1
SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE–71 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 17 AGUSTUS 2016
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua Merdeka!!! Yang saya hormati: - Yang
Mulia
Para
Duta
Besar
dan
Perwakilan Negara–Negara Sahabat ; - Pimpinan dan Anggota DPRD Surabaya ;
2
- Forpimda Kota Surabaya ; - Veteran, Alim Ulama, Pemuka Agama, Budayawan, Seniman, Tokoh Masyarakat ; - Pimpinan Partai Politik dan Organisasi Masyarakat serta Media Massa ; - Para SKPD Kota Surabaya ; - Para Undangan dan Hadirin yang saya hormati ; - Anak–Anak Surabaya yang saya cintai dan saya banggakan. Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena pada hari ini, kita bersama dapat melaksanakan
Upacara
Memperingati
Hari Ulang Tahun Ke–71 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan khidmad.
3
Kemerdekaan kita, merupakan hasil perjuangan Pahlawan yang telah korbankan jiwa dan raga. Para Pendiri bangsa Indonesia berjuang secara bahu membahu, dengan segala keterbatasan dan tanpa mengenal perbedaan asal usul untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk
itu,
sejenak
direfleksikan
pencapaian tujuan Kemerdekaan kita untuk membentuk merdeka,
negara bersatu,
Indonesia, berdaulat,
yang
adil
dan
makmur. Tujuan yang mulia ini tidak akan pernah
dicapai
hanya
dengan
dengan
sendirinya
menengadahkan
atau
tangan.
Harus kita perjuangkan secara keras dan dengan kesungguhan.
4
Saudara-Saudara yang saya hormati, Tema Proklamasi Kemerdekaan tahun ini yakni “Indonesia Kerja Nyata”. Kerja keras penuh keikhlasan seperti yang telah ditunjukkan oleh para Pahlawan kita dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Negeri ini, pernah mencapai kejayaan di abad ketujuh (Sriwijaya) dan abad keempat belas (Majapahit). Setelah itu, mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Berkali–kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan. Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat dan sulit dipatahkan jika berada dalam kesatuan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
5
Hal ini, semakin relevan dengan tren globalisasi yang telah menyentuh segala aspek kehidupan di seluruh dunia. Dengan ditunjang perkembangan teknologi digital, maka globalisasi menjadi lebih cepat. Untuk itulah, kita harus belajar dari sejarah jika kita ingin tumbuh dan berkembang di era ini. Nusantara
ratusan
tahun
terpecah–
pecah karena politik devide et impera yang dilakukan oleh perusahaan dan negara asing. Ini jangan sampai terjadi di Bumi Pertiwi. Para pendiri bangsa ini menyadari politik adu domba ini, dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air yang menjunjung tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
6
Kita sadar bahwa kita berbeda–beda adat istiadat dan asal usulnya, namun hendaknya
perbedaan
tersebut
justru
memperkaya dan memperkuat bangsa ini. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan
yang
ada,
dengan
berdasar
Seloka Bhinneka Tunggal Ika, berbeda–beda namun tetap satu jua. Dalam
menghadapi
globalisasi
dan
regionalisasi ekonomi, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mari kembangkan kembali
semangat
gotong
royong
atau
sinergi kekuatan–kekuatan bangsa. Dimulai dari kita, semua elemen bangsa Indonesia harus mengupayakan yang terbaik sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
7
Gotong royong dalam memenangkan globalisasi dan regionalisasi ekonomi pun juga tetap harus memperhatikan Generasi Mendatang, seperti halnya para Pahlawan yang dulu berjuang untuk kita, maka kita pun
melakukannya
dalam
kerangka
Pembangunan Berkelanjutan. Di mana, struktur perencanaan harus mampu
mendistribusikan
pusat
kegiatan
secara merata. Sehingga tidak ada lagi wilayah pusat dan pinggiran atau wilayah basah dan kering. Di samping itu, harus memperhitungkan daya dukung lingkungan beserta eksternalitas yang ditimbulkan, serta pemanfaatan green concept, mulai dari
green building sampai green energy.
8
Saudara-Saudara yang saya hormati, Sebagai bangsa merdeka, bersatu, dan berdaulat,
maka
sudah
selayaknya
kita
berdiri sejajar dengan bangsa lain. Kita tidak perlu silau dengan sesuatu yang dari luar, jika sesuatu bagus kita ambil namun yang jelek harus kita buang, seperti Narkoba dan Pornografi. Karena ini, bagian “perang” gaya baru untuk menguasai Anak–Anak kita. Teknologi digital adalah pisau bermata dua, kita harus memanfaatkannya dengan cermat untuk kepentingan yang produktif. Contohnya: Kota Surabaya menerapkan tata kelola
pemerintahan
yang
baik
dengan
manfaatkan Teknologi Informasi / Digital berbasis mobile apps.
9
Semangat tidak kenal menyerah, rawe– rawe rantas malang–malang putung masih relevan. Sebagai bagian kerja keras penuh integritas untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan. Marilah berlomba menghasilkan karya nyata dan mengurangi wacana atau kata–kata tanpa makna dalam media apapun Izinkan saya berbicara dengan Anak– Anak tersayang. “True development is
the development of people, not of things”.
Untuk
itulah,
pembangunan
Sumber Daya Manusia (SDM), menjadi yang utama. Arek–Arek Suroboyo, harus menjadi Pemenang, melalui proses pendidikan formal dan non formal terpandu sebagai jembatan emas peningkatan kualitas dan daya saing.
10
Tentunya dengan kerja keras penuh kedisiplinan untuk mewujudkan masa depan adil dan makmur, dengan berbasiskan nilai– nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Di samping itu, jangan silau terhadap gaya hidup “modern” dan “radikal” yang mengandalkan kenikmatan sesaat ataupun terpasung pada kemasan dan seremoni yang tampak hebat namun keropos di dalam serta tanpa makna dan manfaat bagi sesama. Teruslah menjadi Anak Indonesia yang tidak
kehilangan
jati
dirinya,
dengan
memahami dan menghormati kesepakatan fundamental
Bangsa
Indonesia,
seperti:
Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Bendera Merah Putih, dan Lagu Indonesia Raya.
11
Izinkan saya mengajak seluruh Warga beserta Ekosistemnya untuk menyatukan tekad dan langkah, dalam membangun Surabaya lebih baik dalam kerangka NKRI. Selanjutnya saya juga ingin ucapkan terima kasih kepada seluruh sejawat di Pemkot Surabaya yang telah bekerja sama dalam melayani Warga dan mensolusikan berbagai masalah kota. Berlakulah jujur, tegas, dan mau mendengarkan aspirasi rakyat. Suara Rakyat, adalah Suara Tuhan. Semoga ALLAH SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan meridhoi upaya kita dalam mewujudkan Surabaya Kota Sentosa yang Berkarakter dan Berdaya Saing Global serta berbasis Ekologi..
12
Amien YRA… Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia Mari Kita Menangkan Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan Semangat Kepahlawanan… Sekian, terima kasih.
Sekali Merdeka, Tetap Merdeka!!!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surabaya, 17 Agustus 2016 Walikota Surabaya, ttd Tri Rismaharini