Edisi 3 Tahun II
Sinergi Unit Operasi Untuk Indonesia HARAPAN BARU DARI PMB P10
IR. BAMBANG SOEPIJANTO, MM
Sumur ke-28 di struktur Prabumulih Barat ini berada di Kelurahan Anak Petai. Targetnya 200 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan 2 MMSCFD gas, pada kedalaman diatas 2.000 meter.
“Selama ini Pertamina EP merupakan perusahaan yang selalu patuh terhadap aturan yang ada. Ini sejalan dengan prinsip Pertamina EP, menjaga kemandirian energy dan turut membangun hutan”.
Halaman – 7
Halaman – 9
DIRJEN PLANOLOGI KEHUTANAN
Strategi Menuju 128.000
Foto: Tatan Agus RST
S
epanjang Senin sampai Rabu, 24 – 26 Februari 2014, lantai dasar Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan – Jakarta tampak sibuk. Sebuah spanduk bertuliskan “Dengan Pelaksanaan Proyek Secara Otobos dan Penurunan Low & Off Produksi Migas, Kita Dukung Pencapaian Target Kinerja Pertamina EP”, terpampang di salah satu ruangan. Tulisan dalam spanduk itu, merupakan tema Rapat Koordinasi Surface Facilities Tahun 2014, yang diikuti para perwakilan seluruh fungsi surface facilities dari tiap asset, field, proyek, dan EOR PT Pertamina EP, juga perwakilan dari PT Pertamina (Persero). Dua materi khusus yang dibahas adalah “Constraine Surface Facilities” dan “Tagline Suraface Facilities 2014” yang mencakup meminimalkan uplanned shutdown, penyelesaian planned shutdown serta project-project dengan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat kualitas. Tampak benar lewat pertemuan itu, Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah ingin merapatkan barisan seluruh jajarannya, guna mengatur strategi dan melancarkan aksi guna menggapai tantangan target produksi Pertamina EP di 2014, sebesar 128.000 Barrel Oil Per Day (BOPD). Hal ini tersurat dari pesan Adriansyah, saat membuka rapat tahunan tersebut. “Semangat kita semua harus mencapai target 128.000 BOPD pada tahun ini. Ubah mindset kita. Ayo kita berlombalomba menjadi the best. Kalau memang niat kita world class company, facilities-nya pun harus world class,” serunya memompa semangat. Awal 2014 lalu kepada SINERGISIA, Adriansyah menuturkan bahwa ada dua fokus percepatan, yang dirancangnya untuk meningkatkan produksi Pertamina EP tahun ini. “Saya akan fokus pertama speed up development, dan yang kedua speed up EOR (Enhanced Oil Recovery), plus menjaga eksisting produksi kita tidak terlalu jatuh,” ujarnya. Adriansyah mengaku sudah memegang data bahwa sejak 2007 sampai 2013, potensi cadangan baru hasil temuan eksplorasi (discovery) Pertamina EP, mencapai 200 juta barel. Suatu modal besar yang untuk mendapatkannya juga tidak murah. Ia ingin tahun ini ada strategi dan aksi yang tepat, guna mempercepat monetisasi cadangan yang sudah ada dalam genggaman itu. (SELENGKAPNYA BACA: Tantangan Untuk Percepatan. HALAMAN – 16)
Memeriksa tanki timbun
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 1
3/19/2014 9:56:30 PM
2
JEJAK
Edisi 3 Tahun II
Terminal penerima LNG di Tokyo, Jepang
Gemuruh mengiringi semburan pertamanya di Bumi Nusantara. Jepang tujuan ekspor pertama. Kemelut Timur Tengah turut mempercepat pengembangan LNG di Indonesia. Mr Graves tak lagi bisa tersenyum. Wajah Kepala Eksplorasi Mobil Oil Indonesia ini murung memikirkan 14 kali pengeboran di Desa Arun – Nanggroe Aceh Darussalam (dulu Daerah Istimewa Aceh) yang hanya menemukan sumber kering (dry hole). Ia dan timnya tak kunjung menemukan harta karun yang dicari. Kala itu, Mobil Oil melakukan eksplorasi pada dua blok di Utara Sumatera, berdasarkan perjanjian Kontrak Bagi Hasil (KBH) tahun 1968 dengan Pertamina. Graves sempat mengatakan, jika Arun-1 tidak membuahkan hasil, Mobil Oil cenderung untuk menghentikan kegiatan, dan mengembalikan seluruh daerah eksplorasi tersebut ke Pertamina. Namun ditengah asa yang hampir musnah, terjadi peristiwa yang menakjubkan. Tepat 24 Oktober 1971, suara gemuruh terdengar dari sumur eksplorasi Arun-1 (A1). Bersamaan dengan itu, gas bumi menyembur dengan tekanan tinggi, disertai kabut berwarna kekuning-kuningan, yang merupakan campuran gas dan kondensat, cairan hidrokarbon ringan, yang mungkin telah terpendam di dalam bumi selama 10-20 juta tahun. Dari ketebalan formasi batu gamping itu, keluar salah satu sumber gas bumi terbesar di dunia. Selanjutnya hasil pengeboran Arun A2 dan A3 di awal 1972, membenarkan adanya akumulasi gas yang luar biasa besarnya. Ladang Arun ini kemudian diketahui membentang sepanjang 11 mil, lebar 3 mil dan tebal 1.080 kaki, dan terletak di kedalaman antara 9.468 hingga 10.548 kaki di perut bumi. Kandungan gas bumi ini mempunyai tekanan 7.100 pon setiap kaki persegi (psi) dengan suhu 352 derajat Farenheit, dengan jumlah sekitar 17 triliun kaki-kubik. Bila dikonsumsi sebanyak 2 miliar kaki-kubik saja per hari, maka kandungan tersebut baru akan habih lebih dari 20 tahun. Fenomena ini kemudian menjadi tonggak awal pemanfaatan sumber daya alam gas bumi khususnya LNG (Liquified Natural Gas) Indonesia. Seperti tertulis dalam “Pertamina Dari PuingPuing ke Masa Depan Refleksi & Visi 1957 – 1997”, tahun 1971 boleh dibilang sebagai tahun gas bumi Indonesia. Tetapi tidak hanya satu ladang gas raksasa yang ditemukan. Selain di Arun, pada tahun
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 2
yang sama ditemukan juga di Badak, Kalimantan Timur. Pengeboran awal Badak no. 1 (nama ini diberikan sebagai kenangan bagi sebuah desa terdekat) oleh Huffco dilakukan pada 27 November 1971, dan pada akhir Desember telah mencapai kedalaman 9.500 kaki. Dari situ ditemukan kandungan hidrokaron, yang terbukti kemudian lewat pengujian beruntun menunjukkan lapangan itu mengandung minyak dan gas bumi yang cukup besar pada 80 lapisan batu pasir dengan tebal lapisan beragam antara 4.500 hingga 11.021 kaki, ujung yang terdalam dari sumur. Badak no. 2 dibor sekitar 2 mil barat laut dari Badak no. 1 dan Badak no. 3 dibor di sebelah selatan, lebih mempertegas lagi ditemukannya gas bumi. Pengeboran-pengeboran yang dilakukan berikutnya, untuk menentukan ladang Badak sesungguhnya menunjukkan struktur antiklinal yang besar dengan panjang 8 mil dan lebar 4 mill yang mengandung setidak-tidaknya 116 cadangan batuan pasir pada kedalaman dari 3.000 hingga 11.000 kaki.
HIKMAH KEMELUT TIMUR TENGAH
Demikianlah sejarah mencatat penemuan gas bumi di Badak pada Februari 1972, suatu penemuan yang menyempurnakan penemuan sebelumnya yakni penemuan gas Arun pada 24 Oktober 1971. Berdekatan dengan itu, terbitlah UU Migas Nomor 8 tahun 1971 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1972. Selain itu, berlangsung sejumlah peristiwa yang mengiringi pengembangan LNG di Indonesia. Yakni pada bulan-bulan akhir di 1973 dimana kemelut di Timur Tengah sedang mengalami puncaknya. Kontrak penjualan LNG antara Indonesia dan Jepang ditandatangani pada 3 Desember 1973. Sebelumnya pada 6 oktober 1973 Mesir melancarakan serangan terhadap pasukan Israel di Terusan Suez. Pada 19 Oktober 1973 sebagai balasan atas semakin meningkatnya bantuan Amerika terhadap Israel, Arab Saudi mengurangi produksi minyaknya sebanyak 25% serta memerintahkan embargo terhadap Amerikan dan bernegara-negara lain. Kepanikan akibat menurunnya pasokan minyak dunia itu mengakibatkan kenaikan harga.
Foto: wordpress.com
Melanglang Buana Setelah Hampir Putus Asa
Pada 22 dan 23 Desember 1973 OPEC mengumumkan suatu perubahan harga menjadi USD 7 per barel, yang berlaku mulai 1 Januari 1974. Naik drastis dibandingkan sebelum pecah perang yang hanya USD 1,7 per barel. Gara-gara itu, Jepang beralih ke pasokan energi yang lebih murah dan lebih bersih yakni LNG. Lokasinya pun lebih dekat dengan Jepang. Begitulah awal Indonesia memasok LNG ke Jepang hingga menjadi eksportir terbesar LNG ke Jepang.
KONTRAK PERTAMA
Tanggal 20 Desember 1973 merupakan tonggak sejarah perkembangan LNG di Indonesia. Saat itu ditandatangani kontrak pertama LNG Indonesia dengan Jepang. Pengapalan pertama LNG dari Kilang Bontang baru dilakukan tiga tahun kemudian, yaitu 20 Agustus 1977, sebesar 125 ribu meter kubik atau sekitar 56.000 metrik ton. Sejak itu pengusahaan LNG di Indonesia berkembang dengan pesat, melanglang buana memasok energi bersih ke berbagai belahan dunia. Pada 1997 Indonesia dicatat sebagai pengekspor terbesar LNG di dunia. Kontrak-kontrak perpanjangan pun diteken, plus kontrak baru dengan Korea dan Taiwan hingga kurun 2017 mendatang. Perpanjangan Kontrak 1973 dengan Jepang berlaku 11 tahun (2000-2010) mencakup jumlah sebesar 8,42 juta ton per tahun, dan Kontrak 1981 selama 8 tahun (2003-2011) sebesar 3,63 juta ton per tahun. Disamping itu pada Agustus 1995 juga telah ditandatangani kontrak penjualan baru dengan Korea dan Taiwan yaitu Kontrak Badak V dengan Korea Gas Corporation selama 20 tahun (1998-2017) sebesar 1 juta ton per tahun, dan Kontrak Badak VI dengan Chinese Petroleum Corporation (Taiwan) selama 20 tahun (19982017) sebesar 1,84 juta ton per tahun. Selain melakukan kontrak dengan para pembeli LNG tersebut, Indonesia juga melakukan penjualan LNG kepada perusahaan kecil/menengah yang lebih dikenal dengan istilah Medium City Gas Company (MCGC) di Jepang. Yaitu dengan Hiroshima Gas dan Nippon Gas untuk 20 tahun (1996-2015) yang dimulai pengapalannya pada Maret 1996 sebesar 0,2 juta ton per tahun. Disadur/ditulis kembali dari buku: Pertamina Dari Puing-Puing ke Masa Depan Refleksi & Visi 1957 – 1997; Taufiq Ismail, Rais MA, Hamid Jabbar – 1997.
Safety is Everybody Business
3/19/2014 9:56:38 PM
EDITORIAL
Edisi 3 Tahun II
3
Kinerja Meningkat, Karyawan Selamat K peringatan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Berbagai kegiatan, mulai donor darah, cerdas cermat K3, lomba-lomba ketangkasan pertolongan pertama pada kecelakaan, serta berbagai pelatihan dan simulasi penanganan keadaan bahaya, menyemarakkan momen yang jatuh setiap tanggal 12 Januari – 12 Februari tersebut. Memang benar, rata-rata tingkat kesehatan dan keselamatan kerja jajaran Pertamina EP mulai Asset 1 sampai Asset 5, dalam kondisi sangat baik. Namun standar tinggi di Pertamina menuntut segala pencapaian mendekati sempurna, tak terkecuali dalam hal K3. Kesiapsiagaan tidak hanya muncul saat keadaan darurat, dalam situasi aman pun kesiapsiagaan tetap harus dijaga. Hal ini menunjukkan, betapa Pertamina begitu menjaga keseimbangan antara upaya meningkatkan kinerja dan keselamatan karyawan yang menjadi asset utamanya. Tak ketinggalan pula tentunya kesehatan dan keselamatan lingkungan. Zero accident dan zero fatality senantiasa menggema, menyatu dalam nafas pergerakan Pertamina dalam memompa energi untuk kemakmuran bangsa dan negara. Keseimbangan juga terlihat dari bagaimana jajaran Pertamina EP memperingati Maulid, hari lahir Rasulullah Muhammad SAW. Berbagai tauziah digelar, mengingatkan setiap insan Pertamina untuk senantiasa meneladani pribadi Nabi Muhammad yang mulia dalam kehidupan
SURAT PEMBACA Pelatihan Pemadaman Kebakaran di Sekolah
P
ada 30 Januari 2014 lalu PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau telah menyelenggarakan pelatihan tata cara penanggulangan bahaya kebakaran di sekolah untuk para siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 2) Prabumulih, Sumatera Selatan. Selain memberikan pelatihan, PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau juga memberikan bantuan enam buah tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR) kepada SMKN 2 Prabumulih. Para siswa diberikan teori dan pengetahuan untuk mampu menanggulangi bahaya kebakaran dengan menggunakan APAR dan Fire Blanket, pengetahuan tentang segitiga api, dan tata cara penanggulangannya. Bukan hanya teori, para siswa SMKN 2 Prabumulih juga diajak mempraktekkan teori dan pengetahuan yang sudah diberikan. Selama pelatihan, para siswa mendapat penjelasan dan dibimbing oleh para instruktur yang berkompeten, mempraktekkkan penggunaan beberapa alat pemadam kebakaran diantaranya fire blanked, APAR, dan juga air. Menurut saya, kegiatan yang digelar PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau dalam rangka peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional ini memang sangat penting bagi peserta didik, khususnya di SMKN 2 Prabumulih. Kami pun menyambut baik bila pelatihan kebakaran untuk siswa ini akan digelar rutin setiap tahun. Perlu kami informasikan, K3 di SMK ada salah satu mata pelajaran. Maka dari itu, melalui pelatihan yang digelar PT Pertamina EP Asset 2
Field Limau ini, pengetahuan dan wawasan para siswa SMKN 2 Prabumulih akan bertambah. Apalagi pelatihan dilakukan orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Edwar Martin SPd, MM. Waka Kesiswaan SMKN 2 Prabumulih
Para siswa dan guru SMKN 2 Prabumulih beserta para instruktur setelah melakukan pelatihan tata cara penanggulangan bahaya kebakaran di sekolah, pada 30 Januari 2014.
Sinergi Pertamina dan Lembaga Pendidikan
G
enerasi muda merupakan salah satu pilar kemajuan bangsa di masa depan, yang dituntut memiliki pengatahuan yang baik tentang pengelolaan sumber daya alam negaranya. Begitu juga generasi muda di sekitar wilayah operasi minyak dan gas bumi (migas), selayaknya memiliki pengetahuan lebih mengenai kegiatan operasional migas. Berangkat dari itu, kami sangat berterima kasih atas digelarnya kegiatan “Pertamina Menga-
Sinergi Unit Operasi Untuk Indonesia
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 3
sehari-hari. Diantaranya etos kerja yang tinggi, sebagai wujud implementasi ajaran Muhammad SAW bahwa kerja adalah ibadah. Toh demikian, masyarakat di lingkar wilayah operasi tidak ditinggalkan. Berbagai wahana disediakan untuk mendorong kesejahteraan mereka, lahir maupun batin. Bagi generasi muda, disediakan bermacam wahana aktualisasi bakat mereka, mulai dari kegiatan olahraga, kesenian, hingga dorongan motivasi untuk tampil turut serta menjaga dan mengelola sumber daya alam migas milik bangsa. Bagi yang tertimpa musibah, bantuan mengalir dengan spontan. Gerak keseimbangan itu tergambar jelas dari laporan-laporan hasil reportase yang kami sajikan dalam SINERGISIA edisi ini. Upaya meningkatkan kinerja sebagai tugas utama perusahaan negara penyedia energi untuk bangsa, berjalan seiring dengan upaya menjaga keselamatan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar wilayah operasi. Semoga sajian SINERGISIA Edisi 3 Tahun II ini dapat memberikan inspirasi kepada pembaca sekalian. Membangkitkan motivasi untuk terus menerus melakukan yang terbaik untuk negeri yang kita cintai. Suatu modal besar untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan berkeadilan, sebagaimana tujuan para pendiri bangsa. Selamat Membaca!
jar” oleh PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo di SMA YKPP Pendopo, pada Sabtu, 25 Januari 2014 lalu. Terlebih dalam kegiatan itu, Bapak Ekariza selaku Field Manager PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo hadir langsung menyampaikan materi mengenai proses produksi minyak dan gas dari hulu hingga hilir, dan bertanya jawab dengan para siswa. Dari Bapak Ekariza, para siswa juga mendapatkan wawasan tentang kondisi industri migas di Indonesia saat ini, kendalanya, serta peran sektor migas dalam pembangunan negara, sebagai salah satu sumber penghasilan negara yang besar. Kami menilai kegiatan seperti ini sangat bagus untuk membentuk sinergi atau hubungan yang baik dan saling menunjang antara perusahaan dan lembaga pendidikan, terutama dengan para siswa sebagai generasi penerus pembangunan bangsa. Lewat kegiatan ini, akan tumbuh rasa memiliki terhadap sektor migas sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Kami berharap sinergi ini dapat terus berlanjut ke depan. Kami pun menyampaikan terima kasih atas segala bantuan PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo selama ini terhadap lembaga pendidikan yang kami asuh, baik di tngkat SD, SMP, maupun SMA YKPP. Guntara Kepala Yayasan Pendidikan Sekolah (YPS)
Kepedulian Pertamina Jatibarang di Losarang
D
alam beberapa bulan belakangan ini, bangsa Indonesia banyak ditimpa musibah berbagai bencana alam. Termasuk di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang karena curah hujan
Foto: PT Pertamina EP
abar membanggakan datang dari PT Pertamina (Persero). Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang berlangsung di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014 ditetapkan, laba bersih induk perusahaan PT Pertamina EP itu pada 2013 mencapai US$ 3,07 miliar atau setara dengan Rp 32,05 triliun. Naik sekitar 11% dibandingkan laba bersih 2012 senilai US$ 2,77 miliar atau Rp 25,94 triliun. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menuturkan, pencapaian laba bersih tertinggi dalam 5 tahun terakhir ini, antara lain disokong peningkatan kinerja hulu, yakni produksi minyak dan gas (migas). Produksi migas Pertamina pada 2013 meningkat menjadi 465.220 boepd (barrel oil equivalen per day) capaian 2012 sebesar 461.630 boepd. Kinerja hulu migas yang meningkat itu terdiri dari produksi minyak sebesar 202 ribu barel per hari, dan gas sebesar1.528 mmscf per hari. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan penambahan cadangan migas yang mencapai 237,31 juta barel setara minyak selama 2013. Tentunya ini menjadi sumbangsih yang membanggakan dari Pertamina EP, selaku salah satu ujung tombak aktivitas hulu PT Pertamina (Persero). Buah dari semangat dan kerja keras yang tiada putus-putusnya. Pada saat yang sama, segenap jajaran Pertamina EP, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, sedang sibuk menggelar perayaan
sangat tinggi masyarakatnya di beberapa desa tertimpa bencana banjir. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun bencana banjir berisiko menimbulkan berbagai penyakit bagi masyarakat korban banjir. Kami sungguh bersyukur, pada Selasa – Rabu, 4 – 5 Februari 2014, PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang membuka Posko Kesehatan di wilayah kami. Tiga Posko Kesehatan dibuka di Desa Muntur dan Canting – Kecamatan Losarang, serta Desa Eretan Kulon, Blok Kalimenir, Kecamatan Kandanghaur, pada Selasa, 4 Februari 2014. Lalu pada 5 Februari 2014 Posko Kesehatan dibuka oleh PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang di Desa Puntang dan Muntur – Kecamatan Losarang, serta di Eretan Kulon dan Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur. Seperti telah disampaikan Camat Losarang, Bapak Mismaka SH, kami sangat mengapresiasi dengan apa yang dilakukan oleh PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang ini. Terlebih, Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang Field sebelumnya juga sudah memberikan bantuan berupa sembako bagi korban banjir, yang seluruhnya telah dibagikan kepada masyarakat. Kami sangat bangga karena Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang kembali datang, dan membuka Posko Kesehatan di wilayah kami. Ini merupakan kepedulian yang sangat luar biasa bagi kami. Posko Kesehatan ini memang sangat dibutuhkan oleh warga desa korban banjir. Terbukti, sejak dibuka warga berbondong-bondong datang memeriksakan kesehatannya. Di Desa Muntur warga yang memeriksakan kesehatannya mencapai 200 orang lebih, di Canting juga mencapai 100 orang, dan di Eretan Kulon mencapai sekitar 200 warga. Sugeng Sucipto Kuwu Desa Muntur, Kecamatan Losarang
PEMIMPIN REDAKSI: Aji Prayudi (VP Legal Relations) / WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Arya Dwi Paramita (Pjs. PR Manager) / REDAKTUR PELAKSANA: Pandji Galuh Anoraga / REDAKSI: Hidayat Tantan, Abraham Lagaligo, Tatan Agus RST, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong. / ALAMAT REDAKSI: Menara Standart Chartered Lantai 21 – 29, Jl Prof. Dr. Satrio 164 Jakarta Selatan. / Email:
[email protected]
3/19/2014 9:56:50 PM
4
ASSET 1
Edisi 3 Tahun II
A
ran RNT-J, yaitu Desa Alur Manis, Desa Kampung Alur Cucur dan Desa Kebun Rantau. Bantuan diserahkan langsung oleh Agus Amperianto. Pertamina EP juga menyerahkan dua ekor sapi untuk disembelih dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi tajak. Acara sosialisasi itu pun diisi dengan doa dan makan siang bersama di lokasi tajak RNT-J. Pada kesempatan bertatap muka dengan Muspika Rantau, tokoh masyarakat, tokoh agama dan ulama, serta lapisan masyarakat Kampung Alur Manis, Alur Cucur dan Kebun Rantau di seputar lokasi RNT-J, Agus menekankan pentingnya dukungan dari segenap lapisan masyarakat dan pemerintah desa serta kecamatan, dalam mendukung kegiatan dan mendoakan keberhasilan pemboran sumur RNT-J ini. ”Kegiatan pemboran RNT-J ini merupakan salah satu upaya Pertamina EP untuk terus meningkatkan produksi secara organik dengan sejumlah inovasi, sehingga dukungan dari para pemangku kepentingan diperlukan sebagai bentuk kerjasama simetris yang menguntungkan bangsa Indonesia ke depan,” tutur Agus Amperianto.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Rantau
CEH TAMIANG – Memasuki bulan kedua di 2014, PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau mulai melakukan tajak pada Sumur RNT-J. Kegiatan itu diawali dengan sosialisasi kepada warga dan tokoh masyarakat setempat, di lokasi Tajak Sumur RNT-J, Desa Alur Manis, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, sekitar 10 km arah Timur kota Kuala Simpang, Nanggroe Aceh Darussalam. Field Manager Rantau, Agus Amperianto menjelaskan, sumur RNT-J ditajak menggunakan Rig. CWKT 210B / 2A milik PDSI (Pertamina Drilling Service Indonesia) kapasitas 400 HP, dengan rencana kedalaman akhir 666 mTVD (meter True Vertical Depth). Agus mengatakan, pemboran sumur RNT-J bakal memakan waktu 24 hari kerja operasi. Tujuan dari pengeboran ini adalah memperoleh Hidrokarbon dari lapisan Z – 600, dengan tambahan kontribusi produksi 30 – 100 Barrel Oil Per Day (BOPD). Pada kesempatan tersebut, dalam konteks kepedulian dan sosial kemasyarakatan, Pertamina EP mendistribusikan santunan kepada 150 anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang berdomisili di sekitar lokasi Pembo-
Field Manager PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Agus Amperianto (keempat dari kanan) memberikan santunan kepada 150 anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang berdomisili di sekitar lokasi pemboran sumur RNT-J.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Lirik.
Rantau Tajak Sumur RNT-J
PEMBINAAN BAKAT – Puluhan atlet motorcross melakukan start pada “Turnamen Motorcross 2014” yang digelar PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik dan Pemuda Lirik di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Sabtu, 25 Januari 2014. Turnamen yang berlangsung 25 – 26 Januari 2014 ini diikuti oleh atlet-atlet motorcross dari Riau, Sumatera Barat, bahkan ada pula peserta yang datang dari Malaysia. Ajang ini merupakan sarana pembinaan bakat pemuda, dan diharapkan menjaring atlet-atlet andal yang dapat mengharumkan nama bangsa dan negara di pentas internasional.
Insiden Tanker Tabrak Dermaga Lirik
Nilai Ganti Rugi Belum Disepakati
S
IAK – Hingga saat ini, insiden tertabraknya Dermaga Buatan PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, oleh kapal tanker Intan Daya 9 Batam masih belum menemukan titik temu. Setelah melalui tiga kali pertemuan, didapatkan hasil bahwa pihak pemilik dan pengguna kapal, yakni PT Teguh Persada Kencana dan PT Maskapai Pelayaran Pulau Laut bersedia bertanggung jawab. Namun sampai saat ini, keduanya belum menyepakati berapa besaran nilai ganti ruginya. Akibat insiden tersebut, Dermaga Buatan Pertamina EP mengalami kerusakan pada breasting dolphin yang nilai kerugiannya mencapai Rp 2 miliar. Namun dari pihak pemilik dan pengguna kapal hanya menyanggupi ganti rugi Rp 600 juta. Untuk itu, baik pihak Pertamina EP dan pemilik serta pengguna kapal, sepakat menunjuk lembaga independen yang berbadan hukum untuk melakukan perhitungan harga dan perbaikan atas rusaknya Dermaga
Buatan. Ahmad Jabar, Asisten Manajer Legal & Relation Pertamina EP Field Lirik menjelaskan bahwa kedua belah pihak wajib mentaati dan menjalankan hasil perhitungan yang dilakukan oleh “Penutupan sumur produksi ini otomatis akan menghentikan kegiatan produksi minyak yang bisa merugikan negara sebesar Rp 6 miliar per harinya. Sebab Dermaga Buatan Pertamina EP ini memiliki peran penting, yaitu menjadi tangki penampungan minyak bumi dari perusahaanperusahaan migas yang ada di sekitar Lirik”.
lembaga independen tersebut. “Selanjutnya biaya konsultasi dengan lembaga independen juga akan ditanggung kedua pihak, yaitu 50-50,” tambah Jabar. Adanya insiden ini mengakibatkan pengiriman crude oil ke kilang RU II Sei Pakning terhambat. Kapal-kapal
tangki pengangkut crude oil tidak dapat bersandar di dermaga karena posisi breasting dolphin yang bergeser. Oleh sebab itu, Pertamina EP mendesak agar breasting dolphin segera diperbaiki. “Kami mendesak pihak kapal tanker untuk segera melakukan perbaikan breasting dolphin atau pihak kami sendiri yang memperbaikinya dengan biaya dari pihak kapal sebesar Rp 2 miliar dalam waktu 15 hari sejak 3 Februari 2014 (tanggal kejadian). Jika tidak segera diperbaiki maka akan mengakibatkan penutupan sumur produksi,” ungkap Jabar. Ahmad Jabar menambahkan, penutupan sumur produksi ini otomatis akan menghentikan kegiatan produksi minyak yang bisa merugikan negara sebesar Rp 6 miliar per harinya. Sebab Dermaga Buatan Pertamina EP ini memiliki peran penting, yaitu menjadi tangki penampungan minyak bumi dari perusahaan-perusahaan migas yang ada di sekitar Lirik.
Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pertandingan olahraga yang digelar di Bukit Kunci bukan hanya menyehatkan tubuh dan menguatkan jiwa, tetapi juga mempererat silaturahmi. Sabtu, 8 Februari 2014 boleh dibilang hari yang paling berkeringat bagi puluhan karyawan PT Pertamina Asset 1 Field Pangkalan Susu dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk SBU III. Bagaimana tidak? Dalam sehari, mereka harus menghadapi pertandingan untuk empat cabang olahraga, yang semuanya amat menguras tenaga. Pertandingan olahraga yang digelar hari itu adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, dan tenis lapangan. Para karyawan Pertamina EP Field Pangkalan Susu dan PGN mengikuti kegiatan itu dalam rangka “Friendly Match”, pertandingan persahabatan yang digelar oleh kedua perusahaan. Bertempat di Lapangan Bola Kaki Bukit Kunci, kedua tim bermain total penuh semangat. Gol demi gol dicetak
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 4
di lapangan sepak bola dan lapangan futsal, disambut sorak sorai suporter masing-masing tim. Adu smash juga berlangsung di lapangan badminton dan lapangan tenis. Menjelang tengah hari, satu per satu kompetisi berhasil diselesaikan. Meski sempat saling sikut di lapangan, para pemain dari kedua tim tetap berangkulan di akhir pertandingan. Mereka berbaur bercengkrama sembari beristirahat mengeringkan keringat. Suasana hangat semakin terasa tatkala waktu makan siang tiba. Sejurus kemudian suasana kembali heboh. Sorak sorai dan gemuruh tepuk tangan kembali terdengar. Saat inilah yang paling ditunggu, yakni pengundian door prize. Field Manager Pertamina EP Asset
1 Pangkalan Susu, Dirasani Thaib menuturkan, pertandingan persahabatan bertajuk “Friendly Match” ini sengaja digelar, untuk meningkatkan kerjasama dan hubungan yang harmonis antar PT Pertamina EP Pangkalan Susu Field dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU III yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Hal senada diungkapkan General Manager Perusahaan Gas Negara (PGN) SBU III, Mugiono, yang mengaku hari itu telah menurunkan atletatlet terbaiknya. Meski demikian, tidak semua pertandingan bisa dimenangkan PGN, karena ternyata atlet-atlet Pertamina EP juga cukup tangguh. “Kalah menang bukanlah tujuan yang utama, yang penting hubungan silahturahmi dan yang terutama hadiahnya,” kelakar Mugiono disambut tawa semua yang hadir.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.
Friendly Match, Menguatkan Harmoni di Bukit Kunci
Field Manager PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu, Dirasani Thaib (kiri) menyerahkan cindera mata kepada General Manager PT PGN (Persero) Tbk SBU III, Mugiono dalam ajang Friendly Match 2014.
3/19/2014 9:56:54 PM
ASSET 1
5
Edisi 3 Tahun II
R
ANTAU – Pribadi Rasulullah Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi setiap muslim hingga akhir zaman. Guna terus menggelorakan semangat itu utamanya di kalangan generasi muda, PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau dan Pangkalan Susu, menggelar peringatan Maulid (hari lahir) Nabi Muhammad SAW 1435 Hijriah, yang diisi dengan berbagai lomba, pertunjukan kesenian, dan ceramah agama. Peringatan Maulid Nabi di Rantau digelar oleh badan Dakwah Islam (BDI) Field Rantau, dan dipusatkan di Masjid At Taqwa, Komplek Pertamina Rantau, Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam, pada Rabu, 22 Januari 2014. Diawali dengan pembacaan ayat Suci Al Quran oleh Saidi, dari Desa Simpang Empat Rantau, acara dilanjutkan dengan ceramah tentang makna Maulid oleh Ustadz Abdul Wahab, S.Ag. Acara ini dimeriahkan dengan penampilan grup Marhaban Badan Kemakmuran Masjid (BKM) PT Pertamina EP Field Rantau dan Zikir Salawat Nabi yang dilantunkan oleh para siswa Madrasah Dharma Patra Pertamina Rantau. Hadir pada kesempatan itu Manajemen Pertamina Rantau, para pekerja, pekarya dan keluarga serta masyarakat sekitar Komplek Pertamina Rantau. Sementara itu di Pangkalan Susu,
gebyar peringatan Maulid dipusatkan di Masjid Al Muhajirin, Bukit Kunci, pada 8 dan 11 Januari 2014. Pada Rabu, 8 Januari 2014 digelar Tabligh Akbar dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah Muhammad SAW Sebagai Bekal Membangun Pribadi yang Unggul”. Hadir dalam acara itu, Field Manager Pangkalan Susu, Dirasani Thaib, Ketua Badan Dakwah Islam (BDI) Field Pangkalansusu H. Irvan Gultom beserta jajarannya dan tokoh agama. Dirasani Thaib dalam sambutannya menyampaikan mengenai pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan, termasuk dalam bekerja. Menurutnya, Maulid Nabi bukan kegiatan rutin semata, tetapi belajar untuk mencintai dan lebih mengenal Rasulullah Muhammad dengan menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Tauziyah dalam Tabligh Akbar itu disampaikan oleh Ustadz Ali Anhar Tambunan. Dengan bahasa yang lugas, Ustadz Ali Anhar memaparkan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW dan arti pentingnya menghafal, mengingat, dan menerjemahkan sejarah Nabi Muhammad SAW. Ia pun mengajak para pekerja Field Pangkalan Susu dan masyarakat sekitar untuk bersama-sama menginstropeksi diri dan dan mengaplikasikan ajaran Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.
Gebyar Maulid di Rantau dan Pangkalan Susu
Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) mengikuti Lomba Mewarnai Masjid yang digelar PT Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu di Masjid Al-Muhajirin Bukit Kunci, Sabtu, 11 Januari 2014 dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 Hijriah.
Field Jambi Resmikan SPBI
J
AMBI – Dalam rangka memutakhirkan sistem pengelolaan bahan bakar minyak untuk keperluan operasinya, PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Internal (SPBI) bersama PT Patra Niaga. Peresmian SPBI bertajuk “Go Live VHS” PT Pertamina EP Field Jambi ini berlangsung di sela-sela kegiatan operasional Pertamina EP
Field Jambi, pada Rabu, 5 Februari 2014. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Field Manager Pertamina EP Asset 1 Field Jambi, S Salindeho, dilanjutkan dengan pengisian bahan bakar perdana ke mobil operasional Field Manager Jambi. Salindeho menuturkan, melalui kerjasama pengelolaan SPBI bersama Patra Niaga ini, penggunaan bahan bakar untuk kendaraan op-
erasional Field Jambi akan lebih efisien. Karena seluruh kegiatan pengelolaan bahan bakar diserahkan langsung kepada PT Patra Niaga. “Field Jambi tidak perlu lagi mengkhawatirkan kemungkinan losses (kerugian/kehilangan, red) bahan bakar, karena perhitungan pemakaian yang harus dibayar hanya berdasarkan pada bahan bakar yang dikonsumsi oleh kendaraan operasional Field Jambi.
Peringati Bulan K3 Dengan Cerdas Cermat
Mengusap Duka Sinabung Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya, kita musti tabah menjalani. Hanya cambuk kecil agar kita sadar, bahwa Dialah diatas segalanya. Petikan syair lagu Ebiet G Ade di atas seolah mewakili keprihatinan bangsa Indonesia, akibat bencana bertubitubi yang melanda berbagai wilayah di Tanah Air belakangan ini. Banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga erupsi gunung berapi, seolah tiada henti mendera anak negeri sejak akhir tahun lalu. Tak ingin berpangku tangan, PT Pertamina EP Asset 1 untuk kesekian kalinya menerjunkan bantuan untuk para korban bencana alam yang terdekat dengan wilayah kerjanya. Yakni para pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara, yang ditampung di Balai Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Langkat, Sumatera Utara. Bantuan dalam bentuk beras sebanyak 2.500 kg, susu balita 42 kotak, ikan kaleng 720 kaleng, selimut 45 lembar, mi instan 50 dus, minyak
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 5
goreng, gula, telur, kecap manis, pembalut wanita, minyak telon, pasta gigi dan sikat gigi, serta sabun mandi itu, diserahkan oleh Ast.Man L / R Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu, Daniel Munthe pada 17 Desember 2013. Total bantuan sekitar Rp 50 juta. Turut hadir menyerahkan bantuan Staff Govrel Field pangkalan Susu, Rusmidah. Bantuan diserahkan melalui Ketua Posko Pengungsi, Menken Sembiring, disaksikan Kepala Desa Telagah Suranta Sitepu, Kabag Orta Langkat, Abdul Karim serta Kepala BPBD, Herdianul Zally. “Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi. Mari kita terima musibah ini dengan rasa ikhlas dan sabar sembari tak lupa untuk terus berdoa agar musibah segera berakhir,“ kata Daniel dalam sambutannya . Total pengungsi di Balai Desa
Telagah mencapai 339 orang, terdiri dari 171 laki-laki dan 168 perempuan. Terdapat pula 52 balita serta 14 orang lansia. Sebulan kemudian, bantuan kembali mengalir untuk mengusap duka korban erupsi Sinabung. Kali ini bantuan diberikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama para kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas, serta lembaga dan BUMN di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Bantuan itu diserahkan pada 24 Januari 2014 oleh Staf Ahli Menteri ESDM, DR Surono, yang belum lama ini diangkat menjadi Kepala Badan Geologi dan Mitigasi Bencana. Ahli vulkanologi yang akrab disapa Mbah Rono ini membesarkan hati para pengungsi. Bahwa dibalik bencana erupsi itu ada anugerah yang dicurahkan Sang Pencipta, yakni material yang disemburkan bakal menyuburkan tanah.
rannya. Kegiatan yang digelar perdana di Field Jambi ini disambut antusias baik oleh pekerja maupun pekarya. Mereka yang berasal dari berbagai fungsi yang ada di jajaran Pertamina EP Field Jambi, saling beradu pengetahuan tentang K3 dalam kompetisi yang berlangsung selama dua
hari, 8 – 9 Februari 2014. Pada babak penyisihan, dipertemukan 12 fungsi yang masing-masing terdiri dari dua orang pekerja dan dua orang pekarya. Dalam satu babak cerdas cermat ini, tiga tim memperebutkan gelar finalis dengan mengumpulkan skor dari pertanyaan wajib dan pertanyaan rebutan.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.
J
AMBI – PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi membuat terobosan kegiatan dalam memperingati Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang jatuh pada setiap Februari. Yakni dengan menggelar Cerdas Cermat antar seluruh fungsi guna menguatkan pemahaman tentang safety di jaja-
Penyerahan bantuan PT Pertamina EP Asset 1 kepada pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
Bantuan yang diserahkan Mbah Rono, diterima Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Kabupaten Karo, dr Sabrina. SKK Migas dan KKKS di Sumatera Utara sebelumnya juga telah menyerahkan bantuan tahap pertama senilai Rp 320 juta. Diluar dari bantuan tersebut, PT
Pertamina EP sebelumnya telah menyerahkan bantuan langsung sebesar Rp 100 juta kepada pengungsi Gunung Sinabung di Kabanjahe dan bantuan senilai Rp 50 juta kepada pengungsi Gunung Sinabung yang ditampung di Balai Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei, Langkat, Sumatera Utara.
3/19/2014 9:56:57 PM
6
ASSET 2
Edisi 3 Tahun II
Kisah Heroik Laskar Adera P paten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sabtu, 8 Februari 2014. Saat melihat kegiatan yang mencurigakan, mereka pun melakukan pengintaian, lantas menyergap pelaku yang berencana melakukan pencurian minyak mentah. Karena terpergok, pelaku berusaha melarikan diri menggunakan dua kendaraan, yaitu Truk PS bernomor polisi BE 9845 UO dengan tanki modifikasi, dan satu unit Avanza bernomor polisi BG 1709 NJ. Tak mau menyerah, Tim Sekuriti Field Adera dan BKO terus menge-
jar mereka. Karena kehilangan kendali, truk PS menabrak pohon karet serta menghalangi jalan Avanza di belakangnya. Para laskar pemberani dari Adera ini pun menangkap penumpang dua kendaraan itu, berikut barang buktinya. Pelaku berjumlah 3 orang bernama Ishak, Anto dan Ari, langsung diserahkan ke Polsek Gelumbang. Field Adera Government & PR Staff, A Gopur menambahkan, jalur pipa di Kampung Jambi Sigam memang sering jadi sasaran pencurian.
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Adera
ALI – Sikap heroik ditunjukkan Tim Sekuriti PT Pertamina EP Asset 2 Field Adera. Bersama Tim BKO mereka berhasil menggagalkan pencurian minyak, berikut menangkap tiga pelakunya beserta barang bukti berupa truk dengan tanki modifikasi dan satu unit mobil niaga. Seperti dituturkan Asset 2 Government & PR Asst. Man. M. Echman, penangkapan itu bermula ketika Tim BKO dan Sekuriti Field Adera melakukan patroli rutin di Kampung Jambu Sigam, Karang Endah, Kabu-
Truk PS dengan tanki modifikasi yang digunakan pelaku melakukan aksi pencurian minyak mentah.
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih
58% Problem Keamanan Akibat Tindak Pencurian P
PEDULI TANJUNG BULAN – Field Manager PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, Subli Ibrahim (kiri) menyampaikan santunan dan bantuan peralatan sekolah kepada sejumlah anak yatim dan anak berkebutuhan khusus di Desa Tanjung Bulan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis, 13 Februari 2014. Silaturahmi ini digelar dalam rangka membangun keakraban dan mewujudkan kepedulian terhadap warga di sekitar lokasi sumur migas “Ogan A6” yang akan mulai dibor dalam waktu dekat ini.
RABUMULIH – Tindak pencurian masih menjadi problem terbesar sektor minyak dan gas bumi (migas) di Sumatera Selatan dengan angka hampir 58% dari total gangguan yang ada. Situasi ini sangat berpengaruh pada laju produksi PT Pertamina EP, sehingga pencapaian target produksi minyak nasional makin sulit tercapai. Data ini diungkapkan Vice President (VP) Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Pertamina EP, Lelin Eprianto saat menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Kodam (Kasdam) II/ Sriwijaya (SWJ) Mayjen TNI Toto S. Moerasad di Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, Sumatera Selatan, Jumat, 14 Februari 2014, dalam rangka silaturahmi dan koordinasi peningkatan keamanan objek vital nasional, khususnya di wilayah kerja Pertamina EP Asset 2 yang merupakan aset negara. Koordinasi dilakukan terkait kejasama sistem/pola pengamanan terpadu jalur pipa migas milik Pertamina khususnya Korem 0404/ Gapo dan satuannya dari Kodam II/ SWJ. Selain Lelin Eprianto, hadir dalam kesempatan itu General
Manager Pertamina EP Asset 2 Tubagus Nasiruddin, para Manajer dan Asisten Manajer di lingkungan Asset 2, serta jajaran Koramil dan personil pendukung lainnya. Pada kesempatan itu, Lelin Eprianto memaparkan permasalahan keamanan jalur pipa migas dan bentuk pencurian lainnya di Asset 2. “Hampir 58% permasalahan keamanan dan pencurian migas, khususnya melalui trank line dari P3 hingga ke Plaju, termasuk di unit produksi lainnya di Pertamina EP Asset 2. Sehingga kalau produksi minyak terbesar di wilayah ini terganggu, tentu akan berpengaruh bagi pencapaian produksi minyak di Pertamina EP. Jika kita bisa menyelesaikan persoalan keamanan di sini, Insya Allah produksi kita akan bagus,” ujar Lelin. Menanggapi hal ini, Toto menyatakan bahwa pihaknya akan menyusun pola pengamanan terpadu melalui satu pintu yang dikoordinir Kodam II/SWJ. “Sehingga dengan pola yang sama ini, akan mudah memonitor dan melaksanakan tugastugas pengamanan bersama, melalui konsep yang dapat diukur dan berkesinambungan yang bekerjasama
dengan HSSE Pertamina EP Asset 2,” ujarnya. Dalam Assessment itu, dipaparkan pula permasalahan keamanan masingmasing wilayah kerja oleh tiap Field di Asset 2. Mulai dari Prabumulih Field, Limau Field, Pendopo Field, dan Adera Field, yang menerapkan konsep pengamanan berbeda. Melalui pertemuan ini, kata Lelin, diharapkan semakin jelas dan terbentuk satu visi bersama, tentang pola pengamanan terpadu antara TNI dan Pertamina, khususnya di wilayah Asset 2. Sehingga semua hal yang menyangkut hilangnya minyak mentah dan sejenisnya akibat ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat ditanggulangi. Seperti diketahui, Provinsi Sumatera Selatan hingga saat ini masih memegang angka tertinggi kasus pencurian minyak. Pelanggaran hukum ini telah menimbulkan kerugian pemerintah hingga ratusan miliar rupiah, menimbulkan pencemaran akibat tumpahan dan kebocoran minyak, menimbulkan kebakaran yang merenggut puluhan nyawa, serta menjadi salah satu faktor penghambat pencapaian target produksi minyak dan gas nasional.
Saat Pertamina Masuk Sekolah
Dalam sehari berhasil membuka wawasan generasi muda tentang serba-serbi pengolahan energi fosil dari perut bumi. Mengkampanyekan hidup sehat untuk masa depan cerah berprestasi. Sejenak Field Manager PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo, Ekariza tampak kewalahan. Ia tak menyangka bakal menghadapi hujan pertanyaan, sesaat setelah memaparkan kegiatan operasi minyak dan gas bumi (migas) dari hulu hingga hilir. Suasana itu berlangsung saat Pertamina EP Field Pendopo menggelar sosialisasi industri migas di hadapan 200 siswa SMA YKPP Pendopo, bertajuk “Pertamina Mengajar”, Sabtu, 25 Januari 2014. Ekariza didapuk menjadi salah seorang guru hari itu. Selain memaparkan kondisi industri migas Tanah Air saat ini dan perannya pada pembangunan, ia juga mengajak para siswa peduli akan kelangsungan industri yang menjadi tulang punggung penerimaan negara ini. Kegiatan tersebut menghadirkan pimpinan tertinggi unit Pendopo Field Manager Ekariza. Dia men-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 6
gatakan bahwa dengan pengetahuan tentang dunia migas sejak dini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang kegiatan migas sehingga tidak terjadi salah pengertian dan timbul kepedulian untuk turut mendukung kelancaran industri migas. Pada sesi berikutnya, giliran ibuibu Persatuan Wanita Patra (PWP) PT Pertamina EP Field Pendopo yang menguasai forum, menggelar penyuluhan dampak negatif narkoba dan seks bebas kepada para pelajar. Materi disampaikan secara santai oleh dr. Enggar Prasetya dari RS Pertamina Pendopo, bahkan diselingi game-game seru yang membuat peserta semakin larut dan terus menyimak dengan seksama. “Narkoba merupakan benda yang hanya mampu memberikan kenikmatan yang sesaat. Selebihnya, akan
merusak daya pikir dan fisik dari pengguna.” tegas dr Enggar. Narkoba juga identik dengan seks bebas, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, bahkan mengakibatkan suramnya masa depan akibat kehamilan yang tidak diinginkan, atau dampak psikis lain yang ditimbulkan. Ketua PWP Field Pendopo, Wirda Wizarti Ekariza menuturkan, penyuluhan ini memang menyasar pelajar SMA. Karena masa-masa di bangku SMA adalah masa dimana orang memasuki tahap gemar bereksplorasi, mencoba hal-hal baru. Tak terkecuali yang berdampak buruk seperti narkoba dan seks bebas. “Penyuluhan ini bertujuan agar generasi muda khususnya pelajar, memperoleh bekal pengetahuan yang cukup saat hendak bereksplorasi, sehingga tidak terjerumus ke arah yang salah,” ujarnya. Ia pun berharap kegiatan positif serupa dapat terus berlangsung berkelanjutan, sehingga dapat memberikan dampak yang baik
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo
Beberkan Operasi Migas Hingga Seks Bebas
Game-game seru mewarnai penyampaian materi bahaya narkoba dan seks bebas yang digelar PWP Field Pendopo.
kepada masyarakat. Kepala Yayasan Pendidikan Sekolah (YPS) Guntara dalam sambutanya menyampaikan, kegiatan seperti ini sangat bagus untuk membentuk hubungan antara perusahaan dan siswa sekolah. Sehingga dapat men-
imbulkan rasa memiliki sumber daya alam migas sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Guntara juga menyampaikan terima kasih atas segala bantuan Pertamina EP Pendopo selama ini bagi SD, SMP, maupun SMA YKPP.
3/19/2014 9:56:59 PM
ASSET 2
7
Edisi 3 Tahun II
P
Dari kegiatan ini terkumpul 40 kantong darah. Terdiri dari darah O sebanyak 17 kantong, darah A dan B sebanyak 21 kantong, dan darah AB dua kantong. Donor darah bekerjasama dengan RSUD Prabumulih, unit Transfusi Darah. Sebelumnya, juga dalam rangka peringatan Bulan K3 nasional, pada 30 Januari 2014, manajemen Pertamina EP Field Limau berkunjung ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam kunjungan itu, Field Limau menyerahkan bantuan 6 buah tabung APAR, yang diterima Kepala SMKN 2, Salijon SPd MSi melalui Waka Kesiswaan, Edwar Martin SPd., MM. Tidak hanya menyumbangkan alat, dalam kesempatan itu jajaran Field Limau juga memberikan pelatihan tata cara penanggulangan bahaya kebakaran. Tujuannya agar para siswa memiliki pengetahuan serta wawasan yang baik tentang segitiga api, dan tata cara penanggulangannya. Selain teori, para siswa ini diajak praktek sesungguhnya, menggunakan beberapa alat pemadam kebakaran. Diantaranya fire blanket, APAR, dan air
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Limau
RABUMULIH – Berbagai kegiatan digelar PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau dalam memperingati Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) 12 Januari – 12 Februari 2014. Mulai aneka lomba ketangkasan dan donor darah, hingga sosialisasi, pelatihan, dan penyampaian sumbangan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Peringatan Bulan K3 Field Limau dibuka secara resmi oleh General Manager Pertamina EP Asset 2, Tubagus Nasiruddin pada Rabu, 5 Februari 2014, di halaman Kantor Field Limau, dihadiri manajemen Field Limau, para Ast.Man segenap jajaran pekerja dan pekarya peserta lomba. Pasca pembukaan, acara dilanjutkan dengan berbagai lomba ketangkasan. Yakni lomba APAR, lomba Rescue, lomba ketangkasan Fire Fighting, lomba cerdas cermat K3, dan lomba penggunaan APD (Alat Pelindung Diri). Esoknya, Kamis, 6 Februari 2014, digelar bakti sosial donor darah diikuti segenap pekerja dan pekarya. Panitia memberikan cinderamata kepada para pendonor yang menyumbangkan darahnya.
Aneka lomba ketangkasan yang digelar Field Limau dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional.
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih.
Semarak Peringatan Bulan K3 Field Limau
General Manager Asset 2 PT Pertamina EP, Tubagus Nasiruddin (kedua dari kiri) memberikan pengarahan saat berkunjung dalam rangka Management Walkthrough ke SP Prabumulih Barat (PMB) dan SKG C Prabumulih Barat, Selasa, 21 Januari 2014.
Harapan Baru dari PMB P10
P
RABUMULIH – Untuk mempertahankan kelangsungan operasional serta meningkatkan produksi, PT Pertamina EP Asset 2 kembali melakukan pemboran sumur migas baru. Sumur terbaru yang dibor adalah PMB P10 yang berada di Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara. Prabumulih Field Manager, Subli Ibrahim menjelaskan, sumur ke-28 yang dibor di struktur Prabumulih Barat ini memiliki target minyak sekitar 200 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan gas 2 MMSCFD, pada kedalaman diatas 2.000 meter. Subli mengingatkan kepada semua pekerja yang terlibat dalam kegiatan pemboran, untuk mengutamakan HSSE (Health, Safety, Security & Environment) dalam melaksanakan kegiatannya. Namun dia menegaskan bahwa Pertamina adalah perusahaan yang bertanggung jawab.
“Jika ada masyarakat yang merasa dirugikan, asalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, Pertamina pasti bertanggung jawab,” tegasnya dalam sosialisasi dan selamatan pemboran sumur migas PMB P10/28, Jumat, 24 Januari 2014. Pada kesempatan itu, Assisten 3 Kota Prabumulih M. Kowi mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Pertamina EP untuk meningkatkan produksi migas nasional. Dalam kesempatan itu Pertamina EP memberikan bantuan 200 paket sembako, 100 paket peralatan sekolah, bantuan 2 unit sukur gali, bantuan tenda, kursi plastic, dan bantuan lainnya. Tampak hadir dalam kesempatan itu Wakil Danyon Zipur 2/SG Mayor CZi Eko S, Kapolsek Prabumulih Barat AKP Aldino SE, Camat Prabumulih Utara Masayu Masnah H BA, Lurah Anak Petai Lenggo Geni, serta
tokoh masyarakat dan tokoh agama. Tahun 2014, PT Pertamina EP Asset 2 gencar melakukan pemboran sumur baru. Di awal tahun, Asset 2 telah memulai dengan melakukan pemboran 4 sumur baru yaitu NR 43 dan NR 50 di wilayah kerja Field Limau serta PMB P11/27 dan PMB P10/28 di wilayah kerja Field Prabumulih. Beberapa hari sebelum sosialisasi dilakukan, General Manager Asset 2, Tubagus Nasiruddin juga berkesempatan datang ke Prabumulih, dalam rangka Management Walkthrough untuk pertama kalinya di 2014, dengan mengunjungi ke SP Prabumulih Barat (PMB) dan SKG C Prabumulih Barat. Selain melihat langsung kegiatan operasional, kunjungan Tubagus pada Selasa, 21 Januari 2014 itu, juga dilakukan untuk inspeksi terhadap implementasi HSSE, termasuk perihal house keeping, rambu-rambu.
Berbagai penghargaan telah diraih, namun mereka tak pernah jemu untuk terus berlatih. Semarakkan Bulan K3 dengan tema Let’s Continue to Act Safely for Operational Excellence. Empat pria berseragam berlari di jalan becek, membawa seorang rekannya yang tergolek lemah di tandu. Dua pria lainnya memberikan komando, seraya mengikuti dari samping dan belakang. Senyum mengembang di antara lelehan keringat, tatkala mereka telah menuntaskan tugasnya. Begitulah suasana pelatihan P3K (Pertolongan Pertama Pada kecelakaan), salah satu sesi kegiatan yang digelar PT Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih, dalam rangka memperingati “Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Nasional” 2014. Selain pelatihan, digelar pula kampanye K3, penertiban, serta berbagai perlombaan, yang berlangsung sebulan penuh, 15 Januari – 14 Februari 2014. Kegiatan safety campaign dilakukan dengan pemasangan spanduk di area komplek Pertamina EP sekaligus fasilitas-fasilitas produksi, dan pemasangan kebijakan QHSE dan anti
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 7
narkotika dari Presiden Direktur Pertamina EP di semua fungsi. Sementara untuk penertiban, dilaksanakan melalui operasi tertib BKLJ untuk memastikan ketertiban berkendara dalam lingkung Field Prabumulih. Bekerja sama dengan Jakarta Emergency Medical Service 119, Field Prabumulih juga menggelar pelatihan P3K dengan yang diikuti oleh 60 peserta. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi Tim Medis Penanggulangan Darurat yang ada di tiap fungsi. Sedangkan untuk kegiatan perlombaan di bulan K3 terdiri dari lomba simulasi keadaan darurat, lomba cerdas cermat, lomba good housekeeping, lomba foto K3, dan kontes slogan K3. Mengusung tema “Let’s Continue to Act Safely for Operational Excellence”, Field Manager Prabumulih, Subli Ibrahim mengaku rangkaian kegiatan itu digelar dalam rangka meningkatkan performa HSE (Health,
Safety and Environment). Bulan K3 Nasional yang jatuh setiap 12 Januari sampai 12 Februari, dimanfaatkan secara optimal guna membudayakan K3 secara berkesinambungan. Dalam hal K3, Field Prabumulih sendiri tergolong yang banyak menorehkan prestasi. Diantaranya ISRS7 (International Sustainability Rating System) Level 5, zero TRIR, zero NOA, hingga PROPER hijau untuk kedua kalinya di 2013. Toh menurut Subli, pihaknya tidak ingin berpuas diri. Menurutnya, rangkaian kegiatan bulan K3 merupakan refleksi terhadap ajakan dan seruan kepada seluruh insan pekerja dan mitra kerja agar benar-benar menerapkan faktor K3. “Bulan K3 adalah program nasional pemerintah. Sebagai salah satu insan pelaku dunia usaha, alhamdulillah kita sudah berhasil melaksanakan acara ini dengan lancar, dan mudahmudahan bermanfaat bagi kita,” tutur Subli dalam sambutan acara penutupan bulan K3 di Gedung Patra Ria Prabumulih, Jumat, 14 Februari
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih.
Mereka yang Pantang Berpuas Diri
Pelatihan P3K yang digelar Field Prabumulih dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional.
2014. Pesan yang sama kembali diingatkan oleh General Manager Pertamina EP Asset 2, Tubagus Nasiruddin, saat memberikan pidato dalam cara penutupan kegiatan tersebut. Ia mengingatkan, kendati begitu banyak penghargaan terkait K3 yang telah diraih
oleh Field Prabumulih, namun seluruh karyawan dan mitra kerja tidak boleh berpuas diri. “Kita tidak boleh sekedar berpuas diri dengan peraihan yang telah dicapai. “Kita pertahankan, jangan lengah, dan mawas diri,” pungkas Tubagus Nasiruddin.
3/19/2014 9:57:01 PM
8 Defrian Basya: Ini Musibah Kita Bersama
ASSET 3
Edisi 3 Tahun II
Foto: Pertamina EP Asset 3 Field Subang.
S
UBANG – Field Manager PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang, Defrian Basya meminta masing-masing kepala distrik yang ada dibawah jajarannya, untuk terus memantau kondisi banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Jawa Barat, agar secepatnya dapat mengirimkan bantuan yang diperlukan. “Musibah ini adalah musibah kita bersama, yang juga membutuhkan kerjasama berbagai pihak untuk mengatasinya, dengan harapan kita dapat melalui ujian ini dengan baik,” tutur Defrian. Terkait musibah banjir yang melanda Subang dan Karawang, PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang telah memberikan respon yang cepat, dengan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir pada Jumat, 24 Januari 2014. Bantuan berupa bahan makanan, air minum, selimut, serta obat-obatan, telah mulai disalurkan sejak tanggal 14 Januari 2013 ke lebih dari 24 desa dan kelurahan yang tersebar di wilayah Kabupaten Subang dan Karawang. Disamping itu Pertamina EP juga mengirimkan tim rescue (penyelamat, red) yang disiagakan untuk keperluan evakuasi dan distribusi bantuan di beberapa titik banjir. Antara lain di Pamanukan dan Ciasem, Subang, serta di Telukjambe Barat dan Cilamaya, Karawang. Pertamina EP Subang Field Manager, Defrian Basya menjelaskan, jajarannya selalu dalam kondisi siaga, untuk dapat segera merespon perkembangan kondisi banjir di beberapa wilayah masyarakat. “Kami telah menugaskan masing-masing kepala distrik untuk memonitor kondisi banjir agar dapat segera kita tindaklanjuti melalui penyaluran bantuan yang diperlukan,” ujarnya. Lebih lanjut Defrian menjelaskan bahwa pihaknya juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti aparat pemerintahan dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Subang, dengan dukungan penuh dari PT Pertamina EP Pusat. Seperti diketahui, banjir di Subang dan Karawang terjadi sejak pertengahan Januari 2014, telah membuat ribuan rumah di 12 kecamatan dan ratusan hektar sawah terendam. Banjir sempat meluas dan memutus jalur Pantura (pantai utara Jawa).
PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang menyerahkan bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2014.
Pertamina EP Serahkan Lahan Untuk Perluasan Hutan di Jawa J AKARTA – Sebagai bentuk kompensasi atas izin yang dikeluarkan Kementerian Kehutanan untuk keperluan kegiatan operasinya, PT Pertamina EP kembali melepaskan lahan untuk kepentingan pelestarian dan penambahan luasan hutan di Pulau Jawa. Pelepasan lahan untuk pelestarian hutan itu ditandai dengan penandatanganan berita acara pelaksanaan pemenuhan kewajiban lahan kompensasi dari PT Pertamina EP kepada Kementerian Kehutanan, di Kantor Kementerian Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa, 25 Februari 2014, yang dihadiri Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah beserta jajaran manajemennya, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kementerian Kehutanan, Ir. Bambang Soepijanto, MM. Penandatanganan berita acara pemenuhan
kewajiban lahan kompensasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan tanggal 30 Oktober 2012 Nomor: S.503/Menhut-VII/2012, tentang persetujuan calon lahan kompensasi pengguna kawasan hutan seluas 74 hektar untuk kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi yang terletak di lokasi Tugu Barat (TGB), Jatitujuh, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Adriansyah mengaku mempercepat penyelesaian dan penyerahan kompensasi lahan ini, sehingga rencana kerja PT Pertamina EP dapat dilakukan dengan sesegera mungkin. Ini merupakan konsekuensi, mengingat 70% wilayah kerja pertambangan (WKP) yang dikelola Pertamina EP berada dalam kawasan hutan.
“Ini merupakan salah satu bentuk kompensasi kita atas perizinan yang telah diberikan Kementerian Kehutanan kepada PT Pertamina EP, terhadap lahan-lahan yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan untuk kita kelola dalam industri migas. Ini merupakan kewajiban kompensasi dari kita, dengan membebaskan lahan seluas 63 hektar di daerah Sukabumi, Jawa Barat, untuk dijadikan hutan demi menjaga keseimbangan alam dan terciptanya sumber vegetasi baru,” kata Adriansyah. Adriansyah menambahkan, Pertamina EP wajib membebaskan lahan seluas 169 hektar di wilayah Jawa Barat untuk membangun tutupan hutan. Total lahan yang sudah dibebaskan Pertamina EP untuk Kementerian Kehutanan sebesar 130 hektar, dari 169 hektar yang wajib dibebaskan di Jawa Barat.
Akibat curah hujan yang amat tinggi, sejumlah wilayah di Indramayu tergenang banjir. Ratusan warga hidup dalam penderitaan. PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang tak mau berpangku tangan. Melihat musibah itu, Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang pun langsung menerjunkan bantuan. Bantuan diprioritaskan kepada wilayah yang berada di sekitar area operasi Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang, diantaranya Kecamatan Losarang, Sukra, Patrol, Kandanghaur, dan Karangampel. Pada penyerahan bantuan di Kecamatan Patrol, Jumat, 24 Januari 2014, General Manager (GM) Pertamina EP Asset 3, Fachrizal turun lagsung menyerahkan bantuan kepada korban banjir, melalui Camat Patrol, Drs H Ahmad Mansyur MSi. Sedangkan di Kecamatan Sukra, bantuan diserahkan oleh M. Ganjar Maksudi, melalui Camat Sukra, Teguh Budiarso S Sos MSi. “Terima kasih kami sampaikan kepada Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field yang selalu peduli terhadap masyarakat Sukra. Selain bantuan banjir ini, sebelumnya warga kami juga telah banyak dibantu,” ungkap Teguh Budiarso. Bantuan yang diberikan untuk masing-masing kecamatan berupa paket sembako. Terdiri dari beras 3 ton (120 karung), mie instan 250 dus (10.000 bungkus), air mineral 1,5 liter atau 250 dus (3.000 botol), biskuit 85 dus (2.000 bungkus), serta susu bendera cair 21 dus (1.000 ka-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 8
Foto: PT Pertamina EP Asser 3 Field Jatibarang.
Tak Cukup Sembako dan Perahu, Posko Kesehatan Pun Didirikan
GM Pertamina EP Asset 3, Fachrizal (kiri) menyerahkan bantuan untuk korban banjir, melalui Camat Patrol, Drs H Ahmad Mansyur MSi.
leng). Sedangkan untuk Kecamatan Patrol, bantuan yang diberiken berupa 300 paket bingkisan. Kecamatan Balongan juga dibantu beras 2 ton dan mie instan 184 dus. Fachrizal mengungkapkan, Pertamina EP Asset 3 juga telah membantu pengadaan empat perahu karet, guna mengevakuasi korban banjir.
Dua perahu karet merupakan kerjasama dengan Polair Cirebon, dan dua perahu karet lainnya diadakan atas kerjasama dengan tim bantuan global rescue. Tak sampai disitu, pada awal Februari 2014, Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang kembali mendatangi korban banjir. Kali ini untuk mem-
buka Posko Kesehatan pasca banjir di sejumlah lokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pada hari pertama, Selasa, 4 Februari 2014, Posko Kesehatan dibuka di tiga titik. Yaitu di Desa Muntur dan Canting Kecamatan Losarang, serta Desa Eretan Kulon, Blok Kalimenir, Kecamatan Kandanghaur. Jumlah warga yang datang ternyata membludak. Di Desa Muntur pengunjung mencapai 200 orang lebih, di Canting juga mencapai 100 orang, dan di Eretan Kulon mencapai 200-an warga. Melihat tingginya kebutuhan masyarakat ini, Posko Kesehatan kembali dibuka pada Rabu, 5 Februari 2014, di Desa Puntang dan Muntur Kecamatan Losarang, serta di Eretan Kulon dan Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur. Masing-masing posko melayani hingga 500 orang atau lebih. Posko Kesehatan ini melibatkan tenaga medis dari Rumah Sakit Pertamina Cirebon. Mereka terdiri dari dokter, perawat, apoteker, serta tenaga medis lainnya. Pasca banjir banyak keluhan dari masyarakat, diantaranya penyakit kulit, batuk, pilek, diare, hingga darah tinggi dan yang lainnya. Linggar B Anggraeni dari Humas Pertamina EP Asset 3 menambahkan, selain bantuan bagi korban banjir dan pasca banjir, Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang pun telah banyak membantu masyarakat, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Diantaranya CSR bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat.
3/19/2014 9:57:03 PM
ASSET 3
9
Edisi 3 Tahun II
Dirjen Planologi Kehutanan: Pertamina EP Perusahaan Patuh
Foto: PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun.
J
BUDAYA SAFETY – Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat memadamkan api menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap berupa helmet, sarung tangan, dan sepatu safety, dalam sosialisasi penggunaan APD yang digelar HSSE (Health, Safety, Security and Environment) PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun, dalam rangka peringatan bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Tahun 2014. Acara ini digelar guna mewujudkan Visi K3 Nasional yaitu “Indonesia Berbudaya K3”.
Pertamina EP Bangun Jalan Beton 23,45 Km di Bekasi
B
EKASI – Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin optimis kehadiran operasi PT Pertamina EP bakal semakin mensejahterakan masyarakat daerah yang dipimpinnya. Pernyataan ini menyusul telah diselesaikannya pembangunan jalan beton sepanjang 23,45 kilometer (Km) di sekitar wilayah operasi Pertamina EP di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Exploration and New Discovery Project Director PT Pertamina EP, Doddy Priambodo menuturkan, secara umum hasil minyak Pertamina EP dari pengoboran di wilayah Kabupaten Bekasi cukup besar. Salah satu yang dikerjakan PT Pertamina EP di Bekasi saat ini, adalah pengembangan Kawasan Eksplorasi dengan membangun Proyek Pengembangan Pondok Makmur.
“Sebagai gambaran, dari 12 sumur minyak yang sudah ekplorasi di Desa Sukaringin, Jayabakti, Sindang Jaya, dan Sukakerta, mampu dihasilkan minyak sebesar 1.900 barrel oil per day (BOPD),” ujar Dody dalam lawatannya ke wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 3 di Desa Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 27 Februari 2014. Maka dari itu, selama Pertamina EP beroperasi di Bekasi, yakni sejak 2008 hingga 2012, PT Pertamina EP telah berupaya mambangun infrastruktur jalan di daerah itu. Selain untuk memudahkan akses ke wilayah pengeboran, jalan yang dibangun juga diikhtiarkan untuk memudahkan akses masyarakat, sehingga dapat beraktivitas dengan lancar. Selama periode tersebut, kata Dody, PT Pertamina EP telah me
nyelesaikan pembangunan jalan beton bertulang sepanjang 23,45 kilometer di Kecamatan Babelan, Kecamatan Sukawangi, dan Kecamatan Cabangbungin, yang menghabiskan biaya sebesar Rp 35,8 miliar. “Selain bertujuan untuk memperlancar akses mobilisasi pekerjaan Pertamina EP, jalan beton yang kami bangun juga diharapkan dapat memberikan adampak positif terhadap peningkatan sosial ekonomi masyarakat setempat,” kata Doddy lagi. Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat setempat dapat hidup berdampingan secara baik, dengan kegiatan eksplorasi dan produksi PT Pertamina EP. Terlebih minyak yang dihasilkan Pertamina EP dari wilayah kerjanya di Bekasi.
AKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Planologi Kementerian Kehutanan, Ir. Bambang Soepijanto, MM menuturkan, PT Pertamina EP merupakan perusahaan yang selalu patuh pada aturan. Ia mengaku salut, karena anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini mampu melaksanakan tugas utamanya menjaga kemandirian energy nasional, sekaligus turut membangun tutupan hutan. Hal ini disampaikan Bambang Soepijanto, usai penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Lahan Kompensasi dari PT Pertamina EP kepada Kementerian Kehutanan, di Kantor Kementerian Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa, 25 Februari 2014. Hadir dalam kesempatan itu, Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah beserta jajaran manajemennya. Bambang Soepijanto menjelaskan, kompensasi lahan ini merupakan kewajiban Pertamina EP, yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan untuk mengelola lahan hutan seluas 74 hektar di daerah Jawa, untuk kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas). Pertamina EP wajib membebaskan lahan sebanyak 1 berbanding 1, untuk membangun tutupan hutan. “Kompensasi ini wajib dilakukan, karena memang di Pulau Jawa kawasan hutan tersisa kurang dari 30%. Setiap izin pinjam pakai lahan, diwajibkan memberikan kompensasi lahan untuk menambah sumber vegetasi baru khususnya di Pulau Jawa,” terang Bambang Soepijanto. “Selama ini Pertamina EP merupakan perusahaan yang selalu patuh terhadap aturan yang ada, dengan memenuhi kewajiban-kewajiban
yang ditentukan. Ini sejalan dengan prinsip Pertamina EP, disamping menjaga kemandirian energi, juga turut membangun tutupan hutan. Saya harap tutupan hutan khususnya di wilayah Pulau Jawa nantinya dapat melebihi 30%,” kata Bambang lagi. Penandatanganan berita acara pemenuhan kewajiban lahan kompensasi itu sendiri, merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan tanggal 30 Oktober 2012 Nomor: S.503/ Menhut-VII/2012, tentang persetujuan calon lahan kompensasi pengguna kawasan hutan seluas 74 hektar untuk kegiatan eksploitasi minyak dan gas bumi yang terletak di lokasi Tugu Barat (TGB), Jatitujuh, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Presiden Direktur PT Pertamina EP, Adriansyah mengatakan, Pertamina EP wajib membebaskan lahan seluas 169 hektar di wilayah Jawa Barat untuk membangun tutupan hutan. Total lahan yang sudah dibebaskan Pertamina EP untuk Kementerian Kehutanan sebesar 130 hektar, dari 169 hektar yang wajib dibebaskan di Jawa Barat. “Jadi kita masih harus membebaskan lahan lagi sekitar 30 hektar lebih untuk dijadikan hutan, sebagai kompensasi yang telah diberikan Kementerian Kehutanan kepada kita. Saya harap kita bisa cepat menyelesaikan kompensasi lahan ini, sehingga pekerjaanpekerjaan yang kita rencanakan untuk dilakukan, dapat kita lakukan sesegera mungkin. Sebab ini menyangkut perencanaan,” tambahnya.
“Selama ini Pertamina EP merupakan perusahaan yang selalu patuh terhadap aturan yang ada, dengan memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan. Ini sejalan dengan prinsip Pertamina EP, disamping menjaga kemandirian energi, juga turut membangun tutupan hutan” Dirjen Planologi Kehutanan Ir. Bambang Soepijanto, MM
Menumbuhkan kesadaran disiplin kesehatan dan keselamatan kerja sejak dini. Menggandeng lembaga pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan. Memberikan edukasi pada masyarakat di sekitar wilayah operasi. sempatan mempraktekkan pengguDengan gagah berani, pria remaja naannya, termasuk dalam menangani itu melompat ke tengah lapangan. keadaan darurat seperti kebakaran. Mengenakan seragam putih abuabu, helm, sarung tangan, dan sepatu Selain siswa SMK Darul Amal, yang juga berkesempatan mengikuti lars tak dilupakannya. Sejurus kekegiatan itu adalah siswa SMA Atmudian, tangannya yang cekatan Tauhid Babelan - Bekasi, dan SMK membolak-balik selembar karung di Negeri 1 Tirtajaya, Karawang. atas api yang berkobar. Dalam hitunHealth, Safety, Security and Envigan detik si jago merah pun padam, disambut riuh tepuk tangan temanronment (HSSE) Assistant Manager Pertamina EP Asset 3 Field Tambun, temannya. Sigit Isbiantoro menuturkan, perPemandangan heroik itu berlangingatan Bulan K3 setiap tahunnya, sung tatkala PT Pertamina EP Asset merupakan wujud nyata keseriusan 3 Field Tambun menggelar sosialisasi penggunaan APD (Alat Pelindung pemerintah dan pelaku bisnis di InDiri) kepada siswa Sekolah Menendonesia guna mewujudkan visi K3 Nasional, yaitu Indonesia Berbudagah Kejuruan (SMK) Darul Amal ya K3 di tahun 2015. Babelan, Bekasi, Jawa Barat dalam “PT Pertamina EP sebagai salah rangka peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). satu perusahaan migas nasional, Para siswa tidak hanya mendapatsenantiasa berusaha mendukung visi kan penjelasan tentang pentingnya K3 Nasional, dengan terus menjaga kinerja K3. Hal ini tercermin dari penggunaan APD, tetapi juga berke-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 9
prestasi PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field yang mampu menciptakan Zero Accident di 2013,” ujarnya. Untuk 2014, lanjutnya, memang ada yang berbeda dalam peringatan Bulan K3 oleh Field Tambun. Selain menggelar apel peringatan Bulan K3, PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun melalui fungsi HSSE juga mengadakan sosialisasi penggunaan APD bagi siswa-siswi setingkat SMK atau SMA di wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang. “Dengan adanya peran serta institusi pendidikan ini, kami harapkan kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja bagi siswa-siswi mulai tumbuh sejak dini. Hal ini mengingat wilayah kerja kami yang berdekatan dengan pemukiman, perlu pemahaman yang lebih dalam hal safety terutama untuk masyarakat awam yang ada di sekitar wilayah kerja kami,” terang Sigit Isbiantoro. Dalam kegiatan tersebut, disam-
Foto: Pertamina EP Asset 3 Field Tambun.
Wujudkan Indonesia Berbudaya Dengan Sosialiasasi di Bulan K3
Seorang siswa SMK Darul Amal mempraktekkan pemadaman api menggunakan karung basah.
paikan materi tentang potensi bahaya, peralatan penanggulangan bahaya, dan lain sebagainya. Acara ini menjadi lebih berkesan bagi peserta
sosialisasi karena mereka bisa mencoba langsung bagaimana menghadapi bahaya seperti kebakaran dan cara memadamkannya.
3/19/2014 9:57:05 PM
10
ASSET 4
Edisi 3 Tahun II
B
OJONEGORO – Aparat kepolisian, Koramil, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemerintah Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, didukung oleh SPM (Satuan Polisi Militer) bersama PT Pertamina EP Asset 4 serta KSO GCI, melakukan penertiban terhadap penambangan minyak ilegal pada sumur KW05. Penertiban itu berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2). Selain sumur KW05, penertiban juga akan dilakukan pada beberapa titik lokasi sumur, diantaranya , KW Phz 01, Phz 05, KWP 15, KWP 20, KW08, KW 11, KW 89, dan KW 118 di wilayah Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, serta sumur KWP 21 di wilayah Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro. Penertiban oleh aparat keamanan dan pemerintah daerah serta tim Pertamina EP dan KSO GCI, dilakukan dengan merubuhkan tripod kayu milik masyakarat di lokasi sumur KW05 dan melakukan pembersihan lokasi.
Penertiban sempat mendapatkan perlawanan dari masyarakat, seperti penutupan akses masuk ke wilayah Kawengan, penyitaan angkutan berat milik kontraktor PT Pertamina EP, dan masyakarat juga masuk ke dalam gedung Power Plant milik PT Pertamina EP serta memutuskan aliran listrik di sana. Namun pada sore hari yang sama, Power Plant telah berhasil diamankan, dihidupkan kembali, dan dijaga oleh aparat kepolisian setempat.. Sebelumnya PT Pertamina EP telah melakukan beberapa kali pemberitahuan secara tertulis dan pertemuan dengan masyarakat kelompok penambang illegal, untuk segera menghentikan aktivitasnya. Penertiban ini dilakukan sebagai tindakan tegas, guna menjaga ketertiban dan keamanan aset sumur yang merupakan objek vital nasional. Sampai saat ini penertiban dihentikan sementara, mengingat kondisi yang sudah tidak kondusif. Namun, rencananya penertiban lanjutan akan tetap dilanjutkan.
Foto: PT Pertamina EP/Arya Dwi Paramita.
Para Penambang Ilegal Ditertibkan
Manager System & Process Organization Capability & Operational Excellence PT Pertamina EP, Deri Safari menyampaikan presentasi dalam forum berbagi pengalaman melaksanakan transformasi, di hadapan manajemen Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, pada Selasa, 18 Februari 2014, di Surabaya.
Transformasi Butuh Komitmen dan Kepemimpinan yang Kuat
Foto: Pertamina EP Asset 4.
S
Tripod dari kayu buatan para penambang ilegal di sumur KW 05 dirobohkan dalam penertiban di Bojonegoro oleh aparat keamanan bersama PT Pertamina EP.
Hasil Tambang Liar Jadi Solar Oplosan
T
UBAN – Banyaknya pelanggaran hukum menjadi salah satu persoalan serius di wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 4. Diantaranya pengoplosan solar dengan minyak mentah hasil penambangan liar sumur-sumur tua. Hal ini terungkap dalam diskusi PT Pertamina EP Asset 4 bersama wartawan tentang aksi ilegal yang kerap terjadi di industri minyak dan gas bumi (migas) di Balai Wartawan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa, 4 Februari 2014. Pada kesempatan itu, Pertamina EP Asset 4 Legal & Relations Manager, Arya Dwi Paramita bersama Staf Legal, Rahardyan Prasetyo, memberikan pemaparan tentang ancaman pidana dan denda, terhadap setiap pelanggaran yang terkait dengan industri migas bumi dari hulu hingga hilir. “Salah satu aksi ilegal yang berkembang di Tuban dan sekitarnya,
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 10
adalah pengoplosan solar dengan minyak hasil olahan ilegal dari sumur tua,” papar Arya. Beberapa waktu lalu, tim security Pertamina EP Asset 4 bersama aparat keamanan, berhasil menggrebek salah satu lokasi kegiatan tersebut di Parengan, Tuban. “Orang yang diduga terlibat dan barang bukti diserahkan ke polisi,” ujarnya. Arya menerangkan, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 1 tahun 2008, sumur tua adalah sumur-sumur minyak bumi yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksikan, serta terletak pada lapangan yang tidak diusahakan pada suatu Wilayah Kerja yang terikat Kontrak Kerja Sama, dan tidak diusahakan lagi oleh Kontraktor. “Jika tidak memenuhi definisi tersebut maka tidak bisa disebut sebagai sumur tua. Penampakan fisik tua belum tentu sumur itu sumur tua. Untuk pengelolaan sumur tua pun ada proses yang harus ditempuh,” tegas Arya.
URABAYA – Suatu institusi bakal sukses menjalankan transformasi atau perubahan menuju arah yang lebih baik, jika didukung komitmen seluruh personil di dalamnya, serta ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat. Selain itu, harus ada tujuan yang jelas, perencanaan dan pengelolaan transformasi yang baik, termasuk menetapkan dan melibatkan agen perubahan, serta diikuti oleh adanya reward and punishment (penghargaan bagi yang berprestasi dan sanksi bagi yang melanggar, red). Hal ini diungkapkan Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Iman Sandjojo, usai mengikuti forum berbagi pengalaman melaksanan transformasi, yang diselenggarakan PT Pertamina EP Asset 4 dan Perum Perhutani, pada Selasa, 18 Februari 2014, di Surabaya. Melalui acara ini, Perum Perhutani ingin menimba pengalaman melaksanakan transformasi, dari Pertamina yang telah menetapkan visi untuk menjadi perusahaan kelas dunia pada tahun 2025. Forum berbagai pengalaman melaksanakan transformasi ini,
diikuti oleh para kepala biro, kepala KPH, dan jajaran manajemen Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur. Hadir sebagai narasumber dalam forum tersebut, Manager System & Process Organization Capability & Operational Excellence Pertamina EP, Deri Safari serta Legal & Relation Manager Pertamina EP Asset 4, Arya Dwi Paramita. Dalam forum itu Deri Safari menjelaskan, bahwa untuk menuju visi menjadi perusahaan kelas dunia, Pertamina EP telah melalui berbagai tahapan. Pada tahun 2006-2010, Pertamina EP menerapkan pendekatan ORBEX, yang melihat dari sisi teknis dan sosial. Selanjutnya pada periode tahun 2011, Pertamina EP mulai menerapkan pendekatan People, Process, Technology, and Society, dimana di dalamnya mencakup aspek Human Capital, Process Management, Management of System, dan Management of Technology. Jajaran manajemen Perum Perhutani tampak cukup antusian menyerap pengalaman menjalankan transfor-
masi di Pertamina EP, yang dipaparkan oleh para narasumber. Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Iman Sandjojo menuturkan, acara ini terselenggara berawal dari ketertarikan Perum Perhutani terhadap proses transformasi di Pertamina. “Ketertarikan kami itu direspon oleh Pertamina EP Aset 4, sehingga terselenggara acara ini,” ujarnya. Belajar dari pengalaman Pertamina EP, kata Iman Sandjojo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk bisa menjalankan program transformasi, dibutuhkan adanya komitmen dan kepemimpinan yang kuat, tujuan yang jelas, keterlibatan agen perubahan, perencanaan dan pengelolaan transformasi yang baik, serta diterapkannya reward and punishment. Ia pun mengatakan, melalui forum berbagi pengalaman ini, diharapkan banyak inspirasi yang bisa digali, guna mensukseskan transformasi di Perum Perhutani. Dengan begitu, Perum Perhutani ke depan juga akan dapat tumbuh menjadi perusahaan yang lebih maju, dan mampu menggapai misi-misi besarnya.
Field Cepu Gelar Fire Drill Gabungan
C
EPU – PT Pertamina EP terus berupaya untuk meningkatkan keselamatan kerja guna mewujudkan Zero Accident. Untuk itu bertepatan dengan peringatan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan persiapan Gas On Stream di Area Central Processing Point (CPP) Gundih – JGDP, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menggelar pelatihan Fire Drill gabungan. Dalam pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, 20 Februari, 25 Februari, dan 27 Februari 2014 di Fire Ground Kawengan itu, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menggandeng Tim JGDP, Konsorsium IKPT-
Adhi Karya, PT Titis Sampurna. Metode pelatihan pemadaman menggunakan media kering (APAR/ Alat Pemadam Api Ringan) dengan benar serta cara memadamkan si jago merah dengan media basah (Hidran). Para peserta diminta melakukan dua metode itu berulang-ulang hingga benar, sesuai dengan SOP (Standart Operating Procedur) pemadaman kebakaran di fasilitas migas. Pelatihan gabungan Fire Drill kali ini diatur sedemikian rupa, agar mendekati kejadian yang sesungguhnya. Dengan begitu, diharapkan para peserta yang berjumlah lebih
dari 50 orang, dapat merasakan suasana jika kebakaran benar-benar terjadi. Sehingga keterampilan serta mental mereka terasah secara sekaligus. Para peserta terlihat antusias mengikuti pelatihan ini. Tentu saja hal ini sangat baik karena menunjukkan kepedulian akan keselamatan kerja semakin meningkat. PT Pertamina EP tidak lelah dan terus menggelar berbagai kegiatan seperti di Field Cepu ini, karena sudah menjadi komitmen perusahaan untuk menjaga keselamatan pekerja dan pekaryanya, juga fasilitas yang merupakan objek vital nasional.
3/19/2014 9:57:11 PM
ASSET 4
Edisi 3 Tahun II
11
Pertamina EP dan UGM Bahas Kerjasama Konservasi Keanekaragaman Hayati
Foto: PT Pertamina EP/Arya Dwi Paramita.
J
Suasana pertemuan antara PT Pertamina EP bersama Kementerian Kehutanan dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka mengkoordinasikan peluang kerjasama terkait dengan kajian konservasi serta dan pelestarian keanekaragaman hayati, di Kampus UGM Yogyakarta, Kamis, 20 Februari 2014.
Ferry Syafrian Gantikan Agustinus Jabat Manajer G&G Asset 4
J
AKARTA – Sebagai bagian dari upaya untuk membina dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, PT Pertamina EP kembali melakukan rotasi jabatan pada jajarannya. Kali ini rotasi dilakukan di tingkat manajer, pada fungsi G&G Lingkungan dan G&G Eksploitasi. Salah satunya Manajer G&G Asset 4 yang sebelumnya dijabat Agustinus Sugeng Rahmadi, kini digantikan oleh Ferry Syafrian. Pengukuhan Ferry Syafrian sebagai Manajer G&G Asset 4 Pertamina EP, berlangsung di ruang rapat lantai 30.1 Kantor Pusat Pertamina EP, Menara Standard Chartered Jakara, pada Kamis, 6 Februari 2014. Pada saat yang sama, Agustinus Sugeng Rahmadi juga dikukuhkan untuk mengemban amanah baru, sebagai Manajer G&G Asset 5 Pertamina EP. Ia menggantikan Manajer G&G Pertamina EP Asset 5 sebelumnya,
Patricius Sembiring M. Pengukuhan tersebut disaksikan antara lain oleh GM Asset 5 Pertamina EP, Abdul Chalik dan beberapa pekerja PT Pertamina EP. Selain Ferry Syafrian dan Agustinus Sugeng Rahmadi, dikukuhkan pula Manajer G&G Eksploitasi PT Pertamina EP yang baru, Muhamad Natsir. Para pejabat tersebut dilantik dan dikukuhkan oleh VP Eksploitasi PT Pertamina EP, Herutama Trikoranto. Herutama Trikoranto berpesan kepada seluruh pejabat yang ia kukuhkan, agar dapat bekerja dengan baik. Menurutnya rotasi jabatan ini merupakan pola binaan dari manajemen, yang telah memilih dan akan membina sumber daya manusia yang telah dilantik untuk jabatan baru. “Rotasi jabatan dan mutasi ini merupakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan Pertamina EP, guna menguatkan kompetensi serta
pengalaman para karyawannya. Dengan begitu, diharapkan ke depan para manajer di Pertamina EP dan karyawan lainnya di semua level, dapat memiliki pemahaman dan pengalaman yang luas,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Ferry Syafrian yang kini menjabat Manajer G&G Asset 4 mengatakan, bakal memaksimalkan potensi besar yang dimiliki Pertamina EP Asset 4. “Potensi minyak yang besar di Asset 4 sebetulnya dapat kita maksimalkan. Saya melihat dan mempelajari itu, dari beberapa perusahaan yang telah melakukan pengeboran di sana. Jadi saya akan berupaya mencoba untuk melakukan cara-cara mereka, agar kita dapat memaksimalkan produksi,” tandasnya. Agustinus Sugeng Rahmadi yang saat ini telah menjabat Manajer G&G Asset 5 mengatakan, dirinya akan menuntaskan semua agenda yang terhambat di Pertamina EP Asset 5.
OGJA – PT Pertamina EP lation Manager, Arya Dwi Paramita bersama Kementerian Kehumengungkapkan, koordinasi ini ini tanan dan Fakultas Kehutanan merupakan salah satu pintu sinergi Universitas Gadjah Mada (UGM) program “Tumbuh Bersama Lingmengkoordinasikan peluang kerkungan” yang dicanangkan Perjasama terkait dengan kajian kontamina EP dalam rangka konservasi servasi serta dan pelestarian kekeanekaragaman hayati. anekaragaman hayati. Arya menegaskan, sebelumnya Bertempat di Kampus UGM Pertamina EP Asset 4 bersama Yogyakarta, Kamis, 20 Februari Fakultas Kehutanan UGM juga 2014, koordinasi yang difasilitasi telah melakukan kerjasama studi oleh Direktur Kawasan Konservasi pelestarian rusa jawa di Kecamatan dan Bina Hutan Lindung KementMalo, Kabupaten Bojonegoro, erian Kehutanan, Bambang Dahono berkolaborasi dengan Perum Pertersebut membahas peluang sinergi hutani KPH Parengan. para pihak, untuk dapat mewujud“Dalam menjaga kelestarian kan kepentingan energi nasional lingkungan, Pertamina EP memiliki yang sekaligus memberikan damkomitmen untuk tumbuh bersama pak positif terhadap program konlingkungan. Komitmen ini diwuservasi di Indonejudkan dengan prosia. “Dalam menjaga kelestarian gram penanaman Hadir pada perte- lingkungan, Pertamina EP me- lebih dari 200 ribu muan tersebut Tim miliki komitmen untuk tumbuh pohon setiap tahundari Direktorat Kabersama lingkungan. Komitmen nya, serta pelestarwasan Konservasi ian satwa endemik ini diwujudkan dengan program dan Bina Hutan dan satwa yang penanaman lebih dari 200 ribu Lindung (KKBHL) terancam punah,” pohon setiap tahunnya, serta Kementerian Keujarnya. pelestarian satwa endemik dan hutanan, jajaran Dekan Fakultas pimpinan Fakultas satwa yang terancam punah”. Kehutanan UGM, Kehutanan UGM, Dr. Satyawan Formalitie Manager Pertamina EP Pudyatmoko, M.Sc menyambut Sigit Dwi Aryono, PT Pertamina EP baik kerjasama Pertamina dan Asset 4 Legal & Relation Manager, UGM tersebut. Menurutnya, saat Arya Dwi Paramita, dan Tim dari ini salah satu kawasan konservasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang membutuhkan dukungan Offshore North West Java (ONWJ). dari banyak pihak termasuk dunia Pada kesempatan tersebut, Bamusaha, adalah di kawasan Gunung bang Dahono menegaskan bahwa Merapi. peran serta pelaku usaha dalam Satyawan juga menegaskan, kermendukung upaya konservasi sanjasama Pertamina dan UGM selama gat dibutuhkan. Lebih lanjut Bamini sudah berjalan baik. Pertamina bang menjelaskan bahwa pada pridan UGM juga sudah memiliki nispnya kawasan konservasi harus Nota Kesepahaman (Memorandijaga, dan ada aturannya dalam dum of Understanding/MoU) yang Undang-undang (UU). Sementara ditandatangani oleh Rektor UGM di sisi lain, kepentingan energi naProf Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D sional juga harus dipenuhi. dan Direktur Keuangan PT PertamPada kesempatan tersebut PT ina (Persero) M. Afdal Bahaudin Pertamina EP Asset 4 Legal & Repada 2011.
Gerak Cepat Field Cepu Tanggap Bencana
Kepedulian untuk meringankan beban sesama yang tertimpa musibah menjadi nafasnya. Selalu tanggap dan mengambil langkah cepat untuk membantu korban bencana di sekitar wilayah operasinya. Demi melihat penderitaan ratusan Dalam sejarahnya, warga Kelurahan kepala keluarga di Mangkan Kulon Mangkang Kulon tak pernah menderita akibat banjir. Meski berada di itu, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu pun bergerak cepat. Dipimpin tepian sungai, kampung yang berada Cepu Field manager, Wresniwiro, di wilayah Kecamatan Tugu, Kota bantuan langsung diterjunkan ke Semarang, Jawa Tengah itu palingMangkang Kulon dan wilayah lain paling hanya tergenang sebentar, lalu yang terkena banjir. Beras sebanyak 2 surut kembali. Namun apa terjadi pada Selasa, 4 ton, ditambah 120 kardus mie instant, serta 120 kilogram gula pasir diserahFebruari 2014 lalu sungguh diluar kan kepada warga di RW-1, RW-2, dugaan. Hujan deras yang mengRW-3, RW-4, dan RW-5 Mangkang guyur Kota Atlas sejak Senin malam, Kulon serta Desa Mangunharjo, pada 3 Februari 2014, membuat lebih dari Kamis dan Jumat, 6 dan 7 Februari seratus kepala keluarga di Mangkang Kulon harus mengungsi. Rumah dan 2014. Wresniwiro berharap, bantuan harta benda lainnya rusak terendam tersebut dapat sedikit meringankan banjir, hingga ketinggian 1,5 meter. kesulitan yang tengah dialami maDiduga sungai yang terus mendangsyarakat sekitar Mangkang Kulon dan kal setiap tahunnya, tak mampu lagi menampung air, akibat hujan yang Mangunharjo. Sebagai langkah ansangat deras dan tiada putus-putusnya tisipasi, Wresniwiro juga mengarahselama beberapa hari. kan, agar Field Cepu selalu tanggap
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 11
dan mengambil langkah cepat, terkait bencana banjir yang seringkali terjadi di sekitar wilayah kerja Field Cepu. Arahan Wresniwiro ini direspon dengan baik oleh jajarannya. Selang sepekan dari penyerahan bantuan ke Mangkan Kulon, Tim Pertamina EP Peduli dari Field Cepu Asset 4 pun bergerak ke Jawa Timur. Kali ini yang didatangi adalah Posko Logistik Satkorlak Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Bojonegoro. Sabtu hingga Minggu, 15 – 16 Februari 2014 Tim Pertamina EP Peduli Field Cepu Asset 4 berada di dua lokasi itu. Bantuan yang diserahkan berupa 12.200 buah masker, 100 kotak air mineral, lebih dari 1.500 botol kemasan susu siap minum, 1.250 bungkus pembalut, dan lebih dari 100 lembar selimut. Tim Pertamina EP Peduli juga membawa siaga 1 unit
Foto: Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Dari Mangkang Hingga Gunung Kelud
Bantuan yang diserahkan PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu untuk korban banjir di Mangkan Kulon.
tenda, yang bisa digunakan sewaktuwaktu untuk keperluan pengungsi jika dibutuhkan. Untuk wilayah Bojonegoro koordinasi penyerahan bantuan dilakukan dengan dengan BPBD Bojonegoro,
untuk kemudian diserahkan kepada masyarakat yang terkena dampak abu vulkanik Gunung Kelud. Di Kabupaten Bojonegoro sendiri Tim Pertamina EP menyerahkan 2.234 buah masker.
3/19/2014 9:57:14 PM
12
ASSET 5
Edisi 3 Tahun II
Semburan Fluida di Bunyu Berhenti
FIRE TRUCK – Seorang pekerja menyemprotkan air dari atap truk pemadam kebakaran dalam “Pelatihan Pengoperasian Fire Truck” yang digelar PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua bekerjasama dengan PT Ziegler Indonesia di Sorong dan Klamono, Kamis – Jumat, 6 – 7 Februari 2014. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan efisiensi pekerja dan mitra kerja Pertamina EP Field Papua dalam menghadapi kebakaran.
Bupati Tabalong: Pembudayaan K3 Perlu Kerjasama Semua Sektor
T
ABALONG – Bupati Tabalong, Rahman Ramsyi menegaskan, upaya pembudayaan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di berbagai lingkup pekerjaan, memerlukan kerjasama semua sektor. Pesan ini disampaikan Bupati Tabalong saat menyampaikan pidato sebagai Inspektur Upacara Peringatan Bukan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional (BK3BN) di Lapangan Sepak Bola Bapor, Komplek Pertamina Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Senin, 20 Januari 2014. Menurutnya, penerapan K3 yang baik, menuntut komitmen pengusaha serta pekerja, dengan kompetensi dan keterampilan yang memadai. “Dengan membudayakan K3, maka kerja akan aman, sehat, dan produktivitas dapat dicapai,”
ucap Rahman Ramsyi kepada seluruh peserta upacara. Seperti tahun sebelumnya, PT Pertamina EP Asset 5 Field Tanjung kembali mendapat kehormatan menjadi Tuan Rumah Peringatan BK3N. Upacara dihadiri Bupati Tabalong, Wakil Bupati Tabalong Muchlis, Ketua DPRD Darwin Awi, Kasdim 1008 Tanjung Candra, jajaran SKPD Tabalong, Field Manager Pertamina EP Tanjung Field Heragung Ujiantoro yang didampingi para Assistant Manager dan pimpinan perusahaanperusahaan swasta yang berada di Kabupaten Tabalong. Selain pidato Bupati Tabalong, dalam upacara yang berlangsung khidmat namun penuh semangat itu, juga dilakukan pembacaan sejarah bulan K3, yang dibawakan perwakilan pekerja tam-
bang, serta laporan pelaksanaan kegiatan oleh Tanjung Assistant Manager HSSE Darmansyah Daud. Dengan mengusung tema mewujudkan budaya K3 untuk menjamin stabilitas usaha dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kegiatan ini melibatkan banyak peserta upacara dari berbagai perusahan yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, pasukan security A5, dan tim rescue baik dari Pertamina maupun dari perusahaan tambang. Usai upacara, rangkaian kegiatan peringatan Bulan K3 dilanjutkan dengan donor darah massal. Kegiatan yang melibatkan PMI Tabalong dan RS. Pertamina Tanjung ini berhasil mengumpulkan 60 kantong darah. Field Manager Tanjung dan beberapa Assistant Manager pun turut mendonorkan darahnya.
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu.
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Papua.
B
ULUNGAN – Fenomena alam berupa semburan fluida yang sempat menghebohkan warga RT 12 Serdang, Desa Bunyu Timur, Kab. Bulungan, Kalimantan Timur, mulai berhenti sejak Jumat, 28 Februari 2014. Fenomena alam ini pertama kali diketahui oleh warga pada hari Rabu, 22 Januari 2014, muncul di kebun salah satu warga dengan diameter semburan lebih kurang 30 cm, ketinggian mencapai 2-2,5 meter dengan interval semburan setiap 1520 menit hingga membentuk kubangan dengan diameter mencapai 3 meter. Semburan ini berupa air tawar dan pasir bercampur dengan gas yang membentuk endapan. Sejak pertama kali ditemukan, meskipun material fluida yang keluar tersebut dipastikan tidak membahayakan dan berada di bawah ambang batas baku mutu lingkungan, tetapi selalu dimonitor perkembangannya oleh Tim Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab.Bulungan dibantu oleh PT Pertamina EP Field Bunyu agar dampaknya tidak meluas. Langkah-langkah penanggulangan yang telah dilakukan oleh Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu, Rizal Risnul Wathan beserta tim untuk meminimalisir dampak semburan fluida adalah dengan membuat tanggul dan parit agar semburan tersebut tidak menyebar ke area perkebunan maupun permukiman warga setempat, serta melarang kepada masyarakat sekitar untuk mendekat ke area semburan tersebut. Selain itu, Pertamina EP Field Bunyu selalu melakukan pengukuran gas dengan menggunakan gas detector setiap hari.
Fenomena alam berupa semburan fluida di RT 12 Serdang, Desa Bunyu Timur, Kab. Bulungan, Kalimantan Timur.
Bantuan Dunia – Akhirat dari Pertamina Untuk Sangasanga
Penampilan “Drum Band Unggulan” Sekolah Dasar (SD) Tunas Harapan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur terdengar rancak pagi itu, Kamis, 23 Januari 2014. Suaranya yang membangkitkan semangat, mengiringi langkah Hanief Jauhari, Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga menuju pintu gedung bercat hijau yang tampak baru selesai dibangun. Dengan khidmat diguntingnya pita warnawarni yang membentang di depan pintu gedung itu, disambut tepuk tangan ratusan murid dan guru SD Tunas Harapan. Prosesi ini menandai diresmikannya gedung Perpustakaan SD Tunas Harapan Sangasanga, yang pembangunannya telah dituntaskan pada November 2013. Total bantuan yang diberikan Pertamina EP Field Sangasanga mencapai Rp 215 juta, untuk pembangunan gedung berikut penyediaan enam unit lemari buku. Kepala Sekolah SD Tunas Harapan Sangasanga, Merry Agustina Item rasa terima kasih, dan berjanjj untuk perpustakaan itu sebagai sarana yang efektif, dalam menunjang pendidikan para
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 12
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu.
Generasi muda diberi fasilitas guna mengembangkan pengetahuan untuk masa depan. Sarana untuk menjalankan ibadah juga disiapkan. Menorehkan jejak sejahtera berkelanjutan.
Warga Sangasanga melakukan manasik atau latihan menjalankan prosesi ibadah haji di halaman Masjid Raya Mukaromah dengan miniatur Ka’bah bantuan PT Pertamina EP Asset 2 Field Sangasanga.
siswa, sehingga lebih cerdas dan berprestasi. Sementara Camat Sangasanga berharap, Pertamina EP di masa depan dapat menjadi sumber dukungan sarana pendidikan, teknologi, dan lainnya. Menanggapi ini, Hanief Jauhari menegaskan bahwa Pertamina EP berkomitmen dengan apa yang menjadi harapan masyarakat Sangasanga.
Ia pun mengajak semua pihak terus berdoa, agar cadangan dan produksi minyak dan gas (migas) Pertamina di Sangasanga terus meningkat, sehingga komitmen tersebut dapat terus dilaksanakan. “Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) kami akan terus beripaya untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan, pemberdayaan kegiatan pemuda desa, dan peningkatan kesehatan masyarakat di Sangasanga,” ujar Hanief Jauhari. Toh dalam urusan pembangunan daerah, Pertamina EP Asset 2 Field Sangasanga tidak hanya memperhatikan urusan dunia, tetapi juga urusan akhirat. Salah satunya dengan memberikan bantuan miniatur Ka’bah, untuk keperluan manasik haji warga di Sangasanga. Bantuan miniatur Ka’bah itu diserahkan melalui Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sangasanga, di Masjid Raya Mukaromah – Sangasanga, pada Sabtu, 15 Februari 2014. “Bantuan miniatur Ka’bah ini dimaksudkan untuk membantu para calon jamaah haji di Kecamatan Sangasangasanga dalam melakukan latihan peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya,” tutur Pjs Field Manager Pertamina EP Asset 2 Sangasanga saat menyerahkan bantuan itu. Ketua Kantor Urusan Agama (KUA) Sangasanga, H Basuki mengaku, miniatur Ka’bah itu sangat dibutuhkan, dan sudah lama ditunggu kehadirannya oleh warga Sangasanga. “Bantuan Pertamina EP ini sangat bermanfaat bagi para calon jamaah haji Sangasanga,” tuturnya.
3/19/2014 9:57:17 PM
ASSET 5
Edisi 3 Tahun II
13
Field Tarakan Bantu Korban Banjir Desa Atap
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu.
T
ARAKAN – Sebagai wujud kepedulian, PT Pertamina EP Field Tarakan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Tarakan, Kalimantan Utara. Bantuan yang diberikan berupa sembako, terdiri dari beras, mie instan, susu, gula, teh, dan kebutuhan lainnya. Bantuan diserahkan rombongan Pertamina EP Tarakan pada Minggu, 26 Januari 2014, setelah melalui perjalanan menggunakan speedboat selama 4 jam, dilanjutkan berperahu kayu ke lokasi pengungsian. Bantuan itu diterima Koordinator Penanggulangan Bencana Kecamatan Sembakung, Sahid Hasan. Sahid Hasan mengaku, bantuan itu amat dibutuhkan para pengungsi. Karena sejak dilanda banjir, mereka sangat kurang menerima bantuan, akibat terkendala medan yang sulit ditempuh. Akibat banjir itu, jalan menuju Desa Atap terputus dan warga hanya bisa mengandalkan transportasi perahu. “Seberat apapun medannya, akan kami tempuh untuk menyampaikan bantuan. Karena sudah sudah menjadi tanggung jawab kami yang tertuang dalam program CSR, untuk membantu warga di sekitar wilayah operasi yang terkena musibah”, ungkap Humas Pertamina EP Field Tarakan, Hariyanto. Sahid menuturkan, banjir di Desa Atap kali ini, merupakan yang terparah sejak 2007. Ratusan hektar sawah terancam gagal panen, ternak sapi banyak yang hanyut, rumah warga pun tak sedikit yang rusak. Banjir ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi, yang menimbulkan luapan air sungai hulu di Malaysia. Selain rumah rusak dan ternak hanyut, perabotan rumah warga pun mengalami kerusakan yang cukup parah. Sejumlah sekolah dan sarana pendidikan lainnya juga terendam sehingga aktivitas belajar mengajar terhenti. Semua itu telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi warga korban banjir. Selain itu, banjir juga menyebabkan akses jalan terputus, serta jalur transportasi darat terganggu. Akibatnya warga hanya bisa mengandalkan sarana transportasi perahu.
Field Bunyu Siaga Tumpahan Minyak Peserta pelatihan dan simulasi penanggulangan tumpahan minyak PT Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu memompa udara ke dalam oil boom sebelum dilepaskan ke perairan.
B
UNYU – Pecahnya loading hose yang menyebabkan tumpahan minyak di perairan sekitar lokasi Conventional Buoy Mooring (CBM) Bunyu sontak membuat geger para pekerja Pertamina EP Field Bunyu. Tim Manajemen Field Bunyu langsung mengerahkan tim penanggulangan tumpahan minyak untuk melakukan tindakan darurat. Peralatan penanggulangan minyak seperti deploy oil boom TM 2000, tug boat Diasraya 001 dan Diasraya 002, fiber boat, temporary floating storage, rubber boat, Vacuum Truck, dan peralatan lainnya dikerahkan dalam tindakan darurat itu. Tim yang dipimpin oleh M. Nur Samudin sebagai on scene commander dengan cepat namun hati-hati mengamankan perairan dari risiko pencemaran. Begitulah gambaran skenario pelatihan dan simulasi penanggulangan tumpahan minyak yang dilaksanakan Pertamina EP Field Bunyu di perairan sekitar lokasi CBM Bunyu pada Kamis, 13 Februari 2014. Pelatihan yang dilakukan pada koordinat S : 30 28’ 48” dan E : 1170 50’ 17” ini diikuti oleh sekitar 75 pekerja Field Bunyu dibantu tim OSCT – Slickbar. Bunyu Operations Planning Assistant Manager,
Lukman Akhmadi menjelaskan, simulasi ini merupakan upaya peningkatan kompetensi pekerja dan kualitas operasi di Field Bunyu yang senantiasa memperhatikan aspek lingkungan. “Tumpahan minyak di perairan sangat tidak diharapkan dalam operasi migas. Namun kita harus mempersiapkan diri apabila hal itu terjadi, agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat,” ujarnya. Selain itu, lanjutnya, latihan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan sikap kesiagaan bagi pekerja mulai tahap perencanaan, proses penanggulangan dan pemulihan keadaan darurat khususnya tumpahan minyak, sebagai sarana mengetahui kondisi dan keefektifan peralatan tumpahan minyak yang baru. Cuaca sangat terik dan arus laut deras yang selalu berubah-ubah serta kencangnya angin yang menyelimuti areal pantai Pulau Bunyu tidak menyurutkan semangat para peserta latihan dalam melakukan simulasi yang bertujuan antara lain mengetahui dan mengukur tingkat response tim inti maupun tim bantuan penanggulangan tumpahan minyak. Pada simulasi penanggulangan tumpahan minyak kali ini, diskenariokan penanganan tumpahan minyak dimulai dengan tahapan deploy oil
boom TM 2000 yang terdiri dari dua unit containerized hydraulic winder dengan panjang masing-masing 200 meter, menggunakan 50 KW powerpack dari sisi barat Jetty yang ditarik oleh tug boat Diasraya 001 sebagai mother boat, dan tug boat Diasraya 1 sebagai second boat, membentuk formasi J. Fiber boat #1 yang dilengkapi dengan unit oil skimmer berfungsi untuk mengisap minyak di collecting area (apex) dan ditransfer ke temporary floating storage kapasitas 25 ton. Temporary floating storage kemudian ditarik oleh rubber boat #2 menuju pelsus (Jetty) yang ditransfer melalui Vacuum Truck. Terakhir satu unit rigid inflatable boat lengkap dengan fix dispersant sprayer system berfungsi untuk menyemprotkan oil dispersant chemical ke lokasi areal sisa ceceran tumpahan. Proses dan tahapan ini dilaksanakan oleh para personil yang dikelompokkan kedalam beberapa posisi atau tim antara lain On Scene Commander, transportation, unit tug boat, fiber boat, Rubber boat security & public relations, serta medical team. Tiap-tiap tim berperan sesuai fungsi dan tugas masing-masing dan saling bekerjasama hingga tumpahan minyak dapat teratasi.
Kunjungan GM PT Pertamina EP Asset 5 ke Tabalong
Anjangsana sebelum memulai Management Walk Through. Menebar bahagia dan modal usaha bagi warga di lingkar wilayah operasi.
Mata Wahid mendadak berkaca-kaca. Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Belimbing, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan ini tak mampu menahan haru, tatkala menyaksikan wajah sekolah tempatnya mengabdi kini telah berubah. Tak terlihat lagi pagar kayu reot yang selama puluhan tahun menjadi ciri khas sekolah itu. Berganti dengan pagar beton berdesain minimalis setinggi 1,5 meter, dilengkapi parit yang juga dari beton sepanjang 108,7 meter dan lebar 1,02 meter. “Sejak tahun 1975 sekolah ini dibangun, belum pernah diganti pagarnya. Paritnya juga sekedarnya saja. Berulangkali kami mengajukan anggaran, tidak pernah dapat. Sekarang kami tidak menyangka sudah ada pagar yang berdiri dengan megah,” ucap Wahid menitikkan air mata. Pagar dan parit baru yang menghiasi SDN 04 Belimbing, merupakan salah satu wujud pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Asset 5 Field Tanjung, yang pembangunannya dimulai sejak November 2013. Pada Kamis, 23 Januari 2014, General Manager
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 13
(GM) Pertamina EP Asset 5, Abdul Chalik menyempatkan diri hadir meresmikan pagar dan parit baru itu. Disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Tabalong Dimiyati, Camat Murung Pudak Alfian, dan Lurah Belimbing Rony Saputra, pada kesempatan itu Abdul Chalik juga membagikan 70 buah peralatan sekolah untuk seluruh pelajar mulai dari kelas 1-6 di SDN 04 Belimbing. Selesai meresmikan pagar dan parit baru SDN 04 Belimbing, Abdul Chalik bergerak menuju Taman 10 K di Komplek Pertamina Tanjung. Di sana ia meresmikan dan menyerahterimakan delapan kios yang baru saja dibangun Pertamina EP Field Tanjung, kepada sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Pengadaan kios baru ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina EP Field Tanjung di bidang ekonomi. Kahadiran Abdul Chalik di Taman 10 K, disambut dengan suka cita oleh para PKL. Tak disangka, sebuah tumpeng mini dihadiahkan oleh para PKL yang merasa terbantu dengan program CSR Pertamina EP ini. Setelah menggunting pita sebagai tanda persemian, Abdul Chalik pun menyerahkan secara simbolis potongan tumpeng mini itu, kepada salah satu perwakilan PKL. Tak ketinggalan Abdul Chalik beserta jajarannya mencicipi sajian kuliner khas Tabalong,
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Tanjung
Resmikan Pagar Sekolah, Cicipi Kesegaran Jus Pinang
GM PT Pertamina EP Asset 5, Abdul Chalik (kanan) menyerahkan potongan tumpeng kepada perwakilan PKL Taman 10K, dalam peresmian dan serah terima bangunan kios bantuan Pertamina EP Field Tanjung.
yakni jus pinang. “Rasanya enak, segar, dan unik sekali,” kesan Heragung Ujiantoro, Tanjung Field Manager setelah menghabiskan segelas jus pinang buatan Mila, salah satu PKL Taman 10K. “Jus pinang ini salah satu menu yang nanti kami jual disini. Jarang orang membuatnya. Makanya sengaja disajikan disini karena minuman ini menyehatkan. Terbuat dari buah pinang
muda yang dicampur dengan jahe, susu, telur bebek, dan sedikit gula,” terang Mila mempromosikan produk andalannya. Bangunan kios bantuan Pertamina EP itu pun cukup unik, karena dikombinasi dengan memanfaatkan material tubing rusak. Limbah tubing digunakan sebagai rangka bangunan kios, kaki meja, dan kursi.
3/19/2014 9:57:19 PM
14
FORUM
Edisi 3 Tahun II
Kemitraan Industri dan Perguruan Tinggi Untuk Mengembangkan Proyek EOR di Indonesia Putu Suarsana Ph.D & Tubagus Adam Aliefan Pertamina adalah perusahaan minyak nasional Indonesia. Pertamina EP (Eksplorasi dan Produksi) adalah anak perusahaan dari Pertamina, yang memiliki lebih dari 200 struktur di Indonesia. Sebanyak 85% lapangan minyak tersebut merupakan lapangan tua yang telah memberikan kontribusi lebih dari 80% dari total produksi.
tas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta, Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta, Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
aat ini produksi Pertamina EP kisaran 125 KBOPD minyak dan 1,2 BSCFD gas. Untuk meningkatkan produksi minyak, kita perlu melakukan tahap sekunder dan tersier lewat proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) yang membutuhkan investasi besar, peningkatan strategi dan manajemen, serta sumber daya manusia yang berkualitas baik sesuai dengan kompentensi di teknologi EOR.
Pembagian kerjasama itu adalah sebagai berikut; • Studi sub surface: ITB, UNPAD, UPN, TRISAKTI. • Pemilihan surfaktan, analisa laboratorium untuk kimia: IPB, ITB, UGM. • Studi CO2 flooding: UPN. • Plan of Further Development (POFD): UNPAD, UPN, Trisakti. • Fasilitas untuk injeksi kimia: UPN. • Pembuatan surfaktan Methyl Ester Sulfonate (MES): IPB.
S
Lingkup kerja proyek EOR meliputi studi Geologi, Geofisika, Reservoir, Produksi dan Surface Facility, Surfaktan (GGRPF), study laboratorium, perencanaan piloy, pembuatan POFD, dan Full Scale. Ada beberapa lapangan yang akan menerapkan teknologi EOR, sehingga keterlibatan perguruan tinggi sangat diperlukan untuk membantu mengembangkan program EOR tersebut. Ada 4 universitas yang 2 institut yang terlibat dalam persiapan proyek EOR ini. Tulisan ini menggambarkan kerjasama Pertamina EP sebagai industri minyak dengan 6 perguruan tinggi/lembaga sebagai mitra untuk mengembangkan proyek EOR di Indonesia. Kerja sama ini meliputi: studi subsurface (bawah permukaan) untuk proyek EOR, persiapan untuk pilot dan proyek skala penuh, uji laboratorium untuk air dan minyak, pemilihan bahan kimia, dan persiapan rencana pengembangan untuk proyek-proyek EOR skala penuh.
METODE DAN/ATAU TEORI Lapangan Pertamina telah diproduksikan lebih dari 50 tahun, dan produksi minyak terutama diperoleh dari tahap primary recovery. Recovery factor-nya sekitar 15-25% dari ketersediaan cadangan minyak yang ada (Original Oil in Place-OOIP). Sisa minyak masih tinggi dan diperkirakan mencapai lebih dari 3 miliar barel. Minyak tersisa akan pulih dalam proses pemulihan sekunder dan tersier. Untuk memulihkan minyak pada tahap kedua (sekunder) dan tahap tersier, perlu tim manajemen khusus untuk memproduksikan minyak. Kemudian Pertamina EP memutuskan untuk menciptakan sebuah konsep bisnis baru di EOR. “The Project Management Team EOR” Pertamina EP didirikan pada 1 September 2006. Ruang lingkup keseluruhan pekerjaan EOR di Pertamina EP meliputi: proses penyaringan, stu-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 14
Foto: Tatan Agus RST
EOR merupakan teknologi baru yang tergolong teknologi tinggi, memerlukan biaya yang besar, berisiko tinggi, dan merupakan proyek jangka panjang. Teknologi EOR yang dapat diterapkan antara lain waterflood, chemical flooding, dan CO2 flooding. Ada lebih dari 30 lapangan yang menjadi kandidat untuk ditingkatkan perolehan minyaknya melalui waterflood, chemical flooding, maupun CO2 flooding.
Fasilitas EOR di Lapangan Rantau Pertamina EP
di Geologi, Geofisika, Reservoir, Produksi dan Fasilitas. Penelitian ini meliputi studi laboratorium, G&G pemodelan, simulasi, dan mendesain ulang fasilitas produksi yang ada, serta desain untuk fasilitas pengolahan air (Water Treatment Plant-WTP) dan fasilitas penginjeksian air (Water Injection Plant). Tim EOR di Pertamina EP menyiapkan buku pedoman pilot (percontohan, red), sumur untuk injeksi dan produksi, serta fasilitas injeksi, sampai injeksi pilot dijalankan. Setelah percontohan ini berhasil, tim EOR menciptakan rencana pengembangan lebih lanjut (Plan of Further Development-POFD). Implementasi skala penuh di lapangan, dilaksanakan setelah ada persetujuan POFD oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKKMIGAS). Teknologi EOR merupakan teknologi baru di Pertamina EP, dan merupakan proyek jangka panjang. Tidak ada contoh lapangan untuk chemical flooding dan CO2 flooding di Indonesia. Menjadi suatu hambatan serius bagi Tim EOR di Pertamina EP, tatkala usulan anggaran tidak begitu tinggi, dan dianggap bukan prioritas utama. Padahal ada lebih dari 20 lapangan yang akan dipulihkan dengan EOR. Solusinya, agar proyek dapat dilaksanakan dengan cepat dan berbiaya rendah, pilihannya adalah Pertamina EP bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Ada 4 Universitas dan 2 Institut yang bekerjasama dengan Pertamina EP untuk menangani Proyek EOR. Yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universi-
REFERENSI Bailey, R.E. Enhanced Oil Recovery; National Petroleum Council, JunI 1984. Don W. Green & G. Paul Willhite; Enhanced Oil Recovery ; SPE Textbook Series Vol. 6. Guide Book Pilot for EOR Project Management Pertamina. Plan of Further Development EOR Project Pertamina EP. Tulisan ini telah dipresentasikan dalam forum “Second EAGE (European Association of Geoscientists & Engineers) Geoskill Workshop 2013”.
Tim EOR ini di Pertamina EP telah berdiri sejak 1 September 2006. Kerjasama dan kemitraan dengan Universitas dan Institut memiliki hasil yang sangat signifikan seperti: Tim Proyek EOR (25 orang), lingkup pekerjaan, jenis organisasi, kriteria sumber daya manusia, 6 buku pedoman, 9 proyek percontohan water flood, 3 kandidat lapangan chemical floods, satu kandidat lapangan untuk CO2 flood, dan 8 POFD untuk lima lapangan dengan 25 tahun program kerja. Proyek percontohan sudah diproduksi lebih dari 1.500 MBbls minyak, dan menyiapkan cadangan 75 MMBBO dengan metode PRMS. Pertamina EP dan IPB sedang mengembangkan surfaktan dengan bahan baku minyak kelapa sawit. Semua karakteristik surfaktan dianalisis di laboratorium EOR IPB di Bogor. Pembuatan surfaktan dilakukan di Jakarta. Percontohan pertama injeksi kimia dilakukan di Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan. Injeksi pertama dimulai pada 30 Desember 2012. Durasi injeksi kimia adalah 8 bulan.
KESIMPULAN Pertamina EP memiliki lebih dari 200 lapangan dan terdiri dari lapangan tua yang berkontribusi 80% dari total produksi. EOR adalah strategi terbaik untuk memulihkan sisa minyak lebih dari 3 miliar barel. Ada 4 Universitas dan 2 Institut yang membantu persiapan studi sub surface, proyek percontohan dan skala penuh untuk waterflood, pemilihan bahan kimia, pilot untuk kimia, fasilitas surface untuk chemical flood, dan rencana pengembangan lebih lanjut. Pertamina EP telah mendirikan Tim Manajemen EOR yang hanya berisi 25 orang, dan dapat mengembangkan 9 proyek percontohan, 5 Plan of Further Development, menghasilkan minyak 1.200 BOPD dari pilot dan proyek-proyek skala penuh, serta buku cadangan 75 MMBBO dengan metode PRMS. Hasil yang signifikan dari kemitraan perguruan tinggi – industri adalah: pembuatan surfaktan, pembuatan fasilitas kimia, dan Plan of Further Development untuk 8 lapangan.
Safety is Everybody Business
3/19/2014 9:57:25 PM
LINTAS
Edisi 3 Tahun II
15
Pertamina Cetak Laba Tertinggi Rp 32 Triliun
Foto: PT Pertamina EP.
J
VP Legal & Relations PT Pertamina EP, Aji Prayudi (kiri, berjas hitam) bersama VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir (kanan, berkemeja putih) saat memperkenalkan para siswa BPS Fungsi Legal & Relations Pertamina EP dengan divisi-divisi di Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) dalam rangka On The Job Training, di kantor Corporate Secretary PT Pertamina (Persero), Gedung Perwira 6, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
AKARTA – PT Pertamina (Persero) mencetak laba bersih 2013 senilai US$ 3,07 miliar atau setara dengan Rp 32,05 triliun, naik sekitar 11% dibandingkan realisasi tahun 2012 senilai US$ 2,77 miliar atau Rp 25,94 triliun. Kenaikan ini, selain disokong peningkatan produksi migas, juga oleh pertumbuhan positif bisnis niaga migas, walaupun masih mengalami rugi sebesar Rp 5,7 triliun pada bisnis LPG non-subsidi 12 Kg. Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Pertamina, di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014. RUPS menyetujui Laporan Tahunan, mensahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2013, dan mengevaluasi kinerja perusahaan pada 2013. Karen menyebutkan, pendapatan Pertamina pada 2013 juga tercatat mencapai tingkat tertinggi sebesar US$ 71,1 miliar atau Rp 743,11 triliun. Meningkat dibandingkan pendapatan 2012 sebesar US$ 70,9 miliar atau Rp 665,30 triliun. Dengan pencapaian ini, maka Pertamina berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang positif dalam 5 tahun terakhir, dimana laba bersih perusahaan meningkat hampir 97% dibandingkan 2009 yang tercatat US$ 1,55 miliar, dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Di tengah kecenderungan penurunan produksi minyak nasional, produksi migas Pertamina pada 2013 justru meningkat menjadi 465.220 boepd jika dibandingkan dengan capaian 2012 sebesar 461.630 boepd. Peningkatan ini disokong oleh peningkatan produksi minyak sebesar 202 ribu barel per hari, dan gas sebesar1.528 mmscf per hari. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan penambahan cadangan migas yang mencapai 237,31 juta barel setara minyak selama tahun 2013. Kinerja produksi uap panas bumi untuk pembangkitan listrik juga memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan dan laba bersih Pertamina. Pada 2013, realisasi produksi panas bumi Pertamina mencapai 21,73 juta ton atau naik 38,5% dibandingkan 2012 sebesar 15,69 juta ton.
Kinerja yang kuat juga ditunjukkan pada bisnis hilir Pertamina, dengan memperkokoh penguasaan pangsa pasar BBM non subsidi dan pelumas di pasar domestic, serta gencarnya ekspansi pasar beberapa produk, seperti aviasi, pelumas dan BBM industri ke luar negeri. Ekspor pelumas produk Pertamina telah berhasil menembus 24 negara, dan tetap memperkokoh penguasaan pangsa pasar pelumas dalam negeri sebesar 60%. Peningkatan kinerja juga ditunjukkan oleh Pertamina dalam melakukan niaga gas. Pada tahun 2013, niaga gas Pertamina meningkat 147% menjadi 33,8 ribu BBTU dari tahun sebelumnya sebesar 23,1 ribu BBTU. Sementara itu, untuk penugasan PSO dalam penyaluran BBM dan LPG 3 Kg ke seluruh wilayah Indonesia, Pertamina kembali membuktikan kehandalannya dalam menjaga ketahanan stok serta proses suplai dan distribusi sehingga pasokan kepada masyarakat bisa terjamin dengan baik. Dengan pola distribusi yang paling kompleks dan paling rumit di dunia, Pertamina telah menyalurkan BBM dan LPG 3kg PSO masing-masing sejumlah 46,25 juta Kilo Liter dan 4,4 juta metrik ton ke seluruh pelosok Nusantara. Di tahun 2013, untuk pertama kalinya tercatat penyaluran BBM PSO di bawah kuota yang telah ditetapkan. Untuk bisnis LPG non-subsidi 12 Kg, perusahaan masih mengalami kerugian sebesar Rp5,7 triliun karena masih menjual di bawah harga pokok pembelian. Namun mulai awal tahun 2014 telah dilakukan penyesuaian harga sebesar Rp1.000 per kg nett, guna mengurangi tingkat kerugian tersebut. Selanjutnya, Pertamina juga telah menyusun rencana untuk menaikkan harga LPG 12 kg secara bertahap sehingga mencapai harga keekonomian pada tahun 2016. Adapun realisasi investasi Pertamina sepanjang 2013 mencapai rekor tertinggi sebesar US$6,87 miliar atau Rp71,8 triliun yang disokong oleh realisasi investasi hulu dan akuisisi blok-blok migas di dalam dan luar negeri. Realisasi tersebut naik 118% dibandingkan nilai investasi 2012 yang mencapai US$3,15 miliar.
J
AKARTA – Sebanyak sembilan siswa Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) PT Pertamina EP (PEP) Fungsi Legal & Relations menjadi pionir atau yang pertama menjalani kegiatan On the Job Training (OJT) di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero). Bersama Vice President Legal & Relations PEP, Aji Prayudi, serta Manajer Legal & Relations PEP Asset 4, Arya Dwi Paramita, dan Anggadewi selaku pendamping, pada Senin, 24 Februari 2014, sembilan siswa BPS itu bertandang ke kantor Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) di Gedung Perwira 6, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, tempat mereka nantinya melaksanakan OJT selama satu bulan. Mereka disambut hangat oleh tim Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) dan diperkenalkan dengan semua divisi yang ada di Corporate Secretary. Mulai dari Divisi Eksternal, Divisi Media, Divisi Internal, hingga Divisi CSR. Perkenalan itu dihadiri langsung oleh Ali Mundakir selaku Vice President (VP) Corporate Communication PT Pertamina (Persero). Dalam sambutannya Aji Prayudi menuturkan, kegiatan OJT BPS PEP untuk Fungsi Legal & Relations tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaannya adalah inovasi untuk memberikan kesempatan kepada siswa BPS, untuk merasakan atmosfer bekerja di Kantor Pusat Pertamina. Pernyataan Aji didukung oleh Ali Mundakir.
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 15
“Saya menyambut gembira kegiatan ini, dan hal ini sangat bermanfaat saat siswa BPS diberikan kesempatan untuk OJT di Pertamina (Persero). Kedepannya semoga hal ini dijadikan contoh bagi anak-anak perusahaan lain yang berada di bawah Pertamina,” tutur Ali Mundakir dalam sambutannya. Ali Mundakir menekankan, pekerjaan Public Relations (PR) di Pertamina merupakan tantangan yang sangat besar, bila dibandingkan dengan fungsi PR semua BUMN dan institusi pemerintahan yang ada di Indonesia. Misalnya saja dari segi pemberitaan, terdapat kurang lebih 54.750 pemberitaan yang terkait dengan Pertamina setiap tahunnya, dengan rata-rata pemberitaan 150 berita perhari. Bahkan, kata Ali Mundakir, setiap hari adalah krisis bagi PR PT Pertamina (Persero). Dengan kata lain, PR Pertamina dihadapkan dengan banyak permasalahan setiap harinya, yang semuanya membutuhkan penyelesaian, dan PR harus cepat tanggap akan setiap permasalahan yang ada. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan orientasi kegiatan Corporate Secretary, dan perkenalan dengan karyawan disetiap divisi internal, eksternal, media, dan CSR, agar ketika pelaksanaan kegiatan OJT siswa BPS PEP langsung dapat menyesuaikan diri dan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan Public Relations untuk dijadikan pengalaman sebelum bekerja di lapangan nantinya.
Foto: PT Pertamina EP.
BPS Legal & Relation PEP Pionir OJT di Kantor Pusat Pertamina
Hiasinta Kyky (tengah) usai dikukuhkan sebagai Manajer HR Services PT Pertamina EP oleh Vice President HR PT Pertamina EP, Benny S Hidayat (kiri).
Kyky Manajer HR Pertamina EP
J
AKARTA – Human Resources (HR) Services PT Pertamina EP kini punya manajer baru nan cantik. Yakni Hiasinta Kyky, yang pada awal Januari 2014 lalu dikukuhkan jabatannya oleh Vice President HR, Benny S Hidayat di Ruang Rapat lantai 27, Kantor Pusat PT Pertamina EP, Menara Standard Chartered Jakarta. Benny S Hidayat berharap, dengan kehadiran Hiasinta Kyky, fungsi HR PT Pertamina EP bisa semakin bersemangat terutama dalam berkontribusi demi target tujuan utama yang akan dicapai perusahaan, serta membawa hal-hal baik dari PT
Pertamina (Persero) untuk PT Pertamina EP. Benny juga mengimbau, agar visi fungsi HR PT Pertamina EP sejalan dengan tujuan perusahaan terutama dengan PT Pertamina (Persero). Ia juga menyampaikan pesan Presiden Direktur dan BOD PT Pertamina EP, agar penerimaan SDM Pertamina EP tidak hanya mengutamakan orang pintar dengan IPK tinggi, tetapi juga yang mau berkerja sama dan siap ditempatkan di mana saja. Hiasinta Kyky pun bertekad memberikan warna di HR Pertamina EP, untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik
3/19/2014 9:57:30 PM
16
LAPORAN UTAMA
Edisi 3 Tahun II
Tantangan Untuk Percepatan Temuan hasil eksplorasi mencapai 200 juta barel. Hasil kerja keras selama lebih kurang tujuh tahun. Setelah menanam pohon, jangan terlalu lama untuk memanen buahnya.
W
aktu masih menunjukkan pukul 10.00 WIB tatkala Syamsu Alam baru saja menyelesaikan meeting keduanya pagi itu, Kamis, 13 Februari 2014. Senior Vice President (SVP) Exploration PT Pertamina (Persero) ini lantas beranjak dari tempat rapat ke ruang kerjanya yang langsung berhadapan dengan Tugu Monumen Nasional (Monas) di lantai 5 Gedung Kwarnas, Jalan Medan Merdeka Timur 6 Jakarta. Kepada SINERGISIA, pria ramah yang akrab disapa Alam ini menuturkan, sedang mempersiapkan pertemuan dengan beberapa anak perusahaan Pertamina, diantaranya PT Pertamina EP, yang akan digelar seminggu kemudian di Kota Kembang. Yakni, guna membahas program-program percepatan dari teksplorasi menuju pengembangan. “Ini membutuhkan perencanaan teknis yang
matang,” tukasnya. Apa yang disampaikan Alam ini, memang searah dengan fokus strategi yang dicanangkan Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah. Membuka lembaran awal 2014, Adriansyah menuturkan kepada SINERGISIA bahwa ada gap yang lebar antara potensi eksisting produksi Pertamina EP sebesar 120.000 BOPD dan target produksi 2014 sebesar 128.000 BOPD. Ada gap 8.000 BOPD yang harus dikejar. Sebagai strategi untuk mengejar gap itu, Adriansyah menyatakan tahun ini akan membawa Pertamina EP untuk fokus pada beberapa agenda percepatan (speed up). Yakni speed up development (dari temuan eksplorasi menjadi pengembangan), speed up EOR (Enhanced Oil Recovery), dan menjaga eksisting produksi tidak terlalu jatuh. Dari tiga
hal ini, ia mengaku paling banyak berharap pada speed up development. Mempercepat discovery menjadi produksi. Adriansyah mengatakan, ingin menjalankan business process yang benar, yakni dari penemuan, dilanjutkan pencadangan, kemudian monetisasi. “Karena sudah discovery, tinggal bagaimana kita bikin POD-nya, kita ajukan POD atau POP, lalu kita eksekusi, dan kita dapat tambahan produksi,” tandasnya. Terkait hal ini, menurut Alam yang penting dilakukan pasca eksplorasi, adalah menyusun planning. Tahapan eksplorasi harus dituntaskan sesegera mungkin, lalu jumlah resources-nya ditentukan, berikut cara eksekusinya. “Untuk eksekusi, drilling way-nya bagaimana. Untuk suatu lapangan tertentu cara ngebor yang paling efektif bagaimana, dengan biaya dan waktu yang paling efisien,” papar Alam. Masih terkait strategi percepatan monetisasi ini,
lanjut Alam, ada sedikitnya dua tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama, bagaimana menemukan prospek yang cadangannya besar (50 – 100 juta barel), lalu harus secepatnya meng-appraisal cadangan yang ditemukan, serta melakukan evaluasi detail (post drill evaluation) guna menentukan langkah pengembangannya. Tantangan kedua, adalah sejauh mana dengan Work Program and Budget (WP&B) dan pembebasan lahannya. Mungkin ada WP&B 2014 yang harus direvisi. Selanjutnya pembebasan lahan dan resistensi masyatakat juga menjadi tantangan. Ada lokasi-lokasi yang beririsan dengan perhutani, kawasan konservasi, dan sebagainya. Menghadapi tantangan ini, kata Alam, cara berpikirnya bisa diubah. Yakni menentukan dulu titik-titik pengeborannya, sembari itu menyiapkan langkah-langkah mitigasi untuk hal-hal non teknis. Ini mengingat hal-hal non teknis seringkali tidak bisa dikontrol.
P
ilihan Presiden Direktur PT Pertamina EP, Adriansyah untuk meletakkan harapan terbesarnya pada monetasi hasil temuan eksplorasi guna meningkatkan produksi, berawal dari kontemplasi mendetail, tentang kondisi seluruh asset pada perusahaan yang dipimpinnya. Dari data yang dipelajarinya sejak menjabat pucuk pimpinan pada November 2013, ia tahu sebagian besar fasilitas produksi eksisting Pertamina EP tidak lagi muda. Dari sana, maksimal produksi yang dapat diraih di kisaran 120.000 BOPD. Pernah naik ke 126.000 sampai 127.000 BOPD, lalu turun lagi. Artinya, dengan kondisi apa adanya sekarang, fasilitas eksisting produksi tidak mungkin digenjot lagi. Berbagai persoalan fasilitas karena usia yang tidak lagi muda, kerap menjadi penghambat pencapaian target. Hal ini pula yang menjadi bahasan utama, saat Pertamina EP menggelar Rapat Koordinasi Surface di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan – Jakarta, 24 – 26 Februari 2014. Agar fasilitas eksisting produksi tidak sering ngambek, tentunya dibutuhkan perawatan. Dilemanya, untuk perawatan atau revitalisasi, fasilitas eksisting itu harus sementara diistirahatkan (shut down). Saat shut down, tentu ada produksi yang hilang. Lantas, produksi yang hilang ini akan digantikan dari mana? Sementara tar-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 16
get produksi Pertamina EP untuk 2014 sebesar 128.000 BOPD. Sempat terpikir untuk mendorong pencapaian dari EOR (Enhanced Oil Recovery), namun dari analisa Adriansyah hasilnya tidak akan signifikan. “EOR ini sebenarnya untuk menaikkan reserve, karena yang diperbaiki oleh EOR ini adalah recovery factor-nya. Misal dari recovery yang 23%, diperbaiki jadi 30%, maka ada kenaikan 7% recovery. Artinya recoverable reserve kita naik. Ini bisa kita monetisasi juga, tapi hasilnya tidak mungkin menutupi gap dari 120.000 ke 128.000 BOPD,” ulasnya. Dalam situasi itu, Adriansyah mendapatkan data, temuan hasil eksplorasi Pertamina EP sejak 2007 sampai 2013, mencapai 200 juta barel. Namun temuan-temuan hasil eksplorasi itu, sebagian besar belum dimonetisasi. Padahal untuk membawa temuan menjadi eksisting produksi, tinggal sedikit lagi. Yakni masuk ke tahap pengembangan, lalu diproduksikan. Dari situ ia berkesimpulan, speed up development adalah cara tercepat untuk mendapatkan eksisting produksi yang baru. Senyampang dengan itu, EOR juga bisa terus digenjot dan dimonetisasi, sehingga mengoptimalkan pencapaian. “Jika dari speed up development dan speed up EOR kita bisa mendapatkan great-
Foto: Pertamina EP/Arya Dwi Paramita.
Merawat Yang Tak Lagi Muda
Salah satu fasilitas produksi eksisting PT Pertamina EP.
ing space katakanlah 130.000 sampai 135.000 BOPD, maka kita akan punya kesempatan untuk merawat fasilitas-fasilitas eksisting produksi yang tidak lagi muda itu,” tukasnya. Maka dari itu, untuk tahun ini Adriansyah hanya meminta kepada jajarannya, agar produksi fasilitas eksisting tidak terlalu turun. Selanjutnya
yang ia geber adalah pengembangan temuan hasil eksplorasi, agar segera menjadi eksisting produksi yang baru, plus hasil EOR juga dimonetisasi. Jika produksi mulai melambung, secara bergiliran fasilitas yang tidak lagi muda direvitalisasi. Sehingga ke depan bisa kembali optimal menyumbangkan produksi.
3/19/2014 9:57:34 PM