SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA TERPAAN IKLAN Nu GREEN TEA VERSI TAXI DI TELEVISI DENGAN BRAND AWARENESS PADA REMAJA DI KOMPL. PU, REMPOA – BANTEN
DISUSUN OLEH : Nama
: Triwulan Andriana
NIM
: 4430411-109
Jurusan: Marketing Communicating & Advertising
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2007
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM STUDI MARCOMM & ADVERTISING Triwulan Andriana (4430411-109) Hubungan Antara Terpaan Iklan Nu Green Tea Versi Taxi di Televisi dengan Brand Awareness Pada Remaja di Kompl. PU. Rempoa - Banten 80 halaman; 46 Tabel; 24 Lampiran; 26 Bibliografi (1961 – 2005) ABSTRAKSI Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketatnya persaingan produk minuman teh hijau. Produk-produk tersebut saling bersaing melalui iklan televisi. Iklaniklan tersebut bertujuan menyampaikan pesan mengenai manfaat produk kepada khalayak untuk mendapatkan Brand Awareness (Kesadaran Merek) pada khalayak yang melihatnya. Salah satu iklan yang ditayangkan di televisi adalah iklan minuman Nu Green Tea versi Taxi, dimana alur cerita iklan tersebut menarik dan khusus ditayangkan hanya di bulan Ramadhan tahun 2006 dan 2007. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness khalayak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori George E. Belch & Michael A. Belch. Teori ini menjelaskan bahwa proses komunikasi dipengaruhi oleh field of experience komunikan serta dalam meningkatkan Brand Awareness dibentuk melalui terpaan iklan, yaitu frekuensi, durasi, intensitas dan perhatian. Teori Hierarki Efek juga digunakan dalam penelitian ini, mengenai efek dari iklan. Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara terpaan iklan dengan Brand Awareness, dimana Brand Awareness merupakan pembentukan awal dari sebuah efek iklan. Penelitian ini bertipe eksplanatif, menggunakan metode survey yang menyebarkan kuesioner ke 75 orang responden dari 300 responden total kesluruhan poplasi, dengan menggunakan teknik sampling berupa sampel acak sederhana (simple random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada jumlah sampel yang telah ditentukan tersebut. Hasil penelitian yang diperoleh adalah adanya hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness remaja di Kompl. PU, Rempoa – Banten. Korelasi yang dihasilkan adalah rendah. Dengan demikian iklan televisi bukan merupakan satu-satunya faktor penentu kesadaran merek (Brand Awareness) pada khalayak walaupun terpaan iklan dapat mempengaruhi benak khalayak dalam menciptakan Brand Awareness.
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah………………………………….
1
1.2
Perumusan Masalah………………………………………
6
1.3
Tujuan Penelitian…………………………………………
7
1.4
Signifikansi Penelitian……………………………………
7
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.
Periklanan Sebagai Proses Komunikasi……………………
9
2.2
Hierarki Efek……………………………………………….
15
2.3
Brand Awareness (Kesadaran Merek………………………
18
2.4
Keunggulan dan Kelemahan Televisi……………………..
23
2.7
2.4.1 Keunggulan Televisi……………………………….
23
2.4.2 Kelemahan Televisi………………………………..
23
Elemen-elemen Iklan Televisi……………………………….
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Jenis Penelitian……………………………………………...
26
3.2
Merode Penelitian…………………………………………..
26
3.3
Populasi dan Sampel………………………………………..
27
3.3.1
27
Populasi……………………………………………..
3.3.2
Sampel……………………………………………….
28
Teknik Pengumpulan Data………………………………….
29
3.4.1
Teknik Pengumpulan Data Primer………………….
29
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data Sekunder……………….
29
3.5
Definisi Konsep……………………………………………..
30
3.6
Operasionalisasi Konsep……………………………………
30
3.7
Metode Analisis Data………………………………………
32
3.4
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Gambaran Umum Obyek Penelitian………………………..
36
4.1.1
Sejarah PT. ABC President Indonesia………………
36
4.1.2
Minuman Nu Green Tea…………………………….
37
4.2
Iklan Nu Green Tea Versi Taxi di Televisi…………………
39
4.3
Tujuan Iklan Nu Green Tea Versi Taxi di Televisi…………
42
4.4
Hasil Penelitian………………………………………………
43
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan…………………………………………………..
79
5.2
Saran…………………………………………………………
79
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Keseharian hidup kita tidak terlepas dari adanya iklan. Setiap saat
dalam berbagai situasi dimanapun dan kapanpun, iklan selalu ada di sekeliling kita sampai yang tidak kita sadari sekalipun. Segala aktifitas kita nyaris selalu mendapat terpaan iklan berbagai produk. Saat mendengarkan radio, menonton televisi, membaca surat kabar atau majalah, ketika menunggu bis biasanya ada poster yang ditempel di halte bis atau leaflet yang disebarkan di jalanan, billboard yang dipasang di pinggir jalan dan masih banyak lagi contoh iklan lainnya. Karena produk yang begitu banyak jenisnya, maka para produsen berlomba-lomba mempromosikan produknya kepada target market yang dituju. Salah satu promosi yang dilakukan adalah melalui iklan. Semua aktifitas kampanye periklanan, baik melalui media televisi, radio, internet, surat kabar, majalah dan lain-lainnya mempunyai tujuan akhir yaitu mempengaruhi pelanggan sehingga mereka sadar akan produk dan sadar merek (Brand Awareness). Kegiatan kampanye periklanan melalui media televisi biasanya dipilih para pemasar dengan alasan televisi merupakan sarana promosi yang mampu menjangkau khalayak luas serta dinikmati dengan suara (audio) dan gambar (visual) sekaligus. Salah satu dari tujuan periklanan adalah untuk memberikan informasi kepada khalayak tentang seluk beluk suatu produk1. Iklan
1
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran; Ananlisis, Pemasaran, Implementasi dan Pengendalian, Erlangga, Jakarta,2000, hal-118
2
televisi yang menayangkan produk baru akan lebih mudah diingat konsumen dikarenakan langsung melihat gambar produk tersebut. Informasi lain mengenai produk yang ditayangkan melalui iklan di televisi turut menampilkan logo dan merek produk. Terpaan iklan di televisi dengan frekuensi yang lebih sering diharapkan dapat mempengaruhi ingatan kesadaran merek (Brand Awareness) pada khalayak. Pengiklan yang yang berani bertaruh besar-besaran dalam memasarkan produknya, banyak yang mempromosikannya melalui media Above The Line (Media Lini Atas). Televisi dianggap sebagai media huburan yang mudah dijumpai dan hampir dimiliki di setiap rumah di berbagai belahan dunia manapun. Selama lebih dari 40 tahun, televisi telah menjadi media paling berpengaruh di dunia manapun. Selama lebih dari 40 tahun, televisi telah menjadi media paling berpengaruh di dunia, meskipun ukuran khalayak televisi jaringan telah menurun dalam decade terakhir2. Menurut studi Nielsen Media Research tahun 1998 menunjukkan bahwa mereka yang memiliki internet dan jasa online di rumah-rumah mereka menonton televisi 15% lebih sedikit daripada yang tidak memilikinya3. Persaingan produk pada kategorinya masing-masing, memacu para pemasar untuk membuat iklan televisi semenarik mungkin. Banyak ditemukan beraneka ragam merek atau produk dari setiap kategori produk. Masing-masing kategori produk atau merek terus berlomba-lomba memasarkan produknya lewat iklan di televisi. Produk lama maupun baru yang beriklan di televisi berusaha
2
3
Monle Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, PT. Prenada Media, Jakarta, 2004, hal-264 Anne R. Carey dan Gary Visgaitis, “Free-Time Chioces,” USA Today, 22 September 1997, halA1
3
menampilkan kelebihan produknya dengan cerita iklan yang menarik untuk dilihat. Dengan beragam produk yang beriklan di televisi, diharapkan akan mempengaruhi ingatan konsumen akan merek dan memutuskan membeli produk yang dipilihnya di anatara para pesaing produk-produk tersebut yang sesuai dengan kebutuhannya maupun hanya sebagai penunjang gaya hidupnya. Produk untuk kategori minuman teh hijau dalam kemasan baru merebak dalam setahun belakangan ini. Fenoma masyarakat kita yang semakin meningkat kesadarannya dalam menjaga kesehatan dengan minum teh hijau namun memilih yang praktis seperti kemasan botol. Masyarakat sekarang ini hidup dalam era globalisasi, dimana kesibukan dalam berbagai aktifitas menyebabkan segalanya ingin yang serba instant dan praktis serta menyehatkan. Produk minuman teh hijau sudah sejak lama diketahui sebagai minuman kesehatan bagi tubuh. Keadaan ini tentunya membuat para produsen minuman menjadi tertarik memproduksi minuman teh hijau dalam kemasan siap minum. Salah satu produsen yang memproduksi minuman teh hijau dalam kemasan siap minum adalah PT. ABC President Indonesia. Produk yang sudah ada di pasar yang diproduksi sebelumnya adalah mie instant ABC. Kemudian pada April 2005 meluncurkan minuman teh hijau dalam kemasan siap minum (ready to drink), yang berlabel merek Nu Green Tea. Pada saat pertama kali diluncurkan ke pasar, Nu Green Tea berpromosi hanya melalui media lini bawah seperti memberikan sample minuman Nu Green Tea gratis di sekolah, kampus atau pusat perbelanjaan seperti di mall. Gebrakan pertama ini terus dilakukan sampai beberapa bulan lamanya demi membentuk tujuan awal yaitu kesadaran merek (Brand Awareness) pada benak khalayak. Dari yang tidak kenal (unaware), setelah mencoba dan mengkonsumsi Nu Green Tea yang dibagikan gratis
4
tersebut, maka sedikit demi sedikit mereka menjadi aware (sadar) akan merek Nu Green Tea. Nü Green Tea sebagai pemula di kelas teh hijau ready to drink, pertama kalinya bersaing dengan produk impor, yaitu Pokka. Namun kelebihan Nü Green Tea terletak pada harga yang relatif lebih murah dibandingkan pesaingnya itu. Juga varian yang ditawarkan Nü Green Tea seperti Original (asli), Honey (madu) dan terakhir mengeluarkan rasa Less Sugar (rendah gula), mampu merebut hati konsumen penyuka minuman teh hijau, khususnya yang ready to drink. Tersedia dalam kemasan botol plastic berukuran 500 ml dan 330 ml. Dengan segmentasi pada anak muda pada kelas menengah, dan target market yang menuju kepada pria dan wanita dengan umur 12 – 25 tahun dengan status sosial A-B-C serta yang tinggal di kota-kota besar dan pinggiran kota, serta anak muda yang aktif, mengikuti trend masa kini serta hidup sehat memposisikan Nü Green Tea sebagai minuman teh hijau-nya kaum muda. Daerah Kompl. Pu, Rempoa, Banten dianggap penulis dapat mewakili remaja yang sesuai dengan target market Nu Green Tea. Serta remaja di daerah tersebut sudah mendapat pengaruh dari menonton iklan Nu Green Tea di televisi dengan mengkonsumsi minuman Nu Green Tea dalam keseharian masing-masing indivisu maupun kegiatan di lingkungan mereka. Dalam dunia pemasaran tentunya kemunculan suatu produk akan menimbulkan suatu dampak bagi terciptanya produk baru sebagai pesaing yang sudah ada lebih dulu di pasar. Tak heran lagi jika selang beberapa waktu kemudian, munculah produk lokal sejenis, diantaranya Sosro green tea, Zestea, Frestea green dan Artea green tea. Semuanya memiliki keunikan rasa tersendiri
5
yang berusaha menyaingi Nu Green Tea yang sudah lebih dulu bermain di pasar dan langsung dapat merebut pangsa pasar yang luas. Berbagai cara dilakukan tiap-tiap produk tersebut untuk dapat menarik konsumen beralih dari Nu Green Tea ke merek lain. Mulai dari harga yang bersaing, inovasi rasa sampai kemasan yang berbeda. Salah satu cara setiap merek minuman teh hijau termasuk Nu Green Tea dalam menngkatkan kesadaran merek (Brand Awareness) adalah dengan cara beriklan. Beberapa iklan the hijau di radio, televisi, surat kabar, majalah, leaflet sampai billboard berlomba-lomba memberikan suguhan yang menarik minat konsumen. Tak terkecuali dengan Nu Green Tea, walaupun promosi pertama kalinya hanya melalui sekolah atau kampus-kampus dengan memberikan sample gratis namun sejalan dengan persaingan produk the hijau lainnya membuat PT. ABC President Indonesia juga beriklan melalui Above The Line (ATL) salah satunya di televisi. Nu Green Tea dalam beriklan di televisi tidak hanya megandalkan pada daya tarik dari iklan semata, namun juga frekuensi penayangannya yang menjadi salah satu faktor pendukung terpaan iklan untuk menciptakan Brand Awareness dalam melakukan promosi pada khalayak. Hal ini didorong atas dasar pengenalan Nu Green Tea sebagai produk yang masih baru agar masyarakat menjadi tahu dan sadar akan produk tersebut. Karena pada dasarnya iklan ditujukan sebagai alat komunikasi dari produsen, yang disampaikannya melalui media kepada konsumen yang bertujuan menimbulkan efek, yaitu Brand Awareness. Sejak pertengahan tahun 2006, iklan Nu Green Tea di televisi muncul pertama kalinya dengan tujuan menginformasikan produk Nu Green Tea. Iklan yang ditampilkan hanya menonjolkan Nu Green Tea sebagai minuman
6
kesehatan yang menyegarkan. Namun nampaknya hal ini masih terus ditingkatkan untuk menciptakan Brand Awareness pada khalayak. Hingga pada bulan oktober 2006 atau tepatnya bulan Ramadhan, kembali ditayangkan iklan Nu Green Tea di televisi denagn versi baru yaitu Taxi. Iklan Nu Green Tea versi Taxi kembali ditayangkan di bulan Ramadhan tahun 2007 walalupun sebelumnya sedah ada iklan Nu Green Tea versi terbaru. Karena iklan Nu Green Tea versi Taxi dibuat semenarik mungkin, terutama dengan copy iklannya. Suasana atau setting iklan pun disesuaikan dengan keadaan di bulan Ramadhan dengan terdengarnya suara adzhan Maghrib dan tagline Nu Green Tea yang muncul di akhir iklan. Tidak ketinggalan kemasan Nu Green Tea terlihat jelas saat iklan ditayangkan. Frekuensi penayangan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi, dengan iklan yang menarik serta berbeda dari pesaingnya, tentunya diharapkan menciptakan kesadaran merek (Brand Awareness) yang kuat pada benak khalayak akibat terpaan iklan tersebut.Sehingga penulis memilih alasan tersebut memilih untuk melakukan penelitian ini dengan judul skripsi adalah “Hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness pada Remaja di Kompl. PU, Rempoa-Banten.
1.2
Perumusan Masalah Dalam skripsi ini penulis hanya membatasi permasalahan yang
diteliti. Perumusan masalah ini untuk membantu pembaca mengetahui dengan jelas dan mudah permasalahan yang sedang menjadi perhatian penulis. Terpaan iklan iklan di televisi sering dianggap lebih efektif terhadap kesadaran merek (Brand Awareness) terutama merek baru. Khalayak menjadi tahu akan merek tersebut ketika frekuensi iklan ditingkatkan setiap
7
harinya, untuk membuat benak konsumen menangkap apa yang disampaikan iklan tersebut. Dari fenoma yang ada, penulis merumuskan masalah yang diteliti adalah apakah ada hubungan antara terpaan iklan Nü Green Tea di televisi terhadap Brand Awareness pada remaja di Kompleks PU, Rempoa – Banten.
1.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban atas permasalahan
yang dikemukakan di atas. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara terpaan iklan Nü Green Tea di televisi terhadap Brand Awareness pada remaja di lingkungan Kompleks PU, Rempoa – Banten.
1.4
Signifikansi Penelitian
1.4.1
Signifikansi Teoritis/Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan/kontribusi
serta masukan bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya bidang periklanan yaitu mengenai periklanan dan bagaiman pembentukan terhadap Brand Awareness melaui iklan televisi. Selain itu juga memberikan gambaran periklanan sebagai proses komunikasi.
1.4.2
Signifikansi Praktis Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dan
gambaran kepada PT. ABC President Indonesia sebagai produsen minuman Nü Green Tea tentang bagaimana melakukan strategi periklanan, khususnya melalui media televisi untuk dapat menciptakan Brand Awareness pada konsumen yang nantinya bertujuan akhir dalam mempengaruhi perilaku konsumen pada pemilihan
8
dan keputusan pembelian. Serta memberikan masukan sebagai evaluasi Nü Green Tea dalam mengembangkan strategi pemasaran selanjutnya.
9
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
1.1
Periklanan sebagai Proses Komunikasi Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Komunikasi pada hakekatnya merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator melalui suatu media yang ditujukan pada komuniaksn (penerima pesan). Kata komunikasi (communication) dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”4,communico5, communicatio6, atau communicare7 yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Sehingga komunikasi dapat didefinisikan secara sederhana yaitu penyampaian pesan melalui media elektronik. Periklanan merupakan sarana dalam mempromosikan suatu produk atau jasa kepada khalayak luas. Periklanan sebagai bagian dari upaya strategi pemasaran dalam bentuk komunikasi karena bersifat menyampaikan pesan dan informasi dari pengiklan melalui media baik media lini atas atau media lini bawah kepada khalayak dan bertujuan memberikan efek tertentu.
4
William I. Gorden, Communication : Personal and Public, Sherman Oaks, CA, Alfred, 1978, hal28 5 Coin Cherry, World Communication : Threat of promise? New york, John Willey & Sons, 1978, hal-2 6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung, Pt. Remaja Rosdakarya, 1997, hal-4 7 Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson, Understandiang and Sharing : An Introduction to Speech Communication, Dubuque, lowa: Wm.C. Brown, 1979, hal-3
10
Seperti pernyataan Thomas M. Scheidel8 yang mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. Periklanan dikatakan sebagai proses dari sebuah kmunikasi, karena unsur-unsur yang terdapat di dalamnya membentuk kesatuan dalam meyampaikan pesan melalui suatu media kepada khalayak dan bertujuan menimbulkan efek. Salah satu efek yang didapatkan dari tujuan suatu iklan adalah kesadaran merek (Brand Awareness). Efek ini biasanya merupakan tujuan awal dari pengiklan (produsen) apabila meluncurkan suatu produk atau jasa ke pasar. Sehingga khalayak menjadi tahu dan sadar akan adanya merek tersebut. Unsur-unsur yang ada dalam suatu iklan sebagai proses dari periklanan9, yaitu : •
Pemrakarsa
Sumber (Source)
•
Pesan
Pesan (Message)
•
Media
Saluran (Channel)
•
Masyarakat
Penerima (Receiver)
•
Efek
Brand Awareness
Tujuan dari periklanan umumnya mengandung misi komunikasi. Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan
8
9
Thomas M. Scheidel, Speech Communication and Human Interaction, Edisi ke- 2 Glenville, III: Scott, Foresmna & Co., 1976, hal-27 Endah Muwarni, Dasar-dasar Periklanan : Wahana Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Fak. Ilmu Komunikasi, Univ, Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, 2004, hal-14
11
adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi periklanan10. Periklanan11 adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang atau kendaraan umum. Menurut Frank Jefkins12 periklanan adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasuif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Iklan dikatakan sebagai proses komunikasi, sehingga dapat digambarkan sebuah hubungan terpaan iklan dalam sebuah proses komunikasi dengan kesadran yang dikemukana oleh George E. Blech dan Michael Belch13, sebagai berikut : Bagan 2.1 Proses Komunikasi Field of Experience Komunikator
Pesan encoding
decoding
Komunikan
Media Feedback Noise
Respon
Sumber : George E. Belch & Michael A. Belch, Introduction to Advertising and Promotion, USA, Richard D. Irwin, 1995 10
11
Rhenald Khasali, Manajemen Periklanan, konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT. Temprit, Jakarta, 1992, hal-51 Monlee Lee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, PT. Prenada Media, Jakarta, 2004, hal-3
12
Proses komunikasi melibatkan komunikator dan komunikasn sebagai pelaku utama dam berkomunikasi. Empat unsure yang merupakan fungsi komunikasi adalah encoding (pengkodean), decoding (penguraian kode), response (tanggapan) dan feedback (umpan balik). Unsur terakhir adalah noise (gangguan) yaitu pesan-pesan yang acak dan bertentangan yang dapat mengganggu komunikasi yang diharapkan. Komunikator sebagai penyampai pesan adalah sekelompk orang atau perusahaan yang memiliki informasi untuk disampaikan kepada komunikan, yaitu penerima pesan. Adapun pesan disampaikan melalui suatu media seperti televisi, dimana pesan berupa sebuah iklan yang bertujuan menimbulkan respon yang diharapkan seperti kesadaran merek (Brand Awareness). Melalui proses encoding, komunikator melakukan penyandian pesan/menerjemahkan tujuantujuan komunikasi kedalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima, penyandian pesan disampaikan dalam bentuk verbal maupun non verbal oleh komunikator dengan menggunakan tanda-tanda yang dikenali atau dimengerti oleh komunikan14. Media penyampai pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak sampai kepada target market atau komunikan yang dituju. Memilih mesia yang tepat akan sangat menetukan apakah pesan yang ingin disampaikan kepada kelompok sasaran akan sampai atau tidak15.
12
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1997, hal-5 George E. Belch & Michael A. Belch, Introduction to Advertising and Promotion, USA, Richard D. Irwin, 1995, hal-155 14 Ibid, hal-164 15 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Pertama, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal-283 13
13
Media massa telah muncul sebagai kekuatan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia di jaman sekarang. Penyebaran informasi melalui media massa seperti surat kabar, televisi, radio dan film, telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupan16. Salah satu media yang dianggap efektif dalam penyampaian pesan iklan yang dapat menerpa komunikan atau dalam hal ini sebagai komunikan adalah televisi. Dengan penyampain pesan berupa gambar dan suara sekaligus, televisi dapat dijangaku luas bahkan sampai ke seluruh dunia dan tempat-tempat terpencil sekalipun. Melalui media televisi, iklan dapat disiarkan secara berulangulang dengan harapan iklan yang disiarkan akan ditangkap pesan yang disampaikannnya dan mendapat respon yang baik dari audience. Diharapkan audience akan mengamati, membaca dan mendengarkan ketika iklan disiarkan di televisi. Jika pemasang iklan berhasil, pengulangan itu memastikan bahwa iklan mencapai konsumen dengan suatu pesan yang menciptakan penegnalan produk, membedakan produk dari para pesaingnya, menghubungkan produk dengan pengalaman yang menyenangkan serta berulang-ulang melibatkan khalayak dalam penciptaan makna iklan. Frekuensi merupakan pengulangan pesan. Frekuensi diutamakan apabila ada pesaing-pesaing yang kuat. Dengan adanya pengulangan, diharapkan terjadinya suatu tindakan pembelian oleh khalayak yang dituju oleh suatu merek yang diklankan17. Pengulangan dianggap merupakan teknik yang paling ampuh 16
Dra. Nina Mutmainah, M.A., Drs. M. Fauzi, M.A. Psikologi Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997, hal-80 17 Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications, PT. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003, hal-97
14
untuk melekatkan pesan dibenak konsumen. Dengan mengingat sebagian dari iklan saja seperti gambar ataupun alur ceritanya yang unik maka sudah cukup dan berulang-ulang
meibatkan
khalayak
menjadi
akrab
sehingga
dapat
mengidentifikasi hal-hal yang penting pada iklan. Intensitas adalah selesai tidaknya khalayak menonton iklan yang ditayangkan, bila menarik perhatian khalayak maka memungkinkan khalayak untuk mengganti channel (saluran) di saat iklan disiarkan. Untuk iklan televisi, agar iklan yang ditayangkan mampu merebut perhatian serta terus ingin melihat iklan tersebut bagi khalayak yang menontonnuya sebaiknya ikan dibuat semenarik mungkin dan mudah dimengerti dengan membutuhkan lamanya tayangan iklan tersebut18. Durasi merupakan lamanya iklan saat ditayangkan yang dapat dihitung dalam satuan tahun, bulan, minggu, hari, jam dan detik. Penentuan berapa lama iklan yang ditayangkan, akan dipengaruhi oleh variabel anggaran periklanan yang tersedia,siklus penggunaan produk oleh konsumen dan target persaingan iklan19. Setelah khalayak di terpa oleh iklan dengan melihat, mendengar, atau membaca pesan yang disampaikan. Diharapkan khalayak memberikan respon, penerimaan pesan oleh komunikan merupakan sebuah tanggapan terhadap pesan yang disampaikan20. Ada dua respon dari iklan yang disampakan melakui suatu media. Respon positif dan respon negatif. Respon positif adalah adanya keserasian antara harapan komunikator sebagai pengirim pesan dengan tanggapan penerima pesan 18 19 20
Sutisna, Op Cit, hal-284 Ibid, hal-285 Ibis, hal 269-270
15
yaitu memberikan pengaruh positif pada sikap dan perilaku konsumen yang mendorong konsumen untuk melaukan tindakan pembelian. Sedangkan respon negatif merupakan tidak adanya kesersian antara harapan komunikator sebagai pengirim pesan dengan tanggapan konsumen. Bila pesan diterima negatif, maka memberikan pengaruh negatif juga berupa sikap negatif yang menghalangi tindakan pembelian.
2.2
Hierarki Efek Dari kegiatan periklanan, pihak pengiklan atau produsen
menghendaki adanya efek dari konsumen setelah terpaan iklan di televisi. Karena periklanan merupakan suatu cara mendorong calon konsumen dari tahap tidak kenal akan produk atau jasa tertentu, sampai tahap melakukan tindakan pemebelian. Pada umumnya komunikator (pengiklan) berusaha agar komunikan (konsumen) tertarik dengan produk yang diiklankan serta ingin tahu lebih lanjut lagi, kemudian memiliki dan bertidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebut sebagai “Hierarki Efek”, dimana teori ini menunjukkan ketika khalayak melewati tingkat kesadaran, memahami, menyukai, memilih, memastikan dan membeli. Ada beberapa tingkatan dalam proses komunikasi sebelum orang menerima suatu hirarki21.
16
Bagan 2.2 Hierarki Efek Tahap Penerimaan Awareness Knowledge
Tingkah Laku Kognitif Berdasarkan pemikiran dan penilaian yang rasional Afektif Menekankan pada emosi, perubahan, pengetahuan dan sikap
Tujuan Pesan Menyediakan informasi dan fakta
Pengarahan secara persuasive (membujuk khalayak untuk menggunakan produk/jasa) Action atau memotivasi Konatif dan Motivasi Mengubah dan untuk mencoba dan melakukan tindakan memberikan rangsangan penggunaan produk/jasa
Liking Preference
Conviction Purchase
Sumber : Robert J. Lavidge & Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of Advertising Effectiveness
Tahapan penerimaan konsumen dalam hubungannya dengan hierarki efek dengan pesan iklan : 1. Awareness (kesadaran) Pada tahap ini konsumen milai sadar atau tahu bahwa produk jasa tersebut itu ada. 2. Knowledge (Pengetahuan) Pada tahap ini mereka mengetahui apa yang ditawarkan oleh produk atau jasa tersebut. 3. Liking (menyukai) Pada tahap inimereka mempunyai sikap positif terhadap produk atau jasa yang ditawarkan yaitu sikap menyuakai pada produk atau jasa itu.
21
Robert J. Lavidge dan Gary A. Steiner, A Model for Predictive Measurements of Advertising Effectiveness, Journal of Marketing, 1961, hal-59
17
4. Preference (memilih) Setelah melalui berbagai tahap, sampailah pada satu pilihan terhadap produk atau jasa yang disukai. 5. Conviction (keyakinan) Pada tahap ini mereka mempunyai keyakinan terhadap produk atau jasa yang dipillihitulah yang digunakannya. 2. Purchase (pembelian) Mereka telah sampai pada kesimpulan untuk melakukan tindakan menggunakan suatu produk atau jasa. Tahapan-tahapan hierarki efek tersebut digolongkan ke dalam tiga dimensi dasar, yaitu : 1. Awareness dan Knowledge masuk ke tahap kognitif, ini berkaitan dengan iklan yang menyediakan informasi dan fakta. Tahap kognitif berdasarkan atas pemikiran dan penilaian yang rasional atas apa yang dianjurkan oleh komunikator. 2. Liking dan Preference masuk ke tahap afektif, ini berkaitan dengan adanya iklan dapat mengubah sikap dan perasaan. Tahap afektif yaitu penialaian berdasarkan komponen perasaan sebelum mengambil pengambilan terkakhir tentang isi pesan dari iklan tersebut. 3. Conviction dan Purchase masuk ke tahap konatif, ini berkaitan dengan adanya iklan yang dapat mengubah dan memberikan rangsangan. Tahap konatif dan motivasi di sini, yaitu memberikan penilaian berdasarkan arti khusus dari isi pesan sebagaimana disajikan komunikator, dimana pada akhirnya melakukan tindakan pembeleian terhadap produk atau jasa yang ditawarkan pihak komunikator22.
18
Terpaan iklan di televisi bertujuan menimbulkan efek yang diharapkan yaitu salah satunya brand awareness. Terutama pada merek baru seperti dalam penelitian ini, yakni minuman Nü Green Tea yang merupakan produk baru. Untuk mengenalkan pada khalayak, maka hierarki efek yang sesuai dengan teori di atas perlu melawati terlebih dahulu pada tahapan kognitif (sadar dan tahu).Kemudian berlanjut untuk ke tahap selanjutnya, yaitu afektif (menyukai layanan jasa tersebut dan menentukan pilihan). Hingga sampai tahap terakhir, yaitu konatif (yakin terhadap layanan jasa yang dipilih dan melakukan tindakan penggunaan). Namun tahap awareness dan knowledge merupakan langkah awal terlebih dahulu untuk mencipatakan Brand Awareness (kesadaran merek) di benak konsumen. Terpaan iklan Nü Green Tea di televisi bertujuan pada Brand Awareness tersebut yang melihatnya untuk kemudian konsumen akan melakukan pada pemilihan dan keputusan membeli.
2.3
Brand Awareness (Kesadaran Merek) Merek bagi suatu produk merupakan penanda untuk membedakan
dengan produk lainnya. Merek dapat berupa nama, logo, simbol tertentu atau desain yang dibuat untuk mengidentifikasikan produk yang ditawarkan ke pelanggan. Merek merupakan sebuah identitas, maka dari itu merupakan hak milik yang akan terus digunakan sampai kapanpun jika telah mendaftarkan merek sebagai hak paten bagi pemiliknya.
22
Astrid S. susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek 1, PT. Bina Cipta Karya, Jakarta, 1997, hal-208
19
Hermawan Kertajaya23 mendefinisikan merek secara simple sebagai “value indicator”, yaitu indicator yang menggambarkan seberapa kokoh dan solidnya value yang ditawarkan ke pelanggan. Karena merek menggambarkan value yang ditawarkan, maka ia menjadi alatkunci bagi pelanggan dalam menetapkan pilihan pembelian.Bagi para marketer, merek bukanlah sekedar sebuah nama, akan tetapi merek sudah menjadi “nyawa” dari produk dan layanan yang ditawarkan ke pelanggan. Sehingga merek dapat merupakan nama, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari prosuk pesaing24. Adapun salah satu efek yang diharapkan dari periklanan, adalah salah satunya adalah kesadaran merek (Brand Awareness). Brand awareness25 merupakan ukuran eksistensi merek di benak konsumen. Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu26. Pengenalan merek merupakan ukuran brand awareness responden. Dengan pengenalan merek maka konsumen menjadi sadar akan adanya merek tersebut. Namun hal ini bisa jadi hanya sekedar mengetahui tidak menjadi sadar merek. Ketika pembeli sedang melakukan pemilihan beberapa merek, dan yang pertama kali diingatnya adalah satu merek tertentu maka hal itulah yang dimaksud
23
24 25 26
Hermawan Kertajaya, Yushowady, Dkk, Positioning, Diferensiasi, Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004, hal-184 Philip Kotler, Op Cit, hal-63 Hermawan Kertajaya, Op.Cit, hal-203 Darmadi Durianto, Sugiarto, Dkk, Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif ; Strategi, Program, dan Teknik Pengukuran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003, hal-22
20
kan sebagai kesadaran merek (Brand Awareness). Pengenalan merek merupakan pengenalan fisik dari atribut suatu produk seperti bentuk, warna, rasa, ukuran, desain dan lain sebagainya. Brand awareness membutuhkan sesuatu sebagai perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya merek dalam suatu kelompok produk27. Kesan merek secara keseluruhan Kesan merek secara keseluruhan terbentuk dari tiga elemen, yaitu : penegnalan merek (brand recognition), sikap konsumen (attitude) dan kepercayaan konsumen terhadap produk (confidence). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengenalan merek merupakan landasan untuk terciptanya sikap dan keuyakinan konsumen. Untuk meraih barnd awareness terhadap konsumen dimana kesadran merek melibatkan dua hal yaitu identitas dan merek, dan mengaitkannya pada kelas produk28 tersebut, yaitu : 1. Menjadi berbeda dan diingat Suatu pesan kesadaran seharusnya memberikan suatu alasan untuk diperhatikan dan harusnya itu selalu diingat. Ada banyak cara yang bisa dipakai, namun hal yang paling cocok adalah menjadi berbeda dan istimewa. 2. Melibatkan suatu slogan dan jingle. Sebuah slogan atau jingle bisa menimbulkan pengaruh yang besar dalam membantu untuk mengingat.
27 28
Ibid, hal-55 David A. Aaker, Manajemen Ekuitas Merek ; Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, Jakarta, 1997, hal-91
21
3. Melibatkan suatu slogan dan jingle. Sebuah slogan atau jingle bisa menimbulkan pengaruh yang besar dalam membantu untuk mengingat. 4. Publisitas Hal ini jauh lebih murah dibandingkan dengan iklan media namun lebih efektif juga lebih efektif jika produk yang diklankan tersebut tidak bernilai berita suatu peristiwa. 5. Penampakan simbol atau logo. Simbol dapat memainkan peranan yang sangat besar dalam menciptakan dan memelihara kesadaran 6. Sponsor kegiatan Dengan mensponsori suatu kegiatan akan lebih mudah dalam memeliahara kesadaran akan merek 7. Perluasan merek Salah satu cara untuk mendapatkan pengingatan kembali dengan kata lain untuk membuat merek tersebut lebih menonjol dengan meletakan merek tersebut dengan merek lain. 8. Menggunakan tanda-tanda Suatu kampanye kesadaran sering kali bisa dibantu dengan tanda-tanda dari merek atau kelas produk mereka. 9. Proses pengingatan kembali butuh repetisi Lebih sulit memunculkan penginagatn kembali daripada memunculkan pergerakkan.
22
10. Bonus pengingatan kembali Memelihara
suatu
kesadran
puncak
pikiran
yang
kuat
melalui
penampakkan yang konstan tidak hanya menciptakan kesadaran merek, tetapi sanggup pula menimbulkan pemojokan merek yang bisa menghalangi kembali atas merek-merek lain. Menurut pakar pemasaran Lavidge dan Steiner, kesadaran meruopakan tahapan paling awal pada hirarki peringkat pengaruh stimuli. Dalam konteks ini, titik awal terciptanya kesadaran akan keberadaan produk (Brand Awareness) merupakan akibat dari pengolahan stimuli denga kiat terstruktur. Adapun tingkatan-tingakatan dalam kesadaran merek dikategorikan David Aaker29 sebagai berikut : a. Pengenalan merek, dimana pada tingakatan ini sebagai pengingat kembali dengan menggunakan bantuan, jadi responden diberikan merek kategori produk tertentu sebagai alat pengingat. b. Pengingat kembali, pada tingakatan ini responden diminta untuk menyebutkan beberapa merek kategori produk etrtentu tanpa alat Bantu sebgai pengingat. c. Puncak pikiran, dimana merek kategori produk etrtentu disebut pertama kali dengan tanpa alat bantu apapun.
29
Davis A. Aaker, Op Cit, hal-9
23
2.4
Keunggulan dan Kelemahan Televisi
2.4.1
Keunggulan Televisi Sebagai Above The Line tentunya televisi sebgai media
penempatan iklan banyak memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan media lainnya, yaitu : 1. Kesan realistik Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan televisi kelihatan lebih hidup dan nyata. 2. Masyarakat lebih tanggap Karena iklan di televisi disiarkan di rumah-rumah dalam suasana yang serba santai, maka masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian dibandingkan poster yang dipasang di tengah jalan karena harus terlebih dulu mencermatinya. 3. Repetisi/Pengulangan Iklan di televisi dapat ditayangkan berulang kali dalam sehari. 4. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. 5. Ideal bagi para pedagang eceran Iklan di telvisi dapat menjangkau kalangan pedangan eceran sebaik ia menjangkau konsumen 6. Terkait erat dengan media lain
2.4.2
Kelemahan Televisi Berikut beberapa kelemahan dari media televisi adalah :
1. Televisi cenderung menjangkau pemirsa secara massal.
24
2. Televisi tidak dapat menyajikan data-data secara lengkap mengenai produsen atau produk yang dihasilkannya seperti pada media pers. 3. Tejadinya zipping atau pecahnya konsentrasi pemirsa pada saat iklan di televise ketika mereka melakukan kegiatan lain. 4. Iklan di televisi relatif mahal dibandingkan media lain. 5. Pembuatan iklan televisi memerlukan waktu yang lam daripada media lain
2.5
Elemen-elemen Iklan Televisi Yang termasuk kedalam elemen-elemen iklan televisi adalah : a. Storyline (Alur Cerita) yaitu serangkaian gambar yang ditampilkan dalam iklan televisi yang merupakan gambaran akrtun menarik, yamg dibuat dalam bentuk layer televisi atau persegi panjang secara berurutan yang menampilkan alur cerita iklan yang diusulkan30. b. Model Iklan, yaitu orang yang digunakan untuk memperagakan tokoh yang dibuat menjadi sesungguhnya sesuai dengan jalan cerita iklan. c. Tagline adalah slogan adalah tanda/semboyan singkat sebagai pengenal suatu merek. Yang biasanya berada di akhir suatu iklan31. d. Setting tempat adalah latar tempat syuting iklan televisi dibuat, untuk menyesuaikan dengan jalan cerita iklan atau hanya untuk membuat ikan menjadi lebih menarik dan mengajak penonton berimajinasi sesuai harapan pesan dan manfaat iklan tersebut. e. Jingle iklan, adalah musik (lagu) sebagai tanda pengenal suatu produk yang menampilkan pesan singkat mengenai suatu produk yang diiklankan dalam siaran televisi atau radio32.
25
f. Logo yaitu bagian dari suatu perusahaan untuk menunjukkan identitas perusahaan
atau
produk
serta
grup-grup
yang
mendukung
perusahaan/produk tersebut yang membedakan dari pesaingnya, dapat berupa gambar, kata-kata atau sebuah bentuk simbol33.
30 Frank Jefkins, Advertising Frameworks, Fourth Edition, Prentice, 2000, hal-384 31 Ibid, hal-384 32 George E. Belch & Michael A. Belch, Op Cit, hal-713 33 Frank Jefkins, Op Cit, hal-37
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah berbentuk
eksplanatif, yang dimaksudkan34 untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel (terpaan iklan) dengan variabel yang lain (Brand Awareness). Penelitian ini untuk menguji hubungan antar variabel yang akan dihipotesakan. Yaitu antara variabel terpaan iklan sebagai variabel X. Sedangkan Brand Awareness merupakan variabel Y. Pada jenis penelitian ini ada hipotesa yang akan dijui kebenarannya, yaitu antara variabel X dan variabel Y. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antar dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, dan apakah suatu variabel disebabkan atau dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya35.
3.2
Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitan ini menggunakan
metode survey. Metode survey36 adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner yang nantinya akan digunakan sebagai alat pengumpulan 34 35
36
data
yang pokok
untuk
mencapai
generalisasi atau
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, PT. Prenada Media, Jakarta, 2005, hal-38 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial Dasar-dasar dan Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta, 1992, hal-130 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah) Edisi I, Cetakan Ke-2, Bina Aksara, Jakarta, 1996, hal-25
27
kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggung jawabkan. Kata survey37 merupakan kutipan dari dua suku kata, yaitu dari kata sur yang merupakan turunan kata super (Latin) yang berrati di atas atau melampaui. Sedangkan suku kata vey adalah berasal dari kata kerja videre (Latin), yang berarti melihat. Penegrtian kata survey secara harfiah adalah melihat diatas atau melampaui. Jadi survey adalah pengamatan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan obyek tertentu, di daerah kelompok komunitas atau lokasi tertentu akan ditelaah. Bahwa penelitian survey38 adalah penelitan pengamatan yang berskala besar pada kelompok-kelompok manusia. Yang dimaksud dengan pengamatan di sini tidak terbatas pada pengamatan penglihatan saja, tetapi data yang dikumpulkan secara tidak sengaja ditimbulkan oleh peneliti seperti dilakukan dalam suatu eksperimen tertentu. Dalam penelitian dengan menggunakan metode survey ini, nantinya dalam skripsi ini akan dijabarkan data-data yang didapat dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada beberapa orang (sampel)
untuk kemudian
hasilnya akan dianalisis oleh penulis.
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi Populasi39 merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang
berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya yang dapat menjadi sumber penelitian. 37 38
39
P.D. Leedy, Practical Research Planning and Design, 1980, hal-53 Dr. Bambang Setiawan,Metode Penelitian Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1995, hal-39 Burhan Bungin, Op Cit, hal-99
28
Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja Kompl. PU, Rempoa,Banten yang berjumlah 300 orang. Remaja tersebut adalah yang pernah melihat iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi, khususnya remaja pria dan wanita dengan usia 12 – 25 tahun. Alasannya adalah karena usia remaja di Kompl. PU, Rempoa, Banten tersebut sesuai dengan target market minuman Nu Green Tea. Dan daerah tersebut juga menjadi alasan penulis melakukan penelitian karena menganggap bahwa para remaja Kompl. PU, Rempoa, Banten mendapatkan pengaruh dari media massa dalam hal memperoleh informasi, yang salah satunya adalah media televisi.
3.3.2
Sampel Sampel40 merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betulbetul mewakili. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana (smple random sampling). Sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Penarikan sampel yang diambil dengan menggunakan rumus Yamane41 , yaitu : n =
N N . d2 + 1
n =
300 300. (0.1)2 + 1
= 75 orang
29
Keterangan : n =
jumlah sampel (yang dicari)
N = jumlah populasi masyarakat penghuni Kompl. PU, Rempoa, Banten (300 orang) d = nilai presisi yang diinginkan (10%)
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Teknik Pengumpulan Data primer Data primer dilakukan penulis dengan penyebaran kuesioner yaitu
daftar beberapa pertanyaan mengenai permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis untuk memperoleh data berupa jawaban responden. Yaitu mengenai hubungan antara terpaan iklan terhadap Brand Awareness khalayak mengenai suatu merek minuman teh hijau. Penulis juga melakukan pengumpulan data dan informasi dari perusahaan mengenai produk minuman Nu Green Tea.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, atau
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya melalui studi kepustakaan atau bentuk publikasi yang tujuannya adalah untuk melengkapi data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan telaah kepustakaan referensi buku-buku yang berhubungan dengan periklanan dan Brand Awareness,
40 41
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Ketiga, PT. Alfabeta, Bandung, 1994, hal-62 Jalaludin Rakmat, Metode Penelitian Komunikasi, Edisi Kedua Cetakan III, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993, hal-24
30
serta sumber-sumber referensi lain misalnya melalui majalah dan lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian dalam penulisan skripsi ini.
3.5
Definisi Konsep Definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada beberapa,
yaitu: Efek adalah hasil yang diperoleh antara satu variabel dengan variabel alinnuya atau akibat dari proses komunikasi yang meliputi aspek kognitif (kesadaran dan pengetahuan), aspek afektif (sikap atau perasaan/emosi), dan aspek konatif (perilaku atau tindakan). Terpaan iklan adalah tentang produk atau jasa yang ingin dijual melalui pemakaian jasa, penggunaan ruang atau waktu siaaran tertentu yang ada sponsornya, dalam hal ini dinyatakan sebagai Variabel X. Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu,dalam penelitian ini dinyatakan sebagai Variabel Y.
3.6
Operasionalisasi Konsep Dalam penelitian ini,penulis ingin meneliti hubungan antara terpaan
iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness khalayak. Terdiri dari dua variabel, yaitu variabel X (terpaan iklan) dan variabel Y (Brand Awareness). Operasionalisasi konsep yang digunakan dalam penelitian untuk meyusun kuesioner adalah sebagai berikut :
31
Bagan 3.1 Operasionalisasi Konsep Konsep
Variabel
Dimensi
Indikator
Pengukuran
1. Terpaan Iklan
Sumber informasi melalui media televisi
Durasi
Berapa lama responden menonton televisi dalam sehari
a. b. c.
2. Hierarki Efek
Brand Awareness
Frekuensi
a. Sering tidaknya respondenb. menonton iklan Nu Green Tea dic. televisi d.
Ya Ragu-ragu Tidak
a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak
Intensitas
-Selesai tidaknya responden menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi -Aktivitas yang dilakukan responden pada saat menonton iklan Nu Green Tea di televisi
a. b. c.
Perhatian
-Perhatian responden terhadap semua versi iklan Nu Green Tea di televisi -Perhatian responden terhadap iklan teh hijau di televisi -Perhatian responden terhadap pesan iklan pada iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi -Apa yang diperhatikan responden pada iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi
a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak
Kesadaran
- Apakah iklan Nu Green Tea versi Taxi mempengaruhi ingatan responden terhadap merek Nu Green Tea -Kesadaran responden terhadap merek produk Nu Green Tea
a. Ya b. Ragu-ragu c. Tidak
Pengetahu an
-Tahu tidaknya responden terhadap terhadap tema iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi -Tahu tidaknya responden terhadap isi cerita iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi -Tahu tidaknya responden terhadap tokoh iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi -Tahu tidaknuya responden terhadap tagline pada iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi -Tahu tidaknya responden terhadap logo produk Nu Green Tea -Tahu tidaknya responden terhadap jenis produk pada iklan Nu Green Tea versi Taxi di
a. b. c.
Ya Ragu-ragu Tidak
Ya Ragu-ragu Tidak
32
televisi -Tahu tidaknya responden terhadap setting iklan Nu Green tea versi Taxi di televisi -Tahu tidaknya responden terhadap jingle iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi
3.7
Metode Analisis Data Unutk menganalisis data hasil penelitian, adalah dengan pendekatan
kuantitatif. Yang dimaksud adalah data-data mentah yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan akan dihitung, dikelompok-kelompokan, diolah dan disimpulkan sesuai dengan pokok permasalahan Keseluruhan data dari jawaban kuesioner diolah terlebih dahulu melalui editing dan coding. Berikut metode analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Editing adalah mengecek dan mericek kuesioner yang telah diisi oleh responden, jika kurang lengkap akan dikonfirmasikan kembali kepada responden yang bersangkutan.
2.
Sedangkan Koding adalah mengklasifikasi data-data yang telah diedit untuk diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis. Dimana pada jawaban brand awareness akan diberi kode dengan huruf abjad.
3.
Tabulasi adalah data yang diperoleh akan disajikan berupa table yang berisikan tinggi rendahnya antara hubungan terpaan iklan Nu Green Tea di televisi dengan Brand Awareness responden. Kemudian seluruh hasil kuesioner yang diperoleh dibuat koding
datanya guna mengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya. Untuk
33
memudahkan pengolahan data statistik, penulis menggunakan analisis metode SPSS (Statistical Product and Service Solution). Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar pada sejunlah responden, maka nilai jawaban dari hasil kuesioner untuk pilihan jawaban “Ya”, “Ragu-ragu” dan “Tidak” adalah sebagai berikut : b. YA akan memperoleh nilai 3 c. RAGU-RAGU akan memperoleh nilai 2 d. TIDAK akan memperoleh nilai 1 3.
Analisis Statistik, yang digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan, untuk menguji variabel-variabel yang ada dengan uji korelasi terlebih dahulu yang kemudian akan didapatkan hasil berupa kesimpulan. a. Validitas dan Reabilitas Validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Ini artinya bahwa alat ukur haruslah memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur tersebut digunakan sehingga validitas akan meningkatkan bobot kebenaran data yang diinginkan peneliti. Dalam penelitian ini, validitas alat ukur terpaan iklan Nü Green Tea di televisi terhadap brand awareness, dapat diukur dengan kesadaran dan pengetahuan khalayak pada minuman Nü Green Tea yang sedang diteliti penulis. Sedangkan Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan. b. Korelasi, adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Uji korelasi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
34
1. Formulasi Hipotesis Dalam penelitian ini, pernytaan hipotesis adalah sebagai berikut : Ho (Hipotesis Nol) : “Tidak ada hubungan antara terpaan iklan Nü Green Tea di televisi (Variabel X) dengan Brand Awareness khalayak” (Variabel Y). Sedangkan Ha (Hipotesis alternatif) : “Ada hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea (Variabel X) di televisi dengan Brand Awareness khalayak” (Variabel Y). 2. Taraf Signifikansi Adalah kesediaan dan keberanian peneliti untuk secara maksimal mengambil resiko kesalahan dalam menguji hipotesis. Dalam penlitian sosial, kelaziman menggunakan taraf signifikansi adalah 5% sampai dengan 1%. Penulis menentukan taraf signifikansi 5%, maka
kemungkinan
penolakan
terhadap
hipotesis
atau
kemungkinan terjadi kesalahan adalah sebesar 5 kali. Sehingga hasil penelitian ini bisa dipercaya 95%. 3. Nilai Koefisien Korelasi Sebagaimana taraf signifikansi, digunakan sebagai pedoman untuk menentukan suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam suatu penelitian. Nilai koefisien korelasi bergerak dari 0 > 1 atau 1 < 0. 4. Rumus Pengujian Hipotesis Penulis menggunakan rumus Pearson : r XY=
N . ∑ XY – (∑X. ∑Y) [N . ∑ X2 – (∑ X )2] [N . ∑ Y2 – (∑ Y)2]
35
r XY = koefisen korelasi N
= jumlah individu dalam sampel
X
= angka mentah untuk variabel X
Y
= angka mentah untuk variabel Y
5. Interpretasi Hasil r Untuk menghitung hasil r tabel, dapat diberikan dengan tabel di bawah ini. JIka r = +1 diberi makna hubungan kedua variabel adalah linier, positif dan sangat tinggi. Sedangkan jika r = -1 diberi arti hubungan kedua variabel adalah linier, negatif, dan sangat tinggi hubungannya. Berikut bagan interpretasi hasil r sebagai berikut42 : Bagan 3.2 Interpretasi Hasil r r < 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 > 0,90
Interpretasi Tidak ada korelasi Korelasi rendah atau lemah Korelasi cukup Korelasi tinggi atau kuat Korelasi sangat tinggi atau kuat
Sumber : Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan Kesembilan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2001
42
Jalaludin Rakhmat, Op Cit, hal-24
36
BAB IV HASIL PENELETIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Obyek Penelitian Sebagai produk minuman ready to drink yang terbilang baru dua
tahun berada di pasar serta masih terus melakukan promosi dengan gencarnya, salah satunya melalui iklan di televisi, adalah untuk merebut pangsa pasar yang dituju dan mempertahankan citra produk di antara pesaing-pesaingnya, Nü Green Tea sudah patut diperhitungkan dalam kancah minuman teh hijau siap minum yang ada di pasar Indonesia. Nu adalah merek dari green tea yang merupakan produk minuman siap saji yang di produksi oleh PT. ABC President Indonesia. Sebelumnya beberapa produk yang dihasilkan PT. ABC President Indonesia sudah merajai pasaran dan masyarakat sudah Brand Awareness (sadar merek), diantaranya kecap, saos sambal, saos tomat, sirup, dan merambah sampai penyedap/bumbu masakan sampai makanan kaleng. PT. ABC President Indonesia sekarang ini sedang dalam proses ISO 22000.
4.1.1
Sejarah PT. ABC President Indonesia PT ABC President Enterprises Indonesia didirikan pada bulan
September 1991 dengan penggabungan modal dari PT ABC Central Food Industry (Indonesia) dengan Uni-President Enterprises Corporation (Taiwan). Lalu pada bulan September tahun 2003 PT ABC President Enterprises Indonesia berubah logo dan nama menjadi PT ABC President Indonesia. Pabrik PT ABC President Indonesia berlokasi di Karawang , Jawa Barat dengan luas area 7,6
37
hektar. Ketika bisnis ini dibuka pada bulan Juli 1992, perusahaan hanya memproduksi beberapa ratus ribu karton saja. Kantor Pusat PT ABC President Indonesia berada di Rukan Artha Gading Niaga Blok A No. 32-34, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Kemudian untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat PT ABC President Indonesia mendirikan satu buah pabrik lagi di Kawasan Industri Deli Serdang, Sumatera Utara. 30 tahun yang lalu, Uni-President Enterprises merupakan perusahaan makanan terbesar di Taiwan. Seiring berjalannya waktu, UniPresident Enterprises memperluas jangkauannya hingga ke makanan, minuman, susu, makanan kesehatan, makanan beku. Dengan filosofi “Berjuang Untuk Yang Terbaik”, PT ABC President Indonesia berusaha menyediakan makanan dan minuman bermutu tinggi dengan beraneka ragam rasa dengan berbagai inovasi yang diminati masyarakat luas pada umumnya. Dengan memegang komitmen ini, maka perusahaan diharapkan akan mencapai sukses di masa mendatang serta mampu menjadi pioneer pada tiap-tiap produk makanan dan minuman yang dihasilkan.
4.1.2
Minuman Nü Green Tea Nü adalah merek baru dari PT. ABC President Indonesia yang baru
beredar di pasar Indonesia selama hampir 2 (dua) tahun belakangan. Sejak pertama kali diluncurkan di pasar, Nu Green Tea hingga kini menjadi market leader di antara produsen teh hijau di pasar Indonesia terutama pasar modern. Berdasarkan data retail audit AC Nielsen, pangsa pasar Nu Green Tea sekitar 40% dan sisanya diperbutkan oleh pemain lain.
38
Merek Nü diambil dari bahasa Jerman yang dibaca “niu” bukan New seperti dalam penyebutan dalam bahasa Inggris, yang artinya baru. Bahan baku Nu Green Tea yaitu daun teh pilihan yang diimport langsung dari Jepang. Nü Green Tea adalah minuman teh hijau siap minum dalam kemasan botol plastik berukuran 500 ml. Setelah sukses merebut pangsa pasar peminum teh hijau, Nu Green Tea meluncurkan kemasan dengan ukuran 330 ml. Varian Nü Green Tea terdiri dari Less Sugar, Original dan Honey. Nu Green Tea tidak memakai bahan pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Kemasan botolnya memakai PET aseptik dengan cold filling sehingga aroma kandungannya tidak banyak yang hilang. Di Indonesia, teknologi PET Aseptic filling ini pertama kali dan satu-satunya digunakan untuk memproduksi Nu Green Tea. Dengan teknologi modern PET Aseptic dari Jerman tersebut, maka keamanan, rasa, dan aroma alami serta kandungan antioksidan di dalam Nu Green Tea tetap utuh. Pada beberapa bulan awal peluncuran, Nü Green Tea banyak melakukan sampling besar-besaran sebagai ajang promosi Below The Line (Media Lini Bawah). Nu Green Tea banyak memberikan sampling dan gimmick di berbagai kampus dan sekolah sebagai tempat dari target marketnya. Sampling sebagai salah satu tujuan untuk sampai langsung kepada konsumen karena salah satu keunggulan ynag ditawarkan adalah rasa seperti tagline Nu Green Tea adalah “Taste the Nü You”.Karena rasa tsangat sulit dikomunikasikan, sedangkan untuk membuktikan rasa Nu Green Tea agar mudah dijangkau konsumen, Nu Green Tea sering mensponsori kegiatan-kegiatan di sekolah atau kampus, salah satunya Jazz Goes To Campus di Universitas Indonesia.
39
Nu Green Tea juga melakukan promosi melalui iklan di berbagai media cetak dan billboard. Nu Green Tea juga melakukan aktivitas Above The Line (Media Lini Atas) melalui media elektronik radio dan televisi. Media elektronik tersebut dilakukan sebagai sarana promosi yang dapat menjangkau khalayak luas sampai ke pelosok daerah. Terlebih lagi PT. ABC President Indonesia di Indonesia sudah cukup dikenal sebagai penghasil produk makanan dan minuman dengan merek “ABC”. Sehingga lewat media televisi dan radio, iklan Nu Green Tea dikomunikasikan sebagai merek baru keluaran PT. ABC President Indonesia. Aktivitas iklan lini atas (ATL) maupun media lini bawah (BTL) secara gencar dilakukan dan dengan frekuensi yang tinggi, diharapkan tujuan iklan dan pesan iklan dari berbagai media baik ATL dan BTL akan sampai pada apa yang diharpakan PT. ABC Indonesia sebagai produsen Nu Green Tea kepada target marketnya serta mampu bertahan di antar para pesaing Nu Green Tea.
4.2 Iklan Nü Green Tea Versi Taxi di Televisi Iklan Nu Green Tea versi Taxi di buat oleh biro iklan Neo Advertising. Iklan Nu Green Tea di televisi yang dibuat dan sudah ditayangkan sejak pertama kali kemunculannya hingga sekarang di layar televisi sudah ada 3 (tiga) versi iklan. Iklan Nu Green Tea di televisi yang pertama muncul adalah untuk mengenalkan produk dengan merek Nü kepada khalayak karena minuman ini baru dipasarkan. Penayangan iklan sangat gencar pada beberapa bulan awal hingga selama setahun. Terpaan iklan yang sering melalui media televisi diharapkan bisa meningkatkan kesadaran merek pada khalayak. Kesadaran merek inilah yang dapat membuat ketertarikan khalayak untuk mencoba dan akhirnya
40
sampai pada keputusan untuk membeli Nu Green Tea.Terlebih masyarakat Indonesia belum terbiasa mengkonsumsi minuman teh hijau dalam kemasan yang diolah dengan berbagai cita rasa yang menarik dan tidak pahit seperti teh hijau serbuk. Iklan Nu Green Tea yang pertama kali di televisi menceritakan tentang kesegaran dan rasa Nu Green Tea yang unik. Dengan tokoh di dalamnya yang menggambarkan sosok anak muda meminum Nu Green Tea, kemudian payung-payung atau tenda kafe yang semula tertutup di sekitarnya yang berwarna hijau -sesuai dengan warna Nu Green Tea langsung terbuka sebagai pemaknaan komunikasi kepada pemirsa bahwa dengan minum Nu Green Tea akan membawa kesegaran sekaligus kesehatan. Iklan Nu Green Tea setelah itu muncul dengan versi lain di bulan puasa tahun lalu. Iklan tersebut memang dikhususkan untuk ditayangkan selama bulan puasa berlangsung sampai seminggu setelah hari raya Idul Fitri tahun lalu. Versi iklan tersebut adalah Taxi, sebuah alat transportasi di Indonesia yang mudah dijumpai khususnya di Ibukota Jakarta. Ditayangkan di beberapa statiun televisi sawasta di tanah air dengan frekuensi tiga sampai lima kali dalam sehari. Durasi penanyangannya adalah 30” (30 detik). Isi cerita iklan Nu Green Tea versi Taxi dimulai pada sore hari setelah jam kantor berakhir, seorang pemuda bernama Doni berdiri di halte bis hendak menyetop Taxi sambil memegang hoder Nu Green Tea dan berusaha menyetop Taxi yang lewat agar cepat sampai di rumahnya untuk berbuka puasa dengan Nu Green Tea. Usahanya menyetop Taxi berulang kali selalu gagal sampai akhirnya seorang nenek berjalan menuju halte bis dan berdiri di belakang Doni yang masih terus menyetop Taxi sampai waktunya hampir berbuka puasa.
41
Sampai akhirnya Adzan Maghrib terdengar, mau tak mau Doni berniat berbuka di jalan itu dengan membuka minuman Nu Green Tea yang dibawanya. Sedangkan nenek yang berada di dekatnya yang sejak datang melihat Doni dan Nu Green Tea yang dibawanya, membuat Doni untuk memberikan satu botol Nu Green Tea kepada nenek itu untuk berbuka puasa. Saat si nenek sedang asyik minum Nu Green Tea tiba-tiba datang sebuah taxi dan belum sempat Doni memanggil Taxi tersebut, nenek itu lantang memanggil Taxi samabil ber-suit kencang sampai semua Taxi dan mobil berdecit dan berhenti. Semua orang terpana dan hening seketika karena suara lantang dan keras dari nenek itu. Akhirnya Doni mendapat taxi dan segera pulang. Iklan ditutup dengan Doni yang minum Nu Green Tea di dalam Taxi dan sang nenek yang juga minum Nu Green Tea di halte bis. Setelah berakhirnya masa tayang iklan Nu Green Tea versi Taxi, sempat ditayangkan kembali iklan Nu Green Tea versi pertama kali sampai beberapa bulan kemudian. Pada pertengahan bulan Februari 2007 ini, munculan tayangan iklan versi terbaru. Iklan tersebut menceritakan ketika seorang anak muda duduk di taman dan di sebelahnya ada seorang wanita Jepang. Ketika anak muda itu minum Nu Green Tea tiba-tiba dengan spontan bisa menyanyikan lagu dalam bahasa Jepang. Namun ketika diajak bicara dalam bahasa Jepang oleh wanita ynag duduk di sebelahnya, anak muda itu tidak mengerti apa yang dikatakan wanita tersebut.
42
4.3 Tujuan Iklan Nu Green Tea Versi Taxi di Televisi Tujuan dari periklanan bermacam-macam dan isi dari iklan biasanya disesuaikan dengan tujuan iklan itu sendiri. Tujuan umum dari periklanan adalah sebagai berikut : a.
Menginformasikan
atau
menciptakan
pengenalan
merek/produk/perusahaan. b.
Memposisikan produk untuk membedakannya dengan pesaing.
c.
Mendorong prospek untuk mencoba produk yang diiklankan
d.
Mendukung terjadinya penjualan, yang diharapkan konsumen bertindak membeli.
e.
Membina loyalitas, untuk menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada di pasar.
f.
Mengumumkan cara baru pemanfaatan produk atau jasa.
g.
Meningkatkan citra produk, merek maupun perusahaan. Dalam suatu iklan yang dibuat tentu mempunyai tujuan tertentu
kepada khalayak. Karena pada dasarnya iklan merupakan sebuah komunikasi yang
disampaikan
dengan
tujuan
tertentu
dari
komunikator
(pemberi
informasi/pesan) kepada komunikan (penerima informasi/pesan) melalui suatu media. Adapun komunikator dalam hal ini adalah PT. ABC President Indonesia yang juga sebagai produsen Nu Green Tea, sedangkan khalayak adalah sebagai komunikan dan media yang digunakan adalah televisi untuk menyampaikan pesan iklan. Karena masih merupakan produk yang baru di pasar, maka tujuan utama dari iklan Nu Green Tea versi Taxi adalah untuk mendukung terjadinya penjualan agar konsumen bertindak membeli. Jika pada iklan Nu Green Tea di
43
televisi yang sebelumnya atau yang pertama, tujuan periklanannya jelas untuk menginformasikan keberadaan produk Nu Green Tea kepada khalayak. Iklan Nu Green Tea versi Taxi ini ditayangkan khusus selama bulan puasa berlangsung, dengan terpaan iklan yang terus-menerus diharapkan dapat membuat benak konsumen brand awareness dan berkeinginan serta bertindak untuk membeli Nu Green Tea ketika banyak pilihan atau pesaingnya di pasar.
4.4
Hasil Penelitian
4.4.1
Identitas Responden Untuk mengetahui identitas responden, pada isian data responden
terdapat 4 jenis pertanyaan yang harus dijawab, yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan dan pengeluaran rata-rata perbulan. Responden yang dipilih diteliti sebanyak 75 orang dan semua responden adalah remaja yang berada di Kompl. PU, Rempoa-Banten. 1.
Jenis Kelamin Tabel 1.1 menunjukkan data jenis kelamin responden. Jumlah pria
lebih kecil daripada jumlah wanita. Dilihat dari data tabel menunjukkan bahwa dari 75 responden, terdapat 40 orang wanita atau 53,3% dan pria 35 orang atau 46,7%. Dari 100%. Tabel 1.1. Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Valid
Pria Wanita Total
Frequency 35 40 75
Percent 46.7 53.3 100.0
(Tabel 1.1) Sumber : Kuesioner No. 1
Valid Percent 46.7 53.3 100.0
Cumulative Percent 46.7 100.0
44
2.
Usia Tabel 1.2 menunjukkan data usia responden. Usia responden yang
ditunjukkan melalui data tabel di bawah ini, berkisar antara usia 12–17 tahun sebanyak 32 orang atau 42,7% dan usia 18-25 tahun sebanyak 43 orang atau 57,3%. Tabel 1.2 Usia Usia
Valid
12-17 Tahun 18-25 Tahun Total
Frequency 32 43 75
Percent 42.7 57.3 100.0
Valid Percent 42.7 57.3 100.0
Cumulative Percent 42.7 100.0
(Tabel 1.2) Sumber : Kuesioner No. 2
3.
Pekerjaan Pada tabel 1.3 menunjukkan pekerjaan responden dengan pilihan
pelajar/mahasiswa, pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasta atau lainnya dari yang sudah disebutkan. Dalam tabel 1.3 diketahui jumlah responden yang merupakan pelajar/mahasiswa sebanyak 25 orang atau 33,3%. Responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 21 oang atau 28%, wiraswasta sebanyak 14 orang atau 18,7%, sedangkan pegawai negeri sebesar 5 oarnag atau 6,7% dan sisanya mempunyai pekerjaan di luar yang telah disebutkan sebanyak 10 orang atau 13,3%.
45
Tabel 1.3 Pekerjaan Pekerjaan
Valid
Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta Lainnya Total
Frequency 25 5 21 14 10 75
Percent 33.3 6.7 28.0 18.7 13.3 100.0
Valid Percent 33.3 6.7 28.0 18.7 13.3 100.0
Cumulative Percent 33.3 40.0 68.0 86.7 100.0
(Tabel 1.3) Sumber : Kuesioner No.3
4.
Pengeluaran Rata-rata perbulan Dari seluruh responden yang didata sebanyak 75 orang, dapat
dilihat dalam tabel 1.4 menunjukkan besar pengeluaran rata-rata perbulan yaitu pengeluaran diatas Rp 1.000.000 perbulannya sebanyak 35 orang atau 46,7%. Pengeluaran antara Rp 700.000-Rp 1000.000 ada 13 responden atau 17,3%, sedangkan pengeluaran perbulan antara Rp 100.000-Rp 300.000 diakui oleh 12 responden atau 16%. Setelah itu ada 8 responden atau 10,7% yang memiliki pengeluaran perbulan sebesar Rp 300.000-Rp 700.000. Sisanya 7 responden atau 9,3% dalam sebulan mengeluarkan kurang dari Rp 100.000. Data tersebut dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :
46
Tabel 1.4 Pengeluaran Pengeluaran / Bulan
Valid
<100000 100000 - 300000 300000 - 700000 700000 - 1000000 > 1000000 Total
Frequency 7 12 8 13 35 75
Percent 9.3 16.0 10.7 17.3 46.7 100.0
Valid Percent 9.3 16.0 10.7 17.3 46.7 100.0
Cumulative Percent 9.3 25.3 36.0 53.3 100.0
(Tabel 1.4) Sumber : Kuesioner No. 4
4.5.2
Terpaan Iklan Untuk melihat terpaan iklan pada responden, dapat dilihat melalui
tabel-tabel yang tertera selanjutnya. Terpaan iklan Nu Green Tea melalui media televisi, akan dilihat hasil data yang didapat penulis dari beberapa pertanyaan terstruktur (pilihan) maupun pertanyaan konfirmasi yang jawabannya menurut pikiran masing-masing responden. 1. Pernah dan Tidak Pernah Menonton Iklan Nu Green Tea di TV Untuk
melihat
berapa
jumlah
responden
yang
pernah
menontoniklan Nu Green Tea di televisi, dapat dilihat melalui tabel berikut tanpa pengolahan dengan SPSS 12.0. Tabel 2.1 Pernah atau Tidak Pernah Menonton Iklan Nu Green Tea Pernah Nonton Iklan Nu di tv
Valid
3.00
Frequency 75
(Tabel 2.1) Sumber : Kuesioner No. 5
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Cumulative Percent 100.0
47
Pada tabel di atas, diketahui seluruh responden yang berjumlah 75 orang atau 100%, pernah menonton iklan NU Green Tea di televisi.
2. Sering Menonton Televisi Dalam Sehari Untuk mengetahui jumlah responden yang sering menonton televisi dalam sehari, dapat dilihat dari tabel berikut. Seringnya responden yang menonton televisi berbeda-beda karena aktivitas reponden masing-masing dalam kesehariannya. Tabel 2.2 Sering Nonton Televisi Sering nonton tv sehari
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 6 8 61 75
Percent 8.0 10.7 81.3 100.0
Valid Percent 8.0 10.7 81.3 100.0
Cumulative Percent 8.0 18.7 100.0
(Tabel 2.2) Sumber : Kuesioner No. 6
Pada tabel 2.2 di atas, menunjukkan sebanyak 61 responden atau 81.3% menjawab “Ya”, dan 8 orang atau 10,7% “Ragu-ragu” menjawabnya, sisanya 6 orang atau 8% menjawab "Tidak” sering menonton televisi dalam sehari.
3. Lamanya Menonton Televisi Dalam Sehari Seringnya responden yaang menonton televisi dalam sehari dapat diketahui melalui jawaban konfirmasi di bawah ini.
48
Tabel 2.3 Lamanya Menonton TV Sehari No.
Lama Menonton TV
Frekuensi
1
< 1 jam
8
Persentase (%) 13,11
2
1 – 2 jam
22
36,07
3
3 – 4 jam
15
24,60
4
> 4 jam
16
26,22
TOTAL
61
100,00
(Tabel 2.3) Sumber : Kuesioner No. 6A
Dari tabel 2.3 di atas, diketahui jumlah responden yang menonton tlevisi dalam sehari selama < 1 jam sebanyak 8 orang atau 13,11%. Responden yang menonton televisi selama 1 – 2 jam sebanyak 22 orang atau 36,07%, 15 responden atau 24,60% lainnya menonton televisi selama 3 – 4 jam dan 16 responden atau 26,23% menonton televisi selama > 4 jam.
4. Sering Nonton Iklan Nu Green Tea Versi Taxi Untuk mengetahui jumlah responden yang sering menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi, dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 2.4 Nonton Iklan Nu Green Tea Sering nonton iklan Nu versi taxi
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 6 20 49 75
(Tabel 2.4) Sumber : Kuesioner No. 7
Percent 8.0 26.7 65.3 100.0
Valid Percent 8.0 26.7 65.3 100.0
Cumulative Percent 8.0 34.7 100.0
49
Tabel 2.4 menunjukkan 49 responden atau 65,3% yang menjawab “Ya” sering menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi. 20 responden atau 26,7% menjawab “Ragu-ragu” dan 6 responden atau 8,0% menjawab “Tidak”.
5. Media Televisi untuk Menonton Iklan Nu Green Tea Untuk mengetahui media televisi yang digunakan responden untuk menonton iklan Nu Green Tea, dapat diketahui melalui tabel Tabel 2.5 Media Televisi untuk Menonton Iklan Nu Green Tea No.
Media Televisi
Frekuensi
Persentase (%) 28,00
1
TRANS TV
2
ANTV
3
RCTI
16
21,33
4
INDOSIAR
8
10,67
5
TRANS 7 TOTAL
16 75
21,33 100,00
21 14
18,67
(Tabel 2.5) Sumber : Kuesioner No. 8
Pada tabel 2.4, diketahui responden yang menonton pada stasiun TRANS TV sebanyak 21 orang atau 28%. Melalui ANTV sebanyak 14 orang atau 18,67%, melalui RCTI dan Indosiar masing-masing sebanyak 16 orang atau 21,33%. Sisanya 8 orang atau 10,67% yang menonton di Indosiar. Adapun media televisi yang digunakan untuk penayangan iklan Nu Green Tea tidak melalui semua stasiun televisi yang ada, namun hanya ada 5 media televisi seperti dalam pilihan kuesioner, yaitu Trans TV, ANTV, RCTI, Indosiar dan Trans 7.
50
6. Menonton Iklan Nu Green Tea dari Awal sampai Akhir Berikut ini adalah data untuk mengetahui responden yang menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi dari awal sampai akhir. Tabel 2.6 Nonton Iklan Nu Green Tea dari Awal sampai Akhir Nonton iklan dari awal - akhir
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 9 16 50 75
Percent 12.0 21.3 66.7 100.0
Valid Percent 12.0 21.3 66.7 100.0
Cumulative Percent 12.0 33.3 100.0
(Tabel 2.6) Sumber : Kuesioner No. 9
Diketahui dari tabel 2.6, responden yang menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi dari awal sampai akhir ada sebanyak 50 orang atau 66,7%, yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 16 orang atau 21,3% dan 9 orang atau 12%. Sedangkan yang menjawab Tidak sebanyak 9 orang responden atau 12%.
7. Menonton sambil Melakukan Aktivitas Lain Untuk mengetahui data mengenai jumlah responden yang menonton iklan Nu Green Tea, dapat dilihat dari tabel 2.7 di bawah ini. Tabel 2.7 Menonton Iklan sambil Melakukan Aktivitas Lain Nonton sambil aktivitas lain
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 15 14 46 75
(Tabel 2.7) Sumber : Kuesioner No. 10
Percent 20.0 18.7 61.3 100.0
Valid Percent 20.0 18.7 61.3 100.0
Cumulative Percent 20.0 38.7 100.0
51
Pada tabel 2.7 diketahui jumlah responden yang menjawab Ya adalah sebanyak 46 orang atau 61,3%. Responden yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 14 orang atau 18,7% dan sisanya 15 orang atau 20% yang menjawab Tidak. Berikut jawaban konfirmasi dari pertanyaan di atas : Tabel 2.8 Menonton Iklan sambil Melakukan Aktivitas Lain No.
Aktivitas yang Dilakukan
Frekuensi
1
Membaca
4
Presentase (%) 8,69
2
Memasak
10
21,74
3
Makan/minum
12
26,09
4
Menulis
11
23,91
5
Menelepon TOTAL
9 46
19,57 100,00
(Tabel 2.8) Sumber : Kuesioner No. 10A
Pada tabel 2.8 di atas, diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan responden pada saat menonton iklan Nu Green Tea adalah 12 orang atau 26,09% sambil makan.minum, sebanyak 11 orang atau 23,91% melakukan aktivitas menulis, 10 orang responden atau 21,74% melakukan aktivitas memasak, 9 orang responden atau 19,58% menonton sambil menelepon, sedangkan 4 orang responden atau 8,69% yang menonton sambil membaca.
8. Memperhatikan Iklan Teh Hijau di Televisi Tabel 2.9 berikut akan menjelaskan berapa banyak responden yang memperhatikan iklan teh hijau di televisi.
52
Tabel 2.9 Perhatian Pada Iklan Teh Hijau Perhatian iklan teh hijau
Valid
Frequency 12 29 34 75
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Percent 16.0 38.7 45.3 100.0
Valid Percent 16.0 38.7 45.3 100.0
Cumulative Percent 16.0 54.7 100.0
(Tabel 2.9) Sumber : Kuesioner No. 11
Jika dilihat menurut tabel 2.9 di atas, responden yang menjawab Ya sebanyak 34 orang atau 45,3%, jumlah responden yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 29 orang atau 38,7% dan yang menjawab Tidak sebanyak 12 orang atau 16%. Dari 75 orang responden yang menjawab Ya pada pertanyaan memperhatikan iklan teh hijau di televisi, ada 34 orang atau 45,3%. Beberapa pesaing Nu Green Tea mulai bermunculan dan berlomba-lomba berpromosi melalui media televisi.. Tabel 2.10 Iklan Teh Hijau yang DiPerhatikan Yang Memperhatikan = 34 No
Iklan Teh Hijau
1
Sosro Green Tea
8
Persentase (%) 23,53
2
Frestea Green Tea
12
35,29
3
Zestea Green Tea
14
41,18
TOTAL
34
100,00
(Tabel 2.10) Sumber : Kuesioner No. 11A
Frekuensi
53
Pada tabel 2.9 di atas, diketahui sebanyak 34 responden yang memperhatikan iklan teh hijau di televisi. Responden yang memperhatikan iklan Sosro Green Tea sebanyak 8 orang atau 23,53%, kemudian 12 responden atau 35,29% menjawab frestea Green Tea dan 14 responden atau 41,18% yang menjawab memperhatikan iklan Zestea Green Tea.
8.
Memperhatikan Iklan Nu Gren Tea Selain Versi Taxi Tabel 2.11 di bawah ini adalah data mengenai responden yang
memperhatikan iklan Nu Green Tea selain versi Taxi. Mengapa demikian? Karena hingga saat ini, sudah ada 3 (tiga) versi iklan nu Green Tea yang ditayangkan di televisi. Iklan versi Taxi adalah iklan kedua yang khusus ditayangkan pada bulan Ramadhan hingga hari raya Lebaran tahun 2006. Tabel 2.11 Memperhatikan Iklan Nu Green Tea Selain Versi Taxi Perhatian iklan Nu selain versi Taxi
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 10 15 50 75
Percent 13.3 20.0 66.7 100.0
Valid Percent 13.3 20.0 66.7 100.0
Cumulative Percent 13.3 33.3 100.0
(Tabel 2.11) Sumber : Kuesioner No. 12
Hasil penelitian terhadap pertanyaan pada kuesioner mengenai memperhatikan iklan Nu Green Tea selain versi Taxi, responden yang menjawan Ya sebanyak 50 orang atau 66,7%, yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 15 orang atau 20%, sedangkan yang 10 orang atau 13,3% menjawab Tidak.
54
9.
Menangkap Pesan yang Disampaikan dari Iklan Nu Green Tea Selain Versi Taxi Melalui tabel berikut ini, dapat diketahui bagaimana iklan Nu
Green Tea ssebelum ditayangkannya versi Taxi di televisi menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya kepada penontonnya. Tabel 2.12 Pesan Iklan Nu Green Tea Selain Versi Taxi Perhatian iklan Nu selain versi Taxi
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 10 15 50 75
Percent 13.3 20.0 66.7 100.0
Valid Percent 13.3 20.0 66.7 100.0
Cumulative Percent 13.3 33.3 100.0
(Tabel 2.12) Sumber : Kuesioner No. 13
Pada tabel 2.12 di atas, diketahui jumlah responden yang menjawab Ya pada pertanyaan apakah menangkap pesan selain dari iklan Nu Green Tea versi Taxi, sebanyak 50 orang responden atau 66,7%. Responden yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 15 orang atau 20% sedangkan yang menjawab Tidak sebanyak10 orang atau 13,3%. Dari jawaban responden tersebut, dapat disimpulkan bahwa responden cukup baik dalam menyimak iklan-iklan versi lain seblemu adanya iklan Nu Green Tea versi Taxi.
11. Pesan yang Disampaikan Iklan Versi Taxi Tabel berikut ini merupakan jawaban responden mengenai pertanyaan pesan iklan yang disampaikan dari iklan Nu Green Tea versi Taxi.
55
Tabel 2.13 Pesan Iklan Nu Green Tea Versi Taxi Menangkap pesan iklan Nu
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 9 20 46 75
Percent 12.0 26.7 61.3 100.0
Valid Percent 12.0 26.7 61.3 100.0
Cumulative Percent 12.0 38.7 100.0
(Tabel 2.13) Sumber : Kuesioner No. 13
Tabel 2.13 di atas, memperlihatkan jumlah responden yang menjawab Ya sebanyak 46 orang atau 61,3%. Responden yang menjawab Raguragu sebanyak 20 orang atau 26,7% dan yang menjawab Tidak sebanyak 9 orang atau 12%. Hasil dari data di atas, menyimpulkan bahwa responden dapat menangkap pesan iklan Nu Green Tea versi Taxi, lebih banyak daripada respondne yang menjawab Tidak atau ragu-ragu. Berarti iklan Nu versi Taxi mudah dicerna oleh piliran penontonnya sehingga pesan iklan dapat sampai ke tujuannya yaitu penonton. Berikut ini dapat dilihat jawaban responden yang menjawab Ya pada pertanyaan apakah responden menangkap pesan iklan Nu Green Tea versi Taxi. Reponden yang menjawab Ya sebanyak 46 orang atau 61,3%. Jawaban yang diberikan responden bermacam-macam, hal ini berdasarkan pada usia, tingkat pendidikan serta wawasan dan sejauh mana pengetahuan mereka yang mengakibatkan daya tangkap yang berbeda-beda pada masing-masing responden.
56
Tabel 2.14 Pesan Iklan Nu Green Tea = 46 No.
Pesan Iklan
Frekuensi
1
Menolong orang tua
9
Persentase (%) 19,57
2
Berbagi dengan sesama
10
21,74
3
Kesegaran Nu Green Tea
7
15,22
4
Buka puasa dengan Nu Green Tea
7
15,22
6
Saling tolong menolong
6
13,04
7
Naik taxi sambil minum Nu Green Tea
5
10,87
8
Sehatnya Nu Green Tea
2
4,34
TOTAL
46
100,00
(Tabel 2.14) Sumber : Kuesioner No. 13A
Dari hasil pengolahan data di atas, dapat diketahui responden yang menjawab pesan iklan Nu Green Tea beragam menurut daya tangkap pikiran masing-masing orang. Menurut hasil penelitian dari PT. ABC President sebagai produsen Nu Green Tea, pesan yang ingin disampaikan dari iklan Nu Green Tea versi Taxi adalah Berbagi dengan sesama di Bulan yang Baik (Bulan Puasa). Dari jawaban 46 responden di atas, yang menjawab berbagi dengan sesama ada sebanyak 10 orang atau 21,74%. Kemudian Menolong Orang Tua sebanyak 9 orang atau 19,57%. Yang menjawab kesegaran Nu Green Tea dan Buka Puasa dengan Nu Green Tea sebanyak masing-masing pertanyaan ada 7 orang atau 15,22%. Kemudian Saling Tolong Menolong dijawab 6 responden atau 13,04%. Ada juga yang menjawab Naik Taxi Sambil Minum Nu Green Tea, sebanyak 5
57
orang atau 10,87% dan Sehatnya Nu Green Tea dijawab 2 orang responden atau 4,34%. Dari 46 responden yang menjawab Ya pada pertanyaan kueisoner di atas, terdapat 21,74% atau 10 orang yang menjawab tepat, yaitu berbagi dengan Sesama. Yang lainnya ada yang hampir mendekati namun ada juga yang kurang tepat. Tapi semua jawaban responden pada dasarnya mengacu pada cerita iklan Nu Green Tea. Sehingga apa yang mereka lihat dan dengar, itulah yang ditangkap oleh masing-masing pikiran individu responden.
12. Menarik Tidaknya Iklan Nu Green Tea Versi Taxi Pada tabel 3.3 di bawah ini, dapat dilihat hasil pengolahan data mengenai menarik tidaknya iklan Nu Green Tea versi taxi di televisi. Berikut datanya : Tabel 2.15 Menarik tidaknya Iklan Nu Green Tea versi Taxi Menarik tidaknya iklan Nu
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 6 12 57 75
Percent 8.0 16.0 76.0 100.0
Valid Percent 8.0 16.0 76.0 100.0
Cumulative Percent 8.0 24.0 100.0
(Tabel 2.15) Sumber : Kuesioner No. 14
Dari tabel di atas, diketahui bahwa responden yang menjawab Ya, sebanyak 57 orang atau 76%. Sedangkan yang menjawab Tidak sebanyak 6 orang atau hanya 8% saja. Dan yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 12 orang atau 16%. Menurut jawaban yang diberikan responden, bahwa sebenarnya iklan Nu Green Tea versi Taxi menarik dilihat. Menarik bagi masing-masing
58
respondne
tentunya
bermacam-macam
pengartiannya
tergantung
pada
pemahaman para responden yang menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi. 13. Perhatian pada Kemasan Nu Green Tea Pada tabel 3.4 dapat diketahui responden yang memperhatikan kemasan pada saat menonton iklan Nu Green Tea. Di bawah ini tabel datanya. Tabel 2.16 Perhatian pada Kemasan Nu Green Tea Perhatian kemasan pada iklan Nu
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 3 17 55 75
Percent 4.0 22.7 73.3 100.0
Valid Percent 4.0 22.7 73.3 100.0
Cumulative Percent 4.0 26.7 100.0
(Tabel 3.4) Sumber : Kuesioner No. 17
Hasil pengolahan data pada pertanyaan mengenai perhatian responden pada kemasan Nu Green Tea, didapat jawaban Ya sebanyak 55 orang atau 73,3%. Yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 17 orang atau 22,7%. Sedangkan responden yang menjawab Tidak sebanyak 3 orang atau 4%.
4.5.3
Brand Awareness Pertanyaan dari kuesioner yang diajukan penulis yang menuju pada
kajian Brand Awareness, adalah untuk mengetahui sejauh mana responden aware terhadap produk minuman Nu Green Tea.
1.
Pengaruh Iklan Nu GreenTea terhadap Ingatan Responden Pada tabel di bawah ini, dapat diketahui data responden pada
pertanyaan mengenai apakah iklan Nu Green Tea versi taxi mempengaruhi ingatan responden dalam jangka waktu lama.
59
Tabel 3.1 Pengaruh Iklan Nu Green Tea Tarhadap Ingatan Pengaruh iklan Nu terhadap ingatan
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 6 18 51 75
Percent 8.0 24.0 68.0 100.0
Cumulative Percent 8.0 32.0 100.0
Valid Percent 8.0 24.0 68.0 100.0
(Tabel 3.1) Sumber : Kuesioner No. 15
Dari table 3.1 di atas, sebanyak 51 orang responden atau 68% menjawab Ya, kemudian jawaban ragu-ragu didapat dari 18 orang responden atau 24%. Sebanyak 6 orang atau 8% responden yang menjawab Tidak.
2. Mengingat Merek Produk Minuman Nu Green Tea. Pada table 3.2 berikut ini, dapat dilihat data mengenai responden dalam mengingat merek produk minuman Nu Green Tea. Tabel 3.2 Mengingat Merek Produk Minuman Nu Green Tea Ingat merek produk Nu Green Tea
Valid
Tidak Ragu-ragu Ya Total
Frequency 1 19 55 75
Percent 1.3 25.3 73.3 100.0
Valid Percent 1.3 25.3 73.3 100.0
Cumulative Percent 1.3 26.7 100.0
(Tabel 3.2) Sumber : Kuesioner No. 16
Tabel 3.2 di atas menjelaskan, jawaban Ya pada responden sebanyak 55 orang atau 73,3%, jawaban Ragu-ragu 19 orang atau 25,3%, kemudian jawaban Tidak pada responden hanya 1 orang atau 1,3%.
60
Data di atas menggambarkan bahwa hampir dari setengah responden dapat mengingat merek produk minuman Nu Green Tea. Hal ini memberikan kesimpulan awal bahwa merek Nu sudah awarenss pada konsumennya, khususnya respondne yang sedang diteliti dalam penulisan ini.
3.
Ingat Merek Minuman Nu Green Tea Jumlah responden yang menjawab Ya pada pertanyaan apakah
mengingat merek produk minuman Nu Green Tea ada 55 orang atau 73,3% dari 75 responden yang diteliti. Untuk mengetahui dengan jelas pilihan yang dijawab responden pada kuesioner yang diajukan penulis, dapat dilihat melalui table 3.7. Tabel 3.3 Ingat Merek Minuman Nu Green Tea = 55 No.
Merek Nu Green Tea
Frekuensi
1
NU
11
Persentase (%) 20,00
2
Nü
35
63,64
3
Nü Green Tea TOTAL
9 55
16,36 100,00
(Tabel 3.3) Sumber : Kuesioner No. 16A
Pada tabel 3.3 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menjawab merek NU sebanyak 11 orang atau 20%. Kemudian jawaban merek Nü sebanyak 35 orang atau 63,64%. Dan ada 9 orang responden atau 16,36% yang menjawab merek Nü Green Tea sebagai jawaban yang menurut mereka benar. Merek produk minuman Nu Green Tea yang benar adalah hanya Nü. Sedangkan Nü Green Tea bukan merupakan merek produk.Dari hasil data table di atas, diketahui bahwa lebih setengah responden yang berjumlah 75 orang, mengetahui dengan tepat nama merek produk dari minuman Nü Green Tea.
61
4.5.3
Pengetahuan Terhadap Iklan Nü Green Tea Beberapa pertanyaan pada kuesioner yang diajukan oleh penulis,
adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan responden terhadap iklan maupun produk minuman Nu Green Tea.
1.
Pengetahuan Terhadap Tagline Iklan Nu Green Tea Pada tabel 4.1 bawah ini dapat dilihat data responden yang
mengetahui tagline dari iklan Nu Green Tea. Tabel 4.1 Pengetahuan Terhadap Tagline Iklan Nu Green Tea No
Tahu dan Tidak Tahu Tagline
Frekuensi
1
Tidak
7
Persentase (%) 9,33
2
Ragu-ragu
8
10,67
3
Ya TOTAL
60 75
80,00 100,00
(Tabel 4.1) Sumber : Kuesioner No. 18
Dari tabel di atas, diketahui responden yang menjawab Ya sebanyak 60 orang atau 80%, yang menjawab ragu-ragu sebanyak 8 orang atau 10,67% dan responden yang menjawab Tidak sebanyak 7 orang atau 9,33%.
2.
Tagline Iklan Nu Green Tea Hasil dari tabel 4.1 didapat sebanyak 60 orang atau 80% responden
menjawab Ya, berhasil diperoleh jawaban konfirmasi berupa piliha yang disediakan penulis. Adapaun datanya dapat dilihat seperti di bawah ini.
62
Tabel 4.2 Tagline Iklan Nu Green Tea No 1
2
Tagline Nü Green Tea
Taste the
You
48
Persentase (%) 80,00
U
12
20,00
60
100,00
TASTE THE
Frekuensi
TOTAL (Tabel 4.2) Sumber : Kuesioner No. 18A
Dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui responden yang benar-benar mengetahui tagline dari iklan Nu Green Tea. Sebanyak 48 reponden atau 8% menjawabnya dengan Taste the Nü You. Sedangkan 20% responden atau 12 orang lainnya menjawab tagline Nu Green Tea adalah TASTE THE Nü U. Adapun tagline Nu Green Tea yang benar adalah jawaban no.1. Dan responden yang mengetahui dengan tepat lebih banyak daripada yang tidak tepat mengetahui tagline dari iklan Nu Green Tea.
3.
Pengetahuan Terhadap Logo Produk Nu Green Tea Berikut adalah tabel untuk mengetahui tahu dan tidak tahunya
responden pada logo produk minuman Nu Green Tea.
63
Tabel 4.3 Tahu dan Tidak Tahu Logo Produk Nu Green Tea No
Tahu dan Tidak Tahu Logo
Frekuensi
1
Tidak
0
Persentase (%) 0
2
Ragu-ragu
5
6,67
3
Ya TOTAL
70 75
93,33 100,00
(Tabel 4.3) Sumber : Kuesioner No. 19
Dari tabel 4.3, diketahui jumlah responden yang menjawab Ya hampir seluruhnya, yaitu sebanyak 93,33% atau 70 orang, sedangkan 5 orang responden atau 6,67% menjawab Ragu-ragu.
3.
Pengetahuan Terhadap Logo Produk Nu Green Tea Dari jumlah keseluruhan responden yang diteliti, terdapat 70 orang
yang menjawab Ya, mengetahui logo produk Nu Green Tea. Pada tabel 4.4 akan dapat diperoleh pilihan jawaban responden yang disediakan oleh penulis.
Green Tea
(A)
NÜ Green Tea
(B)
nü Green Tea
(C)
64
Tabel 4.4 Logo Produk Nü Green Tea No
Logo Nü Green Tea
Frekuensi
1
Gambar A (Benar)
68
Persentase (%) 97,14
2
Gambar B (Salah)
1
1,43
3
Gambar C (Salah) TOTAL
1 70
1,43 100,00
(Tabel 4.4) Sumber : Kuesioner No. 19A
Dari tabel 4.4, diketahui responden yang menjawab gambar A, adalah pilihan jawaban yang benar, sebanyak 68 orang atau 97,14%. Gambar B dan C, merupakan gambar yang salah dan dijawab masing-masing sebanyak hanya 1 (satu) responden. Pilihan responden hampir seluruhnya dengan tepat menjawabnya dengan diberikan bantuan pilihan yang ada pada kuesioner. Hal ini menandakan responden betul-betul dapat membedakan logo Nu Green Tea yang benar karena dari ketiga pilihan yang disediakan, hampir mirip tulisannya.
4.
Pengetahuan Terhadap Varian (Rasa) Minuman Nü Green Tea Tabel 4.5 di bawah ini memberikan keterangan pada pengetahuan
responden terhadap varian (rasa) minuman Nu Green Tea.
65
Tabel 4.5 Pengetahuan Terhadap Varian (Rasa) Minuman Nü Green Tea No
Pengetahuan Terhadap Varian
Frekuensi
1
Tidak
4
Persentase (%) 5,33
2
Ragu-ragu
17
22,67
3
Ya TOTAL
54 75
72,00 100,00
(Tabel 4.5) Sumber : Kuesioner No. 20
Pada tabel 4.5, terdapat sebanyak 54 responden atau 72% menjawab Ya dalam mengetahui varian dari minuman Nu Green Tea. Responden yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 17 orang atau 22,67% dan sisanya 4 orang atau 5,33% menjawab Tidak.
5.
Varian (Rasa) dari Minuman Nü Green Tea Sebanyak 54 responden yang menjawab Ya pada pertanyaan
mengenai pengetahuan mereka terhadap varian (rasa) minuman Nu Green Tea, dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Jawaban responden berkenaan dengan pengalaman mereka melihat, membeli maupun mengkonsumsi minuman Nu Green Tea.
66
Tabel 4.6 Varian (Rasa) Minuman Nü Green Tea No
Varian Nü Green Tea
Frekuensi
1
Less Sugar, Original
4
Persentase (%) 7,41
2
Honey, Original
9
16,67
3
Less Sugar, Honey
11
20,37
4
Less Sugar, Honey, Original
28
51,85
5
Original TOTAL
2 54
3,70 100,00
(Tabel 4.6) Sumber : Kuesioner No. 20A
Varian (rasa) minuman Nu Green Tea terdiri atas 3 rasa, yaitu Original, Less Sugar dan Honey (Madu). Pada tabel 4.6, jawaban responden yang tepat berjumlah 28 orang atau 51,85%. Yang lainnya menjawab ada dua rasa Nu Green Tea yaitu Less Sugar & Honey sebanyak 11 orang atau 20,37%,Honey & Original dijawab oleh 9 orang responden atau 16,67%. Sebanyak 4 orang atau 7,41% menjawab Less Sugar & Original. Sedangkan yang menjawan hanya satu varian Nu Green Tea, yaitu Original, sebanyak 2 orang atau 3,70%.
6.
Pengetahuan Terhadap Tema Iklan Nü Green Tea Pada tabel 4.7, dapat dilihat sejauh mana pengetahuan responden
terhadap tema iklan Nü Green Tea.
67
Tabel 4.7 Pengetahuan Terhadap Tema Iklan Nü Green Tea No
Pengetahuan Terhadap Tema Iklan
Frekuensi
1
Tidak
9
Persentase (%) 12,00
2
Ragu-ragu
24
32,00
3
Ya TOTAL
42 75
56,00 100,00
(Tabel 4.7) Sumber : Kuesioner No. 21
Responden yang menjawab Ya pada tabel 4.7, sebanyak 42 orang atau 56%. Respondne yang menjawab dengan Ragu-ragu sebanyak 24 orang atau 32% dan 9 orang atau 12% menjawab Tidak.
7.
Tema Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Responden yang menjawa Ya pada pertanyaan kuesioner tentang
tema iklan Nu Green Tea, diminta untuk menjawab bebas pada perrtanyaan konfirmasi yang diajukan oleh penulis. Datanya dapat dilihat dari tabel di bawah. Tabel 4.8 Tema Iklan Nü Green Tea No
Tema Iklan Nü Green Tea
Frekuensi
1
Taxi
40
Persentase (%) 95,24
2
Buka puasa di jalan TOTAL
2 42
4,76 100,00
(Tabel 4.8) Sumber : Kuesioner No. 21A
Pada tabel 4.8, diketahui sebanyak 40 responden menjawab tema iklan Nu Green Tea adalah Taxi, sedangkan 2 responden lainnuya menjawab Buka puasa di jalan. Jawaban responden yang hampir serentak sama ini mungkin disebabkan pertanyaan dalam kuesiner yang diajukan oleh penulis sejak awal menyatakan bahwa iklan Nu Green Tea yang sedang diteliti adalah versi Taxi.
68
Sehingga ketika pada pertanyaan tentang tema iklan Nu Green Tea versi Taxi, responden menjawabnya dengan Taxi.
8.
Pengetahuan Terhadap Jenis Produk Minuman Nü Green Tea Pada tabel berikut ini, dapat diketahui tanggapan responden
tentang pengetahuan mereka terhadap jenis produk minuman Nu Green Tea. Tabel 4.9 Pengetahuan Terhadap Jenis Produk Minuman Nu Green Tea No
Pengetahuan Terhadap Jenis Produk
Frekuensi
1
Tidak
5
Persentase (%) 6,67
2
Ragu-ragu
0
0
3
Ya TOTAL
70 75
93,33 100,00
(Tabel 4.9) Sumber : Kuesioner No. 22
Dari
tabel
4.9,
diketahui
tanggapan
responden
mengenai
pengetahuan terhadap jenis produk minuman Nu Green Tea, yang menyatakan Tidak tahu sebanyak 5 orang atau 6,67% dan yang menjawab Ya hampir seluruh responden yang diteliti, yaitu 70 orang atau 93,33%.
9.
Jenis Produk Minuman Nü Green Tea Untuk mengetahui jawaban responden tentang jenis produk apakah
minuman Nu Green Tea, dapat dilihat dari tabel berikut.
69
Tabel 4.10 Jenis Produk Minuman Nü Green Tea No 1
Jenis Produk Nü Green Tea
Frekuensi
Minuman Teh Hijau TOTAL
70 70
Persentase (%) 100,00 100,00
(Tabel 4.10) Sumber : Kuesioner No. 22A
Dari data tabel 4.10, dapat dilihat bahwa seluruh responden yang menjawab Ya pada pertanyaan atau sebanyak 70 orang, mengenai pengetahuan terhadap jenis produk minuman Nu Green Tea semuanya menjawab minuman teh hijau. Jawaban responden memang tepat, karena arti dari Green Tea itu sendiri adalah teh hijau.
10.
Pengetahuan Terhadap Isi Cerita Iklan Nü Green Tea Untuk mengetahui data responden tentang tanggapan mereka pada
pengetahuan isi cerita iklan Nü Green Tea, dapat dilihat dari tabel 4.11 ini. Tabel 4.11 Pengetahuan Terhadap Isi Cerita Iklan Nü Green Tea No 1
Pengetahuan Terhadap Isi Cerita Iklan Tidak
2 3
9
Persentase (%) 12,00
Ragu-ragu
18
24,00
Ya TOTAL
48 75
64,00 100,00
(Tabel 4.11) Sumber : Kuesioner No. 23
Frekuensi
70
Pada tabel di atas, diketahui respondne yang menjawab Ya pada kuesioner no.23, sebanyak 48 orang. Responden yang menjawab Ragu-ragu sebanyak 18 orang dan yang menjawab Tidak sebanyak 9 responden.
11.
Isi Cerita Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Berdasarkan
pertanyaan
pada
kuesioner
no.
23,
penulis
mengajukan pertanyaan konfirmasi terhadap responden. Berikut tabel yang menyatakan tanggapan responden pada pertanyaan tentang isi cerita iklan Nü Green Tea. Tabel 4.12 Isi Cerita Iklan Nü Green Tea Versi Taxi No 1
2
Isi Cerita Iklan Nü Green Tea
Frekuensi
Seorang anak muda yang memberikan Nü Green Tea untuk berbuka puasa kepada seorang nenek dan dibalas oleh sang nenek dengan menyetop Taxi dengan suara keras, untuk pemuda tersebut.
25
Persentase (%) 52,08
Seorang nenek menyetop Taxi dengan suara keras setelah buka puasa dengan Nu Green Tea
23
47,92
TOTAL
48
100,00
(Tabel 4.12) Sumber : Kuesioner No. 23A
Pada tabel 4.12, jawaban responden yang sesuai dan tepat dengan isi cerita iklan Nü Green Tea sebanyak 25 responden atau 52,08% dari 75 responden yang diteliti. Sedangkan 47,92% atau sebanyak 23 responden menjawab isi cerita iklan Nu Green Tea mendekati jawaban sebenarnya. Dari jawaban responden, dapat disimpulkan bahwa mereka sulit menjawab isi cerita
71
dengan benar apalagi detail, sehingga responden hanya menjawab isi cerita sesuai dengan apa yang telah dilihatnya.
12.
Pengetahuan Terhadap Tokoh Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Tabel di bawah ini merupakan data dari pertanyaan kepada
responden mengenai pengetahuannya terhadap tokoh iklan Nu Green Tea versi Taxi. Tabel 4.13 Pengetahuan Terhadap Tokoh Iklan Nü Green Tea Versi Taxi No 1
Pengetahuan Terhadap Tokoh Iklan Tidak
2 3
Frekuensi 3
Persentase (%) 4,00
Ragu-ragu
0
0
Ya TOTAL
72 75
96,00 100,00
(Tabel 4.13) Sumber : Kuesioner No. 24
Pada tabel 4.13, diketaui 3 orang responden atau 4% menjawab Tidak pada
pertanyaan mengenai tokoh iklan Nu Green Tea versi Taxi,
sedangkan yang menjawab Ya sebanyak 72 orang responden atau 96%.
13.
Tokoh Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Untuk mengetahui jawaban responden pada pengetahuan terhadap
tokoh iklan Nu Green Tea versi Taxi, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
72
Tabel 4.14 Tokoh Iklan Nü Green Tea Versi Taxi No
Tokoh Iklan Nü Green Tea
Frekuensi
1
Seorang pemuda dan seorang nenek
64
Persentase (%) 88,89
2
Seorang nenek TOTAL
8 72
11,11 100,00
(Tabel 4.14) Sumber : Kuesioner No. 24A
Pada tabel 4.14, jawaban responden yang benar adalah seorang pemuda dan seorang nenek, dijawab oleh 64 responden atau 88,89%. Sedangkan 8 orang lainnya atau 11,11% menjawab seorang nenek saja. Terlihat bahwa responden yang mengetahui dengan tepat tokoh iklan Nu Green Tea versi Taxi ada lebih dari 50% nya. Hal ini bisa disebabkan dari isi cerita iklan yang menonjolkan tokoh sang nenek dengan teriakan kerasnya memanggil taxi setelah berbuka puasa dengan minum Nu Green Tea.
14.
Pengtahuan Terhadap Setting Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Tabel 4.15 berikut ini adalah untuk mengetahui pengetahuan
responden terhadap setting iklan Nu Green Tea versi Taxi.
73
Tabel 4.15 Pengetahuan Terhadap Setting Iklan Nü Green Tea Versi Taxi No
Pengetahuan Terhadap Setting
Frekuensi
1
Tidak
22
Persentase (%) 29,33
2
Ragu-ragu
27
36,00
3
Ya
26
34,67
TOTAL
75
100,00
(Tabel 4.15) Sumber : Kuesioner No. 25
Pada tabel 4.15, diketahui jumlah responden yang mengetahui dengan pasti setting iklan Nu Green Tea versi Taxi sebanyak 26 orang atau hanya 34,67%, lebih sedikit dibandingkan responden yang ternyata menjawab dengan Ragu-ragu yaitu 27 orang atau 36%. Sedangkan yang Tidak mengetahui setting iklan Nu Green Tea versi Taxi sebanyak 22 orang atau 29,33%. 15.
Setting Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Berikut ini tabel data responden yang menjawab setting iklan Nu
Green Tea versi Taxi. Jawaban responden tentunuya beragam sesuai kemampua mereka menonton secara kontinu maupun secara cermat menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi.
74
Tabel 4.16 Setting Iklan Nü Green Tea Versi Taxi No 1
Setting Iklan Nü Green Tea Jalan tol
Frekuensi 4
Persentase 5,33
2
Jalan raya
15
20,00
3
Pinggir jalan
14
18,67
4
Halte bis
31
41,33
5
Pelataran Parkir TOTAL
11 75
14,67 100,00
(Tabel 4.16) Sumber : Kuesioner No. 25A
Pada
tabel
4.16,
jawaban
responden
bermacam-macam
menanggapi pertanyaan setting iklan Nu Green Tea versi Taxi. Jika dilihat dalam iklan Nu Green Tea versi Taxi, memang tidak secara jelas menampilkan di mana setting iklan tersebut. Responden menjawabnya dengan menerka apa yang mereka tonton berulang kali di televisi, dimana jawaban yang tepat adalah halte bis. Responden yang menjawab halte bis, sebanyak 31 orang atau 41,33%. Yang menjawab jalan raya sebanyak 15 orang atau 20%. Kemudian 14 orang atau 18,67% menjawab pinggir jalan. Ada 11 responden atau 14,67% yang menjawab pelataran parkir dan 4 orang lainnya atau 5,33% menjawab jalan tol.
16.
Pengetahuan Terhadap Jingle Iklan Nü Green Tea Versi Taxi Pada tabel di bawah ini, akan dilihat jawaban responden yang
mengetahui atau tidak tahu tentang jingle iklan Nu Green Tea versi Taxi.
75
Tabel 4.17 Pengetahuan Terhadap Jingle Iklan Nü Green Tea Versi Taxi No
Pengetahuan Terhadap Jingle
Frekuensi
1
Tidak
75
Persentase (%) 100,00
2
Ragu-ragu
0
0
3
Ya TOTAL
0 75
0 100,00
(Tabel 4.17) Sumber : Kuesioner No. 26
Pada tabel 4.17, seluruh responden yang berjumlah 75 orang menjawab Tidak. Pada dasarnya dalam iklan Nu Green Tea versi Taxi, tidak terdapat jingle iklan yang mengiringi. Jadi hanya ada alur cerita film iklan yang diperankan oleh tokoh iklan dalam iklan Nu Green Tea versi Taxi.
4.6
Uji Hipotesa Dari hasil surey yang telah dilakukan penulis dan beradsarkan hasil
penelitian yang telah dijelaskan di atas, didapat hasil koefisien korelasi seperti tabel di bawah ini : Correlations
Terpaan iklan
Brand awareness
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Terpaan iklan 1 75 .237* .041 75
Brand awareness .237* .041 75 1 75
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Korelasi yang dihasilkan melalui perhitungan dengan SPSS adalah sebesar 0,237 dengan taraf signifikansi 5% (0,05) yang digunakan oleh penulis
76
dan sudah dijelaskan dalam metode analisa data dalam bab terdahulu. Angka korelasi yang dihasilkan yakni sebesar 0,237 adalah validitas dan reabilitas dngan rumus Pearson. Hasil korelasi 0,237 merupakan nilai dari rXY dengan menggunakan rumus Pearson. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variable X dengan variable Y, yaitu : N . ∑XY – (∑X. ∑Y) (N . ∑X2 - (∑X)2 ) (N . ∑Y2 – (∑Y)2 )
rXY = rXY = 0,237
Dari hasil perhitungan menggunakan pengolahan data SPSS, ternyata koefisien korelasi = 0,237. Angka korelasi 0,237 jika dilihat dari interpretasi r,maka berada pada angka 0,21 – 0,60 yang menunjukkan rendah. Berarti dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variable X (terpaan iklan) dengan variabel Y (Brand Awareness remaja) terdapat hubungan yang rendah. Maka berdasarkan hasli penelitian yang didapat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y. Hasil penelitian menunjukkan menolak hipotesa no (Ho) atau “Tidak ada hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness khalayak”. Berarti dengan Ho ditolak dapat diartikan bahwa Ha diterima atau “Ada hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi dengan Brand Awareness khalayak”.
4.7
Pembahasan Dari hasil uji hipotesa yang dilakukan emnunjukkan bahwa
hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness adalah rendah. Penulis mengacu pada teori yang dikemukakan oleh
77
George E. Belch & Michael A. Belch mengenai proses komunikasi dan teori Hieraki Efek yang dikemukakan oleh Robert J. Lavidge dan Gary A. Steiner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seperti teori George E. Belch & Michael E. Belch, cukup efektif memberikan penjelasan mengenai terpaan iklan keada khalayak yang melibatkan field of experience-nya yang mengacu pada pengalaman masa lalu, experiences, persepsi, sikap maupun sosialisasi masingmasing indivisu yang dibawanya ke dalam situasi komunikasi yang dapat mempengaruhi khlayak dalam mempersepsikan pesan yang di diterimanya. Dalam penelitian ini, proses komunikasi bermula dari PT. ABC President Indonesia sebagai komunikator yang menyampaikan pesan berupa iklan Nu Green Tea versi Taxi melalui suatu media yaitu televisi. Dengan harapan komunikan sebagai khalayak yang dituju, yaitu remaja di Kompl. PU, Rempoa, Banten memberikan respon positif dengan memiliki kesadaran dan pengetahuan akan merek yang diiklankan melalui unsur-unsur iklan televisi dalam iklan Nu Green Tea versi Taxi. Unsur model atau tokoh iklan yang paling menarik perhatian
paling tinggi, semua responden yang diteliti menjawab dengan
mengetahui tokoh dalam iklan Nu Green Tea versi Taxi. Alur cerita juga menjadi unsure yang diperhatikan oleh lebih dari setengah responden yang diteliti. Iklan Nu Green Tea versi taxi dianggap menarik karena alur ceritanya yang unik serta menjadi mudah diingat dan berpengaruh terhadap kesadaran merek khalayak. Pengaruh iklan Nu Green Tea versi terhadap ingatan responden ternyata hasilnya cukup tinggi. Begitu juga dengan kesadaran terhadap merek produk Nu Green Tea juga tinggi. Namun hasil penelitian menunjukkan hasil korelasi rendah. Kondisi ini dapat diartikan bahwa iklan televisi bukanlah satusatunya faktor pembentukan kesadran merek (Brand Awareness) pada benak
78
ingatan seseorang. Bisa jadi terpaan iklan di televisi walaupun dilakukan berulang-ulang namun tidak sampai membuat ingatan akan merek tersebut menjadi kuat, karena adanya faktor noise atau gangguan di luar jangkauan ingatan seseorang saat sedang menonton televisi. Salah satunya gangguan berupa akitivitas yang dilakukan saat sedang menonton iklan di televisi. Sehingga iklan yang sedang ditonton tidak mengena kepada benak ingatan seseorang karena terpecahnya konsentrasi saat menonton iklan. Adapun iklan Nu Green Tea versi Taxi
ditayangkan
khusus
di
bulan
Ramadhan,
terutama
fekuensi
penanyangannnya cukup sering pada saat menjelang dan saat sedang berbuka puasa dan sahur. Sesuai hasil penelitian, bahwa kebanyakan responden melakukan berbagai aktifitas saat menonton iklan Nu Green Tea versi taxi seperti membaca, memasak, makan/minum, menulis dan menelepon. Hasil penelitian yang didapat dari hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi taxi dengan Brand Awareness adalah rendah, namun iklan tersebut mampu meningkatkan serta memperkuat Brand Awareness pada khalayak yang sebelumnya sudah tercipta di awal pemunculan iklan Nu Green Tea versi sebelumnya atau versi yang pertama kali ada di televisi.
79
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness khalayak. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa besarnya hubungan yang dihasilkan adalah rendah, antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness pada remaja di Kompl. PU, Rempoa, Banten. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, bahwa ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Dimana kita ketahui bahwa hasil penelitian menolak Hipotesa nol (Ho) atau “Tidak ada hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness khalayak”. Sehingga pernyataan untuk Hipotesa alternatif (Ha) atau “ Ada hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi dengan Brand Awareness khalayak”.
5.2
Saran-saran Setelah diuraikan beberapa kesimpulan seperti di atas, maka penulis juga
memberikan saran-saran yang dapat menjadi masukan bagi produsen minuman Nu Green Tea, yaitu PT. ABC President Indonesia khususnya maupun khalayak umum. 1.
Melihat hasil survey dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, bahwa iklan Nu Green Tea versi Taxi ataupun versi lainnnya, disukai oleh khalayak. Sebaiknya untuk mempertahankan hal itu, PT. ABC President
80
Indonesia menayangkan iklan Nu Green Tea di televisi secara kontinu untuk mempertahankan citra produk atau perusahaan serta untuk meningkatkan Brand Awareness pada khalayak. 2.
Iklan Nu Green Tea yang ditayangkan di televisi sebaiknya dipertahankan kualitasnya bahkan dibuat lebih menarik dan selalu baru dengan versiversi terbaru lainnya dengan tetap mengkomunikasikan Nu Green Tea sebagai minuman kesehatan yang memberikan kesegaran alami, yang nantinya akan berdamak terhadap peningkatan pembelian Nu Green Tea.
3.
Kampanye periklanan melalui televisi sebaiknya dirubah setiap beberapa waktu dalam versi yang berbeda-beda dari sebelumnya agar khalayak tidak bosan, karena pada dasarnya iklan sebagai salah satu hiburan disamping sebagai ajang promosi atau pengenalan suatu produk atau jasa.
4.
Kegiatan BTL (Below The Line) sebaiknya terus diupayakan oleh PT. ABC President Indonesia seperti yang telah dilakukan sebelumnya seperti sponsorship event olahraga atau musik, sampling di berbagai event, diseimbangkan dengan kegiatan ATL (Above The Line) untuk terus meningkatkan Brand Awareness pada khalayak.
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David A, Manajemen Ekuitas Merek; Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, Jakarta, 1997 Belch, George E & Michael A. Belch, Introduction to Advertising and Promotion, USA, Richard D. Irwin, 1995 Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi Pertama, PT. Prenada Media, Jakarta, 2005 Carey, Anne R. & Gary Visgaitis, “Free Time Choices,” USA Today, September, 1997 Cherry, Coin, World Comminucation ; Threat of promise, New York, John Willey & Sons, 1978 Durianto, Darmadi, Sugiyanto & DKK, Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, ; Strategi, Program dan Teknik Pengukuran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003 Effendi, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995 Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial ; Dasar-dasar dan Aplikasinya, Rajawali Pers, Jakarta, 1992 Gordon, William I, Communication ; Personal and Public, Sherman Oaks, CA, Alfred, 1978 Kertajaya, Hermawan, Yushowady, DKK, Positioning, Diferensiasi, Brand, Pt, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004 Khasali, Renald, Manajemen Periklanan ; Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, PT. Temprit, Jakarta, 1992 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran; Analisis, Pemasaran, Implementasi dan Pengendalian, Erlangga, Jakarta, 2000, hal-118 Lavidge, Robert J. & Gary A. Stainer, A Model for Predictive Measurements of Advertising Effektiveness, Journal of Marketing, 1961 Lee, Molee & Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, PT. Prenada Media, Jakarta, 2004 Mutmainah, Dra. Nina. M.A. & Drs. M. Fauzi M.A., Psikologi Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1997
Muwarni, Endah, Dasar-dasar Periklanan, Cetakan Pertama, Penerbit Wacana Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta, 2004 P.D Leedy, Practical Research Planning and Design, 1980 Peason, Judy C. & Paul E. Nelson, Undertsanding and Sharing, An Introduction to Speed Communication, Dubuque, lowa, Wm.C.Brown, 1979 Rakhmat, Jalaudin, Metode Penelitian Komunikasi, Edisi Kedua Cetakan III, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993 Scheidel, Thomas M., Speech Communication and Human Interaction, Edisi ke-2 Glenville, III, Scott, Foresmna & Co, 1996 Setiawan, Dr. Bambang, Metode Penelitian Kuantitatif, Universitas Terbuka, Jakarta, 1995 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Edisi Ketiga, PT. Alfabeta, Bandung, 1994 S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Edisi I, Cetakan Ke-2, Bina Aksara, Jakarta, 2004 Sulaksana, Uyung, Integrated Marketing Communication, PT. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003 Susanto, Astird S., Komunikasi dalam Teori dan Praktek 1, PT. Bina Cipta Karya, Jakarta, 1997 Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Pertama, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005
KUESIONER PENELITIAN Responden Yth, Saya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mecu Buana, jurusan Marketing Communication & Advertising, yang sedang melakukan penelitian untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara terpaan iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi dengan Brand Awareness pada khalayak umum. Penelitian ini saya lakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir/skripsi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar kesarjanaan. Dalam hal ini saya mohon kesediaan Saudara/I untuk menjadi masukan yang berharga bagi saya dalam proses pengumpulan dan analisa data. Atas segala partisipasi dan kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Peneliti, Triwulan Andriana
DATA RESPONDEN 1. JENIS KELAMIN : a. Pria b. Wanita 2. USIA : a. 12 – 17 tahun b. 18 – 25 tahun 3. PEKERJAAN : a. Pelajar / Mahasiswa b. Pegawai Negeri c. Pegawai Swasta d. Wiraswasta e. Lainnya, sebutkan 4. PENGELUARAN RATA-RATA/BULAN : a. < 100.000 b. 100.000 – 300.00 c. 300.000 – 700.000 d. 700.000 – 1000.000 e. > 1.000.000 Isilah kuesioner di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang tersedia, serta isilah jawaban pada pertanyaan konfirmasi.
TERPAAN IKLAN 5. Apakah Anda pernah menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi ? a. Ya b. Tidak (Jika jawaban Anda Ya, lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Jika jawaban Anda Tidak, maka sampai di stop sampai di sini saja dan terima kasih atas partisipasinya). 6. Apakah Anda sering menonton televisi dalam sehari? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika jawaban Anda Ya, sebutkan berapa kali dalam sehari Anda menonton televisi. Jika jawaban Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) : a. < 1 jam b. 1 – 2 jam c. 3 – 4 jam d.> 4 jam 7. Apakah Anda sering menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak 8. Sebutkan di media televisi apa yang Anda gunakan untuk menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi ? (pilih satu saja) a. Trans TV b. ANTV c. RCTI d. Indosiar e. Trans 7 9. Apakah Anda menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi di tv, dari awal hingga akhir ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak 10. Pada saat Anda menonton iklan Nu Green Tea versi Taxi, apakah sambil melakukan aktivitas lain ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan aktivitas apa. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) 11. Apakah Anda memperhatikan iklan teh hijau di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (JIka Ya, iklan teh hijau apa yang Anda lihat. Jika Ragu-Ragu atau Tidak lanjut ke pertanyaan berikut) 12..Apakah Anda memperhatikan iklan Nu Green Tea selain versi Taxi di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak
13. Apakah Anda menangkap pesan yang disampaikan dari iklan Nu Green tea versi Taxi di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan pesan iklannya. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan berikutnya) 14. Menurut Anda apakah iklan Nu Green Tea versi Taxi menarik? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (JIka Ya, apa yang menarik menurut Anda, jika Ragu-Ragu atau Tidak lanjut ke pertanyaan berikutnya)………………. 15. Apakah kemasan menjadi perhatian Anda pada saat menonton iklan Nu Green Tea ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak
BRAND AWARENESS 16. Apakah iklan Nu Green Tea yang Anda lihat mempengaruhi ingatan Anda dalam jangka waktu lama? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak 17. Apakah Anda mengingat merek produk minuman Nu Green Tea setelah melihat iklan Nu Green Tea di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, pilih salah satu yang merupakan merek Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya). a. NU b. Nü c. Nü Green Tea 18. Apakah kemasan menjadi perhatian Anda pada saat menonton iklan Nu Green Tea ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak 19. Apakah Anda mengetahui tagline (slogan) pada iklan Nu Green Tea versi Taxi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, pilih salah satu tagline produk Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) : a. Taste
the
. TASTE THE
b
You U
20. Apakah Anda mengetahui logo produk minuman Nu Green Tea ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, pilih salah satu tagline Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) : a.
Green Tea c.
b.
NÜ Green Tea
nü Green Tea
20. Apakah Anda tahu varian (rasa) dari minuman Nu Green Tea ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan minimal satu rasa Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) : 21. Apakah Anda mengetahui tema iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan tema iklan Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) : 22. Apakah Anda mengetahui jenis produk dari minuman Nu Green Tea ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan jenis minuman apa Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) 23. Apakah Anda mengetahui isi cerita iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan secara singkat isi cerita iklan Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) 24. Apakah Anda mengetahui tokoh iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan tokoh iklan Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) 25. Apakah Anda mengetahui setting iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak (Jika Ya, sebutkan setting iklan Nu Green Tea yang menurut Anda benar. Jika Ragu-Ragu atau Tidak, lanjut ke pertanyaan selanjutnya) 26. Apakah menurut Anda dalam iklan Nu Green Tea versi Taxi di televisi, ada jingle iklannya ? a. Ya b. Ragu-Ragu c. Tidak
KODING SHEET Responden
Kuesioner Data Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 TOTAL
1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2
2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2
3 1 3 2 4 1 5 1 4 3 3 1 1 4 4 5 1 4 1 2 5 1 3 4 1 3 5 2 1 5 3 1 4 2 3 1 1 3 3 3 3 1 1 1 1 4 1 3 1 3 3 3 3 1 1 5 2 5 5 1 4 5 1 1 4 4 5 4 4 4 3 1 3 3 3 3
∑
Terpaan Iklan Melalui Media Televisi 4 2 4 3 5 3 5 1 5 4 5 3 2 5 5 5 1 5 3 4 5 4 5 5 2 5 5 4 2 5 5 2 5 3 5 2 2 5 5 5 4 3 1 1 2 5 2 4 4 5 4 4 5 2 1 5 3 5 1 1 5 5 2 3 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
9 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 1 1 3 2 2 1 3 3 1 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
10 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 2 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3
11 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 1 1 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 X
12 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1
14 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3
17 1 2 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
X 24 22 25 25 30 30 29 24 29 27 22 25 27 25 27 23 26 30 27 22 26 24 30 23 23 27 23 22 26 22 22 30 27 25 26 29 28 29 30 22 22 30 23 25 22 28 24 24 23 27 28 23 27 21 27 25 23 26 24 28 30 27 26 23 30 30 26 29 26 30 26 29 27 28 27 1947
Brand Awareness 15 3 3 2 3 3 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3
16 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 Y
∑ Y 6 5 5 6 6 6 5 5 4 4 4 6 6 6 6 5 4 6 6 5 6 6 6 4 6 4 6 5 6 5 4 6 3 6 5 5 4 6 5 5 5 6 5 6 4 6 6 5 6 6 6 6 6 4 6 6 4 6 5 5 4 5 5 6 6 6 3 6 5 6 6 5 6 6 6 399
Pengetahuan 18 1 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3
21 2 1 3 3 3 1 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2
22 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 2 1 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
24 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 1 1 1 2 3 1 3 2 2 3 3 1 1 2 1 2 2 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1