SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE-69 17 AGUSTUS 2014 • Yang kami hormati para pendahulu kami sebagai Gubernur, Deputi
Gubernur, dan Direksi Bank Indonesia • Yang kami hormati para Anggota Dewan Gubernur, • Para Pimpinan Satuan Kerja, serta Karyawan/Karyawati Bank
Indonesia di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan, • Pengurus dan Anggota PIPEBI, Pengurus dan Anggota PPBI, • Pengurus dan Anggota Korps Veteran RI di Bank Indonesia, • Pengurus YKK-BI dan Dapenbi, serta seluruh hadirin yang
berbahagia, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, 1. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul untuk melaksanakan upacara memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69. 2. Masih dalam suasana puncak kemenangan ibadah puasa Ramadhan, perkenankan kami atas nama Dewan Gubernur dan selaku pribadi mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1435 H bagi saudara/saudari yang merayakannya, mohon maaf lahir dan bathin. 3. Hari ini, kita bersama-sama memperingati kemenangan Bangsa Indonesia. Sebuah kemenangan yang telah diperjuangkan dan diproklamirkan oleh para pendahulu kita dengan pengorbanan jiwa, raga dan harta. Kita patut bersyukur karena berkat para pejuanglah
kita dapat menghirup udara kemerdekaan dan negara ini terbebas dari penjajahan. 4. Setelah 69 tahun merdeka, kami yakin para pendiri bangsa akan bersyukur dan bergembira melihat transformasi bangsa Indonesia di abad-21. Pencapaian transformasi ini terlihat dari sistem pendidikan yang lebih baik dan dinikmati oleh masyarakat luas. Selain itu, Indonesia juga telah naik menjadi negara middle income country dan masuk dalam kategori 10 besar ekonomi dunia jika dihitung dari
Purchasing Power Parity, memiliki penduduk kelas menengah terbesar di Asia Tenggara dan pertumbuhan kelas menengah tercepat di Asia, serta menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Singkatnya, Indonesia saat ini terus tumbuh menjadi bangsa yang semakin bersatu, damai, makmur dan demokratis. 5. Pencapaian tersebut tentunya jangan kita anggap remeh dan patut kita hargai. Tanpa adanya jasa para pendiri republik dan sumbangsih serta kerja keras para pemimpin bangsa, apa yang kita nikmati saat ini tidak akan terwujud. Kita bisa melihat contoh tragedi yang dialami rakyat negara lain yang sedang mengalami konflik. Hal ini tentunya mengingatkan bangsa kita akan betapa mahalnya harga kemerdekaan, persatuan dan perdamaian.
Saudara-saudara sekalian, 6. Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini mengambil tema: “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945,
Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera.” 7. Tema tersebut
sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini,
karena kita baru saja menyelenggarakan pesta demokrasi, untuk 2
memilih pemimpin nasional masa bakti 2014 – 2019. Kita patut bersyukur karena proses pemilihan langsung telah berlangsung lancar, aman, dan damai. 8. Suksesnya
pemilihan
langsung
merupakan
keniscayaan
bagi
kelancaran transisi kepemimpinan nasional 2014 - 2019. Proses pemilu 9 Juli 2014 yang lalu menunjukkan bahwa rakyat Indonesia memiliki kematangan dan kedewasaan dalam berdemokrasi serta memiliki rasa ke-Bhinneka Tunggal Ika-an yang tinggi. Namun demikian, kita menyadari bahwa meskipun calon Presiden dan Wakil Presiden dengan suara terbanyak telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum, saat ini masih terdapat tindak lanjut hukum di Mahkamah Konstitusi terkait penetapan hasil pemilu tersebut. 9. Oleh karena itu, marilah kita semua bekerjasama untuk terus mengawal proses ini agar berlangsung secara konstitusional dan damai, serta selalu mengedepankan kepentingan dan masa depan rakyat Indonesia. Kondisi ini merupakan prasyarat mutlak bagi terciptanya fondasi ekonomi yang kuat dan kokoh karena stabilitas makroekonomi tidak akan tercapai tanpa adanya stabilitas politik. 10. Pada masa transisi ini, Bank Indonesia perlu memiliki peran yang strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, makroprudensial dan sistem pembayaran yang merupakan mitra pemerintah harus dapat menjadi jembatan penghubung antara pemerintahan lama dan pemerintahan baru, agar perekonomian nasional tetap berjalan pada jalur yang tepat (on-track), menuju sebuah perekonomian yang tumbuh berkesinambungan dalam jangka menengah-panjang. 11. Peran itu diwujudkan antara lain dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dalam rangka menyakini berlanjutnya agenda reformasi 3
struktural. Bank Indonesia dan pemerintah pusat serta pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dan bekerjasama dalam rangka peningkatan daya saing, percepatan pembangunan infrastruktur, perbaikan iklim investasi, perbaikan birokrasi dan tata kelola serta perizinan,
termasuk
sinkronisasi
peraturan
dan
penerapan
e-
Government. 12. Bank Indonesia dan pemerintah juga perlu mencermati berbagai risiko dan tantangan perekonomian Indonesia kedepan, termasuk berkaitan dengan rencana peningkatan suku bunga di Amerika Serikat pada tahun 2015. Potensi risiko tersebut perlu kita antisipasi sehingga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia dapat tetap terjaga.
Saudara-saudara yang berbahagia, 13. Stabilitas makro dan sistem keuangan yang kita raih saat ini merupakan hasil dari reformasi panjang yang telah dilakukan paska krisis ekonomi pada 1997/1998. Dalam kurun waktu 17 tahun setelah krisis,
ekonomi
Indonesia
telah
memasuki
era
baru
dimana
fundamental ekonomi kita diyakini sudah jauh lebih baik. Oleh karena itu,
kita
perlu
merubah
paradigma
dalam
cara
memandang
perekonomian kita saat ini, dibandingkan 17 tahun silam. Stigma krisis moneter yang masih melekat di masyarakat sudah tidak relevan lagi dengan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. 14. Kedepan, kita tentunya tetap perlu mencermati berbagai tantangan yang ada, terutama untuk mencegah agar perekonomian nasional terhindar dari perangkap dalam negara berpendapatan menengah (middle income trap), sebaliknya dapat bertransformasi menjadi negara yang semakin makin maju dan sejahtera.
4
15. Sejalan dengan upaya tersebut, Bank Indonesia akan senantiasa mengarahkan
kebijakan
untuk
menciptakan
lingkungan
makroekonomi yang stabil, yaitu terutama dengan mengendalikan tingkat inflasi menuju sasaran yang ditetapkan dan menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sustainable.
Saudara-saudara sekalian, 16. Untuk menghadapi berbagai tantangan dalam jangka panjang, Bank Indonesia juga perlu bertransformasi, sehingga dapat mewujudkan visi menjadi bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional. Dalam kaitan ini, masih terdapat ruang yang cukup luas untuk melakukan penguatan fungsi-fungsi utama Bank Indonesia. 17. Di fungsi moneter, Bank Indonesia akan mengupayakan kebijakan moneter
yang
kredibel
dan
konsisten.
Bank
Indonesia
akan
menjalankan inisiatif-inisiatif untuk memperkuat kerangka kebijakan moneter, termasuk penguatan operasi moneter dan pendalaman pasar keuangan. Bank Indonesia juga mendorong berjalannya fungsi koordinasi moneter, fiskal dan sektor riil di daerah, penguatan peran TPID dan peran advisory kepada pemerintah daerah melalui dukungan kajian ekonomi dan keuangan regional serta analisis daya saing daerah. Terkait hal ini, Bank Indonesia telah menginisiasi pertemuan koordinasi tersebut di Padang, Sumatera Barat, pada 9 Juni 2014; di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 23 Juni 2014, dan di Manado, Sulawesi Utara, pada 11 Agustus 2014. 18. Di fungsi makroprudensial dan stabilitas keuangan, Bank Indonesia akan mengupayakan sistem keuangan yang kuat dan stabil. Kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan untuk memitigasi risiko sistemik di sektor keuangan serta mengendalikan kredit dan likuiditas pada sistem
keuangan
dalam
upaya
mendukung
terwujudnya 5
perekonomian yang sehat dan produktif. Kebijakan ini akan diperkuat dengan penguatan krisis manajemen protokol untuk mendukung terjaga
dan
terpeliharanya
stabilitas
sistem
keuangan,
serta
penguatan koordinasi dan kerjasama dengan otoritas dan lembaga keuangan lainnya, khususnya antara Bank Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan. 19. Di fungsi sistem pembayaran, Bank Indonesia akan mengupayakan sistem pembayaran yang inovatif dan memenuhi standar tata kelola yang baik. Bank Indonesia akan lebih mengoptimalkan pengelolaan uang
Rupiah,
memperkuat
infrastruktur
sistem
pembayaran,
mendorong terwujudnya less cash society, serta memperkuat pengaturan dan pengawasan sistem pembayaran. 20. Terkait pelaksanaan fungsi sistem pembayaran tersebut, terdapat dua peristiwa penting di bulan Agustus 2014. Pertama, dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Mata Uang Nomor 7 tahun 2011, uang Rupiah kertas pecahan Rp100.000 Tahun Emisi 2014 mulai diberlakukan, dikeluarkan, dan diedarkan di Indonesia bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2014. 21. Kedua, Bank Indonesia bersama dengan instansi terkait (Kementrian Koordinator
Perekonomian,
Kementrian
Keuangan,
Pemerintah
Provinsi DKI, dan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia) serta pelaku industri di sistem pembayaran, yang tergabung dalam Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada 14 Agustus 2014 yang lalu. 22. Inisiatif GNNT ini bertujuan untuk mendorong dan memperluas penggunaan transaksi non tunai sehingga dapat meningkatkan efisiensi perekonomian, keamanan dan kenyamanan bertransaksi, 6
memperkuat transparansi dan akuntabilitas, serta mendukung upaya pencegahan korupsi, pencucian uang dan pembiayaan terorisme. Upaya perluasan penggunaan transaksi non-tunai tidak hanya untuk transaksi ritel, namun juga untuk transaksi yang bersifat high value dalam
rangka
fasilitasi
kegiatan
transaksi
penerimaan
dan
pengeluaran keuangan korporasi dan pemerintah.
Saudara-saudara yang berbahagia, 23. Sebelum mengakhiri sambutan, kami atas nama Dewan Gubernur ingin menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas kontribusi, kerja keras dan dedikasi yang telah saudara-saudari berikan kepada bangsa dan negara. 24. Kami
ingin
mengajak
kita
semua
untuk
terus
meningkatkan
pengabdian dan karya bakti kepada bangsa dan negara tercinta dengan senantiasa membangun suasana saling menghormati dan saling percaya, menjaga profesionalisme, memberikan kontribusi terbaik, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, serta membangun kerjasama dan koordinasi yang prima. 25. Akhir kata, dengan semangat Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, marilah kita dukung suksesi kepemimpinan nasional hasil pemilu 2014, demi kelanjutan pembangunan menuju Indonesia yang makin maju dan sejahtera. Semoga, Allah SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yang dapat menghargai dan berterimakasih, serta dapat mengemban amanat para pahlawan dan syuhada untuk mengisi kemerdekaan dan pembangunan demi mewujudkan negara yang adil dan makmur. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Agus D.W. Martowardojo Gubernur Bank Indonesia 7