PENGARUH TINGKAT PERHATIAN IBU BEKERJA TERHADAP TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA DALAM BELAJAR PADA SISWA SDN SENGI 2 KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh: TRI SAMAT NIM 11410195
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
NOTA PEMBIMBING
Salatiga, 10 Agustus 2012
Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu`alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
:
PengaruhTingkat Perhatian Ibu Bekerja
terhadap
Tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Belajar pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Nama
:
Tri Samat
NIM
:
11410195
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi
:
PAI
Saya menilai bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada STAIN Salatiga untuk diajukan dalam Sidang Munaqosah. Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Fatchurrahman, M. Pd. NIP. 197103092000031001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Tri Samat
NIM
: 11410195
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: PAI
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2012 Yang menyatakan,
Tri Samat
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada seluruh makhluk, Dzat tempat bergantung dan memohon segala hal dalam kehidupan. Sholawat dan salam kita sanjungkan kepada beliau Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah menghantarkan manusia pada jalan yang benar sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT. Setelah menempuh perjuangan panjang, akhirnya skripsi dengan judul “PengaruhTingkat Perhatian Ibu Bekerja
terhadap Tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Belajar pada Siswa
SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun
Kabupaten Magelang Tahun 2012” dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini tak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan serta bimbingan dari pihak-pihak tertentu yang terkait. Namun, kebahagiaan tentu tidak dapat di sembunyikan dari terselesaikannya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, tiada kata ataupun apa saja yang kami berikan kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini kecuali ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulusnya atas semua bantuan, bimbingan dan partisipasinya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M. Ag., selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Fatchurrahman, S. Ag., M. Pd selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Kepala Sekolah SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 yang memberikan waktu kepada penulis, untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Ibu Guru SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya. 5. Rekan-rekan yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT, semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu mendapatkan hidayah serta ridho dari-Nya. Amin. Dengan berbagai keterbatasan pengetahuan dan lainnya yang dimiliki penulis, tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membawa manfaat, barokah bagi penulis khususnya dan segenap pembaca pada umumnya, serta bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara. Amin yarobbal 'alamin
Salatiga, Agustus 2012
Tri Samat Penulis
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Æì sùöt.ƒª! $#tûïÏ%©!$#(#qãZtB#uä öN ä3 ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré&zO ù=Ïèø9$#;M »y_ u‘yŠ 4.. “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ….”
PERSEMBAHAN
Untuk belahan jiwa tercinta Dan Buah hatiku tersayang
ABSTRAK Judul
PengaruhTingkat Perhatian Ibu Bekerja terhadap Tingkat Kedisiplinan Siswa dalam Belajar pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Penulis Tri Samat NIM 11410195 Kata Kunci: Perhatian Ibu Bekerja, Kedisiplinani Belajar Penelitian ini merupakan uasaha mencari hubungan antara perhatian ibu bekerja dengan tingkat kedisiplina belajar anak. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat perhatian ibu bekerja pada siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012? (2) Bagaimanakah tingkat kedisiplinan belajar siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012? (3) Adakah pengaruh antara tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar pada siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian kwantitatif dengan metode korelasi Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 termasuk kategori sedang, karena yang termasuk kategori tinggi adalah 38,3%, dan kategori rendah 15%, sedangkan kategori sedang adalah 46,7%. (2) Tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 termasuk kategori sedang, karena yang termasuk kategori tinggi adalah 30%, dan kategori rendah 15%, sedangkan kategori sedang adalah 55% (3) Ada pengaruh positif tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Hal ini terbukti setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy sebesar 0,499, kemudian dibandingkan dengan tabel r product momenty dengan N : 60. Pada taraf signifikansi 1 % : 0,330 dan 5 % : 0,254
DAFTAR ISI Halaman judul ............................................................................................
i
Pernyataaan Keaslian .................................................................................
ii
Pengesahan ................................................................................................
iii
Nota Pembimbing.......................................................................................
iv
Abstrak ......................................................................................................
v
Kata Pengantar ...........................................................................................
vi
Daftar Isi ....................................................................................................
vii
Daftar Tabel ...............................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
2
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................
3
D. Batasan Istilah ......................................................................................
4
E. Rumusan Hipetesis ...............................................................................
6
F. Metode Penelitian .................................................................................
6
1. Populasi .........................................................................................
6
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................
6
3. Sampel ...........................................................................................
6
4. Variabel Penelitian .........................................................................
7
5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
8
6. Teknik Analisis Data ......................................................................
10
G. Sistematika Pembahasan .......................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
14
A. Perhatian Ibu yang Bekerja......................................................................
14
1. Pandangan Keluarga terhadap ibu bekerja .........................................
14
2. Karakteristik Pengasuhan Ibu Berekerja ............................................
20
3. Konflik-konflik yang Terjadi bagi Ibu yang Bekerja di Luar Rumah ..
21
...................................................................................................... B. Kedisiplinan dalam Belajar ....................................................................
23
1. Pengertian Kedisiplinan Belajar ........................................................
23
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................................
29
3. Prinsip-Prinsip Belajar ......................................................................
32
4. Upaya Orang Tua Meningkatkan Kedisiplinan Anak dalam Belajar ..
35
C. Pengaruh Perhatian Ibu Bekerja di Luar Rumah terhadap Kedisiplinan Belajar 39 BAB III. LAPORAN PENELITIAN .............................................................
44
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................
44
1. Identitas Sekolah ..............................................................................
44
2. Visi ..................................................................................................
45
3. Misi .................................................................................................
45
4. Keadaan Siswa .................................................................................
46
5. Keadaan Guru ..................................................................................
46
6. Keadaan Orang Tua .........................................................................
47
7. Sarana dan Prasarana .......................................................................
48
B. Laporan Data Penelitian……………. .....................................................
50
BAB IV ANALISIS DATA ..........................................................................
55
A. Analisis Pertama .....................................................................................
55
B. Analisis Ke Dua……………………….. .................................................
59
C. Analisis Uji Hipotesis .............................................................................
63
D. Pembahasan ............................................................................................
68
BAB V PENUTUP .......................................................................................
69
A. Simpulan ................................................................................................
69
B. Saran- Saran ...........................................................................................
69
Lampiran-Lampiran .....................................................................................
x
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Keadaan Siswa SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 ................
46
Tabel 3.2 Keadaan Guru SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 .................
46
Tabel 3.3 Keadaan Pekerjaan Orang Tua Siswa SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/ 2012 ..........................................................................................
47
Tabel 3.4 Latar Belakang Pendidikan Orang Tua Siswa SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 .................................................................................
47
Tabel 3.6 Jenis Sarana SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 ....................
48
Tabel 3.7 Ruang SDN Sengi 2 Kecamatan Tahun Ajaran 2011/2012 ...........
48
Tabel 3.8 WC dan Kamar Mandi SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012.....
49
Tabel 3.9 Prasarana SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012.........................
49
Tabel 3.10 Alat Bantu Ajar SDN Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 .............
49
Tabel 3.11 Jawaban Angket Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ................
50
Tabel 3.12 Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ..................................
52
Tabel 4.1 Skor Jawaban Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ..................................
56
Tabel 4.2 Interval Tingkat Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ................
59
Tabel 4.3 Kategori Persentasi Tingkat Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012..............
59
Tabel 4.4 Distribusi Skor Jawaban Angket Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ....
60
Tabel 4.5 Interval Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ..................................
62
Tabel 4.6 Pesentase Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ..................................
62
Tabel 4.7 Distribusi Pengaruh Tingkat Perhatian Ibu Bekerja terhadap Tingkat Kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ...............................................................
63
Tabel 4.8 Tabel Kerja Koefiensi Korelasi Pengaruh Tingkat Perhatian Ibu Bekerja terhadap Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 ..................................
65
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan Pendidikan yang pertama bagi anak-anak adalah pendidikan di lingkungan keluarga. Pendidikan dalam keluarga ini akan mendasari pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Sebagaimana dikatakan oleh Zakiah Darajat bahwa keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambat pertumbuhan anak tersebut. Peranan ibu dalam keluarga amat penting.
1
Dalam keluarga ini peranan orang tua dalam membina dan mendidik anakanaknya amat penting. Terutama bagi ibu sebagai orang yang dekat dengan anak, karena pada awal kehidupan anak yaitu sejak terbentuknya konsepsi, berkembang menjadi embrio, kemudian sampai ia lahir dan menyusuinya seorang ibu berhubungan fisik dan psikis dengan anaknya. Dengan demikian, ibu diharapkan membimbing dan selalu mengawasi anakanaknya. Terutama dalam pembentukan kepribadian dan kemampuan anak. Dan secara teoritis dapat dipastikan bahwa ibu yang baik, anak akan memiliki dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan yang cukup kuat untuk menjadi manusia dewasa.2 Karena pembentukan kepribadian ini sangat diperlukan agar anak-anak terhindar dari halhal negatif yang dapat menggoyahkan kepribadiannya. Oleh sebab itu sebagai orang tua wajib memberikan pendidikan. Dalam pengertian ini, pendidikan dimaksud tidak hanya berlangsung dalam lingkungan keluarga, tetapi juga di masyarakat, baik pendidikan sekolah maupun luar 1
Zakiah Darajat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta, Ruhama, 1995, hlm. 47.
sekolah. Mulai dari jenjang sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Persoalannya adalah bagaimana pesan keluarga dapat membantu bahkan menjamin anak-anak agar mendapatkan pendidikan yang baik di tengah masyarakat sesuai dengan potensi, bakat dan minat anak, tanpa diskriminasi antara anak laki-laki dan perempuan.3 Terutama
bagi
ibu
diharapkan
dapat
membentuk
kepribadian
anak,
mengembangkan potensi akademik melalui olah rasio, potensi religius, dan moral. Kedekatan seorang ibu dengan anak jelas memberikan pengaruh yang paling besar dalam proses pembentukan, dibanding pengaruh yang diberikan oleh komponen pendidikan lainnya. Berkaitan dengan ini maka penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah judul skripsi berjudul: PengaruhTingkat Perhatian Ibu Bekerja Kedisiplinan Siswa dalam Belajar pada Siswa
terhadap Tingkat
SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun
Kabupaten Magelang Tahun 2012 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat kami rumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat perhatian ibu bekerja pada siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 2. Bagaimanakah tingkat kedisiplinan belajar siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 3. Adakah pengaruh antara tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar pada siswa
SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten
Magelang Tahun 2012 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 2
Fuaduddin TM., Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, Diterbitkan atas Kerjasama Lembaga Kajian Agama dan Jender, Solidaritas Perempuan, The Asian Foundation, 1990, hlm. 5..
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Tingkat perhatian ibu bekerja pada siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 2. Tingkat kedisiplinan belajar siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 3. Pengaruh antara tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan siswa dalam belajar pada siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meberikan kontribusi informasi yang jelas mengenai pengaruh kesibukan ibu bekerja terhadap kedisiplin belajar anak .Dari informasi tersebut kiranya akan memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis, yaitu : 1. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pada perkembangan dunia pendidikan, dan dapat memperkaya khasanah keilmuan, khususnya dunia pendidikan Islam. 2. Secara praktis, adanya pengaruh Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : a) Bagi para pendidik, terutama guru-guru SD/MI, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar terutama dalam menghadapi siswa yang orang tuanya bekerja. b) Bagi sekolahan, sebagai bahan masukan agar di SD/MI diadakan pelajaran Bimbingan dan Penyuluhan (BP). 3
Ibid., hlm. 19.
c) Sebagai sumbangan
ilmu
pengetahuan
umumnya,
khususnya
di bidang
Bimbingan dan Penyuluhan (BP) dan psikologi pendidikan. D. Batasan Istilah Sebelum Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel penelitian. Istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagaimana berikut ini : 1. Pengaruh Tingkat Perhatian Ibu Bekerja Yang dimaksud pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.4 Sedangkan kata tingkat artinya batas waktu (masa); sepadan suatu peristiwa (proses, kejadian, dan sebagaina); babak : tahap.5 Yang dimaksud dengan kata 'tingkat" disini adalah jenjang perhatian ibu pekerja terhadap pendidikan kepribadian anak. Sedangkan yang
dimaksud
dengan
memperhatikan; minat;
6
perhatian
adalah
hal
(perbuatan
dan
sebagainya)
menurut Whitherington, perhatian merupakan suatu aktifitas
yang vital dalam pendidikan.7 Kata ibu adalah wanita yang sudah bersuami; panggilan lazim wanita.8 Sedangkan pekerja adalah orang yang bekerja atau orang yang menerima upah.9 Sehingga yag dimaksud di sini adalah pengaruh yang timbul dari perhatian seorang ibu yang mempunyai aktifitas kerja yang tinggi. 2. Kedisiplinan Belajar Anak 4
Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 664. Ibid, hlm. 950. 6 Ibid, hlm. 301. 7 Whiterington, Psikologi Pendidikan, Rieneke Cipta, Jakarta, hlm. 131. 8 Tim Penyusun Kamus, Op.Cit, hlm. 1. 9 Ibid, hlm. 428 5
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan.10 Merupakan perilaku yang terkontrol karena pelatihan, ia dapat menyelesaikan pekerjaan yang berat itu karena disiplin yang baik. Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik.11
Sedangkan kata belajar oleh ahli
pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut: Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh seuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.12 Sedangkan kata anak mempunyai arti keturunan, manusia yang masih kecil, orang yang berasal dari atau dilahirkan di (suatu negeri, daerah dan sebagainya).13 Jadi yang dimaksud di sini adalah kepatuhan anak dalam belajar.
E. Rumusan Hipotesis Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.14 Sehubungan dengan hal tersebut maka dirumuskan dua hipotesa yaitu hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi “ada hubungan antara tingkat perhatian ibu pekerja terhadap kedisiplinan belajar anak” dan hipotesa nihih (Ho) yang berbunyi "tidak ada hubungan antara tingkat perhatian ibu pekerja terhadap kedisiplinan belajar anak", Hipotesis tersebut akan diuji kebenarannya dalam penelitian secara obyektif.
10 11
12 13
Ibid., hlm. 268 www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/3c-DISIPLIN(revPeb'03).doc Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hlm.2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 0p. Cit., hlm. 30.
F. Metode Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.15 Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan Siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.16 Dalam pengambilan jumlah sampel penelitian, peneliti merujuk pendapat Suharsimi Arikunto sebagai berikut : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%–25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh penelitim. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.17 Karena Siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2011 ada 12 kelas dengan jumlah siswa 297, maka penulis mengambil tiga kelas yaitu kelas III, IV, dan kelas V sebagai sampel dengan pertimbangan mereka sudah mampu memahami pertanyaan angket dengan baik. Adapun perincian pengambilan sampel penelitian sebagai berikut : a. Kelas III diambil 20 siswa yang ibunya bekerja. b. Kelas IV diambil 20 siswa yang ibunya bekerja. 14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rieneke Cipta, 1989, hlm.
15
Ibid., hlm. 115. Ibid., hlm. 117.
67. 16
c. Kelas V diambil 20 siswa yang ibunya bekerja. Sehingga jumlah siswa yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 60 siswa. 3. Variabel Penelitian Dalam skripsi ini penulis menggunakan dua variabel, yaitu tingkat perhatian ibu pekerja dan kedisiplinan anak dalam belajar dengan indikator sebagai berikut:
a. Tingkat Perhatian Ibu Pekerja 1) Perhatian pada pergaulan anak 2) Mendampingi belajar di rumah 3) Membangunkan di pagi hari 4) Membantu mengatasi masalah belajar 5) Memberi uang saku 6) Memenuhi kebutuhan belajar b. Kedisiplinan Belajar Anak 1) Ketepatan datang ke sekolah 2) Ketepatan mengikuti pelajaran di kelas 3) Mengerjakan tugas dari guru. 4) Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah 5) Rajin belajar di rumah 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini data yang ingin diperoleh peneliti ada tiga macam, yaitu : 17
Ibid., hlm. 120 – 121.
a. Data tingkat perhatian ibu pekerja siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. b. Data tingkat kedisiplinan belajar siswa SDN Sengi II Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. c. Data-data lain sebagai penunjang. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan metode sebagai berikut : a. Observasi Yang diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena
yang
diselidiki.18
Metode
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan data yang dapat diamati secara langsung seperti letak geografis, keadaan gedung, lingkungan serta fasilitas-fasilitas lainnya. b. Kuesioner (Quistioer) Kuesioner disebut pula sebagai angket atau self administrated questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.19 Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang tingkat perhatian ibu bekerja, kedisplinan belajar siswa, latar belakang orang tua siswa, guru dan sebagainya. Metode ini merupakan metode utama dalam pengumpulan data. c. Metode interview (wawancara) Interview dikenal pula dengan istilah wawancara adalah suatu proses tanya jawab lesan dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari 18 19
Prof. Dr. Sutrisno Hadi, op.cit., hlm. 136. Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2004, hlm. 8.
suaranya.20 Metode ini penulis dunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang lokasi penelitian.
d. Metode dokumentasi Dalam arti sempit, dokumentasi diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan. Sedang dalam arti luas meliputi monumen, artifact, tape, foto, dan sebagainya.21 Sedangkan pengertian lain dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya.22 Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui sejarah berdirinya, struktur organisasi, jumlah siswa dan karyawan. 5. Teknik analisa data Berdasarkan data yang terkumpul dan tersaji, maka dapat dianalisa dengan cara sebagai berikut : a. Persiapan Dalam kegiatan ini yang dilakukan ialah antara lain : 1) Mengecek nama dan identitas pengisi 2) Mengecek kelengkapan data (memeriksa isi instrumen) 3) Pembuatan tabel b. Analis uji hipotesis 20
Ibid, hlm. 88. Koentjoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1986, hlm. 146. 22 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 236.. 21
Setelah data terkumpul kemudian diadakan analisa untuk menentukan hasil, sehingga bisa menjawab permasalahan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun tahapan-tahapan dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut : 1) Analisa pendahaluan Pada tahapan ini data yang diperoleh dari hasil angket yang dipaparkan selama penelitian dimasukkan dalam tabel dan diberi skor atau bobot nilai pada setiap alternatf jawaban responden dengan mengubah data yang bersifat kuantitatif. Adapun bobot nilai yang ditetapkam adalah sebagai berikut : a) Alternatif jawaban a diberi skor 4 b) Alternatif jawaban b diberi skor 3 c) Alternatif jawaban c diberi skor 2 d) Alternatif jawaban d diberi nilai 1.23 2) Analisa uji hipotesis Analisa uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa jauh atau ada apa tidak hubungan dari dua variabel itu. Dalam uji hipotesis ini digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut : ( S x )( S y ) 24 N ì 2 ( S x ) 2 üì (Sy ) 2 ü S x S y í ýí ý N þî N þ î S xy -
rxy =
23
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang, 1994,
hlm. 159. 24
Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA., Statistik Jilid II, Andi Offset, Yogyakarta, 1987, hlm.
3) Analisis Lanjut Analisa ini dilakukan untuk menginterpretasikan lebih lanjut data yang ada berdasarkan hasil analisis sebelumnya yaitu analisa pendahuluan dengan analisa uji hipotesis. Dari hasil analisa inilah akan diambil kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan dalam penelitian teratur dan lebih mudah dipahami, maka penulis memberikan gambaran secara umum mengenai keseluruhan isinya dalam kerangka atau garis besarnya. G. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah penulisan laporan penelitian nanti, maka perlu kiranya penulis susun terlebih dahulu sistematika penulisan. Sistematika ini diperlukan sebagai panduan nantinya dalam penyusunan laporan penelitian ini. Adapun dalam penulisan ini akan terdiri dari lima bab yaitu: Bab I berupa pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kajian pustaka, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II adalah landasan teori yang berisi pembahasan kajian pustaka yang mendasari penelitian ini, kerangka teoritis tentang perhatian ibu bekerja dan kedisiplinan belajar serta pengaruh antara keduanya serta rumusan hipotesis yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini. Bab III
Laporan Penelitian yang berisi gambaran umum SDN Sengi II Kecamatan
Dukun Kabupaten Magelang dan laporan penelitian
Bab IV
Analisis Data yang memuat uraian tentang pengelolaan data yang telah
dikumpulkan selama penelitian, analisis data hasil dari pengelolaan data dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dari uraian pembahasan yang terdapat dalam bab-bab sebelumnya dan saran-saran yang merupakan kontribusi pemikiran dari penulis, ditujukan kepada segala pihak yang mempunyai tanggung jawab terhadap pendidkan anak didik.
BAB II LANDASAN TEORI A. Perhatian Ibu Yang Bekerja 1. Pandangan Keluarga terhadap Ibu yang Bekerja Menurut Soelaeman dalam buku Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga Sebuah Perspektif Pendidikan Islam mengemukakan bahwa :
“Secara psikologis keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri”.25
Menurut Sudardja Adiwikarta dan Sigelman dan Shaffer berpendapat bahwa :“Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia (universe) atau suatu system sosial yang terpancang (terbentuk) dalam sistem sosial yang lebih besar.26 Dengan kata lain bahwasannya keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Munir Almarsy Sarhan mendefinisikan keluarga sebagai berikut:
ﺇﻥ ﺍﻷﺳﺮﺓ ﻫﻲ ﺍﻟﻮﺣﺪﺓ ﺍﻟﻮﻇﻴﻔﻴﺔ ﺍﳌﻜﻮﻧﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺰﻭﺝ ﻭﺍﻟﺰﻭﺟﺔ ﻭﺍﻷﺑﻨﺎﺀ ﺍﳌﺮﺗﺒﻄﺔ ﺑﺮﺑﺎﻁ ﺍﻟﺪﻡ ﻭﺍﻷﻫﺪﺍﻑ .ﺍﳌﺸﺘﺮﻛﺔ “Sungguh keluarga itu suatu unit tertentu yang terdiri atas suami, istri dan anak-anak yang terjalin karena ikatan darah dan tujuan yang terpadu”.27
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan pribadi anak. Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggotanya (terutama anak). Kebahagiaan ini diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya secara baik. Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa aman, rasa memiliki, kasih sayang dan mengembangkan hubungan yang baik diantara anggota keluarga. Perawatan keluarga yaitu orang tua yang penuh
25
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga Sebuah perspektif Pendidikan Islam, Rineka Cipta,Jakarta, 2004, hal. 16. 26 M. Djawad Dahlan, Psikologi Perkenbangan Anak dan Remaja, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 36 27 Jurnal Pendidikan Islami, Vol. 9, No. 2, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2000, hal.149.
kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi yang bermasyarakat. Dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas tidak terlepas dari usaha untuk mengembangkannya yang diarahkan pada terwujudnya kualitas keluarga yang bercirikan kemandirian dan ketahanan. Sedangkan penyelenggaraan pengembangan keluarga yang berkualitas ditujukan agar dapat memenuhi kebutuhan spiritual dan materiil sehingga dapat menjalankan fungsi keluarga secara optimal.
Dilihat dari kedudukan, tugas, dan fungsinya dalam rumah tangga, wanita memiliki peran ganda, yaitu sebagai anggota keluarga, ibu rumah tangga, istri, pendidik anak-anak, dan sebagai pemelihara kesehatan masyarakat.28 Peranan wanita sebagai ibu rumah tangga banyak diterangkan dalam al-Qur’an maupun hadits. Sebagai ibu rumah tangga, perananannya lebih ditekankan pada usaha pembinaan untuk mewujudkan keluarga bahagia, atau keluarga yang sakinah, Ibu yang melahirkan, merawat dan memelihara anak. Peranannya sangat penting dalam mencetak generasi penerus. Sebagai ibu, ia harus menjaga dan bertanggung jawab dalam mendidik anak agar putranya menjadi orang beriman dan terhindar dari api neraka. Tugas yang berat ini tentu menuntut perhatian yang khusus dari setiap ibu Sebagaimana peringatan Allah SWT dalam al-Qur’an: ... #Y ‘$tRö/ä3 ‹Î=÷d r&ur ö/ä3 |¡ àÿRr&(#þqè% (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#$pkš‰r'¯»tƒ
“Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka….” (at-Tahrim: 6)
Jadi, hari depan anak sangat bergantung pada peran ibunya dan kebahagiaan dan kesengsaraan anak kelak bergantung pada bagaimana ibu mendidiknya. 28
Muhammad Koderi, Bolehkah Wanita Menjadi Imam Negara, Gema Insani Press, Jakarta, 1999, hal. 54.
Dalam kedudukan sebagai ibu rumahtangga pun kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW kurang lebih sebagai berikut : “Seorang wanita adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan mengurus anakanaknya, serta kelak akan dimintai tanggung jawabnya terhadap apa yang dipimpinnya”. (H R. Muslim )29 Jadi, kedekatan yang kuat dari ibu dengan anaknya dan otoritas ayah serta keterlibatannya dalam membesarkan anak-anaknya merupakan penopang terbaik melawan sesuatu hal yang tidak diinginkan. Dewasa ini semakin banyak wanita yang bekerja di luar rumah. Ada kira-kira lima juta ibu yang bekerja di Amerika Serikat yang mempunyai anak, dan jumlah itu nampaknya terus bertambah. Berdasarkan penelitian mengenai ikatan anak dan keuntungan dari lingkungannya yang memberi stimulasi selama usia dini, penting untuk dipertimbangkan sampai sejauh mana kecenderungan ini berpengaruh terhadap generasi mendatang.30 Menurut Laila, para ibu yang bekerja bukan ingin bebas dari anak-anak mereka. Bekerja bagi kaum perempuan lebih dari sekedar mencari uang.31 Dalam ajaran islam perempuan juga mempunyai hak dan kesempatan untuk bekerja dengan tidak melalaikan fungsi dan kedudukannya sebagai perempuan. Cukup banyak ayat al-Qur’an maupun hadits nabi yang mendorong perempuan untuk bekerja: 29
Abdul Halim Muhammad Abu Syuqqah, diterjemahkan oleh Mujiyo , Jati Diri Wanita Menurut Alqur’an dan Hadits, al-Bayan, Bandung, 1993, hal.138 30 Rita L. Atkinson, Chard C. Atkinson, Ernest R.Hilgard, Agus Dharma, Michael Adryanto, Pengantar Psikologi, Erlangga, Jakart6a, 1983, hal. 110 31 Laila S. Wikarta, Working Women, Kiat Jitu Mengatasi Permasalahan diri, Keluarga, dan pekerjaan bagi wanita karier, Quills book publisher, Yogyakarta, 2005, hal.1
Ïä!$|¡ ÏiY=Ï9ur ((#qç6|¡ oKò2 $#$£J ÏiB Ò= ŠÅÁ tR ÉA %y` Ìh=Ïj9 4<Ù ÷èt/ 4’n?tã öN ä3 ŸÒ ÷èt/ ¾ÏmÎ/ ª! $#Ÿ@ žÒ sù $tB (#öq¨YyJ tGs? Ÿw ur 3ÿ¾Ï&Î#ôÒ sù ` ÏB ©! $#(#qè=t«ó™ ur 4tû÷ù|¡ tGø.$#$®ÿÊeE Ò= ŠÅÁ tR Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. ..(An-Nisa: 32) Ayat tersebut memberikan dorongan bahwa kaum wanita pun bisa bekerja dan dapat mencapai prestasi sama dengan kaum pria bergantung pada usaha dan do’a. Menurut Pandji Anoraga perempuan yang bekerja adalah perempuan yang memperoleh/mengalami perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan lainlain dimana istilah bekerja disebut juga dengan istilah karier.32 Istilah tersebut yang saat ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Endang T. Suryadi perempuan bekerja mempunyai dua arti: a. Berhubungan dengan pekerjaan yang menghasilkan uang b. Lebih cenderung kepada pemanfaatan kemampuan jiwa atau karena adanya suatu peraturan, maka perempuan memperoleh perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya.33 Dalam koran Washington post (25 Mei 1999) yang dikutip oleh Laura mengemukakan bahwa : “Waktu yang dihabiskan oleh wanita-wanita yang menikah dengan anak-anak di luar rumah untuk memperoleh bayaran telah meningkat hampir dua kali lipat selama tiga dekade terakhir ini, hingga mencapai rata-rata 1.200 jam pertahunnya. Ini membuat para ibu tidak memiliki waktu lagi untuk hal-hal yang lain, termasuk merawat anak-anak mereka”.34
Padahal kehidupan keluarga dengan anak-anak menuntut lebih banyak penekanan intensitas penggunaan waktu kepada anak-anak. Sesibuk apapun tetaplah berkomunikasi 32 33
Pandji Anoeraga, Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hal. 121 Ibid., hal. 122
secara terbuka dengan keluarga. Selain itu, gunakan waktu libur sebaik-baiknya untuk berkumpul dengan keluarga. Tetaplah meluangkan waktu untuk menyediakan kebutuhan gizi keluarga. Jika karena kesibukan tidak sempat untuk mengurus dan menyiapkan makanan keluarga sendiri, maka hal ini bisa disiasati dengan mempercayakannya kepada pembantu. Namun sebaiknya seorang ibu yang menyusun menu dan bahan-bahannya terlebih dahulu sesuai dengan prinsip gizi seimbang. Mungkin perhatian ibu, memantau dengan menelpon dari kantor, misalnya menanyakan makanan apa yang sudah anak-anak makan. Menu mingguan yang disusun pun bisa bervariasi agar anak-anak tidak bosan. Keberadaan anak menjadi titik sentral dari keluarga tanpa perhatian dan interaksi, maka anak-anak akan menarik diri, anti social, tidak merasa aman dan mengalami kesulitan dalam berteman dan memelihara hubungan. Mereka juga cenderung berprestasi buruk di sekolah.35 Banyak orang tua yang mendapat masalah untuk mempertahankan karier mereka sambil mengurus rumah tangga. Ini semua terjadi karena era pekerjaan postmodern sangat dipengaruhi oleh pesatnya perubahan dalam teknologi, produk, orang-orang dan kemajuan zaman. Di dunia yang serba cepat, berkembang pesat, dan berubah-ubah ini, waktu keluar berarti keluar dari jalur. Akan tetapi hal ini dapat dinetralisir dengan menyeimbangkan dan menyelaraskan dengan menyisakan waktu setelah ibu bekerja untuk keluarga terutama waktu untuk anak-anak atau dengan kata lain tidak meninggalkan peranan dan fungsinya sebagai seorang ibu yang harus bertanggung jawab dalam keluarga.
2. Karakteristik Pengasuhan Ibu yang Bekerja 34
Laura, Kesalahan Bodoh Para Orang Tua yang Menghancurkan Anak Mereka, alih bahasa Anne Natanael, Interaksara, Batam, 2006, hal.127 35 Ibid., hal. 62
Masa sekolah merupakan masa yang penting dan kritis dalam kehidupan manusia. Setiap aspek perkembangan baik fisik, mental dan sosial kepribadian harus ditangani dengan baik. Lingkungan pertama yang di masuki anak adalah lingkungan keluarga, di mana orang tua memainkan peranan yang sangat penting bagi perkembangan anak. Orang tua dalam hal ini ketokohan ibu sangat berperan dalam kehidupan anak dalam mendapatkan kemampuan belajarnya. Karakteristik pengasuhan ibu untuk anak sekolah tentu saja berbeda dengan karakteristik pengasuhan untuk usia-usia yang lain. Peran ibu ini mendapat hambatan jika ibu harus bekerja di luar rumah, waktu yang digunakan ibu untuk mengasuh dan merawat anaknya menjadi jauh berkurang, kesulitan serius dalam mengasuh anak ini tentu akan mempengaruhi perkembangan anak. Menurut Hammer & Turne yang dikutip oleh Sri Tiarti menyebutkan : “Pengasuhan ibu adalah proses yang dilakukan ibu untuk melindungi, membimbing, memberi makan anak sepanjang perkembangannya. Karakteristik pengasuhan ibu yang positif meliputi pemeliharaan, penerimaan, peka, mengijinkan eksplorasi dan ekspresi diri, disiplin induktif, penggunaan bahasa yang baik, serta memberi batasan-batasan atau aturan pada anak”. 36
Laura mengatakan bahwasannya ibu yang baik adalah ibu yang mendampingi, terlibat, dan tertarik pada mereka merupakan yang terpenting bagi anak-anak di mana anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang tua mereka akan menjadi anak-anak yang lebih baik.37 Memang ada banyak yang harus diajarkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka untuk mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi berbagai tantangan hidup, cinta, pekerjaan, persahabatan, kehilangan dan lain sebagainya. Tidak ada waktu yang berkualitas yang boleh di kesampingkan guna membangun komunikasi yang hangat dan penting di mana momen yang patut dikenang itu muncul pada saat adanya waktu yang 36
Sri Tiatri, Martha Setiawati, Artikel internet, Pengaruh Karakteristik Pengasuhan Positif ibu bekerja terhadap Kemampuan Sosialisasi anak prasekolah 37 Sri Tiatri, Martha Setiawati , Op.Cit., Laura, hal. 71
berkualitas tersebut yang dilewatkan bersama-sama. Agar semua ini terwujud dengan baik waktu untuk anak haruslah tetap di berikan. Ini berarti orang tua harus siap sedia, tanggap dan waspada dengan apa yang terjadi dengan keadaan anak. 3. Konflik-konflik yang di hadapi ibu yang bekerja di luar rumah Seorang perempuan yang telah menikah dilimpahi kewajiban menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluarga. Akan tetapi, keadaan ekonomi yang terjadi belakangan ini membuat seorang ibu terpaksa harus meninggalkan rumah untuk melakukan pekerjaan demi menopang kelangsungan hidup keluarga. Konflik-konflik yang dihadapi ibu yang bekerja di luar rumah pun muncul seiring dengan anak-anak yang mengeluh tentang terbatasnya interaksi dengan sang ibu. Konflik itu di antaranya: Karena mereka meninggalkan rumah untuk bekerja bukanlah keinginan mereka, tetapi keadaanlah yang memaksa mereka melakukannya. Sejumlah masalah muncul karena harus meninggalkan anak-anaknya, dari masalah waktu hingga masalah pengasuhan anak. Para ibu yang bekerja mengalami kecemasan, yaitu perasaan cemas dan khawatir untuk meninggalkan anak-anaknya di rumah tanpa adanya pengawasan dari orang tua.38 Seorang ibu rumah tangga yang juga menjadi ibu pekerja akan menghadapi persoalan siapa yang akan menjaga anak-anak di rumah jika ibu bekerja di luar rumah. Persoalan inilah yang sering disalah artikan dimana di satu sisi anak adalah sebuah tanggung jawab dan pewaris dari apa yang kita usahakan di sisi lain ibu juga berperan sebagai pencari nafkah. Ketika sebuah keluarga terbentuk dalam komunitas baru, hubungan darah pun terbentuk pula. Di dalamnya ada suami, istri, dan anak sebagai penghuninya. 38
Rumah
Heni Wirawan, Iman Setiadi Arif, Artikel Internet, Konflik-konflik Pada Ibu yang Bekerja di Luar
Secara alami mereka saling berhubungan, saling berinteraksi dan juga di antara mereka melahirkan dinamika kelompok karena berbagai kepentingan yang memicu konflik dalam keluarga. Salah satunya konflik ibu yang bekerja di luar rumah dimana seorang perempuan yang mempunyai peran ganda yaitu harus membagi waktu dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dalam mengurus anak-anaknya dan perannya sebagai perempuan yang harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan ekonominya. Bagi ibu yang bekerja setelah mereka berkeluarga dan punya anak merupakan topik yang tidak pernah usang untuk diperbincangkan. Setiap perempuan yang memilih posisi ini dapat dipastikan pernah mengalami benturan baik dengan keluarga, suami, anak, lingkungan kerja, bahkan dirinya sendiri. B. Kedisiplinan dalam Belajar. 1. Pengertian Kedisiplinan Belajar Istilah “disiplin” mengandung banyak arti. Good’s Dictionary of Education menjelaskan “disiplin” sebagai berikut: a. Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan, atau kepentingan demi suatu cita-cita atau untuk mencapai tindakan yang lebih efektif. b. Pencarian suatu cara bertindak yang terpilih dengan gigih, aktif, dan di arahkan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan. c. Pengendalian perilaku dengan langsung dan otoriter melalui hukuman dan hadiah. d. Pengekangan dorongan, sering melalui cara yang tak enak, menyakitkan.39 Oleh karena itu, disiplin sangat penting artinya bagi para siswa untuk menentukan identitas dirinya. Bahkan para ahli mengatakan bahwa dengan disiplin berbagai kebutuhan dengan sendirinya dapat di penuhi. Jika seseorang telah membiasakan diri 39
Oteng Sutrisno, Administrasi pendidikan, Angkasa, Bandung, 1983, hal.97
melakukan kegiatan dengan terencana, maka ia akan mulai disiplin atau sudah mulai teratur dengan sendirinya. Ia tinggal berlatih mematuhi rencana itu sendiri. Disiplin mempunyai arti yang luas, yaitu disiplin dalam mendidik, menuntun, mengarahkan
anak
dalam
kehidupan
dan
dalam
masa
pertumbuhan
serta
perkembangannya.40 Timbulnya sikap disiplin bukan peristiwa yang mendadak yang terjadi seketika. Kedisiplinan pada seorang siswa tidak dapat tumbuh tanpa adanya intervensi dari pendidik dan itupun dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua dan orang-orang dewasa di dalam lingkungan keluarga akan terbawa oleh anak dan sekaligus akan memberikan warna terhadap perilaku kedisiplinan anak di mana dengan disiplin akan menciptakan kemauan dalam bekerja secara teratur. Menurut Webster’s, dalam New World Dictionary menjabarkan disiplin menjadi dua, yaitu disiplin “Negatif dan disiplin positif”.41 c. Disiplin Negatif Pendekatan negatif terhadap disiplin menggunakan kekuatan dan kekuasaan. Hukuman diberikan kepada pelanggar peraturan untuk menjerakannya dan untuk menakutkan orang-orang lain sehingga mereka tidak akan berbuat kesalahan yang sama. Singkatnya pendekatan jenis disiplin jenis ini menekankan penghindaran hukuman, tidak pada kerja sama yang bergairah, yang tulus ikhlas.
d. Disiplin Positif Pendekatan positif terhadap disiplin melibatkan penciptaan suatu sikap dan iklim organisasi di mana para anggotanya mematuhi peraturan-peraturan yang perlu dari organisasi atas kemauannya sendiri. Dalam organisasi yang menerapkan disiplin 40 41
Charles Schaefer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, Dahara Prize, Jakarta, 1989, hal. 11 Oteng Sutrisno, op.cit., hal. 98
positif, beberapa individu kadang-kadang melanggar peraturan. Maka mereka dibuat melihat kesalahan dari tindakan mereka dan keharusan bagi pembetulan perbuatan dengan suatu bentuk hukuman. Di bawah konsep disiplin positif hukuman itu di berikan untuk memperbaiki dan membetulkan, bukan untuk melukai. Berdisiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik pula.42 Dalam hal kedisiplinan dalam belajar baik itu di sekolah atau di rumah yang terjadi pada siswa, perlu sekali adanya campur tangan dari orang dewasa terutama dari orang tua/guru. Peran guru sebagai pembimbing dan pengasuh agar selalu mengarahkan anak didik pada sikap berbudi pekerti yang baik, berilmu, dan terampil. Sedang peran orang tua dalam menanamkan sikap disiplin belajar pada anaknya harus di tanamkan sejak kecil. Kita harus ingat bahwa tuntunan yang berupa contoh-contoh dari orang tua (kata-katanya) akan lebih berkesan bila disertai dengan perbuatan. Namun buka berarti anjuran tidak diperlukan, akan tetapi anjuran yang terlalu banyak akan membuat anak bosan. Untuk dapat mewujudkan harapan pada orang tua dalam mendidik anak, peran orang tua adalah mengarahkan anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak, maka anak akan senang (semangat) dalam belajar. Selain itu pandangan seseorang tentang belajar akan mempengaruhi tindakantindakannya yang berhubungan dengan belajar dan setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang arti dari belajar. Memang kalau kita bertanya kepada 42
The Liang Gie, Cara Belajar yang Efisien, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1977, hal.51
seseorang tentang belajar itu, akan memperoleh jawaban yang bermacam-macam, seperti beberapa tokoh di bawah ini: Menurut Skinner yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psichology ”The Teaching-Learning Procces”, berpendapat bahwa : “Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Sedangkan Hintzman dalam bukunya The Psichology of learning and memory berpendapat bahwa belajar adalah “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior”, artinya adalah “belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”. 43
Dan Wittig dalam bukunya Psichology of learning mendefinisikan belajar sebagai: “Any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience”, belajar adalah “perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman”.44 Menurut James O. Whittaker, yang dikutip oleh Abi Ahmadi dan Widodo Supriyono, mengemukakan definisi belajar sebagai : “Learning may be defined as the procces by which behavior originates or is altered through training or experience” yaitu “proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. 45
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an surat Az-Zumar: 9
É= »t7ø9F{ $#(#qä9'ré&ã©.x‹ tGtƒ$yJ ¯RÎ)3tb qßJ n=ôètƒŸw tûïÏ%©!$#ur tb qçHs>ôètƒtûïÏ%©!$#“ ÈqtGó¡ o„ö@ yd ôö@ è% 43
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosda Karya, Bandung, hal. 90 Ibid., hal. 90 45 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 1991, hal.119 44
“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” Howarld L. Kingsley mengemukakan belajar sebagai berikut: “Learning is the procces by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice or training” yaitu: “proses di mana tingkah laku (dalam artian luas) di timbulkan atau di ubah melalui praktek atau latihan”.46 Menurut Hilgard dan Brower mendefinisikan belajar
sebagai “perubahan dalam perbuatan
melalui aktivitas,
praktek,
dan
pengalaman”.47 Dan menurut Winkel, belajar adalah: “Suatu aktivitas mental yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap di mana perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.48 Dengan kata lain belajar bukan hanya sekedar pengalaman melainkan proses dari belum tahu menjadi tahu, belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia. Di mana belajar itu membawa perubahan dan dari perubahan tersebut mendapatkan suatu kecakapan dan ketrampilan baru dengan usaha yang di sengaja. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar itu meliputi unsur-unsur sebagai berikut: a. Adanya kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar. b. Kegiatan tersebut meliputi aktivitas jasmani dan rohani. c. Kegiatan itu mengakibatkan perubahan yang bersifat positif, baik perubahan dari segi jasmani maupun rohani. Dengan kata lain bahwa yang dimaksud belajar adalah proses perubahan dalam diri seseorang yang berupa tingkah laku baru, sebagai akibat dari pengalaman dan latihan 46
Muhibbin Syah, Op. Cit., hal. 120 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992, hal.45 48 Winkel, Psikologi Pengajaran, PT Grasindo, Jakarta, 1991, hal. 36 47
yang diusahakan secara sadar. Hal itu termasuk penemuan cara-cara baru dalam mengerjakan sesuatu dan hal itu terjadi pada usaha-usaha individu dalam memecahkan rintangan. Menurut Soemadi Soerjabrata, bahwa nilai-nilai yang pokok dalam belajar yaitu meliputi: a. Bahwa belajar itu membawa perubahan (behavior changes aktuil maupun potensiil) b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru. c. Bahwa perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja).49 Selama perbuatan belajar itu berlangsung dapat diharapkan bahwa sekurangkurangnya harus ada perubahan yang tetap dan dimiliki oleh anak dalam bentuk tingkah laku. Perbuatan belajar dikatakan berhasil apabila isi belajar itu dapat diulangi kata demi kata, apabila suatu pikiran baru dapat diperoleh dari materi yang dipelajari itu dapat dipahami dan dapat mengartikan dengan kata-kata sendiri. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar adalah suatu proses yang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Penggunaan prinsip dan atas asas dalam belajar yang baik tergantung juga oleh faktorfaktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang maksimal atau dengan kata lain berhasil atau tidaknya belajar itu sangat tergantung pada faktor belajar yang bervariasi. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu: 49
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Raja Gra Persada, Yogyakarta, 1983, hal. 249
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni faktor dari dalam siswa sendiri yang mencakup 2 faktor yakni faktor-faktor fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan faktorfaktor psikologis (yang bersifat rohaniah). b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni faktor dari luar siswa dan terdiri dari 2 macam yaitu: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. c. Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang di gunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu, di mana faktor ini mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin mendalam cara belajar siswa maka semakin baik hasilnya.50 Untuk lebih jelasnya maka faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat penulis uraikan sebagai berikut: a. Faktor-faktor fisiologis Kondisi umum jasmani seseorang pada umumnya dapat dikatakan melatar belakangi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya di bandingkan jasmani yang kurang sehat. Hal ini akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar seseorang. Untuk itu agar tetap sehat, maka kondisi makanan harus diperhatikan pula dan di dukung dengan kegiatan olah raga. Dalam hal ini panca indra juga berpengaruh dalam belajar, karena indera merupakan pintu masuk pertama, segala apa yang di lihat di dengar dan di ucapkan dari hasil indera, otak dan hati baru dapat menerima, memahami dan beraksi. b. Faktor-faktor psikologis Salah satu faktor psikologis yang berpengaruh dalam belajar seseorang adalah adanya motivasi, adapun motivasi itu sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah yaitu keadaan internal organisme-baik manusia maupun hewan yang 50
Muhibbin Syah, op.cit., hlm. 132.
mendorongnya untuk berbuat sesuatu, dalam hal ini motivasi berarti pemasok daya(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Motivasi di sini dibedakan menjadi 2 macam yaitu: 1) Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Misalnya, perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. c. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Misalnya, pujian dan hadiah, suri teladan orang tua, guru, dimana semua itu merupakan contoh motivasi intrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar.51 d. Faktor-faktor lingkungan sosial Faktor-faktor lingkungan sosial adalah faktor manusia itu sendiri, baik kedatangannya itu langsung maupun tidak langsung. Yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. e. Faktor-faktor lingkungan non sosial Faktor-faktor lingkungan non sosial antara lain: 1) Gedung sekolah dan letaknya 2) Rumah tempat tinggal siswa dan letaknya 3) Sarana yang dipakai untuk belajar, misalnya: alat tulis, buku, alat-alat peraga dan lain sebagainya. 4) Keadaan cuaca dan waktu belajar yang di gunakan siswa.52 51 52
Ibid, hal 137 Ibid., hal. 138
Dari beberapa keanekaragaman pendapat yang dipaparkan oleh para ahli psikologi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dengan visi dengan sudut pandang yang berbeda, kiranya akan semakin menambah pengertian kita tentang faktorfaktor tersebut. Selanjutnya suatu pendorong yang biasanya besar pengaruhnya dalam belajarnya anak-anak didik ialah cita-cita. Cita-cita merupakan pusat dari bermacam-macam kebutuhan, artinya kebutuhan biasanya disentralisasikan di sekitar cita-cita, sehingga dorongan tersebut mampu memobilisasikan energi psikis untuk belajar. 3. Prinsip-prinsip dalam Belajar Prinsip belajar merupakan suatu pedoman untuk dapat belajar secara terarah, efektif dan efisien. Proses belajar memang komplek, tetapi dapat juga dianalisis dalam bentuk prinsip-prinsip belajar. Prinsip belajar yang merupakan dalil umum yang dapat diterangkan pada suatu rangkaian kegiatan untuk menjadikan petunjuk dalam melakukan tindakan-tindakan. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip belajar: Menurut pendapat dari The Liang Gie, prinsip-prinsip belajar itu paling tidak menyangkut 3 (tiga) hal:
a. Keteraturan b. Disiplin c. Konsentrasi53 Masing-masing ketiga prinsip belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Keteraturan 53
The Liang Gie, op.cit., hal. 49
Proses belajar harus dengan teratur sebab keteraturan ini dihayati hingga menjadi kebiasaan dalam perbuatannya. Hanya dengan keterangan inilah suatu masalah dapat dimengerti dan dikuasai b. Disiplin Dengan cara disiplin untuk melaksanakan pedoman yang baik dalam usaha belajar, barulah akan dapat diperoleh cara belajar yang baik. Cara belajar yang baik harus banyak latihan, tetapi keteraturan dan disiplin harus ditanamkan dan dikembangkan. c. Konsentrasi Konsentrasi
adalah
pemusatan
pemikiran
terhadap
suatu
hal
mengesampingkan segala hal yang tidak berhubungan. Pada dasarnya konsentrasi merupakan akibat perhatian, terutama perhatian yang bersifat spontan yang ditimbulkan oleh minat terhadap suatu hal. Seseorang mengembangkan minatnya dan melatih diri berangsur-angsur dapat memperbesar kemauan konsentrasi sehingga merupakan kebiasaan yang mudah di lakukan sewaktu-waktu di perlukan. Sedangkan menurut Drs. Oemar Hamalik, mengenai prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: a. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya. b. Belajar harus senantiasa bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapannya. c. Belajar yang efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri. d. Senantiasa ada rintangan dan hambatan dalam belajar karena itu siswa harus sanggup mengatasinya secara tepat.
e. Belajar memerlukan bimbingan. Bimbingan itu baik dari guru/dosen atau tuntunan dari buku pelajaran itu sendiri. f. Jenis belajar yang paling utama adalah belajar untuk berpikir kritis, lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis. g. Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja kelompok asalkan masalah-masalah tersebut telah di sadari bersama. h. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian. i.
Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat di kuasai.
j.
Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan/hasil.
k. Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup men-transferkan atau menerapkannya ke dalam bidang praktek sehari-hari.54 Dari kedua pendapat para ahli mengenai prinsip-prinsip belajar dapat disimpulkan bahwa belajar memerlukan pemahaman. Usaha mencarinya, menemukan dan melihat seluk beluk serta memerlukan pemecahan masalah-masalah yang disertai dengan minat, motivasi tujuan dan cita-cita yang baik. 4. Upaya Orang Tua Meningkatkan Disiplin Anak dalam Belajar Pendidikan umum pertama dan yang utama dilaksanakan adalah dalam lingkungan keluarga kemudian sekolah dan masyarakat. Dengan demikian keluarga merupakan salah satu lembaga yang mengemban tugas dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan untuk anak. Untuk mencapai tujuan dalam mengupayakan anak menjadi pribadi yang utuh maka tugas dan tanggung jawab orang tua adalah 54
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito, Bandung, 1990, hal.28
menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat dipahami anak-anak untuk memperdalam dan memperluas makna-makna hidup. Mengembangkan disiplin diri berarti memiliki keteraturan diri berdasarkan acuan moral. Sehubungan dengan itu, disiplin diri dibangun dari asimilasi dan penggabungan nilai-nilai moral untuk diinternalisasikan oleh subyek didik sebagi dasar-dasar, untuk mengarahkan perilakunya.55 Akan tetapi disiplin harus dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit, jika sekaligus anak akan merasa terkekang dan akan merasa terpenjara sehingga seorang anak akan selalu mencari jalan bagaimana keluar dari penjara tersebut. Begitu juga dengan displin belajar di mana disiplin belajar ini harus dan perlu upaya dari lingkungan kelurga yaitu orang tua untuk mengembangkan disiplin diri anak terutama waktu anak belajar. Belajar yang dilakukan secara rutin setiap hari dan selalu mengerjakan tugas dari guru merupakan salah satu bentuk dari disiplin belajar. Orang tua sangat dibutuhkan pada awal proses belajar dimana peran orang tua sangat membantu dalam terciptanya kedisiplinan. Adapun cara yang harus dilakukan orang tua dalam mendisiplinkan diri anak yaitu melalui pelatihan, membiasakan diri berperilaku berdasarkan acuan moral, perlu adanya kontrol dari orang tua untuk mengembangkannya. Ketiga upaya ini dinamakan sebagai kontrol eksternal. Kontrol yang berisonansi demokrasi dan keterbukaan ini memudahkan anak untuk membuka diri terhadap penguatan yang bermakna dalam memberikan ganjaran orang tua dengan nilai moral yang jelas sumbernya.56Dalam upaya pengontrolan ini upaya orang tua bukan hanya memberi contoh akan tetapi perilaku secara moral patut dicontoh oleh anak. Selain itu anak-anak juga harus diajak untuk berdialog memecahkan masalah yang berhubungan dengan belajar baik belajar pada waktu di sekolah maupun di rumah itu sendiri. 55
Jurnal Attarbiyah Kajian Agama Budaya Kependidikan, Pendidikan Anak Dini Usia, No. 2. Th.XIII/Juli/Desember 2002. STAIN Salatioga Press. hal. 284 56 Ibid., hal. 291
Menurut Charles Schafer, ada 3 kriteria untuk menanamkan kedisiplinan secara efektif, yaitu : a. Membuat perubahan dan pertumbuhan anak b. Memelihara harga diri anak c. Menjaga hubungan erat antara orang tua dan anak.57 Keutuhan keluarga terutama peran ayah dan ibu dalam memantau anak untuk memiliki kedisiplinan dalam hal belajar sangat membantu sekali. Sehubungan dengan hal itu, jika dalam keluarga terjadi kesenjangan hubungan, perlu diimbangi dengan kualitas dan intensitas hubungan sehingga ketiadaan ayah atau ibu di rumah tetap di rasakan kehadirannya dan dihayati secara psikologis. Hal ini di perlukan agar pengaruh, arahan, bimbingan, dan sistem nilai yang direalisasikan orang tua senantiasa tetap di hormati, mewarnai sikap dan pola perilaku anak-anaknya dalam belajar.58 Dapat dikatakan bahwa setiap tindakan pendidikan yang diupayakan orang tua harus senantiasa dihubungkan dengan dunia anak di mana orang tua menciptakan situasi dan kondisi yang dipahami oleh anak-anak untuk mengembangkan disiplin dirinya dalam belajar. Setiap anak perlu sekali adanya kedisiplinan, banyak sekali para orang tua berusaha untuk menjadikan adanya kedisiplinan. Disiplin pada dasarnya adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus untuk membentuk anak belajar mendisiplinkan diri. Charles Schaefer berpendapat tentang metode yang efektif tentang penanaman disiplin pada anak yang di kutip oleh Cony Semiawan dan R. Turman Sirait, yaitu: a. Keteladanan Pengaruh yang kuat dalam memberikan pendidikan terhadap anak adalah teladan orang tua. Anak akan menirukan apa saja yang dilakukan orang lain, terutama orang tua. Memberikan teladan merupakan sarana yang lebih efektif dari pada bahasa, 57 58
Charles Schafer, op.cit., hlm. 12. Ibid., hal.288
karena bisa memberikan gambaran dan isyarat yang jelas untuk dapat ditirukan. Pengetahuan anak mengenai sifat yang benar dan diterima oleh orang lain sebagian besar diperoleh dengan menyerap dan menirukan sikap orang tua. Oleh karena itu perlu disadari dan diperhatikan agar orang tua memberikan teladan yang baik dan benar.59 b. Ajakan (persuasive) Kebiasaan seseorang timbul karena pada tujuan yang ingin di capai. Untuk mewujudkannya maka harus mengetahui jalannya. Ajakan merupakan cara untuk mempengaruhi anak-anak untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun ajakan itu berupa: 1) Dengan ucapan 2) Dramatisasi 3) Menyelipkan pesan-pesan disiplin 4) Pemberian hadiah Anak yang berbudi luhur merupakan sebagian dari hasil pendidikan, maka wajarlah guru atau orang tua memberi hadiah kepada anaknya. Dengan hadiah itu mendorong anak mengulangi perbuatan yang menghasilkan hadiah, dan akan menjauhi sikap atau perbuatan yang mengakibatkan hadiah itu hilang. Pemberian hadiah itu harus bersifat konkret dan lambat laun hadiah itu berkurang hingga hadiah berakhir atau hadiah di hapus sebagai gantinya yaitu hadiah yang bersifat sosial yakni berupa pujian atau perkataan. Bagi orang tua atau guru yang terpenting anak terbiasa melakukan perbuatan terpuji bukan pemberian hadiahnya.
59
Ibid, hlm. 16.
c. Pemberian hukuman Memberikan hukuman terhadap seseorang mestinya tidak menyenangkan bagi orang yang memberikan maupun yang menerima. Hukuman ini berarti koreksi dalam rangka meningkatkan ketaatan, kejujuran dan ketertiban dalam tingkah laku. Tujuan di berikannya hukuman yakni, menghentikan tingkah laku yang salah dan untuk mendidik dan mendorong anak untuk disiplin. Dengan demikian disiplin merupakan hal yang sangat penting khususnya bagi anak yang masih di bangku sekolah. Dalam masalah pendidikan kedisiplinan dalam belajar akan dapat berjalan lancar dan baik apabila semua tingkah laku berpedoman pada garis yang berlandaskan pada prinsip kebebasan dan bertanggung jawab.
C. Hubungan Antara Perhatian Ibu bekerja di Luar Rumah terhadap Kedisiplinan dalam Belajar. Menurut Oemar Hamalik, kebanyakan anak yang ibunya bekerja jauh dari rumah tidak menghadapi masalah baik tentang sekolah maupun di lingkungan sekolah itu sendiri. Akan tetapi ibu harus sensitif terhadap anak yang lebih muda usianya.60 Dengan kata lain perhatian ibu dapat membuat anak patuh terhadap perintahnya. Waktu yang banyak bersama anak membuat anak merasa ibu sangat menyayangi dirinya.Dengan keadaan seperti itu mampu membuat anak merasa aman dan percaya diri akan apa yang akan di tawarkan oleh kehidupan dan hubungan. Dengan adanya waktu yang eksklusif untuk anak maka anak juga merasa senang ada yang memperhatikan. dalam memantaunya belajar di mana sangat memungkinkan anak 60
Oemar Hamalik, op.cit., hal. 112
disiplin dalam belajar yang pada akhirnya dengan kedisiplinan itu akan membangkitkan kemandirian seorang anak. Karena anak adalah anugerah dan karunia Tuhan maka kita harus menjaga dan mendidiknya dengan memberikan kualitas pertemuan yang banyak antara ibu dan anak dan tidak mengesampingkannya. Disiplin merupakan bagian yang sangat penting dari hubungan orang tua – anak. Itu adalah bagian integral dari kasih sayang orang tua terhadap anak. Anak-anak tanpa disiplin seringkali menjadi orang dewasa dengan temperamen meledak-ledak, membangkang, mengamuk, depresi, kecemasan, nilai-nilai di sekolah penyesuaian pekerjaan, narkoba dan penyalah gunaan alcohol, dan kriminalitas. .61 Banyaknya sisa waktu ibu untuk anak maka ibu dapat mengajarkan nilai-nilai disiplin kepada anak-anak mereka di mana anak-anak dapat berfungsi di dunia yang sebenarnya, yang menuntut individu-individu untuk mengarahkan kreatifiatas mereka ke dalam sesuatu yang lebih terpercaya, berguna, dan berharga. Menyayangi, mendengarkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang juga merupakan bagian yang sangat penting dari peran orang tua. Namun demikian anak perlu kejelasan tentang apa yang benar dan apa yang salah, apa yang diharapkan dari mereka, dan apa konsekuensinya jika bersikap kejam, destruktif, mementingkan diri sendiri dan di luar kendali. Jelaslah bahwa gaya membesarkan anak, dimana orang tua hadir, menyayangi dan secara aktif memberikan disiplin dan arahan, kemungkinan berkurangnya orientasi pada rekan-rekan sebaya. Dari uraian di atas mengenai tingkat pengaruh penggunaan waktu ibu yang bekerja di luar rumah terhadap kedisiplinan dalam belajar dapat penulis uraikan sebagai berikut : 61
Laura, op.cit., hal. 211
1. Penggunaan sisa waktu ibu yang bekerja di luar rumah dapat membantu dan mengarahkan anak untuk mempunyai kedisiplinan dalam belajar. Dengan belajar dengan sungguh-sungguh dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan mendorong anak untuk mempunyai kedisiplinan dalam belajar. 2. Penggunaan sisa waktu ibu yang bekerja di luar rumah dapat memberikan pengawasan dan pengontrolan secara langsung dalam belajar di mana pengawasan dan pengontrolan itu adalah bentuk dari kasih sayang orang tua dalam hal mendisiplinkan anak untuk belajar.
Bagaimana
pun
juga
anak
membutuhkan
waktu
dari
ibu
untuk
memperhatikannya. 3. Penggunaan sisa waktu ibu yang bekerja, sangat memungkinkan adanya interaksi positif maupun komunikasi dialogis yang terjadi di antara orang tua dan anaknya terutama yang berhubungan dengan upaya membantu mereka dalam memecahkan masalah, berkenaan dengan nilai-nilai belajar
berarti anak telah mampu
melakukan damai terhadap
kesalahan dan penyimpangan yang tidak taat pada peraturan, serta telah melakukan upaya bagaimana meningkatkannya. Dengan perkataan lain, orang tua telah melakukan kontrol terhadap perilaku anak-anaknya agar mereka tetap memiliki dan meningkatkan nilai-nilai belajar sebagai dasar berperilaku yang berdisiplin diri dalam belajar. 4. Penggunaan sisa waktu ibu yang bekerja di luar rumah dapat memberikan perhatian yang besar kepada anak di mana orang tua mempunyai tanggung jawab kodrati yang sangat strategis posisinya dalam menghadirkan situasi dan kondisi yang bermuatan nilai moral untuk dihayati dan diapresiasikan oleh anak. Oleh sebab itu sadar moral menjadi landasan disiplin belajar yang harus dikembangkan. 5. Penggunaan sisa waktu ibu yang bekerja di luar rumah dapat membantu anak agar anak memiliki dan mengembangkan dasar-dasar disiplin belajar berarti orang tua meletakkan disiplin bagi anaknya.
Demikian besarnya pengaruh positif dari sisa waktu ibu yang bekerja di luar rumah terhadap kedisiplinan dalam belajar, oleh karena itu sisa waktu bekerja dari orang tua sangat di butuhkan oleh anak maka orang tua merupakan faktor yang sangat penting untuk mengontrol anak-anaknya di dalam belajar, seperti pemberian jadwal / waktu di dalam belajar, didampingi waktu belajar serta diarahkan pada kesulitan-kesulitan dalam materimateri yang di anggap anak sulit dipahami. Sebab jika ibu sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan anak-anak juga sibuk sendiri tanpa kontrol, kehilangan kedekatan dengan orang tua, akhirnya aktivitas yang lainnya juga bisa terganggu misalnya aktifitas belajar. Dan pada akhirnya pula mereka dikelilingi oleh anak-anak lain dan akhirnya menjalin ikatan dengan mereka di mana dukungan dan perhatian rekan-rekan sebaya menjadi semakin signifikan dan kuat dibandingkan dengan ibu, masalah-masalah perilaku pun timbul. Adapun penelitian ini akan membahas tentang hubungan antara tingkat perhatian ibu pekerja terhadap pendidikan kepribadian anak. Agar lebih mudah dalam memahami penelitian ini, maka penelian ini dapat di gambarkan melalui kerangka pemikiran sebagai berikut.
X
Keterangan : 1. Variabel bebas (Independent Variabel) yaitu : X : Perhatian ibu bekerja 2. Variabel terikat (Dependent Variabel) yaitu: Y : Kedisiplinan anak 3.
: Pengaruh variabel X dengan variabel Y
Y
BAB III LAPORAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Sekolah ini didirikan oleh masyarakat desa Sengi tahun 1957 dengan prakarsa kepala desa saat itu H Margono. Bangunan SD didirikan di atas tanah bengkok seluas sekitar 2000 m persegi. Desa sengi sendiri berada di salah satu dataran tinggi kawasan gunung Merapi di daerah Magelang tepatnya di kecamatan dukun. Desa Sengi
sebelah utara berbatasan
dengan Desa Ketep Kecamatan Sawangan. Sementara sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali tepatnya desa Tlogolele. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Paten dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sewukan Kecamatan Dukun. Adapun gambaran umum SD Negeri Sengi 2 adalah sebagai berikut: 1. Identitas Sekolah a. Nama Sekolah
: SD Negeri Sengi 2
b. NSS
: 101030806006
c. Didirikan Tahun
: 1 Agustus 1957
d. Oleh
: Pemerintah
e. Diakui Sebagai SD
: Sejak 30 Oktober 1975
f. Nomer
: SD/PDK/6-16
g. Status
: Negeri
h. Alamat
: Gowok Pos
Desa
: Sengi
Kecamatan
: Dukun
Kabupaten/Kota
: Magelang
i.
j.
Propinsi
: Jawa Tengah
Kode Pos
: 56482
Nilai Akreditasi
: B
Tahun Akreditsi
: 2011
Jumlah Rombel/Kelas
: 12
k. Luas tanah seluruhnya
: 2000 m2
l.
: 1000 m2
Luas bangunan
m. Luas kebun/halaman
: 1000 m2
n. Status tanah
: Tanah Bengkok
2. Visi Berpacu dalam prestasi, santun dalam perlaku berdasarkan iman dan taqwa 3. Misi a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga seluruh siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai bakat dan potensinya b. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah, di rumah dan di lingkungan c. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali dan menumbuhkan potensi dirinya sejak dini sehingga dapat dikembangka secara optimal d. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan secara intensif seluruh warga sekolah e. Mengharap menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stake holder f. Meningkatkan disiplin warga sekolah g. Memotivasi siswa untuk berprestasi h. Menumbukkembangkan semangat rasa cinta bangsa dan Negara i.
Mengembangkan rasa seni dan budaya serta kesetiakawanan sosial
j.
Menumbuhkembangkan asa cinta kebesihan, keindahan, keamanan, kesehatan, kekeluargaan,
kesopanan,
kejujuran
kebersamaan,
keterbukaan dan
demikratis. 4. Keadaan Siswa
Kelas IA IB IIA IIB IIIA IIIB IVA IVB VA VB VIA VIB Jumlah
Tabel 3.1 Keadaan Keadaan Siswa SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan 11 9 20 11 8 19 12 12 24 13 12 25 16 9 25 14 12 26 10 15 25 9 14 23 16 12 28 12 16 28 10 15 25 11 17 28 145 151 296
5. Keadaam Guru Tabel 3.2 Keadaan Guru SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 No Nama/NIP Jabatan Mengajar Ket kelas Widiyanto, S. Pd Kepala 1 IV-VI 196611121988031003 sekolah Y Djumardjo Guru Wali 2 III 195304021979111001 Kelas Kelas III Trisamat 3 Guru PAI I-VI 195709051984051002 Subiyanto 4 Gr Penjas I-VI 195908131984051002 Sadari Guru 5 VI 196711221988061001 Kelas Rofingah Guru Wali 6 I 131514063 Kelas Kelas I Maryanto Guru Wali 7 V 196405021988031007 Kelas Kelas V Sarwadi Guru Wali 8 VI 196604171991121002 Kelas Kelas VI
suasana
9 10 11
Eni Kusmiyati 132214384 Haryati 196712111999032004
Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas
Diyah Arini
Wali Kelas V Wali Kelas IV Wali Kelas IV
V IV IV
6. Keadaan Orang Tua a. Berdasarkan Pekerjaan Tabel 3.3 Keadaan Pekerjaan Orang Tua SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Pegawai TNI/ Karyawan PedaLainPetani Nelayan Negeri Polri Swasta gang lain Jumlah 5
4
19
114
17
-
13
b. Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Tabel 3.4 Latar Belakang Pendidikan Orang Tua SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Tidak LainSD SLTP SLTA S 1 S 2 S 3 Sekolah lain Jumlah 34
89
36
12
4
-
-
7. Sarana dan Prasarana a. Jenis Sarana yang dimiliki Tabel 3.6 Jenis Sarana SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Keberadaan Fungsi Luas No. Jenis Tidak (m2) Ya Tidak Ada Ada 1 Ruang Kepala Sekolah √ √ 2 √ Ruang Wakil Kepala
Keberadaan Tidak Ada Ada
No. Jenis
3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Sekolah Ruang Guru Ruang Layanan Bimbingan dan Konseling Ruang Tamu Ruang UKS Ruang Perpustakaan Ruang Media dan Alat Bantu PBM Ruang Penjaga Sekolah
√
Luas (m2)
Fungsi Ya
Tidak
√ √
√ √ √
√ √ √
√
Ruang / Pos Keamanan Aula / Gedung serba guna Gudang √ Kantin Sekolah √ Halaman Sekolah √
√ √ √ √ √ √
b. Ruangan yang dimiliki Tabel 3.7 Ruang SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Jumlah Ruang Kondisi Ruang Kelas Kelas Baik 7 Rusak Ringan 5 Rusak Berat Total 12
c. WC dan Kamar Mandi
Peruntukan
Tabel 3.8 WC dan Kamar Mandi SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Keberadaan Kondisi Luas Jumlah Tidak Ada Tidak (m2) Baik baik
Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan Laki-laki Kepala Sekolah/ Guru/ Karyawan Perempuan Siswa Laki-laki Siswa Perempuan
√
6
1
√
√
6
1
√
√ √
12 12
2 2
√ √
d. Prasarana Tabel 3.9 Prasarana SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Keberadaan Berfungsi Jenis Ya Tidak Ya Tidak Instalasi Air √ √ Jaringan Listrik √ √ Jaringan Telepon √ Internet √ √ Akses Jalan √ √
e. Alat Bantu Ajar Tabel 3.10 Alat Bantu Ajar SD Negeri Sengi 2 Tahun Ajaran 2011/2012 Kondisi Tahun No. Alat Jumlah Pengadaan Baik Rusak 1 Kerangka Manusia 2 2007 ü 2 Kit IPA 8 2007 ü 3 Organ Tubuh
B. Lapoan Data Penelitian 1. Jawaban Angket Perhatian Ibu Bekerja Variabel pertama yaitu perhatian ibu bekerja pada siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. data ini diperoleh dari penyebaran angket yang berjumlah 15 soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.11 Jawaban Angket Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jawaban Soal Jumlah Skor No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C 1 B A B B A A A A A A B B B B B 7 8 2
B A B A A B C B B
B
B
A
B
A
A
6
8
1
3
A A B B A B A A B
B
B
B
A
B
A
7
8
-
4
B A A B A B A B A
A
B
B
B
B
B
6
9
-
5
A B B B A B A B B
A
B
B
A
A
B
6
9
-
6
B B B A A A A A A
A
B
A
B
B
B
6
9
-
7
B A A A A A A A A
A
B
A
B
B
C
10
4
1
8
B A A A A A A A A
A
A
B
B
B
C
11
3
1
9
A A B A A B A A B
B
B
B
B
A
B
8
7
-
10
B A B A A B A B A
A
B
B
B
B
A
9
6
-
11
A A A A A B A B B
B
B
A
B
B
A
8
7
-
12
B A B B A B B B A
A
B
B
B
B
B
4
11
-
13
B B A A A B A B A
B
B
B
B
A
B
6
9
-
14
B B A B A B B B B
B
B
B
B
A
B
3
12
-
15
B B A A A B C B B
B
B
B
B
A
B
4
10
1
16
B B A B A B A A A
A
B
B
A
A
A
9
6
-
17
B B A B A B B B A
A
B
B
A
A
B
6
9
-
18
B A A B A B A A A
A
B
B
B
B
B
7
8
-
19
B A B B A A A A A
B
B
B
B
B
B
6
9
1
20
B A B A A A A A A
A
B
B
B
A
C
9
5
1
21
B A B A A A A A A
A
B
B
B
A
C
9
5
1
22
B A B B A B A B A
B
B
A
B
A
C
6
8
1
23
B A B A A A C A A
B
B
B
B
B
A
7
7
1
24
B A A A A A A A A
A
B
B
A
A
C
11
3
-
25
B B A A A A A A A
A
B
A
B
B
B
9
6
-
26
A A A B A A A A A
A
A
B
A
B
B
11
4
-
27
A B A B A B A A A
B
A
A
B
B
B
8
7
-
28
A A B B A B A A A
A
B
A
B
B
B
8
7
-
29
A A A B A A A A A
A
A
A
A
B
C
12
2
1
Jawaban Soal No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 30 B B C B A B A B A B C B C A A
Jumlah Skor A B C 5 7 3
31
A A B B A A A B A
A
B
A
A
B
B
9
6
-
32
B A A B A A A B A
A
B
B
A
B
B
8
6
1
33
B A A A A B C B B
B
B
A
B
B
C
6
8
1
34
A A B B A B A A A
A
B
A
A
B
B
9
6
-
35
A B B B A B C B B
A
A
B
A
B
B
5
9
1
36
A A B A A A A A A
A
B
A
B
B
C
10
4
1
37
B A B B A A A A A
A
B
A
A
B
C
10
4
1
38
B B A A A B B B B
A
B
A
A
A
B
7
8
-
39
B A A A A A A A B
A
B
B
B
A
C
9
5
1
40
B B A A A B B B A
B
B
B
A
A
B
6
9
-
41
B B A B A B B B B
B
B
B
B
A
B
3
12
-
42
A A B B A B B B A
B
B
B
B
B
B
4
11
-
43
B B A B A B A B B
B
B
B
B
A
B
4
11
-
44
B A B B A B C B B
B
B
B
B
A
B
3
11
1
45
A A B A B B A B A
A
B
B
B
B
C
6
8
1
46
A A B A A B A B A
A
B
B
B
B
C
7
7
1
47
B B B B A B C B B
B
B
B
B
B
B
1
13
1
48
B A B B A B A A A
A
A
B
B
A
C
8
6
1
49
B A A A A B B B A
A
B
B
C
C
C
6
6
3
50
A A B B A A A A A
A
B
A
A
B
B
10
5
-
51
A A A B A A A A A
A
B
B
B
B
B
9
6
-
52
A B A B A B C B A
A
B
B
A
B
B
8
7
-
53
B B B A A B B A B
A
B
B
B
B
B
4
11
-
54
B B B A A A A A A
A
B
B
B
B
B
7
8
-
55
B B A B A B A B B
A
B
B
B
A
B
5
10
1
56
B B B A A B C B B
A
B
B
B
A
B
4
10
-
57
B B A B A B A B A
B
B
B
B
B
B
4
11
-
58
B B A A A B A B A
B
B
B
A
A
B
7
8
-
59
B B B B A B A A A
B
B
B
B
A
B
5
10
-
60
A A A A A B C B A
A
B
B
A
B
B
9
6
-
2. Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Variabel kedua yaitu tingkat kedisiplinan belajar siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Data ini diperoleh dari penyebaran angket yang berjumlah 15 soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.12 Jawaban Angket Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Jawaban Soal Jumlah Skor No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C 1 A A B A B A A B A A A B A A B 10 5 2
A A B B A B A A A
B
A
A
B
A
B
7
6
-
3
A B A B A A A B A
A
B
B
A
A
A
10
5
-
4
A B B A A A A A A
B
B
A
B
A
B
8
7
-
5
A B B B B B A B A
A
A
B
B
A
B
5
10
-
6
B B B B B B A A A
B
C
B
B
B
B
2
12
1
7
A A B B B B A A A
A
A
A
A
A
B
10
5
-
8
A A B B B B A A A
B
B
A
A
A
B
8
7
-
9
A A A A A B A A A
A
A
A
B
A
B
12
3
-
10
A A B A A A A A A
A
A
B
B
A
B
10
5
-
11
B B B B B A B B A
B
B
A
B
A
B
5
10
-
12
B B B B B B B A A
A
A
A
B
A
A
6
9
-
13
A A B A A A A A A
B
A
B
B
A
B
11
4
-
14
B B B A B A A A A
B
A
A
B
A
B
8
7
-
15
A B B B B A A A A
B
B
B
B
A
B
6
9
-
16
B A B A A A B A A
A
A
A
A
A
B
12
3
-
17
B B B A B A B A A
B
A
A
B
A
B
7
8
-
18
A A B A A A A A A
A
A
A
B
A
A
13
2
-
19
B B B B B A B A A
A
A
B
B
A
B
6
9
-
20
A B B A B B B A A
A
B
B
B
A
B
6
9
-
21
A A B B B A A A A
A
A
B
B
A
B
9
6
-
22
B B B A A A B B A
B
A
A
B
A
B
8
7
-
23
A B B B A A B A A
B
A
B
B
A
B
7
8
-
Jawaban Soal Jumlah Skor No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C 24 A A B A A A A A A A A A A A B 14 1 25
A A B A A A A A A
A
A
A
A
A
B
13
2
-
26
A A A A A A A A B
A
A
A
A
A
A
14
1
-
27
A A A A A B A A A
A
A
A
B
A
B
12
3
-
28
B A B A A A A A A
B
A
B
B
A
B
9
6
-
29
A A A A A A A A A
A
A
A
A
A
A
15
-
-
30
C C B A B A A A A
B
A
A
B
A
A
9
4
2
31
A A B A A A A A A
A
A
A
B
A
B
12
3
-
32
A A B A A A B A A
B
A
B
B
A
B
9
6
-
33
A A B A A A B A A
A
B
B
B
A
B
9
6
-
34
A A B A B A B A A
B
B
A
B
A
B
8
7
-
35
A A B A B A A A A
A
A
A
B
A
B
11
4
-
36
A A B A A B A A A
A
B
A
B
A
A
11
4
-
37
A A B A A A A A A
A
B
A
B
A
A
12
3
-
38
A B B A A A B A A
B
A
B
B
A
B
8
7
-
39
B B C A B A B A A
B
A
A
A
A
A
11
4
-
40
A A B B B A A A A
A
B
A
B
A
B
9
6
-
41
A A B B B A B B A
B
A
B
B
A
B
6
9
-
42
B B B B B A B B A
B
A
A
B
A
B
5
10
-
43
B B B B B A B B A
B
B
B
B
A
B
3
12
-
44
B B B A B B A A A
B
B
A
B
A
B
6
9
-
45
A A B A B A B A A
B
A
A
B
A
B
9
6
-
46
A B B B B B B A B
B
B
A
B
B
A
4
11
-
47
B B B B B A B A A
B
A
A
B
A
B
6
9
-
48
A A B A A A A A A
A
A
B
A
A
B
12
3
-
49
B C B B B A B A A
B
B
B
B
A
B
4
10
1
50
A A B A A A A A A
A
B
B
B
A
B
10
5
-
51
B B B A B A B A A
B
B
B
B
A
B
5
10
-
52
A A B A B A A A A
A
A
B
B
A
B
10
5
-
53
A B A A A A A A A
A
A
A
B
A
A
13
2
-
54
A A B A A A B A A
A
B
B
B
A
B
9
6
-
No Resp. 55
Jawaban Soal Jumlah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C B A B A A A B A A B A A B A B 9 6 -
56
A A B A B A A A A
A
A
A
B
B
A
11
4
-
57
A A B A B A A B A
B
B
B
B
A
B
7
8
-
58
A A B A A B A A A
B
B
B
B
A
B
8
7
-
59
A B A A A A A A A
A
A
A
B
A
A
13
2
-
60
A A B A B A A A A
A
A
A
B
A
A
12
3
-
BAB IV ANALISIS DATA Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis ambil selanjutnya adalah menganalisis data. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari pokok permasalahan yang ditanyakan. Adapun dalam tujuan penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan dalam bab pendahuluan, yaitu : 1. Untuk mengetahui tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012.
2. Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Dalam analisis ini penulis membaginya menjadi beberapa tahap, yaitu sebagai berikut : A. Analisis Pertama Analisis pertama yaitu tentang perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Data tentang perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri 15 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan tiga aternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut : 1. Alternatif jawaban A dengan nilai 3. 2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2. 3. Alternatif jawaban C dengan nilai 1. Tabel 4.1 Skor Jawaban Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Nomor Item No Jumlah Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 37 2
2
3
2 3 3 2 1 2 2
2
2
3
2
3
3
35
3
3
3
2 2 3 2 3 3 2
2
2
2
3
2
3
37
4
2
3
3 2 3 2 3 2 3
3
2
2
2
2
2
36
5
3
2
2 2 3 2 3 2 2
3
2
2
3
3
2
36
6
2
2
2 3 3 2 3 3 3
3
2
2
2
2
2
36
7
2
3
3 3 3 3 3 3 3
3
2
3
2
2
1
38
8
2
3
3 3 3 3 3 3 3
3
3
3
2
2
1
40
9
3
3
2 3 3 3 3 3 2
2
2
2
2
3
2
38
10
2
3
2 3 3 3 3 3 3
3
2
2
2
2
3
39
No Resp. 11
1 3
2 3
Nomor Item 3 4 5 6 7 8 9 10 11 3 3 3 2 3 2 2 2 2
12 3
13 2
14 2
15 3
12
2
3
2 2 3 2 2 2 3
3
2
2
2
2
2
34
13
2
2
3 3 3 2 3 2 3
2
2
2
2
3
2
36
14
2
2
3 2 3 2 2 2 2
2
2
2
2
3
2
33
15
2
2
3 3 3 2 1 2 2
2
2
2
2
3
2
33
16
2
2
3 2 3 2 3 3 3
3
2
2
3
3
3
39
17
2
2
3 2 3 2 2 2 3
3
2
2
3
3
2
36
18
2
3
3 2 3 2 3 3 3
3
2
2
2
2
2
37
19
2
3
2 2 3 3 3 3 3
2
2
2
2
2
2
36
20
2
3
3 3 3 3 3 3 3
3
2
2
2
3
1
38
21
2
3
2 3 3 3 3 3 3
3
2
2
2
3
1
38
22
2
3
2 2 3 2 3 2 3
2
2
3
2
3
1
35
23
2
3
2 3 3 3 1 3 3
2
2
2
2
2
3
36
24
2
3
2 3 3 3 3 3 3
3
2
2
3
3
1
40
25
2
2
3 3 3 3 3 3 3
3
2
3
2
2
2
39
26
3
3
3 2 3 3 3 3 3
3
3
2
3
2
2
41
27
3
2
3 2 3 2 3 3 3
2
3
3
2
2
2
38
28
3
3
2 2 3 2 3 3 3
3
2
3
2
2
2
38
29
3
3
3 2 3 3 3 3 3
3
3
3
3
2
1
41
30
2
2
1 2 3 2 3 2 3
1
2
1
2
3
3
32
31
3
3
2 2 3 3 3 2 3
3
2
3
3
2
2
39
32
2
3
3 2 3 3 3 2 3
3
2
2
3
2
1
37
33
2
3
3 3 3 3 1 2 2
2
2
2
2
2
1
35
34
2
3
2 2 3 2 3 3 3
3
2
3
3
2
2
39
35
3
2
2 2 3 2 1 2 2
3
3
2
3
2
2
34
36
3
3
2 3 3 3 3 3 3
3
2
3
2
2
1
39
37
3
3
2 2 3 3 3 3 3
3
2
3
3
2
1
39
38
3
2
3 3 3 2 2 2 2
3
2
3
3
3
2
37
39
2
3
3 3 3 3 3 3 2
3
2
3
2
3
1
38
40
2
2
3 3 3 2 2 2 3
2
2
2
3
3
2
36
41
2
2
3 2 3 2 2 2 2
2
2
2
2
3
2
33
Jumlah 38
No Resp. 42
1 2
2 3
Nomor Item 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2 2 3 2 2 2 3 2 2
12 2
13 2
14 2
15 2
43
3
23
3 2 3 2 3 2 2
2
2
2
2
3
2
34
44
2
3
2 2 3 2 1 2 2
2
2
2
2
3
1
32
45
2
3
2 3 2 2 3 2 3
3
2
2
2
2
1
35
46
3
2
2 3 3 2 3 2 3
3
2
2
2
2
2
36
47
3
3
2 2 3 2 1 2 2
2
2
2
2
2
1
30
48
2
3
2 2 3 2 3 3 3
3
3
2
2
3
1
37
49
2
3
3 3 3 2 2 2 3
3
2
2
1
1
2
33
50
2
3
2 2 3 3 3 3 3
3
2
3
3
2
2
40
51
3
3
3 2 3 3 3 3 3
3
2
2
2
2
2
39
52
3
3
3 2 3 2 1 2 3
3
2
2
3
2
2
38
53
3
2
2 3 3 2 2 3 2
3
2
2
2
2
2
34
54
2
2
2 3 3 3 3 3 3
3
2
2
2
2
2
37
55
2
2
3 2 3 2 3 2 2
3
2
2
2
3
2
35
56
2
2
2 3 3 2 1 2 2
3
2
2
2
3
2
33
57
2
2
3 2 3 2 3 2 3
2
2
2
2
2
2
34
58
2
2
3 3 3 2 3 2 3
2
2
2
3
3
2
37
59
2
2
2 2 3 2 3 3 3
2
2
2
2
3
2
35
60
3
3
3 3 3 2 1 2 3
3
2
2
3
2
2
39
Jumlah 34
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah : a. Mencari nterval tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 41 dan nilai terendah adalah 30. Kemudian diintervalkan dengan rumus : i=
( xt - xr ) +1 Ki
Keterangan : i
: Interval ideal
xt
: Nilai tertinggi ideal
xr
: Nilai terendah ideal
Ki
: Kelas Interval
i
=
(41 - 30) +1 3
=
12 3
=4
Kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui seberapa tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012:
Tabel 4.2 Interval Tingkat Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominas 38 – 41 23 A 34 – 37 28 B 30 – 33 9 C
b. Mencari persentase masing-masing kategori 1. Kategori A
:
23 x 100 % = 28,3 % 60
2. Kategori B
:
28 x 100 % = 46,7 % 60
3. Kategori C
:
9 x 100 % = 15 % 60
Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.3
Persentasi Tingkat Perhatian Ibu Bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 No Kategori Frekuensi Persentase 1 Tinggi 23 38,3 % 2 Sedang 28 46,7 % 3 Rendah 9 15 % Jumlah 60 100 %
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 termasuk kategori sedang, karena yang termasuk kategori tinggi adalah 38,3 %, dan kategori rendah 15 %, sedangkan kategori sedang adalah 46,7 %. B. Analisis Ke Dua Analisi kedua yaitu tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Data tentang tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 diperoleh dari penyebaran angket yang berjumlah 15 pertanyaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.4 Skor Jawaban Angket Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Nomor Item No Jumlah Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 40 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 39 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 40 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 38 5 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 35 6 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 31 7 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 40 8 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 38 9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 42 10 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 40 11 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 35 12 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 36 13 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 31 14 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 38 15 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 36
No Resp. 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3
3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2
6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
7 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
Nomor Item 8 9 10 11 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3
13 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3
Jumlah 42 37 43 36 36 39 38 37 44 43 44 42 39 45 37 42 39 39 38 41 41 42 38 41 39 36 35 33 36 39 34 36 42 33 40 35 40 43 39 39 41 37 38 43 42
Setelah data terkumpul, langkah penulis selanjutnya adalah : a. Mencari Interval tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 45 dan nilai terendah adalah 31. Untuk mencari tingkat mutu pendidikan akhlak anak penulis menggunakan rumus interval sebagai berikut : i=
i
( xt - xr ) +1 Ki
=
=
(45 - 31) +1 3 15 3
=5
Kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui mutu pendidikan akhlak : Tabel 4.5 Interval Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 Nilai Interval Jumlah Siswa Nilai Nominas 41 – 45 18 A 36 – 40 33 B 31 – 35 9 C
b. Mencari persentase masing-masing kategori 1. Kategori A
:
18 x 100 % = 30 % 60
2. Kategori B
:
33 x 100 % = 55 % 60
3. Kategori C
:
9 x 100 % = 15 % 60
Untuk lebih jelasnya disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.6
Pesentase Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 No Kategori Frekuensi Persentase 1 Tinggi 18 30 % 2 Sedang 33 55 % 3 Rendah 9 15 % Jumlah 60 100 %
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 termasuk kategori sedang, karena yang termasuk kategori tinggi adalah 30 %, dan kategori rendah 15 %, sedangkan kategori sedang adalah 55 %
C. Analisis Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan maka perlu dilakukan analisis uji hipotesis. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh antara tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Dalam penyajian data pada bab ini akan dikorelasikan dalam tabel koefesien korelasi, dimana tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebagai variabel x dan tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 sebagai variabel y. untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 4.7 Pengaruh Tingkat Perhatian Ibu Bekerja terhadap Tingkat Kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 No X Y 1 37 40 2 35 39 3 37 40 4 36 38 5 36 35 6 36 31 7 38 40
No 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
X 40 38 39 38 34 36 33 33 39 36 37 36 38 38 35 36 40 39 41 38 38 41 32 39 37 35 39 34 39 39 37 38 36 33 34 34 32 35 36 30 37 33 40 39 38 34 37
Y 38 42 40 35 36 31 38 36 42 37 43 36 36 39 38 37 44 43 44 42 39 45 37 42 39 39 38 41 41 42 38 41 39 36 35 33 36 39 34 36 42 33 40 35 40 43 39
No 55 56 57 58 59 60
X 35 33 34 37 35 39
Y 39 41 37 38 43 42
Untuk melakukan analisis tentang pengaruh tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012, maka penulis menggunakan teknik analisa statistik. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus product moment, yaitu sebagai berikut : rxy =
NSxy - (Sx)(Sy )
{N .Sx
2
}{
- (Sx ) 2 N .Sy 2 - (Sy ) 2
}
Keterangan : rxy : Koefisiensi antara variabel x dan variabel y xy : Perkalian antara x dan y x
: Variabel independent yaitu moralitas guru bidang studi Aqidah Akhlak
y
: Variabel dependent yaitu mutu pendidikan akhlak anak
N : Jumlah populasi S : Sigma
Untuk mengerjakan rumus di atas, dicari terlebih dahulu unsur-unsur yang dimiliki rumus tersebut melaui tabel berikut ini : Tabel 4.8 Tabel Kerja Koefiensi Korelasi Pengaruh Tingkat Perhatian Ibu Bekerja terhadap Tingkat Kedisiplinan Belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 No X Y X2 Y2 XY 1 37 40 1369 1600 1480 2 35 39 1225 1521 1365 3 37 40 1369 1600 1480 4 36 38 1296 1444 1368
No 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51
X 36 36 38 40 38 39 38 34 36 33 33 39 36 37 36 38 38 35 36 40 39 41 38 38 41 32 39 37 35 39 34 39 39 37 38 36 33 34 34 32 35 36 30 37 33 40 39
Y 35 31 40 38 42 40 35 36 31 38 36 42 37 43 36 36 39 38 37 44 43 44 42 39 45 37 42 39 39 38 41 41 42 38 41 39 36 35 33 36 39 34 36 42 33 40 35
X2 1296 1296 1444 1600 1444 1521 1444 1156 1296 1089 1089 1521 1296 1369 1296 1444 1444 1225 1296 1600 1521 1681 1444 1444 1681 1024 1521 1369 1225 1521 1156 1521 1521 1369 1444 1296 1089 1156 1156 1024 1225 1296 900 1369 1089 1600 1521
Y2 1225 691 1600 1444 1764 1600 1225 1296 1681 1444 1296 1764 1369 1849 1296 1296 1521 1444 1369 1936 1849 1936 1764 1521 2025 1369 1764 1521 1521 1444 1681 1681 1764 1444 1681 1521 1296 1225 1089 1296 1521 1156 1296 1764 1089 1600 1225
XY 1260 1116 1520 1520 1596 1560 1330 1224 1476 1254 1188 1638 1332 1591 1296 1368 1482 1330 1332 1760 1677 1804 1596 1482 1845 1184 1638 1443 1365 1482 1394 1599 1638 1406 1558 1404 1188 1190 1122 1152 1365 1224 1080 1554 1089 1600 1365
No 52 53 54 55 56 57 58 59 60 S
X 38 34 37 35 33 34 37 35 39 2188
Y 40 43 39 39 41 37 38 43 42 2332
X2 1444 1156 1369 1225 1089 1156 1369 1225 1521 80142
Y2 1600 1849 1521 1521 1681 1369 1444 1849 1764 91186
Dari tabel diatas diperoleh data sebagai berikut:
Sx
: 2188
Sy
: 2332
S x2
: 80142
S y2
: 91186
( S x)2
: 4787344
( S y)2
: 5438224
S x.y
: 85260
N
: 60
α5%
: 0,254
α1%
: 0,330
rxy =
=
=
N .Sxy - (Sx)(Sy )
{N .Sx
2
}{
- (Sx ) 2 N .Sy 2 - (Sy ) 2
}
60.85260 - 2188.2332
{60 .80142 - 4878530}{60 . 91186 - 5438224} 5115600 - 5102416
{4808520 - 4787344}{5471160 - 5438224}
XY 1520 1462 1443 1365 1353 1258 1406 1505 1638 85260
=
=
=
13184 {21176}{32936}
13184 697451736 13184 26409,3
= 0,499
D. Pembahasan Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy sebesar 0,499, kemudian dibandingkan dengan tabel r product momenty dengan N : 60. Pada taraf signifikansi 1 % : 0,330 dan 5 % : 0,254, Maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rxy lebih besar dari nilai tabel r product moment, sehingga hipotesis dapat diterima. Ini berarti “Ada pengaruh positif tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012”.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis uji data dari kedua variabel dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat perhatian ibu bekerja pada Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 termasuk kategori sedang, karena yang termasuk kategori tinggi adalah 38,3 %, dan kategori rendah 15 %, sedangkan kategori sedang adalah 46,7 %. 2. Tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012 termasuk kategori sedang, karena yang termasuk kategori tinggi adalah 30 %, dan kategori rendah 15 %, sedangkan kategori sedang adalah 55 % 3. Ada pengaruh positif tingkat perhatian ibu bekerja terhadap tingkat kedisiplinan belajar Siswa SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012. Hal ini terbukti setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy sebesar 0,499, kemudian dibandingkan dengan tabel r product momenty dengan N : 60. Pada taraf signifikansi 1 % : 0,330 dan 5 % : 0,254 B. Saran Menyadari pentingnya penanaman motivasi belajar pada siswa guna menunjang kesuksesan mereka baik pada dunia pendidikan maupun masa depan mereka, khususnya di lingkungan SDN Sengi 2 Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2012, dan umumnya semua lembaga pendidikan maka penulis menyarankan: 1.
Kepada Orang Tua Kepada orang tua hendaklah untuk selalu memperhatikan kedisiplinan belajar anak. Karena kedisiplinan belajar sangat berpengaruh kepada prestasi belajar anak
2.
Kepada Para Guru Kepada para guru hendaklah selalu memperhatikan kedisiplinan belajar para siswanya. Hal ini karena kedisiplinan belajar anak akan mempengaruhi prestasi belajar anak yang pada akhirnya sangat menentukan masa depan anak didik
3.
Kepada Pihak Sekolah Kepada pihak sekolah hendaknya menjalin kerja sama dan hubungan yang baik dengan orang tua siswa. Komunikasi dengan pihak keluarga akan sangat membantu pihak sekolah dalam mengatasi masalah-masalah dalam proses pendidikan
4.
Kepada Para Siswa
Para siswa hendaklah selalu giat belajar dan meningkatkan kedisiplinan belajarnya. Masa depan yang cerah telah menanti di depan sana.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu , Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta Anoeraga Pandji, 2005, Psikologi Kerja, Rineka Cipta, Jakarta
Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Atkinson, Rita L, Chard C. Atkinson, Ernest R.Hilgard, Agus Dharma, Michael Adryanto, 1983, Pengantar Psikologi, Erlangga, Jakarta Dahlan, M. Djawad, 2001, Psikologi Perkenbangan Anak dan Remaja, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Darajat, Zakiah, 1995, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta, Ruhama Djamarah, Syaiful Bahri, 2004, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga Sebuah perspektif Pendidikan Islam, Rineka Cipta,Jakarta Fuaduddin TM., 1990, Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, Diterbitkan atas Kerjasama Gie The Liang, 1977, Cara Belajar yang Efisien, Gajah Mada University Press, Yogyakarta Hamalik, Oemar, 1992, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Baru, Bandung Jurnal Attarbiyah Kajian Agama Budaya Kependidikan, Pendidikan Anak Dini Usia, No. 2. Th.XIII/Juli/Desember 2002. STAIN Salatioga Press Jurnal Pendidikan Islami, 2000, Vol. 9, No. 2, Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Koderi, Muhammad, 1998, Bolehkah Wanita Menjadi Imam Negara, Gema Insani Press, Jakarta Koentjoroningrat, 1986, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta Laura 2006,, Kesalahan Bodoh Para Orang Tua yang Menghancurkan Anak Mereka, alih bahasa Anne Natanael, Interaksara, Batam Lembaga Kajian Agama dan Jender, 1991, Solidaritas Perempuan, The Asian Foundation Schaefer, Charles, 1989, Bagaimana Mempengaruhi Anak, Dahara Prize, Jakarta Slameto, 1991, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta Sukandarrumidi, 2004, Metodologi Penelitian, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press Suryabrata, Sumadi,1983, Psikologi Pendidikan, Raja Gra Persada, Yogyakarta Sutrisno, 1998, Administrasi pendidikan, Angkasa, Bandung
Syuqqah, Abdul Halim Muhammad Abu, diterjemahkan oleh Mujiyo, 1998, Jati Diri Wanita Menurut Al-qur’an dan Hadits, al-Bayan, Bandung Syah, Muhibbin, 2000, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosda Karya, Bandung, Tiatri, Sri, Martha Setiawati, Artikel internet, Pengaruh Karakteristik Pengasuhan Positif ibu bekerja terhadap Kemampuan Sosialisasi anak prasekolah Tim Penyusun Kamus, 1998, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Whiterington, 1998, Psikologi Pendidikan, Rieneke Cipta, Jakarta Winkel, 1991, Psikologi Pengajaran, PT Grasindo, Jakarta Wikarta, Laila S. , 200, Working Women, Kiat Jitu Mengatasi Permasalahan diri, Keluarga, dan pekerjaan bagi wanita karier, Quills book publisher, Yogyakarta www.kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/3c-DISIPLIN(revPeb'03).
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama lengkap
: Tri Samat
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Kab. Magelang, 05 September 1957
B. Riwayat Pendidikan 1. SD
Lulus tahun 1970
2. PGA 4 Th
Lulus tahun 1975
3. PGA 6 Th
Lulus tahun 1979
4. DII
Lulus tahun 1997
C. Riwayat Kerja 1. SDN Kalibening 2
Tahun 1986-2001
2. SDN Sewukan
Tahun 2001-2004
3. SDN Sengi 2
Tahun 2004 - Sekarang
