STRATEGI CITRA PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE) PADA PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk Skripsi Diajukan untuk Memenuhi syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
A.Rahman Hakim NIM : 108053000003
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
i
ABSTRAK A.Rachman Hakim, NIM:108053000003, Strategi Citra Perusahaan(Corporate Image) pada PT.Bank Syariah Mandiri, Tbk dibimbing oleh: Drs.Hasanudin Ibnu Hibban, MA Citra perusahaan yang positif mempengaruhi pelanggan berupa reputasi, rekomendasi, produk, serta keberhasilan yang diciptakan, sedangkan strategi yang digunakan PT.Bank Mandiri Syariah diantaranya adalah komunikasi publik, deferensiasi citra, market share bertujuan untuk menciptakan
dan menjaga
kepercayaan nasabah baik dalam sistem pelaporan keuangan ataupun dalam kinerja. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif, betujuan untuk untuk mengetahui strategi yang digunakan pada PT.Bank Syari’ah Mandiri dalam membangun citra perusahaan, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif melalui pendekatan studi pada strategi PT.Bank Syariah Mandiri dengan cara wawancara kepada key informan dan informan serta pengamatan langsung ke lapangan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran secara mendetail dan spesifik dalam bentuk uraian. Dari hasil penelitian strategi yang dijalankan oleh pihak Bank Syariah Mandiri dalam citra perusahaan
yang paling efektif adalah Market Shere,
penerapan pada tingkatan internal yang dilakukan dengan pemaparan produk dan pelayanan menampilkan sistem yang menunjukan pada citra Bank Syariah Mandiri. Kata Kunci:citra, perusahaan, strategi citra perusahaan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya dapat menyusun tugas akhir kuliah untuk mencapai gelar sarjana S1 pada Universitas Islam Negeri (UIN) “Syarif Hidayatullah” Jakarta. Sholawat dan salam yang mengiringi rasa syukur penulis hadiahkan kepada kekasih alam Nabi Muhammad SAW, yang menjadikan suri tauladan yang paling sempurna dalam sikap dan tutur katanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi pencitraan perusahaan (Corporate Image) pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk ”. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan, baik dalam pencarian dan pengumpulan sumber maupun dalam penyajian berupa karya tulis. Penulis menyadari terbatasnya kemampuan yang dimiliki, sehingga skripsi ini jauh dari sempurna. Walaupun demikian, penulis berharap skripsi ini dapat memberi sedikit sumbangan terutama untuk menambah pengetahuan bagi ilmu Manajemen Dakwah dalam mengembangkan Dakwah disektor Perbankkan. Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dorongan, dan bantuan, baik dalam bentuk moril maupun materil dari berbagai pihak. Tanpa bantuan dari mereka rasanya penulis akan kesulitan untuk menyelesaikan skripsi ini, atas perhatian dan bantuannya penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga.
i
Penulis ucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Ketua Jurusan Manajemen Dakwah serta Pembimbing Utama Bapak Hasanuddin Ibn Hibban , Bantuan yang sangat besar dirasakan penulis selama bimbingan, terutama dalam hal pemberian saran-saran dan diskusi mengenai masalah teknis dan substansi, sehingga mempermudah penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf pengajar Jurusan Manajemen Dakwah atas bekal berpikir dan pengetahuan
selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Manajemen Dakwah.
Semoga amal kebajikan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin. Selanjutnya, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada sahabatsahabat Daril Lathif, Hadi Priyono, Rudi Hardiyanto. Selain itu, terima kasih juga kepada Keluarga Besar M.Sholeh bin H.Majar, Ibu Hj. Aisyah beseta Bpk H.Madun, kak luthfi beserta istri, seluruh staf pengajar Mandrasah Saadatul Muslimin, keluarga besar Alm. K.H Ma’mun bin Eyang Nawawi Abshori (Cirebon), kak Dody, Bang Rahmat dan Pimpinan Yayasan Saadatul Muslimin (Kyai H.Abd Shomad HN) . Akhirnya ucapan kepada orang tua saya yang memberikan baik materi dan non materi, kakak saya Wahyu Agung Styawan beserta Istri yang berikan pengalaman dalam pembuatan skripsi dan terlebih lagi kepada Yayah Rukoyah yang telah memberikan dorongan berupa semangat, mendampingi dari awal kuliah dan sampai saat ini. Semoga Allah SWT membalas amal baik mereka dan selalu mencurahkan Rahmat-Nya, Amin.
ii
Demikian yang dapat disampaikan penulis dalam kesempatan ini. Mudahmudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan peminat Manajemen Dakwah khususnya. Kemudian sekali lagi penulis berdoa semoga Allah SWT membalas budi baik dan melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu, Amin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR .................................................................................
i
DAFTAR ISI ...............................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah .....................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................
3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................
4
D. Metodologi Penelitian. ......................................................................
5
1. Pendekatan Penelitian………………………………………….. ..
5
2. Analisis Data……………………………………………………. .
6
3. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. ..
6
4. Sumber Data……………………………………………………. ..
7
5. Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………….. ...
8
E. Tinjauan Pustaka ...............................................................................
8
F. Sistematika Penulisan .......................................................................
10
BAB
II
LANDASAN
TEORI
TENTANG
STRATEGI
CITRA
PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE) A. Strategi 1. Definisi Strategi ..........................................................................
12
2. Dimensi Strategi ..........................................................................
14
3. Tahapan-Tahapan Strategi ...........................................................
16
iv
B. Citra Perusahaan (Corporate Image) 1. Pengertian Citra (Image)..............................................................
18
2. Jenis-jenis Citra (Image)………………………………………. ...
19
3. Pengertian Perusahaan .................................................................
20
4. Unsur-unsur perusahaan……………………………………..... ....
22
5. Jenis-jenis Perusahaan…………………………………………....
24
6. Citra Perusahaan (Corporate Image) ............................................
25
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk 1. Latar Belakang Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri,Tbk.... ......
30
2. Moto PT. Bank Syariah Mandiri,Tbk. ..........................................
32
B. Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri ...........................................
33
C. Nilai-Nilai Perusahaan ......................................................................
34
D. Prilaku Utama PT. Bank Syariah Mandiri .........................................
36
E. Prinsip Operasional PT.Bank Syariah Mandiri...................................
38
F. Produk Produk PT. Bank Syariah Mandiri 1. Produk Pembiayaan .....................................................................
40
2. Produk pendanaan .......................................................................
45
3. Layanan Bank Syariah Mandiri ...................................................
46
G. Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri ..................................
48
v
BAB IV
STRATEGI CORPORATE
IMAGE PT.BANK SYARIAH
MANDIRI A. Strategi Citra Perusahaan (Coporate Image) yang ada pada PT.Bank Syariah Mandiri, Tbk 1. Komunikasi Publik……………………………………………… .
54
2. Deferensiasi Citra………………………………………………. ..
55
3. Market Shere ...............................................................................
56
B. Strategi Citra Perusahaan yang paling efektif 1. Market Shere............................................................................ .......
58
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................
67
B. Saran .................................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Citra perusahaan merupakan tujuan sebuah perusahaan untuk menarik daya jual suatu produk dan kepercayaan masyarakat. Terciptanya sebuah citra perusahaan (corporate immage) yang baik dimata khalayak/publik akan banyak menguntungkan. Bagi suatu perusahaan, reputasi dan citra perusahaan merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya. Oleh karena itu segala upaya, daya dan biaya digunakan untuk memupuk, merawat serta mengembangkannya. Eksistensi citra perusahaan akan timbul dari persepsi seseorang ketika mengalami suatu perasaaan dimana merasa puas dalam diri seseorang tersebut, biasanya akan menimbulkan pada tahapan kesan yang dilakukan pada saat pertama, pengalaman yang dijadikan sebuah sandaran pertama dalam pemikiran seseorang akan menimbulkan positif atau tidanya seseorang atau puas atau tidaknya seseorang dalam mendapatkan sesuatu yang di inginkannya. Pencitraan perusahaan (corporate image) sangat perlu dibutuhkan dalam mempertahankan pelanggan, jika pencitraan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat tergantung pada kualitas yang diberikan oleh setiap perusahaan itu sendiri, selama ini komunikasi dan pemberian pelayanan jasa di bidang perbankkan dari lembaga keuangan formal baik bank syariah maupun bank konvensional masing-masing mempertahankan citra perusahaan dengan cara melakukan manajemen secara menyeluruh pada pihak intern perusahaan, serta
1
2
malakukan peluncuran produk-produk yang menarik perhatian setiap masyarakat menjamin setiap kebutuhannya. Citra perusahaan bukan hanya berasal dari brand
atau distinctive
capability tetapi timbul pada bagaimana sejarah dan riwayat hidup perusahaan itu sendiri ataupun pada sistem manajemen yang diterapkan pada perusahaan tersebut, tetapi yang mendasar adalah strategi yang digunakan apakah sudah tepat untuk meningkatkan jumlah nasabah, jika strategi yang digunakan tidak tepat maka pelaksanaan yang dilakukan akan menjadi sebuah hambatan untuk meningkatkan jumlah nasabah. Citra Bank Syariah Mandiri sebagai bank ternama di Indonesia yang bersaing dengan bank yang bercitra dimasyarakat lebih besar dan sudah berdiri lama adalah tugas berat yang harus dibangun pihak bank syariah mandiri. Tidak hanya bagi kalangan masyarakat di Indonesia yang memiliki mobilitas tinggi di zaman globalisasi. Untuk itu citra mempunyai pengaruh untuk kepercayaan masyarakat. Persaingan dalam bidang jasa juga menjadi tantangan tersendiri dalam menciptakan citra yang kuat agar bisa meraih loyalitas konsumennya karena loyalitas konsumen tidak bisa dibangun begitu saja, persepsi terbentuk dari suatu opini tentang suatu perusahaan mampu membuat publik itu menjadi sangat suka atau bahkan sangat benci pada suatu hal. Oleh karena itu pencitraan adalah untuk menciptakan opini yang kuat sehingga berpengaruh terhadap opini yang akan datang pada pemikiran publik untuk menciptakan citra yang diharapkan sebagai tolak ukurnya.
3
Bedasarkan pernyataan diatas bahwa sangatlah penting citra sebuah perusahaan yang dapat ditimbulkan akan karena itu perlu adanya strategi yang dikembangkan secara baik oleh pihak perusahaan, hal itulah menjadi dasar dalam penulisan skripsi ini untuk mengkaji lebih dalam tentang strategi pencitraan perusahaan (corporate image) pada Bank Syariah Mandiri serta prospek kedepan untuk meningkatkan jumlah nasabah pada Bank Syariah Mandiri terfokus pencitraan perusahaan. berdasarkan uraian yang tertulis di atas, maka penulis berinisiatif membuat penelitian berjudul:“Strategi pencitraan perusahaan (Corporate Image) pada PT Bank Mandiri Syariah ” B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ditemui dalam pencitraan dalam Bank Syariah Mandiri sebagai berikut: 1.
Masih kurangnya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap bank untuk menggunakan jasa Bank
2.
Strategi yang dipergunakan oleh pihak bank masih belum dapat menimbulkan pencitraan pada masyarakat
3.
Penerapan strategi yang dipergunakan untuk pencitraan perusahaan belum sesuai dengan masyarakat
4.
Komunikasi tersampaikan
yang
disampaikan kepada
masyarakat
kurang
4
5.
Apa yang menjadikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi citra perusahaan pada Bank Syariah Mandiri
6.
Faktor
faktor
lingkungan
internal
dan
eksternal
yang
mempengaruhi Bank Syariah Mandiri terhadap citra perusahaan Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, penelitian ini membatasi pada strategi yang digunakan PT Bank Syari’ah Mandiri dalam mengelola dan menciptakan citra perusahaan pada nasabah bagi suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan pokok permasalahan penelitian, yakni: 1.
Strategi strategi citra perusahaan apa saa yang digunakan dalam rangka Membangun citra perusahaan?
2.
Strategi citra perusahaan apakah yang paling efektif untuk membangun citra perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan dan batasan di atas maka dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui strategi yang digunakan pada Bank Syari’ah Mandiri dalam membangun citra perusahan.
2.
Untuk mengetahui apakah strategi citra perusahaan yang paling efektif.
5
Manfaat dari penelitian ini adalah 1.
Bagi Akademis, secara garis besarnya adalah menambah wawasan dalam permasalahan bagaimana menggunakan strategi dalam meningkatkan citra perusahaan pada PT Bank Syariah Mandiri.
2.
Bagi masyarakat, memberikan gambaran dan informasi kepada masyarakat khususnya pada mahasiswa Manajemen Dakwah Bagaimana meningkatkan corporate image pada perusahaan terutama PT Bank Syariah Mandiri.
D. Metodologi Penelitian 1.Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dengan pendekatan penelitian kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan gambaran realitas yang terjadi dalam proses pelaksanaan peningkatkan pencitraan pada Bank Syariah Mandiri sebagaimana di ungkapkan oleh Soejono dan Abdurrahman bahwa penelitian yang menggunakan metode kualitatif bertujuan untuk memperoleh pemahaman makna dengan menggunakan tehnik pengamatan serta tidak memiliki hipotesis1. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif, bertujuan untuk menguraikan karakteristik dari suatu fenomena tertentu, sebagaimana dikemukakan oleh Umar tujuan desain ini adalah mengumpulkan fakta dan menguraikan secara menyeluruh dan di teliti dengan permasalahan yang
1
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta: Risaka Cipta 1999), Hal.28-29
6
akan dibahas2, dalam hal ini peneliti berusahan menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi atau situasi berkaitan tentang strategi pencitraan perusahan. 2. Analisis Data Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, untuk membenarkan faktor-faktor elemen swot ekternal dan internal dari strategi citra perusahaan yang ada. Apabila terjadi sebuah kesalahan dan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan tersebut harus mengelolanya untuk mempertahankan dan memfaatkan yang ada pada perusahaan agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman menjadi peluang 3. 3. Metode Pengumpulan Data Untuk mendeskripsikan serta menganalisis permasalahan yang akan dibahas dalam tehnik pengumpulan data penulisan skripsi ini untuk memperoleh data serta informasi yang dibutuhkan melalui: a.
Study kepustakaan
Tehnik ini di maksud untuk memperoleh data yang di perlukan guna pemecahan masalah dan teori-teori yang terkait dengan bidang perbankkan khususnya dalam meningkatklan corporate image yang meliputi: 1)
Pencitraan Perusahaan (Corporate image)
2)
Strategi
2
Umar Husain, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2000), hal.23 3 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2014), h.2
7
Manfaat dari studi kepustakaan adalah memperoleh teori-teori dasar dan konsep-konsep yang di kemukakan oleh para ahli serta memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang akan dibahas dimana yang sering di lupakan adalah melalui penelusuran kepustakaan dapat dipelajari bagaimana cara mengungkapkan buah pemikiran secara sistimatis, kritis, dan ekonomis.
b.
Study lapangan
Meliputi study dokumentasi yang dilakukan memperoleh data dan informasi mengenai berbagai peraturan-peraturan bank yang terkait pada PT Bank Syariah Mandiri dalam pencitraan perusahaan. 4. Sumber Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode wawancara secara langsung yaitu sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara 4. Sedangkan data sekunder yaitu terkait dengan pelaksanaan strategi citra perusahaan yang dilakukan oleh pihak Bank. Dalam data sekunder ini perlu diadakannya tinjauan kembali di takutkan adanya perubahan-perubahan serta asumsi yang dikembangkan seperti yang dikemukan oleh Mulyanto dan Suranto bahwa: Terhadap data sekunder ini perlu lebih di periksa ketelitiannya karena adanya kemungkinan data ini telah mengalami perubahan5.
4
Pengamitan Mahmud dan sofian efendi,metode penelitian survey, cet.IV, (Jakarta: LP3ES, 1985), hal.34. 5 Mulyanto dan Suryatno, metode penelitian ekonomi, (Yogyakarta: yayasan Agro Ekonomi, 1985), hal.56.
8
5.
Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian lebih dari 6 bulan dan lokasi penelitian yaitu Wisma Mandiri I, Jl. Thamrin No. 5 ( PT Bank Syariah Mandiri, Tbk ) 6.
Subjek dan Objek Penelitian a. Subjeknya adalah divisi korporasi dan hukum b. Objeknya adalah strategi corporate image yang dipergunakan di PT Bank Syariah Mandiri, Tbk.
E. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini ada beberapa litelatur yang berkaitan dengan topik pembahasan yang memberikan inspirasi dan mendasari penelitian adalah 1. Penelitian yang dilakukan oleh Anggi Sulaiman dalam skripsinya yang berjudul “strategi positioning Bank Syariah Mandiri cabang Tanggerang” di dapatkan sebuah hasil bahwa dalam setiap pergerakan yang dilakukan
perusahaan adanya sebuah
penempatan secara
menyeluruh dan penuh dengan pertimbangan-pertimbangan secara seksama baik di lingkup internal maupun eksternal. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Shofa Sholihin dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Strategi Deferensiasi Citra Perusahaan dalam Pemasaran Travel Maktour”
hasil yang di paparkan adalah strategi
yang digunakan adalah strategi segmentasi pasar yang dilakukan perusahaan jasa haji dan umrah tersebut. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Meliana Ernomo dalam skripsi yang berjudul
“analisis
metode pengakuan keuntungan pembiayaan
9
Murabahah pada PT Bank Syariah Mandiri” hal yang dipaparkan adalah
pengakuan
Bank
Syariah Mandiri
dalam
keuntungan
pembiayaan murabahah dengan metode analisis studi literature dan wawancara dengan hasil Bank Syariah Mandiri menggunakan metode anuitas dalam mengakui keuntungan pembiayaan murabahah dan menggunakan PSAK 102, PSAK 55. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Ardityat Ningrum Mustikasari yang berjudul “Strategi Public Relations PT. Kompas Gramedia dalam Membangun Citra Perusahaan (Studi Kasus Program Corporate Sosial Responsibility Bentera Budaya Jakarta” pemaparan yang dituliskan tentang strategidalam aspek ekonomi dengan menggunakan fasilitas kepada seniman, aspek legal mendirikan komunitas Bentera Muda sedangkan
dalam
menjalankannya
melalui
beberapa
yahapan
diantaranya adalah tahapan perencanaan, dengan dasar pemikiran tahap implementasi dan tahap evaluasi sehingga citra yang dibangun adalah jenis citra perusahaan Dari penelitian terdahulu penulis lebih memaparkan dalam tulisan kali ini pada citra perusahaan yang dipandang dari sudut perusahaan jasa tersebut, bukan pada bagaimana cara memasarkannya atau bagaimana pembagian segmen pemasaran tetapi lebih mengerucut pada citra perusahaan yang ditampilkan dari internal perusahaan supaya menimbulkan sikap positif pada pemikiran nasabah, memaparkan pada strategi menampilkan citra yang positi pada masyarakat.
10
Pemaparan yang akan disajikan merupakan analisisyang menguji strategi yang dikembangkan oleh pihak Bank Syariah Mandiri yang bertujuan mempertahankan citra perusahaan yang sudah dibentuk dari didirikannya sampai mempertahannkannya dengan menggunakan analisisn SWOT , dilihat dari kelemahana, kekuatan, kesempatan/peluang untuk menampilkan citra perusahaan yang positif memalui strategi-strategi yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri. F. Sistematika Penulisan Pada penulisan kali ini dibagi beberapa bab pembahasan dalam masingmasing bab dibagi atas beberapa sub bab pembahasan yaitu:
BAB I
PENDAHULUAN Memberikan suatu penjelasan tentang latar belakang
masalah,
perumusan masalah berasumsikan pada
identifikasi masalah,, Metodologi penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II
LANDASAN
TEORI
TENTANG
STRATEGI
CITRA
PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE)Menjelaskan pada teori yang
mendukung
dalam
penjelasan
pencitraan
perusahaan
(corporate image) yang berupa definisi dan sub bagian yang ada pada strategi berupa definisi, klasifikasi, tingkatan. BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk Menggambarkan pada sejarah berdirinya PT Bank Syariah Mandiri visi dan misi, struktur organisasi operasional yang dijalankan oleh PT Bank Syariah Mandiri .
11
BAB IV
STRATEGI CITRA PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE) PADA PT.BANK MANDIRI SYARIAH, Tbk
Menjabarkan
pada tahapan analisis data yang terkait dengan permasalahan penelitian yang mengenai strategi yang digunakan pada PT Bank Syariah Mandiri BAB V
PENUTUP Pada bab ini berisikan kesimpulann dan saran dari bab yang sebelumnya
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI CORPORATE IMAGE A. Strategi 1. Definisi Strategi Istilah strategi pada mulanya populer di bidang kemiliteran, rupanya kini populer pula di dalam ilmu ekonomi perusahaan. Strategi juga berasal dari kata Yunani Kuno yang dapat diartikan sebagai ilmu perang atau bela diri, pengertian strategi dalam konteks manajemen adalah perencanaan secara menyeluruh yang terintegrasi dan komprehensif sehingga menjadi pedoman bagi setiap perencanaan operasional unit organisasi atau perusahaan. Dalam artian sempit strategi berarti the art of the general (seni jendral). Memang dalam sejarah yunani kuno jendral dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan, kalah atau menang. Menguasai logistik dan sumber daya militer secara terus menerus akan selalu membawa pasukannya dengan keterampilan berperang dan selalu berusaha memahami medan peperangan dan sealu memanfaatkan peluang-peluang yang memungkinkan pasukannya memperoleh kemenangan, memberikan motivasi pada pasukannya baik sebelum perang maupun sesudahnya6. Dalam Umar Husain (2013) menjelaskan kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” memiliki makna cara yang berbeda untuk digunakan.
6
Yayat M.Herujito, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Grasindo,2001), h.105
12
13
Selanjutnya Harold Koontz menjelaskan strategi adalah menganalisa situasi yang terjadi pada saat sekarang ini untuk menetapkan sasaran7. Dalam beberapa definisi strategi banyak para ilmuan dan ahli pakar, seperti pendapat Griffin mendefinisikan strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi (Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organization goals). Dalam Umar Husein (2013) bahwa strategi adalah alat yang penting untuk mencapai keunggulan bersaing, menurut Stephanie K Marrusmen definisikan suatu proses penentuan rencana pimpinan puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi serta penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan itu dapat tercapai8. Hamel dan Prahalad mendefinisikan lebih khusus lagi bahwa strategi merupakan tindakan incremental (senantiasa meningkat) dan terus- menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Tetapi menurut William F.Gluek memberikan batasan mengenai strategi sebagai satu kesatuan perencanaan yang komprehensif dan terintegrasi berhubungan dengan keuntungan strategi sebagi perusahaan menghadapi tantangan lingkungan. Strategi dirancang untuk memastikan pencapaian tujuan utama perusahaan. Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan secara baik, untuk menentukan cara yang terbaik tergantung dari langkah-langkah yang digunakan.
7
Umar Husein, Desain Penelitian Manajemen Strategi, (Jakarta: Rajawali Press, 2013),
h.16 8
Umar Husein, Desain Penelitian Manajemen Strategi, (Jakarta:Rajawali,2013), h.17
14
Mencapai sasaran akan lebih mendekatkan pada tujuan yang lebih spesifik dan harus dapat di ukur dan biaya mencakup kerangka target dan waktu. Menyebutkan suatu hubungan penyebab dab hasil antara apa yang dilakukan pelaku dan bagaimana menanggapinya. Dapat disimpulkan definisi di atas strategi menjadi suatu kerangka yang fundemental pada suatu organisasi akan mampu menyatakan kontribusi yang vital, sementara pada saat yang bersamaan ia akan memiliki kekuatan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Strategi itu perlu dipahami oleh eksekutif, manajer, kepala atau ketua, direktur, pejabat senior dan junior, pejabat tinggi, menengah, dan rendah.Hal ini harus dihayatikarena strategi dilaksanakan oleh setiap orang pada setiap tingkat atau jabatan yang tinggi 2.Dimensi Strategi Dijelaskan bahwa strategi memiliki beberapa dimensi yang perlu di perhatikan dan diketahui untuk mengurangi dapak elemen ketidak pastian dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi tersebut antara lain : a. Dimensi keterlibatan manajemen puncak, Keterlibatan manajemen puncak merupakan keharusan, karena hanya pada tingkat manajemen puncak akan tampak segala bentuk implikasi berbagai tantangan dan tuntutan lingkungan internal dan eksternal, pada tingkat manajemen puncaklah terdapat cara pandang yang holistik dan menyeluruh.
15
Manajemen puncak mempunyai wewenang untuk mealokasikan dan mengamplimentasikan kebijakan yang telah diputuskan9. b. Dimensi Lingkungan Internal dan Eksternal , Dimensi lingkungan internal dan eksternal adalah suatu kondisi yang sedang dihadapi yang berupa kekuatan, peluang dan ancaman yang harus diketahui. Secara tepat untuk merumuskan rencana strategi yang berjangka panjang 10. Di dimensi lingkungan internal dan eksternal perlu suatu analisis yang dilakukan manajemen puncak agar dapat menemukan kemampuan organisasi berdasarkan sumber kekuatan yang dimiliki. c. Dimensi konsekuensi Isu Strategi, Dalam mengimplementasikan strategi harus didasarkan pada penempatan organisasi sebagai suatu sistem. Setiap keputusan strategi yang dilakukan harus dapat menjangkau semua komponen atau unsur organisasi, baik arti sumber daya maupun arti satuan satuan kerja11. Adapun faktor yang mempengaruhi strategi diantaranya adalah tipe dan struktur organisasi yang memiliki hubungan dan aktifitas peranan suatu perusahaan. Dengan demikian dalam struktur organisasi harus mempunyai unsur, antara lain spesialisasi kerja,
standarisasi,
koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pengambilan keputusan kerja adan ukuran kerja. Gaya Manajerial (kepemimpinan) dalam teori kepemimpinan dikenal berbagai teologi kepemimpinan antara lain adalah otoraktik, paternalistic, laisez, faire, demokratik 9 10 11
P.Siagian Sondang, Manajemen Stratejik, (Jakarta:Bumi Aksara,2001), h.18 P.Siagian Sondang, Manajemen Stratejik, h.157 P.Siagian Sondang, Manajemen Stratejik, h.23
16
dan kharismatik12. Kompleksitas Lingkungan Eksternal yang selalu bergerak dinamis, tersebut berpengaruh pada cara mengelola organisasi dan termasuk dalam merumuskan dan menetapkan strategi13. Kelima, Hakekat masalah yang dihadapi, strategi merupakan keputusan dasar yang diambil oleh manajemen puncak. 3. Tahapan-Tahapan Strategi Penerapan strategi adalah suatu proses pada suatu tatanan organisasi, secara garis besarnya sebagai berikut : a. Analisis lingkungan Proses awal dalam berorganisasi yang mempunyai maksud untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja lingkungan baik lingkungan internal ataupun eksternal. Bertujuan untuk mengindentifikasi peluang yang harus segera mendapatkan perhatian khusus dan serius da pada saat yang saa organisasi menentukan beberapa kendala ancaman yang perlu diantisipasi 14. b. Penetapan Misi dan Tujuan Misi dan tujuan menentukan arah yang akan dituju oleh suatu organisasi. Misi dalam pengertiannya adalah suatu maksud dan kegiatan utama yang
12
P.Siagian Sondang, Manajemen Stratejik, (Jakarta:Bumi Aksara,2001), h.32 M.Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma, pengantar manajemen syariah, (Jakarta:Khairul Bayaan, 2002), h.35 14 Amrullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta:Graha Mada,2002), h.127 13
17
membuat organisasi memiliki jati diri yang khas dan sekaligus membedakanya dari organisasi lain yang bergerak dalam bidang usaha dan sejenisnya 15. Sedangkan pengertian dari tujuan adalah landasan utama untuk menggariskan kebijakan yang ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.16 Dalam buku karya Kusnadi yang berjudul Manajemen Strategi, David Aeker menjelaskan beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau menentukan suatu organisasi, 17diantaranya: 1. Strategi harus tanggap lingkungan eksternal. 2. Strategi melibatkan keunggulan kompetiti. 3. Strategi harus sejalan dengan strategi yang lain yang terdapat di dalam organisasi. 4. Strategi menyediakan keluwesan yang tepat terhadap bisnis dan organisasi. 5. Strategi secara organisasional dipandang layak Implementasi strategi pada organisasi yang disebutkan oleh P.Siagian Sondang dalam bukunya “Teori Pengembangan Organiasasi” adalah menyajikan citra yang baru, mengurangi kendala atau konflik yang ditangani secara terbuka, membentuk persekutuan dengan berbagai pihak, mulai dari skala yng kecil 18.
15
M.Ismail Yusanto dan M.Karebet Widjajalusuma, Pengantar Manajemen Syariat, (Jakarta:Khairul Bayaan, 2002), h.83 16 Amrullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Stratejik, , (Yogyakarta:Graha Mada,2002), h.11 17 Kusnadi, Pengantar Manajemen Strategi, (Malang: Universitas Brawijaya,2001), h.215 18 Sondang, P.Siagian, Teori Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Alsara,2002), h.92-93
18
B. Citra Perusahaan (Corporate Image) 1.Pengertian Citra (Image) Kamus Bahasa Indonesia Edisi ketiga, citra perusahaan dimaknai sebagai gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, produk. Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang konkretnya di berikan secara individual dan merupakan pandangan atau sebuah persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari kepercayaan yang telah diberikan oleh publik, akan mengalami suatu proses untuk membentuk suatu opini yang lebih luas dana abstrak, opini tersebut yang sering dinamakan citra (image). Dalam Soleh Soemirat (2004) mendefinisikan image adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek orang atau organisasi19, sedangkan menurut Rhenald Kasali, citra perusahaan adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan20. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan, peneliti memahami bahwa citra merupakan kesan yang timbul dalam seseorang sebagai hasil dari pemahaman yang terbentuk dari pengetahuan dan pengalamannya dalam memandang atau menilai sebuah organisasi atau perusahan, namun pengertian citra itu abstrak dan tidak dapat diukur secara sistimatis, melainkan wujudnya bisa dirasakan dari hasil kinerja yang dilakukan,seperti penerimaan dan tanggapan baik
19
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations,( PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004), h.112-114 20 Kasali Renald, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,(Jakarta:Grafitt,1994). Hal.28
19
positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat. 2. Jenis-Jenis Citra (Image) Citra tidak selamanya mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya atau suatu hal, seberapa jauh citra akan terbentuk sepenuhnya tergantung pada bagaimana public relations mampu membangun persepsi yang terbentuk dalam benak khalayak didasarkan oleh realitas yang terjadi atau yang muncul dalam media21. Dalam Frank Jefkins (1994) jenis citra terbagi atas lima jenis citra22,yaitu: a. Citra bayangan (Mirror Image) Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut
oleh
orang
dalam
mengenai
pandangan
luar
terhadap
organisasinya. Citra ini sering kali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi sebagai akibat
dari kurangnya
informasi,
pengetahuan ataupun
pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak-pihakluar23. b. Citra yang berlaku (Current Image) Kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current image) ini adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar 21
Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relations, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), h.53 22 Frank Jefkins, Public Relations untuk bisnis, (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1994), h.59-68 23 Frank Jefkins, Public Relations untuk bisnis, h.59-68
20
mengenai suatu organisasi.Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luas yang biasanya 10 serba terbatas. Citra ini sepenuhnya
ditentukan
banyak
atau
sedikitnya
informasi
yang
didapatkan. c. Citra yang diharapkan (Wishi image) Suatu citra yang di inginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada. Citra perusahaan tidak ada dengan sendirinya melainkan terbentuk dari persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan kepada suatu proses pemaknaan, dengan kata lain individu akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarka pengalaman mengenai rangasangan. Kemampuan mempresepsikan yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. 3. Pengertian Perusahaan Untuk pengertian perusahaan peneliti menggunakan bebererapa pendapat sebagimana yang dikemuakan oleh Roymond E. Glos dalam Husein Umar (2001) perusahaan diartikan sebagai sebuah organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjado barang atau jasa untuk memuaskan
21
atau memenuhi kebutuhan para pembeli, dengan harapan memberikan laba bagi pemiliknya24. Menurut R.Soekardono mendifinisikan bahwa perusahaan adalah bertindak ke luar untuk memperoleh penghasilan dengan cara memperniagakan, menyerahkan barang atau mengadakan perjanjian perdagangan 25.
Polak yang
memandang dari sudut komersial artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlakukan perhitungan laba dan rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan26. Menurut Murni Sumarni yang dikutip dari buku Studi kelayakan oleh Ahmad Subagyo
perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang
mengelola sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Selain dari ahli definisi perusahaan pun dapat diketahui dari peraturan perundang-undangan.definisi menurut perundang undangan sering dinamakan definisi secara yuridis. dikemukakan undang-undang nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan memberikan definisi perusahaan yaitu “perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan di dirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan laba27.
24
Umar, Husein, Strategic Management in Action, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2001), h.4
25
R. Soekardono, Hukum Dagang Indonesia jilid I, (Jakarta: Dian Rakyat , 1983), h.19 Sudaryat Permana, Bikin Usaha Itu Gampang, (Jakarta: Buku Kita, 2009), h.2 27 http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/54/node/25,diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 11:30 26
22
Undang undang nomor 8 Tahun 1997 tetang Dokumen Perusahaan dalam pasal 1 dijelaskan bahwa : “perusahan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan memperoleh keuntungan dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha berbentuk badan hukum atau badan bukan hukum yang didirika dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia” 28. 4. Unsur-unsur Perusahaan Unsur-unsur perusahaan yang diambil dari pendapat para ahli dan undang-undang no.3 tahun1982 dan undang-undang no.8 tahun 1997 29adalah a. Badan
Usaha,
yang
menjalankan
kegiatan
dalam
bidang
perekonomian mempunyai bentuk hukum, seperti perusahaan dagang, firma, cv, PT dan koperasi. Hal ini dapat diketahui dari akta pendirian perusahaan yang dibuat dihadapan notaris. b. Kegiatan dalam bidang perekonomian Kegiatan ini meliputi perindustrian, perdagangan dan jasa. Perindustrian meliputi kegiatan, antara lain eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, penangkapan ikan, usaha perkayuan, barang kerajinan, kendaraan, obat-obatan, percetakan dan penerbitan. Perdagangan meliputi kegitan jual dan beli, ekspor dan impor, bursa efek, restoran dan valuta asing. Jasa meliputi kegiatan transpotasi,perbankan, perbengkelan, jahit busana, dan konsultasi.
28
http://www.hukumperseroanterbatas.com/2014/06/27/dokumen-perusahaan, diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 11:30 29 Sudaryat Permana, Bikin Usaha Itu Gampang, (Jakarta:Buku Kita, 2009), h.3
23
c. Terus-menerus, kegiatan dalam perekonomian terus menerus sebagai mata pencaharian, tidak insidental dan bukan pekerjaan sementara atau serabutan. d. Bersifat tetap,kegiatan ini tidak berubah atau berganti dalam waktu singkat, tetapi untuk jangka waktu yang lama. Jangka waktu tersebut ditentukan dalam akta pendirian perusahaan, atau surat izin usaha. e. Terang-terangan, Ditunjukan kepada dan diketahui oleh umum,bebas berhubungan dengan pihak lain, diakui dan dibenarkan oleh pemerintah bedasarkan undang-undang.bentuk terang-terangan ini dapat diketahui dari akta pendirian perusahaan, nama dan merek perusahaan, dan surat izin usaha perdagangan. f. Keuntungan atau laba, Setiap kegiatan perusahaan tentu menggunakan modal dengan harapan mendapatkan keuntungan sehingga modalnya akan berkembang terus-menerus. g. Pembukuan, perusahaan harus dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian, melalui pembukuan akan diketahui, apakah perusahaan untung atau rugi. Selain itu dengan pembukuan, jika dikemudian hari terjadi permasalahan, pembukuan tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti. Pembukuan juga berfungsi sebagai alat administrasi perusahaan dan menjadi dasar perhitungan pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.
24
5. Jenis-jenis Perusahaan Jenis
perusahaan
berdasarkan
lapangan
usahanya,
perusahaan
dikelompokan menjadi lima,yaitu: a. Perusahaan dagang (bisnis), perusahaan yang kegiatan usahanya dibidang jual beli barang-barang atau komoditi pedagang, meskipun barang-barang dari produsen dan menjualnya kembali kepada konsumen tanpa merubah bentuk maupun mutu barang yang diperjual belikan, seperti perusahaan pertokoan atau pedagang barang kelontongan dan perusahaan ekspor-impor. b. Perusahaan Jasa, perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak dibidang pemberian pelayanan kepada konsumen dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa. Seperti perusahaan jasa transportasi, jasa guru dan jasa keamanan. c. Perusahaan pertambangan (Ekstratif) perusahaan yang kegiatan yusahanya bergerak dalam bidang penggalian atau pengambilan barang yang telah disediakan oleh alam. Seperti perusahaan tambang minyak bumi dan gas alam. d. Perusahaan pertanian (Agraris), perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pertanian dan perikanan. Seperti perusahaan perkebunan dan perusahaan pertenakan. e. Perusahaan
Industri
(Manufaktur),
perusahaan
yang
kegiatan
usahanya begerak dibidang pengelolahan bahan mentah menjadi
25
barang setengah jadi atau dari barang setengah jadi barang jadi. Seperti perusahaan Industri tekstil dan garmen. 6. Citra Perusahaan (Corporate Image) Terdapat beberapa pendapat para pakar PR mengenai citra perusahaan, antara lain: PR Smith dalam Marketing Communication mengatakan, "corporate image is the sum of peoples perception of an organization" (citra perusahaan adalah sejumlah persepsi masyarakat mengenai sebuah organisasi). Frank Jefkins mendefinisikan citra perusahaan30 citra perusasahaan itu adalah "Corporate image is the sum of an organization based on knowledge and axperience". (Citra perusahaan merupkan kesan terhadap satu organisasi yang di bentuk berdasarkan pengetahuan dan pengalaman). Berdasarkan kedua pengertian tersebut bahwa citra perusahaan yang baik dapat terbentuk dengan memberikan kualitas akan produk (barang maupun jasa) yang baik kepada konsumen sesuai dengan bidang usahanya. Selanjutnya Frank Jefkins menjelaskan "The corporate image may be made up at many things such as the company history, financial success and stability, qality of production, export success, industrial relations and reputation as an employer, social responsibility and ressearch record”31. (Citra perusahaan dapat terbentuk atas banyak hal seperti sejarah perusahaan, keberhasilan dan stabilitas finansial, kualitas produksi, keberhasilan ekspor, hubungan industrial
30
Frank Jefkins, PR techniques Second Rev.ed. (G.B Butterworth-Hainerman Ind,1994),
31
Frank Jefkins, PR techniques Second Rev.ed. (G.B Butterworth-Hainerman Ind,1994),
h. 321 h. 6
26
dan reputasi sebagai pemilik perusahaan, tanggung jawab sosial, dan catatan penelitian). Dari definisi yang diutarakan oleh Jefkins, tercermin bahwa tidak ada perusahaan yang dapat sukses tanpa citra yang positif. Salah satu faktor yang dapat membentuk citra. citra perusahaan dengan jasa pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Pelayanan yang memuaskan terdiri atas tiga komponen, dan semuanya mencerminkan citra perusahaan (corporate image), Ketiga komponen tersebut adalah: a. Kualitas produk dan layanan yang dihasilkan b. Cara dari perusahaan yang
bersangkuan dalam
memberikan
pelayanan. c. Hubungan antar pribadi yang terbentuk melalui layanan tersebut. Seberapa pentingkah citra perusahaan yang positif dalam konteks PR. Secara umum, citra yang positif dari sebuah perusahaan dapat meyakinkan konsumen tentang produk yang ditawarkan. Hal ini juga diperkuat oleh pandangan Jefkins tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli pada konsumen32, yaitu: a. Reputasi, Perusahaan dengan citra yang baik dapat menarik perhatian konsumen. Jika nama perusahaan tidak dikenal, pembeli cendrung curiga, atau jika reputasi perusahaan buruk, mereka tidak akan memilih perusahaan tersebut. Kepuasan konsumen terdapat pada produk perusahaan (barang atau jasa) yang terandalkan. 32
Frank Jefkins. Modern Marketing. Third ad. (London Pittman publishing, 1993), h.25
27
b. Rekomendasi, jauh lebih efektif daripada iklan. Dengan adanya rekomendasi dari suatu perusahaan berarti perusahaan tersebut telah membuktikan dan mempunyai bukti nyata atas produk yang di jual, dalam hal ini mutu produk dan jasa yang di berikan. c. Kemasan, berupa desain, bentuk dan warna kemasan dapat pula menarik perhatian konsumen untuk kemudian memilih produk tersebut. d. Harga, Sudah menjadi hal yang wajar jika masyarakat berkeinginan untuk mendapatkan yang terbaik dari harga yang terendah. Tetapi penentuan harga dianggap subjektif, karena harus juga diperhatikan mutu produk (barang maupun jasa) yang ditawarkan, sehingga harga menjadi sangat relatif. e. Promosi, dengan segala macam bentuknya, dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang produk, Strategi komunikasi yang baik sangat mutlak diperlukan disini. f. Tempat,
perusahaan
mendapatkan citra
positif
dari
tindakan
perusahaan. Sedangkan citra negatif akan terbentuk jika perusahaan tersebut tidak berhasil melakukan tindakan-tindakan yang dapat menghasilkan kesan positif kepada khalayaknya, sebaliknya citra perusahaan dapat memberikan secara langsung maupun tidak langsung pada jalannya kegiatan perusahaan yang saling mempengaruhi yang berkaitan dalam pembentukan nama baik sebuah perusahaan.
28
Wayne Delozier berpendapat bahwa citra perusahaan yang baik merupakan asset perusahaan yang sangat berharga. Reputasi suatu perusahaan kerap menjadi penentu apakah seseorang konsumen membeli produk tersebut atau produk lain yang serupa dari merek lainnya. Banyak pelanggan yang bersedia membayar dengan harga yang tinggi untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang terpandang, karena mereka merasa yakin dengan keputusan pembeliannya. Sebagai pelanggan, setiap orang merasakan pengaruh citra perusahaan terhadap perilaku pembeliannya 33. Pentingnya citra perusahaan, dikemukakan Irving Smith Kogan secara lebih terinci berikut ini: a. Menciptakan kepercayaan pada suatu produk yang membawa nama perusahaan. b. Membantu menyakinkan seseorang sehingga mempercepat mereka dalam penerimaan suatu produk baru. c. Memberikan batasan seseorang sehingga mempercepat mereka dalam penerimaan suatu produk baru. d. Membantu batasan dalam membangun kemampuan yang baik. e. Membantu menarik modal usaha pada posisi yang baik untuk bekerja. f. Membuat pemegang saham mencari, memilih, dan menentukan produk perusahaan dibandingkan produk perusahaan lain.
33
hal.76.
Frank Jefkins, the Essential of Public Relation,(Singapore: Heinemann Asi,1992).
29
g. Memberikan
batasan
dengan
sumber
persediaan
yang
diandalkan. h. Membantu efesiensi distribusi sehingga menguntungkan dan terjamin. i.
Membantu masyarakat mengerti akan suatu perusahaan dan menerimanya sebagai tetangga yang baik.
Proses terbentuknya citra perusahaan menurut Hawkins pada beberapa tahapan, diantaranya adalah objek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. memperhatikan upaya perusahaan tersebut. setelah adanya perhatian objek mencoba memahami semuanya yang ada pada upaya perusahaan, terbentuknya citra perusahaan pada objek yang kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku objek sasaran dalam hubungan dengan perusahaan 34. Keberhasilan dan kestabilan baik secara finansial, keberhasilan ekspor dan hubungan industrial yang baik tentunya didukung oleh manajemen dan kualitas produksi yang lebih dari sekedar baik. Untuk menghadapi para pesaing perusahaan dituntut untuk menciptakan perbedaan produk dalam bentuk inovasi, pelayanan, promosi dan lain sebagainya. Maka untuk mendapatkan citra perusahaan yang baik perusahaan harus dapat menghasilkan produk yang bermutu (berkualitas tinggi) yang dapat menghasilkan kepuasan konsumen terhadap produk tersebut. 34
Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relations: bagaimana strategi Public Relations dari 36 merek global dan lokal membangun citra, menendalikan krisis dan merebut hati konsumen (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama,2005), h.16
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk
A. Sejarah berdirinya PT.Bank Mandiri Syariah, Tbk 1. Latar Belakang Berdirinya PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Krisis multi-dimensi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998 membawa hikmah tersendiri bagi tonggak sejarah sistem perbankan syariah di Indonesia. Disaat bank-bank konvensional terkena imbas dari krisis ekonomi, saat itulah berkembang pemikiran mengenai suatu konsep yang dapat menyelamatkan perekonomian dari ancaman krisis yang berkepanjangan, Disisi lain, untuk menyelamatkan perekonomian secara global, pemerintah mengambil inisiatif untuk melakukan penggabungan (merger) 4 (empat) bank pemerintah, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo, menjadi satu satu bank yang kokoh dengan nama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai pemilik mayoritas PT Bank Susila Bakti (BSB). PT BSB merupakan salah satu bank konvensional yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi.
30
31
Untuk keluar dari krisis ekonomi, PT BSB juga melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Sebagai tindak lanjut dari pemikiran pengembangan sistem ekonomi syariah, pemerintah memberlakukan UU No.10 tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system). Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) 35. Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB bertransformasi dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
35
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h. 34
32
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. 2. Moto PT.Bank Syariah Mandiri, Tbk Moto PT. Bank Syariah Mandiri adalah better ways for better Indonesia better ways Ways adalah cara dan jalan. BSM mencanangkan banyak cara dan jalan yang akan dibangun lebih baik daripada yang selama ini sudah ditempuh. Ada cara atau jalan yang terkait dengan paradigma, filosofi, strategi bisnis, operasional bisnis, struktur organisasi dan pengelolaan pegawai. Inilah yang BSM maksud dengan better ways36.
for better Indonesia BSM menumbuhkembangkan beragam spirit, seperti: entrepreneurship, spirit ETHIC, spirit syariah universal, dan spirit dakwah. BSM bertujuan untuk 36
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h. 8
33
membangun Indonesia yang lebih baik, agar Indonesia siap menjadi pemimpin peradaban spiritual di masa yang akan datang. 3. Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Dalam rangka mendukung penciptaan tujuan perusahaan, maka BSM memandang perlu untuk menetapkan Visi dan menguatkan Misi Perusahaan. Penguatan Misi perusahaan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan Misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini37. 1. Visi PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Visi PT.Bank Syariah Mandiri, Tbk adalah “Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha”
Penjelasan dari visi PT.Bank Syariah Mandiri adalah untuk menjadi bank syariah terpercaya dilakukan dengan terus menjaga kompetensi dan integritas Kompetensi di implementasikan dengan meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi bankir. Integritas di implementasikan dengan mentaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. Pilihan Mitra Usaha Untuk menjadi bank pilihan mitra usaha kami lakukan dengan senantiasa menjaga usaha baik aspek bisnis maupun aspek syariah Aspek Bisnis Untuk menjadi pilihan mitra usaha 37
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.42
34
dari aspek bisnis, kami implementasikan dengan menyediakan diantaranya: produk yang menarik, pricing yang kompetitif, business process yang prudent dan efisien, serta infrastruktur yang memadai. Aspek Syariah Untuk menjadi pilihan mitra usaha dari aspek syariah, kami implementasikan dengan menjalankan fungsi Dewan Pengawas Syariah sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Misi PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk a. Mewujudkan
pertumbuhan
dan
keuntungan
yang
berkesinambungan. b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan
pada
segmen
UMKM.
Merekrut
dan
mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal. c. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat. 4. Nilai – Nilai Perusahaan Pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, BSM merumuskan nilai-nilai utama (Shared Values) perusahaan yang disebut BSM Shared Values melalui Surat Edaran Direksi No. 10/001/UMM tanggal 30 Januari 2008 tentang Visi, Misi dan
35
BSM Shared Values “ETHIC”. Nilai-nilai perusahaan BSM terdiri atas Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity dan Customer Focus. Nilai-nilai ini lahir dari kesepakatan seluruh jajaran BSM secara bottom up. Agar nilai-nilai yang telah dirumuskan dan disepakati dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh insan BSM dalam kehidupan berorganisasi, maka hal tersebut diterjemahkan dalam prilaku-prilaku utama sebagai berikut: 1. Excellence (Imtiyaaz): Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. 2. Teamwork (‘Amal Jama’iy): Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi. Humanity (Insaaniyah), Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang religius. 3. Integrity (Shidiq): Memahami dan menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji. 4. Customer
Focus
(Tafdhiilu
Al-‘Umalaa):
Memahami
dan
memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan
BSM
sebagai
menguntungkan38
38
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.44
mitra
yang
terpercaya
dan
36
5. Prilaku Utama PT Bank Syariah Mandiri Adapun untuk menunjuang suatu pelayanan pada Bank Syariah Mandiri untuk menumbuhkan suatu kepercayaan, maka atas itu Bank Syariah mempunyai beberapa prinsip dalam bekerja yang dirangkum dalam prilaku utama Bank Syariah Mandiri, yaitu: 1. Perfection: Berkomitmen pada kesempurnaan. 2. Ownership: Mengembangkan sikap rasa saling memiliki yang positif. 3. Prudence: Menjaga amanah secara hati-hati dengan selalu memperhitungkan risiko atas keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan39. 4. Competence: Meningkatkan keahlian sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan profesi banker. 5. Trust: Mengembangkan sikap saling percaya yang didasari pikiran dan perilaku positif. 6. Result: Memiliki orientasi pada hasil dan nilai tambah bagi stakeholders. 7. Respect: Menghargai pendapat dan kontribusi orang lain.
39
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.45
37
8. Effective Communication: Mewujudkan iklim lalu-lintas pesan yang lancar dan sehat, serta menghindari kegagalan dengan selalu meningkatkan keterampilan berkomunikasi . 9. Sincerity: Meluruskan niat untuk mendapatkan ridha Allah. 10. Universality: Mengembangkan nilai-nilai kebaikan yang secara umum diterima oleh seluruh umat manusia. 11. Social Responsibility: Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial tanpa mengabaikan tujuan perusahaan. 12. Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap perilaku. 13. Discipline: Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan serta nilai-nilai syariah. 14. Responsibility:
Menerima
tugas
sebagai
amanah
dan
menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. 15. Good Governance: Melaksanakan tata kelola organisasi. 16. Innovation: Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan competitor.
38
17. Customer Satisfying: Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan40. 6. Prinsip Operasi Bank Syariah Mandiri Bank Syariah menganut prinsip-prinsip dalam pengoperasiannya termasuk pada Bank Syariah Mandiri yang berpedoman pada prnsip-prinsip sebagai berikut: 1. Prinsip Keadilan Prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank dan nasabah. 2. Prinsip kemitraan Bank
Syariah
Mandiri
menempatkan
nasabah
penyimpanan
dana,nasabah pengguna danam maupun bank pada kedudukan yang sama dan sedarajat dengan mitra perusahaan. Hal ini tercermin dalam hak, kewajiban, resiko dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpanan dana, nasabah pengguna dana maupun bank. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai intermediary institution lewat pembiayaan yang dimiliki.
40
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.46
39
3. Prinsip Keterbukaan Melalui laporan keuangan bank yang terbuka secara kesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank. 4. Universalitas Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-membedakan suku, agama, ras dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil’alamin 41. 7. Produk Produk PT. BANK SYARIAH MANDIRI a. Produk Pembiyaan
BSM Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. BSM Pembiayaan Musyarakah Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
41
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.46
40
BSM Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dapat dipergunakan untuk keperluan usaha (investasi, modal kerja) dan pembiayaan konsumer.
BSM Pembiayaan Talangan Haji, Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat
haji
dan
Istishna,Pembiayaan
pada
saat
pengadaan
pelunasan
barang
BPIH.
dengan
BSM
skema
Pembiayaan
Istishna
adalah
pembiayaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang (obyek istishna), di mana masa angsuran melebihi periode pengadaan barang (goods in process financing) dan bank mengakui pendapatan yang menjadi haknya pada periode angsuran, baik pada saat pengadaan berdasarkan persentase penyerahan barang, maupun setelah barang selesai dikerjakan.
Pembiayaan
dengan
Skema
IMBT
(Ijarah
Muntahiyah
Bittamliik),Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bittamliik adalah fasilitas pembiayaan dengan skema sewa atas suatu obyek sewa antara Bank dan Nasabah dalam
41
periode yang ditentukan yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan nasabah.
Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah off Balance Sheet, Pembiayaan Mudharabah
Muqayyadah
off
Balance
Sheet
adalah penyaluran
dana
Mudharabah Muqayyadah di mana Bank bertindak sebagai agen (channelling agent), sehingga Bank tidak menanggung risiko. BSM Customer Network Financing, BSM Customer Network Financing (BSM-CNF) adalah fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (agen, dealer, dan sebagainya) untuk pembelian persediaan/inventory barang dari Rekanan (ATPM, produsen/distributor, dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan Bank.
BSM Pembiayaan Resi Gudang,Pembiayaan Resi Gudang adalah pembiayaan
transaksi
komersial
dari
suatu
komoditas/produk
yang
diperdagangkan secara luas dengan jaminan utama berupa komoditas/ produk yang dibiayai dan berada dalam suatu gudang atau tempat yang terkontrol secara independen. BSM Pembiayaan Edukasi, Pembiayaan jangka pendek dan menengah
yang
digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
uang
masuk
sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/ semester baru berikutnya dengan akad ijarah.
42
PKPA, Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggota (PKPA) adalah penyaluran pembiayaan kepada koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan konsumer para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan. BSM Implan Pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap Perusahaan/anggota Kopkar yang pengajuannya dilakukan secara massal (kolektif).
Pembiayaan Dana Berputar,Fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan
riil
nasabah.
BSM
Pembiayaan
Pemilikan
Rumah,Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer maupun non developer, dengan sistem murabahah. BSM Optima Pembiayaan Pemilikan Rumah, Pembiayaan Griya BSM Optima adalah pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan tambahan yang dapat diambil nasabah pada waktu tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih dapat meng-cover total
43
pembiayaannya dan dengan memperhitungkan kecukupan debt to service ratio nasabah.
Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah Bersubsidi, Pembiayaan untuk pemilikan/pembelian rumah sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun oleh pengembang dengan dukungan subsidi uang muka dari pemerintah, yang ditujukan kepada golongan berpendapatan tetap (pegawai/karyawan).
Pembiayaan Umrah Pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umroh, sepertin untuk tiket, akomodasi, dan persiapan biaya umroh lainnya dengan akad ijarah.
BSM Pembiayaan Griya DP 0%,Pembiayaan Griya BSM tanpa dipersyaratkan adanya uang muka bagi nasabah, di mana nilai pembiayaan adalah sebesar 100% dari harga transaksi rumah. BSM Sistem Pembayaran Off Line, Sistem pembayaran BSM secara off line yang dapat digunakan oleh institusi yang memiliki pelanggan yang banyak untuk melakukan pembayaran dari pelanggan institusi di seluruh konter BSM.
Pembiayaan
dengan
Agunan Investasi
Terikat
Syariah
Mandiri,
Pembiayaan dengan agunan berupa dana investasi (cash collateral) dimana
44
pemilik dana (investor) memberikan batasan kepada Bank mengenai tempat, cara dan objek investasinya.
Pembiayaan kepada Pensiunan Penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan langsung uang pensiun yang diterima Bank setiap bulan (pensiun bulanan). Pembiayaan Peralatan Kedokteran, Pemberian
fasilitas
pembiayaan
kepada
para
profesional
di
bidang
kedokteran/kesehatan untuk pembelian peralatan baru penunjang kerja.
b. Produk Pendanaan
BSM Tabungan, Tabungan dalam mata uang rupiah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya sesuai syarat tertentu yang disepakati.
BSM Tabungan Berencana, Tabungan berjangka dengan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian bagi penabung maupun ahli waris untuk memperoleh dananya sesuai target waktu dan dengan perlindungan asuransi gratis. BSM Tabungan Simpatik, Tabungan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati.
45
BSM Tabungan Mabrur, Tabungan untuk membantu masyarakat untuk merencanakan ibadah haji & umrah. BSM Tabungan Dollar, Tabungan dalam mata uang Dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan dengan menggunakan slip penarikan.
BSM Giro, Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, atau alat perintah bayar lainnya dengan prinsip wadiah yad adh-dhamanah.
c. Layanan Bank Syariah Mandiri
BSM Card, Merupakan sarana untuk melakukan transaksi penarikan, pembayaran, dan pemindahbukuan dana pada ATM BSM, ATM Mandiri, ATM Bersama, maupun ATM Bank Card. Selain itu juga berfungsi sebagai kartu debit yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di merchant-merchant yang berlogokan ”Gunakan BSM Card Anda disini”.
BSM Mobile Banking, Merupakan produk layanan perbankan yang berbasis teknologi SMS telepon selular (ponsel) yang memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan di mana saja, kapan saja.
46
BSM Net Banking, Merupakan fasilitas layanan bank bagi nasabah untuk melakukan transaksi perbankan (ditentukan bank) melalui jaringan internet dengan sarana komputer.
BSM SKBD, Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen (untuk saat ini khusus BSM dengan BSM).
BSM Letter of Credit, Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis nasabah (applicant) yang mengikat BSM sebagai bank pembuka untuk membayar kepada penerima atau ordernya atau menerima dan membayar wesel pada saat jatuh tempo yang ditarik penerima, atau memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, atau untuk menegosiasikan wesel-wesel yang ditarik oleh penerima atas penyerahan dokumen42..
42
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.50
47
BSM Inkaso Penagihan warkat bank lain di mana bank tertariknya berbeda wilayah kliring atau berada di luar negeri, hasilnya penagihan akan dikredit ke rekening nasabah.
BSM Intercity Clearing Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya.
BSM RTGS (Real Time Gross Settlement), Jasa transfer uang valuta rupiah antar bank baik dalam satu kota maupun dalam kota yang berbeda secara real time. Transfer Dalam Kota (LLG) Jasa pemindahan dana antar bank dalam satu wilayah kliring lokal.
BSM Pajak Online, Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai..
BSM Intercity Clearing, Jasa penagihan warkat (cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat sehingga nasabah dapat
48
menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada keesokan harinya43.
BSM Pajak Online, Memberikan kemudahan kepada wajib pajak untuk membayar kewajiban pajak (bukan dalam rangka pembayaran pajak impor) secara otomatis dengan mendebet rekening atau secara tunai. BSM Pajak Impor, Memberikan kemudahan kepada importir untuk membayar pajak barang dalam rangka impor secara online sebagai syarat untuk mengeluarkan barangnya dari gudang kantor bea dan cukai44.
d. Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri Struktur Bank Syariah Mandiri menggunakan struktur organisasi daris dimana dalam organisasi di pegang oleh satu pemimpin yang memerintah dari atas ke bawa. Demikian pula persoalan-persoalan yang terdapat pada bagian bawah tangga organisasi harus diajukan ke pihak atasan untuk mendapatkan penyelesaian. Berikut ini adalah gambaran umum dari struktur organisasi Bank Syariah Mandiri:
43 44
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.52 Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.59
49
1. Rapat Umum Pemegang Saham Bertindak sebagai pemilik modal yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam perusahaan.bertugas mengangkat dan meminta pertanggung jawaban direksi. 2. Dewan Pengawas Syariah Bertugas untuk mengarahkan, memeriksa juga mengawasi operasional Bank syariah dan produk produknya agar sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. 3. Dewan Komisaris 4. Dewan Direksi Dewan direksi meliputi presiden direktur, direktur bidang pemasaran korporasi, direktur bidang kepatuhan dan manajemen resiko, direktur bidang treasury dan internasional dan direktur bidang human reasources, perencanaan dan operasi45. Adapun gambaran dari struktur organisasi PT Bank Syariah Mandiri, sebagai Berikut:
45
Annual Report PT Bank Mandiri Syari’ah 2011, h.22
Sumber : banksyariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 30 juni 2015 pukul 13:00 WIB
Struktur Organisasi PT.Bank Mandiri Syariah,Tbk
Gambar 1 50
51
Dewan Komisaris BSM secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang dibentuk. Selama tahun 2009, Dewan Komisaris BSM telah melakukan pengawasan Dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, meningkatkan peran intermediasi BSM, serta mempertahankan kondisi kesehatan BSM46. Dewan Komisaris merekomendasikan perlunya dilakukan upaya perbaikan sekaligus pemeliharaan kinerja BSM yang mencakup Upaya-upaya perbaikan kinerja tersebut di atas tentu akan dapat diwujudkan sejalan dengan upaya BSM untuk mempertahankan dan terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip manajemen bank yang sehat, mencakup pelaksanaan manajemen umum, sistem pengendalian intern, manajemen risiko, serta kepatuhan BSM terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 47. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal serta eksternal lainnya. Direksi telah membentuk Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan. Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil
46 47
Annual report Bank Syariah Mandiri 2014, h.31 Annual report Bank Syariah Mandiri 2014, h.32
52
pengawasan otoritas lain. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan BSM yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai antara lain melalui News Letter, SMS, intranet, majalah internal dan media komunikasi lainnya 48.
48
Annual report Bank Syariah Mandiri 2014, h..33
BAB IV STRATEGI CITRA PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE) PT BANK SYARIAH MANDIRI,Tbk A. Strategi yang digunakan oleh
PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk dalam
Membangun Citra Kunci mampu meraih laba adalah kesetian pelanggan, perlu dicatat bahwa citra perusahaan adalah faktor paling dominan menciptakan kesetiaan pelanggan berdikasi dengan keberhasilan strategi citra perusahaan ditemukan jika perusahaan memiliki ketertarikan relatif dalam citranya yaitu citra perusahaan berbeda secara signifikan dari perusahaan lain dalam industri yang sama. Citra perusahaan tidak begitu saja ada tahapan yang harus dilalui untuk bisa mendapatkan reputasi perusahaan serta citra positif di masyarakat, dari hasil wawancara memaparkan bahwa: “biasanya pembentukan citra perusahaan kita lewat iklan perusahaan yang disampaikan dengan media ataupun melalui bentuk pelayanan yang prima untuk memberikan pemahaman dan persepsi kepada masyarakat, disetiap promosi pasti mengeluarkan minimal press release atau seminar agar informasi terkait hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat yang dapat tersebar dengan cepat dan mencapai pada sasaran publik internal ataupun eksternal perusahaan terkait dengan produk maupun layanan Bank Syariah Mandiri”. Dengan demikian perusahaan tidak berhasil dalam strategi membangun citra produk / merek dan industri tersebut tidak memberikan layanan yang sesungguhnya
53
54
maka perusahaan kehilangan kunci untuk mempertahankan dan menarik pelanggan. Strategi yang digunakan oleh PT Bank Syariah Mandiri baik adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi publik Komunikasi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholder. Hal ini terlihat dalam peneriman saran dan kritik dalam semua infomasi yang telah diberikan serta dalam kegiatan tanya-jawab melalui e-mail maupun media kritik saran lainnya. Kegiatan komunikasi dalam mempertahankan dan mengembangkan citra perusahaan yaitu untuk mempertahankan citra korporat pada aspek public trust, brand, customer relationship, corporate social responsibility (CSR) serta good corporate governance . Prinsip metode komunikasi yang dilakukan untuk mempengaruhi terciptanya citra yang positif adalah Keterbukaan, mempertahankan serta memperkuat opini mengenai perusahaan. Dalam fungsinya melakukan asas keterbukaan karena itu merupakan perusahaan publik sehingga perlu adanya pencapaian sikap saling terbuka antara perusahaan dengan publiknya. Hal ini terimplementasikan dalam pemberian informasi yang mudah. Menanamkan
pengertian
serta
meningkatkan
opini
publik
yang
positif.
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Selain melakukan strategi komunikasi dengan publik internal, berupaya melakukan komunikasi yang baik dengan publik eksternal seperti dengan pihak masyarakat, media, pers, serta perusahaan lain yang
55
bekerjasama. Komunikasi eksternal dilakukan untuk memberikan informasi yang benar dan wajar mengenai institusi, kesadaran mengenai informasi peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya di masyarakat (khususnya pada bidang CSR), dan memotivasi untuk menyampaikan umpan balik. 2. Deferensiasi citra Perusahaan yang menang dalam bidang pemasarannya dalam penawaran produk harus mempunyai perbedaan dengan yang lain, setiap perusahaan harus menggambarkan gagasan besar yang khas dalam pikiran pasar sasaran untuk menarik pelanggan bisa memilih produk jasa yang akan digunakan banyak perusahaan yang mempunyai sukses menjual produk karena produk nereka memiliki citra yang jelas sehingga menarik pelanggan untuk memilihnya. Begitu pula perusahaan yang sudah jelas mendefinisikan citra kepada pelanggan. Proses pencitraan harus dibangun dan memaksimalkan kekuatan elemen citra perusahaan, melalui investasi pada citra perusahaan yang dilakukan terus menerus, perusahaan akan malalui tingkat pengembalian pasar dalam pemasaran sehingga dapat diraih dalam industri jasa yang sama. Citra berhubungan dengan variasi produk, atsitekstur, tradisi dan komunikasi karyawan kepada pelanggan, semua hal ini berhubungan langsung dilakukan oelh Bank Syariah Mandiri dengan baik, maka dari itu setiap tahun penambahan jumlah nasabah bertambah.
56
a. Variasi produk Produk produk Bank Syariah Mandiri mempunyai perbedaan dengan Bank Syariah Mandiri diantaranya adalah produk cicil emas produk yang diluncurkan pada tahun 2013 memberikan kemudahan bagi nasabah atau masyarakat yang ingin mempunyai emas atau berinvestasi emas dengan maksud dengan cara mencicilnya dengan menampilkan keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut b. Arsitekstur Arsitektur atau bangunan Bank Syariah Mandiri terletak di jakarta yang terletak strategis dengan kemetrian agama selain itu mudah dijangkau dengan transportasi baik beroda dua dan empat c. Tradisi/budaya memiliki budaya organisasi yang bernama TIPCE. TIPCE merupakan akronim dari Trust, Integrity, Professionalism, Costumer Fokus, Excelence. Trust merupakan kegiatan membangun keyakinan dan sangka baik diantara stakeholders dalam hubungan yang tulus dan terbuka berdasarkan kehandalan. Integrity didefiniskan sebagai berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Profesionalism adalah Berkomitmen untuk bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab. Costumer Fokus adalah Senantiasa menjadikan pelanggan sebagai mitra utama yang saling menguntungkan untuk tumbuh secara berkesinambungan. Excellence
57
adalah Mengembangkan dan melakukan perbaikan di segala bidang untuk mendapatkan nilai tambah optimal dan hasil yang terbaik secara terusmenerus. d. Komunikasi karyawan dengan nasabah Suatu perusahaan yang erat biasanya terjalin dari komunikasi yang baik antara nasabah dan karyawan, komunikasi yang baik menjadi salah satu sebab mengapa nabah merasa dihargai sebagai konsumen yang baik juga dalam perusahaan 3. Market Share dapat dipandang sebagai tolak ukur kemajuan kinerja pada Bank Syariah Mandiri adapun strategi yang dipergunakan adalah a. Strategi peluasan jaringan yaitu menambah kantor cabang pada tiap-tiap daerah untuk lebih mempermudah transaksi nasabah dalam Bank Syariah sudah mencapai 669 kantor cabang Bank Syariah Mandiri di Indonesia . b. Strategi pemasaran, Bank Syariah melakukan pemasaran produk bersifat Above The Line (ATL) dan juga produk yang bersifat Below The Line (BTL) BSM melaksanakan program promosi terkait produk perbankan yang bersifat Above The Line (ATL) melalui media promosi
58
B. Strategi Citra Perusahan yang Paling Efektif 1.Strategi Market Share Strategi Market Share lebih mengutamakan pada pangsa pasar yang dituju untuk lebih memberikan informasi tentang Bank Syariah Mandiri yang di implimentasikan pada produk jasa perbankkan, Produk perbankan Syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu produk penyaluran dana, produk penghimpunan dana, dan produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya. Sebagai sarana peningkatan pangsa pasar Bank Syariah Mandiri dapat dilakukan dengan mengaplikasikan konsep marketing mix (bauran pemasaran) untuk melakukan meningkatkan market share. Dalam bauran pemasaran diperlukan beberapa strategi terhadap masing-masing komponen yang terdiri atas product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran distribusi), dan promotion (promosi). Produk Bank Syariah Mandiri yang diminati oleh banyak masyarakat adalah jenis produk tabungan merupakan himpunan dana yang paling besar karena tabungan ini lebih dibutuhkan masyarakat perbedaan yang ditonjolkan adalah berupa akad dan jenis akadnya, adapun tabungan BSM yang menggunakan akad mudharabah muthlaqah. Dilengkapi dengan BSM Card sebagai penarikan tunai seluruh jaringan ATM.
59
Price (harga) penjelasan bukan pada harga sebagimana jual dan beli, tetapi harga disini adalah jenis jasa perbankkan yang dipilih oleh nasabah dengan menggunakana batas ketentuan maksimal dan minimal, misalnya pada tabungan BSM pembukaan awal dimulai dari Rp.80.000,00 limitnya di dalam tabungan Rp.50.000,00, berupa pinjaman mikro bagi usaha kecil dengan syarat ketentuan sudah mempunyai usaha selama dua tahun, Plance (tempat) pemasaran jasa bank syariah ditempatkan di sentral kota ataupun desa yang berdekatan dengan aktifitas masyarakat misalnya di kabupaten, rumah sakit, pasar, atau dekat dengan alun-alun desa menjadikan masyarakat menjangkaunya dengan mudah akses kendaraan roda dua dan roda empat ataupun tempat wisata hiburan. Promotion (promosi), promosi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri dengan penjualan pribadi oleh segenap jajaran pegawai Bank Syariah Mandiri secara khusus tugas dan kewajiban ini diserahkan oleh Custemer Service, menyebarkan iklan baik di media cetak atau elektronik atau pemasangan spanduk ataupun mengikuti event tertentu untuk membuka gerai di acara-acara tertentu. langkah-langkah untuk menetapkan strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan dan ancaman yang terjadi. Tahap-tahap proses analisis SWOT adalah sebagai berikut:
60
1. Identifikasi faktor internal dan eksternal Identifikasi dilakukan guna melihat faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan suatu Bank Syariah Mandiri. a. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor yang dimiliki oleh bank yang meliputi faktor kekuatan dan kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap citra perusahaan. b. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi perkembangan Bank Syariah Mandiri meliputi peluang dan ancaman. lingkungan internal berupa segmentasi pencitraan berdasarkan pada demografik, psikografi dan prilaku. Segmentasi demografi berdasarkan pada umur, segi umur ini bukan pada kalangan tertentu tetapi yang sudah mempunyai identitas kependudukan tidak kemungkinan dari berbagai kalangan agama kerna setiap pelayanan Bank Syariah mandiri bersifat universal secara umum dapat diterima oleh seluruh masyarakat sesuai dengan misi Bank Syariah Mandiri “mengembangkan nilai-nilai syariah universal”. Psikografik adalah segmen yang berdasarkan gaya hidup masyarakat yang berpola berkembang mendapat kemudahan dalam setiap transaksi. Segmentasi prilaku adalah segmen masyarakat yang berpola dengan memperhatikan pelayanan dan manfaat yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Target pencitraan itu sendiri seluruh pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat bukan hanya itu
61
perusahaan yang bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri yang bertujuan menampakan loyalitas kepada seluruh nasabah. Positioning menjadikan dasar sebagai citra perusahaan yang menjadikan market leader memberikan pelayanan memuaskan, meningkatkan kualitas SDM secara maksimal dengan tujuan memperkuat integrasi sesuai dengan misi Bank Syariah
Mandiri
yaitu
“mewujudkan
pertumbuhan
dan
keuntungan
yang
berkesinambungan mengutamakan penghimpunan dana dan penyalur pembiayaan. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat, mengembangkan nilai syariah universal dan menyelenggarakan operasional yang baik sesuai standar perbankan yang sehat. lingkungan Eksternal, ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah 1. Faktor Ekonomi Perbankan yang mempunyai fungsi sangat strategis dalam perekonomian nasional, yaitu sebagai lembaga intermediasi dana dan sebagai elemen utama pada sistem pembayaran, di tahun 1997 terjadi di Indonesia banyak Bank konvensional mengalami negative spread, Namun pada saat itu Bank syariah justru menjadi Bank yang tidak terkena dampak krisisdi karenakan tidak mengacu pada tingkat suku bunga.Kondisi perekonomian secara tidak langsung berpengaruh pada perusahaan karena mempengaruhi pola pikir nasabah yang menjadi penyebab pendapatan yang berubah
62
apalagi dengan adanya inflasi kebutuhan hidup meningkat sehingga jasa yang ditawarkan oleh pihak bank menjadi berkurang. 2. Faktor Sosial Mempengaruhi pada jasa pelayanan berupa persepsi,preferensi dan prilaku masyarakat yang dapat mempengaruhi citra perusahaan. Nilai nilai ini terwujud pada perubahan gaya hidup yang semakin beragam dapat mempengaruhi cutra perusahaan di mata masyarakat. 3. Faktor Teknologi Perkembangan teknologi semakin canggih yang merupakan kekuatan – kekuatan yang menciptakan teknologi baru. Menciptakan inovasi baru melalui pengembangan suatu produk serta mampu menangkap peluangpeluang yang ada. Strenght (kekuatan) dalam pencitraan perusahaan pembentukan citra perusahaan itu sendiri, yang dari tahun ke tahun di akui oleh masyarakat luas. Sehingga mudah untuk mengenalkan dan mengembangkan citra perusahaan Bank Syariah Mandiri membuka pada setiap layanan jasa perbankkan di setiap daerah. sumber daya manusia yang di miliki Bank Syariah Mandiri serta peran dari pihak ketiga yaitu pemerintah, ulama dan pengusaha, pihak ketiga ini yang menbangun dan memberikan jalan untuk citra perusahaan itu sendiri, sebagai contoh dari segi pemerintah yang diterapkan pada pengesahan pendirian Bank Syariah Mandiri. Ulama adalah seorang yang ahli di bidang agama dan hukum agama Islam karena Bank Syariah Mandiri yang berlandasan Islam maka ulama sebagai penyampaian
63
pesan (massange) kepada masyarakat tentang sistem keuangan islam, pengusaha sebagai penanam modal saham di Bank Syariah Mandiri dimana memperkokoh Bank Syariah Mandiri sebagai pengelola dana keuangan bagi pengusaha. Weakness (kelemahan) dalam waktu ke waktu bank syariah mandiri masih membutuhkan sosialisasi kepada masyarakat, Bank Syariah Mandiri dibilang perusahaan yang bergerak masih muda dibanding dengan Bank yang sudah berdiri lama seperti Bank Muamalat, Sebagian masyarakat luas masih memandang bahwa Bank Syariah Mandiri masih di anggap Bank Konvensional yang dibungkus dengan desain Islami. Citra perusahaan di pandang sebagai bank yang diperuntukan hanya untuk orang Islam serta kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan Opportunity (peluang) dari citra perusahaan Bank Syariah Mandiri masih positif dari segi produk jasa perbankkan yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri dan dari segi masyarakat sendiri masih membutuhkan jasa perbankkan yang dapat di kelola secara syari’ah, dari kebutuhan masyarakat yang ingin mengembangkan usaha mikro maka peluang menjalin relasi kepada koperasi yang memberikan pinjaman kepada masyarakat kecil. Selain itu ternyata bukan hanya umat Islam saja yang mulai berahli kepada bank syariah melainkan dunia internasional sudah mulai berahli kepada sistem syariah. Sistem ekonomi syariah yang mempunyai keunggulan denga sistem perjanjian pasti dan transparansi, penganut sistem bagi hasil maka setiap keuntungan yang bekerja sama akan dibagi rata, sehingga tidak ada hanya satu pihak yang merasakan keuntungan begitu pula sebaliknya ketika mengalami kerugian.
64
Peluasan jaringan Bank Syariah Mandiri di wilayah potensial dan membutuhkan jasa perbankkan syariah agar semakin mempermudah proses promosi dan menimbulkan citra perusahaan dengan loyalitas dari perusahaan. Threat (ancaman) tentunya awalnya adalah pesaing penjadi faktor utama dalam dunia usaha,ancaman utama adalah semakin banyak bank umum syariah dan unit usaha syariah yang di ikuti dengan Produk yang dikemas dengan lengkap dengan fitur yang mudah dan bermanfaat bagi nasabah. Hal yang harus di perhatikan adalah kegiatan promosi dengan pengembangan citra perusahaan yang tinggi. Pada dasarnya faktor kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman yang di miliki oleh Bank Syariah Mandiri mempunyai standar analisis yang dipakai Bank secara umum serta konsep tentang perekonomian syariah masih dasar dikuasai oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlunya strategi yang diperlukan untuk citra bank syariah mandiri bukan hanya dari segi produk jasa perbankkan yang ditawarkan tetapi bagaimana citra perusahaan yang dibentuk. Dalam interpretasi analisis SWOT dalam citra perusahaan dapat di nilai beberapa faktor kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman itu sendiri yang menunjukan suatu kebijakan dalam strategi pencitraan perusahaan di Bank Syariah Mandiri. Sehingga dalam pengambilan keputusan dalam pencitraan perusahaan menjadi suatu kontribusi besar bagi perusahaan itu sendiri.
65
Citra perusahaan yang ditimbulkan berasal dari layanan jasa perbankkan yang dilakukan Bank Syariah Mandiri disesuaikan dengan pangsa pasar yang ada, harus membangun dan memaksimalkan kekuataan, elemen citra perusahaan yang dipertahankan dengan program-program yang berkelanjutan menghadirkan jenis program jasa perbankkan. Sumber daya manusia di Bank Syariah Mandiri lebih di tojolkan dalam pelayanan publik untuk mengangkat citra perusahaan dalam pemasaran produk jasa dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan yang berbasis kompetensi dengan tujuan mencapai keahlian jajaran Bank Syariah Mandiri secara langsung dapat di rasakan dalam bentuk layanan masyarakat memberikan opini positif pada citra perusahaan Bank Syariah Mandiri Untuk memperkenalkan bank syariah dimata masyarakat dengan citra perusahaan Bank Syariah Mandiri lebih pada strategi memperluas jarinngan yang dapat di akses oleh seluruh masyarakat baik yang jauh dari daerah perkotaan bukan hanya dengan memperkenalkan produk diikuti memperkenalkan kultur dalam perusahaan Bank Syariah Mandiri. Dalam perluas jaringan Bank Syariah Mandiri lebih mengacu pada perekonomian rendah memalui jejaring mikro Bank, membangun mitra dalam pemasaran program perbankkan syariah mandiri juga manjalin sebuah kemitraan
66
Penguatan citra perusahaan Bank Syariah Mandiri dari kualitas pelayan Bank Syariah Mandiri sesuai dengan prinsip jajaran pegawai yang termuat dalam ETHNIC, penetapan kinerja pelayanan yang membedakan dalam pemasaran jasa perbankkan kepada masyarakat dengan kinerja Bank lain.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. secara umum penerapan strategi pencitraan perusahaan mencangkup seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan baik karyawan ataupun produk yan ditawarkan kepada masyarakat luas.Secara terperinci akan disimpulkan beberapa hasil pada strategi pencitraan perusahaan (corporate image) pada PT. Bank Syariah Mandiri, antara lain: a. Komunikasi publik yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan beberapa aspek adalah public trust, brand, customer relationship dan corporate social resposibility serta good govermance.prinsip komunikasi yang dipergunakan Bank Syariah Mandiri adalah keterbukaan dengan tujuan memperkuat opini terhadap perusahaan. b. Deferenisasi Citra, membuat suatu perbedaan produk jasa yang di luncurkan
oleh
Bank
Syariah
Mandiri
yang
bertujuan
untuk
menampilkan citra perusahaan yang berhubungan dengan variasi produk, arsitektur, tradisi dan komunikasi karyawan kepda pelanggan.
68
c. Market share, yang di lakukan oleh Bank Syariah Mandiri adalah perluasan jaringan dan pemasaran. Perluasan jaringan dilakukan untuk mempermudah akses perbankkan di setiap daerah yang membutuhkan jasa perbankkan Syariah adapun pemasaran Bank Syariah Mandiri dilakukan dengan dengan above the line dan below the line 2. Strategi yang efektif adalah strategi Market share dikarenakan bahwa lebih mengutamakan pada pangsa pasar untuk lebih memberikan informasi dan layanan kepada nasabah baik secara langsung ataupun media dan juga sebagai sarana peningkatan dan pengaplikasian terhadap citra perusahaan melalui marketing mix (bauran pemasaran) terhadap pada komponen-komponennya yaitu produk, harga, place, promosi
B.
Saran
Setelah peneliti
melakukan penelitian terhadap
strategi pencitraan
perusahaan (corporate image) PT.Bank Syariah Mandiri dalam melakukan strategi pencitraan,sebagai masukan serta menambah referensi program dalam membangun citra, maka ada beberapa saran yang mungkin berguna. Antara lain: 1. Untuk memperlihatkan citra perusahaan perlu adanya peningkatan dalam penawaran produk-produk kepada masyarakat baik produk jasa dan pelayanan kepada masyarakat baik dengan media elektronik atau media surat kabar secara garis besarnya dalam produk memperkenalkan citra
69
perusahaan itu sendiri bukan image islam saja tetapi keunggulan yang menjabar kesetiap elemen masyarakat. . 2. Untuk menunjukan citra bank perlu adanya kegiatan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat lebih mengenal tidak hanya orang-orang yang akan menjadi nasabah atau pengantar nasabah tapi semua orang bisa dengan tujuan untuk belajar dan mengenal. 3. Dalam menghadirkan penampilan suatu citra bank yang bermasyarakat pihak bank syariah harus membuka jaringan yang lebih luas untuk memperkenalkan citra perusahaan.
68
INTERVIEW GUIDE A. Keadaan umum perusahaan dan deskripsi devisi PT Bank Mandiri Syariah. 1. Apa visi dan misi perusahaan ? Sesuai dengan sejarah PT Bank Syariah Mandiri visi dari Bank Syariah Mandiri, adalah : “Memimpin Pengembangan Peradaban Ekonomi yang Mulia” (to Lead The Development of Noble Economic Civilization). Untuk mewujudkan sebuah visi dari Bank Syariah Mandiri, adalah Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas ratarata industri yang berkesinambungan, Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM, Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat, Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan, Mengembangkan nilainilai syariah universal. 2. Bagaimana struktur organisasi dijalankan? (dalam bentuk gambar) 3. Untuk membangun citra,bagaimana posisi organisasi dalam membangun citra perusahaan di PT Bank Syariah Mandiri? Untuk posisi keorganisasian sangat memberikan pengaruh besar pada citra Bank Syariah mandiri 4. Dalam pelaksanaan tugas,bagaimana pembagian kerja dari masing-masing bagian? Dalam Bank Syariah sendiri pembagian tugas disesuaikan dengan hasil recrutmen 5. Berapakah sumber daya manusia dalam organisasi Bank Syariah Mandiri? Untuk jumlah SDM Bank syariah mandiri 16.945 orang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2012 sekitar 5,91% 6. Apakah yang menjadi karakteristik PT Bank Syariah Mandiri sebagai salah satu bank di Indonesia? Yang menjadikan karakteristik Bank Syariah Mandiri dalam proses perbankkan menggunakan azas agama islam baik dalam program yang ditawarkan atau dalam transasksi yang dilakukan. B. Fungsi dan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan dan dalam program membangun citra 1. Citra Bank Syariah seperti apa yang ingin dibangun oleh perusahaan ? Citra yang berorientasi pada syariat islam serta mewujudkan kesejahteraan pada masyarakat dalam bentuk pelayanan jasa perbankan. 2. Bagaimana konsep kinerja yang dilakukan bank syariah mandiri dalam membangun citra perusahaan ? Konsep kinerja Bank syariah mandiri menggunakan konsep corporate plan dan core banking sistem untuk SDM Bank Syariah mandiri membangun citra perusahaan lebih pada Sistem Talent Management dan Knowledge Management
69
3. Startegi apa yang ditetapkan perusahaan dalam membangun citra? Strategi yang digunakan dalam perusahaan dalam membangun citra pada bank syariah mandiri dengan penerapan GCG di perusahaan dan untuk membangun citra dikalalangan masyarakat bank syariah mandiri mengadakan CSR yang bekerja sama dengan LAZNAS. 4. Kebijakan apa saja yang ditetapkan dalam membangun citra perusahaan di Bank Syariah Mandiri? Kebijakan bank syariah dalam membangun citra perusahaan di Bank syariah Diantara lain Kebijkan GCG yang berorientasi pada manajemen Bank Syariah Mandiri, kebijakan CSRyang berorientasi pada triple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators) 5. Bagaimana koordinasi yang dilakukan mengenai strategi yang dilakukan di setiap cabang Bank Syariah Mandiri? Untuk mengkoordinasi strategi yang dilakukan pada setiap cabang dilakukan dengan membentuk forum Duta GCG yang di wakili oleh setiap cabang Bank Syariah Mandiri serta mengadakan rapat setiap 3 bulan 1 kali C. Startegi program Bank Syariah Mandiri 1. Bagaimana menemukan sebuah masalah yang dihadapi oleh perusahaan ? Setiap perusahaan mempunyai masalah adapun untuk menemukan masalah pada Bank Syariah Mandiri dilakukan dengan audit dan pelaporan tahunan 2. Apa yang melatar belakangi pengambilan keputusan dan kebijakan pelaksaanaan program-program Bank Syariah Mandiri? Latar belakang Pengambilan keputusan dan kebijakan pelaksanaan dalam setiap program melihat dari hasil pelaporan dan pangsa pasar pada perbankan 3. Siapa yang di jadikan sasaran dalam strategi yang dilaksanakan? Yang menjadi sasaran dalam strategi adalah costumer dan non costumer Bank Syariah Mandiri 4. Pendekatan apa saja yang dilakukan dalam menentukan sasaran? Pendekatan menentukan sasaran dilakukan dengan beberapa event yaitu: event iB Vaganza di beberapa kota besar di Indonesia Pameran Franchise & License Expo, Indonesia Banking Expo (IBEX), Kegiatan klinik perbankan , Bazar perbankan dan UMKM 5. Siapa saja yang terlibat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan? Proses perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilibatkan seluruh Stakeholders Bank Syariah Mandiri 6. Media apa saja yang pernah digunakan selama ini dan yang paling sering? Media yang digunakan gathering, majalah internal bank, internet, televisi/radio, forum pengajian, jejaring sosial: facebook and twitter
70
7. Media apa yang dirasakan paling efektif dalam mencapai tujuan programprogram? Tentunya semua media efektif untuk mencapai tujuan program program pada Bank Syariah Mandiri lebih kepada forum pengajian dan jejaring sosial. 8. Selama ini pernahkah ada hambatan (baik hambatan internal maupun eksternal) dalam pelaksanaan strategi? Tentunya ada permasalahan setiap yang dijalankan selama proses strategi 9. Bagaimana cara mengatasi setiap hambatan yang ada pada perusahaan? Untuk mengatasi setiap hambatan perusahaan melakukan monitoring 10. Pernakah dalam pelaksanaan strategi yang tetapkan tidak sesuai dengan perencanaan? Setiap pelaksanaan pastinya ada yang tidak sesuai tentunya pada pelaksanaan strategi yang dilakukan pernah adanya ketidak sesuaian 11. Sejauhmana penyimpangan tersebut menggangu kelanjutan pelaksanaan strategi? dalam menangani penyimpangan untuk pihak bank selalu ada penanganan yang dilakukan untuk tidak berkelanjutan dalam pelaksanaan strategi 12. Jika diketahui penyebabnya apa saja yang dilakukan untuk tidak terjadi kesalahan kembali? Jika terjadinya kesalahan dilakukan pengevaluasian secara internal oleh GCG untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya.