Berbincang Kesehatan Reproduksi PKBI DIY
Kesehatan-sehat • Kondisi yang bebas dari segala macam penyakit • Sehat secara fisik, psikis/mental, seksual, sosial dan ekonomi dalam satu kesatuan utuh.
Reproduksi • Mengulang, menghasilkan, melanjutkan keturunan • Terdapat sistem, fungsi, dan proses reproduksi
Tujuan • Memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan pasangannya secara komprehensif, khususnya kepada remaja dan perempuan agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya secara sehat dan bertanggungjawab. • Terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan, termasuk didalamnya pengakuan dan penghormatan atas hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual sebagai bagian integral dari Hak Azasi Manusia.
Ruang Lingkup • • • • • •
Pertumbuhan fisik : organ reproduksi Perkembangan emosi Pubertas : menstruasi, mimpi basah Dorongan Seksual Masturbasi dan Onani Membina hubungan sosial (dengan lawan jenis atau sejenis) • Perawatan organ reproduksi • Kehamilan
Lanjutan Ruang Lingkup • Gizi yang diperlukan • Kelainan-kelainan reproduksi • Risiko-risiko reproduksi : KTD, IMS, HIV/AIDS, kekerasan seks • Pengambilan keputusan perilaku yang sehat • Komunikasi : negosiasi, asertif, dsb • Keberagaman seksual : orientasi seksual • Mitos seputar kesehatan reproduksi • Hak-hak reproduksi
SDGs : Sustainable Development Goals • Agenda Pembangunan Berkelanjutan – Goals 3 : menurunkan AKI – Goal 5 : Gender Equality • Salah satu targetnya : “Memastikan Layanan HKSR sesuai dengan target ICPD 1994 dan Beijing Platform 1995”
Hak Seksual dan Reproduksi • Hak-hak seksual menganut hak-hak asasi manusia yang sudah diakui dalam undangundang nasional, dokumen-dokumen hak asasi manusia internasional dan pernyataanpernyataan konsensus lainnya. Hak-hak ini meliputi hak semua orang, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan
• Hak-hak reproduksi adalah hak-hak dasar semua pasangan dan individu memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah, jarak dan waktu mempunyai anak(-anak), memiliki akses pada informasi dan sarana untuk melakukan hal itu, mencapai standar kesehatan reproduksi setinggi-tingginya, dan membuat keputusan tentang reproduksi, bebas dari diskriminasi, paksaan, atau kekerasan.
Hak –hak reproduksi dan seksual remaja Hak untuk menjadi diri sendiri Hak untuk tahu
Hak untuk melindungi dan melindungi diri Hak mendapat pelayanan kesehatan Hak untuk Terlibat.
Membuat keputusan, mengekspresikan diri, menjadi aman, dan memutuskan apakah akan menikah atau tidak.
Hak reproduksi dan seksual, kesehatan reproduksi dan seksual, termasuk kontrasepsi, IMS dan HIV dan AIDS, serta anemia dari kehamilan yang tidak di rencanakan , aborsi tidak aman, IMS , HIV dan AIDS dan kekerasan Seksual. Secara sahabat,menyenangkan, akurat , berkualitas dan dengan menghormati hak remaja. Dalam perencanaan,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program remaja, serta mempengaruhi pemerintah dalam pembuatan kebijakan
Tantangan : Remaja dalam kebijakan • UU Perlindungan Anak – Usia anak-anak yaitu 0 - 18 tahun – Usia dewasa yaitu > 18 tahun
• UU Perkawinan – Usia 16 tahun perempuan – Usia 19 tahun laki-laki
TIDAK ADA PENDIDIKAN KESPRO KOMPREHENSIF • PENDIDIKAN KESPRO DIBERIKAN SECARA TERPISAH-PISAH DALAM MATA PELAJARAN : – AGAMA – BIOLOGI – PENJASKES – BK
• PENDIDIKAN KESPRO DIANGGAP “SELESAU” KETIKA ADA CERAMAH DALAM MASA ORIENTASI SEKOLAH
SITUASI RISIKO REPRODUKSI DAN SEKSUAL STUDI KASUS DIY
Risiko Seksual : Kekerasan seksual IMS HIV&AIDS
Risiko Reproduksi : KTD Anemia Keguguran
(bagi perempuan hamil)
KTD 1. Kehamilan remaja kurang dari 20 tahun menyumbangkan risiko kematian ibu dan bayi 2 hingga 4 kali lebih tinggi dibanding kehamilan pada ibu berusia 20 – 35 tahun. 2. Data PKBI DIY 2014 : Konseling KTD Remaja : 424 orang, usia termuda 11 tahun 3. Persalinan remaja di kulonprogo 2016:107 kasus
DISPENSASI KAWIN YANG DI TERIMA PENGADILAN TINGGI AGAMA KAB/KOTA SE-DIY JANUARI-APRIL 2016 NO
WILAYAH
JANUARI
FEBRUARI
MARET APRIL
TOTAL
1
PA SLEMAN
7
10
5
6
28
2
PA WATES
8
6
3
6
23
3
PA WONOSARI
11
5
5
2
23
4
PA YOGYAKARTA
4
3
6
3
16
5
PA BANTUL
14
10
9
8
41
JUMLAH
44
34
28
25
131
JUMLAH KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK MENURUT JENIS KEKERASAN DAN LOKASI LEMBAGA LAYANAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015 JenisKekerasan No. 1.
2.
3.
4.
5.
##
LOKASI LEMBAGA
JenisKelamin
Kulonprogo
Bantul
Gunungkidul
Sleman
Yogyakarta
Provinsi
Jumlah
Jumlah
Fisik
Psikis
Seksual
TPPO
Penelantaran
Lainnya
Laki-laki
4
4
1
0
0
0
9
Perempuan
11
13
15
1
4
0
44
Laki-laki
1
2
4
0
1
0
8
Perempuan
30
5
44
0
10
1
90
Laki-laki
5
0
3
0
0
0
8
Perempuan
9
6
11
0
3
0
29
Laki-laki
23
22
5
1
8
0
59
Perempuan
140
92
116
0
34
5
387
Laki-laki
16
10
6
0
1
0
33
Perempuan
171
257
82
0
41
1
552
Laki-laki
12
30
2
0
8
0
52
Perempuan
56
71
51
0
48
0
226
Laki-laki
61
68
21
1
18
0
169
perempuan
417
444
319
1
140
7
1328
total
478
512
340
2
158
7
1.497
Sumber data: BPPM dari data laporanlembagalayananKorbanKekerasanprovmaupunkab/Kota
JUMLAH TEMUAN KASUS HIV (ODHA) DI DIY KUMULATIF 1993-SEPTEMBER 2015
Kasus berdasarkan jenis kelamin jenis kelamin LAKI-LAKI: 2078 PEREMPUAN :1000 TAK DIKETAHUI :68 JUMLAH :3146
Kasus HIV/AIDS berdasarkan tempat tinggal/wilayah Asal penderita
Kota Yogyakarta Kab Bantul Kab Kulon Progo Kab Gunung Kidul Kab Sleman Luar DIY Tidak Diketahui Jumlah
HIV/AIDS L
P
Tidak diketahui
jumlah
484 428 11 118 525 338 67 2078
226 256 40 96 190 186 6 1000
16 4 0 0 22 14 12 68
726 688 158 214 737 538 85 3146
GBV CASE (Rifka Annisa) Kategori Kasus (Case Categoty)
Tahun (Years) Jumlah
2009
2010
2011
2012
KTI (Wife Abuse)
203
226
219
226
874
KDP (Dating Violence)
28
43
40
28
139
PERKOSAAN (Rape)
28
31
43
29
131
PEL-SEKS (Sexual Harassment)
17
10
35
9
71
KDK (Famly Violence)
6
10
9
11
36
Trafficking
1
1
1
0
3
LAIN-LAIN***
2
-
-
-
2
TOTAL KASUS
285
321
347
303
1.256
• • • •
2.000.000 KASUS ABORSI PER TAHUN (P3UI TH 2000) 2.000.000 KASUS ABORSI PER TAHUN (KPAI TH 2003) 2,1 – 2,2 JUTA KASUS ABORSI PER TAHUN (KPAI TH 2004) 31.697 PEREMPUAN (2004 – 2007)MENGAKSES LAYANAN PEMULIHAN HAID DI 9 KOTA, 77% MERUPAKAN PEREMPUAN MENIKAH : CUKUP ANAK (35%) GAGAL KB (26%) (PKBI, 2008).
• 32.517 PEREMPUAN (2008 – 2011) MENGAKSES LAYANAN PEMULIHAN HAID DI 11 PROPINSI, 83% MERUPAKAN PEREMPUAN MENIKAH.
Pertanyaan Refleksi Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir fakta resiko reproduksi dari tingkat desa?
• Pemberian Informasi kesehatan reproduksi secara komperhensif: - Binaanaprasa - BKB - BKR - PIKR • Layanan Kesehatan Ramah Remaja