KULIAH DAN BATIK
Oleh :
SITI MAR ATUN NUR HASANAH 11-S1SI-12 11.12.6220
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara Condong Catur, Yogyakarta
ABSTRAK Siti Mar Atun Nur Hasanah (11.12.6220), 11-S1SI-12. ”Kuliah dan Batik”. Memulai usaha batik tanpa menggunakan uang dan bisa dilakukan saat waktu luang bisa juga dilakukan oleh mahasiswa. Salah satunya dengan cara berbisnis batik. Karena mode pakaian yang selalu berubah-ubah, model pakaian batik pun tidak kalah untuk mengikuti tren mode yang selalu up date. Mulai ikut saudara berjualan batik di pasar, bisa juga memperoleh keuntungan dengan cara memasarkan di tempat lain. Menawarkan kepada tema dekat menjadi salah satu sasaran untuk memasarkan batik yang akan di jual. Memfoto model, corak, dan motif batik yang didisplay merupakan cara untuk membuat catalog sederhana sebagai alat untuk membantu lebih mudah memasarkan. Dengan begitu kita bisa lebih menghemat tenaga untuk cara pemasaran. Kunci utamanya adalah yakin, pantang menyerah, dan selalu ingat kepada Allah SWT agar selalu diberikan ketabahan dalam segala cobaan.
KULIAH DAN BATIK Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sekolah lagi setelah lulus SMA atau sederajat ke jenjang lebih tinggi seperti, di Universitas, Sekolah Tinggi, Institut maupun Akademi. Artinya pemikiran seorang mahasiswa lebih dewasa, lebih mapan, dan lebih jauh kedepan dibandingkan dengan seorang siswa. Ketika menjadi mahasiswa tidak harus memikirhan atau hanya focus untuk kuliah saja. Namun, kita juga bisa memikirkan untuk bekerja dengan catatan tidak menganggu konsentrasi kuliah. Dengan begitu, kita bisa membantu mengurangi subsidi dari orang tua, minimal untuk uang jajan. Disini saya akan membahas mengenai peluang kuliah sambil berjualan batik. Batik telah menjadi kain kebanggaan Indonesia. karena, batik merupakan hasil karya seni asli Indonesia. Makanya, batik pun menjadi pakaian wajib pegawai di beberapa instansi pada hari-hari tertentu. Di era modern ini batik tidak hanya identik untuk acara resmi saja, melainkan bisa digunakan untuk santai, tentunya dengan motif, model,dan corang yang berfarisatif. Apalagi, batik tak hanya identik dengan orang tua. Sekarang, batik telah bertransformasi dengan berbagai macam model yang digemari, mulai anak-anak, dewasa, hingga orangtua. Maklum, perajin batik terus melakukan inovasi, baik corak maupun model pakaian. Kita bisa memulai usaha jualan batik tanpa menggunakan modal uang. Kita bisa mengajak bekerja sama dengan orang-orang yang sudah berpengalaman menjual batik. Seperti, orang-orang yang berjualan di pasar. Tentunya kia juga bisa memilih batik yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau. Dengan begitu, kita mengambil barang di awal atau setelah ada pesanan dengan membayar kepada orang yang diajak bekerja sama setelah barang jualannya laku. Untuk mencari pelanggan, bisa menawarkan kepada teman dekat, tetangga, teman kos, ataupu teman satu kelas. Yang kemudian melebar ke banyak orang. Atau dengan cara menawarkan kepada orang yang ditawari dan memberitau jika ada pesanan batik bisa menghubungi kita. Sehingga pemasarannya dari mulut ke mulut. Dengan pelayanan yang ramah, kita bisa mendapatkan pelanggan yang kemungkinan sering membelinya.
Untuk mendapatkan omzet yang bagus, kita bisa berkreasi untuk mendapatkan pelanggan. Dengan cara melihatkan sampel batik yang dijual atau melihatkan catalog yang dibuat sendiri dari kumpulan foto batik yang di display. Sehingga kita bisa menghemat waktu dan tidak harus membawa batik kemana saja kita pergi. Dengan begitu, kita bisa menawarkan barang dengan gambar yang sesuai dengan barang aslinya.Dengan begitu, pelanggan yang ingin membeli, bisa melihat motif, corak, dan model menarik. Setiap kesuksesan pasti mempunyai kegagalan yang tidak terlupakan. Jadi, kita tidak perlu takut menghadapi kegagalan, karena kegagalanlah yang memberikan kita semangat untuk mulai bangkit dan berusaha untuk yang lebih baik dari semua. Maka kita perlu strategi-strategi untuk menghadapi kegagalan. Kita juga harus menyikapi kegagalan tersebut dengan caramemperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah SWT, selalu sabar dan tawakal, serta bersedekah. Seperti yang di tuliskan dalam buku bapak M. Suyanto, bahwa “Belajar dari kegagalan merupakan ciri dari kecerdasan spiritual. Karena sikap tersebut memungkinkan kita untuk belajar dari kesalahan dan memanfaatkannya. Kesalahan mengajari untuk mengetahui batas-batas kemampuan kita dan tidak hanya untuk hidup dalam batas-batas itu, tetapa sering kali kita melampauinya. Kita tumbuh dan belajar dari penderitaan atau kesalahan dan meraih keberhasilan dari kegagalan.” Tulisan dalam buku karanga beliau sangat memotivasi diri kita untuk selalu teguh dalam menghadapi kegagalan. Ide untuk berbinis batik ini saya dapatkan ketika liburan semester satu. Dari pada saya menganggur di rumah, saya memutuskan untuk mengisi waktu kuang saya untuk membantu saudara untuk berjualan batik di pasar Bringharjo Yogyakarta. Terkadang saya juga membantunya saat tidak ada jadwal kuliah atau libur. Dari situlah saya memulai berpikir untuk memasarkannya melalui teman-teman. Meskipun bisnis batik ini baru dimulai, saya tidak patah semangat untuk terus memasarkannya. Dengan berbisnis batik inilah saya bisa mengurangi subsidi dari orang tua meskipun baru uang saku. Dari ikut saudara berjualan batik di pasar, sata bisa belajar untuk memasarkan dan menawarkan kepada pelanggan. Saya juga belajar bagaimana cara memperoleh keuntungan dan pencatatan transaksi penjualan maupun pembelian barang dagangan.
Referensi Suyanto,M.2005,11 Rahasian Memulai Bisnis Tanpa Uang,Yogyakarta:Andi Offset. Suyanto,M.2006,15 Rahasia Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan,Yogyakarta:Andi Offset. Suyanto,M.2007,Strategic Management,Yogyakarta:Andi Offset. Suyanto,M.2009,Small is Powerful,Yogyakarta:Andi Offset. Http//peluang-bisnis-batik.html