PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Edisi 4
indeks >> Maju Implementasi PFMI 1 Langkah
3 4 5
I
Tr i w u l a n I V
l
2015
Stimulus “Haircut” untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis: Menangani Tugas yang Penuh Tantangan KPEI Siapkan Pengakuan Sebagai QCCP
6 7
Knowledge Management (KM) Kuartal III Tahun 2015 Statistik
8
Kilas Peristiwa
a rt i k el u tama
Langkah Maju Implementasi PFMI KPEI telah melakukan assessment mandiri atas kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dari Principal for Financial Market Infrastructures - International Organization of Securities Commissions (PFMI-IOSCO). Selanjutnya, KPEI menetapkan sejumlah langkah prioritas perbaikan dari gap analysis yang dihasilkan.
F
inancial Market Infrastructures (FMI) atau lembagalembaga penyedia infrastruktur di pasar finansial berperan penting dalam mendukung aktivitas pem bayaran, penyelesaian maupun penyimpanan instrumen keuangan. Karena itu, FMI merupakan aspek penting dalam penataan sistem keuangan maupun perekonomian. KPEI, sebagai salah satu FMI di Indonesia, memandang perlu un tuk melakukan assessment mandiri berdasarkan rekomen dasi Principal for Financial Market Infrastructures (PFMI) yang dikeluarkan International Organization of Securities Commissions (IOSCO) untuk memastikan sejauh mana pemenuhan KPEI terhadap Indriani Darmawati prinsip-prinsip tersebut. mengatakan, Dalam proses assessment, proses assessment KPEI dibantu oleh konsultan terhadap KPEI independen yakni Thomas berdasarkan prinsipMurray yang memiliki ke prinsip kepatuhan ahlian dan berpengalaman PFMI sudah selesai dalam me-review Central dilaksanakan. Counterparty (CCP) di bebe
rapa negara. Assessment menghasilkan gap analysis un tuk kepentingan perbaikan. Assessment juga memastikan bagian mana yang sudah comply secara utuh, dan bagian mana yang perlu penyempurnaan. Gap analysis ini men jadi acuan KPEI untuk merumuskan target perbaikan, dalam hal penyempurnaan dan pengembangan infra struktur serta regulasi. Direktur KPEI, Indriani Darmawati mengatakan, pro ses assessment terhadap KPEI berdasarkan prinsip-prinsip
KPEI Newsletter
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015 artike l u tama EDITORIAL Para stakeholders KPEI, kem bali kami hadirkan KPEI Newslet ter edisi IV tahun 2015. Pada edisi ini, KPEI Newsletter akan meng ulas hasil assestment mandiri KPEI atas Principal for Financial Market Infrastructures (PFMI) – IOSCO, peran KPEI dalam mensti mulasi transaksi bursa yang se dang lesu, dan proses pengajuan KPEI sebagai Qualified CCP ke pada otoritas pasar modal Eropa, ESMA. KPEI Newsletter juga me nampilkan profil salah satu divisi yakni Divisi Riset dan Pengem bangan Bisnis yang merupakan ujung tombak pengembangan Perusahaan ke depan. Ekspresi seru dan antusias KLIK’ers dalam mengikuti rangkaian kegiatan KLIK selama bulan Juli-September 2015 juga disampaikan pada edi si kali ini. Akhir kata, kami meng ucapkan selamat membaca dan semoga pembaca mendapatkan pengetahuan lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan melalui KPEI Newsletter ini. Hormat kami,
Redaksi
Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga, Rivanie Novalia, Liana Sofiani Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190 Telp : 021-5155115 Fax : 021-5155120 Toll Free : 0800-100-KPEI (5734) Email :
[email protected] Website : www.kpei.co.id
KPEI Newsletter
cy” yang dikemukakan oleh Thomas Murray. “Karena itu, kami fokus pada review metodologi collateral yang se dang dilakukan oleh pihak ketiga atau konsultan. Direncanakan, pada bulan November ini pihak konsultan akan menyerahkan hasil review atas meto dologi collateral tersebut. “Dengan demikian, kami berharap tahun depan sudah bisa diimplementasikan,” sahut Indriani Darmawati. Kegiatan review metodologi collate ral diantaranya dengan menganalisa beberapa data seperti jenis collateral, jumlah collateral, disallowance collate ral, transaksi bursa harian, rating efek, nilai IHSG, nilai kurs, dan kepatuhan PFMI sudah lainnya. Selanjutnya, di selesai dilaksanakan. Se lakukan juga focus group Perbaikan jauh ini sudah ada hasil discussion (FGD) dengan difokuskan ke analisis yang telah diteri collateral dulu, hal melibatkan regulator, pe ma untuk dilanjutkan laku pasar, SRO lain, dan ini berdasarkan dengan langkah perbaik pihak lain yang berkepen level prioritas “impact” dan an oleh KPEI. “Secara tingan seperti BI, OJK, “urgency”. umum hasil analisisnya BEI, KSEI, IBPA, Pefindo, Semuanya akan broadly observed (arti Anggota Bursa baik lokal dilakukan bertahap maupun asing, Komite nya sebagian besar su satu per satu,” ujar Haircut dan Komite Kebi dah comply). Status pe Indriani. nilaian broadly observed jakan Kredit dan Penge menunjukkan gap yang lolaan Risiko KPEI. Dalam ditemukan tergolong tidak besar. Pe pelaksanaan FGD, tim KPEI selalu nilaian tersebut menunjukkan bahwa mendampingi konsultan. KPEI saat ini berada pada tingkatan Salah satu contoh gap collateral kedua setelah posisi observed dengan yang menjadi sorotan konsultan adalah kisaran nilai 5-8. Dari 23 prinsip yang masih diterimanya bank garansi oleh sudah dinilai, ada yang berada pada KPEI sebagai collateral milik Anggota posisi observed, dan ada yang masuk Kliring. Bank garansi dinilai konsultan kategori partly observed. Konsultan tidak likuid, karena butuh waktu 14 Thomas Murray telah menyampaikan hari kerja dalam proses pencairannya. secara rinci gap dari masing-masing Pada CCP negara lain jenis aset ini su prinsip. “Konsultan juga membuat dah tidak lagi diterima. Sebagai upaya catatan mana yang kategori high, memencari solusi, menurut Indriani, kon dium dan low. Artinya akan kita lihat sultan sempat menggali informasi soal pasar Surat Utang Negara (SUN) di In lagi mana yang menjadi high priority.” tambah Indriani Darmawati. donesia untuk mengetahui kemung kinan SUN bisa menggantikan bank Kepala Divisi Penjaminan dan Pe ngelolaan Risiko KPEI Roni Gunardi garansi. menambahkan, salah satu gap yang “Hal lain yang perlu ditindaklan perlu ditindaklanjuti adalah review juti, selain collateral, secara bertahap akan di-review juga credit risk, keten terhadap penerapan manajemen risiko yang menjadi salah satu bisnis utama tuan margin serta liquidity risk. Credit KPEI. Perbaikan dimaksud terkait risk akan mulai di-review konsultan credit risk, collateral, margin, liquidity tahun 2016 dan setelah itu dilanjut risk, participant default rules and prokan margin, kemungkinan tahun 2017. cedures, dan investment risk. Dari keSemuanya akan dilakukan bertahap 6 gap tersebut, perbaikan difokuskan satu per satu,” ujar Indriani saat menu ke collateral dulu, hal ini berdasarkan tup sesi wawancara.F level prioritas “impact” dan “urgen[tim redaksi]
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015 artike l kh u s u s
Stimulus “Haircut” untuk Mendorong Transaksi Bursa penentuan haircut saham. Haircut adalah faktor pengurang nilai pasar wajar efek Dalam menghadapi tekanan yang sesuai dengan risikonya sebesar prosentase tertentu dari nilai melanda IHSG sepanjang kuartal III pasar wajar efek dimaksud. Semakin tinggi nilai haircut, nilai tahun ini, KPEI melonggarkan parameter agunan yang diperhitungkan oleh KPEI akan semakin kecil penentuan haircut saham guna dan sebaliknya semakin rendah nilai haircut, nilai agunan yang diperhitungkan oleh KPEI akan semakin besar. Direktur menstimulasi transaksi bursa. Dengan KPEI Indriani Darmawati mengatakan, “KPEI tidak merubah menyesuaikan haircut saham, diharapkan metodologi haircut, hanya saja parameternya diturunkan. Ini dapat meningkatkan rata-rata supaya tidak memberatkan AB dalam melakukan transaksi. harian transaksi bursa reguler sepanjang Itulah alasan review mengenai haircut dilakukan.” Haircut tahun 2015. dengan parameter yang baru ini sudah berlaku sejak 3 Sep tember 2015. engaruh ekonomi global Indriani Darmawati men jelaskan, ada parameter-pa yang sedang melambat, serta tekanan kurs Dollar rameter mengenai haircut AS terhadap Rupiah pada kuar yang diubah berupa penye tal III tahun ini menyebabkan suaian parameter risiko de ngan menurunkan batasan penurunan ekonomi dalam negeri dan membuat pasar Nilai Ekuitas, Net Income, modal Indonesia kini mengha Return On Equity (ROE) dan dapi tekanan yang tak mudah. Price Earning Ratio (PER) se Penurunan Indeks Harga Saham bagai dasar pembagian ke Gabungan (IHSG) yang sem las nilai haircut. Hal ini ber pat menyentuh level terendah tujuan untuk memindahkan sepanjang 2015, yaitu di level beberapa saham dengan ke 4.163,73 atau minus 20,58% las yang tinggi ke kelas yang dari awal tahun (YTD) membuat lebih rendah, sehingga nilai KPEI berinisiatif untuk melaku haircut atas saham tersebut kan penyesuaian perhitungan menjadi lebih kecil. parameter risiko dalam rangka Penyesuaian haircut di harapkan berdampak pada stimulus transaksi bursa. Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan cost of collateral yang lebih kecil yang akan Penyesuaian (LKP), KPEI memiliki peran untuk menggerakan membuat nilai trading limit meningkat. haircut diharapkan Dengan demikian, AK dapat menggunakan dan meningkatkan kinerja pasar modal Indo berdampak nesia. Salah satu langkah yang bisa dilakukan agunan dengan nilai yang lebih kecil untuk pada cost of KPEI adalah dengan menyesuaikan parameter melakukan transaksi yang lebih besar. collateral yang Setelah dilakukan perubahan dengan batasan transaksi (biasa disebut trading limit). lebih kecil yang parameter Sebagai informasi, trading limit merupakan ni haircut yang baru, didapatkan ha akan membuat sil yang sangat signifikan yaitu terjadi pening lai batasan transaksi bursa bagi setiap Anggota nilai trading limit Bursa (AB) yang ditetapkan oleh KPEI. Trading katan jumlah saham yang masuk dalam ren meningkat. tang haircut 5%-50% sebanyak 44 saham dari limit ini dihitung berdasarkan nilai Agunan Be bas (free collateral) atau nilai agunan yang di sebelumnya 124 saham menjadi 168 saham. tempatkan di KPEI dengan penyesuaian terhadap risiko ter Di sisi lain, terjadi penurunan jumlah saham pada rentang 55%-85% dan 90%-99%. Sementara dari sisi valuasi agunan hadap efek yang diperdagangkan Penyesuaian ini dipercaya mampu memberikan stimu saham juga tejadi peningkatan sekitar Rp359.286.466.769 lus terhadap pasar di tengah tekanan yang melanda IHSG. atau sama dengan tambahan stimulus trading limit sebesar Stimulus tersebut diwujudkan KPEI dengan menyesuaikan Rp718,572,933,539.20. “Terbukti perubahan parameter ini dapat menurunkan nilai haircut saham. Perubahan ini juga parameter risiko yang lebih meringankan pelaku dalam ber transaksi. Diharapkan penyesuaian paramater yang baru merupakan bentuk dari misi KPEI yaitu mewujudkan pasar akan meningkatkan nilai trading limit AB yang pada akhir modal Indonesia yang aman dan menarik”, tambah Natalina Hutapea Kepala Unit Analisis Risiko KPEI.F nya meningkatkan nilai transaksi bursa secara menyeluruh. KPEI memberikan stimulus melalui pelonggaran parameter [tim redaksi]
P
KPEI Newsletter
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015
Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis
P rofi l
Menangani Tugas yang Penuh Tantangan ral, dan proyek bersama dengan SRO lainnya seperti salah satunya implemen tasi Peraturan OJK tentang Penjaminan Transaksi Bursa. “Kami mengadakan meeting evaluasi atas kinerja perusa haan setiap bulan bersama kepala divisi dan direksi dengan menggunakan sistem BSC dan enterprise project management (EPM). Sedangkan laporan ke OJK dila kukan setiap triwulan dan masih paper based. Unit ini juga senantiasa mempro mosikan penerapan metodologi standar manajemen project sebagai bagian dari fungsi PMO,” tambahnya. Landasan kerja unit ini terutama mengacu pada dokumen Project Management Body of Knowledge (PMBOK) yang diterbitkan Project Management Institute (PMI). Tantangannya, kata perencanaan strategis. Se Iding, PBM menjadi pu Sejak Divisi dangkan Unit PBM bertu sat eksekusi dan kontrol RPB berdiri, pelaksanaan inisiatif gas menjalankan fungsi semua project proyek perusahaan. Project Management Ofpengembangan Perusahaan “Pekerjaan ini tentunya fice (PMO), bertanggung tersentralisasi dan membutuhkan SDM jawab menangani pelaksa teritegrasi di sini naan dan monitoring pro yang kompeten, semen melalui fungsi yek pengembangan bisnis tara di KPEI saat ini seba SMO-PMO. gian besar anggota tim yang sebelumnya sudah direncanakan melalui pro adalah orang baru, dan ses perencanaan strategis di SMO. harus siap menjadi project manager,” Bagi Doni yang sehari-hari melaku katanya. Karena itulah, Iding memiliki kan kajian dan membuat perencanaan dua obsesi terhadap divisi yang men strategis, pekerjaan yang diemban jadi tanggung jawabnya ini. Pertama, nya sangat menantang. “Kami selalu SDM yang kompeten dari sisi kualitas mencoba melihat apa yang bisa dikem dan memadai dari sisi kuantitas. Kedua, bangkan sebagai bisnis baru KPEI. Ten sistem atau tools yang bisa membantu tunya dengan terus belajar, melihat mengefisienkan proses dan meningkat perkembangan global dan mengikuti kan kualitas hasil kerja sesuai standar aktivitas lembaga sejenis di negara lain, yang berlaku atau best practices di bi terutama negara maju,” ungkapnya. dang SMO dan PMO. Dalam proses perencanaan, eksekusi, Agar kinerja Divisi RPB optimal, dan pengukuran kinerja strategis, Unit maka support dari manajemen adalah RPS menggunakan metode balance hal yang sangat penting, karena Divi si ini berurusan dengan hal-hal yang scorecard (BSC). bersifat strategis sehingga seolah-olah Di unit PBM, dipaparkan Iding, peker jaannya menarik karena selalu meman menjadi kepanjangan tangan dari ma najemen. Dukungan Divisi lain juga tau kinerja perusahaan, dan memas sangat diharapkan, terutama dalam tikan proyek-proyek yang dikerjakan mengikuti prosedur-prosedur yang berjalan sesuai perencanaan dan waktu sudah diterapkan dan berkomitmen yang ditetapkan. Ada sekitar 20 proyek terhadap target yang telah ditetapkan yang menurut Iding, sedang ditangani diantaranya, Enhancement arsitektur untuk peningkatan kinerja Perusahaan e-CLEARS, Pinjam Meminjam Efek Bilate secara keseluruhan.F [tim redaksi]
Penuh tantangan, karena selalu mengerjakan sesuatu yang baru. Passion menjadi syarat utama personil yang ada di divisi ini.
M
enyukai perubahan, menikma ti tantangan, dengan selalu mengerjakan hal-hal baru se tiap hari, menjadi kebiasaan Iding Pardi, Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis (RPB) KPEI. Ia tidak sendirian, ber sama sembilan personil lainnya di divisi ini, mereka memiliki passion yang sama. “Passion menjadi syarat mutlak armada RPB, karena harus selalu punya semangat untuk mengembangkan sesu atu yang baru agar perusahaan dapat disejajarkan dengan institusi-institusi sejenis di negara lain serta industri pa sar modal Indonesia menjadi semakin aman dan menarik,” ujar Iding. Meski relatif baru, Divisi RPB yang baru diben tuk tahun 2013 ini menjadi ujung tom bak pengembangan Perusahaan ke depan dengan sejumlah core business projects. Sejak Divisi RPB berdiri, semua project pengembangan Perusahaan ter sentralisasi dan teritegrasi di sini, dima na sebelumnya setiap project dikerjakan terdesentralisasi di masing-masing unit bisnis. Divisi RPB didukung oleh Unit Riset dan Perencanaan Strategis (RPS) yang dikepalai oleh Doni Irawan dan Unit Pengembangan Bisnis dan Manaje men Proyek (PBM) yang dikepalai oleh Wihartanto. Unit RPS bertugas menjalankan Strategy Management Office (SMO) dengan membuat kajian bisnis dan
KPEI Newsletter
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015 ed u kasi
KPEI Siapkan Pengakuan Sebagai QCCP perusahaan induk dari ke-4 AB di atas yang berada di Eropa diwajibkan un tuk mencadangkan default fund (capital of charge) senilai 1250% dari exposure transaksi yang telah dilakukan ke-4 AB tersebut di BEI. Nilai ini dapat berkurang menjadi 2% dari exposure transaksi bursa, jika KPEI sebagai CCP sudah memperoleh pengakuan menja di QCCP dari ESMA”, jelas Doni Irawan, Kepala Unit Riset dan Perencanaan Strategis KPEI. Target tahun ini, jelas Iding, KPEI akan mengajukan aplikasi EMIR, dan segera memenuhi keseluruhan doku men yang dibutuhkan untuk memenuhi ketentuan sebagai QCCP hingga tahun depan. “Prosesnya, jika dokumen yang diperlukan sudah dinyatakan lengkap oleh ESMA, tahap selanjutnya yaitu proses assessment oleh ESMA dalam periode 180 hari, kemudian baru akan dikeluarkan pengakuan QCCP,” paparnya. Pemberian pengakuan ini juga melibatkan otoritas pasar modal Indonesia, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebelum ESMA mem berikan QCCP kepada oleh entitas keuangan KPEI, OJK yang menjadi Pengakuan EU yang memiliki afiliasi lembaga pengawas in QCCP bagi dengan entitas keuang dustri keuangan di Indo KPEI sangatlah an di Indonesia seperti nesia harus melakukan penting dalam Anggota Bursa (AB) kerjasama terlebih dahulu pengembangan yang melakukan kliring yang ditandai dengan pasar modal penandatanganan nota transaksi bursa melalui Indonesia. kesepahaman (MoU) de KPEI dan Bank Kustodi an (BK). Menurut Iding ngan ESMA. “Kerjasama Pardi, Kepala Divisi Riset & Pengem ini merupakan prasyarat bagi ESMA bangan Bisnis KPEI, ada sekitar 14% untuk dapat memberikan pengakuan nilai transaksi bursa tahun 2014 yang QCCP di Indonesia dalam rangka pelak melibatkan AB yang terafiliasi kepe sanaan monitoring kepatuhan CCP,” milikan sahamnya dengan perusahaan kata Doni. induk di Eropa. Transaksi tersebut di Selain KPEI, berbagai CCP dari ne lakukan oleh Credit Suisse Securitities gara lain yang juga mengajukan apli Indonesia, BNP Paribas Securities In kasi yang sama ke ESMA antara lain donesia, UBS Securities Indonesia, dan Bursa Malaysia Derivatives Clearing Deutsche Securities Indonesia. “Bagi Berhad (BMDC), Hong Kong Securities Clearing Company Ltd, The Central BK yang akan menjadi Anggota Kliring Depository (Pte) Limited (Singapore), jika program kerja General Clearing Member diimplementasikan, adanya National Securities Clearing Corpora tion Limited (India), Korea Securities status QCCP juga ‘bakalan’ dirasakan manfaatnya”, tambah Iding. Depository, dan Japan Securities Clear “Berdasarkan ketentuan EMIR, ing Corporation. F [tim redaksi]
Untuk memenuhi standar Internasional sebagai Central Counterparty (CCP), KPEI akan mengajukan permohonan untuk diakui sebagai Qualified CCP (QCCP) oleh European Securities Market Association (ESMA). Pengakuan QCCP bagi KPEI sangatlah penting, yaitu sebagai modal menjadi world class organization dan membantu Anggota Bursa yang terafiliasi dengan perusahaan asal EU yang melakukan transaksi dan kegiatan kliring di pasar modal Indonesia.
P
erkembangan regulasi otoritas pasar modal dunia turut men jadi perhatian KPEI sebagai ba gian dari Central Counterparty (CCP) dunia. Hal ini dibuktikan melalui ke seriusan KPEI dalam mempersiapkan pengajuannya sebagai Qualified CCP (QCCP) atau Recognise Third Country CCP (TC CCP) kepada European Securities Market Association (ESMA). Ke tentuan atau standar mengenai QCCP dikeluarkan otoritas pasar modal Eropa, melalui European Market Infrastructure Regulation (EMIR). EMIR merupakan peraturan yang mengikat semua counterparty di Eropa yang secara legal melakukan transaksi derivative atas interest rate, foreign exchange, equity, credit dan commodity derivatives. EMIR diberlakukan sejak Juli 2012 dengan diterbitkannya Regulation (EU) No 648/2012 tentang OTC derivatives, central counterparties dan trade repositories. Selanjutnya dikelu arkan juga Regulatory Technical Standard (RTS) 153/2013 sebagai supplementary dari Regulation (EU) No 648/2012 yang menjelaskan persyaratan rinci terkait pemenuhan kriteria complian ce EMIR untuk CCP seperti organisasi, penyimpanan data, kelangsungan usa ha, margin, default fund, kontrol risiko likuiditas, default waterfall, collateral, kebijakan investasi, stress testing dan back testing. Pengakuan QCCP bagi KPEI sa ngatlah penting dalam pengembangan pasar modal Indonesia. Jika KPEI meng ajukan proses pengakuan tersebut, be berapa manfaat dapat diperoleh bagi pihak ketiga salah satunya berkurang nya default fund yang harus disiapkan
KPEI Newsletter
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015 ed u kasi
Knowledge Management (KM) Kuartal III Tahun 2015 Seru dan menyenangkan! Itulah gambaran kegiatan sharing knowledge yang dilakukan oleh KLIK’ers pada triwulan ketiga tahun 2015 ini. Dengan beragam tema sharing yang disajikan maupun event khusus lainnya mampu menyedot perhatian seluruh karyawan KPEI.
M
enulis Kreatif”, itulah tema salah satu kegiatan eksternal sharing yang difasilitasi oleh KLIK team pada triwulan ke tiga tahun 2015. Dengan mengundang Aqmarina Andira sebagai pembicara, seorang editor yang memulai karirnya saat masih sekolah di University of Sydney dan Co-Founder and Director Rumah Cerita Bandung, kegiatan yang dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2015 ini disambut antusias, terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir. Sharing diadakan dalam rangka mengajak seluruh karyawan KPEI untuk membudayakan kegiatan menulis.
paikan mengenai latar belakang presenter saat memulai belajar Bahasa Inggris serta penyam paian beberapa tips dan trik dalam memoti vasi diri untuk mengem bangkan kemampuan berbahasa Inggris. Berbeda dengan CoP Hobby khususnya CoP Art Station (COPAS) yang menunjukkan performance-nya pada HUT KPEI ke-19 dengan membawakan beberapa lagu-lagu pilihan dari beragam genre musik sehingga kemeriahan ulang tahun KPEI semakin terasa. Masih seputar CoP Hobby, terdapat cabang olahraga baru yang diperkenalkan ke selu ruh karyawan, yaitu Bowling dan Yoga. Kedua olahraga ini belum men jadi pilihan di COP olahraga karena masih tahap uji coba untuk melihat minat dari karyawan KPEI. Kegiatan lainnya adalah event tahunan per tandingan internal turnamen olahraga dalam rangka HUT KPEI. Format pertandingan pun mengalami beberapa perubahan, dari sebelumnya per lantai menjadi per region/wilayah. Adapun cabang yang dipertan dingkan adalah Futsal (putra dan putri), Bulutangkis (2 ganda putra dan 1 ganda putri), Tenis Meja (2 ganda putra dan 1 ganda putri), Squash (2 single putra dan 1 single putri), Tenis (2 ganda putra dan 1 ganda putri), Paint ball (mix putra dan putri), Fotografi (dengan menggunakan media DSLR dan kamera tipe smartphone).
Selain eksternal sharing, juga dilakukan internal sharing yang dike mas dalam acara Thanks KLIK It’s Friday, yang mengulas kegiatan seputar pekerjaan maupun topik lainnya yang bermanfaat bagi kar yawan. Diantaranya sharing bertemakan IPO & CA Operational Proce dures dan Project Management.
Yang tak kalah seru, CoP Bahasa mengadakan English Competion bagi Office Support (OS). Kegiatan kompetisi ini untuk menilai dan meng evaluasi, sejauh mana materi yang mereka dapatkan dari para trainer (karyawan) secara rutin sudah dipahami, sekaligus mengajak kebera nian para OS berargumen dengan versi bahasa English. Selain itu, ter dapat juga KPEI’s Fun Corner (KFC) dengan topik “Enroll in English Course” yang dipresentasikan oleh salah satu karyawan KPEI. Topik yang disam
KPEI Newsletter
Selain kegiatan sharing, di tahun 2015 dilakukan pengembangan dan penyempurnaan sistem KM Portal. KM Portal merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai media komunikasi KLIK’ers yang didalamnya tersedia menu penyimpanan dokumen sharing, informasi seputar pe kerjaan atau hobby, chat, forum dan lainnya. Keseluruhan kegiatan di atas di dokumentasikan pada aplikasi ini.F [tim redaksi]
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015 statistik
PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa
Efisiensi
Frekuensi (kali)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
Volume (%)
39,499,914
1,076,765,152,085
1,045,923,160,514,210
358,639,092,100
454,425,068,458,700
50.70
42.54
Tertinggi harian
337,443
12,682,486,124
22,033,830,594,426
3,390,507,700
4,871,840,454,100
64.24
50.83
Rata-rata harian
219,444
5,982,028,623
5,810,684,225,079
1,992,439,401
2,524,583,713,659
50.35
42.68
Terendah harian
147,856
3,366,076,255
2,728,942,455,934
1,211,337,900
1,290,506,369,500
41.30
33.31
Total
Nilai (%)
Data sampai dengan 30 September 2015
Alternate Cash Settlement (ACS) ACS
Fasilitas Intraday
Jumlah AK
Volume (lembar)
Nilai (Rp)
AK Serah
AK Terima
Total
113,165,980
25,062,670,375
17
73
Tertinggi harian
106,099,700
15,251,831,875
Rata-rata harian
625,226 -
138,467,792 -
2 0
34 0
-
-
Terendah harian
Penggunaan (Rp)
Biaya (Rp)
Total Penggunaan
128,573,500,236,300
3,571,468,118
Rata-Rata Bulanan
14,285,944,470,700
396,831,791
702,587,432,985
19,516,318
Rata-Rata Harian
Data sampai dengan 30 September 2015
*Data sampai dengan 30 September 2015
POSISI DANA JAMINAN Jenis Pasar Ekuiti KBIE
Nilai (Rp)
Prosentase
2,995,847,121,954
99.96%
1,287,500,116
0.04%
Obligasi Total
1,087,103
0.00%
2,997,135,709,172
100.00%
POSISI CADANGAN JAMINAN Nilai (Rp)
Cadangan Jaminan
138,190,522,987 * Data sampai dengan 30 September 2015
KOMPOSISI AGUNAN ONLINE Jenis Instrumen
Nilai Agunan (Rp)
Uang Saham Obligasi Grand Total
Prosentase
269,850,588,250
3.98%
6,217,708,148,244
91.77%
287,522,587,808
4.25%
6,775,081,324,303
100.00%
* Data per 30 September 2015
KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE Jenis Instrumen
Bank Garansi Deposito Agunan Minimum Kas Seat BEI Grand Total
Nilai Agunan (Rp)
Prosentase
6,462,612,500,000 1,532,624,067,850 225,974,028,255 11,500,000,000
78.50% 18.62% 2.74% 0.14%
8,232,710,596,105
100.00%
* Data per 30 September 2015
TRANSAKSI PINJAM MEMINJAM EFEK Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Total
Nilai (Rp)
Total Volume (lembar)
Frekuensi (kali)
Nilai (Rp)
Rata-Rata Harian Volume (lembar)
15,293,432,000 4,802,835,300 3,588,400,500 11,430,400,500 7,707,555,500 11,982,980,000 675,820,200 5,009,325,000 7,768,151,000 68,258,900,000
2,445,400 4,275,200 650,100 3,424,700 3,043,400 2,072,700 227,700 2,064,800 1,223,600 19,427,600
19 18 10 29 9 12 11 6 12 124
493,336,516 171,529,832 115,754,855 381,013,350 248,630,823 399,432,667 21,800,652 161,591,129 258,938,367 250,032,600,73
78,884 152,686 20,971 114,157 98,174 69,090 7,345 66,606 40,787 71,163
Jumlah Hari 31 28 31 30 31 30 31 31 30 273
* Data sampai dengan 30 September 2015
KPEI Newsletter
I
Edisi 4 Triwulan IV l 2015 ki l as peristiwa
Konferensi Pers Dalam Rangka Memperingati 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia. Pada tanggal 10 Agustus 2015, OJK bersama SRO mengadakan konferensi pers dalam rangka memperingati 38 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, OJK dan SRO menyampaikan laporan kegiatan dari masing-masing instansi serta dilakukan juga sesi tanya jawab antara pihak media dan OJK - SRO.
Kegiatan sharing session dengan China Central Depository & Clearing (CCDC). Pada tanggal 15 September 2015, KPEI menerima kunjungan dari China Central Depository and Clearing (CCDC) sebagai lanjutan dari penandatanganan Nota Kesepahaman tahun 2014. Kunjungan dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan pasar obligasi di Indonesia. Dalam kesempatan ini, hadir Mr. Liu Baishu selaku Vice President CCDC beserta lima rekannya dan Bapak Wahyu Trenggono, selaku Direktur IBPA.
Kegiatan CSR Pasar Modal Bantu Tingkatkan Sarana Pendidikan di 19 Sekolah. Dalam rangka memeriahkan HUT Pasar Modal ke-38, KPEI bersama BEI dan KSEI menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bidang pendidik an. Sebanyak 19 sekolah di 19 kota di seluruh Indonesia mendapatkan bantuan buku dan pengadaan sarana penunjang untuk perpustakaan. Salah satu sekolah yang menerima bantuan CSR adalah SMUN 1 Bandung yang diserahkan langsung oleh Ibu Indriani Darmawati, Direktur KPEI. Penyerahan CSR ini berlangsung secara serentak pada Selasa, 11 Agustus 2015. Kunjungan Wartawan Korea Selatan. Pada 28 Juli 2015, KPEI menerima kunjungan wartawan dari Korea Selatan diantaranya Seoul Economic Daily, Herald Economic Daily, E-daily, Korea Economic Daily.com, dan Newsis Daily. Kunjungan tersebut difasilitasi oleh Korea Securities Depository (KSD), dilakukan dalam rangka mencari informasi tentang pasar modal Indonesia yang akan dijadikan sebagai bahan penulisan berita melalui rangkaian acara presentasi dan tanya jawab.
KPEI Newsletter
Pelaksanaan Halal Bihalal dan Seminar. KPEI bekerja sama dengan BEI dan KSEI menyelenggarakan acara Halal Bihalal dan Seminar yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2015 di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Seminar yang mengangkat tema “Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya terhadap Ekonomi di Indonesia” ini dihadiri oleh Pejabat OJK, Komisaris dan Direksi SRO, Pimpinan Perusahaan Tercatat, Pengamat Ekonomi serta para pelaku pasar modal Indonesia. Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan tali silatu rahmi antara regulator dan pelaku pasar serta memberikan pemahaman terhadap perkembangan perekonomian Indonesia saat ini kepada seluruh para peserta.
Citi ASEAN Seminar. Citi Direct Custody and Clearing mengadakan Citi ASEAN Seminar pada 8 September 2015 di Hong Kong. Seminar dengan tema “Opportunities on the Horizon” yang berfokus pada prospek, tren perkembangan, peluang dan tantangan dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dihadiri oleh lebih dari 40 perwakilan dari 23 organisasi klien. Seminar yang berisi presentasi dan panel diskusi ini turut menghadirkan tokoh-tokoh berpengaruh dalam pasar modal Indonesia diantaranya Ibu Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Ibu Indriani Darmawati selaku Direktur KPEI, Bapak Tito Sulistio selaku Direktur Utama BEI dan Ibu Margeret M. Tang selaku Direktur Utama KSEI.
Penandatanganan Kerjasama KPEI Dengan BCA Dalam Meningkatkan Pagu Kredit Fasilitas Intraday. Guna pemenuhan hak terima dana dengan segera dari pemenuhan serah efek dalam rangka penyelesaian transaksi bursa yang sudah dilakukan oleh Anggota Kliring, KPEI bekerjasama dengan beberapa Bank Pembayaran untuk peminjaman dana berupa Fasilitas Intraday. Pada tanggal 7 Agustus 2015 bertempat di kantor KPEI, salah satu Bank Pembayaran yakni Bank Central Asia (BCA) meningkatkan nilai pagu kredit fasilitas Intraday menjadi Rp1 triliun dari sebelumnya Rp500 miliar ke KPEI.