STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Pemodelan Keputusan
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Kompetensi Dasar • Mahasiswa dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur pengambilan keputusan. • Mahasiswa dapat memodelkan keputusan untuk suatu permasalahan.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Referensi Utama • Turban, Efraim; Aronson, Jay, E.; Liang, Ting-Peng. 2005. Decision
Support Systems and Intelligent Systems. International Edition, Edisi
7. New Jersey: Pearson Prentice-Hall Education International .
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Keputusan • Keputusan adalah suatu reaksi (alternatif solusi) yang diambil dengan mempertimbangkan beberapa faktor, dan menganalisis konsekuensi dari solusi yang dipilih tersebut.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Decision Making? • Decision making adalah studi untuk mengidentifikasi dan memilih alternatif terbaik berdasarkan nilai dan preferensi dari pengambil keputusan(Robert Harris, 2009)
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Bentuk Keputusan • Decisions Whether – Keputusan: yes/no, either/or atau two-possibility.
• Decisions Which • Contingent Decisions
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Decisions Whether: PMI • Plus, Minus and Interesting (PMI) – Diperkenalkan oleh Edward de Bono. – Pengambil keputusan mengidentifikasi: hal-hal baik (nilai positif), hal-hal buruk (nilai negatif), interesting points (konsekuen, ketidakpastian, atribut-atribut yang tidak dipertimbangkan baik buruknya).
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Decisions Whether: PMI (contoh) • Haruskan Anda memilih untuk mendaftar CPNS? – Tuliskan hal-hal positif (plus) yang akan Anda dapat ketika memutuskan untuk mendaftar CPNS. – Tuliskan hal-hal negatif (minus) yang akan Anda dapat ketika memutuskan untuk mendaftar CPNS. – Pertanyaan-pertanyaan yang bakal muncul (interesting) ketika Anda mendaftar CPNS?
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Decision Which • Memilih satu atau beberapa alternatif dar sekumpulan alternatif berdasarkan kriteria tertentu. • Contoh: – Akan dipilih mahasiswa berprestasi, dengan alternatif: Udin, Amat, Yuni, Rina, Doni. – Kriteria: IPK tinggi, semester pertengahan, aktivis mahasiswa, lancar berkomunikasi dalam bahasa asing. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Contingent Decisions • Beberapa keputusan telah dibuat, namun belum dieksekusi hingga satu atau beberapa kondisi terjadi. • Contoh: – Saya akan singgah di kotamu, jika saya mendapatkan cuti akhir tahun. – Saya akan menerima tawaran pekerjaan darimu, jika saya sudah resmi lulus S2.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Komponen Pengambilan Keputusan • Lingkungan keputusan – Koleksi informasi, alternatif, nilai, dan preferensi yang harusnya tersedia pada saat pengambilan keputusan. – Lingkungan keputusan yang ideal harus mengandung semua informasi yang mungkin, akurat, semua alternatif yang mungkin.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Komponen Pengambilan Keputusan • Efek kuantitas pada pengambilan keputusan – Terjadi delay pengambilan keputusan – Terlalu banyak informasi yang diterima – Selektif dalam menggunakan informasi
• Decision streams, setiap keputusan biasanya: – Mengikuti keputusan sebelumnya – Menyediakan beberapa keputusan untuk masa mendatang – Mencegah adanya keputusan di masa mendatang ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Pendekatan Pengambilan Keputusan • Authoritarian – Keputusan dibuat oleh manajer, kemudian manajer menjelaskan pada kelompoknya.
• Group – Keputusan diambil secara bersama-sama dalam satu kelompok, dengan terlebih dahulu melakukan analisis masalah.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Tipe Pengambilan Keputusan Kelompok • Free Discussion – Semua anggota kelompok duduk bersama untuk mengambil keputusan secara bersama-sama.
• Developmental Discussion – Suatu masalah dipecah-pecah menjadi beberapa submasalah yang lebih spesifik.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Prosedur Pengambilan Keputusan • Identifikasi keputusan dan keselarasannya dengan tujuan yang diharapkan.
• • • •
– Contoh: Kemana kita akan pergi berlibur? – Tujuan: berlibur untuk melepas lelah dengan menikmati pemandangan alam yang indah
Cari fakta-fakta yang mendukung Cari beberapa alternatif yang mungkin Berikan penilaian terhadap setiap Alternatif Berikan penilaian terhadap resiko yang timbul pada setiap alternatif • Ambil keputusan dan laksanakan ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Permasalahan dalam Pengambilan Keputusan
• Ketidakpastian – Beberapa fakta mungkin belum diketahui
• Kompleksitas – Perlu diperhatikan beberapa faktor yang akan mempengaruhi keputusan
• Konsekuen beresiko tinggi – Keputusan yang diambil, dimungkinkan akan memberikan pengaruh yang sangat penting. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Permasalahan dalam Pengambilan Keputusan
• Alternatif-alternatif – Setiap alternatif akan memiliki ketidakpastian dan konsekuen.
• Isu interpersonal – Sangat sulit untuk memprediksi, bagaimana orang lain akan bereaksi.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Proses Pemodelan Keputusan • Alasan perlunya pemodelan: – Proses membuat suatu keputusan bukanlah sebuah proses yang mudah. – Beberapa tahap harus dilalui untuk mendapatkan keputusan yang tepat.
• Turban (2005) mengusulkan empat tahapan yang harus dilalui dalam membentuk suatu keputusan ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Pemodelan Keputusan
Permasalahan di dunia nyata Verifikasi, Pengujian solusi Validitas model
Penyederhanaan, Asumsi-asumsi
IDENTIFIKASI MASALAH
YA
Pernyataan masalah
PERANCANGAN
Alternatifalternatif
PEMILIHAN
Solusi
IMPLEMENTASI
TIDAK
Sukses?
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Identifikasi Masalah • Pada tahap ini dilakukan serangkaian aktivitas sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi tujuan organisasi atau tujuan pencapaian masalah. 2. Mengidentifikasi prosedur-prosedur yang perlu disiapkan dalam mencari atau melacak adanya permasalahan.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Identifikasi Masalah 3. Melakukan pengumpulan data. Ada beberapa kendala yang dimungkinkan akan ditemui selama proses koleksi data ini, antara lain (Turban, 2005: 54). • Ketaktersediaan data. Hal ini mengakibatkan model yang akan dibentuk akan memberikan hasil yang tidak akurat. • Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan data cukup mahal. • Data yang diperoleh tidak cukup akurat dan tepat. • Estimasi sering kali bersifat subyektif.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Identifikasi Masalah • Data dimungkinkan tidak aman. • Data-data penting yang mempengaruhi hasil adakalanya bersifat kualitatif. • Data yang ada sangat banyak. • Terkadang diasumsikan bahwa data yang akan datang memiliki karakteristik yang sama dengan data saat ini. Oleh karena itu, apabila hal ini tidak terjadi, maka perlu adanya suatu metode untuk memprediksi adanya perubahan tersebut.
4. Melakukan klasifikasi permasalahan. Klasifikasi dilakukan untuk menentukan kategori permasalahan. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Identifikasi Masalah 5. Melakukan dekomposisi permasalahan. Aktivitas ini diperlukan apabila permasalahan yang timbul terlalu kompleks sehingga perlu dipecah lagi menjadi beberapa sub permasalahan. 6. Kepemilikan masalah, artinya permasalahan dianggap ada apabila ada seseorang atau sekelompok orang yang tanggap untuk mengatasi permasalahan tersebut dan organisasi merasa mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Identifikasi Masalah • Hasil akhir dari tahap ini adalah pernyataan masalah secara formal (formal problem statement).
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Perancangan • Aktivitas yang dilakukan: 1. Formulasi model (normatif atau deskriptif). 2. Pemilihan kriteria-kriteria. Kriteria adalah halhal apa saja yang menjadi bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memutuskan alternatif terbaik. 3. Pencarian beberapa alternatif. 4. Mengukur dan memprediksi terhadap hasil yang terjadi.
• Hasil akhir dari tahap ini adalah alternatifalternatif. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Pemilihan • Pada tahap ini akan dilakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi, melakukan evaluasi dan pemilihan terhadap solusi yang paling cocok. • Untuk melakukan pencarian cara yang paling tepat untuk melakukan aksi dapat dilakukan melalui: – teknik-teknik analitik; – menggunakan algoritma. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Pemilihan • Proses evaluasi pada pemilihan alternatif dapat dilakukan dengan berbagai cara. – Apabila suatu alternatif dimungkinkan memiliki beberapa tujuan, maka perlu ada pembandingan antar tujuan yang dicapai tersebut. – Proses pembandingan ini dapat dilakukan melalui analisis sensitivitas atau analisis what-if. – Analisis sensitivitas umumnya digunakan untuk menentukan tingkat robustness apabila diberikan beberapa alternatif. – Sedangkan analisis what-if digunakan untuk melihat adanya perubahan mayor pada parameter-parameter.
ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Pemilihan • Secara rinci, pada tahap pemilihan ini akan dilakukan beberapa aktivitas antara lain: – Menghasilkan solusi dari model yang diformulasikan pada tahap perancangan. – Melakukan analisis sensitivitas. – Menyeleksi alternatif-alternatif yang terbaik. – Melakukan perencanaan untuk tahap implementasi.
• Hasil akhir dari tahap ini adalah solusi. ABDUL AZIS, M.KOM
STMIK AMIKOM PURWOKERTO
Implementasi • Pada tahap ini akan diimplementasikan hasil (solusi) yang telah diperoleh dalam tahap pemilihan
ABDUL AZIS, M.KOM