PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS AGRIBISNIS TANAMAN BUAH MANGGIS dan GAP/SOP BUAH (MANGGIS)
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hortikultura memegang peran penting dan strategis karena perannya sebagai komponen utama pada Pola Pangan Harapan. Komoditas hortikultura khususnya sayuran dan buahbuahan memegang bagian terpenting dari keseimbangan pangan yang dikonsumsi, sehingga harus tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Komoditas hortikultura khususnya buah-buahan, merupakan produk pertanian yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi, keragaman jenis serta serapan pasar yang terus menerus mengalami peningkatan baik untuk pasar domestik maupun internasional. Hal ini merupakan potensi besar bagi peningkatan kesejahteraan petani buah di tanah air termasuk petani buah manggis dengan prospek yang sangat cerah mengingat peminat
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
1
“Queen of Fruits” ini diluar negeri sangat besar serta harganya yang cukup mahal, sementara perkiraan peluang pasar akan terus meningkat dengan penambahan volume 10,7% per tahun. Manggis di Indonesia pada umumnya dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya, pada puncak produksi, tanaman yang dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah. Potensi tersebut, dapat memberikan keuntungan yang cukup besar bagi para petani jika usaha tani yang dilakukan telah menerapkan GAP dengan baik sebagaimana diatur dalam Permentan No. 48/Permentan/ OT.140/10/2009 tentang Pedoman, tentang Pedoman Budidaya Buah dan Sayur Yang Baik, dan dalam Pedoman Teknis Pengembangan Hortikultura Tahun 2012 Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, sehingga kualitas manggis untuk keperluan ekspor maupun pasar domestik memiliki kualitas relatif sama yang kemudian akan berdampak terhadap nilai jual dan daya saing yang tinggi dan pada gilirannya akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Memperhatikan begitu besarnya konstribusi buah manggis bagi nilai
potensi Produk
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
2
Domestik Bruto (PDB) buah-buahan yang cenderung meningkat setiap tahun, maka dibutuhkan ketersediaan SDM aparatur bidang pertanian yang kompeten dan profesional dalam memberikan pendampingan kepada petani binaan, agar mampu menerapkan GAP maupun SOP serta pengelolaan usaha tani manggis dengan baik, sehingga kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan memiliki nilai jual dan daya saing tinggi sesuai harapan. Oleh karena itu, Diklat Agribisnis Tanaman Buah Manggis merupakan sebuah langkah yang sangat penting dalam upaya penyediaan SDM aparatur pertanian yang kompeten dan profesional dalam bidang agribisnis tanaman buah manggis.
B. TUJUAN, SASARAN DAN KELUARAN 1. TUJUAN Tujuan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Diklat Agribsinis Tanaman Buah Manggis adalah untuk memberikan acuan bagi penyelenggaraan pelatihan 2. SASARAN Sasaran Petunjuk Teknis Pelaksanaan Diklat Agribsinis Tanaman Buah Manggis adalah Bidang Penyelenggaraan Pelatihan pada Balai /Besar Pelatihan.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
3
3. KELUARAN Keluaran Petunjuk Teknis ini adalah terselengaranya pelatihan Diklat Agribsinis Tanaman Buah Manggis yang berkualitas untuk peningkatan kapasitas kompetensi. C. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS; 3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 4. Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 15/Permentan/ OT.140/2/2007, tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja BBPP Lembang ; 5. Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010 – 2014; 6. Peraturan Menteri Pertanian nomor : 49/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Pendidikan dan Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur. 7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Lanjutan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian dan
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
4
Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Pasca Pendidikan dan Pelatihan Pertanian. 8. Surat Keputusan Kepala Badan SDM Pertanian Nomor: 20/Kpts/OT.130/3/2010, Tanggal 3 Maret 2010 tentang Pembagian Wilayah Unit Kerja UPT Pelatihan BPSDMP; 9. Surat Pengesahan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Tahun Anggaran 2012 Nomor : 0427/018-10.2.01/12/2011 tanggal 9 Desember 2011. D. PENGERTIAN Dalam petunjuk pelaksanaan pelatihan teknis agribinis ini, yang dimaksud dengan: 1. Pelatihan adalah diklat yang diselenggarakan dalam proses belajar-mengajar untuk meningkatkan kemampuan peserta pelatihan; 2. Pelatihan Teknis adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas peserta pelatihan; 3. Pelatihan Teknis Agribisnis adalah diklat untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis bidang agribisnis komoditas tertentu, yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pelaksanaan tugas Penyuluh Pertanian dan petugas pertanian lainnya; Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
5
4. Widyaiswaraadalah PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS pada lembaga diklat pemerintah; 5. Narasumber adalah pejabat atau seseorang yang karena kemampuan, keahlian atau kedudukannya dapat meningkatkan pencapaian tujuan pelatihan; 6. Praktisi adalah seseorang yang mengabdikan dirinya di bidang usaha/kegiatan tertentu sesuai dengan keahliannya dalam membantu pencapaian tujuan pelatihan; 7. Agribisnis adalah rangkaian usaha pertanian yang terdiri dari empat subsistem pertanian yaitu a) sub-sistem hulu, yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi (input) pertanian; b) sub-sistem pertanian primer, yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan sub-sistem hulu; c) sub-sistem agribinis hilir, yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas pertanian; dan d) sub-sistem penunjang, yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang antara lain: permodalan, teknologi, dll; 8. Materi Pelatihan adalah bahan ajar yang akan disampaikan widyaiswara/narasumber kepada peserta diklat dalam bentuk modul
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
6
dan naskah yang berkaitan dengan tujuan pelatihan. 9. Mata Pelatihan adalah kumpulan dari materi-materi pelatihan yang berasal dari satu rumpun kompetensi kerja; 10. Penyuluh Pertanian adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan . 11. Penyuluh Pertanian PNS adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian; 12. Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) selanjutnya disebut THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian adalah Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian yang direkrut oleh Kementerian Pertanian selama kurun waktu tertentu dan melaksanakan tugas dan fungsinya dalam kegiatan penyuluhan pertanian; 13. Monitoring adalah suatu kegiatan yang dimaksudkan untuk memastikan ketepatan pendayagunaan sumberdaya pelatihan serta pelaksanaan kegiatan pelatihan pertanian sesuai dengan jadwal kerja dan hasil yang akan dicapai (target) serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan bila terjadi
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
7
penyimpangan dalam proses pelaksanaan pelatihan yang sedang berjalan; 14. Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan dampak dari suatu kegiatan pelatihan pertanian sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Evaluasi dilakukan secara sistematik dan objektif dengan menggunakan instrumen dan alat ukur yang tepat dan jelas untuk menilai, merumuskan perbaikan dalam rangka pengembangan program pelatihan, baik sebelum, sedang, dan sesudah pelatihan pertanian berlangsung; 15. Evaluasi Pasca pelatihan adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat manfaat pelatihan dan perubahan kinerja purnawidya dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya; 16. Praktik Lapangan adalah kegiatan nyata di lapangan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan tentang teknonologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi dan kelestarian lingkungan yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan pelatihan;
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
8
BAB II PENYELENGGARAAN DIKLAT A. PERSIAPAN Untuk menjamin kualitas pelatihan, maka penyelenggaraan melakukan persiapan pelatihan yang meliputi : 1. Panduan Penyelenggaraan (dilengkapi dengan pola, RPD/GBPP/SAP); 2. Penetapan pengelola diklat, fasilitator dan peserta; 3. Penyusunan bahan ajar; 4. Penetapan jadwal pelatihan; 5. Penetapan system evaluasi; 6. Penyiapan blanko STTPP. Pelatihan Teknis Diklat Agribsinis Tanaman Buah Manggis dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. B. PERSIAPAN 1. WAKTU DAN TEMPAT Diklat dilaksanakan selama 7 hari efektif sebanyak 56 jam pelajaran @ 45 menit.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
9
2. MATERI, METODE DAN POLA A. MATERI DIKLAT Mata Pelatihan terdiri dari kelompok dasar, kelompok inti dan kelompok penunjang NO A. 1. 2. B. 1 2
3
4. 5. 6.
7.
8.
MATERI KELOMPOK DASAR Kebijakan Program Pengembangan Tanaman Buah Budaya Kerja KELOMPOK INTI Perbenihan Teknologi Budidaya a. Pengolahan Tanah b. Pemupukan dan Pengairan c. Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma d. Pemangkasan Panen a. Waktu Panen b. Cara Panen c. Grading d. Penyimpanan e. Pengemasan Pengolahan Hasil Book Keeping a. Manajemen Lapangan Pemasaran a. Analisis Preferensi Pasar b. Market Intelligent c. Teknik dan Manajemen Promosi d. Transportasi Analisa Usahatani a. Perhitungan Input danOutput b. Perhitungan B/C Ratio c. Analisa Break Event Point Permodalan dan Investasi a. Penyusunan Proposal Usaha
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
10
JP 2 2 3 1 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2
C 1. 2.
b. Akses Pembiayaan & Permodalan KELOMPOK PENUNJUANG Kewirausahaan Rencana Implementasi
2 2 2 56
B. METODE PELATIHAN Pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan pendidikan orang dewasa (andragogi), semua proses berlatih melatih dilakukan secara partisipatif dengan menggabungkan berbagai metode, antara lain: Diskusi Ceramah Tanya Jawab Ungkapan pengalaman Penugasan Praktek
Sedangkan pola pelaksanaan adalah No. 1 2 3 4 5
Proses
Hari ke 0
1
2
3
4
Registrasi Pembukaan Klasikal Praktek Kunjungan Lap.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
11
5
6
7
6 7 8 9
Pembulatan Evaluasi RTL Penutupan
C. PERSYARATAN A. FASILITATOR Fasilitator berasal dari : 1. Direktorat Jenderal Hortikultura 2. Widyaiswara BBPP Lembang. 3. Praktisi 4. Dinas / Instansi yang relevan dengan kegiatan. B. PESERTA a. ASAL Peserta Pelatihan Diklat Agribisnis Tanaman Buah Manggis berasal dari Jawa Barat, Banten, Bali, Sumatera Barat dan Papua. b. PERSYARATAN Persyaratan Peserta untuk Aparatur, adalah : a. Peserta Penyuluh Pertanian yang membina petani tanaman manggis di
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
12
daerah sentra pengembangan manggis. b. Belum pernah mengikuti pelatihan yang sejenis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir; c. Membawa pas photo terbaru berlatar belakang merah, ukuran 4 X 6 cm serta 3 X 4 cm masing-masing 1 lembar d. Ditugaskan/diusulkan oleh pimpinan Dinas/Badan Intansi lingkup Pertanian dan membawa surat tugas dari atasan langsung/pejabat yang berwenang; e. Sehat jasmani dan rohani; f. Mentaati seluruh ketentuan yang berlaku sesuai dengan Tata Tertib yang berlaku; g. Sanggup mengikuti diklat dari awal hingga akhir. Persyaratan Peserta untuk Non Aparatur,adalah : a. Petani Manggis di daerah sentra pengembangan Manggis; b. Belum pernah mengikuti diklat sejenis; c. Diusulkan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian/Dinas Pertanian dengan membawa surat tugas dari atasan langsung/pejabat yang berwenang; d. Sanggup mengikuti Diklat dari awal hingga akhir ; Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
13
e. Sehat jasmani dan rohani (membawa surat keterangan sehat dari dokter), untuk peserta wanita tidak dalam keadaan hamil tua; f. Selama kegiatan berlangsung peserta diwajibkan menggunakan pakaian rapih dan menggunakan pakaian batik pada acara pembukaan dan penutupan diklat. g. Membawa pas photo terbaru berlatar belakang merah, ukuran 4 x 6 cm serta 3 x 4 cm masing-masing 1 lembar; h. Peserta sudah hadir tepat pada waktunya; i. Mentaati seluruh ketentuan yang berlaku sesuai dengan tata tertib yang berlaku; D. PEMBINAAN Pembinaan terhadap penyelenggaraan Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis) secara fungsional dilakukan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, c.q Pusat Pelatihan Pertanian. Pembinaan dilakukan sebelum dan selama pelaksanaan diklat.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
14
E. PEMBIAYAAN Biaya penyelenggaraan Diklat Agribisnis Tanaman Buah Manggis, dibebankan kepada DIPA BBPP Lembang TA. 2012.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
15
BAB III MONOTORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. MONITORING Kegiatan monitoring pelatihan dilaksanakan secara periodik dari persiapan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan pelatihan oleh Balai Besar Pelatihan (BBPP) Lembang.Lampiran 1 1. Daily Mood Evaluasi Daily Mood dilaksanakan setiap hari, dimana setiap peserta wajib memasukan satu koin kedalam kotak daily mood yang telah disediakan sesuai dengan suasana hati sebelum proses pembelajaran (Gembira/Biasa/Sedih). 2. Kesesuaian Tempat Praktek Monitoring kesesuaian tempat praktek lapang dilaksanakan setelah kegiatan praktek lapang berlangsung, setiap peserta mengisi blanko yang telah disediakan. B. EVALUASI PESERTA 1. Penguasaan Materi Pada evaluasi penguasaan materi, peserta akan memperoleh lembar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran (kurikulum) Diklat. Evaluasi ini dilaksanakan
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
16
sebelum dan sesudah materi pembelajaran disampaikan, yang dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi setiap peserta sebelum dan sesudah mengikuti Diklat. 2. Sikap dan Perilaku Setiap fasilitator yang memberikan materi pembelajaran, akan menilai sikap dan perilaku peserta melalui beberapa aspek, antara lain; a. Displin, b. Motivasi, c. Kepemimpinan, d. Kerjasama dan e. prakarsa. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi sejauhmana peserta dapat mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah disampaikan baik secara klasikal maupun praktek lapangan. Dalam pelaksanaannya, fasilitator akan memberikan nilai secara objektif terhadap setiap peserta sesuai skala yang telah ditentukan dan tercantum pada lembar evaluasi. C. EVALUASI FASILITATOR Aspek yang di evaluasi adalah : a. Penguasaan Materi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap);
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
17
b. Penguasaan Metode (Kemampuan Menyajikan dan menjawab, komunikasi, nada dan suara, kerjasama); c. Kemampuan menggunakan alat bantu (penggunaan sarana pembelajaran); d. Penegakan disiplin (kehadiran, kerapihan berpakaian, sikap dan prilaku); e. Pencapaian tujuan pembelajaran (relevansi materi dengan tujuan pembelajaran) Hasil penilaian disampaikan kepada setiap fasilitator sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masing-masing fasilitator. Lampiran 3. D. EVALUASI PENYELENGGARAAN Pelayanan prima merupakan syarat mutlak bagi kesuksesan penyelenggaraan Diklat yang tergambar melalui tungkat kepuasan peserta Diklat terhadap berbagai fasilitasi yang diberikan pihak panitia penyelenggara. Oleh karena itu, berbagai saran dan masukan dari peserta menjadi hal yang mutlak diperoleh panitia dalam upaya peningkatan pelayanan bagi setiap peserta Diklat, melalui penilaian secara objektif terhadap berbagai aspek, antara lain; kepanitiaan, saran prasarana, kualitas pengajaran, akomodasi dan konsumsi dengan memberikan nilai pada kolom yang telah Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
18
disediakan sesuai skala penilaian yang telah ditentukan.Lampiran 4 E. PELAPORAN Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang selaku penyelenggara wajib mengirimkan laporan pelaksanaan pelatihan kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian c.q. Pusat Pelatihan Pertanian selambatlambatnya 2 (dua) minggu setelah pelatihan berakhir. F. SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Peserta yang telah mengikuti Diklat Agribisnis Tanaman Buah Manggisserta telah menyelesaikan keseluruhan proses belajar mengajar dengan baik, kepada Penyuluh Pertanian PNS dan Petani diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP). a. MEKANISME Satu minggu sebelum pelatihan berakhir, penyelenggara menyampaikan rekapitulasi biodata kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian c.q. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian untuk memperoleh STTPP.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
19
Sehari sebelum pelatihan berakhir bagian penyelenggaraan pelatihan membuat STTPP untuk peserta Non Aparatur (petani). b. PENANDATANGANAN Penandatanganan STTPP Diklat Agribisnis Tanaman Buah Manggis, ditandatangani oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian a.n Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian selaku penanggung jawab program dan oleh Kepala BBPP Lembang selaku penanggungjawab pelatihan. Penandatanganan Diklat Agribisnis Tanaman Buah Manggis bagi Non Aparatur ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Juknis Diklat Tanaman Buah Manggis dan GAP/SOP Buah (Manggis)
20