1
Socialization ON ADR MEDIASI DALAM ARBITRASE INTERNASIONAL Le Meridien Hotel Jakarta, 9 Oktober 2014
Dr. Frans H. Winarta (ICC Indonesia)
2
PENDAHULUAN • Mediasi merupakan proses di mana pihak ketiga yang netral (mediator) membantu pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai penyelesaian masalah yang disengketakan secara sukarela melalui negosiasi. • Dalam mediasi, mediator memfasilitasi komunikasi antara pihak yang bersengketa sehingga mereka dapat lebih jelas memahami perbedaan mereka dan mencari penyelesaian yang dapat diterima bersama. Catatan: mediator tidak memiliki kekuatan untuk memaksakan suatu keputusan kepada para pihak (party autonomy). • Dalam lingkup internasional, mediasi awalnya hanya digunakan dalam hal diplomatik antar subjek hukum internasional. • Saat ini pelaku bisnis telah mulai menggunakan mediasi untuk menyelesaikan sengketa bisnis transnasional sebelum memulai litigasi.
3
MEDIASI OLEH INSTITUSI INTERNASIONAL • Dalam melakukan mediasi, pelaku bisnis transnasional banyak yang menggunakan jasa mediasi yang ditawarkan oleh institusi penyelesaian sengketa internasional berikut aturan prosedural mereka. Salah satunya adalah the International Chamber of Commerce (“ICC”), yang mengatur mediasi dalam ICC Mediation Rules. • Pelaku bisnis memilih mediasi yang ditawarkan institusi penyelesaian sengketa internasional seperti ICC karena adanya beberapa keuntungan dibandingkan dengan mediasi secara umum sebagai berikut: a) Effectiveness Di tahun 2012, lebih dari 80 persen kasus mediasi yang diadministrasikan oleh ICC berhasil menghasilkan perdamaian antara para pihak. b) Limited costs and time Sebagian besar kasus mediasi ICC terselesaikan dengan efisien (waktu cepat dan biaya rendah).
4
MEDIASI OLEH INSTITUSI INTERNASIONAL c) Scope of applicability Mediasi ICC dapat digunakan untuk menyelesaikan segala macam kontroversi, dari perselisihan full-blown sampai perselisihan kecil. d) Compatibility with other dispute resolution techniques Apabila para pihak tidak berhasil menyelesaikan sengketa mereka melalui mediasi ICC, mereka bebas untuk merujuk ke arbitrase (asalkan mereka sepakat untuk melakukannya).
e) Confidentiality ICC Mediation Rules bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana pihak dapat mengungkapkan informasi yang bermanfaat untuk mencapai penyelesaian sengketa tanpa takut informasi tersebut dibocorkan. f) Institutional support Semua mediasi yang diajukan sesuai dengan ICC Mediation Rules diadministrasikan oleh ICC, sehingga pelaksanaannya selalu mendapatkan pengawasan dan dukungan.
5
MEDIASI PADA ICC RULES ICC Mediation Rules memiliki 10 pasal operatif yang dirancang untuk memfasilitasi mediasi secara mudah, dengan memungkinkan para pihak untuk menempatkan beban administrasi dan prosedural mediasi di tangan ICC International Centre for ADR (“ICC ADR Centre”) (Pasal 1.1 dan 1.5 ICC Mediation Rules). Beberapa aspek kunci dari ICC Mediation Rules: a) Mediasi walaupun tidak ada kesepakatan sebelumnya (Pasal 3 ICC Mediation Rules) Pihak dapat menyarankan mediasi ke ICC ADR Centre walaupun tidak ada kesepakatan terlebih dahulu antara para pihak untuk melakukannya. Namun, kesepakatan tersebut akan tetap diperlukan sebelum mediasi dimulai. Dalam hal ini, ICC ADR Centre akan menyampaikan proposal mediasi ke pihak lainnya. b) Tempat, bahasa dan mediator (Pasal 4 dan 5 ICC Mediation Rules) Di mana para pihak tidak sepakat untuk masalah ini, ICC ADR Centre dapat menentukan tempat dan bahasa mediasi, dan juga memilih seorang mediator (atau mengkompilasi dan memberikan daftar mediator kepada para pihak).
6
MEDIASI PADA ICC RULES c) Itikad baik, keadilan dan imparsialitas (Pasal 7 ICC Mediation Rules) Masing-masing pihak harus bertindak dengan itikad baik di seluruh proses mediasi. Kewajiban mediator, di lain pihak, adalah untuk mengikuti keinginan para pihak dan memperlakukan mereka dengan adil dan imparsial. Catatan mengenai imparsialitas: Selama mediasi, selain mengadakan pertemuan atau telekonferensi dengan semua pihak yang hadir, mediator juga dapat mengadakan pertemuan terpisah atau panggilan dengan masing-masing pihak saja (caucus). d) Pribadi dan rahasia (Pasal 9 ICC Mediation Rules) Kecuali jika diperjanjikan lain atau dilarang oleh hukum yang berlaku, mediasi dan perjanjian perdamaian bersifat pribadi dan rahasia. Para pihak tidak diperbolehkan dengan cara apapun menggunakan setiap materi yang terkait dalam proses mediasi sebagai bukti dalam proses peradilan, arbitrase atau lainnya yang serupa. e) Bentuk lain dari alternatif penyelesaian sengketa (Pasal 2.1.c ICC Mediation Rules) Para pihak dapat menerapkan ICC Mediation Rules terhadap bentuk-bentuk lain dari APS seperti konsiliasi.
7
PELAKSANAAN MEDIASI • ICC Mediation Rules hanya mengatur pelaksanaan mediasi secara singkat, yang mana terpusat di Pasal 7 sebagai berikut: a) para pihak wajib menghadiri konferensi dengan mediator (pertemuan tatap muka tidak disebutkan secara spesifik. Oleh karena itu hal ini dapat terjadi melalui telepon); dan setelah itu b) mediator menyiapkan catatan tertulis berisi bagaimana mediasi tersebut akan dilakukan. • ICC Mediation Rules memang tidak dimaksudkan untuk mengatur secara spesifik sehingga dapat melestarikan fleksibilitas maksimum bagi para pihak.
8
PELAKSANAAN MEDIASI • Pelaksanaan mediasi dapat terdiri dari satu sesi atau lebih, yang dihadiri oleh semua pihak, kuasa hukum mereka (jika ada) dan mediator. • Jumlah sesi, durasi dan tujuan masing-masing sesi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap kasus dan pendekatan yang dirasa perlu oleh mediator dan para pihak.
• Dalam kasus-kasus besar, dimungkinkan untuk melaksanakan hanya satu sesi mediasi yang dijadwalkan berlangsung sehari penuh.
9
PELAKSANAAN MEDIASI • Selama sesi mediasi, mediator dapat bertemu dengan semua pihak secara bersamaan (pertemuan bersama), atau dengan satu pihak atau lebih tanpa ada pihak lainnya (pertemuan pribadi / caucus). • Campuran antara pertemuan bersama dan pertemuan pribadi / caucus akan tergantung pada kebutuhan kasus dan pendekatan yang dirasa perlu oleh mediator, para pihak dan para kuasa hukumnya.
10
PELAKSANAAN MEDIASI • Walaupun tujuan pertemuan dapat bervariasi, dalam setiap pertemuan (baik bersama maupun pribadi/caucus) mediator akan berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk negosiasi yang konstruktif. • Beberapa pertemuan dapat digunakan bagi pihak-pihak dan / atau kuasa hukum mereka untuk membuat presentasi satu sama lain. Pertemuan lainnya dapat digunakan mediator untuk mengeksplorasi latar belakang pihak yang bersengketa, mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan masing-masing pihak untuk saling menguntungkan mereka, dan mempertimbangkan pilihan alternatif untuk penyelesaian. • Di akhir proses mediasi, pertemuan dapat digunakan untuk tawar-menawar baik secara langsung atau melalui mediator. Jika kesepakatan tercapai, maka pertemuan dapat digunakan untuk menyusun dan menyetujui syarat-syarat perjanjian perdamaian secara tertulis.
11
PELAKSANAAN MEDIASI • Apabila di akhir sesi mediasi tidak tercapai perdamaian, mediator dapat, dengan kesepakatan para pihak, terus bekerja dengan para pihak selama beberapa hari atau minggu berikutnya untuk membantu mereka mencapai perdamaian (amicable settlement). • Bantuan ini selanjutnya dapat diberikan dengan cara apapun yang nyaman dan praktis, misalnya menindaklanjuti melalui diskusi telepon, email, video konferensi atau pertemuan.
12
PROSES MEDIASI Persiapan
Kedudukan para pihak
Identifikasi masalah
Pernyataan pembukaan Presentasi para pihak
Pengaturan penyelesaian
Opsi-opsi
Permintaan
Caucus
Caucus
13
BIAYA MEDIASI DALAM ICC RULES • ICC menarik biaya awal pengajuan permohonan mediasi sebesar USD 2.000 (non-refundable) (Pasal 1 Appendix ICC Mediation Rules). • ICC kemudian akan menyesuaikan biaya administrasi untuk pelaksanaan mediasi sesuai dengan kebijakannya sendiri dan tergantung pada jumlah uang yang disengketakan (Pasal 2.1 Appendix ICC Mediation Rules).
• ICC berhak untuk menaikkan biaya administrasi dalam keadaan luar biasa jika diperlukan (Pasal 2.3 Appendix ICC Mediation Rules).
14
BIAYA MEDIASI DALAM ICC RULES Pasal 3 Appendix ICC Mediation Rules: • Biaya untuk mediator akan dikenakan tarif per jam yang wajar mengingat kompleksitas sengketa dan keadaan lain yang relevan. • Apabila para pihak dan mediator sepakat, biaya untuk mediator dapat dikenakan tarif lump sum yang wajar. • ICC akan memastikan bahwa biaya yang dihabiskan Mediator adalah wajar. • Para pihak dan mediator tidak diizinkan untuk melakukan pengaturan biaya terpisah.
Sekian dan Terima kasih