PEDOMAN TATA TERTIB PESERTA DIDIK
SMA NEGERI 10 SAMARINDA
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
SMAN 10 SAMARINDA Alamat Kampus A: Jl. H.A.M.M. Rifadin Kel. Harapan Baru Kec. Loa Janan Ilir Telp. (0541)261829 Alamat Kampus B: Jl. Perjuangan RT.01 No.01 Kelurahan Sempaja Selatan Kec. Samarinda Utara website : www.sman10samarinda.sch.id, e-mail : smaplus@sman10 samarinda.sch.id
0
BAB I PENGERTIAN Pasal 1 Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian , keselarasan dan keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan sekolah, kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan , dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana / prasarana , penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya. BAB II KETENTUAN UMUM Pasal 2 1. Setiap siswa adalah keluarga besar SMAN 10 Samarinda yang harus menjaga nama baik almamater sekolah baik di dalam maupun di luar sekolah. 2. Untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang baik, tertib, lancar, terkendali serta pembinaan di asrama diperlukan suatu aturan bagi seluruh siswa yang selanjutnya disebut tata tertib siswa. 3. Tata tertib siswa dibuat untuk mengatur segala proses pendidikan di sekolah dan pembinaan di asrama. 4. Lingkungan pendidikan dan pembinaan sekolah dan asrama merupakan bagian yang tidak terpisahkan yang kemudian disebut Sekolah. 5. Setiap siswa wajib mentaati dan mematuhi ketentuan yang ada dalam tata tertib siswa di sekolah. 6. Setiap siswa wajib menjaga dan mempertahankan aturan yang ada demi kelangsungan dan ketahanan sekolah. 7. Setiap siswa yang tidak mematuhi aturan tata tertib yang berlaku akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN Pasal 3 Dasar Sebagai dasar dalam pelaksanaan tata tertib sekolah adalah : 1. Pancasila. 2. Undang Undang Dasar 1945. 3. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor. 20 Tahun 2003. 4. Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 5. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan. Pasal 4 Fungsi 1. Mampu mengarahkan siswa untuk mendukung tercapainya visi misi sekolah. 2. Membentuk siswa yang mampu menjaga nama baik sekolah. 3. Menjaga dan menghindarkan siswa dari perbuatan yang menyimpang dan penggunaan obat obat terlarang. 4. Membentuk siswa yang berkarakter, mengerti dan menghormati peraturan.
1
Pasal 5 Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Membentuk siswa yang handal baik secara iptek maupun imtak. Menjaga keutuhan dan kebersamaan keluarga besar SMAN 10 Samarinda. Menjaga nama baik almamater akademika SMAN 10 Samarinda. Untuk memberikan rambu-rambu yang jelas tentang norma, etika dan disiplin yang harus dipatuhi oleh peserta didik. Menumbuh kembangkan budaya karakter bangsa pada diri siswa. Menjadikan sekolah sebagai pusat kebudayaan dan pengembangan segala ilmu yang dikembangkan dalam mata pelajaran. Untuk mengantispasi munculnya penyimpangan perilaku peserta didik sejalan dengan perkembangan zaman. Menciptakan suasana belajar siswa yang kondusif, tertib, disiplin dalam meraih cita-cita demi masa depan. Menciptakan suasana belajar yang harmonis, aman penuh dengan suasana kekeluargaan yang akrab dan tenteram. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN SISWA Pasal 6 Hak siswa
Setiap siswa SMAN 10 Samarinda memiliki hak : 1. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran disekolah baik jam pagi maupun jam tambahan sore. 2. Mendapatkan pelayanan dan perlakuan sama sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Mendapatkan nomor induk siswa dan nomor induk siswa nasional. 4. Menjadi anggota dan mengikuti kegiatan OSIS. 5. Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya. 6. Memilih program jurusan dan atau peminatan sesuai minat bakat dan kemampuannya. 7. Memilih kegiatan ekstrakurikuler yang diminati sesuai program sekolah. 8. Mendapatkan layanan konsultasi yang sama sesuai ketentuan. 9. Mengikuti ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional sesuai ketentuan yang berlaku. 10. Memberikan saran dan masukan yang bersifat konstruktif terhadap sekolah. 11. Memakai fasilitas sekolah sesuai ketentuan yang berlaku. 12. Mendapatkan layanan informasi dalam pengembangan study lanjut. 13. Menerima buku laporan hasil belajar siswa setiap akhir semester. 14. Mendapatkan ijazah apabila telah dinyatakan lulus dalam ujian akhir. 15. Mengembangkan kreativitasnya sesuai ketentuan yang berlaku di sekolah. 16. Meminjam buku di perpustakaan sesuai ketentuan yang berlaku di sekolah. Pasal 7 Kewajiban Siswa Setiap siswa SMAN 10 Samarinda memiliki kewajiban : 1. Mentaati dan mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah. 2. Menciptakan suasana belajar siswa menjadi kondusif, tertib, disiplin dalam meraih Ilmu pengetahuan dan keterampilan. 3. Hormat dan sopan, dan santun kepada semua warga atau keluarga besar SMAN 10 Samarinda, termasuk tamu sekolah. 4. Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga dan sekolah, dimanapun dan kapanpun berada . 5. Mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan sungguh sungguh sesuai dengan jadwal yang berlaku.
2
6. Mengikuti kegiatan kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah baik di dalam maupun di luar sekolah. 7. Mengikuti kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. 8. Memiliki kartu pelajar sebagai kartu identitas siswa. 9. Mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh OSIS. 10. Menjaga tata krama pergaulan dengan seluruh civitas akademika SMAN 10 Samarinda. 11. Berpakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku. 12. Mengikuti ketentuan khusus yang berlaku dalam sekolah (ketentuan laboratorium, perpustakaan, dan lain lain). 13. Mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam terakhir , serta pulang secara bersama-sama setelah tanda bel pelajaran terakhir dibunyikan. 14. Mengikuti upacara yang diselenggarakan di sekolah maupun di luar sekolah. 15. Mengikuti kegiatan senam kesegaran jasmani sesuai ketentuan yang ada. 16. Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, kekeluargaan, keamanan, kerindangan di lingkungan sekolah. 17. Menghormati kepala sekolah, guru, karyawan, teman yang lain dan seluruh civitas akademika SMAN 10 Samarinda. 18. Berpenampilan rapi, berkepribadian yang terpuji dengan bersikap sopan dan santun baik terhadap kepala sekolah, guru, karyawan maupun seluruh civitas akademika SMAN 10 Samarinda. 19. Melaporkan kepada kepala sekolah atau aparat sekolah yang ditunjuk apabila terjadi gejala yang mengarah kepada gangguan stabilitas sekolah. BAB V KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Pasal 8 Kehadiran siswa 1. Setiap siswa wajib hadir setiap hari efektif sesuai kalender pendidikan yang berlaku. 2. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan belajar pagi maupun sore hari. 3. Siswa hadir di sekolah sepuluh menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. 4. Kegiatan belajar mengajar diatur lebih lanjut oleh waka kurikulum yang diketahui oleh kepala sekolah yang kemudian disebut jadwal pelajaran. 5. Siswa setiap hari rabu dan jum’at diwajibkan membawa kitab suci masing-masing untuk dibaca selama 5 menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. 6. Kegiatan OSIS, nonakademik, ekstrakurikuler, dan pembinaan kegiatan kesiswaan diatur lebih lanjut oleh waka kesiswaan yang diketahui oleh kepala sekolah yang kemudian disebut jadwal kegiatan kesiswaan. 7. Kegiatan pembinaan dan pengasuhan di asrama lebih lanjut oleh waka urusan asrama yang diketahui oleh kepala sekolah yang kemudian disebut jadwal kegiatan asrama. 8. Kegiatan pembinaan lomba OSN, akademik dan nonakademik harus seijin dan sepengetahuan waka kurikulum, waka kesiswaan, dan koordinator lomba akademik dan nonakademik. 9. Sebelum jam pelajaran pertama dimulai dan setelah jam pelajaran terakhir selesai, siswa dan guru berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas atau pengurus kelas. 10. Siswa yang tidak hadir di sekolah karena suatu alasan tertentu, orang tua harus menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada sekolah. 11. Kehadiran siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar minimal 80% dari jumlah tatap muka dalam satu semester, apabila tidak terpenuhi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan akhir semester. 12. Kehadiran siswa setiap hari dimonitor oleh ketua kelas, wali kelas dan guru mata pelajaran. 13. Siswa yang memiliki kemampuan akademik belum memenuhi satandar menurut guru bidang studi harus mengikuti klinis bidang studi. 14. Siswa yang tidak ikut klinis akan dilakukan pemanggilan dan akan diinformasiikan dengan orang tua.
3
15. Selama dalam proses pembelajaran siswa tidak diperbolehkan menerima tamu, tanpa seizin dari dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. 16. Setiap siswa yang izin karena alasan tugas atau mewakili sekolah dihitung tetap hadir di sekolah yang kemudian disebut dispensasi. 17. Selama dalam proses pembelajaran siswa tidak diperbolehkan minum dan atau makan di dalam ruang kelas. 18. Selama mengikuti belajar siswa tidak dibenarkan memakai jaket, kecuali kondisi tertentu seijin guru mata pelajaran. Pasal 9 Ketidakhadiran Siswa 1. Siswa yang meninggalkan kegiatan belajar mengajar karena alasan tertentu, orang tua siswa/ pengasuh asrama harus membuat surat permohonan izin yang ditujukan kepada guru wali kelas. 2. Setiap siswa yang tidak hadir kegiatan belajar mengajar di kelas pada hari efektif tanpa ada pemberitahuan kepada sekolah dianggap sebagai alpa. 3. Siswa yang tidak hadir di sekolah lebih dari 2 hari berturut turut karena alasan tertentu, orang tua siswa membuat surat permohonan izin tertulis kepada guru wali kelas. 4. Siswa yang tidak hadir di sekolah lebih dari 2 hari berturut turut karena alasan sakit harus membuat surat permohonan izin kepada guru wali kelas dan menyampaikan surat keterangan sakit dari dokter atau petugas medis. 5. Siswa tidak hadir di sekolah 2 hari berturut turut tanpa ada pemberitahuan akan diberikan teguran. 6. Siswa tidak hadir di sekolah 4 hari berturut turut tanpa ada pemberitahuan akan diberikan surat peringatan I. 7. Siswa tidak hadir di sekolah 6 hari berturut turut tanpa ada pemberitahuan akan diberikan surat peringatan ke II. 8. Siswa tidak hadir di sekolah 8 hari berturut turut tanpa ada pemberitahuan akan diberikan surat peringatan ke III. 9. Siswa tidak hadir di sekolah 12 hari berturut turut tanpa ada pemberitahuan akan dikembalikan kepada orang tua. Pasal 10 Siswa Terlambat 1.
2.
3. 4. 5. 6.
Siswa yang terlambat mengikuti kegiatan belajar mengajar lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan masuk dan dianggap alpa dalam tatap muka mata pelajaran, kecuali ada halyang darurat. Siswa yang terlambat setelah tanda masuk berbunyi jam 07.15 diberikan sanksi berupa menulis essy atau membersihkan lingkungan sekolah, setelah selesai dengan seiijin guru piket/tim kesiswaan siswa yang bersangkutan diperbolehkan masuk kelas mengikuti pelajaran dengan mengisi form terlambat masuk sekolah. Siswa lima (5) kali terlambat akan dilakukan pemanggilan terhadap orang tua. Siswa enam (6) kali terlambat akan diberikan surat peringatan SP1 serta pemanggilan orang tua dan kepadanya diberikan sanksi berupa tidak mengikuti pelajaran selama dua (2) hari. Siswa tujuh (7) kali terlambat akan diberikan surat peringatan SP2 serta pemanggilan orang tua dan kepadanya diberikan sanksi berupa tidak mengikuti pelajaran selama enam (6) hari. Siswa delapan (8) kali terlambat akan diberikan surat peringatan SP3 dan akan dikembalikan kepada orang tua.
4
Pasal 11 Mekanisme Perizinan 7. Setiap siswa yang meninggalkan kegiatan belajar mengajar dan atau tidak masuk sekolah, harus ada izin dari sekolah dengan berdasarkan surat permohonan tertulis dari orang tua. 8. Apabila siswa akan meninggalkan sekolah sebelum jam belajar sekolah berakhir oleh karena sakit atau ijin keperluan lain, harus minta ijin kepada guru wali kelas. 9. Siswa meninggalkan belajar harus melapor pada guru piket dan atau guru wali kelas. 10. Siswa izin untuk tidak masuk sekolah selama 1 hari karena alasan tertentu cukup izin wali kelas (form surat berwarna kuning). 11. Siswa memerlukan izin meninggalkan sekolah selama 2 hari atau lebih harus mendapat izin dari wali kelas dan diketahui oleh wakil kepala sekolah atau koordinator bagian kesiswaan (form surat berwarna merah). 12. Siswa yang tidak masuk 1 hari atau lebih karena mendapat tugas dari sekolah untuk mengukuti kegiatan di luar sekolah, akan mendapat surat dispensasi (dianggap hadir) dari sekolah yang ditanda tangani oleh wakil kepala sekolah atau koordinator bagian kesiswaan (form surat berwarna hijau). 13. Siswa yang tidak masuk 1 hari ke sekolah karena sakit, pengasuh asrama membuatkan surat keterangan sakit yang ditujukan kepada wali kelas. 14. Siswa yang tidak masuk lebih dari satu hari karena sakit, orang tua siswa membuat surat izin disertai surat keterangan sakit dari dokter atau rumah sakit yang ditujukan kepada guru wali kelas. 15. Prosedur perizinan siswa meninggalkan belajar diatur sebagai berikut : a. Setiap siswa yang akan minta izin harus melapor petugas piket dengan membawa surat izin dari orang tua/pengasuh asrama dan meminta lembaran surat izin. b. Siswa harus menuliskan keperluan dan waktu kembalinya di buku izin siswa. c. Petugas piket memberikan 2 rangkap surat keterangan izin keluar kepada siswa yang harus diserahkan kepada pengurus kelas dan pengasuh asrama. d. Setiap siswa yang izin meninggalkan belajar akan diadministrasikan dalam buku oleh petugas piket. e. Setiap siswa yang izin meninggalkan pelajaran/sekolah harus melapor pada wali kelas f. Petugas piket dapat memberikan izin karena sakit atau keperluan mendesak/darurat/kepentingan sekolah. g. Setiap siswa yang izin meninggalkan kegiatan belajar mengajar karena alasan kegiatan sekolah harus seizin wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. h. Setiap siswa yang izin keluar pada jam sekolah harus melapor kepada piket pada saat kembali di sekolah 16. Setiap peserta didik yang meninggalkan asrama di luar IB (ijin bermalam) dan IP (ijin pesiar) wajib dari ketentuan asrama, maka harus sepengetahuan wali kelas dan waka kesiswaan dengan prosedur yang telah diatur. 17. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dapat memberikan rekomendasi izin siswa pada suatu kondisi tertentu. BAB VI PAKAIAN DAN TATA RIAS Pasal 12 Seragam siswa 1. Setiap siswa wajib memakai seragam sekolah sesuai ketentuan yang ada. 2. Keseragaman pakaian meliputi corak, jenis/bahan kain, model, warna, atribut yang dipergunakan dan nama siswa.
5
3. Semua jenis seragam wajib dilengkapi dengan atribut yang ditentukan (badge, simbol OSIS, simbol lokasi sekolah, nama siswa). 4. Baju seragam wajib dimasukkan secara rapi dalam celana/rok. 5. Siswa yang berpakaian diluar ketentuan tidak diperkenankan masuk kelas atau dipulangkan ke asrama atau ke rumah. 6. Untuk celana /rok harus memakai ikat pinggang berwarna hitam polos. 7. Selama di lingkungan sekolah, siswa tidak dibenarkan mengeluarkan baju dan menggulung lengan panjang serta membuka kancing baju bagian atas. 8. Siswa tidak diperbolehkan memakai sandal, celana pendek atau kaos oblong pada saat berurusan di sekolah pada saat jam belajar. 9. Siswa memakai pakaian olah raga pada saat mengikuti kegiatan kesiswaan dan pelajaran olah raga. 10. Pakaian olah raga tersebut merupakan seragam yang diatur kemudian oleh waka kesiswaan yang diketahui oleh kepala sekolah yang kemudian dinamakan ketentuan pakaian olah raga. 11. Pada saat upacara siswa wajib memakai seragam putih abu abu, memakai jas SMAN 10 lengkap dengan topi. 12. Petugas upacara bendera memakai seragam putih putih dan baju lengan panjang. 13. Pemakaian seragam diatur sebagai berikut : a. Senin – Selasa : Putih - Abu-abu b. Rabu : - Untuk kampus A Coklat coklat (Pakaian Dinas Harian/PDH) - Untuk kampus B Putih – Abu-abu c. Kamis : Batik - putih d. Jum`at : - Pakaian Khas Sekolah e. Sabtu : Pramuka/Olah raga 14. Bentuk pakaian yang dipergunakan setiap hari : a. Siswa laki-laki : Kemeja lengan pendek, tidak digulung, memakai kerah dan memakai satu kantong di dada sebelah kiri. Pada lengan kanan bagian atas di tempel simbol lokasi sekolah, lengan kanan bagian bawah lokasi di tempel logo sekolah, pada dada sebelah kanan di tempel nama siswa, dan pada kantong baju ditempel simbol OSIS. Celana panjang sesuai dengan ukuran postur tubuh dan memakai kantong samping kiri dan kanan bagian depan dan satu kantong belakang. Lebar celana bagian bawah 18 – 20 cm. b. Siswa perempuan : Kemeja lengan pendek, tidak digulung memakai kerah dan memakai satu kantong di dada sebelah kiri, khusus yang berjilbab memakai lengan panjang. Pada lengan kanan bagian atas di tempel simbol lokasi sekolah, lengan kanan bagian bawah lokasi di tempel logo sekolah, pada dada sebelah kanan di tempel nama siswa, dan pada kantong baju ditempel simbol OSIS. Memakai rok tidak boleh ketat, dan panjang rok sampai mata kaki. c. Bagi yang berjilbab : Warna jilbab putih polos untuk setiap hari, kecuali pada saat memakai seragam PDH boleh memakai jilbab warna hitam. Tidak bercadar. Panjang jilbab tidak melebihi siku tangan. 15. Pemakaian sepatu sekolah : Senin - Sabtu : Sepatu warna hitam polos, bertali dan kaos kaki putih polos (ukuran kaos kaki panjang 25 – 30 cm) 16. Penggunaan tas siswa yang diperbolehkan adalah tas rangsel warna hitam. 17. Pakaian seragam tidak boleh ketat. 18. Setiap melakukan kegiatan sekolah yang dilakukan di luar lingkungan sekolah harus memakai seragam sesuai ketentuan yang ada.
6
19. Siswa diperbolehkan memakai pakaian bebas pantas dan rapi untuk kegiatan sore hari di sekolah (tidak boleh memakai kaos oblong, celana pendek, sandal). Pasal 13 Tata Rias 1. Siswa putra harus berpenampilan sebagai berikut : a. Berpakaian rapi setiap hari. b. Potongan rambut pendek dan rapi, tidak boleh melebihi kerah baju (ukuran maksimal bagian atas 3 cm, kiri kanan belakang 2 cm, dan bawah kiri kanan belakang 1 cm). c. Tidak menyemir rambut dengan pewarna rambut. d. Tidak bertato baik permanen maupun tidak permanen. e. Tidak mengenakan gelang atau kalung. f. Telinga tidak ditindik. 2. Siswa putri harus berpenampilan sebagai berikut : a. Berpakaian rapi setiap hari. b. Potongan rambut wajar dan panjangnya menutup tengkuk. c. Tidak menyemir rambut dengan pewarna rambut dan rambut tidak bersambung. d. Tidak menindik tubuh selain di telinga dan tidak lebih dari satu. e. Tidak menggunakan make up. f. Tidak mencukur alis mata. g. Tidak mengenakan perhiasan. h. Tidak bertato baik permanen maupun tidak permanen. BAB VII KEGIATAN SEKOLAH Pasal 14 Kegiatan peserta didik di sekolah dan asrama 1. Setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan yang diprogramkan sekolah. 2. Setiap peserta didik yang meninggalkan kegiatan sekolah harus mendapatkan izin sebagaimana prosedur yang berlaku. 3. Peserta didik tidak dibolehkan melakukan kegiatan atau kerjasama dengan pihak luar sekolah tanpa seijin pimpinan sekolah. 4. Peserta didik tidak dibolehkan melakukan kegiatan mengatasnamakan sekolah di luar sekolah tanpa seijin pimpinan sekolah. 5. Setiap peserta didik yang meninggalkan belajar karena melakukan kegiatan program sekolah, harus mendapat izin dari sekolah dan diketahui oleh wali kelas dan guru mata pelajaran. 6. Dalam keadaan tertentu wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dapat memberikan rekomendasi pada peserta didik yang melakukan kegiatan program sekolah. 7. Setiap peserta didik harus mengikuti kegiatan asrama yang diprogramkan. 8. Setiap peserta didik yang meninggalkan kegiatan asrama harus mendapatkan izin sebagaimana prosedur yang berlaku. Pasal 15 Upacara Bendera 1. Setiap siswa harus mengikuti upacara bendera setiap hari Senin dan upacara bendera pada hari besar nasional. 2. Setiap siswa harus sudah siap di lapangan upacara 10 menit sebelum upacara dimulai. 3. Petugas upacara adalah siswa kelas X dan XI sesuai dengan jadwal yang berlaku. 4. Petugas upacara harus hadir sebelum peserta upacara siap di lapangan. 5. Petugas upacara melakukan latihan dibawah bimbingan pengurus OSIS, wali kelas dan pembina OSIS.
7
6. Pelaksanaan upacara sesuai dengan Tata Upacara Sipil (TUS) dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang telah dikoordinasikan kepada intansi terkait. 7. Setiap selesai upacara ketua kelas membuat laporan kehadiran siswa kepada wali kelas. 8. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti upacara bendera harus lapor wali kelas. 9. Setiap kegiatan upacara ditunjuk petugas untuk menjaga dan mengawasi keamanan kelas, dan petugas ini harus melaporkan keadaan kepada bagian kesiswaan setelah upacara selesai. 10. Setiap siswa yang sakit saat pelaksaan upacara bendera harus berada di UKS. 11. Setiap siswa yang tidak mengikuti upacara bendera tanpa pemberitahuan, harus membuat surat pernyataan. 12. Selama pelaksanaan upacara bendera di dampingi oleh petugas PMR. Pasal 16 Kegiatan ekstrakurikuler 1. Setiap siswa wajib mengikuti minimal satu kegiatan ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah. 2. Siswa diberikan kebebasan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai pilihan siswa. 3. Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler wajib yang ditentukan pemerintah yaitu Pramuka. 4. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan saat awal tahun pembelajaran. 5. Siswa dibolehkan pindah pilihan ekstrakurikuler pada saat awal semester. 6. Siswa yang pindah pilihan ekstrakurikuler harus melapor pada guru pembina dan koordinator ekstrakurikuler. 7. Siswa kelas XII untuk semester genap diperbolehkan tidak mengikuti ekstrakurikuler. 8. Siswa yang tidak hadir selama 4 kali berturut turut tanpa ada pemberitahuan dinyatakan keluar dari program ekstrakurikuler dan kepadanya tidak mendapatkan nilai. 9. Nilai ekstrakurikuler diberikan oleh pembina dan berupa nilai kualitatif. 10. Kegiatan ekstrakurikuler yang memerlukan sarana habis pakai, pengadaannya ditanggung oleh peserta ekstrakurikuler. 11. Seragam yang diperlukan dalam kegiatan ekstrakurikuler sesuai kegiatan yang diikuti ditanggung oleh peserta. 12. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai jadwal yang berlaku atau menyesuaikan berdasarkan kesepakatan antara pembina dengan peserta ekstrakurikuler. Pasal 17 Perlombaan 1. Setiap lomba yang akan diikuti oleh siswa harus sesuai dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh kepala sekolah. 2. Setiap lomba yang diikuti di luar sekolah harus melalui seleksi internal terlebih dahulu. 3. Setiap siswa yang mengikuti perlombaan diluar sekolah harus atas nama sekolah. 4. Sekolah akan memfasilitasi siswa sesuai kemampuan sekolah. 5. Semua hasil yang didapatkan dari lomba adalah milik sekolah (piala, piagam, sertifikat, medali, maupun berupa barang). 6. Hasil lomba berupa uang akan diserahkan untuk sekolah sebesar 25% (untuk individu atau dua orang) dan 75% untuk siswa peserta lomba. Sementara hasil lomba berupa uang akan diserahkan untuk sekolah sebesar 15% (untuk kelompok tiga orang atau lebih) dan 85% untuk siswa peserta lomba. Uang yang diserahkan untuk sekolah 25 % dan 15% dipergunakan untuk: a. Pendaftaran kegiatan lomba. b. Subsidi pembiyaan keberangkatan siswa dalam mengikuti lomba. c. Membayar pembina profesional lomba dari luar. 7. Sekolah akan memberikan piagam atau sertifikat sebagai pengganti piala yang diperoleh siswa. 8. Siswa dapat membuat piala duplikat sendiri sesuai hasil lomba yang diperoleh
8
9. Lomba yang diikuti siswa harus sepengetahuan dan dalam arahan koordinator lomba atau guru mata pelajaran yang telah ditunjuk. Pasal 18 Kegiatan diluar program sekolah 1. Setiap siswa yang melakukan kegiatan di luar sekolah adalah atas nama sekolah. 2. Setiap siswa yang melakukan kegiatan di luar sekolah harus membuat laporan kepada sekolah. 3. Setiap siswa yang mengikuti pertukaran pelajar harus mengajukan permohonan izin cuti belajar kepada sekolah, yang diketahui orang tua. 4. Setiap siswa yang mengikuti pertukaran pelajar harus atas nama sekolah. 5. Setiap siswa yang mengikuti kegiatan pertukaran pelajar harus menyelesaikan urusan administrasi selama melakukan cuti belajar. 6. Setiap siswa yang mengikuti pertukaran pelajar dihitung kedudukan kelasnya tetap sebagaiamana saat izin cuti. 7. Setiap siswa yang mengikuti pertukaran pelajar harus membuat laporan secara lisan maupun tertulis kepada sekolah. BAB VIII SARANA PRASARANA Pasal 19 Penggunaan sarana prasarana 1. Setiap menggunakan sarana prasarana sekolah harus melapor wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana. 2. Setiap akan memakai sarana untuk keperluan belajar harus sepengetahuan guru mata pelajaran dan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana. 3. Selesai menggunakan sarana harus dikembalikan sesuai saat meminjam kepada wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana. 4. Penggunaan sarana khusus harus mengikuti ketentuan khusus yang berlaku (penggunaan laboratorium, perpustakaan, dan ruang e-learning). 5. Setiap siswa yang menghilangkan atau merusakkan sarana sekolah secara sengaja maupun tidak disengaja harus mengganti barang yang sama atau uang seharga barang tersebut. 6. Setiap sarana yang dipinjam harus dikembalikan sebagaimana saat meminjam. 7. Penggunaan wifi sekolah hanya diperbolehkan untuk alat IT yang sudah di registrasi oleh sekolah. Pasal 20 Pemakaian barang pribadi 1. Setiap siswa wajib menjaga keamanan barang pribadi masing masing. 2. Setiap terjadi kehilangan barang harus segera melapor kepada sekolah (wakil kepala sekolah bidang kesiswaan). 3. Sekolah tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan barang siswa. 4. Siswa tidak dibolehkan memainkan alat musik di kelas diluar jam kesenian. 5. Siswa tidak dibolehkan mengaktifkan hand phone (HP), walk man dan atau alat elektrnik lainnya selama proses pembelajaran, 6. Siswa dibolehkan membawa laptop/komputer jinjing dan Penggunaan laptop siswa untuk mendukung proses pembelajaran. 7. Siswa tidak boleh membawa dan atau menggunakan barang terlarang seperti video porno, rokok, narkoba, gambar porno, minuman beralkohol, senjata tajam dan lain lain yang ke arah negatif. 8. Siswa tidak boleh memakai jaket selama proses pembelajaran kecuali dalam kondisi tertentu.
9
BAB IX KETERTIBAN, KEAMANAN DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN Pasal 21 Ketertiban dan Keamanan 1. Siswa wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekolah. 2. Siswa tidak dibolehkan berteriak nyaring dan atau membunyikan alat musik atau sejenisnya di lingkungan sekolah yang dapat mengganggu ketenangan lingkungan sekolah. 3. Siswa tidak boleh merusak, mencoret coret fasilitas sekolah sehingga mengurangi fungsinya. Pasal 22 Kebersihan lingkungan sekolah 1. 2. 3. 4.
Setiap siswa wajib menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan asrama. Setiap siswa wajib membersihkan ruang kelas sesuai dengan jadwal piket kelas yang berlaku. Siswa wajib membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan. Siswa ketahuan membuang sampah tidak pada tempatnya/sembarangan harus membayar denda sebesar Rp. 50.000,- rupiah. 5. Jika siswa tidak sanggup membayar, akan diberikan sanksi kerja sosial selama jam sekolah berlangsung. BAB X PELANGGARAN DAN SANKSI Pasal 23 Jenis Pelanggaran dan sanksi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
Setiap siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib yang berlaku akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang ada. Setiap pelanggaran yang dilakukan siswa dibukukan dalam buku pelanggaran. Mekanisme pemberian sanksi disesuaikan dengan jenis dan bobot pelanggaran yang dilakukan. Setiap siswa yang melakukan pelanggaran akan diberikan pembinaan oleh wali kelas, guru bimbingan konseling, guru mata pelajaran maupun wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Kriteria pelangaran dibagi atas pelanggaran ringan, pelanggaran sedang, pelanggaran berat. Asrama merupakan bagian yang terintegrasi oleh sekolha, maka segala pelanggaran di asrama merupakan pelanggaran sekolah. Pelanggaran kategori ringan di sekolah dan asrama dapat diberi sanksi langsung oleh waka, guru, pembina, koordinator, dan pengasuh berupa; pengurangan point, membersihkan lingkungan sekitar, push-up ringan, lari ringan, dan menulis tatib siswa. Pelanggaran sedang, berat, dan tertentu di asrama, melalui koordinator pengasuh dapat langsung dilanjutkan dan diproses oleh Waka Kesiswaan dan Waka urusan asrama untuk diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. NO A
JENIS PELANGGARAN Pelanggaran Ringan 1 Tidak mengikuti kegiatan yang diprogramkan sekolah tanpa izin (upacara, kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, kegiatan asrama, dan kegiatan sejenisnya) 2 Tidak memakai seragam sesuai ketentuan yang berlaku ( atribut, model pakaian, sepatu, jilbab dan sejenisnya)
SANKSI BERUPA Pelaku diberikan teguran dan atau membuat surat pernyataan yang diketahui wali kelas
Pelaku diberikan teguran, dipulangkan dinyatakan alpa, dan atau membuat surat pernyataan yang diketahui wali kelas
10
3
B
Tidak peduli terhadap lingkungan (membuang sampah sembarangan, membuang sampah di laci meja belajar, tidak menjaga kebersihan lingkungan dan perbuatan sejenisnya) 4 Makan dan minum dalam ruang kelas (Kecuali air mineral sesuai izin guru) 5 Berpenampilan tidak sesuai dengan ketentuan (pakaian tidak rapi, memakai asesoris atau perhiasan, potongan rambut, dan penampilan sejenisnya) Pelanggaran Sedang 1 Mengotori dan mencoret coret fasilitas sekolah dan asrama
Pelaku diberikan teguran dan atau membuat surat pernyataan yang diketahui wali kelas
2
Merusakkan dan atau menghilangkan sarana sekolah
3
Mengaktifkan Laptop, hand phone dan atau alat elektronik yang tidak sesuai dengan ketentuan untuk aktifitas negatif (diaktifkan dan digunakan saat proses pembelajaran, tanpa seijin guru)
1. Mengganti sesuai sarana yang ada dan membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua 2. Skorsing dari sekolah dan atau asrama selama 3 hari 1. Barang elektronik tersebut disita selama 1 bulan dan hanya boleh diambil oleh orang tuannya, dikeluarkan pada proses pembelajaran tersebut, membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua 2. Skorsing dari sekolah dan atau asrama selama 3 hari 1. Pelaku membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua, pemanggilan orang tua, dan diberikan perlakuan yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan 2. Skorsing dari sekolah dan atau asrama selama 3 hari
4
C
Merokok, bertindik, bergaul dengan lawan jenis berlebihan (berduaan di lingkungan sekolah dan asrama), keluar masuk lingkungan sekolah dan asrama tanpa melalui pintu gerbang atau lompat pagar, dan pelanggaran sejenisnya. Pelanggaran Berat 1 Memalsukan dokumen resmi (tanda tangan, piagam dan sejenisnya)
2
3
Membawa, memakai dan atau mengedarkan dan menyimpan file film porno, buku porno, senjata tajam atau senjata api, mencuri, memeras orang lain, berjudi, berkelahi, melakukan kekerasan pisik dan psikis dan pelanggaran sejenisnya Menghina, mengancam, menganiaya guru, karyawan atau kepala sekolah
Pelaku diberikan teguran dan atau membuat surat pernyataan yang diketahui wali kelas Pelaku diberikan teguran, dipulangkan dinyatakan alpa, sanksi langsung berupa (pemotongan rambut oleh guru atau pembina) dan atau membuat surat pernyataan yang diketahui wali kelas Pelaku harus membersihkan kembali seperti semula, membuat surat pernyataan yang diketahui wali kelas
1. Pelaku membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua, pemanggilan orang tua 2. Skorsing dari sekolah dan atau asrama selama 6 hari 1. Pelaku membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua, pemanggilan orang tua 2. Skorsing dari sekolah dan atau asrama selama 14 hari efektif, dan atau dikembalikan kepada orang tua 1. Pelaku membuat surat pernyataan yang diketahui orang tua, pemanggilan orang tua
11
4
Membawa, memakai dan atau mengedarkan narkoba, melakukan pelecehan seksual, hamil, menikah, dan perbuatan amoral (berciuman, berpelukan, bermesraan, berhubungan seksual dengan lawan jenis kelamin)
2. Skorsing dari sekolah dan atau asrama selama 28 hari efektif, dan atau dikembalikan kepada orang tua Siswa langsung diberikan SP 3 dan Siswa dikembalikan kepada orang tua atau dikeluarkan dari sekolah
9. Pemberian SURAT PERINGATAN (SP) a. Melakukan pelanggaran ringan dilakukan 3 kali, Sama dengan melakukan penggaran sedang, diberikan SP 1. b. Melakukan pelanggaran sedang, diberikan SP 1. c. Status SP 1 akan tetap melekat pada siswa selama menjadi siswa SMAN 10 Samarinda, dan apabila melakukan pelanggaran baik ringan maupun sedang lagi akan diberikan SP tingkat selanjutnya. d. Melakukan pelanggaran berat, diberikan SP 3. e. Tingkatan SP 1 s/d SP 3 berlaku selama menjadi siswa SMAN 10 Samarinda, dan tidak ada pengurangan tingkatan SP. f. Siswa yang mendapat SP 3 berarti langsung dikembalikan pada orang tua (dikeluarkan dari sekolah). BAB XI MUTASI SEKOLAH Pasal 24 1. Setiap siswa yang hendak mutasi ke sekolah lain, maka orang tua harus membuat surat permohonan kepada sekolah. 2. Setiap siswa yang hendak mutasi ke sekolah lain harus menyelesaikan segala urusan administrasi di sekolah. 3. Setiap siswa yang melakukan mutasi dan atau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sebelum mengikuti ujian akhir dan atau mendapatkan ijazah sebagai tanda lulus sekolah adalah termasuk kategori mutasi. BAB XII PENUTUP Pasal 25 1. Peraturan tata tertib ini berlaku untuk semua siswa SMAN 10 Samarinda. 2. Apabila dipandang perlu tata tertib ini dapat dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. 3. Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan oleh Kepala Sekolah.
Samarinda, 1 Juli 2016 Kepala Sekolah,
Armin,S.Pd, M.Pd NIP. 19701231 199701 1 008
12