SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DOMAIN TINGKAT DUA
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh: RAMADHANI NIM: 107093002987
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DOMAIN TINGKAT DUA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
RAMADHANI 107093002987
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H
ii
iii
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 29 Agustus 2014
Ramadhani NIM. 107093002987
v
ABSTRAK Ramadhani, Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua, dibimbing oleh Zulfiandri dan Meinarini Catur Utami. More-Share Corp. merupakan sebuah komunitas group/forum online yang berpusat pada situs utama www.ms-room.com yang mencakup segala bidang project IT dengan didukung oleh masterweb profesional. Berbagai macam aplikasi webbase telah diluncurkan dengan menggunakan analisa yang mampu menghasilkan segudang fitur kreatifitas baru. Kasus yang menjadi pusat permasalahan terjadi pada bagian pelayanan webhosting yaitu server domain yang ingin dikembangkan sebagai pemberdayaan untuk mengatasi kritis penamanaan domain tingkat satu. Pada era saat ini muncul pelopor baru untuk menanggulangi kritis pada Top Level Domain yaitu dengan meluncurkan Second Level Domain (SLD). SLD adalah domain tingkat dua yang memiliki fungsi sama dengan TLD, Misalnya seperti peranakan baru pada TLD Indonesia (co.id, net.id, or.id). SLD dapat menjadi solusi yang tepat pada saat ini agar proses penamaan domain tidak menjadi kritis. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem informasi manajemen domain tingkat dua untuk mempermudah pengelolaan data informasi serta proses otomatis sistem yang mampu mengintegrasikan antara server domain tingkat satu dengan server domain tingkat dua. Dalam penelitian ini, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Waterfall Strategy Sequential (Strategi Air Terjun Beraturan) dengan pemodelan objek yang terdiri dari Permulaan Sistem (System Initiation), Analisis Sistem (System Analysis), Desain Sistem (System Design) dan Implementasi Sistem (System Implementation). Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Hypertext Preprocessor (PHP) dan My Structure Query Language (MySQL) sebagai database. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi manajemen domain tingkat dua yang terintegrasi secara akurat antara domain tingkat satu dengan domain tingkat dua serta memiliki interface yang user friendly bagi penggunanya.
Kata Kunci : Rancang bangun, Sistem Informasi Manajemen, Domain Tingkat Satu, Domain Tingkat Dua,
Server Webhosting, UML, PHP, MySQL,
Waterfall strategy sequential. Bab I-V + 154 Halaman + xviii Halaman + 66 Gambar + 35 Tabel + Pustaka + Lampiran. Pustaka Acuan (20, 2001-2011)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan umat, Rasulullah Muhammad SAW. Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul skripsi ini adalah ”Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua”. Dalam penyusunan skripsi ini, telah banyak bimbingan dan bantuan yang didapatkan baik dari segi moral maupun segi material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar serta perhatian memberikan masukan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Meinarini Catur Utami, MT, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan
masukan,
motivasi,
penyusunan skripsi ini.
vii
dan
bimbingan
selama
proses
4. Bapak Khamim, selaku Direktur Utama More-Share Corp. yang telah memberikan waktu luangnya, data dan informasi yang bermanfaat. 5. Kedua Orang Tuaku Tercinta, dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa dan dukungannya. 6. Teman-temanku semua, khususnya Djoko Febrianto serta teman-teman SIC dan seluruh mahasiswa/i Sistem Informasi angkatan 2007. Terima kasih atas semangat, dukungan dan masukannya yang membantu demi selesainya skripsi ini. Penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, dan jauh dari sempurna sehingga saran dan kritik yang berguna dari pembaca dapat disampaikan melalui e-mail
[email protected]. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan sedikit wacana dan bermanfaat bagi kita semua. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Jakarta, 29 Agustus 2014
Ramadhani NIM : 107093002987
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI........................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ........................................... iv PERNYATAAN .......................................................................................... v ABSTRAK ................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .............................................................................. vii DAFTAR ISI .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 1.1.
Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3.
Batasan Masalah............................................................................... 5
1.4.
Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.5.
Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.6.
Metodologi Penelitian ...................................................................... 8
1.7.
Sistematika Penulisan..................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 12 2.1.
Pengertian Rancang Bangun ......................................................... 12
2.2.
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ................................ 14
ix
2.2.1.
Definisi Sistem ................................................................ 14
2.2.2.
Karakteristik Sistem ........................................................ 14
2.2.3.
Klarifikasi Sistem ............................................................ 16
2.2.4.
Definisi Informasi ........................................................... 18
2.2.5.
Definisi Sistem Informasi ............................................... 20
2.2.6.
Manfaat Sistem Informasi ............................................... 21
2.2.7.
Komponen Sistem Informasi........................................... 21
2.2.8.
Detail Komponen Sistem Informasi ................................ 22
2.2.9.
Definisi Sistem Informasi Manajemen............................ 23
2.2.10. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen.................... 24 2.3.
Pengelolaan Data............................................................................ 24
2.4.
Pengertian dan fungsi domain tingkat dua ..................................... 25
2.5.
Perkembangan domain internasional ............................................. 26
2.6.
Perlengkapan Pendukung Aplikasi ................................................ 28
2.7.
2.8.
2.6.1.
Internet ............................................................................ 29
2.6.2.
Web Hosting .................................................................... 30
2.6.3.
Web Server ...................................................................... 33
2.6.4.
Web Browser ................................................................... 33
2.6.5.
Cara Kerja Word Wide Web ............................................ 34
2.6.6.
Definisi Halaman Web .................................................... 36
Metode Pengumpulan data ............................................................. 36 2.7.1.
Studi Pustaka ................................................................... 36
2.7.2.
Studi Lapangan................................................................ 37
2.7.3.
Studi Literatur ................................................................. 37
Pengembangan Sistem ................................................................... 41
x
2.8.1.
The Sequential or Waterfall Strategy .............................. 42
2.9.
Analisis Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis) ............... 45
2.10.
Perancangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Design) ......... 46
2.11.
UML (Unified Modelling Language) ............................................ 49 2.11.1.
Use Case Diagram ..................................................... 51
2.11.2.
Class Diagram ........................................................... 52
2.11.3.
Activity Diagrams ....................................................... 53
2.11.4.
Sequence Diagrams..................................................... 54
2.11.5. Statechart Diagram ...................................................... 54 2.12. Sekilas tentang bahasa pemograman PHP serta MySQL database ... ..................................................................................................... 55 2.12.1. Bahasa pemograman PHP (Hypertext Processor) ...... 55 2.12.2. Database MySQL ....................................................... 56 2.13.
Konsep dasar testing dan pengujian sistem ................................. 57 2.13.1. Definisi Pengujian sistem ........................................... 57 2.13.2. Aktifitas Pengujian sistem .......................................... 57 2.13.3. Black Box Testing ....................................................... 58 2.13.4. Tujuan Testing ............................................................ 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. 60 3.1.
3.2.
Metode Pengumpulan Data ........................................................... 60 3.1.1.
Studi Pustaka .................................................................. 60
3.1.2.
Studi Lapangan............................................................... 60
3.1.3.
Studi Literatur ................................................................ 62
Metode Pengembangan Sistem ...................................................... 62
xi
3.2.1.
Permulaan Sistem (System Initiation) ........................... 63
3.2.2.
Analisis Sistem (System Analysis) ................................ 63
3.2.3. Desain Sistem (System Design) ...................................... 63 3.2.4. Implementasi Sistem (System Implementation) ............. 64 3.3.
Kerangka Penelitian ....................................................................... 64
BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................... 66 4.1.
4.2.
System Initiation ............................................................................. 66 4.1.1.
Identifikasi Masalah ........................................................ 66
4.1.2.
Lingkup Sistem ............................................................... 67
4.1.3.
Tujuan ............................................................................. 67
System Analysis ............................................................................. 67 4.2.1.
4.3.
Gambaran Umum More-Share Corp ............................... 68 4.2.1.1.
Sejarah More-Share Corp................................ 68
4.2.1.2.
Visi dan Misi Perusahaan .............................. 68
4.2.1.3.
Logo dan Icon Perusahaan ............................. 69
4.2.1.4.
Struktur Organisasi ......................................... 69
4.2.1.5.
Unit Usaha ...................................................... 71
4.2.2.
Analisis Sistem yang sedang berjalan .............................. 73
4.2.3.
Analisis Pemecahan Masalah ........................................... 74
4.2.4.
Kebutuhan User dan Sistem ............................................. 75 4.2.4.1.
Kebutuan User ................................................ 75
4.2.4.2.
Kebutuan Sistem ............................................. 76
System Design ................................................................................ 77 4.3.1.
Perancangan Sistem ........................................................ 77
xii
4.3.2.
4.3.3.
4.3.1.1.
Use case Diagram .......................................... 77
4.3.1.2.
Activity Diagram ............................................ 92
4.3.1.3.
Sequence Diagram ....................................... 105
Perancangan Database .................................................. 119 4.3.2.1.
Class Diagram ............................................. 119
4.3.2.2.
Normalisasi Database .................................. 122
4.3.2.3.
Skema Database........................................... 125
4.3.2.4.
Matriks CRUD ............................................ 126
Perancangan User Interface .......................................... 130 4.3.3.1.
4.4.
Perancangan layout ..................................... 130
System Implementation ................................................................ 141 4.4.1.
Pemograman (Coding) ................................................. 141
4.4.2.
Pengujian Sistem .......................................................... 142
BAB V PENUTUP .................................................................................. 151 5.1.
Kesimpulan .................................................................................. 151
5.2.
Saran............................................................................................. 151
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 153 LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lima komponen Sistem Informasi (Jogiyanto, 2008) ....................... 21 Gambar 2.2 Contoh Skema Fungsi Kerja Domain (Mueller, 2002) .................... 25 Gambar 2.3 Grafik jumlah pengguna domain (Cherry, 2001) ............................. 28 Gambar 2.4 Contoh Jaringan Internet (Comerford, 2001).................................... 30 Gambar 2.5 Contoh Skema Webhosting (Zhangfeng et all, 2011) ....................... 32 Gambar 2.6 Contoh Skema Webserver (Kadir, 2003) .......................................... 33 Gambar 2.7 Contoh Skema Web browser (Kadir, 2003) ...................................... 34 Gambar 2.8 Contoh Skema World Wide Web (Kadir, 2003) ................................ 35 Gambar 2.9 The Sequential or Waterfall Strategy (Whitten, 2004) ..................... 43 Gambar 2.10 Contoh Diagram Model Use Case (Munawar, 2005) ..................... 52 Gambar 2.11 Contoh Model Class Diagram (Munawar, 2005) ........................... 53 Gambar 2.12 Contoh Model Activity Diagram (Munawar, 2005) ........................ 53 Gambar 2.13 Contoh Model Sequence Diagram (Munawar, 2005) ..................... 54 Gambar 2.14 Contoh Model Statechart Diagram (Whitten et all. 2004) ............. 55 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 65 Gambar 4.1 Logo More-Share Corp ..................................................................... 69 Gambar 4.2 Icon More-Share Corp ....................................................................... 69 Gambar 4.3 Struktur Organisasi More-Share Corp............................................... 69 Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Berjalan ............................................................ 74 Gambar 4.5 Rich Picture Sistem Usulan............................................................... 75 Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua .................................................................................................... 78
xiv
Gambar 4.7 Activity Diagram Check Whois ......................................................... 92 Gambar 4.8 Activity Diagram Register ................................................................. 93 Gambar 4.9 Activity Diagram Activation .............................................................. 94 Gambar 4.10 Activity Diagram Login ................................................................... 95 Gambar 4.11 Activity Diagram Order Domain.................................................... 96 Gambar 4.12 Activity Diagram Manage Domain ................................................ 97 Gambar 4.13 Activity Diagram Manage account ................................................ 98 Gambar 4.14 Activity Diagram Ticket Message ................................................... 99 Gambar 4.15 Activity Diagram Setting ............................................................... 100 Gambar 4.16 Activity Diagram Set Email ........................................................... 101 Gambar 4.17 Activity Diagram Manage Domain Ordered ................................. 102 Gambar 4.18 Activity Diagram Manage Customer............................................. 103 Gambar 4.19 Activity Diagram Mass Message ................................................... 104 Gambar 4.20 Sequence Diagram Check Whois .................................................. 105 Gambar 4.21 Sequence Diagram Register .......................................................... 106 Gambar 4.22 Sequence Diagram Activation ....................................................... 107 Gambar 4.23 Sequence Diagram Login .............................................................. 108 Gambar 4.24 Sequence Diagram Order Domain ................................................ 109 Gambar 4.25 Sequence Diagram Manage Domain ............................................ 110 Gambar 4.26 Sequence Diagram Manage Account ............................................ 111 Gambar 4.27 Sequence Diagram Ticket Message............................................... 112 Gambar 4.28 Sequence Diagram Setting ............................................................ 113 Gambar 4.29 Sequence Diagram Set Email ........................................................ 114 Gambar 4.30 Sequence Diagram Manage Domain Ordered .............................. 115 Gambar 4.31 Sequence Diagram Manage Customer .......................................... 116
xv
Gambar 4.32 Sequence Diagram Mass Message ................................................ 118 Gambar 4.33 Class Diagram SIM Domain Tingkat Dua........... ........................ 121 Gambar 4.34 Skema Database............................................................................ 125 Gambar 4.35 Halaman Register .......................................................................... 130 Gambar 4.36 Halaman Check Whois .................................................................. 131 Gambar 4.37 Halaman Support ........................................................................... 131 Gambar 4.38 Halaman Activation ....................................................................... 132 Gambar 4.39 Halaman Login Customer.............................................................. 132 Gambar 4.40 Halaman Account .......................................................................... 133 Gambar 4.41 Halaman Home (Order Domain)................................................... 134 Gambar 4.42 Halaman Manage Domain ............................................................ 134 Gambar 4.43 Halaman Ticket Customer ............................................................. 135 Gambar 4.44 Halaman Login Admin................................................................... 135 Gambar 4.45 Halaman Summary ........................................................................ 136 Gambar 4.46 Halaman Setting ............................................................................ 137 Gambar 4.47 Halaman Set Mail .......................................................................... 138 Gambar 4.48 Halaman Manage Domain Ordered .............................................. 139 Gambar 4.49 Halaman Manage Client................................................................ 139 Gambar 4.50 Halaman Ticket Admin .................................................................. 140 Gambar 4.51 Halaman Module (Mass Message) ................................................ 141
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Pengguna domain (Cherry, 2001) ................................. 27 Tabel 2.2 Studi Literatur Sejenis .......................................................................... 38 Tabel 2.3 Tabel Korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan system (Whitten, 2004) ...................... 41 Tabel 4.1 Identifikasi Aktor .................................................................................. 78 Tabel 4.2 Identifikasi Use Case Diagram SIM Domain Tingkat Dua................... 79 Tabel 4.3 Narasi Use Case Check Whois .............................................................. 80 Tabel 4.4 Narasi Use Case Register ..................................................................... 81 Tabel 4.5 Narasi Use Case Activation ................................................................. 82 Tabel 4.6 Narasi Use Case Login ......................................................................... 83 Tabel 4.7 Narasi Use Case Order Domain ........................................................... 84 Tabel 4.8 Narasi Use Case Manage Domain ....................................................... 85 Tabel 4.9 Narasi Use Case Manage Account ....................................................... 85 Tabel 4.10 Narasi Use Case Ticket Message ........................................................ 86 Tabel 4.11 Narasi Use Case Setting ..................................................................... 88 Tabel 4.12 Narasi Use Case set Email ................................................................. 88 Tabel 4.13 Narasi Use Case Manage Domain Ordered ........................................ 89 Tabel 4.14 Narasi Use Case Manage Customer ................................................... 90 Tabel 4.15 Narasi Use Case Mass Message ......................................................... 91 Tabel 4.16 Tabel Daftar Objek Potensial ............................................................ 119 Tabel 4.17 Tabel Daftar Seleksi Objek Potensial ............................................... 120 Tabel 4.18 Tabel Daftar Objek yang Diusulkan ................................................. 121
xvii
Tabel 4.19 Tabel Unnomal Form (UNF) ............................................................ 122 Tabel 4.20 Tabel First Normal Form (1 NF) ...................................................... 122 Tabel 4.21 Tabel Second Normal Form (2 NF)................................................... 123 Tabel 4.22 Tabel Third Normal Form (3 NF) ..................................................... 124 Tabel 4.23 Matriks CRUD Basis Data ............................................................... 124 Tabel 4.24 Tabel Adminweb ............................................................................... 126 Tabel 4.25 Tabel domain ..................................................................................... 127 Tabel 4.26 Tabel Klien ........................................................................................ 127 Tabel 4.27 Tabel Setting ...................................................................................... 128 Tabel 4.28 Tabel set_mail ................................................................................... 129 Tabel 4.29 Tabel ticket ........................................................................................ 129 Tabel 4.30 Uji Coba Level Visitor ....................................................................... 143 Tabel 4.31 Uji Coba Level Customer .................................................................. 144 Tabel 4.32 Uji Coba Level Admin ....................................................................... 147
xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kebutuhan akan suatu sistem yang terkomputerisasi pada jaman sekarang
ini mencakup segala bidang. Setiap organisasi baik yang berbentuk dalam penanganan jaringan komunikasi maupun hanya sebagai pengolah data sangat membutuhkan sistem komputerisasi agar suatu proses yang dikerjakan dapat menghasilkan data yang akurat, cepat, dan efisien. Semua data yang diproses dalam suatu sistem harus dapat diakses secara mudah oleh anak cabang dari perusahaan maupun oleh pihak ketiga yang terkait, dalam hal ini mencakup pegawai, customer maupun klien (Breslin dan Decker, 2007). Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Khususnya ilmu komputer, bahwa komputer mampu memegang peranan terpenting sebagai alat bantu dalam pengolahan dan penyimpanan data serta dapat memecahkan masalah yang kecil sampai dengan masalah yang sangat komplek. Penggunaan komputer yang dilengkapi dengan program aplikasi dapat memberikan hasil informasi yang berkualitas. Jadi dengan demikian penanganan sistem informasi secara terkomputerisasi pada saat ini sangat tepat (Aharony et al. 2009). Salah satu peran penting yang mendukung itu semua adalah media online yang mampu memberikan akses secara global untuk mendapatkan informasi
1
2
tersebut secara cepat dan mudah. Fasilitas tersebut telah terkemas secara rapi yang mencakup domain sebagai alamat akses dan media penyimpanan data yang biasa disebut dengan hosting. Sehingga pada tahun 1998 Departemen Perdagangan AS yang berwenang membangun sebuah organisasi Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) untuk menetapkan kebijakan yang mengatur sistem nama domain. ICANN memiliki wewenang untuk memutuskan apakah layak suatu perusahaan tertentu untuk mendirikan Top Level Domain (TLD) sebagai domain baru dan diresmikan untuk digunakan secara global, pengajuan atas pembuatan Top Level Domain baru harus melalui proposal meliputi fungsi serta tujuan pembuatan TLD, siapa yang akan bertanggung, sekaligus cara pengawasan terhadap penggunaan fasilitas tersebut secara umum yang biasa disebut domain registrar, baik dalam hal penjualan maupun kontrol nama domain (Mueller, 2002). Data yang diperlukan dalam pemesanan sebuah nama domain harus akurat serta dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini pemerintah juga memiliki peran penting untuk membuat suatu aturan perundangan bagi orang-orang yang menyembunyikan atau memanipulasi identitas mereka secara online, terutama ketika mereka melakukannya dengan tujuan tindak pidana serius atau pelanggaran terhadap peraturan dalam negeri seperti penipuan identitas yang memberikan informasi kontak palsu ke registrar nama domain dan kemudian menggunakan lokasi online untuk melakukan suatu kejahatan pelanggaran merek dagang atau hak cipta (Davids, 2004).
3
Top Level Domain Name adalah deretan kata dibelakang nama domain seperti .com (commercial), .net (network), .org (organization), .edu (education), .gov(goverment), dan .mil(military). Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Global Top Level Domain (GTLD) dan Country Code Top Level Domain (CCTLD). GTLD adalah seperti yang diungkapkan diatas dan CCTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID atau Singapura dengan kode SG, dan sebagainya. Namun dalam hal ini ruang untuk TLD Com sebagai mayoritas penggunaan nama domain yang paling banyak diminati telah semakin menipis sehingga menimbulkan konflik domain kritis (Cherry, 2001). Pada era saat ini muncul pelopor baru untuk menanggulangi kritis pada Top Level Domain yaitu dengan meluncurkan Second Level Domain (SLD). SLD adalah domain tingkat dua yang memiliki fungsi sama dengan TLD, Misalnya seperti peranakan baru pada TLD Indonesia (co.id, net.id, or.id). SLD dapat menjadi solusi yang tepat pada saat ini agar proses penamaan domain tidak menjadi kritis. Namum dari itu setiap negara tetap memiliki aturan tersendiri pada fungsional SLD untuk mendaftarkan nama domain baru dan aturan-aturan tersebut dapat berubah sesuai perkembangan sistem (Sinaci et al. 2010). More Share Corp. adalah suatu perusahaan IT yang sedang berkembang dan telah berpartisipasi langsung dalam memberikan solusi serta konsultasi terkait masalah yang banyak dihadapi saat ini termasuk dalam penanganan webhosting maupun penyelenggaraan nama domain. Permasalahan yang saat ini dihadapi oleh More Share Corp. dalam menangani krisisnya nama domain tingkat satu adalah
4
dengan cara melakukan pemberdayaan nama domain tingkat satu menuju tingkat dua agar ketersediaan nama domain tingkat satu yang sangat menipis menjadi lebih bisa dimanfaatkan dan dapat menutupi banyaknya penggunaan nama domain oleh publik. More Share Corp. membutuhkan suatu sistem yang mampu memproses pendataan nama domain tingkat dua secara otomatis, akurat dan terintegrasi dengan server domain tingkat satu. Pengelolaan sistem yang mudah juga menjadi sangat berpengeruh untuk memanajemen penggunaan nama domain yang begitu banyak saat ini. Data serta dokumentasi yang tersedia pada More Share Corp. akan menjadi dasar dalam penganalisaan lebih lanjut dalam mengatasi kritisnya nama domain. Berdasarkan gambaran latar belakang di atas, maka topik penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua” bisa menjadi solusi yang tepat untuk menanggulangi krisis TLD sekaligus menjadi topik yang sangat menarik untuk diangkat kepermukaan.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
maka
identifikasi
permasalahan penelitian ini adalah: 1.
Semakin banyaknya pengguna domain pada top level domain name sehingga menimbulkan konflik kritis domain.
2.
Pengawasan terhadap penggunaan fasilitas domain name yang tidak terkendali.
5
3.
Belum adanya sistem yang dapat menunjang pengontrolan pada second level domain name. Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimana merancang sistem informasi dalam bentuk aplikasi sebagai pusat data pengelolaan domain tingkat dua yang baik dan user friendly?”
1.3
Batasan Masalah Untuk lebih menspesifikkan dan memperjelas tahap penelitian yang sesuai
dengan judul penelitian, maka batasan masalah penelitian ini dipersempit pada poin-poin berikut: 1.
Penelitian ini hanya terfokus pada data-data yang telah disediakan oleh MoreShare Corp.
2.
Pada penelitian ini hanya membahas proses pendaftaran serta pengelolaan domain yang meliputi analisa serta perancangan sistem integrasi antara domain utama dengan domain tingkat dua serta penamaan domain yang sesuai standar. Pada tahap ini hanya sebatas penganalisaan request data antara domain tingkat dua dengan server domain tingkat satu agar aplikasi mampu merespon data secara akurat.
3.
Metodologi pengembangan sistem yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan model pengembangan waterfall yang hanya sampai pada tahap blackbox testing.
6
4.
Alat bantu (tools) yang digunakan sebagai pendeskripsian dan desain sistem digunakan Unified Modelling Language (Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram), PHP sebagai alat pengkodean, MYSQL dipakai sebagai database dan PHPMyAdmin untuk pengelolaan database.
5.
Perancangan design dan sistem aplikasi SLD registrar yang user friendly. Pada fase ini meliputi design halaman utama pemesanan, registrasi member, halaman member, serta halaman admin yang mencakup hal untuk memanage aktifitas pemesanan domain. Design ini dibuat hanya sebagai pelengkap dan tidak difokuskan untuk memiliki kompleksitas yang rumit sehingga poin penting dalam perancangan ini hanya terfokus pada lima poin diatas.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian rancang bangun sistem informasi manajemen
domain tingkat dua ini adalah: a.
Menghasilkan rancangan sistem informasi manajemen dalam bentuk aplikasi yang mudah serta ramah untuk digunakan oleh webmaster profesional maupun pemula.
b.
Menghasilkan sistem manajemen yang terintegrasi secara akurat antara domain utama dengan domain tingkat dua.
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
7
1.
Bagi Peneliti. a) Menerapkan ilmu-ilmu yang didapat selama kuliah. b) Membandingkan teori-teori yang ada dan didapat selama kuliah dengan masalah sebenarnya di dunia kerja. c) Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bagi Universitas. a) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori yang telah diperoleh selama kuliah. b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan sebagai bahan evaluasi. c) Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
3.
Bagi Perusahaan. a) Menghasilkan service yang berkualitas dengan efisiensi yang tinggi. b) Membantu serta mempermudah perusahaan dalam mengelola data. c) Meningkatkan pemasaran yang lebih luas secara global dalam dunia online.
4.
Bagi Masyarakat. a) Memberikan peluang bagi masyarakat untuk ikut menikmati fasilitas domain secara gratis. b) Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan domain name.
8
c) Menjadi solusi untuk mengatasi masalah krisis domain name.
1.6
Metodologi Penelitian Metode penelitian dalam penyusunan laporan ini menggunakan 2 jenis
metode, yaitu: 1.
Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu: a.
Studi pustaka, dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian (Nazir, 2005).
b.
Studi lapangan, dilakukan dengan melakukan observasi yang merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan mengamati langsung objek datanya, serta wawancara sebagai sarana komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).
c. Studi literatur, mengumpulkan data melalui jurnal-jurnal, maupun penelitian sebelumnya yang sejenis dengan penelitian ini. 2.
Metode pengembangan sistem Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan yaitu dengan Waterfall Strategy Sequential (Strategi Air Terjun Beraturan) dengan pemodelan objek yang terdiri dari Permulaan Sistem (System Initiation), Analisis Sistem (System Analysis), Desain Sistem (System Design), Implementasi Sistem (system implementation). Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML) (Whitten, 2004).
9
Berikut
merupakan
tahapan-tahapan
yang
ada
pada
metodologi
pengembangan sistem: a.
System Initiation Pada tahap ini penulis mengidentifikasi masalah, menentukan ruang lingkup sistem, serta tujuan pengembangan sistem.
b.
System Analysis Pada tahap ini penulis memahami gambaran umum pada tempat penelitian dan menganalisis sistem yang berjalan disana, kemudian menganalisis pemecahan masalah yang ada pada tempat penelitian dan mengetahui kebutuhan user dalam sistem yang diusulkan.
c.
System Design Pada
tahap
ini
penulis
melakukan
perancangan
proses,
perancangan input dan output, perancangan database, serta user interface sebagai desain untuk solusi terbaik. d.
System Implementation Pada tahap ini penulis mengimplementasikan solusi yang telah dipilih dengan melakukan coding serta mengevaluasi hasilnya dengan melakukan pengujian sistem.
10
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini agar dapat terlihat jelas keterkaitan
antara bab yang satu dengan bab yang lain, maka penulisannya disusun secara sistematis yang terdiri dari lima bab yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung penulisan tugas akhir seperti pembahasan mengenai teori–teori dan konsep yang terkait dengan pengembangan sistem yang akan dirancang, bahasa pemrograman yang dipakai yaitu PHP, meliputi MySQL database, Online web server.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data
dan metode
perancangan sistem yang digunakan untuk laporan tugas akhir ini. Penjelasan yang terkait merupakan tahap dan kegiatan dalam penelitian.
11
BAB IV
PEMBAHASAN Pada bab ini akan menguraikan sejarah singkat More-Share Corp. serta membahas perancangan yang akan dibuat sekaligus tahap rancang bangun sistem aplikasi yang telah dianalisis sesuai dengan data informasi yang ada.
BAB V
PENUTUP Bab ini akan diuraikan kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan
laporan
tugas
akhir
serta
saran-saran
untuk
memperbaiki dan mengembangkan lebih lanjut dari penyusunan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Rancang Bangun Kata “rancang” merupakan kata sifat dari “perancangan” yakni merupakan
serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan (Pressman, 2005). Kata “bangun” merupakan kata sifat dari “pembangunan” adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2005). Dengan
demikian
pengertian
rancang
bangun
merupakan
kegiatan
menerjemahkan hasil analisa kedalam bentuk paket perangkat lunak kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang sudah ada. Banyak langkah yang perlu dilakukan dalam perancangan perangkat lunak. Langkah-langkah tersebut menggambarkan struktur data, struktur program, karakteristik antarmuka dan detail prosedur yang merupakan sintesa dari keperluankeperluan informasi (Pressman, 2005). Perancangan data merupakan langkah pertama dari empat kegiatan perancangan dalam rekayasa perangkat lunak. Aktivitas utama dalam perancangan data adalah memilih gambaran logik dari struktur data yang
12
13
dikenali selama fase spesifikasi dan pendefinisian keperluan. Pemilihan ini melibatkan analisis algoritma dari alternatif struktur dalam rangka menentukan perancangan yang paling efisien. Beberapa prinsip dalam perancangan data, yaitu : a.
Prinsip-prinsip analisis sistematis yang diterapkan pada fungsi dan perilaku harus juga diterapkan pada data.
b.
Seluruh struktur data dan operasi yang harus dilakukan padanya harus dikenali.
c.
Kamus data harus diadakan dan digunakan untuk mendefinisikan perancangan data dan program.
d.
Keputusan perancangan data level rendah haruslah ditunda sampai akhir proses perancangan.
e.
Gambaran dari struktur data mesti hanya dikenali oleh modul yang menggunakan secara langsung isi data di dalam struktur pustaka struktur data dan operasinya mesti dikembangkan.
f.
Rancangan perangkat lunak dan bahasa pemograman mesti mendukung spesifikasi dan realisasi dari jenis data abstrak. Sedangkan definisi rancangan aplikasi adalah proses di mana keperluan
pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi (Whitten, 2004).
14
2.2
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen 2.2.1
Definisi Sistem Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan
sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapantahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Ladjamudin, 2005). 2.2.2
Karakteristik Sistem Definisi sistem memiliki karakteristik tertentu (Ladjamudin, 2005),
yaitu: a.
Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b.
Batas Sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
15
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. c.
Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
d.
Penghubung Sistem Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem
dengan
subsistem
lainnya,
melalui
penghubung
ini
kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. e.
Masukan Sistem (Input) Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan.
16
f.
Keluaran Sistem (Output) Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem lain.
g.
Pengolah Sistem Suatu sistem mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
h.
Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak memiliki sasaran maka sistem tidak akan ada.
2.2.3 Klasifikasi Sistem Sistem
dapat
diklasifikasikan
dari
beberapa
sudut
pandang
(Ladjamudin, 2005), di antaranya adalah sebagai berikut: a.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik.
17
b.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak hasil buatan manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system.
c.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan terbuka. Sistem
tertutup
(closed system)
merupakan
sistem
yang tidak
berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena keterbukaan sistem ini, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
18
2.2.4
Definisi Informasi Informasi dalam sebuah perusahaan atau instansi merupakan sesuatu
yang sangat penting guna untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Akibat kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan atau instansi tersebut akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan persaingannya. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya yang mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem informasi umumnya
digunakan
untuk
beberapa
kegunaan.
Sehingga
tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya yang diperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Anthony dan Dearden mengatakan bahwa keadaan sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy (Jogiyanto, 2008). Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagi orang atau pihak yang menerimanya.
19
Informasi dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu seorang manager mengambil keputusan dan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi (Jogiyanto, 2008). Oleh sebab itu informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.
Akurat Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus mencerminkan suatu maksud. Informasi diharuskan akurat karena dari informasi yang tidak akurat akan banyak timbul gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2.
Tepat Waktu Informasi yang sampai pada yang membutuhkan tidak boleh terlambat, informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai, hal ini disebabkan karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, maka akan berakibat fatal pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan.
3.
Relevan Informasi tersebut harus bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang adalah berbeda. Informasi yang
20
baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat. 4.
Lengkap Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima tidak terpotong-potong, Karena hal itu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
5.
Jelas dan lugas Diartikan bahwa informasi yang disampaikan kepada penerima harus jelas sehingga dapat diterima dan mudah dipahami.
2.2.5
Definisi Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting
bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing system atau information processing system atau informationgenerating sistem. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2008).
21
2.2.6
Manfaat Sistem Informasi Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di
dalam suatu organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung jawab atas pengalokasian sumber daya untuk pengembangan dan pengoprasian sumberdaya untuk pengembangan dan pengoprasian perusahaan (Ladjamudin,2005). 2.2.7
Komponen Sistem Informasi Terdapat 5 komponen dalam sistem informasi (Jogiyanto, 2008),
kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a.
Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan mesin. c.
Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data. Perangkat
Peangkat
keras
lunak
Data
Prosedur
manusia
Gambar 2.1 Lima komponen Sistem Informasi (Jogiyanto, 2008)
22
2.2.8
Detail Komponen Sistem Informasi Penjelasan bahwa komponen sistem informasi dapat secara garis besar
dikelompokkan ke dalam enam blok (Jogiyanto, 2008), yaitu : a.
Blok Masukan (Input Block) Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (Model Block) Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu. c.
Blok Keluaran (Output Block) Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas.
d. Blok Teknologi (Technology Block) Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. e.
Blok Basis Data (Database Block) Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer.
23
f.
Blok Kendali (Controls Block) Meliputi masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan atau kegagalan sistem.
2.2.9
Definisi Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi
yang
menyediakan
pelaporan
berorientasi
manajemen
berdasarkan
pemrosesan transaksi dan operasi organisasi (Whitten et all, 2004). Selain itu SIM disebut juga jaringan prosedur pengolah data yang dikembangkan dalam suatu sistem terintegrasi dengan maksud memberikan informasi yang bersifat intern ataupun ekstern kepada manajemen, dengan dasar pengambilan keputusan. Secara garis besar SIM dibangun atas komponen: 1. Basisdata (database) Sebuah sistem manajemen memiliki subsistem manajemen data. Subsistem manajemen data merupakan manajemen yang memasukan data ke suatu database untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak untuk menjadi sebuah informasi. 2. Sistem Perangkat Lunak (software) Dalam komponen ini terdapat subsistem manajemen pengguna, pengguna berkompunikasi dengan dan memerintahkan sistem informasi, sehingga pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Selain itu
24
dalam SIM juga terdapat manajemen laporan, merupakan aspek laporan informasi yang diberikan kepada pengguna. 2.2.10 Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Beberapa karakteristik dari SIM (Kadir, 2009), yaitu: 1.
Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur yakni pada lingkungan yang telah mendifinisikan hal-hal berkut secara tegas dan jelas terkait prosedur, operasi, aturan pengambilan keputusan dan arus informasi.
2.
Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
3.
Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang berguna untuk pengambilan
keputusan
tetapi
tidak
secara
langsung
(manajer
menggunakan laporan dan inforamsi serta membuat kesimpulankesimpulan tersendiri untuk melakukan pengambilan keputusan).
2.3
Pengelolaan Data Pengelolaan data adalah segala macam pengolahan suatu kombinasi-
kombinasi dari berbagai macam data untuk membuat data tersebut menjadi berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan dapat segera dipakai. Sedangkan definisi pengolahan data itu sendiri adalah proses manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berguna berarti (Jogiyanto, 2008).
25
2.4
Pengertian dan fungsi domain tingkat dua Domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server
komputer seperti web server atau email server di jaringan komputer ataupun internet. Fungsi Domain adalah untuk mempermudah pengguna di internet pada saat melakukan akses ke server, selain juga dipakai untuk mengingat nama server yang dikunjungi tanpa harus mengenal deretan angka yang rumit yang dikenal sebagai IP address. Nama domain ini juga dikenal sebagai sebuah kesatuan dari sebuah situs web seperti contohnya “google.com”. Nama domain kadang-kadang disebut pula dengan istilah URL, atau alamat website, domain tingkat dua merupakan sub dari domain utama yang memiliki fungsi sama. Penanggung jawab, sekaligus pengawasan terhadap penggunaan fasilitas domain tersebut secara umum biasa disebut domain registrar, baik dalam hal penjualan maupun kontrol nama domain (Mueller, 2002).
Gambar 2.2 Contoh Skema Fungsi Kerja Domain (Mueller, 2002)
26
2.5
Perkembangan domain internasional TLD .com (commercial) adalah suatu TLD internasional yang melingkupi
host yang menangani aktifitas komersial. Selain itu, dikenal pula TLD .net (network) untuk jaringan, .org (organization) untuk organisasi lain-lain, .edu (educational) untuk lembaga pendidikan, .gov (government) untuk lembaga pemerintahan dan .mil (military) untuk kepentingan militer. Penetapan TLD internasional tersebut berada dalam wewenang ICANN (The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers, www.icann.org), sebuah organisasi nirlaba internasional yang khusus menangani hal-hal yang berkaitan dengan alokasi IP di internet, protokol-protokol yang digunakan, serta manajemen sistem penamaan berbasis domain. Sementara itu, pengelolaan TLD secara administratif merupakan wewenang dari IANA (Internet Assigned Numbers Authority, www.iana.org), yang juga merupakan sebuah organisasi nirlaba yang mengemban fungsi koordinasi global di internet. Pada
mulanya,
TLD
.com,
.net,
maupun
.org,
digunakan
sesuai
peruntukannnya, namun belakangan karena pemilikan domain dibawah TLD ini bersifat bebas dan menerapkan prosedur yang otomatis, maka peruntukannya cenderung diabaikan. Diantara seluruh TLD internasional tersebut, TLD .com merupakan TLD yang paling laris. Mungkin ini berhubungan dengan demam DotCom yang saat ini sedang melanda dunia sehingga setiap perusahaan akan merasa ketinggalan zaman apabila belum memiliki domain sendiri dibawah TLD .com. Dewasa ini, pengguna TLD internasional .net, .com, dan .org, sudah sangat luar biasa sehingga menimbulkan kritis pendaftaran nama domain. Bagi calon
27
pemilik domain baru, akan sulit sekali untuk menemukan baik kata, maupun singkatan yang belum terpakai. Karenanya ICANN menetapkan beberapa TLD baru, diantaranya .info, .news, .biz, .museum, .coop, .name, dan .aero (Cherry, 2001). Pertumbuhan jumlah situs internet yang fenomenal telah menjadikan internet sebagai sumber informasi yang tidak dapat diabaikan. Internet Software Consortium (ISC.ORG) telah membuat grafik peningkatan nama-nama domain dari hanya beberapa diawal 1990-an, menjadi lebih dari 353 juta pada bulan juli 2005. Domaindomain baru ini mencerminkan kemungkinan pelanggan-pelanggan, pemasok, dan sekutu-sekutu bisnis baru (McLeod, 2006). Tabel 2.1 Daftar jumlah pengguna domain (Cherry, 2001). Top Level Domain Domains worldwide . Com
108.124.540
. De
15.383.974
. Net
15.052.468
. Uk
10.386.743
. Org
10.243.889
. Cn
7.433.744
. Info
6.805.760
28
. Nl
5.219.687
. Ru
4.459.121
. Eu
3.746.515
Gambar 2.3 Grafik jumlah pengguna domain (Cherry, 2001)
2.6
Perlengkapan Pendukung Aplikasi Untuk mengintegrasikan antara aplikasi dengan server domain, dibutuhkan
adanya dukungan teknologi berupa internet, webservers, web hosting, domain, dan teknologi lainnya yang mendukung pembangunan sistem registrar second level domain.
29
2.6.1
Internet Internet adalah ribuan komputer diseluruh dunia yang terhubung
dengan perangkat jaringan untuk menyediakan informasi-informasi kepada pengguna. Informasi-informasi tersebut dapat berupa suara, gambar, file, dan lain-lain. Internet adalah sebuah infrastruktur komunikasi yang terdiri dari ribuan komputer di seluruh dunia dan terhubung bersama-sama oleh sistem telekomunikasi. Dalam memberikan informasi kepada pengguna, internet mengirimkan informasi kepada pengguna ketika komputer pengguna sedang berada dalam komunikasi dengan komputer pengguna lain. Semua komputer dan penyedia layanan komunikasi dari pengirim dan penerima merupakan perantara atau saluran (Comerford, 2001). Konektivitas internet umumnya didirikan dengan menggunakan Internet Service Provider (ISP). ISP adalah organisasi yang memiliki kehadiran permanen di internet dan memberikan fixed line atau dial-up (Comerford, 2001). Jadi dengan adanya ISP, kita dapat melakukan proses tukar-menukar data dengan komputer lain. ISP tersebut juga memberikan alamat sendiri pada komputer kita. Alamat tersebut kita kenal dengan nama IP address. IP address mengizinkan ribuan atau ratusan komputer di seluruh dunia untuk terhubung satu sama lain.
30
Gambar 2.4 Contoh Jaringan Internet (Comerford, 2001) 2.6.2 Web Hosting Web hosting adalah sebuah ruangan yang kita sewa untuk meletakkan website dan database kita agar dapat diakses oleh publik. Untuk memiliki web hosting, kita butuh layanan jasa penyewaan untuk meletakkan aplikasi web yang sudah kita bangun. Selain butuh web hosting kita membutuhkan domain untuk memberikan alamat pada website kita. Domain pada website itu bisa diibaratkan alamat bagi sebuah rumah. Dan hosting itu bisa diibaratkan sebagai tempat tinggal bagi pemilik rumah. Web hosting yang beredar di internet ada yang tersedia secara gratis dan ada yang berbayar. Agar situs Web yang telah anda bangun tersedia untuk diakses oleh publik, website Anda membutuhkan hosting pada sebuah server. Hosting bisa didapatkan dengan cara murah tanpa harus mengeluarkan uang atau
31
didapatkan dengan cara yang sedikit mahal dengan mengeluarkan uang. Penggunaan hosting dari segi biaya tergantung pada fitur dan kinerjanya. Fitur yang dibutuhkan berupa aplikasi yang ingin dipublikasikan, database, mail server, perangkat lunak keamanan yang berguna sebagai firewall dan detektor virus. Sedangkan kinerja yang dibutuhkan pada hosting bergantung pada jenis hosting yang kita gunakan. Jika kita menggunakan jenis hosting secara gratis, biasanya kita diberikan kuota terbatas. Kuota itu bisa berupa batasan waktu penyewaan dan ukuran data yang dapat ditampung (Zhangfeng et all, 2011).
32
Gambar 2.5 Contoh Skema Webhosting (Zhangfeng et all, 2011)
33
2.6.3 Web Server Web server adalah program yang menafsirkan permintaan HTTP sehingga halaman web dapat dimengerti oleh sebuah web browser. Web server yang tersedia dipasaran ada banyak dan Anda dapat menggunakan salah satu dari web server yang tersedia (Kadir, 2003). Penggunaan web server sangat dibutuhkan ketika sedang membangun sebuah website menggunakan bahasa pemrograman dan database, web server dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi web yang sudah kita bagun dari komputer kita menggunakan situs local/localhost.
Gambar 2.6 Contoh Skema Webserver (Kadir, 2003)
34
2.6.4 Web Browser Web browser adalah aplikasi yang kita gunakan untuk mengakses halaman suatu website dan menjelajahi isi dari website tersebut. Tanpa web browser kita tidak dapat menjelajahi situs-situs yang ada di seluruh dunia. Web browser bisa dikatakan sebagai perangkat lunak pelengkap dalam berhubungan dengan internet. Web browser adalah program komputer yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk menjelajahi atau mengunjugi sebuah website dan menampilkan halaman website tersebut. Web browser pertama dikembangkan oleh Netscape (Kadir, 2003).
Gambar 2.7 Contoh Skema Web browser (Kadir, 2003) 2.6.5 Cara Kerja World Wide Web Untuk dapat mengakses halaman suatu website, kita membutuhkan dukungan internet dan web browser. Web browser, internet, dan alamat suatu
35
website bekerja satu sama lain untuk menampilkan halaman website yang kita inginkan. Cara kerja web browser yang terkoneksi internet dalam menampilkan halaman suatu website menggunakan prinsip kerja klien atau server. World Wide Web (WWW) beroperasi menggunakan prinsip jaringan klien/server. Ketika Anda memasukkan URL (alamat web) ke dalam browser dan mengkliknya, Anda telah membuat membuat sebuah permintaan HTTP dari komputer yang memiliki alamat URL tersebut. Jadi setelah permintaan kita ditanggapi oleh server, web browser akan menampilkan halaman web dari alamat website yang sebelumnya telah kita input-kan (Kadir, 2003).
Gambar 2.8 Contoh Skema World Wide Web (Kadir, 2003)
Gambar 2.8 memperlihatkan cara kerja world wide web. Pada gambar tersebut kita melihat ada empat komputer yang terhubung ke internet. Masingmasing komputer memasukkan alamat website pada kolom URL di web
36
browser. Web browser berperan sebagai klien dan mengirimkan permintaan ke server dari alamat situs yang kita inginkan. Setelah itu, server akan menanggapi keinginan kita dan menampilkan halaman website pada halaman web browser. 2.6.6 Definisi Halaman Web Halaman web adalah halaman pada web browser dimana kita dapat melihat isi dari suatu website. Halaman web adalah halaman antar muka pengguna yang melibatkan pengunjung dengan suatu website untuk menavigasi serangkaian halaman web yang terhubung dengan teks, gambar, dan sebagainya. Pada umumnya setiap website merupakan halaman yang terpisah antara file dengan server (Kadir, 2003).
2.7
Metode Pengumpulan Data 2.7.1
Studi Pustaka Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara menelaah
dan melihat, membaca, mencatat dan mengutip kepada suatu hasil penulisan penelitian yang sudah dicetak dan dijadikan referensi data dalam pemecahan suatu masalah yang ada. Bentuk dari hasil penelitian dan penulisan bisa berbentuk buku kamus, buku ensiklopedia jurnal, yearbook, abstract journal, review journal, periodical, circular, leaflet, bibliografi dan buletin (Nazir, 2005).
37
2.7.2
Studi Lapangan Metode penelitian lapangan dibagi menjadi 2(dua), yaitu metode
observasi dan wawancara (Jogiyanto, 2008). a. Observasi Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Pendekatan observasi dapat diklasifikasikan ke dalam observasi perilaku (behavioral observation) dan observasi non-perilaku (nonbehavioral observation) (Jogiyanto, 2008). b. Wawancara Wawancara
(interview)
adalah
komunikasi
dua
arah
untuk
mendapatkan dari responden. Wawacara (interview) dapat berupa wawancara personal (personal interview), wawancara intersep (intercep interview) dan wawancara telepon (telephone interview) (Jogiyanto, 2008). 2.7.3
Studi Literatur Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menambah
referensi teori-teori yang digunakan dalam penelitian serta mempelajari literatur yang dapat mendukung penelitian terhadap Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua. Sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara lain tugas akhir atau skripsi sejenis, tesis dan jurnaljurnal yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti (Nazir, 2005). Berikut
38
merupakan beberapa hasil penelitian sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis: Tabel 2.2 Studi Literatur Sejenis NO Nama
Judul
Tahun
Kelemahan
Kelebihan
Peneliti 1
Mueller
Why
ICANN
[failings
of
can't 2002 Internet
Corporation Assigned
for
Names
and
Numbers].
Hanya
sebatas Analisa yang
analisa teori dan dibahas terkait belum pada
sampai sulitnya tahap mendapatkan
penerapan
domain tingkat
aplikasi.
satu bisa menjadi landasan dasar untuk diterapkan pada rancangan aplikasi.
2
Davids
Fraudulent
Online 2004
Hanya
sebatas Teori terhadap
Identity Sanctions Act:
analisa teori dan penyalahgunaan
empowering
belum
law
sampai data pribadi bisa
enforcement or limiting
pada
tahap diterapkan pada
privacy.
penerapan
rancangan
aplikasi.
aplikasi untuk meningkatkan masalah keamanan.
3
Cherry
Websights
[domain 2001
name registration].
Hanya
sebatas Teori dasar
analisa teori dan terkait prosedur
39
belum
sampai pendaftaran
pada
tahap domain bisa
penerapan
diterapkan pada
aplikasi.
rancangan aplikasi.
4
Sinaci
Domain Name Registry 2010
Hanya
Service
analisa teori dan penggunaan
through
a
semantic middleware
belum
sebatas Grafik
sampai domain tingkat
pada
tahap satu bisa
penerapan
dijadikan
aplikasi.
landasan pentingnya fungsi domain tingkat dua sebagai alternatif.
5
Rizaz
Rancang bangun sistem 2009
Tidak
adanya Adanya sistem
e-commerce CV. Hasta
informasi tentang keamanan pada
karya mandiri
produk yang up to sistem ini. date.
6
7
Putro Utomo
Rancang bangun sistem 2010
Kurangnya
Nurfatihi
informasi
chat online untuk interface yang
pemesanan
fitur Desain user
online pada perusahaan
mempermudah
konveksi
interaksi pembeli
pakaian
seragam (studi kasus :
dengan
CV. ALFISA)
perusahaan.
Aditya cita
Rancang bangun si e- 2011
Tidak
nugraha
commerce
pembayaran
pada
user friendly.
ada Menyediakan info
produk
40
winzone pro CV. estie
online
yang lama dan baru,
abadi jaya
dimiliki
sehingga
perusahaan.
pembeli
dapat
mensortir barang
yang
dibeli. 8
Yunizar
Aplikasi
e-commerce 2009
Kurangnya sistem Ada nya sistem
aromatherapy berbasis
keamanan
pada interaksi antara
CMS (studi kasus CV.
sistem ini.
pelanggan
Viko collection) 9
Rohilahima
Pengembangan
perusahaan. sistem 2008
informasi
transaksi
penjualan
jasa
percetakan pada
CV.
Hijau
dan
Production
Samadiru di Bekasi
Kurangnya sistem
Mempermudah
verifikasi otomatis pada ke email pembeli
customer
untuk mengetahui informasi
yang
ada
pada
percetakan.
Bila dibandingkan dengan studi sejenis terhadap penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua, belum adanya sebuah penelitian yang terfokus pada masalah Domain tingkat dua sehingga penelitian serta rancangan ini akan menjadi sebuah patokan dasar bagi penelitian selanjutnya. Dalam hal lainnya sebagai perbandingan terhadap studi sebelumnya dari segi kekurangan serta kelebihannya maka penelitian Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua ini akan lebih difokuskan pada pengembangan sistem yang lebih ter-update yang mampu
41
melakukan singkronisasi otomatis terhadap domain tingkat satu maupun proses otomatis antara pengguna dengan sistem. Dari segi keamanan juga akan lebih ditingkatkan agar dapat menutupi segala kekurangan maupun resiko jika terjadi penyalahgunaan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, sistem akan melakukan beberapa verifikasi terkait data pribadi maupun data lainnya sehingga mengurangi tingkat penyalahgunaan.
2.8
Pengembangan Sistem Kebanyakan
organisasi
memiliki
system
development
process/proses
pengembangan sistem resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan yaitu proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum (Whitten, 2004): Tabel 2.3 Tabel korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan sistem (Whitten, 2004). Proses Pengembangan Sistem Langkah-langkah pemecahan masalah yang umum yang disederhanakan
42
1. Mengidentifikasi masalah (Juga merencanakan solusi System initiation untuk masalah) 2. Menganalisa dan memahami masalah. System analysis 3. Mengidentifikasi Persyaratan dan harapan solusi. 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan System design
terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih
System implementation
7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya).
2.8.1
The Sequential or Waterfall Strategy Pengembangan sistem secara alamiah adalah proses berurutan
(sequential). Strategi ini mengisyaratkan “penyelesaian” tiap proses satu per satu. Penyelesaian “berurutan” menghasilkan pengembangan sistem informasi yang seluruhnya baru. Karena penampilan pendekatan ini seperti air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut proses “Pengembangan Air Terjun” (Waterfall Development) (Whitten, 2004).
43
Gambar 2.9 The Sequential or Waterfall Strategy (Whitten, 2004) Berikut penjelasan Gambar 2.9. 1.
System Initiation adalah perencanaan awal untuk sebuah proyek
untuk mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal. Pada permulaan sistem ini untuk menentukan lingkup proyek dan rencana pemecahan masalah. 2.
System Analysis adalah studi domain masalah bisnis untuk
merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. 3.
System Design adalah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis
dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Desain tersebut dalam bentuk prototipe yang bekerja. 4.
System Implementation adalah mengimplementasikan solusi yang
telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System
implementation
merupakan
tahapan
terakhir
dalam
proses
44
pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, menginstall, menguji dan mengoperasikan sistem informasi. Kelebihan menggunakan metode pengembangan sistem waterfall strategy sequential (Whitten, 2004) adalah: 1.
Metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas.
2.
Setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghidari terjadinya pengulangan dalam tahapan sehingga pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang diinginkan.
3.
Mudah untuk mengidentifikasi kebutuhan yang panjang sebelum programming dimulai.
4.
Mudah untuk meminimalkan perubahan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.
5.
Baik untuk sistem yang belum pernah dibuat.
6.
Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
7.
Document pengembangan system sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
8.
Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan asal-asalan. Selain itu,
45
metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah diketahui dengan baik. Sedangkan kelemahan menggunakan metode pengembangan sistem waterfall strategy sequential (Whitten, 2004) adalah: 1.
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
2.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan yang berakibat pada tahapan selanjutnya.
3.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidak pastian pada saat awal pengembangan.
4.
Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan waktu yang lama.
5.
Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori. Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
2.9 Analisis Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis) Object-Oriented Analysis (OOA) adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan disesuaikan untuk penggunaannya yang baru. Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk membuat objek baru atau bisa juga untuk mengubah objek yang sudah ada
46
untuk dipadukan dengan objek-objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi bisnis yang berdaya guna tinggi. (Whitten, 2004).
2.10
Perancangan Berorientasi Objek (Object Oriented Design) Object Oriented Design (OOD) adalah suatu pendekatan yang digunakan
untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek (objects), atribut (attributes) dan metode (methods). Perancangan suatu piranti lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak berlapis (multilayered software architecture), juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang menyediakan fungsi-fungsi (functions) yang dibutuhkan. Selain itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir melalui lapisan (layers), subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD (Whitten, 2004). Analisis dan Desain Berbasis Objek atau OOAD adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat dibedakan berdasarkan atribut (elemen data) dan perilaku entitasnya. OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode menjadi lebih berguna,
47
merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan, dan substitusi bagian dapat dengan mudah diimplementasikan. Terdapat empat aktivitas utama yang digunakan dalam menggunakan metode Unified Software Deployment untuk OOAD (Object Oriented Analysis and Design) (Whitten, 2004) ini, yaitu: 1.
Problem Domain Analysis Dalam tahapan ini sistem dirancang sesuai dengan kebutuhan informasi dari
pengguna, tahapan ini menentukan hasil dari keseluruhan aktivitas analisis dan perancangan. Tahapan dari Problem Domain Analysis ini adalah :
Menentukan Class yang ada dalam sistem dengan melakukan proses identifikasi dari definisi sistem yang telah dikembangkan.
Menganalisa dan mengembangkan struktur hubungan dari class-class yang ada.
Menganalisa behavior dari class-class tersebut untuk menentukan state dari setiap class yang termasuk dalam sistem ini.
Hasil laporan perancangan yang dihasilkan dari tahapan ini adalah:
1.
System Definition Mendefinisikan seluruh sistem sebagai sebuah model yang akan dilihat user saat sistem jadi.
48
2.
Class Diagram Untuk menggambarkan hubungan antara class-class
dalam sebuah
sistem. 3.
State Diagram Untuk menggambarkan bagaimana state dari daur hidup kelas yang ada di dalam sistem ini.
Dapat dilihat dari tahap ini telah dapat dilihat model aplikasi secara keseluruhan bagaimana aplikasi tersebut akan terbentuk. 2.
Application Domain Analysis Tahapan ini berfokus pada bagaimana sistem akan digunakan oleh pengguna.
Tahap ini dan tahap sebelumnya dapat dimulai secara bergantian, tergantung pada kondisi pengguna (Whitten, 2004). Terdapat tiga tahapan yang akan dilakukan dalam Application Domain Analysis, yaitu: a)
Menentukan pemakai, yaitu menentukan actor dan use case yang terlibat dan interaksinya.
b)
Menentukan fungsi sistem untuk memproses informasi dan membuat daftar fungsi.
c)
Menentukan
interface
pengguna
dan
sistem,
untuk
interaksi
sesungguhnya dari pengguna dan sistem informasi yang dirancang. d)
Use Case Diagram, yang menggambarkan interaksi pengguna sebagai actor dengan sistem informasi.
49
e)
Function List, yaitu kemampuan yang harus dimiliki sistem sebagai kebutuhan dasar dari user.
f)
User
Interface
Navigation
Diagram,
yaitu
diagram
untuk
menggambarkan tampilan layar yang akan dirancang untuk memenuhi kebutuhan user. 3.
Architectural Design Dalam tahap ini dirancang arsitektur hubungan antara Client dan Server yang
memadai untuk sistem agar dapat berjalan baik. Perancangan tahap ini menentukan bagaimana struktur sistem fisik akan dibuat dan bagaimana distribusi sistem informasi pada rancangan fisik tersebut. Laporan yang dihasilkan adalah Deployment Diagram. 4.
Component Design Tahap terakhir dalam Unified Software Deployment sebelum melakukan
programming. Sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut programming. Sistem akan dimodelkan secara lengkap dalam diagram yang disebut sebagai Component Diagram. Pada tahap ini dapat dilihat bagaimana sistem bekerja dan interaksi yang terjadi antara sistem dan pengguna.
2.11
UML (Unified Modelling Language)
UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan
50
kerena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memingkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship (Munawar, 2005). UML tidak menentukan metode untuk sistem-sistem pengembangan hanya catatan yang saat ini telah diterima luas sebagai standar untuk pemodelan objek (Whitten, 2004). Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model, symbol tersebut diantaranya adalah Use Case, Actor, Control Flow/Message, Initial State, Final State, State, Decision, Object Lifeline, Message Call, Class, Communicates, dan Transition. Untuk lebih jelasnya simbol pada UML terdapat pada daftar simbol.
51
2.11.1 Use Case Diagrams Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai (Munawar, 2005). Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem (Munawar, 2005): 1.
Actor (Pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.
2.
Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor.
3.
Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan use case dimana terjadi interaksi di antara mereka.
52
System
Use Case 1
Actor 1
Use Case 2
Actor 2
Use Case 3
Actor 3
Gambar 2.10 Contoh Diagram Model Use Case (Munawar, 2005) 2.11.2 Class Diagrams Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005). Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).
53
Class2 -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute n +Operation 1() +Operation n()
1 *
Class1 -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute 3 -Attribute n +Operation 1() +Operation 2() +Operation n()
1 *
Class3 -Attribute 1 -Attribute 2 -Attribute n +Operation 1() +Operation n()
Gambar 2.11 Contoh Model Class Diagram (Munawar, 2005) 2.11.3 Activity Diagrams Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005). Start
Control Flow ActionState1
If True ActionState2
Finish
Gambar 2.12 Contoh Model Activity Diagram (Munawar, 2005)
54
2.11.4 Sequence Diagrams Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005).
Object 1
Actor Message 1 Message Call 1 Reply Message 1
Gambar 2.13 Contoh Model Sequence Diagram (Munawar, 2005) 2.11.5 Statechart Diagram Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain (Whitten, 2004).
55
State Action 1 Event 1
Initial State
Event 2
State Action 2
Event 3
Final State
Gambar 2.14 Contoh Model Statechart Diagram (Whitten et all. 2004) 2.12
Sekilas tentang bahasa pemrograman PHP serta MySQL database Bahasa pemrograman yang akan digunankan dalam merancang aplikasi
second level domain registrar ini meliputi PHP dan MySQL sebagai database. 2.12.1 Bahasa Pemrograman PHP (Hypertext Processor) PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berjalan dalam sebuah web server . PHP merupakan singkatan dari hypertext processor yaitu instruksi atau perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen HTML sebagai script pendukung yang ada di lingkungan server (server side HTML embedded scripting). Dengan PHP ini, dapat dibuat berbagai macam aplikasi berbasis web, mulai dari aplikasi web yang
56
sederhana sampai dengan aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke database (Rafiza, 2006). 2.12.2 Database MySQL Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas (Kadir, 2003). MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System) yang sangat popular dikalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl (Sidik, 2006). MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multiuser serta menggunakan perintah standar Structured Query Language (SQL). MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius (Kadir, 2003).
57
2.13
Konsep Dasar Testing dan Pengujian Sistem 2.13.1 Definisi Pengujian Sistem Definisi sistem yang akan diuji meliputi klasifikasi (Jogiyanto, 2008) sebagai berikut: a.
Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan apa yang diharapkan.
b. Suatu kegiatan untuk mengevaluasi keunggulan dan kelemahan terhadap sesuatu yang diuji (kualitas produk). c.
Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan system.
d. Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam sesuatu prosedur kegiatan. 2.13.2 Aktifitas Pengujian Sistem Proses pengujian sistem (Jogiyanto, 2008) meliputi aktifitas berikut: a.
Melakukan proses evaluasi terhadap sistem yang sudah ada apakah sistem sudah sesuai yang diharapkan user.
b.
Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau hasil sistem.
c.
Menguji terhadap input, pengelolaan (proses) dan output system.
d.
Melakukan penilaian dan evaluasi terhadpat komponen system prosedur pelaksanaan kegiatan dan mutu atau kualitas hasil sistem.
58
2.13.3 Black Box Testing Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luarnya (Soetam, 2011). Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventori di sebuah perusahaan. Maka pada jenis white box testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian di tes menggunakan teknikteknik white box testing. Sedangkan pada jenis black box testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha di tes apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya (Soetam, 2011). Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain: 1.
Anggota tim tester tidak harus dari seorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
59
2.
Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3.
Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
4.
Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.
2.13.4 Tujuan Testing Hal-hal yang terlibat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan untuk sipengguna, dengan kata lain hasil proses implementasi yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasikan adanya ketidak sesuaian hasil sebuah system informasi dengan hasil diharapkan (Jogiyanto, 2008). Berdasarkan pengertian diatas testing mempunyai beberapa tujuan : a.
Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk yang diproses telah sesuai dengan kuantitas data asli pada perusahaan yang dipersyaratkan. Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk.
b.
Testing merupakan proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat kuantitas suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam melakukan penelitian
ini dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu studi pustaka, studi lapangan dan studi literatur. 3.1.1
Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara
melihat, membaca, mencatat dan mengutip kepada suatu hasil penulisan penelitian yang sudah dicetak dan dijadikan referensi data dalam pemecahan suata masalah yang ada pada Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua. Bentuk dari hasil penelitian dan penulisan bisa berbentuk buku kamus, buku ensiklopedia jurnal, yearbook, abstract journal, review journal, periodical, circular, leaflet dan buletin. Semua referensi dapat dilihat pada daftar pustaka. 3.1.2
Studi Lapangan Metode penelitian lapangan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu observasi dan wawancara.
a. Observasi Observasi ini dilakukan dengan melihat langsung proses sistem yang berjalan pada bagian pendaftaran serta pengelolaan domain 60
61
tingkat satu untuk nantinya dapat dikembangkan menjadi domain tingkat dua, kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan di bawah pengawasan Bapak Khamim selaku Direktur Utama More-Share Corp. Bapak Khamim memberikan data mengenai segala kebutuhan yang diperlukan terkait sistem yang sedang. Kegiatan pengamatan ini dilakukan tanggal 6 oktober s/d 8 oktober 2013 pada perusahaan More-Share Corp. Yang beralamat di jalan kebon nanas 3 no 20. b. Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan Bapak Khamim sebagai direktur utama More-Share Corp. mengenai segala kebutuhan yang diperlukan dalam perancangan sistem. Sehingga dapat mengetahui kebutuhan yang diperlukan untuk membangun sebuah sistem informasi pengelolaan domain tingkat dua. Dari hasil wawancara tersebut dikumpulkan informasi berupa sistem yang sedang berjalan saat ini dan segala kebutuhan untuk membangun sebuah sistem informasi pengelolaan domain tingkat dua. Hasil
wawancara
akan dicantumkan pada
halaman lampiran
wawancara. Kegiatan wawancara ini dilakukan tanggal 11 oktober s/d 13 oktober 2013 pada perusahaan More-Share Corp. Yang beralamat di jalan kebon nanas 3 no 20.
62
3.1.3
Studi Literatur Studi literatur dalam penelitian ini dilakukan untuk menambah
referensi teori-teori yang digunakan dalam penelitian serta mempelajari literatur yang dapat mendukung penelitian terhadap Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua. Sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara lain tugas akhir atau skripsi sejenis, tesis dan jurnaljurnal yang terkait dengan penelitian yang akan diteliti. Untuk lebih detail mengenai perbandingan studi literatur sejenis terkait penelitian ini bisa dilihat pada landasan teori.
3.2
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan strategi waterfall strategy sequential (strategi air terjun beraturan) dengan pemodelan objek yang terdiri dari permulaan sistem (system initiation), analisis sistem (system analysis), desain sistem (system design), dan implementasi sistem (system implementation). Dalam metode pengembangan sistem ini menggunakan notasi UML (Unified Modelling Language). Diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.
63
3.2.1
Permulaan Sistem (System Initiation) Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan di
dalam membangun sistem informasi pengelola domain tingkat dua antara lain: 1.
Identifikasi masalah, mempelajari alur sistem pada pendaftaran serta pengelolaan domain tingkat satu untuk diterapkan pada perancangan pendaftaran serta pengelolaan domain tingkat dua.
2.
Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun.
3.
Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.
3.2.2
Analisis Sistem (System Analysis) Dalam tahap ini akan menguraikan beberapa hal, yaitu:
1.
Gambaran Umum dari Perusahaan More-Share Corp. seperti visi dan misi, sejarah, serta struktur oganisasi.
2.
Analisis sistem yang berjalan serta menjelaskan sistem yang dipakai oleh Perusahaan More-Share Corp. sebelum merancang dan membangun sebuah sistem baru.
3.
Analisis pemecahan masalah yaitu mengurai tentang beberapa usulan yang dapat membantu memberikan nilai lebih pada sistem yang berjalan.
4.
Analisis kebutuhan User dan Sistem.
3.2.3
Desain Sistem (System Design) Dalam metode pengembangan sistem ini menggunakan notasi UML
(Unified Modelling Language). Diagram yang digunakan dalam penelitian ini
64
adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Statechart Diagram. Pada tahap ini juga akan menguraikan perancangan database dan perancangan layout. 3.2.4
Implementasi Sistem (System Implementation) Dalam tahap ini akan dilakukan Pemrograman dan Pengujian Sistem.
a.
Pemrograman Pemrograman sistem yang akan dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL
b.
Pengujian Sistem Untuk pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox testing, dimana penulis melakukan input data pada sistem dan melihat output-nya apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak serta dilakukannya demo live yang dapat digunakan langsung secara online oleh pengguna internet lainnya dan pengguna dapat memberikan feedback melalui form ticket yang berada pada member area sebagai tambahan data akhir pengujian sistem.
3.3
Kerangka Penelitian Penyusunan hasil penelitian skripsi “Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Domain Tingkat Dua” terdiri dari dua metode yaitu pertama menggunakan metode pengumpulan data yang terdiri atas studi pustaka, studi lapangan dan studi literatur. Kedua, menggunakan metode analisis dan perancangan
65
sistem dengan menggunakan Waterfall Strategy Sequential (Strategi Air Terjun Beraturan).
Berikut gambar dari kerangka berpikir penelitian ini:
Mulai
Studi pustaka Tahap pengumpulan data
Studi lapangan
Studi literatur
Permulaan Sistem (System Initiation)
Observasi Wawancara
Identifikasi masalah Lingkup sistem tujuan
Gambaran umum More-Share Corp. Analisis Sistem (System Analysis)
Analisis sitem berjalan
Rich picture sistem berjalan
Analisis sitem usulan
Rich picture sistem usulan
Kebutuhan user dan sistem
Kebutuhan fungsional
Kebutuhan non fungsional Use case Tahap pengembangan sistem berorientasi objek dengan model Waterfall
Perancangan sistem
Activity diagram Sequence diagram
Desain Sistem (System Design)
Perancangan database Perancangan layout
Class diagram Normalisasi Skema database Markup CRUD PHP
Implementasi Sistem (System Implementation)
pemrograman
Mysql
Pengujian sistem
Black box testing
Selesai
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
BAB IV PEMBAHASAN 4.1
System Initiation Pada tahapan ini, dalam membangun sistem informasi pendafataran serta
pengelolaan
domain
tingkat
dua
membutuhkan
beberapa
proses
yaitu
mengidentifikasi masalah dari sistem yang telah diterapkan pada Top Level Domain Registrar untuk menentukan kebutuhan pengguna, menentukan ruang lingkup sistem yang akan dibuat, serta menentukan tujuan dari pembuatan sistem tersebut. 4.1.1
Identifikasi Masalah Dari hasil wawancara dengan Kepala Direktur More-Share, penulis
mendapatkan
beberapa
masalah
pada
prosedur
pendaftaran
serta
pengelolaan top level domain. Permasalahan yang ada yaitu: a.
Top level domain masih bersifat private dan butuh diberikan akses public agar second level domain dapat diterapkan layaknya top level domain.
b.
Belum adanya sistem pendaftaran serta pengelolaan pada second level domain registrar.
c.
Second level domain registrar yang akan dibungun harus tersingkron secara akurat dengan top level domain. Dari permasalahan tersebut maka dapat diidentifikasikan mengenai
kebutuhan pengguna yaitu perancangan sistem baru second level domain
66
67
meliputi pendaftaran, pengelolaan serta realtime system access terhadap top level domain. Agar penelitian yang dilakukan terfokus maka penulis membatasi lingkungan penelitian pada data-data alur sistem integrasi database yang ada pada top level domain. 4.1.2
Lingkup Sistem Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah di atas, penulis akan
membangun sistem informasi pendaftaran serta pengelolaan domain tingkat dua yang meliputi rancangan baru sistem second level domain registrar yang mampu berjalan seperti sistem top level domain registrar. Sistem ini akan dijalankan pada web browser dengan online web server, serta menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. 4.1.3 Tujuan Pembangunan sistem informasi pengelolaan domain tingkat dua ini bertujuan untuk menciptakan suatu solusi yang dapat mengatasi krisisnya nama domain tingkat satu serta mampu dikelola dengan mudah dan akurat oleh owner. 4.2
System Analysis Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap sistem yang sedang
berjalan serta memberikan solusi sebagai usulan untuk sistem yang baru.
68
4.2.1
Gambaran Umum More-Share Corp. 4.2.1.1 Sejarah More-Share Corp. More-Share Corp. berdiri pada tahun 2009, More-Share merupakan sebuah komunitas group/forum online yang berpusat pada situs utama www.ms-room.com yang mencakup segala bidang project IT dengan didukung oleh masterweb profesional. Berbagai macam aplikasi webbase telah diluncurkan dengan menggunakan analisa yang mampu menghasilkan segudang fitur kreatifitas baru. Forum tersebut digunakan sebagai pusat informasi dari cabang project yang dijalankan sehingga memudahkan untuk saling berkumpul dan terpusat pada satu titik utama jika terjadi hilang contact pada salah satu project yang dijalankan. Situs utama tersebut sebagai pusat jantung dari semua project. 4.2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan A. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan jasa IT solution berkualitas didunia internet. B. Misi Perusahaan Senantiasa
memberikan
pengetahuan,
perkembangan
teknologi serta konsultasi IT agar bisa sama-sama saling membantu dan membangun indonesia yang cerdas terhadap menganalisa suatu kasus yang dihadapi.
69
4.2.1.3 Logo dan Icon Perusahaan
Gambar 4.1 Logo More-Share Corp
Gambar 4.2 Icon More-Share Corp 4.2.1.4 Struktur Organisasi
Gambar 4.3 Struktur Organisasi More-Share Corp Uraian tugas dari struktur organisasi pada More-Share Corp. adalah sebagai berikut: 1.
Direktur Utama a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakankebijakan perusahaan. b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas general manager. c. Menyetujui usulan dari tiap perkembangan project yang dipegang oleh general manager. d. Menerima laporan dari tiap perkembangan project.
70
2.
General Manager a. Mengatur segala sesuatu yang telah dipercayakan direktur utama agar perusahaan berjalan lancar. b. Menjalankan proses kinerja perusahaan agar visi dan misi perusahaan tercapai. c. Memantau setiap project yang dipegang oleh masing-masing admin project. d. Menerima laporan perkembangan project yang nantinya akan diusulkan kepada direktur utama.
3.
Admin a. Mengawasi kinerja system analyst, technical system dan programmer. b. Memegang penuh untuk menjalankan serta mengelola aplikasi. c. Menerima laporan perkembangan sistem yang dikelola oleh system analyst, technical system dan programmer yang nantinya akan dilaporkan kepada general manager.
4.
System analyst a. Menganalisa sistem yang berjalan pada masing project yang dipegang. b. Memantau setiap aktivitas kinerja sistem. c. Melaporkan setiap perkembangan sistem kepada admin.
71
5.
Technical system a. Bertanggung jawab terhadap jaringan. b. Bertanggung jawab terhadap kinerja server.
6.
Programmer a. Mengimplementasikan hasil analisa system analyst kedalam aplikasi. b. Melaporkan perkembangan aplikasi kepada system analyst.
4.2.1.5 Unit Usaha Project serta usaha yang saat ini masih dijalankan oleh MoreShare Corp. mencakup beberapa bidang IT. 1.
Forum Komunitas Online Forum komunitas online ini sebagai tempat diskusi serta
berbagi informasi pengetahuan mengenai perkembangan dunia IT yang saat ini marak diperbincangkan. Diforum tersebut juga disediakan fasilitas jual beli untuk menunjang para pengguna ikut berpartisipasi dalam bidang bisnis. 2.
Penyedia Web Hosting dan Domain Fasilitas ini disediakan untuk para pengguna internet untuk
menjalan serta memperluas bisnisnya didunia internet. Dengan fasilitas ini para pebisnis yang aktif dalam dunia kerja nyata dapat menerapkan pemasaran yang lebih luas dengan membuat suatu website tentang perusahaannya dan dapat diketahui secara public.
72
3.
Profesional Web Design and Developer Pelayanan khusus bagi pengguna web online yang sudah
berpartisipasi didunia internet namun terhambat atau ingin dilakukan pengembangan
lebih
lanjut
terhadap
aplikasi
yang
sudah
digunakannya. 4.
Virtual Master Reseller Hosting Fasilitas ini adalah fasilitas aplikasi yang digunakan secara
premium untuk para penyedia web hosting untuk memaksimalkan kinerja aplikasinya agar mampu memberikan value lebih terhadap hak akses penggunaannya. 5.
Free Currency Conversion JSON API Fasilitas database gratis dalam bentuk JSON yang dapat
digunakan oleh pengguna dalam pengkalkulasian nilai tukar mata uang domestik ataupun internasional. 6.
Billing System Aplication Webhosting Penyewaan aplikasi khusus penyedia web hosting dengan
sistem lisensi berbayar agar para penyedia dapat mengelola kliennya dengan cepat, akurat dan tidak terjadi kesalahan dalam manajemen sistem nya. 7.
Android Developer Jasa penyedia developer programmer dalam bidang IT yang
lebih terfokus dalam dunia mobile android.
73
4.2.2
Analisis Sistem yang sedang Berjalan Prosedur serta alur sistem pada proses top level domain registrar
yang nantinya akan dianalisa ulang dan diterapkan pada second level domian regstrar adalah sebagai berikut: 1. Calon customer melakukan registrasi sesuai identitas yang berlaku melalui email. 2. Admin menerima data identitas calon customer. 3. Customer melakukan permintaan nama domain dengan melakukan pencarian ketersediaan nama domain yang dibutuhkan. 4. Customer mengirim data domain setelah mendapatkan nama domain yang dikehendaki dengan mengirim email. 5. Admin menerima data domain dari customer. 6. Admin melakukan aktivasi manual terhadap hak akses panel domain yang diminta. 7. Customer mengirim email jika ada perubahan data pribadi akun. 8. Customer mengirim email jika ada perubahan data domain. 9. Admin mengelola data akun customer serta data kepemilikan domain menggunakan Excel.
74
1. Mengirim email data pribadi pendaftaran akun
2. admin menerima data pendaftaran Admin
Customer
3. memilih nama domain
4. Mengirim email data domain yang dibutuhkan
5. admin menerima data domain
6. admin mengaktivasi serta manajemen domain Domain
7. Mengirim email jika ada perubahan data pribadi akun
8. Mengirim email jika ada perubahan data domain
Management account customer
9. admin mengelola akun Menggunakan excel
Gambar 4.4 Rich Picture Sistem Berjalan 4.2.3
Analisis Pemecahan Masalah Kasus yang dapat dianalisa serta dikembangkan dari sistem yang
berjalan saat ini adalah terkait penciptaan nama domain baru dari top level domain menjadi second level domain agar dapat mengatasi masalah kritisnya ketersediaan nama top level domain. Pembuatan sebuah aplikasi yang dapat mengelola domain serta mampu memproses secara otomatis aktivitas customer terhadap pemesanan domain agar lebih efisien, maka penulis membuat sistem usulan sebagai berikut: 1. Customer melakukan registrasi sesuai identitas yang berlaku dengan mengisi form pada SLD registrar system. 2. SLD registrar system akan menyimpan data registrasi. 3. Customer melakukan permintaan nama second level domain dengan melakukan pencarian ketersediaan nama domain yang dibutuhkan. SLD
75
registrar system akan melakukan permintaan data secara otomatis pada server top level domain. 4. Customer dapat memanajamen account, domain serta melakukan komunikasi dengan admin melalui system. 5. Pemesanan domain baru akan diproses otomatis oleh sistem dengan melakukan singkronisasi antara SLD registrar dengan TLD registrar. 6. Admin memantau serta memanajemen semua data melalui SLD registrar system dengan mudah.
1. Isi form pendaftaran akun
2. sistem memproses pendaftaran Admin
SLD REGISTRAR SYSTEM 3. memilih nama domain
Customer
6. admin memantau sistem
4. manajemen domain, account, ticket
5. SLD automatic sync with TLD server
Domain
Gambar 4. 5 Rich Picture Sistem Usulan 4.2.4
Kebutuhan User dan Sistem 4.2.4.1 Kebutuhan User 1.
Admin Dalam sistem ini, admin dapat memanajemen data customer, memanajemen data second level domain, memanajemen ticket yang berfungsi sebagai media komunikasi terhadap customer.
76
2.
Visitor Dalam sistem ini, visitor dapat melihat interface hanya bagian luar saja sebelum dapat melakukan pemesanan domain. Untuk interaksi
terhadap
database,
visitor
dapat
melakukan
pengecekan data kepemilikan domain. 3.
Customer Dalam sistem ini, customer dapat memanajemen data akun pribadinya, data domain, mengirim ticket pesan, ganti email dan ganti password.
4.2.4.2 Kebutuhan Sistem 1.
Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional dari sistem informasi pengelola
domain tingkat dua menjelaskan mengenai fungsionalitas sistem atau layanan-layanan sistem. Kebutuhan fungsional sistem informasi pengelola domain tingkat dua yang dibangun adalah sebagai berikut: a.
Data-data yang perlu disimpan pada sistem informasi manajemen domain tingkat dua ini yaitu data customer, data domain, pesan.
b.
Pengguna sistem informasi pengelola domain tingkat dua ini terdiri dari 3 (empat) orang yaitu visitor, customer dan admin.
c.
Second level domain registrar mampu melakukan proses secara otomatis terhadap top level domain registrar.
77
2.
Kebutuhan Non-Fungsional Kebutuhan non-fungsional dari sistem informasi pengelola
domain tingkat dua menjelaskan mengenai tampilan sistem yang dibuat user friendly untuk memudahkan user dalam penggunaan sistem ini, karena admin serta customer membutuhkan sistem yang mudah dipahami dalam penyajian data dan tampilannya. Untuk control panel fasilitas pendukung yang sudah siap pakai, seperti control panel domain tingkat satu dan control panel webhosting, penelitian ini tidak membahas proses tersebut.
4.3
System Design Setelah tahap analisis selesai dilakukan kemudian tahap selanjutnya adalah
tahap desain sistem. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah perancangan sistem, perancangan database, dan perancangan user interface. 4.3.1
Perancangan Sistem Alur proses sistem ini digambarkan dengan menggunakan diagram
UML yang terdiri atas use case diagram, activity diagram, class diagram dan sequence diagram. 4.3.1.1 Use case Diagram Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi antara actor dengan aplikasi tersebut.
78
1.
Identifikasi Aktor Tabel 4.1 Identifikasi Aktor
No.
Aktor
Depcription
1.
Visitor
Aktor visitor hanya memiliki hak akses untuk melihat website dan melakukan registrasi agar dapat melakukan interaksi dengan sistem.
2.
Customer
Aktor Customer merupakan visitor yang sudah terdaftar dan memliki hak akses lebih jauh untuk memanajemen akunnya.
Admin
Aktor admin memiliki hak akses menangani serta mengontrol Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua secara keseluruhan.
3.
2.
Use Case Diagram
Register <<depends on>>
Logout
Visitor Activation
<
>
<<depends on>>
Login
Check Whois
Setting
<<depends on>> Order Domain <<depends on>> Manage Domain Customer
<<depends on>>
Set Email
Admin
<<depends on>>
Manage Domain Ordered
Manage Account <<extend>>
<<depends on>>
Manage Customer
<<depends on>>
Ticket Message <<extend>>
Mass Message
Gambar 4.6 Use Case Diagram Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua
79
a.
Identifikasi Use Case Diagram
Tabel 4.2 Identifikasi Use Case Diagram SIM Domain Tingkat Dua No.
Use Case Name
1.
Check Whois
2.
Register
Description Use case ini menggambarkan proses pengecekan kepemilikan domain. Use case ini menggambarkan proses input pendaftaran data identitas pribadi.
Actor Visitor, Customer
Visitor
Use case ini menggambarkan proses 3.
Activation
validasi data user sebelum dapat
Customer
melakukan login. 4.
Login
Use case ini menggambarkan proses masuk untuk mengelola system.
Customer, Admin
Use case ini menggambarkan kegiatan 5.
Order domain
customer melakukan pengecekan domain
Customer
sampai tahap pemesanan. Use case ini menggambarkan kegiatan 6.
Manage domain
user dalam mengelola domain yang
Customer
dimilikinya. 7.
Manage account
Use case ini menggambarkan kegiatan user dalam mengelola data akun.
Customer
Use case ini menggambarkan kegiatan 8.
Ticket message
user mengirimkan pesan sebagai sarana
Customer, Admin
komunikasi. Use case ini menggambarkan kegiatan 9.
Setting
admin untuk melakukan pengaturan
Admin
website. Use case ini menggambarkan kegiatan 10.
Set email
admin untuk melakukan pengaturan pesan email otomatis jika terjadi aktivitas oleh customer maupun admin.
Admin
80
11.
12.
Manage domain ordered
Use case ini menggambarkan kegiatan admin dalam memanajemen domain yang
Admin
telah dipesan oleh customer. Use case ini menggambarkan kegiatan
Manage
admin dalam memanajemen semua data
customer
Admin
pribadi customer. Use case ini menggambarkan kegiatan
13.
Mass message
admin untuk mengirimkan broadcast
Admin
message.
b. Narasi Use Case 1. Use case Check Whois Tabel 4.3 Narasi Use case Check Whois Use case Name
Check Whois
Use case Id
1
Actor
Visitor, Customer
Description
Use case ini menggambarkan proses pengecekan kepemilikan domain.
Pre condition
-
Trigger
Memeriksa data kepemilikan domain.
Typical
course
events
of
ActorAction
System response
1. Form input nama domain. 2. Klik tombol Lookup.
3. Pengecekan database. 4. Menampilkan data kepemilikan domain.
Alternate courses
3. Jika nama domain tidak ditemukan dalam database maka kembali ke no 1.
Conclusion
User dapat mengetahui data kepemilikan domain.
81
-
Post condition
2. Use case Register Tabel 4.4 Narasi Use case Register Use case Name
Register
Use case Id
2
Actor
Visitor
Description
Use case ini menggambarkan proses input pendaftaran data identitas pribadi.
Pre condition
-
Trigger
Untuk mendapatkan activation code.
Typical
course
events
of
ActorAction
System response
1. Form input data identitas pribadi. 2. Klik tombol Continue.
3. Validasi form input. 4. Pengecekan database. 5. Simpan dalam database. 6. Kirim pesan email status registration. 7. Menampilkan pesan register sukses.
Alternate courses
3. Jika form input terdapat kesalahan maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1. 4. Jika data sudah ada dalam database maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1.
Conclusion
Penyimpanan data pendaftaran kedalam sistem.
Post condition
Activation
82
3. Use case Activation Tabel 4.5 Narasi Use case Activation Use case Name
Activation
Use case Id
3
Actor
Customer
Description
Use case ini menggambarkan proses validasi data user sebelum dapat melakukan login.
Pre condition
Register
Trigger
Mengaktifkan akses login. ActorAction
System response
1. Input email form request kode aktivasi. 2. klik request. Typical course of
3. pengecekan database. 4. Mengirim ulang kode aktivasi melalui
events
email. 5. Menampilkan pesan request sukses. 6. Input email dan kode form aktivasi. 7. Klik activate
8. Pengecekan database. 9. Update database status menjadi aktif. 10. Menampilkan hasil aktivasi.
3. Jika email invalid maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke Alternate courses
no 1. 8. Jika kode atau email invalid maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 6.
Conclusion Post condition
Pengaktifan akses status login menjadi aktif dengan menggunakan kode aktivasi pada database. Login
83
4. Use case Login Tabel 4.6 Narasi Use case Login Use case Name
Login
Use case Id
4
Actor
Customer, Admin
Description
Use case ini menggambarkan proses masuk untuk mengelola system.
Pre condition
Register dan activation.
Trigger
Use case ini dilakukan agar dapat masuk ke dalam sistem.
Typical
course
events
of
ActorAction
System response
1. Input email dan password login. 2. Klik login.
3. validasi email dan password user. 4. Membuat session user. 5. Masuk halaman utama sistem.
Alternate courses
3a. Jika username atau password salah maka kembali ke no 1 dan menampilkan pesan kesalahan. 3b. Jika customer lupa password, lakukan reset password dengan mengisi form email dan klik reset. 4b. Jika email benar maka password terkirim melalui email, dan jika salah maka menampilkan pesan kesalahan dan kembali ke no 1. 5b. Menampilkan password baru sukses terkirim email.
Conclusion
Use case ini menentukan bisa tidaknya user masuk kedalam sistem.
Post condition
User masuk ke dalam menu utama sistem.
84
5. Use case Order Domain Tabel 4.7 Narasi Use case Order Domain UsecaseName
Order Domain
Use case Id
5
Actor
Customer
Description
Use case ini menggambarkan proses customer untuk pencarian nama domain sesuai yang dikehendakinya.
Pre condition
Login
Trigger
Mendapatkan nama domain.
Typical course of events
ActorAction
System response
1. Mengisi form nama domain. 2. Klik check.
3. Pengecekan standar penamaan domain 4. Pengecekan database 5. Menampilkan status ketersedian nama domain.
6. Klik buy
7. Proses singkron TLD server. 8. Simpan dalam database 9. Mengirimkan status order melalui email 10.Menampilkan pesan order sukses.
Alternate courses
3. Jika penulisan nama domain salah maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1. 4. Jika domain tidak tersedia maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1. 7. Jika system tidak berhasil connect dengan TLD server maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1.
Conclusion
Nama domain yang tersedia akan disimpan dalam database dan berhak menjadi milik customer.
85
Manage domain
Post condition
6. Use case Manage Domain Tabel 4.8 Narasi Use case Manage Domain Usecase Name
Manage Domain
Use case Id
6
Actor
Customer
Description
Use case ini menggambarkan user dalam mengelola data domain.
Pre condition
Login, Order domain
Trigger
Update data domain.
Typical course of events
ActorAction
System response
1. Input form name server domain. 2. Klik save
3. Pengecekan form input 4. Update database 5. Menampilkan pesan penyimpanan sukses.
Alternate courses
3. Jika form input terjadi kesalahan maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no1.
Conclusion
Pengelolaan serta pembaharuan name server domain.
Post condition
-
7. Use case Manage Account Tabel 4.9 Narasi Use case Manage Account Use case Name
Manage Account
Use case Id
7
Actor
Customer
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan user dalam mengelola data account.
86
Pre condition
Login
Trigger
Update data account.
Typical course of events
ActorAction
System response
1. Input form data pribadi account/email/ password 2. Klik update/change.
3. Validasi form input. 4. Update database. 5. Kirim notifikasi perubahan melalui email. 6. Menampilkan pesan perubahan sukses
2a.Jika hanya melakukan perubahan data account, maka klik update account
Alternate courses
information. 2b.Jika hanya melakukan perubahan email, maka klik change email. 2c. Jika hanya melakukan perubahan password, maka klik change password. 3. Jika terdapat kesalahan pada form input maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1. Conclusion
Pengelolaan serta pembaharuan data account.
Post condition
8. Use case Ticket Message Tabel 4.10 Narasi Use case Ticket Message
Use case Name
Ticket Message
Use case Id
8
Actor
Customer, Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan user mengirimkan pesan sebagai sarana komunikasi.
Pre condition
Login
Trigger
Support.
Typical course of events
ActorAction 1. Isi form untuk
System response
87
membuat ticket message baru. 2. Klik send ticket
3. Pengecekan form. 4. Simpan dalam database. 5. Kirim kode ticket melalui email. 6. Menampilkan proses pengiriman ticket suskes.
7. Isi form sesuai kode ticket yang telah diterima. 8. Klik View Ticket.
9. Pengecekan database. 10. Menampilkan isi pesan sesuai kode ticket.
11. Isi form untuk membalas pesan ticket. 12. Klik Reply.
13. Pengecekan form. 14. Simpan dalam database. 15. Kirim kode ticket melalui email. 16. Menampilkan proses reply sukses.
Alternate
3. Jika ada kesalahan dalam mengisi form maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1.
courses
9. Jika kode ticket tidak sesuai dengan database maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 7. 13. Jika ada kesalahan dalam mengisi form maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 11. Conclusion
Komunikasi antara admin dengan customer dan tercatat dalam database.
Post condition
-
88
9.
Use case Setting Tabel 4.11 Narasi Use case Setting
Use case Name
Setting
Use case Id
9
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin untuk melakukan pengaturan website.
Pre condition
Login
Trigger
Pengaturan website
Typical course of events
ActorAction
System response
1. Input form terkait data website. 2. Klik update.
3. Pengecekan form. 4. Update database. 5. Menampilkan pesan penyimpanan sukses.
Alternate courses
3. Jika isi form terdapat kesalahan maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1.
Conclusion
Pengelolaan serta pembaharuan database pengaturan website.
Post condition
10. Use case Set Email Tabel 4.12 Narasi Use case Set Email
Use case Name
Set Email
Use case Id
10
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin untuk melakukan pengaturan pesan email.
Pre condition
Login
Trigger
Pengaturan pesan otomatis email.
89
Typical course of events
ActorAction
System response
1. Input form dengan pesan yang diinginkan. 2. Klik save.
3. Pengecekan form. 4. Update database. 5. Menampilkan pesan proses penyimpanan sukses.
Alternate courses
3. Jika isi form terdapat kesalahan maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1.
Conclusion
Pengelolaan serta pembaharuan database pesan email otomatis.
Post condition
11. Use case Manage Domain Ordered Tabel 4.13 Narasi Use case Manage Domain Ordered
Use case Name
Manage Domain Ordered
Use case Id
11
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin dalam memanajemen domain yang telah dipesan oleh customer.
Pre condition
Login
Trigger
Merubah data domain.
Typical course of events
ActorAction 1. Input form nama domain 2. Klik search
System response
3. Pengecekan database. 4. Menampilkan data domain
5. Input form data
90
domain terkait. 6. Klik update
7. Pengecekan form input. 8. Update database.
10. Klik delete
9. Menampilkan proses perubahan berhasil disimpan. 11. Menampilkan peringatan sebelum delete. 12. Delete data domain dari database. 13. Menampilkan pesan delete sukses.
3. Jika tidak ditemukan dalam database maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1. 7. Jika terjadi kesalahan dalam form input maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 5. 11. Untuk pembatalan proses delete dapat melakukan klik cancel maka kembali ke no 4.
Alternate courses
Conclusion
Pengelolaan serta pembaharuan database data domain.
Post condition
-
12. Use case Manage Customer Tabel 4.14 Narasi Use case Manage Customer Use case Name
Manage Customer
Use case Id
12
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin dalam memanajemen semua data pribadi customer.
Pre condition
Login
Trigger
Pengelolaan data customer.
Typical course of events
ActorAction 1. Input form email customer
System response
91
2. Klik search
3. Pengecekan database 4. Menampilkan data customer
5. Klik delete
Alternate courses
6. Menampilkan pesan peringatan sebelum delete. 7. Delete data customer dari database.
8. Menampilkan pesan proses delete sukses. 9. Klik login as 10. Generate encode email and password client. login customer. 11. Masuk kehalaman menu utama sistem customer. 3. Jika database tidak ada maka menampilkan pesan gagal dan kembali ke no 1. 6. Untuk pembatalan proses delete dapat melakukan klik cancel maka kembali ke no 4.
Conclusion
Pengelolaan dan pembaharuan database customer.
Post condition
Masuk kehalaman utama sebagai customer.
13. Use case Mass Message Tabel 4.15 Narasi Use case Mass Message Use case Name
Mass Message
Use case Id
13
Actor
Admin
Description
Use case ini menggambarkan kegiatan admin untuk mengirimkan broadcast message.
Pre condition
Login
Trigger
Penyampaian pesan berita terbaru terkait system untuk customer.
Typical course of
ActorAction
events 1. Input form title, subject and message.
System response
92
2. Klik submit.
3. Pengecekan form. 4. Send broadcast information melalui email. 5. Menampilkan pesan proses pengiriman sukses.
3. Jika isi form terdapat kesalahan maka menampilkan pesan gagal
Alternate courses
dan kembali ke no 1. Menyebarkan secara keseluruhan kepada semua customer berita
Conclusion
terbaru terkait system. -
Post condition
4.3.1.2 Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem, berikut adalah activity diagram pada Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua: 1.
Activity Diagram Check Whois
Form input nama domain
Pengecekan database Klik tombol Lookup
Tidak ditemukan
Dapat ditemukan
Menampilkan pesan gagal
Menampilkan data kepemilikan domain
Gambar 4.7 Activity Diagram Check Whois
93
Pada Activity Diagram ini menggambarkan visitor ataupun customer mampu melakukan pengecekan kepemilikan nama domain dengan melakukan pengisian form terkait data domain yang ingin diketahui. Jika data domain telah tersimpan dalam database maka hasil informasi kepemilikan akan dimunculkan, dan jika data domain tidak ditemukan dalam database maka user bisa memeriksa isi form kembali untuk mengulangi proses. 2.
Activity Diagram Register
Form input data identitas pribadi
Klik tombol Continue
Validasi form input salah
Menampilkan pesan gagal
Benar
Pengecekan database
Data sudah ada
Data belum ada Simpan dalam database Kirim pesan email status registration
Menampilkan pesan register sukses
Gambar 4.8 Activity Diagram Register
94
Pada activity diagram ini menggambarkan visitor yang ingin menggunakan fasilitas Second level domain registrar untuk mendapatkan domain name secara gratis maka visitor diharuskan mendaftarkan data identitas pribadinya dengan melengkapi form register. Jika ada kesalahan dalam pengisian data ataupun sebelumnya sudah mendaftarkan diri maka proses register tidak akan mau menerima data pendaftaran tersebut. Dan jika semua data yang dimasukkan valid dan sesuai prosedur maka
visitor akan
mendapatkan activation code melalui email untuk langkah selanjutnya dalam mengaktivasikan account. 3.
Activity Diagram Activation
Input email form request kode aktivasi
Pengecekan database Klik Request
Invalid
Menampilkan pesan gagal
Valid Mengirimkan ulang kode aktivasi melalui email
Menampilkan pesan request sukses
Input email dan kode form aktivasi
Pengecekan database Klik activate
Invalid
Valid
Menampilkan pesan gagal
Update database status menjadi aktif
Menampilkan hasil aktivasi
Gambar 4.9 Activity Diagram Activation
95
Pada Activity Diagram ini menggambarkan proses user untuk melakukan aktivasi sebelum bisa melakukan login dengan cara meminta activation code baru yang dikirim melalui email dan memasukkannya kedalam form activation. Jika data email dan code sesuai dalam database, maka semua proses dapat dilakukan dengan sukses. 4.
Activity Diagram Login
Input email dan password login
Klik Login
Menampilkan pesan kesalahan Emial not found
Validasi email dan password Salah
Input form email reset password
Benar
Membuat session user
Klik reset Masuk halaman utama sistem
Pengecekan database Email found
Password baru terkirim melalui email
Menampilkan password baru sukses terkirim email
Gambar 4.10 Activity Diagram Login
96
Pada Activity Diagram ini menggambarkan aktivitas user agar dapat memasuki halaman utama sistem dengan melakukan pengisian data pada form login terkait email dan password. Jika data yang dimasukkan benar maka user berhasil masuk kedalam sistem dan jika terjadi kesalahan maka user bisa mengulang proses login kembali. Apabila user lupa akan password yang dimilikinya maka user bisa memilih alternatif untuk melakukan reset password baru melalui email yang dulu pernah didaftarkan. 5.
Activity Diagram Order Domain
Mengisi form nama domain
Klik check
Menampilkan pesan gagal
Pengecekan standar penamaan domain
Salah
Benar Tidak tersedia
Pengecekan database Not connect
Tersedia
Menampilkan status ketersediaan nama domain
Klik buy
Proses singkron TLD server
Connect
Simpan dalam database
Mengirim status order melalui email
Menampilkan pesan order sukses
Gambar 4.11 Activity Diagram Order Domain
97
Pada Activity Diagram ini menggambarkan user melakukan pengecekan ketersedian nama domain sesuai prosedur sistem yang telah ditetapkan. Pertama kali user akan diminta untuk memasukkan nama domain yang dikehendakinya, jika nama domain sesuai standar maka server akan memverifikasi terlebih dahulu apakah domain tersebut sudah ada yang memiliki atau belum, jika belum ada yang memiliki maka nama domain tersebut berstatus availabe dan siap untuk dimiliki oleh user. Proses selanjutnya SLD server akan melakukan syncron dengan TLD server untuk mendapatkan otorisasi creating new domain name, jika server tidak dalam keadaan sibuk dan berhasil connect dengan lancar maka status order domain akan terkirim melalui email pemberitahuan bahwa domain sudah siap digunakan. 6.
Activity Diagram Manage Domain
Input form name server domain
Klik save
Pengecekan form input
Salah
Benar
Menampilkan pesan gagal
Update database
Menampilkan pesan penyimpanan sukses
Gambar 4.12 Activity Diagram Manage Domain
98
Pada Activity Diagram ini menggambarkan user dalam memanajemen data domain name. Form input yang dapat diperbaharui adalah perihal pointing name server. Jika suatu saat ada perubahan lokasi server maka pembaharuan ini diperlukan agar domain tingkat dua tetap bisa diakses secara publik. Dalam updating system ini diperlukan pengecekan ulang kembali database oleh server agar pembaharuan data berjalan lancar. 7.
Activity Diagram Manage account
Input form data pribadi account/ email/password
Klik update account information
Klik change email
Klik change password
Validasi form input salah
menampilkan pesan gagal
Benar Update database
Kirim notifikasi perubahan melalui email
Menampilkan pesan perubahan sukses
Gambar 4.13 Activity Diagram Manage account
99
Pada Activity Diagram ini menggambarkan user dalam memanajemen account. Perubahan sesuai kebutuhan dapat dilakukan dengan mengisi form terkait data account, email ataupun password. System akan melakukan pengecekan form yang di-input dan pengecekan database. Jika semua tervalidasi sesuai prosedur maka perubahan account berhasil disimpan dalam database. 8.
Activity Diagram Ticket Message
Isi form untuk membuat ticket message baru
Klik send ticket Pengecekan form
Salah
Menampilkan pesan gagal
Benar
Simpan dalam database
Kirim kode ticket melalui email
Isi form sesuai kode yang telah diterima
Klik view ticket
Menampilkan proses pesan pengiriman ticket sukses
Menampilkan pesan gagal
Pengecekan database
Invalid
Valid
Isi form untuk membalas pesan ticket
Menampilkan isi pesan sesuai kode ticket
Klik reply
Pengecekan form
Benar
Simpan dalam database
Salah Menampilkan pesan gagal
Kirim kode ticket melalui email
Menampilkan proses reply sukses
Gambar 4.14 Activity Diagram Ticket Message
100
Pada Activity Diagram ini menggambarkan user dalam melakukan komunikasi dua arah antara admin dengan customer. Sebagai permulaan customer harus terlebih dahulu membuat ticket baru dengan mengisi form. Selanjutnya customer akan mendapatkan ticket code untuk melakakukan tracking ticket dan memantau maupun membalas ticket yang sebelumnya pernah dibuat. 9.
Activity Diagram Setting
Input form terkait data website
Klik update
Pengecekan form
salah
Benar
Menampilkan pesan gagal
Update database
Menampilkan pesan penyimpanan sukses
Gambar 4.15 Activity Diagram Setting
101
Pada Activity Diagram ini menggambarkan admin dalam memanajemen
pengaturan
website.
Admin
dapat
melakukan
perubahan tampilan maupun nama website sesuai keinginan. System akan melakukan validasi terkait data yang akan dilakukan perubahan dan jika sesuai prosedur maka perubahan akan berhasil disimpan dalam database. 10. Activity Diagram Set Email
Input form dengan pesan yang diinginkan
Klik save
Pengecekan form
Benar
Salah
Menampilkan pesan gagal
Update database
Menampilkan pesan proses penyimpanan sukses
Gambar 4.16 Activity Diagram Set Email Pada Activity Diagram ini menggambarkan admin dalam memanajemen pengaturan email message notification. Admin dapat melakukan perubahan isi pesan otomatis yang nantinya akan terkirim jika terjadi pendaftaran customer, order domain, maupun tempo
102
masa berlaku domain name. System akan melakukan validasi terkait data yang akan dilakukan perubahan dan jika sesuai prosedur maka perubahan akan berhasil disimpan dalam database. 11. Activity Diagram Manage Domain Ordered
input form nama domain
Pengecekan database Tidak ditemukan
Klik search
Dapat ditemukan
Menampilkan pesan gagal
Menampilkan data domain
Input form data domain terkait
Salah
Klik delete
Klik update
Pengecekan form input
Benar
Update database
Menampilkan proses perubahan berhasil disimpan
Peringatan delete
Ok
Delete data domain dari database
Menampilkan proses delete sukses
Gambar 4.17 Activity Diagram Manage Domain Ordered
Cancel
103
Pada Activity Diagram ini menggambarkan admin dalam memanajemen data domain yang dipesan oleh customer. Domain dapat ditemukan dalam database dengan melakukan search, setelah domain ditemukan maka data informasi akan dimunculkan dan dapat dilakukan update maupun delete sesuai proses yang diinginkan. Keberhasilan atau kegagalan akan dimunculkan pada akhir proses. 12. Activity Diagram Manage Customer
input form email customer
Klik search
Pengecekan database Tidak ditemukan
Dapat ditemukan
Klik delete
Menampilkan pesan gagal
Menampilkan data customer
Generate encode email and password login customer
Klik Login as client
Masuk kehalaman menu utama sistem customer Cancel
Peringatan delete Ok Delete data customer dari database
Menampilkan proses delete sukses
Gambar 4.18 Activity Diagram Manage Customer
104
Pada Activity Diagram ini menggambarkan admin dalam memanajemen customer. Admin dapat menemukan secara cepat data customer dengan melakukan search. Setelah data ditemukan maka akan ditampilkan dan dapat dilakukan perubahan data customer dengan meng-update form yang ada maupun penghapusan data customer dengan melakukan klik tombol delete. Admin juga dapat masuk kehalaman login sebagai customer untuk melakukan manajemen secara menyeluruh dengan mengklik tombol login as client. 13. Activity Diagram Mass Message
Input form title, subject and message Klik submit
Pengecekan form
Benar
Salah
Menampilkan pesan gagal Send broadcast information melalui email Menampilkan pesan proses pengiriman sukses
Gambar 4.19 Activity Diagram Mass Message Pada Activity Diagram ini menggambarkan admin dalam melakukan pemberitahuan berita terbaru terkait perkembangan maupun maintenance domain server kepada seluruh customer. Langkah awal adalah mengisi judul serta kepada siapa saja informasi
105
ini disebarkan dan pesan apa yang ingin diberitahukan. Jika semua form diisi sesuai prosedur system maka broadcast akan terkirim melalui email kepada seluruh customer dengan sukses. 4.3.1.3 Sequence Diagram Sequence diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan pada sequence diagram berikut: 1.
Sequence Diagram Check Whois
Visitor, Customer
Domain (DB)
Klien (DB)
Cari nama domain Pengecekan database
Domain tidak ditemukan
Domain ditemukan, Hubungkan database
Database terhubung Menampilkan data kepemilikan domain
Gambar 4.20 Sequence Diagram Check Whois Pada sequence diagram check whois, user menginputkan nama domain yang ingin dicek kepemilikan datanya, kemudian sistem akan melakukan cek pada database domain dan jika data domain tidak ditemukan maka proses akan berhenti. Jika domain dapat ditemukan maka database domain akan direlasikan ke database klien untuk mendapatkan kelengkapan data customer
106
pemilik domain tersebut dan ditampilkan oleh sistem sebagai proses akhir. 2.
Sequence Diagram Register
Visitor
System Control
Klien (DB)
Set_mail (DB)
Form input data identitas pribadi
Validasi form input Pesan gagal, form input salah
Form benar, Hubungkan database Pengecekan database Database terhubung
Pesan gagal, data sudah pernah didaftarkan Data belum pernah didaftarkan Simpan dalam database
Hubungkan database Ambil query untuk pesan email
Kirim pesan email status registration
Register sukses
Gambar 4.21 Sequence Diagram Register Pada sequence diagram register, visitor diharuskan mengisi form data pribadi sebagai data utama yang nantinya dihubungkan terhadap aktivitas yang dilalukan didalam sistem. Jika sebelumnya visitor sudah pernah mendaftarkan pada sistem maka agar tidak terjadi duplikat data sistem akan menolak input data register yang sama. Jika data belum pernah didaftarkan maka sistem akan berlanjut dan melakukan penyimpanan data register kedalam database klien kemudian sistem akan melanjutkan menghubungkan ke-database set_mail untuk mengambil pesan yang nantinya akan
107
dikirim sebagai pesan notifikasi register sukses melalui email serta menampilkan pesan sukses diakhir proses. 3.
Sequence Diagram Activation
Customer
System Control
Klien (DB)
Input email form request kode aktivasi Hubungkan database Pengecekan database Database terhubung
Pesan gagal, email invalid
Email valid, kirim ulang kode aktivasi melalui email Menampilkan pesan request sukses
Input email form request kode aktivasi Hubungkan database
Pengecekan database Pesan gagal, email/code invalid
Email/code valid, Update database status menjadi aktif
Menampilkan pesan hasil aktivasi sukses
Gambar 4.22 Sequence Diagram Activation Pada sequence diagram activation, melibatkan customer untuk mengaktivasi akunnya agar bisa login. Customer pertama kali melakukan
request
untuk
mendapat
kode
aktivasi
dengan
memasukkan email yang pernah didaftarkan. Jika email invalid maka proses akan berhenti dan customer bisa mencoba mengulang proses dari awal. Tahap selanjutnya customer akan diminta memasukkan
108
kode aktivasi yang telah diterima beserta email yang pernah didaftarkan. Jika semua data valid maka proses perubahan database akan terjadi serta memunculkan pesan sukses pada proses akhir. 4.
Sequence Diagram Login
Customer, admin
System Control
Klien (DB)
Adminweb (DB)
Halaman Utama
Input email password login
Hubungkan database Pengecekan database Hubungkan Pengecekan database Database terhubung Pesan gagal, email/password salah Email password benar, masuk halaman utama Input form email reset password
Hubungkan database Pengecekan database
Database terhubung
Pesan gagal, email not found
Password baru terkirim melalui email
Pesan sukses, password baru terkirim email
Gambar 4.23 Sequence Diagram Login Pada sequence diagram login melibatkan admin dan customer agar dapat masuk kedalam sistem. User akan diminta untuk mengisi email beserta password yang nantinya akan diperiksa oleh sistem dan divalidasi sesuai data yang tersimpan dalam database, jika ternyata data tidak sesuai database maka sistem akan menolak proses masuk. User dapat melakukan reset password jika memang diperlukan untuk memperbaharui data
login yang
109
prosedurnya diatur oleh sistem dan nantinya dikirim melalui email dan pesan sukses akan dimunculkan sebagai proses akhir. 5.
Sequence Diagram Order Domain
Customer
System Control
Domain (DB)
Klien (DB)
TLD Server
Mengisi form nama domain Pengecekan standar penamaan domain Pesan gagal, nama domain salah Nama domain benar, hubungkan databse Pengecekan database
Pesan gagal, Domain tidak tersedia Domain tersedia, proses singkron TLD server
TLD server mengirim respon
Domain tersedia hubungkan database Ambil ID customer
Simpan dalam database Hubungkan database
Ambil query untuk pesan email Kirim status order melalui email
Menampilkan status order sukses
Gambar 4.24 Sequence Diagram Order Domain Pada sequence diagram order domain, customer dapat melakukan pengecekan nama domain terlebih dahulu sesuai keinginan, jika terjadi kesalahan dalam penulisan nama domain maka sistem tidak akan melanjutkan proses. Jika penulisan nama domain benar maka sistem akan melanjutkan validasi lebih lanjut dan melakukan relasi antar database domain dengan TLD server domain sampai prosedur sesuai yang diharapkan. Pada proses akhir data domain tersimpan sesuai akun customer dan sistem akan melakukan notfikasi order melalui email kepada customer serta
Set_mail (DB)
110
menampilkan pesan sukses menandakan bahwa proses sudah berjalan semua. 6.
Sequence Diagram Manage Domain
Customer
System Control
Domain (DB)
Input form NS domain Pengecekan form input Pesan gagal, form salah Form benar, hubungkan database
Update database Menampilkan pesan penyimpanan sukses
Gambar 4.25 Sequence Diagram Manage Domain Pada sequence diagram manage domain, customer dapat melakukan pembaharuan data domain terkait pointing name server ke webhosting server. Proses prosedur akan divalidasi oleh sistem sampai tahap update database dan menampilkan pesan penyimpanan sukses menandakan bahwa proses sudah dilakukan dengan benar.
111
7.
Sequence Diagram Manage Account
Customer
System Control
Klien (DB)
Form input data account Validasi form input Pesan gagal, form salah Form benar, hubungkan database Update database
Database berhasil tersimpan Kirim notifikasi perubahan melalui email Menampilkan pesan perubahan sukses
Gambar 4.26 Sequence Diagram Manage Account Pada sequence diagram manage account, customer dapat memperbaharui data akunnya dengan mengisi form yang tersedia dan kemudian sistem akan melakukan validasi serta menghubungkan database klien untuk melakukan updating. Jika semua prosedur dilakukan dengan benar maka sistem akan memberitahukan kepada customer
melalui
email
tentang
perubahan
tersebut
menampilkan pesan sukses sebagai proses akhir sistem.
dan
112
8.
Sequence Diagram Ticket Message
Admin, Customer
System Control
Klien (DB)
Adminweb (DB)
Ticket (DB)
Set_mail (DB)
Form input tikcet message baru Pengecekan form Pesan gagal, form salah Form benar, hubungkan database hubungkan database
Hubungkan database Simpan dalam database
Hubungkan database Ambil query untuk pesan email Kirim kode ticket melalui email Pesan pengiriman ticket sukses
Isi form kode ticket Hubungkan database Pengecekan database
Pesan gagal, kode ticket invalid Kode ticket benar, ambil query isi pesan sesuai ticket menampilkan isi pesan sesuai ticket Isi form untuk membalas ticket Pengecekan form Pesan gagal, form salah Form benar, hubungkan database hubungkan database Hubungkan database
Simpan dalam database
Hubungkan database
Ambil query untuk pesan email Kirim kode ticket melalui email
Menampilkan proses reply sukses
Gambar 4.27 Sequence Diagram Ticket Message Pada sequence diagram ticket message, admin dan customer dapat berinteraksi pada sistem ini sebagai perantara alat komunikasi. Langkah awal sebagai pembuka, customer yang mempunyai peran utama dalam membuat sebuah ticket yang nantinya di-generate dalam sebuah unique ID pesan. Validasi form akan diperiksa oleh sistem dan dilakukan relasi antar beberapa table database untuk mendapatkan masing-masing email sebagai query dalam pengiriman
113
notifikasi kepada admin maupun customer serta primary ID utama yang nantinya akan disimpan dalam table ticket agar relasi antar table database dapat berjalan sempurna saat dilakukan pemanggilan ketika kode ticket dipanggil. Proses pemanggilan kode ticket serta melakukan balasan atas ticket pesan yang dibuat memiliki prosedur sama seperti langkah awal sampai tahap notifikasi email dan ditambahkan pesan sukses sebagai tanda bahwa proses sudah berakhir. 9.
Sequence Diagram Setting
Admin
System Control
Setting (DB)
Input form terkait data website Pengecekan form Pesan gagal, form salah Hubungkan database Update database
Menampilkan pesan penyimpanan sukses
Gambar 4.28 Sequence Diagram Setting Pada sequence diagram setting, melibatkan admin dalam melakukan pengaturan interface website. Admin cukup mengisi form yang tersedia kemudian sistem akan melakukan validasi dan menghubungkannya ke-database dan melakukan update. Jika
114
prosedur sudah dilakukan dengan benar semua maka sistem akan menampilkan pesan sukses sebagai proses akhir. 10. Sequence Diagram Set Email
Admin
System Control
Set_mail (DB)
Input form sesuai pesan diinginkan Pengecekan form Pesan gagal, form salah Hubungkan database Update database
Menampilkan pesan penyimpanan sukses
Gambar 4.29 Sequence Diagram Set Email Pada sequence diagram set email, melibatkan admin dalam melakukan pengaturan pesan otomatis email jika terjadi interaksi antara customer dengan sistem yang berfungsi sebagai petunjuk proses selanjutnya yang harus dilakukan customer nantinya. Admin cukup mengisi form yang tersedia kemudian sistem akan melakukan validasi dan menghubungkannya ke-database dan melakukan update. Jika prosedur sudah dilakukan dengan benar semua maka sistem akan menampilkan pesan sukses sebagai proses akhir.
115
11. Sequence Diagram Manage Domain Ordered
Admin
System Control
Domain (DB)
Klien (DB)
Input form nama domain Hubungkan database Pengecekan database
Pesan gagal, domain tidak ditemukan Domain ditemukan, hubungkan database Ambil query dan tampilkan data domain berserta customer Input form data domain terkait
Pengecekan form input Pesan gagal, form salah Form benar, hubungkan database
Update database Menampilkan proses perubahan berhasil disimpan
Melakukan klik delete Peringatan delete Cancel, membatalkan proses delete
Ok, hubungkan database Delete data domain Menampilkan proses delete sukses
Gambar 4.30 Sequence Diagram Manage Domain Ordered Pada sequence diagram manage domain ordered, admin mengisi form untuk melakukan pencarian nama domain yang ingin dikelola, database akan melakukan relasi hubungan antara table domain dengan table klien dan menampilkannya setelah data didapatkan. Selanjutnya admin dapat melakukan perubahan data domain dengan mengisi form yang tersedia dan sistem akan melakukan validasi terhadap input yang dimasukkan oleh admin dan akan dihubungkan ke-table domain serta melakukan update. Selain dapat melakukan perubahan data, admin juga dapat melakukan
116
perintah penghapusan dengan mengklik tombol delete yang nantinya sistem akan kembali melakukan pengecekan sebelum proses benarbenar dijalankan yaitu memberi peringatan setuju untuk melakukan penghapusan data. Jika setuju maka sistem akan menjalankan prosedur sesuai perintah dan menampilkan pesan sukses sebagai akhir proses. 12. Sequence Diagram Manage Customer
Admin
System Control
Klien (DB)
Domain (DB)
Ticket (DB)
Input form email customer Hubungkan database Pengecekan database
Pesan gagal, customer tidak ditemukan Hubungkan Ambil query dan tampilkan data customer dan data domain
Klik login as client Generata encode email and login customer
Masuk kehalaman utama sistem customer
Melakukan klik delete
Peringatan delete Cancel, membatalkan proses delete Ok, hubungkan database Delete data customer
Hubungkan Delete domain Hubungkan Delete ticket Menampilkan proses delete sukses
Gambar 4.31 Sequence Diagram Manage Customer Pada sequence diagram manage customer, admin mengisi form dengan alamat email untuk melakukan pencarian data customer
Halama utama customer
117
yang ingin dikelola, database akan melakukan relasi hubungan dengan table klien dan menampilkannya setelah data didapatkan. Selanjutnya admin dapat melihat data customer secara detail. Jika admin ingin mengelola secara lebih dalam terkait akun customer, maka admin dapat melakukan klik login as client untuk mendapatkan akses login customer yang sudah di-encode secara otomatis oleh sistem demi keamanan privasi password customer dan selanjutnya admin akan dibawa masuk kehalaman utama sistem customer. Selain dapat melakukan perubahan data, admin juga dapat melakukan perintah penghapusan dengan mengklik tombol delete yang nantinya sistem akan kembali melakukan pengecekan sebelum proses benar-benar dijalankan yaitu memberi peringatan setuju untuk melakukan penghapusan data. Jika setuju maka sistem akan menjalankan prosedur sesuai perintah serta menghubung kebeberapa table yang saling memiliki relasi untuk membersihkan semuanya dan menampilkan pesan sukses sebagai akhir proses.
118
13. Sequence Diagram Mass Message
Admin
System Control
Domain (DB)
Klien (DB)
Set_mail (DB)
Input form title, subject, message Pengecekan form Pesan gagal, form salah Form benar, Hubungkan database Hubungkan Hubungkan Ambil query email dari data customer dan pesan set_mail Send broadcast information melalui email
Pesan pengiriman sukses
Gambar 4.32 Sequence Diagram Mass Message Pada sequence diagram mass message, admin dapat melakukan pengiriman pesan informasi terkait perkembangan sistem kepada seluruh customer dengan mengisi form yang tersedia dan sistem akan memberikan beberapa pilihan kepada siapa saja pesan ini akan ditujukan dengan merelasikan hubungan antara beberapa table dalam database yaitu table domain untuk mendapatkan siapa saja yang memiliki domain dalam sistem yang berarti customer tersebut tergolong dalam pengguna aktif dan kemudian merelasikan hubungan selanjutnya kepada table klien untuk mendapatkan informasi alamat email customer. Jika admin ingin memberitahukan pesan berita kepada seluruh customer maka sistem akan langsung menghubungkan kepada table klien dan mendapatkan semua email.
119
Setelah semua prosedur dilakukan dengan benar maka sistem akan menjalankan tugasnya untuk mengirimkan semua pesan kepada customer terkait dan menampilkan pesan pengiriman sukses sebagai proses akhir. 4.3.2
Perancangan Database Pada tahapan ini akan dirancang kebutuhan database sistem
informasi manajemen domain tingkat dua. 4.3.2.1 Class Diagram Berikut merupakan objek-objek potensial yang dipilih dari masing-masing use case diagram. Tabel 4.16 Tabel Daftar Objek Potensial Login
Request
Visitor
Buy
Adminweb
Update
Customer
Order Domain
Domain
Status
Set_mail
Form input
Setting
Klien
Ticket
Support
Register
TLD Server
Activation
Notifikasi
Menu
Pesan email Berdasarkan objek potensial yang telah dilakukan diatas, selanjutnya akan dilakukan analisis dan seleksi terhadap daftar objek potensial tersebut disertai alasan melalui table dibawah ini :
120
Tabel 4.17 Tabel Daftar Seleksi Objek Potensial Objek Potensial
Alasan
Login
Y
Proses penting dalam system
Visitor
X
Akan menjadi bagian dari customer
Adminweb
Y
Data utama admin
Customer
X
Sudah diagantikan oleh objek klien
Domain
Y
Data domain
Set_mail
Y
Data pengarutan otomatis email
Setting
Y
Data pengaturan website
Ticket
Y
Data catatan komunikasi
Register
X
Hanya bagian dari proses sistem
Activation
X
Hanya bagian dari proses sistem
Menu
X
Hanya bagian dari menu sistem
Request
X
Hanya bagian dari proses sistem
Buy
X
Hanya bagian dari proses sistem
Update
X
Hanya bagian dari proses sistem
Order Domain
X
Hanya bagian dari proses sistem
Status
X
Hanya bagian dari proses sistem
Form input
X
Hanya bagian dari tampilan sistem
Klien
Y
Data utama customer
Support
X
Hanya bagian dari tampilan luar sistem
TLD Server
X
Hanya bagian dari proses sistem
Notifikasi
X
Hanya bagian dari proses sistem
Pesan email
X
Hanya bagian dari proses sistem
Keterangan: Y = Ya
X = Tidak
Setelah dilakukan seleksi terahadap masing-masing objek didapatlah beberapa objek usulan yang menyusun sebuah sistem, berikut adalah objek usulan:
121
Tabel 4.18 Tabel Daftar Objek Yang Diusulkan Objek Usulan
Keterangan
Login
Sistem login
Adminweb
Admin pengguna system
Klien
Customer pengguna system
Domain
Data domain
Set_mail
Pesan notifikasi email
Setting
Pengaturan website
Ticket
Pesan record komunikasi
Class diagram yang menggambarkan interaksi antar kelas pada sistem informasi manajemen domain tingkat dua adalah sebagai berikut:
Adminweb
Setting -id_setting -id_adminweb -email -site -ext -home_klien -ticket_klien -title_site -currency -currency_separated
1 1
1
-id_adminweb -email -pswd -apikey -status -expired -domain -license
Domain
1...*
1
+view() +update()
1...*
1...*
+view() +update()
Set_mail
-id_domain -id_adminweb -id_klien -site -ns1 -ns2 -harga -aktif_tgl -mati_tgl -status -warning1 -warning2 -note +view() +insert() +update() +delete()
1 -id_set_mail -id_adminweb -global_signature -reg_klien -domain_order -custom -dom_min0 -dom_min15 -dom_min30
Klien
Ticket -id_ticket -id_adminweb -id_klien -track_comment -status -isi -judul -track -durasi -status_new -reply_by
+view() +update()
1..*
1
1
1
1
+view() +insert() +update() +delete()
1 1...*
-id_klien -id_adminweb -status -name1 -name2 -company -email -address -country -city -state -kodepos -hp -katarahasia -tgl_daftar
1...*
+view() +insert() +update() +delete()
Gambar 4.33 Class Diagram Sistem Informasi Manajemen Domain Tingkat Dua
122
4.3.2.2 Normalisasi Database A. Bentuk Unnormal Form (UNF)
Tabel 4.19 Tabel Unnormal Form (UNF) Id 1
Name1 Ahmad
… address Jl. ciputat
Country Indonesia
… katarahasia Tgl_daftar 1e2c3c4bh8i 20140101
… Aktif_tgl 20140101
Mati_tgl 20140101
… note tambahan
Home_klien
… Ext Exe.bz
Name2 dhani
Email
city jaksel
State jakarta
[email protected]
kodepos 12210
site Ns1 domain.com Ns1.com
status 1
Warning1 20140101
Track 12345678
Hp 08990944723
…
Harga 0
…
Warning2 20140101
…
Ns2 Ns2.com
Ticket_klien
…
company RCM
…
Title_site SLD Domain
Judul Tanya
Isi Saya mau tanya
B. Bentuk First Normal Form (1 NF) Tabel 4.20 Tabel First Normal Form (1 NF) 1. adminweb Id_adminweb Email Pswd ...
license site Ext
...
Currency_separated
apikey
Home_klien
status
Expired
Ticket_klien
Global_signature
Domain
Title_site
Reg_klien
...
Currency
Domain_order
...
Custom
123
2. Klien Id_klien Id_adminweb Status Name1 ... address
Country
city
State
3. Domain Id_domain Id_adminweb
Id_klien
Mati_tgl
Warning1
Status
Name2
Company
kodepos
site
Katarahasia
Ns1
Ns2
Warning2
Durasi
...
Tgl_daftar
Harga
Aktif_tgl
...
Note
4. Ticket Id_ticket Id_adminweb Id_klien Track_comment status ... Track
email
Isi
Judul
...
Status_new Reply_by
C. Bentuk Second Normal Form (2 NF) Tabel 4.21 Tabel Second Normal Form (2 NF) 1. adminweb Id_adminweb Email Pswd [PK] ...
license site Ext
...
Currency_separated
apikey
Home_klien
Name1
... Address
state
city
3. Domain Id_domain Id_adminweb [PK] [FK]
Id_klien [FK]
Expired
Ticket_klien
Global_signature
2. Klien Id_klien Id_adminweb status [PK] [FK] Country
status
kodepos
site
Title_site
Reg_klien
Name2
Ns1
Domain
Currency
Domain_order
Company
Katarahasia
Ns2
...
...
Custom
email
...
Tgl_daftar
Harga
Aktif_tgl
...
124
...
Mati_tgl
Status
Warning1
Warning2
4. Ticket Id_ticket Id_adminweb Id_klien Track_comment status [PK] [FK] [FK] ... Track
Durasi
Isi
Note
Judul
...
Status_new Reply_by
D. Bentuk Third Normal Form (3 NF) Tabel 4.22 Tabel Third Normal Form (3 NF) 1. adminweb Id_adminweb Email Pswd [PK]
apikey
status
Expired
2. setting Id_setting Id_adminweb email site Ext Home_klien [PK] [FK] ...
Title_site
Ticket_klien
License
...
Currency Currency_separated
3. set_mail Id_set_mail Id_adminweb [PK] [FK]
Global_signature
...
Dom_min0
Custom
Domain
Reg_klien
Domain_order
Dom_min15
Dom_min30
...
125
4.3.2.3 Skema Database
Gambar 4.34 Skema Database
126
4.3.2.4 Matriks CRUD Berikut adalah matrik CRUD pada sistem informasi manajemen domain tingkat dua: Tabel 4.23 Matriks CRUD Basis Data Nama Tabel No
Adminweb
Domain
Klien
Setting
Set_mail
Tiket
1
Nama Aktor Visitor
- - - -
-R--
-R--
- - - -
- - - -
- - - -
2
Customer
- - - -
CRU -
CRU -
- - - -
- R- -
CR - -
3
Admin
- RU -
CRUD
- RUD
CRU -
CRU -
CRUD
Keterangan : C = Create, R = Read, U = Update, D = Delete. Berikut adalah spesifikasi databasenya : 1. Table Adminweb Nama Tabel
: Adminweb
Type file
: Master
Primary Key
: Id_adminweb
Foreign Key
:-
Tabel 4.24 Tabel Adminweb No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Kolom Id_adminweb Email Pswd Apikey Status Expired Domain License
Data Tipe Integer Varchar Varchar Varchar Integer Integer Varchar Integer
Panjang 5 150 32 50 1 8 150 1
Keterangan Berisi nomor id admin Berisi alamat email Berisi password Berisi kode lisensi aplikasi Berisi keaktifan kode lisensi Berisi masa berlaku lisensi Berisi domain atas lisensi Berisi kode lisensi aplikasi
127
2. Tabel domain Nama Tabel
: domain
Type file
: Transaksi
Primary Key
: Id_domain
Foreign Key
: id_adminweb, id_klien
Tabel 4.25 Tabel domain No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Kolom Id_domain Id_adminweb Id_klien Site Ns1 Ns2 Harga Aktif_tgl Mati_tgl Status Warning1 Warning2 Note
Data Tipe Integer Integer Integer Varchar Varchar Varchar Integer Integer Integer Integer Integer Integer Text
Panjang 10 5 8 150 150 150 8 8 8 1 8 8 -
Keterangan Berisi id domain Berisi id adminweb Berisi id klien Berisi nama domain Berisi Name server 1 Berisi Name server 2 Berisi harga domain Berisi tanggal aktif domain Berisi tanggal akhir domain Berisi status domain Berisi peringatan 30 hari Berisi peringatan 15 hari Berisi catatan tambahan
3. Tabel klien Nama Tabel
: klien
Type file
: Master
Primary Key
: Id_klien
Foreign Key
: Id_adminweb Tabel 4.26 klien
No 1 2 3 4 5 6
Nama Kolom Id_klien Id_adminweb Status Name1 Name2 Company
Data Tipe Integer Integer Integer Varchar Varchar Varchar
Panjang 10 5 1 25 25 150
Keterangan Berisi id klien Berisi id admin Berisi status klien Berisi first name Berisi last name Berisi nama perusahaan klien
128
7 8 9 10 11 12 13 14 15
Email Address Country City State Kodepos Hp Katarahasia Tgl_daftar
Varchar Text Varchar Varchar Varchar Integer Varchar Varchar Integer
150 25 25 25 10 15 32 8
Berisi email klien Berisi alamat Berisi nama Negara klien Berisi nama kota klien Berisi nama daerah klien Berisi kodepos klien Berisi nomor telepon klien Berisi Password klien Berisi tanggal daftar klien
4. Tabel setting Nama Tabel
: setting
Type file
: Master
Primary Key
: Id_setting
Foreign Key
: id_adminweb
Tabel 4.27 Tabel Setting No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Kolom Id_setting Id_adminweb Email Site Ext Home_klien Ticket_klien Title_site Currency Currency_separated
Data Tipe Integer Integer Varchar Varchar Varchar Longtext Longtext Varchar Varchar Varchar
Panjang 5 5 150 150 15 50 15 1
5. Tabel set_mail Nama Tabel
: set_mail
Type file
: Master
Primary Key
: id_set_mail
Foreign Key
: id_adminweb
Keterangan Berisi id setting Berisi id admin Berisi email support Berisi URL website Berisi ekstensi domain Berisi template home Berisi template support Berisi judul website Berisi kode mata uang Berisi pemisahan mata uang
129
Tabel 4.28 Tabel set_mail No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Kolom id_set_mail Id_adminweb id_konfirmasi Global_signature Id_konfirmasi Reg_klien Domain_order No Nama Kolom Custom 1 id_pesanan Dom_min0 2 Id produk Dom_min15 3 Tanggal pesanan Dom_min30 4 status
Data Tipe Integer Integer mediumtext mediumtext mediumtext Data Tipe mediumtext Integer mediumtext ineger mediumtext Varchar mediumtext Varchar
Panjang Keterangan 5 Berisi id set_mail 5 Berisi id adminweb Berisi signature semua pesan Berisi pesan pendaftaran - Panjang Berisi Keterangan pesan pemesanan - 6 Berisi Berisi pesan nomor draft pesanan - 6 Berisi Berisi tanggalidexpired produk - 16 Berisi Berisi tanggaltanggal expired -15 pesanan - 16 Berisi Berisistatus tanggal expired -30 pesanan
6. Tabel ticket No 1 2 3 4
Tabel NamaNama Kolom id_pesanan Type file Id produk Tanggal pesanan Primary Key status Foreign Key
: ticket Data Tipe Integer ineger : Master Varchar : Id_ticket Varchar
Panjang 6 6 16 16
Keterangan Berisi nomor pesanan Berisi id produk Berisi tanggal pesanan Berisistatus pesanan
: id_adminweb, id_klien
Tabel 4.29 Tabel ticket No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Kolom Id_ticket Id_adminweb No Nama Kolom id_klien 1 id_pesanan Track_comment 2 StatusId produk 3 Tanggal pesanan Isi 4 status Judul Track Durasi Status_new Reply_by No Nama Kolom 1 id_pesanan 2 Id produk 3 Tanggal pesanan 4 status
Data Tipe Integer Integer Data Tipe Integer Integer Varchar ineger integer Varchar Longtext Varchar Varchar Varchar Integer Integer Integer Data Tipe Integer ineger Varchar Varchar
Panjang
Keterangan
10 Berisi id ticket 5 Berisi id adminweb Panjang 10 BerisiKeterangan id klien pesanan 356 BerisiBerisi kodenomor reply ticket 6 Berisi id produk 1 Berisi status read ticket 16 tanggal pesanan BerisiBerisi isi ticket 3016 BerisiBerisistatus judul ticketpesanan 35 Berisi kode utama ticket 8 Berisi durasi masa aktif ticket 10 Berisi status create 1 Berisi balasan oleh Panjang Keterangan 6 Berisi nomor pesanan 6 Berisi id produk 16 Berisi tanggal pesanan 16 Berisistatus pesanan
130
4.3.3
Perancangan User Interface 4.3.3.1 Perancangan layout 1. Bagian Visitor A.
Halaman Register Menampilkan halaman pendaftaran identitas sebagai
syarat utama menggunakan sistem informasi manajemen domain tingkat dua.
Header Home
Login
Register
Activation
Whois
Support
Account Information
First name : Last Name :
Company Name Email : Addres : City : State/ Region : Zip Code : Country : Phone Number :
Login Information Password :
Confir Password :
Capcha Code
Klik To Continue Footer
Gambar 4.35 Halaman Register
131
B.
Halaman Check Whois Menampilkan halaman pengecekan kepemilikan domain
tingkat dua.
Header Home
Login
Register
Activation
Whois
Support
Whois Lookup
.exe.bz
Domain Name :
lookup
Footer
Gambar 4.36 Halaman Check Whois C.
Halaman Support Menampilkan halaman bantuan umum untuk visitor.
Header Home
Login
Register
Activation
Whois
Support
Support GLobal
Contact Us
Footer
Gambar 4.37 Halaman Support
132
2. Bagian Customer A.
Halaman Activation Menampilkan halaman Activation sebagai syarat utama
validasi data pribadi yang telah didaftarkan sebelum dapat melakukan login.
Header Home
Login
Register
Activation
Whois
Support
Activation
[email protected]
[email protected]
Code here Request Code active
Footer
Gambar 4.38 Halaman Activation B.
Halaman Login Customer Menampilkan halaman login sebagai pintu untuk masuk
kedalam sistem utama customer.
Header Home
Login
Register
Activation
Whois
Support
Login To Client Area
Domain Name : Password
:
Reset Password
Footer
Gambar 4.39 Halaman Login Customer
133
C.
Halaman Account Menampilkan
halaman
account
untuk
kebutuhan
pembaharuan data customer.
Header Home
Account
Whois
Manage domain
Ticket
Support
Logout
Account Information
Date Register:
First name : Last Name : Company Name Addres : City :
State/ Region : Zip Code : Country : Phone Number :
Update Account Information
Login Information
Email Addres :
Change Email Address Old Password*: New Paaword*: Confir new Password : Change Password
Footer
Gambar 4.40 Halaman Account D.
Halaman Home (Order Domain) Menampilkan halaman home sekaligus sebagai tempat
pengecekan ketersediaan nama domain.
134
Header Home
Account
Whois
Manage domain
Ticket
Support
Logout
Home
.exe.bz
Domain Name :
Check
Latest Order
Content
Footer
Gambar 4.41 Halaman Home (Order Domain) E.
Halaman Manage Domain Menampilkan halaman untuk manajemen domain yang
telah dipesan customer.
Header Home
Account
Whois
Manage domain
Ticket
Support
Logout
Your Domain
site
Price
Status
Nama domain
Harga Domain
Status domain
Tanggal aktif domain
Active
Tanggal berakhir domain
Expired
NS1
save
Nama domain
Harga Domain
Status domain
Tanggal aktif domain
Tanggal berakhir domain
save
Nama domain
Harga Domain
Status domain
Tanggal aktif domain
Tanggal berakhir domain
save
Nama domain
Harga Domain
Status domain
Tanggal aktif domain
Tanggal berakhir domain
save
Nama domain
Harga Domain
Status domain
Tanggal aktif domain
Tanggal berakhir domain
save
Nama domain
Harga Domain
Status domain
Tanggal aktif domain
Tanggal berakhir domain
save
Footer
Gambar 4.42 Halaman Manage Domain
NS2
Action
135
F.
Halaman Ticket Customer Menampilkan halaman ticket sebagai sarana komunikasi
antara customer dengan admin.
Header Home
Account
Whois
Manage domain
Ticket
Support
Logout
Support Ticket Area
Create New Ticket
Id Tracking Ticket :
View Ticket
Footer
Gambar 4.43 Halaman Ticket Customer 3. Bagian Admin A.
Halaman Login Admin Menampilkan halaman login sebagai pintu untuk masuk
kedalam sistem utama admin.
Logo
EMAIL
:
PASSWORD: Login
136
Gambar 4.44 Halaman Login Admin B.
Halaman Summary Menampilkan halaman ringkasan aktifitas antara sistem
dengan customer.
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Domain Ordered
Ticket
Module
Logout
Summary Info
Today Order
Client List
Domain Order Pending Domain :
Number
Number
Active Domain
:
Suspend Domain :
Service Info
License Expired : API Key : Reset API Key
New Password Repeat Password
Footer
Gambar 4.45 Halaman Summary
137
C.
Halaman Setting Menampilkan halaman pengaturan website.
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Domain Ordered
Ticket
Module
Setting Account
SLD Extention
:
Email Supporrt
:
Site URL
:
Title Site
:
Current
:
Current Separated
:
Setting Template
Client New Home Password Area
Workspace setting
Client Support Area
Workspace setting
Footer
Gambar 4.46 Halaman Setting
Logout
138
D.
Halaman Set Mail Menampilkan halaman pengaturan pesan notifikasi email
otomatis.
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Domain Ordered
Ticket
Module
Mail Notification
SLD Extention
:
Email Supporrt
:
Site URL
:
Title Site
:
Current
:
Current Separated
:
Workspace setting
Domain Mail Notification
Workspace setting
Workspace setting
Footer
Gambar 4.47 Halaman Set Mail
Logout
139
E.
Halaman Manage Domain Ordered Menampilkan halaman manajemen domain yang ingin
diperbaharui data kepemilikannya.
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Domain Ordered
Ticket
Module
Logout
Domain Order List View All Order
View Pending order
View Active Order
View Suspend Order
Search
Page : 1, 2, 3...41 next>>
Site
Client Info Nama web
Price
Active
NS1
NS2
Tanggal aktif
NS1 URL
NS2 URL
UPDATE Delete
Klient Info
Harga
Tanggal aktif
NS1 URL
NS2 URL
UPDATE Delete
Klient Info
Harga
Tanggal aktif
NS1 URL
NS2 URL
UPDATE Delete
Klient Info
Harga
Tanggal aktif
NS1 URL
NS2 URL
UPDATE Delete
Status Nama web
Status Nama web Status
Nama web Status
Footer
Gambar 4.48 Halaman Manage Domain Ordered F.
Action
Harga
Klient Info
Halaman Manage Client Menampilkan halaman untuk memanajemen seluruh
customer dalam sistem.
140
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Domain Ordered
Ticket
Module
Logout
Client List Search Page : 1, 2, 3...41 next>>
id
Date Register
Country
No.id
Tanggal
asal negara
Name Nama
Phone No. Telepon
Email Email
Action Delete
No.id
Tanggal
asal negara
Nama
No. Telepon
Email
Delete
No.id
Tanggal
asal negara
Nama
No. Telepon
Email
Delete
No.id
Tanggal
asal negara
Nama
No. Telepon
Email
Delete
No.id
Tanggal
asal negara
Nama
No. Telepon
Email
Delete
No.id
Tanggal
asal negara
Nama
No. Telepon
Email
Delete
Footer
Gambar 4.49 Halaman Manage Client G.
Halaman Ticket Admin Menampilkan halaman ticket sebagai sarana komunikasi
antara admin dengan customer.
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Domain Ordered
Ticket
Module
Logout
Ticket List
Page : 1, 2, 3...41 next>>
Title
Status Reply
Submit by client
Judul
status
nama pengirim
Judul
status
nama pengirim
Judul
status
nama pengirim
Judul
status
nama pengirim
Footer
Gambar 4.50 Halaman Ticket Admin H.
Halaman Module (Mass Message)
141
Menampilkan halaman mass message sebagai sarana untuk memberi informasi terkait perkembangan sistem kepada seluruh customer.
Header Summary
Setting
Set Mail
Client
Module List
Domain Order
Ticket
Module
Logout
Module Area
- modul 1 - modul 2 - modul 3 - modul 4 Content
Footer
Gambar 4.51 Halaman Module (Mass Message)
4.4
System Implementation Setelah
desain
sistem
selesai,
maka
tahap
berikutnya
adalah
mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Pada tahap implementasi ini akan dijelaskan mengenai arsitektur fisik untuk hadware dan software dalam sistem. Juga tentang pengujian sistem (blackbox testing) untuk menguji sistem yang telah dibuat. 4.4.1
Pemrograman (Coding) Pada tahap pemrograman ini spesifikasi perangkat keras dan lunak
yang digunakan adalah sebagai berikut. 1.
Perangkat keras a. Prosessor intel dual core
142
b. RAM 2GB
2.
Perangkat lunak a. Windows 7 ultimate b. Notepad++ c. GIMP d. Xampp e. Browser Google chrome Sedangkan perangkat keras dan lunak yang mendukung untuk
diterapkannya sistem ini adalah: 1.
Perangkat keras a. Online Server Webhosting b. Processor minimal Setara dengan Intel Dual Core atau keatas c. RAM Minimal 2Gb atau lebih
2.
Perangkat lunak a. OS Linux b. Browser mozilla atau google chrome
3.
Sistem pendukung lainnya a. Top Level domain name b. Control Panel TLD server c. Control Panel Web Hosting Manager (CPANEL WHM)
4.4.2
Pengujian Sistem
143
Tahap pengujian ini dilakukan oleh peneliti dan pengguna dengan cara Blackbox Testing yaitu dengan menjalankan sistem informasi manajemen domain tingkat dua dan melihat outputnya apakah telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasil pengujian blackbox testing ditampilkan dalam beberapa level berikut ini: a.
Pengujian Level Visitor Hasil pengujian pada level visitor dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. Tabel 4.30 Uji Coba Level Visitor No Rancangan Proses
Hasil Yang Diharapkan
Hasil
Keterangan
1.
Masuk halaman home utama
OK
Level= visitor
Mengunjungi website
luar website. 2.
Mengisi form
Menampilkan ketersediaan
pengecekan nama
nama domain, dan jika terjadi
domain
kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 3.
Memilih menu “register” Menampilkan halaman
OK
register berserta form input register. 4.
Mengisi identitas pribadi
Menyimpan data customer
pada form register dan
dalam database, dan jika
klik “continue”
terjadi kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 5.
Memilih menu
Menampilkan halaman
“activation”
aktivasi beserta form input
OK
144
6.
Mengisi form request
Mengirim ulang kode aktivasi OK
activate code dan klik
melalui email, dan jika terjadi
request
kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
7.
Mengisi form activate
Merubah status account
dan klik “activate”
menjadi aktif dalam
OK
database, dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 8.
Memilih menu “Login”
Menampilkan halaman login
OK
9.
Memilih menu “Whois”
Menampilkan halaman whois
OK
beserta form input pengecekan kepemilikan domain. 10. Mengisi form
Menampilkan kelengkapan
pengecekan kepemilikan
data kepemilikan domain, dan
data domain pada
jika terjadi kesalahan maka
halaman whois dan klik
akan memunculkan
“Lookup”
peringatan dan kembali
OK
ketahap sebelumnya. 11. Memilih menu “support” Menampilkan halaman luar
OK
untuk bantuan visitor.
b.
Pengujian Level Customer Hasil uji coba pada level customer dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 4.31 Uji Coba Level Customer
145
No Rancangan Proses
Hasil Yang Diharapkan
Hasil
Keterangan
1.
Mengisi email dan
Masuk halaman utama
OK
Level= customer
password pada halaman
cusotmer (Halaman account),
“login”
dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
2.
Mengisi form pada
Merubah data cutomer dalam
OK
halaman account dan klik database, dan jika terjadi tombol update/change
kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
3.
Memilih menu “home”
Menampilkan halaman home
OK
beserta form input pengecekan nama domain. 4.
Mengisi form
Menampilkan ketersediaan
pengecekan nama
nama domain, dan jika terjadi
domain
kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 5.
Melakukan klik “buy”
Menyimpan data pemesanan
pada form pengecekan
sebagai kepemilikan nama
domain
domain kedalam database,
OK
dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 6.
7.
Memilih menu “manage
Menampilkan halaman list
domain”
domain yang dimiliki.
Mengisi form name
Merubah name server data
OK
OK
146
server domain dan klik
domain dalam database, dan
“save”
jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
8.
Memilih menu “ticket”
Menampilkan halaman ticket
OK
beserta form untuk membuat serta melihat ticket. 9.
Mengisi form untuk
Menyimpan pesan ticket baru
membuat pesan ticket
dalam database serta
baru
mengirim kode ticket melalui
OK
email, dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 10. Mengisi form kode ticket dan klik “view”
Menampilkan detail pesan
OK
ticket beserta form reply, dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
11. Mengisi form reply pada
Mengirim melalui email serta
pesan ticket yang
menyimpan pesan ticket
ditampilkan dan klik
dalam database, dan jika
“reply”
terjadi kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 12. Memilih menu “Whois”
Menampilkan halaman whois beserta form input pengecekan kepemilikan
OK
147
domain. 13. Mengisi form
Menampilkan kelengkapan
pengecekan kepemilikan
data kepemilikan domain, dan
data domain pada
jika terjadi kesalahan maka
halaman whois dan klik
akan memunculkan
“Lookup”
peringatan dan kembali
OK
ketahap sebelumnya. 14. Memilih menu “support” Menampilkan halaman luar
OK
untuk bantuan umum. 15. Memilih menu “Logout”
Keluar sistem & kembali
OK
kehalaman home sebagai visitor.
c.
Pengujian Level Admin Hasil pengujian pada level admin dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. Tabel 4.32 Uji Coba Level Admin No Rancangan Proses
Hasil Yang Diharapkan
Hasil
Keterangan
1.
Mengisi email dan
Masuk halaman utama akun
OK
Level= admin
password lalu memilih
admin (Halaman summary) ,
“Login”
dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
2.
Memilih menu
Menampilkan halaman
“Summary”
ringkasan aktivitas sistem dan
OK
form ganti password serta form reset APIKEY. 3.
Mengisi form reset
Merubah kode lisensi apilkasi
OK
148
APIKEY dan klik
dalam database, dan jika
“reset”
terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
4.
Mengisi form ganti
Merubah password admin
password dan klik
dalam database, dan jika
“change”
terjadi kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 5.
Memilih menu “setting”
Menampilkan halaman
OK
setting beserta form yang bisa diubah langsung. 6.
Mengisi form pada
Merubah data setting untuk
halaman setting dan klik
interface website dalam
“update”
database, dan jika terjadi
OK
kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 7.
Memilih menu “set mail”
Menampilkan halaman set
OK
mail beserta form yang bisa diubah langsung. 8.
Mengisi form pada
Merubah data set mail untuk
OK
halaman set mail dan klik notifikasi email otomatis “save”
dalam database, dan jika terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
9.
Memilih menu “domain
Menampilkan halaman
ordered”
domain ordered beserta form yang bisa diubah langsung.
OK
149
10. Mengisi form search
Mempercepat sekaligus
pada halaman domain
menampilkan data domain
ordered
yang ingin dikelola.
11. Memilih menu all/active/pending/
Melakukan filter data domain
OK
OK
yang ditampilkan.
suspend 12. Mengisi form pada
Merubah data domain dalam
halaman domain ordered
database, dan jika terjadi
dan klik “update”
kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 13. Klik “delete” pada halaman domain ordered 14. Memilih “ok”
Menampilkan konfirmasi
OK
hapus data. Menghapus data domain
OK
dalam database. 15. Memilih menu “client”
Menampilkan semua list
OK
customer. 16. Mengisi form “search
Menampilkan data customer.
OK
Masuk kehalaman utama
OK
client” dan klik “search” 17. Klik “login as client”
customer. 18. Klik “delete”
Menampilkan konfirmasi
OK
hapus data. 19. Memilih “ok”
Menghapus data customer,
OK
domain, ticket dalam database. 20. Mengisi form send message dan klik “send” 21. Klik “save draft”
Mengirim pesan email kepada OK customer yang bersangkutan. Menyimpan pesan email yang OK bisa digunakan lain kali
150
dalam database. 22. Memilih menu “ticket”
Menampilkan list halaman
OK
pesan ticket dari customer. 23. Melakukan klik pada salah satu pesan ticket 24. Mengisi form reply pada
Menampilkan secara detail
OK
pesan ticket dari customer. Mengirim melalui email serta
pesan ticket yang
menyimpan pesan ticket
ditampilkan dan klik
dalam database, dan jika
“reply”
terjadi kesalahan maka akan
OK
memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya. 25. Memilih menu “module”
Menampilkan halaman
OK
module. 26. Memilih menu “mass message”
Menampilkan halaman serta
OK
form pengiriman pesan kepada seluruh customer.
27. Mengisi form mass
Mengirim pesan email kepada OK
message dan klik
seluruh customer, dan jika
“submit”
terjadi kesalahan maka akan memunculkan peringatan dan kembali ketahap sebelumnya.
28. Memilih menu “Logout”
Keluar sistem & menampilkan halaman login.
OK
BAB V PENUTUP
5.1
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi manajemen
domain tingkat dua, maka menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya sistem informasi manajemen domain tingkat dua yang bisa digunakan secara publik dapat mengurangi konflik kritis domain tingkat satu dan menjadi solusi bagi penggunanya. 2. Kemudahan dalam memanajemen user dalam penggunaan fasilitas domain tingkat dua sehingga mudah untuk dikontrol. 3. Terciptanya sebuah sistem baru yang mampu melakukan kontrol secara otomatis antara domain tingkat satu dengan domain tingkat dua.
5.2
SARAN Dalam pembangunan sistem ini tentunya masih ada yang perlu ditambahkan
atau dikembangkan lagi untuk sistem yang lebih baik, diantaranya: 1. Menerapkan sistem pembayaran Online yang mampu terintegrasi dengan sistem. 2. Mengembangkan module sistem yang mampu meningkatkan fungsi manajemen lebih baik.
151
152
3. Sistem diharapkan dapat dikembangkan dalam bentuk mobile sehingga memudahkan aktor dalam mengakses sistem. 4. Perancangan penelitian pada sistem informasi manajemen ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan model perancangan analisis lainnya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto HM. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Kadir, A. 2003. Dasar Pemograman Web dengan ASP. Andi. Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2009. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta. McLeod, RJ., Schell G. 2006. Management Information Systems 10th Edition. Prentice Hall. Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. GRAHA ILMU. Yogyakarta. Nazir M. 2005. Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Pressman, Roger S. 2005. Software Engineering. McGraw Hill. New York. Rafiza H. 2006. Panduan dan Referensi Kamus Fungsi PHP 5. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sidik B. 2006. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika. Bandung. Soetam R. 2011. Pengantar Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engeenering). Prestasi Pustaka. Jakarta. Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. System Analysis and Design Methods. Andi. Yogyakarta.
153
154
JURNAL Aharony N, Reed DP, Lippman A. 2009. Social Area Networks: Data Networking of the People, by the People, for the People. Int. Conf. Computational Science and Engineering CSE '09 4, 1148-1155. Breslin J, Decker S. 2007. The Future of Social Networks on the Internet: The Need for Semantics. IEEE_M_IC, 11, 86-90. Cherry SM. 2001. Websights [domain name registration]. IEEE_M_SPECT 2001. Vol 38. Comerford, R. 2001. Keeping The Net Up. IEEE_M_SPECT. Vol 38, 47-50. Davids, A. 2004. Fraudulent Online Identity Sanctions Act: empowering law enforcement or limiting privacy. IEEE_O_DSO 2004. Vol 5. Mueller M. 2002. Why ICANN can't [failings of Internet Corporation for Assigned Names and Numbers]. IEEE_M_SPECT 2002. Vol 39, 15-16. Sinaci AA, Sehitoglu OT, Yondem MT, Fidan G, Tatli I. 2010. SEMbySEM in action: Domain Name Registry Service through a semantic middleware Proc. eChallenges 2010. hlm 1-8. Zhangfeng Hu, Bo Hu, Shanzhi Chen, Jianwei He. 2011. A Revised Mapping System Design for Host Identity Procotol. Vol 1. 436-440.
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
LAMPIRAN WAWANCARA
LAMPIRAN PERTANYAAN: 1. Sistem apa yang pernah diterapkan sebelumnya untuk menjalankan proses bisnis ini? 2. Siapa saja pengguna yang akan menggunakan sistem ini? 3. Sistem seperti apa yang ingin diterapkan dalam sistem baru? 4. Apakah domain tingkat satu memiliki control panel? 5. Apakah data dokumentasi untuk pengembangan domain tingkat satu menuju domain tingkat dua tersedia? 6. Apakah fitur keamanan diperlukan untuk pembuatan sistem baru ini? 7. Apakah admin yang nantinya akan mengelola sistem ini memahami bahasa pemrograman? 8. Data apa saja yang diperlukan bagi pengguna untuk mendaftarkan diri dalam sistem ini? 9. Apakah fitur pesan untuk komunikasi antara pengguna dengan admin diperlukan? 10. Apakah pengguna sistem ini dapat melakukan perubahan data pada sistem? Jika ya dibagian mana saja hak akses perubahan data diberikan? LAMPIRAN JAWABAN: 1. Sistem sebelumnya yang pernah diterapkan sistem ini adalah sistem manual
dimana
pengguna
menghubungi
staff
langsung
untuk
menggunakan layanan ini dengan cara email, phone dan pesan komunikasi lainnya yang tersedia. 2. Admin selaku pengelola sistem langsung, visitor yang hanya bisa berkunjung dihalaman depan dan info-info umum lainnya, serta customer yang sudah terdaftar dalam sistem baru bisa menggunakan layanan ini. 3. Sistem yang lebih efisien, mudah dalam pengelolaan datanya. 4. Ya, domain tingkat satu memiliki control panel domain. 5. Ya, data dokumentasi tersedia dengan rapi beserta skema dan alur penggunaannya. 6. Sangat diperlukan, karena email adalah faktor utama dalam menggunakan sistem ini dan kemungkinan besar bisa terjadi spam. 7. Admin tidak memahami bahasa pemrograman sama sekali, oleh sebab itu sebaiknya sistem yang akan dibuat nantinya bisa dipahami dengan mudah dan memiliki interface yang user friendly. 8. Data yang dibutuhkan untuk mendaftar dalam sistem ini adalah data pribadi, alamat beserta kontak. 9. Untuk memudahkan komunikasi sepertinya akan diperlukan fitur pesan ini. 10. Perubahan data hanya sebatas akun yang dimilikinya saja, perubahan nama domain serta fitur penghapusan data sebaiknya ditiadakan agar data yang kami simpan jika terjadi penyalahgunanaan bisa tetap terjaga dengan baik dalam database.
LAMPIRAN III
TAMPILAN INTERFACE 1. Menu level Visitor a. Halaman home
b. Halaman register
c. Halaman cek whois
d. Halaman support
2. Menu level Customer a. Halaman activation
b. Halaman login
c. Halaman account
d. Halaman order domain
e. Halaman manage domain
f. Halaman ticket
3. Menu level Admin a. Halaman login
b. Halaman summary
c. Halaman setting
d. Halaman set email
e. Halaman manage client
f. Halaman manage domain ordered
g. Halaman manage ticket
h. Halaman view ticket
i. Halaman module
j. Halaman mass message client
LAMPIRAN IV
SOURCE CODE '; exit; } if (isset($_SESSION['email_klienweb'] ) && isset($_SESSION['hash_password_kli enweb'])) { $IS_LOGIN = 'yes'; $getjson = @file_get_contents(''.$API_SCRIPT_ URL_CLIENT.'?action=login&apikey=' .$API_KEY.'&clientemail='.$_SESSIO N['email_klienweb'].'&clientpswd=' .$_SESSION['hash_password_klienweb '].''); } else { $IS_LOGIN = '';
$getjson = @file_get_contents(''.$API_SCRIPT_ URL_CLIENT.'?apikey='.$API_KEY.'') ; } $api = json_decode($getjson); $GLOBAL_MODULE = '<script LANGUAGE="JavaScript" src="jquery.js">'; /*********************** LOGIN **********************/ if ($_POST['action'] == 'proccess_login') { if($_POST['generate_hash'] == 'password') { $request_generate = '&generate_hash=password'; } if(!empty($_POST['email']) && !empty($_POST['pass'])) { $getjson = @file_get_contents(''.$API_SCRIPT_ URL_CLIENT.'?action=login&apikey=' .$API_KEY.'&clientemail='.urlencod e($_POST['email']).'&clientpswd='. urlencode($_POST['pass']).''.$requ est_generate.''); $api = json_decode($getjson); if($api->login->status == '1') { $_SESSION['email_klienweb'] = preg_replace('/\s+/','',$api>login->client_email); $_SESSION['hash_password_klienweb' ] = preg_replace('/\s+/','',$api>login->client_hash_password); $errormsg = $api->login->msg; if(isset($_SESSION['order_session' ])) { if(preg_match('/=buy_host/',$_SESS ION['order_session'])) { echo '<META HTTP-EQUIV="REFRESH" CONTENT="0;URL=index.php?action=ma nage_service">'; exit; } else { echo '<META HTTPEQUIV="REFRESH" CONTENT="0;URL=index.php?action=ma nage_domain">'; exit; } } else { echo '<META HTTPEQUIV="REFRESH" CONTENT="0;URL=index.php?action=ac count">'; exit; } } else
{ if(!empty($_POST['email']) && !empty($_POST['pass'])) { $errormsg = $api->login->msg;} } } } /*********************** LOGIN **********************/
s1='.urlencode($_POST['katasandi1' ]).'&pass2='.urlencode($_POST['kat asandi2']).''); $api = json_decode($getjson);
/*********************** proccess_register***************** *****/ if ($_POST['action'] == 'proccess_register' && empty($IS_LOGIN)) {
$RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>'.$api ->result->proccess>report.'
Login Now
'; } else { $RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>'.$api ->result->proccess>report.'
Back
'; } } } /*********************** proccess_register***************** *****/
require_once('recaptcha/recaptchal ib.php'); $privatekey = "6LejTeESAAAAAIs5fZ7w5ekpg5bP2P2FH 6bG7hM6"; $resp = recaptcha_check_answer ($privatekey, $_SERVER["REMOTE_ADDR"], $_POST["recaptcha_challenge_field" ], $_POST["recaptcha_response_field"] ); if (!$resp->is_valid) { // What happens when the CAPTCHA was entered incorrectly $RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>Captch a Security Code Invalid!
Try Again
'; } else {
if($api->register->status == '1') {
/*********************** CLIENT RESET PASSWORD**********************/ if ($_POST['action'] == 'client_reset_password' && empty($IS_LOGIN)) { require_once('recaptcha/recaptchal ib.php'); $privatekey = "6LejTeESAAAAAIs5fZ7w5ekpg5bP2P2FH 6bG7hM6"; $resp = recaptcha_check_answer ($privatekey, $_SERVER["REMOTE_ADDR"],
$getjson = @file_get_contents(''.$API_SCRIPT_ URL_CLIENT.'?apikey='.$API_KEY.'&a ction2=register&first_name='.urlen code($_POST['nama1']).'&last_name= '.urlencode($_POST['nama2']).'&com pany='.urlencode($_POST['company'] ).'&email='.urlencode($_POST['emai l']).'&address='.urlencode($_POST[ 'alamat']).'&city='.urlencode($_PO ST['city']).'&state='.urlencode($_ POST['state']).'&postcode='.urlenc ode($_POST['kodepos']).'&country=' .urlencode($_POST['negara']).'&pho ne='.urlencode($_POST['hp']).'&pas
$_POST["recaptcha_challenge_field" ], $_POST["recaptcha_response_field"] ); if (!$resp->is_valid) { // What happens when the CAPTCHA was entered incorrectly $RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>Captch a Security Code Invalid!
href="'.$_SERVER['HTTP_REFERER'].' ">Try Again
'; } else { $getjson = @file_get_contents(''.$API_SCRIPT_ URL_CLIENT.'?apikey='.$API_KEY.'&a ction2=client_reset_password&email ='.urlencode($_POST['email']).''); $api = json_decode($getjson); $RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>'.$api ->result->proccess>report.'
Login Now
'; } } /*********************** CLIENT RESET PASSWORD**********************/ /*********************** proccess_buy_host***************** *****/ if ($_POST['action'] == 'buy_host') { $_SESSION['order_session'] = '&proccess='.urlencode('buy_host,' .$_POST['domain'].','.$_POST['id_o rder_host'].','.$_POST['price_orde r_host'].''); if(empty($IS_LOGIN)) { $RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>You Must Login Before Order!
Login Now
'; } else { echo '<META HTTPEQUIV="REFRESH" CONTENT="0;URL=index.php?action=ma nage_service">'; exit; } } /*********************** proccess_buy_host***************** *****/ /*********************** proccess_buy_domain*************** *******/ if ($_POST['action'] == 'buy_domain') {
$_SESSION['order_session'] = '&proccess='.urlencode('buy_domain ,'.$_POST['domain'].','.$_POST['ex t'].','.$_POST['price_order_domain '].','.$NS1_DEFAULT.','.$NS2_DEFAU LT.''); if(empty($IS_LOGIN)) { $RESULT_CONTENT = 'Result Proccess
<pre>You Must Login Before Order!
Login Now
'; } else { echo '<META HTTP-EQUIV="REFRESH" CONTENT="0;URL=index.php?action=ma nage_domain">'; exit; } } /*********************** proccess_buy_domain*************** *******/ $MAIN_MENU = ''; /************************TEMPLATE LOGIN FORM******************/ require_once('recaptcha/recaptchal ib.php'); $publickey = "6LejTeESAAAAAJakgYz6ILSzTutgzx97H 8PxqaYn"; // you got this from the signup page $FORM_LOGIN = ' Login To Client Area
'.(!empty($api->login->msg) ? '' : '').'