STRATEGI PEMENANGAN CALON DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF TAHUN 2014 MELALUI JARINGAN CEKIAN DI BALI I Gede Ngurah Aris Prasetya, Piers Andreas Noak, Tedy Erviantono Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected],
ABSTRACT In achieving power through political channels, the network becomes a factor decisive victory of candidates, the establishment of the network through the tournament ceki seen will be able to influence voting results candidates. This research was conducted in Denpasar, Singaraja and Jembrana and examines the development of the network through the game entrenched in society that ceki game. Powercube theory or the theory that describes the power cube in three dimensions, namely levels, space and form. Associated with the tournament ceki, the initiator who is chairman of the political parties that are in the first dimension that has stratified the top, the second dimension is the space where the tournament as a party to organize and coordinate with the community and participants, the third dimension dimensional shapes, participants ceki and volunteers become abgian the third dimension is either in open or closed. Qualitative Descriptive deemed appropriate peel this issue because it will be able to clarify the phenomena that occur in the community post-implementation ceki tournament. Political participation ceki participants showed a positive effect after the holding of the tournament ceki, they assume that their candidate has been championing the aspirations . Keywords: sekaa ceki, tournament ceki, political participation
1.
perlombaan agar dapat
PENDAHULUAN
menggambarkan
Melihat pemain cekian yang memiliki
dirinya betul-betul ada dipihak mereka para
penggemar yang berakar di Bali, hal tersebut
penggemar cekian. Tokoh simpatisan atau
dimanfaatkan oleh simpatisan partai dan para
politisi yang masuk kedalam perkumpulan
politisi
politiknya
“sekaa” ceki ini memiliki latar belakang
dengan mengharapkan raihan suara dapat
profesi yang berbeda, selain dari profesi yang
meningkat dengan tunjangan suara dari para
berbeda latar belakang keluarga, trah atau
penggemar
garis keturunan adat merekapun berbeda, ini
guna
mencapai
cekian
tujuan
tersebut.
Simpatisan masuk
menandakan bahwa cekian ini dipandang
berbaur dengan para penggemar ceki serta
mampu untuk mengumpulkan berbagai latar
mulai ingin mencari tempat terbaik dengan
belakang
bersama
cara
politisi
menjadi
mencoba
aktor
yang
untuk
mengadakan
1
masyarakat
di
Bali
sehingga
dipandang menjadi lahan kampanye yang
terbentuk di masyarakat melalui sekaacekian
cukup baik bagi para politisi.
ini.
Mereka para simpatisan atau politisi
Mengacu pada arti elit politik lokal
yang masuk kedalam penggemar “sekaa”
yang dikemukakan oleh Nurhasim dalam
cekian
bukunya yang dimana elite politik lokal
ini
sudah
tentu
memiliki
modal
kampanye yang cukup mumpuni, baik dari
merupakan
finansial
jabatan-jabatan
maupun
latar
kekuasaan
yang
seseorang
yang
politik
menduduki
(kekuasaan)
di
lainnya seperti tokoh adat atau tokoh puri
eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui
yang memiliki garis perintah vertical pada
pemilu dan dipilih dalam proses politik yang
masyarakat
demokratis
adat.
Kekuasaan
ini
akan
ditingkat
lokal
(Nurhasim,
memunculkan hubungan yang lebih rekat
2003:8). Elit lokal dalam hal ini tokoh adat
dengan masyarakat karena ketika penguasa
bersama masyarakat adat dapat dikatakan
mampu berbaur maka masyarakat akan
mengesampingkan peraturan formal terkait
memandang bahwa penguasa tersbut akan
judi ii atau permainan kartu ceki ini, ada
mengayomi apa yang mereka lakukan, hal ini
anggapan bahwa permainan ini bersifat
akan memunculkan relasi atau jaringan yang
situasional dan tidak setiap hari, ini yang
akan terus berkembang dengan pola multi
menjadikan ceki sangat lekat dengan adat di
level yang dimana setiap individu diharapkan
Bali begitupun dengan permainan kartu
dapat
lainnya, hingga lahirnya perlombaan dan
menyebarkan
jaringan
berikutnya
dibawah mereka. Kuatnya jaringan yang
paguyuban
terbentuk
karena
terhalang oleh undang-undang perjudian,
pandangan bahwa aktor atau politisi dan
karena jika merujuk pada arti judi pada pasal
tokoh adat serta permainan ini identic dalam
303 ayat (3) KUHP adalah yang disebut
setiap upacara adat yang mampu untuk
permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di
memberikan
mana
melalui
cekian
perlindungan
ini
atau
mampu
ceki
pada
seolah
umumnya
tidak
merasa
kemungkinan
menjadi pengayom bagi para cekian ini
mendapat
sangat menentukan kuatnya jaringan yang
peruntungan belaka, juga karena pemainnya
2
untung
bergantung
pada
lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ
Turnamen Ceki pertama kali di Indonesia
termasuk
yang diadakan di Bali dari 6-9 Desember
segala
pertaruhan
tentang
keputusan perlombaan atau permainan lain-
2012.
lainnya yang tidak diadakan antara mereka
2.
KAJIAN PUSTAKA
yang turut berlomba atau bermain, demikian Penulis telah melakukan kajian pustaka juga
segala
pertaruhan
lainnya
(Kitab untuk memastikan bahwa penulisan proposal
Undang-Undang
Hukum
Pidana). penelitian
skripsi
ini
tidak
plagiat
atau
Turnamenceki yang diadakan beberapa elit memastikan belum pernah ditulis siapapun. lokal bersama tokoh adat lainnya tidak Berdasarkan pengamatan penulis merujuk memenuhi unsur pelanggaran pidana karena pada penelitian yang dilakukan oleh (Hamid: bersifat
perlombaan,
sehingga
para 2010) Universitas Diponogoro dalam judulnya
sekaacekian dapat dengan tenang untuk Memetakan Aktor Politik Lokal Banten Pasca menyalurkan hobi mereka karena merasa Orde Baru Studi Kasus : Kiai dan jawara di mendapat pengayom baik dari segi politik Banten yang melatar belakangi penelitian ini maupu
hukum,
meskipun
cekian
bukan adalah secara kultural, pemimpin agama di
permainan asli Bali, namun akulturasi budaya Banten disebut Kiai. Pemenang di Banten yang membuat ceki selalu ada dalam setiap dikenal
dengan
istilah
jawara
yang
persiapan upacara adat di Bali menjadikan mengartikannya
bahwa
ialah
pemenang
ceki memiliki keterikatan dengan masyarakat sejati, fenomena ini tak terlepas dari istilah Bali, serta sekaaceki juga menginginkan agar jago yang nantinya jawara inilah yang disebut mereka bida menemukan ruang. jagoan. Mengacu pada uraian tersebut, maka
Selanjutnya adalah penelitian yang
penulis tertarik untuk menyusun peneitian
dilakukan oleh (Wigraheni: 2015) Universitas
dengan judul Strategi Pemenangan Calon
Udayana yang berjudul Relasi Antar Aktor
Dalam Pemilihan Umum Legislatif Tahun
Dalam
2014
Bali.
Denpasar Jelang Pemilu Legislatif 2014.
Pemilihan judul didasari dengan diadakannya
Penelitian ini menghasilkan menjelang pemilu
Melalui
Jaringan
Cekian
Di
3
Kompetisi
Layang-Layang
di
legislatif banyak caleg berlomba memberikan
2.1
Powercube Theory
bantuan materiil dan bantuan lainnya untuk
John Gaventa yang mencetuskan teori
memberi pesan bahwa mereka mendukung
kubus ini dengan mengambil akar teori dari
penuh kegiatan ini mengingat pemain laying-
Steven Lukes yang notabena adalah gurunya
layang merupakan pemain miltan terhadap
(Halim,2014:52).
permainan ini.
berjudul A Radical View Lukes menjabarkan
dalam
pembanding dari penulis adalah penelitian
Didik
Suharjito,
umum
dpat
jejaring
aktor
adalah
kubus, sebagai
bagian
sebuah
pemikiran
yang
Permainan ceki dalam setiap upacara adat
reforestasi
dapat dikatakan sebagai wujud dari dimensi
sebagai
level atau tingkatan lokal, dan pada tataran
pengelolaan hutan dan lingkungan secara
Turnamenceki
holistic atau luas.
4
kerangka
kedua ruang dan sisi ketiga addalah bentuk.
untuk memberikan penguatan pada proses
berfungsi
atau
dimensi tadi, yakni pertama adalah level,
satu aktor dengan aktor lainnya, ini bertujuan
luas
seseorang
dipergunakan untuk melakukan analisa tiga
dalam ruang kekuasaan yang berbda anatara
secara
kontrol
dipahami
dapat berfungsi sebagai alat kontrol, serta
jaringan kuat diakar rumput yang tentunya
bahkan
alat
kekuasaan
lainnya, dapat dikatakan bahwa kekuasaan
elit, tokoh atau aktor yang telah memiliki
atay
didalamnya
kelompok terhadap orang atau kelompok
untuk memberikan peta basis atau kekuatan
kemBali
tiga
sisi ketiga adalah sisi bentuk. Pada teori
latar
pendekatan yang memang dirasa bermanfaat
penghutanan
kekuasaan
tiga, pertama sisi level, kedua sisi ruang serta
belakang penelitian ini adalah perspektif dinamika
terkait
teori ini menjelaskan sisi kekuasaan itu ada
PeranDinamika
digambarkan
itu
mencetuskan Powercube Theory, dimana
Jejaring Aktor Dalam Refrorestasi di Papua. Secara
buku
tersebut kemudian menginspirasi Gaventa
dan
Dudung Drusman (2012) IPB Bogor, dalam penelitian yang berjudul
yang
dimensi. Mengacu pada teori Tiga Dimensi
yang dilakukan oleh Henry Silka nnah, Arya Dharmawan,
bukunya
teori kekuasaan tiga dimensi, dijelaskan
Penelitian ketiga yang menjadi bahan
hadi
Dalam
yang
dimulainya
di
kota
Denpasar dapat pula berada pada dimensi
secara komprehensif sehingga memudahkan
level atau tingkatan pada ranah lokal dan
pembaca dalam memahami situasi social
ruang atau space serta merupakan bagian
dimasyarakat
dari ruang yang diciptakan (claimed/created)
strategi pemenangan melalui jaringan cekian
yang merupakan bagian dari toeri kubus atau
di
kubus kekuasaan (Powercube). Masyarakat
menggunakan metode penelitian kualitatif
yang tidak memiliki kekuasaan kekuasaan
penulis ingin mendapatkan data serta hasil
dapat diciptakan sebagai suatu daerah atau
yang lebih luas (Blaxter et al., 1996, hlm. 60).
arena kekuasaan suatu daerah. Didalamnya
Terlibat secara langsung dan ikut dalam
terdapat sebuah organisasi atau gerakan
proses masalah membuat penulis yakin data
social di daerah yang memkasa untuk terlibat
dan analisa yang akan disampaikan ke public
dalam perdebatan, diskusi, advokasi dan juga
akan memberikan pemahaman baru terkait
perlawanan (Halim;2014).
dengan masalah yang diangkat oleh penulis
Bali.
khususnya
Dengan
terkait
melakukan
dengan
penelitian
dalam proposal penelitian ini. Devine (1995,
3.
hlm. 137) mengatakan bahwa keuntungan
METODOLOGI PENELITIAN
dari pendekatan kualitatif sering diabaikan, Penulis dalam melakukan penelitian padahal kekuatannya terletak dalam fakta ini, memilih mengambil metode penelitian bahwa riset ini “membuat periset terlibat kualitatif
dengan
jenis
deskriptif.
Jenis dalam setting social yang menjadi tujuan
deskriptif digunakan sebagai upaya untuk penelitiannya, mengeksplorasi
serta
membuat
periset
bisa
mengklarifikasi mengamati sendiri orang-orang dalam sehari-
kejadian atau fenomena kenyataan social. hari dan ikut serta beraktivitas bersama Penelitian
ini
bertujuan
untuk
bisa mereka.” Selanjutnya penelitian yang berjudul
menggambarkan
serta meringkas
segala Strategi
Pemenangan
Dalam
Pemilihan
fenomena yang ada di masyarakat. Situasi Umum
Legislatif
Tahun
2014
Melalui
social dan fenomena di masyarakat yang Jaringan Cekian di Bali memiliki tujuan untuk menjadi
objek
penelitian
akan
dikemas bisa
5
memberikan
pemahaman
mengenai
bagaimana para aktor politik atau politisi
salah satu langkah untuk menyelamatkan
memanfaatkan permainan ini sebagai suatu
permainan ceki ini dari stigma judi yang
strategi pemenangan dalam pemilihan umum.
nantinya akan mengurangi peminat ceki sehingga
4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Sekilas Cekian di Bali
permainan
nilai
salah satu olahraga rekreasi masyarakat
sebutan kartu koa atau pei yang merupakan
Indonesia bertujuan untuk menepis bahwa
permainan atau kegiatan berjudi tradisional
ceki itu judi dan menyelamatkan potensi baik
suku
temurun
itu nilai warisan budaya serta mengamankan
(Balimedia,2016). Masyarakat Bali sendiri
jaringan pemain ceki yang begitu mengakar
sudah mengenal permainan kartu ceki sejak
dimasyarakat. Salah satu upaya FORMI
zaman dahulu, permainan ceki dimainkan
adalah dengan mengadakan pertandingan
tidak
ini
ceki secara legal ditempat terbuka sebagai
ceki
bukti bahwa FORMI telah berhasil menaungi
selain daripada mengisi kesenangan atau
pemainan Ceki serta memberikan wadah
Hobi,
baru
yang
menunggu
dimainkan
turun
musim,
sewaktu-waktu.
permainan
ini
pendahulu kita. Menjadikan ceki sebagai
dengan
kuno
kartu
lunturnya
warisan akulturasi budaya yang diwariskan
Beberapa Negara di luar Indonesia menyebut
berimbas pada
ini
permainan Bermain
mampu
untuk
bagi
penggemar
ceki
yang
mempererat tali peraudaraan atau istilah
keberadaannya
Balinya pasemetonan karena permainan ini
dimasyarakat.
berbentuk
pertama kali ini diadakan oleh Federasi
sekaa
atau
kelompok
sangat Turnamen
mengakar yang
diadakan
(Sudiana,2016).
Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia
4.1.2
daerah Bali. Turnamenceki yang diadakan
Sejarah Turnamen Ceki Pandangan
masyarakat
oleh FORMI Daerah Bali saat itu telah
yang
mendapat restu dari Ketua FORMI Pusat
menganggap ceki itu judi perlahan ditepis
Bapak Hayono Isman, pasca pelantikan
dengan menjadikannya sebagai salah satu olahraga
rekreasi
Mengadakan
masyarakat
Turnamenceki
pengurus daerah Bali, Turnamen pada bulan
Indonesia.
desember 2012 langsung diadakan. FORMI
merupakan
6
merupakan salah satu dari tiga pilar sistem
Daerah Bali ini tidak bertanggung jawab atas
keolahragaan nasional sebagaimana diatur
apa yang terjadi selama pelaksanaan.
sesuai UU No. 3 Tahun 2008. Stigma atau
4.1.4
Sekaa Ceki
cap judi yang begitu melekat pada ceki Turnamenceki karena
memang
daridulu
tidak
hanya
keberadaan melibatkan perorangaan yang suka bermain
permainan ini sebagai sarana perjudian, cekian, Panitia yang diketuai oleh Gus maka proses perencanaan Turnamen ini Marhaen melibatkan beberapa sekaaceki. melalui proses pengkajian yang sangat serius Sekaa dapat diartikan sebagai tempat atau (Gus Marhaen. 2016). kelompok bagi mereka yang memiliki hobi
4.1.3
Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia
yang sama serta pandangan yang tidak jauh
Federasi
berbeda anatar satu dengan yang lainnya
Olahraga
Rekreasi Bali
sebagai sarana untuk menyalurkan Hobi
merupakan suatu organisasi atau wadah
mereka. Dalam kesehariannya masyarakat
yang menaungi masyarakat pecinta olahraga
Bali pada umumnya tetap melaksanakan
rekreasi. Oragnisasi ini merupakan pilar
kewajiban
ketiga
dari
menjadikan ceki ini sebagai hal utama yang
terbentuknya Federasi Olahraga Rekreasi
harus dilakukan oleh mereka. Pembentukan
Masyarakat
sekaa cekian ini biasanya berawal ketika ada
Masyarakat
Indonesia
olahraga
(FORMI)
Nasional,
Tujuan
Indonesia
yang
mereka
Bali adalah mengajegkan warisan budaya
berkumpul mencari teman atau kerabat yang
hasil akulturasi Cina dan Indonesia berupa
bisa bermain ceki namun jika pertama kali
permainan ceki ini. Sumber dari FORMI Bali
dalam permaina itu mereka bertemu, mereka
juga menyebutkan pada penulis bahwa jika
tidak bisa terbentuk dalam sebutan sekaa.
ada Turnamenceki yang diadakan diluar dari
Proses dua atau tiga kali pertemuan dalam
bendera
Federasi
permainan ceki untuk memahami karakter
Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia
individu dalam bermain dijadikannya dasar
maka
dimana
tidak
upacara
Bali,
yang
dan
kepengurusannya sudah sampai di Daerah
FORMI
adat
bekerja,
mereka
untuk membentuk sekaa ceki, itulah yang
7
menyebabkan sekaa ceki sangat memiliki
berbentuk
jiwa militansi yang tinggi.
Indonesia, Ketua FORMI Bali, Gus Marhaen
Pembentukan
sekaacekian
adalah
Ketua
FORMI
selaku Ketua Panitia, Pengurus FORMI Bali
ini
sampai dengan Pengurus Cabang, Parisada
biasanya berawal ketika ada upacara adat
sebagai perwakilan Hindu, Majelis Adat Desa
yang dimana mereka berkumpul mencari
Pakraman, Kepolisian dalam hal ini didukung
teman atau kerabat yang bisa bermain ceki
oleh Bapak Kapolda Bali dan Kapolresta
namun jika pertama kali dalam permaina itu
Denpasar serta beberapa sekaa ceki yang
mereka bertemu, mereka tidak bisa terbentuk
dianggap telah memiliki pengaruh kuat di
dalam sebutan sekaa.
4.2
FGD
masyarakat. Federasi Olahraga Rekreasi
Temuan Penelitian
Masyarakat Indonesia Daerah Bali berhasil Dalam upaya penulis menyelesaikan mengumpulkan dana hingga puluhan juta tulisan ini dengan baik, penulis berupaya rupiah yang dimana dana itu dari Sponsor maksimal dengan melakukan observasi dan acara hingga biaya pendaftaran dari 167 melakukan
wawancara
intensif
kepada peserta lomba ceki tersebut. Diikuti oleh 167
narasumber terkait, dari hasil observasi yang sekaa ceki dari 500 peserta tournament yang dilakukan penulis. hadir menunjukkan bahwa sekaa ceki serta
4.2.1
Membangun Jaringan Turnamen Ceki
Dalam pemain
ceki
sangat
mengakar
di
Bali,
yang
fenomena ini semakin menguatkan keinginan
melibatkan tokoh-tokoh masyarakat hingga
penulis untuk mengetahui apakah jaringan
pemuka adat dan pemuka agama intens
yang terbangun dalam tournament ceki ini
dilakukan
benar ada atau hanya sekedar pengadaan
September
terkait
2012
diskusi
pembahasan
olahraga
rekreasi ceki ini. Diskusi ini sering diadakan
tournament semata.
baik di Puri Satria yang merupakan kediaman
4.2.2
Rekreasi
Dinamika Turnamen Ceki Menjelang Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014
Masyarakat Indonesia Daerah Bali. Tokoh
Setiap calon legislative tentu memiliki
yang hadir saat itu dalam diskusi yang
cara kampanye dengan strategi mereka
Ketua
Federasi
Olahraga
8
masing-masing yang dianggap cukup bisa
sekiranya
mendongkrak
dengan
masyarakat, terutama yang tergabung dalam
tournament ceki yang massa fanatiknya
suatu kelompok selain dari desa adat, karena
sangat besar di Bali terbukti tournament
dengan pendekatan melalui kelompok akan
pertama yang diikuti 167 sekaa ceki dan 500
lebih mudah jika dibandingkan dengan setiap
peserta lebih yang mengikuti, membuktikan
individu, kelompok sudah terorganisir dan
bahwa ceki sebagai salah satu alat yang
didalamnya ada kesamaan pandangan yang
mampu untuk membangun jaringan baru
cendrung akan memiliki kesamaan pilihan,
dimasyarakat
sehingga ketika kandidat berhasil mendekati
menjadi
perolehan
yang
nantinya
perpanjangan
mempengaruhi
suara,
diharapkan
tangan
masyarakat
atau
dapat
menarik
perhatian
untuk
kelompok yang besar dan tidak berindikasi
minimal
konflik dimasyarakat, maka akan sangat
sesame penghobi ceki di Bali. Perjuangan
mudah
melegalkan ceki sebagai olahraga Rekreasi
tersebut ke daerah pemilihannya (Angga
yang
Kadek, wawancara2016).
diakui
oleh
Kemenpora
setelah
pengukuhan DPD FORMI Bali dan adanya tournament
ceki
semakin
untuk
mengkampanyekan
calon
4.3 ANALISIS TEMUAN PENELITIAN
meyakinkan Pertama,
penulis
selama
observasi
masyarakat bahwa caleg yang memprakarsai menemukan
bahwa,
tournament
ceki
tournament ceki ini layak dicari dan dipilih pertama kali dilaksanakan pada tahun 2012, baik dalam bentuk sosial ataupin lainnya, tanggal
6-9
Desember
2012.
Federasi
serta sesuai dengan fungsi modal yang Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia diinginkan (Halim,2014:108). Terlebih calon Daerah Bali menggelar pertemuan, mulai dari legislative yang juga tokoh adat dan politisi rapat hingga beberapa kali diskusi dengan senior serta pimpinan partai politik didaerah konsep akan
memudahkan
proses
Focus
Group
melibatkan beberapa dimasyarakat,
keinginan
Discussion
yang
sosialisasi
untuk
praktisi
mulai dari
meraih hukum adat, hukum formal, parisada dan
simpati dari masyarakat dilakukan calon unsur kepolisian. legislative
dengan
berbagai
hal
yang
9
Kedua, penulis melihat bahwa sekaa ceki menyambut
positif
Bali selain norma hukum formal tidak ada
diselenggarakannya
yang dilanggar.
tournament ceki tersebut. Sekaa ceki merasa hobby
mereka
selain
dapat
Kelima,
disalurkan,
keberadaan
mereka tidak dihantui baying-bayang hukum
judi.
Berangkat
dari
rekreasi
sebagai
bentuk
bertarung dalam pesmilihan umum 2014
untuk
mengumpulkan
mewakili
adat,
agama
hindu
terlibat
tournament,
Kekuasaan oleh
sendiri yang
Jhon Gaventa,
penulis
melihat dari sisi penciptaan ruang baru terbukti
dengan
sangat
diapresiasinya
tournament ceki yang memiliki konotasi buruk
karena
terkait judi, kini mampu hadir secara terbuka
mereka melihat norma adat yang dipegang di
ditengah masyarakat yang disebut dengan
10
masyarakat
menggunakan Teori Powercube atau Kubus
semakin memberi ruang bagi para pemain untuk
diciptakan
tersebut. Penulis menganalisa penelitian ini
sebagai proses kampanye tidak langsung. peran
yang
mendukung atau tidaknya penciptaan ruang
menjadi orang yang ditokohkan dimasyarakat
keterlibatan
ruang
kehendak dari
penghobby ceki yang juga sebagian besar
ceki
ceki,
lokal, dapat tercipata dan terpelihara atas
ceki, terlihat bahwa tournament ceki tersebut
yang
tournament
claimed/created space distrata atau level
dalam proses penyelnggaraan tournament
parisada
penyelenggara
yang merupakan wujud dari salah satu
Ketiga, keterlibatan calon legislative yang
Keempat,
menambah
kalinya tahun 2012, Hadinya FORMI Bali
masyarakat
khususnya di Bali.
dimanfaatkan
untuk
menyelnggarakan Tournament Ceki pertama
begitu harapan mereka sekaa ceki mereka oleh
berkumpul
saudara, atas dasar itulah FORMI Bali
dalam perhelatan ceki ditempat lain, dengan
luas
Rekreasi
mereka. Wadah pemain ceki dan olahraga
ceki memiliki gengsi ketika mereka tidak ikut
dikenal
Olahraga
Bali untuk menyalurkan hobby dan kreatifitas
tournament ceki pertama kali, saat ini sekaa
dapat
Federasi
bahwa
suatu organisasi yang menaungi masyarakat
secara terbuka dengan tanpa alat taruhan instrument
menemukan
Masyarakat Indonesia Daerah Bali sebagai
pidana ketika melaksanakan permainan ceki
atau
penulis
terciptanya ruang baru atau claimed space,
tujuan politiknya dapat tercapai, karena kita
penulis merasa sudah mampu menganalisis
tahu tujuan poltikm tidak bisa diraih sendiri
hasil temuan ini dan dirasa tepat. Melalui
dan Indonesia terlebih menerapkan one
teori ini juga kita dapat melihat serta
person one vote and one value yang artinya
mengamati bagaimana kekuasaan disuatu
setiap manusia hanya memiliki satu suara
daerah dapat bersaing dan berebut pengaruh
dan bernilai satu, sehingga para kandidat
denganmenciptakan ruang baru. Konsep lain
harus mampu menciptakan ruang-ruang baru
yang juga mendukung teori ini adalah adanya
untuk mengorganisir masa lebih mudah dan
relasi kekuasaan Foucolt yang mengajarkan
bertujuan
kita melihatapakah ada relasi yang terbangun
suara.
selama terselenggaranya tournament ceki,
menunjukkan
dan partisipasi politik didalam budaya politik
tournament ceki selaku pemrakarsa atau
terlebih politik lokal diranah adat Bali. Penulis
insiator,
melihat dengan adanya relasi kekuasaan
adanya mobilisasi dukungan pesera ceki atau
antar
tokoh
sekaa ceki untuk mendukung beliau dalam
masyarakat dalam sekaa ceki serta akan
perhelatan-perhelatan politik. Segala yang
menimbulkan hasil perpaduan yang nantinya
diupayakan
memperlihatkan pada kita apakah mereka
program
mampu
mendulang raihan suara, calon legislative
actor
baik
politisi
berkolaborasi
dengan
untuk
mencapai
kemenangan atau kekelahan bersama.
pengaruh
yang
cukup
iklan
tersebut
kandidat
baik
diharapkan
ruang
permainan ceki.
atas
keberadaannya, mereka tentu ingin tampil sebagai pejuang aspirasi dengan harapan
11
melalui
gerakan
terciptanya
memiliki
besar
langsung
dengan
sosialisasi
menginginkan
ekonomi
mampu
dan untuk
baik kepada sekaa ceki yang menimbulkan
RI dalam tournament ceki dalam proses ini
tidak
peolehan
mampu menciptakan jaringan relasi yang
politik di daerah serta calon legislative DPD
tournament
Secara
meningkatkan
sesuai dengan pengamatan penulis telah
Keterlibatan tokoh adat, ketua partai
penyelnggaraan
untuk
baru
diluar
sekedar
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Pemilihan Bali. Terlepas dari sudah adanya
5.1
Kesimpulan
dukungan
Tournament Ceki pertama kali yang
tertentu, kandidat berusaha masuk melalui
diadakan di Denpasar mendapat apresiasi
sekaa ceki karena dinilai memiliki masa
yang sangat baik dari masyarakat, dilihat dari
dengan fanatisme yang tinggi, sehingga
banyaknya sekaa ceki yang terlibat dan
dengan
adanya
terselenggaranya beberapa kali tournament
mampu
meningkatkan
ceki
terhadap ceki yang secara tidak langsung
setelahnya.
masyarakat
Tingginya
terhadap
apresiasi
banjar
kepada
tournament
ceki
militansi
calon
akan mereka
ceki
akan menguntungkan pihak kandidat selaku
membuat para calon legislative melirik untuk
inisator dalam hal ini Cokorda Oka Ratmadi.
ikut ambil peran dalam tournament ceki,
Tournament ceki ini akan menjadi salah satu
tournament yang terselenggara pada bulan
arena
Desember 2012 atas usaha Cokorda Oka
berkampanye dan bersosialisasi, dengan
Ratmadi
tujuan untuk mencapai kemenangan dalam
menimbulkan
tournament
suatu
isu
positif
dimasyarakat bahwa ceki bisa dilegalkan dan
politik
baru
bagi
kandidat
untuk
pemilihan umum legislative 2014 saat itu.
diperjuangkan sebagai olahraga rekreasi oleh
5.2
Cokorda Oka Ratmadi, sekalipun lawan
Saran
politik yang mengadakan tournament ceki,
Pertama, seluruh pihak yang memiliki
masyarakat masih melihat bahwa tidak lepas
keterkaitan dan kepentingan dalam hal ini
dari
sekaa ceki, calon legislative yang telah
peranan
beliau
sebagai
inisiator
terselenggaranya tournament ceki. Kontribusi
menjadi
nyata calon legislatif terhadap sekaa ceki
termasuk juga FORMI Bali didalamnya yang
dengan harapan akan mendulang suara dari
terlibat
angora sekaa ceki bahkan diharapkan untuk
tournament ceki mulai dari perencanaan
menjadi relawan pemenangan calon dalam
pelantikan FORMI hingga terselenggaranya
pemilu mendatang agar terpilih menjadi
Tournament Ceki, agar dapat melihat serta
Anggota DPD RI 2014-2019 melalui Daerah
memhamai proses politik yang terjadi dalam
12
anggota
dalam
DPD
proses
RI
2014-2019
penyelnggaraan
tournament ceki, ketika itu dipahami, para
keterlibatan
stakeholder bisa lebih menyerap apa saja
Kabupaten/Kota
aspirasi
penyelenggaraan Tournament Ceki seperti
masyarakat,
karena
saat
pemerintah
Provinsi
dalam
dan proses
penyelenggaraan tournament ceki, tidak saja
memfasilitasi
yang
ceki.
memberikan dampak dan dukungan bagi
Dengan demikian harapan penulis para wakil
masyarakat, karena hobby yang dipandang
rakyat yang terpilih atas tunjangan suara dari
negative
sekaa ceki dapat bekerja maksimal untuk
dibuatkan suatu wadah agar keberadaannya
merealisasikan aspirasi masyarakat melalui
tidak bersifat liar.
dibahas
adalah
permainan
perancangan kebijakan bersama pemerintah untuk
Kedua, mengingat tournament ceki baru
pertama
kali
harus
tournament
diarahkan
positif
akan
dan
Ketiga, masyarakat selain disadarkan
dalam hal ini pihak eksekutif.
terselenggara
tempat
memilih
dan
berpartisipasi
dalam
politik, memahami realitias politik dilapangan
serta
dalam
tournament
ceki
khususnya
saat
menimbang tournament ceki ini sebagai
menjelang
upoaya pelestarian budaya serta bertujuan
harus bisa melihat bahwa apakah suatu
untuk menjaga hubungan menyama braya
kegiatan itu hadir secara temporary atau
diranah lokal dan diranah bilateral mampu
sewaktu-waktu menjelang pemilihan umum
menjadi salah satu upaya mengharmoniskan
atau memang atas tujuan memenuhi aspirasi
hubungan
atas
masyarakat. Hal ini mengingat tournament
pertimbangan tersebut penulis menyarankan
ceki yang pertama kali terselenggara adalah
agar pelaksanaan tournament ceki dapat
tahun 2012 dan beberapa kali tournament
terselenggara setiap tahunnya dan menjadi
ceki yang terselenggara dilapangan tanpa
agenda rutin yang tidak hanya terpaku pada
sepengetahuan FORMI Bali, kedepan jika
agenda atau hajatan poltik, ini bertujuan
memang akan diadakan tournament ceki,
untuk
bahwa
penulis menyarankan agar tournament yang
tournament ceki sarat akan kepentingan
digelar secara resmi dengan melibatkan
politik. Penulis berharap dengan adanya
FORMI Bali agar tidak ada unsur judi
Indonesia
menghilangkan
dan
Cina,
kesan
13
pemilihan
umum,
masyarakat
sehingga menodai perjuangan melaglkan
memberikan kesan positif pada masyarakat
ceki menjadi olahraga rekreasi masyarakat
bahwa politik mampu menjadi jembatan
Indonesia,
aspirasi
Keempat,
Federasi
masyarakat,
politik
tidak
harus
berjemur berkampanye, politik dapat dikemas
Olahraga
dengan berbagai macam pendekatan.
Rekreasi Masyarakat Indonesia Daerah Bali selaku panitia dan organisasi yang menaungi
Kelima, kepada selurh pihak yang
keberadaan ceki sebagai olahraga rekreasi
terlibat (stakeholder) baik itu sekaa ceki,
yang sudah legal baik secara hukum adat
politisi harus bersatu padu untuk tetap
dan hukum formal. Penulis mengaharapkan
melestarikan
kedepannya
dapat
Indonesia dan cina ini, mengingat permainan
menjamin
ceki ini memiliki masa yang fanatismenya
menyelenggarakan
tinggi, sehingga penting bagi masyarakat
tournament ceki dan terus mencari olahraga
untuk mengetahui lebih dalam sejarah ceki
rekreasi
yang sampai saat ini belum secara pasti,
FORMI
mengembangkan
diri
Bali dengan
konsistensinya
yang
dimasyarakat.
masih
Serta
terpendam
akulturasi
budaya
wujud
serta untuk menjaga harmonisasi dalam
mendukung budaya politik yang partisipatif,
kehidupan bermasyarakat karena masyarakat
FFORMI Bali jangan sampai menutup diri
mengetahui asal permainan mereka dan
dengan
meningkatkan
para
sebagai
hasil
ppolitisi
yang
ingin
rasa
persaudaraan
antar
menyelenggarakan tournament ceki, pada
pemain ceki yang saat ini dinaungi oleh
prinsipnya
Federasi
silahkan
para
politisi
menyelenggarakan tournament ceki, selama menginformasikan
serta
Olahraga
Rekreasi
Masyarakat
Indonesia Daerah Bali.
mendapat
6. DAFTAR PUSTAKA
persetujuan secara resmi dari FORMI Bali BUKU
dan emmastikan perhelatan tersebut tanpa
Halim, Abd. 2014. Politik Lokal Pola, Aktor dan Alur Dramatiknya (Perspektif Teori Powercube, Modal dan Panggung) Yogyakarta;LP2B.
unsur judi dan melibatkan instansi terkait untuk meminimalisir terjadinya konflik di masyarakat.
Tujuannya
adalah
untuk
14
SKRIPSI dan JURNAL Wigraheni, Wina. 2014 Relasi Antar Aktor Dalam Kompetisi Layang-Layang di Denpasar Jelang Pemilu Legislatif 2014. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Udayana. Denpasar Peran
Dinamika Jejaring-Aktor Dalam Reforestasi di Papua oleh Henry Silka Innah, Arya Hadi Darmawan, Didik Suharjito dan Dadang Darusman (2012) IPB Bogor, dalam
DATA PRIMER : Wawancara Gus Marhaen, Museum Soekarno, Denpasar 19 Mei 2016 Wawancara Kadek Angga Wijaya, Jembrana 23 Mei 2016
DATA SEKUNDER : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Pasal 303 Tentang Judi
15