Swiss textile testing and certification
Pengujian Tekstil
Pengujian Tekstil
TESTEX melakukan uji tekstil secara fisik dan kimia terhadap produk serat, benang tunggal dan rangkap, kain tenun dan rajut, produk bukan tenunan (kain kempa) serta produk akhir. Sebagian besar pengujian dilakukan dalam kesesuaian dengan standar ISO dan standar EN dan juga standar lainnya, serta terakreditasi oleh ISO 17025 (STS 228). Uji tekstil secara fisik • Mendefinisikan parameter tekstil • Memverifikasi persyaratan minimum • Uji pembakaran • Pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron; analisa terhadap bulu halus binatang • Uji fisiologi pakaian • Pengukuran warna, tingkat warna putih serta transmisi sinar UV • Penilaian kesesuaian dari sebuah produk untuk pembuatan Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment, PPE) Uji tekstil secara kimia • Ketahanan luntur warna • Analisa kuantitatif serat • berbagai pemeriksaan ulang seperti yang telah ditentukan oleh standar atau mengikuti perkembangan terbaru Pengujian untuk produsen dan konsumen • Perbandingan pengujian tekstil untuk tinjauan konsumen dan produsen • Memverifikasi perilaku pemakaian • Membantu dalam pengembangan produk • Menilai daya cuci primer dan sekunder dari deterjen Penilaian kerusakan • Menyusun pendapat ahli independen untuk penjaminan dan pengadilan
Analisa dan investigasi kerusakan dari bulu binatang menggunakan pemindaian dengan mikroskop elektron (scanning electron microscope (SEM)) Pemindaian mikroskop elektron (SEM) memung-
Lingkup utama dari aplikasi SEM adalah identifikasi
kinkan permukaan untuk dipindai dengan sorotan
dan kuantifikasi terhadap bulu binatang yang ber-
berkas elektron yang terangkai rapat. Ketika mik-
beda jenis pada benang, kain tenun dan rajut serta
roskop cahaya optik mencapai perbesaran maksi-
pakaian jadi. Dalam hal ini, membedakan morfo-
mum sebesar 1000 kali, perbesaran hingga 100.000
logi (struktur) dari serat memainkan peranan pen-
kali dapat dicapai dengan cara pemindaian mikro-
ting sebagai pengenalan ciri. Berdasarkan kepada
skop elektron. Pada prakteknya ini berarti bahwa
skala bentuk, skala frekuensi dan skala ketinggian
partikel yang berukuran lebih kecil dari 100nm da-
tepi serta diameter serat, berbagai bulu binatang
pat ditampilkan tanpa mengalami kesulitan. Pe-
yang halus seperti kashmir, wol, mohair, yak, ango-
mindaian mikroskop elektron idealnya cocok un-
ra, unta atau kelinci dapat dibedakan dan kemur-
tuk menampilkan sifat permukaan dan penampang
nian atau perbandingan campuran dari contoh uji
melintang dari benang, serat staple/pendek atau
bulu binatang yang halus dapat ditetapkan seperti
benang filamen.
ditentukan oleh ISO 17751.
pemindaian mikroskop elektron (SEM) untuk analisa dengan ketepatan tinggi.
Penyelidikan terhadap kerusakan
Energi dispersif spektroskopi sinar-x
SEM dapat membuat kontribusi penting terhadap
(energy-dispersive x-ray spectroscopy (EDX))
penyelidikan suatu kerusakan. Kedalaman bidang
Elemen kimia tambahan (seperti kromium, pe-
yang besar memungkinkan permukaan yang ter-
rak) dapat dideteksi pada uji spesimen dengan
struktur, yang sering terdapat pada tekstil, untuk
menggunakan energi dispersif spektroskopi sinar-
ditampilkan secara sangat terperinci dengan reso-
x (EDX). Dalam hal ini, atom-atom pada contoh uji
lusi yang sangat tinggi. Temuan yang penting da-
dibangkitkan oleh berkas elektron dengan energi
pat dibuat dalam analisa kerusakan berdasarkan
yang sama. Atom-atom tersebut mentransmisikan
gambaran komparatif atau pengalaman dari per-
berkas sinar-x dengan energi yang spesifik dan da-
sonel yang mengoperasikan.
pat teridentifikasi oleh atom tersebut.
Visualisasi struktur permukaan pada kain, benang, dll.
Pendeteksian jamur
Analisa kerusakan pada kain rajut
Fisiologi pakaian
Pakaian fungsional menjadi semakin penting saat ini. Kami menawarkan berbagai pilihan pengujian untuk memperoleh parameter sebagai ciri fungsional dan fisiologis dari suatu tekstil. Parameter ini termasuk daya tahan penyebaran panas dan uap air, penghantaran kelembapan dari keringat pada permukaan tekstil, permeabilitas udara, permeabilitas air dan pengujian hujan. Dua metode pengujian digambarkan secara terperinci di bawah ini: 1.Alat uji Pengelolaan Kelembapan ( Moisture Management Tester (MMT)) – seperti dispesifikasikan oleh AATCC 195 Kemampuan permukaan tekstil untuk mendistribu-
MMT mendeteksi, mengukur dan mencatat perila-
sikan dan menghantarkan kelembapan seperti yang
ku penghantaran kelembapan. Serangkaian faktor
biasa terjadi memiliki pengaruh yang dapat diper-
karakteristik yang menjadi ciri khas dalam penge-
timbangkan terhadap perilaku pemakaian yang bisa
lolaan kelembapan dari sampel pengujian dihitung
dirasakan. Hal ini pada dasarnya terdiri dari:
oleh MMT.
• Tingkat penyerapan – waktu penyerapan pada permukaan luar dan dalam tekstil • Kinerja penghantaran – perpindahan kelembapan dari permukaan dalam tekstil menuju permukaan luar tekstil
2. Mengukur ketahanan transmisi panas dan uap air (Sweating Guarded Hotplate) seperti dijelaskan pada ISO 11092 Parameter fisiologi pakaian dari ketahanan transmisi panas (Rct ) dan ketahanan transmisi uap air (Ret ) diperoleh dengan menggunakan model kulit. Dua prinsip pengukuran dijelaskan sebagai berikut:
Ketahanan transmisi uap air Ret
Ketahanan transmisi panas Rct
Pada prosedur pengujian ini, air diletakkan pada lempeng
Tekstil yang sedang diuji dihamparkan di atas se-
yang memiliki pori-pori sangat kecil (berpori mikro) sete-
buah lempeng yang memiliki pori-pori sangat ke-
lah ditutupi dengan lapisan tipis kedap air tetapi bersifat
cil yang dipanaskan hingga mencapai suhu 35°C,
permeable (dapat tembus) terhadap uap air. Tekstil yang
yang dimaksudkan untuk menyerupai kulit ma-
sedang diuji dihamparkan di atas membran ini. Untuk
nusia. Suhu ruangan diatur pada 20°C dengan 65%
menjaga suhu lempeng tetap berada pada suhu 35°C,
kelembapan relatif. Semakin besar kemampuan ba-
lempeng harus dipanaskan sehingga dihasilkan uap air
han tekstil untuk menetralkan pendinginan lem-
yang dapat melalui membran dengan pori-pori sangat
peng, semakin tinggi ketahanan transmisi panas
kecil. Prinsipnya adalah bahwa semakin rendah keta-
dan bahan tekstil semakin dapat menyediakan ba-
hanan transmisi uap air, semakin besar sifat pernapasan.
nyak kehangatan.
Pengujian kain untuk alat pelindung diri TESTEX menerbitkan sertifikat pengujian untuk kesesuaian teknikal dari kain untuk pembuatan alat pelindung diri (Personal Protective Equipment, PPE). Sertifikat ini merupakan daya jual tersendiri bagi para produsen, karena dapat memberikan jaminan untuk menyesuaikan kain dengan standar kepada para produsen garment.
Sejumlah uji PPE memerlukan perlakuan awal den-
Di laboratorium kami,
gan jumlah siklus pencucian maksimum (EN ISO
kami bisa melaksanakan uji berikut ini:
6330); hal ini dilaksanakan dengan cepat dan se-
• Pengukuran warna seperti dispesifikasikan oleh ISO
cara langsung oleh peralatan modern kami.
20471 pada kondisi baru dan setelah terpapar cahaya • Alat pelindung diri untuk penyebaran api yang terbatas (ISO 15025) • Berbagai uji ketahanan luntur warna serta uji tekstil secara fisik seperti kekuatan tarik (strip tensile strength), kekuatan jahitan (seam strength), dll.
Penilaian rancangan seperti yang dispesifikasikan oleh ISO 20471
Pengukuran warna seperti dispesifikasikan oleh ISO 20471
Penyebaran api yang terbatas seperti dispesifikasikan oleh ISO 15025
Memverifikasi ketahanan luntur warna
Kami menerbitkan sertifikat uji untuk standar berikut: EN 342
Pakaian pelindung – perlindungan terhadap dingin
EN 343 Pakaian pelindung– perlindungan terhadap hujan EN 469
Pakaian pelindung - untuk layanan pemadam kebakaran
ISO 20471 Pakaian dengan visibilitas tinggi EN ISO 11611 Pakaian pelindung untuk digunakan dalam proses pengelasan dan sejenisnya EN ISO 11612 Pakaian untuk perlindungan terhadap panas dan api EN ISO 14116 Pakaian pelindung – perlindungan terhadap panas dan api – penyebaran panas terbatas EN 1149-5 Pakaian pelindung–Sifat elektrostatis EN 61482-1-2 / Pekerjaan langsung – IEC 61482-2 pakaian pelindung terhadap bahaya panas dari tegangan listrik.
Penawaran jasa kami secara ringkas
Pengujian serat
Pengujian kain
• Pengkondisian
• Kesesuaian kain untuk pembuatan alat pelindung diri (PPE)
• Panjang serat, jumlah serat, penampang
• Penguraian kain
melintang serat, kerusakan serat (mikroskopis
• Berat kain, kerapatan kain
dan kimiawi), penyusutan serat
• Kestabilan dimensi (misalnya terhadap pencucian) • Kekuatan /mulur, strip test dan grab test
Analisa serat
• Kekuatan sobek
• Analisa serat mikroskopis (kualitatif)
• Kekuatan jahitan, kekuatan selip jahitan
• Analisa kimiawi serat (kuantitatif)
• Ketahanan terhadap letusan (Bursting strength)
• Analisa serat dengan pemeriksaan mikroskop
• Pengujian ketahanan bentuk pada kain (Pilling test)
elektron (kualitatif, kuantitatif, keseragaman)
(Martindale, ICI)
Pengujian benang • Koefisien dari gesekan benang, abrasi benang, penyusutan benang, permukaan benang • Nomer benang, benang puntir tunggal dan rangkap, kekuatan benang
• Uji abrasi (Martindale) • Uji daya sangkut (Snagging test) • Penyerapan air (uji hujan Bundesmann) • Ketahanan terhadap air (uji semprot) • Ketahanan terhadap air dan minyak (Scotchgard) • Uji Tchibo (pelepasan kotoran) • Uji terhadap ketahanan gosokan • Uji pemulihan kusut • Sifat kusut Pengujian fisiologi pakaian • Permeabilitas air • Keahanan transmisi uap air • Ketahanan transmisi panas • Pengelolaan kelembapan • Permeabilitas udara
Pembuktian kerusakan
Pengukuran warna
• Kelarutan alkali
• Terhadap beda warna (DIN 5033)
• Kandungan debu
• Pengukuran warna terhadap material yang berpendar
• Kerusakan yang diakibatkan oleh bakteri
(ISO 20471)
• Derajat rata-rata dari polimerisasi / koefisien dari
• Derajat dari pengukuran tingkat warna putih
viskositas (kekentalan)
(Berger, Ganz Griesser)
• Bukti dari kerusakan serat Uji visibilitas warna Pengujian untuk pengaruh lingkungan
• Farnsworth-Munsell
• Uji penuaan (panas, dingin, cahaya dan air) • Pengaruh dari nitrogen oksida (NOX)
Pengujian pembakaran • Sifat pembakaran (16CFR1610)
ketahanan luntur warna
• Tingkat penyebaran api terbatas (ISO 15025)
• Ketahanan luntur terhadap cahaya (ISO 105-B02)
• Sifat pembakaran dari gorden dan vitrase (EN 1102)
• Ketahanan luntur terhadap pelapukan (ISO 105-B04)
• Kemampuan terbakar suatu spesimen yang tersusun
• Ketahanan luntur terhadap cahaya/keringat (ISO 105-B07)
secara vertikal (ISO 6940)
• Ketahanan luntur terhadap air (ISO 105-E01)
• Tingkat penyebaran api (ISO 6941)
• Ketahanan luntur terhadap bercak air (ISO 105-E07)
• Sifat pembakaran dari pakaian tidur anak-anak (EN 14878)
• Ketahanan luntur terhadap penyetrikaan (ISO 105-X11) • Ketahanan luntur terhadap pencucian rumah tangga
Uji bubuk pencuci– pengukuran
(ISO 105-C06/C08)
• Kekuatan mencuci, penghilangan noda
• Ketahanan luntur terhadap air laut (ISO 105-E02)
• Perlindungan warna
• Ketahanan luntur terhadap air yang mengandung klorin
• Pemudaran
(ISO 105-E03)
• Kerusakan serat
• Ketahanan luntur terhadap pencucian kering (ISO 105-D01)
• Penurunan kekuatan
• Ketahanan luntur terhadap pelarut (ISO 105-X05)
• Sisa debu/kotoran
• Ketahanan luntur terhadap pemutih natrium hipoklorit (ISO 105-N01) • Ketahanan luntur terhadap pemutih peroksida (ISO 105-N02) • Ketahanan luntur terhadap gosokan (ISO 105-X12) • Ketahanan luntur terhadap keringat (ISO 105-E04) • Ketahanan luntur terhadap air liur dan keringat (Standar Oeko-Tex® 100)
Pengukuran transmisi sinar UV • Sebagaimana dispesifikasikan oleh standar UV 801, AS/NZ 4399, EN 13758-1
TESTEX AG Swiss Textile Testing Institute
K A N TO R C A B A N G & P E R WA K I L A N
K A N TO R P U S AT
Hong Kong
[email protected]
Gotthardstr. 61 P.O. Box 2156 CH-8027 Zurich Switzerland Phone +41 44 206 42 42 Fax +41 44 206 42 30
[email protected] www.testex.com
Shanghai, P. R. China
[email protected] Beijing, P. R. China
[email protected] Taipei, Taiwan
[email protected] Seoul, Republic of Korea
[email protected] Kuala Lumpur, Malaysia
[email protected] Jakarta, Indonesia
[email protected] Bandung, Indonesia
[email protected] Melbourne, Australia
[email protected] Dublin, Ireland
[email protected] Vancouver, Canada
[email protected]
STS 228