Standard Operating Procedure (SOP) Bidang Kemahasiswaan
STANDARD OPERATING PROCEDUR KEGIATAN KEMAHASISWAAN STIE “YASA ANGGANA” GARUT Kode : SOP-KMS/SPMI/STIEYA/001
Bidang : KEMAHASISWAAN
A.
Revisi
:-
Tgl. Disahkan : 18 Desember 2012
PENGANTAR
Kegiatan kemahasiswaan secara umum bersifat sebagai fasilitator mahasiswa yang berhubungan dengan minat dan kapasitas mahasiswa dalam hal pengembangan diri, kemampuan dan bakat, seni dan olah raga, serta kepedulian sosial. Kegiatan kemahasiswaan tersebut perlu difasilitasi dan didukung oleh STIE “Yasa Anggana”Garut sesuai dengan kebijakan atau pedoman yang telah ditetapkan. Produk yang dihasilkan dari kegiatan kemahasiswaan diharapkan memperoleh prestasi lokal ( Garut ), regional (Jawa Barat) dan nasional. B.
DASAR HUKUM
1. 2. 3. 4. 5. 6.
SOP ini berpedoman pada perundang-undangan, peraturan, dan pedoman sebagai berikut: Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; Statuta STIE “Yasa Anggana”Garut Standar Penjaminan Mutu STIE “Yasa Anggana”Garut Kode Etik Mahasiswa STIE “Yasa Anggana” Garut Tata Tertib Kemahasiswaan STIE “Yasa Anggana” Garut
C.
TUJUAN
1. 2. 3.
4. 5.
SOP ini di buat dan bertujuan untuk : Memberikan pedoman kepada pihak terkait dalam pelaksanaan proses kegiatan kemahasiswaan. Merangsang mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mengenai masalah pembangunan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat peruguruan tinggi yang bersifat penalaran dan keilmuan, minat dan kegemaran, kerohanian, kesejahteraan mahasiswa, serta pengabdian pada masyarakat. Mengembangan kemampuan mahasiswa berkomunikasi secara ilmiah Mendorong mahasiswa agar peka terhadap permasalahan pembangunan dan ikut berperan melalui pemikiran-pemikiran ilmiah.
D.
PENGERTIAN
1.
Perguruaan Tinggi adalah STIE “Yasa Anggana” Garut. Halaman 1 dari 6
Standard Operating Procedure (SOP) Bidang Kemahasiswaan 2.
7.
Kegiatan kemahasiswaan adalah jenis-jenis pelaksanaan kegiatan mahasiswa dalam menunjang proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh Bagian Kemahasiswaan STIE “Yasa Anggana” Garut, Keluarga Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, dan Unit Kegiatan Mahasiswa. Ketua adalah pimpinan tertinggi STIE “Yasa Anggana” Garut. PK. III adalah Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Public Relation Kabag Kemahasiswaan adalah Kepala Bagian Kemahasiswaan pada STIE “Yasa Anggana” Garut. Organisasi Kemahasiswaan adalah organisasi yang terdaftar dan di SK-kan oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini Ketua STIE “Yasa Anggana” Garut. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada STIE “Yasa Anggana” Garut,
E.
KEGIATAN KEMAHASISWAAN
1.
Ketentuan Utama Kegiatan Kemahasiswaan a. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus diselaraskan dengan penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan kegiatan sosial. b. Setiap program kegiatan kemahasiswaan harus mendahulukan kepentingan mahasiswa STIE “Yasa Anggana” Garut daripada kepentingan pihak lain dan tidak mengganggu perkuliahan. c. Setiap program kegiatan kemahasiswaaan harus direncanakan dan dirancang dengan baik dan terperinci dengan selalu memperhatikan dan mendahulukan kepentingan akademik serta dapat dipertanggungjawabkan. d. Setiap program kemahasiswaan harus memperhatikan dan sesuai dengan sistem dan aturan yang berlaku di STIE “Yasa Anggana” Garut dengan tidak mengabaikan ketertiban masyarakat sekitar kampus STIE “Yasa Anggana” Garut. e. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan formal dan atau panitia yang ditunjuk resmi oleh organisasi dalam bentuk kepanitiaan. f. Setiap rapat kegiatan kemahasiswaan harus disertai dengan Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh seluruh mahasiswa yang hadir di dalam rapat tersebut. g. Setiap kegiatan kemahasiswaan harus dilaporkan secara tertulis yang mencakup penggunaan biaya hasil kegiatan. h. Setiap organisasi kemahasiswaan yang tidak melaporkan kegiatannya akan dikenakan sanksi berupa teguran dan tidak diperkenankan mengadakan kegiatan berikutnya.
2.
Prosedur Pengambilan Biaya Penyelenggaraan Kegiatan a. Ketua dan/atau Pembantu Ketua III mendisposisikan proposal biaya penyelenggaraan kegiatan kepada Kepala Bagian Kemahasiswaan STIE “Yasa Anggana” Garut. b. Kepala Bagian Kemahasiswaan menginformasikan pengambilan biaya penyelenggaraan kegiatan kepada Kabag Keuangan STIE “Yasa Anggana” Garut. c. Kepala Bagian Kemahasiswaan menginformasikan pencairan biaya penyelenggaraan kegiatan kepada Panitia/ Pengurus. d. Panitia/ Pengurus mengambil biaya penyelenggaraan kegiatan di Kepala Bagian Keuangan. e. Panitia/ Pengurus menyelenggaraan kegiatan sesuai dengan biaya yang disetujui oleh STIE “Yasa Anggana” Garut. f. Panitia/ Pengurus membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan biaya kepada Ketua melalui Pembantu Ketua III.
3.
Prosedur Pengajuan Permohonan Penggunaan Fasilitas a. Panitia/ Pengurus mengajukan surat permohonan penggunaan fasilitas berupa ruang, peralatan, atau fasilitas lainnya kepada Ketua dengan diketahui oleh Pembantu Ketua III.
3. 4. 5. 6.
Halaman 2 dari 6
Standard Operating Procedure (SOP) Bidang Kemahasiswaan b.
c. d. e. f.
Pembantu Ketua III memutuskan fasilitas kampus yang dapat digunakan setelah mendengarkan kebutuhan penggunaan dan ketersediaan fasilitas dari panitia/ pengurus dan berkoordinasi dengan Bagian Administrasi Umum dan Keuangan. Pembantu Ketua III mendisposisikan surat permohonan panitia/ pengurus untuk ditindak-lanjuti oleh Kepala Bagian Umum. Panitia/ pengurus mengisi formulir penggunaan fasilitas di Bagian Umum sesuai dengan ketersediaan fasilitas yang disetujui. Panitia/Pengurus berkoordinasi dengan Kepala Bagian Umum dan Kepala Bagian Kemahasiswaan mengenai pelaksanaan penggunaan fasilitas. Panitia/pengurus merapikan dan mengembalikan fasilitas yang telah digunakan kepada Kepala Bagian Umum.
4.
Prosedur Pengajuan Penyelenggaraan Kegiatan di Luar Kampus a. Panitia/ Pengurus mengajukan surat permohonan penyelenggaraan kegiatan di luar kampus kepada Pembantu Ketua III berdasarkan persetujuan dari Organisasi Intra Kampus dan diketahui oleh Kabag Kemahasiswaan, dan/ atau Ketua Prodi. b. Pembantu Ketua III mengadakan audiensi dengan Panitia/ Pengurus mengenai tujuan penyelenggaraan kegiatan di luar kampus. c. Pembantu Ketua III melaporkan permohonan tersebut kepada Ketua. d. Ketua menyetujui/ tidak menyetujui penyelenggaraan kegiatan di luar kampus setelah mendapat masukan dari Pembantu Ketua III dan mengadakan audiensi dengan panita/ pengurus bila diperlukan. e. Ketua mendisposisikan surat permohonan penyelenggaraan kegiatan di luar kampus kepada Pembantu Ketua III untuk dibuatkan surat administrasi yang dibutuhkan jika kegiatan tersebut disetujui. f. Pembantu Ketua III meneruskan surat izin kepada Kabag Kemahasiswaan untuk diteruskan kepada Panitia/ Pengurus. g. Panitia/Pengurus mengambil surat yang dibutuhkan di Kabag Kemahasiswaan. h. Panitia/Pengurus melaporkan hasil penyelenggaraan kegiatan kepada Ketua melalui Pembantu Ketua III.
5.
Proposal Kegiatan a.
Persyaratan Pengajuan Proposal 1) Tidak mempunyai tunggakan penyerahan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan pada kegiatan sebelumnya. 2) Mendapat persetujuan dari Organisasi Intra Kampus dan diketahui oleh Pembantu Ketua III. 3) Menyertakan surat pengantar pengajuan proposal yang berisi maksud pengajuan proposal dan ditandatangani oleh Ketua Panitia Pelaksana kepada Ketua STIE “Yasa Anggana”Garut. 4) Diserahkan paling lambat 7 hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan. 5) Proposal yang diajukan kurang dari 7 hari kerja tidak akan diproses.
b.
Format Proposal Kegiatan 1) Halaman Sampul Muka dilapisi plastik transparan. 2) Halaman Isi 3) Menggunakan Kop Surat Organisasi Kemahasiwaan yang bersangkutan atau Kepanitiaan yang ditunjuk dengan ketentuan: a) Ukuran kertas A4 (21x29.7) b) Bentuk huruf Arial dengan spasi 1.5, font 11 atau huruf Times New Roman, font 12. Halaman 3 dari 6
Standard Operating Procedure (SOP) Bidang Kemahasiswaan c) d) 6.
Sponsor Kegiatan Sponsor yang mendukung/ mendanai kegiatan harus sesuai dengan ketentuan berikut : a. b. c. d. e. f. g.
7.
8.
Mencantumkan alamat organisasi kemahasiswaan, nomor telepon dan kontak perorangan/ Telepon Genggam/ E-mail. Membubuhkan stempel organisasi kemahasiswaan atau penanggung jawab.
Saling menguntungkan; bukan berasal dan untuk kepentingan Partai Politik. bukan produk minuman keras; bukan produk rokok; bukan produk yang berkonotasi seks; bukan produk ilegal atau barang terlarang; produk yang belum tercantum dalam ketentuan di atas akan diatur kemudian.
Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan : a.
Prosedur Penyerahan Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan 1) Kegiatan yang sudah dilaksanakan harus dilaporkan secara tertulis kepada Ketua STIE “Yasa Anggana”Garut melalui Pembantu Ketua III dan Kepala Bagian Kemahasiswaan, paling lambat 30 hari kerja setelah terselenggaranya kegiatan. 2) Organisasi kemahasiswaan yang telah selesai menyelenggarakan kegiatan, tetapi belum menyampaikan Laporan Pertanggung-jawabannya, tidak diperkenankan mengajukan proposal baru. 3) Laporan Pertanggungjawaban harus dijilid rapi dan disertai soft file berupa CD.
b.
Format Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan dan Keuangan Format Laporan Pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Ketentuan mengenai Pelaksanaan Kegiatan a. Tempat 1) Setiap kegiatan harus dilaksanakan di kampus kecuali jika fasilitas yang dimiliki oleh STIE “Yasa Anggana” Garut tidak memungkinkan, atau karena alasan-alasan khusus yang dapat dipertanggungjawabkan. 2) Kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan di luar kampus harus mendapat persetujuan khusus dari Ketua STIE “Yasa Anggana” Garut. 3) Setiap tempat di dalam kampus STIE “Yasa Anggana” Garut yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan harus mendapat izin dari pimpinan. 4) Setiap tempat yang telah digunakan untuk berkegiatan harus dibersihkan kembali. b.
Waktu 1) Setiap kegiatan dilaksanakan maksimal 3 (tiga) hari dan diselenggarakan antara pukul 08.00 WIB dan 17.00 WIB Kegiatan yang diselenggarakan di luar ketentuan tersebut harus mendapat persetujuan khusus dari Ketua STIE “Yasa Anggana”Garut. 2) Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan 3 (tiga) hari sebelum dan selama Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). 3) Tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan pada saat pengurus organisasi kemahasiswaan dalam kondisi demisioner. 4) Ketua Panitia harus memberikan konfirmasi dan koordinasi dengan Kepala Bagian Kemahasiswaan, Kepala Bagian Umum, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum Halaman 4 dari 6
Standard Operating Procedure (SOP) Bidang Kemahasiswaan
5)
6)
7)
8)
9)
c.
pelaksanaan kegiatan. Bila tahapan ini tidak dilaksanakan biaya penyelenggaraan kegiatan ditangguhkan. Undangan kegiatan sudah terkirim semua selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan, dan 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan sudah ada konfirmasi kehadiran dari undangan. Khusus untuk undangan tamu pada acara pembukaan atau penutupan, Panitia harap memperhatikan tata cara protokoler standar dan berkoordinasi dengan Kepala Bagian Umum Untuk kegiatan lingkup STIE “Yasa Anggana” Garut Panitia diharapkan mengundang Pimpinan Yayasan dan Pimpinan STIE “Yasa Anggana”Garut, pihakpihak yang terkait, sedangkan untuk kegiatan pada lingkup yang lebih besar, Panitia harap menyesuaikan diri dengan tata cara protokoler. Pada hari pelaksanaan, seluruh panitia, peralatan, dan dekorasi telah siap selambat-lambatnya 12 (dua belas) jam sebelum acara dimulai. Para undangan diharapkan hadir 15 menit sebelum acara dimulai dan Panitia wajib mengenakan jaket almamater dan atribut kepanitiaan. Semua perlengkapan, peralatan, dan fasilitas lainnya harus dikembalikan dalam keadaan baik selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah pelaksanaan.
Lain-Lain 1) Pengambilan peralatan dilakukan oleh panitia kegiatan setelah prosedur pengajuan peralatan dan fasilitas dipenuhi. Saat mengambil peralatan, penanggungjawab peminjaman meninggalkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau kartu identitas lainnya. Kartu identitas dapat diambil kembali setelah peralatan dikembalikan dalam keadaan baik. 2) Pemakaian peralatan LCD, laptop, dan sound system harus dilakukan/didampingi oleh petugas yang ditunjuk oleh Kepala Bagian Umum. Bila tanpa didampingi, kerusakan atau kehilangan peralatan menjadi tanggung jawab peminjam untuk memperbaiki/ menggantinya. Kerusakan/ kehilangan peralatan yang diakibatkan oleh petugas STIE “Yasa Anggana”Garut akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di STIE “Yasa Anggana” Garut. 3) Untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat di luar kampus seperti pentas seni dll, panitia harus menandatangani persetujuan tata tertib kegiatan yang disepakati antara panitia dengan pihak terkait. Persetujuan tata tertib dibuat sesuai dengan kebutuhan. 4) Untuk kegiatan pameran tidak diperkenankan menempel apa pun secara langsung di dinding ruangan. Materi pameran atau informasi lain dapat digantungkan atau mempergunakan panil berkaki. 5) Kegiatan bazaar yang mendatangkan pihak dari luar (kecuali sponsor utama), ditempatkan dilapangan parkir STIE “Yasa Anggana”Garut. 6) Spanduk, poster, brosur, atau informasi lain tentang kegiatan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah pelaksanaan harus diturunkan/ ditanggalkan oleh panitia kegiatan yang bersangkutan. Bila tahapan ini tidak dilakukan panitia akan ditegur bahkan diberikan sanksi sesuai ketentuan. 7) Jika diperlukan persiapan ruang sebelum hari pelaksanaan kegiatan, panitia kegiatan dapat mengajukan surat permohonan izin persiapan kepada Kepala Bagian Umum selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelumnya, dan diberi waktu 1 (satu) hari pada pukul 08.00-17.00. 8) Untuk kegiatan yang bersifat komersil atau kerja sama dengan pihak di luar kampus, harap Panitia mengikuti ketentuan yang diatur dalam SK Ketua STIE “Yasa Anggana” Garut. Halaman 5 dari 6
Standard Operating Procedure (SOP) Bidang Kemahasiswaan 9)
F.
Panitia bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan ketertiban tempat kegiatan.
PENUTUP
Dengan berlakukanya SOP ini maka regulasi kegiatan kemahasiswaan sebelumnya yang bertentangan dengan pedoman ini dinyatakan tidak berlaku. Keputusan ini berlaku sejak tanggal disahkan dan akan ditinjau kembali apabila dipandang perlu.
Halaman 6 dari 6