Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 1
STRATEGI PKBI DIY DALAM PENDAMPINGAN REMAJA DENGAN MASALAH KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DI KOTA YOGYAKARTA STRATEGIES OF IPPA OF YSR IN THE GUIDANCE FOR ADOLESCENTS WITH UNINTENDED PREGNANCY PROBLEMS IN YOGYAKARTA CITY Oleh: Bella Dona Kartikasari, FIS UNY,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam pendampingan remaja dengan masalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di Kota Yogyakarta beserta faktor pendukung dan penghambat yang dihadapinya. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik triangulasi digunakan mengecek keabsahan data penelitian dengan cara membandingkan hasil wawancara antara satu subyek penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi PKBI DIY sudah baik, melalui strategi intervensi dengan strategi preventiv, promotif, rehabilitasi dan kuratif. PKBI dalam mengatasi persoalan kehamilan remaja dengan melakukan promosi pencegahan KTD melalui berbagai saluran komunikasi dan pendekatan. PKBI menyediakan rumah aman di daerah sleman sampai mereka melahirkan, setelah melahirkan bayi bisa dibawa pulang maupun diadopsikan ke konselor PKBI di Yayasan Sayap Ibu di Sleman. PKBI melakukan langkah-langkah strategis melalui pengengeksplorasian alasan pengambilan keputusan prolife pada KTD dan dampak sosial, psikologis, yang akan dihadapinya, selanjutnya dieksplorasi tentang dukungan keluarga dalam pengambilan keputusan prolife pada KTD. Strategi konseling aborsi aman bagi remaja dengan masalah kehamilan tidak diinginkan di Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY, meliputi Konseling pra (sebelum) tindakan dan Konseling pasca tindakan aborsi. Sedangkan pelaksanaan strategi pendampingan remaja dengan masalah kehamilan tidak diinginkan melalui pengorganisasian remaja. Kata Kunci: Remaja, Kehamilan Tidak diinginkan, PKBI Abstract
This study aims to investigate the strategies of Indonesian Planned Parenthood Association (IPPA) of Yogyakarta Special Region (YSR) in the guidance for adolescents with unintended pregnancy problems in Yogyakarta City and the facilitating and inhibiting factors faced by IPPA of YSR in the guidance for adolescents with unintended pregnancy problems in Yogyakarta City.The research design was the qualitative research design because the necessary data were not represented by statistical numbers. The strategies used by IPPA of YSR in the guidance for adolescents with unintended pregnancy problems include intervention strategies, namely preventive, promoting, rehabilitating, and curative strategies. In dealing with the pregnancy problems among adolescents, IPP promotes the prevention of unintended pregnancy through several communication channels and approaches. IPPA provides a safe home in Sleman for those giving birth and after that the babies can be looked after at home or adopted to counselors of IPPA at Sayap Ibu Foundation in Sleman. IPP takes strategic steps through an exploration of the reasons for prolife decision making in unintended pregnancy and social and psychological impacts to encounter. Then, there is an
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 2
exploration of family support for prolife decision making in unintended pregnancy. The counseling strategies for safe abortion for adolescents with unintended pregnancy problems at IPPA of YSR include counseling in pre-action and post-action of abortion. The implementation of the guidance strategies for adolescents with unintended pregnancy problems is through adolescent organizations. Keywords: Adolescents, Unintended Pregnancy, IPPA
Bali, untuk jenis kelamin paling banyak
PENDAHULUAN Era globalisasi dan derasnya arus informasi
menyebabkan
masuknya
budaya barat ke dalam masyarakat Indonesia, baik secara langsung maupun secara
tidak
langsung
multimedia.
Hal
ini
pergeseran
budaya
melalui
menyebabkan dan
moral
masyarakat. Dampaknya
adalah
meningkatnya pergaulan bebas yang berujung terjadinya hubungan pra nikah di kalangan remaja yang
berdampak
pada meningkatnya kasus kehamilan yang
tidak
diinginkan
(Poltekkes
oleh pria yang berusia 20-25 tahun. Salah satu fakta yang mengejutkan yaitu tingginya angka KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) di Yogyakarta. Pada tahun 2013 terdapat 1103 kasus kehamilan remaja di Yogyakarta dan 249 kasus kehamilan tidak diinginkan pada remaja usia 15-19 tahun di Kabupaten Sleman, Yogyakarta
(Dinkes
DIY,
2013).
Dibutukan lembaga yang menangani kasus kehamilan remaja agar jumlahnya tidak terus meningkat setiap tahunnya. Salah satunya adalah PKBI DIY, sasaran Program PKBI adalah pada isu remaja,
Depkes, 2010:64).
PKBI menyediakan layanan konseling Peningkatan kurangnya
jumlah
remaja,
dan pendampingan bagi remaja yang
pengetahuan
kesehatan
mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan
reproduksi, dan nilai budaya yang permisive membuat
terhadap jumlah
seks
kehamilan
pranikah
1999).Hasil Survei yang dilakukan oleh DKT Indonesia pada tahun 2011 tingkat seseorang
yang
PKBI
remaja
meningkat pesat (Panuju & Umami,
presentase
(KTD).
pernah
berhubungan seks tertinggi terdapat di Bandung, diikuti oleh Yogyakarta, dan
DIY
Government yang
konsen
merupakan
Organizations pada
isu
Non
(NGO’s) kesehatan
reproduksi, Gender, Seksualitas, dan HAM. Dalam melakukan kerjanya PKBI DIY
berkomitmen
untuk
bekerja
bersama komunitas. Beberapa komunitas yang bekerja bersama dengan PKBI DIY
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 3
yaitu remaja SMA dan SMP, Remaja Jalanan,
komunitas
perempuan
gay,
pekerja
Berdasarkan uraian latar belakang
komunitas
permasalahan tersebut penulis tertarik
(PPS),
untuk meneliti lebih lanjut mengenai
seks
komunitas waria, dan komunitas desa.
strategi PKBI DIY dalam pendampingan
PKBI DIY dalam menghadapi
remaja dengan masalah kehamilan tidak
masalah kehamilan tidak diinginkan di
diinginkan (KTD) di kota Yogyakarta.
Yogyakarta telah melakukan kegiatan
Oleh karena itu penelitian ini berjudul
pendampingan melalui beberapa strategi
“Strategi
intervensi,
bertujuan
Pendampingan Remaja dengan Masalah
keberhasilan program. Salah satu contoh
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) di
strategi PKBI DIY, yang melibatkan
kota Yogyakarta”.
stake holder baik LSM maupun instansi
METODE PENELITIAN
pemerintah.
Jenis Penelitian
yang
semua
Strategi
intervensi
pendampingan remaja dengan kehamilan tidak diinginkan (Bapedda DIY, 2013: 82), yaitu: 1.
PKBI
Penelitian
DIY
ini
dalam
menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Preventiv
suatu
pencegahan
kegiatan
terhadap
suatu
masalah yang sedang menjadi fokus.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kantor PKBI DIY, dari tanggal 11 juli sampai
2. Promotif yaitu suatu kegiatan atau
dengan 22 agustus 2016.
serangkaian kegiatan yang lebih mengutamakan
kegiatan
yang
Subjek penelitian ini adalah 3
bersifat promosi. 3. Rehabilitasi kedudukan
4.
yaitu atau
Subjek Penelitian
pemulihan
keadaan
atas
orang dari PKBI DIY dan 1 orang remaja KTD yang dapat memberikan
individu supaya menjadi manusia
informasi
yang berguna dan mempunyai
sebenarnya
tempat di masyarakat.
sehingga data yang diperoleh dalam
Kurativ
yaitu
serangkaian
kegiatan yang dilakukan pada saat terjadi penyimpangan sosial.
mengenai dari
keadaan
objek
penelitian ini akurat Teknik Pengumpulan Data
yang
penelitian
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 4
Dalam tahap ini peneliti juga telah
menetapkan
Preventif
yaitu
suatu
kunci
kegiatan pencegahan terhadap suatu
primer
yaitu
masalah
Saudari
Agus
focus, dalam hal ini adalah kasus
Trianto. Dalam penelitian ini, peneliti
KTD. Dalam strategi preventif
menggunakan teknik pengumpulan data
PKBI DIY mengatasi persoalan
melalui wawancara dan observasi.
kehamilan
sebagai
sumber
direktur
PKBI
informan
1. Strategi
data DIY
yang
sedang
menjadi
remaja
dengan
melakukan promosi pencegahan
Teknik Analisis Data
KTD melalui berbagai saluran Proses penelitian
analisis ini
data
dalam
komunikasi
menggunakan
model
Saluran
dan
pendekatan.
komunikasi
dilakukan
analisis interaktif Miles dan Huberman
secara langsung melalui strategi
yaitu proses analisis yang dilakukan
dengan
bersamaan dengan proses pengumpulan
kelompok di dalam masyarakat
data.
yang
Proses
analisis
menggunakan
empat
pengumpulan
data,
penyajian
data,
data
ini
karena
kelompok-
faktor
tertentu
hambatan
untuk
tahap
yaitu
memiliki
reduksi
data,
mengakses informasi dan layanan
dan
penarikan
kesimpulan.
publik
yang
ada
didalam
masyarakat (outreach), pertemuan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Strategi
menjangkau
dan
diskusi-diskusi
dalam
kelompok kecil maupun besar.
Pendampingan
Remaja
Sedangkan
komunikasi
dengan
melalui
dengan Masalah Kehamilan Tidak
media
Diinginkan (KTD) oleh PKBI DIY
media konvensional dan media yang
Strategi dengan
Pendampingan
Masalah
Remaja
Kehamilan
Tidak
Diinginkan (KTD) oleh PKBI DIY melalui strategi intervensi dan advokasi dengan beberapa strategi intervensi yang disusun (Bappeda DIY, 2013: 82), yaitu dengan
cara
preventif,
rehabilitasi, dan kuratif.
promotif,
menggunakan
berbasiskan
teknologi
informasi. 2. Strategi
Promotif
kegiatan
dan/atau
yaitu
suatu
serangkaian
kegiatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi. PKBI mempunyai divisi lebih
fokus
informasi
pada
reproduksi
yang
pemberian remaja
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 5
sebagai strategi promotif, yaitu
menjadi manusia yg berguna dan
divisi
remaja
memiliki tempat di masyarakat;
lebih
PKBI DIY memiliki mandat untuk
lebih aktif
mengupayakan pemenuhan Hak
informasi
Kesehatan Seksual dan Reproduksi
pengorganisasian
dengan
tujuan
untuk
menjadikan remaja untuk
mengetahui
kesehatan
reproduksi
dan
(HKSR) bagi remaja, perempuan
kemudian menyampaikan kepada
dan mitra strategis ragam identitas.
teman
di
PKBI DIY mengembangkan Pusat
lingkungannya. Pengorganisasian
Layanan Kesehatan Seksual dan
remaja
Reproduksi ramah remaja untuk
sebaya
yang
ada
disini
berusaha
mengorganisir
atau
memberikan
pelayanan
pada
mengumpulkan remaja untuk lebih
remaja dan perempuan yang tidak
peduli
terlayani oleh layanan Negara.
dan
sadar
tentang
pentingnya informasi kesehatan
3. Strategi
rehabilitasi
yang
reproduksi bagi mereka. Setelah
dilakukan
oleh
PKBI
DIY
mereka terorganisir atau terkumpul
dilakukan
pada
remaja
yang
selanjutnya
mengalami
akan
kegiatan
dilakukan
pendampingan.
Pendampingan
Tidak
Diinginkan (KTD) yang memilih
dilakukan
untuk tetap meneruskan kehamilan
terhadap remaja dengan berperan
(prolife), baik sebelum ataupun
sebagai: Fasilitator, Pendidik, dan
sesudah melahirkan. Konsekuensi
konselor. Remaja yang tergabung
dari pemilihan opsi ini, PKBI DIY
dalam
remaja
telah memberikan langkah-langkah
melalui
solutif
(PR)
yang
Kehamilan
pengorganisasian diberi
informasi
terhadap
permasalahan
kegiatan-kegiatan yang diadakan
yang mungkin muncul setelah opsi
oleh PR, antara lain: Pertemuan
ini dipilih. Remaja yang memilih
rutin,
opsi
hearing,
pengayaan, audiensi,
lobbying,
membuat feedback
media,
komunitas,
meneruskan
kehamilan,
kemudian takut pulang ke rumah karena
kondisi
lingkungan
di
pelatihan
Peer
Educator.
tempat tinggalnya ataupun karena
Rehabilitasi
yaitu
pemulihan
takut
kepada
kedudukan (keadaan, nama baik)
merahasiakan
yang
dialami
dahulu
(semula),
supaya
orangtua kehamilan
maka
PKBI
karena yang DIY
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 6
memberikan solusi kepada remaja
strategis
untuk
pengengeksplorasian
alasan
dengan menyediakan rumah aman
pengambilan
prolife
untuk tinggal di rumah aman PKBI
pada KTD remaja dan dampak
DIY
sosial,
merehabilitasi
remaja
yang berada di
Sleman
melalui
keputusan
psikologis,
yang
sampai mereka melahirkan maka
dihadapi
PKBI DIY memberikan solusi
dieksplorasi
kepada
keluarga
dalam
pengambilan
ditampung di rumah aman PKBI
keputusan
prolife
pada
DIY
Sleman
Apabila remaja lebih memilih
sampai mereka melahirkan. Ketika
aborsi aman atau menghentikan
bayi sudah dilahirkan ada dua
kehamilan,
pilihan yang diberikan, yakni bayi
prasyarat dan syarat yang harus
bisa dibawa pulang oleh Ibu/
dipenuhi
remaja tersebut atau diadopsikan
tindakan ini. Remaja yang ingin
kepada orang lain. Para pengurus
menghentikan
dan CO (communty organizing)
disebabkan
dalam
yaitu
remaja
tersebut
yang berada di
untuk
merehabilitasi
remaja
remaja,
akan
selanjutnya
tentang
PKBI
dukungan
KTD.
mempunyai
untuk
melakukan
kehamilannya, alasan
psikososial
ketidaksiapan
remaja
berusaha membantu memecahkan
meneruskan
masalah
dan
tekanan psikis dan belum siap
memberi dukungan pada remaja.
mempunyai anak, dan tekanan
Pengurus disini memposisikan diri
sosial karena statusnya yang masih
mereka sebagai sahabat atau kakak
pelajar. Pelayanan aborsi aman di
bagi
klinik
yang
dihadapi
remaja-remaja
menghadapi masalah
yang sehingga
kehamilan
PKBI
mendapatkan
DIY
karena
sudah
persetujuan kesepakatan
dan
remaja akan terasa lebih nyaman
merupakan
untuk menceritakan hal-hal yang
beberapa
berkaitan dengan kehamilan yang
aborsi aman bagi remaja dengan
mereka alami.
masalah
instansi.
dari
Konseling
kehamilan
tidak
4. Strategi Kuratif yaitu serangkaian
diinginkan di PKBI DIY meliputi
kegiatan yang dilakukan pada saat
Konseling pra (sebelum) tindakan
terjadi penyimpangan sosial. PKBI
dan Konseling pasca tindakan
melakukan
aborsi.
langkah-langkah
PKBI
menyediakan
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 7
ruangan khusus untuk melakukan
dan CO (communty organizing)
konseling.
berusaha membantu memecahkan
Remaja
bisa
berkonsultasi dengan nyaman dan
masalah
rahasia juga terjaga. Konseling
memberi dukungan pada remaja.
bisa dilakukan melalui tatap muka
Pendampingan
langsung,
PKBI DIY terhadap remaja dengan
media
sosial,
dan
yang
pendampingan sesuai kebutuhan
masalah
remaja
mereka
diinginkan
Strategi
PKBI
melahirkan. DIY
dalam
dihadapi
yang
dan
dilakukan
kehamilan tidak
tidak dilakukan
lembaga ini sendirian, melainkan
melakukan pendampingan kepada
dengan
remaja merupakan strategi yang
networking
disesuaikan (actual roles) yaitu
jaringan
bagaimana
sebenarnya
strategi
stake
dijalankan.
Dimana
dalam
Monitoring dan evaluasi program
pelaksanaanya cenderung bersifat
dilakukan 1-3 bulan sekali. PKBI
tidak kaku atau lebih luwes,
juga
sehingga dapat disesuaikan dengan
pendidikan dan pelayanan terkait
situasi dan kondisi yang dialami
dengan
oleh remaja yang saling berbeda
reproduksi dapat dipenuhi oleh
antara yang satu dengan lainnya.
pemerintah.
Pelaksanaan
strategi
mendorong agar hak-hak seksual
remaja
dengan
dan reproduksi masuk ke dalam
kehamilan
tidak
kurikulum, baik di tingkat nasional
pendampingan masalah diinginkan
melalui
melakukan atau
open membuka
seluas-luasnya holder
kepada
PKBI
mendorong
hak-hak
DIY.
agar
akses
seksual
PKBI
dan
sedang
dan daerah.
pengorganisasian remaja. Setelah mereka akan
terorganisir
selanjutnya
Faktor Pendukung dan Penghambat
dilakukan
kegiatan
yang dihadapi PKBI DIY dalam
pendampingan.
Proses
pendampingan
yang
dilakukan
oleh
sosial
/relawan
petugas
strategi
pendampingan
remaja
dengan masalah KTD Temuan
dalam
penelitian
ini
terhadap remaja dengan berperan
menunjukkan strategi tersebut ada yang
sebagai
sudah berhasil dan beberapa ada yang
fasilitator,konselor
dan
open networking. Para pengurus
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 8
belum dapat membuahkan hasil karena
sendiri
adanya hambatan.
melengkapi
1. Adapun Faktor penghambat yang dialami oleh PKBI DIY dalam strategi
pendampingan
remaja
dengan masalah kehamilan tidak diinginkan yaitu pada umumnya berasal dari remaja, mereka susah diajak kerja sama, remaja yang mengalami KTD tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh PKBI DIY, pada remaja jalanan mereka biasanya tidak memenuhi persyaratan dari PKBI
2. Adapun faktor pendukung strategi yang dilakukan PKBI DIY berasal dari relawan PKBI DIY yang mau dalam
pendampingan
melakukan remaja
yang
mengalami kehamilan sehingga mempermudah
proses
pendampingan. Bapel Jamkesos untuk remaja yang mau tinggal dirumah aman sudah ada alur untuk membuatnya. Alur sudah jelas
dan
dalam
transparan
pembuatannya
dipermudah. strategi
Dari
dalam
4
sehingga sudah indikator
pendampingan
remaja dengan masalah kehamilan tidak
diinginkan
suatu
menunjukkan
bahwa setiap strategi tidak berdiri
untuk
saling
mewujudkan
strategi
yang
mengatasi
dapat
permasalahan
kehamilan tiudak diinginkan yang dialami oleh remaja di Kota Yogyakarta.
Kasus
kehamilan
tidak diinginkan pada remaja di Kota
Yogyakarta
semakin
bertambah setiap tahunnya, hal ini tentu menjadi masalah yang serius bagi
pemerintah
pemerintah
khususnya
Kota
Yogyakarta.
Diperlukan strategi yang tepat dan benar
yaitu akses identitas.
aktif
melainkan
agar
kehamilan
permasalahan
pada
remaja
dapat
teratasi dan jumlahnya berkurang pada
tahun-tahun
yang
akan
mendatang meskipun hal tersebut dirasa
berat
karena
semakin
merebaknya gaya hidup remaja yang kebarat-baratan. Diperlukan organisasi seperti PKBI DIY untuk mengatasi kasus kehamilan remaja seperti ini. Dalam hal ini PKBI DIY
membuat
strategi
pendampingan bagi remaja dengan masalah Diinginkan
Kehamilan (KTD)
Tidak di
Kota
Yogyakarta dengan tujuan untuk mencari solusi permasalahan agar kasus kehamilan tidak diinginkan
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 9
pada remaja di kota Yogyakarta
masyarakat yang karena faktor
dapat teratasi.
tertentu memiliki hambatan untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
mengakses informasi dan layanan
Kesimpulan
publik
Program PKBI adalah pada isu remaja, PKBI konseling remaja
menyediakan layanan
dan
pendampingan
yang mengalami
bagi
Kehamilan
Tidak Diinginkan (KTD). Berdasarkan hasil analisis data penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam
penelitian
ini.
Adapun
yang
didalam
masyarakat (outreach). b. Strategi
promotif
PKBI
mempunyai divisi yang lebih fokus pada
pemberian
informasi
reproduksi remaja sebagai strategi promotif,
yaitu
divisi
pengorganisasian remaja dengan tujuan untuk lebih menjadikan remaja
kesimpulannya:
ada
lebih
aktif
untuk
mengetahui informasi kesehatan 1. Strategi
PKBI
Pendampingan
DIY
dalam
Remaja
dengan
Masalah KTD di Kota Yogyakarta Dalam
mewujudkan
pendampingan
melalui
reproduksi
dan
menyampaikan
kemudian
kepada
teman
sebaya yang ada di lingkungannya.
strategi strategi
c. Strategi
rehabilitasi
menyediakan
rumah
PKBI aman
di
intervensi dan advokasi (Bappeda
daerah sleman sampai mereka
DIY, 2013: 82) melalui: strategi
melahirkan,
preventif, promotif, rehabilitasi dan
bayi bisa dibawa pulang maupun
strategi
diadopsikan ke konselor PKBI di
kuratif.
Maka
dapat
disimpulkan bahwa: a. Strategi preventif mengatasi
setelah
melahirkan
Yayasan Sayap Ibu di Sleman. PKBI dalam
persoalan
kehamilan
PKBI melakukan langkah-langkah strategis
melalui
remaja dengan melakukan promosi
pengengeksplorasian
alasan
pencegahan KTD melalui berbagai
pengambilan
prolife
saluran
dan
pada KTD dan dampak sosial,
pendekatan. Saluran komunikasi
psikologis, yang akan dihadapi
dilakukan secara langsung melalui
remaja, selanjutnya dieksplorasi
strategi
tentang dukungan keluarga dalam
komunikasi
dengan
kelompok-kelompok
menjangkau di
dalam
keputusan
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 10
pengambilan
keputusan
prolife
pada KTD.
jamkesos
merupakan
jaminan
sosial yang diterima oleh remaja
d. Strategi kuratif PKBI dengan opsi
yang mengalami kehamilan, d)
meneruskan Kehamilan (prolife)
Sudah ada forum komunikasi yang
maupun
menangani kekerasan remaja, yaitu
menghentikan
kehamilannya
(aborsi
aman).
FPKKPA ( Forum Perlindungan
Strategi konseling aborsi aman
Korban Kekerasan Perempuan dan
bagi
masalah
Anak).
kehamilan tidak diinginkan di
b. Faktor
remaja
dengan
Penghambat
PKBI DIY meliputi Konseling pra
pelaksanaan
(sebelum) tindakan dan Konseling
dalam
pasca tindakan aborsi.
dengan masalah KTD adalah a)
2. Faktor pendukung dan Penghambat
Kesulitan
terbanyak
datang
dengan masalah KTD
mengalami
pendukung
pelaksanaan dalam
strategi
intervensi
pendampingan
dalam Strategi Pendampingan remaja
a. Faktor
strategi
dalam
dari
remaja
umumnya
remaja
kehamilan,
yang mereka
dalam
susah diajak kerja sama, menutup
intervensi
diri akan adanya bantuan dari
remaja
pihak luar karena merasa tertekan.
pendampingan
dengan masalah KTD adalah
a)
Mereka
kesulitan
untuk
Relawan PKBI DIY yang mau
mengekspresikan pikiran apa yang
aktif
mereka rasakan, b) Remaja yang
dalam
pendampingan
melakukan remaja
yang
mengalami KTD tidak memenuhi
mengalami kehamilan sehingga
persyaratan yang sudah ditentukan
mempermudah proses
oleh
pendampingan, b) dukungan
dari
Adanya organisasi
non
PKBI
tersebut
DIY,
meliputi
administrasi
dan
persyaratan persyaratan persyaratan
pemerintah yang bergerak dalam
kriteria remaja apakah masuk ke
bidang sosial lain yang membantu
dalam kriteria yang bisa dibantu
PKBI dalam upaya pendampingan
atau tidak, c) Pada Remaja jalanan
remaja dengan masalah Kehamilan
mereka biasanya tidak memenuhi
tidak Diinginkan (KTD), c) Bapel
persyaratan dari PKBI yaitu akses
jamkesos sudah ada alur tahapan
identitas, remaja jalanan ini tidak
dalam
mempunyai kartu identitas yang
pembuatannya,
Bapel
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 11
jelas sehingga PKBI DIY susah
Eni
dalam membantu
DAFTAR PUSTAKA Buku Adisasmita, Rahardjo. (2006). Perencanaan Strategis Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta: Grahailmu. Affifudin dan Beni Ahmad. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Ali
Imron. (2012). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja:PEER EDUCATOR & Efektivitas program PIK-KRR di Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Kusmiran. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Fred R David, (2006). Manajemen strategi, Ed-10. Jakarta: Salemba Empat. Gama. (2008). Kronologis Layanan RL; Sebuah Perjuangan Identitas Dengan Perspektif Perempuan, Street Based, Pengakuan Bagi Komunitas Difabel dan Perlindungan Anak. Yogyakarta: PKBI DIY Grant, Robert. (1999). Analisis Strategi Kontemporer, Edisi kedua Jakarta: Erlangga. Glueck, William F & Jauch, Lawrance R. (1989). Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta : Erlangga
Azinar M. (2013). Perilaku seksual pranikah beresiko terhadap Kehamilan tidak diinginkan. Jakarta:EGC.
Ife,
Jim. (1995). Community development:creating community alternative,vision, analysis and practice. Australia: Longman.
BKKBN. (2007). Kurikulum dan modul pelatihan pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja oleh pendidik sebaya. Jakarta: BKKBN;
Miles,
Matthew B, Huberman, A. Michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia.
_______. (2008). Buku pedoman konseling kesehatan reproduksi remaja (KRR). Jakarta:BKKBN.
Moleong, Lexi J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Bryson, John M. (1999). Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Dinkes Provinsi DIY. (2013). Profil Kesehatan Propinsi DIY tahun 2013. Yogyakarta: Dinas Kesehatan DIY.
Panuju, Panut & Utami, (1999), Psikologi Remaja. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana. Pearce, John A. II dan Richard B. Robinson, Jr. (2009). Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 10 Buku 1. Alih Bahasa
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 12
oleh Yanivi Bachtiar dan Christine. Jakarta : Binarupa Aksara. Setiawati, Ida Agus. (2015). Strategi Pendampingan Psikososial Oleh Taruna Siaga (TAGANA) DIY Pada Lansia Korban Bencana Erupsi Merapi Yogyakarta Tahun 2010. Skripsi. Ilmu Kesejahteraan Sosial.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Siagian, Sondang P. (2000). Teori Manajemen Strategik. Jakarta : Bumi Aksaara. Soeharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan masyarakat. Bandung: PT. Refika Aditama. Soerjono, Soekamto. (1990). Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Rajawali. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Sofyan S Willis. (2005). Remaja Dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta Sabirin, (2013). Advokasi Terhadap Komunitas Difabel Anak Jalanan Dan Remaja Jalanan (Refleksi Praktik Bersama Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Al-Bayan Vol. 19, No. 28, Juli – Desember 2013. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv Alfabeta. Tim Penulis Poltekes Depkes. (2010), Kesehatan Remaja Problem dan
solusinya. Medika.
Jakarta:
Salemba
Wardani, Anastasia Puspita. (2013). Strategi Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Penanganan Gelandangan dan Pengemis. Skripsi. Ilmu Administrasi Negara. Universitas Negeri Yogyakarta. Widyastuti (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitria Maya Internet Administrator. (2012). 45 juta Kasus Aborsi Terjadi di Dunia. http://www.victorynewsmedia.co m/berita-466-45-juta-kasusab0rsi-terjadi-di-dunia.html (diakses pada 10 januari 2016) Guttmacher Institute, (2012). Aborsi di Indonesia dalam kesimpulan. http://www.detikhealth.com/read/ 2011/12/05/150314/1782962/130 1/39-abg-di-kota-besarindonesia-sudah-pernahhubungan-seks?l1101755 Diakses pada hari kamis, 5 Januari 2016, pada pukul 20.18 WIB. Media IPPF. (2010). Comprehemsive Sexuality Education. http://www.ippf.org/en. PKBI, (2013). “ Remaja dan Seks Pranikah”.www.PKBI.co.id:518. pdf. (diakses pada hari kamis, 5 januari 2016, pada pukul 16.00 WIB. Redaksi. (2009). 2,3 juta kasus aborsi per tahun, 30 persen oleh remaja.http://profile.mitrainti.org
Strategi PKBI DIY ...(Bella Dona Kartikasari dan F. Winarni, M.Si) | 13
Redaksi. (2009). Kesehatan reproduksi Remaja: Referensi (Kesrepro). http://profile.mitrainti.org WHO. (2013). Guidelines for preventing early pregnancy and poor reproductive outcomes among adolescents in developing countries. http://www.who.int/healthinfo/st atisticprogramme/en/index.html.