutuhkan biaya iklan yang cukup tinggi, selain itu akan menyebabkan pengetahuan publik tentang jasa yang dihasilkan hanya minimal, sehingga hasilnya pun belum maksimal. Sedangkan Public Relations akan memberikan informasi yang lengkap tentang profil perusahaan dantojasa commit useryang dihasilkan perusahaan maupun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116 aktivitas-aktivitas lainnya sehingga mampu menciptakan citra positif perusahaan. Oleh sebab itu maka dalam menjalankan perannya
Marketing Public Relations mampu
memberikan dukungan yang cukup besar terhadap ketercapaian tujuan pemasaran. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka untuk memperjelas mengenai Strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran demi terwujudnya tujuan lembaga, dapat dilihat dari bagan berikut ini :
LPK Alfabank Surakarta
Public Relations (PR)
Program Kerja
Sasaran Target Pasar
Gambar. 1 Skema Kerangka Berpikir
commit to user
Tujuan Pemasaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian, untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilaksanakan perlu ditentukan terlebih dahulu aspek metodologi yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan aspek metode disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke arah tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini upaya yang dilakukan dalam suatu penelitian yakni dengan cara melakukan kegiatan ilmiah dimana kegiatan tersebut ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang, sistematis, teliti, dan mempunyai tujuan tertentu. Pada dasarnya istilah ilmiah berarti bahwa suatu penelitian dilakukan untuk mengungkapkan kebenaran yang objektif mengenai sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dengan diperkuat oleh adanya bukti-bukti yang dapat diterima melalui akal sehat manusia. Kegiatan dalam suatu penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan secara mendalam dengan mengungkapkan fenomena tertentu yang muncul atau faktafakta yang tampak sebagaimana adanya. Metodologi akan membentuk suatu pola yang berfungsi untuk mengarahkan proses berpikir agar dalam penelitian menghasilkan suatu kebenaran yang obyektif dan tercapainya tujuan yang diharapkan yaitu hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Mulyana (2006: 145), “Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban”. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa metodologi merupakan suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian guna memperoleh jawaban dari suatu masalah. Bagian- bagian metodologi penelitian dalam skripsi ini terdiri dari tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik Sampling (cuplikan), teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data, dan prosedur penelitian.
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118 A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek untuk memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Peneliti mengambil lokasi di LPK
Alfabank Surakarta sebagai tempat
penelitian, dengan alasan sebagai berikut: a. Tersedianya data dan informan yang sesuai dengan kebutuhan permasalahan penelitian. b. Lokasi penelitian mudah dijangkau sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data yang akurat. 2. Waktu Penelitian Jangka waktu yang diperlukan dalam penelitian ini , peneliti rencanakan selama enam bulan, terhitung sejak bulan januari 2011 sampai dengan bulan Juni 2011. B. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Untuk mengkaji permasalahan penelitian secara mendetail dan lengkap diperlukan suatu pendekatan permasalahan melalui bentuk penelitian yang tepat. Bentuk penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kualitatif. Lexy J. Moleong (2009: 6) menyatakan bahwa: “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah”. Maksud penelitian ini adalah untuk mengungkapkan suatu peristiwa atau fenomena yang ada pada obyek penelitian. Fenomena yang akan diungkap dalam penelitian ini mengenai pelaksanaan Strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta. Dalam hal ini peneliti berpijak pada realita atau peristiwa yang terjadi di lapangan. Dengan demikian, bentuk penelitian yang digunakan
commit to user adalah kualitatif dengan menempatkan peneliti sebagai pihak utama yang harus mampu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119 menterjemahkan dengan baik data yang diperoleh melalui observasi, dan wawancara mendalam. 2. Strategi penelitian Dalam mengkaji permasalahan penelitian secara lengkap dan mendetail diperlukan suatu pendekatan permasalahan melalui pemilihan strategi penelitian yang tepat. Strategi yang dipilih oleh peneliti, digunakan sebagai dasar untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian. Oleh karena itu, sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yakni tentang strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta, maka strategi penelitian yang dapat menjawab permasalahan penelitian secara tuntas adalah melalui pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti dalam menganalisis data yang sudah diperoleh dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif adalah dimana penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari objek yang diamati maupun orang yang di wawancarai yang merupakan sumber data utama. Hal ini diperkuat dengan pendapat Winarno Surakhmad (2004:139),sebagai berikut : “Penelitian deskriptif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya”. Dalam penelitian kualitatif, data yang diambil berupa kata-kata tertulis atau lisan serta perilaku yang diamati dari subyek penelitian. Data yang di kumpulkan harus dapat menggambarkan atau melukiskan obyek yang di teliti sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini,yang sangat dipentingkan adalah kemampuan peneliti dalam menterjemahkan data yang di peroleh dari hasil wawancara, observasi dan studi kepustakaan guna menentukan tinggi rendahnya hasil penelitian. Jadi dalam penelitian kualitatif data yang diambil adalah berupa kata-kata tertulis atau lisan serta perilaku yang diamati dari obyek penelitian. Hasil penelitian tergantung dari kondisi dan kualitas interaksi peneliti dan yang diteliti. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120 Untuk mendapatkan hasil penelitian yang mendalam maka penelitian menggunakan strategi-strategi penelitian yang lebih difokuskan pada permasalahan. Berbagai macam strategi penelitian tersebut seperti yang dikemukakan oleh H.B Sutopo (2002: 112) mengungkapkan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada suatu karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menentukan yang menjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan. b. Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan. c. Holistik penuh yaitu penelitian dalam kajiannya sama sekali tidak menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan strategi penelitian diskriptif tunggal terpancang. Diskriptif karena hasil penelitian diterjemahkan dengan kata-kata sedangkan dikatakan tunggal karena hanya ada satu permasalahan yang diteliti, yaitu tentang Strategi yang di laksanakan Public Relations kepada stakeholder / Public dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta. Sedangkan terpancang artinya ketika peneliti terjun ke lapangan, sudah berbekal teori-teori yang sudah ada. Pada penelitian terpancang, peneliti telah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya untuk dikaji sebelum memasuki lapangan. C. Sumber Data Menurut H.B. Sutopo (2002:49) bahwa “Sumber data kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa dan tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain”. Sedangkan menurut lofland dan Lofland dalam Lexy J.Moleong (2002:112) menyatakan bahwa “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sejalan dengan pendapat diatas, maka untuk memperoleh data informasi yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut, sumber data diambil dari: 1. Informan Menurut Walizer Wienir (1991:44), Yang dimaksud dengan informan yaitu “Orang-orang
yang tahu betul tentang situasi yang berkaitan dengan
commit to user
permasalahan dan tujuan penelitian yang dapat memberikan informasi atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121 keterangan mengenai seluk-beluk permasalahan yang diperlukan oleh peneliti”. Dalam hal ini ialah orang-orang yang dipilih untuk menyampaikan saran-saran, menetapkan, serta memberi tahu mengenai suatu bidang permasalahan yang dibutuhkan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Untuk mencari data melalui informan hendaknya yang dijadikan informan memenuhi syarat-syarat yaitu jujur dan dapat dipercaya dalam memberikan keterangan kepada peneliti. Selain itu dalam pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang sesuai kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Dalam penelitian ini yang dapat dijadikan informan sebagai berikut: a. Petugas Public Relations. b. Karyawan CSO & BKK (partner unit kerja Public Relations dan Pemasaran ). c. Manajer atau pimpinan LPK Alfabank. d. Karyawan (Akademik & Instruktur). e. Peserta Didik Profesi 1 tahun. 2. Tempat dan Peristiwa Tempat dan peristiwa dapat dijadikan sumber informasi karena dalam pengamatan harus ada kesesuaian dengan konteks dan setiap situasi sosial selalu melibatkan pelaku, tempat dan aktivitas. Tempat peristiwa dimaksudkan untuk memperkuat keterangan yang diberikan oleh informan. Menurut Bodgan Taylor sebagaimana diterjemahkan oleh A. Khozin Afandi (1993:63) bahwa “Tempat penelitian merupakan situasi yang di dalamnya terdapat persoalan yang substantif dan teoretik dan terbuka untuk layak diteliti dan dipilih”. Sedangkan peristiwa dalam hal ini adalah: a. Tempat atau lokasi yang digunakan dalam penelitian yaitu LPK Alfabank Surakarta, yang meliputi kondisi fisik, kondisi pegawai, kondisi siswa. b. Peristiwa adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh Public Relations berhubungan dengan strateginya dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta. Di dalam penelitian ini peneliti berperan secara pasif, yaitu hanya mengamati Strategi yang dilaksanakan oleh Public Relations dalam Mendukung Pemasaran di LPK Alfabank Surakarta. 3. Dokumen dan Arsip
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122 Menurut HB. Sutopo (2002:51), yang dimaksud dengan dokumen adalah “Bahan tertulis atau benda yang bergayut dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”. Sedangkan dokumen menurut Winarno Surakhmad (1994:134) sebagai “Laporan tertulis dari suatu peristiwa, yang isinya terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa itu, dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut”. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dokumen merupakan laporan tertulis yang berkaitan dengan peristiwa atau aktivitas tertentu dan sebagai bahan untuk mendukung suatu keterangan. Sedangkan Arsip menurut Maryati (2008: 114) menyatakan bahwa “arsip adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk gambar/ bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai sesuatu pokok persoalan/peristiwa- peristiwa yang masih berguna dan diperlukan sewaktu-waktu dimasa mendatang”. Dokumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dokumen resmi, data, arsip, catatan organisasi, dan data karakteristik suatu tempat, ataupun buku-buku literatur seperti yang tercantum dalam daftar pustaka. Selain itu dapat pula diambil dari arsip yang relevan yang ada di LPK Alfabank Surakarta yaitu data mengenai program kerja Public Relations dan data jumlah siswa/pengguna jasa pendidikan. D.Teknik Sampling Teknik
Sampling
digunakan
untuk
menyeleksi
atau
memfokuskan
permasalahan agar pemilihan sampel lebih mengarah pada tujuan. Menurut Moleong (2002:178-179) berpendapat bahwa “Teknik sampling adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan yang muncul”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan fokus penelitian. Cuplikan diambil untuk mewakili informasi dengan kelengkapan dan kedalamannya tidak ditentukan oleh jumlah sumber datanya. Hal ini dikarenakan jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar daripada informasi yang diperoleh dari jumlah informasi banyak namun kurang mengetahui dan memahami informasi yang sebenarnya. Teknik
commit to user
sampling digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan permasalahan agar penelitian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123 sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengungkap tentang strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta. Menurut Sugiyono (2010: 81) didalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D menyatakan bahwa : Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti akan mencari orang lain dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
pengambilan sample
secara “purposive sampling” artinya dalam penelitian ini pengambilan sampel tidak ditekankan pada jumlah melainkan lebih ditekankan pada kualitas pemahaman informan kepada masalah yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin yang dapat diperoleh diberbagai sumber, guna memperoleh keterangan tentang permasalahan yang diteliti. Sedangkan untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang mengetahui permasalahan yang sedang diteliti. Dalam menentukan jumlah informan, peneliti menggunakan teknik bola salju (Snowball Sampling). Snowball sampling adalah cara pemilihan informan pada waktu dilokasi penelitian yakni peneliti pertama kali mendatangi dan menunjuk beberapa informan pokok yang dianggap mengetahui tentang permasalahan yang sedang diteliti dan menguasai data yang diperlukan, kemudian informan yang terpilih dapat menunjuk seorang informan lain yang lebih mengetahui dan jumlah informan semakin lama semakin bertambah sampai data yang terkumpul sudah cukup dan sesuai dengan kebutuhan untuk menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang mengetahui masalah yang sedang diteliti. Informan yang terpilih dapat menunjuk informan lain yang lebih mengetahui, sehingga diperoleh data yang mendalam dan data-data yang dikumpulkan benar-benar
commit to user
mendukung tercapainya tujuan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan
untuk
memperoleh data dalam penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian guna membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Oleh karena itu suatu penelitian sangat membutuhkan data yang obyektif. Untuk mendapatkan data yang objektif perlu diperhatikan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat pengumpul atau pengambil data. Seperti pendapat dari Suharsimi Arikunto (1993:174) bahwa “Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting sekali dalam meneliti”. Hal ini dikarenakan jika ada kesalahan dalam pengumpulan data maka akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Maka data yang dikehendaki dalam setiap penelitian adalah data yang benar-benar dapat dipercaya dan objektif. Untuk dapat memenuhi keabsahan data yang nantinya didapat, peneliti menggunakan teknik pengumpul data dengan cara sebagai berikut: 1. Wawancara Dalam penelitian kualitatif teknik wawancara merupakan salah satu untuk mengumpulkan data.Pada dasarnya wawancara merupakan teknik percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai. Sebagaimana dikatakan oleh Lexy J.Moleong (2002:135) “Wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Sedangkan menurut Cholid Narbuko (2003:83), “Wawancara merupakan proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan”. Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpul data yang menggunakan komunikasi langsung dengan tanya jawab antara dua pihak yang berlandaskan pada tujuan penelitian. Sehingga informasi yang diperoleh akan
commit to user
semakin lengkap dan mendalam serta berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125 penggalian data, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada kaitannya dengan strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran, kemudian informan memberi jawaban sesuai dengan pertanyaan. Sebelum menggunakan metode wawancara, terlebih dahulu peneliti menyusun daftar pertanyaan sebagai pedoman di lapangan. Daftar pertanyaan dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak terstruktur pada key informan atau informan lain yang terkait dengan penelitian. Wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open ended dan mengarah pada kedalaman informasi serta dilakukan dengan pertanyaan yang tidak terstruktur secara formal guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam (HB.Sutopo,2002: 59). Dalam teknik wawancara mendalam ini dapat dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap tepat guna mendapatkan data yang rinci dan mendalam, serta dilakukan berkali-kali sesuai dengan keperluan peneliti. 2. Observasi Observasi
merupakan
aktivitas
pengumpulan
data
dengan
jalan
mengadakan pengamatan langsung terhadap subyek dan obyek penelitian dilokasi penelitian sehingga diperoleh gambaran mengenai permasalahan yang di teliti. Teknik ini sebagai pelengkap dari teknik wawancara, seperti diungkapkan oleh Parsudi Suparlan dalam Burhan Bungim (2003: 58) bahwa “Pengamatan dilakukan secara berulang-ulang sebagai teknik pelengkap wawancara”. Sedangkan menurut HB.Sutopo (2002: 66) “Observasi adalah mengamati kondisi benda atau lokasi tertentu, bisa merupakan usaha pemantapan makna mengenai pemakaian atau pemanfaatan yang berkaitan dengan peristiwa yang ada hubunganya dengan sesuatu tersebut”. Teknik observasi ini dilakukan secara langsung di lapangan karena merupakan cara yang paling efektif dimana peneliti mengamati secara langsung situasi dan kondisi di lokasi penelitian. Teknik ini sering disebut juga dengan observasi langsung yang sifatnya pasif karena dalam hal ini peneliti tidak berada
commit to user
bersama obyek pada saat kegiatan berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti hanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126 melakukan pengamatan tanpa terlibat langsung dalam kegiatan. Dengan observasi langsung memungkinkan peneliti untuk melihat, mengamati, serta mempelajari secara langsung keadaan tempat yang akan di teliti. Jadi observasi ini memudahkan peneliti mendapatkan data secara mendalam karena peneliti dapat melihat fenomena-fenomena yang muncul pada saat itu. 2. Analisis dokumen Analisis dokumentasi bermanfaat untuk melengkapi dan memperjelas hasil informasi dari wawancara dan observasi. Teknik dokumenter ini dapat berupa arsiparsip yang relevan serta benda-benda fisik lainya. Dalam penelitian ini teknik yang dilakukan adalah menganalisa dokumen dan arsip dengan cara mengamati, mencatat dan menyimpulkan dari apa yang tersirat dan tertulis dalam setiap dokumen atau arsip yang menjadi sumber data. Menurut Book Walter dalam Soetardi (1993:83) bahwa”Analisa dokumen merupakan suatu penyelidikan dari kumpulan bahan-bahan yang ditulis untuk menemukan fakta-fakta dari suatu usaha atau pekerjaan”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1993:202) “Metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya”. Dengan demikian metode ini untuk mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian dengan melihat atau meneliti dokumen tersebut. Dalam penelitian ini, diselidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, laporan-laporan, dokumen, dan gejala dari obyek yang diteliti. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen, laporan, peraturan dan lainya yang relevan dengan penelitian. Teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang ada di lokasi penelitian. F. Validitas Data “Validitas data berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (test) dalam melakukan fungsi ukurnya”(Saifuddin Azwar, 1997:173). Jadi validitas data merupakan sarana untuk menjaga keabsahan data yang dikumpulkan dan untuk menghindari bias penelitian. Untuk memastikan validitas data dalam penelitian ini dipergunakan trianggulasi.
commit to user
Trianggulasi menurut Lexy J Moleong (2002:178) yaitu “teknik pemeriksaan keabsahan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127 data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan pengecek atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Usaha triangulasi dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data yang dapat dipercaya kebenaranya. Data seperti itu penting artinya dalam menyusun kesimpulan, implementasi dan saran-saran tindakan yang benar dan tepat, yang menjadi tujuan pokok setiap penelitian. Menurut pendapat Patton dalam HB. Sutopo (2002:78) bahwa`trianggulasi data dapat dibedakan menjadi empat macam trianggulasi: (a) Trianggulasi data (Data triangulations) dimana peneliti menggunakan beberapa sumber data yang sama untuk menggali data yang sejenis. (b) Trianggulasi peneliti (Investigator triangulations) yaitu hasil penelitian baik data ataupun simpulan menggunakan bagian tertentu ataupun simpulanya menggunakan bagian tertentu atau keseluruhanya bisa diuji validitasnya dari beberapa penelitian. (c) Trianggulasi metodologis (Metodological triangulations) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis tetapi dengan menggunakan teknik/metode pengumpulan data yang berbeda. (d) Trianggulasi teoretis (Theoretical Triangulations) yaitu penelitian dengan menggunakan lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dalam penelitian kualitatif keabsahan data dapat di peroleh melalui trianggulasi. Trianggulasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi data dan metode. Trianggulasi data sering disebut juga sebagai trianggulasi sumber, dimana dalam pengumpulan data, peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Melalui teknik ini data yang diperoleh dari sumber yang satu, bisa lebih teruji kebenarannya bila dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik dari sumber sejenis maupun sumber yang berbeda jenisnya. Dalam hal ini pengabsahan data dapat menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam suatu penelitian, mulai dari penjabaran konsep sampai pada saat data siap dianalisis. Untuk menetapkan keabsahan data, diperlukan teknik pemeriksaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Selain itu untuk dapat mencapai keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan jenis trianggulasi yang ketiga yaitu trianggulasi metode artinya peneliti menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda untuk menggali data dengan permasalahan yang sejenis. Data yang diperoleh melalui
commit todengan user data hasil pengamatan penelitian. wawancara dilakukan dengan uji keabsahan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128 Data tersebut nantinya dibandingkan dengan data hasil analisis dokumen. Dengan kata lain, ketika peneliti menggunakan teknik wawancara, diwaktu yang lain menggunakan teknik observasi maupun dokumentasi, dan demikian seterusnya guna menutupi kelemahan dari satu teknik tertentu agar data benar-benar akurat dan kesalahan dalam analisis data dapat dihindarkan yaitu data yang sama diperoleh dengan cara membandingkan data dari metode yang berbeda. G. Analisis Data Analisis penelitian kualitatif biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, atau dilakukan di lapangan. Berdasarkan data yang diperoleh maka diperlukan analisis terhadap data, sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Menurut Lexy J Moleong (2002: 103) bahwa analisa data merupakan “Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat di rumuskan hipotesis kerja seperti yang di sarankan oleh data”. Analisis data dilakukan untuk menemukan makna setiap data, hubungannya antara satu dengan yang lain dan memberikan tafsiran yang dapat di terima oleh akal sehat dalam konteks masalahnya secara keseluruhan. Data yang telah dikumpulkan dipilah-pilah kemudian dikelompok-kelompokkan sesuai dengan rincian masalahnya masing-masing. Data yang dianalisis adalah yang dinilai sebagai data akhir yang tidak akan berubah lagi, baik karena sudah tidak ada pertanyaan atau observasi yang perlu dilakukan, maupun karena sudah tidak ada lagi sumber data yang perlu di mintai informasi. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah analisis interaktif dan mengalir. Menurut Matthew B. Milles dan Michael Hubberman (1992:16) dalam Sugiyono (2010: 247) mengemukakan bahwa analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/verifikasi. Kegiatan yang utama dalam analisis data adalah tahap pengumpulan data yang kemudian menyatu dengan ketiga kegiatan tersebut diatas. Ketiga alur kegiatan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Reduksi data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129 Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “Kasar” yang telah diperoleh dari laporan penelitian. Pada tahap ini dimulai pengambilan keputusan tentang kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian dan pengumpulan data yang mana yang dipilihnya, dan tahap ini berlangsung terus sampai laporan akhir lengkap tersusun. Jadi dalam hal ini, Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian ini dapat membantu peneliti dalam memahami apa yang sedang terjadi dan
apa yang seharusnya dilakukan. Penyajian informasi ini dapat berbentuk
matriks, grafik, jaringan dan bagan yang tersusun secara terpadu sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Penyajian data dilakukan untuk menghindari kesulitan dalam melakukan penarikan kesimpulan, data yang sudah terkumpul perlu disajikan dalam bentuk-bentuk tertentu guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang terpadu. Inti dari kegiatan ini adalah mengorganisir informasi secara sistematis guna mempermudah peneliti dalam menggabungkan dan merangkaikan keterikatan antar data terkait dengan fenomena yang ada pada obyek penelitian. Lebih lanjut peneliti dapat membandingkan fenomena yang terjadi di lapangan dengan teori yang relevan. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Kesimpulan akhir merupakan rangkaian keadaan dari yang belum jelas, kemudian meningkat sampai pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada, atau dari beberapa permasalahan yang didiskusikan dengan berbagai pihak yang relevan yang akhirnya terjadi sebuah kesimpulan. Dalam menarik kesimpulan dan verifikasi dilakukan sejak pengumpulan
commit to user
data, yang mencari makna data yang dikumpulkan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130 Jadi bukan berarti sesudah dilakukan penarikan kesimpulan merupakan final dari analisis karena pada dasarnya makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya,
kekokohannya,dan
kecocokannya,
yakni
yang
merupakan
validitasnya. Sehingga hal ini menuntut peneliti siap dan mampu bergerak diantara kegiatan tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa analisis data kualitatif merupakan upaya yang berkelanjutan, berulang dan terus-menerus, antara proses yang satu dengan proses yang lainnya. Tiga komponen analisis yakni reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan/ verifikasi merupakan alur kegiatan yang terjadi bersama-sama serta sebagai proses siklus dan interaktif. Berikut ini digambarkan proses analisis interaktif dari tiga alur analisis data : Pengumpulan Data
Penyajian Data
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi
Gambar 2.Skema Model Analisis Interaktif (Sumber Sugiyono, 2010: 247) H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan suatu proses tahapan/langkah-langkah penelitian dari awal (persiapan) sampai dengan akhir (pembuatan laporan). Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan teratur sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Lexy J.Moleong (2009: 127), tahap-tahap penelitian terdiri dari : 1. Tahap pra lapangan Tahap pra lapangan ini dilakukan mulai pembuatan usulan atau proposal penelitian.
commit to user
Hal ini dimaksudkan sebagai dasar melangkah pada saat penelitian dan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131 syarat dalam memperoleh ijin penelitian lapangan. Adapun caranya dengan mengadakan survey awal, memilih dan memanfaatkan informasi yang bersifat informal dan menyiapkan perlengkapan penelitian untuk pengembangan pedoman pengumpulan data (daftar pertanyaan dan petunjuk observasi, menyusun jadwal kegiatan secara rinci). 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap lapangan ini terdiri dari kegiatan memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan untuk menggali data yang relevan dengan penelitian dan dalam tahap ini berlangsung kegiatan pengumpulan data yang diperlukan. Bersamaan dengan proses pengumpulan data tersebut berlangsung pula proses analisis awal. 3. Tahap Analisis Data Tahap ini dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup untuk mendukung maksud dan tujuan penelitian, kemudian dalam tahap ini peneliti melakukan kegiatan yaitu membaca, menelaah, menafsirkan, mengklasifikasikan, serta menginterpretasikan data yang diperoleh untuk mengambil kesimpulan. Analisis yang dilakukan merupakan analisis akhir dimana peneliti membandingkan data yang diperoleh dilapangan dengan teori yang relevan.Selanjutnya, berdasarkan analisis tadi dilakukan penarikan kesimpulan. Dalam Penelitian ini peneliti telah melakukan beberapa prosedur. Adapun prosedur tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penyusunan Proposal Proposal penelitian ini memuat pendahuluan, landasan teori dan metodologi penelitian yang diajukan kepada pembimbing dan ketua program untuk mendapat persetujuan. 2. Persiapan Pelaksanaan Tahap ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh pembimbing dan ketua program studi BKK Pend.Administrasi Perkantoran.Peneliti melakukan persiapan pelaksanaan berupa perijinan guna diajukan ke lembaga Pendidikan yaitu LPK Alfabank Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132 3. Pengumpulan data dan Analisis Awal Pada tahap ini peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara dengan responden atau informan, observasi dan analisis dokumen. Analisis data awal dilakukan bersamaan dengan tahap pengumpulan data untuk menghindari data hilang. 4. Analisis Akhir Analisis
data
akhir
dilakukan
dengan
mengatur,
mengurutkan
dan
mengelompokkan data agar data dapat disajikan secara terperinci. 5. Penarikan Kesimpulan Tahap ini dilakukan setelah pengumpulan data dan analisis data sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan. 6. Penulisan Laporan Penyusunan Laporan penelitian akan dipertanggungjawabkan dihadapan tim penguji skripsi. 7. Penggandaan Laporan Tahap ini merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian. Pada tahap ini, setelah laporan diuji dan disetujui oleh tim penguji skripsi maka laporan ini kemudian diperbanyak sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih memperjelas, berikut sistematis prosedur penelitian yang lebih rinci : Penyusunan Proposal
Pengumpulan Data dan
Analisis Akhir
Penarikan Kesimpulan
Analisis Awal Penulisan Laporan
Persiapan Pelaksanaan
commit to user Perbanyak Laporan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133
Gambar. 3. Skema Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil LPK Alfabank Surakarta
a. Sejarah LPK Alfabank Surakarta Secara resmi operasional LPK Alfabank pada tanggal 14 Juni 1994, kali pertama berkantor di Jl Yosodipuro No 52 Surakarta (Akte No: 133, Tgl 30 November 1994). Sampai dengan tahun 2007 telah memiliki 2 outlet di Solo yaitu LPK Alfabank Yosodipuro dan LPK Alfabank Kleco, Jl Slamet Riyadi No.509 Surakarta Telp: 0271- 731053 / 54, Fax : 0271– 731053. Namun sejak tahun 2007 menetapkan LPK Alfabank di Kleco sebagai kampus utama. Secara resmi pada bulan September 2004 dikukuhkannya ATC (Alfabank Training Center) yang melayani Indoor Training dan Outdoor Training mencakup sekolah/pendidikan, goverment, dan pelaku usaha/ DU/DI. Pada tanggal 1 Agustus 2007 secara resmi sebagai Tempat Uji Kompetensi
(TUK)
Bidang
Telematika.
Sesuai
dengan
komitmen
manajemen, pada tanggal 23 Oktober 2007 menerapkan /Implementasi ISO 9001: 2000 dengan kebijakan mutu “Meningkatkan pelayanan terbaik menuju keunggulan kompetitif”. Pada tanggal 2 Mei 2009 sebagai tempat Launching Uji Kompetensi dari LSK TIK dan sekaligus sebagai Tempat Uji Kompetensi.
b. Visi dan Misi LPK Alfabank Surakarta commit to user Visi :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
134
Menjadikan Lembaga Pendidikan ALFABANK, yang terus menerus meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, tanggap dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Misi :
61
1) Mencetak Tenaga Kerja Terampil dan Profesional dalam waktu singkat. 2) Membentuk Sumber Daya Manusia yang berjiwa kewirausahaan & bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3) Memberikan Manfaat kepada masyarakat. 4) Menjadi Lembaga Pendidikan terbaik di Indonesia. 5) Memiliki kwalitas lulusan yang bertaraf Internasional.
c. Prestasi dan Penghargaan LPK Alfabank Prestasi dan penghargaan yang diraih antara lain : 1) Juara II Lomba Lembaga Kursus Diklusemas Rumpun Jasa dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional XXXVIII Tingkat Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003. 2) Juara II Lomba Akuntansi Tingkat Kota Surakarta dalam rangka Hardiknas HUT Kemerdekaan RI dan Hari Aksara Internasional Tahun 2001. 3) Memperoleh penghargaan “Solo Customer Satisvication Indek / SCSI” sebagai LPK dengan pelayanan terbaik tahun 2001 & 2002. 4) Sebagai Finalis Pemilihan Lembaga Kursus Berprestasi Tingkat Nasional 2006. 5) Surat Keputusan Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika. 6) Sertifikat Ujian Assesor LSP Telematika. 7) Peserta terbaik 1 dalam Lomba Manajemen Pengelolaan pada Kegiatan Jambore Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non Formal ( PTK PNF ) Tingkat Nasional Tahun 2007 yang diselenggarakan di Jakarta. commit to user 8) Sertifikat ISO 9001 – 2000.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
135
9) Sertifikat Tempat Uji Kompetensi dari LSK tahun 2009. 10) Sertifikat ISO 9001 – 2008. 11) Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal (BAN PNF) tahun 2009. 12) Mengikuti Kegiatan Orientasi Teknis Asesor Uji Kompetensi bidang Bahasa Inggris yang diselenggarakan Direktorat Binsuskel, P2PNFI dan Diknas Pada tanggal 8–10 Juni 2008 di Solo. 13) Mengikuti Pelatihan Implementasi Pedagogi dan Andragogi Instruktur Kursus Tingkat Nasional tanggal 7 – 11 Agustus 2008 di Semarang. 14) Pelatihan Manajemen Pembelajaran dan Kursus Diklumas di Hotel Sahid Solo tanggal 25 Oktober 2001. d. Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi karena dengan adanya struktur organisasi maka pelaksanaan kegiatan dalam suatu organnisasi akan lebih terarah dan memungkinkan tujuan organisasi akan segera terwujud. Di LPK Alfabank Surakarta struktur organisasinya berbentuk lini fungsional dimana setiap kepala bagian bertugas sesuai dengan fungsinya masing-masing dan bertanggungjawab kepada pimpinan (Manajer). Pimpinan disini membawahi bagian –bagian yang dipimpin oleh Kepala Bagian, kemudian setiap Kepala Bagian membawahi dan mengawasi setiap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan atau staf. LPK Alfabank merupakan lembaga pendidikan yang berstatus swasta, sehingga kinerja dari setiap bagian diharapkan mampu memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi kelangsungan atau eksistensi lembaga. Struktur Organisasi LPK Alfabank Surakarta sebagaimana yang telah ditetapkan, dapat digambarkan sebagai berikut :
commit to user
136
STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK SURAKARTA Oktiana Handini, S.Pd, M.Pd
Manajer
Dwi Rahayu HW, SH Personalia
Dwi Rahayu HW, SH Administrasi Umum
Suyamto, A.Md Kabag. Akademik
Adhe Dermawan Kabag. Hms/PR (Pemr)
Heny Yulianti, SH Keu. Masuk Heny Y, SH CSO
Atik S, S.Pd Keu. Keluar
Bariyono, SE Kabag. Umum
Kartini RA Staf Akademik Heny Y, SH Staf Akademik
Adhe. D BKK
Kartini Retno
CSO
Dyah Retno S Staf Akademik
Sri Yuliati CSO
Evi Retno S Staf Akademik
Instruktur
Pramono H, SE Logistik
Harun AR Teknisi
Mistoro Jati P. U
Dyah Retno I, SH Logistik
B Timorolan Teknisi
Agus Mito P. U
Asisten
Gambar. 4. Struktur Organisasi Alfabank Surakarta Th. 2011.
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
137
e. Uraian Tugas Pegawai LPK Alfabank Surakarta Uraian tugas adalah penguraian secara terperinci dan bulat tentang tugas –tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang pemegang jabatan struktural dan fungsional. Dalam penentuan uraian tugas pokok dan fungsi jabatan di LPK Alfabank Surakarta ditentukan oleh pimpinan (Manager), akan tetapi di musyawarahkan terlebih dahulu dalam rapat. Untuk lebih jelasnya berikut peneliti akan menguraikan tugas pokok setiap Kepala Bagian yakni sebagai berikut : 1) Pimpinan (Manager) Ikhtisar
Tugas
baik secara teknis,
Jabatan : Melaksanakan segala aktifitas/kegiatan administratif
simultan mengimplementasikan
maupun
interaksional dan secara
fungsi – fungsi manajemen (POAC)
secara representatif dalam rangka penyelenggaraan
lembaga secara
teknis pendidikan maupun non pendidikan baik dalam skala mikro maupun makro dengan
jangka/skala waktu pendek, menengah dan
panjang dengan mengacu pada tuntutan kompetensi dan daya saing kebutuhan DU/DI relevansinya dengan out put peserta didik. Fungsi : Di bawah supervisi Direktur Eksekutif, menjalankan fungsi manajemen secara totalitas/holistik demi terselenggaranya proses kegiatan dilingkungan
lembaga baik aspek administratif maupun
edukatif disamping mengemban fungsi sosial dalam hal ini pengabdian kepada masyarakat. Wewenang : Menjalankan dengan sepenuhnya fungsi manajemen lembaga dengan tetap mengedepankan proporsionalitas, fungsionalitas dan profesionalitas kerja
dalam kerangka
etika dan estetika kerja
mengacu pada coorporate culture lembaga aspek formal, diantaranya PP dan struktur oraganisasi (secara hierarki, spesialisasi dan kompetensi) secara totalitas/holistik disamping aspek non formal, diantaranya tata nilai, norma dan iklim kerja lembaga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
138
Tanggung - jawab : a) Bertanggung-jawab atas
keseluruhan bentuk kegiatan/aktivitas
teknis dan non teknis segi fisik maupun non fisik lembaga baik aspek administratif maupun edukatif dan korelasinya dengan out put peserta didik dimana semua itu bertolak dari fungsi pelayanan secata utuh dan tuntas korelasinya dengan pengabdian masyarakat secara umum dan citra lembaga secara khusus. b) Bertanggung jawab penuh terhadap semua pra pelaksanaan, moment pelaksanaan disamping pasca pelaksanaan terhadap segala bentuk kesalahan,
kekurangan
dan
bahkan
deviasi/penyimpangan
penyelenggaraan lembaga yang bersifat multi aspek, mulai dari front line yang bersifat informatif sampai dengan administratif keuangan.
2) Sekretaris ( Administrasi Umum) Ikhtisar Tugas Jabatan : Melaksanakan segala kegiatan / aktivitas baik secara tertulis ( administratif) maupun lisan (informatif ) baik dengan penanganan secara langsung maupun tidak langsung yang ada korelasinya dengan layanan di lingkungan lembaga, maupun pekerjaan kantor pada umumnya. Fungsi : Di kesekretariatan
bawah
supervisi Manajer,
menjalankan
fungsi
yang menjangkau semua unit kerja dan semua
komponen di lingkungan lembaga. Wewenang : a) Menentukan
agenda pertemuan/kegiatan lembaga berdasarkan
konsulidasi manajer lembaga. b) Mengusulkan adanya sistem pelaporan manajerial yang kontinyu dan terprogram secara periodik. c) Mengadakan konsulidasi dengan berbagai unit kerja dilingkungan lembaga dalam kerangka sinergi kerjasama. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
139
Tanggung - jawab : a) Bertanggung-jawab atas terselenggaranya agenda – agenda kegiatan lembaga baik internal maupun eksternal. b) Bertanggung–jawab atas
laporan – laporan administratif sekretaris
lembaga yang mencakup semua unit kerja dilingkungan lembaga. c) Bertanggung-jawab atas
pelaksanaan
jadwal waktu yang telah
ditentukan dalam rangka pertemuan /konsulidasi lembaga internal baik komponen karyawan maupun instruktur.
3) Kabag Public Relations dan Pemasaran Ikhtisar
Tugas
Jabatan : Memanifestasikan fungsi manajemen
(POAC) dan secara simultan menyelenggarakan
program
Public
Relations dan pemasaran yang kontinyu dan menyeluruh, baik segi internal dimana pelayanan tuntas di lingkungan lembaga korelasinya absorb pasar kerja
daripada out put peserta didik
sebagai
bentuk
manifestasinya sedangkan eksternal dimana presentasi, distribusi media sosialisasi sebagai bentuk konkritnya
yang mencakup Prog. Intensif
dan Prog. 1 Tahun. Fungsi : Dibawah supervisi Manajer melaksanakan program Public Relations dan pemasaran secara efektif, efisien dan produktif disamping tetap mengedepankan
profesionalitas kerja
dalam
rangka
mengembangkan program pendidikan lembaga Spesifikasi Tugas Kabag. Public Relations dan Pemasaran : a) Tugas Pokok (1) Melaksanakan
konsulidasi dan aktualisasi program kerja
secara sinergis dengan partner unit kerja : Customer Service, Pemasaran dan BKK dalam skala periodik dan bahkan bersifat insidental.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
140
(2) Merencanakan secara
anggaran
Public Relations dan pemasaran
internal maupun
eksternal dengan tetap mengacu
tingkat kebutuhan partner kerja. (3) Menginformasikan program pendidikan yang up to date memenuhi kebutuhan, tuntutan dan dinamika masyarakat dan pasar kerja berdasarkan riset pasar. (4) Penyusunan jadwal
waktu
pelaksanaan agenda kegiatan
Public Relations dan pemasaran
relevansinya dengan
pertimbangan efisiensi dan efektifitas yang bermuara pada tujuan sosialisasi
lembaga dalam rangka membangun citra
positif. (5) Melaksanakan langkah antisipatif dan persuasif yang taktis dan strategis dalam
menghadapi kompetitor–kompetitor
lembaga dengan lebih bersifat adaptif dan adoptif yang inovatif
korelasinya dengan implementasi program Public
Relations dan pemasaran. (6) Merancang desain Public Relations dan pemasaran yang berkesinambungan/sinergis produktif
secara efisien, efektif
yang diarahkan pada
dan
profitabilitas lembaga.
Disamping tetap mengedepankan citra lembaga di mata publik. (7) Pengorganisasian terhadap semua komponen fisik dan non fisik Public Relations dan pemasaran yang diarahkan pada pencapaian tujuan lembaga yang
“goal oriented dan resul
oriented”. (8) Mengevaluasi
secara tertulis /administratif
mengenai
pelaksanaan program kerja Public Relations dan pemasaran secara kontinyu
dengan pendekatan sinkronisasi terhadap
semua komponen yang bersifat kontributif. (9) Membuat pelaporan managerial
administratif
terhadap
pelaksanaan program Public Relations dan pemasaran secara commit to user periodik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
141
(10) Memantau perkembangan
peserta didik dalam proses/
penyelenggaraan DIKLAT dan sekaligus mengevaluasi hasil belajar /DIKLAT peserta didik korelasinya dengan
bahan
informasi yang nantinya menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan kaitannya pelaksanaan program kerja Public
Relations
dan
pemasaran
“sosialisasi”
tahun
berikutnya. (11) Membuat forcasting dengan
atas hasil program kerja korelasinya
penjaringan
peserta didik dan pendapatan
“profitabilitas” disamping tingkat antusiasme / respon publik atas pelayanan jasa
bidang pendidikan include masalah citra
lembaga. b) Tugas Tambahan Menyusun rencana anggaran pengeluaran kaitannya dengan alokasi pengadaan
kebutuhan
teknis
maupun non teknis dalam
penyelenggaraan program kerja. Wewenang : a) Menentukan
program kerja
disamping alokasi waktu dan
komponen – komponen penunjang yang dibutuhkan. b) Mengusulkan pengembangan ( difersifikasi ) program pendidikan disamping ekspansi segmentasi pasar peserta didik. c) Mengadakan pertemuan konsulidasi dengan partner kerja atas pelaksanaan program kerja yang telah terealisasi. d) Mengadakan kerjasama dengan berbagai institusi dalam kerangka penjaringan peserta didik disamping tetap dalam rangka membangun citra lembaga. e) Mengajukan adanya perubahan /pembenahan dan bahkan pengadaan atas segala
fasilitas
teknis maupun non teknis yang bersifat
kontributif atas pelaksanaan program kerja. f) Mengadakan peninjauan ulang terhadap taktik, strategi dan commit user ini masih dipandang klasik tidak terobosan – terobosan yang to selama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
142
up to date, inovatif , adoptif
bahkan statis sebagai tuntutan
dinamika dan kompetitor yang ada. Tanggung - jawab : a) Bertanggungjawab atas kelancaran terselenggaranya program kerja baik dalam skala periodik maupun rutin baik secara internal maupun eksternal dilingkungan lembaga dan di lingkungan tengah–tengah masyarakat. b) Bertanggung–jawab korelasinya
atas
kepercayaan
publik/citra
lembaga
dengan penjaringan peserta didik di lingkungan
lembaga. c) Bertanggung-jawab atas keharmonisan dan kedinamisan hubungan lembaga dengan berbagai institusi yang telah terjalin dalam ikatan kerjasama sebelumnya. Hubungan Lini secara hierarki : a) Manager b) Lintas Departemen (1) Dept.
Umum
relevansinya dengan
kesiapan,
penyediaan
alokasi kebutuhan dan pengadaan fasilitas sebagai penunjang pelaksanaan program kerja. (2) Dept. Keuangan
relevansinya anggaran biaya–biaya
yang
nantinya untuk alokasi pengadaan semua kebutuhan dan pelaksanaan program kerja. (3) Dept. Akademik relevansinya dengan jadwal waktu dalam kegiatan DIKLAT peserta didik dan kaitannya dengan agenda– agenda kegiatan akademik secara simultan kaitannya dengan publikasi ke publik. (4) Dept. Personalia relevansinya dengan alokasi personal dalam setiap kali menyelenggarakan kegiatan di lingkungan lembaga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
143
4) Public Relations ( PR ) Ikhtisar Tugas Jabatan : Membina hubungan baik dan sekaligus membangun citra lembaga di tengah -tengah masyarakat serta instansi pemerintah atau swasta dalam rangka memberikan pelayanan di bidang pendidikan dan secara simultan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan satu upaya peningkatan kualitas SDM. Fungsi : Di bawah supervisi Kabag. Public Relations dan Pemasaran, mengemban fungsi human relation dalam tataran
individual maupuan
institusional dalam kerangka membangun dan / mempertahankan image lembaga. Spesifikasi Tugas Public Relation : a) Tugas Pokok (1) Merencanakan dan membina hubungan baik dalam membangun dan mempertahankan citra positif
lembaga disamping
keharmonisan lembaga ditengah – tengah masyarakat. (2) Mengurus semua bentuk perijinan (pengajuan
ijin dan/
perpanjangan ijin) yang diperlukan lembaga. (3) Menerima, melayani dan menyelesaikan aduan/complaint (stabilisator) dari peserta didik di lingkungan lembaga maupun masyarakat luas yang berkenaan dengan lembaga. (4) Merencanakan dan membuat dokumentasi , dan publikasi moment/
kegiatan
yang
dilaksanakan
di
lingkungan
lembaga/masyarakat. (5) Menjalin berbagai bentuk kerjasama dengan institusi swasta maupun negeri (pemerintahan ) dan di lingkungan akademisi. (6) Membuat press release disamping mengadakan jumpa pers untuk setiap event –event yang diselenggarakan oleh lembaga. (7) Proaktif mempresentasikan keberadaan lembaga kekhalayak masyarakat umum dalam membangun image /citra positif lembaga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
144
(8) Melaksanakan
dan
merencanakan
event pengabdian
masyarakat dalam rangka mengemban fungsi sosial. (9) Mencari tempat Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) peserta didik Prog.Pendidikan 1 tahun berdasarkan proporsionalitas antara jumlah peserta didik dengan alokasi ploting peserta per lokasi PKL b) Tugas Tambahan (1) Melaksanakan pembayaran semua pajak yang berkenaan dengan lembaga. (2) Membuat grafik /statistik
keadaan pengajar, siswa,
perkembangan siswa dll, yang berkenaan dengan lembaga, agar masyarakat/
karyawan
mudah
melihat,
membaca,
dan
memahami. (3) Membuat
anggaran belanja yang akan dikeluarkan bagian
Public Relations yang nantinya disampaikan kepada Kabag. Public Relations dan Pemasaran. (4) Sewaktu-waktu siap diperbantukan dalam Program Pemasaran baik dalam tataran Individual maupun Team Work. Wewenang : a) Menentukan event – event lembaga sebagai implementasi Marketing Public Relation ( MPR ). b) Mengusulkan adanya bentuk penawaran kerjasama dengan institusi lain. c) Mengadakan jumpa pers untuk membangun image lembaga. d) Melaksanakan sosialisasi terprogram dan terpadu lembaga. Tanggung - jawab : a) Bertanggung-jawab atas keharmonisan hubungan kerjasama dengan institusi lain. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
145
b) Bertanggung–jawab atas pengembangan program lembaga melalui presentasi dan sosialisasi. c) Bertanggung-jawab atas kelancaran publisitas lembaga. Hubungan Lini secara hierarki : a) Manager b) Kabag. Public Relations dan Pemasaran c) Lintas Departemen (1) Dept. Akademik relevansinya dengan
konsulidasi
agenda
kegiatan DIKLAT akademik – lembaga. (2) Dept. Keuangan relevansinya dengan anggaran yang
alokasi dana dan
nantinya dibutuhkan dalam pengadaan atas
sejumlah fasilitas maupun perlengkapan penunjang kerja. (3) Dept.
Umum
relevansinya dengan pengadaan dan alokasi
fasilitas dan perlengkapan yang dibutuhkan. d) Partner Unit Kerja: (1) Unit Kerja CS relevansinya dengan input informasi maupun trend-trend minat calon peserta didik yang mendaftar. (2) Unit Kerja BKK relevansinya dengan informasi yang bisa disampaikan kepada peserta didik mengenai
peluang,
kebutuhan, permintaan dan bahkan rekruitmen tenaga kerja di DU/DI. (3) Unit
Kerja
mengenai mengadakan
Marketing relevansinya dengan
informasi
peluang–peluang
yang
memungkinkan
penawaran
kerjasama
DIKLAT
untuk berbasis
komputer/yang diselenggarakan oleh lembaga.
5) Pemasaran Ikhtisar Tugas Jabatan : Melaksanakan Program pemasaran dan
sosialisasi baik mencakup Prog. Intensif dan Prog. Pendidikan 1 tahun commit to user dengan berbagai Teknik, Taktik, dan Strategi yang up to date dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
146
rangka
memasarkan / memperkenalkan / mensosialisasikan segala
bentuk produk,
jasa
atau program yang diselenggarakan
lembaga
kepada publik baik dalam tataran individual maupun institusional. Fungsi : Di bawah
supervisi
Kabag. Humas dan Pemasaran,
mengimplementasikan program pemasaran baik secara internal maupun eksternal
lembaga dengan
kontinyu,
reperesentatif dan holistik
sebagai ujung tombak profitabilitas lembaga Spesifikasi Tugas Marketing Service Officer : a) Tugas Pokok (1) Merencanakan alat
/
media sosialisasi yang up to date
mengikuti tuntutan dan kebutuhan dinamika yang ada di masyarakat (2) Merencanakan Tehnik, Taktik dan strategi pemasaran yang efektif
dan
produktif
yang
nantinya
digunakan
untuk
mensosialisasikan program yang dibuka lembaga kepada publik / khalayak ramai. (3) Meramalkan / Forcasting
produk pemasaran
dan /
media
sosialisasi lembaga (4) Memproduksi alat pemasaran (brosur,famlet,spanduk,dan alatalat pemasaran yang lain yang akan digunakan sebagai alat sosialisasi). (5) Mencari data dan memetakan pangsa pasar ( Sekolah, PT, lembaga ; swasta maupun
negeri dan DUDI ) yang akan
digunakan sebagai target obyek pemasaran atau sosialisasi. (6) Mengajukan dengan proaktif atas surat / ijin / proposal tawaran kerjasama dengan lembaga swasta maupun negeri
termasuk
DUDI untuk bekerjasama dalam rangka sosialisasi lembaga (7) Merencanakan saluran distribusi dan implementasi distribusi alat pemasaran / media sosialisasi yang lainnya kepada obyek pemasaran / kalayak ramai / publik commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
147
(8) Merencanakan jadwal waktu prog. pemasaran secara kontinyu dan sekaligus realisasi di lapang sesuai target segmentasi pasar sebagai dasar pembuatan brosur / media publikasi / sosialisasi program intensif dan program 1 tahun (9) Menginventarisir dokumen dan semua bentuk dan jenis media publikasi / alat pemasaran sebagai dasar koreksi / bahkan pertimbangan / referensi / acuan selanjutnya. (10) Membuat dokumentasi dan grafik atas trend – trend hasil program pemasaran / sosialisasi lembaga ( rekruting peserta didik, media / alat sosialisasi dll) (11) Membuat laporan atas hasil program pemasaran / sosialisasi yang mencakup segmentasi pasar, jenis dan kuantitas media publikasi, dan alokasi waktu termasuk didalamnya target anggaran dengan perolehan peserta didik secara periodik dan kontinyu. (12) Menindaklanjuti
setiap
proposal penawaran kerjasama dari
berbagai institusi lain yang telah mendapat ACC dari Kabag. Humas dan Pemasaran berdasarkan kesepakatan pihak dan
tetap menjaga
keharmonisan
ke-2 belah
hubungan ke –2
institusi. (13) Memantau
dan
secara
simultan
menindaklanjuti
administratif
“ rekapitulasi hasil “ atas berbagai
quisioner
form pendaftaran
/
mengenai
secara angket /
“ asal sumber
informasi kursus – program “ yang di isi oleh calon peserta didik di lingkungan lembaga. b) Tugas Tambahan (1) Mengevaluasi
dan selalu memantau hasil pemasaran yang
sedang berjalan, selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan atau kebijakan yang akan diambil. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
148
(2) Membuat rencana anggaran belanja yang akan digunakan pada bagian pemasaran/marketing untuk disampaikan kepada Kabag. Humas dan Pemasaran (3) Mengerjakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pekerjaan marketing yang diperintahkan oleh Kabag. Humas da Pemasaran Wewenang : a) Menentukan bentuk dan jenis media sosialisasi / pemasaran yang akan dipakai b) Mengusulkan pembukaan program intensif baru c) Mendistribusikan media sosialisasi sesuai dengan target segmentasi pasarnya d) Menentukan Time Skedul DIKLAT program intensif yang akan diselenggarakan e) Menentukan kelas tunda berdasarkan pantauan pendaftaran
dari
CSO dengan sepengetahuan Kabag. Akademik Tanggung - jawab : a) Bertanggung-jawab atas pelaksanaan
program pemasaran
/
sosialisasi lembaga baik prog. intensive maupun prog. 1 tahun b) Bertanggung–jawab atas transaksi biaya-biaya alokasi media / alat sosialisasi dan jumlah yang dipesan secara kontinyu c) Bertanggung-jawab atas pengadaan kebutuhan dan sekaligus pendistribusian media sosialisasi baik secara hand to hand maupun secara kolektif d) Bertanggung-jawab atas jumlah calon peserta didik yang datang meminta informasi
dan nantinya akan mendapat pelayanan
informasi dari CS untuk mengikuti program DIKLAT Hubungan Lini secara hierarki : a) Manager to user b) Kabag. Humas dancommit Pemasaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
149
c) Lintas Departemen (1) Dept. Akademik relevansinya dengan Jadwal kelas yang akan diselenggaraka untuk dimuat dalam brosur (2) Dept. Keuangan relevansinya dengan
anggaran dalam
perencanaaan kebutuhan pengadaan samapai pada proses distribusi media sosialisasi (3) Dep. Umum relevansinya dengan penataan dan penggudangan secara administratif media sosialisasi yang sudah jadi untuk dipakai dan nantinya didistribusikan d) Partner Unit Kerja
:
(1) Unit Kerja CS relevansinya dengan input informasi maupun trend-trend minat calon peserta didik yang mendaftar (2) Unit Kerja BKK relevansinya dengan informasi yang bisa disampaikan ke peserta didik mengenai peluang, kebutuhan, permintaan dan bahkan rekruitmen tenaga kerja di DUDI (3) Unit Kerja Humas relevansinya dengan informasi terkini dan aktual mengenai dinamika
yang ada korelasinya dengan
perkembangan IT ( Informasi Tehnologi ) yang nantinya dapat diadopsi demi pembenahan dan pengembangan program yang diselenggarakan lembaga.
6) BKK Ikhtisar Tugas Jabatan : Melaksanakan Prog BKK secara representatif dan holistik baik dalam merespon peluang / prermintaan tenaga kerja bahkan mengirimkan / merekomendasikan candidat / calon karyawan dengan tetap mengedepankan aspek profesionalitas kerja mengacu pada tuntutan kebutuhan dan kualifikasi yang menjadi prasyarat kerja di lingkungan DU/DI yang semakin selektif dan kompetitif Fungsi : Di bawah
supervisi
Kabag. Humas dan Pemasaran,
merealisasikan programcommit sosialisasi korelasinya dengan out put peserta to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
150
didik dan secara simultan
daya serap pasar kerja mengenai tingkat
kualitas dan kapabilitas kerja secara praktis di DU/DI Spesifikasi Tugas Bursa Kerja Khusus : a) Tugas Pokok (1) Melakukan pendaftaran dan / mendata pencari tenaga kerja baik dari warga alumni maupun peserta didik di lingkungan lembaga (2) Melakukan penawaran kerjasama
mengenai kebutuhan dan
tuntutan persediaan tenaga kerja di DU/DI secara periodik (3) Mendaftar dan melakukan inventarisir mengenai informasi lowongan / peluang kerja
/ kesempatan kerja
yang
bisa
diterima di DU/DI (4) Melakukan
investigasi
ke
DU/DI
untuk
konfirmasi
kemungkinan adanya peluang / kebutuhan tenaga kerja / proses rekruitmen (5) Melakukan pengiriman / pemyaluran dan bahkan penempatan tenaga kerja mengacu pada tuntutan dan kebutuhan kualifikasi DU/DI yang membutuhkan b) Tugas Tambahan (1) Mengevaluasi dan selalu memantau hasil pelaksanaan BKK yang sedang berjalan selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan atau kebijakan yang akan diambil. (2) Membuat laporan hasil secara administratif BKK yang telah berjalan setiap bulan /periode. (3) Membuat rencana anggaran belanja yang akan digunakan pada bagian BKK untuk disampaikan kepada Kabag. Humas dan Pemasaran. (4) Mengerjakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang diperintahkan oleh pimpinan. (5) Sewaktu-waktu siap diperbantukan dalam Program Pemasaran baik dalam tataran Individual commit to usermaupun Team Work
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
151
Wewenang : a) Menentukan bentuk dan jenis penawaran kerjasama dengan DUDI mengenai BKK b) Mengusulkan agenda temu alumni yang sudah sukses / bekerja dengan peserta didik yang masih aktif c) Mengadakan penyaluran dan penempatan tenaga kerja sesuai dengan tuntutan kualifikasi DUDI d) Menentukan
calon karyawan yang direkomendasikan lembaga
untuk memenuhi kebutuhan DUDI Tanggung - jawab : a) Bertanggung-jawab atas pelaksanaan dan jalannya program BKK b) Bertanggung–jawab atas
permintaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kualifikasi DUDI c) Bertanggung-jawab atas pengadaan / pengiriman / rekomendasi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan DUDI d) Bertanggung-jawab atas kapabilitas calon karyawan / tenaga kerja yang nantinya akan diikutsertakan dalam mekanisme rekruitmen ke DUDI. Hubungan Lini secara hierarki : a) Manager b) Kabag. Humas dan Pemasaran c) Lintas Departemen (1) Dept. Akademik relevansinya dengan pantauan akademis secara prestatif (2) Dept. Keuangan relevansinya dengan
anggaran dalam
perencanaaan kebutuhan (3) Dep. Umum relevansinya dengan logistik secara administrasi dan pengadaan kebutuhan BKK commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
152
d) Partner Unit Kerja (1) Unit Kerja
: CSO
relevansinya dengan
penyampaian
/
sosialisasi informasi mengenai kebutuhan / peluang kerja di DUDI (2) Unit
Kerja
Marketing relevansinya dengan
informasi
mengenai peluang – peluang yang memungkinkan untuk mengadakan penawaran kerjasama DIKLAT berbasis komputer (3) Unit Kerja Humas relevansinya dengan informasi
yang ada
korelasinya dengan lowongan kerja dan rekruitmen karyawan di berbagai institusi / DUDI 7) Ka.Bag Akademik Ikhtisar Tugas Jabatan : Memanifestasikan fungsi manajemen dan secara simultan menyelenggarakan proses DIKLAT baik Program Intensif maupun Program 1 Tahun disamping melaksanakan tindakan penelitian dan pengembangan program pendidikan 1 Tahun dan Intensif yang dilaksanakan oleh lembaga dengan merespon tuntutan kebutuhan dan dinamika yang berkembang dimasyarakat korelasinya dengan daya serap pasar kerja yang berbasis kompetensi. Fungsi : Dibawah supervisi Manajer melaksanakan semua agenda DIKLAT secara efektif dan produktif disamping tetap mengedepankan profesionalitas pendidikan baik peningkatan kualitas out put maupun kualitas kontrol pendidikan secara internal lembaga. Wewenang a) Menentukan Jadwal DIKLAT korelasinya dengan alokasi waktu, ruang dan instruktur. b) Mengusulkan adanya pembenahan silabus dan kurikulum berbasis kompetensi. c) Mengadakan konsulidasi dan pertemuan/koordinasi dengan semua komponen instruktur. d) Melaksanakan proses DIKLAT dan ujian setiap tahap sesuai dengan kalender akademik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
153
Tanggung - jawab : a) Bertanggung-jawab atas kelancaran proses DIKLAT dan ujian setiap kali tahap peserta didik. b) Bertanggung–jawab atas keharmonisan komponen peserta didik, instruktur dan bagian akademik dilingkungan lembaga. c) Bertanggung-jawab atas peningkatan kualitas pendidikan (prestasi akademik) peserta didik (out put) baik in class maupun out class. d) Bertanggung–jawab atas terciptanya kondisi/iklim DIKLAT yang kondusif baik segi peserta didik maupun instruktur dengan mengacu pada tata tertib lembaga.
2. Program Pendidikan di LPK Alfabank Surakarta
a. Program Pendidikan 1 tahun 1) Mipe (Manajemen Informatika Komputer Akuntansi dan Perbankan) Program ini khusus dirancang bagi peserta yang ingin mendalami dan terampil dalam bidang komputer dari tahap operator, programmer yang ditunjang dengan keterampilan dalam bidang akuntansi, bahasa inggris, perbankan sehingga akan menghasilkan output yang trampil dan mahir dalam bidang manajemen informatika/ pemrograman, akuntansi dan perbankan. Materi Pembelajaran : Typing, MS Word, MS Excel, Logika& logaritma, Pemograman, Perbankan I & II,Akuntansi I & II, English for Banking I & II, Operating System DOS & Windows, Internet, Perbankan Syariah, Database, MNJM System, Pemrograman I & II, MS PowerPoint, Akuntansi Perbankan, MYOB, Praktek Perbankan, Praktek Akuntansi, Public Relations, Tek.Wawancara, Tek. Penulisan Laporan, Pemasaran Perbankan, Kewirausahaan, Praktek Kerja Lapangan, Ujian Tugas Akhir. Orientasi Kerja: a) Analisa Sistem di Instansi commitPemerintah to user / Swasta.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
154
b) Operator & Programmer Komputer Instansi Swasta / Asing. c) Staff Akuntansi / Keuangan / Administrasi Perkantoran. d) Pegawai Bank Pemerintah / Swasta/Bank Syariah/BPR/BMT.
2) Mikase ( Manajemen Komputer Akuntansi dan Sekretaris) Program ini merupakan perpaduan teori dan keterampilan praktis yang proporsional dalam bidang manajemen, kesekretariatan dan administrasi Perusahaan Modern yang ditunjang dengan kemampuan dalam bidang komputer, Bahasa Inggris dan Akuntansi. Sehingga akan menghasilkan output yang tanggap dan terampil dalam bidang administrasi dan kesekretariatan. Materi Pembelajaran : Typing, MS Words, MS Excel, Kesekretariatan, Stenografi Indonesia, Etika Sekretaris, English for Banking I & II, Akuntansi I dan II, Operating System Windows, Korespondensi Indonesia, Manajemen Perkantoran, Manajemen Kearsipan, MS Access, MS Power Point, Internet, MYOB, Praktek Sekretaris, Bussiness Letter, Praktek Akuntansi, Tek. Wawancara, Tek. Penulisan Laporan, Public Relations, Perpajakan, Kewirausahaan, Praktek Kerja Lapangan dan Ujian TA. Orientasi Kerja : a) Staf Administrasi dan pembukuan perusahaan. b) Staf Akuntansi dan Keuangan. c) Staf Public Relation/Front Line. d) Sekretaris, Direktur/Manajer, dll.
3) Tekkom (Teknisi Komputer) Program ini dirancang bagi peserta yang ingin mahir dan trampil dalam bidang hardware dan software komputer, jaringan serta perakitan komputer, sehingga output yang dihasilkan benar-benar memiliki pengetahuan, keterampilan dan keahlian dalam bidang perakitan to user komputer, perbaikan dancommit perawatan komputer serta jaringan komputer
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
155
plus monitor serta ditunjang dengan pemahaman bahasa pemrograman komputer. Materi Pembelajaran : Teori Digital, Elektronik, Dasar Sistem Operasi, Sistem Komp.Perakitan & Multimedia, Bahasa Inggris, MS Office XP, Catu Daya, Satuan Peraga, Sistem Operasi Linux, Arsitektur Jaringan, Bhs. Inggris, Kewirausahaan, Pemrograman Visual Basic, Pembidikan & Pemecahan Masalah, Administrasi Jaringan Windows, Administrasi Jaringan Linux, Printer, Utility, Public Relations, Kewirausahaan, Teknik Penulisan Laporan, Personal Development / TW. Orientasi Kerja: a) Staff EDP / Teknisi Komputer di Instansi Pemerintah / Swasta. b) Dealer, Toko dan Reparasi Komputer. c) Perusahaan Perakit Komputer & Hardware lainnya.
4) Divcom (Digital Imaging, Video Production dan Graphic Computer) Program ini dirancang bagi peserta yang ingin mahir dan terampil dalam bidang industri advertising baik segi kreatif, produksi, manajemen dan segi kewirausahaan untuk dapat mendirikan industri Video editing sendiri. Orientasi Kerja : a) Editor Foto dan Video. b) Kamerawan di Studio Shooting. c) Wiraswasta dam bidang Multimedia.
5) Desain Grafis Program ini dirancang bagi peserta yang ingin mahir dan trampil dalam bidang industri advertising dan percetakan baik segi kreatif, produksi, manajemen dan segi kewirausahaan untuk dapat mendirikan industri percetakan sendiri. Dari mulai grafis manual sampai menggunakan peralatan komputer untuk dapat digunakan sebagai media advertising. commit to user Orientasi Kerja :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
156
a)
Ahli Desainer untuk industri periklanan.
b)
Pengusaha di bidang industri kreatif.
c)
Agen pembuat media iklan.
d)
Membuka usaha mandiri sebagai desainer.
b. Program Intensif Program ini dirancang bagi peserta yang ingin mahir dan trampil dalam mengoperasikan komputer dengan cepat, mudah dan menyenangkan tanpa mengurangi bobot materi dengan ditunjang metode pembelajaran yang efisisen sehingga diharapkan peserta akan dengan cepat memahami materi serta hasil yang memuaskan, peserta akan didik selama 1 sampai 1 1/2 bulan dengan masuk intensif setiap harinya. Tabel 4. Program Intensif LPK Alfabank Surakarta. Program 1) Programer 2) Autocad 3) MYOB Accounting
4) Design Grafis
5) Web Design
6) Teknisi
Materi · · ·
AMT Ms Acces Visual BAsic 6.0
· ·
AMT Autocad 2D & 3D
· · ·
AMT Aplikasi MYOB pada Akutansi Jasa Aplikasi MYOB pada Akutansi Dagang
· · · ·
AMT CorelDraw Photoshop PageMaker
· · · · · ·
AMT Databse MySql Pemrograman PHP Jendela Antar Muka (Interface Web) File Tranfer Protocol Upload Website
· · · ·
Dasar System Operasi Perakitan Komputer Instalasi Sistem Dan Aplikasi Instalasi Jaringan (Kabel, Nirkabel/WIFI, commit to userSetting Hotspot)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
157
Program
Materi
7) Profesional Office- Paket Lengkap
8) Profesional Office - Paket Standard
9) English Conversation
10) English For Job Seeker
· · ·
Troubleshooting Utility Tehnik Wawancara
· · · · · · · · ·
AMT Ms. Windows Anti Virus & Multimedia Ms Word Ms Excel Ms Power Point Internet (Browsing, Chatting, Blog) Open Office (Write, Calc, Impress) Kiat Teknik Wawancara
· · · · · · · ·
AMT Ms. Windows Anti Virus & Multimedia Ms Word Ms Excel Ms Power Point Internet (Browsing, Chatting, Blog) Kiat Teknik Wawancara
· · · · · ·
AMT Speaking Writing Conversation Reading Listening
· · · · · ·
Introduction Personal Identification Personal Qualifications Application Letter Resume, Curiculum Vitae Job Interview
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
158
3. Data Jumlah Peserta Didik 3 tahun terakhir
Tabel 5. Perkembangan Jumlah Peserta Didik Program 1 tahun LPK Alfabank Surakarta. Program Jurusan No
Tahun
1
2008-2009
2 3
2009-2010 2010-2011
MIPE
MIKASE
TEKKOM
DIVCOM
DESAIN GRAFIS
Kleco
88
45
50
20
30
Yosodipuro
28
27
15
5
10
Kleco
90
53
45
28
32
Yosodipuro
20
20
5
5
15
Kleco
81
43
30
34
30
14
14
Kampus
Yosodipuro 33 33 22 Sumber : Arsip Bagian Akademik LPK Alfabank Surakarta
JML
318 333 334
Tabel 6. Perkembangan Jumlah Peserta Didik Program Intensif LPK Alfabank Surakarta. Program Jurusan No
Tahun
1
2008-2009
Kampus
JML
WD
DG
PO1
PO2
EC
AT
MY
TK
PG
EF
Kleco
50
46
80
91
72 55
65
80
90
25
Yosodipuro
44
35
78
90
56 68
55
58
15
20 1133
Kleco
57
57
68
79
62 40
56
79
78
14
Yosodipuro
38
34
67
81
68 58
66
48
26
10 1086
Kleco
60
47
66
80
77 47
58
70
65
10
Yosodipuro 40 30 68 75 70 59 Sumber : Arsip Bagian Akademik LPK Alfabank Surakarta
70
45
25
11 1073
2 3
2009-2010 2010-2011
Katerangan : WD : Web Desain
AT : Autocad
DG : Desain Grafis
MY : Myob
PO1 : Profesional Office 1
TK : Teknisi
PO2 : Profesional Office 2 EC : English Converations
PG : Programmer commit to userEF : English For Job Seeker
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
1. Strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta Sesuai dengan masalah yang diambil dalam penelitian ini, yaitu tentang “Strategi Public Relations dalam mendukung Pemasaran di LPK Alfabank Surakarta”, sebagai bahan analisis perlu kiranya diberikan data yang berkaitan dengan masalah yang akan dikaji. Di dalam teori telah dikemukakan bahwa semakin banyak jumlah lembaga pendidikan yang sejenis, menimbulkan permasalahan yang cukup berat bagi suatu instansi, terlebih bagi instansi yang berstatus swasta. Persaingan menjadi sebuah permasalahan yang cukup berat. Maka dari
itu dibutuhkan
strategi untuk mampu mengatasi permasalahan persaingan tersebut. Strategi dilaksanakan oleh setiap bagian dan semua bidang. Hal ini dikarenakan setiap unsur yang ada dalam suatu instansi pasti akan mempengaruhi perkembangan organisasi. Apalagi unsur yang sangat signifikan seperti unsur pemasaran. Pemasaran dapat tercapai optimal karena dukungan dari semua pihak, salah satunya yaitu bagian Public Relations. Petugas Public Relations yang handal akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, salah satu cara dalam pelaksanaan tugas yaitu dengan menggunakan strategi-strategi yang berbeda dengan instansi pesaing lainnya, dengan tujuan dapat meyakinkan konsumen (peserta didik) mengenai segala bentuk informasi yang disalurkan. Informasi yang diberikan Public Relations lebih bersifat mendalam, mendidik sehingga pengetahuan publik akan suatu lembaga akan lebih tinggi. Informasi yang diterima oleh publik secara pasti akan disebarkan secara luas kepada orang lain yaitu dari mulut ke mulut atau getok tular. Cara penyebaran informasi melalui getok tular ini akan jauh lebih efektif dibandingkan cara lainnya. Dengan cara getok tular orang akan lebih yakin karena mendengarkan langsung dari orang yang sudah dikenal. Dengan demikian lamakelamaan terbentuklah suatu persepsi yang positif dan kepercayaan dari publik. commit user akan terbentuklah brand name Dengan memperoleh kepercayaan publikto maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
/citra positif suatu instansi. Dengan citra yang positif maka akan lebih mudah bagi suatu instansi untuk memasarkan jasanya . Dengan begitu strategi yang dilakukan oleh Public Relations secara pasti akan mendukung tujuan pemasaran. Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan strategi Public Relations antara lain akan memperoleh kepercayaan publik dan terciptalah Brandname suatu instansi, sehingga tidak takut lagi dalam menghadapi persaingan. Dengan memperoleh kepercayaan maka publik akan cenderung memilih instansi tersebut. Dilokasi Penelitian, strategi Public Relations sudah dilaksanakan dikarenakan banyaknya instansi sejenis yang menjadi pesaing, sebab persaingan antar organisasi merupakan permasalahan yang sangat mempengaruhi eksistensi organisasi. Agar pelaksanaan strategi berhasil dengan baik dalam mendukung pemasaran maka Petugas Public Relations menyusun suatu perencanaan yang mendasari terciptanya strategi tersebut. Dalam penelitian ini pembahasan strategi Public Relations
akan dimulai melalui proses perumusan strategi marketing
Public Relations, selanjutnya mengenai penerapan strategi marketing Public Relations. Berikut terlebih dahulu akan dibahas mengenai proses perumusan strategi Marketing Public Relations.
a. Proses Perumusan Strategi Marketing Public Relations Proses perumusan strategi Public Relations dalam penelitian ini akan membahas mengenai hal-hal yang dilakukan sebelum menentukan strategi yang akan digunakan oleh Public Relations. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan kegiatan Public Relations agar selaras dengan visi, misi organisasi dan untuk ketercapaian tujuan Public Relations. Proses Perumusan Strategi Public Relations tersebut, antara lain sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi permasalahan yang muncul Identifikasi terhadap setiap permasalahan yang muncul merupakan tahap awal dalam
penyusunan strategi, hal ini cukup penting untuk
mendasari atau melatarbelakangi suatu pembentukan strategi. Jadi dalam commityang to user tahap identifikasi permasalahan muncul dapat diketahui dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
mengumpulkan berbagai pendapat dari rekan kerja mengenai segala macam bentuk infomasi atau asumsi yang beredar baik dikalangan internal maupun eksternal organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Biasanya begini mbak,,nanti kita akan mengadakan rapat dengan rekan-rekan. Hal-hal yang dibahas dimulai dari memflashback / mereview hal-hal yang sudah dilakukan dan juga melihat kemampuan kompetitor kita, dengan mengetahui kondisi kompetitor, maka kita akan mengetahui permasalahan yang ada sebagai contoh permasalahan dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat. Setelah mengetahui permasalahan maka akan dilakukanlah tahap penyusunan strategi mbak. Dengan cara rapat saya mengharapkan akan memperoleh ide-ide, saran/masukan dari teman-teman, dengan begitu saya yakin hasilnya akan menjadi lebih bagus”. Hal tersebut di dukung oleh pernyataan Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Untuk merencanakan sebuah strategi, biasanya nanti akan diadakan rapat terlebih dahulu mbak,,seluruh teman kerja dikumpulkan lalu semua akan memberikan ide/pendapat dan berbagai informasi. Selain itu dengan rapat kita dapat mereview hal-hal yang sudah kita capai dan mengutarakan segala macam bentuk informasi yang sudah diperoleh waktu bekerja dilapangan mbak, sehingga akan ditemukan masalah-masalah organisasi”. Hal senada juga diungkapkan oleh Informan III pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut : “Sebelum melakukan segala sesuatu ya mbak, apalagi hal yang menyangkut pemberian informasi ke publik luas, biasanya akan dirapatkan terlebih dahulu dan dari seluruh bagian akan dimintai ide/pendapat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh organisasi” Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa proses penyusunan strategi Public Relations sebaiknya terlebih dahulu dilakukan tahap pengumpulan informasi, isu-isu, asumsi yang terjadi baik didalam maupun diluar organisasi. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi oleh organisasi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
2) Identifikasi unit-unit sasarannya Setelah tahap identifikasi permasalahan yang muncul maka tahap berikutnya akan diidentifikasi mengenai unit-unit yang menjadi sasaran pemasaran jasa organisasi. Dalam mengidentikasi unit-unit sasaran maka diharapkan akan mempermudah ketercapaian tujuan organisasi, sebab pemberian informasi sudah tertuju secara tepat. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Dalam mengidentifikasi unit-unit sasaran kami lebih cenderung terhadap publik luas yang kemungkinan besar sangat membutuhkan keterampilan bidang komputer. Sasaran publik kami itu dimulai dari lembaga pendidikan dari TK sampai dengan Perguruan tinggi, lembaga swasta (perusahaan), lembaga pemerintahan dan personal yang membutuhkan keterampilan bidang komputer”. Hal tersebut di dukung oleh pernyataan Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Biasanya, dalam menentukan unit-unit sasaran, nanti kami melihat dari sisi kebutuhan publik mbak,,Siapa-siapa yang kemungkinan besar membutuhkkan keterampilan bidang komputer. Sasaran kami mulai dari instansi pendidikan baik itu siswanya maupun gurunya, dari tingkat SD sampai dengan Perguruan tinggi, lembaga swasta seperti perusahaan, perbankan dll, selain itu juga lembaga pemerintah, seperti pemerintahan desa”. Hal senada juga diungkapkan oleh Informan III pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Untuk menentukan unit sasaran, selain mempertimbangkan faktor kebutuhan publik, kita juga memperhitungkan pelaksanaan pembelajarannya mbak,,kalau untuk program 1 tahun biasanya difokuskan awal tahun pembelajaran dan khusus untuk program intensif yang lebih luas cakupan publiknya maka penyebaran informasi dibuat seluas mungkin keberbagai jenis instansi”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa dalam proses rencana strategi Public Relations, sebaiknya diidentifikasi terlebih dahulu mengenai publik-publik yang dapat dijadikan sasaran pemasaran organisasi, maka dapat diketahui yang kemungkinan besar commitpublik-publik to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
membutuhkan jasa organisasi sehingga dalam proses penyampaian informasi akan lebih tepat sasaran dan mendapatkan hasil yang optimal.
3) Mengevaluasi pola dan kadar sikap tindak unit sasaran Setelah menentukan unit-unit sasaran maka langkah selanjutnya yang cukup penting yaitu mengevaluasi pola dan kadar sikap tindak dari unit sasaran. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi landasan untuk menentukan tindak lanjut yang lebih baik sehingga akan terbina suatu kerjasama yang lebih baik lagi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Saat proses pembentukan strategi sebelumnya tadi kan dilakukan suatu langkah untuk mereview, nah...dalam mereview tersebut kami juga melakukan tahap evaluasi dengan teman-teman mengenai respon dari publik yang sudah kita berikan informasi. Biasanya publik yang merespon cukup bagus itu seperti SMK Banyudono, SMA/SMK Batik SKA, SMK Boyolali, SMK 1 Wonogiri, dan SMK 1 Sragen. Setelah itu kami akan menindaklanjuti dengan memberikan kontribusi yang lebih terhadap sekolahan tersebut mbak.... Sedangkan untuk program intensif itu terlalu luas cakupannya mbak, jadi tindak lanjut kami tidak bisa menyeluruh”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Biasanya waktu rapat kami dimintai pendapat mbak,,bagaimana tanggapan atau respon dari publik disana, kira-kira mereka cukup antusias tidak saat mendengarkan informasi dari kami. Selain itu kami juga melakukan rekap mengenai data diri siswa yang bergabung dengan LPK Alfabank, sehingga dapat diperolehlah informasi yang lengkap mengenai publik yang memberikan respon cukup bagus itu dari instansi mana, daerah mana dll”. Hal tersebut di dukung oleh pernyataan Informan III pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Begini ya mbak,,kami selalu memberikan tindak lanjut kepada publik yang sebagian besar memilih LPK Alfabank Surakarta, dengan cara mengikutsertakan pihak sekolah waktu pelepasan acara wisuda, selain itu kontribusi yang akan diberikan juga berbeda dengan sekolahan lainnya, seperti dengan memberikan kenangan commit to user berupa papan pengumuman, dan pemberian kalender”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa mengidentifikasi pola maupun kadar sikap yang ditunjukkan oleh publik terhadap lembaga merupakan suatu langkah tindak lanjut yang cukup bagus, sebab dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah pengguna jasa suatu instansi dan juga dapat meningkatkan hubungan kerjasama yang baik.
4) Mengidentifikasi Struktur kekuasaan unit sasaran Dalam menjalankan suatu aktivitas secara pasti akan lebih cenderung berkaitan dengan pihak eksternal, oleh sebab itu untuk memasuki suatu instansi secara pasti harus mengetahui struktur kekuasaan, terlebih lagi instansi tersebut merupakan unit sasaran. Struktur kekuasaan akan mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan, sebab dengan mengetahui terlebih dahulu, maka sudah mengetahui alur dari suatu proses kegiatan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Setiap kita akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pihak eksternal, sebelumnya kita pasti akan mengurus perijinan mbak,,dalam proses perijinan itulah kita sebelumnya sudah mengenal terlebih dahulu mengenai struktur kekuasaan yang ada di instansi tersebut. Seperti instansi sekolahan, biasanya surat ijin kita pertama kali kita akan diterima dibagian tata usaha, setelah itu ke guru bimbingan konseling baru mendapatkan perijinan, atau bahkan sampai ke tingkat kepala sekolah baru mendapatkan ijin”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Sebelum kita melakukan presentasi biasanya nanti kita minta ijin dulu dengan pegawai yang berwenang disitu mbak. Seperti tata urutan kita meminta ijin, siapa-siapa saja yang harus kita tembusi terlebih dahulu, dengan mengetahui struktur kekuasaan, secara pasti akan lebih efisien dalam proses perijinannya nanti”. Hal tersebut di dukung oleh pernyataan Informan III pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Biasanya nanti dalam program kerja disediakan waktu khusus untuk mengurusi masalahcommit perijinan to usermbak, jadi dalam pelaksanaan perijinan, biasanya hampir keseluruhan karyawan yang terlibat sudah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
hafal mbak, mengenai struktur kekuasaan instansi yang dituju, sehingga mereka lebih mudah karena sudah mengetahui alur yang harus dilewati”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa mengetahui lebih awal atau mengidentifikasi struktur kekuasaan yang ada didalam suatu instansi yang akan dituju/ instansi sasaran merupakan hal yang sangat penting, sebab berkaitan langsung dengan proses perijinan. Kelancaran proses perijinan merupakan langkah yang paling awal sebelum pada inti pelaksanaan strategi Public Relations.
5) Pemilihan unsur taktikal strategi Public Relations Setelah
mengidentifikasi
struktur
kekuasaan
maka
langkah
selanjutnya mengenai pemilihan unsur taktikal strategi Public Relations. Dalam pemilihan unsur taktikal strategi Public Relations akan disesuaikan dengan berbagai hal yang berkaitan baik itu internal maupun eksternal organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Unsur taktik dari strategi yang saya laksanakan selama ini biasanya menyesuaikan dengan audiens dan waktu pelaksanaan program pendidikannya mbak, tetapi taktik yang sering saya buat itu adalah membuat tanda tanya pada audiens saya mbak. Ya....tanda tanya mengenai semua hal yang menyangkut LPK Alfabank Surakarta mbak, salah satu contohnya seperti awal masuk kelas untuk mengkondisikan siswa, biasanya saya langsung masuk, duduk dan diam, biasanya mereka akan sadar sendiri nanti. Dengan membentuk berbagai tanda tanya pada audiens maka saya yakin mereka akan lebih terfokus perhatiannya”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Biasanya sebelum kita semua nyebar untuk melakukan presentasi ya mbak,,nanti terlebih dahulu diadakan rapat dengan membahas bagaimana proses pelaksanaannya nanti, bagaimana strategi kita nanti, selain itu juga bagaimana taktik dalam merebut hati audiens kita, agar bersedia mendengarkan informasi dari kita semua mbak”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa dalam pemilihan unsur taktikal sebaiknya disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal organisasi. Pada dasarnya pelaksanaan taktik itu secara pasti menggunakan komunikasi, jadi taktik berfungsi untuk mengemas komunikasi agar lebih menarik bagi audiensnya.
6) Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan suatu kebijaksanaan Perubahan suatu kebijakan merupakan suatu hal yang dapat mempengaruhi perkembangan organisasi. Namun bagi instansi yang berstatus swasta, biasanya bernaung dibawah instansi tertentu, sehingga berbagai macam kebijakan sering mengikuti aturan dari lembaga yang menaunginya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Mengenai evaluasi terhadap suatu kebijakan, biasanya kebijakan yang kita temui itu berasal dari lembaga yang menaungi LPK Alfabank mbak,,sebab LPK Alfabank sendiri kan berstatus swasta, jadi terdapat lembaga yang menaungi, yaitu bernama HIPKI, jadi kalau lembaga tersebut bernaung dibawah suatu lembaga secara pasti sedikit banyak mengikuti aturan yang ada. Sebagai contoh : Dalam penetapan harga, kita tidak bisa mengatur sendiri, akan tetapi sudah diatur serempak oleh HIPKI tadi mbak”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Perubahan suatu kebijakan pemerintah untuk lembaga berstatus swasta setahu saya jarang terjadi mbak,,kalaupun iya,,biasanya malah kebijakan tersebut membantu perkembangan organisasi, seperti pengadaan akreditasi, dengan mendapat akreditasi maka secara pasti kualitas lembaga kita jauh lebih bagus. Sedangkan kebijakan lembaga swasta yang ikut dinaungi oleh lembaga tertentu biasanya terpengaruh pada patokan harga yang sama mbak, jadi tidak bisa menentukan sendiri ”. Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam proses penyusunan strategi juga mempertimbangkan faktor kebijakan yang berasal dari pihak tertentu yang menjadi naungan lembaga tersebut. Jadi terkadang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95
kebijakan
tersebut dapat menjadi kendala, akan tetapi hal tersebut juga
berguna untuk menjaga keharmonisan antar lembaga pendidikan swasta. Sedangkan mengenai perubahan kebijaksanaan yang terjadi dalam internal organisasi yang menyangkut masalah kepegawaian. Di LPK Alfabank terdapat beberapa pegawai yang merangkap beberapa tugas secara sekaligus. Hal ini dapat terjadi jika kondisi organisasi sedang dalam proses reorganisasi, sebab terdapat beberapa pegawai yang resain, selain itu juga untuk efisiensi dan peningkatan kemampuan karyawan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Saat ini saya merangkap banyak tugas mbak, seperti tugas pemasaran, tugas humas, tugas BKK, sebab bagaimana lagi jika masih dalam masa dan banyak sebagian besar rekan kerja yang resain karena memilih untuk membuka usaha sendiri atau berwiraswasta. Sehingga untuk sementara saya harus menggantikan tugas-tugas tersebut. Tapi biasanya kalau untuk pelaksanaan tugastugas yang membutuhkan banyak teman, biasanya nanti dibantu oleh teman-teman yang memiliki waktu longgar”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Kalau kerja disini itu lebih fleksibel mbak, jika teman memiliki tugas kerja tinggi dan saya memiliki waktu longgar maka kita akan membantu, sebab dengan begitu secara pasti kita akan mampu melakukan tugas kerja dibagian manapun, sehingga jika terjadi reorganisasi, setiap karyawan sudah siap dengan tugas kerja yang baru tersebut”. Hal tersebut di dukung oleh pernyataan Informan III pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Saat ini memang sedang reorganisasi mbak,,jadi kita harus mengadakan rapat untuk menentukan pemegang jabatan baru dengan ketentuan dan persyaratan tertentu. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa pegawai yang resain, sehingga menimbulkan pergeseran posisi dan banyak pegawai yang merangkap tugas kerja. Kalau masalah penyebab resainnya, saya kurang paham ya mbak,,Akan tetapi dari pihak LPK Alfabank commit to user tidak pernah memberhentikan pegawai, kalau mereka tidak memintanya sendiri. Untuk penanganan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96
tugas kerja, meskipun mereka bekerja pada posisi baru, akan tetapi sebelum-sebelumnya dalam pelaksanaan tugas saling bantumembantu, sehingga sebagian besar karyawan bisa melaksanakan tugas kerja yang berbeda-beda”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa perubahan suatu kebijakan mengakibatkan perubahan dalam berbagai hal, dan perubahan tersebut membutuhkan suatu perencanaan kembali untuk menentukan beberapa keputusan seperti menimbulkan kebijakan untuk melakukan reorganisasi dengan pergeseran posisi pegawai, keputusan merangkap sementara beberapa tugas kerja. Meskipun posisi pegawai bergeser, akan tetapi tidak merubah program kerja yang ada. Oleh sebab itu pergeseran posisi maupun merangkap tugas kerja tidak mempengaruhi pelaksanaan program kerja yang sudah dibuat. 7) Menjabarkan strategi dan taktik Public Relations Setelah keseluruhan tahap dilalui maka tahap terakhir merupakan tahap penjabaran strategi dan taktik Public Relations baik itu penerapan langkah-langkah program yang telah direncanakan, lalu dilaksanakan, pengkomunikasian dan yang terakhir berupa penilaian atau evaluasi hasil kerja. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Tahap yang terakhir merupakan bentuk penjabaran dari keseluruhan strategi dan taktik yang sudah direncanakan mbak. Pelaksanaan program tersebut melalui cara berkomunikasi setelah itu dilakukan tahap evaluasi untuk mengetahui berbagai kendala yang dihadapi maupun hasil kerja yang sudah dicapai”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 20 April 2011 sebagai berikut : “Biasanya setelah selesai rapat pembentukan suatu strategi, pada akhirnya nanti akan dijabarkan pada program kerja mbak, lalu dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ada. Setelah proses pelaksanaan maka akan direview kembali hal-hal yang menjadi hambatan maupun hasil yang kita dapatkan dari pelaksanaan strategi tersebut, hal ini bermanfaat commit tountuk user perencanaan dimasa yang akan datang”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97
Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa penjabaran strategi dan taktik yang ada merupakan suatu langkah yang mampu mengarahkan pelaksanaan strategi Public Relations sehingga tetap terkontrol dan searah dengan tujuan organisasi. Hasil dari perumusan strategi Public Relations tersebut sudah terkonsep dalam suatu program kerja. Dalam program kerja memuat penjabaran dari keseluruhan strategi tersebut. Namun secara garis besar penjabaran strategi Marketing Public Relations tersebut antara lain sebagai berikut: Tabel 7. Program Strategi Public Relations NO
Program Strategi
1.
Presentasi ke sekolah- sekolah
2.
Mensponsori suatu event
3.
Press Release
4
Menjalin Kerjasama
5
Pelayanan Prima terhadap Konsumen
6
Spanduk
7
Brosur
8
Kenang-kenangan untuk Sekolah yang dipresentasi
9
Kartu Nama
10
Diklat khusus
11
Inovasi Jasa
12
Kompetisi antar LPK
13
Bakti Sosial
14
CD Company Profil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98
b. Penerapan Strategi Marketing Public Relations Penerapan strategi Public Relations dalam penelitian ini akan membahas tentang bagaimana mencapai tujuan Public Relations agar memberikan dukungan terhadap pemasaran sesuai dengan yang ada pada program kerja yang telah dibuat sebelumnya. Penerapan Strategi Public Relations tersebut antara lain sebagai berikut : 1) Presentasi kesekolah-sekolah Presentasi kesekolah-sekolah dilakukan oleh Public Relations sedangkan instansi yang menjadi sasarannya dapat berupa instansi pendidikan, instansi pemerintah, dunia usaha dan dunia industri yang sekiranya membutuhkan keterampilan bidang komputer. Namun diintensifkan pada sekolah SLTA sederajat dan publik sasarannya merupakan siswa yang menduduki kelas 3. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Sebagai salah satu sarana penyampaian informasi yang saya lakukan yaitu presentasi ke instansi pendidikan dari TK sampai dengan SLTA, lalu ke instansi pemerintahan seperti pemerintahan desa, sedangkan dunia usaha seperti BPR, KSU dll. Namun yang paling intensif itu sekolah-sekolah tingkat SLTA sederajat daerah Surakarta dan sekitarnya mbak, seperti Klaten, Boyolali, Karang Anyar, Sragen, dan Sukoharjo. Biasanya presentasi saya lakukan pada siswa yang sedang duduk di kelas 3 SLTA, sehingga sebagian besar waktu saya itu untuk bekerja dilapangan. Saya memilih kelas 3 SLTA sebab mereka sebentar lagi menyelesaikan bangku sekolah dan terdapat kemungkinan melanjutkan lagi”. Hal senada diungkapkan oleh Informan II pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Kegiatan penyampaian informasi yang paling bagus dan tepat sasaran itu melalui presentasi secara langsung mbak, baik ke instansi pendidikan, pemerintahan, dunia usaha dll. Namun untuk program 1tahun,,biasanya kami memfokuskan pada siswa SLTA sederajat yang menduduki kelas 3, jadi nanti diharapkan setelah mereka lulus nanti menjadi tertarik untuk melanjutkan di LPK kami”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99
Hal tersebut didukung oleh pernyataan informan V pada tanggal 31 maret 2011 sebagai berikut : “Saya dulu mengetahui informasi tentang LPK Alfabank Surakarta pertama kali itu karena presentasi ke sekolah saya mbak,,dulu itu saya langsung tertarik karena penyampaian yang cukup bagus, selain itu juga terdapat penjaminan lapangan pekerjaan, maka dari itu saya langsung memilih LPK Alfabank Surakarta. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa Public Relations di LPK Alfabank lebih sering melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pelaksanaan strategi yang langsung tertuju pada publik sasaran
seperti
presentasi ke sekolah-sekolah SLTA. Dalam pelaksanaan presentasi, terdapat beberapa macam teknik komunikasi yang mampu membantu penyampaian informasi menjadi lebih menarik bagi calon konsumen, sehingga konsumen bersedia menggunakan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Teknik komunikasi yang sering digunakan pada saat presentasi tersebut, antara lain sebagai berikut : a) Melakukan komunikasi yang bersifat Persuasif. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut : “Pada saat saya memberikan informasi, saya tidak menekankan pada promosi jasa organisasi, akan tetapi dalam berkomunikasi tersebut saya berikan unsur-unsur yang bersifat membujuk calon konsumen, seperti dengan menceritakan keuntungan jika belajar di LPK Alfabank Surakarta, dan dengan cara berkomunikasi yang bersahabat sehingga tidak terlalu formal”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Karena persaingan merupakan permasalahan bagi organisasi maka penggunaan strategi diorganisasi kami mengacu pada aspek persuasif mbak,,,dengan menggunakan bauran pemasaran atau Marketing mix yang biasa disingkat dengan 4P seperti Price, Product, Place & Promotions. Namun tidak cukup hanya dengan itu, kami juga melakukan suatu usaha yang mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan pelayanan yang terbaik”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100
Hal diatas didukung oleh pernyataan informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut : “Sewaktu petugas LPK Alfabank menyampaikan presentasi, saya merasa tertarik untuk menyimaknya mbak, seperti mampu membujuk dan menggugah niat kami untuk menggunakan jasa di LPK Alfabank tersebut, mampu membangkitkan semangat kami untuk menggapai masa depan yang lebih cemerlang”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa strategi persuasif dipilih sebagai salah satu strategi yang dilakukan oleh Public Relations di LPK Alfabank Surakarta. LPK Alfabank Surakarta menggunakan strategi Persuasif karena strategi Persuasif merupakan salah satu strategi yang diharapkan mampu menarik minat calon konsumen tanpa ada unsur terpaksa. Penggunaan strategi persuasif yang bersifat membujuk akan memberikan kesan yang baik pada konsumen sehingga konsumen memiliki kesadaran untuk menggunakan jasa yang dihasilkan. b) Menceritakan berbagai macam pengalaman hidup. Pengalaman hidup merupakan sebuah cerita nyata yang akan membangun kepercayaan konsumen sebab informasi yang terkandung dalam sebuah
cerita
pengalaman itu memberikan gambaran konkret / nyata terjadi. Pengalaman hidup seseorang biasanya akan lebih menarik disimak dibandingkan hanya dengan bercerita monoton tentang informasi semata. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Sebelum saya menyampaikan informasi yang sebenarnya yaitu mengenai LPK Alfabank Surakarta, saya akan memulainya dengan menceritakan pengalaman hidup saya, menceritakan pengalaman waktu menempuh ujian nasional dl, menceritakan suka duka dalam menghadapi tantangan hidup, memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi yang masih ragu dengan masa depan setelah lulus SMA dll”.Dengan begitu saya harapkan mereka akan melihat fenomena kehidupan dan kondisi yang saat ini terjadi pada mereka”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan V pada tanggal 1 maret 2011 sebagai berikut : “Waktu mereka presentasi ke sekolah-sekolah gtu ya mbak,,yang menyebabkan saya tertarik waktu itu, karena mereka mau menceritakan pengalaman hidup, lika-liku kehidupan mereka sampai akhirnya sukses, hal itulah yang membuat saya ingin menirunya”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa LPK Alfabank Surakarta menggunakan cara penyampaian melalui cerita berbagai macam pengalaman hidup dari diri pribadi masing-masing penyampai informasi. Aspek terpenting dari pengalaman hidup itu menyangkut dengan informasi yang akan disampaikan sehingga pada akhirnya nanti akan tertuju pada pemilihan LPK Alfabank sebagai tempat menuntut ilmu. Jadi bercerita pengalaman hidup mampu menjadi taktik dalam penyampaian informasi, dan bahkan mampu menarik hati pelanggannya, sebab informasi tersebut merupakan gambaran konkret yang sudah pernah terbukti. c) Penggunaan Tata bahasa yang bersahabat dan disesuaikan dengan Audiens. Tata bahasa penyampaian harus dibuat semenarik mungkin, apalagi jika audiens adalah anak bangku sekolah, sebab biasanya mereka sudah penat dengan suasana belajar, maka jika tidak pintar-pintar menyampaikan maka secara pasti informasi tidak akan didengarkan. Biasanya anak seusia SLTA mereka memiliki bahasa-bahasa yang sedikit berbeda dan menjadi trend dikalangan mereka. Oleh sebab itu penggunaan tata bahasa yang humoris dan mengikuti trend audiens akan mampu mengalihkan perhatian. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Pada saat menyampaikan informasi LPK Alfabank Surakarta kepada para audiens, dengan sebagian besar anak sekolah dengan suasana kelas yang kadang kurang mendukung ya mbak, biasanya nanti penyampaiannya dengan bahasa yang humoris, santai, bersahabat,lalu juga dengan bahasa yang mudah mereka commit pahami,tobahkan user dengan bahasa yang menjadi trend para anak sekolah namun tetap serius. Hal ini ternyata
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102
akan lebih efektif untuk menarik perhatian dibandingkan dengan bahasa yang formal”. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan II pada tanggal 1 maret 2011 sebagai berikut : “Dalam penggunaan tata bahasa ya mbak,,kami cenderung menggunakan tata bahasa yang santai tetapi informasi yang seharusnya disampaikan benar-benar sudah tersampaikan semua. Santai yang dimaksudkan seperti menggunakan sapaan teman-teman, menggunakan bahasa yang sesuai dengan seumuran mereka dll”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa di LPK Alfabank cenderung menggunakan bahasa santai dan dengan bahasa yang sedang trend dikalangan remaja namun tetap serius dalam memasukkan informasi atau pesan tentang LPK Alfabank Surakarta. Hal ini ternyata cukup efektif untuk menarik perhatian remaja atau siswa SLTA. Jadi penggunaan bahasa dalam penyampaian informasi sebaiknya disesuaikan dengan audiensnya, sehingga informasi yang disampaikan akan mudah dipahami dan mendapatkan umpan balik yang optimal.
2) Mensponsori suatu event LPK Alfabank Surakarta sering mendapatkan proposal baik itu dari instansi masyarakat atau instansi Pendidikan keterkaitannya dengan penyelenggaraan suatu kegiatan. Biasanya LPK Alfabank Surakarta akan mempelajari setiap proposal yang masuk, jika proposal tersebut memberikan keuntungan bagi organisasi, maka LPK Alfabank Surakarta akan menyetujui permohonan proposal tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut : “Saya sering menerima proposal dari berbagai instansi mbak, terkadang juga dari para mahasiwa, mereka biasanya akan menyelenggarakan suatu kegiatan dan mengharapkan kontribusi dari LPK Alfabank Surakarta, namun biasanya saya akan menyeleksi terlebih dahulu, jika sudah mengetahui apa keuntungan yang akan kami dapat, biasanya dari pihak LPK Alfabank akan membantu dalam bentuk barangcommit sepertitomembantu pembuatan spanduk, sticker, user kokart dll”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103
Hal senada diungkapkan oleh Informan III pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Menjadi sponsorship itu merupakan salah satu cara kami untuk menyebarluaskan nama instansi mbak,,karena dengan menjadi sponsor secara otomatis nama instansi kita akan diketahui publik yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sebagian besar yang biasa mengirimkan proposal untuk sponsor itu mahasiswa dan instansi pendidikan”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa strategi sponsorship terhadap suatu event dengan memberikan suatu kontribusi tertentu yang dapat disesuaikan dengan kemampuan organisasi ternyata mampu memberikan kontribusi yang cukup bagus terhadap penyebar luasan informasi suatu lembaga kepada publik luas.
3) Membuat Press Release Public Relations selalu membuat Press Release yang akan ditujukan kepada media cetak di wilayah Solo dan sekitarnya. Press Release ini dibuat ketika LPK Alfabank Surakarta melaksanakan suatu event yang penting dan mampu mengangkat citra positif LPK Alfabank Surakarta kepada publik dengan biaya yang minimal. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saya juga membuat Press Release mbak, Press Release ini saya buat ketika LPK Alfabank melakukan suatu kegiatan yang cukup menarik perhatian publik dan mampu meningkatkan citra positif LPK Alfabank Surakarta. Kegiatan-kegiatan tersebut seperti melakukan acara wisuda, melakukan kerjasama dengan berbagai instansi ternama dll. Hal senada juga diungkapkan oleh Informan III pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Guna efisiensi biaya dan memperoleh imbal balik yang cukup bagus, biasanya setiap selesai melaksanakan suatu event penting maka lembaga kami akan mengirimkan press release mbak, dengan harapan press release tersebut dimuat dimedia masa sehingga akan semakin banyak publik commityang to usermengenal nama LPK Alfabank Surakarta”.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa penggunaan Press Release sebagai salah satu strategi Public Relations dalam upaya memperkenalkan nama organisasi kepada Publik, hanya dengan biaya yang sedikit bahkan gratis. Cara ini selain efektif dari segi biaya juga sangat efektif terhadap keluasan jangkauan informasi. Dalam pembuatan press release diperlukan suatu teknik komunikasi yang mampu membina dan memeliharaan guna menjaga agar asumsi positif yang ada di dalam masyarakat tidak hilang, akan tetapi mereka tetap mengetahui bahwa instansi tersebut tetap eksis dan berkembang hingga saat itu. Sehingga konsumen yang sudah mengetahui tetap memilih menggunakan jasa instansi tersebut, dibandingkan dengan jasa dari instansi lain. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saat membuat press release yang sifatnya insidental atau jika hanya melakukan suatu kegiatan tertentu saja seperti acara wisuda, pembukaan jurusan baru, pelatihan-pelatihan dll. Biasanya nanti saya kirimkan ke beberapa media masa disekitar Surakarta. Menurut saya penggunaan press release ini akan mampu menjaga eksistensi LPK Alfabank dikalangan publik mbak”. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan III pada tanggal 1 maret 2011 sebagai berikut : “Berkaitan opini yang beredar dimasyarakat ya mbak,,biasanya kalau kita jarang dimuat dimedia massa, hal itu cukup mengkhawatirkan bagi eksistensi nama lembaga dikalangan publik luas, karena jarang mendengar nanti disangkanya kualitas lembaga menurun, oleh sebab itu biasanya nanti kita akan membuat press release berkaitan dengan suatu event penting, dengan tujuan memelihara opini publik tersebut”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa LPK Alfabank Surakarta pada khususnya bagian Public Relations melakukan teknik komunikasi yang berkaitan dengan
pembinaan dan pemeliharaan
untuk menciptakan kepercayaan publik sehingga tetap memilih LPK commit to user Alfabank Surakarta dibandingkan dengan pesaingnya. Opini publik jika tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
dibina dan dipelihara secara terus menerus maka dapat hancur. Sehingga opini publik tersebut harus tetap dipelihara dengan berbagai kegiatan yang mampu menumbuhkan simpati publik.
4) Menjalin kerjasama Hubungan kerjasama yang baik merupakan hal yang cukup penting bagi suatu organisasi sebab suatu organisasi tidak akan sukses tanpa lingkungan lain yang mendukung. Hubungan yang harmonis akan mempermudah aktivitas organisasi, dan hubungan dengan berbagai pihak ini akan lebih dibina dengan serius oleh bagian Public Relations. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Hubungan yang baik selalu saya bina dengan berbagai pihak mbak, sebab ini akan memberikan dampak terhadap organisasi baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Hubungan baik ini tidak hanya dengan relasi saja akan tetapi juga dengan para pesaing, meskipun mereka pesaing tetapi saya tidak pernah menganggap sebagai pesaing akan tetapi sebagai teman. Terkadang kami saling membutuhkan, seperti untuk pengadaan SDM saat pembukaan jurusan baru”. Hal senada juga diungkapkkan oleh Informan III pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Guna kelancaran kegiatan organisasi ya mbak,,kami menjalin hubungan dengan berbagai instansi baik itu untuk penyaluran kerja para lulusan, untuk menawarkan jasa pendidikan, magang kerja dll. Jalinan hubungan kerjasama ini selalu dijaga sejak dulu mbak hingga sekarang dan hasilnya membuat organisasi menjadi berkembang pesat”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa hubungan baik, yang selalu dibina meskipun itu harus dengan pesaing sekalipun, dengan cara menganggap pesaing itu adalah teman yang mampu memotivasi lembaga untuk lebih baik lagi, maka secara pasti lembaga akan lebih termotivasi untuk maju dan berkembang dan kemungkinan lembaga tidak akan semangat untuk meraih yang lebih baik tanpa commit adanya to pesaing. user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
5) Pelayanan Prima Pelayanan
yang
memuaskan konsumen merupakan salah satu
tujuan dari pemasaran. Konsumen merupakan pengguna utama dari jasa yang dihasilkan organisasi, jadi sebaiknya organisasi selalu mengusahakan yang terbaik dalam memberikan pelayan
bagi konsumen, demi eksistensi
organisasi tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Selama ini dalam bekerja saya selalu berusaha memberikan yang terbaik, dengan harapan calon konsumen (peserta didik) akan merasa nyaman sehingga merasa bahwa mereka diperhatikan, hal itulah yang terkadang jarang diperhatikan oleh lembaga pendidikan lainnya mbak. Dengan adanya kenyamanan dari calon konsumen, saya berharap mereka akan tertarik menggunakan jasa pendidikan dari kami”. Hal diatas didukung oleh pernyataan informan IV dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut : “Dalam hal memberikan pelayanan, baik itu pelayanan akademik maupun pelayanan umum kami selalu mengutamakan kepuasan konsumen mbak, karena melalui hal itu citra positif akan tercipta dengan sendirinya, secara pasti hal tersebut akan mempengaruhi kuantitas dari pemasaran jasa pendidikan kami”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan II dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Memberikan pelayanan yang memuaskan bagi setiap tamu, maupun siapa saja yang berkunjung ke LPK Alfabank Surakarta itu, memang sudah menjadi prinsip dari LPK kami mbak, hal itu juga sudah menjadi kewajiban saya karena hal sekecil apa pun yang kita lakukan agar orang tersebut merasa nyaman, itu secara tidak langsung akan membantu ketercapaian tujuan organisasi, meskipun kami bekerja dilingkup internal organisasi”. Dari hasil wawancara diatas maka dapat diketahui bahwa prinsip pelayanan terbaik
dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Kepuasan konsumen menjadi salah satu strategi Public Relations karena status organisasi yang bersifat swasta, secara pasti mengandalkan konsumen sebagai penghasil keuntungancommit yang utama. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
Dalam pelayanan prima secara pasti terdapat beberapa teknik komunikasi yang bertujuan untuk mengarahkan kegiatan pelayanan menjadi pelayanan yang terbaik, salah satu teknik komunikasi yang mampu mengarahkan kegiatan pelayanan prima yaitu mengenai cepat tanggap terhadap informasi dan pelayanan. Sebagai Petugas Public Relations dan partner kerja sebaiknya lebih cepat tanggap terhadap informasi maupun pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga menciptakan kepuasan konsumen. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Dalam bekerja memang hampir secara keseluruhan memang memperhatikan kepuasan konsumen, hal tersebut juga saya terapkan dalam bekerja, sebagai contoh jika terdapat informasi kurang bagus, yang menyatakan bahwa LPK Alfabank terkadang terlambat memberikan sertifikat sehingga mereka menjadi ragu, hal ini nanti akan segera kami klarifikasi bahwa sebenarnya hal tersebut terjadi karena suatu hal juga. Sebab kepuasan dari konsumen merupakan hal yang utama guna mempertahankan kepercayaan masyarakat mbak”. Hal diatas didukung oleh pernyataan informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 31 Maret 2011 sebagai berikut : “Hampir diseluruh bagian organisasi ya mbak, saya menghimbau agar tidak pasif dan cepat tanggap dalam memberikan pelayanan terhadap siapa saja yang berkaitan dengan lembaga. Seperti bagian penerima tamu, biasanya mereka langsung menyambut tamu dengan baik dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa cepat tanggap terhadap informasi dan bentuk pelayanan mampu memberikan kepuasan konsumen sehingga menciptakan kepercayaan dan pada akhirnya akan memperlancar kegiatan pemasaran jasa organisasi. 6) Spanduk Spanduk merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk memberikan informasi kepada publik luas dengan tepat. Sebab biasanya spanduk akan dipasang ditempat-tempat yang strategis dan pintu-pintu masuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
suatu kota. Sedangkan jenis spanduk yang digunakan di LPK Alfabank terdapat dua macam, yaitu antara lain sebagai berikut :
a) Spanduk Info Lembaga Spanduk
merupakan
alat
yang
biasa
digunakan
untuk
menyampaikan informasi kepada publik yang berisikan informasi mengenai
LPK
Alfabank
Surakarta.
Spanduk
dibuat
dengan
mempertimbangkan lokasi pemasangan, kebutuhan, biaya dll. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Dalam penyampaian informasi kepada publik, kami menggunakan media spanduk mbak, spanduk ini nanti dipasang baik dipintu-pintu masuk suatu daerah maupun ditempat-tempat yang strategis. Namun dalam pembuatannya dari awal sudah direncanakan baik segi kuantitas dan tempat-tempat yang akan dituju”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Luasnya ruang lingkup publik mengakibatkan penyampaian informasi harus dipasang ditempat-tempat yang strategis mbak, sehingga biasanya kami membuat spanduk untuk dipasang ditempat yang sekiranya strategis dan dilewati oleh publik umum. Hal ini dimaksudkan agar publik mengetahui lembaga”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa dalam pembuatan spanduk harus mempertimbangkan berbagai hal dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Spanduk yang dibuat juga memiliki sasaran publik tersendiri dan sudah disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga cukup efisien. b) Spanduk Himbauan Unas Sebelum kegiatan Unas berlangsung, LPK Alfabank Surakarta membuat media yang berupa spanduk untuk menyampaikan pesan berupa ucapan selamat menempuh ujian.
Hal ini bertujuan untuk
menarik simpati para publik sasaran sehingga terciptalah suatu citra yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
positif organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Biasanya kami melakukan pemesanan spanduk yang khusus menyampaikan pesan himbauan agar sukses dalam menempuh ujian nasional nanti mbak.. Pesan ini biasanya cukup penting bagi siswa SLTA kelas 3 sehingga mampu menarik perhatian. Biasanya bekerjasama dengan pihak sekolah agar bersedia dipasangi spanduk tersebut, sehingga publik pun tahu kalau LPK Alfabank Surakarta sebagai sumber infonya sehingga simpati dan rasa keingintahuan akan tercipta dengan sendirinya”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III
dari hasil
wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Biasanya ya mbak, untuk menarik simpati publik sasaran, kita akan membuat suatu spanduk yang berisi tentang himbauan Unas, agar para siswa tetap teringat akan tugasnya, selain itu diharapkan mereka bersimpati dan tertarik dengan LPK kami mbak”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa strategi Public Relations yang berupa himbauan unas tersebut dibutuhkan oleh para siswa kelas 3 SLTA dan khususnya bagi sekolah yang diajak untuk bekerjasama. Jadi dalam pelaksanaan startegi akan lebih bagus jika penggunaannya cenderung memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan konsumennya.
7) Brosur Brosur saat ini merupakan hal yang mutlak yang perlu dimiliki oleh suatu instansi sebab dengan brosur, maka publik akan lebih detail dalam mengetahui informasi organisasi. Selain itu brosur memberikan kelonggaran bagi publik untuk memahami informasi yang ada, sehingga brosur sering menjadi sasaran utama publik untuk mengetahui informasi mengenai lembaga. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Untuk lebih memudahkan pemberian informasi, kami juga user Namun, penggunaan brosur menggunakan commit media to brosur.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan saja mbak, jadi sebelum memesan brosur terlebih dahulu diprediksikan jumlahnya yang ideal baik untuk kepentingan luar organisasi dan untuk stok dalam organisasi. Brosur saat ini lebih mempermudah konsumen untuk mengetahui informasi lebih dalam sehingga mampu menarik minat konsumen”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Pembuatan brosur biasanya kami lakukan setiap awal tahun ajaran baru untuk program 1 tahun sedangkan untuk program intensif setiap sudah dibutuhkan dan melihat stock yang ada. Jadi pembuatannya disesuaikan dengan kebutuhan, meskipun saat ini brosur merupakan hal yang utama sebagai sarana penyampaian informasi”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa, penggunaan brosur menjadi hal yang mutlak namun guna efisiensi maka penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu penggunaan brosur sudah menjadi hal yang cukup penting bagi suatu organisasi agar lebih mempermudah penyampaian informasinya. Selain itu dalam penyampaian brosur petugas Public Relations akan melakukan upaya pemberian informasi kepada publik lebih awal dibandingkan dengan lembaga pesaing lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Biasanya saya akan memberikan informasi lebih awal kepada para stakeholder dibandingkan dengan lembaga pesaing lainnya mbak, sebab hal yang pertama diketahui akan mampu menimbulkan ketertarikan atau rasa penasaran publik untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut biasanya nanti saya suruh mereka datang langsung ke LPK Alfabank Surakarta”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada tanggal 11 Maret 2011 sebagai berikut : “Dalam hal penyampaian informasi petugas Public Relations biasanya nanti akan lebih awal dibandingkan dengan lembaga pesaing, selain itu juga bisa dengan cara menyinggung informasi commit to user tidak langsung keseluruhan diberikan. Hal ini dimaksudkan agar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
nanti menimbulkan rasa keingintahuan publik mengenai lembaga”. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan informan V pada tanggal 1 maret 2011 sebagai berikut : “Dulu itu, yang menyampaikan informasi paling awal ke sekolah saya itu ya LPK Alfabank ini mbak, kalau tidak salah dulu itu waktu masih pelajaran biasa di semester awal-awal, oleh sebab itu saya dulu langsung tertarik dan tidak bimbang lagi sebab sesuatu yang pertama saya dengar biasanya akan lebih mengesankan mbak”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa Petugas Public Relations melakukan strategi pemberian informasi lebih awal dibandingkan dengan petugas pemasaran dengan tujuan mampu memotivasi petugas pemasaran dalam melaksanakan tugasnya nanti selain itu juga untuk membuat publik terkesan. Dengan cara ini berarti strategi Marketing Public Relations sudah mampu memberikan dukungan terhadap pemasaran. Jadi pemberian informasi lebih awal akan membantu proses pemasaran jasa organisasi.
8) Kenang-kenangan untuk sekolah Agar memudahkan perijinan, memudahkan proses negosiasi maka biasanya suatu organisasi akan memberikan sesuatu atau kontribusi yang nyata bagi sekolah tersebut, seperti memberikan stofmap bagi sekolahsekolah yang akan dipresentasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Terkadang untuk mendapatkan perijinan presentasi mendapat kesulitan mbak, baik itu sulit untuk mendapatkan waktu, sulit melakukan negosiasi dengan pejabat berwenang dll. Maka kami biasanya menawarkan stofmap, dan dalam stofmap tersebut terdapat identitas dari LPK Alfabank Surakarta, dengan biaya yang murah mendapatkan keuntungan ganda mbak, yaitu keuntungan perijinan dan promosi lembaga”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
“Biasanya mbak,,setiap sekolahan yang digunakan untuk presentasi, itu nanti dari pihak lembaga akan memberikan suatu kenangkenangan, kami menyediakan stofmap karena kami yakin hal tersebut akan bermanfaat bagi kegiatan wisuda waktu lulusan nanti. Dengan cara ini pengeluaran dari lembaga kami akan lebih efisien namun hasilnya cukup bagus”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa dengan cara pemberian sesuatu yang berguna bagi instansi yang dituju maka dapat membantu proses kerja bagi Public Relations. Selain itu dapat diketahui bahwa dalam menjalin hubungan sangat membutuhkan hal-hal yang bersifat saling menguntungkan atau saling memberikan kontribusi nyata sehingga pelaksanaan kegiatan akan berjalan baik. 9) Kartu Nama Guna efisiensi saat melakukan aktivitas eksternal yang berhubungan untuk mempermudah akses komunikasi maka biasanya akan dibuatkan kartu nama bagi setiap petugas yang berkaitan dengan pihak eksternal. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Kami melakukan pemesanan kartu nama untuk seluruh petugas yang berkaitan dengan eksternal organisasi. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dalam penyampaian data diri petugas kepada publik yang membutuhkan. Biasanya setiap kelas akan diberikan beberapa kartu nama dari petugas”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan II dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Saya saat membantu proses presentasi biasanya akan memberikan kartu nama ke beberapa peserta didik mbak, sehingga jika suatu saat nanti mereka (calon konsumen) membutuhkan informasi, mereka (calon konsumen) dapat menghubungi kami dengan mudah”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan kartu nama akan sangat membantu proses pemberian identitas petugas dengan mudah dan lengkap, sehingga para calon konsumen dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan mudah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
10) Diklat Khusus Pihak LPK Alfabank Surakarta menyelenggarakan pelatihan terhadap para guru maupun peserta suatu kegiatan, akan tetapi pelatihan ini diadakan dengan diskon khusus sebagai bentuk sponsorship. Pelatihan tersebut
seperti
kemampuan
bahasa
inggris
maupun
kemampuan
menggunakan komputer namun terbatas pada program intensif. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Kami juga sering melakukan pelatihan kelembaga yang kami sponsori dengan fasilitas khusus seperti biaya yang ringan dan terkadang membebaskan biaya pendaftaran. Biasanya hal ini hanya dilakukan saat kita mensponsori kegiatan tertentu mbak.. biasanya ditujukan untuk panitia maupun peserta yang terlibat dalam kegiatan yang kami sponsori tersebut. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kerjasama yang baik antara pihak eksternal dengan LPK Alfabank Surakarta mbak”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III
dari hasil
wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “LPK Alfabank juga sering melakukan penawaran pelatihan atau diklat kepada para guru maupun osis maupun peserta yang terlibat pada kegiatan yang disponsori dan pembiayaan cukup terjangkau selain itu dari LPK Alfabank memberikan diskon pembiayaan seperti biaya pendaftaran dll. Hal ini dimaksudkan agar para pelanggan tertarik dengan penawaran khusus tersebut”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa LPK Alfabank Surakarta dalam memperoleh rekan untuk kerjasama menggunakan cara memberikan penawaran khusus pada saat mensponsori suatu event. Hal ini dimaksudkan untuk menarik konsumen karena mereka merasa mendapat fasilitas khusus dengan mengikuti pendidikan di LPK Alfabank Surakarta.
11) Inovasi Jasa Dalam menghadapi tantangan persaingan yang cukup ketat maka organisasi harus pandai-pandai berinovasi dalam mengeluarkan jasa commit to user harga, fasilitas, jurusan yang perusahaan. Lebih kreatif dalam memainkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
diminati oleh publik dll. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Informan III pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saat ini persaingan antar lembaga merupakan tantangan yang cukup berat bagi organisasi, karena untuk mendapatkan konsumen (peserta didik) sebuah instansi harus mampu membaca situasi dan kondisi tuntutan pasar sehingga mampu menciptakan inovasi jasa yang dihasilkan, bahkan perang harga setiap waktu juga terjadi dalam usaha memperoleh konsumen (peserta didik). Hal senada juga diungkapkan oleh Informan I
pada tanggal 31
Maret 2011 sebagai berikut : “Dengan adanya pesaing membantu kita berinovasi dalam menghasilkan jasa organisasi yang lebih inovatif karena setiap lembaga pesaing lain membuka jurusan baru dan ternyata peluang pasarnya bagus maka kita juga berupaya untuk mengikuti tuntutan pasar dengan membuka jurusan baru tersebut atau dengan membaca situasi dan kondisi peluang pasar kerja yang ada mbak... Inovasi harga, jurusan selalu disesuaikan dengan tuntutan pasar”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa pesaing tidak selamanya memberikan efek yang buruk
bagi organisasi akan tetapi
terkadang pesaing juga secara tidak langsung memotivasi organisasi untuk bekerja keras hingga mampu bertahan dan mencapai tujuan pemasaran yang optimal. Selain itu inovasi terhadap jasa yang dihasilkan oleh organisasi seperti menyesuaikan dengan tuntutan pasar, menyesuaikan tuntutan dunia kerja dll, maka hal ini akan mampu menarik minat konsumen.
12) Berpartisipasi dalam Kompetisi antar LPK Partisipasi terhadap program-program yang diselenggarakan oleh instansi dan bertujuan untuk perkembangan organisasi merupakan hal yang perlu dilakukan oleh organisasi. Dengan keterlibatan organisasi dalam berbagai kegiatan maupun kompetisi maka akan memberikan kontribusi baik itu secara internal maupun eksternal organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
“Saya juga sering terlibat dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai lembaga, seperti kegiatan kompetensi antar LPK , sering pula kami memperoleh berbagai penghargaan kompetisi seperti penghargaan sebagai 10 besar LPK terbaik, penghargaan SCSI, penghargaan ISO dll. Jadi setiap ada kesempatan untuk berkompetisi kami selalu berusaha mengikuti dengan baik”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada tanggal 11 Maret 2011 sebagai berikut : “Berbagai macam kegiatan seperti perlombaan, kegiatan uji kompetensi, maupun kegiatan-kegiatan lainnya, kami selalu berusaha sebaik mungkin dalam mengikutinya mbak, sebab selain akan membawa nama lembaga di ruang lingkup yang lebih tinggi, pada akhirnya nanti jika berhasil baik, akan membantu pemasaran organisasi”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa LPK Alfabank Surakarta khususnya bidang Public Relations berpartisipasi terhadap program yang diselenggarakan oleh Lembaga lain seperti kompetisi antar LPK. Selain itu dalam usaha membesarkan suatu organisasi dibutuhkan peran aktif seluruh bagian dalam suatu kegiatan.
13) Kegiatan Bakti Sosial Dalam upaya menciptakan image yang positif dimata publik dan untuk mengajarkan rasa kepedulian bagi para siswa, maka kegiatan yang sangat mendukung yaitu melaksanakan bakti sosial. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Kegiatan sosial yang kami lakukan itu seperti melakukan bakti sosial ke panti asuhan, biasanya kami mengumpulkan dana dari para siswa dan memberikan secara langsung dengan perwakilan beberapa peserta didik. Kegiatan bakti sosial itu dilaksanakan pada awal bulan ramadhan”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Guna membangun image yang positif dimata publik ya mbak,,kami to user setiap awal bulan commit ramadhan selalu mengadakan kegiatan bhakti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
sosial kebeberapa panti asuhan dengan menggalang dana dari para peserta didik, dan publik umum jika memungkinkan”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa upaya penciptaan citra positif dimata publik dapat dicapai dengan kegiatan sosial yang melibatkan peserta didik secara langsung, dengan hal tersebut maka diharapkan mampu mendidik rasa sosial pada diri peserta didik.
14) Pengadaan CD Company profile Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap atau pemberian bonus informasi mengenai profil suatu lembaga maka disediakan suatu media yang berupa CD (Compact Disk) yang berisikan profil instansi namun dikemas dengan bentuk audio visual. Hal ini akan mampu menarik perhatian publik untuk mendengarkan informasi karena sudah dikemas dengan sangat praktis dan cukup bervariasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan informan I pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Sebagai wujud apresiasi kami untuk para peserta didik yang sangat aktif dan kelihatannya cukup berminat dengan LPK Alfabank biasanya kami akan memberikan sebuah CD Company profile kepada siswa tersebut mbak,,CD profil tersebut kami kemas dengan singkat namun cukup lengkap informasi yang terkandung didalamnya”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Pengadaan CD Company profile itu digunakan saat presentasi nanti, biasanya diprioritaskan bagi siswa yang mampu sangat berminat mengetahui LPK Alfabank dan cukup antusias dan aktif saat presentasi berlangsung”. Dari hasil wawancara tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa penggunaan CD Company profile sangat memudahkan bagi publik yang ingin mengetahui informasi lembaga dengan lengkap dan pengemasan audio visual yang cukup menarik perhatian. commit to user
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
2. Tanggapan Konsumen atau Pengguna Jasa terhadap Strategi Public Relations dalam mendukung Pemasaran di LPK Alfabank Surakarta Untuk mengetahui
besarnya kontribusi dari masing-masing Strategi
Marketing Public Relations maka dalam penelitian ini, dilakukan wawancara terhadap peserta didik di LPK Alfabank Surakarta khususnya Program 1 tahun. Tanggapan konsumen tersebut dikategorikan melaui berbagi kegiatan yang sudah dilakukan oleh Public Relations, yang antara lain sebagai berikut : Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 1 April 2011 sebagai berikut : “Saya sangat senang mbak dengan cara penyampaiannya, seperti mampu membujuk konsumen untuk mendaftar di LPK Alfabank Surakarta. Saya waktu itu juga langsung yakin mendaftar setelah mendengarkan presentasi dari Alfabank Surakarta mbak. Menurut saya dengan mempertahankan cara penyampaian yang persuasif ini, saya yakin LPK Alfabank akan semakin maju dan mendapatkan kepercayaan masyarakat”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saya awal tertarik memilih LPK Alfabank Surakarta karena pengaruh presentasi secara langsungnya mbak,, mereka seperti mampu menunjukkan hal-hal yang dibutuhkan oleh kami dan sangat menarik hati kami waktu itu, maka dari itu saya langsung menentukan pilihan di LPK Alfabank Surakarta”. Dari hasil wawancara tersebut diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi Public Relations yang berupa presentasi langsung yang menggunakan komunikasi persuasif
di LPK Alfabank Surakarta mendapatkan respon yang
positif dari publik sasarannya.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Kalau LPK Alfabank Surakarta menjadi sponsor suatu kegiatan saya sangat setuju mbak, meskipun saya belum pernah melihat langsung namun dengan contoh kokart, stiker sebagai kontribusi sponsor ini saya menjadi user LPK Alfabank menjadi sponsor setuju dan merasa bangga,commit karenatokalau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118
maka nama organisasi akan semakin meluas. Namun penyebutan nama instansinya sebaiknya yang agak mendominan sehingga dapat dilihat sekilas”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Menurut saya mbak,,mengenai kegiatan mensponsori itu merupakan hal yang bagus, karena jika kita sebagai siswa melihat langsung, maka kita akan merasa bangga. Meskipun saya belum pernah menemui secara langsung kegiatan tersebut”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui
bahwa strategi
Public Relations dengan menjadi sponsor disuatu kegiatan mendapat respon yang bagus dari para peserta didik. Mereka berharap dengan menjadi sponsor nama LPK Alfabank akan diketahui oleh banyak orang. Selain itu mensponsori suatu kegiatan merupakan hal yang
bersifat membantu pelaksanaan suatu event
sehingga secara pasti dikalangan publik akan tercipta image yang positif dan menjadi kebanggan para pengguna jasa. Sehingga kegiatan mensponsori merupakan strategi yang sangat efektif.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 1 April 2011 sebagai berikut : “Sebenarnya kalau secara langsung saya belum pernah menemui mbak, karena saya jarang membaca koran. Akan tetapi dengan contoh press release ini saya sangat mendukung dan menjadi bangga sebab ternyata LPK Alfabank ternyata sering dimuat dimedia masa dengan berita yang positif. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri untuk kami para siswa LPK Alfabank Surakarta dan saya yakin kalau ini ditingkatkan maka nama Alfabank akan semakin besar”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saya jujur belum pernah melihat press release seperti ini mbak,,maklum saya jarang baca koran. Namun jika memang seperti ini saya sangat merasa senang dan baguslah mbak,,ternyata jika di LPK Alfabank memiliki kegiatan, juga berpeluang dimuat dimedia massa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan strategi Public Relations yang menggunakan Press Release menjadikan para peserta didik bangga terhadap LPK Alfabank Surakarta. Para peserta didik juga meyakini bahwa LPK Alfabank akan menjadi semakin besar dengan media press release ini. Media press release sangat diperlukan untuk membidik publik yang bersifat umum, sehingga press release perannya sangat penting. Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 1 April 2011 sebagai berikut : “Setahu saya mbak, LPK Alfabank Surakarta suka bekerjasama dengan lembaga mana saja. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya instansi dunia kerja yang merekrut sumber daya dari LPK Alfabank Surakarta. Selain itu juga waktu saya mencari tempat magang, setelah mereka mengetahui saya dari LPK Alfabank Surakarta mereka bersedia menerima saya untuk magang ditempat tersebut. Saya berharap hubungan baik ini tetap terjaga sehingga akan mempermudah segala sesuatunya”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Mengenai jalinan hubungan kerjasama yang dibina oleh LPK Alfabank itu, dari pengamatan saya sendiri sangat luas mbak,,seperti tempat untuk magang, tempat untuk penyaluran dunia kerja, untuk kedua hal itu saja sudah cukup luas, karena jangkauannya ke luar jawa”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa jalinan kerjasama yang dibina oleh LPK Alfabank cukup luas dan menjangkau berbagai instansi, khususnya untuk instansi yang berkaitan dengan keperluan peserta didik dan untuk penyaluran output peserta didik.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 1 April 2011 sebagai berikut : “Semenjak pertama kali saya berada di LPK Alfabank saya merasa diperhatikan dan merasa nyaman dengan pelayanan dari semua pegawai yang ada di LPK Alfabank ini.mbak. Menurut saya, pelayanan prima yang sudah dilakukan oleh LPK Alfabank Surakarta ini sebaiknya lebih commit user ditingkatkan lagi atau paling tidaktodipertahankan. Sebab saya dulu tertarik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120
dengan LPK Alfabank Surakarta salah satunya karena pelayanan yang baik sudah saya rasakan sejak awal mendaftar”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Ya,,,semua pegawai disini sangat ramah mbak,, mereka langsung menanggapi kami dengan baik, merespon setiap hal yang kami butuhkan. Saya cukup merasa diperhatikkan mbak kursus disini, karena hubungan antara pegawai dengan siswa itu seperti keluarga saja, tidak terlalu formal”. Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa pelayanan prima merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh konsumen. Dengan memberikan pelayanan yang prima kepada peserta didik, maka secara pasti peserta didik tersebut akan menceritakan informasi tersebut kepada pihak lain juga, maka secara pasti akan mendukung proses pemasaran jasa organisasi secara tidak langsung.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 1 April 2011 sebagai berikut : “Mengenai spanduk yang dipasang dilembaga itu sudah cukup tepat menurut saya, sebab selain tepat tempatnya juga ukurannya. Namun mengenai kreatiVtas warna dasarnya tidak mengalami perubahan yang mencolok. Sedangkan spanduk yang dipasang ditempat umum saya masih jarang menemui mbak”.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saya masih jarang menemui spanduk LPK Alfabank mbak,,hanya waktu dulu itu, seperti waktu penerimaan siswa baru. Menurut saya, spanduknya sudah cukup bagus, karena spanduk itu sudah terlihat menarik dan mudah dipahami informasinya”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan spanduk sebagai media untuk
menyalurkan informasi sudah cukup efektif.
EfektiVtas dari penggunaan spanduk tentunya dilihat dari kualitas informasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121
maupun inovasi pembuatannya. Sehingga nilai guna dari penggunaan spanduk dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pemasaran jasa organisasi.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Menurut saya brosur LPK Alfabank Surakarta sudah cukup bagus mbak, karena memuat semua informasi yang biasa dibutuhkan oleh calon pendaftar. Meskipun informasi masih bersifat singkat akan tetapi memuat hal-hal yang mampu meyakinkan konsumen. Menurut saya model brosur program satu tahun, sudah cukup bagus namun warnanya dibuat lebih menarik lagi”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Menurut saya ya mbak,, brosurnya cukup bagus..namun keterangannya terlalu singkat dan belum memuat profil lembaga yang sebenarnya, sehingga informasi menggenai profil lembaga masih terlalu minim”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan brosur memiliki peranan yang cukup penting bagi organisasi untuk memberikan informasi yang lengkap kepada calon konsumen. Kualitas informasi memegang peranan yang cukup penting, namun kreatiVtas penyampaian juga mampu menumbuhkan ketertarikan konsumen. Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Mengenai pemberian stofmap yang digunakan waktu lulusan itu menurut saya sangat bagus mbak desainnya dan membuat setiap yang melihat pasti bertanya-tanya... Hal itu cukup bagus karena LPK Alfabank menunjukkan perhatian terhadap sekolah-sekolah yang pernah dipresentasi. Menurut saya pemberian kenang-kenangan ini lebih ditingkatkan lagi agar nama baik dan hubungan harmonis tetap terjaga”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Saya sangat senang mbak dengan hal yang dilakukan oleh LPK Alfabank commit to user surakarta dengan memberikan perhatian bagi sekolah yang dipresentasi,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122
sebab dengan hal tersebut secara pasti image lembaga akan sangat baik, dan saya yakin nanti akan mempermudah dalam pembinaan hubungan kerjasama”. Dari hasil wawancara tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam menjalin hubungan yang harmonis biasanya akan tercipta melalui hubungan yang bersifat saling menguntungkan. Dengan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak maka hubungan yang baik akan tetap terjaga.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Sebenarnya dulu waktu dari pihak sini presentasi, saya sempat meminjam kartunama yang diberikan kepada beberapa teman mbak,,tetapi saya tidak menggunakan kartu nama tersebut, melainkan saya langsung datang ke kampus ini karena sudah cukup paham dengan letak lokasinya dan agar makin jelas. Menurut saya penggunaan kartunama cukup membantu jika yang bersangkutan membutuhkan informasi tanpa harus datang ke kampus secara langsung. Dari segi kreatifitas memang tidak begitu menarik mbak, akan tetapi lebih terkesan formal”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Kalau kartu nama saya malah kurang tahu ya mbak,,tetapi dengan contoh ini menurut saya desainnya cukup baguslah karena lebih terkesan formal, jadikan para calon konsumen menjadi lebih yakin. Selain itu kalau menurut saya penggunaan kartunama cukup membantu bagi para siswa yang tertarik namun belum paham dengan denah lokasi, jadi nanti bisa menghubungi lewat hp saja ”. Dari hasil wawancara tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa penggunaan kartunama cukup membantu para calon konsumen untuk mengetahui berbagai informasi namun dengan media komunikasi yang cukup mudah.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Sebenarnya saya tidak tahu ya mbak,,mengenai program kursus dengan commit to user mendapatkan diskon khusus sebagai bentuk sponsor. Namun jika memang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
itu dilakukan saya sangat setuju karena saya yakin bagi yang kebetulan membutuhkan pendidikan maka secara pasti akan memilih LPK Alfabank sebab sekaligus untuk mendapatkan diskon tersebut”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Sebenarnya kami merasa sangat senang dengan program khusus dengan diskon ini mbak, saya sangat merasa terbantu dengan pembiayaan yang cukup ringan akan tetapi saya memperoleh fasilitas yang sama”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa dengan cara memberikan pelatihan yang sifatnya khusus dengan pemberian diskon karena bertepatan dengan kegiatan yang disponsori ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang kebetulan membutuhkan pelatihan.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Saya sanggat tertarik dengan LPK Alfabank Surakarta itu waktu pertama kali saya membaca brosurnya itu tertera jurusan yang saya perlukan, padahal saya sudah mencari informasi mengenai jurusan yang saya butuhkan itu keberbagai lembaga, namun ternyata yang membuka jurusan tersebut baru LPK Alfabank ini mbak waktu itu, namun sekarang sebagian besar juga sudah ada yang membuka”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Sebenarnya awal saya dulu tertarik itu juga karena jasa yang dihasilkan itu sesuai dengan kebutuhan saya, sebab untuk LPK lainnya itu terkadang belum ada, dulu hanya di LPK Alfabank ini saya menemukannya. Meskipun banyak yang membuka program saya, tetapi keyakinan saya tetap di LPK Alfabank mbak,sebab teman-teman saya dulu juga disini dan sekarang sudah sukses bekerja. Dari hasil wawancara tersebut diatas menunjukkan bahwa jurusan yang dibuat tergolong kreatif, berbeda dengan instansi pesaing akan terbukti mampu menarik minat konsumen untuk menggunakan jasa pendidikan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Kompetisi antar LPK itu saya sendiri kurang tahu pasti, namun berbagai macam penghargaan yang sudah diraih malah dapat dilihat secara langsung mbak, karena dipajang digedung ini. Biasanya kompetisi yang diperoleh itu penilaian terhadap kualitas organisasinya saja mbak,,sedangkan yang berkaitan dengan perlombaan siswa tidak pernah”.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Mengenai LPK Alfabank yang mengikuti banyak kompetisi dan sering mendapatkan piagam penghargaan itu sudah kami ketahui sejak awal dulu mbak,, selain itu kami juga melihat berbagai sertifikat tersebut secara langsung, karena banyak yang dipajang di dalam ruangan ini. Menurut saya hal itu cukup bagus ya mbak,,setidaknya membuat publik semakin percaya terhadap kualitas pendidikan disini”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa menjaliin kerjasama dengan berbagai pihak dan ikut serta dalam kompetisi dapat menjadi pertimbangan bagi publik untuk menentukan tempat pendidikan.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Kegiatan bakti sosial memang pernah dilakukan mbak,,waktu itu kalau ga’ salah awal ramadhan, tapi tidak semua siswa dapat ikut, hanya perwakilan saja tiap jurusan. Menurut saya hal itu cukup bagus mbak,,sebab selain mampu mengajarkan rasa solidaritas, hal tersebut juga mampu mengangkat nama baik LPK Alfabank di mata masyarakat”.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Dulu saya kebetulan mewakili kegiatan tersebut mbak,,waktu itu dananya berasal dari teman-teman saja/ dari para siswa maksudnya, dan ada juga dari pihak lembaga. Waktu itu sekitar awal bulan ramadhan dan kami memberikan bantuan tersebut kebeberapa panti asuhan didaerah solo dan sekitarnya. Bantuan yang diberikan berupa aneka sembako untuk kebutuhan sehari-hari”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
Dari hasil wawancara tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan bakti sosial sangat memberikan dampak positif baik bagi para peserta didik maupun bagi image organisasi.
Menurut Informan V dari hasil wawancara dengan peneliti pada tanggal 11 April 2011 sebagai berikut : “Kalau tentang CD Profil ini ya mbak,,dulu kelas saya tidak ada yang diberi, mungkin karena kurang aktif menyimak informasi waktu itu. Tapi menurut saya ya,,,dengan adanya CD Profil ini sangat bagus karena secara pasti penyampaian informasi dalam CD ini akan semakin menarik”. Hal senada juga diungkapkan oleh informan V dari hasil wawancara peneliti pada tanggal 30 Maret 2011 sebagai berikut : “Menurut saya mbak,,Contoh CD ini sudah cukup menarik, dan membuat penasaran untuk mengetahui isinya,,,,dan saya yakin bagi siswa yang diberi akan merasa senang dan pasti akan menceritakan informasi tersebut kepada rekan-rekannya yang lain”. Dari hasil wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaa CD Company profile dapat membantu dalam hal pengemasan informasi menjadi lebih menarik. Selain itu penggunaan CD Company profile dapat memberikan informasi berupa audio Vsual.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126
C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori Dalam sub bab ini , peneliti menganalisa data yang berhasil dikumpulkan dilapangan sesuai dengan rumusan permasalahan, yang selanjutnya dihubungkan dengan teori yang sudah ada. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran, (2) Tanggapan konsumen atau pengguna jasa terhadap strategi Public Relations di LPK Alfabank Surakarta. 1. Strategi Public Relations dalam mendukung Pemasaran di LPK Alfabank Surakarta
a. Kemantapan Program Perencanaan PR LPK Alfabank Proses perumusan strategi Public Relations yang dilakukan oleh Public Relations di LPK Alfabank Surakarta sudah teratur dengan baik. Semua bentuk penyusunan program kerja yang ada selalu melewati tahap-tahap yang sesuai dengan ketentuan. Sehingga Public Relations di LPK Alfabank Surakarta melakukan suatu aktivitas itu tidak hanya asal atau sembarangan dengan melakukan aksi-aksi yang sudah umum dilakukan oleh instansi lainnya, akan tetapi sudah memiliki dasar terlebih dahulu sebelum melakukan aksi-aksi tersebut. Sebab jika hanya sembarangan melakukan aksi-aksi yang hanya melihat dari kebiasaan yang dilakukan oleh instansi lainnya, akan sering mengalami kegagalan, sebab belum tentu cara yang digunakan tersebut sesuai dengan keberadaan organisasi yang bersangkutan. Jadi proses perumusan strategi Public Relations itu berkaitan dengan fungsi Public Relations
yang
secara pasti melekat pada manajemen suatu lembaga. Maksudnya penyusunan strategi itu menjadi bagian dari sebuah manajemen yang ada dalam suatu lembaga. Keberadaan strategi tidak dapat dipisahkan, sebab strategi merupakan suatu cara untuk meraih tujuan organisasi. Landasan secara umum dalam proses perumusan strategi Public commit to user Public Relations melekat pada Relations berkaitan dengan fungsi-fungsi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
manajemen suatu lembaga. Pelaksanaan tugas Public Relations bukanlah semata-mata melakukan
aksi,
melainkan membutuhkan
rencana.
Langkah pembuatan rencana tersebut dimulai dari mengidentifikasi permasalahan yang muncul, Identifikasi mengenai unit-unit sasaran, mengevaluasi sikap tindak/respon unit sasaran, mengidentifikasi struktur kekuasaan unit sasaran, pemilihan unsur taktikal strategi Public Relations, mengidentifikasi perubahhan peraturan, dan yang terakhir yaitu menjabarkan strategi Public Relations. Proses penyusunan strategi Public Relations dimulai dari proses pengidentifikasian permasalahan yang muncul, dalam hal ini biasanyya dilakukan dengan memflashback atau mereview kembali hal-hal yang sudah dilakukan dan menyampaikan kesulitan yang ditemui selain itu juga melakukan pengamatan terhadap kompetitor-kompetitor yang ada. Dengan cara tersebut akan ditemukan masalah-masalah yang dihadapi oleh lembaga. Permasalahan yang dihadapi LPK Alfabank Surakarta merupakan persaingan yang sangat ketat antar lembaga pendidikan yang sejenis. Setelah mengetahui permasalahan maka langkah selanjutnya melakukan identifikasi terhadap unit-unit yang menjadi sasaran. Sebab dengan mengetahui unit-unit sebagai sasaran secara pasti dalam penyampaian suatu informasi sudah memandang kebutuhan publik. Sebab jika kemungkinan besar publik tidak membutuhkan, bagaimana mungkin dia akan merespon informasi dengan baik. Sehingga dalam penyampaian informasi diharapkan melihat publik sasaran lembaga. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap mengevaluasi respon publik yang sudah diberikan suatu informasi, hal ini dapat diperoleh melalui data administrrasi pengguna jasa sehingga dapat diketahui publik mana yang memiliki respon paling bagus sehingga dapatt dilakukan tindak lanjut yang lebih baik lagi. Selanjutnya yaitu mengamati struktur kekuasaan yang ada pada unit publik sasaran, hal ini dimaksudkan agar lebih mempermudah jalur perijinan sebab sudah paham sebelumnya. user Setelah itu dilanjutkan commit dengan to pemilihan unsur taktikal strategi yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128
disesuaikan dengan kondisi internal maupun eksternal organisasi. Kondisi internal organisasi dapat berupa kemampuan yang saat ini dimiliki oleh organisasi, searah dengan visi misi organisasi, sesuai dengan jasa yang dihasilkan oleh organisasi, waktu pelaksanaan suatu program pendidikan dll, sedangkan eksternal itu lebih berkaitan dengan kondisi publik sasaran seperti apa yang dibutuhkan oleh publik eksternal, longgarnya waktu yang ada pada publik eksternal dll. Langkah selanjutnya mengidentifikasi perubahan suatu kebijakan, perubahan kebijakan dapat berasal dari instansi swasta maupun pemerintah. Dari instansi swasta dapat berasal dari lembaga yang menaungi sehingga dalam penetapan sesuatu harus mengikuti lembaga yang menaungi tersebut. Seperti penetapan harga, dalam penetapan harga tidak dapat dilakukan dengan sendiri, akan tetapi sesama instansi yang dinaungi harus sama. Setelah keseluruhan proses kerja cukup terkoordinir dan sudah melewati berbagai tahapan yang sesuai dengan teori namun dalam hal poin terakhir yang berupa penjabaran keseluruhan strategi yang berupa hasil yang dituliskan dalam program kerja perumusannya masih sangat singkat, kurang lengkap dan hanya secara garis besar saja. Hal ini dapat menimbulkan kerancuan saat melaksanakan tugas kerja dilapangan nanti. Kekurangan yang masih terdapat dalam program kerja tersebut seperti siapa-siapa saja yang akan melaksanakan nanti, biaya yang kira-kira dibutuhkan, hal-hal seperti itu belum direncanakan dalam program kerja, akan tetapi masih mengikuti perkembangan yang ada, sehingga jika suatu rencana belum secara keseluruhan fix maka dapat menimbulkan tidak terlaksananya rencana tersebut sehingga hasil yang akan dicapai secara pasti akan kurang optimal. Setelah dilakukan pengamatan ternyata tidak terdapat kesesuaian antara teori proses penyusunan strategi dengan dengan kenyataan yang ada di LPK Alfabank Surakarta. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129
b. Public Relations inovatif LPK Alfabank Public Relations dalam melaksanakan keseluruhan strategi di LPK Alfabank sebagian besar menggunakan suatu unsur “membentuk tanda tanya publik” maksudnya dalam setiap hal yang berkaitan dengan pemberian informasi, aksi yang dilakukan selalu menimbulkan tanda tanya atau rasa penasaran publik. Hal ini dimaksudkan agar publik bersedia mengetahui informasi tersebut dan memusatkan perhatian pada pemberi informasi selanjutnya akan mencari tahu lebih dalam lagi. Pembuatan tanda tanya pada publik dimaksudkan untuk inovasi terhadap jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Jasa yang dihasilkan merupakan salah satu bagian dalam bauran pemasaran yang berupa produk jasa yang dihasilkan. Hal tersebut seperti dalam teori yang yang dikemukakan oleh Anggoro bahwa kontribusi Public Relations adalah mendukung bauran pemasaran. Komunikasi yang inovatif dengan menciptakan suatu tanda tanya pada publik merupakan suatu kelompok bauran pemasaran. Pembuatan tanda tanya tersebut seperti pada saat presentasi guna mengkondisikan siswa atau membuat keadaan konduusif biasanya nanti pada awal masuk kelas hanya diam langsung duduk, hal ini juga sudah menimbulkan tanda tanya, dan secara pasti kondisi akan menjadi kondusif karena dalam diri siswa bertanya-tanya. Selain itu seperti permainan dengan selembar kertas, selembar kertas dapat dimodifikasi menjadi berbagai macam tujuan. Tujuan yang pertama sebagai permainan untuk mengecek konsentrasi yang dikaitkan dengan tingkat konsentrasi siswa sebelum menghadapi ujian nasional nanti, selain itu perintah pertama yang diberikan adalah melipat kertas menjadi 2 bagian sehingga terbentuk 8 kotak. Bagi siswa yang tidak konsentrasi secara pasti akan melipatnya salah dan banyak tanya sehingga menghabiskan banyak waktu, dari hal inilah kita tunjukkan kekurangan mereka yang ternyata untuk hal kecil saja masih bingung dan membutuhkan waktu lama. Selanjutnya kotak-kotak tersebut diberi nomer 1 sampai dengan 8 commit to user dan tanda tanya yang kedua yaitu, para siswa disuruh untu menuliskan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130
keinginan di kotak kedua, namun kotak pertama dilompati terlebih dahulu, kotak yang dilompati ini secara pasti menimbulkan tanda tanya lagi bagi para siswa. Setelah membahas kotak kedua maka selanjutnya dilanjutkan pada kotak yang ketiga dituliskan hal apa yang dilakukan agar nanti lulus atau sukses menghadapi ujian. Setelah itu dimasukkan cerita dan tips untuk menghadapi ujian, mengarahkan audiens agar larut dalam instrospeksi diri selanjutnya baru balik ke kotak no 1 yaitu agar menuliskan identitas mereka minnimal 5 macam. Nah setelah itu kertas dikumpulkan dan dapat dijadikan data bagi LPK Alfabank untuk menindaklanjuti informasi, selain itu dari pihak LPK juga akan memberikan beberapa kartu nama sehingga nanti jika mereka membutuhkan informasi dapat lebih mudah. Setelah tahap tersebut dilewati barulah menyebarkan brosur, dan tanpa menawarkan secara langsung, akan tetapi hanya disebar saja, dan dari sini juga tercipta suatu tanda tanya lagi, sehingga merekayang berminat akan bertanya dan mencari informasi lebih lajut. Hal
lain seperti spanduk, spanduk dibuat untuk memberikan
ucapan agar sukses dalam menempuh ujjian, hal ini juga menimbulkan tanda tanya publik mengapa lembaga yang tidak melaksanakan UAN akan tetapi sudah memberikan pesan UAN, hal ini diharapkan mampu menciptakan rasa penasaran publik. Banyak hal lagi yang dilakukan dalam strategi marketing public relations yang bertujuan awal untuk menciptakan suatu tanda tanya pada publik yang mengetahuinya. Setelah dilakukan pengamatan ternyata terdapat kesesuaian antara teori inovasi jasa dengan pelaksanaan strategi public relations di LPK Alfabank Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131
2. Tanggapan Konsumen/Pengguna Jasa terhadap strategi Public Relations di LPK Alfabank Surakarta
a. Mampu membangun kepercayaan atau keyakinan publik Untuk membangun kepercayaan publik merupakan
hal yang
sangat sulit terlebih lagi dengan besarnya jumlah pesaing yang ada namun dengan upaya penjaminan kualitas yang bagus sehingga mudah untuk memasuki dunia kerja maka akan menimbulkan kepercayaan tersendiri ditengah fenomena banyaknya pengangguran. Apa yang dilakukan oleh LPK Alfabank Surakarta juga perlu diimbangi dengan informasi yang diterima dari publik eksternal sendiri, biasanya publik sasaran akan lebih mempercayai jika yang memberikan informasi tersebut merupakan teman atau sanak saudara maupun kerabat yang mereka percaya. Biasanya
peserta
didik
mengungkapkan
bahwa
mereka
mempercayai sesuatu yang sudah terdapat bukti nyatanya, dan ungkapan dari para teman-temannya merupakan hal yang dapat dipercaya, oleh sebab itu mereka yakin bahwa LPK Alfabank Surakarta merupakan pilihan yang tepat. Hal tersebut seperti dalam teori yang dikemukakan oleh Kotler yaitu
pelaksanaan
strategi
Marketing
Public
Relations
mampu
membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat jasa yang ditawarkan. Oleh sebab itu keberhasilan dari pelaksanaan strategi Marketing Public Relations salah satunya dapat diketahui dari tingkat kepercayaan konsumen terhadap jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada di LPK Alfabank Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132
b. Mampu menarik perhatian publik sasaran akan kegunaan jasa Mampu menarik perhatian publik sasaran untuk mendengarkan informasi yang diberikan merupakan hal yang sudah mampu dilakukan oleh Petugas Public Relations LPK Alfabank Surakarta seperti yang dituturkan oleh para peserta didik LPK Alfabank Surakarta, bahwa sejak pertama kali mereka mendengar bahwa presentasi di sekolah meskipun situasi dan kondisi terkadang kurang mendukung namun Petugas Public Relations di LPK Alfabank Surakarta mampu menarik perhatian kami dalam penyampaiannya sebab mereka menggunakan tata bahasa yang humoris dan tidak terlalu terkesan
formal, dengan kata lain
penyampaiannya sangat bersahabat. Tata bahasa yang maksudnya
menggunakan
bahasa
yang
mampu
humoris ini menghilangkan
kepenatan para siswa setelah menempuh pelajaran dan sesuai dengan trend bahasa yang ada pada saat itu. Sedangkan agar tidak terkesan formal maka pembuatan kata sapaan menggunakan kata teman, agar seperti tidak ada jarak/perbedaan antara komunikan dengan komunikator. Hal tersebut seperti dalam teori yang dikemukakan oleh Machfoedz yaitu bahwa dalam pelaksanaan strategi Public Relations harus mampu menarik perhatian sasaran publik terhadap jasa yang dihasilkan. Oleh sebab itu menarik publik sasaran untuk menggunakan jasa perusahaan
sangatlah penting sebagai tolak ukur pelaksanaan
strategi Public Relations. Berdasarkan pengamatan ternyata terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada di LPK Alfabank Surakarta.
c. Mampu memotivasi atau meningkatkan antusiasme publik sasaran Petugas Public Relations di LPK Alfabank Surakarta mampu memberikan sesuatu yang bersifat memotivasi meningkatkan antusiasme para calon konsumen. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh para peserta didik bahwa petugas yang saat itu presentasi memberikan gambaran commit user memberikan cerita-cerita yang tentang situasi dan kondisi yangtoterjadi,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133
penuh dengan nasehat maupun pengalaman hidup selain itu juga disisipkan permainan yang mampu menguji konsentrasi para siswa yang mampu meningkatkan antusiasme, sehingga hal itu membuat para peserta didik lebih semangat dalam menata masa depan dengan memilih LPK Alfabank sebagai tempat pendidikan yang tepat. Hal tersebut sesuai dalam teori yang dikemukakan oleh Kotler bahwa strategi Public Relations perlu meningkatkan motivasi dan antusiasme publik tentang jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Maka dari
itu
pelaksanaan
strategi
Public
Relations
harus
mampu
meningkatkan antusiasme dan mampu memotivasi publik sasaran sehingga bersedia menggunakan jasa yang dihasilkan oleh organisasi secara sukarela. Oleh karena itu, berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, ternyata terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada di LPK Alfabank Surakarta.
d. Mampu menumbuhkan kesadaran akan kegunaan Jasa yang dihasilkan Dengan menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa yang dihasilkan maka calon konsumen tidak akan merasa terpaksa menggunakan jasa pendidikan, hal ini juga sudah dilaksanakan oleh Petugas Public Relations di LPK Alfabank Surakarta dengan baik yaitu dengan cara menunjukkan keuntungan –keuntungan yang akan diperoleh jika belajar di LPK Alfabank Surakarta. Dengan cara menunjukkan keuntungan pembelajaran namun disesuaikan dengan kondisi para publik sasaran maka secara pasti kesadaran akan kegunaan suatu jasa akan tercipta dengan sendirinya. Hal ini merupakan suatu strategi yang bagus, dan perlu ditingkatkan lagi. Sebab sesuai dengan hasil wawancara dengan para peserta didik, mereka mengungkapkan bahwa mereka menyadari akan situasi dan kondisi yang mereka jalani lalu digabungkan dengan solusi untuk mengatasinya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
134
Hal tersebut diatas sesuai dalam teori yang dikemukakan oleh kotler yaitu pelaksanaan strategi Marketing Public Relations mampu menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap jasa yang dihasilkan organisasi. Maka dari itu perlu kiranya memperhatikan strategi yang tepat sehingga mampu menciptakan kesadaran terhadap jasa organisasi, sehingga proses pemasaran jasa cukup mudah. Lalu berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti, ternyata terdapat kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada di LPK Alfabank Surakarta
commit to user
cxxxv digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dilapangan dan analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik suatu kesimpulan guna menjawab perumusan masalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain : 1. Strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran di LPK Alfabank Surakarta telah berjalan baik, hal ini dapat dilihat melalui beberapa hal yang mendukung pelaksanaannya, yaitu antara lain : a. Proses Perumusan strategi Marketing Public Relations. Dalam hal ini Public Relations dalam melaksanakan strategi sudah memiliki suatu landasan yang kuat yang melatarbelakangi perumusan strategi tersebut. Sebab jika perumusan strategi Marketing Public Relations
tidak
melalui
tahapan
yang
seharusnya
maka
dapat
mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan strategi Marketing Public Relations. Tahapan yang harus dilalui dalam perumusan strategi Public Relations antara lain : mengidentifikasi permasalahan yang muncul, mengidentifikasi unit sasaran, mengevaluasi respon publik, mengevaluasi struktur
kekuasaan
unit
sasaran,
pemilihan
strategi,
perubahan
kebijaksanaan lalu yang terakhir yaitu menjabarkan strategi tersebut dalam program kerja. b. Penerapan strategi Marketing Public Relations. Dalam hal ini penerapan strategi Marketing Public Relations sudah sesuai dengan yang direncanakan atau yang sudah tertera dalam program kerja yang telah dibuat. Sebab jika pelaksanaan tidak mengacu pada program kerja maka akan mengakibatkan kurang terarahnya pelaksanaan strategi Marketing Public Relations tersebut dan tujuan sulit tercapai. Sedangkan commit to user di LPK Alfabank Surakarta dalam pelaksanaan strategi Marketing Public cxxxv
135
cxxxvi digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Relations sudah sesuai dengan yang dijadwalkan dalam program kerja sehingga diharapkan dalam
pencapaian tujuan
akan lebih mudah
tercapai. Strategi Marketing Public Relations yang telah dilaksanakan berupa presentasi ke sekolah, mensponsori event, press release, menjalin kerjasama, pelayanan prima, spanduk, brosur, kenang-kenangan sekolah, kartu nama, diklat khusus, inovasi jasa, kompetisi LPK, bakti sosial, serta CD company profil. Selanjutnya dalam pelaksanaan strategi Marketing Public Relations
juga terdapat teknik komunikasi yang mampu
memberikan dukungan
yang cukup besar terhadap keberhasilan
pelaksanaan Strategi Maketing Public Relations. Teknik komunikasi yang telah dilaksanakan berupa komunikasi persuasif, menceritakan berbagai pengalaman hidup, menggunakan tata bahasa yang bersahabat, menyampaikan informasi lebih awal serta teknik komunikasi yang mampu membina dan memelihara asumsi positif.
2. Tanggapan konsumen / pengguna Jasa terhadap strategi Marketing Public Relations sudah cukup bagus, hal ini dapat dilihat dari hal-hal yang dapat mendukung, antara lain sebagai berikut : a. Mampu membangun kepercayaan atau keyakinan publik Mengenai tanggapan dari konsumen atau pengguna jasa pendidikan di LPK Alfabank Surakarta mengungkapkan bahwa setelah mereka mendengarkan informasi dari
LPK Alfabank, mereka waktu
itu
langsung merasa yakin dan memiliki kepercayaan untuk menggunakan jasa pendidikan yang dihasilkan oleh LPK Alfabank Surakarta guna merencanakan karier yang lebih baik lagi bagi masa depan mereka. Hal itu dikarenakan LPK Alfabank terdapat BKK yang mampu menyalurkan tenaga kerja sehingga terdapat penjaminan pekerjaan setelah lulus nanti, maka dari itulah terdapat kepastian dari masa depan mereka. Oleh sebab itu pelaksanaan strategi Marketing Public Relations sudah cukup mampu membangun keyakinan publik sasaran. commit to user cxxxvi
cxxxvii digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
Mampu menarik perhatian publik sasaran akan kegunaan jasa Konsumen atau pengguna jasa LPK Alfabank Surakarta menyatakan begitu memperhatikan informasi yang diberikan, sebab informasi waktu itu lebih cenderung bersifat umum dan merupakan suatu hal yang mereka butuhkan waktu itu sehingga publik tertarik mendengarkannya, sedangkan informasi mengenai LPK Alfabank Surakarta hanya disisipkan sekilas saja, dan lebih jelasnya datang langsung kekampus. Dalam hal ini berarti strategi Public Relations yang dilakukan oleh LPK Alfabank Surakarta sudah mampu menarik perhatian publik sasaran sehingga mereka bersedia menggunakan jasa organisasi.
c. Mampu memotivasi atau meningkatkan antusiasme publik sasaran Dalam memberikan informasi ternyata tidak hanya berpegang pada penawaran jasa akan tetapi juga mampu meningkatkan antusiasme dan memotivasi
calon
pengguna
jasa
agar
lebih
semangat
dalam
menyongsong masa depan. Dengan memberikan gambaran yang pasti mengenai masa depan maka dari itu sebagian besar publik sasaran akan mulai termotivasi untuk memiikirkan masa depan mereka dengan menempuh pendidikan di LPK Alfabank Surakarta. Dalam hal ini strategi Public Relations mampu memotivasi publik, maka dari itu strategi yang digunakan sudah
cukup bagus diterapkan, agar konsumen memilih
menggunakan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. d.
Mampu menumbuhkan kesadaran akan kegunaan jasa yang dihasilkan Kemampuan untuk menumbuhkan kesadaran konsumen akan kegunaan jasa merupakan tujuan awal yang diharapkan dari pelaksanaan strategi Public Relations. Sebab dalam memperoleh calon konsumen akan lebih mudah jika konsumen tersebut sudah menyadari bahwa jasa yang dihasilkan tersebut, memang mereka butuhkan dan beguna bagi mereka. Rencana strategi yang dilaksanakan oleh Public Relations sudah mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri konsumen, oleh sebab itu strategi yang dilaksanakan sudah cukup efektif untuk memperoleh konsumen commit to user atau pengguna jasa. cxxxvii
cxxxviii digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas, ditambah dengan berbagai fenomena yang dibahas dalam penelitian ini yaitu strategi Public Relations dalam mendukung pemasaran, maka implikasi yang ditimbulkan adalah sebagai berikut : 1. Dengan adanya strategi Public Relations di LPK Alfabank Surakarta, maka pencapaian tujuan pemasaran akan lebih mudah. Sebab dengan adanya strategi yang dilakukan oleh Public Relations maka akan menciptakan citra yang positif dimata publik sehingga dapat menciptakan kepercayaan dan mampu meningkatkan kuantitas pemasaran jasa organisasi, oleh sebab itu organisasi mampu menjaga eksistensinya dan mampu meraih tujuan utama lembaga yang telah ditetapkan. 2. Bahwa penggunaan strategi Public Relations di dalam lingkup persaingan antar lembaga yang sudah sangat ketat seperti yang terjadi saat ini, menjadi hal mutlak dilakukan. Sebab dalam era persaingan yang cukup ketat, tidak cukup hanya mengandalkan dari peran pemasaran semata, akan tetapi lebih cenderung terhadap hal-hal yang mampu mendidik konsumen melalui penciptaan citra positif yang mampu dilakukan oleh Public Relations. 3. Tugas kerja Public Relations dan Pemasaran berjalan berdampingan, dengan saling mendukung tugas dan peran kerja masing-masing, agar lebih mudah dalam pencapaian tujuan organisasi.
C. Saran Atas dasar keinginan yang tulus untuk mendapatkan hasil yang lebih baik diwaktu yang akan datang, perkenankanlah peneliti mengajukan beberapa masukan sebagai saran bagi semua pihak yang berkompeten dalam masalah ini. 1. Bagi Pimpinan Alangkah baiknya apabila pimpinan memperhatikan kebijakan dalam kepegawaian sehingga karyawan lama dapat dipertahankan dan menghindari kerangkapan tugas kerja, sebab hal ini dapat menimbulkan turunnya commit to user cxxxviii
cxxxix digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
produktivitas kerja karyawan dan secara pasti akan mempersulit pencapaian tujuan organisasi. 2. Bagi Public Relations Alangkah baiknya apabila dalam aktivitas manajemen perusahaan petugas Public Relations dekat dengan pimpinan sehingga lebih mengetahui profil, seluk- beluk lembaga maupun ikut serta dalam menentukan kebijakankebijakan lembaga. Dengan begitu maka kebijakan yang dihasilkan lebih sesuai dan diharapkan hasil kerja Public Relations akan menjadi lebih baik lagi. 3. Bagi Karyawan Alangkah baiknya, apabila pelaksanaan tugas pelayanan dalam
lingkup
internal organisasi, berorientasi pada kepuasan dan kenyamanan semua pihak yang memiliki kepentingan dengan organisasi, sehingga tidak terbatas pada konsumen yang akan
atau yang sudah
menggunakan
jasa organisasi
tersebut. 4. Bagi Peserta Didik Alangkah baiknya jika peserta didik lebih aktif dalam memberikan masukan kepada lembaga mengenai pemberdayaan publik internal organisasi. Agar publik internal baik itu seluruh karyawan bagian managerial, instruktur, maupun peserta didik mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi (sense of belonging).
commit to user cxxxix
cxl digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Burhan Bungim. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cholid Narbuko & Abu Achmadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara Deddy Mulyana. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djoko Santoso. 2009. Manajemen Industri produksi dan pemasaran. Surakarta: Uns Press Fra Emeraldy Chatra & Rulli Nasrullah. 2008. Public Relations Strategi Kehumasan dalam menghadapi Krisis. Bandung: PT. Salamadani Pustaka Semesta. Freddy Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Gregory, Anne. 2001. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations. Terjemahan Dewi Damayanti. Jakarta: Erlangga. http://www.solopos.com/2011/pendidikan/sebagian-besar-lpk-di-jateng-belumterakreditasi-2068 Jefkins, Frank. 2003. disempurnakan oleh Daniel Yadin.Alih Bahasa oleh Haris Munandar. Public Relations. Jakarta : Erlangga Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Lina Sinatra & Rini Darmastuti. 2008. Kajian Peran Public Relations dalam meningkatkan citra perguruan tinggi swasta di jawa tengah. Jurnal Scriptura, Vol 2, No 2, Juli. 95-105. (http://puslit2.petra.ac.id) Machmud Machfoedz. 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Yogyakarta: AMP YKPN .
2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Imu
Maryati. 2008. Meningkatkan commit keunggulan to userperusahaan melalui manajemen perkantoran efektif. Yogyakarta: YKPN cxl
cxli digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Oliver, Sandra. 2007. Strategi Pubic Relations. Jakarta: Erlangga Pedoman Penulisan Skripsi. 2009. Surakarta: FKIP UNS Rhenald Kasali. 2000. Manajemen Public Relations. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Robert Bodgan & Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif: Dasar-dasar Penelitian. Terjemahan. A. Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional Rosady Ruslan. 2001. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta. 2005. Manajemen Public Relatioons dan Media Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada Rumanti OSF, Sr Maria assumpta, 2002. Dasar-Dasar Public Relations. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Saifudin Azwar. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya Soetardi. 1993. Penelitian Pendidikan I. Surakarta: Depdikbud RI UNS Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Erlangga Sutopo. H.B. 1990. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press Widjaja. H.A.W, 2008. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi Aksara Wienir Walizer. 1991. Metode dan Analisis Penelitian. Jakarta: Erlangga Winarno Surakhmad. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik. Bandung: Tarsito
Yudi Falora Bram. 2005. Anaisis Efektivitas Iklan sebagai salah satu strategi pemasaran perusahaan percetakan dan penerbitan PT.Rambang commitEpic to user dengan menggunakan metode Model. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No.6 . Desember (http://digilib.unsri.ac.id) cxli
cxlii digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user cxlii