SOP PENCATATAN & PELAPORAN P2 DIARE No. Dokumen
No. Revisi :
Halaman
79 /A/P2M/2013 Tanggal Ditetapkan :
………………… Disusun oleh :
1 Ditetapkan KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
18 Februari 2013
Pengertian Tujuan
Penanggungjawab Pengelola Program P2 Diare Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dr. HARRY SUSANTO, MM Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi program pengendalian penyakit diare 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 diare 2. Menidentifikasi masalah 3. Mengetahui keberhasilan program Sebagai acuan puskesmas dalam pencatatan dan pelaporan P2 Diare Petugas adalah 1 orang paramedis yang berkompeten
Kebijakan Standar Tenaga Standar 1. Sarana dan 2. Prasarana Prosedur Tetap Cara Melaksanakan Tiap Kegiatan2.
Ballpoint Register harian P2 Diare Mencatat dan melaporkan setiap penderita yang dating ke puskesmas 1. Setiap orang yang mengalami diare dating berobat ke puskesmas dimasukkan ke register harian program P2 diare Laporan bulanan program P2 diare diambil dari register harian program P2 diare
SOP INVENTARIS BHP MEDIS DAN NON MEDIS P2 DIARE No. Dokumen 78 /A/P2M/2013
No. Revisi :
Halaman 1
Tanggal Ditetapkan :
Disusun oleh :
Ditetapkan
18 Februari 2013
Pengertian Tujuan Kebijakan Standar Tenaga Standar Sarana dan Prasarana
KEPALA DINAS KESEHATAN Penanggungjawab Pengelola Program P2 Diare Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
KABUPATEN MAGETAN
dr. HARRY SUSANTO, MM
Mencatat jumlah barang habis pakai medis dan non medis P2 diare yang tersedia Agar diketahui jumlah persediaan yang ada Sebagai pedoman petugas dalam pencatatan inventaris bahan habis pakai medis dan non medis Dokter, Perawat, Bidan 1. MEDIS ̶ Kapas alcohol ̶ Oralit ̶ Zinc ̶ RL ̶ Antibiotic 2. NON MEDIS
̶ ̶ ̶ Prosedur Tetap Cara Melaksanakan Tiap Kegiatan
Blanko resep Buku register Blanko rujukan
Penerimaan dan pencatatan barang medis dan non medis 1. Terima bahan habis pakai medis dan non medis dari GFK 2. Catat persediaan BHP medis dan non medis setiap diselesai digunakan 3. Ajukan permintaan BHP medis dan medis sebelum habis persediaannya
SOP PENANGANAN DIARE No. Dokumen 74 /M/P2M/2013
No. Revisi : …………………
Halaman 1 s.d 5
Tanggal Ditetapkan :
Disusun oleh :
Ditetapkan
18 Februari 2013
Pengertian Tujuan Kebijakan Standar Tenaga Standar Sarana dan Prasarana
Prosedur Tetap
Cara Melaksanakan Tiap Kegiatan
KEPALA DINAS KESEHATAN Penanggungjawab Pengelola Program P2 Diare Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
KABUPATEN MAGETAN
dr. HARRY SUSANTO, MM
Buang air besar yg frekwensinya, lebih sering dari biasanya, pada umumnya 3 x atau lebih / hari, dgn konsistensi cair berlangsung < 7 hari Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan Mencegah diare menjadi berat Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melakukan penanganan atau perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan Dokter, perawat, bidan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 1.
Stetoscop Tensimeter Termometer Stop Wotch Lampu Senter Timbangan Berat Badan Kapas beralkohol Blanko resep Anamnesa Pemeriksaan Penentuan diaganose Tindakan pengobatan Penyuluhan kepada orang tua ANAMNESA Menanyakan : a. Nama Pasien b. Nama Ortu c. Pekerjaan Ortu d. Umur e. Alamat f. Riwayat Penyakit dahulu g. Riwayat Penyakit Sekarang
2. PEMERIKSAAN Sebelumnya beritahu pasien, orang tua/pengantar tiap jenis pemeriksaan yang Akan dilakukan a. Bagaimana keadaan umum penderita : - Baik & Sadar
b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t.
- Gelisah atau rewel - Mengantuk, lesu, Lunglai. Atau tidak sadar. - Apakah terlihat haus, dgn cara diberi minum biila haus minum dgn lahap Konsistensi tinja : tinja Sehari berapa kali BAB Sudah berapa lama diare Adakah dahak / lender pada tinja. Adakah penyakit lain yg menyertai diare.. Tanyaka Makmin apa sebelumnya (± 5 jam terakhir ) Adanya air mata. ( Tanyakan bila menangis keluar air mata / tidak, sejak diare ) Tanyakan pada pengantar, apa anak selalu minta minum ( rasa haus ) Bagaimana kencingnya ( sedikit / banyak ) Periksa nadi dgn menggunakan stop wotch selama satu menit. Hitung respirasi selama satu menit. Periksa suhu tubuh dgn thermometer. Periksa tensi pada penderita dewasa. Timbang berat badan. Lihat status gizi dgn melihat KMS & BB anak. Periksa apakah matanya cekung. Periksa ubun-2 besar pada bayi. Periksa mukosa mulut & lidah banyak air ludah apa tidak Periksa turgor kulit.
Beritahu hasil pemeriksaan pada padien, pengantar / ibu. 3. TENTUKAN DIAGNOSA Diagnosa penderita diare didasarkan atas derajad dehidrasi : TABEL PENILAIAN DERAJAD DEHIDRASI
Lihat K.U
Baik, Sadar
DEHIDRASI RINGAN / SEDANG Gelisah, Rewel
Mata
Normal
Cekung
Airmata Mulut & Lidah Rasa Haus
Ada Basah
Ada Kering
Minum biasa ( tdk.haus )
Turgor
Kembali cepat
Haus,ingin minum banyak Kembali lambat
PENILAIAN
TANPA DEHIDRASI
DEHIDRASI BERAT Lesu, Lunglai atau Tidak Sadar Sangat cekung dan kering Tidak ada Sangat Kering Tdk bias minum Kembali sangat lambat
4. LAKUKAN TINDAKAN PENGOBATAN a. Diare Tanpa Dehidrasi. Pengobatan Rencana A : Pengganti Cairan (dgn Oralit, air sayuran, air taJin,) ASI tetap dilanjutkan, makan tetap. RENCANA THERAPY A UNTUK MENGOBATI DI RUMAH Gunakan rencana ini untuk mengajari Ibu - Teruskan mengobati anak diare, dirumah. - Berikan pengobatan awal, bila terkena diare lagi RENCANA THERAPY B UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI RINGAN / SEDANG
̶
Oralit yg diberikan 3 jam [ertama, Oralit yg diberikan dgn mengalikan Berat badan penderita ( kg ) dgn 75 ml. Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di Lapangan, berikan oralit paling sedikit sesuai dengan table dibawah ini : ̶ ̶
Umur Jml Oralit -
<1 thn 300 ml
1-4 thn 600 ml
> 5 thn 1200 ml
Dewasa 2400 ml
Amati anak dgn seksama dan bantu ibu memberikan oralit Setelah 3- 4 jam, nilai kembali menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana therapy A,B,C untuk melanjutkan therapy.
RENCANA THERAPY C UNTUK TATA LAKSANA PENDERITA DIARE DGN DEHIDRASI BERAT Ikuti arah anak panah, bila jawaban dari pertanyaan : Ya. Teruskan kekanan. Bila tidak, teruskan kebawah Dapatkah Saudara memberikan cairan Intra vena Ya.
Tidak
Adakah Therapy terdekat
Ya.
Mulai diberi cairan intravena segera, bila penderita bisa minum, berikan oralit sewaktu cairan iv dimulai. Beri 100 mg / kg BB cairan RL (NACL fisiologis normal ) dibagi sbb : Pemberian I Kemudian Umur 30ml/Kg BB 70ml/Kg BB Bayi < 1 jam 5 jam 1 thn ̶ Ulangi jika denyut nasi masih lemah atau tidak teraba ̶ Nilai kembali penderita tiap 1 – 2 jam. Bila rehidrasi tidak tercapai ,percepat tetesan iv ̶ Juga berikan oralit ( 5 ml / kg / jam ) , bila penderita bisa minum, biasanya setelah 3 – 4 jam ( bayi ) atau 1 – 2 jam ( yg lebih tua ) ̶ Setelah 6 jam ( bayi ) & 3 jam ( anak ) , nilai lagi penderita menggunakan tabel penilaian, kemudian pilihlah rencana Therapy yg sesuai ( A,B & C ) untuk melanjutkan pengobatan -
Kirim penderita untuk pengobatan iv Bila penderita bisa minum, bekali inu oralit dan tunjukkan cara memberikan selama diperjalanan
Tidak Apakah Saudara dapat menggunakan pipa nasogastric/orogas trik untuk rehidrasi
Ya.
̶ Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut. Berikan sedikit demi sedikit (20ml/kg Bb/jam selama 6 jam (total 120 ml /kg ) ̶ Nilai penderita 1- 2 jam ̶ Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan- pelan. ̶ Bila Rehidrasi tidak tercapat setelah 3
jam, rujuk penderita untuk therapy iv. ̶ Setelah 6 jam nilai kembali, & pilih Rencana pengobatan yg sesuai. Tidak Segera rujuk anak untuk rehidrasi melalui nasogastric atau iv Ya.
̶ Mulai rehidrasi dengan oralit melalui mulut berikan sedikit demi sedikit 20 ml / kg / jam selama 6 jam ( total 120 ml / kg ) ̶ Nilai penderita tiap 1-2 jam Bila muntah atau kembung ,berikan cairan pelan- pelan Bila Rehidrasi tidak tercapat setelah 3 jam rujuk penderita untuk therapy iv.
Catatan : ̶ ̶
Bila mungkin amati penderita 6 jam setelah dehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat terjaga, untuk mengembalikan cairan yg hilang dgn pemberian oralit. Bila anak umur diatas 2 thn dan kolera baru saja berjangkit di daerah Anda pikirkan kolera dan beri anti biotika yg tepat dgn cara oral, begitu anak sadar.
5. PENYULUHAN KEPADA ORANG TUA a. Cara pengobatan dan perawatan dirumah dengan oralit/cairan rumah tangga b. Pemberian cairan lebih banyak termasuk ASI c. Pemberian makanan seperti biasa pada anak d. Menjelaskan tanda bahaya kapan anak harus dibawa ke Puskesmas e. Cara mencampur, jumlah yang harus diminum dan cara minum oralit (cara Mencampur jumlah dan cara minum sesuai lampiran) f. Cara – cara pencegahan penyakit diare Bayi diberikan ASI eksklusif Berikan MPASI setelah bayi berumur 6 bulan Penggunan air bersih Cuci tangan pakai sabun BAB di jamban Membuang tinja bayi di tempat yang benar Bayi yang di imunisasi campak Referensi
1. Buku pedoman pengendalian penyakit diare Kemenkes RI Tahun 2011