TATA TERTIB SISWA
SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011
0
Tata Tertib Ini Telah Divalidasi oleh:
No
Nama / NIP
Jabatan
1.
Atik Sri Rahayu, S.Pd. / 19701128 199702 2 004
Guru Bahasa Indonesia
2.
Drs. Agus Gazali, M.S.I / 19680116 199003 1 010
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Tanda tangan
Disetujui Untuk Diterbitkan oleh:
No
Nama / NIP
Jabatan
1.
Drs. Hidayat 19560904 198403 1 013
Kepala SMA Negeri 10 Melati Samarinda
2.
Drs. Mulyono Ari Wibowo
Ketua Komite SMA Negeri 10 Melati Samarinda
1
Tanda tangan
PENDAHULUAN Sebagai sekolah yang sedang menuju Sekolah Bertaraf Internasional SMA Negeri 10 Melati Samarinda harus senantiasa berbenah diri kearah yang lebih baik sesuai dengan tuntutan sebagaimana sekolah yang memiliki keunggulan dalam bidang akademik, sarana dan prasarana serta siswa berdisiplin tinggi. Berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39 tentang Pembinaan Kesiswaan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan multi potensi dirinya secara optimal. Sesuai dengan visi dan misi SMA Negeri 10 Samarinda untuk menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan memiliki disiplin tinggi agar dapat bersaing di tingkat internasional maka disusunlah Tata Tertib Siswa yang mengatur dan mengikat siswa dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Disiplin siswa merupakan salah satu indikator keberhasilan sekolah dalam membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Kedisiplinan tercermin dari sikap dan perbuatan siswa dalam mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah. Pembiasaan yang terus menerus dengan berpedoman Tata Tertib Siswa serta atas bimbingan seluruh civitas sekolah akan membentuk kepribadian dan sikap disiplin tinggi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat luas.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1.
2.
3. 4.
Setiap siswa adalah keluarga besar SMA Negeri 10 Samainda yang harus menjaga nama baik almamater sekolah baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Untuk menciptakan suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang baik, tertib, lancar dan terkendali diperlukan suatu aturan bagi seluruh siswa yang selanjutnya di sebut Tata Tertib Siswa. Setiap siswa wajib mentaati dan mematuhi seluruh ketentuan yang tertuang dalam Tata Tertib Siswa di sekolah Setiap siswa yang tidak mematuhi aturan Tata Tertib Siswa yang berlaku akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2
BAB II KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) Pasal 2 Kehadiran Siswa di Ruang Belajar 1.
Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan jadwal yang berlaku. 2. Siswa hadir di sekolah sepuluh menit sebelum jam pelajaran pertama dimulai. 3. Bel tanda masuk jam pelajaran pertama pukul 07.15 WITA 4. Siswa yang terlambat mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) lebih dari 10 menit setelah bel masuk atau pergantian jam pelajaran tidak diperbolehkan masuk kelas, kecuali telah mendapat izin tertulis dari Guru Pembimbing Akademik, apabila Guru Pembimbing Akademik tidak ada dapat digantikan oleh Guru Piket. 5. Apabila guru berhalangan atau belum hadir hingga 10 menit setelah bel masuk/pergantian jam pelajaran dibunyikan, ketua Rombongan Belajar (rombel) / pengurus Rombongan Belajar (rombel) wajib segera melapor kepada Guru Piket untuk mendapatkan tugas atau pengarahan 6. Sebelum jam pelajaran pertama dimulai, siswa dan guru berdoa bersama dipimpin oleh ketua rombel/ pengurus rombel. 7. Setelah jam pelajaran terakhir selesai, siswa dan guru berdoa bersama dipimpin oleh ketua rombel/ pengurus rombel 8. Sebelum meninggalkan ruang belajar seluruh siswa harus merapikan dan membersihkan ruang belajar. 9. Seluruh siswa wajib megikuti Kegiatan Belajar Mengajar dengan tertib. Apabila seorang siswa tidak dapat tertib hingga menyebabkan kegiatan belajar terganggu maka yang bersangkutan diminta untuk meninggalkan kegiatan belajar. 10. Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak diperbolehkan mengenakan jaket pada saat mengikuti pelajaran. Apabila tidak mengenakan seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku dapat diperkenankan masuk setelah mendapat izin guru pembimbing akademik atau guru piket. 11. Siswa tidak dibenarkan menerima tamu pada saat belajar kecuali seizin guru mata pelajaran yang bersangkutan. 12. Siswa diperkenankan membawa HP tanpa fasilitas kamera dan kartu memori eksternal dengan ketentuan selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam keadaan non-aktif. Apabila siswa terlihat membawa HP dengan spesifikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas atau diaktifkan selama kegiatan belajar berlangsung dapat disita oleh guru untuk diserahkan kepada pembimbing akademik
3
13. Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa tidak dibenarkan minum dan atau makan di dalam kelas. Pasal 3 Ketidakhadiran Siswa 1.
2.
3. 4.
5.
6.
Siswa yang meninggalkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) karena alasan sakit atau kegiatan sekolah atau keperluan lain harus membuat surat permohonan izin yang ditujukan kepada Guru Piket dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari guru mata pelajaran yang ditinggalkan atau bila tidak ada guru mata pelajaran yang dimaksud dapat diganti dengan persetujuan Guru Pembimbing akademik Siswa yang karena alasan sakit atau kegiatan sekolah atau keperluan lain lebih dari 2 (dua) hari berturut-turut harus membuat surat permohonan izin kepada Guru Pembimbing akademik yang ditandatangani oleh orang tua/ pembimbing akademik siswa. Siswa yang tidak hadir lebih dari 2 (dua) hari berturut-turut karena sakit, harus membawa surat keterangan dokter atau petugas medis. Siswa yang mengikuti pertukaran pelajar atau mengikuti kegiatan atas nama sekolah hingga tidak dapat mengikuti kegiatan belajar selama 3 (tiga) bulan atau lebih harus mengajukan permohonan cuti kepada sekolah, dan kepadanya tidak dibebankan biaya pendidikan. Siswa yang sakit memerlukan perawatan atau alasan lain hingga tidak dapat mengikuti kegiatan belajar selama 3 (tiga) bulan atau lebih harus mengajukan permohonan cuti kepada sekolah, dan kepadanya dibebankan biaya pendidikan. Siswa yang tidak hadir di sekolah lebih dari 12 (dua belas) hari berturut-turut tanpa keterangan yang jelas kepada sekolah dianggap mengundurkan diri. Pasal 4 Mekanisme Perizinan
1. 2.
Siswa meninggalkan sekolah harus melapor kepada guru piket atau Pembimbing Akademik (PA). Prosedur perizinan siswa meninggalkan belajar diatur sebagai berikut : a. Setiap siswa yang akan minta izin harus melapor kepada petugas piket dan meminta lembaran surat izin. b. Siswa meminta persetujuan dari guru mata pelajaran yang ditinggalkan c. Siswa harus menuliskan keperluan dan waktu kembalinya di buku izin siswa. d. Petugas piket menandatangani surat izin yang dibawa oleh siswa untuk di kelas, dan menyimpan lembar izin yang sudah ditanda tangani guru mata pelajaran sebagai arsip. 4
e.
3. 4.
Apabila siswa belum mendapatkan persetujuan dari guru mata pelajaran yang ditinggalkan, maka siswa yang bersangkutan belum mendapatkan izin. f. Petugas piket memberikan surat keterangan izin keluar kepada siswa yang harus diserahkan kepada petugas keamanan (satpam). g. Setiap siswa yang izin meninggalkan pelajaran akan diadministrasikan dalam buku oleh petugas piket h. Untuk izin meninggalkan pelajaran pada sore hari harus mendapat persetujuan guru mata pelajaran sore hari i. Setiap siswa yang izin meninggalkan pelajaran/sekolah harus melapor pada Pembimbing Akademik (PA). j. Petugas piket dapat memberikan izin karena sakit atau keperluan mendesak/darurat/kepentingan sekolah k. Setiap siswa yang izin keluar pada jam sekolah harus melapor kepada piket pada saat kembali di sekolah l. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dapat memberikan rekomendasi izin siswa pada suatu kondisi tertentu (apabila guru mata pelajaran tidak ada ditempat) Siswa memerlukan izin untuk tidak masuk sekolah maksimal 1 (satu) hari karena alasan tertentu harus mendapat izin dari Pembimbing Akademik (PA). Siswa memerlukan izin untuk tidak masuk sekolah lebih dari 2 (dua) hari karena alasan tertentu harus mendapat izin dari Pembimbing Akademik (PA) dan diketahui oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. BAB III PAKAIAN DAN TATA RIAS Pasal 5 Pakaian Seragam Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Setiap siswa wajib mengenakan seragam sekolah yang meliputi; baju, celana panjang/rok panjang, ikat pinggang, kaus kaki, dan sepatu Keseragaman meliputi corak, jenis bahan, model, warna Semua jenis seragam wajib dilengkapi dengan atribut yang ditentukan (badge, simbol OSIS, simbol lokasi sekolah dan nama siswa) Pada saat upacara bendera siswa wajib memakai seragam putih abu abu lengkap dengan topi atau seragam lain yang ditentukan sebelumnya Petugas upacara bendera memakai seragam putih-putih (baju lengan panjang). Siswa yang berpakaian di luar ketentuan diperkenankan masuk kelas setelah mendapat ijin dari petugas piket. Siswa tidak diperbolehkan memakai sandal, celana pendek atau kaos oblong pada saat berurusan di sekolah pada saat jam belajar
5
8. 9.
Pada saat mengikuti kegiatan pelajaran olah raga siswa memakai pakaian seragam olah raga Setiap kegiatan sekolah yang dilakukan di luar lingkungan sekolah siswa harus memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang ada. Pasal 6 Tata Rias
1.
2.
Siswa putra harus berpenampilan sebagai berikut: a. Potongan rambut pendek dan rapi dengan ukuran tidak lebih dari 3 (tiga) b. Tidak memakai pewarna rambut./ Rambut tidak diwarnai c. Tidak mengenakan kalung atau gelang d. Telinga tidak ditindik e. Tidak bertato baik permanen atau tidak permanen Siswa putri harus berpenampilan sebagai berikut: a. Potongan rambut wajar dan panjangnya menutup tengkuk. b. Rambut tidak diwarnai dan tidak bersambung. c. Tidak mencukur alis mata d. Tidak menggunakan make up e. Tidak bertato f. Tidak menindik tubuh selain di telinga dan tidak lebih dari satu. g. Tidak mengenakan perhiasan BAB IV PERGAULAN SISWA Pasal 7 Tata Pergaulan 1.
Setiap siswa wajib bergaul kepada semua warga sekolah dengan pantas dan sopan, baik perkataan maupun perbuatan sesuai norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat 2. Untuk terciptanya suasana kekeluargaan dalam lingkungan sekolah maka: a. Seluruh siswa menunjukkan sikap hormat kepada semua pendidik dan tenaga kependidikan atau siapapun yang berada di lingkungan sekolah yang usianya lebih tua. b. Seluruh siswa yang tingkatannya lebih rendah menunjukkan sikap hormat kepada semua siswa yang tingkatannya lebih tinggi c. Seluruh siswa yang tingkatannya lebih tinggi menunjukkan sikap menghargai atau memberikan keteladanan kepada semua siswa yang tingkatannya lebih rendah 3. Tidak dibenarkan siswa putra dan putri berduaan pada tempat yang sepi, atau melakukan pergaulan yang bertentangan dengan norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat 6
BAB V UPACARA BENDERA Pasal 8 Keikutsertaan Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Setiap siswa harus mengikuti upacara setiap hari Senin dan hari besar nasional. Setiap siswa harus sudah siap dilapangan upacara 10 menit sebelum upacara dimulai. Petugas upacara adalah siswa kelas X dan XI sesuai dengan jadwal yang berlaku Petugas upacara harus hadir sebelum peserta upacara siap di lapangan Petugas upacara melakukan latihan dibawah bimbingan Pengurus OSIS, Pembimbing Akademik (PA) dan pembina OSIS Setiap selesai upacara ketua rombongan belajar (rombel) membuat laporan kehadiran siswa kepada Pembimbing Akademik (PA). Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti upacara harus lapor ke Pembimbing Akademik (PA). Setiap siswa yang sakit saat pelaksanaan upacara harus berada di ruang UKS Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti upacara karena sesuatu hal harus melapor kepada Pembimbing Akademik (PA).
BAB VI KETERTIBAN DAN KEAMANAN SERTA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH Pasal 9 Ketertiban dan Keamanan 1. 2. 3. 4. 5.
Setiap siswa wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekolah. Setiap siswa tidak dibenarkan membunyikan alat musik atau sejenisnya di lingkungan sekolah yang dapat mengganggu ketenangan lingkungan sekolah. Setiap siswa tidak dibenarkankan berkata-kata dengan suara nyaring / berteriak yang menyebabkan lingkungan sekolah menjadi gaduh. Setiap siswa tidak dibenarkan merusak dan mencoret-coret barang-barang iventaris sekolah yang dapat mengurangi fungsi inventaris sekolah. Keamanan barang milik siswa merupakan tanggung jawab siswa yang bersangkutan, sekolah tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang milik siswa Pasal 10 Kebersihan Lingkungan Sekolah 7
1. 2. 3. 4.
Setiap siswa wajib menjaga kebersihan lingkungan sekolah Setiap siswa wajib membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan Siswa wajib membersihkan kelas sesuai jadwal yang berlaku Siswa tidak dibenarkan membuang sampah di sembarang tempat.
BAB VII SENI DAN BUDAYA Pasal 11 Ekspresi Seni dan Budaya 1.
2.
Setiap siswa dapat mengekspresikan seni dan budayanya melalui berbagai kesempatan pertunjukan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah yang mengatasnamakan sekolah Pada saat siswa mengekspresikan seni dan budaya harus sesuai dengan norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat
BAB VIII PELANGGARAN DAN SANKSI Pasal 12 Jenis Pelanggaran 1.
Pelanggaran tingkat satu : a. Terlambat mengikuti kegiatan belajar lebih dari sepuluh menit b. Terlambat mengikuti kegiatan upacara bendera c. Meninggalkan kegiatan belajar tanpa izin d. Tidak mengikuti kegiatan belajar belajar tanpa izin e. Makan dan minum di dalam kelas f. Membiarkan sampah berserakan di tempat umum, tanpa ada keinginan untuk memungutnya
2.
Pelanggaran tingkat dua a. Mengulang tiga kali jenis pelanggaran tingkat satu b. Tidak memakai seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku (atribut, model baju dan celana, sepatu, rok, jilbab, dan sejenisnya) c. Tidak tertib mengikuti kegiatan belajar hingga kegiatan belajar menjadi terganggu d. Menerima tamu saat kegiatan belajar berlangsung tanpa seizin guru mata pelajaran
8
e.
f.
g. h. i. j. k.
Tidak mengikuti kegiatan belajar atau kegiatan sekolah lainnya tanpa izin (seperti; upacara bendera, kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, dan kegiatan sejenisnya) Tidak peduli terhadap lingkungan (seperti; membuang sampah sembarangan, tidak mengikuti kegiatan kebersihan lingkungan, dan kegiatan sejenisnya) Meninggalkan kelas atau sekolah tanpa izin Berpenampilan dengan tata rias yang tidak sesuai dengan tata tertib atau melebihi dari batas kewajaran. Mengaktifkan HP saat kegiatan belajar Bertindak atau berkata-kata yang tidak sewajarnya hingga menyebabkan orang lain tidak berkenan Mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru atau sekolah yang tidak menyebabkan kerugian bagi siapapun
3.
Pelanggaran tingkat tiga : a. Mengulang dua kali jenis pelanggaran tingkat dua b. Mengotori, mencoret coret fasilitas sekolah c. Merusakkan atau menghilangkan sarana sekolah d. Keluar masuk lingkungan sekolah tidak melalui gerbang utama e. Membawa HP tidak sesuai spesifikasi tata tertib f. Merokok atau ada indikasi merokok g. Bertindak atau berkata-kata yang tidak sewajarnya hingga menyebabkan perselisihan atau perkelahian h. Menunjukkan sikap yang dapat merusak suasana kekeluargaan sebagaimana yang dimaksud pasal 7 i. Bergaul dengan lawan jenis secara berlebihan yang tidak sesuai dengan norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat j. Mengekspresikan seni dan budaya tidak sesuai dengan norma agama dan norma yang berlaku di masyarakat k. Mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru atau sekolah yang menyebabkan kerugian atau tercemarnya nama baik seseorang atau sekolah l. Melakukan kegiatan di lingkungan sekolah tanpa atau tidak mendapat izin yang mengakibatkan terganggunya kegiatan belajar
4.
Jenis pelanggaran tingkat empat : a. Mengulang satu kali jenis pelanggaran tingkat tiga b. Memalsukan dokumen resmi (tanda tangan, piagam, sertifikat dan sejenisnya) c. Membawa atau memakai narkoba, memiliki buku porno, film porno, senjata tajam ataupun senjata api d. Menghina, mengancam guru, karyawan, atau Kepala Sekolah 9
e. f.
5.
Melakukan atau memprovokasi tawuran (perkelahian) Melakukan kegiatan di lingkungan sekolah tanpa tanpa atau tidak mendapat izin yang mengakibatkan rusaknya nama baik atau kerugian secara finansial bagi sekolah
Jenis pelanggaran tingkat lima : a. Mengulang satu kali jenis pelanggaran tingkat empat b. Mengedarkan narkoba, buku porno, atau film porno c. Menganiaya guru, karyawan, atau Kepala Sekolah d. Melakukan pelecehan seksual e. Menikah selama menjadi siswa
Pasal 13 Pemberian Sanksi
1.
2. 3.
4.
5.
6.
Siswa yang tidak mengindahkan segala ketentuan yang berlaku akan mendapat sanksi sebagai berikut: Setiap siswa yang melakukan pelanggaran tingkat satu akan diberi sanksi oleh guru tertentu (yang bertugas/ mengetahui) berupa teguran dan dicatat dalam catatan perkembangan sikap siswa milik guru yang bersangkutan Setiap siswa yang melakukan pelanggaran tingkat dua akan diberi sanksi oleh guru wali berupa teguran dan dicatat dalam buku pelanggaran milik guru wali Setiap siswa yang melakukan pelanggaran tingkat tiga akan mendapatkan Surat Peringatan (SP) I dari sekolah yang disampaikan kepada siswa dan tembusan kepada orang tua atau wali Setiap siswa yang melakukan pelanggaran tingkat empat akan mendapatkan Surat Peringatan (SP) II dari sekolah yang disampaikan kepada orang tua atau wali dan siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan sekolah selama satu minggu dan dihitung sebagai ketidakhadiran Setiap siswa yang melakukan pelanggaran tingkat lima akan mendapatkan Surat Peringatan (SP) III dari sekolah yang disampaikan kepada orang tua atau wali dan siswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan sekolah selama tiga bulan dan dihitung sebagai ketidakhadiran Setelah menjalani sanksi pelanggaran tingkat lima, tetapi siswa yang bersangkutan masih melakukan pelanggaran tingkat lima, maka pihak sekolah akan memberikan sanksi akhir dapat berupa: a. Siswa yang bersangkutan dikembalikan kepada orang tua siswa/wali dan kepadanya diberikan kesempatan untuk pindah sekolah. b. Siswa yang bersangkutan diberhentikan dengan tidak hormat dan kepadanya tidak diberikan kesempatan untuk pindah sekolah.
10
BAB IX PENUTUP Pasal 14 1. 2. 3.
Peraturan tata tertib ini berlaku untuk semua siswa SMA Negeri 10 Samarinda Apabila dipandang perlu tata tertib ini akan dilakukan diperbaiki sebagaimana mestinya Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Kepala Sekolah
Ditetapkan di Pada Tanggal
: :
Samarinda
Kepala Sekolah,
Drs. Hidayat NIP 19560904 198403 1 013
11