STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NO DOUBT By Chandra Kirana 1
EXT.KOTA GUNWAY, ATAP BANK OF GUNWAY – MIDNIGHT PAN: Pemandangan tengah malam kota Gunway. Lampu jalan dan lampu kendaraan serta lampu gedung-gedung pencakar langit yang masih menyala, mengisyaratkan bahwa masih ada aktivitas yang dilakukan meski sudah tengah malam. CUT: VERY WIDE SHOT: Tampak seseorang sedang berdiri di atap salah satu gedung pencakar langit yaitu gedung Bank of Gunway. Disebelahnya tampak pula sebuah bungkusan yang sangat besar. CUT: CLOSE UP: seorang pria mengenakan topeng joker. PRIA BERTOPENG JOKER Sekarang waktunya beraksi. Dan diamond itu akan menjadi milikku. CUT: FULL SHOT: Pria bertopeng joker berdiri di balik bungkusan. PRIA BERTOPENG JOKER (sambil menjatuhkan bungkusan yang sudah diikat tali dengan kuat) Baiklah. Sekarang kita mulai permainannya. CUT: MEDIUM: Mengikuti bungkusan yang dijatuhkan, yang kemudian bungkusan itu berayun hingga memecahkan kaca gedung. CUT: Pria bertopeng joker yang sejak tadi sudah mempersiapkan diri, mulai terjun menyusul bungkusan kemudian berayun masuk ke dalam gedung melalui kaca yang pecah tadi. CUT TO: INT.BANK OF GUNWAY - MIDNIGHT Setelah pria bertopeng joker melepaskan tali untuk terjun
tadi, dengan susah payah dia menarik bungkusan itu masuk lebih dalam hingga berdiri di depan sebuah pintu yang sangat besar. CUT: MEDIUM CLOSE UP: Bungkusan dibuka. Keluarlah seorang pria dengan mengenakan helm pelindung, tangannya terikat, wajah terluka di bagian pelipis kiri dan bibir kiri dan tampak sangat ketakutan. CUT: PRIA BERTOPENG JOKER (menodongkan senjata api(pistol) ke arah kepala pegawai bank, dan kemudian berbisik) Buka pintu brankasnya! PEGAWAI BANK (gagap karena ketakutan) Ba..baiklah. Ta..tapi aku mohon jangan bunuh aku. PRIA BERTOPENG JOKER (dengan suara lirih dan santainya) Tenang saja. Kalau kau menurut dan tidak banyak bicara, aku akan segera melepasmu. Mengerti! CUT: Pegawai bank yang menjadi sandera menganggukkan kepala. CUT TO: INT.BANK OF GUNWAY, RUANG BRANKAS UTAMA - MIDNIGHT PAN: Tumpukan uang dollar yang ada dalam brankas Bank of Gunway. Terus sampai ke arah lemari brankas yang lebih kecil yang berisikan berlian dan permata, serta emas hingga surat-surat berharga milik nasabah yang nilainya mencapai trilyunan dollar. CUT: PRIA BERTOPENG JOKER Aku tidak akan mengambil uang. Aku hanya meninginkan berlian yang disimpan oleh pengusaha muda yang terkenal yang tadi pagi
datang ke bank ini. PEGAWAI BANK Ma..maksudmu? Be..berlian milik tuan Kazao Akira. PRIA BERTOPENG JOKER (menodongkan pistol lebih dekat ke kepala ) Aku tidak mau tahu siapa pemilikinya. Sekarang juga cari dan berikan padaku! atau.... PEGAWAI BANK Ba..baik akan segera aku cari. CUT: Akhirnya pegawai itu mendapatkan berlian yang diinginkan pria bertopeng joker. CUT: PRIA BERTOPENG JOKER (sambil menodongkan pistol di tangan kanan dan menyodorkan sebuah kantong hitam di tangan kiri) Masukkan ke dalam sini! CUT: Dengan cepat pegawai bank itu melakukan instruksi yang diberikan. CUT: PRIA BERTOPENG JOKER Sekarang kita keluar dari brankas ini. cepat! CUT: PRIA BERTOPENG JOKER Sekarang keluarkan ponselmu. PEGAWAI BANK (gugup saat mengeluarkan hingga ponsel sempat terjatuh) I..ini ponselnya.
PRIA BERTOPENG JOKER Tidak. Bukan untukku. Tapi untukmu. Cepat hubungi polisi. Atau kau mau mati membusuk di dalam brankas ini? PEGAWAI BANK (heran) Me..menghubungi po..polisi? PRIA BERTOPENG JOKER (menganggukkan kepala) Iya. Katakan kau minta bantuan segera. CUT: CLOSE UP: Pada ponsel pegawai bank. Terlihat dengan cepat jari tangan pegawai bank menekan nomor telpon polisi terdekat. CUT: PEGAWAI BANK Ha..hallo. Ka..kantor polisi. Aku pegawai Bank of Gunway. Aku di sandera. Aku minta bantuan. 3
CUT: Pria bertopeng joker dengan cepat mengambil ponsel pegawai itu dan mendengarkannya sejenak. PRIA BERTOPENG JOKER Kalau kalian tidak bergerak sekarang. Aku tidak akan menjamin keselamatan pria ini. Camkan itu! CUT: PRIA BERTOPENG JOKER (nada tersenyum) Kau beruntung. Polisi tadi bilang, kalau mereka akan datang 10 menit lagi. PEGAWAI BANK (sedikit tersenyum) Be..berarti kau tidak bisa melarikan diri. Kita berada di lantai 21. Ruangan di gedung ini sudah terkunci, lift juga sudah dimatikan, lari melalui pintu darurat pun pasti akan
berpapasan dengan polisi. PRIA BERTOPENG JOKER (nada optimis) Kau lupa aku masuk dengan cara apa. I can fly. Hmm.. sayang sekali aku harus segera meninggalkanmu sendirian menanti polisi-polisi itu datang. CUT: PRIA BERTOPENG JOKER (menyuruh pegawai bank kembali masuk ke dalam brankas) Sekarang kembali ke dalam. CUT: Pegawai itu pun kembali masuk ke dalam brankas utama dan pintu ditutup oleh pria bertopeng joker, sehingga pegawai itu tidak bisa keluar begitu saja, sampai bantuan tiba. CUT TO: INT.MABES POLISI GUNWAY, RUANG INTERPOL - MORNING Seorang wanita berpenampilan rapi dengan rambut panjang yang digulung rapi, tampak duduk di kursi kebesarannya sambil membaca koran membelakangi layar. Hingga terdengar suara ketukan pintu, baru dia berbalik dengan memutar kursinya menghadap layar. CUT: SANDARA (sambil melipat korannya) Masuk. CUT: Rekannya masuk langsung sikap sempurna polisi saat bertemu(memberi hormat). CUT: TEDDY (sambil memberikan laporan yang dibawanya) Dara, ini laporan yang didapat pagi ini. Pencuri itu dijuluki joker sang pencuri. Karena setiap dia beraksi selalu memakai topeng joker. Dia hebat, baru beraksi seminggu
belakangan ini sudah mendapatkan 3 benda tanpa tertangkap. Dan yang diambilnya tidak main-main, berlian dan permata bernilai tinggi. Tapi sayangnya, berlian atau permata itu tidak dapat dilacak dimana keberadaannya. Entah dijual atau tidak. Kalau aku jadi dia, sudah aku jual dan menjadi orang kaya. SANDARA (berbicara lirih sambil memutar kursinya membelakangi layar) Jadi yang diincarnya adalah berlian dan permata yang berharga nilai tinggi. TEDDY Oiya, ada satu lagi, kebiasaannya setelah mencuri. SANDARA (penasaran dengan cepat memutar kursi kembali menghadap layar) Apa itu? TEDDY (sambil memberikan memo sebagai barang bukti) Dia menyuruh sandera untuk menghubungi polisi dan selalu meninggalkan sebuah memo seolah mengisyaratkan dia akan kembali mencuri dengan target selanjutnya. SANDARA Meninggalkan memo, dia ingin kita masuk dalam permainannya. Dan dia dengan mudah mencari tahu kelemahan kita. Kita harus segera membuka topeng joker sang pencuri. 5
TEDDY Tapi kita tidak dapat mencari tahu siapa joker sang pencuri dengan memo ini. Memo ini tidak ditulis tangan. SANDARA (berfikir, sambil bersuara lirih)
Selanjutnya blue heart. Selanjutnya blue heart. Selanjutnya blue heart. TEDDY (melihat sandara yang mulai penasaran dan bingung) Jangan terlalu lama berfikir. aku sudah mencari tahu apa itu yang dimaksud selanjutnya blue heart. Sore ini di gallery Shiner akan ada pembukaan pameran permata blue heart. Permata itu akan dilelang dua hari kemudian. SANDARA (masih memikirkan apa yang akan dilakukan joker sang pencuri) Pameran? Lelang? Permata blue heart? CUT TO: INT.GALLERY SHINER - AFTERNOON PAN: Pemandangan gallery yang sangat cantik, interrior yang megah, dan penataan benda yang rapi. Terlihat beberapa orang sedang menikmati keindahan yang ada di gallery. Terlihat pula 1 yang sangat mencolok, diletakan di tengah ruangan dengan pengamanan yang cukup ketat. 4 orang pria bertubuh kekar dan rapi berdiri di 4 sudut meja pamer permata blue heart. CUT: PENERIMA TAMU Bisa tunjukkan undangannya nona? CUT: SANDARA (melihat sekeliling dan membatin) Undangan? Berarti tidak mudah untuk bisa masuk ke tempat ini. Keluar masuk saja melalui pemeriksaan berlapis. Dan hanya orang-orang terpilih saja yang bisa masuk. Bagaimana pencuri itu bisa masuk dan menerobos blokade pertahanan ini? Malam hari? CUT:
PENERIMA TAMU 6
Maaf nona, jika anda tidak mem.... CUT: CLOSE UP: Police ID Kepala Interpol Shin Sandara. Memotong omongan penerima tamu dengan menunjukan police ID miliknya. CUT: SANDARA Apa benar yang dijaga 4 orang pria itu adalah permata blue heart yang diberitakan? CUT: Tiba-tiba seorang pria mendekat dan menjawab. AKIRA Benar. Itu adalah permata blue heart yang diberitakan akan dicuri oleh joker sang pencuri. Permata blue heart yang memiliki nilai sangat tinggi. Dari kisah pembuatannya, bentuk, harga, serta makna yang terkandung dalam permata itu. CUT: SANDARA Kelihatannya kau sangat mengetahui tentang permata itu. CUT: Seorang pria tua yang berjalan dari belakang Akira kemudian mendekati Sandara. Dia berdiri di sebelah Akira. PELAYAN TUA Maaf nona, izinkan kami memperkenalkan diri. Beliau adalah tuan Kazao Akira, pemilik gallery Shiner dan ketua dari acara ini. Beliau juga pemilik dari permata blue heart. SANDARA Maaf, siapa anda? PELAYAN TUA Aku adalah pelayannya merangkap
sebagai pemandu gallery ini. Jika anda ingin berkeliling, izinkan aku yang memandu. AKIRA Tidak Victor. Dia adalah tamuku. Biar aku saja yang menemaninya berkeliling. Mari nona. CUT: Tiba-tiba terdengar seorang pria berbicara dan semua pun menoleh padanya. TOBI (tersenyum berdiri di sebelah sandara) Apa aku boleh itu menemani nona ini? Tuan Kazao Akira? SANDARA Siapa anda? TOBI Baiklah. Biar aku memperkenalkan diri. Aku adalah Kaito Tobi. Seorang jurnalis yang menulis sebuah artikel yang melambungkan nilai batu permata blue heart. Aku juga menulis tentang kejahatan yang akhir-akhir ini meresahkan para pengusaha dan kolektor berlian dan batu permata. Menjulukinya sebagai joker sang pencuri. AKIRA Kau terlalu membesar-besarkan cerita dari batu permata itu, sehingga membuat batu permata itu seakan memiliki nilai yang sangat tinggi. TOBI (tersenyum) Batu permata itu milik ibumu. yang diasah dengan baik oleh pengrajin batu permata yang terkenal dari Inggris. Yang memiliki hubungan baiki dengan ayahmu. Benda yang memiliki arti yang sangat dalam untukmu dan orangtuamu. Benar begitukan?
AKIRA (tersenyum) Benar. Tapi informasi itu kurang tepat. VICTOR Pengrajin batu permata bukanlah orang yang terkenal dari Inggris. Beliau hanya seorang pengrajin tua yang memang dikenal baik oleh mendiang tuan Kazao Shinichi. Beliau adalah ayah dari mendiang nyonya Luciana Yui. AKIRA Batu pemata itu ditemukan kakek saat beliau pergi ke Inggris mencari impiannya yang belum terwujud. Lucunya, permata itu ditemukan begitu saja oleh kakek. Saat menanam sebuah pohon, dia menemukan batu permata itu di pekarangan. Dia mengasahnya hingga menjadi cantik. Dan memberikan kepada ibu saat hari pernikahan. CUT: TOBI Karena itu, permata itu tidak boleh memiliki nilai harga yang rendah. Dengan sedikit tambahan cerita. Kolektor batu permata pasti akan melirik dan memberikan harga tinggi. SANDARA (heran) Kelihatannya kau mengenal baik tuan Kazao? Apa sebenarnya hubungan kalian? TOBI (merangkul akira) Tentu saja aku mengenalnya dengan sangat baik. Dia adalah adikku. AKIRA (melepaskan rangkulan) Dia hanya sepupuku. TOBI Iya, adik sepupu.
AKIRA Tapi lebih tua aku dari pada kau. TOBI Tapi tetap saja, kau adik sepupuku. Sandara tersenyum melihat kakak beradik sepupu itu ribut mempermasalahkan hal kecil. CUT TO: EXT.GALLERY SHINER, AREA PARKIR GALLERY SHINER – NIGHT SANDARA Tidak terasa ya, ternyata sudah malam. Hmm.. apa malam ini 4 penjaga itu terus berdiri di ruang pamer? AKIRA Tentu saja tidak. Mereka juga manusia yang butuh istirahat. Malam ini hanya di jaga security gallery dan ruang pamer yang dipasang alarm penjaga. SANDARA 9
Berarti joker sang pencuri bisa dengan mudah mencuri benda itu. AKIRA Kuberitahu kau satu hal yang kujaga sampai saat ini. CUT: AKIRA (berbisik) Itu bukanlah batu permata yang asli. SANDARA (terkejut dan dengan nada sedikit tinggi) Apa? Jadi itu hanya batu tiruan?
AKIRA (menaruh jari telunjuk dibibirnya, seolah mengisyaratkan diam) Ssstt.... Kalau kau bicara terlalu keras. Joker sang pencuri akan
mendengarnya. Sejenak pembicaraan terhenti. Terlihat sandara sedang berfikir. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam gedung gallery. Spontan sandara lari ke dalam. Terlihat akira menyusul. CUT TO: INT.GALLERY SHINER - NIGHT Dilihat dari arah pintu masuk, seakan tidak terjadi sesuatu. namun jika dilihat lebih teliti lagi. Terlihat seorang pria tua terjatuh, dengan luka di bagian pelipisnya seakan telah dipukul dengan benda tumpul. SANDARA Tuan Victor, apakah anda baik-baik saja? apa yang terjadi? VICTOR Saat aku menyiapkan mobil tuan muda. Joker sang pencuri menyergapku dari belakang, menyuruhku mematikan alarm dan membuka pintu belakang. Dan mencuri permata blue heart. Dan berlari keluar melalui kaca pecah itu. AKIRA Dia memecahkan kaca dengan meja penerima tamu. SANDARA Tuan Victor, apa dia memintamu untuk menghubungi polisi? VICTOR Tidak. SANDARA Tuan Akira, segera hubungi polisi terdekat. Dia pasti belum jauh. CUT: AKIRA (menemukan sesuatu di atas batu permata) Ada memo. BATU INI PALSU. SAMPAI JUMPA DILELANG BESOK. SANDARA Batu permata blue heart tidak diambil karena dia tahu kalau itu palsu.
Memo? Lelang? Apa batu permata itu benar-benar akan dilelang? AKIRA Iya. Dua hari lagi batu itu akan dilelang. SANDARA Kenapa? Bukankah batu permata itu sangat berharga bagimu? AKIRA Dua berlian dan satu permata yang kumiliki telah dicuri oleh joker sang pencuri. Seberapa dalam aku menyembunyikannya. Batu itu pasti akan tercium keberadaannya oleh joker sang pencuri. Dengan harga yang semakin melambung. Dia pasti sangat meninginkannya. Karena itulah, aku tidak mau menyembunyikannya lebih dalam lagi, atau aku akan menyesal jika batu yang terus berada padaku tiba-tiba saja menghilang. SANDARA Begitu rupanya. Lalu, dimana diadakannya acara lelang itu? CUT: AKIRA Kapal Persiar Venus Starlight. SANDARA (membatin) Jadi batu permata akan dibawa saat lelang? Dan bagaimana dia datang jika acaranya berada di tengah laut? Siapa sebenarnya joker sang pencuri? CUT TO: INT.RUMAH SANDARA – MIDNIGHT AYAH SANDARA Kenapa kau pulang selarut ini? SANDARA Ayah? Masih ada kasus yang harus kutangani. AYAH SANDARA
Kau menangani kasus joker sang pencuri? CUT: Tampak lesu sandara menganggukan kepala. CUT: AYAH SANDARA Jika kau terus berfikir tanpa henti, kau pasti tidak akan menemukan jawaban dari permasalahanmu itu. Tapi lain halnya, jika kau menghadapi masalahmu itu, kau pasti akan mendapatkan jawabannya suatu saat nanti. Mungkin besok kau sudah mendapat jawabannya. SANDARA (mulai semangat lagi) Jadi itu yang harus kulakukan. baiklah. Aku akan melakukan tugasku sebagai seorang polisi dengan baik. Aku akan memecahkan kasus ini. Besok akan kubongkar siapa orang dibalik topeng joker sang pencuri. CUT: SANDARA (memeluk sang ayah sambil tersenyum) Terimakasih ayah. Kau sedikit meringankan bebanku. AYAH SANDARA Kau belum meringankan bebanku. SANDARA (bingung) Maksud ayah apa? AYAH SANDARA Kau ini seorang wanita. Melihat usiamu yang sudah 27 tahun, sudah sepantasnya kau segera menikah, memiliki pendamping hidup. Tidak terus tinggal bersama ayah dan ibumu. Kau juga sudah mempunyai pekerjaan yang menjanjikan. Kurang apa lagi
untuk segera menikah. SANDARA Ayah.... Aku belum mau menikah. AYAH SANDARA Kau bukannya belum mau, tapi belum ada pria yang mau mendekatimu. Karena kau terlalu tangguh. Kau tahu itu. Dasar tidak peka. CUT: CLOSE UP: Sandara hanya tersenyum. Melihat ayahnya yang jengkel dengan sifat sandara yang kurang memperhatikan dirinya sendiri. CUT: AYAH SANDARA Ayah menjodohkanmu dengan seorang pria yang tampan dan baik hati. Dia anak dari kenalan ayah yang sudah lama meninggal. Dulu waktu kecil dia sering sekali diajak ayahnya berkunjung ke rumah dan bermain bersamamu. Tadi pagi ayah buat janji dengannya. Besok saat makan siang akan bertemu di cafe bubble. Kau harus datang! SANDARA (menunjuk dirinya) Aku? Kenapa aku? Ayah yang buat janji, kenapa harus aku yang datang? AYAH SANDARA (jengkel) Kau ini benar-benar ya. Pokoknya ayah sudah buatkan janji. Kau harus datang. Jangan kecewakan ayah! Mengerti! Ayahnya pergi meninggalkan Sandara yang duduk sendiri di ruang tangah. CUT: SANDARA (bicara sendiri) Ayah ini ada-ada saja. Perjodohan? Teman masa kecil? Kasus yang belum
terpecahkan? Batu permata blue heart? Haduh.... Tantangan yang harus kuhadapi banyak juga rupanya. CUT TO: INT.MABES POLISI GUNWAY, RUANG INTERPOL – NOON TEDDY (menawarkan voucher makan) Dara, kau mau makan bersama kami? Aku masih punya beberapa voucher makan. HARU (spontan) Ayo dara, kau ikut bersama kami. Jangan terlalu diambil pusing. Jika sudah makan, masalah sebesar apapun pasti akan terpecahkan dengan mudah. SANDARA (tersenyum) Tidak, kalian saja. Aku belum lapar. CUT: Tiba-tiba datang rekannya yang lain dan membawakan seikat bunga. JIA (memberikan seikat bunga pada Dara) Ini ada kiriman bunga untukmu. CUT: Sandara terkejut saat membaca kartu. SANDARA (brbicara lirih) KUTUNGGU DI CAFE BUBBLE. JOKER SANG PENCURI. Sandara langsung bergegas pergi, dengan membawa kartu yang dipegangnya. Spontan semua rekan kerjanya terkejut dan kebingungan. CUT: HARU Apa yang terjadi sebenarnya? TEDDY Siapa pengirim bunga itu?
JIA (mengangkat bahunya, mengisyaratkan tidak tahu) Mana kutahu. CUT TO: INT.CAFE BUBBLE - NOON POV: Mata Sandara melihat ke sekeliling cafe. tapi dia tidak melihat sosok joker sang pencuri yang dicarinya. Gerak-gerik pengunjung cafe pun juga sangat wajar, tidak ada yang mencurigakan. Terlihat sosok yang familiar sedang membaca sebuah buku. Sandara mendekat CUT: SANDARA (menyapa) Tuan Kazao Akira? CUT: AKIRA (menutup buku dan membalas sapaan, kemudian melihat jam tangannya) Senang bisa bertemu denganmu lagi. Kau telat 10 menit. CUT: SANDARA Maksud anda? AKIRA Duduklah dulu. CUT: SANDARA Kebetulan sekali bisa bertemu denganmu. AKIRA Bukan kebetulan. Tapi takdir yang mempertemukan kita. CUT: Terlihat Sandara yang semakin bingung. Dan ponsel pun berdering.
CUT: SANDARA Maaf, aku angkat telpon dulu. AKIRA Baiklah. Silahkan. INTERCUT BETWEEN: SANDARA Hallo. AYAH SANDARA Hallo, Dara. Ini ayah. Apakah kau sudah bertemu dengan Akira? SANDARA Akira? Maksud ayah, Kazao Akira? AYAH SANDARA Iya. Dia adalah teman masa kecilmu. Kau lupa? SANDARA (terkejut) Teman masa kecil? Kazao Akira? AYAH SANDARA Iya. Dia orangnya. Jujur, dari tadi ayah di kantor hanya memikirkanmu dan Akira, apakah kalian sudah bertemu atau belum. Saat ayah menelpon bagian interpol, ternyata kau masih di kantor. Ayah sengaja mengirim bunga atas nama joker sang pencuri, agar kau segera bergegas ke cafe itu. Kau tidak membawa rekan-rekan kerjamu ke cafe itukan? Ayah menelpon takut kau salah paham dan malah menjadi masalah nantinya. SANDARA (nada jengkel) Ayah. Terimakasih sudah menghawatirkan aku. Tapi jangan bawa nama joker sang pencuri lagi kalau mau memaksaku datang. Untung aku tidak mengerahkan pasukan untuk segera bertindak. AYAH SANDARA
Kenapa kau tidak langsung mengerahkan pasukanmu untuk bertindak? Bukannya itu yang seharusnya dilakukan polisi setiap mendapatkan pesan baru dari target? SANDARA Ayah. Meski joker sang pencuri selalu memberikan pesan apa yang akan dia curi selanjutnya, dia tidak menulis pesan itu begitu saja. Apalagi menggunakan tulisan tangan yang mudah dilacak. AYAH SANDARA Oh.. jadi begitu. Tapi kenapa kau masih terkena tipuan ayahmu ini. SANDARA (jengkel karena telah ditipu ayahnya) Aku kan sedang serius menangani kasus ini. Aku juga tidak bertindak gegabah dengan menelan bulat-bulat pesan yang kuterima. Aku ingin mengeceknya terlebih dulu sebelum kukerahkan pasukan. AYAH SANDARA (senang) Ya sudah, ayah minta maaf. Sekarang, kau lanjutkan saja kencanmu. Kasihan Akira, pasti dia sudah menunggu lama. Semoga kencanmu berjalan lancar. Jangan kecewakan ayahmu ini ya. Ayah sayang padamu. SANDARA (sedikit cemberut) Aku juga sayang ayah. Setelah menutup telpon. Sandara kembali ke meja Akira. CUT: SANDARA (sedikit lesu) Maaf, membuatmu menunggu lama. AKIRA Tidak apa. Kau lesu sekali. Apa ada kasus yang sangat mengganggumu?
SANDARA (spontan menjawab kemudian salah tingkah) Iya. Ayah telah menipuku agar mau datang kemari. Aah, bukan bukan. Kasus joker sang pencuri ini sangat menggangguku. aku permisi ke toilet dulu. CUT: Tidak berapa lama kemudian Sandara kembali. SANDARA Maaf, membuatmu menunggu lagi. AKIRA (tersenyum kemudian melihat jam tangannya) Aku rasa, hari ini cukup sampai di sini. Maaf, tidak bisa menemanimu makan siang. Aku harus kembali ke gallery untuk mempersiapkan acara besok. SANDARA Tidak apa. Aku bisa mengerti. Kau pasti sangat sibuk sekali. Kalau begitu sampai jumpa besok di acara lelang. AKIRA Hmm.. bagaimana kalau kuganti dengan pesta topeng malam ini? Kau mau? SANDARA Maksudmu kita bertemu lagi nanti malam? Tunggu.. pesta topeng? AKIRA Iya, pesta topeng. Di sini, di cafe ini. Temanku yang mengadakannya. Ada apa? Apa kau ada acara lain? SANDARA (spontan) Tidak. Tidak ada. Baiklah. Aku ikut. AKIRA Kalau begitu, sampai jumpa nanti
malam. CUT TO: INT.CAFE BUBBLE, PESTA TOPENG - NIGHT PAN: Suasana cafe yang penuh tamu undangan mengenakan topeng. Dj yang semangat memainkan musiknya. Gemerlap lampu berwarna. Cafe berubah menjadi sebuah tempat pesta yang penuh keriaan. CUT: SANDARA (melihat sekeliling) Tempat yang sangat meriah. Tapi.. AKIRA Banyak yang memakai topeng joker. SANDARA Benar. Topeng joker. Dia pasti ada juga di antara mereka. AKIRA (tertawa) Belum tentu dia menyukai pesta. SANDARA Tidak perlu menyukai pesta. Di sini banyak anak pejabat dan pengusaha kaya. Bisa saja kan dia membaur untuk mencari informasi yang diinginkan. CUT: Seseorang mendekati Akira dan Sandara. TOBI Pemikiran yang bagus. Aku setuju dengan pemikiranmu itu, bagaimana jika joker sang pencuri berbaur dengan anak-anak orang kaya yang bodoh itu? SANDARA (penasaran) siapa kau? CUT: Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dan mereka bertiga menoleh. SENA (berteriak) TOBI.... Sena mandekati Tobi, Akira, dan Sandara. CUT:
SENA (terkejut melihat Akira) Oh.. kau datang Akira. Angin apa yang membawamu datang ke pesta ini. TOBI (nada bercanda) Angin puting beliung. SENA Aku tidak bertanya padamu. TOBI Kau tidak lihat siapa di sebelahnya SENA Oh.. kau membawa pacarmu? SANDARA (spontan dan salah tingkah) Oh.. aku bukan pacarnya. aku hanya diajak kemari karena kami sudah lama tidak bertemu. Aah, bukan bukan, maksudku.. AKIRA (memotong omongan Sandara ) Iya, dia pacarku. SANDARA (terkejut) Akira. CUT: AKIRA (berbisik) Tidak perlu dianggap serius. Aku hanya tidak mau membesar-besarkan masalah. SANDARA (membatin) Tidak mau membesar-besarkan masalah? Apa tidak salah? Bukankah perkataaannya tadi malah memperbesar masalah. Bagaimana kalau mereka menganggap serius? CUT: TOBI Hei, kalian sedang bicara apa? Jangan berbisik-bisik di sini! SENA
Wah, selamat ya. Akhirnya kau menentukan pilihanmu. TOBI Pilihan apanya. Nona ini adalah seorang polisi. Dia kemari pasti ingin mencari joker sang pencuri. Benarkan apa yang aku katakan? AKIRA (nengalihkan pembicaraan) Pestamu sangat meriah, Sena. SENA Pesta ini biasa saja. Kau jarang datang ke pesta, jadi merasa pesta ini sangat meriah. SANDARA Nona Sena, apa aku boleh bertanya? SENA Panggil aku Sena saja. apa memang yang ingin kau tanyakan? SANDARA Kenapa kau memilih tema pesta topeng? SENA Kenapa? kenapa ya? Yang kudengar akhir-akhir ini adalah berita tentang joker sang pencuri. Karena itu aku ingin mengadakan pesta topeng. SANDARA Kau merayakan bukan karena hari ini adalah hari ulang tahunmu? SENA Bukan. Aku juga ingin tahu siapa orang dibalik topeng joker. Aku juga sudah menyiapkan benda kesukaannya. Ayo kalian ikut aku. Sena membawa ketiga orang itu ke sebuah ruangan. CUT TO: INT.CAFE BUBBLE, VIP AREA - NIGHT Sena mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. SENA (dengan pedenya, menunjukan cincin permata) Lihat. Aku akan menangkap joker sang pencuri dengan cincin ini. Dia tidak
akan kulepaskan. CUT: TOBI Kau ini bodoh ya. Yang diincar joker sang pencuri adalah berlian dan permata yang bernilai tinggi. SENA (dengan pedenya) Ini juga bernilai tinggi. Billion dollar baby. AKIRA Darimana kau mendapatkan benda itu? SENA (dengan polosnya) Aku dapat dari ibu. Saat ibu kembali dari paris, aku dihadiahkan cincin ini. Ibu bilang, ini adalah cincin permata berharga milyaran. SANDARA Aku tidak mengerti soal berlian atau permata asli dan bernilai tinggi. Tapi itu cincin yang cantik. SENA (senang) Benarkah? Terimakasih. TOBI Memang cantik. Tapi itu bukan permata asli. AKIRA Nilainya juga tidak setinggi yang dicuri oleh joker sang pencuri. SENA Jadi menurut kalian, cincin ini tidak mungkin dicuri olehnya. CUT: Secara bersamaan, Akira dan Tobi menganggukan kepala. CUT: SANDARA Sayang sekali.
CUT TO: EXT.PELABUHAN WATERSEN - MORNING POV: Sandara, PAN: Pemandangan pelabuhan. Terus ke kapal pesiar yang sangat besar. Orang-orang yang diundang ke acara lelang. Terlihat pula orang-orang yang dikenal. CUT: HARU (senang) Asyik. Tugas sekalian liburan. TEDDY Kau salah. Kita ini benar-benar liburan. Haduh.. ini tugas atau liburan ya. Jarang-jarang dapat tugas sembari liburan seperti ini. HARU Yang jelas kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini, Ted. TEDDY Kau benar. CUT: SANDARA (tegas) Sudah puas bersenang-senangnya. Kalian harus fokus pada tugas. Kalau tidak, aku sendiri yang akan menceburkan kalian ke laut. CUT: JIA Apa kau yakin kalau permata blue heart yang asli ada di dalam kapal itu? SANDARA Entahlah. Tapi Akira akan memastikan kalau permata itu akan terus bersamanya, sampai acara lelang dibuka. HARU Kelihatannya kau sangat mempercayai Akira. TEDDY Jangan-jangan kau.. HARU (dengan nada sedikit tinggi) Jatuh cinta pada Akira. CUT: Sandara menggelengkan kepala dengam wajah yang memerah.
CUT: SANDARA (mengalihkan pembicaraan) Sudah. Sudah. Lebih baik cepat naik. CUT TO: INT.KAPAL PESIAR VENUS STARLIGHT, DI LUAR RUANGAN - MORNING PAN: Kapal pesiar yang mewah. Terlihat lautan yang biru dan langit yang biru. Pemandanganan yang sangat menenangkan hati. Terlihat seorang pria tengah berdiri menghadap lautan yang luas. CUT: SANDARA (sambil berjalan mendekati Akira) Pemandangan yang indah. Bisa-bisa aku lupa kalau sedang melakukan tugas penting. AKIRA Aku jamin kau tidak akan melupakan tugasmu. Terimakasih mau membantu menjaga permata blue heart. SANDARA Jangan berterimakasih dulu. Tugasku kan baru akan dimulai. AKIRA Benar. Setelah kapal ini meninggalkan pelabuhan. Tugasmu baru akan dimulai. SANDARA Bukankah sebentar lagi kapal akan berangkat? Kau tidak menjaga permata itu? AKIRA Permata itu di tempat yang aman. Kau tenang saja. CUT: Tiba-tiba terdengar suara seorang pria. TOBI Kau benar-benar yakin kalau permata itu di tempat yang aman. AKIRA Jadi, kau tidak percaya padaku. SENA Tobi bukannya tidak percaya. Hanya saja kau sudah kehilangan 2 berlian
dan 1 permata, kau masih yakin kalau bisa menyembunyikan permata blue heart itu di tempat yang tidak tercium oleh joker sang pencuri? AKIRA Entahlah. Tapi aku berusaha untuk menjaga batu permata blue heart itu sampai ditemukannya pemilik yang baru. CUT: Kapal pun mulai bergerak meninggalkan pelabuhan. CUT: SANDARA (tersenyum) Tugasku dimulai. Mencari tahu siapa joker sang pencuri dan menangkapnya. CUT TO: INT.KAPAL PESIAR VENUS STARLIGHT, DI LUAR RUANGAN - NOON Sandara berkeliling melihat isi kapal. Tak terlihat pergerakan yang mencurigakan, semua tampak normal. Terus berjalan menyusuri tiap lorong kapal. Tiba-tiba dia berpapasan dengan seorang pria tua yang sedang membawa beberapa kotak kado. CUT: SANDARA (menawarkan bantuan) Pak Victor, biar aku bantu. VICTOR Tidak apa. Aku sudah terbiasa membawa barang-barang seperti ini. SANDARA Banyak sekali kotak kadonya? Ini untuk siapa? VICTOR Ini kado untuk beberapa undangan terpilih. SANDARA Undangan terpilih? VICTOR Maaf nona, aku harus segera membawa ini ke ruangan acara lelang. SANDARA Aku ikut.
CUT TO: INT.KAPAL PESIAR VENUS STARLIGHT, RUANGAN LELANG - NOON Sandara melihat sekeliling ruangan, tampak beberapa kamera pengawas. Terdapat meja pamer berkaca yang panjang. Terlihat Victor memisahkan salah satu kotak kado. CUT: SANDARA (penasaran) Kenapa itu dipisah? VICTOR Nanti anda juga akan tahu nona. CUT: SANDARA (membatin) Apa sebenarnya isi kotak itu? CUT: Tiba-tiba terdengar suara dan Sandara pun menoleh. AKIRA (tersenyum) Pasti banyak pertanyaan yang ingin kau katakan padaku? SANDARA Kau benar. Kau menyembunyikan banyak hal dariku. Samar-samar aku mulai mengingat apa yang kita lakukan waktu masih kecil. AKIRA (tersenyum) Benarkah? Bagus kalau kau mulai mengingat siapa aku? Aku akan sangat senang sekali. SANDARA Lalu untuk apa kotak kado yang sendiri itu? AKIRA Blue heart. CUT: Sandara terkejut dan tidak percaya. Semudah itu menyembunyikan permata yang berharga. CUT: AKIRA (tertawa) Kau masih belum berubah ya. Kau mudah tertipu.
SANDARA (memasang muka masam) Kau menipuku rupanya. AKIRA Itu isinya benda pecah belah, makanya harus dipisahkan. SANDARA Apa kali ini kau menipuku lagi? CUT: Akira hanya tersenyum. CUT: INT.KAPAL PESIAR VENUS STARLIGHT, RUANGAN LELANG - NIGHT POV: Akira, PAN: Pemandangan ruangan lelang yang sudah dipenuhi undangan. Terlihat orang-orang kaya yang siap menawar benda-benda lelang dengan harga tinggi. CUT: Akira memberi isyarat kepada mc untuk memulai acara. dan acara lelang pun dimulai. CUT: Satu benda sudah berpindah pemilik. Dua, tiga benda juga sudah berpindah pemilik. CUT: Waktu yang ditunggu tiba. Permata blue heart pun dikeluarkan. CUT: Penawaran pertama, penawaran kedua, sampai penawaran kelima masih belum mencapai kesepakatan. Sampai tiba-tiba. CUT: Sesuatu berasap dan membuat kepanikan di ruangan. CUT: JIA (teriak) INI GAS BIUS. SANDARA (teriak, sambil mencoba tidak menghirup banyak gas.) SEMUA TETAP DI TEMPAT. JANGAN ADA YANG BERGERAK. CUT: Sandara cs langsung mengambil posisi sergap. 3 pintu masuk,
meja permata dan bangku undangan. CUT: Sandara melihat rekan dan orang-orang di dalam ruangan mulai jatuh pingsan. Samar-samar dia melihat sosok orang yang berbeda. Seseorang mengenakan topeng-gas mengambil permata. Sandara mulai mengejar. CUT: Saat hampir sampai pintu keluar. Dia mulai kehilangan kesadaran. CUT: Selang beberapa lama, Sandara mulai kembali sadar. CUT: AKIRA (melihat Sandara membuka mata) Apa kau baik-baik saja? SANDARA (perlahan membuka mata) Aku melihat joker itu. TOBI Jangan pikirkan itu dulu. Lebih baik pulihkan dulu kondisimu. SANDARA Aku baik-baik saja. Mana yang lain? AKIRA Yang lain shock. Aku menyuruh panitia dan rekan kerjamu untuk mengantarkan para undangan kembali ke kamar. SANDARA Aku rasa, aku tahu siapa pelaku pencurian itu. SENA (semangat) Benarkah? Siapa dia? Siapa? SANDARA Yang keluar dan belum kembali ke ruangan hanya 3 orang. Saat gas bius itu dilempar ke dalam pun, tidak ada 1 orang pun yang keluar. hanya orang itu yang masuk dan keluar dengan leluasa.
CUT: SENA Siapa yang kau maksud 3 orang itu? dan siapa yang leluasa? SANDARA Tobi, pak Victor dan Akira. CUT TO: INT.KAPAL PESIAR VENUS STARLIGHT, KAMAR AKIRA - MIDNIGHT Sandara, Sena, dan Haru. Semua terlihat tegang. Kecuali Akira, Tobi dan Victor seakan tidak bersalah. CUT: Tiga orang yang dianggap bermasalah diintrogasi. AKIRA Saat itu aku pergi ke toilet terdekat. TOBI Aku juga pergi ke toilet. Aku bertemu dengan Akira. VICTOR Aku pergi mengambil surat milik permata yang diminta tuan Akira. AKIRA Bukankah kau ada saat aku memintanya. CUT: Sandara cs merapat dan berdiskusi sebentar. HARU Tidak mungkin. Mereka memiliki alibi yang saling berkaitan. SANDARA Tidak. Aku yakin salah satu diantara mereka. Tapi siapa? CUT: SENA (meneteskan air mata) Apa kalian tahu siapa orangnya? Aku percaya pada mereka. Mereka pasti tidak melakukan itu. Pelakunya pasti orang lain. CUT:
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan masuklah 2 rekan Sandara. JIA Aku sudah mengeledah kamar Tobi. Tidak ditemukan sesuatu yang mencurigakan. Dan juga batu permata itu. TEDDY (memperlihatkan barang temuaannya. topeng-gas, sarung tangan, dan sisa gas bius yang belum dibuka) Maaf pak Victor. Aku menemukan barang-barang ini. Tapi permata itu tidak kutemukan. CUT: SENA (menangis) Ini tidak mungkin. Pak Victor tidak mungkin melakukannya. CUT: Akira dan Tobi hanya terdiam, memalingkan wajah dari Sandara dan meneteskan air mata. CUT: SANDARA (nada sedih) Dimana anda menyembunyikan permata itu? VICTOR (tersenyum) Aku membuangnya ke laut. SANDARA (sedikit membentak) Jangan bercanda! Lalu dimana permata yang lainnya? VICTOR Aku tidak bercanda. Kau akan tahu suatu saat nanti dimana tempat itu. CUT: VICTOR (tersenyum) Nona Sena, anda tidak perlu Menagis. Aku yang salah, tidak pandai
menyembunyikan barang bukti itu. Tuan Tobi, aku harap kau tidak menulis hal buruk ini di artikelmu, ini sangat memalukan, tapi karena itu tugasmu jadi aku akan mengijinkannya. Tuan Akira, aku minta maaf. Apapun kesalahanmu, aku sudah memaafkannya. Tenang saja. CUT: TOBI Aku janji, tidak akan menulis hal malukan ini. Kau sependapat denganku kan, Kira? CUT: Akira hanya tertunduk sedih. AKIRA Aku harap kalian mau meninggalkan aku sendiri di sini. CUT: Semua keluar dengan tertunduk sedih dan lesu. CUT: Sandara yang tadi duduk di depan Akira, belum beranjak sedikit pun. SANDARA Aku tahu ini.. CUT: AKIRA (memotong omongan Sandara) Aku mohon. Tinggalkan aku sendiri. CUT: Victor untuk sementara diborgol di kamar Teddy sampai kapal bersandar ke pelabuhan. CUT TO: EXT.TAMAN KOTA GUNWAY - MORNING PAN: Sebuah taman kota yang rindang dengan pepohonan dan bunga yang indah serta bangku taman yang nyaman, beberapa orang lanjut usia berjalan-jalan pagi menyusuri taman, ada beberapa anak-anak kecil bermain, ada beberapa orang lewat, seorang ibu menyuapi bayinya. CUT:
Terdengar suara sapaan. SANDARA Pagi. Maaf, membuatmu menunggu lama. AKIRA (melihat jam tangannya) Pagi. Kau telat 10 menit. Lagi. SANDARA Aku minta maaf. ada apa pagi-pagi ingin bertemu? AKIRA (menatap Sandara dengan teduh sambil tersenyum) Hanya ingin melihatmu. SANDARA (tersipu malu sambil sesekali memalingkan wajahnya) Jangan menatapku seperti itu! AKIRA (tertawa) Aku akan pergi ke Jepang. Apa kau mau ikut? SANDARA Oh.. berapa lama? Kapan akan kembali kemari? AKIRA Mungkin aku tidak akan kembali. SANDARA Jangan bercanda! Aku tidak akan tertipu lagi. AKIRA (pandangan yang serius) Aku tidak bercanda. SANDARA (tertunduk sedih dan tersenyum tidak percaya) Tidak. Aku tidak bisa ikut bersamamu dan kau. Kau tidak akan kembali. Kita harus berpisah lagi? Itukah yang kau inginkan? CUT: Akira tertawa geli melihat ekspresi Sandara.
AKIRA Untuk yang kesekian kalinya, kau tertipu lagi. Ternyata kau ini mudah sekali dibodohi. SANDARA (cemberut) Kau lagi-lagi mempermainkanku. AKIRA Sudah jangan cemberut. Aku benar-benar akan ke Jepang. Ada bisnis yang harus kuselesaikan. Gara-gara Victor dipenjara aku jadi tidak punya waktu luang. Sekarang aku lapar. Temani aku makan. SANDARA Baiklah. Mana kunci mobilmu, biar aku yang mengemudi. Kalau orang lapar mengemudi pasti akan buat kekacauan. Kau parkir mobil dimana? AKIRA Parkir timur. CUT: Tiba-tiba langkah Sandara terhenti. SANDARA Oh.. ponselku, ada di mobil. Biasa tolong ambilkan? Nanti kalau ada telpon darurat bagaimana? Mobilnya juga belum aku kunci. Aku lupa. AKIRA (nada bercanda) Baiklah nona muda. SANDARA (tersenyum) Terimakasih tuan muda. AKIRA Memang kau parkir dimana? SANDARA (tersenyum) Parkir barat. Jangan lupa dikunci ya! CUT TO:
EXT.PARKIR TIMUR TAMAN KOTA GUNWAY - MORNING Sandara berjalan ke parkir barat. Kemudian masuk ke mobil white bentley. SANDARA (tersenyum) Akhirnya aku bisa membodohimu. Sandara membenarkan posisi duduknya. Tiba-tiba saja melihat sesuatu. CUT: Tidak lama kemudian Akira datang. AKIRA (sambil memasuki mobil) Kau ingin menipuku ya? Akira langsung terdiam saat melihat Sandara memegang sebuah topeng. Lama mereka terdiam hingga salah satu mulai buka suara. CUT: SANDARA Ini topeng yang kucari-cari. Goresannya berbeda dengan topeng yang kulihat selama ini. Saat aku menemukan topeng ini aku jadi ingat permainan kita waktu masih kecil. Kau pencuri dan aku adalah polisi. Sama seperti saat ini. Benar begitu joker sang pencuri? AKIRA (tersenyum) Aku senang kau bisa mengingatnya. SANDARA Dimana kau sembunyikan benda-benda yang kau curi? AKIRA Kau pasti tahu tempatnya. Karena itu adalah tempat persembunyian kita berdua. SANDARA (tersenyum sinis) Panti asuhan di dekat rumahmu. Kenapa kau lakukan ini semua? Aku sudah menjebloskan orang yang tidak bersalah. AKIRA
Tidak kau benar. Aku dan Victor berkomplot untuk membuat permainan ini menjadi menarik. SANDARA (sedih) Menarik? Kau mencuri bendamu sendiri. Mempermainkanku. Dan.. merendahkan kinerja polisi. Itu semua membuatmu senang? AKIRA (menyesal) Bukan itu alasanku. Aku hanya ingin mengulang permainan kita dulu. Mendengar bahwa kau berhasil menjadi seorang polisi. Aku sangat senang. Aku ingin mendengarkan analisismu dengan kasus yang kubuat. Aku tahu perbuatanku ini sangat kekanakan dan melanggar hukum. aku minta maaf. Sungguh aku tidak bermaksud merendahkan kinerja polisi maupun kemampuan analisimu sebagai seorang polisi. Aku minta maaf. SANDARA (menyalakan mesin mobil) Jika minta maaf ada gunanya. Lakukan di depan pengadilan. CUT: Sandara tancap gas. Mobil white bentley melaju di sepanjang jalan Gunway. CUT TO: INT.JAIL GUNWAY, RUANG KUNJUNGAN - NOON POV: Akira, PAN: Ruang kunjungan yang tampak terawat. Ruangan berpembatas kaca berlubang kecil antara pengunjung dan narapidana. Tampak pengunjung lain temu kangen dengan kerabat yang berada dalam bui. ZOOM IN: Seorang pria tua keluar dari sebuah pintu CUT: Pria tua berjalan kemudian duduk di depan Akira. AKIRA (menyesal dan sedih) Victor, aku.. aku.. VICTOR (tersenyum dan dengan nada sedikit bercanda) Jangan bersedih tuan muda. Aku izin cuti 2 tahun. Aku telah melakukan
tugas yang sangat besar. Aku harap aku mendapatkan bonus setelah keluar dari tempat ini. AKIRA (menangis) Aku akan segera mengeluarkanmu. Ini semua adalah ideku. Aku minta maaf. tidak seharusnya di masa tuamu kau mendekam di tempat ini. Ini semua tidak adil untukmu. VICTOR Ini menjadi pengalaman yang berarti untukku. Aku senang bisa bekerja sama dengan anda untuk melakukan hal itu. Aku harap lain kali kita bisa melakukan hal yang lebih hebat dari ini. AKIRA (sedikit tersenyum) Kau bercanda victor. Melihat tempat ini saja aku tidak mau. Kau ini. VICTOR Bagaimana nona Dara? Apa dia tahu tentang semua ini. AKIRA Dia menemukan topeng itu. Analisisnya benar, hanya saja karena ulahmu yang menaruh barang-barang itu di kamarmu, membuatnya ragu. Itu hal bodoh yang pernah kulakukan. VICTOR Jika aku tidak melakukan itu. Kedokmu akan terbongkar. CUT: Terdengar suara dari box sebelah. TOBI (menggelengkan kepala) Kau ini bagaimana sih? Kau membocorkan semuanya. Lihat sekelilingmu. Mereka semua adalah polisi. SANDARA
(kemudian menyuruh anggotanya) Joker sang pencuri, pecah sudah topengmu. Kau kutangkap atas tuduhan pengrusakan gedung, penganiayaan, dan pencurian. Tangkap dia sekarang. JIA Siap laksanakan. CUT: AKIRA (tertawa) Kau sudah banyak berubah rupanya. Aku salut. Kau membawaku melaju di jalanan, hanya untuk mempersiapkan ini. Kau benar-benar hebat. SANDARA Kau yang memulainya. Mempermainkanku. Tenang saja, pak Victor akan dapat keringanan masa tahanan. karena kau adalah dalang utamanya. TOBI Hei.. hei.. tunggu. Bagaimana denganku? Aku tidak ikut melakukan kejahatan itu. SANDARA Kau mungkin dapat hukuman 3 bulankurungan. Karena kau telah membantu menutupi siapa pelaku sebenarnya. Dan kau membantu Kira menipuku. TOBI (ragu) Yang benar saja. Benar hanya 3 bulan? HARU Hei bukankah tadi dia bilang mungkin. Dengar tidak sih? TEDDY Makanya kalau ingin berbohong cari tahu dulu. Ada yang mengetahui kebenaran itu atau tidak selain kau. CUT: Saat dibawa petugas, Akira menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Sandara.
AKIRA (berbisik) Tunggu aku. Aku akan mencuri blue Heart milikmu. Akira berbalik menghadap layar, kemudian tersenyum. CUT: SANDARA (membatin) Akan kutunggu. Sampai kau bisa mencuri blue heart yang kusembunyikan hanya untukmu. Sandara tersenyum.