Bulletin
SPENSABAYA
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016
E-mail:
[email protected] web: www.smpn1prbaya.sch.id
Sutrisno, Guru yang Berdedikasi Tinggi
Camat Pringgabaya,Drs. Muh Anwar, S.Sos.., saat diwawancarai Wartawan Bulletin Spensabaya, Izza Mufida, pada peringatan HUT RI ke 71
UPACARA HUT RI KE 71 DI KEC. PRINGGABAYA BERJALAN LANCAR BS. Pringgabaya : Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-71 untuk di kecamatan Pringgabaya dilaksanakan pada Rabu (17-08-2016) berjalan dengan lancar dan hidmat. Upacara pengibaran bendera dilakukan pukul 07.00-09.30 WITA, sedangkan Upacara
penurunan dilakukan pukul 16.00-17.00 WITA. Sementara untuk malam resepsi HUT RI ke-71 ini dilaksanakan pada Rabu malam atau malam Kamis yang ikut dimeriahkan juga oleh penyanyi dari Spensabaya. Persiapan yang dilakukan untuk
memperingati Upacara Kemerdekaan RI dimulai dari 3 hari sebelum hari H. Beberapa persiapan yang dikukan yaitu mulai dari melakukan glady kotor pada Minggu (14-08-2016), Glady bersih pada Senin(15-08Baca...Perayaan HUT RI..di hal....7
SMPN 1 PRINGGABAYA Borong 14 Piala Dan 17 Piagam BS. Pringgabaya : Dalam rangka memperingati HUT RI ke71 tingkat Kecamatan Pringgabaya, SMPN 1 Pringgabaya memenangkan piala sebanyak 11 buah. Adapun raihan piala tersebut masing-masing untuk : Lomba Gerak Jalan Indah Putri sebagai juara 1, 2 dan 3, Lomba Pawai Alagoris sebagai juara 2, Lomba Lari Marathon 4 km sebagai juara 1,2 dan 4. Sementara untuk Lomba Tarik Tambang sebagai juara 1 dan 2. Lomba Qasidah sebagai juara 2. Sementara untuk tingkat Kabupaten SMPN 1 Pringgabaya meraih juara 3 untuk Lomba Tari Kreasi. Selain kemenangan diraih oleh siswa juga oleh Guru SMPN 1 Pringgabaya. Untuk ini tim Guru
BS. Pringgabaya : Salah seorang Guru SMPN 1 Pringgabaya, telah mengabdi sebagai seorang guru selama 32 tahun berhasil diwawancari awak Buletin Spensabaya, Rabu 19/9/16 yang lalu. Dialah, Sutrisno, S.Pd., yang saat ini menjabat sebagai Wakasek Kesiswaan. Sutrisno, lahir di Magelang (Jawa Tengah) 56 tahun yang lalu, sebelumnya mengajar di tanah kelahirannya Magelang. Setelah itu terbang ke Pulau Lombok NTB, tepatnya di SMPN Baca... Punya Dedikasi..di hal....7
SMPN 1 PRINGGABAYA Borong 14 Piala Dan 17 Piagam Baca... .di hal...3
K e p a l a SMPN 1 Pringgabaya, Drs. Muksin, M.Pd., saat memberikan piala kepada para juara pada lomba T u j u h Belasan RI.
SMPN 1 Pringgabaya, mendapat juara 1 dalam lomba tarik tambang dan gerak jalan umum pria. Demikian disampaikan oleh Drs. Muksin, M.Pd., Kepala SMPN
1 Pringgabaya, Sabtu 24/9/16 lalu. Selain itu, kata dia, siswa SMPN 1
Baca.. Borong Piala .. di hal....7
T E AT E R SPENSABAYA ADAKAN OBSERVASI Baca... .di hal...4
KEGIATAN BERQURBAN SMPN 1 PRINGGABAYA Baca... .di hal..3
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016
2
OPINI /ARTIKEL
REVOLUSI MENTAL & FULL DAY SCHOOL Oleh : Mugni Sn. (M.Pd.,M.Kom.,Dr.) (Ketua ICMI ORDA Lotim / Anggota Dewan Riset Daerah NTB) Pada era kampanye Pilres 2014, tagling salam 2 jari dan revolusi mental menjadi milik pasangan nomor 2 Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla. Dua tagling ini telah mampu memikat hati pemilih negeri sehingga Jokowi dan JK berhasil keluar menjadi pemenang dan ditetapkan oleh KPU. Pasca pelantikan resmilah Jokowi-JK memimpin negeri ini sebagai presiden dan wakil presiden. Salam dua jari diganti menjadi salam tiga jari. Salam tiga jari sebagai simbol nomor urut dari dasar negara, yakni Pancasila, sila ketiga, “Persatuan Indonesia”. Saat kampanye Pilpres anak negeri telah terkotak menjadi dua, yakni pendiukung nomor satu, Prabowo-Hatta dan pendukung nomor dua, Jokowi-JK. Pasca presiden dilantik maka nomor urut 1 dan 2 harus dilupakan dan kembali ke nomor tiga dasar negara, yakni Persatuan Indonesia. Lupakan semua perbedaan, ketegangan, dan lain-lain dan kembali bersatu untuk satu tujuan Indonesia jaya yang sejahtera. Salam dua jari telah dilupakan tetapi revolusi mental harus menjadi agenda kerja lima tahunan sang presiden terpilih. Revolusi mental harus dimluai dari
Bulletin
dunia pendidikan. Dunia pendidika harus melahirkan manusia-manusia yang bermoral, beraklak mulia, bermental baik. Untuk itu dunia pendidikan harus mmengutamakan pada pendidikan karakter. Peserta didik bukan hanya ditekankan pada pengembangan intelektual atau kognitif tetapi yang lebih penting adalah pengembangan moral dan akhlaq. Oleh karena itu, pola pendidikan untuk tingkat SD/MI 80 % karakter dan 20 % intelektual. Untuk SLTP, 60 % karakter dan 40 % intelektual. Sedang SLTA, 20 % karakter dan 80 % intelektualitas. Pendidikan dasar (SD/MI dan SLTP) untuk membentuk karakter siswa dan SLTA untuk mengisi dan membangun keilmuan dan skill bagi peserta didik. Visi revolusi mental presiden/wapres ini telah diterjemahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam era Jokowi-JK telah melahirkan dua kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Anis Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menterjemahkan revolusi
SPENSABAYA E-mail:
[email protected] web: www.smpn1prbaya.sch.id
Pelindung/Penasehat : Drs. Muksin (Kepala SMPN 1 Pringgabaya) Dewan Pembina: Nurul Hidayah, S.Pd, Kasri, S.Pd PEMIMPIN REDAKSI : IZZA MUFIDA WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : HERNAWATI SEKRETARIS REDAKSI : ANISA PRATIWI REDAKTUR : YUNITA ANGGRAINI REDAKTUR PELAKSANA : YOGI AKBAR AZIZIRRAHIM KOORNATOR LIPUTAN : MALISA SUPIANI ANGGOTA REDAKSI : BQ RIZKI FEBRIANI, FARIDA FASA, SHELVYAAPRYA LINGGA, SUSI APRIANI, WARISA FEBRINA, ADE MASMIRA, ASTI YUNIYARTI, YULYANTI DESRIANI, ELSA JATISMARA, HARRY KARTHA SANJAYA, RIA AMALIA, WISMAYATI, PARIDA SODI MIRANDA, SEPTIA CAHYANA PUTRI, NURI AGUSTINA. BAGIAN KEUANGAN : CITRA KHAERUN NISA BAGIAN PEMASARAN : WARISA FEBRINA ALAMAT REDAKSI: JLN. DARUA NO. 39 PRINGGBAYA LOTIM NTB. E-MAIL:
[email protected] DITERBITKAN : LKJS SMPN 1 PRINGGABAYA DICETAK OLEH: PERCETAKAN ANSORI JAYA, ALAMAT DASAN AGUNG MATARAM (ISI DI LUAR TANGGUNGJAWAB PERCETAKAN) Wartawan Bulletin SPENSABAYA dilengkapi dengan kartu Pers yang masih berlaku dan tercantum di box redaksi
mental melalui dunia pendidikan dengan membangun kejujuran dalam seluruh proses pendidikan. Ujian Nasional (UN) yang dalam beberapa tahun telah menjadi perdebatan panjang karena terindikasi tidak jujur dalam proses sebagai implikasi dari UN sebagai penentu kelulusan langsung dijungkirbalikkan. UN tidak lagi menjadi indikator kelulusan tetapi hanya sebagai media pemetaan kualitas penyelenggaraan pendidikan di suatu lembaga pendidikan. Kualitas sekolah sebagai penyelenggara UN bukan lagi pada nilai kuantitatif pesera UN tepai pada tingkat kejujuran pelaksanaan UN di sekolah bersangkutan. Nilai tinggi tetapi nyontek tidak ada nilainya. Nilai rendah tapi hasil murni peserta UN, inilah yang hebat. Namun yang paling hebat, nilai tinggi dan jujur. Banyak terobosan yang telah digagas oleh pak Anis untuk mengimplementasikan revolusi mental yang menjadi visi JokowiJK. Terobosan-terobosan ini dikhawatirkan tidak akan belanjut karen umur pak Anis menakodai Kemendikbud tidak pajang. Sang Presiden sepertinya tidak puas dengan hasil dan terbosan yang telah ditorehkan. Pada resafel jilid 2, Juli lalu pak Anis ikut tergusur dan digantikan oleh Muhajir Efendi. Tokoh Muhammadiyah. Guru Besar Universitas Negeri Malang dan manatan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Di bawah kendali Prof. MuhajirUniversiatas Muahammdiayah Malang telah berhasil meraih akreditasi institusi dengan nilai sempurna, yakni A. Nilai tertinggi dalam akreditasi perguruan tinggi. Prof. Muhajir yang telah malang melintang di dunia pendidikan tidak ingin berlamalamam mikir dalam mengimplementasikan visi revolusi mental melaui dunia pendidikan. Prof Muhajir telah menggasa untuk membangun boarding school di wilayah perbatasan. Sekolah-sekolahg terluar/terdepan yang merupakan sekolah-sekolah anak negeri yang berbatasan dengan negara lain harus dibangun dalam bentuk sekolah berasrama sehingga para siswa 24 jam berada di lingkungan sekolah. Dengan demikkan para siswa selama 24 jam dapat dikontrol dan dapat dibentuk karakternya menjadi i anak negeri yang nasionalis sehingga tidak gapang dibeli dengan ringgit bag anak-anak negeri yang ada di wilayah Kalimantan. Prof. Muhajir menyadari bahwa sekolah
berasrama merupakan cikal bakal sekolah unggul. Ini gagasan hebat yang harus segera dieksekusi. Full Day School (FDS) menjadi gagasan lain dari pak menteri. FDS dimaksudkan para siswa supaya seharian berada di sekolah. Dari jam 07.00 sd. 17.00. FDS dimaksudkan supaya para siswa tidak banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik di luar sekolah. Bila dengan sistem yang sekarang setengah hari di sekolah banyak waktu bagi para siswa untuk bermain-main yang tidak terkontrol. Orang tua tidak peduli anaknya dan masyarakat cuwek bebek terhadap perilaku tidak baik para siswa. Kebut-kebutan, cabecabean, kongko-kongkoan. Bahkan ......nauzubillah. Tidak banyak orang tua yang bertanya... apa belajaran anaknya di sekolah. Tidak banyak orang tua yang mengarahkan anakanaknya untuk mengulangi pelajaran di rumah. Anak-anak sekolah... bila telah pulang sekolah sibuk dengan HP model terbaru. Seharian/semalaman di depan TV. Teslah bacaan qur’annya...pasti mengecewakan...??? FDS merupakan gagasan hebat yang perlu didukung. Tetapi pak menteri juga perlu mendengar kritikan dan masukan yang konstruktif dari banyak pihak. Untuk itu saran dari Bang JK (istilah di HMI) sangat rasional. FDS baik tepai realisasinya harus dalam bentuk pilot proyek. Harus ada uji coba pada sakolahsekolah yang infrastrukturnya telah siap. FDS bukan sepanjang hari anak-anak akan belajar untuk mengisi kognitif. Tentu tidak. Sekolah akan menjadi wahana untuk membentuk karakter. Di sekolah mereka juga akan bermain. Bagi yang muslim di sekolah akan menjadi tempat mereka melaksanakan dua sholat wajib, yakni dzohor da ashar. Tempat memfasihkan bacaan qur’an. Sekolah juga menjadi tempat mereka untuk istriahat (little sleep). Sekolah juga akan menajdi tempat mereka makan siang berjamaah. Sekolah juga akan menjadi tempat belajar memasak, dan seterusnya. Desain sekolah harus mendukung. Desain sekolah harus multi fungsi. Saat ini tidak banyak sekolah yang layak. Desain sekolah Pontren Cendekia NW Aikmel dapat dipertimbangkan menjadi alternatif. Wallahuaklam bissawab.
Redaksi menerima tulisan, opini, artikel dan surat pembaca dengan melampirkan foto copy identitas/KTP/SIM atau kartu pengenal lainnya yang masih berlaku dan dialamatkan ke redaksi BULETIN SPENSABAYA SMP Negeri 1 Pringgbaya. Isi diluar tanggungjawab redaksi
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016
3
Buletin Spensabaya
TINGKATKAN PENGUASAAN BAHASA ASING MELALUI ENGLISH STUDY CLUB BS. Pringgabaya : SMPN 1 Pringgabaya terus memacu siswa nya untuk dapat bersaingan dengan sekolah lainnya yang lebih maju. Berbagai kegiatan dan program yang menunjang peningkatan kualitas siswa terus digalakan. Salah satunya adalah ekskul di SMPN 1 Pringgabaya adalah English Studi Club (ESC). Tujuan dilaksanakannya ekskul ini yang pertama adalah : 1. untuk mengembangkan 4 skille dalam bahasa inggris yaitu Speaking Skille, Reading Skille, Writing Skille, dan Lisening Skille. 2. Untuk membantu siswa bagaimana mereka mampu berkomunikasi baik dengan teman sejabatnya mauapun dengan orang luar dan orang-orang asing. 3.
untuk membantu menambah pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan dipagi hari oleh guru-guru yang senior. Sehingga mempermudah mereka untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru dipagi hari. Mansur Ahmad, S.Pd, salah seorang Guru Bidang Studi Bahasa Inggris, Sabtu 24/9/16 lalu, menyampaikan informasi terkait dengan ekskul ESC. Ada beberapa orang Pembina ESC, kata dia, masing-masing adalah : Mansur Ahmad SP.d untuk kelas IX, Priyo Tri Harjono SP.d untuk kelas VIII dan Samiaturrohmi SP.d untuk kelas VII. Menurutnya, Ekskul ESC ini dilaksanakan 4 kali seminggu, yaitu Selasa, Kamis, Jum‘at, dan Sabtu. Siswa yang
KEGIATAN BERQURBAN SMPN 1 PRINGGABAYA
ikut untuk semua kelas diperkirakan berjumlah 80-100 an orang. Untuk kelas IX diperkirakan yang ikut ekskul sekitar 60 siswa dan dibagi menjadi dua kelompok. Mansur menjelaskan, manfaat yang bisa diperoleh dari mengikuti ESC yaitu : 1. Siswa bisa menambah perbendaharaan kosa kata mereka, karena kalau orang berbicara bahasa inggris yang baik dan bagus harus memiliki kosa kata yang lengkap dan banyak. 2. Siswa bisa menanyakan kepada gurunya apa saja yang tidak dipahami dipagi hari untuk pelajaraan bahasa inggris. 3. Mereka akan bisa berkomunikasi dengan baik dan lancar, baik itu dengan teman sejabat maupun dengan orang asing.
Lebih jauh Mansur, ESC ini dilengkapi dengan kosa kata yang banyak, Mereka, kata dia, dilatih berbicara, diberikan game-game yang menarik sehingga membuat mereka untuk tetap mau belajar bahasa inggris. Mansur berharap kepada siswa untuk terus tekun mengikuti ekskul ESC. “Kami ingatkan kepada siswa untuk terus aktif mengikuti ESC ini sesuai dengan jadwal yang sudah diberikan supaya mampu berkomunikasi dengan temannya sehari-harI baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah, Mampu berkomunikasi, berbicara, dan menambah wawasan mereka tentang bahasa inggris,” harapnya (Malisa S).
SMPN 1 Pringgabaya Borong Juara Gerak Jalan Indah Perempuan BS. Pringgabaya : Kegiatan berqurban dilaksanakan pada Selasa 13 September 2016 di SMPN 1 Pringgabaya. Para siswa yang mendapat daging qurban dipilih dari seluruh kelas dan pada masing-masing kelas akan dipilih 7 siswa dan ada juga yang memilih 10 siswa. Jumlah siswa yang mendapat daging qurban pada tahun 2016 ini/1437 H kurang lebih 250 orang. Kegiatan ini dimulai dari pukul 07.30 s/d selesai. Setelah acara pembagiannya selesai, para panitia qurban yang terdiri dari osis dan guru-guru lainnya melanjutkan kegiatan dengan acara makan bersama. “Alhamdulillah pelaksanaan kurban tahun ini cukup lancar dimulai dari pengumpulan dana dari siswa sebesar Rp.15.000, setelah dana terkumpul kemudian para panitia
pergi untuk membeli sapi dan penyembelihan serta pembagian daging kurban berjalan dengan lancar” ujar Drs.Muksin, Kepala SMPN 1 Pringgabaya, Selasa 13/ 916 lalu. Muksin menjelaskan, tujuan diadakannya kegitan kurban ini yaitu untuk melatih para siswa berkurban sejak dini, sehingga ke depan para siswa akan tahu apa itu berkurban dan Insya Allah saat dewasa nanti para siswa akan berusaha untuk berqurban. “Karna ini merupakan salah satu kegiatan yang positif, maka ke depan siapapun yang menjadi ketua Osis dan siapapun yang akan menjadi Kepala Sekolah, kegiatan ini akan tetap dilaksanakan dan akan menjadi budaya tahunan untuk SMPN 1 Pringgabaya,” cetus Muksin penuh harap (Izza Mufida).
BS.Pringgabaya : Tim gerak jalan indah putri SMPN 1 Pringgabaya, berhasil memborong juara 1 sampai dengan 3 pada lomba gerak jalan indah dalam rangka menyambut HUT RI ke 71 tingkat kecamatan Pringgabaya, yang diadakan tanggal 12 dan 13 Agustus 2016 untuk siswa SMP. Dilombakannya gerak jalan ini, agar siswa menjadi generasi yang disiplin dan mandiri serta memiliki semangat tinggi dalam mengisi kemerdekaan RI yang direbut dengan banyak pengorbanan para pahlawan kita. Camat Pringgabaya, Muh. Anwar menjelaskan, pelaksanaan gerak jalan dari masing-masing kontingen di berbagai jenjang ini berjalan dengan lancar, penuh semangat
dan ramai. Untuk rutenya, kata dia, siswa SD dimulai dari lapangan Pohgading dan berakhir di Polsek Pringgabaya , sedangkan siswa SMP dan SMA dimulai dari lapangan Apitaik dan berakhir di Polsek Pringgabaya, Selain siswa, para guru sekolah dan masyarakat juga mengikuti lomba gerak jalan, dengan start dimulai dari pertigaan Desa Bagek Papan yang merupakan batas wilayah antara Kecamatan Pringgabaya dengan Kecamatan Wanasaba lalu berakhir di Polsek Pringgabaya . Jumlah regu SMPN 1 Pringgabaya yang mengikuti lomba gerak jalan ini sebanyak 18 regu, terdiri dari 8 regu lakilaki dan 10 regu perempuan. (Citra)
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016
4
Buletin Spensabaya
TIM FUTSAL SPENSABAYA TEATER PESTA GOL LAWAN MTs. SPENSABAYA NW WANASABA ADAKAN OBSERVASI BS. Pringgabaya : Pada Sabtu-Minggu tanggal 10 – 11 September 2016 Estrakurikuler Teater SMPN 1 Pringgabaya (Spensabaya) mengadakan observasi. “Observasi ini bertujuan untuk melatih mental anak – anak dan juga untuk peresmian anggota teater dan untuk langsung terjun kelapangan, inilah teater biar mereka tau betapa sulitnya menjadi orang miskin dan orang gila. betapa sedihnya jadi orang gila itu makanya untuk adek – adek dan yang lainnya juga kita tes agar jangan mencaci maki orang miskin dari sanalah kita melatih mentalnya. “ ucap Ibu Indah, salah seorang pembina teater, Jum’at 16/9/16 lalu. Indah menjelaskan, kegiatan observasi teater ini dituntun oleh anggota teater termasuk juga para kakak senior. Banyak kelompok Teater dari luar yang di undang, ada namanya teater Sanggar Lempot dari UNW dan lainnya. Tempat mengadakan observasi ini di Pesanggerahan Aikmel. “Sebenarnya observasi sedianya diadakan di lesehan Masaro Labuhan Lombok, tetapi Kepala Sekolah tidak mengizinkan karena takutnya anak – anak disana tenggelam, karena lesehanya berada di dekat laut,” terangnya. Menurutnya, semua anggota teater yang ikut observasi ini menginap di Pesanggerahan Aikmel, karena malamnya mereka akan digojlok untuk menerima materi – materi. Paginya dia terjun ke pasar, ke masyarakat dan ke tempat
lainya. Peran yang mereka jalani : 1. Menjadi pengemis 2. Menjadi orang gila. 3. Menjadi Patung 4. Menjadi orang kaya. Yang memerankan orang kaya berbelanja dengan menggunakan uang Rp500 ke alfamart dan harus dapat beli sesuatu apa saja. “Dia harus meyakini orang itu. Nah teater ini harus meyakini orang,” papar Indah. Indah menjelaskan, proses – peroses saat observasi teater ini adalah : menggunakan telur untuk meresmikannya, menggunakan kembang tujuh rupa pada tengah malam ketika peresmiannya. Renungan dilakukan tengah malam, peserta digojlok untuk mendengarkan materi – materi. Jam 2 dini hari dibangunkan, digojlok dengan memberikan pertanyaan materi – materi. Mereka dibawa ke kolam peresmian dan dicepluk dengan telur dan kembang tujuh rupa, setelah menjawab beberapa pertanyaan tersebut. “Siswa – siswi yang ikut observasi itu berjumlah 150 orang tetapi yang ikut observasi hanya 78 orang karena tidak diizinin sama orang tuanya.” terang Ibu Indah, Jum’at 16/9/ 16 lalu. Disana mereka juga harus menggunakan kostum sesuai peran masing-masing, diantaranya ada yang berperan sebagai orang miskin, orang gila, orang kaya, ada yang menjadi patung dan lainnya. Pagi hari selain mereka berolah raga senam juga melakukan kegiatan lainnya (Tim Spensabaya : Septia Cahyana Putri/Ria Amalia/ Wismayati).
BS. Pringgabaya : Pertandingan futsal antara tim Futsal SMPN 1 Pringgabaya melawan MTs NW Wanasaba yang berlangsung pada hari Sabtu 29/08/2016, di lapangan SMPN 1 Pringgabaya mulai pukul 16.00-17.30 Wita. Para pemain yang mengikuti pertandingan ini adalah siswa kelas VIII dan kelas IX yang dianggap sudah siap dan mahir dalam bermain. Saparudin S.Pd., Pembina Futsal SMPN 1 Pringgabaya, Sabtu 24/9/16 lalu menerangkan bahwa, dalam setiap pertandingan sebelumnya diadakan persiapan. Sudah jauhjauh hari, kata dia, pihaknnya menyiapkan dan melatih siswa, baik dari persiapan fisik maupun mental. Latihan dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis. “Manfaat dari diadakan pertandingan ini adalah agar kita bisa mengukur sampai sejauh mana para pemain bisa memahami
pelajaran yang sudah diberikan, supaya mereka bisa lebih siap menghadapi turnamen atau pertandingan berikutnya,” ujar Saparudin. Saparudin lebih jauh menjelaskan bahwa, tujuan diadakan pertandingan ini adalah untuk melatih skille, mental, fisik dan tenaga para pemain. “Untuk mencapai tujuan dalam olahraga itu semuanya harus mendukung mulai dari fisik, gizi hingga mental. Jika semuanya sudah terpenuhi, Insya Allah apa yang kita harapkan bisa diraih,” terangnya. Skor akhir dalam pertandingan ini mencapai 25-3 untuk SMPN 1 Pringgabbaya dan MTs NW Wanasaba. Ini berarti tim Futsal SMPN 1 Pringgabaya menang telak dengan skor yang sangat jauh berbeda melawan tim Futsal MTs NW Wanasaba (Anisa).
Tingkatkan Kompetensi Guru dengan Inservice BS. Pringgabaya : Pada hari Kamis 1/9/16 yang lalu, guru yang bergabung sebagai anggota dari perwakilan sekolah cluster mengadakan pelatihan atau disebut dengan inservice. Kegiatan ini diadakan di SMPN 1 Pringgabaya. Adapun anggota cluster yaitu SMPN 1 Pringgabaya dan SMPN 1 Suela dengan sekolah imbas yang bergabung ada 3 yaitu SMPN 1 Sambelia , SMP Labuhan Lombok dan SMPN 2 Suela. Kegiatan ini berlangsung kira-kira selama 5 jam, tepatnya pukul 13.30 - 17.35 Wita. Drs. Muksin, M.Pd., Kepala SMPN 1 Pringgabaya, Sabtu 24/9/16 lalu mengatakan, sebelum diadakannya inservice ini , terlebih dahulu semua induk cluster dikumpulkan di Selong kemudian menentukan penggabungan dan memilih siapa yang akan menjadi instruktur disetiap induk cluster.
“Setelah itu mengundang semua instruktur yang sudah dipilih untuk diadakan inservice,” ujarnya kepada awak Buletin Spensabaya. Muksin menjelaskan, pada inservice ini setiap sekolah diwakili oleh 10 guru dari tiaptiap mata pelajaran. Dan setiap guru mata pelajaran dikumpulkan dimasing-masing ruangan lalu diberikan pelatihan dari masing-masing instruktur mata pelajaran tersebut. Setelah diadakan inservice, para instruktur akan mengawasi guruguru yang sudah dilatih apakah mereka sudah menerapkan apa yang sudah diajarkan ( onservice ). “Jika ada yang masih belum dimengerti, maka hal tersebut dapat dibahas pada inservive yang kedua dan jika masih masih belum maka dibahas pada inservice yang ketiga,” terang lulusan Pasca Sarjana FKIP Unram 2016 ini. (Hernawati)
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016 KARENAAKU WANITA Oleh : Anita Pratiwi Wanita… Mungkin dianggap lemah oleh para lelaki Karna dia hanya bisa menangis Tanpa bisa melawan Memilih untuk diam tanpa berkata Walaupun hatinya sakit Namun saat dia menyayangi seseorang Dia akan selalu berusaha membahagiakannya Bahkan takut untuk mengecewakannya Kadang sering emosi Karna ingin dimengerti Itulah wanita… Pandai menutupi tangisnya dengan senyuman Dan memendam kesedihannya Untuk tidak diperlihatkan kepada orang lain Karna wanita Rela mengorbankan raganya Bahkan hidupnya Demi orang yang disayangi
IBU …
BUNDA
Oleh: Septia Cahyana Putri IBU…. Engkau yang mengandung ku selama Sembilan bulan Engkau mempertaruhkan nyawamu hanya demi aku Engkau merawat ku dari aku masih bayi hingga sebesar ini IBU…. Andai ngkau tidak ada munkin aku juga tidak akan Pernah ada. Engkau yang mengajarkan ku mana yang salah dan Mana yang benar. Berjuta – juta kasih sayang yang kau berikan Kepadaku dengan penuh ke ikhlasan IBU…. Engkau bagaikan cahaya pelita ku Jasa mu sangatlah besar Tiada yang bisa menggatikan tempat mu Engkau adalah wanita yang paling istimewa Engkau bagaikan malaikat tanpa sayap
Oleh : Nuri Agustina Bunda.......... Kau yang melahirkanku Kau yang merawatku Kau yang membesarkanku Dari bayi sampai saat ini Bunda.......... Begitu besar pengorbananmu Tidak ada yang bisa kuberikan padamu Kau adalah panutan dalam hidupku Kasih sayang darimu Saat berada dipelukanmu Terasa ada kehangatan Pada diriku .......... Dengan apakah ku harus membalas..... Semua yang kau berikan padaku .
PENGEMIS Oleh : Elsa Jatismara Di jalanan........ Sorang pengemis menanti Yang selalu melawn kelaparan....... Tidak peduli siang atau malam Baginya hanyalah......... Mendapatkan beberapa lembaran lembaran rupiah Untuk mendapatkannya, ia rela menunggu...... Seorang yang datang memberinya
5
Pusisi dan Pantun
uang. Ad juga yang tega melihatnya dengan pura pura Tidak melihat Bayangkan.......... Jika pengemis tidak makan sehari semalam Mungkin mengalami busung lapar Ataukah mati kelaparan........
MUSIM HUJAN TIBA Oleh : Asti Yuniyarti Angin bertiup kencang Mendung hitam bergelayud di langit Di susul gerimis Hujan membasahi tanah persada Yang gersang akibat kemarau panjang OH TUHAN Kami semua bersyukur Atas karunia ini Hujan yang kami nantikan Akhirnya datang juga Setelah sekian lama Kemarau panjang Menyiksa kehidupan kami
KEEGOISAN MANUSIA Oleh : Ria Amalia Egoisnya manusia… Yang tega memutuskan tali silaturahmi mereka Yang tega menghancurkan persahabatan mereka Yang tega saling bunuh Hanya karna percintaan Egoisnya manusia… Yang tega menebang pohon sembarangan Hanya untuk keperluan mereka sendiri Dan tak memikirkan keselamatan dunia
Sehingga terjadi kerusakan alam Egoisnya manusia… Yang tega membunuh orang tuanya Yang tega memukul orang tuanya Hanya karna keuangan Tak sadarkah mereka apa yang dilakukan Egoisnya manusia… Yang tega saling bunuh Hanya karena harta dan keperluan dunia Sungguh tak bisa dibayangkan
KEHIDUPAN
Oleh : Parida Sodi Marinda Kehidupan...... Suatu hari kita tertawa dengan keras Kehidupansedang Ada pula saatnya kita menangis Mempermainkan kita begitu keras Kadang kita diatas Saat itu terjadi Kadang pula kita dibawah Kita menyadari apa itu kehidupan
PERAYAAN LEBARAN TOPAT BUDAYA SASAK YANG MENGAKAR BS. Pringgabaya : Jelang Lebaran Topat (seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri) di Lombok, para warga masyarakat disibukkan dengan acara pembuatan ketupat (Topat : Sasak). Sebagai alat untuk pembuatan Topat itu adalah Janur kuning/daun muda kelapa (bobong : sasak). Topat, dikenal sebagai menu khas Suku Bangsa Sasak di Pulau Lombok, mengiringi acara tradisi Lebaran Topat, sejak masuknya Agama Islam di Gumi Faer Selaparang ini (Pulau Lombok). Sebagai bahan baku yang penting, maka Bombong menjadi salah satu pilihan bagi para pedagang di setiap pasar untuk dijual. Bahkan sudah ada yang tersedia dalam bentuk rangka topat, tinggal diisi beras. Tapi, lebih menyenangkan dan mendatangkan kepuasan tersendiri bisa membuat sendiri bungkus/kerangka Topat (Lakar
Topat : Sasak). Di sejumlah pasar teradisional terlihat warga masyarakat seperti Pasar Aikmel, Pringgabaya dan Masbagik sejak pagi masyarakat langsung menyerbu pedagang. Tidak saja di Lombok Timur bahkan juga sejumlah pasar yang ada di Lombok Barat seperti halnya di Gunung Sari dan Kota Mataram seperti halnya Pasar Kebon Roek Ampenan. Masyarakat rata-rata membeli Bombong 90 hingga 50 lembar. Namun ada juga yang membeli bahan ketupat yang sudah jadi dengan harga Rp.6.000,-/10 biji. Awak BS sempat berkunjung ke salah seorang keluarga di Mataram dan menyempatkan diri untuk melihat Pasar Kebon Roek Ampenan. Saat itulah kemudian bertemu dengan salah seorang pedagang yang bernama Inaq Sakinah (45). Sakinah mengakui, saat H-
1 Lebaran Topat ia dapat menjual Bombong hingga Rp.200.000. sementara pada hari biasa hanya Rp.30.000 hingga 40.000. “Ini merupakan rizki dari allah yang harus disukuri sekali setahun. Alhamdulillah ada untuk menambah beli lauk untuk lebaran topat besok” ujarnya, Rabu (13/ 7/2016) lalu. Pada hari Lebaran Topat, kata dia, masyarakat Lombok seharian makan ketupat sebagai penganti nasi, mulai dari sarapan pagi hingga makan malam. Meskipun demikian ada juga yang tidak senang Topat. Menurut Sakinah Topat beserta pelengapnya seperti pelecing kangkung, urap/ serebuk, pelecingan Ayam (seraten manuk : Sasak), olah-olah dan lainnya dibuat oleh masyarakat, selain untuk hidangan dirumah juga dibawah sebagai bekal untuk wisata kelokasi yang ramai. Beberapa antaraya, kata dia, adalah Makan
Loang Balog Kecamatan Sekarbela, Makam Bintaro Kecamatan Ampenan, Makam Batu Layar Kecamatan Batu Layar dan Makam-Makam lainya. Hal yang menjadi acara ketika ziarah ke Makam tersebut adalah berdo’a dan berzikir. Setelah itu baru berkunjung ke sejumlah objek wisata terutama kawasan pantai yang rata-rata di padati ribuan pengunjung yang merayakan puncak Lebaran Topat. Pada hari Lebaran Topat itu juga, tak lupa dijadikan sebagai momen untuk kegiatan tradisi Religi Islami untuk berdo’a dan berzikir, serakalan untuk mengiringi acara “Cukuran/cukur rambut” (Ngurisang : Sasak) yang ditutup dengan cara makan Topat bersama (Begibung : Sasak) dengan sanak, saudara yang ada (Susi Apriani).
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016
6
Cerpen
“POHON APEL AJAIB” Oleh: Yuliyanti Desriani
Di sebuah desa tinggallah seorang anak,berkakak adik yang selalu bermain di tepi sungai.Suatu hari mereka pergi bermain ke tepi sungai yang selalu tempat mereka bermain, mereka melihat kakek yang berjalan di tepi sungai.Suatu hari dia di beri makan buah apel oleh seorang kakekkakek yang membawa cangkul di atas bahunya,ia pun berkata”cuk,kakek lapar,kakek boleh minta rotinya sedilit boleh ya cuk”.Anak itu pun berkata”iya kek,kakek ambil aja kalau kakek mau”,kakek itu pun menjawab”terimakasih ya cuk”.Kakaknya pun menjawab”iya kek sam........”,adiknya memotong pembicaraan kakakny.”Kak kayaknya ini mau hujan,mendingan kita pulang aja yuk kak”.kakaknya pun menjawab”ya udah ya kek kita pulang dulu ya”kakek tua itu pun menjawab”iya cuk,tapi kalian harus bawa pulang buah apel ini,pas kalian sampai di rumah,kalian langsung bagi buah apel ini,dan ingat satu lagi jangan kalian kasih orang memetik buah apel ini kecuali kalian berdua ingat itu baikbaik”kata si kakek itu,mereka berterimakasih kepada sang kakek.Sesampainya di rumah,mereka berdua langsung membagi dua buah apel tersebut,dan mereka pun langsung memakannya.Ketika kakaknya ingin membuang tulang buah apel tersebut,adiknya pun mengingatkan kakaknya”kak,kan kakek tadi bilang kita tidak boleh membuang tulangnya,tapi kita harus menanamnya,kakak masih ingat kan”.Oh.........Iya dek makasih sudah mengingatkan kakak.Pagi hari mereka menanam buah apel tersebut,dan mereka berdua melihat ada yang berkilauan di daalam tanah yang tempat mereka mengubur ikan mereka yang mati,mereka berdua pun terkejut mereka fikir itu hanya khayalan semata dan mereka tidak menghiraukannya sama sekali. Keesokan harinya adiknya melihat pohon apelnya sudah bertambah tinggi mereka berdua heran melihat pohon apel tersebut,padahal mereka berdua menanamnya tadi malam,mereka pun masih memikirkannya sambil duduk di depan pohon apelnya.Adiknya pun bertanya pada kakaknya”kak,kok pohon apel yang kita tanam tadi malam berubah drastis sih”kakaknya pun terdiam dan tidak menjawab apa yang di tanyakan oleh adiknya.Tidak lama kemudian adiknya di panggil oleh temannya untuk di ajak pergi bermain.Dua jam kemudian adiknya pun sudah pulang bermain dia melihat kakaknya masih duduk di depan pohon apel tersebut.Ia pun bertanya”kak,kenapa kakak masih duduk di sini,ini sudah 2 jam,kakak gak capek apa????”kakaknya pun menjawab”sudah dek,kamu diam aja,lihat pohonnya semakin
besar”.Adiknya pun merasa heran melihat pohon tersebut sampaisampai mereka tidak tidak makan karena melihat pohon apelnya. Malam pun tiba mereka masuk ke kamar masingmasing,adiknya tidak bisa tidur karena memikirkan pohon t e r s e b u t , b e g i t u p u n kakaknya.Adiknya tidak bisa tidur dia terus melihat keluar dari jendela kamarnya,namun kakaknya melihat langsung dari luar,adiknya pun heran “ak......itu kayak kakak deh,ah aku gak boleh ngomong gitu,pasti kakak lagi tidur di kamarnya,tapi biar lebih jelasnya aku lihat kakak aja dah di kamarnya”.Adiknya pun pergi ke kamar kakaknya dengan langkah kaki yang pelan dan tidak terdengar,dan dia pun sudah mendekat di kamar kakaknya ia pun perlahan-lahan membuka pintu kamar tidur kakaknya.”kak”dia melihat kakaknya tertidur dan dia duduk di dekat kakaknya.5 menit kemudian ia merasa aneh dengan tempat tidur kakaknya,ia pun membuka selimut kakaknya”kakak”,kemana kakak????”sambil bertanya-tanya dan ia pun langsung keluar ke depan pohon apel tersebut,dan ia langsung bertanya”kak,kakak ngapain di sini????”kakaknya masih saja belum mau menjawab apa yang di tanyakan adiknya.Adiknya pun ikut duduk di samping kakaknya,malam semakin gelap mereka tertidur di dekat pohon apel nya. Keesokan harinya kakek itu pun datang kembali menemui mereka,kakek tua itu melihat mereka tertidur di depan pohon apel itu,tidak lama kemudian kakek itu pun membangunkan anak-anak itu,”cuk bangun”,mereka berduapun terkejut melihat dirinya tertidur semalaman di luar rumah.”Eh ada kakek,ayo kakek masuk dulu”kata kakaknya.Tapi kakek itu menolak untuk masuk karena dia buru-buru untuk pergi ke rumah ananknya yang sedang sakit parah.”Iya cuk makasih,kakek lagi buru-buru mau pergi ke rumah anaknya kakek”,adiknya bertanya lagi pada si kakek”emangnya anak kakek kenapa?”,”anaknya kakek sakit parah,makanya kakek buru-buru,ya udah kalau begitu kakek pergi dulu”,”ya,hati-hati ya kek”.Tidak lama kemudian pohon apel itu bertambah tinggi dan sudah berbuah dan bisa di petik.1 menit kemudian mereka berdua memetik buah apel itu dan di makan bersama-sama. Hari demi hari berlalu. Suatu hari ada seorang nenek-nenek yang menginginkan buah apel tersebut agar dia bisa awet muda. Merekapun memberikan nenek itu satu buah apel, dan nenek itu langsung memakannya di depan mereka dan ia pun merasakan perubahan pada tubuh dan wajahnya, ia merasa tubuhnya semakin kuat dan wajahnya yang keriput menjadi mulus kembali seperti anak berumur 18 tahun. Tidak lama kemudian nenek itu pun
berterimakasih pada anak-anak itu” cuk makasih ya cuk, telah memberi nenek buah apelnya”. Mereka pun menjawab” ya nek, sama-sama”. Tidak lama kemudian ada orang yang tidak dikenal ke rumah mereka untuk menagih hutang.” He......kalian, cepat bayar hutang kalian. Cepat, kalau kalian tidak mau bayar, aku tebang pohon apel kalian ini” kata orang itu. Mereka berdua tetap tidak mengerti, karena mereka tidak pernah berhutang pada siapapun, tetapi mereka tidak menghiraukan orang itu, tapi orang itu tetap memaksa untuk membayar hutangnya, kakaknyapun memberanikan dirinya untuk menjawab orang itu.” Siapa kamu? dan kapan kami berhutang pada mu”, kata kakaknya. Orang itu pun menjawab” kalau kamu tidak punya uang bilang aja, biar saya kasih kamu waktu untuk membayar utang mu”. “Tapi” kata anak-anak itu” sudah tidak usah pakai tapi-tapian, saya akan kesana seminggu lagi. Tidak lama kemudian mereka duduk di depan pohon apel sambil merenungkan hutang yang akan mereka lunasi. Lima menit kemudian pohon apel tersebut berbicara pada mereka, ia berkata” kalian juallah buah ku, tebang batang ku agar kalian bisa membayar hutang kalian.” Mereka berdua pun terkejut mendengar pohon apel itu berbicara pada mereka.” Apa kamu bicara pada kami????” kata mereka berdua dengan suara nada terkejut” iya aku bicara pada kalian, karena kalian merawat ku dengan penuh kasih sayang”, kata si pohon apel itu. Setelah mendengar kata-kata si pohon apel , mereka pun langsung memeluk dan menangis di pelukan pohon apel itu, sang kakek pun datang menemui mereka” kakek” kata si anak itu, “iya ini kakek, kakek kesini Cuma ingin memberi kalian bantuan”, kakaknya pun bertanya” membantu apa kek????” kakek itu pun menjawabnya” benar kata pohon itu kalian tebanglah batangnya, jual buahnya agar kalian bisa membayar hut...” adiknya pun memotong pembicaraan sang kakek,” tapi kami tidak mau menjual buahnya, tidak mau menebang pohonnya, karena kami sudah sudah terlalu dekat dengan pohon apel ini” pohon apel itu pun berbicara kembali” iya betul kata kakek, kalian juallah buahku, tebang pohon ku dan aku ini sudah terlalu tua, aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Tidak lama kemudian pohon apel itu menutup matanya sambil berbicara” aku mohon, kalian jual buah ku, tebang aku dan satu yang lebih penting kalian jangan sampai terlambat memetik buah ku dan menebang ku, karena sebentar lagi aku akan tidak ada lagi bersama kalian, aku mohon turuti permintaanku sekali saja” kata pohon apel itu”. Tapi kami tidak mau kehilangan mu” kata kakaknya, adiknya pun melanjutkan pembicaraan kakaknya” iya aku juga tidak ingin kehilangan kamu, kalau kamu tidak ada maka tidak ada lagi
tempat kita bermain dan berteduh. Kakek itu pun pergi meninggalkan mereka.” Kakek, dek kakek di mana” tanya kakaknya pada adiknya “kakek, kakek, kakek, kakek” sambil berteriak memanggil-manggil kakaek itu.Mereka berdua pun pergi ke tempat mereka bertemu dengan sang kakek, mereka pun melihat kakek itu berada di tengah laut dan kakek itu sudah pergi jauh, mereka tidak bisa mengejar sang kakek, adiknya masih tetap berteriak memanggil-manggil kakek itu sambil menangis” kakek hu...hu....hu....hu...kakek” kakaknya pun menenangkan adiknya dan ia berkata”dek, sudahlah kita ikhlaskan saja mungkin kakek itu hanya ingin kita bersamanya hanya sementara waktu saja sampai kita bisa tersenyum lagi seperti dulu”, beberapa lama kemudian adiknya pun mendengar apa kata kakaknya, mereka berdua pun pulang. Sesampainya di rumah, mereka melihat pohon apel itu di tebang oleh orang yang tempat mereka berhutang, namun pohon itu tidak mau di tebang oleh orang lain kecuali mereka berdua, kakaknya pun berbicara”pak, bapak mau ngapain” orang itu pun menjawab “kami kesini ingin menagih hutang kalian”. “Tapi kan waktu kami masih lama” kata anak itu. Orang-orang itu pun pergi dari rumah mereka, dan mereka tidak berkata sedikit pun. 4 hari telah berlalu, mereka pun datang kembali sambil menggedorgedor pintu rumahnya. “Reno buka pintunya” adiknya Reno pun keluar membuka pintunya “ya, pak ada, mau cari siapa ya?”,sudah gak usah sok gak tau kamu ya, mana kakak kamu?kakaknya pun langsung keluar menghampiri orang itu”hei,kalian jangan ganggu adik ku ya,dia itu Cuma anak-anak tidak tau apa yang kalian maksud,kalian mengerti” kakaknya memarahi orang itu dengan kepala panas “cepat bayar hutang mu” kata orang itu “ya tapi kalian tunggu kami dulu, kami mau pergi ke pasar “kata Reno kakaknya Roni.Tidak lama kemudian sampailah mereka ke pasar.Ia pun menawar buah yang mereka miliki “pak, bu ayo beli buah dan kayu kami, ayo bu, pak beli, tidak lama kemudian ada seorang ibu membeli buahnya dan kayu itu pun habis terjual.Setelah mereka menjual barang yang mereka miliki, mereka pun pulang dan orang itu pun masih saja menunggu anak-anak itu pulang” pak sekarang kami mau melunasi hutang kami” kata kakaknya, orang itu pun berkata” sekarang kami anggap hutang kalian sudah lunas”. Mereka pun pergi dan tidak akan kembali lagi. Keesokan harinya mereka duduk di teras sambil mengingat masa-masan bersama dengan pohon apel dan kakek itu, tapi kakaknya bilang” dek, yang lalu biarlah berlalu”, “ iya kak mending kita ikhlaskan saja kepergian pohon apel dan kakek” kata adiknya. Mereka pun hidup berdua tanpa ada hutang lagi dan hidup dengan bahagia selamanya.
Sambungan
Dari Hal ..1 ‘Peringatan HUT RI ke 71 ..’ 2016). Muhammad Anwar, S.Sos., Camat Pringgabaya , Rabu 14/9/16 mengatakan, acara berjalan lancar dan sukses. Semua kegiatan HUT RI tahun ini, kata dia, berjalan dengan lancar atas kerja sama dari seluruh kalangan yang mendukung kegiatan ini, terutama untuk anak-anak dan para panitia. Dirinya juga bangga karena yang menjadi Pengucap Pembukaan pada saat Upacara Kemerdekaan adalah siswa dari SMPN 1 Pringgabaya yaitu Mizanul Ridho Aohana dari kelas IX4. “Hal ini tentu bisa menjadi motivasi untuk para siswa lainnya, karena menurut saya jika orang dewasa yang mengucap Pembukaan pada saat upacara kemerdekaan mungkin hal yang sudah biasa, namun jika anak setingkat SMP sebagai pengucap pembukaan maka ini merupakan hal yang berbeda khususnya bagi saya pribadi”,
ujarnya. Anwar lebih jauh, yang menjadi panitia pada kegiatan HUT RI tahun ini berasal dari semua kalangan, di antaranya dari dinas instansi dan para guru dari tingkat SD sampai tingkat SLTA. Para panitia tersebut mempunyai tugas yang beragam, ada yang bertugas sebagai penilai dan ada yang bertugas untuk melatih Paskib. Bertugas sebagai pengibar dan penurunan bendera merah putih adalah dari SMKN 1 Pringgabaya, dibantu juga oleh para tentara dan polisi. “Saya harap upacara kemerdekaan Republik Indonesia tahun-tahun yang akan datang bisa lebih baik, minimal sama dengan jalannya upacara tahun ini, dan rencananya kegiatan upacara untuk memperingati kemerdekaan RI tidak akan dilaksanakan hanya pada satu tempat karna kita akan rolling dari satu desa ke desa yang lainnya,” cetus Anwar (Izza Mufida).
Dari Hal .1.‘Punya Dedikasi Tinggi........’ Pringgabaya (sekarang SMPN 1 Pringgabaya) sejak tahun 1984. Sosok kita yang satu ini dikenal sebagai guru yang seni. Diapun dipercaya sebagai Guru Kesenian. Sehingga, untuk kegiatan yang berkaitan dengan seni diserahkan kepadanya. Tak lama setelah bertugas di SMPN Pringgabaya, Pak Sutrisno mendapat jodoh seorang gadis yang berasal dari Desa Batuyang (saat itu) yang bernama Salmah dan telah dikaruniai 2 orang anak yang bernama Adi suhasta dan Adi Nugroho. Jati dirinya melekat sebagai sosok masyarakat pedesaan yang mengabdi di Daerah Gumi Faer Selaparang, tampil melaksanakan tupoksinya dengan penuh tanggung jawab. Atas pengabdiannya tersebut saat ini beliau
Dari Hal .1.‘Borong Piala Tujuh Belasan ........’ Pinggabaya juga mengikuti event dalam rangka HUT SMAN 2 Selong yang diadakan pada tanggal 4 September 2016. Salah kegiatan yang telah diadakan adalah Olimpiade Bidang Studi. “Untuk ini SMPN 1 Pringgabaya berhasil meraih juara 1 dan 2 Olimpiade IPS atas nama Parida Rukmi Dewi dan Ade Masmira masing-masing dari kelas 9/5 dan 9/ 2,” ujarnya. Muksin lebih jauh mengemukakan, prestasi juga diraih SMPN 1 Pringgabaya dalam olimpiade yang diadakan di SMPN 2 Selong. Dalam kesempatan ini, SMPN 1 Pringgbaya mendapat jura 1 dan 2 untuk bidang studi IPS, sedangkan juara 3 diraih oleh sekolah lain. Muksin menandaskan, untuk prestasi yang diraih, SMPN 1 Pringgabaya telah mendapatkan total 14 piala dan 17 piagam. “Ini contoh untuk selanjutnya bahwa, siswa SMPN 1 Pringgabaya bisa bersaing dengan sekolah lain,” tandas alumni Pasca Sarjana FKIP Unram 2016 ini. Terkait dengan prestasi yang diraih oleh SMPN 1 Pringgabaya, Muksin mengapresiasi bahwa, keterlibatan para siswa dalam setiap even terus digalakkan dengan meningkatkan intensitas pelatihan dalam bimbingan para Guru Bidang Studi. Sehingga, sebelum menghadapi kegiatan Lomba Olimpiade Bidang Studi siswa betul-betul disiapkan oleh Guru pembimbing masingmasing Bidang Studi. “Hal tersebut bertujuan untuk melatih siswa menghadapi soal soal olimpiade yang masih akan mengikuti
Tim Bulletin Spensabaya berfose bersama saat usai wawancara dengan Pak Sutrisno, S.Pd.
dipercayakan untuk memegang jabatan sebagai Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. “Alhamdulillah, hidup ini harus disyukuri. Jabatan adalah sebuah amanat yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Saya senang mengajar di SMPN 1 Pringgabaya ini. Karena itu sepenuh pengabdian saya
7
tercurahkan untuk kemajuan pendidikan sesuai tugas yang telah digariskan oleh atasan,” terang Sutrisno. Sutrisno menjelaskan, tugasnya selain mengajar juga bertanggung jawab atas segaa kegiatan terkait dengan urusan kesiswaan, selaku Kepala Sekolah Kesiswaan. “Saya merasa senang mengajar di SMPN 1 Pringgabaya.
OSN tingkan kabupaten sekaligus mencari siswa siswi yang unggul dan berprestasi di lombok Timur,” cetus Muksin. Dijelaskannnya, sebelum menghadapi perlombaan tersebut, siswa-siswi di persiapkan dengan di latih dan di beri sesuai dengan mata lomba yang diikuti oleh pembina masing-masing. Biasanya mereka ikut pembinaan satu kali seminggu,tetapi mendekati hari perlombaan pelatihan ditingkatkan menjadi 3-4 kali seminggu atau bahkan setiap hari. “Hal tersebut dilakukan karena banyak materi yang belum dibahas dan sekaligus pemantapan siswa dengan memberikan contoh soal-soal olimpiade tahun-tahun lalu. Dengan cara itu mereka akan terbiasa dengan soal-soal,” terang Muksin. Sementara itu, Parida Rukmi Dewi, kepada awak Buletin Spensabaya mengemukakan pengalamannya sebagai juara. “Saya merasa sangat senang, bersyukur dan tidak menyangka sekali, bisa mendapatkan juara 1 (satu) dalam lomba Olimpiade kemarin. Karena melihat siswa-siswi yang mengikuti lomba pasti merupakan siswa-siswi berprestasi dari setiap sekolah. Tapi saya bersyukur sekali karena usaha saya selam ini tidak sia-sia,” ungkap Parida Rukmi Dewi, sembari menambahkan akan terus giat belajar untuk menghadapi OSN berikutnya. “Semoga bisa kembali mendapat juara sehingga bisa mengharumkan nama baik sekolah dan membuat bangga kedua orang tua,” imbuhnya {Herna/Farida}.
Sebagai Kepala Sekolah Kesiswaan, saya bertanggung jawab atas seluruh kegiatan para siswa- siswi,” tandasnya. Ketika dtanya terkait dengan pesan dan harapannya, Pak Sutrisno mengatakan, sebagai abdi Negara dan bangsa hatuslah melaksanakan tugasnya penuh dengan tanggung jawab. Khusus untuk siswa dirinya berharap bahwa, apa yang menjadi tugas pokok dan kegiatan yang diikuti di sekolah haruslah dengan tekun dan disiplin serta kreatif. “Kepada diri saya sendiri untuk melaksanakan Tupoksi dengan penuh tanggung jawab. Kepada anak-anakku siswa SMPN 1 Pringgabaya, ikutilah apa yang menjadi program sekolah dengan baik, tekun dan disiplin,” pesan Sutrisno penuh harap (Asti Yuniyarti dan Elsa Jatismara).
Tahun I Edisi III Bulan Oktober 2016
8
Buletin Spensabaya
Dua Siswa SMPN 1 Pringgabaya Ikuti Jambore Nasional BS. Pringgabaya : Jambore Nasional (Jamnas) merupakan ajang silaturahmi para anggota pramuka dari seluruh Provinsi di Indonesia, bahkan ajang silaturahmi untuk para anggota dari negara –negara lainnya. Jamnas 2016 dilaksanakan selama 10 hari dari 12-22 Agustus 2016 di Cibubur. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 26 negara dan seluruh Provinsi di Indonesia. Untuk Kabupaten Lombok Timur, peserta yang berhasil lolos seleksi untuk mengikuti Jamnas sebanyak 45 orang dari berbagai sekolah. Diantara 45 siswa tersebut, ada dua siswa dari SMPN 1 Pringgabaya yang lolos mengikuti Jamnas. Perwakilan dari SMPN 1 Pringgabaya yang mengikuti JAMNAS X yaitu Aulia Zulfaeda dari kelas IX-7 dan Gioliva Wido Septiarga dari kelas IX-5. Pada Senin 8 Agustus dilakukan pelepasan Jambore Nasional di Sekolah masing-masing. Rabu 10 Agustus pelepasan di Kantor Gubernur, Kamis 11 Agustus pelepasan di Kantor Bupati, dan Jumat 12 Agustus pukul 03.00
WITA para peserta JAMNAS berangkat menuju Bumi Perkemahan Cibubur. Indah Wahyu Utami, salah seorang peseta JAMNAS X dari SMPN 1 Terara, Rabu 24/8/16 lalu, ditemui awak Buletin Spensabaya mengakui bahwa, ia ikut Pramuka karena suka berpetualang dan sekaligus Pramuka juga dapat melatih sikap kemandirian dan rasa solidaritas yang tinggi. “Rasanya ikut JAMNAS yaa bahagia. Sangat bahagia, karena JAMNAS adalah impian saya sejak lama, sebuah kesempatan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya, lebih lagi karena Jambore Nasional diadakan setiap 5 tahun sekali. Jadi intinya tidak ada yang tidak mungkin selagi kita mau ikhtiar dan tekun untuk memperdalam ilmu kita,” akunya Untuk mempersiapkan pasukan Kwarcab Lombok Timur terus memberikan Latihan(TC) peserta Jambore Nasional, dilaksanakan setiap Rabu (14.0017.00) dan Minggu (08.00-17.00) di Kantor Kwarcab Selong. Materimateri yang diberikan kepada peserta JAMNAS antara lain pentas seni, latihan fisik, navigasi
darat, kompas, semboyan, isyarat, lempar pisau, penjelajahan, dan masak rimba. Latihan untuk persiapan JAMNAS dimulai sejak 1 bulan sebelum JAMNAS atau selama 8x pertemuan. Peserta Jambore Nasional dari Kabupaten Lombok Timur berjumlah 45 peserta dan pembina pendamping yang mendampingi peserta Jambore Nasional di Cibubur berjumlah 8 pembina. Kepala SMPN 1 Pringgabya Muksin, mengaku bangga atas lolosnya dua
siswnya yang mengikuti Jamnas ini. “Pihak sekolah sangat memberikan dukungan sepenuhnya dan mengapresiasi kedua siswa kita yang ikut jamnas di Cibubur ini,”ujarnya Muksin, juga menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong siswa untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstra di sekolah. Hal ini agar para siswa memiliki kreatifitas dan mandiri sejak dini. (Izza Mufida).
ASB ULLAH ASBULLAH PENJAGA SMPN 1 PRINGGABAYA BERTANGGUJAWAB BS. Pringgabaya : Selama 20 tahun (sejak tahun 1996) Pak Asbullah bekerja sebagai penjaga sekolah di SMPN 1 Pringgabaya dilaluinya dengan kesabaran dan penuh tanggungjawab. Dia sekeluarga tinggal di komplek perumahan SMPN 1 Pringgabaya. Tugasnya sebagai penjaga sekolah tidaklah mudah, kebersihan dan keamanan lingkungan sekolah menjadi tugas pokoknya. Pagi hari sebelum siswa dan guru datang ke sekolah, Pak Asbullah sudah melaksanakan tugasnya, menyapu halaman dan menata lingkungan sekolah untuk tetap bersih. Sementara malam hari juga tak luput dari pengawasannya, untuk menjaga dan memastikan lingkungan sekolah aman, jauh dari gangguan siapapun dan apapun yang dapat mengganggu keamanan dan ketenteraman sekolah. “Alhamdulillah, saya berusaha terus menjaga dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab sebagai
amanat dari pimpinan di SMPN 1 Pringgabaya ini,” kata Pak Asbullah, menjawab pertanyaan dari tim Buletin Spensabaya, Jum’at 16/9/16 lalu. Dirinya mengakui, dalam melaksanakan tugas dan siapapun dia pasti ada ujian dan cobaannya. Menurutnya, sebuah tugas tergantung dari pribadi masingmasing yang menjalaninya dengan penuh tanggung jawab, penuh kesabaran dan tawakkal.
Meskipun hidup sederhana dan sebagai warga masyarakat bawahan, Pak Asbullah mensyukurinya. Untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari, dia dibantu oleh istrinya berjualan kecil-kecilan di lingkungan SMPN 1 Pringgabaya, di samping komplek perumahan dinas sekolah. Sehingga, tak perlu para siswa untuk keluar dari
lingkungan sekolah. “Istri saya jualan kecil-kecilan saja di sini,” katanya kepada awak Buletin Spensabaya di tempat tinggalnya, perumahan dinas sekolah. Sebagai penjaga sekolah, dia berpesan kepada generasi muda untuk betul-betul mengisi waktu sebaik-baiknya dengan kegiatan yang positif. Terutama kalian sebagai pelajar, kata dia, manfaatkan waktu sebaik-baiknya nak. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Sekolah dan Guru kalian waktu Apel atau sebelum masuk kelas. “Rajinlah belajar untuk meraih cita-cita. Kalianlah yang akan meneruskan kami-kami generasi tua setelah pensiun nanti. Itulah yang merupakan bagian yang disampaikan oleh Kepala Skolah dan Bapak Guru kalian sebelum masuk sekolah,” pesan Asbullah, ketika menutup perbincangannya dengan Buletin Spensabaya yang mewawancarinya belum lama ini (Tim Buletin Spensabaya. Elsa/ Yul/Miranda).