SPEECH OF CENTRAL JAVA GOVERNOR ON CULTURAL PERFORMANCES "INDONESIA NIGHT" - INDOFAIR 2015 SURINAME, OCTOBER 1ST, 2015 Assalamualaikum Wr. Wb. Good evening and best regards for all of us. His Excellency, Mr. Dési Bouterse the President of Suriname and Mrs. Ingrid Waldring the First Lady, the Minister; Central Java Government Officials; Java community in Suriname; Ladies and Gentlemen; Thank God for His blessing that we could be here this evening, in the capital city of Suriname, Paramaribo, precisely at “Sana Budaya” Building attends the event of "The Art and Culture Performance of Indonesia Night, Indofair 2015". Being in this room, I feel like I am in my own country, even at home. Also from the shape of the building, the name, and a set of Javanese “gamelan” equipments, is like clicking my hypnotic. It’s really extraordinary. I really salute to the citizens of Java who lives in Suriname. All of you had demonstrated extraordinary love to native land, namely Java as a part of The Unitary State of the Republic of Indonesia. Therefore, I would like to say "thank you". Hopefully, feeling in love to "Java" with all the things that surrounded it, especially the traditions and cultures with all the values and philosophy, can be inherited and passed on by our children and grandchildren. As healers miss to you all, tonight, the delegation from Central Java in Indofair 2015 will present several dances that certainly add to a sense of want to go home to Java. The name of dances, among others are “Denok Deblong”, “Ghatotkacha”, “Batik Dance”, “Ramayana” and “Pesisiran”. The dances are at least represent art and culture in Central Java, which is basically divided into three characters, the cultural arts palace patterned “Surakartan” style; cultural arts in “Banyumas” style; as well as the art and culture of coastal patterned. Do not forget that beside the dances mentioned above, we also have a museum and archaeological. Up to now, we have at least 55 museums, 58 temples, 170 sites, 139 monuments, 13 castles and 809 colonial building. To
1
2 |Sambutan Oktober 2015 support that, until 2014, the numbers of restaurants have reached 268 and 2,429 restaurants. While the number of travel agencies in 2014 are as much as 648 and 150 Travel Agency. Thank God that the number of tourist visitors in 2014 for foreign tourists recorded a number of 419,584 people, and the tourist’s number is 29,852,095 people. While the length of stay of foreign guests was 2.33 days, and a long stay of the archipelago is 2 days. Therefore, in effort to develop tourism, then the Development Master Plan of Tourism in 2012 - 2027 described as follows: a. Nusakambangan Baturaden and surroundings; b. Semarang - Karimunjawa and surroundings; c. Sello - Sangiran and surroundings; d. Borobudur - Dieng and surroundings; e. Tegal - Pekalongan and surroundings; f. Rembang - Blora and surroundings We are grateful, Central Java as one of the provinces in Indonesia that has a natural charm that is very beautiful and valuable cultural diversity. Besides the Borobudur temple, which has become one of the wonders of the world, Central Java also has other artistic and historical temples. Related to this, I would like to invite you to visit Central Java. Let’s see together our beloved village, our land of birth, at least our land greatgrandfather and ancestors. If you are pleased, let us sing together the song entitled "My beloved Village, idol of my heart, where my families live. It’s not easy to forget, not easily leaved. Always dreamed, scenic my village ". Ladies and Gentlemen, This is my promotion of Central Java, which today it can be easily searched in social networking media, either via website, blog, facebook, twitter, etc. Thus, do not be so doubt to open information about Central Java. We are waiting for you visit to Central Java. That's all that I can convey on this very special occasion. Let us watch together the performances of art cultural that will soon present by the dancers from Central Java. Thank you very much for your kind attention. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GOVERNOR OF CENTRAL JAVA PROVINCE H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
3 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PERAYAAN HARI KONTRASEPSI SEDUNIA TAHUN 2015 SRAGEN, 2 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam Sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kepala BKKBN, Bapak Dr. Surya Chandra Surapaty, MPH, PhD; Yang saya hormati, Bupati Sragen; Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Tengah; Presiden Direktur PT. Bayer Indonesia; dan Para tamu undangan yang hadir; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti acara ”Perayaan Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2015” dalam suasana yang penuh keakraban dan kebersamaan. Pertama-tama, saya atas nama Pemerintah daerah dan masyarakat Jawa Tengah, menyampaikan ”Terima Kasih” atas dipilihnya Jawa Tengah atau tepatnya Kabupaten Sragen sebagai tempat peringatan Hari Kontrasepsi Dunia tingkat nasional tahun 2015 ini. Saya bangga peringatan ini bukan sekedar acara seremonial saja tetapi ada aksi nyata untuk mendukung pembangunan KB di Indonesia. Terbukti, pada acara ini dilaksanakan kegiatan pelayanan KB dan dialog interaktif KB bersama masyarakat. Begitu pula akan dilaksanakan seminar peningkatan kompetensi penyuluhan KB bagi Bidan dan Petugas Lapangan KB (PLKB). Suatu aksi nyata yang bagus guna mendorong kesadaran masyarakat akan arti pentingnya program KB, dan sekaligus meningkatkan kemampuan para petugas KB dan para bidan dalam melakukan penyuluhan serta pelayanan KB kepada masyarakat. Saya berharap aksi positif seperti ini bisa tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan pada setiap kegiatan peringatan kedepannya. Selanjutnya, saya juga menyampaikan apresiasi kepada BKKBN dan PT. Bayer Indonesia yang telah melakukan pembinaan kepada para petani di
4 |Sambutan Oktober 2015 Sragen. Bukan hanya pembinaan di bidang pertanian saja, tetapi juga pembinaan tentang kesehatan keluarga sehingga mereka menjadi duta-duta KB sejahtera dari Sragen. Inilah sinegitas yang sangat baik antara pemerintah dan pelaku usaha. Saya berharap pola-pola pembinaan seperti ini bisa direplikasi kepada masyarakat lainnya di seluruh Jawa Tengah. Bukan hanya petani, tetapi juga nelayan, buruh dan kelompok masyarakat lainnya. Harapannya, seluruh keluarga dari beragam latar belakang profesi bisa berhasil dalam berkarya maupun membangun keluarga yang sehat menuju Indonesia sejahtera. Hadirin yang berbahagia; Membangun keluarga yang memiliki karakter bangsa guna mewujudkan Indonesia sejahtera itu tidak mudah. Semua diawali dari keluarga kecil yang sehat dan sejahtera. Keluarga kecil itu seperti apa ? Keluarga dengan dua anak yang sesuai dengan program keluarga berencana (KB). Maka, disinilah pentingnya mendorong penggunaan kontrasepsi guna mendukung keberhasilan program KB. Dengan kontrasepsi ini bukan saja sekedar membatasi jumlah kelahiran, tetapi juga pengatur yang efektif terhadap kelahiran, jarak kehamilan dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan pada keluarga serta sekaligus menjaga reproduksi perempuan. Jadi, kontrasepsi menjadi kebutuhan utama keluarga mewujudkan impian keluarga bahagia dan sejahtera. Apalagi saat ini kita juga telah menyepakati konsensus global dalam MDGs 2000-2015, khususnya pada point 5 (lima) yaitu meningkatkan kesehatan ibu dan mewujudkan akses kesehatan reproduksi. Indikator targetnya antara lain menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), meningkatkan proporsi kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan yang terlatih, meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi (CPR) terutama pada perempuan menikah usia 15 – 49 tahun, menekan angka kelahiran pada remaja (perempuan usia 15 – 19 tahun), meningkatkan cakupan pelayanan antenatal, dan menurunkan unmetneed (kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi). Untuk itu, menjadi penting bagi seluruh instansi pemerintahan dari pusat hingga daerah memberikan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat terkait penggunaan kontrasepsi guna mendukung keberhasilan program KB. Termasuk LSM maupun sektor swasta harus mampu mengikuti jejak langkah dari PT. Bayer Indonesia yang konsisten melakukan pembinaan keluarga sehat dan sejahtera. Intinya seluruh petugas terkait dari unsur pemerintah maupun volunteer atau relawan harus sigap turun ke lapangan melakukan penyuluhan KB kepada masyarakat. Terus tingkatkan kesadaran ibu-ibu untuk menggunakan kontrasepsi. Dorong pula bapak-bapaknya agar sadar untuk menggunakan kontrasepsi. Termasuk kenalkan kontrasepsi pada anak-anak muda dan remaja, agar mereka tahu tentang reproduksi sehat. Tentunya
5 |Sambutan Oktober 2015 disertai bimbingan akan nilai-nilai moral dan spiritual agar anak-anak muda ini tidak menyalahgunakan alat kontrasepsi untuk berhubungan di luar nikah (free sex). Mari, bersama-sama kita sounding-kan penggunaan kontrasepsi untuk mendukung keberhasilan program KB lewat berbagai cara yang bisa kita lakukan. Kebersamaan seperti inilah yang menginspirasi Branding Tagline Jateng Gayeng, yaitu kebersamaan, gotong royong, dan saling ambil peran dalam mengatasi berbagai persoalan untuk mewujudkan Jawa Tengah sejahtera dan berdikari. Inilah barangkali yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Selamat memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia tahun 2015. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha luhur kita semua. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
6 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERESMIAN KANTOR DEWAN PIMPINAN DAERAH ORGANISASI RAKYAT INDONESIA (DPD ORI) JAWA TENGAH SERTA PELANTIKAN DEWAN PIMPINAN CABANG (DPC) ORI SE-EKS KARESIDENAN SEMARANG DAN KABUPATEN GROBOGAN SEMARANG, 3 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Jawa Tengah; Penjabat Walikota dan Muspida Kota Semarang; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota yang hadir; Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Rakyat Indonesia (ORI); Keluarga Besar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ORI Jawa Tengah; Para Ketua dan Pengurus DPC se-Eks Karesidenan Semarang dan Kabupaten Grobogan; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, alhamdulillah siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Peresmian Kantor Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Rakyat Indonesia (DPD ORI) Jawa Tengah serta Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ORI se-Eks Karesidenan Semarang dan Kabupaten Grobogan. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan “Selamat” atas selesainya pembangunan Kantor Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Rakyat Indonesia (DPD ORI) Jawa Tengah. Saya berharap, keberadaan gedung kantor ini dapat menunjang kinerja kawan-kawan anggota DPD ORI dalam memajukan organisasi. Ucapan ”Selamat” juga saya sampaikan kepada Ketua dan Pengurus PDC ORI se-Eks Karesidenan Semarang dan Kabupaten Grobogan periode 2015-2020, yang baru saja dilantik. Pesan saya, jalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab. Susun program kerja yang aplikatif
7 |Sambutan Oktober 2015 dan bermanfaat bagi masyarakat, utamanya terkait pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Hadirin yang saya hormati; Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan, antara lain dengan menumbuhkembangkan UMKM. Persoalan yang paling sering dihadapi oleh UMK adalah keterbatasan modal, sehingga memerlukan fasilitasi dalam memperoleh pinjaman modal agar dapat maju dan berkembang. Oleh karena itu, program Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang diprioritaskan pada sektor Pertanian, Perindustrian dan Perikanan, dengan diterbitkannya Keppres Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang ditandatangani Bapak Presiden RI pada tanggal 7 Mei 2015. Dalam hal ini, Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi dengan penyerapan KUR terbesar, yaitu mencapai Rp. 24,32 Triliyun yang disalurkan kepada 2,2 Juta UMKM pada pelaksanaan penyaluran KUR periode sampai dengan bulan Desember 2014. Pada tahun 2015 alokasi penyaluran KUR untuk seluruh Indonesia sebesar Rp. 30 triliyun yang difokuskan untuk KUR Mikro, terdiri dari alokasi untuk sektor pertanian sebesar Rp. 7,5 Triliyun, sektor perindustrian sebesar Rp. 3 Triliyun, sektor perikanan sebesar Rp. 1,5 Triliyun dan sektor lain di luar sektor tersebut sebesar Rp. 18 Triliyun. Selain itu, sebagai upaya pengembangan Koperasi dan UMKM di Jawa Tengah, telah diterbitkan Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2014 tentang PT. Penjaminan Kredit Daerah Jawa Tengah (PT. Jamkrida Jateng) yang telah diluncurkan pada bulan Pebruari 2015. Keberadaan PT. Jamkrida sangat bermanfaat, antara lain memberikan jaminan pengembalian sisa kredit bila nasabah lembaga keuangan menghadapi risiko macet dan meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan. Hadirin yang berbahagia; Berbicara mengenai pengembangan UMKM, juga harus diperhatikan kemampuan manajemen dan kompetensi SDM, jejaring usaha, dan pemasaran produk. Untuk itu, saya minta ORI dapat memfasilitasi peningkatan kompetensi dan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan keterampilan pelaku UMKM, pengembangan kewirausahaan, dll. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dari pelatihan-pelatihan, seorang wirausahawan sejati akan mampu mengubah sesuatu yang semula tidak berharga menjadi bermanfaat dan bernilai ekonomis, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Dalam pengembangan jejaring usaha dan pemasaran produk, ORI dapat berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memfasilitasi penye-
8 |Sambutan Oktober 2015 lenggaraan pameran, yang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan citra produk UMKM agar tidak hanya menjadi produk kelas dua, tapi produk high class/mall class. Dengan pameran produk UMKM, diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan performance UMKM agar lebih berani dan proaktif mendekati pasar, tidak sekedar menunggu. Selain itu, UMKM akan memiliki pengalaman baru, antara lain mengenai kualitas, harga, dan kemasan produk sesuai selera konsumen, serta cara pelayanan yang baik, yang dapat dijadikan bekal untuk mengembangkan produk dan usahanya sesuai selera pasar. Yang tidak kalah penting adalah mendorong semangat para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasinya, sehingga mampu bersaing di pasar global. Dengan demikian UMK akan terus berkembang dan ber-dayaguna sebagai motor penggerak perekonomian daerah menuju Jawa Tengah sejahtera dan berdikari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. “SELAMAT DAN SUKSES” untuk ORI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan kemudahan terhadap upaya luhur kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP.
9 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA ROADSHOW KE SURINAME DAN EROPA DALAM RANGKA “PENYERAHAN ARSIP SEJARAH JAWA TENGAH DARI KEPALA MUSEUM BRONBEEK KEPADA GUBERNUR JAWA TENGAH” DEN HAAG, 4 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Para Pejabat Pemerintah Kota Den Haag yang hadir; Delegasi Indonesia; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah hari ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai acara seremonial “Penyerahan Arsip Sejarah Jawa Tengah dari Museum Bronbeek kepada Gubernur Jawa Tengah”. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya ingin menyampaikan ucapan “Terima kasih” dan “Apresiasi” yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Belanda, yang telah berkenan menerima kunjungan delegasi Jawa Tengah dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kerjasama antar pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Salah satu rangkaian kegiatan yang menjadi agenda kunjungan kami adalah mengadakan pertemuan dengan Pengelola Museum Bronbeek guna membahas wacana pembangunan museum sejarah Kota Semarang, serta dokumen arsip sejarah Jawa Tengah. Hal ini kami lakukan dalam upaya membangun promosi terpadu lintas sektor pariwisata, perdagangan dan investasi Jawa Tengah. Selain itu, juga guna membangun citra Jawa Tengah sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di Indonesia. Melalui upayaupaya ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis usaha jasa pariwisata antara pelaku pariwisata Jawa Tengah dengan pelaku pariwisata Jerman dan Belanda.
10 |Sambutan Oktober 2015 Hadirin yang saya hormati; Perlu saya sampaikan, bahwa fungsi arsip dalam penyelenggaraan pemerintahan, sangat penting dan strategis. Karena, arsip banyak menyimpan data, yang mencakup potensi wilayah, sumber daya manusia, serta data potensi sumber daya pembangunan lainnya, yang setiap saat dan dari waktu ke waktu dipergunakan untuk kepentingan mendukung kelancaran jalannya pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Bisa dibayangkan, kalau suatu organisasi atau jenjang pemerintahan, termasuk pemerintahan tidak punya arsip, maka yang namanya perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat tidak terdata dengan sistem administrasi kearsipan yang tertib dan baik. Akibatnya, jalannya pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat ya asal jalan, tidak ada evaluasi akurat, dan tidak bisa melihat keberhasilan serta kekurangannya, alias administrasi amburadul. Terkait arsip ini, maka beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah antara lain adalah: pertama, mengadakan kerjasama antara Pemerintah Jawa Tengah dengan Museum Bronbeek dalam pengelolaan museum dan pengembalian dokumen sejarah Jawa Tengah yang ada di Museum Bronbeek menjadi sangat penting; kedua, kerjasama dengan Programma Uitzending Manajer (PUM) dalam rangka revitalisasi Kota Lama Semarang, ketiga, mengadakan Bussines Meeting antara pelaku pariwisata Jawa Tengah dengan pelaku pariwisata Belanda dalam upaya menghidupkan kembali Midden Java Reunie dan menjual potensi pariwisata Jawa Tengah di Belanda, dan keempat, Bussines Meeting antara pelaku pariwisata Jawa Tengah dengan pelaku pariwisata Jerman dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Jerman ke Indonesia. Saya berharap, penyerahan arsip sejarah yang sebelumnya disimpan di Museum Bronbreek ini nantinya dapat menambah referensi bagi masyarakat Jawa Tengah pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya tentang sejarah masa lampau. Dengan demikian, nilai-nilai kesejarahan bangsa kami dapat diwariskan kepada generasi saat ini maupun anak cucu kita dimasa yang akan datang. Hadirin yang saya hormati ; Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoha Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
11 |Sambutan Oktober 2015 Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
12 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN INTERSPORT LEAD FOR SPEED SEMARANG, 4 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati Ketua Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Tengah; CEO Suara Merdeka Group; Para Tokoh Otomotif Jawa Tengah dan Sponsor; Para Peserta Intersport Lead For Speed; Hadirin yang berbahagia; Puji Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan karunia-Nya sore ini kita dapat bersama-sama hadir di Jalan Pemuda Semarang menyertai acara Pembukaan Intersport Lead For Speed. Saya sampaikan “Apresiasi” atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai wadah bagi para pecinta otomotif, sekaligus meningkatkan minat balap kepada masyarakat. Sehingga dapat mendorong lahirnya drifter-drifter lokal yang dapat berprestasi hingga kancah internasional untuk mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia. Hadirin yang berbahagia; Gelaran yang dilakukan secara marathon di 15 Kota Besar di Pulau Jawa ini, saya minta dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya. Baik oleh para pecinta dan peminat balap serta otomotif di Jawa Tengah, maupun oleh para pemangku kepentingan agar event ini juga dapat dijadikan sarana promosi potensi pariwisata Kota Semarang dan sekitarnya. Kepada para peserta saya minta, selama mengikuti acara tetap menomorsatukan keselamatan pribadi maupun masyarakat yang hadir menyaksikan sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari. Kepada seluruh masyarakat yang hadir saya minta untuk tetap menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar. Agar perkembangan kota Semarang yang semakin pesat di berbagai bidang, diikuti pula dengan peningkatan kebersihan dan keindahan kota sekaligus peningkatan kedisiplinan masyarakat.
13 |Sambutan Oktober 2015 Kepada panitia dan para pemangku kepentingan, saya minta acara ini dijadikan sarana evaluasi, sehingga yang baik dapat dipertahankan dan kekurangannya dapat segera dicarikan solusi, termasuk kiranya tersedianya arena/sirkuit untuk kegiatan serupa, sehingga kegiatan seperti ini dapat berjalan dengan lebih baik di kemudian hari. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrahmaanirrohiim, acara Intersport Lead For Speed secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridoi usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP.
14 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERTEMUAN DENGAN MENTERI PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN KERJA SAMA PEMBANGUNAN BELANDA BELANDA, 5 OKTOBER 2015 Assalamu ’alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Menteri Perdagangan Internasional dan Kerjasama Pembangunan Belanda beserta jajaran; Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah; Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita berkesempatan bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan Internasional dan Kerjasama Pembangunan Belanda dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara negara Belanda dengan Provinsi Jawa Tengah. Hubungan kerjasama ini bisa berupa kerjasama Government to
Government (G to G); Businesss to Business (B to B); Intelectual to Intelectual (I to I); maupun People to People (P to P). Oleh karena itu, mari kita
manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk membahas peluang-peluang kerjasama yang menguntung-kan kedua pihak. Hadirin yang saya hormati, Dapat saya sampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2014 sebesar 5,4%. Pada tahun 2015 ini, pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 5,4 – 5,9%. Total ekspor nonmigas Jawa Tengah ke Belanda pada bulan Januari s.d. Juni 2015 sebesar US$ 75,323 juta, mengalami kenaikan 4,2% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar US$ 72,285. Tiga komoditas ekspor utama Jawa Tengah ke Belanda adalah: 1). Furniture, perabot, pene-rangan rumah, sebesar 35,25% dari total ekspor Jawa Tengah ke Belanda; 2). Kayu/ woodworking, barang dari kayu, sebesar 16,61% dari
15 |Sambutan Oktober 2015 total ekspor Jawa Tengah ke Belanda); dan 3). Mesin/peralatan listrik, sebesar 11,92% dari total ekspor Jawa Tengah ke Belanda. Total Impor Non Migas Jawa Tengah dari Belanda pada bulan Januari s.d. Juni 2015 sebesar US$ 14,152 juta, mengalami penurun-an sebesar 27% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, sebesar US$ 19,277 juta. Tiga komoditas impor terbesar adalah: hasil penggilingan; mesinmesin/ pesawat mekanik; dan berbagai makanan olahan. Jumlah proyek investasi PMA selama tahun 2014 sebanyak 62 proyek. Sedangkan jumlah proyek investasi PMDN selama tahun 2014 sebanyak 21 proyek. Dari jumlah tersebut, PMA asal Belanda sebanyak 27 perusahaan dengan nilai investasi sebesar US$ 101,392 juta dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.409 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 3 orang Tenaga Kerja Asing (TKA). Hadirin yang saya hormati; Pada tataran Indonesia, dapat saya infor-masikan bahwa selama kurun waktu 2015-2019, realisasi investasi Indonesia ditargetkan sebesar Rp. 3.500 Triliun atau naik 2 kali lipat dari realisasi investasi 2010-2014 sebesar Rp 1.632,8 Triliun. Dari target tersebut, Jawa Tengah mendapatkan porsi target realisasi sebesar Rp. 27,7 Triliun. Untuk memenuhi target tersebut, Jawa Tengah memiliki kawasan peruntukan industri seluas 31.474,04 hektar yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Kawasan industri yang sudah ada di Jawa Tengah siap menyediakan lahan untuk industri, antara lain : PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Karyadeka Alam Lestari, PT Kawasan Industri Kendal, PT Jateng Land dan sebagainya. Selain itu, penduduk Jawa Tengah lebih dari 34 juta jiwa. Hal ini merupakan potensi pasar yang luar biasa besar disamping keter-sediaan tenaga kerja terampil dan produktif dimana angkatan kerjanya lebih dari 17 juta jiwa. Tenaga kerja asal Jawa Tengah dikenal memiliki etos kerja yang tinggi, ulet, rajin dan tidak mudah mengeluh. Selain itu, upah tenaga kerja di Jawa Tengah sangat kompetitif dibandingkan daerah lain. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa Tengah tahun 2015 terendah sebesar Rp. 1.100.000 (Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap) dan tertinggi sebesar Rp. 1.685.000 (Kota Semarang). Ada banyak potensi investasi unggulan yang sangat layak dikembangkan di Jawa Tengah, tersebar di berbagai kabupaten/kota. Potensi tersebut dikelompokkan melalui regionalisasi, yang menawarkan peluang investasi di bidang: industri manufaktur dan perdagangan; pengolahan dan perikanan; pertambangan dan energi; agrobisnis (perkebunan) dan energi; agrobisnis (hortikultura) dan pariwisata; serta industri kreatif dan pariwisata.
16 |Sambutan Oktober 2015 Untuk itu, saya persilakan memilih potensi yang diminati untuk kita tindaklanjuti dengan kerjasama perdagangan maupun investasi. Kami siap memberikan kemudahan perijinan serta penyediaan tenaga kerja terampil. Selain itu, dalam upaya mendukung pengembangan investasi dan perdagangan di Jawa Tengah, infrastruktur serta akses transportasi darat, laut, maupun udara terus dibenahi, seperti jalan tol, pelabuhan laut dan bandara. Demikian pula untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, Jawa Tengah memiliki potensi yang mampu mencukupi kebutuhan industri, bahkan saat ini sedang dikembangkan potensi energi listrik baru berkapasitas 2 X 1.000 Mega Watt, termasuk pengembangan energi baru yang terbarukan. Pada prinsipnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuka ruang yang luas bagi kerjasama perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan. Demikian yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH., MIP.
17 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN FESTIVAL ORGANIK SEMARANG, 5 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb Salam Sejahtera untuk kita semua dan saya ucapkan selamat siang; Yang terhormat Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura, Dirjen Tanaman Pangan dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI; Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah, serta Kepala Badan/Dinas/Kantor terkait Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Para pelaku usaha; Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Asosiasi Tani; Panitia dan Peserta Festival Hortikultura; Tamu Undangan yang berbahagia; Diiringi rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah siang ini kita dapat bersama-sama hadir di Java Supermall Semarang, menyertai ”Pembukaan Festival Organik”, dengan agenda temu usaha, demo olah produk organik, dan lain-lain. Dalam benak saya, segala hal yang ada digelar dalam display ini tentu tanpa menggunakan bahan kimia sintetis dan bebas pestisida. Betul begitu khan ? Terus terang terkait organik, saya masih ingat peristiwa saat kunjungan di Kabupaten Brebes awal tahun 2015 ini. 50 persen anak di salah satu sekolah di kabupaten itu terserang gondok, yang disebabkan oleh cemaran pestisida dan cara mencuci sayur yang kurang benar. Kalau terserang mesti bodho dan kerdil. Oleh karena itulah di berbagai kesempatan, saya mendorong pertanian ke organik. Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) sebagaimana sudah dilakukan Ibu-Ibu PKK, juga kita dorong ke organik. Sayapun juga sudah melakukannya. Silahkan datang dan melihat di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah “Puri Gedeh”, Jalan Gubernur Budiono. Di sana saya tanam selada merah, sawi, loncang, kangkung, selederi, dan lain-lain secara organik dengan sistem hidroponik. Mau masak tinggal petik, mau lalapan
18 |Sambutan Oktober 2015 tinggal ambil di halaman. Segar dan bebas pestisida. Kalaupun keterbatasan lahan bisa disiasati dengan penanaman bertingkat. Kalau punya lahan, ya Alhamdulillah. Pupuk diambilkan dari pengolahan sendiri dengan berbagai sistem yang ada. Kompos padat bisa dengan cara memakai “Keranjang Takakura”. Kompos cairpun bisa dibuat sendiri. Kalau pengolahan sampah bisa dilakukan sejak dari sumbernya yaitu rumah tangga, harapan saya pertanian organik juga bisa dilakukan dalam skala rumah tangga. Saya percaya, sebagian masyarakat kita sudah ada yang melakukannya, melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteran Keluarga (PKK), kelompok tani, dan lain-lain. Di PKK, sebagaimana saya tahu dari kegiatannya, PTP melalui Halaman Asri, Teratur, Indah dan Nyaman (HATINYA) PKK, jenis tanaman beragam. Setidaknya ada warung hidup seperti bayam, kucai dan sebagainya. Ada apotik hidup seperti jahe, kencur, dan lain-lainnya. Ada lumbung hidup seperti jagung, ketela dan sejenisnya. Ada bank hidup seperti mangga, jeruk dan semacamnya. Ada pula tanaman hias bermanfaat obat sepeti mawar, melati, lidah budaya, dan lainnya. PTP disertai diversifikasi lahan seperti kolam untuk memelihara ikan, juga kandang untuk memelihara ternak kecil seperti ayam, maka ketahanan pangan minimal untuk keluarga bisa terwujud. Sebuah keluarga yang melakukan PTP, relatif dapat mengurangi uang belanja sekitar Rp. 100 ribu per bulan. Bisa dibayangkan andaikan seluruh keluarga di Jawa Tengah ini mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri terlebih dengan sistem organik, maka ketahanan pangan yang diharapkan me-ningkat menjadi daulat pangan Insya Allah akan terwujud. Lebih dari itu, derajat kesehatan dan kesejahteraan akan meningkat. Sayuran yang tanpa cemaran pestisida, lebih aman untuk dikonsumsi. Pangan yang aman, bermutu, bergizi, beragam dan tersedia secara cukup merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang mampu memberikan perlindungan bagi kepen-tingan kesehatan, serta makin berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apabila hasilnya berlebih, dan kebutuhan konsumsi keluar-ga sudah terpenuhi, maka hasil tanam/pertanian organik tersebut bisa dijual. Itu adalah salah satu sisi positif nilai ekonomi dari menanam organik. Muaranya Jawa Tengah sejahtera dan berdikari, dapat segera terwujud. Terkait hal tersebut, mumpung di sini berkumpul para tokoh dan ahli pertanian organik, sumangga berdialog, pirembagan, saling memberi informasi, supaya hasil tanam organik bisa semakin maksimal dan optimal. Akan lebih baik lagi kalau hal-hal yang bersifat praktis, dishare dipublikasikan ke masyarakat luas. Harapannya, pertanian organik akan semakin berkembang di seluruh lapisan masyarakat. Sebagai gambaran, saat ini pengembang-an pertanian organik telah menunjukkan produktivitas yang baik. Pada tempat-
19 |Sambutan Oktober 2015 tempat tertentu dapat menghasilkan lebih dari 6 ton/ha Gabah kering Giling (GKG) seperti di Kabupaten Semarang padi varietas mentik susu mencapai 8,2 ton/ha, beras hitam 6,8 ton/ha dan beras merah 7,9 ton/ha. Oleh karena itu budidaya secara organik mampu memberikan dukungan positif dalam upaya menjaga dan meningkatkan produktivitas. Mendukung hal tersebut saya mengucapkan “Selamat” kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang produknya telah bersertifikasi. Sebagaimana disampaikan panitia, sejak tahun 2008 hingga 2014, di Jawa Tengah telah 41 Gapoktan yang bersertifikasi. Hari ini bertambah lagi 1 (satu) Gapoktan Budi Luhur Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang dengan komoditas salak, mendapatkan Sertifikat Organik Europan Union (EU) oleh Lembaga Sertifikat Organik (LSO) Control Union. Artinya salak Nglumut Magelang telah diterima oleh masyarakat Eropa karena memenuhi standar yang dipersyaratkannya. Untuk itu saya ucapkan “selamat” kepada Gapoktan Budi Luhur. Kepada Badan/Dinas pihak terkait saya sampaikan “apresiasi” atas pembinaan yang telah dilakukan, sehingga bertambah lagi Gapoktan yang bersertifikasi. Saya berharap pola pembinaan yang dilakukan selama ini bisa ditingkatkan, agar lebih banyak lagi Gapoktan di Jawa Tengah yang bersertifikat. Dengan semakin banyak Gapoktan yang bersertifikat, maka produkproduk yang dihasilkan semakin berdaya saing baik di pasar lokal, nasional bahkan internasional. Mari kita perkuat kebersamaan dalam berbagai hal utamanya mewujudkan daulat pangan di Jawa Tengah. Tamu Undangan dan hadirin yang saya hormati; Itu saja yang dapat sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanniirrohiim, “Festival Organik” secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah. Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
20 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI PILADA SERENTAK TAHUN 2015 SEMARANG, 6 OKTOBER 2015 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah; Yang saya hormati, Kepala BAPPEDA, Inspektur, Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah; Kepala Biro Otda dan Kerjasama, Kepala Biro Hukum, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi Jawa Tengah; Ketua KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah; Para Sekda, Ketua KPUD dan Panwaslu Kabupaten/Kota se Jawa Tengah yang hadir; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersilaturahmi sebagai bagian dari koordinasi untuk menyamakan persepsi dan memantapkan persiapan guna mensukseskan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2015 di Jawa Tengah. Saya berharap nanti ada rembugan, sharing informasi dan pendapat serta pandangan secara terbuka atas berbagai hal terkait persiapan dan kesiapan kita menyelenggarakan Pilkada serentak ini. Nanti hal-hal yang sifatnya teknis sudah ada rekan-rekan KPU Provinsi maupun Kabupaten/ Kota se Jawa Tengah yang akan menyampaikan paparannya. Saya yakin KPU terus bekerja keras berupaya melakanakan tahap demi tahap pilkada secara baik. Termasuk tahapan kampanye di berbagai wilayah yang sedang berlangsung saat ini. Saya berharap perlu mendapat perhatian dari semua pihak agar tahapan kampanye bisa berjalan dengan tertib, lancar, aman dan damai. Begitu pula Bawaslu dan Panwaslu tentu juga telah bekerja keras. Saya berharap bisa terus mengembangkan peran pengawasannya secara baik agar hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditekan, diminimalkan bahkan dihilangkan, seperti terjadinya money politic, ketidaknetralan PNS, dan lain sebagainya.
21 |Sambutan Oktober 2015 Sedangkan kami, jajaran pemerintah Daerah berkewajiban mendukung penyelenggaraan Pilkada ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Itulah peran kita masing-masing agar bisa dilaksanakan dengan baik dan penuh rasa tanggungjawab. Saya yakin melalui kebersamaan, seberat dan serumit apapun persoalan yang kita hadapi dapat dicarikan solusi terbaiknya. Intinya, kebersamaan harus kita kokohkan dan mantapkan agar tahap-tahap penyelenggaraan Pilkada serentak di 21 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah bisa berjalan dengan lancar. Untuk itu, sekali lagi saya berharap ada banyak masukan dari rekan-rekan semua, guna memantapkan persiapan Pilkada serentak di Jawa Tengah ini agar berjalan dengan baik. Hadirin yang berbahagia; Terkait pertemuan kita pagi ini, ada beberapa hal aktual dan krusial yang perlu perhatian dan sinergitas penyikapan antisipasi agar apa yang terjadi itu jangan sampai mengganggu pelaksanaan Pilkada serentak dan menimbulkan instabilitas kehidupan Jawa Tengah. Pertama, terkait dengan PNS yang diperbantukan dalam sekeratariat Panwaslu Kabupaten Pemalang, dan saat ini mengundurkan diri. Saya berharap bisa segera dilakukan langkah tindak cepat agar sekretariat Panwaslu Kabupaten Pemalang bisa bekerja dengan baik. Jangan dibiarkan berlarut-larut yang hanya akan mengganggu kinerja penyelenggaraan pilkada di Pemalang. Dalam hal ini rekan-rekan Panwas bisa segera mengajukan permohonan pengisian personil di sekretariat. Terkait adanya statement dari pihak tertentu bahwa pengunduruan PNS tersebut karena ada penarikan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang, saya berharap segera diluruskan. Jangan sampai menimbulkan kesan bahwa Pemerintah Daerah melakukan sabotase atas penyelenggaraan Pilkada serentak ini. Pada prinsipnya, saya minta persoalan ini dapat segera diselesaikan dengan baik. Tetap jaga netralitas PNS dalam Pilkada serentak ini. Pastikan bahwa seluruh PNS di Jawa Tengah selalu menjunjung tinggi netralitas dalam penyelenggaran Pilkada Serentak ini. Selanjutnya atas peristiwa yang terjadi di Kabupaten Sragen. Saya harapkan bisa disampaikan secara terbuka atas apa yang sebenarnya terjadi. Jangan pernah dipolemikkan karena hanya akan mengganggu tugas kita semua dalam menyelenggarakan pilkada serentak ini. Sumangga dirembug. Ono perkoro yo dirembug sesarengan. Puniko langkung prayogi. Pertemuan inilah forum yang tepat bagi kita untuk ngudo rasa, menyamakan persepsi dan mencari solusi atas persoalan-persoalan terkait Pilkada Serentak yang terjadi di Jawa Tengah. Harapannya, masing-masing pihak bisa bekerja secara profesional. KPU melaksanakan tahap-tahap pelaksanaan Pilkada sesuai jadwal yang ditetapkan. Panwaslu melakukan
22 |Sambutan Oktober 2015 pengawasan secara maksimal sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada. Dan rekan-rekan pemerintah Daerah berkewajiban mendukung dan senantiasa menjunjung tinggi aspek netralitas dalam proses pilkada ini. Intinya semua harus bekerja sama secara profesional untuk mensukseskan Pilkada serentak di Jawa Tengah. Maka, Branding tagline Jateng Gayeng, yaitu bareng-bareng mengatasi per-soalan di Jawa Tengah harus kita mantapkan dalam berbagai hal, termasuk dalam mensuk-seskan Pilkada serentak ini. Baik itu sukses penyelenggaraan, yang ditunjukkan dengan pelaksanaan Pilkada serentak berjalan tertib dan kondusif, serta sukses menghasilkan Kepala Daerah yang mampu mengemban amanat rakyat dengan baik. Apalagi keberhasilan Pilkada serentak di Jawa Tengah akan menjadi barometer keberhasilan Pilkada serentak secara nasional. Kita harus bertekad, pelaksanaan Pilkada se-rentak di 21 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah bisa berjalan dengan baik dan sukses. Itu beberapa hal aktual yang memerlukan respon antisipatif kita, agar jangan sampai membias dan dapat menggganggu ketenteraman, kondusivitas, dan stabilitas Jawa Tengah. Selanjutnya monggo saya persilahkan saudara semua untuk bisa ngendikan menyampaikan informasi tugas masing-masing sekaligus ikut urun rembug solusi langkah tindak yang tepat untuk bisa kita sinergikan. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu `alaikum Wr.Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi.
23 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PENYERAPAN APBD KABUPATEN/KOTA, DANA DESA DAN PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2015 DI JAWA TENGAH SEMARANG, 6 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb; Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati, Plh. Sekda Provinsi Jawa Tengah; Para Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Pember-dayaan Masyarakat dan Desa, dan Kabag Pemerintahan Desa Setda Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdulillah, siang ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti Rapat Koordinasi Percepatan Penyerapan APBD Kabupaten/ Kota, Dana Desa dan Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015 di Jawa Tengah. Saya mendukung penuh Rakor ini sebagai wahana menyatukan pemahaman dan pemantapan tekad kita bersama untuk mengakselerasi gerak langkah pembangunan melaui percepatan penyerapan anggaran pembangunan daerah, pencairan dana desa dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah. Ketiga hal tersebut sangat substantif dan urgen untuk terus dilakukan pembicaraan dan tindak lanjut secara cepat dan tepat guna mewujudkan kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini saya sampaikan mengingat saat ini kita mengalami sedikit perlambatan ekonomi. Meskipun inflasi dan suku bunga terbilang rendah, tetapi pertumbuhan ekonomi juga rendah. Pada triwulan I, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,72 persen dan triwulan II sebesar 4,67 persen. Perlambatan ekonomi yang disertai dengan semakin meningkatnya nilai dollar. Satu sisi memang menguntungkan terutama bagi para pengusaha yang melakukan ekspor. Tetapi di sisi lain penguatan dollar atas rupiah menjadi beban manakala lebih banyak produk barang impor yang kita beli. Tekanan ekonomi ini sangat
24 |Sambutan Oktober 2015 dirasakan di dalam negeri dan diperkirakan masih akan terus berlanjut sampai tahun 2016. Dampak selanjutnya diperkirakan jumlah penduduk miskin dan PHK semakin meningkat. Dalam hal ini berbagai upaya telah dilakukan pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi, antara lain Bapak Presiden telah meloncurkan tiga paket kebijakan ekonomi pada Bulan September 2015. Pertama, mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, penegakan hukum dan peningkatan kepastian usaha. Kedua, mempercepat implementasi proyek strategis nasional dengan menghilangkan hambatan yang ada, menyederhanakan ijin, mempercepat pengadaan barang dan jasa serta memperkuat peran kepala daerah dalam mendukung proyek strategis; Ketiga, meningkatkan investasi di sektor properti. Hadirin yang berbahagia; Salah satu upaya penting yang dilakukan dalam mendukung kerangka paket kebijakan ekonomi tersebut adalah menggerakan proyek-proyek pemerintah melalui APBN maupun APBD baik provinsi dan kabupaten/kota. Disinilah urgensinya melakukan percepatan penyerapan anggaran pembangunan. Dapat saya sampaikan pada kesempatan ini bahwa penyerapan anggaran pembangunan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah tahun 2015, sebagai berikut : Realisasi APBD Kabupaten/Kota se Jawa Tengah per 31 Agustus 2015 adalah sebesar RP 27,325 T dari RP 67,313 T atau 40,59%. Serapan tertinggi, yaitu berturut-turut, Kab Temanggung 51,19%, Kab Pekalongan 50,91%, dan Kab Purworejo 50,36%. Sedangkan serapan yang masih rendah yaitu Kab Blora 30,70%, Kota Surakarta 28,61% dan Kota Semarang 25,31%. Selain penyerapan anggaran, “Percepatan Pencairan Dana Desa untuk pembangunan infrastruktur perdesaan” juga menjadi hal substansial yang mendesak untuk dilaksanakan. Terkait alokasi dan pencairan Dana Desa, di Jawa Tengah dapat saya sampaikan bahwa data per 21 september 2015 menyebutkan, dari alokasi Rp 2.228.889.296.000,- (atau sekitar 2,228 triliun) telah cair sebesar Rp 810.817.341.000,- (atau sekitar 810,817 miliar) terdiri atas cair tahap I Rp 647.703.841.000,- (atau sekitar 647,703 miliar), dan cair tahap II Rp 163.113.501.000,- (atau sekitar 163,113 miliar). Padahal bulan Oktober ini tahap III harus dicairkan. Selain dua hal tersebut, fokus pemerintah lainnya yang tidak kalah penting juga adalah terus berupaya menjaga dan meningkatkan daya beli masyarakat, serta meningkatkan kemampuan permodalan koperasi dan usaha mikro kecil. Kita semua tentu berharap, melaui paket kebijakan ini segera mampu menggerakkan ekonomi riil dan menanggulangi kemiskinan di masyarakat. Oleh karena itu, melaui forum ini saya ingin menegaskan beberapa hal untuk menjadi perhatian dan tindak langkah kedepan :
25 |Sambutan Oktober 2015 a.
b.
c.
d.
e. f.
Pemerintah Kabupaten/Kota hendaknya dapat mengawal dan segera melakukan percepatan pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota tahun 2015. Begitu pula segera menyusun kebijakan pada tahun 2016 dengan program dan kegiatan yang lebih berpihak kepada penanggulangan kemiskinan (mengurangi beban pengeluaran masyarakat mikin), melakukan pemberdayaan ekonomi terutama bagi usaha mikro dan kecil, menjamin pendidikan dan layanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Melakukan percepatan pelaksanaan Dana Desa. Hal ini saya sampaikan karena sampai dengan Bulan Oktober 2015 ini, capaian di Provinsi Jawa Tengah baru mencapai 57%. Artinya belum semua kabupaten menyelesaikan pencairan tahap pertama. Padahal sekali lagi saya sampaikan pada bulan Oktober ini harus dimulai tahap ketiga. Percepatan ini bisa dilakukan dengan pendampingan kepada Desa dalam menyusun Perubahan APBDes dan RAB. Dalam hal ini manfaatkan para fasilitator/pendamping seperti eks PNPM Mandiri Perdesaan yang ada di Kecamatan dan Kabupaten. Dalam penggunaan dana desa untuk kegiatan pembangunan/ rehabilitasi/pemeliharaan sarana dan prasarana desa dan pengembangan ekonomi lokal sesuai kebutuhan prioritas desa, hendaknya dapat dilaksanakan secara swakelola, menggunakan sumber daya/bahan baku lokal. Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan fisik diprioritaskan secara padat karya dengan melibatkan masyarakat setempat. Hal tersebut bertujuan guna menyerap tenaga kerja lokal melalui pemberian upah hari orang kerja serta dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat dan menanggulangi kemiskinan. Khusus untuk perkotaan, upaya mengatasi kemiskinan di Kelurahan mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Maka saya berharap Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengalokasikan APBD kepada Kelurahan. Mendukung peluncuran paket kebijakan ekonomi, saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten/Kota segera melakukan review atas kebijakan investasinya dan memberikan kemudahan bagi investasi dari luar. Dalam kerangka penanggulangan kemiskinan, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kabupaten/kota harus menetapkan target bersama dan memastikan bahwa : Orang miskin perlu dibantu Orang miskin harus diberdayakan Upayakan agar orang miskin dapat bekerja Pemerintah harus dapat memastikan bahwa anak-anak usia sekolah harus tetap berada di sekolah (setidaknya sampai SMA). Hal ini bukan saja untuk mendukung peningkatan kualitas SDM, tetapi juga
26 |Sambutan Oktober 2015 sekaligus akan dapat mencegah pernikahan dini di masyarakat sebagai problem social kita bersama. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga apa yang saya sampaikan bisa mendorong peningkatan kinerja dan kebersamaan kita dalam mengakselerasi pembangununan. Branding tagline Jateng Gayeng, yaitu bareng-bareng mengatasi persoalan di Jawa Tengah harus kita mantapkan dalam berbagai hal guna mendukung terwujudnya Jawa Tengah yang semakin sejahtera dan berdikari. Selamat Melaksanakan Rakor Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha luhur kita semua. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi.
27 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMILIHAN PUTRI CITRA INDONESIA KE-33 TAHUN 2015 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 6 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Penjabat Walikota Semarang; Jajaran Birokrasi Pemerintah Daerah; General Manager PT. Telkom Indonesia; Ketua Yayasan Argadia Pusat dan Provinsi Jawa Tengah; Dewan Juri dan Peserta Pemilihan Putri Citra; Para Pelaku Bidang Pariwisata; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah berbahagia sekali malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai “Pemilihan Putri Citra Indonesia ke-33 Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah” yang diselenggarakan oleh Yayasan Argadia. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya menyambut positif penyelenggaraan kegiatan ini, sarana pelestarian dan pengembangan budaya tradisional Jawa Tengah sekaligus untuk me-nanamkan rasa bangga generasi muda terhadap nilai-nilai luhur tata busana dan tata rias yang mencerminkan kepribadian Jawa. Kebanggaan ter-sebut merupakan tameng yang ampuh untuk membentengi diri dari pengaruh budaya barat yang tidak sesuai dengan karakteristik masyarakat Jawa. Hal ini penting, mengingat saat ini banyak anakanak kita yang mulai banyak terpengaruh oleh budaya barat sehingga melupakan adat warisan leluhur. Padahal jika dihayati dan diterapkan secara benar, adat budaya ketimuran ini bernilai tinggi bahkan banyak bangsa-bangsa lain yang mengagumi dan ingin belajar tentang adat dan budaya Indonesia, termasuk budaya Jawa. Jika orang lain saja kagum, mengapa kita justru meninggalkannya? Lalu siapa yang akan nguri-uri budaya Jawa kalau bukan kita sendiri sebagai orang Jawa ?
28 |Sambutan Oktober 2015 Hadirin yang saya hormati; Masyarakat Jawa dikenal sangat menekankan pentingnya etika dan sopan santun dalam pergaulan, baik dalam berbusana, bertutur kata, maupun tingkah laku. Ini tercermin dari falsafah “Ajining raga ana ing busana, ajining diri ana ing lati” . Falsafah ini mengandung arti bahwa kalau ingin dihargai, berbusanalah yang baik dan bertutur kata yang sopan. Berbusana yang baik adalah yang empan papan, sesuai situasi dan kondisi di mana kita berada. Dalam berbusana, harus dipahami kita dalam posisi apa, kondisi yang bagaimana, dan untuk kepentingan apa. Semua itu ada kaidah dan normanya, sesuaikan dengan adat dan tradisi kita sebagai masyarakat Jawa, jangan waton nganggo. Pakaian untuk melayat, tentu berbeda dengan baju kerja, atau saat menghadiri resepsi pernikahan, dan sebagainya. Semahal apapun harga pakaian yang dikenakan, jika tidak selaras dengan situasi dan kondisi di mana kita berada tentu menjadi ora trep atau tidak tepat dan bisa menjadi bahan omongan atau tertawaan orang, sehingga mengurangi harga diri atau kehormatan si pemakai. Lalu bagaimana seharusnya bertutur kata? Ucapan seseorang merupakan cerminan pribadi dan pemikirannya. Orang Jawa akan dihargai apabila ia mampu menjaga perkataannya. Dalam berbicara, harus benar-benar mempertimbangkan secara cermat akibat yang ditimbulkan oleh ucapannya itu, jangan sampai nantinya mendatangkan persoalan bagi diri sendiri atau merugikan dan menyakiti orang lain. Menjaga perkataan juga bermakna menepati apa yang telah diucapkannya, tidak pernah mengingkari janji sehingga orang lain akan menaruh kepercayaan. Itulah konsep ”inner beauty” ala perempuan Jawa. Jadi, tidak hanya cantik penam-pilannya, melainkan juga perkataan dan perilakunya, sehingga siapapun akan terpesona memandangnya. Hadirin yang saya hormati; Seiring dengan tuntuntan perkembangan zaman, saat ini tidak ada perbedaan jenis tugas dan tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki. Perempuan bukan lagi sekedar sebagai kanca wingking yang hanya berperan dalam sektor domestik sebagai ibu rumah tangga. Namun perem-puan juga mampu menjadi diri sendiri, menggali dan mengembangkan potensi serta mengekspresikannya dengan melakukan berbagai hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Sehingga, tidak ada lagi batasan bahwa laki-laki bekerja di sektor publik dan perempuan di sektor domestik, bahkan saat ini banyak sekali perempuan yang sukses berkarir di sektor publik. Untuk itu, perempuan dituntut dapat meningkatkan kualitas perannya dalam pembangunan di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup maupun bidang-bidang lainnya. Namun demikian, agar dapat melaksanakan berbagai peran dalam kehidupan masyarakat dengan baik, perempuan harus mengembangkan diri menjadi
29 |Sambutan Oktober 2015 pribadi yang tangguh tanpa meninggalkan kodrat sebagai perempuan serta tetap menjunjung tinggi harkat dan martabatnya. Dalam hal ini, Pemilihan Putri Citra Indonesia ke-33 Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, saya minta didayagunakan sebagai ajang kompetisi sehat bagi generasi muda untuk mengukur pengetahuan budaya, pengetahuan umum dan hal-hal yang bersifat kekinian. Dengan demikian, output dari ajang Pemilihan Putri Citra Indonesia ke-33 Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah ini adalah perempuan Jawa modern yang cerdas dan berbudaya. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrohmaanirrohim”, Pemilihan Putri Citra Indonesia ke-33 Tahun 2015 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP.
30 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA
PEMBUKAAN BUSINESS GATHERING WITH BINUS UNIVERSITY SEMARANG, 7 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Perwakilan Yayasan Bina Nusantara, Wakil Rektor Binus University dan Pengurus KADIN Jawa Tengah; Para Pembicara, Moderator, dan peserta Business Gathering; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita diberi nikmat kesehatan sehingga dapat bersama-sama hadir di Borobudur Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang menyertai Pembukaan Business Gathering With Binus University. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, sebagai wujud peran serta Binus University dan KADIN Jawa Tengah dalam meningkatkan kompetensi masyarakat dan anak-anak muda bangsa guna menghadapi berbagai tantangan global yang semakin berat. Bukan hanya sekedar tantangan atas persaingan berbagai produk barang dan jasa, melainkan juga persaingan SDM. Apalagi saat ini persaingan global telah berjalan dengan ketat. Bangsa kita dan negara ASEAN lainnya telah membangun hubungan kerjasama kawasan dengan China. Banyak sekali produk China yang membanjiri pasar dalam negeri. Begitu pula banyak tenaga kerja asal Tiongkok yang bekerja di berbagai sector di negara kita. Selanjutnya akhir Desember tahun ini Masyarakat Ekonomi Asean juga akan segera diberlakukan. Kerjasama kawasan inilah menjadi tantangan, dan juga sekaligus peluang. Tantangan, karena arus barang, jasa dan SDM di berbagai bidang dari berbagai negara dapat dengan leluasa masuk ke Indonesia. Kalau kita tidak pintar-pintar menyikapinya, maka bangsa kita akan tergilas. Peluang, karena kita berkesempatan melakukan ekspansi atas produk barang, jasa dan SDM ke negara lain,
31 |Sambutan Oktober 2015 khususnya dengan negara-negara yang telah membangun hubungan kawasan kerjasama dengan Indonesia. Menyikapi kondisi tersebut, maka menjadi penting bagi kita untuk merapatkan barisan dan bekerja keras menghadapi tantangan dan sekaligus menangkap peluang atas dibukanya kran hubungan kerjasama kawasan yang lebih luas. Untuk itu, satu hal yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama adalah bagaimana para pelaku bisnis, baik skala besar, kecil dan menengah mempersiapkan diri secara baik untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas produknya agar mampu bersaing dengan produk luar atau bahkan bisa menembus pasar ekspor. Termasuk membangun kualitas SDM yang kompetitif agar tenaga kerja kita tidak tersisih oleh masuknya tenaga kerja asing. Bahkan kita bertekad mampu mengirim tenaga kerja ke luar negeri dengan skill mumpuni. Bukan sektor informal, tetapi sektor formal dengan skill yang mendunia. Memang hal ini tidak mudah. Diperlukan sinergitas kerjasama dan kebersamaan pemerintah dan segenap stakeholder terkait guna menghadapi persaingan di tingkat regional bahkan global. Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi perhatian serius dalam mendukung upaya peningkatan kualitas SDM. Kami selenggarakan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan skill khususnya memenuhi pasar tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Begitu pula pendampingan usaha bagi para pelaku UMKM tidak henti-hentinya kami laksanakan di berbagai daerah di Jawa Tengah. Tentu hal ini belum cukup, maka kami senantiasa membuka pintu seluas-luasnya atas kerjasama dalam membangun kualitas SDM Jawa Tengah dengan semua pihak. Dengan Kadin, oke, para Akademisi apalagi, dan stakeholder terkait lainnya silakan membangun sinergi guna mendukung peningkatan kualitas SDM Jawa Tengah. Kebersamaan inilah yang menjadi inspirasi branding tagline Jateng Gayeng. Gayeng yaitu bareng-bareng membangun Jawa Tengah dalam berbagai bidang pembangunan. Dalam hal ini apa yang dilaksanakan oleh Binus University dan KADIN Jawa Tengah melalui penyelenggaraaan Business Gathering ini menjadi sebuah sinergi yang sangat positif dan konstruktif dalam mendukung peningkatan kualitas SDM. Ada persenyawaan antara intelektualitas kampus dengan dunia usaha. Harapannya, dari perkawinan ini akan melahirkan bisnisman-bisnisman atau wirausaha-wirausaha muda yang kreatif dan inovatif. Ingat, kemajuan suatu Negara sangat ditentukan bagaimana Negara tersebut mampu membangun wirausaha-wirausaha handal dan berdaya saing tinggi. Maka, saya berharap dayagunakan forum ini dengan sebaik-baiknya. Ilmu yang diperoleh, bisa di-share dengan yang lain. Bahkan kalau memungkinkan bisa dipraktekkan melalui kegiatan usaha. Tidak perlu besar. Yang kecil-kecil dulu. Dari kecil kalau ditekuni dan digeluti dengan serius, Insya
32 |Sambutan Oktober 2015 Allah menjadi besar. Jadi, jangan pernah takut berusaha. Gagal sekali coba lagi. Asal kreatif dan inovatif maka keberhasilan ada di depan mata. Dari keberhasilan bisnis anda, akan semakin bermakna ketika mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrohmaannirrohiim”, Business Gathering With Binus University secara resmi saya buka dan dimulai. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabilahittaufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
33 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA MAKAN MALAM DALAM RANGKA PENYAMBUTAN PESERTA ”INTERNATIONAL
SEMINAR ON COMBATING TRANSNATIONAL CRIMES IN THE FRAMEWORK OF NATIONAL SOVEREIGNITY IN MARITIME TERRITORY” SEMARANG, 7 OKTOBER 2015
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Unsur Forkompinda Provinsi Jawa Tengah yang hadir; Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Ketua beserta segenap Pengurus Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (MAHUPIKI) Pusat dan Jawa Tengah; Ketua Badan Koordinasi Keamanan Laut; Akademisi; Para Narasumber dan Peserta Seminar; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai acara makan malam dalam rangka Penyambutan Peserta ”International Seminar on Combating Transnational
Crimes in The Framework of National Sovereignity in Maritime Territory”.
Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “Apresiasi” kepada Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi (MAHUPIKI) Jawa Tengah dan Civitas Academika Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNDIP Semarang, atas prakarsanya menyelenggarakan kegiatan yang sangat berguna untuk mengidentifikasi fenomena kejahatan transnasional di wilayah maritim, sebab-sebabnya, serta politik kriminal kejahatan transnasional di wilayah maritim bagi percepatan kesejahteraan sosial. Karena itu, saya sampaikan “Selamat datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada para pembicara dan peserta Seminar yang datang dari luar Provinsi Jawa Tengah. Saya berharap para peserta
34 |Sambutan Oktober 2015 merasa nyaman selama berada di Kota Semarang, dan pada waktu-waktu senggang berkenan menikmati wisata kuliner khas Kota Semarang, seperti tahu gimbal, lunpia, wingko babat, mie kopyok dll yang tersedia di seputar kawasan Limpanglima dan Jalan Pandanaran, serta mengunjungi objek wisata yang artistik, seperti Gedung Tua Lawangsewu, Gereja Blendhuk di Kawasan Kota Lama, Klenteng Sam Poo Kong dan lain-lain. Sedangkan untuk wisata belanja, Bapak-Ibu dapat mengunjungi Gedung Dekranasda dan Pramuka yang terletak di Jalan Pahlawan maupun UMKM Center yang ada di Jalan Setiabudi. Di sana tersedia berbagai macam souvenir dan produk kerajinan Jawa Tengah yang sangat menarik. Hadirin yang berbahagia; Seminar International dengan mengangkat tema “Penanggulangan Kejahatan Transnasional dalam Kerangka Penegakan Kedaulatan Negara di Wilayah Maritim” ini sangat positif dan konstruktif. Melalui tema ini, saya harapkan dapat dihasilkan kajian akademis yang memberikan sum-bangan pemikiran bagi pengkayaan intelektual demi mendukung terwujudnya cita-cita nasional, yaitu masyarakat yang adil, makmur, aman dan sentosa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, seluruh peserta hendaknya dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya agar apa yang menjadi goals dari Seminar yang akan dimulai besok pagi sampai dengan lusa dapat tercapai. Kepada MAHUPIKI Jawa Tengah sebagai wadah bagi peminat studi hukum pidana dan kriminologi di Indonesia, saya harapkan ke depan dapat menyelenggarakan forum kajian akademis yang bersifat internasional seperti ini, namun tentunya dengan tema-tema lain yang lebih menarik dan langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Hadirin yang saya hormati; Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi usaha luhur kita. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
35 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN KEGIATAN ”KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG (RUU) TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA NASIONAL UNTUK PERTAHANAN NEGARA” SEMARANG, 7 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI atau Pejabat yang hadir mewakili; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Para Akademisi dan Pimpinan Ormas yang hadir; Narasumber dan Peserta Konsultasi; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai “Pembukaan Kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara” yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “Terima kasih” dan “Apresiasi” yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Pertahanan RI atas prakarsanya menyelenggarakan kegiatan yang dilatorbelakangi oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dan Peraturan Presiden RI Nomor 41 tahun 2010 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara tahun 2010-2014 ini di Semarang, Jawa Tengah. Saya berharap, seluruh peserta dapat mem-berikan saran dan masukan kepada Kementerian Pertahanan RI yang saat ini sedang menyusun draft RUU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara sebagai payung hukum yang demokratis bagi negara dalam menggunakan sumber daya nasional bagi pertahanan negara.
36 |Sambutan Oktober 2015 Hadirin yang saya hormati; Perlu saya sampaikan terlebih dahulu bahwa, Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta) adalah sistem pertahanan yang dianut oleh Negara Republik Indonesia. Pengertian Sishanta pada dasarnya merupakan sistem pertahanan yang menyeluruh untuk melindungi kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun yang menjadi komponen Sishanta adalah pertahanan militer yaitu TNI didukung oleh POLRI dan non militer adalah rakyat Indonesia. TNI dalam hal ini berfungsi sebagai alat pertahanan NKRI, sedangkan POLRI berfungsi untuk mengatur keamanan dan ketertiban masyarakat. TNI dan POLRI ini adalah komponen utama dari Sishanta sedangkan rakyat Indonesia merupakan komponen pendukung dari sistem tersebut. Meskipun saat ini Indonesia membangun pertahanannya dengan berdasarkan sistem pertahanan rakyat semesta atau sistem yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki negara untuk menghadapi ancamannya, namun dalam sistem ini pertahanan negara tidak hanya menjadi tanggungjawab lembaga tertentu (TNI atau Ke-menterian Pertahanan) saja, tetapi menjadi hak dan kewajiban seluruh komponen bangsa seperti yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 1 dan 2. Pelibatan seluruh sumber daya nasional untuk pertahanan negara memerlukan pengaturan dalam sebuah undang-undang yang disusun berlandaskan demokrasi, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan supremasi sipil. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, maka pemanfaatan sumber daya telah tercantum dengan jelas. Namun demikian, sampai saat ini belum ada sistem pengaturan yang memiliki legalitas hukum dalam bentuk keputusan politik (Undang-undang). Disisi lain, pada saat terdesak, negara akan membutuhkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kepentingan negara, sehingga perlu diadakan sebuah undang-undang khusus yang mengatur sumber daya nasional untuk menyokong kekuatan TNI. Terkait dengan hal tersebut, saat ini Kementerian Pertahanan sedang menyusun draft RUU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara sebagai payung hukum yang demokratis bagi negara dalam menggunakan sumber daya nasional bagi pertahanan negara. RUU Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara merupakan simplifikasi/penyederhanaan dari RUU Bela Negara, RUU Komponen Cadangan, RUU Komponen Pendukung serta mobilisasi dan demobilisasi (mob demob). Karena itu, untuk memahami dan urgensi tentang Komponen Cadangan (Komcad) dalam Sishanta, maka sekali lagi saya minta melalui kegiatan Konsultasi Publik yang akan membahas beberapa materi terkait Pengelolaan
37 |Sambutan Oktober 2015 Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, para peserta ikut memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan RUU ini. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap “Bismillaahirrohmaannirohiim”, Kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi usaha luhur kita. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
38 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA
PEMBUKAAN THE 9TH INTERNATIONAL LEPTOSPIROSIS SOCIETY
(ILS) 2015 SCIENTIFIC MEETING DENGAN TEMA:
“CURRENT UPDATE ON BIOMEDICAL, CLINICAL, PUBLIC HEALTH AND VETERINARY ASPECTS OF LEPTOSPIROSIS” SEMARANG, 7 OKTOBER 2015
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua Yang saya hormati, Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Ketua beserta jajaran Pengurus Perhimpunan Konsultan Penyakit-Penyakit Tropik dan Infeksi Indonesia (PETRI) Semarang; Narasumber dan Peserta Seminar; Hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita masih diberi nikmat sehat, sehingga dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan The 9th Inter-national Leptospirosis Society (ILS) 2015 Scientific Meeting dengan tema:“Current Update on
Biomedical, Clinical, Public Health And Veterinary Aspects Of Leptospirosis”.
Atas nama Pemerintah Provinsi jawa Tengah, saya sampaikan “Terima kasih” kepada panitia atas prakarsanya menyelenggarakan kegiatan seminar tentang leptospirosis yang sangat penting ini, guna meningkatkan pengetahuan aspek molekuler, biomedis maupun klinis dari leptospirosis bagi pejabat dinas kesehatan, dokter spesialis, dokter umum, dokter hewan, akademisi kedokteran, kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lain. Selain itu, juga untuk meningkatkan jalinan relasi dengan ahli-ahli leptospirosis di tingkat internasional dalam ber-bagai bidang. Dengan demikian, dapat memacu minat penelitian leptospirosis baik pada aspek molekuler, biomedis, klinis dan kesehatan masya-rakat.
39 |Sambutan Oktober 2015 Selanjutnya saya juga ingin menyampaikan “Selamat datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada para pembicara dan peserta Seminar, disertai harapan semoga Bapak/Ibu merasa nyaman selama berada di Semarang. Disela-sela waktu luang selama mengikuti seminar yang akan berlangsung mulai hari ini, Rabu 7 Oktober 2015 sampai dengan hari Jum’at tanggal 10 Oktober 2015 yang akan datang, saya harapkan seluruh peserta dapat meluangkan waktu untuk mengunjungi beberapa obyek wisata menarik di Kota Semarang seperti Lawang Sewu, Kota Lama, Gereja Blenduk, Sam Poo Khong, Vihara Budhagaya, dan lain-lain. Selain itu, Bapak/Ibu juga dapat menikmati hidangan kuliner khas Semarang seperti tahu gimbal, lumpia, wingko babat, bandeng presto dan lain-lain. Hadirin yang saya hormati; Perlu saya sampaikan bahwa, Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Dan manusia dapat terinfeksi oleh patogen ini melalui kontak dengan urine tikus. Gejala penyakit ini mirip sekali dengan gejala influenza, dan gejala yang paling parah adalah kerusakan pada ginjal. Sampai saat ini Leptospirosis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena berkaitan dengan keberadaan faktor risiko yaitu tingginya populasi tikus (rodent) sebagai reservoar Leptospirosis, serta masih buruknya sanitasi lingkungan. Di Jawa Tengah, pada tahun 2014 kasus leptospirosis dilaporkan sebanyak 207 kasus, dengan kematian 34 kasus atau Case Fatality Rate sebesar 16,42%. Tingginya kasus Leptospirosis tersebut salah satunya disebabkan karena banjir di Kabupaten Pati, Demak dan Kota Semarang. Beberapa kegiatan pengendalian leptospirosis yang telah dilaksanakan yaitu penyuluhan kepada masyarakat, sosialisasi tatalaksana lepto-spirosis, surveilans pada manusia dan rodent, pengobatan penderita di unit pelayanan ke-sehatan, respon kejadian luar biasa (KLB), koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait dalam penanggulangan leptospirosis. Namun demikian, sampai saat ini di Jawa Tengah masih terdapat beberapa permasalahan dalam pengendalian Leptospirosis, antara lain: 1. Tingginya angka kematian yang disebabkan karena belum optimalnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dalam penemuan dini dan tatalaksana kasus. 2. Belum optimalnya upaya pencegahan di masyarakat yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko penularan leptospirosis dan belum optimalnya kerjasama lintas program maupun lintas sektor. Karena itu, melalui penyelenggaraan seminar leptospirosis yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari di Kota Semarang ini, seluruh peserta se-
40 |Sambutan Oktober 2015 minar saya harapkan dapat memberikan masukan yang bermakna dalam upaya pengendalian leptospirosis di Indonesia pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya. Dengan semangat gotong royong, sebagai-mana branding tagline kita Jateng Gayeng, marilah kita tingkatkan kepedulian kita akan kebersihan agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit, sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Hadirin yang berbahagia; Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaannirrohiim, The 9th International Leptospirosis Society (ILS) 2015 Scientific Meeting dengan tema:“Current
Update on Biomedical, Clinical, Public Health And Veterinary Aspects Of Leptospirosis”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat Mengikuti Seminar. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’laikum Wr.Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
41 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PANERIMAAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DI PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 7 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Wakil Ketua dan Anggota Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI); Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah; Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Jawa Tengah; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi dan Instansi Vertikal di Jawa Tengah; Pimpinan Organisasi Profesi dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan; Para Pimpinan Perguruan Tinggi; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita dapat bersamasama hadir menerima Kunjungan Kerja Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dalam rangka mendapatkan masukan terkait Penyusunan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Rancangan Undang-Undang (RUU) Prioritas Tahun 2016. Pada kesempatan ini, atas nama Pemerintah Daerah dan Masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada Tim Badan Legislasi DPR RI. Saya mendukung kegiatan seperti ini sebagai media bagi Baleg DPR RI untuk menyosialisasikan Prolegnas 2015-2019 kepada seluruh komponen masyarakat serta menyerap aspirasi dari stakeholders terhadap penyusunan Prolegnas, khususnya Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2016. Dengan demikian, masya-rakat sudah sejak awal dapat memberikan masukan pada proses pembentukan UndangUndang, sehingga Undang-Undang yang ditetapkan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Selanjutnya, saya berharap Tim Baleg DPR RI benar-
42 |Sambutan Oktober 2015 benar dapat membawa aspirasi dari Jawa Tengah ke Pemerintah Pusat, sebagai bahan usulan dalam penetapan Prolegnas Prioritas Tahun 2016. Sebelum masuk ke substansi yang menjadi fokus kunjungan, terlebih dahulu saya sampaikan selayang pandang tentang Provinsi Jawa Tengah. Hadirin yang saya hormati; Secara administratif Jawa Tengah terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota, yang meliputi 573 kecamatan dan 7.809 desa dan 769 kelurah-an. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Jawa Tengah mencapai 32,38 juta jiwa, 65% tinggal di perdesaan. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, mengedepankan kerja profesional, memberikan pelayanan prima. Untuk itu, Visi yang ingin dicapai dalam pembangunan Jawa Tengah 2013-2018, adalah: “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari – mBoten Korupsi, mBoten Ngapusi”, dengan mengembangkan pendekatan budaya. Sejahtera merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, serta terciptanya hubungan antar masyarakat dan tersedianya sarana dan prasarana publik; Berdikari atau Mandiri dengan kerja keras, kreativitas, dan inovasi, menjadi tekad serta semangat untuk mencapai Jawa Tengah yang sejahtera. Stressingnya adalah pada daulat pangan dan daulat energi. Dengan daulat pangan dan daulat energi, maka Jawa Tengah ingin mandiri, tidak sekedar tahan pangan dan energi, tapi mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energinya sendiri, bahkan bisa membantu kebutuhan pangan dan energi Provinsi lain. Alhamdulillah, situasi dan kondisi kehidupan masyarakat di Jawa Tengah hingga saat ini aman, nyaman, dan kondusif. Kondusivitas tersebut dapat tercipta dan terus terjaga, karena semangat gotong-royong masyarakat semakin tumbuh dan Tri Kerukunan Hidup Umat Beragama berjalan harmonis. Selain itu, juga adanya sinergitas komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi dan Muspida Kabupaten/Kota sampai tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan; serta adanya kerjasama antara eksekutif, legis-latif, yudikatif dengan seluruh stakeholders, dunia usaha, dan semua elemen masyarakat. Dalam kesempatan ini, saya ingin mem-perkenalkan branding Provinsi Jawa Tengah, yaitu: “Jateng Gayeng”. Gayeng artinya guyub, gotong royong, semangat dalam komitmen untuk membangun Jawa Tengah. Tim Baleg DPR RI yang saya hormati; Berkaitan dengan fokus kunjungan, dapat saya sampaikan bahwa pemberlakuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa implikasi terhadap berbagai hal, karena cakupannya memang sangat luas. Yang perlu menjadi catatan, meskipun Undang-Undang
43 |Sambutan Oktober 2015 Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah diberlakukan, namun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis sebagai acuan pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya ada. Hal ini menjadi kendala bagi Daerah dalam menjalankan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Terkait bidang kehutanan yang menjadi urusan pemerintahan pilihan provinsi, hendaknya ada pengaturan terkait kelembagaan di daerah yang merupakan kepanjangan tangan Dinas Kehutanan di Provinsi. Dalam hal pengelolaan ibadah haji dan umroh, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengusulkan adanya regulasi pemanfaatan keuangan dari setoran awal dan hak-hak jamaah yang sudah menyetor biaya ibadah haji secara transparan untuk menghindari penyalahgunaan dana dimaksud. Dalam penyusunan RUU Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), saya berharap dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, aparat pemerintah maupun aparat penegak hukum. Selain itu, pengaturan tentang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) agar mengedepankan pemberian kemudahan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan hukum. Harapannya, saudara kita yang miskin dan kebetulan sedang berurusan dengan hukum bisa mendapatkan perlindungan dan hak yang sama di muka hukum. Apalagi saat ini banyak warga miskin yang karena ketidaktahuan atau keterpaksaan melakukan pelanggaran hukum. Misalnya, nenek yang mencuri kayu agar bisa makan, dll. Masyarakat miskin inilah yang harus secara serius kita bantu hak-haknya di muka hukum. Terkait Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, yang bertujuan agar perselisihan hubungan industrial dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, murah dan adil, pada prakteknya tidak bisa terlaksana karena berbagai kendala/permasalahan di lapangan, antara lain : waktu penyelesaian yang seharusnya dibatasi paling lama 150 hari ternyata dalam prakteknya lebih lama dari yg ditentukan bahkan ada yang selesai dalam waktu lebih dari 1 tahun; penyelesaian yang seharusnya murah tapi dalam praktek timbul biaya-biaya yang sangat mem-beratkan para pihak. Selain itu, karena ang-garan/biaya eksekusi sangat terbatas, dibatasi sekitar 6 – 7 kasus dalam 1 tahun, maka kasus yang tidak dilaksanakan tersebut hanya menang di atas kertas oleh karena biaya eksekusi sudah tidak disediakan oleh pengadilan. Berbagai permasalahan tersebut hendaknya dapat menjadi bahan pertimbangan penyusunan RUU di bidang PPHI ke depan. Terkait bidang pendidikan tinggi, menyikapi munculnya lembaga pendidikan tinggi fiktif, maka ke depan, selain persyaratan administrasi perlu diatur ketentuan mengenai observasi lapangan terhadap lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Hal ini juga bagian dari upaya untuk menghindari
44 |Sambutan Oktober 2015 adanya ijazah asli tapi palsu (aspal), mahasiswanya benar-benar kuliah tetapi pada lembaga pendidikan tinggi yang tidak terdaftar. Selanjutnya, pengaturan Organisasi Profesi, meskipun diberikan keleluasaan dalam pendirian organisasi profesi, namun hendaknya tetap ada aturan tentang mekanisme pengawasan bagi setiap anggota di semua organisasi profesi agar selalu berpegang pada kode etik profesinya masingmasing. Untuk pengaturan Organisasi Sosial Ke-masyarakatan (Ormas), hendaknya diperketat syarat-syarat pendiriannya. Hal ini bukan ber-maksud membatasi hadirnya Ormas, namun agar keberadaan Ormas benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Demikian pula di Bidang Kebudayaan, Peme-rintah Provinsi Jawa Tengah menunggu terbitnya Undang-Undang yang mengatur tentang Kebudayaan sebagai arah bagi pembentukan karakter Bangsa dan pengembangan Kebudayaan di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, sehingga kita benar-benar menjadi bangsa yang ber-kepribadian di bidang kebudayaan. Tim Baleg DPR RI yang saya hormati; Kita semua menyadari bahwa beban legislasi DPR RI, Pemerintah dan DPD RI tidak ringan. Namun, saya meyakini bahwa target legislasi tahun 2016 akan tercapai, dengan syarat ada kesamaan visi antara DPR RI, Pemerintah dan DPD RI dalam membahasnya. Oleh karena itu, saya berharap, penyusunan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2016 selalu mengutamakan penyamaan persepsi terkait kebutuhan hukum Indonesia, tidak mengedepankan ego sektoral masing-masing kepentingan, karena Undang-Undang merupakan petunjuk arah bagi pem-bangunan di semua sektor. Hal yang tidak kalah penting adalah, sebelum disahkan menjadi Undang-Undang, hendaknya dapat di-uji publik-kan terlebih dahulu sehingga Undang-Undang tersebut nantinya dapat diterapkan di lapangan dan sesuai dengan kondisi terkini. Selain itu, saya berharap, target Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015 yang belum terpenuhi sampai dengan akhir 2015, dapat diagenda untuk segera diwujudkan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya terkait hal-hal teknis dapat dikomunikasikan lebih lanjut dengan rekan-rekan dari SKPD maupun lembaga terkait. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Plh. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, M.Si.
45 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA
PAMBUKA ”INTERNATIONAL SEMINAR ON COMBATING TRANSNATIONAL CRIMES IN THE FRAMEWORK OF NATIONAL SOVEREIGNITY IN MARITIME TERRITORY” SEMARANG, 8 OKTOBER 2015
Assalamu'alikum Wr. Wb; Mugi kawilujengan lan karahayon tansah kasarira tumrap kita sami. Ingkang kinurmatan, Jaksa Agung Republik Indonesia utawi Pangarsa Pusat ingkang rawuh nyulihi; Unsur Forkompinda Provinsi Jawi Tengah; Rencang-rencang Birokrasi Pamarintah Provinsi Jawi Tengah; Pangarsa lan sedaya Pengurus Masyarakat Hukum Pidana lan Kriminologi (MAHUPIKI) Pusat lan Jawi Tengah; Pangarsa Badan Koordinasi Keamanan Laut; Para Akademisi; Paranpara, Moderator lan Panyarta Seminar; Para rawuh ingkang sanget kula urmati; Kairing raos syukur dhumateng Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos,
Alhamdulillah kita tansah pinaringan nikmat kasarasan, sahéngga ing kalodhangan punika saged ngrawuhi adicara Pambuka”International Seminar on Combating Transnational Crimes in the Framework of National Sovereignity in Maritime Territory”.
Minangka sesulihipun Pamarintah Provinsi Jawi Tengah, kula aturaken gunging sembah nuwun kanthi sanget dhumateng Masyarakat Hukum Pidana lan Kriminologi (MAHUPIKI) Jawi Tengah lan Civitas Academika Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNDIP Semarang, ingkang sampun nggadhahi wacana ngawontenaken adicara ingkang migunani kangge ngidentifikasi fenomena kejahatan trans-nasional ing wilayah maritim, sebab-
46 |Sambutan Oktober 2015 musabab-ipun, sarta politik kejahatan transnasional ing wilayah maritim mingka percepatan kesejahteraan sosial. Minangka paleksanan seminar punika, kula suwun saged ngasilaken kajian akademis ingkang sakmangke saged maringi sumbangan pemikiran kangge nambah intelektual kita sedaya kangge nyengkuyung mujudaken citacita nasional, injih punika masyarakat ingkang adil, makmur, aman lan sentosa wonten ing sakjroning bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pramila, sedaya panyarta kula suwun saged nyimak kanthi sae seminar punika supados punapa ingkang dipun kersaaken dados kasunyatan. Hadirin yang saya hormati; Di awal sambutan saya menggunakan Bahasa Jawa, karena setiap Hari Kamis, kami di Jawa Tengah mencoba membiasakan penggunaan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi di lingkungan kerja agar Bahasa Jawa yang merupakan “Bahasa Ibu” masyarakat Jawa Tengah tetap lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami dengan baik, selanjutnya saya akan menggunakan Bahasa Indonesia. Kejahatan lintas negara (transnational crimes) dipandang sebagai salah satu ancaman serius terhadap keamanan global. Pada lingkup multilateral, konsep yang dipakai adalah Transnational Organized Crimes (TOC) yang disesuai-kan dengan instrumen hukum internasional yang telah disepakati tahun 2000 yaitu Konvensi PBB mengenai Kejahatan Lintas Negara Terorganisir (United Nations Convention on Transnational Organized Crime-UNTOC). Konvensi PBB mengenai UNTOC yang telah diratifikasi Indonesia dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional Yang Terorganisasi), menyebutkan bahwa sejumlah kejahatan yang termasuk dalam kategori kejahatan lintas negara terorganisir, yaitu pencucian uang, korupsi, perdagangan gelap tanaman dan satwa liar yang dilindungi, ke-jahatan terhadap benda seni budaya (cultural property), perdagangan manusia, penyelundupan migran serta produksi dan perdagangan gelap senjata api. Konvensi juga mengakui keterkaitan yang erat antara kejahatan lintas negara terorganisir dengan kejahatan terorisme, meskipun karakteristiknya sangat berbeda. Meskipun kejahat-an perdagangan gelap narkoba tidak dirujuk dalam Konvensi, kejahatan ini masuk kategori kejahatan lintas negara terorganisir dan bahkan sudah diatur jauh lebih lengkap dalam tiga Konvensi terkait narkoba sebelum disepakatinya UNTOC. Kejahatan lintas negara memiliki karakteristik yang sangat kompleks sehingga sangat penting bagi negara-negara untuk meningkatkan kerjasama internasional untuk secara kolektif menanggulangi meningkatnya ancaman kejahatan lintas negara tersebut.
47 |Sambutan Oktober 2015 Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan Bakorkamla resmi berganti nama menjadi Badan Keamanan Laut (Bakamla). Kedudukan Bakamla kemudian diperkuat lagi dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut. Dalam hal ini, Badan Keamanan Laut mempunyai tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Disisi lain, dalam melaksanakan tugas, Badan Keamanan Laut menyelenggarakan fungsi antara lain: 1. Menyusun kebijakan nasional di bidang keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; 2. Menyelenggarakan sistem peringatan dini keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; 3. Melaksanakan penjagaan, pengawasan, pen-cegahan, dan penindakan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; 4. Menyinergikan dan memonitor pelaksanaan patroli perairan oleh instansi terkait; 5. Memberikan dukungan teknis dan operasional kepada instansi terkait; 6. Memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia; dan 7. Melaksanakan tugas lain dalam sistem pertahanan nasional. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut, Badan Keamanan Laut berwenang melakukan pengejaran seketika; memberhentikan, memeriksa, menangkap, membawa, dan menyerahkan kapal ke instansi terkait yang berwenang untuk pelaksanaan proses hukum lebih lanjut; dan mengintegrasikan sistem informasi keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Hadirin yang saya hormati; Pada kesempatan yang baik ini, perlu saya sampaikan pula, bahwa kebijakan Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terhadap pencegahan dan pemberantasan Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) fishing adalah sebagai berikut: 1. Moratorium kapal eks asing (Permen KP No.56/2014); 2. Larangan Transhipment (Permen KP No. 57/2014); 3. Larangan Pukat Hela dan Pukat Tarik (Permen KP No. 02/2014); 4. Pembentukan Satgas Pencegahan dan Pemberantasan IUU Fishing; 5. Analisis dan Evaluasi terhadap 1.132 Kapal Eks Asing yang melakukan pelanggaran operasional; 6. Penenggelaman kapal berdasarkan barang bukti yang cukup;
48 |Sambutan Oktober 2015 7.
8.
Penguatan Penegakan Hukum melalui penguatan koordinasi antar instansi penegak hukum; Penegakan hukum administrasi ter-hadap kapal eks asing dan pemiliknya, dan pertanggungjawaban tindak pidana korporasi Rekomendasi perbaikan tata kelola usaha perikanan.
Meskipun di Jawa Tengah belum tercatat adanya kasus illegal fishing oleh nelayan asing, tetapi beberapa kasus illegal fishing yang ditangani oleh Polda Jateng hanya nelayan lokal yang tidak membawa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) di sekitar wilayah perairan Tegal, Kendal dan Rembang. Satu hal yang tak kalah pentingnya yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini, bahwa tantangan ke depan terkait pemberantas-an kriminal transnasional masih seputar imigrasi yang akan lebih meningkat seiring masih panasnya situasi politik di Suriah dan Timur Tengah. Selain itu, juga adanya penyelundupan narkotika jaringan internasional yang mungkin akan menggunakan kapal-kapal kecil/nelayan untuk menyelundupkan ke wilayah Indonesia dari Samudra Hindia dan kecil kemungkinan kasus illegal fishing oleh nelayan asing di perairan Jawa Tengah. Para rawuh ingkang minulya; Makaten saperangan babagan ingkang saged kula aturaken ing kalodhangan punika. Saklajengipun, kanthi maos ”Bismillaahirrohmaannirrohiim”, Internatio-
nal Seminar on Combating Transnational Crimes in the Framework of National Sovereignity in Maritime Territory”, kanthi resmi kula BIKAK lan KAWIWITAN. SUGENG NGLEKSANAAKEN SEMINAR. Nuwun, nuwun, maturnuwun. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
49 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH ING ADICARA TÉKEN KAMITRAN NJAMIN KREDIT PT. JAMKRIDA JATENG KALIYAN LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR (LPDB), BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SURYA YUDHA KENCANA BANJARNEGARA, BPR SURYAYUDHA WONOSOBO SAHA PT. BENTARA SINERGIES MULTIFINANCE (BESS FINANCE) SEMARANG, 8 OKTOBER 2015 Assalamu'alikum Wr. Wb; Karaharjan lan kasugengan mugi tumanduk kita sedaya; lan kula aturaken sugeng enjang. Ingkang kinurmatan Menteri Koperasi lan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) RI; Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Jawi Tengah; Pangarsa Dinas Koperasi lan UMKM Provinsi Jawa Tengah; Rencang-rencang SKPD Provinsi Jawa Tengah; Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB KUMKM); BPR Bank Suryayudha Kencana Banjarnegara; BPR Bank Suryayudha Wonosobo; BPR Bank Daerah Klaten lan Presiden Direktur PT. Bentara Sinergis Multi Finance (PT. Bess Finance); Pangarsa Koperasi Simpan Pinjam Artha Mulia; Para Rawuh Ingkang Bagyo Mulya; Puji syukur konjuk dhumateng Gusti Ingkang Welas lan Asih, sahéngga panjenengan lan kula saged pepanggihan nindakaken titi laksana “Téken Kamitran Njamin Kredit PT. Jam-krida Jateng kaliyan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Suryayudha Kencana Banjar-negara, BPR Suryayudha Wonosobo, saha PT. Bentara Sinergies Multifinance (Bess Finance). Acara punika sae sanget. Trep kalian fungsi PT. Jamkrida Jateng, antawisipun paring fasilitasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ingkang reribet akses modal wonten lembaga keuangan bank lan non bank minangka lembaga ingkang paring jaminan kredit dumateng UMKM Jawi Tengah. Pramila
50 |Sambutan Oktober 2015 kula aturaken ”matur nuwun” dumateng PT. Jamkrida Jateng ingkang awit Maret 2015 dumugi dinten punika sampun paring jaminan kredit 2.313 UMKM ing Jawi Tengah, gunggungipun Rp. 41.6 Milyar. Wonten wulan Oktober punika, PT. Jamkrida Jateng ugi bade ngawontenaken teken kamitran penjamin kredit kaliyan Koperasi Simpan Pinjam (Kospin) Jasa Pekalongan. Nyengkuyung babagan kados meka-ten, PT. Jamkrida Jateng nyuwun Kementerian Perekonomian supados dipundawuhi dados Pen-jamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) Warsa 2015. Ing perangan sanesipun, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) awit sakit ngadeg dumugi sakmangke sampun paring dana dumateng UM-KM ngantos gunggung Rp. 6.123.722.421.061,- (Rp. 6,1 trilyun). Kangge Provinsi Jateng Rp. 1.490.920.323.925,-(Rp. 1,4 trilyun). Tegesipun 25% kucuran LPDB kangge Jawi Tengah punika mboten angka ingkang alit, namung justru nggamblangaken punawi UMKM ing Jawi Tengah sansaya sae. Pangajabipun ing warsa ngajeng kredit ing Jawi Tengah saged langkung kathah. Awit teken kamitran punika, sumangga di-pun lajengaken kalian langkah nyata kangge nambah utang/pinjaman kagem nyengkuyung modal para pelaku usaha lan UMKM ing Jawi Tengah. Kula aturaken kados mekaten amargi taksih wonten UMKM ingkang feasible namung dereng bankable. Kanthi bantuan modal, saha penjaminan saking Jamkrida lan sanessanesipun, mugi-mugi saged ndamel kemajengan UMKM ingkang nggadahi daya saing unggul. Ancasipun sansaya kathah UMKM Jateng ingkang saged nembus peken internasional/eksport. Mugi-Mugi, Gusti Ingkang Murbeng Dumadi anjangkung sedaya panyuwunan kitha. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi.
51 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWA TENGAH ING ADICARA TEMU ILMIAH WARSA 2015 PERHIMPUNAN MIKROBIOLOGI INDONESIA CABANG SEMARANG SEMARANG, 8 OKTOBER 2015 Assalamu'alikum Wr. Wb; Karaharjan lan kasugengan mugi tumanduk kita sedaya; lan kula aturaken sugeng enjang. Ingkang kinurmatan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Mesristekdikti) RI; Pangarsa Pengurus Pusat Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI) dan Cabang se Indonesia; Panitya, Nara Sumber dan Panyarta Mikrobiologi; Para Rawuh Ingkang Bagyo Mulya; Puji syukur konjuk dhumateng Gusti Ingkang Welas lan Asih, sahéngga panjenengan lan kula taksih dipun paringi kalodangan wekdal lan kasarasan, sahengga saged mangempal manung-gal ing adicara ”Temu Ilmiah Warsa 2015 Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Cabang Semarang”, kanthi irah-irahan “Kontribu-si Mikroba Kangge Ningkataken Kualitas Gesang Manungsa”. Irah-irahan punika sae sanget lan paring pasinaon dumateng panjenengan lan kula, amargi mikroba punika awis sanget dipun dadosaken irah-irahan. Kangmangka tanpa mikroba, siklus gesang mboten saged imbang. Semanten ugi punawi kedah dipun mangertosi punawi Indonesia urutan nomer 4 (sekawan) ing nagari megabiodiversiti, saksampunipun Brazil, Colombia dan China. Wigatosipun Indonesia kalebet salah setunggaling nagari ingkang anggadahi keanekaragaman hayati paling inggil sak donya, kalebet mikroorganisme ingkang paring kontribusi dumateng keanekaragaman hayati. Hadirin ingkang milnulya; Kedah dipun mangertosi, mikroorganisme punika kalebet makhluk ingkang ukuranipun alit sanget, lan namung saged dipun pirsani kanthi alat mikroskop. Sak perangan ageng mikroorganisme sifatpun sae kangge paring
52 |Sambutan Oktober 2015 pambiyantu nyepetaken proses metabolisme ingkang tanggel jawab dumateng transformasi kimia kangge njagi seimbangipun ekologi kehidupan ing bumi punika. Tuladanipun saged paring pambiyantu kangge bahan panganan, kadoso tempe lan sakpanunggalipun. Kajabi punika saged kangge indentifikasi penyebab lan pengobatan penyakit, saged pembiyantu pengolahan limbah dados pupuk/kompos. Namun mekaten wonten ugi mikroorganisme ingkang ngrugiaken manungsa amargi saged nuwuhaken penyakit. Ugi kangge sarana biologi. Kanthi kawontenan mekaten, nggambaraken kanthi cetha bilih mikrobiologi anggadhi peran ingkang awrat sanget kangge kagesangan manungsa lan makhluk hidup sanesipun. Pitakonan saklajengipun, kados pundi potensi punika saged paring gina ing Jawi Tengah, khususipun nyengkuyung pambangunan mujudaken daulat pangan lan daulat energi. Tuladanipun kanthi ndayaginaaken teknologi mikrobia saged kangge ngrembakaaken bibit unggul, sandang pangan, lan ningkataken teknologi tepat guna. Pramila sumangga Temu Ilmiah punika saged dipundayaginaaken kanthi sae, sahengga ngasilaken temuan-temuan enggal ingkang ino-vatif. Kajabi punika saged paring pangertosan kangge ningkataken peran mikroba ing gesang manungsa lan paring kasejahteraan. Mekaten babagan ingkang saged kula aturaken ing kalodangan punika. Kanthi waosan Bismillaahirrohmaanirrohiim, ”Temu Ilmiah Warsa 2015 Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Cabang Semarang”, kula bika lan kawiwitan. Mugi-Mugi, Gusti Ingkang Murbeng Dumadi anjangkung sedaya panyuwunan kitha. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. M.IP
53 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN PAMERAN SENI LUKIS DIGITAL DENGAN TEMA KEAJAIBAN JAWA TENGAH SURAKARTA, 9 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta; Panitia pendukung; Saudara Saul O. Hardy E. Lydda selaku perupa digital; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdulillah, pada kesempatan ini kita dapat bersamasama hadir menyertai Pembukaan Pameran Seni Lukis Digital dengan Tema ”Keajaiban Jawa Tengah”. Saya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini sebagai bentuk unjuk kreativitas dan karya dari masyarakat seni. Selain itu, juga menjadi media apresiasi atas hasil karya kreatif dan sekaligus ajang edukasi dan hiburan bagi masyarakat. Apalagi mengusung tema ke-ajaiban Jawa Tengah. Sungguh luar biasa untuk menginformasikan dan mempromosikan potensi Jawa Tengah dari segala aspek, baik sosial, seni budaya, kekayaan alam dan lain sebagainya. Inilah industri kreatif yang harus kita dukung bersama karena mampu menjadi prime mover pertumbuhan ekonomi daerah, kemajuan wisata dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi di Jawa Tengah, dengan segala kekhasan masing-masing daerah bisa terus di-eksplore untuk menjadi suatu industri kreatif yang pros-pektif dan menjanjikan. Maka menjadi penting memberikan sentuhan inovasi, kreativitas dan teknologi pada setiap industri kreatif di Jawa Tengah agar mampu menghasilkan karya-karya berkualitas dan berdaya saing tinggi.
54 |Sambutan Oktober 2015 Hadirin yang berbahagia; Perlu saya sampaikan bahwa di Jawa Tengah itu banyak sekali produk kreatif yang dihasilkan masyarakat, dengan ciri dan keunikannya masingmasing. Contoh, meski hampir semua daerah di Jawa Tengah punya batik, tetapi ada ciri khas dan karakter yang menjadi brand masing-masing wilayah, misalnya: Lasem dengan kekuatan dan eksotika warnanya, Solo dengan keklasikan coraknya, serta Pekalongan dengan elegansi motifnya, dan masih banyak lainnya. Itulah ekonomi kreatif Jawa Tengah yang bukan hanya menasional tetapi sudah go internasional. Belum lagi industri kreatif lainnya, seperti kerajinan ukir di Jepara, dan lain sebagainya. Bahkan, saat ini banyak anakanak muda Jawa Tengah pinter dan kreatif memanfaatkan setiap potensi yang ada disekitarnya menjadi produk-produk unggulan, seperti berbagai kerajinan tangan dari limbah rumah tangga, kerajinan dari enceng gondok, dan lain-lain. Itulah daya kreatif dan inovatif yang harus didukung dan terus ditumbuhkan kepada masya-rakat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus memberikan perhatian khusus kepada para pelaku usaha ekonomi kreatif melalui pelatihan, fasilitasi permodalan, promosi maupun pemasaran. Kami akan selalu mengambil bagian membantu para pelaku usaha ketika mengalami kesulitan. Yang kami butuhkan adalah semangat dan keberanian pelaku-pelaku usaha industri kreatif yang berani memulai usaha di bidang apapun. Kalau mengalami kesulitan, kami siap memberikan pendampingan dan mencarikan solusinya. Inilah kebersamaan yang in line dengan branding Jawa Tengah yaitu Jateng Gayeng; barengbareng mengembangkan poten-si yang kita miliki untuk mewujudkan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah dalam kebersamaan dan kerukunan. Kebersamaan ini penting karena persaingan produk industri kreatif kedepan semakin ketat. Kalau kita tidak lagi punya kreativitas dan inovasi serta tidak bisa menjaga sinergitas maka jangan harap kita bisa eksis. Yang ada, produk kita hanya akan tergilas dengan produk lain. Apalagi, Asean Economic Community sudah di depan mata. Ini tantangan dan sekaligus peluang, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita ingin menjadi pemenang maka kita harus fight. Kreativitas harus terus kita tingkatkan dan kualitas produk harus terus dijaga. Saya yakin, kita bisa menjadi pemenang. Potensi kita hebat, kekayaan alam kita melimpah, SDM kita pintar-pintar. Tinggal bagaimana kreativitas itu terus ditumbuhkan agar semakin banyak lagi lahir karya-karya hebat dan kompetitif. Intinya, yang bisa kita lakukan saat ini adalah terus mendorong tumbuhnya kreativitas dan peningkatan kualitas atas produk-produk kreatif yang dihasilkan masyarakat. Jadi, teruslah eksplore ide-ide kreatif. Terus
55 |Sambutan Oktober 2015 belajar agar dapat menghasilkan kreasi baru yang mampu mengikuti tren dan keinginan pasar, dengan tidak meninggalkan karakter lokal masing-masing daerah di Jawa Tengah. Selain itu kembangkan industri kreatif yang ramah lingkungan. Jadi, kalau ada limbah produksi atas kegiatan kreatif yang dilakukan, hendaknya diolah dulu dengan baik agar tidak menimbulkan permasalahan lingkungan. Kalau ini bisa dilakukan, maka industri kreatif tumbuh dengan baik, perekonomian daerah meningkat, dan di sisi lain kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga Tuhan Yang Esa meridhoi usaha luhur kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
56 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN KONFERENSI I KOTA KREATIF INDONESIA SURAKARTA, 9 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Menko Perekonomian, Menteri Pariwisata dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI; Penjabat Walikota Surakarta Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta; Para Akademisi, Profesional dan Komunitas Kreatif; Panitia pendukung dan peserta Konferensi; Hadirin yang berbahagia; Segala rasa syukur Alhamdulillah ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kita masih diberi nikmat sehat dan kesempatan untuk bersama-sama hadir di Gedung Bank Indonesia Surakarta, menyertai ”Pembukaan Konferensi I Kota Kreatif Indonesia”.Mengawali kegiatan ini saya ucapkan “Selamat Datang” di Kota Surakarta, yang keren disebut Kota Solo di Provinsi Jawa Tengah. Mumpung di kota dengan sebutan Kota Budaya, silahkan menyempatkan diri berjalan-jalan. Banyak potensi yang bisa dikunjungi, ada potensi wisata, budaya, kerajinan, kuliner, dan sebagainya. Inilah salah satu potensi kreatif di Kota Solo. Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan “terimakasih dan penghargaan” atas dipilihnya Kota Solo sebagai tempat penyelenggaraan “Konferensi I Kota Kreatif Indonesia”, yang rangkaian kegiatannya meliputi : Konferensi Kota Kreatif; Creatif Expo; dan Pesta Rakyat. Jadi sangat tepat pemilihan ini, karena Kota Solo merupakan pusat ekonomi kreatif di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia. Namun demikian saya harapkan Kota Solo bisa terus berbenah dan mengembangkan kreativitasnya agar mampu menjadi “Kota Kreatif Dunia”, seperti halnya Kota Pekalongan yang berhasil meraih predikat
57 |Sambutan Oktober 2015 sebagai ‘Kota Kreatif Dunia’ dari UNESCO, untuk katagori ‘Crafts and Folk Arts’ atau Kerajinan dan Kesenian Rakyat. Potensi Solopun sebenarnya tidak kalah hebat dari Pekalongan. Tinggal bagaimana dapat semakin diberdayakan kemampuan-kemampuan kreatif dari masyarakat dan didayagunakan sebagai potensi keunggulan yang dimiliki. Selanjutnya berkaitan dengan konferensi ini saya harapkan bisa menjadi media sharing informasi berbagai ilmu dan pengalaman antar kota guna mewujudkan kota-kota kreatif di Indonesia. Apalagi ada Creatif Expo dan Pesta Rakyat, semakin menambah khasanah dan referensi bagi kita semua untuk mewujudkan sebuah kota kreatif. Bagi saya mewujudkan Kota Kreatif itu gampang-gampang susah. Gampangnya, potensi dan Sumber Daya Manusia (SDM) kita itu banyak dan unggul. Susahnya, ketika harus mendorong daya kreasi dan inovasi masyarakat. Hal ini saya sampaikan karena masyarakat cenderung nya-man di zonanya. Artinya, masyarakat telah cukup puas atas produk-produk yang dihasilkannya. Padahal peluang untuk semakin maju dan ber-kembang masih terbuka luas. Contoh, produk enceng gondok yang kita miliki, sebenarnya sudah bagus dan berkualitas ekspor, namun be-lum booming. Ini adalah Pekerjaan Rumah (PR) kita semua, kita cari bareng-bareng penyebabnya juga solusinya. Selain itu pengembangan ekonomi kreatif juga bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), contoh pembuatan game-game online, software, film-film animasi dengan konten lokal, dan masih banyak yang lain. Saya yakin anak-anak muda kita memiliki kemampuan untuk berkreasi di bidang ini. Tugas pemerintah harus memfasilitasi, mendorong potensi-potensi dari generasi muda agar semakin kreatif dan inovatif. Demikian pula para akademisi hendaknya bisa mencetak anak-anak muda hebat yang berani berwirausaha dan membangun ekonomi kreatif. Termasuk para profesional hendaknya tidak segan membagi ilmu dan tips sukses pada masyarakat dan anak-anak muda. Inilah kebersamaan yang harus kita perbuat agar produk-produk yang kita miliki selama ini semakin punya inovasi dan berdaya saing tinggi, serta tidak tergilas oleh produk lain. Apalagi, Asean Eco-nomic Community sudah di depan mata. Ini adalah tantangan, sekaligus peluang, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kalau kita ingin menjadi pemenang maka kita harus fight. Kreativitas harus terus kita tingkatkan dan kualitas produk harus terus dijaga. Saya yakin, kita bisa menjadi pemenang. Potensi kita hebat, kekayaan alam kita melimpah, SDM kita pintar-pintar. Tinggal bagaimana kreativitas itu terus ditumbuhkan agar semakin banyak lagi lahir karya-karya hebat dan kompetitif. Jadi, teruslah eksplore ide-ide kreatif yang mampu mengikuti tren dan keinginan pasar, namun tidak meninggalkan karakter lokal.
58 |Sambutan Oktober 2015 Satu pesan saya, kembangkan industri kreatif yang ramah lingkungan. Kalaupun ada limbah produksi atas kegiatan kreatif yang dilakukan, maka perlu diolah dulu dengan baik agar tidak menimbulkan permasalahan lingkungan. Kalau ini bisa dilakukan, maka industri kreatif tumbuh dengan baik, perekonomian daerah meningkat, dan di sisi lain kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga. Hadirin yang berbahagia; Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanirrohiim, “Konferensi I Kota Kreatif Indonesia”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
.
59 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PENGANUGERAHAN TOKOH BAHASA DAN SASTRA “PRASIDATAMA” BALAI BAHASA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 SEMARANG, 10 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Rektor UNDIP Semarang; Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah; Para Penerima Penghargaan; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah malam ini kita masih dikaruniai kesehatan dan kesempatan, sehingga dapat bersama-sama hadir menyertai acara Penganugerahan Penghargaan Tokoh Bahasa dan Sastra “Prasidatama” Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah 2015. Pada kesempatan ini saya sampaikan “Selamat” kepada para penerima penghargaan, dan “Terima kasih” serta “Apresiasi” yang setinggi-tingginya kepada Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang telah menginisisasi kegiatan yang sangat positif ini. Pemberian anugerah merupakan hal yang penting sebagai wujud apresiasi, maka kita harus menghargai jasa para tokoh dalam pengembangan bahasa dan sastra Indonesia dan Jawa di Jawa Tengah Selain merupakan anugerah, pemberian pengahargaan ini sekaligus juga merupakan tanggungjawab besar bagi para penerima, karena penggunaan Bahasa Indonesia, bukan sekedar persoalan bagaimana kita mengkomunikasikan pesan, tetapi harus mencerminkan karakter kita sebagai Warga Negara Indonesia. Apalagi, dewasa ini intensitas penggunaan Bahasa Indonesia semakin menurun. Bahkan sebagian masyarakat Indonesia, utamanya generasi muda, lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada Bahasa Indonesia. Bahkan, penggunaan bahasa sering di-“pleset”-kan, sehingga menjadi bahasa yang tidak baku atau sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
60 |Sambutan Oktober 2015 Memang penggunaan bahasa ini hanya di kalangan tertentu saja atau biasa disebut “bahasa prokem”, namun apabila dibiarkan dan didengar oleh anak-anak yang masih minim pengetahuan bahasa, maka akan ditiru dan menjadi kebiasaan yang salah. Kondisi seperti ini perlu menjadi perhatian serius semua pihak, karena Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa, sekaligus merupakan lambang identitas atau jatidiri bangsa. Hal ini sejalan dengan ikrar para tokoh pemuda dalam Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928, yaitu “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Dalam hal ini, perlu dipahami bahwa kata “menjunjung” berarti menghormati dan menggunakan Bahasa Indonesia untuk berkomunikasi, sebagai wujud kecintaan dan kebanggaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilarnya. Hadirin yang saya hormati; Satu yang perlu saya sampaikan, bahwa bahasa sebagai alat komunikasi menjadi sangat penting ketika seseorang akan menyampaikan pesan kepada orang lain. Karena itu, pembinaan bahasa harus dilakukan terus menerus seiring dengan perkembangannya. Bahasa menunjukkan jati diri bangsa seperti dalam pepatah “Ajining dhiri gumantung saka ing lathi”. Apalagi mencermati kondisi saat ini, dimana arus globalisasi yang ditandai maraknya budaya manca, dapat berdampak positif maupun negatif. Dampak negatif adalah semakin pudarnya jati diri bangsa karena ada kecenderungan mengikuti gaya hidup dan cara pandang bahwa budaya manca lebih modern. Dampak positif, media elektronik dan digital dapat dimanfaatkan untuk menyosialisasikan diri terhadap eksistensi jati diri bangsa. Disisi lain, bahasa merupakan komponen penting dalam pengembangan karakter masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dan pemerintah perlu memberi perhatian terhadap bahasa. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah me-nyadari sepenuhnya bahwa tantangan kehidupan global harus dihadapi dengan memperkuat jati diri atau identitas bangsa sebagai karakter bangsa. Penguatan jati diri dan karakter ini merupakan keharusan agar bangsa Indonesia tetap mampu menunjukkan eksistensinya di tengah-tengah kemajuan dan tata pergaulan dunia. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang dan peraturan Pemerintah yang senantiasa memberikan jaminan keberlangsungannya. Maka, sekali lagi penganugerahan penghargaan tokoh bahasa dan sastra ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap putra terbaik yang telah berjasa dalam pelestarian bahasa dan sastra. Saya berharap, regenerasi
61 |Sambutan Oktober 2015 terhadap generasi muda dalam pelestarian bahasa dan sastra hendaknya mulai dilakukan mulai sekarang. Sedangkan berbicara mengenai sastra, maka pekerjaan sastrawan bisa dilakukan sebagai pekerjaan sambilan, hiburan, atau pekerjaan utama. Banyak sastrawan yang telah menghasilkan karya sastra yang menjadi sumber inspirasi produk film, sehingga karya sastra berdampak pada peningkatan ekonomi dengan timbulnya banyak profesi mulai sutradara, sineas, kameramen, artis dsb. Melalui karya sastra, seseorang dapat memberikan pelajaran mengenai kehidupan mulai sikap saling menghargai, berbudi pekerti luhur, saling asah, asih dan asuh. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia sebagai jatidiri bangsa, seharusnya ditempatkan pada posisi yang mulia, dengan memprioritaskan penggunaannya dalam kehidupan bermasyarakat, ber-bangsa, dan bernegara, utamanya pada acara-acara resmi. Ini perlu saya tekankan, agar Bahasa Indonesia tidak luntur tergerus arus globalisasi yang membuat generasi muda kita menjadi ke-BaratBarat-an. Marilah dengan semangat gotong royong serta berbekal pemberian penganugerahan “Prasidatama” yang berasal dari kata bahasa Jawa kuno yang artinya lebih baik atau semakin baik, semua tokoh yang malam ini menerima penghargaan hendaknya dapat terus berkarya semakin baik. Insya Allah, karya Saudara-saudara mampu memberi pencerahan dan pemikiran sehingga memiliki manfaat yang besar bagi pembangunan Jawa Tengah secara komperhensif. Hadirin yang berbahagia; Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi usaha luhur kita. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
62 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA JAMUAN MAKAN MALAM DENGAN PESERTA MESASTILA CHALLENGE ULTRA 2015 KAB. MAGELANG, 10 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati Pejabat dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia; Kawan-kawan birokrasi Pemprov Jateng; Panitia dan Para Peserta Mesastila Challenge Ultra 2015; Hadirin yang berbahagia; Puji Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan karunia-Nya malam ini kita dapat bersama-sama hadir di Mesastila Hotels and Resorts menyertai acara Jamuan Makan Malam dengan Peserta Mesastila Challenge Ultra 2015. Atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Jawa Tengah saya sampaikan apresiasi kepada panitia Mesastila Challenge Ultra 2015, yang kembali dapat menyelenggarakan perhelatan berkelas internasional ini. Dan kepada semua peserta terutama yang berasal dari negara-negara sahabat, saya ucapkan Selamat Datang di Mesastila Hotels and Resorts Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Semoga suguhan keindahan alam dan sajian event yang menarik ini dapat memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta, sehingga di event berikutnya para peserta akan kembali hadir dengan mengajak kawan dan handai taulan. Ada Candi Borobudur, Kali Progo yang biasa digunakan untuk arung jeram, dan sebagainya. Wisata kuliner ada wedang kacang, gethuk, tahu kupat, slondok dan lain-lain. Ini jadi magnet bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Magelang. Hadirin yang berbahagia; Berbicara mengenai Mesastila, tentu tidak perlu banyak yang saya sampaikan, karena kepopuleran tempat maupun event yang diselenggarakan, sudah terkenal sampai ke berbagai penjuru dunia. Keindahan pemandangan gunung Sindoro, Sumbing, Telomoyo, Perahu, Ungaran, Andong, Merbabu dan Merapi yang mengelilinginya membuat Mesastila menjadi begitu mempesona.
63 |Sambutan Oktober 2015 Oleh karena itu pada kesempatan yang membahagiakan ini saya minta kepada stake holder terkait, agar dapat menjaga kelestarian dan keindahan alam di wilayah Mesastila. Sehingga keeksotikan tempat ini mampu menjadi magnet yang tidak hanya turut mengembangkan potensi pariwisata di sekitarnya, tetapi juga potensi-potensi lain yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat berolahraga dan Selamat menikmati pesona keindahan alam di sekitar Mesastila. Kami tunggu kedatangannya kembali di lain kesempatan. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP.
64 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN BAGI PELAJAR SMA (SIMULASI PENANGANAN DARURAT BAGI PELAJAR) KARANGANYAR, 11 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr.Wb Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Bupati dan Muspida Kabupaten Karanganyar; Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Karanganyar; Para Peserta Pendidikan Kemasyarakatan dan Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah kita dapat bersilaturahmi dengan kawan-kawan pelajar SMA di Karanganyar untuk belajar bagaimana penanganan darurat bagi pelajar. Kita semua menyadari, bahwa bencana alam dapat terjadi di mana saja, kapan saja dan menimpa siapa saja. Apalagi Jawa Tengah adalah Supermarket Bencana. Panjenengan arep belanja apa saja ada, belanja banjir enten, putingbeliung nggih, longsor akeh. Oleh karena itu, segenap lapisan masyarakat, termasuk pemuda dan pelajar harus siap melakukan langkahlangkah pe-nanggulangan bencana. Upaya penanggulangan bencana, baik sebelum, pada saat terjadi maupun setelah terjadinya bencana untuk mengurangi kerugian yang diakibatkan, meliputi kerusakan sarana/prasarana, hilangnya jiwa manusia, dan terganggunya perikehidupan masyarakat serta lingkungan hidup. Penanggulangan bencana merupakan proses yang dinamis, terpadu, dan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas langkah-langkah upaya penanganan bencana, yang mencakup kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan pembangunan kembali.
65 |Sambutan Oktober 2015 Pencegahan bencana merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau meng-hilangkan risiko bencana baik melalui pengurang-an ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana. Mitigasi merupakan upaya mengurangi risiko bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kesiapsiagaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Penanganan darurat pada saat kejadian bencana dilaksanakan untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Sedangkan rehabilitasi dan pembangunan kembali atau pemulihan dilakukan untuk me-ngembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan yang terkena bencana dengan memfungsikan kelembagaan yang terdampak, prasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi. Adik-adik yang saya banggakan; Upaya penanggulangan bencana tergantung dari dua faktor penting, yaitu kesiapsiagaan dan kesemestaan. Siap siaga berawal dari kemandirian dan pengetahuan masing-masing, karena yang per-tama kali bisa bertindak untuk menyelamatkan diri dari bencana adalah diri sendiri, sehingga sadar bencana itu menjadi penting dilandasi dengan pengetahuan dan pendidikan keben-canaan. Sedangkan kesemestaan itu intinya adalah gotong royong. Kalau sikap kebersamaan, kepedulian dan saling membantu dalam nuansa gotong royong ini dipertahankan, maka bisa saling meringankan apabila terjadi bencana. Pra bencana bisa kerja bhakti membangun sarana evakuasi, jalur alternatif penyelamatan baru dan sebagainya. Pada saat bencana, yang punya mobil bisa mengungsikan tetangganya. Yang rumahnya tidak terdampak, juga bersedia menampung warga lain yang terkena bencana. Konsep sister village juga bisa dikembangkan dalam rangka penanganan bencana, antara desa yang rawan bencana dengan desa lain di daerah yang aman. Sedangkan pasca bencana perlu gotong royong yang lebih giat dalam membangun kembali daerah yang rusak akibat bencana menjadi lebih baik. Penanganan bencana harus secara kompre-hensif, terpadu dan semangat gotong royong. Untuk itulah pada kesempatan ini saya ajak masyarakat, termasuk para pelajar untuk bareng-bareng, gotong royong dalam hal pe-nanggulangan bencana. Sejujurnya, saya rindu peran aktif para pemuda dan pelajar dalam penanggulangan bencana. Minimal, kawan-kawan pemuda dan pelajar di Karanganyar dapat meng-ajak warga di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan dini. Kita ciptakan kelompokkelompok desa-desa tangguh bencana mulai dari mitigasi, resque, termasuk
66 |Sambutan Oktober 2015 penang-gulangan pasca bencana, yang tidak hanya sekedar fisik tapi juga mental. Oleh karena itu, simulasi latihan pena-nganan darurat bencana ini saya minta benar-benar didayagunakan menjadi ajang untuk belajar, mengingat dan memahami bagaimana menghadapi bencana, sehingga masyarakat se-lalu siap dan siaga menghadapi bencana. Demikian yang dapat saya sampaikan menyertai kegiatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrohmaannirrohiim”, Pendidikan Kemasyarakatan Bagi Pelajar SMA (Simulasi Penanganan Darurat Bagi Pelajar), secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran upaya kita bersama mencegah dan menanggulangi bencana alam di Jawa Tengah. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
67 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA GERAK JALAN KOMUNIKASI SURAKARTA, 11 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Menteri Perhubungan Republik Indonesia; Penjabat Walikota dan Muspida Kota Surakarta; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta; Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI); Keluarga Besar ISKI Jawa Tengah; Kalangan Akademisi dan Praktisi Komunikasi; Peserta Gerak Jalan dan hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita masih dikaruniai nikmat kesehatan, sehingga pagi ini dapat bersama-sama hadir mengikuti Gerak Jalan Komunikasi, yang merupakan rangkaian Kegiatan Konferensi Nasional Komunikasi (KNK) 2015. Atas nama Pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah saya sampaikan ”Sugeng Rawuh” di Kota Budaya Surakarta, kepada Bapak Menteri Perhubungan Republik Indonesia dan para peserta yang berasal dari luar Jawa Tengah. Saya berharap, Bapak dan Ibu merasa nyaman selama berada di Kota Surakarta, atau yang lebih kita kenal dengan nama Kota Solo, serta berkenan mengunjungi objek wisata yang ada di Kota Surakarta dan sekitarnya, baik wisata budaya, wisata belanja di pasar Klewer, maupun wisata kuliner. Ada nasi liwet, thengkleng, serabi Notosuman dan lain sebagainya. Saya sangat mendukung kegiatan gerak jalan seperti ini, sebagai sarana untuk mengolahragakan masyarakat, khususnya insan komunikasi, sehingga derajat kesehatannya semakin baik. Kalau sehat, pikiran juga jernih. Dengan demikian diharapkan akan terbentuk semangat positif untuk berkarya, meningkatkan produktivitas serta mewujudkan kedaulatan komunikasi. Saya juga menyambut baik pendeklarasian ”Hari Komunikasi Nasional” yang akan dilaksana-kan di Monumen Pers nanti. Pendeklarasian ini merupakan
68 |Sambutan Oktober 2015 catatan sejarah, sebagai bagian dari upaya untuk menggugah semangat masyarakat agar melakukan komunikasi secara bener lan pener. Apalagi saat ini ruang komunikasi terbuka lebar di media massa maupun media sosial seperti email, facebook, twitter, whatsApp, dll. Sebagai masyarakat yang bertanggung jawab, keterbukaan ruang-ruang komunikasi tersebut hendaknya dimanfaatkan secara bijaksana. Lakukan komunikasi dengan santun di media massa maupun media sosial, tidak memfitnah atau membuat statement yang merugikan pihak lain. Mengapa? Disadari atau tidak, saat ini masyarakat banyak diterpa oleh berbagai informasi dari media, baik yang positif maupun negatif, yang tentunya banyak mempengaruhi pola pikir masyarakat, utamanya generasi muda. Inilah yang harus kita waspadai agar generasi muda Indonesia tidak mengalami krisis karakter yang pada akhirnya mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI). Mari bersama-sama kita lakukan komunikasi yang sehat dan bermartabat agar terwujud kedaulatan komunikasi. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahir-rohmaannirrohiim”, Gerak Jalan Komunikasi, saya lepas keberangkatannya. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
69 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERESMIAN HUNIAN TETAP (HUNTAP) RELOKASI RUMAH DI DESA BALONG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR KARANGANYAR, 11 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Bupati dan Muspida Kabupaten Karanganyar; Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Karanganyar; Masyarakat Penerima Manfaat; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat ber-sama-sama hadir di Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar dalam rangka Peresmian Hunian Tetap (Huntap) Relokasi Rumah Di Desa Balong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar. Pada kesempatan yang baik ini, saya sampaikan ”Terima Kasih” kepada BNPB yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Desa Balong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganyar yang menempati rumah di lokasi yang rawan bencana tanah longsor, dengan memberikan bantuan dana untuk relokasi rumah warga ke lokasi yang aman. Hadirin yang saya hormati; Dapat kami sampaikan bahwa pada tanggal 13 Februari 2015, gerakan tanah terjadi secara terus-menerus di wilayah Kecamatan Jenawi, Kecamatan Kerjo dan Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Menyikapi kondisi tersebut, sejak tanggal 14 Februari 2015 s.d. 11 April 2015, Bupati Karanganyar telah menge-luarkan 4 (empat) kali SK Status Tanggap Darurat Bencana Tanah Longsor, dan dilanjutkan dengan SK Transisi Darurat ke Pemulihan, tanggal 12 April 2015 s.d. 10 Juni 2015.
70 |Sambutan Oktober 2015 Dalam upaya menjamin keselamatan warga di lokasi rawan bencana tananh longsor, maka telah dilakukan Relokasi Tahap I bagi 96 (Sembilan puluh enam) unit rumah terdampak, terdiri dari 58 (lima puluh delapan) unit rumah di Kecamatan Jenawi, 24 (dua puluh empat) unit rumah di Kecamatan Kerjo, dan 14 (empat belas) unit rumah di Kecamatan Tawangmangu. Ang-garan relokasi berasal dari Dana Siap Pakai BNPB sebesar Rp 1,92 Miliar; Dana Tak Terduga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 1,44 Miliar; dan Dana Tak Terduga Pemerintah Kabupaten Karanganyar sebesar Rp. 96 Juta. Sedangkan Relokasi Tahap II diperuntukkan bagi 65 (enam puluh lima) unit rumah terdampak, terdiri dari 60 (enam puluh) unit rumah di Kecamatan Jenawi, 3 (tiga) rumah di Kecamatan Kerjo dan 2 (dua) unit rumah di Kecamatan Colomadu. Untuk Tahap II ini, anggaran relokasi berasal dari Dana Siap Pakai BNPB sebesar Rp 1,3 Miliar; Dana Tak Terduga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp. 975 Juta; dan Dana Tak Terduga Pemerintah Kabupaten Karanganyar sebesar Rp. 650 Juta. Proses relokasi tahap I sudah selesai 100 % dan warga sudah menempati rumahnya masing-masing. Sedangkan untuk tahap II bangunan baru selesai kurang lebih 50%. Proses penger-jaan rumah dilakukan secara gotong-royong antar warga terdampak dan borongan oleh tukang. Kepada para penerima manfaat, syukuri bantuan relokasi rumah ini dengan cara merawat rumah baru ini dengan sebaik-baiknya, menjaga kebersihannya agar menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi keluarga. Kalau beberapa tahun ke depan ada yang bocor, ya segera ditambal ben ora saya amba, sehingga tetap aman dan nyaman sebagai tempat tinggal. Demikan yang dapat saya sampaikan pada kesemptan yang baik ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi dan memberi kemudahan upaya mulia kita semua. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH.MIP
71 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERAYAAN HARI LAHIR NABI KONGZI KE-2566 TEGAL, 11 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semuanya dan saya sampaikan Selamat Pagi. Yang saya hormati Jajaran FKPD Provinsi Jawa Tengah; Walikota beserta Jajaran Muspida Kota Tegal; Para Pejabat Sipil dan TNI/POLRI; Kawan-Kawan Birokrasi Pemprov Jateng, Pemkot Tegal dan Instansi Vertikal; Ketua dan Keluarga Besar Majelis Agama Khonghucu (Makin) Tegal; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir di Sebayu Convention Hall Hotel Bahari Inn Tegal menyertai Perayaan Hari Lahir Nabi Kongzi ke-2566. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya ucapkan Selamat Memperingati Hari Lahir Nabi Kongzi kepada seluruh umat Khonghucu terutama di Provinsi Jawa Tengah. Semoga momentum ini semakin mendorong berkembang-nya Agama Khonghucu di Jawa Tengah yang disertai dengan peningkatan peran serta umat dalam kehidupan bermasyarat, beragama, berbangsa dan bernegara. Hadirin yang saya hormati; Perayaan Hari Lahir Nabi Kongzi ke-2566 tahun 2015 ini mengangkat tema “Khonghucu Agamaku, Indonesia Negeriku, Harmonis Tujuan-ku” mengandung makna yang sangat dalam untuk menjunjung tinggi nilai-nilai “unity in diversity”, dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika. Termasuk dalam memberikan ruang kepada agama Khonghuchu pada khususnya dan etnis Tionghoa pada umumnya untuk hidup dan berkembang tanpa adanya diskriminasi.
72 |Sambutan Oktober 2015 Hal ini sangat penting, mengingat kondisi masyarakat kita yang sangat plural, tidak hanya di sisi keagamaan, tetapi juga dalam kondisi sosial budaya kemasyarakatan. Hal ini patut disyukuri, karena kemajemukan tersebut selain menjadi tantangan, juga menjadi potensi pemersatu keberagaman bangsa kita yang justru akan semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini, sangat bijak-sana kalau panjenengan sami juga melakukan refleksi, evaluasi, dan tranformasi menuju hal-hal yang lebih baik. Seiring dengan peningkatan upaya untuk meningkatkan semangat dan karya pembangunan kehidupan bermasyarakat, ber-bangsa dan bernegara agar semakin sejahtera. Kesejahteraan jangan selalu diukur dari ke-cukupan harta dan materiil saja, tetapi juga sejahtera batin yang diliputi suasana nyaman, tenteram dan damai. Kondisi tersebut akan ter-capai apabila masyarakat Jawa Tengah yang ma-jemuk dan diwarnai perbedaan, masing-masing memiliki sikap saling menghormati, menyayangi, penuh toleransi, serta tanpa diskriminasi. Inilah harmoni yang harus terus kita wujudkan dan kita jaga dalam kehidupan seharihari. Kita sebagai warga Jawa Tengah, harus hidup saling “share and care”. Care berarti saling peduli, saling membantu, dan saling menyayangi. Sedangkan share artinya berbagi pemikiran dan tenaga maupun sumber daya dalam memecahkan setiap permasalahan untuk diupayakan solusinya bersama-sama. Kalau itu dapat kita jalankan, ber-arti kita turut memperkokoh persatuan dan kesatuan yang merupakan pilar penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan ber-negara. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
73 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN KONFERENSI NASIONAL KOMUNIKASI TAHUN 2015 SURAKARTA, 12 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb; Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati, Para Pejabat dari Kementerian yang hadir; Penjabat Walikota dan Muspida Kota Surakarta; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta; Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI); Keluarga Besar ISKI Jawa Tengah; Ketua KADIN Jawa Tengah; Kalangan Akademisi dan Praktisi Komunikasi; Peserta Konferensi Nasional Komuni-kasi 2015 dan hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan Konferensi Nasional Komunikasi (KNK) Tahun 2015. Atas nama Pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah saya sampaikan ”Selamat Datang” di Kota Budaya Surakarta Hadiningrat atau yang lebih dikenal dengan nama Kota Solo, kepada Para Pejabat dari Kementerian dan peserta yang berasal dari luar Jawa Tengah. Di waktu luang, saya persilakan untuk menikmati pesona wisata di Kota Solo, sekaligus mencicipi hidangan khas Solo, seperti nasi liwet, timlo Solo, salad Solo, serta membawa pulang oleh-oleh khas Solo untuk keluarga dan handai taulan. Saya juga menyampaikan “terima kasih” atas dipilihnya Kota Solo sebagai tempat penyelenggaraan KNK 2015, yang mengangkat tema:”Menegakkan Kedaulatan Komunikasi”. Tema yang sangat tepat, di saat bangsa Indonesia tengah dihadapkan pada situasi euforia keterbukaan informasi publik yang kadangkala kebablasan. Apalagi dengan maraknya kehadiran media sosial, membuat setiap orang bisa meng-komunikasikan opininya setiap saat di manapun berada, dan feedback-nya pun dapat langsung diterima. Fenomena ini juga merambah berbagai kalangan, termasuk elite
74 |Sambutan Oktober 2015 politik. Hal ini tidak salah, bahkan kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya dorong agar terbiasa memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi untuk melakukan koordinasi, tidak harus lang-sung bertemu. Ini lebih efisien dan terbukti cukup efektif. Namun ironisnya, banyak pula pihak yang memanfaatkan ruang komunikasi publik di media massa maupun media sosial tidak seperti seharusnya. Banyak public figure yang bertengkar atau saling serang di ruang publik. Hal ini tentunya tidak mendidik, namun justeru mem-buat masyarakat menjadi tidak simpatik terhadap public figure. Selain itu, banyak pengelola media massa terutama televisi, yang memilih tayangan dengan mengedepankan rating tinggi namun minim edukasi bagi publik. Dalam hal ini, mereka cenderung mementingkan pencarian keuntungan walau kontennya tidak mendidik. Karena itu, saya minta KNK 2015 ini mampu menghasilkan konsep dan arah kebijakan di bidang komunikasi yang mendukung terwujudnya kedaulatan komunikasi di Indonesia. Hadirin yang saya hormati; Berbicara tentang kedaulatan komunikasi, hal utama yang perlu menjadi perhatian kita bersama, adalah konsep ideal perwujudan kedaulatan komunikasi. Kalau konsepnya sudah jelas, baru diformulasikan variabel-variabel yang mempengaruhinya. Intinya, hasil dari proses komunikasi Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahir-rohmaannirrohiim”, Konferensi Daerah (KONFER-DA) VIII Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K SPSI) Jawa Tengah Tahun 2015, secara resmi DIBUKA dan DIMULAI. SELAMAT MELAKSANAKAN KONFERDA. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP.
75 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA RAPAT PARIPURNA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN KETIGA TAHUN SIDANG 2015 DENGAN AGENDA PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD PERUBAHAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 SEMARANG, 12 OKTOBER 2015 Assalamu `alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera. Yang terhormat Saudara Ketua, Para Wakil Ketua dan para Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah; Yang saya hormati Ketua Fraksi, Ketua Komisi dan Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Te-ngah; Tim Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan rekan-rekan birokrasi; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2015 dengan Agenda Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD Perubahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kami menyampaikan “terima kasih” kepada seluruh anggota Dewan yang terhormat, dalam menyikapi, mencermati dan membahas secara intens Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015 sehingga hari ini bisa ditetapkan. Sudah sepatutnya kita bersyukur, seluruh proses dan tahapan pembahasan materi berjalan dengan lancar. Setelah melalui proses pembahasan awal, selanjutnya juga telah dievaluasi Menteri Dalam Negeri melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 9103-5393 tahun 2015 tanggal 28 September 2015 tentang Evaluasi Raperda Provinsi Jawa Tengah tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2015, dan Rancangan Peraturan Gubernur
76 |Sambutan Oktober 2015 Jawa Tengah tentang Penjabaran Perubahan APBD Tahun Anggaran tahun 2015. Dalam hal ini hasil evaluasi tersebut mencakup : 2 (dua) point terhadap Kebijakan Umum Anggaran, 10 point terhadap Pendapatan Daerah, 40 point terhadap Belanja Daerah dan 2 (dua) point terhadap pembiayaan. Mendasarkan pada evaluasi tersebut, selan-jutnya Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Tengah mela-kukan tindak lanjut pembahasan guna penyem-purnaan dan penyesuaian. Setelah itu, melalui keputusan Pimpinan DPRD nomor 4 Tahun 2015 tentang Persetujuan Tindak Lanjut/Penyempurnaan Hasil Evaluasi Menteri Dalam Negeri terhadap Raperda Provinsi Jawa Tengah tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015, ditetapkanlah Perda Nomor 3 tahun 2015 tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015. Secara ringkas, Perubahan APBD Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015, dapat kami sam-paikan sebagai berikut : Pendapatan Daerah Semula Rp 17,097 trilyun Bertambah Rp 1,125 triliyun Setelah perubahan menjadi Rp 18,222 trilyun Belanja Daerah Semula Rp 17,337 trilyun Bertambah Rp 2,293 trilyun Setelah perubahan menjadi Rp 19,631 trilyun Atau defisit sekitar Rp 1,408 trilyun Pembiayaan Daerah yang terdiri dari
Penerimaan Pembiayaan :
Semula Bertambah Setelah perubahan menjadi
Pengeluaran Pembiayaan
Rp Rp Rp
450 milyar 1,238 trilyun 1,688 trilyun
Semula Rp 210 milyar Bertambah Rp 70 milyar Setelah perubahan Rp 280 milyar Pembiayaan netto setelah perubahan menjadi Rp 1,408 trilyun. Dengan demikian, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) menjadi NIHIL. Para Anggota Dewan dan hadirin yang saya hormati; Dengan ditetapkannya Perda tentang peru-bahan APBD Jawa Tengah tahun Anggaran 2015 ini, kiranya sangat mendukung percepatan pelaksanaan berbagai prioritas kegiatan pembangunan di Jawa Tengah. Maka, waktu yang
77 |Sambutan Oktober 2015 kurang dari 3 (tiga) bulan kedepan, kami akan berusaha menggenjot kegiatan pembangunan karena masih banyak yang harus dilakukan untuk membangun Jawa Tengah. Saya mengajak rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan kinerjanya agar di sisa tahun anggaran ini dapat melaksanakan program kegiatan yang direncanakan sehingga berjalan secara optimal, efektif dan efisien. Demikian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP.
78 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA CLOSING CEREMONY KURSUS SINGKAT BAHASA INDONESIA BAGI GURU QUEENSLAND AUSTRALIA DI JAWA TENGAH TAHUN 2015 SEMARANG, 13 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr.Wb Selamat pagi dan salam Sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati, Rekan-Rekan Birokrasi Pe-merintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Se-marang; Rektor dan para Dosen UNNES; Para Kepala sekolah yang hadir; Pengelola Villa Joglo Unga-ran; Para peserta Kursus Singkat Bahasa Indonesia Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah, kursus singkat Bahasa Indonesia bagi Guru Queensland Australia di Jawa Tengah yang diselenggarakan sejak tanggal 19 September 2015 hingga hari ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Memang pelaksanaannya sangat singkat ya-itu sekitar 2 (dua) minggu. Meski demikian, saya yakin pemahaman dari para peserta akan Bahasa Indonesia menjadi lebih baik. Kita bisa lihat hasilnya dari penyampaian kesan dan pesan para peserta selama di Jawa Tengah dengan meng-gunakan bahasa Indonesia. Bukan begitu Bapak/ Ibu Guru dari Queensland ? Namun demikian pada intinya kami bangga mulai tahun 2015 ini, Pemerintah Queensland melaksanakan program penyertaan 6 (enam) Guru Bahasa Indonesia di Queensland Australia dalam Pelatihan Singkat Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Karena itu, saya menyampaikan peng-hargaan yang tulus kepada Bapak Ibu Guru dari Queensland karena telah secara iklas dan serius belajar berbagai hal di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, sehingga seluruh rangkaian kegiatan kursus dapat diikuti dengan baik. Kami berharap berbagai hal yang telah Bapak/Ibu Guru pelajari di Indonesia dapat dikembangkan dan mewarnai proses kegiatan belajar mengajar bagi siswa di sekolah yang Bapak/Ibu ampu di Quensland Australia. Kami dengan senang hati, kalau Bapak/ Ibu Guru dapat datang kembali ke Jawa Tengah untuk lebih menekuni berbagai hal, khususnya
79 |Sambutan Oktober 2015 bidang pendidikan dan kebudayaan. Selain itu kami juga menyampaikan permohonan maaf, jika selama Bapak/Ibu Guru Queensland belajar di Jawa Tengah ada hal-hal yang tidak sesuai de-ngan harapan. Selanjutnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kursus singkat ini, seperti Rektor UNNES, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Kepala Biro Ker-jasama dan Otonomi Daerah Setda Jateng, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Kepala SMK N 8 Surakarta, Pengelola Villa Joglo Ungaran, dan berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus. Hal ini karena program yang dikembangkan sangat bagus. Bukan hanya sekedar mengikuti perkuliahan di UNNES saja, melainkan juga ada peer teaching dan kegiatan wisata di berbagai daerah, baik di Jawa Tengah maupun Yogyakarta. Ini menjadi semacam laboratorium alam untuk belajar Bahasa Indonesia. Apalagi bertemu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia atau pembicara asli, maka semakin memudahkan para peserta mempelajari Bahasa Indonesia secara lisan atau percakapan. Semakin banyak Guru Australia yang mahir berbahasa Indonesia, akan berkorelasi positif pada jumlah masyarakat Australia yang mampu berbahasa Indonesia. Dengan kemampuan ma-syarakat Australia berbahasa Indonesia secara baik, maka akan mendorong peningkatan hubu-ngan kerjasama di berbagai bidang pembangunan lainnya yang lebih erat dan bersahabat. Sebaliknya semakin banyak Guru kita yang mahir berbahasa Inggris melalui pembelajaran di Queensland, maka akan semakin meningkatkan kemampuan para siswa di Jawa Tengah dalam berbahasa Inggris. Hal ini sangat penting guna menghadapi semakin terbukanya hubungan kerjasama dengan negara-negara lain. Melalui kemampuan berbahasa Inggris yang baik inilah, maka akan meningkatkan daya saing bangsa kita dalam percaturan hubungan antar negara. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap “Alhamdulillahirobbil’alamin”, Kursus Singkat Ba-hasa Indonesia bagi Guru Queensland Australia di Jawa Tengah Tahun 2015”, secara resmi saya nyatakan DITUTUP. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha luhur kita semua. Selamat jalan kembali ke rumah masing-masing di Quensland Australia serta bertemu ke-luarga dengan bahagia. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
80 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGAJUAN TEMPE SEBAGAI WARISAN BUDAYA TAK BENDA ASAL INDONESIA SEMARANG, 13 OKTOBER 2015 -----------------------------------Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua Yang terhormat Unsur Forkopimda Provinsi Jawa Tengah; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia; Ketua Forum Tempe Indonesia; Tokoh Masyarakat Jawa Tengah; Panitia, Nara Sumber dan Peserta Seminar Hadirin yang berberbahagia; Teriring rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, hari ini kita masih diberi nikmat sehat dan kesempatan, sehingga dapat hadir bersamasama hadir di Badan Ketahanan Pangan Kota Semarang, menyertai “Workshop Pengajuan Tempe sebagai Warisan Budaya Tak Benda Asal Indonesia”. Jan elok tenan kegiatan iki yaitu berusaha mengangkat tempe, makanan asli etnik Jawa berbahan baku biji kedelai, dengan kadar protein nabati yang cukup tinggi, dan harga relatif terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, untuk didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda. Saya sendiri jelas setuju dan mendukung. Mengapa ? Melihat perkembangannya, tempe yang semula hanya dibuat dari bahan baku kedelai itu, saat ini sudah pating nggedabyah pemasaran dan produksinya. Tidak hanya oleh masyarakat kita, tetapi juga dibikin oleh orang asing yang ting-galnya di negara mereka. Nek ora percaya, silahkan ke Amerika, Belanda, Australia, dll, maka panjenengan dengan gampang akan menemukan tempe. Silahkan searching di internet. Kalau dulu tempe dianggap makanan murahan,
81 |Sambutan Oktober 2015 identik makanan rakyat jelata, saat ini coba panjenengan lihat, tempe sudah masuk hotel dan restoran. Dan itu muahal, saking mahalnya, tidak sekedar mahal. Yang jelas saya bangga, karena makanan asli kita disukai oleh masyarakat lain negara. Namun ada pula kekhawatiran, kalau hal itu dibiarkan tanpa ”pengawalan”, bisa jadi suatu ketika tempe akan diakui, bahkan dipatenkan sebagai makanan asli dan khas mereka. Ini khan bahaya, ora bener tur ora pener. Terkait hal tersebut saya mengapresiasi kepada PERGIZI PANGAN Indonesia yang menggagas tempe sebagai Warisan Budaya Dunia dari Indonesia melalui Kemen-dikbud ke UNESCO. Hal itu tentu butuh dukungan semua pihak. Oleh karena itu saya mengajak semua pihak, seluruh masyarakat Jawa Tengah mendukung pengajuan tempe sebagai Warisan Budaya Dunia dari Indonesia. Jadi kalau Bupati Klaten ingin membangun “Monumen Tempe” pada lahan seluas 1.000 m2, sumangga saja. Itu bagus. Apalagi kalau diintegrasikan dengan pengembangan agribisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) secara menarik, inovatif dan komprehensif. Bayangan saya, pada museum itu ada sejarah tempe dengan foto dan dokumentasinya. Ada proses pembuatan tempe dengan berbagai bentuk dan kemasannya, baik daun, kertas, maupun plastik. Bisa jadi ada yang dibungkus daun pisang, daun jati, daun awar-awar, daun kunyit, dan sebagainya. Ada pula keragaman tempe dengan bahan bakunya, misal tempe kedelai, tempe benguk dari kara benguk, tempe bongkrek dari ampas kelapa, tempe gude dari kacang gude, tempe gembus dari ampas tahu, dan sebagainya. Pun, hasil olahannya bera-gam dan dikemas secara menarik. Wis to, mengko rak do kepincut dolan me-nyang Museum Tempe Klaten. Kalau itu bisa diwujudkan, Klaten akan jadi sentra tempe Jawa Tengah, bahkan Indonesia, dan tidak saja gawe wong kepincut, namun juga mampu meningkatkan perekonomian, pendidikan dan wisata. Di sinilah perlunya kerjasama berbagai pihak terkait, baik antar pelaku, antar sektor dan antar wilayah sebagai satu sistemik dalam kerangka otonomi daerah serta keterpaduan antar pemang-ku kepentingan. Dengan demikian keberadaan monumen tersebut dapat meningkatkan pember-dayaan masyarakat dan pemanfaatan potensi un-tuk menyeimbangkan pertumbuhan antar daerah. Mendukung hal tersebut, mari kita tanam kedelai di wilayah sendiri, di negeri sendiri de-ngan varitas yang bagus supaya kualitasnya juga bagus. Kita hargai petani dengan harga kedelai yang sepadan, sehingga tidak perlu impor kedelai. Mari kita berusaha berdaulat di bidang kedelai, untuk mendukung Jawa Tengah berdaulat pangan. Hadirin yang saya hormati;
82 |Sambutan Oktober 2015 Itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, “Workshop Pengajuan Tempe sebagai Warisan Budaya Tak Benda Asal Indonesia”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Esa, meridhoi usaha luhur kita. Selamat Melaksanakan Workshop. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
83 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PAWAI KENDARAAN, TABLIGH AKBAR DAN ISTIGHOTSAH MALAM 1 MUHARAM 1437 H TEGAL, 13 OKTOBER 2015 Bismillahirohmaanirohiim, Assalamu’alaikum Wr.Wb. Yang saya hormati, Walikota dan Bupati Tegal; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Para Habib, Kyai, Ustadz dan ulama; Ketua Ikatan Jammiyah Rotib se-kota dan Kabupaten Tegal; Ketua Panitia Tabligh Akbar dan Istighotsah; Jamaah tabligh akbar dan istighotsah yang dirahmati Allah SWT, serta hadirin yang berbahagia. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berbahagia sekali malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai acara “Pawai Kendaraan, Tabligh Akbar dan Istighotsah Malam 1 Muharam 1437 H, yang diselenggarakan oleh Ikatan Jammiyah Rotib se-Kota dan Kabupaten Tegal. Saya menyambut baik kegiatan seperti ini sebagai wahana syiar Islam, memperkuat Ukhu-wah Islamiyah dan kebersamaan serta sekaligus sarana introspeksi bagi kita atas segala pikiran, ucapan dan tindakan selama satu tahun ini. Yang sudah baik bisa dijaga dan lebih ditingkatkan agar tetap baik, sedangkan yang kurang baik hendak-nya kedepan bisa diperbaiki agar menjadi baik. Intinya, saya berharap melalui tabligh akbar dan istighotsah ini, semakin memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan mampu mendorong peningkatan motivasi dan tekad kita bersama untuk berkarya dan ber-kontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini saya sampaikan karena saat ini persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semakin kompleks dan penuh tantangan. Akhir-akhir ini kita melihat dan membaca di media massa, bagaimana maraknya kekerasan terhadap anak. Sungguh tidak beradab orangorang yang melakukan kekerasan terhadap anak. Belum lagi masih maraknya peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan anak-anak muda bangsa.
84 |Sambutan Oktober 2015 Akibatnya mereka hanya menjadi pemuda yang loyo, lemah dan tidak produktif. Padahal di pundak merekalah kita sandarkan harapan untuk kejayaan bangsa dan negara. Merekalah aset dan investasi bangsa ini di masa mendatang. Inilah PR besar kita bersama untuk dicarikan solusi terbaiknya. Saatnya kita bangun dan perkuat karakter serta jatidiri masyarakat dan anak-anak muda bangsa sebagai benteng menghadapi ancaman narkoba, tindak kekerasan dan perilaku negatif lainnya. Karena itu, sekali lagi marilah peringatan pergantian tahun hijriyah ini kita jadikan momentum untuk mengak-tualisasikan nilai dan semangat hijrah untuk perbaikan diri. Semangat meninggalkan hal-hal buruk menuju yang baik. Berhijrah dari kehidupan mengabdi materi menjadi mengabdi pada Illahi. Berhijrah dari kehidupan yang memen-tingkan diri sendiri menjadi kehidupan yang penuh kepedulian dan sikap empati. Berhijrah dari kehidupan yang malas menjadi pekerja keras. Berhijrah dari masyarakat yang tidak ber-karakter menuju masyarakat yang punya karak-ter, jatidiri, dan kepribadian sesuai dengan karakter luhur bangsa kita. Disinilah pentingnya revolusi mental harus terus kita gelorakan dan laksanakan dalam setiap aktivitas dan tugas kita sehari-hari. Dimulai dari diri sendiri untuk berpikir, berucap dan bertindak positif. Ketika masing-masing pribadi bisa membangun karakter dan jatidiri yang baik, maka sangat membantu terwujudnya tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih maju, beradab dan bermartabat. Selain itu, pelaksanaan revolusi mental juga bisa dilakukan melalui pendekatan spiritual dan kultural. Inilah dua pendekatan yang sangat efektif untuk perbaikan mental dan karakter masyarakat menu-ju kehidupan yang semakin tata titi tenterem kerta raharja. Demikian yang daat saya sampaikan pada kesempatan ini. Mudahmudahan kita menjadi bagian dari masyarakat yang mampu berhijrah menuju kebaikan agar apa yang kita cita-citakan, yaitu: “Jawa Tengah sejahtera dan berdikari”, serta Indonesia yang hebat dan bermartabat bisa segera terwujud. Amin Ya Robbal ‘Alamin. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
85 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK DALAM RANGKA PERINGATAN MALAM 1 SURO / 1 MUHARRAM 1437 H DENGAN LAKON
“SUMILAKING PEDHUT INDRAPRASTHA (ABIMANYU PINAYUNGAN)” JAKARTA, 13 OKTOBER 2015 Assalamu`alaikum Wr.Wb; Salam sejahtera untuk kita semua; Dan saya sampaikan selamat malam. Yang saya hormati Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas); Kepala Kantor Perwakilan Jawa Tengah di Jakarta beserta Rekan-Rekan Birokrasi Provinsi Jawa Tengah; Ketua Forum Peduli Budaya Nusantara dan Ketua Persatuan Dalang Indonesia (PEPADI) Jakarta; Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah (PJT) di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (JABODETABEK) dan Paguyuban Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Pengamat Budaya, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat yang menyaksikan pergelaran wayang kulit ini; Hadirin yang berbahagia; Teiring rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, malam ini kita dapat bersama-sama hadir di Panggung Ojo Dumeh Anjungan Jawa Tengah Taman Miniatur Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, untuk menyaksikan “Pergelaran Wa-yang Kulit Semalam Suntuk dalam rangka Peringatan Malam 1 Suro / 1 Muharram 1437 H, dengan Lakon Sumilaking Pedhut Indraprastha (Abimanyu Pinayungan)”, yang akan dimainkan oleh dalang Ki Cahyo Kuntadi dari Karanganyar. Jan pas banget, trep karo kahanan, karena pergelaran wayang kulit semalam suntuk diada-kan dalam rangka Malam 1 Suro/1 Muharram, yang
86 |Sambutan Oktober 2015 sebagian tradisi Jawa mensyaratkan acara melek-melek, tirakatan yaitu tidak tidur semalam suntuk. Tujuannya untuk mawas diri, berkaca atas segala perbuatan selama setahun ke bela-kang, seraya berusaha memperbaiki segala kekurangan. Gampangane atur, supaya tahun Jawa 1437 H harus lebih baik dari tahun 1436 H. Apalagi lakonnya juga menceritakan perlunya perenungan diri bagi Pandawa atas musibah yang melanda Kerajaan Amarta, baik bencana alam, percobaan kudeta, perampasan kebudayaan oleh negara lain, bahkan sebagian wilayah bawahan ingin melepaskan diri untuk mendirikan Kerajaan sendiri. Belum lagi atas kekhilafan fikiran dan perbuatan Pandawa yang menduga Abimanyu sebagai pencuri Jimat Kalimasada. Sedangkan sebenarnya hal itu hanyalah fitnah Resi Druna untuk menciptakan pertikaian Pandawa dan anakanaknya. Oleh karena itu perenungan, instropeksi diri itulah yang menjadi titik point kegiatan ini. Siapapun kita, apapun jabatan dan pangkat kita, hendaknya tidak grusa-grusu dalam mengambil keputusan, apalagi terkait nama baik dan peng-hidupan seseorang. Lebih dari itu, lakon ini juga mengajak semua saja untuk mengembangkan kesadaran agar lebih berhati-hati, waspada dan bijaksana terhadap sekeliling kita. Sekaligus juga mengajak kita untuk bersungguh-sungguh mengamalkan kebaikan, sebagai kekuatan memba-ngun kesalehan sosial dan memelihara martabat dalam upaya membangun wilayah yang lebih maju dan sejahtera. Inilah salah satu nilai lebih dari tontonan kesenian tradisional wayang kulit yang penuh dengan tuntunan, sekaligus filosofi dan ajaran kehidupan. Terkait hal tersebut, marilah kita senantiasa nguri-uri budaya kesenian tradisional wayang kulit dengan segala uba rampenya, termasuk gamelan, tembang, dan lain-lainnya. Meski demikian demi terjaga dan ngrembakanipun wayang kulit, kita juga tidak boleh antipati terhadap kolaborasi dan improvisasi. Mau pakai dua bahasa, silahkan. Mau kolaborasi gamelan de-ngan musik masa kini, baik itu rock, jazz, juga boleh. Mau menambah variasi pakeliran dengan layar dimensi, tidak apa-apa. Sumangga saja, yang penting tidak keluar dari pakem. Jadi siapapun yang menyaksikan pergelaran wayang kulit, tetap bisa menikmati seni tradisinya. Hadirin yang berbahagia; Itu saja yang dapat saya sampaikan pda kesempatan ini. Sumangga kita saksikan perge-laran wayang kulit ini hingga paripurna, apalagi goro-goro di tengah pagelaran yang pasti me-narik, mumpung besok hari libur. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi setiap usaha kita. Mekaten, sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
87 |Sambutan Oktober 2015 Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
88 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UPACARA PERINGATAN PERTEMPURAN LIMA HARI DI SEMARANG SEMARANG, 14 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua Yang saya hormati, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah; Penjabat Walikota beserta Muspida Kota Semarang; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi dan Kota Semarang; Para sesepuh dan pinisepuh Kota Semarang; Segenap peserta upacara dan hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur Alhamdhulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, malam ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti Upacara Peri-ngatan Pertempuran Lima Hari di Semarang, dalam keadaan sehat wal afiat dan suasana penuh hikmat. Pertempuran Lima Hari di Semarang men-jadi salah satu catatan emas dalam sejarah per-juangan bangsa menghadapi penjajahan. Disini-lah, atau di tempat kita berdiri inilah para pejuang bangsa bertempur dengan gagah berani untuk satu tekad MERDEKA atau MATI. Seluruh elemen masyarakat bahu membahu berjuang dengan penuh tetesan keringat, cucuran air mata dan darah demi mempertahankan harga diri dan kedaulatan bangsa. Disinilah peringatan ini menjadi momentum penting guna mengenang semangat perjuangan para kusuma bangsa yang telah dengan tulus ikhlas mengorbankan jiwa dan raga demi kedaulatan bangsa dan negara. Kita sebagai generasi penerus perjuangan, harus mampu menjaga, mewarisi dan siap terus mengobarkan api semangat nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa kedalam sikap dan tindakan nyata untuk mengisi pembangunan. Bang-sa ini senantiasa menunggu kiprah dan peran generasi penerus perjuangan bangsa. “Jangan tanyakan apa yang bisa negara berikan padamu, tetapi tanyakan apa yang bisa engkau berikan kepada negaramu”.
89 |Sambutan Oktober 2015 Banyak peran yang bisa dilakukan demi menjaga harkat, martabat, dan kedaulatan bang-sa. Memperkokoh semangat persatuan dan kesa-tuan menjadi peran penting untuk dilakukan saat ini. Begitu pula, mencintai dan bangga akan produk dalam negeri, merasa handarbeni dan nguri-uri seni budaya bangsa, terus berkarya dan berprestasi dan hal positif lainnya merupakan pe-ran yang bisa dilakukan demi memajukan pembangunan bangsa. Termasuk terlibat dan berperan aktif mensukseskan Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2015 nanti juga bagian dari peran yang bisa dilakukan guna mendukung kedaulatan demokrasi bangsa ini. Untuk itu, marilah kita satukan tekad dalam semangat perjuangan dan kebersaman untuk mendukung kemajuan pembangunan bangsa. Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang seba-gai salah satu basis perjuangan kemerdekaan, harus mampu menjadi wilayah yang tidak pernah berhenti menggelorakan semangat perjuangan, persatuan dan kesatuan sampai kapanpun. Maka, Branding Jateng Gayeng, yaitu Jateng yang rukun, guyub, bareng-bareng dapat kita apli-kasikan secara langsung dalam mengisi kemerdekaan dengan karya dan aktivitas nyata di berbagai bidang pembangunan. Masyarakat Kota Semarang hendaknya se-makin kreatif dan inovatif menata kota agar tampak lebih indah, bersih, menarik, aman, nyaman dan ramah bagi siapa saja, baik bagi para penghuninya, para investor, para wisatawan dan siapa saja yang datang ke Semarang. Jajaran pemerintah Kota Semarang hendaknya juga da-pat bekerja secara profesional dalam tugas-tugas pemerintahan, kegiatan pembangunan dan pela-yanan masyarakat. Wujudkan tata kelola peme-rintahan yang baik dan bersih di Kota Semarang. Para sepuh pinisepuh Kota Semarang, kami mohon untuk tidak pernah lelah paring pitutur lan uwur sembur kepada generasi muda agar memiliki semangat juang tinggi dan pantang menyerah menggapai cita-cita pembangunan bangsa. Intinya, semua stakeholders Kota Sema-rang harus bahu membahu dan nyengkuyung membangun Kota Semarang. Terus kobarkan api semangat perjuangan para pahlawan bangsa dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk kemajuan pembangunan di Kota Semarang pada khususnya dan Jawa Tengah serta Indo-nesia pada umumnya. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita semua Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
90 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA UPACARA DIES NATALIS KAPING 58 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG SEMARANG, 15 OKTOBER 2015 Assalamu `alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan karaharjan tumrap kita sedaya. Ingkang kinurmatan Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawi Tengah; Bupati/Walikota beserta jajaran Muspida Kabupaten/Kota se Jawa Tengah; Rekan-rekan biro-krasi Pamarintah Daerah ingkang rawuh; Pangarso Dewan Penyantun, Rektor saha Civitas Akademika UNDIP; Ikatan Alumni (IKA) UNDIP; Para rawuh ingkang minulya; Puji syukur konjuk dumateng Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, ing kalodhangan puniko kita sedaya saged rawuh hangestreni upacara ”Dies Natalis kaping 58 Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang”, kanthi kawontenan ingkang sae. Dumateng sedaya Civitas Akademika UNDIP Semarang, kulo ngaturaken Wilujeng lan nderek Manghayubagya. Mugi-mugi, usia ingkang sampun 58 taun puniko, UNDIP saged nerasaken kiprah lan peranipun kangge ngasilaken SDM ingkang nggadahi kualitas sae lan ugi saged nyengkuyung pembangunan bangsa lan nagari. Sengaja mengawali sambutan ini saya menggunakan Bahasa Jawa karena berdasarkan Pergub Nomor 55 tahun 2014, bahwa setiap hari Kamis, kita yang ada di Jawa Tengah harus menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi di lingkungan pekerjaan. Memang tidak mudah, tetapi harus terus kita biasakan agar Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu masyarakat Jawa Tengah bisa lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami, maka selanjutnya saya akan menggunakan bahasa Indonesia. Hadirin yang berbahagia;
91 |Sambutan Oktober 2015 Berkaitan dengan tema Dies Natalis ke 58 UNDIP tahun 2015 yaitu Bersinergi dan Progresif ini, saya menangkap tekad dan spirit UNDIP untuk memantapkan sinergitas yang telah terjalin dengan baik dengan para mitranya selama ini, dan sekaligus berupaya keras melakukan per-baikan demi kemajuan UNDIP di masa men-datang. Ini sangat bagus bagi peningkatan UNDIP kedepan dalam memajukan pendidikan dan pembangunan bangsa pada umumnya dan Jawa Tengah pada khususnya. Ini juga sekaligus in line dengan Branding Jateng Gayeng, yaitu guyub, rukun dan sesarengan mbangun dan menye-lesaikan persoalan-persoalan di Jawa Tengah Karena itu, saya sampaikan “Terima kasih” atas spirit kebersamaan dan sinergitas yang dikembangkan oleh UNDIP selama ini dalam mendukung kemajuan pembangunan di Jawa Tengah. UNDIP telah menjadi bagian integral dalam pembangunan. Sudah banyak kontribusi UNDIP bagi Jawa Tengah, baik dalam mendukung reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pengembangan pe-nelitian tepat guna dan lain-lain. Meski demikian, saya berharap peran UNDIP dalam mendukung pembangunan di Jawa Tengah bisa semakin ditingkatkan. Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UNDIP kami harapkan dapat menjadi bagian dari solusi mengatasi berbagai masalah yang ada di Jawa Tengah. Kami butuh pemikiran dari para akade-misi yang ada di UNDIP untuk menyelesaikan persoalan di Jawa Tengah. Kami tunggu action-action UNDIP selanjutnya yang langsung bersen-tuhan dan memberi manfaat bagi masyarakat. Seperti halnya bagaimana rekan-rekan UNDIP bisa membantu menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi, membantu kemajuan sektor pertanian, perikanan baik perikanan tangkap dan budidaya, pengembangan energi baru terba-rukan, pengembangan UMKM yang berdaya saing dan lain sebagainya. Disinilah UNDIP hendaknya konsisten me-nunjukkan inovasi yang diciptakan setiap tahun. Tidak hanya mengembangkan inovasi teknologi, tetapi juga inovasi di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Berbagai disiplin ilmu yang ada di UNDIP ini hebat. Semuanya harus urun rembug, urun peran dan kontribusi bagi Jawa Tengah. Bagaimana pun, masih banyak hal yang perlu diberdayakan di Jawa Tengah. Kami senantiasa membuka pintu untuk memberi ruang yang seluas-luasnya bagi kalangan perguruan tinggi, termasuk UNDIP dalam berkontribusi di berbagai bidang pembangunan. Saya yakin kontribusi Perguruan Tinggi itu bagus dan banyak terobosan-terobosan yang seringkali tidak pernah dipikirkan dan dibayang-kan oleh kita semua. Ketika pemikiran dari Per-guruan Tinggi disinergikan dengan program pembangunan yang kami susun, tentu akan berdampak positif bagi kemajuan pembangunan di Jawa Tengah. Untuk itu, semua hasil penelitian UNDIP hendaknya bisa membumi atau bisa membantu aktivitas dan karya masyarakat. Artinya, bagaimana hasil penelitian UNDIP bisa membantu kita
92 |Sambutan Oktober 2015 agar produktif kedelai, garam dan produk-produk lain yang selama ini masih impor. Intinya, seluruh Perguruan Tinggi termasuk UNDIP harus bisa mendorong perwujudan kedaulatan bangsa di segala bidang. Itu kalau kita bicara dharma penelitian. Selanjutnya kalau bicara dharma pengabdian masyarakat, KKN UNDIP hendaknya bisa disin-kronisasikan dengan program Desa Binaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Harapannya, program KKN ini bisa benarbenar menjadi wa-hana bagi mahasiswa untuk menimba ilmu kehidupan di masyarakat yang tidak diperolehnya di dalam kelas, dan juga sekaligus menjadi sarana pemberdayaan masyarakat desa yang efektif. Saya tunggu terobosan-terobosan kreatif dan inovatif dari UNDIP Semarang selanjutnya guna mendukung terwujudnya Jawa Tengah Se-jahtera dan Berdikari, mBoten Korupsi lan mBoten Ngapusi. Demikian yang dapat aya sampaikan pada kesempatan ini. Sekali lagi saya sampaikan SELAMAT dan SUKSES kepada keluarga besar UNDIP Semarang. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
93 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWA TENGAH ING ADICARA PAMBUKA PEKAN WANITA DESA KENDAL, 15 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb; Karaharjan lan kasugengan mugi tumanduk kita sedaya; lan kula aturaken sugeng siang. Ingkang kinurmatan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI; Bupati Kendal saha Muspida; Para Kadang Birokasi Pamarintah Daerah; Presidium Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) dan Presidium KPI Jawa Tengah; Panitya, Paranpara dan Panyarta; Para Rawuh Ingkang Bagyo Mulya; Puji syukur konjuk dhumateng Gusti Ingkang Welas lan Asih, sahéngga panjenengan lan kula taksih dipun paringi kalodangan wekdal lan kasarasan, sahengga saged mangempal manung-gal ing adicara ”Pambuka Pekan Wanita Desa”, kanthi irah-irahan “Ngangkat Dedikasi Wanita Kangge Nyejahteraaken Bangsa”. Irah-irahan punika sae sanget, lan sarujuk kaliyan kahanan sakpunika. Antawisipun ingkang dipunmangertosi sedaya, gunggung wanita ing Nagari Indonesia, kalebet Provinsi Jawi Tengah punika langkung kathah tinimbang priya. Pramila wanita inggih dipunajabaken dados salah setung-galipundaya ungkit kagem ningkataken partispasi sedaya komponen bangsa. Punapa malih ngengeti fungsi utama wanita Indonesia punika da-dos Ibu Bangsa, pramila wanita kedah dipun tingkataken kontribusinipun ing sedaya bidang pambangunan. Bapak, Ibu dan Hadirin yang saya hormati ; Sengaja pada awal sambutan saya meng-gunakan Bahasa Jawa, karena dalam rangka melestarikan budaya Jawa, khususnya Bahasa Jawa sebagai bagian dari kearifan lokal, serta untuk melaksanakan Peraturan Gubernur
94 |Sambutan Oktober 2015 Jawa Tengah Nomer 55 Tahun 2014 atas perubahan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 bab Petunjuk Palaksanan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomer 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa, di Provinsi Jawa Tengah ini pada Hari Kamis menggunakan Bahasa Jawa. Meski demikian mengingat yang hadir pada kesempatan ini, khususnya tamu undangan ada yang berasal dari luar Jawa Tengah, maka selanjutnya sambutan akan saya sampaikan dalam Bahasa Indonesia. Bapak, Ibu, Panitia dan Peserta Pekan Wanita Perdesaan; Sebagaimana kita ketahui bersama, jumlah wanita di Negara ini, termasuk Provinsi Jawa Tengah, relatif lebih banyak dibanding pria. Oleh karena itulah Pemerintah berusaha memberikan kesempatan kepada wanita untuk terlibat aktif di berbagai bidang pembangunan. Dalam konteks pembangunan desa, pemberian kesempatan wanita diatur dalam UndangUndang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pasal 26 Ayat (4) menegaskan, Kepala Desa Berkewajiban melaksa-nakan demokrasi berkeadilan gender. Demikian pula Peraturan Pemerintah (PP) No. 43 Tahun 2014, Pasal 80 Ayat (3) menyebutkan, bahwa musyawarah pembangunan desa harus melibat-kan berbagai unsur kelompok marjinal, termasuk di dalamnya anak dan perempuan. Begitu pula pada pasal 127 Ayat (2) huruf d : menyusun perencanaan dan penganggaran yang berpihak kepada kepentingan warga miskin, warga disabilitas, perempuan, anak dan kelompok marjinal. Meski demikian fakta menunjukkan masih adanya belenggu patriarkhi dan pembatasan hak perempuan. Perempuan sering dianggap lemah dan perannya hanya terbatas pada urusan rumah tangga. Memang ini pandangan dan paradigma lama, tetapi cenderung masih digunakan dan ter-jadi khususnya di kawasan perdesaan. Contoh, perempuan yang hidup dalam keluarga miskin cenderung mengalami kesulitan mendapatkan akses sumber daya ekonomi, baik pelatihan, modal, informasi pasar. Masih adanya ibu hamil (bumil) yang terkena anemia akibat budaya pola makan “pantangan”, serta sulitnya akses dan pelayanan kesehatan. Demikian pula keterwakilan perempuan pa-da pembangunan desa masih minim. Selama ini proses-proses Musyawarah Rencana Pembangun-an (Musrenbang) Desa, relatif masih sedikit meli-batkan peran serta perempuan. Memang ada unsur dari Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) sebagai representasi perempuan dalam perencanaan pemba-ngunan di desa, namun jumlahnya tidak seban-ding dengan laki-laki yang datang dari unsur Pengurus Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), tokoh agama, tokoh masyarakat. Hal ini tentu menjadi problem bagi pembangunan desa yang cenderung kurang memperhatikan kepentingan perempuan.
95 |Sambutan Oktober 2015 Di sinilah pentingnya mendorong kesadaran perempuan untuk meningkatkan kualitas diri, sehingga memahami dengan baik hak-hak dan kewajibannya dalam pembangunan. Di sisi lain sesuai dengan amanat UndangUndang Desa, semua pihak harus memastikan pelaksanaan kewajiban kepala desa membangun demokrasi berbasis gender secara baik. Artinya kalau Kepala Desa harus memberi dan membuka peluang yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam akses kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Selain itu juga akses dalam perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi kegiatan pembangunan. Kalau ini bisa dilakukan bukan saja perempuan semakin berdaya dalam banyak hal, tetapi juga mampu mendorong terwujudnya pemerataan hasil-hasil pembangunan tanpa bias jender. Inilah bagian dari dedikasi perempuan dalam mewujudkan kemajuan pembangunan dan pe-ningkatan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa. Tentu secara lebih luas masih banyak peran perempuan Indonesia yang bisa didedikasikan bagi kesejahteraan bangsa. Contoh, Moeryati Soedibyo dan Marta Tilaar yang mendedikasikan hidupnya di bidang kecantikan perempuan. Contoh lain, Sri Mulyani Indrawati adalah wanita yang mendedikasikan hidupnya pada ekonomi dan keuangan, sehingga mampu menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Demikian pula Megawati Soekarnoputri, juga Puan Maharani adalah perempuan yang mengabdikan dirinya di bidang politik. Masih banyak perempuan-perempuan lain yang hebat dan konsisten pada bidangnya. Perempuan-perempuan berdedikasi seperti inilah yang harus terus ditumbuhkan dalam diri setiap perempuan Indonesia. Ketika perempuan mampu mendedikasikan diri secara baik, kesejahteraan bangsa bukan suatu “utopi/khayalan”, tetapi terwujud secara nyata. Ingat, perempuan adalah tiang negara. Kalau perempuannya bagus dan memiliki dedikasi, maka majulah negara tersebut. Sebaliknya kalau perempuannya rusak, maka hancurlah negara tersebut. Itu saja yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaanirrohiim, ”Pekan Wanita Desa”, saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufiq walhidayah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
96 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA SOSIALISASI DESK KHUSUS INVESTASI TEKSTIL LAN SEPATU SEMARANG, 15 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sugeng siang lan karaharjan tumrap kita sedaya. Ingkang kulo urmati, Para Pejabat Pamarintah Pusat ingkang rawuh; Rencang-rencang Birokrasi Pamarintah Provinsi Jawi Tengah; Paran para lan panyarta sosialisasi; Para rawuh ingkang minulya; Puji syukur Alhamdulillah, ing kalodhangan puniko kita taksih pinaringan nikmat kasarasan sahenggo saged sesarengan rawuh hangestreni Sosialisasi Desk Khusus Investasi Tekstil Lan Sepatu (DKI-TS). Sepindhah, kulo ngaturaken ”Sugeng Ra-wuh” dumateng Pangarso Badan Kerjasama lan Penanaman Modal (BKPM) RI, Bapak Franky Sibarani, lan ”Maturnuwun” bilih Jawi Tengah da-dos panggenan kangge sosialisasi DKI-TS puniko. Saklajengipun, minangka sulih saking pamarin-tah Daerah lan masyarakat Jawi Tengah, kulo ngaturaken panghargyan dumateng BKPM, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja lan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) saha Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), ingkang sampun nggadahi sinergi lan kreativitas mbentuk Desk Khusus Investasi Tekstil lan Sepatu (DKI-TS). Kawontenan desk puniko temtunipun sae sanget kangge paring fasilitasi ngrampungaken perkawis ing industri padat karya, khususipun industri tekstil lan sepatu. Kanthi pangajab, iklim investasi lan hubungan industrial ing Indonesia, kelebet ing Jawi Tengah saged langkung kondusif. Hadirin yang berbahagia; Sengaja mengawali sambutan ini saya menggunakan Bahasa Jawa karena berdasarkan Pergub Nomor 55 tahun 2014, bahwa setiap hari Kamis, kita yang ada di Jawa Tengah harus menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi di lingkungan pekerjaan. Memang tidak mudah, tetapi harus terus kita biasakan agar Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu masyarakat Jawa Tengah
97 |Sambutan Oktober 2015 bisa lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami, maka selanjutnya saya akan menggunakan bahasa Indonesia. Selanjutnya berkaitan dengan pembentukan DKI-TS ini, kami di Jawa Tengah menyambut baik dan mendukung penuh. Kami berharap desk ini nantinya benar-benar mampu membantu secara tuntas berbagai persoalan yang dihadapi para pelaku usaha tekstil dan sepatu. Apalagi di Jawa Tengah perusahaan tekstil dan hasil tekstil serta sepatu merupakan sektor usaha utama yang mampu menyerap banyak tenaga kerja serta memberikan devisa bagi negara. Ini investasi yang cukup besar di Jawa Tengah. Sebagai gambaran dapat saya sampaikan bahwa realisasi investasi di Jawa Tengah sampai september 2015 mencapai 8,56 triliun. Terdiri atas 91 proyek PMA/PMDN dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 55.856 orang. Khusus industri tekstil dan sepatu di Jawa Tengah trend perkembangannya sangat positif, baik pengem-bangan atas usaha yang sudah ada maupun pembangunan industri baru. Maka menjadi penting untuk terus menjaga kelangsungan usaha di kedua sektor ini. Oleh karena itu, kami berharap juga desk ini akan mampu memfasilitasi pengem-bangan daya saing usaha di kedua sektor ter-sebut. Hal ini saya sampaikan karena persaingan usaha di kedua sektor tersebut sangat ketat. Dengan China, saat ini berbagai produk tekstil kita sudah bersaing dengan ketat. Banyak produk tekstil China yang membanjiri pasar dalam negeri. Kemudian sebentar lagi dimulai hubungan Masyarakat Ekonomi Asean. Ini peluang dan sekaligus tantangan. Banyak produk dan tenaga kerja dari negara-negara Asean yang akan membanjiri pasar Indonesia, termasuk produk tekstil dan sepatu. Disinilah daya saing usaha kita harus dipersiapkan dengan baik. Belum lagi, investor tekstil dan sepatu kita juga mengalami masalah atas maraknya barang illegal dan produk pakaian bekas sehingga mengurangi pasar produk yang dihasilkan. Ini problem yang hendaknya juga bisa dilesesaikan dengan baik melalui DKI-TS ini. Dalam hal ini menjadi sangat penting bagi rekan-rekan pengusaha tekstil dan sepatu di Jawa Tengah agar dapat memanfaatkan dan mendayagunakan keberadaan desk ini dengan baik. Apapun permasalahan yang dihadapi bisa dikonsultasikan melalui desk ini, baik permasalahan dalam skala luas maupun kasus per kasus. Semakin kecil kasus atau permasalahan yang terjadi dalam dunia usaha, maka semakin positif mendukung terciptanya hubungan industrial yang harmonis dan kondusif. Nah, ketika hubungan industrial kondusif, maka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat lebih baik. Untuk itu, dayagunakan sosialisasi ini dengan baik. Kepada pembicara, mohon dijelaskan secara gamblang tentang desk ini kepada para peserta.
98 |Sambutan Oktober 2015 Begitu pula kepada peserta, pahami setiap penjelasan dari pembicara. Yang kurang jelas dapat ditanyakan. Ilmu dan pemahaman yang diperoleh hendaknya bisa di-share kepada pelaku usaha lainnya, khususnya sektor usaha tekstil dan sepatu. Semangat kita berada disini adalah untuk meningkatkan dan menyatukan pemahaman tentang DKI-TS agar keberadaannya mampu berdayaguna optimal bagi investasi, daya saing dan pembangunan ketenagakerjaan di negara kita. Itu yang harus dicamkan dan diperhatikan. Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selamat mengikuti sosialisasi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi usaha luhur kita semua. Wabillahitaufik wal Hidayah, Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP.
99 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA DEMO DAMAI SENIMAN ANTI PEMBAJAKAN SURAKARTA, 15 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sugeng siang lan salam sejahtera Tumrap kita sami. Ingkang kinurmatan, Anggota DPR RI; Kapolda Jawa Tengah; Ketua Demo Damai Anti Pembajakan lan Organisasi ingkang gegayutan kaliyan Perlindungan Hak Cipta; Para Seniman lan Produser; Keluarga Ageng Lokananta lan Rencang-rencang saking Media Massa; Para rawuh ingkang sanget kula urmati; Kairing raos syukur dhumateng Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, Alhamdulillah kita tansah pinaringan nikmat kasarasan, sahéngga ing kalodhangan punika saged ngrawuhi adicara Demo Damai Anti Pembajakan. Sengaja di awal sambutan saya mengguna-kan Bahasa Jawa, karena perlu saya sampaikan bahwa setiap Hari Kamis, kami di Jawa Tengah mencoba membiasakan penggunaan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi di lingkungan kerja agar Bahasa Jawa yang merupakan “Bahasa Ibu” masyarakat Jawa Tengah tetap lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami dengan baik, selanjutnya saya akan menggunakan Bahasa Indonesia. Hadirin yang saya hormati; Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan apresiasi atas terselenggranya kegiatan ini, sebagai langkah konkret dalam melindungi Hak Cipta para seniman dari marak-nya tindakan pembajakan yang sangat merugikan tidak hanya bagi para seniman saja, tetapi juga negara dan seluruh masyarakat. Dari sisi seniman, sudah jelas mengalami kerugian hak cipta berupa material dan imaterial. Dari sisi negara, sudah dapat dibayangkan berapa kerugian pajak yang dialami akibat kejahatan pembajakan. Dan terakhir
100 |Sambutan Oktober 2015 dari sisi masyarakat, seringkali kualitas barang barang bajakan tidak bisa dipertanggung-jawabkan, sehingga tentu ini sangat merugikan masyarakat. Pada kesempatan yang lalu, Presiden mengibaratkan pembajakan di industri musik bagaikan peredaran narkoba dan maraknya kapal asing masuk ke perairan Indonesia: banyak tapi seolah dibiarkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini saya mengajak para seniman, stakeholder yang terkait hak cipta, serta seluruh masyarakat Jawa Tengah khususnya, untuk bersama-sama semakin merapatkan barisan dengan Kepolisian dan Peme-rintah Jawa Tengah agar pembajakan di Jawa Tengah dapat dihilangkan. Ini memang tidak mudah, perlu keseriusan oleh semua pihak agar usaha menghilanglan pembajakan ini dapat direalisasikan secepatnya. Acara ini misalnya, merupakan salah satu wujud nyata agar kita semua semakin greget dalam mengurangi pembajakan, termasuk juga sebagai wadah edukasi sosilaisasi masyarakat agar tidak terjerat dalam alur pembajakan yang akan sangat merugikan banyak pihak. Dengan gencarnya upaya pemberantasan pembajakan ini maka hak cipta akan semkain dihargai dan dilindungi. Insya Allah Jawa Tengah akan semakin gayeng, karena pertumbuhan industri kreatif akan melonjak, menghasilkan karya-karya yang semakin berkualitas dan ber-daya saing. Demikian yang dapat saya sampuikan pada kesempatan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita dalam menghapus pembajakan di Indonesia. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP.
101 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN
“1ST INTERNATIONAL CONFERENCE FACULTY” DENGAN TEMA: “PSYCHOLOGICAL TRANSFORMATION TOWARDS DEVELOPING HUMAN BEING” SEMARANG, 16 OKTOBER 2015
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Jajaran Birokrasi pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Rektor beserta segenap Civitas Akademika Universitas Semarang (USM); Para Narasumber dan Peserta Konferensi; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pagi ini kita masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat bersamasama hadir menyertai Pembukaan “1st International Conference Faculty” dengan tema: “Psychological Transformation Towards Developing Human Being” - Transformasi Psikologi Menuju Pembangunan Karakter Manusia. Tema yang diangkat pada konferensi ini sangat strategis karena menyangkut arah kehidupan bangsa di masa depan. Untuk itu, secara pribadi dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan “Terima kasih” dan “Apresiasi” yang setinggi-tinggi kepada Universi-tas Semarang (USM) atas prakarsanya menyelenggarakan konferensi yang sangat positif ini, sebagai momentum dan sarana untuk saling bertukar ilmu dan mencetuskan rumusan dalam pembentukan dan pembangunan karakter. Saya berharap, diselenggarakannya konferensi ini mampu memberikan manfaat bagi upaya kita meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Hal ini perlu saya sampaikan, karena Pembangunan manusia hanya akan efektif bila dilakukan secara koordinatif dan terpadu. Salah satu aspek utama dalam pembangunan berbasis manusia adalah pembangunan karakter manusia karena karakter merupakan spirit dan pendorong utama sikap dan perilaku manusia.
102 |Sambutan Oktober 2015 Selanjutnya, saya juga ingin menyampaikan “Selamat datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah kepada para Pembicara maupun peserta yang datang dari mancanegara, disertai harapan semoga Bapak/Ibu merasa nyaman selama berada di Semarang. Disela-sela waktu luang selama mengikuti konferensi yang akan berlangsung mulai hari ini, Jum’at 16 Oktober 2015 sampai dengan hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2015 yang akan datang, saya harapkan seluruh peserta dapat meluangkan waktu untuk mengunjungi beberapa obyek wisata menarik di Kota Semarang seperti Lawang Sewu, Kota Lama, Gereja Blenduk, Sam Poo Khong, Vihara Budhagaya, dan lain-lain. Selain itu, Bapak/Ibu juga dapat menikmati hidangan kuliner khas Semarang seperti tahu gimbal, lumpia, wingko babat, bandeng presto dan lain-lain. Hadirin yang saya hormati; Pada dasarnya, pembangunan manusia da-pat dilihat 3 (tiga) dimensi yang disebut dengan 3 (tiga) pilar pembangunan manusia, meliputi: pertama, Hidup sehat, yang ditandai dengan angka harapan hidup; kedua, Cerdas dan berpengetahuan, yang ditandai dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, dan ketiga, Hidup layak dan sejahtera yang ditandai pengeluaran perkapita penduduk. Ketiga indikator tersebut merupakan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Jawa Tengah perlu membangun dan meningkatkan indeks tersebut agar kualitas hidup manusia Jawa Tengah semakin baik dan sejahtera. Disisi lain, manusia adalah pelaku utama pembangunan. Baik atau buruk proses pem-bangunan ditentukan oleh karakter manusianya. Sebagus apapun desain pembangunan apabila tidak ditopang oleh integritas, kualitas, dan kapasitas manusia sebagai perencana, pelaksana, dan pengendali program pembangunan hanya akan menghasilkan “pembangunan yang tidak bermakna bagi manusia.” Untuk itulah unsur yang perlu dipenuhi agar pembangunan dapat menjadi instrumen penting kesejahteraan rakyat, maka penguatan terhadap karakter manusia perlu terus menerus diupayakan. Dalam kerangka ini, tentu saja diperlukan ilmu psikologi yang dapat mengambil peran penting untuk ikut serta membangun kualitas manusia Indonesia. Peran tersebut dianta-ranya adalah memberikan kontribusi pemikiran, analisa, hasil riset dan rekomendasi untuk peningkatan kualitas manusia baik secara umum maupun melalui bidang pendidikan. Dalam konteks pendidikan paling tidak ada 3 tantangan besar yang harus dijawab dalam konteks kualitas manusia menghadapi tantangan global. Pertama, bagaimana menyelenggarakan pendidikan yang tanggap terhadap tantangan globalisasi. Pertanyaannya ialah seberapa jauh dunia pendidikan kita sekarang ini telah mempersiapkan generasi muda kita untuk nantinya mampu disatu pihak bersaing secara fair dan di pihak lain bekerja sama dengan bangsabangsa lain di dunia. Untuk bersaing secara fair dengan bangsa-bangsa lain
103 |Sambutan Oktober 2015 sekaligus bekerja sama dengan mereka kita perlu membekali dengan pengetahuan, keterampilan, sikap serta sistem nilai yang dibutuhkan untuk masa depan. Tantangan berikutnya adalah bagaimana mengupayakan pendidikan untuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup. Menghadapi tantangan perubahan sosial yang semakin cepat pendidikan masa depan perlu sejak dini mengem-bangkan keterampilan gemar membaca, mencari dan memanfaatkan sumber informasi yang diperlukan untuk menjawab persoalanpersoalan yang dihadapi. Tantangan lain, adalah menyang-kut pergeseran nilainilai dalam masyarakat. Pendidikan harus menyadari pentingnya mengupayakan terlaksananya pendidikan nilai-nilai. Itulah sebabnya ilmu psikologi perlu melakukan tranformasi dari hal-hal yang bersifat klinis menggunakan pendekatan konvensional ke arah preventif dengan pendekatan tranformasional. Selain itu, ilmu psikologi juga perlu bersinergi secara matang dengan disiplin ilmu lainnya secara holistik. Teori-teori psikologi harus mampu memberikan penguatan terhadap praktik ilmu pendidikan yang mengarah pada peningkatan kapasitas, kualitas, dan mentalitas manusia Indonesia. Sebagai contoh saat ini berbagai teori mengenai kreativitas manusia dan motivasi manusia telah berkembang sangat pesat. Riset mengenai perilaku manusia telah dikonversi dalam berbagai dimensi yang menghasilkan perilaku baru berbasis kreativitas dengan motivasi dengan determinasi yang amat sangat luas, cepat, tinggi, dan berspektrum ganda. Contoh lainnya mengenai kecepatan fungsi intelegensi dibandingkan dengan keluasan fungsi emosional. Saat itu, perlu dipikirkan tranformasi pengembangan sinergitas kualitas inteligensi me-lalui kombinasi kualitas kecerdasan emosi yang hasilnya akan mampu menciptakan kualitas baru manusia Indonesia. Untuk itulah diperlukan trans-formasi ilmu psikologi yang mampu menjawab berbagai kebutuhan pembangunan melalui peningkatan kualitas manusia. Hadirin yang saya hormati; Satu hal yang perlu saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, bahwa spektrum kajian ilmu psikologi perlu terus menerus di-upgrade, diperluas, diperkaya dan di-perkompleks agar ilmu tersebut mampu menjadi penguat dan pemantik perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban manusia. Seperti halnya konsepsi pendidikan yang dibangun UNESCO telah menetapkan proses pendidikan yang bertumpu pada 4 pilar, yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan sesuatu (learning to do), belajar untuk menjadi seseorang (learning to be), dan belajar untuk menjalani kehidupan bersama (learning to life together). Dalam hal ini ilmu psikologi perlu mengambil peran, bagaimanakah teori, riset, dan implementasinya untuk mewujudkan proses pendidikan yang diamanatkan oleh Unesco diatas.
104 |Sambutan Oktober 2015 Sebagai bangsa yang besar dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa tentunya kita harapkan bahwa suatu saat nanti Indonesia akan berhasil menjadi pemimpin dunia. Salah satu yang dibutuhkan adalah, SDM yang berkualitas dengan karakter yang kuat, dan mentalitas yang kokoh. Ilmu psikologi dengan disiplin ilmu yang lainnya harus bahu-membahu menciptakan model baru pem-bangunan manusia dan strategi baru pemba-ngunan karakter manusia yang lebih membumi, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan dan gerakan pembudayaan. Tranformasi tersebut dapat berwujud mindset, strategi, pendekatan, perilaku, maupun hal-hal teknis yang dapat didis-tribusikan bagi pengembangan kualitas manusia melalui proses pemberadayaan, penguatan, kemitraan dalam berbagai jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. Maka, dayagunakan konferensi ini seoptimal mungkin dengan cara memberikan masukan dan gagasan yang segar. Dengan demikian, kegiatan ini mampu menghasilkan tranformasi baru ilmu psikologi ditengah pembangunan, kebudayaan, pendidikan dan peradaban manusia. Hadirin yang saya hormati, Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, “1st International Conference Faculty” dengan tema: “Psychological Transformation Towards Developing Human Being”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan meridhoi usaha luhur kita. SELAMAT MELAKSANAKAN KONFERENSI. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
105 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA FORUM SINKRONISASI PERWAKILAN LEMBAGA SENSOR FILM (LSF) DI JAWA TENGAH SEMARANG, 16 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Tengah; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Ketua Lembaga Sensor Film (LSF); Para Pimpinan Rumah Produksi dan Insan Film di Jawa Tengah Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat bersama-sama hadir menyertai Forum Sinkronisasi Perwakilan Lembaga Sensor Film di Jawa Tengah, yang mengangkat tema: ”Penguatan Budaya Indonesia melalui Perwakilan LSF di Ibukota Provinsi Jawa Tengah”. Saya menyambut baik kegiatan ini sebagai sarana untuk melakukan pendalaman dan opti-malisasi kesepakatan bersama antara Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) dan Gubernur Jawa Tengah tentang Fasiltasi Perwakilan Lembaga Sensor Film dalam rangka percepatan pendirian Perwakilan LSF di Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Karena itu, saya minta forum ini didayagunakan seoptimal mungkin untuk menyamakan persepsi serta memantapkan koordinasi agar Perwakilan LSF di Ibukota Provinsi Jawa Tengah dapat segera diwujudkan. Hadirin yang saya hormati; Pesatnya kemajuan teknologi perfilman membuat produksi film menjadi lebih mudah dan murah. Namun demikian, di sisi lain, mudah dan murahnya produksi film membuat banyak ber-munculan film-film yang secara substansi maupun tampilan tidak sesuai dengan budaya bangsa. Keberadaan Perwakilan LSF di Ibukota Provinsi Jawa Tengah, saya harap dapat meminimalisasi film dan tayangan iklan film yang tidak mendidik dan tidak sesuai dengan budaya dan
106 |Sambutan Oktober 2015 kearifan lokal di Jawa Tengah, melalui proses penyensoran film dan tayangan iklan film. Ini saya tekankan, karena ancaman bangsa dan negara saat ini dan ke depan adalah globalisasi dan keterbukaan informasi yang sarat dengan nilainilai yang tidak sesuai budaya bangsa, termasuk melalui karya film. Inilah yang menyebabkan kita berada pada jebakan 4 (empat) krisis, yaitu krisis jatidiri, krisis ideologi, krisis karakter dan krisis kepercayaan. Kalau tidak diantisipasi dan ditanggulangi dengan baik, maka akan menghambat kemajuan pembangunan, bahkan dapat menghancurkan sendisendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang tentunya membahayakan keutuhan NKRI. Ini menjadi tugas kita bersama agar bisa keluar dari jebakan 4 (empat) krisis tersebut. Bagaimana caranya? Ya membangun kesadaran dan mengajak masyarakat kembali kepada Pancasila sebagai jatidiri dan karakter bangsa Indonesia. Dalam hal ini, saya minta lembaga sensor film dapat berfungsi secara efektif agar film yang beredar di masyarakat itu benar-benar bermutu, sehingga film yang beredar bukan sekedar hiburan semata, namun juga menyampaikan pesan-pesan pendidikan kepada masyarakat. Harus dipahami bahwa film merupakan sebuah karya seni yang memiliki nilai budaya, pendidikan, nasionalisme, untuk mendorong terciptanya sebuah tatanan nilai etika, moral dan spiritual, termasuk membangun nilai-nilai kebangsaan di masyarakat. Kalau film sudah banyak menonjolkan aspek kekerasan, erotisme, horor dan lain sebagainya, tentunya bukan karya seni yang bersifat mendidik, tetapi sebuah karya yang berorientasi pada keuntungan materi semata tanpa mempedulikan nilai moral dan budaya masyarakat. Ini yang harus disensor. Ini yang harus kita waspadai bersama agar tidak dikonsumsi masyarakat. Disinilah pentingnya LSF, sebagai “Benteng” bagi masyarakat dalam menghadapi beredarnya film yang minim dengan nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan adat ketimuran. Hadirin yang berbahagia; Berkaitan dengan tayangan film, hendaknya masyarakat bersikap aktif dengan melakukan sensor film secara mandiri. Misalnya, orang tua selalu mendampingi putra-putrinya yang masih di bawah umur pada saat menonton film di bioskop maupun sinetron di televisi. Jelaskan dengan baik jika ada adegan atau dialog yang berpotensi menimbulkan salah penafsiran. Kepada Rumah-rumah produksi, saya minta untuk dapat membuat film yang mendidik, tidak hanya substansinya, tetapi juga tampilan busana maupun ragam dialognya. Misalnya cerita-cerita rakyat di Jawa Tengah, yang banyak berisi pitutur luhur tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
107 |Sambutan Oktober 2015 bernegara. Kalau dikemas dengan baik, maka bukan saja akan menjadi tontonan namun juga sekaligus menjadi tuntunan bagi kita semua. Mari, bersama-sama kita jaga dan lestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa melalui suguhan karya film yang bermutu untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang berkepribadian dalam kebudayaan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
108 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI X DPR RI KE PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG, 16 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Ketua tim Komisi X DPR RI beserta rombongan; Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah; Bupati Magelang; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Pengurus ASITA; Pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) provinsi Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Provinsi Jawa Tengah. Kepada Tim Spesifik komisi X DPR RI, atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah saya sampaikan ”Selamat Datang” di Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dan ”terima kasih” atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai lokus kunjungan spesifik ini. Teiring harapan, melalui kunjungan kerja spesifik ini, Bapak-Ibu dapat memperoleh gambaran dan masukan yang utuh serta komprehensif tentang pembangunan pariwisata di Jawa Tengah pada umumnya dan Kabupaten Magelang pada khususnya, sebagaimana maksud dan tujuan kunju-ngan kerja ini. Selanjutnya dari berbagai masukan dan gambaran riil ini hendaknya bisa menjadi bahan pemantapan dan penyempurnaan bagi Bapak-Ibu semua guna mendukung kebijakan pembangunan pariwisata nasional yang semakin maju dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masya-rakat Indonesia. Bapak – Ibu yang saya hormati; Perlu saya sampaikan bahwa pengembangan pariwisata di Jawa Tengah menginduk kepada kebijakan pembangunan pariwisata na-sional, yaitu
109 |Sambutan Oktober 2015 UU Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pemba-ngunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025. Menindaklanjuti hal tersebut, kami telah menetapkan Peraturan Daerah No. 10 tahun 2012 tentang rencana Induk Pembangunan Kepa-riwisataan Provinsi Jawa Tengah tahun 2012-2027 dan Peraturan Gubernur No. 6 tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Rencana Induk Pe-ngembangan Pariwisata Provinsi (RIPPARPROV) Tahun 2012-2027. Berkaitan dengan Rencana Induk Pengem-bangan Kepariwisataan Nasional, Jawa Tengah mempunyai 4 Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) yaitu DPN Borobudur-Jogja dan sekitarnya, DPN Semarang-Karimunjawa dan sekitarnya, DPN Solo-Sangiran dan sekitarnya dan DPN NusakambanganPangandaran dan sekitarnya. Pada masing-masing destinasi tersebut tentunya mempunyai keunggulan dan kekhasan masing-masing. Destinasi BorobudurJogja, merupakan destinasi untuk wisata Budaya dan Ziarah. Des-tinasi Semarang-Karimunjawa mempunyai tempat yang eksotis untuk wisata bahari dan kuliner. Untuk Destinasi Solo-Sangiran merupakan tempat wisata Sejarah dan Budaya. Sedangkan Destinasi Nusakambangan dan Pangandaran mempunyai Daya Tarik Wisata Alam yang mempesona. Dengan pemetaaan potensi unggulan ter-sebut, pengembangan pembangunan pariwisata kita bisa lebih optimal. Harapannya, setiap obyek wisata pada masing-masing destinasi tersebut bisa semakin maju, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya dan pada akhirnya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat seki-tarnya. Hadirin yang berbahagia; Khusus di Borobudur, dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Magelang telah melakukan pengembangan dan pembinaan Desa Wisata di sekitar komplek Candi Borobudur. Hal ini kami maksudkan untuk memberikan alternatif daya tarik selain daya tarik wisata utama yang telah ada. Semakin banyak pilihan, kami yakin semakin mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan lebih lama menginap di kawasan obyek wisata tersebut. Selain pengembangan Desa Wisata, kami juga melakukan pengembangan dan pembinaan klaster usaha di sekitar daya tarik utama. Hal ini kami lakukan agar produk-produk souvenir dan oleh-oleh yang dijual di sekitar obyek wisata benar-benar berkualitas dengan harga yang kompetitif. Begitu pula agar semakin terwujud pelayanan yang baik dari para penjual souvenir kepada wisatawan. Dengan demikian para wisatawan merasa nyaman selama berada di obyek wisata dan memperoleh oleh-oleh seperti yang mereka harapkan. Kami terus berusaha keras untuk tidak mengecewakan wisatawan karena pelayanan yang kurang baik atau merasa keblondrok atas cindera mata yang mereka beli.
110 |Sambutan Oktober 2015 Intinya, kami terus berusaha mengembangkan pariwisata di Jawa Tengah agar semakin maju. Dari mulai tahap penataan obyek wisata, peningkatan pengelolaan dan pelayanan, promosi hingga pemasaran. Termasuk peningkatan sinergi dan integrasi antar stakeholders pariwisata di Jawa Tengah. Terkait pengembangan jaringan ekrjasama dan pemasaran pariwisata Jawa Tengah, perlu saya sampaikan bahwa hari ini hingga tanggal 19 Okotber 2015, kami memiliki agenda kegiatan Borobudur Travel Mart and Expo (BTMX) 2015. BTMX 2015 merupakan event tahunan guna mempertemukan buyers dari dalam dan luar negeri serta sellers yang mempromosikan desti-nasi dan produk pariwisata di Jawa Tengah. Selain itu BTMX ini juga wahana membuka jaringan kerjasama di sektor usaha pariwisata. Inilah gambaran singkat terkait kebijakan pembangunan pariwisata di Jawa Tengah pada umumnya dan pengembangan Candi Borobudur pada khususnya. Kami mohon dukungan dari Bapak-Ibu Komisi X DPR RI agar pembangunan pariwisata di Jawa Tengah bisa mendorong terwujudnya Visi pembangunan Pariwisata kami yaitu “Jawa Tengah sebagai Pusat Budaya dan Destinasi Pariwisata Utama Menuju Masyarakat yang Berkepribadian dan Sejahtera“ Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya terhadap hal-hal yang bersifat teknis, nanti dapat dikomunikasikan dengan kawan-kawan dari instansi terkait baik Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun stakeholders terkait lain. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
111 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA YOUTH MEDIA FESTIVAL TAHUN 2015 SEMARANG, 16 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Pengurus Daerah PKBI Jawa Tengah; Panitia dan Peserta Festival; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah siang ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai acara Youth Media Festival Tahun 2015, yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi Layanan Remaja (PILAR) PKBI Jawa Tengah. Kepada panitia, saya sampaikan apresiasi dan acungan jempol atas inisiatif dan kreativitas-nya menyelenggarakan kegiatan ini. Sebagai agenda rutin tahunan, kegiatan ini selalu memunculkan isu-isu yang up to date dalam mendukung tumbuh kembang remaja dan anak-anak muda bangsa. Apalagi isunya adalah “Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ekonomi global, dan kependudukan” sangat strategis dalam mendorong peningkatan pemahaman dan kesiapan remaja menghadapi ketiga isu tersebut. Saya berharap forum ini benar-benar mam-pu mendukung peningkatan pemahaman, skill dan keterampilan anak-anak muda kita dalam menghadapi ketiga isu tersebut. Seperti halnya bagaimana anak-anak muda mampu memposisi-kan diri secara tepat dalam memanfaatkan teknologi khususnya teknologi media. Hal ini saya sampaikan karena pesatnya ke-majuan teknologi informasi dan komunikasi bukan saja membawa dampak positif tetapi juga memberi dampak negatif. Kita sulit membendung arus informasi yang begitu massif. Yang bisa kita lakukan adalah memberikan pendampingan serta membekali sikap mental anak-anak muda kita agar mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan membuang jauh-jauh informasi yang buruk atau negatif. Artinya, kita harus mampu memberikan bekal sebagai benteng bagi anak-anak
112 |Sambutan Oktober 2015 muda bangsa dalam menghadapi gempuran informasi-informasi negatif yang tidak sesuai dengan karakter dan nilai luhur bangsa. Begitu pula dalam menghadapi ekonomi global, remaja sebagai generasi penerus pembangunan harus dipersiapkan dengan baik pula. Mereka harus dibekali dengan skill dan keterampilan agar mampu menjadi insan-insan produktif yang unggul dan mumpuni. Apalagi saat ini persaingan ekonomi sudah berlangsung. Dengan China kita sudah bersaing. Sebentar lagi, seiring dengan dimulainya Masyarakat ekonomi Asean, persaingan atas produk dan tenaga kerja juga semakin ketat, khususnya dengan Negara-negara Asean lainnya. Salah satu kunci memenangkan persaingan global ini adalah bagaimana kita mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia, termasuk para remajanya. Mengapa remaja ? Karena merekalah generasi yang akan meneruskan estafet pemba-ngunan bangsa kedepan. Begitu pula karena kedepan kita juga menghadapi bonus demografi, dimana jumlah penduduk produktif kita akan sangat besar. Kalau saat ini remaja kita biarkan menjadi insan-insan yang lemah, loyo, tidak berdaya, tidak kreatif dan inovatif, maka bangsa ini nantinya hanya akan menjadi penonton dalam iklim persaingan global. Sebaliknya kalau remaja bisa didorong dan dibentuk menjadi insan-insan kreatif, terampil, ulet, tahan banting dan pekerja keras, maka kita akan menjadi pemenang dalam persaingan ekonomi global tersebut. Artinya bonus demografi bangsa ini kedepan berisi orang-orang hebat, produktif, kreatif dan inovatif yang siap fight dalam persaingan dengan negara lain. Karena itu, kepada rekan-rekan remaja saya harapkan dapat membekali diri sejak dini dengan hal-hal positif. Aktif di berbagai kegiatan, baik di sekolah maupun luar sekolah itu sangat bagus. Asalkan kegiatan yang positif. Dengan aktivitas positif seperti ini, bukan saja menambah pertemanan dan luasnya wawasan pengetahuan, namun juga meningkatkan kreativitas, inovasi dan sekaligus memperkuat karakter serta jatidiri rekan-rekan remaja. Dengan karakter yang kuat inilah, rekan-rekan remaja akan memiliki kepedulian sosial tinggi, tidak apatis pada pembangunan serta mempunyai benteng kuat dalam menghadapi gempuran budaya negatif yang datang dari luar. Inilah remaja yang kita harapkan yaitu remaja yang mampu mendukung kema-juan pembangunan saat ini, dan meneruskan estafet pembangunan bangsa di masa mendatang. Khusus kepada para peserta saya harapkan dapat mengikuti kegiatan ini sampai akhir. Pahami dengan baik apa yang disampaikan pembicara. Ilmu pengetahuan yang diperoleh hendaknya bisa diaplikasikan dalam sikap hidup sehari-hari. Yang tidak kalah penting juga ilmu ini bisa di-share-kan kepada rekan-rekan sebaya. Jadilah kalian remaja yang inspiratif dan kreatif yaitu
113 |Sambutan Oktober 2015 remaja yang aktif dan produktif mendukung kemajuan pembangunan bangsa demi terwu-judnya Indonesia yang hebat dan bermartabat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrohmaanniirrohiim”, Youth Media Festival Tahun 2015”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senan-tiasa meridhoi usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
114 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN GELAR RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA SURAKARTA, 16 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr.Wb Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); Penjabat Walikota dan Muspida Kota Surakarta; Kalakhar BPBD Provinsi Jawa Tengah; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota se-Solo Raya; Kawan-kawan Relawan Penanggulangan Bencana dari berbagai insitusi dan organisasi; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan Gelar Relawan Penanggulangan Bencana. Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan ”Selamat Datang” di kota kelahiran, Surakarta Hadiningrat atau yang lebih dikenal dengan Kota Solo, kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi beserta jajarannya. Kehadiran Bapak sangat bermakna untuk menyemangati kawan-kawan relawan di Jawa Tengah dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan agar menjadi relawan yang profesional dalam melaksanakan tugas kemanusiaan. Saya juga menyampaikan “Terima kasih” atas dipilihnya Kota Solo sebagai lokasi kegiatan Gelar Relawan Penanggulangan Bencana (PB). Semoga pelayanan dan fasilitas yang tersedia di Kota Solo cukup layak untuk mendukung kelancaran rangkaian kegiatan yang terdiri dari Sarasehan Regulasi PB, Workshop Finalisasi SOP 8 Klaster Tugas Relawan, Workshop Desk Relawan, Seminar LSP PB, Seminar Logistik PB, dll.
115 |Sambutan Oktober 2015 Hadirin yang saya hormati; Secara geografis, geologis dan topografis, Jawa Tengah termasuk daerah yang rawan terhadap berbagai bencana alam, antara lain Angin Puting Beliung, Kekeringan, Banjir, Gempa bumi, Tanah longsor, tsunami, Erupsi gunung berapi (Merapi, Slamet, Dieng). Bahkan cuaca ekstrim belakangan ini membuat cakupan daerah rawan bencana meluas, seperti kekeringan yang saat ini hampir merata di seluruh wilayah Jawa Tengah. Menurut Indeks Rawan Bencana yang disusun oleh BNPB tahun 2011, Jawa Tengah merupakan provinsi rangking pertama dengan memiliki skor indeks rawan bencana tertinggi di Indonesia, dengan 34 kabupaten/kota semuanya memiliki skor rawan bencana dengan kategori tinggi. Bahkan 2 kabupaten memiliki skor tertinggi nasional yaitu Kabupaten Cilacap rangking 3 tertinggi nasional, serta Kabupaten Banyumas rangking 8 tertinggi nasional. Satu-satunya daerah yang masuk dalam kelas rawan kategori sedang yaitu Kota Salatiga, sedangkan 34 lainnya kategori tinggi. Dari 35 kabupaten/kota tersebut bencana yang seringkali terjadi yaitu banjir meliputi 91,42% wilayah, tanah longsor 82,85 %, kekeringan 77,14 % gempa bumi 40%, gunung berapi 31,42% serta tsunami 11,42%. Mencermati besarnya potensi bencana di Jawa Tengah, seluruh masyarakat Jawa Tengah dituntut selalu siap menghadapi hadirnya ben-cana. Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam PB, salah satunya dengan menjadi relawan PB. Namun, karena penanggulangan bencana berkaitan erat dengan keselamatan jiwa, maka setiap relawan harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dalam PB. Prinsip kerja yang mendasari relawan adalah mandiri, profesional, solidaritas, sinergi dan akuntabilitas. Dengan peran para relawan dalam upaya penanggulangan bencana, baik sebelum, pada saat terjadi maupun setelah terjadinya bencana diharapkan dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan, baik hilangnya jiwa manusia maupun kerusakan sarana prasarana dan lingkungan. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
116 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH BESAR VII TAHUN 2015 PERSAUDARAAN MASYARAKAT BUDAYA NASIONAL INDONESIA (PERMADANI) SEMARANG, 17 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semuanya dan saya ucapkan selamat malam. Yang terhormat Rekan-Rekan Birokrasi Pemerintah Daerah; Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI); Dewan Pengurus Daerah PERMADANI Provinsi se Indonesia; Budayawan dan Budayawati; Hadirin yang saya hormati, Diiringi rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdhulillah atas ridho dan karunia-Nya, mala mini kita masih diberi nikmat sehat dan kesempatan untuk bersama-sama hadir di Wisma Perdamaian, menyertai “Musyawarah Besar (Mubes) VII Tahun 2015 Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI)”, dengan tema “Meneguhkan PERMADANI sebagai Pelopor Menuju Kesentosaan Budaya Bangsa”. Untuk itu terlebih dahulu saya ucapkan “Selamat Datang” kepada rekan-rekan budayawan/ wati dari luar Provinsi Jawa Tengah. Mumpung ing Jawi Tengah, sumangga nyempataken wekdal kangge mlampah-mlampah. Badhe pariwisata budaya, Jawi Tengah gudangipun . Badhe blanja kain bathik,
inggih wonten ing sedaya Kabupaten/ Kitha ingkang anggadahi corak lan ciri khas piyambak-piyambak. Mugi-mugi sedaya potensi ingkang wonten, saged ndamel remen ing peng-galih. Lan sanes wekdal, Bapak/Ibu panyarta Mubes saged ngajak sederek ugi para kadang, rawuh malih ing Jawi Tengah. Bapak, Ibu dan Hadirin yang ber-bahagia;
117 |Sambutan Oktober 2015 Saya menyampaikan apresiasi diselenggarakannya kegiatan ini yang menunjukkan peran aktif PERMADANI dalam 5 (lima) tahun ke depan. Dengan menyadari hal tersebut, maka agenda yang telah ditetapkan dalam Mubes ini harus benar-benar dicermati, khususnya dalam menyu-sun kegiatan dan program kerja ke depan. Saya sampaikan demikian karena fakta menunjukkan masih ada sebagian masyarakat termasuk generasi muda yang kurang peduli dengan budaya bangsa. Contoh, kurangnya sopan-santun, tata-krama, unggah-ungguh, tepa selira, dll. Mereka lebih asyik pada kehidupan individualistik, materialistik, hedonis dan nilai-nilai budaya yang tidak sesuai dengan karakter dan jati diri bangsa. Kalau hal ini dibiarkan, bisa jadi ancaman ter-hadap keutuhan dan tegaknya NKRI. Terkait hal tersebut di sinilah PERMADANI yang meneguhkan diri sebagai pelopor menuju kesentosaan budaya bangsa, hendaknya cancut taliwanda dalam pengenalan, penanaman, pembi-aan dan pengembangan budaya bangsa, termasuk melalui kesenian tradisional. Saya tekankan demikian karena budaya dan ketradisionalan itu tidak berarti kuno. Dalam ketradisionalan terdapat nilai-nilai adiluhung yang menjadi jatidiri dan karakter masyarakat Jawa Tengah yang terkenal lembah manah, bèrbudi bawa leksana atau suka memberi dan menepati janji, dll. Lebih dari itu, budaya bangsa juga mampu menjadi filter terhadap budaya asing yang tidak sesuai dengan karakter dan jatidiri bangsa. Inilah sesungguhnya makna dari “Berkepri-badian dalam kebudayaan”, yang mengandung arti, bahwa kita harus melaksanakan pembangunan dengan bernafaskan kebudayaan dan kearifan lokal. Potensi dan seni budaya kita yang adiluhung harus bisa dijaga dan diuri-uri, bukan saja agar tetap lestari tetapi juga ngrembaka di segala jaman. Untuk itu proses pemilihan pengurus dalam Mubes ini harus mencerminkan nilai-nilai budaya demokrasi, musyawarah mufakat, rembugan, se-bagai bagian dari kearifan lokal kita. Rembugan itu musyawarah untuk mufakat, ana rembug dirembug, ana nalar dinalar, ana rasa dirasa. Semua masalah dapat dimusyawarahkan, dipikir-kan, dan dirasakan bersama. Demokrasi rem-bugan bukanlah demokrasi menang-menangan, sing akeh sing mesti menang. Dalam konteks rembugan sedapat mungkin menghindari voting. Jadi siapapun figur terpilih, sumangga saja yang penting senantiasa ingat sesanti PERMA-DANI, “Tri Niti Yogya”, yaitu sageda : 1. Hamemayu hayuning sesama; 2. Dados juru ladosing bebrayan ingkang sae; dan Sadhengah pakaryan-ipun sageda ngremenaken tiyang sanes. Selain dalam melaksanakan tugasnya hendaknya menggunakan “Tri Rukun”, yaitu Rukun Rasa, Rukun Bandha, lan Rukun Bala. Kalau semua itu bisa menyatu dalam hati dan jiwa tidak saja pangarsa dan pengurusnya, tetapi juga semua anggota,
118 |Sambutan Oktober 2015 Insya Allah PERMADANI akan eksis sepanjang hayat dan dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat. Hadirin yang saya hormati, Itu saja yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini. Mari kita bersama-sama menggali, melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa secara kontinyu, konsisten dan nyata. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrahmaannirrahiim, “Musyawarah Besar (Mubes) VII Tahun 2015 Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI)” secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan, bimbingan dan meridhoi usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
119 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENGANUGERAHAN TANGGUH AWARDS 2015 SURAKARTA, 17 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang mulia Para Duta Besar Negara Sahabat; Para Menteri Kabinet Kerja Republik Indonesia; Kepala BNPB dan Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen; Ketua DPRD Jawa Tengah, Forkompimda Jawa Tengah dan Para Gubernur seIndonesia; Para Bupati/Walikota se- Jawa Tengah; Para Tamu Undangan; Hadirin yang saya hormati; Puji Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan karunia-Nya malam ini kita dapat bersama-sama hadir di Hotel Aston Surakarta menyertai acara Penganu-gerahan Tangguh Awards 2015, yang merupakan salah satu agenda utama dalam Peringatan Puncak Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Tahun 2015. Penganugerahan penghargaan akan diberikan oleh BNPB kepada per-seorangan maupun lembaga yang secara nyata dan penuh integritas, peduli dalam penang-gulangan bencana di Indonesia. Oleh karena itu, Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan apresiasi kepada seluruh panitia atas terselenggaranya kegiatan ini, yang tentu saja bukan hanya seremonial belaka tapi diharapkan akan menstimulasi organisasi-organisasi dan masya-rakat umum lainnya untuk semakin peduli dan tanggap dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Kepada seluruh penggiat Penanggulangan Bencana, baik yang memperoleh penghargaan maupun belum menerima, saya minta untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi antar penggiat Penanggulangan Bencana melalui kegiatan sharing dan koordinasi yang mampu memupuk rasa solidaritas dan jiwa kemanusiaan. Tingkatkan kulitas diri dan lembaga untuk
120 |Sambutan Oktober 2015 pelayanan kemanusiaan agar selalu siap dengan kondisi darurat apapun. Selain itu juga kenali dan dekati masyarakat sesuai dengan norma yang berlaku, serta perhatikan dan manfaatkan pemahaman dan keraifan lokal masyarakat sebagai media dalam penanggulangan bencana. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Saya ucapkan selamat kepada para pene-rima penghargaan Tangguh Award 2015. Semoga penghargaan ini dapat meningkatkan semangat semua pihak dalam upaya penanggulangan bencana dan menolong sesama. Sekian dan terima kasih. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
121 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA SYUKUR HUT KE-5 PERSEKUTUAN KAUM LANJUT USIA (PKLU) GEREJA PROTESTAN INDONESIA BAGIAN BARAT (GPIB) SE- INDONESIA MAGELANG, 18 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb; Salam sejahtera untuk kita semua; dan saya sampaikan selamat malam. Yang saya hormati, Ketua Majelis Sinode Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB); Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Magelang; Ketua Dewan Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU) GPIB; Para Pendeta dan Petinggi Gereja; Hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur Alhamdulillah kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, berbahagia sekali malam ini kita dapat bersama-sama hadir di Hotel Puri Asri Magelang menyertai acara Syukur HUT ke-5 Persekutuan Kaum Lanjut Usia (PKLU) GPIB se-Indonesia. Atas nama Pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah saya ucapkan Selamat Datang di Kota Magelang Provinsi Jawa Tengah kepada hadirin sekalian, terutama yang berasal dari luar Jawa Tengah. Saya harap keindahan dan kesejukan Kota Magelang serta potensi pariwisata di Magelang dan sekitarnya dapat membuat bapak-ibu terkesan sehingga di lain kesempatan dapat kembali bersama keluarga dan handai taulan. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya juga mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” kepada PKLU GPIB. Semoga dengan semakin matangnya usia PKLU GPIB, semakin meningkat pula peran organisasi maupun pribadi dalam usaha pemberdayaan kaum lanjut usia. Baik untuk pengembangan bidang keagamaan, sosial kemasyarakatan maupun bidang-bidang lain yang akan memberikan manfaat bagi pembangunan bangsa dan Negara Indonesia.
122 |Sambutan Oktober 2015 Hadirin yang berbahagia; Penuaan merupakan proses alamiah dalam hidup yang tidak mungkin ditolak. Penuaan akan diikuti dengan penurunan fungsi tubuh, sehingga akan berkurang produktivitasnya. Dari sebab itu, lansia seringkali distigmakan sebagai sakit-sakitan dan tergantung pada orang lain. Dan akhir periode ini, jumlah lansia meningkat karena me-ningkatnya usia harapan hidup dan menurunnya jumlah kelahiran. Akan tetapi, tidak seharusnya masalah lansia ini dianggap sebagai beban. Melainkan para lansia justru harus diberdayakan agar mandiri, karena jika tidak, selain berdampak pada produk-tivitas, juga akan berdampak pada masalah kesehatan. Paradigma yang mengarahkan bahwa lansia itu “sudah habis dan tidak berguna” harus dihapuskan. Karena jumlah lansia yang berguna masih lebih banyak dibandingkan dengan yang sudah tidak berguna. Ditambah lagi, tidak terbantahkan bahwa lansia memiliki sifat arif dan bijaksana serta pengalaman berharga yang dapat diteladani oleh generasi penerusnya dan mem-berikan manfaat baik di masa kini maupun masa yang akan datang. Hadirin yang berbahagia; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Selamat Bekerja. Semoga PKLU GPIB semakin maju dan berkembang seiring dengan meningkatkan daya guna kaum lanjut usia bagi agama, bangsa dan negara. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
123 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PENUTUPAN PUNCAK PERINGATAN BULAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA (PRB) NASIONAL TAHUN 2015 SURAKARTA, 18 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang kami hormati, Bapak H. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI; Bapak-Ibu Menteri Kabinet Kerja RI dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; Yang Mulia Duta Besar Negara sahabat; Kepala BNPB; Rekan-rekan Gubernur se Indonesia; Ketua DPRD dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Tengah; Para Bupati/Walikota se Jawa Tengah; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Alhamdulillah rangkaian kegiatan dalam rangkaian penyelenggaraan Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Nasional Tahun 2015 yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 18 Oktober 2015, telah berlangsung dengan lancar dan sukses. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya sampaikan “Terimakasih” atas dukungan dan kerjasama seluruh pemangku ke-pentingan selama pelaksanaan kegiatan ini, baik ditingkat Nasional, Provinsi Jawa Tengah, dan Kota Surakarta. Saya berharap, beberapa agenda penting telah dibahas dan dihasilkan dalam kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana ini dapat menjadi masukan penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam upaya pengurangan resiko bencana. Bapak-Ibu hadirin yang saya hormati;
124 |Sambutan Oktober 2015 Sesuai dengan semangat nawacita dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, dalam rangka “menurunkan indeks risoko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan”, kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Tahun 2015 mengangkat tema: “Pengurangan Risiko Bencana untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Melalui tema ini diharapkan mampu untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia. Disisi lain, tentunya juga kita harapkan dapat meningkatkan kemitraan antar pelaku penanggulangan bencana di Indonesia, dan memberikan komitmen bersama dalam gerakan pengurangan risiko bencana yang dituangkan dalam Deklarasi Solo. Deklarasi Solo ini merupakan komitmen bersama dalam Pengurangan Risiko Bencana di Indonesia untuk mendukung pencapaian sasaran dalam RPJMN 2015-2019 dalam bidang Penang-gulangan Bencana. Manfaat yang diharapkan selanjutnya adalah untuk mendapatkan naskah konsep untuk dibahas ditingkat regional pada pertemuan 7th Asian Ministerial Conference for Disaster Risk Reduction (7th AMCDRR) 2016 di India. Oleh sebab itu, kita sungguh merasa bangga bahwa Jawa Tengah dan Kota Solo mampu mempersembahkan satu gerakan dan komitmen penting dalam upaya pengurangan risiko bencana. Deklarasi Solo ini merupakan kontribusi nyata Indonesia untuk dunia, dan sebagai kebanggaan masyarakat Jawa Tengah, Deklarasi Solo tersebut merupakan persembahan Dari Solo untuk Indonesia dan Dunia. Sekali lagi, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh partisipan atas kerja keras dan komitmennya untuk mewujudkan dan menyumbangkan ide serta gagasannya untuk gerakan pengurangan risiko bencana sebagai hasil Peringatan Puncak Bulan Pengurangan Risiko Bencana tahun 2015 di Kota Surakarta ini. Selamat berpisah dan selamat jalan serta sugeng kondur kepada seluruh hadirin dan tamu undangan yang berkesempatan hadir dan berpartisipasi pada kegiatan Peringatan Bulan Pengu-rangan Resiko Bencana Tahun 2015 ini, disertai harapan semoga semangat Solo dapat mengins-pirasi kita semua. Sampai bertemu kembali pada peringatan Puncak Bulan Pengurangan Risiko Bencana tahun 2016 di India. Dengan semangat kebersamaan, marilah secara perlahan dan pasti kita wujudkan rekomendasi-rekomendasi dari deklarasi tersebut sebagai aksi nyata sumbangsih kita dalam upaya pengurangan risiko bencana dan pembangunan nasional. Bapak-Ibu dan hadirin yang saya hormati;
125 |Sambutan Oktober 2015 Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selanjutnya dengan mengucap Alhamdulillahirrobil’alamin, ”Puncak Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Nasional Tahun 2015”, secara resmi saya TUTUP. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr.Wb GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
126 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA SEMINAR NASIONAL KESEHATAN TEMA : FENOMENA PERILAKU SEKSUAL DAN PENYIMPANGAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA SEMARANG, 18 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati Rektor Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) beserta Civitas Akademika; Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, dan Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah Panitia, Nara Sumber dan Peserta Seminar; Hadirin yang berbahagia, Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pagi ini kita masih diberi nikmat dan kesempatan, sehingga dapat bersama-sama hadir menyertai ”Seminar Nasional Kesehatan” dengan tema ” Fenomena Perilaku Seksual dan Penyimpangan Seksual pada Anak Remaja”. Saya menyambut baik dan mendukung kegiatan ini yang berdayaguna untuk mengingatkan remaja akan masa depannya. Saya sampaikan demikian karena beberapa issu strategis di bidang kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) saat ini antara lain perkawinan di bawah umur, pergaulan bebas, kumpul kebo, juga nikah siri. Yang memperihatinkan, hasil riset 5 (lima) tahunan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012 menunjukkan peningkatan hubungan seks pranikah pada remaja usia 15-24 tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 juga nampak perempuan dengan usia 10-59 tahun, 41,9% diantaranya menikah pada usia 15-19 tahun. Sementara itu yang menikah kurang dari 14 tahun sebanyak 4,8%. Hal tersebut me-nunjukkan perempuan yang menikah pada kisar-an usia 15-19 tahun cukup besar. Penyebabnya dipicu latar belakang tradisi dan budaya.
127 |Sambutan Oktober 2015 Yang perlu diketahui, dr spesialis anak Fransisca Handy mengatakan, perempuan yang menikah di usia dini, rentan menghidap kanker leher rahim, atau kanker serviks. Kalau hal ini dibiarkan, tentu sangat membahayakan, baik bagi kualitas generasi muda, maupun kelangsungan NKRI. Di sinilah pentingnya kerjasama berbagai pihak terkait untuk memberikan penyadaran kepada remaja tentang kesehatan reproduksi, serta mencegah perkawinan dini. Termasuk penyadaran kepada orang tua untuk tidak menganggap kesehatan reproduksi sebagai hal yang tabu, serta menjadikan orang tua sebagai sahabat dan teman curhat bagi putra-putrinya. Harapannya kalau anak-anak ingin tahu mengapa ”burung”-nya berdiri di pagi hari, darimana adik keluar, juga remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksinya, seperti mengapa mimpi basah, mengapa menstruasi, apakah ciuman bisa mengakibatkan kehamilan, mengapa kissing, necking, petting dan intercourse dilarang, dan lain-lain, orang tua bisa menjawab secara bijak. Dengan demikian anak-anak tidak perlu mencari jawaban di luar rumah yang kadang bisa menyesatkan. Terkait hal tersebut, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah memprogramkan Penyi-apan Kehidupan dan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) sehingga terwujud Generasi Berencana (GenRe). Kegiatannya antara lain pembentukan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja. Melalui Pendidikan Sebaya (PS) dan Konselor Sebaya (KS), kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi terkait kesehatan reproduksi remaja, Infeksi Menular Seksual (IMS), Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome' (HIV/AIDS), akibat salah guna nar-kotika, psikotropika dan bahan adiktif ( Narkoba), dan lain-lain dapat berlangsung tepat guna dan tepat sasaran. Harapannya para remaja dapat melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga dengan sebaik-baiknya, terkait pilihan dengan siapa menikah, kapan menikah, kapan punya anak, berapa jumlah anak, dan sebagainya. Bisa jadi karena konselornya adalah teman sebaya, baik melalui surat, telephon ataupun tatapmuka, sehingga konseling berlangsung dengan nyaman, gayeng, tidak menggurui namun mengena di hati. Dengan demikian para remaja yang berkonsultasi lebih terbuka terhadap berba-gai permasalahan. Mendukung hal tersebut kepada para pen-didik dan guru saya minta berusaha menjadi teman dekat dan sahabat bagi siswa-siswinya, dengan senantiasa menyisipkan etika, moral dan pendidikan keagamaan pada setiap komunikasi yang dilakukan dengan pengemasan yang ”apik” dan tidak menggurui. Selain itu juga harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi informasi. Jadi kalau anak-anak atau siswa malu bertatap muka, maka surat, Short Message Service (SMS), Whats App (WA), Black Berry Messenger (BBM), email bisa menjadi alternatif komunikasi dan edukasi.
128 |Sambutan Oktober 2015 Sebaliknya kepada anak-anakku, jangan segan-segan menjadikan orang tua dan guru sebagai sumber ilmu, termasuk tentang hal-hal pribadi dan kesehatan reproduksi. Kalaupun malu bertanya langsung, bila lewat yang lain seperti yang sudah saya sampaikan di atas. Selain itu bisa pula kepada PIK Remaja, atau Youth Center Pusat Informasi Layanan Remaja Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PILAR PKBI). Teman-teman dan konselor sebaya yang ada, siap membantu kalian memberikan informasi, edukasi dan konsultasi secara aman, nyaman dan menyenangkan. Percayalah, kerahasian terjamin. Saatnya semua stakeholder terkait dalam mendukung kesehatan reproduksi remaja dapat memainkan peran secara lebih optimal sesuai dengan kompetensi, kapasitas, dan tugas pokok fungsi masing-masing. Kebersamaan juga harus semakin diperkuat agar upaya-upaya mendorong kesadaran perilaku seksual yang sehat pada anak dan remaja kita bisa berjalan secara optimal. Branding ”Jateng Gayeng” yaitu guyub dan sesarengan secara menyenangkan harus dapat diaplikasikan untuk memecahkan setiap persoal-an, termasuk mewujudkan perilaku kesehatan reproduksi remaja yang aman di Jawa Tengah. Hadirin yang berbahagia; Itu saja yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita semua. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
129 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA WELCOME DINNER DALAM RANGKA
CENTRAL JAVA INVESTMENT BUSSINES FORUM (CJIBF) DAN CENTRAL JAVA BUSSINES EXPO (CJBE) TAHUN 2015 SURAKARTA, 20 OKTOBER 2015
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang saya hormati, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI beserta para Pejabat Pusat yang hadir mendampingi; Bupati/Walikota se- Jawa Tengah yang hadir; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Surakarta; Para Pimpinan Asosiasi Usaha, Perwakilan Duta Besar Negara Sahabat, Investor dari Dalam maupun Luar Negeri; Hadirin yang berbahagia; Teriring rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdhulillah malam ini kita dapat hadir untuk bersilaturahmi dan menjalin komunikasi, dalam rangka kesiapan kita mengikuti Central Java Investment Bussines Forum (CJIBF) dan Central Java Bussines Expo (CJBE) Tahun 2015, yang akan berlangsung mulai tanggal 20 Oktober sampai dengan 21 Oktober 2015 di Kota Surakarta. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, saya menyampaikan ”terima kasih” kepada panitia yang atas prakarsanya menyelenggarakan kegiatan rutin tahunan bertajuk CJIBF ini, sebagai salah satu ajang promosi investasi berskala nasional. Selanjutnya, kepada para Calon Investor yang hadir dari Provinsi luar Jawa Tengah dan dari Luar Negeri, saya ucapkan “Selamat datang” dan “Terima kasih” atas atensinya untuk hadir mengikuti CJIBF dan CJBE. Harapan saya, kesempatan ini dapat didayagunakan secara positif untuk berinvestasi di Jawa Tengah. Secara khusus, apresiasi juga saya sampaikan kepada Pemerintah Kota dan masyarakat Kota Surakarta atas dukungan dan partisipasinya untuk
130 |Sambutan Oktober 2015 pelaksanaan agenda nasional ini. Tentu bukan hal asing lagi bagi Kota Surakarta menyelenggarakan kegiatan seperti ini, karena selama ini Kota Surakarta sudah terbiasa sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan Meeting, Incentives, Conferences dan Exhibition (MICE). Apalagi dengan keramahan masyarakatnya, menjadikan Kota Surakarta nyaman di-kunjungi, aman di tinggali dan sangat ngangeni. Intinya, Kota Solo sudah sangat siap menyelenggarakan kegiatan ini dan berbagai event lainnya, baik yang berskala nasional bahkan internasional. Inilah Kota Surakarta Kota budaya di Jawa Tengah. Masih banyak destinasi wisata menarik Kota Surakarta dan sekitarnya. Ada wisata alam dan budaya yang eksotik dan mempesona. Selain itu juga kaya kuliner yang terkenal kelezatannya. Silakan nikmati berbagai kuliner Kota Solo. Pasti dadi klangenan dan ngangeni. Satu harapan saya, semoga Central Java Investment Bussines Forum dan Central Java Bussines Expo Tahun 2015 ini memberikan kesan mendalam dan tidak terlupakan bagi Bapak-Ibu semua. Kami tunggu kehadirannya pada event yang lain di Kota Surakarta dan Jawa Tengah. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Selamat menikmati hidangan dan suasana Kota Surakarta. Sekian dan terima kasih atas perhatian serta atensinya. Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum Wr. Wb. WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, MSi
131 |Sambutan Oktober 2015
PENDAPAT AKHIR GUBERNUR JAWA TENGAH DALAM RANGKA PERSETUJUAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, 20 Oktober 2015 Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Yang saya hormati; Saudara Ketua, Wakil Ketua dan Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Rekan-rekan Jajaran Eksekutif; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur Alhamdulillah, kita dapat dipertemukan kembali pada Rapat Paripurna Lanjutan dalam rangka Penetapan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Persetujuan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Penyelenggaraan Keolahragaan Provinsi Jawa Tengah menjadi Peraturan Daerah. Perkenankan saya menyampaikan “Terima kasih dan penghargaan” kepada Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat khususnya kepada Komisi E yang telah menyelesaikan pembahasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah dimaksud. Rapat Dewan Yang terhormat, Pembangunan di bidang keolahragaan merupakan bagian dari pembangunan daerah dan nasional serta menjadi kebutuhan dasar manusia yang harus diberdayakan dan ditingkatkan. Dengan pembangunan olahraga menjadi upaya meningkatkan kualitas hidup manusia secara jasmani, rohani dan sosial dalam mewujudkan masyarakat sehat, adil, makmur dan sejahtera. Karena itu menjadi penting melaksanakan penyelenggaraan keolahragaan di Jawa Tengah secara terencana, terpadu dan berkelanjutan. Apalagi dalam pembangunan olahraga ada tuntutan pencapaian target prestasi Jawa Tengah baik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) maupun Kejuaraan tingkat nasional dan internasional. Selain itu ada pula tuntutan
132 |Sambutan Oktober 2015 olahraga sebagai pengembang industri dan penyangga ekonomi. Maka penyelenggaraan keolahragaan harus mendapat perhatian besar dari pemerintah dan segenap stakeholders keolahragaan. Memperhatikan hal tersebut, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 seba-gaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan, maka Pemerintah Daerah mem-punyai kewenangan untuk mengatur, membina dan mengembangkan serta mengawasi penye-lenggaraan keolahragaan di daerah. Disinilah diperlukan Peraturan Daerah Pro-vinsi Jawa Tengah tentang Penyelenggaraan Keolahragaan Provinsi Jawa Tengah untuk mem-berikan kepastian hukum dalam kegiatan keolahragaan, mewujudkan masyarakat yang ge-mar, aktif, sehat dan bugar serta berprestasi dalam olahraga. Selanjutnya, dengan disetujuinya Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Penyelenggaraan Keolahragaan Provinsi Jawa Tengah di harapkan dapat : 1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran masyarakat; 2. Meningkatkan prestasi olahraga; 3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia; 4. Menumbuhkan jiwa sportivitas di kalangan insan olahraga dan masyarakat luas; 5. Mempererat persatuan dan kesatuan bangsa; 6. Mengangkat harkat martabat kehormatan daerah dan bangsa; 7. Memelihara dan melestarikan nilai budaya daerah; 8. Meningkatkan produktivitas dalam belajar dan bekerja bagi masyarakat; serta 9. Memacu pertumbuhan ekonomi dalam industri olahraga. Rapat Dewan Yang terhormat, Demikian hal-hal yang perlu saya sampaikan dalam kesempatan ini. Atas perhatian dari Dewan Yang Terhormat, saya sampaikan terima kasih. Semoga Tuhan yang Maha Esa selalu me-nyertai usaha-usaha kita untuk kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Wabillahitaufik walhidayah Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
133 |Sambutan Oktober 2015
PENJELASAN GUBERNUR JAWA TENGAH DALAM RANGKA PENYAMPAIAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL SEMARANG, 20 OKTOBER 2015 Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang saya hormati, Saudara Ketua, Wakil Ketua dan Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Rekan-rekan Jajaran Eksekutif, Hadirin yang berbahagia; Segala puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat bersamasama hadir mengikuti Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Tengah Masa Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2015, yang salah satu agendanya adalah Pembahasan Tahap Awal terhadap Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Penyelenggaraan Kese-jahteraan Sosial. Pada kesempatan ini pertama-tama per-kenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Dewan Yang terhormat, karena dalam waktu yang tidak terlalu lama akan membahas Rancangan Peraturan Daerah yang telah saya sampaikan dengan surat tanggal 5 Agustus 2015 Nomor 180/011396. Selanjutnya saya akan menyampaikan pokok-pokok penjelasan yang melatarbelakangi di-ajukannya Rancangan Peraturan Daerah tersebut, sebagai berikut. Seperti kita ketahui bersama, dengan se-makin kompleksnya permasalahan kesejahteraan sosial, maka diperlukan pelayanan dan pembangunan kesejahteraan sosial secara terencana, terarah, terpadu, dan berkelanjutan. Arah sa-sarannya yaitu pada peningkatan kesejahteraan sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), baik perseorangan,
134 |Sambutan Oktober 2015 keluarga, dan kelom-pok masyarakat, serta sekaligus peningkatan peran Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Dalam hal penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan kesejahteraan sosial ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Substansinya, menjadi tugas dan tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial meliputi 4 (empat) pilar yaitu Rehabilitasi Sosial, Jaminan Sosial, Pemberdayaan Sosial dan Perlindungan Sosial. Untuk itu menjadi penting bagi Jawa Tengah memiliki Perda tentang Kesejahteraan Sosial. Hadirin yang berbahagia; Perda tentang Kesejahteraan Sosial ini akan menjadi payung hukum bagi penyelenggara kesejahteraan sosial, maupun masyarakat, khu-susnya masyarakat PMKS seperti anak balita terlantar, anak jalanan, wanita rawan sosial eko-nomi, korban tindak kekerasan, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tuna susila, gelandangan dan pengemis, keluarga fakir miskin, korban bencana alam, orang dengan HIV/AIDS, keluarga rentan, korban perdagangan orang (trafficking) dan kelompok masyarakat rentan lainnya di Jawa Tengah. Dengan demikian harapannya, Perda ini akan menjamin kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara terarah, terpadu dan berkelanjutan, yang dilak-sanakan oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat, sesuai kewe-nangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan memuat tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup; 2. Mencegah permasalahan sosial; 3. Menyembuhkan seseorang atau individu yang mengalami permasalahan sosial; 4. Memulihkan kondisi sosial dalam rangka mencapai keberfungsian sosial; 5. Mengembangkan kemampuan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kemandirian; 6. Menyembuhkan seseorang atau individu yang mengalami permasalahan sosial; 7. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; 8. Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kese-jahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; dan 9. Meningkatkan kualitas manajemen penye-lenggaraan kesejahteraan sosial.
135 |Sambutan Oktober 2015
Rapat Dewan Yang Terhormat; Demikian pokok-pokok penjelasan yang melatarbelakangi penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tersebut. Atas perhatian Dewan Yang Terhormat saya sampaikan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu me-nyertai dan meridhoi usaha luhur kita semua. Sekian dan terima kasih. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
136 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM (RAKOR TRANTIBUM) PERBATASAN JAWA BARAT-JAWA TENGAH TAHUN 2015 KUNINGAN, 20 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Para Pejabat dari Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian Kesehatan RI, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI; Gubernur Jawa Barat; Bupati/Walikota dari 19 Daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat; Jajaran Birokrasi Pemerintah Daerah; Pimpinan Rumah Sakit Jiwa; Kepala Balai Rehabilitasi Sosial (Barehsos); Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat ber-sama-sama hadir menyertai Rapat Koordinasi Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Rakor Tran-tibum) Perbatasan Jawa BaratJawa Tengah Tahun 2015 dengan agenda : ”Tindaklanjut MoU Kesepakatan Bersama Penanganan Permasalahan PGOT dan Psikotik Jalanan secara Terpadu di Wilayah Jawa Barat Bagian Timur dan Jawa Tengah Bagian Barat”. Salah satu point penting dari Rakor ini adalah Penandatanganan Naskah Perjanjian Ker-jasama (PKS) tentang Sinergitas Penanganan Permasalahan Pengemis, Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT) dan Psikotik Jalanan Secara Terpadu Di Wilayah Perbatasan Jawa Barat Bagian Timur dan Jawa Tengah Bagian Barat. Perjanjian Kerjasama ini sangat penting sebagai payung hukum untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka menjaga ketenteraman dan ketertiban umum di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat. Hadirin yang saya hormati;
137 |Sambutan Oktober 2015 Permasalahan PGOT dan Psikotik Jalanan perlu ditangani secara serius dan komprehensif. Terlebih di daerah perbatasan, seringkali terjadi daerah yang berbatasan saling melempar tang-gungjawab atau bahkan “membuang” PGOT ke daerah tetangga, karena keberadaan PGOT dan Psikotik Jalanan dianggap sering menimbulkan dampak negatif terhadap keamanan, ketenteram-an dan ketertiban wilayah. Hal ini tentu bukan langkah yang tepat dan tidak menyelesaikan masalah. Dalam hal ini, di-perlukan komitmen yang kuat antara masing-masing Pemerintah Daerah yang berbatasan untuk bersama-sama menangani PGOT dan Psi-kotik Jalanan ini. Karena itu, saya berharap dengan dilakukannya penandatanganan Perjanji-an Kerjasama dalam Penanganan Permasalahan PGOT dan Psikotik Jalanan ini, Jawa Tengah dan Jawa Barat dapat seiring sejalan, saling bantu dan saling dukung dalam mengendalikan dan menangani PGOT dan Psikotik Jalanan dengan benar dan terencana. Yang paling penting adalah membina dan mendorong agar mereka tidak lagi menjalani hidup sebagai PGOT dan Psikotik Jalanan, namun dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri dan melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Hadirin yang saya hormati; Di Jawa Tengah, penanganan eks PGOT dan Psikotik Jalanan dilakukan melalui Sistem Balai dan Non Balai serta panti milik swasta. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki 9 (sembilan) Balai yang menangani eks Psikotik Jalanan dan 5 (lima) Balai untuk penanganan PGOT. Selain itu, ada 19 panti milik swasta yang menangani PGOT dan Psikotik Jalanan. Sedangkan sistem penanganan Non Balai antara lain dilakukan melalui: 1) Pembinaan Karakter bagi PGOT, yang merupa-kan Kerjasama antara Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dengan Rindam IV/Diponegoro. 2) Himbauan kepada masyarakat untuk tidak memberikan sumbangan baik berupa uang maupun barang kepada para Pengemis dan Pengamen melalui pemasangan audio di Traffic Light. 3) Penanganan Psikotik dan PGOT melalui pen-jangkauan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Pro-vinsi maupun Kabupaten/Kota bersama Satpol PP dan Kepolisian. 4) Bimbingan dan Motivasi serta stimulan bantu-an Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada PGOT. 5) Melakukan pemulangan Orang Terlantar de-ngan pemberian bantuan transportasi (Kapal, Kereta Api dan Bis) secara estafet bekerja-sama dengan Dinas Perhubungan. Upaya tersebut akan berjalan efektif apabila didukung oleh masyarakat dan pemerintah Pro-vinsi atau Kabupaten/Kota tetangga. Karena itu, mari kita
138 |Sambutan Oktober 2015 optimalkan forum ini untuk mencari solusi serta memfasilitasi penyelesaian masalah PGOT dan Psikotik Jalanan di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat agar tercipta kondusivitas wilayah yang mendukung kelancaran kinerja pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP .
139 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA
PEMBUKAAN CENTRAL JAVA INVESTMENT BUSINESS FORUM (CJIBF) DAN CENTRAL JAVA BUSSINES EXPO (CJBE) TAHUN 2015 SURAKARTA, 21 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI beserta para Pejabat Pusat yang hadir mendampingi; Bupati/Walikota se- Jawa Tengah yang hadir; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi jawa Tengah dan Kota Surakarta; Tim Task Force Provinsi Jawa Tengah; Perwakilan Provinsi Anggota Mitra Praja Utama (MPU), Pim-pinan BUMN dan BUMD Jawa Tengah, Pimpinan Asosiasi Usaha, Perwakilan Duta Besar Negara Sahabat, Investor dari Dalam maupun Luar Negeri; serta Lembaga Keuangan dan Perbankan, Lembaga Donor; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah hari ini kita masih diberi nikmat kesehatan sehingga dapat bersama-sama hadir mengikuti Pembukaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business Expo (CJBE) 2015. Event tahunan ini sangat positif sebagai ajang promosi potensi dan peluang investasi Jawa Tengah di berbagai sektor, seperti: per-tanian, industri, infrastruktur, energi dan pertam-bangan, properti dan pariwisata. Apalagi dalam forum ini para Kepala Daerah (Bupati/Walikota) dapat bertemu secara langsung dengan pelaku usaha/investor; memfasilitasi calon investor yang akan menanamkan modalnya ke Jawa Tengah; serta memperkenalkan profil daerah secara kom-prehensif dalam rangka membangun citra Jawa Tengah sebagai daerah tujuan investasi. Maka, saya berharap kepada para pemangku kepentingan dapat mendayagunakan forum ini seoptimal mungkin, sehingga ke depan potensi Jawa Tengah dapat kita “jual” untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
140 |Sambutan Oktober 2015 dan kemajuan daerah. Tentunya tidak hanya bermodalkan niat untuk berjualan saja, tetapi harus dibarengi dengan upaya peningkatan fasilitas, perijinan dan infra-struktur yang memadai, sehingga para investor benar-benar tertarik untuk menanamkan modal-nya di Jawa Tengah. Hadirin yang saya hormati; Perlu saya sampaikan, bahwa saat ini kehi-dupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Jawa Tengah berjalan harmonis dan sangat kondusif untuk berinvestasi. Inilah modal utama yang kita miliki untuk menarik investor. Maka, kondusivitas wilayah ini harus senantiasa kita jaga. Investasi mempunyai dampak ganda ( multiplier effect) dalam perekonomian daerah. Pertama, dengan peningkatan investasi akan mendorong kegiatan usaha ekonomi lainnya dengan kata lain membuka kesempatan berusaha dan kedua, investasi memberikan kesempatan kerja yang lebih luas kepada masyarakat. Pada dasarnya, investasi tidak lepas dari tiga elemen, yakni kesiapan SDM, sarana dan pra-sarana, serta kondusivitas wilayah. Ketiga elemen itu harus terus dikembangkan Jawa Tengah, seiring dengan keinginan para investor dalam dan luar negeri yang akan membangun dan mere-lokasi pabriknya di sejumlah kabupaten/kota. Bahkan, Jawa Tengah sangat strategis untuk investasi industri tekstil sehingga banyak pengusaha yang merelokasi industrinya. Untuk menarik investasi kedaerah diperlukan upaya-upaya yang efektif dan berkesinambungan, antara lain: membangun kondisi daerah yang aman, damai dan nyaman untuk berusaha; pe-layanan perijinan yang mudah, transparan dan tepat waktu; pendampingan pelaksanaan in-vestasi untuk mengatasi hambatan-hambatan in-vestasi; serta dukungan infrastruktur yang me-madai. Maka, melalui pertemuan ini saya harapkan tidak hanya dapat meningkatkan minat investasi para investor terhadap peluang dan potensi investasi kabupaten/kota di Jawa Tengah, tetapi juga dapat ditindaklanjuti dengan langkah-langkah berikutnya untuk merealisasikan minat-nya berinvestasi di Jawa Tengah. Satu hal yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini, bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi alam dan budaya yang cukup menarik. Guna mempromosikan pariwisata Jawa Tengah, maka beberapa waktu lalu telah di-launching branding tentang Jawa Tengah yang baru, yaitu: “Jateng Gayeng”. Adapun logo branding ini terinspirasi dan modifikasi huruf Jawa yang menggambarkan karakter masyarakat yang kuat mendukung dinamika perubahan modern yang tetap memegang teguh akar budaya Jawa. Pemakaian kata Jateng disini untuk memudahkan, diingat dan dikenal, sedangkan gayeng itu maknanya adalah bareng-bareng guyub nyambut gawe dalam suasana yang
141 |Sambutan Oktober 2015 hangat, menyenangkan, penuh kerukunan dan toleransi, harmonis, kondusif, saling menghormati dan mau berbagi. Jadi ”Jateng Gayeng” itu bukan hanya sekedar branding Jawa Tengah tetapi benar-benar riil terwujud dalam kehidupan ma-syarakat Jawa Tengah, termasuk di Kota Surakarta ini, sebagai bagian dari Provinsi Jawa Tengah. Melalui forum ini, saya persilakan memilih potensi yang diminati untuk ditindaklanjuti de-ngan kerja sama perdagangan maupun investasi. Jawa Tengah siap memberikan kemudahan per-ijinan serta penyediaan tenaga kerja terampil. Selain itu, dalam upaya mendukung pengem-bangan investasi dan perdagangan di Jawa Tengah, infrastruktur serta akses transportasi darat, laut, maupun udara terus dibenahi, seperti jalan tol, pelabuhan laut dan bandara. Kepada Bupati/Walikota se- Jawa Tengah saya minta untuk menangkap peluang investasi di daerah masing-masing. Berikanlah fasilitas kemudahan yang menyangkut persoalan adminis-tratif maupun teknis pelaksanaannya sehingga investasi di Jawa Tengah dapat terus tumbuh dari waktu ke waktu. Selain itu, perjelas insentif atau kemudahan yang akan diberikan kepada calon investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten/Kota sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. Dan satu hal yang tidak kalah pentingnya, adalah kenali hambatan dan kendala yang ada, sehingga dapat dicarikan solusinya, agar proyek bisa berjalan seperti yang direncanakan. "Purwodadi kutane, sing penting bukti nyatane". Hadirin yang saya hormati; Inilah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahirrohmaannirrohim” Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan Central Java Business Expo (CJBE) 2015, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. SELAMAT BERINVESTASI DI JAWA TENGAH. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabilahittaufiq wal hidayah, Wassalamu’laikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
142 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN ”PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA DI JAWA TENGAH TAHUN 2015” SEMARANG, 21 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri RI; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Para Fasilitator dan Peserta Pelatihan; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah pada kesempatan yang ber-bahagia ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai “Pembukaan Pelatihan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di Jawa Tengah tahun 2015”. Kegiatan yang dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Oktober 2015 ini sangat penting sebagai upaya pengembangan kapasitas aparatur desa di seluruh Indonesia, terutama dalam pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan seluruh Peraturan Perundang-undangan pendukungnya. Karena itu, para Kepala Desa yang hadir pada pelatihan ini saya harapkan dapat menggunakan waktu pelatihan ini sebaik-baiknya, saling belajar dari pengalaman di Desa lain yang lebih baik, terbuka dalam menerima pembela-jaran dari para fasilitator. Hadirin yang saya hormati; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa secara filisofi telah memberikan pengakuan tentang otonomi desa yang lebih luas dibandingkan dengan Undang-Undang sebelumnya, yaitu otonomi desa bersifat asli dan penuh serta bukan merupakan pemberian pihak luar; adanya pengakuan negara terhadap desa beserta hak-hak tradisionalnya selama dalam konteks
143 |Sambutan Oktober 2015 NKRI; otonomi luas mencakup kehidupan dan penghidupan masyarakat desa; memiliki hak membuat aturan hukum sendiri; dan mem-bangun dirinya sendiri dengan pendekatan pemberdayaan. Dengan demikian, Negara telah menempatkan “Desa” sebagai subjek pembangunan dan mendorong “Desa” untuk lebih mandiri, mampu meningkatkan kapasitasnya serta mampu membangun keswadayaan membangun dirinya sendiri bagi kesejahteraan rakyat. Ide dan pengaturan otonomi Desa sebenarnya dimaksudkan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan sosial, budaya, ekonomi dan politik Desa yang telah terjadi selama ini. Karena itu, “Otonomi Desa” diharapkan dapat memulihkan basis penghidupan masyarakat Desa, dan secara sosiologis memperkuat Desa sebagai entitas masyarakat paguyuban yang kuat dan mandiri. Pada kesempatan yang baik ini, dapat saya sampaikan bahwa terdapat beberapa hal penting yang perlu dipahami bersama dalam konteks “Desa Membangun” menurut Undang-Undang Desa. Pertama, “Prinsip Demokratisasi” menjadi prinsip dasar yang harus dipegang oleh Penyelenggara Pemerintahan di Desa, baik itu Aparat Desa maupun supra desa, dimana “Partisipasi Masyarakat” dan “Keterbukaan Informasi kepada Publik” menjadi kekuatan kunci pembangunan desa. Kedua, tuntutan agar penyelenggara pemerintahan desa memenuhi hak-hak dasar warganya secara mandiri (termasuk hak-hak masyarakat berkebutuhan khusus, kaum marjinal, perempuan dan anak) melalui pemberian pelayanan publik yang berkualitas. Ketiga, Desa juga dituntut untuk secara mandiri mengelola pembangunan desanya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan keuangan, monitoring dan evaluasi. Untuk itu, desa dituntut agar mampu menyusun perencanaan berdasarkan prioritas masyarakat mulai dari infrastruktur perdesaan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelayanan kesehatan dasar, perlindungan kepada kelompok rentan (perempuan, anak, lansia dan cacat), membangun Sistem Informasi Desa (SID), dan lain-lain. Berkaitan dengan hal ini, maka Pemerintah Desa dapat melakukan Kerja-sama Antar Desa dengan Pemerintah Desa lainnya. Ketiga hal penting diatas tentunya tidak jauh berbeda dengan Misi Pembangunan Jawa Tengah pada masa 5 (lima) tahun mendatang, yaitu: a. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, berdaulat di bidang politik, ber-dikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. b. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. c. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang bersih, jujur, transparan “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. Oleh karena itu, saya titip akuntabilitas administrasi dana bantuan agar diperhatikan dan dicermati. Catat dengan baik bukti-bukti, direkap,
144 |Sambutan Oktober 2015 dibendel dan disimpan, yang rapi Itulah wujud itikad baik untuk membangun dan pertanggungjawaban. Jadi, dayagunakan dana bantuan untuk kepentingan desa, bukan sebagai penguasa. Dengan semangat gotong, mari kita bekerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas untuk mewujudkan kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrohmaannirrohiim, ”Kegiatan Pelatihan Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa di Jawa Tengah Tahun 2015”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi setiap usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita semua. Wabilahittaufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
145 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI (RAKOR) PENGAWASAN DAN PENERTIBAN USAHA PERTAMBANGAN DI JAWA TENGAH SURAKARTA, 21 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Daerah yang mengampu kegiatan pertambangan; Pengusaha Pertambangan di Jawa Tengah; Para Pembicara dan Peserta Rakor; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan dan Penertiban Usaha Pertambangan di Jawa Tengah, yang mengangkat tema:”Menciptakan Kegiatan Pertambangan di Jawa Tengah yang Berwawasan Lingkungan sesuai Peraturan Perundangan”. Rakor ini sangat penting, sebagai forum yang tepat untuk memantapkan sinergitas kerja-sama dan koordinasi antar berbagai sektor yang berkaitan dengan usaha pertambangan di Jawa Tengah. Tidak hanya untuk mengoptimalkan pe-ngelolaan pertambangan agar sesuai aturan yang berlaku (good mining practice), tetapi juga menertibkan kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Jawa Tengah. Penertiban ini mendesak dilakukan, karena selain merusak lingkungan juga menjarah kekayaan negara. Mereka tidak mem-bayar royalti tambang yang nilainya mencapai miliaran rupiah. . Oleh karena itu, saya sampaikan apresiasi kepada Tim Terpadu Pembinaan, Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Pertambangan Jawa Tengah yang telah melakukan penindakan ter-hadap PETI di 36 lokasi se-Jawa Tengah, antara lain dengan penutupan/pemberhentian kegiatan, penyitaan alat berat dan pompa pasir serta pelimpahan kasus ke kejaksaan/pengadilan.
146 |Sambutan Oktober 2015 Tindakan tegas seperti ini harus menjadi komitmen bersama antara Kepolisian, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Apalagi menurut UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, izin penambangan menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Maka, saya mau tertibkan PETI ini. Peserta Rakor yang saya hormati; PETI tidak hanya terjadi di Jawa Tengah, tetapi merupakan problem pertambangan nasio-nal. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama dan harus segera diselesaikan. Saya tegaskan, Pemerintah tidak melarang ning urusen ijinnya. Jawa Tengah harus memulainya. Kita harus all out melakukan pengawasan dan penertiban per-tambangan di Jawa Tengah. Pengawasan kita lakukan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan pertambangan yang dilakukan itu taat aturan, terencana dengan baik, menerapkan teknologi yang berlandaskan pada efektivitas dan efisiensi, melaksanakan konservasi bahan galian, mengen-dalikan dan memelihara fungsi lingkungan, men-jamin keselamatan kerja, mengakomodasi keinginan dan partisipasi masyarakat, menghasilkan nilai tambah, meningkatkan kemampuan dan ke-sejahteraan masyarakat sekitar serta menciptakan pembangunan yang berkelanjutan. Sebenarnya, penertiban penambangan itu justru memikirkan nasib para pekerja, karena mereka telah lama menggeluti bidang tersebut. Harapannya, ke depan mereka masih dapat bekerja untuk kelangsungan hidup diri dan keluarganya. Maka saya minta urus ijinnya, agar paham daerah mana saja yang bisa ditambang, jadi tidak asal sikat saja. Inilah bentuk penegakan aturan. Yang menyalahi aturan ya harus diluruskan, namun harus disertai dengan pendekatan sosiologis kultural sehingga tidak menimbulkan gejo-lak yang mengganggu ketertiban dan ketenteraman hidup masyarakat. Dalam hal ini, spirit rembugan bisa menjadi opsi yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Saya selalu membuka ruang dialog dengan siapa saja untuk diajak rembugan agar muncul solusi terbaik terhadap permasalahan pertambangan tanpa izin ini. Insya Allah nanti ada solusi. Karena itu, dayagunakan Rakor ini seoptimal mungkin untuk membahas langkah-langkah stra-tegis dalam upaya mewujudkan kegiatan per-tambangan yang good mining practice serta mengatasi permasalahan pertambangan tanpa izin, dengan cara-cara elegan dan bermartabat. Dengan demikian, aktivitas pertambangan berjalan lebih bermanfaat dan tidak merugikan rakyat. Itulah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahir-rohmaanirrohiim”, Rapat Koordinasi Pengawasan dan Penertiban Usaha Pertambangan di Jawa Tengah”, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI.
147 |Sambutan Oktober 2015 SELAMAT MELAKSANAKAN RAKOR. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
148 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA PAMBUKA RAPAT KERJA (RAKER) ASOSIASI DAERAH PENGHASIL MIGAS (ADPM) KANTHI TEMA: ”BERSINERGI KANGGE KELANGSUNGAN INDUSTRI MIGAS NASIONAL” SEMARANG, 22 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan salam sejahtera tumrap kita sami. Ingkang kinurmatan, Paranpara saking Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI lan Kementerian Lingkungan Hidup lan Kehutanan RI; Pangarsa Komisi VII DPR-RI; Rencang-rencang Birokrasi Pamarintah Provinsi Jawi Tengah; Pangarsa Asosiasi Daerah Penghasil Migas (ADPM); Paranpara lan Panyarta Rakor; Para rawuh ingkang sanget kula urmati; Puji syukur konjuk dhumateng Allah SWT, Alhamdulillah enjang punika kita taksih pinaring-an kasarasan lan kawilujengan sahengga saged hangestreni Pambuka Rapat Kerja (Raker) Asosiasi Daerah Penghasil Migas, kanthi tema: “Bersinergi Kangge Kelangsungan Industri Migas Nasional”. Minangka sesulih Pamarintah Provinsi Jawi Tengah, kula aturaken gunging panuwun dhumateng panitia ingkang sampun nggadhahi inisiasi ngleksanaaken kagiatan ingkang sae punika, kagem nyengkuyung program kerja ADPM, sarta nyengkuyung upaya Pamarintah kangge mbyawaraaken kawicaksanan-kawicaksanan Pamarintah wonten ing babagan Hulu Migas. Pramila kula suwun, sadaya panyarta saged nyimak kanthi sae sedaya materi ingkang badhe dipun aturaken dening para paranpara supados punapa ingkang dipun ajengaken saged kawujud. Para rawuh ingkang minulya; Sengaja mengawali sambutan ini saya menggunakan Bahasa Jawa karena berdasarkan Pergub Nomor 55 tahun 2014, bahwa setiap hari Kamis,
149 |Sambutan Oktober 2015 kita yang ada di Jawa Tengah harus menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana ko-munikasi di lingkungan pekerjaan. Memang tidak mudah, tetapi harus terus kita biasakan agar Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu masyarakat Jawa Tengah bisa lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami, maka selanjutnya saya akan menggunakan bahasa Indonesia. Saat ini kita dihadapkan pada tantangan krisis energi dan semakin tingginya harga minyak dunia. Ketergantungan terhadap BBM sekarang semakin tinggi, tetapi produksi minyak terbatas, karena merupakan sumber energi yang bisa habis. Oleh sebab itu, pengelolaan potensi migas harus semakin baik dari semua aspek, meliputi eksplorasi/pengeboran, produksi, distribusi, sam-pai seluruh sektor penunjangnya. Maka, pembangunan sektor migas harus dibenahi. Diversifikasi energi menjadi salah satu strategi alternatif untuk meningkatkan upaya pengelolaan migas. Potensi daerah yang banyak harus dioptimalkan, tidak hanya pada sektor minyak bumi, tetapi juga gas alam dan bahan tambang lainnya. Budaya masyarakat juga harus dirubah, dari yang semula cenderung lebih banyak menggunakan BBM harus dikonversikan ke bahan bakar gas, yang sampai dengan saat ini potensinya masih lebih banyak dibanding minyak bumi. Dari kondisi masyarakat yang sudah memahami sumber energi gas, maka daerah harus mendorong perkembangan pengelolaan usaha gas ini, baik dengan mendirikan BUMD, investasi pembangunan sentra gas dan eksplorasi gas bumi, dan sebagainya. Sebagaimana konsep pembangunan nasional yang pro growth, pro job, pro poor, dan pro environment, pengelolaan usaha migas ini juga harus sinergi dengan kebutuhan masyarakat di daerah. Dengan adanya pengelolaan usaha migas yang lebih baik, pe-luang kerja masyarakat di daerah, iklim perda-gangan maupun pendapatan juga akan meningkat. Untuk itu, pemerintah daerah juga harus mendukung pembangunan infrastruktur penun-jang usaha migas ini, seperti jalan, upaya pe-ngembangan pendidikan migas, dan sebagainya. Hal ini dapat diwujudkan manakala didu-kung juga dengan pendapatan daerah yang mencukupi, yang salah satunya bisa diperoleh melalui bagi hasil atau sharing profit industri migas di daerah. Oleh karena itu, keberadaan ADPM ini harus lebih pro aktif mendukung perjuangan hak ekonomi, hak potensi dan hak eksisten pelaksanaan otonomi daerah dalam mengelola sumber daya alam migas. Kalau pro-porsional bagi hasil daerah jelas, maka bisa dialokasikan untuk pembangunan di daerah. Hadirin yang saya hormati; Perjuangan daerah dalam perhitungan bagi hasil migas yang transparan dan berkeadilan secara sporadis telah dilakukan, namun hasilnya belum mendapatkan tanggapan positif dari Pemerintah Pusat. Selain itu, masih terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
150 |Sambutan Oktober 2015 1. Dengan adanya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dimana Daerah tidak memiliki kewenangan pengelolaan Migas, maka peran Pemerintah Daerah dalam Perhitungan produksi dan realisasi lifting Migas bersama Pemerintah semakin sulit dan hanya menerima jumlah produksi (lifting) hasil perhitungan/ pengecekan BP. Migas dan Dirjend. Migas. 2. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam opera-sional kegiatan Migas (Cost Recovery), mulai dari Eksplorasi sampai Eksploitasi tidak transparan, sehingga mempengaruhi jumlah lifting Migas dan mempengaruhi perolehan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. 3. Adanya kecenderungan kebijakan pengelola-an sumur tua yang akan diberikan langsung kepada kelompok masyarakat, membuat hak BUMD semakin kecil dan tidak sesuai dengan Permen No. 1 tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Mi-nyak Bumi pada Sumur tua. 4. Kewenangan Pemerintah daerah pada pengelolaan hilir migas belum jelas padahal begitu kompleksnya permasalahan distribusi migas di lapangan membutuhkan peran aktif dan dukungan Pemerintah Daerah. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini saya ingin menyampaikan beberapa usulan, agar: 1. ADPM untuk dapat mengkoordinasikan ke-pada BP. Migas, Dirjend. Migas Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan terkait dalam perhitungan lifting Migas. 2. Cost Recovery dapat lebih transparan. 3. Perhitungan lifting tidak berdasarkan pada mulut sumur, tetapi berdasarkan potensi Wilayah Kerja Migas. 4. Perhitungan Dana Bagi Hasil (DBH) memper-hatikan potensi Migas yang berada di lintas Provinsi. 5. Dalam penyusunan perubahan UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas, diharapkan ADPM dapat mengusulkan peran Pemerintah Daerah dalam kegiatan hulu migas maupun kegiatan hilir migas. Untuk itu, Raker ini saya harap dapat membahas strategi yang bukan hanya konseptual dan wacana, tetapi riil untuk perjuangan masyarakat dengan pengelolaan usaha migas yang lebih bijak dengan tetap memperhatikan lingkungan. Bahkan saya harap melalui Raker ini muncul ide dan kreativitas baru pengelolaan migas, seperti mendorong banyaknya pendirian sentra pengolahan migas di daerah, sehingga migas kita tidak hanya diekspor dalam bentuk mentah, tetapi juga bisa diolah di dalam negeri untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri dan jika dieksport harganya juga lebih menjanjikan.
151 |Sambutan Oktober 2015 Kepada para peserta rapat kerja, hendaknya tetap berlandaskan semangat dapat mengikuti rapat kerja dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan rekomendasi untuk pengelolaan migas yang benar-benar pro rakyat, memajukan pembangunan di daerah dalam kerangka turut mensukseskan pembangunan nasional. Para Rawuh ingkang kula urmati; Mekaten sawatawis babagan ingkang saged kula aturaken ing kalodhangan punika. Saklajengipun kanthi maos ”Bismillaahir-rahmaanirrahiim”, Rapat Kerja (Raker) Asosiasi Daerah Penghasil Migas, kanthi tema: “Bersinergi Kangge Kelangsungan Industri Migas Nasional”, kanthi resmi kula BIKAK lan KAWIWITAN . Nuwun, nuwun, matur nuwun. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
152 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA RAPAT KERJA PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI ANGKATAN DARAT PROVINSI JAWI TENGAH WARSA 2015 SEMARANG, 22 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan karaharjan tumrap kita sedaya Ingkang kinurmatan, Pangarso lan Pengurus Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat Provinsi Jawi Tengah; Rencang-rencang Birokrasi Pamarintah Provinsi Jawi Tengah; Para Panyarta Raker; Para rawuh ingkang minulya; Puji syukur konjuk dumateng Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, Alhamdulillah enjang pu-niko kita taksih pinaringan kasarasan sahenggo saged rawuh hangestreni adicara “Rapat Kerja Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Provinsi Jawi Tengah Warsa 2015”. Raker puniko sae sanget minangka sarana silaturahim, lan nemtuaken arah peran PPAD Provinsi Jawi Tengah ing wekdal sak puniko lan wekdal mbejang. Dados, menawi sakpuniko tak-sih wonten peran ingkang dereng optimal, su-mangga saged disampurnaaken supados lang-kung sae. Wondene, ingkang sampun sae kedah saged dipun jagi lan dipun tingkataken. Mligini-pun, ing wekdal mbejang sedaya program kerja PPAD Jawi Tengah saestu saged paring kontribusi nyata kangge kemajengan organisasi lan pem-bangunan ing Jawi Tengah. Sengaja mengawali sambutan ini saya menggunakan Bahasa Jawa karena berdasarkan Pergub Nomor 55 tahun 2014, bahwa setiap hari Kamis, kita yang ada di Jawa Tengah harus menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana ko-munikasi di lingkungan pekerjaan. Memang tidak mudah, tetapi harus terus kita biasakan agar Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu masyarakat Jawa Tengah bisa lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami, maka selanjutnya saya akan menggunakan bahasa Indonesia. Hadirin yang berbahagia;
153 |Sambutan Oktober 2015 Pelaksanaan Raker ini benar-benar membuat kagum dan bangga saya pada semangat ber-organisasi para purnawirawan TNI AD. Inilah semangat kejuangan yang tidak pernah luntur sampai kapanpun. Saya harus angkat dua jempol atas semangat ini. Saya berharap semangat ini harus diwariskan kepada generasi muda bangsa di tengah semakin apatisnya anak-anak muda pada pembangunan bangsa. Padahal di pundak merekalah kita sandarkan harapan bagi masa depan bangsa ini. Karena itu, sekali lagi saya harapkan purnawirawan yang tergabung dalam PPAD Provinsi Jawa Tengah dapat mengajarkan dan menginternalisasi semangat serta nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda bangsa. Purnawirawan memang purna di tugas dan penugasan, tetapi masih ada tanggungjawab yang harus diemban. Rambut boleh putih seperti rambut saya ini, tetapi semangat untuk sesama tetap ada dan bahkan menyala. Dalam kesibukan, interaksi dengan internal keluarga, cucu atau anak muda lainnya, saya nderek titip maringi pitutur sikap respek kepada oang tua harus di-jaga, peduli pada sesama dan menjaga Pancasila. Hal ini saya sampaikan karena masih banyak persoalan pembangunan yang kita hadapi. Ke-miskinan, pengangguran, semakin dangkalnya karakter dan kepribadian anak-anak bangsa, musibah bencana alam dan masih banyak lainnya merupakan contoh dari problem kita hari ini. Penyelesaiannya tidak bisa hanya tergantung pada kerja pemerintah saja. Harus ada keber-samaan dan kegotong royongan semua elemen masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut. Untuk itu, kami meluncurkan branding Jateng Gayeng yaitu guyub, rukun, dan bareng-bareng mengatasi berbagai persoalan yang ada di Jawa Tengah melalui program kerja dan aksi nyata. Maka, sumangga sesarengan nyengkuyung pembangunan guna mewujudkan kedaulatan dan kemandirian kita sebagai sebuah bangsa yang besar. Termasuk sumangga sareng-sareng kita jaga kondusivitas kehidupan masyarakat. Apalagi saat ini kita menghadapi Pilkada serentak dengan segala dinamikanya. Karena itu, dayagunakan Raker ini dengan baik. Buat program-program kerja yang aplikatif. Artinya susun program kerja yang simple-simpel saja, namun mampu bermanfaat besar bagi masyarakat dan gerak langkah pembangunan di Jawa Tengah. Kami akan selalu nyadhong sum-bang pemikiran keluarga besar PPAD Provinsi Jawa Tengah. Ampun sayah paring pitutur kepada jajaran Pemerintah Daerah dan seluruh warga Jawa Tengah, agar kami semua menjadi bagian dari elemen yang mampu mewarisi se-mangat berjuang pantang menyerah dalam mendukung kemajuan pembangunan di Jawa Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Demikian yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini.
154 |Sambutan Oktober 2015 Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan, bimbingan dan meridhoi usaha luhur kita. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH Ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
155 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA UJI COBA/MODELING PEMETAAN BEBAN KERJA PERANGKAT DAERAH SEMARANG, 22 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Para Pejabat dari Kemen-terian Dalam Negeri RI dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Pimpinan SKPD Kabupaten Cilacap, Kudus, dan Kota Magelang; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat bersama-sama hadir menyertai Uji Coba/ Modeling Pemetaan Beban Kerja Perangkat Daerah. Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan “Terima kasih” atas dipilihnya Jawa Tengah sebagai model uji coba pemetaan beban kerja perangkat daerah. Melalui kegiatan ini, saya berharap ada informasi yang bisa di-share ke daerah tentang pembagian urusan pemerintahan, sekaligus ada kontribusi dari daerah dalam mendukung pe-nyempurnaan Rancangan Peraturan Pemerintah pengganti Peraturan Pemerintah (PD) Nomor 41 Tahun 2007, yang nantinya akan dijadikan dasar penataan kelembagaan pemerintah daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah se-bagaimana diatur dalam Lampiran Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Hadirin yang saya hormati; Penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peme-rataan, keadilan dan kekhasan suatu daerah da-lam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, efesiensi dan efektivitas penyeleng-garaan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek hubungan antara pemerintah
156 |Sambutan Oktober 2015 pusat dengan daerah dan antar daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, serta peluang dan tantangan persaingan global dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara. Oleh karena itu, dalam upaya mencapai efektifitas urusan pemerintahan, perlu ada distribusi kewenangan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan kepada daerah provinsi, kabupaten dan kota sebagai daerah otonom atau desentralisasi. Sejauh ini, telah banyak kemajuan yang dicapai melalui kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, antara lain meningkatnya demokratisasi melalui partisipasi masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana mulai menggeliat sesuai potensi daerah serta mengakomodasi keinginan masyarakat. Hal positif lainnya adalah munculnya pemerintahan yang lebih responsif akan kebutuhan masyarakat setempat. Peran aktif masyarakat dalam mem-berikan kontrol sosial juga turut mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Namun, kita sadari bahwa kinerja peme-rintahan daerah untuk mendukung terwujudnya tujuan otonomi daerah belum optimal. Dari berbagai hasil kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor penye-babnya adalah kelemahan aspek regulasi yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan implementasi regulasinya. UU Nomor 32 Tahun 2004 telah berhasil menyelesaikan beberapa masalah dalam penye-lenggaraan pemerintahan daerah, namun dalam pelaksanaannya, ketidakjelasan pengaturan da-lam UU ini sering menimbulkan permasalahan baru yang mismanagement pemerintahan dan aparaturnya yang pada akhirnya menyebabkan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga perlu dilakukan perubahan. Untuk itu, terbit UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagai pengganti UU Nomor 32 Tahun 2004. UU Nomor 23/2014 Pemerintahan Daerah, dimaksudkan untuk mem-perjelas konsep desentralisasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memperjelas pengaturan dalam berbagai aspek penyeleng-garaan pemerintahan daerah. Selain itu, juga menambah pengaturan baru sesuai dengan kebutuhan hukum untuk mengakomodasi dina-mika pelaksanaan desentralisasi, antara lain pengaturan tentang hak warga untuk berparti-sipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, adanya jaminan terselenggaranya pela-yanan publik dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu hal penting dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 adalah pengaturan terkait pembagi-an urusan pemerintahan antara Pemerintah Pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/ kota yang pada awalnya tidak jelas diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
157 |Sambutan Oktober 2015 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Peme-rintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Peme-rintahan Daerah Kabupaten/Kota. Ketidakjelasan ini sering memicu konflik antar susunan peme-rintahan serta mendorong terjadinya tumpang tindih dan duplikasi urusan pemerintahan sehingga menimbulkan tidak efisien dan tidak efektifnya penyelenggaraan pemerintahan dae-rah. Hadirin yang saya hormati; UU Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintahan Daerah telah mengatur secara jelas dan tegas pembagian urusan pemerintahan untuk masing-masing susunan pemerintahan dengan dukungan dana sesuai dengan urusan yang diserahkan dan melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus (DAK). Selain itu, untuk menjamin terselenggaranya urusan pemerintahan, khususnya urusan peme-rintahan wajib, maka daerah diwajibkan untuk memprioritaskan pelaksanaan urusan pemerintah-an wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Dalam rangka pelaksanaan urusan peme-rintahan sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 23/2014, khususnya pada urusan kon-kuren maka pemerintah daerah perlu membentuk kelembagaan daerah. Inilah nanti yang akan diatur dalam PP pengganti PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Perangkat Daerah. Oleh karena itu, saya minta kepada Pimpinan SKPD Pemerintah Provinsi dan Kabupa-ten/Kota dapat memberikan masukan positif bagi penyelesaian dan penyempurnaan Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti PP Nomor 41 Tahun 2007 Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahir-rohmaannirrohiim”, Uji Coba/ Modeling Pemetaan Beban Kerja Perangkat Daerah, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD. H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
158 |Sambutan Oktober 2015
PAMANGGIH GUBERNUR JAWI TENGAH DHUMATENG RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH AWIT USUL PRAKARSA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWI TENGAH BABAGAN PERLINDUNGAN LAN PEMBERDAYAAN PETANI Semarang, 22 Oktober 2015 Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Ingkang kinurmatan, Pangarso lan Anggota De-wan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawi Tengah; Rencang-rencang Jajaran Eksekutif; Para rawuh ingkang minulya; Puji syukur konjuk dumateng Gusti Allah Ingkang Murbeng Dumadi, Alhamdulillah bilih kita taksih pinaringan kasarasan sahenggo dinten puniko kita sedaya saged kepanggih malih ing Rapat Paripurna Lanjutan kangge caos pamang-gih babagan Atur Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawi Tengah ingkang dipun usulaken lan dipandhegani kaliyan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawi Tengah gegayutan Perlin-dungan lan Pemberdayaan Petani. Raperda kasebat sampun dipun aturaken wonten ing Rapat Paripurna Dewan, rikala surya kaping 20 Oktober 2015 kepengker. Kulo ngaturaken gunging panuwun ingkang tanpa upami dhumateng Dewan ingkang kinurmatan, mliginipun Komisi B ingkang sampun mandhegani penyusunan Raperda punika. Sedaya kala wau minangka paleksanan salah satunggali-pun fungsi legislasi Dewan kangge mujudaken Perda sesarengan kaliyan Gubernur (Pamarintah). Sengaja mengawali sambutan ini saya menggunakan Bahasa Jawa karena seperti kita ketahui bersama bahwa setiap hari Kamis, kita yang ada di Jawa Tengah harus menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi di lingkungan pekerjaan. Memang tidak mudah, tetapi harus terus kita biasakan agar Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu masyarakat Jawa Tengah bisa lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami, maka selanjutnya saya akan menggunakan bahasa Indonesia. Hadirin yang berbahagia;
159 |Sambutan Oktober 2015 Berkaitan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan dan pemberdayaan Petani atas usul Dewan yang terhormat, perkenankan pada kesempatan ini dapat saya berikan tanggapan sebagai berikut : Pada prinsipnya saya mendukung penuh Raperda dimaksud. Apalagi setelah diundang-kannya Undang-undang Nomor 19 tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, maka pengaturan perlindungan dan pemberda-yaan petani sangat penting sebagai landasan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mene-tapkan kebijakan dan strategi daerah terkait perlindungan dan pemberdayaan petani. Hal ini saya sampaikan karena dalam pembangunan pertanian, petani mempunyai peran sentral dan kontribusi besar dalam mewujudkan kemajuan pembangunan bidang ini. Artinya, petani adalah pelaku utama pembangunan per-tanian yang sangat menentukan maju mundurnya pembangunan sektor ini. Namun kondisinya, secara umum petani kita masih berusaha dalam skala kecil, yaitu rata-rata luas usaha taninya kurang dari 0,5 Ha. Bahkan ada sebagian dari petani kita yang tidak memiliki sendiri lahan usaha tani atau disebut petani penggarap, bahkan juga buruh tani. Selain itu, petani pada umumnya juga mempunyai posisi yang lemah dalam memperoleh sarana produksi, pembiayaan usaha tani dan akses pasar. Ditambah lagi petani kita masih dihadapkan pada kecenderungan terjadinya perubahan iklim, kerentanan terhadap bencana alam dan resiko usaha, globalisasi dan gejolak ekonomi global, serta sistem pasar yang belum berpihak kepada petani. Oleh karena itu, diper-lukan upaya serius dan nyata untuk melindungi dan memberdayakan petani. Disinilah keberadaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Perlindungan dan pemberdayaan petani sangat penting. Dengan adanya Peraturan Daerah ter-sebut diharapkan mampu mendukung : 1. Perwujudan kedaulatan dan kemandirian pe-tani guna meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kehidupan yang lebih baik 2. Penyediaan prasarana dan sarana pertanian yang dibutuhkan dalam mengembangkan usa-ha tani 3. Memberikan kepastian Usaha Tani 4. Perlindungan petani dari fluktuasi harga, prak-tik ekonomi biaya tinggi, dan gagal panen 5. Peningkatan kemampuan dan kapasitas petani serta kelembagaan petani dalam menjalankan usaha tani yang produktif, maju, modern, dan berkelanjutan, serta 6. Tumbuhkembangnya kelembagaan pembiaya-an pertanian yang melayani kepentingan usaha tani. Rapat Dewan Yang terhormat,
160 |Sambutan Oktober 2015 Demikian tanggapan atas usul prakarsa Dewan yang terhormat, dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Atas perhatian Dewan Yang Terhormat, saya sampaikan terima kasih. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa selalu menyertai usaha-usaha kita untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani di Jawa Tengah. Nuwun, nuwun maturnuwun. Wabillahitaufik walhidayah Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb A.n. GUBERNUR JAWA TENGAH WAKIL GUBERNUR ttd Drs. H. HERU SUDJATMOKO, M.Si
161 |Sambutan Oktober 2015
ATUR PANGANDIKAN GUBERNUR JAWI TENGAH ING ADICARA KEPYAKAN SIMPANAN PELAJAR (SIMPEL) LAN PASRAH PANAMPI KANTHI SIMBOLIS KREDIT USAHA RAKYAT BANK RAKYAT INDONESIA (KUR BRI) WONOGIRI, 22 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Sugeng enjang lan salam sejahtera Tumrap kita sami. Ingkang kinurmatan, Pangarsa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI lan Kementerian Agama RI; Bupati lan Muspida Kabupaten Wonogiri; Pangarsa Bank Indonesia lan Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Pangarsa Bank Rakyat Indonesia (BRI); Para rawuh ingkang sanget kula urmati; Kairing raos syukur dhumateng Gusti Allah ingkang Maha Kuwaos, Alhamdulillah kita tansah pinaringan nikmat kasarasan, sahéngga ing kalodhangan punika saged ngrawuhi adicara Kepyakan Simpanan Pelajar (Simpel) lan Pasrah Panampi kanthi Simbolis Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia (KUR BRI). Sengaja di awal sambutan saya mengguna-kan Bahasa Jawa, karena perlu saya sampaikan bahwa setiap Hari Kamis, kami di Jawa Tengah mencoba membiasakan penggunaan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi di lingkungan kerja agar Bahasa Jawa yang merupakan “Bahasa Ibu” masyarakat Jawa Tengah tetap lestari. Namun demikian, agar apa yang saya sampaikan dapat dipahami dengan baik, selanjutnya saya akan menggunakan Bahasa Indonesia. Hadirin yang saya hormati; Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan Selamat kepada keluarga besar BRI atas diterbitkannya produk Tabungan BRI Simpel. Produk ini merupakan tabungan yang diperuntukkan khusus untuk siswa /pelajar, dengan persyaratan pembuatan yang mudah dan sederhana serta
162 |Sambutan Oktober 2015 fitur yang menarik. Sehingga sangat bermanfaat sebagai sarana edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Saat ini menabung masih belum menjadi kebiasaan bagi kebanyakan masyarakat kita. Kesadaran akan pentingnya menyisihkan sebagi-an dari penghasilan untuk keperluan masa datang ataupun keperluan tak terduga, masih sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan masih ada kesan bahwa tabungan di perbankan masih milik masyarakat kelas menengah ke atas, atau masya-rakat dewasa yang mempunyai tanggungan memikirkan kebutuhan keluarganya. Padahal, kegiatan menabung justru harus dipupuk sejak usia dini agar pengetahuan dan pemahaman mengenai layanan perbankan khususnya produk tabungan dapat dipahami dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, dengan keunggulan yang diberikan oleh Tabungan BRI Simpel berupa persyaratan yang mudah dan bebas biaya administrasi, serta kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk kemudahan dalam bertransaksi, maka diharapkan kendala-kendala yang dihadapi masyarakat khususnya para siswa untuk menabung dapat diatasi. Sehingga menabung benar-benar menjadi budaya masyarakat untuk dapat dikelola menjadi potensi pembangunan demi kesejahteraan bangsa dan negara. Hadirin yang saya hormati; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada BRI. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi usaha luhur kita dalam membangun bangsa. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabilahittaufiq wal hidayah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP.
163 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA KUNJUNGAN KERJA KE PROVINSI KALIMANTAN UTARA KAB. BULUNGAN, 22 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr.Wb. Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semuanya Yang saya hormati, Gubernur Kalimantan Utara; Para Pejabat dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), dan Transmigrasi RI; Bupati dan Muspida Kabupaten Bulungan; Jajaran Birokrasi Pemerintah Daerah; Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dari 5 Perguruan Tinggi; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita masih dikaruniai nikmat kese-hatan sehingga berkesempatan hadir ber-silaturahmi di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, dalam rangka me-nindaklanjuti penandatanganan kerjasama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Ter-tinggal (PDT) dan Transmigrasi RI; Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Provinsi Kalimantan Utara; dan Kabupaten Bulungan tentang penyelenggara-an transmigrasi Pola Sharing di Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Sepunggur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara tahun 2016 dan 2017. Program transmigrasi pola sharing ini nanti-nya melibatkan dukungan dana dari APBD Provinsi Jawa Tengah; APBD Provinsi Kalimantan Utara dan APBD Kabupaten Bulungan. Program seperti inilah yang saat ini kita dorong dan sepakati bersama, untuk memfasilitasi masyara-kat yang berminat berangkat transmigrasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak 5 (lima) perguruan tinggi untuk ikut serta melakukan kajian dan upaya percepatan peningkatan kesejahteraan baik bagi masyarakat transmigran maupun masyarakat setempat me-lalui pendampingan. Untuk itu, saya berharap dapat memperoleh informasi selengkapnya terkait dengan potensi dan prospek lokasi di Kabupaten Bulungan
164 |Sambutan Oktober 2015 serta harapan pemerintah Kabupaten Bulungan dan Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka pengembangan wilayah. Penempatan transmigrasi dengan pola sharing dan pendampingan oleh perguruan tinggi diharapkan dapat mempercepat proses adaptasi antar etnis, pembangunan daerah sekaligus per-cepatan peningkatan kesejahteraan bagi masya-rakat transmigran dan sekitarnya menjadi daerah yang mandiri, berdaulat dan menjadi contoh nasional. Hadirin yang saya hormati; Dapat saya sampaikan bahwa saat ini penduduk Jawa Tengah sebanyak + 34 Juta tersebar di 29 Kabupaten dan 6 Kota. Masyarakat yang berminat bertransmigrasi tercatat sebanyak 2.600 KK. Sedangkan masyarakat Jawa Tengah yang telah pindah dan menetap di lokasi trans-migrasi Provinsi Kalimantan Utara sampai dengan 2014 sebanyak 1.521 KK terdiri dari 5.673 jiwa dan 1.190 KK atau 4.480 jiwa di Bulungan. Jika kita cermati, penyelenggaraan transmit-grasi sudah semakin baik. Namun demikian, masih dijumpai beberapa kelemahan yang harus mendapatkan perhatian kita semua khususnya masalah lahan, karena keberlangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan transmigran di-tentukan oleh kepemilikan lahan. Untuk UPT Sepunggur, lahan yang akan dibagikan seluas 1 hektar, meskipun secara normatif transmigran memperoleh lahan seluas 2 hektar. Untuk itu, saya berharap, lahan seluas 1 hektar ini selain clear and clean tidak bermasalah dan dapat dioptimalkan. Kepada Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI, saya harap dapat melengkapi sarana infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan serta memberikan dukungan melalui pember-dayaan, pembinaan dan bantuan sarana pra-sarana sesuai potensi yang ada. Selain itu, bantuan alat-alat kesenian juga penting agar penduduk asli dan transmigran dapat berbaur dan berkesenian bersama, sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan nyaman untuk bermukim. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Mudahmudahan upaya yang kita lakukan hari ini dapat memperbaiki penyelenggaraan transmigrasi ke depan sehingga masya-rakat transmigran menjadi lebih sejahtera. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu `alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
165 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBERIAN PENGHARGAAN INDONESIAN BUSINESS
QUALITY AWARD 2015
SEMARANG, 23 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb; Sselamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Walikota Semarang;’ Kawan-kawan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Keluarga Besar Indonesia Development Achievement Foundation; Para Penerima Penghargaan; Rekan-rekan Jurnalis Media Massa; Hadirin yang saya hormati; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, malam ini kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pemberian Penghargaan Indonesian Business Quality Award 2015, yang diseleng-garakan oleh Indonesia Development Achieve-ment Foundation. Saya menyambut baik penyelenggaraan ke-giatan pemberian penghargaan seperti ini, sebagai salah satu wujud pengakuan prestasi para pelaku bisnis, yang diharapkan dapat memacu semangat untuk meningkatkan kinerja dan kualitasnya. Karena itu, atas nama Peme-rintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan ucapan “Selamat” kepada para penerima penghargaan, disertai harapan agar semakin matang dan sukses dalam bidang yang ditekuni. Bagilah pengalaman yang Saudara miliki kepada generasi muda yang saat ini masih memerlukan bimbingan dan arahan, agar mampu berkontri-busi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Hadirin yang saya hormati; Perlu saya sampaikan bahwa ke depan, persaingan usaha semakin ketat dengan diber-lakukannya ASEAN Economic Community (AEC) mulai Desember 2015, dimana berbagai produk dan jasa dari berbagai negara ASEAN bebas keluar masuk ke negara kita. Karena itu, semua pelaku usaha dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam berbisnis.
166 |Sambutan Oktober 2015 Orang yang kreatif dan inovatif mampu melihat hal yang sama tetapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan sesuatu yang beda dari yang lain. Mengapa harus beda? Karena hal yang beda akan membuka peluang baru. Orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, melakukan sesuatu yang jarang dilakukan orang lain. Inilah yang menarik minat customer atau klien. Kreativitas itu tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada dipadukan sesuatu yang baru. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menumbuh-kembangkan kreativitas, antara lain : 1. Sensitivity to problems, kepekaan terhadap masalah yang muncul. 2. Originality, pemecahan masalah dengan cara baru. 3. Ingenuity, artinya kecerdikan dalam peme-cahan masalah. 4. Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah. Saya berharap pengusaha kita siap fight menghadapi AEC 2015. Tunjukkan kepada dunia bahwa pengusaha Indonesia punya pemikiran brilian dan konsep bisnis yang jempolan. Karena itu, saya menunggu aksi dan karya nyata selanjutnya dari rekan-rekan pengusaha, utama-nya kawan-kawan yang berhasil meraih peng-hargaan pada malam ini, antara lain untuk mendukung pemberdayaan UMKM, agar produk yang dihasilkan semakin berkualitas dan pangsa pasarnya meluas. Pemberdayaan bisa dilakukan melalui pembinaan dan pendampingan usaha, fasilitasi promosi dan pemasaran, atau bahkan menjalin kemitraan usaha. Dengan demikian, UMKM dan pelaku usaha berskala besar dapat berjalan seiring sejalan dan saling mendukung untuk mendorong pertumbuh-an ekonomi daerah dan meningkatkan kesejah-teraan masyarakat. Hadirin yang berbahagia; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Sekali lagi, “SELAMAT DAN SUKSES” untuk para penerima penghargaan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridloi dan memberi kemudahan setiap usaha mulia kita. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
167 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA DEKLARASI ”PERGERAKAN PEMUDA BAGI INDONESIA (PPBI)”-
”YOUTH FOR INDONESIA”
SEMARANG, 23 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Ketua Umum DPP Pergerakan Pemuda Bagi Indonesia (PPBI) beserta jajaran Pengurus; Para Peserta Deklarasi; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah hari ini kita dapat bersama-sama hadir mnyertai Deklarasi ”Pergerakan Pemuda Bagi Indonesia (PPBI). Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saya sampaikan ucapan ”Selamat” atas Deklarasi ”Pergerakan Pemuda Bagi Indonesia (PPBI)” - Youth for Indonesia, sebagai organisasi massa yang bergerak dibidang kaderisasi anak muda. Apalagi mengusung jalur pembinaan pengembangan intelektual, profesional dan kewirausahaan di kalangan anak muda. Organisasi kepemudaan adalah perjuangan mulia untuk membentuk dan membangun pola pikir pemuda yang lebih maju dan visioner dalam meneruskan estafet kepemimpinan bangsa dimasa depan. Upaya-upaya pembangunan kualitas sumber daya pemuda sangat penting untuk dilakukan saat ini ditengah makin goyahnya karakter dan jatidiri sebagian para pemuda bangsa. Mereka cenderung menjadi orang-orang yang individu-alistik materialistik dan hedonis. Akibatnya gene-rasi muda bisa cenderung apatis pada lingkunan bahkan sesama. Padahal dipundak merekalah kita sandarkan harapan untuk kemajuan bangsa, saat ini dan masa depan. Hadirin yang saya hormati; Bertemu dengan para pemuda yang berasal dari 10 (sepuluh) kota dari Pulau Jawa, membuat saya naik dan bersemangat. Apalagi, pemuda-pemuda yang tergabung dalam PPBI ini. Mengapa? Saya sangat meyakini bahwa
168 |Sambutan Oktober 2015 pemuda itu hebat dan menghebatkan, untuk mau berperan sebagai leader of change bagi Indonesia dan bahkan dunia. Kehebatan pemuda juga telah diakui oleh Bung Karno dengan ungkapan beliau yang sangat terkenal, yaitu : “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, tapi berikan aku 10 orang pemuda niscaya akan kuguncang dunia”. Pertanyaannya ada-lah: pemuda yang bagaimana dulu? Hadirin yang saya hormati; Pasal 16 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan mengamanatkan agar pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemu-da sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan kepemudaan; memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental-spiritual; dan meningkatkan kesadaran hukum. Sebagai kontrol sosial, antara lain diwujudkan dengan memperkuat wawasan kebang-saan; membangkitkan kesadaran atas tanggung-jawab, hak dan kewajiban sebagai warga negara; membangkitkan sikap kritis terhadap lingkungan dan penegakan hukum, dll. Sedangkan sebagai agen perubahan, antara lain dapat diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi; sumberdaya ekonomi; kepedulian terhadap masyarakat; ilmu pengetahuan dan teknologi; olahraga, seni, dan budaya, dll. Kembangkan terus sensitivitas diri untuk berbagi, peduli dan empati. Segala tindakan didasari dengan HATI. Percayalah HATI selalu berpihak pada yang benar dan bertindak dengan cara yang benar. Maka, untuk pemuda tidak hanya dituntut punya knowledge and skill tapi juga attitude yang baik. Ketiganya adalah satu paket dalam personality anak muda. Hadirin yang saya baggakan; Banyak hal yang dapat dilakukan oleh kawula muda untuk kemajuan bangsa. Untuk itu, pemuda harus diberi ruang gerak dan fasilitas agar berani menyuarakan idealismenya, menggali potensi diri, melakukan eksperimen positif yang menghasilkan inovasi-inovasi baru serta terus mengembangkan kualitas diri agar mampu men-jadi motor penggerak kemajuan bangsa. Namun demikian, mencermati kondisi riil sekarang ini, sebenarnya saya sangat miris dan perihatin, karena sebagian dari pemuda kita, yang sejatinya digadang-gadang menjadi pejuang pembangunan, justeru terjebak dan terseret arus negatif globalisasi, sehingga menjadi pribadi yang tidak peduli terhadap nasib bangsa sendiri. Idealisme dan rasa nasionalisme para pemuda Indonesia sudah diragukan, tergerus kepen-tingan pribadi. Bahkan, ada sebagian dari mereka yang mengabaikan harga diri demi mendapatkan apa yang diinginkan.
169 |Sambutan Oktober 2015 Ketika pintu gerbang reformasi terbuka, era globalisasi menerjang hampir seluruh sendi ke-hidupan. Penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi tidak sampai kepada kearifan. Penegakan hukum tidak berkeadilan, ekonomi tidak me-wujudkan pemerataan, persatuan tidak menun-jukkan kekokohan, kekuasaan tidak ada penga-yoman dan kepemimpinan tidak sampai pada keteladanan. Implikasinya, bangsa kita berjalan terseok-seok menahan beban berat. Inilah PR besar kita untuk membangun pemuda yang berkarakter. Saatnya kita mem-bangkitkan generasi muda yang tangguh dan tahan banting. Pemuda yang jujur serta tidak silau harta dan kedudukan ketika mendapat ama-nat menjadi pemimpin bangsa. Karena itu, nilai-nilai perjuangan para pemuda terdahulu seperti Budi Utomo, Sukarni, Wikana, Cosmas Batubara, Soe Hok Gie dan tokoh pemuda lainnya, semangatnya perlu direaktualisasi dan diredefinisikan dalam konteks kekinian. Kearifan lokal yang dimiliki bangsa kita perlu diajarkan kembali dan diwariskan kepada generasi muda. Demikian pula nilai-nilai yang terkandung dalam 5 Sila Pancasila harus diinternalisasikan dalam kehidupan pemuda Indonesia. Sudah saatnya pemuda Indonesia member-kan ide-ide besarnya, semangat jiwa visionernya dan mampu menjadi pioneer bagi kebangkitan Indonesia seperti yang telah ditunjukkan pemuda kita dahulu. Orang lain atau siapapun bisa saja meremehkan kemampuan anak muda, tapi per-cayalah mereka takkan pernah mampu merubah cita-cita luhur kita untuk Indonesia. Pemuda Indonesia tidak boleh minder, harus jadi leader. Semua harus bersiap diri untuk menjadi nomor satu. Jadi, kalian tidak boleh puas hanya menjadi follower. Gantungkan cita-citamu setinggi bintang dilangit. Jangan takut jatuh, sekalipun jatuh, jatuhnya diantara para bintang, bukan pecundang. Ingat, tidaklah penting be-rapa kali kita jatuh, tapi berapa kali kita bangkit disetiap jatuh dan itu penting! Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga bisa menjadi inspirasi dan sumber motivasi bagi bangkitnya idealisme pemuda, calon pemimpin bangsa di masa depan. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah Wassalamu'alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP
170 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL (HAKTEKNAS) KE-20 DAN PAMERAN PRODUK INOVASI (PPI) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 SEMARANG, 24 OKTOBER 2015 Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI beserta jajarannya; Para Pejabat dari Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Perindustrian RI, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika RI; Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah; Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jawa Tengah ; Bupati/Walikota dan Muspida yang hadir ; Jajaran Birokrasi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan Instansi Vertikal di Jawa Tengah; Kepala Balitbang Regional Tengah (Jawa dan Kalimantan) ; Peserta Pameran dan hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah kita dapat bersama-sama hadir menyertai Pembukaan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-20 dan Pameran Produk Inovasi (PPI) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015. Atas nama Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Tengah, saya sampaikan “Selamat Datang” di Kota Semarang, Ibukota Provinsi Jawa Tengah, kepada Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI beserta jajaran Kementerian yang hadir. Mumpung sudah di Semarang, saya persilakan menikmati suasana dan obyek wisata di Semarang. Selain Lawang Sewu, masih ada Taman Budaya Raden Saleh, Museum Rangga Warsita, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Poo Kong, Vihara Buddhagaya Watugong, Kawasan Kota
171 |Sambutan Oktober 2015 Lama, dll. Wisata kuliner dan oleh-oleh khas Kota Semarang juga wajib dicoba, ada tahu gimbal, loenpia Semarang, wingko babat, bandeng presto, dll. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah: “Inovasi IPTEK di Bidang Pangan, Energi, Infrastruktur dan Maritim untuk Daya Saing Bangsa”. Bagus sekali, dan saya sangat men-dukung. Karena ketiga bidang tersebut sedang kita dorong agar dapat berkontribusi secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, saya sampaikan apresiasi kepada semua peserta pameran, para akademisi, ilmuwan dan peneliti di Jawa Tengah yang telah mendedikasikan dirinya untuk berkarya dan berinovasi baik dalam bentuk gagasan maupun peralatan baru dalam pengembangan sektor pangan, energi dan maritim. Moment seperti ini mari kita dijadikan sebagai upaya pembelajaran, tukar pengalaman dan peningkatan semangat berinovasi. Hadirin yang saya hormati; Semangat inovasi ini sangat dibutuhkan guna meningkatkan daya saing bangsa, karena di era globalisasi ini persaingan antar bangsa tidak bisa dihindari. Ditambah lagi, pada akhir tahun 2015 ini mulai diberlakukan ASEAN Economic Community (AEC) yang membuat arus barang dan jasa dari Negaranegara ASEAN bebas masuk ke Indonesia. Selain itu, inovasi dalam IPTEK dapat menjadi alternatif guna mendukung agenda pembangunan Jawa Tengah, antara lain mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi. Teknologi pem-benihan, pertanian organik hingga pemupukan dan sebagainya perlu ditingkatkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan. Demikian pula dalam pembibitan ikan, ternak dan budidaya perikanan. Di bidang energi, inovasi teknologi diperlukan guna mengembangkan energi baru terbarukan. Selama ini, yang sudah mulai dikembangkan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), maupun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Ke depan harus terus ada inovasi untuk menggali dan mengolah potensi Jawa Tengah agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masya-rakat. Untuk itu, Jawa Tengah berupaya terus mendukung kemajuan IPTEK melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui pendirian dan revitalisasi Science and Techno Park (STP) yang keberadaannya saling menguatkan dan sinergis dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Jawa Tengah. Arah kebijakan SIDa Provinsi Jawa Tengah adalah: Optimalisasi inovasi kebijakan berbasis hasil litbang dan inovasi; Pengembangan wirausaha baru yang diarahkan pada usaha kreatif bernilai tambah tinggi; Optimalisasi kelembagaan ekonomi perdesa-an; Optimalisasi pengembangan akses dan infor-masi pasar melalui perkuatan jejaring sentra dan klaster; Peningkatan kualitas, keberagaman, pro-duktivitas dan promosi serta mendorong penerapan
172 |Sambutan Oktober 2015 standar mutu produk lokal. Selain itu, juga men-dorong terciptanya iklim investasi yang berdaya saing, kondusif, serta responsif terhadap perubahan kebijakan nasional dan global. Arah kebijakan SIDa juga diperkuat dengan perlindungan kekayaan intelektual atas hasil inovasi, dimana pada tahun 2015 telah difasilitasi hak paten terhadap 16 hasil litbang dari Jawa Tengah. Hadirin yang saya hormati; Kita patut berbangga karena berkat prestasi dalam penguatan SIDa, Provinsi Jawa Tengah memperoleh penghargaan dari Kemenristek RI secara berturut-turut dari tahun 2012 s.d. 2015, antara lain: Anugerah Prayogasala; Budhipura, Pelopor, dan Anugerah BALITBANG Provinsi Kategori “utama”. Terakhir, pada peringatan HAKTEKNAS ke-20 tanggal 10 Agustus 2015 yang lalu, Provinsi Jawa Tengah menerima Anugerah Budhipura Kencana dari Menteri Koordinator Kemaritiman, mewakili Bapak Presiden RI di Pelabuhan Komando Lintas Laut Militer (KOLINLAMIL) Tanjung Priok, Jakarta. Prestasi tersebut merupakan kebanggaan namun sekaligus menjadi motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pe-nguatan SIDa, antara lain dengan menginisiasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) SIDa yang diharapkan pada tahun 2016 masuk dalam Program Legislasi Daerah (PROLEGDA) menjadi Peraturan Daerah. Kepada Pemerintah Pusat, saya berharap dapat menerbitkan kebijakan yang inovatif untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pela-yanan kepada masyarakat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap ”Bismillaahir-rahmaanirrahiim”, Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-20 dan Pameran Produk Inovasi (PPI) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufiq wal hidayah, Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP
173 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PERESMIAN MASJID AL-FIKRI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) AL-FIKRI SEMARANG SEMARANG, 24 OKTOBER 2015 Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang; Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Fikri Semarang; Keluarga besar pendidikan al azhar di Semarang; Para orang tua murid; Anak-anakku yang saya cintai dan banggakan serta hadirin yang berba-hagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah kita semua bisa bersilatu-rahim di tempat ini menyertai Peresmian Masjid Al-Fikri Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Fikri Semarang. Saya sampaikan selamat atas telah sele-sainya pembangunan Masjid Al Fikri Semarang ini. Teriring harapan, setelah digunakan bisa dimakmurkan. Ampun dikunci, biarkan terbuka untuk masyarakat sekiatr atau musafir yang ingin sholat. Shaf-shaf sholat hendaknya juga bisa terus diisi penuh dari depan hingga belakang. Jangan hanya penuh ketika bangunannya masih baru. Nanti ketika seiring berjalannya waktu, malahan shafnya semakin maju, alias jamaahnya semakin berkurang. Jangan seperti itu. Untuk itu saya minta semangat guru maupun siswa untuk sholat berjamaah harus terus dijaga dan diting-katkan. Termasuk semangat masyarakat sekitar masjid untuk sholat berjamaah di masjid ini. Ampun ngantos melempem semangat ini. Dengan sholat berjamaah akan membentuk karakter dan jatidiri yang semakin baik. Dalam sholat berjamaah ada nilai-nilai kepemimpinan, kebersamaan, kekompakkan, kejujuran dan lain sebagainya. Jadi kalau sering sholat berjamaah, Insya Allah nilai-nilai yang ada didalam sholat ini akan mampu membentuk karakter masyarakat dan anak-anak kita menjadi lebih baik.
174 |Sambutan Oktober 2015 Namun demikian, selain untuk sholat ber-jamaah, masjid ini juga bisa didayagunakan se-bagai tempat penanaman kesalehan sosial pada anak-anak kita. Seperti bagaimana mengajarkan anak-anak kita agar bisa saling menghargai satu sama lain, punya ungguh-ungguh kepada guru dan orang tua, punya jiwa suka membantu kesusahan orang lain, siap menjaga kebersihan, menjauhi narkoba dan pergaulan bebas, peduli pada kelestarian alam dan lingkungannya dan lain sebagainya. Intinya, masjid bukanlah sekedar memenuhi fungsi sebagai tempat ibadah ritual saja, tetapi lebih luas dari itu, masjid juga ada fungsi ibadah sosialnya. Artinya Masjid itu memiliki fungsi pem-berdayaan keagamaan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Fungsi seperti inilah yang harus didorong kepada masyarakat luas sehingga mereka mampu mendayagunakan masjid secara lebih optimal. Ketika ini bisa berjalan, Insya Allah akan mem-berikan dampak luar biasa bagi kemaslahatan jamaah masjid itu sendiri maupun bagi ma-syarakat di sekitarnya. Bisa dibayangkan kalau semua atau sebagian besar masjid-masjid di Indonesia bisa mengembangkan fungsi-fungsi ibadah ritual yang berjalan bersamaan dengan fungsi ibadah sosial. Tentu berapa banyak orang akan terbantu dari aksi sosial yang dilakukan Masjid. Begitu pula, berapa banyak anak-anak kita dan generasi muda bangsa yang akan memiliki pengetahuan agama secara baik, benar dan tidak menyimpang. Inilah peran dan kebersamaan masjid dalam mendukung kemajuan pembangunan yang sela-ras dengan branding Jawa Tengah, yaitu Jateng Gayeng. Gayeng berarti, sesarengan kanthi guyub membangun Jawa Tengah mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Itulah yang dapat saya sampaikan pada ke- sempatan ini. Selanjutnya, dengan mengucap Bismillaahrohmaannirrohiim, Masjid Al-Fikri Sema-rang, saya resmikan penggunaannya. Sekian dan terima kasih atas kebersamaan kita. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu`alaikum Wr.Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH.MIP
175 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA PEMBUKAAN DAN PENGLEPASAN RALLY WISATA AMERICAN JEEP SE-JAWA PATI, 25 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua; Yang saya hormati, Bupati dan Jajaran Muspida Kabupaten Pati; Para Pejabat Sipil, TNI dan Polri; Ketua Panitia Pati American Jeep and Pragola American Jeep; Hadirin yang berbahagia; Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan karunia-Nya pagi ini kita dapat bersama-sama hadir mengikuti Upacara Pembukaan dan Penglepasan Rally Wisata American Jeep se-Jawa. Saya ucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara atas dipilihnya Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat pelaksanaan rangkaian kegiataan Gathering dan Temu Kangen American Jeep se-Jawa ini. Semoga diwaktu senggang, para peserta dapat menikmati sajian wisata alam dan wisata kuliner yang menjadi potensi Kabupaten Pati, sehingga di waktu yang akan datang dapat kembali berkunjung bersama keluarga dan handai taulan. Hadirin yang berbahagia; Saya menyambut positif event seperti ini, karena bukan hanya sebagai penyalur hobby dan ajang silaturahmi bagi pecinta American Jeep se-Jawa saja. Tetapi juga dapat mendayagunakan kecintaan masyarakat terhadap kegiatan Off Road, sekaligus sebagai ajang promosi potensi wisata di Kabupaten Pati dan sekitarnya. Untuk itu, kepada panitia saya minta tingkatkan kreativitas agar kegiatan ini di masa yang akan datang dapat terlaksana dengan lebih baik dan tidak monoton. Rancang kegiatan yang menarik tidak hanya bagi para peserta tetapi juga bagi masyarakat yang menyaksikan. Selain itu juga sematkan
176 |Sambutan Oktober 2015 agenda yang berorientasi pada kegiatan pelestarian lingkungan serta sosial kema-syarakatan agar kegiatan ini semakin bermanfaat bagi masyarakat. Jangan lupa, faktor safety diutamakan. Se-hingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari, dan acara ini dapat berjalan dengan lancer dan sukses sampai akhir. Hadirin yang berbahagia; Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan memohon ridho Tuhan yang Maha Esa dan seraya mengucap “Bismillahir-rohmaanirohiim”, Rally Wisata American Jeep se-Jawa secara resmi saya LEPAS keberangkatan-nya. Selamat berolahraga. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahitaufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH TTD H. GANJAR PRANOWO, SH. MIP.
177 |Sambutan Oktober 2015
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA RAPAT PIMPINAN PROVINSI (RAPIMPROV) 2015 KADIN JAWA TENGAH SEMARANG, 26 OKTOBER 2015 Assalamu’alaikum Wr Wb; Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati, Ketua Umum Kadin Indonesia, Bapak Suryo. B Sulistyo; Ketua Umum Mas Kukrit.s. Wicaksono, beserta jajaran pimpinan Kadin Jawa Tengah; Rekan-rekan Birokrasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; Panitia dan peserta Rapimprov Kadin; Hadirin yang berbahagia; Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Alhamdulillah siang ini kita dapat bersama-sama hadir bersilaturahim menyertai kegiatan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) 2015 Kadin Jawa Tengah, dengan mengangkat tema ”Sinergitas Dunia Usaha dan Pemerintah menuju Kondisi Perekonomian yang Lebih Baik”. Tema ini sangat positif dan konstruktif guna memantapkan sinergi dan kebersamaan Kadin dan Pemerintah dalam mendukung kemajuan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kebersamaan seperti inilah yang selaras dengan branding Jawa Tengah yaitu Jateng Gayeng. Gayeng berarti guyub, rukun, bergotong royong dan sareng-sareng membangun dan mengatasi persoalan kemasyarakatan di Jawa Tengah. Maka, saya berharap melalui Rapimprov ini saudara semua dapat berdiskusi untuk merumuskan pemikiran cerdas yang aplikatif dan segera dieksekusi guna emndorong sukses program kerja Kadin untuk Jawa Tengah. Di lingkup Jawa Tengah, dalam hal ini saya mengapresiasi berbagai kegiatan Kadin selama ini dalam memperkuat UMKM di Jawa Tengah. Melalui kegiatan business gathering, EDU Kadin dan lain-lain menjadi sarana berbagai ilmu dan informasi dalam pengembangan usaha bagi para pelaku UKM. Begitu pula melalui e-Commerce-nya Kadin yaitu “getasean.com” menjadi wahana
178 |Sambutan Oktober 2015 efektif mempromosikan dan transaksi bisnis berbagai produk unggulan Jawa Tengah ke pasar domestik maupun internasional. Belum lagi CSR dari pengusaha besar yang tergabung dalam Kadin, telah banyak membantu kegiatan usaha kecil dan menengah serta mengatasi problem sosial kemasyarakatan di Jawa Tengah. Inilah kemitraan strategis yang telah dikembangkan kadin dalam mendukung daya saing ekonomi yang lebih baik di Jawa Tengah. Hal ini sangat penting untuk terus dan konsisten dilakukan di tengah iklim persaingan usaha yang semakin ketat. Pemberlakukan Ma-syarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 merupakan konsekuensi logis yang harus kita terima dengan kesiapan penuh. Ini peluang dan sekaligus tantangan bagi kita. Saya sebut peluang karena dibukanya MEA ini membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk unggulan kita. Pasar Asean merupakan wilayah prospektif bagi produk-produk kita. Ketika kita bisa mewujudkan produk unggulan yang kompetitif, saya yakin kita akan menjadi pemenang dalam MEA. Sebaliknya menjadi tantangan bagi kita karena kalau tidak siap maka produk kita akan tergilas, dan kita hanya akan menjadi penonton dalam MEA nanti. Saya percaya, makin hari Kadin makin keren dalam kreasi dan inovasi mengembangkan usaha, utamanya di industri kreatif pada kalangan anak muda. Anak-anak muda kita itu hebat. Dorong mereka, stimulasi dan tantang untuk sesuatu yang bermanfaat. Anak muda kalau ditantang maka adrenalinnya naik. Saya dan kita semua juga pernah muda. Hanya saja sekarang rambut saya sudah putih. Meski demikian semangatnya masih menyala untuk terus berkarya demi masyarakat, bangsa dan Negara. Selanjutnya pada tataran nasional, saya berharap Kadin dapat mendukung langkah-langkah pemerintah dalam memperkuat ekonomi bangsa ini. Apalagi bangsa ini sedang berada pada pusaran turbulensi ekonomi. Alhamdulillah, ada respon cepat dan serius dari pemerintah dalam menghadapi persoalan ekonomi bangsa ini. Presiden Jokowi telah menggulirkan Paket kebijakan Ekonomi I hingga IV. Dimungkinkan masih akan terus bergulir paket kebijakan ekonomi selanjutnya. Ini resep dalam mengatasi perlambatan ekonomi akhir-akhir ini. Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I berfokus pada upaya; 1. Mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum dan kepastian usaha; 2. Mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional; dan 3. Meningkatkan investasi di sektor properti. Paket Kebijakan II difokuskan pada izin investasi untuk industri yang ada dalam kawasan industri, dan untuk industri yang ada di luar kawasan
179 |Sambutan Oktober 2015 industri. Adapun Paket Kebijakan III memfokuskan pada penurunan harga energi dan perbaikan iklim usaha. Sedang Paket Kebijakan IV dengan fokus untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya, dimana dunia usaha dan investasi diberikan kemudahan untuk membuka lapangan kerja. Hadirin yang berbahagia; Beberapa hari lalu dilaksanakan pertemuan antara Presiden dengan Gubernur dan Bupati/ Walikota se Indonesia. Selain membahas terkait pelaksanaan Pilkada serentak, serapan anggaran pemerintah dan dana desa, juga membahas tentang Paket Kebijakan Ekonomi yang dikeluarkan pemerintah. Intinya, pertemuan ini menjadi wahana menyelaraskan dan menyamakan persepsi antara pusat dan daerah dalam menyikapi Paket Kebijakan Ekonomi tersebut. Selanjutnya persepsi ini bisa diteruskan kepada SKPD, para pengusaha, buruh, lembaga keuangan, Kadin, serta stakeholders ekonomi lainnya di daerahnya masing-masing. Ketika persepsinya sudah sama, maka tinggal mendorong intensitas pertemuan guna pelaksanaan paket-paket kebijakan ekonomi ini agar berjalan op-timal. Khusus paket kebijakan ekonomi IV terkait penentuan formula upah pekerja, kiranya sangat positif guna mengatasi perdebatan rutin setiap tahun antara pengusaha dan buruh. Hal ini dikarenakan sifatnya yang tetap yaitu perhitu-ngan berdasarkan inflasi dan kondisi ekonomi. Saya harapkan rekanrekan Kadin dapat men-sosialisasikan paket kebijakan ini kepada ang-gotanya dan para buruh di tempat kerjanya masing-masing. Sekali lagi, saya berharap seluruh keluarga besar Kadin, baik pusat maupun yang ada di Jawa Tengah dapat nyengkuyung pengembangan UMKM yang semakin berdaya saing serta mendukung pelaksanan Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah. Bersama-sama kita bangkitkan eko-nomi yang lebih baik guna mendukung pengen-tasan kemiskinan, pengangguran dan pening-katan kesejahteraan masyarakat. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini. Selanjutnya dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim, Rapat Pimpinan Pro-vinsi (Rapimprov) 2015 Kadin Jawa Tengah, secara resmi saya BUKA dan DIMULAI. Selamat Melaksanakan Rapimprov. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan, bimbingan dan meridhoi usaha luhur kita semua. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
180 |Sambutan Oktober 2015 Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb. GUBERNUR JAWA TENGAH ttd H. GANJAR PRANOWO, SH, MIP