STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING STMIK EL RAHMA SEBAGAI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI TEKNOLOGI INFORMATIKA YANG ISLAMI
Dedy Ardiansyah,S.Sos Jurusan Manajemen Informatika STMIK EL RAHMA Jl. Sisingamangaraja No.76. Yogyakarta
Abstract Competition among higher education is getting very strong. Educational institution must manage their organization well as a kind of business without leaving its essential aspect and must able to transform its organization to be the marketing company. Educational institution must be determined excellence aspect of what becoming main weapon in grabbing market
Kata kunci : Keunggulan bersaing Intisari Keunggulan bersaing harus menjadi program penting Perguruan Tinggi. Dengan strategi keunggulan biaya, differensiasi dan fokus, yang diterjemahkan menjadi Jago IT, Qur’ani, Lulus jadi jutawan menjadi strategi keunggulan bersaing STMIK El Rahma Yogyakarta PENDAHULUAN Persaingan sektor jasa pendidikan dikalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan “pasar” mahasiswa ini cukup berat. Perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia saat ini tumbuh subur bagaikan jamur di musim hujan. Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi perguruan Tinggi Swasta (APTISI), dalam www.pts.co.id/kondisi.asp/Kondisi dengan jumlah institusi yang mencapai 2678 sedangkan diketahui jumlah mahasiswa Indonesia hanya 1.706.800 orang, maka jumlah rata-rata mahasiswa di PTS hanya sekitar 600-an orang. Hampir semua perguruan tinggi swasta merasakan dampak hebatnya persaingan dalam mendapatkan mahasiswa. Hal ini bisa dilihat dari prosentase jumlah mahasiswa setiap tahun yang mengalami penurunan sehingga menyebabkan sekitar 30%-40% PTS di Indonesia tengah menuju kebangkrutan. Menghadapi persaingan jasa Pendidikan Tinggi, dari dalam maupun luar negeri, maka penyelenggara pendidikan tinggi perlu mengelola organisasinya seperti layaknya suatu bisnis, dengan tidak meninggalkan aspek idiilnya, melalui penerapan konsep pemasaran. Pemasaran yang hanya memperhatikan aspek produk, promosi, distribusi, serta harga jual (4P) tidak lagi mencukupi. Setiap individu dalam organisasi harus mampu melihat visi, misi, yang kemudian ditunjang dengan penyusunan strategi maupun taktik yang tepat sehingga mampu menciptakan sustainable competitive advantage bagi perusahaan tersebut (Gunawan, 1999). Sebuah lembaga pendidikan dapat berkembang dan disegani sekaligus dicintai oleh civitas akademika dan masyarakat kalau lembaga beserta perangkatnya dapat selalu menyesuaikan dirinya agar mampu berkompetisi, dan bila mungkin menjadi pemimpin pasar pada bidangnya. Persaingan di tingkat lokal, regional dan global akan membawa dampak
perubahan yang cepat dan sulit diprediksikan ( unpredictable). Perubahan harus diantisipasi agar perusahaan tetap eksis dan berada di depan para pesaingnya dengan menciptakan sustainable competitive advantage. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam jurnal ini adalah: “Bagaimanakah menyusun perencanaan strategis keunggulan bersaing STMIK El Rahma sebagai institusi pendidikan teknologi informatika yang islami?” TINJAUAN TEORITIS Strategi Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”) mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan (stakeholder). Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk mempergunakan dana, daya tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan. Menurut Chandler, strategi adalah penuntun dasar goal jangka panjang. Strategi adalah rencana, metode atau serangkaian manuver atau siasat untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu. Strategi menurut Steinner dan Minner adalah penempatan misi, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal dalam perumusan kebijakan tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai. Strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan organisasinya. Perencanaan Strategis Adalah dokumen yang dengan jelas menerangkantujuan organisasi dan menetapkan sasaran yang realistis dan obyektif (konsisten dengan misi) dalam jangka waktu tertentu. Strategi Keunggulan Bersaing Berkelanjutan (Sustainable Competitive Advantage)
Competitive strategy is generally defined as an integrated set of actions taken by a firm that produce a sustainable advantage over competitors, (Varandarajan, et all: 1990, 98). Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan yang berkesinambungan hanya bila konsumen merasakan adanya perbedaan antara produk perusahaan dan pesaingnya, perbedaan tersebut muncul karena adanya gap kapabilitas, dan gap tersebut dapat dipertahankan. Untuk menghadapi kekuatan persaingan, Porter (1980, hal. 35) mengemukakan perlunya strategi yang dikenal dengan nama strategi generic yang merupakan cara mendasar bagi perusahan untuk mencapai profitabilitas di atas rata-rata industri dengan memiliki sustainable competitive advantage. Strategi generic terdiri dari 3 macam yaitu: 1. Strategi Keunggulan biaya menyeluruh,; mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri melalui seperangkat kebijakan fungsional yang ditujukan kepada sasaran pokok. 2. Strategi Diferensiasi, adalah diferensiasi produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai hal yang unik. Pendekatan untuk melakukan diferensiasi dapat bermacama-macam bentuknya; citra rancangan atau merek (brand Image), teknologi, karakteristik khusus, pelayanan pelanggan, jaringan penyalur, atau dimensi-dimensi lainnya.
3. Strategi Fokus, adalah memusatkan (focus) pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar geografis tertentu.
Perencanaan Strategis Keunggulan Bersaing Adalah dokumen yang dengan jelas menerangkantujuan organisasi dan menetapkan sasaran yang realistis dan obyektif (konsisten dengan misi) dalam jangka waktu tertentu dalam rangka meyakinkan masyarakat bahwa STMIK El Rahma memiliki keunggulan dibandingkan dengan pesaingnya. Adapun keunggulan STMIK El Rahma yang dimaksud adalah kompetensi utama teknologi informatika dan adanya nilai tambah “islami” PEMBAHASAN A. Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh Keunggulan biaya barangkali merupakan strategi generik yang paling jelas strategi generik. Strategi ini menekankan pada pembuatan produk dengan biaya yang rendah untuk konsumen yang sangat mernperhatikan harga. Dalam strategi ini institusi pendidikan diupayakan untuk menjadi pemimpin berkaitan dengan penetapan harga atau dengan kata lain badan usaha mempunyai biaya yang relatif rendah terhadap pesaingnya meskipun mutu, pelayanan dan bidang-bidang lainnya tidak dapat diabaikan. Institusi pendidikan berusaha menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Institusi pendidikan memiliki keunggulan biaya apabila kumulatifnya dalam melakukan semua aktivitas nilai lebih rendah daripada biaya pesaingnya. Institusi pendidikan yang dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya menyeluruh maka akan menjadi institusi pendidikan yang prestasinya diatas rata-rata industrinya asalkan dapat mengatur agar harganya setingkat atau mendekati harga rata-rata . Dengan harga sama atau lebih rendah dibandingkan pesaing- pesaingnya, posisi berbiaya rendah dari pemimpin biaya diwujudkan ke dalam keuntungan yang lebih tinggi. Penentuan biaya bergantung pada sejumlah faktor struktural yang mempengaruhi biaya . Untuk mencapai keunggulan biaya menurut Porter: 1. Mengendalikan penentu biaya. Institusi pendidikan dapat mencapai keunggulan dalam kaitannya dengan penentu biaya aktivitas nilai yang mewakili proporsi signifikan dari biaya total. 2. Mengkonfigurasikan ulang rantai nilai. Institusi pendidikan dapat melakukan cara berbeda dan lebih efisien untuk mendesain, memproduksi, mendistribusi atau memasarkan produk. Untuk mencapai strategi keunggulan biaya, maka jalan yang ditempuh adalah dengan melakukan penguangan biaya agar produsen dapat menjadi produsen dengan biaya yang rendah (low cost). Untuk dapat meminimalkan biaya - biaya yang timbul selama institusi pendidikan melakukan aktivitas-aktivilas nilai, maka aktivitas yang hanya menyerap biaya tanpa memberikan nilai tambah harus direduksi. Menurut Hansen dan Mowen (1997:396) analisa aktivitas dapat mengurangi biaya dengan empat cara, yaitu : Pertama, Pengurangan biaya dengan menghilangkan aktivitas yang harus dihilangkan sehingga badan usaha dapat mengurangi biaya - biaya yang dikonsumsi untuk melaksanakan aktivitas tersebut.
Pengurangan biaya dengan melakukan aktivitas dari serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai strategi yang kompetitif. Kedua, Pengurangan biaya dengan mengurangi waktu dan sumber daya yang diperlukan oleh suatu aktivitas. Cara ini ditujukan terhadap efisiensi value added activities atau terhadap perbaikan sebagai strategi jangka pendek sampai aktivitas tersebut dihilangkan. Hal ini dilakukan untuk aktivitas yang bagi konsumen merupakan aktivitas yang tetapi bagi perusahaan merupakan aktivitas yang Ketiga, Pengurangan biaya dengan menaikkan efisiensi aktivitas penambah nilai dengan meningkatkan sampai ke tingkat skala ekonomi. Jumlah penentu biayanya meningkat tanpa meningkatkan total biaya aktivitas itu sendiri. Sebagai contoh, sebuah produk baru dapat didesain dengan menggunakan komponen yang telah digunakan oleh produk lain. Dengan menggunakan komponen yang telah ada, aktivitas yang berhubungan dengan komponen tersebut telah tersedia dan dapat menghindarkan badan usaha untuk melakukan serangkaian aktivitas yang baru. dapat membantu menekan biaya - biaya yang dikeluarkan perusahaan Keempat, dengan mereduksi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi konsumen dan bagi perusahaan. Dengan melakukan cost reduction perusahaan diharapkan dapat memperoleh keunggulan bersaing dalam dunia usaha melalui keunggulan biaya. STMIK El Rahma menyadari bahwa biaya adalah faktor yang penting dalam persaingan. Oleh karena itu pihak manajemen harus berusaha menerapkan prinsip keunggulan biaya menyeluruh, sebagaimana Hansen dan Mowen, dengan analisa terhadap aktivitast : 1. Menghilangkan aktivitas yang harus dihilangkan. Dalam hal ini bagian akademik bisa melakukan evaluasi terhadap semua prosedur kegiatan akademik. Dimulai dari kegiatan penerimaan mahasiswa baru, masa orientasi, kegiatan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, KP,KKL,TA,Skripsi, Wisuda, dan alumni. Masing masing dapat di evaluasi dari prosedur kerja, instruksi kerja hingga dokumen/ borangnya. Kemudian diterbitkan prosedur kerja, instruksi kerja serta borang yang baru. 2. Pengurangan waktu dan sumber daya yang digunakan. Dalam hal ini hendaknya dilakukan evaluasi terhadap waktu yang digunakan untuk mengadakan pelayanan kepada mahasiswa, misalnya waktu pengumpulan soal ujian, penyerahan nilai, pembimbingan KRS, KP,KKL,TA dan Skripsi. 3. Peningkatan efisiensi suatu kegiatan. Hendaknya kegiatan kemahasiswaan, dosen dan karyawan diarahkan dalam rangka peningkatan citra STMIK terhadap masyarakat, sehingga terdapat efisiensi biaya dari sisi biaya pemasaran. 4. Menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai baik konsumen maupun institusi. Aktivitas yang merugikan mahasiswa, melemahkan citra kompetensi infornmatika dan islami dari karyawan maupun dosen hendaknya diminimalisir.
B. Differentiation Strategy Yaitu Strategi memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan institusi mempunyai jasa pendidikan yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya dengan pesaing. Strategi differensiasi dilakukan dengan menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya. Misalnya: persepsi mengenai keunggulan kompetensi, inovasi pembelajaran, pelayanan yang lebih baik, brand image yang lebih unggul, dan lain-lain.
Dalam hal ini STMIK El Rahma melalui program pemasaran terpadu harus merancang komunikasi yang baik kepada masyarakat sebagai institusi pendidikan yang melahirkan ahli di bidang informatika dan berkepribadian islami. Strategi perencanaan komunikasi yang dapat digunakan ada dua jenis, yaitu proactive strategies, yakni strategi komunikasi yang muncul atas inisiatif organisasi sesuai dengan rencana organisasi sebelumnya. Sedangkan reactive strategies adalah strategi yang merupakan reaksi atas pengaruh lingkungan dan peluang dari lingkungan organisasi (Smith, 20005:82). Strategi yang digunakan dalam perencanaan program komunikasi ini adalah proactive strategies. Proactive strategies ini terdiri dari action atau aksi dan communication atau komunikasi yang keduanya saling berkaitan, yakni : 1. Action Strategies a. Organizational Performances, meyakinkan bahwa STMIK El Rahma adalah organisasi memiliki kualitas yang terbaik bagi konsumen, yakni dengan membuktikan atau mengkomunikasikan bahwa STMIK EL RAHMA sebagai Sekolah Teknologi Informatika yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dan lulusan profesional islami b. Audience Participation, menggunakan taktik komunikasi dua arah dan melakukan aktivitas yang secara langsung melakukan kontak dengan produk atau jasa yang dihasilkan organisasi, diantaranya dengan cara memberikan kesempatan kepada audience memberikan feedback atas pesan yang seudah disampaikan dalam rangka melakukan outside in, misalnya dengan diadakannya survey untuk mengetahui pendapat dari siswa/i atau lulusan SMA tentang universitas atau fakultas yang menurut mereka layak untuk menjadi pilihan selain PTN, dialog atau memberi informasi dan menjawab berbagai pertanyaan tentang STMIK EL RAHMA dengan menyediakan layanan tanya jawab di website STMIK EL RAHMA yakni www. Stmikelrahma.ac.id dan toll-free phone number, memberikan kursus komputer perkantoran kepada pegawai pemerintahan, memberikan kursus komputer kepada siswa/siswi dengan harga yang murah untuk membangun minat mereka pada pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan komputer dan informatika, dengan cara mengundang perwakilan siswa/siswi SMA khususnya yang merupakan binaan STMIK EL RAHMA untuk mengikuti perkuliahan yang dilakukan oleh dosen tamu (praktisi atau profesional terkenal) . c. special events, sebagai triggering events, misalnya dengan mengadakan lomba merancang program aplikasi, perakitan komputer, aplikasi teknologi informatika untuk kehidupan sehari hari seperti HP, keamanan rumah tinggal. Lomba membuat majalah dinding, lomba membuat proposal event bagi siswa/siswi SMA dan umum, mengadakan berbagai lomba olah raga seperti basket, futsal, sepak bola dan taek kwondo, mengadakan El Rahma Fair (acara tahunan yang dilakukan STMIK EL RAHMA), yang berisi education expo semua Program Studi, bazaar berbagai produk seperti buku, komputer, dan pernak-pernik lainnya dan pengajian akbar yang diramaikan oleh Artis terkenal pada hari terakhir diselenggarakan sekitar bulan Juni-Juli, mengadakan open house di Kampus Pusat STMIK EL RAHMA yang ditujukan kepada masyarakat umum dan siswa/siswi SMA, mengikuti education expo dan melakukan education gathering seperti seminar dan workshop dengan pembicara tokoh teknologi informatika yang terkenal. d. Aliances and coalitions, misalnya dengan melakukan kerja sama (aliansi) dengan SMA-SMA sekitar STMIK EL RAHMA yang disebut SMA binaan dan melakukan presentasi , melakukan kerja sama (koalisi) dengan berbagai media massa untuk berpartisipasi dalam lomba lomba, seminar dan workshop dan melakukan kerja sama (koalisi)dengan perusahaan dan biro konsultan oleh humas STMIK El Rahma.
e. Sponsorship, untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tujuan ataupun sasaran program, dalam hal ini kegiatan yang dilakukan oleh target market, yakni dengan memberikan sponsor pada acara, lomba, kegiatan SMA binaan f. Strategic Philanthropy, ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan berupa reputasi yang baik atau biasa disebut dengan corporate social responsibility, yakni dengan memberikan beasiswa berupa beasiswa penuh dan beasiswa berupa potongan 50% biaya kuliah di STMIK EL RAHMA kepada anak-anak berprestasi di lingkungan sekitar STMIK EL RAHMA dan putra-puti berprestasi didaerah konflik dan bencana alam di Indonesia. 2. Communication Strategies. Yakni komunikasi media massa tentang organisasi, orang, produk, jasa maupun gagasan untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Biasanya dengan menggunakan tokoh yang memiliki kredibilitas tinggi, news worthy information untuk mendapatkan perhatian dari media dengan menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan terbuka dan dapat diamati untuk memperoleh pemahaman dan dukungan terhadap organisasi. Setelah strategi aksi dan respon dirumuskan, maka pesan komunikasi yang efektif pun dirumuskan. Yang perlu diperhatikan dalam perumusan pesan yang efektif adalah komunikator yang akan menyampaikan pesan, pendekatan yang digunakan dalam menyusun pesan, struktur pesan termasuk kata dan simbol yang akan digunakan. Model komunikasi yang digunakan dalam perencanaan komunikasi adalah model informatif ,persuasif dan dialog untuk mendapatkan pemahaman yang saling menguntungkan. Spoke person yang digunakan adalah menggunakan beberapa company spoke person meliputi Manajer Pemasaran, Bagian Kerja Sama, Kabag Humas dan Registrasi STMIK EL RAHMA dimana diantara mereka menyampaikan pesan yang konsisten atas nama STMIK El Rahma. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kredibilitas, karisma dan kekuasaan untuk dapat menarik perhatian dan mempengaruhi target market. Sedangkan struktur pesan yang digunakan adalah argumen 2 sisi (two sided argument) mengingat audience yang berpendidikan SMA yang dapat dikategorikan memiliki latar belakang pendidikan cukup tinggi. Dan dalam memberikan penjelasan mengunakan kata-kata yang tepat, bahasa yang sederhana sesuai dengan bahasa remaja (SMA) dan orang tua. Pesan yang dirumuskan dengan menggunakan rational approach yakni berupa beberapa keuntungan menjadi mahasiswa STMIK EL RAHMA termasuk kelebihan program studi yang dimiliki STMIK El Rahma yang berorientasi pada masa depan. Pesan diperkuat dengan bukti atau verbal evidence yaitu dengan cara melakukan perbandingan dengan STMIK yang lain berdasarkan perhitungan statistik kesempatan kerja dibidang informatika dan testimonial dari lulusan STMIK EL RAHMA yang telah sukses. Berikut ini slogan STMIK EL RAHMA : ”JAGO IT, ISLAMI, LULUS JADI JUTAWAN ”. Komunikasi verbal ini diperkuat dengan penggunaan komunikasi non verbal berupa penggunaan warna yang konsisten dan menjadi identitas STMIK El Rahma yaitu Hijau. Warna ini dipakai diseluruh atribut atau artefak yang berkaitan dengan STMIK El Rahma.
C. Focused Strategy Dalam banyak industri ada perusahaan yang mendominasi keunggulan. Kunci untuk bersaing dengan perusahaan yang semacam itu biasanya menggunakan jenis strategi fokus. Salah satu perusahaan yang mendominasi bisa mendapatkan keunggulan yang tinggi, yang bisa digunakan untuk mensubsidi bagian yang lain dari bisnis tersebut. Penekanan strategi fokus, apakah itu melibatkan harga rendah, diferensiasi, atau keduanya, berkonsentrasi pada sebagian dari pasar yang atau lini produk. Suatu bisnis yang mengejar strategi fokus tidak berusaha untuk mengadakan persaingan silang dalam suatu pasar produk. Suatu hal bagi strategi fokus disebabkan bahwa suatu bisnis kekurangan sumbersumber untuk bersaing dalam pasar produk dan harus memusatkan pasar layanannya agar menimbulkan pengaruh yang diperlukan untuk bersaing dengan efektif.
Oleh karena itu STMIK El Rahma memilih fokus pada tiga hal sebagai kunci kekuatannya dalam persaingan: 1. Biaya ringan 2. Kompetensi dibidang informatika 3. Profesional Islami Biaya Ringan Hal ini menjadi titik kuat karena kondisi perkembangan ekonomi yang lambat, persaingan yang ketat, maka biaya ringan termasuk daya tarik yang cukup kuat. Meski hal ini harus juga ditunjukkan kualitas yang memadai. Kualitas yang dimaksud adalah sebagaimana ukuran kualitas suatu jasa. Zeithaml, Berry dan Parasuraman (1990, p.26) menyebut lima dimensi penting yang menentukan tingkat service quality yaitu: Tangibles, Reliability, Responsiveness,
Assurance, dan Emphaty. 1. Tangibles
Mencakup soal penampilan dari fasilitas fisik, peralatan, dan personil. 2. Reliability Menunjukkan kemampuan dari produsen unutk melakuakn service yang dijanjikan secara ceramat dan tepat. Seorang produsen yang gampang mengumbar janji akan mudah terkena cacat didalam bidang reliability ini. 3. Responsiveness Mencerminkan keinginan untuk membantu konsumen dan memberi service yang baik. Jika ada masalah yang timbul, seberapa tanggap si produsen ingin membantu pemecahannya. 4. Assurance Salah satu faktor yang penting disini adalah competence. Hal ini berkaitan dengan adanya tingkat pengetahuan dan ketrampilan untuk melayanai konsumen. Walaupun sudah dikatakan bahwa porang yang berhadapan langsung dengan konsumen harus melayani konsumen dengan baik, tapi kalau tidak dibekali dengan knowledge dan skill yang memadai, hal tersebut tentunya tidak dapat terlaksana dengan baik. Tingkat kompetensi yang memadai ditambah dengan keramahan (courtesy), kredibilitas (credibility) dan keamanan (assurance) bagi konsumen. Seringkali konsumen rela membayar mahal untuk kemanan yang dia terima. 5. Emphaty Pertama– tama produsen harus mudah diakses. Kalau untuk menyampaikan keluhan saja sudah sukar, bagaimana proses emphaty bisa berjalan. Setelah itu harus terjadi proses komunikasi dua orang antara produsen dan konsumen. Berempati tidak berarti menuruti semua tuntutan konsumen, terutama yang tidak masuk akal. Tapi paling tidak produsen harus menunjukkan bahwa dia mau mengerti masalah konsumen dari sudut pandang mereka. Kompetensi di bidang Informatika Hendaknya ditentukan dari sekian kompetensi yang paling kuat bisa dihasilkan dalam proses pembelajaran di STMIK El Rahma. Pada perguruan tinggi, domain ilmu informatika hanya sebatas pada ilmu komputer, teknik informatika, sistem komputer, manajemen informatika, sistem informasi, dan teknologi informasi – pada industri dikenal luas beraneka ragam profesi seperti system analyst, web developer, software engineer, database designer, network specialist, dan ratusan istilah lainnya. Hal ini mengandung arti bahwa para alumni perguruan tinggi informatika harus mampu mengembangkan ilmu yang dimilikinya sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja atau industri. Dengan berbekal ilmu dasar yang telah diperoleh selama
belajar di perguruan tinggi, ditambah dengan sikap positif, kemauan keras, kerja cerdas, dan berani bertindak, maka nischaya segala keinginan untuk membangun industri telematika mandiri akan terwujud.
Profesional Islami
Hasil survey Stanford Research Institute, Harvard University & Carnegie Foundation menyimpulkan: Bahwa lima belas persen (15 %) dari alasan mengapa seseorang berhasil meraih keberhasilan dalam pekerjaan banyak ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengenai profesi. Bagaimana yang 85 %? Delapan puluh lima persen dari mereka yang meraih sukses, banyak ditentukan oleh pengetahuan dan keterampilan mengenai manusia! (http://nadhirin.blogspot.com/2008/08/kepribadian-anda-sukses-anda.html ) Oleh karena itu keyakinan bahwa keberhasilan mendidik mahasiswa, diantara faktor utama adalah kepribadian yang unggul. Hal inilah yang mendorong secara arif dan kuat untuk secara sungguh-sungguh menyiapkan proses pembelajaran yang diarahkan untuk hal tersebut. Tetapi tidak sekedar kepribadian unggul yang kosong dari ruh agama. Justru semangat agamalah yang menjadi pendorong secara alami dan terus menerus untuk menghasilkan alumni yang profesional islami. Kekuatan fokus disini sangat penting oleh karena itu membutuhkan dukungan seluruh civitas akademika STMIK El Rahma. E. Kesimpulan Konsep biaya rendah, diferensiasi dan fokus dapat menjadi strategi dalam persaingan. Biaya rendah yang dapat dikomunikasikan dengan optimal kepada masyarakat akan menjadi pendorong calon mahasiswa untuk memilih STMIK El Rahma sebagai tempat pendidikan. Pembedaan berupa kompetensi di bidang informatika yang khas dapat diupayakan baik dengan proses pembelajaran maupun kerjasama dengan institusi yang sudah dikenal berkualitas, akan menambah kepercayaan publik terhadap STMIK El Rahma. Sedangkan fokus pada citra islami yang diwujudkan dalam proses pembelajaran, berupa materi kuliah, kegiatan yang membentuk sikap profesional islami, menjadi kekuatan tersendiri bagi STMIK El Rahma untuk tetap eksis di dunia pendidikan tinggi
DAFTAR PUSTAKA Sondang Siagian, Analisys serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT.Gunung Agung, 1986). Sondang P. Siagian, Manajemen Startejik, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001). George Steinner dan John Minner, Manajemen Startejik, (Jakarta : Erlangga, 2002) Porter, Michael E. Competitive Advantage: Creating and sustaining superior performance, The Free Press, New York, NY, 1985 Kotler, Phillip. Marketing Management. The Millenium Edition. The Prentice Hall International. USA. 2000. Smith, D. Ronald. Strategic Planning For Public Relations. Second Edition. Lawrence Erlbaum Associates Publisher. London. 2005 Hansen, Don R., dan Mowen, Maryanne M., Akuntansi Manajemen, Jilid 1, Penerbit Erlangga. Berry,Zeithaml, and Parasuraman, "Five Imperatives for Improving Service Quality," Sloan Management Review, Summer 1990
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama NIP/NIS/NPP/NIK Status Dosen ( Tetap/Tidak Tetap ) Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin ( L / P ) Pendidikan a. Jenjang Pendidikan Tertinggi b. Nama Perguruan Tinggi Almamater c. Pelatihan Profesional yang pernah diikuti Penelitian Kopertis V 7. Jabatan Fungsional Akademik 8. Keahlian a. Bidang Keahlian b. Pengalaman kerja di bidang tersebut 9. Pengalaman Mengajar dua tahun terakhir a. Mata Kuliah dan Budaya Dasar b. Program Studi c. Jumlah Mahasiswa yang diampu 10. Keikutsertaan dalam kegiatan professional a. Jenis Kegiatan b. Status keikutsertaan c. Waktu 11. Pengalaman membimbing mahasiswa 12. Keanggotaan dalam ikatan profesi a. Nasional b. Internasional
: Dedy Ardiansyah,S.Sos : 20010004 : Tetap : : Laki - Laki : S1 : Universitas Brawijaya Malang : Pelatihan Metodologi : Asisten Ahli ( 100 AK ) : Manajemen : 7 Tahun : Kewirausahaan, Ilmu Sosial : KA, TI, dan MI : 50 orang : : : : : :
Daftar Riwayat Hidup ini ditulis dengan sebenarnya
Yogyakarta, 25 Juni 2009
(Dedy Ardiansyah,S.Sos)