Strategi Corporate Public Relations Perusahaan Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder
Studi Deskriptif mengenai Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta dalam rangka membina hubungan dengan Stakeholder
Disusun Oleh Adelina Arumsari 10080007062
BIDANG KAJIAN PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG 2011
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi
: Strategi Corporate Public Relations Perusahaan dalam rangka membina hubungan dengan Stakeholder
Sub Judul
: Studi Deskriptif mengenai Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam Rangka membina hubungan dengan Stakeholder
Nama
: Adelina Arumsari
NPM
: 10080007062
Bidang Kajian : Public Relations Menyetujui, Dosen Pembimbing
Nurrahmawati, Dra., M.Si.
Mengetahui, Ketua Bidang Kajian Public Relations
Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si.
Kupersembahkan Untuk: Papa dan Mama atas rasa kasih dan sayang yang telah diberikan, Semua orang yang telah mendoakan dan mendukung dengan tulus, Dan semua orang yang berkata “gimana skripsinya?” dan “semangat ya Dwel”
Motto
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maidah : 8)
ABSTRAK
Fungsi Public Relations pada sebuah perusahaan mempunyai fungsi memberikan penerangan dan pendapat kepada masyarakat, membina hubungan yang harmonis dengan melakukan persuasi untuk membangun hubungan dengan publik eksternal dan internal sehingga mengubah sikap dan perbuatan secara langsung, serta menciptakan komunikasi dua arah agar mendapat informasi timbal balik. Begitu pula dengan corporate public relations di perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Metode penelitian deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Sehingga dalam laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Adapun perumusan masalahnya dari penelitian ini adalah bagaimana strategi perencanaan yang dilakukan oleh corporate public relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta dalam rangka membina hubungan dengan Stakeholder yaitu membuat keputusan sasaran, membuat tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu, menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi, dan memutuskan strategi yang akan digunakan. Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Adapun penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : studi kepustakaan, wawancara mendalam, observasi dan dokumen berperan serta. Kemudian dalam penelitian ini melalui tahap-tahap penelitian, yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan analisis data. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini membuat keputusan mengenai suatu sasaran semua diserahkan kepada pimpinan perusahaan, membuat tujuan program agar dapat menarik stakeholder sehingga mau bekerjasama, PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka, Perusahaan memiliki kebijakan atau aturan strategi karena strategi perusahaan ini adalah mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada semua scope bisnisnya, dan Memutuskan strategi apa yang akan digunakan oleh perusahaan ini yaitu pertama-tama dilihat bagaimana membuat keputusan mengenai sasaran yang akan diputuskan oleh perusahaan ini. Kedua, bagaimana membuat putusan mengenai tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, bagaimana melakukan identifikasi khalayak penentu agar menemukan khalayak penentu yang pas untuk diajak bekerjasama. Keempat, bagaimana menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuia dengan yang diinginkan perusahaan itu, dan yang terakhir baru memutuskan strategi yang akan digunakan.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, kemudahan serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Hanya dengan rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Corporate Public Relations Perusahaan Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder”. Hasil skripsi disusun untuk disajikan pada sidang skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Bandung. Selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa syukur, ucapan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si, selaku Dekan dan Ibu Santi Indra Astuti, Dra., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung atas kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
ii
2. Ibu Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si, selaku Ketua Bidang Kajian Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi terima kasih atas bantuan dan memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Nurrahmawati Dra.M.Si, selaku pembimbing skripsi penulis yang telah bersedia membimbing dan memberikan segala inspirasi dan semangatnya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih pula penulis ucapkan karena Ibu telah bersabar dalam membimbing penulis dari awal hingga terselesainya skripsi ini. 4. Bapak Askurifa’i Dra.M.Si, selaku dosen wali penulis di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, yang telah memberikan banyak masukan dalam berbagai hal mengenai pengetahuan komunikasi. 5. Seluruh staff pengajar Bidang Kajian Public Relations, yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai dunia Public Relations. 6. Seluruh staff pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi UNISBA yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan yang sangat berharga sebagai bekal penulis di masa depan. 7. Seluruh staff bagian akademik dan administrasi yang telah membantu kelancaran selama penulis menyelesaikan skripsi ini dan kebutuhankebutuhan kuliah. 8. PT. Geo Link Nusantara Jakarta, terutama Ibu Angkie Yudistia M.Si bagian Corporate Public Relations yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
iii
9. Orangtua tercinta, Papa Danny dan Mama Henny yang selalu memberikan doa, semangat, serta memberikan perhatian dan kasih sayangnya yang tulus ketika penulis ‘jatuh bangun’ dalam menyelesaikan skripsi ini.
Segala
kebaikan dan kebahagiaan yang papa dan mama berikan kepada penulis selama ini sungguh tak ternilai, tak sanggung terbalas dan tergantikan oleh apapun di dunia ini. Hanya doa dalam setiap sujud kepada Allah SWT-lah yang bisa penulis berikan. 10. Kakak – kakaku Argy, Boggy, Diggy serta teteh iparku Ibun dan Teh Dika yang bisa mengerti akan kesibukan peneliti, serta selalu menyemangati dan menghibur ketika penulis merasa malas untuk mengerjakan skripsi ini. 11. Wimby Triyantoro dan keluarga yang telah memberikan penulis motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Anak – anak D5 Desi, Dita, Opay, Mpus teman seperjuangan penulis dalam mengerjakan skripsi yang memberikan semangat serta saling memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Linda yang secara tidak langsung telah menemani penulis ketika melakukan proses penelitian. Peneliti merasa lebih nyaman melakukan penelitian ini berkat dirimu linda. 14. Shiro, Keima, Sendy, adeku Angga, Zacky, Ran dan Omamori Manajemen (Deadly Icarus, With-Out
Goat, dan Pochi^Monchi)
yang
selalu
memberikan canda dan tawanya ketika penulis membutuhkan hiburan. 15. Teh Naya, Unny, Rere dan Irez yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih teman. iv
16. Teman SMA-ku yang selalu menyemangati peneliti melalui BBM. Terima kasih Adil, Radit, Citra, Resty, dan Agnes. 17. Unay dan Ratih yang selalu menyemangati melalui Twitter. Arigatou Minna. Terakhir penulis ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua teman-teman, sahabat-sahabat yang telah mendoakan, memberikan penulis semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi ini. Terutama untuk teman-teman di Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba angkatan 2007. “Kita harus lulus dan wisuda bersama.” Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan yang setimpal, dan semoga hasil karya skripsi penulis ini, dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi semua pihak dan semua orang yang membaca hasil karya ini. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 21 Juli 2011
Peneliti
v
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR BAGAN ....................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 6 1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................... 6 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 1.5 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 8 1.5.1 Kegunaan Teoritis ............................................................................. 8 1.5.2 Kegunaan Praktis .............................................................................. 9 1.6 Pembatasan Penelitian dan Pengertian Istilah ......................................... 10 1.6.1 Pembatasan Masalah ......................................................................... 10 1.6.2 Pengertian Istilah .............................................................................. 11 1.7 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 12 1.8 Metodologi Penelitian ............................................................................ 16 1.8.1 Metode Penelitian …………………………………………………… 16 1.8.2 Prosedur Penelitian …………………………………………………. 17 1.9 Teknik Sampling …………………………………………………………. 19 1.10 Keabsahan Data ………………………………………………………… 20 1.11 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….. 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang Public Relations .......................................................... 25 2.1.1 Pengertian Public Relations ............................................................... 26 2.1.2 Fungsi Public Relations …………………………………………….. 27 2.1.3 Tujuan Public Relations ……………………………………………… 29 2.1.4 Tugas Public Relations ………………………………………………. 31 2.2 Corporate Public Relations .................................................................... 32 2.2.1 Kegiatan dan Tugas Corporate Public Relations (CPR) .................... 32 2.2.2 Ruang Lingkup Corporate Public Relations (CPR) ........................... 34 2.3 Strategi Perencanaan (Strategic Planning) .............................................. 36 2.3.1 Strategi dalam membuat keputusan mengenai sasaran ………………. 37 vi
2.3.2 Strategi dalam membuat tujuan program ……………………………. 39 2.3.3 Strategi identifikasi khalayak penentu ............................................... 40 2.3.4 Strategi dalam menetapkan kebijakan atau aturan strategi ………….. 41 2.3.5 Strategi memutuskan strategi yang akan digunakan ………………… 43 2.4 Tinjauan Stakeholder …………………………………………………….. 44 2.4.1 Internal Public Relations (Hubungan Publik Internal)………………. 45 2.4.1.1 Employee Relations (Hubungan Dengan Para Pegawai) ………… 46 2.4.1.2 Manager Relations (Hubungan Dengan Para Manajer) …………. 46 2.4.1.3 Labour Relations (Hubungan Dengan Para Buruh) ……………… 47 2.4.1.4 Stockholder Relations (Hubungan Dengan Para Pemegang Saham) 47 2.4.1.5 Human Relations (Hubungan Dengan Para Insani) ……………… 48 2.4.2 External Public Relations (Hubungan Publik Eksternal) ……………. 49 2.4.2.1 Press Relations (Hubungan Dengan Pihak Pers) ……………….. 49 2.4.2.2 Government Relations (Hubungan Dengan Pihak Pemerintah) …. 49 2.4.2.3 Community Relations (Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar) …. 50 2.4.2.4 Supplier Relations (Hubungan Dengan Pemasok) ……………….. 50 2.4.2.5 Costumer Relations (Hubungan Dengan Pelanggan) …………….. 50 2.4.2.6 Consumer Relations (Hubungan Dengan Konsumen) ……………. 51 2.4.2.7 Educational Relations (Hubungan Dengan Bidang Pendidikan) …. 51 2.4.2.8 General Relations (hubungan dengan masyarakat umum) ……… 51
BAB III TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Perusahaan ............................................................................. 3.2 Visi ........................................................................................................ 3.3 Misi ....................................................................................................... 3.4 Bagan Organisasi ................................................................................... 3.5 Kegiatan orporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta ...... 3.6 Jadwal Penelitian ...................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Responden ....................................................................... 4.2 Analisis DataPenelitian .......................................................................... 4.2.1 Strategi Corporate Public Relations membuat keputusan sasaran dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder ........................ 4.2.2 Strategi Corporate Public Relations membuat membuat Tujuan Program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder .......... 4.2.3 Strategi Corporate Public Relations melakukan Identifikasi Khalayak Penentu dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder ........... 4.2.4 Strategi Corporate Public Relations menetapkan kebijakan atau aturan dalam rangka membangun Brand Awareness ……………... vii
52 53 53 54 55 57
60 62 63 71 77 80
4.2.5 Strategi Corporate Public Relations pemutusan strategi yang akan digunakan dalam rangka membangun Brand Awareness ………
83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan............................................................................................. 5.2 Saran ...................................................................................................... 5.2.1 Saran Teoritis ................................................................................... 5.2.2 Saran Praktis .....................................................................................
90 93 93 94
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR BAGAN
1.8.2 Prosedur Penelitian ...................................................................................17 3.4 Bagan Organisasi ........................................................................................54
ix
DAFTAR TABEL
2.2.2 Ruang Lingkup Corporate Public Relations ............................................. 34 4.2.2 Tujuan Pembuatan Program Perusahaan …………………………………. 72
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
: 1. Surat Izin Pra Riset / Riset ……………………………….. 99 2. Daftar Naskah Wawancara dengan Informan ……………. 100 3. Riwayat Hidup Penulis …………………………………… 117
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Membentuk hubungan yang baik dan saling memahami adalah suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang tanpa sadar manusia lakukan agar membentuk hubungan yaitu dengan berkomunikasi. Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik secara verbal maupun non-verbal dengan menggunakan media tertentu. Tanpa Komunikasi tidak akan menciptakan suatu hubungan yang baik di sebuah publik. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa setiap manusia memerlukan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan tepat sasaran. Hal demikian tidak hanya dibutuhkan oleh setiap individu dalam usaha mencapai komunikasi terbaik dengan sekitarnya, namun sebuah lembaga atau perusahaan juga membutuhkan suatu hubungan yang harmonis diantara publiknya. Suatu perusahaan membutuhkan komunikasi antar perusahaan dengan perusahaan lainnya dan komunikasi dengan pelanggannya agar terjadi keharmonisan dan keselarasan serta agar terciptanya suatu interaksi yang baik bagi atasan, bawahan dan pelanggan maka setiap perusahaan membutuhkan Public Relations yang dapat menjadi penengah perusahaan dan para konsumen tersebut.
1
2
Pada dasarnya, Public Relations merupakan fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersial maupun organisasi yang bersifat nonkomersil. Public Relations mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan khalayak. Hal Ini menjadi alasan mengapa banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya sebuah Public Relations serta memerlukan Public Relations (PR) dalam menopang kinerja dan reputasi perusahaannya. Adapun pengertian Public Relations yang diartikan oleh Agung Laksamana dalam bukunya “Internal Public Relations” yang menurut peneliti berhubungan antara sebuah perusahaan atau sebuah organisasi dengan publiknya, yaitu “Public Relations is the practice of managing the flow of information between an organization and its public” (Public Relations adalah praktisi aliran manajemen informasi antara sebuah organisasi dan publiknya). Setelah mengetahui hal tersebut peneliti mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa Public Relations perusahaan juga harus bisa melakukan komunikasi dengan publik agar tejadi suatu jalinan kerja yang baik dan publik pun mendapatkan pemahaman tentang perusahaan tersebut. Menurut Rumanti (2005:39), seorang Public Relations suatu perusahaan memiliki tugas, yaitu: Untuk menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Memperbaiki citra organisasi, bagaimana organisasi bisa mencerminkan
3
organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. Tanggung jawab sosial terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Public Relations pun harus mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya. Untuk dapat memenuhi tugas sebagai Public Relations tersebut maka dibutuhkan seorang Public Relations Officer professional yang diharapkan mampu membangun good image dari perusahaan. Di sinilah kegiatan humas (Public Relations) memegang peranan penting. Pada umumnya kegiatan Public Relations adalah mengupayakan adanya penciptaan goodwill yang terjadi pada publiknya, dan upaya ini sangat diperlukan dalam berbagai macam bentuk organisasi apapun, baik besar maupun kecil. Penciptaan goodwill yang dilakukan seorang Public Relations Officer terhadap publik-publik yang berkepentingan sangatlah merupakan hal yang menjadi prioritas kegiatan Public Relations. Peran Public Relations Officer, umumnya mengarah pada upaya pengendalian menejemen khususnya yang berkaitan dengan komunikasi organisasi. Biasanya peran yang dilakukan menyangkut pada perumusan gagasan/ide cemerlang yang dapat diajukan pada keseluruhan subsistem yang ada dalam organisasi berkaitan dengan sikap publik, perasaan publik, kebutuhan publik, dan juga aspirasi-aspirasinya. (Yulianita, 2007: 35). Public Relations di suatu perusahaan membutuhkan suatu Corporate Public Relations. Corporate Public Relations adalah suatu staf khusus dibawah Chief Executive Officer (CEO) atau Pejabat Eksekutif Tertinggi. Levelnya adalah level
4
korporat. Sebuah tim Corporate Public Relations harus bekerja sama untuk menyediakan berbagai sumber daya untuk perusahaan. Untuk modal usaha, hal ini sangat penting untuk memiliki tim Corporate Public Relations untuk menangani perhatian publik. Sebuah tim Corporate Public Relations harus menyediakan ahli di bidang khusus mereka, alat yang diperlukan, sumber daya, informasi, dan hubungan media. Mereka harus mampu memberikan informasi banyak tentang perusahaan mereka sebanyak mungkin. Apabila Public Relations suatu perusahaan tidak mampu memberikan pengetahuan, informasi dan semua hal tentang perusahaan mereka maka Public Relations mereka tidak mampu berkomunikasi dan belum bisa menjadi seorang Public Relations Officer (PRO) yang handal dalam melakukan tugas-tugas sebagai seorang Public Relations serta tidak mampu melakukan strategi-strategi Public Relations. Corporate Public Relations pada perusahaan ini bersangkutan dengan stakeholder. Hal ini terjadi karena stakeholder dapat mempengaruhi perusahaan ini di mana tanpa adanya dukungan dari stakeholder maka perusahaan ini pun tidak akan dikenal oleh pihak-pihak stakeholder lainnya. Di sinilah Corporate Public Relations bertugas memaintain stakeholder termasuk pemegang saham dan pemerintah agar perusahaan ini dapat diakui oleh semua stakeholder-nya. Sebuah perusahaan supply dan pelayanan oli dan industri gas PT. Geo Link Nusantara Jakarta adalah perusahaan yang peneliti ingin dijadikan sebagai bahan penelitian untuk diteliti. Apakah Public Relations perusahaan mereka tersebut
5
sudah melakukan strategi-strategi Public Relations tertentu, melihat dari perjalanan kerjanya perusahaan ini baru berdiri selama 5 tahun. Masalah yang terdapat pada perusahaan ini yang akan peneliti analisis yaitu dilihat dari kacamata peneliti apakah strategi yang mereka gunakan sudah terlaksana dan bagaimana pengaruhnya terhadap stakeholder. Bagaimana cara mereka menangani strategi tersebut serta strategi tersebut apakah terdapat dukungan dari para stakeholder-nya. Strategi pada dasarnya merupakan kebijakan untuk mencapai tujuan yang kemudian dijabarkan ke dalam sejumlah taktik untuk pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan. Ada pula yang menyebut strategi sebagai rencana dan memberi penjelasan atas metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. (Irianto, 2008: 89). Strategi Corporate Public Relations yang akan digunakan oleh peneliti yaitu Strategi Perencanaan Public Relations atau Strategic Planning. Menurut CutlipCenter-Broom dalam Morrisan (2006:136), strategi perencanaan meliputi keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan digunakan. Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta menggunakan strategi perencanaan untuk merealisasikan semua perencanaan yang ada. Strategi tersebut dipilih untuk mencapai hasil dan tujuan tertentu. Strategi tersebut dihubungkan dengan para stakeholders yang melakukan kerjasama kerja, yaitu Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas
6
Korporat dan Bank. Kaitan tersebut sangat erat karena Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai tujuan program keseluruhan, sasaran yang ditentukan untuk masing-masing stakeholders-nya dan merealisasikan strategi yang dipilih. Berdasarkan paparan tersebut, diharapkan penelitian ini mendapatkan jawaban-jawaban yang spesifik dan jelas atas apakah strategi Public Relations yang digunakan oleh perusahaan tersebut telah dilakukan dengan benar dan apakah strategi tersebut efektif atau tidak guna menciptakan citra perusahaan yang positif atau image yang baik dan mendapatkan goodwill dimata publiknya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder.”
1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
7
1. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat keputusan sasaran dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 2. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 3. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta melakukan identifikasi khalayak penentu dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 4. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 5. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta memutuskan strategi yang akan digunakan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini: 1. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat keputusan sasaran dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder.
8
2. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 3. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta melakukan identifikasi khalayak penentu dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 4. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. 5. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta memutuskan strategi yang akan digunakan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder.
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis 1.
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
bagi
perkembangan ilmu komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi perusahaan. Khususnya Public Relations dari segi Corporate Public Relations yang berkaitan dengan Stakeholder yang dikaitkan dengan strategi perencanaan Public Relations meliputi keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics),
9
menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan digunakan. 2.
Dapat dijadikan bahan kajian untuk dilakukan penelitian lanjutan dalam konteks dan tempat yang lebih luas.
3.
Dapat bermanfaat untuk mengkaji, mendalami dan mengembangkan ilmu komunikasi, khususnya dalam strategi perencanaan meliputi keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan digunakan.
1.5.2 Kegunaan Praktis
1.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan jawaban mengenai Strategi Corporate Public Relations pada segi perencanaan meliputi keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan digunakan berkenaan dengan Stakeholder bagi perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
2.
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan dan mengantisipasi masalah-masalah yang serupa di masa mendatang bagi pihak-pihak yang ingin lebih mengetahui Strategi Corporate Public Relations apa yang berkenaan dengan stakeholders suatu perusahaan
10
seperti Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank.
1.6 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah 1.6.1 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar tidak terjadi penyimpangan dalam menulis, maka peneliti membatasinya sebagai berikut:
1.
Masalah yang akan diteliti adalah strategi Corporate Public Relations dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder pada perusahaan industri minyak dan gas PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
2.
Perusahaan yang dimaksud adalah PT. Geo Link Nusantara Jakarta, perusahaan Industri Minyak & Gas, pen-supply dan service yang berlokasikan di Menara Global lantai 15, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta Selatan 12950-Indonesia. Alat-alatnya yang terdapat di lapangan terdapat di daerah Bekasi dan Cepu.
3.
Strategi Corporate Public Relations yang akan di kaji mencakup Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank. Strategi yang digunakan adalah bagaimana agar dapat membina hubungan dengan stakeholder pada PT. Geo Link Nusantara Jakarta dengan menggunakan strategi Perencanaan atau Planning Strategic. Strategi yang digunakan, yaitu strategi perencanaan meliputi keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu
11
(key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan digunakan. 4.
Stakeholder yang menjadi sasaran penelitian adalah pihak Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank.
5.
Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011.
1.6.2 Pengertian Istilah
Untuk mempermudah dalam penelitian ini, peneliti mengambil pengertian istilah sebagai berikut: 1.
Strategi adalah penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan. (Robbins dalam Morissan, 2006:135)
2.
Corporate Public Relations adalah lebih beroreintasi terhadap pembentukan citra perusahaan yang khusus memelihara citra publik internal didalam perusahaan dan public eksternal di luar perusahaan yakni
terhadap
pembeli
atau
pelanggan.
(http://pyva.wordpress.com/2007/11/06/public-relations/) [06/02/2011] 3.
Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan di mana segala kebijakan yang dibuat oleh perusahaan dapat mempengaruhi keputusan dari para pihak stakeholder ini. (http://ekonomgila.blogspot.com) [18Juli 2011/21:24].
12
1.7 Kerangka Pemikiran
Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti mengemukakan landasan dari penelitian ini, yaitu pentingnya seorang Public Relations dalam menyampaikan suatu komunikasi dalam suatu organisasi atau perusahaan kepada para stkeholder. Seorang Public Relations harus dapat memahami dasar dari teori komunikasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori laswell (Mulyana, 2003:62). Teori komunikasi Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : “Who (Siapa), says what (mengatakan apa), in which channel (melalui saluran apa), to whom (kepada siapa), dan with what effect (dengan efek apa)”. Berdasarkan teori tersebut dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantungan satu sama lain (Mulyana, 2003:62), yaitu: 1. Sumber (source), sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu Negara. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara merupakan sumber pemberi informasi kepada para stakeholder. 2. Pesan, yaitu apa yang di komuniksikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau non-verbal yang mewakili nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol, dan bentuk. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik ucapan maupun tulisan. Pesan di sini menunjukkan ”says what”, Public Relations pada perusahan PT. Geo Link Nusantara inilah yang memberikan pesan kepada para stakeholder mengenai strategi corporate Public Relations yang ada di dalam perusahaan tersebut. 3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan: apakah langsung
13
(tatap-muka) atau lewat media cetak atau media elektronik (radio atau televisi). Saluran atau media yang digunakan oleh Public Relations dalam hal ini, “in which channel”, yaitu menggunakan tatap-muka langsung dengan menggunakan word of mouth (WOM), seperti pada saat bertemu dengan para stakeholder, Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini menggunakan word of mouth (WOM) untuk memberitahu pesan atau informasi. 4. Penerima (Receiver), sering juga disebut sasaran atau tujuan (destination), komunikate (communicate), decoder atau khalayak, yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. Penerima atau to whom di sini ditujukkan kepada para stakeholder, yaitu Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank. 5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari yang tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari yang tidak setuju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari yang tidak bersedia membeli menjadi bersedia). With what effect atau efek apa yang diterima oleh para stakeholder dari perusahan tersebut, yaitu seperti memberikan kesadaran merek produk atau layanan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada para stakeholder agar stakeholder menjadi tahu dan sadar akan merek produk atau layanan yang ada pada perusahaan tersebut. Suatu perusahaan merupakan lembaga di mana terdapat kelompok orang yang secara tertentu melakukan kegiatan-kegiatan usaha. Salah satunya adalah Public Relations. Seorang Public Relations harus dapat menjaga kestabilan suatu perusahaan dan menjaga nama baik atau image suatu perusahaan serta dapat menimbulkan pencitraan yang baik terhadap perusahaan yang lain. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Public Relations yaitu Teori situasional publik, Grunig (dalam Ardianto, 2010:93):
Teori situasional public adalah bagian dari theory of the role of Public Relations (teori peran Public Relations) dalam manajemen strategi yang dikemukakan Grunig. Teori Grunig menyebutkan bahwa public muncul ketika organisasi membuat keputusan yang memiliki konsekuensi pada orang-orang di dalam dan di luar organisasi, yang mana mereka tidak
14
terlibat dalam membuat keputusan itu. Grunig berpendapat bahwa istilah stakeholder digunakan utuk kategori-kategori umum, orang-orang yang dipengaruhi konsekuensi actual atau konsekuensi potensial strategic atau penting, keputusan organisasional. Kategori-kategori stakeholder secara umum adalah yang menjadi focus program-program Public Relations, seperti hubungan karyawan, komunitas, investor, konsumen atau pemerintah. Dengan demikian, teori situasional dapat digunakan untuk mengidentifikasi publik-publik yang aktif dalam programprogram environmental scanning (yang berhubungan dengan lingkungan), isu-isu manajemen dan krisis komunikasi. Dalam hal ini,
Public Relations di perusahaan tersebut membutuhkan
Corporate Public Relations untuk menjalankan kegiatannya sesuai dengan strategi Corporate public Relations. Strategi menurut Glueck dan Jauch (dalam Saladin, 2004:1): Sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan adalah suatu kesatuan rencana menyeluruh, konprehensif, dan terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk mewujudkan strategi tersebut dibutuhkan strategi Public Relations yang tepat.
Strategi Public Relations memiliki peranan yang sangat penting
dalam suatu perusaaan, karena strategi ini berperan untuk memenangkan persaingan dalam merebut konsumen.
15
Strategi perencanaan ini digunakan oleh perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta karena strategi ini menjawab semua pertanyaan yang bersangkutan mengenai Corporate Public Relations pada perusahaan tersebut. Strategi perencanaan dilakukan untuk mengetahui keputusan sasaran dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder, untuk mengetahui membuat tujuan program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder, melakukan identifikasi khalayak penentu dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder, untuk menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder dan untuk memutuskan strategi yang akan digunakan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder. Menurut Gregory (2005:144), Stakeholders adalah “kelompok yang tertarik pada organisasi. Meskipun masing – masing perusahaan memiliki kelompok stakeholders-nya sendiri, namun mereka sebenarnya terlihat sangat jelas”. Hal ini dimaksudkan karena menyangkut sejauh mana perusahaan itu menarik stakeholder agar diakui oleh seluruh eksternal relations dan internal relations yang bersangkutan. Stakeholder adalah tujuan utama dari semua perusahaan yang ada. Di sinilah Corporate Public Relations bertugas menjaga kepuasan para stakeholder termasuk pemegang saham dan pemerintah pada merek perusahaan tersebut agar diakui oleh para pelanggannya.
16
1.8 Metodologi Penelitian
1.8.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti adalah metode Deskriptif. Metode Deskriptif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightman, dan Cook (dalam Ardianto. 2010:60) sebagai penelitian yang insightmulating, yakni peneliti terjun kelapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Ia tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Ia bebas mengamati objeknya, menjelajah, dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang
sepanjang
penelitian.
Penelitiannya
terus-menerus
mengalami
reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi baru ditemukan. Idrus (2009:24) di dalam bukunya “Metode Penelitian Ilmu Sosial” menyatakan bahwa: Peneliti akan melakukan penggambaran secara mendalam tentang situasi atau proses yang diteliti. Karena penelitian tidak berusaha untuk menguji hipotesis. Meski demikian, bukan berarti penelitian ini tidak memiliki asumsi awal yang menjadi permasalahan penelitian. Penelitian tidak bermula dari keinginan untuk memecahkan masalah yang terlebih dahulu dihipotesiskan. Tidak ada hipotesis yang diajukan para peneliti kualitatif sehingga tidak ada upaya untuk menguji hipotesis.
17
1.8.2 Prosedur Penelitian Pemilihan dan analisis masalah yang akan diteliti -Penentuan pokok masalah .
-Studi pustaka untuk menambah referensi -Riset lapangan untuk mengumpulkan data-data Penentuan metodologi penelitian -Metode : Deskriptif Pengumpulan Data -wawancara, observasi, kajian dokumen, dan studi pustaka, Pengolahan data, analisis dan Hasil penelitian
Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian Bagan 1.8.2 Prosedur Penelitian
Peneliti mengambil penelitian dengan menentukan pokok permasalahannya terlebih dahulu. Perusahaan Industri Oli dan Gas yaitu PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Sudah sejak 2006, PT. Geo Link Nusantara Jakarta memberikan pelayanan-pelayanan terbaik dan solusi-solusi untuk kostumer-kostumer secara profesional, aman dan lingkungan kerja yang sehat di bawah naungan perusahaan pemerintah yang baik.
18
Cara agar stakeholder mengakui produk atau jasa suatu perusahaan dapat diakui di dunia bisnis yaitu dengan melakukan pendekatan dimana seorang Public Relations yang bekerja pada Corporate Public Relations menjalankan tugasnya, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. Lebih jauh lagi Corporate Public Relations bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan kedekatan Corporate Public Relations (CPR) dengan pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pemimpin puncak, atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas. Di sinilah potensi suatu perusahaan akan di lihat. Peneliti pun meneliti dengan menggunakan strategi Corporate Public Relations, yaitu Planning Strategic atau Strategi Perencanaan Public Relations. Strategi ini mempertanyakan bagaimana meliputi keputusan sasaran dan tujuan program agar tepat pada sasaran dan tujuan perusahaan itu pun dapat terlaksanakan, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics) di sini key publics sama dengan pihak-pihak (stakeholders) seperti Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank, kemudian menetapkan kebijakan atau aturan apa yang akan digunakan dalam strategi perencanaan dalam perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, dan memutuskan strategi yang akan digunakan yang harus diuraikan pada setiap stakeholders. Dalam penelitian ini peneliti merujuk pada studi pustaka untuk menambah referensi dan terjun langsung melakukan riset untuk mengumpulkan data-data.
19
Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk merancang penelitian ini karena menurut Wrightman, dan Cook (dalam Ardianto. 2010:60) deskriptif sebagai penelitian yang insightmulating, yakni peneliti terjun kelapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu wawancara dengan staf corporate public relations PT. Geo Link Nusantara, observasi yang dilakukan peneliti adalah datang langsung ke perusahaan, peneliti juga mengkaji dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kepuasan stakeholders, kegiatan atau strategi yang dilakukan perusahaan kepada stakeholders, dan peneliti juga melakukan studi pustaka dengan mencari bukubuku untuk memperkuat hasil penelitian. Setelah dilakukan pengambilan data dengan teknik-teknik di atas, peneliti langsung mengolah data dengan mengkategorikan hasil-hasil wawancara dan observasi, kemudian peneliti menganalisis hasil yang didapat yang akhirnya dapat terlihat hasil penelitian. Setelah didapat hasil penelitian tersebut ditarik kesimpulan. Sehingga dapat lebih jelas bahwa bagaimana strategi perusahaan untuk menarik minat stakeholders.
1.9
Teknik Sampling
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Geo Link Nusantra Jakarta (GLN) yang telah mengabdikan dirinya terutama dalam mendukung minyak domestik dan
20
perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas tertinggi, harga yang kompetitifdan keahlian yang dapat diandalkan. Informan dipilih dengan menggunakan teknik sampling nonprobabilitas yaitu sampling purposif. Sampling purposif, yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap – berdasarkan penilaian tertentu – mewakili statistik, tingkat signifikansi, dan prosedur pengujian hipotesis, tidak berlaku bagi rancangan sampling nonprobabilitas (Rakhmat, 2009: 81). Peneliti memilih 2 (dua) key informan untuk mengumpulkan informasiinformasi melalui wawancara, yaitu: 1.
Angkie Yudistia M.Si. merupakan seorang staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
2.
Danny Retnadi B.E merupakan salah satu pihak Stakeholder dari PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
1.10 Keabsahan Data
Penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keabsahan data yaitu nilai subjektivitas, metode pengumpulan, dan sumber data penelitian. Beberapa cara untuk meningkatkan keabsahan data yaitu, kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. 1. Kredibilitas Dalam penelitian ini yang menjadi key informan merupakan seseorang yang mempunyai kredibilitas di dalam perusahaan yaitu Angkie Yudistia M.Si yang
21
mempunyai jabatan sebagai staf corporate public relations. Jadi data yang didapat akan valid sesuai dengan kondisi perusahaan. 2. Transferabilitas Penelitian ini dapat diterapkan dalam situasi yang lain, contohnya penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif agar dapat mengetahui pendapat dan opini para steakholders. 3. Dependabilitas Peneliti dalam hal ini memiliki konsistensi dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmabilitas Dalam penelitian ini, peneliti dapat membuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan.
1.11 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah: 1.
Wawacara Wawancara (interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
22
orang yang diwawancarai. Wawancara adalah alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in– depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Key informant atau sumber kunci yang diwawancarai adalah Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta. 2.
Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi merupakan kegiatan pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
23
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Peneliti menggunakan observasi metode visual dalam buku Arianto (2010:182). Visual biasanya menggunakan film, video, dan fotografi namun peneliti menggunakan handphone sebagai alat pengganti recorder. Alat-alat tersebut sebagai alat untuk mencatat dan mendokumentasikan kehidupan sosial yang terdapat pada perusahaan tersebut. Model ini juga sering disebut dengan cermin ingatan (a mirror with memory) sebab mampu membawa seorang peneliti langsung ke dunia nyata. Peneliti merekam semua pembicaraan narasumber agar mendapatkan data-data mengenai strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta. 3.
Dokumen Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau
24
swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. 4.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan kegiatan mencari data-data penunjang dari buku ilmiah. Teknik pengumpulan data ini digunakan agar pencarian sumber-sumber penelitian dan informasi dapat membantu peneliti dalam mengerjakan penelitian ini serta mempelajari bukubuku dari bahan-bahan tertulis seperti buku reverensi, catatan dan sebagainya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Public Relations
Menurut Morissan (2006:xiii), paling tidak ada empat hal utama yang membuat Public Relations diakui sebagai bagian dari disiplin ilmu komunikasi, yaitu: a) Kapasitasnya dalam mengelola informasi di luar media berdasarkan pertimbangan kepentingan yang paling memungkinkan sehingga informasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, b) Kapasitasnya dalam mengelola informasi melalui media massa, sehingga informasi dapat disebarluaskan kepada segmen-segmen masyarakat yang diinginkan, c) Kapasitas dalam melakukan pencitraan terhadap seluruh aktivitas komunikasi untuk membangun reputasi manajemen yang diinginkan oleh
kepentingan-kepentingan
tertentu
yang
menjadi
substansi
keberadaan Public Relations itu sendiri, d) Pengelolaan semua aspek komunikasi itu juga memberi kapasitas kepada Public Relations untuk bernegosiasi dengan pihak-pihak tertentu.
25
26
Keempat hal utama ini membentuk karakter Public Relations (yang spesifik), berbeda dengan berbagai perspektif lain dalam ranah komunikasi yang pada umumnya menggunakan media sebagai subjek utama.
2.1.1 Pengertian Public Relations
Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersil maupun non-komersil. Peneliti, di sini akan meninjau beberapa definisi Public Relations yang secara luas telah dianggap sebagai batasan pengertian yang telah diakui oleh masyarakat umum. Menurut Frank Jefkins dalam bukunya “Public Relationsi” yang telah disempurnakan oleh Yadin (2004:10), Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat public Relations merupakan kegiatan yang nyata. Tujuan-tujuan yang spesifik itu meliputi penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, misalnya mengubah sikap yang negatif menjadi positif. Definisi public Relations lainnya menurut Betrand R. Canfield dalam Yulianita (2007:30), bahwa public Relations adalah “Falsafah dan fungsi manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan
27
untuk melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya”. Hal ini menunjukkan bahwa public Relations adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam bentuk hal-hal yang tidak menyimpang dari kebenaran, kejujuran, pelayanan yang baik bagi publik, mempunyai etika yang baik dalam melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya dan merupakan upaya untuk menanamkan kepercayaan publik terhadap organisasi.
2.1.2 Fungsi Public Relations
Menurut Yulianita (2007: 49) dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations” mengutip Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Hubungan Masyarakat” mengemukakan empat fungsi dari Humas: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern. 3. Menciptakan
komunikasi
dua
arah
timbal
balik
dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.
28
Menurut Edward L. Bernay (dalam Ruslan, 2003:18), fungsi utama Public Relations adalah: 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Scott M. Cutlip dan Allen H. Center (dalam Palapah dan Syamsudin, 1983:25), menyatakan bahwa, “Fungsi Public Relations mengandung tiga unsur, yaitu mempengaruhi pendapat, dengan penyajian yang dapat diterima, dan dengan komunikasi dua arah”. Berdasarkan fungsi-fungsi Public Relations yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa Public Relations mempunyai fungsi memberikan penerangan dan pendapat kepada masyarakat, membina hubungan yang harmonis dengan melakukan persuasi untuk membangun hubungan dengan publik eksternal dan internal untuk mengubah sikap dan perbuatan secara langsung, dan menciptakan komunikasi dua arah agar mendapat informasi timbal balik.
29
2.1.3 Tujuan Public Relations
Tujuan publik relations secara universal yaitu untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi – kondisi daripada publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu menurun. Empat prinsip dari tujuan Public Relations diantaranya ; 1. Menciptakan citra yang baik. 2. Memelihara citra yang baik. 3. Meningkatkan citra yang baik. 4. Memperbaiki citra jika citra organisasi itu menurun.
Neni Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations” (2007: 49), agar perusahaan atau organisasi kita memperoleh image yang baik maka PRO dapat mengupayakan dengan jalan menciptakan sesuatu yang baik untuk menunjang tercapainya tujuan. Di mana image / citra tersebut jika diperinci yaitu untuk ; 1. Menciptakan public understanding (pengertian publik) , dalam hal ini publik memahami organisasi/perusahaan/instansi dalam hal produk/jasanya,
aktivitas-aktivitasnya,
reputasinya,
perilaku
manajemenya dsb. 2. Public Confidance (adanya kepercayaan publik terhadap organisasi kita) , publik percaya bahwa hal - hal yang berkaitan dengan
30
organisasi/perusahaan
atau
instansi
dalam
hal
kualitas
produk/jasanya , aktivitas - aktivitasnya yang positif, reputasinya yang baik , perilaku manajemenya yang dapat diandalkan dsb. 3. Public Support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap organisasi kita), baik dalam bentuk material (membeli produk atau memakai jasa) , maupun spritual (dalam bentuk pendapat/fikiran untuk keberhasilan perusahaan/organisasi kita). Adapun tujuan – tujuan Public Relations menurut Jefkins (2004:75), yaitu: 1. Perbedaan antara public Relations berwujud dan tak berwujud. Perbedaan tersebut terletak pada ada-tidaknya tujuan-tujuan tertentu, atau bisa-tidaknya hasil – hasil public Relations itu diukur. 2. Penetapan Tujuan. Dengan cara mengadakan riset khusus guna mengidentifikasi masalah yang memerlukan penyelesaian public Relations. Cara lainnya dengan mengadakan serangkaian diskusi atau konsultasi secara mendalam dengan para pemimpin departemen atau kalangan staf inti guna mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan komunikasi paling mendasar yang mereka rasakan. 3. Pemilihan Prioritas. Sebagai patokan umum yang pertama, hendaknya lebih mengakomodasikan tujuan jangka pendek untuk lebih mengutamakan atau mengejar tujuan jangka panjang. 4. Tujuan atau Waktu. 5. Tujuan atau Dana. 6. Dampak Terbatasnya Sumber Daya. Keterbatasan waktu, uang dan sumber daya lainnya harus senantiasa disadari keberadaan dan pengaruhnya. 7. Dampak Pencapaian Tujuan. Berfokus terhadap kegiatan yang memakai teknik-teknik public Relations secara gencar.
31
Tujuan public Relations ini dapat dijelaskan bahwa tujuan public Relations adalah menciptakan pengertian publik, menciptakan kepercayaan publik terhadap organisasi dan menimbulkan unsur dukungan dari publik terhadap organisasi agar perusahaan atau organisasi kita memperoleh image yang baik sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan serta direncanakan.
2.1.4 Tugas Public Relations Tugas Public Relations sehari – hari adalah sebagai berikut (tugastugas Inti Seorang PR – KuliahKomunikasi.com) : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui tampilan visual kepada publik. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum (publik). 3. Memperbaiki citra atau image organisasi. 4. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. 5. Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik. Tugas Public Relations bagi perusahaan adalah “mengumpulkan fakta dan memberikan masukan kepada pihak perusahaan, misalnya pemberian data bagi pimpinan untuk persiapan rapat umum pemegang saham”. (reindo.co.id). Berdasarkan paparan tersebut, dapat dikatakan bahwa tugas public relations adalah bertanggung jawab atas pengumpulan data dan penyampaian
32
informasi kepada pemimpin serta menjaga dan memperbaiki citra/image suatu organisasi atau perusahaan.
2.2 Corporate Public Relations (CPR)
Secara umum Corporate Public Relations dapat diartikan sebagai penyambung lidah perusahaannya dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan pihak luar dan dalam perusahaan. Jadi tidak hanya bertugas sebagai a channel of information (saluran informasi) dari perusahaan kepada publiknya, melainkan juga merupakan saluran informasi dari publik kepada perusahaannya.
2.2.1 Kegiatan dan Tugas Corporate Public Relations (CPR)
Dalam bukunya “Manajemen Public Relations”, Kasali (2008: 14) dengan menggunakan konsep Harris mengungkapkan bahwa kegiatan dan tugas Corporate Public Relations (CPR) adalah sebagai berikut: Untuk menjalankan kegiatannya, orang-orang pemasaran bisa meminta bantuan CPR karena keahlian CPR memang murni di bidang Public Relations. CPR adalah suatu staf khusus dibawah CEO atau direktur utama atau presiden perusahaan. Levelnya adalah level korporat. Corporate Public Relations berada dekat dengan Chief Executive Officer (CEO) atau direktur utama atau presiden perusahaan karena Corporate Public Relations mempunyai tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. Lebih jauh lagi Corporate Public Relations bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan –
33
pekerjaan ini membutuhkan kedekatan Corporate Public Relations dengan pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pemimpin puncak, atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas. Jadi dalam praktiknya, Corporate Public Relations (CPR) atau dalam perusahaanperusahaan tertentu juga sering disebut corporate secretary ini adalah sebagai usaha untuk mencapai Company Goals (tujuan utama dari perusahaan) dalam menciptakan identitas dan Citra perusahaan yang positif (makes an identity and corporate image). Secara organisatoris, Corporate Public Relations jelas harus berada di bawah kekuasaan pimpinan perusahaan, tetapi lebih atas daripada bagianbagian yang ada dalam perusahaan itu.
34
2.2.2 Ruang Lingkup Corporate Public Relations (CPR)
Corporate Public Relations (CPR) 1. 2. 3. 4. 5.
Hubungan dengan Pemerintah Kunjungan secara tetap Pembinaan hubungan secara baik Entertainment secara rutin Lobi Mempercepat proses prosedur perizinan Memperoleh dukungan-dukungan moril Izin-izin legal lainnya Hubungan dengan Komunitas Pertemuan dengan masyarakat Sponsor acara kegiatan masyarakat Open House Masalah polusi Masalah Keamanan Masalah fasilitas-fasilitas sosial Keterlibatan komunitas Menjadi warga kota/negara yang baik Hubungan dengan Bank Hubungan dengan Konsumen Acara khusus untuk konsumen Sponsorship Identitas Korporat Tabel 2.2.2 Sumber: Kasali, 2005:105
Dalam sebuah perusahaan, corporate Public Relations harus dapat berhubungan dengan pihak manapun untuk menjalin relasi. Rhenald Kasali (2005:105) dalam bukunya “Manajemen Public Relations” mengemukakan ruang lingkup sebuah corporate Public Relations pada suatu perusahaan, yaitu ada hubungannya dengan Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank. Peneliti hanya menggunakan 5 (lima) dari 9 (sembilan) ruang lingkup yang dipaparkan oleh Bapak Rhenald Kasali karena
35
di dalam Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, mereka hanya menggunakan 5 (lima) ruang lingkup tesebut. Ruang lingkup pertama, ada hubungannya dengan Pemerintah, yaitu seorang Public Relations harus pintar-pintar melobi agar konsumen atau perusahaan lain tertarik akan produk perusahaan ini. Kemudian, mempercepat proses prosedur perizinan agar memperoleh dukungan-dukungan moril dan izin-izin legal lainnya. Kunjungan secara tetap, pembinaan hubungan secara baik, dan melakukan entertainment secara rutin pun harus rutin dilakukan agar dapat merebut hati pemerintah. Ruang lingkup kedua, ada hubungannya dengan komunitas. Di sini Bapak Rhenald Kasali lebih memfokuskan bagaimana masalah polusi, masalah keamanan, masalah fasilitas-fasilitas sosial, keterlibatan komunitas dan menjadi warga kota/negara yang baik. Pertemuan dengan masyarakat pun dilakukan agar masyarakat tahu bahwa perusahaan ini ada dan agar masyarakat mengenal lebih jauh mengenai perusahaan tersebut. Sponsor acara kegiatan masyarakat, perusahaan ini pun rutin menjadi salah satu tempat olahraga yaitu Golf. Open House pun rutin dilakukan agar terus mengikat jalinan kerja yang baik. Ruang lingkup yang ketiga yaitu ada hubungannya dengan bank. Bank di sini adalah sebagai pendanaan untuk perusahaan tersebut. Dengan kata lain, bank di sini sebagai penunjang atau sponsor agar perusahaan tersebut dapat
36
mendanai produk perusahaan mereka dan bank membantu perusahaan ini agar perusahaan ini dapat merealisasikan pekerjaan mereka. Ruang lingkup keempat, berhubungan dengan konsumen (client). Perusahaan ini melakukan acara khusus untuk konsumen seperti Breakfast Meeting dimana dilakukan guna menjalin ikatan kerja dan adanya saling keterbukaan diantara konsumen dan perusahaan ini. PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini melakukan sponsorship kepada konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetapnya. Ruang lingkup kelima yaitu identitas korporat. Perusahaan ini terus berusaha agar identitas perusahaan mereka bisa dipahami oleh seluruh stakeholder-nya agar tercipta sebagai suatu perusahaan yang bisa menjadi communicator atau mediator perusahaan terhadap publik sasarannya, serta mempromosikan pemahaman tentang perusahaan mereka.
2.3 Strategi Perencanaan (Strategic Planning)
Perusahaan dan strategi perencanaan menyangkut jumlah dan berbagai pasar produk dan pasar jasa dimana organisasi akan bersaing, bersama-sama dengan pengembangan sumber daya yang dibutukan (orang, kapasitas, keuangan, penelitian dan sebagainya) yang diperlukan untuk mendukung strategi kompetitif. Oleh
karena
itu,
strategi
perencanaan
berhubungan
dengan
organisasi, mencakup beberapa tahun dan umumnya tidak begitu rinci.
seluruh
37
Adapun menurut Cutlip-Center-Broom (dalam Morissan 2006:136), strategi perencanaan (strategic planning) bidang humas meliputi: 1. Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, 2. Melakukan identifikasi khalayak penentu, 3. Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih, dan 4. Memutuskan strategi yang akan digunakan.
Hal tersebut harus terdapat hubungan yang erat atas seluruh tujuan program yang sudah ditetapkan, khalayak yang ingin dituju dan juga strategi yang dipilih. Hal terpenting adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai suatu hasil tertentu sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan.
2.3.1 Strategi dalam Membuat Keputusan mengenai Sasaran
Menurut Cutlip-Center-Broom, (2006:367) sebuah sasaran yaitu “Publik sasaran dari berbagai kelompok stakeholder, dilihat dari geografis, demografis, psikografis, kekuatan tersembunyi, posisi, reputasi, keanggotaan dan peran dalam proses keputusan”. Sasaran atau goal adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, bisa tujuan jangka pendek atau jangka panjang, bisa mencakup organisasi keseluruhan dan bisa mencakup bagian organisasi tertentu,
sebagai
alat
ukur
(usepmulyana.files.wordpress.com)
efisiensi
dan
efektivitas
organisasi.
38
Dalam melakukan penentuan sasaran biasanya sebuah organisasi melakukan usaha untuk mensegmentasi pasar dengan mengidentifikasi karakteristik konsumen secara independen. Umpan balik dari rangsangan aktivitas komunikasi pemasaran yang diberikan organisasi kemudian digunakan dalam menilai bagaimana karakter konsumen
mereka
yang
dibedakan
secara geografis, demografi,
dan psikografi menyikapi sesuatu. Setelah didapatkan gambaran, kemudian dilakukan:
Identifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat;
Menentukan skala prioritas;
Memilih media dan teknik humas yang sekiranya paling sesuai;
Mempersiapkan pesan-pesan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Khalayak_sasaran)[10 juli 2011/22.47] Dalam hal ini, pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara bebas karena satu perusahaan mempunyai banyak sasaran. Pengambilan keputusan mengenai sasaran harus dilakukan pada suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dilihat dari geografis, demografis, psikografis, kekuatan tersembunyi, posisi, reputasi, keanggotaan, dan peran dalam proses keputusan. Keputusan tersebut harus sesuai dengan keputusan pemimpin pada perusahaan tersebut agar menciptakan suatu efisiensi dan efektivitas organisasi. Tanpa sasaran, program akan dipengaruhi oleh keinginan klien dan majikan serta intuisi dan preferensi praktisi.
39
Pengambilan keputusan mengenai sasaran ini pun dikaitkan dengan Stakeholders dan keputusan ini mempengaruhi stakeholders dalam setiap putusan sasaran pada perusahaan ini.
2.3.2 Strategi dalam Membuat Tujuan Program
Tujuan
program
merupakan
sebuah
rencana
program
merepresentasikan teori kerja tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Secara teoretis dapat dikatakan, “Jika kita mengimplementasikan tindakan dan komunikasi ini, maka kita akan mencapai hasil ini bersama publik kita, dan ini akan menyebabkan tercapainya tujuan program”. (Cutlip-Center-Broom, 2006:364). Menurut
Cutlip-Center-Broom
(2006:368),
pernyataan
sasaran
mengemukakan hasil utama yang harus diraih dalam kaitannya dengan setiap publik dalam rangka mencapai tujuan program keseluruhan. Dalam praktiknya, sasaran: •
Memberikan arah dan fokus bagi mereka yang menyusun strategi dan taktik program.
•
Menyediakan program dan motivasi bagi mereka yang ditugasi mengimplementasikan program.
•
Menyebutkan kriteria hasil yang akan dipakai untuk monitoring dan evaluasi program.
40
Tujuan program yang dilakukan oleh perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta menyangkup bagaimana membuat konsep yang terarah dan tersusun agar pada setiap quartenya, tujuan tersebut dapat terealisasikan. Bagaimana seorang Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta dapat membantu setiap defisi apakah ada perlu bantuan pada bagian komunikasi bersama konsumen atau para stakeholders lainnya. Adapun melakukan evaluasi setiap quarter berakhir. Tujuan lainnya yaitu melakuakan pendekatan agar terjadinya silatuhrahmi.
2.3.3 Strategi Identifikasi Khalayak Penentu
Khalayak
(public)
adalah
kelompok
atau
orang-orang
yang
berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak terbatas itulah organisasi senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal maupun secara eksternal. Oleh karena itu, suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf atau konsumennya saja. (Jefkins 2004:80). Khalayak atau publik adalah sejumlah orang yang memiliki minat sama terhadap suatu kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus mempunyai pendapat yang sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman 2011/12.30)
untuk
itu.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Khalayak)(11Juli
41
Pada strategi ini, terdapat perbedaan dengan strategi penentu sasaran. Penentu sasaran lebih kepada konsumen umum. Sedangkan pada strategi khalayak penentu ini yang menjadi konsumennya adalah konsumen yang khusus. Mengidentifikasi khalayak penentu semuanya ada pada ciri perusahaan ini. Perusahaan ini memiliki ciri yaitu sebagai perusahaan Oil and Gas Industries Supply and Services. Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang khalayak penentu yaitu kelompok atau sejumlah orang yang memiliki minat berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal terhadap suatu kegemaran atau persoalan tertentu. Orang-orang tersebut merupakan orang-orang yang menjadi khalayak penentu khusus. Khalayak penentu yang ingin dituju oleh perusahan PT. Geo Link Nusantara Jakarta yaitu para stakeholder atau pihak-pihak seperti Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank.
2.3.4 Strategi dalam Menetapkan Kebijakan atau Aturan Strategi
Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan harus mengikuti taktik yang diperlukan sesuai dengan jalan perencanaan yang dipersiapkan oleh setiap perusahaan. Istilah strategi dan taktik sering kali dikacaukan. Menurut Cutlip-Center-Broom (2006:360), strategi yang dipinjam dari istilah militer adalah keputusan penting pada masa perang, seperti apakah akan menggunakan misi atau pemboman udara. Strategi meresepresentasikan
42
rencana permainan keseluruhan. Taktik adalah keputusan yang dibuat selama jalannya perang. Taktik meresepresentasikan keputusan di lapangan yang dibutuhkan karena perkembangan setelah rencana strategi diimplementasikan. Karenannya, taktik adalah keputusan atau tindakan yang dilakukan agar strategi sesuai dengan kenyataan dan situasi medan perang. Kebijakan atau aturan strategi perusahaan ini terhadap stakeholders sangat berkaitan. Kebijakan itu bagaimana kebijakan atau taktik yang digunakan dalam membuat para stakeholders ingat akan produk atau layanan perusahaan mereka. Taktik tersebut diperlukan agar sesuai dengan jalan perencanaan yang dipersiapkan oleh setiap perusahaan. Dari pernyataan tersebut, bahwa bagaimanapun juga tujuan perusahaan bisa tercapai dengan maksimal tergantung pada penentuan kebijakan perusahaan dalam memperhatikan faktor internal maupun eksternal yang sepenuhnya berada dalam perusahaan. Selain itu, setelah mempertimbangkan faktor ini perusahaan harus menggariskan tujuan yang akan dicapai serta strategi atau taktik dasar yang akan dilaksanakan, baru kemudian menentukan kebijakan dan strategi pemasaran perusahaan. Sehingga setiap kebijakan atau aturan strategi suatu kegiatan maupun usaha dapat memperoleh keberhasilan yang tinggi, agar senantiasa tersusun program serta susun rencana kerja yang baik dan matang.
43
2.3.5 Strategi Memutuskan Strategi yang Akan Digunakan
Menyusun suatu rencana memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi rencana memperbesar peluang keberhasilan. Sebuah rencana yang akan dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh suatu perusahaan harus mempunyai strategi. Peneliti menggunakan strategi yang telah ditetapkan oleh Cutlip-Center-Broom, yaitu strategi perencanaan. Strategi perencanaan diperlukan setiap public Relations suatu perusahaan. Strategi tersebut membantu perencanaan tujuan program kerja dan sasaran yang akan dipilih agar sesuai dengan apa yang dicapai sesuai dengan rencana yang telah dibuat diawal. Memutuskan strategi ini pun harus memiliki kebijakan dan aturan strategi. Apabila seorang Public Relations suatu perusahansalah dalam menyampaikan strategi yang akan diberitahukan kepada Presiden Direktur, maka perusahaan tersebut akan berada di posisi yang sulit. Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta pun menggunakan strategi perencanaan agar tercapai tujuan-tujuan yang diinginkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Menurut Cutlip-Center-Broom (2009:408), sebelum memutuskan strategi yang akan digunakan harus menerapkan 7 (tujuh) C dari komunikasi Public Relations, yaitu: 1. Credibility (kredibilitas). Komunikasi dimulai dengan iklim rasa saling percaya. 2. Context (Konteks). Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan lingkungan.
44
3. Content (isi). Pesan harus mengandung makna bagi penerimanya dan harus sesuai dengan sistem nilai penerima. 4. Clarity (kejelasan). Pesan harus diberikan dalam istilah sederhana. 5. Continuity and consistency (kontinuitas dan konsistensi). Komunikasi adalah proses tanpa akhir. 6. Channel (saluran). Saluran komunikasi yang sudah ada harus digunakan, sebaiknya saluran yang dihormati dan dipakai oleh si penerima. 7. Capability of the audience (kapabilitas atau kemampuan audiens). Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan audien. Oleh karena itu, memutuskan strategi yang akan digunakan harus dengan pemikiran yang matang agar menemukan putusan strategi yang sesuai dengan public relations suatu perusahaan.
2.4 Tinjauan Stakeholder
Dalam buku Dasar – Dasar Public Relations, Yulianita (2007:57) menyatakan pada umumnya kegiatan Public Relations ditujukan kepada dua jenis sasaran atau publik yaitu publik internal dan publik eksternal. Kedua macam publik ini dapat pula dikenal dengan istilah stakeholder. Menurut Indrasafitri (2008:7), stakeholder adalah mereka yang berperan penting bagi kelangsungan perusahaan atau organisasi karena memiliki sumber dana atau kekuasaan yang berperan besar bagi jalannya perusahaan atau organisasi tempat public relations bekerja. Dengan demikian untuk publik sasaran ini dapat pula dikategorikan sebagai Internal Stakeholders dan Eksternal Stakeholders. Atas dasar kedua jenis sasaran atau publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dapat dibagi ke dalam 2 (dua)
45
jenis hubungan yaitu yang disebut dengan Internal Relations dan Eksternal Relations. Publik Internal adalah publik yang berada di dalam organisasi dan yang dimaksud dengan Publik Eksternal yaitu Publik yang berada di luar organisasi.
2.4.1 Internal Public Relations (Hubungan Publik Internal)
Menurut Yulianita (2007:57), yang termasuk kepada publik internal adalah khalayak/publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Jadi tergantung dari jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Jadi publik yang termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya. Jadi publik yang termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya dan umumnya khalayak atau publik tersebut adalah yang menjadi bagian dari kegiatan usaha dari badan/instansi/perusahaan itu sendiri. Selanjutnya jenis sasaran/publik umumnya dikenal dengan “Internal Relations” dalam hal ini jika hubungan yang dibina bagi publik internal pasa suatu bentuk perusahaan maka hubungan dapat berbentuk sebagai berikut: 1. Employee
Relations
(hubungan
dengan
para
pekerja/para
karyawan), 2. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham) 3. Labor Relatons (hubungan dengan para buruh) 4. Manager Relations (hubungan dengan para manajer) 5. Human Relations (hubungan dengan para insani).
46
2.4.1.1 Employee Relations (Hubungan Dengan Para Pegawai) Yulianita (2007:59) Yaitu kegiatan Public Relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepegawaian secara formal. Pegawai adalah salah satu internal publik yang dijadikan sasaran dari kegiatan public relations untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka merupakan suatu potensi yang menentukan suksesnya suatu organisasi, maka perlu diadakan hubungan baik dan terarah. Onong Uchjana Effendy menyatakan bahwa kegiatan untuk menciptakan hubungan dengan para pegawai dapat dilakukan dari berbagai hal, yaitu sebagai berikut: 1. Memberikan Upah yang cukup, 2. Perlakuan yang adil, 3. Ketenangan bekerja, 4. Perasaan diakui, 5. Penghargaan atas hasil kerja, dan 6. Penyalur perasaan.
2.4.1.2 Manager Relations (Hubungan Dengan Para Menejer) Yaitu kegiatan Public Relations untuk memelihara hubungan baik dengan para manajer di lingkungan perusahaan. Manajer adalah orang-orang yang dapat mengabdikan dirinya bagi
47
kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuia dengan tujuan perusahaan. Manajer diperlukan untuk dapat mampu membuat, menetapkan keputusan, sampai pada menyampaikan keputusan yang berkaitan dengan berbagai kebijakan manajemen di bidangnya bahkan mungkin di bidang umum. (Yulianita, 2007:66).
2.4.1.3 Labour Relations (Hubungan Dengan Para Buruh) Menurut Yulianita (2007:67) Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan dengan serikat buruh dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah – masalah yang timbul antara keduanya, disinilah letaknya peranan Public Relations di mana ia harus mengadakan tindakan – tindakan preventif mencegah timbulnya kesulitan – kesulitan. Dengan demikian Public Relations berarti turut juga melancarkan hubungan harmonis kedua belah pihak.
2.4.1.4 Stockholder Relations (Hubungan Dengan Para Pemegang Saham) Stockholder Relations menurut Yulianita (2007:67)
Yaitu
kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara hubungan
48
dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga hubungan dengan stockholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan dengan kegiatan – kegiatan sebagai berikut: 1. Menyatakn selamat kepada pemegang saham yang baru, 2. Memberikan laporan, 3. Mengirimkan majalah organisasi, 4. Mengadakan pertemuan.
2.4.1.5 Human Relations (Hubungan Dengan Para Insani) Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara hubungan khusus antara sesama warga perusahaan secara informal sebagai
manusia.
persaudaraan
dan
Dengan
tujuan
kesetiakawanan
untuk dan
mempererat
rasa
meningkatkan
rasa
kesejahteraan dan kebahagiaan demi kepuasan bersama. Jadi human relations dilakukan untuk publik – publik dimulai dari bagian yang terendah dari suatu perusahaan sampai ke bagian yang tertinggi. (Yulianita, 2007:68).
49
2.4.2 External Public Relations (Hubungan Publik Eksternal)
Yulianita (2007:69), dalam buku Dasar – Dasar Public Relations yang dimaksud dengan Publik Ekternal adalah publik yang berada di luar organisasi atau instansi atau perusahaan yang harus diberikan penerangan/informasi untuk dapat membina hubungan baik (membina goodwill). Hubungan yang dibina dalam external relations dalam bentuk suatu perusahaan, diantaranya Press Relations, Government Relations, Community Relations, Supplier Relations, Costumer Relations, Consumer Relations, Educational Relations, dan General Relations.
2.4.2.1 Press Relations (Hubungan Dengan Pihak Pers) Press Relations menurut Yulianita (2007:71), yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan pihak pers. Prinsipnya Press Relations adalah membina hubungan baik dengan orang – orang pers. Disamping membina juga seorang PRO harus mengatur dan mengembangkan hubungan baik dengan pers tersebut.
2.4.2.2 Government
Relations
(Hubungan
Dengan
Pihak
Pemerintah) Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat
50
maupun daerah atau dengan jawatan – jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. (Yulianita, 2007:75)
2.4.2.3 Community Relations (Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar) Menurut Yulianita (2007:77), Community Relations yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan – kegiatan perusahaan.
2.4.2.4 Supplier Relations (Hubungan Dengan Pemasok) Menurut Yulianita (2007:78), Supplier Relations yaitu Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para leveransir agar segala kebutuhan organisasi atau perusahaan atau instansi dapat diterima dengan baik.
2.4.2.5 Costumer Relations (Hubungan Dengan Pelanggan) Costumer Relations yaitu Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang
sangat
membutuhkan
(Yulianita, 2007:79).
perusahaan
bukan
sebaliknya.
51
2.4.2.6 Consumer Relations (Hubungan Dengan Konsumen) Consumer Relations yaitu menurut Yulianita (2007:80), kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.
2.4.2.7 Educational
Relations
(Hubungan
Dengan
Bidang
Pendidikan) Menurut Yulianita (2007:80), Educational Relations yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan lembaga – lembaga pendidikan, misalnya: di mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Perguruan Tinggi. Hal ini dilakukan dengan maksud agar hubungan baik dapat terbina khususnya dalam hal pemberian perhatian pada sekolah – sekolah yang membutuhkan subsidi dana bagi keperluan pendidikan.
2.4.2.8 General Relations (hubungan dengan masyarakat umum) Yaitu mengatur dan membina hubungan baik dengan publik umum sehingga produk atau jasa daripada perusahaan kita dapat menjadi perhatiannya dan selanjutnya publik umum ini dapat menjadi konsumen atau langganan kita. (Yulianita, 2007:81).
BAB III TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Perusahaan
Objek penelitian di sini merupakan PT. Geo Link Nusantra Jakarta. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2006. Pendirinya adalah Presiden Direktur PT. Geo Link Nusantra Jakarta (GLN) itu sendiri, E.T.S Putera. PT. Geo Link Nusantra Jakarta (GLN) telah mengabdikan dirinya terutama dalam mendukung minyak domestik dan perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas tertinggi, harga yang kompetitifdan keahlian yang dapat diandalkan. Setelah mencapai periode pertumbuhan yang mengesankan, PT. Geo Link Nusantra Jakarta sangat percaya bahwa salah satu faktor kunci untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan adalah tata kelola perusahaan yang baik. Untuk melaksanakan itu, PT. Geo Link Nusantra Jakarta telah menciptakan Code Corporate Governance untuk memberikan pedoman kepada
52
53
setiap karyawan dan setiap GLN, bersama-sama dalam perjalanan terus menciptakan nilai bagi stakeholders kami. Sejak tahun 2006, PT. Geo Link Nusantara telah memberikan layanan terbaik dan solusi untuk pelanggan melalui profesionalisme, lingkungan kerja yang aman dan sehat di bawah tata kelola perusahaan yang baik. Hanya saja kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 5 tahun ini terkadang masih ada perusahaan perusahaan lain yan tidak tahu akan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. Maka dari itu mereka terus mencari dan membangun identitas perusahaan agar perusahaan lain mengenali PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai cabang di Batam sebagai tempat gudang penyimpanan alat – alat mekanis. Namun, sekarang pindah ke Karawang. Semula di Batam ada karyawan – karyawan yang bekerja disana tetapi setelah dipndahkan ke Karawang yang sampai sekarang sedang di renovasi tidak ada atau belum ada yang bekerja di sana. Cabang lainnya berada di Cikalong, di sini pun tempat penyimpanan alat – alat mekanis PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
3.2 Visi
Menjadi perusahaan jasa kelas dunia minyak dan gas. 3.3 Misi Menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan, mitra bisnis dan karyawan.
54
3.4 Bagan Organisasi
Komisaris Andi Wijaya
Presiden Direktur E.T.S. Putera H.S.E Direktur Direktur Rusmadi Rusmadi
Chief Operation Officer T.B. Indra
HRD Sony Santoso
Corporate Public Relations Angkie Yudistia
Drilling Service
Chief Chief Finance Finance Officer Officer Suhartono Suhartono
Mud Logging
Drilling Fluid
EPCI
Trading & Supply
Bagan 3.4 Sumber: www.geo-ln.com Pada bagan di atas kedudukan paling tinggi diduduki oleh Comissionaire atau komisaris, yaitu Bapak Andi Wijaya. Di bawah komisaris diduduki oleh President Director yaitu Bapak E.T.S. Putera. Terdapat HSE atau Health and Safety Environment diantara President Director dan Director. Health and Safety Environment (HSE) adalah standar kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja yang menjadi salah satu prioritas utama dalam setiap proyek yang dilaksanakan perusahaan.
55
Setelah itu kedudukan diduduki oleh seorang Director yaitu Bapak Rusmadi. Di bawah kedudukan seorang Director terdapat Chief Operation Officer dan Chief Finance Officer. Chief Operation Officer diduduki oleh Bapak T.B. Indra. Di bawah beliau terdapat Corporate Public Relation yang diduduki oleh Ibu Angkie yang memegang stakeholders bagian eksternal karena bertugas bagian hubungan luar perusahaan sedangkan pada bagian HRD, yaitu Pak Sony, beliau memegang Stakeholder bagian Internal-nya karena tugas dari HRD menjaga dari dalam perusahaan ini. Bapak T.B. Indra, beliau biasa memonitori bagian Drilling Service, Mud Logging, Drilling Fluid, EPCI (Engineering, Procurement, Construction and Installation) dan bagian Trading and Supply. Terakhir, pada bagian Chief Finance Officer diduduki oleh Bapak Suhartono.
3.5 Kegiatan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta
Seorang public relations pada suatu perusahaan mempunyai bermacam – macam kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut dan para stekholders-nya. Pada PT. Geo Link Nusantara Jakarta, kegiatan yang dilakukan oleh seorang Corporate Public Relations biasanya membuat konsep pada setiap kuarter yang dilakukan pada saat menjalani kegiatan yang sudah disiapkan sebelumnya setiap per-kuarter-nya. Contonya pada bulan Juli adalah kuarter 3 (tiga) pada bulan itu, kegiatan public relations yang dilakukan adalah mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dari kuarter 2 (dua), apakah kegiatan
56
tersebut sudah bagus atau masih mempunyai kekurangan lalu bagaimana selanjutnya mempersiapkan konsep kegiatan pada kuarter 3 (tiga). Kegiatan lain adalah melihat apakah Company Profile-nya perlu ada perubahan, event apa yang akan dilakukan untuk mendekatkan diri pada stakeholders, kemudian apakah butuh merchandise baru atau tidak untuk dibagikan kepada stakeholders serta mengecek setiap divisi apakah ada yang perlu dibantu dari segi komunikasinya kepada stakeholders. Selain itu ada pula beberapa program yang dilakukan guna meningkatkan kualitas kerja perusahaan antara lain memperbaiki communication tools, membuat website, compro yg membuat image perusahaan lebih ellegan dan professional, memperbanyak merchandise untuk memberi ucapan selamat dan pujian kepada stakeholders serta membuat Event seperti breakfast meeting, annual meeting dan entertainmet.
57
3.6
Jadwal Penelitian
Aktivitas Penelitian
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pra riset X X Memilih lokasi dan responden riset Penyusunan X dan revisi proposal Sidang usulan X penelitian Menyempurnak X X X an desain penelitian Penyusunan X X X pertanyaan dan ujicoba Penelitian X X lapangan Mengolah hasil X X angket, wawancara dan penelitian lapangan Interpretasi dan X X Analisis Data, penarikan kesimpulan Penyusunan X X draft laporan Penyusunan X laporan akhir/final X Sidang Skripsi
BAB 4 PEMBAHASAN
Dalam bab ini, peneliti berupaya memberikan gambaran dari apa yang telah di paparkan pada bab sebelumnya dan yang diperoleh dari hasil penelitian yang peneliti peroleh dari wawancara mendalam (indepht interview) tentang Corporate Public Relations untuk mengetahui “Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder”. Dengan menggunakan metodologi deskriptif. Penelitian deskriptif ditujukkan untuk: 1.
Mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci.
2.
Mengidentifikasi masalah.
3.
Membuat evaluasi.
4.
Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Data hasil penelitian diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam dengan narasumber yaitu Ibu Angkie Yudistia selaku Corporate Public Relations. Selanjutnya mengaitkan bab-bab tersebut dengan hasil pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan observasi langsung yang telah peneliti lakukan. Dalam konteks penelitian, peneliti memilih Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta untuk diteliti karena peneliti ingin mengetahui informasi 58
59
yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan ini adakah strategi Corporate Public Relations pada perusahaan tersebut. Objek penelitian peneliti adalah Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta dimana perusahaan ini baru berjalan selama 5 tahun dalam bidang supply dan services industri oli dan gas dan Public Relations perusahaan tersebut yang memegang peranan penting karena hubungannya langsung dengan publik eksternal. Hasil penelitian ini diolah berdasarkan wawancara peneliti kepada Public Relations perusahaan tersebut. Selain wawancara dengan Public Relations perusahaan tersebut, peneliti juga mewawancarai beberapa narasumber yang lain untuk mendapatkan keabsahan data. Sedangkan pembahasan dari sudut pandang peneliti didapat dari hasil observasi. Namun dalam observasi ini peneliti tidak dapat mengikuti semua kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut karena peneliti memiliki jadwal padat di Bandung sedangkan observasi yang dilakukan berada di Jakarta. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret 2011 hingga Juli 2011 di PT. Geo Link Nusantara Jakarta, Menara Global Building, lantai 15 Jl. Jendral Gatot Subroto, Kav. 27, Jakarta Selatan 12950 Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti dapat melihat langsung bagaimana seorang Public Relations pada perusahaan tersebut melakukan tugasnya sebagai seorang Public Relations. Hasil wawancara peneliti terhadap seorang Public Relations perusahaan tersebut mewakili setiap pertanyaan yang peneliti berikan kepada Ibu Angkie, seorang Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Wawancara
60
dilakukan peneliti dengan 2 (dua) cara yaitu wawancara secara langsung dan wawancara via e-mail. Wawancara secara langsung dilakukan pada bulan Maret 2011 hingga Juli 2011. Wawancara pun sering dilakukan melalui via e-mail dikarenakan peneliti mempunyai urusan yang tidak bisa ditinggalkan di Bandung. Pemaparan hasil wawancara dan sumber-sumber lainnya pun ditulis oleh peneliti setelah mendapatkan jawaban yang dibutuhkan tanpa mengurangi jawaban yang diberikan oleh Public Relations perusahaan tersebut.
4.1
Analisis Data Responden
Angkie Yudistia M.Si. adalah staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Beliau ini lahir di Medan, 5 Juni 1987 (24 tahun), menyelesaikan Strata 1/S1 di The London School of Public Relations Jakarta jurusan Advertising lulus pada tahun 2009. Beliau kemudian melanjutkan studi Strata 2/S2 di London School of Public Relations Jakarta jurusan Marketing Communications dan lulus pada tahun 2010. Beliau dapat berbicara dengan 2 bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Angkie Yudistia atau yang akrab disebut Angkie ini pernah bekerja di The Edith Cowan University, Perth – Australia sebagai Public Relations (Internship) (2006), PT. First Media, tbk sebagai Marketing Communications (Media Relations) (2008), PT. IBM Indonesia sebagai Marketing Communication, dan sekarang bekerja di PT. Geo Link
Nusantara
Jakarta
sebagai
Corporate
Public
Relations.
Organisasi/pengalaman komite di Advertising Society LSPR (2007-2009)
61
dengan jabatan sebagai Public relations Officer, Ikatan Abang None Jakarta Barat (2008) dengan jabatan sebagai Public Relations, Sehjira deaf Foundation (2009) dengan jabatan sebagai Public Relations, Association of late Deafened Adults (2010) dengan jabatan sebagai anggota, dan Asia-Pacific Development center of Disability, Bangkok - Thailand (2010) dengan jabatan sebagai anggota. Kualifikasi yang dipunya yaitu beliau adalah seorang yang cepat belajar dan. seorang pekerja keras, mempunyai inisiatif, kreatif dan kepribadian yang positif. Beliau setia, baik, pintar, kompetitif, dermawan, dan orang yang komunikatif. Beliau senang traveling, dan membaca buku. Beliau adalah Finalist of Abang None Jakarta Barat (2008), The Most Fearless Female of Cosmopolitan Magazine Indonesia (2008), Miss Congeniality of Brand Ambassador Natur-e (2009), Talent TVC nature-e promo to Japan (2010), Talent for Konimex advertisement (2010), dan Face Icon of International Fashion week (2011). Selama bekerja sebagai corporate public relations pada perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kendala yang beliau temukan memang sulit karena diminta oleh Presiden Direktur untuk membangun divisi corporate public relations (CPR) dari awal tanpa ada divisi ini sebelumnya, tetapi hal tersebut tidak dijadikan kendala justru sebagai challenge. Agar divisi corporate public relations (CPR) menjadi lebih baik lagi.
62
4.2
Analisis Data Penelitian Corporate Public Relations harus menyediakan ahli di bidang mereka, alat yang diperlukan, sumber daya, informasi dan hubungan media. Mereka harus mampu
memberikan
informasi
sebanyak
mungkin
tentang
perusahaan
untuk orang-orang sebanyak mungkin. Setiap perusahaan ingin meningkatkan kesadaran public tentang perusahaan mereka, layanan, atau produk. Tanpa Public Relations yang baik, sebuah perusahaan yang memiliki investor potensial dapat diabaikan dan
tidak
terjawab.
Kesadaran
Corporate
Public
Relations
menimbulkan kebutuhan untuk menunjukkan perusahaan di dalam sebuah posisi yang aman dan sadar akan membangun reputasi yang baik. Hal ini penting untuk mempromosikan nama perusahaan dan membangun identitas di pasar. Oleh karena itu dibutuhkan strategi agar perusahaan tetap berada di posisi yang aman dan tidak ada kesalahan dalam mengambil keputusan. Strategi adalah kiat yang digunakan untuk mencapai tujuan kelompok atau pribadi secara keseluruhan melalui serangkaian aktifitas yang unik atau berbeda dari yang lain dan terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal berdasarkan kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai. Dimensi strategi mencakup aset manajemen, pertumbuhan produktivitas dan profitabilitas Dalam strategi Public Relations yang peneliti gunakan yaitu strategi perencanaan (Strategic Planning). Strategi Public Relations ini menurut Cutlip-
63
Center-Broom (dalam Morissan 2006:136), strategi perencanaan (strategic planning) bidang Public Relations meliputi: 1.
Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program,
2.
Melakukan identifikasi khalayak penentu,
3.
Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih, dan
4.
Memutuskan strategi yang akan digunakan.
Setelah mengetahui strategi Public Relations tersebut, peneliti ingin menguraikan dan menjabarkan sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan terhadap perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta serta Public Relations perusahaan tersebut dengan menjabarkan bagaimana membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, bagaimana melakukan identifikasi khalayak penentu, bagaimana menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih, dan bagaimana memutuskan strategi yang akan digunakan.
4.2.1 Strategi Corporate Public Relations membuat keputusan sasaran dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Sasaran adalah seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, respons yang datang kepada kita tidak hanya dari khalayak sasaran yang dikehendaki, melainkan juga datang dari individu atau kelompok yang lain (yang tidak dikendaki) (Suprapto, 2009:13). Stakeholder pun dilihat dalam membuat
64
putusan sasaran, hal ini dikarenakan apabila suatu produk atau jasa pada suatu perusahaan dapat mempengaruhi para stakeholder maka akan membuat para stakeholders ingin bekerjasama dengan perusahaan ini. Dalam pengambilan putusan sasaran pada suatu perusahaan tidak dilakukan secara sembarang dan dilakukan sesuai dengan tahapannya. Untuk mengetahui siapa yang berhak mengambil putusan sasaran pada perusahaan ini dan tahapan apa saja yang akan mereka lakukan pada pengambilan putusan sasaran perusahaan ini. Berikut ini akan disajikan jawaban responden dari hasil wawancara mendalam yang penulis lakukan. “Dalam pengambilan putusan sasaran perusahan ini semua keputusan akhir berada ditangan Presiden Direktur. Tahapan dalam melakukan putusan sasaran biasanya dengan melakukan internal meeting Perdivisi terlebih dahulu untuk akhirnya membuat satu pemikiran dan putusan siapa yang akan menjadi sasaran pada perusahaan ini. Sasaran perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan oil dan gas yang berhubungan dengan produksi, contoh beberapa perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi minyak seperti Pertamina, Exson dan lain-lain sebagainya yang sesuai dengan scope bisnis atau ruang lingkup bisnis PT. Geo Link Nusantara Jakarta.”
Dari jawaban narasumber yaitu Ibu Angkie di atas jelas perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini membuat keputusan mengenai suatu sasaran semua diserahkan kepada pimpinan perusahaan. Presiden Direktur biasanya melakukan internal meeting Perdivisi terlebih dahulu untuk akhirnya membuat satu pemikiran dan putusan siapa yang akan menjadi sasaran pada perusahaan mereka, tetapi tetap hasil akhir diputuskan oleh seorang pemimpin atau Presiden Direktur. Karena pemimpin yang mempunyai hak andil yang
65
besar pada perusahaan itu. Meskipun setelah melalui perbincangan tersebut dapat bisa saja diputuskan bahwa sasaran tersebut dapat dijadikan sasaran mereka atau tidak bisa. Scope bisnis atau ruang lingkup bisnis dari perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank. Sasaran scope bisnis atau ruang lingkup bisnis PT. Geo Link Nusantara Jakarta perusahan ini di bagi menjadi lima scope, yaitu: •
Pemerintah: sasaran pemerintah di sini biasanya berhubungan dengan para mentri-mentri, BPMigas, dan para birokrasi dan SDM.
•
Komunitas: sasaran komunitas di sini tergabung dalam Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) yang saat ini memiliki Jumlah Anggota Perbulan Juni 2011 sebanyak 364 yang terbagi menjadi: Pemboran sebanyak 259, Jasa Penunjang Pemboran sebanyak 105, Yang telah bersertifikat kompetensi diantaranya sebanyak 165.
•
Konsumen (client): beberapa konsumen atau client yang bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, yaitu sebagai berikut:
66
•
Identitas Korporat: pada perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini identitas korporat merupakan communication tools, seperti company profile, website, merchandise, dan design.
•
Bank: PT. Geo Link Nusantara Jakarta bekerjasama dengan pihak Bank yang di sini pihak Bank sebagai penyalur dana dan sebagai pembantu pendanaan bagi perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
Setelah melakukan internal meeting Perdivisi dengan Presiden Direktur, hasil akhir yang diputuskan diberikan kepada Corporate Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta untuk melobi sasaran perusahaan dengan menggunakan publik sasaran dari berbagai kelompok stakeholders yang satu sama lain saling berkesinambungan. Kelompok
67
stakeholders tersebut dilihat dari segi geografis, demografis, psikografis, kekuatan tersembunyi, posisi, reputasi, keanggotaan dan peran dalam proses keputusan. Ibu Angkie yang menjadi staf Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini menyatakan: “Karena memutuskan suatu sasaran harus menggunakan perhitungan – perhitungan yang matang dan satu sama lain pun saling berkesinambungan”. Kemudian Ibu Angkie memaparankan kelompok stakeholders tersebut sebagai berikut: •
Dilihat dari geografis, bagaimana letak wilayah atau lahan yang akan stakeholders gunakan sebagai lahan untuk pengeboran setelah mengetahui letak geografis lahan tersebut kemudian melakukan demografis. Demografis meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu. Hal tersebut pun perlu dilakukan karena takut mengambil lahan penduduk sekitar maka diperlukan pengukuran agar tidak melewati batas pemukiman atau lahan penduduk.
Psikografis
adalah
penelitian
mengenai
profil
psikologi dari konsumen atau client. •
Psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan sebuah
68
industri akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen atau client untuk menerima produk tersebut. •
Kekuatan tersembunyi di sini adalah sebuah taktik bagaimana merangkul perusahaan lain untuk melakukan kerjasama setelah melihat dari segi geografis, demografis, dan psikografis-nya.
•
Taktik di sini harus memperhitungkan dengan benar sehingga geografis, demografis, dan psikografis perusahaan tersebut dapat dijadikan acuan untuk bekerjasama.
•
Selanjutnya, dilihat dari posisi, reputasi, keanggotaan dan peran dalam proses keputusan. Bagaimana posisi atau kedudukan perusahaan itu di mata dunia perbisnisan, reputasi perusahaan mereka seperti apa, keanggotaan perusahaan mereka aktif atau pasif. Semua itu diproses dalam peran perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Peneliti melihat bahwa publik sasaran dari berbagai kelompok stakeholders memang tidak dapat dipisahkan karena dari semua publik sasaran kelompok stakeholders itu saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu dari semua hal tersebut tidak dilihat maka akan menimbulkan hal fatal bagi stakeholders dan perusahaan ini serta warga yang mendiami sekitar lahan kosong tersebut. Misalnya, dalam melakukan pekerjaan ini pihak perusahaan dan stakeholders tidak melihat dari segi demografisnya yaitu ukuran, struktur, dan
69
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu takutnya pada saat melakukan pemboran di lahan tersebut, lahannya masih dimiliki oleh warga sekitar lahan tersebut. Maka dari itu perlu dilihat dari semua publik sasaran kelompok stakeholders tersebut supaya tidak menjadi hal yang tidak diinginkan. Perusahaan ini pun memilih stakeholders dengan cara melihat alat ukur efisiensi dan efektifitas untuk menentukan keputusan sasaran perusahaan. “Dilihat dari efektifitas, disamping berkembangnya perusahaan ini tidak lepas dari jasa bantuan stakeholders. Perusahaan ini juga sudah sangat bergantung pada jasa stakeholders. Jadi, perusahaan ini tidak sembarangan mengambil putusan siapa yang akan menjadi sasaran kerjasama mereka, apabila mereka tidak mempunyai kaitan jasa terhadap perusahaan ini maka mereka tidak akan sembarangan melakukan kerjasama. Dilihat dari efisiensinya, dana kita mengikuti penawaran yang ada pada setiap tendernya”. Dari jawaban Ibu Angkie di atas, peneliti mengambil satu simpulan bahwa efektif dan efisiensi tidak lepas dari keinginan atau jasa stakeholders dalam melakukan penawaran tender dengan perusahaan ini. Maka perusahaan mengikuti apa yang stakeholders lakukan dari efektifitas dan efisiensinya dari bagaimana stakeholders tersebut menawarkan tender dan menawarkan dana yang diberikan kepada perusahaan ini. Dalam satu perusahaan adakalanya profesionalitas perusahaan pun dapat diuji. Banyak perusahaan melihat stakeholder yang untuk diajak bekerjasama tidak memakai profesionalitas. Adapun alasan yang diutarakan oleh Ibu Angkie, staf corporate public relations perusahaan ini.
70
“Karena tergantung pada putusan Presiden Direktur. Alasan Presiden Direktur tidak menggunakan profesionalitas kerja karena Presiden Direktur tidak suka saja dengan perusahaan tersebut. Sebagai Presiden Direktur, mereka memang mempunyai insting bisnisnya tersendiri. Presiden Direktur yang tahu siapa atau orang-orang yang mana saja yang bisa bekerjasama dengan bisnisnya.” Peneliti menemukan alasan yang menarik dari perusahaan ini yang telah diutarakan oleh corporate public relations perusahaan ini, yaitu “Presiden Direktur yang tahu siapa atau orang-orang yang mana saja yang bisa bekerjasama dengan bisnisnya”. Ternyata memang betul mengapa presiden direktur terkadang suka menggunakan instingnya dalam melakukan kerjasama bisnis, ini dikarenakan presiden direktur yang tahu siapa saja yang menurut presdir adalah partner yang nyaman untuk diajak bekerjasama. Pada pengambilan keputusan sasaran perusahaan, perusahaan ini mempunyai skala prioritas yang akan menjadi penunjang perusahaan ini yang diperoleh dari para stakeholders. Corporate public relations mengutarakan bahwa: “Siapa saja klien – klien yang membuat kita untung dank lien – klien yang membutuhkan jasa PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Contohnya, perusahaan – perusahaan explorasi dan produksi”.
Peneliti mendapatkan simpulan bahwa siapa saja yang bekerja dengan perusahaan ini maka akan menentukan skala prioritas pada perusahaan ini.
71
4.2.2 Strategi Corporate Public Relations membuat Tujuan Program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Ketika program tampaknya sangat mendukung tujuan perusahaannya, atasan akan tahu bahwa praktisi Public Relations telah memahami apa yang akan dikerjakannya oleh pihak menejemen dan karenanya Public Relations menjadi bagian dari tim manajemen (Cutlip-Center-Broom, 2009:362). Dalam pembuatan suatu tujuan program sangat dibutuhkan agar mencapai hal yang sudah direncanakan menjadi nyata. Narasumber yaitu Ibu Angkie, menjelaskan dalam pembuatan suatu tujuan program dibutuhkan strategi dan pemikiran yang matang agar mencapai tujuan – tujuan program yang dapat menarik atau mempengaruhi para stakeholder untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. Dalam wawancara tersebut Ibu Angkie menyatakan: “Pembuatan tujuan program kerja ini berdasarkan dengan melihat peluang, kemudian Corporate Public Relations membuat strategi dalam 1 (satu) tahun ke depan, setelah itu dibicarakan dengan Boards of Director (BOD) untuk diimplementasikan.” Adapun tujuam-tujuan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini dalam pembuatan program perusahaan, yaitu:
72
Tujuan Pembuatan Program Perusahaan • Menyampaikan pemahaman dan memperkenalkan bahwa ini adalah perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada pihak stakeholder lainnya. Karena dalam bidang onshore, perusahaan ini mempunyai 180 pesaing yang bekerja dibidang yang sama, • Sebagai perusahaan communicator atau mediator perusahaan terhadap publik
sasarannya,
dan
mempromosikan
pemahaman
mengenai
perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini kepada para stakeholdernya, • Ingin menunjukkan kepada scope bisnis atau ruang lingkup bisnis mereka bahwa perusahaan ini adalah perusahaan Supply dan Service Oil dan Gas Industries. Tabel 4.2.2 Tujuan Pembuatan Program Perusahaan Peneliti melihat tujuan - tujuan tersebut dilihat dari peluang – peluang yang ada dan sampai saat ini telah dilakukan sesuai dengan keinginan tetapi tidak semudah itu untuk merealisasikannya 100% karena semua itu membutuhkan proses. Tujuan keseluruhan dari suatu perusahaan menyediakan kriteria hasil untuk tujuan unit dan individual, termasuk kriteria untuk departemen public relations. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program agar dapat menarik stakeholder supaya mau bekerjasama dengan perusahaan ini serta menyampaikan pemahaman dan memperkenalkan perusahaan kepada
73
stakeholders bahwa perusahaan ini adalah Supply dan Service Oil dan Gas Industries. Adapun program – program yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk memajukan perusahaannya sendiri. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta memiliki beberapa program yang biasa lakukan. Program – program yang dibuat oleh perusahaan ini berdasarkan pernyataan narasumber yaitu Ibu Angkie, berupa: •
Perbaikan communication tools,
•
Pembuatan website, compro yg membuat image perusahaan lebih ellegan dan professional,
•
Memperbanyak merchandise untuk memberi ucapan selamat dan pujian kepada stakeholders,
•
Membuat Event seperti breakfast meeting, annual meeting dan entertainmet.
Analisa yang peneliti lihat dari program – program yang dibuat oleh perusahaan ini adalah PT. Geo Link Nusantara Jakarta menggunakan segala bentuk atau cara dengan membuat merchandise dan membuat event agar perusahaan ini dapat memajukan dan mengangkat nama perusahaan supaya perusahaan lain tahu dan mengetahui keberadaan perusahaan ini serta dengan mudah dan nyaman perusahaan lain melakukan kerjasama dengan perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
74
Perusahaan ini memiliki pemahaman mengenai kesadaran merek atas pelayanan mereka terhadap para stakeholders-nya. Adapun pengaruh pengambilan keputusan tujuan yang mempengaruhi stakeholders perusahaan ini. “Kesadaran merek yaitu pelayanan kami pun dapat mempengaruhi stakeholders dalam pengambilan setiap tujuan keputusan pada perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini. Pelayanan perusahaan ini adalah tujuan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan strategi corporate public relations. Ketika perusahaan sudah mencapai strategi tersebut, maka akan mempermudah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang dalam arti stakeholders sudah memiliki persepsi tersendiri baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya mengenai perusahaan ini”. Ungkapan dari Ibu Angkie di atas membuat peneliti melihat bahwa perusahaan ini menggunakan kesadaran merek dalam pelayanan mereka dengan mempengaruhi para stakeholders untuk mengembangkan bisnisnya sehingga mempermudah perusahaan ini dalam menjalankan bisnisnya. Masalah mengenai bagaimana persepsi orang mengenai perusahaan ini terserah dari pengelihatan perusahaan lain. Maksud pengertian di atas bahwa perusahaan dapat mempengaruhi para stakeholders dalam pembuatan tujuan program perusahaan ini yaitu setiap tujuan yang sudah dibuat biasanya mempermudah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Dari situ dapat dilihat sejauh apa pelayanan yang diberikan perusahaan dapat mempengaruhi tujuan program tersebut. Manfaat stakeholders di sinilah yang menjadi penentu terhadap tujuan tersebut, apabila corporate public relations berhasil mempengaruhi stakeholders dengan tujuan
75
program mereka maka kesadaran merek yang perusahaan tersebut lakukan berhasil masuk ke dalam benak para stakeholders. Dalam arti stakeholders sudah memiliki persepsi tersendiri baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya mengenai perusahaan ini. Dalam hal ini cara yang terbaik diberikan oleh corporate public relations perusahaan ini yaiu untuk menarik stakeholder adalah dengan pass strategy. Pass Strategy adalah kemampuan untuk mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. PT. Geo Link Nusantara Jakarta dalam hal ini sadar akan perlunya strategi untuk mengajak atau membujuk steakholder agar mau bekerjasama dengan perusahaan. Itu telihat dari beberapa program yang dilakukan oleh perusahaan seperti pemberian merchandise, membuat beberapa event yang melibatkan steakholder. Ini dilakukan oleh perusahaan semata-mata untuk membuat para steakholder merasa bahwa perusahaan memang peduli dengan keadaan mereka di perusahaan sehingga mereka bisa merasa nyaman dan percaya terhadap perusahan. Steakholder adalah penentu dari pembentukan citra perusahaan,
dengan
menggunakan
pass
strategy
diharapkan
dapat
menciptakan citra positif terhadap perusahaan dan dapat ternetuk pula opini yang positif dari pihak steakholder. Dalam setiap perusahaan ada kalanya mereka melakukan suatu evaluasi untuk melihat apa ada kendala yang terjadi selama proses tujuan – tujuan
76
program dan semua perusahaan pun ingin berkembang menjadi perusahaan yang lebih baik lagi untuk ke depannya. Peneliti memberikan pertanyaan kepada corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta mengenai evaluasi apa yang dilakukan oleh perusahaan ini setelah melakukan tujuan - tujuan program tersebut. “Setelah melakukan tujuan-tujuan program tersebut, corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta selalu melakukan evaluasi untuk melihat apakah tujuan yang telah dilakukan selama per kuarter-nya (1 kuarter = 3 bulan), evaluasi berupa melihat kembali kuarter – kuater sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan per kuarter ini dimaksudkan untuk melihat apakah ada perubahan atau perkembangan dalam perusahaan.” Peneliti melihat adanya evaluasi yang dilakukan setelah melakukan tujuan – tujuan program pada perusahaan ini. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Rossi dan Freeman dalam buku Cutlip, Center, Broom (Effective Public Relations, 2006:415) pada strategi perencanaan proses evaluasi ini disebut juga riset evaluasi. Riset evaluasi dipakai untuk mempelajari apa yang terjadi dan mengapa, bukan untuk membuktikan atau melakukan sesuatu. Corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini melakukan evaluasi setiap kuarter-nya guna melihat apakah pada kuarter sebelumnya terjadi masalah atau tidak serta melakukan evaluasi lain agar untuk kuarter-kuarter berikutnya tidak terjadi hal yang sama seperti kuarter sebelumnya.
77
4.2.3 Strategi Corporate Public Relations melakukan Identifikasi Khalayak Penentu dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Khalayak menurut IPR (dalam Jefkins, 2004:80) sengaja dituangkan dalam istilah majemuk, yakni publics. Kegiatan-kegiatan public relations tidak diarahkan pada khalayak dalam pengertian yang seluas – luasnya (‘masyarakat umum’). Dalam artian lain, kegiatan-kegiatan public relations tersebut khusus diarahkan kepada khalayak terbatasatau pihak – pihak tertentuyang berbeda – beda dan masing – masing dengan cara yang berlainan pula. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas itulah perusahaan senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu, perusahaan ini tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf atau konsumennya saja. Ada sepuluh khalayak utama menurut Jefkins (2004:80-81), yaitu: a)
Masyarakat luas,
b)
Calon pegawai atau anggota,
c)
Para pegawai atau anggota,
d)
Pemasok jasa dan berbagai macam barang,
e)
Para investor-pasar uang,
f)
Para distributor,
78
g)
Konsumen dan pemakai produk organisasi,
h)
Para pemimpin pendapat umum,
i)
Serikat – serikat pekerja, dan
j)
Media massa.
Adapun cara mengidentifikasi khalayak penentu agar perusahaan lain dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan ini yaitu dengan cara yang telah dijabarkan oleh seorang Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. “Sebuah perusahaan pasti mempunyai ciri khas tersendiri mengenai perusahaannya. PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka. Ciri khas mereka merupakan perusahaan Oil and Gas Industries Supply and Services. PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah sebuah perusahaan oli dan gas yang menyuplai produk-produk oli dan gas dan juga berikut servisnya. Dengan mengidentifikasi khalayak penentu, tugas seorang Public Relations harus dapat mendukung semua khalayak yang bekerjasama dengan mereka agar jangan sampai merusak perusahaan yang mempunyai tender-tender yang dipercayakan terhadap perusahaan ini.” Dapat disimpulkan cara mengidentifikasi khalayak penentu pada perusahaan ini yaitu dengan cara melihat dari ciri khas pada perusahaan mereka. Dengan cara mengidentifikasikan khalayak penentu ini seorang Corporate Public Relations ini harus terus mendukung semua khalayak yang akan bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini agar mereka ke depannya akan dipercayakan dalam mengerjakan tender – tender dari perusahaan lain.
79
Perusahaan ini memiliki khalayak penentu yang khusus seperti yang di katakan oleh Jefkins (2004:80) “kita dapat mengidentifikasi adanya khalayak utama atau khusus yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam perusahaan secara umum”. Oleh karena itu, khalayak penentu utama dalam perusahaan ini, yaitu apa yang menjadi ciri khas perusahaan ini. Staf Corporate Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini menyatakan ciri khas yang terdapat pada perusahaan ini. “Biasanya khalayak penentu atau khalayak khusus perusahaan ini berada pada komunitas Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) yang sama-sama memiliki ciri khas yang sama seperti perusahaan ini”. Analisa yang peneliti dapat jabarkan dari jawaban di atas, yaitu bahwa perusahaan ini tidak mengikuti semua apa yang telah dijabarkan oleh jefkins mengenai sepuluh khalayak utama pada suatu perusahaan. Mereka hanya menggunakan para khalayak penentu utama yang sama – sama bergerak dibidang mereka, seperti pemasok jasa dan berbagai macam barang yang sama – sama berada pada jasa pemboran minyak dan gas, para investor – pasar uang yang mendanai mereka, para distributor yang sama – sama berada di bidang ini, konsumen dan pemakai produk organisasi seperti klien – klien yang berada dibidang yang sama (pertamina exxon, BPMigas dan lain – lain), serta para pemimpin pendapat umum yang menggerakan perusahaannya di bidang yang sama seperti perusahaan ini dan serikat – serikat pekerja yang bekerja di tempat pemboran ini.
80
4.2.4 Strategi Corporate Public Relations menetapkan kebijakan atau aturan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Penetapan kebijakan atau aturan strategi pada suatu perusahaan biasanya dibuat oleh Presiden Direktur pada sebuah perusahaan. Kebijakan tersebut mempunyai tahapan – tahapan yang digunakan oleh perusahaan masing – masing. Adapun tahapan – tahapan tersebut yang digunakan oleh perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini seperti yang dijabarkan oleh Ibu Angkie selaku Corporate Public Relations perusahaan ini. “Tahapan – tahapan kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini melewati tahapan – tahapan SOSTAC (Situations Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control). Situasi analisis (situation analysis) dalam menetapkan kebiijakan atau aturan dilihat dari strategi komunikasi diorientasikan untuk mendukung peningkatan pelayanan perusahaan kepada stakeholders dan mencapai tujuan perusahaan. Tahapan objektivitas (objectives) ini dilihat dari visi dan misi perusahaan dimana visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan jasa minyak dan gas tingkat dunia sedangkan untuk misi perusahaan ini adalah menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan, mitra bisnis dan karyawan. Tahapan strategi (strategy) dari perusahaan ini adalah menjadikan perusahaan ini dikenal di dunia bisnis khususnya di bidang pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan taktik (tactics) perusahaan ini adalah memperkenalkan bidang usaha yang digeluti oleh perusahaan ini kepada para stakeholders dengan cara membangun dan memantain para stakeholders perusahaan. Tahapan aksi (action) dari perusahaan ini adalah Corporate Public Relations bertugas memperkenalkan perusahaan secara langsung kepada masyarakat dimana perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan yang terakhir adalah tahapan kontrol (control), dimana tahapan ini digunakan untuk meninjau jalannya kegiatan perusahaan.”
81
Peneliti menganalisis bahwa perusahaan ini menggunakan tahapan – tahapan tersebut dengan menggunakan tahapan strategi manajemen yang di praktekan oleh Corporate Public Relations perusahaan ini. Dalam setiap tahapannya mempunyai pemahaman masing – masing. Pemahaman tersebut mengenai SOSTAC (Situations Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control). Situasi analisis yang harus diorientasikan untuk mendukung peningkatan pelayanan perusahaan kepada stakeholders dan mencapai tujuan perusahaan. Objektivitas dilihat dari visi dan misi perusahaan ini. Strategi menjadikan perusahaan ini dikenal di dunia bisnis khususnya di bidang pengeboran minyak dan gas bumi. Taktik dengan memperkenalkan bidang usaha kepada para stakeholders dengan cara membangun dan memantain para stakeholders perusahaan. Aksi dimana seorang Corporate Public Relations bertugas memperkenalkan perusahaan secara langsung kepada masyarakat dan kontrol digunakan untuk meninjau jalannya kegiatan perusahaan. Perusahaan mereka memiliki kebijakan atau aturan strategi yang telah berlaku selama di perusahaan. Seperti yang jawaban yang diberikan oleh staf Corporate Public Relations perusahaan ini. “Kebijakan atau aturan perusahaan ini adalah untuk mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini kepada semua scope bisnisnya atau ruang lingkup bisnis. Ruang lingkup perusahaan ini mencakup perusahaan – perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama yaitu pengeboran minyak dan gas bumi”.
82
Dari penjabaran diatas, peneliti mendapatkan bahwa adanya kebijkana atau aturan yang berlaku pada perusahaan ini, Corporate Public Relations perusahaan ini telah memberitahukan bahwa kebijakan atau aturan mereka untuk mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini kepada semua scope bisnisnya atau ruang lingkup bisnis. Selain untuk mempromosikan pemahaman mengenai perusahaan ini. PT.
Geo
Link
Nusantara
Jakarta
mempunyai
cara
bagaimana
mempertahankan kebijakan atau aturan strategi pada perusahaan ini. “Ada salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan kebijakan perusahaan adalah dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada komunitas dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank karena sebagian besar sumber dana perusahaan berasal dari Bank serta menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Oleh karena itu, tugas dari Public Relations adalah menjaga kenyamanan hubungan kerja sama antara perusahaan dengan para stakeholders. Jika tugas dari Public Relations ini sudah berjalan lancar maka akan tertanam dalam pikiran stakeholders bahwa perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi”. Dari pemaparan Ibu Angkie di atas peneliti menganalisis yang diperoleh yaitu bahwa adanya cara untuk mempertahankan kebijakan perusahaan. Dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada komunitas dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank serta menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Apabila semua cara tersebut telah dilakukan oleh Corporate Public Relations perusahaan ini maka akan tertanam dibenak mereka bahwa perusahaan ini sangat konsisten dengan pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi.
83
4.2.5 Strategi Corporate Public Relations pemutus strategi yang akan digunakan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan menurut Kasali (2008:104) strategi yang baik disusun berdasarkan kombinasi dari data (fakta), pengalaman dan kepekaan, Ilmu (analisis), dan teknologi forcasting dan pengolahan data). Adapun proses pengambilan keputusan strategi menurut Saladin (2004:13) dengan menggunakan 3 (tiga) cara pendekatan, yaitu: a)
Pengambilan keputusan yang rasional analisis, yaitu pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan semua alternatif maupun segala akibat dari pilihan yang dapat dilihatnya dan menyusun segala akibatnya tersebut dengan memperhtaikan skala pilihan yang pasti dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum.
b) Pengambilan
keputusan
secara
pengambilan
keputusan
dengan
intuitif
emosional,
menggunakan
yaitu
perasaan,
pengalaman, pemikiran, reflektif, dan naluri dengan menggunakan proses jiwa di bawah sadar. c)
Pengambilan
keputusan
secara
politis,
yaitu
pengambilan
keputusan dengan menggunakan sejumlah tekanan dari orang lain dan terpengaruh oleh keputusan mereka.
84
Langkah – langkah dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini yaitu penjabaran dari Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. “Dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini pertama – tama dilihat dari sasaran/objek yang akan dipilih oleh perusahaan. Kedua, dilihat dari tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, identifikasi khalayak penentu untuk menjalin kerja sama. Dan yang terakhir, penetapan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan”. Peneliti melihat bahwa langkah – langkah dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini, yaitu melihat kembali strategi perencanaan yang telah disebutkan pada sub judul – sub judul di atas. Setelah semua itu dilaksanakan maka akan menemukan bagaimana memutuskan strategi pada perusahaan ini. Sasaran dari penentuan pengambilan keputusan untuk strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini merupakan putusan yang mempengaruhi perusahaan ini. Corporate Public Relations perusahaan ini menyebutkan dan menjabarkan apa yang harus menjadi penentu dari penentuan pengambilan keputusan untuk Strategi yang akan digunakan. Berikut ini akan disajikan jawaban narasumber dari hasil wawancara mendalam yang penulis lakukan mengenai sasaran dari penentuan pengambilan keputusan untuk Strategi yang akan digunakan.
85
Corporate Public Relations perusahaan ini, yaitu Ibu Angkie menjelaskan bagaimana pemutusan strategi yang akan digunakan sesuai dengan pernyataan beliau, yaitu: “Corporate Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini memutuskan strategi yang akan digunakan sesuai dengan hubungan dengan komunitas, hubungan dengan konsumen, pemerintah, Identitas Korporat, dan Bank” Adapun penjelasan dari masing – masing hubungan dengan stakeholders dengan pemutusan strategi yang akan mereka lakukan yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Hubungan dengan komunitas:
Pertemuan dengan masyarakat, hal ini dibutuhkan agar menumbuhkan rasa silahturahmi.
Contohnya pada saat
melakukan meeting, perusahaan ini akan bertemu dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Di sinilah para orang-orang tersebut melakukan interaksi dan tanpa sadar akan mengikat tali silaturahim dan membuat hubungan yang baik.
Sponsor acara kegiatan masyarakat: perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini telah menjadi sponsor perusahaan Pertamina pada acara Golf bersama Pertamina yang selalu diadakan setiap 2 bulan sekali yang diikuti oleh 140 perusahaan.. Dari situ Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta menggunakan strategi dengan memanfaatkan
86
logo mereka yang tertera pada Banner acara tersebut untuk memperkenalkan perusahaan mereka.
Open House: terbuka setiap orang-orang yang bertamu dan datang ke perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Ibu Angkie perihal mengenai Open House:
“Biasanya setelah melakukan meeting di perusahaan ini presiden direktur memperkenalkan kalau ini adalah perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, kami sangat terbuka dalam memperkenalkan perusahaan kami. Karena kami adalah pemboran bagian onshore maka kami melakukan take and give agar dapat memikat hubungan kerja”.
2. Hubungan dengan konsumen:
Acara khusus untuk konsumen: melakukan event, share knowledge yang pernah perusahaan ini lakukan dan direpon positif oleh konsumen, dan melakukan Breakfest Meeting.
Sponsorship: misalnya client mengadakan acara seperti acara greeting, pihak perusahaan akan membantu apabila client meminta tolong kepada perusahaan ini.
87
3. Pemerintah:
Kunjungan secara tetap.
Pembinaan hubungan secara baik.
Entertainment secara rutin. Melakukan kunjungan tetap untuk menciptakan silahturahmi
yang baik antar pemerintah dengan perusahaan. Pemerintah di sini merupakan birokrasi dari komisi-komisi pemerintah, SDA, mentrimentri yang berada dilingkungan bidang perusahaan ini dan BPMigas. Pembinaan hubungan yang baik dengan kunjungan secara tetap ini akan memulai hubungan yang baik dan terus kontinyu. Melakukan entertainment secara rutin seperti mengajak presiden direktur perusahaan lain dengan mengadakan makan malam, karaoke dan bermain golf. Tujuan entertainment di sini agar customer comfort with us maka kami mengajak perusahaan lain untuk makan malam, karaoke dan bermain golf.
4. Identitas korporat: Merupakan communication tools, seperti company profile, website, merchandise, dan design. Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini menggunkan vendor dan menggunakan Brand manajemen untuk membantu-nya dalam membuat konsep. Konsep tersebut dibuat agar menciptakan
88
identitas korporat seperti slogan, logo, dan lain – lain. Konsep Public Relations Eksternal, contohnya Pertamina mempunyai lahan kosong di Bekasi, kemudian mereka meminta bantuan kepada PT. Geo Link Nusantara Jakarta untuk meminjamkan barang dan alat untuk melakukan pemboran. Pertamina pada umunya hanya sebuah perusahaan tapi mereka tidak mempunyai alat untuk member lahan tersebut. Oleh karena itu, PT. Geo Link Nusantara Jakarta di sini sebagai peminjam barang. Public Relations perusahaan di sinilah menjadi pensuport dalam arti lain sebagai konsultan yang melayani Pertamina dalam PT. Geo Link Nusantara Jakarta yang bekerja dibidang supply dan service.
5. Bank Kerja sama perusahaan dengan Bank adalah di bidang pendanaan
modal
usaha
dimana
perusahaan
mengajukan
permohonan pinjaman/investasi kepada Bank. Dalam hal pengajuan ini, tugas dari Corporate Public Relations sangat berperan penting karena Corporate Public Relations diharuskan untuk bisa memberikan gambaran dan pemahaman yang jelas kepada pihak Bank mengenai visi dan misi, tujuan, strategi, sasaran serta kelayakan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini
89
berhubungan dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan baik oleh pihak Bank maupun perusahaan.
Dari jawaban narasumber diatas penulis menganalisa, bahwa dari semua sasaran stakeholders yang telah dijabarkan oleh Corporate Public Relations perusahaan tersebut bahwa jelas dan detail apa saja kegiatan – kegiatan, hal apa saja yang dilakukan, dan sudah dilaksanakan oleh perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. Penulis pun dapat melihat bagaimana perusahaan ini menggunakan Corporate Public Relations semaksimal mungkin untuk memberikan pemahaman dan perkenalan mengenai perusahaan ini. Perusahaan ini bergerak dibidang apa sehingga sekaligus mempromosikan perusahaan ini kepada perusahaan lain dan jika tugas dari Corporate Public Relations ini sudah berjalan lancar maka akan tertanam dalam pikiran stakeholders bahwa perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi.
BAB V PENUTUP
Bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan dan menguraikan hasil penelitian yang telah peneliti teliti selama kurang lebih lima bulan di PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Penelitian ini menjawab semua pertanyaan peneliti yang diberikan kepada Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta mengenai strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta yang bersangkutan dengan para stakeholder dan scope bisnis perusahaan tersebut. Berikut ini adalah kesimpulan serta saran dari hasil penelitian ini.
5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Strategi dalam membuat keputusan mengenai sasaran. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini membuat keputusan mengenai suatu sasaran semua diserahkan kepada pimpinan perusahaan. Sasaran perusahaan ini adalah untuk perusahaan-perusahaan oil dan gas yang berhubungan dengan produksi, contoh beberapa perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi minyak seperti Pertamina, Exson dan lain-lain sebagainya yang sesuai dengan scope bisnis PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Kesadaran merek pada pelayanan 90
91
mereka pun dilihat dalam membuat putusan sasaran, hal ini dikarenakan kesadaran pada sutu produk pada suatu perusahaan akan membuat para stakeholders ingin bekerjasama dengan perusahaan ini. 2. Strategi dalam membuat tujuan program. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program agar dapat menarik stakeholder agar mau bekerjasama. Tujuan program kerja mereka sebagai perusahaan communicator atau mediator perusahaan terhadap publik sasarannya, dan mempromosikan pemahaman mengenai prusahan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini kepada para stakeholder-nya serta ingin menunjukkan kepada scope bisnis mereka bahwa perusahaan ini adalah perusahaan Supply dan Service Oil dan Gas Industries. Adapun tahapan evaluasi yang dilakukan oleh Corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta yaitu dengan melakukan evaluasi setiap kuarter-nya guna melihat apakah pada kuarter sebelumnya terjadi masalah atau tidak serta melakukan evaluasi lain agar untuk kuarterkuarter berikutnya tidak terjadi hal yang sama seperti kuarter sebelumnya. 3. Strategi dalam identifikasi khalayak penentu. PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka. Ciri khas mereka merupakan perusahaan Oil and Gas Industries Supply and Services. PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah sebuah perusahaan oli dan gas yang menyuplai produk-produk oli dan gas dan juga berikut servisnya. Khalayak penentu atau khalayak khusus perusahaan ini yaitu perusahaan yang sama-sama memiliki ciri khas yang sama seperti perusahaan
92
ini yang berada pada komunitas Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI). 4. Strategi dalam menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi. Perusahaan mereka memiliki kebijakan atau aturan strategi karena strategi perusahaan ini adalah mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada semua scope bisnisnya. Perusahaan ini mencakup lingkungan-lingkungan mereka dan ruang lingkupnya serta membangun dan memaintains para stakeholder perusahaan ini. Adapun cara untuk mempertahankan kebijakan perusahaan. Dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada komunitas dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank serta menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Apabila semua cara tersebut telah dilakukan oleh Corporate Public Relations perusahaan ini maka akan tertanam dibenak mereka bahwa perusahaan ini sangat konsisten dengan pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi. 5. Strategi dalam memutuskan strategi yang akan digunakan. Memutuskan strategi apa yang akan digunakan oleh perusahaan ini yaitu pertama-tama dilihat bagaimana membuat keputusan mengenai sasaran yang akan diputuskan oleh perusahaan ini. Kedua, bagaimana membuat putusan mengenai tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, bagaimana melakukan identifikasi khalayak penentu agar menemukan khalayak penentu yang pas untuk diajak bekerjasama. Keempat, bagaimana menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuai
93
dengan yang diinginkan perusahaan itu, dan yang terakhir baru memutuskan strategi yang akan digunakan.
5.2 Saran Peneliti ingin menyampaikan saran dari hasil penelitian ini, semoga bermanfaat bagi pembaca penelitian ini.
5.2.1 Saran Teoritis 1. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta seharusnya keputusan akhir dalam melakukan pengambilan putusan bisa diambil secara musyawarah dan pimpinan juga seharusnya dapat menerima masukan dari para staf divisinya. Sehingga putusan akhir dapat menghasilkan putusan bersama. 2. Tujuan program yang dibuat harusnya lebih ditingkatkan agar kesadaran merek pada PT. Geo Link Nusantara Jakarta dapat lebih mempengaruhi para stakeholders. 3. Cara pengidentifikasian khalayak seharusnya dapat meluas lagi jadi tidak berada di ruang lingkup komunitas mereka yang berada di APMI. Ciri khas pun bisa lebih dikembangkan tidak hanya dalam bidang mereka saja. Masih banyak perusahaan lain diluar dari ciri khas mereka yang membutuhkan jasa perusahaan ini dalam hal pengeboran. 4. Pemahaman mengenai kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi pada perusahaan ini haruslah lebih ditingkatkan. Mempertahankan sebuah
94
kebijakan atau aturan perusahaan dalam perusahaan ini pun seharusnya dapat lebih ditingkatkan tidak hanya pada bagian eksternal saja melainkan kebijakan atau aturan perusahaan pada bagian internal perusahaan. 5. Pemutusan strategi apa yang digunakan haruslah diputuskan secara matang agar perusahaan ini dapat berjalan sesuai strategi yang telah direncanakan. Hal – hal kecil pun dalam penentuan putusan strategi yang akan digunakan pun harus lebih dipikirkan agar tidak melangkah pada pemutusan yang salah.
5.2.2 Saran Praktis 1. Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta perlu lebih banyak mendalami strategi-strategi apa yang digunakan tidak hanya bagi para ekternal saja namun dari pihak internal pun harus diperhatikan. Perusahaan ini baru bergerak selama 5 tahun, namun peneliti melihat tugas Public Relations pada perusahaan ini sudah baik dan benar tapi hanya dilihat dari segi eksternalnya saja. Seharusnya strategi yang digunakan oleh perusahaan ini bisa sampai pihak internal perusahaan. 2. Selain itu, perlu dilakukan juga penelitian mengenai strategi Public Relations secara mendalam sehingga dapat menciptakan pemahaman dan pengertian mengenai bagaimana melakukan tugas Public Relations terhadap stakeholder – stakeholder lainnya khususnya Internal dan Esternal perusahaan.
95
3. Untuk peneliti-peneliti yang menggunakan metode deskriptif selanjutnya jangan ragu untuk lebih mengeksplor informasi sedalam-dalamnya hingga detail kepada objek dan subjek penelitian peneliti-peneliti berikutnya. 4. Penelitian ini pun dapat dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif agar dapat mengetahui pendapat dan opini para steakholders.
DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro., 2010, Metodologi Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif dan Kualitatif, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Cutlip, Scott .M, Allen H. Center dan Gleen M. Broom., 2006, Effective Public Relations, Kencana, Jakarta. Gregory, Anne,. 2005, Public Relations dalam Praktik, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Idrus, Muhammad,. 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Erlangga, Yogyakarta. Indrasafitri, Dina,. 2008. Bekerja Sebagai Public Relations, Esensi, Jakarta. Kasali, Rhenald., 2005, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta. Laksamana, Agung.,2010, Internal Public Relations, Republika, Jakarta. Morissan., 2006, Pengantar Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, Ramdina Prakarsa, Jakarta Selatan. Mulyana, Deddy., 2002, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Rosda, Bandung. Oliver, Sandra., 2001, Strategi Public Relations, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw,. 2005, Perilaku Konsumen. Penerbit Andi, Yogyakarta. Rudy, May.,2005, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, PT. Refika Aditama, Bandung. Rumanti, Maria Assumpta,.2005, Dasar – dasar Public Relations,Grasindo, Jakarta. Saladin, Djaslim., 2004, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Linda Karya, Bandung. Suhandang, Kustadi., 2004, Public Relations Perusahaan: Kajian Program Implementasi, Nuansa, Bandung. Suprapto, Tommy.,2009, Pengantar teori dan Manajemen Komunikasi, Media Pressindo, Yogyakarta.
Thompson, John L., 2001, Understanding Corporate Strategy, The Alden Press, London Tjipto, Fandy,. 2008, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta. Yulianita, Neni., 2007, Dasar-Dasar Public Relations, Pusat Penerbit Universitas dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung, Bandung.
Sumber: Skripsi Nikken Aisyah Primastuti (10080000118), Publik Relations, Universitas Islam Bandung. http://www.geo-ln.com http://www.apmi-online.org http://pyva.wordpress.com/2007/11/06/public-relations/ http://en.wikipedia.org/wiki/Brand_awareness http://elfikry.blogspot.com/2009/04/materi-metode-penelitian-kualitatif.html http://id.shvoong.com/ http://hubpages.com http://en.wikipedia.org http://id.wikipedia.org http://syadiashare.com http://yudasta19.wordpress.com http://minnyminds.wordpress.com http://anneahira.com http://indafitryarini.dagdigdug.com http://ekonomgila.blogspot.com
LAMPIRAN - LAMPIRAN
“Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam Rangka Membina Hubungan Dengan Stakeholder”
Transkrip naskah wawancara dengan staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta, Ibu Angkie Yudistia M.Si.
I. Pertanyaan Umum 1. Q: Sejak kapan perusahaan ini berdiri? Siapa Pendirinya? A: sejak tahun 2006, 5 tahun yang lalu. Presiden direktur kami, bapak Putera.
2. Q: Dalam bidang apakah perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini? A: kami bergerak di bidang pen-supply dan service Industri Minyak & Gas.
3. Q: Kenapa PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini hanya melayani pelayanan dan service saja? A: Karena ini sudah menjadi ciri khas kita dan ini merupakan keputusan presdir kenapa menjadi perusahaan pen-supply dan service Industri Minyak & Gas.
4. Q: Apa saja kendala dan suka cita perusahaan ini sejak perusahaan ini berdiri hingga sampai saat ini? A: Kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 5 tahun ini terkadang masih ada perusahaan perusahaan lain yan tidak tahu akan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. Maka dari itu mereka terus mencari dan membangun identitas perusahaan agar perusahaan lain mengenali PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
5. Q: Adakah cabang dari perusahaan ini, seperti Pertamina yang memiliki banyak cabang disetiap wilayahnya? Dimana sajakah? A: Ada, Cabang di Batam disitu dijadikan sebagai tempat gudang penyimpanan alat – alat mekanis. Namun, sekarang pindah ke Karawang. Semula di Batam ada karyawan – karyawan yang bekerja disana tetapi setelah dipndahkan ke Karawang yang sampai sekarang sedang di renovasi tidak ada atau belum ada yang bekerja di sana. Cabang lainnya berada di Cikalong, di sini pun tempat penyimpanan alat – alat mekanis PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
6. Q: Apa saja ruang lingkup yang terdapat pada perusahaan ini? A: Ruang lingkup kami Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank.
7. Q: Siapa saja stakeholders yang berkerjasama dengan perusahaan ini? A: Stakeholders kami sama seperti ruang lingkup sasaran kami, yaitu Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank.
8. Q: Apakah perusahaan ini memiliki strategi pada Corporate Public Relations? Apakah sudah terealisasikan? A: Kami menggunakan strategi Sostac dalam melakukan strategi perusahaan. Selama berjalannya perusahaan ini, strategi tersebut sudah terealisasikan.
9. Q: Mengapa Corporate Public Relations hanya melayani stakeholders eksternal saja? Bagaimana dengan stakeholders internal? A: Karena tugas stakeholders bagian internal adalah tugasnya HRD perusahaan, saya hanya ditugaskan pada bagian eksternalnya saja.
10. Q: Bagaimana Corporate Public Relations dapat mempengaruhi kesadaran merek atas pelayanannya kepada para sasaran stakeholders-nya? A: Saya terus berusaha mempengaruhi para stakeholders agar stakeholders tahu bahwa ini loh perusahaan kami. Perusahaan yang melayani dan service oli dan gas.
II. Strategi Pembuatan Putusan Mengenai Sasaran 1. Q: Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder perusahaan, siapa yang membuat putusan terakhir dan apa saja contoh tahapan yang dilakukan dalam menentukan keputusan sasaran perusahaan ini? A: Putusan akhir semua di tangan presiden direktur nya. Tahapan yang biasa kami lakukan untuk pengambilan putusan ini biasanya dengan melakukan internal meeting Perdivisi terlebih dahulu untuk akhirnya membuat satu pemikiran dan putusan siapa yang akan menjadi sasaran pada perusahaan ini. Sasaran perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan oil dan gas yang berhubungan dengan produksi, contoh beberapa perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi minyak seperti Pertamina, Exson dan lain-lain
sebagainya yang sesuai dengan scope bisnis atau ruang lingkup bisnis PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
2. Q: Dalam memutuskan sasaran perusahaan, publik sasaran dari berbagai kelompok stakeholder dilihat dari segi •
Geografis,
•
Demografis,
•
Psikografis,
•
Kekuatan tersembunyi,
•
Posisi,
•
Reputasi,
•
Keanggotaan dan
•
Peran dalam proses keputusan.
Apakah ada kesinambungan dari semua publik sasaran kelompok stakeholders tersebut dalam memutuskan sasaran perusahaan,? Apabila iya, mohon jelaskan? A: Ada, karena memutuskan suatu sasaran harus menggunakan perhitungan – perhitungan yang matang dan satu sama lain pun saling berkesinambungan. Seperti Dilihat dari geografis, bagaimana letak wilayah atau lahan yang akan stakeholders gunakan sebagai lahan untuk pengeboran setelah mengetahui demografis.
letak
geografis
lahan
tersebut
kemudian
melakukan
Demografis meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu. Hal
tersebut pun perlu dilakukan karena takut mengambil lahan penduduk sekitar maka diperlukan pengukuran agar tidak melewati batas pemukiman atau lahan penduduk. Psikografis adalah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen atau client. Psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan sebuah industri akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi konsumen atau client untuk menerima produk tersebut. Kekuatan tersembunyi di sini adalah sebuah taktik bagaimana merangkul perusahaan lain untuk melakukan kerjasama setelah melihat dari segi geografis, demografis, dan psikografis-nya. Taktik di sini harus memperhitungkan dengan benar sehingga geografis, demografis, dan psikografis perusahaan tersebut dapat dijadikan acuan untuk bekerjasama. Selanjutnya, dilihat dari posisi, reputasi, keanggotaan dan peran dalam proses keputusan. Bagaimana posisi atau kedudukan perusahaan itu di mata dunia perbisnisan, reputasi perusahaan mereka seperti apa, keanggotaan perusahaan mereka aktif atau pasif. Semua itu diproses dalam peran perusahaan dalam pengambilan keputusan.
3. Q: Apakah perusahaan ini memilih stakeholders dengan cara melihat alat ukur efisiensi dan efektifitas untuk menentukan keputusan sasaran perusahaan?
Apabila iya, mohon jelaskan? A: Iya, dilihat dari efektifitas, disamping berkembangnya perusahaan ini tidak lepas dari jasa bantuan stakeholders. Perusahaan ini juga sudah sangat bergantung pada jasa stakeholders. Jadi, perusahaan ini tidak sembarangan mengambil putusan siapa yang akan menjadi sasaran kerjasama mereka, apabila mereka tidak mempunyai kaitan jasa terhadap perusahaan ini maka mereka tidak akan sembarangan melakukan kerjasama. Dilihat dari efisiensinya, dana kita mengikuti penawaran yang ada pada setiap tendernya
4. Q: Apakah dalam menentukan keputusan sasaran perusahaan ini menggunakan profesionalitasnya dalam memilih setiap stakeholders-nya? Bila tidak, mohon jelaskan? A: Terkadang tidak, karena tergantung pada putusan Presiden Direktur. Alasan Presiden Direktur tidak menggunakan profesionalitas kerja karena Presiden Direktur tidak suka saja dengan perusahaan tersebut. Sebagai Presiden Direktur, mereka memang mempunyai insting bisnisnya tersendiri. Presiden Direktur yang tahu siapa atau orang-orang yang mana saja yang bisa bekerjasama dengan bisnisnya.
5. Q: Pada pengambilan keputusan sasaran perusahaan, siapakah stakeholders yang menentukan skala prioritas pada perusahaan ini?
A: Siapa saja klien – klien yang membuat kita untung dank lien – klien yang membutuhkan jasa PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Contohnya, perusahaan – perusahaan explorasi dan produksi.
III. Strategi pembuatan tujuan program 1. Q: Bagaimana pembuatan tujuan program dalam strategi perusahaan ini? Apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan? A: Pembuatan tujuan program kerja ini berdasarkan dengan melihat peluang, kemudian Corporate Public Relations membuat strategi dalam 1 (satu) tahun ke depan, setelah itu dibicarakan dengan Boards of Director (BOD) untuk diimplementasikan. Kami berharap hasil dari tujuan tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
2. Q: Apa sajakah program yang dibuat oleh perusahaan ini? Mohon sebutkan contohnya? A: Menyampaikan pemahaman dan memperkenalkan bahwa ini adalah perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada pihak stakeholder lainnya. Karena dalam bidang onshore, perusahaan ini mempunyai 180 pesaing yang bekerja dibidang yang sama, Sebagai perusahaan communicator atau mediator perusahaan terhadap publik sasarannya, dan mempromosikan pemahaman mengenai perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini kepada para stakeholdernya, dan Ingin menunjukkan
kepada scope bisnis atau ruang lingkup bisnis mereka bahwa perusahaan ini adalah perusahaan Supply dan Service Oil dan Gas Industries.
3. Q: Bagaimana kesadaran merek pada pelayanan perusahaan tersebut dapat mempengaruhi stakeholders dalam pengambilan setiap putusan tujuan pada perusahaan? A: Kesadaran merek yaitu pelayanan kami pun dapat mempengaruhi stakeholders
dalam
pengambilan
setiap
tujuan
keputusan
pada
perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini. Pelayanan perusahaan ini adalah tujuan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan strategi corporate public relations. Ketika perusahaan sudah mencapai strategi tersebut, maka akan mempermudah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang dalam arti stakeholders sudah memiliki persepsi tersendiri baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya mengenai perusahaan ini.
4. Q: Apakah setelah tujuan program tersebut terealisasikan, Corporate Public Relations perusahaan ini melakukan evaluasi program agar menuju sesuatu yang lebih baik? A: Setelah melakukan tujuan-tujuan program tersebut, corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta selalu melakukan evaluasi untuk melihat apakah tujuan yang telah dilakukan selama per kuarter-nya (1 kuarter = 3 bulan), evaluasi berupa melihat kembali
kuarter – kuater sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan per kuarter ini dimaksudkan untuk melihat apakah ada perubahan atau perkembangan dalam perusahaan.
IV. Strategi pengidentifikasian khalayak penentu 1. Q: Bagaimana cara mengidentifikasi khalayak penentu sebagai partner yang akan berkerjasama dengan perusahaan ini? A: Sebuah perusahaan pasti mempunyai ciri khas tersendiri mengenai perusahaannya. PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka. Ciri khas mereka merupakan perusahaan Oil and Gas Industries Supply and Services. PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah sebuah perusahaan oli dan gas yang menyuplai produk-produk oli dan gas dan juga berikut servisnya. Dengan mengidentifikasi khalayak penentu, tugas seorang Public Relations harus dapat mendukung semua khalayak yang bekerjasama dengan mereka agar jangan sampai merusak perusahaan yang mempunyai tender-tender yang dipercayakan terhadap perusahaan ini.
2. Q: Apakah perusahaan ini memiliki khalayaknya sendiri atau khalayak khusus dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan ini? Bila ada mohon sebutkan contohnya? A: Biasanya khalayak penentu atau khalayak khusus perusahaan ini berada pada komunitas Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi
Indonesia (APMI) yang sama-sama memiliki ciri khas yang sama seperti perusahaan ini.
V. Strategi Penetapan Kebijakan atau Aturan untuk Menentukan Strategi 1. Q: Adakah tahapan – tahapan Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini? A: Tahapan – tahapan kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini melewati tahapan – tahapan SOSTAC (Situations Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control). Situasi analisis (situation analysis) dalam menetapkan kebiijakan atau aturan dilihat dari strategi
komunikasi
pelayanan
perusahaan
diorientasikan kepada
untuk
stakeholders
mendukung dan
peningkatan
mencapai
tujuan
perusahaan. Tahapan objektivitas (objectives) ini dilihat dari visi dan misi perusahaan dimana visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan jasa minyak dan gas tingkat dunia sedangkan untuk misi perusahaan ini adalah menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan, mitra bisnis dan karyawan. Tahapan strategi (strategy) dari perusahaan ini adalah menjadikan perusahaan ini dikenal di dunia bisnis khususnya di bidang pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan taktik (tactics) perusahaan ini adalah memperkenalkan bidang usaha yang digeluti oleh perusahaan ini kepada para stakeholders dengan cara membangun dan memantain para
stakeholders perusahaan. Tahapan aksi (action) dari perusahaan ini adalah Corporate Public Relations bertugas memperkenalkan perusahaan secara langsung kepada masyarakat dimana perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan yang terakhir adalah tahapan kontrol (control), dimana tahapan ini digunakan untuk meninjau jalannya kegiatan perusahaan.
2. Q: Adakah kebijakan atau aturan strategi pada perusahaan ini? Apa kebijakan atau aturan strategi yang dimiliki oleh perusahaan ini? A:Kebijakan atau aturan perusahaan ini adalah untuk mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini kepada semua scope bisnisnya atau ruang lingkup bisnis. Ruang lingkup perusahaan ini mencakup perusahaan – perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama yaitu pengeboran minyak dan gas bumi.
3. Q: Adakah cara yang digunakan oleh Corporate Public Relations untuk mempertahankan kebijakan perusahaan? A: Ada salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan kebijakan perusahaan adalah dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada komunitas dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank karena sebagian besar sumber dana perusahaan berasal dari Bank serta menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Oleh karena itu, tugas dari Public Relations adalah menjaga kenyamanan hubungan kerja sama antara
perusahaan dengan para stakeholders. Jika tugas dari Public Relations ini sudah berjalan lancar maka akan tertanam dalam pikiran stakeholders bahwa perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi.
VI. Strategi Pengambilan Keputusan untuk Strategi yang Akan Digunakan 1. Q: Sebutkan langkah – langkah dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini? A: Dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini pertama – tama dilihat dari sasaran/objek yang akan dipilih oleh perusahaan. Kedua, dilihat dari tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, identifikasi khalayak penentu untuk menjalin kerja sama. Dan yang terakhir, penetapan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan.
2. Q: Sebutkan sasaran dari penentuan pengambilan keputusan untuk Strategi yang akan digunakan? Mohon jelaskan? A: Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini memutuskan strategi yang akan digunakan sesuai dengan hubungan dengan komunitas, hubungan dengan konsumen, pemerintah, Identitas Korporat, dan Bank. Jelasnya begini:
1.
Hubungan dengan komunitas: Pertemuan
dengan
masyarakat,
hal
ini
dibutuhkan
agar
menumbuhkan rasa silahturahmi. Contohnya pada saat melakukan meeting, perusahaan ini akan bertemu dengan perusahaanperusahaan lainnya. Di sinilah para orang-orang tersebut melakukan interaksi dan tanpa sadar akan mengikat tali silaturahim dan membuat hubungan yang baik. Sponsor acara kegiatan masyarakat: perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini telah menjadi sponsor perusahaan Pertamina pada acara Golf bersama Pertamina yang selalu diadakan setiap 2 bulan sekali yang diikuti oleh 140 perusahaan.. Dari situ Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta menggunakan strategi dengan memanfaatkan logo mereka yang tertera pada Banner acara tersebut untuk memperkenalkan perusahaan mereka. Open House: terbuka setiap orang-orang yang bertamu dan datang ke perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. Biasanya setelah melakukan meeting di perusahaan ini presiden direktur memperkenalkan kalau ini adalah Link
Nusantara
Jakarta,
kami
perusahaan PT. Geo sangat
terbuka
dalam
memperkenalkan perusahaan kami. Karena kami adalah pemboran bagian onshore maka kami melakukan take and give agar dapat memikat hubungan kerja.
2.
Hubungan dengan konsumen: Acara khusus untuk konsumen: melakukan event, share knowledge yang pernah perusahaan ini lakukan dan direpon positif oleh konsumen, dan melakukan Breakfest Meeting. Sponsorship: misalnya client mengadakan acara seperti acara greeting, pihak perusahaan akan membantu apabila client meminta tolong kepada perusahaan ini.
3.
Pemerintah: Kunjungan secara tetap. Pembinaan hubungan secara baik. Entertainment secara rutin. Melakukan kunjungan tetap untuk menciptakan silahturahmi yang baik antar pemerintah dengan perusahaan. Pemerintah di sini merupakan birokrasi dari komisi-komisi pemerintah, SDA, mentrimentri yang berada dilingkungan bidang perusahaan ini dan BPMigas. Pembinaan hubungan yang baik dengan kunjungan secara tetap ini akan memulai hubungan yang baik dan terus kontinyu. Melakukan entertainment secara rutin seperti mengajak presiden direktur perusahaan lain dengan mengadakan makan malam, karaoke dan bermain golf. Tujuan entertainment di sini agar customer comfort with us maka kami mengajak perusahaan lain untuk makan malam, karaoke dan bermain golf.
4.
Identitas korporat:
Merupakan communication tools, seperti company profile, website, merchandise, dan design. Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini menggunkan vendor dan menggunakan Brand manajemen untuk membantu-nya dalam membuat konsep. Konsep tersebut dibuat agar menciptakan identitas korporat seperti slogan, logo, dan lain – lain. Konsep Public Relations Eksternal, contohnya Pertamina mempunyai lahan kosong di Bekasi, kemudian mereka meminta bantuan kepada PT. Geo Link Nusantara Jakarta untuk meminjamkan barang dan alat untuk melakukan pemboran. Pertamina pada umunya hanya sebuah perusahaan tapi mereka tidak mempunyai alat untuk member lahan tersebut. Oleh karena itu, PT. Geo Link Nusantara Jakarta di sini sebagai peminjam barang. Public Relations perusahaan di sinilah menjadi pensuport dalam arti lain sebagai konsultan yang melayani Pertamina dalam PT. Geo Link Nusantara Jakarta yang bekerja dibidang supply dan service. 5.
Bank Kerja sama perusahaan dengan Bank adalah di bidang pendanaan modal
usaha
dimana
perusahaan
mengajukan
permohonan
pinjaman/investasi kepada Bank. Dalam hal pengajuan ini, tugas dari Corporate Public Relations sangat berperan penting karena Corporate Public Relations diharuskan untuk bisa memberikan gambaran dan pemahaman yang jelas kepada pihak Bank mengenai
visi dan misi, tujuan, strategi, sasaran serta kelayakan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini berhubungan dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan baik oleh pihak Bank maupun perusahaan.
Ket: Q: Pertanyaan yang diberikan oleh peneliti untuk staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta, Ibu Angkie Yudistia M.Si. A: Jawaban yang diberikan oleh staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta, Ibu Angkie Yudistia M.Si.
Transkrip naskah wawancara dengan Pak Danny Retnady B.E salah satu Stakeholders PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
1. Q: Apakah bapak mengetahui PT. Geo Link Nusantara Jakarta? A: Iya, Saya mengetahuinya. 2. Q: Apakah bapak pernah bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta? A: Iya, dalam masalah pelayanan karena kami membutuhkan tenaga mereka dalam hal pengecoran minyak. 3. Q: Apakah bapak merasa puas dengan hasil kerja perusahaan tersebut? A: Masalah puas atau tidaknya, saya merasa hasil kerja mereka cukup rapi dan memuaskan. Karena mereka sangat detail dalam melakukan pekerjaannya. 4. Q: Apakah selama bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta adakah kendalakendala pada perusahaan bapak? A: kendala yang terjadi biasanya tidak terlalu rumit, hanya saja terkadang pegawaipegawai mereka terkadang lalai tapi tidak sampai menimbulkan masalah. 5. Q: Adakah pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh bapak untuk PT. Geo Link Nusantara Jakarta? A: Semoga perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta dapat dikenal lebih luas agar prospek kerja mereka bisa lebih bagus untuk ke depannnya.
Foto Dokumentasi
Angkie Yudistia (Staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta)
Danny Retnadi (Salah satu Stakeholder PT. Geo Link Nusantara Jakarta)
Riwayat Hidup
Penulis bernama Adelina Arumsari dan biasa dipanggil Dwel atau Yasu. Penulis lahir di Pangkalan Berandan pada 14 Desember 1989 yang pada tahun ini akan berumur 22 tahun. Penulis mempunyai hobi menyanyi, Fotografi, Band, dan mengedit Foto. Penulis anak terakhir dari 4 bersaudara. Pendidikan formal penulis Playgroup YKPP Pangkalan Berandan (1993 – 1994), TK YKPP 4 Pangkalan Berandan (1994 – 1996), SD YKPP 5 Pangkalan Berandan (1996), SDP Negeri Sabang Bandung (1996 – 1999), SD Negeri Kedokan Agung III Karang Ampel – Indramayu (1999 – 2000), SD Negeri Banjarsari I Bandung (2000 – 2001), SMP Negeri 44 Bandung (2001), SMP Negeri 2 Bandung (2001 – 2004), SMA Negeri 19 Bandung (2004), SMA Negeri 5 Bandung (2004 – 2007) dan terakhir penulis berkuliah di Universitas Islam Bandung (UNISBA) fakultas Ilmu Komunikasi dengan jurusan Public Relations. Pendidikan Non Formal penulis Kursus Bahasa Inggris di BBC (2001 – 2002), Kursus Bahasa Inggris di EEP (2003 – 2004), JLCC (Japanese Lecture and Culture Center) (2006 – 2008), dan Bimbingan Belajar di SSC (Sony Sugema College) (2007) Penulis pernah mengikuti Paskibra (2001) sebagai Anggota, Bulu Tangkis (2002) sebagai Anggota, Teater (2003 – 2004) sebagai Pelatih dan Anggota, NIJI (komunitas Jepang di Lima) (2005 – 2007) sebagai Wakil Divisi Musik dan Publikasi dan Dokumentasi dan A-Suga (Audio Visual Magazine) (2007-2008) sebagai Reporter dan penulis Artikel.