STMIK AMIKOM PURWOKERTO
PENGOLAHAN CITRA
Akuisisi dan Model Dasar Image
1
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
2
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Apakah itu image / citra ? Gambar atau foto atau data visual lainnya, umumnya dalam bentuk 2D atau 3D. Apakah itu digital image ? Sebuah image yang berbentuk diskrit Kumpulan nilai intensitas 2D (gray value) Fungsi matrik dua dimensi Apakah itu digital image processing ? Proses manipulasi dan analisis picture dengan bantuan komputer. Interpretasi manusia : informasi untuk penampakan yang lebih baik Interpretasi mesin : otomasi pemrosesan mesin 3
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Langkah Fundamental dalam DIP
4
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Image Acquisition
Capturing Visual data by an imaging sensor
Imaging
Digitization / Quantization Convert data in to discrete form
Image Enhancement and Restoration Improving image quality
Image Processing
5
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
6
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Problem Utama
Bagaimana objek 3D yang ada pada dunia nyata dapat ditangkap dan ditampilkan p a d a b i d a n g 2 D x
y
z y x
7
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Konsep Awal : Pinhole cameras
Model kamera awal : sebuah kubus dengan satu titik lubang kecil (hole). 8
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Produk awal Pinhole cameras
Fotografer pertama adalah Niepce Foto pertama yang terekam adalah pada tahun 1822 Pinhole camera digunakan untuk mengatur agar image tidak terlalu gelap atau terang 9
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Hasil dari Pinhole Cameras Beberapa efek yang dihas ilkan d ari Pinhole
10
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Sample Produk awal Photografi
11
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
12
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Image Acquisition
Penangkapan oleh sensor dan kemampuan untuk melakukan digitasi terhadap sinyal yang ditangkap oleh sensor. Alat yang digunakan :
Video camera Digital camera Conventional camera & analog-to-digital converter
13
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Image di kenakan proses – capturedoleh suatu sensor (misal monochrome atau color TV camera) kemudian dikenakan proses dig itasi. Bila output dari camera atau sendor tidak langsung dalam bentuk digital maka digitasi dilakukan dengan cara proses konversi analog to digital. 14
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Camera
Camera umumnya terdiri dari 2 bagian utama :
Sebuah lensa yang mengumpulkan radiasi yang memancar dari objek yang menjadi fokus sehingga objek ter s e bu t da p at d it a n gka p sebagaimana objek yang real dalam dunia sesungguhnya. Sebuah semi konduktor yang dikenal sebagai CCD (Charged Coupled Device) yang akan melakukan konversi pancaran image menjadi sinyal elektrik. 15
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Frame Grabber
F r a m e g r a b b e r h a n ya memb u tu hka n s eb u ah circuit untuk melakukan digitasi sinyal elektrik dari sensor imaging untuk menyimpan image dalam memori (RAM) pada komputer.
16
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Creating a Digital Image
Image Digitization= sampling+quantization 17
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
18
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Sebuah image di – captured- oleh sensor dan diekspresikan sebagai sebuah fungsi kontinyu f(x,y) dari koordinat pada bidang datar. Yang dimaksud dengan proses digitasi adalah bagaimana agar fungsi f(x,y) tersebut kemudian dilakukan proses sampling kedalam matrik dengan ukuran M baris dan N kolom. Kuantitasi image (image quantitation) adalah melakukan assignment terhadap setiap sampling kontinyu menjadi nilai integer. Fungsi image f(x,y) kemudian di-split menjadi K interval. Semakin baik proses sampling (semakin besar nilai M dan N) dan kuantitasi (nilai K yang besar) maka akan semakin baik nilai pendekatan terhadap fungsi konituny image f(x,y). 19
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
20
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Sinyal
Adalah sebuaf fungsi yang memuat informasi. Sebuah image dapat dipandang sebagai fungsi dari ruang spasial 2D : f(x,y).Nilai tersebut dapat diartikan sebagai jumlah intensitas cahaya pada suatu titik. Sensor tertentu (CAT dan MRI) dapat berupa sinyal dalam bentuk 3D : f(x,y,z). 21
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Sinyal pada umumnya adalah sebuah fungsi dengan domain yang kontinyu. Dalam lingkup komputer, sinyal dipandang sebagai nilai diskrit dari domain kontinyu. Dengan demikian sinyal dalam lingkup komputer berada dalam domain diskrit.
22
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Dalam dunia nyata sinyal juga berupa sebuah nilai real dengan nilai dalam besaran yang tak terbatas. Untuk menyimpan dan memanipulasi sinyal dengan komputer maka nilai tersebut harus dalam bentuk diskrit dengan batasan tertentu.
Analog : sinyal dalam bentuk kontinyu secara domain dan range. Digital : sinyal dalam bentuk diskrit secara domain dan range. 23
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Sampling
sampling = pemberian ruang untuk nilai diskret dari domain sinyal kontinyu. sampling-rate = banyaknya sample yang diambil untuk setiap unit dari setiap dimensi, mis : samples per second, frames per second, etc.
24
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Quantization
Quantization = pemberian nilai diskret dari range sinyal. Umumnya dipandang sebagai jumlah bits per sample dari sinyal.Mis : 1 bit per pixel (b/w images), 16-bit audio, 24-bit color images, etc.
8 levels = 2^3, uses 3 bits to represent the value of function 25
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Gray Level
Nilai intensitas dari image monochrome f pada koordinat f(x,y) dinyatakan dengan nilai keabuan /gray level (l) . Maka l berada pada batasan nilai : adalah positif dan adalah finite Gray Scale adalah : Secara praktis umumnya dikonversi kedalam interval Dimana 0 = Black dan L = White 26
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Jumlah Bit
Banyaknya nilai gray level umumnya dinyatakan dengan pangkat 2 dari integer : L = 2k Jumlah bit yang diperlukan untuk menyimpan image hasil digitasi adalah : b=MxNxk 27
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
28
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
29
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Model Matematis Image
Model matematis kontinyu : I = f(x,y) Pada komputer, model diskret array 2D : I = matrix(i,j) Nilai diskret dalam file berbentuk ascii : 023 233 132 232 125 134 134 212 30
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Image digital adalah sebuah image f(x,y),yang telah melalui digitasi baik secara koordinat spasial dan brightness/ gray level. Nilai dari f pada setiap titik (x,y) telah proporsional dengan brightness /gray level dari image pada titik tersebut.
31
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Representasi Image Digital
Sebuah image adalah fungsi yang berada pada koordinat 2D : f(x,y). Nilai dari f(x,y) adalah suatu intensitas. Untuk color image maka terdapat 3 fungsi dimana masing-masing fungsi merepresentasikan 1 komponen color. Image digital image dapat direpresentasikan sebagai sebuah matrik. 32
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
33
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
34
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
35
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Jenis Resolution
Spatial resolution Bright / Gray Level resolution Color resolution (Bila image adalah color) Frame rate (Untuk image yang bergerak)
36
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Spatial and Gray Level Resolution
Spatial resolution:
# of samples per unit length or area DPI: dots per inch specifies the size of an individual pixel If pixel size is kept constant, the size of an image will affect spatial resolution
Gray level / Gray Level resolution:
Number of bits per pixel Usually 8 bits Color image has 3 image planes to yield 8 x 3 = 24 bits/pixel Too few levels may cause false contour
37
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Brightness Resolution
Intensity : Brightness Bergantung pada berapa bits yang digunakan saat proses quantization 8-bit : common , 16-bit : X-ray
38
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Same Pixel Size, different Sizes
39
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Same Size, Different Pixel Sizes
40
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Efek Berbeda Resolusi Gray Level
41
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Different spatial resolution Spatial resolution How many pixels
42
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Color Resolution
Three brightness component-emitter Additive color property-RGB Subtractive color property-CMY
43
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
RGB
yellow
red
Red component
cyan
Green component
Blue component
44
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Frame Rate
Image Acquisition -sequence of images -Broadcast: 30 frame-per-second
45
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Kualitas Digital Image
Brightness Histograms
Horizontal : 8-bit gray scale(0~255) Vertical : Jumlah pixels
46
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Contrast indication
47
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
48
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
49
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
50
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
51
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
52
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
53
ABDUL AZIS, M.KOM