TUGAS AKHIR
KENYATAAN KEADILAN BANGSA INDONESIA
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Dosen
: Tahajudin S, Drs
Nama
: Ignasius Prima Setiyawan
NIM
: 11.11.4649
Kelompok
:C
Program Studi
: Strata 1 <S1>
Jurusan
: Teknik Informatika
BAB I A. Abstrak Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran" [1]. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" [2]. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakan segala sesuatunya pada tempatnya . Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagumkagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
BAB II B. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi ekonomi, ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan fundamentalisme merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Disamping itu yang patut diwaspadai adalah pengelompokan suku bangsa di Indonesia yang kini semakin kuat. Ketika bangsa ini kembali dicoba oleh pengaruh asing untuk dikotak kotakan tidak saja oleh konflik vertikal tetapi juga oleh pandangan terhadap ke Tuhanan Yang Maha Esa. Di saat negara membutuhkan soliditas dan persatuan hingga sikap gotong royong, sebagian kecil masyarakat terutama justru yang ada di perkotaan justru lebih mengutamakan kelompoknya, golonganya bahkan negara lain dibandingkan kepentingan negaranya. Untuk itu sebaiknya setiap komponen masyarakat saling berinterospeksi diri untuk dikemudian bersatu bahu membahu membawa bangsa ini dari keterpurukan dan krisis multidimensi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia. Di setiap bangsa seluruh dunia pasti memiliki satu ideologi sebagai dasar Negara .begitu juga Indonesia sebagai bangsa yang beradab juga memiliki satu ideologi sebagai dasar negara yaitu, pancasila. penetapan pancasila sebagai dasar Negara bukan berasal dari pemikiran seseorang seperti halnya ideologi-ideologi di negara lain seperti sosialis dan liberalisme. pembentukan dan penetapan pancasila sebagai ideologi bangsa indonesia sebenarnya adalah suatu proses panjang sejarah bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila merupakan nilai-nilai yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia sendiri yang berasal dari adat istiadat , kebudayaan dan nilai religius bangsa indonesia. Inti dari kedudukan dan fungsi pancasila adalah pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia. Tetapi perlu diketahui bahwa asal muasal pancasila berasal dari unsur-unsur yang berasal dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga kedudukan pancasila dapat dikembangkan menjadi dasar pandangan hidup.oleh karena iti setiap warga Negara wajib menghayati serta mengamalkan nilai-nilai atau esensi-esensi yang terkandung dalam pancasila tersebut.
BAB III C. Rumusan Masalah Seandainya saja Bangsa Indonesia benar-benar meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, tentunya degradasi moral dan kebiadaban masyarakat kita dapat diminimalisir. Kenyataannya sekarang yaitu setelah era reformasi, para reformator alergi dengan semua produk yang berbau orde baru termasuk P4 sehingga terkesan meninggalkannya begitu saja. Belum lagi saat ini jati diri Indonesia mulai goyah ketika sekelompok pihak mulai mementingkan dirinya sendiri untuk kembali menjadikan negara ini sebagai negara berideologi agama tertentu. Bagaimana membuat nilai-nilai ini bisa kembali menjadi pedoman dan pengamalan dalam keseharian kehidupan kita? Saya rasa perlu suatu pemerintahan otoriter di Indonesia untuk memprogram ulang otak bangsa kita dengan suatu dokrin1 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai - nilai sosial dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat di negara Indonesia yang nyata - nyata sangat plural ini. Pemerintahan otoriter sangat diperlukan ketika berhadapan dengan masyarakat yang tak bermoral, tak terkendali, tak mau diatur, dan merasa dirinya adalah kebenaran itu sendiri tanpa sadar bahwa mereka hidup bersama dengan orang lain. Semoga saja bangsa Indonesia tidak separah itu. Ketidakadilan yang nyata terjadi di DPR. Dengan masa kerja yang hanya 5 tahun, mereka mendapat pensiun seumur hidup. Wah enaknya, pantas saja banyak orang berlomba-lomba duduk menjadi anggota dewan. Sedangkan BUMN saja sudah banyak yang tidak menerapkan pensiun seumur hidup. Ini suatu ketidakadilan yang nyata, dimana harapan keadilan rakyat terletak di tangan mereka. Kontroversi gaji DPR dengan segala tunjangan dan fasilitasnya selalu terjadi tiap tahun. Mereka bukannya mengurusi segala persoalan rakyat malah mementingkan berapa besar uang yang masuk rekening mereka sendiri. Sebuah ironi di tengah masyarakat yang hidup susah, mengantri minyak tanah, hidup di jalanan, kemiskinan merata di seantero negeri ini.
Sedangkan mereka anggota dewan dengan gagahnya berpidato tanpa tindakan yang jelas. Kerja mereka hanya menulis, berpidato, sedangkan kenyataan dilapangan berbanding terbalik dengan coretan di atas kertas. Begitu banyak undang-undang dibuat, banyak pula yang melanggarnya. Mereka sepertinya hanya memikirkan dirinya sendiri saja. Tidak pantas mendapat Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pensiun seumur hidup. Sebelum menjadi anggota dewan, tentunya mereka sudah mempunyai pekerjaan yang mapan. Gedung dewan sekarang menjadi ajang mencari uang saja. D. Historis Istilah pancasila pertama kali digunakan oleh masyarakat India yang beragama budha, dan pancasila itu sendiri berarti lima aturan atu five moral principles. Istilah pancasila juga terdapat dalam kitab sutasoma karangan empu tantular didalam kitab ini pancasila berarti berbatu sendi yang lima selain itu juga mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima yaitu:
Tidak boleh melakukan kekerasan
Tidak boleh mencuri
Tidak boleh berjiwa dengki
Tidak boleh berbohong
Tidak boleh mabuk minuman keras Dalam istilah jawa, pancasila disebut dengan istilah molimo yang terdiri dari lima
golongan yaitu mateni (membunuh), maling (mencuri), madhon (berzina), madat (menghisap candu), main (berjudi). .dari keima larangan tersebut masih menjadi pegangan moral orangorang jawa sampai sekarang.
BAB IV E. Pembahasan Pengertian Pancasila Mengetahui asal usul sesuatu didalam praktik kehidupan adalah sangat penting, karena dengan mengetahui asal mula sesuatu hal atau peristiwa dapat mengetahui pengertian yang lebih mendalam dari hal atu peristiwa tersebut. begitu juga dalam hal pancasila, untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan denganya secara mendalam, maka kita harus mengetauhi asal mulanya. Secara Etimologi Pancasila berasal dari bahasa India yaitu bahasa sansekerta. panca berarti “lima” syila (dengan huruf i pendek) berarti “batu sendi”, “alas” atau “dasar”. syiila (dengan huruf i panjang ) berarti “peraturan”,”tingkah laku yang baik atau penting”. Syiila itu sendiri dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku yang baik. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasila berarti lima dasar sedangkan pancasyiila berarti lima aturan tingkah laku yang penting. Secara Termilogis Dimulai sejak sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945, istilah pancasila digunakan oleh Bung karno untuk memeberi nama pada lima dasar atau lima prinsip Negara Indonesia merdeka.menurut beliau sendiri pancasila diperolehnya dari temanya yang seorang ahli bahasa. Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial dengan konsep keadilan dalam hukum Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila. 45 butir pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pada Tap MPR No. II/MPR/1978. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. • Menghormati hak orang lain.
• Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. • Suka bekerja keras. • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Jenis-jenis Keadilan Aristoteles membedakan tiga jenis keadilan, yaitu : (a) keadilan distributif, yaitu memberikan sama yang sama, dan memberikan tidak sama yang tidak sama. Jadi PNS Gol. III di instansi A mendapat lungsum perhari sejumlah X, maka seluruh PNS yang bergolongan III di instansi manapun di seluruh Indonesia, harus mendapatkan lungsum perhari juga sejumlah X. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (b) Keadilan commutatif, yaitu penerapan asas proporsional. Biasanya digunakan dalam Hukum Bisnis (c) Keadilan remedial, yaitu memulihkan sesuatu ke keadaan semula, biasanya digunakan dalam perkara gugatan ganti kerugian.
Keadilan juga dapat dibedakan ke dalam dua jenis : (a) keadilan restitutif, yaitu keadilan yang berlaku dalam proses litigasi di pengadilan, di mana fokusnya adalah pada pelaku. Bagaimana menghukum atau membebaskan pelaku. (b) keadilan restoratif, yaitu keadilan yang berlaku dalam proses penyelesaian sengketa non litigasi (Alternative Dispute Resolution), di mana fokusnya bukan pada pelaku, tetapi pada kepentingan “victims” (korban). Keadilan digambarkan sebagai situasi sosial ketika norma-norma tentang hak dan kelayakan dipenuhi. Situasi sosial berkeadilan ini bisa tercapai jika empat jenis keadilan yang ada berlaku, yaitu keadilan distributif, keadilan prosedur, keadilan interaksional, dan keadilan sistem. Nilai yang dapat diambil dari masalah keadilan sosial • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. • Menghormati hak orang lain. • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. • Suka bekerja keras. • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Selain hal itu sebagian pakar seperti moh yamin notonogoro, driyakarya, berpendapat pancasila adalah filsafat oleh karena itu pancasila sebagai ratio dari pada kehidupan Negara dan bangsa itu yang sesuai dengan akal yang merupakan sumber kekuasaan jiwa bagi peningkatan martabat kehidupan manusia yang tidak ada taranya serta pandangan hidup dalam bernegara dan ideology Negara dalam arti cita-cita Negara yana menjadi basis bagi system kenegaraan. Sila –sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, maka esensi seluruh sila-silanya merupakan kesatuan. Pancasila adalah kepribadian bangsa indonesia bukan dari luar. Adapun yang menjadi unsur-unsur pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Adanya pancasila terdapat di dalam dirinya sendiri, sebab itu pancasila adalah suatu subtansi yang mengandung esensi. oleh karena itu akan kami jelaskan esensi-esensi kelima sila tersebut beserta pengamalanya didalam kehidupan masyarakat. 1. Ketuhanan
adalah
kesesuaian
dengan
hakikat
dan
sifat-sifat
Tuhan
Hakikat tuhan itu sendiri sebenarnya sangat sulit untuk diketahui,akan tetapi kita bisa melihat contoh yang dikemukaan aristoteles tentang adanya causa prima atau sebab pertama yang tidak disebabkan. berbeda dengan hakikat yaitu sifat-sifat tuhan yang lebih mudah kita pikirkan karena tuhan mempunyai sifat yang tidak terbatas,misalnya tuhan maha pengasih, penyayang, adil, sabar dan sebagainya. Oleh karena itu kita sebagai manusia ciptaanya dan menjadi masyrakat Indonesia khususnya wajib bertaqwa kepada tuhan YME serta menjalankan segala perintahnya,selain itu kta sebagai makhluk tuhan harus bisa meniru sifat sifat yang ada pada diri tuhan meskipun dengan frekuensi yang jauh lebih rendah dibandingkan tuhan yaitu kita harus kasih saying sesama, adil, saling menghoramati dan lain sebagainya. 2. Kemanusiaan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Manusia Kita tahu bahwa susunan kodrat manusia itu terdiri dari jiwa dan raga.jiwa terdiri atas akal, rasa, karsa.dan tubuh terdiri atas unsur-unsur benda mati tunbuh-tumbuhan dan binatang. Sedangkan menurut sifat kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu dan makhlik sosial atau disebut dengan monodualis social, ekonomi, politik. Menurut kedudukan kodratnya, manusia merupakan kesatuan individu yang berdiri sendiri dan sebagai makhluk tuhan atau disebut dengan monodualis religion.
Oleh karena iu sebagai manusia yang mempunyai susunan, sifat, kedudukan kodrat yang sama kita harus dapat mencintai sesama, mengembangkan sikap tenggang rasa, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3. Persatuan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Satu Kata satu merupakan sesuatu yang bulat, tidak dapat dipecah-pecah. persatuan Indonesia pada hakikatnya bahwa bangsa Indonesia yang berjumlah jutaan jiwa dan mempunyai adat istiadat, agama, kepercayaan, kebudayaan yang berbeda-beda itu merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu didalam pergaulan satu sama lain kita harus dapat menunjukan rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika, meskipun berbeda-beda kita harus saling menghormati, menjaga karena satu jua.selain itu kita harus menyadari bahwa kita bertanah air satu yaitu tana air Indonesia, sehingga harus cinta tanah air dan bangsa. 4. Kerakyatan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Rakyat Rakyat adalah manusia-manusia yang bertempat tinggal disuatu Negara. istilah hakikat rakyat menunjukan keseluruhan, jadi bukan bagian-bagian, meskipun keseluruhan itu terdiri dari bagian-bagian.maka antara keseluruhan dan bagian ada hubungan yang erat.oleh karena itu kita harus saling bekerja sama, bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita kita dan bangsa. Dan kita harus menjawab tantangan bersama, memecahkan persoalan secara bersama.dan musyawarah bersama hal ini semua harus dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan sehingga tercapai sifat kekeluargaan. 5. Keadilan Adalah Kesesuaian Dengan Hakikat Adil Adil disini dapat diartikan menempatkan sesuatu atau hak dan kewajiban pada tempatnya. berbuat adil kepada diri sendiri berarti berbuat yang serasi antara hak dan kewajiban, berbuat adil kepada masyarakat berarti berlaku adil sesama warganya.berbuat adil terhadap alam berarti kita tidak boleh berbuat semena-mena dan merusak lingkungan hidup.berbuat adil kepada tuhan berarti melaksanakan kewajiban terhadap Tuhanya.oleh karena itu kita harus bersifat adil terhadap diri kita, orang lain, alam Negara dan tuhanya.jangan sampai melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum dan berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan social.
Anggota DPR jangan hanya memikirkan dirinya sendiri saja. Sebaiknya kita lihat dulu apa yang terjadi di masyarakat sekeliling kita, banyak masyarakat yang kurang mampu. Sehingga hal tersebut menimbulkan kesenjangan sosial. Sebaikya mereka melihat dulu kepentingan rakyat, karena mereka dipilih oleh rakyat untuk rakyat guna memperjuangkan kepentingan rakyat. Apalagi sebelum menjadi anggota dewan, tentunya mereka sudah mempunyai pekerjaan yang mapan sehingga pastinya mereka sudah hidup berkecukupan. Karena itu, gedung dewan jangan dijadikan ajang mencari uang saja. Dalam konteks ini, peleceh dan pelaku yang harus dihukum, bukannya menghukum korban. Kita membutuhkan peraturan antipelecehan seksual di tempat publik. Dinas Perhubungan dan para pemilik bus beserta para sopir dan kernet perlu mendapat pencerahan tentang antipelecehan seksual, bagaimana berlaku sopan terhadap penumpang. Perlu juga secara internal memberlakukan tindak disiplin terhadap sopir atau kernet yang melecehkan perempuan. Artinya, ada sistem pengaduan penumpang terhadap perlakuan sopir dan kernet yang merugikan, bukan melulu soal jadwal. Sebaliknya, sopir dan kernet yang membela penumpang perempuan yang dilecehkan disediakan hadiah. Pendidikan tidak dijadikan sebagai ajang bisnis tapi murni untuk mendewasakan peserta didik, guna memenuhi arti mendidik yang sebenarnya. Dengan ditiadakan bisnis dalam pendidikan berarti tidak ada istilah mengambil keuntungan material jadi biaya pendidikan bisa ditekan. Untuk menuju pada pengertian penghayatan, maka perlu kiranya diketauhi pengertian menghayati dahulu. Pengertian menghayati merupakan satu (suatu) pengertian yang didalamnya terkandung unsur-unsur pengetahuan, kesadaran, ketaatan, kemampuan, serta pengamalan. penghayatan adalah keadaan kemasakan jiwa (kejiwaan), jadi bukan soal akali saja. Adapun menghayati pancasila berarti kita telah memiliki pengetahuan tentang pancasila dengan sebaik baiknya termasuk pembukaan undang-undang dasar 1945, juga tentang undang-undang dasar 1945. Mengenai pengetahuan itu seharusnya berupa pengertian yang jalas tentang kebenaranya, yang selanjutnya harus dapat diresapkan dalam pikiran, sehingga tumbuh rasa kesadaran kita
untuk menerimanya dan selalu ingat setia kepada pancasila, termasuk pembukaan dan undang-undang dasar 1945. Dengan didorong oleh rasa kesadaran inilah yang didasari oleh pengetahuan atau pengertian yang
sebaik-baiknya
mengembangkan
serta
serta
jelas
tentang
mengamalkan
kebenaran tadi,
pancasila
dengan
mampulah kita
sebaik-baiknya.
untuk
Bilamana
penghayatan pancasila ini dapat dikembangkan secara terus menerus, akan lahirlah mentalitas pancasila, sehingga dapat mewujudkan kesatuan cipta, rasa, karsa dan karya dalam mengemban hak dan kewajiban atas dasar nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bermasyrakat. Hasilnya akan dapat mewujudkan manusia pancasila, bangsa pancasila, Negara pancasila, masyarakat pancasila, sejahtera, bahagia jasmaniah rokhaniah, sesuai dengan kepribadian manusia dan bangsa Indonesia. Dengan demikian jelaslah bahwa apa yang menjadi titik tolak penghayatan pancasila adalah kemauan serta kemampuan manusia Indonesia itu di dalam mengendalikan dirinya serta kepentinganya agar dapat memenuhi kewajiban menjadi warga Negara yang baik. F. Kesimpulan Setelah tadi di jelaskan pengertian pancasila, pengmalan esensinya serta penghayatanya, maka jelaslah bahwa pancasila memang cocok untuk dijadikan dasar Negara Indonesia yang berbhineka tunggal ika ini.dimana banyak bermacam-macam suku, ras, agama, budaya yang berbaur menjadi satu yang tidak dapat kita pungkiri kemungkinan-kemungkinan akan terjadi sesuatu hal yang sifatnya permusuhan, pertentangan dan lain sebagainya.dan disitulah peran pancasila sebagai dasar Negara yang akan menetralisir hal-hal yang tidak diinginkan tersebut. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah sangat penting karena untuk mengetahui dengan jalas kemana arah dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia.dan dengan pandangan hidup ini nantinya dapat dijadikan pedoman bagimana memecahkan problematika Negara atau dapat menuntaskan segala persoalan secara tepat sehingga tidak terombang ambing dalam menyelasaikan suatu persoalan.
DAFTAR PUSTAKA
Noor ms bakry, pancasila, liberty, yogyakarta, 1999
Salam B, filsafat pancasilaisme, Rineka cipta, jakarta, 1996
Soesmadi,hartati, pamikiran tentang filsafat pancasila,1992 cetakan ke 2
L.Andriani Purwastuti, M.Hum.dkk. 2002. Pendidikan Pancasila: untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Penerbit UNY Press Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
M. Sastrapratedja. 2001. Pancasila sebagai Visi dan Referensi Kritik Sosial,
Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Soerjanto Poepowardojo. 1989. Filsafat Pancasila: Sebuah Pendekatan Sosial Budaya, Jakarta: Penerbit PT Gramedia