MIDLE TEST BROADCASTING TV Script / Naskah Film Pendek Judul “Cinta Segersang Padang Ilalang”
Penulis
ALVIANITA ROSANDI 08.12.2826 S1_SI_5B
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Cinta Segersang Padang Ilalang Written By : Alvianita Rosandi CP : Alvianita Rosandi 08.12.2826 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 1. EXT. Tempat Rumah Sakit– Pagi hari Ketika langit semburat kemerahan di ufuk timur. Kala sang surya merambat perlahan memulai perjalanan.saat subuh usai ditegakkan.Terdengar suara bayi dari pinggiran desa didekat kali njari. NARATOR (suara Fifi) Saya Fifi seorang istri sakaligus ibu yang kehidupan keluarganya hancur berantakan karena sang suami pernah masuk penjara dua kali karena dituduh sebagai dalang perampokan rumah mertuanya, namun fifi tetap kuat menjalani hidup demi anaknya. INT.Rumah sakit-Pagi hari Setelah bayinya lahir sang ibu pingsan dan tidak lama kemudian setelah bayi dibersihkan,kemudian ibu tersebut siuman. FIFI “Mana anakku,laki-laki atau perempuan dok........?” (Tanya fifi hampir tak kedengeran karena sang dokter sedang sibuk merawat dan memeriksa bayinya)
DOKTER (Kemudian dokter menghampiri fifi untuk menenangkan fifi dan memperlihatkan bayinya) “Gak usah takut bu,ini anaknya perempuan dan bayinya juga sehat” jawab dokter.
Fifi (Fifi menitikkan air mata bahkan berlinag tiada henti karena bahagia,anaknya telah lahir dengan selamat dan sambil melihat dan memandangi bayinya ) Terimakasih ya dok....
DOKTER (tersenyum sambil memandang bayi dan ibunya) Iya bu,,,,selamat ya bayinya telah lahir dengan selamat dan sehat..
(kemudian dokter keluar dari ruang kamar)
Imam (Suami Fifi) (Masuk kamar dengan segera dimana fifi dirawat karena tidak sabar ingin melihat keadaan istri dan anak pertamanya) Gimana kabarnya dek...?tanya imam suami fifi sambil membelai rambutnya Fifi (tersenyum bahagia) Baik mas dan anak kita telah lahir dengan selamat dan sehat... Imam (kemudian imam membalas senyuman dari fifi,sambil memandang fifi dan bayinya) Ya syukur alhamdulillah.....
Ke esokan harinya Fifi pulang kerumah bersama suami tercintanya dan sambil menggendong bayinya,dan tampak bahagia sekali. Fifi dan imam (naek mobil bersama dengan bayinya dan tampak bahagia sekali dan enggak lama kemudian sampe rumah karena rumahnya tidak jauh dari rumah sakit)
CUT TO: 2. EXT.Rumah Fifi di desa-Pagi hari Fifi tampak sibuk mengurusi bayinya dan membersihkan rumah karena sudah sehari ditinggal dirumah sakit karena melahirkan bayinya..Dan suami fifi si imam juga tampak sibuk membantu fifi beres-beres. Narator (Suara Fifi) “Senangnya hidupku terasa lengkap karena ada suami yang sayang dan setia hidup bersamaku dan telah lahirnya anak pertamaku,rasanya sudah lengkap dan terasa bahagia hidupku..”
CUT TO: INT.Rumah Fifi-siang hari Satu tahun kemudian,setelah hidup satu tahun lamanya bersama anak pertamanaya dan suami kemudian mulailah muncul masalah dalam kehidupan keluarga fifi dan imam.
Ayah Fifi (Datang kerumah fifi dan mengetuk pintu rumah fifi) Asalamualaikum,,,, Fifi (Fifi bergegas kedepan dan membukakan pintu dan menjawab salamanya) Walaikumsalam,,,,, Ada apa yah...?Silahkan masuk.. Ayah Fifi (kemudian ayah fifi masuk dan duduk diruang tamu) Dimana suamimu...? Fifi Ada didalam yah,,ada apa yah...? Ayah Fifi Coba kamu panggilkan dia aku pengen ngomong sama suamimu... Fifi (kemudian fifi masuk kedalam memanggil suaminya) Ya sebentar aku panggilkan... Fifi (masuk didalam dan mencari suaminya) Mas kamu dicari sama ayah,ayah pengen ngomog sama mas... Imam Iya... Fifi dan imam (kemudian mereka berdua kedepan keruang tamu untuk menemui ayahnya dan duduk ngobrol bersama) Imam (memandang ayah) Ada apa yah...? Ayah Fifi (memandang imam) Kamu aku tugaskan sekarang untuk ke pabrik kacang, untuk mengantarkan kacang ke pabrik sambel pecel pelanggan ayah.. Imam (kemudian imam menjawab dan mengaggukkan kepalanya)
Iya baik yah aku akan kesana sekarang... Ayah imam (kemudian ayah berdiri dari tempat duduknya dan beranjak pergi untuk pulang kerumah) Ya sudah berangkat sekarang... Imam (siap-siap untuk pergi dan minta izin sama fifi) Aku pergi dulu ya dek...kamu dirumah ati-ati ya... Fifi (memandang imam) Iya mas juga ati-ati dijalan... Imam (kemudian naek mobil dan pergi kepabrik kacang)
CUT TO: 3 INT.Rumah ayah Fifi-malam hari Dimalam yang sunyi sepi enggak ada satu orang pun yang tau tiba-tiba rumah ayah fifi terjadi perampokan dan semua barang-barang dan kacang hasil panen yang siap untuk dikirim semua habis ludes dicuri sama perampok. Ayah fifi “Tiba-tiba ayah fifi kebangun dan merasa tidak enak kemudian ayah fifi keluar dari kamarnya dan panik karena barang-barangnya dan kacangnya habis dan ayahnya tiba-tiba berprasangka buruk kepada imam menantunya bahwa dia dalang perampokan itu.Karena tidak pernah terjadi kejadian seprti ini”
CUT TO: 4 EXT.Rumah Fifi-Pagi hari Tiba-tiba ayah fifi bergegas menuju tempat fifi dengan wajah yang penuh emosi dan kemudian ayah fifi menuduh imam bahwa dia yang menjadi dalang perampokan tersebut,karena setiap terjadi perampokan imam selalu sedang tidak diruamah.Dan kejadian tersebut selalu bersamaan dengan imam ditugaskan ayahnya untuk pergi mengirim kacang dan kemudian imam dilaporkan oleh ayah fifi kepolisi dan imam ditangkap dan akhitnya imam masuk penjara.
CUT TO: 5 EXT.Kantor Polisi Narator (suara Fifi) “merasa gelisah karena suaminya telah dituduh oleh ayahnya sendiri dan akhirnya suaminya masuk penjara dan merasa sedih dan tidak tau lagi apa yang dilakukan,dan kemudian fifi mengasih kabar ke ibu imam bahwa imam ditangkap polisi dan masuk penjara,dan kemudian ibu imam dan fifi bergegas menuju ke kantor polisi untuk mengetahui keadaan imam saat ini ” Ibu imam (datang kekantor polisi bersama fifi untuk menjenguk anaknya si imam) Apa yang sebenarnya terjadi nak kok sampai kamu ditangkap polisi dan ditahan seperti ini.....??(tanya ibu ke imam) Imam (bersimpuh dikaki ibunya dan berwajah sedih) Ibu......aku dituduh sama mertua aku bahwa aku yang menjadi dalang perampokan dirumahnya,padahal aku tidak pernah melakukan kejahatan apalagi mendalangi perampokan dirumah mertua aku sendiri,,, Doakan saya ya bu..! Kalau didalam penjara nanti saya di aniaya atau sampai di penjara lagi atau dituduh lagi,saya tidak menjadi menantunya Pak Kardi juga tak apa-apa..(kata imam dengan mata berkaca-kaca) Fifi “wajahnya kelihatan sedih dan tak tau lagi harus berkata apa dan fifi hanya bisa memandang imam” Ibu imam (merasa sedih karena anaknya dituduh menjadi dalang perampokan dan mencoba memeluk imam) Iya sudah ibu percaya kok sama kamu,,yang sabara ya nak... Imam (sambil memeluk ibunya) Iya bu...makasih sudah percaya kepadaku.. Ibu imam (menganggukkan kepalanya dan pamit pulang) Iya nak..ya sudah ibu pulang dulu ya nak dan jangan lupa berdoa kepada allah agar dimudahkan semua ursanmu...
Imam Ya bu...ati-ati ya... Fifi (fifi tidak ikut pulang bersama ibu imam dan fifi masih ingin berada dakantor polisi dan masih ingin bersama imam dan fifipun menangis) Mas,,,maffin ayah fifi ya yang sudah menuduh mas sebagai dalang perampokan dirumah ayah.. Imam (menghembuskan nafas yang besar,,dan kemudian imam bercerita kepada fifi dan imam tampak emosi dan kecewa) Eemmm.....!!saya dendam sekali sama ayah kamu karena saya sudah berkali-kali dituduh sebagai dalang perampokan dirumah ayah kamu dan saya sudah berusaha sabar tapi kok ujung-ujungnya saya malah dilaporkan kepada polisi dan saya sampai dipenjara seperti ini,ya emang saya orang tidak punya apa-apa saya hanya orang miskin tapi saya masih punya harga diri dan saya tidak trima semua ini dan saya akan secepatnya menceraikan kamu fifi.. Fifi (hatinya seperti disambar geledek karena imam minta cerai darinya dan fifi meneteskan air mata karena tidak sanggup menahan sedihnya) Apa mas kamu minta cerai..?? Imam (hati imam sebenarnya juga sedih dan perih mengatakan semua itu karena imam masih cinta sama fifi tapi mau gimana lagi demi dendam imam ke ayahnya,maka imam melakukan hal seperti itu) Iya kita akan cerai dan aku akan mengurusi perceraian itu secepatnya,karena saya sudah tidak pantas lagi menjadi suami kamu dan saya sudah tidak pantas lagi menjadi menantu pak kardi yaitu ayah kamu.. Fifi (merasa sedih sekali dan berdiri dari tempat duduknya bergegas pergi meninggalkan imam dan keluar dari kantor polisi) Emm...ya sudah kalau itu kemauan mas akan saya turuti.. CUT TO: 6
EXT.Tempat pengadialan agama-Pagi hari Perceraianpun tak terelakkan, walau sebenarnya hati imam begitu perih ... ngilu ... hancur berkeping-keping.langit terasa gelap, tubuhnya terasa remuk redam lemas tak berdaya begitu menatap fifi menangis tersedu-sedu. Fifi yang di nikahi sejak umur delapan tahun.istri yang selalu minta gendong bila di jemput dari mengaji.Belahan jiwa yang masih suka tak berbaju bila siang tiba.Wanita yang telah melahirkan anak-anaknya, kini harus ia tinggalkan tanpa salah yang
di lakukan.Dan akhirnya imam bebas dari penjara karena ayah fifi telah nyabut laporanya itu dan kemudian imam bebas dan sah cerai dari fifi. Narator (suara fifi) “Ya allah aku telah sah bercerai menjadi istri darinya dan sekarang kita hidup sendiri-sendiri tak ada yang menemani dan saya hidup sendiri bersama anaku tanpa ditemani suami tercinta”
CUT TO: 7 EXT.Di desa fifi dan imam Dua bulan setelah perceraian itu ternyata fifi telah hamil tiga bulan dan fifipun juga tidak tau kalau ternyata dia hamil anaknya yang ke dua,dan kini fifi sekarang telah hidup sendiri tanpa ditemani suaminya dan si imam pun juga tidak tau kalau fifi hamil.Kemudian fifi menemui imam dan mengatakan kalau dirinya sedang mengandung anaknya tapi imam tidak mau mengakuinya karena rasa cemburu entah apa,imam berisikeras tidak mau mengakui kandungan fifi. Fifi (Datang menemui imam dan merasa sedikit takut sama imam) Mas aku telah hamil tiga bulan dan ini anak mas.. Imam (terkejut mendengar kabar itu) Apa....?? Saya tidak percaya yang kamu kandung itu anak kamu...
Fifi (Fifi merasa sedih karena tidak diakui ananknya) “Demi allah yang maha kuasa atas semua ciptaanya, aku tidak pernah zina”, sumpah fifi di depan banyak orang. Imam “Demi allah yang menguasai segala urusan, jika janin yang lahir itu perempuan, aku mau mengakuinya sebagai anakku”, jawab imam waktu itu.
CUT TO:
INT.Di desa dekat kali njari – Pagi hari Hari-hari yang menegangkan telah berakhir, saat – saat yang penuh kegelisahan kini telah di akhiri tuhan yang maha pengasih dan penyayang. CUT TO: 8 EXT.Rumah sakit – Pagi hari Beberapa bulan kemudian enggak terasa perut fifi semakin besar dan akhirnya anak yang ke duapun lahir di dunia dengan selamat dan sehat,tapi bedanya anaknya yang sekarang lahir tanpa di temani suaminya karena fifi telah bercerai dari imam. Fifi (memanggil sopirnya dan menyuruhnya untuk memanggilkan mantan suaminya yaitu imam) Cepat panggilkan mas imam katakan kalau anaknya telah lahir...! “walaupun sudah cerai fifi tetap manggil imam dengan sebutan mas” Sopir fifi (bergegas pargi untuk memanggilkan mantan suami fifi) Iya baik... CUT TO: 9 EXT.Rumah Imam – Pagi hari Imam figur yang sangat ulet dan giat bekerja.Biasanya selesai shalat subuh dia sudah keluar dari rumah.Usahanya juga bermacam-macam.Tapi alhamdulilah dia masih di rumah saat di kabari kalau mantan istrinya talah melahirkan anak keduanya perempuan, padahal sudah jam tujuh pagi biasanya imam sudah tidak dirumah tapi saat iti alhamdulillah imam masih dirumah.Dan dia saat dikabari dia langsung ikut karena anak yang telah lahir perempuan karena imam sudah berjanji jika anaknya perempuan dia mau mengakuinya sebagai anaknya.
CUT TO: 10 INT.Rumah Sakit kamar pasien – Pagi Hari Begitu tiba, imam langsung masuk kamar di mana fifi dan bayinya sedang berbaring.Aroma talk dan minyak telon mengingatkannya pada kelahiran anak pertamanya.Matanya tertuju pada fifi yang sedang tidur pulas.
imam Sayang, kau tampak begitu lelah, ingin sekali aku memelukmu dan merapikan rambut panjangmu seperti dulu.Tapi...,kini kau sudah tak jadi milikku lagi kamu bukan istriku lagi dan imam menangis karena sedih..” imam mengatupkan mulutnya rapat-rapat.Ia takut isak tangisnya membangunkan wanita yang di cintainya. Fifi (Fifi pun terbangun karena terdengar suara imam menangis) Kenapa mas menangis...?”tanya Fifi dengan sedih”. Imam Andai saja aku Bisa lebih sabar enggak mungkin semua ini terjadi... Fifi Sudahlah mas,,, bukankah sebagai muslim kita tidak boleh berandai-andai.Aku juga berusaha keras untuk bisa menerima kenyataan ini. Lebih baik mas segera membacakan azan dan iqamah ditelinganya anak kita. Imam Bukankah sudah terlambat...? Fifi Enggak ada kata terlambat cepat mas.. “fifi begitu tenang mengatakan itu semua”
Imam Iya baik dek... “kata-katnya yang seteduh hutan cemara membuat hati imam ciut.Imam merasa tak berguna.Air matanya mengalir semakin deras” CUT TO: INT.Rumah sakit kamar pasien – siang hari Setelah imam membacakan azan pada bayinya kemudian imam bertemu dengan ibunya. Ibu imam, ibu kartomo, sangat menyayangi fifi.Setiap menantunya itu melahirkan dia selalu menunggui dan mata berkaca-kaca, karena, menurutnya,menantunya masih terlalu kecil.suasana sedih dan haru semakin terasa mengiringi awal perjalanan kehidupan seorang hamba yang telah ditakdirkan sang pencipta dialah , ’maharani’.
Imam Bu,,ari – arinya mana....?,”tanya imam kepada ibunya yang sejak semalam menunggui fifi”.
Ibu Imam Sudah tak rawat nak....”Jawab ibu imam dengan mata berkaca – kaca. CUT TO: 11 INT.Rumah fifi – Sore hari Kemudian fifi pun pulang kerumah bersama anak ke duanya dan di temani oleh imam yaitu mantan suami imam dan ibu imam dan kemudian tiba dirumahnya. Narator (Suara Fifi) Seandainya waktu itu bisa diputar kembali aku tak ingin bercerai dengan mas imam aku ingin hidup bersama denganya lagi tapi apa yang terjadi saat ini semua kebahagian sudah tidak seperti dulu lagi CUT TO: 12 EXT.Rumah Fifi – Pagi hari Beberapa bulan kemudian, hari berganti hari, waktu kian berlalu.fifi telah menikah lagi, Karena fifi ingin mempunyai keluarga yang bahagia dan ingin hidup bersama anaknya hingga anaknya dewasa dan akhir hayat menutup mata.Fifipun merasa bahagia hidup bersama pak arif (nama suami kedua fifi ). Dan Imampun juga telah menikah dan hidup bahagia.Sekarang Imam dan Fifi telah mempunyai kehidupan keluarga baru masing – masing.
IRIS OUT :
THE END