SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Di Susun Oleh : TEAM TRAINING SMK – TI 2001
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
PENGENALAN KOMPUTER
ISI Organisasi Komputer & Komponen PC
Modul 1
Generasi Processor
Modul 2
Motherboard
Modul 3
Bus – bus dalam PC
Modul 4
Hi...!! Introduce my new Friend...
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Modul 1 ORGANISASI KOMPUTER & KOMPONEN PC
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan: Siswa dapat menjelaskan blok diagram computer dan menyebutkan contoh masing - masing blok diagram computer tersebut. Siswa dapat membedakan masingmasing generasi prosesor. Siswa dapat menggambar blok diagram hubungan antara CPU,Chipset,memori,RAM,peralatan I/O dan bus-bus penghubungnya (bus system/FSB dan bus I/O)
Organisasi Komputer Dari asal katanya “ to compute” komputer berarti alat penghitung. Ternyata sekarang komputer tak hanya berguna sebagai alat hitung saja tetapi sudah meluas fungsinya.
Cara kerja sebuah komputer dapat dideskripsikan secara sederhana dengan diagram blok sebagai berikut :
DATA BUS
INPUT DEVICE CONTROL
I/O PORTS
BUS
CENTRAL PROCESSING UNIT (CPU)
CONTROL BUS
MEMORY
OUTPUT DEVICE
ADDRESS BUS
Diagram Blok Komputer
Secara umum masing-masing bagian dapat kita rinci sebagai berikut :
1. Input Device Input device adalah peralatan yang kita gunakan untuk memasukkan data atau perintah ke dalam komputer. Contoh :
keyboard
mouse
scanner
Scanner
Wujud scanner: 1. flatbed scanner dan 2. handled scanner. Teknologi scanner: 1. Resolusi (optical resolution, true resolution): 300 x 600, 9600, 1200 dpi, dst., 2. Mekanisme scanner-an: three pass, one/single pass, 3. Kedalaman warna: 24 bit, 36 bit, 4. OCR dan software: untuk membaca citra digital yang dilarik sebagai teks sehingga langsung dapat di-edit dalam komputer dengan perangkat lunak pengolah kata.
trackball
Trackball
digitizer
Digitizer
kamera
mic
interface lain (misal: sensor)
2. Output Device Output device adalah peralatan yang kita gunakan untuk melihat hasil pengolahan data atau perintah yang dilakukan oleh komputer. Contoh :
monitor
Monitor CRT
Teknologi monitor: 1. CRT (Cathode Rays Tube) dan 2. LCD (Liquid Crystal Display) Istilah pada CRT: Raster: pancaran elektron menyapu layar dari kiri ke kanan dengan jalurjalur dari atas ke bawah dalam pola yang sama. Intensitas: tingkat pencahayaan; intensitas tinggi => cahaya terang. Refresh rate (vertical scan rate): jumlah penggambaran ulang atau penyegaran (refresh) layar atau jumlah penyapuan layar dalam satu detik. Ukurannya dalam Hertz (Hz). Misal: 70 Hz, layar disegarkan kembali sebanyak 70 kali per detik. Flicker: kedipan pada layar monitor bila refresh rate-nya lambat; karena fosfor yang ditembakkan oleh senapan elektron CRT kehilangan kependarannya sebelum senapan elektron bisa menyegarkannya Dot Pitch. Jarak antara dua dot fosfor pada warna yang sama. Layar dengan dot pitch yang lebih kecil memiliki jarak lebih pendek antara fosforfosfornya. Akibatnya elemen-elemen gambar terletak lebih dekat, menghasilkan gambar yang lebih tajam. Kebanyakan monitor memiliki 0,31 0,25 mm, semakin kecil semakin baik. Misal: resolusi 1024 x 768 dengan dot pitch 0,25-0,26 mm merupakan pilihan yang ideal. Interlacing. Dalam mode interlaced (terjalin), pancaran elektron menyapu layar dari atas ke bawah dalam dua lintasan. Pertama, menyapu baris-baris ganjil dan kedua, menyapu baris-baris genap. Setiap lintasan membutuhkan waktu setengah dari lintasan penuh dalam mode konvensional (noninterlaced = tidak terjalin). Karena itu, kedua mode menyegarkan seluruh layar dalam
printer
Printer
Jenis printer: 1. dot-matrix, 2. inkjet, dan 3. laser. Teknologi dot-matrix: kerapatan: 9 dpi dan 24 dpi, monokrom dan warna, kecepatan cetak: satu lembar setiap tiga menit. Teknologi inkjet: resolusi: 360 x 360, 600 x 600, dst., monokrom dan warna, kecepatan cetak: 2 ppm, 3-5 ppm, 8 ppm, 12-16 ppm, dst.
plotter
speaker
interface lain (misal : alat pengontrol robot)
3. I/O Ports I/O adalah Input/Output. Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data keluar sistem. Peralatan-peralatan input dan output seperti yang tercantum di atas terhubung melalui port ini.
4. Central Processing Unit Central Processing Unit (CPU) merupakan otak sistem komputer. CPU memilikidua bagian fungsi operasional yaitu Arithmetical Logical Unit (ALU) sebagai pusat pengolah data serta bagian Control Unit (CU) digunakan untuk mengontrol kerja komputer. Biasa disebut dengan nama processor saja.
5. Memory Bagian ini terdiri dari internal memory yaitu berupa RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read Only Memory) serta eksternal memory yaitu berbagai macam disk seperti hard disk, floppy disk dan optical disc.
6. Data Bus Data bus adalah jalur-jalur perpindahan data antarmodul dalam sistem komputer. Biasanya terdiri dari 8, 16 , 32 atau 64 jalur data yang paralel. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data, maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bidirectional, misalnya CPU dapat membaca dari memory atau port dan dapat juga mengirim ke memory atau port.
7. Address Bus Address Bus digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini CPU akan mengirimkan alamat memory yang akan ditulis atau dibaca. Address Bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24 atau 32 jalur paralel. Lebar Address Bus menentukan kapasitas memory maksimum sistem. Sebagai contoh bila CPU mempunyai Address Bus 20 bit maka CPU dapat mengalamatkan 220 atau 1048576 alamat (1 MB).
8. Control Bus Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. Control Bus terdiri dari 4 sampai 10 jalur paralel. CPU akan mengirimkan sinyal pada control bus ini bila akan meng-enable sebuah alamat yang ditunjuk, baik itu memory atau I/O port.
Hierarki Komputer 1.
Mainframe/Komputer besar merupakan komputer yang sangat besar - mesin jutaan dolar, yang berukuran lebih dari satu ruangan, contohnya IBM model 390.
2. Minicomputer/Komputer kecil merupakan mesin besar yang powerful/berdaya guna. Biasanya melayani jaringan dengan terminal yang sederhana. Komputer IBM AS/400 merupakan contoh komputer kecil. 3.
Workstation/Terminal kerja merupakan mesin yang powerful. Komputerkomputer ini mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan aplikasi perhitungan yang rumit. Komputer-komputer ini menggunakan UNIX atau beberapa dengan operating
system/sistem operasi NT. Komputer-komputer ini dilengkapi dengan prosesor RISC yang powerful seperti Digital Alpha atau MIPS. 4. Personal computer/Komputer pribadi merupakan komputer yang murah dan dibuat/diproduksi secara banyak/masal. Biasanya menggunakan DOS, Windows, atau sistem operasi yang sejenis. Komputer ini digunakan untuk aplikasi-aplikasi standar
Jenis komputer yang akan kita bahas ke depan adalah PC (Personal Computer) yang menempati tempat terbawah dalam hierarki komputer di atas.
PC (Personal Komputer) Sebutan teknis untuk sebuah komputer pribadi/PC (Personal Computer) adalah micro data processor/pengolah data yang kecil. Sebutan seperti itu saat ini sudah tidak sesuai lagi. Dari perkembangan komputer, PC telah menjadi hebat. Komputer-komputer pribadi sekarang mempunyai kemampuan seperti komputer-komputer mini dan komputer besar tidak seperti tahun-tahun yang lalu/telah lewat. Komputer pribadi yang mempunyai kemampuan hebat dengan mudah dapat bersaing dengan terminal kerja yang mahal. Bagaimana kita dapat mencapainya sejauh ini?
Keberhasilan PC Komputer pribadi muncul tahun 1981. Kurang dari 20 tahun, PC telah mengubah total cara kita berkomunikasi. Ketika PC pertama kali diperkenalkan oleh IBM, hanya merupakan salah satu dari pelbagai pengolah data yang kecil. Tetapi dalam waktu 5-7 tahun, telah merebut/menguasai/memenangkan pasar. Dari sinilah IBM compatible PC/IBM PC kompatibel menjadi standar.
Pada awalnya PC dapat dikenali dari beberapa keunggulannya. Hal ini membuat PC menjadi sukses. 1.
Komputer pribadi pada awalnya telah distandarisasi dan arsitekturnya terbuka.
2. Mempunyai dokumentasi yang baik dan mempunyai kemampuan yang besar untuk dikembangkan. 3. Tidak mahal, sederhana, dan meyakinkan.
Komputer pribadi memulai perkembangannya sebagai bayi IBM. Perusahaan IBM mendesain PC, menggunakan prosesor Intel 8088 dan sistem operasi sederhana MS-DOS Microsoft.
Karena desainnya didokumentasikan secara baik, perusahaan-perusahaan lain masuk ke pasar ini. Mereka dapat membuat tiruan yang berfungsi sama (clone/kloning). Perlahanlahan, banyak perusahaan mengembangkan dan medesain PC yang kompatibel dengan IBM.
Sebuah kloning merupakan mesin tiruan, yang dapat melakukan secara tepat seperti aslinya (Big Blue - IBM). Beberapa perangkat (contohnya hard disk) mungkin identik dengan aslinya. Tetapi, para Kloning mempunyai nama lain (Compaq, Olivetti, dll.), atau mereka tidak mempunyai nama sama sekali. Dari sini muncul masalah kloning sejati. Saat ini, dapat dibedakan: 4. Nama merk, PC dari IBM, Compaq, AST, dll. Perusahaan-perusahaan ini cukup besar, sehingga mereka mengembangkan komponen hardware/perangkat keras sendiri. 5. Kloning, yang membuat PC dari komponen-komponen standar. Setiap orang dapat melakukannya.
Komponen-komponen Pembentuk PC 1.CPU (Central Processing Unit) atau Processor 2.Motherboard 3.Memory 4.Casing dan Power Supply 5.Keyboard dan Mouse 6.Expansion Card
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Modul 2 GENERASI PROCESSOR
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan: Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai generasi dari Processor. Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang Processor, baik itu processor Intel ataupun para kloningnya.
CPU (Central Processing Unit)/PROCESSOR Processor/CPU (Central Processing Unit) merupakan otaknya komputer. Processor dapat dibedakan dari perbedaan jumlah data bus-nya. Misalkan ada processor 8 bit, itu berarti processor tersebut memiliki 8 data bus. Ada beberapa produsen processor untuk PC, seperti Intel, AMD, Cyrix, dan Winchip IDT. Kita gunakan standar processor keluaran Intel Corp ,sbb: 6. Processor 8 bit
:
8088
7. Processor 16 bit
:
8086
(Generasi XT = Extended Technology)
80186 80286 (Generasi AT=Advanced technology) 8. Processor 32 bit
:
386 SX 386 DX 486 SX 486 DX Pentium Pentium Pro Pentium II Pentium III Pentium 4
PC-PC didesain berdasar generasi-generasi CPU yang berbeda. Intel bukan hanya satusatunya perusahaan yang membuat CPU-CPU, tetapi jelas sekali merupakan perusahaan yang terpenting. Tabel berikut ini menunjukkan generasi-generasi CPU yang berbeda. Tiap generasi yang berkuasa ialah chip-chip Intel, tetapi pada generasi kelima kita dapat melihat pilihan-pilihan.
Generasi-Generasi CPU
Unit floating-point - FPU CPU-CPU pertama hanya dapat bekerja dengan bilangan-bilangan bulat. Agar kemampuan matematikanya lebih baik, maka memerlukan sebuah mathematical coprocessor (FPU)/prosesor-pembantu matematis. Kemudian, FPU ini dibuat di dalam CPU: Sejauh ini CPU Intel mempunyai unit-unit FPU terbaik dibandingkan AMD dan Cyrix. Program-program kantor yang umum tidak menggunakan pekerjaan floating-point, dimana FPU dapat menangani. Sebaliknya untuk program grafis 3D seperti AutoCad. Dan semua permainan-3D seperti Quake sangat menyandarkan pada unjuk kerja FPU. Oleh karena itu, jika anda menggunakan PC dalam aplikasi desain tingkat lanjut, unjuk kerja FPU menjadi penting.
Generasi 1
Prosesor 8088 dan 8086 Prosesor 8086 (1978) merupakan CPU 16 bit pertama Intel yang menggunakan bus sistem 16 bit. Tetapi perangkat keras 16 bit seperti motherboard saat itu terlalu mahal, dimana komputer mikro 8 bit merupakan standar. Pada 1979 Intel merancang ulang CPU sehingga sesuai dengan perangkat keras 8 bit yang ada. PC pertama (1981) mempunyai CPU 8088 ini. 8088 merupakan CPU 16 bit, tetapi hanya secara internal. Lebar bus data eksternal hanya 8 bit yang memberi kekompatibelan dengan perangkat keras yang ada. Sesungguhnya 8088 merupakan CPU 16/8 bit. Secara logika prosesor ini dapat diberi nama 8086SX. 8086 merupakan CPU pertama yang benar-benar 16 bit di keluarga ini.
Generasi 2 Prosesor 80286 286 (1982) juga merupakan prosesor 16 bit. Prosesor ini mempunyai kemajuan yang relatip besar dibanding chip-chip generasi pertama. Frekuensi clock ditingkatkan, tetapi perbaikan yang utama ialah optimasi penanganan perintah. 286 menghasilkan kerja lebih banyak tiap tik clock daripada 8088/8086. Pada kecepatan awal (6 MHz) berunjuk kerja empat kali lebih baik dari 8086 pada 4.77 MHz. Belakangan diperkenalkan dengan kecepatan clock 8, 10, dan 12 MHz yang digunakan pada IBM PC-AT (1984). Pembaharuan yang lain ialah kemampuan untuk bekerja pada protected mode/mode perlindungan - mode kerja baru dengan "24 bit virtual address mode"/"mode pengalamatan virtual 24 bit", yang menegaskan arah perpindahan dari DOS ke Windows dan multitasking. Tetapi anda tidak dapat berganti dari protected kembali ke real mode/mode riil tanpa me-reboot PC, dan sistem operasi yang menggunakan hal ini hanyalah OS/2 saat itu.
Generasi 3 Prosesor 80386 DX 386 diluncurkan 17 Oktober 1985. 80386 merupakan CPU 32 bit pertama. Dari titik pandang PC DOS tradisional, bukan sebuah revolusi. 286 yang bagus bekerja secepat 386SX pertama - walaupun menerapkan mode 32 bit.
Prosesor ini dapat mengalamati memori hingga 4 GB dan mempunyai cara pengalamatan yang lebih baik daripada 286. 386 bekerja pada kecepatan clock 16, 20, dan 33 MHz. Belakangan Cyrix dan AMD membuat clones/tiruan-tiruan yang bekerja pada 40 MHz. 386 mengenalkan mode kerja baru disamping mode real dan protected pada 286. Mode baru itu disebut virtual 8086 yang terbuka untuk multitasking karena CPU dapat membuat beberapa 8086 virtual di tiap lokasi memorinya sendiri-sendiri. 80386 merupakan CPU pertama berunjuk kerja baik dengan Windows versi-versi awal. Prosesor 80386SX Chip ini merupakan chip yang tidak lengkap yang sangat terkenal dari 386DX. Prosesor ini hanya mempunyai bus data eksternal 16 bit berbeda dengan DX yang 32 bit. Juga, SX hanya mempunyai jalur alamat 24. Oleh karena itu, prosesor ini hanya dapat mengalamati maksimum RAM 16 MB. Prosesor ini bukan 386 yang sesungguhnya, tetapi motherboard yang lebih murah membuatnya sangat terkenal
Generasi 4 Processor 80486 DX 80486 dikeluarkan 10 April 1989 dan bekerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya. Hal ini dapat terjadi karena penanganan perintah-perintah x86 yang lebih cepat, lebihlebih pada mode RISC. Pada saat yang sama kecepatan bus dinaikkan, tetapi 386DX dan 486DX merupakan chip 32 bit. Sesuatu yang baru dalam 486 ialah menjadikan satu math co-processor/prosesor pembantu matematis. Sebelumnya, math co-processor yang harus dipasang merupakan chip 387 yang terpisah. 486 juga mempunyai cache L1 8 KB. Processor 80486 SX Prosesor ini merupakan chip baru yang tidak lengkap. Math co-processor dihilangkan dibandingkan 486DX. Processor Cyrix 486SLC Cyrix dan Texas Instruments telah membuat serangkaian chip 486SLC. Chip-chip tersebut menggunakan kumpulan perintah yang sama seperti 486DX, dan bekerja secara internal 32 bit, seperti DX. Tetapi, secara eksternal bekerja hanya pada 16 bit (seperti 386SX). Oleh karena itu, chip-chip tersebut hanya menangani RAM 16 MB. Lagi pula, hanya mempunyai cache internal 1 KB dan tidak ada mathematical coprocessor. Sesungguhnya chip-chip tersebut hanya merupakan perbaikan 286/386SX.
Chip-chip tersebut bukan merupakan chip-chip clone. Chip-chip tersebut mempunyai perbedaan yang mendasar dalam arsitekturnya dibandingkan dengan chip Intel.
Processor IBM 486SLC2 IBM mempunyai chip 486 buatannya sendiri. Serangkaian chip tersebut diberi nama SLC2 dan SLC3. Yang terakhir dikenal sebagai Blue Lightning. Chip-chip ini dapat dibandingkan dengan 486SX Intel, karena tidak mempunyai mathematical co-processor yang menjadi satu. Tetapi, mempunyai cache internal 16 KB (bandingkan dengan Intel yang mempunyai 8 KB). Yang mengurangi unjuk kerjanya ialah antarmuka bus dari chip 386. SLC2 bekerja pada 25/50 MHz secara eksternal dan internal, sedangkan chip SLC3 bekerja pada 25/75 dan 33/100 MHz. IBM membuat chip-chip ini untuk PC mereka sendiri dengan fasilitas mereka sendiri, melesensi logiknya dari Intel. Perkembangan 486 Selanjutnya DX4: Prosesor-prosesor DX4 Intel mewakili sebuah peningkatan 80486. Kecepatannya tiga kali lipat dari 25 ke 75 MHz dan dari 33 ke 100 MHz. Chip DX4 lainnya dipercepat hingga dari 25 ke 83 MHz. DX4 mempunyai cache internal 16 KB dan bekerja pada 3.3 volt. DX dan DX2 hanya mempunyai cache 8 KB dan memerlukan 5 volt dengan masalah panas bawaan. CPU
FPU
8086
8087
80286
80287
80386
80387
80486DX
Built in/di dalam
80486SX
Tidak ada
Pentium dan sesudahnya
Di dalam
CPU dan FPU
Generasi Lima Pentium Classic (P54C) Chip ini dikembangkan oleh Intel di Haifa, Israel dan dikeluarkan pada 22 Maret 1993.
Intel Pentium 150 dan 166 MHz.
Prosesor Pentium merupakan super scalar, yang berarti prosesor ini dapat menjalankan lebih dari satu perintah tiap tik clock. Prosesor ini menangani dua perintah tiap tik; sebanding dengan dua buah 486 dalam satu chip. Terdapat perubahan yang besar dalam bus sistem: lebarnya lipat dua menjadi 64 bit dan kecepatannya meningkat menjadi 60 atau 66 MHz. Sejak itu, Intel memproduksi dua macam Pentium: yang bekerja pada sistem bus 60 MHz (P90, P120, P150, dan P180) dan sisanya, bekerja pada 66 MHz (P100, P133, P166, dan P200). Cyrix 6x86 Chip dari perusahaan Cyrix yang diperkenalkan 5 Februari 1996 ini merupakan tiruan Pentium yang murah.
Cyrix 6x86 P200
Chip ini kompatibel dengan Pentium, karena cocok dengan Socket 7. Cyrix memasarkan CPU-CPU-nya dengan membandingkan pada frekuensi clock Intel. Cyrix 6x86 dikenal dengan unjuk kerja yang buruk pada floating-point-nya. Cyrix mempunyai masalah saat menjalankan NT 4.0. AMD (Advanced Micro Devices) Pentium-Pentium-AMD seperti chip-chip yang ditawarkan oleh Intel bersaing dengan ketat. AMD menggunakan teknologi-teknologi mereka sendiri. Oleh karena itu, prosesornya bukan merupakan clone-clone. AMD mempunyai seri sebagai berikut:
K5, dapat disamakan dengan Pentium-Pentium Classic (dengan cache L1 16 KB dan tanpa MMX).
K6, K6-2, dan K6-3 bersaing dengan Pentium MMX dan Pentium II.
K7 Athlon, Agustus 1999, tidak kompatibel dengan Socket 7.
AMD K5 K5 merupakan tiruan Pentium. K5 lama sebagai contoh dijual sebagai PR133 (Perform Rating). Maksudnya, bahwa chip tersebut akan berunjuk kerja seperti sebuah Pentium P133. Tetapi, hanya berjalan 100 MHz secara internal. Chip tersebut masih harus dipasang pada motherboard seperti sebuah P133.
AMD5K86™
K5 AMD juga ada yang PR166. Chip ini dimaksudkan untuk bersaing dengan P166 Intel. Bekerja hanya pada 116.6 MHz (1.75 x 66 MHz) secara internal. Hal ini dikarenakan cache yang dioptimasi dan perkembangan-perkembangan baru lainnya. Hanya ada fitur yang tidak sesuai dengan P166 yaitu dalam kerja floating-point. PR133 dan PR166 berharga jauh lebih murah dari jenis Pentium yang sebanding, dan prosesor ini sangat terkenal pada mesin-mesin dengan harga yang murah. Pentium MMX (P55C) Pentium-Pentium P55C diperkenalkan 8 Januari 1997. MMX merupakan kumpulan perintah baru (57 perintah integer baru, 4 jenis data baru, dan 8 register 64 bit), yang menambah kemampuan CPU tersebut. Perintah-perintah MMX dirancang untuk program-program multimedia. Pemrogrampemrogram dapat menggunakan perintah-perintah ini dalam program-programnya. Hal ini memberikan perbaikan dalam menjalankan progam.
Intel Pentium MMX
IDT Winchip IDT merupakan perusahaan yang lebih kecil yang menghasilkan CPU seperti Pentium MMX dengan harga murah. WinChip C6 pertama IDT diperkenalkan pada Mei 1997.
IDT Winchip
AMD K6 K6 AMD diluncurkan 2 April 1997. Chip ini berunjuk kerja sedikit lebih baik dari Pentium MMX. Oleh karena itu termasuk dalam keluarga P6. Dilengkapi dengan 32+32 KB cache L1 dan MMX.
Berisi 8.8 juta transistor.
Lambang AMD K6
K6 (seperti K5) kompatibel dengan Pentium. Maka, dapat diletakkan di Socket 7 pada motherboard Pentium umumnya, dan ini segera membuat K6 sangat terkenal.
Cyrix 6x86MX (MII) Cyrix juga mempunyai chip dengan unjuk kerja tinggi, berada di antara generasi ke-5 dan ke-6. Jenis pertama didudukkan melawan chip Pentium MMX dari Intel. Jenis berikutnya dapat dibandingkan dengan K6.
Cyrix 6x86MX (MII)
Prosesor
kelompok
P6
yang
powerful
dari
Cyrix
diumumkan
sebagai
"M2".
Diperkenalkan pada 30 Mei 1997 namanya menjadi 6x86MX. Kemudian diberi nama MII. Chip 6x86MX ini kompatibel dengan Pentium MMX dan dipasangkan pada motherboard Socket 7 biasa. 6x86MX mempunyai 64 KB cache L1 internal. Cyrix juga memanfaatkan teknologi yang tidak ditemukan di dalam Pentium MMX. 6x86MX secara khusus dibandingkan dengan CPU generasi ke-6 lainnya (Pentium II dan Pro dan K6) karena tidak bekerja berdasar kernel RISC. 6x86MX menjalankan perintah CISC asli seperti Pentium MMX. 6x86MX mempunyai - seperti semua prosesor dari Cyrix - masalah yang berhubungan dengan unit FPU. Tetapi, jika hanya digunakan untuk aplikasi kantor standar, hal ini bukan masalah. Masalah akan muncul jika memainkan game 3D. 6x86MX chip yang cukup powerful. Tetapi chip-chip ini tidak punya FPU dan MMX yang berunjuk kerja baik. Chip-chip ini tidak memasukkan teknologi 3DNow!.
. 6x86M
Kecepatan
Kecepatan
X
internal
eksternal
PR166
150 MHz
60 MHz
PR200
166 MHz
66 MHz
PR233
188 MHz
75 MHz
PR266
225 MHz
75 MHz
PR300
233 MHz
66 MHz
PR333
255 MHz
83 MHz
PR433
285 MHz
95 MHz
PR466
333 MHz
95 MHz
Kecepatan Internal Dan Eksternal 6x86mx
Dua jenis 6x86MX dan MII. Pada 14 April 1998 versi Cyrix MII (M-two) diluncurkan. Chip ini sebenarnya chip yang sama dengan 6x86MX hanya bekerja pada frekuensi clock yang lebih tinggi. Selanjutnya teganganya dikurangi hingga 2.2 Volt. AMD K6-2 Versi "model 8" berikutnya K6 mempunyai nama sandi "Chomper". Prosesor ini pada 28 Mei 1998 dipasarkan sebagai K6-2, dan seperti versi model 7 K6 yang asli, dibuat dengan teknologi 0.25 mikron. Chip-chip ini bekerja hanya dengan 2.2 Voltage. Chip ini berhasil menjadi saingan Pentium II Intel. K6-2 dibuat untuk bus front side (bus sistem) pada kecepatan 100 MHz dan motherboard Super 7. AMD membuat perusahaan lain seperti Via dan Alladin membuat chip set baru untuk motherboard Socket 7 tradisionil, setelah Intel tahun 1997 menghentikan platform tersebut.
AMD-K6-2
K6-2 juga diperbaiki dengan unjuk kerja MMX yang dua kali lebih baik dibandingkan dengan K6 yang awal. K6-2 mempunyai plug-in 3D baru (disebut 3DNow!) untuk unjuk kerja game yang lebih baik. Terdiri dari 21 perintah baru yang dapat digunakan oleh pengembang perangkat lunak untuk memberikan unjuk kerja 3D yang lebih baik. Dukungan termasuk dalam DirectX 6.0 untuk Windows. DirextX merupakan multimedia API untuk Windows. DirectX merupakan beberapa program yang dapat meningkatkan unjuk kerja multimedia di dalam semua program Windows. Multimedia 3DNow! tidak kompatibel dengan MMX, tetapi K6-2 mempunyai MMX sebaik 3DNow!. Cyrix dan IDT juga meluncurkan CPU dengan 3DNow!.
Prosesor AMD-K6-2 3DNow!
K6-2 memberi unjuk kerja sangat, sangat bagus. Anda dapat membandingkan prosesor ini dengan Pentium II. K6-2 350 MHz berunjuk kerja sangat mirip dengan Pentium II350, tetapi dijual dengan lebih murah. Dan dapat menghemat lebih banyak sebab motherboard yang lebih murah. K6-2
Bus
Clock
266
66
4.0
MHz
MHz
MHz
266
88
3.0
MHz
MHz
MHz
300
100
3.0 x 100
MHz
MHz
MHz
333
95
3.5
MHz
MHz
MHz
350
100
3.5 x 100
MHz
MHz
MHz
380
95
4.0
MHz
MHz
MHz
400
100
4.0 x 100
MHz
MHz
MHz
x
66
x
88
x
x
95
95
K6-2 Dengan Bus Dan Clock-Nya
Generasi 6 Pentium Pro Pengembangan Pentium Pro dimulai 1991, di Oregon. Diperkenalkan pada 1 November, 1995. Pentium Pro merupakan prosesor RISC murni, dioptimasi untuk pemrosesan 32 bit pada Windows NT atau OS/2. Fitur yang baru ialah bahwa cache L2 yang menjadi satu. Chip raksasa. Di bawah ini terlihat chip empat persegi panjang dan Socket 8-nya. Unit CPU dan cache L2 merupakan unit yang terpisah di dalam chip ini.
Chip prosesor Pentium Pro dan Socket 8
Pentium II Pentium Pro "Klamath" merupakan nama sandi prosesor puncak Intel. Prosesor ini mengakhiri seri Pentium Pro yang sebagian terdapat pengurangan dan sebagian terdapat perbaikan. Diperkenalkan 7 Mei 1997, Pentium II mempunyai fitur-fitur:
CPU diletakkan bersama dengan 512 KB L2 di dalam sebuah modul SECC (Single Edge Contact Cartridge).
Terhubung dengan motherboard menggunakan penghubung/konektor slot one dan bus P6 GTL+.
Perintah-perintah MMX.
Perbaikan menjalankan program 16 bit (menyenangkan bagi pengguna Windows 3.11).
Penggandaan dan perbaikan cache L1 (16 KB + 16 KB).
Kecepatan internal meningkat: dari 233 MHz ke 300 MHz (versi berikutnya lebih tinggi).
Cache L2 bekerja pada setengah kecepatan CPU.
Unit CPU P-II dan cache L2
Dengan rancangan yang baru, cache L2 mempunyai bus sendiri. Cache L2 bekerja pada setengah kecepatan CPU, seperti 133 MHz atau 150 MHz. Jelas merupakan sebuah kemunduran dari Pentium Pro, yang dapat bekerja pada 200 MHz antara CPU dan cache L2. Hal ini dijawah dengan perbaikan cache L1. Di bawah ini terlihat perbandingan tersebut: Laju CPU
pemindahan L1 777
Pentium 200
MB/det.
Pentium 200 MMX
Pentium Pro 200 Pentium
II
MHz
266
790 MB/det. 957 MB/det. 1,175 MB/det.
Kecepatan clock L2
Laju pemindahan L2
66 MHz
67 MB/det.
66 MHz
74 MB/det.
200 MHz
133 MHz
316 MB/det. 221 MB/det.
Perbandingan CPU Dengan Cache
Pentium II telah tersedia dalam 233, 266, 300, 333, 350, 400, 450, dan 500 MHz (kecepatan yang lebih tinggi segera muncul). Dengan chip set 82440BX dan i810 Pentium II mempunyai unjuk kerja yang baik sekali. Pentium II berbentuk kotak plastik persegi empat yang besar, yang berisi CPU dan cache. Juga terdapat sebuah kontroler kecil (S82459AB) dan kipas pendingin dengan ukuran yang besar
Chip P-II beserta Heat Sink
Pentium-II Celeron
Awal 1998 Intel mempunyai masa yang sulit dengan Pentium II yang agak mahal. Banyak pengguna membeli AMD K6-233, yang menawarkan unjuk kerja sangat baik pada harga yang layak. Maka Intel membuat merk CPU baru yang disebut Celeron. Prosesor ini sama dengan Pentium II kecuali cache L2 yang telah dilepas. Prosesor ini dapat disebut Pentium IISX. Pada 1998 Intel mengganti Pentium MMX-nya dengan Celeron pertama. Kemudian rancangannya diperbaiki.
Celeron
Cartridge Celeron sesuai dengan Slot 1 dan bekerja pada bus sistem 66 MHz. Clock internal bekerja pada 266 atau 300 MHz.
Pentium-II Celeron A : Mendocino Bagian yang menarik ialah cartridge baru dengan 128 KB cache L2 di dalam CPU. Hal ini memberikan unjuk kerja yang sangat baik, karena cache L2 bekerja pada kecepatan CPU penuh. Di bawah ini terlihat Celeron 300A. Sebuah chip dalam kartu:
Celeron 300A
Pentium-II Celeron PPGA : Socket 370 Socket 370 baru untuk Celeron. Prosesor 400 dan 366 MHz (1999) tersedia dalam plastic pin grid array (PPGA). Socket PGA370 terlihat seperti Socket 7 tradisional. Mempunyai 370 pin:
Socket PGA370 dan Socket 7
Pentium-II Xeon Pada 26 Juli 1998 Intel mengenalkan cartridge Pentium II baru yang diberi nama Xeon. Ditujukan untuk server dan mungkin pemakai high-end. Xeon merupakan Pentium II dengan cartridge baru yang sesuai konektor baru yang disebut Slot Two. Modul ini dua kali lebih tinggi dari Pentium II, tetapi ada perubahan dan perbaikan penting lain:
Chip RAM cache L2 jenis baru: CSRAM (Custom SRAM), yang bekerja pada kecepatan CPU penuh.
Ukuran cache L2 yang berbeda: 512, 1024, atau 2048 KB RAM L2.
Memori RAM hingga 8 GB dapat di-cache.
Hingga empat atau delapan Xeon dalam satu server.
Mendukung server yang di-cluster.
Chip set baru 82440GX dan 82450NX.
Chip Xeon untuk server berunjuk kerja tinggi. Jenis unggulan pertama mempunyai 2 MB cache L2 pada cartridge, bekerja sepenuhnya 450 MHz.
Empat Prosesor Xeon Pada Satu Motherboard Server
Cache L2 Xeon bekerja pada kecepatan clock CPU penuh. Dapat diperkirakan, bahwa akan mempunyai unjuk kerja yang sama seperti cache L1. Tetapi antarmuka dari L1 ke L2 bernilai beberapa tik clock pada awal tiap perpindahan, sehingga ada beberapa kelambatan.Tetapi jika data sudah dipindahkan, bekerja pada kecepatan clock penuh
AMD K6-3 AMD K6-3 merupakan K6 model 9 dengan nama sandi "Sharptooth", yang mungkin mempunyai cache tiga tingkat. Sedikit perbaikan dibandingkan unit K6-2.
Cache L2 sebesar 256 KB satu chip.
Rancangan cache tiga tingkat.
Bus front side 133 MHz baru.
Kecepatan clock 400 MHz dan 450 MHz.
Kedua cache 64 KB L1 dan 256 KB L2 disatukan dengan chipnya. Cache pada die L2 ini bekerja pada kecepatan prosesor penuh seperti yang dilakukan pada Pentium Pro, dan seperti yang dilakukan pada Celeron A dan pada prosesor Xeon dari Intel. Hal ini secara pasti akan banyak meningkatkan kecepatan K6! Karena K6-3 digunakan pada motherboard Super 7 ada ruang untuk cache tingkat berikutnya, cache L3. Perancangan cache tiga tingkat dibuat untuk menggunakan motherboard yang sudah ada hingga 2 MB cache yang on-board. Ini seharusnya merupakan cache L2 (pada motherboard) yang digunakan sebagai cache tingkat tiga. Hal ini terjadi secara otomatis, dan semakin besar cache nampak akan banyak meningkatkan unjuk kerjanya!
Pentium III - Katmai CPU P6 pertama dari Intel ialah Pentium Pro. Kemudian didapatkan Pentium II dalam pelbagai jenis. Kini 1999 waktunya untuk menghadirkan Pentium III. Maret 1999 Intel mengenalkan kumpulan MMX2 baru yang ditingkatkan untuk perintah grafis (diantaranya 70 buah). Perintah ini disebut Katmai New Instructions (KNI)/Perintah Baru Katmai atau SSE. Perintah ini ditujukan untuk meningkatkan unjuk kerja game 3D - seperti teknologi 3DNow! AMD. Katmai memasukkan "double precision floating-point single instruction multiple data"/"floating-point dengan ketelitian ganda satu perintah banyak data" (atau DPFS SIMD untuk singkatnya) yang bekerja dalam delapan register 128 bit.
Lambang Pentium III
KNI diperkenalkan pada Pentium III 500 MHz baru. Prosesor ini sangat mirip dengan Pentium II. Menggunakan Slot 1, dan hanya berbeda pada fitur baru seperti pemakaian Katmai dan SSE. Prosesor ini dipasangkan pada motherboard dengan chip set BX dan Slot 1. Prosesor ini mempunyai beberapa fitur:
Nomer pengenal yang agak bermasalah.
Register baru dan 70 perintah baru.
Akhirnya kecepatan clock dinaikkan hingga 500 MHz dengan ruang untuk peningkatan lebih lanjut. Pentium III Xeon (dengan nama sandi Tanner) diperkenalkan 17 Maret 1999. Chip Xeon diperbarui dengan semua fitur baru dari Pentium III. Untuk memanfaatkannya Intel telah mengumumkan chip set Profusion. Nomer pengenal PSN (Prosessor Serial Number), unik untuk tiap CPU, telah menyebabkan banyak pembicaraan masalah keamanan. Nomer ini bernilai 96 bit yang diprogram secara elektronik ke dalam tiap chip. Sesungguhnya ini berarti inisiatif yang sangat bijaksana, yang dapat membuat perdagangan elektronik dan penyandian dalam internet lebih aman dan efektif. Generasi 7 AMD K-7 Athlon Prosesor AMD utama yang sangat menggemparkan Athlon (K7) diperkenalkan Agustus 1999. Tanggapan Intel (nama sandi Foster) tidak dapat diharapkan hingga akhir tahun 2000. Dalam bulan-bulan pertama, pasar menanggapi Athlon sangat positif. Nampaknya (seperti yang diharapkan) untuk mengungguli Pentium III pada frekuensi clock yang sama.
Seperti modul pada Pentium II, yang rancangannya sepenuhnya milik AMD. Socket tersebut disebut Slot A.
Kecepatan clock 600 MHz merupakan versi pertama.
Cache L2 mencapai 8 MB (minimum 512 KB, tanpa tambahan TAG-RAM).
Cache L1 128 KB.
Berisi 22 juta transistor (Pentium III mempunyai 9.3 juta).
Bus jenis baru
Jenis bus sistem yang benar-benar baru, yang pada versi pertama akan bekerja pada 200 MHz. Peningkatan hingga 400 MHz diharapkan kemudian. Kecepatan RAM 200 MHz merupakan dua kali lebih cepat semua CPU Intel yang ada. Kecepatan yang tinggi ini akan memerlukan RAM cepat yang baru untuk memperoleh keuntungan penuh dari akibat ini.
Bus backside yang bebas, yang menghubungkan cache L2. Di sini kecepatan clock dapat menjadi 1/4, 1/3, 2/3 atau sama dengan frekuensi CPU internal. Hal itu merupakan sistem yang sama seperti yang digunakan pada sistem P6 dimana kecepatan L2 bisa setengah (Celeron, Pentium II dan III) atau kecepatan CPU penuh (seperti Xeon).
Pengkodean yang berat dan FPU.
Tiga pengkode perintah, yang menerjemahkan perintah program RISC x86 ke perintah RISC yang efektif, ROP, dimana hingga 9 perintah dapat dijalankan secara serentah. Uji coba pertama menunjukkan pengkodean 2.8 perintah CISC tiap putaran clock. Hal ini kira-kira 30% lebih baik dari Pentium II dan III.
Dapat menangani dan menyusun kembali hingga 72 perintah (diluar ROP) secara serentak (Pentium III dapat melakukan 40, K6-2 hanya 24).
Unjuk kerja FPU yang hebat dengan tiga perintah serentak dan satu GFLOP pada 500 MHz (1 milyar perintah bilangan floating-point tiap detik) dengan 80 bit bilangan floating-point. Dua GFLOP dengan perintah MMX dan 3DNow! Hal itu sedikitnya sama dengan unjuk kerja Pentium III dengan memanfaatkan secara penuh Katmai. Mesin 3DNow! bahkan sudah diperbaiki dibandingkan pada K6-3. FPU
Prosesor Intel
Winmark Pentium
III/500 AMD MHz
Athlon/500
2562
2767
Unjuk Kerja Athlon
AMD tidak punya lisensi untuk menggunakan rancang bangun Slot 1, sehingga rangkaian logika kontroler datang dari Digital Equipment Corp. Disebut EV6 dan dirancang untuk CPU Alpha 21264. Perusahaan AMD merencanakan untuk mengembangkan chip set mereka sendiri, tetapi rancang bangunnya akan menjadi bebas royalti untuk digunakan. Hal ini menjadikan prosesor pertama AMD yang menggunakan motherboard dan chip set yang dirancang khusus oleh AMD sendiri. Penggunaan bus EV6 memberi lebih banyak lebar band daripada Intel GTL+. Hal ini berarti bahwa Athlon mempunyai kemampuan untuk bekerja dengan jenis RAM baru seperti RDRAM. Juga penggunaan 128 KB cache L1 yang cukup berat. Cache L1 penting jika kecepatan clock meningkat dan 128 KB dua kali dari ukuran milik Pentium II.
Motherboard untuk Athlon
Athlon akan hadir dalam beberapa versi. Versi "paling lambat" mempunyai cache L2 yang bekerja sepertiga kecepatan CPU, dimana yang paling bagus akan bekerja pada kecepatan CPU penuh (seperti yang dilakukan oleh Xeon). Athlon akan memberi persaingan Intel dalam segala lapisan termasuk server, yang dapat dibandingkan dengan prosesor Xeon.
Generasi 8 Pentium 4 Pentium 4 merupakan pruduk terbaru yang dikeluarkan oleh Intel pada tahun 2001 ,dengan new perfomance .Memiliki kapasitas bus 128 bit 400Mhz,L1 cache memory sebesar 20 KB ,L2 cache memory 256 KB,ALU bekerja 2 kali lebih cepat dari
kecepatan clock ,frekuensi clock dari 1500 Mhz, terdiri dari 42 juta transistor dan 423 pins.
Data Bus Kelas
Address Bus
Memory Tahun
maks
External
Internal
External
Internal
8085
8 (bit)
8 (bit)
16 (bit)
16 (bit)
1976
0,064
8088
8
16
20
20
1978
1
8086
16
16
20
20
1978
1
80186
16
16
20
20
1981
1
80286
16
16
24
24
1983
16
80386 SX
16
32
24
32
1988
4096
80386 DX
32
32
32
32
1986
4096
80486 SX
32
32
32
32
1989
4096
80486 DX
32
32
32
32
1989
4096
80486 DX2
32
32
32
32
1990
4096
80486 DX3
32
32
32
32
1991
4096
80486 DX4
32
32
32
32
1992
4096
586DX-100
32
32
32
32
1994
4096
586DX-133
32
32
32
32
1994
4096
585DX-166
32
32
32
32
1995
4096
Pentium 60
64
32
32
32
1993
4096
P-100
64
32
32
32
1994
4096
P-133
64
32
32
32
1995
4096
P-166
64
32
32
32
1995
4096
P-200
64
32
32
32
1995
4096
Pentium
64
32
32
32
1996
4096
64
32
32
32
1996
4096
(MB)
Pro-133 Pro-166
Pro-200
64
32
32
32
1996
4096
K5-75
64
32
32
32
1994
4096
K5-100
64
32
32
32
1995
4096
K5-133
64
32
32
32
1995
4096
K5-166
64
32
32
32
1996
4096
Cyrix 686
64
32
32
32
1995
4096
Data dan Address Bus pada Processor
Socket
CPU yang sesuai Pentium, MMX, K5, 6x86, K6, IDT
Socket 7
WinChip, 6x86MX, K6-2
Socket 8
Pentium Pro
Slot One
Pentium II
Slot One Slot One
Chip set Intel
Jumlah pin
82430TX
321
82440FX
387
82440FX 82440LX
Pentium II (bus sistem 100 MHz)
82440BX
Pentium III (100 dan 133 MHz)
82440JX
Celeron
82440EX
242
242 242
82440BX Socket 370
Celeron yang di-Socket
82440LX 82440EX
370
82440EZ Slot Two
Pentium II Xeon, Tanner
Slot M
Merced
82440GX 82450NX ?
Hubungan antara Socket, Processor dan Chipset yang Mendukungnya
330 ?
Clock Nama CPU/ nama sandi
Tahun
CPU/ bus dalam
Cache L2
Teknologi
Perintah
proses
tambahan
Socket 8
0.35
Tidak ada
Slot 1
0.35
MMX
Slot 1
0.25
MMX
Slot 1
0.25
MMX
Slot 1
0.25
MMX
Slot 1
0.25
MMX
0.25
MMX
Slot 2
0.25
MMX
Slot 1
0.25
Slot 2
0.25
Socket
MHz Pentium Pro 1995 Pentium II
233/66
1997
300/66
"Deschutes 1998
300/66
"Klamath" Pentium II
pertama" Pentium II "Deschutes 1998 kedua" Celeron
Celeron A “Mendocino "
1998
512 KB kecepatan setengah
400/100
512 KB kecepatan
450/100
setengah
266/66 300/66
Tidak ada
99
penuh (pada-die)
366/66 400/66
1999
1998
366/66
128 KB kecepatan Socket
400/66
penuh (pada-die)
400/100
500/100 533/133
Pentium III
(Tanner)
setengah
128 KB kecepatan
Pentium III 1999
Xeon
512 KB kecepatan
1998/ 333/66
socket Xeon
kecepatan penuh
300/66
Celeron yang di-
512-1024
1999
550/100
512-2048 kecepatan penuh
370
512-2048 kecepatan setengah 512-2048 kecepatan penuh
MMX SSE
MMX SSE
Coppermine
1999/ 2000
733/133
256 KB
Slot 1 dan
kecepatan penuh
Socket
(pada-die)
370
0.18
MMX SSE
Slot 2
Cascades
2000
750/150
2048 kecepatan penuh (pada-die)
atau disocket
0.18
pada Slot
MMX SSE
2? Willamette
2000
Foster
2001
Flagstaff
2003
700 -
?
?
0.18/0.13
?
?
2 MB
?
0.18/0.13
?
?
2-4 MB
?
0.13
?
1200
Perbandingan Processor Intel Generasi ke-6 dan Selebihnya
Lampiran INTEL PENTIUM 4 FEATURES & SPECIFICATION
Available speeds 1.80 GHz, 1.70 GHz, 1.60 GHz, 1.50 GHz, 1.40 GHz, and 1.30 GHz Chipset Intel® 850 chipset Desktop Board D850GB RAM Dual channel RDRAM
Intel® NetBurst™ micro-architecture features 400 MHz system bus Hyper-pipelined technology Rapid execution engine Execution trace cache Advanced transfer cache Advanced dynamic execution Enhanced floating point/multimedia Streaming SIMD extensions 2
Intel® 850 Chipset Platform Overview
Pentium® 4 Processor with 400 MHz System Bus ICH2: 4 USB Ports, AC97, LAN, Dual Ultra ATA/100 82850 MCH: Dual RDRAM Channels, 1.5V AGP 4X Intel Platform Advantage 850 Chipset Features & Benefits Table
Pentium® 4 Processor and Intel® 850 Chipset Diagrams and Pictures
As the next step in the evolution of Intel® Hub Architecture, the Intel 850 chipset was designed in tandem with the Intel® Pentium® 4 processor and innovative Intel® NetBurst™ micro-architecture (295K PDF). Doubling the length of the pipeline between the processor and the chipset enables higher performance than ever before. To further eliminate bottlenecks, the Pentium 4 processor features a 400 MHz system bus that provides three times the bandwidth over previous technologies. The Intel Pentium 4 processor also provides advanced dynamic execution to more accurately predict branch utilization. An execution trace cache stores decoded instructions, which removes the decoder from the main instruction loop. The Intel Pentium 4 processor also provides 144 new streaming SIMD Extension 2 instructions, with double precision floating point, 128-bit SIMD integer, and improved cache and memory management instructions.
Platform Advantage Intel's new platform architecture delivers the superior performance and high scalability required for today's exciting e-Business and e-Home applications. Intel's comprehensive efforts to enable the industry have ensured fast deployment of next-generation platforms, maximizing the user's competitive advantage. Our world-class platform validation creates a robust foundation for emerging applications, while minimizing deployment risks.
FEATURES
BENEFITS
400 MHz system bus
Supports 400 MHz system bus for single processor configurations
Intel® Hub Architecture
Increased I/O bus bandwidth allows better concurrency for media-rich applications and multitasking
Dual RDRAM capability
Provides 3.2 GB/s memory bandwidth, balancing performance for the Pentium 4 processor based platform
AGP4X interface
2X increase in graphics bandwidth allows highest graphics performance.
LAN connect interface
Multiple networking options taking advantage of Intel® SingleDriver™ technology
Alert on LAN 1.0
Emits an alert in case of software failures or system intrusion, even when the O/S is not present or the system is suspended.
Dual USB controllers
Two controllers for four ports, doubling the bandwidth at 24 Mbps
Ultra ATA/100
Takes advantage of the latest industry innovations in HDD features and performance.
AC97 Controller
Better audio quality, with up to six channels for full surround sound capability including a simultaneous modem connection
Communications Network Riser Card
Allows flexibility for multiple configurations on a single card to extend USB, LAN, and audio.
Low power sleep mode
Energy savings
Product
Package
82850 MCH
615 Organic Land Grid Array (OLGA)
82801BA ICH
360 Enhanced Ball Grid Array (EBGA)
The Pentium 4 Processor and 850 chipsets may contain design defects or errors known as errata whichmay cause the product to deviatefrom published specification ccharacterizederrata are available on request
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Modul 3 MOTHERBOARD
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan: Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan komponen – komponen dari sebuah motherboard beserta kegunaannya.
Motherboard Beberapa produsen motherboard seperti Intel, Asus, Iwill, Abit dan masih banyak yang lainnya memproduksi. Motherboard menggabungkan seluruh komponen PC, mulai dari prosesor, memory, sound card, I/O, dsb.
Komponen-komponen Motherboard
Socket Processor Ada beberapa jenis, contohnya: DIP (40 pin) untuk processor 8088/8086, soket 3 (168 pin) untuk processor 486, soket 5 dan 7 (321 pin) untuk processor Pentium, socket 8 (371 pin) untuk processor Pentium Pro, slot 1 untuk PentiumII, slot A untuk AMD K7, dsb.
Socket PGA370 dan Socket 7
Chipset Ada beberapa produsen chipset yaitu OPTI, UMC, Ali (ACER Laboratories Inc), SiS, VIA dan tentunya si raja chip Intel Corp. Untuk chip Intel ada beberapa contoh seperti: i430FX (Triton I), i430HX (Triton II), i430VX (Triton III), i430TX, semuanya mendukung soket 5/7 i450GX (Orion), i450KX (Mars) mendukung Pentium Pro i440FX (Natoma), i440BX, i440GX, i440NX mendukung PentiumII
chipset i440BX dan i440 GX
chipset VIA, Ali, dan SiS
Slot RAM Terdapat beberapa jenis diantaranya DIP, 30 pin, 72 pin, dan 168 pin
Soket SIMM (Kiri), Soket DIMM (Kanan)
BIOS Ada beberapa produsen seperti PhoenixBIOS, AMIBIOS (American Megatrends Inc), dan AWARDBIOS. Masing-masing produsen memiliki tampilan dan fitur BIOS Setup tersendiri.
Slot Ekspansi Ada beberapa jenis slot ekspansi:
ISA 8-bit ISA 16-bit EISA 32-bit VESA 32-bit MCA 32-bit PCI 32-bit AGP 64-bit
IDE port , FDD port Biasa terdapat 2 port IDE (Primary dan Secondary) serta 1 port FDD
IDE port dan FDD port
Serial Port dan Paralel Port Biasa terdapat 2 port serial (COM1 dan COM2) serta 1 port paralel (LPT1)
COM (serial) port dan LPT (paralel) port
Cache Memory Bentuknya bisa DIP ataupun berupa chip
Cache Memory L-2
I/O Controller
Port Keyboard BIOS
COM1, COM2, LPT1
ISA 16 bit
Slot RAM
Shared slot
PCI
AT connector
Baterai BIOS
Port IDE dan FDD Chipset
Cache memory
Socket procesoor
Processor + fan Motherboard
Motherboard Secara Logik
3. Memory Internal memory yaitu RAM dan ROM dan external memory yaitu magnetic disk seperti floppy disk dan hard disk, dan optical memory seperti CD-ROM (dibahas kemudian).
SIMM RAM 30 & 72 & 168 pin
4. Casing dan Power Supply Terdapat dua jenis power supply yaitu jenis AT ,menpunyai 12 output dan ATX mempunyai 20 output.
AT
ATX AT dan ATX Connector
5. Keyboard dan Mouse
Keyboard Ergonomis
mouse
6. Expansion Card Card ini bisa berdasar sistem ISA, PCI ataupun AGP (khusus untuk display). Jenis kartunya berupa Card Monitor (CGA, EGA, VGA, SVGA, dan XGA), sound card , ethernet card, MPEG card, TV Tuner, dsb.
Ethernet Card dan Sound Card
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Modul 4 BUS – BUS DALAM PC
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan: Siswa dapat mengetahui hubungan antara system bus dengan CPU, memori dan pheriperal lainnya
Bus-bus dalam PC Bus Sistem dan Bus I/O
Bus sistem, yang menghubungkan CPU dengan RAM, dan
Bus I/O, yang menghubungkan CPU dengan komponen-komponen lain.
Pada intinya, bus sistem merupakan bus pusat. Sesungguhnya bus sistem berhubungan dengan bus I/O, seperti yang terlihat di bawah ini. Gambar di bawah ini tidak tepat benar, karena arsitektur yang sesungguhnya sangat rumit, tetapi menunjukkan hal-hal yang penting, bahwa bus-bus I/O biasanya berasal dari bus sistem.
Bus Sistem Dan Bus I/O
Bus Sistem Bus sistem menghubungkan CPU dengan RAM dan mungkin sebuah buffer memory/memori penyangga (cache L2). Bus sistem merupakan bus pusat. Bus-bus yang lain merupakan pencabangan dari bus ini. Bus sistem ada di motherboard. Bus ini dirancang sesuai dengan spesifikasi CPU. Teknologi prosesor menentukan ukuran bus sistem. Pada saat yang sama, teknologi sistem bus berkembang untuk meningkatkan kecepatan "traffic"/"lalu lintas" pada motherboard. Bus sistem yang semakin cepat memerlukan komponen-komponen elektronik lainnya yang semakin cepat juga.
.CPU-CPU yang lebih tua
Lebar bus siste m
8088
8 bit
8086 80286-12 80386SX16 80386DX25
16 bit 16 bit
4.77 MHz 8 MHz 12 MHz
16 bit
16 MHz
32 bit
25 MHz
Kecepat an bus sistem
Prosesor Tua Dan Bus Sistem
CPU-CPU 80486
keluarga
80486SX-25 80486DX-33 80486DX2-50 80486DX-50 80486DX2-66 80486DX4-120 5x86-133
Lebar bus siste m
Kecepat an bus sistem
32 bit 32 bit 32 bit 32 bit 32 bit 32 bit 32 bit
25 MHz 33 MHz 25 MHz 50 MHz 33 MHz 40 MHz 33 MHz
Prosesor 80486 Dan Bus Sistem
Terlihat bahwa kecepatan bus sistem mengikuti batas kecepatan CPU. Bermula pada CPU generasi keempat 80486DX2-50 kecepatan dua kali digunakan. Hal ini menyebabkan CPU dapat mempunyai frekuensi clock internal lebih tinggi. Frekuensi clock external, digunakan di bus sistem, hanya setengah dari frekuensi internal. Bus 66 MHz Untuk waktu yang lama semua Pentium berdasar komputer dengan bus sistem 60 atau 66 MHz, yang lebarnya 64 bit: CPU-CPU keluarga Pentium
Lebar bus sistem
Kecepatan bus sistem
Intel P60 Intel P100 Cyrix 6x86 P133+ AMD K5-133 Intel P150 Intel P166
64 bit 64 bit 64 bit 64 bit 64 bit 64 bit
60 MHz 66 MHz 55 MHz 66 MHz 60 MHz 66 MHz
Cyrix 6x86 P166+ Pentium Pro 200 Cyrix 6x86 P200+ Pentium II
64 bit 64 bit 64 bit 64 bit
66 MHz 66 MHz 75 MHz 66 MHz
Prosesor Pentium Dan Bus Sistem
Bus 100 MHz Kecepatan bus sistem telah meningkat di 1998. Menggunakan SDRAM PC100 yang mempunyai kecepatan 100 MHz terbukti dengan baik dan berikutnya menggunakan RDRAM yang akan memberi kecepatan yang lebih tinggi. Peningkatan kecepatan dari 66 MHz ke 100 MHz mempunyai pengaruh terbesar pada CPU-CPU dan board/papan Socket 7. Pada modul-modul Pentium-II 70-80% lalu lintas terjadi pada modul SEC, termasuk cache L1 dan L2. Dan modul tersebut mempunyai kecepatan sendiri yang tidak bergantung dengan bus sistem. Dengan K6 peningkatan kecepatan bus sistem memberikan peningkatan unjuk kerja yang sangat besar karena lalu lintas antara cache L1 dan L2 melewati bus sistem. Intel telah mengumumkan chipset JX yang digunakan dengan Pentium III untuk memaksa bus sistem hingga 133 MHz. AMD mengubah arsitektur bus sistem pada proyek K7-nya; yang bukan merupakan bus sistem lagi namanya. Motherboard dengan bus 100 MHz harus mempunyai konstruksi/rancang bangun yang baik dengan power supply dan kapasitor-kapasitor yang bagus. Prose sor, Chip Set, Dan Bus Siste m
Bus-bus I/O
Prosessor
Intel Pentium II AMD K6-2 Intel Xeon Intel III
Pentium Pentium
Chip set 82440BX, 82440GX Via MVP3ALi Aladdin V 82450NX 82440JX
Kecepat an bus sistem 100 MHz 100 MHz 100 MHz 133 MHz 200 MHz
Kecepatan CPU 350, 400, 450 MHz 250, 300, 400 MHz 450, 500 MHz 533, 665 MHz
AMD K7 ? 600, 800 MHz Busbus PC merupakan "highway"/"jalan raya" data utama pada system board/papan sistem. Bus "pertama" adalah bus sistem, yang menghubungkan CPU dengan RAM. Disebut juga local bus/bus lokal. Kecepatan dan lebarnya bergantung pada jenis CPU yang terpasang pada motherboard. Biasanya, bus sistem mempunyai lebar 64 bit dan kecepatan pada 66 MHz. Kecepatan yang tinggi ini menimbulkan beberapa gangguan elektronik dan masalah-masalah lainnya. Oleh karena itu, kecepatan tersebut harus dikurangi saat
kita menghubungkan dengan kartu-kartu ekspansi dan beberapa komponen lainnya. Sangat sedikit kartu-kartu ekspansi yang dapat bekerja pada kecepatan lebih dari 40 MHz. Oleh karena itu, PC-PC modern mempunyai bus-bus tambahan. Komputer-komputer pribadi yang pertama hanya mempunyai satu bus, yang menghubungkan CPU, RAM, dan komponen-komponen I/O.
Bus-Bus Pada Komputer Pribadi Pertama
Generasi CPU pertama dan kedua yang lebih tua mempunyai kecepatan frekuensi clock relatif rendah, dan semua komponen sistem dapat bekerja pada kecepatan tersebut. Diantara hal-hal lainnya, ialah diperbolehkannya RAM tambahan dipasang pada slot ekspansi pada PC, dengan menginstall sebuah adapter pada slot ekspansi yang kosong. Sebuah adapter, dimana RAM terletak. Hal itu tidak dapat dipikirkan saat ini.
Berawal tahun 1987, Compaq mengambarkan bagaimana memisahkan bus sistem dari bus I/O, sehingga bus-bus tersebut dapat mempunyai kecepatan yang berbeda. Arsitektur multi-bus telah menjadi standar industri sejak itu. Komputer-komputer pribadi modern juga mempunyai lebih dari satu bus I/O.
Apa yang dilakukan bus I/O? Bus-bus I/O menghubungkan CPU dengan semua komponen yang lain, kecuali RAM. Data berpindah pada bus-bus I/O dari satu komponen ke komponen yang lain, dan data dari komponen-komponen lain ke CPU dan RAM. Bus-bus I/O berbeda dari bus sistem dalam kecepatan. Kecepatannya akan selalu lebih rendah dari kecepatan bus sistem. Telah bertahun-tahun, bermacam-macam busbus I/O telah dikembangkan.
Pada PC modern, biasanya akan ditemukan empat bus:
Bus ISA, merupakan bus kecepatan rendah yang tua, segera akan dikeluarkan dari rancangan PC.
Bus PCI, merupakan bus kecepatan tinggi yang baru.
Bus USB (Universal Serial Bus), merupakan bus kecepatan rendah yang baru.
Bus AGP yang hanya digunakan untuk kartu grafis.
Telah disebutkan sebelumnya, bus-bus I/O benar-benar merupakan perluasan pada bus sistem. Pada motherboard, bus sistem berakhir pada chip kontroler, yang membentuk jembatan dengan bus-bus I/O. Semua bus telah menjadi sangat penting dalam pertukaran data di PC. Sesungguhnya, semua komponen kecuali CPU berkomunikasi dengan komponen yang lain dan dengan RAM melewati bus-bus I/O yang berbeda. Di bawah ini terlihat hubungan logika tersebut:
Bus-Bus Mempunyai Peranan Penting Dalam Pertukaran Data Di PC
Bus I/O Secara Fisik Secara fisik, bus I/O terdiri dari satu atau lebih jalur pada PCB (Printed Circuit Board)/papan rangkaian tercetak. Jalur-jalur ini digunakan sebagai:
Jalur-jalur data, yang masing-masing jalur dapat memindahkan satu bit tiap saat
Jalur-jalur alamat, yang menentukan dimana data-data harus dikirim
Jalur-jalur lain untuk tik clock, tegangan, sinyal pemeriksa, dll.
Bus
Tahun
Lebar Kecepatan bus bus
PC and XT
1980-82
8 bit
1984
16 bit Sinkron: 8-10 MHz
1987
32 bit
ISA (AT) Bus sederhana MCA Tingkat lanjut, bus cerdas oleh IBM EISA Bus untuk server VL Bus kecepatan tinggi, digunakan pada generasi 486
1988 1993
Sinkron dengan CPU: 4.77 - 6 MHz
Asinkron: 10.33 MHz Sinkron: maksimal 32 bit 8 MHz 32 bit
Sinkron: 33-50 MHz
Transmisi maksimal (secara teoritis) 4-6 MBps 8 MBps 40 MBps 32 MBps 100-160 MBps
PCI Cerdas, bus kecepatan tinggi tingkat lanjut USB Bus modern, sederhana, dan pintar FireWire (IEEE1394) Bus I/O kecepatantinggi untuk penyimpanan, video dll.
1993
32 bit Asinkron: 33 MHz
132 MBps
1997
?
Serial
1.2 MBps
1999
?
Serial
80 MBps
' Jenis-Jenis Bus
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
INTERNAL MEMORI
ISI Internal Memori 1 Modul 5 (RAM : Random Access Memory) Internal Memori 2 Modul 6 (ROM : Read Only Memory & BIOS : Basic Input Output System)
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
MODUL 5
INTERNAL MEMORI 1 (RAM : Random Access Memory)
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan : Siswa dapat mengetahui, menjelaskan sistem memory, jenis memory serta instalasi RAM Siswa dapat mempraktekkan instalasi RAM
Pengantar Berbicara mengenai memori, sering terjadi penyempitan persepsi dan pengertian mengenai komponen ini. Ada pengertian pada beberapa orang bahwa memori itu adalah ‘komponen’ yang berbentuk segi empat dengan beberapa pin dibawahnya. Komponen ini disebut memory module. Padahal, memori itu adalah suatu penamaan konsep yang bisa menyimpan data dan program. Kemudian ditambah dengan kata internal, yang maksudnya adalah terpasang langsung pada motherboard. Dengan demikian, pengertian memory internal sesungguhnya itu dapat berupa :
First-Level (L1) Cache,
Second-Level (L2) Cache,
Memory Module,
Akan tetapi, ada juga pengelompokan internal memori seperti:
RAM (Random Access Memory), dan
ROM (Read Only Memory).
Berikut ini penjelasan untuk masing-masing pengertian.
First-Level (L1) Cache Memori yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling dekat dengan prosesor (lebih spesifik lagi: dekat dengan blok CU [Control Unit]). Penempatan Cache di prosesor dikembangkan sejak PC i486. Memori di tingkat ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16KB), tetapi memiliki kecepatan akses dalam hitungan nanodetik (sepermilyar detik). Data yang berada di memori ini adalah data yang paling penting dan paling sering diakses. Biasanya data di sini adalah data yang telah diatur melalui OS (Operating System) menjadi Prioritas Tertinggi (High Priority).
Second-Level (L2) Cache Memori L2 Cache ini terletak terletak di MotherBoard (lebih spesifik lagi: modul COAST : Cache On A STick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti Memory Module yang dapat diganti-ganti tergantung motherboardnya). Akan tetapi ada juga yang terintegrasi langsung dengan MotherBoard, atau juga ada yang terintergrasi dengan Processor Module. Di L2 Cache ini, kapasitasnya lebih besar dari pada L1 Cache.
Ukurannya berkisar antara 256KB—2MB. Biasanya, L2 Cache yang besar diperlukan di MotherBoard untuk Server. Kecepatan akses sekitar 10ns.
Memory Module Memory Module ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4MB—512MB. Kecepatan aksesnya ada yang berbeda-beda. Ada yang berkecepatan 80ns, 60ns, 66MHz (=15ns), 100MHz(=10ns), dan sekarang ini telah dikembangkan PC133MHz(=7,5ns).
Mengenai Memory Module ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1. SIMM (Single In-Line Memory Module) Single pada SIMM ini dimaksudkan dalam penomoran pin. Pada penampakan fisiknya, pin dan pin yang berada tepat dibaliknya memilki nomor yang sama. Artinya kedua pin itu sekuens proses yang sama.
SIMM pertama kali dibuat dalam modul 8 bit. Hal ini dimaksudkan untuk penyelarasan lebar data dari processor itu sendiri. SIMM generasi pertama ini diperuntukkan PC generasi sebelum 80286. Sebagai catatan, Processor generasi 8086 dan teman-temannya, hanya memiliki lebar data untuk floating point (representasi internal dari sebuah processor yang menganggap semua bilangan yang diterima oleh bagian input ALU dan/atau CU menjadi bilangan biner tak bertanda [unsigned binary representation]. Bila bilangan yang diubah ke biner memiliki lebih dari 8 digit bilangan, maka perhitungan akan dilakukan dengan 8 digit terkahir dan terus dilakukan berulang-ulang hingga perhitungan sesuai dengan bilangan semula) sebesar 8 bit.
Perkembangan processor juga turut mendorong perkembangan SIMM. Pada processor 32 bit (generasi Pentium), ketergantungan pada L2-Cache sangat tinggi. Tentunya membutuhkan memori 32 bit juga agar tidak terjadi bottle-neck. Pada modul 32 bit ini biasanya ditemukan 2,4,atau 8 chip di salah satu sisinya (dari penampakan fisik SIMM). Jadi dalam 1 keping memori modul yang terdiri dari 8 chip, akan bernilai 32MB.
Perhitungannya seperti berikut.
8 chip X [32bit/sel X 524288 sel] / 8 bit/MB = 32MB.
SIMM ini dapat digabungkan dengan sesama SIMM sendiri. Meskipun kecepatan akses data yang berbeda dan/atau merek yang berbeda pula. Akan tetapi, SIMM tidak bisa digabungkan dengan DIMM. Hal ini karena akan terjadi “kebingungan” MotherBoard untuk menginisialisasi akses ke memori mana.
SIMM juga dikelompokkan berdasarkan jumlah pin.
30 pins
pertama kali dibuat dalam modul 8 FPM (Fast Page Mode) yang memiliki kecepatan 80ns
maksimal Bandwidth (lebar jalur data) : 176MB/sec.
72 pins FPM yang berkecepatan 70ns EDO (Extended Data Output) yang berkecepatan 60ns, maksimal Bandwidth: 264 MB/sec
Tips Memasang SIMM (1) Berapa jumlah soket SIMM (berwarna putih dengan kunci kaki dari logam berwarna perak) yang belum terisi. Hal ini mempengaruhi jumlah Memory Bank yang ada, serta tata cara pengisiannya. (untuk beberapa MotherBoard yang “kuno”).
Bank 1
Bank 2
Total RAM
16MB + 16MB
-
32MB
16MB + 16MB
32MB + 32MB
96MB
32MB + 32MB
32MB + 32MB
128MB
(2) Jenis SIMM yang akan dipasang (soket SIMM hanya mendukung jenis FPM dan EDO). (3) Keberadaan soket DIMM (berwarna gelap dengan kunci kaki dari plastik berwarna putih). Jika ada soket DIMM lebih baik “buang” SIMM dan gantilah dengan DIMM, karena kinerja DIMM lebih baik dari SIMM. Bila tidak di”buang”,
maka
akan
terjadi
bottle-neck
kinerja
memori,
walaupun
MotherBoard tidak menunjukkan gejala suatu kesalahan.
2. DIMM (Dual In-Line Memory Module) Dual berarti kedua sisi dari penampakan fisik ini menunjukkan bahwa dua buah sisi menjalankan sekuens proses masing-masing, namun masih mendukung satu proses utama yang sama.
Meskipun processor 64-bit masih terlalu jarang untuk kalangan PC, memori telah mengembangkan “jalan”nya terlebih dahulu. DIMM sekarang ini telah memiliki lebar data 64 bit.
Pembagian untuk DIMM akan dijelaskan pada bagian RAM.
SIMM 30 pin, SIMM 72 pin dan DIMM 168 pin
Soket Memory
Tipe soket yang ada umumnya adalah SIMM dan DIMM. Soket SIMM memiliki 30 atau 72 pin sedangkan soket DIMM. Soket SIMM mendukung memori jenis FPM (Fast Page Mode) dan EDO (Extended Data Out), sedangkan soket DIMM 168 pin mendukung SDRAM (Synchronous Dynamic RAM). Chipset buatan Intel yang mendukung SDRAM adalah 430VX, 430TX, 440LX, 440BX, dan 440GX. SDRAM membutuhkan tegangan 3,3 volt untuk bekerja, pada motherboard terdapat jumper untuk memilih tegangan DIMM, jika kita memasang SDRAM pada DIMM pastikan tegangan 3,3 volt yang kita pilih.
Soket SIMM (Kiri), Soket DIMM (Kanan)
Langkah memasang SIMM : 1.
Tentukan pin 1 pada memori dan pin 1 pada soket SIMM dan pasangkan.
2. Masukkan memori dari salah satu sisi soket dengan posisi miring lalu dorong memori sehingga terpasang tegak dan terkunci.
Langkah melepas SIMM : 1.
Tekan pengunci di pinggir soket ke arah luar.
2. Dorong memori dan lepaskan.
Langkah memasang DIMM : 1.
Menekan memori ke arah bawah sampai pengunci terpasang pada memori.
Langkah melepas DIMM : 1.
Membuka pengunci ke arah luar dan mengangkat memori.
Kecepatan RAM Kecepatan RAM diukur dalam ns (nano seconds). Makin kecil ns semakin cepat RAM . Dulu kecepatan RAM sekitar 120, 100 dan 80 ns. Sekarang sekitar 15, 10, sampai 8 ns.
Kecepatan RAM sangat berkaitan erat dengan system bus , apakah system bus kita efektif untuk menggunakan RAM yang cepat. Berikut ini tabel yang menggambarkan hubungan clock speed dalam system bus dengan kecepatan RAM yang diperlukan.
Clock
Time per clock
speed
tick
20 MHz
50 ns
25 MHz
40 ns
33 MHz
30 ns
50 MHz
20 ns
66 MHz
15 ns
100 MHz
10 ns
133 MHz
6 ns
Kecepatan RAM
Peak Bandwith (Bandwith Maksimal) Di sini kita akan lihat peak bandwith maksimal dari tiga tipe RAM yang kita kenal . berikut ini tabel yang menggambarkan Max.Peak Bandwith yang ditransfer dari RAM ke L2-cache-, not as continuously transferred.
RAM type
Max. peak bandwidth
FPM
176 MB/sec
EDO
264 MB/sec
SD
528 MB/sec
Peak Bandwidth
1. RAM (Random Access Memory) Kelompok memori yang diberi nama Random Access Memory ini memiliki karakteristik yang sesuai dengan namanya. Dalam pengaksesan data yang tersempan di dalam memori dilakukan dengan cara acak (Random) bukan dengan cara terurut (sequential) seperti pada streamer. Hal ini berarti untuk mengakses elemen memori yang terletak dimana pun di dalam modul ini, akan diakses dalam waktu yang sama.
Berdasarkan bahan dasar pembuatan, RAM dikelompokkan dalam dua bagian utama, yaitu (a) Static RAM, dan (b) Dynamic RAM. Berikut ini penjelasannya.
a. Static RAM Secara internal, setiap sel yang menyimpan n bit data memiliki 4n buah transistor yang menyusun beberapa buah rangkaian Flip-Flop. Dengan karakteristik rangkaian Flip-Flop ini, data yang disimpan hanyalah berupa Hidup (High state) atau Mati (Low state) yang ditentukan oleh keadaan suatu transistor. Kecepatannya dibandingkan dengan Dynamic RAM tentu saja lebih tinggi karena tidak diperlukan sinyal refresh untuk mempertahankan isi memory.
b. Dynamic RAM Secara internal, setiap sel yang menyimpan 1 bit data memiliki 1 buah Transistor dan 1 buah Kondensator. Kondensator ini yang menjaga tegangan agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap dapat menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa saat (yang disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak daripada kinerja Static RAM.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, modul memori berkembang beriringiringan
dengan
perkembangan
processor.
Jenis
DRAM
ini
juga
mengalami
perkembangan.
Perkembangan Jenis DRAM
Synchronous DRAM (SDRAM) adalah salah satu contohnya. Dalam SDRAM ini (yang biasanya dikenal sebagai SIMM SDRAM) hanyalah memperbaiki kecepatan akses data yang tersimpan. Dengan proses sinkronisasi kecepatan modul ini dengan Frekuensi Sistem Bus pada prosesor diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Modul EDO RAM dapat bawa ke kecepatan tertingginya di FSB maksimum 75MHz, sedangkan SDRAM dapat dibawa ke kecepatan 100MHz pada sistem yang sama. SDRAM ini juga dikembangkan lebih jauh. o
PC100 RAM
SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus 100MHz o
PC133 RAM
SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus 133MHz o
ECC RAM (Error Checking and Correction RAM) SDRAM yang dikembangkan untuk kebutuhan server yang memiliki kinerja yang berat. Jenis SDRAM ini dapat mencari kerusakan data pada sel memori yang bersangkutan dan langsung dapat memperbaikinya. Akan tetapi, batasan dari SDRAM jenis ini adalah, sel data yang dapat diperbaiki hanya satu buah sel saja dalam satu waktu pemrosesan data.
Burst EDO RAM (BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memiliki kemampuan Bursting. Kinerja yang telah digenjot bisa 100% lebih tinggi dari FPM, 33% dari EDO RAM.
Semula dikembangkan untuk menggantikan SDRAM, tetapi
karena prosesnya yang asinkron, dan hanya terbatas sampai 66MHz, praktis BEDO RAM ditinggalkan.
Rambus DRAM (RDRAM) dikembangkan oleh RAMBUS, Inc., Pengembangan ini menjadi polemik karena Intel berusaha memperkenalkan PC133MHz. RDRAM
ini memiliki jalur data yang sempit (8 bit) tapi kinerjanya tidak dapat diungguli oleh DRAM jenis lain yang jalur datanya lebih lebar dari RDRAM yaitu 16 bit atau bahkan 32 bit. Hal ini karena RDRAM ini memiliki Memory Controller yang dipercanggih. Tentunya hanya motherboard yang mendukung RAMBUS saja yang bisa memakai DRAM ini, seperti MotherBoard untuk AMD K7 Athlon. Akan tetapi, RAM jenis ini dipakai oleh 3dfx, Inc., untuk mempercepat proses penggambaran objek 3 dimensi yang penuh oleh poligon. Contoh produk yang memakainya adalah 3dfx seri Voodoo4.
SyncLink DRAM (SLDRAM) dibuat karena untuk memakai RDRAM ini harus membayar royalti kepada RAMBUS Inc., Hal ini dirasakan sangat mahal bagi pengembang
motherboard.
Dengan
Kecepatan
200MHz,
dan
bandwith
maksimum 1600MB/sec cukup untuk mengkanvaskan perkembangan RAMBUS DRAM.
Double Data Rate RAM (DDRAM) dikembangkan karena kebutuhan transmisi data sangat tinggi. Teknologi ini dikembangkan berdasarkan transmisi data ke dan dari terminal lain melalui sinyal tact.
Serial Presence Detect (PSD) adalah perkembangan dari DIMM yang menyertakan sebuah chip EPROM yang dapat menyimpan informasi tentang modul ini. Chip kecil yang memiliki 8 pin ini bertindak sebagai SPD yang sedemikian rupa sehingga BIOS dapat membaca seluruh informasi yang tersimpan didalamnya dan dapat menyetarakan FSB dengan waktu kerja untuk performa CPU-RAM yang sempurna.
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
MODUL 6
INTERNAL MEMORI 2 (ROM : Read Only Memory & BIOS : Basic Input Output System)
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan : Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan BIOS Siswa dapat melakukan setting dan optimasi BIOS
2. ROM (Read Only Memory) Kelompok memori yang bernama Read Only Memory ini memiliki karakteristik yang sesuai dengan namanya. Data yang ada di dalam ROM ini adalah data yang telah dimasukkan oleh pembuatnya. Data yang telah terkandung didalamnya tidak dapat diubah-ubah lagi melalui proses yang normal, dan hanya dapat dibaca saja.
Ada bagian data di ROM ini dipergunakan untuk identitas dari komputer itu sendiri. Hal ini tersimpan dalam BIOS (Basic Input Output Systems). Ada juga data yang terkandung dalam modul ini yang pertama kali diakses oleh sebuah komputer ketika dinyalakan. Urutan-urutan yang terkandung di dalam modul ini dan yang diakses pertama kali ketika komputer dihidupkan diberi nama BOOTSTRAP.
Dalam proses BOOTSTRAP ini, dilakukan beberapa instruksi seperti pengecekan komponen internal pendukung kerja minimal suatu sistem komputer, seperti memeriksa ALU, CU, BUS pendukung dari MotherBoard dan Prosesor, memeriksa BIOS utama, memeriksa BIOS kartu grafik, memeriksa keadaan Memory Module,
memeriksa
keberadaan Secondary Storage yang dapat berupa Floppy Disk, Hard Disk, ataupun CD-ROM Drive, kemudian baru memeriksa daerah MBR (Master Boot Record) dari media penyimpanan yang ditunjuk oleh BIOS (dalam proses Boot Sequence).
Jenis ROM Dan Perkembangannya
PROM : Programable ROM ROM ini memberikan kesempatan bagi pemakai untuk mengubah data yang tersimpan secara default. Sebuah alat yang bernama PROM programmer bertugas “membakar” (burning-in) sel memori yang terdapat dalam chip ini. Dengan arus listrik yang cukup besar, lokasi bit akan terbakar dan menunjukkan sebuah nilai (0 atau 1). Setelah melalui proses burning-in tersebut, PROM ini tidak dapat lagi diubah-ubah isinya.
EPROM : Erasable Programable ROM Chip ini adalah perkembangan dari PROM. Hanya saja, EPROM ini dapat dihapus isi yang terdahulu dengan menggunakan sinar ultraviolet. Sinar tersebut melewati celah di kumpulan chip. Dengan demikian, muatan yang tersimpan dapat terlepas. Dengan kata lain, EPROM dapat dihapus dengan sinar Ultraviolet dan diprogram ulang secara elektrik.
EEPROM : Electrically Erasable Programable ROM Chip ini tidak jauh berbeda dengan EPROM, tetapi EEPROM datanya dapat dihapus tanpa menggunakan sinar ultraviolet. Cukup gunakan pulsa listrik (electrical pulses).
Jenis ROM seperti PROM, EPROM, dan EEPROM tergolong ke memori stabil (nonvolatile memories). Artinya, ketiga jenis memori ROM ini akan tetap menyimpan datanya walaupun ketika tidak dialiri oleh arus listrik.
Pada perkembangannya di dunia perkomputeran, chip EEPROM telah digunakan untuk BIOS dari sebuah MotherBoard. Dengan menggunakan teknik “flash”, isi dari BIOS pun dapat dibuat lebih baru (update). Akan tetapi, bahaya dari flashable BIOS adalah semua orang dapat mengubah isinya, termasuk juga virus. Jika telah diubah oleh virus, maka motherboard komputer yang dipakai itu tidak akan bisa dipakai kembali.
2 BIOS (Basic Input Output System) BIOS atau Basic Input Output System adalah suatu piranti memori pada sebuah PC (personal Computer) yang berfungsi untuk mengintegrasikan seluruh device pendukung yang terdapat pada PC tersebut.
Berikut akan dijelaskan lebih jauh mengenai BIOS.
Eksplorasi BIOS
Tampilan Award BIOS
1. Standard BIOS Setup
Standard CMOS Setup
Date Di sini Anda harus men-setting tanggal yang sesuai untuk real time clock.
Time Di sini setting-lah waktu yang tepat untuk real time clock. Sebuah real time clock yang salah disettings dapat saja menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran).
Selain itu apabila Anda ingin mengetahui apakah BIOS Anda dapat mengatasi masalah tahun 2000 (Y2K) yang telah dikenal, maka settinglah tanggalnya menjadi tanggal 31.12.1999 dan jamnya menjadi 23:57.
Simpanlah settings tersebut dan kemudian matikan komputernya. Setelah lima menit berlalu Anda dapat men-startup komputer itu kembali dan memeriksa tanggalnya dengan bantuan perintah date yang ada di dalam DOS-mode. Jika sekarang yang tercantum adalah tanggal 1.1.2000, maka semuanya beres yang mana pada versi-versi BIOS mulai pertengahan tahun 1995 biasanya seperti itu.
Jika tidak maka Anda kemungkinan harus mencari sebuah BIOS-Update. Setidaknya jika Anda merencanakan untuk tetap menggunakan komputer tersebut di dalam tahun 2000 untuk mengakses data yang sensitif dengan Y2K.
Harddisk Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua channel IDE dapat dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, sampai secondary slave. Kolom "Type" digunakan untuk menentukan parameter yang akan digunakan harddisk Anda. BIOS sudah memiliki 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan "None" berarti tidak ada harddisk yang terpasang. Jika Anda hanya menggunakan harddisk SCSI pilihlah "None" di seluruh channel yang ada. "Auto" berarti akan membuat BIOS melakukan auto deteksi ketika proses booting dilakukan. Proses auto deteksi ini akan terus dilakukan setiap kali komputer Anda melakukan booting. Pilihan ini baik dilakukan jika Anda sering membongkar/pasang harddisk. Pilihan "User" akan
memberi anda keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual, masukkanlah parameter yang diberikan oleh harddisk ke dalam kolom-kolom yang ada. Kolom-kolom lain digunakan untuk memasukkan data jumlah cylinder, jumlah head, jumlah SPT (sector per track), LZone (landing zone) dan tipe translasi (Normal, Large, LBA). Saat ini hampir seluruh harddisk berukuran besar (di atas 528 MB) menggunakan mode translasi LBA. Pilihlah "Auto" pada kolom "Mode".
Drive A, Drive B Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang Anda gunakan. Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan. Ukuran yang tersedia adalah 3,5" dan 5,25" sedangkan kapasitasnya bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1.2M sampai 2.88M. Pilihlah "None" jika tidak ada disk drive yang terpasang. Pada beberapa BIOS-setup terdapat pilihan untuk Floppy Mode 3. Floppy ini adalah floppy disk drive yang biasa digunakan di Jepang yang merupakan disket berukuran 3.5" dengan kapasitas 1.2M.
Video Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, jadi biasanya "EGA/VGA". Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
Halt On Menentukan apa yang akan menyebabkan PC Anda akan berhenti bekerja (halt). Pilihan "All Errors" merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan menyebabkan PC Anda berhenti jika terjadi kesalahan di segala komponen. Pilihan "All, But Keyboard" akan mengabaikan kesalahan akibat keyboard. Pilihan-pilihan lain yang ada yaitu "No Errors", "All, But Diskette" dan "All, But Disk/Key".
Memory Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC Anda. Base memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory akan menghasilkan total memori yang terpasang dan ditampilkan pada bagian "Total Memory".
2. BIOS Features Setup
BIOS Features Setup
Virus Warning Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel partisi harddisk. Hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak dirinya. Untuk mencegah penyebaran virus dan ketika akan melakukan instalasi sistem operasi baru, pilihlah "disabled". Pada keadaan "enabled", ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan ditampilkan pesan dalam mode teks. Ketika pesan ini muncul Anda dapat menjawab "Yes" jika Anda mengijinkan penulisan tersebut dan menjawab "No" untuk mencegah penulisan itu. CPU Internal Cache Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache (cache-memory level 1). Cache memory level 1 umumnya berukuran 16 sampai 64 KB, separuh untuk data dan separuhnya lagi untuk kode perintah. Pastikan pilihan ini berada pada kondisi "enabled".
External Cache Digunakan untuk meng-enable/disable External Cache (cache-memory level 2). Umumnya berukuran 512KB, tapi ada juga yang berukuran 64KB (untuk 386), 128KB (untuk 486 dan Celeron seri A), 512 KB (untuk Pentium dan Pentium II), 1 MB (untuk
Intel Xeon dan sebagian motherboard kelas Pentium). Seperti CPU Internal Cache, pastikan berada pada kondisi "enabled".
Kemungkinan terdapat sebuah pilihan "External Cache Write Mode". Di sini dapat ditentukan apakah akses tulisakan selalu langsung mendarat baik di dalam cache maupun di dalam main memory atau mula-mula akan dibuffer di dalam cache untuk kemudian secara per blok akan dimasukkan ke dalam main memori. Yang terakhir disebutkan ini disebut "Write Back" sebagai pengganti "Write Through" dan memberikan sedikit penambahan kecepatan.
Quick Power On Self Test Proses Power On Self Test (POST) adalah proses pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer melakukan cold boot (ketika baru dinyalakan atau setelah Anda tekan tombol reset). Dalam proses ini antara diperiksa integritas memori, kesiapan card-card, dsb. Jika Anda pilih "disabled" maka proses akan dilakukan lebih lama dan lebih komplit seperti pemeriksaan memori dilakukan sampai 3 kali. Sedangkan jika Anda pilih "enabled" maka proses akan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Jika Anda memilih "enabled", beberapa harddisk lama dan CD-ROM belum mencapai keadaan "siap kerja" ketika proses POST selesai dilaksanakan. Akibatnya harddisk atau CD-ROM Anda akan dilaporkan mengalami kesalahan ketika POST selesai. Jadi, jika Anda mengalami masalah harddisk seperti ini, coba ubahlah pilihan ini menjadi "disabled".
Boot Sequence Digunakan untuk menentukan urutan proses booting yang akan dilakukan. Jika Anda hanya akan booting dari harddisk pilihlah "C,A,SCSI" atau "C Only". Jika suatu saat Anda membutuhkan booting dari disket (misalkan ketika akan melakukan instalasi sistem operasi FreeBSD UNIX) Anda dapat mengubahnya menjadi "A,C,SCSI". Sedapat mungkin Anda tidak membuat pilihan "A,C,SCSI" menjadi permanen, karena jika suatu saat secara tak sengaja meletakkan disket bervirus di drive A dan Anda melakukan booting dari drive A, maka PC Anda akan memiliki kemungkinan untuk ditulari virus. Beberapa BIOS memberikan pilihan untuk booting dari ZIP-drive, LS120-drive serta dari LAN (Local Area Network).
Swap Floppy Drive Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B. Jika Anda buat menjadi "enabled" maka drive A akan menjadi drive B dan sebaliknya. Dengan demikian Anda dapat melakukan booting tidak hanya dari satu drive, melainkan dari dua disk drive. Boot Up Floppy Seek Apabila pilihan ini berada di posisi "enabled", maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara menggerakkan head-nya ke suatu track di atas track 40. Buatlah menjadi "disabled" untuk mempercepat booting.
Floppy Disk Access Control Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang diberikan ke floppy disk. Pilihan yang ada adalah "Read Only" dan "R/W". Pilihan "Read Only" akan menyebabkan floppy disk Anda hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Pilihan ini dapat digunakan untuk proteksi agar data dari PC Anda tidak dapat disalin ke luar melalui disket. Sedangkan pilihan "R/W" adalah keadaan normal, dimana proses baca dan tulis floppy disk diijinkan.
Boot Up Numlock Status Apabila dibuat "enabled", maka BIOS akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Boot Up System Speed Menentukan keadaan PC ketika boot up. Jika pilihan ini tidak ada maka keadaannya adalah "high". Kondisi "low" digunakan untuk memperlambat PC, dilakukan antara lain dengan mematikan cache memory.
Gate A20 Option Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur nomor 20). "Normal" merupakan metode yang telah lama dengan menggunakan keyboard controller,
sedangkan "Fast" adalah metoda yang berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Typematic Rate Setting Apabila dibuat "enabled", maka pilihan-pilihan berikut ini, yaitu "Typematic Rate (Chars/sec)" dan "Typematic Delay (msec)" dapat Anda ubah. Pilihan pertama menentukan berapa banyak karakter yang akan dikirimkan tiap detik ketika dideteksi adanya penekanan tombol berulang. Sedangkan pilihan kedua menentuan berapa lama sebuah tombol ditekan agar dianggap sebagai penekanan tombol berulang.
Security Option Digunakan untuk menentukan kapan password akan ditanyakan. Pilihan "Setup" akan menyebabkan password akan ditanya ketika BIOS-setup dijalankan sedangkan pilihan "System" akan menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
PS/2 Mouse Function Control Apabila dibuat menjadi "Auto", maka pada saat booting BIOS akan mencari sebuah PS/2-Mouse. Apabila PS/2-Mouse tidak dapat ditemukan, maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan. Dengan "disabled" maka tidak akan dilakukan pengecekan tersebut.
PCI/VGA Palette Snoop Pilihan standarnya adalah "disabled". Tapi jika Anda menggunakan MPEG card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet warna maka ubahlah menjadi "enabled".
OS Selector for DRAM > 64 MB Jika Anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memori lebih dari 64 MB maka buatlah menjadi "enabled", tapi jika Anda tidak menggunakan OS/2 Warp atau memori Anda lebih kecil dari 64 MB ubahlah menjadi "disabled".
System/Video BIOS Shadow Pada keadaan "enabled" maka isi ROM BIOS sistem dan video yang lambat akan dishadow (disalin) ke RAM yang lebih cepat sehingga akses ke BIOS menjadi lebih cepat. Tapi saat ini, pilihan ini kadang-kadang tidak ada lagi di BIOS karena sudah dilakukan secara otomatis. Proses shadow ini sangat mempengaruhi sistem operasi DOS dan aplikasi-aplikasinya. Sedangkan sistem operasi lain seperti Windows 9x sudah melakukannya secara langsung melalui driver-drivernya.
3. Integrated Pheriperals
Intergrated Peripherals
Block Mode Apabila dibuat "enabled" atau "Auto" atau "HDD MAX" maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer dari/ke harddisk. Block mode adalah cara transfer yang dilakukan per block (beberapa sektor), sedangkan cara transfer biasa adalah per sektor. Ada kalanya Anda dapat langsung mengisikan jumlah sektor yang akan diakses secara bersamaan, misalnya 2,4,8,16 atau 32 sektor. Sedangkan jika Anda buat "Auto" BIOS akan mendeteksi secara otomatis berapa sektor yang dapat digunakan secara bersamaan. IDE PIO/UDMA
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan digunakan. Masing-masing kanal memiliki pilihan sendiri-sendiri. Pilihan yang terbaik yaitu "Auto" karena BIOS akan memilihnya secara otomatis berdasarkan harddisk atau CD-ROM yang terpasang. Mode PIO/UDMA yang dipilih akan menentukan kecepatan transfer dari harddisk. Mode PIO tercepat adalah PIO mode 4 dengan kecepatan transfer 16.6MB/s sedangkan kecepatan UDMA tercepat adalah UDMA mode 2 dengan kecepatan transfer 33.3MB/s.
PCI Slot IDE Second Channel Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot PCI dapat diaktifkan ("enabled") atau dimatikan ("disabled").
On-Chip Primary/Secondary PCI IDE Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari Onboard-IDE-Controller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard, yaitu primary channel dan secondary channel. Jika Anda buat menjadi "enabled" maka channel ini akan diaktifkan. Jika Anda ingin mematikannya maka gunakan pilihan "disabled".
Onboard PCI SCSI Chip Jika motherboard Anda memiliki Onboard-SCSI-Controller maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktif atau non-aktifkan SCSI controller yang ada pada motherboard. Jika Anda aktifkan maka controller ini akan menggunakan IRQ dan DMA tertentu. Jika Anda pilih "disabled" maka controller akan dimatikan dan Anda dapat menggunakan SCSI controller card untuk mengakses harddisk atau CD-ROM SCSI Anda.
USB Controller Pada motherboard yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka BIOS-setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan "enabled" akan mengaktifkan USB controller sedangkan pilihan "disabled" akan mematikannya. USB merupakan singkatan dari Universal Serial Bus. Suatu sistem koneksi peripheral seperti keyboard, mouse, printer, kamera dengan menggunakan satu kabel saja. Onboard FDC Controller
Pilihan "enabled" akan mengaktifkan OnBoard-Floppy-Disk-Controller. Resource yang digunakan oleh controller ini adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika Anda buat menjadi "disabled" Anda akan kehilangan floppy disk controller (dan disk drive Anda tentunya), kecuali Anda akan menambah floppy disk controller card secara manual.
Onboard Serial Port 1/2 Digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan "disabled" akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain "3F8/IRQ4", "2F8/IRQ3", dsb. Ada kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem internal yang menggunakan COM4.
UART2 Mode Digunakan untuk konfigurasi serial port yang digunakan untuk komunikasi dengan komponen infra merah. Pilihan "Standar" digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-232-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu "IrDA 1.0", "IrDA 1.1", "ASK-IR" digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi infra merah yang terpasang pada serial port PC Anda.
Duplex Mode Pilihan "Full" akan membuat komunikasi melalui infra merah dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan sedangkan pilihan "Half" akan menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
Onboard Parallel port Digunakan untuk konfigurasi OnBoard Paralel Port. Biasanya hanya ada satu channel paralel port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan "disabled" akan menyebabkan paralel port Anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain "378/IRQ7", "278/IRQ5", dsb.
Parallel Port Mode Di sini biasanya tercantum "SPP", "EPP" dan "ECP" serta bermacam-macam kombinasi dari dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port. Berbeda dengan sebuah Standard Parallel Port (SPP), baik Enhanced Parallel Port (EPP) maupun Extended Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka "ECP/EPP" merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
ECP Mode Use DMA Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk paralel port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok dengan sound card. Parallel Port EPP Type Menentukan tipe EPP yang akan digunakan ketika Anda memilih paralel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada adalah "EPP1.7" dan "EPP1.9" yang lebih baru.
4. Chipset Features Setup
Chipset Features Setup
Setting-setting yang dapat dilakukan pada bagian ini sangat tergantung dari chipset dan motherboard yang digunakan pada PC Anda. Jadi, kemungkinan besar isi bagian ini akan berbeda antara satu PC dengan PC yang lain. Sebagian besar setting tersebut akan berhubungan dengan memori, yaitu waktu akses memori, timing, wait state dan semacamnya. Pengubahan setting pada Chipset Features Setup dapat mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Konfigurasi yang optimal dapat menghasilkan kecepatan sistem sampai 10% lebih cepat dibandingkan kecepatan sistem pada kondisi yang tidak optimal.
Auto Configuration Untuk amannya pilihlah "enabled" dan Anda tinggal memilih DRAM Speed Selection yang tepat. BIOS akan mengkonfigurasikan beberapa setting sesuai dengan kecepatan RAM yang Anda miliki. Tapi konfigurasi yang diberikan oleh BIOS bukanlah konfigurasi yang tercepat, Anda masih dapat mempercepatnya secara manual.
DRAM Speed Selection
Di sini akan ditentukan kecepatan dari memory yang dipergunakan untuk FPM- (Fast page Mode) dan EDO-DRAMs (Extended Data-Out). Waktu akses yang biasa digunakan adalah "60ns" dan "70ns". Nilai yang benar dapat diketahui dengan melihat ke dalam chip memori yang digunakan. Pada bagian belakang kode chip-chip itu biasanya terdapat kode seperti"-70","-60","J7","J6" dsb.
System/Video BIOS Cacheable Jika dibuat "enabled" maka BIOS yang telah di-shadow ke RAM dapat di-cache oleh cache-memory. Pilihan "enabled" akan meningkatkan kecepatan sistem.
8/16 Bit I/O Recovery Time Di sini Anda dapat men-setting berapa banyak siklus yang digunakan untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan melalui bus ISA- Dalam kasus biasa di sini cukup diisi dengan nilai "1". Kadangkala nilai "1" akan menimbulkan masalah dengan beberap card pada bus ISA, jika Anda mengalaminya ubahlah menjadi nilai yang lebih tinggi.
5. Power Management
Power Management Setup
Di sini Anda dapat mematikan ("disabled") atau menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika Anda aktifkan Anda dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah diberikan yaitu "Max Saving" dan "Min Saving" sedangkan pilihan "User
Define" digunakan untuk melakukan konfigurasi Power Management secara manual dengan mengubah beberapa pilihan yang lain.
PM Control by APM Apabila Anda menggunakan sebuah sistem operasi yang disertai dengan Advanced power management seperti Windows 95, maka Anda dapat memberikan pengontrolan penghematan energi pada sistem operasi dengan memilih pilihan "yes".
Video Off Method Di sini tersedia bermacam-macam setting bagaimana monitor harus dimatikan. Pada pilihan "Blank Screen" hanya akan dikirim tampilan kosong ke monitor. Pilihan "V/HSync+Blank" akan turut mematikan signal-signal sinkronisasi. Pilihan "DPMS Support" menentukan bahwa display adapter dan monitor diarahkan pada VESA Display Power Management Signaling.
Modem use IRQ Di sini dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem yang ada. Jika IRQ ini aktif akan "membangunkan" PC untuk menerima faksimili atau kiriman data.
Doze/Standby/Suspend Mode Ketiga setting ini digunakan untuk mengatur lamanya waktu yang diberikan bagi PC dalam keadaan tidak aktif sebelum memasuki mode-mode yang ada. Pada mode Doze hanya prosesor dan hard disk yang dimatikan, mode “Stand By” mematikan harddisk dan monitor sedangkan mode “Suspend” akan mematikan semua komponen.
HDD Power Down Menentukan berapa lama yang diberikan bagi harddisk untuk tidak bekerja sebelum dimatikan oleh BIOS secara software. Beberapa harddisk lama mengalami masalah jika bagian ini diaktifkan karena setelah "tidur" harddisk tersebut tidak bisa "bangun" lagi secara software.
Wake Up Events in Doze & Standby
Berisi daftar IRQ yang dapat membangunkan PC dari mode Doze atau StandBy. IRQIRQ ini biasanya berhubungan dengan hardware tertentu, misalnya IRQ 4 untuk mouse, 14 dan 15 untuk harddisk. Dalam versi-versi BIOS yang lebih baru dikenal dengan istilah "Reload Global Timer Events". Power Down & Resume Events Di dalam daftar yang kedua ini semua komponen ditandai dengan "On" yang akan membangunkan komputer dari dalam suspend-mode.
Throttle Duty Cycle Menentukan persentase clock prosesor dibandingkan clock aslinya jika prosesor sedang berada pada mode Doze. Makin kecil akan menyebabkan prosesor bekerja makin lambat pada mode Doze.
VGA-Active Monitor Apabila pilihan ini berada pada posisi "enabled", maka aktivitas display adapter akan membangunkan sistem ketika berada dalam mode Stand By.
CPU Fan Off in Suspend Apabila diposisikan pada "enabled", maka BIOS akan mematikan kipas prosesor ketika beda pada mode Suspend. Tapi kipas prosesor yang digunakan harus mengambil power dari konektor khusus di motherboard dan tidak langsung dari power supply.
Resume by Ring Apabila pilihan ini berada pada posisi "enabled" dan saluran ring-indicator dari interface serial menunjukkan adanya panggilan masuk pada modem, maka PC akan dibangunkan dari dalam mode penghematan energi.
IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend Jika Anda memposisikan setting ini pada "enabled", maka real time clock dapat membangunkan komputer dari dalam mode Suspend; karena IRQ 8 adalah interrupt dari reat time clock (RTC).
6. PNP/PCI Configuration
PCI and PnP Configuration
PNP OS Installed Jika Anda pilih "yes" maka BIOS mengurus pemberian IRQ, DMA dan I/O hanya pada saat booting. Setelah itu BIOS akan memberikan kemampuan konfigurasi resource pada sistem operasi yang mampu menangani Plug and Play seperti Windows 9x.
Resources Controlled By Di sini dengan option "Auto" dan "Manual" Anda dapat memutuskan, apakah pemberian resources harus dilakukan secara otomatis melalui BIOS atau setidaknya sebagian dilakukan secara manual. Jika ada beberapa hardware yang tidak Plug n Play ada baiknya Anda memilih "Manual" dan Anda dapat mengkonfigurasikan masing-masing IRQ dan DMA secara manual (lihat "IRQ-x/DMA-x assigned to").
Reset Configuration Data Digunakan untuk menghapus data PnP yang tersimpan pada blok ESCD (Extended System Configuration Data). Jika Anda pilih "enabled" maka BIOS akan menghapus data ESCD, tapi hanya sekali saja. Setelah itu pilihan ini akan diubah menjadi "disabled" secara otomatis. IRQ-x/DMA-x assigned to
Pilihan ini hanya tampil, jika dalam "Resources Controlled By" telah dipilih option "Manual". Selanjutnya pilihan ini dapat dipilih dengan "Legacy ISA" atau "PCI/ISA PnP". Pilihlah "Legacy ISA" jika IRQ atau DMA tersebut digunakan oleh card yang tidak Plug n Play. Untuk sebuah card soundblaster 2.0 yang tua misalnya orang akan menentukan IRQ-5 dan DMA-1 pada pilihan "Legacy ISA".
PCI IRQ Activated By Digunakan untuk menentukan cara mengaktifkan IRQ pada bus PCI. Pilihan yang ada yaitu "Level" dan "Edge". Defaultnya adalah "Level", pada beberapa card diperlukan pilihan "Edge".
Slot x using INT# Menentukan IRQ yang digunakan oleh card yang terpasang pada masing-masing slot PCI. Dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah jika ada IRQ yang digunakan oleh card ISA yang tidak Plug n Play. Jika tidak ada masalah, lebih baik pada pilihan "Auto".
1st/2nd/3rd/4th Available IRQ Pada pilihan yang juga jarang ini Anda dapat melakukan pengalokasian interrupt secara eksplisit untuk keempat interrupt (A sampai D) apabila pengallokasian dengan "Auto" memberikan hasil yang tidang diinginkan.
PCI IRQ Map To Dalam pilihan menu ini Anda pilihlah pengallokasian IDE-interrupt 14 dan 15 yang klasik. Dalam kasus biasa mereka akan dibagikan dengan "PCI Auto" kepada OnboardController yang secara khas telah tersedia. Tetapi sebagai penggantinya slot sebuah kartu PCI-Controller atau dengan "ISA" pemberian kepada sebuah ISA-Controller juga dapat disetting.
Primary/Secondary IDE INT#
Di sini ditentukan PCI-interrupt mana yang harus dipergunakan oleh masing-masing dari kedua IDE-channel dari Onboard-Controller atau dari sebuah card IDE di PCI. Biasanya adalah "A" dan "B".
Used MEM Base Addr Option ini membuat reservasi sebuah range memori utama di daerah sektor uppermemory misalnya untuk beberapa kartu jaringan ISA yang tua. Akan tampil option "Used MEM Length" untuk men-setting ukuran memori yang dibutuhkan.
Optimasi Bios 1.
BIOS Features Setup
BIOS Features Setup dapat Anda gunakan untuk melakukan pengubahan setting terhadap beberapa hal. Bagian yang dapat diubah untuk antara lain:
CPU Internal Cache
Pilihannya adalah Enabled dan Disabled. Digunakan untuk mengaktif/nonaktifkan internal cache dari CPU. Pilihlah Enabled untuk mengaktifkannya. Untuk menguji pengaruhnya, silahkan Anda pilih Disabled, dan rasakan bedanya.
External Cache
Pilihannya adalah Enabled dan Disabled. Digunakan untuk mengaktf/nonaktfikan cache external yang dipasang di motherboard. Pilihlah Enabled. Sama seperti CPU Internal Cache, coba Anda Disabled bagian ini untuk merasakan sengsaranya komputer tanpa external cache (dan Anda akan tahu mengapa Intel Celeron harganya jauh lebih murah dari Pentium II).
Quick Power On Self Test
Untuk mempercepat proses booting pilihlah Enabled pada bagian ini karena akan mempercepat proses pemeriksaan terhadap bagian-bagian komputer (memori, dsb).
Boot Sequence
Jika Anda jarang atau tidak pernah melakukan booting dari disket, buatlah urutan pada bagian ini agar langsung melakukan booting dari hard disk, misalnya : C,A,SCSI.
Boot Up Floppy Seek
Nonaktifkan bagian ini (pilih Disabled) pemeriksaan disk drive pada saat booting.
untuk
menghilangkan
proses
Quick-Boot
Pada AMI BIOS, jika bagian ini diaktifkan maka AMIBIOS akan memangkas beberapa rutin pada saat POST sehingga dalam waktu kurang dari 5 detik komputer Anda sudah siap melakukan booting.
2. Chipset Features Setup Sebelum Anda melakukan pengubahan pada bagian ini pengasuh ingatkan agar Anda siap-siap untuk melakukan proses trial and error. Jangan lupa Anda catat terlebih dahulu setting chipset yang ada sebelum melakukan pengubahan.
Oke, kita mulai saja perjuangan kita ini. Hal yang harus Anda ketahui terlebih dahulu sebelum Anda melakukan pengubahan setting chipset paling tidak ada tiga hal: yaitu jenis memori, waktu akses memori dan bus clock. Jenis memori yang paling menguntungkan untuk pengubahan setting chipset adalah SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory), kemudian EDO (Extended Data Out) dan yang paling tidak enak adalah jenis RAM standar (FPM=Fast Page Mode). Waktu akses memori makin kecil makin baik, untuk RAM standar biasanya 70ns, EDO memiliki waktu akses 60ns atau 50ns, sedangkan SDRAM ‘ngacir’ sampai 10ns. Bus clock bermacam-macam, saat ini biasanya mulai dari 33 MHz dan 40 MHz untuk kelas 486 sedangkan untuk kelas di atasnya
biasanya menggunakan bus clock 50 MHz, 55 MHz, 60 MHz, 62 MHz, 66 MHz, 68 MHz, 75 MHz, 83 MHz bahkan 133 MHz.
Bagi Anda yang suka melakukan overclocking , maka kita akan dapat menggunakan bus clock yang lebih tinggi, misalkan 75 MHz atau 83 MHz. Misalkan untuk Pentium 166 MHz (tanpa overclock) dengan bus 66 MHz akan kalah telak dengan Pentium 133 MHz yang di-overclock menjadi Pentium 166 dengan menggunakan bus 83 MHz (166=83x2).
Makin tinggi bus clock yang Anda gunakan akan menyebabkan kecepatan akses ke segala perangkat menjadi lebih tinggi. Misalkan kecepatan hard disk, kecepatan memori, kecepatan video card. Namun penggunaan bus clock yang lebih tinggi akan lebih memungkinkan terjadinya crash pada komputer Anda. Crash ini biasanya disebabkan oleh waktu akses memori yang kurang cepat, card-card yang tidak didesain untuk kecepatan tinggi dan semacamnya.
Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai setting chipset pada setup BIOS. Ada banyak pengubahan yang dapat kita lakukan pada chipset. Tiap BIOS mempunyai jenis setting yang berbeda-beda, jadi satu setting yang ada pada satu BIOS mungkin saja tidak ada pada BIOS yang lain, walaupun satu merek.
Auto Configuration
Pilihan ini digunakan untuk mengkonfigurasikan beberapa setting chipset sesuai dengan waktu akses RAM komputer Anda. Jika Anda mengaktifkan bagian ini, ubahlah setting DRAM Timing sesuai dengan waktu akses RAM komputer Anda, misalkan 70 ns atau 60 ns. Jika Anda tidak mengaktifkan bagian ini maka Anda akan memiliki beberapa setting tambahan yang dapat Anda ubah, seperti DRAM Read Burst, DRAM Write Burst Timing dsb. Kemudian Anda ubah-ubah setting tersebut dengan aturan sebagai berikut: a) Angka yang kecil umumnya lebih baik contoh: untuk suatu pilihan x333 dan x222, maka pilihan x222 umumnya lebih baik, pilihan 10/6/4 lebih baik dari 11/7/4, pilihan 4 Clks lebih baik dari 5 Clks dsb. Hal ini disebabkan karena umumnya angka-angka tersebut menyatakan waktu atau cycle yang disediakan untuk
mengakses memori, sehingga makin kecil waktunya makin cepat komputer Anda bekerja. b) Enabled umumnya lebih baik dari Disabled beberapa setting yang aneh hanya mempunyai pilihan Enabled atau Disabled seperti Fast EDO Lead Off, DRAM Enhanced Paging, System BIOS Cacheable dsb. c) Fastest jauh lebih baik dari faster, normal, slower apalagi slowest
3. Integrated Pheriperals Untuk mempercepat hard disk ubahlah setting-setting berikut: IDE HDD Block Mode Aktifkan bagian ini, pada beberapa BIOS gunakan pilihan HDD MAX. Beberapa hard disk keluaran lama tidak dapat berjalan dengan lancar jika block mode diaktifkan.
32-bit Access Pada AMIBIOS jika bagian ini diaktifkan, maka BIOS akan mengakses hard disk dalam modus 32-bit.
IDE Primary/Secondary Master/Slave PIO PIO adalah singkatan dari Programmed Input/Output. Tanpa PIO maka proses ke drive berjalan dengan perintah langsung dari BIOS, dengan PIO maka BIOS cukup memberi tahu IDE controller apa yang diminta dan IDE controller yang melaksanakan perintahnya.
Pilihlah auto untuk membiarkan BIOS melakukan setting otomatis. Jika PIO yang dipilih BIOS bukan 4 (Anda dapat melihatnya pada saat booting), pilihlah mode 4. Beberapa hard disk yang lama tidak dapat berjalan pada PIO mode 4. Pada bus clock tidak standar seperti 75 MHz atau 83 MHz kadang-kadang PIO mode 4 akan menimbulkan kegagalan pembacaan hard disk. Jika Anda mengalami kegagalan pembacaan hard disk, coba turunkan menjadi PIO mode 3.
4. Optimasi BIOS untuk Overclock
Berbeda dengan pembahasan sebelumnya, jika Anda mengoptimalkan BIOS untuk meningkatkan kestabilan komputer maka yang Anda lakukan adalah sebaliknya. Misalnya untuk pilihan antara x222 dan x333 Anda dapat mencoba x333. Jangan Anda ubah seluruh pilihan secara langsung. Ubah pilihan satu per satu. Anda tes lagi komputer Anda. Jika Anda masih mengalami ketidakstabilan berarti ada bagian yang lain yang harus Anda ubah. Ketidakstabilan komputer umumnya sangat dipengaruhi oleh pilihan semacam "Read cycle" atau "Write cycle". Pilihan disabled dapat jadi lebih menjanjikan kestabilan komputer yang dioverclock. Untuk pemakai SDRAM, berdasar pengalaman pengasuh, tidak perlu ada pengubahan apa-apa. Semuanya pada kecepatan akses tertinggi.
Jika Anda mengalami kegagalan pembacaan hard disk coba turunkan PIO dari 4 menjadi 3. Kinerjanya hampir tidak berbeda. Tapi begitu turun ke PIO 2, 1 atau 0 Anda akan merasakan perbedaannya.
Pengujian Kecepatan Setelah Anda melakukan pengubahan sebaiknya Anda langsung melakukan pengujian kecepatan komputer. Program yang biasa digunakan adalah System Information for Windows 95 dari Norton Utilities, WinBench 97 atau program-program untuk mengetes bus clock, memori atau video card. Biasanya setting optimal dapat meningkatkan kecepatan sampai 10 % dari kecepatan standar. Lumayan, kan?
Pengujian yang jauh lebih penting adalah pengujian keandalan. Pengubahan setting chipset dan hard disk dapat menimbulkan kekacauan pada kecepatan memori atau pembacaan hard disk. Ketidakberesan pada memori dan hard disk biasanya dapat Anda deteksi melalui Windows 95, coba saja Anda jalankan Windows 95. Jika Anda gagal mendapatkan pesan "Starting Windows 95" kemungkinan hal itu disebabkan karena crash pada hard disk. Sedangkan pesan-pesan kesalahan berupa pesan yang menyatakan crash pada alamat tertentu menandakan ada ketidakberesan dalam pengubahan setting memori. Proses ini adalah proses trial and error. Silahkan Anda nikmati hal itu, karena dengan ada kesalahan akan membuat kita sadar dan tidak mengulangnya di masa mendatang.
Upgrade BIOS 1. Pengertian Apa sih upgrade BIOS itu? Seperti layaknya upgrade-upgrade yang lain, seperti upgrade motherboard, upgrade prosesor, atau upgrade komputer, upgrade BIOS merupakan suatu proses perbaikan dari BIOS yang dimiliki oleh komputer kita. BIOS berisi rutin-rutin I/O dan dukungan penanganan terhadap bermacam-macam teknologi perangkat keras. BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS menyediakan rutin-rutin yang dapat dilakukan komputer tanpa melakukan akses ke disk. BIOS juga berisi rutin untuk POST (power on self test), booting, pengontrol keyboard, serial port, parallel port dsb. Mengapa upgrade BIOS dapat dilakukan? Upgrade BIOS dapat dilakukan tidak pada seluruh motherboard. Hanya pada motherboard-motherboard terbaru yang mendukung/menggunakan flash BIOS. Motherboard yang menggunakan flash BIOS, pada chipnya digunakan EEPROM (electrically erasable read only memory). EEPROM ini memiliki sifat dapat dihapus dan diisi kembali dengan menggunakan listrik.
2. Keuntungan
Dukungan terhadap prosesor baru Dengan upgrade BIOS Anda tidak perlu mengganti motherboard untuk dukungan terhadap prosesor-prosesor baru. Misalkan saat ini motherboard Anda belum mendukung IDT C6, dengan upgrade BIOS dimungkinkan BIOS yang baru akan mendukung prosesor ini.
Dukungan terhadap hard disk ukuran besar Motherboard yang lama memiliki BIOS yang belum mendukung LBA untuk memproses hard disk dengan ukuran di atas 528 MB sehingga Anda terpaksa memakai software seperti OnTrack untuk mengaksesnya. Dengan BIOS yang baru yang mendukung LBA Anda tidak perlu menggunakan software itu lagi.
Dukungan terhadap fasilitas-fasilitas baru Fasilitas yang ada di BIOS bisa ditambah dan diperbaiki, misalnya: booting dari CD-ROM, menukar drive A dan B lewat BIOS.
Dukungan terhadap media penyimpan baru
Misalnya: drive LS-120, disk drive 2.88 MB
Dukungan’ Plug n Play’ Dengan BIOS ‘Plug n Play’ maka komputer Anda akan dapat menerima card-card ‘Plug n Play’ dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. Lagipula Windows 95/98 sangat mendukung BIOS ‘Plug n Play’ ini.
Perbaikan kesalahan Ada
beberapa
BIOS
komputer
yang
memiliki
bug
(kesalahan)
di
dalamnya sehingga mengganggu penggunanya. Dengan BIOS yang baru diharapkan kesalahan ini telah diperbaiki. Ada satu keuntungan dari upgrade BIOS yang tidak dapat Anda rasakan pada upgrade prosesor, yaitu GRATIS.
3. Kerugian Kerugian upgrade BIOS yang pengasuh ketahui adalah upgrade BIOS ini beresiko. Ada beberapa dukungan yang tidak dapat diberikan oleh BIOS yang baru yang disebabkan karena tidak ada dukungan perangkat keras. Misalkan: Anda mengharapkan dukungan USB padahal motherboard Anda tidak ada konektor USB.
4. Resiko Resiko yang paling fatal adalah komputer Anda tidak dapat booting lagi. Hal ini dapat disebabkan karena:
anda salah mengambil BIOS image (misalnya: salah merek, salah chipset)
ada kerusakan pada BIOS image
listrik mati pada saat BIOS Anda sedang diisi (kalau ini sih, nasib….)
kegagalan program, misalnya Anda menjalankannya melalui Windows 95
Untuk menghindari resiko-resiko tersebut, lakukanlah hal-hal berikut:
pastikan BIOS image yang Anda dapatkan benar-benar untuk motherboard Anda
pastikan tidak ada kerusakan pada BIOS image (Anda dapat mendownload beberapa kali dan membandingkannya)
jalankan program untuk flash BIOS sesuai dengan aturan
backup dulu BIOS Anda sebelum Anda mengisi dengan BIOS yang baru (akan pengasuh terangkan caranya)
buat disket booting yang berisi system (DOS), program untuk flash (AWDFLASH atau AMIFLASH), dan data BIOS yang lama (backup). Hal ini sangat diperlukan jika Anda mengalami kegagalan penulisan BIOS.
Jika ada kerusakan yang terjadi, Anda tanggung sendiri resikonya.
Persiapan Upgrade BIOS
Sebagai persiapan untuk melaksanakan upgrade BIOS Anda paling tidak harus:
Mengetahui merek dan tipe motherboard
Memiliki program untuk melakukan pengisian EEPROM. Program ini biasanya diberikan pada disket/CD-ROM yang disertakan pada pembelian motherboard. Program ini tergantung pada BIOS yang Anda gunakan. Award BIOS menggunakan program AWDFLASH.EXE sedangkan AMI BIOS menggunakan AMIFLASH.COM atau yang mirip-mirip dengan itu. Jika Anda tidak memilikinya, Anda dapat download di Internet atau minta dikopikan dari teman Anda yang memilikinya.
Memiliki BIOS yang baru. Nah ini bagian yang paling sulit… bagaimana cara mendapatkannya?
Untuk mendapatkan BIOS Anda dapat melakukan beberapa hal: paling mudah adalah dengan mengunjungi web site-nya di Internet. Jika Anda mengetahui merek motherboard Anda, Anda dapat mencari informasi alamat web site dan mengunjunginya. Untuk merek-merek tertentu Anda tinggal menambah www dan com, misalnya ASUS memiliki web site www.asus.com, Tekram memiliki www.tekram.com, beberapa merek buatan Taiwan tinggal Anda tambahkan www, com.tw, misalnya FYI memiliki web di www.fyi.com.tw, ASUS juga memiliki www.asus.com.tw. Di web site itu Anda dapat memilih bagian download bios. Lalu
pilihlah BIOS image (berbentuk file yang akan diisikan ke dalam chip EEPROM) yang sesuai dengan tipe motherboard Anda. Hati-hati, jangan salah. Downloadlah dua kali , lalu pastikan bahwa keduanya adalah file yang identik. Hal ini hanya untuk menjaga terjadi kesalahan dalam upgrade BIOS. bagi Anda yang tidak memiliki fasilitas koneksi ke Internet, Anda dapat meminta bantuan pada teman Anda atau mengunjungi tempat-tempat persewaan koneksi Internet. bagi Anda yang sama sekali tidak bisa koneksi ke Internet, Anda dapat melakukan langkah-langkah
berikut:
cari
teman/kenalan/kerabat
Anda
yang
memiliki
motherboard dengan merek dan tipe yang sama persis dengan Anda, pastikan bahwa ia memiliki BIOS yang lebih baru dari milik Anda (dapat dilihat tanggalnya pada
saat komputer dinyalakan), lalu simpan BIOSnya dan Anda sudah
mendapatkan BIOS image yang Anda harapkan.
Cara Upgrade BIOS Untuk melakukan pengisian EEPROM, Anda dapat menggunakan program-program yang telah pengasuh sebut sebelumnya. Untuk menjalankannya perhatikan laranganlarangan berikut:
Jangan jalankan dari Windows, Windows 95 atau shell-shell yang lain, jalankan dari DOS murni
Jangan gunakan memori manager, dan macam-macam program resident. Gunakan booting yang bersih, kalau perlu Anda lakukan booting dengan cara "safe mode command prompt only" atau membuat disket booting tanpa autoexec.bat dan config.sys.
Beberapa sumber menyarankan agar mematikan fasilitas System BIOS Cacheable pada BIOS Setup, tapi pengasuh sendiri tidak pernah melaksanakannya :-).
Jika Anda sudah berada pada command prompt, jalankan program yang dimaksud (AWDFLASH atau AMIFLASH).
Flash BIOS Tentunya Anda ingin mengetahui apakah motherboard Anda menggunakan Flash BIOS, bukan? Untuk mengetahuinya Anda dapat melakukan beberapa hal:
Membaca manual motherboard Di manual tersebut Anda dapat menerima informasi apakah motherboard Anda menggunakan Flash BIOS atau EEPROM atau tidak.
Melihat chip BIOS Apakah chip BIOS sudah tertancap pada motherboard atau pada soket khusus. Flash BIOS biasanya menggunakan soket khusus dan dapat dilepas.
Melihat merek chip BIOS Merek chip BIOS bukan Award atau AMI (ini merek BIOS). Untuk melihatnya Anda dapat membuka stiker yang tertempel. Hati-hati, pastikan bahwa chip tersebut bukan tipe EPROM yang dapat dihapus dengan ultra violet (chip ini memiliki satu jendela kecil pada permukaannya yang digunakan untuk menghapus isinya). Untuk mendeteksi apakah ada jendela pada
chip BIOS Anda,
Anda dapat
meraba permukaannya
untuk
mengenalinya. Umumnya, tapi pengasuh tidak menjamin, motherboardmotherboard terbaru sekarang menggunakan EEPROM.
Merek-merek EEPROM di antaranya:
Am29F010: AMD 5 volt flash rom
Am28F010, Am28F010A: AMD 12 volt flash rom
AT28C010, AT28MC010, AT29C010, AT29LC010, AT29MC010: Atmel 5 volt flash rom
CAT28F010V5, CAT28F010V5I: Catalyst 5 volt flash rom
CAT28F010, CAT28F010I: Catalyst 12 volt flash rom
28F010: Fujitsu 12 volt flash rom or ISSI 12 volt flash rom
HN58C1000: Hitachi 5 volt flash rom
HN28F101, HN29C010, HN29C010B, HN58C1001, HN58V1001: Hitachi 12 volt flash rom
A28F010, 28F001BX-B, 28F001BX-T, 28F010: Intel 12 volt flash rom
M5M28F101FP, M5M28F101P, M5M28F101RV, M5M28F101VP: Mitsubishi 12 volt flash rom
MX28F1000: MXIC 12 volt flash rom
MSM28F101: OKI 12 volt flash rom
KM29C010: Samsung 5 volt flash rom
DQ28C010, DYM28C010, DQM28C010A: SEEQ 5 volt flash rom
DQ47F010, DQ48F010: SEEQ 12 volt flash rom
M28F010, M28F1001: SGS-Thomson 12 volt flash rom
28EE011, 29EE010: SST 5 volt flash rom
PH29EE010: SST ROM Chip - Flashable
TMS29F010: Texas-Instr. 5 volt flash rom
TMS28F010: Texas-Instr. 12 volt flash rom
W29EE011: Winbond 5 volt flash rom
W27F010: Winbond 12 volt flash rom
X28C010, X28C010I, XM28C010, XM28C010I: XICOR 5 volt flash rom
AWDFLASH Setelah Anda menjalankan AWDFLASH, akan muncul tampilan seperti gambar berikut ini:
Tampilan AWDFLASH
Program akan meminta Anda memasukkan nama file yang akan ditulis ke EEPROM. Masukkan nama file sesuai yang Anda miliki, misalnya NEWBIOS.BIN, setelah itu program akan menanyakan apakah Anda ingin menyimpan BIOS yang lama. Jawablah ‘Y’, dan masukkan nama file untuk BIOS yang lama, misalnya OLDBIOS.BIN. Di bagian atas layar akan muncul merek dan jenis chip EEPROM yang terpasang pada motherboard. Selanjutnya program akan menanyakan apakah Anda yakin untuk menulis ke EEPROM, jawablah ‘Y’ jika Anda yakin dan ‘N’ jika Anda ingin membatalkannya. Jika Anda menjawab ‘Y’ maka AWDFLASH akan menampilkan
pesan agar Anda tidak mematikan power dan mereset komputer, untuk beberapa detik pertama program tidak menampilkan tampilan apapun (sedang menghapus EEPROM), kemudian akan tampil tampilan proses pengisian EEPROM. Jika sudah selesai, Anda dipersilahkan untuk mematikan atau mereset komputer.
Silahkan reset komputer Anda, dan berdoalah… Jika komputer booting secara normal berarti Anda sukses melakukan upgrade BIOS, jika komputer diam atau muncul bunyi dari speaker tampaknya terjadi kegagalan dalam proses upgrade BIOS.
Kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul antara lain adalah "insufficient memory", untuk mengatasinya silahkan non aktifkan fasilitas "Video BIOS cacheable" pada BIOS SETUP. Kesalahan lain yang mungkin timbul adalah "The program file's part number does not match with your system". Kesalahan ini hanya muncul pada AWDFLASH versi 5.33 dan sesudahnya. Jika pesan ini muncul ada kemungkinan ada kesalahan tipe BIOS yang Anda download. Silahkan Anda periksa lagi apakah BIOS image sudah sesuai dengan merek dan tipe motherboard. Jika pesan ini muncul jawablah "N" pada saat Anda ditanya apakah Anda yakin untuk mengisi BIOS. Sebenarnya Anda dapat menjawab "Y", tapi ingat resikonya!
Jika Anda hanya ingin membackup BIOS, maka pada saat ditanyakan nama file BIOS yang baru, isi saja asal-asalan (tapi pastikan bahwa file tidak ada, misalnya "hehehe.he"), pada saat ditanya apakah akan menyimpan BIOS, isilah nama file yang Anda inginkan. Kemudian program akan terhenti karena file BIOS yang akan diisi tidak ditemukan.
AMIFLASH Tampilan AMIFLASH berbasis grafik tidak seperti AWDFLASH yang berbasis teks. Cara menjalankannya pun mirip-mirip, setelah dijalankan Anda akan ditanya apakah akan menyimpan BIOS, jika ya Anda dapat memasukkan nama filenya. Kemudian Anda akan ditanya nama file untuk BIOS yang baru, dst. Pada bagian kanan bawah layar akan ada informasi tentang chip EEPROM yang ada di motherboard.
Jika Gagal dalam Upgrade BIOS Jika ada kegagalan dalam proses pengisian BIOS, Anda jangan panik dulu dan berfikir harus membeli motherboard baru. Masih ada beberapa cara untuk mengatasinya.
Beberapa di antaranya: 1. Pada beberapa AWARD BIOS yang menggunakan boot block BIOS Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
ganti VGA card dengan yang bertipe ISA (Anda dapat menggunakan PCI tapi tidak ada tampilan apa-apa)
masukkan disket booting di drive A (disket ini seharusnya sudah Anda buat!)
nyalakan komputer Anda
komputer akan melakukan booting, dan jalankan program untuk mengisi BIOS dan isi kembali dengan BIOS yang lama
2. Copotlah chip EEPROM (Anda memerlukan obeng kecil tipe "-" untuk meng-angkatnya), dan bawalah ke pusat elektronik di dekat tempat Anda yang mampu mengisi chip EEPROM. Bawa disket yang berisi backup BIOS
Anda, dan isilah chip BIOS dengan file BIOS image Anda yang lama. 3. Melakukan hot swapping, cara ini cukup berbahaya jika Anda tidak teliti dan tidak berhati-hati, resiko Anda tanggung sendiri. Untuk itu lakukan langkahlangkah berikut ini:
pinjam komputer teman (atau siapa saja) yang memiliki chip BIOS dengan merek chip yang sama kalau bisa, atau jumlah kaki yang sama. Tegangan kerjanya pun harus sama, 5V atau 12V. pengasuh sudah beberapa kali melakukan hot swapping pada merek chip yang berbeda-beda, no problem. Tapi pengasuh tidak menjamin lho…
pastikan bahwa "System BIOS cacheable" di BIOS SETUP diaktifkan.
cabut chip BIOS komputer teman Anda, lalu pasang lagi. Tapi jangan kencang-kencang agar dapat dengan mudah dicabut (sedang-sedang saja), kalau terlalu kendor pun chip BIOS tidak akan dikenali. Jangan lupa dimana kaki nomor 1 berada.
nyalakan komputer, lakukan booting bersih ("safe mode command prompt only" atau dengan disket booting yang telah Anda buat).
cabut chip EEPROM milik teman Anda, hati-hati jangan melakukan hal-hal bodoh.
pasang chip EEPROM milik Anda, perhatikan kaki chip nomor 1 (ada tanda lingkaran kecil di salah satu sudut chip). Jangan salah!!! Pasang dengan kencang.
jalankan program untuk mengisi EEPROM, isilah EEPROM dengan backup BIOS Anda.
setelah selesai, matikan komputer. Cabut chip BIOS milik Anda, ganti dengan chip BIOS teman Anda. Jangan salah dengan kaki chip nomor 1.
nyalakan komputer, untuk memastikan komputer teman Anda masih dapat dijalankan :-).
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
EKSTERNAL MEMORI
ISI Pengertian dan Jenis Memori Eksternal (FDD & Optical Disk) Hard Disk Drive
Modul 7
Modul 8
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Modul 7 PENGERTIAN & JENIS MEMORY EKSTERNAL (FDD & Optical Disk)
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan: Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai jenis – jenis eksternal memori beserta kegunannya. Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai FDD (Floopy Disk Drive) dan Optical Disk.
Konsep Utama Sama halnya dengan Memory Internal ,Memory Eksternal mempunyai fungsi yang sama dengan memory internal nyaitu tempat menyimpan data .Yang membedakannya adalah jika memory internal menyimpan data dalam media fisik berbentuk RAM atau ROM yang menyatu dengan motherboard,sedangkan Memory Eksternal menyimpan data dalam media fisik berbentuk kaset atau disk. Form Factor
Ada dua form factor yang disiapkan pada casing sebuah PC untuk meletakkan komponen storage yaitu : 1. Form factor 3.5 inci seperti untuk floppy disk 3.5" 2.
Form factor 5.25 inci seperti untuk Floppy disk 5.25” dan CD-ROM
drive.
Kapasitas
Dalam teknologi storage dikenal dua definisi kapasitas storage : Ukuran 1 kilobytes 1 megabytes 1 gigabytes
Definisi basis 2 1024 bytes = 1024 KB = 1,048,576 bytes
Definisi basis 10 1000 bytes 1000.000 bytes
= 1024 MB = 1,073,741,824 bytes
1000.000.000 bytes
tabel definisi kapasitas storage
Definisi basis 2 digunakan oleh aplikasi-aplikasi komputer itu sendiri, termasuk CHKDSK, dll. Sedangkan yang kedua digunakan di kalangan
industri komputer. Sehingga jika anda membeli HD 6.4 GB itu berarti anda mendapatkan 6.400.000.000 bytes. Jadi jangan heran jika ternyata HD tersebut hanya cukup untuk menampung data sebesar 6 GB.
Kecepatan Putar (RPM) Hampir semua jenis memory eksternal yang banyak dipakai belakangan ini berbentuk disk (piringan), yang berarti penulisan & pembacaan data dilakukan dengan perputaran piringan tersebut. Maka dikenallah satuan kecepatan rotasi disk, RPM. Makin cepat perputaran, waktu akses pun makin cepat. Namun juga makin besar tekanan terhadap disk dan makin besar panas yang dihasilkan. Untuk storage berkapasitas besar, dikenal beberapa system yang ukuran RPM-nya sebagai berikut :
3600 RPM (Pre-IDE) 5200 RPM (IDE) 5400 RPM (IDE/SCSI) 7200 RPM (IDE/SCSI) 10000 RPM (SCSI) tabel ukuran RPM
Disk Cache
Adalah memory berjumlah kecil yang dirangkaikan dengan unit storage, untul mempercepat proses baca/tulis. Jika ada request data, ternyata data tersebut ada pada cache, maka pembacaan akan jauh lebih cepat.
Proses Caching Analoginya misalkan kita adalah tukang kayu yang membutuhkan paku, pertama kita mencari dan mengeluarkan 8 buah paku dari tool box kita, dan menggunakan 3, sedangkan sisanya kita taruh di meja. Nah, jika kita membutuhkan lagi paku, kita tidak usah lagi mencari ke dalam tool box, melainkan mengambilnya dari meja. Disk Cache juga digunakan sebagai antrian instruksi, jika terdapat lebih dari satu instruksi dalam suatu waktu.
Disk Addressing
Setiap memory eksternal mempunyai alat baca & tulis yang disebut head. Pada harddisk dan floppydisk, data dapat ditulis pada kedua sisi piringan (platter) , sehingga dikenal juga istilah side. Istilah head lebih lazim untuk HD, sedangkan side untuk floppy. Misalkan jika suatu hard disk dengan 3 piringan dapat memiliki 6 head, yang diberi nomor head 0, head 1, sampai head 5. Pada floppy disk yang hanya memiliki satu piringan, hanya memiliki dua sisi yaitu side 0 dan side 1. Setiap head/side dibagi-bagi menjadi lingkaran-lingkaran konsentris yang disebut track. Suatu hard disk dapat memiliki sampai dengan 2000 track per inchi. Sedangkan floppy disk antara 48 sampai 135 track per inchi. Penomoran track dimulai dengan track 0, track1, dst. Karena hard disk biasanya memiliki beberapa piringan maka muncul istilah silinder yaitu kumpulan dari track-track yang sama dari seluruh head yang ada.
Track Silinder dan Sector
Suatu track dibagi-bagi lagi menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sektor. Seluruh sektor ini membentuk lingkaran, dengan penomoran dimulai dengan sektor 0. Jumlah sektor yang ada pada tiap track dikenal dengan istilah sector per track (SPT). Pada PC dan Macintos kapasitas dari satu sektor adalah 512 byte. Dikenal juga satuan clusters yaitu kumpulan sectrs dari sebuah disk drive yang dialamatkan sebagai satu satuan logical unit oleh sistem operasinya. Cluster bisa berukuran 4,6,8,16 KB, dimana satu sectors itu 512 bytes. Selain cluster ada juga satuan block, yang terdiri dari satu sektor atau kumpulan beberapa sektor.
Format Level
Proses pengorganisasian disk dikenal dengan istilah low level format. Dengan proses format ini maka setiap daerah pada permukaan hard disk akan dibagi-bagi atas track, head, dan sektor sehingga hard disk akan tahu dimana letak suatu track x, head y dan sektor z. Ada pula high level format, dilakukan oleh sistem operasi, yang membuat direktori root, FAT, dan konfigurasi dasar lainnya, sehingga disk itu dapat dipakai oleh OS tersebut. Sebuah HD bisa tampak seakan-akan terdiri dari beberapa volume, misalnya C:. D:, dll. Ini meperkenalkan istilah partisi yang berarti satu porsi HD yang
dapat diakses sebagai satu volume logic. Satu partisi dapat diperlakukan sebagai satu HD mandiri, bisa dipakai untuk sistem operasi yang berlainan, dengan format berlainan, dsb.
Boot Sector
Adalah beberapa sektor pada disk yang disediakan untuk meload sistem operasi. Pada proses start-up komputer memeriksa Master Boot Record (MBR), yang biasanya merupakan sketor pertama di partisi pertama pada disk. MBR berisikan pointer ke sektor pertama dari partisi yang memuat sistem operasi, dan sector yang berisikan instruksi-instruksi yang mem”boot” sistem operasi. Boot sector terdapat pada floppy disk dan HD. Sekarang pun ada teknologi MB yang memungkinkan boot melalui CDROM (CD- bootable).
File Allocation Table Systems
Semua komputer perlu sistem untuk memantau file-filenya yang ditaruh dalam bentuk binary dalam disk, kalau tidak maka byte-byte itu hanyalah berupa sektor-sektor acak yang tidak bisa diterjemahkan. Sistem tersebut disebut File Allocation Table (FAT):
FAT 16 menggunakan pengalamatan 16 bit, hanya mampu mengalamati partisi sampai 2 GigaBytes. Jika kita pakai pada HardDisk 6 Giga misalnya, maka kita harus mempartisi hardisk tersebut menjadi 3.
FAT32 / Virtual FAT (VFAT) : file system yang digunakan pada Microsoft Windows 95 dan Windows 98. System kembangan dari FAT16 tersebut menyediakan alamat 32 bit protected mode untuk menandai cluster-cluster. System ini juga mendukung long file name.
NTFS : File system untuk Microsoft Windows NT. NTFS is dipandang lebih baik daripada FAT32 dan tidak punya keterbatasan ukuran cluster.
Walaupun kadang kali untuk keadaan tertentu sebuah space yang nonaktif/terisi sebagian menghabiskan banyak sekali space hardisk dibandingkan system lain. NTFS juga menyediakan kontrol permisi akses dan dukungan RAID (lihat bawah).
Masih banyak lagi file system yang lain, seperti HPFS - IBM's OS/2 File System, Unix File System, dan 64-bit BeOS file system.
Floppy Disk Floppy Disk Drive yang menjadi standar pemakaian terdiri dari 2 ukuran yaitu ukuran 5,25 inchi dan 3,5 inchi yang masing-masing ukuran memiliki 2 tipe kapasitas yaitu kapasitas Double Density (DD) dan High Density (HD).
Flopppy Disk 5,25 inchi
Karakteristik Lebar track Track per inchi Koersivitas Bytes per sector Sector per track Track per side Side Kapasitas
Double density 0,330 mm 48 300 oersted 512 9 40 2 360 Kbytes
High density 0,160 mm 96 600 oersted 512 15 80 2 1,2 Mbytes
Karakteristik Floppy Disk 5,25 inchi
Disket diputar pada kecepatan 300 (double density) atau 360 rpm (high density). Sewaktu disk berputar, head dapat bergerak keluar atau ke dalam sekitar 1 inchi, menulis sekitar 40 atau 80 track. Head merekam dengan menggunakan metoda tunnel erasure, yaitu track akan diisi dan sisi track yang bersebelahan akan dihapus untuk mencegah pencampuran.
Flopppy Disk 3.5 inch
Karakteristik Lebar track Track per inchi Koersivitas Bytes per sector Sector per track Track per side Side Kapasitas
Double density 0,115 mm 135 300 oersted 512 9 80 2 720 KBytes
High density 0,115 mm 135 600 oersted 512 18 80 2 1,44 MBytes
Karakteristik Floppy Disk 3,50 inchi
Floppy Alternatif
Karena saat ini ukuran HD sudah dalam ukuran Giga, dan file-file multimedia dan grafik dalam ukuran Mega, floppy 1.44 MB sudah tidak lagi efisien untuk transfer data secara portabel, ataupun untuk keperluan backup data. . Maka ditemukanlah bermacam versi floppy alternatif yang
berkapasitas tinggi. Contohnya yang terkenal adalah Iomega Zip Drive, terdiri dari floppy drive dan cartridge floppy khusus, yang mampu menampung sampai hampir 100MB data. Produsennya berharap bahwa floppy drive mereka menjadi standar pengganti floppy disk drive di masa depan. Semua menggunakan flexible magnetic media dan tetap meneraplan teknologi storage magnetis yang sudah ada. Tersedia dalam versi internal maupun eksternal, dan menggunakan interface SCSI atau EIDE. Selain itu dikenal juga SuperDisk LS-120, yang secara fisik sangat serupa dengan floppy 1.44 MB ( dan memang masih bisa membaca floppy disk 720k dan 1.44m ! ), menggunakan teknologi floptical, sehingga mampu menampung 120MB.
Namun pemakaian IDE interface yang boros (hanya support 2
device), dan kececpatannya lebih lambat dari JAZ Iomega Zip drive, membuatnya kurang kompetitif. Selain Iomega Zip dan LS-120, dikenal juga Sony HiFD dan Super Floppy, yang menawarkan feature lebih baik.
Jaz IOMEGA Drive
Optical Disc
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disc mulai diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compact Disc. Setelah itu mulai berkembanglah teknologi penyimpanan pada optical disc ini.
Proses tulis dan baca
Baik CD-Audio maupun CD-ROM memakai teknologi yang sama, yaitu samasama terbuat dari resin (polycarbonate), dan dilapisi oleh permukaan yang sangat reflektif seperti Aluminium . Informasi direkam secara digital sebagai lubang-lubang mikroskopik pada permukaan yang reflektif. Proses ini dilakukan dengan menggunakan laser yang
berintensitas tinggi.
Permukaan yang berlubang mikroskopik ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening.
Informasi dibaca dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan bening tersebut sementara motor memutar disk. Intensitas
laser tersebut berubah setelah mengenai lubang-lubang
tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversikan menjadi data digital.
Proses Baca CD-ROM Drive
Erasable optical disc
Kemajuan terbaru dari optical disc ini adalah disk yang dapat ditulis ulang. Pada sistem ini, energi laser digunakan secara besama-sama dengan prinsip medan magnet untuk menulis dan membaca informasi. Pada proses tulis, laser memanasi titik pada disk yang hendak diproses, kemudian setelah itu medan magnet dapat mengubah arah medan titik tersebut sementara temperaturnya ditingkatkan. Karena proses tersebut tidak mengubah disk secara fisik maka proses penulisan dapat dilakukan berulang-ulang. Pada proses baca, araha medan magnet yang telah dipolarisasi tersebut akan membelokkan sinar laser dengan arah tertentu, sehingga terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang kemudian dikonversikan menjadi data digital.
CD-ROM Drive
Kecepatan Baca CD-ROM Drive Satuan X pada CDROM drive (pada umumnya) sebenarnya mengacu pada kecepatan baca dari CD tersebut di track terluar (jika track terluar terpakai alias CD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca di track terdalamnya jauh lebih lambat. Misalkan ada CDROM drive 48X ‘max’, itu berarti kecepatan baca track terluarnya 40x namun untuk track terdalam hanya 19X. Yang utama sebenarnya bukan hanya kecepatan putar yang ditingkatkan, namun sistem pembacaan, route data, mode transfer, interface, dll, seperti yang dilakukan Kenwood 52X dengan teknologi TrueX-nya di mana dengan kecepatan putar hanya < ½ dari cd biasa (misal 48x), bisa memberikan kecepatan transfer merata (dalam-luar) antara 45-52X di seluruh permukaan CD.
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
MODUL 8 HARD DISK DRIVE
SMK-TI
TRAINING AND CERTIFICATION
Tujuan : Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai seluruh bagian dari Hard Disk Siswa dapat mempraktekkan proses partisi, format dan instalasi sebuah Hard Disk
HARD DISK Hard disk adalah suatu device dari PC yang berfungsi sebagai media penyimpan data (storage) dan juga termasuk ke dalam salah satu memori eksternal dari sebuah PC.
Hard disk sendiri terdiri dari berbagai komponen – komponen pembentuk hard disk dan akan dijelaskan di bawah ini.
Komponen Harddisk Komponen-komponen hard disk, di antaranya :
Piringan logam (platter) yang berfungsi sebagai tempat penyimpan data. Jumlah piringan ini beragam, mulai 1, 2,3 atau lebih. Piringan ini diberi lapisan bahan magnetis yang sangat-sangat tipis (ketebalan dalam orde per sejuta inchi). Pada saat ini digunakan teknologi thin film (seperti pada prosesor) untuk membuat lapisan tersebut.
Head, berupa kumparan. Head pada hard disk berbeda dengan head pada tape. Pada tape proses baca dan tulis (rekam) menggunakan dua head yang berbeda, sedangkan pada hard disk proses baca dan tulis menggunakan head yang sama. HD biasanya memiliki head untuk tiap-tiap sisi platter, untuk hard disk dengan 2 platter dapat memiliki sampai 4 head, hard disk dengan 3 platter dapat memiliki sampai 6 platter. Tetapi tidak berarti hardisk dengan 16 head harus memiliki 8 platter. Di sinilah kita kenal teknik translasi. Teknik ini akan diulas di bawah.
Rangkaian Elektronik pada PCB (printed circuit board) , terdiri dari:
Rangkaian penguat untuk pembacaan (read preamplifier) yang diperlukan karena signal yang diperoleh head dari piringan sangat lemah.
DSP (digital signal processor), untuk proses yang berhubungan dengan sinyal-sinyal digital, seperti konversi sinyal listrik yang datang menjadi sinyal digital yang akan dituliskan ke piringan.
chip memory, digunakan sebagai cache buffer
Konektor, untuk melakukan komunikasi dengan CPU. Untuk HD IDE, jumlahnya 40 pin
Spindle dan actuator arm motor controller, untuk mengontrol putaran piringan dan peletakkan head baca/tulis.
Bagian-Bagian Harddisk
Perputaran Piringan Harddisk
Motor dari hard disk berfungsi untuk memutar platter. Ketika komputer distart, motor ini mulai bekerja dan memperdengarkan suara yang khas. Jika suara ini tidak benar maka dapat diduga bahwa motor HD tidak bekerja dengan baik.
Kecepatan putar motor ini mulai dari 3600 rpm sampai 10000 rpm dengan arah berlawanan dengan arah perputaran jarum jam (counter-clockwise). Putaran yang sangat cepat ini mengakibatkan adanya gaya pada permukaan piringan yang disebabkan oleh udara. Gaya ini memungkinkan head untuk mengambang pada ketinggian beberapa mikro inchi di atas permukaan platter/piringan. di atas piringan. Drive semacam ini disebut bernoulli drive. “Ketinggian” ini jauh lebih kecil dibanding ukuran rambut manusia, apalagi debu dari rokok.
Jarak yang dekat ini dimaksudkan agar head dapat membaca atau menulis dengan kerapatan yang tinggi. Dengan jarak sedekat itu, Anda tidak perlu terlalu takut. Hard disk sudah dirancang agar dalam keadaan normal (harap diingat) head tidak menyentuh permukaan platter. Jika hard disk dimatikan, maka piringan akan berhenti berputar akibatnya gaya yang mengangkat head akan hilang dan head akan mendarat di piringan. Lokasi pendaratan head sudah ditentukan pada daerah tertentu yang disebut landing zone (LZone) sehingga tidak akan merusak data yang ada pada daerah lain.
Jika dalam keadaan bekerja head sedikit saja tergoncang, maka akan menyebabkan head
akan
menyentuh
permukaan
piringan
dan
kemungkinan
besar
akan
menyebabkan kehilangan data, kerusakan sebagian kecil dari piringan akan merusak head atau seluruh piringan. Bayangkan jika pada saat tertempel pada piringan akibat ada goncangan ada perintah bergerak ke tempat lain, maka head akan meninggalkan "jejak-jejak" bad sector pada piringan hard disk. Tapi pembuat hard disk sudah merancang agar head tetap stabil dalam kondisi goncangan tertentu, saat ini goncangan yang dapat ditoleransi mencapai 70 sampai 100 kali gravitasi (70-100 G).
Head Hard Disk, Rambut Dan Debu
Head adalah komponen yang paling mahal dari hard disk dan karakteristik head sangat menentukan kinerja hard disk. Head terbuat dari bahan magnetis dengan bentuk seperti "C". Kumparan (koil) yang terbuat dari kawat mengelilingi head. Pada saat menulis, arus yang melewati koil akan menimbulkan medan magnet yang digunakan untuk memagnetisasi permukaan platter. Sedangkan pada saat membaca, medan magnet pada permukaan platter akan menimbulkan arus pada koil ini.
Data "0" dan "1" disimpan dalam piringan dalam bentuk pola-pola magnet. Head baca/tulis membentuk pola ini ke piringan ketika proses penulisan terjadi, ketika membaca head akan mengkonversi bentuk pola ini ke dalam bentuk "0" dan "1". Lapisan magnetik terdiri dari daerah-daerah mikroskopik yang disebut domain. Setiap domain seperti magnet mungil dengan kutub-kutub yang berlawanan (utara/selatan atau positif/negatif). Data "1" dipresentasikan sebagai daerah dengan kutub positif di sisi kiri sedangkan data "0" dipresentasikan sebagai daerah dengan kutub positif di sisi kanan. Ada cara efektif untuk merekam data "0" dan "1" yaitu dengan teknik flux reversal. Ketika head akan menuliskan "1" maka head akan membalik polaritas magnet, sedangkan untuk "0" head tidak akan membalik polaritasnya.
Gerakan head dikendalikan oleh actuator arm (lengan penggerak). Kombinasi dari head dan platter sering disebut head disk assembly (HDA). Actuator arm
digerakkan oleh positioning motor, yaitu motor yang berfungsi untuk mengatur posisi dari lengan (dan tentu saja posisi dari head). Motor ini dikontrol oleh hard disk controller pada rangkaian elektronik di hard disk. Motor ini memiliki sistem kontrol yang amat hebat, dengan sistem feedback motor ini dapat meletakkan head baca/tulis pada posisi yang sangat akurat. Mengapa hal ini dapat dilakukan? Vendor hard disk menggunakan suatu teknik yang disebut servo positioning, teknik inilah yang memungkinkan adanya feedback dalam sistem kontrol penempatan head hard disk. Servo sendiri berisi informasi mengenai track dsb yang sangat penting dalam proses penempatan head. Teknik ini memiliki dua tipe, yaitu dedicated servo dan embedded servo. Dedicated servo menggunakan satu permukaan dari hard disk hanya untuk servo saja. Tentu saja cara ini merugikan karena menghabiskan tempat pada hard disk. Teknik kedua menempatkan informasi servo secara tersebar pada setiap track sehingga kapasitas hard disk tetap dapat dipertahankan. Pada kenyataannya, saat ini teknik kedua yang digunakan, sedangkan teknik pertama digunakan pada hard disk yang dibuat pada masa lalu.
Mekanisme Servo
Kinerja Hard Disk Kinerja hard disk berhubungan dengan kecepatannya dalam proses transfer data. Berikut ini beberapa parameter yang menentukan kinerja hard disk :
Kecepatan putar (RPM) Untuk hard disk, dikenal beberapa system yang ukuran RPM-nya sebagai berikut :
3600 RPM
(Pre-IDE)
5200 RPM
(IDE)
5400 RPM
(IDE/SCSI)
7200 RPM
(IDE/SCSI)
10000 RPM
(SCSI)
tabel ukuran RPM
Seek time Adalah jumlah waktu yang diperlukan oleh actuator arm (lengan penggerak) untuk menggerakkan head baca/tulis dari satu track ke track lain. Nilai yang diambil adalah nilai rata-ratanya yang dikenal dengan average seek time, karena pergerakan head dapat hanya berupa pergerakan dari satu track ke track sebelahnya atau mungkin juga gerakan dari track terluar menuju ke track terdalam. Seek time dinyatakan dalam satuan milisekon (ms). Nilai seek time dari track yang bersebelahan sekitar 2 ms, sedangkan seek time dari ujung ke ujung bisa mencapai 20 ms. Average seek time umumnya berkisar antara 8 sampai 14 ms.
Head switch time Sudah disebutkan, seluruh head bergerak secara bersamaan, tapi hanya ada satu head saja yang dapat membaca pada saat yang sama. Head switch time, yang dinyatakan dalam satuan ms, mempresentasikan berapa lama rata-rata waktu yang diperlukan untuk mengaktifkan suatu head setelah menggunakan head yang lain.
Cylinder switch time Mirip dengan head switch time, cylinder switch time berlaku untuk pergerakan silinder atau track.
Rotational latency Setelah head digerakkan ke suatu track yang diminta, head akan menunggu piringan berputar sampai sektor yang akan dibaca berada tepat di bawah head. Waktu tunggu inilah yang dikenal dengan rotational latency. Hard disk dengan putaran piringan yang makin cepat akan memperkecil rotational latency, tapi makin cepat piringan berputar akan menyebabkan hard disk akan lebih cepat panas.
Kecepatan putaran (rpm)
Rotational Latency (ms)
3,600
8.3
4,500
6.7
5,400
5.7
6,300
4.8
7,200
4.2
Hubungan Kecepatan Putar dengan Rotational Latency
Data Access Time Didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk menggerakkan head dan menemukan sektor yang dimaksud. Ini merupakan gabungan dari seek time, head switch time dan rotational latency. Data access time dinyatakan dalam satuan ms.
Transfer Rate Didefiniskan sebagai kecepatan transfer data antara hard disk dengan CPU. Makin tinggi kecepatan transfer maka proses pembacaan atau penulisan akan berlangsung lebih cepat. Transfer rate dinyatakan dalam Megabyte per detik (MB/s).
Transfer rate ditentukan juga dengan sistem pemetaan yang digunakan di hard disk. Ada tiga macam tipe pemetaan, yang pertama adalah vertikal, kedua adalah horisontal sedangkan yang ketiga adalah campuran. Pada sistem pemetaan vertikal, penempatan data akan dilakukan dengan menghabiskan kapasitas satu silinder terlebih dahulu baru kemudian bergerak ke silinder berikutnya. Pada sistem pemetaan horisontal penempatan data dilakukan berdasarkan head, sedangkan pada sistem pemetaan campuran digunakan kombinasi silinder dan head.
Interface
Transfer Rate (MBps)
Standard IDE / PIO 0
3,3
Standard IDE / PIO 1
5,4
Standard IDE / PIO 2
8,6
Fast ATA / PIO 3
13,3
Fast ATA-2 / PIO 4 / EIDE
16,6
Ultra ATA / UDMA 33
33
Ultra ATA-2 / UDMA 66
66
SCSI
5
Fast SCSI
10
Ultra SCSI
20
Fast Wide SCSI
20
Ultra Wide SCSI 1
40
Ultra Wide SCSI 2
80
Ultra Wide SCSI 3
160
Transfer Rate Berbagai Interface Harddisk
Data Throughput Rate Parameter ini merupakan kombinasi dari data access time dan transfer rate. Didefinisikan sebagai banyaknya data yang dapat diakses oleh CPU dalam satuan waktu tertentu. Data throughput rate tidak hanya dipengaruhi oleh hard disk, tapi juga oleh CPU dan komponen-komponen lain.
Cara Memasang Master Slave IDE drive
Teknologi Interface Harddisk
Integrated Drive Electronics (IDE) Standar konsumen untuk interface. Kalah jauh dengan SCSI, tapi jauh lebih murah. Intreface IDE sekarang ini memiliki dua channel yang memungkinkan dua device tiap channel apakah itu HD, CDROM, atau storege lain. Pada sebuah channel , kecepatan transfer secara otomatis jatuh disesuaikan dengan kecepatan dan kemampuan device yang paling
lambat agar kompatibilitas tetap terjaga. IDE yang asli dahulu hanya mendukung satu hard disk dalam channel, dan transfer rate rata-rata 2-3 MB/s. Kebanyakan IDE boards hanya punya satu channel, hanya mendukung dua drive. CDROM drive ketika itu menggunakan interface yang mirip floppy drive, dihubungkan pada sound card.
AT Attachment (ATA) Untuk mendalami ATA kita perlu memahami tentang dasar-dasar teknologi hard disk. Pada prinsipnya ketika suatu sistem operasi akan melakukan operasi baca/tulis ke hard disk, perintah ini diberikan pada BIOS lalu BIOS yang meneruskannya ke hard disk. Sistem operasi lain yang memiliki I/O subsystem sendiri seperti Windows 95, Windows NT dan UNIX, kode-kode pada BIOS dibuat sendiri dalam I/O subsystem, dan operasi ke hard disk cukup melalui I/O subsystem tanpa melalui BIOS. Pengaksesan hard disk dilakukan dengan menggunakan register-register yang dilanjutkan dengan menggunakan sinyal-sinyal. Pembentukan sinyal-sinyal ini dikontrol oleh BIOS, tapi timing (pengaturan waktu) ditentukan oleh interface hardware. Spesifikasi ATA menentukan seberapa cepat sinyal-sinyal ini dikirim dan diterima.
Saat ini ada beberapa mode PIO (Programmed Input/Output) dan beberapa mode DMA (Direct Memory Access). Mode-mode ini menentukan seberapa cepat transfer rate yang dihasilkan. Spesifikasinya menentukan seberapa cepat I/O dapat membaca atau menulis.
Mode PIO Mode PIO menentukan seberapa cepat data ditransfer dari dan ke hard disk. Dalam mode PIO yang paling rendah yaitu PIO 0, cycle time yang digunakan untuk transfer rate sekitar 600 nanosecond (ns). Dalam tiap cycle, data sebanyak 16 bit (2 byte) ditransfer dari atau ke hard disk. Kecepatan transfer maksimum yang dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut: 2 byte/cycle x 1 cycle/600 ns = 3,3 MB/s
Jadi, dalam PIO mode 0 kecepatan transfer maksimum adalah 3,3 MB per detik. Namun harus diingat bahwa nilai ini adalah nilai maksimum, sedangkan pada kenyataannya kecepatan rata-rata jauh di bawahnya.
Cycle time
Transfer rate
(ns)
(MB/s)
0
600
3.3
ATA
1
383
5.2
ATA
2
240
8.3
ATA
3
180
11.1
ATA-2 + IORDY
4
120
16.6
ATA-2 + IORDY
5
90
22.2
Belum ada
PIO mode
Spesifikasi
Transfer Mode PIO
PIO mode 1 dan 2 digunakan oleh hard disk model lama yang menggunakan ATA standar, sedangkan PIO mode 3 dan 4 hanya digunakan oleh ATA-2 dan menggunakan IORDY yang berarti hard disk dapat menggunakan IORDY untuk memperlambat interface ketika diperlukan. Mengapa perlu diperlambat? Karena interface tanpa IORDY dapat menimbulkan hilangnya data dalam mode-mode PIO yang cepat.
Sekarang ini BIOS mendukung penggunaan PIO 0 sampai PIO 4, biasanya BIOS secara otomatis mendeteksi mode PIO mana yang masih aman untuk digunakan oleh hard disk. Jika Anda memaksakan suatu mode PIO yang terlalu tinggi kemungkinan besar akan ada masalah dalam mengakses hard disk Anda. ATAPI CD-ROM biasanya menggunakan PIO 3 atau PIO 4. PIO 3 digunakan pada CD-ROM berkecepatan rendah sedangkan PIO 4 digunakan pada CD-ROM berkecepatan tinggi.
Mode DMA DMA adalah singkatan dari Direct Memory Access berarti data ditransfer langsung antara hard disk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU. Keuntungan menggunakan mode DMA amat terasa pada sistem operati multitasking seperti UNIX, karena transfer data dengan mode DMA akan menghemat resource CPU sehingga CPU dapat mengerjakan pekerjaan yang lain. Pada sistem operasi singletasking seperti DOS, CPU harus menunggu hard disk menyelesaikan transfer data terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaannya.
Ada dua tipe DMA, yaitu third-party DMA dan first-party DMA (busmastering DMA). Third-party DMA menggunakan DMA controller yang ada pada motherboard untuk melakukan operasi transfer data, sedangkan pada third-party DMA semua pekerjaan ini dikerjakan oleh bagian logic di interface card.
DMA controller yang ada pada sistem ISA memiliki kecepatan yang sangat rendah sehingga sangat riskan untuk digunakan bersama hard disk keluaran baru, sedangkan DMA controller pada VLBUS hanya mendukung busmastering DMA. Pada EISA dikenal DMA transfer tipe ‘B’ yang memiliki kecepatan transfer 4 MB/s sedangkan pada PCI dikenal DMA transfer tipe ‘F’ yang memiliki kecepatan antara 6 sampai 8 MB/s. Saat ini, chipset-chipset motherboard yang terbaru sudah mendukung bus mastering DMA.
Cycle time
Transfer rate
(ns)
(MB/s)
0
960
2.1
ATA
1
480
4.2
ATA
2
240
8.3
ATA
0
480
4.2
ATA
1
150
13.3
ATA-2
2
120
16.6
ATA-2
DMA/16
120
16.6
Ultra-ATA
DMA/33
60
33.3
Ultra-ATA
Mode DMA
Spesifikasi
Singleword
Multiword
Mode DMA
Multiword DMA mirip dengan block mode, dalam multiword DMA pengiriman data dilakukan dalam bentuk beberapa word data sekaligus untuk satu perintah saja dibandingkan dengan singleword DMA yang mengirimkan satu word data untuk satu perintah yang diberikan. Silahkan lihat Gambar 1. Cara transfer multiword DMA akan mempercepat transfer data yang sangat diperlukan terutama pada sistem multitasking, server jaringan dan komputer multimedia.
perbandingan DMA dengan UDMA
Di Windows 95/98 mengaktifkan mode DMA akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu resource CPU untuk mengakses hard disk menjadi lebih sedikit. Anda berminta mencobanya? Begini caranya, buka Control Panel, System properties, buka tabulasi Device Manager, buka Disk Drive, pilih disk yang Anda inginkan (kemungkinan Windows akan menampilkan tipe ‘GENERIC IDE TYPE 46’ atau ‘TYPE 80’ dsb). Pilih properties, buka tabulasi Settings. Nah sekarang aktifkan DMA. Windows akan menampilkan Windows yang menyatakan bahwa hal ini berbahaya. Tapi selama Anda yakin hard disk Anda sudah hard disk baru (ATA2, dst) Anda tak perlu ragu. Setelah itu restart Windows. Untuk mengujinya Anda tidak dapat menggunakan System Information dari Norton Utilities karena hasilnya malah akan turun drastis karena tampaknya System Information tidak mendukung pengujian untuk mode DMA. Cara pengujian yang paling ampuh adalah dengan utility untuk menampilkan resource CPU yang digunakan (seperti CPU meter, resource meter), coba sekarang Anda melakukan akses hard disk. Insya Allah Anda akan mendapatkan CPU resource yang digunakan jauh lebih kecil. Sebagai hasil perbandingan, pada mode PIO hard disk pengasuh membutuhkan resource CPU di
atas 70% untuk membaca hard disk, tapi pada mode DMA resource yang digunakan hanya 6% saja.
Block mode
Anda tentunya pernah mendengar tentang block mode. Block mode biasanya dapat Anda aktifkan melalui setup BIOS. Sebenarnya apa sih block mode itu? Block mode adalah salah satu cara untuk mempercepat transfer data. Cara yang digunakan adalah memungkinkan pemberian beberapa perintah baca atau tulis secara bersamaan.
Setiap ada perintah membaca atau menulis, maka IRQ akan dibangkitkan sehingga CPU akan melakukan proses swtiching, memeriksa device dan melakukan setup untuk transfer data. Jika setiap ada perintah CPU melakukan ini tentu akan menghabiskan waktu. Dengan block mode CPU dapat memberikan beberapa perintah sekaligus ke hard disk sehingga proses-proses tadi hanya sekali dilaksanakan. Dengan block mode, dalam setiap aksesnya hard disk akan memproses beberapa sektor sekaligus tanpa membangkitkan interrupt melalui irq. Itulah sebabnya cara ini disebut block mode.
IRQ dibangkitkan ketika:
sebuah perintah membaca telah dikeluarkan, data sudah ada pada buffer hard disk dan siap ditransfer ke CPU
sebuah perintah membaca telah dikeluarkan, data sudah ditransfer ke buffer hard disk.
Dengan block mode hard disk dapat membaca mulai dari 2 sektor sampai 128 sektor cukup dengan sekali proses, sehingga dapat mempercepat waktu akses sampai 30% dibandingkan tanpa block mode. Beberapa drive lama belum mendukung block mode atau memiliki bug pada implementasi block mode sehingga dapat mengakibatkan rusaknya data.
EIDE (Enhanced IDE)
Perkembangan yang cukup substansial terhadap IDE. EIDE menyediakan peningkatan terhadap drive throughput, capacity, dan juga mengintegrasikan dua channel, mendukung maksimal 4 device. Pendukung untuk device non-HD juga ditambahkan dengan AT Attachment Packet Interface Mode (ATAPI) yang memberikan dukungan terhadap device seperti CD-ROM dan tape drive.
Problem performa throughput telah diselesaikan dengan memindahkan interface IDE dari ISA ke PCI/VLB bus. EIDE juga menambahkan dukungan terhadap Direct Memory Access (DMA) mode, di mana hard disk dapat mentransfer data ke RAM secara langsung dengan tidak melibatkan CPU. Menggunakan PCI bus EIDE memungkinkan throughput sebesar 6.66 MB/s, 8.33 MB/s, 13 MB/s, and 16 MB/s.
Ultra DMA (AKA DMA-33, Ultra ATA-33, Fast ATA-2)
Teknologi yang belakangan ini diperkenalkan, yang merupakanbagian dari evolusi teknologi IDE. Ultra DMA melipatkan rata-rata burst transfer menjadi 33.3 MB/s, selain juga menambahkan dukungan Cyclical Redundancy Check (CRC). Namun agar mode ini bisa beroperasi, drive, BIOS, Chipset MB dan driver softwarenya harus mendukung. Jika digunakan dengan aplikasi DOS, secara otomatis akan menjalankan mode EIDE. Selain itu ada batasan panjang kabel maksimal 18 inch.
Ultra DMA-66 (Ultra ATA-66)
Adalah tahap selanjutnya dari evolusi IDE, ditemukan oleh Quantum Corp. Transfer rate masksimum secara teoritis dapat mencapai 66.6 MB/s. Sekali lagi, agar mode ini bisa beroperasi, drive, BIOS, Chipset MB dan driver softwarenya harus mendukung. Namun prospeknya masih perlu dibuktikan saat ini, di mana performanya tidak sedahsyat teorinya.
Small Computer System Interface (SCSI)
SCSI (dibaca 'Skazzi') adalah intrerface berkecepatan bus sangat tinggi yang dapat melakukan apa saja. Dia menyediakan dukungan untuk lusinan device secara simultan, beserta transfer rate kecepatan tinggi, multithreading, , parity checking, dan bus mastering. Dengan cost yang cukup besar untuk expansion slot dan hard disk SCSI, penggunaan CPU dapat dikurangi secara dramatis, khususnya dalam Windows NT.
Namun kesulitan menangani sistem ini, dan harganya membuat SCSI terbatas sebagai solusi workstation/server. Untuk konsumen kebanyakan IDE menyediakan solusi yang jauh lebiih mudah dan murah. Spesifikasi SCSI :
Level
Speed
Width
Devices
SCSI-1
5 MB/s
8 Bits
8
10 MB/s
8 bits
8
20 MB/s
8 bits
8/4
20 MB/s
16 bits
16
SCSI-2 (Fast SCSI) SCSI-3 (Ultra SCSI) SCSI-3 (Fast Wide SCSI)
SCSI-3 (Wide Ultra
40 MB/s
16 bits
16/8/4
40/80
8/16
8/2
80 MB/s
16 bits
16/2
160 MB/s
16 bits
??
SCSI) SCSI-3 (Ultra 2 SCSI) SCSI-3 (Wide Ultra 2) SCSI-3 (Ultra 3)
Perbandingan SCSI
SCSI Card
Contoh Pemasangan Peripheral SCSI
SCAM Technology
Singkatan dari SCSI Configured automatically. Jika device SCAM dipasang, maka software dapat mengalokasikan ID untuk tiap device secara otomatis.
Redundant Array of Independent Disks (RAID)
Sebuah subset dari SCSI/IDE technology yang memungkinkan kombinasi dua atau lebih hard disk dalam model yang bervariasi, menyediakan kelimpahan resource dan kecepatan tambahan.
HD-HD biasa harus baca/tulis data secara berurutan- satu-satu ke disk yang sama. RAID mencegah ini dengan menulis ke disk-disk yang berlainan, - dalam array 4 disk yang memungkinkan 4 blocks ditulis/dibaca sekaligus !
IEEE 1394 - FireWire
Bus ‘level konsumen’ yang dibangun untuk integrasi MB dan sebagai pengganti IDE. IEEE 1394 adalah sebuah serial bus yang menjanjikan transfer rates sampai 50 MB/s dengan guaranteed atau asynchronous transfers. Juga mendukung sampai 16 devices tiap channel, hot-swapping dan automatic termination/ID assignment. IEEE 1394 dirancang untuk mensupport semua media drives, digital cameras/video cameras, dan laser printers. Sekarang ini IEEE 1394 tersedia sebagai PCI card untuk pemakai digital video camera, tapi tidak akan dilepas dulu agar teknologinya dapat menjadi sempurna.
SMK-TI
TRAINING
AND
CERTIFICATION
TEKNIK PERAKITAN, UPGRADE & TROUBLE SHOOTING SERTA OVER CLOCK ISI
Teknik Perakitan, Up-Grade
& Trouble Shooting Serta Over Clock
Modul 9
I Think I Was Sick......
SMK-TI
TRAINING
AND
CERTIFICATION
MODUL 9
TEKNIK PERAKITAN, UPGRADE & TROUBLE SHOOTING SERTA OVER CLOCK
SMK-TI
TRAINING
AND CERTIFICATION
Tujuan : Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan prosedur bongkar dan pasang komputer serta merakitnya kembali Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan teknik upgrading komputer Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan teknik over clocking komputer Siswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai trouble shooting pada komputer
Pengantar Membongkar PC, tidak lain adalah menguraikan PC yang ada menjadi tinggal komponenkomponennya saja. Semua komponen yang ada terutama yang memang ditambahkan harus kita copot. Hal ini biasa dilakukan untuk proses troubleshooting bila PC Anda mengalami suatu permasalahan (misalnya tidak menyala).
Secara umum yang termasuk dalam komponen PC antara lain : Motherboard, Card Monitor (VGA Card), Sound Card, Prosesor, FDD, HDD, CD-ROM Drive, Port tambahan, dan kabelkabel penghubung.
Meng-Upgrade PC Apakah anda merasa kemampuan PC anda sudah sangat baik dalam melayani keperluan anda? Apakah anda pernah terpikir bahwa sudah saatnya PC anda untuk di-upgrade?
Meng-upgrade adalah melakukan pergantian pada komponen-komponen dari PC dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Komponen Motherboard yang umumnya di upgrade diantaranya : Motherboard, Processor, RAM, VGA Card, CD-ROM, Sound Card, Harddisk dan lainnya.
Upgrade PC merupakan suatu hal yang sangat menggiurkan bagi pemilik PC yang sudah cukup berumur. Mengupgrade PC akan memakan biaya yang lebih murah dibandingkan bila kita membeli PC yang baru, dengan mengupgrade PC setidaknya kinerja PC anda akan menjadi lebih baik dan akan memberi kepuasan tersendiri bagi penggunanya.
Pertimbangan Melakukan Upgrade 1. Motherboard Pengecekan Motherboard sangatlah penting karena komponen upgrade tersebut akan dipasangkan pada motherboard, dengan mengetahui kemampuan dari motherboard maka anda dapat leluasa menentukan komponen apa yang dapat diupgrade dan
komponen penggantinya tentu yang sesuai dengan motherboard. Berikut ini langkah pengecekan : Lakukan cek apakah motherboard “support” atau tidak terhadap komponen yang akan anda tambahkan, meliputi : upgrade RAM, lihat slot yang kosong. upgrade VGA Card, lihat slot yang digunakan oleh VGA yang dulu. Baca manual Motherboard, kenali jenis dari slot (PCI, AGP, ISA) yang ada, khusus untuk AGP kenali apakah AGP anda itu AGP 1x, AGP 2x,atau AGP 4x. Untuk Upgrade processor, ketahui apakah motherboard anda mendukung terhadap prosesor yang anda inginkan, jika tidak maka ganti motherboard anda, namun perlu diperhatikan agar motherboard anda yang baru ini mendukung kecepatan bus dari prosesor yang anda inginkan (kalau bisa mendukung kecepatan bus terbaru). Jika ternyata motherboard anda sudah mendukung prosesor yang anda inginkan, maka prosesor yang baru itu hendaknya mendukung kecepatan bus yang sama dengan motherboard.
2 Case Pengecekan Case ini perlu untuk melihat ruang kosong jika kita ingin menambah drive dan jika kita mengganti motherboard, periksa apakah case kita cocok dengan motherboard baru yaitu bagian sumber power, AT atau ATX, jika ternyata motherboard mendukung semuanya tidak apa, namun jika motherboard terbaru umumnya mendukung ATX, jika case kita AT maka terpaksa harus diganti.
3 RAM Upgrade memory sangat baik, karena akan meningkatkan kecepatan akses dan kerja komputer dan hal itu akan sangat tampak apabila kita menjalankan beberapa aplikasi dalam satu waktu, mis: kita menjalankan windows, kita juga menjalankan aplikasi lain seperti MsOffice, AutoCad, Adobe dan banyak lagi keuntungannya setidaknya anda aman untuk aplikasi software sekaligus. Langkah yang dapat diambil agar mendapat hasil yang maksimal : Kenali memory anda, apa slot jenis yang digunakan oleh memory anda SIMM atau DIMM? Jika menggunakan slot SIMM (72 pin) berarti anda harus menambah tipe yang sama, sebanyak min satu bank SIMM untuk mengupgradenya, untuk tipe
SIMM umumnya digunakan EDORAM, satu bank SIMM = 2 keping SIMM. Jika menggunakan slot DIMM (168pin) berati anda harus menambah min satu bank DIMM untuk mengupgradenya, satu bank DIMM = 1 keping DIMM. Clock RAM, RAM yang ditambahkan hendaknya memiliki clock yang sama dengan RAM yang sudah ada. Jika ternyata clock RAM yang baru itu lebih cepat/lambat, maka keseluruhan RAM akan bekerja dengan kecepatan clock yang paling rendah diantara keping-keping RAM tersebut. Clock RAM hendaknya juga sama dengan clock dari Motherboard agar didapatkan kerja yang maksimal.
Tips : Upgrade RAM cocok untuk meningkatkan semua kinerja komputer, baik itu aplikasi bisnis, seni maupun game. 4
Processor
Upgrade processor dapat dilakukan melalui 2 hal : Membeli kit Upgrade processor, yang dimaksud dengan kit ini, merupakan suatu bentuk paket upgrade dengan menggunakan teknologi overdrive. Tiga vendor – Evergreen Technologies, Kingston Technology dan Power Leap – menawarkan Upgrade CPU dengan aneka prosesor termasuk AMD K6-2 dan K6-III dan Intel Celeron. Namun upgrade processor dengan cara ini kurang disenangi karena ada saja masalah yang timbul seperti kesulitan saat ‘shutdown’, tidak cocok dengan BIOS yang ada sehingga harus mencari atau melakukan update BIOS. Contoh : AcceleraPCI dari Evergreen untuk Celeron.
Processor baru, merupakan cara upgrade yang paling sering dilakukan namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
5
Motherboard anda harus mendukung kecepatan bus dari prosesor
Clock speed dari prosesor makin cepat makin baik.
Dukungan cache memory dari processor(L1 cache dan atau L2 cache)
Harddisk Prosesor yang bagus serta RAM yang cukup memadai memang akan mendorong kecepatan kerja dari sebuah PC, namun agar bisa bekerja dengan baik tentu dibutuhkan media penyimpan dengan kapasitas yang cukup besar. Kebutuhan ruang disk yang besar ini disebabkan perkembangan software yang kian lama kian membutuhkan ruang yang banyak. Munculnya pemikiran untuk mengganti harddisk yang
dimiliki dengan harddisk lain yang memiliki kapasitas yang lebih besar merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan media penyimpan yang lebih besar. Sekarang harddisk yang tersedia di pasaran umumnya berukuran 4,3 GB (minimal) dalam mengupgrade harddisk tentunya kita menginginkan harddisk dengan kapasitas besar yang kita perkirakan aman untuk 2-3 tahun kedepan, bukan hanya itu saja kita juga ingin harddisk dengan teknologi terbaru untuk harddisk IDE/EIDE dengan teknologi Ultra DMA/66 atau Ultra ATA/66 yang secara teoritis dapat mentransfer data 66 megabits per detik, namun hal ini harus dilihat apakah motherboardnya mendukung atau tidak. Untuk anda yang memiliki komputer lama, anda pertama-tama harus mencek BIOS anda apakah dapat menangani harddisk dengan kapasitas besar khususnya harddisk yang berukuran diatas 8.4 GB, jika sekiranya tidak mendukung anda dapat terlebih dahulu melakukan Update BIOS dengan men-download dari vendor mother board anda atau dari vendor BIOS itu sendiri. Jika untuk individu baiknya digunakan harddisk EIDE saja, namun jika untuk Server gunakan jenis SCSI. 6
ZIP DRIVE + Media Penyimpan Lainnya Jika data yang disimpan itu sering berpindah-pindah dan kapasitasnya besar anda dapat menggunakan ZIP Drive yang memiliki catridge penyimpan yang cukup besar sekitar 100MB atau dengan menggunakan drive Jazz SCSI dengan kapasitas 2 GB dan drive ORB dengan kapasitas 2,2 BG. Suatu tawaran menarik dapat pula anda ambil dengan menggunakan CD-Recordable yang memiliki kapasitas tiap Cdnya sekitar 650MB, hal yang demikian ini sedang populer dikalangan kita khususnya untuk menyimpan file mp3 karena sering dipertukarkan dan sebagai pengganti CD music. Namun agar anda dapat melakukannya anda harus memiliki drive CD-RW nya.
7
Display Upgrade display mungkin adalah bentuk upgrade yang sering dilakukan orang jika kita hanya melihat komponen tertentu dari display. Namun upgrade display ini terkadang dianggap bukanlah suatu hal yang penting terutama bagi orang yang tidak begitu menyenangi game komputer. Upgrade display itu sendiri meliputi upgrade monitor saja, kartu grafis saja atau kedua-duanya.
8
Monitor Monitor yang kita pilih haruslah monitor yang memiliki dukungan resolusi yang tinggi sehingga tampilan yang dihasilkan akan lebih tajam dan lebih hidup dan memilki dukungan terhadap tampilan warna yang tinggi, bagi para pemilik monitor yang lama dapat menggantinya (jikalau mau) dengan monitor flatscreen yang sudah banyak dipasaran dan tentunya dengan layar yang lebih besar setidaknya 15”. Namun bagi anda yang penggemar game layar yang lebih besar akan lebih memberikan kepuasan semua itu kembali ke “kantong” masing-masing.
9
VGA Card Namun peningkatan display tidak hanya dari kualitas monitor saja, upgrade kartu grafis juga akan memberikan pengaruh yang tidak sedikit. Jika anda hanya menggunakan komputer anda sebatas dokumen pengolahan kata, operasi pada spreadsheet atau untuk “surving” kartu grafis anda sekarang sudah cukup. Namun jika anda banyak bekerja dengan aplikasi 3D berat atau anda pecandu game maka upgrade kartu grafis dapat menjadi sebuah pilihan yang cukup menggiurkan, terlebih lagi jika motherboard anda memiliki slot AGP, pilihan untuk Upgrade VGA card cukup banyak. Namun dari sekian banyak opsi yang tersedia untuk upgrade VGA yang perlu anda
perhatikan dari sebuah kartu grafis adalah kecepatan RAMDACnya – sebuah chip yang mengkonversikan grafik PC kedalam sinyal analog merah, hijau, biru. Yang digunakan oleh monitor. Semakin cepat RAMDAC dari dari sebuah kartu grafis semakin halus gambar yang dihasilkan (semakin bagus kualitasnya). Vga yang menggunakan Chipset RivaTNT2, Voodoo 3, Matrox G400, Savage4 dapat menjadi pilihan terutama bagi anda yang GAME MANIA, serta usahakan memiliki memory VGA min 16 MB Tips : 1. Pilihlah Kartu grafis dengan kecepatan RAMDAC minimal 250 MHz. 2. Downloadlah driver terbaru dari situs Web pembuatnya 10 Port Anda mengalami kebingungan ketika ingin menambah komponen komputer anda karena port yang tersedia terlalu sedikit, seperti kamera desktop, scanner, kamera digital yang pada umumnya diproduksi sekarang ini dengan port USB (Universal Serial Bus), periksalah komputer anda apakah memiliki port USB ini. Port USB ini bentuknya seperti colokan persegi kecil yang berada pada panel belakang system. Port USB ini memiliki kecepatan transfer data yang lebih cepat dari port serial biasa sekitar 12 Mbps, USB juga merupakan Plug-and-Play sejati dan hot-swapping (dapat dikoneksi atau diskoneksi dengan peripheral tanpa harus mematikan PC. Jika anda measa membutuhkan port USB ini, hal pertama yang harus anda lakukan cek motherboard anda (ada USB atau tidak) apakah mendukung penambahan port USB (jika tidak ada), bila mendukung anda dapat menghubungi pembuat PC tersebut, untuk mendapatkan adapter yang diperlukan, untuk menghubungkan konektor motherboard ke panel belakang, bila tidak ada anda dapat membeli kartu add-in seperti Entrega 2-port USB upgrade. OS yang butuhkan untuk mendukung USB minimal win 95 OSR-2. 11 CD-RW vs DVD DVD-ROM merupakan salah satu alternatif bagi anda CD-ROM anda sudah usang dan ingin menggantinya, itupun jika anda menginginkannya. DVD-ROM akan memberikan tampilan movie yang lebih baik, sebuah kit DVD-ROM terdiri dari DVD-ROM drive dan decoder card, decoder card dibutuhkan untuk memutar film DVD, karena jia menggunakan decoder MPEG-2 secara software akan memberikan hasil yang kurang bagus, selain itu decoder secara software ini membutuhkan PC high-end dan pemasangan DVD ini juga agak rumit. Sebuah DVD-ROM $200-350$. CD-RW merupakan alternatif pilihan yang cukup baik bagi anda yang ingin mengganti CD-ROM. CD-RW dapat memungkinkan anda untuk menyinpan data pada disk dan membacanya, selain itupula CD-RW memungkin anda untuk membuat CD musik anda sendiri. Memiliki CD-RW berarti juga anda memiliki sebuah upgrade media penyimpan karena anda dapat menyimpan data anda pada CD dengan kapasitas sekitar 600 MB. Selain itu anda dapat berbisnis dengan memiliki CD-RW seperti yang banyak ditekuni para pemilik CD-RW (namun sifatnya ilegal). Sebuah CD-RW $350-600. Overclock / Overclocking Overclock atau Overclocking adalah mengubah/mengatur kecepatan dari processor/CPU diatas kecepatan normal yang tertera pada processor tersebut.
Teknik atau cara yang dapat dilakukan untuk overclocking yaitu : 1.
Meningkatkan Multiplier.
2. Meningkatkan Bus clock. 3. Meningkatkan Bus clock dan Multiplier
Ketiga cara diatas dapat dilakukan secara fisik (hardware) maupun secara software.
Cara Hardware Melakukan perubahan pada setting jumper/switch yaitu pada jumper yang mengatur bus clock dan mengatur multiplier.
Cara software Melakukan perubahan pada bus clock atau Multiplier dengan mengaturnya pada BIOS melalui softmenu. Umumnya cara overclock semacam ini ada pada motherboard yang baru yang menggunakan jumperless dan BIOS yang memiliki softmenu tersebut.
CPU
Manufacturers spec
Tuning result
Intel Pentium
2½ X 60 MHz = 150 MHz
3 X 66 MHz = 200 MHz
Intel Pentium Pro
3 X 66 MHz = 200 MHz
3½ X 66 MHz = 233 MHz
Intel Pentium II
3½ X 66 MHz = 233 MHz
4 X 75 MHz = 300 MHz
Intel Pentium II
4½ X 100 MHz = 450 MHz
4½ X 117 MHz = 527 MHz
Tabel Contoh Overclocking Pada Intel Pentium
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam overclock, diantaranya: 1
Bus Secara umum bus adalah penghubung secara fisik antar unit-unit dalam komputer dan antara komputer dengan dunia luar. Pendapat lain dikatakan bus adalah kumpulan garis atau kawat yang membawa sinyal pada komputer. Bus clock adalah frekuensi kerja dari bus yang ada pada motherboard. Bus clock itu sendiri berbeda-beda pada motherboard, yaitu 25 MHz, 30MHz, 33 MHz, 40 MHz, 50 MHz ini merupakan bus clock dari motherboard 486, sedangkan untuk motherboard Pentium keatas sudah menggunakan bus clock 60 MHz, 66 MHz, 75 Mhz, 83 MHz dan 100 MHz bahkan motherboard sekarang ada yang mampu mendukung sampai 150 MHz. Untuk bus clock >= 100 digunakan untuk prosesor Pentium II, Pentium III atau yangh setara dengannya.
Pengguanaan bus clock harus =< dari clock memori agar tidak terjadi crash. Bus clock sering pula dikenal sebagai Bus frekuensi.
Processor
Chip set
Intel Pentium II
82440BX82440GX
AMD K6-2
Via MVP3ALi Aladdin V
System
bus
speed 100 MHz
CPU speed 350,
400,
450
300,
400
MHz 100 MHz
250, MHz
Intel Pentium Xeon 82450NX
100 MHz
450, 500 MHz
Intel Pentium III
82440JX
133 MHz
533, 665 MHz
AMD K7
?
200 MHz
600, 800 MHz
tabel CPU clock dan BUS Clock
2. CPU clock & Multiplier CPU clock atau CPU speed adalah frekuensi kerja dari prosesor. Misalkan Pentium II 350 maka Cpu clocknya 350MHz, artinya tiap detik prosesor akan melakukan 350 juta cycle ‘putaran’ dimana tiap satu cycle prosesor dapat melakukan beberapa operasi sedrhana atau beberapa cycle untuk sebuah operasi yang komplex. Multiplier ‘pengali’ adalah suatu faktor yang menjadi faktor pembanding antara Cpu clock dan bus clock dengan rumus: CPU clock = Bus clock x multiplier
Misal pentium 350 berarti bila menggunakan bus clock 100 mengunakan multiplier 3,5. Pengaturan multiplier dan bus clock pada pentium biasa dan sampai AMD K6-3 masih menggunakan jumper atau switch, sedangkan untuk motherboard yang ‘jumperless’ menggunakan set BIOS digunakan pada pentium II, pentium III, pentium Xeon.
CPU
Clock factor
Intel Pentium (P54C)
1½, 2, 2½, 3
Intel Pentium Pro
2½, 3, 3½, 4
Cyrix 6x86
2, 3
Cyrix 6x86MX (M2)
2, 2½, 3, 3½
Intel Pentium MMX (P55C)
2, 2½, 3, 3½
AMD K5 PR75 - PR133
1, 1½
AMD K5 PR150 and PR166
2
AMD K6-2 and K6-3
4, 4½, 5 2
Intel Pentium II
to
8
(theoretically)
Tabel Multiplier
3. Jumper & Switch Jumper adalah alat yang berfungsi sebagai saklar dan switch, wujud fisiknya biasanya berupa pin-pin yang menonjol pada motherboard. Sebagai pelengkap jumper disertakan konektor yang berguna untuk menghubungkan pin-pin pada jumper. Umumnya konektor menghubungkan 2 pin. Jumper 2 pin bila pinnya dihubungkan oleh konektor maka jumper berfungsi sebagai saklar sedangkan untuk jumper 3 pin jumper berfungsi sebagai switch, karena kombinasinya bisa 1-2 atau 2-3. Pada motherboard (socket 7) banyak sekali terdapat jumper untuk mengetahui fungsinya digunakan manual motherboard. Switch adalah kumpulan jumper-jumper yang bertugas bersama, pengaturan switch akan berpengaruh pada seluruh pengaturan jumper tersebut. Contoh penggunaannya pada pengaturan Bus clock, multiplier dan CPU voltage pada DFI motherboard super 7. Mengatasi masalah panas
Overclocking akan mengakibatkan timbulnya panas yang cukup berlebihan, jika kita tidak menggunakan pendingin, untuk dapat overclocking dengan aman maka kita harus memiliki sistem pendingin yang baik pula. Sistem pendingin terbagi 2 :
Software Banyak sofware yang beredar yang dapat digunakan sebagai software pendingin seperti waterfall dan rain
Hardware dengan memasang heatsink dan kipas pada processor atau memakai hardware khusus, yang memang bekerja sebagai pendingin seperti kyro 1
Dampak Overclock
Dampak negatif overclock: 1.
Panas berlebihan pada prosesor karena dipaksa bekerja pada clock yang lebih tinggi, dapat dikurangi dengan penggunaan sistem pendingin yang sudah ada.
2. Kesalahan operasi (pehitungan) prosesor karena akibat panas berlebihan.
Dampak positif overclock: 1.
Komputer menjadi lebih cepat seolah-olah bekerja dengan prosesor yang lebih tinggi.
2. Cara termurah meningkatkan kecepatan kerja dari CPU. 3. Dapat membuat prosesor yang tidak ada pada pasaran.
Troubleshooting Pada tabel berikut ini akan diuraikan beberapa gejala yang mungkin timbul pada PC anda setelah anda melakukan perakitan,upgrade ataupun overclock. Gejala Led
Sebab
Indikator
Solusi
1. Konektor terbalik
1. Perbaiki
1. Power supply error
1. Cek
menyala terus (satu atau dua)
Motor
tidak
tegangan,
2. ‘Motor On’ sinyal tidak aktif
konektor, dan kabel
3. Motor rusak
Power Supply 2. Cek
berputar
controller,
konektor
dan
drive
pada pin 16 3. Ganti motor Motor berputar tapi disk
tidak
1. Spindle error
ikut
1.
Cek
cengkraman
spindle
berputar
Pesan seek error
1. Head alignment error
1. Sejajarkan
2. Head tidak bisa mencapai
2. Perbaiki
track 0 3. Index hole error
3. Cek sensor led atau mekanik untuk index hole Cek pin 8
Tidak bisa baca dan tulis
1. Power supply error 2. Head tidak bekerja
1. Cek
tegangan,
konektor, dan kabel power supply
3. Head tidak bergerak
2. Cek mekanisme head, biasanya
4. Index hole error
tekanan
head Cek pin 4
5. Sambungan ke head putus 6. Drive tidak diset
3. Cek
mekanisme
stepper motor Cek pin 20 4. Cek sensor led atau
7. Head kotor
mekanik untuk index hole Cek pin 8 5. Cek sambungannya 6. Cek pin 10,12 Cek
drive
jumper Cek konektor 7. Bersihkan
select