Strategi Komunikasi Melalui Media Sosial Dalam Pembentukan Citra Balebengong Sebagai Media Jurnalisme Warga Ni Luh Kade Diah Pradnya Yoni1), Ni Nyoman Dewi Pascasrani2), I Dewa Ayu Sugiarica Joni3) Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Udayana 1) 2) 3) E-mail:
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] ABSTRAK The development of communication media these days leads to new challenges among media institutions. Writer interested in knowing the Strategy of BaleBengong on forming its image as a citizen journalism media through social media Twitter and Blog. Writer using descriptive qualitative method with snowball sampling to do this research. Through its social media account, BaleBengong invites people to share informations openly without any strict rules, but still with full responsibility. Balebengong’s communication strategy to form its image as citizen journalism media is poured verbally and non-verbally. Before the communication strategy is formed, Balebengong with the help of Sloka Institute, did a research about Balinese people’s habit on social media. Based on that research, BaleBengong then form its communication strategy, especially for through social media. Verbal communication strategy by BaleBengong showed on their tweets and blog article. BaleBengong name and logo was taken from a Balinese traditional building where people can speak their mind and share informations without any strict social barrier. Keywords: BaleBengong, Communication strategy, Image, Social media
1.
Instagram, dan lain sebagainya. Sementara di
PENDAHULUAN ini
Bali, jumlah pengguna internet mencapai
pada
angka 1,62 juta pengguna internet dari total
persaingan dalam institusi media massa.
1,87 juta jiwa penduduk pada tahun 2013
Internet memiliki kecepatan serta jumlah
(www.apjii.or.id)
Perkembangan memberikan
akses
internet
dampak
yang
penggunaan
terus
cukup
saat besar
meningkat,
internet
sehingga
Perkembangan teknologi internet
media
dan media sosial melahirkan trend baru dalam
sebagai
komunikasi saat ini mendapat perhatian yang
proses
cukup besar dari pengelola institusi media.
menurut
Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi
aplikasi digital yang memungkinkan pengguna
pengelola institusi media tradisional untuk
untuk membuat dan bertukar informasi serta
dapat
sumber-sumber, di mana hal ini merupakan
bersaing
di
tengah
terpaan
komunikasi massa. Brown
(2012:
Media
357)
sosial
merupakan
hasil dari interaksi sosial melalui internet. Hal
perkembangan teknologi komunikasi. Berdasarkan press release Asosiasi
tersebut menandakan bahwa konten media
Indonesia
internet tidak lagi hanya dimonopoli oleh pihak
(APJII), pengguna internet di Indonesia pada
berkepentingan, namun dapat diunggah oleh
selama tahun 2014 meningkat menjadi 88,1
semua
juta pengguna. Sebanyak 87,4 persen dari
perkembangan
pengguna
melalui media sosial. Aplikasi media sosial ini
Penyelenggara
memanfaatkan media
sosial
Jasa
internet internet seperti,
Internet
di untuk
Indonesia mengakses
Facebook,
Twitter,
antara
internet
lain
user
d
praktik
yaitu
an
mendorong
jurnalisme
Blog,
RSS
warga
Feeds,
percakapan online, Podcast, Twitter dan
355). Strategi pembentukan citra melalui
wikis.
media sosial saat ini banyak dimanfaatkan Proses
komunikasi
terjadi
oleh organisasi atau perusahaan, baik melalui
dalam media sosial memiliki peran yang
akun resmi ataupun menggunakan akun
cukup penting dalam dunia Public Relations
media sosial milik pribadi atau institusi lain.
(PR). Beberapa komunitas virtual merupakan
Bahkan saat ini, penggunaan media sosial
sarana
untuk
sebagai strategi pembentukan citra juga telah
mencapai khalayak yang diinginkan. Berfikir
digunakan oleh institusi-istitusi media massa
strategis menjadi salah satu kunci yang
di indonesia.
interaksi
yang
yang
sempurna
penting dalam interaksi PR melalui media
Saat
ini
media-media
massa
sosial. Mengenali khalayak, media sosial yang
berbasis internet mulai muncul. Di Bali sendiri
digunakan, serta apa yang diinginkan sebuah
telah muncul media-media massa berbasis
komunitas
dan menyediakannya,
internet, salah satunya yaitu BaleBengong.
merupakan hal yang harus dapat dilakukan
BaleBengong memanfaatkan media sosial
oleh PR untuk berhasil dalam memanfaatkan
sebagai
media sosial sebagai media komunikasi PR.
membangun dan memperkuat citra sebagai
(Brown, 2012: 358).
media jurnalisme warga di Bali. Masyarakat
strategi
network
salah
komunikasi
informasi dan berita. BaleBengong dipilih
ini
sudah
sebagai
kalangan industri media massa. Menurut
BaleBengong dipilih karena peneliti melihat
Cutlip, Center, dan Broom (2006: 360-362),
ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh
dalam praktik PR, strategi merupakan konsep
BaleBengong dibandingkan dengan media
pendekatan atau rencana umum mengenai
jurnalisme warga lain di Bali. Salah satu
program
pesaing
didesain
untuk
mencapai
dalam
memproduksi
mendapat perhatian yang cukup besar di
yang
subjek
dalam
dalam
diajak
saat
aktif
strategi
Penggunaan media sosial dalam PR
untuk
satu
BaleBengong
penelitian
dalam
hal
ini.
media
tujuan. Strategi memiliki peran penting dalam
jurnalisme warga di Bali yaitu akun Twitter
usaha untuk menciptakan sudut pandang atau
(at)HaloBali. Perbedaan BaleBengong dari
peristiwa. Menurut Safko (2012), terdapat
(at)HaloBali yaitu dalam hal interaksi dengan
empat pilar pendukung strategi melalui media
followers serta pemilihan topik bahasan yang
sosial, yaitu komunikasi, kolaborasi, edukasi,
diangkat.
serta hiburan.
Penelitian ingin melihat bagaimana
Pemilihan strategi serta media yang
BaleBengong
merumuskan
serta
tepat dapat berpengaruh terhadap berbagai
melaksanakan strategi pembentukan citra
aspek dalam perusahaan atau organisasi,
melalui
salah satunya dalam hal membangun dan
kurangnya kajian sistematis yang membahas
mempertahankan
atau
mengenai strategi pembentukan citra melalui
organisasi di mata khalayak eksternal. Citra
media sosial, kiranya membuat penelitian ini
merupakan gambaran tentang objek di pikiran
menarik untuk dilakukan.
citra
perusahaan
khalayak atau konsumen (Kriyantono, 2006;
media
sosial.
Mengingat
masih
2.
Bali, dimana 70,7% warga pengakses internet
KAJIAN PUSTAKA Terdapat beberapa penelitian lain yang
mengakses internet melalui ponsel.
strategi
Lahirnya jurnalisme warga di Bali,
pembentukan citra melalui media sosial.
terutama melalui media sosial, tidak lepas dari
Salah
“Strategi
peran Balebengong sebegai salah satu media
Media
atau penyedia ruang untuk publik yang ingin
Sosial Twitter” Oleh Yenni Djap (2013). Pada
menulis. Balebengong sebagai salah satu
penelitian ini ditemukan bahwaOtopedia.com
media
menggunakan
sebagai (1) Suara alternatif, (2) Penyeimbang
telah
membahas
satunya
Pencitraan
mengenai
yaitu
penelitian
Otopedia.com
Melalui
media
sosial
Twitter
jurnalisme
dengan
jumlah
Kepercayaan Sesama Warga, (4) Tempat
pengguna yang saat ini terus bertambah
warga Berdiskusi, (5) Media Belajar tentang
besar. Otopedia juga membangun hubungan
Jurnalisme, (6) Sumber Informasi bagi media
akrab
Arus Utama.
dengan
dengan
follower-nya,
membagikan
(3)
peran
media
murah
utama,
memiliki
dikarenakan Twitter merupakan media sosial biaya
arus
warga
Membangun
Penelitian ini menunjukkan pengaruh
artikel bermanfaat, menjawab pertanyaan seputar otomotif, serta memanfaatkan fitur
dari
penggunaan
Perubahan kultur dalam berkomunikasi, (2)
keywords,
trending
topic,
jejaring
sosial
antara
Konten dihadirkan dengan bahasa
mempercepat
pertukaran
sopan dengan pemilihan waktu yang tepat.
warga,
memudahkan
Hambatan berupa spam kuis dan isu negatif
informasi, (5) mendorong warga untuk kritis,
diatasi dengan direct mention ke akun terkait
(6)
dan langsung mengklarifikasi masalah saat itu
antarwarga, (7) memudahkan dalam memilah
juga melalui akun TwitterOtopedia.com.
informasi. Tingginya akses jejaring sosial di
Penelitian Lain yaitu oleh Muhajir A.,
mempercepat
kritis,
(1)
mendorong
(4)
untuk
lain
hashtag, retweet, dan kuis dalam strateginya. yang
warga
ini
informasi
(3) antar
pengumpulan
pertukaran
informasi
Bali tidak hanya digunakan sebagai ajang
Sumberdana A., dan Wendra PS. (2012)
narsisme,
dengan judul “Perkembangan Media Daring
jurnalisme warga. Salah satunya melalui
dan
jejaring sosial Twitter dan dengan dibantu
Jurnalisme
perkembangan kaitannya penggunaan sosial.
membahas
dengan internet,
84,8%
sebagai
media
BaleBengong sebagai akun penyedia ruang
perkembangan
bagi warga Bali pengakses jejaring sosial di
warga
khususnya
yang
juga
dan
jurnalisme
Penelitian
menunjukkan
Warga”,
namun
media
dilaksanakan
warga
Bali
ini
yang
Twitter untuk membagi informasi. STRATEGI KOMUNIKASI Strategi
menurut
Susanto
dan
memanfaatkan
Wijanarko (2004), secara konseptual disusun
internet ini untuk mengakses jejaring sosial.
berdasarkan turunan dari visi, misi, dan tujuan
Seperti facebook, Twitter, dll. Penelitian ini
organisasi. Analisis dan penjabaran terhadap
juga
visi-misi yang dikombinasikan dengan analisis
menggunakan
internat,
menunjukkan
tingginya
tingkat
penggunaan internet bergerak (mobile) di
lingkungan
strategisakanmenghasilkan
keputusan mengenai strategi yang akan
ditempuh oleh organisasi. Strategi komunikasi sendiri
merupakan
perpaduan
C.
Mengambil
tindakan
dan
dari
berkomunikasi. Langkah ketiga dalam proses
perencanaan komunikasi dan manajemen
ini adalah mengimplementasikan program
untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Cutlip,
aksi dan komunikasi yang telah direncanakan
Center, Broom (2006: 320), secara umum
untuk mencapai tujuan program.
terdapat empat proses dalam pembentukan strategi, yaitu: A. peluang.
D. Mengevaluasi program. Langkah terakhir dalam proses ini yaitu melakukan
Mendefinisikan
problem
Pada
ini,
langkah
melalukan
analisis
menyelidiki
dan
situasi.
memantau
atau
penilaian atas persiapan, implementasi, hasil
organisasi
dari
Organisasi
dilaksanakan
pengetahuan,
program.
Penyesuaian
akan
sembari
diimlementasikan
dan
tetap
program
didasarkan
pada
opini, sikap, dan perilaku pihak-pihak yang
evaluasi atas feedback mengenai bagaimana
memiliki hubungan dan dipengaruhi oleh
program tersebut telah berjalan.
kebijakan serta tindakan organisasi. Riset
Masing-masing langkah di atas tidak
memiliki peran yang sangat penting dalam
dapat dipisahkan satu sama lain. Langkah-
langkah ini. Menurut Kasali (dalam Soemirat
langkah tersebut berkelanjutan, bersifat siklis
dan Ardianto, 2012: 91) dalam langkah ini,
dan diaplikasikan dalam pengaturan yang
organisasi
dinamis.
dapat
menggunakan
SWOT
analisis
(Strengths/kekuatan,
Fokus strategi dalam penelitian ini yaitu
Weakness/kelemahan, Opportunities/peluang,
strategi yang digunakan dalam pembentukan
dan
mengetahui
citra. Menurut Watono dan Watono (2011:
keadaan organisasinya. Unsur Strengths dan
124), perumusan strategi dan elemen-elemen
Weakness
penting penyusunan strategi antara lain target
Threats/ancaman)
merupakan
untuk
unsur-unsur
yang
berasal dari dalam perusahaan. Sedangkan
audience,
Opportunities
idea.Perumusan
dan
Threats
dikaji
dari
brand
soul,
dan
strategi
selling
dimulai
dari
menetapkan targetaudience atau khalayak.
lingkungan luar perusahaan. B. Perencanaan dan pemrograman.
Setelah
mengetahui
karakteristik
Informasi yang dikumpulkan melalui langkah
khalayaktersebut,
pertama
membuat
brand soul dari brand, atau citra yang
keputusan-keputusan yang terkait dengan
diinginkan. Brand soul merupakan suatu ciri
organisasi
khas
digunakan
dan
untuk
publik.
Organisasi
juga
atau
selanjutnya
dari
kelebihan
yang
dirancang
dimiliki
dan
merumuskan strategi untuk mencapai tujuan,
nantinya menjadi acuan dalam penyusunan
tindakan dan komunikasi, taktik, serta sasaran
pesan
dari
direncanakan.
Berdasarkan brand soul ini, disusunlah selling
Perencanaan strategis melibatkan pembuatan
idea. Selling idea merupakan jembatan untuk
keputusan
mempertemukan brand soul dengan target
program
program,
tentang
yang
tujuan
mengidentifikasi
dan publik
sasaran kunci,
menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan dan penentuan strategi.
yang
hendak
disampaikan.
khalayak. Elemen lain dari penyusunan strategi komunikasi
ini,
menurut
Watono
(2011)
adalah pesan, contact point, dan marketing
Frank Jefkins dalam Soemirat dan
communication (marcom) mix. Selling idea
Ardianto (2012) mengemukakan jenis-jenis
merupakan dasar dari pembentukan pesan
citra, antara lain : 1. The mirror image (cerminan citra)
yang akan dibentuk, dimana pesan tersebut dibuat lebih konkret, ramah, dan relevan
yang
dengan target khalayak. Pesan komunikasi
menduga citra organisasi tersebut dilihat oleh
memiliki berbagai macam bentuk, bisa berupa
khalayak eksternalnya.
tagline, slogan, lambang, dan sebagainya. Intinya
cara
penyampaian
pesan
merupakan
bagaimana
organisasi
2. The current image (citra masih
boleh
hangat) adalah citra yang sedang terdapat
berbeda-beda, namun isi atau makna pesan
pada publik eksternal mengenai organisasi
haruslah tetap sama dan konsisten.
yang bersangkutan. 3.
CITRA
The
wish
image
(citra
yang
Citra merupakan gambaran tentang
diinginkan) merupakan citra yang diinginkan
objek di pikiran khalayak atau konsumen
oleh organisasi. Citra ini diaplikasikan untuk
(Kriyantono,
sesuatu yang baru sebelum publik eksternal
2006:
355).
Citra
dibentuk
melalui terpaan stimulus seperti kampanye, iklan, event, dan lainnya. Citra terbentuk karena permainan simbol dan asosiasi.
memperoleh informasi secara lengkap. 4. The multiple image (citra yang berlapis) yaitu sejumlah citra dari individu,
Citra dalam suatu lembaga dibangun
kantor cabang, atau perwakilan perusahaan
melalui persepsi atau kesan publik terhadap
yang lainnya yang dapat membentuk citra
perusahaan tersebut. publik, lembaga dapat
tertentu
secara
lembaga
organisasi. Citra yang terbentuk belum tentu
tergantung pada persepsi membangun citra
sesuai dengan keseragaman citra seluruh
sesuai
perusahaan atau organisasi.
sadar
Meskipun
dengan
citra
identitas
yang
ingin
ditampilkan oleh lembaga yang bersangkutan. Terdapat banyak citra, namun suatu
dari
sebuah
perusahaan
atau
JURNALISME WARGA Istilah jurnalisme warga atau citizen
perusahaan atau organisasi memiliki tugas
journalis
untuk mengidentifikasi citra seperti apa yang
masyarakat, terutama mayarakat pengguna
ingin
masyarakat.
internet. Istilah ini muncul ketika masyarakat
Danasaputra (dalam Soemirat dan Ardianto,
yang tidak berasal dari kalangan “jurnalis
2012: 114) menyebutkan pembentukan citra
profesional”
juga dipengaruhi oleh efek kognitif dari
mengnalisa dan menyediakan berita bagi
komunikasi yang dilakukan. Citra tersebut
penerbit
terbentuk dari pengetahuan dan informasi-
sendiri, dimana berita atau kejadian tersebut
informasi yang diterima seseorang. Citra
belum mendapat perhatian penerbit.
dibentuk
digambarkan motivasi-sikap.
di
melalui
mata
persepsi-kognisi-
kini
sudah
akrab
mulai
ataupun
di
mengumpulkan,
menerbitkan
Perkembangan
telinga
internet
beritanya
saat
ini
mendorong masyarakat non jurnalis untuk mempublikasikan
artikel
mereka
melalui
media baru. Jurnalisme warga berkolaborasi
dengan media tradisional, dimana hal ini
realitas sosial secara dialektis antara penulis
dijelaskan oleh John Hiler (Nieman Report,
dengan pelaku sosial yang diteliti. Secara
2005, p. 9) dalam artikelnya yang berjudul
metodologis, paradigma ini bersifat reflektif
“Blogosphere:
atau dialectical dan menempatkan empati
The
Emerging
Ecosystem”.
Dimana
disebutkan
mengenai
ecosystem
yang
dalam
Media
artikel
konsep
menjelaskan
ini
media mengenai
adanya hubungan baik antara jurnalisme
serta
interaksi
blogger
mendiskusikan
dan
penulis
dengan
responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti
melalui
metode-metode
kualitatif
(Kriyantono, 2006: 51-52).
warga dan media tradisional. Proses ini terjadi saat
antara
Dalam
penelitian
menggunakan
jenis
penulis
penelitian
kualitatif
mengembangkan berita yang diproduksi oleh
dengan
media
dalamnya
mengenai Strategi komunikasi melalui media
terdapat aktifitas citizen journalism, grass-
sosial dalam pembentukan citra BaleBengong
roots reporting, laporan saksi mata, komentar,
sebagai media jurnalisme warga. Pendekatan
analisis,
pengecekan
penelitian kualitatif memungkinkan penulis
fakta, termasuk menjalankan peran sebagai
untuk menginterpretasikan dan menjelaskan
sumber berita dan pemberi ide berita.
suatu fenomena secara holistic (utuh) dengan
3.
menggunakan
tradisional,
aktifitas
dimana
di
watchdog,
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan paradigma
metode
ini,
penelitian
kata-kata,
studi
kasus
tanpa
harus
bergantung pada angka. Pendekatan kualitatif
konstruktivis
mendekatkan pada makna, penalaran, definisi
melihat hubungan antara penulis dengan
situasi tertentu, dan lebih banyak meneliti
subjek yang diteliti, diperlukan adanya empati
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
dan
kehidupan
konstruktivisme.
interaksi
Paradigma
dialektis
agar
mampu
merekonstruksi realitas yang diteliti (Sendjaja,
(dalam
2005:
penelitian
11).
Secara
ontologis,
paradigma
sehari-hari.
Kriyantono, studi
Menurut 2012:
kasus
Mulyana
66),
penulis
dalam
berupaya
konstruktivis ini menganggap realitas sebagai
secara seksama dan dengan berbagai cara
konstruksi sosial dan kebenaran suatu realitas
mengkaji sejumlah besar variabel mengenai
bersifat relatif. Realitas merupakan hasil
suatu kasus tertentu. Melalui hal tersebut,
konstruksi mental dari individu pelaku sosial,
penulis berusaha untuk memberikan uraian
maka
lengkap mengenai subjek yang diteliti.
dari
itu
realitas
dipahami
secara
Penelitian
beragam dan dipengaruhi oleh pengalaman,
menggunakan
sumber
paradigma ini memahami suatu realitas atau
sekunder. Data primer adalah sumber data
temuan
yang
produk
interaksi
antara
primer
akan
konteks, dan waktu. Secara epistemologis
sebagai
data
ini
diperoleh
dan
langsung
sumber
oleh
data
penulis.
penulis dengan yang diteliti. Penulis dan
Sumber data primer dalam penelitian ini
realitas
sebagai
diperoleh melalui teknik pengumpulan data
kesatuan realitas yang tidak terpisahkan.
wawancara dan observasi. Observasi akan
Tujuan penelitian atau aspek aksiologis dalam
dilakukan oleh penulis pada saat wawancara
paradigma
serta
yang
diteliti
konstuktivis
dianggap
yaitu
rekonstruksi
pada
aktivitas
media
sosial
dari
BaleBengong. Data sekunder adalah data
admin redaksi yaitu mengenai keterlibatan
yang diperoleh dari sumber kedua atau
informan
sumber sekunder dan bersifat melengkapi
pembentukan
data primer (Kriyantono, 2006: 42). Data
BaleBengong..
sekunder pada penelitian ini diambil dari
3.
literatur yang berhubungan dengan tema penelitian.
sebagai
admin
redaksi
strategi
Putu
dalam
komunikasi
Hendra
Brawijaya
(IT/Desain) Melalui wawancara dengan Hendra
Unit analisis adalah unit yang dikaji
Brawijaya, hal yang ingin diketahui dari beliau
oleh penulis. Unit analisis dalam penelitian ini
yaitu bagaimana proses dalam pembuatan
adalah situs BaleBengong. Halaman Blog dan
desain
TwitterBaleBengongakan
outblogBaleBengong.
menjadi
fokus
penulis untuk menjawab rumusan masalah
baik
4.
logo
maupun
lay-
I Made Yanuar (IT/Teknis
Website)
yang telah ditentukan penulis. Penentuan informan dalam penelitian
Wawancara
penulis
dengan
Made
IT/
Teknis
ini menggunakan prosedur purposive serta
Yanuar
prosedur
WebsiteBaleBengong yaitu untuk mengetahui
informan dilakukan
snowball. dengan
Teknik
prosedur
dengan
penentuan
purposive
menentukan
ini
kelompok
selaku
tugas dan peran dari IT/Teknis Website dalam proses
pembentukan
yang menjadi key informan sesuai dengan
BaleBengong..
kriteria yang dipilih yang relevan dengan
5.
masalah yang diangkat (Bungin, 2012: 107). BaleBengong sendiri belum memiliki
bagian
strategikomunikasi
Diah
Dharmapatni
(Pemasaran) Penulis
ingin
menggali
struktur atau jabatan-jabatan statis. Struktur
mengenai
organisasi dalam BaleBengong saat ini dibagi
pembentukan
berdasarkan fungsi masing-masing pengurus,
BaleBengong. Salah satunya yakni dalam hal
di mana saat ini terdapat 8 orang pengurus.
pertimbangan iklan yang ditampilkan dalam
Key
BaleBengong.
informant
yang
dibutuhkan
dalam
penelitian ini yaitu: 1.
keterlibatan
informasi
Dian
strategi
dalam
komunikasi
Selain mewawancarai para informan,
Anton
Muhajir
(Penggagas
penulis juga melakukan observasi terhadap media sosial BaleBengong dan mengikuti
dan Koordinator) Informasi yang ingin diketahui melalui
beberapa kegiatan BaleBengong. Observasi
wawancara dengan Anton selaku penggagas
dilakukan untuk memperoleh data mengenai
dan
aktifitas
koordinator
BaleBengong
ini
yaitu
BaleBengong
informasi mengenai sejarah BaleBengong,
mengimplementasikan
tujuan, visi, serta misi.
pembentukan
2.
Luh
De
Suryani
(Admin
Redaksi) Informasi yang ingin digali melalui wawancara dengan Luhde Suryani selaku
strategi
citra
dalam komunikasi BaleBengong
melaluimedia sosialnya. Informan dalam penelitian ini juga meliputi
followers
BlogBaleBengong
Twitter sebagai
dan informan
pelengkap. Hal yang ingin penulis gali melalui wawancara
dengan
informan
ini
bagaimana
yaitu
tanggapan
masyarakat/followerBaleBengong BaleBengong
dan
(d) dikontrol
mengenai
validitas
dan
reliabilitasnya.
mengenai
Observasi pada akun media sosial
citra
BaleBengongakan dilakukan melalui website
BaleBengong di mata follower-nya. Ketiga
www.twterland.com serta www.twitelyzer.com
informan ini dipilih secara random, dengan
yang merupakan website analisa aktivitas
kriteria merupakan followerBaleBengong dan
akun Twitter. Metode pengumpulan data studi
pernah mengakses BlogBaleBengong.
dokumen dalam penelitian ini digunakan
Penulis
bagaimana
Pengamatan dapat dicek dan
dalam
menggunakan
teknik
penelitian
ini
pengumpulan
data
untuk memperoleh data sekunder, yaitu data yang
didapat
melalui wawancara mendalam, observasi, dan
sekunder
studi dokumen.
melalui
Wawancara mendalam, secara umum merupakan proses memperoleh keterangan
melalui
dalam
perantara.
penelitian
arsip-arsip
ini
Data
diperoleh
BaleBengong,
artikel-
artikel mengenai BaleBengong, pernyataan visi dan misi, serta notulensi rapat.
untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab
Teknik analisis data yang digunakan
secara tatap muka antara pewawancara
dalam penelitian ini yaitu teknik analisis
dengan informan dan dilakukan berkali-kali
interaktif Miles dan Huberman. Teknik analisis
(Bungin, 2012: 111).
data ini pada dasarnya terdiri dari tiga
Observasi menurut Bungin (2012:118), adalah
metode
pengumpulan
data
yang
komponen,
yaitu
reduksi
data
reduction), penyajian data (data display), dan
digunakan untuk menghimpun data penelitian
penarikan
melalui
(drawing and verifying conclusions).
pengamatan
Observasi
ini
dan
dilakukan
penginderaan. pada
(data
interaksi
serta
Data
pengujian
yang
telah
kesimpulan
dikumpulkan
(perilaku) dan percakapan yang terjadi antara
melalui wawancara mendalam, observasi, dan
pengamat dan informan. Menurut Selltiz
studi dokumen selanjutnya disajikan secara
(dalam Bungin, 2012), kriteria yang harus
sistematis sehingga mudah dimengerti oleh
dimiliki suatu kegiatan untuk dapat dikatakan
pembaca. Data akan disajikan melalui narasi
sebagi kegiatan pengumpulan data yaitu :
dan tabel. Penelitian ini menggunakan studi
(a)
Pengamatan dilakukan dalam
kasus yang lebih banyak menjelaskan dan
penelitian dan telah direncanakan secara
memaparkan temuan dengan narasi..
serius.
4.
(b) dengan
Pengamatan harus berkaitan tujuan
penelitian
yang
telah
ditetapkan. (c)
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi menurut Susanto
dan Wijanarko (2004), secara konseptual Pengamatan dicatat secara
sistematik dan cermat
disusun berdasarkan turunan dari visi, misi, dan tujuan organisasi. Berdasarkan visi, misi, dan tujuan organisasi BaleBengong yang sudah disebutkan sebelumnya, terbentuklah
strategi
komunikasi
diterapkan
BaleBengong
hingga
saat
ini.
yang
BaleBengong dapat menjadi suara alternatif di
Proses
antara media arus utama. Karena tulisan-
pembentukan strategi menurut Cutlip, Center,
tulisan dalam
BaleBengong berasal
Bromm (2006: 320) secara umum terdapat 4
warga
bersifat
proses, yaitu:
BaleBengong juga menerapkan pola interaksi
4.1.2
Mendefinisikan
Problem
dan
Peluang
dan
yang
santai
lebih
dengan
dari
personal.
khalayaknya
yang
bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk
Langkah
pertama
dalam
proses
lebih berani untuk berbagi informasi. Weakness
pembentukan strategi strategi komunikasi
atau
kelemahan
yaitu dengan mendefinisikan problem dan
BaleBengong saat ini dirasa belum maksimal
peluang.
dalam
Problem
dan
peluang
di
sini
mengkomunikasikan
didapatkan melalui riset yang terencana. Riset
program
begitu
pembentukan
penting
untuk
dilakukan
guna
dalam
beberapa
strategi
citra
komunikasi
BaleBengong
sebagai
mendeskripsikan dan memahami situasi serta
media jurnalisme warga. Salah satunya yaitu
untuk
terkait
mengetahui
kondisi
publik.
susunan
organisasi.
Sebelumnya
BaleBengong sebagai salah satu organisasi
disebutkan bahwa dalam susunan organisasi
yang
citra
BaleBengong, tidak dibagi menurut jabatan,
telah
namun lebih kepada peran masing-masing
berusaha
sebagai
media
untuk
membentuk
jurnalisme
warga,
melakukukan beberapa riset untuk mencapai
anggota.
tujuannya. Salah satu riset yang dilakukan
menunjukkan bahwa BaleBengong bukan
BaleBengong
merupakan suatu organisasi yang terlalu
melalui
Sloka
Institute
Hal
tersebut
jabatan
dilakukan
dipublikasikan dalam laporan Warga Bicara
mementingkan
Media: Sepuluh Cerita, dengan judul artikel
organisasi
“Perkembangan Media Daring dan Jurnalisme
tersebut belum dikomunikasikan secara baik
Warga”. Artikel riset tersebut membahas
kepada
mengenai perkembangan media sosial dan
BaleBengong
penggunaannya terkait dengan jurnalisme
BaleBengong tersebut.
milik
bersama.
khalayaknya, tidak
Oportunity
warga. Riset
tersebut
mengatakan
bahwa
BaleBengong
dan
untuk
merupakan Namun,
sehingga
khalayak
mengetahui
yang
hal
dimiliki
tujuan
oleh
denganperkembanganmedia
penggunaan internet, khususnya media sosial
sosial saat ini dirasa cukup tinggi. Dengan
di Bali sudah meningkat. Riset tersebut
hadirnya
menyebutkan bahwa 8 dari 10 pengguna
masyarakat
internet,
menggunakan
mengggunakan
internet
untuk
media-media yang
sosial
semakin
media
sosial,
baru aktif
dan dalam
kesempatan
mengakses media sosial. Selain itu, melalui
balebengong untuk mencapai tujuannya untuk
riset tersebut, BaleBengong juga melihat
menjadi media jurnalisme warga terbuka
bagaimana
lebar.
sikap
masyarakat
mengenai
jurnalisme warga melalui media sosial.
Ancaman
atau
threat
yang
terjadi
Kekuatan atau strength yang dimiliki
dengan cepatnya arus informasi, menjadi
BaleBengong dilihat dari riset tersebut yaitu
bumerang tersendiri, karena warga harus
cerdas dalam memilah informasi. Hal tersebut
khas yang akan ditonjolkan BaleBengong.
pula
pendorong
Sellingidea sendiri merupakan jembatan yang
BaleBengong untuk menjadi media jurnalisme
menghubungkan antara target audience dan
warga, yaitu tempat warga berbagi informasi
brandsoul ini.
menjadi
salah
satu
TargetaudienceBaleBengong yaitu para
dan konfirmasi mengenai isu yang beredar di masyarakat.
pengguna internet, khususnya di Bali yang
4.2 Perencanaan dan Pemrograman
dirangsang untuk
Berdasarkan riset yang telah dilakukan sebelumnya, tahap ke dua dari
proses
aktif berbagi informasi
melalui internet. Salah satunya yaitu dalam media
sosial
Twitter.
melihat
dan
mengakses Twitter yaitu ingin eksis dan
perencanaan, keputusan
Dalam
melibatkan
menganai
mengidentifikasi
tahap
pembuatan
sasaran
publik,
masyarakat
Bali
juga
pembentukan strategi ini yaitu perencanaan pemrograman.
karakter
BaleBengong
yang
bangga menjadi warga Bali.
program,
Berdasarkan karakteristik khalayak di
menentukan
atas, BaleBengong lalu menentukan bagian-
kebijakan untuk memandu pemilihan strategi
bagian
dan menentukan strategi (Cutlip, Center,
Beberapa di antaranya yaitu keberpihakan
Broom, 2012. 356).
BaleBengong terhadap warga; user generated
Misi utama didirikannya BaleBengong
dirinya
yang
ingin
ditonjolkan.
content, di mana BaleBengong membagikan
yaitu sebagai Media jurnalisme warga, di
informasi
mana warga dapat dengan leluasa berbagi
mencantumkan
informasi dan pendapat. Untuk mencapai misi
Keberpihakan BaleBengong terhadap warga
tersebut,
ditunjukkan melalui blogposts dan tweetnya.
terlebih
tentunya dahulu
BaleBengong
membentuk
harus
citranya
di
Topik
yang didapat asal
bahasan
dari
warga
informasi
dalam
dan
tersebut.
Blog
dan
masyarakat sebagai media jurnalisme warga.
TwitterBaleBengong kebanyakan merupakan
Berdasarkan misi tersebut, publik kunci atau
hal yang sering terjadi di sekitar warga.
target
audience
yang
menjadi
sasaran
Sellingidea
selain
mencerminkan
BaleBengong yaitu warga yang aktif dalam
kepribadian BaleBengong, juga harus mampu
menggunakan media sosial, terutama media
membangun
sosial Twitter.
Sellingidea di sini yaitu melalui pengambilan
Dalam tahap ini, BaleBengong juga menyusun dan menentukan target audience,
penyusunan
strategi
ini
saling
BaleBengong.
topik bahasan yang ringan dan akrab dengan warga.
brand soul dan selling idea. Di mana ketiga elemen
kredibilitas
Program-program BaleBengong
untuk
yang
dibentuk
mencapai
tujuannya,
berkaitan satu sama lain. Target audience
dalam hal ini membentuk citra sebagai media
merupakan khalayak yang menjadi sasaran
jurnalisme warga diperlihatkan melalui media
BaleBengong.
sosial
menemukan
Selanjutnya khalayak
dan
setelah mengetahui
dan
Beberapa
keorganisasian
BaleBengong.
program
yang
dibentuk
yaitu
penentuan
tagline,
karakteristik khalayak yang dituju, dari situ
BaleBengong
BaleBengong menentukan brand soul atau ciri
merumuskan profil BaleBengong, fleksibilitas
struktur organisasi, desain logo dan lay-
diselipi
outBlog yang mencerminkan jurnalisme warga
beberapa kata dalam bahasa Bali.
khususnya
Bali,
penggunaan
dengan
candaan-candaan
atau
hashtag,
Selain pesan verbal yang disebutkan di
mengadakan kelas belajar jurnalisme warga,
atas, BaleBengong juga menuangkan strategi
dan pemilihan kalimat dalam berinteraksi.
komunikasinya
Pesan yang disusun BaleBengong dibagi
Hashtagatau tagar dalam Twitter. Salah satu
menjadi pesan verbal dan nonverbal. Pesan
tagline BaleBengong yang sering disebutkan,
verbal dapat dilihat dari tulisan-tulisan di Blog
baik dalam media on-line maupun dalam
dan TwitterBaleBengong. Pesan nonverbal
kegiatan off-line Balebengong yaitu “no neuus
sendiri dapat dilihat melalui pemilihan logo,
without u!” yang merupakan slang dari “no
lay-out, dan struktur kepengurusan.
news without you”. Di mana tagline ini
Beberapa taktik BaleBengong untuk
melalui
merupakan
sebuah
Tagline
dan
kampanye
yang
mencapai tujuannya yaitu melalui kalimat
digalakkan oleh BaleBengong agar warga
ajakan dan penggunaan tagline serta hastag.
tertarik untuk memproduksi berita.
Selainitustrategi
BaleBengong
dituangkan
struktur
juga
BaleBengong
juga
memanfaatkan
kepengurusan
Hashtag atau tagar dalam Twitter. Salah satu
dalam tubuh BaleBengong. Di mana di sini
tagar yang cukup sering digunakan oleh
lebih menjurus ke pembagian peran, sehingga
BaleBengong yaitu #ngortwit yang merupakan
di dalam tubuh BaleBengong pun tidak terlalu
singkatan dari sebuah kata dalam bahasa bali
terlihat adanya perbedaan kelas antara satu
yaitu “ngorta” twit. “Ngorta” dalam bahasa
pengurus dengan yang lain.
Indonesia
artinya
#ngortwit
di
4.3
dalam
Mengambil
Tindakan
dan
Berkomunikasi Tahap selanjutnya yaitu mengambil tindakan dan berkomunikasi. Dalam tahap ini,
mengobrol.
Jadi
tagar
sini
mengajak
followersTwitterBaleBengong
untuk
mengobrol melalui topik yang dilemparkan oleh melalui #ngortwit ini..
BaleBengong menerapkan strategi dan taktik
Strategi
komunikasi
BaleBengong
yang telah disusun, melalui tindakan dan
untuk mencapai tujuannya juga menggunakan
komunikasi. Pola komunikasi yang diterapkan
simbol
BaleBengong dalam media sosialnya dibuat
blogBaleBengong dibuat untuk menunjukan
untuk mengajak warga untuk aktif berbagi
bahwa
melalui BaleBengong. Hal tersebut dilakukan
jurnalisme
dengan
ataupun
menggunakan lambang balebengong yang
pertanyaan-pertanyaan ringan yang dapat
merupakan bangunan khas Bali sebagai
memancing
simbol dari tempat berbagi pendapat tanpa
pemilihan
kalimat-kalimat
respon kata
ajakan
followers
dalam
Selain
itu,
tweetBaleBengong
adanya
dan
persepsi.
BaleBengong warga.
batasan
Desain
logo
merupakan Logo
kelas
dan
media
BaleBengong
sosial.
Gambar
menggunakan kata dan kalimat sederhana
“thought bubble” yang mengelilingi gambar
dan aktif berinteraksi dengan followersnya.
balebengong ini juga memiliki arti sebagai
Interaksi
simbol dari pengutaraan pikiran. Pemilihan
dalam
BaleBengongseringkali
warna
dalam
logo
BaleBengong
juga
berdasarkan stereotip dari warna merah yang
tersebut
menurut pendiri BaleBengong lebih bersifat
memaksimalkan jumlah orang yang menerima
grassroot, atau merakyat dan warna ini juga
pesan yang disampaikan.
akan terlihat menonjol di layar. Lay-out
blog
sedemikian
rupa
dirasa
BaleBengong
sudah
Evaluasi dampak dalam proses ini
BaleBengong untuk
dibuat
membuat
menampilkan efek atau konsekuensi dari program.
Salah
satu
program
viewersnyaman saat membaca artikel dalam
BaleBengongyaitu mengajak warga untuk
blogBaleBengong.
berbagi melalui ajakan dan obrolan santai.
4.4 Mengevaluasi Program
Hal
itu
dilihat
dapat
mengubah
prilaku
Evaluasi program. Dalam tahap ini,
beberapa orang untuk ikut nimbrung dalam
program-program yang telah disusun dan
obrolan tersebut. Selain itu, banyak pula
dilaksanakan, akan dievaluasi untuk melihat
warga yang secara sukarela berbagi keadaan
hasil dari program tersebut. Evaluasi dari
di sekitarnya.
program-program
4..5 Citra
pembentukan
dalam
citra
strategi
BaleBengong
sebagai
Citra merupakan gambaran tentang
media jurnalisme warga dilakukan pada level
objek di pikiran khalayak atau konsumen
persiapan, implementasi, dan dampak dari
(Kriyantono, 2006:355). Citra dibentuk melalui
program yang telah berjalan.
stimulus
Evaluasi persiapan dilakukan untuk
dengan
asosiasi.
BaleBengong
menilai kualitas dan kecukupan pengumpulan
gambar
informasi
diasosiasikan
dan
perencanaan
strategis.
permainan
atau
simbol
simbol
memanfaatkan
balebengong
sebagai
dan
tempat
yang untuk
Informasi yang dikumpulkan BaleBengong
mengobrol atau berbagi informasi dengan
dalam proses pembentukan strateginya dirasa
leluasa tanpa ada batasan kasta dan status
sudah cukup, ditambah dengan adanya riset
sosial.
melalui Sloka Institute yang dengan cukup
Citra yang ingin dibentuk BaleBengong
lengkap menjelaska pola penggunaan media
adalah citra sebagai media jurnalisme warga,
sosial warga dan keadaan jurnalisme warga di
yang dalam penelitian ini dilihat dari strategi
Bali.
penggunaan media sosial Twitter dan Blog. Evaluasi implementasi, atau tindakan
Frank jefkins dalam Soemirat dan Ardianto
dilakukan untuk melihat kecukupan taktik
(2012) menggemukakan 4 jenis citra, antara
yang dipilih. Hal tersebut salah satunya dapat
lain:
dilihat dari jumlah orang yang memperhatikan dan
menerima
hal
yang
merupakan bagaimana organisasi menduga
BaleBengong sebelumnya telah melakukan
citra organisasi dilihat oleh khalayak di mana
riset mengenai media sosial mana yang
untuk BaleBengong, BaleBengong saat ini
memiliki pengguna aktif terbesar di Bali, salah
menganggap
satunya
sebagai media jurnalisme warga.
Twitter.
Dalam
Themirrorimage
ini,
yaitu
aktivitas.
a.
BaleBengong
menggunakan Twitter untuk menyampaikan pesan dan aktivitasnya, dan berdasarkan hal
b.
masyarakat
melihat
dirinya
Thecurrentimage yaitu citra
yang sedang terdapat pada publik eksternal
mengenai
BaleBengong.
BaleBengong
menurut khalayaknya telah menjadi media
untuk memberikan ruang bagi Followers untuk saling berbagi informasi dan pendapat.
jurnalisme warga. BaleBengong telah menjadi
Thewishimage
merupakan
citra
yang
strategi
dan
program
BaleBengong tersebut selesai dirumuskan,
media diskusi di dunia maya. c.
Setelah
diinginkan
yang
tahap selanjutnya yaitu mengambil tindakan
oleh
dan
berkomunikasi.
Salah
satu
strategi
organisasi. The wish image atau citra yang
utamanya yaitu optimalisasi media sosial
diinginkan
untuk membentuk citra BaleBengong sebagai
oleh
BaleBengong
yaitu
citra
sebagai media jurnalisme warga.
media
jurnalisme
warga.
Optimalisasi
yaitu
dilakukan pada media sosial Twitter dan
sejumlah citra dari individu, kantor cabang,
BlogBaleBengong. BaleBengong juga selalu
atau perwakilan organisasi yang lainnya yang
memancing
dapat
dari
pendapat dan berbagi informasi. Dalam Blog
sendiri,
sendiri, interaksi lebih banyak terjadi pada
d.
Themultipleimage
membentuk
organisasi.
Untuk
citra
tertentu
BaleBengong
khalayak
komentar,
untuk
memberi
masing-masing individu dalam BaleBengong
kolom
sebab
dalam
memiliki citra masing-masing.
BlogBaleBengong lebih diutamakan untuk publikasi informasi dalam bentuk artikel.
5. KESIMPULAN proses
Terdapat 4 jenis citra yang terbentuk
pembentukan citra sebagai media jurnalisme
berkat usaha Balebengong untuk membentuk
warga mulai dari riset hingga evaluasi. Riset
citranya melalui media sosial. Yang menjadi
yang dilakukan BaleBengong bekerjasama
fokus utama strategi ini yaitu The current
dengan
untuk
image atau citra yang terbentuk di publik
menghasilkan riset mengenai media sosial
eksternal mengenai BaleBengong. Melalui
yang
penelitian
BaleBengong
menempuh
beberapa
kredibel.
lembaga
Melalu
riset
tersebut,
yang
telah
dilakukan,
penulis
BaleBengong menganalisa aspek-aspek yang
menyimpulkan bahwa BaleBengong telah
terkait dengan BaleBengong, baik internal
menjadi media diskusi di dunia maya dan
maupun eksternal.
konten
Proses perencanaan dan pemrograman yang
dilakukan
BaleBengong
untuk
yang
merupakan
ditampilkan
konten
yang
BaleBengong informatif
dan
mendidik warga dalam hal jurnalisme warga.
media
Di tengah cepatnya perkembangan tren
jurnalisme warga melibatkan pembentukan
penggunaan media sosial, BaleBengong tidak
visi dan misi. Selanjutnya, visi dan misi
dapat hanya bergantung pada media sosial
tersebut menjadi dasar untuk menentukan
Twitter dan Blog saja, namun harus dapat
strategi
dalam
mengikuti tren penggunaan media sosial yang
pembentukan citra sebagai media jurnalisme
berlaku di masyarakat. BaleBengong dapat
warga.
keunikan
hadir di sini sebagai media yang dapat
tersendiri dibandingkan dengan media-media
dipercaya untuk mengklarifikasi informasi-
lainnya. Salah satunya yaitu, pola interaksi
informasi yang beredar luas melalui media
BaleBengong dengan followers yang dibuat
sosial.
membentuk
dan
citranya
taktik
BaleBengong
sebagai
BaleBengong
memiliki
Media
sosial
Instagram
juga
kini
Dominick, J. R. (1996). The Dynamics of
menjadi primadona di kalangan pengguna
Mass
media sosial, terutama di kalangan anak
McGraw-Hill.
muda
Bali.
ed.).
Kriyanto, R. (2012). Teknik Praktis Riset
beredar dalam bentuk foto dengan caption.
Komunikasi (6 ed.). Jakarta: Prenada
BaleBengong saat ini penulis lihat sudah
Media Group.
aktif
Instagram,
(5
informasi
mulai
Melalui
Communication
berbagi
informasi
melalui
Nurudin.
(2011).
Instagram dengan tetap mempertahankan ciri
Massa.
khasnya sebagai media jurnalisme yang
Persada.
memihak warga dengan informasi-informasi
Beberapa strategi BaleBengong dalam citra
sebagai
Media
Jurnalisme warga belum terlalu diketahui warga. Sehingga masih perlu untuk lebih memberikan
informasi
kepada
Jakarta:
(2008). Kualitatif.
mengenai Bali dan perkembangannya.
mengkomunikasikan
Pawito.
warga
mengenai pesan yang ingin disampaikan
Pengantar
Komunikasi
PT
Rajagrafindo
Penelitian
Komunikasi
Yogyakarta:
PT
LKiS
Pelangi Aksara Yoga. Safko, L. (2012). The Social Media Bible. Hoboken: John Wiley & Sons Ltd.. Soemirat, S., & Ardianto, E. (2012). Dasardasar Public Relation. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
tersebut. Seperti contohnya terkait dengan
Stareva, I. (2014). Social Media and The
internal organisasi dan metode komunikasi
Rebirth of PR: The Emergence of
internal dalam BaleBengong.
Social Media as a Change Driver for
6.
PR.
DAFTAR PUSTAKA
Hamburg:
Anchor
Academic
Publishing.
BUKU : Coleman, S., & Ross, K. (2010). The Media
Sugihartati,
R.
(2014).
Perkembangan
and The Public: "Them" and "Us" in
Masyarakat Informasi & Teori Sosial
Media Discourse . Chichester: John
Kontemporer.
Wiley & Sons Ltd..
Prenadamedia Group.
Jakarta:
Kencana
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M.
Susanto, A. B., & Wijanarko, H. (2004). Power
(2006). Effective Public Relations (9
Branding: Membangun Merk Unggul
ed.). (T. Wibowo, Trans.) Jakarta:
dan
Prenada Media Group.
Jakarta: PT Mizan Publika.
Diggs-Brown, B. (2012). Strategic Public Relatons:
An
Approach
Audience-Focused
(International
ed.).
DiStaso, M. W., & Bortree, D. S. (2014). Ethical Practice of Social Media in Relations.
Routledge.
New
Vivian, J. (2011). The
York:
Pendukungnya.
Media of
Mass
Communication (10 ed.). New Jersey: Pearson Education Inc. Vivian, J. (2013). The
Wadsworth: Cengage Learning.
Public
Organisasi
Media of
Mass
Communication (11 ed.). New Jersey: Pearson Education Inc. Watono, M. C., & Watono, A. A. (2011). IMC that Sells (1st ed.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
SKRIPSI:
indonesia-tahun-2014-sebanyak-
Mayandra, H. (2014). Rekomendasi Strategi
88.html
Penggunaan Media Sosial PT. PLN
Willis, C., & Bowman, S. (2005, Desember
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan
15). The Future Is Here, But Do News
Banten dalam Penyebaran Informasi.
Media Companies See It?. Diakses
Bandung: Universitas Telkom..
dari
www.niemanreports.org:
JURNAL:
http://niemanreports.org/articles/the-
Sendjaja, S. D. (2005). Paradigma Baru
future-is-here-but-do-news-media-
Pendidikan
Ilmu
Komunikasi
di
Indonesia. Komunika: Warta Ilmiah Populer
Komunikasi
dalam
Pembangunan, volume 8. Muhajir, A., Sumberdana, A., & Wendra, P. (2012). Perkembangan Media Daring dan Jurnalisme Warga. Warga Bicara Media: Sepuluh Cerita, 14 - 26. INTERNET : Anonim.
(2015).
Company.
diakses
dari
https://about.twitter.com/company Traffic Internet di Indonesia Naik Drastis. (2013,
09
26).
Diakses
dari
www.tempo.co: http://www.tempo.co/read/news/2013/ 09/26/072516698/Traffic-Internet-diIndonesia-Naik-Drastis Djap, Y. (2013, Desember 16). Strategi Pencitraan
Otopedia.com
Melalui
Media Sosial Twitter. Diakses dari library.binus.ac.id: http://library.binus.ac.id/Collections/et hesis_detail.aspx?ethesisid=2013-200862-MC Pangerapan, S. A. (2015, 03 23). Pengguna Internet sebanyak diakses
indonesia 88.1 dari
Tahun Juta
2014,
(34,9%)....
www.apjii.or.id:
http://apjii.or.id/v2/read/content/infoterkini/301/pengguna-internet-
companies-see-it/