BASELINE SURVEY KESEHATAN TERUMBU KARANG DAN EKOSISTEM TERKAIT DI TAMAN WISATA PERAIRAN GILI MATRA
LIPI
COREMAP - CTI Pusat Penelitian Oseanografi LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PRAKATA PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah tak Dalam kegiatan COREMAP Fase Indonesia III kali ini yang sumberdaya diberi namalaut COREMAP-CTI, ada ternilai yang diberikan pada bangsa berupa yang sangat kaya,
penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru hendaknya diikuti rasa tanggung jawab yang besar untuk menjaga sumberdaya tersebut agar yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional kelestariannya terjaga untuk kemakmuran rakyat. Dalam dekade belakangan ini (KKPN) kondisi yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan ekosistem laut dibanyak daerah di Indonesia ini terusik dan rusak. Tidak terkecuali KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata ekosistem laut dangkal yang berada di perairan Kabupaten Lombok Barat. Eksploitasi Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili berlebihan akan selalu berdampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan masyarakatnya. Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Untuk menanggulangi masalah tersebut Pemerintah Indonesia menjalankan sebuah Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari program bernama COREMAP (Coral Reef Rehabilitation and Management Program). mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Program yang direncanakan berlangsung selama 15 tahun yang terbagi dalam 3 fase ini mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan dirancang untuk menyelamatkan terumbu karang di Indonesia yang saat ini kondisinya sudah sisanya berupa wilayah perairan laut. terancam akibat praktek praktek yang tidak bertanggung jawab. Fase III Program COREMAP Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan yang diberi nama COREMAP-CTI ini bertujuan menciptakan pengelolaan ekosistem terumbu sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat karang dan ekosistem terkait seperti ekosistem lamun dan ekosistem mangrove untuk dapat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran direhabilitasi, diproteksi dan dikelola secara berkesinambungan. Hasil akhirnya tidak lain dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir yang hidup di wilayah tersebut.
Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Laporan ini merupakan hasil penelitian studi awal Kesehatan Ekosistem Terumbu Karang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh dan Ekosistem terkait lainnya di perairan Taman Wisata Perairan Gili Matra untuk bidang P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional ekologi yang dilaksanakan pada tahun 2014. Terlaksananya kegiatan dan laporan ini (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau melibatkan berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu sudah terlibat dalam penelitian ini serta sumbangan pikiran dan tenaga demi tersusunnya karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. laporan ini. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
i
vii
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I ABSTRAK PENDAHULUAN Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai 1.1.Taman LatarWisata Belakang luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada wilayah perairan laut. Taman Wisata Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan mayoritas berasal dari mancanegara. Besarnya ketergantungan masyarakat terhadap KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata perlu diimbangi dengan kesadaran yang Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili besar akan arti pentingnya ekosistem di wilayah perairan tersebut. Oleh karena itu, informasi Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten mengenai ekosistem tersebut sangat diperlukan bagi penentu kebijakan didalam mengelola Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari wilayahnya. Penelitian ini merupakan studi awal untuk mengetahui kondisi ekosistem mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra terumbu karang beserta ekosistem terkait seperti ekosistem lamun (seagrass) dan mangrove, mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan yang hasil penelitiannya sebagai data dasar dalam COREMAP-CTI Fase III. Metode yang sisanya berupa wilayah perairan laut. digunakan pada penelitian ini yaitu untuk penilaian kondisi terumbu karang menggunakan Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Underwater Photo Transcect (UPT), UVC (Underwater Visual Census) untuk mengetahui sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat kelimpahan ikan karang, reef check untuk mengetahui kelimpahan megabentos, transek terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran kuadrat untuk menilai kondisi lamun serta transek kuadrat dan hemispherical photography dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. untuk menilai kondisi mangrove, serta keseluruhan informasi tersebut disajikan secara spasial Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang (keruangan) melalui SIG (Sistem Informasi Geografi). Berdasarkan penelitian yang dilakukan berkelanjutan bahwa di kawasan konservasi tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh menunjukkan kondisi karang di TWP perairan Gili Matra dalam kondisi kurang baik dengan P2O-LIPIpersentasi bekerjasama UPT dari Balai Kawasan Konservasi Nasional rata-rata tutupandengan karang hidup sebesar 24,48%. Tercatat sebanyakPerairan jumpai 109 jenis (BKKPN) yang berada di bawah Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau karang batuMataram yang merupakan anggota dari 44 margaJendral dari 14Kelautan famili. Teridentifikasi sebanyak Kecil kajiandengan bersama dalam rangka kondisi kesehatanuntuk terumbu 27 jenismelakukan ikan kepe kepe kelimpahan sebesarpengelolaan 1643 individu/ha. Sedangkan ikan karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun ekosistem mangrove. target tercatat sebanyak 45 jenis dari 6 suku dengan totaldan biomasa sebesar 109.69 kg/ha. Pengamatan megabentos mendapatkan 220 individu megabenthos target. Sementara Tujuan dari studi awal ini untuk sebanyak mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem untuk lamun tercatat 6 jenis lamun.terkait Dua jenis lamun yang perairan memilikiTWP kehadiran 100% yaitu terumbu karang beserta ekosistem lainnya dilokasi Gili Matra. Data
Thalassia dan Cymodocea Komunitas mangrove P. dasar dan hemrpichii data monitoring nantinya rotundata. dapat dijadikan bahan evaluasihanya yang dijumpai penting di bagi Gili Trawangan dan Gili Meno. Persentase tutupan tersebut. mangroveSelain secaraitukeseluruhan berkisar keberhasilan program COREMAP CTI di perairan data tersebut dapat antara 49.02 ± 21.19% di pemangku MGM12 Gili Meno dalam dan paling tinggi suatu 70.49kebijakan. ± 4.24% di stasiun dipakai sebagai acuan bagi kebijakan mengambil MGM22 Gili Trawangan. Habitat laut dangkal yang berhasil dipetakan dari citra satelit Landsat 8 terdiri dari empat kelas yaitu karang, pasir, lamun serta substrat campuran. Lamun sulit dipetakan karena tutupannya sangat jarang iii
xiii
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I ABSTRACT PENDAHULUAN Gili Matra which consists of three small islands name Gili Meno, Air, Trawangan is a marineLatar tourism park area located in North Lombok Regency, West Nusa Tenggara. This area 1.1. Belakang covered of 2.954 Ha which consist of land (665 Ha) and the rest is marine water areas. Gili Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Matra is tourist destination area which majority come from all over the world. Dependency of penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru community on their ecosystem must be followed by awareness of their ecosystems in their yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) areas since tourism sector has been the main livelihood of the people in Gili Matra. For that yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan reason, information regarding the important of those ecosystems is urgency for the efforts of KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata sustainable management in those areas. A baseline study for COREMAP CTI on coral reefs Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili and its related ecosystems such as seagrass and mangrove was conducted to understand Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten condition of these ecosystems. The result of the study will be used as a data base in Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari COREMAP-CTI Fase III. The method used for data collection were Underwater Photo mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Transcect (UPT) for coral reefs condition, underwater visual census (UVC) for evaluating mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan reef fishes abundance, reef check for evaluating megabenthos abundance, quadrat transect for sisanya berupa wilayah perairan laut. examining seagrass and quadrat transect and slso using hemispherical photography for Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan mangrove conditions. Data obtained will be presented as spatial distribution of the sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat ecosystems by applying Geographic Information System (GIS). Result indicated that coral terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran condition was not in in a good condition with percentage of live coral cover 24,48 %. It was dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. recorded 109 species of hard coral belong to 44 genera and 14 families. The diversity of fish Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI melaksanakan evaluasi yang indicators, which serve as indicators of coral health was 27dan species with total abundance was berkelanjutan di kawasan TWP (6 tersebut, pemerintah dalam45 halspecies ini diwakili oleh 1643 individual/ha. While konservasi for target fishes families) was recorded with their P2O-LIPIwasbekerjasama dari Balai of Kawasan Konservasi biomass 109.69 kg/ha.dengan OverallUPT 220 individual megabenthos wich isPerairan noted asNasional a target (BKKPN) Mataram yangfound berada bawahfrom Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau species. While seagrass 6 di species 9 stations observed which 2 species Thalassia Kecil melakukan kajian bersama dalam pengelolaanMangrove kondisi community kesehatan terumbu hemrpichii and Cymodocea rotundata haverangka 100% occurance. only be karang dan ekosistem terkait lainnya ekosistem lamun dancover ekosistem mangrove. found in two island Gili Meno and yakni Gili Trawangan with the percentage range from 49.02 ± 21.19% MGM12 Meno to 70.49 ± 4.24% station MGM22 Gili Trawangan. Tujuan dari in studi awal Gili ini untuk mendapatkan datain dasar/awal mengenai ekosistem Spatial distribution of shallow waterterkait habitats was visualized as thematic map. terumbu karang beserta ekosistem lainnya dilokasi perairan TWP GiliShallow Matra. water Data habitatsdan thatdata havemonitoring been successfully by using satelite Landsat 8 which dasar nantinyamapped dapat dijadikan bahan imagery evaluasi of yang penting bagi classified fourprogram classes i.e. coral reefs,CTI sand, mix subtrate. While, were keberhasilan COREMAP di seagrass perairanand tersebut. Selain itu dataseagrasses tersebut dapat difficultsebagai to be mapped sincepemangku its distribution was very scanty. dipakai acuan bagi kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
v
xiv
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BABEKSEKUTIF I RINGKASAN A. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Gili Matra mempunyai sumberdaya perairan yang cukup beragam dan kaya dengan Dalam adanyakegiatan ekosistemCOREMAP laut dangkalFase di wilayah III kali perairan ini yangtersebut. diberi nama Keanekaragaman COREMAP-CTI, ekosistem ada penambahan lokasi yang sebelumnya di COREMAP II. Lokasiyang lokasiharus baru pesisir dan lautbaru yang dimiliki oleh tidak Gili ada Matra merupakan fase sumberdaya yangdilindungi ditambahkan mengingat adalah besarnya lokasi perairan ketergantungan Kawasan masyarakat Konservasi terhadap Perairan ekosistem Nasional (KKPN) tersebut yangterutama pengelolaannya ada dibawah Kementrian dan Perikanan. Salahdan satu pesatnya kawasan di bidang pariwisata. Seiring Kelautan dengan berjalannya waktu KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Taman Wisata perkembangan pembangunan hampir disemua sektor di Gili NusaMatra). Tenggara Barat dan Perairan Gili Matra merupakan kesatuan Gili semakin Meno, Gili Air dan turis Gili khususnya di Mataram, Lombok, hal dari ini perairan berdampak banyaknya Trawangan yang maupun letaknyadomestik berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, mancanegara yang berkunjung ke Gili Matra. Kondisi yangKabupaten demikian Lombok Utara. Gilitekanan Matra adalah daerahterhadap tujuan wisata bagidituris yang tersebut. mayoritasTanpa berasal dari mengakibatkan yang besar perairan wilayah upaya mancanegara. Perairan Gili Matra yang selanjutnya Matra pengelolaanTaman yang Wisata baik dan terencana, sumberdaya ini akandisebut lambatTWP launGili semakin mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan mengkhawatirkan kondisinya. sisanya berupa wilayah perairan laut. Sebagai lokasi baru dalam COREMAP-CTI, perlu dilakukan studi awal ekologi Keanekaragaman ekosistem pesisir danperiaran laut yang terdapat di TWP Giliekosistem Matra merupakan (ecological baseline study) di wilayah tersebut yang meliputi terumbu sumberdaya yang penting untuk mengingat ketergantungan karang dan ekosistem tarkait dilindungi lainnya seperti lamunbesarnya dan mangrove. Studi inimasyarakat dilakukan terhadap tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya pada ekosistem lokasi lokasi tertentu dengan membuat transek permanen, sehinggakesadaran kondisi dariekosistem berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini.yang sama. laut dangkal ini dapat dimonitor di tahun tahun mendatang di lokasi Dalam rangka melaksanakan evaluasi yang Tujuan darimendukung studi awal program ini untuk COREMAP-CTI mendapatkan datadan dasar/awal mengenai ekosistem berkelanjutan di kawasan TWP tersebut, dalam lamun hal inidan diwakili oleh terumbu karang besertakonservasi ekosistem terkait kainnya pemerintah seperti ekosistem ekosistem P2O-LIPI bekerjasama dengan UPTGili dariMatra. BalaiData Kawasan Perairan Nasional mangrove dilokasi perairan TWP dasar Konservasi dan data monitoring nantinya (BKKPN) Mataram bahan yang berada di yang bawahpenting Direktur Kelautan Pesisir COREMAP dan Pulau-Pulau dapat dijadikan evaluasi bagiJendral keberhasilan program CTI Kecil melakukan kajianSelain bersama dalam rangka pengelolaan kondisiacuan kesehatan terumbu di perairan tersebut. itu data tersebut dapat dipakai sebagai bagi pemangku karang dan ekosistem terkait lainnya ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. kebijakan dalam mengambil suatuyakni kebijakan. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem B. METODE PEMANTAUAN YANG DIGUNAKAN terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data 1. Peta Habitat Laut Dangkal dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Pemetaan yang COREMAP dilakukan Sistem Geografi Selain menggunakan keberhasilan program CTI diInformasi perairan tersebut. itu data metode tersebut survei dapat bantuan citra satelit dalam LANDSAT 8 path/row perekaman 6 dipakaiground sebagaitruth acuandengan bagi pemangku kebijakan mengambil suatu 116/66 kebijakan. Mei 2014 yakni mendiskripsi secara visual jenis substrat dasar perairan meliputi komposisi persentase material penyusun pada bentangan 15 m x 15 m, sedangkan posisi geografis dicatat menggunakan GPS dalam format derajad, desimal berdasar vii
i
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
datum WGS 84. Penajaman citra dilakukan BAB I untuk mengurangi pengaruh gangguan kolom air, sehingga objek dasar perairan dangkal dapat terlihat lebih jelas. Survei PENDAHULUAN lapangan digunakan untuk mengetahui kenampakan sebenarnya dilapangan yang 1.1. Latar Belakang terekam oleh citra satelit. Pengambilan titik pengamatan dilakukan secara sistematis Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali dari ini yang ada dengan membuat jalur transek mulai garis diberi pantai nama hinggaCOREMAP-CTI, ujung terumbu atau penambahan baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP faseserta II. Lokasi lokasi baru tubir. lokasi Pengamatan dilakukan menggunakan teknik snorkeling berhenti sejenak yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasididasar Perairan Nasional (KKPN) untuk mencatat ketika terjadi perubahan kenampakan perairan. Setiap titik yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan Perikanan. satudilakukan kawasan pengamatan dicatat lokasinya menggunakan alat dan receiver GPS. Salah Analisis KKPN dengan ini adalah Taman Wisata Gili Analysis Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata menggunakan ObjectPerairan Base Image (OBIA). Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili 2. Karang Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten digunakan penelitian karang adalah Photo Transect LombokMetode Utara. yang Gili Matra adalahuntuk daerah tujuan wisata bagi turis Underwater yang mayoritas berasal dari
2 (UPT) dengan 58x44 . Pemotretan dilakukan dengan interval jarak mancanegara. Taman ukuran Wisata frame Perairan Gili cm Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra 1 m di sepanjang transek dilakukan 8 satsiun penelitian sesuai mempunyai luas wilayah garis sebesar 2.954. Penelitian Ha yang terdiri darididaratan seluas 665 Ha dan
lokasi milik UPTlaut. KKP. Pada setiap stasiun pengamatan, dibuat permanen sisanyadengan berupa wilayah perairan transek dengan posisi yang tercatat di GPS. Analisis Foto dengan menggunakan Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan CPCe. Teknik analisis dengan pemilihan sampel titik acak 30 titik . sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini.
Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang 3. Ikan Karang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh sensus visual untuk pengumpulan jenis P2O-LIPI Metode bekerjasama denganbawah UPT air dari(UVC) Balai digunakan Kawasan Konservasi Perairan data Nasional ikanMataram dan jumlah dilakukan di garis transek yang sama (BKKPN) yang individu berada diikan. bawahPemantauan Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau dengan kegiatan karang,rangka agar sekaligus mendapatkan data bentik yang Kecil melakukan kajian penelitian bersama dalam pengelolaan kondisi kesehatan terumbu menggambarkan habitatnya. dilakukan garis transek dimana karang dan ekosistem terkait lainnyaPengamatan yakni ekosistem lamundisepanjang dan ekosistem mangrove. ikan-ikan yang ada pada jarak 2,5 m di sebelah kiri dan kanan garis transek sepanjang Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem 70 m dicatat jenisnya beserta jumlah individunya. Luas bidang yang teramati per terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya2 dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data transeknya yaitu (5 m x 70 m ) = 350 m . Unit analisis mencakup kelompok ikan dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi indikator (Chetodontidae) dan kelompok ikan target yang mempunyai nilai ekonomis keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dan ikan yang terancam punah. dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
viii
ii
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Selanjutnya dari data ini dilakukan pengolahan dan analisa data yang meliputi: BAB I a.
Keanekaragaman jenisPENDAHULUAN
Keanekaragaman jenis adalah total dari spesies ikan karang yang diamati 1.1. Latar Belakang selama monitoring di suatu lokasi ekosistem terumbu karang. Dalam b. kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Densitas penambahan lokasi baru(D) yang sebelumnya adaseluruh di COREMAP fase karang II. Lokasi baru Densitas adalah jumlah tidak individu spesies ikan perlokasi luas area yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) pengamatan. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan
individu ikan indikator , ikan t arg et : setiap famili
2
D Wisata Perairan Gili 2Matra (TWP Gili Matra). X individu /Taman m KKPN ini adalah Taman Wisata 350 m Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili c. Hubungan panjang-berat
Trawangan yang letaknyapanjang berada berat di Desa Giliberat Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Hubungan adalah individu ikan target (W) sama dengan Lombok Utara.indeks Gili Matra adalah daerah wisata bagi estimasi turis yangpanjang mayoritas dari spesifik spesies (a)tujuan dikalikan dengan totalberasal dipangkat
mancanegara. Taman selanjutnya TWP Gili Matra indeks Wisata spesifikPerairan spesies Gili (b). Matra Indeksyang spesifik spesies disebut (a,b) dan panjang ikan mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan disubsitusikan ke rumus panjang berat W a x L b untuk mendapatkan data sisanya berupa wilayah perairan laut. berat ikan (gram/kg). Nilai “a” dan “b” dapat dicari di situs web “fishbase” Keanekaragaman dan laut yang di TWP Gili Matra merupakan untuk ekosistem setiap jenispesisir ikan target Froese & terdapat Pauly (2014). sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat d. Biomasa (Sediaan ikan per luasan sensus) terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Sediaan ikan dalam satuan biomassa (B) adalah berat individu ikan target (W) dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. per luas area pengamatan. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang
W (total setiap famili ) berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, 350 m 2 pemerintah dalam hal ini diwakili oleh B
P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Data jumlah jenis dan kelimpahan individu ikan karang yang diambil secara (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau periodik akan dibandingkan dengan data awal (baseline data) dan juga tahunKecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu tahun sebelumnya karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 4. Megabentos. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Metode yang digunakan Reef Check Bentos, Belt Transect dengan luas terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data pengamatan 140 m2. Transek disinkronisasikan dengan transek untuk pengamatan / dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi monitoring karang dan ikan pada sebuah transek permanen. Analisa data digunakan keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat untuk melihat kelimpahan mega bentos di lokasi yang diamati. dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. 5. Lamun Untuk penelitian lamun digunakan metode transek kuadrat dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Stasiun pengamatan mengikuti stasiun lamun yang sudah pernah dilakukan iii ix
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
oleh Satker UPT KKP. Data yangBAB dicatat I adalah komposisi jenis dan penutupan (percent cover). Pengolahan dan Analisis Data diolah dengan menggunakan perangkat PENDAHULUAN lunak Microsoft Excel 2010 1.1. Latar Belakang 6. Mangrove Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Metodologi yang digunakan dalam penelitian mangrove adalah metode line transek penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru kuadrat dan hemispherical photography. Data dianalisa dengan ANOVA. yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan C.yang HASIL KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Berdasarkan hasil analisis citra dan dibantu dengan uji/cek lapangan, dapat dibuat Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili peta habitat perairan dangkal dan mangrove. Habitat perairan dangkal yang diperoleh, Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten terdiri atas 4 kelas seperti yang disajikan di bawah ini: Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman WisataHabitat Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Luas (Ha) mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Karang
227.6516
Pasir
109.4197
sisanya berupa wilayah perairan laut.
Lamun ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili 116.8168 Keanekaragaman Matra merupakan Substrat campuran: terdiri dari pasir, mengingat spot sumberdaya yang penting untuk dilindungi besarnya ketergantungan masyarakat
terhadap
karang hidup dan karang mati, pecahan dan bongkah karang terutama di bidang pariwisata. ekosistem tersebut
176.7448
Untuk itu perlu adanaya kesadaran
Mangrove 8.244 ini. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir
Dalam rangka tutupan mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Persentase karang keras terbanyak di Gili Meno (ST 7), yaitu 46,33 % dan di berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, dalam hal tutupan ini diwakili oleh sisi Barat Gili Trawangan (ST 5) sebesar 40,53%. pemerintah Sedangkan persentase terendah P2O-LIPI UPT Kawasan Konservasi Perairan Nasional terdapat bekerjasama di sisi selatandengan Gili Air (STdari 2) Balai yaitu 7.73 % dan didominasi oleh campuran (BKKPN) yangpasir berada di bawah Jendral Kelautan dan Pulau-Pulau pecahanMataram karang dan sebesar 75,87Direktur %. Tercatat sebanyak 109Pesisir jenis karang batu yang Kecil melakukananggota kajian dari bersama dalam rangka kondisi kesehatan rata-rata terumbu merupakan 44 marga dari 14pengelolaan famili. Secara keseluruhan, karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan%, ekosistem mangrove. pertumbuhan karang di perairan Gili Matra adalah 24,48 termasuk dalam kategori kurang baik. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbuPengamatan karang beserta ekosistem terkait dari lainnya dilokasi Gili sebanyak Matra. Data terhadap ikan karang kategori ikanperairan indikatorTWP mendata 27 dasar danikan data kepe monitoring nantinya dalam dapat dijadikan bahan evaluasi pentingklenii, bagi jenis kepe dijumpai lokasi pengamatan. Jenis yang Chaetodon keberhasilan COREMAP CTItrifascialis di perairan cukup tersebut. Selain dalam itu data tersebut dapat Chaetodonprogram baronessa, Chaetodon dominan pengamatan dan dipakai sebagai urutan acuan bagi pemangku dalam mengambil suatu kebijakan. menempati tertinggi dalamkebijakan jumlah individu. Stasiun TKGM 05, TKGM 04 dan TKGM 06 di Gili Trawangan dan TKGM 08 di Gili Meno memiliki keragaman jenis dan jumlah individual ikan indikator yang relatif tinggi dibanding stasiun lain di Gili Air.
x
iv
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Keragaman dan komposisi ikan target BAB mencatat I sebanyak 84 spesies dan 16 suku ikan target. Akan tetapi khusus untuk ikan target yang telah disepakati sebagai objek penelitian PENDAHULUAN di wiayah COREMAP tercatat sebanyak 45 jenis ikan target dari 6 suku. Pada Stasiun 1.1. Latar Belakang TKGM 03, Gili Air, ikan target hadir dalam jumlah jenis yang paling rendah (6 spesies). Dalam kegiatan COREMAP Fase IIIadalah kali ini yang diberi nama08COREMAP-CTI, Kehadiran ikan target yang tertinggi pada stasiun TKGM Gili Meno, yaituada 23 penambahan spesies. lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Pada pengamatan di seluruh stasiun didapatkan sebanyak 220 individu megabenthos yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan target. Dari delapan stasiun yang diamati, enam dari tujuh spesies atau kelompok spesies KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata megabenthos target berhasil ditemukan di wilayah perairan Gili Matra. Terdapat dua Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili spesies atau kelompok spesies megabenthos yang ditemukan dalam jumlah yang Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten mendominasi. Kedua spesies atau kelompok spesies megabenthos tersebut yaitu bulu babi Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari / echinoids dan siput pemakan polip karang / Drupella spp. mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Enamluas jeniswilayah lamun tercatat monitoring lamun di sembilan stasiun. mempunyai sebesar pada 2.954transek Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha Dua dan
jenisberupa lamunwilayah yang memiliki 100% yaitu Thalassia hemrpichii dan Cymodocea sisanya perairankehadiran laut. rotundata. Sedangkan, jenis lainnya hanya terdapat pada beberapa stasiun saja. Di sisi Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan lain, E. acoroides yang umumnya ditemukan di berbagai perairan Indonesia, jarang sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terlihat di Gili Matra, kemungkinan jenis substrat pasir rubble dan sedikitnya material terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran lumpur, substrat terbaik untuk pertumbuhan E. acoroides, menjadi faktor penyebab dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. kelimpahan yang sangat rendah. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Komunitas mangrove hanya dijumpai di P. Gili Trawangan dan Gili Meno. Persentase berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh tutupan mangrove secara keseluruhan di TWP Gili Matra berkisar antara 49.02 ± 21.19% P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional MGM12 Pulau Gili Meno dan paling tinggi 70.49 ± 4.24% di stasiun MGM22 Gili (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Trawangan. Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. D. KESIMPULAN Tujuan dari studi ini untuk datadidapatkan dasar/awalbeberapa mengenaikesimpulan, ekosistem Berdasarkan pada awal penelitian yang mendapatkan dilakukan maka terumbu yaitu:karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar data habitat monitoring nantinyayang dapat dijadikan bahandari evaluasi yang penting bagi8 1. dan Sebaran laut dangkal berhasil dipetakan data citra satelit Landsat keberhasilan programmakroalgae, COREMAPserta CTIsubstrat di perairan tersebut. itu data tersebut dapat yaitu karang, terbuka. UntukSelain ekosistem Lamun sulit untuk dipakai dipetakan sebagai acuan bagitutupannya pemangku kebijakan dalamDalam mengambil suatu kebijakan. karena sangat jarang. komponen substrat campuran, sebenarnya masih ada komponen karang, tetapi dalam jumlah kecil.
xi
v
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
2. Kondisi tutupan karang hidup secaraBAB keseluruhan di perairan Gili Matra adalah 24,48 I %, termasuk dalam kategoriPENDAHULUAN kurang baik. Akan tetapi dengan jernihnya perairan, aliran arus dan nutrisi, diharapkan pertumbuhan karang akan meningkat. 1.1. Latar Belakang 3. Kehadiran ikan kepe-kepe (Chaetodontidae) sebanyak 27 jenis di Gili Matra masuk Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberitarget namautama COREMAP-CTI, ada dalam kategori tinggi (> 25 jenis). Jumlah jenis ikan dari 6 suku yang penambahan lokasi barupenelitian yang sebelumnya tidak ada di COREMAP Lokasi lokasi baru tercatat selama di 8 stasiun penelitian sebanyakfase 45II.jenis. Sediaan ikan yang ditambahkan adalah lokasi perairan Konservasi Nasional (KKPN) karang untuk kategori target utamaKawasan dari 6 suku adalah Perairan 0.391 ton per hektar dan yang pengelolaannya adapada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan tergolong rentan penangkapan berlebih. KKPN ini adalah Taman WisataTWA Perairan Matra Matra). Taman Wisata 4. Megabenthos di perairan Gili Gili Matra dalam(TWP kondisiGili cukup beragam. Beberapa Perairanbiota Giliekonomis Matra merupakan kesatuan perairan Gili dalam Meno,jumlah Gili Air danterlalu Gili penting masih dapat dari ditemukan walau tidak Trawangan yangSebaliknya, letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten banyak. biota pemangsa polip karang ditemukan dalam jumlah yang Lombokcukup Utara.besar Gili sehingga Matra adalah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari patutdaerah diwaspadai. mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili yang selanjutnya disebut TWP Gilihampir Matra 5. Penutupan jenis T. hemprichii dan Matra C. rotundata terlihat mendominasi pada mempunyai luasstasiun. wilayah Ha yang terdiri T. dari daratan seluas Ha dan seluruh Di sebesar perairan2.954 Indonesia, kehadiran hemprichii tercatat665 di bebagai sisanya karakteristik berupa wilayah perairanseperti laut. pasir berlumpur, pasir, rubble atau karang, serta substrat lingkungan yang berenergi gelombang rotundata Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang yang tinggi. terdapatDidiIndonesia, TWP Gilijenis MatraC.merupakan cukupyang melimpah dan umumnya ditemukan di daerah yang berpasir. sumberdaya penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat 6. Kawasan konservasi TWP. Gili Matra memiliki ekosistem dalamkesadaran kategori terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itumangrove perlu adanaya kurangpihak baik dalam (jarang) sampai sedang. Untukkelestarian kawasan Pulau Gili Meno dari berbagai mengelola dan menjaga ekosistem pesisirjenis ini. Avicennia marina cukup mendominasi Kawasan hutan mangrove di Pulau Gili Trawangan Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang tergolong kurang baik, didominasi oleh jenis Excoecaria agallocha dan Lumnitzera berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh racemosa P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
xii
vi
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Akhir kata, kami menyadari bahwa laporan BABiniI masih jauh dari sempurna walaupun kami telah berusaha sebaik mungkin. Kami berharap informasi yang disajikan ini dapat dijadikan PENDAHULUAN sebagai acuan bagi berbagai pihak yang memerlukan. Untuk itu kritik dan saran membangun 1.1. Latar Belakang sangat kami harapkan demi penyempurnaan laporan ini. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Jakarta, Desember 2014 yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Koordinator CRITC-CTI LIPI KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Drs. Susetiono, MSc Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
xiii
viii
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
DAFTAR BAB I ISI PENDAHULUAN PRAKATA ........................................................................................................................... i 1.1. Latar .Belakang ABSTRAK. ......................................................................................................................... iii ABSTRACT. ........................................................................................................................ Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, v ada RINGKASAN EKSEKUTIF.............................................................................................. vii penambahan lokasi baru....................................................................................................... yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru A. PENDAHULUAN. vii yang ditambahkan adalah lokasi YANG perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) B. METODE PEMANTAUAN DIGUNAKAN .................................................. viii C. HASIL ......................................................................................................................... x yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan D. KESIMPULAN............................................................................................................ xi KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata DAFTAR ISI........................................................................................................................ xv Perairan Matra ......................................................................................................... merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan xvii Gili DAFTARGili GAMBAR DAFTAR TABEL................................................................................................................ xviii Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1 mancanegara. Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra 1.1. Taman Latar Wisata Belakang. .......................................................................................... 1 mempunyai1.2. luas wilayah Permasalahan. sebesar 2.954............................................................................ Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Rumusan 2 1.3. wilayah Tujuan perairan dan Sasaran sisanya berupa laut.Penelitian................................................................... 2 1.4. Metodologi................................................................................................ 2 Keanekaragaman ekosistem pesisir dan......................................................................... laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan 1.4.1. Kerangka Berpikir. 2 1.4.2. Metode........................................................................................... 3 sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat 1.4.2.1. Sistem Informasi Geografi............................................ 3 terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran 1.4.2.2. Karang........................................................................... 5 dari berbagai pihak dalam mengelola menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. 1.4.2.3. Ikandan Karang. .................................................................. 5 1.4.2.4. Megabentos................................................................... 6 Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang 1.4.2.5. Lamun (Seagrass).......................................................... 7 berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh 1.4.2.6. Mangrove...................................................................... 9 Pelaksana dengan Kegiatan.UPT ................................................................................... 9 P2O-LIPI 1.5. bekerjasama dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) .Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 10 Kecil melakukan kajianHabitat bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu 2.1. Sebaran Laut Dangkal dan Mangrove.......................................... 10 karang dan2.2. ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 13 Kondisi Terumbu Karang.......................................................................... 2.2.1. Kekayaan Jenis Karang.................................................................. 13 Tujuan dari 2.2.2. studi Ikan awal Karang. ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem ................................................................................... 14 terumbu karang beserta2.2.2.1. ekosistemIkan terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. 14 Data Target. .................................................................... 2.2.2.1.1. Keragaman Komposisi Ikan Target............... dasar dan data monitoring nantinya dapat dan dijadikan bahanJenis evaluasi yang penting 14 bagi 2.2.2.1.2. Kepadatan dan Biomassa Ikan Target........................... 17 keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat 2.2.2.2. Ikan Indikator................................................................ 18 dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. 2.2.2.2.1. Keragaman Ikan Indikator............................................ 18 2.2.2.3. Komposisi Ikan Karang sebagai Faktor Resliensi Terumbu Karang............................................................ 19
xv
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
2.2.3. Megabenthos.................................................................................. 22 BAB I 2.2.3.1. Komposisi Jenis Megabenthos...................................... 23 PENDAHULUAN 2.3. Kondisi Lamun.......................................................................................... 27 2.3.1. Komunitas Lamun........................................................................... 28 1.1. Latar Belakang 2.3.2. Kendala Monitoring........................................................................ 29 Kondisi Mangrove..................................................................................... Dalam 2.4. kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, 30 ada . penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi 32 baru BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................... 3.1. Kesimpulan. ............................................................................................... 32 yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) 3.2. Saran ....................................................................................................... 32 yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan . KKPN iniPUSTAKA........................................................................................................... adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata DAFTAR 34 Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili LAMPIRAN. ........................................................................................................................ 40 Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
xvi
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN Gambar 1. Peta lokasi penelitian di perairan TWP Gili Matra, September 2014........... 3 1.1. Latar Gambar 2. Belakang Peta sebaran ground truth dalam penyusunan peta habitat perairan laut Dalam kegiatan dangkal di lokasi penelitian. COREMAP Fase III.......................................................................... kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, 5 ada Gambar 3. Contoh interval pada transek kuadrat di padang lamun................................ 7 penambahan sebelumnya tidakperairan ada di COREMAP fase II.dilakukan Lokasi lokasi baru Gambar 4. lokasi Citra baru dasaryang perairan laut dangkal Lombok sebelum yang ditambahkan lokasicitra perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) prosesadalah penajaman ................................................................................. 10 Gambar 5. Grafik biada plotdibawah nilai logaritmik piksel salurandan 2 (ban 2) dan 3 Salah (kiri), satu saluran yang pengelolaannya Kementrian Kelautan Perikanan. kawasan 2 dan 4 (tengah) serta saluran 3 dan 4 (kanan) yang diperoleh dari dasar KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata perairan bersubstrat pasir yang homogin...................................................... 11 Perairan Matradasarmerupakan kesatuan perairan Gilisetelah Meno,dilakukan Gili Air dan Gili Gambar 6.Gili Citra perairan laut dangkaldari perairan Lombok proses penajaman citradimenggunakan algoritma LyzengaPemenang, ........................... 11 Trawangan yang letaknya berada Desa Gili Indah, Kecamatan Kabupaten Gambar 7. Peta habitat perairan laut dangkal dan mangrove kawasan Gili Matra, Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Kab. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat .................................................. 12 mancanegara. Taman Wisata Perairan Matra yang(lifeform) selanjutnya disebut TWP Gili Matra Gambar 8. Persentase tutupan bentukGili pertumbuhan karang di perairan mempunyai luas sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Gili wilayah Matra ..................................................................................................... 13 Gambarberupa 9. Peta persentase tutupan sisanya wilayah perairan laut. karang hidup di stasiun monitoring perairan Gili Matra ..................................................................................................... 13 Keanekaragaman pesisir laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Gambar 10. Variasiekosistem jumlah jenis ikan dan target menurut lokasi stasiun penelitian .............. 14 Gambar 11. yang Grafik komposisi target menurut jenisbesarnya (atas) danketergantungan potensi stok (bawah) sumberdaya penting untukikan dilindungi mengingat masyarakat yang ditemukan pada stasiun penelitian. Suku yang tertulis dalam kotak terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran merah (6 suku) merupakan suku utama ikan target....................................... 16 dari berbagai dalam mengelola danmenurut menjagastasiun kelestarian ekosistem pesisir ini. Gambar 12. pihak Variasi potensi ikan target penelitian.................................. 17 Gambar 13. Diagram perbandingan jumlah individu dari masing-masing spesies Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang megabenthos target di perairan TWP Gili Matra.......................................... 24 berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili Gambar 14. Diagram prosentase kehadiran masing-masing spesies megabenthos pada oleh masing-masing stasiun di perairan GiliKawasan Matra.............................................. 24 P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Konservasi Perairan Nasional Gambar 15. Penutupaan LamundiTotal (%)Direktur di SetiapJendral Stasiun.Kelautan ........................................... 29 (BKKPN) Mataram yang berada bawah Pesisir dan Pulau-Pulau Gambar 16. Peta penutupan lamun di lokasi penelitian TWP Gili Matra......................... 29 Kecil melakukan kajian Lamun bersama kondisi kesehatan terumbu Gambar 17. Penutupan Perdalam Jenis dirangka Setiap pengelolaan Stasiun.............................................. 30 karang terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 31 Gambardan 18. ekosistem Persentase tutupan mangrove di TWP Gili Matra. ........................................ Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
xvii
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
DAFTAR BAB TABEL I PENDAHULUAN Tabel 1. Megabenthos target yang menjadi objek monitoring.......................................... 7 1.1. Belakang TabelLatar 2. Kategori tutupan lamun....................................................................................... 8 Tabel 3. kegiatan Kriteria status padang lamun.............................................................................. Dalam COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, 8 ada Tabel 4. Posisi geografis stasiun penelitian status kondisi mangrove TWP. Gili Matra... 9 penambahan lokasiperairan baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi 12 baru Tabel 5. Habitat dangkal..................................................................................... yang adalahperairan lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Tabelditambahkan 6. Luasan habitat laut dangkal dan mangrove. .......................................... 12 Tabelpengelolaannya 7. Komposisi ada jenisdibawah ikan target menurut besarnya biomassaSalah yang satu kawasan yang Kementrian Kelautan potensi dan Perikanan. dijumpai di TWP Gili Matra 2014...................................................................... 15 KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Tabel 8. Komposisi suku ikan target menurut kehadiran jumlah jenisnya....................... 16 Perairan Matra suku merupakan kesatuan perairan Gili Meno, Gili Air dan 17 Gili Tabel 9. Gili Komposisi ikan target menurutdari potensi stoknya........................................ Tabel 10. Kepadatan biomassa dan sediaan menurut suku danPemenang, lokasi stasiun. ....... 8 Trawangan yang letaknya berada di Desaikan Gilitarget Indah, Kecamatan Kabupaten Tabel 11. Pola kehadiran spesies megabentos pada setiap stasiun di perairan TWP Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Gili Matra............................................................................................................ 23 mancanegara. Taman Lamun Wisata pada Perairan GiliLokasi Matradan yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Tabel 12. Kehadiran Setiap Stasiun. ............................................ 28 mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 kerapatan Ha yang dan terdiri seluas 665 Ha dan Tabel 13. Persentase tutupan mangrove, INPdari jenisdaratan pada enam stasiun penelitian mangrove TWP. Gili Matra............................................................ 30 sisanya berupa wilayah perairan di laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
xviii
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
1
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
1.2. Rumusan Permasalahan
BAB I
PENDAHULUAN COREMAP (Coral Reef Rehabilitation and Management Program), atau Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang, adalah program jangka panjang yang 1.1. Latar Belakang bertujuan untuk melindungi, merehabilitasi, dan mengelola pemanfaatan secara lestari Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada terumbu karang serta ekosistem terkait di Indonesia, yang pada gilirannya akan menunjang penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru kesejahteraan masyarakat pesisir. yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Melalui berbagai forum dan kegiatan komunikasi yang merupakan satu yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautanpublik, dan Perikanan. Salah satusalah kawasan
komponen di dalam COREMAP, diharapkan kesadaran dan Gili perilaku masyarakat akan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Matra). Taman Wisata semakin baik terhadap lingkungan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili lingkungan lamunletaknya dan mangrove. pesisir Kecamatan semakin memahami penting Trawangan yang berada diMasyarakat Desa Gili Indah, Pemenang,arti Kabupaten
ekositem terumbu dan ekosistem terkaitwisata lainnya mereka. Dengan Lombok Utara. Gilikarang Matra adalah daerah tujuan bagibagi turiskehidupan yang mayoritas berasal dari demikian, diharapkan mereka Perairan tidak lagiGili mengambil karang untuk dijadikan bangunan, mancanegara. Taman Wisata Matra yang selanjutnya disebut bahan TWP Gili Matra menangkap ikan wilayah dengan sebesar cara merusak seperti racun seluas sianida665 danHabom, mempunyai luas 2.954 Ha yang menggunakan terdiri dari daratan dan membabat mangrove dijadikan sisanya berupa wilayahuntuk perairan laut. kayu bakar. Pemahaman yang demikian akan dimulai dengan kesadaran untuk menjaga ekosistem yang ada di wilayahnya. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Untuk mengetahui kondisi terumbu karangmengingat dan ekosistem terkait lainnya di suatu wilayah, sumberdaya yang penting untuk dilindungi besarnya ketergantungan masyarakat
serta melihat ada tidaknya perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun maka perlu dilakukan terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran studi awal dan pemantauan kondisi dan terumbu karang serta ekosistem secara dari berbagai pihak dalam mengelola menjaga kelestarian ekosistemterkait pesisirlainnya ini.
berkala. Disetiap wilayah COREMAP dibuat stasiun-stasiun pengamatan permanen yang Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang posisinya terdokumentasi dalam koordinat geografis, serta pencatatannya dibantu dengan alat berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh GPS, sehingga pengamatan dapat dilakukan kembali di stasiun tersebut pada tahun P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional berikutnya. Metode pemantauan yang digunakan dibuat baku dan sesederhana mungkin, (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau tetapi tidak menghilangkan sifat keilmiahannya, sehingga kelak dapat dengan mudah Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu dilakukan oleh masyarakat setempat. karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 1.3.Tujuan Tujuan Sasaran daridan studi awal Penelitian ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu beserta ekosistem terkait lainnya dilokasikondisi perairanawal TWP Gili Matra. Data Tujuankarang dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ekosistem terumbu dasar data ekosistem monitoring lamun nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yangdasar penting bagi karangdan beserta (seagrass) dan mangrove sebagai data di awal keberhasilan program COREMAP di perairan tersebut. Selain itu sebagai data tersebut COREMAP-CTI. Sementara sasaranCTI penelitian yang akan dicapai adalah berikut:dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakankarang, dalam mengambil suatu kebijakan. a. Mengetahui persentase tutupan terumbu b. Mengetahui kepadatan rata-rata dan biomasa ikan karang, c. Mengetahui komposisi jenis megabentos yang bernilai ekonomis penting ataupun yang dapat dijadikan indikator kesehatan terumbu karang, 2
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
d. Mengetahui kerapatan lamun,
BAB I
e. Mengetahui kerapatan mangrove, PENDAHULUAN f. Menghasilkan peta sebaran terumbu karang, lamun, dan mangrove, 1.1. Latar Belakang 1.4.Dalam Metodologi kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru 1.4.1. Kerangka Berpikir yang ditambahkan adalah lokasiyang perairan (KKPN) Ekosistem laut dangkal umumKawasan terdapatKonservasi di wilayahPerairan pesisir Nasional adalah ekosistem yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan terumbu karang, ekosistem lamun dan ekosistrem mangrove yang satu sama lain seringkali KKPN iniberhubungan adalah Taman Perairan Matra Jika (TWP Matra). Taman sangat eratWisata didalam rantai Gili ekologis. salahGili satu ekosistem ini Wisata rusak,
Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili biasanya akan berdampak pada ekosistem lainnya yang berdekatan. Kegiatan dari aktivitas Trawangan yangdiletaknya beradadidilaut Desa Kecamatan Pemenang, Kabupaten manusia baik darat maupun jikaGili tidakIndah, berwawasan lingkungan akan berdampak
Lombok Gilikelestarian Matra adalah daerah tujuan bagi turis yang2011). mayoritas buruk Utara. terhadap ekosistem pesisirwisata ini (Suana et al., Olehberasal sebab dari itu, mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra didalam upaya pelestarian dan pengelolaan suatu kawasan/ekosistem perlu adanya mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan pemantauan yang rutin agar dapat terlihat ada tidaknya perubahan yang terjadi disuatu sisanya berupa wilayah perairan laut. ekosistem tersebut dan pemantauan ini hendaknya terdokumentasi. Informasi dari data Keanekaragaman ekosistem pesisirsecara dan laut yang terdapat di TWP dapat Gili Matra merupakan yang diperoleh dapat disajikan komprehensif sehingga digunakan oleh sumberdaya penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat berbagai yang kalangan yang membutuhkan baik dalam menentukan kebijakan untuk terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. perluperuntukannya. adanaya kesadaran pengelolaan kawasan maupun langkah-langkah strategisUntuk lainnyaitusesuai dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Pemantauan ekosistem pesisir yang dilakukan secara berkala, akan dapat mengetahui Dalam program melaksanakan evaluasi yang kondisi rangka terkini mendukung dan perubahan yang COREMAP-CTI terjadi di suatu dan lokasi. Hal ini dapat membantu berkelanjutan di kawasandalam konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam ini diwakili oleh pengambil kebijakan melakukan langkah-langkah yang perluhaldalam melakukan P2O-LIPI bekerjasama dengan Konservasi Perairan Nasional pengelolaan daerah pesisir yangUPT lebihdari baikBalai dan Kawasan sesuai menurut peruntukannya. Dengan (BKKPN) Mataram yang kekayaan berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisirdapat dan Pulau-Pulau demikian diharapkan sumberdaya pesisir di lokasi tersebut terjaga dan Kecil dimanfaatkan melakukansemaksimal kajian bersama mungkin dalam dengan rangka tetap pengelolaan memperhatikan kondisi kelestariannya. kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 1.4.2. Metode Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Studi awal (baseline study) di Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra telah terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dilaksanakan pada 11-16 September 2014i. Lokasi penelitian berada di wilayah perairan dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi TWP Gili Matra (Gambar 1). Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada stasiun yang keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dimiliki oleh UPT BKPPN TWP Gili Matra yakni sebanyak 8 stasiun pengamatan yang dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. tersebar di 3 buah pulau kecil yakni Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Pengamatan yang akan dilakukan meliputi bidang kajian terumbu karang, ikan, megabenthos, lamun,
3
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
mangrove, serta sistem informasi geografi (GIS). Posisi dan jumlah stasiun pengamatan BAB I berbeda untuk masing-masing bidang kajian. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.4.2.1. Sistem Informasi Geografi Dalam kegiatan PeralatanCOREMAP yang dipergunakan Fase III dalam kali ini penelitian yang diberi ini adalah nama GPS COREMAP-CTI, Garmin 76 C dan ada penambahan catatan lokasi lapangan, baru yang sedangkan sebelumnya wahana tidakpenelitian ada di COREMAP adalah perahu fase II. yang Lokasi memungkinkan lokasi baru menembusadalah perairan dangkal dan penjelajahan lapangan (tanpa wahana perahu) yang yang ditambahkan lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kelautan Perikanan. Salah satu kawasan hanya bisa dilakukan pada Kementrian saat laut sedang surut.dan Metode yang dipergunakan adalah KKPN ini ground adalah truth, Taman yakni Wisata mendiskripsi Perairansecara Gili Matra visual jenis (TWP substrat Gili Matra). dasar perairan Tamanmeliputi Wisata Perairan komposisi Gili Matrapersentase merupakan kesatuan dari pada perairan Gili Meno, Airsedangkan dan Gili material penyusun bentangan 15 m xGili 15 m, Trawangan posisi yang geografis letaknyadicatat berada menggunakan di Desa Gili GPS Indah, dalam Kecamatan format derajad, Pemenang, desimal Kabupaten berdasar Lombok datum Utara. WGS Gili Matra 84. adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Gambar 1. Peta lokasi penelitian di perairan TWPperairan Gili Matra, 2014 terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi TWPSeptember Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya menggunakan dapat dijadikan bahan evaluasi yang bagi Metode analisis dilakukan metode penginderaan jauh.penting Bahan yang keberhasilan program COREMAP CTIhabitat di perairan tersebut. itu data tersebut digunakan untuk memetakan perairan dangkalSelain dan mangrove di Pulaudapat Gili
dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan mengambil suatu kebijakan. Matra dan sekitarnya adalah citra satelitdalam LANDSAT 8 path/row 116/66 perekaman 6 Mei 2014. Pemetaan habitat perairan dangkal dilakukan melalui proses penajaman citra dan klasifikasi multispektral. Penajaman citra dilakukan untuk mengurangi pengaruh gangguan kolom air, sehingga objek dasar perairan dangkal dapat terlihat 4
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
lebih jelas. Teknik penajaman yang adalah transformasi citra dengan BABdigunakan I menggunakan algoritma yang dikembangkan oleh Lyzenga (1981) dan Principal PENDAHULUAN Component Analysis (PCA) untuk menghasilkan beberapa citra yang tidak 1.1. Latar Belakang berkorelasi karena data citra multispektral seringkali berkorelasi tinggi antar tiap Dalampiksel kegiatan Fase III berbeda kali ini(Richards, yang diberi nama COREMAP-CTI, ada padaCOREMAP saluran (band) yang 1999). Klasifikasi multispektral penambahan lokasi baru sebelumnya tidak ada dicitra COREMAP fase II. karakteristik Lokasi lokasi yang baru dilakukan untukyang mengelompokkan piksel yang memiliki yang ditambahkan adalah lokasi perairankelompok Kawasanberdasarkan Konservasi objek Perairan Nasional (KKPN) hampir sama menjadi beberapa yang di amati, dalam yang pengelolaannya adaobjek dibawah Kementrian Kelautan Teknik dan Perikanan. Salah satudigunakan kawasan hal ini adalah dasar perairan dangkal. klasifikasi yang KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata adalah klasifikasi multispektral terbimbing dengan algoritma maximum likelihood. Perairan Saluran Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gilipemetaan Meno, Gili Air dan Gili panjang gelombang yang digunakan untuk perairan dangkal Trawangan yangsaluran letaknya Gilihijau Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten adalah biruberada (salurandi2),Desa saluran (saluran 3), saluran merah (saluran 4), Lombok dan Utara. Gili Matra adalahdekat daerah tujuan5). wisata bagibiru, turishijau, yang dan mayoritas dari saluran inframerah (saluran Saluran merah berasal merupakan mancanegara. Taman Wisata Spektrum Perairan Gili Matra memiliki yang selanjutnya disebutyang TWPbaik Gili Matra spektrum tampak. tampak kemampuan untuk mempunyai luas wilayah sebesar 2.954air, Hasehingga yang terdiri daratan untuk seluas membedakan 665 Ha dan berpenetrasi ke dalam kolom dapatdari digunakan sisanya berupa perairan laut. dangkal (Campbell, 1996). Saluran inframerah dekat, objek wilayah sebatas pada perairan digunakan untuk membatasi dan perairan karena tersebut Keanekaragaman ekosistem pesisirwilayah dan lautdaratan yang terdapat di TWP Gili spektrum Matra merupakan diserap air sehingga pada citramengingat berwarna gelap (hitam). Perbedaan warna yang sumberdaya yangoleh penting untuk dilindungi besarnya ketergantungan masyarakat tersebut (gelap dan di terang) pembedaan wilayah daratan dan terhadap kontras ekosistem tersebut terutama bidangmemudahkan pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran perairan pada citramengelola satelit. dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. dari berbagai pihak dalam Pembedaan objek vegetasi dengan vegetasi lainnya dilakukan Dalam rangka mendukung programmangrove COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasidengan yang memanfaatkan komposit citraTWP RGBtersebut, 567. Saluran 5 merupakan saluran inframerah berkelanjutan di kawasan konservasi pemerintah dalam hal ini diwakili oleh (0,76–0,90dengan um) yang pekaBalai terhadap pantulan spektral vegetasi yang P2O-LIPIdekat bekerjasama UPT dari Kawasan Konservasi Perairan Nasional dengan internal daun. PadaKelautan saluran Pesisir ini vegetasi mangrove (BKKPN)berhubungan Mataram yang beradastruktur di bawah Direktur Jendral dan Pulau-Pulau dapat diidentifikasi berdasarkan (keanekaragaman jenis). terumbu Hal ini Kecil melakukan kajian bersama dalam diversivitasnya rangka pengelolaan kondisi kesehatan terkait denganterkait adanya perbedaan struktur internal vegetasi mangrove. karang dan ekosistem lainnya yakni ekosistem lamun dari dan ekosistem mangrove.Saluran inframerah tengah (1,55–1,75 um) memiliki karakteristik pancaran vegetasi yang Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem dipengaruhi oleh serapan air sehingga tumbuhan mangrove akan memberikan warna terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dan rona yang gelap. Hal ini disebabkan karena tumbuhan mangrove pada umumnya dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi mengandung air dalam jumlah yang besar (Sato, 1996 dalam Hudaya, 2004). keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Survei digunakan untuk mengetahui kenampakan dipakai sebagai acuanlapangan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.sebenarnya dilapangan yang terekam oleh citra satelit. Pengambilan titik pengamatan dilakukan secara sistematis dengan membuat jalur transek mulai dari garis pantai hingga ujung terumbu atau tubir. Pengamatan dilakukan menggunakan teknik snorkeling serta 5
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
berhenti sejenak untuk mencatatBAB ketika I terjadi perubahan kenampakan didasar perairan. Setiap titik pengamatan dicatat lokasinya menggunakan alat receiver GPS. PENDAHULUAN Data dan lokasi penyebaran stasiun pengamatan disaikan pada Gambar 2 dan 1.1. Latar Belakang Lampiran. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dantruth laut yang di TWP Matraperairan merupakan Gambar 2. Peta sebaran ground dalamterdapat penyusunan petaGili habitat laut dangkal di lokasi penelitian. sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Karang terhadap 1.4.2.2. ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagaiPengambilan pihak dalam data mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir menggunakan ini. di lapangan dilakukan dengan penyelaman selam SCUBA. Metode yang digunakan penelitian karang Dalamperalatan rangka mendukung program COREMAP-CTI danuntuk melaksanakan evaluasiadalah yang Underwater Photokonservasi TranscectTWP (Giyanto et pemerintah al., 2010; dalam Giyanto, Giyanto, berkelanjutan di kawasan tersebut, hal 2012a; ini diwakili oleh Underwater PhotoUPT Transcect (UPT)Kawasan dilakukan dengan ukuran frame 58x44 P2O-LIPI2012b). bekerjasama dengan dari Balai Konservasi Perairan Nasional 2 pada titik dipasang transek permanen di kedalaman 5-7 m, (BKKPN)cm Mataram yangstasiun beradayang di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir danantara Pulau-Pulau
Pemotretankajian dilakukan jarak 1 m dikondisi sepanjang garis transek Kecil melakukan bersamadengan dalaminterval rangka pengelolaan kesehatan terumbu. Penelitian dilakukan di 8 satsiun penelitian lamun sesuai dan dengan lokasi mangrove. milik UPT KKP. karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem ekosistem Pada setiap stasiun pengamatan, dibuat permanen transek dengan posisi yang Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem tercatat di GPS. terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data Foto-foto hasil pemotretan bawahdijadikan air selanjutnya dasar dan data monitoring nantinya dapat bahan dianalisis evaluasi untuk yang mendapatkan penting bagi data-data yangCOREMAP kuantitatif CTI seperti persentase tutupan masing-masing biota dapat atau keberhasilan program di perairan tersebut. Selain itu data tersebut substrat. Perhitungan analisakebijakan menggunakan CPCe, piranti lunak yang bisa dipakai sebagai acuan bagi pemangku dalamprogram mengambil suatu kebijakan. diunduh secara bebas. (Kohler and Gill 2006). Teknik analisis dengan pemilihan sampel titik acak 30 titik .
6
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan Karang Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Dalam1.4.2.3. kegiatan COREMAP sensus visual bawah airtidak (UVC) untuk pengumpulan data jenis penambahanMetode lokasi baru yang sebelumnya ada digunakan di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru ikan dan jumlah ikan. Pemantauan dilakukan di garis transek yang sama yang ditambahkan adalah individu lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dengan kegiatan penelitianKementrian karang, agar sekaligus datasatu bentik yang yang pengelolaannya ada dibawah Kelautan dan mendapatkan Perikanan. Salah kawasan KKPN ini menggambarkan adalah Taman Wisata habitatnya. Perairan Pengamatan Gili Matra dilakukan (TWP Gili disepanjang Matra). Taman garis transek Wisata ikan-ikan yang berada pada dari jarakperairan 2,5 m diGili sebelah kiriGili dan Air kanan Perairan dimana Gili Matra merupakan kesatuan Meno, dan garis Gili Trawangan yangsepanjang letaknya 70 berada di Desa Gili Indah, Pemenang,Luas Kabupaten transek m dicatat jenisnya besertaKecamatan jumlah individunya. bidang per adalah transeknya yaitu (5 mwisata x 70 m ) =turis 350 yang m2. Jenis ikan yang diamati Lombok yang Utara.teramati Gili Matra daerah tujuan bagi mayoritas berasal dari mancanegara. Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya TWPHal Gili dalamTaman penelitian ini hanya mendata ikan indikator dan ikandisebut target saja. iniMatra lebih untuk melihat dampak antara kelompok terhadap kondisi mempunyai luas wilayah sebesar 2.954kedua Ha yang terdiriikan dariinidaratan seluas 665 terumbu Ha dan karang.wilayah Mengingat kelompok ikan indikator sebagian besar merupakan ikan sisanya berupa perairan laut. pemakan polip karang. Sedangkan ikan target adalah kelompok ikan pangan yang Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan memiliki nilai ekonomis, baik itu untuk dikonsumsi masyarakat maupun diperjual sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat belikan. Jadi kedua kelompok ikan ini secara langsung bisa memberi gambaran terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran mengenai kondisi terumbu karang itu sendiri. Sehingga unit analisis hanya dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. mencakup kelompok ikan indikator (Chetodontidae) dan kelompok ikan target yang Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang mempunyai nilai ekonomis dan ikan-ikan yang terancam punah. Untuk ikan target, berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh dalam penelitian COREMAP – CTI hanya dibatasi pada 6 suku saja yaitu P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Serranidae, Lutjanidae, Lethrinidae. Haemulidae, Scaridae dan Siganidae. Penamaan (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau ikan karang mengacu pada banyak buku panduan ikan karang (Allen & Swainston, Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu 1993; Allen & Steene, 1996; Allen, 1999; Allen et al., 2003; Kuiter & Debelius, karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 1994). Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Selanjutnya dari data ini dilakukan pengolahan dan analisa data yang meliputi: terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data a. Keanekaragaman jenis dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Keanekaragaman jenis adalah total dari spesies ikan karang yang diamati selama keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat monitoring di suatu lokasi ekosistem terumbu karang. dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. b. Densitas Densitas (D) adalah jumlah individu seluruh spesies ikan karang per luas area pengamatan. 7
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
D
BAB, ikan I t arg et : setiap famili individu ikan indikator X individu / m
2
350 m 2 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang c. Hubungan panjang-berat Dalam kegiatan COREMAP Fase adalah III kaliberat ini yang diberiikan nama COREMAP-CTI, ada Hubungan panjang berat individu target (W) sama dengan penambahanindeks lokasi spesifik baru yangspesies sebelumnya tidak adadengan di COREMAP II. Lokasi baru (a) dikalikan estimasifase panjang totallokasi dipangkat
yang ditambahkan perairan Kawasan Konservasi Nasional (KKPN) indeks adalah spesifiklokasi spesies (b). Indeks spesifik spesiesPerairan (a,b) dan panjang ikan yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan bPerikanan. Salah satu kawasan disubsitusikan ke rumus panjang berat W a x L untuk mendapatkan data berat KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata ikan (gram/kg). Nilai “a” dan “b” dapat dicari di situs web “fishbase” untuk Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili setiap jenis ikan target Froese & Pauly (2014). Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Biomasa (Sediaan ikandaerah per luasan sensus) Lombok d. Utara. Gili Matra adalah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari
Sediaan dalam satuan biomassa adalah berat individu target per mancanegara. Tamanikan Wisata Perairan Gili Matra(B) yang selanjutnya disebutikan TWP Gili(W) Matra pengamatan. mempunyai luas luasarea wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut.
B
W (total setiap famili ) 350 m 2
Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Megabentos terhadap 1.4.2.4. ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagaiPengamatan pihak dalammegabenthos mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem ini. target dilakukan dengan metodepesisir belt transek (Loya, yang dikombinasikan metode Reef Benthos evaluasi pada delapan Dalam1978) rangka mendukung programdengan COREMAP-CTI danCheck melaksanakan yang stasiundidengan bantuan peralatan SCUBA (Browerdalam & Zar,hal1997). Pencatatan berkelanjutan kawasan konservasi TWPselam tersebut, pemerintah ini diwakili oleh untuk megabentos 1 meter di sebelah kiri dan kanan pita P2O-LIPIdilakukan bekerjasama dengan UPTyang dariberada Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional meter, sehingga luas Direktur bidang yang teramati per-transeknya (2 x 70 (BKKPN)berukuran Mataram70 yang berada di bawah Jendral Kelautan Pesisir dan yaitu Pulau-Pulau m2. Transek disinkronisasikan transek untuk pengamatan karang m2) = 140kajian Kecil melakukan bersama dalam rangka dengan pengelolaan kondisi kesehatan terumbu danekosistem ikan karang sebuah permanen. Analisa data mangrove. digunakan untuk karang dan terkaitpada lainnya yaknitransek ekosistem lamun dan ekosistem melihat kelimpahan mega bentos di lokasi yang diamati. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Semua jenisekosistem megabenthos dalam transek dicatat dan jumlah terumbu karang beserta terkaittarget lainnya dilokasi perairan TWPjenis Gili Matra. Data individunya. Megabenthos memiliki ekonimis dasar dan data monitoring nantinyatarget dapatmerupakan dijadikan biota bahanyang evaluasi yangnilai penting bagi tinggiprogram dan memiliki peran penting karangitu yang dari dapat tujuh keberhasilan COREMAP CTI di terhadap perairan kesehatan tersebut. Selain dataterdiri tersebut kelompok biota yangkebijakan disajikandalam padamengambil Tabel 1. Identifikasi merujuk pada dipakai sebagai acuan bagiseperti pemangku suatu kebijakan. Abbott & Dance (1990), Matsuura et al. (2000), Clark & Rowe (1971), Neira & Cantera (2005) dan Colin & Arneson (1995).
8
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 1. Megabenthos BAB targetIyang menjadi objek monitoring Nama IndonesiaPENDAHULUAN Nama Spesies
No. 1.
Bintang bulu seribu
1.1. Latar Belakang 2. Bulu babi
Group
Acanthaster planci
Echinodermata
Echinoids
Echinodermata
3. Teripang Holothurians Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama Echinodermata COREMAP-CTI, ada 4.
Kima
Tridacna spp.
Mollusca
5.
Keong pemakan karang
Drupella spp.
Mollusca
6.
Lola
Trochus spp.
Mollusca
penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan Salah satu kawasan 7. Lobster Panulirus spp. dan Perikanan. Crustacea KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili 1.4.2.5. Lamun (Seagrass) Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten karena dapat mempermudah Lombok Utara.Penentuan Gili Matra waktu adalah monitoring daerah tujuansangat wisatapenting bagi turis yang mayoritas berasal dari
pekerjaan danWisata faktorPerairan keselamatan. Selainyang itu, selanjutnya kondisi pasang surut juga menjadi mancanegara. Taman Gili Matra disebut TWP Gili Matra pertimbangan untuk menghasilkan data yangterdiri lebih baik. mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut.diisi dengan informasi, yaitu: tanggal, nama pengamat, Pertama, lembar kerja lokasi, stasiun, waktu pengamatan, nomor informasi umummerupakan mengenai Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yangtransek, terdapatserta di TWP Gili Matra kondisi kondisi sekitar mengingat lokasi monitoring, stasiun masyarakat berdekatan sumberdaya yangperairan pentingdan untuk dilindungi besarnyacontohnya ketergantungan permukiman. terhadap dengan ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran
dari berbagaiSelanjutnya, pihak dalampengenalan mengelola vegetasi dan menjaga pesisir ini. lamunkelestarian dilakukanekosistem dengan cara snorkeling. Posisi vegetasi lamun yang mewakili lokasi tersebut. Kemudian, Dalamtransek rangkaditempatkan mendukungpada program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang transekdipermanen dimulai dariTWP arahtersebut, pantai tegak lurus kedalam arah tubir dengan interval berkelanjutan kawasan konservasi pemerintah hal ini diwakili oleh
titik 10 m (Gambar sampai di tubir atau transek sepanjang 100 P2O-LIPIantar bekerjasama dengan 3) UPT dari batas Balailamun Kawasan Konservasi Perairan Nasional dari pantai, apabila memungkinkan. TitikKelautan nol diletakan meter dari batas (BKKPN)mMataram yang beradakondisi di bawah Direktur Jendral Pesisir5 dan Pulau-Pulau awal lamun. Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
Gambar 3. Contoh interval pada transek kuadrat di padang lamun 9
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Posisi awal direkam dengan perangkat BAB I GPS (Global Positioning System)receiver. Letakan Patok besi yang telah diberi pelampung dan keramik, sebagai tanda awal PENDAHULUAN transek permanen. Selanjutnya, kuadrat (kotak berukuran 50 cm x 50 cm) diletakan 1.1. Latar Belakang pada titik 0 m transek sebelah kanan.Komposisi jenis lamun di dalam kuadrat Dalamdiamati kegiatan Fase IIIdengan kali inijenis yang namatransek COREMAP-CTI, ada danCOREMAP dicatat, begitu juga laindiberi di sekitar seabagai catatan penambahan lokasi baru sebelumnya tidaktotal ada di(%) COREMAP fase II.tersebut Lokasi lokasi baru tambahan. Lalu,yang penutupan lamun pada kuadrat diestimasi yang ditambahkan perairan PerairanApabila Nasionalpenutupan (KKPN) (Lampiran adalah II) danlokasi dicatat, juga Kawasan penutupanKonservasi lamun perjenis. yang pengelolaannya dibawah Kementrian Kelautan Perikanan. satudominansi kawasan perjenis sulitada dilakukan, presensi jenis dapat dan dicatat denganSalah urutan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matradan (TWP Gili Matra). Wisata tutupannya. Setelah itu, foto kuadrat diambil nomor foto dicatat.Taman Sebagai data Perairan tambahan,karakteistik Gili Matra merupakan kesatuan perairan Meno, Foto Gili kuadrat Air dan yang Gili substrat juga dari diamati secaraGili kualitatif. Trawangan yang digunakan letaknya berada Desa Gili persentase Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten diambil untukdi verifikasi penutupan lamun, juga akan Lombok digunakan Utara. Gili untuk Matra uji adalah daerah tujuanlunak wisataCPCe bagi turis yang mayoritas dari coba perangkat (Coral Point Count berasal with Excel mancanegara. Taman(NCRI, Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya TWP Gili Matra Extention) Nova Southern University) dalam disebut menentukan persentase mempunyai luas wilayah penutupan lamun. sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Pengolahan dan Analisis Data Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Data penutupan lamun diolah dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Excel 2010. Pengolahan data dilakukan untuk menghasilkan rata-rata tutupan lamun terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran per stasiun dan per lokasi. Hasil rata-rata lamun pada setiap stasiun dan setiap lokasi dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. dikategorikan berdasarkan Tabel 2 untuk menentukan kriteria kondisi lamun pada Dalamsuatu rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang lokasi. berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Tabel 2. Kategori tutupan lamun P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Persentase penutupan (%) Kategori (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau 0 - 24,9
Jarang
25 - 49,9
Cukup Padat
50 - 74,9
Padat
Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. - 100 Padat mengenai ekosistem Tujuan dari studi awal ini untuk75mendapatkan data Sangat dasar/awal (Sumber: Ho et al.,perairan 2011) terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi TWP Gili Matra. Data
dasar dan data monitoring nantinya dapatlamun dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Setelah itu, kondisi kesehatan juga ditentukan berdasarkan berdasarkan keberhasilan programMenteri COREMAP di perairanHidup tersebut. Selain data tersebut dapat Keputusan NegaraCTI Lingkungan Nomor 200ituTahun 2004 tentang dipakai sebagai bagi pemangku kebijakanPenentuan dalam mengambil suatu kebijakan. Kritria acuan Baku Kerusakan dan Pedoman Status Padang Lamun (Tabel 3).
10
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 3. Kriteria BAB Istatus padang lamun PENDAHULUAN Kondisi Baik
Kaya/ Sehat
Jelek
Kurang kaya/ Kurang sehat
1.1. Latar Belakang
Penutupan (%) ≥ 60 30 – 59,9
Dalam kegiatan COREMAP Fase ada MiskinIII kali ini yang diberi nama ≤COREMAP-CTI, 29,9 penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah ini, lokasi perairan Kawasan Perairan Nasional Pada kegiatan sampel lamun diambilKonservasi untuk kajian genetika lamun.(KKPN) Sampel yang pengelolaannya dibawah Kelautanyang dan paling Perikanan. Salah satu kawasan yang diambilada berupa daun Kementrian muda atau rimpang muda. Daun muda pada KKPN ini adalah Taman Wisata Gili Matra (TWP Gili Tamandiambil, Wisata bagian daun lamun yang Perairan paling dalam atau rimpang yangMatra). paling ujung Perairan kemudian Gili Matradicuci merupakan dari Setelah perairanitu, Gilisampel Meno,dimasukan Gili Air ke dandalam Gili dan dilapkesatuan dengan tisu. Trawangan yang letaknya Desa Gili Indah, lokasi, Kecamatan Pemenang, Kabupaten kantong teh dan berada dilabelidi dengan tanggal, stasiun, dan jenis lamun. Lombok Selanjutnya, Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis sampel-sampel dimasukan ke dalam silicayang gel mayoritas di dalam berasal kotak, dari dan mancanegara. Gili Matra yang selanjutnya Gilisampel Matra kotak Taman ditutupWisata denganPerairan rapat. Sampel-sampel lamun disimpandisebut sebagaiTWP deposit mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan untuk analisis selanjutnya. sisanya berupa wilayah perairan laut. 1.4.2.6. Mangrove Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Penelitian padamengingat bulan September 2014 pada enam stasiun sumberdaya yang penting dilaksanakan untuk dilindungi besarnya ketergantungan masyarakat di Pulau di Gili Menopariwisata. dan Gili Trawangan yangadanaya ditunjukkan pada terhadap penelitian ekosistem tersebar tersebut terutama bidang Untuk itu perlu kesadaran Tabelpihak 4. dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. dari berbagai
4. mendukung Posisi geografis stasiun penelitian status mangrove TWP. yang Gili DalamTabel rangka program COREMAP-CTI dankondisi melaksanakan evaluasi Matra di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh berkelanjutan Koordinat P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Tipe Perairan Nasional No Pulau Stasiun Substrat Bujur
Lintang
(BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur395639 Jendral Kelautan Meno MGM11 9076905 Pesisir Pasirdan Pulau-Pulau 1 Gili MGM12 9077160 Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka 395678 pengelolaan kondisi Pasir kesehatan terumbu MGM13
395925
9077042
Pasir Lumpuran
MGM14
395930
9076768
Pasir Lumpuran
karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove.
Gili awal Terawangan 393096 9076507 mengenai Pasir Tujuan dari 2 studi ini untukMGM21 mendapatkan data dasar/awal ekosistem MGM22
393031
9077236
Pasir
terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data Penelitian dilaksanakan dengan linebahan transekevaluasi kuadrat yang dan hemispherical dasar dan data monitoring nantinya dapatmetode dijadikan penting bagi 2 photography et al., 1999). Dibuat tersebut. plot berukuran di sepanjang keberhasilan program (Jenning COREMAP CTI di perairan Selain 10x10 itu datam tersebut dapat
transekacuan garis bagi untuk diukur kebijakan diameter dalam pohon mengambil pada ketinggian dada (DBH) yang dipakai sebagai pemangku suatu kebijakan. memiliki lingkar batang minimal 16 cm. Dilakukan identifikasi jenis berdasarkan Tomlinson (1986), Giesen et al. (2002) dan Noor et al. (2002) serta dihitung lingkar batang dan jumlah pohon di setiap plot. Setiap plot dibagi menjadi empat kuadran 11
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
dengan ukuran 5x5 m2 dan disetiap BAB I kuadran dilakukan pengambilan foto hemisphere/tegak lurus langit. Data lingkar batang pohon digunakan untuk PENDAHULUAN menentukan kerapatan pohon dan indeks nilai penting jenis. Hasil pemotretan 1.1. Latar Belakang dianalisis untuk menentukan persentase tutupan mangrove di dalam kawasan. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Analisis Data penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru Data kerapatan pohon dan Kawasan persentaseKonservasi tutupan mangrove tersebar (KKPN) normal yang ditambahkan adalah lokasi perairan Perairan Nasional dianalisis dengan ANOVAKementrian dan dilanjutkan dengan uji DuncanSalah untuksatu mengetahui yang pengelolaannya ada dibawah Kelautan dan Perikanan. kawasan
perbedaan antar stasiun Status degradasi hutan di TWP. Gili KKPN ini adalah Taman Wisatapenelitian. Perairan Gili Matra (TWP Gili mangrove Matra). Taman Wisata Matra diintepretasikan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 201 Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili tahun 2004. Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari 1.5. Pelaksana Kegiatan mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Penelitian ini melibatkan staf peneliti dan teknisi dari Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan dan bekerjasama dengan staf UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional sisanya berupa wilayah perairan laut. (BKKPN) Mataram yang berada dibawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Kecil Kementrian Kelautan dan Perikanan. Bidang kajian yang terlibat antara lain: sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat - Bidang Karang terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran - Bidang Ikan dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. - Bidang Megabentos rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang -Dalam Bidang Lamun berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh - Bidang Mangrove P2O-LIPI - Bidangbekerjasama Penginderaandengan Jauh danUPT GIS dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
12
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB BAB II I HASIL PENDAHULUAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Sebaran 2.1. Latar Belakang Habitat Laut Dangkal Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Pra-pemrosesan penambahan baru yang sebelumnya tidak ada di 8COREMAP fase II.citra Lokasi lokasisudah baru Citra yanglokasi digunakan merupakan citra LANDSAT level 1T, artinya tersebut yang ditambahkan adalahdengan lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dikoreksi geometrinya memasukkan posisi atau koordinat geografis yang
yang pengelolaannyajuga ada pergeseran dibawah Kementrian Kelautanoleh dan bentuk Perikanan. Salah satu kawasan mempertimbangkan yang diakibatkan relief permukaan bumi KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata (Orthorectified). Jika dibandingkan dengan peta dasar sebagai acuan yaitu peta Rupabumi
Perairan merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Indonesia,Gili citraMatra yang digunakan sudah memiliki geometri yang baik. Hal tersebut ditunjukkan Trawangan yang letaknya berada antara di Desa GilidiIndah, Kecamatan Kabupaten dengan kesesuaian posisi koordinat objek citra maupun di petaPemenang, dasar.
Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Kualitas resolusi spasial citra LANDSAT multispektral dapat ditingkatkan dengan mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra memanfaatkan saluran pankromatik. Saluran pankromatik LANDSAT 8 memiliki resolusi mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan spasial 15 meter x 15 meter, sedangkan multispektralnya hanya 30 meter x 30 meter. Teknik sisanya berupa wilayah perairan laut. pan-sharpening dengan algoritma Gram-Schmidt digunakan untuk proses tersebut. Algoritma Keanekaragaman ekosistem yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan tersebut memiliki akurasi yangpesisir lebih dan baiklaut dibandingkan dengan algoritma pan-sharpening sumberdaya penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan lainnya, sertayang direkomendasikan untuk berbagai aplikasi/pemanfaatan (Laben et masyarakat al., 2000). terhadap tersebut terutama bidang pariwisata. dengan Untuk itu perlu adanaya kesadaran Hasil dariekosistem proses tersebut adalah citradisatelit multispektral resolusi spasial 15 meter x dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. 15 meter.
Dalam mendukung programuntuk COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasiseperti yang Koreksirangka radiometri citra dilakukan menghilangkan efek gangguan atmosfer berkelanjutan kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam halcitra ini tidak diwakili oleh kabut atau awanditipis. Gangguan tersebut menyebabkan nilai digital (DN) bernilai
P2O-LIPI bekerjasama denganbayangan UPT dariawan Balaidan Kawasan Konservasi Nasional “0” pada objek tergelap seperti laut dalam. KoreksiPerairan radiometri citra (BKKPN) yang berada diefek bawah Direkturatmosfer Jendral Kelautan Pesisiratau dan Pulau-Pulau dilakukan Mataram untuk menghilangkan gangguan seperti kabut awan tipis. Kecil melakukan bersama nilai dalamdigital rangka(DN) pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Gangguan tersebutkajian menyebabkan citra tidak bernilai “0” pada objek karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. tergelap seperti bayangan awan dan laut dalam. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengurangi DN studi seluruh liputan DN minimum. Metode tersebut dikenal dengan Tujuan dari awal ini citra untukdengan mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem dark substraction (Chavez, 1996). terkait DN minimum didapatkan dari analisis histogram citra terumbu karang beserta ekosistem lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data diliputan dalam. Hasil analisis padadapat tahapan tersebut bahan disaikanevaluasi pada Gambar dasar danlaut data monitoring nantinya dijadikan yang 4. penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
13
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
P. Gili Trawangan
P. Gili Meno
Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada P. Gili Air
penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili4.Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili sebelum Meno, Gili Air dan Gili Gambar Citra dasar perairan laut dangkal perairan Lombok dilakukan proses penajaman Trawangan yang letaknya citra. berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan bagi indeks turis yang mayoritas berasal dari Tahapan selanjutnya mempertajam citra olehwisata pengaruh kedalaman menggunakan mancanegara. Taman Wisata nilai Perairan Matra yang selanjutnya disebut Gili Matra algorima sebagai mengambil pikselGili yang menggambarkan substrat pasirTWP dari lokasi yang mempunyai luas dalam, wilayahberturut sebesarturut 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluasoleh 665 Lyzenga Ha dan dianggap paling menuju ke arah payang dikemukakan sisanya persamaan berupa wilayah perairan laut. dengan sebagai berikut: Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Keterangan: dari berbagai dalam mengelola danjmenjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. band i, atau band σii,pihak jj: varian σij : covarian band ij Dalam rangka mendukung program Li : Nilai digital pada band i. COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Lj :diNilai digitalkonservasi pada bandTWP j. berkelanjutan kawasan tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh ki/kj : Rasio koefisien atenuasi pada pasangan band i dan j. P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yangdengan beradapengambilan di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir danyang Pulau-Pulau Nilai ki/kj diperoleh nilai piksel pasir pada kedalaman berbeda. Kecil melakukan kajian bersama rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Material pasir mudah dikenali padadalam citra komposit true color secara visual, yaitu berwarna karangatau danbiru ekosistem terkaitpasir lainnya yakni ekosistemserta lamun dan ekosistem mangrove. cyan muda untuk pada air dangkal, berangsur-angsur warna biru muda menjadi pada mendapatkan air yang lebihdata dalam. Nilai logaritmik yang Tujuanlebih darigelap studi untuk awal pasir ini untuk dasar/awal mengenaipiksel ekosistem terrekam pada saluran 3 (Band 3) dan 4 (Band 4) diperairan plot dalam suatu terumbu karang beserta2 (B2), ekosistem terkait lainnya dilokasi TWP Giligrafik. Matra.Dalam Data menguji ketelitian nilai ki/kj yang diperoleh denganbahan melihat besarnya nilaipenting R 2. Idealnya dasar dan data monitoring nantinya dapatyakni dijadikan evaluasi yang bagi nilai tersebutprogram mendekati 1 atau umumnya 0.999. Namun sulitdapat nya keberhasilan COREMAP CTI di perairan tersebut.demikian Selain itumengingat data tersebut mencari habitat acuan pasir bagi yangpemangku homogin dalam suatu citra, kadang hasil tidak setajam dipakai sebagai kebijakan dalam mengambil suatuanalisis kebijakan. yang diharapkan. Nilai plot logaritmik pada penelitian disajikan pada Gambar 5, sedangkan citra hasil eksekusi menggunakan algoritma tersebut disajikan pada Gambar 6.
14
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
8.1
7.95
PENDAHULUAN y = 0.617x + 3.231 R² = 0.990
8
Ba nd 4
7.9 7.85
1.1. Latar Belakang
7.9
7.85
7.8
7.75
7.8
7.7
7.75 7.6
7.7
7.8
7.9
8
y = 0.844x + 1.354 R² = 0.985
Band 4
7.95
7.5
8 7.95 7.9 7.85 7.8 7.75 7.7 7.65 7.6 7.55 7.5
8.05
y = 0.726x + 2.27 R² = 0.994
8
Ba nd 3
BAB I
8.1
8.05
7.3
7.4
7.5
7.6 Band 2
7.7
7.8
7.9
7.3
7.4
7.5
7.6 Band 3
7.7
7.8
7.9
Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Band 2
Gambar 5. Grafik bi plot nilai logaritmik piksel saluran 2 fase (ban II. 2)Lokasi dan 3 lokasi (kiri), baru penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP saluran 2 dan 4 (tengah) serta saluran 3 dan 4 (kanan) yang diperoleh yang ditambahkandari adalah perairan Kawasan Perairan Nasional (KKPN) dasarlokasi perairan bersubstrat pasir Konservasi yang homogin. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten P. Gili Meno Gili Trawangan Lombok Utara. Gili MatraP.adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari
mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra P. Gili Air
mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Gambar 6. Citra dasar perairan laut dangkal perairan Lombok setelah dilakukan proses penajaman menggunakan algoritma Lyzenga. terhadap ekosistem tersebut terutamacitra di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Peta Habitat Perairan Dangkal Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Berdasarkandihasil analisis citra danTWP dibantu dengan uji/cek lapangan, dibuat oleh peta berkelanjutan kawasan konservasi tersebut, pemerintah dalam haldapat ini diwakili
habitat perairan dangkal dan mangrove. perairan dangkal yang diperoleh, atas P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT Habitat dari Balai Kawasan Konservasi Perairanterdiri Nasional 4 klas yangMataram disajikanyang padaberada Tabeldi5 bawah dan luasan habitatnya Tabel sedangkan (BKKPN) Direktur Jendraldisajikan Kelautanpada Pesisir dan6,Pulau-Pulau peta habitat perairankajian laut dangkal terbentuk, pada Gambar Kecil melakukan bersamayang dalam rangkadisajikan pengelolaan kondisi 7.kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
15
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 5. Habitat perairan dangkal BAB I No. 1
PENDAHULUAN Diskripsi
Klas Karang
Habitat tersebut biasanya ditemui pada ujung wilayah rataan terumbu yang menghadap ke arah laut, mulai dari reef crest, tubir (reef edge) hingga lereng terumbu (slope reef), terdiri atas karang hidup dan karang mati, mempunyai pelamparan yang cukup luas (9 x 9 piksel dalam citra (hampir COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada 1 ha.) dan dapat dibedakan dengan jelas dengan jenis habitat yang lain.
1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan
penambahan sebelumnya tidakmendominasi ada di COREMAP faseterdiri II. Lokasi lokasi baru 2 Pasir lokasi baru yangMaterial pasir sangat rataan karang, atas pasir berbutir
kasar (ǿ 0.063 hingga ǿ 2 mm) perupakan material pecahan karang, yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) sehingga secara umum berwarna putih.
yang Kelautan Salah hidup satu maupun kawasan 3 pengelolaannya Substrat campuranada dibawah Terdiri Kementrian atas bongkah karang, spot dan sopt Perikanan. karang baik karang karang mati, pecahan karang. Masing masing komponen tersebut tidak KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata memungkinkan dipetakan secara terpisah. Perairan Gili Matra 4 Lamun
merupakan dari dijumpai perairanpada Gilirataan Meno, Gili(reef Airflat) danyang Gili Habitat kesatuan lamun biasanya terumbu substratnya berupa pasir atau lumpur Komponen lamun yang dapat
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten dipetakan adalah lamun yang mempunyai tingkat kerapatan di atas 35 – 40%, sementara pada lamun yang mempunyai tingkat kerapatanberasal kurang 35 Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas dari hingga 40% akan masuk dalam kelas substrat dasarnya.
mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luasTabel wilayah sebesar 2.954perairan Ha yang dari seluas 665 Ha dan 6. Luasan habitat lautterdiri dangkal dandaratan mangrove. sisanya berupa wilayah perairan laut. Habitat Luas (Ha) Karang ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili 227.6516 Keanekaragaman Matra merupakan Pasir
109.4197
Lamun
116.8168
sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Substrat campuran: terdiri dari pasir, spot
danmengelola karang mati,dan pecahan dan kelestarian ekosistem pesisir ini. dari berbagaikarang pihakhidup dalam menjaga bongkah karang
176.7448
Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Mangrove 8.244 berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
Gambar 7. Peta habitat perairan laut dangkal dan mangrove kawasan Gili Matra, Kab. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. 16
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
2.2. Kondisi Terumbu Karang
BAB I
2.2.1. Kekayaan Jenis Karang PENDAHULUAN Perairan Gili Matra jernih dan berpasir putih. Tercatat sebanyak 109 jenis karang batu 1.1. Latar Belakang yang merupakan anggota dari 44 marga dari 14 famili. Berbagai jenis Acropora sp. dan Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Pocillopora verrucosa dijumpai di 7 stasiun pengamatan. Jumlah spesies tertinggi penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru terdapat di Gili Air ( st. 3) sebanyak 49 jenis karang batu, sedangkan persentase tutupan yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) karang tertinggi dijumpai di Gili Meno (st. 7) dengan 38 jenis karang. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Persentase tutupan karang keras terbanyak di Gili Meno (ST 7), yaitu 46,33 % dan di KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata sisi Barat Gili Trawangan ( ST 5) sebesar 40,53%. Karang keras di sisi utara Gili Meno Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili (ST 7) didominasi oleh jenis jenis karang Non Acropora 40, 27 % yaitu Anacropora Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten matthai dan Seriatopora hystrix . Di Stasiun 7 ini termasuk dalam zona perikanan Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari berkelanjutan, perlu dijaga keutuhannya. Persentase tutupan terendah terdapat di sisi mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra selatan Gili Air (ST 2). Yaitu 7.73 % dan didominasi oleh campuran pecahan karang dan mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan pasir sebesar 75,87 % (Gambar 8). sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem ekosistem ekosistem mangrove. Keterangan : STterkait 1. Gili lainnya Air, ST 2.yakni Gili Air, ST 3. Gililamun Air, STdan 4. Gili Trawangan, ST 5. Gili Trawangan ST 6. Gili Trawangan, ST 7. Gili Meno, ST 8. Gili meno
Tujuan dari8.studi awal tutupan ini untuk mendapatkan data(lifeform) dasar/awal mengenai ekosistem Gambar Persentase bentuk pertumbuhan karang di perairan Gili Matra terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
17
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Presentasi tutupan karang hidup dalam bentuk BAB Ipeta tematik dapat dilihat pada gambar 2. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Gambar 9. Peta persentase tutupan karang hidup di stasiun monitoring perairan sisanya berupa wilayah perairan laut. Gili Matra Untuk jenis - jenis Acropora sp. banyak dijumpai di ST 5, yaitu sisi barat Gili Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Trawangan sebesar 22 % dari total karang yang dijumpai, yaitu sebesar 40,53 %. Masih sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat banyak dijumpai karang meja Acropora hyacinthus dan Acropora clathrata. terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Karang pihak lunakdalam dijumpai di ST dan 8 dan ST 3, kelestarian yaitu sisi ekosistem barat Gili pesisir Meno ini. dan Gili Air. dari berbagai mengelola menjaga Secara keseluruhan, rata-rata pertumbuhan karang di perairan Gili Matra adalah 24,48 %, Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang termasuk dalam kategori kurang baik. Akan tetapi dengan jernihnya perairan, aliran arus berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh dan nutrisi, diharapkan pertumbuhan karang akan meningkat. Dari pengamatan terlihat P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional banyak juvenile karang yang sudah tumbuh sehingga Dengan penerapan dan pengawasan (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau zona-zona yang telah dibuat, diharapkan kawasan Wisata Gili Matra dapat dijaga Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu kelestariannya. karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 2.2.2. TujuanIkan dariKarang studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data 2.2.2.1. Ikan Target dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi 2.2.2.1.1. Keragaman dan Komposisi Jenis Ikan Terget keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Sensus visual pada seluruh stasiun berhasil mengidentifikasi secara kolektif dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. sebanyak 84 spesies dan 16 suku. Namun kehadiran jenis pada masing-masing stasiun tidak sebesar angka tersebut tetapi bervariasi di bawah angka tersebut (Gambar 10), karena komposisi jenis dari ikan target yang hidup pada setiap area 18
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
karang selalu menyesuaikan dengan substrat terumbu di area tersebut BAB kondisi I (Lieske & Myers. 1997).
PENDAHULUAN
Hasil identifikasi jenis pada setiap stasiun menunjukkan bahwa kehadiran jenis 1.1. Latar Belakang ikan target pada setiap stasiun bervariasi cukup besar. Pada Stasiun TKGM 03, Gili Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Ayer, ikan target hadir dalam jumlah jenis yang paling rendah (11 spesies), dimana penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru secara umum pada Pulau Ayer kehadiran ikan target tergolong rendah, sedangkan yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) ikan target pada Stasiun Gili Trawangan sedikit lebih beragam dibanding Gili Ayer. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Sementara, kehadiran ikan target yang relatif lebih tinggi dibanding stasiun lain di di KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Gili Ayer dan Trawangan adalah pada stasiun TKGM 08 Gili Meno, yaitu 41 spesies Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili (Gambar 10). Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Gambar 10. Variasi jumlah jenis ikan target menurut lokasi stasiun penelitian (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Jenis-jenis ikanbersama target yang potensial ikan karang dalam Kecil melakukan kajian dalam rangkamendominasi pengelolaankomunitas kondisi kesehatan terumbu 10 ekosistem besar berdasarkan komposisi adalahdan Myripristis Acanthurus karang dan terkait lainnya yaknibiomassanya ekosistem lamun ekosistemkuntee, mangrove. olivaceus, Kyphosus cinerascens, Acanthurus leucocheilus, Ctenochaetus striatus, Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Naso brachycentron, Mulloidichthys flavolineatus, Neonipon sammara, Naso terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data lituratus, dan Lutjanus kasmira (Tabel 7). dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
19
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 7. Komposisi jenis ikan target menurut besarnya potensi biomassa yang BAB I dijumpai di TWP Gili Matra 2014 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Komposisi suku ikan target (Gambar 11) yang mendominasi kelompoknya dalam Tujuan10dari awal kehadiran ini untukjumlah mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem besarstudi menurut jenis (spesies) adalah Butana (Acanthuridae), terumbu Kakatua karang beserta ekosistem terkait (Lutjanidae), lainnya dilokasiBijinangka perairan TWP Gili Matra. Data (Scaridae), Kakap (Mulidae), Kerapu dasar dan data monitoring nantinya (Siganidae), dapat dijadikanLencam bahan evaluasi yang penting bagi (Serranidae), Baronang (Lethrinidae), Brajanata keberhasilan program COREMAP CTI(Scolopsidae), di perairan tersebut. data tersebut(Tabel dapat (Holocentridae), Kurisi pasir dan EkorSelain kuningitu(Caesionidae) dipakai sebagai bagipotensi pemangku kebijakan dalam suatu kebijakan. 8) dan acuan menurut biomassanya adalah mengambil Butana, Kakatua, Brajanata, Kakap, Bijinangka, Keper, Baronang, Kurisi pasir, Lencam, dan Ekor kuning (Tabel 9).
20
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional 11.yang Grafik komposisi ikanDirektur target menurut (atas)Pesisir dan potensi stok (BKKPN)Gambar Mataram berada di bawah Jendral jenis Kelautan dan Pulau-Pulau (bawah) yang ditemukan pada stasiun penelitian. Suku yang Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu tertulis dalam kotak merah (6 suku) merupakan suku utama ikan target lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. karang dan ekosistem terkait Dari komposisi suku awal ikan ini target yangmendapatkan mendominasi baik dalam jumlah jenisekosistem maupun Tujuan dari studi untuk data dasar/awal mengenai besarnya stok, keenam suku ikan target yang menjadi fokus dalam COREMAP-CTI masuk terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dalam sepuluh besar (6 suku target yang utama digambarkan dalam kotak merah). dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
21
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 8. Komposisi suku ikan target BAB I menurut kehadiran jumlah jenisnya SUKU
1
ACANTHURIDAE SCARIDAE
1.1. Latar Belakang 2
Jumlah Jenis
Komposisi %
Butana
16
19,0
Kakatua
14
16,7
PENDAHULUAN Kelompok Ikan
No
3
LUTJANIDAE Kakap 9 10,7 Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada 4
MULLIDAE
Biji Nangka
7
8,3
SERRANIDAE
Kerapu
7
8,3
penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru 5 yang ditambahkan6 adalah lokasi perairan Kawasan (KKPN) SIGANIDAE Baronang Konservasi 7Perairan Nasional 8,3 7 LETHRINIDAE Lencam 6 yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah 7,1 satu kawasan HOLOCENTRIDA
E 6,0 KKPN ini adalah8 Taman Wisata Perairan Brajanata Gili Matra (TWP 5Gili Matra). Taman Wisata 9
SCOLOPSIDAE
Kurisi Pasir
3
3,6
10
CAESIONIDAE
Ekor kuning
3
3,6
13
EPHIPPIDAE
Gembel Platak
1
1,2
14
KYPHOSIDAE
Keper
1
1,2
Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang11letaknya berada di Desa Bibir GiliTebal Indah, Kecamatan Pemenang, HAEMULIDAE 2 2,4 Kabupaten 12 Matra CARANGIDAE Kuwewisata bagi turis1yang mayoritas 1,2berasal dari Lombok Utara. Gili adalah daerah tujuan mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas 15wilayah sebesar 2.954 HaKuniran yang terdiri dari 1daratan seluas1,2665 Ha dan NEMIPTERIDAE 16 SCOMBRDAE Kembung 1 1,2 sisanya berupa wilayah perairan laut. Jumlah Jenis
84
Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Tabel 9. Komposisi suku ikan target menurut potensi stoknya terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
22
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
2.2.2.1.2. Kepadatan dan Biomassa BAB I Ikan Target PENDAHULUAN Kepadatan dalam biomassa ikan target tertinggi berturut-turut dijumpai pada stasiun TKGM 05, TKGM 04, TKGM 08 dan TKGM 06 (Gambar 12), yang 1.1. Latar Belakang masing-masing dengan nilai 81 kg, 65 kg, 63 kg dan 52 kg per 350 m2. Secara Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada umum potensi ikan target yang tinggi dijumpai pada Pulau Gili Trawangan, penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru sebaliknya potensi terendah dijumpai pada stasiun TKGM 03 Gili Ayer, dimana yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan2 Konservasi Perairan Nasional (KKPN) rata-rata stok ikan target 39,4 kg / 350m . Sediaan stok ini setara dengan 1.126 kg yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan per hektar atau setara dengan 1,1 ton per hektar (Tabel 10). Penyumbang sediaan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata tersebut dalam 10 besar biomassanya adalah berasal dari kelompok ikan Butana, Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Kakatua, Brajanata, Kakap, Bijinangka, Keper, Baronang, Kurisi pasir, Lencam Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten dan ekor kuning. Kelompok ekonomis tinggi termasuk kakap, baronang, lencam, Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari ekor kuning, kerapu, kembung, bibir tebal, dan kuwe. mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Gambar 12. Variasi potensi ikan target menurut stasiun penelitian Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
23
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 10. Kepadatan biomassa BAB dan sediaan ikan target menurut suku dan lokasi I stasiun PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. 2.2.2.2. Ikanekosistem Indikatorpesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Keanekaragaman sumberdaya2.2.2.2.1. yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Keragaman Ikan Indikator terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Stasiun TKGM 05, TKGM 04 dan TKGM 06 di Gili Trawangan dan dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. menyusul TKGM 08 di Gili Meno memiliki keragaman jenis dan jumlah Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan yang. individual ikan indikator yang relatif tinggi dibanding stasiun lainevaluasi di Gili Air berkelanjutan kawasan tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili Haldiini berarti konservasi bahwa ikanTWP indikator (Chaetodontidae) merespon dengan oleh baik P2O-LIPI kondisi bekerjasama dengan dari Balai Kawasan Konservasi terumbu karangUPT di stasiun-stasiun tersebut. SebaliknyaPerairan kondisiNasional substrat (BKKPN) Mataram berada di bawah Direktur di Jendral Kelautan terumbu yang karang di Gili Air, khususnya stasiun TKGMPesisir 01, 02,dan 03 Pulau-Pulau dan TKGM Kecil melakukan kajian bersama rangka habitat pengelolaan kondisi kesehatan terumbu 07 di Gili Meno kurangdalam baik sebagai ikan indikator. Ikan indikator dari karang dan ekosistem terkait lainnya yakni hadir ekosistem lamun dan paling ekosistem mangrove. jenis Chaetodon klenii yang dalam jumlah besar (107 individu) adalah petunjuk terumbu karang kurang sehat. Sebaliknya hadirnya jenis Tujuan dari studi awal bahwa ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Chaetodon individu), trifascialis dan terumbu karang besertabaronessa ekosistem (86 terkait lainnya Chaetodon dilokasi perairan TWP(73 Giliindividu) Matra. Data
Chaetodon trifasciatus (33dapat individu) adalah petunjuk adanya dasar dan data monitoring nantinya dijadikan bahan evaluasi yangperkembangan penting bagi bercabang yang CTI cukup karena ketiganya berkorelasi keberhasilankarang program COREMAP di baik, perairan tersebut. Selainselalu itu data tersebut positif dapat dengan jenis-jenis tertentu kebijakan branchingdalam coral. mengambil suatu kebijakan. dipakai sebagai acuan bagi pemangku
Kehadiran ikan indikator memberikan makna sendiri yang menjadi indikasi adanya daya dukung lingkungan dan habitat. Makanan kegemaran (diet) dan respon atas substrat dan kondisi perairan sangat menentukan komposisi kehadiran 24
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
ikan indikator (Vivien & Navarro. BAB I 1983). Kehadiran ikan indikator secara kolektif untuk semua stasiun adalah 28 spesies. Variasi kehadiran antar setasiun PENDAHULUAN relatif rendah yaitu antara 7 - 17 spesies. Hal ini menunjukan bahwa sebagian 1.1. Latar Belakang lokasi penelitian adalah buruk dalam kondisi lingkungan. Namun sekali lagi hasil Dalam kegiatan COREMAP Fasebahwa III kali ini yang diberi ada penelitian menunjukkan stasiun TKGM 4, 5,nama 6 danCOREMAP-CTI, 8 adalah lokasi yang penambahanrelatif lokasi baik baru yang sebelumnya tidak ada ikan di COREMAP II. Lokasi lokasi baru ditinjau dari kehadiran indikator. fase Manurut Nash (1988), yang ditambahkan adalah perairan Perairan kehadiran ikanlokasi indikator yangKawasan dianggapKonservasi paling baik untuk Nasional kategori (KKPN) terumbu yang pengelolaannya adasehat dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. SalahPapua. satu kawasan karang yang adalah 44 sepesies, seperti dijumpai di perairan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Dominasi kehadiran ikan indikator secara signifikan diwakili oleh jenis Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Chaetodon baronessa, Chaetodon trifascialis, Chaetodon trifasciatus, Chaetodon Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten trifascialis, Chaetodon kleinii, Heniochus varius. Dalam hal ini Chaetodon kleinii Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari hadir sangat mencolok karena jenis ini merespon kondisi karang dengan rank mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra kualitas yang lebar. Ikan ini dapat dijumpai mulai dari area karang yang baik mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sampai area karang yang kritis. Secara umum kehadiran C. kleinii dan Heniochus sisanya berupa wilayah perairan laut. varius merupakan petunjuk bahwa kondisi terumbu karang kurang baik. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan lautC.yang terdapat di Gili Matra merupakan Sebaliknya dominasi kehadiran Baronessa, C. TWP trifascialis, C. trifasciatus sumberdayamenjadi yang penting dilindungi besarnya ketergantungan tanda untuk adanya banyak mengingat karang meja (tabulet) dan karang masyarakat bercabang terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. (Reese, Untuk ituE.perlu adanaya (branching corals) di lokasi keberadaannya 1977; 1981; kesadaran Edrus & dari berbagaiSyam, pihak1998). dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukungpengelolaan program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Keberhasilan kawasan konservasi perairan bergantung pada berkelanjutan di kawasanpopulasi konservasi pemerintah dalam hal ini keragamanan diwakili oleh pertumbuhan ikanTWP baiktersebut, jenis maupun biomassanya. Data P2O-LIPI kelompok bekerjasama dari Balaipada Kawasan Perairan Nasional ikandengan target UPT dan indikator tahun Konservasi 2014, dimana penelitian ini (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Kelautan dan 16 Pulau-Pulau dilaksanakan, menunjukkan jumlah jenisJendral 84 spesies ikan Pesisir target dari suku dan Kecil melakukan kajian dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu 27 spesies ikanbersama indikator dari suku Chaetodontidae. Dibandingkan dengan data karang dan ekosistem terkait2010) lainnya yakni ekosistem lamun ekosistem 2010 (Ahyadi, yang menunjukkan bahwadan jumlah jenis mangrove. masih 54 spesies dari 11 suku, maka ikandata karang tahun 2014 lebih berkembang. Tujuan dari studi awal inikondisi untuk komunitas mendapatkan dasar/awal mengenai ekosistem Intensitas mendekati ekologisnya di tahun terumbu karang besertaperkembangan ekosistem terkait lainnya kondisinya dilokasi perairan TWP Gili Matra. 1998, Data dimana pada tahunnantinya tersebut dapat teridentifikasi 123bahan spesies dari 33 yang suku (Dahuri al., dasar dan data monitoring dijadikan evaluasi penting etbagi keberhasilan1998). program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagaiHasil acuanpenelitian bagi pemangku kebijakan suatuyang kebijakan. ini sedikit lebih dalam tinggimengambil jumlah spesies ditemukan jika dibandingkan dengan hasil baseline data sebelumnya yang diambil oleh konsultan yang ditunjuk. Perbandingan dengan data jumlah jenis dari hasil penelitian konsultan 2012 untuk 10 besar ikan target yang mendominasi adalah Butana 14 25
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
spesies, Kakatua 12 spesies, Kakap BAB I4 spesies, Bijinangka 4 spesies, Kerapu 4 spesies, Baronang 0 spesies, Lencam 1 spesies, Brajanata 2 spesies, Kurisi pasir 1 PENDAHULUAN spesies, dan Ekor kuning 2 spesies. 1.1. Latar Belakang Komposisi IkanFase Karang sebagai Resiliensi Karang ada Dalam2.2.2.3. kegiatan COREMAP III kali ini Faktor yang diberi nama Terumbu COREMAP-CTI, penambahanKelompok lokasi barubutana yang sebelumnya (Acanthuridae), tidakkakatua ada di COREMAP (Scaridae), dan fase baronang II. Lokasi (Siganidae) lokasi baru yang ditambahkan merupakanadalah kelompok lokasi10perairan besar Kawasan yang hadir Konservasi mendominasi Perairan dalam Nasional jenis (KKPN) maupun yang pengelolaannya dan Perikanan. Salah satuherbivora kawasan biomassanya ada padadibawah perairanKementrian TWP Gili Kelautan Matra. Kelompok tersebut adalah KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili terumbu Matra (TWP Matra). Taman Wisata yang sangat berperan dalam resiliensi karang Gili karena mampu mengontrol Perairan atau Gili membatasi Matra merupakan kesatuan perairan komunitas Gili Meno,alga Giliyang Air kemudian dan Gili perkembangan dan dari pertumbuhan Trawangan yang letaknya Desa Gili bagi Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten memberikan ruang berada substratdipenempelan larva karang hingga terjadi rekruitmen Lombok karang. Utara. Gili adalah daerah tujuan wisata bagipenting turis yang mayoritas dari JadiMatra kelompok ikan ini memainkan peran dalam interaksiberasal kompetitif mancanegara. Perairan GiliKecuali Matra yang disebut Gili pelaku Matra antaraTaman karangWisata dan makroalgae. itu, selanjutnya kelompok ikan ini TWP menjadi mempunyai luas pada wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan bioerosi karang dan mampu menciptakan pergantian fase pertumbuhan antara sisanya berupa perairan karangwilayah dan makro alga, laut. dimana proses tersebut tidak mudah dimengerti dengan baik. Namun kehadiran kelompok sangat besar perlu menjadi Keanekaragaman ekosistem pesisirikan dan ini lautdalam yang jumlah terdapatyang di TWP Gili Matra merupakan perhatian dalam pengelolaan perikanan, karenabesarnya perubahahn rezim herbivora dalam sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat ketergantungan masyarakat
terumbu dapat berpengaruh nyata pada perubahan substrat karang (Berkepile & Hay, terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran 2008;pihak Green & Bellwood, Kehilangan kelompok ikan pesisir herbivora, dari berbagai dalam mengelola 2009). dan menjaga kelestarian ekosistem ini. misalnya
melalui lebih tangkap, dapat menyebabkan pergantian dari terumbu yang didominasi Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang karang menjadi didominasi makroalga. Untuk mempertahankan resiliensi karang, berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh aktivitas pengelolaan harus fokus pada perlindungan populasi herbivora. P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Pengelola terumbu harus bekerjaJendral untuk Kelautan mempertahankan keseimbangan (BKKPN) Mataram yang beradakarang di bawah Direktur Pesisir dan Pulau-Pulau koloni karang danbersama komunitas alga. rangka Ketika alga mengambil alih substrat, hal terumbu ini akan Kecil melakukan kajian dalam pengelolaan kondisi kesehatan menjadi sulitterkait untuklainnya merubah karang dan ekosistem yaknikecenderungan ekosistem lamunperkembangan dan ekosistem vegetasi mangrove.tersebut. Apabila hal ini terjadi, aktivitas pengelolaan harus fokus pada pengembangan dan Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem perlindungan populasi herbivora. Dalam kondisi adanya kejadian yang menganggu, terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data ikan herbivora akan menghambat pertumbuhan alga dan sekaligus menyediakan dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi kesempatan pada larva karang untuk menempati jaringan substrat yang mati. keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Pengaruh spesifik dari jenis ikan herbivora menunjukkan bahwa kekayaan jenis dari dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. komunitas herbivora adalah penting dalam menyediakan resiliensi yang dibutuhkan
karang untuk pulih dari gannguan yang terjadi. Dalam hal ini, ukuran ikan juga penting karena ikan-ikan bertubuh besar lebih baik sebagai “grazer” dari pada yang 26
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
bertubuh kecil. Misalnya, aktivitas merumput dari 75 ekor ikan kakatua yang BAB I berukuran 15 cm sama dengan 1 ekor ikan kakatua yang berukuran 35 cm (Steneck, PENDAHULUAN 2012). Namun dari sisi jumlah jenis, jumlah individu, maupun ukuran individu ikan 1.1. Latar Belakang herbivora, intensitas semua itu di perairan Gili Matra masih belum belum beskala Dalambesar kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama ada dampaknya bagi resiliensi. Terutama kelompok kakatuaCOREMAP-CTI, masih banyak yang penambahan lokasianakan. baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP II. Lokasi lokasi baru setingkat Ukuran gerombolan (population size) fase butana, kakatua maupun yang ditambahkan adalahtidak lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional baronang juga begitu besar, pada beberapa stasiun malah terlihat(KKPN) soliter. yang pengelolaannya dibawah Kementrian Kelautankakatua dan Perikanan. Salah satu kawasan Namun peranadamasing-masing jenis butana, dan baronang tetap dapat KKPN ini adalah Tamandalam Wisata Perairan fungsional Gili Matra dari (TWP Matra). makannya Taman Wisata diperhitungkan kelompok polaGili kebiasaan bagi Perairan resiliensi Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili karang. Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Ikan karang herbivora adalah berbeda dan tidak termasuk dalam satu kelompok Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari yang seragam secara ekologis. Kelompok herbivora tersebut terbagi dalam beberapa mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra kelompok fungsional yang berbeda dalam kaitannya dengan bagaimana kelompok mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan ikan itu makan, apa yang dimakan dan pengaruhnya pada penciptaan subtratum sisanya berupa wilayah perairan laut. tempat tumbuhnya koral baru. Ada 4 kelompok fungsional dari ikan karang Keanekaragaman ekosistem pesisir lautdalam yang terdapat TWP Gili Matra(Anonimous merupakan herbivora dan perannya yangdan rumit resiliensiditerumbu karang sumberdaya yang penting 2010), seperti : untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran 1. Penggerogot/penggali ukuran kecil (scrapers/small excavators) dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. 2. Pelaku bioerosi/penggali ukuran besar (large excavators/bioeroders) Dalam3.rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Perumput/detrivora (grazers/detritivores) berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh 4. Peliang (browsers) P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kebanyakan kakatua (Hipposcarus spp danKelautan Scarus spp) adalah (BKKPN) Mataram yangdari berada di bawah Direktur Jendral Pesisir dan penggerogot Pulau-Pulau karang (scrapers). Kelompok ini rangka menggigit permukaankondisi karang kesehatan dan memindahkan Kecil melakukan kajian bersama dalam pengelolaan terumbu alga dan sedikit bahan-bahan lainekosistem serta meninggalkan sedikit bekas korekan karang dan ekosistem terkait lainnya yakni lamun dan hanya ekosistem mangrove. giginya pada substratum karang. Jenis-jenis yang lebih besar dan bersifat penggali, Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem seperti Bolbometopon muricatum, Cetoscarus bicolor dan semua jenis Chlorurus terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data spp., berbeda dari kelompok “scrapers”, karena kelompok ini menggali permukaan dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi karang lebih dalam dan memindahkan banyak sekali substrat karang dari setiap keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat gigitannya. Penggerogot atau penggali karang (ukuran individu < 35 cm) dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. memainkan peran penting dalam resiliensi pada terumbu karang dengan jalan membatasi perkembangan dan pertumbuhan makroalga, sementara perumput (grazers) secara intensif mengontrol pertumbuhan turf alga yang menempel dan 27
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
secara bersamaan penyediakan BAB areaI substratum yang sudah bersih untuk pertumbuhan karang baru. PENDAHULUAN Penggali ukuran besar yang juga bersifat bioerosif memainkan peran yang serupa dengan penggerogot dan penggali ukuran kecil, tetapi 1.1. Latar Belakang kelompok ikan berukuran besar ini juga menjadi pelaku bioerosi pada karang dan Dalammemindahkan kegiatan COREMAP Faseserta III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada karang mati membuka substratum karang yang keras untuk penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidakUkuran ada di kelompok COREMAPinifase II. termasuk Lokasi lokasi baru tempat menempel dari larva karang. yang penggali yang ditambahkan adalah lokasi perairandiatas Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) karang ukuran besar umumnya 35 cm. Kelompok perumput (grazers) dan yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan Perikanan. satu kawasan detrivora selain mengkonsumsi turf alga, jugadan sebagian kecilSalah memakan bagianKKPN ini adalahhewan Tamanyang Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata bagian mati. Kelompok ini termasuk butana (Zebrasoma spp., Perairan Acanthurus Gili Matra spp, merupakan darispp., perairan Gili Meno, Gili Air dan2010; Gili Naso spp, kesatuan Centropyge dan Siganus spp.) (Anonimous, Trawangan yang letaknya berada Green & Bellwood, 2009). di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Komposisi jenis ikan karang dapat memberikan gambaran dari peran masingmancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra masing jenis ikan karang dalam pengaruhnya pada dinamika tumbuh kembangnya mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan terumbu karang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen dari komunitas sisanya berupa wilayah perairan laut. ikan target dapat mendukung menejemen resiliensi terumbu karang. Komposisi ikan Keanekaragaman ekosistem pesisir laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan target adalah ideal dari sisi dan jenis-jenis atau suku yang mendominasi komunitas, sumberdaya yang penting dilindungi besarnya ketergantungan meskipun ukuran untuk individu, jumlahmengingat individu atau kepadatannya belummasyarakat maksimal terhadap untuk ekosistem tersebutresileinsi terutamakarang di bidang pariwisata. mengontrol secara luas. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Jenis-jenis dari ikan target ekonomis penting, seperti kelompok kakap, kerapu, Dalambaronang, rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasisecara yang lencam, bibir tebal, ekor kuning, dan kuwe dapat mempengaruhi berkelanjutan TWP tersebut, dalam hal ini diwakili oleh negatifdi kawasan proses konservasi resiliensi karang melaluipemerintah menejemen penangkapan, terutama P2O-LIPIpenggunaan bekerjasama dengan UPT dariyang Balai Kawasan Konservasi Cara Perairan Nasional metode penangkapan tidak ramah lingkungan. penangkapan (BKKPN)yang Mataram yangmerupakan berada di bawah Direkturbagi Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau merusak faktor negatif proses resiliensi karang. Sebaliknya Kecil melakukan bersama dalam rangka pengelolaandan kondisi kesehatan kebijakan kajian dan inisiatif masyarakat pada perlindungan konservasi dapat terumbu menjadi karang dan ekosistem faktor positif.terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari ini pengelolaan, untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem ekosistem Dari studi sudut awal pandang baik itu proteksi maupun konservasi terumbu terumbu, karang beserta ekosistem terkaitperlu lainnya dilokasi perannya perairan TWP Gili Matra. yang Data kehadiran ikan karang dinisbahkan sebagai indikator dasar dan data monitoring nantinya karang dapat dijadikan evaluasi bagi menentukan proses resiliensi (Green & bahan Bellwood 2009).yang Polapenting pengelolaan keberhasilan program COREMAP CTImenentukan di perairansuatu tersebut. Selain data tersebut karang dan ikan karang dapat kondisi yangitumembawa pada dapat lebih dipakai sebagai pemangku kebijakan dalam mengambil kebijakan.ikan. Pada tangkapacuan ataubagi sebaliknya membuat laju regenerasi stoksuatu sumberdaya kejadian yang pertama terjadi penurunan populasi ikan (reduced fish recruitment) dan pada kejadian yang kedua terjadi pertumbuhan populasi ikan (increased fish recruitment). Kejadian pertama lebih umum disebabkan oleh tingkat pemanfaatan. 28
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Kejadian kedua disebabkan oleh perubahan daya dukung dan kompleksitas habitat. BAB I Dua kejadian ini sangat menentukan proses resiliensi karang yang begantung pada PENDAHULUAN kelimpahan populasi atau kelangkaan populasi dari kelompok ikan pengendali 1.1. Latar Belakang substrat ganggang atau alga (steneck, 2012). Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Beberapa stasiun penelitian dengan temuan ikan target yang rendah dan bahkan penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru ikan indikator yang tidak banyak jenis maupun jumlah individualnya (TKGM 1,2,3, yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dan 7) menunjukkan bahwa daya dukung dan kompleksitas habitat tidak cukup baik. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Namun pada sebagian stasiun lain, seperti TKGM 4,5,6 dan 8, relatif masih KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata memiliki jenis dan biomassa yang tinggi, terutama stasiun TKGM 5, dimana respon Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili ikan terjadi terhadap kompleksitas habitat yang beragam. Pada stasiun tersebut, Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten ikan-ikan seperti kakap, kerapu, barajanata, lencam, bibir tebal, kurisi pasir, kuniran Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari memiliki relung habitat mikronya masing-masing yang mendorong keberagaman mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra jenis, disamping adanya ikan-ikan yang setiap hari ratusan kali keluar masuk area mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan terumbu karang, seperti ekor kuning, kuwe dan kembung (Lieske & Myers. 1997). sisanya berupa wilayah perairan laut. Jumlah jenis ikan target utama dari 6 suku yang tercatat selama penelitian di 8 Keanekaragaman ekosistem pesisir 45 danjenis. laut yang terdapat TWP Gili Matra merupakan stasiun penelitian sebanyak Sediaan ikandikarang untuk kategori target sumberdaya yang mengingat utama daripenting 6 suku untuk adalahdilindungi 0.391 ton per hektar. besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Seperti diketahui bahwa degradasi ekosistem terumbu karang di Gili Matra dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perikanan, pertambangan karang dan Dalampariwisata. rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Kegiatan yang merusak pada perikanan antara lain lempar jangkar, berkelanjutan di kawasan konservasi tersebut, pemerintah hal Monitoring ini diwakili oleh muroami, potas dan bahan TWP peledak (Bahchtiar et al.,dalam 2000). ikan P2O-LIPIindikator bekerjasama dengan UPT dari Balaisecara Kawasan Konservasi akan banyak membantu melihat dini dampak dariPerairan aktivitas Nasional merusak (BKKPN)tersebut. Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Megabentos karang2.2.3. dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Secara umum, terumbu karang di kawasan TWP Gili Matra termasuk tipe Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu tepi (fringing reef). Kawasan termasuk kategori pulau-pulau kecil dengan terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data pantai berpasir putih dengan berbagai vegetasi khas daerah pesisir dan pulau kecil. dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Lingkungan perairan sangat terbuka dengan gelombang dan arus cukup kuat, terutama keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat pada bagian utara pulau. Gili Matra berada di sebelah utara Pulau Lombok dipengaruhi dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. oleh Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Massa air Arlindo bergerak dari Samudera Pasifik melalui Selat Makassar menuju Samudera Hindia, baik langsung maupun dibelokkan terlebih dahulu. Sebagian kecil massa air tersebut bergerak langsung 29
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
menuju Samudera Hindia melewati Selat Sebagian besar lainnya dibelokkan BABLombok. I ke arah timur menuju Laut Banda sebelum akhirnya menuju Samudera Hindia melalui PENDAHULUAN Celah Timor dan Selat Ombai di Nusa Tenggara Timur. 1.1. Latar Belakang Rataan terumbu (reef flat) perairan Gili Matra tidak begitu luas di sekeliling pulau. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Dasar perairan rataan terumbu ditutupi susbtrat keras dan sedikit bagian berpasir dan penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru patahan karang mati. Tubir (reef front) tidak terlihat jelas karena berada jauh garis yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) pantai, bagian lereng terumbu (reef sloop) relatif landai dengan kemiringan sekitar 30yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan 60o, terkadang ditemukan bagian berundak dan berlanjut sampai kedalaman sekitar 20KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata 30 meter. Di beberapa lokasi terlihat kerusakan terumbu diduga pengaruh pengeboman Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili serta penambangan pasir laut dan batu karang di masa lalu. Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Pengamatan megabenthos dilakukan di delapan stasiun pengamatan permanen di Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari lokasi terumbu karang yang terpilih. Kondisi tutupan karang di lokasi transek secara mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra umum masuk dalam kategori rusak dan relatif tidak terlalu bagus, dengan kisaran mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan prosentase tutupan karang 10 – 40%. Baik atau buruknya kondisi terumbu karang sisanya berupa wilayah perairan laut. kadang sangat berpengaruh pada komposisi jenis megabenthos yang berasosiasi di Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan dalamnya. Misalnya, berbagai jenis lobster dan teripang sangat tergantung pada sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terumbu karang dengan kondisi yang masih baik. Dan sebaliknya, komposisi jenis terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran megabenthos tidak jarang juga menentukan kondisi terumbu karang, misalnya ada atau dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. tidaknya biota pemakan polip karang. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang 2.2.3.1. jenis megabenthos berkelanjutan diKomposisi kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh pengamatan menunjukkan delapan stasiun yang diamati, enam P2O-LIPI Hasil bekerjasama dengan UPT dari bahwa Balai dari Kawasan Konservasi Perairan Nasional tujuh spesies atau kelompok targetPesisir berhasil di (BKKPN)dari Mataram yang berada di bawah spesies Direkturmegabenthos Jendral Kelautan danditemukan Pulau-Pulau wilayah perairan Gili Matra ini. rangka Pada pengamatan seluruh kesehatan stasiun didapatkan Kecil melakukan kajian bersama dalam pengelolaandi kondisi terumbu sebanyak 220terkait individu megabenthos targetlamun dengan kehadiran spesies atau karang dan ekosistem lainnya yakni ekosistem danpola ekosistem mangrove. kelompok spesies megabenthos seperti yang disajikan pada Tabel 11. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
30
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Tabel 11. Pola kehadiran spesies BAB megabentos pada setiap stasiun di perairan TWP I Gili Matra
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Jika Matra dilihat dari daerah jumlahtujuan individu atau kelompok spesies Lombok Utara. Gili adalah wisatatiap bagi spesies turis yang mayoritas berasal dari megabenthos yang didapatkan di seluruh stasiun penelitian,disebut terlihatTWP bahwa terdapat mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya Gili Matra dua luas spesies atau kelompok spesiesHa megabenthos dalam 665 jumlah mempunyai wilayah sebesar 2.954 yang terdiriyang dariditemukan daratan seluas Hayang dan mendominasi. Kedua spesies sisanya berupa wilayah perairan laut. atau kelompok spesies megabenthos tersebut yaitu bulu babi / echinoids dan siput pemakan polip karang / Drupella spp. Dari seluruh Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan megabenthos target yang ditemukan, bulu babi ditemukan sebanyak 34,091% (75 sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat individu), dan Drupella spp. ditemukan sebanyak 56,364% (124 individu). Spesies terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran atau kelompok spesies megabenthos yang ditemukan dalam jumlah sedang adalah dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. lola / Trochus spp, yaitu ditemukan sebanyak 5% (11 individu). Sedangkan spesies Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang atau kelompok spesies megabenthos yang ditemukan dalam jumlah sedikit antara berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh lain bintang laut bermahkota duri / Acanthaster planci, kima / giant clams dan udang P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional karang / lobsters. Dari total megabenthos target yang ditemukan, Acanthaster planci (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau ditemukan sebanyak 0,455% (1 individu), kima ditemukan sebanyak 2,727% (6 Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu individu) dan lobster yang ditemukan sebanyak 1,364% (3 individu). Kelompok karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. spesies megabenthos lainnya yaitu holothurian bahkan tidak ditemukan selama Tujuanpenelitian dari studi awal ini mendapatkan data dasar/awal mengenai di delapan titikuntuk penyelaman, baik kelompok yang memiliki nilai ekosistem ekonomis terumbu penting karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan yang TWPtidak Gili Matra. Data untuk dikonsumsi (teripang) maupun kelompok dikonsumsi. dasar dan data monitoring dapatmegabenthos dijadikan bahan pentingselama bagi Gambaran mengenainantinya prosentase targetevaluasi yang yang ditemukan keberhasilan program COREMAP CTI di13. perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat penelitian disajikan pada Gambar dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
31
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Gambar 13. Diagram perbandingan jumlah individu dari masing-masing spesies Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten megabenthos target di perairan TWP Gili Matra Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Dilihat dari prosentase masing-masing spesies fauna megabenthos mancanegara. Taman Wisata Perairankehadiran Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra padaluas tiapwilayah stasiun,sebesar terlihat 2.954 Stasiun 03 memiliki fauna seluas megabenthos mempunyai HaTKGM yang terdiri dari daratan 665 Hayang dan paling wilayah miskin, perairan yaitu hanya sisanya berupa laut.terdapat tiga spesies atau kelompok spesies megabenthos (bulu babi, Drupella spp. dan kima) dan masing-masing hanya terdiri dari satu Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan individu. Sedangkan Stasiun TKGM 06 merupakan stasiun yang memiliki sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat megabenthos yang paling beranekaragam, yaitu terdiri dari lima spesies atau terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran kelompok spesies megabenthos (bulu babi, Drupella spp., kima, lobster dan lola). dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Enam stasiun lain memiliki jumlah spesies atau kelompok spesies megabenthos Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang antara tiga sampai empat dengan komposisi yang berbeda-beda. Keberadaan setiap berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh spesies atau kelompok spesies megabenthos tidak lepas dari kondisi kesehatan P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional terumbu karang sebagai habitat alaminya. Gambaran mengenai prosentase kehadiran (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau masing-masing spesies atau kelompok spesies megabenthos target pada masingKecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu masing stasiun di perairan Gili Matra yang ditemukan selama penelitian di delapan karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. lokasi disajikan pada Gambar 14. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
32
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Gambar14. Diagram prosentase kehadiran masing-masing spesies megabenthos mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 stasiun Ha yang terdiri dari pada masing-masing di perairan Gili daratan Matra seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tiga kelompok megabenthos target yang Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan memiliki nilai ekologispesisir pentingdan bagi terumbu karang (bulu babi, siput pemakan polip sumberdaya yang penting dilindungi mengingat ketergantungan masyarakat karang dan bintanguntuk laut bermahkota duri) dapatbesarnya ditemukan di lokasi penelitian. Bulu terhadap babi ekosistem tersebut terutama di yang bidang pariwisata. Untuk perlu adanaya di kesadaran merupakan megabenthos cukup dominan dan itu dapat ditemukan seluruh dari berbagai pihak dalam mengelola menjaga kelestarian ekosistemsetosum pesisir ini. stasiun. Ditemukannya buludan babi, terutama jenis Diadema menunjukkan di wilayah tersebut dalam kondisi sehat. Buluevaluasi babi adalah Dalambahwa rangkakarang mendukung program COREMAP-CTI dantidak melaksanakan yang indikator kesehatankonservasi karang, dimana kehadiranpemerintah dalam jumlah besar berkelanjutan di kawasan TWP tersebut, dalam hal mengindikasikan ini diwakili oleh
yang tidakdengan sehat (Vimono, memangsa yang P2O-LIPIkarang bekerjasama UPT dari2007). Balai Diadema Kawasan setosum Konservasi Perairanalgae Nasional pada karang mati, sesuai Direktur dengan sifatnya sebagai algae Kehadiran (BKKPN)tumbuh Mataram yang berada di bawah Jendral Kelautan Pesisirfeeder. dan Pulau-Pulau bulu babi hitam sebenarnya memiliki yang menguntungkan bagi ekosistem Kecil melakukan kajian ini bersama dalam rangkaperan pengelolaan kondisi kesehatan terumbu terumbu karang karena turutyakni membersihkan algae, dan sehingga memungkinkan karang dan ekosistem terkait lainnya ekosistem lamun ekosistem mangrove. karang
untuk tumbuh dengan baik setelah substrat dibersihkan oleh Diadema setosum dari Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem keberadaan algae. terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data Jenis monitoring megabenthos kedua yang ekologis penting terumbu dasar dan data nantinya dapat memiliki dijadikannilai bahan evaluasi yang bagi penting bagi karang adalahCOREMAP siput pemakan karang atau Drupella spp. keberhasilan program CTI dipolip perairan tersebut. Selain itu spp. data Drupella tersebut dapat merupakan yang paling dalam dominan dan dapat dipakai sebagai acuanmegabenthos bagi pemangku kebijakan mengambil suatuditemukan kebijakan. di semua stasiun. Drupella spp. merupakan keong yang memiliki kebiasaan memakan polip
karang, terutama pada karang bercabang maupun karang masif (Arbi, 2009). Secara ekologis, keong pemakang polip karang ini memiliki peran sebagai pengendali alami 33
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
bagi keseimbangan ekosistem terumbu BAB I karang. Akan tetapi pengaruh yang ditimbulkan akan cukup signifikan dalam mematikan karang apabila hadir dalam PENDAHULUAN agregasi yang relatif besar. Dalam jumlah sedikit keong jenis ini memang tidak 1.1. Latar Belakang membawa dampak yang signifikan terhadap kondisi karang, namun jika pada Dalamkondisi kegiatan COREMAP III kali ini yang siput diberiininama ada terjadi ledakan Fase populasi (outbreaks) besaCOREMAP-CTI, berakibat fatal bagi penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidakDrupella ada di COREMAP II. Lokasi lokasi baru kerusakan karang. Ledakan populasi spp. pernahfase menyebabkan kematian yang ditambahkan adalah Kawasan Konservasi PerairanKetiadaan Nasional (KKPN) massal karang di lokasi Great perairan Barier Reef, Australia (Turner,1994). predator yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian dan memperparah Perikanan. Salah satu kawasan alami dan adanya pengaruh pemanasanKelautan global turut kematian massal KKPN ini adalahtersebut. Taman Wisata Perairan Gili Matra Gili Matra). Taman karang Salah satu predator alami (TWP bagi kelompok siput padaWisata yang Perairan berasosiasi Gili Matradengan merupakan dari perairan Gili Meno, Gilispp Airadalah dan ikan Gili terumbukesatuan karang, termasuk siput parasit Drupella Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten napoleon. Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Acanthaster planci atau bintang laut bermahkota duri adalah salah satu jenis mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra pemakan polip karang lainnya seperti halnya Drupella spp. Acanthaster planci mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan bahkan menjadi pemakan polip karang yang lebih populer populer karena dampak sisanya berupa wilayah perairan laut. kematian karang yang ditimbulkan cukup serius. Di Gili Matra, spesies ini memang Keanekaragaman ekosistem terdapat di TWPTKGM Gili Matra hanya ditemukan satu pesisir individudan di laut satu yang stasiun saja (Stasiun 08), merupakan namun hal sumberdaya yang diwaspadai penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat ini patut mengingat begitu cepatnya pertumbuhan populasi dari spesies terhadap ini. ekosistem di bidangAcanthaster pariwisata. Untuk perlu adanaya kesadaran Dalamtersebut kondisiterutama yang tertekan, planci itu akan mempercepat proses dari berbagai pihak dalam mengelola dan melakukan menjaga kelestarian ekosistem ini. pematangan gonad dan segera pemijahan dengan pesisir mengeluarkan telur jumlah besar (Setyastuti, 2010). Spesies ini diketahui memiliki Dalamdalam rangka mendukung program COREMAP-CTI danjuga melaksanakan evaluasi umur yang larva planktonik relatifTWP lama tersebut, yang memungkinkan untukhalmenyebar luasoleh ke berkelanjutan di kawasan yang konservasi pemerintah dalam ini diwakili dunia mengikuti tidak adanya predator alaminya juga P2O-LIPIseluruh bekerjasama dengan pola UPTarus. dariDisisi Balailain, Kawasan Konservasi Perairan Nasional faktor layak dikhawatirkan. Siput Charonia tritonisdan atauPulau-Pulau triton dan (BKKPN)menjadi Mataram yangyang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir Casis cornuta ataubersama siput kepala kambing predator alami dari Acanthaster Kecil melakukan kajian dalam rangkamerupakan pengelolaan kondisi kesehatan terumbu planci. karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Kelompok megabenthos yang dapatdata ditemukan adalah kelompok yang Tujuan dari studi awal ini untuklain mendapatkan dasar/awal mengenai ekosistem nilai ekonomis yang berasosiasi dengan TWP terumbu terumbu memiliki karang beserta ekosistem penting terkait lainnya dilokasi perairan Gilikarang, Matra. yaitu Data kima, lolanantinya dan lobster. padaevaluasi ekosistem terumbu dasar dan datateripang, monitoring dapatKehadirannya dijadikan bahan yang pentingkarang bagi seringkali menjadi indikator karangtersebut. di lokasi tersebut masih sehat, dapat atau keberhasilan program COREMAP CTIbahwa di perairan Selain itu data tersebut kalaupun karang mengalami kerusakan, kondisi fisika-kimia perairan cukup dipakai sebagai acuan bagi telah pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. mendukung kehidupan kelompok spesies megabenthos tersebut. Namun demikian, ketidakhadiran kelompok spesies megabenthos tidak selalu disebabkan oleh kondisi kesehatan karang atau kondisi fisika-kimia karena ada faktor lain yang juga 34
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
berperan, misalnya perburuan oleh Statusnya sebagai biota ekonomis BABnelayan. I penting yang menjadi target buruan bagi nelayan menjadikannya terancam. PENDAHULUAN Harganya yang terbilang mahal dan permintaan pasar yang tinggi menjadikannya 1.1. Latar Belakang over eksploitasi di beberapa daerah. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Kima hanya ditemukan sebanyak 6 individu di lima stasiun yaitu Stasiun TKGM penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru 01, Stasiun TKGM 03, Stasiun TKGM 04 dan Stasiun TKGM 05 masing-masing yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) satu individu, serta Stasiun TKGM 06 sebanyak dua individu. Kima yang ditemukan yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan kebanyakan masih berukuran kecil, dengan ukuran panjang cangkang 10 – 20 cm, KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata hanya satu individu saja yang memiliki ukuran panjang cangkang lebih dari 20 cm. Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Kima memiliki nilai ekonomis tinggi, karena daging dan cangkangnya dimanfaatkan Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten untuk berbagai kepentingan. Dagingnya sangat laku dalam perdagangan perikanan Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari non ikan karena kelezatannya, sedangkan cangkangnya seringkali dijadikan sebagai mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra bahan baku kerajinan untuk souvenir. Masyarakat Amerika dan Eropa menggemari mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan berbagai jenis kima sebagai salah satu biota hias karena mantelnya yang berwamasisanya berupa wilayah perairan laut. wami (Arbi, 2009). Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Lobster ditemukan pada tiga stasiun yaitu di Stasiun TGKM 02, Stasiun TKGM sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat 06 dan Stasiun TKGM 08 dengan jumlah individu yang ditemukan hanya satu terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran individu pada masing-masing stasiun. Sedikitnya jumlah lobster yang ditemukan dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. kemungkinan karena pengamatan dilakukan pada siang hari, sedangkan lobster Dalambersifat rangkanokturnal. mendukung program aktivitas COREMAP-CTI evaluasi yang Tingginya pariwisatadan di melaksanakan wilayah perairan Gili Matra berkelanjutan kawasan konservasi TWPmenentukan tersebut, pemerintah hallobster ini diwakili oleh didugadijuga memiliki andil dalam sedikitnyadalam jumlah yang dapat P2O-LIPIditemukan. bekerjasama dengan darikarang Balai Kawasan Nasional Lobster atau UPT udang merupakanKonservasi komoditasPerairan perikanan yang (BKKPN)potensial Mataramdan yang beradaekonomis di bawah penting Direkturuntuk Jendral Kelautan Pesisir dandiPulau-Pulau bernilai ekspor. Penangkapan alam yang Kecil melakukan rangka pengelolaan populasi kondisi di kesehatan terumbu melampauikajian batas bersama tentu sajadalam berpotensi membahayakan habitat alaminya. karang dan ekosistemlobster, terkait lainnya yaknipasar ekosistem lamunmaupun dan ekosistem Permintaan baik untuk domestik ekspor,mangrove. terus meningkat masih mengandalkan penangkapan lobstermengenai dari alam,ekosistem sehingga Tujuansedangkan dari studinelayan awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal upaya budidaya dan pembenihan (Setyono, 2006). terumbu perlu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoringpada nantinya dapat (Stasiun dijadikanTKGM bahan01, evaluasi penting bagi Lola ditemukan lima stasiun Stasiun yang TKGM 04, Stasiun keberhasilan program COREMAP di Stasiun perairanTKGM tersebut. data tersebut TKGM 05, Stasiun TKGM CTI 06 dan 07)Selain dimanaitujumlah individu dapat yang dipakai sebagai acuanberkisar bagi pemangku kebijakan dalam mengambil kebijakan. ditemukan satu sampai tiga individu pada tiap suatu stasiun. Lola relatif sulit ditemukan karena biasanya hidup menyembunyikan diri di balik karang pada siang hari atau bersifat nokturnal. Jenis keong ini biasanya hidup di antara patahan karang, karang mati dan celah karang pada terurribu karang daerah intertidal sampai subtidal 35
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
dangkal (Arbi, 2009). Faktor lain yang sulitnya menemukan biota ini BAB menyebabkan I adalah faktor penangkapan. Nelayan biasanya menjadikan lola dan beberapa PENDAHULUAN gastropoda lain sebagai salah satu target tangkapan sampingan nelayan karena 1.1. Latar Belakang memiliki harga yang cukup mahal. Lola telah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat Dalamnelayan kegiatan COREMAP Fase III kalinilai ini yang diberiyang namacukup COREMAP-CTI, Indonesia karena memiliki ekonomis tinggi, karenaada di penambahan lokasidagingnya baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase sebagai II. Lokasibahan lokasi baku baru samping dapat dimakan, cangkangnya selain yang ditambahkan lokasibaju perairan Konservasi Perairanmedia Nasional (KKPN) pembuatanadalah kancing dan Kawasan perhiasan, juga sebagai perangsang yang pengelolaannya dibawah Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan pembentukanada mutiara padaKementrian budidaya kerang mutiara. KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Teripang dan kelompok holothurian lainnya tidak ditemukan pada kedelapan Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili stasiun. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di ekosistem Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten terumbu karang pada berbagai tingkat trofik, berperan penting sebagai pemakan Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari deposit dan pemakan suspensi (Darsono, 2002). Teripang mencerna sejumlah besar mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra sedimen, terjadilah pengadukan lapisan atas sedimen yang memungkinkan terjadi mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan oksigenisasi lapisan sedimen. Proses ini mencegah terjadinya penumpukan busukan sisanya berupa wilayah perairan laut. bahan organik dan membantu mengontrol populasi hama dan organisme patogen. Keanekaragaman ekosistem komoditi pesisir danperikanan laut yang yang terdapat di TWP Gili telah Matraberlangsung merupakan Teripang merupakan eksploitasinya sumberdaya penting untuk dilindungi mengingat besarnya sejakyang ratusan tahun. Teripang diketahui sebagai bahan ketergantungan makanan yang masyarakat diminati di terhadap beberapa ekosistemnegara tersebutditerutama di bidang pariwisata. Untukobat itu perlu adanayaproperties), kesadaran Asia karena kandungan zat-zat (medicinal dari berbagai pihak dalam dan menjaga (curative), kelestarian ekosistem pesisir ini. berkhasiat dalammengelola proses penyembuhan dan diyakini mengandung zat vitalitasCOREMAP-CTI (aphrodisiac). dan Tidak ditemukannya teripang Dalamuntuk rangkameningkatkan mendukung program melaksanakan evaluasi yang kemungkinan besar akibat TWP pernah terjadi tangkapan yang berlebih berkelanjutan di kawasan konservasi tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili(over oleh P2O-LIPIexploitation). bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Tingginya nilai ekonomi beberapa megabenthos menjadi ancaman terhadap Kecil melakukan bersama dalam pemerintah rangka pengelolaan populasi kajian di alam. Sehingga, Indonesiakondisi segerakesehatan tanggap terumbu dengan karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. sumber mengeluarkan beberapa perundang-undangan sebagai upaya pelestarian diantaranya menetapkan beberapa biota sebagai hewan yang Tujuandaya darihayati, studi awal ini untuk mendapatkan data jenis dasar/awal mengenai ekosistem Ketentuan internasional juga telah menetapkan jenis biotaData laut terumbu dilindungi. karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairanbeberapa TWP Gili Matra. tersebut dalam kategori endangered dan tercantum dalam yang Red penting Data Book. dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi bagi Pengawasan perdagangannya dicantumkan dalam Apendiks CITES dapat yang keberhasilan program bagi COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu dataIItersebut artinya acuan dapat bagi dimanfaatkan kuota ataumengambil dibatasi. Kima dan lola merupakan dipakai sebagai pemangkudengan kebijakan dalam suatu kebijakan. biota yang termasuk dalam pengawasan perundang-undangan tersebut. Sedangkan teripang dan lobster juga sudah sepatutnya mendapat perhatian karena populasinya di alam yang semakin menipis. 36
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
2.3. Kondisi Lamun
BAB I
PENDAHULUAN Rataan terumbu pada lokasi monitoring lamun di Gili Matra relatif luas dan memiliki topografi mendatar. Substrat komunitas lamun pada raataan setiap stasiun di ketiga lokasi 1.1. Latar Belakang terdiri dari campuran pasir dan kerikil atau pecahan karang (rubble). Pada saat monitoring Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada dilakukan, kondisi perairan jernih dengan gelombang pasang surut yang kuat di setiap stasiun penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru monitoring. yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Lokasi monitoringada di dibawah TWP Gili Matra merupakan daerah pariwisata sehingga lokasi yang pengelolaannya Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan
berdekatan dengan Taman berbagaiWisata fasilitas pariwisata restoran. Selain itu, KKPN ini adalah Perairan Gili seperti Matra penginapan (TWP Gili dan Matra). Taman Wisata aktivitas perahu wisata juga kerap terlihat di hampir seperti stasiun di Gili Air, Gili Meno, Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili dan terlebih lagi Gili Trawanganyang memiliki wisataean tertinggi. Trawangan yangdiletaknya berada di Desa Gili aktivitas Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari 2.3.1. Komunitas Lamun mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Enam jenis lamun tercatat pada transek monitoring lamun di sembilan stasiun(Tabel mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan 12). Dua jenis lamun yang memiliki kehadiran 100% yaitu Thalassia hemrpichii dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Cymodocea rotundata. Sedangkan, jenis lainnya hanya terdapat pada beberapa stasiun Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan saja. Di sisi lain, E. acoroides yang umumnya ditemukan di berbagai perairan Indonesia, sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat jarang terlihat di Gili Matra, kemungkinan jenis substrat pasir rubble dan sedikitnya terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran material lumpur, substrat terbaik untuk pertumbuhan E. acoroides, menjadi faktor dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. penyebab kelimpahan yang sangat rendah. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Tabel 12. Kehadiran Lamun pada Setiap Lokasi dan Stasiun berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
37
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Penutupan lamun di setiap stasiun BAB dapat Idilihat pada Gambar 15. Gili Trawangan memiliki lamun dengan penutupan yang padat di stasiun LGMLM03 dan LGMLM04, PENDAHULUAN dengan nilai masing-masing 55% dan 73.33%, sedangkan dua stasiun lainnya memililiki 1.1. Latar Belakang kriteria cukup padat dan jarang. Namun, stasiun 1 memiliki komunitas padang lamun yang Dalam pendek, kegiatanyaitu COREMAP III pantai kali inidan yang diberi nama COREMAP-CTI, ada relatif sejauh 5 Fase m dari tidak membentuk padang lamun yang penambahan lokasi patch). baru yang sebelumnyakriteria tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi baru merata (berupa Berdasarkan lokasi untuk monitoring, stasiunlokasi 1 kurang yang ditambahkan adalah lokasistasiun perairan Kawasankarena Konservasi Perairan Nasional (KKPN) tepat untuk dijadikan sebagai monitoring komunitas lamun yang berbentuk yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian dan Perikanan. satupelabuhan kawasan kelompok kecil (patch) dan relatif pendek, Kelautan serta stasiun berdekatanSalah dengan KKPN inidengan adalah jumlah Taman perahu Wisata yang Perairan Gilibanyak Matra dan (TWP Gili Matra). Taman rakyat relatif aktivitas masyarakat di Wisata sekitar Perairan Matra stasiunGili cukup tinggi. merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lamun tercatat padat di kedua stasiun di Gili Ayer dengan jumlah jenis yang tertinggi Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari juga dibandingkan lokasi lainnya. Dibandingkan lokasi lainnya, Gili Air memiliki kondisi mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra lamun yang paling baik. Jumlah masyarakat dan wisatawan di Gili Ayer juga relatif lebih mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sedikit dibandingkan Gili Trawangan dan Gili Meno. Asumsi yang muncul adalah sisanya berupa wilayah perairan laut. kurangnya ancaman dari lingkungan sekitar, seperti baling-baling perahu dll. sehingga Keanekaragaman ekosistem pesisir laut yang terdapat di TWP Gili Matra seperti merupakan komunitas lamun terjaga. Selain itu,dan kemungkinan lain adalah kondisi perairan arus sumberdaya yang penting ketergantungan masyarakat pasang surut yang tidak untuk terlalu dilindungi kuat karenamengingat posisi Gilibesarnya Ayer yang lebih terlindung. Substrat terhadap terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran pasir diekosistem Gili Ayertersebut juga lebih dominan dibandingkan dengan lokasi lainnya. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Komunitas lamun di Gili Meno tercatat hanya dua stasiun, yaitu stasiun 9 dan 10. Dalam rangka program danterdapat melaksanakan evaluasi yang Stasiun 8, yangmendukung ditetapkan dari kajianCOREMAP-CTI sebelumnya, tidak lamun. Dua stasiun di berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, dalam diwakili oleh Gili Meno (nomor stasiun baru) termasuk kategoripemerintah padat (Stasiun 8) hal danini kategori kurang P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari relatif Balai jauh Kawasan Perairan Nasional padat (Stasiun 9). Lamun di Gili Meno lebihKonservasi pendek dibandingkan daerah (BKKPN) berada di bawah transek Direkturbelum Jendral Kelautantubir Pesisir dan Pulau-Pulau lainnya,Mataram namun diyang stasiun LGMLM09 mencapai karena arus pasang Kecil surutmelakukan yang kuat. kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
38
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Gambar 15 . Penutupaan Lamun Total (%) di Setiap Stasiun Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Perairan Gili monitoring Matra yangGili selanjutnya disebut TWP GiliGambar Matra Penutupan lamunWisata per jenis di lokasi Matra dapat dilihat pada mempunyai luas wilayah 2.954 terdiriterlihat dari daratan seluas pada 665 Ha dan 16. Penutupan jenis T. sebesar hemprichii danHa C. yang rotundata mendominasi hampir sisanya berupa wilayah perairan laut. seluruh stasiun, sedangkan jenis lainnya memiliki tutupan yang relatif rendah. T. hemprichii merupakan jenis pesisir lamun yang tersebar perairan Keanekaragaman ekosistem dan laut yang hampir terdapatdidiseluruh TWP Gili MatraIndo-Pasifik. merupakan Di perairan Indonesia, T. hemprichii tercatat di berbagai karakteristik substrat sumberdaya yang penting kehadiran untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat
sepertiekosistem pasir berlumpur, pasir, rubble atau karang, Untuk serta lingkungan yang kesadaran berenergi terhadap tersebut terutama di bidang pariwisata. itu perlu adanaya yang dalam tinggi mengelola seperti di Pesisir Selatankelestarian Jawa (Samudera Hindia).Namun darigelombang berbagai pihak dan menjaga ekosistem pesisir ini. sebaran
jenis C. rotundata belum diketahui secara menyeluruh. Di Indonesia, jenis ini cukup Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang melimpah dan umumnya ditemukan di daerah yang berpasir. Peta penutupan lamun di berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh lokasi penelitian di perairan TWP Gili Matra dapat dilihat pada Gambar 16. P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
39
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Gambar 16.perairan Peta penutupan lamun di lokasi penelitian TWP Gili Matra sisanya berupa wilayah laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan 2.3.2. Kendala monitoring sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Persentase penutupan lamun pada setiap stasiun dilakukan sampai batas akhir padang terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran lamun, tetapi pada beberapa stasiun tidak dilakukan demikian karena beberapa kendala, dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. seperti gelombang yang kuat pada saat pasang-surut, sehingga perairan menjadi keruh dan Dalam rangka mendukung danwaktu melaksanakan evaluasi yang pengamatan terganggu. Hal program ini dapat COREMAP-CTI diantisipasi dengan pelaksanaan monitoring berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut,beberapa pemerintah dalam haldilakukan ini diwakili oleh yang tepat, musim dan bulan. Dengan demikian, lokasi hanya transek P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional kurang dari 100 m . (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
Gambar 17. Penutupan Lamun Per Jenis di Setiap Stasiun 40
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
2.4. Kondisi Mangrove
BAB I
PENDAHULUAN Kondisi persentase tutupan mangrove, kerapatan dan nilai INP di kawasan mangrove TWP. Gili Matra ditunjukkan pada Tabel 13. 1.1. Latar Belakang Tabel Persentase tutupan mangrove, kerapatan dan INP jenis padaCOREMAP-CTI, enam stasiun Dalam13. kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama ada penelitian mangrove di TWP. Gili Matra. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dariPersentase berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. tutupan mangrove secara keseluruhan di TWP. Gili Matra berkisar antara 49.02 ± 21.19% stasiun MGM22 dan paling COREMAP-CTI tinggi 70.49 ± 4.24% stasiun MGM12 Pulauyang Gili Dalam di rangka mendukung program dan di melaksanakan evaluasi Trawangan (Gambar 18). Berdasarkan klasifikasi standar kualitasdalam degradasi hutan mangrove berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah hal ini diwakili oleh melalui Keputusan Menteridengan Lingkungan No. 201 tahun 2004, hutan mangrove di Pulau P2O-LIPI bekerjasama UPT Hidup dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Gili MenoMataram tergolong dalam kategori cukup baik.Jendral Sedangkan dua Pesisir stasiun, dan (BKKPN) yang berada di bawah Direktur Kelautan danMGM22 Pulau-Pulau MGM22 di Gili Trawangan memiliki persentase dan kondisi kerapatan yangterumbu kurang Kecil melakukan kajian bersama dalam rangkatutupan pengelolaan kondisi kesehatan baik. karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
41
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Gambar 18. Persentase tutupan mangrove di TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah Danau air asin yangperairan terdapatlaut. di Pulau Gili Meno merupakan objek wisata yang sangat menarik bagi wisatawan. Namun pemanfaatan kawasan berlebihan dapat Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapattersebut di TWPyang Gili Matra merupakan menyebabkan kondisi ekosistem hutanketergantungan mangrove di kawasan Gili sumberdaya yang penting untuk mangrove dilindungiterancam. mengingatLahan besarnya masyarakat Meno telah dikapling atau dipagar yang membuktikan bahwa wilayah tersebut telah dimiliki terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran oleh pihak swasta. Ada indikasi kerusakan akan kelestarian semakin tinggi dengan penebangan yang dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga ekosistem pesisir ini. semakin banyak dilakukan. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Jenis Avicennia marinakonservasi mendominasi baik di Pulau Meno yang berkelanjutan di kawasan TWPdengan tersebut,sangat pemerintah dalam hal Gili ini diwakili oleh memiliki berpasir.dengan SubstratUPT berpasir organik yang rendah Perairan dan salinitas yang P2O-LIPIsubstrat bekerjasama dari dengan Balai Kawasan Konservasi Nasional cukup tinggi merupakan habitatdialami jenisJendral A. marina. Kandungan yang (BKKPN) Mataram yang berada bawahuntuk Direktur Kelautan Pesisir danorganik Pulau-Pulau rendah menjadi faktor jenis lain untuk tumbuh.kondisi Jenis Rhizophora stylosa Kecil melakukan kajianpembatas bersama bagi dalam rangka pengelolaan kesehatan terumbu ditemukan diluar petak penelitian yang ditanam danau. Jenis E. agallocha karang dan tumbuh ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamundiareal dan ekosistem mangrove. merupakan umumnya tumbuh di wilayah yang mendekati daratan dan jarang ditemukan Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terendam oleh air danau. Pengukuran terhadap air danau menunjukkan bahwa salinitas air terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data danau mencapai 41-42 ppt. Hal ini merupakan salah satu faktor pembatas bagi jenis yang dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi tidak toleran terhadap suhu tinggi. keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Pulausebagai Gili Terawangan memiliki komunitas mangrove yang sangat dan terancam dipakai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatusempit kebijakan. terdegradasi. Kondisi ini ditunjukkan dengan nilai persentase tutupan yang hanya 49.02 ± 21.19 dan 51.73 ± 16.49 pada stasiun MGM21 dan MGM22. Kedua lokasi tersebut tidak memiliki perbedaan yang nyata secara statistik walaupun stasiun MGM21 memiliki nilai 42
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
tutupan lebih dari 50% (sedang). Ini menunjukkan BAB I bahwa kondisi mangrove di Pulau Gili Trawangan tergolong kurang baik/kritis. Substrat berpasir yang miskin organik ditambah PENDAHULUAN tekanan revitalisasi lahan pariwisata membuat wilayah mangrove menjadi semakin sempit. 1.1. Latar Belakang Diperlukan ketegasan bagi pihak pemerintah daerah serta pihak pengelola kawasan Dalam kegiatan COREMAP III kalidalam ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada konservasi dalam menjaga kualitasFase mangrove kawasan. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata Perairan Gili Matra
merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili
Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
43
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB BABIII I KESIMPULAN PENDAHULUAN DAN SARAN 3.1. 1.1. Kesimpulan Latar Belakang Berdasarkan Dalam kegiatan pada penelitian COREMAP yangFase dilakukan III kali maka ini didapatkan yang diberi beberapa nama COREMAP-CTI, kesimpulan, yaitu:ada penambahan 1. Sebaran lokasi habitat barulaut yangdangkal sebelumnya yang tidak berhasil adadipetakan di COREMAP dari data fasecitra II. Lokasi satelitlokasi Landsat baru 8 yang ditambahkan yaitu karang,adalah makroalgae, lokasi perairan serta substrat Kawasan terbuka. Konservasi Untuk ekosistem Perairan Lamun Nasional sulit (KKPN) untuk yang pengelolaannya dipetakan karena ada tutupannya dibawah Kementrian sangat jarang. Kelautan Dalam dan komponen Perikanan. Salah substrat satucampuran, kawasan KKPN sebenarnya ini adalah Taman masih ada Wisata komponen Perairan karang, Gili tetapi Matradalam (TWP jumlah Gili kecil. Matra). Taman Wisata Perairan 2. Kondisi Gili Matra tutupan merupakan karang hidupkesatuan secara keseluruhan dari perairan di perairan Gili Meno, Gili Matra Gili Air adalah dan24,48 Gili Trawangan %, termasuk yang letaknya dalam berada kategoridi kurang Desa Gili baik.Indah, Akan Kecamatan tetapi dengan Pemenang, jernihnyaKabupaten perairan, Lombokaliran Utara. arus Gili dan Matra nutrisi, adalah diharapkan daerah tujuan pertumbuhan wisata karang bagi turis akan yang meningkat. mayoritas berasal dari mancanegara. 3. Kehadiran Taman ikanWisata kepe-kepe Perairan (Chaetodontidae) Gili Matra yang sebanyak selanjutnya 27 jenis disebut di Gili TWP Matra Gili masuk Matra mempunyai dalamluas kategori wilayah tinggi sebesar (> 25 2.954 jenis). Ha Jumlah yangjenis terdiri ikandari target daratan dari 6seluas suku yang 665 Ha tercatat dan sisanya selama berupa penelitian wilayah perairan di 8 stasiun laut. penelitian sebanyak 45 jenis. Sediaan ikan karang untuk kategori target dari 6 suku adalah 0.391 tonterdapat per hektar dan tergolong pada Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang di TWP Gili Matrarentan merupakan penangkapan berlebih. sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat 4. Megabenthos di perairan TWA Gili Matra dalam kondisi cukup beragam. Beberapa terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran biota ekonomis penting masih dan dapat ditemukan walau dalam jumlah tidakini. terlalu dari berbagai pihak dalam mengelola menjaga kelestarian ekosistem pesisir
banyak. Sebaliknya, biota pemangsa polip karang ditemukan dalam jumlah yang Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang cukup besar sehingga patut diwaspadai. berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh 5. Penutupan jenis T. hemprichii dan C. rotundata terlihat mendominasi pada hampir P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional seluruh stasiun. Di perairan Indonesia,kehadiran T. hemprichii tercatat di bebagai (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau karakteristik substrat seperti pasir berlumpur, pasir, rubble atau karang, serta Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu lingkungan yang berenergi gelombang yang tinggi. Di Indonesia, jenis C. rotundata karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. cukup melimpah dan umumnya ditemukan di daerah yang berpasir. Tujuan dari studi awal TWP. ini untuk dasar/awal mengenai 6. Kawasan konservasi Gili mendapatkan Matra memilikidata ekosistem mangrove dalamekosistem kategori terumbukurang karangbaik beserta ekosistem dilokasi Pulau perairan Matra. Data (jarang) sampai terkait sedang.lainnya Untuk kawasan GiliTWP MenoGili jenis Avicennia dasar dan data cukup monitoring nantinyaKawasan dapat dijadikan bahan evaluasi yang bagi marina mendominasi hutan mangrove di Pulau Gilipenting Trawangan keberhasilan program COREMAP CTI di oleh perairan Selain itu datadan tersebut dapat tergolong kurang baik, didominasi jenistersebut. Excoecaria agallocha Lumnitzera dipakai racemosa sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
44
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
3.2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN Pemantauan perlu dilakukan secara periodik, mengingat semakin meningkatnya aktivitas disekitar perairan sebagai akibat pertumbuhan wilayah di TWP Gili Matra yang menjadi 1.1. Latar Belakang obyek turisme. Banyak terjadi kerusakan di ketiga ekosistem akibat pengembangan lokasi Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti hotel dan sarana lainnya yang menunjang objek penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru pariwisata tersebut. Sehingga perlu adanya kordinasi lintas sektoral agar tidak terjadi yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) tumpang tindih kepentingan yang pada akhirnya membawa petaka bagi ekosistem tersebut. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Penyebab perubahan kondisi ekosistem yang terjadi di wilayah penelitian perlu segera diatasi, KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata sehingga dapat diketahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengantisipasi Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili perubahan tersebut. Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Rekomendasi dan pengelola Gilibagi Matra adalah Lombok Utara.untuk Gili masyarakat Matra adalah daerah tujuanTWP wisata turis yang :mayoritas berasal dari - Pembatasan penangkapan ikan dan pengaturan penggunaandisebut alat tangkap, mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya TWP Gili seperti Matra laranganluas penggunaan racun Ha sianida danterdiri bahandari peladak untuk menangkap mempunyai wilayah muroami, sebesar 2.954 yang daratan seluas 665 Haikan. dan - Pemanfaatan teknikperairan monitoring sisanya berupa wilayah laut.ikan indikator untuk kawasan TWP secara lebih luas dan periodik bagi tenaga teknisi lokal (non-spesialist) melalui pendidikan dan latihan. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan - Fasilitasi pengembangan jaringan informasi partisipatif dalam kepentingan desiminasi sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat hasil-hasil monitoring, baik dalam segala bentuk bahan cetakan maupun digital, mulai terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari poster, liflet, brosur sampai naskah ilmiah/akademik dan videoclip dokumenter. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. - Penggiringan penangkapan ikan ke daerah tangkapan ikan demersal pada perairan Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang neritik, seperti penggunaan bubu laut dalam, rawai dasar, dan jaring permukaan untuk berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh target tangkapa ikan pelagis. P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
45
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
DAFTAR BAB PUSTAKA I PENDAHULUAN Abbott, R.T., and P. Dance. 1990. Compendium of Seashell. Crawford. House Press, Australia: 411 pp. 1.1. Latar Belakang Ahyadi, DalamH.kegiatan 2010. Evaluasi COREMAP Sumberdaya Fase IIITerumbu kali ini yang Karang diberi untuknama Wisata COREMAP-CTI, di Gili Trawangan ada penambahan Propinsi lokasiNusa baru yang Tenggara sebelumnya Barat. tidak TesisadaMagister. di COREMAP Sekolah fase Pascasarjana II. Lokasi lokasi Institut baru Pertanian Bogor, yang ditambahkan adalahBogor. lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Ahyadi, H. dan A. Jufri. 2008. Analisis Perubahan Ekosistem Terumbu Karang untuk KKPN ini adalah Taman WisataKawasan Perairan TWAL Gili Matra (TWPyang Gili Berkelanjutan. Matra). TamanLaporan Wisata Menunjang Pengelolaan Gili Indah
Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Kegiatan Riset dan Pengembangan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Trawangan yangNusa letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Daerah, Tenggara Barat, Mataram.
Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Allen, G. R. and Erdmann, M. V. 2013. 2012. Reef Fishes of the East Indies. Univ of Hawaii mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Press. 1292 pp. mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Allen, R. wilayah Steene, perairan P. Humann, sisanyaG.R., berupa laut.and N. Deloach 2009. Reef Fish Identification, Tropical Pacific. New World Publications, Inc. El Cajon CA. 480 pp. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Anonimous, Separo kondisi terumbu karang di NTB rusak. www. Lomboknews.com. sumberdaya 2003. yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Anonimous. 2010. tersebut Monitoring herbivora. www.reefresilience.org/Toolkit_Coral/ C6cc2_ dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. MonitorHerbivory.html Dalam program COREMAP-CTI melaksanakan evaluasi yang Arbi, U.Y.rangka 2009. mendukung Drupella spp. (Muricidae: Mollusca): dan Siput pemakan karang. Oseana berkelanjutan di kawasan XXXIV(3): 19-24.konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Asdhiana, I.N. 2014. Kompas (I Made Asdhiana). 2014. Kunjungan Wisatawan ke Gili (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Trawangan Meningkat 30 Persen. travel.kompas.com/read/2014/05/28/1810135/ Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Kunjungan.Wisatawan.ke.Gili.Trawangan.Meningkat.30.Persen. Diakses pada karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. 13/10/2014 Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Bachtiar, I., Karnan, T. Hidayat. A. Arianto, Bursan, E. dan Susiono. 2000. Inventarisasi terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data Kerusakan Terumbu Karang pada Kawasan Konservasi Gili Indah Kabupaten dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Lombok Barat. Laporan Kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Usaha Konservasi di keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Dalam dan Luar Kawasan Konservasi. Unit Konservasi Sumberdaya Daya Alam, dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. Nusa Tenggara Barat, Mataram. (in Indonesian).
46
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Berkepile, D.E. and M.E. Hay. 2008. species richness and feeding BABHerbivore I complementarity affect community structure and function on a coral reef. PNAS PENDAHULUAN 105: 16201–16206. 1.1. Latar Belakang BKSDA. 2000. Laporan Pendataan Kondisi Terumbu Karang di Taman Wisata Alam Laut Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Gili Indah Propinsi Nusa Tenggara Barat, Mataram. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru Brower, J.E. & J.H. Zar 1997. Field and Laboratory Methods for General Ecology. MWC yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Brawn Company Iowa: 194Kelautan pp. yang pengelolaannya ada Publishing, dibawah Kementrian dan Perikanan. Salah satu kawasan Campbell, KKPN ini J.B. adalah 1996. Taman Introduction Wisata to Perairan RemoteGili Sensing. Matra London: (TWPTaylor Gili Matra). & Francis. Taman 622 p. Wisata Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Clark, A.M. and F.E.W. Rowe. 1971. Monograph of Shallow Water Indo-West Pacific Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Echinoderms. British Museum (Natural History), London: 238 pp. Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Colin, P. L. and C. Arneson. 1995. Tropical Pacific Invertebrates. Coral Reef Press. mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra California: 341 pp. mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Dahuri, R., V. Nikijuluw, A. Suparman, F. Yulianda, I. Setyobudi dan R.A. Kinseng. 1998. sisanya berupa wilayah perairan laut. Buku 1: Rencana Pengelolaan Taman Wisata Alam Laut Gili Indah Propinsi Nusa Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Tenggara Barat. Proyek Penyusunan Neraca Sumberdaya Kelautan dan Pesisir sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Daerah. Kerjasama Dirjen Pembangunan Daerah dengan Dirjen Perlindungan Hutan terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dan Pelestarian Alam. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dahuri. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Jakarta: Pradnya Paramita. berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Dorenbosch,bekerjasama M., M. G. G.dengan Grol, M. J. dari A. Christianen, I. Nagelkerken, Van der Velde. P2O-LIPI UPT Balai Kawasan Konservasi G. Perairan Nasional 2005. Indo-Pacific seagrass bedsDirektur and mangroves contribute to fish density and (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau diversity on adjacent coral reefs. Progress Series,kesehatan 302; 63-76. Kecil melakukan kajian bersama dalamMarine rangkaEcology pengelolaan kondisi terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakniIkan ekosistem lamun dan ekosistemdimangrove. Edrus, I.N. & A.R. Syam. 1998. Sebaran Hias Suku Chaetodontidae Perairan Karang dan Peranannya dalam Penentuan Terumbu Karang. Jurnal TujuanPulau dari Ambon studi awal ini untuk mendapatkan data Kondisi dasar/awal mengenai ekosistem Perikanan Indonesia Vol.lainnya IV, No.3, Thn. 1998. terumbu Penelitian karang beserta ekosistem terkait dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya1980-2005. dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi FAO. 2007. The World’s Mangroves FAO Publisher. Rome. Italy keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Froese, R. and D. Pauly. Editors. 2014. FishBase. World Wide Web electronic publication. dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. www.fishbase.org, version (04/2014). Giesen, W., S. Wulffraat, M. Zieren & L. Scholten. 2006. Mangrove Guidebook for Southeast Asia. FAO and Wetlands International. Bangkok. 47
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Giyanto. 2012a. Kajian tentang panjang transek BABdan I jarak antar pemotretan pada penggunaan metode transek foto bawah air. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38 (1): 1-18. PENDAHULUAN Giyanto. 2012b. Penilaian kondisi terumbu karang dengan metode transek foto bawah air. 1.1. Latar Belakang Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 38 (3):?-?. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Giyanto; B.H. Iskandar; D. Soedharma Suharsono. 2010. Effisiensi dan akurasi penambahan lokasi baru yang sebelumnya & tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi pada baru proses analisis foto bawah air untuk menilai kondisi terumbu karang. Oseanologi yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dan Limnologi di dibawah IndonesiaKementrian 36 (1): 111-130. yang pengelolaannya ada Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan
Gomez, KKPN ini E.D. adalah and H.T. Taman Yap. Wisata 1988. Perairan Monitoring GiliReef Matra Condition. (TWP In: GiliCoral Matra). ReefTaman Management Wisata Perairan Handbook. Gili MatraR.A. merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Air dan Gili Kenchingt6on and B.E.T. Hudson (Eds). Unesco Gili Publisher, Jakarta, Trawangan p. 171. yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten LombokA.L. Utara. Matra adalah wisatafunctional bagi turis yang mayoritas berasal dari Green, andGili Bellwood, D.R. daerah (2009).tujuan Monitoring groups of herbivorous reef mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra fishes as indicators of coral reef resilience – A practical guide for coral reef mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan managers in the Asia Pacific region. IUCN working group on Climate Change and sisanya berupa wilayah perairan laut. Coral Reefs. IUCN, Gland, Switzerland. 70 pages. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Green, E. P. & F. T. Short. 2003. World Atlas of Seagrasses. University of California Press. sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat USA. 310 pp. terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Hidayat, A., 2003. Governance Structure in Coral Reef Management: A Report from Gili dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Indah Village, West Lombok Indonesia. A Working Paper presented at Resource Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Economic Department, Humboldt University of Berlin. berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Hidayat, A., 2004. Determinants of Institutional Change and Collective Action in Coral Reef P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Management: Evidences from Lombok, Indonesia ISTECS JOURNAL, V (2004) (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau 113. Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Ho, Nina, Kenneth Ng, Sharon. 2011. Seagrass Assessment Report of Semporna karang danKassem, ekosistem terkait & lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Priority Conservation Area. Kota Kinabalu, Malaysia: WWF-Malaysia. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem Hudaya, 2004.beserta Pemanfaatan Citra Landsat 7 ETM+ Untuk Pemetaan Hutan di terumbu A. karang ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Mangrove Matra. Data Kawasan Hutan Segara Anakan Cilacap.evaluasi Skripsiyang S-1. penting Yogyakarta: dasar dan data monitoring nantinya dapatKabupaten dijadikan bahan bagi Fakultas Geografi – UGM. CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat keberhasilan program COREMAP dipakai M. sebagai bagi pemangku kebijakan dalam hemispherical mengambil suatu kebijakan. Canadian Ishida, 2004.acuan Automatic thresholding for digital photography. Journal of Forest Research 34: 2208–2216.
48
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Jenning, S.B., N.D. Brown & D. Sheil. 1999. BAB IAssessing forest canopies and understorey illumination: canopy closure,PENDAHULUAN canopy cover and other measures. Forestry 72(1): 59– 74. 1.1. Latar Belakang Kathiresan, L and B.L. Bingham. 2001. Biology of Mangroves and Mangrove Ecosystems. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Advances in Marine Biology, 40: 81-251. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru Kennedy, H. and M. Björk. 2009. Seagrass Meadows. In: Laffoley, D.D’A. & yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) GRIMSDITCH, (eds). Kementrian 2009. TheKelautan management of natural costal carbon sinks. yang pengelolaannya ada G. dibawah dan Perikanan. Salah satu kawasan IUCN, Gland, Switzerland. 53 pp. Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan
Perairan MatraNegara merupakan kesatuan perairan Air Baku dan Gili KeputusanGili Menteri Lingkungan Hidupdari No. 201 tahunGili 2004Meno, tentangGili Kriteria dan Trawangan yang letaknya di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Pedoman Penentuanberada Kerusakan Mangrove. Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari Khakim, Nurul. 2009. Kajian Tipologi Fisik Pesisir Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Mendukung Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir. Institut Pertanian mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Bogor: Disertasi S-3. sisanya berupa wilayah perairan laut. Kitamura, S., C. Anwar, A. Chaniago & S. Baba. 1999. Handbook of Mangroves in Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Indonesia. Saritaksu. Denpasar, Indonesia. sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Kohler, K.E; M. Gill. 2006. Coral Point Count with Excel extensions (CPCe): a visual basic terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran program for the determination of coral and substrate coverage using random point dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. count methodology. Comput Geosci 32(9):1259-1269. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Kuo, J. 2007. New monoecious seagrass of Halophila sulawesii (Hydrocharitaceae) from berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Indonesia. Aquatic Botany, 87; 171-175. P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Laben, Craig A., danyang Bernard V. di Brower. Process for Enhancing the Spatial Resolution (BKKPN) Mataram berada bawah2000. Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau of Multispectral Pan-Sharpening. US Patent 6011875 A. Kecil melakukan kajian Imagery bersamaUsing dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang yakniofekosistem lamun dan Edition. ekosistem mangrove. Lieske, dan E. &ekosistem R. Myers.terkait 1997.lainnya Reef Fishes the World. Periplus Jakarta, Indonesia. Tujuan dan dariKiefer, studi 1999. awal Penginderaan ini untuk mendapatkan data dasar/awal Lillesand, Jauh dan Interpretasi Citra. mengenai Yogyakartaekosistem : Gadjah terumbu Mada karangUniversity beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data Press. dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Loya, Y. 1978. Plotless and Transect Methods, in: Stoddard, D.R., and R.E. Johannes, Coral keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Reef Research Methods, Paris (UNESCO): 22–32. dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. Lyzenga, D.R., 1981. Remote Sensing of Bottom Reflectance and Water Attenuation Parameters in Shallow Water Using Aircraft and Landsat Data. International Journal of Remote Sensing 2, pp. 71-82. 49
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Masuda, H., K. Amaoka, C. Araga, T. Uyano, and BAB I T. Yoshino. 1984. The fishes of the Japan Archipelago. Tokai, Japan, Tokai University Press, 2 vol. 435 pp. PENDAHULUAN Matsuura, K., O.K. Sumadiharga and K. Tsukamoto. 2000. Field Guide to Lombok Island. 1.1. Latar Belakang Identification Guide to Marine Organism in Seagrass Beds of Lombok Island, Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Indonesia. University of Tokyo: 449 pp. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru McCloy, Keith R., 1995. Resourch Management Information Systems : Process and Practice. yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) London : Taylor Francis. yang pengelolaannya ada and dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN McKenzie, ini adalah L. J. 2003. Taman Draft Wisata guidelines Perairan for the Gilirapid Matraassessment (TWP Gili of seagrass Matra). Taman habitatsWisata in the Perairan wester Gili Matra kesatuan43 dari Pacific. merupakan QFS, NFC, Cairns. pp. perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan berada di Educator Desa Gili Handbook. Indah, Kecamatan Pemenang,Queensland, Kabupaten McKenzie, yang L. J.letaknya 2008. Seagrass Seagrass-Watch, Lombok Australia. Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari
mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra McKenzie, L.J., Campbell, S.J. & Roder, C.A. (2003) Seagrass-Watch: Manual for Mapping mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan & Monitoring Seagrass Resources by Community (citizen) volunteers. 2nd Edition. sisanya berupa wilayah perairan laut. (QFS, NFC, Cairns) 100pp. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Mumby, P.J., A.J. Edwards, J.E. Arias-Gonzalez, K.C. Lindeman, P.G. Blackwell, A. Gall, sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat M.I. Gorczynska, A.R.Harborne, C.L. Pescod, H. Renken, C.C.C. Wabnitz & G. terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Llewellyn. 2004. Mangroves enhance the biomass of coral reef fish communities in dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. the Caribbean. Nature, 427(6974): 533-536. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Mumby, P.J., C. D. Clark, E. P. Green, dan A. J. Edwards. 1998. Benefits of Water Column berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Correction and Contextual Editing for Mapping Coral Reefs. International Journal P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional of Remote Sensing, Vol. 19, No. 1, pp. 203-210. (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Murdana, I.M. .2013. Ptensi dan karakteristik dayapengelolaan tarik wisata kondisi pulau tiga Gili (trawangan, Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka kesehatan terumbu Meno, dan air.terkait Media Bina Ilmiah, Volume 7, No 6:dan 48 ekosistem – 55. karang dan ekosistem lainnya yakni ekosistem lamun mangrove. Nagelkerken, , C. M. Roberts, G. Van der Velde., data M. Dorenbosch, M. C. Vanekosistem Riel, E. Tujuan dariI. studi awal ini untuk mendapatkan dasar/awal mengenai de la Moriniere, H. Nienhuis. How important mangroves and terumbu Cocheret karang beserta ekosistem P. terkait lainnya 2002. dilokasi perairan TWPareGili Matra. Data seagrass beds for coral-reef Thedijadikan nursery hypothesis tested yang on an penting island scale. dasar dan data monitoring nantinyafish? dapat bahan evaluasi bagi Marine Ecology Progress Series, 299-305. keberhasilan program COREMAP CTI di244; perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagaiI.,acuan bagider pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. Nagelkerken, G. Van Velde, M. W. Gorissen, G. J. Meijer, T. van’t Hof & C. den Hartog. 2000. Importance of Mangrove, Seagrass Beds anad the Shallow Coral Reef as a Nursery for Important Coral Reef Fishes, Using a Visual Census Technique. Est. Coast. Shelf Sci.,, 51: 31-44. 50
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Nash, S.V. 1988. Reef Diversity Index Survey for Non Sspecialist. Tropical Coastal BABMethod I Area Management Vol. 4 (3):PENDAHULUAN 14 – 17. Neira, R.O. and J.R.K. Cantera. 2005. Composición Taxonómica y Distribución de las 1.1. Latar Belakang Asociaciones de Equinodermos en los Ecosistemas Litorales del Pacifico Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Colombiano. Rev. Biol. Trop. 53 (3): 195-206. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru Noor, Y.R., M. Khazali & I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Indonesia. Bogor: PHKA/Wi-IP. yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan KKPN PolidoroiniBA, adalah Carpenter TamanKE, Wisata Collins Perairan L, Duke GiliNC, Matra Ellison (TWP AM, Gili et Matra). al. 2010.Taman The Loss Wisata of Perairan Species: Gili Matra merupakan kesatuan dariGeographic perairan Gili GiliConcern. Air danPLoS Gili Mangrove Extinction Risk and AreasMeno, of Global Trawangan ONE yang 5(4):letaknya e10095. berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Matra adalah daerah tujuanKepesisiran wisata bagi Melalui turis yang mayoritas berasal dari Prayudha, Bayu.Gili 2012. Pemetaan Sumberdaya Teknologi Penginderaan mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Jauh di Kota Ternate. Ekosistem Pesisir Ternate, Tidore, dan Sekitarnya. Pusat mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Penelitian Oseanografi – LIPI, Jakarta. Pp. 7 – 18. sisanya berupa wilayah perairan laut. Reese, E. 1977. Coevolution of Coral and Coral Feeding Fishes of Family Chaetodontidae. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Proceeding of the third International Coral Reef Symposium 1:267-274. sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Reese, E. 1981. “Predation on corals by fishes of the family Chaetodontidae: implication for terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran conservation and management of coral reef ecosystem”. Bulletin of Marine Science dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. 31 (3): 594-604. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang Richards, J.A. 1999. Remote Sensing Digital Image Analysis. Berlin: Springer-Verlag. p. 240. berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Sagawa, al. 2007. Adengan New UPT Application for Konservasi Lyzenga’s Perairan Optical Nasional Model. P2O-LIPI etbekerjasama dari BalaiMethod Kawasan www.ceg.ncl.ac.uk/rspsoc2007/papers/188.pdf. Diakses tanggal 27 Desember 2007. (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil R.V. melakukan kajian and bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Salm, 1984. Marine Coastal Protected Areas: A Guide for Planners and Managers: karang dan ekosistem terkait lainnya Gland. yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. IUCN & Natural Resources Switzerland: 370pp. Tujuan dari awal ini untuk mendapatkanS.data dasar/awalandmengenai ekosistem Sastrapradja, D.,studi S. Adisoemarto, K. Kartawinata, Sastrapradja M.A. Rifai, 1989, terumbu Keanekaragaman karang beserta ekosistem dilokasi perairan Gili Matra. Data Hayati terkait untuklainnya Kelangsungan Hidup TWP Bangsa. Puslitbang dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Bioteknologi LIPI, Jakarta. keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat Sediadi, A. 1999. Pemantauan Keanekaragaman Hayati di Terumbu Karang. Prosiding dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. Seminar tentang Oseanologi dan Ilmu Lingkungan Laut dalam Rangka Penghargaan kepada Prof. Dr. Aprilani Soegiarto, M.Sc., APU. 1999: 205–210.
51
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Setyastuti,
A.
2010.
Tunjauan
ledakan BABpopulasi I
dari
bintang
laut
bermahkota
duri,Acanthaster planci. Oseana XXXV(3): 1-6. PENDAHULUAN Short, F. T., McKenzie, L. J., Coles, R. G., Gaeckle, J. L. 2004. SeagrassNet manual for 1.1. Latar Belakang scientific monitoring of seagrass habitat – worldwide edition. University of New Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Hampshire, USA; QDPI, Nothern Fisheries Centre, Australia. 71 pp. penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru Short, Frederick T. and Robert G. Coles (eds.). 2001. Global Seagrass Research Methods. yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Elsevier Science Amsterdam. yang pengelolaannya ada B.V., dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Steneck, KKPN ini B. adalah 2012. Taman How Wisata to Perairan kill a Gili coralMatra reef: (TWP Lessons Gili from Matra).the Taman Caribbean. Wisata Perairan www.reefresilience.org/ Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili Toolkit Coral/C3a1_Herbivory.html Trawangan berada Desa Gili Kecamatan Pemenang, Kabupaten Suana, I. W.yang dan letaknya H. Ahyadi. 2012.diMapping of Indah, Ecosystem Management Problems in Gili Lombok Meno, Utara. Gili adalah tujuan(Gili wisata bagi turis yang Participate mayoritas berasal dari Gili Matra Air and Gilidaerah Trawangan Matra) Through Approach.
mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Journal of Coastal Development, 16 (1); 94-101. mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Suana, I.W., A. Muspiah, K. Sukenti, B.F. Suryadi dan N.I. Julisaniah. 2011.Rehabilitasi sisanya berupa wilayah perairan laut. Hutan Mangrove di Danau Air Asin Gili Meno dalam Rangka Pengembangan Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan Ekowisata Pengamatan Burung (Birdwatching). Laporan Pengabdian Kepada sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat Masyarakat DIPA PNBP Unram. Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram, Mataram. (in Indonesian) dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Suyarso, 2011. Evaluation on coral ressources at Maumere waters, East Nusa Tenggara using Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang landsat imagery through ecological and morphological approaces. Oseanologi dan berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh Limnologi di Indonesia 37(3):547-569. P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Suyarso, Y.I. Ulumuddin and Bayu Prayuda 2011. “Mapping of coral reef ecosystem in the (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Natuna Islands using Alos imagery”. J. Coastal Dev. 15(1).1-9. Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Tobler, W. ekosistem 1988. Resolution, Resampling, and All That. In dan Mousey, H. &mangrove. R. F. Tomlinson karang dan terkait lainnya yakni ekosistem lamun ekosistem (Eds.), Building Databases for Global Science. The Proceedings of the First Meeting Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem of the International Geographical Union Global Database Planning Project. (pp.129terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data 137). London:Taylor and Francis. dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Tomlinson, 1986.COREMAP The Botany CTI of mangroves. University Press, Cambridge, keberhasilanP.B. program di perairanCambridge tersebut. Selain itu data tersebut dapat U.K. 413 pp. bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. dipakai sebagai acuan Turner, S.J. 1994. The Biology and Population Outbreaks of the Corallivorous Gastropod Drupella on Indo-Pacific Reefs. Oceanogr. Mar. Biol. Ann. Rev. 32: 461-530.
52
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
Vanderstraete, Tony, Rudi Goossens, dan BAB Tharwat I K. Ghabour. 2004. Coral Reef Habitat Mapping in The Red Sea (Hurghada, Egypt) Based on Remote Sensing. EARSel PENDAHULUAN eProceedings 3, 2/2004, pp. 191-207. 1.1. Latar Belakang Vimono, I.B. 2007. Sekilas mengenai landak laut. Oseana XXXII(3): 15-21. Dalam kegiatan COREMAP Fase III kali ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada Vinluan, R.J.N. danbaru J.D.T. Alban. 2001. of LANDSAT ETM+lokasi Databaru for penambahan lokasi yangDe sebelumnya tidakEvaluation ada di COREMAP fase II.7Lokasi
Coastal Habitat Assesment in Support of Fisheries Management. Paper presented at yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Conference on Remote Sensing, 5 – 9 November 2001, Singapore, the 22nd Asian yang pengelolaannya ada dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan Copyright © 2001 Centre for Remote Imaging, Sensing and Processing (CRISP), KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata National University of Singapore; Singapore Institute of Surveyors and Valuers Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, Gili Air dan Gili (SISV); Asian Association on Remote Sensing (AARS). Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten
Vivien, & Y.B. 1983. tujuan “Feeding diets significance of coral feeding Lombok H.M.L. Utara. Gili MatraNavarro. adalah daerah wisata bagiand turis yang mayoritas berasal dari amongTaman chaetodontidae fishes Gili in Moorea (French Polynesia)”. Coral Reefs mancanegara. Wisata Perairan Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili 2:119Matra 127.luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan mempunyai sisanya berupa perairan laut.Metode Pemantauan Biologi Untuk Menilai Kesehatan Wilson J.R. &wilayah Green A.L. 2009. Terumbu Karang danpesisir Efektivitas Konservasi Laut di Keanekaragaman ekosistem dan lautPengelolaan yang terdapatKawasan di TWP Gili Matra merupakan Indonesia (Terjemahan). Versi 1.0.mengingat Laporan besarnya TNC Indonesia MarineProgram No sumberdaya yang penting untuk dilindungi ketergantungan masyarakat 46 hal. terhadap 1/09. ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai dalam mengelola dan menjaga2007. kelestarian ekosistem pesisir Rekreasi ini. Yulianto, G.,pihak A. Fahrudin, N, Kusmaningsih. Analisis Permintaan dan Bahariprogram di Gili Trawangan, Kabupaten Barat, evaluasi Provinsi Nusa DalamStrategi rangkaWisata mendukung COREMAP-CTI dan Lombok melaksanakan yang Tenggara. Buletin konservasi Ekonomi Periikanan, 7 (2);pemerintah 72-96. berkelanjutan di kawasan TWP tersebut, dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
53
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Lampiran 1. Data ground truth perairan dangkal Gili Matra, Kabupaten Lombok Barat. 1.1. Latar Sta BelakangLong
Lat
Habitat
L01 116.05103 Fase III kali -8.34922 Karang mati bercampur pasir Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada L02 116.05132 -8.34906 Rubble bercampur pasir penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada diPasir COREMAP II. Lokasi L03 116.05038 -8.34394 dan spotfase karang mati lokasi baru L04ditambahkan adalah 116.05594 Karang matiPerairan bercampur pasir (KKPN) yang lokasi perairan -8.34063 Kawasan Konservasi Nasional L05pengelolaannya ada 116.05605 -8.34134 Pasir bercampur rubble yang dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan L06 116.0565 -8.34172 Pasir dan rubble KKPN Wisata Perairan-8.34205 Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata L07 ini adalah Taman 116.0547 Pasir L09 Gili Matra 116.05582 -8.34143 RubbleGili Meno, Gili Air dan Gili Perairan merupakan kesatuan dari perairan L10 116.05577 -8.34084 Karang mati danPemenang, pasir Trawangan yang letaknya berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Kabupaten L11 116.05577 -8.34084 Karang mati dan pasir Lombok adalah daerah tujuan wisataKarang bagi turis berasal dari L12 Utara. Gili Matra 116.05481 -8.34113 matiyang dan mayoritas pasir L13 Karang mati dan pasir TWP Gili Matra mancanegara. Taman 116.05399 Wisata Perairan Gili-8.34127 Matra yang selanjutnya disebut L14 116.05323 Karang mati dan pasir mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha-8.3418 yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan L15 116.0529 -8.34249 Pasir sisanya perairan laut. L16 berupa wilayah116.05241 -8.34266 Pasir L17 116.05176 -8.34312 Pasir Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan L18 116.05129 -8.34377 Pasir sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingatPasir besarnya ketergantungan L19 116.05099 -8.34494 dan sedikit karang matimasyarakat L20 ekosistem tersebut 116.05078 -8.34611 Karang matiitu dan pasir terhadap terutama di bidang pariwisata. Untuk perlu adanaya kesadaran L21 116.05054 -8.34682 Karang mati dan pasir dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. L22 116.05054 -8.34755 Pasir L23 116.05074program COREMAP-CTI -8.34911 Pasir dan melaksanakan evaluasi yang Dalam rangka mendukung L24 116.05091 -8.3504 Pasir berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh L25 116.05093 -8.35157 Karang mati dan pasir P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi L26 116.06236 -8.35597 Karang mati dan pasirPerairan Nasional
L27 116.06238 Pasir Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau (BKKPN) Mataram yang berada di bawah -8.35478 Direktur Jendral L28 116.05173 -8.35079 Lamun Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu L29 116.05204 -8.35172 Lamun karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun L30 116.05228 -8.35239 Lamundan ekosistem mangrove. L31 116.05131 -8.34851 Lamun Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem L32 116.05125 -8.34673 Lamun terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi L33 116.06253 -8.35276 Karangperairan mati danTWP pasir Gili Matra. Data L34 dan data monitoring 116.05502 -8.34176 Karang dan pasir dasar nantinya dapat dijadikan bahanmati evaluasi yang penting bagi L35 116.055 -8.34167 Karang mati dan pasir keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat TSUSI 1 116.05503 -8.34186 Lamun dipakai pemangku kebijakan dalamLamun mengambil suatu kebijakan. L40 sebagai acuan bagi 116.0806 -8.36528 L41 116.07942 -8.36488 Lamun L42 116.07934 -8.36505 Lamun L43 116.07902 -8.36556 Lamun L44 116.07855 -8.3656 Pasir, lamun <10% 54
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I L45 116.07812 -8.36557 Pasir, lamun <10% L46 116.07838 -8.36587 Pasir, sedikit rubble PENDAHULUAN L47 116.0789 -8.36558 Pasir, lamun < 10% -8.36532 Lamun 60%, pasir 40% 1.1.L48Latar Belakang116.07925 L49 116.07956 -8.36511 Lamun L50 116.07981 Fase III kali -8.36505 Lamun Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada L51 116.08008 -8.36503 Lamun penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru L52 116.07864 -8.36471 Rubble yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan L53 116.078 -8.3645 Konservasi Pasir, lamunPerairan <10% Nasional (KKPN) L54pengelolaannya ada 116.07714 -8.36426 Pasir, <10% Salah satu kawasan yang dibawah Kementrian Kelautan danlamun Perikanan. L55 116.07698 -8.36366 Lamun KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata L56 116.07679 -8.36342 Lamun Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan L57 116.0766 -8.36301 Lamun Gili Meno, Gili Air dan Gili L58 116.07651 Lamun Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.36253 Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten L59 116.07632 -8.36188 Pasir Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari L60 116.07602 -8.3613 Lamun 50%, pasir 50% mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra selanjutnya disebut TWP Gili Matra L61 116.07573 -8.36087yang Pasir, lamun 20% L62 116.07561 -8.36073 Lamun mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan L63 116.07541 -8.36039 Lamun sisanya berupa wilayah perairan laut. L64 116.07525 -8.35995 Pasir L65 116.0808pesisir dan -8.36514 Lamun di TWP Gili Matra merupakan Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat L66 116.08219 -8.3651 Karang mati, pasir sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat L67 116.0854 -8.3657 Karang mati terhadap terutama di bidang pariwisata. Untuk L68 ekosistem tersebut 116.08591 -8.3657 Karang matiitu perlu adanaya kesadaran
L69 116.08699 -8.36538 Pasir ekosistem pesisir ini. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian L70 116.08725 -8.36522 Pasir Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI L71 116.08806 -8.36455 Pasir dan melaksanakan evaluasi yang L72 116.08815 Pasir berkelanjutan di kawasan konservasi TWP-8.36396 tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh L73 116.08823 -8.36348 Pasir, karang mati P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional L74 116.08826 -8.36281 Pasir, karang mati (BKKPN) Mataram yang berada di bawah -8.36143 Direktur Jendral Pesisir dan Pulau-Pulau L75 116.08822 Pasir, Kelautan karang mati L76 melakukan kajian 116.08818 Pasir Kecil bersama dalam -8.36002 rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu L77 116.0882 -8.35994 Karang mati karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. L78 116.08846 -8.35922 Karang mati L79 116.0885 -8.35855 Karang mati Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem L80 116.08852 -8.35684 Karang mati terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data L81 116.08858 -8.356 Karang mati dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi L82 116.08732 -8.35559 Pasir L83 Lamun Selain itu data tersebut dapat keberhasilan program 116.08752 COREMAP CTI di-8.35571 perairan tersebut. L84 116.08784 -8.35547 Lamun dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalamKarang mengambil L85 116.08798 -8.3549 mati suatu kebijakan. L86 116.08794 -8.35449 Karang mati L87 116.08788 -8.35423 Lamun L88 116.08794 -8.354 Lamun <305 55
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I L89 116.08804 -8.35372 Karang mati L90 116.08808 -8.35337 Karang mati PENDAHULUAN L91 116.08786 -8.35289 Lamun. Karang mati -8.35254 Lamun. Karang mati 1.1.L92Latar Belakang116.08789 L93 116.08782 -8.35234 Karang mati L94 116.08786 Fase III kali -8.35214 Karang mati Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada L95 116.08797 -8.35188 Karang mati penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru L96 116.0878 -8.35158 Karang mati yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) L97 116.08736 -8.35169 Rubble L98pengelolaannya ada 116.08746 -8.35161 Karang yang dibawah Kementrian Kelautan dan mati Perikanan. Salah satu kawasan L99 116.08707 -8.35176 Pasir KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata L100 116.08679 -8.35185 Pasir Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan L101 116.08727 -8.35199 Lamun Gili Meno, Gili Air dan Gili L102 116.08764 Lamun Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.35264 Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten L103 116.08777 -8.35312 Lamun Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari L104 116.08789 -8.35364 Lamun mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra selanjutnya disebut TWP Gili Matra L105 116.08805 -8.355yang Lamun L106 116.08809 -8.35501 Pasir, dari kr mati, lamun mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri daratan seluas 665 Ha dan L107 116.08801 -8.35562 Lamun sisanya berupa wilayah perairan laut. L108 116.08816 -8.35625 Lamun L109 116.0882pesisir dan -8.35674 Pasir, rubble Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan T5 116.04278 -8.35701 Karang hidup, kr mati sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat T6 116.04297 -8.35646 Pasir terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. T7 116.0431 -8.3561 PasirUntuk itu perlu adanaya kesadaran
T8berbagai pihak dalam 116.04332 -8.35569 Pasir ekosistem pesisir ini. dari mengelola dan menjaga kelestarian T9 116.04355 -8.35542 Pasir Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI T10 116.04383 -8.35492 Pasir dan melaksanakan evaluasi yang T11 116.04376 Karang mati,dalam pasir hal ini diwakili oleh berkelanjutan di kawasan konservasi TWP-8.35449 tersebut, pemerintah T12 116.04391 -8.3541 Karang mati, pasir P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional T13 116.04418 -8.35346 Pasir (BKKPN) Mataram yang berada di bawah -8.35315 Direktur Jendral T14 116.04447 Pasir Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau T15 melakukan kajian 116.04469 Pasir Kecil bersama dalam -8.35251 rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu T16 116.0449 -8.3519 Pasir karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. T17 116.04237 -8.35878 Pasir T17A -8.35133 Pasir Tujuan dari studi 116.04485 awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem T18 116.04475 -8.35056 Pasir terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data T20 116.04454 -8.35011 Pasir, karang mati dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi T21 116.04403 -8.349 Pasir, karang mati yang penting bagi T22 Pasir, karang mati keberhasilan program 116.04382 COREMAP CTI di-8.34852 perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat T23 116.04369 -8.34806 Pasir, karang mati dipakai bagi pemangku kebijakan dalamPasir, mengambil T24 sebagai acuan 116.04359 -8.3476 karangsuatu mati kebijakan. T25 116.0434 -8.34696 Pasir, karang mati T26 116.04333 -8.34623 Karang mati, pasir T27 116.04205 -8.35884 Karang mati, pasir 56
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I T28 116.04314 -8.345 Pasir, karang mati T29 116.04301 -8.34461 Pasir, karang mati PENDAHULUAN T30 116.04304 -8.34407 Karang mati, pasir -8.34313 Karang mati, pasir 1.1.T32Latar Belakang116.04297 T33 116.04289 -8.34251 Karang mati, pasir T34 116.04304 Fase III kali -8.34186 Karang mati, pasir Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada T35 116.04313 -8.34135 Karang mati, pasir penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru T36 116.04312 -8.341 Karang mati, pasir yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Perairan T37 116.04221 -8.35843 Konservasi Karang mati, pasir Nasional (KKPN) T38pengelolaannya ada 116.04307 -8.34041 Karang pasir Salah satu kawasan yang dibawah Kementrian Kelautan dan mati, Perikanan. T39 116.04276 -8.33945 Karang mati, pasir KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata T40 116.04249 -8.33894 Karang mati, pasir Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan T41 116.04211 -8.33857 KarangGili mati,Meno, pasir Gili Air dan Gili T42 116.04193 Karang mati, pasir Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.33829 Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten T43 116.04233 -8.33817 Karang mati, pasir Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari T44 116.04295 -8.33804 Pasir, karang mati mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra T45 116.04329 -8.33796 Pasir, karang mati T46 116.04333 -8.33786 Pasir, dari karang mati seluas 665 Ha dan mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri daratan T47 116.04245 -8.35772 Pasir, karang mati sisanya berupa wilayah perairan laut. T48 116.04259 -8.3377 Pasir, karang mati T49 116.04194pesisir dan -8.33742 Pasir, karang matiGili Matra merupakan Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat di TWP T50 116.04148 -8.33743 Pasir, karang mati sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat T51 116.04084 -8.33745 Karang mati, pasir terhadap terutama di bidang pariwisata. Untuk itupasir perlu adanaya kesadaran T52 ekosistem tersebut 116.04034 -8.33738 Karang mati,
T53 116.04002 -8.33739 Karang ekosistem mati dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian pesisir ini. T54 116.03974 -8.33751 Karang mati Dalam rangka mendukung danmati melaksanakan evaluasi yang T55 116.03944program COREMAP-CTI -8.3376 Karang T56 116.0391 Karang matidalam hal ini diwakili oleh berkelanjutan di kawasan konservasi TWP-8.33768 tersebut, pemerintah T57 116.03864 -8.33776 Karang mati P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional T58 116.03831 -8.33772 Karang mati (BKKPN) Mataram yang berada di bawah -8.33777 Direktur Jendral T59 116.03796 KarangKelautan mati Pesisir dan Pulau-Pulau T60 melakukan kajian 116.03731 Karang matikondisi kesehatan terumbu Kecil bersama dalam -8.33749 rangka pengelolaan T61 116.03707 -8.33774 Karang mati, pasir karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. T62 116.03672 -8.33784 Pasir, karang mati T63 -8.33779 Pasir, mati mengenai ekosistem Tujuan dari studi 116.03629 awal ini untuk mendapatkan data karang dasar/awal T64 116.03591 -8.33769 Karang mati, pasir (50-50) terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data T65 116.03527 -8.3376 Karang mati, pasir (50-50) dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahanmati evaluasi yang penting bagi T67 116.03438 -8.33818 Karang T68 Karang mati keberhasilan program 116.03398 COREMAP CTI di-8.33825 perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat T69 116.03323 -8.3385 Karang mati, pasir dipakai pemangku kebijakan dalamPasir, mengambil kebijakan. T70 sebagai acuan bagi 116.0327 -8.33852 sedikitsuatu kr mati T71 116.03243 -8.33861 Pasir, sedikit kr mati T72 116.03209 -8.33873 Pasir T73 116.03171 -8.33887 Pasir, sedikit kr mati 57
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I T74 116.03122 -8.33906 Pasir, sedikit kr mati T75 116.03082 -8.33923 Pasir, sedikit kr mati PENDAHULUAN T76 116.03053 -8.33944 Pasir, sedikit karang -8.3397 Pasir, sedikit karang 1.1.T77Latar Belakang116.03017 T78 116.02973 -8.34006 Pasir, sedikit karang T79 116.0294 Fase III kali -8.34041 Pasir, sedikit karang Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada T80 116.02889 -8.34089 Karang, pasir penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru T81 116.02872 -8.34111 Pasir, sedikit karang yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi T82 116.02838 -8.34143 Pasir, sedikitPerairan karang Nasional (KKPN) T83pengelolaannya ada 116.02806 -8.34178 Pasir, karangSalah satu kawasan yang dibawah Kementrian Kelautan dansedikit Perikanan. T84 116.02757 -8.34175 Pasir KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata T85 116.02724 -8.34154 Pasir Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Gili Meno, T86 116.0303 -8.33922 Pasir, sedikit kr matiGili Air dan Gili T87 116.03123 Pasir, sedikit kr mati Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.33879 Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten T88 116.03207 -8.33834 Pasir, sedikit kr mati Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari T89 116.03289 -8.33813 Karang mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra T90 116.03368 -8.33805 Karang T91 116.03451 -8.33783 Karang, sedikit mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri daripasir daratan seluas 665 Ha dan T92 116.035 -8.33771 Karang, pasir sedikit sisanya berupa wilayah perairan laut. T93 116.03545 -8.33772 Karang, pasir sedikit T94 116.03611pesisir dan -8.33756 Pasir, sedikit kr mati Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan T95 116.0365 -8.33744 Pasir, karang (50-50) sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat T96 116.03687 -8.33731 Karang terhadap terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran T97 ekosistem tersebut 116.03744 -8.33731 Karang
T98 116.03952 -8.33698 Karang ekosistem pesisir ini. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian T99 116.0406 -8.33674 Karang, pasir sedikit Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI melaksanakan evaluasi yang T100 116.04112 -8.33672 Pasir,dan karang sedikit T101 116.04149 Pasir, karangdalam sedikit berkelanjutan di kawasan konservasi TWP-8.33685 tersebut, pemerintah hal ini diwakili oleh T102 116.04193 -8.33696 Pasir, karang sedikit P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional T103 116.04218 -8.33719 Pasir (BKKPN) berada di bawah -8.33813 Direktur Jendral T104 Mataram yang 116.04348 KarangKelautan Pesisir dan Pulau-Pulau T105melakukan kajian 116.04361 Pasir Kecil bersama dalam -8.33848 rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu T106 116.04371 -8.33895 Pasir karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. T107 116.04359 -8.3394 Pasir T108 -8.34004 Pasir Tujuan dari studi 116.04358 awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem T109 116.04327 -8.34145 Pasir terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data T110 116.04314 -8.34278 Pasir dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi T111 116.04422 -8.34941 Pasir B01 Lamun Selain itu data tersebut dapat keberhasilan program 116.03097 COREMAP CTI di-8.35768 perairan tersebut. B02 116.03097 -8.35786 Lamun dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalamLamun mengambil suatu kebijakan. B03 116.03092 -8.35806 B04 116.03077 -8.3582 Lamun B05 116.03068 -8.35838 Lamun B06 116.03067 -8.35881 Rubble 58
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I B07 116.03053 -8.35901 Rubble B08 116.03034 -8.35926 Rubble PENDAHULUAN B09 116.03011 -8.35942 Rubble -8.35961 Karang mati 1.1.B10Latar Belakang116.02999 B11 116.02968 -8.3591 Karang mati B12 116.02966 Fase III kali -8.35877 Karang mati Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada B13 116.02929 -8.35794 Rubble penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru B14 116.02864 -8.35769 Karang mati yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi B15 116.02886 -8.35735 Karang matiPerairan Nasional (KKPN) B16pengelolaannya ada 116.02908 -8.35699 Lamun pasir 50% yang dibawah Kementrian Kelautan dan 50% Perikanan. Salah satu kawasan B17 116.02942 -8.35671 Pasir 70% lamun 30% KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata B18 116.02982 -8.3563 Lamun Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan B19 116.02978 -8.3561 Lamun Gili Meno, Gili Air dan Gili B20 116.02979 PasirKecamatan Pemenang, Kabupaten Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.35587 Gili Indah, B21 116.02953 -8.35559 Lamun Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari B22 116.02927 -8.35554 Lamun mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra B23 116.02914 -8.35518 Lamun B24 116.02866 -8.35525 Pasir 70% mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari lamun daratan30% seluas 665 Ha dan B25 116.02837 -8.35543 Pasir 70% lamun 30% sisanya berupa wilayah perairan laut. B26 116.02804 -8.35567 Rubble B27 116.02738pesisir dan -8.35529 Karang mati Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan B28 116.02752 -8.35495 Rubble sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat B29 116.02791 -8.35447 Pasir 70 lamun 30 terhadap terutama di bidang pariwisata. itu perlu B30 ekosistem tersebut 116.02817 -8.35423 PasirUntuk 70 lamun 30 adanaya kesadaran
B31 116.0282 -8.354 Pasir 70ekosistem lamun 30 pesisir ini. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian B32 116.02803 -8.35349 Pasir 70 lamun 30 Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan>70 melaksanakan evaluasi yang B33 116.02773 -8.35266 Lamun B34 116.02795 Lamun berkelanjutan di kawasan konservasi TWP-8.35195 tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh B35 116.02762 -8.35188 Pasir 70 lamun 30 P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional B36 116.02769 -8.35171 Lamun (BKKPN) Mataram yang berada di bawah -8.35109 Direktur Jendral B37 116.0274 LamunKelautan Pesisir dan Pulau-Pulau B38melakukan kajian 116.02758 Lamun Kecil bersama dalam -8.35083 rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu B39 116.02788 -8.35072 Lamun karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. B40 116.02807 -8.35068 Lamun B41 -8.3509 Lamun Tujuan dari studi 116.02811 awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem B42 116.02803 -8.35055 Lamun terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data B43 116.02797 -8.35028 Lamun dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi B44 116.0277 -8.34991 Lamun B45 Lamun Selain itu data tersebut dapat keberhasilan program 116.02743 COREMAP CTI di-8.34982 perairan tersebut. B46 116.02702 -8.34985 Pasir 70% lamun 30% dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalamRubble mengambil suatu kebijakan. B47 116.0265 -8.3493 B48 116.02653 -8.34853 Rubble B49 116.02657 -8.34821 Rubble 60 lamun 40 B50 116.02644 -8.34774 Rubble 59
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I B51 116.0265 -8.34682 Rubble B52 116.02661 -8.34627 Rubble PENDAHULUAN B53 116.02711 -8.34611 Rubble -8.34597 Rubble 50 lamun 50 1.1.B54Latar Belakang116.02741 B55 116.02772 -8.34578 Lamun 60 pasir 40 B56 116.02785 Fase III kali -8.34566 Lamun Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada B57 116.02785 -8.34532 Pasir penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru B58 116.02791 -8.345 Rubble 60 lamun 40 yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Perairan B59 116.02814 -8.34454 Konservasi Rubble 60 lamun 41 Nasional (KKPN) B60pengelolaannya ada 116.02829 -8.34428 Pasir 50Perikanan. lamun 50 Salah satu kawasan yang dibawah Kementrian Kelautan dan B61 116.0284 -8.34389 Pasir 70 lamun 30 KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata B62 116.02852 -8.34332 Rubble Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan B63 116.02889 -8.34316 RubbleGili Meno, Gili Air dan Gili B64 116.03601 PasirKecamatan 70 lamun 30 Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.36195 Gili Indah, Pemenang, Kabupaten B65 116.03614 -8.36218 Pasir 70 lamun 30 Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari B66 116.03624 -8.36241 Pasir 70 lamun 30 mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya TWP Gili Matra B67 116.03652 -8.36256 Pasir 70 lamundisebut 30 B68 116.03689 -8.36273 Pasir 60 40 seluas 665 Ha dan mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri darirubble daratan B70 116.03717 -8.36286 Pasir 60 rubble 40 sisanya berupa wilayah perairan laut. B71 116.03743 -8.36287 Pasir 70 lamun 30 B72 116.03748pesisir dan -8.36237 Pasir 70di lamun Keanekaragaman ekosistem laut yang terdapat TWP30Gili Matra merupakan B73 116.0375 -8.36197 Pasir sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat B74 116.03747 -8.36179 Pasir 70 lamun 30 terhadap terutama di bidang pariwisata. itu perlu B75 ekosistem tersebut 116.03731 -8.36167 PasirUntuk 70 lamun 30 adanaya kesadaran
B76 116.03493 -8.36196 Rubble ekosistem pesisir ini. dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian B77 116.03465 -8.36229 Rubble Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang B78 116.03477 -8.36267 Rubble B79 116.03477 Rubble berkelanjutan di kawasan konservasi TWP-8.36207 tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh C01 116.04257 -8.3457 Pasir 60 , lamun 40 P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional C02 116.04247 -8.34544 Pasir 60 , lamun 40 (BKKPN) Mataram yang berada di bawah -8.34452 Direktur Jendral C03 116.0424 RubbleKelautan Pesisir dan Pulau-Pulau C04melakukan kajian 116.04227 Rubble Kecil bersama dalam -8.34454 rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu Lamun <30, dasarnya rubble dan karang terkait lainnya yakni -8.34391 ekosistem lamun C05 dan ekosistem 116.04216 pasir dan ekosistem mangrove. Lamun <30, dasarnya rubble dan Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem C06 116.0423 -8.34332 pasir Lamunperairan <30, dasarnya rubble dan Data terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi TWP Gili Matra. C07 116.04247 -8.34389 pasir dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi Lamun <30, dasarnya rubble dan C08 -8.3464 tersebut. pasir keberhasilan program 116.04277 COREMAP CTI di perairan Selain itu data tersebut dapat Lamun <30, dasarnya rubble dan dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan. C09 116.04298 -8.34641 pasir C10 116.04375 -8.34912 Pasir C11 116.04458 -8.35138 Pasir dan rubble C12 116.04453 -8.35247 Pasir dan rubble 60
Baseline Survey Kesehatan Terumbu karang dan Ekosistem Terkait di Taman Wisata Perairan Gili Matra
BAB I C13 116.04415 -8.35314 Pasir dan rubble C14 116.04327 -8.35493 Lamun PENDAHULUAN C15 116.04347 -8.35507 Karang mati dan pasir -8.35654 Lamun 1.1.C16Latar Belakang116.04242 C17 116.04256 -8.35662 Karang tumbuh C18 116.04238 Fase III kali -8.35661 Lamun Dalam kegiatan COREMAP ini yang diberi nama COREMAP-CTI, ada C19 116.04225 -8.35685 Lamun penambahan lokasi baru yang sebelumnya tidak ada di COREMAP fase II. Lokasi lokasi baru C20 116.04228 -8.35703 Pasir dan rubble yang ditambahkan adalah lokasi perairan Kawasan Konservasi Perairan C21 116.04209 -8.35712 Pasir 60 lamun 40 Nasional (KKPN) C22pengelolaannya ada 116.04199 -8.35725 Lamun yang dibawah Kementrian Kelautan dan Perikanan. Salah satu kawasan C23 116.04201 -8.3575 Lamun KKPN ini adalah Taman Wisata Perairan Gili Matra (TWP Gili Matra). Taman Wisata C24 116.04211 -8.35765 Karang mati 60 pasir 40 Perairan Gili Matra merupakan kesatuan dari perairan Air dan Gili C25 116.04218 -8.35778 KarangGili mati,Meno, sedikit Gili rubble C26 116.04198 PasirKecamatan 70 karang mati 30 Trawangan yang letaknya berada di Desa-8.35782 Gili Indah, Pemenang, Kabupaten C27 116.04175 -8.35766 Pasir lamun <30 Lombok Utara. Gili Matra adalah daerah tujuan wisata bagi turis yang mayoritas berasal dari mancanegara. Taman Wisata Perairan Gili Matra yang selanjutnya disebut TWP Gili Matra Keterangan: mempunyai luas wilayah sebesar 2.954 Ha yang terdiri dari daratan seluas 665 Ha dan Angka dalam habitat menunjukkan komposisi persentasi tutupan. sisanya berupa wilayah perairan laut. Keanekaragaman ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di TWP Gili Matra merupakan sumberdaya yang penting untuk dilindungi mengingat besarnya ketergantungan masyarakat terhadap ekosistem tersebut terutama di bidang pariwisata. Untuk itu perlu adanaya kesadaran dari berbagai pihak dalam mengelola dan menjaga kelestarian ekosistem pesisir ini. Dalam rangka mendukung program COREMAP-CTI dan melaksanakan evaluasi yang berkelanjutan di kawasan konservasi TWP tersebut, pemerintah dalam hal ini diwakili oleh P2O-LIPI bekerjasama dengan UPT dari Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Mataram yang berada di bawah Direktur Jendral Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan kajian bersama dalam rangka pengelolaan kondisi kesehatan terumbu karang dan ekosistem terkait lainnya yakni ekosistem lamun dan ekosistem mangrove. Tujuan dari studi awal ini untuk mendapatkan data dasar/awal mengenai ekosistem terumbu karang beserta ekosistem terkait lainnya dilokasi perairan TWP Gili Matra. Data dasar dan data monitoring nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi yang penting bagi keberhasilan program COREMAP CTI di perairan tersebut. Selain itu data tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil suatu kebijakan.
61