STRATEGI KREATIF IKLAN CETAK MOBILE MEDIA INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh:
Nama
: Elysa Wildayana
Nim
: 44305010-015
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta 2009
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI
Judul
: STRATEGI KREATIF MEDIA INDONESIA
IKLAN
CETAK
Nama
: Elysa Wildayana
Nim
: 44305010-015
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
MOBILE
Mengetahui,
Pembimbing I
(Nurprapti WW, S.Sos, M.Si)
Pembimbing II
(Ardiyan Agung Nugroho, M.Si)
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
LEMBAR TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Elysa Wildayana
Nim
: 44305010-015
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul
: STRATEGI KREATIF MEDIA INDONESIA
IKLAN
CETAK
MOBILE
Jakarta, 28 Agustus 2009
1. Ketua Sidang Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si
(
)
(
)
(
)
(
)
2. Penguji Ahli Drs. Hardiyanto, M.Si
3. Pembimbing I Nurprapti W.Widyastuti, M.Si
4. Pembimbing II Ardiyan Agung Nugroho, M.Si
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Elysa Wildayana
Nim
: 44305010-015
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul
: STRATEGI
KREATIF
IKLAN
CETAK
MOBILE
MEDIA INDONESIA
Jakarta, September 2009 Disetujui dan Diterima Oleh: Ketua Sidang
Penguji Ahli
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
(Drs. Hardiyanto, M.Si)
Mengetahui,
Pembimbing I
(Nurprapti WW, S.Sos, M.Si)
Pembimbing II
(Ardiyan Agung Nugroho, M.Si)
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Nama
: Elysa Wildayana
Nim
: 44305010-015
Jurusan
: Marketing Communication & Advertising
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul
: STRATEGI KREATIF MEDIA INDONESIA
IKLAN
CETAK
MOBILE
Jakarta, September 2009 Disetujui dan Diterima Oleh: Pembimbing I
Pembimbing II
(Nurprapti WW, S.Sos, M.Si)
(Ardiyan Agung Nugroho, M.Si)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(Dra. Diah Wardhani, M.Si)
Kabid. Studi Marcomm & Advertising
(Dra. Tri Diah Cahyowati, M.Si)
MARKETING COMMINICATION & ADVERTISING FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA ELYSA WILDAYANA (44305010-015) ( vi+ 83halaman, lampiraan) STRATEGI KREATIF IKLAN CETAK MOBILE MEDIA INDONESIA Kata Kunci : Strategi Kreatif, Iklan Cetak, Mobile MI
ABSTRAKSI Era globalisasi saat ini membuat persaingan usaha semakin ketat sehingga Periklanan sangat penting dilakukan guna untuk meningkatkan daya saing dalam menunjang keberhasilan pemasaran. Periklanan tidak lepas dari adanya perumusan strategi yang tepat agar iklan dapat mengena dan tetap diingat dalam benak masyarakat. Strategi kreatif adalah strategi pesan yang sesuai dengan target sasaran, tujuan periklanan dan positioning yang tepat. Pendekatan kreatif juga ikut berperan dalam pembentukan pesan iklan yang menarik serta daya tarik iklan yang ikut membewntuk pesan menjadi nilai jual tersendiri, Pemiilihan visualisasi yang terkait yaitu ilustrasi dan warna, serta copywriting yang terdapat didalamnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Metode penelitian studi kasus ini merupakan salah satu cara dalam melakukan penelitian social. Dimana pada umumnya studi kasus lebih banyak menggunakan kata “bagaimana” dan “mengapa” dalam mengajukan pertanyaan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia” dilihat dari elemen copywriting yang disajikan visual, serta daya tarik pesan yang digunakan dalam iklan Hasil penelitian yang diperoleh adalah tahapan dalam menentukan strategi kreatif iklan cetak Mobile MI, yaitu dengan memilih target market, tujuan periklanan dan penentuan positioning yang sesuai dengan produk yang ditawarkan.. Pendekatan kreatif dalam iklan Mobile MI ini adalah pendekatan strategi positioning. Daya tarik iklannya adalah daya tarik kombinasi tetapi yang lebih ditonjolkan adalah dari segi emosional, dengan pendekatan pada sisi psikologis. Copywriting dalam iklan ini adalah headline dan bodycopy.Jenis bodycopynya adalah news headline yang bersifat informative. Dan jenis bodycopynya adalah straight - line copy yaitu pengembangan drai point penjualan.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah- NYA lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Kreatif Iklan Cetak Mobile Media Indonesia”. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang banyak memberikan inspirasi berbagai hal dalam kehidupan. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat dalam memenuhi kelulusan dan meraih gelar S1 Ilmu Komunikasi. Penulis mengakui bahwa skripsi ini masih sangat kurang dari kata sempurna, maka dari itu penulis menerima segala bentuk saran serta kritikan yang akan berguna bagi penulis dikemudian hari. Terselesaikannya skripsi ini tidak luput dari bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Nurprapti, M. Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan, semangat, inspirasi serta masukan skripsi ini. 2. Bapak Ardiyan, M. Si selaku Pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan skripsi ini. 3. Para dosen yang memberikan support dan banyak pengetahuan selama penulis menimba ilmu di Universitas Mercu Buana.
ii
4. Kedua orang tuakuyang tak henti-hentinya memberikan cinta, kasih saying serta do’a dan semangat yang tak pernah putus.Kakakku yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promosi Media Indonesia dan bersedia menjadi nara sumber skripsi ini. 6. Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia dan bersedia menjadi nara sumber skripsi ini. 7. Mba deby, mba vivie, mas angga dan seluruh staf PT.Citra Media Nusa Purnama yang selalu direpotkan selama pengerjaan skripsi 8. Para sahabatku, siti, dian, januar, alex, mirna, cindy, nindy, wage. Aku sayang kalian semua. 9. Rekan-rekan seperjuangan ku angkatan marcomm 2005 yang telah memberikan semangat yang sangat berarti bagi penulis.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Jakarta, Agustus 2009
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Hal LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR TANDA LULUS SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRAKSI………………………………………………………………….i KATA PENGANTAR……………………………………………………….ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………iv
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………….1 1.2 Rumusan Masalah…………………………………………..6 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………7 1.4 Signifikansi Penelitian………………………………………7 1.4.1 Signifikansi Akademis……………………………….7 1.4.2 Signifikansi Praktis…………………………………..7
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi sebagai kegiatan periklanan…………………...8 2.2 Strategi Kreatif…………………………………………….12 2.3 Media Cetak……………………………………………….21 2.4.1 Surat Kabar……………………………………..……22 2.4.2 Majalah………………………………………………25
iv
2.4 Strategi Pesan Iklan………………………………………..29 2.5 Elemen Pembentuk Iklan Cetak……………………..…….30 2.5.1 Elemen Copywriting…………………………..……. 30 2.5.1.1 Headline……………………………………...31 2.5.1.2 Subheadline………………………………….33 2.5.1.3 Bodycopy……………………………………34 2.5.2 Elemen Visual……………………………………….35 2.5.2.1 Ilustrasi……………………………………....35 2.5.2.2 Warna………………………………… …….36
BAB III
METODOLOGI 3.1 Tipe Penelitian…………………………………………….38 3.2 Metode Penelitian…………………………………………38 3.3 Tehnik Pengumpulan Data………………………………...39 3.4 Nara sumber………………………………………………..39 3.5 Definisi Konsep……………………………………………40 3.6 Fokus Penelitian Definisi Konsep…………………………41 3.7 Tehnik Aanalisis Data……………………………………..41
BAB IV
HASIL PERNELITIAN 4.1 Sejarah Perusahaan……………………………………….42 4.1.2 Mobile MI………………………………………….47 4.2 Hasil penelitian…………………………………………..50
v
4.2.1 Proses strategi kreatif………………………………..50 4.2.2 Strategi Komunikasi…………………………………52 4.2.3 Strategi Kreatif iklan cetak………………………….53 4.2.3.1 Target audience headline………………….....53 4.2.3.2 Tujuan Periklanan……………………………55 4.2.3.3Positioning……………………………………56 4.2.4 Pendekatan kreatif…………………………………..57 4.2.5 Daya tarik pesan……………………………………..59 4.2.6 Elemen pembentuk iklan cetak Visual………………63 4.2.6.1 Copywriting ……….………………………………64 4.2.6.1.1 Headline…………………………………65 4.2.6.1.2 Bodycopy………………………………..68 4.2.7.1 Visual………………………………………………70 4.2.7.1.1 Ilustrasi…………………………………..70 4.2.7.1.2 Warna……………………………………73 4.3 Pembahasan………………………………………………..76
BAB IV
PENUTUP 5.1 Kesimpulan………………………………………………..81 5.2 Saran………………………………………………………83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, dimana persaingan dalam dunia usaha semakin
ketat,
semakin
banyak
kompetitor
–
kompetitor
yang
bermunculan. Maka oleh sebab itu periklanan dianggap menjadi suatu alat yang baku digunakan guna meningkatkan daya saing dalam menunjang keberhasilan pemasaran. Setiap hari kita dihadapkan pada iklan, sampaisampai sering kali kita tidak menyadarinya. Ketidaksadaran kita tersebut mungkin disebabkan karena kita menganggapnya sebagai sebuah kebiasaan. Namun bisa jadi hal itu disebabkan oleh cara beriklan yang tidak kentara. Banyak iklan yang tidak secara lugas meminta kepada konsumen yang disasarkan untuk membeli produk yang diiklankannya. Kita tidak menyadari bahwa bentuk-bentuk iklan yang kita lihat dan dengar setiap hari merupakan bagian dari sebuah rencana besar pihak-pihak tertentu yang bermaksud memperkenalkan atau menawarkan sebuah produk kepada kita. Terdapat beberapa pihak yang berkaitan dengan hadirnya iklan yang kita lihat maupun dengar setiap harinya. Periklanan adalah suatu proses memperkenalkan atau menawarkan produk atau jasa sehingga konsumen dan calon konsumen akan mengetahui tentang keberadaan atau informasi mengenai produk yang ditawarkan. Iklan juga merupakan sebuah alat yang sangat berpengaruh untuk
1
membangkitkan kesadaran kelompok sasaran. Berbagai bentuk periklanan dilakukan oleh produsen untuk menunjang kegiatan pemasaran, periklanan yang dilakukan pun di buat sekreatif mungkin agar dapat menarik perhatian khalayak sehingga khalayak terdorong untuk melakukan tindakan pembelian. Hal ini tercermin dari salah satu fungsi iklan yaitu menginformasikan keberadaan produk kepada konsumennya. Melalui iklan sebuah produk dapat dikenal, dan dicari oleh khalayak. Hal ini disebabkan oleh potensi iklan yang luar biasa untuk mempengaruhi, sekaligus membentuk opini dan persepsi masyarakat. Dalam era yang sudah over comunication dan juga over iklan ini, pembuat iklan harus kreatif. Jangan sampai pesan yang ingin disampaikan dalam iklan, menjadi tidak tersampaikan karena konsumen tidak mengerti daan paham dengan iklan yang dilihat. Lebih lagi, jika menginginkan iklan yang di buat teringat di benak konsumen. Seorang kreator iklan harus mampu merancang dan menentukan strategi kreatif yang sesuai dengan produk yang ingin diiklankan agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh target sasaran. Pengembangan strategi kreatif harus berdasarkan fakta-fakta yang ada mengenai produk yang di tawarkan, kondisi pasar serta konsumen yang ingin dituju. Dengan mengetahui aspek-aspek tersebut, kreator iklan akan lebih mudah untuk menetapkan inti dari pesan iklan yang ingin di sampaikan melalui elemen – elemen iklan, sehingga target sasaran yang ingin dituju mengerti inti dari pesan atau pun yang di sampaikan melalui
2
iklan tersebut. Dalam membuat iklan, tak jarang seorang kreator iklan harus bekerja keras menggali ide - ide kreatif yang ada bahkan harus mengembangkan ide kreatif menjadi sebuah pesan iklan yang menarik dan mengeksplorasi kelebihan dari produk yang ingin di tawarkan dengan memperhatikan marketing brief yang sudah ditentukan, tujuannya adalah agar iklan yang di sampaikan sesuai dengan produk yang di tawarkan. Di Indonesia, masyarakat periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai salah satu bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang di sampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada masyarakat.1 Media iklan adalah segala sarana komunikasi yang di pakai untuk mengantarkan dan menyebarluaskan pesan – pesan iklan. Pada prinsipnya, jenis media iklan di bagi kedalam dua kategori yaitu media lini atas dan media lini bawah. Media lini atas yaitu media utama yang di gunakan dalam kegiatan periklanan seperti media cetak dan elektronik. Media lini bawah yaitu media pendukung dalam kegiatan periklanan. Media cetak adalah media statis dengan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan.2 Untuk menyampaikan iklan melalui media cetak, perlu di perhatikan beberapa elemen dalam iklan agar dapat mencapai sasaran dan tujuan, baik itu menyangkut target pasar, pembentukan pesan, copywriting maupun tampilan visual. Media cetak juga memiliki pembaca yang segmented dan mempunyai nilai prestise. 1
Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan, (Jakarta : Pustaka Book Publisher, 2007) hal. 16
2
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cetakan 2 (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1992) hal. 99
3
Untuk menghasilkan iklan yang menarik, kreatif adalah dengan cara menciptakan suatu strategi dalam pembentukan konsep kreatif iklan. Media Indonesia merupakan surat kabar nasional yang pertama kali diterbitkan pada tanggal 19 januari 1970 dan berada di bawah payung PT. Citra Media Nusa Purnama. Dengan mengusung motto “Pembawa Suara Rakyat” yang dimiliki Media Indonesia tak ingin menjadi motto kosong dan sia-sia, tetapi dijadikan spirit dan pegangan sampai kapan pun. Dalam penyajian beritanya Media Indonesia memiliki editorial yang kuat dan terdepan. Media Indonesia pernah meraih peringkat 2 deretan 10 besar surat kabar nasional peraih iklan terbesar versi Nielsen Media Research, surat kabar Media Indonesia. 3. Surat kabar Media Indonesia mempunyai karakteristik pembaca yang memiliki sikap, dengan di fokuskan pada segmen atas. Psikografis pembaca Media Indonesia adalah western minded dan optimist. Penulis memilih iklan cetak “Mobile Media Indonesia” sebagai objek penelitian. Karena perkembangan teknologi yang sangat pesat didukung oleh pola hidup masyarakat yang cendrung mengalami perubahan dimana saat ini masyarakat sangat terbuka dengan perubahan teknologi informasi yang ada. Apalagi perubahan tersebut memberikan kemudahan terhadap konsumennya dalam mengakses sebuah berita, yang 3
(Source Data : Nielsen Media Index Wave III 2007)
4
dapat diakses kapansaja, dimana saja, melalui internet. Sehingga hal ini yang mengharuskan Media Indonesia melakukan sebuah sosialisasi dan usaha untuk mengikat dan memperbesar target sasarannya. Target sasaran mobile MI Male/ Female, AB+ , Usia 19-45 Tahun, pelanggan/pembaca MI versi cetak/digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal yang memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi, dan setiap individu yang sibuk dengan rutinitas sehingga tidak dapat berpindah dari tempat duduknya. Mobile Media Indonesia pertama kali online sejak Januari 2009 Mobile Media Indonesia atau yang biasa disebut dengan Mobile Micom adalah merupakan sebuah interface hasil teknologi yang mampu menghasilkan kapabilitas tinggi untuk menurunkan/memperkecil size sebuah data yang kemudian dikirimkan ke banyak portal dengan mediator Telepon selular (Handphone). Dengan melihat pola hidup sebagian masyarakat yang mulai bergeser ke dunia maya, seiring dengan perkembangan teknologi yang akhirnya membawa pada perubahan perilaku dari konsumen. MI berharap dapat meraih pembaca baru yang hidup di dunia maya atau bahkan merebut kembali minat pembacanya yang mungkin juga telah bergeser menuju online lyfestyle. Dari sisi pemasangan iklan pun kini MI bisa bilang, bahwa produk anda tidak hanya akan dibaca di dalam negeri tapi juga akan bisa dibaca oleh semua orang di belahan dunia manapun yang mempunyai akses internet. Apalagi saat ini teknologi internet dan mobile telah mengalami
5
perubahan sangat cepat, dan hal ini menyebabkan perubahan perilaku konsumen. Hasil dari perubahan perilaku konsumen ini, mengakibatkan adanya perubahan yang harus dilakukan produsen (MI) dalam memenuhi kebutuhan konsumennya. Sebuah gambaran betapa kuatnya bargaining position pemuat iklan bagi pemasangnya. Hal inilah yang mendasari penulis memilih iklan Mobile Media Indonesia, karena penulis merasa tertarik untuk mengetahui strategi kreatif yang di gunakan dalam meraih pembaca MI baru yang hidup di dunia maya atau bahkan merebut kembali minat pembacanya yang mungkin juga telah bergeser menuju online lyfestyle. Karena jika strategi yang digunakan tidak sesuai, maka tujuan iklan tidak akan tercapai. Selain itu bila strategi kreatif yang digunakan tidak tepat maka inti dari pesan itu sendiri tidak akan tersampaikan dengan baik. Melalui pendeskripsian diatas, penulis tertarik untuk meneliti secara deskriptif mengenai strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia” .
1.2 Perumusan Masalah Media Indonesia sebagai perusahaan media yang bermaksud untuk melakukan sebuah sosialisasi pada khalayak untuk memasarkan Mobile Media Indonesia. Mengadopsi strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia”. Maka pokok permasalahan skripsi ini adalah: “Bagaimanakah Strategi kreatif Iklan Cetak Mobile Media Indonesia” ?
6
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia” dilihat dari elemen copywriting, visual, dan daya tarik pesan
1.4 Signifikasi Penelitian a. Signifikasi akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan serta memperluas pengetahuan di bidang komunikasi pemasaran khususnya bagi mahasiswa periklanan, mengenai strategi kreatif iklan. b. Signifikasi praktis Penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat serta masukan yang berguna bagi kreator iklan, sebagai bahan evaluasi mengenai strategi kreatif iklan cetak.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Periklanan sebagai Kegiatan Komunikasi Dalam proses periklanan terdapat nilai komunikasi, karena periklanan adalah suatu alat yang di gunakan oleh perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasive terhadap masyarakat yang ditargetkan dan pembeli potensial.4 Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator (source) kepada komunikan (receiver) melalui suatu media, yang kemudian proses itu berkembang menjadi proses penyampaian pesan dari suatu produk kepada konsumen yang disebut iklan. Proses penyampaian pesan ini melalui beberapa tahap sesuai dengan teori Laswell:“Who says what in which channel to whom with what effect”. Model komunikasi dalam periklanan.5 Tabel 1.1 Proses Komunikasi Proses Komunikasi Produsen/ Source Produsen/ Pengiklan
Mesagge
Media
Receiver
Pesan iklan Media periklanan Khalayak (yang berisi (Tv, radio, surat kabar sasaran informasi majalah, dll) (Target tentang produk) market)
4
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1998) hal. 51 5
Deddy Mulyana, M.A, Ph.D. Ilmu Komunikasi suatu penghantar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya) hal.136
8
Institut praktisi periklanan inggris medefinisikan periklanan sebagai pesan - pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada calon pembeli potensial atas produk barang atu jasa tertentu dengan biaya semurah mungkin.6 Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan positif mengkonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemrakarsa, yaitu keuntungan. Produsen sebagai pemrakarsa mewujudkan
iklan untuk mengkomunikasikan
produknya. Dalam pembuatan sebuah iklan, iklan yang di hasilkan harus baik dan menarik. Terdapat beberapa pendapat mengenai iklan yang menarik. Menurut Kasali (1995: 83-86) iklan yang menarik paling tidak memenuhi kriteria rumus yang disebut AIDCA. Dalam pembutan sebuah iklan, maka sangat penting sekali rumus AIDCA itu di gunakan. Rumus itu merupakan singkatan dari dari elemen-elemen: 1. Attention (perhatian) Iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Misalnya dengan memperhatikan tampilan - tampilan seperti warna, tata letak, serta jenis huruf. 2. Interest (minat)
6
Frank Jefkins, Periklanan, Cetakan 2, (Jakarta: Erlangga, 1997) hal.5
9
Untuk elemen interest, iklan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan memiliki keinginan lebih jauh. Dalam hal ini konsumen harus dirangsang agar mau membaca pesan-pesan yang disampaikan. 3. Desire (kebutuhan) Selain itu, iklan juga harus memiliki komponen desire, yaitu mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. 4. Conviction (keinginan) Setelah itu, iklan juga harus mempunyai elemen conviction, yang artinya iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli. Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk membeli produk tersebut. 5. Action (tindakan) Akhirnya, elemen action berusaha membujuk calom pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. 7 Rumus AIDCA sebagai syarat untuk iklan yang baik, tidak begitu relevan untuk saat ini. Hakim (2006: 49-63), menawarkan rumus iklan baik yang disebut dengan SUPER "A". Rumus SUPER "A" merupakan singkatan dari elemen-elemen berikut ini:
7
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cetakan 2 (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1992) hal. 83
10
1. Simple (S) Sebuah iklan haruslah simple. Simple artinya sederhana. Untuk brand baru kesederhanaaan ini dipahami sebagai "dapat dimengerti sekali lihat".8 2. Unexpected (U) Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya arus iklan yang kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang idenya tidak terduga, di luar bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. 3. Persuasive (P) Persuasif disebut juga dengan daya bujuk, yang berarti mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. 4. Entertaining (E) Iklan yang mempunyai sifat menghibur dan mampu memainkan emosi konsumen. Iklan seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang diiklankan. 5. Relevevant (R) Iklan yang dapat dipertanggung jawabkan, harus tetap rasional, harus ada hubungan dengan brand dari produk yang kita iklankan.Iklan harus relevan dengan brand.
8
Budiman Hakim,Lanturan Tapi Relevan, Cetakan II, (PT. Galangpress Media Utama) hal.50
11
6. Acceptable (A) Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan dengan budaya yang berlaku di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk kompetitor dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat di terima oleh masyarakat.9 Agar tujuan periklanan tercapai, di perlukan beberapa strategi tertentu di mana salah satu yang harus di perhatikan adalah strategi kreatif yang di gunakan agar inti pesan yang di samapaikan dapat di terima dengan baik oleh target sasaran yang di tuju.
2.2 Strategi Kreatif Pengertian strategi kreatif dapat memiliki arti yang berbeda-beda, karena startegi kreatif dapat dinilai dari sudut pandang siapa yang menglihatnya. Seorang pengiklan biasanya akan berfikir bahwa startegi keratif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan. Sedangkan bagi orang-orang kreatif sendiri sering dianggap sebagai hasil terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran kedalam sutau posisi tertentu didalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk merumuskan tujuan iklan.
9
Budiman Hakim,Lanturan Tapi Relevan, Cetakan II, (PT. Galangpress Media Utama) hal.63
12
Strategi kreatif diartikan sebagai strategi pesan iklan yang berdasarkan target audience, objective dan positioning.10 Dimana sebelum menentukan atau membuat strategi kreatif yang harus terlebih dahulu di perhatikan adalah target audience, tujuan iklan dan yang terakhir adalah positiong. Hal tersebut sangat penting dilakukan pengiklan dalam menentukan strategi kreatif yang digunakan sehingga iklan akan mencapai tujuan yang di harapkan. Target audience sangat penting untuk di ketahui untuk siapa iklan ini akan di tujukandan menjadi sasaran bidik iklan. Khalayak target audience ini sendiri bisa di pilah – pilah berdasarkan jenis kelamin, usia, minat khusus dan kelas sosial. Sehingga strategi kreatif iklan yang akan di gunakan tentunya di sesuaikan dengan sasaran iklan tersebut. Objective adalah tujuan dari kegiatan periklanan. Strategi kreatif di tentukan dengan melihat kepada tujuan iklan, yaitu apakah iklan bertujuan untuk menginformasikan produk saja, meningkatkan pangsa pasar, menciptakan kesadaran khalayak, atau bahkan meningkatkan penjualan. Positioning merupakan suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, brand, perusahaan, atau individu dalam alam pikiran konsumen.11 Usaha ini merupakan langkah penting untuk merebut perhatian pasar karena situasi masyarakat
di pasar sudah over
communicated. Untuk berhasil dalam masyarakat yang sudah jenuh dengan 10
Sandra E Moriarty, Creative Advertising (New Jersey : Prentice-Hall Inc, 1991) hal. 78
11
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cetakan 2, (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1992) hal. 157
13
berbagai merk produk serta sudah demikian banyaknya aneka ragam periklanan, kita harus menciptakan posisi dalam pikiran atau benak konsumen. Posisi di sini tidak hanya mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, melainkan juga para pesaingnya. Kita harus menjadi yang pertama masuk dalam benak pikiran konsumen. Posisioning berkaitan dengan persaingan. Jadi, persoalannya adalah bagaimana pengiklan memposisikan produk di antara para pesaing. Dalam hal ini positioning dapat diciptakan dengan menggunakan asosiasi tertentu, misalnya: gaya hidup, kelas sosial, kedudukan profesional, sifat tertentu, dll yang mampu membedakannya dengan pesaing. Dalam menentukan strategi kreatif sangat perlu untuk memperhatikan positioning produk sehingga iklan sasaran dapat memahami maksud dan tujuan iklan pun dapat tercapai dengan baik. Strategi kreatif disusun untuk menjawab apa yang hendak di sampaikan (what) kepada target sasaran berkaitan erat dengan tujuan iklan, kepada siapa pesan penjualan akan disampaikan (to whom), setelah itu penjualan akan seperti apa (how). Cara penyampaian pesan berhubungan dengan pendekatan yang di gunakan, bentuk copywriting dan visual apa yang akan di pakai, serta elemen – elemen lainnya. Di dalam pencapaian inti pesan ini di kenal dengan proses pengembangan kreatif. Proses kreatif memiliki macam – macam perbedaan. Salah satunya dirintis oleh Alex Obson, seorang pendiri Batten, dari biro iklan terbesar. Proses kreatif dapat di mulai dari:
14
1. Pencarian fakta a. Definisi masalah
: Memilih dan mengarahkan masalah.
b. Pencarian fakta
: Mengumpulkan dan menganalisa data yang
tepat. 2. Pencarian ide a. Ide produksi
: Memikirkan percobaan ide sebagai headline.
b. Pengembangan ide : Pemilihan ide, penambahan elemen dan lain – lain.
Secara garis besar, proses kreatif dalam membuat iklan diawali dengan mengumpulkan informasi tentang produk, lalu melakukan penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan iklan secara realistis dan objektif. Kemudian data dikembangkan untuk menentukan inti pesan dan daya tarik iklan. Selanjutnya inti pesan tersebut dikembangkan untuk menjadi materi yang siap di promosikan. Bentuk akhirnya berupa final artwork, sesuai media yang dipilih untuk beriklan. Menurut pendapat Chistoper Gilson dalam bukunya Advertising: Concept and Stragies (via Kasali,1995). Perumusan strategi kreatif terdiri dari 3 tahap : 1. Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat, yang menyangkut rencana pemasaran dan komunikasi untuk menentukan target audience, data tentang produk;
15
pesaingan di pasar; dan rencana dasar strategi media (mengenai kapan dan dalam media apa iklan tersebut akan di munculkan) .
2. Menetapkan suatu posisi dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan dihasilkan berdasarkan informasi yang diperoleh. Dari Informasi yang diterima oleh tim kreatif maka di buatlah format strategi kreatif. Ada cukup banyak variasi pada platform tetapi skema berikut meliputi lima bagian platform/ format strategi kreatif.
Tujuan Pencantuman tujuan periklanan sangat diperlukan agar penulis naskah (copywriter) dan visualizer mengetahui orientasi dan apa yang ingin dicapai dari penayangan iklan yang dibuat.
Target market Target market adalah konsumen atau calon konsumen dari produk yang dibuat. Misalnya; Siapa target market dari produk.
Manfaat utama atau konsep utama Manfaat utama adalah keunggulan produk yang dianggap penting oleh konsumen.
Manfaat /keuntungan lain
16
Merupakan bagian dari informasi yang akan disampaikan melalui pesan iklan.
Pernyataan strategi kreatif Ini merupakan poin yang penting dalam sebuah platform. Pernyataan yang merupakan kesimpulan dari informasi yang akan disampaikan dalam pesan iklan.12
Pada creative platform biasanya berisikan penggunan daya tarik iklan, pendekatan kreatif yang digunakan dalam iklan yang akan dismpaikan ke masyarakat atupun target sasaran. Strategi penjualan yang terdapata dalam pesan iklan memfokuskan pada tiga faktor tambahan, yaitu daya tarik, dan factor kedua adalah hubungan. Misalnya dapat dilihat hubungan produk dengan gaya hidup. Faktor ketiga adalah pendekatan penjualan, merupakan pendekatan yang digunakan untuk pesan penjualan. Contoh dari copy platform.13
12
13
Strategy Creative and the Creative Platform, hal 14 Sanddra E. Morirty. Creative Advertising : Theoryand Practice. New York, Prentice Hall,1991
17
COPY PLATFORM Target Audience Advertising Problem Psycological Appeals Product position Creative Approach Selling Premise
Pendekatan dalam mengerjakan strategi kreatif Beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif ini, tujuannya adalah agar lebih membuat khalayak tertarik memperhatikan sebuah iklan. Pendekatanpendekan yang digunakan antara lain menggunakan strategi generik, strategi preemtive, strategi unique selling proposition, strategi menciptakan suatu brand image, strategi mencari inherent drama in the brand, dan strategi positioning, berikut penjelasannya: 1. Strategi Generik Strategi Generik merupakan klaim produk atau keuntungan langsung tanpa penegasan superioritas. Seorang pengiklan menggunakan strategi generic (umum) saat membuat pernyataan yang juga bisa di buat oleh perusahaan mana pun yang memasarkan merek dalam kategori produk yang sama. Strategi generik ini cocok untuk perusahaan yang mendominasi kategori produk.
18
2. Strategi Pembelian Awal (Preempetive) Strategi pembelian awal (preempetive) merupakan klaim generik dengan penegasan superioritas. Strategi preempetive digunakan ketika seorang pengiklan membuat suatu pernyataan tipe generik namun melakukannya dengan menyatakan keunggulan produknya.
Periklanan preempetive
adalah strategi cerdas ketika suatu pernyataan tentang keunggulan produk di nyatakan, karena hal itu akan menghalangi para pesaing pesaing untuk menyatakan hal yang sama. 3. Strategi Proposisi-Penjualan Unik (Unique selling proposition) Pendekatan ini berorientasi pada keunggulan produk yang tidak dimiliki pesaingnya.
Dengan
strategi
ini
seorang
pengiklan
menyatakan
keunggulan produknya berdasarkan atribut yang unik, yang memberikan manfaat yang nyata bagi konsumen. 4. Strategi Citra Merek (Brand image strategy) Sementara strategi USP di dasarkan pada promosi perbedaan fisik dan fungsional antara produk pengiklan dan tawaran pesaing, strategi citra merek (brand image strateg) lebih melibatkan diferensiasi psikologis dari sekedar diferensiasi fisik.
Periklanan berupaya mengembangkan citra
atau identitas suatu merek dengan mengasosiasikan produk tersebut dengan simbol – simbol teretentu. 5. Strategi Positioning Konsep pengembangan strategi pesan yang disebut “positioning” ini diperkenalkan oleh Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an,
19
dalam bukunya “Positioning, The Battle for Your Mind”. Positioning menjadi popular dan menjadi salah satu konsep dasar pengembangan kreatif periklanan. Ide dasar positioning adalah upaya menempatkan kemapanan atau posisi tertentu suatu produk (merek) dalam benak pikiran konsumen. Trout dan Ries menggambarkan bahwa positioning merupakan suatu ‘citra” yang terbentuk dalam pikiran konsumen. 6. Strategi Resonansi (Gema) Berfokus pada situasi atau kondisi yang menguatkan pengalaman hidup konsumen. 7. Strategi Emosional Iklan kontemporer pada umumnya ditujukan untuk menjangkau konsumen pada
suatu
tingkat
mendalam
melaui
pengunaan
strategi
emosional.Banyak produk – produk yang kerap kali di beli karena faktor emosional serta daya tarik emosi bias sangat pantas serta produk –produk yang tepat.Penggunaan emosi dalam mperiklanan memainkan daya tarik positif dan negatif, termasuk daya tarik nostalgia, gairah, kesenangan, kegembiraan, rasa takut, rasa bersalah, dan penyesalan. 14
3. Tahap akhir dan strategi kreatif adalah presentasi dihadapan pengiklan klien
untuk mendapatkan
14
persetujuan sebelum
Terence. A. Shimp, Periklanan promosi, Aspek tambahan komunikasi terpadu, jilid 1,edisi 5. (Jakarta: Erlangga,2003) hal. 437-446
20
produksi dan penayangan iklan tersebut, kemudian diikuti dengan eksekusi (pembuatan iklan). Proses kreatif Kreatifitas dalam periklanan adalah proses dari beberapa tahap. Graham Wallas membagi proses kreatifitas tersebut menjadi empat tahap, meliputi: 1. Persiapan Pada tahap preparasi informasi latar belakang yang diperlukan di kumpulkan untuk memecahkan masalah lewat studi dan penelitian. 2. Inkubasi Pada tahap inkubasi mengambil langkah untuk mengembangkan ide kreatif tersebut. 3. Illuminasi Tahap Iluminasi Upaya mencari pemecahan masalah. 4. Verifikasi dan revisi Akhirnya
pada
tahap
verifikasi dan
revisi
melihat
kembali dan
menyempurnakan ide kreatif tersebut yang terbaik. 15
2.3 Media Cetak Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “ printed page “ adalah meliputi segala barang yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang 15
Sugihantoro,S.Sos, Modul Pengantar Periklanan
21
ditujukan untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasi. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesanpesan visual.16 Nilai keseluruhan dari suatu media periklanan tergantung pada kebutuhan khusus pengiklan dalam situasi tertentu. Hal ini tergantung pada keadaan yang dihadapi suatu merk pada waktu tertentu, tujuan periklanan yang ingin dicapai, pasar sasaran yang dituju, serta jumlah anggaran yang ada. Tidak ada satu media yang menjadi pilihan yang terbaik seluruhnya tergantung pada tujuan pengiklan, kebutuhan kreatif, tantangan, persaingan dan ketersediaan anggaran. 17 Media cetak yang di gunakan dalam penelitian mengenai iklan cetak Media Indonesia ini adalah surat kabar. Berikut dapat dilihat karakteristik serta kelebihan dan kekurangan surat kabar. 2.3.1
Surat Kabar Di Indonesia, surat kabar merupakan media utama yang banyak digunakan dalam periklanan. Hal ini disebabkan oleh jangkauan distribusi surat kabar yang cukup luas, serta harga surat kabar yang cukup terjangkau. Surat kabar di definisikan sebagai media penyampaian pesan yang mempunyai daya jangkau yang luas, yang terdiri dari lembaran halaman serta kolom yang berisi gambar,
16
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinyadi Indonesia, Cetakan 2 (Jakarta : Erlangga, 2003) hal. 507 17
Terence A Shimp, Periklanan promosi, Aspek tambahan Komunikasi terpadu, Jilid I, Edisi Revisi (Jakarta : Erlangga, 2003) hal. 507
22
foto dan berita. Pengiklan dapat memilih surat kabar mana yang sangat sesuai dengan produknya dengan melihat kepada frekuensi penerbitan, sirkulasi maupun kelas sosial dari surat kabar, apakah sudah sesuai dengan target sasaran yang dituju. Surat kabar hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti frekuensi terbit, bentuknya, kelas ekonomi pembaca, peredarannya (nasional, regional atau lokal), penekanan isi. Dilihat dari sirkulasinya, surat kabar adalah media komunikasi massa yang menjangkau khalayak lokal, regional maupun nasional. Hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi pengiklan dalam menentukan surat kabar yang akan digunakan dalam pemasangan iklan. Sasaran iklan disesuaikan dengan sirkulsi surat kabar yang ada. Format isi berkaitan dengan segmentasi dari target audiences, oleh karena itu secara umum format surat kabar disesuaikan dengan interest dari target audience nya. Format isi surat kabar saat ini kian beragam namun secara umum dapat dibagi dalam kategori umum, ekonomi, olahraga, kriminal, hiburan, wanita, teknologi dan lain sebagainya. Seperti media massa lainnya, surat kabar memiliki kelemahan dan kelebihan. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan surat kabar :
23
1. Kekuatan a. Market coverage Surat kabar mampu menjangkau daerah - daerah perkotaan sesuai cakupan wilayahnya. b. Comparison shooping Surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa. c. Positive consumer attitude Aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai acuan pembaca d. Felxibelity Pengiklan lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang mempublikasikan (apakah lokal, regional atau nasional) berkaitan dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan. 2. Kelemahan a. Short life span Meskipun jangkauannya luas, surat kabar di baca orang dalam waktu yang sangat singkat. Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi. b.Clutter Isi dan tata letak yang tidak baik akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.
24
c. Limited coverage of certains group Beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh surat kabar, misal masyarakat usia di bawah 15 tahun. d. Products that don’t fit Beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan tertentu. 18
2.3.2
Majalah Berbeda dengan surat kabar, majalah telah menspesialisasikan formatnya untuk menjangkau khalayak atau target audience tertentu.
Pada saat kran demokrasi dan reformasi
yang
memudahkan izin penerbitan di buka, maka banyak bermunculan majalah-majalah baru bahkan kadang-kadang bersaing secara ketat. Saat ini banyak kategori/format majalah dalam berbagai bentuk. Pembaca majalah dibanding dengan surat kabar memang lebih sedikit, namun memiliki pasar yang lebih mengelompok. Dari sisi isi informasinya, isi majalah
tidak seaktual surat kabar namun
ulasannya jauh lebih mendalam dan diwarnai dengan latar belakang plus analisis masalahnya. Kebanyakan majalah memuat iklan
18
Rhenald Kasali, Manajemen periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Cetaka 2 (Jakarta : Pustaka Utama Grafiti, 1992) hal. 107 - 108
25
berlingkup nasional karena umumnya majalah yang beredar di Tanah Air berpusat di Jakarta. Tipe Majalah Kegiatan periklanan perlu mempertimbangakan tipe majalah berkaitan dengan target audience yang diinginkan. Kategori majalah dapat pilah-pilah dalam beberapa jenis meliputi : a. Khalayak pembaca Kategori majalah dari sudut pandang khalayaknya. b. Geografi Adalah berkaitan dengan distribusi majalah apakah nasional, lokal ataukah regional atau bahkan internasional c. Demografi Adalah kategori majalah dalam bentuk kelompok umur (Bobo), Pekerjaan (Cakram), jenis kelamin (Matra, Kartini), status sosial (Tempo, Intisari, Misteri) d. Editorial Content Pembagian majalah dari segi isi apakah berita umum (Tempo, Gatra), Informasi wanita (Cosmopolitan), Bisnis (Swa), khusus (Cinemag, ASRI) dsb. e. Ukuran fisik Ukuran fisik majalah umumnya adalah 8,5 x 11 inchi atau 6 x 9 inchi. f.
Frekuensi Penerbitan
26
Umumnya majalah di Indonesia terbit mingguan, namun ada yang terbit dwi mingguan, bulanan, tiga kali sebulan dan ada pula yang terbit tiga bulan sekali
1. Kekuatan majalah sebagai media iklan a.
Khalayak sasaran untuk iklannya lebih tersegmentasi, sehingga majalah dengan special interest akan disukai pengiklan karena dianggap memiliki captive market.
b.
Penerimaan khalayak ; memiliki kemampuan mengangkat produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran.
c. Long life span ; usia edar majalah adalah panjang dan sering disimpan sebagai referensi.
Umumnya pembaca majalah
membaca satu majalah rata-rata 60 – 90 menit dan sering diulang-ulang. Oleh karenanya iklan yang ada dalam majalah dapat memuat naskah iklan yang panjang dan lebih rinci sekaligus
juga
unsur
kreatif
kreasi
pesan
iklan
yang
disampaikan. d.
Kualitas visual ; karena umumnya dicetak dengan kertas berkualitas tinggi, maka menjajikan kualitas foto, gambar, tulisan yang lebih indah dan menarik perhatian.
e. Dapat digunakan sekaligus sebagai sarana sales promotions; misal pemberian kupon, sampel produk, bonus dan sebagainya
27
f. Creativity flexibility : karena kualitas visualnya maka iklan di majalah
penerapan artwork dan strategi kreatifnya dapat
dimaksimalkan dan lebih bervariasi.
2. Kelemahan majalah sebagai media iklan a. Fleksibilitas terbatas ; artinya pengiklan harus menyerahkan final artwork iklannya jauh-jauh hari. Untuk pemesanan iklan pada halaman tertentu diperlukan perencanaan dan pesanan lebih dahulu. b. Biaya tinggi ; untuk beriklan pada majalah diperlukan dana yang relatif mahal. c. Distribusi ; jaringan distribusi majalah tidak sebanyak surat kabar dan penyebarluasannya relatif lebih lambat
bahkan
kadang – kadang di suatu daerah tidak ada distribusinya. d. Lack of immediacy ; umumnya membaca majalah memerlukan waktu dan suasana khusus oleh karenanya eksposure iklan tidak langsung terjadi.
28
2.4 Strategi Pesan Iklan Strategi kreatif terfokuskan pada pesan itu sendiri, apa yang hendak di sampaikan dan bagaimana menyampaikannya. Agar pesan dapat menarik perhatian maka di perlukan daya tarik pesan agar pesan tersebut dapat menarik khalayak sasaran yang ingin dituju. Daya tarik pesan merupakan bagian dari strategi kreatif. Daya tarik pesan iklan terbagi menjadi tiga, yaitu: 1. Daya tarik rasional Untuk membangkitkan kepentingan diri khalayak bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat yang di tawarkan. 2. Daya tarik emosional Daya tarik emosional berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial sasaran, dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Beberapa motivasi dalam menentukan keputusan pembelian biasanya didasari pada motivasi emosional. Sering terjadi konsumen merasa memiliki suatu produk lebih penting dibanding dengan memahami pengetahuan, keistimewaan atau kegunaan produk itu sendiri.
29
3. Daya tarik kombinasi, Daya tarik mengkombinasikan dua daya tarik yakni rasional dan emosional. Di mana konsumen seringkali dihadapkan oleh dua daya tarik rasional (dengan daya pikir/rasio) dan daya tarik emosional (psikologis). Daya tarik ini digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa pendekatan rasional pada dasarnya tidak banyak, bahkan untuk produk yang bersifat sangat rasional dan fungsional.19
2.5 Elemen Pembentuk Iklan Cetak Di dalam iklan cetak terdapat dua elemen penting pembentuk iklan cetak, yaitu copywriting dan elemen visual. Elemen copywring adalah elemen iklan cetak yang terdiri dari bentuk tulisan yang mengandung pesan penjualan produk yang di tawarkan. Terdiri dari headline, sub headline, body copy. Sedangkan elemen visualnya merupakan penggabungan dari unsur copy, ilustrasi, warna, logo, tipografi, layout. Sesuai dengan penelitian ini strategi kreatif iklan cetak surat kabar Media Indonesia dilihat dari elemen copywriting, elemen visual dan daya tarik pesan. 2.5.1 Copywriting Copywriting merupakan rancangan bahasa dalam pembuatan iklan. Copywriting sering diartikan sebagai seni penulisan pesan penjualan. Jika penulisan pesan penjualan tersebut gagal menarik perhatian,
ketertarikan,
keinginan,
19
keyakinan,
dan
tindakan
Sunarto Prayitno, Pengembangan Kreatif Daya Tarik Periklanan (Majalah Cakram, no. 101/ Juli 1992) hal. 18 -19
30
sebagaimana yang diinginkan, maka pesan penjualan tersebut telah gagal. Fungsi dari naskah atau copy iklan ini adalah agar konsumen mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai produk dan iklan tersebut dapat di mengerti dengan baik oleh konsumen. Selain itu, bahasa yang dipakai dalam copywriting harus mampu
mengarahkan
target
audience
untuk
membeli,
menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Dalam copywriting terdapat tiga elemen pendukung, yaitu : 2.5.1.1 Headline Headline merupakan daya tarik utama dari sebuah naskah yang di tulis dalam kalimat pendek dan jelas. Headline
harus
memuat
informasi
terpenting
dari
keseluruhan naskah berupa keunggulan atau manfaat secara menarik. Penempatan headline tidak selalu pada bagian awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang akan di baca orang. Headline haruslah menarik, seperti halnya sebuah judul berita, artikel, cerpen, iklan ataupun novel. Selain pilihan kata yang baik, headline harus ditulis dengan jenis huruf yang mudah dibaca dan huruf yang lebih besar dari bodycopynya.
31
Headline merupakan suatu unsur cetak terpenting dalam persaingan untuk menarik perhatian pembaca. Fungsinya sebagai inti pesan atau gagasan utama yang ingin disampaikan Sebuah headline sebaiknya berhubungan dengan Ilustrasinya. Headline dapat di kalsifikasikan kedalam beberapa jenis yang berbeda - beda diantaranya adalah sebagai berikut: 1. News headline Headline yang menyajikan informasi mengenai sesuatu yang baru kepada pembaca. 2. Emotional headline Headline jenis ini menggunakan daya tarik emosi pada penyampaian pesannya. 3. Benefit headline Pernyataan
yang
menjelaskan
keuntungan
yang
diperoleh konsumen. 4. Directive headline Headline ini biasa di sebut dengan ajakan karena mengarahkan pembaca untuk melakukan sesuatu atau member saran agar pembaca melakukan sesuatu. 5. Offbeat and Curiosity headline Headline ini menggunakan humor atau permainan kata, dalam menarik pembaca ke dalam iklannya.
32
6. Hornblowing headline Headline jenis ini menggunakan kata-kata arogan. 7. Slogan / Logo Headline Menampilkan slogan atau logo merek perusahaan.20 2.5.1.2 Subheadline Tidak jarang sebuah headline perlu di lengkapi dengan subheadline, terutama jika ada informasi yang terlalu penting untuk sekedar di cantumkan dalam uraian isi naskah. Subheadline perlu di tulis dalam kalimat pendek yang
menarik
dan
berhubungan
dengan
headline.
Penempatan subheadline bisa berada di bawah headline, namun juga bisa di tempatkan berdekatan dengan naskah iklan.
20
Courtland L Bovee, Advertising Excellent 2 edition (Mc Grow Hill, inc, 1995) hal. 239 -241
33
2.5.1.3 Body copy Body
Copy merupakan
bagian
utama
yang
menerangkan keseluruhan informasi tentang produk yang perlu di ketahui. Dalam penulisan body copy kalimat yang di gunakan harus menarik, naskah atau body copy dapat berupa long copy maupun short copy. Body Copy dapat di bagi dalam beberapa bentuk, yaitu: 1. Straight-line copy Bentuk
ini
merupakan
pengembangan
dari
point
penjualan produk. 2. Narrative copy Meyakinkan pembaca dalam bentuk cerita. 3. Dialog/monolog copy Percakapan
satu
dua
orang
yang
memberikan
pengalaman mengenai kesaksian produk. 4. Picture and caption copy Mengandalkan pada foto atau ilustrasi untuk menjelaskan cerita yang di dukung dengan penjelasan dan gambar.21
21
Bovee, Op. Cit, hal. 242
34
2.5.2 Visual Elemen visual terdiri dari; ilustrasi, gambar, warna, layout atau foto seorang model atau apa pun yang berkaitan dengan konsep kreatif dan foto produk itu sendiri. Dalam penelitian ini elemen visual di lihat dari fungsi penggunaan ilustrasi, dan warna. 2.5.2.1 Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang paling sering di gunakan dalam komunikasi periklanan karena sering dianggap sebagai “bahasa universal.22 Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual tentang produk, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli untuk membaca teks. Ilustrasi dalam iklan sangat membantu untuk menjadikannya menarik perhatian, karena melalui ilustrasi emosi pembaca dapat di bangkitkan dengan penyajian gambar-gambar yang menarik. Ilustrasi dapat berupa foto atau gambar, mampu berkata-kata lebih banyak, dan menjadi representasi obyek yang hendak ditonjolkan. Penggunaan
ilustrasi dapat
menciptakan citra
produk di benak pembaca sehingga ilustrasi harus benarbenar mencirikan konsep produk yang diiklankan. 22
Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak ( Jakarta : Remadja Karya CV, 1986) hal. 37
35
Fungsi ilustrasi dalam iklan, adalah: 1. Menarik perhatian. 2. Merangsang minat membaca keseluruhan pesan. 3. Menonjolkan salah satu keistimewaan produk. 4. Menjelaskan suatu pernyataan. 5. Memenangkan persaingan dalam menarik perhatian pembaca di antara rentetan pesan lainnya dalam suatu media yang sama. 6. Menciptakan suasana khas/ menciptakan kesan positif tentang produk. 7. Mendramatisasi pesan (membantu meyakinkan pembaca atas kebenaran – kerbenaran dari pernyataan yang dibuat pada copy). 8. Menonjolkan suatu merk atau menunjang slogan yang di tampilkan. 9. Mendukung headline iklan.23 2.5.2.2 Warna Warna merupakan salah satu pendukung elemen visual iklan cetak selain dari ilustrasi. Menurut para ahli, peranan warna yang paling utama ialah kemampuannya untuk mempengaruhi dan mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan serta menciptakan perhatian, menegaskan antara 23
Dendi Sudiana, Komunikasi Periklanan Cetak ( Jakarta : Remadja Karya CV, 1986) hal. 37
36
bagian utama dan latar belakang. Dengan demikian warna memiliki daya tarik kuat kepada pembacanya. Seorang kreator iklan harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai warna dan makna di balik warna tersebut agar sesuai dengan tujuan pesan dari iklan yang disampaikan.
37
BAB III METODOLOGI
3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, maksudnya adalah bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu fenomena atau keadaan atau peristiwa sehingga bersifat mengungkapkan fakta, di mana hasil penelitian tersebut menekankan pada pemberian gambaran secara obyektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari obyek yang di teliti. 24 Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kualitatif.
Dengan
demikian penelitian ini akan di jabarkan dengan mengacu kepada teori yang ada serta berdasarkan wawancara mendalam mengenai strategi kreatif iklan Mobile Media Indonesia tersebut. Dengan pendekatan kualitatif data tersebut akan diolah dan diinterpretasikan secara sistematik dan terarah.
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah studi kasus. Mengingat pada umumnya studi kasus lebih banyak menggunakan kata”bagaimana” atau “mengapa (lebih merujuk pada sebuah alasan)” dalam mengajukan pertanyaan. Dengan melihat serta berdasarkan data yang di peroleh, penulis akan mendeskripsikan dan menganalisanya 24
Prof. Dr. H. Hadapi Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM, 1985, hal.131
38
secara kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian kata – kata atau lampiran untuk di kumpulkan dan kemudian dilakukan analisa deskriptif.
3.3 Tehnik Pengumpulan Data Sebagai bahan pendukung untuk keperluan analisa penelitian ini, maka penulis melakukukan dua macam pengumpulan data: 1. Data Primer, yaitu mengumpulkan informasi dan data - data dengan melakukan wawancara mendalam secara langsung yaitu dengan tatap muka. Wawancara ini di lakukan penulis kepada Promotion Manager dan bagian kreatif iklan PT.Citra Media Nusa Purnama tepatnya surat kabar Media Indonesia yang menangani pembuatan iklan cetak Mobile Media Indonesia itu sendiri. 2. Data Sekunder, Sebagai pelengkap bahan wawancara peneliti juga meminta beberapa data pendukung lain. Data sekunder adalah penelitian kepustakaan dengan meneliti berbagai buku dan literature lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta data perusahaan
yang
dapat
dikeluarkan.
Kesemuanya
itu
untuk
mendapatkan landasan teori agar dapat melengkapi data penelitian.
3.4 Narasumber Penentuan narasumber yang dipilih harus orang - orang yang memang berkompeten yang dianggap berdasarkan penilainan tertentu mewakili
39
tingkat signifikasi dari nasumber dan sesuai dengan penelitian yang penulis lakukan. Narasumber penelitian ini adalah: 1. Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promosi 2. Bapak Dhani selaku Creative Director.
3.5 Definisi Konsep Dalam penelitian ini konsep yang di gunakan adalah strategi kreatif iklan di mana strategi kreatif iklan adalah merupakan strategi kreatif dapat di maksudkan sebagai strategi pesan iklan yang berdasarkan target audience, objective dan positioning. Dimana sebelum menentukan atau membuat strategi kreatif yang harus terlebih dahulu di perhatikan adalah target audience, tujuan iklan dan yang terakhir adalah positiong. Dan harus menggambarkan mengenai strategi komunikasi yang ada agar mengerti inti dari masalah dan bagaimana solusinya dan menuangkan dalam sebuah iklan yang tentunya sesuai dengan strategi kreatif yang ditetapkan.Hal tersebut sangat penting dilakukan pengiklan dalam menentukan strategi kreatif yang digunakan sehingga iklan akan mencapai tujuan yang di harapkan. Fokus strategi kreatif adalah pesan iklan itu sendiri, pendekatan kreatif yang digunakan, apa yang ingin di sampaikan dan bagaimana cara menyampaikan pesan iklan itu sendiri. Pada penelitian ini juga digunakan konsep elemen pembentuk iklan cetak yang terdiri dari copywriting, visual, dan daya tarik pesan.
40
3.6 Fokus Penelitian Untuk memperjelas arah dari penelitian dari strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia”. Maka penelitian ini memfokuskan pada masalah Strategi kreatif iklan berdasarkan target audience, objective dan positioning. Pendekatan kreatif yang digunakann, serta strategi komunikasinya. Serta masalah kreatif isi pesan iklan berdasarkan: 1. Daya tarik pesan yang di gunakan dalam iklan untuk dapat menarik sasaran yang dituju. 2. Elemen copywriting, yang di dalamnya terdapat headline, ,dan body copy. 3. Elemen visual, yang terdiri dari ilustrasi dan warna.
3.7
Tehnik Analisis Data Dalam penelitian ini tehnik yang di gunakan adalah dengan mendeskripsikan dan menganalisa data yang di peroleh secara kualitatif, penulis hanya memaparkan situasi dan mengolah hasil wawancara mendalam dengan para nara sumber. Pemaparan tersebut di mulai dari tahapan-tahapan dalam proses strategi kreatif, yaitu tahapan informasi mengenai Mobile Media Indonesia yang berupa creative brief, dengan menetapkan pendekatan kreatif yang meliputi strategi pesan atau perancangan sebuah pesan yang di dalamnya terdapat copywriting dan elemen visual, bagaimana menyampaikan pesan melaui eksekusi iklan.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan Media Indonesia pertama kali diterbitkan pada tanggal 19 Januari 1970 sebagai surat kabar umum pada masa itu, Media Indonesia baru bisa terbit 4 halaman dengan tiras yang amat terbatas. Berkantor di Jl. MT. Haryono, Jakarta, disitulah sejarah panjang Media Indonesia berawal. Lembaga yang menerbitkan Media Indonesia adalah Yayasan Warta Indonesia. Tahun 1976, surat kabar ini kemudian berkembang menjadi 8 halaman. Sementara itu perkembangan regulasi di bidang pers dan penerbitan terjadi, salah satunya adalah perubahan SIT (Surat Izin Terbit) menjadi SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers). Karena perubahan ini penerbitan dihadapkan pada realitas bahwa pers tidak semata mata menanggung beban idealnya tapi juga harus tumbuh sebagai badan usaha. Harian Media Indonesia terbit perdana pada hari senin, 19 Januari 1970 dengan motto “Pembawa Suara Rakyat”, berdasarkan Surat Izin Terbit (SIT) No. 0856/SK/Dir-PK/SIT 1969 tanggal 06 Desember 1969, yang dikeluarkan oelh Departemen Penerangan dengan ketentuan sebagai berikut : Pengasuh Penerbitan : 1. Pemimpin Umum : Teuku Yously Syah 2. Misi Penerbitan
: Umum / Independen
42
3. Periode Terbit
: 7 x Seminggu
4. Oplah pertama
: 5.000 eksemplar
5. Jumlah halaman
: 4 (empat) halaman
6. Sistem cetak
: Letter Press
7. Bahasa
: Indonesia
Dengan kesadaran untuk terus maju, pada tahun 1988 Teuku Yousli Syah selaku pendiri Media Indonesia bergandeng tangan dengan dengan Surya Darma Paloh, mantan pimpinan surat kabar Prioritas. Dengan kerja sama ini, dua kekutan bersatu : kekuatan pengalaman dengan kekutan modal dan semangat, maka pada tahun tersebut lahirlah Media Indonesia dengan manajemen baru dibawah PT. Citra Media Nusa Purnama. Surya Darma Paloh sebagai Direktur Utama sedangkan Teuku Yousli Syah sebagai Pemimpin Umum, dan Pemimpin Perusahaan oleh Lestary Luhur. Sementara itu, markas usaha dan redaksi dipindahkan ke Jl. Gondandia Lama No.46 Jakarta. Awal tahun 1995, bertepatan dengan usianya ke 25 Media Indonesia menempati kantor barunya di Komplek Delta Kedoya, Jl. Pilar Mas Raya Kav. A – D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Di gedung baru itu semua kegiatan dibawah satu atap, redaksi, usaha, prcetakan, pusat dokumentasi – perpustakaan, iklan, sirkulasi dan distribusi serta fasilitas penunjang karyawan lainnya. Sejarah panjang serta moto “ Pembawa Suara Rakyat “ yang dimiliki oleh Media Indonesia bukan sekedar menjadi moto kosong dan sia – sia, tetapi
43
menjadi spirit pegangan samapai kapan pun. Sejak Media Indonesia ditangani oleh tim manajemen yanag barau di bawah payung PT. Citra Media Nusa Purnama, banyak pertanyaan tentang apa visi dan misi harian ini dalam industri pers nasional. Terjun pertama kali dalam industri pers tahun 1986 dengan menerbitkan harian prioritas. Namun Prioritas memang tidak bernasib baik, karena belum terlalu lam menjadi koran alternatif bangsa, SIPP-nya dibatalkan Departemen Penerangan. Antara harian Prioritas dan harian Media Indonesia memang ada “ benang merah”, yaitu dalam karakter kebangsaannya. Surya Paloh sebagai penerbit Harian Umum Media Indonesia, tetap gigih berjuang mempertahankan kebebasan pers. Wujud nyata kegigihan ini ditunjukan dengan mengajukan kasus penutupan harian Prioritas ke pengadilan, bahkan menuntut Menteri Penerangan untuk mencabut Peraturan Menteri No. 01/84 yang dirasakan membelenggu kebebasan pers di tanah air. Kemudian di tahun 1997, Djafar H. Assegaff yang baru menyelesaikan tugasnya sebagai Duta Besar di Vietnam dan sebagai wartawan yang pernah memimpin beberapa harian dan majalah, seta menjabat sebagai Wakil Pemimpin Umum LKBN Antara, oleh Surya Paloh dipercayai untuk memimpin harian Media Indonesia sebagai Pemimpin Redaksi. Saat ini Djafar H. Assegaff dipercaya sebagai Corporate Advisor, sejak 2005 Pemimpin Redaksi dijabat oleh Djadjat Sudradjat, sedangkan Pemimpin Umum yang semula dipegang langsung oleh Surya Paloh, ditahun 2005 dijabat oleh Saur Hutabarat dan Wakil Pemimpin Umum dijabat oleh Andy F. Noya.
44
Pada tahun 2006 sampai dengan 2009, terjadi beberapa perubahan struktur organisasi, dimana nama jabatan berubah, posisi jabatan saat ini sebagai berikut: Direktur pemberitaan oleh Saur Hutabarat, Direktur Pengembangan bisnis oleh Alexander Stefanus dan Direktur Utama oleh Rahni Lowhur – Schad. Media Indonesia telah menjadi sebuah surat kabar yang memiliki editorial yang kuat, inovatif dan terdepan. Surat kabar Media Indonesia juga mempunyai Karekteristik pembaca yang memiliki sikap, peringkat kedua deretan 10 besar surat kabar nasional. Pembaca Media Indonesia terbesar adalah AB Class dan usia produktif dengan readership profile pembaca 65% pria dan 35% wanita dengan psikografis pembaca Media Indonesia western minded dan juga optimist. Visi dan Misi Perusahaan Dengan begitu besarnya harapan Harian Media Indonesia dengan filosofinya sehingga menciptakan Visi – Nya yang berbunyi “Menjadi Surat Kabar
Independen
yang
Inovatif,
Lugas,
Terpercaya,
dan
Paling
Berpengaruh”. Uraian Visi : Independen, yaitu menjaga sikap nonpartisipan; dimana karyawan tidak menjadi pengurus partai politik; menolak segla bentuk pemberian yang dapat mempengaruhi objektivitas; dan mempunyai keberanian bersikap beda.
45
Inovatif, Yaitu terus menerus menyempurkan dan mengembangkan kemampuan teknologi dan Sumber Daya Manusia; serta secara terus menerus mengembangkan rubrik, halaman dan penyempurnaan perwajahan. Lugas, yaitu menggunakan bahasa yang terang dan langsung. Terpercaya, yaitu selalu melakukan check dan recheck; meliputi berita dari dua pihak dan seimbang; serta selalu melakukan investigasi dan pendalaman. Paling Berpengaruh, yaitu dibaca oleh para pengambil keputusan; memiliki kualitas editorial yang dapat mempengaruhi pengambil keputusan; mampu membangun kemampuan antisipatif; mampu membangun network nara sumber; dan memiliki pemasaran/distribusi yang andal. Misi Perusahaan Pandangan yang luas akan terlihat kokoh dengan misi perusahaan yang menjembatani dan serta memberikan tanggungjawab lebih untuk semua diantaranya : Menyajikan informasi terpercaya secara nasional dan regional serta berpengaruh bagi pengambil keputusn. Mempertajam isi yang relevan untuk pengembangan pasar. Membangun Sumber Daya Manusi dan manajemen yang profesional dan unggul, mampu mengembangkan perusahaan penerbitan yang sehat dan menguntungkan.
46
4.1.2 Mobile Media Indonesia Di zaman sekarang ini dimana teknologi informasi semakin berkembang dan serba bersifat mobile (dapat dibawa kemana-mana/ praktis). Istilah Mobile sendiri dapat diartikan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses penerbitan yang biasanya dipublikasikan melalui media cetak ke bentuk elektronik dan digital yang didukung
oleh
teknologi
internet.
Dengan
bantuan
teknologi
internet,maka seluruh aktivitas redaksi dilakukan melalui web. Seperti yang digambarkan di bawah ini :
Gambar1.2 Keunggulan dan Kemudahan yang akan didapat dalam aplikasi layanan (Mobee) Micropage Mobile Media Indonesia :
1. User Friendly. Berbasis Java Mobile, sehingga dapat diaplikasikan dihampir semua merek dan tipe ponsel populer seperti Nokia, Sony ericson, Motorola, Siemens BenQ, PDA, dan lain-lain. 2. Teknologi kompresinya, user bisa mengakses informasi dengan penggunaan Kilobyte [KB] yang sangat hemat. Lima hingga sepuluh kali lebih kecil dibandingkan halaman WAP atau HTML biasa sehingga jauh lebih bisa diandalkan, jauh lebih cepat dan lebih hemat dengan biaya yang terjangkau.
47
3. Biaya beban data sangat terjangkau dibandingkan browsing memakai browser standar WAP/XHTML. Secara keseluruhan rata-rata biaya 1/10 lebih murah dibandingkan dengan beban biaya jika menggunakan browser standar selular. 4. Kecepatan navigasi dan membuka konten jauh lebih cepat dari browsing memakai browser standar WAP/XHTML. Secara keseluruhan rata-rata waktu mengakses 5 kali lebih cepat dibandingkan menggunakan browser standar selular. 5. Reabilitas yang lebih baik dalam membuka konten dimana tingkat kegagalan download dengan teknologi micropage, 5 kali lebih kecil jika dibandingkan dengan browser WAP. Keuntungan yang akan dinikmati bagi pengguna Mobile MI : 1. Effectiveness: informasi yang disampaikan sangat efektif, karena dapat diterima kapan saja dimana saja sesuai dengan berita yang dipilih. 2. Immediacy: Penerimaan informasi akan didapat saat itu juga, bahkan dalam hitungan detik. 3. Mobilty: Pelanggan dapat menerima informasi dimana saja, kapan saja tanpa batasan waktu dan tempat. 4. Reabilitas tinggi; Tingkat kegagalan dalam penyampaian informasi sangat kecil. 5. Up Date: Berita serta informasi yang disampaikan masih sangat baru (Update). Sehingga lebih cepat tau mengenai perkembangan berita. Selain pengguna, perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan : 1. Personalization: perusahaan dapat memilih jenis target yg ingin dituju berdasarkan klasifikasi yg diinginkan. 2. Cross-medium form of marketing: Mobile merupakan alat pelengkap media pemasaran yg ada 3. Revenue Generation: Mobil marketing tdk hanya membantu perusahaan dlm melakuka efisiensi biaya promosi, tpjuga dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan barumisl bekerjasama dgn beberapadgn klien komersil u/mlakukan promosi dalam portal perusahaan.
48
4. Measurable: Perusahaan dpt mengetahui jumlah pelanggan yg mendapat informasi secara akurat dan data itu dapat diperoleh kapan saja ketika dibutuhkan.
Mobile Media Indonesia pertama kali online sejak januari 2009, tetapi belum banyak yang mengetahui mengenai Mobile Media Indonesia. Merupakan sebuah interface hasil teknologi yang mampu menghasilkan kapabilitas tinggi untuk menurunkan/memperkecil size sebuah data yang kemudian dikirimkan ke banyak portal dengan mediator Telepon selular (Handphone). Mobile Media Indonesia hadir memenuhi keinginan para eksekutif yang memiliki rutinitas yang tinggi tetapi sangat loyal dan tingkat ketertarikan tinggi akan sebuah informasi. Mobile Media Indonesia di luncurkan oleh PT. Citra Media Nusa Purnama atau yang dikenal dengan Media Indonesia, Media Indonesia yang lebih dikenal dimasyarakat adalah sebuah Koran yang berbentuk cetak. Mobile
Media
Indonesia
memiliki
banyak
tujuan
dalam
kehadirannya, antara lain yaitu; menjadi pasangan teknologi terpadu untuk menciptakan networking. menciptakan transformasi baru produk dengan menberikan nilai tambah pada produk tersebut. Serta memposisikan sebagai solusi dan suatu alternative pilihan akses baru kanal informasi dalam bentuk news yang merupaakan berita pilihan yang disadur dari Koran Media Indonesia.melakukan promosi dengan system
49
Mobile Media Indonesia melakukan promosi dengan menggunakan cukuup banyak media, antara lain media lini atas yang terdiri dari televise, dan surat kabar, majalah. Dan media lini bawahnya adalh billboard. Tetapi pada penelitian yang penulis lakukan adalah media cetak yang terdiri dari surat kabar Media Indonesia itu sendiri dan majalah media scne yang melakukan
promosi
dengan
system
barter,
tentunya
dengan
mempertimbangkan dari aspek target sasaran produk tersebut.
4.2
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promotion, dan Bapak Dhani Aditya selaku Creative Director, dalam bab empat ini penulis akan memaparkan hasil wawancara mengenai “Strategi Kreatif Iklan Cetak Mobile Media Indonesia” Wawancara yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui mengenai strategi kreatif iklan yang dilakukan Mobile Paper Media Indonesia serta elemen - elemen pendukung media cetak.
4.2.1 Proses kreatif Tahapan proses strategi kreatif Dalam sebuah iklan proses kreatif sangat diperlukan agar iklan tersebut dapat tersampaikan denan baik ke khalayak dan tentunya sesuai dengan inti pesan serta tujuan dari periklanan. Disini akan dipaparkan mengenai tahapan proses strategi
50
kreatif yang dalam pembuatan iklan Mobile MI mengenai bagaimana proses penciptaan sebuah ide sampai kepada eksekusi iklan 25: Tabel 1.3 Proses kreatif dalam pembuatan iklan Mobile MI
Pembuatan Konsep (Tim
Riset
Disetujui oleh pihak perusahaa
Eksekus i
Melihat kebutuhan Target sasaran Tujuan periklanan Simbol/visual Copywriting
KETERANGAN: Riset
: Melakukan riset oleh tim kreatif dan bagian promosi.
P. Konsep
: melihat kebutuhan apa saja yg saat ini diperlukan dan
disesuaikan dengan gaya hidup target sasaran, melihat tujuan serta megungkapkannya melalui symbol/visual dan copywriting tentunya disesuaikan dengan konsep iklan serta target sasarannya seperti apa. (copyplatform) dilakukan pada tahap ini Eksekusi
: Setelah konsep iklan yang ditawarkan disetujui oleh
pihak perusahaan maka eksekusi atau penayangan iklan akan dilakukan.
25
Data yang diberikan oleh bagian kreatif dan promosi pada tanggal 24 juli
51
4.2.2
Strategi Komunikasi Dengan berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager promosi. Sebenarnya ingin mencoba menampilkan hal yang baru dan lebih menarik. a. Analisa Masalah Dimana Mobile MI sebagai produk baru tetapi brand MI sendiri sudah terbilang cukup lama di pasaran dan sudah dikenal masyarakat. Secara persaingan Mobile MI memang mempunyai competitor utama yaitu KOMPAS yang sudah lebih dulu mengeluarkan produk sejenis yaitu kompas.com dalam kategori yang sama. Selain itu kompas juga merupakan surat kabar nasional yang lebih dulu dikenal dipasaran dibanding Media Indonesia. Masalah lebih terfokus kepada hal dimana Mobile MI mencoba
menampilkan
keunggulan
serta
manfaat
yang
ditawarkan dalam iklan Mobile MI mnelalui headline yang disajikan serta ilustrasi yang ada. b. Solusi Dalam iklan Mobile MI ingin menggali segala aspek permasalahan yang ada, dimana Mobile MI hadir untuk memenuhi keinginan bagi yang memiliki tingkat ketertarikan tinggi dan loyal terhadap informasi yang berkembang serta para pembaca MI/kompetitor
yang pola hidupnya telah bergeser
kearah online lifestyle terutama sebagai sebuah solusi dalam
52
mengakses berita serta informasi yang ada melalui internet yang dapat diakses kapanpun, dimanapun
karena sifatnya yang
mobile. Sehingga dapat sesuai dengan headline yang diusung Mobile MI dalaam iklannya.
4.2.3
Strategi Kreatif Iklan Cetak Mobile Media Indonesia Dalam pembuatan sebuah iklan tentunya diperlukan sebuah strategi kreatif yang tepat sebagaimana yang telah dilakukan pada iklan Mobile Paaper Media Indonesia. Maka tahapan ini merupakan bagian yang dirasakan creator sangat penting. Sebelum Membuat strategi kreatif iklan hal yang harus dilakukan adalah
menentukan strategi pesan iklan yang berdasarkan target
audience, objective dan positioning. berikut merupakan tahapan dimana Mobile MI akan menentukan strategi kreatif yang tepat dalam melakukan kampanye periklananannya. 4.2.3.1 Target Audience Target audience merupakan hal yang sangat penting yang tidak boleh terlupakan dalam membuat strategi kreatif iklan. Kampanye periklanan yang dilakukan oleh pihak pengiklan akan jelas terlihat, untuk siapa iklan itu ditujukan dalam hal ini adalah (target markete) sehingga iklan yang dilakukan tidak sia-sia. Mengetahui target audience sebelum membuat strategi kreatif
53
iklan merupakan hal yang bijak karena dari informasi inilah kreator iklan akan memperoleh sebuah iklan yang tepat sasaran. Target market untuk Mobile Media Indonesiaadalah untuk kalangan atas . Hal ini dapat kita lihat dari hasil kutipan wawancara
yang penulis
lakukan
dengan
Ibu
Hilliana
Pancaningsih, selaku Manager Promotion : 26 “Target sasaran dari Mobile MI ini adalah pria dan wanita, dengan status social ekonomi AB+dengan kata lai menengah atas , Usia 19-45 Tahun, pelanggan/pembaca MI versi cetak/digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal yang memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi, dan setiap individu yang sibuk dengan rutinitas sehingga tidak dapat berpindah dari tempat duduknya. Tetapi disini kami lebih memfokuskan pada kalangan dengan mayoritas pekewrjaanwhite collars atau para eksekutif”
Dalam menentukan target market dari Mobile Media Indonesia
tentunya
dengan
melakukan
pertimbangan-
perimbangan tertentu. Target market yang dipilih lebih kepada kalangan atas yaitu para eksekutif karena dirasa kalangan inilah yang mempunyai rutinitas sangat padat tetapi tetap ingin mengetahui informasi yang berkembang tanpa mengabaikan pekerjaanya.
26
Hasil Wawancara dengan Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promotion Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
54
4.2.3.2 Tujuan Periklanan Mobile Media Indonesia (MI) merupakan produk baru yang di luncurkan oleh Media Indonesia dan memulai online pada bulan januari 2009. Media Indonesia sendiri tentunya merupakan produk surat kabar berbentuk cetak yang sudah lama dan cukup dewasa serta sudah terlebih dahulu dikenal dipasaran, seperti hasil yang penulis dapat dari sejarah perusahaan yang diberikan oleh Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promotion Media Indonesia. Disini Mobile MI juga tentunya memiliki tujuan dalam setiap kampanye periklanan yang dilakukan. Seperti yang dikutip dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Hilliana Pancaningsih, Manager Promotion Media Indonesia:27 “Mmmm….sebenarnya tujuan periklaan ini bukan semata-mata hanya untuk menginformasikan mengenai Mobile MI atau melakukan sebuah sosialisasi pada khalayak dalam memasarkan mobile MI. Dengan adanya iklan ini diharapkan Media Indonesia tidak hanya mendapatkan pembaca potensial baru pelanggan/pembaca MI versi cetak tetapi juga versi digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal dan memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi yang cukup tinggi.
Mobile MI yang terbilang merupakan produk baru keberadaannya masih banyak yang belum mengetahui. Maka 27
Hasil Wawancara dengan Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promotion Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
55
sesuai seperti kutipan hasil wawancara diatas yaitu secara umum sebagai sosialisasi Mobile MI itu sendiri. Mobile MI juga hadir untuk memenuhi keinginan dari para pembaca Media Indonesia versi digital yang sangat concern dengan berbagai informasi.
4.2.3.3 Positioning Eksistensi produk cendrung lebih banyak ditentukan oleh citra atau persepsi yang ada di benak pikiran konsumen. Positioning merupakan apa yang kita inginkan ada di benak konsumen ketika mereka mendengar brand kita. Positioning ini sangat berkaitan dengan persepsi. Persepsi ini harus bisa unik sehingga pelanggan bisa langsung membedakan antara brand kita dan brand pesaing kita. Mobile MI dalam strategi kreatif iklannya ingin mencoba memposisikan atau lebih dikenal dengan istilah positioningkan dalam benak khalayak dan target audience sebagai suatu pilihan akses baru kanal informasi pilihan dalam bentuk news yang merupakan berita pilihan yang disadur secara lengkap dari koran Media Indonesia. Seperti yang dikutip dari hasil wawancara dengan Ibu Hilliana Pancaningsih berikut:28
28
Hasil Wawancara dengan Ibu Hilliana Pancaningsih selaku Manager Promotion Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
56
“Pada Mobile MI ini positioning yang ingin ditampilkan adalah sebagai sebuah solusi dan alternative pilihan akses baru kanal informasi dalam bentuk news yang merupakan berita pilihan yang disadur secara lengkap dari koran Media Indonesia.”
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Mobile Paper MI sekaligus ingin memposisikan dapat menjadi sebuah pilihan dalam mengakses berita ataupun informasi yang ada tentunya berita yang diakses merupakan berita pilihan yang disadur secara lengkap dari koran Media Indonesia. Sehingga disini, dapat memberikan suatu solusi bagi khlayak tentunya sesuai target audience yang telah ditetapkan bahwa sesibuk apapun rutinitas yang dimiliki, dan tidak memungkinkan untuk mengetahui berita yang ada karena rutinitas yang ada Mobile MI mencoba menangkap peluang yang ada yaitu dengan menetapkan bahwa Mobile Paper MI merupakan sebagai suatu pilihan dalam mengakses berita yang ada jadi kapanpun, dimanapun berita akan kita dapatkan dengan mudah dan cepat.
4.2.4 Pendekatan Kreatif Pada strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia” menggunakan pendekatan kreatif yang memberikan kesan yang baik kedalam benak konsumen, selain itu memberikan solusi serta alternative pilihan pada masyarakat dalam memperoleh sebuah berita. Dimana berita-berita dengan mudah diperoleh/diakses
57
melalui internet kapansaja, dimana saja sesibuk apapun rutinitas yang dimiliki karena saat ini dengan adanya system mobile atau dapat juga disebut positioning. Seperti yang diungkapkan bapak Dhani berikut:29 “Untuk pendekatan kreatif yang saya gunakan dalam iklan Mobile Media Indonesia adalah dengan menanamkan hal positif dalam benak konsumen yaitu sebagai sebuah solusi pilihan dalam memperoleh sebuah berita, jadi disini maksudnya memberikan kemudahan bagi masyarakat atau target sasaran yang sangat loyal dengan informasi tetapi memiliki rutinitas yang padat. Berita-berita akan mudah diakses melalui internet kapanpun,dimanapun.”
Pendekatan kreatif yang biasa digunakan dalam mengerjakan strategi kreatif iklan adalah positioning. Pada strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia” hal yang coba ditanamkan adalah bagi target sasaran ataupun masyarakat yang sangat loyal dan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap sebuah informasi tetapi disibukan oleh rutinitas yang padat tak perlu khawatir dalam mendapatkan sebuah berita, karena berita dapat dengan mudah diakses melalui internet kapanpun dan dimanpun karena bersifat mobile.
29
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
58
4.2.5 Daya Tarik Pesan Dalam sebuah iklan daya tarik pesan sangat berpengaruh, hal inilah yang menjadikan daya tarik pesan sebagai suatu tahapan dalam menentukan strategi kreatif iklan yang tepat dalam sebuah iklan. Strategi kreatif periklanan akan lebih diterima khalayak apabila iklan yang ditampilkan mempunyai daya tarik tertentu agar orang mau melihat bahkan membacanya yang akan membawanya pada tujuan periklanan. Dalam iklan Mobile MI ini daya tarik pesan yang digunakan adalahdaya tarik kombinasi. Daya tarik kombinasi tentunya dipilih karena dirasa sangat sesuai dengan isi pesan yang dituangkan serta konsep kreatif yang telah ada. Daya tarik kombinasi terdiri dari daya tarik pesan rasional dan emosional karena dalam iklan ini terdapat daya tarik rasionalnya dimana adanya unsur membangkitkan kepentingan diri khalayak bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat yang di tawarkan yang memberikan solusi dalam mengakses sebuah berita.
59
Seperti apa yang diungkapkan dari hasil wawancara dengan bapak Dhani berikut:30 “Dalam iklan Mobile MI daya tarik yang digunakan adalah daya tarik kombinasi dimana menggabungkan antara dua pendekatan yang ada yaitu rasional dan emosional tujuan kami menggunakan daya tarik jenis ini, karena daya tarik pesan ini dirasa bukan hanya akan memberikan informasi mengenai pesan yang disampaikan dengan pendekatan rasional, tetapi juga sisi emosional digali dengan melakukan pendekatan sisi psikologis khlayak dalam memenuhi kebutuhan dan memotivasinya untuk melakukan pembelian produk, tetapi disini yang lebih saya tekankan adalah pada penggunaan daya tarik emosional dengan melakukan pendekatan pada sisi psikologisnya .”
Daya tarik iklan tentunya harus mewakili dari produk yang diiklankan dan menarik perhatian sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih diterima dengan baik. Daya tarik emosi disini pesan lebih menekankan pada sisi psikologis khalayak sasaran dimana adanya pola perilaku yang cendrung berubah dimana gaya hidup online lifestyle, saat ini adanya pemenuhan kebutuhan yang ingin serba mudah termasuk dalam hal memperoleh informasi dan hal inilah peluang yang coba di tangkap.
30
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
60
Dalam daya tarik kombinasi yang teriri dari daya tarik
emosional dan rasional. Daya tarik emosional disini
mencoba membangkitkan emosi positif atau yang akan memotivasi khalayak sasaran sehingga khalayak sasaran diharapkan akan tertarik seperti yang dikatakan yaitu adanya pendekatan dengan aspek dari sisi psikologis. Sisi psikologis ini memfokuskan pada
pola perilaku serta motivasi dan ini
berkenaan dengan membangkitkan emosi dimana adanya perasaan akan suatu kebutuhan dan menjadi motivasi untuk memenuhinya. Sensasi dan persepsi juga berperan untuk membentuk kesemuanya itu agar pesan mempunyai daya tarik yang mampu membentuk khalayak sasaran untuk melakukan action sesuai dengan tujuan dari iklan Mobile MI.
Sensasi
Persepsi
Sensasi Tahap paling awal dalam menerima informasi ialah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. 31 Persepsi
31
Drs Jalaludin Rakhmat Psikologi Komunikasi
61
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
62
Daya tarik rasionalnya adalah dimana adanya unsur membangkitkan kepentingan diri khalayak bahwa produk tersebut akan memberikan manfaat yang di tawarkan yang dapat dilihat dengan adanya ilustrasi yang didukung dengan headline. Daya tarik kombinasi dalam iklan merupakan daya tarik yang sering digunakan dalam kampanye iklan.
4.2.6 Elemen Pembentuk Dalam Iklan Cetak Dalam pembuatan sebuah iklan cetak ada elemen – elemen pendukung agar iklan dapat menarik perhatian khalayak. Begitu juga halnya yang ada pada iklan cetak Mobile Media Indonesia Elemen pembentuk iklan cetak Mobile MI adalah, copywritingnya dan tampilan visualnya.
63
4.2.6.1 Copywriting Copywriting dalam sebuah iklan merupakan hal yang harus diperhatikan penguasaan bahasa yang baik, maksudnya adalah copywriting harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk yang diiklankan. Menurut bapak Dhani :32 “Copywriting yang digunakan dalam iklan Mobile MI ini cukup simple. Dari mulai pemilihan headline, subheadlinenya. Tujuannya agar mudah dingat dan inti pesannya sendiri tersampaikan.” Oleh karena itu, bahasa ataupun copywriting dalam iklan dituntut mampu menggugah maksudnya adalah mencermati kebutuhan konsumen, menarik/ informative kata-katanya jelas dan tidak berteletele, persuasif dan mengkombinasikan pesan dengan komperatif kepada target sasaran. Seperti halnya copywriting dalam iklan Mobile Media Indonesia telah disesuaikan dengan target sasaran, kata-kata yang digunakan pun persuasive dan menarik perhatian sehingga di harapkan akan sesuai dengan tujuan dari iklan Mobile Media Indonesia. Dalam copywriting iklan Mobile Media Indonesia ini terdapat tiga elemen pendukung yaitu headline, sub headline dan bodycopy.
32
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
64
4.2.6.1.1 Headline Dalam iklan Mobile MI headline yang digunakan lebih menekankan pada kebutuhan akan sebuah berita, dimana berita saat ini telah menjaadi hal yang sangat penting karena banyak hal-hal penting serta keuntungan yang akan diperoleh dari sebuah berita. Berita ataupun informasi yang ingin khalayak ketahui akan dengan mudah didapatkan sehingga akan memberikan kemudahan. Dalam iklan Mobile MI ini mencoba mengambil benang merah dari apa yang akan ditawarkan. Headline yang digunakan dalam iklan Mobile MI menggunakan huruf yang dicetak tebal dengan ukuran yang besar, dengan jenis font san sarif. Dengan mengusung headline “TAK ADA JARAK DAN WAKTU UNTUK BERITA”. Menurut bapak Dhani: 33 “Headline yang kami gunakan dalam iklan Mobile MI jenisnya adalah news headline yaitu dimana headline menyajikan informasi mengenai sesuatu yang baru kepada pembaca. Selain itu sebenarnya headline ini berisikan sebuah penegasan, mengenai nilai /sesuatu yang baru pada khalayak sasaran.” Headline ini dipilih dengan berbagai pertimbangan Pemilihan sebuah headline bukanlah suatu hal yang mudah 33
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
65
dalam suatu pengertian umum, headline harus memiliki dua fungsi utama yaitu: (1) menyarankan isi pesan, (2) menampilkan
daya
tarik
terhadap
suatu
kepentingan
pembacasetelah menyajikan pesan. Dalam penentuan hadline iklan Mobile MI yaitu ”TAK
ADA
JARAK
DAN
WAKTU
UNTUK
BERITA”tentunya pemilihan dari headline tersebut telah mempertimbangan dari berbagai factor, seperti apa yang telah diungkapkan oleh Bapak Dhani selaku Creative Director dari pembuatan iklan tersebut. Bapak Dhani:34 “Biar sekali melihat khalayak sudah mulai tertarik untuk membacanya, lagi pula agar sesuai dengan ilustrasi yang akan digunakan. Selain itu sebenarnya headline ini berisikan sebuah penegasan, penjelasan yang memiliki nilai /sesuatu yang baru pada khalayak sasaran. Dengan adanya iklan Mobile dan di dukung dengan headline tersebut ingin mengatakan bahwa berita dapat di peroleh dan diakses melalui internet dengan mudah kapanpun, dimanapun sesibuk apapun rutinitas yang dimiliki, karena saat ini akses internet cukup menggunakan ponsel saja melalui perkembangan teknologi dari WAP, XTHML, hingga On Device Portal”. Dengan kata lain yang pasti Headline tersebut punya makna sama dengan munculnya Mobile paper MI.” Headline yang dipilih dalam iklan Mobile MI ini pun telah disesuaikan dengan ilustrasi/ tampilan visual yang di 34
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
66
gunakan. Headline yang digunakan adalah
“TAK ADA
JARAK DAN WAKTU UNTUK BERITA”
di sini
terkandung makna. Makna ataupun pesan yang ingin disampaikan di dalam iklan Mobile ini adalah “Bahwa saat ini telah
terjadi
pergeseran
pola
perilaku
kecendrungan
masyarakat yang mulai bergeser kedunia maya online
lyfestyle
dimana
mereka
menginginkan
menuju suatu
pembaharuan yang tentunya memberikan mereka berbagai kemudahan dengan adanya perkembangan teknologi dalam segi
apapun
disini
yang
dimaksudkan
memperoleh sebuah informasi
yaitu
dalam
dan bagi mereka yang
memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi ataupun berita, yang disibukan oleh rutinitas yang cukup padat mereka tidak perlu khawatir karena berita dapat dengan mudah diakses kapanpun diinginkan. Pada iklan Mobile
MI dan di dukung dengan
headline tersebut ingin mengatakan bahwa berita dapat di peroleh dan diakses melalui internet dengan mudah kapanpun, dimanapun sesibuk apapun rutinitas yang dimiliki, karena saat ini akses internet cukup menggunakan ponsel saja melalui perkembangan teknologi dari WAP, XTHML, hingga On Device Portal.
67
Dengan penggunaan headline ingin menampilkan mengenai kemudahan dalam memperoleh sebuah berita, dimana perkembangan teknologi ikut mendukung. Disini ingin menampilkan bahwa berita ataupun informasi dapat dengan mudah didapatkan kapanpun dan dimanapun sehingga khalayak tidak perlu takut ketinggalan berita selalu (update) inilah benang merah adanya headline tak ada jarak dan waktu untuk berita .
4.2.6.1.2 Bodycopy Bodycopy mutlak diperlukan dalam sebuah. Dalam iklan cetak Mobile Media Indonesia bodycopy yang digunakan
adalah
m.mediaindonesia.com
dan
www.mobeenet.com/wapmi. Bodycopy tersebut merupakan bentuk dari straight-line copy (pengembangan dari point penjualan). Bodycopy yang digunakan cukup ringkas, jelas karena hanya mencakup sebuah informasi yaitu alamat dari situs yang digunakan untuk mengakses mobile MI. Ukuran font yang digunakan lebih kecil dengan warna font hitam,. Bodycopy tersebut dipilih dengan berbagai pertimbangan dan alasan. Dalam bodycopy ini ingin mengatakan bahwa mobile MI dapat dengan mudah diakses melalui internet dengan alamat situs yang tercantum dalam sebuah bodycopy.
68
Seperti yang diutarakan oleh Bapak Dhani :35 “Alasan yang mendasari mengapa www.mobeenet.com/wapmi digunakan dalam bodycopy karena Media Indonesia melakukan kerjasama dengan pihak mobee itu sendiri yaitu dimana Media Indonesia menjadi media partner mobeenet. Selain Media Indonesia ada juga media-media lain yang menjadi media partner mobee antara lain kompetitor utama dari Media Indonesia yaitu kompas, koran Jakarta, suara pembaharuan, dll hal inilah yang menyebabkan mau tidak mau Media Indonesia ikut bekerja sama dengan pihak mobee selain itu untuk memperluas jaringan. Untuk penggunaan m.mediaindonesia.com dipilih disesuaikan dengan kebutuhan media Indonesia yaitu alamat situs media Indonesia dalam mengkses mobile MI . Selain itu dipilih karena cukup ringkas dan jelas sehingga mudah diingat dan inti pesan dimengerti.” Dalam iklan mobile media Indonesia pada media cetak tentunya pemilihan bodycopy telah mempertimbangan dari berbagai
faktor
dan
alasan
yang
mendasarinya
sebagaimana telah diungkapkan melalui petikan wawancara tersebut. Dalam situs m.mediaindonesia.com berisi mengenai berita-berita pilihan yang telah berbentuk list/daftar dimana didalamnya dapat memperbesar atau memperkecil ukuran dari berita yang kita pilih. Pemilihan bodycopy dalam iklan Mobile MI oleh tim kreatif lebih menggunakan kalimat yang simple dan mudah diingat dan langsung menekankan inti pesan
35
mengenai
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
69
pemberitahuan alamat situs yang dapat dikunjungi agar khalayak sasaran dapat dengan segera mengerti dan melakukan action berupa akses langsung ke situs yang telah ditawarkan. dalam iklan Mobile MI.
4.2.6.1 Visual Elemen visual merupakan hal yang cukup menjadi perhatian dalam sebuah iklan karena dengan tampilan visual yang menarik dan sesuai dengan inti pesan yang ingin di sampaikan, iklan akan memiliki nilai tambah sehingga khalayak akan tertarik untuk melihat iklan tersebut. Tampilan visual yang dipilih oleh tim kreatif dalam iklan Mobile
Media Indonesia ini dibuat dengan cukup
simple, elegan, berkelas tetapi mempunyai efek mengena. Menurut bapak Dhani: “Visualisasi dari iklan Mobile MI adalah gambar ponsel BB (black barry) dan sebuah logo MI baru.”
Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian terkait dengan elemen visual adalah ilustrasi dan penggunaan warna.
4.2.6.1.1Ilustrasi Penggunaan ilustrasi dalam iklan Mobile
Media
Indonesia menjadi sesuatu yang sangat penting, karena isi pesan yang sebenarnya dititik beratkan pada sebuah ilustrasi. Dalam
70
mengeksekusi pesan iklan Mobile MI tim kreatif mencoba menampilkan sebuah gambar/ foto dari ponsel BB (Black barry) dan logo MI baru sebagai ilustrasinya. Ilustrasi dalam sebuah iklan sangat membantu untuk menjadikannya menarik perhatian, karena dengan adanya ilustrasi emosi pembaca dapat di bangkitkan. Dalam iklan Mobile
MI pemilihan ilustrasi yang
digunakan adalah sebuah foto asli. Pemilihan ilustrasi foto harus menggambarkan atau memvisualisasikan suatu pesan yang ingin disampaikan. Dalam iklan ini ditentukan pemilihan ilustrasi ponsel dimana ponsel sering digunakan dalam kehidupan seharihari sebagai barang kebutuhan yang sering dan banyak digunakan oleh masyarakat. Dalam penentuan ilustrasi berupa foto asli karena foto asli dianggap lebih factual dan terpercaya apalagi mengingat iklan Mobile MI ini merupakan sebuah iklan informative mengenai mobile paper itu sendiri yang ditujukan untuk segmen kelas atas. Seperti hasil kutipan wawancara dengan bapak Dhani. Menurut Bapak Dhani selaku Creativ Director:36 “Alasannya menggunakan photo ponsel BB mengingat ponsel dirasa mewakili dari isi iklan mobile paper dan bukan 36
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
71
itu saja dengan melihat pola hidup masyarakat yang cendrung mengalami peralihan yang menganggap handphone merupakan bagian yang penting dalam kehidupan melihat trend dan fenomena yang berkembang di masyarakat dimana Black barry merupakan ponsel yang memiliki keunggulan yang cukup banyak dan saat ini trend BB sedang menjamur pada setiap kalangan dan yang mejadi target sasaran kami adalah segmen kelas atas mengingat BB ini banyak di gunakan oleh segmen kelas atas”. Untuk logonya sendiri karena MI juga ada logo baru jadi sekalian mensosialisasikan logo baru MI, sebenarnya sebelum iklan Mobile MI kita lebih dulu mengiklankan mengenai perubahan corporate logo baru, jadi penggunaan logo dalam iklan ini sebagai pengingat dan sosialisasi pada khalayak yang belum mengetahuinya.” Dari sisi content kemampuan mobile teknologi pertama hanya bisa melakukan komunikasi, suara dan teks, kemudian dengan semakin berkembangnya teknologi, ponsel sudah bisa mendukung pengiriman gambar, audio bahkan video melalui teknologi 3G, penggunaan ponsel pun dipilih karena saat ini ada banyak ponsel sudah memiliki akses internet di dalamnya sehingga memudahkan untuk memperoleh informasi dengan mudah dan melihat keunggulan yang di miliki ponsel. Pemilihan dari segi ilustrasi yang membuatnya menarik adalah dengan adanya penggunaan handphone BB, seperti yang dijelaskan sebelumnya penggunaan handphone dalam tampilan visual iklan telah dijelaskan dengan terperinci. Dengan melihat trend dan fenomena yang berkembang di masyarakat dimana Black barry merupakan ponsel yang memiliki keunggulan yang cukup banyak dan saat ini trend BB sedang menjamur pada
72
setiap kalangan dan yang mejadi target sasaran kami adalah segmen kelas atas mengingat BB ini banyak di gunakan oleh segmen kelas atas. Mengingat masyarakat sangat menyukai sesuatu hal yang baru (bersifat novelty) dan BB adalah trend baru,
adanya
kerjasama
dengan pihak BB
itu
sendiri
mengharuskan Media Indonesia menggunakan Handphone BB dalam iklan mobile paper. Dalam iklan Mobile MI, selain ponsel blackberry yang dijadikan ilustrasinya terdapat pula logo MI baru. Penggunaan logo MI baru tentunya mempunyai tujuan . Di sini peran dimana selain mensosialisasikan pada khalayak mengenai Mobile MI dalam iklan ini juga ingin mengenalkan pada khalayak luas mengenai perubahan logo serta corporate baru MI. Tetapi pada iklan sebelumnya memang sudah lebih dulu sosialisasi logo MI baru. 4.2.6.1.2 Warna Peranan warna yang paling utama ialah kemampuannya untuk mempengaruhi dan mengkomunikasikan pesan yang ingin di sampaikan. Dalam iklan Mobile Media Indonesia pemilihan dari warna yang digunakan di dominasi oleh warna putih untuk background, dengan garis berbentuk miring warna merah disebelah kanan, dan gradasi abu-abu hitam pada tulisan.
73
Dalam penentuan pemilihan warna tersebut tentunya mempunyai alasan – alasan yang mendasarinya. Dalam iklan Mobile MI ini dapat dilihat bahwa warna putih mendominasi bahkan digunakan sebagai latar belakang. Warna putih yang digunakan sebagai latar belakang disini karena warna putih dirasa cukup mewakili dari segmen ataupun target sasaran yang dituju yaitu kelas menengah atas, warna putih identik dengan masyarakat yang memiliki kelas ekonomi menengah atas dan ini sesuai dengan target sasaran mobile paper dan segmen Media Indonesia ini sendiri. Dimana mayoritas pekerjaannya adalah white collars hal inilah yang coba diangkat dari pemilihan warna putih pada latar belakang iklan Mobile MI selain itu trend yang ada saat ini adalah white space ini menujukan bahwa iklan Mobile Media Indonesia memang di peruntukan untuk kelas menengah atas di mana warna yang dipilih lebih simple tetapi tetap mencerminkan target sasaran dari Mobile media Indonesia. Seperti yang dikutip dari hasil wawancara dengan Bapak Dhani:37 “Iklan Mobile MI ini didominasi oleh warna putih, maknanya adalah karena warna putih memiliki makna yang ingin ditampilkan yaitu kelas menengah atas, selain itu trend yang ada adalah white space ini menujukan bahwa 37
Hasil Wawancara dengan Bapak Dhani selaku Creative Director Media Indonesia, Pada Tanggal 24 Juli
74
iklan Mobile Media Indonesia memang di peruntukan untuk kelas menengah atas dan white space ini juga dapat mengangkat citra positif produk di mana warna yang dipilih lebih simple tetapi tetap mencerminkan target sasaran dari mobile paper media Indonesia.Dan untuk makna dari garis merah mengikuti perubahan corporate colour serta logo di mana corporate colour saat ini adalah warna merah. Gradasi warna abu-abu yang ada pada headline hanya ingin menyesuaikan dengan warna putih pada latar belakang sehingga lebih terlihat menarik atau eye catching.”
Dalam iklan Mobile MI selain warna putih yang dijadikan latar belakang ada pula warna meerah. Pemilihan warna merah tentunya karena mengikuti perubahan corporate colour serta logo di mana corporate colour saat ini adalah warna merah selain itu warna merah di gunakan sebagaai penegasan dan pemberitahuan pada khalayak bahwa corporate colour Media Indonesia telah berubah yaitu warna merah sehingga di harapkan bagi khalayak sasaran yang belum mengetahui mengenai adanya perubahan tersebut dapat mengetahuinya dari iklan tersebut sehingga iklan yang ditampilkan bukan hanya memperkenalkan mobile MI, melainkan perubahan logo dan corporate colour maka itulah sebabnya warna merah di gunakan selain itu warna merah memiliki arti dinamis disini Media Indonesia mencoba bersifat dinamis. Selain warna putih dan merah adapula gradasi warna abuabu pada headline. gradasi warna abu-abu hanya ingin menyesuaikan dengan warna putih pada latar belakang sehingga
75
lebih terlihat menarik atau eye catching, seperti yang diungkapkan. pemilihan warna gradasi abu-abu ini tidak ada makna khusus yang melatar belakangi dari pemilihan warna tersebut seperti yang disampaikan melainkan hanya untuk penyesuaian pada latar belakang dari warna putih, pada gradasi abu-abu sama halnya pada warna putih yaitu lebih mengesankan kemewahan.
4.3 Pembahasan Bahwa dalam pembuatan iklan Mobile MI, penetuan strategi kreatif yang digunakan tentunya harus berdasarkan target audience yang dituju, tujuan dilakukannya kampanye periklanan dan positioning yang ingin ditonjolkan. Penentuan strategi kreatif iklan sangat berperan penting sekali dalam pembuatan sebuah iklan, ada langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu dengan mengumpulkann data-data mengenai kondisi saat ini serta pola hidup masyarakat kini seperti apa dan tentunya hal-hal lain yang ikut berhubungan dengan produk. Dalam membuat suatu iklan yang mengena dihati masyarakatnya bukan hal yang mudah. Diperlukan strategi yang tepat agar iklan yang ditawarkan dapat diterima dan dimengerti oleh konsumen dengan baik. Bukan hanya itu inti pesan juga harus sampai pada target sasaran. Untuk target audience dari Mobile MI ini sendiri adalah pria dan wanita, dengan status social ekonomi AB+ , Usia 19-45 Tahun,
76
pelanggan/pembaca MI versi cetak/digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal yang memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi, dan setiap individu yang sibuk dengan rutinitas sehingga tidak dapat berpindah dari tempat duduknya. Tetapi disini lebih memfokuskan pada kalangan eksekutif yang mayoritas pekerjaannya adalah white collars. Mobile Media Indonesia hadir karena MI melihat peluang dimana adanya pergeseran pola perilaku kecendrungan masyarakat yang mulai bergeser kedunia maya
menuju online lyfestyle dimana mereka
menginginkan suatu pembaharuan yang tentunya memberikan mereka berbagai kemudahan dengan adanya perkembangan teknologi dalam segi apapun termasuk dalam memperoleh sebuah informasi dan bagi mereka yang memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi ataupun berita yang disibukan oleh rutinitas yang cukup padat mereka tidak perlu mempunyai waktu, tempat atau situasi khusus untuk sekedar membaca koran mengetahui berita yang berkembang. Tujuan iklan dari Mobile MI adaalah bukan semata-mata hanya untuk menginformasikan mengenai Mobile MI atau melakukan sebuah sosialisasi pada khalayak dalam memasarkan mobile MI. Tetapi dengan adanya iklan ini diharapkan Media Indonesia tidak hanya mendapatkan pembaca potensial baru pelanggan/pembaca MI versi cetak tetapi juga versi digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal dan memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi yang cukup tinggi.
77
Mengenai positioning yang di hadirkan Mobile MI adalah sebagai sebuah solusi akses baru kanal informasi dalam bentuk news yang merupakan berita pilihan yang disadur secara lengkap dari koran Media Indonesia. Sehingga disini khalayak diberikan kemudahan dalam mengakses berita dengan bentuk digital, sebagai ssebuah solusi bagi yang memiliki rutinitas padat tetapi sangat loyal terhadap informasi/berita yang berkembang sehingga kapan,dimanapun berita dapat diketahui dengan mudah tanpa perlu bergeser dari kursi. Pendekatan kreatif yang digunakan dalam mengerjakan strategi kreatif iklan cetak Mobile MI adalah positioning. Pada strategi kreatif iklan cetak “Mobile Media Indonesia” hal yang coba ditanamkan adalah bagi target sasaran ataupun masyarakat yang sangat loyal dan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap sebuah informasi tetapi disibukan oleh rutinitas yang padat tak perlu khawatir dalam mendapatkan sebuah berita, karena berita dapat dengan mudah diakses melalui internet kapanpun dan dimanpun. Daya tarik iklan yang digunakan pada iklan Mobile MI adalah daya tarik kombinasi yang menggabungkan dua daya tarik yaitu rasional da emosional. Tetapi disini penekanan lebih ditonjolkan pada daya tarik emosinal dengan pendekatan psikologi khalayak sasaran dimana adanya pola perilaku yang cendrung berubah dimana gaya hidup online lifestyle, saat ini adanya pemenuhan kebutuhan yang ingin serba mudah termasuk
78
dalam hal memperoleh informasi dan hal inilah peluang yang coba di tangkap. Ada beberapa faktor yang diperhatikan dalam pembuatan iklan cetak mengingat disini yang digunakan adalah iklan Mobile Media Indonesia. Faktor pertama adalah elemen copywriting di mana pemilihan kata-kata yang digunakan sangat diperhatikan dan telah disesuaikan dengan target serta kebutuhan dari calon konsumen sehingga di harapan dengan pemilihan copywriting yang tepat akan dapat memberikan perhatian bagi yang melihat iklan mobile media Indonesia. Dengan bodycopy berbentuk straight-line copy Untuk tampilan visual pada iklan cetak mobile media indonesia, ilustrasi dan pemilihan warna yang telah disesuaikan dengan sasaran yang dituju yaitu segmen kelas atas yang dimaknai dengan warna putih dan perubahan corporate colour warna merah dan spce white dirasa telah memenuhi dari inti pesan yang di sampaikan ditambah pula dengan penggunaan ponsel Black barry dan sebuah logo MI baru yang tentunya juga memiliki makna yang ingin ditonjolkan. White space digunakan untuk menekankan makna atau menonjolkan suatu kesan tertentu sehingga memiliki nilai prestise mengangkat citra image positif. Dalam iklan Mobile MI ditentukan pemilihan ilustrasi ponsel karena ponsel sifatnya mobile sering digunakan dalam kehidupan seharihari sebagai barang kebutuhan yang sering dan banyak digunakan oleh masyarakat. Dari sisi content kemampuan mobile teknologi pertama
79
hanya bisa melakukan komunikasi, suara dan teks, kemudian dengan semakin berkembangnya teknologi, ponsel sudah bisa mendukung pengiriman gambar, audio bahkan video melalui teknologi 3G, penggunaan ponsel pun dipilih karena saat ini ada banyak ponsel sudah memiliki akses internet di dalamnya . .
80
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang penulis dapatkan maka disini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan yang didapat dari penelitian mengenai strategi kreatif iklan cetak Mobile Media Indonesia; 1.
Dalam iklan Mobile MI strategi kreatifnya adalah dengan memberikan informasi serta sosialisasi pada khalayak mengenai peluncuran Mobile MI, itu yang utamanya. Selain itu ada pembubuhan logo baru sebagai sosialisasi logo baru juga tetapi tetap yang utama adalah sosialisasa Mobile MI.
2.
Strategi kreatif periklanan sangat menunjang keberhasilan sebuah iklan dalam hal ini adalah Mobile MI. Dimana strategi kreatifnya
ditentukan
berdasarkan
target
sasaran,
tujuan
periklanan, dan positioningnya. 3.
Target sasaran Mobile Media Indonesia adalah pria/wanita pria dan wanita, dengan status sosial ekonomi AB+ , Usia 19-45 Tahun,
pelanggan/pembaca
MI
versi
cetak/digital
baik
konsumen baru ataupun sudah loyal yang memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi, dan setiap individu yang sibuk dengan rutinitas sehingga tidak dapat berpindah dari
81
tempat duduknya. Tetapi disini lebih memfokuskan pada kalangan eksekutif. 4.
Faktor yang diperhatikan dalam pembuatan iklan Mobile Media Indonesia pada media cetak. Adalah elemen copywriting di mana pemilihan kata-kata yang digunakan sangat diperhatikan dan telah disesuaikan dengan target serta kebutuhan dari calon konsumen dan tujuan periklanan.
5.
Tujuan periklanan Mobile MI adalah selain sebagai sosialisasi mengenai Mobile MI, juga mendapatkan pembaca potensial.
6.
Pendekatan kreatif pada iklan cetak Mobile MI ini adalah, positioning. Hal yang coba ditanamkan adalah bagi target sasaran ataupun masyarakat yang sangat loyal dan memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap sebuah informasi tetapi disibukan oleh rutinitas yang padat tak perlu khawatir dalam mendapatkan sebuah berita, karena berita dapat dengan mudah diakses melalui internet kapanpun dan dimanpun dibutuhkan, karena mobility.
7.
Copywriting yang digunakan pada iklan cetak Mobile MI adalah headline, subheadline,bodycopy. Jenis headline yang digunakan adalah news headline. Bodycopy yang digunakan berbentuk Stright – line copy.
8.
Tampilan visual pada iklan cetak mobile media indonesia, ilustrasi dan pemilihan warna yang telah disesuaikn dengan
82
sasaran yang dituju dan inti pesan yang ingin disampaikan. Dan didominasi
oleh
warna
putih
yang
menunjukan
citra
produk/kelas. Selain itu daya tarik pesan iklan Mobile MI adalah dengan
pendekatan
daya
tarik
pesan
kombinasi
yang
menggambungkan dari 2 pendekatan yaitu emosional dan rasional. Yang menekankan pada sisi psikologis pembaca.
5.2
Saran Saran yang penulis dapat berikan dalam penelitian mengenai strategi kreatif iklan cetak Mobile Media Indonesia, adalah : 1. Strategi kreatif iklan Mobile MI, dimana strategi kreatif iklan ini adalah memberikan sosialisasi dan informasi mengenai peluncuran Mobile MI, tetapi dalam iklannya sendiri tidak ada menganai (product knowledge). 2. Pemilihan tampilan visual dan copywriting, sudah sesuai dengan target yang iingin dituju. Hanya saja copywriting yang dipilih harus lebih persuasive agar target sasaran dapat tertarik bukan sekedar untuk membaca tetapi lebih kepada tindakan pembelian produk. 3. Tim kreatif Media Indonesia harus dapat memprtahankan posisi yang kuat dalam benak maayarakat, mengenai Mobile Media Indonesia.
83
DAFTAR PUSTAKA
Bovee, Courtland L. 1995, Advertising Exellence, Mc Graw Hill, inc. Gilson,Cristhoper, dan Harlond W Berkman. Advertising Conceptand Strategies. Randon House Business Division, New york,1995 Hakim, Budiman, Lanturan Tapi Relevan, PT.Galangpress Media Utama Jefkins, Frank, Periklanan, Cetakan ke 2, (Jakarta: Erlangga 1997). Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1992) Mulyana,Deddy, M.A, Ph.D. Ilmu Komunikasi suatu penghantar, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya). Morirty, Sandra. Creative Advertising : Theory and Practice. Pren6ice Hall, New York, 1991. Nawawi, H Hadapi, Prof. Dr, Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM, 1985 Prayitno, Sunarto, Pengembangan Daya Tarik Periklanan, (Majalah Cakram no. 101/
Juli 1992)
Rakhmat, Jalaludin, M.Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya) Sudiana, Dendi, Komunikasi Periklanan Cetak, (Bandung: CV Remadja Karya, 1986) Shimp, A Terence, Periklanan promosi, Aspek tambahan komunikasi terpadu, Jilid I, Edisi Revisi, (Jakarta: Erlangga, 2003) Source Data, Nielsen Media Index Wave III, 2007 Widyatama, Rendra, Pengantar Periklanan, Cetakan I, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007) Beberapa sumber lain: Sugihantoro,S.Sos, Modul Pengantar Periklanan Website http://www.google.co.id http://www.mobee.com http://m.mediaindonesia.com
LAMPIRAN Hasil Wawancara Iklan Mobile MI Curriculum Vitae
LAMPIRAN Hasil wawancara Narasumber
: Ibu Hilliana Pancaningsih (H) Promotion Manager PT. Citra Media Nusantara
Elysa (E)
:“Selamat siang mba, aku mau tanya-tanya sedikit sama mba nih?
H
: “Oke, langsung aja ya..”
E
: “Siapa pembaca Media Indonesia?”
H
: “Pembaca Media Indonesia terbesar dari kalangan AB class dan usia produktif, dengan status social ekonomi menengah keatas untuk mayoritas pekerjaannya adalah white collars. Dengan psikografik pembacanya adalah western minded, settled dan juga optimist.
E
: “Media Indonesia saat ini tengah meluncurkan produk baru yaitu mobile MI, kapan mobile MI diluncurkan dan mobile MI itu sendiri apa ya mba ?
H
:
”Oh
iya,
saat
ini
memang
Media
Indonesia
meluncurkan produk baru yang kita namakan Mobile MI.
Mobile MIr itu merupakan sebuah interface hasil teknologi yang mampu menghasilkan kapabilitas tinggi untuk menurunkan/memperkecil size sebuah data yang kemudian dikirimkan ke banyak portal dengan mediator Telepon selular (Handphone). Dan mengenai kapannya adalah bulan januri tahun 2009
E
: “Tujuan dari diluncurkannya iklan Mobile MI apa ya mba?”
H
: “Tujuan dari Mobile MI itu cukup banyak, salah satunya adalah Media Indonesia ingin tetap eksis ditengah Memberikan
berkembangnya alternatif
pilihan
persaingan akses
baru
bisnis. kanal
informasi dalam bentuk news yang merupakan berita pilihan yang disadur secara lengkap dari koran Media Indonesia.
E
: “Siapa saja yang menjadi target market Mobile MI?”
H
: “Target marketnya adalah Male/ Female, dengan class AB+ , Usia 19-45 Tahun, pelanggan/pembaca MI versi cetak/digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal yang
memiliki
tingkat
ketertarikan
akan
sebuah
informasi, dan setiap individu yang sibuk dengan
rutinitas sehingga tidak dapat berpindah dari tempat duduknya.
E
: “Apa alasan Media Indonesia membuat iklan Mobile MI?”
H
: “Sudah pasti yang namanya iklan adalah untuk campaign dan menginformasikan pada masyarakat mengenai produk baru yang diluncurkan yaitu Mobile MI.
E
: “Apa tujuan periklanan Mobile Paper MI itu di buat?”
H
: “Mmmm….sebenarnya tujuan periklaan ini bukan semata-mata hanya untuk menginformasikan mengenai Mobile MI atau melakukan sebuah sosialisasi pada khalayak dalam memasarkan mobile paper. Dengan adanya iklan ini diharapkan Media Indonesia tidak hanya
mendapatkan
pembaca
potensial
baru
pelanggan/pembaca MI versi cetak tetapi juga versi digital baik konsumen baru ataupun sudah loyal dan memiliki tingkat ketertarikan akan sebuah informasi yang cukup tinggi.
E
: “Positioning Mobile MI sendiri bagaimana mba?”
H
: “Pada Mobile MI ini positioning yang ingin ditampilkan adalah sebagai solusi dan menjad sebuah pilihan akses baru kanal informasi dalam bentuk news yang merupakan berita pilihan yang disadur secara lengkap dari koran Media Indonesia.
E
: “Apa alasan Mobile MI ini melakukan kegiatan periklanan di media cetak?”
H
: “ Oke, pertama saya beritahu dulu untuk media cetak kita memasang iklan di koran dan majalah. Tapi sebenarnya cukup banyak media iklan yang digunakan untuk mensosialisasika Mobile ini. Untuk alasan mengapa Mobile MI beriklan di media cetak ya karena MI ingin mobile MI ingin menjangkau khalayak yang cukup luas teentunya harus sesuai segmen dan target sasaran Mobile MI ini sendiri. Selain itu mengingat MI melakukan kerjasama dengan beberapa majalah yang kita gunakan untuk beriklan (barter promotion) dan majalah yang dipilih juga tentunya sesuai segmen Mobile MI seperti majalah media scne, dll. Dan untuk surat kabarnya yang digunakan adalah Media Indonesia ya……sekalian menghemat kan (tertawa).
E
: “Latar belakang munculnya iklan Mobile MI itu apa ya mba?
H
: “Latar belakangnya adalah melihat pola hidup sebagian masyarakat yang mulai bergeser ke dunia maya, MI berharap dapat meraih pembaca baru yang hidup di dunia maya atau bahkan merebut kembali minat pembacanya yang mungkin juga telah bergeser menuju online lyfestyle. Dari sisi pemasangan iklan pun kini MI bisa bilang, bahwa produk anda tidak hanya akan dibaca di dalam negeri tapi juga akan bisa dibaca oleh semua orang di belahan dunia manapun yang mempunyai akses internet. Sebuah gambaran betapa kuatnya bargaining position pemuat iklan bagi pemasangnya.”
E
: “Bagaimana perencanaan strategi media iklan Mobile MI?”
H
: “Pemasangan iklan Mobile MI ini dilakukan secara barter. Misalnya Mobile MI melakukan barter untuk pemasangan
iklan
di
majalah
media
scne,
kompensasinya majalah media scne dapat beriklan di Media Indonesia.
E
: “ Terima kasih ya mba untuk waktunya..”
H
: Ya sama-sama.”
LAMPIRAN
Hasil wawancara Narasumber : Bapak Danny Aditya (D) Creative Director PT. Citra Media Nusantara
E
: “Apa gagasan utama (Big idea) dalam iklan Mobile MI,ini mas?”
D
: “Gagasan utamanya adalah untuk memberikan informasi/ mengenai
mensosialisasikan
kepada
masyarakat
produk baru yang diluncurkan MI yaitu
keberadaan Mobile MI tentunya didukung dengan headline yang kita gunakan.
E
: ”Bagaimana tahap pembuatan iklan Mobile Paper MI?”
D
: “Terima brieft, kita melakukan riset pasar lalu kita brainstorming,
setelah
itu
bikin
sketsa
membuat
konsep(melihat kebutuhan pasar mulai memilih headline yang akan digunakan copywritingnya akan seperti apa, tampilan visual yang bagaimana). Setelah itu bila semuanya telah disepakati iklan yang akan dieksekusi. Kalau semuanya sudah oke dan setuju barulah eksekusi iklan dilakukan.
E
: “Pendekatan kreatif apa yang digunakan dalam strategi kreatif iklan Mobile Media Indonesia”?
D
: “Untuk pendekatan kreatif yang saya gunakan dalam iklan
Mobile
Media
Indonesia
adalah
dengan
menanamkan hal positif dalam benak konsumen yaitu sebagai sebuah solusi pilihan dalam memperoleh sebuah berita, jadi disini maksudnya memberikan kemudahan bagi masyarakat atau target sasaran yang sangat loyal dengan informasi tetapi memiliki rutinitas yang padat. Berita-berita akan mudah diakses melalui internet kapanpun,dimanapun.”
E
: “Bagaimana copywriting dalam iklan Mobile MI?”
D
: “Copywriting yang digunakan dalam iklan Mobile MI ini cukup simple. Dari mulai pemilihan Headline, subheadlinenya. Tujuannya agar mudah dingat dan inti pesannya sendiri tersampaikan.
D
: “HeadlineTAK ADA JARAK DAN WAKTU UNTUK BERITA yang digunakan jenisnya adalah news headline yaitu dimana headline menyajikan informasi mengenai sesuatu
yang
sebenarnya
baru
headline
kepada pembaca. ini
berisikan
Selain
itu
sdenganebuah
penegasan, penjelasan yang memiliki nilai /sesuatu yang baru pada khalayak sasaran.
E
: “Alasan menggunakan headline tersebut apa, mas?”
D
: “Biar sekali melihat khalayak sudah mulai tertarik untuk membacanya, lagi pula agar sesuai dengan ilustrasi yang akan digunakan. Selain itu sebenarnya headline ini berisikan sebuah penegasan, penjelasan yang memiliki nilai /sesuatu yang baru pada khalayak sasaran. Dengan adanya iklan Mobile MI dan di dukung dengan headline tersebut ingin mengatakan bahwa berita dapat di peroleh dan diakses melalui internet dengan mudah kapanpun, dimanapun sesibuk apapun rutinitas yang dimiliki,
karena
saat
ini
menggunakan ponsel saja
akses
internet
cukup
melalui perkembangan
teknologi dari WAP, XTHML, hingga On Device Portal”. Dengan kata lain yang pasti Headline tersebut punya makna sama dengan munculnya Mobile MI.
E
: “Bagaimana dengan bentuk bodycopy?”
D
: “Bodycopy yang digunakan cukup ringkas, jelas karena hanya mencakup sebuah informasi yaitu alamat dari
situs yang digunakan untuk mengakses Mobile MI. Sementara jenis bodycopynya yang di gunakan adalah straight-line
copy
bentuk
ini
digunakan
sebagai
pengembangan dari poin penjualan produk.
E
: “Alasan menggunakan bodycopy alamat dari situs yang digunakan untuk mengakses Mobile MI,apa mas?”
D
:
“Alasan
yang
mendasari
mengapa
www.mobeenet.com/wapmi digunakan dalam bodycopy karena Media Indonesia melakukan kerjasama dengan pihak mobee itu sendiri yaitu dimana Media Indonesia menjadi
media
partner
m.mediaindonesia.com
dipilih
mobeenet.
Untuk
disesuaikan
dengan
kebutuhan media Indonesia yaitu alamat situs media Indonesia dalam mengkses mobile MI. Selain itu dipilih karena cukup ringkas dan jelas sehingga mudah diingat dan inti pesan dimengerti.
E
: “Tampilan visual seperti apa yang digunakan dalam iklan Mobile MI?”
D
: “Tampilan visual dalam iklan ini adalah gambar ponsel BB dan Logo MI baru.”
E
: “Apa alasan menggunakan tampilan visual seperti itu mas?”
D
: “Alasannya menggunakan photo ponsel BB mengingat ponsel dirasa mewakili dari isi iklan mobile paper dan bukan itu saja dengan melihat pola hidup masyarakat yang cendrung mengalami peralihan yang menganggap handphone merupakan
bagian yang penting dalam
kehidupan melihat trend dan fenomena yang berkembang di masyarakat dimana Black barry merupakan ponsel yang memiliki keunggulan yang cukup banyak dan saat ini trend BB sedang menjamur pada setiap kalangan dan yang mejadi target sasaran kami adalah segmen kelas atas mengingat BB ini banyak di gunakan oleh segmen kelas atas”. Untuk logonya sendiri karena MI juga ada logo baru jadi sekalian mensosialisasikan logo baru MI.
E
: “Makna warna dalam pemilihan iklan Mobile MI sendiri apa mas?”
D
: “Iklan Mobile Paper MI ini didominasi oleh warna putih, maknanya adalah karena warna putih memiliki makna yang ingin ditampilkan yaitu kelas menengah atas, selain itu trend yang ada adalah white space ini menujukan bahwa iklan Mobile Paper Media Indonesia
memang di peruntukan untuk kelas menengah atas di mana warna yang dipilih lebih simple tetapi tetap mencerminkan target sasaran dari mobile paper media Indonesia yaitu kelas menengah atas. Dan untuk makna dari garis merah mengikuti perubahan corporate colour serta logo di mana corporate colour saat ini adalah warna merah. Gradasi warna abu-abu yang ada pada headline hanya ingin menyesuaikan dengan warna putih pada latar belakang sehingga lebih terlihat menarik atau eye catching.”
E
: “Jenis pendekatan pesan apa yang digunakan dalam iklan Mobile MI, apa mas?”
D
: “Dalam iklan Mobile MI daya tarik yang digunakan adalah daya tarik kombinasi dimana menggabungkan antara dua pendekatan yang ada yaitu rasional dan emosional tujuan kami menggunakan daya tarik jenis ini, karena daya tarik pesan ini dirasa bukan hanya akan memberikan
informasi
mengenai
pesan
yang
disampaikan dengan pendekatan rasional, tetapi juga sisi emosional digali dengan melakukan pendekatan sisi psikologis khlayak dalam memenuhi kebutuhan
dan
memotivasinya untuk melakukan pembelian produk, tetapi disini yang lebih saya tekankan adalah pada penggunaan daya tarik emosional dengan melakukan pendekatan pada sisi psikologisnya .”
E
: “Bagaimana perencanaan strategi kreatif yang di buat dan strategi apa yang diangkat pada proses pengembangan kreatif dalam iklan Mobile MI?”
D
: “Strateginya adalah memberikan informasi/ sosialisasi Media Indonesia mengenai peluncuran Mobile MI.
E
: “ Kesulitan apa saja sih mas yang dihadapi selama proses pembuatan iklan Mobile MI?”
D
: “Mmm…..Kesulitan sebenarnya masalah waktu aja sih, deadline yang terlalu mepet karena saat membuat iklan Mobile MI ini berbarengan dengan pembuatan konsep untuk GMH.
E
: “Terima kasih banyak ya mas atas waktunya. Saya rasa pertanyaannya sudah cukup”.
Elysa Wildayana Jl. Pulo Harapan Indah Rt11/10 No. 156 Cengkareng Jakbar 11730 (021)5557335,: 08881930977
[email protected]
CURRICULUM VITAE IDENTITAS DIRI Nama
: Elysa Wildayana
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Tempat,tanggal lahir
: Jakarta, 9 Juli 1987
Alamat rumah
: Jl. Pulo Harapan Indah Rt.11/10
No.156 Cengkareng Jakbar 11730 No.Telp
: 021-5557335
Handphone
: 0888-1930-977
E-mail
:
[email protected]
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status
: Single
Hobi
: Menulis cerita pendek/puisi
PENDIDIKAN Pendidikan Formal SD N 16 Pagi Jakarta
Thn.
1993 s.d.
1999
SLTP N 108 Jakarta
Thn.
1999 s.d.
2002
SMU N 56 Jakarta
Thn.
2002 s.d.
2005
Mahasiswa S1 ( Jurusan Advertising & Marcomm) Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta Tahun angkatan 2005 sampai saat ini