STRATEGI AKTOR DALAM PEMENANGAN PEMILIHAN UMUM (PEMILU) WALI NAGARI TAHUN 2014 (Studi: di Nagari Koto Ranah Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan) Reska Utama Indra1, Marleni2, Irwan2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
1
ABSTRACT in nagari koto ranah has been implemented election wali nagari on 25 December 2014. There are 3 nagari guardian candidates competing to get seats/positions as wali nagari in koto ranah. The problem studied is the strategy of the actors in winning the election of wali nagari in 2014. Study in Nagari Koto Ranah of shadow Bayang Utara Coastal Pesisir Selatan. The objective of the study was to describe the strategy of the actors in winning the election of wali nagari in 2014. The method used in this research is qualitative method with historical type. Informants in this study using purposive sampling technique. Methods of data collection is done in two ways: interview and document study. The individual analysis unit. Data analysis using interactive analysis Miles and Huberman. This research was conducted in Nagari Koto Ranah, North Bayang District, South Coastal District. In accordance with the purpose of research, then the strategy of actors in winning the election wali nagari 2014. The result of this study indicate that there are various strategies used by potential actors of wali nagari koto ranah in 2014 as well as their respective success teams such as 1) by collecting mass 2) giving money and assistance to voters 3) promising people and 4) chain strategy. And also the strategy used by the voters include 1) as matters 2) sustenance 3) as the contract of agreement also 4) in the bargain between the voters and candidate wali nagari.
Keywords: Strategy, Actor, General Selection PENDAHULUAN Manusia adalah sebagai makhluk
dapat melawan harapan-harapan orang
sosial. Hal ini sejalan dengan kodrat
lain, sebagai individu ia bertanggung
manusia yang diciptakan sebagai makhluk
jawab atas segala tindakannya (Maran,
sosial. Untuk memenuhi kebutuhan dan
2007:3).
mempertahankan
hidupnya,
seseorang
Sejak
manusia
pasti membutuhkan keberadaan individu
berpikir
lain dalam menjalankan kehidupannya. Ia
terombang-ambing
hidup
interpretasi
dan
berkembang
dalam
suatu
tentang
yang
pertama
politik, diantara saling
kali
mereka dua
bertentangan
lingkungan sosial dan memperoleh sifat
secara diametrik. Bagi sebagian orang
sosial. Sebagai individu ia bebas, mampu
politik secara hakiki adalah pergolakan
menentukan apa yang harus dilakukannya.
pertempuran. Kekuasaan memungkinkan
Sebagai
kelompok-kelompok dan individu-individu
individu,
manusia
dapat
mengambil sikap terhadap alam dan
yang
memegangnya
masyarakat sekelilingnya. Tapi ia juga
mempertahankan
untuk
dominasi-dominasinya
terhadap
masyarakat
untuk
Penelitian yang terkait atau yang
dan
sesuai dengan politik uang (money politic)
individu lain menentang dominasi dan
didalam pemilihan umum(pemilu) wali
ekploitasinya dengan berusaha melawan
nagari tidak saya temukan, namun ada
dan
penelitian lain yang juga melihat politik
mengekploitasinya,
dan
kelompok
membinasakannya.
melindungi
Kekuasaan
kemakmuran
umum
dan
uang (money politic), dimana penelitian ini
kepentingan umum (common good) dari
antara lain:
tekanan dan tuntutan kelompok-kelompok
1. Skripsi yang ditulis oleh Syamsul Hadi
kepentingan
yang
khusus
(Duverger,
2010:27).
tahun 2012 di dalam skripsinya yang “Kriteria
berjudul,
Fenomena dalam pemilihan di Indonesia adalah tidak berdasarkan asas jujur dan adil yang sangat banyak tidak
dalam
Pemilu
Money
Perspektif
Politik Hukum
Islam”. 2. Skripsi yang ditulis oleh Diana Rizki
dipergunakan baik oleh penyelenggara
Ananda
maupun kandidat yang maju. Sehingga
skripsinya yang berjudul, “Praktek
dengan tidak menjalankan asas jujur dan
Money Politik pada Pemilihan Umum
adil akan menghalalkan segala cara dalam
Kepala Daerah Gubernur 2015-2020
pemilu
Provinsi Kepulauan Riau”.
yaitu
dengan
praktik-praktik
yang
melaksanakan
tidak
diinginkan
tahun
2015
di
dalam
3. Skripsi yang ditulis Esti Rahayu tahun
seperti politik uang (money politik). Akan
2013
di
dalam
skripsinya
yang
tetapi pemilu dilihat pula sebagai arena
berjudul, “Peran Individu dan Money
persaingan ekonomi antar calon wakil
Politik dalam Pilkades Panggungharjo
rakyat dengan cara mengeluarkan uang
Tahun 2012”.
sebanyak-banyaknya untuk dibagi-bagikan dengan berbagai bentuk dan cara, sebagai upaya untuk memobilisasi massa dan menjaring suara pemilih (Tim Peneliti KIP
Tujuan penelitian ini adalah: untuk strategi
aktor
dalam
pemenangan pemilihan umum (pemilu) wali
nagari
Kecamatan
di
Nagari
Bayang
Pesisir Selatan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Informan Penelitian adalah orang yang memberikan
Bireuen Aceh, 2015: 2-3).
mendeskripsikan
METODOLOGI PENELITIAN
Koto
Utara
Ranah
Kabupaten
informasi baik tentang dirinya atau orang lain tentang suatu kejadian kepada peneliti (Afrizal, 2014: 65). Dalam penelitian ini pemilihan informan menggunakan metode purposive sampling. Artinya pemilihan informan dengan mekanisme disengaja.
Sebelum melakukan penelitian peneliti
penelitian
menetapkan kriteria tertentu yang mesti
wawancara mendalam (dept interview).
terpenuhi oleh orang yang akan dijadikan
Wawancara mendalam merupakan sebuah
sumber informasi, karena objek yang akan
interaksi sosial informal antara seorang
diteliti
jelas.
peneliti dengan para informannya, seperti
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
maota-ota dalam bahasa Minangkabau.
peneliti sudah mengetahui identitas orang-
Ngomong-ngomong
orang yang akan dijadikan penelitiannya
dilakukan dengan cara terkontrol, terarah
sebelum penelitian dilakukan (Afrizal,
dan sistematis (Afrizal, 2014: 137).
oleh
peneliti
sudah
2014: 140).
peneliti
melakukan
tersebut
mestilah
Peneliti menggunakan wawancara
Dalam informan
ini
penelitian
penelitiannya
ini
kriteria
adalah
segala
mendalam ini agar dapat mendeskripsikan strategi
aktor
dalam
sesuatu yang berhubungan dengan aktor
pemilihan
yang ada dalam Pemilihan Wali Nagari di
melakukan wawancara terhadap informan
Nagari Koto Ranah dan masyarakat di
yang telah ditentukan, terlebih dahulu
Nagari Koto Ranah yang melakukan dan
peneliti membuat pedoman wawancara
menerima tindakan politik uang tersebut
yang
diantaranya: Wali Nagari terpilih tahun
yang sesuai dengan strategi aktor dalam
2014, Kandidat Wali Nagari tahun 2014,
pemenangan
Tim Sukses masing-masing kandidat dan
Kegiatan
masyarakat yang menjadi pemilih dalam
melakukan wawancara mendalam akan
pemilu pada tahun 2014. Masyarakat yang
dilakukan
menjadi
telah
masyarakat, seperti: Wali Nagari terpilih
ditetapkan dalam data primer tahun 2016
tahun 2014, Tim Sukses, dan beberapa
dengan melihat dan mengkriteriakan siapa
pemilih di Nagari Koto Ranah yang dipilih
saja orang-orang yang berkaitan dengan
secara
adanya politik uang dalam Pemilihan Wali
dilakukan bersifat tak berstruktur ini
Nagari di Kenagarian Koto Ranah.
dikarenakan
informan
Menurut
penelitian
wali
pemenangan
berisikan
nagari.
Sebelum
pertanyaan-pertanyaan
pemilihan
wali
nagari.
menghimpun
data
dengan
terhadap
acak.
informan
Wawancara
supaya
akan
peneliti
bebas
yang
akan
Esterberg
(2002)
mengacak
wawancara
adalah
ditanyakan kepada narasumber. Adapun
pertemuan dua orang untuk bertukar
data dari wawancara mendalam tersebut
informasi dan ide melalui tanya jawab,
terdapat
sehingga dapat dikonstruksikan makna
disesuaikan
mendefenisikan
dalam
suatu
topik
tertentu.
Dalam
pertanyaan
yang
tokoh
dalam
data
dengan
primer
tujuan
dan
penelitian
tentang strategi aktor dalam pemenangan
memiliki pola dan mekanisme kampanye.
pemilihan wali nagari.
Dikatakan berbeda sebab pada tataran
Studi Dokumen adalah salah satu
taktik
masing-masing
aktor
metode pengumpulan data yang digunakan
“mengamankan”
dalam metodologi penelitian. Pada intinya
memanfaatkan “posisi” modal secara tidak
studi dokumen atau dokumenter adalah
sama. Walaupun pola kampanye mereka
metode yang digunakan untuk menulusuri
hampir sama, yakni: pola Open House,
data historis. Sebagian besar data yang
kampanye
tersedia
silahturahmi, dan pola kampanye serangan
adalah
berbentuk
surat-surat,
suara
dalam
door
to
catatan harian, cendera mata, laporan dan
fajar
(Kandowangko,
sebagainya. Kumpulan data dokumentasi
Kudubun, 2014: 323).
pemilihnya
door,
pola
Wiloso
dan
ini dalam arti luas termasuk monument,
Strategi pemenangan merupakan
artefak, foto, tape, microfilm, disc, CD,
suatu rencana yang cermat yang disusun
harddisk,
dan dilaksanakan oleh kandidat atau partai
flashdisk,
dan
sebagainya
(Bungin, 2011: 124-125).
politik
Untuk kelengkapan atau kevalidan
yang
memiliki
tujuan
untuk
mencapai kemenangan atau sasaran yang
data peneliti mencari atau mengumpulkan
ditentukan
data-data tentang adanya politik uang di
merupakan apa yang ingin dicapai oleh
masyarakat,data wali nagari, profil Nagari
partai politik atau kandidat, dalam hal ini
Koto Ranah, dokumen pemilih tetap, data
adalah target dukungan pemilih yang
tim suksesnya di kantor Wali Nagari Koto
diwujudkan dengan perolehan suara atau
Ranah dan juga data pemilih potensial.
kursi.
Dokumen
yang
peneliti
peroleh
dalam
Suatu
pemilihan.
strategi
menggambarkan
cara
harus atau
Sasaran
mampu langkah-
selama melakukan penelitian ialah data
langkah yang akan ditempuh. Ruang
wali nagari, profil Nagari KotoRanah,
lingkup strategi disini tidak sebatas tataran
dokumen pemilih tetap, dan juga data tim
konsep atau rencana yang sudah disusun,
sukses masing-masing kandidat.
namun yang terpenting bagaimana cara
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengimplementasikannya
5.1
(Handayani,
Strategi dalam Pemenangan Pemilihan Wali Nagari Setiap
aktor
memiliki
strategi
politik yang berbeda, walau hampir sama, sebab mereka terpayungi oleh keinginan untuk menduduki jabatan/kekuasaan yang
2012:4).
Utomo
di dan
lapangan Purwoko,
5.1.1 Kandidat Wali Nagari Tahun 2014 5.1.1.1 Kandidat Nomor Urut 1
alasan. Pertama, transaksi ini dinilai lebih
Mobilisasi massa biasa terjadi pada
pemilu mau melakukan politik uang
saat
kampanye
yang
efektif dan terukur jika para penyelenggara
melibatkan
dengan cara mengubah hasil perolehan
penggalangan massa dengan iming-imingan
suara yang ada tanpa bersusah payah
sejumlah uang untuk meramaikan kampanye
menemui pemilih satu per satu. Kedua,
yang diadakan oleh parpol. Penggunaan
transaksi ini lebih menjamin pencapaian
uang biasanya untuk biaya transportasi, uang
tujuan aktor dan mengikat kedua belah
lelah serta uang makan, dengan harapan
pihak sementara pembelian suara kepada
massa yang datang pada saat kampanye akan memilihnya kelak. Pada tahap inilah bisanya terjadi
fenomena
pembelian
pengaruh,
dengan instrumen para tokoh masyarakat yang
dijadikan
mempengaruhi
vote pemilih
getter sesuai
untuk dengan
pemilih tidak dapat mengikat pemilih karena bukan mustahil, pemilih juga menerima hal serupa dari aktor lain. 5.1.2 Wali Nagari Terpilih tahun 2014 1. Mengumpulkan Massa dan Menjanjikan Masyarakat
pesanan kandidat.
Mengumpulkan
5.1.1.2 Kandidat Wali Nagari Nomor Urut 2 massa/pemilih
dalam sebuah pertemuan yang dilakukan dirumah kandidat, family/keluarga terdekat sehingga
nanti
dimintalah
sebuah
permusyawaratan antara kandidat, tim sukses dan juga pemilih. Pertemuan ini dilakukan
untuk
bisa
mencari
suara
sebanyak-banyaknya dan jaringan-jaringan yang
nanti
bisa
dapat
memberikan
suaranya. 5.1.1.3 Kandidat Wali Nagari Nomor Urut 3 1. Menggunakan Tim Sukses Elit Lokal Pilihan mendasar aktor melakukan
didalam
sebuah pertemuan yang diadakan dengan masing-masing
Mengumpulkan
massa
kepala
keluarga
yang
dilakukan dirumah kandidat wali nagari. Ini
dilaksanakan
guna
menjaring/mendapatkan
untuk
suara
dari
pemilih. Dan disisi lain kita minta apa masukan
dari
masyarakat
tersebut.
Sehingga nanti
dibuatlah kesepakatan
jikalau
menjadi
terpilih
wali
nagari
nanti.Dari situlah kandidat wali nagari nomor urut 1 bisa mampu menang. 5.2 Strategi Tim Sukses dari Masingmasing Kandidat Disini
terdapat
2
aktor
yang
menjalankan strategi dalam pemilihan wali nagari disini diantaranya terdapat aktor
para
langsung dan aktor tidak langsung. Aktor
penyelenggara pemilu didasari oleh dua
tidak langsung disini dia bermain dibalik
transaksi
politik
uang
dengan
layar saja atau hanya meracik strategi apa
membutuhkan kapasitas pembiayaan yang
yang akan dipakai atau dilaksanakan
memadai. Uang sebagai sumber daya
dilapangan. Sehingga yang melaksanakan
politik ditempatkan sebagai alat mobilisasi
atau menjalankan strategi itu nanti yaitu
untuk
aktor langsung. Aktor langsung disinilah
mendapatkan,memperoleh,mempertahanka
yang akan turun lapangan nanti dan
n kekuasaan.
menjalankan strategi yang disuruh oleh
5.3 Strategi Pemilih dalam Pemilihan Wali Nagari
aktor tidak langsung tersebut.
mempengaruhi
pemilih
guna
Praktik politik uang pada dasarnya
1. Strategi Berantai dan Pemberian
adalah sebuah bentuk pelanggaran pemilu.
Uang Strategi
berantai
merupakan
Jika
diamati
praktik
ini
sangat
strategi yang sangat mampu untuk mencari
bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi
suara di dalam pemilihan umum, sehingga
di negara kita, namun faktanya masih
dari strategi ini ada bagian-bagian dalam
dilestarikan oleh masyarakat terutama pada
sebuah kampung yang bisa di dijaring
ajang Pemilihan Wali Nagari di Nagari
untuk mendapatkan suara pemilih. Strategi
Koto Ranah Kecamatan Bayang Utara
berantai ini dilakukan terlebih dahulu
Kabupaten Pesisir Selatan.
dilakukan kepada keluarga terdekat, dari keluarga terdekat menyampaikan pula kepada tetangganya dan begitu seterusnya. 2. Mengumpulkan Massa
Fenomena
bantuan
politis
ini
dipahami sebagai wujud sistem pertukaran sosial yang biasa terjadi dalam realitas permainan politik. Karena interaksi politik
dengan
memang meniscayakan sikap seseorang
jumlah tertentu dengan cara mengajak
untuk dipenuhi oleh penggarapan timbal
masyarakat/pemilih kerumah kandidat wali
balik (reciprocity). Dengan kata lain, relasi
nagari
resiprositas
Mengumpulkan
untuk
massa
mengadakan
sebuah
merupakan
dasar
bagi
pertemuan, dan meminta dukungan/suara
terciptanya sistem pertukaran sosial yang
kepada pemilih. Pertemuan ini dilakukan
seimbang (Rimbing, 2014: 2).
di rumah kandidat dan dirumah keluarga
KESIMPULAN
terdekat. 3. Memberikan Uang dan Bantuan Kontestasi dalam pemilu, uang dan
Jadi dari hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa strategi dalam pemilihan wali nagari ini
perilaku politik tidak dapat dipisahkan.
bermacam-macam,
pertama
pemilihan
Pemenangan dalam pertarungan politik
wali nagari dalam sebuah historis dapat
dilihat bahwa proses pemilihan wali nagari
Tindakan ini hampir dilakukan oleh tiap
dilakukan secara tidak sehat/bertentangan
kandidat wali nagari yang melakukannya
dengan
perundang-undangan
supaya bisa menduduki jabatan sebagai
tentang pemilihan umum (pemilu) dimulai
wali nagari. Dan juga masyarakat disini
sejak 2 periode pada tahun 2008-2014 dan
masih menganggap bahwa tindakan politik
2014-2020. Pada periode tahun 2008-2014
uang tersebut merupakan tindakan yang
banyak strategi yang digunakan oleh
sudah lumrah/membudaya, dan juga ada
kandidat
yang menganggapnya sebagai rezeki.
peraturan
wali
nagari
maupun
tim
suksesnya dengan menggunakan uang
DAFTAR PUSTAKA
kepada
Maran, Rafael Raga. 2007. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
masyarakat
atau
memberikan
bantuan dalam bentuk fisik dan juga dengan mengiming-imingkan masyarakat dengan pangkat/jabatan di Nagari Koto Ranah. Selanjutnya pada pemilihan wali nagari periode tahun 2014-2020 strategi yang
digunakan
dalam
pemenangan
pemilihan wali nagari tahun 2014 yaitunya bermacam-macam
strategi
diantaranya
yaitu: Dengan cara mengumpulkan massa dengan jumlah tertentu dan diajak untuk datang kerumah kandidat, Membuat tim sukses,
Namun
menjelang
proses
pemilihan wali nagari terjadinya indikasi kecurangan berupa praktek yang tidak sehat
seperti
dengan
membeli
suara
pemilih dengan uang ataupun dengan bantuan
fisik
membangun
seperti rumah,
dibantu dan
dalam lain-lain
sebagainya. Dan yang lebihnya lagi ada proses janji politik yang dilakukan oleh kandidat dimana dengan cara dijanjikan masyarakat
dengan
pangkat/jabatan
didalam pemerintahan Nagari Koto Ranah.
Duverger, Maurice. 2010. Sosiologi Politik. Bandung: PT. Raja Grafindo Persada. Tim Peneliti KIP Bireuen Aceh. 2014. Laporan Penelitian Money Politik dalam pemilu 2014 di Kabupaten Bireuen Aceh. Universitas Almuslim Aceh. Tim Peneliti KIP Bireuen Aceh. 2014. Laporan Penelitian Money Politik Dalam Pemilu 2014 di Kabupaten Bireuen Aceh. Universitas Almuslim Bireuen Aceh. Hadi, Syamsul. 2012. Kriteria Money Politik dalam Pemilu Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta: Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum. Diana, Rizki Ananda. 2015. Praktek Money Politik pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Gubernur 2015-2020 Provinsi Kepulauan Riau Tanjung Pinang: Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Rahayu, Esti. 2013. Peran Individu dan Money Politik dalam Pilkades Panggungharjo.Yogyakarta:Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum.
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta:PT Grafindo Persada. Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis kearah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Carry Heart Kandowangko, Pamerdi Giri Wiloso & Elly E.Kudubun. 2014. Kiprah Politik Partai Gerindra (Studi Tentang Strategi Pemenangan Calon Legislatif Terpilih Partai Gerindra Dalam Pemilu 2014 Di Kota Salatiga). Rimbing, Patrick Jimrev. 2014.Money Politics dalam Pemilihan Legislatif di Ktudi dota Manado Tahun 2014 ( Studi di Dapil 1 Kecamatan Sario dan Kecamatan Malayang). Handayani, Sri Niken, Susilo Utomo & Purwoko. 2012. Strategi Pemenangan Faisal-Biem dalam Pemilukada Gubernur Provinsi DKI Jakarta tahun 2012. Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro.