STEMAN 2014
ISBN: 978-979-17047-5-5
PROSIDING Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014)
Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional
Bandung, 19-20 Agustus 2014 RINEKAMAYA Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Jl. Kanayakan No. 21 Oago Bandung - 40135
Penyelenggara:
tfI"'t.,.
':.<>', potman -
P
POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG Jln. Kanayakan 21, Dago-Bandung 40135 Homepage - http://www.polman-bandung.ac.id Telepon : (022) 2500241, Fax: (022) 2502649 E-mail:
[email protected]
STEMAN 2014
ISBN: 978-979-17047-5-5
Seminar Nasional Teknologi Manufaktur 2014 (STEMAN 2014) Tema: Teknologi Manufaktur Sebagai Pendorong Produk Industri Nasional Bandung, 19-20 Agustus 2014, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung RINEKAMAYA
Editor: Siti Aminah, S.T., M.T. Nuryanti, S.T., M.Sc. Dewi Idamayanti, S.Sc., M.T.
Desain Sampul: Pramudiya Tri Hartadi
Hak Cipta (C) pada Penulis. Hak Publikasi pada Politeknik Manufaktur Negeri Bandung disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial, Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini Pemegang Hak Publikasi prosiding ini tidak bertanggung prosiding ini.
(pOLMAN Bandung). Artikel pada prosiding ini dapat digunakan dan dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut penulis. dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit dan Penulis. jawab alas tulisan dan opini yang dinyatakan oleh penulis dalam
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
KAT A PENGANT AR Prosiding ini berisi makalah-makalah yang dipresentasikan pad a STEMAN2014, yaitu seminar dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-37 Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (pOLMAN Bandung) dalam bidang Rekayasa dan Teknologi Manufaktur di Indonesia. STEMAN 2014 memilih tema Teknologi Manufaktur Sebagai Produk Industri Nasional. Tujuan utama dari seminar ini adalah: 1. Meningkatkan kontribusi akademisi dan profesional dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. 2. Sebagai media diskusi dan pertukaran informasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang rekayasa dan teknologi manufaktur. 3. Membangun komunikasi dan jaringan antara perguruan tinggi, industri, lembaga penelitian dan pihak lainnya yang terkait.
i,
,.
1
meliputi: Pertambangan, Energi Alternatif
dan
teknologi manufaktur
Seminar ini merupakan sarana diskusi ilmiah, komunikasi dan pertukaran informasi bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam pengembangan rekayasa dan teknologi manufaktur. Panitia STEMAN 2014 menerima Extended Abstract sebanyak 75 hasil penelitian dari mahasiswa dan dosen Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Jenderal Achmad Yani, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Trunojoyo Madura, Politeknik Merlimau dan Kolej Komuniti Jasin, Malaysia, dan UPT. Balai Pengolahan Mineral Lampung-LiPI. Setelah melalui seleksi dan evaluasi oleh tim reviewer dan dewan editor, panitia memutuskan sebanyak 70 makalah dapat diterima untuk dipresentasikan dalam STEMAN2014.
i
t
Topik-topik yang dibahas di dalam seminar dan prosiding ini 1. Rekayasa dan Teknologi Manufaktur untuk Pertanian, Otomotif, Elektronika, Lingkungan, Mitigasi Bencana, Terbarukan, Industri Kecil, dll. 2. Perancangan dan Pengembangan Produk Manufaktur 3. Teknologi Material Et Metalurgi 4. Proses dan Teknologi Manufaktur 5. Mesin dan Peralatan Industri Manufaktur 6. Sistem Manufaktur 7. Sistem Kendali dan Mekatronika Industri Manufaktur 8. Sosio-Manufaktur 9. Topik-topik lainnya yang terkait dengan rekayasa dan
(
,
Hasil dari seminar nasional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk mendukung terbentuknya industri manufaktur nasional yang unggul dan meningkatnya daya saing bangsa.
1 , I"
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
SUSUNAN PANITIA STEMAN 2014 Komite Program : Ketua Anggota
:
Direktur POLMAN Para Wadir POLMAN
Tim Pengarah : Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (Direktur POLMAN Bandung) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (Dekan FTMD - ITB) Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. (Universitas Indonesia) Dr. Zainal Arief, S.T., M.T. (Direktur PENS Surabaya) Tim Penelaah :
,I
I,
Prof. Dr. Ir. Isa Setiasyah Toha, M.Sc. (pOLMAN Bandung/ITB) Prof. Dr. Ir. Yatna Yuwana M. (FTMD ITB) Engr. Dr. Md Saidin Wahab (UTHM - Malaysia) Ir. Dadet Pramadihanto, M.Eng., Ph.D. (PENS - Surabaya) Dr. Ismet P. Ilyas, BSMET, M.Eng.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Carolus Bintoro, MT. (Politeknik Negeri Bandung) Dr. Ing. Yuliadi Erdani, M.Sc. (pOLMAN Bandung) Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Noval Lilansa, MT. (pOLMAN Bandung) Dr. Amang Sudarsono (PENS - Surabaya) Dr. Ali Ridho (PENS - Surabaya) Dr. Dipl. Ing. Ahmad Taqwa, MT. (POLSRI-Palembang) Pelaksana: Ketua Anggota
"I
Emma Dwi Ariyani, S.Psi., M.Si. Adies Rahman Hakim, ST., MT. Agus Surjana Saefudin, ST., MT. Dewi Idamayanti, ST., MT. Nuryanti, S.T, M.Sc. Reza Yadi Hidayat, ST., MT. Roni Kusnowo, ST., MT. Supriyadi Sadikin, S.IP., M. Si. Siti Aminah, ST., MT. Wiwik Purwadi, ST., MT. Yoyok Setiyo Pamuji, ST. Kiki Sri Nur Endah, ST. Ratih Suhartini, S.Pd. Yati Yulia, S.AP Elis Siti Munawaroh, S.AP Idan Sukmara Pramudiya Tri Hartadi Engkos Koswara
Alamat Sekretariat : Politeknik Manufaktur Negeri Bandung Sdri. Ratih Suhartini Jl. Kanayakan No. 21 Dago Bandung - 40135 Tel. 022 - 2500241 ; Fax. 022 - 2502649 Email:
[email protected] Homepage: stem an. polm an - bandung. ac. id
II
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
DAFTAR ISI Kata Pengantar
.
Susunan Panitia
ii
Daftar Isi.....................................................................................
iv
Keynote Speaker Universitas Indonesia Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE., M.S. Dirjen Kerjasama Industri Internasional Ir. Agus Tjahajana, SE., M.Sc.
Kementerian
Perindustrian
Chief Operation Officer PT Astra Otoparts-Winteq Direktur - PT Federal Izumi Mfg. Reiza Treistanto Abstrak Makalah Peserta
BIDANG KAJIAN : REKAYASA DAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNTUK PERTANIAN, PERTAMBANGAN, OTOMOTIF, ELEKTRONIKA, DLL Aplikasi Metode Perancangan Pahl-Beitz pad a Perancangan Lini Produksi Iman Apriana
2
Design for Sustainability (DFS) and Design for Environment Automotive industry SKH Muhammad Bin SKH Abd Rahim.
8
(DfE) Practices in
Pembuatan dan Pengujian Model Pahat Insert dari Baja 34CrNiMo6 Melalui Proses Pack Carburizing Umen Rumendi. 15 Pengaruh Temperatur dan Dwell Time Degassing terhadap Porositas Gas pada Aluminium JIS AC4C dengan Metode Gravity Casting Balqis Mentari Efendi.
21
The Optimization Of Power Conversion From Wind Energy Norhana Binti Safee.
27
Modifikasi Vessel Nissan CWB45-ALDN45 untuk Peningkatan Kapasitas Angkut Unit Truck Herman Budi Harja. 32
IV
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
Kajian Pengaruh Jenis Pasir, Temperatur Tuang, dan Jumlah Deoksidasi Alumunium terhadap Porositas Gas dalam Proses Gravity Sand Casting pada Nozzle Cup Material
13 Ade Rachman.
38
Pengembangan Sistem Pengendali Suhu pada Heater Reaktor Auger untuk Proses Pirolisis Cepat Cangkang Sawit Izarul Machdar
48
Perencanaan kebencanaan
strategis
persediaan
peralatan
kebencanaan
berdasarkan
siklus
54
Muhammad Dirhamsyah........
Perancangan Menggunakan
Ulang Tool Holder Metode DFMA
Untuk Alur Dovetail
Pada Ragum Palm an 125
Somantri.................................................
Perbaikan Bandung
Rancang-Bangun
57
..
Kopling-Dog
Pengendali
Roda Traktor-
Tangan
Polman
Haris Sayoko, Isa Setiasyah Toha
63
Perancangan Coren-Baja Menggunakan Bantuan Perangkat Solidcast 8.2.5 Studi Kasus pad a Produk Link Track
Lunak Simulasi
Beny Bandanadjaja
BIDANG KAJIAN
Coran
. . . . . ..
: PERAN(ANGAN
DAN PENGEMBANGAN
Implementasi Surfaces 3D Scanner Menggunakan untuk Reverse Engineering Obyek Sederhana
.
PRODUK MANUFAKTUR
Metode
Triangulation
dan Tesselation
Bolo Dwiartomo. Analisis Simulasi Reinforced Pendekatan Pipa Multilayer
78 Thermoplastic Menggunakan
Pipe Dengan Metoda Elemen Perangkat Lunak Rekayasa
Hingga Melalui
Asep Indra Komara. . .... . .. . . . . . ... . .. . . .. .... . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . . ..
Optimasi Bentuk Pisau Penghancur Limbah Tempurung Bertakik untuk Mendapatkan Berat Optimum
Kelapa
Berbentuk
86
Piringan
92
Aji Gumilar
Perancangan dan Pembuatan Keadaan Darurat Air
71
Prototipe
Mesin Pengolah
Air Bersih Sistem Mobile
Yuliar Yasin Erlangga................................................................
v
untuk
98
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
Perancangan Konstruksi Portable Bridge dan Alat Bantunya untuk Mobil Perkebunan (Wintor) dengan Mekanisme Lipat Adies Rahman Hakim............................................................. 105
BIDANG KAJIAN : TEKNOLOGI MATERIAL METALURGI Perbaikan Ketangguhan Meterial Baja Cor Paduan NI-CR-MO Melalui Proses Tempering Ganda Beny Bandanadjaja. 112 Simulasi Proses Perlakuan Panas Permukaan untuk Mendapatkan Waktu Pemanasan yang Sesuai Oyok Yudianto. 116
Pengaruh Laju Pendinginan dan Bahan Paduan terhadap Pembentukan Ketahanan Aus Besi Cor EN-JN2019 Kus Hanaldi.
Karbida M3Cdan 121
Kajian Faktor-Faktor yang Memberi Kesan Proses EDM terhadap AISI H13 Mohamad Shahril Bin Ibrahim.............................................................
126
A Study On Types Pineapple Leaf Fibers (PALF) Reinforced Polvlactide Nurul Hayati Binti Jamil..
131
(PLA)
Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Permukaan Baja ST 37 Carburized melalui Proses Dekarburasi Oleh Air Muhammad Hilmi Wahhab................................ 137 Riserless Casting of FCD 500 in Green Sand Mold Wiwik Purwadi...............................................................................
145
Analisis Kakisan Air pad a Logam dalam Sistem Aliran Dandang Noor Azlan Bin Ngasman ... . . . .. . .. . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . ... ..... .. . . .. . . . . ... . .. ..... . . .. .
152
Kajian Prestasi Mata Alat Karbida Bersalut Semasa Melarik Keluli AISI H13 Menggunakan Bendalir Pemotong . Azlan Shah Bin Kamaruddin 158
Analisa Uji Keausan Material ST 37 Hasil Carburizing dan Hardening dengan Menggunakan Mesin Uji Keausan Horizontal Tri Sugeri Gumi lar Permana ,. . . . . . . . . . . . . . .. . . .
Analisa Perbandingan Kekerasan, Distribusi Kekerasan dan Struktur Mikro Material 37 pada Proses Karburasi dengan Metoda Single Quenching dan Direct Quenching Gerri Rinaldi............................................... . . .. . . . . . .. .. . . . . . .. . . . . . . . ... . .. . VI
163
ST 169
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
Kajian Pengaruh Aditif terhadap Pembentukan Nano Deposite Nikel pada Elektroplating Baja Karbon Rendah Dewi Idamayanti 177
Optimalisasi Desain dan Simulasi pada Coran Blade Turgo- Turbine Roni Kusnowo............................................................ . . . . .. . .. ... .. . ... ..
182
BIDANG KAJIAN : PROSESDAN TEKNOLOGI MANUFAKTUR Optimalisasi Proses Pemesinan CNC Milling 3 Axis dengan Menggunakan Metode Taguchi Benny Haddli Irawan........................................................................ 189
Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM (On Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Sistem Global CAIP Yogi Muldani Hendrawan.. 195
Pengaplikasian CAIP (Computer Aided Inspection Planning) pada Operasi OMM (On Machine Measurement) dengan Alat Ukur Probe: Rekonstruksi Feature dengan Metode Perbandingan Antara Permukaan Yogi Muldani Hendrawan.. 202
Pengaruh Minyak Kelapa sebagai Dielektrik Alternatif pada Benda Kerja AISI P21 Tjun Mahsunadi..
terhadap Kinerja Edm Diesinking
3 Axis CNC Milling Tool Path Strategy for Machining Spherical Surface Liyana Binti Norizan :.......................... .
208
216
Pengukuran kesesuaian produk terhadap spesifikasi untuk diameter dan posisi lubang pada bidang datar yang berbeda dan tidak sejajar Nandang Rusmana.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 222
Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Media Quenching Pada Proses Hardening Terhadap Kekerasan Permukaan dan Tingkat Distorsi Baja AISI 1045 Fikry Fauzi Rachman........................................................................
227
The Study Of Mechanical Properties of Laminated Bamboo (Brnb) Strip/Epoxy Composites Muhammad Hafiz Bin Kamarudin
234
VII
ISBN 978-979-17047-5-5
STEMAN 2014
BIDANG KAJIAN : SISTEM MANUFAKTUR Metoda Overall Equipment Effectiveness Sebagai Ukuran Kinerja Strategis dalam Mengelola Fasilitas Pusat Unggulan Teknologi dan Inovasi {wan Harianton. .. . .. . . .. .
239
Quality Issue As a Part Of PBE (Production Based Education) System in POLMAN Gamawan Ananto
244
Analisa Kuantitatif dengan Metoda BPR Membuka Kebuntuan Usaha Mengembalikan POLMAN Pada Performa Unggulnya Haris Sayoko 250 Optimasi Waktu Mesin Pouching Gel Menggunakan Perangkat Lunak Simulasi Promodel Ruminto Subekti 262 Analisa Alternatif Periode Penjadwalan Perawatan Mesin dengan Metode Probabilitas Kerusakan pada Mesin Bubut Schaublin 102N-VM dan Mesin Frais Aciera F3 di POLMAN Bandung Abidin Husein . 268 Rancang Bangun Welding Fixture untuk Modifikasi Tubular Propeller Shaft Otomotif Oedy »rietiionto ,........ 274
BIDANG KAJIAN : SISTEM KENDAll DAN MEKATRONIKA INDUSTRI MANUFAKTUR Monitoring Temperatur Kontinue Nuryanti
dan Kendali Level Air pada Sistem Pembangkit Uap Superheat 281
Rancang Bangun Piranti Akuisisi Data Mesin Uji Tarik Polimer Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 16 . Adhitya Sumardi Sunarya 288 Optimasi Zero Voltage Switching dan Buck Converter sebagai Pemanas Induksi untuk Pemasangan Bearing lsmai! Rochim................................................................................ 294 Implementasi Teknologi GSM-SMSuntuk Kendali Mesin CNC dari Jarak Jauh Yuliadi Erdani :....................................................
299
Rancang Bangun Stasi un Pemantau Cuaca Otomatis dengan Parameter Suhu, Kelembaban dan Kecepatan Angin Yuliadi Erdani
307
Pengendalian Kecepatan Motor DC dengan Logika Fuzi untuk Program Grafcet- PLC Ridwan 314
VIII
ISBN 978-979-17047-5-:
STEMAN 2014
METODA OVERALL EQUIrl~ENT EFFECTIVENESS SEBAGAI UKURAN K1NERJA STRA TEGIS DALAM MENGELOLA FASILITAS PUSAT UNGGULAN TEKNOLOGl DAN INOVASI Iwan Harianton, Cecep Ruskandi Politcknik Manufaktur Negeri Bandung JI Kanayakan No.2 J - Dago, Bandung - 40 J 35 Phone/Fax: 022. 250 0241 / 250 2649 Email: ihar(llmOlman-bandung.ac.icl
Abstrak Penerapan metoda OEE dalam pengelolaan fasilitas teknologi di Perguruan Tinggi ini bcrtujuan untul mcmpromosikan praktek baik yang sedang dikembangkan POLMAN Bandung dalam mengukur kinerja fasilita teknologi dcngan mctodc Overall Equipment Effectiveness (OEE). Pusat unggulan teknologi dan inovasi ata umum dikenal dengan istilah Center of Technology (CoT) sangat kuat disuarakan dikalangan akademisi setela digulirkannya Master Plan Perccpatan Pengembangan Ekonomi Indonesia dan disusul dengan deregulas Pendidikan Tinggi. Penerapan metoda OEE akan menghasilkan tiga dimensi pengukuran efektivitas pemanfaata teknologi dalam mcnghasilkan produk inovasi. Dari ketiga dimensi OEE tersebut akan dapat dilacak prose penciptaan nilai atau value creationberbasis tcknologi dan inovasi yang melekat pada setiap lulusan POLMA! Bandung yang mengikuti pendidikan berbasis produksi. Penerapan OEE dengan baik dan benar aka mcmberikan justitikasi ilmiah dalam mengelola fasilitas teknologi dan sekaligus memberikan data ilmiah yan potcnsial bagi us aha optimasi dan inovasi lanjut secara teknis maupun manajemen yang diperlukan untu program Sarjana Terapan maupun program Pasca Sarjana Terapan. Data yang dapat disuguhkan melah penerapan OEE mencakup ketersediaan fasilitas teknologi, kinerja teknologi dan tingkat pencapaian kualita hasil penambahan nilai melalui teknologi yang masing-masing memiliki cabang-cabang optimasi teknis da manajcmen yang biasa diterapkan di industri-industri maju. Metoda penerapannya adalah denga mengelompokan aktivitas tridharma sebagai aktivitas produktif, sehingga dapat ditetapkan data-data yang sesur dengan spektrum OEE.Penerapan OEE di POLMAN Bandung menyumbangkan kebaruan bagi pengembanga ilmu pengetahuan dan teknologi melalui intcgrasi aktivitas tridharma pada sarana teknologi, scmcntara literati yang ada, OEE ditcrapkan dalarn aktivitas produksi saja dan jika ada aktivitas Riset dan Pengembangar industripada umurnnya menyiapkan fasilitas terpisah dan tidak mengikuti pengukuran OEE. Hasil penelitia terapan OEE dalam bentuk indeks ketersediaan-kinerja mesin-kualitas hasil, akan memantapkan POLMA] Bandungdalammenyelenggarakan program pendidikan Sarjana Terapan dan Pasca Sarjana Terapan berbasis dat efektivitas mcsin yang aktual sehingga menjadi pembeda dengan pendidikan sejenisyang diselenggarakaru Universitas.
Kata kunci: Pusat Unggulan Teknologi dan Inovasi, Nilai tambahlValue creation, Overall Equipmen Effectiveness (OEE), Tingkat Ketersediaan, Kinerja teknologi, Tingkat pencapaian kualitas.
[1].
tanpa ada mekanisme organisasi dalai memantau tingkat efektivitas dan efisiensiny. Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 pasal 8 ayat 1 [ 1] menetapkan bahwa "Pernerinta mengembangkan secara bertahap pusatunggula pada Perguruan Tinggi" yang semangatny adalah untuk mengisi rencana Percepau Pcngembangan Ekonomi Indonesia [2].Untuk il POLMAN Bandung berinisiatif unti menerapkan Metoda OEE dalam pengelolas fasilitas teknologinya dengan dua alasan yai pertama agar penerapan teknologi tidak hanj
Pendahuluan
Fasilitas teknologi sebagai salah satu standar pendidikan nasional, merupakan aspek kritis dalam menunjang pengembangkan sumber daya manusia memasuki era persaingan global. Teknologi secara fisik dapat diadakan dengan berbagai skema pendanaan, tetapi sedikit perguruan tinggi yang menjadikan teknologi sebagai pusat pengembangan keunggulannya. Teknologi sering kali diserahkan begitu saja kepada laboratoriurn dan kclompok keahlian
239
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
menghasilkan lulusan dan hasil-hasil produksi serta penelitian tetapi juga menghasilkan database kinerja fasilitas teknologi, kedua agar menghasilkan metoda ilmiah dalammengukur nilai tambah dari kinerja fasilitas teknologi yang melekat pada lulusan dan jasa yang dihasilkan dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengambilan keputusan manajemen berbasis data dan fakta.
Sebagaimana kita ketahui bahwa misi tridharma mencakup kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang tentunya memerlukan pengoperasian teknologi. Masingmasing kegiatan memiliki natur yang berbeda, sehingga faktor resikopun berbeda. Misalnya pada kegiatan penelitian, aktivitasnya sebagian belum baku dan diharapkan tingkat kegagalannya lebih besar dibandingkan dengan kegiatan pelayanan masyarakat yang menerapkan teknologi yang sudah baku. Begitu juga dengan pendidikan, peserta didik pastinya belum memiliki keterampilan yang cukup sehingga dia belajar teknologi pada workshop tersebut untuk meningkatkan kompetensinya.
Kedua sasaran ini pada akhirnya akan memberikan database pemberdayaan teknologi yang dapat dikaji optimasinya dalam pendidikan sarjana dan pasca sarjana serta untuk mengambil keputusan manajemen yang akurat dalam mengembangkan teknologi atau menggantinya sesuai dengan tantangan yang berkembang di masyarakat produktif.
[2].
Bagi program Diploma III, data AR dan QR diisikan oleh mahasiswa yang sedang praktek produksi dengan mengisi table terkait dan menganalisis PE untuk menekan non-added value activities. Bagi program Diploma IV dapat mengambil data pada masing-masing dimensi pengukuran dan mengeluarkan gagasan program peningkatannya dalam bentuk mengintegrasikan atau membangun sistem yang lebih efektif. Bagi program Magister Terapan, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan metoda baru untuk meningkatkan angka OEE dengan mengoptimasikan masing-masing dimensi OEE secara mandiri atau secara integral.
Metode OEE
OEE memetakan ketersediaan mesin atau alat dengan istilah Availability Ratio (AR) , mengukur kinerja mesin atau alat dengan istilah Performance Efficiency (PE), dan mengukur kualitas hasil dengan istilah Quality Rate (QR). Dengan metoda OEE ketiga dimensi pengukuran menggambarkan bagaimana mesin dan alat digunakan secara baik dengan basis data dan fakta lapangan. Pad a dimensi AR metoda ini mengenalkan istilah Operating Time (OT), Loading Time (LT), Total Downtime (TOT), Down Time (DT), Available Working Time (AWT) , Planned Downtime (PDT), Planned Stoppage (PS).Pada dimensi PE metoda ini mengenalkan istilah Numberof
Angka OEE menjadi tanggungjawab laboratorium dan sebagai salah satu penilaian kinerja kepala laboratorium oleh atasan langsung. Angka OEE diperlukan oleh pimpinan untuk menetapkan strategi pengembangan fasilitas teknologi melalui pemeliharaan, . pemutihan, upgradedanJatau peremajaan. Metoda OEE diatas diterapkan secara konsisten di industri yang sehat,rumusan (I) yang terhubung langsung denganrumus (2), (3) dan (4), telah disesuaikan dengan kebutuhan lembaga pendidikan dalam mengelola Pusat Unggulan Teknologi (COT) dengan kegiatan tridharma.
ProductPlanned(I,PP), Number ojProductCompleted(I,Pc),ldeal Cycle Time (lCT), Planned Lead Time (PL T),Effective Work (EW),Number of ProductAccepted(LPA)Number of Reworked Product (I,RP), Number of ProductRejected (IPR), dan Total Produk Rejected (TPR). Pada dimensi QR tidak ada istilah barn kecuali tentang pengertian TPR tidak hanya menghitung produk gagal tetapi juga menghitung produk yang dikerjakan ulang, karena memiliki konsekwensi waktu dan sumberdaya tambahan untuk menjadikan produk tersebut diterima atau benar-benar gagal. Dengan adanya OEE maka mesin dikelola dan dipelihara secukupnya pada siklus hidup masing-masing mesin atau alat dengan ukuran kinerja terukur melalui pemberdayaan kegiatan tridharma.
OEE:;:: AR x PE x QR
••••••••••..•••...•
(1)
OT=LT-DT LT= AWT-POT OT= TOT -PS
AR
240
=
OT ILT
(2)
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5-5
LPAx ICT
PE
= ------------- x
100°/10 ...•.......••....•••••••
dengan radius 10 mm [6]. Hasilnya langsung terkoneksi dengan perangkat computer dan program yang akan memunculkan komposisi kimia dalam persentase beserta rata-rata pengukurannya. Kriteria gagal apabila kadar komposisi pada elemen logam tertentu melampaui batas maksimal dari kewajaran komposisi logam Ferro atau Non Ferro beserta paduannya.
(3)
OT PLT ICT
=------------------
x
ElV (%)
LPP ~PA- TPR
QR
= -------------
(4)
LPC
Dari tabel I dikeluarkan data Loading Time, Downtime, Operating Time, Number ofProduct Completed, Number 01 Product Accepted, dan tiga dimensi pengukuran OEE yaitu Availability Ratio, Performance Efficiencycea Quality Rate. Sehingga dapat dilaporkan OEE kumulatif selama peri ode analisa 12 minggu mencapai n,7%.Sebagai data awal angka OEE ini sudah memenuhi kriteria pengukuran, dengan beberapa potensi penelitian lebih lanjut terhadap ketersediaan atau 1vailability Ratio dan Performance Efficiency pada minggu 4 dengan angka Downtime tertinggi., tetapi menghasilkan layanan jasa pengujian terbanyak yaitu 25 sample. Sementara dari sisi Quality Rate, mesin ini sempurna karena tidak ada kegagalan pengujian sarna sekali, berarti pelaksana sudah terlatih dengan benar dan mesin mampu melaksanakan pengukuran pada kualitas yang tinggi.
TPR = LRP + LPR
[3). Penerapan OEE di Laboratorium 3.1 Center 01 Technology (COT) Pusat Teknologi dan Inovasi yang juga dikenal sebagai COT tidak hanya memiliki keunggulan pada teknologi yang dioperasikannya, tetapi juga menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah unggul. COT di lembaga pendidikan mengelola kegiatan tridharma yang akan berhadapan langsung dengan konsumen sehingga memerlukan organisasi dengan budaya korporasi yang sesuai [3], [4]. Salah satu praktek baik dalam mengelola sumberdaya teknologi dibahas pada hasil penelitian substantif ini yang kita beri kata kunci OEE. Dari penerapan OEE yang dilakukan industri dengan angka rata-rata 85%, OEE di lembaga pendidikan tinggi menghasilkan angka rata-rata dibawahnya sekitar 70%. Hal ini terjadi karena beberapa hal yaitu budaya kerja masih belum optimal, pelaksana umumnya adalah mahasiswa program Diploma 1Il yang tidak merietap pada satu mesinlalat tertentu, tetapi berpindah-pindah sesuai kornpetensi baru yang akan diikutinya, hal lain adalah perhatian manajemen tidak terletak pada efektivitas pemanfaatan sumberdaya secara detail sehingga sering luput dari analisa kinerja organisasi [5].
3.3 OEE di laboratorium Uji Tarik Analisa data pemanfaatan fasilitas laboratorium Uji Tarikdilakukan untuk periode I Januari sampai dengan 28 Maret 2014 sebanyak 12 minggu berturut-turut. Proses uji tarik menghasilkan properti mekanis dari logam termasuk kuat tarik, regangan, tegangan elastis dan tegangan plastis hingga mencapai titik kegagalan. Mesin ini memerlukan set up awal 30 menit dan pembersihan diakhir waktu 30 menit. Proses pengujian dimulai dengan menyiapkan bahan uji atau spesimen dengan dimensi dan bentuk standar mengacu pada kriteria standar bahan uji dari Ferro ataupun non Ferro. Kriteria gagal apabila benda uji putus tidak pada daerah yang disiapkan untuk putus yaitu sekitar tengah-tengah bahan uji. Hal ini mungkin terjadi karena bahan uji memiliki retak awal yang tidak terdeteksi pada bagian ujung benda uji atau gaya pencekam tidak cukup kuat. Dari tabel 2 data Loading Time, Downtime, Operating Time, Number of Product Completed, Number of Product Accepted, dan tiga dimensi pengukuran OEE yaitu Availability Ratio,
3.2 OEE di laboratorium Spektrometer Analisa data pemanfaatan fasilitas laborato ium Spcktrometer dilakukan untuk periode I Januari sampai dengan 28 Maret 2014 sebanyak 12 minggu berturut-turut. Proses pengujian bahan pada spektrorneter menghasilkan komposisi kimia dari 22 eJemen logam berbasis Ferro dan Non-Ferro. Prosedur pengujian mulai dari setup mesin diawal waktu sekitar 30 menit, dan pembersihan diakhir waktu 20 men it. Selanjutnya bend a uji dengan ukuran 30 mm x 30 mm tebal minimall mm disiapkan dengan meratakan permukaan dengan batu gerinda agar cukup untuk mengambil 3 kali pengukuran 241
'I
l' STEMAN 2014
i
ISBN 978-979-17047-5-5
Performance Efficiencytuui Quality Rate. Sehingga dapat dilaporkan OEE kumulatif selama periode analisa 12 minggu mencapai 68,5%. Sebagai data awal angka OEE ini sudah memenuhi kriteria pengukuran walaupun angkanya dibawah standar, dengan potensi penelitian lebih lanjut terhadap ketersediaan atau Availability Ratio pada minggu 7 dengan angka Downtime tertinggi, tetapi menghasilkan layanan jasa pengujian terbanyak yaitu 16 sample. Angka Performance Efficiency pada minggu 1 dan 2 dengan nilai 0% karena memang tidaka ada kegiatan pengujian. Sementara dari sisi Quality Rate, mesin ini sempurna karena tidak ada kegagalan pengujian sarna sekali, berarti pelaksana sudah terlatih dengan benar dan mesin mampu melaksanakan pengujian pada kualitas yang tinggi.
sempurna karena tidak ada kegagalan pengujian sarna sekali, berarti pelaksana sudah terlatih dengan benar dan mesin mampu rnelaksanakan pengujian pada kualitas yang tinggi.
[4].
Kesimpulan
OEE diterapkan dan dilaporkan dari laboratorium Spektrometri, laboratorium Uji Tarik, dan 1aboratorium Uji Kekerasan Rockell dengan hasil yang sangat baik dengan rata-rata diatas 70%. POLMAN tentunya memiliki tenaga Ahli yang siap untuk berbagi pengalaman dalam membangun praktek baik ini kepada lembaga pendidikan tinggi yang mengelola teknologi sebagai pusat unggulan. Hambatan masih ditemukan karena belum efektifnya prosedur pembelajaran praktikal dengan teknologi, padahal mahasiswa memiliki cukup kapasitas untuk mendata mesin secara konsisten dan menyimpulkannya. Pada saat ini sedang dikembangkan pendataan secara online melalui program aplikasi yang akan memudahkan dalam pengisian.
3.4 OEE di laboratorium Uji Kekerasan Analisa data pernanfaatan fasilitas laboratorium Uji Kekerasan Rockwelldilakukan untuk periode 1 Januari sampai dengan 28 Maret 2014 sebanyak 12 minggu berturut-turut. Proses uji kekerasan menghasilkan properti mekanis dari logam termasuk kekerasan dan keuletan bahan Mesin ini memerlukan set up awal 10 menit dan pembersihan diakhir waktu 10 men it. Proses pengujian dirnulai dengan rnenyiapkan bahan uji atau spesimen dengan dirnensi dan bentuk datar atau bulat mengacu pada kriteria standar bahan uji kekerasan dari Ferro ataupun non Ferro dengan permukaan datar sekitar diameter 5-10 mm. Kriteria gagal dari pengujian kekerasan terjadi apabila benda uji tidak merepresentasikan benda keseluruhan akibat dari permukaan yang terkontaminasi, teroksidasi atau proses sebelumnya yang tidak hornogen.
Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih ditujukan kepada seluruh Kepala Laboratorium yang sudah mengikuti pelatihan intensif dalam rnemasukan data OEE secara online dan mulai mencoba software untuk membangun database pernanfaatan teknologi di POLMAN Bandung. Sehingga dengan adanya data pemanfaatan mesin POLMAN Bandung akan memiliki cukup informasi lapangan bagi penyediaan kasus optimasi teknologi untuk program Sarjana dan Pascasarjana Terapan.
Dari tabel 3 data Loading Time, Downtime, Operating Time, Number of Product Completed, Number of Product Accepted, dan tiga dirnensi pengukuran OEE yaitu A vailability Ratio, Performance Efficiencydan Quality Rate. Sehingga dapat dilaporkan OEE kumulatif selama periode analisa 12 minggu mencapai angka 72,6%. Sebagai data awal angka OEE ini sudah memenuhi kriteria pengukuran, dengan potensi penelitian lebih Ianjut terhadap ketersediaan atau Availability Ratio pada minggu 3 dengan angka Downtime tertinggi. Sementara untuk angka Performance Efficiencytidak diternukan adanya kejanggalan, begitu juga tentang Quality Rate, mesin ini
Referensi/Daftar
Pustaka
[1]. Undang-Undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. [2]. Dr. Ir. Luky Eko Wuryanto, Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3ED tabun 2013. [3]. Hadiwaratama, Ir., M.Sc.E (1996): Reposisi Pendidikan Politeknik Menuju Era Global 2020, FEISEAP, Singapore, 1996. 242
-
STEMAN 2014
ISBN 978-979-17047-5
[4]. Harianton, Iwan ( 1994): "Quality Assurance In Production Based Education", Proceedings, Pacific Conference on Manufacturing, Jakarta, December 19-22, 1994, pp.l 032-1 039.
Mutu Internal sebagai Usaha Membangi Keunggulan Institusi di Era Global Bandung, Steman 2014. [6]. Buku Manual Operasi Mesin Spektromete Pedoman Mutu Pengujian Spektromeu edisi Mei 2014 berbasis 1S017025:200 Revisi 2.
[5]. Harianton, Iwan (2014), "Penguantan Sistem Manajemen Mutu Pendidikan Berbasis Produksi dengan Metoda Evaluasi T a be II
D ata OEE untukk rasiutas T La boratonum S;pre k trometn
Minggu
---
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 --.- ----II 12
Loading time 14,0 35,0 28,0 11,0 28,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 ---'-'-- - .. 35,0 35,0
Down time 1,30 2,30
Operating Time (%) 79,4% 81,8% 72,5% 9,9% 79,5% 77,4%
4,80 7,05 2,55 4,05 5,05 74,9% 1,80 83,0% 78,0% 3,80 3,80 ._._.}.~J).~ .._. ------._--3,55 78,6% 3,30 79,3% Rata-rata
Produk dibuat 2 6 6 25 7 13 7 4 12
Produk Jadi 2 6 6 25 7 13 7 4 12
Availability Ratio
Performance Efficiency
90,7% 93,4%
82,9% 35,9% 90,9% 88,4% 85,6% 94,9% 89,1% __.L~_._I--_'.l~____.. ~?.J_% _ 89,9% 11 11 10 10 90,6% 85,1%
•
87,5% 87,5% 87,5% 27,5% 87,5% 87,5% 875% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 82,5%
Quality Rate
OEE
100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% ~OO,O~;, 100,0% 100,0% 100,0%
79,4% 81,8% 72,5% 9,9% 79,5% 77,4% 74,9% 83,0% 78,0% 78,0% 78,6% 79,3% 72,7%
T a b e 12 Daat OEE un tuk faSITt1 as U·· JJI T anik Minggu
----I ..,
-._-
4
14 35 28 35
5
28
CJ
35
7 8 9 10 II 12
35 35 35 35 35 35
..
1--.
Loading lime
3
..
Down time
--._-
Operating Tinll:! (?-.~)
_._----
0 0 1.2
0,9
0,5
0.9 0,8 0,9
3,2 1,7 4,8 2,3 3,0 0,7 0,7 2,0
0,8 O,S 0,8 0,8 0,8 0,9 0,9 0,8
Produk dibuat _. 0 0 4 I 11 5 16 7 9 2 2 7
Produk Jadi 0 0 4 I II
5 16 7 9 2 2 7
Rata-rata
Availability Ratio 100,0% 100,0% 95,6% 98,6% 88,4% 95,0% 86,4% 93,6% 91,4% 97,9% 97,9% 94,3% 94,9%
Performance Efficiency 0,0% 0,0% 87,5% 87.5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 72,9%
Quality Rate
OEE
0,0% 0,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 83,3%
0,0% 0,0% 83,6% 86,3% 77,4% 83,1% 75,6% 81,9% 80,0% 85,7% 85,7% 82,5% 68,5%
T a be I 3 Daat OEE un tuk faSITtI as U·· IJI K e kerasan Minggu
1-----
I 2 3 4 5 6 7
R 9 10 II 12 -
Loading time 14.0 35,0 28,0 3R,0 2X,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0 35,0
Down time
Operating Time (%)
0.17 0,42 O,5X 0,42
Xf>::'i%
0,33 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42
86,5% 85,7% 94,0% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5%
Produk dibuat 0 0 1 II 5 12 3 13 I 13 12 24
Produk Jadi 0 0 I II 5 12 3 13 I 13 12 24
Rata-rata
Availability Ratio 98.8% 98,8% 97,9% 98,9% 98,8% 98,8% 98,8% 98,8% 98,R% 98,8% 98,8% 98,8% 98,7%
Performance Efficiency
o.oss 0,0% 87,5% 95,0% 87,5% 87,5% R7,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 87,5% 73,5%
Quality Rate
OEE
0,0% 0,0% 85,7%
0,0% 0,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 83,3%
94,0% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 86,5% 72,6%
243 / /
I