1
STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BOGOR
LUSIANAH
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
2
STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BOGOR
LUSIANAH
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Industri Kecil Menengah
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
3
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Strategi dan Prospek Pengembangan
Industri
Produk
Olahan
Minyak
Pala
dalam
Rangka
Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Bogor, Mei 2009
Lusianah F 352064015
4 Judul Tugas Akhir : Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor Nama : Lusianah NRP : F 352064015
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc Ketua
Dr. Ir. Nurheni Sri Palupi, MSi Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi Industri Kecil Menengah
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof.Dr.Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA
Prof.Dr.Ir. H. Khairil A Notodiputro, MS
Tanggal Ujian : 11 Mei 2009
Tanggal Lulus :
5
RINGKASAN LUSIANAH. Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor. Dibimbing oleh MUHAMMAD SYAMSUN dan NURHENI SRI PALUPI. Minyak pala (nutmeg oil) sebagai salah satu produk minyak atsiri merupakan salah satu produk ikutan (by product) komoditas pala yang banyak memiliki produk olahan, diantaranya untuk industri makanan dan minuman, parfum dan kosmetika, sabun, farmasi dll. Biji dan fuli pala sebagai penghasil minyak atsiri serta produk olahannya belum banyak mendapatkan perhatian serius untuk dikembangkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bogor. Bertolak dari hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan bahan baku minyak pala yang baik bagi industri produk olahan unggulan minyak pala di lokasi yang potensial di Kabupaten Bogor; (2) menganalisis kelayakan dan potensi pengembangan industri; serta (3) merumuskan strategi pengembangan industri tersebut. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Salah satu cara menentukan bahan baku minyak pala yang baik bagi industri produk olahan unggulan minyak pala di lokasi yang potensial di Kabupaten Bogor adalah melalui pemilihan metode destilasi, pemilihan produk unggulan, dan pemilihan lokasi potensial pengembangan industri, yang ketiganya dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial (MPE) untuk penyaringan alternatif dengan metode brain storming dan teknik wawancara langsung dengan pakar serta jajak pendapat melalui alat bantu pengisian kuesioner. Untuk menilai kelayakan investasi industri produk olahan minyak pala adalah dengan menggunakan tolok ukur finansial yang meliputi net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net B/C ratio, pay back period (PBP), dan analisis sensitivitas. Untuk menentukan posisi industri produk olahan minyak pala digunakan analisis evaluasi faktor internal dan eksternal, dan matriks internal eksternal. Bobot dan nilai akhir dari setiap faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri juga ditentukan oleh responden pakar melalui alat bantu pengisian kuesioner dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan. Hasil analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi alternatif dalam pengembangan industri produk kosmetik dan parfum, dan metode analytical hierarchy process (AHP) berguna untuk menentukan strategi prioritas. Kedua alat analisis terakhir tersebut juga menggunakan data yang diperoleh melalui wawancara dan pengisian kuesioner oleh pakar, dan dibantu sofware expert choice 2000 untuk pengolahan data. Penyaringan alternatif dan kriteria dengan metode MPE menentukan metode destilasi minyak pala yang terpilih berdasarkan pendapat responden pakar adalah metode uap langsung, dengan kriteria kemudahan proses dan sesuai dengan dana yang tersedia sebagai kriteria dengan bobot tertinggi. Sedangkan produk kosmetik dan termasuk parfum di dalamnya sebagai produk olahan unggulan terpilih, dengan kriteria kemudahan pasar, nilai ekonomis, dan kemudahan sebagai kriteria dengan peringkat bobot tertinggi dalam penentuan produk unggulan, serta Kecamatan Ciomas terpilih sebagai lokasi paling potensial
6 berdasarkan kriteria yang telah ditentukan untuk pengembangan industri, dengan kriteria kemudahan transportasi, akses konsumen, keamanan berusaha, dan luas lahan sebagai kriteria dengan bobot tertinggi dalam penentuan lokasi industri. Industri kosmetika dan parfum berbahan dasar minyak pala sebagai produk olahan terpilih dinilai layak dan menguntungkan untuk dikembangkan lebih lanjut berdasarkan kriteria kelayakan investasi. Diperoleh nilai NPV sebesar Rp4 362 473 952.00 pada tingkat suku bunga 16,5% per tahun lebih besar daripada nilai sekarang investasi. IRR 47,2% dengan tingkat discount rate 16,5% dan 8%, IRR lebih besar dari nilai discount rate. Nilai Net B/C sebesar 1,11, nilai Net B/C lebih dari satu. Berdasarkan analisa matriks IFE dan EFE diperoleh hasil bahwa faktor yang menjadi kekuatan bagi pengembangan industri produk olahan minyak pala adalah budidaya pala yang telah lama ada/turun temurun (0,315) dan tersedianya sumber daya lahan yang cukup luas (0,248). Sedangkan faktor kelemahan yang penting diperhatikan adalah sistem informasi yang belum memadai (0,316) dan aspek kelembagaan yang belum efektif (0,316). Dari sisi faktor eksternal, yang menjadi peluang terbesar adalah kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan agroindustri (0,620), dilain pihak ancaman yang berpengaruh paling besar adalah banyaknya pungutan-pungutan liar (0,801) yang merugikan dan menghambat industri untuk berkembang. Hasil akhir analisa matrik IFE dan EFE adalah posisi industri produk olahan minyak pala berada pada kuadran II atau posisi sel dua (pertumbuhan). Dari hasil analisis matriks SWOT dapat dirumuskan beberapa alternatif strategi yaitu perluasan areal kebun pala, pembangunan sentra produk olahan minyak pala, pola kemitraan, pemberdayaan lembaga keuangan dan permodalan yang ada di Kabuapten Bogor, peningkatan kualitas SDM dan teknologi, pembangunan pusat informasi pala, serta perbaikan kebijakan dan kelembagaan. Sedangkan tujuan akhir dari penelitian yakni alternatif strategi diatas yang menjadi prioritas diperoleh hasil bahwa perluasan areal kebun pala dan pola kemitraan sebagai strategi yang harus diprioritaskan dalam rangka pengembangan industri. Kata kuci : minyak pala, Kabupaten Bogor, prospek pengembangan industri, prioritas strategi
7
ABSTRACT LUSIANAH. Developing Strategy and Prospect of Nutmeg Oil Downstream Industry in order to Empower The Bogor Regency’s Society. Under direction of MUHAMMAD SYAMSUN and NURHENI SRI PALUPI. Nutmeg oil is one of essential oil products of economically important nutmeg commodities. Many of nutmeg oil’s product were used for food’s industry, astringent, cosmetics, soap, medicines, and so on. The purpose of this research, was to get a good quality nutmeg oil as raw material for nutmeg oil’s downstream industry, to analize the feasibility of the construction of the industry, and to formulate developing strategy of nutmeg oil’s downstream industry in Bogor Regency. The datas were collected by experts use exponential comparisons method (MPE) to choose appropriate destilation method of nutmeg oil, a product that will be develop in Bogor and also potential location to develop the industry’s fabric. To know appropriate strategy to empower the Bogor Regency’s society by means of the industry, first it was necessary to know the position of downstream industry using SWOT analysis and to formulate appropriate strategy using Analytical Hierarchy Process (AHP). The appropriate destilation method of nutmeg oil that were choosen by experts is direct steam method, the product that were choosen by experts is cosmetic’s product, and the potential location is Ciomas Regency. Based on feasibility analysis nutmeg oil downstream industry has potencial prospect in Bogor Regency. Market aspect shows that the industry is very needed in Bogor. The human resource aspect also shows that there are a lot of productive ages that can be required in the industry. Financial aspect signed that investation of the industry bring profit based on NPV that is Rp4 362 473 952.00 , IRR 47,2% per year with discount rate 16,5% and 8% per year, PBP 11,5 month, and B/C ratio 1,11. SWOT analysis showed that nutmeg oil downstream industry located at second quadrant. It means that the industry supported aggressive strategy, and by used this analysis we can formulate seven alternative strategies. The appropriate strategy to empower The Bogor Regency’s society by means cosmetic’s industry is extensification of nutmeg area and corporate community relationship. Keywords: nutmeg oil, Bogor, prospect industry, developing strategy
8
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 04 Nopember 1970 dari ayah Achmad Sumantri dan ibu Sunayah (Alm). Penulis merupakan putri ke tujuh dari duabelas bersaudara. Tahun 1989 penulis lulus dari SMA Negeri 65 Jakarta dan pada tahun yang sama lulus seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) ke Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Penulis memilih Program Studi Ekonomi Moneter, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi, lulus pada tahun 1995. Pada tahun 2007 penulis diterima di Program Studi Magister Profesional Industri Kecil Menengah IPB. Berbekal Ijazah Strata I, penulis diterima bekerja pada Bank BNI dan ditempatkan di Kantor Cabang Jakarta Kota sejak 1996 dan di Sentra Kredit Kecil Jakarta Kota sejak 2001 hingga 2005 berpangkat Asisten Manajer pada Unit Kredit. Sejak tahun 2005 hingga April 2009 penulis menempati posisi sebagai Analis Pembiayaan Besar pada Unit Pemasaran Bisnis Bank BNI Divisi Usaha Syariah Kantor Besar Sudirman.
9
PRAKATA Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Menguasai dan Menggenggam seluruh mahluk-Nya, karena hanya dengan pertolongan dan karunia-Nya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Judul dari tugas akhir ini adalah “STRATEGI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI PRODUK OLAHAN MINYAK PALA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT di KABUPATEN BOGOR” Dengan selesainya tugas akhir ini, Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tulus kepada pihak-pihak yang turut membantu, yaitu : 1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc dan Ibu Dr. Ir.Nurheni Sri Palupi, MSi selaku Komisi Pembimbing, serta Ibu Dr. Ir. Ani Suryani, DEA selaku Penguji Luar Komisi yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk membimbing, menguji, memberi pengarahan, membuka wawasan Penulis, serta memberi semangat dan motivasi bagi Penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Seluruh staff pengajar di MPI IPB yang telah memberikan ilmu sebagai modal Penulis untuk mengamalkan ilmu yang diberikan dengan sebaik-baiknya. 3 Responden Pakar yang telah bermurah hati menyediakan waktu dan pemikiran untuk mengisi kuesioner dan membantu dalam pengumpulan data yang diperlukan, Ibu Ir. Prasetiowati ; Bapak Ir. Dedi Supriadi, MSc; Bapak Edy Wibowo, STP,MP; Ibu Diah S.R, S.Hut; Bapak Drs. Edy Sapto Hartanto, Bapak Drs. Ma’mun, BSc; dan Bapak Drs. M. Hadad. E.A. 4. Khusus kepada Ibu Ir. Nanan Nurdjannah, Bapak. Yudi R, STP atas sumbangsih pemikiran yang demikian besar, Mbak Widi, Bpk. Acep atas inspirasinya serta bantuannya diawal penyusunan tugas akhir ini, serta tidak lupa Mas Haryanto atas segala bantuan moril dari awal hingga akhir penyusunan tugas akhir ini. 5. Mama (Alm, semoga Allah selalu menyayangi Beliau, sebagaimana kasih sayang dan didikannya sejak Penulis kecil hingga dewasa), Abah, Bapak, Ibu, selaku orang tua dan mertua Penulis yang tidak henti-hentinya berdoa. Kakak, adik, putera-puteri tercinta (Hanum dan Bagas) dan seluruh keluarga besar yang penulis miliki, atas kasih sayang dan persaudaraan yang tulus dan ikhlas. 6. Seluruh teman-teman MPI Angk-9 termasuk Mbak Vera dan Mas Haer atas segala support dan dukungannya, seluruh rekan-rekan di BNI Divisi Usaha Syariah atas pengertian dan kesempatan yang diberikan selama proses perkuliahan dan penyusunan tugas akhir. 7. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan dalam bentuk sekecil apapun, yang karena keterbatasan Penulis sebagai manusia, terlupa menyebutkannya disini dan juga karena keterbatasan tempat, Penulis mohon maaf atas kealpaan ini Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat. Bogor, Mei 2009 Penulis
10
DAFTAR ISI :
DAFTAR TABEL .........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
vii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1
Latar Belakang ...............................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah ..........................................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
1.4
Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian .................................
7
1.5
Manfaat Penelitian .........................................................................
7
II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
8
2.1
Tanaman Pala .................................................................................
8
2.1.1
Mengenal Tanaman Pala .......................................................
8
2.1.2
Pemanfaatan Tanaman Pala ..................................................
9
2.1.3 Minyak Pala (Nutmeg Oil) ....................................................
11
Manajemen Teknologi Agribisnis ..................................................
12
2.2.1 Teori Manajemen Teknologi Agribisnis .................................
12
2.2.2 Metode Perbandingan Eksponential (MPE) ...........................
14
2.3 Analisis Kelayakan Proyek Investasi ............................................
15
2.3.1 Definisi Proyek ......................................................................
15
2.3.2 Analisis Finansial ...................................................................
16
Manajemen Strategis ......................................................................
20
2.2
2.4
2.4.1
Teori Manajemen Strategis ...................................................
20
2.4.2
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ........................
22
2.4.3
Analisis Matrik SWOT .........................................................
23
2.5 Perencanaan Industri ......................................................................
23
2.6
2.5.1
Teori Perencanaan Industri ....................................................
23
2.5.2
Metode Proses Hierarki Analisis (AHP) ...............................
24
Profil Kabupaten Bogor ..................................................................
25
2.6.1
Geografi .................................................................................
25