Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:74-79
74
Sliding genioplasty pada penatalaksanaan deformitas dagu Edi Supriyanto*, Asri Arumsari**, Bambang A. Sulthana*** *Peserta PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin **Staf Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin ***Staf Bagian Bedah FK UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung, Indonesia ABSTRACT Chin contour and position is important component in facial balance. Deformities of chin may occur as isolation deformity or associated with other dentofacial deformities. This is a case report of 15-year old girl with chief complaint of chin deformity, and sliding genioplasty has been performed without any complication. Key word: Chin deformities, sliding genioplasty, cosmetic surgery ABSTRAK Posisi dan kontur dagu merupakan komponen penting dalam keseimbangan wajah. Deformitas dagu dapat terjadi tersendiri, atau merupakan bagian dari kelainan dentofasial lainnya. Pada kasus ini dilaporkan seorang anak perempuan berumur 15 tahun datang dengan keluhan deformitas dagu dan dilakukan tindakan bedah kosmetik sliding genioplasty tanpa komplikasi. Kata kunci: Deformitas dagu, sliding genioplasty, bedah kosmetik Koresponden: Edi Supriyanto, Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran/RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung, Indonesia.
PENDAHULUAN Kecantikan wajah
reduksi. Hubungan yang seimbang antara bagian terletak pada proporsi
anterior dan posterior dari dagu dengan wajah
yang seimbang dari seluruh unsur wajah seperti
merupakan penilaian penting dari wajah secara
susunan
keseluruhan.2
gigi,
tulang,
jaringan
lunak,
dan
hubungan unsur yang satu dengan yang lain. Dagu
Terdapat beberapa cara pembedahan untuk
merupakan unsur wajah dominan yang memiliki
memperbaiki
peran
aloplastik dan augmentasi sliding genioplasty
penting
menyeluruh.
dalam bentuk
wajah
secara
1
deformitas
dagu.
Implantasi
merupakan dua metode yang dapat diterima
Dalam bidang bedah kosmetik seringkali
sekarang ini untuk memajukan dan menambah
pasien terfokus pada struktur hidung, mata, dan
ketinggian
kulit. Meskipun demikian ahli bedah sering
mengurangi ketinggian atau penonjolan dagu yang
mengidentifikasi sepertiga wajah bagian bawah
berlebih
sebagai daerah yang dapat dimodifikasi secara
genioplasty reduksi atau dengan mengurangi
bedah
tulang dagu secara langsung dengan bur.3
untuk
memperbaiki
penampilan
dan
keharmonisan wajah secara menyeluruh. Profil pasien dapat diubah secara bermakna,
baik
dengan prosedur augmentasi maupun dengan cara
dagu. dapat
Genioplasty inferior
border
Sedangkan dilakukan
atau
teknik dengan
dikenal
osteotomy
juga
atau
untuk sliding
sebagai
horizontal
osteotomy dapat dilakukan sebagai prosedur
Edy Supriyanto dkk.: Sliding genioplasty pada penatalaksanaan deformitas
tersendiri
atau
dilakukan
bersama
dengan
osteotomi mandibula atau maksila lainnya. Sliding
75
(N.V). Inervasi motoris daerah dagu berasal dari cabang-cabang nervus fasialis (N.VII).5
genioplasty pertama dikenalkan oleh Hofer pada tahun 1942 melalui pendekatan ekstra oral.
LAPORAN KASUS
Sekarang prosedur ini lebih sering dilakukan
Seorang anak perempuan berumur 15 tahun
melalui pendekatan intra oral dan osteotomi
datang ke Poli Bedah Mulut dan Maksilofasial
horisontal dan pematahan tulang dilakukan di
RSHS Bandung dengan keluhan adanya asimetri
bawah
Sliding
dari wajah terutama dagu. Keluhan dirasakan
genioplasty dapat memajukan atau memundurkan
sekitar 8 tahun yang lalu, yang mengganggu
dagu
maupun
penampilan meski tanpa disertai rasa sakit.
memanjangkan dagu dalam dimensi vertikal serta
Riwayat operasi sebelumnya, tahun 2005 pada
memperbaiki
sendi rahang kanan karena tidak bisa membuka
ketinggian dalam
nervus
arah asimetri
mentalis.
anteroposterior, dagu
dalam
dimensi
1,3,4
transversal.
mulut,
dan tahun 2008
operasi memajukan
Secara anatomi, dagu merupakan daerah
rahang bawah karena pertumbuhan rahang yang
inferior dari lipatan labiomental, yaitu lekukan
kurang. Riwayat trauma ketika usia 9 bulan, dan 5
yang memisahkan bibir dari dagu. Beberapa otot
tahun.
menutupi daerah simfisis mandibula. Otot-otot
Pada pemeriksaan klinis didapat adanya
ini adalah mentalis quadratus labii inferior,
asimetri dari dagu, yaitu dagu kanan lebih panjang
triangularis,
dibandingkan dagu kiri (Gambar 1A dan B).
orbikularis oris, dan platisma.
Cabang dari nervus fasialis mempersarafi otot-otot
Dilakukan
dua
macam
pemeriksaan
ini. Otot geniohyoid, genioglossus dan anterior
radiografi, yaitu panoramik dan sefalometri. Pada
belli dari otot digastikus melekat sepanjang
pemeriksaan
permukaan
pergeseran dari garis tengah rahang bawah ke
posterior
dan
inferior
simfisis
4
mandibula.
panoramik
didapat
adanya
kanan dan perbedaan panjang sisi dagu (Gambar
Inervasi sensoris daerah dagu berasal dari
2). Sedangkan pada pemeriksaan sefalometri tidak
nervus mentalis pada kedua sisi yang merupakan
didapat adanya kelainan hubungan mandibula
kelanjutan dari nervus alveolaris inferior yang
terhadap maksila dalam arah anteroposterior,
merupakan cabang dari nervus mandibularis.
namun didapat asimetri dagu dengan garis tengah
Semua nervus ini berasal dari nervus trigeminus
rahang bawah bergeser ke arah kanan (Gambar 3).
Gambar 1. Deformitas dagu secara klinis, A. tampak depan, B. tampak samping.
Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:74-79
76
Gambar 2. Gambaran radiografi panoramik
Gambar 3. Gambaran radiografi sefalometri.
Gambar 4. Pembuatan guideline. A. Guideline vertikal di garis tengah tulang mentale. B. Pembuatan guideline horizontal Pasien ini didiagnosis dengan asimetri atau
kanan. Kepada pasien ini kemudian direncanakan
deformitas dagu dalam bidang frontal dengan
tindakan sliding genioplasty kurang lebih 1 cm ke
pergeseran garis tengah insisivus rahang bawah ke
arah kiri.
Edy Supriyanto dkk.: Sliding genioplasty pada penatalaksanaan deformitas
77
(Gambar 4A). Pembuatan guideline horizontal disisi kanan sampai dengan midline dengan menggunakan round bur. Selanjutnya dilakukan pemotongan tulang dengan fisher, sesuai dengan guideline sampai dengan garis tengah (Gambar 4B). Pembuatan guidline horisontal di sisi kiri sampai
dengan
garis
tengah
dengan
menggunakan round bur. Selanjutnya dilakukan pemotongan tulang dengan menggunakan fisher, sesuai guideline, sampai dengan garis tengah di Gambar 5. Pemasangan plate dan screw
sisi kiri. Dilakukan pergeseran tulang mentale ke arah sisi kiri sampai dengan profil wajah sesuai (kurang lebih 1 cm) dan dilakukan pemasangan plate 6 hole
4
screw
untuk
fiksasi
(Gambar
5).
Penghalusan tulang dilakukan pada kedua sisi kiri dan kanan dan dilanjutkan dengan penanganan perdarahan dan penjahitan luka operasi. Dressing mentale dilakukan dengan tekanan menggunakan plester Hypafix. Pada kontrol hari ke-10, tidak terdapat pembengkakan,
tanda-tanda
infeksi
dan
komplikasi pasca operasi (Gambar 6).
Gambar 6. Pasca tindakan bedah hari ke -10
PEMBAHASAN Deformitas bagian anterior dari mandibula dapat
Penatalaksanaan Kepada penderita dilakukan narkosis umum
terjadi
dalam
segala
arah
(vertikal,
horisontal dan sagital), meliputi tinggi, lebar, dan dimensi anteroposterior dari dagu.5
via nasoendotrakeal, dilakukan tindakan aseptik
Tindakan bedah untuk mengoreksi dagu telah
ekstra oral dengan alkohol 70% dan Betadine
lama digunakan. Teknik pembedahan untuk
solution 10%.
mengoreksi
deformitas
meliputi
osseus
Pembuatan pola insisi dengan methylen blue
recontouring dan osteotomi untuk merubah posisi
a/r vestibulum rahang bawah dari regio 33 sampai
dagu. Keduanya dapat dilakukan dengan atau
dengan 43. Insisi sesuai dengan pola dilakukan
tanpa
dengan menggunakan pisau dan selanjutnya
alloplastic implants. Owing menggunakan teknik
dilakukan pembebasan otot mentalis dengan
fiksasi dengan plate dan screw seperti pada
rasparatorium.
penanganan fraktur maksilofasial. Genioplasty
Pembuatan guidline vertikal di garis tengah tulang mentale dengan menggunakan round bur
bone
grafts,
bone
substitutes,
atau
sendiri merupakan salah salah satu prosedur yang lebih disukai.5-8
Dentofasial, Vol.8, No.2, Oktober 2009:74-79
78
Osseus
genioplasty
adalah
autogenous
kegagalan dari segi kosmetik, terutama jika hanya
method untuk merubah ukuran, atau bentuk,
tindakan
maupun keduanya, dari simfisis mandibula.
deformitas
Merubah kontur dagu dengan membuang sebagian tulang dagu atau menambahkan bahan bone graft. Secara
umum
berarti
melakukan
genioplasty wajah
yang
yang
dilakukan
komplek,
pada
misalnya
1,3,4,7
orthognatic, dan rhinoplaty.
Pada pasien anak-anak dan usia muda,
tindakan
pertumbuhan gigi dan nervus mentalis sangat
pemotongan tulang atau (osteotomi) pada bagian
berdekatan dengan bagian inferior dari border
anterior dari mandibula dalam arah horisontal di
mandibula, sehingga berisiko selama tindakan
9
osteotomi. Operasi daerah dagu sebaiknya ditunda
bawah foramen mentale.
Pada kasus ini ditegakkan diagnosis sebagai suatu deformitas pada dagu dan setelah melalui pemeriksaan sefalometri didapat pergeseran titik
sampai
usia
12
tahun
atau
lebih
karena
5
pertumbuhan dentoalveolar telah selesai. Pemilihan
tindakan
memiliki
sehingga diputuskan untuk melakukan tindakan
dengan alloplastic chin implants. Selain hasil
operasi sliding genioplasty dengan menggeser
estetik yang memuaskan dengan komplikasi yang
dagu secara horisontal dalam bidang frontal ke
minimal dan biaya yang lebih murah, sliding
arah kiri sejauh kurang lebih 1 cm.
genioplasty dapat mengoreksi abnormalitas dagu
anastesi umum atau sedasi intra vena dengan
keuntungan
genioplasty
tengah dagu ke arah kanan kurang lebih 1 cm
Sliding genioplasty dapat dilakukan di bawah
beberapa
sliding
dibandingkan
dalam segala arah, dengan teknik yang mudah dan effektif.10
blok nervus mentalis. Intubasi nasotrakhea dipakai jika
genioplasty
dilakukan
tanpa
tindakan
SIMPULAN
rhinoplasty. Insisi dibuat pada mukosa vestibulum
Telah dilakukan tindakan operasi pada anak
secara horisontal dari regio gigi kaninus. Saat
perempuan umur 15 tahun yang mengalami
melakukan diseksi mukosa perlu diperhatikan dan
deformitas
diidentifikasi keberadaan nervus mentalis agar
genioplasty. Hasil pasca bedah tanpa komplikasi
tidak menyebabkan
dan pasien rawat jalan pada hari keempat.
trauma pada
nervus
dagu
dengan
teknik
sliding
7
mentalis.
Pola osteotomi dilakukan di bawah apeks gigi-gigi dan sedikitnya 5 mm di bawah foramen mentale. Jarak ini akan mencegah terjadinya trauma pada nervus mentalis yang biasanya terletak di dalam kanalis alveolaris inferior sekitar 2-3 mm di bawah foramen mentale.1,4 Komplikasi dari sliding genioplasty meliputi perdarahan,
edema,
dehiscences.
infeksi,
Pada
dan
umumnya
wound insidensi
perdarahan dan infeksi sangat rendah jika hemostasis
dan
teknik
aseptic
diikuti.
Kemungkinan lain adanya trauma nervus mentalis atau
non-union
antar
segment
tulang
dan
DAFTAR PUSTAKA 1. Sykes JM. Aesthetic correction of chin deformities – bony genioplasty; 2002. Available at http:// link.springer/eMedicine. com. Diakses 2 Juli 2009. 2. Booth PW, Schendel SA, Hausamen JE. Maxillofacial surgery, vol. 2. Philadelphia: Churchill Livingstone – Elsevier; 2007. p. 1414-21. 3. Chang EW, Lam SM. Genioplasty; 2002. Available at http://www.eMedicine.com. Diakses 10 Juli 2009. 4. Mc Carthy JG. Surgery: The surgery of the jaw. In: McCarthy JG (editor). Plastic surgery. Philadelphia: WB Saunders; 1990.
Edy Supriyanto dkk.: Sliding genioplasty pada penatalaksanaan deformitas 5. Kaban LB, Troulis MJ. Pediatric oral and maxillofacial surgery. Philadelpia: Saunders; 2004. p. 383-6. 6. Spiess IB. Internal fixation of the mandible: A manual of AO/ASIF principles. Berlin: Springer- Verlag; 1989. 7. Greenberg AM, Prein J. Craniomaxillofacial reconstructive and corrective bone surgery principles of internal fixation using the AO/ASIF technique. New York: Springer – Verlag; 2002. p. 623-38.
79
8. Harle F, Champy M, Terry BC. Atlas of craniomaxillofacial osteosynthesis. New York: Thieme; 1999. p. 96-7. 9. Thorne CH, Beasley RW, Aston SJ. Grabb and Smith’s plastic surgery. 6th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2007. p. 557-61. 10. Chang EW, Lam SM, Karen M, Donlevy JL. Sliding genioplasty for correction of chin abnormalities; 2001. Available at http:// www.archfacial.com. Diakses 26 Mei 2009.