SKRIPSI
PENGARUH DIMENSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. HASJRAT ABADI CABANG UTAMA KENDARI
OLEH: RIDUL RAHIM B1B1 13 249
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
PENGARUH DIMENSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. HASJRAT ABADI CABANG UTAMA KENDARI
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Haluoleo Untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan program sarjana
OLEH: RIDUL RAHIM B1B1 13 249
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh’’
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat serta karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul : PENGARUH DIMENSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT.HASJRAT ABADI CABANG UTAMA KENDARI Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Jurusan MANAJEMEN pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Haluoleo Kendari Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam pembahasan materi. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis. Sehingga Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun mudahmudahan dikemudian hari dapat memperbaiki segala kekuranganya. Dalam penulisan skripsi ini, Penulis selalu mendapatkan bimbingan, dorongan, serta semangat dari banyak pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pembimbing
yang
terhormat, yakni Yth. Bapak Dr. Nasrul, SE., M,Si selaku Dosen Pembimbing 1 dan Yth Ibu Dr. Sinarwati, SE., M,Si, selaku Dosen pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing Penulis dalam
v
penulisan skripsi ini, selain pembimbing Penulis juga ingin mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada :
1. Yth. Bapak Prof. Dr. Ir. Supriadi Rustad, M.Si selaku Pelaksana Rektor Universitas Haluoleo 2. Yth. Ibu Dr. Hj. Rostin. SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Haluoleo 3. Yth. Bapak La Ode Asfahyadin Aliddin, SE., M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Dosen Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen 4. Yth. Bapak Agustinus Tangalayuk, SE., M.Si selaku Dosen
Penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manjemen 5. Yth. Bapak Arman Alimuddin, S,Ag., M.Si, selaku Dosen Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manjemen 6. Seluruh Staf Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo 7. Kedua orangtua dan satu adik perempuan yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Buat teman-teman angkatan 2013, khususnya faried, imank, yayan, febri, megy, gope, fadil, adot, iksan, dadang, angga, ifal, iyank, sarip, acil, rial, juned, ayu, lala, misi, aat, diba, dan lain lain yang tidak bias di sebutkan satupersatu
9. Buat teman dewa enel, didi morimo, melinda,j, mupe, ardi, rita yanti, pepy, f.sujun dll yang telah memberikan mendorong saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya, Penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca. Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa, Amiiin.
Kendari, Januari 2017
Penulis
v
ABSTRACT
Ridul Rahim, B1B1 13 249. The Effect Dimensions of Marketing Mix on Buying Decision in the PT. Hasjrat Abadi Main Branch Kendari, Thesis Department of Management, Faculty of Economics and Business University Halu Oleo Kendari. Advisor: 1. Nasrul, and 2. Sinarwaty. This study aims to determine the effect dimensions of marketing mix on buying decisions in the PT. Hasjrat Abadi Main Branch Kendari. The sample in this study of 50 respondents who are customers using Yamaha motorcycles. The analysis used is multiple linear regression and used data from respondents and documentation PT. Hasjrat Abadi Main Branch Kendari. The results of multiple linier regression analysis showed that the marketing mix consists of performance, product, price, place, promotion, simultaneously significantly effect the buying decisions of customers in the PT. Hasjrat Abadi Main Branch Kendari. Partially product, price, promotion significantly effect the buying decisions in the PT. Hasjrat Abadi Main Branch Kendari. While the place is partially not significant effect on buying decisions in the PT. Hasjrat Abadi Main Branch Kendari.
Keywords: product, price, place, promotion, purchasing decisions
vi
ABSTRAK
Ridul Rahim, B1B1 13 249. Pengaruh Dimensi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari, Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari. Pembimbing: 1. Nasrul, dan 2. Sinarwaty. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 responden yang merupakan pelanggan yang menggunakan motor Yamaha. Analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan menggunakan data yang bersumber dari responden dan dokumentasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari. Hasil uji regresi linier berganda diperoleh bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari kinerja, produk, harga ,tempat, promosi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari. Secara parsial produk, harga, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari. Sedangkan tempat secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
Kata Kunci : produk, harga, tempat, promosi, keputusan pembelian
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... ABSTRACT .................................................................................................. ABSTRAK ..................................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian .................................................... 1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................. 1.5. Batasan Dan Ruang Lingkup Penelitian............................... TINJAUAN PUSTAKA . 2.1. Penelitian Terdahulu ........................................................... 2.2. Strategi Pemasaran .............................................................. 2.3. Bauran Pemasaran ............................................................... 2.4. Keputusan Pembelian .......................................................... 2.5. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian ............................................................................. 2.6. Kerangka Pikir ..................................................................... 2.7. Hipotesis .............................................................................. METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian .................................................................. 3.2. Populasi Dan Sampel ........................................................... 3.2.1. Populasi..................................................................... 3.2.2. Sampel ...................................................................... 3.3. Jenis Dan Sumber Data ........................................................ 3.3.1. Jenis Data ................................................................. 3.3.2. Sumber Data ............................................................. 3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................. 3.5. Metode Pengolahan Data ..................................................... 3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ......................................... 3.7.1. Uji Validitas .............................................................
viii
i ii iii iv v vi vii viii x xi
1 8 8 9 9
10 13 21 39 44 45 46
48 48 48 48 50 50 50 50 51 51 51
3.72. Uji Reliabilitas ......................................................... 3.7. Metode Analisis Data ....................................................... 3.8. Uji Hipotesis ...................................................................... 3.8. Definisi Operasional Variabel ............................................. BAB IV
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................... 4.1.1. Sejarah PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari . 4.1.2. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan ........................... 4.1.3. Struktur Organisasi.................................................... 4.1.4. Daerah Pemasaran Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari ............................................ 4.2. Karakteristik Responden ...................................................... 4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................................................... 4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............. 4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................................................ 4.3. Deskripsi Variabel Penelitian ............................................... 4.3.1. Deskripsi Variabel Bauran Pemasaran (X)............... 4.3.1.1. Produk (X1) ............................................... 4.3.1.2. Harga (X2)................................................... 4.3.1.3. Tempat (X3)................................................ 4.3.1.4. Promosi (X4) .............................................. 4.3.2. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y) ....... 4.4. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................... 4.4.1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .................. 4.4.2. Nilai Konstanta ........................................................ 4.4.3. Koefisien Korelasi ................................................... 4.4.4. Koefisien Determinasi ............................................. 4.4.5. Pengujian Hipotesis ................................................. 4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 4.5.1. Pengaruh Simultan Dimensi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian .............................. 4.5.2. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian .. 4.5.3. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian .... 4.5.4. Pengaruh Tempat Terhadap Keputusan Pembelian.. 4.5.5. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ......................................................................... 5.2. Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
.................................................................................
53 55 57 58
61 61 62 63 68 68 68 69 70 71 72 72 74 76 79 82 85 85 87 87 88 88 91 91 91 92 93 95
97 98 99
LAMPIRAN ................................................................................................. 102
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar1.1.
: Peta Strategi PT. Hasjrat Abadi Kendari ..............................
5
Gambar 1.2
: Data Penjualan Sepeda Motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi Kendari .................................................................................
6
Gambar 2.1
: Bauran Pemasaran .................................................................
21
Gambar 2.2
: Model Lima Tahap Proses Membeli .....................................
40
Gambar 2.3
: Model Proses Keputusan Pembelian Kotler ..........................
42
Gambar 2.4. : Kerangka Pikir .......................................................................
46
Gambar 4.1. : Struktur Organisasi ..............................................................
64
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. : Perkembangan Konsep Pemasaran .............................................
14
Tabel 2.2. : Lima Tingkatan Pembentukan Hubungan dengan Pelanggan ....
16
Tabel 2.3. : Dimensi Variabel Bauran Pemasaran ........................................
39
Tabel 3.1. : Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen ...............................
53
Tabel 3.2. : Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...........................
54
Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................
69
Tabel 4.2. : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...............................
69
Tabel 4.3. : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......
70
Tabel 4.4. : Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan dan Makna Penilaian Deskriptif .....................................................................
71
Tabel 4.5. : Tanggapan Responden Mengenai Produk .....................................
72
Tabel 4.6.
: Tanggapan Responden Mengenai Harga .......................................
74
Tabel 4.7.
: Tanggapan Responden Mengenai Tempat ....................................
77
Tabel 4.8.
: Tanggapan Responden Mengenai Promosi ...................................
79
Tabel 4.9.
: Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ............
82
Tabel 4.10. : Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari ..............................................................
86
Tabel 4.11 : Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ...
88
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham). Sebagai ilmu, marketing merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumentinstrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk,
mengembangkan,
mengarahkan
pertukaran
yang
saling
menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sebagai strategi bisnis, marketing merupakan tindakan penyesuaian suatu organisasi yang berorientasi pasar dalam menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah. Aktivitas pemasaran ini menjadi tanggung jawab pokok seorang manajer pemasaran dalam melakukan analisis pasar, merencanakan dan melaksanakan program-program pemasaran, melakukan pengawasan dan evaluasi untuk mempengaruhi tingkat, saat dan sifat pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produk dan jasa. Kotler (2006), mengatakan bahwa pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia. Kebutuhan itu menjadi keinginan bila di arahkan ke objek tertentu yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Keinginan dibentuk
1
2
oleh lingkungan masyarakat seseorang, sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membeli. Perusahaan harus mengukur bukan saja berapa banyak orang yang menginginkan produk perusahaan melainkan juga berapa banyak yang akan benar-benar bersedia dan mampu membelinya. Oleh karena itu untuk mencapai sasaran organisasi adalah dengan mengenali kebutuhan (needs) dan keinginan (wants) dari pasar sasarannya dan memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan cara yang efektif dan efisien dibanding pesaingnya. Untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi pada pelanggan. Upaya untuk memenangkan persaingan itu tidak lain adalah mengharuskan kita untuk meningkatkan kualitas kemampuan untuk bersaing dengan pihak-pihak lain secara objektif. Kondisi demikian mengharuskan kita untuk berfikir dan bertindak secara dewasa dengan melihat kenyataan secara wajar dan merupakan hal yang layak dilakukan. Menyikapi tuntunan tersebut, memaksa kita untuk meningkatkan terus kualitas di segala bidang, sebab ketergantungan dan intrikintrik proteksi akan terkikis habis dalam era ini. Kondisi tersebut jelas membawa dampak khusus terhadap iklim persaingan yang semakin ketat dan semakin tajam. Menurut Basu Swastha DH (2004: 403) penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Sementara Ronny A. Rusli dan Hendra (2000:8) mengemukakan bahwa Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok
3
mendapatkan
apa
yang
mereka
butuhkan
dan
inginkan,
menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain Persepsi pelanggan pada kualitas produk dengan harapan pelanggan ketika mengkonsumsi produk yang dimaksudkan, pelanggan merasakan kepuasan pada saat adanya layanan yang berkualitas yang diberikan pada pelanggan. Antara kualitas produk dengan keputusan pembelian dapat menjadi tolak ukur bahwa keputusan pembelian akan meningkat dan menjadi substansial ketika pelanggan merasakan kualitas produk yang tinggi, yang dirasakan sama atau lebih baik dari yang diharapkan. Menyajikan sebuah produk yang terbaik kepada pelanggan pada prinsipnya merupakan kajian menyangkut produk yang berkualitas dalam meningkatkan keputusan pembelian. Bahwa kualitas adalah sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu produk atau layanan. Artinya bahwa kualitas merupakan keseluruhan, ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau layanan yang mampu memenuhi kebutuhan tertentu Pelanggan (Kotler dan Keller, 2007). Kualitas
memiliki hubungan yang erat dengan keputusan pembelian.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan yang dalam hal ini ada kepuasan bagi pelanggan dan peningkatan bagi pendapatan bagi perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
4
meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan (Tjiptono, 2006). PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari adalah salah satu perusahaan dagang yang kegiatan usaha utamanya bergerak dalam bidang penjualan sepeda motor merek Yamaha dengan berbagai macam jenis misalnya tipe Mio Soul 125, Mio GT, dan Mio J. Selain penjualan sepeda motor, PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari juga melayani service dan penjualan suku cadang (spare part) sepeda motor asli merek Yamaha. Dalam rangka menyusun perencanaan, strategi dan program-program pemasaran yang tepat, perusahaan harus dengan tepat menggunakan peluangpeluang yang ada, sehingga dapat mengungguli pesaingnya. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan mengetahui kualitas produk yang diinginkan pelanggan dalam hal ini adalah Pelanggan sepeda motor merek Yamaha. Dalam prakteknya perusahaan ini selalu berusaha untuk melayani dan memenuhi kebutuhan para pelanggannya dengan baik, seperti menyediakan semua jenis motor Yamaha yang dapat menjadi bahan pertimbangan pelanggan. Dan mempromosikan motor Yamaha dengan ciri khas yang tidak dimiliki motor lain, serta menyampaikan informasi kepada pelanggan keistimewaan dari motor Yamaha. Untuk melaksanakan hal tersebut tidaklah mudah, karena itu perusahaan juga harus memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi seperti persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis, kebijaksanaan harga jual, promosi dan yang terpenting adalah kualitas produk jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
5
PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari memiliki pesaing dalam pengelolaan dan pelayanan produk dan jasa, perusahaan pesaing lain juga memiliki kesamaan dengan PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari yaitu jasa pelayanan pengelolaan dan penyediaan
spare part dan perbaikan,
karena
itulah PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari berusaha untuk mempertahankan pelanggannya dengan jalan memberikan kepuasan kepada Pelanggan yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk jasa dan kinerja perusahaan yang dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Adapun peta strategi PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar1.1.: Peta Strategi PT. Hasjrat Abadi Kendari
Sumber: PT. Hasjrat Abadi Kendari, 2016 Sementara itu, penjualan PT. Hasrat Abadi cabang utama Kendari tergambar dalam clustered column di bawah ini:
6
Gambar 1.2: Data Penjualan Sepeda Motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi Kendari
Sumber: PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, 2016 Adapun strategi yang digunakan dalam melakukan penjualan di kota Kendari dapat diketahui dari strategi yang digunakan PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari sebagai berikut:
Strategi pemasaran gabungan yang komprehensif (contoh: produk, harga, promosi, distribusi, sistem aplikasi perangkat lunak, pelayanan pelanggan, ecommerce, dan dimensi manajemen sumber daya manusia).
Metode promosi dan penjualan (contoh: teknik-teknik produksi dan komunikasi media, demonstrasi produk, teknik penjualan, dan sistem kontrol).
Prinsip-prinsip pelayanan terhadap pelanggan (contoh: memenuhi standar kualitas pelayanan, dan evaluasi kepuasan pelanggan).
Fungsi penetapan harga di distribusi otomotif dan business unit lainnya.
Suku cadang otomotif dan industri serta kecenderungan pelayanan setelah penjualan. Berdasarkan strategi yang digunakan diatas, hasil pengamatan awal
peneliti diketahui bahwa. Bauran pemasaran yang digunakan PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen,
7
terlihat dari produk yang ditawarkan kepada masyarakat yang terus meningkat, hal ini dikarenakan produk Yamaha lebih menarik dibandingkan produk sejenis, dan hal itu terlihat dari banyaknya peminat motor Yamaha seperti Yamaha Mio Sporty 115cc. Sementara itu Harga yang ditawarkan setara dengan kualitas motornya, namun harga motor Yamaha belum semua masyarakat kota Kendari dapat menjangkaunya. Walaupun demikian, yang terlihat dari tingkat penjualan terus meningkat ditengah-tengah persaingan harga yang tidak dapat terelakkan dari munculnya berbagai merek motor sejenis. Hal lain yang terlihat adalah tempat, dimana lokasi atau tempat PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari mudah terjangkau oleh masyarakat, walaupun tidak dapat dipungkiri, bahwa pusat penjualan motor sejenis banyak berlokasi di dalam kota Kendari. Namun motor Yamaha tetap menjadi pilihan utama masyarakat, sebagaimana slogan Yamaha berbunyi “Yamaha Semakin di Depan”. Pada dimensi Promosi terlihat bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keputusan pembelian. Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari berupa pemberian sponsor terhadap kegiatan-kegiatan balap motor, pameran-pameran, event, dan pemberian discount kepada masyarakat yang membeli motor Yamaha secara kredit. Hal tersebut yang menyebabkan penulis tertarik untuk menjadikannya sebagai bahan penelitian yang berjudul “Pengaruh Dimensi Bauran Pemasaran Terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.”
8
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Apakah Dimensi Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat, dan Promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari?
2.
Apakah Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari?
3.
Apakah Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari?
4.
Apakah Tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari?
5.
Apakah Promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari?
1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui secara simultan pengaruh signifikan Dimensi Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat, dan Promosi terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
2.
Untuk mengetahui secara parsial pengaruh signifikan Produk terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
3.
Untuk mengetahui secara parsial pengaruh signifikan Harga terhadap Volume keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
9
4.
Untuk mengetahui secara parsial pengaruh signifikan Tempat terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
5.
Untuk mengetahui secara parsial pengaruh signifikan Promosi terhadap keputusan pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
1.4. Manfaat Penelitian 1.
Bagi PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam menganalisis dimensi bauran pemasaran dan pengambilan keputusan dalam penerapan strategi pemasaran selanjutnya.
2.
Bagi Fakultas, diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dalam dimensi bauran pemasaran dan keputusan pembelian
3.
Bagi umum, sebagai referensi untuk menambah pengetahuan serta wawasan mengenai dimensi bauran pemasaran dan keputusan pembelian.
1.5. Batasan Dan Ruang Lingkup Penelitian Mengingat luasnya ruang lingkup obyek penelitian dan terbatasnya kemampuan penulis, dalam penelitian ini maka ruang lingkup penelitian ini mencakup: pengaruh dimensi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga dan tempat, dan promosi (Kotler: 2004). Sedangkan keputusan pembelian diadopsi dari Simamora (2002) ada tiga tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian, yaitu: Cognitive component, Affective component, Behavioral component.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan keputusan pembelian. Penelitian-penelitian tersebut antara lain : 1.
Prosiding penelitian, Feriyanto dkk. (2015) dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Secara keseluruhan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Bauran Pemasaran (produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan penyajian, serta proses) terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio. Pada penelitian ini digunakan metode statistik yaitu regresi linier berganda dan menguji hipotesis untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio pada PT. X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Bauran Pemasaran (7P) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian motor Yamaha Mio dengan nilai Signifikan sebesar 0,043. Secara parsial dimensi promosi menjadi dimensi paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor Yamaha Mio dengan nilai korelasi parsial sebesar 0,804. Sedangkan secara parsial variabel bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sebanyak 22 variabel. Usulan strategi bauran pemasaran dengan metode SWOT dan 5W+1H adalah mengmbangkan design brosur yang lengkap, promosi melalui televisi lokal, menambah jumlah brosur 50
10
11
lembar/bulan, mengadakan event mandiri, menambah 2 sampai 4 tenaga penjual langsung, pelayanan konsumen secara individual, menawarkan program reseller, dan melakukan pelatihan atau perekrutan wiraniaga berpengalaman. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto dkk. (2015) dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menjadikan bauran pemasaran sebagai variabel independent dan keputusan pembelian sebagai variabel dependent. Sedangkan perbedaannya pada obyek penelitian dan lokasi penelitian serta analisis yang digunakan. 2.
Penelitian yang dilakukan Gilang Adiakso (2015), dengan judul Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Membeli Batik. Penelitian ini dilakukan di Rumah Batik Kencana Ungu Surakarta adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor produk, harga, promosi dan lokasi terhadap keputusan pembelian di rumah Batik Kencana Ungu. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, artinya desain pengambilan sampel ini merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya dan yang telah atau sudah pernah melakukan pembelian terkhusus pada produk batik Kencana Ungu, dengan pedoman pengambilan sampel 5-10 kali jumlah indikator/item kuesioner variabel yang diteliti, sehingga didapat sampel sebesar 90 responden. Sedangkan uji analisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, uji t, uji f, Koefisien Determinasi (R²).
12
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel produk, harga, promosi dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli batik Kencana Ungu baik secara parsial maupun secara simultan. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa dalam faktor produksi khususnya Batik Kencana Ungu sebaiknya selalu meningkatkan perhatian terhadap faktor produk dalam strategi pemasarannya. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Gilang Adiakso (2015) dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menjadikan bauran pemasaran sebagai variabel independent dan keputusan pembelian sebagai variabel dependent. Sedangkan perbedaannya pada obyek penelitian dimana Gilang Adiakso meneliti pengguna batik, sedangkan penelitian ini melihat konsumen yang berbelanja di dealer,dan perbedaan lainnya yaitu lokasi penelitian serta analisis yang digunakan. 3.
Artikel penelitian Ricka Rahma Dianty (2015) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada Ricky Smartphone Store Mataram). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap keputusan pembelian smartphone di Ricky Smartphone Store Mataram baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini termasuk jenis penelitian explanatory research, yaitu menjelaskan hubungan kausal antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli atau mengambil keputusan pembelian di Ricky Smartphone Store Mataram dan sampel yang digunakan sebanyak 100
13
responden. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji f dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel produk, harga, promosi, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone di Ricky Smartphone Store Mataram. Secara parsial variabel yang tidak signifikan adalah variabel lokasi dan variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian smartphone di Ricky Smartphone Store Mataram yaitu variabel promosi. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ricka Rahma Dianty (2015) dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menjadikan bauran pemasaran sebagai variabel independent dan keputusan pembelian sebagai variabel dependent. Sedangkan perbedaannya pada obyek penelitian dan lokasi penelitian serta analisis yang digunakan.
2.2. Strategi Pemasaran Menurut Saladin (2003:45) Pada hakikatnya perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan, apalagi terdapat pesaing yang memiliki posisi lebih baik dipasar tertentu. Oleh karena itu, perusahaan biasanya memilih bagian pasar yang paling efektif untuk dimasuki. Efektitifitas ini akan lebih mudah dilihat oleh perusahaan jika perusahaan telah melaksanakan strategi pemasaran dengan melakukan kegiatan segmentasi pasar, penetapan pasar sasaran, dan pemosisian produk serta dengan mempertimbangkan faktor-faktor pertimbangan dalam menetapkan strategi pemasaran, yaitu sumber daya perusahaan, homogenitas produk, tahapan produk dalam daur hidup, homogenitas pasar, dan strategi pemasaran yang dilakukan pesaing.
14
Suatu strategi dimulai dengan konsep dengan menggunakan sumbersumber yang ada secara efektif. Dalam menghadapi persaingan dengan kondisi lingkungan yang selalu dinamis. Pemasaran sendiri mempunyai konsep tersendiri, hal ini dikemukakan Philip Kotler yang memberikan definisi tentang “pemasaran adalah suatu proses sosial yang ada didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002). Pendapat lain yang dikemukakan oleh Swastha (2000), menyatakan bahwa pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Setidaknya ada tiga perubahan konsep pemasaran, seperti berikut: Tabel 2.1. Perkembangan Konsep Pemasaran Konsep Fokus Alat Tujuan Lama Produk Penjualan Keuntungan melalui penjualan Baru Pelanggan Pemasaran Keuntungan melalui kepuasan terpadu pelanggan Strategis Lingkungan Strategi Kepuasan optimal para stakeholder pemasaran Sumber : (Hasan Ali, 2008) Pemasaran juga bisa diartikan sebagai suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan berkaitan dengan menarik dan mempertahankan pelanggan setia. Jadi pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi sekarang dan mengukur seberapa besarnya, menentukan pasar-pasar sasaran mana yang paling baik dilayani oleh organisasi dan menentukan berbagai
15
produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Pemasaran berkaitan dengan kegiatan manusia yang berlangsung dan berhubungan dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Proses pertukaran itu akan terjadi melalui kegiatan jual beli. Dalam melakukan kegiatan jual beli, suatu organisasi dapat menangani secara professional dengan cara menarik sumber daya dari seperangkat pasar, mengubah sumber daya itu menjadi produk yang bermanfaat dan menjual produk tersebut kepada pasar yang lain. Kegiatan-kegiatan semacam ini merupakan aplikasi dari fungsi-fungsi manajemen dalam pemasaran produk. Manajemen pemasaran sendiri merupakan kegiatan yang berkaitan dengan analisis, perencanaan dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan. Customer relationship adalah konsep yang menekankan konsumen sebagai partner, dalam praktek bisnis dapat dibentuk dari aspek-aspek yang terlibat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan customer equity yang tinggi. Untuk mengoptimalkan customer relationship, marketer dapat menggunakan berbagai kegiatan pemasaran seperti dalam Tabel berikut:
16
1. 2.
3.
4.
5.
Tabel 2.2 Lima Tingkatan Pembentukan Hubungan dengan Pelanggan JENIS URAIAN Basic marketing Penjual sekedar menjual produk Reactive Penjual menjual produk dan meyakinkan pelanggan marketing untuk menggunakan telepon apabila ada pertanyaan, komentar atau keluhan Accountable Penjual menelepon pelanggan untuk mencari tahu marketing apakah produk tersebut memenuhi harapan mereka Penjual menanyakan pelanggan mengenai usulan perbaikan produk, pelayanan atau kekecewaanya. Proactive Penjual menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu marketing dengan usulan mengenai manfaat produk yang telah dikembangkan atau produk-produk baru Partnership Perusahaan bekerja terus-menerus untuk membantu marketing meningkatkan kinerja bagi pelanggannya
Pada tingkatan keempat dan kelima di atas, marketer berupaya untuk mencari tahu kebutuhan pelanggan yang kemudian berusaha untuk menciptakan produk, mengonfirmasikan kembali kebutuhan pelanggan bila belum yakin, kemudian menyatakan kecocokan kebutuhan pelanggan tersebut, dan selanjutnya menetapkan harga, promosi dan distribusi yang tepat untuk mendorong terbentuknya hubungan yang mengarah pada kepuasan. Strategi pemasaran didefinikan sebagai “Prinsip-prinsip umum dimana unit bisnis mengharapkan untuk mencapai tujuan pemasarannya di dalam suatu pasar sasaran. Hal ini mengandung keputusan-keputusan dasar pada pengeluaran pemasaran total, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Hal-hal yang perlu diputuskan sebagai suatu keputusan strategi pemasaran adalah :
17
a) Segmen-segmen pasar atau pasar-pasar sasaran mana saja yang akan dilayani oleh perusahaan. b) Bagaimana perusahaan dalam melayani segmen-segmen atau sasaran-sasaran tersebut. Hal ini berkaitan dengan pengaplikasian bauran pemasaran sebagai cara untuk mencapai dan melayani pasar. c) Bauran pemasaran apa saja yang perlu dipergunakan oleh perusahaan untuk mencapai pasar-pasar sasaran tersebut. Strategi-strategi juga bervariasi apakah perusahaan akan memainkan peranan sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang (challenger), pengikut (follower) atau sebagai nicher. Strategi dapat juga dimodifikasi sesuai dengan daur hidup produk yang dilalui oleh suatu produk, yaitu introduksi (introduction), pertumbuhan (growth), kedewasaan (maturity) dan penurunan (decline). Namun, modifikasi ini tidak akan dibicarakan secara mendalam dalam penulisan ini. Implementasi pemasaran ditekankan pada organisasi pemasaran sedangkan pengendalian pemasaran lebih ditekankan pada evaluasi kinerja pemasaran. Evaluasi kinerja pemasaran ini dapat melalui: a. Analisis penjualan b. Analisis kinerja penjualan c. Analisis biaya pemasaran d. Analisis kontrobusi marjin e. Analisis Return On Investment (ROI)
18
Rancangan Program Pemasaran (RPP) yang dirancang pada setiap tahap daur hidup produk (product life cycle) dapat dijelaskan seperti berikut ini (Swastha 2000): a.
Tahap Perkenalan (Introduction) Pada tahap perkenalan ini, strategi pemasaran yang dirancang meliputi: 1.
“a rapid-skimming strategy” yaitu strategi pelemparan produk baru pada tingkat harga dan promosi tinggi dengan tujuan harga tinggi untuk mencapai laba kotor per unit, dan promosi tinggi untuk menerobos pasar. Strategi ini akan efektif apabila terpenuhi asumsi-asumsi :
2.
Sebagian besar konsumen tidak menyadari tentang produk
Konsumen dapat membayar harga tinggi
Pesaing tidak melakukan hal yang sebaliknya
Perusahaan ingin membangkitkan pilihan merk
“a slow – skimming strategy”, yaitu strategi pelemparan produk baru pada harga tinggi dan promosi rendah, dengan tujuan harga tinggi untuk menutup laba kotor dan promosi rendah untuk menekan biaya pemasaran. Strategi ini akan efektif apabila terpenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut :
Pasar terbatas
Pasar tidak menyadari produk
Pembeli mampu membayar harga tinggi
Potensi pesaing terbatas
19
3.
“a rapid – penetration strategy” yaitu strategi pelemparan produk baru pada tingkat harga rendah dan promosi yang memadai. Strategi ini akan efektif dengan asumsi bahwa :
Pasarnya cukup besar
Pasar tidak menyadari produk
Pembeli sensitive terhadap harga
Potensi pesaing kuat
Biaya produksi per unit dapat ditekan melalui peningkatan skala produksi
4.
“a slow – penetration strategy”, yaitu strategi pelemparan produk baru dengan tingkat harga dan promosi rendah, dengan tujuan harga rendah untuk bisa masuk pasar dan promosi rendah untuk menekan biaya promosi. Strategi ini akan efektif dengan asumsi :
b.
Pasar cukup besar
Pasar sudah menyadari produk
Pasar sensitive terhadap harga
Terdapat beberapa pesaing potensial
Tahap Pertumbuhan (Growth) Strategi pemasaran produk yang dapat ditetapkan pada tahap pertumbuhan ini adalah: 1. Meningkatkan kualitas produk dan menambah kegunaan atau desain produk 2. Menambah model baru
20
3. Memasuki segmen pasar baru 4. Meningkatkan cakupan dan saluran distribusi baru 5. Mengalihkan dari periklanan yang menciptakan kesadaran akan produk kepada periklanan yang menciptakan preferensi atas produk. 6. Menekan harga bagi konsumen yang sensitif c.
Tahap Kematangan (Maturity) Strategi pemasaran produk yang dapat dirancang pada tahap kematangan ini adalah: 1. Modifikasi pasar, yang dapat dilakukan dengan mencari segmen baru. 2. Modifikasi produk, dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas, desain, dan kegunaan produk. 3. Modifikasi marketing mix, yaitu mengadakan perubahan kebijakan non produk seperti merubah harga, distribusi atau promosi.
d.
Tahap Penurunan (Decline) Pada tahap penurunan ini, rancangan strategi pemasaran produk dititik beratkan pada kebijakan-kebijakan: 1. Mengidentifikasi produk-produk yang lemah 2. Menentukan strategi pemasaran baru 3. Menghilangkan produk tertentu Setelah memformulasikan strategi pemasaran secara luas, maka manajemen
pemasaran juga harus membuat rencana program-program untuk merealisir strategi tersebut dalam rangka mencapai tujuan pemasaran perusahaan. Programprogram ini merupakan realisasi dari bauran pemasaran.
21
2.3. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat-alat pemasaran (Product, Price, Place, and Promotion) yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuantujuan pemasarannya di dalam pasar sasaran (Kotler, 2004). Pengertian marketing mix menurut Kotler dalam bukunya yang berjudul Principles of Marketing adalah: “Marketing mix is the set of marketing foola that the firm uses to pursite its marketing objectives in the target market”. Sedangkan, pengertian marketing mix menurut Stanston, dalam bukunya yang bertajuk Fundamentals of Marketing, adalah: “Marketing mix is the term that is used to described the combination of the four inputs that constitute the core of an organization’s marketing system. These four elements are the product offering, the price structure, the promotion activities, and the distribution system”. Alat-alat bauran pemasaran atau faktor-faktor internal yang dapat dikontrol oleh perusahaan dari bauran pemasaran terdiri dari empat komponen pokok, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Keempat elemen bauran pemasaran tersebut membutuhkan suatu strategi penerapan yang efektif untuk mampu mencapai pasar sasaran dan harus mampu menunjang tujuan dan strategi pemasaran perusahaan. Untuk itu, perlu kita analisa strategi bauran pemasaran apa dan bagaimana diterapkan oleh perusahaan saat ini.
22
Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran
Jumah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu
PRICE
PLACE The Marketing Mix
PROMOTION
Semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran
PRODUCT
Rangkaian dari seluruh produk dan varian produk yang ditawarkan satu penjual tertentu kepada para pembeli
Gambar 2.1: Bauran Pemasaran
1.
Produk (Product) Produk adalah, segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler, 2004). Untuk itu “produk adalah penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk”. Dalam
merancang
strategi
produk,
setiap
perusahaan
harus
mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan produk seperti : peluang pasar, strategi yang digunakan oleh pesaing, hubungan dengan supplier (pemasok), kekuatan-kekuatan internal serta kondisi lingkungannya. Perencanaan tentang jenis dan spesifikasi produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar dengan mempertimbangkan produk-produk pesaing yang ada dalam pasar, sehingga perusahaan dapat memperkirakan
23
pangsa pasar yang bisa dimasukinya. Kemudian, dalam meraih pangsa pasar, perusahaan dibatasi oleh kemampuan kekuatan internalnya, ketersediaan bahan dan tuntutan lingkungan. Keberhasilan strategi produk juga dipengaruhi oleh keputusan-keputusan pada bidang yang lain seperti: perubahan kebutuhan konsumen, kemampuan keuangan perusahaan maupun tersedianya sumber daya lain dalam melaksanakan rancangan strategi produk sehingga memungkinkan perubahan atau modifikasi atas bauran produk. Bauran produk dapat diperluas melalui pengembangan internal atu dengan membeli suatu perusahaan atau lini produknya. 1) Level Produk Untuk beberapa produk, misalnya di bidang industri makanan, produk yang ditawarkan dapat dibedakan menjadi tiga level yaitu: a) Core Product Merupakan tingkatan yang paling dasar, yang menjawab alasan utama seseorang membeli suatu produk. Pemasar perlu mengetahui kebutuhan tersembunyi dibalik setiap produk dan menjual manfaat bukan ciri-cirinya. Sebagai contoh: konsumen membeli makanan untuk memenuhi rasa laparnya. b) Tangible Product Selanjutnya pemasar mengubah produk inti menjadi produk berwujud. Produk berwujud memiliki lima karakteristik, yaitu tingkat kualitas
24
atau mutu, ciri, model, nama merek, dan kemasan. Sebagai contoh: orang memenuhi rasa laparnya dengan makan di restoran. c) Augmented Product Merupakan produk yang ditambahkan dengan pelayanan tambahan, keuntungan tambahan dan manfaat tambahan bagi para konsumen, misalnya: restoran yang menjual makanan dengan pelayanan yang baik, hiburan tambahan, tempat yang mudah, dan sebagainya. 2) Hirarki Produk Selain level produk, juga dikenal namanya hirarki produk yang menunjukkan hubungan antara suatu produk dengan produk tertentu lainnya. Ada 7 hirarki produk: a) Kelompok Kebutuhan (Need Family) Merupakan kebutuhan inti yang nantinya akan membentuk kelompok produk. b) Kelompok Produk (Product Family) Merupakan seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti dengan tingkat efektivitas yang kurang lebih memadai. c) Kelas Produk (Product Class) Sekumpulan produk di dalam kelompok produk yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu. d) Lini Produk (Product Lini)
25
Merupakan sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat karena fungsinya yang sama atau karena dijual pada kelompok konsumen yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, maupun karena harganya berada dalam skala yang sama. e) Tipe Produk (Product Type) Merupakan barang yang berada dalam lini produk dan memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk. f) Merek (Brand) Merupakan nama yang dapat dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu atau lebih barang atau hal yang terlihat dalam lini produk dan digunakan untuk mengenal sumber suatu ciri barang tersebut. g) Jenis Produk (Items) Sesuatu yang khusus di dalam suatu merek atau lini produk dibedakan dengan ukuran, harga penampilan atribut yang lain. 3) Keputusan Mengenai Produk Tertentu Keputusan yang diambil perusahaan sehubungan dengan pengembangan dan pemasaran jenis produk tertentu. Variabel-variabel dari produk adalah: atribut produk, merek kemasan, dan label serta jasa konsumen. a) Keputusan mengenai atribut produk, Proses memperluas konsep produk meliputi pendefinisian manfaat produk yang akan ditawarkan. Manfaat yang diperoleh dan terjalin selalu memiliki atribut produk, misalnya: mutu, ciri, dan model.
26
Setelah produk tadi diperkenalkan di pasar, maka atribut-atribut ini harus dimodifikasi agar bisa bertahan dalam menghadapi tantangan dalam setiap tahap daur hidup produk. Untuk meningkatkan hasil penjualan dan laba, mutu produk harus dinaikkan atau dikurangkan, ciri produk harus ditambah atau dihapuskan, sementara modelnya harus diubah. Menurut Kotler dan Amstrong (2000) atribut produk yaitu : kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain (design). 1. Kualitas
produk,
merupakan
kemampuan
produk
untuk
menjalankan fungsinya, termasuk juga mencakup daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan penggunaan, perbaikan serta atribut bernilai lainnya. 2. Fitur produk, fitur mengarah kepada alat-alat yang dapat digunakan untuk membedakan produk perusahaan dengan perusahaan lainnya. Perusahaan yang mampu memperkenalkan fitur baru sesuai kebutuhan konsumen merupakan cara efektif memenangkan persaingan agar pelangan merasakan kepuasan pada loyalitas. 3. Desain produk, desain produk berbeda dengan gaya. Gaya menggambarkan tampilan produk yang tampak secara fisik. 4) Klasifkasi Produk Klasifikasi produk dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: a) Barang Konsumsi
27
Merupakan barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Berdasarkan kebiasaan konsumen dalam membeli barang konsumsi ini meliputi barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), barang belanjaan (shopping goods), barang khusus (specialty goods), dan barang yang dicari (unsought goods) b) Barang industri Merupakan barang yang dibeli oleh perorangan atau organisasi untuk diolah lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan sebuah bisnis. Manajemen pemasaran mempunyai tiga kontribusi utama dalam strategi produk organisasi. Pertama, analisis pasar diperlukan pada semua tahap perencanaan produk yang menyediakan informasi agar produk sesuai dengan kebutuhan dan kejiwaan konsumen. Pengetahuan, pengalaman, dan metode penelitian pasar dari para profesional pemasaran merupakan hal yang sangat mendasar didalam pengembangan startegi produk. Kedua, pemasaran terhadap strategi produk menyangkut spesifikasi produk. Strategi produk dirancang dengan penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen sehingga pemasar harus dapat menterjemahkan permintaan konsumen kedalam desain produk. Ketiga, pemasaran terhadap strategi produk berkaitan dengan keputusan target pasar dan penentuan posisi program. Pemilihan spesifikasi dan penentuan posisi produk perlu dipertimbangkan pada tahap awal dari proses perencanaan pemasaran. Keputusan penentuan posisi produk dapat
28
mencakup satu produk atau merek saja, satu lini produk saja, atau bauran lini produk dalam satu unit usaha strategis. Perencanaan tentang jenis dan spesifikasi produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar, dengan mempertimbangkan produkproduk pesaing yang ada dalam pasar, sehingga perusahaan dapat memperkirakan pangsa pasar yang bisa dimasuki. Kemudian dalam meraih pangsa pasar, perusahaan dibatasi oleh kemampuan kekuatan internalnya, ketersediaan bahan, dan tuntutan lingkungan. 2. Harga (Price) Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetapan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan. Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut (Djaslim Saladin: 2003,95). Tentunya keputusan dari
29
konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya. Penetapan harga meliputi tidak hanya daftar harga, tetapi juga potongan, pembiayaan, dan pilihan lainnya seperti harga sewa, dimana hal ini juga meliputi fleksibilitas dan tingkat harga. a. Pengertian Harga Definisi harga menurut Philip Kotler: “price is the amount of money charged for a product or service. More broadly, price is the sum of all the value that consumers exchange for the benefits of having or using the product or service” artinya bahwa (Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah jumlah dari nilai yang konsumen tukar untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa). Sedangkan Stanton mendefinisikan harga: “Price is the amount of money and or goods needed to acquire some combination of another goods and its companying services”. Artinya bahwa “Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa”. Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Kotler, 2004). Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang fleksibel, dimana harga akan stabil dalam waktu
30
tertentu tetapi harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan. b. Penetapan Harga Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam membuat kebijakan atas penetapan harga jual ini. Penetapan harga produk juga akan dipengaruhi oleh biaya produk yang dikeluarkan, baik biaya produksi maupun biaya non produksi seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan sebagainya. Dari beberapa komponen biaya produk ini biasanya yang menjadi pertimbangan utama dalam penetapan harga biaya produksi karena biaya ini merupakan biaya langsung dalam proses pembuatan produk. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan meliputi: a) Menentukan tujuan harga Dilakukan untuk tujuan bertahan hidup, memaksimumkan laba jangka pendek, memaksimumkan pendapatan jangka pendek, pertumbuhan penjualan maksimum, menyaring pasar secara maksimum dan unggul dalam mutu produk. b) Menentukan permintaan Perusahaan menentukan kurva permintaan yang akan memperlihatkan jumlah produk yang akan dibeli di pasar dalam periode tertentu pada berbagai tingkat harga. c) Memperkirakan biaya Yaitu dengan memperkirakan pada berbagai tingkat produksi dan perilaku biaya dalam kurva pengalaman.
31
d) Menganalisis harga dan tawaran para pesaing Sebagai dasar penetapan harga jualnya sendiri. e) Memilih metode penetapan harga Dengan cara cost-plus, analysis break even point, perceived value, going rate dan saled bid pricing. f)
Menentukan harga akhir Harus mencerminkan cara-cara psikologis yang paling efektif, harus mempertimbangkan reaksi-reaksi yang mungkin timbul dari distributor, dealer, tenaga penjual perusahaan, pesaing, pedagang dan pemerintah. Perusahaan menetapkan suatu harga dengan melakukan pendekatan
penetapan harga secara umum yang meliputi satu atau lebih diantara tiga perangkat perimbangan berikut ini yakni : 1. Cost-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan biaya) a) Cost-Plus-Pricing (Penetapan harga biaya plus) Metode ini merupakan metode penelitian harga yang paling sederhana, dimana metode ini menambah standar mark-up terhadap biaya produk. b) Break Even Analysis and Target Profit Pricing (Analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran) Suatu metode yang digunakan perusahaan untuk menetapkan harga apakah akan break even atau membuat target laba yang akan dicari. 2. Value-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan nilai) Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga.
32
a) Competition-Based Pricing (Penetapan harga berdasarkan persaingan) Perusahaan mendasarkan harganya pada harga pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. b) Going-rate Pricing (Penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dan pesaing utamanya. c) Scaled-Bid Pricing (Penetapan harga penawaran tertutup) Perusahaan menetapkan pesaing dan bukan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan. c. Perubahan Harga Bila perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memprakarsai suatu perubahan harga, maka sebaiknya dengan hati-hati memperhitungkan reaksi konsumen dan pesaing. Reaksi konsumen sangat dipengaruhi oleh penafsiran konsumen atas perubahan harga itu sendiri. Sedangkan reaksi pesaing mengalir dari seperangkat kebijakan pesaing tentang bagaimana semestinya bereaksi atau dari tanggapan spontan dari setiap situasi. Selain itu perusahaan yang memprakarsai perubahan harga hendaknya juga mengantisipasi kemungkinan reaksi dari pemasok, pedagang perantara, dan pemerintah. 3. Tempat (Place) Memperhatikan penempatan dan di mana suatu jasa atau layanan kepada konsumen dilaksanakan. Keputusan tempat (distribusi) adalah keputusan yang dihubungkan dengan saluran distribusi yang bertindak sebagai tujuan untuk menyalurkan produk kepada pelanggan (Djaslim Saladin: 2003,107). sistem
33
distribusi melaksanakan tanggapan konsumen, logistik, dan fungsi kemudahan dalam menyalurkan. Keputusan distribusi meliputi pemenuhan pasar, pemilihan distributor, logistik, lokasi, transportasi, penyimpanan, mengelola saluran, dan tingkat jasa/layanan. Agar produk yang ditawarkan berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan biaya wajar. Lokasi adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen (Kotler, 2004). Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran. Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar luas. Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produksi ke konsumsi. Dalam kaitannya dengan permasalahan distribusi maka isu strategik yang perlu dianalisis adalah mengenai bagaimana sistem distribusi
34
produk yang dijual perusahaan sehingga mampu mencapai pasar sasaran. Hal ini dihubungkan dengan tujuan dan strategi pemasaran perusahaan secara umum. Pada umumnya kegunaan utama yang terbentuk oleh saluran distribusi adalah:
Tempat (place), yaitu tersedia atau tidaknya produk dan jasa di lokasi yang nyaman untuk calon pelanggan.
Waktu (time), yaitu tersedia atau tidaknya produk atau jasa pada saat pelanggan membutuhkannya.
Informasi (information), yaitu penyediaan pengetahuan dan jawaban atas pertanyaan mengenai produk atau jasa dari calon pelanggan serta bagaimana penerapannya. Pertimbangan pasar perlu dilakukan oleh perusahaan dalam memilih
saluran distribusi, karena distibribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian yang dilakukan konsumen. Beberapa faktor pertimbangan pasar tersebut diantaranya: sifat konsumen (pembeli akhir atau pembeli industri), jumlah pembeli potensial, konsentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan dan kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian. Pertimbangan barang berarti memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan barang yang akan didistribusikan, meliputi unit dari barang yang dijual, besar dan berat barang, mudah rusak atau tidaknya barang, sifat teknis dari barang, jenis barang standar atau pesanan dan luasnya product line dari barang tersebut.
35
Dalam distribusi diperlukan saluran pemasaran, yaitu sekumpulan organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses penyediaan atau penyampaian suatu produk atau jasa sehingga dapat digunakan atau dikonsumsi. Penggunaan saluran memberikan efisiensi dalam proses penyediaan dan penyampaian produk yang dihasilkan perusahaan kepada pasar sasarannya. Dalam menentukan strategi distribusi untuk produknya, perusahaan bisa memilih strategi distribusi langsung (tanpa perantara) atau strategi distribusi tidak langsung (dengan menggunakan perantara), sesuai dengan jenis dan sifat produk serta tujuan yang ingin dicapai dalam distribusi produknya. Setelah memilih strategi distibusi yang akan dipakai, perusahaan perlu menentukan berapa jumlah perantara yang akan digunakan baik sebagai pedangang besar atau sebagai pengecer. Dalam hal ini, perusahaan mempunyai tiga (3) alternatif pilihan yaitu: a.
Distribusi intensif, dapat dipakai oleh perusahaan yang menjual jenis barang konvenien. Perusahaan akan menggunakan penyalur pemasaran terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. Barang konvenien adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat dan dapat dibeli pada setiap waktu.
b.
Distribusi selektif, dipakai oleh perusahaan dengan memilih suatu jumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk baru, barang belanjaan atau barang spesial dan barang industri jenis peralatan asesoris. Perusahaan
dapat
beralih
ke
distribusi
selektif
apabila
ini
lebih
36
menguntungkan daripada distribusi intensif sehingga jumlah pengecer yang digunakan akan lebih terbatas. c.
Distribusi ekslusif, dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Jadi, produsen hanya menjual produknya kepada satu pedagang atau satu pengecer saja. Pada umumnya distribusi ekslusif ini digunakan untuk : (a) barangbarang special; (b) jika penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar; (c) jika produk yang dijual memerlukan pelayanan purna jual seperti pemasangan, reparasi dan sebagainya.
4.
Promosi (Promotion) Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan menginformasikan produknya kepada pasar sasaran, yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta alat pemasaran langsung dan online (Kotler, 2004). Adanya promosi dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki hubungan antara pemasar dan konsumen. Sebagai dasar pengembangan dari kegiatan promosi adalah adanya komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran, serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
37
Komunikasi pemasaran
memiliki tiga peran dasar
yaitu: untuk
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Pelanggan prospektif tidak hanya perlu untuk mengetahui dimana dan kapan produk tersebut tersedia, apa yang dilakukan produk bagi mereka, dan bagaimana penggunaanya. Promosi
didesain
untuk
meningkatkan
penjualan,
mempercepat
pengenalan produk baru, mempercepat penerimaan sistem pengiriman jasa baru, dan secara umum untuk membuat yang adalah bauran promosi dan komunikasi yang meliputi a)
Periklanan (advertising) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui. Langkah-langkah dalam periklanan (5 M) a. Menetapkan tujuan atau sasaran periklanan (mission) b. Menetapkan anggaran periklanan (money) c. Menetapkan pesan yang akan disampaikan (message) d. Menetapkan media yang harus digunakan (media) e. Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai (measurement)
b) Promosi penjualan (sales promotion) Insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa atau Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan. Langkah-langkah promosi penjualan, yaitu (a) Menentukan tujuan, (b) Menyeleksi alat-alatnya, (c) Menyusun program, (d) Melakukan pengujian
38
pendahuluan atas program, (e) Melaksanakan dan mengendalikan program, dan (f) Mengevaluasi hasilnya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam promosi penjualan, yaitu (a) Menetapkan dan menyeleksi promosi penjualan berdasarkan tujuan dari promosi penjualan, (b) Besarnya insentif, (c) Lamanya dan jangka waktu promosi, (d) Besarnya anggaran penjualan keseluruhan yang tersedia, (e) Kompetisi, dan (f) Kondisi pasar. c)
Publisitas (public relation) Suatu stimulasi non-personal terhadap permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarkan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu di radio, televisi atau panggung yan tidak dibayar oleh pihak sponsor.
d) Penjualan perseorangan (personal selling) Penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus. Prinsip-prinsip penjualan tatap muka (program pelatihan penjualan), yaitu (a) Pendekatan berorientasi pada penjualan, (b) Pendekatan berorientasi kepada pelanggan, (c) Mencari dan menyeleksi langganan baru, (d) Pendekatan pendahuluan, (e) Penyajian dan peragaan, (f) Mengatasi keberatan, (g) Menutup penjualan, (h) Tindak lanjut, dan (i) Negosiasi.
39
Ciri-ciri penjualan tatap muka a. Tatap muka pribadi, penjualan pribadi yang mempunyai hubungan hidup, langsung dan interaktif antara dua pihak atau lebih. b. Pemupukan hubungan, dengan penjualan pribadi akan terjadi beraneka ragam hubungan, mulai dari hubungan jual-beli sampai kepada hubungan persahabatan yang erat. c. Tanggapan, pembeli lebih tegas dalam mendengarkan dan memberi tanggapan, sekalipun tanggapannya hanya merupakan ucapan terima kasih. Tabel 2.3. Dimensi Variabel Bauran Pemasaran Dimensi Deskripsi Keputusan Produk Instrumen untuk Kualitas produk (Product) memuaskan Variasi produk kebutuhan pelanggan Harga Instrumen Harga terjangkau (Price) pembayaran produk Harga sesuai kualitas produk Tempat Instrumen tempat Transportasi mudah/ lancar (Place) penyaluran produk Lokasi warung strategis Promosi Instrumen Iklan media cetak (Promotion) penawaran produk, Sponsor harga dan distribusi Sumber : Hasan Ali (2008)
2.4. Keputusan Pembelian Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka ragam perilakunya maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan terhadap apa yang menjadi keinginannya. Kotler (2002)
40
membedakan beberapa peranan yang mungkin dimainkan orang dalam sebuah keputusan membeli: a) Pengambil inisiatif (initiator), Pengambil inisiatif adalah orang yang pertama tama menyarankan atau memikirkan gagasan membeli produk atau jasa tertentu. b) Orang yang mempengaruhi (influences), Seseorang yang memberikan pengaruh adalah orang yang pandangan atau nasehatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir. c) Pembuat keputusan (decides), Pembuat keputusan adalah seseorang yang pada akhirnya menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli: apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau dimana membeli. d) Pembeli (buyer), pembeli adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya. e) Pemakai (user), pemakai adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa. Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian (Kotler, 2002) adalah: Pengenalan masalah Masalah
Pencarian informasi
Penilaian alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pembelian
Gambar 2.2 Model Lima Tahap Proses Membeli a)
Pengenalan masalah Merupakan tahap pertama di proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali masalah atau kebutuhan
41
b) Pencarian informasi Pada tahap ini konsumen digerakkan untuk mencari lebih banyak informasi, konsumen bisa lebih mudah melakukan pencarian informasi aktif, ketika lebih banyak informasi diperoleh maka kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang barang atau jasa akan semakin meningkat c)
Penilaian alternative Konsumen menggunakan informasi sifat-sifat produk untuk mengevaluasi merek-merek alternatif sebagai himpunan dari sifat-sifat atau cirri-ciri tertentu
d) Keputusan membeli Pada tahap ini konsumen secara aktual membeli suatu produk e)
Perilaku pasca pembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Jika produk sesuai harapan maka konsumen puas. Jika melebihi harapan maka konsumen sangat puas. Jika kurang memenuhi harapan maka konsumen tidak puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Bila konsumen puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi Tidak jauh berbeda dengan keputusan pembelian dalam Kotler (2012,
p.166) yang mengemukakan proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang dilakukan oleh seorang konsumen sebelum sampai pada keputusan pembelian dan selanjutnya pasca pembelian. Hal ini menunjukkan
42
bahwa proses membeli yang dilakukan oleh konsumen dimulai jauh sebelum tindakan membeli dilakukan serta mempunyai konsekuensi setelah pembelian tersebut dilakukan Gambar 2.3: Model Proses Keputusan Pembelian Kotler Problem recognition Information Search Evaluation of alternatives Purchase decision Postpurchase behavior Sumber: Kotler, (2012, p. 166) Pernyataan yang hampir sama diungkapkan oleh Mowen (2002) yaitu perspektif pengambilan keputusan (decision-making perspektif) menggambarkan seorang konsumen sedang melakukan langkah-langkah tertentu pada saat melakukan pembelian. Langkah langkah ini termasuk pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternative, memilih, dan evaluasi pasca perolehan. akar dari pendekatan ini adalah pengalaman kognitif dan pendekatan psikologi serta factorfaktor ekonomi lainnya. Sedangkan Kotler dan Amstrong (1996) Dalam Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, (Dewi Urip Wahyuni, Vol.10, No. 1, Maret 2008) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses
43
seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi suatu produk. Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins (2006) Dalam Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, (Dewi Urip Wahyuni, Vol.10, No. 1, Maret 2008) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluative berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora (2002) Dalam Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, (Dewi Urip Wahyuni, Vol.10, No. 1, Maret 2008) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu 1)
Cognitive component: kepercayaan konsumen dan
pengetahuan tentang obyek.yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan. 2) Affective component: emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan. kecenderungan dan
44
perilaku J. Paul Peter dan Jerry C. Olson (1999) menyebutkan pemasar membagi variasi yang berkisar pada garis kontimun menjadi tiga tingkat kegiatan pemecahan masalah dalam keputusan pembelian, yaitu:
Pengambilan keputusan ekstensif, biasanya melibatkan sejumlah besar perilaku pencarian yang dibutuhkan untuk mencari alternatif pilihan.
Pengambilan keputusan terbatas, dalam pengambilan keputusan ini tidak banyak upaya pencarian informasi, sedikit alternatif
Perilaku pilihan rutin, dibandingkan dengan tingkat yang lain, perilaku pilihan rutin membutuhkan sangat sedikit kapasitas kognitif atau kontrol sadar.
2.5. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan pembelian Hubungan strategi bauran pemasaran (marketing mix) dengan keputusan pembelian adalah berkaitan. Menurut Kotler (2000) ”Rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi masuk ke dalam kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. Bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga, tempat dan promosi merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pasar sasaran. Cravens (2000) menyatakan “strategi bauran pemasaran (marketing mix) merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah dari semua fungsi manajemen dari sebuah organisasi.
45
2.4. Kerangka Pikir Berdasarkan kajian teoritis yang telah diuraikan, maka penelitian ini akan mengkaji 2 (dua) variabel, yaitu variabel Bauran Pemasaran (X) dan variabel Keputusan Pembelian (Y). Penelitian ini akan mengkaji bagaimana pengaruh bauran pemasaran 4P (Produk, Harga, Tempat, dan Promosi) yang dilakukan oleh PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel pertama, (X) adalah bauran pemasaran yang merupakan kombinasi dari empat dimensi (Product, Price, Place, and Promotion) yang merupakan inti dari alternatif pemasaran perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan pemasarannya di dalam pasar sasaran. Variabel kedua (Y) adalah keputusan pembelian. menurut Simamora (2002) Dalam Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, (Dewi Urip Wahyuni, Vol.10, No. 1, Maret 2008) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu 1) Cognitive component:
kepercayaan konsumen dan pengetahuan
tentang
obyek.yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan. 2) Affective component: emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan.
46
Dari tahapan tersebut mempengaruhi dalam penentuan jumlah pembelian konsumen, jenis-jenis yang disukai dan sesuai harapan, tingkat kepuasan konsumen serta loyalitas terhadap objek pembelian konsumen. Gambar 2.4. Kerangka Pikir PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama kendari
Bauran Pemasaran (X)
Keputusan Pembelian (Y)
Cognitive component Affective component Behavioral component
Produk (X1) Harga (X2) Tempat (X3) Promosi (X4)
(Simamora (2002)
(Kotler : 2004)
Analisis Regresi Linier Berganda
Kesimpulan & Saran
2.6. Hipotesis Berdasarkan uaraian diatas, hasil penelitian terdahulu dan kerangka konsep, maka hipotesis penelitian ini adalah: 1.
Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, Tempat, dan Promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari
2.
Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari
3.
Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari
47
4.
Tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari
5.
Promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama
Kendari yang beralamat di Jalan. Ahmad Yani No 62 Wua-Wua Kendari.
3.2.
Populasi dan sampel
3.2.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek peneliti, Malhotra (2004). Ukuran populasi yang di ambil dalam penelitian ini terindentifikasi atau dapat di ketahui secara pasti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli sepeda motor di PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari. Dimana menurut Arikunto (2002:112) jika populasi lebih dari 100 orang maka diambil sampai 5% -10% atau 20% - 30% dari jumlah populasi. Karena jumlah konsumen merupakan rahasia PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari atau bersifat Infinite sehingga jumlah populasi konsumen tidak dicantumkan/diketahui.
3.2.2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand, 2006).
48
49
Pengambilan responden dilakukan dengan teknik purpossive sampling, yaitu peneliti memilih siapa saja anggota populasi yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan (Sugiyono, 2007). Roscoe dalam Sugiyono (1999) menyatakan bahwa dalam penelitian yang akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi dan regresi misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 5 variabel x 10 = 50 Melalui pendekatan teori tersebut diatas, sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 (lima puluh) responden. Hal ini sudah dianggap representative dapat mewakili populasi yang ada karena populasinya bersifat homogen, yaitu pengguna motor Yamaha dan membeli motor di PT hasjrat abadi cabang utama kendari. Berdasarkan penghitungan di atas, maka sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 50 responden. Adapun kriteria sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Responden yang menggunakan motor Yamaha dan membeli pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari.
2.
Responde telah berusia diatas 17 tahun dan memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi).
3.3.
Jenis dan Sumber Data
3.3.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
50
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa penjelasan deskriptif seperti literaturliteratur serta teori-teori yang berkaitan dengan penelitian penulis. b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring) seperti data jumlah konsumen
3.3.2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berupa: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yang berupa data mentah seperti melalui wawancara dan kuesioner yang disebar kepada konsumen. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk dokumen yang sudah di buat oleh usaha yang ada kaitannya dengan penelitian ini dan data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.
3.4.
Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah :
a.
Kusioner; adalah pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada konsumen yang menggunakan motor Yamaha. Kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan merupakan hal penting, mengingat pengumpulan data ini dilakukan dengan kusioner dan diharapkan data yang diperoleh dapat dianalisis dan diinterpretasikan untuk diambil kesimpulan. Peneliti mengunjungi lokasi penelitian demi mendapatkan responden dalam penelitian yang dilakukan.
51
b.
Wawancara; merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peneliti dengan pihak-pihak yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data pendukung penelitian.
3.5.
Metode Pengolahan Data Adapun metode pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah: 1.
Pengolahan secara manual dengan melakukan : a.
Editing, yaitu meneliti kembali data-data yang diperoleh yang disesuaikan dengan keperluan analisis dalam penelitian.
b.
Koding data,
yaitu penyusunan/pengklasifikasian data-data
yang
diperoleh serta jawaban-jawaban menurut jenisnya dan disesuaikan dengan kebutuhan analisa dalam penelitian ini. c.
Tabulasi, yaitu penyusunan data-data kedalam bentuk tabel sesuai dengan kebutuhan analisa dan selanjutnya data-data tersebut dianalisa dengan peralatan analisa yang telah ditetapkan.
2.
Pengolahan data komputer, maksudnya yaitu untuk mengolah data berdasarkan model-model statistik dalam hal ini menggunakan Program SPSS
3.6.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.6.1. Uji Validitas Alat utama dalam penelitian ini adalah kuesioner yang ditujukan kepada konsumen yang menjadi sampel penelitian. Sebelumnya dilakukan uji validitas.
52
Validitas merupakan arti seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain suatu tes atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran. Menurut Ancok (1993:15) validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Instrumen dalam penelitian ini dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabelvariabel yang diteliti secara konsisten. Validitas merupakan ukuran yang berhubungan dengan tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam mengukur atas apa yang seharusnya diukur. Cara menguji validitas dapat dilakukan dengan formula Product Moment, dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai r ≥ 0,30 maka data tersebut adalah valid (Solimun, 2002). Validitas dapat juga diketahui dari signifikansi hasil korelasi, jika signifikansi hasil korelasi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka uji tersebut merupakan konstruk yang kuat. Rekapitulasi hasil uji validitas instrumen atas indikator variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.
53
Tabel 3.1: Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Koefisien Item Signifikansi Keterangan penelitian korelasi (r) X1.1 0,618 0,000 Valid Produk X1.2 0,734 0,000 Valid (X1) X1..3 0,881 0,000 Valid X2.1 0,884 0,000 Valid Harga X2.2 0,803 0,000 Valid (X2) X. 2.3 0,796 0,000 Valid X3.1 0,736 0,000 Valid Tempat X3.2 0,813 0,000 Valid (X3) X.3.3 0,701 0,000 Valid X4.1 0,825 0,000 Valid Promosi X4.2 0,836 0,000 Valid (X4) X.4.3 0,776 0,000 Valid X.4.4 0,785 0,000 Valid Y1 0,864 0,000 Valid Keputusan Y2 0,831 0,000 Valid Pembelian Y3 0,735 0,000 Valid (Y) Y4 0,747 0,000 Valid Y5 0,841 0,000 Valid Sumber: Data primer diolah 2016 (Lampiran 3) Berdasarkan hasil uji validitas dari seluruh item pernyataan yang ada dalam instrumen penelitian ini baik item variabel baquraqn pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi serta item variabel keputusan pembelian memiliki koefisien korelasi 0,30 dan nilai signifikan dari seluruh item pernyataan berada di bawah = 0,05. Dapat diartikan bahwa semua item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah valid. Dengan demikian instrumen pada penelitian ini layak untuk dianalisis lebih lanjut.
3.6.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur yang digunakan dalam mengukur
54
variabel yang akan diukur. instrumen juga harus reliabel. Instrumen dapat dikatakan reliabilitas jika alat ukur tersebut menghasilkan hasil-hasil yang konsisten. Dengan demikian instrumen ini dapat dipakai dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu yang berbeda dalam kondisi yang berbeda (Cooper and Emory, 1996). Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Alpha Cronbach. Nilai batas (cut of point) yang diterima untuk tingkat Alpha Cronbach adalah 0,60 (Sekaran & Roger Bougie, 2010). Rekapitulasi hasil uji reliabilitas instrumen atas indikator variabel penelitian ini disajikan pada tabel 3.2. Tabel 3.2: Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Cronbach’s Variabel penelitian Keterangan Alpha Produk (X1) 0,612 Reliabel Harga (X2) 0,769 Reliabel Tempat (X3) 0,612 Reliabel Promosi (X4) 0,812 Reliabel Kepuasan Konsumen (Y) 0,858 Reliabel Sumber: Data primer diolah, 2016 (Lampiran 4) Mengacu pada hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai koefisien alpha dari seluruh item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen masih berada di atas cut of value 0,60 berarti semua item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen dapat dipercaya keandalannya. Dapat disimpulkan bahwa seluruh butir (item) pernyataan yang digunakan adalah reliabel, sehingga kuesioner yang
55
digunakan dapat dikatakan layak dan dipercaya sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran setiap indikator variabel dan analisis data selanjutnya.
3.7.
Metode Analisis Data Untuk menganalisa data, pencapain tujuan penelitian serta pengujian
hipotesis yang diajukan, maka data yang diperoleh selanjutnya akan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang operasional PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari dan untuk mengidentifikasi karakteristik masing-masing variabel dalam bentuk frekuensi dan persentase. Sedangkan analisis statistik dengan menggunakan statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasinya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random (Sugiyono, 2001). Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linier sederhana. Berdasarkan hubungan dua variabel yang dinyatakan dengan persamaan linear dapat digunakan untuk membuat prediksi (ramalan) tentang besarnya nilai Y (variabel dependen) berdasarkan nilai X tertentu (Variabel independen). Ramalan (prediksi) tersebut akan menjadi lebih baik bila kita tidak hanya memperhatikan satu variabel yang mempengaruhi (variabel independen) sehingga
56
menggunakan analisis regresi linear berganda. Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan: Y = a + b1X1 + b2X2 + e (Supranto, 2008) Dimana: Y
=Variabel dependen
Xi
=Variabel independen (dimana i=1,2,…..n)
bi
=koefisien regresi ke-i (dimana i=1,2,…..n)
a
=Konstanta
e
=Faktor kesalahan
Aplikasi model tersebut selanjutnya dikondisikan dengan penelitian ini sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda dalam bentuk sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + ...... + bnXn dimana: Y
= Keputusan Pembelian
X1
= Produk
X2
= Harga
X3
= Tempat
X4
= Promosi
α
= Konstanta
b1
= Koefisien regresi Produk
b2
= Koefisien regresi Harga
b3
= Koefisien regresi Tempat
57
b4
= Koefisien regresi Promosi = Tingkat kesalahan pengganggu
3.8.
Uji Hipotesis Uji ini pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Bila nilai F
>F
atau nilai signifikansi < α = 0,05 berarti variabel bebas
Bila nilai F
atau nilai signifikansi > α = 0,05 berarti variabel bebas
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
tidak mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: Bila nilai
>
atau nilai signifikansi < α = 0,05 berarti variabel bebas
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat. Bila nilai
<
atau nilai signifikansi > α = 0,05 berarti variabel bebas
tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.
58
3.8. Definisi Operasional Variabel Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran terhadap variabel-variabel yang dibahas dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional variabel sebagai berikut: 1.
Bauran Pemasaran (X) adalah adalah hasil dari implementasi program bauran pemaran jasa yang dilakukan oleh pihak PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari meliputi product, price, place, promotion. Item ini diukur dengan 9 pertanyaan yaitu: a. Produk (X1), adalah segala sesuatu yang dihasilkan dan ditawarkan oleh PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari kepada konsumen/pelanggan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen atau pelanggan tersebut. Variabel ini diukur dengan indikator: - Produk yang disediakan sesuai dengan harapan - Kebersihan showroom terjamin dan nyaman untuk membeli kendaraan - Produk yang dijual berbeda dengan motor sejenis b. Harga (X2), adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari dalam memperoleh produk jasa. Variabel ini diukur dengan indikator: - Harga-harga motor terjangkau - Harga motor sesuai dengan keinginan - Harga yang ditawarkan sama dengan motor sejenis
59
c. Tempat (X3), merupakan lokasi atau saluran distribusi yang digunakan PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari untuk menawarkan produk dan jasa kepada pelanggan. Variabel ini diukur dengan indikator: - Lokasi showroom PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari strategis - Transportasi yang mudah dan lancar - Tempat showroom dan parkiran nyaman dan luas d. Promosi (X4), merupakan aktivitas pemasaran yang dilakukan PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari untuk mengkomunikasikan informasi tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen. Variabel ini diukur dengan indikator: - Pihak perusahaan melakukan iklan yang dilakukan oleh manajemen pemasaran perusahaan - Pihak manajemen perusahaan melakukan promosi penjualan yang gencar. - Pihak manajemen perusahaan melakukan personal selling yang baik. - Pihak manajemen perusahaan memiliki direct marketing yang handal 2.
Keputusan
pembelian
(Y)
merupakan
perilaku
konsumen
untuk
memutuskan apakah ia akan membeli atau tidak suatu produk setelah mengevaluasi berbagai macam faktor. Item ini diukur dengan 5 pertanyaan yaitu: a. Cognitive component -
Saya membeli motor di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari karena saya percaya dengan kualitas motor Yamaha.
60
b. Affective component -
Saya merasa puas dengan motor yang saya beli dan akan melakukan pembelian ulang.
-
Saya merasa senang dengan motor yang saya beli dan akan menyampaikan kepaa orang lain.
c. Behavioral component -
Saya percaya motor Yamaha lebih baik dari motor sejenis.
-
Saya merasa puas dengan motor Yamaha karena spare part-nya mudah didapat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari PT. Hasjrat Abadi berdiri pada tahun 1980 yang kantor pusatnya berkedudukan di Jakarta. Perusahaan ini pertama-tama bergerak dipenjualan sembako, namun seiring dengan peluang pasar dan perkembangan ekonomi yang berdampak pada permodalan yang cukup memadai, maka perusahaan ini mencoba melebarkan sayap dari penjualan sembako keusaha penjualan besar, yang bergerak dibidang pemasaran otomotif dan mesin-mesin serta barang dagangan umum. Pada pemasaran dibidang otomotif, yakni meliputi kendaraan roda 4 (empat) merek dan roda 2 (dua) merk Yamaha. Dibidang mesin-mesin, meliputi perdangan hand tractor roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) merek Yanmar, mesin penggerak dengan merk Yanmar, mesin tempel merek Yamaha. Sedangkan
dibidang
perdagangan
barang
dagangan
umum
meliputi
perdagangan elektronik (televisi, lemari es, AC, mesin cuci, DVD, merek Samsung dan Uchida, ban untuk kendaraan 2 (dua) dan 4 (empat) merek intirub dan Dunlop, oli kendaraan roda 2 (dua) dan 4 (empat) merek Yamalube, Penzoil, dan Evalube serta spare part merek Yamaha, Toyota, dan Yanmar. Selain itu Yamaha PT. Hasjrat Abadi juga memasarkan produk cat dengan merek Danapaint dan Danaglos serta keramik merek Masterina. 61
62
Yamaha PT. Hasjrat Abadi seiring dengan perkembangan dan eksistensinya telah melakukan ekspansi hampir diseluruh Indonesia bagian timur, dimana telah mempunyai Kantor Cabang dan Perwakilan termasuk di Sulawesi Tenggara (Kantor Cabang Kendari) yang jumlahnya sebanyak 42 Kantor. Khusus untuk wilayah Sulawesi Tenggara (Kantor Cabang Kendari), Kantor Cabangnya dibuka pada tanggal 1 Mei 2001 dan berada di Kota Madya Kendari yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Nomor 62 Kelurahan Bende Kecamatan Baruga, dengan mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 63 orang. Untuk Kantor Cabang Kendari Sulawesi Tenggara dalam hal ini Yamaha PT.Hasjrat Abadi Kendari telah mempunyai 4 Kantor Perwakilan, yakni Kantor Perwakilan Unaaha, Kolaka, Ladongi, Konawe Selatan, dan sementara survey lokasi yaitu untuk wilayah Konawe Utara, serta memiliki 3 Outlet, yakni Outlet Mandonga, Pasar Baru, dan Outlet Puwatu. Selanjutnya untuk wilayah Kolaka Utara, Buton, Muna, Bombana, dan Wakatobi merupakan bagian dari Sub dealer.
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi merupakan pandangan masa depan yang berorientasikan keinginan atas kinerja yang hendak dicapai dalam jangka panjang oleh suatu perusahaan. Yamaha PT. Hasjrat Abadi Kendari mempunyai visi yaitu terpenuhinya kepuasan konsumen dan kemandirian perusahaan. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan pula misi yang jelas dan terarah. Adapun misi dari Yamaha PT. Hasjrat Abadi Kendari adalah sebagai berikut :
63
1.
Memberikan pelayanan kepada konsumen dengan lebih terbuka, tanggap dan peduli terhadap masalah-masalah konsumen.
2.
Peningkatan kemampuan dan kesejahteraan karyawan.
3.
Meningkatkan pendapatan perusahaan.
4.
Meningkatkan cakupan pelayanan dalam pemanfaatan keinginan konsumen akan kebutuhan produk sepeda motor Yamaha dan pelayanannya (service).
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan dapat dikatakan sebagai suatu sistem dari berbagai fungsi-fungsi yang saling berhubungan atau saling berkaitan satu sama lain. Fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan dituntut untuk saling bekerjasama demi kelancaran produktifitas perusahaan. Untuk mendorong kerjasama yang baik, maka dibutuhkan suatu struktur organisasi yang jelas yang dapat bekerja secara efektif dan efisien pada setiap fungsi kerjanya. Struktur organisasi menggambarkan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan sehingga kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar sekaligus menciptakan kondisi yang lebih sehat. Ada pun struktur organisasi pada Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada uraian skema berikut ini:
64
GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI KEPALA CABANG
KABAG PENJUALAN
YAMAHA UNIT
KABAG KEUANGAN
BARANG CAMPURAN
BARANG CAMPURAN
BENGKEL YAMAHA
KEUANGAN
PEMBUKUAN
UMUM
SP. PERTS YMH MOTOR
PROSES PENJUALAN
ADM. PENAGIHAN
AUDIT
BILLING
UMUM/RT
JURU TAGIH
INV. CONTROL
HUKUM
KASIR
INPUT PSGL
SEKRET
KEUANGAN
DOKUMEN & FILLING
PROMOSI
SUB. SIE PAJAK
ADM. H.M.F
GUDANG
YOM YANMAR TRAKTOR
PROSES KONTRAK
ELEKTRONIK/ CAT
OLI
Sumber: PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari, 2016
MEKANIK
ADM. PSKB
PENGURUSAN PSKB
Berikut ini diuraikan secara singkat pembagian wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi manajemen tersebut : 1.
Kepala Cabang Adalah pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab atas kelancaran jalannya seluruh kegiatan perusahaan demi tercapainya tujuan dari perusahaan
dan
berwewenang
untuk
mengkoordinasi,
mengawasi,
menciptakan pembagian tugas kepada kepala bagian dan seksi-seksinya. 2.
Kepala Bagian Penjualan Bertanggung jawab penuh terhadap transaksi penjualan yang terjadi diperusahaan serta mengawasi dan menangani masalah-masalah yang menyangkut penjualan atas persetujuan pimpinan. Bagian ini membawahi: a. Bagian Yamaha/Unit, bertanggung jawab atas kelancaran transaksi penjualan kendaraan bermotor. b. Bagian Parts/Ban, bertanggung jawab atas kelancaran transaksi penjualan spare parts kendaraan bermotor dan ban mobil. c. Bagian Mesin/elektronik bertanggung jawab atas kelancaran transaksi penjualan alat-alat pertanian dan barang-barang elektronik. d. Bagian
Administrasi
Sales,
bertanggungjawab
atas
pelaksanaan
administrasi penjualan, baik penjualan secara tunai maupun penjualan secara kredit. e. Bagian Survey, bertanggung jawab atas kelayakan pemberian kredit kepada calon pembeli. 3.
Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan
66
Bertanggung jawab atas pencatatan setiap transaksi, mengolah data transaksi dan menyusun laporan keuangan perusahaan. Bagian ini menbawahi: a. Bagian Keuangan, bertanggung jawab atas pencatatan setiap transaksi, mengolah data transaksi dan menyusun laporan keuangan perusahaan periodik. b. Bagian Pembukuan, melaksanakan pencatatan yang terkait dengan pembayaran langsung dari kasir. c. Bagian Umum dan Personalia, bertanggung jawab atas urusan-urusan yang bersifat umum yang sehubungan dengan kelancaran kerja dalam perusahaan. Personalia bertanggung jawab atas rekrutmen tenaga kerja dan mengurus permasalahan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan yang bekerja pada perusahaan. d. Bagian Kasir, bertanggung jawab atas penerimaan uang yang berasal dari bagian penjualan atas hasil penjualan tunai maupun dari bagian penagihan atas hasil tagihan piutang penjualan angsuran serta bertanggung jawab atas pengeluaran uang untuk pembelian tunai, pelunasan hutang dan biaya operasional perusahaan. e. Bagian Administrasi Penagihan, bertanggung jawab untuk melakukan penagihan piutang atas penjualan angsuran kepada debitur berdasarkan syarat pembayaran yang telah disepakati dan menyerahkan hasil penagihannya kepada bagian kasir. Bagian ini melakukan koordinasi dengan bagian penjualan untuk memperoleh data menyangkut pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit.
67
f. Bagian Pajak, membuat laporan pajak, menerbitkan semua faktur komersil ke buku register pajak
sesuai produk serta menerbitkan faktur pajak
standar untuk debitur yang tidak mempunyai NPWP. g. Bagian Pembukuan Umum, memberikan informasi debitur yang akan mengambil barang dengan cara memasukan saldo hutang, total yang sudah jatuh tempo dan pembayaran terakhir tentang calon debitur yang akan mengambil barang. h. Bagian Administrasi Umum, bertugas untuk melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi dalam perusahaan. i. Bagian Audit, bertugas untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. j. Bagian Hukum, bertanggung jawab untuk mengatasi hal-hal yang berhubungan dengan hukum yang berlaku. k. Bagian Sekretariat, bertugas mencatat semua surat masuk dan surat keluar. l. Bagian Ekspedisi Umum, bertanggung jawab atas pengiriman barang dagangan dari supplier maupun dari pengirim barang dagangan kelangganan. m. Bagian Promosi, bertanggung jawab atas hal-hal yang mengenai promosi dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. n. Bagian Gudang, bertanggung jawab melakukan pencatatan atas keluar dan masuknya barang.
68
4.1.4 Daerah Pemasaran Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari Untuk daerah pemasaran pada Yamaha PT. Hasjrat Abadi Kendari meliputi wilayah Sulawesi Tenggara yang berkantor Cabang di Kota Kendari, sedangkan Untuk Kantor Cabang Kendari sendiri telah mempunyai 4 kantor perwakilan, yakni Kantor Perwakilan Unaaha, Kantor Perwakilan Kolaka, Kantor Perwakilan Ladongi, dan Kantor Perwakilan Konawe Selatan, dan sementara survey lokasi yaitu untuk wilayah Konawe Utara, serta memiliki 3 Outlet, yakni Outlet Mandonga, Pasar Baru, dan Outlet Puwatu. Selanjutnya untuk wilayah Kolaka Utara, Buton, Muna, Bombana, dan Wakatobi merupakan bagian dari Sub dealer.
4.2. Karakteristik Responden Karakteristik Responden yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan gambaran dari identitas individu Konsumen yang meliputi jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan. Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan 50 kuesioner secara langsung kepada konsumen PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari. Data kuisioner yang diperoleh sebanyak 50 kuesioner dari jumlah keseluruhan Konsumen yang disebarkan. Dari kuesioner itu kemudian diuraikan sebagaimana yang dikemukakan di bawah ini:
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan yaitu pada konsumen yang menggunakan produk PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari yaitu pengguna motor Yamaha, dapat dijelaskan pada tabel 4.1 bahwa:
69
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frekuensi No. Jenis Kelamin Orang Persentase 1. Laki-laki 41 82 2. Perempuan 9 18 Jumlah 50 100% Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin Laki-laki berjumlah 41 orang (82%) dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 9 orang (18%). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa Konsumen yang dijadikan responden untuk menjawab kuesioner peneliti, jumlahnya lebih banyak laki-laki.
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Responden merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas dalam bekerja maupun berpikir. Pada umumnya Konsumen yang berusia muda lebih dinamis dalam bertindak dan mempunyai kemampuan fisik yang kuat, sedangkan Konsumen yang berusia tua, lebih berpengalaman, bertindak dan berpikir yang lebih matang. Karakteristik Responden berdasarkan usia dapat diuraikan dalam tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No.
Usia
1. 2. 3. 4. 5.
17-20 Tahun 21-25 Tahun 26-30 Tahun 31-45 Tahun > 45 Tahun Jumlah
Sumber: Data primer diolah tahun 2016
Orang 10 18 14 6 2 50
Frekuensi Persentase 20 36 28 12 4 100%
70
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini berusia antara 17-20 sebanyak 10 orang (20%), selanjutnya Responden yang berusia 21-25 Tahun berjumlah 18 orang (36%), selanjutnya responden yang berusia 26-30 tahun sebanyak 14 orang (28%), sedangkan yang berusia 31-45 Tahun sebanyak 6 orang responden (12%), dan yang berusia diatas 45 tahun sebanyak 2 orang (4%). Oleh karena itu, keseluruhan Responden (100%) berada pada kategori umur yang sangat produktif untuk dapat memberikan penilaian dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada mereka.
4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jenjang pendidikan formal yang ditamatkan oleh 50 orang Konsumen yang menjadi responden. Tingkat pendidikan merupakan aspek yang menentukan kemampuan dan keterampilan konsumen yang menjadi responden dalam memberikan jawaban. Berikut akan dijelaskan tingkat pendidikan yang diuraikan dalam tabel 4.3: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Frekuensi No. Tingkat Pendidikan Orang Persentase 1. SLTA 19 38 2. D1 2 4 3. D3 3 6 4 S1 18 36 5. S2 8 16 Jumlah 50 100% Sumber: Data primer diolah tahun 2016 Berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang tingkat pendidikannya SLTA berjumlah 19 orang (40%), dan D1 sebanyak 2 orang (4%), sementara D3
71
sebanyak 3 orang (6%), S1 berjumlah 18 orang (36%). Untuk S2 sebanyak 8 orang (16). Hal ini mengindikasikan bahwa para konsumen yang menggunakan motor Yamaha dari PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari lebih dominan sarjana, yang mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan dapat menentukan pengalaman dan pengetahuan seorang Konsumen.
4.3. Deskripsi Variabel Penelitian Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan mengenai distribusi frekwensi jawaban responden dari data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima kategori dengan menggunakan skala Likert. Dalam memberikan makna penilaian secara empiris variabel penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembobotan yang dikemukakan Arikunto (2002). Nilai rata-rata pembobotan atau nilai skor jawaban responden yang diperoleh diklasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang disajikan pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4: Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan dan Makna Penilaian Deskriptif No 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai Ratarata Skor Jawaban X ≤ 1,5 1,5 < X ≤ 2,5 2,5 < X ≤ 3,5 3,5 < X ≤ 4,5 X > 4,5
Kategori
Makna Kategori/ Interpretasi
Berada pada daerah sangat negatif Berada pada daerah negatif Berada pada daerah tengah Berada pada daerah positif Berada pada daerah sangat positif
Sangat Rendah/Tidak Baik Rendah/Kurang Baik Cukup Tinggi/Cukup Baik Tinggi/Baik Sangat Tinggi/Sangat Baik
Sumber: Arikunto, 2002 Tabel 4.4. di atas menunjukkan makna kategorik dalam melakukan interprestasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang mendasari responden diberikan kebebasan untuk memberikan penilaian secara
72
obyektif berdasarkan apa yang dilihat, dengar dan rasakan konsumen selama menggunakan motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari. Tanggapan responden dari hasil penelitian mengenai kedua variabel yang diteliti dengan menggunakan rata-rata skor jawaban diuraikan sebagai berikut:
4.3.1. Deskripsi Variabel Bauran Pemasaran (X) Variabel Bauran Pemasaran (X) dalam penelitian ini diukur berdasarkan 13 (tiga belas) item pernyataan meliputi Produk, Harga, Tempat, dan Promotion. Rekapitulasi jawaban responden atas pernyataan responden diuraikan sebagai berikut:
4.3.1.1. Produk (X1) Dimensi Produk (X1) diukur dengan 3 (tiga) item pernyataan. Rekapitulasi jawaban responden dapat dilihat di bawah ini: Tabel 4.5: Tanggapan Responden Mengenai Produk Variabel Penelitian
Produk (X1)
Item
Jawaban Responden STS (1) TS (2) KS (3) S (4) f % F % f % F %
RataKategori SS (5) Rata F %
X1 0 0,0 0 0,0 1 2 33 66 16 X2 0 0,0 0 0,0 0 0 27 54 23 X3 0 0,0 0 0,0 6 12 29 58 15 Rata-Rata Skor Variabel Produk
32 4,3 46 4,46 30 4,18 4.31
Baik Baik Baik Baik
Sumber: Data primer diolah, 2016 (lampiran 2) Tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa untuk tanggapan responden item X1.1, mayoritas responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 16 orang (32%) dan sebanyak 33 orang (66%) responden menyatakan setuju, dan sebanyak 1 orang (2%) yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan.
73
Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X1.1 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,31. Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa motor Yamaha yang dijual PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari telah sesuai dengan harapan Konsumen. Namun ada satu responden menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa motor yang dijual masih belum banyak pilihannya. Tanggapan responden pada item X1.2, menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang (46%) responden menyatakan sangat setuju, 27 orang (54%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, demikian pula dengan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X1.2 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,46. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa kebersihan showroom PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari memberikan rasa nyaman kepada Konsumen yang datang berkunjung. Hasil tanggapan responden pada item X1.3, menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang (30%) responden menyatakan sangat setuju, 29 orang (58%) responden menyatakan setuju, dan sebanyak 6 orang (12%) responden menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X1.3 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,18. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa motor Yamaha yang dijual PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari berbeda dengan motor yang dijual dealer lainnya. Namun ada enam orang responden yang menyangga hal tersebut dengan alasan bahwa produk yang ditawarkan sudah umum dan banyak yang menjual dengan produk yang sama.
74
Hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap dimensi produk berada pada rata-rata 4.31 dengan kategori Baik. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa promosi yang diukur berdasarkan item pernyataan yang berhubungan dengan produk yang sesuai dengan harapan, kebersihan showroom, dan produk yang dijual berbeda dengan produk sejenis, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari untuk membeli motor Yamaha. Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden diatas diketahui bahwa dari tiga item pernyataan diketahui yang tertinggi adalah item pernyataan X1.2. sedangkan yang terendah pada item X1.3. Dengan demikian dapat disarankan kepada pihak PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari, untuk dapat menciptakan perbedaan dalam produk terutama dalam bentuk fisik motor, sehingga konsumen akan dengan mudah mengetahui bahwa motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari memeiliki keistimewaan tersendiri dalam bentuknya.
4.3.1.2. Harga (X2) Dimensi Harga diukur dengan 3 (tiga) item pernyataan, yang diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.6: Tanggapan Responden Mengenai Harga Variabel Penelitian
Harga (X2)
Item
Jawaban Responden STS (1) TS (2) KS (3) S (4) f % F % F % F %
RataKategori SS (5) Rata F %
X2.1 0 0,0 0 0,0 2 4 36 72 11 X2.2 0 0,0 0 0,0 3 6 36 72 11 X2.3 0 0,0 0 0,0 1 2 34 68 15 Rata-Rata Skor Variabel Harga
Sumber: Data primer diolah, 2016 (lampiran 2)
24 4,2 22 4,16 30 4,28 4.21
Baik Baik Baik Baik
75
Tanggapan responden pada item X2.1, menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang atau (24%) responden menyatakan sangat setuju, 36 orang (72%) menyatakan setuju, dan 2 orang (4%) responden yang menyatakan kurang setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X2.1 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,2. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa harga motor Yamaha yang dijual PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari sangat terjangkau. Namun ada dua orang responden yang menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa harga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan harga di dealer lainnya. Tanggapan responden pada item X2.2, menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang atau (22%) responden menyatakan sangat setuju, 36 orang (72%) menyatakan setuju, dan 3 orang (6%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X2.2 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,16. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa motor Yamaha dijual sesuai dengan harga yang diinginkan konsumen. Namun ada 3 responden yang menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa semua motor itu sama saja tapi yang membedakan hanya mereknya. Tanggapan responden pada item X2.3, menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang atau (30%) responden menyatakan sangat setuju, 34 orang (68%) menyatakan setuju, dan 1 orang (2%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X2.3 tersebut berada pada kategori
76
baik atau rata-rata sebesar 4,28. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa harga yang ditawarkan PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari tidak berbeda dengan harga yang ditawarkan dealer lainnya. Namun ada satu responden yang menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa harga yang ditetapkan PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari masih lebih mahal dibandingkan dealer lainnya. Hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap dimensi harga berada pada rata-rata 4.21 dengan kategori Baik. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa harga yang diukur berdasarkan item pernyataan yang berhubungan dengan harga yang terjangkau, harga sesuai keinginan konsumen, dan kesamaan harga dengan motor sejenis, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari untuk membeli motor Yamaha. Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden diatas diketahui bahwa dari tiga item pernyataan diketahui yang tertinggi adalah item pernyataan X 2.3. sedangkan yang terendah pada item X2.2. Dengan demikian dapat disarankan kepada pihak PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari, agar dapat mendatangkan semua jenis motor Yamaha dengan berbagai merek, sehingga konsumen dapat membeli motor sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.
4.3.1.3. Tempat (X3) Dimensi Tempat diukur dengan 3 (tiga) item pernyataan yang dijelaskan pada tabel di bawah ini:
77
Tabel 4.7: Tanggapan Responden Mengenai Tempat Variabel Penelitian
Tempat (X3)
Item
Jawaban Responden STS (1) TS (2) KS (3) S (4) f % F % f % F %
RataSS (5) Kategori Rata F %
X3.1 0 0,0 0 0,0 3 6 37 74 10 X3.2 0 0,0 0 0,0 3 6 35 70 12 X3.3 0 0,0 0 0,0 1 2 26 52 24 Rata-Rata Skor Variabel Tempat
20 4,14 24 4,18 48 4,48 4.27
Baik Baik Baik Baik
Sumber: Data primer diolah, 2016 (lampiran 2) Tanggapan responden pada item X3.1, menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang atau (32%) responden menyatakan sangat setuju, 33 orang (66%) menyatakan setuju, dan 1 orang (2%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X3.1 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,14. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa tempat yang strategis menjadi keunggulan bagi PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari. Sedangkan 1 orang responden yang menyatakan kurang setuju melihat bahwa tempat PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari kurang strategis apalagi berada di daerah yang bukan pusat kota. Tanggapan responden pada item X3.2, menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang atau (46%) responden menyatakan sangat setuju, 27 orang (54%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X3.2 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,18. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden menyatakan bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari mudah ditemukan karena berada di jalur transportasi yang lancar.
78
Tanggapan responden pada item X3.3, menunjukkan bahwa sebanyak 15 orang atau (30%) responden menyatakan sangat setuju, 29 orang (58%) menyatakan setuju, dan sebanyak 6 orang (12%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada pula responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X3.3 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,48. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden melihat bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari menempati tempat yang nyaman dan luas. Walaupun masioh ada enam responden menyatakan kurang setuju dengan alasan bahwa tempat PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari memang luas tapi masih kurang pepohonan sehingga masih terasa panas ketika memarkirkan kendaraan. Hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap dimensi tempat berada pada rata-rata 4.27 dengan kategori Baik. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa tempat yang diukur berdasarkan item pernyataan yang berhubungan dengan lokasi showrom yang strategis, transportasi yang lancar, dan parkiran showroom yang nyaman, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari untuk membeli motor Yamaha. Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden diatas diketahui bahwa dari tiga item pernyataan diketahui yang tertinggi adalah item pernyataan X3.3. sedangkan yang terendah pada item X3.1. Dengan demikian dapat disarankan kepada pihak PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari, agar dapat memperhatikan lokasi showroom, seperti menempatkan showroom pada pusat-
79
pusat keramaian, sehingga konsumen akan lebih mudah dalam melakukan pembelian sepeda motor.
4.3.1.4. Promosi (X4) Dimensi Promosi diukur dengan 4 (empat) item pernyataan. Uraian rekapitulasi jawaban responden tersebut dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 4.8: Tanggapan Responden Mengenai Promosi Variabel Penelitian
Promosi (X4)
Item
Jawaban Responden STS (1) TS (2) KS (3) S (4) f % F % f % F %
X4.1 0 0,0 0 0,0 1 2 33 X4.2 0 0,0 0 0,0 0 0 29 X4.3 0 0,0 0 0,0 7 14 33 X4.4 0 0,0 0 0,0 0 0 39 Rata-Rata Skor Variabel Promosi
66 58 66 78
RataSS (5) Kategori Rata F %
16 21 10 11
32 4,3 42 4,42 20 4,06 22 4,22 4.25
Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: Data primer diolah, 2016 (lampiran 2) Tanggapan responden pada item X4.1, menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang atau (32%) responden menyatakan sangat setuju, 33 orang (66%) menyatakan setuju, dan sebanyak 1 orang (2%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada pula responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X4.1 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,3. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa hampir seluruh responden melihat bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari mempromosikan produk mereka melalui iklan. Walaupun masih ada satu responden menyatakan kurag setuju namun tidak memberikan alasan. Tanggapan responden pada item X4.2, menunjukkan bahwa sebanyak 21 orang atau (42%) responden menyatakan sangat setuju, 29 orang (58%)
80
menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada pula responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X4.2 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,42. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden melihat bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari selain mempromosikan produk lewat iklan, juga mempromosikan penjualan motornya dengan gencar di berbagai tempat. Tanggapan responden pada item X4.3., menunjukkan bahwa sebanyak 10 orang atau (20%) responden menyatakan sangat setuju, 33 orang (66%) menyatakan setuju, dan sebanyak 7 orang (14%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada pula responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X4.3 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,06. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden melihat bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari juga mempromosikan produk yang mereka jual lewat mulut ke mulut. Walaupun masih ada tujuh responden yang menyatakan bahwa tidak selalunya PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari melakukan promosi lewat mulut ke mulut atau bertatapan langsung, terkadang hanya memberikan selebaran harga produk tanpa memberikan penjelasan. Tanggapan responden pada item X4.4, menunjukkan bahwa sebanyak 11 orang atau (22%) responden menyatakan sangat setuju, 39 orang (78%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada pula responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
81
Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan X4.4 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,22. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden melihat bahwa PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari memiliki direct marketing yang baik dan handal. Hasil rekapitulasi jawaban responden terhadap dimensi promosi berada pada rata-rata 4.25 dengan kategori Baik. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa promosi yang diukur berdasarkan item pernyataan yang berhubungan dengan iklan yang dilakukan perusahaan, promosi penjualan yang gencar, personal selling perusahaan, dan manajemen perusahaan yang memiliki direct marketing yang handal, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari untuk membeli motor Yamaha. Berdasarkan rekapitulasi jawaban responden diatas diketahui bahwa dari tiga item pernyataan diketahui yang tertinggi adalah item pernyataan X4.2. sedangkan yang terendah pada item X4.3. Dengan demikian dapat disarankan kepada pihak PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari, agar dapat meningkatkan kemampuan karyawan terutama dalam melakukan promosi dalam bentuk personal selling, sehingga konsumen dapat mengetahui dengan jelas setiap keunggulan dan kelebiha motor Yamaha yang dipromosikan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, variabel bauran produk (X) mempunyai rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,26. Hal ini menunjukkan bahwa bauran produk yang dinilai berdasarkan persepsi responden atas produk, harga, tempat dan promosi, berada pada kategori baik. Dari 12 item yang ada, menunjukkan bahwa terdapat 27 jawaban responden yang mempunyai angka 3
82
(kurang setuju). Namun secara umum menunjukkan bahwa rata-rata semua item pada variabel bauran produk ini berada pada daerah positif yang berarti bahwa bauran pemasaran PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari telah dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian dalam memenuhi keinginan Konsumen. Selain itu, responden yang menyatakan netral tersebut jika dipersentasekan secara keseluruhan hanya 9,00%.
4.3.2. Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y) Variabel keputusan pembelian (Y) diukur dengan 5 (lima) item pernyataan meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, Evaluasi Alternatif, Keputusan Pembelian, dan Perilaku Pasca Pembelian. Rekapitulasi tanggapan responden atas pernyataan tentang variabel tersebut diuraikan sebagai berikut: Tabel 4.9: Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian Jawaban Responden Variabel Item STS (1) TS (2) KS (3) S (4) Penelitian f % f % f % f % Y1.1 0 0,0 0 0,0 1 2 33 66 0 0,0 0 0,0 0 0 29 58 Keputusan Y1.2 Pembelian Y1.3 0 0,0 0 0,0 7 14 33 66 (Y) Y1.4 0 0,0 0 0,0 0 0 39 78 Y1.5 0 0,0 0 0,0 2 4 36 72 Rata-Rata Variabel Keputusan Pembelian
SS (5) f % 16 32 21 42 10 20 11 22 12 24
RataKategori Rata 4,3 4,42 4,06 4,22 4,2 4,24
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber: Data primer diolah, 2016 (lampiran 2) Tabel 4.9. di atas, menunjukkan bahwa untuk item Y1, mayoritas responden menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 16 orang (32%) dan sebanyak 33 orang (66%) responden menyatakan setuju, dan sebanyak 1 orang (2%) responden yang menyatakan kurang setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y1.1 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,3.
83
Kenyataan ini memberikan indikasi bahwa hampir seluruh responden yang membeli motor di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari percaya dengan kualitas motor Yamaha. Tanggapan responden pada item Y1.2, menunjukkan bahwa sebanyak 21 orang (42%) responden menyatakan sangat setuju, dan sebanyak 29 orang (58%) menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menanggapi tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y1.2 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,42. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden merasa puas dengan motor Yamaha yang dibeli di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari dan akan melakkukan pembelian ulang. Tanggapan responden pada item Y1.3, menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 10 orang (20%) menyatakan sangat setuju dan 33 orang (66%) responden menyatakan setuju dan sebanyak 7 orang (14%) responden yang menyatakan kurang setuju. Demikian pula tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y1.3 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,06. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa kebanyakan responden yang membeli motor Yamaha di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari merasa senang dan akan menyampaikan kepada orang lain. Namun ada tujuh responden yang menanggapi dengan kurang setuju karena mereka menganggap bahwa mereka membeli karena mereka butuh untuk dipakai pada saat itu.
84
Tanggapan responden pada item Y1.4, menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 11 orang (22%) responden menyatakan sangat setuju, 39 orang (78%) menyatakan setuju, dan sebanyak tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada pula responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y1.4 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,22. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa seluruh responden mengakui, mereka membeli motor Yamaha di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari karena motor Yamaha lebih baik dari motor sejenis. Tanggapan responden pada item Y1.5, menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 12 orang (24%) responden menyatakan sangat setuju, 36 orang (72%) menyatakan setuju, dan sebanyak 2 orang (4%) responden yang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil kategorisasi terhadap item pernyataan Y1.5 tersebut berada pada kategori baik atau rata-rata sebesar 4,2. Kenyataan ini memberikan informasi bahwa mayoritas responden yang pernah membeli motor di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari merasa puas dengan jenis motor yang ditawarkan karena spare part-nya banyak tersedia. Walaupun masih ada dua responden yang menyatakan bahwa masih ada beberapa spare part motor Yamaha yang sulit ditemukan di Kota Kendari.. Hasil analisis deskriptif untuk variabel keputusan pembelian (Y) secara keseluruhan mempunyai rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,24. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian yang dinilai berdasarkan persepsi
85
responden berada pada kategori baik. Dan dari lima item pernyataan yang diberikan kepada responden diketahui bahwa item Y1.2 yang tertinggi sedangkan yang terendah pada item Y1.3. sehingga dapat disarankan kepada pihak PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari agar dapat menyediakan motor Yamaha dengan berbagai jenis dan type agar konsumen selalu menjadikan pilihan utama dalam membeli motor karena merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. Dari 5 item yang ada, menunjukkan bahwa terdapat 10 jawaban responden yang mempunyai angka 3 (kurang setuju). Namun secara umum rata-rata semua item pada variabel keputusan pembelian berada pada daerah positif yang berarti bahwa Konsumen yang datang membeli motor di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari sudah baik. Selain itu, responden yang menyatakan netral tersebut jika di persentasekan secara keseluruhan hanya 3,33%, dengan demikian keputusan pembelian Konsumen perlu diperhatikan oleh PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari agar bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.
4.4. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 4.4.1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian dan pembuktian secara empiris pengaruh antar variabel penelitian ini selain menggunakan analisis statistika deskriptif juga digunakan analisis statistika inferensial yaitu analisis regresi linear berganda untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini. Untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) digunakan uji t. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila tsig < α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Demikian
86
pula sebaliknya, apabila tsig > α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat. Hasil analisis regresi linear berganda yang menguji pengaruh variabel bauran pemasaran (X) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari dapat dilihat pada Tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10.: Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari Koefisien Keputusan Variabel bebas t Signifikan regresi (b) Terhadap hipotesis Produk (X1) 0,919 0,003 Diterima Harga (X2) 0,854 0,011 Diterima Tempat (X3) 0,076 0,718 Ditolak Promosi (X4) 1,067 0,000 Diterima Konstanta (a) = 2,982 (Sign= 0,024) R = 0,928 R Square (R2) = 0,860 thit = 2,339 SEE = 0,75007 Sumber: Lampiran 5 Berdasarkan hasil pengujian model regresi tersebut, maka model regresi yang menyatakan pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian dapat dinyatakan sebagai berikut: Y = 0,919X1+0,854X2+0,076X3+1,067X4 Dimana: Y
= Keputusan pembelian
X1 = Produk 0,919 X2 = Harga 0,854 X3 = Tempat 0,076 X4 = Promosi 1,067
87
Dapat dijelaskan bahwa: Koefisien regresi (b) beta (X1) Produk sebesar 0,919, bertanda positif, artinya semakin baik produk PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari maka semakin tinggi keputusan pembelian. Koefisien regresi (b) beta (X2) Harga sebesar 0,854, bertanda positif, artinya semakin baik harga PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari maka semakin tinggi keputusan pembelian. Koefisien regresi (b) beta (X3) Tempat sebesar 0,076, bertanda negatif, artinya semakin buruk tempat PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari maka semakin rendah keputusan pembelian. Koefisien regresi (b) beta (X4) promosi sebesar 1,067, bertanda positif, artinya semakin baik promosi PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari maka semakin tinggi keputusan pembelian. Berdasarkan model persamaan regresi di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut: 4.4.2. Nilai Konstanta Nilai konstanta (a) sebesar 2,982 dengan signifikansi sebesar 0,024 yang berarti lebih besar dari nilai alpha (0,024 < 0,05), maka dapat diinterpretasikan bahwa secara statistik nilai konstanta (a) tersebut berbeda nyata dengan nol (a ≠ 0). Oleh karena itu, nilai konstanta tersebut (a = 2,982) dapat dimasukkan dalam model regresi.
4.4.3. Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan, nilai koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,928. Ini menunjukan bahwa keeratan hubungan langsung antara variabel
88
bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,928. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian maka digunakan tabel 4.11 berikut ini: Tabel 4.11. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Inteval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2011:184 Berdasarkan tabel 4.11 sebelumnya diatas telah ditemukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,928. Nilai tersebut termasuk pada kategori sangat kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari.
4.4.4. Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,860. Hal ini menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran yang dilakukan oleh konsumen yang membeli motor Yamaha dipengaruhi oleh variabel keputusan pembelian sebesar 86,0%. Selebihnya yaitu sebesar 14% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke dalam model penelitian ini.
4.4.5. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan apakah variabel bauran pemasaran mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian, baik secara simultan maupun secara
89
parsial. Pembuktian hipotesis ini menggunakan uji F dengan tujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yang meliputi bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian secara simultan. Sedangkan uji t digunakan untuk melihat pengaruh variabel bebas bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian secara parsial. A. Uji F (pengujian hipotesis secara serempak) Pengujian secara serempak (uji F) dilakukan untuk membuktikan hipotesis pertama yang menyatakan “bauran pemasaran secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari” apakah diterima atau ditolak. Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari dapat dibuktikan dengan nilai signifikansi F (Fsig) sebesar = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α = 0,05 (Fsig 0,000< 0.05). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4) berpengaruh secara simultan terhadap variabel keputusan pembelian (Y) konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. Sehingga dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan diterima. B. Uji-t (pengujian hipotesis secara parsial) Pengujian secara parsial (Uji t) dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi t (t sign) dengan nilai alpha (α = 0,05) pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:
90
1.
Produk (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,003 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula dimensi produk (X1) dapat dimasukkan sebagai salah satu dimensi yang signifikan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian (Y) pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari.
2.
Harga (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,011 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula dimensi harga (X2) dapat dimasukkan sebagai salah satu dimensi yang signifikan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian (Y) pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari.
3.
Tempat (X3) berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,718 > 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Atas dasar ini pula dimensi tempat (X3) tidak dapat dimasukkan sebagai salah satu dimensi yang signifikan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian (Y) pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari.
4.
Promosi (X4) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula dimensi promosi (X4) dapat dimasukkan sebagai salah satu dimensi yang signifikan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian (Y) pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari.
91
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 4.5.1. Pengaruh Simultan Dimensi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dimensi bauran pemasaran (X) yang meliputi Produk, Harga, Tempat, dan Promosi mempunyai rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,26 atau berada pada kategori baik, Hal ini menunjukkan bahwa dimensi bauran pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari yang dinilai berdasarkan persepsi responden telah dapat memberikan pengaruh simultan terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini dapat diketahui bahwa bauran pemasaran yang diukur dengan Produk, Harga, Tempat, dan Promosi, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Temuan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Kotler, 2004) yang menyatakan bahwa Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat-alat pemasaran (Product, Price, Place, and Promotion) yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasarannya di dalam pasar sasaran. Temuan ini pula sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto dkk. (2015) dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X.
4.5.2. Pengaruh Produk Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dimensi produk (X1) mempunyai ratarata skor jawaban responden sebesar 4,31 atau berada pada kategori baik, Hal ini
92
menunjukkan bahwa dimensi produk pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari yang dinilai berdasarkan persepsi responden telah dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini dapat diketahui bahwa produk yang diukur dengan produk yang sesuai dengan harapan, kebersihan showroom, dan produk yang dijual berbeda dengan produk sejenis dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Temuan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Kotler, 2004) yang menyatakan bahwa Produk adalah, segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Lebih lanjut Kotler dan Amstrong (2000) atribut produk yaitu: kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain (design). Temuan ini pula sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto dkk. (2015) dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Dimana Feriyanto menemukan bahwa produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X
4.5.3. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dimensi Harga (X2) mempunyai ratarata skor jawaban responden sebesar 4,21 atau berada pada kategori baik, Hal ini menunjukkan bahwa dimensi harga pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama
93
Kendari yang dinilai berdasarkan persepsi responden dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan 0,011 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan diterima Atas dasar ini dapat diketahui bahwa harga yang diukur dengan harga yang terjangkau, harga sesuai keinginan konsumen, dan kesamaan harga dengan motor sejenis, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Temuan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Kotler, 2004) yang menyatakan bahwa Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang atau jasa yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa. Lebih lanjut Kotler dan Amstrong (2000) atribut produk yaitu: kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain (design). Temuan ini pula sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto dkk. (2015) dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Dimana Feriyanto menemukan bahwa harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X
4.5.4. Pengaruh Tempat Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dimensi Tempat (X3) mempunyai rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,27 atau berada pada kategori baik, Hal ini menunjukkan bahwa dimensi tempat pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari yang dinilai berdasarkan persepsi responden tidak dapat memberikan
94
pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan 0,718 > 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. Atas dasar ini dapat diketahui bahwa tempat yang diukur dengan lokasi showroom yang strategis, transportasi yang lancar, dan parkiran showroom yang nyaman, tidak dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sehingga hipotesis yang diajukan dapat ditolak. Walaupun dapat dijelaskan bahwa konsumen membeli motor Yamaha bukan karena tempatnya yang jauh dan tidak nyaman di siang hari, tapi konsumen membeli motor Yamaha atas dasar kegunaan atau fungsi motor tersebut dan keyakinan bahwa motor apapun itu akan mengalami kerusakan. Temuan ini bertentangan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Djaslim Saladin: 2003,107) yang menyatakan bahwa Keputusan tempat (distribusi) adalah keputusan yang dihubungkan dengan saluran distribusi yang bertindak sebagai tujuan untuk menyalurkan produk kepada pelanggan. Demikian pula dengan pendapat Kotler (2004) yang menyatakan Lokasi adalah suatu tempat di mana perusahaan itu melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Temuan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto dkk. (2015) dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Dimana Feriyanto menemukan bahwa tempat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Namun dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan.
95
Namun ada kesesuaian penelitian Ricka Rahma Dianty (2015) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada Ricky Smartphone Store Mataram). Dimana penelitian Ricka Rahma Dianty (2015) menemukan bahwa secara parsial lokasi (tempat) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.5.5. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dimensi Promosi (X4) mempunyai rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,25 atau berada pada kategori baik, Hal ini menunjukkan bahwa dimensi promosi pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari yang dinilai berdasarkan persepsi responden telah dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini dapat diketahui bahwa promosi yang diukur dengan pernyataan iklan yang dilakukan perusahaan, promosi penjualan yang gencar, personal selling perusahaan, dan manajemen perusahaan yang memiliki direct marketing yang handal, dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Temuan ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Kotler, 2004) yang menyatakan bahwa Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan produknya kepada pasar sasaran, yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta alat pemasaran langsung dan online.
96
Temuan ini pula sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Feriyanto dkk. (2015) dengan judul Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Dimana Feriyanto menemukan bahwa promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Ricka Rahma Dianty (2015) dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada Ricky Smartphone Store Mataram), dimana Ricka Rahma Dianty (2015) menemukan bahwa promosi merupakan variabel yang lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dimensi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. Dan hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik bauran pemasaran PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, maka diharapkan keputusan pembelian semakin tinggi yang didapatkan. 2. Produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. Dan hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik produk PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, maka diharapkan keputusan pembelian semakin tinggi yang didapatkan. 3. Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. Dan hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik harga
PT.
Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, maka diharapkan keputusan pembelian semakin tinggi yang didapatkan. 4. Tempat secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. Dan hipotesis 97
98
yang diajukan ditolak, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin buruk tempat PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, maka keputusan pembelian semakin rendah yang didapatkan. 5. Promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. Dan hipotesis yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa semakin baik promosi PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari, maka diharapkan keputusan pembelian semakin tinggi yang didapatkan.
5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka dapat disarankan bahwa: 1. Jika PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari bertujuan untuk meningkatkan keputusan pebelian, maka hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan atau mengupayakan hal-hal yang dapat menumbuhkan keputusan pembelian, berupa memperbaiki tempat atau lokasi perusahaan dengan memberikan penataan yang baik, sehingga konsumen akan merasa nyaman dan aman ketika datang ke PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari. 2. Bagi karyawan, agar dapat lebih memperhatikan bauran pemasaran, agar konsumenn dapat menetapkan pilihannya untuk tetap menjadi konsumen pada PT. Hasjrat Abadi cabang utama Kendari.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Assael, Henry. 1998. Marketing. Dryden Press. Baloglu, Seyhmus. 2002 Dimensions of Customer Loyalty Separating Friends From Well Wisher, International Journal of Research in Marketing. Vol. 14 (199) p 43-486 Berry, L. and Yudav, M. 1996. Capture and Communicate Valye In The Pricing Of Service. Management Review. Summer PP. 41-51 Bua, Hasanuddin. 2007. Pemasaran Hubungan. Tunggal mandiri Dabholkar, P.A., Thorpe, D.I., 1996. A Measure Of Service Quality For Retail Stores: Scale Development and Validation. Journal of the Academy of Marketing Science 24 (1): 3-16. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Feriyanto dkk. 2015. Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor yamaha Mio Pada PT. X. Prosiding penelitian, Teknik Industri (S-1) Gelombang 1 tahun Akademik 2014-2015. Freddy Rangkuti. 2002. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Edisi Kedua), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gilang Adiakso, 2015. Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Membeli Batik. Skripsi dipublikasikan, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Griffin, Jill. 1996. Costumer Loyality: How to Earn it, How to Keep it, New York: Simon and Chuster,Inc. Gronross, C. 1984, Service Management and Marketing : Managing the Moment of Truth in Service Competition, Lexington, MA : Lexington Books.'
99
100
................... 1990. A Service Relationship Approach to Marketing in Service Contacs: The Marketing And Organizational Behavior Interface, Journal of Business Research, Vol. 20, pp. 3-11. Gupta, S. and D. R. Lehmann, 2005. Managing Customers as Investements, Wharton School Publishing Husein, Umar, 2000. Metodologi Penelitian, Aplikasi dalam Pemasaran. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kotler, Philip, 1988, Marketing, Erlangga, Jakarta …………….., 2000, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks; Jakarta. …………….., dan Gary Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 9. Jilid 1. Prenhalindo; Jakarta. …………….., 2005, Manajemen Pemasaran, PT. Indeks; Jakarta …………….., dan Lane Killer kevin, 2007, Manajemen Pemasaran Edisi Jilid 2, PT. Indeks; Jakarta. LeBlanc and Nguyen N. 2001. Corprate image and Corporate Reputation In Customer Retention Decisions In Service. Journal of Retailing And Consumer Service. Lehtinen, U. and Lehtinen, J.R. 1982 Service Quality: A Study of Quality Dimensions, Helsinki, Finland: Service Management Institute. Lovelock, Chistopher. H., Lauren Wright, 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Indeks, Jakarta. Oliver, Richard l, 1997. Satisfaction: A Behavioral Perpective On The Consumer, The McGraw-Hill Companise, Inc : New York. Parasuraman A, V.A. Zeithaml and L.L. Berry, 1988, Serqual: A Multiple-Item Scala For Meansurm Costumer Perpection of Service Quality, Journal of Marketing, Vol.58 (January), pp.111 – 124. .................., 1988, Servqual: A Multiple-Item Scala For Meansurm Costumer Perpection of Service Quality, Journal of Retailing, Vol.64, p.12-40. Payne, Andrian, 2000, The Essence of Services Marketing, Penerbit Andi, Jogjakarta.
101
Ricka Rahma Dianty (2015) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi Pada Ricky Smartphone Store Mataram). Artikel dipublikasikan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Rust, Roland T. and Richard L. Oliver, 1994, "Service Quality: Insights and Managerial Implication from the Frontier," in Service Quality: New Directions in Theory and Praet,ce, Roland T. Rust and Richard l. Oliver' eds. Thousand Oaks, CA: Sage Publication, pp I-19 Sekaran, Uma, Bougie, Roger. 2010. “Research methods for business : a skill building approach”, Wiley Sheth, Jagdish N and Mittal, Banwari. 2004. Customer Behaviour: Managerial Perspective. Second Edition. Singapore: Thomson Solimun. 2002, Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos. Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung Tjiptono, Fandi, 2005. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset. ……………… 2004. Strategi pemasaran, Edisi I. Yogyakarta: Andi Valerie A, Parasuraman, A. Zeithaml. Leonard Berry. 1985. A conceptual Model of Service Quality and Its Implication for Future Research. Journal of Marketing, Volume 49. Wilson, Aubrey, 1982, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Pustaka Binuman Pressindo. Zeithaml, A. Valarie dan Mary Jo Bitner. 2004. Services Marketing. Integrating rd Costumer Focus Across the Firm. 3 Edition. Irwin: McGraw-Hill.
KUISIONER PENGARUH DIMENSI BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. HASJRAT ABADI CABANG UTAMA KENDARI
I.
PENGANTAR Saudara yang terhormat Terlampir bersama ini saya sampaikan satu paket daftar pernyataan (Opinier) yang merupakan instrument pengumpulan data untuk penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Dimensi Bauran Pemasaran Terhadap
Keputusan
Pembelian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Utama Kendari” Mohon kesediaan Saudara untuk menyisihkan waktu mengisi opinier secara terbuka, apa adanya, sebenar-benarnya sesuai dengan kenyataan yang Saudara alami dan rasakan selama ini dan bukan berdasarkan keinginan atau harapan ataupun pengaruh dari pihak lain (atasan, bawahan maupun rekan kerja). Mohon agar semua opinier dijawab dan tidak satupun butir pernyataan yang tidak Saudara isi. Perlu disampaikan bahwa opinier ini semata-mata bermaksud untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi tersebut diatas dan sama sekali tidak dikaitkan dengan hubungan pribadi Saudara dengan institusi tempat kerja. Untuk itu nama Saudara tidak perlu dicantumkan dalam opinier ini. Terimakasih atas perhatian dan kesediaan Saudara untuk memenuhi permohonan saya.
II.
PETUNJUK PENGISIAN a.
Untuk mengisi identintas, Saudara cukup mengisi titik atau coret yang tidak perlu
b.
Mohon Saudara memberikan jawaban yang sebenarnya sesuai dengan kondisi yang ada.
c.
Jawaban yang Saudara berikan kami jamin kerahasiaannya dan hanya dipergunakan sebatas untuk kepentingan penelitian serta tidak memberikan pengaruh negatif.
d.
Berilah tanda silang (X) untuk setiap jawaban yang menurut Saudara paling tepat dengan skor pilihan Pernyataan Responden Skor Sangat Setuju (SS) (5) Setuju (S) (4) Netral (N) (3) Tidak Setuju (TS) (2) Sangat Tidak Setuju (STS) (1)
III. DATA RESPONDEN a. Umur
: ……………… tahun
b. Jenis kelamin
: Laki-laki/Perempuan*)
c. Pendidikan terakhir
: .................................
d. Lama bekerja
: ................................ tahun/bulan*)
e. Status Pernikahan
: Belum/Sudah menikah*)
*) Coret yang tidak perlu
IV. No 1 2 3. 4 5 6
7 8 9
10 11 12 13 V. No
1.
2 3
4 5
BAGIAN I BAURAN PEMASARAN (X) Pernyataan
STS
Pendapat TS N S
SS
STS
Pendapat TS N S
SS
Produk (X1.1) Produk yang disediakan sesuai dengan harapan Kebersihan showroom terjamin dan nyaman untuk membeli kendaraan Produk yang dijual berbeda dengan motor sejenis Harga (X1.2) Harga-harga motor terjangkau Harga motor sesuai dengan keinginan Harga yang ditawarkan sama dengan motor sejenis Tempat (X1.3) Lokasi showroom PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari strategis Transportasi yang mudah dan lancar Tempat showroom dan parkiran nyaman dan luas Promotion (X1.4) Pihak perusahaan melakukan iklan yang dilakukan oleh manajemen pemasaran perusahaan Pihak manajemen perusahaan melakukan promosi penjualan yang gencar Pihak manajemen perusahaan melakukan personal selling yang baik Pihak manajemen perusahaan memiliki direct marketing yang handal BAGIAN II KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) Pernyataan
Cognitive component Saya membeli motor di PT. Hasjrat Abadi cabang Utama Kendari karena saya percaya dengan kualitas motor Yamaha. Affective component Saya merasa puas dengan motor yang saya beli dan akan melakukan pembelian ulang Saya merasa senang dengan motor yang saya beli dan akan menyampaikan kepada orang lain Behavioral component Saya percaya motor Yamaha lebih baik dari motor sejenis Saya merasa puas dengan motor Yamaha karena spare part-nya mudah didapat
Lampiran 2. Tabulasi Data Penelitian
Keputusan Pembelian Rata2 y1 y2 y3 y4 y5 Rata2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4.00 4 4.00 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 4.33 4 4.20 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3.78 4 3.80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4.00 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4.67 5 4.80 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 6 4.67 5 4.60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 4.00 4 4.00 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 8 4.11 4 4.00 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 9 4.67 5 5.00 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 10 4.22 4 4.20 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 11 4.33 5 4.20 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 12 4.78 5 4.60 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 13 4.33 4 4.20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 14 4.11 4 4.40 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 15 3.78 4 3.80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 16 4.00 4 3.80 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 17 3.67 3 3.60 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 18 4.33 4 4.20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 19 4.00 4 4.00 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 20 3.89 4 4.00 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 21 4.78 5 4.80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 22 4.00 4 4.00 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 23 4.78 5 4.80 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 24 4.78 5 4.80 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 25 3.78 4 3.80 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 26 3.89 4 4.00 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 27 4.67 5 5.00 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 28 4.33 4 4.20 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 29 4.67 5 5.00 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 30 4.78 5 4.60 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 31 3.78 4 4.00 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 32 4.67 5 4.80 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 33 3.78 4 4.00 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 34 4.00 4 4.00 3 5 5 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 35 4.22 5 4.20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 37 4.00 4 4.00 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38 3.89 4 4.00 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 39 4.67 5 5.00 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4.00 4 4.00 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 41 4.67 5 5.00 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 42 4.78 5 4.60 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 43 3.78 4 3.80 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 44 4.11 4 4.40 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 45 4.33 4 4.20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 46 4.00 4 3.80 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 47 3.78 4 3.80 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 48 4.22 4 4.20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 49 4.00 4 4.00 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 50 3.78 4 3.80 Rata2 4.30 4.30 4.00 4.14 4.24 4.12 4.14 4.18 4.48 4.21 4.30 4.42 4.06 4.22 4.20 4.24 Resp
x1
x2
x3
Bauran Pemasaran x4 x5 x6 x7
x8
x9
Bauran Pemasaran Keputusan Pembelian x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 Rata2 y1 y2 y3 y4 y5 Rata2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 0 6 1 1 9 3 3 0 1 0 7 0 2 4 31 35 38 41 36 26 37 35 26 33 29 33 39 36 5 17 15 6 8 13 15 10 12 24 16 21 10 11 12 Jmlh 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Resp
Bauran Pemasaran Keputusan Pembelian x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 Rata2 y1 y2 y3 y4 y5 Rata2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 0 12 2 2 18 6 6 0 2 0 14 0 4 0 4 62 70 76 82 72 52 74 70 52 66 58 66 78 72 0 5 34 30 12 16 26 30 20 24 48 32 42 20 22 24 0 Jmlh 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0
Resp
Produk Resp X1.1 X1.2 X1.3 4 5 4 1 5 4 4 2 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 6 4 5 4 7 5 4 4 8 5 5 5 9 4 4 4 10 5 4 4 11 5 5 5 12 5 4 4 13 4 4 4 14 4 4 4 15 4 4 4 16 4 4 4 17 5 4 4 18 4 5 4 19 4 5 4 20 4 5 5 21 4 4 4 22 4 5 5 23 4 5 5 24 4 4 3 25 4 4 3 26 5 5 5 27 5 4 4 28 5 5 5 29 5 5 5 30 3 4 4 31 5 5 5 32 4 4 4 33 4 5 4 34 4 5 4 35 4 4 4 36 4 5 4 37 4 5 4 38 4 5 5 39 4 4 4 40 5 5 5 41 5 5 5 42 4 4 3 43 4 4 5 44 5 4 4 45 4 4 4 46 4 4 3 47 4 5 4 48 4 5 4 49 4 4 3 50 Mean 4.3 4.46 4.18
Harga Tempat Promosi X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 13 12 13 17 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 11 12 12 15 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 13 13 12 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 14 15 15 19 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 13 12 14 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 13 13 13 16 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 15 14 14 20 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 12 12 13 17 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 13 13 13 17 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 15 15 15 18 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 13 12 13 17 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 12 13 13 18 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 12 11 11 16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 12 12 12 15 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 12 10 11 15 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 13 12 13 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 14 14 14 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 12 12 16 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 14 14 15 19 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 14 14 14 20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 11 12 12 15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 11 12 11 16 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 15 14 14 20 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 13 12 13 17 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 15 15 14 20 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 15 15 15 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 11 12 12 16 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 15 14 14 19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 12 12 11 16 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 13 13 12 16 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 13 12 12 17 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 12 11 12 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 14 14 14 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 12 12 12 16 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 15 15 14 20 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 15 15 15 18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 11 12 12 15 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 13 12 13 18 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 13 12 13 17 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 12 11 12 15 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 11 11 12 15 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 13 13 13 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 13 12 12 16 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 11 12 12 15 4.31 4.2 4.16 4.28 4.21 4.14 4.18 4.48 4.27 4.3 4.42 4.06 4.22 4.25
Keputusan Pembelian Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
4.3
Y 20 5 4 4 4 21 4 3 4 4 19 4 4 4 4 20 5 5 4 5 24 5 4 5 4 23 4 4 4 4 20 4 4 4 4 20 5 5 5 5 25 4 5 4 4 21 4 4 4 4 21 5 4 4 5 23 5 4 4 4 21 5 4 5 4 22 4 4 4 3 19 4 3 4 4 19 4 4 4 3 18 5 4 4 4 21 4 4 4 4 20 4 4 4 4 20 5 4 5 5 24 4 4 4 4 20 5 5 4 5 24 5 5 5 4 24 4 3 4 4 19 4 4 4 4 20 5 5 5 5 25 5 4 4 4 21 5 5 5 5 25 5 4 4 5 23 4 4 4 4 20 5 4 5 5 24 4 4 4 4 20 4 4 4 4 20 4 4 4 4 21 4 4 4 4 20 4 4 4 4 20 4 4 4 4 20 5 5 5 5 25 4 4 4 4 20 5 5 5 5 25 5 4 4 5 23 4 3 4 4 19 5 4 5 4 22 5 4 4 4 21 4 3 4 4 19 4 3 4 4 19 4 5 4 4 21 4 4 4 4 20 4 3 4 4 19 4.42 4.06 4.22 4.2 4.24 4
4
4
4
Produk Harga Resp X1.1 X1.2 X1.3 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3 1 0 6 2 3 1 4 33 27 29 36 36 34 5 16 23 15 12 11 15 Jml 50 50 50 50 50 50
Tempat X3.1 X3.2 X3.3 X3 0 0 0 0 0 0 3 3 0 37 35 26 10 12 24 50 50 50
Produk Harga Resp X1.1 X1.2 X1.3 X1 X2.1 X2.2 X2.3 X2 1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3 2.0 0.0 12.0 4.0 6.0 2.0 4 66.0 54.0 58.0 72.0 72.0 68.0 5 32.0 46.0 30.0 24.0 22.0 30.0 Jml 100 100 100 100 100 100
X3.1 0.0 0.0 6.0 74.0 20.0 100
Tempat X3.2 X3.3 X3 0.0 0.0 0.0 0.0 6.0 0.0 70.0 52.0 24.0 48.0 100 100
Promosi X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 0 33 29 33 39 16 21 10 11 50 50 50 50
X4.1 0.0 0.0 2.0 66.0 32.0 100
X4
Promosi X4.2 X4.3 X4.4 X4 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 14.0 0.0 58.0 66.0 78.0 42.0 20.0 22.0 100 100 100
Keputusan Pembelian Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 7 0 2 33 29 33 39 36 16 21 10 11 12 50 50 50 50 50
Keputusan Pembelian Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.0 0.0 14.0 0.0 4.0 66.0 58.0 66.0 78.0 72.0 32.0 42.0 20.0 22.0 24.0 100 100 100 100 100
Y
Y
Lampiran 3 Uji validitas
Correlations X1
,881**
,000
,000
,000
50
50
50
50
,618**
1
,088
,341*
,542
,016
N
X1.1
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation X1.2
Sig. (2-tailed)
50
50
50
50
,734**
,088
1
,571**
,000
,542
50
50
50
50
,881**
,341*
,571**
1
,000
,016
,000
50
50
50
N Pearson Correlation X1.3
Sig. (2-tailed)
X1.3
,734**
1
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
X1.2
,618**
Pearson Correlation X1
X1.1
N
,000
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations X2 Pearson Correlation X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation X2.2
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
X2.3
1
Sig. (2-tailed) N
X2.1
X2.1
Sig. (2-tailed) N
X2.2
X2.3
,884**
,803**
,796**
,000
,000
,000
50
50
50
1
,599**
,598**
,000
,000
50 ,884** ,000 50
50
50
50
,803**
,599**
1
,384**
,000
,000
50
50
50
50
,796**
,598**
,384**
1
,000
,000
,006
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,006
50
Correlations X3
,701**
,000
,000
,000
50
50
50
50
,736**
1
,453**
,216
,001
,133
N
X3.1
Sig. (2-tailed)
,000
N Pearson Correlation X3.2
Sig. (2-tailed)
50
50
50
50
,813**
,453**
1
,362**
,000
,001
50
50
50
50
,701**
,216
,362**
1
,000
,133
,010
50
50
50
N Pearson Correlation X3.3
Sig. (2-tailed)
X3.3
,813**
1
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
X3.2
,736**
Pearson Correlation X3
X3.1
N
,010
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations X4 Pearson Correlation X4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation X4.2
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
X4.3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
X4.4
Sig. (2-tailed) N
X4.2
X4.3
X4.4
,825**
,836**
,776**
,785**
,000
,000
,000
,000
50
50
50
50
50
,825**
1
,624**
,490**
,550**
,000
,000
,000
1
Sig. (2-tailed) N
X4.1
X4.1
,000 50
50
50
50
50
,836**
,624**
1
,471**
,624**
,000
,000
,001
,000
50
50
50
50
50
,776**
,490**
,471**
1
,445**
,000
,000
,001
50
50
50
50
50
,785**
,550**
,624**
,445**
1
,000
,000
,000
,001
50
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
,001
50
Y Pearson Correlation Y
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Y2
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Y3
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Y4
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Y5
Sig. (2-tailed) N
Y2
Y3
Y4
Y5
,864**
,831**
,735**
,747**
,841**
,000
,000
,000
,000
,000
50
50
50
50
50
50
,864**
1
,624**
,490**
,550**
,816**
,000
,000
,000
,000
1
Sig. (2-tailed) N
Y1
Y1
,000 50
50
50
50
50
50
,831**
,624**
1
,471**
,624**
,645**
,000
,000
,001
,000
,000
50
50
50
50
50
50
,735**
,490**
,471**
1
,445**
,450**
,000
,000
,001
,001
,001
50
50
50
50
50
50
,747**
,550**
,624**
,445**
1
,473**
,000
,000
,000
,001
50
50
50
50
50
50
,841**
,816**
,645**
,450**
,473**
1
,000
,000
,000
,001
,001
50
50
50
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,001
50
Lampiran 4 Uji Reliabilitas
Scale: Produk Case Processing Summary N
%
Valid Cases
50
100,0
0
,0
50
100,0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,612
,600
3
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X1.1
4,3000
,50508
50
X1.2
4,4600
,50346
50
X1.3
4,1800
,62890
50
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X1.1
8,6400
1,011
,257
,133
,716
X1.2
8,4800
,867
,434
,339
,499
X1.3
8,7600
,553
,618
,411
,162
Scale: Harga Case Processing Summary N
%
Valid Cases
50
100,0
0
,0
50
100,0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,769
,770
3
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X2.1
4,2000
,49487
50
X2.2
4,1600
,50950
50
X2.3
4,2800
,49652
50
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X2.1
8,4400
,700
,719
,518
,555
X2.2
8,4800
,785
,550
,360
,748
X2.3
8,3600
,807
,547
,359
,749
Scale: Tempat Case Processing Summary N
%
Valid Cases
50
100,0
0
,0
50
100,0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,612
,611
3
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X3.1
4,1400
,49528
50
X3.2
4,1800
,52255
50
X3.3
4,4800
,50467
50
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X3.1
8,6600
,719
,407
,208
,532
X3.2
8,6200
,608
,522
,278
,355
X3.3
8,3200
,753
,341
,135
,623
Scale: Promosi Case Processing Summary N
%
Valid Cases
50
100,0
0
,0
50
100,0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,812
,821
4
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
X4.1
4,3000
,50508
50
X4.2
4,4200
,49857
50
X4.3
4,0600
,58589
50
X4.4
4,2200
,41845
50
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
X4.1
12,7000
1,520
,672
,465
,743
X4.2
12,5800
1,514
,693
,515
,734
X4.3
12,9400
1,486
,548
,302
,815
X4.4
12,7800
1,726
,647
,446
,764
Scale: Keputusan Pembelian Case Processing Summary N
%
Valid Cases
50
100,0
0
,0
50
100,0
Excludeda Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized Items ,858
,864
5
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
Y1
4,3000
,50508
50
Y2
4,4200
,49857
50
Y3
4,0600
,58589
50
Y4
4,2200
,41845
50
Y5
4,2000
,49487
50
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance if
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's
Item Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
Y1
16,9000
2,541
,773
,710
,802
Y2
16,7800
2,624
,723
,559
,816
Y3
17,1400
2,653
,547
,303
,869
Y4
16,9800
2,959
,630
,451
,841
Y5
17,0000
2,612
,740
,700
,812
Lampiran 5 Uji Regresi Model Summaryb Model
R
R Square
,928a
1
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,860
,848
,75007
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
1
Std. Error
Beta
2,982
1,275
2,339
,024
X1
,919
,290
,529
3,169
,003
X2
,854
,321
,501
2,661
,011
X3
,076
,208
,045
,364
,718
X4
1,067
,158
,896
6,732
,000
a. Dependent Variable: Y
ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
df
Mean Square
F
156,063
4
39,016
25,317
45
,563
181,380
49
Sig. ,000b
69,348
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
19,0999
24,4655
21,1800
1,78464
50
-2,54628
1,89834
,00000
,71880
50
Std. Predicted Value
-1,166
1,841
,000
1,000
50
Std. Residual
-3,395
2,531
,000
,958
50
Residual
a. Dependent Variable: Y
Charts