Rezqi Handayani, Susi Novaryatiin dan Syahrida Dian Ardhany : Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…
SOSIALISASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK-ANAK TINGKAT SEKOLAH DASAR DI DESA TABORE KECAMATAN MENTANGAI KALIMANTAN TENGAH (Dissemination of Clean and Healthy Living Behavior in Children Primary Level in the Tabore Village Mentangai District Central Kalimantan) Rezqi Handayani, Susi Novaryatiin dan Syahrida Dian Ardhany Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111 e-mail :
[email protected]
Abstract Awareness of the importance of cleanliness and hygiene must be instilled early. Familiarize clean and healthy living can be done by everyone no exception by children. Familiarize clean and healthy living can we start from small things like getting used to wash your hands before doing the activities, especially before eating, getting used to maintain oral health, used to always dispose of waste in place, and getting used to maintain cleanliness in the home environment. From the little things that we can begin to realize that a clean and healthy environment so as to realize the degree of good health, so avoid various diseases. The objective of this implementation of community services are childrens of elementary school age at Tabore Village, Mentangai District, Central Kalimantan. Executor of this community services activities are lecturers and students of Pharmacy Diploma-III Program, Faculty of Health Sciences, Muhammadiyah University of Palangkaraya. The activities carried out including the knowledge delivery of how to wash hands and brush teeth properly which contains concerning impacts or disease to be suffered by children if they do not wash their hands and brush their teeth properly. At the time, the children were asked directly to practice how to wash their hands and brush teeth properly. This community services can be declared a success due to excellent response and enthusiasm of the childrens and Tabore Villagers. Because of the importance and the benefits of this activity, hopely it will be continued activities at other village, if there is any demand and needs from publics. Keywords: clean and healthy life, wash hands, brush teeth
Abstrak Kesadaran pentingnya kebersihan dan kesehatan harus ditanamkan sejak dini. Membiasakan hidup bersih dan sehat dapat dilakukan oleh semua orang tidak terkecuali oleh anak-anak kecil. Membiasakan hidup bersih dan sehat dapat kita mulai dari hal-hal kecil seperti membiasakan untuk cuci tangan sebelum melakukan kegiatan terutama sebelum makan, membiasakan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, membiasakan untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, dan membiasakan untuk menjaga kebersihan di lingkungan rumah masing-masing. Berawal dari hal-hal kecil tersebut kita dapat memulai untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan yang baik sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit. Sasaran dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah anak-anak usia sekolah dasar yang ada di Desa Tabore Kecamatan Mentangai Kalimantan Tengah. Pelaksana dari kegiatan ini adalah dosen dan mahasiswa Program Studi D-III Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Kegiatan yang dilakukan diantaranya penyampaian materi mengenai cara mencuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar. Pada materi disampaikan dampak atau penyakit yang akan diderita anak-anak bila tidak mencuci tangan dan sikat gigi mereka dengan baik dan benar. Saat penyampaian anak-anak diajak untuk terlibat langsung dalam mempraktekkan cara cuci tangan dan sikat gigi yang baik dan benar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dinyatakan berhasil karena adanya respon yang sangat baik dan antusiasme yang tinggi dari anak-anak dan warga Desa Tabore. Disadari pentingnya kegiatan ini dan dampak yang dapat ditimbulkan di masa depan, maka diharapkan kegiatan penyuluhan ini dapat dilanjutkan di desa-desa pedalaman lainnya apabila ada permintaan dari masyarakat dan kebutuhan di lapangan. Kata kunci : hidup bersih dan sehat, cuci tangan, sikat gigi
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
91
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 91 – 96
PENDAHULUAN
penduduk pada semua umur dan 16 provinsi
Penyakit diare dan cacingan merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh keberadaan
dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2,52. Penyakit cacingan adalah penyakit yang
pathogen yaitu bakteri dan parasit. Penyakit
ditularkan melalui makanan minuman atau melalui
infeksi berdasarkan data WHO merupakan salah
kulit dimana tanah sebagai media penularannya
satu
menyebabkan
yang disebabkan oleh cacing. Diperkirakan di
kematian pada anak. Perkembangbiakan bakteri
seluruh dunia masih ditemukan sebanyak 300 juta
dan
dengan
kasus penyakit cacingan, baik infestasi tunggal
kebersihan lingkungan. Kedua mikroorganisme
maupun infestasi campuran lebih dari satu jenis
pathogen ini akan cepat berkembang biak pada
cacing diantaranya adalah cacing gelang (Ascaris
lingkungan yang tidak bersih dan sehat. Golongan
lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuria),
umur yang paling rentan menderita penyakit
dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan
tersebut adalah anak-anak usia sekolah dasar
Necator americanus) (Dewayani, 2004). Infeksi
karena daya tahan tubuhnya yang masih rendah.
cacingan banyak terdapat pada anak usia sekolah
parasit
Penyakit
terbesar
sangat
yang
erat
kaitannya
satu
dasar yaitu sekitar 40-60% (Depkes RI, 2005).
penyakit yang berbasis lingkungan, dua faktor
Penyakit infeksi kecacingan ini masih merupakan
yang sangat dominan adalah sarana air bersih
problema kesehatan dan ekonomi yang utama
dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan
pada masyarakat, pekerja maupun individu yang
berinteraksi bersama perilaku manusia, apabila
merugikan pertumbuhan dan kecerdasan anak.
faktor
diare
yang
mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) diare
bersifat
penyakit
mikroorganisme
ISSN : 2502–6828
lingkungan
merupakan
yang
tidak
salah
sehat
Permasalahan
karena
tercemar bakteri atau virus, serta berakumulasi
Air sungai sebagai satu-satunya sumber air
dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula,
bersih juga digunakan oleh masyarakat desa
maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare
Tabore untuk berkumur saat menyikat gigi. Hal ini
(Depkes RI, 2005).
berpotensi
menyebabkan
perkembangbiakan
Menurut penelitian Nilton dkk. (2008) faktor-
bakteri di dalam mulut, apabila tidak diimbangi
faktor penyebab diare adalah menggunakan air
dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Hasil
sumur, minum air yang tidak dimasak, sumur < 10
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Tahun
meter,
2013
tidak
mempunyai
jamban,
tidak
di
Kalimantan
Tengah
menunjukkan
menggunakan jamban, tidak mempunyai tempat
prevalensi
anak
yang
mengalami
masalah
sampah dan tidak cuci tangan. Hasil Survei
kesehatan
gigi
dan
mulut
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004,
karakteristik umur adalah 5-9 tahun sebesar
menunjukkan angka kematian akibat diare adalah
27,7%, umur 10-14 tahun sebesar 25,3% dan
23 per 100 ribu penduduk dan pada balita adalah
terjadi di pedesaan sebesar 25,6%.
berdasarkan
75 per 100 ribu balita (Depkes RI, 2005). Menurut
Usaha menjaga kebersihan mulut melalui
Depkes RI (2006), angka kejadian diare nasional
faktor kesadaran dan perilaku pemeliharaan
pada tahun 2006 sebesar
kebersihan gigi dan mulut personal. Hal ini begitu
92
423 per
seribu
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Rezqi Handayani, Susi Novaryatiin dan Syahrida Dian Ardhany : Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…
penting karena kegiatan yang dilakukan di rumah tanpa
ada
pengawasan
siapapun,
minimnya fasilitas memang mempunyai peran
pengetahuan,
yang penting dalam mewujudkan hidup bersih
pemahaman, kesadaran serta kemauan dari pihak
dan sehat dan bukan menjadi suatu hambatan
individu untuk menjaga kesehatan mulutnya.
untuk membuat masyarakat terbiasa untuk
Untuk tujuan tersebut cara paling mudah dan
hidup bersih dan sehat.
sepenuhnya
tergantung
dari
c. Memberikan pemahaman dan membangun
dari
umum dilakukan adalah dengan cara menyikat
d. Memberikan pemahaman membiasakan hidup
gigi secara teratur dan benar karena hal tersebut
bersih dan sehat yang dapat kita mulai dari
dapat dilakukan secara personal.
hal-hal kecil berupa cuci tangan sebelum
Kelompok merupakan penyakit
anak
usia
kelompok gigi
dan
yang mulut
sekolah rentan
dasar
terhadap
sehingga
perlu
melakukan kegiatan terutama sebelum makan, e. Memberikan
pemahaman
membiasakan
menjaga kesehatan gigi dan mulut,
diperhatikan dan dicegah secara baik dan benar.
f. Memberikan pemahaman membiasakan selalu
Sebanyak 25,3% anak berusia 10-14 tahun yang
membuang sampah pada tempatnya dan
memiliki masalah gigi dan mulut di Indonesia.
menjaga kebersihan di lingkungan rumah.
Kondisi ini dapat berpengaruh pada derajat kesehatan
mereka
dalam
proses
tumbuh
kembang bahkan masa depan mereka.
g. Memberikan
pemahaman
membiasakan
mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat sehingga terhindar dari berbagai penyakit.
Pembersihan gigi yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya akumulasi plak. Salah
METODE PELAKSANAAN
satu cara menghilangkan plak yaitu dengan menyikat gigi. Plak adalah lapisan tipis, tidak berwarna,
bakteri,
dilakukan pada hari Minggu tanggal 20 Desember
selalu
2015. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
terbentuk di dalam mulut dan bila bercampur
dilakukan secara penuh dan dimaksimalkan di
dengan gula yang ada dalam makanan akan
salah satu rumah warga yang diikuti oleh anak-
membentuk asam.
anak usia sekolah dasar dan warga lainnya.
melekat
mengandung pada
kumpulan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
permukaan
gigi
dan
Tujuan Tujuan
kegiatan
Kegiatan dimulai dengan adanya pembukaan dari
pengabdian
kepada
masyarakat ini adalah : a. Membangun terhadap
dan
Kepala Desa Tabore yang kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan penyampaian materi,
mengubah
pentingnya
kesadaran
kebersihan
dan
praktik dan workshop oleh tim pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Saat kegiatan
kesehatan yang harus ditanamkan sejak dini
penyuluhan
dan dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu.
disampaikan
b. Memberikan motivasi
membiasakan
dilakukan,
penyampaian
menggunakan
power
materi point,
hidup
penayangan video, dan praktik tentang perilaku
bersih dan sehat yang dapat dilakukan oleh
hidup bersih dan sehat berupa cuci tangan dan
semua orang termasuk oleh anak-anak kecil.
sikat gigi yang baik dan benar.
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
93
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 91 – 96
ISSN : 2502–6828
Solusi yang Ditawarkan
Lokasi dilaksanakannya untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu di Desa Tabore
Kecamatan
Mentangai
Kondisi
sehat
dapat
dicapai
dengan
Kalimantan
mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi
Tengah. Lokasi ini masih mampu dijangkau
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
meskipun letak Desa Tabore yang masih berada
menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga.
di pedalaman, tetapi akses menuju ke lokasi
Oleh karena itu dalam pengabdian kepada
tersebut dipermudah dengan adanya jalan akses
masyarakat ini sangat perlu sekali dilakukan
perusahaan perkebunan kelapa sawit. Jarak dari
sosialisasi tentang PHBS terutama pada anak-
kampus UM Palangkaraya ke lokasi kegiatan
anak, dimana dalam hal ini yang menjadi fokus
tersebut sekitar 50 Km dan memerlukan waktu
pengabdian
sekitar 2,5 jam untuk sampai di lokasi. Alat
membentuk kebiasaan dan perilaku sikat gigi
transportasi berupa sepeda motor dan mobil roda
dengan benar dan mencuci tangan yang benar.
empat dapat memasuki area lokasi dan alat
Sosialisasi tentang PHBS dilakukan dengan
komunikasi di sekitar lokasi juga baik dan lancar.
bentuk penyuluhan praktik dan workshop.
kepada
masyarakat
adalah
Sasaran Kegiatan Sasaran
dalam
kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengabdian
kepada masyarakat ini adalah warga masyarakat
Desa Tabore merupakan salah satu desa
khususnya anak-anak usia sekolah dasar dan
yang
warga dewasa lainnya dibawah administrasi dan
Kalimantan
pembinaan Kepala Desa Tabore Kecamatan
dengan desa lain yang ada di Kalimantan Tengah,
Mentangai Kalimantan Tengah.
maka Desa Tabore merupakan salah satu desa
Metode Kegiatan Metode
kegiatan
terletak
di
Tengah.
Kecamatan Apabila
Mentangai dibandingkan
yang tertinggal. Desa ini belum mendapatkan
pengabdian
kepada
pasokan listrik secara penuh sepanjang hari dan
masyarakat ini adalah penyuluhan. Penyuluhan
malam dan masih mempunyai sistem sanitasi
dilakukan dengan cara ceramah (penyampaian
lingkungan yang tidak baik. Pasokan listrik hanya
materi), praktik dan workshop oleh tim pelaksana
diperoleh pada malam hari dan menggunakan
kegiatan
pengabdian
genset dalam pengoperasiannya.
sasaran.
Penyampaian
kepada
masyarakat
materi
penyuluhan
Sanitasi masyarakat Desa Tabore hanya
disampaikan menggunakan slide power point dan
mengandalkan air sungai sebagai satu-satunya
penayangan video-video praktik tentang perilaku
sumber air bersih. Belum ada pasokan air bersih
hidup bersih dan sehat yang berupa cara cuci
yang telah dikelola dan disalurkan diterima oleh
tangan dan sikat gigi yang baik dan benar.
masyarakat di Desa Tabore. Oleh karena itu
Peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat
tingkat derajat kesehatan di Desa Tabore masih
ini juga diberikan pamflet panduan perilaku hidup
rendah. Hal ini terbukti dengan tingginya angka
bersih dan sehat sehari-hari berupa cara cuci
dan kondisi seringnya masyarakat di Desa Tabore
tangan dan sikat gigi yang baik dan benar
khususnya anak-anak yang menderita penyakit
di rumah.
diare dan cacingan.
94
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
Rezqi Handayani, Susi Novaryatiin dan Syahrida Dian Ardhany : Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat…
Materi yang disampaikan dalam kegiatan pengabdian
kepada
masyarakat
ini
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
adalah
ini selain melaksanakan sosialisasi perilaku hidup
mengenai cara cuci tangan dan sikat gigi yang
bersih dan sehat pada anak-anak tingkat sekolah
baik dan benar. Materi yang disampaikan juga
dasar di Desa Tabore Kecamatan Mentangai
termasuk tentang dampak atau penyakit yang
Kalimantan Tengah juga memberikan tambahan-
akan diderita anak-anak bila tidak mencuci tangan
tambahan informasi mengenai perilaku hidup
dan sikat gigi dengan baik dan benar. Saat
bersih dan sehat dalam hal cuci tangan dan sikat
penyampaian materi, anak-anak diajak untuk
gigi. Lebih lanjut juga disampaikan berbagai
mengetahui, memahami dan terlibat langsung
kasus apabila tidak membiasakan perilaku hidup
dalam mempraktekkan cara cuci tangan dan sikat
bersih dan sehat dalam hal cuci tangan dan sikat
gigi yang baik dan benar.
gigi.
Saat penyampaian materi, anak-anak juga
Bagi
anak-anak
memberikan
kegiatan
motivasi
dan
ini
sangat
pembiasaan
diajak untuk melihat penayangan video yang
pengaplikasian materi yang didapat di kehidupan
menceritakan tentang efek yang ditimbulkan
sehari-hari melakukan perilaku hidup bersih dan
apabila tidak mencuci tangan setelah bermain dan
sehat dalam hal cuci tangan dan sikat gigi yang
tidak menyikat gigi setelah makan. Anak-anak
baik dan benar.
terlihat antusias dalam melihat video tersebut SIMPULAN DAN SARAN
karena pemberian informasi disampaikan dalam bentuk animasi 3-dimensi yaitu video film kartun.
Simpulan
Setelah penyampaian materi dilakukan sesi diskusi atau tanya jawab dan anak-anak diminta
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
untuk maju ke depan untuk mempraktekkan cara
dalam
mencuci tangan dan sikat gigi yang baik dan
dinyatakan berhasil karena adanya respons yang
benar.
souvenir
sangat baik dan antusiasme yang tinggi dari
diberikan kepada peserta yang berani maju ke
masyarakat khususnya usia sekolah dasar dan
depan dan mampu mempraktekkannya secara
warga
langsung. Selain pemberian doorprize sebagai
Kecamatan Mentangai Kalimantan Tengah dalam
salah
ucapan
mengikuti kegiatan ini. Kegiatan pengabdian
pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan
kepada masyarakat terhadap peserta kegiatan,
PHBS ini dapat terlaksananya dengan maksimal
masing-masing anak yang ikut dalam pengabdian
sesuai
diberikan satu buah sikat gigi dan pasta gigi serta
ditentukan.
Pemberian
bentuk
terimakasih
sabun
cuci
pemberian
doorprize
penghargaan
dari
tim
tangan. peralatan
dan
dan
pelaksana
Diharapkan ini
anak-anak
bentuk
dewasa
dengan
lainnya
jadwal
PHBS
di
ini
Desa
kegiatan
dapat
Tabore
yang
telah
Saran
dengan dapat
penyuluhan
Disadari
terhadap
pentingnya
kegiatan
mempraktekkannya secara langsung di kehidupan
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk
sehari-sehari mereka.
penyuluhan PHBS ini dan dampak yang dapat ditimbulkan di masa depan, maka disarankan
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu
95
PengabdianMu, Volume 1, Nomor 2, September 2016, Hal 91 – 96
kegiatan penyuluhan ini dapat dilanjutkan di desadesa pedalaman lainnya dengan bentuk kegiatan yang lebih intensif dan variatif.
UCAPAN TERIMA KASIH
ISSN : 2502–6828
Nilton, dkk. 2008. Faktor-Faktor Sanitasi yang Berpengaruh Terhadap Timbulnya Penyakit Diare di Desa Klopo Sepuluh Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Laporan Penelitian Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma. Surabaya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh warga masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah dasar dan warga dewasa lainnya dibawah administrasi dan pembinaan Kepala Desa Tabore Kecamatan Mentangai Kalimantan Tengah. Secara institusi, terima kasih juga disampaikan kepada Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
yang
telah
mendanai
dan
membantu sarana pada kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
pada
Tahun
Anggaran
2015/2016.
DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Provinsi Kalimantan Tengah. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2004. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1216/MenKes/SK/XI/2001 Tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Ditjen PPM & PLP. Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Laporan Hasil Survei Morbiditas Kecacingan Tahun 2005. Subdit Diare dan Penyakit Pencernaan Ditjen PPM & PLP. Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Jakarta.
96
online : http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/pgbmu