ARTIKEL PENELITIAN
SOSIALISASI GERAKAN KELUARGA SADAR OBAT (GKSO) DI DESA TABORE KECAMATAN MANTANGAI KABUPATEN KAPUAS KALIMANTAN TENGAH Guntur Satrio P1, Dewi Sari Mulia1 dan Nurul Qamariah1 1
Dosen Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Jl. RTA. Milono Km. 1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah e-mail :
[email protected] ABSTRAK LATAR BELAKANG. Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) adalah program yang dicanangkan oleh Ikatan Apotoker Indonesia (IAI) yang merupakan upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat melalui sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) obat dengan benar.Berdasarkan observasi di lapangan, masyarakat di lokasi sasaran pengabdian masih banyak yang kurang sadar mengenai peran penting dan berbahanya obat serta jangka waktu terapi obat. Perilaku masyarakat yang sering terjadi adalah masih belum bias membedakan mana obat golongan bebas, bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan narkotika sesuai dengan kegunaan serta kesesuaian dengan penyakitnya, masih menyimpan obat yang tidak digunakan, dan membuang secara sembarangan untuk obat yang sudah di pakai.memprakarasi pengobatan sendiri tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, menggunakan obat atas dasar informasi dari keluarga dan tetangga dan belum sadar akan pengaruh makanan terhadap dosis tertentu. METODE.Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan menggunakan metode penyuluhan. HASIL.Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat desa Tabore. Materi yang disampaikan adalah mengenai Gerakan Keluarga Sadar Obat dengan berfokus pada DAGUPIPISIBU (Dapatkan, Gunakan, Pilih-pilih, Simpan, dan Buang) obat dengan benar, meliputi: (1) Agar obat memberikan manfaat dan keamanan bagi anda ingatlah DAGUPIPISIBU; (2) Dapatkan obat dengan benar gunakan obat dengan benar buang obat dengan benar simpan obat dengan benar; (3) Dapatkan obat dengan benar tempat pelayanan obat resmi adalah Apotik; (4) Konsultasi dengan apoteker di Apotik untuk mendapatkan obat yang aman, bermanfaat dan berkualitas; (5) Konsultasi dengan Apoteker di Apotik agar dapat menggunakan obat dengan benar; (6) Konsultasi dengan Apoteker di Apotik karena setiap obat memerlukan kondisi penyimpanan yang berbeda dan (7) Konsultasi dengan Apoteker di Apotik agar dapat membuang obat dengan benar. KESIMPULAN: Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan ketepatan Swamedikasi masyarakat yang selama ini dilakukan tanpa pengawasan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang berada di daerah terpencil. Kata Kunci : Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO), desa Tabore Kecamatan Mentangai Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah 23
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Guntur Satrio P, Dewi Sari Mulia dan Nurul Qamariah
PENDAHULUAN
baik dan benar. Namun, dilain pihak
Berdasarkan
Undang-
obat
dapat
menimbulkan
efek
Undang Nomor 36 Tahun 2009,
samping yang tidak diinginkan jika
telah ditetapkan Upaya Kesehatan
penggunaannya tidak tepat serta
sebagai kegiatan yang bertujuan
dapat berdampak pada pencemaran
untuk
lingkungan
meningkatkan
derajat
jika
penanggulangan
kesehatan yang setinggi-tingginya
limbah obat tidak dikelola dengan
bagi masyarakat dan salah satu
baik.
upaya
kesehatan
pengamanan
dan
adalah
dilakukan
untuk
sediaan farmasi. Harapan terhadap
kesadaran
masyarakat
derajat kesehatan yang setinggi-
obat
tingginya
penyuluhan
seperti
penggunaan
Salah satuupaya yang dapat
yang
tertuang
adalah
meningkatkan terhadap
dengan
melakukan
Gerakan
Keluarga
Obat.Gerakan
Keluarga
dalam Undang-Undang Kesehatan
Sadar
tersebut
Sadar Obat (GKSO) adalah program
sampai
belum
saat
ini masih
tercapai.Terkait
masalah
kesehatan
mengenai
obat
ditemui
di
berbagai khususnya
masih
banyak
yang
dicanangkan
Apotoker
Indonesia
oleh (IAI)
Ikatan yang
merupakan upaya bersama untuk
masyarakat.Mulai
meningkatkan
obat,
terjadinya
masyarakat terhadap obat melalui
efek samping yang tidak diinginkan
sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan,
dan sebagainya.
Gunakan, Simpan, dan Buang) obat
penyalahgunaan
pemahaman
Dalam pelayanan kesehatan,
dengan benar.Diharapkan dengan
obat merupakan komponen yang
adanya penyuluhan yang dilakukan,
penting karena diperlukan dalam
masyarakat
sebagian besar upaya kesehatan
terhadap penggunaan obat dengan
baik untuk menghilangkan gejala
bijak
suatu penyakit, mencegah penyakit
masyarakat terhindar dari dampak
dan
buruk akibat penggunaan obat yang
juga
penyakit. terpenuhi
dapat Hal
menyembuhkan tersebut
apabila
dapat cara
menjadi
dan
benar,
lebih
sadar
sehingga
tidak tepat. Gerakan
Keluarga
Sadar
mendapatkan, cara menggunakan,
Obat (GKSO) merupakan upaya
cara
meningkatkan
menyimpan
dan
cara
membuang obat dilakukan dengan
masyarakat
kesadaran dan
sekaligus 24
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) di Desa Tabore Kecamatan MantangaiKabupaten Kapuas Kalimantan Tengah
mencerdaskan masyarakat dalam
tenaga profesi yang menjamin
berperilaku sehat, khususnya terkait
keamanan, kemanfaatan dan
dengan
obat.Secara
kualitas obat;
gerakan
ini
nasional
merupakan
yang
Gerakan
Keluarga
Sadar
pertama kali dilakukan di Indonesia
Obat
walaupun
nasional
baru
melibatkan
dan
menuntut
komitmen
tinggi,
sehingga
sebenarnya
meningkatkan masyarakat banyak
upaya kesadaran
tentang
dilakukan
obat baik
telah secara
individu maupun secara kelompok bahkan secara resmi oleh institusi terkait.Dengan demikian gerakan ini merupakan yang
akumulasi
menyadari
dinamika pentingnya
merupakan
gerakan yang
memerlukan
proses
sosialisasi; Sedikitnya tenaga kesehatan yang berada di pelosok desa. 2. Ancaman: Kurangnya
kesadaran
melakukan gerakan secara nasional
masyarakat
untuk
tercapainya
sebagai komoditi kesehatan
kondisi masyarakat yang sadar dan
yang juga dapat menentukan
selanjutnya menjadi cerdas serta
keberhasilan atau kegagalan
mampu secara mandiri melakukan
pengobatan;
mempercepat
perilaku
sehat
bertanggungjawab,
dan
terhadap
Lemahnya
obat
dukungan
khususnya
infrastruktur kesehatan yang
obat.Dalam
bertanggung jawab terhadap
pelaksanannya tentu kegiatan ini
keamanan, kemanfaatan dan
tidak lepas dari hal-hal yang bersifat
kualitas obat;
terkait
dengan
hambatan baik internal (kelemahan)
Banyaknya informasi tentang
maupun eksternal (ancaman) serta
obat
hal-hal yang bersifat dukungan baik
mengutamakan aspek bisnis
internal
sehingga
eksternal
(kekuatan)
maupun
(peluang).Secara
garis
besar perkiraan keadaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kelemahan: kesadaran untuk
menjadi
hanya
meninggalkan edukasi
bagi
masyarakat; Krisis ekonomi, sosial, politik dan
Kurangnya apoteker
fungsi
yang
budaya di
Indonesia
memperburuk/memperlemah kondisi masyarakat sehingga 25
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Guntur Satrio P, Dewi Sari Mulia dan Nurul Qamariah
mudah dipengaruhi oleh hal-
ada di Kalimantan Tengah Desa
hal yang tidak rasional.
Tabore merupakan salah satu desa
3. Kekuatan:
tertinggal.
Pengabdian
Masyarakat di lokasi sasaran
masyarakat
sebagai salah satu program
pengabdian
dalam Tri Darma Perguruan
kurang
Tinggi
menjadi
penting dan berbahanya obat serta
tenaga
jangka waktu terapi obat. Perilaku
dapat
pendorong
bagi
sadar
pengajar khususnya di bidang
masyarakat
kesehatan
adalah
untuk
secara
masih
banyak
mengenai
yang
masih
yang peran
sering
terjadi
belum
bias
aktifterlibat dalam Gerakan
membedakan mana obat golongan
Keluarga Sadar Obat.
bebas, bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan narkotika sesuai
4. Peluang: Sistem Jaminan Kesehatan Nasional
yang
berasaskan
dengan kegunaan serta kesesuaian dengan
penyakitnya,
pada upaya prefentif serta
menyimpan
promotif berhubungan secara
digunakan, dan membuang secara
bermakna
sembarangan
dengan
dan
sejalan
Gerakan
Keluarga
Sadar Obat. Sasaran
dari
pelaksanaan
sudah
obat
masih
di
yang
untuk
pakai.
obat
tidak
yang
memprakarasi
pengobatan
sendiri
tanpa
berkonsultasi
dengan
tenaga
yang
kesehatan, menggunakan obat atas
berjudul “Sosialisasi perilaku hidup
dasar informasi dari keluarga dan
bersih dan sehat pada anak-anak
tetangga dan belum sadar akan
tingkat SD (sekolah dasar) di Desa
pengaruh makanan terhadap dosis
Tabore
tertentu.
Pengabdian
Masyarakat
Kecamatan
Mentangai
Sesuai
Kalimantan Tengah adalah anak-
dengan
anak usia sekolah dasar yang ada di
Sistem
Desa Tabore Kecamatan Mentangai
Kesehatan menjadi tanggung jawab
Kalimantan Tengah. Desa Tabore
seluruh bangsa, tidak terbatas hanya
merupakan salah satu desa yang
pada tenaga kesehatan saja.Oleh
terletak di Kecamatan Mentangai
karena itu, untuk mewujdkan derajat
Kalimantan
kesehatan yang setinggi-tingginya
Tengah,
bila
dibandingkan dengan desa lain yang
bagi
Kesehatan
konsep
masyarakat
Nasional,
diselenggarakan 26
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) di Desa Tabore Kecamatan MantangaiKabupaten Kapuas Kalimantan Tengah
upaya kesehatan yang terpadu dan
penyuluhan
menyeluruh dalam bentuk upaya
kegiatan yang dilakukan oleh
kesehatan perseorangan dan upaya
masyarakat
kesehatan
setelah diadakan penyuluhan.
masyarakat.Upaya
kesehatan dilakukan dalam bentuk kegiatan
dengan
promotif,
preventif,
rehabilitatif
secara
dan
terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan. Solusi adalah
yang
ditawarkan
dilakukannya
penyuluhan
Gerakan
Keluarga
(GKSO)
yang
Tabore
Metode kegiatan
pelaksanaan
menggunakan
penyuluhan.Kegiatan pada
hari
metode
dilaksanakan
Minggu
tanggal
20Desember
2015.Kegiatan
dimulai
pukul
dari
ini
10.00-13.00
Obat
WIB.Kegiatan dilakukan di salah
untuk
satu rumah warga yang diikuti oleh
memberikan pengetahuan terhadap
warga masyarakat Desa Tabore.
masyarakat, khususnya masyarakat
Kegiatan dimulai dengan adanya
di
pembukaan
Desa
Sadar
desa
hasil
METODE PELAKSANAAN
pendekatan kuratif
terhadap
bertujuan
Tabore
tentang
cara
dari
Kepala
desa
memperlakukan obat dan melakukan
Tabore yang kemudian dilanjutkan
pengobatan secara mandiri dengan
dengan
tepat
penyampaian
materi
pelaksana.
Dalam
dengan
dan
optimal.Diharapkan
adanya
penyuluhan
ini
perkenalan
dan oleh
tim
kegiatan
menjadi sumbangan pengetahuan
dilakukan
kepada
dalam
dengan menggunakan powerpoint,
penggunaan obat yang baik dan
penayangan video tentang program
benar
dapat
DAGUPIPISIBU. Selain itu dibuka
pemerintah
sesi tanya jawab untuk menilai
meningkatkan
derajat
sejauh mana tingkat pemahaman
masyarakat.
Kegiatan
masyarakat
dan
membantu dalam kesehatan
diharapkan program
yang dilakukan adalah:
Gunakan,
mengenai (Dapatkan,
Pilih-pilih,
Simpan,
dan Buang) obat dengan benar. 2. Memantau perkembangan dan mencatat
terhadap
materi
yang
disampaikan sekaligus pembagian
1. Penyuluhan DAGUPIPISIBU
warga
penyampaianmateri
semua
hasil
hadiah bagi warga yang dinilai aktif selama kegiatan berlangsung. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian yang dilakukan merupakan salah satu peran dari institusi pendidikan untuk 27
Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Guntur Satrio P, Dewi Sari Mulia dan Nurul Qamariah
membantu dalam
program
7. Konsultasi dengan Apoteker di
derajat
Apotik agar dapat membuang
meningkatkan
kesehatan yang
pemerintah
masyarakat.Kegiatan
dilakukan
obat dengan benar.
adalah
dengan
Potret permasalahan yang
penyuluhan
kepada
terjadi di lapangan adalah tidak
masyarakat desa Tabore. Materi
adanya fasilitas kesehatan yang
yang disampaikan adalah mengenai
memadai.Sehingga
Gerakan
Obat
memperoleh
pada
kesehatan mereka harus menempuh
(Dapatkan,
perjalanan yang jauh dengan akses
memberikan
Keluarga
dengan
Sadar
berfokus
DAGUPIPISIBU
Gunakan, Pilih-pilih, Simpan, dan
yang
Buang) obat dengan benar, meliputi:
Kedatangan
1. Agar obat memberikan manfaat
masyarakat
dan
keamanan
bagi
anda
ingatlah DAGUPIPISIBU
buang
obat
dengan
obat
jasa
sulit
pelayanan
untuk tim
ditempuh. pengabdian Universitas
Muhammadiyah
Palangkaraya
ke
desa Tabore mendapatkan respons
2. Dapatkan obat dengan benar gunakan
untuk
dengan
yang sangat baik serta antusiasme
benar
yang tinggi
dari warga setempat.
benar
Masyarakat
desa
simpan obat dengan benar
Taboresangat
antusias ketika diberikan penyuluhan
3. Dapatkan obat dengan benar
mengenai penggolongan obat yang
tempat pelayanan obat resmi
harus
adalah Apotik.
dikenalkan dengan logo dan tanda
4. Konsultasi dengan apoteker di
diperhatikan.Masyarakat
yang tertera pada obat keras, obat
Apotik untuk mendapatkan obat
berbatas, dan obat bebas.
yang
KESIMPULAN
aman,
bermanfaat
dan
berkualitas.
Kegiatan ini merupakan salah
5. Konsultasi dengan Apoteker di
satu upaya dalam meningkatkan
Apotik agar dapat menggunakan
ketepatan Swamedikasi masyarakat
obat dengan benar.
yang selama ini dilakukan tanpa
6. Konsultasi dengan Apoteker di Apotik
karena
memerlukan
setiap
obat kondisi
penyimpanan yang berbeda.
pengawasan.Dengan
tumbuhnya
kesadaran untuk menggunakan obat dengan
benar
diharapkan
mampu
masyarakat menerapkan
Swamedikasi sehingga terhindar dari 28 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]
Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) di Desa Tabore Kecamatan MantangaiKabupaten Kapuas Kalimantan Tengah
masalah kesehatan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
merupakan
langkah
meningkatkan masyarakat
kegiatan awal
ini
dalam
derajat
kesehatan
Indonesia
khususnya
masyarakat yang berada di daerah terpencil. DAFTAR PUSTAKA Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia,
2014.
Pedoman
Pelaksanaan
Gerakan
Keluarga
Sadar Obat GKSO) : Jakarta.
29 Jurnal Surya Medika Volume 2 No. 1 [2016]