STRATEGI PEMBERIAN FASILITAS KREDIT MODAL KERJA KEPADA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH BERORIENTASI EKSPOR (KASUS DI BNI JAKARTA)
YUDHA IMAN SULISTYA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam laporan akhir saya yang berjudul :
“Strategi Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Kepada Pengusaha Industri Kecil Menengah Berorientasi Ekspor (Kasus di BNI Jakarta)”
merupakan gagasan atau hasil penelitian laporan akhir saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Laporan akhir ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Januari 2007
Yudha Iman Sulistya F052044065
ABSTRACT YUDHA IMAN SULISTYA. Strategy on distributing of working capital loan to small medium enterprises on export oriented (case in BNI Jakarta). Advised by H. Musa Hubeis as chairman and Fransisca R. Zakaria as a member.
In the middle of 1997 Indonesia’s economic was destroyed by a long economy crisis which had influenced the US foreign currency (USD) against Rupiah (IDR). On the other side, Small and Medium Enterprises (SME) still survives and grows absorbing more than 35 million labors active in agriculture sectors. Up to this time, almost 60% of domestic earnings bruto comes from SME commerce and agriculture. SME is expected to expand, from what initially in the form of a small industry unit into a middle industry unit and hereinafter become a big industry unit. Along with the growth of entrepreneurs of SME, the number of absorbed labors also increased equal to 20% per year consisting of small industries 15,9% and middle industries 4,1%. The objective of this research is to analize the characteristic and behavior of SME having effect on financial pattern, study constraints in giving working capital loan, determining fiancial pattern according to characteristics of SME, and also compile strategy for BNI in improving market compartment and facing competition in banking industry. Data analysis was done with methods of descriptive qualitative and analysis of strenghts, weaknesses, opportunities and threats (SWOT). According to the responses stated in the questionnaire by the clients of BNI, 84.5% expressed that working capital loan was proper to SME’s, 82,5% expressed easy access to bank and there was relationship between bank and SME’s important. Meanwhile 77,5% expressed constraints in distribution and application of working capital loan from BNI. According to the analysis of chi square with db = 14, and expected result frequency (fh), working capital loan was proper to UKM with highly significant effect with chi square = 26,72, and easy access to bank influenced the distribution of working capital loan to UKM with highly significant effect with chi square = 25,48. There were constraint in distribution of working capital loan which was also highly significant with chi square = 28,55. The results of total and internal strategic factor score and strategic factor score of external with total score of IFAS = 2,55 and EFAS = 2,30 by matrix of IE indicates that BNI resides in condition of growth or of stability. The result of SWOT analysis, showed that there were alternative strategies to improve BNI performances, including : opening more SKC in and outside Java, cooperation with local government and upgrading services.
ii
ABSTRAK YUDHA IMAN SULISTYA. Strategi Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Kepada Pengusaha Industri Kecil Menengah Berorientasi Ekspor (Kasus di BNI Jakarta). Dibimbing oleh H. Musa Hubeis sebagai Ketua dan Fransisca R. Zakaria sebagai Anggota.
Pada pertengahan tahun 1997 perekonomian Indonesia diluluhlantakkan dengan terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang memiliki skala makro yang ditandai dengan melonjaknya kurs tukar Dollar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah (IDR). Dilain pihak, Industri Kecil dan Menengah (IKM) tetap bertahan bahkan cenderung untuk tumbuh dan berkembang, yaitu menyerap lebih dari 35 juta tenaga kerja yang separuhnya bergerak di bidang pertanian. Sampai dengan saat ini hampir 60% pendapatan domestik bruto berasal dari IKM pertanian dan perdagangan. Jumlah tenaga kerja yang terserap juga mengalami peningkatan, yaitu 20% per tahun terdiri dari industri kecil 15,9% per tahun dan industri menengah 4,1%. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik dan perilaku UKM yang berpengaruh terhadap penentuan pola pembiayaan yang paling sesuai dengan karakteristik UKM, mengkaji kendala-kendala dalam pemberian pembiayaan modal kerja kepada UKM, serta menyusun strategi bagi BNI dalam meningkatkan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di industri perbankan. Analisis dilakukan dengan metode diskriptif kualitatif dan analisis strengths, weaknesses, opportunities dan threats (SWOT). Berdasarkan hasil pengisian kuesioner pada para nasabah UKM di BNI, dapat dikatakan bahwa 84,5% pengusaha UKM lebih sesuai dan cocok dengan pola pemberian fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai usahanya. Responden menyatakan adanya kemudahan akses dalam mengajukan pembiayaan ke BNI dan pelayanan yang diberikan memegang peranan penting hubungan antara UKM dengan lembaga perbankan sebesar 82,5% dan yang menyatakan terdapat kendala sebesar 77,5%. Berdasarkan hasil analisis Khi kuadrat dengan db = 14 dan frekuensi hasil (fh) berbeda tiap kelas, didapatkan bahwa pemberian persetujuan kredit modal kerja sesuai dengan karakteristik UKM adalah sangat nyata pada Khi kuadrat hitung = 26,72. Debitur UKM setuju bahwa penyaluran kredit modal kerja berpengaruh dengan kemudahan akses ke BNI (sangat nyata pada Khi kuadrat hitung = 25,48). Hal lainnya, debitur UKM setuju bahwa dalam penyaluran kredit modal kerja terdapat hambatan (sangat nyata pada pada Khi kuadrat hitung = 28,55). Dari analisis total skor faktor strategik internal dan total skor faktor strategik eksternal dengan nilai total skor IFAS = 2,55 dan EFAS = 2,30 didapatkan matriks IE yang menunjukkan bahwa posisi BNI berada pada kondisi growth atau stability. Dari analisis SWOT didapatkan alternatif strategi, yaitu strategi SO dengan membuka SKC di Jawa dan Luar Jawa untuk meningkatkan pangsa pasar dan menjalin kerjasama dengan pemda setempat; strategi WO dengan meningkatkan mutu pelayanan, ATM dan teknologi, meningkatkan upaya promosi produk dan layanan BNI, mempersingkat waktu proses tanpa menyampingkan aspek prudence and complience; strategi ST dengan coorporate image BNI sebagai institusional positioning, meningkatkan keterampilan melalui pelatihan, mempermudah prosedur dan proses pembiayaan; strategi WT dengan menjalin kemitraan dengan BPR dan BPD pesaing, meningkatkan program pemasaran produk pinjaman.
STRATEGI PEMBERIAN FASILITAS KREDIT MODAL KERJA KEPADA PENGUSAHA INDUSTRI KECIL MENENGAH BERORIENTASI EKSPOR (KASUS DI BNI JAKARTA)
YUDHA IMAN SULISTYA
Laporan Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Laporan Akhir : Strategi Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Kepada Pengusaha Industri Kecil Menengah Berorientasi Ekspor, (Kasus Di BNI Jakarta). Nama Mahasiswa
: Yudha Iman Sulistya
Nomor Pokok
: F052044065
Program Studi
: Industri Kecil Menengah
Menyetujui, Februari 2007 Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA Prof.Dr.Ir. Fransiska R. Zakaria, Msc Ketua Anggota
Mengetahui, Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA
Prof.Dr.Ir. H. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal ujian : 22 Januari 2007
Tanggal lulus :
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam laporan akhir saya yang berjudul :
“Strategi Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Kepada Pengusaha Industri Kecil Menengah Berorientasi Ekspor (Kasus di BNI Jakarta)”
merupakan gagasan atau hasil penelitian laporan akhir saya sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Laporan akhir ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, Januari 2007
Yudha Iman Sulistya F052044065
RINGKASAN Pada pertengahan tahun 1997 perekonomian Indonesia diluluhlantakkan dengan terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan yang memiliki skala makro yang ditandai dengan melonjaknya kurs tukar Dollar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah (IDR). Dilain pihak, Industri Kecil dan Menengah (IKM) tetap bertahan bahkan cenderung untuk tumbuh dan berkembang, yaitu menyerap lebih dari 35 juta tenaga kerja yang separuhnya bergerak di bidang pertanian. Sampai dengan saat ini hampir 60% pendapatan domestik bruto berasal dari IKM pertanian dan perdagangan. Jumlah tenaga kerja yang terserap juga mengalami peningkatan, yaitu 20% per tahun terdiri dari industri kecil 15,9% per tahun dan industri menengah 4,1%. Kajian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik dan perilaku UKM yang berpengaruh terhadap penentuan pola pembiayaan yang paling sesuai dengan karakteristik UKM, mengkaji kendala-kendala dalam pemberian pembiayaan modal kerja kepada UKM, serta menyusun strategi alternatif bagi BNI dalam meningkatkan pangsa pasar pinjaman dan menghadapi persaingan di industri perbankan. Analisis dilakukan dengan metode diskriptif kualitatif dan analisis strengths, weaknesses, opportunities dan threats (SWOT). Berdasarkan hasil pengisian kuesioner pada para nasabah UKM di BNI sebanyak 100 responden, dapat dikatakan bahwa 84,5% pengusaha UKM lebih sesuai dan cocok dengan pola pemberian fasilitas kredit modal kerja untuk membiayai usahanya. Responden menyatakan adanya kemudahan akses dalam mengajukan pembiayaan ke BNI dan pelayanan yang diberikan memegang peranan penting hubungan antara UKM dengan lembaga perbankan sebesar 82,5% dan yang menyatakan terdapat kendala sebesar 77,5%. Berdasarkan hasil analisis Khi kuadrat dengan db = 14 dan frekuensi hasil (fh), didapatkan bahwa setuju kredit modal kerja sesuai dengan karakteristik UKM adalah nyata pada Khi kuadrat hitung = 26,72. Dalam hal ini, debitur UKM setuju dengan penyaluran kredit modal kerja yang berpengaruh dengan kemudahan akses ke BNI adalah nyata pada Khi kuadrat hitung = 25,48; debitur UKM setuju bahwa dalam penyaluran kredit modal kerja terdapat hambatan dan nyata pada pada Khi kuadrat hitung = 28,55.
Dalam memasarkan produk kredit usaha kecil, selain dengan menggunakan skema channelling, penyaluran kredit sangat terbantu oleh dukungan dari Sentra Kredit Kecil (SKC) BNI yang telah beroperasi penuh pada tahun 2005, dengan jumlah 45 sentra kredit di 12 wilayah operasional BNI untuk mempercepat proses evaluasi kredit mulai pada saat aplikasi kredit diajukan untuk mendapatkan persetujuan sampai saat penyaluran kredit kepada debitur. Hambatan-hambatan yang terjadi didalam pelaksanaan pemberian kredit modal kerja terutama ditemui dan berada pada diri debitur, baik perorangan maupun perusahaan, antara lain diantaranya masalah legalitas perusahaan UKM, sistem administrasi yang sangat sederhana di perusahaan UKM, adanya penilaian yang negatif terhadap pengusaha UKM, dan resiko kredit macet yang akan timbul dikemudian hari serta besarnya jaminan yang ditetapkan oleh bank yang memberatkan pengusaha UKM. Selain itu banyaknya tawaran tunai cepat (instant cash) dari bank lain dengan persyaratan rang ringan, bahkan tidak memerlukan jaminan apapun. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah dengan cara membuat suatu skim kredit khusus UKM dengan persyaratan yang mudah, proses cepat dan jaminan yang diserahkan sesuai kemampuan UKM, namun maksimal kredit yang deberikan tidak melebihi kemampuan UKM tersebut. Dari analisis total skor faktor strategik internal dan total skor faktor strategik eksternal dengan nilai total skor IFAS = 2,55 dan EFAS = 2,30 didapatkan matriks IE yang menunjukkan bahwa posisi BNI berada pada kondisi growth atau stability. Dari analisis SWOT didapatkan alternatif strategi, yaitu strategi SO dengan membuka SKC di Jawa dan Luar Jawa untuk meningkatkan pangsa pasar, menjalin kerjasama dengan pemda setempat; strategi WO dengan meningkatkan mutu pelayanan, ATM dan teknologi, meningkatkan upaya promosi produk dan layanan BNI, mempersingkat waktu proses tanpa menyampingkan aspek prudence and complience; strategi ST dengan coorporate image BNI sebagai institusional positioning, meningkatkan keterampilan melalui pelatihan, mempermudah prosedur dan proses pembiayaan; strategi WT dengan menjalin kemitraan dengan BPR dan BPD pesaing, meningkatkan program pemasaran produk.
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 05 November 1971 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dari ayah H. Soenarto (alm) dan ibu Hj. Etty Kusmiaty. Pendidikan Sarjana ditempuh di Jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Pancasila Jakarta, lulus pada tahun 1995. Pada tahun 2005 diterima di Program Studi Industri Kecil Menengah, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Berbekal ijazah S1 Manajemen, penulis diterima bekerja di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada tahun 1995 dengan pangkat Assisten Administrasi, ditempatkan di Kantor Cabang Jakarta Kota. Tahun 2001 penulis dipindahkan ke Divisi Pengendalian Keuangan sebagai Analis Sistem Akuntansi dan Perpajakan pada Kelompok Sistem Akuntansi dan Perpajakan. Menikah pada tanggal 26 September 1998 dengan Vidia Quintawaty dan pada tahun 1999, tepatnya tanggal 15 Agustus 1999 dikaruniai seorang putri yang bernama Revinda Syahniza Renata.
ix
DAFTAR ISI Halaman ii
ABSTRACT RINGKASAN
iii
RIWAYAT HIDUP
ix
PRAKATA
x
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
I.
II.
PENDAHULUAN A.
Sejarah Perusahaan
1
B.
Produk dan Layanan Perusahaan
4
C.
Kondisi Lingkungan Perusahaan
6
ANALISIS MASALAH A.
B.
III.
Prinsip analisis
11
1. Tujuan
11
2. Implementasi Praktis
11
Metode analisis
17
1. Metode
17
2. Kelebihan/kekurangan metode
26
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Keadaan umum
27
1. Nama BNI
27
2. Usaha Kecil Menengah
29
3. Kajian Teori Perkreditan
30
4. Fungsi Kredit Modal Kerja
32
5. Pelaksanaan Pemberian Kredit Modal Kerja
34
6. Proses Pemberian Kredit Modal Kerja di BNI
38
7. Pengawasan Terhadap Pemberian Kredit Modal Kerja
43
8. Strategi Pemasaran Kredit Modal Kerja di BNI…………………..
46
viii
B.
Hal yang Dikaji
48
1. Karakteristik UKM
48
2. Perilaku UKM
51
3. Sistem Pembiayaan UKM
52
4. Hambatan Yang Ditemukan dan Cara Mangatasinya
57
5. Analisis Khi Kuadrat
63
6. Analisis SWOT
68
7. Implementasi Strategi
73
KESIMPULAN DAN SARAN 1.
Kesimpulan
77
2.
Saran
79
DAFTAR PUSTAKA
80
LAMPIRAN
83
ix
DAFTAR TABEL
No. 1.
Halaman Saldo pokok kredit modal kerja segmen usaha kecil per 31 Desember 2005
8
2.
Peringkat bank berdasarkan kredit
9
3.
Perkembangan unit usaha industri kecil menengah
11
4.
Tarif suku bunga pinjaman BNI
14
5.
Matriks SWOT
19
6.
Faktor strategis eksternal
21
7.
Faktor strategis internal
22
8.
Matriks Internal - Eksternal
23
9.
Jumlah outlet BNI
28
10.
Hasil isian kuesioner mengenai penyaluran kredit modal kerja
50
11.
Hasil isian kuesioner mengenai penyaluran pembiayaan
52
12.
Hasil isian kuesioner mengenai kendala penyaluran kredit
54
13.
Pola pembiayaan kredit modal kerja sesuai dengan UKM
62
14.
Penyaluran kredit modal kerja kepada UKM
63
15.
Kendala dalam penyaluran kredit modal kerja kepada UKM
64
16.
Faktor strategis internal dan eksternal BNI
68
17.
Matriks Internal – Eksternal BNI
69
18.
Matriks SWOT BNI
70
x
DAFTAR GAMBAR No.
Halaman
1. Flow chart penyaluran KMK…………………………………………….
xi
41
DAFTAR LAMPIRAN No.
Halaman
2. Kuesioner kajian……………………………………………………….
81
3. Struktur organisasi Sentra Kredit Kecil..........................................
92
4. Data hasil kuesioner ………………………………………………….
93
xii