PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 6 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh:
LAILY AFIYA NIM: 3103222
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008
Suja’i ,M. Ag Purwoyoso RT 05 RW 11 Tambakaji Ngaliyan Semarang 50185
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi A. n. Sdri. Laily Afiya
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang di Semarang
Assalamu’alaikum. Wr. Wb Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara: Nama NIM Jurusan Judul
: LAILY AFIYA : 3103222 : Pendidikan Agama Islam :PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 6 SEMARANG
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Semarang, 9 Januari 2008 Pembimbing
Suja’i, M. Ag NIP 150 277 396
Siti Tarwiyah, S. S, M. Hum Karang Geneng RT 03 RW 02 Gunungpati Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi A. n. Sdri. Laily Afiya
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang di Semarang
Assalamu’alaikum. Wr. Wb Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini saya kirim naskah skripsi Saudara: Nama NIM Jurusan Judul
: LAILY AFIYA : 3103222 : Pendidikan Agama Islam :PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMA NEGERI 6 SEMARANG
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqasyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Semarang, 14 Januari 2008 Pembimbing
Siti Tarwiyah, S. S, M. Hum NIP 150 290 932
MOTTO
ﻭﻻ ﺗﻘﻒ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻚ ﺑﻪ ﻋﻠﻢ ﺍﻥ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻭﺍﻟﺒﺼﺮ ﻭﺍﻟﻔﺆﺍﺩ ﻛﻞ ﺍﻭﻟﺌﻚ ﻛﺎﻥ ﻋﻨﻪ ﻣﺴﺌﻮﻻ “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (Q.S. Al- Isra’: 36)1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Penerbit J-Art, 2004), hlm. 429
PERSEMBAHAN
Karya yang sangat sederhana ini kupersembahkan kepada: ¾ Ayahanda Achmad Dardiri dan Ibunda Wahyu Asmahani, walaupun karya ini tidak sebanding dengan kasih sayang yang mereka berikan untuk ananda, tak sebanding juga dengan tetes air mata yang mengiringi setiap doa dan setiap titik-titik keringat dalam pengorbanan dan usaha demi ananda. ¾ Adik-adikku Naila Kamila dan Ainun Nafiati, terima kasih atas motivasi, bantuan doanya dan masukan-masukan yang membuat aku semakin dewasa.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini yidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 9 Januari 2008 Deklarator
LAILY AFIYA NIM 3103222
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Rabb al-Izzati, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk seluruh alam. Tidak ada kata yang pantas penulis ungkapkan kepada pihak-pihak yang membantu proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Rektor IAIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Abdul Djamil, MA. 2. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Prof. DR. Ibnu Hadjar, M.Ed. 3. Dosen pembimbing, Suja’i, M. Ag dan Siti Tarwiyah S.S, M. Hum, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi. 4. Kepala SMA Negeri 6 Semarang, Drs. H. Bambang Nianto Mulyo, M.Ed, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 6 Semarang. 5. Guru pengampu bidang studi PAI SMA Negeri 6 Semarang, M. Rowi, S.Pdi, yang memberikan banyak arahan dan informasi tentang data penelitian. 6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah yang telah membekali banyak pengetahuan kepada penulis dalam menempuh studi di Fakultas Tarbiyah. 7. Segenap pegawai Fakultas Tarbiyah, pegawai perpustakaan IAIN, pegawai perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan pegawai perpustakaan TPM yang telah memberikan layanan yang baik bagi penulis. 8. Bapak, Ibu serta saudara-saudara penulis yang tidak henti-hentinya memberikan dorongan baik moril maupun materiil dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita,
9. Teman-teman penulis yang ikut memberikan motivasi selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi, metodologi dan analisisnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya hanya kepada Allah penulis berharap, semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Semarang, 9 Januari 2008
Penulis
ABSTRAK
Laily Afiya (NIM: 3103222). Pengaruh Penggunaan media Audio Visual terhadap Minat Siswa Kelas X pada Pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang. Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan PAI IAIN Walisongo Semarang, 2007. Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mengetahui penggunaan media audio visual pada pembelajaran PAI Kelas X SMA Negeri 6 Semarang, 2) Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa Kelas X SMA Negeri 6 Semarang pada pembelajaran PAI, 3) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual terhadap minat siswa Kelas X pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan teknik analisis regresi. Sedangkan teknik analisis regresi yang digunakan adalah teknik analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antara variabel (ubahan) kriterium dan prediktor. Kategori variabel penggunaan media audio visual (X) berada dalam kategori “Cukup” yang terletak pada frekuensi 25% dan berada pada interval 57 – 61. Kategori variabel minat siswa pada pembelajaran PAI (Y) berada dalam kategori “Cukup” yang terletak pada frekuensi 32,5% yang berada pada interval 57 – 60. Penggunaan media audio visual memiliki korelasi positif dengan minat siswa pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang, yaitu sebesar 0,4150. Hubungan penggunaan media audio visual dengan minat siswa pada pembelajaran PAI adalah 0,4150 dalam kategori “sedang”, terletak pada interval 0,40 – 0,599. Sementara itu berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dapat diketahui bahwa persamaan regresi Y = 0,399X + 34,92 sedangkan untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varian untuk regresi. Ada pengaruh signifikan antara penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI. Hal ini ditunjukkan dari nilai Freg sebesar 7,906. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 7,906 > Ftabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,17 sedangkan pada taraf signifikansi 1% adalah 7,35. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. Berdasarkan perhitungan ini, maka hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi: “Penggunaan media audio visual tidak berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI” ditolak. Dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: “Penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI” diterima. Sedangkan pengaruh positif penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI yaitu sebesar 0,415. yang sebesar 0,312 pada taraf signifikansi 5% dan 0,403 pada taraf signifikansi 1%. Karena rxy > rt, maka hasilnya signifikan.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...i NOTA PEMBIMBING…………………………………………..… ………....ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………................... ………...iii HALAMAN MOTTO…………………………………………………….......iv HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………....v HALAMAN DEKLARASI…………………………………………………..vi KATA PENGANTAR……………………………………………………….vii HALAMAN ABSTRAK..……………………………………………………ix HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………...x HALAMAN DAFTAR TABEL………………………………………........xiii HALAMAN DAFTAR DIAGRAM………………………………………..xiv BAB I
: Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah………………………………….……1 B. Penegasan Istilah………………………………………….…...5 C. Rumusan Masalah……………………………………………..6 D. Tinjauan Pustaka……………………………………………....7 E. Landasan Teori………………………………………………...8 F. Sistematika Penulisan………………………………………….9
BAB II:
Media Audio Visual dan Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI A. Penggunaan Media Audio Visual sebagai Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Audio Visual…………………………..11 2. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Audio Visual……...…13 3. Fungsi Media Audio Visual……………………………….13 4. Kerucut Pengalaman Edgar Dale……………………….…14 5. Jenis Media Audio Visual…………………………………15 6. Desain Komunikasi Media Audio Visual…………………18 B. Minat Siswa 1. Pengertian Minat…………….……………….……………20
2. Unsur-unsur Minat……………………………………..….21 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat……………..….23 C. Pembelajaran PAI 1. Pengertian Pembelajaran PAI…………………….……….25 2. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI…………..…..26 D. Urgensi Penggunaan Media Audio Visual terhadap Minat Siswa pada Pembelajaran PAI………………………………………29 E. Pengajuan Hipotesis………………………………………….32 BAB III: Metodologi Penelitian A. Tujuan Penelitian…………………………………………….33 B. Waktu dan Tempat Penelitian………………………….…….33 C. Variabel Penelitian…………………………………………...33 D. Metodologi Penelitian………………………………………..34 E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel………....34 F. Metode Pengumpulan Data……………………………….….36 G. Metode Analisis Data……………………………………..….37 BAB IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Latar Belakang SMAN 6 Semarang 1. Data Umum SMAN 6 Semarang…………………………39 2. Visi, Misi dan Tujuan SMAN 6 Semarang……………….40 B. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data tentang Penggunaan Media Audio Visual…………...41 2. Data tentang Minat Siswa pada Pembelajaran PAI……….47 C. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Pendahuluan……………...……………………...52 2. Analisis Uji Hipotesis………………………...…………..54 D. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………61 E. Keterbatasan Penelitian………………………………………63 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………..………………65 B. Saran-saran…………………………………………………..68
C. Penutup………………………………………………………..68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.……………………..31 2. Tabel 4.1 Nilai Instrumen Kuesioner Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual…………………….……………………………………….45 3. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Mean Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual...................................................................................48 4. Tabel 4.3 Kualifikasi dan Interval Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual (X).......................................................................................50 5. Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Angket Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI (Y) di SMA Negeri 6 Semarang................................................................51 6. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Mean Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI………………………………………………………………………54 7. Tabel 4.6 Kualifikasi dan Interval Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI (Y).............................................................................................................56 8. Tabel 4.7 Tabel Kerja Koefisien Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio
Visual
dan
Minat
Siswa
pada
Pembelajaran
PAI............................................................................................................57 9. Tabel 4.8 Interpretasi Koefisien Korelasi…………….…………………60 10. Tabel 4.9 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi…….……………….65 10. Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Freg dan rxy………………….……………………….65
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale……………………………….15 2. Gambar 2 Desain Komunikasi Audio Visual………………………………19 3. Gambar 1 Histogram Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual………………………………………………………….……….…..51 4. Gambar 2 Histogram Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI…………….…56
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan pendidikan masa kini semakin berat karena tuntutan masyarakat modern semakin kompleks. Pendidikan agama bukan hanya sekedar proses transfer of knowledge tapi juga transfer of value yaitu penyampaian nilai-nilai moral Islam, karena tujuan pendidikan agama Islam adalah menjadikan manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif meliputi perubahan dalam segi penguasaan ilmu pengetahuan dan perkembangan ketrampilan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut, aspek afektif meliputi perubahan segi mental, perasaan dan kesadaran dan aspek psikomotorik meliputi perubahan dalam segi tindakan bentuk psikomotorik.1 Memasuki era perdagangan bebas, pendidikan harus mampu mengembangkan sumber daya manusia yang menunjang pembangunan Indonesia, sehingga bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain. Sumber daya manusia yang bermutu sedikitnya mempunyai tiga komponen yaitu kemampuan menguasai keahlian bidang ilmu teknologi, kemampuan bekerja secara profesional, kemampuan menghasilkan karya yang bermutu.2 Secara nasional, pemerintah sebenarnya telah merencanakan bahwa fokus pembangunan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan sebagai kunci utamanya. Meski terbilang sulit untuk menentukan ukuran tepat dalam mengukur mutu pendidikan, tapi ada beberapa indikator yang dapat digunakan, yaitu (1) kualitas guru dan (2) alat bantu proses pendidikan.3 Untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan maka seorang
1
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 197 2 Munawar Sholeh, Politik Pendidikan, (Jakarta: IPE, Grafindo Khasanah Ilmu, 2005) cet I, hlm. 44-45 3 Ibid, hlm. 91-92
1
2
pendidik harus dapat mengelola pembelajaran dengan baik dalam berbagai aspeknya, antara lain dari segi pemilihan metode, media, pendekatan dan teknik mengajar. Seiring dengan berkembangnya arus teknologi dan komunikasi, maka perlu dilakukan inovasi pendidikan agar teknologi dapat dimanfaatkan dalam proses mencetak sumber daya manusia. Salah satunya penggunaan
media
pembelajaran
yang
relevan.
Penggunaan
media
pembelajaran yang relevan, memungkinkan siswa dapat berpikir konkret dan hal ini berarti mengurangi misunderstanding antara siswa dan pendidik. Ada beberapa faktor yang menghambat proses komunikasi, yaitu:4 1. Hambatan psikologis, yang meliputi minat, intelegensi, dan tingkat pengetahuan 2. Hambatan fisik, seperti kelelahan, sakit dan cacat tubuh 3. Hambatan kultural, seperti perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial dan kepercayaan 4. Hambatan lingkungan, seperti kelas bersebelahan dengan bandara. Setiap materi pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi terdapat materi pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu dalam penyampaiannya, tapi di sisi lain terdapat materi pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu dalam penyampaiannya, berupa media pembelajaran. Materi pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi sangat sulit dipahami oleh peserta didik. Penjelasan guru yang bersifat verbal menyebabkan mereka semakin tidak mengerti akan materi pelajaran dan sering kali mengakibatkan kebosanan siswa. Oleh karena itu dibutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa agar lebih mudah mencerna materi pelajaran secara optimal. Teknologi yang sedang berkembang sekarang ini, diharapkan juga dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Alat bantu yang sering digunakan adalah visual, yaitu berupa gambar, model, obyek dan bentuk visual lainnya. Dengan masuknya pengaruh audio pada pertengahan abad XX, maka alat visual dalam proses pembelajaran dilengkapi penggunaannya dengan alat
4
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 9
3
audio yang kemudian dikenal sebagai media audio visual.5 Penggunaan alat audio visual diharapkan mempermudah siswa dalam mencerna pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan dari Konfusius yang telah dimodifikasi oleh Melvin L. Silberman yang mengatakan bahwa:6 Yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Menurut Yusuf Hadi Miarso seperti dikutip Raharjo mengungkapkan bahwa hambatan-hambatan komunikasi yang sering muncul biasanya disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Verbalisme; 2. Kekacauan penafsiran; 3. Perhatian yang bercabang; 4. Tidak ada tanggapan; 5. Kurang perhatian; 6. Keadaan fisik lingkungan yang mengganggu.7 Ada banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Mulai dari media yang sederhana, konvensional dan murah harganya hingga media yang kompleks, rumit, modern dan harganya mahal. Media yang merespon indera tertentu sampai yang dapat merespon perpaduan dari berbagai indera manusia. Dari yang bersifat manual dan konvensional dalam penggunaannya sampai media yang sangat tergantung pada perangkat keras dan kemahiran sumber daya manusia tertentu dalam penggunaannya. Allah telah menyeru kepada manusia agar mereka menggunakan telinga, mata dan hati untuk mencari pengetahuan karena ketiganya merupakan anugrah yang telah diberikan oleh Allah dan akan diminta pertanggung jawabannya, seperti dalam al-Qur’an:
5
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), hlm.104 6 Melvin L. Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, terj. Raisul Muttaqien (Bandung: Nusa Media dan Nuansa, 2004), hlm. 15 7 Chabib Toha dan Abdul Mu’ti, PBM PAI di sekolah Eksistensi dan Proses BelajarMengajar Pendidikan Agama Islam,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm270-271
4
ﻭﻻ ﺗﻘﻒ ﻣﺎ ﻟﻴﺲ ﻟﻚ ﺑﻪ ﻋﻠﻢ ﺍﻥ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻭﺍﻟﺒﺼﺮ ﻭﺍﻟﻔﺆﺍﺩ ﻛﻞ ﺍﻭﻟﺌﻚ ﻛﺎﻥ ( :ﻋﻨﻪ ﻣﺴﺌﻮﻻ )ﺍﻻﺳﺮﺍﺀ Terjemah: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (Q.S. Al- Isra’: 36)8 Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilainilai praktis, yaitu: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa; 2. Media dapat mengatasi ruang kelas; 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan; 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan; 5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis; 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru; 7. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar; 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret sampai kepada yang abstrak.9 Hal lain yang juga mempengaruhi tercapainya tujuan pengajaran adalah minat peserta didik. Banyak siswa yang memiliki minat belajar rendah, hal ini dapat di identifikasi dari berbagai bentuk gejala tingkah laku siswa selama pembelajaran. Dalam The Elementary Teacher and Guidance, John A. Barr seperti di kutip Abdul Wahib menyatakan bahwa ada beberapa faktor penyebabnya, antara lain:
8
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: CV. Penerbit J-Art, 2004), hlm. 429 9 Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm.13-14
5
1. Kelainan jasmaniah pada mata, telinga atau bagian tubuh lainnya yang sangat mempersukar anak dalam mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas 2. Pelajaran kurang merangsang, karena dirasa kurang memenuhi kebutuhan anak, maka anak merasa bosan 3. Masalah kejiwaan 4. Konflik pribadi dengan guru.10 Menilik
berbagai
permasalahan
tentang
penggunaan
media
pembelajaran yang tepat dan dapat menumbuhkan minat siswa dalam interaksi edukatif di sekolah, maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual terhadap Minat Siswa Kelas X pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran 2007/ 2008”. Peneliti mengambil obyek penelitian pada kelas X karena media audio visual lebih sering digunakan dalam pembelajaran PAI di kelas tersebut dibandingkan kelas lain.
B. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan interpretasi serta memudahkan dalam pemahaman maka perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam skripsi ini : 1. Persepsi Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indra.11 2. Media Audio Visual Media adalah perantara (informasi); penengah; wahana.12 Audio visual adalah hal pendengaran dan penglihatan atau pandangan yang dapat di hayati.13 10
Chabib Toha dan Abdul Mu'ti, op.cit, hlm. 108-109 Depdiknas, Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 863 12 Pius.A. Partanto dan M. dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 2005), hlm.448 13 Ibid, hlm. 56 11
6
Media audio visual maksudnya media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.14 Televisi adalah perlengkapan elektronik yang terdiri dari gambar hidup yang meliputi gambar dan suara.15 LCD atau Liquid Central Display (penampil kristal air) adalah sejenis penampil pasir air yang menerapkan hablur cair, terdiri dari cairan sejenis kristal alir yang berada di sela-sela keping kaca yang dilapisi bahan pengantar tembus cahaya.16 3. Minat Siswa Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.17 Minat siswa maksudnya adalah adanya perasaan senang, perhatian dan motif yang terdapat dalam diri siswa saat belajar. 4. Pendidikan Agama Islam Adalah usaha berupa bimbingan atau asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).18 5. SMA Negeri 6 Semarang Salah satu sekolah menengah atas negeri di Semarang yang telah menggunakan media audio visual pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan memiliki ruang khusus Audio Visual Aids.
14
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm.124 15 M. Basyirudin Usman dan Asnawir, Media pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra Utama, 2002), hlm. 102 16 Wasito. S, Kamus Elektronika, (Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 464 17 W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), hlm. 30 18 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm.86
7
C. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, adalah: 1. Bagaimana persepsi siswa pada penggunaan media audio visual pada pembelajaran PAI
Kelas X SMA Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran
2007/2008? 2. Bagaimana minat siswa Kelas X pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6
Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008?
3. Bagaimana pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media audio visual terhadap minat siswa Kelas X pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008?
D. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kelebihan atau kekurangan yang ada sebelumnya, serta untuk menguatkan argumen. Dalam hal ini penulis mengambil beberapa penelitian yang berkaitan dengan tema yang diangkat. Skripsi yang berjudul “Aplikasi Media Pembelajaran terhadap Efektivitas
Proses
Belajar
Mengajar
Bidang
Studi
PAI
di
SMP
Muhammadiyah I Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo” oleh Badriyah Setya Pamilih (3100157) tahun 2005. Dalam skripsi ini di paparkan bahwa penggunaan media yang tepat dapat menjadikan proses belajar mengajar berjalan dengan efektif dan merangsang siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran secara aktif. Skripsi berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media dalam Belajar dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas I SMP Muhammadiyah I Indraprasta Semarang” oleh Nur Aini (3101329), yang menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara pemanfaatan media dalam belajar dan motivasi dengan prestasi siswa. Skripsi berjudul “Pelaksanaan Pembelajaran PAI Materi Sejarah Islam Berbasis Multimedia di Kelas VII SMPN 36 Semarang” oleh Anieq Farizie
(3101142),
yang
menyimpulkan
bahwa
pembelajaran
PAI
8
menggunakan multimedia terbukti lebih efektif dan mempermudah siswa dalam penyerapan materinya. Beberapa karya diatas tidak ditemukan pembahasan secara khusus tentang pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis media audio visual, sehingga pembahasan ini layak diangkat dan diteliti.
E. Landasan Teori Buku berjudul “Optimalisasi Media Pembelajaran” oleh R. Angkowo dan A. Kosasih, yang memaparkan tentang berbagai bentuk media pembelajaran
dan
bagaimana
seharusnya
guru
menggunakan
media
pembelajaran yang efektif dan efisien serta disesuaikan dengan materi pelajaran yang ada dan kondisi peserta didik yang pada akhirnya mampu menggairahkan dan memotivasi peserta didik untuk dapat mengikuti pembelajaran. Buku berjudul “Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya” oleh Arief S. Sadiman, dkk menyajikan berbagai hal tentang media pendidikan dan proses belajar mengajar, jenis dan karakteristik media, pemilihan media, pengembangan media pendidikan dan pemanfaatan program media. Serta mengungkap bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, tetapi terdapat sumber belajar yang lain, yaitu bahan seperti buku, radio, majalah, film dan video. Buku terjemah Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar karya W. S. Winkel mengungkapkan bahwa anak memiliki sedikit minat dari pembawaannya, kemudian ia memperoleh perhatian yang bermacam-macam sebagai hasil pengalaman mereka terhadap lingkungan. Guru dituntut merencanakan bimbingan dalam belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengembangkan minat terhadap materi yang dipelajari.
9
F. Sistematika Penulisan Peneliti berusaha menyusun kerangka penelitian secara sistematis, agar pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami, serta sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun secara sistematika penulisan skripsi ini meliputi: 1. Bagian Muka Pada bagian ini memuat halaman judul, nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi. 2. Bagian Isi BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, landasan teori dan sistematika penulisan. BAB II : Media Audio Visual dan Minat Siswa pada Pembelajaran PAI Merupakan landasan teoritik yang membahas beberapa sub bab, yakni: Sub bab pertama berisi tentang deskripsi teori yang memuat tentang penggunaan media audio visual sebagai media pembelajaran meliputi pengertian media pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaan media audio visual, fungsi media audio visual, kerucut pengalaman Edgar Dale, jenis media pembelajaran, desain komunikasi media audio visual. Sub bab kedua berisi tentang minat siswa yang meliputi pengertian minat, unsurunsur minat, faktor yang mempengaruhi minat siswa dan fungsi minat. Sub bab ketiga berisi tentang pengertian PAI, komponen pelaksanaan pembelajaran PAI. Sub bab keempat berisi tentang urgensi media audioi visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI. Dan sub bab yang kelima berisi tentang hipotesis penelitian. BAB III : Metode Penelitian Bab ini berisi tentang tujuan penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, metodologi penelitian, populasi sampel dan
10
teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data dan metode analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi tentang laporan hasil penelitian yang menjelaskan tentang data umum SMAN 6 Semarang dan data persepsi siswa pada penggunaan media audio visual serta data tentang minat siswa pada pembelajaran PAI. Hipotesis yang diajukan peneliti akan diuji melalui analisis pendahuluan, analisis uji hipotesa dan analisis lanjut. BAB V : Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan penutup. 3. Bagian Akhir Merupakan bagian akhir skripsi yang berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
BAB II PERSEPSI SISWA PADA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN PAI A. Penggunaan Media Audio Visual sebagai Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Audio Visual Istilah media audio visual terdiri dari tiga kata yaitu media, audio dan visual. Adapun arti dari ketiga kata tersebut adalah; kata
media
berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar informasi.1 Menurut Arief S. Sadiman, dkk media secara harfiah berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.2 Association for Education and Communication Technology (AECT) seperti dikutip Yusufhadi Miarso mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi.3 Apabila media itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran.4 Romiszowski seperti disebutkan R. Angkowo dan A. Kosasih mengungkapkan: “Media as the carriers on messages, from some transmitting source (which may be a human being or inanimate object), to the receiver of the message (which in our case is the learner)”. 5 Media sebagai penyampai pesan, dari beberapa sumber pesan (bisa berupa manusia atau benda mati), kepada penerima pesan (dalam hal ini adalah siswa).
1
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 120 2 Arief S. Sadiman, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 6 3 Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 456 4 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 4 5 R. Angkowo dan A. Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), hlm. 14
11
12
Ibrahim Nashir mengungkapkan dalam Muqaddimati Fi at-Tarbiyah, media pembelajaran sebagai berikut:
ﺍﻟﻮﺳﺎﺋﻞ ﺍﻟﺘﺮﺑﻮﻳﺔ ﻫﻰ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻳﺴﺘﺨﺪﻡ ﻣﻦ ﻭﺳﺎﺋﻞ ﺣﺴﻴﺔ ﺑﻐﻴﺔ ﺍﺩﺭﺍﻙ ﺍﳌﻌﺎﱐ .6ﺑﺪﻗﺔ ﻭﺳﺮﻋﺔ “Media pembelajaran adalah setiap sesuatu yang disajikan dari media konkret dengan tujuan untuk memahami makna secara teliti dan cepat”. Dari berbagai definisi di atas dapat dirumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Audio visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya dapat didengar, visible artinya dapat dilihat.7 Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, audio adalah hal-hal yang berhubungan dengan suara atau bunyi.8 Audio berkaitan
dengan
indera pendengaran, pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal.9 Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan; berfungsi sebagai penglihatan diterima melalui indera penglihatan; dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan.10 Jadi Audio visual adalah alat peraga yang bisa ditangkap dengan indra mata dan indra pendengaran yakni yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.11
6
Ibrahim Nashir, Muqaddimati fi-Tarbiyah, (Aman: Ardan, tt.), hlm. 169. Amir Hamzah Sulaeiman, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), hlm. 11. 8 Save M. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 2006), hlm. 81. 9 Arief S. Sadiman, op. cit, hlm. 49. 10 Save M. Dagun, op. cit, hlm. 1188. 11 Soegarda Poerbakawatja H. A. H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), hlm. 32. 7
13
Melihat perincian pengertian komponen-komponen yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual adalah sarana atau prasarana yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar.
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Audio Visual Media Audio Visual digunakan dalam upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Agar dapat mengoptimalkan peranan media pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya antara lain: 12 a) Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dari suatu sistem pengajaran b) Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar c) Guru harus benar-benar menguasai teknik dari media pembelajaran yang digunakan d) Guru harus memperhitungkan untung ruginya penggunaan media pembelajaran e) Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarangan menggunakannya f) Jika suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu macam media maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang memperlancar proses belajar mengajar.
3. Fungsi Media Audio Visual Media merupakan salah satu ide yang sangat tepat dalam menyiasati kejenuhan peserta didik karena pembelajaran dengan menggunakan media dirasa cukup efektif dan dapat menggairahkan semangat mereka dalam 12
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, op. cit, hlm. 19
14
mengikuti jalannya proses belajar mengajar. Media audio visual mempunyai berbagai macam fungsi, seperti yang disebutkan Yusuf Hadi Miarso sebagai berikut: 13 a) Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi pada otak, sehingga otak dapat berfungsi secara optimal b) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa c) Media dapat melampaui batas ruang kelas d) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya e) Media menghasilkan keseragaman pengamatan f) Media membangkitkan keinginan dan minat baru g) Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar h) Media memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkret maupun abstrak i) Media memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri, pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri j) Media dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun siswa.
4. Kerucut Pengalaman Edgar Dale Kerucut pengalaman adalah sebuah teori pola media pendidikan yang dikemukakan oleh ahli audio visual yang bernama Edgar Dale dalam bukunya yang berjudul “Audio-visual Methods in Teaching”, seperti dikutip Oemar Hamalik yang menggambarkan tentang tingkat-tingkat pengalaman dan alat-alat yang digunakan untuk memperoleh pengalaman tersebut. Pengalaman berlangsung dari tingkat konkret naik ke tingkat abstrak. Pada tingkat konkret seseorang belajar dari kenyataan atau
13
Yusufhadi Miarso, op. cit, hlm. 458-460
15
pengalaman langsung, kemudian meningkat ke tingkat yang lebih abstrak. Bentuk kerucutnya adalah sebagai berikut:14
Lambang kata Lambang visual Gambar Rekaman, radio, gambar tetap Gambar hidup Televisi Pameran Karyawisata Demonstrasi Pengalaman dramatisasi Pengalaman tiruan yang diatur Pengalaman langsung dan bertujuan Gambar I Kerucut Pengalaman Edgar Dale 5. Jenis Media Audio Visual Media pembelajaran audio visual terbagi atas tiga jenis yaitu film bersuara, televisi dan video. 15
14 15
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: Penerbit Alumni, 1980), hlm. 54 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op. cit, hlm. 125
16
a) Film Bersuara Di antara keuntungan yang dapat diperoleh dalam penggunaan film sebagai media pembelajaran adalah: 16 1. Film dapat menggambarkan suatu proses 2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu 3. Penggambarannya bersifat tiga dimensional 4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni 5. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya 6. Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan 7. Dapat menggambarkan teori sains dan animasi. Sedangkan kekurangan-kekurangan film bersuara sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut: 17 1. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan dari guru saat film diputar 2. Audien tidak dapat mengikuti dengan baik karena jalannya film terlalu cepat 3. Apa yang sudah lewat tidak dapat diulang lagi 4. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup mahal. b) Televisi Televisi
merupakan
suatu
media
untuk
pendidikan kepada anak-anak dan masyarakat.
18
menyampaikan
Program pendidikan
televisi dinilai sangat efektif karena selain menarik minat yang besar juga memberikan informasi yang autentik.
16
M.Basyiruddin Usman dan Asnawir, op. cit, hlm. 95-96 Amir Hamzah Suleiman, Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985), hlm. 192 18 Oemar Hamalik, op. cit, hlm. 57 17
17
Keuntungan dari pemakaian televisi dalam pembelajaran adalah:
19
1. Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya 2. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah dan negara 3. Dapat menciptakan kembali peristiwa masa lampau 4. Dapat menunjukkan banyak hal dan segi yang beraneka ragam 5. Banyak menggunakan sumber-sumber masyarakat 6. Menarik minat siswa 7. Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam inservice training 8. Masyarakat
diajak
partisipasi
dalam rangka
meningkatkan
perhatian mereka terhadap sekolah. Sedangkan kekurangannya adalah:20 1. Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah 2. Pada saat televisi disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individual siswa 3. Guru tidak memiliki kesempatan untuk merevisi film sebelum disiarkan 4. Layar pesawat televisi tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar yang disiarkan 5. Kekhawatiran muncul bahwa siswa tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru, dan siswa bisa saja bersikap pasif selama penayangan. c) Video Video merupakan rekaman gambar dan suara secara elektronis ke dalam pita magnetik.21 Rekaman gambar dan suara dalam kaset pita 19 20
M.Basyiruddin Usman dan Asnawir, op.cit, hlm. 102 Azhar Arsyad, op. cit, hlm. 52
18
video dapat ditayangkan ke dalam layar televisi dengan menggunakan perangkat keras bernama video tape recorder. Robert Heinich dan kawan-kawan seperti dikutip Benny Agus Pribadi, mengungkapkan beberapa kelebihan video dalam mengkomunikasikan informasi:22 1. Video dapat menayangkan gambar gerak 2. Video dapat memperlihatkan berlangsungnya suatu proses secara bertahap 3. Video dapat digunakan sebagai medium observasi yang aman 4. Video dapat digunakan untuk mempelajari ketrampilan tertentu 5. Dramatisasi yang terdapat dalam sebuah program video, dapat menggugah emosi audien, karena itu medium video dapat berperan membentuk sikap individu dan sikap sosial. Sedangkan keterbatasannya adalah:23 1. Informasi yang ditayangkan melalui medium video selalu berlangsung dalam kecepatan yang tetap 2. Medium video dapat menimbulkan terjadinya kesalahan dalam melakukan interpretasi terutama pada kalangan audien tertentu 3. Untuk memproduksi sebuah program video dibutuhkan biaya yang cukup besar.
6. Desain Komunikasi Media Audio Visual Dalam sebuah pembelajaran, komunikasi antara guru dan siswa harus berjalan dengan baik. Hubungan media audio visual dalam proses komunikasi instruksional memperlihatkan dengan tegas bahwa siswa merupakan bagian integral dari proses teknologi instruksional. Dengan demikian model ini memasukkan teori belajar ditambah dengan unsurunsur respons dan evaluasi terhadap respons siswa tersebut. Model ini pun 21
Benny Agus Pribadi, Materi Pokok Teknologi Media; 1-9, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), hlm. 92 22 Ibid, hlm. 93 23 Ibid, hlm. 95
19
dijelaskan kembali konsep komunikasi tentang umpan balik terhadap sumber maupun penerima pesan. Berikut ini adalah desain komunikasi audio visual menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai:24
DESAIN KOMUNIKASI AUDIO VISUAL INSTRUKTOR
PESAN
LINGKUNGAN
MEDIA
METODE
PEMILIHAN PESAN
PENYAJIAN PENERIMAAN
PENYUSUNAN TUJUAN
SISTEM KOMUNIKASI INSTRUKSIONAL
ANALISIS UMPAN BALIK
RESPONS EVALUASI
Gambar II : Desain Komunikasi Audio Visual Model proses komunikasi pengajaran ini menunjukkan beberapa komponen di dalam sistem pengajaran, yaitu: -
Pesan merupakan informasi yang disampaikan berupa isi, makna, pengertian dari materi pengajaran
-
Media terdiri atas perangkat lunak dan perangkat keras disiapkan untuk menyajikan pesan terpilih
-
Instruktor adalah orang yang mengendalikan dan menyajikan informasi, pesan, isi, makna, pengertian dari materi instruksional
24
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), cet. 3, hlm. 64.
20
-
Metode adalah teknik-teknik tertentu yang digunakan agar penyajian informasi menjadi efektif
-
Lingkungan berupa kondisi-kondisi tertentu yang dikendalikan, diatur dan
dimanipulasi
guna
menciptakan
situasi
pengajaran
yang
produktif.25
B. Minat Siswa 1. Pengertian Minat Slameto mendefinisikan minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.26 Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.27 Sedangkan definisi minat menurut Sholeh Abdul Aziz: 28
ﺍﻻﻫﺘﻤﺎﻡ ﻫﻮ ﺍﺳﺘﻌﺪﺍﺩ ﰱ ﻣﻈﺎﻫﺮ ﺍﻟﻔﻌﺎﻝ
“Minat adalah kecenderungan yang berhubungan dengan perbuatan” Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan besar terhadap sesuatu yang terdiri dari berbagai perasaan serta pemusatan perhatian yang sengaja dan penuh kemauan yang mengarahkan individu pada suatu pilihan. Sebagaimana dalam hadits:
ﺇﳕﺎ ﺍﻻﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ ﻭﺇﳕﺎ ﻟﻜﻞ ﺍﻣﺮﺀ ﻣﺎﻧﻮﻯ ﻓﻤﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﺍﱃ ﺍﷲ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ ﺍﱃ ﺍﷲ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺠﺮﺗﻪ ﺍﱃ ﺩﻧﻴﺎ ﻳﺼﻴﺒﻬﺎ ﺍﻭ 29 (ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻳﺘﺰﻭﺟﻬﺎ ﻓﻬﺠﺮﺗﻪ ﺍﱃ ﻣﺎﻫﺎﺟﺮ ﺍﻟﻴـﻪ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ 25
Ibid, hlm. 64 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), hlm. 180 27 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 121 28 Sholeh Abdul Aziz, At Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris Juz I, (Makkah: Darul Ma’arif, 1971), hlm. 206 29 Imam Abi Abdilah Muhammad bin Ismail al Bukhari, Shahih al Bukhari: Jilid III, Maktabah Dahlan , (Indonesia, tt), hlm. 2679 26
21
“Qutaibah bin Said menceritakan dari Abdul Wahab ia berkata, saya mendengar Yahya bin Said berkata menceritakan Muhammad bin Ibrahim, sesungguhnya dia mendengar ‘Alqamah bin Waqas Allaits ia berkata, saya mendengar umar bin Khattab RA ia berkata, saya mendengar Rasulullah SAW beliau bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang sesuai dengan niatnya, maka barang siapa yang hijrahnya menuju Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya itu kearah Allah dan rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena dunia (kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya.” (HR. Bukhari) Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah keinginan besar terhadap sesuatu yang terdiri dari berbagai perasaan serta pemusatan perhatian yang sengaja dan penuh kemauan yang mengarahkan individu pada suatu pilihan.
2. Unsur-unsur Minat a) Perasaan Senang Syaiful Bahri Djamarah mengungkapkan bahwa seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas tersebut dengan rasa senang.30 Dengan kata lain minat adalah suatu rasa lebih suka pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan perasaan merupakan aktivitas psikis yang di dalamnya subyek mengamati nilai-nilai obyek.31 b) Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek.32 Perhatian memegang peranan penting dalam proses belajar. Thomas M. Risk mengemukakan: “no learning takes place without attention” 30
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 132 W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia, 1986), hlm. 30 32 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1998), hlm. 14 31
22
33
pembelajaran tidak akan terjadi tanpa adanya perhatian. Dalam kitab
At-tarbiyah wa thuruqu at-tadris disebutkan bahwa minat adalah perhatian yang tersembunyi dan perhatian adalah wujud minat.34 Minat dan perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu berkaitan. Seorang siswa yang memiliki minat dalam belajar, akan timbul perhatiannya terhadap pelajaran yang diminati tersebut. Tidak semua siswa mempunyai perhatian yang sama terhadap pelajaran yang disajikan oleh guru. Oleh karena itu diperlukan kecakapan guru untuk membangkitkan perhatian siswa. Ada dua macam jenis perhatian yaitu perhatian yang sengaja dibangkitkan oleh seorang guru, dan perhatian spontan yang timbul dengan sendirinya dalam diri siswa. Untuk membangkitkan perhatian yang disengaja, seorang guru harus: 35 1. Dapat menunjukkan pentingnya materi pelajaran yang disajikan 2. Berusaha menghubungkan antara pengetahuan siswa dengan materi yang akan disajikan 3. Merangsang siswa agar melakukan kompetisi belajar yang sehat 4. Berusaha menghadirkan hukuman dan dapat memberikan hadiah secara bijaksana. Perhatian spontan dapat dibangkitkan dengan:36 1. Mengajar dengan persiapan yang baik 2. Menggunakan alat peraga sebagai media 3. Sedapat mungkin menghindari hal-hal yang dianggap tidak diperlukan 4. Memberikan selingan. c) Motif
33
Zakiah Daradjat, et. al, op. cit, hlm. 136 Sholeh Abdul Aziz, op. cit, hlm. 206 35 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 9 36 Ibid, hlm. 9 34
23
Motif menurut S. Nasution adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.37 Dalam proses pembelajaran, motivasi sangat diperlukan sebab siswa yang tidak mempunyai motivasi kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Munculnya motivasi dalam diri siswa bukan hanya menjadi tanggung jawab siswa itu sendiri, tapi juga tanggung jawab guru. Hal ini sesuai dengan teori motivasi John M. Keller yaitu model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction). Motivasi mempunyai tiga fungsi:38 1. Mendorong manusia untuk berbuat 2. Menentukan arah perbuatan 3. Menyeleksi perbuatan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:39 1. Faktor intelektual 2. Faktor psikologis 3. Faktor sosiologis 4. Faktor fisiologis. d) Perasaan Tertarik Seseorang yang tertarik pada suatu hal, berarti mempunyai minat pada hal tersebut.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan dieroleh kemudian. Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh berkembangnya minat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.40
37
S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000), hlm. 73 Ibid, hlm. 76-77 39 R. Angkowo dan A. Kosasih, op.cit, hlm. 37 40 Lester D. Crow dan Alice Crow, Psikologi Pendidiskan, (Yogyakarta: Nur Cahaya: 1989), hlm. 303 38
24
a) Faktor Internal (faktor dalam diri siswa) 1. Motivasi Motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.41 2. Kebutuhan Kebutuhan dipengaruhi oleh usia seseorang. Misalkan masa awal dewasa muda (usia 22-25 tahun, sering disebut juga masa berharap kerja (job hopping). Maka yang diperlukan adalah bekerja dan mempunyai penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan inilah yang dapat menumbuhkan minat untuk bekerja.
3. Sikap terhadap obyek Sikap senang terhadap obyek dapat memperbesar minat seseorang terhadap suatu obyek. Sebaliknya, jika seseorang mempunyai rasa tidak senang terhadap obyek, maka minatnya juga sedikit. 4. Tingkat kecerdasan Seseorang
yang
cerdas
dapat
mengkondisikan
diri
untuk
menentukan apakah berminat atau tidak. 5. Kesehatan Kondisi organ tubuh seperti kebugaran jasmani, tingkat gizi mempengaruhi kondisi fisik seseorang sehingga berpengaruh terhadap minat terhadap suatu aktivitas. b) Faktor Eksternal 1. Lingkungan sosial Meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga memegang peranan penting karena keluarga adalah sekolah pertama. Dalam keluargalah seseorang dapat membina kebiasaan,
41
Djaali, op. cit, hlm. 101
25
cara berpikir, sikap dan cita-cita yang mendasari kepribadiannya.42 Lingkungan sosial inilah yang dapat mempengaruhi minat karena kebiasaan yang telah ada pada lingkungan-lingkungan tersebut. 2. Lingkungan non-sosial Meliputi gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal dan letaknya, keadaan belajar, waktu belajar dan sebagainya. Hal ini terkait dengan sarana dan fasilitas yang menunjang minat seseorang.
4. Fungsi Minat Menurut Abdul Wahib yang mengutip pendapat Elizabeth B. Hurlock, mengungkapkan ada 4 fungsi minat:43 a) Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita b) Minat sebagai bahan pendorong yang kuat c) Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas minat seseorang d) Minat yang terbentuk sejak masa kana-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.
C. Pembelajaran PAI 1. Pengertian Pembelajaran PAI Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap.44 Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi edukatif antara dua pihak yaitu peserta didik yang melakukan kegiatan membelajarkan, dimana terdapat juga proses memilih, menetapkan,
mengembangkan
metode
yang
tepat
agar
tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Proses pembelajaran harus dilaksanakan 42
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998),
hlm. 104 43
Chabib Toha dan Abdul Mu’thi, PBM PAI di Sekolah: Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 109-110 44 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Depdikbud dan Rineka Cipta, 1999), hlm. 157
26
seefektif mungkin sesuai dengan potensi yang dimiliki guru maupun siswa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 Ayat (1) yang berisi bahwa Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.45 Menurut Ditbinpaisun seperti dikutip Zakiah Daradjat, dkk Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhiratnya kelak.46 Pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam. PAI sebagai salah satu mata pelajaran yang bermuatan ajaran Islam dan tatanan nilai kehidupan Islam, maka pembelajaran PAI perlu diupayakan melalui perencanaan yang baik agar dapat mempengaruhi pilihan, putusan dan pengembangan kehidupan peserta didik. Pembelajaran PAI diharapkan mampu mewujudkan ukhuwah Islamiyah dalam arti luas, yaitu ukhuwah fi al-ubudiyah, ukhuwah fi alinsaniyah, ukhuwah fi al-wathoniyah wa al-nasab dan ukhuwah fi al-din al-Islam. Karena PAI bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama Islam yang berhenti pada aspek kognitif saja tetapi aspek afektif
45 Tim Penyusun, Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, (Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2005), hlm. 13 46 Zakiah Daradjat, et. al, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 88
27
dan psikomotorik juga, sehingga ajaran-ajaran Islam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.47
2. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran PAI Pembelajaran PAI mempunyai beberapa komponen yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan. Sesuai dengan peraturan pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV Pasal 19 Ayat (3) yang menyebutkan bahwa: Setiap satuan
pendidikan
melakukan
perencanaan
proses
pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.48 a) Tujuan PAI Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan-tujuan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu iman, ilmu dan amal yang berisi:49 1. Menumbuh suburkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin serta cinta terhadap agama. 2. Ketaatan kepada Allah SWT dan rasul-Nya merupakan motivasi intrinsik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. 3. Menumbuhkan dan membina keterampilan beragama dalam semua aspek kehidupan serta dapat memahami dan menghayati ajaran agama Islam secara mendalam dan menyeluruh, sehinnga dapat digunakan sebagai pedoman hidup. b) Materi PAI Secara garis besar, materi PAI dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:50
47
Muhaimin, et. al, Paradigma pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 76 48 Tim Penyusun PP, op.cit, hlm.13 49 Ibid, hlm. 89-90 50 Chabib Toha, et. al, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999), hlm. 17-19
28
1. Dasar, yaitu materi yang diharapkan dapat secara langsung membantu terwujudnya sosok individu berpendidikan yang diidealkan. Di antaranya adalah materi fiqh, tauhid, dan akhlaq. 2. Sekuensial, yaitu materi yang tidak secara langsung dan tersendiri akan menghantarkan peserta didik kepada peningkatan dimensi keberagamaan mereka, tetapi sebagai landasan yang akan mengokohkan materi dasar. Di antaranya adalah tafsir dan hadits. 3. Instrumental, yaitu materi yang tidak secara langsung berguna untuk meningkatkan keberagamaan, tetapi sangat membantu sebagai
alat
untuk
mencapai
penguasaan
materi
dasar
keberagamaan. Di antaranya adalah bahasa arab. 4. Pengembang Personal, yaitu materi yang tidak secara langsung meningkatkan toleransi beragama, tetapi mampu membentuk kepribadian yang diperlukan dalam kehidupan beragama. Di antaranya adalah sejarah. c) Guru Guru sebagai seorang pendidik (muaddib), yaitu orang yang berusaha mewujudkan akhlaqul karimah, atau sebagai pembentukan nilai-nilai moral atau transfer of values, sedangkan guru sebagai pengajar (muallim) adalah orang yang mengajarkan berbagai ilmu kepada anak didik, sehingga mereka mengerti, memahami, menghayati dan dapat mengamalkan
berbagai
ilmu
pengetahuan
atau
transfer
of
knowledge.51 Guru agama sebagai pengemban amanah pembelajaran PAI haruslah orang yang memiliki pribadi yang saleh. Hal ini merupakan konsekuensi logis, karena dialah yang akan mendidik siswa menjadi anak yang saleh. Menurut Al-Ghazali yang dikutip Mukhtar, seorang guru agama sebagai penyampai ilmu semestinya dapat menggetarkan jiwa atau hati siswanya sehingga semakin dekat kepada Allah dan memenuhi tugasnya sebagai khalifah di bumi. Semua ini tercermin 51
Chabib Toha dan Abdul Mu’ti, op. cit, hlm. 177
29
melalui perannya sebagai pembimbing, model, maupun sebagai penasehat dalam proses pembelajaran.52 d) Siswa Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Jadi siswalah yang menjadi pokok persoalan dan sebagai tumpuan perhatian.53 Ciri khas siswa yang harus dipahami oleh guru adalah: 54 1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik 2. Individu yang sedang berkembang 3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi 4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. e) Strategi Strategi merupakan langkah awal yang dilakukan dalam pendidikan, sehingga tujuan pendidikan tercapai efektif dan efisien serta terarah. Ada empat strategi dasar belajar mengajar yang meliputi:55 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru.
52
Ibid, hlm. 93-96 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 109 54 Umar Tirtahardja dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hlm. 52 55 Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zain, op .cit, hlm. 5 53
30
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. f) Metode Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan guru dengan peserta didik. Metode (thoriqoh) diartikan sebagai rencana menyeluruh tentang penyajian materi ajar secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan.56 Metode apapun yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, yang perlu diperhatikan adalah akomodasi menyeluruh terhadap prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah: 57 1. Berpusat pada anak didik (student oriented) 2. Belajar dengan melakukan (learning by doing) 3. Mengembangkan kemampuan sosial 4. Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi 5. Mengembangkan
kreatifitas
dan
ketrampilan
memecahkan
masalah. g) Evaluasi Makna evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga nilai berdasarkan nilai tertentu untuk mendapatkan evaluasi uang meyakinkan dan obyektif dimulai dari informasi-informasi kualitatif dan kuantitatif. Dengan demikian evaluasi adalah suatu tindakan berdasarkan pertimbangan yang arif dan bijaksana untuk menentukan nilai sesuatu, baik secara kualitatif dan kuantitatif.58
56 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja rosdakarya, 2005), hlm. 132 57 Imam Tholkhah dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan mengurai Akar Tradisi dan Integrasi KeilmuanPendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 216-217 58 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Bandung: Rineka Cipta, 2000), hlm. 207
31
D. Tabulasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi PAI Kelas X Beberapa materi Pendidikan Agama Islam Kelas X di SMA Negeri 6 Semarang yang diajarkan menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut:59 Materi Pembelajaran ¾ Q.S. Al-Baqarah; 30 ¾ Q.S.
Standar Kompetensi
Memahami ayat-ayat Al- ¾ Membaca
Al-Mukminun; Qur’an tentang manusia dan
67 ¾ Q.S. Az-Zariyat; 56
Kompetensi Dasar
tugasnya
khalifah di bumi.
sebagai
dan
mendeskripsikan ayatayat Al-Qur’an tentang manusia dan tugasnya
¾ Q.S. An-Nahl; 78
sebagai
¾ Q.S. Al-An’am; 162-
bumi
khalifah
di serta
menerapkannya dalam
163 ¾ Q.S. Al-Bayyinah; 5
perilaku sehari-hari ¾ Membaca
dan
mendeskripsikan ayatayat Al-Qur’an tentang keikhlasan
dalam
beribadah
serta
menerapkannya dalam perilaku sehari-hari Akhlak Terpuji
Membiasakan terpuji
perilaku Membiasakan
perilaku
terpuji dalam kehidupan sehari-hari
Keteladanan SAW
Rasulullah Memahami Rasulullah
keteladanan Mendeskripsikan dalam meneladani
membina umat periode Rasulullah Makkah ¾ Zakat 59
2007-2008
dan pribadi dalam
kehidupan sehari-hari
Memahami hukum Islam Mendeskripsikan,
Perangkat Mengajar Pendidikan Agama Islam Kelas X SMA Negeri Tahun Pelajaran
32
¾ Haji
tentang zakat, haji dan menyebitkan,
¾ Wakaf
wakaf
menjelaskan
dan
menerapkan pengelolaan zakat, haji dan wakaf
E. Pengaruh Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio visual untuk Menumbuhkan Minat Siswa pada Pembelajaran PAI Proses pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Proses komunikasi terwujud melalui kegiatan penyampaian dan tukar menukar pesan oleh setiap guru dan siswa. Pesan atau informasi yang dimaksud berupa pengetahuan, keahlian, skill, ide, pengalaman, dan sebagainya. Agar komunikasi dapat diserap dan tidak terjadi kesesatan dalam proses komunikasi perlu digunakan sarana yang membantu proses tersebut, karena dalam proses tersebut sering terjadi hambatan-hambatan yang mengakibatkan
komunikasi
yang
tidak
lancar.
Hambatan-hambatan
komunikasi yang ditemui dalam PBM, antara lain: 1. Verbalisme, dimana guru menerangkan pelajaran hanya melalu kata- kata atau lisan. Di sini yang aktif hanya guru sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif dan komunkasi bersifat satu arah. 2. Perhatian yang bercabang yaitu perhatian siswa tdak berpusat pada informasi yang disampaikan guru, tetapi bercabang pada perhatian lain. 3. Kekacauan penafsiran terjadi disebabkan berbeda daya tangkap murid, sehingga sering terjadi istilah- istilah yang sama diartikan berbeda. 4. Tidak adanya tanggapan yaitu murid- murid tidak merespon secara aktif apa yang disampaikan oleh guru, sehingga tidak terbentuk sebagaimana mestinya. 5. Kurang perhatian disebabkan prosedur dan metode pengajaran kurang bervariasi, sehingga penyampaian informasi yang monoton menyebabkan timbulnya kebosanan murid. 6. Keadaan fisik dan lingkungan yang mengganggu misalnya obyek terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dan
33
obyek terlalu komplek serta konsep yang terlalu luas sehingga menyebabkan tanggapan murid menjadi mengambang. 7. Sikap pasif anak didik yaitu tidak bergairahnya siswa dalam mengikuti pelajaran disebabkan kesalahan memilih teknik komunikasi.60 Hambatan-hambatan
tersebut
dapat
ditanggulangi
dengan
menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pemakaian media dalam pengajaran dapat membantu mengembangkan kreatifitas guru dan murid dengan cara menyajikan pelajarannya dengan media sehingga lebih menarik. Dengan penggunaan media audio visual yang merupakan kombinasi antara indra pendengaran dan penglihatan, diharapkan siswa menjadi tertarik terhadap pelajaran yang diajarkan, serta fokus mengikuti pelajaran sehingga dapat menyerap pelajaran secara optimal. Yang pada akhirnya berujung pada tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai film sebagai media pembelajaran oleh gene L. Wilkinson selama kurang lebih 60 tahun menyimpulkan bahwa:61 1. Film yang diproduksi dengan baik, dapat digunakan sebagai alat utama untuk mengajar 2. Tes setelah menonton film akan meningkatkan belajar 3. Siswa akan belajar lebih banyak jika diberi petunjuk studi 4. Pertunjukan film secara bergantian dapat meningkatkan belajar 5. Kegiatan setelah menonton film hendaklah digalakkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih tuntas. Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa media audio visual yang berupa film, dapat mendorong minat siswa untuk belajar jika digunakan dan di organisasi secara benar. Banyak materi PAI yang membutuhkan banyak penjelasan dalam penyampaiannya. Media audio visual seringkali digunakan dalam proses 60
Asnawir dan Basyiruddin Usman, op. cit, hlm. 6. Gene L. Wilkinson, Media dalam Pembelajaran, penelitian Selama 60 Tahun, (Jakarta: CV. Rajawali, 1984), hlm. 18 61
34
pembelajaran PAI, karena media ini dirasa paling tepat dan efektif digunakan untuk materi yang bersifat praktek. Sebagai contoh penggunaan media TV dan VCD dalam materi haji, maka siswa akan lebih dapat paham akan materi tersebut karena mereka dapat menyaksikan bagaimana tata cara haji yang benar, sehingga mereka semakin tertarik untuk memfokuskan pikiran, pendengaran dan penglihatan pada materi yang diberikan oleh guru. Hal ini memungkinkan mereka untuk dapat berhaji secara benar sesuai tuntunan guru. Berbeda ketika guru tidak menggunakan media, hanya menerangkan secara verbal maka siswa hanya dapat menggunakan imajinasi mereka saja. Sedangkan langkah-langkah pembelajaran PAI materi haji dengan menggunakan media audio visual adalah sebagai berikut:62 1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media Guru merumuskan tujuan dari materi haji yaitu siswa dapat melakukan wudhu dengan benar. 2. Persiapan Guru Guru memilih dan memanfaatkan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. 3. Persiapan Kelas Guru harus memotivasi siswa agar dapat mengikuti pelajaran dengan menggunakan media. 4. Penyajian Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan media. 5. Kegiatan Belajar Siswa Siswa belajar dari media yang disajikan oleh guru. 6. Evaluasi Pengajaran Kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai.
62
Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zain, op .cit, hlm. 139
35
F. Pengajuan Hipotesis Hipotesa berasal dari kata “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa” yang artinya kebenaran. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.63 Dalam penelitian tentang Persepsi Siswa pada Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap Minat Siswa Kelas XI pada Pembelajaran PAI di SMA 6 Semarang Tahun Pelajaran 2007/ 2008 hipotesis yang diajukan adalah terdapat pengaruh positif antara persepsi siswa pada penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI.
63
Suharsimi Arikunto, op. cit, hlm. 62
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persepsi siswa pada penggunaan media audio visual pada pembelajaran PAI Kelas X SMA Negeri 6 Semarang 2. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa Kelas X SMA Negeri 6 Semarang pada pembelajaran PAI 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media audio visual terhadap minat siswa Kelas X pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang.
Sedangkan manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Dapat memberikan informasi bagi kalangan pendidik tentang Persepsi Siswa pada Penggunaan teknologi pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008 dan pengaruhnya terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI 2. Memberikan masukan pada pihak sekolah terhadap Ketepatan Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008 3. Menambah wawasan keilmuan bagi penulis dan sebagai informasi bagi masyarakat tentang Pemanfaatan Media Audio Visual pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008.
B. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tanggal
21 Juli - 30 Agustus 2007 dan
penelitian ini mengambil tempat di kelas X SMA Negeri 6 Semarang.
36
37
C. Variabel Penelitian Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.1 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). 1. Variabel Bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh. Variabel bebas disini berupa persepsi siswa pada penggunaan media audio visual, dengan indikator : 1) Kualitas media audio visual 2) Frekuensi penggunaan media audio visual 3) Ragam media audio visual 2. Variabel Terikat yaitu variabel yang diberikan pengaruh. Variabel terikat disini berupa minat siswa pada pembelajaran PAI, dengan indikator : 1) Perasaan senang siswa saat mengikuti pembelajaran PAI 2) Ketertarikan siswa pada pembelajaran PAI 3) Motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran PAI 4) Perhatian siswa saat berlangsungnya pembelajaran PAI.
D. Metodologi Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah usaha untuk mencari sesuatu yang dilakukan dengan metode tertentu, secara hati-hati, sistematis dan sempurna terhadap permasalahan.2 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi dengan teknik analisis regresi. Penelitian korelasi adalah suatu alat statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara 1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: PT. Rineka cipta, 2002), hlm. 96 2 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.2
38
variabel-variabel tersebut.3 Sedangkan teknik analisis regresi yang digunakan adalah teknik analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi antara variabel (ubahan) kriterium dan prediktor.4 Dalam penelitian ini teknik tersebut digunakan untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual terhadap Minat Siswa Kelas X pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 6 Semarang Tahun Pelajaran 2007/ 2008.
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi
adalah
keseluruhan
subyek
penelitian.
Sudjana
mengatakan populasi sebagai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.5 Penelitian yang penulis lakukan menggunakan obyek siswa kelas X SMAN 6 Semarang, dimana kelas X terdapat sembilan kelas. Keseluruhan siswa kelas X berjumlah 396 orang. Untuk itulah penulis menggunakan penelitian sampel. 2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti.6 Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari siswa kelas X SMAN 6 Semarang yang terdiri atas 40 orang siswa. 3. Teknik Pengambilan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Random Sampling. Yaitu cara pengambilan sampel dengan semua obyek atau elemen populasi memiliki 3
Suharsimi Arikunto, op. cit, hlm. 239 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1 5 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm. 6 6 Suharsimi Arikunto, op. cit, hlm. 109 4
39
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel .7 Hasil dari sampling random memiliki sifat yang obyektif. Mengenai penelitian yang dilakukan berkaitan dengan banyak sedikitnya subyek yang diteliti, Suharsimi Arikunto berpendapat apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga menjadi penelitian populasi. Jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.8
F. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan metodemetode sebagai berikut: 1. Observasi Adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung dan sistematis.9 Sesuai dengan data yang dikumpulkan maka dalam penelitian penulis melakukan pengamatan dengan observasi non partisipasi yaitu penulis duduk di belakang mengamati kegiatan yang dilakukan guru PAI dalam proses belajar mengajar di kelas.10 2. Quesioner Adalah angket yang terdiri dari sejumlah pertanyaan yang hasilnya akan terwujud dalam angka-angka dan dalam bentuk tabel yang berguna untuk analisa statistik atau disebut analisa kuantitatif.11 Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen quesioner skala likert, dengan 20 pernyataan tentang penggunaan media audio visual dan 20 pernyataan tentang minat siswa pada
7
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2, (Jakarta: Bumi aksara, 1999), hlm. 85 Ibid, hlm. 112 9 Wayan Nurkancana dan P.PN. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional,1986), hlm. 46 10 Ibid, hlm. 47 11 M. Farid Nasution dan Fahruddin, Penelitian Praktis, (Medan: PT. Pustaka Widya Sarana,1993), hlm.13-14 8
40
pembelajaran PAI, yang terdiri atas pernyataan positif (favourable) dan
pernyataan
negative
(infavourable).
Masing-masing
butir
pernyataan diikuti empat alternatif jawaban, yaitu : 1) Sangat Setuju (SS) 2) Setuju (S) 3) Tidak Setuju (TS) 4) Sangat Tidak Setuju (STS) Dengan scoring 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif dan 1, 2, 3, 4 untuk pernyataan negatif. 3. Dokumentasi Adalah suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis maupun dokumen gambar atau elektronik.12 Dokumen yang dikumpulkan berupa profil sekolah dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan persepsi siswa pada penggunaan media audio visual pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang.
G. Metode Analisis Data 1. Deskripsi Data Yaitu menggambarkan data yang ada untuk memperoleh fakta dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk melakukan perhitungan terhadap harga rata-rata mean dari setiap variabel penelitian, dari perhitungan tersebut kemudian dideskripsikan dalam distribusi frekuensi skor masing-masing variabel penelitian dan divisualisasikan dalam histogram.
12
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Kerja Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 221
41
2. Melakukan Inferensi Untuk mendapatkan sebuah kesimpulan secara logis atas data yang ada dalam penelitian ini, maka perlu diuji melalui uji hipotesis. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mencari Korelasi antara Prediktor (X) dengan Kriterium (Y) Dengan rumus menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut:13 rxy =
∑ xy (∑ X 2 )(∑ Y 2 )
b. Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak c. Mencari Persamaan Garis Regresi Metode Skor Deviasi, dengan rumus: −
Y=
∑X ∑Y &X = N N
d. Mencari Varian Regresi dengan menggunakan rumus Regresi Satu Prediktor dengan Analisis Varian, yaitu dengan rumus:14
Sumber
db
Variasi Regresi (reg)
Residu (res)
Total (T)
I
N-2
N-1
JK (∑ xy ) 2 ∑ x2
∑ y2 −
(∑ xy ) 2 ∑ x2
∑ y2
RK
Freg
JK reg
RK reg
dbres
RK res
JK reg
-
dbres
-
-
Dari perhitungan menggunakan rumus di atas, maka dapat diketahui hasilnya (Freg). Setelah mengetahui harga F regresi maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan membandingkan regresi dengan nilai table yang ada. Dengan patokan: 13 14
Sutrisno Hadi, op. cit, hlm. 4 Ibid, hlm. 16
42
a. Bila Freg yang diperoleh yaitu sama atau lebih besar dari harga Ftabel yang ada pada tabel (F teoritis) pada taraf signifikansi 1% atau 5% maka harga F regresi yang diperoleh berarti signifikan atau hipotesisi diterima. b. Bila Freg yang diperoleh itu lebih kecil dari harga Ftabel yang ada pada tabel (F teoritis) pada taraf signifikansi 1% atau 5% maka harga F regresi yang diperoleh berarti tidak signifikan atau hipotesis ditolak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Latar Belakang SMAN 6 Semarang 1. Data Umum SMAN 6 Semarang a. Tinjauan Historis SMA Negeri 6 Semarang secara resmi didirikan pada tanggal 6 Agustus 1979, tanggal tersebut merupakan realisasi pertama kalinya penerimaan siswa baru kelas I SMA 6 Semarang di gedung Jl. Ronggolawe sesuai instruksi Kakanwil c/q Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Umum Wilayah Departemen P dan K Propinsi Jawa Tengah.1 Jumlah siswa yang diterima pada waktu itu sebanyak 100 siswa dengan kepala sekolah dijabat oleh Bapak Raharjo (alm) dengan gurunya yang banyak merangkap dengan SMA 7 Semarang karena Bapak Raharjo (alm) merangkap Kepala SMA 7 Semarang, beliau mempercayakan pengelolaan SMA 6 pada waktu itu kepada Bapak Soeramto. Setelah kenaikan kelas jumlah siswa tinggal 90 orang yang terbagi atas dua jurusan program yaitu IPA dan IPS. Tak lama kemudian berdasarkan surat keputusan Kepala Biro Kepegawaian Departemen P dan K nomor 33679/C/2/1980 tertanggal 24 Mei 1980 diangkat
Kepala sekolah pertama yaitu Bapak Drs. Widyatmaka.
Perkembangan SMA Negeri 6 Semarang pada tahun-tahun awal didirikan banyak mengalami hambatan dalam hal sarana dan prasarana yang merupakan unsur vital dalam kelangsungan hidup sebuah institusi pendidikan. Bantuan atau droping alat-alat atau bahan pelajaran dari pemerintah serta dana pengelolaan dan pembiayaan rutin belum dapat diterima karena SMA 6 belum terdaftar dalam DIP (Daftar Isian Proyek). Namun kondisi tersebut tidak menghalangi usaha keras dan niat penyelenggara pendidikan SMA Negeri 6 1
Buku Profil SMA Negeri 6 Semarang
43
44
Semarang karena semua komponen sekolah ikut serta dan berperan dalam pembangunan SMA Negeri 6 Semarang. Pada tanggal 1 April 1982 SMA Negeri 6 Semarang resmi tercatat dalam Daftar Isian Proyek (DIP) sehingga pada tahun 1983 alat dan bahan IPA baru dapat diterima, menyusul UGB untuk kelas, perpustakaan serta pagar sekolah. Pada tanggal 21 Nopember 1985 SMA Negeri 6 Semarang mendapat sertifikat tanah Hak Pakai bernomor 22 kemudian pembangunan fisik terus berlanjutan. Kini SMA Negeri 6 semarang memiliki 33 ruang kelas, ruang
kepala sekolah, ruang wakil kepala
sekolah, ruang guru, BK, Perpustakaan, 8 laboratorium, 5 ruang kegiatan siswa, tempat ibadah, tempat parkir dan kantin yang representatif dan tertib.
b. Visi, misi dan tujuan SMAN 6 Semarang Visi SMAN 6 Semarang adalah terciptanya siswa yang berbudi pekerti luhur menguasai pengetahuan dan ketrampilan sehat jasmani rohani, cinta tanah air Indonesia. Misi SMAN 6 Semarang adalah: 1) Pembinaan mental siswa melalui agama dan kepercayaan masingmasing 2) Penilaian budi pekerti 3) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang efektif 4) Melaksanakan kegiatan yang mendukung peningkatan prestasi siswa baik melalui intra kulikuler, ekstra kurikuler, kesegaran jasmani dan cinta tanah air Indonesia 5) Melaksanakan wawasan wiyata mandala. Sedangkan tujuan SMAN 6 Semarang adalah menciptakan manusia yang berkemampuan serta mengembangkan minat secara optimal dengan berorientasi pada terciptanya manusia yang berbudi pekerti luhur dan cinta pada tanah air.
45
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk memperoleh data
angka mengenai persepsi siswa pada
penggunaan media audio visual dan minat siswa klas X SMA Negeri 6 Semarang pada pembelajaran PAI dapat diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada para siswa yang berjumlah 40 siswa. Dalam angket terdapat 40 item dengan rincian: 1) Untuk variabel persepsi siswa pada penggunaan media audio visual (X) terdapat 20 item dengan 15 item negatif dan 5 item positif, 2) Untuk variabel minat siswa pada pembelajaran PAI (Y) terdapat 20 item dengan 18 item positif dan 2 item negatif. Dari 40 item tersebut terdapat 4 buah jawaban dengan ketentuan dan skor sebagai berikut: 1) Untuk item positif dengan jawaban SS, S, TS dan STS masing-masing secara berurutan memperoleh skor 4, 3, 2, dan 1; 2) Untuk item negatif dengan jawaban SS, S, TS dan STS masing-masing secara berurutan memperoleh skor 1, 2, 3, 4. Hasil angket tersebut dimasukkan ke dalam tabel untuk mengubah kualitatif menjadi data kuantitatif. 1. Data tentang Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual Untuk
menentukan
nilai
kuantitatif
persepsi
siswa
pada
penggunaan media audio visual adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan frekuensi jawaban. Agar lebih jelas, maka dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Nilai Instrumen Kuesioner Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual di SMA Negeri 6 Semarang Resp
R_1 R_2 R_3
Kriteria Item Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif
Opsi Jawaban SS 0 0 0 0 4 0
S 9 1 9 0 5 2
4 TS STS 1 3 2 0 5 0 0 2 3 0 4 2 0 3 2 16 2 2 0
Skor 3 2 2 3 27 6 2 15 27 4 0 12 15 6 4 6
1 4 2 0 3 8 2 8
Jumlah Skor 35 17 34 20 39 18
Total Skor
52 54 57
46
R_4 R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11 R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23 R_24 R_25
Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif
6 5 0 0 6 5 0 0 9 4 3 0 2 10 0 1 4 4 1 0 4 9 0 1 4 3 0 1 2 3 0 1 3 1 0 2 11 1 1 1 3 9 1 0 6 7 0 0 4 7 0 1 5 6 0 0 4 6 0 2 5 5 0 1 3 6 0 1 3 7 0 1 3 8 0 0 4 6 0 1 2 6 0 0 4 7 2 2
3 4 1 2 1 2 2 3 6 2 1 3 5 5 5 2 7 2 2 0 2 3 1 5 3 3 3 3 2 3 4 3 5 3 3 3 2 4 1 4 4 3 3 1
0 2 2 4 0 1 0 2 0 3 0 2 2 0 4 3 3 2 0 4 0 2 0 1 0 2 0 3 2 1 0 2 0 2 1 2 1 2 3 1 2 3 0 1
24 0 24 0 36 3 8 0 16 1 16 0 16 0 8 0 12 0 44 1 12 1 24 0 16 0 20 0 16 0 20 0 12 0 12 0 12 0 16 0 8 0 16 2
15 0 15 0 12 0 30 2 12 0 27 2 9 2 9 2 3 4 3 2 27 0 21 0 21 2 18 0 18 4 15 2 18 2 21 2 24 0 18 2 18 0 21 4
6 12 2 6 2 6 4 9 12 6 2 9 10 15 10 6 14 6 4 0 4 9 2 15 6 9 6 9 4 9 8 9 10 9 6 9 4 12 2 12 8 9 6 3
0 8 2 16 0 4 0 8 0 12 0 8 2 0 4 12 3 8 0 16 0 8 0 4 0 8 0 12 2 4 0 8 0 8 1 8 1 8 3 4 2 12 0 4
45 20 43 22 50 13 42 19 40 19 45 19 37 17 31 20 32 18 51 19 43 18 47 19 43 19 44 21 40 17 43 19 40 19 40 19 41 20 39 18 36 21 43 13
65 65 63 61 59 64 54 51 50 70 61 66 62 65 57 62 59 59 61 57 57 56
47
Positif R_26 Negatif Positif R_27 Negatif Positif R_28 Negatif Positif R_29 Negatif Positif R_30 Negatif Positif R_31 Negatif Positif R_32 Negatif Positif R_33 Negatif Positif R_34 Negatif Positif R_35 Negatif Positif R_36 Negatif Positif R_37 Negatif Positif R_38 Negatif Positif R_39 Negatif Positif R_40 Negatif Positif Jumlah Negatif
7 1 4 1 4 0 5 0 5 0 5 1 1 0 4 0 6 0 5 1 2 0 5 1 2 0 4 0 2 0 162 13
6 1 5 2 8 0 4 1 5 2 4 0 10 0 4 1 5 2 4 3 9 0 5 0 8 2 7 1 8 1 240 35
1 0 28 18 1 3 1 2 4 1 16 15 1 2 1 4 2 0 16 24 3 3 0 0 2 3 20 12 3 2 0 2 3 1 20 15 2 2 0 4 4 1 20 12 0 5 1 0 1 2 4 30 4 2 0 0 4 2 16 12 5 0 0 2 2 1 24 15 1 3 0 4 4 1 20 12 2 0 1 6 1 2 8 27 4 2 0 0 4 0 20 15 3 2 1 0 4 0 8 24 3 1 0 4 1 2 16 21 3 2 0 2 3 1 8 24 3 2 0 2 114 44 648 720 112 80 13 70
2 3 8 3 4 9 4 9 6 6 8 0 2 12 8 15 4 3 8 6 2 12 8 9 8 9 2 9 6 9 228 336
0 48 12 18 1 40 8 16 0 44 12 21 3 39 8 19 1 42 8 18 1 41 20 21 2 38 8 20 2 38 0 17 1 44 12 19 1 41 0 13 2 39 8 20 0 43 8 18 0 40 4 17 2 41 8 19 1 39 8 19 44 1640 320 739
66 56 65 58 60 62 58 55 63 54 59 61 57 60 58 2379
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 6 Semarang dengan jumlah sampel 40 responden menunjukkan bahwa persepsi siswa pada penggunaan media audio visual di SMA Negeri 6 Semarang tertinggi adalah 70 dan nilai terendah adalah 50. dari data di atas dapat kita tentukan kualifikasi interval nilai dengan cara: 1. Mencari kelas interval dengan rumus:
48
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 (1,602) = 1 + 5,2868 = 6,2868 dibulatkan menjadi 6 2. Mencari Range R=H–L Keterangan: R = range H = nilai tertinggi L = nilai terendah Dengan demikian: R=H–L = 70 – 50 = 20 3. Menentukan interval kelas
i=
R K
=
20 6
= 3,333 dibulatkan menjadi 3 Jadi interval kelas adalah 3 dan jumlah interval adalah 6. Kemudian hasil ini dicocokkan pada tabel distribusi skor mean persepsi siswa pada penggunaan media audio visual sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Mean Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual Interval
M’
f
x’
fx’
(x’)2
f(x’)2
Fr(%)
68 – 70
69
1
3
3
9
9
2,5%
65 – 67
66
6
2
12
4
24
15%
62 – 64
63
6
1
6
1
6
15%
59 – 61
60
10
0
0
0
0
25%
49
56 – 58
57
10
-1
-10
1
10
25%
53 – 55
54
4
-2
-8
4
16
10%
50 – 52
51
3
-3
-9
9
27
7,5%
92
100%
40
-6
Untuk mencari rata-rata (mean) variabel persepsi siswa pada penggunaan media audio visual menggunakan rumus: M = M '+i
∑ fx
= 60 + 3
'
N
−6 40
= 60 + 3(−0,15) = 60 + (−0,45)
= 60 − 0,45 = 59,55 Setelah diketahui distribusi skor mean, kemudian mencari nilai standar deviasi yaitu dengan menggunakan rumus:
∑ f (x )
' 2
SD = i
=3
N
⎛ ∑ fx ' ⎞ ⎟ −⎜ ⎜ N ⎟ ⎝ ⎠
92 ⎛ − 6 ⎞ −⎜ ⎟ 40 ⎝ 40 ⎠
2
2
= 3 2,3 − 0,0225 = 3 2,2775
= 3(1,5091)
= 4,5273 Kemudian mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala lima: M + 1,5 SD = 59,55 + 1,5 (4,5273) = 59,55 + 6,7909 = 66,3409 M + 0,5 SD = 59,55 + 0,5 (4,5273) = 59,55 + 2,2636 = 61,9136
50
M - 0,5 SD = 59,55 - 0,5 (4,5273) = 59,55 - 2,2636 = 57,2863 M - 1,5 SD = 59,55 - 1,5 (4,5273) = 59,55 - 6,7909 = 52,7590 Dari hitungan nilai standar skala lima diperoleh data interval dan kualifikasi sebagai berikut: Tabel 4.3 Kualifikasi dan Interval Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual (X) Nilai Interval
Rata-rata
Kualifikasi
67 – ke atas
Istimewa
62 – 66
Baik
57 – 61
59,55
Cukup
53 – 56
Kurang
ke bawah - 52
Buruk
Kategori
Cukup
Dari data di atas dapat diketahui bahwa mean persepsi siswa pada penggunaan media audio visual di SMA Negeri 6 Semarang sebesar 59,55 dalam kategori “Cukup” yaitu pada frekuensi 25% yang berada pada interval 57 – 61. Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar 1 berikut ini:
51
12
10
8
6
Frequency
4
2
Std. Dev = 4.48 Mean = 59.5 N = 40.00
0 50.0
52.5
55.0
57.5
60.0
62.5
65.0
67.5
70.0
Audio Visual
Gambar 1: Histogram Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual
2. Data tentang Minat Siswa pada Pembelajaran PAI
Angket tentang pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI terdiri dari 20 item pernyataan tentang minat siswa pada pembelajaran PAI, masingmasing pernyataan positif terdiri dari empat alternatif jawaban SS, S, TS, STS dengan bobot nilai 4, 3, 2, 1, sedangkan untuk pernyataan negatif dengan bobot nilai 1, 2, 3 dan 4. Untuk menentukan nilai kuantitatif dilakukan dengan cara mengkalikan bobot nilai dengan jumlah alternatif jawaban yang dipilih. Hasil angket tentang minat siswa pada pembelajaran PAI dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Angket Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI (Y) di SMA Negeri 6 Semarang Resp
R_1
Kriteria Item
Positif Negatif
Opsi Jawaban SS 1 0
S 9 0
TS STS 4 0 1 5
4 1 4 0
Skor 3 2 2 3 27 8 0 3
Jumlah 1 Skor 4 0 39 20 23
Total Skor
62
52
R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11 R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23 R_24
Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif
1 0 5 1 10 0 9 0 5 2 0 0 5 1 4 0 7 3 4 0 6 0 6 0 3 2 6 0 6 1 6 3 4 0 1 0 3 0 5 0 3 0 6 0 4
8 2 4 3 3 1 2 1 7 2 11 2 4 1 6 2 2 1 7 1 2 2 5 1 9 2 4 2 4 1 7 0 8 3 5 2 8 3 6 3 8 2 5 2 5
5 3 3 2 0 2 2 0 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 4 2 4 1 1 0 0 3 5 3 1 2 2 3 2 1 2 1 5
0 1 2 0 1 3 1 5 1 0 1 2 3 2 1 1 3 1 2 2 4 1 1 4 0 0 0 2 0 3 0 3 2 0 3 1 2 1 1 0 1 3 1 3 0
4 0 20 1 40 0 36 0 20 2 0 0 20 1 16 0 28 3 16 0 24 0 24 0 12 2 24 0 24 1 24 3 16 0 4 0 12 0 20 0 12 0 24 0 16
24 4 12 6 9 2 6 2 21 4 33 4 12 2 18 4 6 2 21 2 6 4 15 2 27 4 12 4 12 2 21 0 24 6 15 4 24 6 18 6 24 4 15 4 15
10 9 6 6 0 6 4 0 2 6 4 6 4 6 6 9 4 3 2 9 4 9 4 3 4 6 8 6 8 3 2 0 0 9 10 9 2 6 4 9 4 3 4 3 10
0 4 2 0 1 12 1 20 1 0 1 8 3 8 1 4 3 4 2 8 4 4 1 16 0 0 0 8 0 12 0 12 2 0 3 4 2 4 1 0 1 12 1 12 0
38 17 40 13 50 20 47 22 44 12 38 18 39 17 41 17 41 12 41 19 38 17 44 21 43 12 44 18 44 18 47 15 42 15 32 17 40 16 43 15 41 19 44 19 41
55 53 70 69 56 56 56 58 53 60 55 65 55 62 62 62 57 49 56 58 60 63 57
53
Negatif Positif R_25 Negatif Positif R_26 Negatif Positif R_27 Negatif Positif R_28 Negatif Positif R_29 Negatif Positif R_30 Negatif Positif R_31 Negatif Positif R_32 Negatif Positif R_33 Negatif Positif R_34 Negatif Positif R_35 Negatif Positif R_36 Negatif Positif R_37 Negatif Positif R_38 Negatif Positif R_39 Negatif Positif R_40 Negatif Positif Jumlah Negatif
1 2 1 6 6 2 0 2 4 4 8 1 2 0 1 3 7 3 0 1 1 8 5 1 0 1 4 6 4 2 1 2 2 5 7 1 1 3 2 5 5 4 1 2 3 4 5 1 1 1 1 3 8 3 1 2 3 5 6 2 1 2 2 4 7 3 1 2 2 7 4 2 0 3 2 4 6 1 1 2 0 3 9 1 2 1 2 6 5 3 1 2 2 2 10 1 1 2 2 185 240 88 28 69 77
2 1 4 0 24 18 0 0 4 1 16 24 3 2 0 1 12 21 4 0 2 0 32 15 1 0 2 2 24 12 1 1 4 1 20 21 0 1 6 0 20 15 0 1 4 4 16 15 3 1 2 0 12 24 0 1 4 1 20 18 1 1 4 0 16 21 1 1 4 1 28 12 1 0 6 3 16 18 3 1 4 1 12 27 1 2 2 0 24 15 1 1 4 1 8 30 1 1 4 46 740 720 66 28 138
3 4 12 2 3 6 3 2 12 4 6 2 6 8 9 2 3 6 9 4 6 6 6 4 6 2 0 2 6 6 6 2 6 176 231
8 16 0 46 0 16 1 43 12 17 1 40 16 21 0 49 4 18 2 42 4 15 1 44 0 13 0 43 0 14 4 37 12 18 0 42 0 14 1 43 4 15 0 43 4 15 1 45 4 16 3 39 12 17 1 42 4 14 0 45 4 15 1 41 4 15 46 1685 264 661
62 60 61 67 57 57 57 55 56 58 58 61 56 56 60 56 2346
Berdasarkan tebal di atas, diketahui bahwa penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 6 Semarang dengan jumlah sampel 40 responden menunjukkan bahwa minat siswa kelas X pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang tertinggi adalah 70 dan nilai terendah adalah 50. dari data di atas dapat kita tentukan kualifikasi interval nilai dengan cara:
54
a. Mencari kelas interval dengan rumus:
K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 40 = 1 + 3,3 (1,602) = 1 + 5,2868 = 6,2868 dibulatkan menjadi 6 b. Mencari Range R=H–L Keterangan: R = range H = nilai tertinggi L = nilai terendah Dengan demikian: R=H–L = 70 – 49 = 21 c. Menentukan interval kelas i=
R K
=
21 6
= 3,5 dibulatkan menjadi 4 Jadi interval kelas adalah 4 dan jumlah interval adalah 6. Kemudian hasil ini dicocokkan pada tabel distribusi skor mean minat siswa pada pembelajaran PAI sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Mean Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI Interval
M’
f
x’
fx’
(x’)2
f(x’)2
Fr(%)
69 – 70
69,5
2
3
6
9
18
5%
65 – 68
66,5
2
2
4
4
8
5%
61 – 64
62,5
8
1
8
1
8
20%
57 – 60
58,5
13
0
0
0
0
32,5%
55
53– 56
54,5
14
-1
-14
1
14
35%
49 – 52
50,5
1
-2
-2
4
4
2,5%
52
100%
40
2
Untuk mencari rata-rata (mean) variabel minat siswa pada pembelajaran PAI menggunakan rumus: M = M '+i
∑ fx
'
N
= 58,5 + 4
2 40
= 58,5 + 4(0,05) = 58,5 + 0,2
= 58,65 Setelah diketahui distribusi skor mean, kemudian mencari nilai standar deviasi yaitu dengan menggunakan rumus:
∑ f (x )
' 2
SD = i
=4
N
⎛ ∑ fx ' ⎞ ⎟ −⎜ ⎜ N ⎟ ⎝ ⎠
52 ⎛ 2 ⎞ −⎜ ⎟ 40 ⎝ 40 ⎠
2
2
= 4 1,3 − (0,05) 2 = 4 1,3 − 0,0025 = 4 1,2975
= 4(1,1391) = 4,5564 Kemudian mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala lima: M + 1,5 SD = 58,65 + 1,5 (4,5564) = 58,65 + 6,8346 = 65,4846 M + 0,5 SD = 58,65 + 0,5 (4,5564) = 58,65 + 2,2782 = 60,9282 M - 0,5 SD = 58,65 - 0,5 (4,5564) = 58,65 - 2,2782 = 56,3716
56
M - 1,5 SD = 58,65 - 1,5 (4,5564) = 58,65 - 6,8346 = 51,8154 Dari hitungan nilai standar skala lima diperoleh data interval dan kualifikasi sebagai berikut: Tabel 4.6 Kualifikasi dan Interval Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI (Y) Nilai Interval
Rata-rata
Kualifikasi
65 – ke atas
Istimewa
61 – 64
Baik
57 – 60
58,65
Kategori
Cukup
53 – 56
Kurang
ke bawah - 52
Buruk
Cukup
Dari data di atas dapat diketahui bahwa mean minat siswa pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang sebesar 58,65 dalam kategori “Cukup” yaitu pada frekuensi 32,5% yang berada pada interval 57 – 60. Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, maka data kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar 2 berikut ini: 14
12
10
8
6
Frequency
4
Std. Dev = 4.30
2
Mean = 58.7 N = 40.00
0 50.0
52.5
55.0
Minat Pembj. PAI
57.5
60.0
62.5
65.0
67.5
70.0
57
Gambar 2: Histogram Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI
C. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi siswa pada penggunaan media audio visual dan minat siswa pada pembelajaran PAI. Dalam analisis ini langkah-langkah yang ditempuh adalah memasukkan data-data hasil angket yang diperoleh ke dalam tabel kerja analisis regresi yang melibatkan data-data tersebut. Tabel 4.7 Tabel Kerja Koefisien Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Audio Visual dan Minat Siswa pada Pembelajaran PAI Resp. R_1 R_2 R_3 R_4 R_5 R_6 R_7 R_8 R_9 R_10 R_11 R_12 R_13 R_14 R_15 R_16 R_17 R_18 R_19 R_20 R_21 R_22 R_23
X 52 54 57 65 65 63 61 59 64 54 51 50 70 61 66 62 65 57 62 59 59 61 57
Y 62 55 53 70 69 56 56 56 58 53 60 55 65 55 62 62 62 57 49 56 58 60 63
X2 2704 2916 3249 4225 4225 3969 3721 3481 4096 2916 2601 2500 4900 3721 4356 3844 4225 3249 3844 3481 3481 3721 3249
Y2 3844 3025 2809 4900 4761 3136 3136 3136 3364 2809 3600 3025 4225 3025 3844 3844 3844 3249 2401 3136 3364 3600 3969
XY 3224 2970 3021 4550 4485 3528 3416 3304 3712 2862 3060 2750 4550 3355 4092 3844 4030 3249 3038 3304 3422 3660 3591
58
R_24 R_25 R_26 R_27 R_28 R_29 R_30 R_31 R_32 R_33 R_34 R_35 R_36 R_37 R_38 R_39 R_40 Jumlah
57 56 66 56 65 58 60 62 58 55 63 54 59 61 57 60 58 2379
57 62 60 61 67 57 57 57 55 56 58 58 61 56 56 60 56 2346
3249 3136 4356 3136 4225 3364 3600 3844 3364 3025 3969 2916 3481 3721 3249 3600 3364 142273
3249 3844 3600 3721 4489 3249 3249 3249 3025 3136 3364 3364 3721 3136 3136 3600 3136 138314
3249 3472 3960 3416 4355 3306 3420 3534 3190 3080 3654 3132 3599 3416 3192 3600 3248 139840
Dari tabel di atas dapat diketahui: N
= 40
∑X
= 2379
∑Y
= 2346
∑X
2
= 142273
∑ Y = 138314 ∑ XY = 139840 2
2. Analisis Uji Hipotesa
Untuk membuktikan hipotesis yang diajukan penulis, maka dilakukan uji hipotesis satu persatu dengan menggunakan analisis regresi satu prediktor. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut: a. Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan krterium (Y) Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan krterium (Y) dengan menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut:
59
rxy =
∑X Y (∑ X )(∑ Y ) 1
2
2
1
Namun sebelum mencari rxy harus mencari nilai X2, Y2 dan XY dengan rumus sebagai berikut: Σ xy = Σ XY −
( Σ X )( Σ Y ) N
Σx 2 = ΣX 2 −
(Σ X ) 2 N
Σy 2 = ΣY 2 −
(Σ Y ) 2 N
Hasil dari masing-masing nilai di atas adalah sebagai berikut: (Σ X ) 2 N (2379)2 = 142273 − 40 5659641 = 142273 − 40
1) Σ x 2 = Σ X 2 −
= 142273 − 141491,025 = 781,975 = 781,98 (ΣY ) 2 N (2346)2 = 138314 − 40 5503716 = 138314 − 40
2) Σ y 2 = Σ Y 2 −
= 138314 − 137592 ,9 = 721,1 ( Σ X )( Σ Y ) N ( 2379 )(2346 ) = 139840 − 40
3) Σ xy = Σ XY −
60
= 139840 −
5581134 40
= 139840 − 139528,35 = 311,65
Sehingga: rxy =
= =
=
Σxy (Σx 2 ) (Σy 2 ) 311,65
(781,975)(721,1) 311,65
563882 ,1725
311,65 750 ,9209
= 0,415 Jadi, persepsi siswa pada penggunaan media audio visual memiliki korelasi positif dengan minat siswa pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang, yaitu sebesar 0,4150. Hal ini terbukti dengan semangat dan sikap antusias siswa saat pembelajaran PAI menggunakan media audio visual, tidak seperti sikap mereka saat pembelajaran konvensional. Misalnya ketertarikan siswa pada materi yang ditayangkan, kemudian mereka menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami. Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi dua variabel tersebut dapat dilihat dalam tabel interprestasi berikut ini: Tabel 4.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Sedang
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
61
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hubungan persepsi siswa pada penggunaan media audio visual dengan minat siswa pada pembelajaran PAI adalah 0,4150 dalam kategori “sedang”, terletak pada interval 0,40 – 0,599.
b. Uji signifikansi korelasi melalui uji t Rumus: t h = =
r n−2 1− r2 0 ,415 40 − 2 1 − 0 ,172
=
0 ,415 38
=
2 ,558 0 ,910
0 ,828
= 2,811 Karena thitung = 2,811 > ttabel (0,05 = 40) = 2,021 dan thitung = 2,811 > ttabel (0,01 = 40)
= 2,704 berarti korelasi antara variabel X dengan Y signifikan.
c. Mencari persamaan garis regresi Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus regresi sederhana satu prediktor, sebagai berikut: yˆ = aX + K
Keterangan:
yˆ
= kriterium
x
= prediktor
a
= bilangan koefisien prediktor
K
= bilangan konstan Untuk mengetahui yˆ terlebih dahulu harus dicari harga a dan K
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
62
a =
=
N Σ XY − Σ X Σ Y N Σ X 2 − (Σ X ) 2
40(139840) − (2379)(2346 ) 40(142273) − (2379)
=
5593600 − 5581134 5690920 − 5659641
=
12466 31279
2
= 0,3985 dibulatkan menjadi 0,399 Jadi, harga a adalah 0,399 maka tentukan Y dengan menggunakan rumus: Y= =
∑Y N 2346 40
= 58,65 dan tentukan X dengan menggunakan rumus: X= =
∑X N 2379 40
= 59,475 Sedangkan untuk menghitung K menggunakan rumus sebagai berikut: K = Y − aX
= 58,65 – (0,399)(59,475) = 58,65 – 23,73 = 34,92 Setelah diketahui nilai a sebesar 0,399 dan nilai K sebesar 34,92, maka persamaan garis regresinya adalah: Jadi Yˆ = aX + K
63
Y = 0,399X + 34,92
d. Mencari Varian Regresi Mencari varian regresi dengan menggunakan rumus-rumus regresi bilangan F (uji F) dengan skor deviasi sebagai berikut: Freg =
RK reg
; db = 1 lawan N – 2
RK res
Keterangan: Freg
: Harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg
: Kuadrat rerata garis regresi
RKres
: Kuadrat rerata residu Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel
ringkasan garis regresi sebagai berikut: Sumber Uraian
Db
JK
RK
(∑ xy) ∑x (∑ xy) ∑y − x ∑
db reg
yˆ
-
2
Regresi
1
2
2
Residu
2
(N – 2)
Total (T)
2
N–1
Freq
JK reg
RK
reg
db reg
RK
res
JK reg
-
-
Selanjutnya rumus-rumus tersebut diaplikasikan ke dalam data yang ada pada tabel kerja yang telah diketahui persamaan garis regresi
ˆ = 0 ,399X − 34 ,92 selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus: Y JK (T) = ∑ y 2 = 721,1
(∑ xy) = ∑y − ∑x
2
JK reg
2
2
64
= =
(311,65)2 781,98 97125,72 781,98
= 124,20
(∑ xy) = ∑x
2
JK res
2
2 ( 311,65) =
781,98
=
97125,72 781,98
= 124,20 RK reg = =
JK reg dbreg 124,20 1
= 124,20 RK res =
JK res dbres
=
596,9 40 − 2
=
596,9 8
= 15,7078 dibulatkan menjadi 15,71 Jadi Freg adalah:
Freg = =
RK reg RK res 124,20 15,71
= 7,9058 dibulatkan menjadi 7,906
65
Harga F diperoleh Freg kemudian dikonsultasikan dengan harga F tabel pada taraf signifikansi 1% dan 5% dan db = N –2. Hipotesis diterima jika Freg > Ftabel. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.9 Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sumber Variasi Regresi
db
JK
RK
1
124,20
124,20 7,906
Residu
38
596,9
15,71
Total
39
-
Ft
Freg
Kriteria
5% 4,10
1% 7,35
Signifikan
-
-
-
-
-
-
-
-
Setelah diadakan uji hipotesis, baik melalui analisis regresi dan korelasi, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada F tabel dan r tabel pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Dan hasil konsultasi diperoleh, bahwa pada F tabel taraf signifikansi 5% nilainya 4,17 sedangkan F tabel pada taraf signifikansi 1% nilainya sebesar 7,35. Sementara itu, nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% nilainya sebesar 0,312, sedangkan pada taraf signifikansi 1% nilainya sebesar 0,403.
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Uji Freg dan rxy Uji Hipotesis Freg
rxy
Tabel
Nilai
Keterangan Hipotesis
7,906
5% 4,17
1% 7,35
0,415
0,312
0,403
Signifikan
Diterima
Dari uji analisis di atas, dapat diketahui bahwa baik taraf signifikan 5% menunjukkan signifikan dan taraf 1% signifikan. Artinya terdapat pengaruh positif antara persepsi siswa pada penggunaan media audio visual rterhadap minat siswa pada pembelajaran PAI baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%. Artinya, semakin baik kualitas penggunaan media audio visual maka
66
semakin tinggi minat siswa pada pembelajaran PAI. Sebaliknya, semakin rendah penggunaan media audio visual maka semakin rendah pula minat siswa pada pembelajaran PAI.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Media audio visual merupakan sarana, perantara atau pengantar pesan (materi pelajaran) yang disampaikan dari sumber baik dari guru maupun realita sebenarnya. Meskipun kedudukannya menjembatani antara sumber dengan penerima, pada kenyataannya media audio visual ini dapat memberi stimulus kepada siswa untuk menggiring pengetahuan yang bersifat abstrak, verbal maupun simbol visual, menuju ke arah yang konkret mendekati pada realita sebenarnya. Sebagai langkah awal adalah adanya minat siswa pada pembelajaran. Minat dapat dibentuk dari faktor-faktor eksternal, salah satunya adalah penggunaan media audio visual yang akan membantu siswa membangun minat tersebut. Dari sini dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio visual dalam pembelajaran dapat menumbuhkan siswa pada pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dapat dijelaskan bahwa proses belajar mengajar PAI kelas X di SMA Negeri 6 Semarang dengan menggunakan media audio visual dapat merangsang siswa untuk memperhatikan pelajaran. Dalam memperhatikan pelajaran, pandangan siswa tertuju pada media audio visual, sesekali mengomentari apa yang mereka lihat. Hal ini menunjukkan bahwa ada perhatian dari siswa. Ketika volume kurang keras, siswa meminta guru untuk mengeraskan volume, bahkan ketika mereka belum paham terhadap pelajaran, di antara mereka meminta guru untuk mengulang kembali tayangan yang belum jelas. Sambil memperhatikan, siswa merangkum apa yang mereka pahami. Guru menyelingi pelajaran dengan memberikan pertanyaan pada siswa, menghentikan sejenak tayangan. Dan setelah pemutaran pelajaran selesai, guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan menjelaskan hal-hal yang belum dipahami siswa.
67
Sebagai contoh penyampaian materi tentang manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi, sebelum memutarkan video guru menyampaikan pada siswa agar memperhatikan materi yang akan diputar dan menyuruh mereka untuk membuka buku Lembar kegiatan Siswa. Kemudian guru memutarkan video dengan menggunakan LCD tentang bencana-bencana yang terjadi, meliputi Tsunami, banjir dan gunung meletus. Siswa menyimak bahan yang diputarkan dengan baik, setelah pemutaran selesai, guru menjelaskan, materi lebih lanjut pada siswa. Selain itu mereka juga di ajak untuk membaca ayat-ayat yang berkaitan secara bersamaan. Setelah itu guru menjelaskan inti materi yang telah diputarkan, dan mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal yang belum mereka pahami, sambil mencatat materi-materi yang penting yang belum terdapat pada buku. Pelajran di akhiri dengan pemberian tugas rumah yaitu merangkum materi yang telah disampaikan. Guru mata pelajaran Fiqih kelas X SMA Negeri 6 Semarang yaitu Bapak Muhammad Rowi menerangkan bahwa penggunaan media audio visual di SMA Negeri 6 Semarang ini praktis dan efisien, meskipun masih bersifat sederhana. Walaupun sederhana, media audio visual mampu mengantarkan pesan yang disampaikan oleh guru dan dapat menjadikan siswa tertarik pada materi yang disampaikan guru. Dari perhitungan yang dilakukan diketahui bahwa persepsi siswa pada penggunaan media audio visual dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang dalam kategori “cukup” yang terletak pada frekuensi 25% dan berada pada interval 57 – 61. Sedangkan variabel minat siswa pada pembelajaran PAI dalam kategori “cukup” yaitu pada frekuensi 32,5% yang berada pada interval 57 – 60. Sementara itu berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dapat diketahui bahwa persamaan regresi
Y = 0,399X + 34,92 sedangkan untuk menguji signifikansi dari persamaan regresi tersebut digunakan analisis varian untuk regresi. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 7,906 > Ftabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,17 sedangkan pada taraf signifikansi 1%
68
adalah 7,35. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. Berdasarkan perhitungan ini, maka hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi: “Persepsi Siswa pada Penggunaan media audio visual tidak berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI” ditolak. Dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: “Persepsi Siswa pada Penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI” diterima. Sedangkan pengaruh positif penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI yaitu sebesar 0,415. yang sebesar 0,312 pada taraf signifikansi 5% dan 0,403 pada taraf signifikansi 1%. Karena rxy > rt, maka hasilnya signifikan. Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa pada penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI kelas X di SMA Negeri 6 Semarang.
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, melainkan terjadi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian. Adapun keterbatasan yang dialami penulis dalam penelitian ini adalah minimnya pengetahuan dalam hal minat siswa karena minat bersifat abstrak. Selain itu, tempat penelitian terbatas hanya di SMA Negeri 6 Semarang, sehingga apabila dilakukan di sekolah lain, hasil penelitian ini dimungkinkan berbeda. Namun demikian penelitian ini dapat mewakili siswa kelas X di SMA Negeri 6 Semarang. Keterbatasan lainnya adalah waktu penelitian yang relatif singkat, sehingga frekuensinya hanya kecil (sebentar). Oleh karena itu penulis melakukan
efektivitas
dan
efisiensi
waktu
dengan
mengoptimalkan
pengumpulan data. Demikianlah beberapa keterbatasan penelitian ini. Untuk selanjutnya penggunaan media audio visual ini tidak sebatas stimulus pada minat siswa pada pembelajaran saja, melainkan berlanjut pada proses belajar mengajar
69
dengan mengutamakan aspek kognitif dan afektif menuju ke aspek psikomotorik siswa. Hal ini dimaksudkan adanya tindak lanjut dari penggunaan media audio visual menggiring pengetahuan siswa dalam menuntut ilmu. Untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut yang membahas tentang media audio visual sebagai sarana atau perantara penyampaian materi dalam proses belajar mengajar. Karena pada dasarnya pemilihan media audio visual ini diprioritaskan untuk kemudahan siswa selama mengikuti pelajaran. Meskipun banyak hambatan dan halangan yang dihadapi dalam penelitian ini, bukanlah batu sandungan, akan tetapi menjadi tantangan tersendiri untuk penelitian kemudian.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari laporan data penelitian, analisis data tentang pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kategori variabel persepsi siswa pada penggunaan media audio visual (X) pada kelas X SMA Negeri 6 Semarang berada dalam kategori “Cukup” yang terletak pada frekuensi 25% dan berada pada interval 57 – 61. 2. Kategori variabel minat siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang pada pembelajaran PAI (Y) berada dalam kategori “Cukup” yang terletak pada frekuensi 32,5% yang berada pada interval 57 – 60. 3. Persepsi siswa pada penggunaan media audio visual memiliki korelasi positif dengan minat siswa pada pembelajaran PAI di SMA Negeri 6 Semarang, yaitu sebesar 0,4150. Hubungan penggunaan media audio visual dengan minat siswa pada pembelajaran PAI adalah 0,4150 dalam kategori “sedang”, terletak pada interval 0,40 – 0,599. Sementara itu berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi sederhana dapat diketahui bahwa persamaan regresi Y = 0,399X + 34,92 . Ada pengaruh signifikan antara persepsi siswa pada penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI. Hal ini ditunjukkan dari nilai Freg sebesar 7,906. Berdasarkan hasil hitungan diperoleh bahwa Fhitung = 7,906 > Ftabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 4,17 sedangkan pada taraf signifikansi 1% adalah 7,35. Karena Fhitung > Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan. Berdasarkan perhitungan ini, maka hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi: “Persepsi siswa pada Penggunaan media audio visual tidak berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI” ditolak. Dan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi: “Persepsi Siswa pada Penggunaan media audio visual berpengaruh terhadap minat siswa pada pembelajaran
70
71
PAI” diterima. Sedangkan pengaruh positif persepsi siswa penggunaan media audio visual terhadap minat siswa pada pembelajaran PAI yaitu sebesar 0,415. yang sebesar 0,312 pada taraf signifikansi 5% dan 0,403 pada taraf signifikansi 1%. Karena rxy > rt, maka hasilnya signifikan. B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai “Pengaruh Persepsi Siswa pada Media Audio Visual terhadap Minat Siswa Pada Pembelajaran PAI Siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang” disarankan kepada: 1. Guru PAI untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas persepsi siswa pada penggunaan media audio visual. Penguasaan materi dan teknik penguasaan media audio visual juga harus ditingkatkan. Selain itu penggunaan media pembelajaran hendaklah variatif, agar siswa tidak merasa bosan. Guru hendaknya memberi kesempatan pada siswa untuk membuat materi pelajaran dengan menggunakan media agar mereka mengetahui bagaimana teknis pembuatannya. 2. Pihak SMA Negeri 6 untuk dapat menyediakan media yang lebih beragam dan menyediakan ruangan audio visual/ multimedia yang lebih banyak agar tercipta lebih banyak kesempatan bagi para guru untuk mengajar menggunakan media tanpa harus berebut dengan guru mata pelajaran yang lain. Sehingga tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan kondusif.
C. Penutup Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, penulisan skripsi ini dapat selesai walaupun banyak menemui kesulitan dan memerlukan tenaga yang relatif banyak terutama dalam proses pengumpulan data. Akhirnya hanya kepada Allah penulis memohon rahmat dan hidayah-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Bukhari, Imam Abi Abdilah Muhammad bin Ismail, Shahih al Bukhari: Jilid III, Maktabah Dahlan , (Indonesia, tt). A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001. Angkowo, R, dan A. Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Grasindo, 2007. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: PT. Rineka cipta, 2002. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005. Asnawir dan M.Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Aziz, Sholeh Abdul, At Tarbiyah wa Thuruqu at Tadris Juz I, Makkah: Darul Ma’arif, 1971. Lester D. Crow dan Alice Crow, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Nur Cahaya: 1989. Dagun, Save M, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), 2006. Daradjat, Zakiah, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1995. _____________, et. al, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996. Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: CV. Penerbit J-Art, 2004. Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Depdikbud dan Rineka Cipta, 1999. Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
____________, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Bandung: Rineka Cipta, 2000. ____________, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004. Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni, 1980. Harahap, Soegarda Poerbakawatja H. A. H, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung, 1982. Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Statistik 2, Jakarta: Bumi aksara, 1999. Hurlock, Elizabeth B, Child Development, terj. Meitasari Tjandrasa, Jakarta: Erlangga, 1993. Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004. Muhaimin, et. al, Paradigma pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Misaka Galiza, 2003. Nashir, Ibrahim, Muqaddimati fi-Tarbiyah, Aman: Ardan, tt. Nasution, M. Farid, dan Fahruddin, Penelitian Praktis, Medan: PT. Pustaka Widya Sarana, 1993. Nasution, S, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000. Nurkancana, Wayan, dan P.PN. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986. Partanto, Pius.A, dan M. dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2005. Pribadi, Benny Agus, Materi Pokok Teknologi Media; 1-9, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998. Sadiman, Arief S, et. al, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. Sholeh, Munawar, Politik Pendidikan, Jakarta: IPE, Grafindo Khasanah Ilmu, 2005. Silberman, Melvin L, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusa Media dan Nuansa, 2004. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995. Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1991. Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002. Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Kerja Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan Remaja Rosda Karya, 2005. Sulaeiman, Amir Hamzah, Media Audio-Visual untuk Pengajaran, Penerangan, dan Penyuluhan, Jakarta: PT. Gramedia, 1985. Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1998. Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail, 2005. Tholkhah, Imam, dan Ahmad Barizi, Membuka Jendela Pendidikan mengurai Akar Tradisi dan integrasi Keilmuan Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Tirtahardja, Umar, dan S. L. La Sulo, Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Toha, Chabib, dan Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar-Mengajar Pendidikan Agama Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998. ___________, et. al, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1999.
Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983. Wilkinson, Gene L, Media dalam Pembelajaran: Penelitian selam 60 Tahun, Jakarta: CV. Rajawali, 1984.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Laily Afiya
Tempat/ tanggal lahir : Kudus, 18 Februari 1986 Alamat asal
: RT 04 RW 06 Tahunan Jepara
Alamat sekarang
: Tanjungsari RT 03 RW 05 Ngaliyan Semarang
Riwayat pendidikan : 1. SDN 02 Tahunan Jepara dan berijazah tahun 1997 2. MTs Masalikil Huda Tahunan Jepara dan berijazah tahun 2000 3. MAK walisongo Pecangaan Jepara dan berijazah tahun 2003 4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo angkatan 2003
Semarang, 09 Januari 2008 Penulis,
Laily Afiya 3103222