Dokumen untuk mendukung Pengelolaan Taman Nasional Perairan Laut Sawu, NTT
Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang Taman Nasional Perairan Laut Sawu Ririn Rinduwati, Yongki Lapon, Derta Prabuning, Omega Raya Simarangkir, Mochamad Iqbal Herwata Putra, Yusuf Fajariyanto, Purwanto
Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang Jln. Yos Sudarso Jurusan Bolok (Kelurahan Alak Kecamatan Alak) Kupang, Nusa Tenggara Timur 85000, Indonesia
[email protected] i|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang Taman Nasional Perairan Laut Ririn Rinduwati, Yongki Lapon, Derta Prabuning, Omega Raya Simarangkir, Mochammad Iqbal Herwata Putra, Yusuf Fajariyanto, Purwanto
ii | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang Taman Nasional Perairan Laut Sawu Penulis Ririn Rinduwati Email Yongki Lapon Email Derta Prabuning Email Omega Raya Simarangkir Email M. Iqbal Herwata Putra Email Yusuf Fajariyanto Email Purwanto Email
: Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang :
[email protected] : Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang :
[email protected] : Reef Check Indonesia :
[email protected] : Reef Check Indonesia :
[email protected] : Reef Check Indonesia :
[email protected] : The Nature Conservancy – Indonesia Marine Program :
[email protected] : The Nature Conservancy – Indonesia Marine Program :
[email protected]
Sitasi Disarankan: Rinduwati R, Lapon Y, Prabuning D, Simarangkir OR, Putra MIH, Fajariyanto Y, Purwanto. 2015. Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang Taman Nasional Perairan Laut Sawu. Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Taman Nasional Perairan Laut Sawu, silahkan hubungi Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang. Email:
[email protected] Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang Jln. Yos Sudarso Jurusan Bolok (Kelurahan Alak Kecamatan Alak) Kupang, Nusa Tenggara Timur, 85000, Indonesia ©2015 Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang. Perbanyakan dan diseminasi bahan-bahan di dalam buku ini untuk kegiatan pendidikan maupun tujuantujuan non komersial diperbolehkan tanpa memerlukan izin tertulis dari pemegang hak cipta selama sumber disebutkan dengan benar. Perbanyakan dari bahan-bahan dari buku ini untuk dijual atau tujuan komersial lainnya tidak diperbolehkan tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta. Foto sampul depan: Pendataan ikan kecil menggunakan transek sabuk (©Derta Prabuning). Layout oleh Derta Prabuning.
iii | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
KATA PENGANTAR Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu merupakan komponen dan strategi penting dalam pengelolaan perikanan dan konservasi keanekaragaman hayati di kawasan Laut Sawu Provinsi Nusa Tenggara Timur. Program monitoring yang didesain baik dan diimplementasikan secara efektif dapat memberikan informasi status ekologi TNP Laut Sawu. Lebih lanjut, informasi ini menjadi salah satu perangkat untuk mengukur kinerja pengelola TNP Laut Sawu dan juga menjadi dasar pengelolaan yang adaptif. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terstandarisasi dibutuhkan untuk perbandingan yang lebih akurat dan informatif untuk menjangkau daerah pengamatan dan evaluasi yang lebih luas; melalui desain monitoring yang dijabarkan dalam “Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang Taman Nasional Perairan Laut Sawu” oleh Rinduwati Ririn, dkk., yang merupakan hasil dari upaya kolaboratif dari berbagai lembaga pendidikan, serta LSM konservasi laut (TNC dan RCI) dalam penyusunannya. SOP ini dikembangkan untuk mengumpulkan informasi biofisik dan bioekologi guna mengukur perubahan yang terjadi dan mengetahui kemajuan pencapaian target dalam Rencana Pengelolaan TNP Laut Sawu. SOP ini juga berperan dalam menyediakan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait efektifitas sistem pengelolaan TNP Laut Sawu. Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang TNP Laut Sawu merupakan SOP yang mengacu kepada SOP monitoring reef health yang dibuat oleh Wilson dan Green (2009) yang menyediakan bimbingan teknis untuk monitoring kesehatan terumbu karang. SOP ini berisikan banyak penyempurnaan yang dibutuhkan dan diminta oleh para praktisi lapangan, dan menyediakan bab-bab baru tentang analisis, pengolahan, dan interpretasi data. Kami berharap SOP ini dapat membantu para praktisi lapangan dalam melakukan program-program monitoring yang efektif bagi TNP Laut Sawu. Salam sejahtera,
Dr. Yesaya Mau, A. Pi, M. Si. Kepala Balai KKPN Kupang
iv | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
UCAPAN TERIMA KASIH Buku “Standar Operasional Prosedur Monitoring Kesehatan Terumbu Karang Taman Nasional Laut Sawu” merupakan hasil dari upaya staf pengelola dan monitoring serta berbagai lembaga yang menyumbangkan informasi berharga dalam pengembangan penyusunannya. Tim penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada institusi dan organisasi peserta try-out SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang ini: Ilham dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Sebastian Aviandhika dari Reef Check Indonesia, Maxi Ndun dari Dewan Konservasi Perairan Provinsi NTT, Izaak Angwarmasin dari Dinas Kelautan Perikanan Provinsi NTT, Muhammad Hilmi dari Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Kupang, Jos Anggut dari Balai Lingkungan Hidup Daerah Kupang, Sri Pratiwi Saraswati Dewi dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar Satker Kupang, Mayor Laut Ariyo Prabowo dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (LANTAMAL) VII Kupang, Rio Duta dari Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Provinsi NTT, Rusydi dari Universitas Muhamadiyah Kupang, Fanny Ginzel dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Universitas Kristen Arta Wacana dan Lumban Nauli Toruan dari Universitas Nusa Cendana serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendukung penyusunan SOP ini yang telah berpartisipasi dalam ujicoba penyempurnaan SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang ini. Masukan-masukan bermanfaat lainnya didapat dari Boby Yefra, Suhaidi, Ilham dan Raimundus Nggajo dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang, Alexander Tanody dan Gondan Puti Renosari dari The Nature Conservancy, dan Jensi Sartin dari Reef Check Indonesia. Tim penulis memohon maaf jika secara tidak sengaja ada orang ataupun pihak yang telah membantu SOP ini yang belum disebutkan maupun kesalahan penulisan nama.
v|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR … ............................................................................................... iv UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................................... v DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi DAFTAR TABEL ........................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ x RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... xi 1. TAMAN NASIONAL PERAIRAN LAUT SAWU ..................................................... 1 2. PROGRAM MONITORING TNP LAUT SAWU ..................................................... 3 3. TENTANG TERUMBU KARANG ......................................................................... 6 4. METODE MONITORING . ............................................................................. 9 Cakupan Area dan Lokasi ................................................................................... 9 Metode Survei Ikan ........................................................................................... 9 Daftar Jenis Ikan ................................................................................................ 10 Estimasi Panjang Ikan ........................................................................................ 11 Transek Sabuk (Belt Transect) ........................................................................... 11 Long-Swim ......................................................................................................... 11 Metode Survei Bentik ........................................................................................ 12 Frekuensi Monitoring ........................................................................................ 13 Faktor-faktor Penentuan Lokasi Monitoring ..................................................... 13 Lokasi Monitoring ............................................................................................. 14 5. TEKNIS LAPANGAN ............................................................................................ 17 Tim Monitoring ................................................................................................. 17 Persiapan ........................................................................................................... 18 Sebelum Berangkat ........................................................................................... 19 Berangkat, Refreshment dan Simulasi Basah ................................................... 19 Selama Kegiatan Monitoring ............................................................................. 19 6. PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA ............................................................. 22 Catatan Analisa Ikan dan Substrat Bentik ......................................................... 22 vi | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Pengolahan Data (perangkat Lunak: Microsoft Excel) ...................................... 23 Analisa Data ...................................................................................................... 26 Penyajian Data .................................................................................................. 28 Pelaporan .......................................................................................................... 28 7. ANGGARAN MONITORING ............................................................................... 31 HAL YANG SERING DITANYAKAN ............................................................................ 32 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 36
vii | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
DAFTAR TABEL Tabel 1. Jumlah lokasi monitoring per administrasi kabupaten ............................. 16 Tabel 2. Sheet yang ada di Microsoft Excel pengolahan data ................................ 24 Tabel 3. Sheet yang ada di Microsoft Excel pengolahan data ................................ 25 Tabel 4. Anggaran monitoring TNP Laut Sawu ....................................................... 30
viii | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Aktifitas masyarakat lokal saat melakukan makameting .................. 1 Gambar 2. Hubungan Monitoring dan Pengelolaan TNP Laut Sawu ................... 4 Gambar 3. Close-up polip spesies karang Oculina varicosa (Foto oleh John Reed) dan design polip (Oleh NOAA) ................................................................... 6 Gambar 4. Ekosistem terumbu karang ................................................................ 6 Gambar 5. Karang dewasa berukuran lebih dari 1 meter ................................... 7 Gambar 6. Pengamatan kesehatan terumbu karang metode Reef Health (Wilson dan Green, 2009) .................................................................................... 10 Gambar 7. Pengklasifikasian panjang ikan .......................................................... 11 Gambar 8. Metode survei bentik Point Intercept Transect ................................. 13 Gambar 9. Lokasi monitoring kesehatan terumbu karang di TNP Laut Sawu ..... 15 Gambar 10. Contoh form email pengiriman database monitoring pemanfaatan sumberdaya laut ............................................................................ 20 Gambar 11. Teknis pelaksanaan monitoring di bawah air .................................. 21 Gambar 12. Titik koordinat pada input data ....................................................... 24 Gambar 13. Sheet P2 (A: Tiga baris setiap lokasi pemantauan; B: Kolom Check yang berjumlah 100) ............................................................................................ 25 Gambar 14. Contoh kolom berat individu yang telah diformulasikan ................ 26 Gambar 15. Cara memunculkan PivotTable pada perangkat lunak Microsoft Excel. Sisi kiri versi Bahasa Inggris, sisi kanan versi Bahasa Indonesia ................ 26 Gambar 16. Proses copy data menjadi PivotTabel .............................................. 27 Gambar 17. Hasil PivotTable ................................................................................ 27 Gambar 18. Panel pengaturan PivotTable; PivotTable Field ............................... 28
ix | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi monitoring kesehatan terumbu karang di TNP Laut Sawu Lampiran 2. Daftar Ikan pada Monitoring Kesehatan Karang TNP Laut Sawu Lampiran 3. Formulir pencatatan data transek ikan besar (> 35 cm) monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu Lampiran 4. Formulir pencatatan data transek ikan kecil (< 35 cm) monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu Lampiran 5. Bentuk pertumbuhan bentik yang diamati pada pengamatan Point Intercept Transect (PIT) monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu Lampiran 6. Kategori bentuk pertumbuhan (life-form) dari English, dkk. 1997 Lampiran 7. Formulir pencatatan data PIT monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu Lampiran 8. Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan dalam monitoring Lampiran 9. Form Liability Release/Waiver Release
x|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
RINGKASAN EKSEKUTIF Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu dapat menjadi perangkat yang efektif untuk melindungi keanekaragaman hayati dan menjamin keberlanjutan perikanan pada terumbu dari ancaman penangkapan berlebih, praktek-praktek perikanan merusak dan beragam aktifitas-aktifitas berbahaya dan ilegal lainnya. TNP Laut Sawu dikelola melalui sistem zonasi dan rencana pengelolaan untuk melindungi keanekaragaman hayati, kesehatan ekosistem terumbu karang dan populasi dari jenis-jenis ikan komersial kunci. Monitoring biofisik dan bioekologi yang dijelaskan dalam SOP ini didesain untuk menentukan apakah pengelolaan suatu kawasan dan/atau zonasi telah berhasil untuk mencapai tujuan sekaligus menyediakan dasar untuk pengelolaan yang lebih adaptif. SOP ini menyediakan arahan dan panduan detail sehingga dapat dilaksanakan di kawasan TNP Laut Sawu, yang merupakan hasil adopsi SOP monitoring kesehatan terumbu karang oleh Wilson dan Green (2009) serta Gabby dkk (2014) dengan
beberapa
pertimbangan
adaptasi
dan/atau
penambahan
pembelajaran-pembelajaran
dan
poin-poin
berdasarkan
pengalaman-pengalaman
di
lapangan. Walaupun SOP ini dikembangkan di TNP Laut Sawu namun SOP ini juga tetap relevan bagi kawasan lain yang memiliki tipe habitat terumbu karang yang sama. Terlaksananya program monitoring membutuhkan langkah-langkah yang dimulai dari penentuan tujuan dan desain monitoring, survei lapangan, input dan analisa data, penulisan laporan, serta komunikasi penyajian hasil akhir. Tim monitoring kesehatan terumbu karang harus fasih dalam menerapkan ketrampilan tersebut di atas, dengan opsi penambahan tenaga ahli dari pihak ketiga. Walaupun SOP monitoring ini difokuskan pada aktifitas pengambilan data di dalam air (insitu), SOP juga menyediakan panduan untuk mengembangkan strategi monitoring, perencanaan dan koordinasi pasca pengambilan data, pengolahan data, analisa penyajian data, serta pengalaman-pengalaman teknis di lapangan yang dapat menjadi pembelajaran. Struktur komposisi ekosistem terumbu karang; tutupan karang keras hidup dan jenis bentik lainnya, jenis spesies ikan target dan ikan ekonomis lainnya digunakan sebagai ukuran kesehatan terumbu karang di TNP Laut Sawu. SOP ini menjelaskan metode untuk menilai kesehatan pada ekosistem terumbu karang secara sederhana, sesuai xi | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
dengan metode monitoring internasional yang telah direkomendasikan, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dan juga yang terpenting dapat dilaksanakan oleh pengelola TNP Laut Sawu dalam hal ini staff Balai KKPN Kupang yang telah diberi pelatihan dan pendampingan. Pemantauan kesehatan terumbu karang dilakukan melalui metode survei ikan dan bentik/substrat dasar, dengan detail sebagai berikut: 1. Sensus visual untuk memantau komunitas ikan (English et al. (1997); Wilkinson et al. (2003); Choat dan Pears (2003); Hill dan Wilkinson (2004); Sweatman et al. (2005); Green dan Bellwood (2009)), yang terdiri dari 2 metode: i.
Transek sabuk Memiliki ketelitian yang tinggi dan sesuai untuk pemantauan dengan berbagai tujuan dan karena transek ini dapat dilewati berkali-kali untuk menghitung jenis yang berbeda (Green dan Bellwood, 2009).
ii.
Long-swim Memberikan hasil yang lebih teliti untuk mengestimasi kelimpahan dan biomasa jenis-jenis yang besar.
2. Point Intercept Transect digunakan untuk mengukur tutupan invertebrata bentik yang menetap (sesil), alga dan tipe substrat (karang keras dan lunak, sponge, alga makro)
SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang di TNP Laut Sawu dilakukan berulangulang sehingga hasil monitoring dapat menyediakan informasi tentang kinerja pengelola TNP Laut Sawu dalam hal:
Efektifitas pengelolaan kawasan
Perlindungan terumbu karang
Menjaga atau meningkatkan tutupan terumbu karang, terutama pada zona-zona yang diprioritaskan.
Modifikasi dan penyederhanaan dari SOP yang standar haruslah mempertimbangkan kondisi lingkungan (misalnya: arus kuat), ketersediaan sumberdaya dan keterampilan tim monitoring.
xii | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
TAMAN NASIONAL PERAIRAN
LAUT SAWU
1
TNP Laut Sawu terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia dan merupakan Kawasan Konservasi Perairan yang terluas di kawasan Segitiga Karang Dunia dengan luas 3,35 juta hektar. Laut Sawu memiliki sebaran tutupan terumbu karang dengan keragaman hayati spesies yang sangat tinggi serta memiliki habitat laut dalam yang mendukung keanekaragaman setasea di dalamnya. Total, 22 jenis setasea, termasuk 2 spesies paus yang langka dan kharismatik yaitu Paus Biru dan Paus Sperma ditemukan di daerah ini. Sebagian besar pantai-pantai di wilayah ini teridentifikasi sebagai lokasi peneluran penyu yang termasuk dalam daftar jenis langka dan terancam pada IUCN Red Data Book dan CITES. Namun demikian masih adanya ancaman terhadap sumberdaya hayati di TNP Laut Sawu, seperti aktifitas perikanan yang merusak menggunakan bom dan bius; penambangan karang untuk kapur sirih dan bahan bangunan, yang merupakan ancaman bagi ekosistem terumbu karang, dan setasea yang terbelit alat tangkap, by catch (tangkapan samping – non target) dan tertabrak oleh kapal. Ancaman untuk ekosistem padang lamun, misalnya konversi padang lamun menjadi lokasi budidaya rumput laut, serta aktifitas masyarakat lokal seperti makameting.
Gambar 1. Aktifitas masyarakat lokal saat melakukan makameting. 1|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
Perairan Laut Sawu sangat penting bagi pembangunan di Provinsi NTT, karena hampir sebagian besar Kabupaten/Kota di NTT sangat tergantung kepada Laut Sawu. Lebih dari 65 % potensi lestari sumberdaya ikan di Provinsi ini disumbang oleh Laut Sawu (DKP Provinsi NTT, 2010). Menyadari akan strategisnya Laut Sawu sebagai kawasan yang penting, maka Kementrian Kelautan dan Perikanan atas dukungan Pemerintah Daerah NTT dan stakeholder terkait, telah menetapkan TNP Laut Sawu dan sekitarnya sebagai kawasan konservasi perairan nasional seluas 3.355.352,82 hektar berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 5/KEPMEN-KP/2014, terdiri dari wilayah Perairan Selat Sumba dan sekitarnya seluas 557.837,40 hektar dan wilayah Perairan Pulau Timor-Rote-Sabu-Batek dan sekitarnya seluas 2.797.515,42 hektar. Untuk pengelolaan efektif TNP Laut, Menteri Kelautan dan Perikanan juga telah mengesahkan Rencana Pengelolaan dan Zonasi TNP Laut Sawu dan sekitarnya untuk periode 2014-2034, dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/KEPMEN-KP/2014.
2|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
PROGRAM MONITORING TAMAN NASIONAL PERAIRAN
LAUT SAWU
2
TINJAUAN UMUM SOP monitoring ini dibuat sebagai panduan bagi tim monitoring TNP Laut Sawu dalam melakukan pengambilan data kesehatan terumbu karang, yang mana mencakup metode, pengelolaan database dan analisa data, anjuran manajemen lapangan untuk tim monitoring. SOP ini sangat diperlukan untuk menjamin bahwa perubahan di alam terdeteksi melalui monitoring meskipun dilakukan oleh orang atau tim yang berbeda. Monitoring kesehatan terumbu karang dilakukan karena beberapa hal sebagai berikut:
Terumbu karang mempunyai nilai penting bagi keberlangsungan perikanan laut, dan juga bagi pariwisata.
Adanya perhatian global (juga lokal) tentang kesehatan karang, terutama hubungannya dengan pemutihan karang secara global dan perikanan yang merusak seperti pemboman dan bius.
Adanya kebutuhan akan informasi mengenai ketahanan karang menghadapi ancaman pemutihan karang secara global dan praktek perikanan yang merusak. Kegiatan monitoring ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pemahaman tentang ketahanan dan ketangguhan karang
SKEMA MONITORING PADA PENGELOLAAN KAWASAN Informasi hasil monitoring merupakan data yang sangat penting untuk mengukur kinerja pengelolaan kawasan yang dijelaskan pada gambar berikut.
3|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
Adaptif Pengelolaan Data Informasi Kawasan
Kondisi Kawasan/Isu Tertentu
KepMen Kelautan Perikanan No. 5 dan 6 – 2014 Monitoring dan Evaluasi
Rencana Pengelolaan dan kebijakan yang mendukung
Implementasi Program Pengelolaan
Gambar 2. Hubungan Monitoring dan Pengelolaan TNP Laut Sawu Monitoring kesehatan terumbu karang di TNP Laut Sawu bertujuan:
Menyediakan informasi dasar tentang kondisi umum, kepadatan dan biomasa ikan target yang memiliki nilai ekonomi penting, dan tutupan karang hidup di TNP Laut Sawu.
Memberikan suatu penilaian kuantitatif bagi efektivitas rencana zonasi dan pengelolaan di TNP Laut Sawu dalam upaya melindungi kesehatan dan keanekaragaman hayati komunitas bentik dan jenis perikanan penting di terumbu karang.
Yang kemudian apabila dilakukan pengelolaan yang efektif maka akan dapat:
Melindungi kesehatan dan keanekaragaman hayati komunitas bentik
Mempertahankan atau meningkatkan kelimpahan, ukuran dan biomasa ikan, khususnya jenis-jenis yang menjadi target nelayan lokal atau nelayan komersial.
Dokumen ini menguraikan metode-metode untuk melakukan penilaian terhadap bentik dan komunitas ikan pada terumbu karang dengan cara yang sederhana, sesuai dengan metode pemantauan yang direkomendasikan secara internasional, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan dapat diterapkan oleh staf pengelola TNP Laut Sawu melalui beberapa pelatihan (English et al. 1997; Green dan Bellwood. 2009). 4|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
Metode yang dijelaskan di sini konsisten dengan metode pemantauan yang direkomendasikan dalam literatur ilmuwan internasional (English et al. 1997; Hill dan Wilkinson. 2004).
5|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
TENTANG TERUMBU KARANG
3
Indonesia merupakan wilayah perairan yang menjadi pusat keanekaragaman terumbu karang di dunia dan menyumbangkan sekitar 60 % jenis karang (Veron et al 2009). Terumbu karang merupakan kumpulan dari hewan polip yang disebut ‘karang’ yang memiliki struktur dari kapur (CaCO3) sehingga membentuk struktur yang kuat yang tersebar di kawasan tropis dan subtropis.
Gambar 3. Close-up polip spesies karang Oculina varicosa (Foto oleh John Reed) dan design polip (Oleh NOAA)
Penyusun utama terumbu karang adalah karang batu (hard coral). “Bayangkanlah jika terumbu karang sebagai sebuah kota yang
sangat
bangunannya
terdiri
sibuk, dari
karang-karang, dengan ikanikan
dan
makhluk
laut
sebagai penghuninya. (Analogi oleh terangi.or.id) Gambar 4. Ekosistem terumbu karang.
6|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
Karang merupakan hewan yang melakukan simbiosis mutualisme dengan zooxanthellae alga bersel satu yang berada dalam lapisan endodermik dan memberikan sumber makanan ± 95 %, dan menjadikannya sebagai sumber makanan utama selain dari plankton (Muscatine, 1990). 1. Karang berkembang baik secara seksual dan aseksual. 2. Pertumbuhan karang dalam satu tahun hanya sekitar 1 cm. Jadi selama 100 tahun hanya tumbuh sekitar 100 cm.
Gambar 5. Karang dewasa berukuran lebih dari 1 meter. Foto oleh Rod Salm.
Manfaat terumbu karang bagi masyarakat adalah:
Pelindung pantai dari ombak.
Tempat feeding, nursering dan spawning serta perlindungan bagi biota laut.
Sumber protein bagi masyarakat.
Mata pencaharian melalui perikanan dan pariwisata.
Sumber obat-obatan untuk berbagai macam penyakit.
Ancaman-ancaman terhadap terumbu karang yaitu: 1. Penangkapan ikan berlebih
7|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
Dengan pengambilan (penangkapan) dalam jumlah besar spesies tertentu akan beresiko merubah struktur ekosistem. Jika pola penurunan ini dan kegagalan pengelolaan terus berlangsung, maka di masa yang akan datang hasil tangkapan ikan akan berkurang yang berarti kehilangan sumber makanan dan ekonomi untuk populasi yang justru terus meningkat. 2. Perikanan yang merusak Perikanan yang merusak sering berpasangan dengan penangkapan ikan berlebih dimana praktek penangkapan ikan ini mampu menyediakan hasil tangkapan ketika kelimpahan ikan terlalu rendah bagi metode tradisional untuk kelangsungan Catch per Unit Effort. 3. Sedimentasi Disebabkan oleh trawl, pengerukan dan pembukaan lahan. Hal ini membuat karang kekurangan oksigen dan menghambat cahaya sehingga rentan terhadap penyakit. 4. Polusi Limbah buangan merupakan masalah besar di banyak daerah pantai tropis, khususnya daerah dimana pariwisata sedang berkembang. Terlebih lagi adanya praktek pertanian yang menggunakan pupuk seperti nitrogen, yang mengarah kepada run off / aliran nutrien dari darat. 5. Perubahan iklim global Diperlukan adanya pemahaman tentang bagaimana pemutihan karang akan mempengaruhi terumbu sehingga kita dapat melindungi daerah yang rentan terpengaruh dan untuk memahami ancaman lain apa saja yang cenderung dapat dikelolan dan harus kita hentikan untuk mengurangi tingkat stress pada karang. Pengetahuan spesies mana yang lebih rentan terhadap pemutihan, tingkat pemulihan mereka dan dampak lainnya di area, dapat membantu para pengelola untuk mengambil keputusan.
8|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
METODE MONITORING KESEHATAN TERUMBU KARANG
TNP LAUT SAWU
4
CAKUPAN AREA DAN LOKASI Cakupan area dalam monitoring kesehatan terumbu karang ini adalah semua perairan di dalam TNP Laut Sawu. Monitoring dilakukan pada terumbu karang yang mewakili semua tipe habitat di masing-masing daerah. Lokasi monitoring memiliki panjang habitat yang mencukupi untuk dilakukan pengamatan baik metode transek dan “longswim” yang panjangnya berkisar ±650m. Dalam menentukan keefektifan pengelolaan kawasan, lokasi-lokasi diseleksi berdasarkan beberapa pertimbangan: 1. Tipe zona yang sama dengan tipe habitat yang berbeda. 2. Tipe zona yang berbeda dengan tipe habitat yang sama; pada lokasi yang berdekatan. 3. Tipe zona yang berbeda; seperti zona inti, zona pemanfaatan, zona perikanan berkelanjutan tradisional maupun umum, zona perlindungan setasea, dll).
METODE SURVEI IKAN Metode sensus visual di bawah air merupakan metode yang paling efektif untuk memantau ikan terumbu, khususnya di lokasi yang jauh/terpencil (Choat dan Pears. 2003). Populasi ikan terumbu (difokuskan pada jenis ekonomis penting) disurvei dengan mengggunakan metode sensus visual di bawah air seperti yang dijelaskan oleh English et al. 1997; Wilkinson et al. 2003; Choat dan Pears 2003; Hill dan Wilkinson 2004; Sweatman et al. 2005; Green dan Bellwood 2009. Transek sabuk digunakan karena memiliki ketelitian yang tinggi dan sesuai untuk pemantauan dengan berbagai tujuan dan karena transek ini dapat dilewati berkali-kali untuk menghitung jenis yang berbeda (Green dan Bellwood 2009). Metode ini merupakan teknik yang paling efektif untuk memantau sebagian besar ikan terumbu yang sesuai dengan teknik sensus visual. Transek sabuk dikombinasikan dengan metode long-swim agar memberikan hasil yang lebih teliti untuk mengestimasi 9|SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang
kelimpahan dan biomasa jenis ikan besar, yang memiliki tingkat mobilitas tinggi dan distribusinya cenderung jarang dan berkelompok (khususnya hiu, kerapu, napoleon dan kakatua) (Choat dan Pears 2003) (Lihat gambar 6).
Gambar 6. Pengamatan kesehatan terumbu karang metode Reef Health (Wilson dan Green, 2009). DAFTAR JENIS IKAN Daftar jenis ikan ekonomis penting dan tiga famili ikan herbivora di TNP Laut Sawu terdapat dalam Lampiran 2. Jenis-jenis ikan tersebut menjadi target monitoring dengan pertimbangan: 1. Target nelayan lokal/komersial, 2. Mudah untuk diidentifikasi secara akurat oleh pengamat, 3. Sesuai untuk penghitungan menggunakan sensus visual di bawah air, yaitu jenis yang terlihat sangat jelas (menyolok), 4. Sering ditemukan pada terumbu karang yang umum dan di tipe terumbu yang disurvei (bukan jenis pelagis yang memiliki mobilitas tinggi seperti ikan tuna dan kembung).
10 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Jika tim monitoring sudah sangat ahli dalam mengidentifikasi ikan, maka jenis ikan herbivora harus dimasukkan dalam daftar ikan. Menurut Green dan Bellwood (2009) ikan herbivora memainkan peran yang sangat penting bagi kesehatan dan daya pulih karang. ESTIMASI PANJANG IKAN Estimasi panjang setiap individu ikan dilakukan dengan akurat di sepanjang transek dan long-swim. Data tersebut digunakan untuk menghitung biomasa dari famili atau spesies ikan sehingga sangat penting bagi tim monitoring ikan untuk mendapatkan pelatihan yang memadai. Idealnya, tim monitoring ikan harus dapat mengestimasi panjang ikan dengan selisih 5 cm. Kelas-kelas ukuran ikan dibagi ke dalam ikan kecil sampai sedang (10 – 35 cm) dan ikan besar (>35 cm). Estimasi biomassa yang paling akurat adalah panjang total (TL) dalam cm (lihat gambar 7).
Gambar 7. Pengklasifikasian panjang ikan (sumber : www.fishionary.fisheries.org)
TRANSEK SABUK (BELT TRANSECT) Pemantauan ikan menggunakan transek dengan panjang 5 x 50 m pada setiap lokasi. Pemantauan ikan terdiri dari dua pengamat yang berenang di sepanjang terumbu karang yang paralel dengan tubir terumbu (reef crest) pada kedalaman konstan 10 m. Pengamat menghitung individu ikan dan mengestimasi ukuran jenis ikan target yang terdaftar dalam Lampiran 2. Pengamat melakukan penghitungan pada jenis ikan yang sama dengan menggunakan transek yang lebarnya berbeda untuk kelas ukuran yang berbeda sesuai Gambar 6.
11 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Pemantauan ikan dilakukan dengan menghitung individu ikan serta panjang TL. Lebih lanjut, pengamat harus memperhatikan luasan transek sabuk. 1. Luasan area transek sabuk untuk pengamatan ukuran ikan (10-35 cm) adalah 5 x 5 m dengan acuan (2,5 m ke kanan dan 2,5 m ke kiri) serta 5 meter ke atas. 2. Luasan area transek sabuk untuk pengamatan ukuran ikan (>35 cm) adalah 10 x 10 m dengan acuan (10 m ke kanan dan 10 m ke kiri) serta 5 meter ke atas.
LONG SWIM Pada saat kedua pengamat ikan telah mencapai bagian akhir dari meteran transek 5 x 50 m, kedua pengamat akan melanjutkan dalam arah yang sama dengan melakukan long swim untuk survei ikan terumbu besar dan rentan sesuai daftar pada Lampiran 2. Metode long swim dilakukan dengan cara berenang selama 20 menit pada kecepatan standar (±20 m per menit) secara paralel dengan tubir terumbu (reef crest) pada kedalaman 3-5 m sehingga memungkinkan untuk memantau secara serempak di mana jenis ikan besar sering muncul dan memiliki mobilitas tinggi. Semua jenis ikan besar dan rentan (Lampiran 2) dihitung jumlah individu (kelimpahan) dan panjang TL pada area 20 m lereng terumbu (10 m ke kiri dan kanan pengamat ikan). Ukuran transek yang optimal adalah 400 m x 20 m. Dalam menggunakan metode ini, hal yang sangat penting adalah jarak yang dilalui dicatat secara akurat dengan panjang ± 400 m. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencatat titik koordinat yang dilalui oleh pengamat ikan long swim (pelampung kedua dan ketiga), pencatatan dilakukan oleh petugas administrasi yang ada di kapal. Pelampung tersebut dapat juga membantu pengemudi kapal untuk mengikuti perjalanan dari penyelam yang melakukan long-swim. Jika memungkinkan, pelampung harus digunakan selama melakukan long-swim karena alasan keselamatan. Metode ini lebih cocok untuk menghitung jenis ikan besar dan memiliki mobilitas yang tinggi seperti hiu, manta, napoleon, kakatua besar, beberapa kerapu (khususnya jenis Plectropomus, Gracilia dan Variola) dan ikan kuwe (giant trevally) Choat dan Spears (2003). 12 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
METODE SURVEI BENTIK Metode Point Intercept Transect (PIT) digunakan untuk mengukur tutupan invertebrata bentik yang menetap (sesil) dan tipe substrat (karang keras dan lunak, sponge, alga makro), yang sifatnya cepat, efisien dan memberikan estimasi tutupan komunitas bentik (Hill dan Wilkinson 2004). Metode ini telah digunakan secara luas di Kepulauan Pasifik, termasuk Samoa dan Kepulauan Solomon (Green 1996; Green 2002; Hughes 2006; Hamilton dkk. 2007). Data bentik berupa karang keras hidup dicatat hingga kategori bentuk pertumbuhan. Bentuk pertumbuhan dituliskan secara detil dalam Lampiran dengan menggunakan referensi English dkk 1997. Jika pengamat bentik dapat mengidentifikasi genus karang secara akurat, maka sebaiknya genus karang dicatat bersama dengan bentuk pertumbuhannya. Hal ini penting karena beberapa genus, seperti Porites dan Acropora, memiliki lebih dari satu bentuk pertumbuhan. Data dicatat langsung ke lembar data yang telah dicetak di atas kertas tahan air. Pengamat bentik berenang sepanjang 3 x 50 m (300 titik) pada transek yang telah diletakkan pengamat ikan terumbu (lihat Gambar 6) dan mencatat dengan interval 0.5 m sepanjang transek, dimulai pada 0.5 m dan berakhir pada 50 m (100 titik per transek). Jika meteran tidak berada tepat di atas karang, maka dapat dipilih titik yang berada pada lereng terumbu pada kedalaman yang sama dan segera disesuaikan dengan posisi titik pada meteran yang ada di lereng terumbu. Pada saat survei telah selesai dilakukan pada kedalaman 10 m, pengamat bentik akan mengambil kembali meteran (5 buah meteran). Jika waktu dan sumberdaya masih memungkinkan, penyelam dapat naik ke lereng terumbu di kedalaman 3 atau 4 m dan mengulangi metode survei dengan tiga transek berukuran 50 m. Pengambilan data pada habitat tambahan (tubir terumbu/lereng terumbu di daerah dangkal) karena komunitas karang pada kedalaman 3 dan 10 m biasanya agak berbeda dan memiliki respon yang berbeda terhadap ancaman-ancaman seperti pemutihan karang dan bintang laut mahkota berduri.
13 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Gambar 8. Metode survei bentik Point Intercept Transect (Gambar oleh Omega)
FREKUENSI MONITORING Monitoring dilaksanakan satu kali dalam satu tahun pada lokasi yang sudah ditentukan sebelumnya dengan tujuan melihat perubahan komunitas karang selama pengelolaan dan untuk kepentingan review zonasi di TNP Laut Sawu. Pengambilan data secara berkala memerlukan transek permanen sebagai penanda lokasi pengambilan data, karena ukuran dan kelimpahan ikan dapat bervariasi sesuai musim serta segi keamanan. Pengambilan data dilakukan pada bulan/musim laut tenang, yaitu rentang waktu bulan April – Juli.
FAKTOR-FAKTOR PENENTUAN LOKASI MONITORING Pemilihan lokasi monitoring kesehatan terumbu karang TNP Laut Sawu didasarkan pada tujuan utama monitoring yaitu membandingkan pengelolaan berdasarkan tipe zona yang ada, antara lain:
Zona Inti
Zona Pemanfaatan
Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional
Zona Perikanan Berkelanjutan Umum
Zona Kearifan Lokal
Zona Pemanfaatan Pariwisata dan Budidaya
Zona Perlindungan Setasea
Dengan memilih minimal 3 (tiga) lokasi untuk melihat variasi alami pada masingmasing lokasi sehingga perbedaan pada masing-masing zona TNP Laut Sawu dapat dilihat secara jelas. Dalam menjaga keterwakilan zona yang ada, maka zona yang
14 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
memiliki panjang terumbu lebih dari 10 mil laut di pilih 3 (tiga) lokasi monitoring, berdasarkan keberadaan terumbu karang. Pemilihan lokasi juga didasarkan pada tipe karakteristik terumbu; seperti tipe komunitas karang yang terpapar (exposure) langsung pada energi gelombang atau laut lepas dan/serta tipe terlindung (shelter). Kedua tipe tersebut memiliki tipe karang dan komunitas ikan yang berbeda pula. Hal Lain yang menentukan pemilihan lokasi adalah kondisi lapangan dan aksesibilitas. Finalisasi pemilihan lokasi diseleksi berdasarkan keberadaan terumbu karang yaitu data awal kondisi terumbu karang dengan metode Survei Manta Tow dan Analisis Citra Satelit LANDSAT 7, Worldview2 dan Geoeye yang dilaksanakan oleh Balai KKPN Kupang dan TNC Savu Sea MPA Development Project.
LOKASI MONITORING Lokasi monitoring ditentukan pada workshop penyusunan SOP yang didasarkan pada faktor-faktor penentu dan tujuan monitoring. Lokasi monitoring dapat dilihat pada Gambar 9.
15 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Gambar 9. Lokasi monitoring kesehatan terumbu karang di TNP Laut Sawu. Nama lokasi (Desa, Kecamatan) dan titik koordinat dapat dilihat di Lampiran 1. 16 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Berdasarkan lokasi administrasi kabupaten;
Manggarai Barat dan Manggarai terwakili oleh 3 (tiga) Zona Inti, 6 (enam) Zona Pemanfaatan dan 6 (enam) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional.
Sumba Barat Daya dan Sumba Barat terwakili oleh 4 (empat) Zona Pemanfaatan dan 3 (tiga) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional.
Sumba Tengah terwakili oleh 1 (satu) Zona Inti, 2 (dua) Zona Pemanfaatan dan 1 (satu) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional.
Sumba Timur terwakili oleh 4 (empat) Zona Pemanfaatan dan 8 (delapan) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional.
Sabu Raijua terwakili oleh 1 (satu) Zona Inti, 5 (lima) Zona Pemanfaatan, 1 (satu) Zona Kearifan Lokal, 5 (lima) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional, dan 1 (satu) Zona Pemanfaatan Pariwisata dan Budidaya.
Rote Ndao terwakili oleh 13 (sembilan) Zona Pemanfaatan dan 9 (tiga belas) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional.
Kupang terwakili oleh 2 (satu) Zona Inti, 5 (lima) Zona Pemanfaatan, 2 (dua) Zona Perlindungan Setasea, dan 3 (tiga) Zona Perikanan Berkelanjutan Tradisional.
Karang Beatrix 1 (satu) lokasi pada Zona Perikanan Berkelanjutan Umum. Tabel 1. Jumlah lokasi monitoring per administrasi kabupaten Zona
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Administrasi Kabupaten
Manggarai Barat Manggarai Sumba Barat Daya Sumba Barat Sumba Tengah Sumba Timur Sabu Raijua Rote Ndao Kupang Karang Beatrix
Inti
Pemanfaatan
Kearifan Lokal
3 1 1 2 -
3 3 3 1 2 4 5 13 5 -
1 -
Perikanan Berkelanjutan Tradisional
Perikanan Berkelanju tan Umum
6 3 1 8 5 9 3 -
1
17 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Pemanfaat an Pariwisata & Budidaya 1 -
Perlindu ngan Setasea 2 -
Total
6
39
1
35
1
1
Monitoring dilakukan pada banyak lokasi dan menyebar untuk memastikan tercakupnya kondisi geografis wilayah monitoring di seluruh TNP Laut Sawu.
18 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
2
TEKNIS LAPANGAN MONITORING KESEHATAN TERUMBU KARANG
TNP LAUT SAWU
5
TIM MONITORING Berdasarkan metode dan teknis monitoring kesehatan terumbu karang, maka tim monitoring ini setidaknya terdiri dari: 1. Dua orang penyelam terlatih dengan pengalaman sebagai pengamat ikan 2. Dua orang penyelam terlatih dengan pengalaman sebagai pengamat bentik 3. Dua orang penyelam yang memasang dan menggulung transek 4. Seorang anggota tim yang bertugas mencatat koordinat lokasi monitoring Pelaksanaan di lapangan, tim monitoring dijabarkan ke dalam: 1) Kapten kapal bertugas:
Bertanggung jawab dalam membawa kapal menuju lokasi monitoring (berdasarkan koordinat lokasi)
Bertanggung jawab pada keselamatan penumpang selama monitoring
Berkoordinasi dengan ketua tim dalam mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan rute perjalanan (jika kondisi/cuaca di laut tidak memungkinkan untuk dilalui) dan menentukan lokasi bermalam/berlabuh (jika harus menginap di kapal).
Syarat kapten kapal:
Mempunyai sertifikat SKK 60 mil.
Berkecakapan dalam mengemudikan kapal.
Mengetahui dan paham kondisi perairan di lokasi dilaksanakannya monitoring.
Jika di lokasi monitoring tidak ditemukan kapten kapal yang mempunyai serifikat SKK 60 mill maka yang menjadi pertimbangan utama ialah kapten kapal memiliki keahlian dalam mengemudikan kapal dan mengetahui lokasi monitoring.
2) Ketua tim monitoring bertugas: 19 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Menyiapkan administrasi terkait persiapan pelaksanaan monitoring (misalnya surat pemberitahuan kepada instansi terkait, surat peminjaman peralatan, surat tugas, dll).
Menyiapkan seluruh formulir data lapang.
Mengkoordinir persiapan, pengadaan seluruh peralatan, dan pelaksanaan monitoring.
Memastikan anggota tim yang akan ikut dalam survei, dan melakukan komunikasi dengan tim yang berada di darat (kantor).
3) Petugas Administrasi bertugas Mengatur keuangan pelaksanaan pemantauan monitoring, termasuk pembayaran dan pelunasan administrasi, dll. 4) Tenaga Teknis
Membantu ketua tim.
Mencatat koordinat lokasi monitoring dan pelampung tanda di GPS.
5) Pengamat ikan (1 atau 2 orang – sesuai spesifikasi tenaga ahli) Bertugas melakukan pendataan ikan terumbu dan memasang transek pada lokasi monitoring. Pengamat ikan merupakan penyelam bersertifikat minimal Advance atau 50 logdives penyelaman. Memiliki kemampuan dalam melakukan pengamatan ikan. 6) Pengamat bentik (1 atau 2 orang – sesuai spesifikasi tenaga ahli) Bertugas melakukan pengamatan kesehatan terumbu karang dan menggulung transek. Pengamat bentik merupakan penyelam bersertifikat minimal Advance atau 50 logdives. Memiliki kemampuan dalam melakukan pengamatan bentik minimal identifikasi hingga bentuk pertumbuhan. 7) Tenaga ahli
Bertugas memastikan monitoring berjalan sesuai metode.
Melakukan refreshment metode terhadap tim, terutama kepada tim pemantau.
Disarankan yang berpengalaman dan setidaknya telah melakukan monitoring dan pembuatan pelaporan lebih dari 5 kali.
Tenaga ahli diwajibkan mengambil data sesuai spesifikasi keahliannya (bentik atau ikan).
Tenaga ahli diwajibkan memiliki sertifikat selam minimal Dive Master atau 100 logdives, serta mampu merancang rencana penyelaman (dive plan)
20 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
PERSIAPAN Tim monitoring harus sudah menyelesaikan seluruh persiapan sebelum melakukan survei di lapangan. Persiapan tersebut, termasuk:
Menentukan ketua tim monitoring berdasarkan surat tugas dari Kepala Balai KKPN Kupang.
Menyampaikan rencana monitoring kepada Pemerintah Daerah (DKP Kabupaten) terdekat dengan membawa surat penugasan kegiatan monitoring kepada tim oleh tenaga teknis Balai KKPN Kupang setempat
Menyiapkan logistik dan peralatan perlengkapan sesuai kebutuhan
Tenaga ahli melakukan refreshment metode kepada anggota tim monitoring. Materi refreshment terdiri dari simulasi kering, estimasi ukuran panjang ikan, review spesies ikan, dll. Estimasi ukuran panjang ikan menggunakan tampilan di ms. Powerpoint dan “ikanikanan” dari plastik yang telah diukur panjang sebelumnya.
SEBELUM BERANGKAT Sebelum berangkat, ketua tim melakukan briefing dengan seluruh anggota dan melakukan pengecekan ulang terhadap seluruh persiapan dan logistik. Seluruh tim juga diwajibkan mengisi form liability release/waiver release (pada lampiran 10). BERANGKAT, REFRESHMENT DAN SIMULASI BASAH Ketua tim berkonsultasi dengan kapten kapal untuk menuju lokasi simulasi basah sebagai lokasi untuk refreshment. Lokasi simulasi basah merupakan lokasi yang aman dan tenang untuk refreshment.
Kegiatan
yang
dilakukan
adalah
simulasi
pengambilan
data
dan
pelatihan/refreshment estimasi ukuran panjang ikan (data yang diambil tidak dimasukkan ke dalam analisa data). Estimasi ukuran panjang ikan menggunakan alat simulasi dan pelatihan serta mencoba mengukur panjang ikan sesungguhnya berdasarkan ikan yang ditunjukkan oleh tenaga ahli. SELAMA KEGIATAN MONITORING
21 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Sebelum monitoring dilakukan, tenaga ahli menyusun rencana penyelaman (yang berkaitan dengan pasang surut dan tabel penyelaman) dan memberikan pengarahan kepada anggota tim monitoring. Data disalin pada form kering setelah menyelesaikan kegiatan monitoring pada satu lokasi, proses ini diulangi pada lokasi selanjutnya. Prediksi arus pasang surut dilakukan untuk mendapatkan kondisi laut terbaik dan memungkinkan untuk pengambilan data. Dalam melakukan perhitungan Fase Bulan menggunakan website: http://moongiant.com/Full_Moon_New_Moon_Calendar.php/
TEKNIS MONITORING – BAWAH AIR Untuk mendapatkan data kesehatan terumbu karang yang akurat maka teknis monitoring dilakukan sesuai tahapan sebagai berikut: 1. Transek garis dipasang pada kedalaman ±10m. Pelampung-1 dilepaskan. 2. MENUNGGU 10 menit. 3. Pendata ikan melakukan pendataan pada belt-transect lengkap untuk ikan besar dan kecil 5x50m. 4. Pendata bentik melakukan pendataan 3x50m. 5. Pendata ikan melepaskan Pelampung-2 tepat di titik 50m transek ke-5, dan melanjutkan melakukan pendataan ikan dengan time-swim. 6. Pendata bentik menuju transek ke-5 dan membantu menggulung transek. 7. Pendata ikan melepaskan pelampung-3 di titik akhir long-swim. 8. KETIGA pelampung tercatat oleh petugas di kapal; Pelampung 1, 2 dan 3. DATABASE HASIL MONITORING Diakhir monitoring, data dimasukkan ke dalam file Excel (tersedia pada file terpisah) kemudian dikirim ke email ke
[email protected] dengan subyek email: monitoring kesehatan terumbu karang, regional, tanggal pelaksanaan monitoring.
Contoh:
22 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Pada tanggal 21 – 25 Agustus 2015 tim monitoring melakukan monitoring kesehatan terumbu karang di perairan Manggarai Barat dan Manggarai. Maka data hasil monitoring diemailkan ke Balai KKPN Kupang sebagai berikut: Subyek Email: Monitoring Pemanfaatan Sumberdaya Laut_Regional Manggarai_21 Agustus 2015
Gambar 10. Contoh form email pengiriman database monitoring pemanfaatan sumberdaya laut.
23 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Pergerakan kapal: mencatat GPS dan menjemput penyelam, TERMASUK Rescue!
P1
P2 P3
Gambar 11. Teknis pelaksanaan monitoring di bawah air. Keterangan P1, 2, 3
: Pelampung 1, 2 dan 3.
24 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA
KESEHATAN TERUMBU KARANG
TNP LAUT SAWU
6
CATATAN ANALISA IKAN DAN SUBSTRAT BENTIK Catatan analisa merupakan ulasan tentang rumus perhitungan data ikan target dan substrat bentik, maupun catatan-catatan lainnya sebagai bahan pertimbangan. Secara praktis rumus akan disajikan dalam formulasi pada perangkat lunak microsoft excel yang akan dibahas pada poin berikutnya.
Ikan Target Penghitungan dan estimasi panjang ikan target akan dikonversi ke nilai rata-rata (mean±standard error) kepadatan dan biomasa di setiap lokasi untuk:
Masing-masing spesies individu untuk ikan terumbu berukuran besar dan mudah ditangkap (khususnya spesies-spesies hiu, Cheilinus undulatus and Bolbometapon muricatum)
Semua spesies ikan penting yang digabungkan
Masing-masing famili dari spesies ikan penting
Masing-masing kelompok fungsional herbivora.
Individu ikan target berukuran besar (>35cm TL) dihitung menggunakan metode transek dan long swim, maka untuk analisa data harus digunakan hasil-hasil dari metode long-swim (bukan metode transek), sebab metode long swim memberikan estimasi yang paling akurat untuk kelimpahan individu berukuran besar (Choat dan Spears 2003). Namun, jika tidak menggunakan long swim, penghitungan individu berukuran besar harus menggunakan transek.
25 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Jumlah individu per unit sampling (transek atau long-swim) akan dikonversi ke nilai rata-rata (mean) kepadatan (per hektar) menggunakan rumus: kepadatan per hektar = (jumlah individu per unit sampling ÷ areal unit sampling m2) x 10.000 m2. Estimasi ukuran panjang ikan akan dikonversi ke estimasi biomasa dengan menggunakan hubungan panjang-berat yang diketahui untuk setiap spesies menggunakan rumus W = aL b seperti yang dijelaskan dalam Kulbicki dkk. (2005). Di mana: W = berat ikan dalam (gr); L = panjang fork (FL) ikan dalam cm; dan a dan b adalah nilai konstan yang dihitung untuk setiap spesies atau genus. Nilai a dan b dapat dilihat pada lampiran 2. Nilai rata-rata biomasa dapat dihitung untuk setiap metode menggunakan rumus: biomass per hektar = (biomasa per unit sampling ÷ areal unit sampling) x 10.000. Ukuran estimasi visual di bawah air secara umum didasarkan pada total panjang (TL), yang lebih mudah untuk diestimasi dibandingkan panjang fork (FL) untuk banyak spesies. Namun demikian, hubungan panjang-berat untuk biomassa umumnya tergantung pada FL. Untuk spesies yang memiliki ekor yang membulat atau persegi, FL dan TL sama saja. Tetapi untuk spesies dengan ekor seperti garpu (forked tails), TL harus dikonversi ke FL untuk estimasi biomassa. Di mana tidak terdapat perbandingan konversi detail untuk spesies lokal, suatu aturan umum yang baik adalah bahwa FL diperkirakan 90% dari TL untuk kebanyakan spesies berekor tipe garpu (forked tails) (Kulbicki pers. comm.). Selain itu, karena menggunakan kategori ukuran, panjang ikan yang digunakan untuk estimasi biomassa harus merupakan nilai tengah (mid value) untuk setiap kategori ukuran (misalnya gunakan 12,5 cm untuk kategori ukuran 10 – 15 cm). Pendekatan ini mungkin menghasilkan kesalahan (error), tetapi secara umum dipertimbangkan kurang kesalahan jika dihubungkan dengan estimasi ukuran di bawah air, yang merupakan sumber kesalahan terbesar di metode ini. Karena estimasi ukuran di bawah air ini sangat bergantung pada pelatihan penyelam, pengamat harus memastikan bahwa mereka telah terlatih dengan baik sebelum setiap periode monitoring dilakukan.
26 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Tutupan Bentik Tutupan setiap kategori bentuk pertumbuhan atau genus (jika memungkinkan), begitu pula semua karang yang digabungkan, semua alga makro yang digabungkan dan invertebrata bentik lainnya, akan dihitung dengan mengkonversi jumlah titik-titik yang dicatat ke persentase setiap kategori life form di setiap transek. Dimana persentase tutupan setiap kategori = (jumlah titik dalam kategori ÷ total jumlah titik dalam transek) x 100%. Jika data karang yang diambil hingga level genus, maka struktur komunitas (keanekaragaman life form biotik) dapat dihitung menggunakan Indeks Shannon Wiener (H). Di mana H = - Σ p(i) ln p(i); dan Σ adalah jumlah dari semua kategori, p(i) adalah perbandingan dari total gabungan pada kategori ke- i dan ln adalah simbol dari logaritma alami.
PENGOLAHAN DATA (Perangkat Lunak: Microsoft Excel) Pengolahan data monitoring kesehatan terumbu karang TNP Laut Sawu dihitung melalui formulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Terdapat pada dua file terpisah, yaitu:
DATA Monitoring_RHM_Karang_LautSawu_Database.xlsx
DATA Monitoring_RHM_Ikan_LautSawu_Database.xlsx
Pengolahan data diawali dengan memastikan data telah diinput dengan benar. Berikut adalah tahapan input data pada perangkat lunak Microsoft Excel yang telah disediakan:
1. DATA Monitoring_RHM_Karang_LautSawu_Database.xlsx terdiri dari 3 (tiga) sheet utama, belum termasuk sheet jika menampilkan tabel-pivot, dengan penjelasan sebagai berikut: Tabel 2. Sheet yang ada di Microsoft Excel pengolahan data Sheet
Keterangan
Site
Form untuk pengisian profil lokasi, termasuk titik koordinat lokasi pada GPS
P2
Form pengisian kode substrat bentik
LifeCode
Penjelasan kode yang digunakan pada pendataan substrat bentik
27 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
2. Input Data Site (berlaku untuk data bentik dan ikan) Input data pada Sheet P2 bertujuan untuk input data informasi lokasi, yang terdiri dari ID Survei, tanggal pengambilan data, jam penyelaman dan profil lokasi. Khusus pada kolom titik koordinat menggunakan Derajat-Desimal. Titik koordinat terdiri dari 3 macam, yaitu: S, M dan T. “S” merupakan titik koordinat awal atau pelampung-1, “M” merupakan titik koordinat pelampung-2, dan “T” merupakan titik akhir long-swim (Lihat gambar 12).
Gambar 12. Titik koordinat pada input data 3. Input Data P2 Input data pada Sheet P2 bertujuan untuk input data informasi lebih detail tutupan substrat bentik. Catatan: i.
Setiap lokasi HARUS memiliki 3 baris karena merupakan isian data pengulangan dari transek 1, transek 2 dan transek 3.
ii.
Kolom Check1, Check2 dan Check3 serta Check4 merupakan kolom untuk memastikan input data sudah sesuai kode yang ditentukan. Jumlahnya HARUS 100 (seratus). Jika jumlah tidak 100; terdapat kesalahan input kode.
28 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
A
B
Gambar 13. Sheet P2 (A: Tiga baris setiap lokasi pemantauan; B: Kolom Check yang berjumlah 100) 4. DATA Monitoring_ RHM_Ikan_LautSawu_Database.xlsx terdiri dari 4 (empat) sheet utama, belum termasuk sheet jika menampilkan tabel-pivot, dengan penjelasan sebagai berikut:
29 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Tabel 3. Sheet yang ada di Microsoft Excel pengolahan data Sheet Site FishCode Transek Long-swim
Keterangan Form untuk pengisian profil lokasi, termasuk titik koordinat lokasi pada GPS Penjelasan kode yang digunakan pada pendataan ikan Form pengisian data ikan metode transek; ikan besar dan ikan kecil Form pengisian data ikan metode transek
5. Input Data Transek dan Long-swim Input data Sheet Transek bertujuan untuk input keseluruhan data ikan dengan metode transek; ikan besar dan ikan kecil. Catatan:
Beberapa kolom yang otomatis terisi adalah Density/ha, Density/km2, Individual Weight, Biomass/ha, Biomass/km2, Functional Group.
Biomass constant a dan b diisi berdasarkan lampiran 2.
Gambar 14. Contoh kolom berat individu yang telah diformulasikan. ANALISA DATA SOP Monitoring Kesehatan Terumbu Karang disiapkan sebagai dokumen untuk menyampaikan informasi dan rekomendasi bagi pengelola dalam melakukan review perencanaan dan 30 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
pengelolaan TNP Laut Sawu. Dalam mencapai tujuan tersebut perlu dilakukannya monitoring yang dapat dibandingkan secara temporal dan spasial. Data yang telah terkumpul (terverifikasi dengan baik) akan dianalisa dengan menggunakan PivotTable. PivotTable dapat menganalisa semua data dalam satu lembar kerja (sheet), terutama untuk data (database) yang banyak. Perangkat lunak Microsoft Excel dapat membuat PivotTable secara otomatis, yang merupakan cara terbaik untuk meringkas, menganalisis, menjelajah, dan menyajikan data Anda.
Berikut tahapan menganalisa data melalui PivotTable: a. Pastikan data mempunyai judul kolom dengan tidak ada baris kosong; jika data tidak ada nilai = diisi dengan “NOL”/”0” b. Copy semua data pada Cell (sheet yang akan dianalisa), atau dengan menekan Ctrl+A. c. Klik INSERT/SISIPKAN >>> PivotTable
Gambar 15. Cara memunculkan PivotTable pada perangkat lunak Microsoft Excel. Sisi kiri versi Bahasa Inggris, sisi kanan versi Bahasa Indonesia. d. PivotTable akan muncul menjadi sebuah Sheet Baru.
31 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Tekan “OK”
Gambar 16. Proses copy data menjadi PivotTable e. PivotTable Akan muncul Sheet baru; biasanya muncul dengan nama “Sheet1”. Ubah dengan nama “PivotTable_P2” atau “PivotTable_Transek” atau “PivotTable_Longswim”.
Gambar 17. Hasil PivotTable f. Analisa PivotTable_P3 Analisa dapat dilakukan dengan menentukan tujuan “Data Apa Yang Akan Dibandingkan” dengan mengatur pada Jendela “PivotTable Field” (sebelah kanan atas) (lihat Gambar 17). Data yang akan dianalisa berdasarkan perbandingannya dapat dilihat pada poin PENYAJIAN DATA, halaman 25.
32 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Gambar 18. Panel pengaturan PivotTable; PivotTable Field. PENYAJIAN DATA Berikut adalah tabel/grafik yang bisa dihasilkan dari data monitoring selama tahun monitoring: a. Karakteristik monitoring (berapa hari di lapangan, lokasi, zona, dll.). b. Lima besar dan lima kecil lokasi kelimpahan dan biomassa ikan target. c. Lima besar dan lima kecil lokasi kelimpahan ikan herbivora. d. Lokasi dengan tutupan terumbu karang tertinggi. e. Perbandingan kelimpahan dan biomassa ikan di zona larang ambil dan zona pemanfaatan. f. Perbandingan tutupan terumbu karang di zona larang ambil dan pemanfaatan. PELAPORAN Ketua tim monitoring mempersiapkan laporan-laporan sebagai berikut: a. Laporan teknis dilaporkan setelah terlaksananya semua monitoring pemanfaatan sumberdaya laut di TNP Laut Sawu (8 seksi). Lihat kerangka/outline yang disarankan bagi laporan teknis (Lampiran 4). Laporan ini disampaikan kepada Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pengawasan, dengan tembusan kepada Kepala Balai KKPN Kupang. b. Laporan kegiatan dilaporkan pada setiap akhir pelaksanaan satu seksi yang menjelaskan: siapa yang bergabung dalam monitoring, daerah mana yang dimonitor, detail tanggal dan jam, berapa jam di laut, dsb. Laporan kegiatan harus mempunyai narasi singkat terhadap 33 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
hasil-hasil observasi yang penting atau kendala-kendala logistik, dsb. Laporan ini disampaikan kepada Kepala Bagian Pendayagunaan dan Pengawasan, Balai KKPN Kupang. c. Laporan keuangan, dalam format seperti yang diminta oleh bagian administrasi dan keuangan. Laporan ini disampaikan kepada bagian akuntan, dengan tembusan disampaikan kepada Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pengawasan, Balai KKPN Kupang. d. Laporan insidentil dilaporkan ketika tim mengamati sesuatu yang diluar kebiasaan, yang memerlukan tindak lanjut langsung; misalnya pemanfaatan sumberdaya tipe baru, pelanggaran serius peraturan pemanfaatan sumberdaya, mamalia laut terdampar, perjumpaan terhadap mamalia laut. Observasi kegiatan-kegiatan illegal harus dilaporkan kepada minimal pihak berwenang tingkat lokal (Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota/Prov dan/atau Polair). Secara internal, laporan insidental disampaikan kepada Kepala Seksi Pendayagunaan dan Pengawasan Balai KKPN Kupang.
34 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
ANGGARAN MONITORING KESEHATAN TERUMBU KARANG
TNP LAUT SAWU
7
Total hari pelaksanaan kegiatan monitoring kesehatan terumbu karang satu perioda pengamatan (annual/tahunan) adalah 48 hari. Perkiraan total biaya langsung dari kegiatan tersebut mencapai sekitar Rp 8.500.000,- per hari. Komponen biaya tertinggi berasal dari perdiem perjalanan dinas staff Balai KKPN Kupang. Perkiraan biaya langsung secara rinci disajikan pada tabel berikut – dengan catatan pengelola TNP Laut Sawu belum memiliki kapal khusus monitoring. Dengan catatan:
Lokasi monitoring berjumlah 86 lokasi.
Lokasi dibagi ke dalam 5 regional: berdasarkan pulau (Kupang, Sabu, Sumba Timur, Manggarai, Sumba Tengah – Sumba Barat Daya. Tabel 4. Anggaran monitoring TNP Laut Sawu
No I
Jenis Pengeluaran
Item
Per Unit
Total
(Rp)
(Rp)
Unit
Hari
Paket
5
1
1,000,000
Paket
5
1
750,000
Paket
5
1
1,000,000
Unit
1
88
1,500,000
Orang
6
48
75,000
Logistik (Kupang, Sawu, Sumba Timur, Manggarai, Sumba Tengah – SBD) 1
ATK Survei untuk 5 regional
6,000,000
Alat tulis, sabak, formulir data, dll 2
Computer supplies
4,500,000
Peta, petunjuk identifikasi, standart pengambilan data, formulir data 3
Peralatan kesehatan dan P3K
6,000,000
Obat-obatan, pertolongan pertama, oxygen II
Akomodasi dan transportasi 1
Kapal Survei
2
Makan minum
35 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
72,000,000 21,600,000
No
III
IV
Jenis Pengeluaran
Item
Unit
Hari
Per Unit
Total
(Rp)
(Rp)
3
Transportasi darat
Unit
1
30
2,000,000
4
Penginapan – hotel
Kamar
3
27
400,000
5
Pesawat
Unit
6
6
1,000,000
6
Kapal penyebrangan
Unit
6
4
220,000
7
Homestay
Paket
1
15
300,000
60,000,000 32,400,000 36,000,000 5,280,000 4,500,000
Peralatan 1
Roll meter
Unit
7
1
150,000
2
Pelampung tanda – sausage
Unit
2
1
1,000,000
1,050,000 2,000,000
Salary – Keuangan 1
Fee tenaga ahli
Bulan
1
2
8,000,000
2
Perjalanan Dinas Staff Balai KKPN Kupang
Orang
6
48
450,000
3
Tiket pesawat tenaga ahli
Paket
1
2
2,500,000
TOTAL
36 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
16,000,000 129,600,000 5,000,000 401,930,000
HAL YANG SERING DITANYAKAN SOP ini ditulis untuk tim monitoring dengan ketrampilan dan daerah monitoring tertentu. Keterbatasan logistik, sumberdaya dan keterampilan tim monitoring serta kondisi lapangan mungkin membuat penerapan SOP ini sulit dilakukan. Terdapat beberapa modifikasi yang dapat dilakukan sehingga tim monitoring dapat mengumpulkan data yang baik dalam jangkauan keahlian tanpa resiko. Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan, beserta jawabannya, akan tetapi tim penulis tetap membuka pertanyaan dan komentar tambahan sehingga SOP ini dapat semakin disempurnakan. Kontak tim penulis tersedia pada halaman dalam sampul. 1. Bagaimana jika tim monitoring dilaksanakan pihak ketiga (kontraktual) bukan dilakukan secara swakelola oleh staff Balai KKPN Kupang? Sebagai pengelola, Balai KKPN Kupang berhak untuk tetap mengirimkan satu staff untuk mendampingi pelaksanaan monitoring, dengan tujuan:
Monitoring dilakukan sesuai dengan SOP, sehingga didapatkan data yang seragam (bisa dibandingkan antar perioda waktu).
Mendampingi untuk beberapa isu yang bersifat lokal.
2. Bagaimana jika dalam suatu lokasi, gelombang sangat kuat disertai angin kencang? Kapten berhak untuk membatalkan/menunda untuk melakukan pengamatan di lokasi ini atau pindah ke lokasi berikutnya yang memungkinkan dahulu. Jika kapten tidak mampu untuk mengambil keputusan, ketua tim berhak mengambil keputusan pembatasan rute, atau anggota monitoring dapat melakukan musyarawah hingga voting untuk kondisi darurat. Keamanan dan keselamatan tim monitoring adalah prioritas utama 3. Bagaimana jika tidak dapat mengumpulkan orang sejumlah tim monitoring? SOP dapat diterapkan dalam tim yang terdiri atas dua orang berpengalaman – satu pengamat bentik dan satu pengamat ikan. Akan tetapi, diperlukan beberapa modifikasi yang harus
37 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
dibuat, yaitu: Lakukanlah survei ikan terlebih dahulu, dengan pengamat bentik membentangkan transek di belakang pengamat ikan. Pengamat ikan perlu berenang melewati transek dua kali – sekali untuk ikan besar, dan kedua kali untuk ikan kecil-sedang. Ketika survei ikan (transek dan renang jauh) telah selesai, penyelam harus naik ke permukaan, mendapatkan interval permukaan yang benar, dan menyelam kembali untuk mengumpulkan data bentik pada kedalaman 10m dan menggulung transek; oleh sebab itu satu lokasi membutuhkan dua kali penyelaman. 4. Bagaimana jika tidak dapat menemukan pengamat ikan yang berpengalaman di dalam tim? Bagaimana jika tidak dapat mengidentifikasi semua ikan dalam daftar? SOP ini didesain untuk dilakukan oleh pengamat yang telah mencapai tingkat kompetensi yang dijelaskan pada tabel 2. Jika tidak ada pengamat yang dapat mencapai level tersebut sebelum pemantauan, maka undanglah atau pekerjakanlah pengamat ikan yang berpengalaman untuk bergabung di dalam tim. Alternatif lainnya, gunakanlah metode survei renang jauh untuk menggunakan daftar ikan besar yang lebih mudah diidentifikasi. Hal tersebut masih menghasilkan informasi yang berguna bagi pengelola dan para pemangku kepentingan yang terkait. Jika tidak dapat mengidentifikasi ikan in situ pada saat pengamatan, obyek/ikan yang tidak teridentifikasi difoto dan kemudian diidentifikasi di darat. 5. Mengapa mengambil sampel pada kedalaman 10m? Protokol ini merekomendasikan survei ikan dan bentik pada kedalaman 10m jika memungkinkan. Kedalaman tersebut direkomendasikan karena beberapa alasan berikut:
Pengambilan sampel didesain untuk pemantauan pada daerah yang mewakili puncak terumbu dan lereng terumbu. Hal tersebut juga merupakan cara untuk mendapatkan habitat yang konsisten di seluruh lokasi.
Kedalaman maksimum 10m direkomendasikan untuk meminimalkan resiko penyelam kehabisan udara sebelum survei diselesaikan atau mengalami penyakit dekompresi.
6. Apa yang harus saya lakukan pada lokasi sempit dimana 5 transek tidak muat?
38 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Jika mengambil sampel terumbu atau gosong yang sempit, dengan panjang kurang dari 250m, pada program pemantauan standar, harus memeriksa terlebih dahulu apakah lokasi tersebut dapat dihitung sebagai ulangan bagi lokasi pemantauan standar lainnya. Jika ya, atau jika lokasi tersebut merupakan lokasi spesial atau strategis, maka harus membentangkan transek sebanyak yang memungkinkan tanpa tumpang tindih, dan buatlah catatan jumlah transek yang dapat diselesaikan di dalam basis data. Jika hanya satu transek yang dapat dibentangkan, maka disarankan nilai PIT diambil setiap 25cm bukan 50cm untuk mendapatkan data komunitas bentik yang lebih detil. 7. Bagaimana jika tidak dapat melakukan survei pada lokasi yang sama karena arah arus saat ini berbeda dengan sebelumnya? Ketika melakukan survei pada suatu lokasi, tim harus mencatat apakah terumbu berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan ketika pertama kali melakukan survei. Jika kembali ke lokasi tersebut dan menemukan bahwa tidak dapat melakukan survei pada titik awal karena arus berlawanan arah, maka mulai saja pada bagian akhir dari transek pada akhir survei, misalnya 250m dari awal transek. Pastikan juga terdapat cukup ruangan ketika transek selesai untuk melakukan renang jauh tanpa terjadi perubahan habitat (misalnya, berenang mengelilingi poin atau kanal atau melakukan survei pada dinding bukan lereng). 8. Bagaimana jika kesulitan membentangkan lima transek pada lokasi akibat arus kuat? Jika tim mengalami kesulitan setelah upaya dan pelatihan yang cukup untuk memasang dan mendata 5 transek akibat arus kuat atau alasan lainnya, survei ikan pada transek dapat dilakukan minimal dengan transek 3 x 50m (transek yang sama dengan yang digunakan survei karang). Akan tetapi, akurasi dari perhitungan akan lebih rendah akibat variasi alami dari jumlah ikan pada terumbu karang serta akan lebih sulit mendeteksi adanya perbedaan antara zona perlindungan dan pemanfaatan, serta perbedaan dari waktu ke waktu. 9. Bagaimana jika dalam suatu lokasi, arus sangat kuat dan tidak dapat memasang transek satupun?
39 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Jika tim lapangan tidak dapat menggunakan transek sama sekali akibat kondisi lingkungan yang ekstrim, kami merekomendasikan metode survei renang jauh yang didesain khusus untuk menilai populasi ikan terumbu dengan cepat yang dijelaskan dalam Green & Bellwood 2009. Metode tersebut merupakan metode terbaik untuk menilai populasi ikan besar terumbu karang, sedangkan metode transek lebih cocok untuk ikan kecil hingga sedang. Jika ingin melakukan survei ikan kecil hingga sedang dengan renang jauh, maka survei tersebut harus dilakukan dalam waktu 30 menit dan pastikan telah mencakup jarak paling tidak 200m untuk mendata ikan-ikan tersebut. Satu pengamat akan menghitung dan mengukur semua ikan dalam lampiran 2, dengan panjang mulai dari 10 hingga <35cm dengan jarak 2,5m di setiap sisi (total lebar 5m) dan pengamat kedua menghitung dan mengukur semua ikan dalam Lampiran 2 dengan ukuran >35cm dengan jarak 10 m di setiap sisi (total lebar 20m). Lagi-lagi, hal tersebut tidaklah ideal karena perhitungan ikan kecil hingga sedang yang akurat dilakukan menggunakan transek dan akan lebih sulit menunjukkan efektivitas sistem TNP Laut Sawu jika metode yang kurang akurat digunakan. Oleh sebab itu, metode tersebut hanya digunakan jika penggunaan transek tidak memungkinkan karena arus atau kondisi lainnya. Jika secara sengaja melakukan pemantauan pada daerah dengan arus kuat, seperti poin atau puncak, dimana ikan besar berkumpul, biomassa ikan dapat diukur dengan menggunakan metode survei renang jauh yang telah dimodifikasi.
40 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi monitoring kesehatan terumbu karang di TNP Laut Sawu Titik
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Lokasi
Zona
X
Y
1
Manggarai Barat
Lembor Selatan
Nangabere
Tanjung Keritamese
Zona Inti
119.89476909500
-8.86027643730
2
Manggarai Barat
Lembor Selatan
Nangabere
Tanjung Keritamese
Zona Inti
119.90923997000
-8.86648999527
3
Manggarai Barat
Lembor Selatan
Nangabere
Tanjung Keritamese
Zona Inti
119.92110000000
-8.86228000000
4
Manggarai Barat
Lembor Selatan
Nangabere
Nangabere
Zona Pemanfaatan
120.00410459300
-8.82048926330
5
Manggarai Barat
Lembor Selatan
Benteng Dewa
Benteng Dewa
Zona Pemanfaatan
120.02668416800
-8.81685824492
6
Manggarai Barat
Lembor Selatan
Benteng Dewa
Benteng Dewa
Zona Pemanfaatan
120.01727235600
-8.82039641125
7
Manggarai
Satarmese Barat
Sataruwuk
Sataruwuk
Zona Pemanfaatan
120.27125100000
-8.84968900019
8
Manggarai
Satarmese Barat
Sataruwuk
Sataruwuk
Zona Pemanfaatan
120.27781100000
-8.85475000000
9
Manggarai
Satarmese Barat
Sataruwuk
Sataruwuk
Zona Pemanfaatan
120.28823232100
-8.85019721800
10
Manggarai
Satarmese Barat
Nucamolas
Pulau Nucamolas
Zona PB Tradisional
120.29342600000
-8.87059899958
11
Manggarai
Satarmese Barat
Nucamolas
Pulau Nucamolas
Zona PB Tradisional
120.30787100000
-8.89678000021
12
Manggarai
Satarmese Barat
Nucamolas
Pulau Nucamolas
Zona PB Tradisional
120.28224600000
-8.91423699998
13
Manggarai
Satarmese Barat
Nucamolas
Pulau Nucamolas
Zona PB Tradisional
120.26255580600
-8.91182192962
14
Manggarai
Satarmese Barat
Nucamolas
Pulau Nucamolas
Zona PB Tradisional
120.25622700000
-8.89694100021
15
Manggarai
Satarmese Barat
Nucamolas
Pulau Nucamolas
Zona PB Tradisional
120.27040600000
-8.87546599988
16
Sumba Barat Daya
Kodi Utara
Mangganipi
Mangganipi
Zona Pemanfaatan
118.97035500000
-9.47486399959
17
Sumba Barat Daya
Kodi Utara
Bukambero
Bukambero
Zona PB Tradisional
119.01774100000
-9.43916200010
18
Sumba Barat Daya
Kodi Utara
Bukambero
Bukambero
Zona PB Tradisional
119.12685432500
-9.40033950568
19
Sumba Barat Daya
Kodi Utara
Weelonda
Weelonda
Zona Pemanfaatan
119.15796111000
-9.38076727491
20
Sumba Barat Daya
Loura
Radamata
Radamata
Zona PB Tradisional
119.24033600000
-9.37594200022
21
Sumba Barat Daya
Loura
Karuni
Karuni
Zona Pemanfaatan
119.29377141800
-9.35670892290
22
Sumba Barat
Tanarighu
Lokory
Lokory
Zona Pemanfaatan
119.41389543600
-9.37218882073
23
Sumba Tengah
Mamboro
Wendewa Utara
Wendewa Utara
Zona PB Tradisional
119.59762301000
-9.34657944000
24
Sumba Tengah
Umbu Ratu Nggay
Lenang
Lenang
Zona Pemanfaatan
119.66814200000
-9.37207100005
41 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Titik
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Lokasi
Zona
X
Y
25
Sumba Tengah
Umbu Ratu Nggay
Lenang
Lenang
Zona Pemanfaatan
119.72713223800
-9.38675049121
26
Sumba Tengah
Umbu Ratu Nggay
Tanambanas
Tanambanas
Zona Inti
119.85191455100
-9.34798988339
27
Sumba Timur
Haharu
Napu
Napu
Zona PB Tradisional
119.87771400000
-9.33400599992
28
Sumba Timur
Haharu
Napu
Napu
Zona Pemanfaatan
119.90958300000
-9.30256699964
29
Sumba Timur
Haharu
Napu
Tanjung Sasar
Zona Pemanfaatan
119.94109507300
-9.27903849632
30
Sumba Timur
Haharu
Wunga
Wunga
Zona PB Tradisional
119.99113570800
-9.35263660105
31
Sumba Timur
Haharu
Rambangaru
Rambangaru
Zona PB Tradisional
120.08308000000
-9.45702000000
32
Sumba Timur
Rindi
Kayuri
Kayuri
Zona PB Tradisional
120.70436300000
-9.90477400042
33
Sumba Timur
Rindi
Rindi
Rindi
Zona Pemanfaatan
120.75521500000
-9.91945600031
34
Sumba Timur
Rindi
Kabaru
Kabaru
Zona PB Tradisional
120.86551824500
-10.05331840860
35
Sumba Timur
Pahunga Lodu
Mburukullu
Warambadi
Zona PB Tradisional
120.84548988100
-10.10626559760
36
Sumba Timur
Karera
Praisalura
Pulau Salura
Zona PB Tradisional
120.18138581800
-10.31055014690
37
Sumba Timur
Karera
Praisalura
Pulau Kotak
Zona PB Tradisional
120.16152946700
-10.31718310500
38
Sumba Timur
Karera
Praisalura
Pulau Mengudu
Zona Pemanfaatan
120.11315119900
-10.32639416500
39
Sabu Raijua
Raijua
Kolorae
Pulau Dana
Zona Inti
121.28054162600
-10.83137535820
40
Sabu Raijua
Raijua
Bolua
Bolua
Zona Pemanfaatan
121.56824657400
-10.64352778390
41
Sabu Raijua
Raijua
Ballu
Ballu
Zona PB Tradisional
121.56751900000
-10.59617300010
42
Sabu Raijua
Raijua
Ledeunu
Ledeunu
Zona PB Tradisional
121.60460100000
-10.60167999990
43
Sabu Raijua
Raijua
Ledeke
Ledeke
Zona Kearifan Lokal
121.63842148000
-10.61330229090
44
Sabu Raijua
Hawumehara
Lederaga
Lederaga
Zona PB Tradisional
121.70186400000
-10.59352299980
45
Sabu Raijua
Hawumehara
Molie
Molie
Zona Pemanfaatan
121.70098000000
-10.56579000000
46
Sabu Raijua
Hawumehara
Molie
Molie
Zona Pemanfaatan
121.72336600000
-10.54982900040
47
Sabu Raijua
Hawumehara
Daieko
Daieko
Zona PB Tradisional
121.73809500000
-10.54378399990
48
Sabu Raijua
Sabu Barat
Raedewa
Raedewa
Zona PB Tradisional
121.77726800000
-10.52180899980
49
Sabu Raijua
Sabu Liae
Eilogo
Eilogo
Zona Pemanfaatan Par & Bud
121.88999988100
-10.61138538930
50
Sabu Raijua
Sabu Timur
Huwaga
Huwaga
Zona Pemanfaatan
121.98937647000
-10.54893824340
51
Sabu Raijua
Sabu Timur
Bodae
Bodae
Zona Pemanfaatan
122.01765489600
-10.46403288100
52
Rote Ndao
Ndaonuse
Ndaonuse
Ndaonuse Bagian Utara
Zona PB Tradisional
122.65184700000
-10.79771700040
53
Rote Ndao
Ndaonuse
Mbali Lendeiki
Mbali Lendeiki
Zona PB Tradisional
122.66096800000
-10.82881000030
42 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Titik
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Lokasi
Zona
X
Y
54
Rote Ndao
Ndaonuse
Anarae
Pulau Ndoo Bagian Utara
Zona Pemanfaatan
122.73534853900
-10.82363491060
55
Rote Ndao
Ndaonuse
Anarae
Pulau Ndoo Bagian Selatan
Zona Pemanfaatan
122.74662584700
-10.83547109790
56
Rote Ndao
Ndaonuse
Nuse
Pulau Nuse Bagian Utara
Zona PB Tradisional
122.76217100000
-10.76846199990
57
Rote Ndao
Ndaonuse
Nuse
Pulau Nuse Bagian Selatan
Zona Pemanfaatan
122.78663057800
-10.78243143900
58
Rote Ndao
Rote Barat Daya
Oeseli
Pulau Ndana Bag. Selatan
Zona Pemanfaatan
122.85479177800
-10.99652687320
59
Rote Ndao
Rote Barat Daya
Oeseli
Pulau Ndana Bag. Utara
Zona Pemanfaatan
122.85150600000
-10.96744899960
60
Rote Ndao
Rote Barat Daya
Oeseli
Pulau Heliana
Zona Pemanfaatan
122.87747555500
-10.95353948160
61
Rote Ndao
Rote Barat Daya
Oeseli
Oeseli
Zona Pemanfaatan
122.88781505600
-10.91696647800
62
Rote Ndao
Rote Barat Daya
Oetefu
P. Nusamanuk Bag. Utara
Zona PB Tradisional
122.98302950100
-10.90508961860
63
Rote Ndao
Rote Barat Laut
Tolama
Tolama
Zona PB Tradisional
122.86948700000
-10.75103500020
64
Rote Ndao
Rote Barat Laut
Oelua
Oelua
Zona Pemanfaatan
122.90521800000
-10.74293999990
65
Rote Ndao
Rote Barat Laut
Netenain
Barat Pulau Dengka
Zona Pemanfaatan
122.93621947300
-10.72604257740
66
Rote Ndao
Rote Tengah
Maubesi
Maubesi
Zona Pemanfaatan
123.06462600000
-10.70077699960
67
Rote Ndao
Rote Tengah
Onatali
Batu Termanu
Zona Pemanfaatan
123.09282500000
-10.67440100010
68
Rote Ndao
Rote Tengah
Nggodimeda
Nggodimeda
Zona Pemanfaatan
123.12559947500
-10.64113151220
69
Rote Ndao
Pantai Baru
Tesabela
Tesabela
Zona PB Tradisional
123.18702884500
-10.58849850080
70
Rote Ndao
Landuleko
Bolatena
Bolatena
Zona PB Tradisional
123.23565000000
-10.54682999960
71
Rote Ndao
Landuleko
Sotimori
Sotimori
Zona Pemanfaatan
123.26889472100
-10.51309154070
72
Rote Ndao
Landuleko
Sotimori
Sotimori
Zona PB Tradisional
123.31441000000
-10.48956000020
73
Rote Ndao
Landuleko
Daiama
Pulau Babi
Zona PB Tradisional
123.32941749000
-10.45542679500
74
-
-
-
Karang Beatrix
Zona PB Umum
123.60236111100
-10.51063888890
75
Kupang
Amarasi Selatan
Buraen
Buraen
Zona Pemanfaatan
123.94567281300
-10.29833716850
76
Kupang
Nekamese
Tasikona
Tasikona
Zona PB Tradisional
123.60467984400
-10.36712454700
77
Kupang
Kupang Barat
Lifuleo
Lifuleo
Zona Pemanfaatan
123.47065561400
-10.36333850940
78
Kupang
Kupang Barat
Lifuleo
Lifuleo
Zona Perlindungan Setasea
123.45487800000
-10.33168399980
79
Kupang
Semau Selatan
Akle
Akle
Zona Perlindungan Setasea
123.34218057900
-10.32857448080
80
Kupang
Kupang Barat
Kuanheum
Kuanheum
Zona Pemanfaatan
123.49313800000
-10.26449300000
81
Kupang
Fatuleu Barat
Kalali
Barate
Zona PB Tradisional
123.64333899700
-9.88197799638
82
Kupang
Fatuleu Barat
Nuataus
Tanjung Kurus
Zona Pemanfaatan
123.64641275700
-9.78023789403
43 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Titik
Kabupaten
Kecamatan
Desa
Lokasi
Zona
X
Y
83
Kupang
Amfoang Barat Laut
Soliu
Soliu
Zona PB Tradisional
123.71566430700
-9.59437836382
84
Kupang
Amfoang Utara
Afoan
Dermaga Afoan
Zona Pemanfaatan
123.81130722600
-9.49679575102
85
Kupang
Amfoang Timur
Netemnanu Selatan
Pulau Batek Bag. Selatan
Zona Inti
123.99114074900
-9.25805713087
86
Kupang
Amfoang Timur
Netemnanu Selatan
Pulau Batek Bagian Utara
Zona Inti
123.99447231800
-9.25510037300
44 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Lampiran 2. Daftar Ikan pada Monitoring Kesehatan Karang TNP Laut Sawu ID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Species Acanthurus auranticavus Acanthurus bariene Acanthurus blochii Acanthurus dussumieri Acanthurus fowleri Acanthurus leucocheilus Acanthurus lineatus Acanthurus mata Acanthurus nigricans Acanthurus nigricauda Acanthurus nigrofuscus Acanthurus olivaceus Acanthurus pyroferus Acanthurus spp. Acanthurus spp. (ringtail) Acanthurus thompsoni Acanthurus tristis Acanthurus triostegus Acanthurus xanthopterus Ctenochaetus binotatus Ctenochaetus cyanocheilus Ctenochaetus spp. Ctenochaetus striatus Ctenochaetus tominensis Naso annulatus Naso brachycentron Naso brevirostris Naso hexacanthus
Family Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae
a 0.028 0.028 0.0251 0.0426 0.028 0.028 0.0126 0.0222 0.067 0.0168 0.0264 0.007 0.0051 0.028 0.028 0.028 0.028 0.0831 0.0267 0.0392 0.0237 0.0237 0.0231 0.0237 0.051 0.0085 0.0107 0.0202
b 2.983 2.983 3.032 2.868 2.983 2.983 3.064 3.008 2.669 3.168 3.028 3.398 3 2.983 2.983 2.983 2.983 2.57 2.984 2.875 3.056 3.056 3.063 3.056 2.715 3.25 3.243 2.956
45 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes Used Acanthurus spp. Used Acanthurus spp. Used A. blochii Used Acanthurus spp. Used Acanthurus spp.
Used Acanthurus spp. Used Acanthurus spp.
Used Ctenochaetus spp.
Used Ctenochaetus spp. Used Naso spp.
ID 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
Species Naso caeruleacauda Naso lituratus Naso lopezi Naso minor Naso spp. Naso thynnoides Naso tonganus Naso unicornis Naso vlamingii Zebrasoma scopas Zebrasoma spp. Zebrasoma veliferum Albula spp. Antennarius spp. Apogon angustatus Apogon aureus Apogon bandanensis Apogon catalai Apogon compressus Apogon cookii Apogon cyanosoma Apogon doderleini Apogon ellioti Apogon exostigma Apogon fraenatus Apogon fuscus Apogon hyalosoma Apogon kallopterus Apogon lateralis
Family Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Acanthuridae Albulidae Antennariidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae
a 0.0085 0.0497 0.0594 0.0085 0.0085 0.0085 0.0085 0.0179 0.0753 0.0291 0.0378 0.0343 0.0205 0.0236 0.0049 0.0064 0.014 0.0052 0.0186 0.0058 0.0074 0.009 0.0172 0.0164 0.013 0.0407 0.0071 0.0101 0.0184
b 3.25 2.839 2.854 3.25 3.25 3.25 3.25 3.035 2.843 2.993 2.857 2.866 2.869 3.293 3.78 3.509 3.25 3.935 2.984 3.689 3.563 3.46 2.991 3.069 3.165 2.699 3.449 3.314 3.051
46 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes Used Naso spp.
Used Naso spp. Used Naso spp. Used Naso spp.
ID 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86
Species Apogon lineolatus Apogon nigrofasciatus Apogon norfolcensis Apogon novemfasciatus Apogon spp. Apogon trimaculatus Archamia fucata Archamia leai Archamia lineolata Archamia spp. Cheilodipterus artus Cheilodipterus lachneri Cheilodipterus macrodon Cheilodipterus quinquelineatus Cheilodipterus spp. Fowleria aurita Fowleria marmorata Fowleria spp. Fowleria variegata Atherinomorus lacunosus Aulostomus chinensis Abalistes stellaris Balistapus undulatus Balistoides conspicillum Balistoides spp. Balistoides viridescens Belonidae semi-elongated Melichthys vidua Odonus niger
Family Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Apogonidae Atherinidae Aulostomidae Balistidae Balistidae Balistidae Balistidae Balistidae Balistidae Balistidae Balistidae
a 0.0045 0.0086 0.0102 0.0086 0.0155 0.0217 0.0089 0.0072 0.0485 0.0084 0.0038 0.0022 0.0054 0.0161 0.0132 0.0376 0.0024 0.0082 0.0134 0.0064 0.0002 0.0472 0.0058 0.019 0.019 0.0244 0.0008 0.0058 0.0366
b 3.683 3.51 3.277 3.414 3.121 2.971 3.323 3.48 2.586 3.395 3.59 3.858 3.433 2.999 3.085 2.776 4.136 3.567 3.35 3.298 3.514 2.76 3.5540 3.078 3.0780 3.018 3.203 3.554 3
47 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com)
Notes
Used Balistoides spp. Used Balistoides spp.
ID 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Species Pseudobalistes fuscus Sufflamen bursa Sufflamen fraenatus Sufflamen spp. Strongylura incisa Strongylura spp. Strongylura urvilli Tylosurus crocodilus Atrosalarias fuscus Cirripectes chelomatus Cirripectes spp. Cirripectes stigmaticus Ecsenius bicolor Ecsenius spp. Meiacanthus spp. Petroscirtes spp. Plagiotremus rhinorhynchos Plagiotremus spp. Plagiotremus tapeinosoma Salarias fasciatus Arnoglossus spp. Asterorhombus intermedius Bothus pantherinus Engyprosopon grandisquama Grammatobothus polyophthalmus Dinematichthys spp. Caesio caerulaurea Caesio cuning Caesio lunaris
Family Balistidae Balistidae Balistidae Balistidae Belonidae Belonidae Belonidae Belonidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Blenniidae Bothidae Bothidae Bothidae Bothidae Bothidae Bythitidae Caesionidae Caesionidae Caesionidae
a 0.0726 0.0326 0.0287 0.0324 0.0016 0.0011 0.0005 0.0006 0.0149 0.0147 0.013 0.0183 0.0239 0.0239 0.0009 0.0097 0.0012 0.0018 0.0057 0.0138 0.0002 0.001 0.002 0.0168 0.0148 0.0072 0.02 0.0149 0.0149
b 2.76 3 2.966 2.929 2.996 3.101 3.361 3.285 3.018 3.099 3.15 2.969 2.5830 2.584 4.47 3.016 3.792 3.581 2.908 2.98 4.811 4.075 3.751 2.894 2.895 3.155 2.991 3.121 3.121
48 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
ID 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144
Species Caesio spp. Caesio teres Pterocaesio diagramma Pterocaesio marri Pterocaesio pisang Pterocaesio spp. Pterocaesio tile Pterocaesio trilineata Synchiropus rameus Synchiropus splendidus Synchiropus spp. Atule mate Auxis thazard Carangoides armatus Carangoides bajad Carangoides chrysophrys Carangoides ferdau Carangoides fulvoguttatus Carangoides gymnostethus Carangoides hedlandensis Carangoides orthogrammus Carangoides spp. Carangoides uii Caranx ignobilis Caranx melampygus Caranx papuensis Caranx sexfasciatus Caranx spp. Decapterus russellii
Family Caesionidae Caesionidae Caesionidae Caesionidae Caesionidae Caesionidae Caesionidae Caesionidae Callionymidae Callionymidae Callionymidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae
a 0.0093 0.0149 0.0069 0.0092 0.0092 0.0092 0.0112 0.0107 0.0687 0.0109 0.0491 0.0166 0.0018 0.0115 0.0463 0.0267 0.0368 0.0329 0.0463 0.0381 0.0156 0.0361 0.0321 0.0164 0.0234 0.0235 0.0318 0.0198 0.0139
b 3.253 3.121 3.341 3.234 3.234 3.234 3 3.178 2.184 3.341 2.317 2.949 3.334 3.126 2.746 2.902 2.851 2.808 2.746 2.864 3.026 2.812 2.902 3.059 2.918 2.923 2.93 2.986 2.963
49 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Pterocaesio spp.
Used C. gymnostethus
ID 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173
Species Elagatis bipinnulatus Gnathanodon speciosus Other trevally spp. Pseudocaranx dentex Scomberoides lysan Scomberoides tol Selar crumenophthalmus Seriola lalandi Carcharhinus albimarginatus Carcharhinus amblyrhynchos Carcharhinus limbatus Carcharhinus melanopterus Carcharhinus sorrah Carcharhinus spp. Ambassis interruptus Chaetodon adiergastos Chaetodon auriga Chaetodon baronessa Chaetodon bennetti Chaetodon citrinellus Chaetodon ephippium Chaetodon flavirostris Chaetodon kleini Chaetodon lineolatus Chaetodon lunula Chaetodon lunulatus Chaetodon melannotus Chaetodon mertensii Chaetodon meyeri
Family Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carangidae Carcharhinidae Carcharhinidae Carcharhinidae Carcharhinidae Carcharhinidae Carcharhinidae Centropomidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae
a 0.0135 0.0199 0.0083 0.0271 0.0109 0.0154 0.0097 0.0135 0.0001 0.0023 0.0033 0.0013 0.0007 0.0013 0.0079 0.045 0.0404 0.0448 0.0384 0.0353 0.0225 0.0251 0.0448 0.0693 0.045 0.045 0.0267 0.0043 0.045
b 2.92 2.995 3.197 2.886 2.923 2.787 3.194 2.92 4.268 3.373 3.283 3.508 3.656 3.508 3.543 2.814 2.829 2.828 2.885 2.834 3.061 3.113 2.828 2.622 2.814 2.814 3.049 3.793 2.814
50 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005
Notes
used E.bipinnulatus
Used Chaetodon spp.
Used Chaetodon spp. Used Chaetodon spp.
Used Chaetodon spp.
ID 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202
Species Chaetodon ocellicaudus Chaetodon octofasciatus Chaetodon ornatissimus Chaetodon oxycephalus Chaetodon pelewensis Chaetodon plebeius Chaetodon punctatofasciatus Chaetodon rafflesi Chaetodon semeion Chaetodon speculum Chaetodon spp. Chaetodon trifascialis Chaetodon trifasciatus Chaetodon ulietensis Chaetodon unimaculatus Chaetodon vagabundus Chelmon rostratus Coradion chrysozonus Heniochus acuminatus Heniochus chrysostomus Heniochus monoceros Heniochus singularis Heniochus spp. Heniochus varius Chanos chanos Chirocentrus dorab Cirrhitichtys falco Paracirrhites forsteri Heteroclinus roseus
Family Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chaetodontidae Chanidae Chirocentridae Cirrhitidae Cirrhitidae Clinidae
a 0.045 0.045 0.045 0.045 0.0153 0.0606 0.045 0.045 0.045 0.0664 0.045 0.0258 0.0311 0.0311 0.0533 0.0278 0.0091 0.0468 0.0247 0.0161 0.017 0.0487 0.0252 0.025 0.0047 0.0051 0.0033 0.0033 0.0168
b 2.814 2.814 2.814 2.814 3.297 2.628 2.814 2.814 2.814 2.693 2.814 2.969 2.976 2.874 2.833 2.973 3.208 2.758 3.106 3.262 3.211 3 3.082 3 3.389 2.987 3.849 3.849 2.775
51 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki et al 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki et al 2005 Kulbicki etal 2005
Notes Used Chaetodon spp. Used Chaetodon spp. Used Chaetodon spp. Used Chaetodon spp.
Used Chaetodon spp. Used Chaetodon spp. Used Chaetodon spp.
Used Cirrhitichtys falco
ID 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231
Species Anodontostoma chacunda Herklotsichthys quadrimaculatus Sardinella fijiensis Conger cinereus Muraenesox bagio Dasyatis kuhlii Dasyatis spp. Himantura fai Himantura granulata Himantura spp. Taeniura lymma Taeniura meyeni Diodon hystrix Diodon spp. Echeneis naucrates Butis amboinensis Elops machnata Stolephorus spp. Thryssina baelama Platax batavianus Platax boersi Platax orbicularis Platax pinnatus Platax spp. Platax teira Fistularia commersonii Fistularia petimba Fistularia spp. Gerres filamentosus
Family Clupeidae Clupeidae Clupeidae Congridae Congridae Dasyatidae Dasyatidae Dasyatidae Dasyatidae Dasyatidae Dasyatidae Dasyatidae Diodontidae Diodontidae Echeneididae Eleotrididae Elopidae Engraulidae Engraulidae Ephippidae Ephippidae Ephippidae Ephippidae Ephippidae Ephippidae Fistulariidae Fistulariidae Fistulariidae Gerreidae
a 0.0202 0.0065 0.0163 0.0008 0.0026 0.0092 0.0094 0.0094 0.0094 0.0094 0.0094 0.0094 0.1934 0.0678 0.0008 0.0075 0.0125 0.0252 0.0028 0.0443 0.0443 0.0443 0.0443 0.0443 0.0443 0.0009 0.0003 0.0005 0.024
b 3.049 3.317 2.971 3.127 2.824 3.357 3.352 3.352 3.352 3.352 3.352 3.352 2.472 2.784 3.358 3.029 2.927 2.6 3.586 2.951 2.951 2.951 2.951 2.951 2.951 3 3.205 3.048 3.011
52 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Dasyatis spp. Used Dasyatis spp. Used Dasyatis spp. Used Dasyatis spp. Used Dasyatis spp.
ID 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260
Species Gerres ovatus Gerres oyena Gerres spp. Nebrius ferrugineus Amblygobius phalaena Exyrias bellissimus Exyrias spp. Gnatholepis spp. Gobiodon citrinus Istigobius decoratus Istigobius ornatus Istigobius spp. Oxyurichthys papuensis Oxyurichthys spp. Priolepis cinctus Valenciennea longipinnis Valenciennea spp. Diploprion bifasciatum Diagramma melanacrum Diagramma pictum Hemiramphus affinis Hemiramphus far Other sweetlips Plectorhinchus albovittatus Plectorhinchus chaetodontoides Plectorhinchus chrysotaenia Plectorhinchus gibbosus Plectorhinchus lessonii Plectorhinchus lineatus
Family Gerreidae Gerreidae Gerreidae Ginglymostomatidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Gobiidae Grammistidae Haemulidae Haemulidae Hemiramphidae Hemiramphidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae
a 0.0229 0.0095 0.0194 0.0013 0.0184 0.013 0.012 0.0175 0.0577 0.018 0.0098 0.0183 0.0126 0.0134 0.0153 0.0054 0.0104 0.0089 0.0144 0.0144 0.0007 0.3298 0.0217 0.0197 0.0173 0.0197 0.0226 0.0197 0.0126
b 3.005 3.337 3.07 3.508 2.834 2.882 2.921 2.827 2.439 2.777 3.108 2.782 2.91 2.903 3.008 3.136 2.859 3.278 2.988 2.988 3.575 1.831 2.898 2.969 3.04 2.969 2.962 2.969 3.079
53 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Carcharhinus spp.
ID 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289
Species Plectorhinchus obscurus Plectorhinchus picus Plectorhinchus polytaenia Plectorhinchus spp. Plectorhinchus vittatus Pomadasys argenteus Triaenodon obesus Chiloscyllium punctatum Kuhlia marginata Kuhliidae Kuhlia Myripristis amaena Myripristis berndti Myripristis hexagona Myripristis kuntee Myripristis melanosticta Myripristis pralinia Myripristis spp. Myripristis violacea Neoniphon argenteus Neoniphon sammara Neoniphon spp. Plectrypops lima Sargocentron diadema Sargocentron rubrum Sargocentron spiniferum Sargocentron spp. Kyphosus spp. Kyphosus vaigiensis Amblyglyphidodon ternatensis
Family Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Haemulidae Hemigaleidae Hemiscylliidae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Holocentridae Kyphosidae Kyphosidae Labridae
a 0.027 0.0115 0.0197 0.0197 0.0197 0.0188 0.0018 0.0018 0.0146 0.016 0.0158 0.0277 0.025 0.0099 0.0292 0.0227 0.0276 0.0364 0.0317 0.0276 0.0288 0.0177 0.0251 0.0275 0.0154 0.0219 0.0129 0.02 0.0144
b 2.885 3.089 2.969 2.969 2.969 2.954 3.344 3.344 3.083 3.034 3.261 3.003 3.089 3.468 3.024 3.095 3.03 2.94 2.823 2.888 2.867 3.139 2.955 2.998 3.119 3.047 3.151 3.037 3.33
54 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
use Triaenodon obesus
Used Amblyglyphidodon spp.
ID 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318
Species Anampses caeruleopunctatus Anampses meleagrides Anampses spp. Bodianus diana Bodianus mesothorax Bodianus perditio Bodianus spp. Cheilinus bimaculatus Cheilinus chlorourus Cheilinus fasciatus Cheilinus spp. Cheilinus trilobatus Cheilinus undulatus Cheilio inermis Choerodon anchorago Choerodon graphicus Choerodon monostigma Choerodon schoenleini Cirrhilabrus cyanopleura Cirrhilabrus spp. Coris aygula Coris batuensis Coris gaimard Coris spp. Diproctacanthus xanthurus Epibulus insidiator Gomphosus varius Halichoeres argus Halichoeres chloropterus
Family Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae
a 0.0226 0.0226 0.0226 0.0108 0.0108 0.0119 0.0108 0.0679 0.0197 0.0318 0.0155 0.0162 0.0113 0.0035 0.0151 0.0151 0.0151 0.0208 0.0065 0.0065 0.0027 0.0065 0.0172 0.0065 0.0076 0.0161 0.0244 0.0175 0.016
b 2.793 2.793 2.793 3.173 3.173 3.149 3.173 2.317 2.993 3 3.058 3.059 3.136 3.082 3.122 3.122 3.122 3 3.254 3.254 3.489 3.254 3 3.254 3.105 3.081 2.703 2.957 2.87
55 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com)
Notes Used Anampses spp. Used Anampses spp. Used Bodianus spp. Used Bodianus spp.
Used Choerodon graphicus Used Choerodon graphicus Used Coris spp. Used Coris spp. Used Coris spp.
ID 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347
Species Halichoeres chrysus Halichoeres hortulanus Halichoeres margaritaceus Halichoeres marginatus Halichoeres melanurus Halichoeres prosopeion Halichoeres richmondi Halichoeres solorensis Halichoeres spp. Halichoeres trimaculatus Hemigymnus fasciatus Hemigymnus melapterus Hologymnosus annulatus Labrichthys unilineatus Labroides bicolor Labroides dimidiatus Labroides pectoralis Labropsis alleni Labropsis spp. Macropharyngodon meleagris Macropharyngodon negrosensis Novaculichthys taeniourus Oxycheilinus celebicus Oxycheilinus digramma Oxycheilinus rhodochorus Paracheilinus sp. Pomacanthus semicirculatus Pseudocheilinus evanidus Pseudocheilinus hexataenia
Family Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae
a b Reference 0.016 2.987 Kulbicki etal 2005 0.0222 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0182 3.0000 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0215 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0093 3.262 Kulbicki etal 2005 0.016 2.987 Kulbicki etal 2005 0.016 2.987 Kulbicki etal 2005 0.016 2.987 Kulbicki etal 2005 0.016 2.987 Kulbicki etal 2005 0.0275 2.736 Kulbicki etal 2005 0.0289 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0242 2.923 Kulbicki etal 2005 0.0035 3.082 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0257 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0059 3.231 Kulbicki etal 2005 0.0059 3.231 Kulbicki etal 2005 0.0059 3.231 Kulbicki etal 2005 0.0076 3.105 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0076 3.105 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0228 3 Kulbicki etal 2005 0.0228 3 Kulbicki etal 2005 0.0065 3.254 Kulbicki etal 2005 0.0201 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0225 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0201 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0065 3.254 Kulbicki etal 2005 0.0286 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0049 3.51 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0366 3 Fishbase (www.fishbase.com)
56 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Notes Used Halichoeres spp.
Used Halichoeres spp. Used Halichoeres spp. Used Halichoeres spp.
Used Cheilio inermis Used Labroides bicolor Used Labroides bicolor Used Labropsis xanthonota Used Labropsis xanthonota Used Macropharyngodon geoffroy Used Macropharyngodon geoffroy Used Coris spp.
Used Oxycheilinus celebicus Used Coris spp.
ID 348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376
Species Pseudocheilinus tetrataenia Pseudodax mollucanus Stethojulis bandanensis Stethojulis spp. Stethojulis strigiventer Stetholulis interrupta Thalassoma amblycephalum Thalassoma hardwicke Thalassoma lunare Thalassoma lutescens Thalassoma spp. Unid wrasse species 1 Unid wrasse species 2 Gazza minuta Leiognathus bindus Leiognathus equulus Leiognathus fasciatus Leiognathus leuciscus Leiognathus rivulatus Leiognathus splendens Leiognathus spp. Secutor ruconius Gnathodentex aurolineatus Gymnocranius euanus Gymnocranius grandoculis Gymnocranius spp. Lethrinus atkinsoni Lethrinus genivittatus Lethrinus harak
Family Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Labridae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Leiognathidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae
a 0.0366 0.0226 0.0304 0.0185 0.0191 0.0292 0.0172 0.0178 0.0211 0.013 0.0123 0.0185 0.0185 0.0327 0.0263 0.027 0.02 0.007 0.0192 0.0288 0.0157 0.0268 0.018 0.0225 0.032 0.0302 0.0178 0.0179 0.017
b 3 2.793 2.581 2.892 2.876 2.608 3 2.978 2.832 3.042 3.097 2.892 2.892 2.876 2.897 2.98 3.102 3.488 3.008 2.949 3.187 2.969 3.063 3.001 2.885 2.909 3.057 2.995 3.042
57 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes Used Pseudocheilnus hexataenia Used Anampses spp.
Used Stethojullis sp. Used Stethojullis sp.
ID 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405
Species Lethrinus lentjan Lethrinus miniatus Lethrinus nebulosus Lethrinus obsoletus Lethrinus olivaceus Lethrinus ornatus Lethrinus ravus Lethrinus rubrioperculatus Lethrinus semicinctus Lethrinus spp. Lethrinus xanthochilus Monotaxis grandoculis Monotaxis heterodon Aprion virescens Lutjanus adetii Lutjanus argentimaculatus Lutjanus biguttatus Lutjanus bohar Lutjanus carponotatus Lutjanus boutton Lutjanus decussatus Lutjanus ehrenbergii Lutjanus fulviflamma Lutjanus fulvus Lutjanus gibbus Lutjanus kasmira Lutjanus lutjanus Lutjanus monostigma Lutjanus quinquelineatus
Family Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lethrinidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae
a 0.0197 0.0066 0.0187 0.0173 0.0294 0.0165 0.0141 0.0128 0.0118 0.0165 0.0201 0.023 0.023 0.023 0.0071 0.028 0.0151 0.0156 0.0151 0.0151 0.0151 0.0026 0.0205 0.0211 0.0131 0.0084 0.0182 0.0222 0.0146
b 2.986 3.277 2.996 3.026 2.851 3.043 3.065 3.108 3.117 3.043 2.964 3.022 3.022 2.886 3.261 2.844 3.057 3.059 3.057 3.057 3.057 3.3335 2.96 2.974 3.138 3.247 2.969 2.913 3.1
58 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Lethrinus spp.
Used M. grandoculis
Used Lutjanus spp. Used Lutjanus spp.
ID 406 407 408 409 410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 425 426 427 428 429 430 431 432 433 434
Species Lutjanus rivulatus Lutjanus russelli Lutjanus sebae Lutjanus semicinctus Lutjanus spp. Lutjanus vitta Lutjanus vittus Macolor macularis Macolor niger Symphorus nematophorus Symphorichthys spilurus Megalops cyprinoides Microcanthus strigatus Paramonacanthus japonicus Manta alfredi Manta birostris Amanses scopas Pseudalutarius nasicornis Monodactylus argenteus Liza macrolepis Liza melinoptera Liza spp. Mugil cephalus Valamugil buchanani Valamugil engeli Valamugil seheli Valamugil spp. Mulloides flavolineatus Mulloides spp.
Family Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Lutjanidae Megalopidae Microcanthidae Microcanthidae Mobulidae Mobulidae Monacanthidae Monacanthidae Monodactylidae Mugilidae Mugilidae Mugilidae Mugilidae Mugilidae Mugilidae Mugilidae Mugilidae Mullidae Mullidae
a 0.0084 0.0166 0.0116 0.004 0.0151 0.00999 0.0125 0.0211 0.0145 0.0147 0.0145 0.0122 0.0526 0.0219 0.0164 0.0164 0.017 0.007 0.0303 0.0144 0.0133 0.0141 0.0109 0.0101 0.0058 0.0061 0.0088 0.012 0.0074
b 3.26 2.978 3.152 3.428 3.057 3.086 3.075 3 3 3.046 3.0000 3.033 2.818 2.889 3 3 3.07 3.262 2.964 3.014 3.045 3.023 3.089 3.104 3.287 3.275 3.148 3.101 3.293
59 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Canthigaster pardalis
ID 435 436 437 438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463
Species Mulloidichthys vanicolensis Parupeneus barberinus Parupeneus bifasciatus Parupeneus ciliatus Parupeneus cyclostomus Parupeneus heptacanthus Parupeneus indicus Parupeneus multifasciatus Parupeneus spilurus Parupeneus spp. Upeneus australiae Upeneus guttatus Upeneus moluccensis Upeneus spp. Upeneus sulphureus Upeneus tragula Upeneus vittatus Echidna spp. Gymnothorax fimbriatus Gymnothorax javanicus Gymnothorax spp. Thyrsoidea macrura Thyrsoidea spp. Aetobatus narinari Nemipterus furcosus Nemipterus peroni Nemipterus spp. Pentapodus aureofasciatus Pentapodus spp.
Family Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Mullidae Muraenidae Muraenidae Muraenidae Muraenidae Muraenidae Muraenidae Myliobatidae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae
a b Reference 0.0099 3.0150 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0131 3.122 Kulbicki etal 2005 0.0036 3.4510 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0116 3.22 Kulbicki etal 2005 0.0243 3.0000 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0169 3.078 Kulbicki etal 2005 0.0142 3.114 Kulbicki etal 2005 0.0114 3.211 Kulbicki etal 2005 0.0192 3.022 Kulbicki etal 2005 0.0145 3.13 Kulbicki etal 2005 0.013 3.112 Kulbicki etal 2005 0.0218 2.883 Kulbicki etal 2005 0.017 3.022 Kulbicki etal 2005 0.0103 3.215 Kulbicki etal 2005 0.0081 3.322 Kulbicki etal 2005 0.0137 3.068 Kulbicki etal 2005 0.0072 3.354 Kulbicki etal 2005 0.0003 3.352 Kulbicki etal 2005 0.0004 3.324 Kulbicki etal 2005 0.0005 3.303 Kulbicki etal 2005 0.0005 3.303 Kulbicki etal 2005 0.0113 2.311 Kulbicki etal 2005 0.0115 2.305 Kulbicki etal 2005 0.0059 3.13 Fishbase (www.fishbase.com) 0.006 3.357 Kulbicki etal 2005 0.0079 3.251 Kulbicki etal 2005 0.0068 3.307 Kulbicki etal 2005 0.0283 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0283 3 Fishbase (www.fishbase.com)
60 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Notes
Used Gymnothorax spp.
Used Penatpodus caninus Used Penatpodus caninus
ID 464 465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 488 489 490 491 492
Species Pentapodus trivittatus Scolopsis bilineatus Scolopsis ciliatus Scolopsis margaritifer Scolopsis spp. Scolopsis taeniopterus Scolopsis temporalis Opisthognathus spp. Eucrossorhinus dasypogon Lactoria cornuta Lactoria spp. Ostracion cubicus Ostracion meleagris Tetrosomus gibbosus Parapercis cylindrica Parapercis hexophtalma Parapercis millipunctata Parapercis spp. Parapercis xanthozona Cymbacephalus beauforti Onigocia macrolepis Onigocia spinosa Thysanophrys chiltonae Assessor macneili Plesiops coeruleolineatus Polydactylus microstoma Apolomichthys trimaculatus Centropyge bicolor Centropyge bispinosus
Family Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Nemipteridae Opistognathidae Orectolobidae Ostraciidae Ostraciidae Ostraciidae Ostraciidae Ostraciidae Pinguipedidae Pinguipedidae Pinguipedidae Pinguipedidae Pinguipedidae Platycephalidae Platycephalidae Platycephalidae Platycephalidae Plesiopidae Plesiopidae Polynemidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae
a 0.0283 0.0138 0.0641 0.0157 0.0157 0.0185 0.0113 0.0231 0.0038 0.0065 0.4029 0.1288 0.1288 0.182 0.0124 0.0068 0.0133 0.0133 0.0133 0.004 0.0239 0.0352 0.0027 0.0181 0.0067 0.0135 0.0309 0.0415 0.092
b 3 3.174 2.48 3.054 3.054 2.981 3.09 2.452 3.06 3.168 1.928 2.519 2.519 2.369 3 3.157 2.943 2.943 2.89 3.211 2.646 2.465 3.347 2.791 3.496 3.117 3 3 2.458
61 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005
Notes Used Penatpodus caninus
Used Scolopsis spp.
Used Rhynchobatus djiddensis
Used Ostracion cubicus
Used Parapercis spp.
Used Apolimichthyes arcuatus
ID 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521
Species Centropyge nox Centropyge spp. Centropyge tibicen Centropyge vroliki Chaetodontoplus mesoleucus Pomacanthus imperator Pomacanthus navarchus Pomacanthus sextriatus Pomacanthus xanthometopon Pygoplites diacanthus Abudefduf bengalensis Abudefduf sexfasciatus Abudefduf spp. Abudefduf whitleyi Amblyglyphidodon aureus Amblyglyphidodon curacao Amblyglyphidodon leucogaster Amblyglyphidodon spp. Amphiprion akindynos Amphiprion clarkii Amphiprion melanopus Amphiprion perideraion Amphiprion spp. Amphiprion tricinctus Chromis alpha Chromis amboinensis Chromis atripectoralis Chromis atripes Chromis chrysura
Family Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacanthidae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae
a 0.0745 0.0745 0.0492 0.0745 0.0669 0.0276 0.0669 0.0669 0.0669 0.0276 0.0226 0.0213 0.0226 0.0254 0.0144 0.0126 0.0297 0.0144 0.0316 0.0189 0.0155 0.0189 0.0189 0.0385 0.0229 0.0258 0.0179 0.0237 0.0228
b 2.577 2.577 2.795 2.577 2.724 3 2.724 2.724 2.724 3 3.132 3.152 3.132 3.093 3.33 3.435 2.936 3.33 2.93 3.19 3.298 3.19 3.19 2.904 3.175 3 3.291 3 3.222
62 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005
Notes Used Centropyge spp.
Used Centropyge spp. Used Pomacentrus sextriatus Used Pomacentrus sextriatus Used Pomacentrus sextriatus Used Abudefduf spp.
Used Amblyglyphidodon spp.
Used Amphiprion spp. Used Amphiprion spp.
Used Chromis spp.
ID 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550
Species Chromis delta Chromis elerae Chromis fumea Chromis iomelas Chromis lepidolepis Chromis margaritifer Chromis retrofasciatus Chromis spp. Chromis ternatensis Chromis viridis Chromis weberi Chromis xanthura Chrysiptera hemicyanea Chrysiptera oxycephala Chrysiptera rollandi Chrysiptera spp. Chrysiptera springeri Chrysiptera talboti Chrysiptera taupou Dascyllus aruanus Dascyllus reticulatus Dascyllus spp. Dascyllus trimaculatus Dischistodus perspicillatus Dischistodus prosopotaenia Hemiglyphidodon plagiometopon Neoglyphidodon melas Neoglyphidodon nigroris Neoglyphidodon polyacanthus
Family Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae
a 0.0229 0.0229 0.0144 0.0151 0.195 0.0229 0.009 0.0229 0.016 0.0351 0.0391 0.009 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.026 0.022 0.0415 0.0311 0.0462 0.0313 0.0395 0.0395 0.0652 0.0175 0.0178 0.0206
b 3.175 3.175 3.351 3.383 1.939 3.175 2.773 3.175 3.408 2.9 3 2.773 2.926 2.926 2.926 2.926 2.926 2.926 3.001 2.989 3.133 2.911 3.043 2.989 2.989 2.741 3.212 3.182 3.146
63 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes Used Chromis spp. Used Chromis spp.
Used Chromis spp.
Used Chrysiptera spp. Used Chrysiptera spp. Used Chrysiptera spp. Used Chrysiptera spp. Used Chrysiptera spp.
Used Stegastes spp. Used Stegastes spp. Used Stegastes lividus Used Neoglyphidodon spp.
ID 551 552 553 554 555 556 557 558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 579
Species Neoglyphidodon spp. Neoglyphidodon thoracotaeniatus Neopomacentrus azysron Neopomacentrus bankieri Neopomacentrus filamentosus Neopomacentrus nemurus Neopomacentrus spp. Plectroglyphidodon imparipennis Plectroglyphidodon lacrymatus Pomacentrus adelus Pomacentrus amboinensis Pomacentrus auriventris Pomacentrus bankanensis Pomacentrus brachialis Pomacentrus chrysurus Pomacentrus cuneatus Pomacentrus grammorhynchus Pomacentrus imitator Pomacentrus lepidogenys Pomacentrus melanopterus Pomacentrus moluccensis Pomacentrus nagasakiensis Pomacentrus nigromanus Pomacentrus opisthostigma Pomacentrus pavo Pomacentrus philippinus Pomacentrus reidi Pomacentrus smithi Pomacentrus sp. 2
Family Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae
a 0.0175 0.0175 0.0258 0.0258 0.0258 0.0259 0.0258 0.0612 0.0612 0.0176 0.0439 0.028 0.028 0.0066 0.0264 0.028 0.028 0.0102 0.0215 0.0116 0.0305 0.028 0.028 0.028 0.0252 0.0231 0.028 0.028 0.028
b 3.212 3.212 2.943 2.933 2.933 2.913 2.933 2.747 2.747 3.292 2.824 3.024 3.024 3.312 3.083 3.024 3.024 3.469 3.21 3.387 3.012 3.024 3.024 3.024 2.972 3.058 3.024 3.024 3.024
64 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes Used Neoglyphidodon spp. Used Neopomacentrus spp. Used Neopomacentrus spp.
Used Plectroglyphidodon dickii Used Plectroglyphidodon dickii
Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp.
Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp.
Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp.
ID 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 606 607 608
Species Pomacentrus sp. 3 Pomacentrus sp. 5 Pomacentrus sp. 6 Pomacentrus sp. 7 Pomacentrus spp. Pomacentrus vaiuli Premnas biaculeatus Stegastes fasciatus Stegastes lividus Stegastes nigricans Stegastes spp. Teixeirichthys jordani Heteropriacanthus cruentatus Priacanthus hamrur Pseudochromis purpurascens Pseudochromis salvati Pseudochromis spp. Nemateleotris magnifica Ptereleotris evides Bolbometopon muricatum Calotomus carolinus Cetoscarus ocellatus Chlorurus bleekeri Chlorurus bowersi Chlorurus frontalis Chlorurus japanensis Chlorurus microrhinos Chlorurus sordidus Hipposcarus longiceps
Family Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Pomacentridae Priacanthidae Priacanthidae Pseudochromidae Pseudochromidae Pseudochromidae Ptereleotridae Ptereleotridae Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini
a b Reference 0.028 3.024 Kulbicki etal 2005 0.028 3.024 Kulbicki etal 2005 0.028 3.024 Kulbicki etal 2005 0.028 3.024 Kulbicki etal 2005 0.028 3.024 Kulbicki etal 2005 0.0472 2.775 Kulbicki etal 2005 0.0537 2.8860 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0028 4.063 Kulbicki etal 2005 0.0652 2.741 Kulbicki etal 2005 0.0384 3.01 Kulbicki etal 2005 0.0395 2.989 Kulbicki etal 2005 0.0197 3.072 Kulbicki etal 2005 0.0279 2.823 Kulbicki etal 2005 0.03 2.801 Kulbicki etal 2005 0.0099 3.145 Kulbicki etal 2005 0.0218 2.752 Kulbicki etal 2005 0.0096 3.167 Kulbicki etal 2005 0.0104 2.859 Kulbicki etal 2005 0.0104 2.859 Kulbicki etal 2005 0.0098 3.1329 Hamilton 2004 0.0243 2.969 Kulbicki etal 2005 0.01567017 3 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0243 2.969 Kulbicki etal 2005 0.0243 2.969 Kulbicki etal 2005 0.0136 3.11 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0243 2.969 Kulbicki etal 2005 0.0273 2.93 Fishbase (www.fishbase.com) 0.0243 2.969 Kulbicki etal 2005 0.0633 2.6184 Kulbicki etal 2005
65 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Notes Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp. Used Pomacentrus spp.
Used Valenciennea spp. Used Valenciennea spp. Used Chlorurus sordidus
Used Chlorurus sordidus Used Chlorurus sordidus
Used Hipposcarus spp.
ID 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 629 630 631 632 633 634 635 636 637
Species Leptoscarus vaigiensis Scarus altipinnis Scarus chameleon Scarus dimidiatus Scarus flavipectoralis Scarus forsteni Scarus frenatus Scarus ghobban Scarus globiceps Scarus niger Scarus prasiognathus Scarus psittacus Scarus quoyi Scarus rivulatus Scarus rubroviolaceus Scarus sordidus Scarus spinus Scarus schlegeli Scarus spp. Scarus tricolor Scatophagus argus Grammatorycnus bilineatus Gymnosarda unicolor Rastrelliger kanagurta Scomberoides lysan Scomberomorus commerson Scomberomorus spp. Selaroides leptolepis Dendrochirus brachypterus
Family Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scarini Scatophagidae Scombridae Scombridae Scombridae Scombridae Scombridae Scombridae Scombridae Scorpaenidae
a 0.0163 0.0184 0.0234 0.0234 0.0202 0.0234 0.0279 0.0165 0.0234 0.0134 0.0234 0.0105 0.0234 0.0175 0.0234 0.0234 0.0234 0.0231 0.0234 0.0234 0.0345 0.0099 0.0105 0.0014 0.0117 0.0162 0.0162 0.017 0.0097
b 2.991 3.029 2.956 2.956 2.9811 2.956 3.06 3.041 2.956 3.16 2.956 3.319 2.956 3.074 2.956 2.956 2.956 2.969 2.956 2.956 2.948 3 3.065 3.377 2.896 2.856 2.856 3 3.337
66 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Hoey and Bellwood unpubl. data Kulbicki etal 2005 Choat et al 1996 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005
Notes
Used Scarus spp. Used Scarus spp. Used Scarus spp.
Used Scarus spp. Used Scarus spp. Used Scarus spp. Used Scarus spp. Used Scarus spp. Used Scarus spp.
Used Scarus spp.
Used Scomberomerus commersoni
ID 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666
Species Pterois spp. Scorpaenodes guamensis Scorpaenodes parvipinnis Scorpaenodes scabra Scorpaenodes spp. Scorpaenopsis spp. Aethaloperca rogaa Anyperodon leucogrammicus Cephalopholis argus Cephalopholis boenak Cephalopholis cyanostigma Cephalopholis leopardus Cephalopholis microprion Cephalopholis miniata Cephalopholis sexmaculata Cephalopholis sonnerati Cephalopholis spp. Cephalopholis urodeta Cromileptes altivelis Diploprion sp. Epinephelus areolatus Epinephelus caeruleopunctatus Epinephelus coioides Epinephelus cyanopodus Epinephelus fasciatus Epinephelus fuscoguttatus Epinephelus hexagonatus Epinephelus howlandi Epinephelus lanceolatus
Family Scorpaenidae Scorpaenidae Scorpaenidae Scorpaenidae Scorpaenidae Scorpaenidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Grammistidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae
a 0.0358 0.0196 0.0254 0.0245 0.0169 0.0131 0.0299 0.0014 0.0093 0.0146 0.0115 0.0115 0.0115 0.0107 0.0115 0.0066 0.0115 0.0282 0.0962 0.0089 0.0114 0.018 0.0099 0.0111 0.0138 0.0134 0.0122 0.0153 0.0173
b 2.697 3.038 2.999 2.96 3.138 3.261 3 3.548 3.181 3.019 3.109 3.109 3.109 3.114 3.109 3.277 3.109 2.818 2.489 3.278 3.048 2.938 3.102 3.114 3.041 3.057 3.053 2.999 3
67 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com)
Notes
Used Cephalopholis spp.
Used Diplorion bifasciatum
Used Epinephalus spp.
ID 667 668 669 670 671 672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694 695
Species Epinephelus macrospilos Epinephelus maculatus Epinephelus malabaricus Epinephelus melanostigma Epinephelus merra Epinephelus ongus Epinephelus polyphekadion Epinephelus rivulatus Epinephelus spp. Epinephelus tukula Gracila albomarginata Other grouper Plectropomus areolatus Plectropomus laevis Plectropomus leopardus Plectropomus lineatus Plectropomus maculatus Plectropomus oligocanthus Plectropomus spp. Pseudanthias hypselosoma Variola albimarginata Variola louti Pseudanthias huchti Pseudanthias tuka Siganus argenteus Siganus canaliculatus Siganus corallinus Siganus doliatus Siganus fuscescens
Family Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae Serranidae/Anthiinae Serranidae/Anthiinae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae
a 0.0132 0.011 0.0121 0.0122 0.0158 0.019 0.0083 0.0114 0.0122 0.0122 0.0122 0.0134 0.0115 0.0059 0.0118 0.0156 0.0156 0.0132 0.0107 0.0137 0.0139 0.0122 0.0127 0.0137 0.0109 0.0120 0.0023 0.0104 0.0137
b 3.031 3.062 3.052 3.053 2.966 2.928 3.166 3.086 3.053 3.053 3.053 3.031 3.0889 3.238 3.06 3 3 3 3.086 3.149 3.0427 3.079 3.085 3.149 3.154 3.0110 3.821 3.272 3.068
68 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Epinephalus spp. Used Epinephalus spp.
Used Pseudanthias hypselosoma
ID 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724
Species Siganus guttatus Siganus javus Siganus lineatus Siganus puellus Siganus punctatus Siganus punctatussimus Siganus spinus Siganus stellatus Siganus spp. Siganus virgatus Siganus vulpinus Sillago ciliata Sillago sihama Sillago spp. Pardachirus pavoninus Acanthopagrus berda Sphyraena barracuda Sphyraena flavicauda Sphyraena forsteri Sphyraena novaehollandiae Sphyraena obtusata Sphyraena putnamae Sphyraena spp. Sphyraena waitei Sphyraena qenie Sphyrnidae Sphyrna Inimicus didactylus Hippocampus spp. Saurida gracilis
Family Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Siganidae Sillaginidae Sillaginidae Sillaginidae Soleidae Sparidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyraenidae Sphyrnidae Synanceiidae Syngnathidae Synodontidae
a 0.0219 0.0219 0.0219 0.0176 0.0095 0.0095 0.015 0.0145 0.0145 0.0104 0.0287 0.0028 0.0051 0.004 0.0078 0.0224 0.0062 0.0044 0.0053 0.024 0.0257 0.0075 0.0058 0.0089 0.0089 0.0042 0.0232 0.0004 0.0066
b 2.998 2.998 2.998 3.028 3.276 3.276 3.093 3.122 3.122 3.272 3 3.396 3.18 3.264 3.218 3.044 3.011 3.083 3.034 2.53 2.588 2.931 3.013 2.855 2.855 3.239 2.865 4.12 3.165
69 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005
Notes
Used Siganus spp. Used Siganus doliatus
ID 725 726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 744 745 746 747
Species Saurida nebulosa Saurida spp. Saurida undosquamis Synodus dermatogenys Synodus hoshinonis Synodus spp. Synodus variegatus Terapon jarbua Arothron hispidus Arothron immaculatus Arothron manillensis Arothron nigropunctatus Arothron spp. Arothron stellatus Canthigaster papua Canthigaster solandri Canthigaster spp. Canthigaster valentini Lagocephalus sceleratus Trichiurus lepturus Ctenotrypauchen microcephalus Zanclus cornutus Rhincodon typus
Family Synodontidae Synodontidae Synodontidae Synodontidae Synodontidae Synodontidae Synodontidae Teraponidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Tetraodontidae Trichiuruidae Trypauchenidae Zanclidae Rhincodontidae
a 0.0058 0.008 0.0063 0.0047 0.0018 0.0085 0.0031 0.0132 0.0634 0.0351 0.0299 0.0266 0.0352 0.0915 0.0424 0.0299 0.0424 0.0367 0.0182 0.0002 0.0144 0.0147 0.0043
b 3.214 3.059 3.134 3.346 3.662 3.078 3.484 3.131 2.756 2.845 2.907 3 2.901 2.672 2.822 2.979 2.822 2.943 2.924 3.324 2.568 3.37 3
70 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Reference Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com) Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Kulbicki etal 2005 Fishbase (www.fishbase.com)
Notes
Used Canthigaster spp.
Lampiran 3. Formulir pencatatan data transek ikan besar (> 35 cm) monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu
71 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Lampiran 4. Formulir pencatatan data transek ikan kecil (< 35 cm) monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu
72 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Lampiran 5. Bentuk pertumbuhan bentik yang diamati pada pengamatan Point Intercept Transect (PIT) monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu Kode ACB ACE ACS ACT CB CE CF CM CS CMR CTU CME CHL SC XN HA MA TA CA RCK DC S R SI SP HY OT BC
Deskripsi Kode Acropora Branching Acropora Encrusting Acropora Submassive Acropora Tabulate Hard Coral Branching Hard Coral Encrusting Hard Coral Foliose Hard Coral Massive Hard Coral Submassive Mushroom Coral Tubipora (hard coral) Millepora (fire coral) Heliopora (blue coral) Soft coral Xenia Halimeda spp. Macroalgae Turf algae Coralline algae Rock Dead coral Rubble Sand Silt Sponge Hydroid Other Bleach coral
Ketegori Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Hard Coral Soft Coral Soft Coral Algae Algae Algae Available substrate Available substrate Available substrate Mobile substrate Mobile substrate Mobile substrate Other Other Other Bleach Coral
73 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Lampiran 6. Kategori bentuk pertumbuhan (life-form) dari English, dkk. 1997
74 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Lampiran 7. Formulir pencatatan data PIT monitoring kesehatan karang TNP Laut Sawu Island/Reef: Date: Notes(COTS/disease/bleaching):
Site no and GPS: Reef ke kiri atau ke kanan?: Transek I
Code
Acropora Branching ACB Acropora Encrusting ACE Acropora Submassive ACS Acropora Table ACT Coral Branching CB Coral Encrusting CE Coral Foliose CF Coral Massive CM Coral Submassive CS Coral Mushroom CMR Coral Millepora CME Coral Tubipora CTU Coral Heliopora CHE Dead Coral DC Bleached Coral BC Soft Coral SC Xenia XN Sponge SP Hydroids HY Other OT Turf algae TA Coralline Algae CA Halimeda HA Macroalgae MA Sand S Rubble R Silt SI Rock RCK
Point 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17 17.5 18 18.5 19 19.5 20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 23.5 24 24.5 25
Code
Point 25.5 26 26.5 27 27.5 28 28.5 29 29.5 30 30.5 31 31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.5 36 36.5 37 37.5 38 38.5 39 39.5 40 40.5 41 41.5 42 42.5 43 43.5 44 44.5 45 45.5 46 46.5 47 47.5 48 48.5 49 49.5 50
Transek II Code
Point 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17 17.5 18 18.5 19 19.5 20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 23.5 24 24.5 25
Code
Point 25.5 26 26.5 27 27.5 28 28.5 29 29.5 30 30.5 31 31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.5 36 36.5 37 37.5 38 38.5 39 39.5 40 40.5 41 41.5 42 42.5 43 43.5 44 44.5 45 45.5 46 46.5 47 47.5 48 48.5 49 49.5 50
Habitat (slope,exposure): Observer: Depth: Transek III Code
75 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
Point 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 12.5 13 13.5 14 14.5 15 15.5 16 16.5 17 17.5 18 18.5 19 19.5 20 20.5 21 21.5 22 22.5 23 23.5 24 24.5 25
Code
Point 25.5 26 26.5 27 27.5 28 28.5 29 29.5 30 30.5 31 31.5 32 32.5 33 33.5 34 34.5 35 35.5 36 36.5 37 37.5 38 38.5 39 39.5 40 40.5 41 41.5 42 42.5 43 43.5 44 44.5 45 45.5 46 46.5 47 47.5 48 48.5 49 49.5 50
Code
Lampiran 8. Peralatan dan Perlengkapan yang dibutuhkan dalam monitoring No Peralatan Spesifikasi Fungsi Peralatan di Kapal 1 ATK Semua alat tulis yang dibutuhkan 2 Formulir data Kondisi selalu kering Back-up data hasil monitoring Form PIT Bentik Form Ikan Besar Form Ikan Kecil Form Ikan long-swim 3 GPS Water-proof atau Splash-proof Menentukan lokasi dan mencatat lokasi baru 4 Kamera Water-proof ≥ 30m Dokumentasi monitoring 5 Batterai AA atau sesuai kamera & GPS 6 Kompresor selam ≥ Junior Bauer Isi ulang udara penyelaman 7 SCUBA Set Dalam kondisi baik sesuai ukuran Alat penyelaman 8 Tabung Selam Alat penyelaman 9 Sabuk + Pemberat Alat Penyelaman 10 Life-jacket Alat keselamatan 11 Peralatan kesehatan dan P3K Peralatan pendataan 12 Roll meter 13 Formulir data bawah air 14 Pelampung penanda
Plastik, ukuran panjang 50m
Alat ukur sampel
Warna orange
Memberi tanda penyelaman/isyarat longswim
76 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g
adanya jemputan
Jumlah 1 paket Sejumlah lokasi + secukupnya
2 unit 1 unit Secukupnya 1 unit 6 set 13 buah 7 Set 10 buah 1 paket
8 buah 1 paket kegiatan 4 buah kapal/titik
Lampiran 9. Form Liability Release/Waiver Release LOGO INSTITUSI Formulir Pernyataan Penyelam untuk Pertanggungjawaban Hukum dan Kesediaan Menanggung Resiko Diri Kupang, [tanggal] [bulan] [tahun] Melalui formulir pernyatan penyelam, saya _______________________________(nama) menyatakan akan menanggung segala resiko kerusakan, kecelakan penyakit, kelalaian dan bahkan kematian yang mungkin ditimbulkan selama terlibat dalam [nama kegiatan] yang difasilitasi oleh BKKPN Kupang. Dan jika terjadi sesuatu terhadap saya akibat kegiatan penyelaman dibawah koordinasi BKKPN Kupang maka dengan ini sekali lagi saya, keluarga saya, atau orang dan lembaga yang terkait dengan saya, tidak akan menuntut BKKPN Kupang dan staffnya secara hukum baik secara lembaga atau perorangan baik sekarang maupun dikemudian hari. BKKPN Kupang dibebaskan dari pertanggungjawaban atas diri peserta yang mengalami cedera saat berpartisipasi dalam pelatihan ini, baik cedera yang mengakibatkan ketidaknyamanan, luka atau kematian pada diri peserta. Dalam semua kasus, tidak akan ada gugatan yang ditujukan kepada organisasi tersebut di atas sebagai akibat dari keterlibatan dalam pelatihan ini. Melalui formulir ini saya menyatakan: 1. Bahwa saya dalam keadaan sehat dan layak mengikuti pelatihan ini. Saya akan menyampaikan semua masalah kesehatan kepada coordinator pelatihan (misalnya alergi, gangguan kesehatan, kemampuan berenang/menyelam, dan lain-lain) 2. Bahwa saya memiliki kemampuan berenang yang baik dan mampu melakukan aktifitas snorkeling 3. Bahwa saya seorang penyelam SCUBA bersertifikat sebagaimana dicantumkan di bawah 4. Bahwa saya sepenuhnya memahami dan menyadari adanya resiko dan bahaya yang mungkin menimpa diri, secara khusus: luka lecet yang mengakibatkan infeksi; luka gigitan, tusukan atau goresan oleh biota laut; alergi akibat berbagai hal di lingkungan laut. Saya menyatakan bahwa saya telah memiliki sertifikat selam yang dikeluarkan oleh :________________________, dengan tingkat kemahiran pada level______________________ Saya juga menyadari segala kewenangan BKKPN Kupang dan pengalaman yang dibutuhkan untuk ikut berpartisipasi dalam penyelaman yang dikoordinir, dan saya menyatakan layak untuk memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan dalam hal sertifikat dan pengalaman. Saya adalah penyelam SCUBA bersertifikat sejak ______ dan telah melakukan kegiatan selam selama ______ tahun dengan total log selam sebanyak ______ kali dengan kedalaman maksimum ______ meter. Tanda Tangan: _________________________________________________________________________________ Nama lengkap: ________________________________________Tanggal: __________________________________ Dalam keadaan darurat, kontak yang perlu dihubungi: Nama: __________________________Hubungan: ___________ Nomor telepon: ___________________________ Alamat: _______________________________________________________________________________________
77 | S O P M o n i t o r i n g K e s e h a t a n T e r u m b u K a r a n g