KEBIJAKAN RISET DAN PENGEMBANGAN Disampaikan dalam Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Internasional Muhammad Dimyati Bogor, 7 Oktober 2016
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
GARIS BESAR PRESENTASI
1. 2. 3. 4.
PENDAHULUAN KEBIJAKAN R&D NASIONAL PENGUATAN REGULASI PUBLIKASI,PATEN, DAN IJIN PENELITI ASING
DAYA SAING INDONESIA DI ASEAN No
1. 2. 3.
Item
Indonesia
Malaysia
Thailand
Singapor
1
Penduduk (Juta)
251,1
30,3
68,7
5,5
2
PDB (Miliar US$)
888,6
326,9
373,8
308,1
3
PDB per Kapita (US$)
3.534
10.804
5.445
56.319
4
DAYA SAING 2012-2013
50(4,4)
25(5,1)
38(4,5)
2(5,7)
2013-2014
38(4,5)
24(5,0)
37(4,5)
2(5,6)
2014-2015
34(4,6)
20(5,2)
31(4,7)
2(5,6)
2015-2016
37(4,5)
18(5,2)
32(4,6)
2(5,7)
5
Pilar Inovasi
30(3,9)
20(4,8)
57(3,4)
9(5,3)
6
Belanja R&D (%/PDB)
0,22 *)
0,80
0,25*)
2,65
Daya saing Indonesia kalah dari Thai, Malay, Singapor dan turun ke-37 dari 34, Pilar Inovasi kalah dari Malay dan Singapor, tapi diatas Thai, Fakta ini berarti kita masih harus kerja keras. Dan perkembangan sumber daya Iptek belum memberikan sumbangan yang signifikan terhadap pembentukkan keunggulan posisi Indonesia di dalam meningkatkan daya saing. Sumber: WEF 2015-2016
PERBANDINGAN BELANJA R&D TAHUNAN
Dulu belanja R&D didominasi oleh Amerika, Jepang dan Eropa. Tetapi kini (2015) negara Asia mulai menunjukkan peningkatannya, seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan, walau USA masih paling tinggi. Artinya mulai terjadi peningkatan dominasi belanja R&D oleh negara-negara Asia. Sumber: R&D Magazine, 2016
RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2045
KERANGKA
RENCANA INDUK RISET NASIONAL KONSEP UTUH RENCANA INDUK RISET NASIONAL VER 3.5
PERPRES RENCANA INDUK RISET NASIONAL (Strategis Dan Jangka Panjang)
Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi RIRN
RANCANGAN PERPRES
RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015 – 2045
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2045 VISI
“Indonesia Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Iptek”
MISI
1. Menciptakan masyarakat Indonesia yang inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Menciptakan keunggulan komparatif bangsa secara global berbasis riset
"Indonesia Berdaya Saing" Riset menjadi motor utama untuk menghasilkan invensi dan inovasi yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan daya saing bangsa.
“Berdaulat berbasis iptek” RIRN menjadi titik awal membentuk Indonesia yang mandiri secara sosial ekonomi melalui penguasaan dan keunggulan komparatif iptek yang tinggi secara global.
1. 2. 3.
a.
BERKONTRIBUSI DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL & PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
b. c.
TUJUAN:
Meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan teknologi; Meningkatkan kapasitas dan kompetensi riset Indonesia; dan Meningkatkan ekonomi nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
SASARAN:
meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM terkait riset yang mampu berkompetisi secara global; meningkatkan relevansi dan produktivitas riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan riset; dan meningkatkan kontribusi riset terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
FOKUS PERPRES RIRN: 1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET Korsel 2014
input anggaran
input SDM
ouput
out come
SASARAN MFP
2015
2019
2024
2029
2034
2039
16,7
60,0
PRODUKTIVITAS PENELITI
2
18
SDM PENELITI
1.071
8,000
SDM KANDIDAT PENELITI
5,6
90
GERD/PDB
0,20
4,20
GBAORD/PDB
0,15
1,05
Catatan :
1) MFP: multi factor productivity (%) 2) Produktifitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / 100 peneliti 3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang) 4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%) 5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)
2044
FOKUS PERPRES RIRN: 1. PENETAPAN INDIKATOR CAPAIAN SASARAN RISET Korsel 2014
input anggaran
input SDM
ouput
out come
SASARAN
2015
2019
2024
2029
2034
2039
2044
16,7
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
PRODUKTIVITAS PENELITI
2
4
7
10
14
18
22
SDM PENELITI
1.071
1.600
3.200
4.800
6.400
8,000
9.600
SDM KANDIDAT PENELITI
5,6
20
40
60
80
90
100
GERD/PDB
0,20
0,84
1,68
2,52
3,36
4,20
5,04
GBAORD/PDB
0,15
0,21
0,42
0,63
0,84
1,05
1,26
MFP
Catatan :
1) MFP: multi factor productivity (%) 2) Produktifitas Peneliti: jumlah total publikasi terindeks global / 100 peneliti 3) SDM Peneliti: rasio jumlah peneliti / sejuta populasi (orang) 4) SDM Kandidat Peneliti: rasio jumlah mahasiswa (S2 + S3) / S1 (%) 5) GERD / PDB dan GBAORD / PDB (%)
FOKUS PERPRES RIRN: 2. PENETAPAN KELOMPOK MAKRO RISET (a)
KELOMPOK
CONTOH
Riset Terapan berbasis SDA (RT-SDA)
Riset sexing sapi (PT KAR +P2Biotek LIPI)
Riset Maju berbasis SDA (RM-SDA)
Riset obat berbasis human EPO (P2Biotek LIPI +Bio Farma) Riset BIG DATA untuk policy decision making terkait bencana banjir (P2Biotek LIPI & Bio Farma)
Riset Terapan Manufaktur (RTM)
Riset baterai lithium berbasis bahan baku lokal (BATAN + LIPI +BPPT + UI + Poltek Batam + Nippres + ANTAM + KS)
Riset Maju Manufaktur (RMM)
Riset pengembangan pesawat N219 (PT DI, LAPAN)
Riset Teknologi Tinggi (RTT)
Implementasi satelit mini LAPAN A2 (LAPAN+ITB+TU Berlin)
Riset Rintisan Terdepan (RRT)
Riset deteksi cacat untuk chip berkecepatan tinggi (LIPI+Heidelberg Univ + Yonsei Univ + ALICE-CERN)
FOKUS PERPRES RIRN: 2. PENETAPAN KELOMPOK MAKRO RISET (b)
Bobot Prioritas
Riset Rintisan Terdepan
Riset Teknologi Tinggi
Riset Maju Manufaktur Riset Terapan Manufaktur Riset Maju berbasis SDA
Riset Terapan berbasis SDA
2015-2019
2020-2024
2025-2029
2030-2034
2035-2039
2040-2044
FOKUS PERPRES RIRN: 3. STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN (a)
ouput
out come
SASARAN MFP PRODUKTIVITAS PENELITI
input anggaran
input SDM
SDM PENELITI SDM KANDIDAT PENELITI
GERD/PDB GBAORD/PDB
2015
2019
2024
16,7
20,0
30,0
2
2029
2034
2039
2044
40,0 50,0 60,0 70,0 STRATEGI KEBIJAKAN TERKAIT SDM:
• peningkatan jumlah beasiswa pasca sarjana, 4 studi pasca 7 10di dalam 14 22 insentif sarjana negeri bagi18 lulusan baru, • mobilitas sumber daya manusia peneliti antara perguruan tinggi dan lembaga litbang, 1.600 3.200 4.800 6.400Aparatur 8,000 9.600 pengecualian moratorium pengadaan Sipil Negara untuk sumber daya manusia bidang penelitian dan pengembangan 20 40 60 80 dan strategi 90 lainnya. 100
•
1.071 • 5,6
STRATEGI SISTEM PENDANAAN: 0,84 1,68 2,52 3,36anggaran 4,20 5,04 insentif pengurangan pajak dari alokasi riset swasta,
0,20 •
•
0,15 •
anggaran riset murni sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan, 0,21 0,42 0,63 0,84 sosial 1,05 1,26 • insentif modal ventura, • evaluasi dan revitalisasi skema hibah riset pemerintah, insentif pemakaian inovasi dalam negeri (tingkat komponen dalam negeri), • insentif kolaborasi riset dengan mitra global, dan • skema hibah infrastruktur riset dan strategi lainnya.
FOKUS PERPRES RIRN: 3. STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN (b)
input anggaran
input SDM
ouput
out come
SASARAN MFP
2015
2019
2024
16,7
20,0
30,0
PRODUKTIVITAS PENELITI
2
SDM PENELITI
1.071
SDM KANDIDAT PENELITI
5,6
GERD/PDB
0,20
GBAORD/PDB
0,15
2029
2034
2039
2044
40,0 50,0 60,0 70,0 STRATEGI KEBIJAKAN PENINGKATAN MFP: pembentukan pusat-pusat 4 7 10 inkubasi14di berbagai 18daerah sesuai 22
•
potensinya, • implementasi sistem royalti bagi inovator pemerintah, dan 1.600 4.800 6.400 8,000 9.600 • insentif3.200 pendirian perusahaan ventura dan strategi lainnya.
20 40 60 80 90 100 STRATEGI KEBIJAKAN TERKAIT PRODUKTIVITAS PENELITI:
percepatan peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan riset, 1,68• deregulasi 2,52 pengurusan 3,36 kekayaan 4,20 intelektual, 5,04 • skema pendanaan khusus untuk diseminasi (publikasi terindeks global), 0,21 0,42 0,63 0,84 1,05 1,26 • penyegaran (kunjungan riset dan peneliti tamu), dan strategi lainnya. •
0,84
RANCANGAN PERMENRISTEKDIKTI
PRIORITAS RISET NASIONAL 2015 – 2019
FOKUS RANCANGAN PERMENRISTEKDIKTI
PRIORITAS RISET NASIONAL 2015 - 2019
PENETAPAN BIDANG FOKUS
SKENARIO SUMBERDAYA RISET
PELAKSANA/AKTOR
INFRASTRUKTUR
ANGGARAN
PENETAPAN BIDANG FOKUS PRIORITAS RISET NASIONAL 2015 -- 2019
PRIORITAS
RISET NASIONAL
http://rirn.ristekdikti.go.id
FOKUS PERMENRISTEKDIKTI PRN: 1. PENETAPAN BIDANG FOKUS
BIDANG FOKUS PRN 2015 -- 2019
BIDANG RISET RIRN
1. Kemandirian Pangan
1. PANGAN
2. Penciptaan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
2. ENERGI
3. Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat
3. KESEHATAN
4. Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi 5. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
4. TRANSPORTASI
6. Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan
5. TEKNOLOGI REKAYASA
7. Material Maju 8. Kemaritiman
6. HANKAM
9. Manajemen Penanggulangan Kebencanaan dan Lingkungan
7. SOSIAL HUMANIORA
10. Sosial Humaniora – Seni Budaya – Pendidikan
PANGAN DAN PERTANIAN 2015-2019 No 1
2
3
4
Tema Riset
No
Topik Riset
1
Pemanfaatan teknik radiasi untuk pencarian galur mutan unggul
5 varietas unggul kedelai 150 polong per tanaman
2
Pemuliaan tanaman dengan teknologi rekayasa genetika
3
Pemuliaan tanaman teknik konvensional
3 Varietas unggul padi >13 ton/ha, 1 varietas lahan kering 1 varietas lahan gambut
Teknologi budidaya dan pemanfaatan lahan suboptimal
4
Pertanian lahan sub-optimal basah
5
Potensi tumbuhan dataran rendah kering sebagai sumber pangan
6
Optimasi sistem pertanian tropis
Teknologi pascapanen
7
Penguatan agroindustri berbahan baku sumber daya lokal
8
Teknologi radiasi pengawetan hasil pertanian
9
Diversifikasi dan hilirasi produk pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan
Teknologi pemuliaan bibit tanaman
Teknologi ketahanan dan kemandirian pangan
10
Target Sasaran
Paket teknologi budidaya padi, jagung, kedelai di lahan sub-optimal Varietas unggul tumbuhan dataran rendah kering Teknologi bawang merah (varietas, storage, pengolahan), Material pupuk slow release & nano silika Agroindustri baru berbasis tumbuhan buah lokal Indonesia (buah minor) Teknologi radiasi pengawetan hasil pertanian (Pilot Plant Iradiator Gamma) Teknologi pengawetan daging sapi Teknologi pengawetan dan pengolahan buah untuk ekspor Teknologi inderaja prediksi panen padi
11
Pendukung kemandirian pangan (padi, jagung, kedelai/pajale) dan tanaman perkebunan Kemandirian pangan komoditas ruminansia
12
Kemandirian pangan komoditas perairan
Teknologi flushing ternak (sapi) Benih ikan nila unggul
13
Efisiensi rantai nilai hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan
Teknologi pengolahan kakao
KESEHATAN DAN OBAT 2015-2019 No 1
Tema Riset Teknologi produk biofarmasetika
No 1
3
Teknologi alat kesehatan dan diagnostik
Teknologi kemandirian bahan baku obat
Target Sasaran
Penguasaan produksi vaksin utama (hepatitis, dengue) Penguasaan sel punca (stem cell)
Seed vaksin Hepatitis B
3
Penguasaan produk biosimilar (hormon, biologi molekular)
4
Pengembangan deteksi penyakit infeksi
EPO (Human Recombinant Erythropoietin) Kit diagnostic HIV
5
Pengembangan deteksi penyakit degeneratif
6
Pengembangan alat elektromedik
7
Pemanfaatan sumber daya fitofarmaka/sumber daya hayati lokal
8
Bahan baku obat kimia
9
Saintifikasi jamu, herbal, dan teknologi produksi pigmen
2
2
Topik Riset
Applied stem cell
Prototipe diagnostic kit untuk penyakit degeneratif Alkes Haemodialysis, Semilunar Flushing Valve Device Pemanfaatan biodiversitas sebagai fitofarmaka Vitamin A berbasis pigmen Obat herbal terstandar antihipertensi
FOKUS PERMENRISTEKDIKTI PRN: 2. SKENARIO SUMBERDAYA RISET (a)
7 Bidang Fokus
TARGET PAGU APBN (TA 2015: 14,5 T)
Pangan
Energi
Kes & Obat
2016
14,5-18,2 T
Menyesuaikan kondisi perekonomian Asumsi GBAORD/PDB 2015-19: 0,15 – 0,21% PDB: 10.000 – 14.000 T
Hankam
Transportasi
TIK
Material Maju
3 Isu Aktual Soshum Kebencanaan Kemaritiman
2017
18,2-21,6 T
2018
21,6-25,4 T
2019
25,4-29,4 T
Total Pagu: 110 T
GERD 2014 Korsel Jepang Singapura 4,1% 3,5% 2%
Vietnam Malaysia Thailand 0,19% 1,1% 0,39%
Rasio alokasi sesuai prioritasisasi periode saat itu
PENGUATAN REGULASI
REFORMASI RISET NASIONAL Keterangan :
ARBO PMK 106/2016
RIRN
ARMY
TRL
Permenristekdikti 42/2016
ICI
PRBO
IPA
SAJ
PKRPT
PATEN
PPII
PMBR
SDMP
SPR
dsb
PKL
UU 13 Tahun 2016
Periode 1/2016
ARBO : Anggaran Riset Basis Output RIRN : Rencana Induk Riset Nasional ARMY : Anggaran Riset Multi Year TRL : Technologycal Readiness Level ICI : Indonesian Citation Index PRBO : Pedoman Riset Basis Output IPA : Ijin Peneliti Asing SAJ : Sistem Akreditasi Jurnal PKRPT : Pemetaan Klaster Riset PT PPII : Penghargaan Publikasi Ilmiah Internasional PMBR : Pengabdian Masyarakat Basis Riset SDMP : Sumber Daya Manusia Peneliti SPR : Sarana Prasarana Riset PKL : Pembinaan Kelembagaan Litbang dsb : dan lain sebagainya Sumber: Ditjen Penguatan Risbang, 2016
Peraturan Menteri Keuangan 72/2015 FORMULA PENGHITUNGAN IMBALAN ATAS PNBP ROYALTI PATEN
I. Tarif Imbalan Paten Tarif Imbalan tertentu tertinggi adalah 40% sampai dengan sebesar Rpl00.000.000,00 (seratus juta rupiah) pertama dan selanjutnya dengan persentase menurun dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai Sampai 100 jt
: 40%
Nilai lebih dari 100 jt – 500 jt
: 30%
Nilai lebih dari > 500 jt – 1 M
: 20%
Nilai Lebih dari 1 M :10%
MERUBAH PARADIGMA RISET CITA-CITANYA SEMUA RISET BASIS OUTPUT
RISET BERBASIS PROSES (PENELITI SIBUK URUS SPJ, KUITANSI, DSB)
PRODUKTIFITAS RENDAH (PUBLIKASI, PATEN)
RISET BERBASIS OUTPUT MERUBA H MIND SET
(BLOCK GRANT)
PRODUKTIFITAS MENINGKAT TINGGI
BEAYA DASAR MAKSIMAL
CONTOH CARA HITUNG RAB DG PMK 106/2016
BEAYA TAMBAHAN OUTPUT
CONTOH PERHITUNGAN: Untuk Penelitian Dasar di Bidang TIK (Bea dasar Rp 93,9 Jt), dengan target Publikasi Internasional
terindeks (Bea tambahan Rp 50 Jt) di berikan biaya Penelitian Maksimal sebesar: Rp. 93.900.000 ditambah Rp. 50.000.000 = Rp. 143.900.000.
BEBERAPA POIN PENTING PERUBAHAN KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA ISI DRAFT REVISI PERPRES 54/2010 PELAKSANAAN PENELITIAN
• PASAL 41 Penunjukan langsung Barang/Jasa untuk keperluan penelitian (Termasuk alat lab) • BAB XI PASAL 87 dapat dilakukan oleh orang perorang (Peneliti Mandiri), K/L, dst PASAL 88 Pelaksanaan Penelitian Penjaminan Mutu, Kontrak Lumsum (Pelaksanaan Riset), Multi Source dan Multi Years PASAL 89 Pemilihan, Mekanisme Pelaksanaan dan Kepemilikan Luaran Penelitian diatur dalam Peraturan Menteri PASAL .. mengacu grand desain rencana penelitian nasional Sumber: Ditjen Penguatan Risbang, 2016
9 Tingkat TKT
Sumber: Ristekdikti, 2016
SISTEM APLIKASI TKT
ALAMAT WEB
Sumber: Ditjen Penguatan Risbang, 2016
PUBLIKASI, JURNAL, PATEN, DAN IJIN PENELITI ASING
Permasalahan Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah dari Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan negaranegara ASEAN.
ARTIKEL INDONESIA TERINDEKS SCOPUS Tren Malaysia dan Thailand Menurun Indonesia masih meningkat.
Tren Meningkat Jumlah Publikasi Internasional Perguruan Tinggi
6000 5000
Jumlah publikasi
4000 3000 2000 1000 0
2010
2011
2012
2013
2014
Tahun PTN Sumber: http://simlitabmas.dikti.go.id/kinerja
PTS 35
Fasilitasi Publikasi Ilmiah Insentif Artikel Terbit di Jurnal Internasional
Insentif Buku
Pelatihan Penulisan Artikel Internasional
Bimbingan Penulisan Buku
Pelatihan Penulisan Artikel Peta Publikasi Perguruan Tinggi
Publikasi Nasional
Publikasi Internasional
Penyelenggaraan Konferensi Internasional di Indonesia Mengikuti Konferensi Internasional di Luar Negeri
Permasalahan Jurnal Ilmiah 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
185 Indonesia Malaysia
108 113 70 55 42
00
001
020
0201
04301
024601
093540
17 33640
16 10 7 5 1 0
29 12 7 1 0
45 16 15 10 1
Singapore
80
78
72
36 19 13 1
36
30 15 13 1 0
16 13 1
Thailand Philippines Cambodia Brunei
Country
2011
2015
Malaysia
46
79
Thailand
26
26
Philippines
13
22
Indonesia
8
20
Jurnal Terindeks Scopus
Jurnal Terindeks DOAJ
TERINDEKS
DOAJ
TERINDEKS
200
Scopus 20
Perubahan Paradigma Tatakelola Jurnal Ilmiah
Media Cetak
Media Elektronik
Fasilitasi Jurnal Ilmiah Bantuan Internasionalisasi Jurnal Ilmiah
Pelatihan Penggunaan OJS
Workshop Internasionalisasi Jurnal Ilmiah
Akreditasi Jurnal Ilmiah
Jurnal Nasional Perbaikan Sistem Akreditasi Pelatihan Pengelolaan e-Jurnal
Jurnal Internasional Langganan basis data e-Jurnal
Sosialisasi, Monitoring, Evaluasi e-Journal
Tantangan Peningkatan Publikasi Membangun awareness pentingnya menulis tidak hanya pada saat mahasiswa tetapi sejak pendidikan dasar dan menengah. Pelatihan menulis artikel ilmiah sejak mahasiswa tingkat pertama. Penulisan tesis atau disertasi tidak perlu tebal, namun diberi lampiran publikasi di jurnal ilmiah. Perguruan Tinggi memfasilitasi penerbitan jurnal ilmiah agar dapat terakreditasi nasional dan internasional. Klinik manuskrip bagi dosen dan mahasiswa agar dapat mempublikasikan hasil penelitian di jurnal ilmiah internasional bereputasi.
Permasalahan Paten pada tahun 2014 a. PCT/1 juta penduduk yaitu ranking 106 dari 144. b. Pendafaran di Dirjen KI didominasi oleh paten asing. c. HKI yang diaplikasikan belum dinilai dampak ekonominya.
Ranking 106 dari
144
8000 7000
JUMLAH
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Domestik 233 Asing
285
283
388
423
500
535
614
678
762
677
4181 4426 4921 4796 4173 5097 5357 6184 7021 7937 5009
Perbandingan Paten di Beberapa Negara 2014
2013
160000
140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0 Cina
India
Indonesia
Japan
Singapore
USA
Skema Program Peningkatan Paten Penguatan Sentra KI
Valuasi Teknologi
Pelatihan Penulisan Draft Paten PROGRAM PATEN
Pendaftaran Paten: Raih KI Non PT Uber KI PT Fasilitasi Konsultasi dengan Pemeriksa Paten 45
Tantangan Peningkatan KI Membangun awareness tentang KI tidak hanya pada saat mahasiswa, tetapi sejak pendidikan dasar dan menengah terintegrasi dg kurikulum. Pemberian Materi KI sebelum melakukan penelitian. Penulisan dokumen paten bagi dosen S-2 dan S-3. Penyelenggaraan klinik KI (paten) bagi dosen S-2 dan S-3. Pemberian angka kredit yang tinggi secara bertingkat sejak dari pendaftaran, granted, dan komersialisasi. Perguruan Tinggi memfasilitasi Pengelolaan KI (Sentra KI).
Permasalahan Perizinan Penelitian 1. Perizinan Penelitian Asing Belum dapat dilakukan melalui Satu Pintu. 2. Masih dirasakan lama, panjang, dan berbelit prosesnya oleh pencari ijin, 3. Mitra Indonesia yang mendampingi peneliti asing masih sangat terbatas kualitasnya.
TOTAL NUMBER RESEARCH PERMITS GRANTED FOR FOREIGN RESEARCHERS
TOP 10 OF FIELD STUDY
60
2015
2016
50
40
30 51 20
43
15,43% 35
35 28
10
0
22
20
18
15
13
9,77%
8,79%
8,01% 5,86%
5,08%
4,30%
3,71%
2,93%
2,93%
TOP 10 OF INDONESIAN COUNTERPARTS
MAPPING OF RESEARCH PERFORMANCE OF HIGHER EDUCATION
COMPONENT OF EVALUATION Peneliti http://forlap.dikti.go.id
SUMBER DAYA PENELITIAN
Dana dari DRPM dan NonDRPM
NO
30%
Kelembagaan
MANAGEMEN PENELITIAN
Standar prosedur
15%
Forum Ilmiah
RESULTS
Fasilitas Penunjang
Pemakalah HKI dan Luaran lainnya
50%
PUBLIC
PRIVATE
TOTAL
1
NUMBER OF HE UNDER MINISTRY OF RTHE
122
3.124
3.246
2
STUDENTS (REGISTERED)
1.962.250
4.156.483
6.118.733
3
TEACHERS
68.122
145.798
213.920
N o
Mapping Period (Year)
Plattinum (Mandiri)
Gold (Utama)
Silver (Madya)
Brown (Binaan)
Total Contributor
1
2007-2009
10
22
71
291
394
2
2010-2012
14
36
79
772
901
3
2013-2015
25
73
160
1.219
1.447
Publikasi di jurnal
LUARAN PENELITIAN
HIGHER EDUCATION
Buku Ajar
REVENUE GENERATING
Kontrak kegiatan Unit Bisnis
5%
CONTIBUTOR 1.447 UNIV OF TOTAL 3.246
TERIMA KASIH
53