PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG KELAS VIII F MTs NEGERI 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
YUNITA HAFFIDIANTI NIM: 073511036
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Yunita Haffidianti
NIM
: 073511036
Jurusan
: Tadris
Prodi
: Tadris matematika
Menyatakan
bahwa skripsi
ini
secara keseluruhan
adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 30 Mei 2011 Saya yang menyatakan,
Yunita Haffidianti NIM: 073511036
ii
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295 Fax. 7615987 Semarang
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan : Judul : Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Yunita Haffidianti NIM : 073511036 Jurusan : Tadris Prodi : Tadris Matematika Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh dewan penguji fakultas tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam ilmu pendidikan matematika Semarang, 21 Juni 2011 DEWAN PENGUJI Ketua,
Sekretaris,
Li’anah, M.Pd NIP : 19590313 198103 2 007
Hj. Minhayati Saleh, M.Sc NIP : 19760426 200604 2 001
Penguji I,
Penguji II,
Saminanto, S.Pd, M.Sc NIP : 19720604 200312 1 002
Siti Tarwiyah, S.S., M.Hum NIP : 19721108 199903 2 001
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Lulu Choirunnisa, S.Si, M.Pd NIP. 19810720 200312 2 002
H. Mursid, M.Ag NIP. 19670305 200112 1 001
iii
Semarang, 30 Mei 2011
NOTA PEMBIMBING
Kepada Yth. Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”
Nama
: Yunita Haffidianti
NIM
: 073511036
Jurusan
: Tadris
Program Studi : Tadris matematika Saya memohon bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqosyah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Lulu Choirunnisa, S.Si, M.Pd NIP. 19810720 200312 2 002
iv
Semarang, 30 Mei 2011
NOTA PEMBIMBING
Kepada Yth. Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan: Judul
: “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”
Nama
: Yunita Haffidianti
NIM
: 073511036
Jurusan
: Tadris
Program Studi : Tadris matematika Saya memohon bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang munaqosyah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing II
H. Mursid, M.Ag NIP. 19670305 200112 1 001
v
ABSTRAK
Judul
Penulis NIM
: Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 : Yunita Haffidianti : 073511036
Penelitian ini sangat sesuai dengan masalah yang ada yaitu kurangnya peran serta aktif peserta didik ketika mengikuti pembelajaran. Selain itu materi bangun ruang merupakan materi yang abstrak, yang mana membutuhkan imajinasi yang tinggi bagi setingkat SMP/sederajat dalam memahami konsep. Maka dengan model pembelajaran group investigation peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran dan mempunyai pengalaman dalam mengadakan penyelidikan konsep rumus bangun ruang. Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pokok bangun ruang bagi peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang.” Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Bagi peserta didik, PTK bermanfaat untuk meningkatkan proses/ hasil belajar dan bersifat kritis terhadap hasil belajarnya. Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus, hasil belajar dan keaktifan belajar peserta didik diperoleh dari 1 tahun yang lalu. Pada siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi akan dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga proses dan hasil pelaksanaan siklus berikutnya diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari setiap siklus akan diukur hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus diperoleh rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 52.97 dan 26.32%. Setelah dilakukan siklus I rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan yaitu menjadi 57.89 dan 52.63%. Pada siklus II setelah diadakan refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar adalah 74.90 dan 91.89%. Dari hasil tersebut disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan beberapa rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011” dengan baik. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang ini yaitu zaman islamiyah. Dengan berbekal keikhlasan dan niat yang tulus serta dengan tanggung jawab, Allah SWT telah meridhoi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan ini tentu saja tidak dapat terwujud tanpa bimbingan, dukungan dan bantuan berbagai pihak, oleh karena dengan rasa hormat yang paling dalam penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Sudja’i,. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak H. Mursid M. Ag, Selaku Ketua Jurusan Tadris. 3. Ibu Lulu Choirunnisa, S.Si, M.Pd selaku Pembimbing I dan Bapak H. Mursid, M.Ag. selaku Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktunya, tenaga dan pikirannya untuk membimbing, mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. 4. Dosen tadris matematika, dosen dan staf pengajar di IAIN Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan. 5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik. 6. Kepala perpustakaan TKPS Semarang beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan pelayanan yang terbaik. 7. Bapak Amiruddin Aziz, M.Pd selaku kepala MTs Negeri 1 Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sana.
vii
8. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak, ibu, serta adik-kakakku yang tersayang terima kasih atas cinta, kasih, do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran. 10. Sahabat-Sahabat seperjuangan Tadris Matematika 2007 dan sahabat-sahabatku (Liya, Teny, Mbak Iin, Ina, Rizka, Ipul, Lubis, Aris, Damam, Zaman, Rifqi) yang yang selalu membangkitkan semangat dan menjadi Inspirator in my life. 11. Keluarga besar posko 66 (Arif, Qodrin, Munir, Fathkur, Fahrul, Fela, Aida, Jupe, Beti, Iza) yang selalu mewarnai hari-hari penulis selama di posko dan senantiasa menjadi penyemangat penulis. 12. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta IAIN Walisongo Semarang. Kepada mereka semua, penulis ucapkan “Jazakumullah Khairati wa Saatiddunya wal Akhirah“. Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-baiknya. Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.
Semarang, 30 Mei 2011 Penulis
Yunita Haffidianti NIM. 073511036
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................................
ii
PENGESAHAN .................................................................................................
iii
NOTA PEMBIMBING .......................................................................................
iv
ABSTRAK ..........................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................
vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
ix
BAB I
BAB II
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Penegasan Istilah .....................................................................
3
C. Rumusan Masalah ....................................................................
4
D. Tujuan Penelitian ....................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................
5
: LANDASAN TEORI A.
KAJIAN PUSTAKA ……. ...................................................
7
1. Belajar .............................................................................
7
2. Pembelajaran matematika ...............................................
12
3. Model Pembelajaran........................................................
14
4. Model Pembelajaran Group Investigation ......................
14
5. Uraian Materi ..................................................................
18
6. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation pada
BAB III
Materi Bangun Ruang ......................................................
25
7. Kajian Terdahulu.............................................................
28
B.
Kerangka Berpikir .................................................................
29
C.
Rumusan Hipotesis ...............................................................
31
: METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian ......................................................................
ix
32
BAB IV
BAB V
B. Subjek Penelitian......................................................................
32
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
32
D. Pelaksana dan Kolaborator.......................................................
33
E. Rancangan Penelitian ...............................................................
33
F. Metode Penyusunan Istrumen ..................................................
38
G. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data............................
39
H. Indikator Keberhasilan .............................................................
40
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................
41
B. Pembahasan ..............................................................................
59
: PENUTUP A. Penutup.....................................................................................
66
B. Simpulan ..................................................................................
66
C. Saran.........................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................
xv
RIWAYAT HIDUP
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bangun ruang adalah materi pokok dalam pembelajaran matematika di SMP/MTs yang kajian materinya masih bersifat abstrak. Pada materi bangun ruang ini, peserta didik dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dapat menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas. Materi
pokok
ini
banyak
menuntut
peserta
didik
untuk
dapat
mengkonstruksikan pemahaman yang diperolehnya. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa materi pokok bangun ruang merupakan materi pokok yang abstrak, banyak menggunakan konsep, dan bukan materi hafalan,sehingga apabila peserta didik belum menguasai konsep materi maka akan kesulitan dalam mengerjakan soalsoal pada materi bangun ruang. Untuk mewujudkan pemahaman konsep pada materi yang bersifat abstrak dan meningkatkan hasil belajar peserta didik diperlukan suatu terobosan baru diantaranya yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi bangun ruang yang abstrak. Model pembelajaran, dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar. Model pembelajaran bergerak melihat kondisi kebutuhan peserta didiknya sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan materi bangun ruang yang bersifat abstrak dengan tepat. Namun sebaliknya, peserta didik juga diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan. Berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar peserta didik, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktifitas individu maupun kelompok. Seperti yang terjadi di MTs N 1 Semarang, berdasarkan informasi dari guru matematika yang mengampu kelas VIII F Bapak Suwahir, S.Pd., pada tanggal 15 November 2010, peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi bangun ruang khususnya dalam mamahami konsep rumus luas permukaan dan volum bangun ruang. Peserta didik kebanyakan tidak mengetahui asal penemuan konsep
1
rumus luas permukaan dan volum tersebut. Ini mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam mengerjakan sosl-soal yang berkaitan dengan bangun ruang tersebut. Selain itu peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Ini terlihat dari nilai yang masih belum mencapai ketuntasan minimal yaitu 58 sedangkan rata-rata yang dicapai peserta didik hanya mencapai 52.97. Peserta didik yang tuntas dalam materi bangun ruang hanya mencapai 26.32% saja sedangkan yang lainnya masih belum tuntas. Oleh karena itu, dalam membelajarkan materi bangun ruang kepada peserta didik, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, model yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan dari suatu pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi yang disampaikan, tingkat perkembangan peserta didik, kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada. Memahami
permasalahan
di
atas,
peneliti
berusaha
mencari
model
pembelajaran yang dirasa tepat pada materi bangun ruang ini agar peserta didik dapat memahami konsep secara menyeluruh yang akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran yang akan diterapkan adalah model pembelajaran group investigation. Model pembelajaran group investigation adalah model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajarannya, karena pada model pembelajaran ini menuntut peran serta masing-masing anggota kelompok dalam suatu penyelidikan. Jadi, dalam kelompok, mereka harus dapat berpikir dan bertindak kreatif, karena mereka harus mendesain suatu penemuan rumus. Selain itu, kemampuan komunikasi dan sosial dalam kelompok pun juga diperlukan. Dalam model pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat memahami kajian materi yang bersifat abstrak, sehingga peserta didik dapat memahami konsep dalam penemuan rumus bangun ruang. Terutama dalam mecari rumus luas permukaan dan volumnya. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan dapat menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik dalam mempelajari materi bangun ruang, sehingga peserta didik memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses
2
pemahaman konsep maupun hasil belajarnya. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis merasa perlu mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”
B. Penegasan Istilah Untuk menghindari adanya salah pengertian dan agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. Penegasan istilah dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh dari usaha belajar. Menurut Dimyati hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.1 2. Meningkatkan hasil belajar Meningkatkan hasil belajar yang dimaksud adalah meningkatnya nilai ratarata hasil belajar peserta didik sehingga mencapai lebih dari 58 dengan ketuntasan lebih dari 75%. Ini berarti bahwa lebih dari 75% dari jumlah peserta didik memperoleh nilai dari 58. 3. Bangun Ruang Yang dimaksud bangun Rrang dalam penelitian ini adalah salah satu materi pokok yang diajarkan di kelas VIII SMP/MTs pada semester genap. Kompetensi Dasar yang diambil dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peserta didik diharapkan mampu menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma dan limas. 4. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan 1
agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 3.
3
diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Suatu kegiatan pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:2 a. ada kajian ilmiah dari penemu atau ahlinya. b. ada tujuannya. c. ada tingkah laku yang spesifik d. ada kondisi spesifik yang diperluakan agar tindakan/kegiatan pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif. 5. Model Pembelajaran Group Investigation Model pembelajaran group investigation adalah model pembelajaran yang melibatkan kelompok kecil dimana peserta didik bekerja menggunakan penemuan kooperatif,
perencanaan,
proyek,
dan
diskusi
kelompok,
dan
kemudian
mempresentasikannya penemuan mereka di depan kelas. 3 Jadi penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Bangun Ruang Kelas VIIF MTs Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”, berarti dalam penelitian akan diterapkan model pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang agar hasil belajar meningkat.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan yang perlu untuk dikaji yaitu : “Apakah penerapan model pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?
2
Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembeajran dan Penerapannya di SMP, (Semarang, UNNES, 2006), hlm. 2. 3
Dr. Suyatno, M.Pd.. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. (Sidoarjo:Masmedia Buana Pustaka, 2009), hlm. 56.
4
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pokok bangun ruang bagi peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang.”
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1. Manfaat bagi peserta didik. a. Diharapkan hasil belajar peserta didik dalam
pelajaran matematika
meningkat, khususnya pada materi pokok bangun ruang. b. Diharapkan peserta memperoleh pemahaman yang bersifat konkret. c. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi bagi peserta didik dalam memecahkan masalah. d. Sebagai paradigma baru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan lebih mudah memahami materi. 2. Manfaat bagi pendidik. a. Memberi
gambaran
bagaimana
mengajarkan
materi
bangun
ruang
menggunakan model pembelajaran group investigation. b. Meningkatkan kreativitas guru dalam membawa materi pelajaran. c. Memberi inspirasi bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik. 3. Manfaat bagi lembaga pendidikan. a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, khususnya pada materi pokok bangun ruang. b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran maka diharapkan masyarakat lebih antusias untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut. 4. Manfaat bagi peneliti a. Mendapatkan pengalaman bagaimana pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang.
5
b. Sebagai bekal peneliti sebagai calon guru matematika agar siap melaksanakan tugas di lapangan.
6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Belajar a. Pengertian belajar Beberapa pengertian belajar : 1) Menurut Cronbach “Learning is hown by change in behavior as result of experience” yang artinya belajar adalah suatu aktivitas yang di tunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagi hasil dari pengalaman. 1 2) Menurut Harold Spears “ Learning is ti observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.” yang artinya balajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri tentang sesuatu, mendengarkan, mengikuti petunjuk.2 Dari beberapa definisi di atas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia. Apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidaklah dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar. 3 Seperti dalam surat Al ‘Alaq ayat 1:
∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$# Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan. (QS: Al‘Alaq 1) 4
1
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.
2
Drs. H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009), hlm. 40. 3
Zainal Aqib, Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran, (Surabaya: Insan Cendekia, 2002), hlm. 43. 4
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Mekar Surabaya, 2002),
hlm. 904.
7
Pada ayat pertama dalam surat Al ‘Alaq terdapat kata iqra’. Iqra’ artinya bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah alam, tanda-tanda sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun tidak. Berbagai makna yang muncul dari kata tersebut sebenarnya secara tersirat menunjukkan perintah untuk melakukan kegiatan belajar. b. Teori-teori Belajar 1) Teori belajar Konstruktivis Belajar adalah tidak sekadar mengingat. Peserta didik yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan (discovery) sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai gagasan. Guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik, sebab peserta didik yang harus mengkonstruksikan pengetahuan dalam memorinya sendiri. Sebaliknya, tugas utama guru adalah: (a) memperlancar peserta didik dengan cara mengajarkan cara-cara membuat informasi bermakna dan relevan dengan peserta didik; (b) memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan atau menerapkan gagasannya sendiri; (c) menanamkan kesadaran belajar dan menggunakan strategi belajarnya sendiri. Di samping itu, guru harus mampu mendorong peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap materi yang dipelajari. Intisari teori konstruktivisme adalah bahwa peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik sebagai individu yang selalu memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip-prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut
pandangan
teori
rekonstrivistik,
belajar
berarti
mengkonstruksi makna atas informasi dan masukan-masukan yang masuk dalam otak. Belajar yang bersifat konstruktif ini sering digunakan untuk menggambarkan jenis belajar yang terjadi selama penemuan ilmiah,
8
invention, diplomasi, dan pemecahan masalah kreatif di dalam kehidupan sehari-hari. 5 2) Teori penemuan Jerome Bruner Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah model dari Jerome Bruner yang dikenal dengan belajar penemuan (discovery learning). Bruner menganggap, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya akan memberikan hasil yang baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. 6 c. Hasil belajar 1) Pengertian hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mngalami aktivitas belajar.7 Benyamin S. Bloom menyebutkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: a) Ranah kognitif (cognitive domain) Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori berikut:8 (1) Pengetahuan (knowledge) (2) Pemahaman (comprehension) (3) Penerapan (application) (4) Analisis (analysis) (5) Sintesis (synthesis) (6) Penilaian (evaluation) Di dalam skripsi ini, hasil belajar dalam ranah kognitif hanya mencakup kategori pengetahuan dan penerapan. b) Ranah afektif 5
Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 49-50.
6
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Tim Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 26. 7
Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 4.
8
Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 6-7.
9
Tujuan pembelajaran afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut:9 (1) Penerimaan (receiving) (2) Penanggapan (responding) (3) Penilaian (valuing) (4) Pengorganisasian (organization) (5) Pembentukan pola hidup (organization by a value complex) menjadi karakteristik gaya hidupnya. c) Ranah Psikomotorik Tujuan
pembelajaran
ranah
psikomotorik
menunjukkan
adanya
kemampuan fisik seperti kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah:10 (1) Persepsi (perception) (2) Kesiapan (set) (3) Gerakan Terbimbing (guided response) (4) Gerakan Terbiasa (mechanism) (5) Gerakan kompleks (complex overt response) (6) Penyesuaian (adaption) (7) Kreativitas (originality) 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri, meliputi: (1) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apabila disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas 9
Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 7-8.
10
Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 1996), hlm. 9.
10
ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari pun kurang atau tidak berbekas. (2) Aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) Banyak faktor yang termasuk faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran peserta didik. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah peserta didik pada umumnya dipandang lebih esensial itu sebagai berikut: (a) Intelegensi peserta didik Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. (b) Sikap peserta didik Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. (c) Bakat peserta didik Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. (d) Minat peserta didik Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau besar terhadap sesuatu. (e) Motivasi peserta didik Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.11 b) Faktor eksternal peserta didik, yaitu kondisi lingkungan di sekitar peserta didik, terdiri atas dua macam yaitu:
11
Muhibbin Syah, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2000), hlm. 132-137.
11
(1) Faktor lingkungan sosial, lingkungan sosial peserta didik seperti para guru, staf administrasi, teman-teman sekelas, masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan, (2) Faktor lingkungan non sosial, faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik.12 c) Faktor pendekatan belajar, yaitu segala cara atau strategi yang digunakan peserta didik dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.13 2. Pembelajaran Matematika a. Pengertian pembelajaran matematika Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.14 Sedangkan, berdasarkan etimologis, perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. Matematika terbentuk dari hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.15 12
Muhibbin Syah, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2000), hlm. 137-138. 13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2000), hlm. 139. 14
Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: UNNES, 2006), hlm. 2. 15
Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: JICAUPI, 2003), hlm. 16.
12
Jadi, pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang menitik beratkan ide, proses dan penalaran. Dalam pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu berlatih untuk belajar mandiri atau bekerjasama dalam kelompok, bersikap kritis, dan kreatif, mampu berfikir logis dan sistematis serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. b. Teori pembelajaran matematika 1) Teori pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivisme Menurut
pandangan
konstruktivisme
tujuan
pembelajaran
matematika adalah membangun pemahaman. Pemahaman memberi makna terhadap apa yang ia pelajari. Belajar menurut konstruktivisme tidak menekankan untuk memperoleh yang banyak tanpa pemahaman. Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya proses belajar matematika yang aktif, menyenangkan, memperhatikan keinginan peserta didik, membangun pengetahuan dari apa yang diketahui peserta didik, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian peserta didik. Pembelajaran konstruktivis lebih menekankan pada belajar bersama dengan alasan suatu konsep akan dapat terbentuk apabila mereka bekerja dan membahas
dalam
suatu
kelompok.
Penggunaan
belajar
kelompok
memungkinkan peserta didik untuk memperoleh model berpikir, cara-cara menyampaikan gagasan atau fakta, dan mengatasi kesalahan yang dihadapi oleh kelompok. 2) Teori pembelajaran matematika menurut pandangan Jerome Bruner Bruner dalam metode penemuannya mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika, peserta didik harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Menemukan di sini terutama adalah menemukan lagi (discovery), atau dapat juga menemukan yang sama sekali baru (invention). Oleh karena itu, kepada peserta didik materi disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara penyelesaiannya. Dalam
13
pembelajaran ini, guru harus lebih banyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu. Tujuan
dari
metode
penemuan
adalah
untuk
memperoleh
pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual peserta didik, merangsang keingintahuan dan memotivasi kemampuan mereka. 16 3. Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan
agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang
diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Suatu kegiatan pembelajaran di kelas disebut model pembelajaran jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) ada kajian ilmiah dari penemu atau ahlinya. 2) ada tujuannya. 3) ada tingkah laku yang spesifik 4) ada kondisi spesifik yang diperluakan agar tindakan/kegiatan pembelajaran tersebut dapat berlangsung secara efektif. 17 4. Model pembelajaran group investigation Investigasi kelompok merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Model ini pertama kali dikembangkan oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari Universitas Tel Aviv. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih kompleks daripada pendekatan yang lebih berpusat kepada guru. Pendekatan ini juga memerlukan mengajar peserta didik keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.18
16
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hlm. 4. 17
Amin Suyitno, Pemilihan Model-Model Pembelajran dan Penerapannya di SMP, (Semarang: UNNES, 2006), hlm. 2. 18
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Tim Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 59.
14
Sebagai suatu model mengsajar yang menjadi pilihan peneliti, tentunya peneliti melihat adanya kelebihan-kelebihan dalam model pembelajaran group investigation adalah sebagai berikut: a. Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan b. Melatih berpikir dan bertindak kreatif c. Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis d. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan e. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan f. Merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menghadap masalah yang dihadapi secara tepat Selain
kelebihan
yang
dipaparkan
tersebut,
pembelajaran
group
investigation ini juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu, a. Membutuhkan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan penyelidikan atau investigasi. b. Jika seluruh anggota kelompok pasif, maka akan menyulitkan mereka dalam melakukan kegiatan investigasi. Killen memaparkan beberapa ciri esensial investigasi kelompok sebagai pendekatan pembelajaran adalah: a. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki independensi terhadap guru. b. Kegiatan-kegiatan peserta didik terfokus pada upaya menjawab pertanyaanpertanyaan yang telah dirumuskan. c. Kegiatan belajar peserta didik akan selalu mempersyaratkan mereka untuk mengumpulkan sejumlah data, menganalisisnya, dan mencapai beberapa kesimpulan. d. Peserta didik akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar. e. Hasil-hasil dari penelitian peserta didik dipertukarkan di antara seluruh peserta didik. 19
19
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Alfabeta, 2009), hlm. 153.
15
Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran group investigation, antara lain: a. Menguasai kemampuan kelompok Kesuksesan implementasi dari group investigation sebelumnya menuntut pelatihan dalam kemampuan komunikasi dan sosial. b. Perencanaan kooperatif Anggota kelompok mengambil bagian daam merencanakan berbagai dimensi dan tuntutan dari proyek mereka. Bersama mereka menentukan apa yang mereka ingin investigasikan sehubungan dengan upaya mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, sumber apa yang mereka butuhkan, siapa melakukan apa, dan bagaimana mereka akan menampilkan proyek mereka yang sudah selesai di hadapan kelas c. Peran guru Di dalam kelas yang melaksanakan proyek group investigation, guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Guru tersebut berkeliling di antara kelompokkelompok yang ada, untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok, termasuk masalah dalam kinerja terhadap tugas-tugas khusus yang berkaitan dengan proyek pembelajaran. 20 Sharan, dkk membagi langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran group investigation meliputi 6 (enam) fase: a. Memilih topik Peserta didik memilih subtopik khusus di dalam suatu daerah masalah umum yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnya peserta didik diorganisasikan menjadi dua sampai enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas. b. Perencanaan kooperatif Peserta didik dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus yang konsisten dengan sub topik yang telah dipilih pada tahap pertama. c. Implementasi 20
Robert E. Slavin, Cooperative Learning, (Bandung: Nusa Media, 2008), hlm.215-217.
16
Peserta didik menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya memperhatikan ragam aktivitas dan ketrampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan peserta didik kepada jenis-jenis sumber belajar yang berbeda, baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan. d. Analisis dan sintesis Peserta didik menganalisis dan mensistesis informasi yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas. e. Presentasi hasil final Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan agar peserta didik yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka, dan memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh guru. f. Evaluasi Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang sama. Peserta didik dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. 21 Adapun langkah-langkah group investigation: a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen. b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok. c. Guru memanggil para ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain. d. Setiap kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
21
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Tim Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 60.
17
e. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok. f. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan. g. Evaluasi. h. Penutup.22 5. Uraian Materi a.
Kubus Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi yang kongruen (sama sebangun).23
H
G
E
F
s D A
C
s
B
s
Gambar 1. Kubus dan Jaring-jaringnya
1) Luas permukaan Kubus Kubus mempunyai permukaan, sehingga kubus mempunyai luas permukaan. Luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaring kubus yang dibuat.24 Dari jaring-jaring kubus terlihat bahwa kubus memiliki enam buah bidang dengan setiap bidangnya berbentuk persegi. Maka, Luas jaring-jaring kubus
= 6 x luas persegi = 6 x (s x s) = 6s2
22
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, (Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009), hlm. 123-124. 23
Husain Tompomas, Matematika Plus SMP Kelas IX, ( Jakarta: Yudistira,2005), hlm.68.
24
Muklis dan Ngapiningsih, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, (Klaten: Intan Perwira ,2005).hlm. 93.
18
Jadi luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaringnya.25 Luas permukaan kubus = 6 s2
Keterangan:
L = luas permukaan s = panjang rusuk kubus
Contoh: Diketahui panjang rusuk kubus adalah 4 cm, hitunglah luas permukan kubus tersebut? Jawab: Karena s = 4, maka luas permukaan kubus adalah: L= 6s
2
=6x 4
2
=6x4x4 = 96 cm
2
Jadi luas permukaan kubus = 96 cm
2
2) Volum Kubus Volum kubus adalah hasil kali luas alas dengan tingginya. Karena pada kubus panjang rusuk-rusuknya sama, maka: Luas alas kubus yang bentuknya persegi adalah s 2 Tinggi kubus adalah s Jadi, Volum kubus= s 3 Contoh : Sebuah kubus memiliki panjang rusuk 5 cm. Tentukan panjang rusuk kubus itu. Jawab: Panjang rusuk kubus = 5 cm
25
Cucun Cunayah, dkk, Pelajaran Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2008), hlm. 262-263.
19
Volum kubus = s x s x s = 5 cm x 5 cm x 5 cm = 125 cm 3 Jadi, volum kubus itu adalah 125 cm 3 b.
Balok Balok adalah bangun ruang yang sisi-sisi berhadapannya berbentuk persegi panjang yang kongruen.26
G
H E
F
t D A
C
p
B
l
Gambar 2. Balok dan Jaring-jaringnya
1) Luas permukaan balok L = 2pl + 2pt + 2lt Keterangan: L = luas permukaan balok p = panjang l = lebar t = tinggi Contoh: Diketahui balok dengan p = 6 cm, l = 5 cm, dan t = 4 cm. Tentukan luas permukaan balok tersebut? Jawab: L = 2pl + 2pt + 2lt = ( 2 x 6 cm x 5 cm) + ( 2 x 6 cm x 4 cm) + ( 2 x 5 cm x 4 cm)
26
Asyono, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm. 35.
20
2
2
= 60 cm + 48 cm + 40 cm = 148 cm
2
2
Jadi, luas permukaan balok tersebut adalah 148 cm
2
2) Volum balok Volum balok adalah hasil kali luas alas dengan tingginya. Alas balok berbentuk persegi panjang, sehingga luas alas = p. l Tinggi balok adalah t Jadi, Volum balok = p x l x t Contoh : Volum sebuah balok 120 cm 3 . Jika panjang balok 6 cm dan lebar balok 5 cm. Tentukan tinggi balok tersebut. Jawab: Misalkan panjang balok = p = 6 cm, lebar balok = l = 5 cm, dan tinggi balok = t Volum balok = p x l x t 120 cm 3 = 6 cm x 5 cm x t 2
120 cm 3 = 30 cm x t t=4 Jadi, tinggi balok tersebut adalah 4 cm c.
Prisma 1) Luas permukaan prisma Secara umum, rumus luas permukaan prisma sebagai berikut. Luas permukaan prisma = (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi) Contoh : Suatu prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Tinggi prisma 12 cm. Tentukan luas permukaan prisma. Jawab :
21
Luas permukaan prisma = (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi) 1 = 2 × × 6 cm × 8 cm + [(6 cm + 8 cm + 10 cm ) × 12 cm] 2
= 48 cm 2 + 288 cm 2 = 336 cm 2 Jadi, luas permukaan prisma adalah 336 cm 2 2) Volum prisma Volum prisma = Luas alas × tinggi Contoh: Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 8 cm. Jika tinggi prisma 16 cm, hitunglah volum prisma. Jawab : Luas alas = luas persegi panjang = 14 cm x 8 cm = 112 cm
2
Volum prisma = luas alas x tinggi 2
= 112 cm x 16 cm = 1.792 cm 3 Jadi, volum prisma adalah 1.792 cm 3 d.
Limas 1) Luas permukaan limas
22
(a)
(b)
Gambar 5. Limas segi empat dan Jaring-jaringnya
Menentukan luas permukaan limas dengan cara mencari luas jaring-jaring. Pada limas segiempat seperti pada Gambar 5 di atas, Luas permukaan limas = luas persegi ABCD +luas ∆ TAB+luas ∆ TBC+luas ∆ TCD+luas ∆ TAD = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak Jadi,
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
Contoh : Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, hitunglah luas permukaan limas. Jawab : Luas alas limas = luas persegi = sisi x sisi = 12 cm x 12 cm = 144 cm
2
Luas sisi tegak = luas segitiga 1 = ×a×t 2
23
1 = × 12 cm ×10 cm 2
= 60 cm
2
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak 2
2
= 144 cm + (4 x 60 cm ) 2
= 144 cm + 240 cm = 384 cm
2
2
b. Volum limas Volum limas =
1 × volum kubus 6
=
1 × 2 a × 2a × 2a 6
=
1 × 2 a 2 × 2a 6
=
1 × 2a 2 × a 3
=
1 × luas alas × tinggi 27 3
Volum limas = 1 × luas alas × tinggi
Jadi,
3
Contoh : Sebuah limas alasnya berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 cm. Tinggi limas 12 cm. Hitunglah volum limas tersebut. Jawab : Volum limas = 1 × luas alas × tinggi 3
= 1 × (10 cm x 10 cm) × 12 cm 3
= 400 cm 3 Jadi volum limas adalah 400 cm 3
27
Asyono, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hlm. 237.
24
6. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation pada Materi Bangun Ruang Dalam penelitian ini peserta didik tidak hanya duduk dan menerima konsep dari guru, melainkan dilatih untuk menemukan langkah-langkah penemuan konsep luas permukaan dan volum bangun ruang. Dengan demikian peserta didik dapat memahami konsep materi bangun ruang yang sifatnya abstak sehingga lebih mudah menerapkan konsep yang telah didapat ke dalam pemecahan masalah. Prosedur penerapan model pembelajaran group investigation pada materi bangun ruang adalah sebagai berikut: FASE
KEGIATAN PESERTA DIDIK DAN GURU
Fase 1 Menyampaikan tujuan
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan pada pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik dalam belajar
memotivasi peserta matematika menggunakan model pembelajaran group investigation. didik.
Misal: Dengan model pembelajaran group investigation peserta didik diharapkan dapat memahami penemuan konsep rumus pada bangun ruang yaitu kubus, balok, prisma, dan limas dengan benar.
Fase 2 Seleksi Topik
Guru memandu peserta didik untuk memilih berbagai subtopik dalam suatu topik bangun ruang yang telah digambarkan terlebih dahulu oleh guru. Subtopik pada siklus I meliputi: luas permukaan kubus, luas permukaan balok, luas permukaan prisma, dan luas permukaan limas. Sedangkan subtopik pada siklus II meliputi volum kubus, volum balok, volum prisma, dan volum limas.
Fase 3 Mengorganisasikan Guru menjelaskan peserta didik bagaimana caranya membentuk peserta didik ke kelompok belajar dan memandunya sesuai dengan ketentuan yang ada. kelompok- Jumlah kelompok antara 5-6 anggota. Guru lalu membagikan Lembar Kerja Peserta Didik ke kelompok kelompok belajar dalam
sebagai acuan peserta didik dalam melaksanakan investigasi sesuai dengan sub topik yang telah dipilih oleh tiap-tiap kelompok.
25
Fase 4 Merencanakan
Para guru dan peserta didik merencanakan berbagai prosedur
kerja sama
mengerjakan LKPD. Jadi, peserta didik merencanakan bersama mengenai: Apa yang kita pelajari? Bagaimana kita mempelajarinya? Siapa melakukan apa? (pembagian tugas). Sumber apa yang dipakai?
Fase 5 Implementasi
Para peserta didik melaksanakan rencana investigasi yang telah dirumuskan pada fase 4 menggunakan sumber-sumber belajar seperti LKPD, buku paket, dan alat peraga yang telah disediakan. Guru secara terus
menerus
mengikuti
perkembangan
tiap
kelompok
dan
memberikan bantuan jika diperlukan. Fase 6 Analisis sintesis
dan Para peserta didik menganalisis dan mensintesiskan berbagai informasi yang diperoleh pada fase 6 ke dalam LKPD yang nantinya akan digunakan untuk mengerjakas soal-soal. Misalnya: H
G
E
F
s D
C
A
s
B
s
Misalkan kubus ABCD.EFGH dengan sisinya sisi-sisinya ABFE, CDGH, ABCD, EFGH, ADHE, BCGF maka luas permukaan kubus seluruhnya adalah =LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF 2
2
2
2
2
= (s) + (s ) + (s) + (s) + (s) + (s) = 6 x (s)
2
2
Fase 7 Penyajian
hasil Semua kelompok atau perwakilan menyajikan atau mempresentasikan
26
akhir
hasil investigasi dan pekerjaan LKPD. Agar semua peserta didik dalam kelas saling terlibat, presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru. Guru memandu peserta didik untuk mengambil kesimpulan. Kesimpulan Jadi untuk kubus dengan panjang sisinya s, maka: Luas permukaan kubus : L = 6 x (s)
2
Jadi untuk balok dengan panjang sisinya p, l, dan t, maka: Luas permukaan balok : L = 2 x ( pl + pt + lt ) Luas permukaan prisma = (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi) Jadi luas permukaan limas : L = L alas + L se lim ut Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk s dan volum V, maka dapat dirumuskan: V=s xsxs = s3 Jika suatu balok mempunyai panjanag p, lebar l, dan tinggi t, dan volum V, maka dapat dirumuskan: V=pxlxt = plt Volum prisma = Luas alas × tinggi Volum limas: V =
1 x Luas alas x tinggi 3
Fase 8 Evaluasi
Guru beserta para peserta didik melakukan evaluasi secara keseluruhan, dari proses kerja kelompok hingga presentasi. Evaluasi dapat mencakup tiap peserta didik individual, kelompok, ataupun keduanya.
27
7. Kajian Terdahulu a. Dalam skripsi yang ditulis oleh Rani Agusseptani yang berjudul “Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Berbantuan LKS terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMPN 39 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009.” Menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode ekspositori. b. Dalam skripsi yang ditulis oleh Risa Utami Ningsih mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Keefektivan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Investigasi Kelompok terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang Tahun
Pelajaran
Menyimpulkan menggunakan
2007/2008
bahwa model
Pada
Materi
Pokok
penerapan
pembelajaran
pembelajaran
investigasi
Bangun matematika
kelompok
Ruang.” efektif terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik pada materi bangun ruang. c. Dalam skripsi yang ditulis oleh Evi Latif Habsari mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Keefektivan Model Pembelajaran Group Investigation dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik kelas VII SMP Negeri 9 Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 pada Materi Pokok Bangun Datar.” Menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran matematika efektif menggunakan model pembelajaran Group Investigation untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi bangun datar. d. Dalam skripsi yang ditulis oleh Anang Yuniyanto mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Keefektivan Model Pembelajaran Investigasi pada Materi SPLDV bagi siswa kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 Bonsari Tahun Pelajaran 2009/2010.” Menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika pada materi SPLDV efektif menggunakan model pembelajaran investigasi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.
28
B. Kerangka Berpikir Materi Bangun ruang merupakan salah satu materi pokok dalam pembelajaran matematika yang mempunyai kajian yang abstrak, sehingga pada umumnya peserta didik mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep rumus yang ada pada materi bangun ruang ini, terutama pada rumus luas permukaan dan volumnya. Kesulitan dalam pemahaman konsep rumus akan mengakibatkan peserta didik kesulitan juga dalam pengerjaan soal-soal yang berkaitan dengan rumus tersebut. Proses pembelajaran matematika yang biasanya diberikan kepada peserta didik kegiatannya hanya berpusat pada guru sehingga menimbulkan peserta kurang aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran tersebut mendorong peserta didik untuk menghafal dan kurang memahami apa yang dipelajarinya, sehingga peserta didik tidak akan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Jika pembelajaran tersebut dilanjutkan, maka dengan sendirinya daya kreatifitas peserta didik tidak bisa berkembang secara maksimal. Aktifitas investigasi, menemukan, kemudian mempresentasikan hasil penemuan secara berkelompok di depan kelas merupakan karateristik model pembelajaran Group Investigation (GI). Group Investigation merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajarannya. Dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation peserta didik akan dapat mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. Mampu menyelidiki asal rumus luas permukaan dan volum bangun ruang sehingga dapat memahami konsep materi secara keseluruhan. Sebagai suatu metode mengajar, pembelajaran koopertif tipe group investigation, tentunya memiliki kelebihan-kelebihan. Kelebihan metode group investigation antara lain sebagai berikut: (1) Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan, (2) berpikir dan bertindak kreatif, (3) memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis/konkret (mengurangi keabstrakan), (4) mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan, (5) menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan, (6)
29
merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. Jadi sangatlah tepat menerapkan model pembelajaran group investigation pada materi bangun ruang ini, karena dengan melakukan pembelajaran pada materi bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran group investigation, dapat mengkonkretkan materi yang masih bersifat abstrak. Selain itu, peserta didik dapat mengalami sendiri dan termotivasi untuk menyusun gagasan atau ide dari hasil mensintesis, menyampaikan pendapat, bekerjasama, dan menghargai pendapat orang lain. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dan motivator dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang dapat membuat kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan membuat peserta didik lebih kreatif, karena di sini peserta didik bersama dengan kelompoknya dapat mengembangkan dan bertukar pengetahuannya di dalam mempelajari suatu materi yang ditugaskan oleh guru. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation ini juga dapat memacu peserta didik untuk dapat saling bekerjasama, melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan, menafsirkan, dan mengevaluasi hasil pengamatan, serta merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi secara tepat. Diantara teori belajar yang mendukung model belajar group investigation adalah teori belajar konstruktivisme dan teori belajar J. Bruner.
Teori belajar
konstruktivisme yang memfokuskan pada kesuksesan peserta didik dalam mengorganisasikan pengalaman mereka sedangkan teori Bruner mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika, peserta didik harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukannya. Teori Bruner bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih berbagai kemampuan intelektual peserta didik, merangsang keingintahuan dan memotivasi kemampuan mereka. 28 28
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm. 4.
30
Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran group investigation pada materi bangun ruang ini hasil belajar peserta didik akan lebih meningkat.
C. Rumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah sebagai berikut: ”Melalui pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang maka hasil belajar peserta didik MTs Negeri 1 Semarang kelas VIII F dapat ditingkatkan.”
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian Materi pokok pada penelitian tindakan kelas ini adalah bangun ruang dengan fokus pada: a. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-bagiannya serta dapat menentukan ukurannya. b. Kompetensi Dasar : Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas. Pada penelitian kali ini difokuskan pada materi luas permukan dan volum bangun ruang.
B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang mendapat pembelajaran materi pokok bangun ruang, yaitu peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang, tahun pelajaran 2010/2011. Peserta didik di kelas VIII F berjumlah 38, terdiri dari 18 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan.
C. Tempat dan Waktu dan Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Semarang Jl. Fatmawati Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Dilaksanakan pada kelas VIII F. 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret pada semester genap tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun jadwal rencana penelitian sebagai berikut:
32
D. Pelaksana dan Kolaborator Pelaksana adalah orang yang menerapkan pembelajaran yang sedang diteliti sedangkan kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang-orang yang bertindak sebagai pengamat untuk memberikan masukan kepada guru selama tindakan dilakukan.1 Dalam penelitian ini, pelaksana penelitian adalah guru matematika kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang yaitu Bapak Suwahir, S.Pd. Sedangkan kolaborator dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri.
E. Rancangan Penelitian Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk memecahkan masalah dalam situasi social untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.2 Adapun dalam penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus/tahap penelitian yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah. Sedangkan siklus I dan II terdiri atas : Tahap 1. Perencanaan. Tahap 2.Pelaksanaan tindakan Tahap 3. Observasi Tahap 4. Refleksi Prosedur kerja siklus I dan siklus II dapat dilihat dalam skema dibawah ini:
1 2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 39. Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 25.
33
REFLEKSI Siklus II PERENCANAAN
IMPLEMENTASI TINDAKAN
OBSERVASI DAN EVALUASI Siklus I
REFLEKSI Gambar 1. Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II Sebagai langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pra Siklus Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran matematika pada materi pokok Bangun Ruang di kelas VIII F semester 1 MTs Negeri 1 Semarang. Pada siklus ini guru masih menerapkan metode ceramah dalam pembelajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan diukur dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat hasil belajar peserta didik yang dapat dilihat dari nilai tes. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan
keberhasilan
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran group investigation pada siklus I dan siklus II. 2. Siklus I a.
Perencanaan. 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok bangun ruang. 2) Merancang pembelajaran dengan model group investigation yakni dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok beranggotakan 4 atau 5 siswa dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. 3) Menentukan lokasi dan media pembelajaran sebagai penerapan tindakan. 4) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 5) Menentukan lembar observasi baik untuk peserta didik maupun untuk guru. Observasi direncanakan akan dilakasanakan tiap pertemuan dan dilakukan oleh observer.
34
6) Merancang lembar kerja kelompok, tes akhir pertemuan, soal pekerjaan rumah, tes akhir siklus. 7) Merancang evaluasi b. Pelaksanaan tindakan 1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa. 2) Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran. 3) Guru membentuk kelompok diskusi, tiap kelompok beranggotakan 5 atau 6 peserta didik dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. (tahap pengelompokan). 4) Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok, sehingga masing-masing anggota kelompok sudah dapat merencanakan apa yang akan mereka selidiki (investigasi) pada diskusi saat itu. Tiap kelompok mendapat satu lembar kerja kelompok dengan sub pokok
bahasan
yang
berbeda-beda
tiap
kelompoknya.
(tahap
perencanaan) 5) Guru menyuruh masing-masing kelompok untuk melakukan investigasi sesuai dengan sub pokok bahasan yang telah didapat. (tahap investigasi) 6) Guru
memberi kesempatan pada peserta didik untuk menemukan
pemahaman dengan cara mereka sendiri, sehingga mereka dapat menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang telah didapat. Setelah itu anggota kelompok merencanakan apa saja yang akan mereka laporkan pada saat presentasi di depan kelas, agar penyajian dapat menarik. (tahap pengorganisasian) 7) Guru menyuruh perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil investigasi di depan kelas. Peserta didik yang lain mendengarkan, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang dipresentasikan. Setelah itu, guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan. (tahap presentasi) 8) Guru beserta peserta didik melakukan evaluasi akhir mengenai topiktopik yang telah didiskusikan. (tahap evaluasi) 9) Peserta didik mengerjakan tes formatif pada akhir pelajaran.
35
10) Peserta didik diberi pekerjaaan rumah yang dikerjakan secara individual. c. Observasi Dalam penelitian tindakan kelas, observasi dilaksanakan dengan beberapa aspek yang diamati adalah sebagai berikut : 1) Pengamatan terhadap peserta didik a) Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran b) Kekondusifan suasana belajar c) Keantusiasan dalam melaksanakan diskusi kelompok d) Hubungan kerja sama antar peserta didik pada saat mengerjakan diskusi kelompok e) Partisipasi peserta didik pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompok. f) Pemahaman konsep peserta didik dalam melaksanakan diskusi kelompok. g) Kesan umum peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 2) Pengamatan terhadap guru a) Kelengkapan RPP b) Kemampuan guru membuka pelajaran klasikal. c) Kemampuan guru memberikan motivasi kepada peserta didik d) Kemampuan guru menyampaikan apersepsi e) Kemampuan guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. f) Kemampuan guru dan menetapkan peserta didik dalam kelompok. g) Ketrampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran group investigation pada saat pembelajaran. h) Kemampuan guru mengelola kelas i) Kemunculan komponen-komponen group investigation. d. Refleksi Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil kerja peserta didik, lembar pengamatan yang telah diisi dari hasil diskusi yang dilakukan peneliti dan pengamat. Analisis dilakukan untuk mengukur kekurangan dan kelebihan
36
yang terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus II. 3. Siklus II Pada prinsipnya semua kegiatan siklus II mirip dengan siklus I. Siklus II merupakan perbaikan pada siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. Secara garis besarnya adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi 1. b. Pelaksanaan tindakan 1) Menyusun rencana pembelajaran dengan materi pokok bangun ruang. 2) Memancing rasa ingin tahu siswa dengan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi Bangun Ruang. 3) Merancang pembelajaran dengan model group investigation yakni dengan membentuk
kelompok
diskusi
peserta
didik,
tiap
kelompok
beranggotakan 5 atau 6 peserta didik dengan penyebaran tingkat kecerdasan secara merata. 4) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 5) Membagikan lembar kerja kelompok yang akan digunakan sebagai media dalam pembelajaran. 6) Mengamati diskusi kelompok yang dilakukan oleh peserta didik. 7) Merancang soal pekerjaan rumah dan tes akhir siklus. 8) Merancang tes akhir c. Pengamatan, Guru dan peneliti melakukan pengamatan yang sama pada siklus I. d. Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan model pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran matematika group investigation di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
37
F. Metode Penyusunan Instrumen 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan.3 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus 1 dan siklus 2 dibuat berdasarkan format yang diisyaratkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran pada materi pokok bangun ruang dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. 2. Lembar kerja Lembar Kerja adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.4 Lembar kerja dibuat berdasarkan langkah-langkah untuk memahami dan menyederhanakan bentuk penyelidikan dalam penemuan konsep rumus luas permukaan dan volum Bangun Ruang dengan model pembelajaran group investigation. 3. Tugas Rumah Tugas rumah diberikan soal-soal yang bertujuan untuk mendalami soal-soal yang berkaitan dengan Bangun Ruang. 4. Tes akhir Tes akhir dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Tes akhir pada siklus I dipakai
untuk
melihat
keberhasilan
sementara
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran matematika group investigation, yang akan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus dan sebagai evaluasi untuk refleksi pada siklus II. Sedangkan tes akhir pada siklus II untuk melihat keberhasilan model pembelajaran ini.
3
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group,2009), hlm. 214. 4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Prenada Media Group,2009), hlm. 222.
38
G. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik pengumpulan data a. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang. b. Angket Angket dapat digunakan sebagai alat bantu dalam rangka penilaian hasil belajar. Penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.5 c. Tes Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian.6 Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta didik dalam belajar matematika. Tes dilaksanakan pada setiap akhir siklus baik siklus I maupun siklus II. 2. Teknik analisis data Data hasil pengamatan mengenai hasil belajar diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui model pembelajaran group investigation dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok bangun ruang. Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif peserta didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung rata-rata nilai ketuntasan belajar. a. Menghitung rata-rata
5
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
6
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006),
hlm. 84. hlm. 66.
39
Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:7 x=
∑X N
Keterangan:
x
= rata-rata nilai
∑X = jumlah seluruh nilai N = jumlah peserta didik b. Menghitung ketuntasan belajar 1) Ketuntasan belajar individu Data yang diperoleh hasil belajar peserta didik dapat ditentukan ketuntasan belajar individu. Peserta didik dikatakan: •
Tuntas, jika ≥ 58
•
Tidak tuntas, jika < 58
Hal ini sesuai dengan nilai KKM mata pelajaran matematika pada tahun pelajaran 2010/2011 semester genap. 2) Ketuntasan belajar klasikal Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan:
∑ peserta didik tuntas belajar x100% ∑ seluruh peserta didik
H. Indikator Keberhasilan Terjadi peningkatan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan: 1. Rata-rata hasil belajar kelas tiap siklus minimal 58, 2. Ketuntasan belajar (peserta didik yang memperoleh nilai 58 atau lebih) sebanyak 75% dari jumlah peserta didik di kelas.8
7
Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 67 Masnur Muslich, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet.IV.hlm. 19. 8
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Prasiklus Berdasarkan data yang diperoleh pada pembelajaran pra siklus, yaitu pada pembelajaran materi bangun ruang pada tahun lalu, peserta didik masih merasa kesulitan dalam memahami konsep darimana rumus diturunkan.. Selain itu peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas. Peserta didik hanya duduk diam mendengarkan dan mencatat keterangan yang diberikan oleh guru. Pada pembelajaran pra siklus ini, guru belum menggunakan model pembelajaran group investigation yang ditawarkan oleh peneliti. Pada prasiklus ini, peneliti mendapat informasi dari Bapak Suwahir, S.Pd selaku guru matematika matematika MTs N 1 Semarang kelas VIII F bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, peserta didik kurang aktif di kelas. Pelaksanaan prasiklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari pembelajaran materi bangun ruang pada tahun sebelumnya. Peneliti mendapat informasi tentang hasil belajar pada tahun 2009/2010, yaitu sebagai berikut. Tabel 1 Daftar Nilai Hasil Belajar Prasiklus NO.
NAMA PESERTA DIDIK
NILAI
KETERANGAN
1
Achmad Muhyiddin
72
TUNTAS
2
Agung Dwi Pramana
53
TIDAK TUNTAS
3
Ahmad Istanto
52
TIDAK TUNTAS
4
Aisma Laela Nur C.
50
TIDAK TUNTAS
5
Aldo Bagaskara
69
TUNTAS
6
Anisa Nur Aini
52
TIDAK TUNTAS
41
7
Asrof Khanif
54
TIDAK TUNTAS
8
Atika Nafrida Ulfa
60
TUNTAS
9
Bambang Suranto
58
TUNTAS
10
Diana Rahmawati N.
41
TIDAK TUNTAS
11
Dyah Arum Kusumo
53
TIDAK TUNTAS
12
Elena Karisna Sari
55
TIDAK TUNTAS
13
Fiki Rosyidi
71
TUNTAS
14
Fiky Bayu Aji
60
TUNTAS
15
Fitriyah Hoirunnisak
56
TIDAK TUNTAS
16
Fitriyatul Munawaroh
46
TIDAK TUNTAS
17
Hernny Sapto Lestari
54
TIDAK TUNTAS
18
Indah Setyowati
50
TIDAK TUNTAS
19
Islakhul Abidin
53
TIDAK TUNTAS
20
Isna Ainatun
53
TIDAK TUNTAS
21
Karunia Pilar Santi
51
TIDAK TUNTAS
22
Rizka Annindya S.
54
TIDAK TUNTAS
23
Lukman Amandika
53
TIDAK TUNTAS
24
M. Adhi Fadli Robby
50
TIDAK TUNTAS
25
Masroah
53
TUNTAS
26
Muhamad Wahyu
55
TUNTAS
27
Muhammad Abdul H.
55
TUNTAS
28
Muhammad Baedowi
51
TIDAK TUNTAS
29
Novi Ariyani
55
TUNTAS
30
Oktavian Suryani
56
TIDAK TUNTAS
31
Putra Mahendra P.
51
TIDAK TUNTAS
32
Ray Sandy Nugroho
33
TIDAK TUNTAS
33
Reangguh M.
50
TIDAK TUNTAS
34
Ridho Laksamana R.
53
TIDAK TUNTAS
42
35
Rm. Birkah Ibriif N.
45
TIDAK TUNTAS
36
Roselily Diandari S.
54
TIDAK TUNTAS
37
Ulfa Farah Fadila
32
TIDAK TUNTAS
38
Uswatun Chasanah
50
TIDAK TUNTAS
Jumlah
2013
Rata-Rata
52.97
Ketuntasan Klasikal
26.32%
2. Siklus I Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyiapkan rencana pengajaran dengan materi pokok luas permukaan bangun ruang. 2) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 3) Merancang pembelajaran dengan metode pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga dan LKPD 4) Menyiapkan LKPD 1, LKPD 2, LKPD 3, LKPD 4, soal latihan, serta tes formatif. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digunakan sebagai sumber belajar dan lembar kerja. 5) Menyiapkan alat peraga luas permukaan kubus, balok, limas, serta prisma. b. Pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siklus I terlaksana dua kali pertemuan. 1) Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 9 Maret 2010 Waktu
: 07.00 – 08.20 WIB
43
Implementasi Tindakan
:
a) Mempelajari luas permukaan kubus dan balok dengan bantuan alat peraga dan LKPD. b) Latihan soal 1. Pada penelitian ini, guru mata pelajaran sebagai guru dan peneliti sebagai kolaborator. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian peserta didik menjawab salam dilanjutkan dengan membaca basmalah. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai dengan peserta didik mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan kemudian guru mengabsen kehadiran peserta didik (daftar hadir pada lampiran 37). Kemudian dilanjutkan pada proses belajar mengajar yang menggunakan metode pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga dan LKPD. (RPP pertemuan pertama pada lampiran 2). Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik yaitu dengan memberikan pertanyaan “Benda-benda apakah di sekitar kita yang berbentuk kubus dan balok?”. Peserta didik menjawab dengan bersahutsahutan, ada yang menjawab almari, buku, penghapus, kotak (peti) dan lain sebagainya. Guru mengkaitkan benda-benda yang berbentuk kubus dan balok yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Kemudian guru menjelaskan pada peserta didik bahwa pada pertemuan kali ini akan membahas tentang luas permukaan kubus dan balok. Selanjutnya, guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4 -5 peserta didik (daftar kelompok siklus I pada lampiran 1). Dalam pembagian kelompok pada pertemuan pertama ini peserta didik masih memerlukan arahan dari guru. Peserta didik masih terlihat kesulitan pada saat pembagian kelompok ini. Mulai dari mencari temanteman sekelompoknya, menata meja dan kursi dalam belajar kelompok sehingga guru harus mengulang-ulang instruksi dalam pembagian kelompok. Pada saat itu, kelas tampak gaduh. Akan tetapi, setelah semua peserta didik duduk bersama kelompok masing-masing, keadaan mulai tenang. Setelah itu,
44
guru mulai membagikan LKPD 1 dan LKPD 2 (ada pada lampiran 3) yang digunakan sebagai panduan dalam proses investigasi. Guru juga membagikan alat peraga yang bisa mempermudah proses investigasi. Kelompok yang satu mendapat materi yang berbeda dari kelompok lain. Setelah guru selesai membagikan LKPD dan alat peraga, guru kemudian memberikan arahan dalam mengerjakan LKPD tersebut. Guru memberikan permasalahan yang harus dipecahkan peserta didik yaitu bagaimana menemukan luas permukaan kubus dan balok. Kemudian peserta didik mengadakan diskusi dengan teman sekolompoknya tentang asal-usul luas permukaan kubus atau balok. Peserta
didik
bersama
teman
sekelompoknya
mengadakan
penyelidikan untuk menemukan konsep luas permukan kubus atau balok sesuai dengan LKPD yang diterimanya. Dari alat peraga yang tersedia untuk membantu proses investigasi, yaitu bangun ruang kubus atau balok yang jika dibuka akan menjadi jaring-jaring. Jaring-jaring tersebut telah diberi petak satuan. Dari jaring-jaring yang ada, peserta didik mendiskusikan dengan teman sekelompoknya untuk memperoleh konsep luas permukaan, yaitu dengan menjumlahkan semua sisi yang ada pada jaring-jaring tersebut. Bahwa luas permukaan kubus atau balok merupakan jumlahan dari sisi-sisi bangun tersebut. Kemudian, setelah peserta didik menemukan rumusnya, peserta didik diminta menghitung luas permukaan bangun tersebut. Semua kegiatan yang harus dilakukan peserta didik telah tertuang dalam LKPD. Pada pertemuan pertama ini peserta didik masih bingung dengan kegiatan yang dilakukan karena selama ini peserta didik belum pernah melakukan investigasi secara langsung dalam penemuan konsep rumus. Akan tetapi, ada juga sebagian dari peserta didik yang sudah paham apa yang harus dilakukan berdasarkan petunjuk di LKPD. Guru berkeliling mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan masalah. Dan juga
45
meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil temuannya serta mempresentasikan di depan kelas. Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan, bahwa luas permukaan kubus = 6s2 dan luas permukaan balok = 2 (pl + pt + lt). Setelah melakukan kesimpulan, untuk mengetahui penguasaan peserta didik, maka guru memberikan soal latihan 1 (pada lampiran 5). Peserta didik mengerjakan secara individu tetapi ketika ada
yang mendapatkan
kesulitan,
mereka
bertanya
kepada
teman
sekelompoknya atau bahkan bertanya kepada guru. Setelah peserta didik selesai mengerjakan latihan, guru meminta peserta didik untuk mengerjakan di papan tulis dan menjelaskan kepada temannya. Waktu pelajaran matematika hampir habis, untuk memperdalam penguasaan materi dan benarbenar paham berdasarkan konsep yang telah ditemukan, guru memberikan tugas rumah 1 (terdapat pada lampiran 7). Pada akhir pelajaran, tidak lupa guru mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan tugas rumah, dan meminta peserta didik untuk mempelajari materi yang yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu tentang luas permukaan prisma dan limas. 2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal
: Jumat, 11 Maret 2010
Waktu
: 08.20– 09.40 WIB
Implementasi Tindakan
:
a) Mempelajari luas permukaan prisma dan limas dengan bantuan alat peraga dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 3 dan LKPD 4). b) Tes akhir siklus I. Pada penelitian ini, guru mata pelajaran sebagai pelaksana dan peneliti sebagai kolaborator. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian peserta didik menjawab salam dilanjutkan dengan membaca basmalah. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai dengan peserta didik mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan kemudian guru
46
mengabsen kehadiran peserta didik (daftar hadir pada lampiran 37). Kemudian dilanjutkan pada proses belajar mengajar yang menggunakan metode pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga dan LKPD. (RPP pertemuan kedua pada lampiran 9). Guru memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta didik yaitu dengan memberikan pertanyaan “Benda-benda apakah di sekitar kita yang berbentuk prima dan limas?”. Peserta didik menjawab dengan bersahutsahutan. Kemudian guru mengkaitkan benda-benda yang berbentuk prisma dan limas yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Kemudian guru menjelaskan pada peserta didik bahwa pada pertemuan kali ini akan membahas tentang luas permukaan prisma dan limas. Selanjutnya, guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok. Kelompok pada pertemuan kedua ini sama seperti kelompok pada pertemuan pertama. Setiap kelompok terdiri atas 4 -5 peserta didik (daftar kelompok siklus I pada lampiran 1). Dalam pembagian kelompok pada pertemuan kedua inipun peserta didik masih memerlukan arahan dari guru. Peserta didik masih terlihat gaduh pada saat pembentukan kelompok. Mulai dari mencari temanteman sekelompoknya, menata meja dan kursi dalam belajar kelompok sehingga guru harus mengulang-ulang instruksi dalam pembagian kelompok. Pada saat itu, kelas sangat gaduh. Akan tetapi, setelah semua peserta didik duduk bersama kelompok masing-masing, keadaan mulai tenang. Setelah itu, guru mulai membagikan LKPD 3 dan LKPD 4 (ada pada lampiran 10) yang digunakan
untuk
membantu
mengadakan
penyelidikan.
Guru
juga
membagikan alat peraga untuk mencari luas permukaan prisma dan limas. Kelompok yang satu mendapat materi yang berbeda dari kelompok lain. Setelah guru selesai membagikan LKPD dan alat peraga, guru kemudian memberikan arahan dalam mengerjakan LKPD tersebut. Guru memberikan permasalahan yang harus dipecahkan peserta didik yaitu bagaimana menemukan luas permukaan prisma dan limas. Kemudian
47
mengadakan investigasi dengan teman sekolompoknya tentang asal-usul luas permukaan prisma dan limas. Peserta
didik
bersama
teman
sekelompoknya
mengadakan
penyelidikan untuk menemukan konsep luas permukan prisma atau limas sesuai dengan LKPD yang diterimanya. Dari alat peraga yang tersedia untuk membantu proses investigasi, yaitu bangun ruang prisma atau limas yang jika dibuka akan menjadi jaring-jaring. Jaring-jaring tersebut telah diberi petak satuan. Dari jaring-jaring yang ada, peserta didik mendiskusikan dengan teman sekelompoknya untuk memperoleh konsep luas permukaan., yaitu dengan menjumlahkan semua sisi yang ada pada jaring-jaring tersebut. Bahwa luas permukaan prisma atau limas merupakan jumlahan dari sisi-sisi bangun tersebut. Kemudian, setelah peserta didik menemukan rumusnya, peserta didik diminta menghitung luas permukaan bangun tersebut. Semua kegiatan yang harus dilakukan peserta didik telah tertuang dalam LKPD. Pada pertemuan kedua ini peserta didik tampak kesulitan dengan kegiatan yang dilakukan karena peserta didik masih belum terbiasa melakukan investigasi secara langsung dalam penemuan konsep rumus. Akan tetapi, ada juga sebagian dari peserta didik yang sudah paham betul dengan apa yang harus dilakukan berdasarkan petunjuk di LKPD. Guru berkeliling mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan masalah. Dan juga meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil temuannya serta mempresentasikan di depan kelas. Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan, bahwa luas permukaan prisma = Luas alas x t dan luas permukaan limas =
1 x Luas alas x t. 3
Pada akhir pertemuan II ini dilakukan Tes Akhir Siklus I untuk mengukur peserta didik dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran group investigation. Tes Akhir Siklus I yang dilakukan
48
pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2010, diadakan dengan alokasi waktu 15 menit. Pada evaluasi siklus I ini guru memberikan soal dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 15 butir soal. Pada tes ini peserta didik diminta mengerjakan secara individu dan tidak diijinkan membuka catatan. Dalam pelaksanaan tes ini situasi tenang meskipun ada beberapa peserta didik yang bertanya kepada teman yang lain. Guru mengkondisikan kelas agar tetap dalam suasana tenang. c. Hasil Pengamatan Pada penelitian ini juga dilaksanakan pengamatan pada peserta didik dan guru. Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti pada siklus pertama, adalah sebagai berikut: 1). Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. a) Peserta didik masih bingung dalam pembentukan kelompok dikarenakan belum terbiasa. Ini menyebabkan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran penemuan group investigation belum mencapai sesuai yang diharapkan, karena banyak waktu yang tersita pada saat pembentukan kelompok. b) Peserta didik kurang berani bertanya pada guru. Masih malu pada saat presentasi ke depan dan mengerjakan soal-soal di papan tulis. Oleh karenanya guru kadang menunjuk peserta didik agar maju ke depan.. c) Peserta didik masih enggan untuk berdiskusi bersama dengan temannya karena belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan yang mengharuskan peserta didik menemukan konsep dengan diskusi dengan temannya. 2). Hasil pengamatan aktivitas guru Guru belum terbiasa dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation sehingga masih terlihat sedikit bingung dengan langkah-langkahnya. Ini mengakibatkan model pembelajaran group investigation belum dapat diterapkan secara maksimal. d. Evaluasi dan Refleksi
49
Setelah mengadakan tindakan dan pengamatan, guru beserta peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap penelitian yang telah dilakukan. Evaluasi dan refleksi siklus I tersebut adalah: 1) Evaluasi pelaksanaan Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus I guru bersama peneliti melakukan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation. Hal-hal yang masih kurang dan perlu perbaikan adalah: a) Peserta didik masih sulit mengkondisikan diri dalam kelompok, sehingga banyak waktu yang tersita pada saat pembagian kelompok. b) Peserta didik kurang memanfaatkan kelompoknya untuk berdiskusi dalam menemukan konsep. c) Guru belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran goup investigation d) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. 2) Refleksi Berdasarkan evaluasi pada siklus I maka perlu adanya perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I adalah sebagai berikut: a) Peserta didik kurang sigap dalam membentuk kelompok, sehingga pada siklus II peserta didik harus lebih sigap. b) Peserta didik lebih aktif selama berdiskusi dengan teman sekelompoknya dalam menemukan konsep. c) Guru lebih mempersiapkan diri secara maksimal sehingga pada siklus II metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan semestinya. d) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan sehingga perlu dilakukan siklus II.
50
Setelah melalui 4 tahap tersebut,
guru memberikan penilaian terhadap
peserta didik. Penilaian yang diambil guru yaitu hasil belajar peserta didik. Yang diambil melalui Tes Akhir Siklus I. Pelaksanaan tes akhir siklus I digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik. Adapun hasil tes peserta didik pada siklus I ini adalah sebagai berikut Tabel 2 Daftar Nilai Siklus I NO.
NAMA PESERTA
NILAI
KETERANGAN
DIDIK
1
Afina Azizatul Munifah
87
TUNTAS
2
Ahmad Tegar Pranomo
67
TUNTAS
3
Ainul Lathifah
73
TUNTAS
4
Arif Prasojo
30
TIDAK TUNTAS
5
Arrif Nafsakha
73
TUNTAS
6
Beta Indar Wijaya
53
TIDAK TUNTAS
7
Dessi Mujayanti
67
TUNTAS
8
Desya Putri Nurhenny
67
TUNTAS
9
Faisal Dwi Prasetyo
33
TIDAK TUNTAS
10
Feriyanto Rizky Efendi
67
TUNTAS
11
Firman aziz
67
TUNTAS
12
Gitus Dofa Indriana
67
TUNTAS
13
Ika Sulistyowati
67
TUNTAS
14
Ilham adi prabowo
47
TIDAK TUNTAS
15
Ismiati
67
TUNTAS
16
Krisna Sila Putra
33
TIDAK TUNTAS
17
Lefi Ana Khuswatun
73
TUNTAS
18
Lely Nur syakna
40
TIDAK TUNTAS
19
Lisa Kholifah
67
TUNTAS
51
20
Lulu Uli Afna
53
TIDAK TUNTAS
21
Lutfi Aprian asyhari
40
TIDAK TUNTAS
22
M .Ludvy Denny Rosyid
67
TUNTAS
23
M.Nur Rokkhim
27
TIDAK TUNTAS
24
Muhammad Bagus Irawan
40
TIDAK TUNTAS
25
Muhammad Eko Juliyanto
27
TIDAK TUNTAS
26
Muthia Nurul Farida
47
TIDAK TUNTAS
27
Nurul Widiastuti
67
TUNTAS
28
Rahma Eldiana Putri
47
TIDAK TUNTAS
29
Rahmalia Ayu Maharani
67
TUNTAS
30
Salsa Widianingsih
73
TUNTAS
31
Titis Arianti
87
TUNTAS
32
Umniati
73
TUNTAS
33
Vanonny Widiaswari
53
TIDAK TUNTAS
34
Wahyu Dwiki Hartono
47
TIDAK TUNTAS
35
Wahyu Hidayat
53
TIDAK TUNTAS
36
Widiya Rachmawati
67
TUNTAS
37
Yoga Roby Setiawan
53
TIDAK TUNTAS
38
Yuda Bakti Prabowo
67
TUNTAS
Jumlah
2200
Rata-Rata
57.89
≤ 58
52.63%
≤ 75%
Ketuntasan Klasikal
3. Siklus II Pada siklus II ini juga melalui 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian yang telah dilakukan pada siklus II akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Menyiapkan rencana pengajaran dengan materi pokok volum bangun ruang.
52
2) Menentukan kolaborasi dengan teman sejawat sebagai partner penelitian. 3) Merancang pembelajaran dengan metode pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga dan LKPD 4) Menyiapkan LKPD 5, LKPD 6, LKPD 7, LKPD 8, soal latihan, serta tes formatif. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) digunakan sebagai sumber belajar dan lembar kerja. 5) Menyiapkan alat peraga luas permukaan kubus, balok, limas, serta prisma. b. Pelaksanaan 1) Pertemuan I Pertemuan I dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Rabu, 23 Maret 2011 Waktu
: 08.20– 09.40 WIB
Implementasi Tindakan
:
Mempelajari volum kubus dan balok dengan bantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 5 dan LKPD 6), alat peraga, dan sumber-sumber yang lain seperti buku paket, buku LKS, dll. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian peserta didik menjawab salam dilanjutkan dengan membaca basmalah. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai dengan peserta didik mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan kemudian guru mengabsen kehadiran peserta didik. Dilanjutkan pada proses belajar mengajar yang menggunakan model pembelajaran group investigation dengan menggunakan alat peraga (RPP pada lampiran 20). Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar bersemangat dalam belajar volum kubus dan balok karena ini sering dgunakan dalam kehidupan sehari-hari. Guru memberikan apersepsi dengan mengkaitkan balok pada kehidupan sehari-hari terutama pada volum kubus dan balok. “Benda apakah yang ada di sekitar kita yang berbentuk kubus dan balok?”, “Di sekeliling tempat kamu benda apakah yang memanfaatkan volum kubus dan balok? Peserta didik ada yang menjawab bak mandi, kolam renang, akuarium dan
53
lain-lain. Dilanjutkan guru mengadakan tanya jawab untuk menggugah minat peserta didik menemukan sendiri konsep volum kubus dan balok. Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 peserta didik (daftar kelompok siklus II pada lampiran 19). Pembagian kelompok ini sudah tidak seperti siklus I yang segalanya harus dicontohkan guru. Pada siklus II ini peserta didik tinggal meyesuaikan dengan teman barunya. Suasana kelas juga tidak lagi gaduh seperti siklus I. Setelah peserta didik siap dalam kelompoknya guru membagikan LKPD 5 dan LKPD 6, serta alat peraga kubus dan balok. Guru memberikan permasalahan cara menemukan volum kubus dan balok dengan mengadakan diskusi asal-usul volum kubus dan balok tersebut. Bahwa volum kubus dan balok merupakan banyaknya isi yang ada dalam bangun tersebut. Peserta didik mengadakan penyelidikan untuk menemukan konsep volum kubus dan
balok dengan bantuan LKPD dan alat peraga yang
disediakan beserta sumber-sumber lain yang dapat digunakan untuk memudahkan proses investigasi. Guru berkeliling mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan masalah. Pada materi volum yang menggunakan alat peraga ini banyak peserta didik yang tidak lagi merasa kesulitan dalam penggunaannya jadi guru sudah tidak perlu lagi terlalu mengarahkan. Guru juga meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil temuannya serta mempresentasikan kepada temannya. Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan yaitu volum kubus = s x s x s dan volum balok = p x l x t.
Setelah melakukan kesimpulan, untuk mengetahui
kemampuan peserta didik guru memberikan latihan soal. Karena waktu terlalu singkat maka latihan soal 2 ini dikerjakan di rumah sekaligus sbagai PR. Guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
54
2) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada: Hari/Tanggal : Jumat, 25 Maret 2011 Waktu
: 07.00– 08.20 WIB
Implementasi Tindakan
:
a) Mempelajari volum prisma dan limas dengan bantuan alat peraga, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD 7 dan LKPD 8), dan sumber-sumber lain seperti buku paket, buku LKS, dan lain-lain. b) Tes akhir siklus II. Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam dilanjutkan membaca basmalah bersama. Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar benar- benar menguasai materi ini. Dilanjutkan guru memberikan apersepsi dengan mengingat kembali tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya yaitu mencari volum kubus dan balok. Tak lupa guru menyuruh peserta didik mengumpulkan PR dan membahas jika ada peserta didik yang masih merasa kesulitan. Peserta
didik
kembali
membentuk
kelompok
sesuai
dengan
pembagian pada pertemuan kemarin. Pada pembentukan kelompok ini peserta didik sudah sigap. Peserta didik langsung menempatkan diri pada kelompok masing-masing. Pada pembagian kelompok di siklus II ini situasi jauh lebih tenang. Guru membagikan LKPD 7 dan LKPD 8 (ada pada lampiran 28) dan alat peraga volum prisma dan limas. Alat peraga prisma berupa dua buah prisma tegak kongruen yang apabila digabung menjadi balok. Lalu di dalam LKPD 7 tentang volum prisma, guru memberikan permasalahan bagaimana cara menemukan volum prisma yang didapat dari setengah volum balok. Peserta didik diminta melakukan investigasi tentang penemuan konsep rumus prisma tegak segitiga tersebut. Sedangkan alat peraga limas berupa enam buah limas kongruen yang alasnya berbentuk persegi, dan tingginya setengah dari sisi persegi, yang jika digabung akan menjadi limas segi empat
55
beraturan. Di dalam LKPD 8 tentang volum limas, guru memberikan permasalahan bagaimana cara menemukan volum limas yang didapat dari seperenam volum balok. Peserta didik juga diminta melakukan investigasi tentang penemuan konsep rumus limas segiempat tersebut. Peserta didik mengadakan penyelidikan untuk menemukan volum prisma atau limas dengan bantuan LKPD yang telah disediakan oleh guru dan berbagai sumber lain yang dapat dimanfaatkan dalam proses investigasi seperti alat peraga, buku paket, buku LKS, dll. Peserta didik berdiskusi dengan teman satu kelompoknya bahkan saling tanya jawab antarkelompok. Kegiatan diskusi pada siklus II ini lebih hidup dan bersemangat dari pada siklus I. Guru berkeliling mengarahkan peserta didik dan memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang berkaitan dengan masalah.. Guru juga meminta kepada peserta didik untuk menunjukkan hasil temuannya serta mempresentasikna kepada temannya. Guru dan peserta didik bersama-sama mengambil kesimpulan dari penyelidikan yang telah dilakukan yaitu volum prisma = Luas alas × tinggi dan volum limas = 1 × luas alas × tinggi. 3
Setelah melakukan kesimpulan, guru mengadakan tes formatif sebagai tes akhir siklus II ( soal tes akhir siklus II ada pada lampiran 31) untuk dikerjakan oleh peserta didik secara individu. Dalam mengerjakan tes ini format tempat duduk kembali seperti semula tidak berkelompok lagi. Hal ini agar guru mudah memantau dan peserta didik tidak saling mencontek atau melihat jawaban teman. Setelah berakhir waktunya, mengucapkan salam kepada peserta didik. c. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti pada siklus II, adalah sebagai berikut: 1) Hasil pengamatan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran
56
a) Peserta didik sudah sigap dalam membentuk kelompok dikarenakan sudah berpengalaman dalam siklus I. Sehingga pembelajaran segera dimulai dan memperlancar jalannya proses belajar mengajar. b) Peserta didik sudah lebih lancar berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menemukan konsep volum bangun ruang. c) Peserta didik berebutan maju mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. 2) Hasil pengamatan aktivitas guru Guru lebih terampil dalam menerapkan model pembelajaran group investigation karena sudah berpengalaman pada siklus I. d. Evaluasi dan refleksi Setelah selesai melaksanakan pembelajaran pada siklus II guru bersama peneliti melakukan diskusi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation pada siklus II dan diperoleh adalah: 1) Peserta didik lebih sigap dalam membentuk kelompok, sehingga pada siklus II pelajaran segera dimulai tanpa meributkan masalah pembentukan kelompok. 2) Peserta didik mengadakan diskusi dengan kelompoknya untuk menemukan konsep. 3) Guru lebih mempersiapkan diri secara maksimal sehingga pada siklus II metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan semestinya. 4) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas volum kubus dan balok. Sedangkan pada pertemuan kedua membahas volum limas dan prisma serta dilaksanakannya tes akhir siklus II.
57
Tabel 3 Daftar Nilai Siklus II NILAI NO.
NAMA PESERTA DIDIK
KETERANGAN
1
Afina Azizatul Munifah
87
TUNTAS
2
Ahmad Tegar Pranomo
93
TUNTAS
3
Ainul Lathifah
67
TUNTAS
4
Arif Prasojo
80
TUNTAS
5
Arrif Nafsakha
100
TUNTAS
6
Beta Indar Wijaya
80
TUNTAS
7
Dessi Mujayanti
93
TUNTAS
8
Desya Putri Nurhenny
93
TUNTAS
9
Faisal Dwi Prasetyo
73
TUNTAS
10
Feriyanto Rizky Efendi
67
TUNTAS
11
Firman aziz
73
TUNTAS
12
Gitus Dofa Indriana
80
TUNTAS
13
Ika Sulistyowati
60
TUNTAS
14
Ilham adi prabowo
53
TIDAK TUNTAS
15
Ismiati
67
TUNTAS
16
Krisna Sila Putra
60
TUNTAS
17
Lefi Ana Khuswatun Khasanah
87
TUNTAS
18
Lely Nur syakna
93
TUNTAS
19
Lisa Kholifah
93
TUNTAS
20
Lulu Uli Afna
60
TUNTAS
21
Lutfi Aprian asyhari
80
TUNTAS
22
M .Ludvy Denny Rosyid
60
TUNTAS
23
M.Nur Rokkhim
73
TUNTAS
24
Muhammad Bagus Irawan
67
TUNTAS
58
25
Muhammad Eko Juliyanto
-
-
26
Muthia Nurul Farida
87
TUNTAS
27
Nurul Widiastuti
60
TUNTAS
28
Rahma Eldiana Putri
53
TIDAK TUNTAS
29
Rahmalia Ayu Maharani
93
TUNTAS
30
Salsa Widianingsih
80
TUNTAS
31
Titis Arianti
80
TUNTAS
32
Umniati
53
TIDAK TUNTAS
33
Vanonny Widiaswari
73
TUNTAS
34
Wahyu Dwiki Hartono
67
TUNTAS
35
Wahyu Hidayat
80
TUNTAS
36
Widiya Rachmawati
80
TUNTAS
37
Yoga Roby Setiawan
67
TUNTAS
38
Yuda Bakti Prabowo
60
TUNTAS
Jumlah
2772
Rata-Rata
74.90
≥ 58
91.89 %
≥ 75%
Ketuntasan Klasikal
B. Pembahasan 1. Prasiklus Berdasarkan tabel daftar nilai peserta didik di atas maka diperoleh rata-rata hasil 52.97 dengan ketuntasan klasikal 26.32%. Rata-rata pada tersebut tidak mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 58. Kurangnya peran serta peserta didik dalam proses belajar mengajar mengakibatkan pemahaman peserta didik dalam materi kurang sehingga hasilnya pun masih jauh dari yang diharapkan. Adanya hal tersebut bisa disimpulkan pembelajaran tahun sebelumnya peserta didik masih kesulitan memahami konsep darimana rumus diturunkan. Guru yang mendominasi kelas sedangkan peserta didik kurang aktif dalam
kegiatan
pembelajaran. Mereka hanya duduk diam mendengarkan keterangan guru. Hal ini
59
membuat peserta didik tidak mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri sehingga apa yang mereka mudah lupa apa yang sudah diterangkan oleh guru. Dengan mengkaji
pembelajaran
tahun yang lalu, nilai rata-rata belum
mencapai KKM, maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi adalah pada peserta didik. Oleh karena itu diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi bangun ruang yang melibatkan peran peserta didik aktif dalam mengkonstruksi pemahaman mereka masing-masing. Salah satu model pembelajaran yang ditawarkan peneliti adalah model pembelajaran group investigation. Berdasarkan data yang ada pada prasiklus ini dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 4 Hasil Prasiklus Indikator
Prasiklus
Rata-rata hasil belajar
52.97
Ketuntasan klasikal
26.32 %
2. Siklus I Dari data di atas diperoleh rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar 57.89 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 52.63%. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran group investigation untuk hasil belajar peserta didik kelas VIII F di MTs N 1 Semarang harus dilaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II. Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa kekurangan yang dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik. Guru belum maksimal dalam mengadakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran group investigation. Hal ini dikarenakan guru belum terbiasa melakukan model pembelajaran group investigation
60
yang
membutuhkan
persiapan
khusus
agar
bersemangat
dalam
kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap peserta didik pada siklus I, peserta didik kurang sigap dalam membentuk kelompok dikarenakan belum terbiasa dengan pembelajaran kelompok. Ada sebagian peserta didik yang malas untuk berpindah tempat dan ganti formasi dalam belajar. Ada yang merasa tidak cocok dengan teman kelompoknya. Sehingga jalannya proses belajar mengajar belum berjalan sesuai yang direncanakan karena kelas juga sangat gaduh. Peserta didik kurang berani bertanya dan masih tampak enggan untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik juga tidak semuanya antusias ketika guru memberikan soal latihan untuk dikerjakan di papan tulis. Walaupun ada beberapa dari peserta didik yang berebut untuk mengerjakan soal di papan tulis. Peserta didik juga kurang terampil dalam memanfaatkan berbagai sumbersumber lain dalam proses investigasi mereka seperti bulu paket, LKS, maupun alat peraga yang telah disediakan. Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
Tabel 5 Hasil Pembelajaran Siklus I INDIKATOR
Prasiklus
Siklus I
Rata-rata hasil belajar
52.97
57.89
Ketuntasan
26.32%
52.63 %
61
RATA-RATA HASIL BELAJAR 57.89 58 56
Prasiklus
52.97 54
Siklus I
52 50 Rata-rata hasil belajar
Gambar 2 Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik prasiklus dan siklus I
Dari grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik di atas, tampak bahwa dari pra siklus ke siklus I, rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan sebesar 4.92 poin.
KETUNTASAN KLASIKAL
52.63% 60.00% 50.00% 40.00%
26.32%
30.00%
Prasiklus Siklus I
20.00% 10.00% 0.00% Ketuntasan klasikal
Gambar 3 Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik prasiklus dan siklus I Dari grafik perbandingan ketuntasan klasikal di atas, tampak bahwa pada pra siklus ke siklus I ketuntasan klasikal peserta didik mengalami peningkatan sebesar 26.31%. Dari grafik rata-rata dan ketuntasan peserta didik di atas terlihat bahwa ada peningkatan dari prasiklus ke siklus I. Siklus I telah menggunakan model pembelajaran group investigation. Oleh karena itu bisa meningkatkan hasil belajar
62
meskipun belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka perlu dilanjutkan ke siklus II. 3. Siklus II Dari data di atas diperoleh rata-rata hasil belajar peserta didik 74.90 dengan prosentase
akhir siklus II ketuntasan belajar 91.89 %. 34 peserta didik tuntas
sedangkan 3 peserta didik tidak tuntas. Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan siklus berikutnya dan dicukupkan pada siklus II ini. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran group investigation sudah berjalan dengan semestinya sehingga menunjukkan hasil yang baik. Selama berlangsungnya kegiatan di siklus II kekurangan-kerurangan yang ada di siklus I sudah bisa teratasi. Baik peserta didik maupun guru telah menunjukkan peningkatan. Hal ini juga dikarenakan peserta didik dan guru sudah Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada siklus kedua, adalah peserta didik sudah sigap dalam membentuk kelompok dikarenakan sudah berpengalaman dalam siklus I. Ketika guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok, mereka segera bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Sehingga pembelajaran
dapat segera dimulai dan memperlancar jalannya proses belajar
mengajar. Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk menemukan konsep volum bangun ruang. Dengan penuh semangat peserta didik berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Setelah itu, mereka mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Meningkatnya keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan hasil belajar juga meningkat. Melihat hasil pada siklus II ini, dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan dapat dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Maka dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran group investigation pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs N 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Secara keseluruhan hasil penelitian dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
63
Tabel 6 Hasil Pembelajaran Siklus II Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Rata-rata hasil belajar
52.97
57.89
74.90
Ketuntasan
26.32%
52.63 %
91.89 %
RATA-RATA HASIL BELAJAR 74.9 80 52.97
57.89
60
Prasiklus Siklus I
40
Siklus II 20 0 Rata-rata hasil belajar
Gambar 4 Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
Dari grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik di atas, tampak bahwa dari pra siklus ke siklus I, rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan sebesar 4.92 poin. Sedangkan dari siklus I ke siklus II, rata-rata hasil belajar peserta didik terjadi peningkatan sebesar 17.01 poin.
64
KETUNTASAN KLASIKAL
91.89% 100.00% 80.00%
52.63%
60.00% 40.00%
Prasiklus Siklus I
26.32%
Siklus II
20.00% 0.00% Ketuntasan klasikal
Gambar 5 Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
Dari grafik perbandingan ketuntasan klasikal di atas, tampak bahwa pada pra siklus ke siklus I ketuntasan klasikal peserta didik mengalami peningkatan sebesar 26.31%. Sedangkan pada siklus I ke siklus II ketuntasan klasikal peserta didik mengalami peningkatan sebesar 39.26%. Dari grafik di atas terlihat jelas bahwa setiap siklus dari prasiklus sampai siklus II mengalami peningkatan, baik peningkatan hasil belajar maupun ketuntasan klasikal. Ini menunjukkan model pembelajaran group investigation tepat digunakan pada materi pokok bangun ruang pada peserta didik kelas VIII F MTs N 1 Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah cukup baik dari pada pada siklus sebelumnya. Meningkatnya hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan rata-rata hasil belajar peserta didik dan ketuntasan belajar sudah mencapai indikator keberhasilan yang dicapai. Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus berikutnya.
65
66
BAB V PENUTUP
A. Penutup Untaian syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT dengan kalimat hamdalah “Alhamdulillahirobbil’alamin” karena hanya dengan keajaiban tangan– tangan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sysrat guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo Semarang. Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin… Amin…. Amin…. Allahumma Amin…Sekian dari penulis dan rasa terima kasih selalu tercurah pada semua insan Illahi.
B. Simpulan Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi pokok bangun ruang dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 2010-2011 dari bab I sampai bab V, maka pada akhir skripsi ini dapat disimpulkan bahwa: ”Dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation (GI) pada materi pokok bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang tahun pelajaran 20102011. Hal ini ditunjukan pada peningkatan hasil akhir tiap siklus yaitu pada pra siklus rata-rata hasil belajar sebesar 52.97 dengan ketuntasan belajar 26.32%, pada siklus I rata–rata hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 57.89 dengan ketuntasan klasikal 52.63%, dan pada siklus II rata-rata hasil belajar peserta didik lebih meningkat lagi mencapai 74.90 dengan ketuntasan klasikal 91.89%.
C. Saran Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil penelitian yang diperoleh selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di MTs Negeri 1 Semarang peneliti menyajikan saran sebagai berikut:
66
1. Model pembelajaran group investigation perlu diterapkan oleh guru matematika kelas VIII F MTs Negeri 1 Semarang pada khususnya dan guru lain disekolah lain pada umumnya, karena model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2. Dalam proses kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk lebih kreatif dalam melaksanakan
proses
pembelajaran.
Misalnya
dengan
menerapkan
model
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi ajar sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan lagi ketika pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
67
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran, Surabaya: Insan Cendekia, 2002. Asyono, Matematika Kelas IX SMP dan MTs, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005. Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta, 2009.
Cunayah, Cucun, dkk, Pelajaran Matematika Untuk SMP/MTS Kelas VIII, Bandung: CV,Yrama Widya, 2008. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Mekar Surabaya, 2002. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. Muslich, Masnur, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Saminanto, Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Semarang: Rasail Media Group, 2010. Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010. Slavin, Robert E., Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008.
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005.
Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. Suherman, Erman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: JICA-UPI, 2003. Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2009.
Suyitno, Amin, Pemilihan Model-Model Penbelajaran dan Penerapannya di SMP, Semarang: UNNES, 2006. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendekatan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosda Karya, 2000. Tompomas, Husain, Matematika Plus SMP Kelas IX, Jakarta: Yudistira, 2005. Tri Anni, Catharina, dkk, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 1996. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Tim Prestasi Pustaka, 2007. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Prenada Media Group, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Daftar Nilai Hasil Belajar Prasiklus
Tabel 2
Daftar Nilai Siklus I
Tabel 3
Daftar Nilai Siklus II
Tabel 4
Hasil Prasiklus
Tabel 5
Hasil Pembelajaran Siklus I
Tabel 6
Hasil Pembelajaran Siklus II
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Prosedur Kerja Siklus I dan Siklus II
Gambar 2
Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik prasiklus dan siklus I
Gambar 3
Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik prasiklus dan siklus I
Gambar 4
Grafik perbandingan rata-rata hasil belajar peserta didik pada pra siklus, siklus I dan siklus II
Gambar 5
Grafik perbandingan ketuntasan klasikal peserta didik pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Daftar Kelompok Siklus I
Lampiran 2
RPP siklus I pertemuan pertama
Lampiran 3
LKPD pertemuan pertama
Lampiran 4
Kunci Jawaban LKPD pertemuan pertama
Lampiran 5
Latihan Soal 1
Lampiran 6
Kunci Jawaban Latihan Soal 1
Lampiran 7
Tugas Rumah 1
Lampiran 8
Kunci Jawaban Tugas Rumah 1
Lampiran 9
RPP siklus I pertemuan kedua
Lampiran 10 LKPD pertemuan kedua Lampiran 11 Kunci Jawaban LKPD pertemuan kedua Lampiran 12 Kisi-kisi Tes Akhir Siklus I Lampiran 13 Tes Akhir Siklus I Lampiran 14 Kunci jawaban Tes Akhir Siklus I Lampiran 15 Hasil Skor Tes Akhir Siklus I Lampiran 16
Daftar Subjek Siklus I
Lampiran 17 Daftar Hadir Siklus I Lampiran 18 Jadwal PTK Siklus I Lampiran 19 Daftar Kelompok Siklus II Lampiran 20 RPP siklus II pertemuan pertama Lampiran 21 LKPD pertemuan ketiga Lampiran 22 Kunci jawaban LKPD pertemuan kedua Lampiran 23 Latihan Soal 2 Lampiran 24 Kunci jawaban Latihan Soal 2
Lampiran 25 Tugas Rumah 2 Lampiran 26 Kunci jawaban Tugas Rumah 2 Lampiran 27 RPP siklus II pertemuan kedua Lampiran 28 LKPD pertemuan keempat Lampiran 29 Kunci jawaban LKPD pertemuan keempat Lampiran 30 Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II Lampiran 31 Tes Akhir Siklus II Lampiran 32 Kunci jawaban Tes Akhir Siklus II Lampiran 33 Hasil Skor Tes Akhir Siklus II Lampiran 34
Daftar Subjek Siklus II
Lampiran 35 Daftar Hadir Siklus II Lampiran 36 Jadwal PTK Siklus II Lampiran 37 Jadwal PTK Lampiran 38 Silabus Lampiran 39 Instrumen pengumpulan data wawancara Lampiran 40 Instrumen pengamatan aktivitas peserta didik Lampiran 41 Dokumentasi Lampiran 42 Surat izin Riset Lampiran 43 Surat keterangan riset
Lampiran 1 DAFTAR KELOMPOK BELAJAR KELAS VIII F SIKLUS I Kelompok I No.
Nama Anggota
Kelompok V No. Nama Anggota
1.
Afina Azizatul M.
1.
Arrif Nafsaka
2.
Desya Putri Nur H.
2.
M. Eko Juliyanto
3.
Leviana Uswatun K.
3.
Umniati
4.
Lely Nur Syakna
4.
Vanonny Widiaswari
5.
Rahmalia Ayu M.
5.
Wahyu Hidayat
Kelompok II No. Nama Anggota
Kelompok VI No. Nama Anggota
1.
Ika Sulistyowati
1.
Beta Indarwijaya
2.
Ilham Adi Prabowo
2.
M. Nur Rockim
3.
Kresna Sila Putra
3.
Arif Prasojo
4.
Nurul Widiatuti
4.
Lutfi Aprian Ashari
5.
Rahma Eldiana Putri
5.
Ahmad Tegar P.
Kelompok III No. Nama Anggota
Kelompok VII No.
Nama Anggota
1.
Salsa Widianingsih
1.
Faisal Dwi P.
2.
Muthia Nurul Fadilla R.
2.
Firman Aziz
3.
Yoga
3.
Gitus Dofa
4.
Yudha
4.
M. Ludvi D.
5.
M. Bagus I.
Kelompok IV No. Nama Anggota
Kelompok VIII No.
Nama Anggota
1.
Desi Mujayanti
1.
Ainul Lathifah
2.
Lisa Kholifah
2.
Ferianto
3.
Titis Ariyanti
3.
Ismiati
4.
Widiya Rachmawati
4.
Lulu Uli Afna
5.
Wahyu Dwiki H.
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Satuan Pendidikan
: MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: XII/Gasal
Materi Pokok
: Bangun Ruang
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan
:1
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas. C. Indikator 1. Dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok 2. Dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok. 3. Dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui luas permukaannya. D. Tujuan Pembelajaran. 1. Peserta didik dapat menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok 2. Peserta didik dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok dengan benar. 3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui luas permukaannya dengan benar. E. Model Pembelajaran 1. Model pembelajaran : group investigation 2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok F. Materi Pembelajaran: Luas permukaan kubus dan balok 1. Luas Permukaan Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi yang kongruen (sama sebangun).
H
G
E
F
s D A
C
s
B
s
Gambar 1. Kubus dan Jaring-jaringnya
Kubus mempunyai permukaan, sehingga kubus mempunyai luas permukaan. Luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaring kubus yang dibuat. Dari jaring-jaring kubus terlihat bahwa kubus memiliki enam buah bidang dengan setiap bidangnya berbentuk persegi. Maka, Luas jaring-jaring kubus = 6 x luas persegi = 6 x (s x s) = 6s2 Jadi luas permukaan kubus sama dengan luas jaring-jaringnya. Luas permukaan kubus = 6 s2 Keterangan:
L = luas permukaan s = panjang rusuk kubus
2. Luas Permukaan Balok Balok adalah bangun ruang yang sisi-sisi berhadapannya berbentuk persegi panjang yang kongruen.
G
H E
F
t D A
C
p
B
l
Gambar 2. Balok dan Jaring-jaringnya
L = 2pl + 2pt + 2lt Keterangan: L = luas permukaan balok p = panjang l = lebar t = tinggi G. Pelaksanaan Pembelajaran: 1. Pendahuluan (10 menit) a. Guru memberi salam. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik c. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut. (i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi luas permukaan kubus dan balok dengan menerapkan model pembelajaran group investigation supaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. (ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari d. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut. (i) Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik materi pelajaran sebelumnya tentang materi kubus dan balok yang telah dipelajari di SD. (ii) Guru menanyakan “Apa saja benda di sekeliling kita yang berbentuk kubus dan balok?”
2. Kegiatan inti Fase 1 . Memilih Topik (10 menit) a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah Topik 1: Luas permukaan kubus Topik 2: Luas permukaan balok b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan kelompok. c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang ingin dibahas. d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik yang mereka pilih. Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit) a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok. b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok. Fase 3. Implementasi (10 menit) a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku panduan. c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan. Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (20 menit) a. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKPD secara berkelompok b. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai batas waktu yang telah ditentukan Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit)
a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil
diskusi.
mempresentasikan
bagaimana
Peserta
cara
didik
membuat
diminta jawaban
untuk dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan. b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan. c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang kurang tepat. Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit) a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing. b. Guru memberikan soal latihan tentang luas permukaan kubus dan balok. c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara individu d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan. e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa mengerjakan atau banyak yang menjawab salah. 3. Kegiatan penutup (5 menit) a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan refleksi. b. Guru memberikan tugas rumah (lampiran 7) c. Mengucap salam. H. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar
: LKPD
2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008 I. Penilaian : Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak ada
b. Tes Proses : ada (pengamatan) c. Tes Akhir : Tidak ada
Semarang, 9 Maret 2011 Guru Mapel Matematika,
(Suwahir, S.Pd) NIP. 197004201999031003
Peneliti,
(Yunita Haffidianti) NIM. 073511036
Lampiran 3
LKPD 2 (Lembar Kerja Peserta Didik) Luas Permukaan Balok Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi panjang. 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring balok. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan balok
H
G
H
D
C
G
H
E
A
B
F
E
G
H E
F
D
C
A
B
(a)
E
F
(b)
Gambar 1. Balok dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Balok pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi balok ada ….. buah, yaitu Perhatikan Gambar.1 (b) Luas sisi ABFE = ….. satuan x ….. satuan = …..satuan luas Luas sisi CDGH = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas Luas sisi ABCD = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas Luas sisi EFGH = ….. satuan x ….. satuan = …..satuan luas Luas sisi ADHE = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas Luas sisi BCGF = ….. satuan x ….. satuan = …. satuan luas Luas seluruh permukaan balok adalah = LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF = ( …… + …… + …… + …… + …… + …… ) satuan luas = ( ( 2 x ….. ) + ( 2 x ….. ) + ( 2 x ….. ) satuan luas = 2 x ( ….. + ….. + ….. ) satuan luas = …….. satuan luas
Q
R O
P
t N K
M
p
L
l
Gambar 2. Balok dan jaring- jaringnya
Perhatikan Gambar 2. Misalkan balok KLMN.OPQR dengan sisi-sisinya ….. , …… , …… , …… , …… , …… , maka luas permukaan balok seluruhnya adalah = = = =
Luas ....... + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas …… ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) + ( ……. ) ( 2 x ( ……. )) + ( 2 x ( ……. )) + ( 2 x ( ……. )) 2 x ( …… + ……. + ……. )
Kesimpulan : Jadi untuk balok dengan panjang sisinya p, l, dan t, maka: Luas permukaan balok : L = 2 x ( …… + ……. + ……. )
LKPD 1 (Lembar Kerja Peserta Didik) Luas Permukaan Kubus Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi. 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring kubus. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan kubus. H H
G
E
F
D
C
A
B
(a)
G
H
D
C
G
H
E
A
B
F
E
E
F
(b)
Gambar 1. Kubus dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Kubus pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas daerah pada gambar 1. (i) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi kubus ada ….. buah, yaitu Perhatikan Gambar.1 (b) 2 Luas sisi ABFE = ….. satuan x ….. satuan = (…..) satuan luas 2 Luas sisi CDGH = ….. satuan x ….. satuan = (…..) satuan luas 2 Luas sisi ABCD = ….. satuan x ….. satuan = (…. ) satuan luas 2 Luas sisi EFGH = ….. satuan x ….. satuan = (…..) satuan luas 2 Luas sisi ADHE = ….. satuan x ….. satuan = (…. ) satuan luas 2 Luas sisi BCGF = ….. satuan x ….. satuan = (…. ) satuan luas Luas seluruh permukaan kubus adalah = LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF 2 2 2 2 2 2 = ( (…..) + ( …. ) + (…. ) + (…. ) + (…. ) + (….) ) satuan luas 2 = 6 x (…..) satuan luas = 6 x ….. satuan luas = …….. satuan luas
H
G
E
F
s D A
C
s
B
s
Gambar 2. Kubus dan jaring- jaringnya
Perhatikan Gambar 2. Misalkan kubus KLMN.OPQR dengan sisinya sisi-sisinya …… , …… , ….. , …… , …… , …… , maka luas permukaan kubus seluruhnya adalah = Luas ....... + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas ……. + Luas …… 2 2 2 2 2 2 = (…..) + ( …. ) + (…. ) + (…. ) + (…. ) + (….) 2 = 6 x (…..)
Kesimpulan : Jadi untuk kubus dengan panjang sisinya s, maka: Luas permukaan kubus : L = 6 x (…..)
2
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN LKPD 2 Luas Permukaan Balok Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi panjang. 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring balok. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan balok
H
G
H
D
C
G
H
E
A
B
F
E
G
H E
F
D
C
A
B
(a)
E
F
(b)
Gambar 1. Balok dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Balok pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi balok ada 6 buah, yaitu Perhatikan Gambar.1 (b) Luas sisi ABFE = 4 satuan x 3 satuan = 12 satuan luas Luas sisi CDGH = 4 satuan x 3 satuan = 12 satuan luas Luas sisi ABCD = 4 satuan x 2 satuan = 8 satuan luas Luas sisi EFGH = 4 satuan x 2 satuan = 8 satuan luas Luas sisi ADHE = 3 satuan x 2 satuan = 6 satuan luas Luas sisi BCGF = 3 satuan x 2 satuan = 6 satuan luas Luas seluruh permukaan balok adalah = Luas ABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+LuasBCGF = ( 12 + 12 + 8 + 8 + 6 + 6 ) satuan luas = ( ( 2 x 12 ) + ( 2 x 8 ) + ( 2 x 6 ) satuan luas = 2 x ( 12 + 8 + 6 ) satuan luas = 52 satuan luas
Q
R O
P
t
G
N
M G
K
L
R O
N K
R
M
p
L
l
R O
O
P
P
Gambar 2. Balok dan jaring- jaringnya
Perhatikan Gambar 2. Misalkan balok KLMN.OPQR dengan sisi-sisinya KLMN, OPQR, MNQR, KLOP, OKNR, PLMQ maka luas permukaan balok seluruhnya adalah = LuasKLMN+LuasKLOP+LuasMNQR+LuasOPQR+LuasOKNR+LuasPLMQ = (pxl)+(pxl)+(pxt)+(pxt)+(lxt)+(lxt) = ( 2 x ( p x l )) + ( 2 x ( p x t )) + ( 2 x ( l x t )) = 2 x ( pl + pt + lt ) Kesimpulan : Jadi untuk balok dengan panjang sisinya p, l, dan t, maka: Luas permukaan balok : L = 2 x ( pl + pt + lt )
KUNCI JAWABAN LKPD 1 Luas Permukaan Kubus Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi. 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring kubus. Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan kubus. H H
G
E
F
D
C
A
B
(a)
G
H
D
C
G
H
E
A
B
F
E
E
F
(b)
Gambar 1. Kubus dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Kubus pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas daerah pada gambar 1. (i) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi kubus ada ….. buah, yaitu Perhatikan Gambar.1 (b) 2 Luas sisi ABFE = 3 satuan x 3 satuan = (3) satuan luas 2 Luas sisi CDGH = 3 satuan x 3 satuan = (3) satuan luas 2 Luas sisi ABCD = 3 satuan x 3 satuan = (3) satuan luas 2 Luas sisi EFGH = 3 satuan x 3 satuan = (3) satuan luas 2 Luas sisi ADHE = 3 satuan x 3 satuan = (3) satuan luas 2 Luas sisi BCGF = 3 satuan x 3 satuan = (3) satuan luas Luas seluruh permukaan kubus adalah = Luas ABFE+LuasCDGH+LuasABCD+LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF 2 2 2 2 2 2 = ( (3) + (3) + (3) + (3) + (3) + (3) ) satuan luas 2 = 6 x (3) satuan luas = 6 x 9 satuan luas = 54 satuan luas
H
G
E
F
s D A
C
s
B
s
Gambar 2. Kubus dan jaring- jaringnya
Perhatikan Gambar 2. Misalkan kubus ABCD.EFGH dengan sisinya sisi-sisinya ABFE, CDGH, ABCD, EFGH, ADHE, BCGF maka luas permukaan kubus seluruhnya adalah = LuasABFE+LuasCDGH+LuasABCD+ LuasEFGH+LuasADHE+Luas BCGF 2 2 2 2 2 2 = (s) + (s ) + (s) + (s) + (s) + (s) 2 = 6 x (s)
Kesimpulan : Jadi untuk kubus dengan panjang sisinya s, maka: Luas permukaan kubus : L = 6 x (s)
2
Lampiran 5
LATIHAN SOAL 1
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 6 cm b. 9 cm c. 11 cm d. 15 cm 2. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 7 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 4 cm x 4 cm c. 9 cm x 8 cm x 6 cm d. 8 cm x 8 cm x 4 cm
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL 1
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 6 cm b. 9 cm c. 11 cm d. 15 cm 2. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 7 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 4 cm x 4 cm c. 9 cm x 8 cm x 6 cm d. 8 cm x 8 cm x 4 cm JAWABAN 1. Luas permukaan kubus = 6 x s x s a. L = 6 x 6 cm x 6 cm = 216 cm2 b. L = 6 x 9 cm x 9 cm = 486 cm2 c. L = 6 x 11 cm x 11 cm = 726 cm2 d. L = 6 x 15 cm x 15 cm = 1350 cm2 2. Luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt) a. L = 2 x ( (7 cm x 4 cm) + (7 cm x 2 cm) + (4 cm x 2 cm)) = 2 x (28 cm2 + 14 cm2 + 8 cm2) = 2 x 50 cm2 =100 cm2 b. L = 2 x ( (8 cm x 4 cm) + (8 cm x 4 cm) + (4 cm x 4 cm)) = 2 x (32 cm2 + 32 cm2 + 16 cm2) = 2 x 80 cm2 =160 cm2 c. L = 2 x ( (9 cm x 8 cm) + (9 cm x 6 cm) + (8 cm x 6 cm)) = 2 x (72 cm2 + 54 cm2 + 48 cm2) = 2 x 174 cm2 = 348 cm2 d. L = 2 x ( (8 cm x 8 cm) + (8 cm x 4 cm) + (8 cm x 4 cm)) = 2 x (64 cm2 + 32 cm2 + 32 cm2) = 2 x 128 cm2 = 256 cm2
Lampiran 7
TUGAS RUMAH 1
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm 2. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya 1.176 cm2. Hitunglah panjang rusuk kubus! 3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan luas permukaan kedua kubus! 4. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm d. 9 cm x 8 cm x 4 cm 5. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm2 . Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok! 6. Hitunglah perbandingan luas permukaan dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm dan (8 x 7 x 4)cm!
Lampiran 8
KUNCI JAWABAN TUGAS RUMAH 1
1. Hitunglah luas permukaan kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm Jawab: Luas permukaan kubus = 6 x s x s a. L = 6 x 4 cm x 4 cm = 96 cm2 b. L = 6 x 7 cm x 7 cm = 294 cm2 c. L = 6 x 10 cm x 10 cm = 600 cm2 d. L = 6 x 12 cm x 12 cm = 864 cm2 2. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya 1.176 cm2. Hitunglah panjang rusuk kubus! Jawab: L s=2 6 =2
1.176 cm 2 6
= 2 196 cm 2 = 14 cm
3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan luas permukaan kedua kubus! Jawab: Luas permukaan I : Luas permukaan II 6s2 : 6s2 6(6)2 : 6(10)2 36 : 100 9 : 25 4. Hitunglah luas permukaan balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm
d. 9 cm x 8 cm x 4 cm Jawab: Luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt) a. L = 2 x ( (8 cm x 4 cm) + (8 cm x 2 cm) + (4 cm x 2 cm)) = 2 x (32 cm2 + 16 cm2 + 8 cm2) = 2 x 56 cm2 =112 cm2 b. L = 2 x ( (8 cm x 3 cm) + (8 cm x 4 cm) + (3 cm x 4 cm)) = 2 x (24 cm2 + 32 cm2 + 12 cm2) = 2 x 68 cm2 =136 cm2 c. L = 2 x ( (9 cm x 9 cm) + (9 cm x 6 cm) + (9cm x 6 cm)) = 2 x (81 cm2 + 54 cm2 + 54 cm2) = 2 x 189 cm2 = 378 cm2 d. L = 2 x ( (9 cm x 8 cm) + (4cm x 4 cm) + (8 cm x 4 cm)) = 2 x (72 cm2 + 16 cm2 + 32 cm2) = 2 x 120 cm2 = 240 cm2 5. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm2 . Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok! Jawab: Luas permukaan balok = 2 x (pl + pt + lt) 198 = 2 x ((p x 6) + (p x 3) + (6 x 3)) 198 = 2 x (6p + 3p + 18) 198 = 2 x (9p + 18) 198 = 18p + 36 198 – 36 = 18 p 162 = 18 p p = 162:18 p = 9 cm 6. Hitunglah perbandingan luas permukaan dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm dan (8 x 7 x 4)cm! Jawab: Luas permukaan I : Luas permukaan II 2 x (pl + pt + lt) : 2 x (pl + pt + lt) 2 x ((6 x 5) + (6 x 4) + (5 x 4)) : 2 x ((8 x 7) + (8x 4) + (7 x 4)) 2 x (30 + 24 + 20) : 2 x (56 + 32 + 28) 2 x 74 : 2 x 116 148 : 232 37 : 58
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: XII/Gasal
Materi Pokok
: Bangun Ruang
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan
:2
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas. C. Indikator 1. Dapat menentukan rumus luas permukaan prisma dan limas 2. Dapat menghitung luas permukaan prisma dan limas. 3. Dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui luas permukaannya. D. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menentukan rumus luas permukaan prisma dan limas 2. Peserta didik dapat menghitung luas permukaan prisma dan limas dengan benar. 3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui luas permukaannya dengan benar. E. Model Pembelajaran 1. Model pembelajaran : group investigation 2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Luas Permukaan Prisma dan Limas 1. Luas Permukaan Prisma E E D
D
F
E
F E
A
C B
A
C
B
B
B
(a)
(b) Gambar 1. Prisma dan jaring-jaringnya
Secara umum, rumus luas permukaan prisma sebagai berikut. Luas permukaan prisma = (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi)
2. Luas Permukaan Limas E E
A
D
E
E B
D
C
C E
A
(a)
B
(b)
Gambar. Limas segi empat dan jaring-jaringnya
Luas permukaan limas =luaspersegi ABCD +luas ∆ TAB+luas ∆ TBC+luas ∆ TCD+luas ∆ TAD = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak Jadi,
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak
G. Pelaksanaan Pembelajaran: 1. Pendahuluan (5 menit) a. Guru memberi salam. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik c. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut. (i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi luas permukaan prisma dan limas dengan menerapkan model pembelajaran group investigation supaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. (ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari d. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut. (i) Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik materi pelajaran sebelumnya tentang materi prisma dan limas yang telah dipelajari di SD. (ii) Guru menanyakan “Apa saja benda di sekeliling kita yang berbentuk prisma dan limas?” 2. Kegiatan inti Fase 1 . Memilih Topik (5 menit) a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah Topik 1: Luas permukaan prisma Topik 2: Luas permukaan limas b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada
peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan kelompok. c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang ingin dibahas. d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik yang mereka pilih. Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit) a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok. b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok. Fase 3. Implementasi (10 menit) a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku panduan. c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan. Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (15 menit) a. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKPD secara berkelompok b. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai batas waktu yang telah ditentukan Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit) a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil
diskusi.
mempresentasikan
bagaimana
Peserta
cara
didik
membuat
diminta jawaban
untuk dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan. b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan.
c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang kurang tepat. Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit) a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing. b. Guru memberikan soal latihan tentang luas permukaan prisma dan limas. c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara individu d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan. e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa mengerjakan atau banyak yang menjawab salah. 3. Kegiatan penutup (20 menit) a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan refleksi. b. Guru melakukan tes akhir siklus I. c. Mengucap salam. H. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar
: LKPD
2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008 I. Penilaian : 1. Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 2. Jenis Tes: a. Tes Awal : b. Tes Proses : Pengamatan c. Tes Akhir : Tertulis (lampiran 13)
Semarang, 11 Maret 2011
Guru Mapel Matematika,
(Suwahir, S.Pd) NIP. 197004201999031003
Peneliti,
(Yunita Haffidianti) NIM. 073511036
Lampiran 10
LKPD 3 (Lembar Kerja Peserta Didik) Luas Permukaan Prisma Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring prisma.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan prisma
E E D
D
F
E
F E
A
C B B
A
C
B
B
(a)
(b) Gambar 1. Prisma dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Prisma pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi prisma ada ….. buah, yaitu
Perhatikan Gambar.1 (b) Luas sisi ABC =
1 × ...... × ...... 2
Luas sisi DEF =
1 × ...... × ...... 2
Luas sisi BADE = .......× ......... Luas sisi ACFD = .......× ......... Luas sisi CBEF = ........× .........
Luas seluruh permukaan prisma adalah = luas ∆ ….. + luas ∆ ….. + luas ……+ luas …..+ luas ….. = (2 × luas ∆ ABC) + (…. × ….) + (….. × …..) + (….. × …..) = (2 × luas ∆ ABC) + [(….. + ….. + …..)] × AD] = (2 × …..) + (….. ∆ ABC × …..) = (2 × …..) + (……. × …….)
Dengan demikian, secara umum rumus luas permukaan prisma sebagai berikut. Luas permukaan prisma = (2 × ……) + (…… × ……)
LKPD 4 (Lembar Kerja Peserta Didik) Luas Permukaan Limas
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi dan segitiga 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring limas.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan limas.
E E
A
D
E
E B
D
C
C E
A
(a)
B
(b)
Gambar. Limas segi empat dan jaring-jaringnya
Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya. 1. Pada kertas berpetak, gambarlah persegi panjang sisi 8 satuan dan empat buah segitiga sama kaki dengan panjang alas 8 satuan, sedangkan tingginya 9 satuan. 2. Potonglah persegi dan segitiga tersebut pada tepi-tepinya. Kemudian susunlah menjadi bentuk seperti gambar di atas dan beri nama titik-titiknya. 3. Amati gambar tersebut. Gambar yang diperoleh adalah …………………
Dengan ABCD sebagai sisi alasnya, sedangkan ABE, BCE, ….. , dan …. sebagai
sisi tegaknya.
4. Karena limas segi empat beraturan, maka sisi-sisi tegaknya sama, sehingga: ∆ABE = ∆BCE = ∆..... = ∆..... dan
L ABE = L...... = LCDE = L...... 5. Jumlah sisi limas ada ….. buah, yaitu Luas sisi ABCD = ...........satuan × ......... satuan = ........satuan luas
Luas sisi ABE =
1 × .........satuan × ........ satuan = ........satuan luas 2
Luas sisi BCE =
1 × .........satuan × ........ satuan = ........satuan luas 2
Luas sisi CDE =
1 × .........satuan × ........ satuan = ........satuan luas 2
Luas sisi ADE =
1 × .........satuan × ........ satuan = ........satuan luas 2
6. Jaring-jaring limas merupakan permukaan dari limas. Luas permukaan limas sama dengan luas jaring-jaringnya. Jadi, luas jaring-jaring limas adalah = Luas ABCD + Luas ABE + Luas BCE +Luas CDE + Luas ADE = (….. + ….. + ….. + ….. + …..) satuan luas = ….. + (4 x …..) satuan luas = …….. satuan luas
Kesimpulan : Jadi luas permukaan limas : L = L alas + L se lim ut
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN LKPD 3 Luas Permukaan Prisma Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring prisma.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan prisma
E E D
D
F
E
F E
A
C B B
A
C
B
B
(a)
(b) Gambar 1. Prisma dan jaring-jaringnya
Perhatikan Gambar 1. (a) dan (b) Prisma pada gambar 1. (a) diubah menjadi jaring-jaring seperti pada gambar 1. (b) Apakah luas permukaan pada gambar 1. (a) sama dengan luas daerah pada gambar 1. (b)? Jumlah sisi prisma ada 5 buah, yaitu Perhatikan Gambar.1 (b) Luas sisi ABC =
1 × AC × t 2
Luas sisi DEF =
1 × DF × t 2
Luas sisi BADE = BA × AD Luas sisi ACFD = AC × AD Luas sisi CBEF = CB × AD Luas seluruh permukaan prisma adalah = luas ∆ ABC + luas ∆ DEF + luas BADE + luas ACFD + luas CBEF = (2 × luas ∆ ABC) + (BA × AD) + (AC × AD) + (CB × AD) = (2 × luas ∆ ABC) + [(BA + AC + CB)] × AD] = (2 × luas alas) + (keliling ∆ ABC × tinggi) = (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi)
Dengan demikian, secara umum rumus luas permukaan prisma sebagai berikut. Luas permukaan prisma = (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi)
KUNCI JAWABAN LKPD 4 Luas Permukaan Limas
Prasarat : 1. Peserta didik mengenal luas daerah persegi dan segitiga 2. Peserta didik dapat membentuk dan memahami jaring-jaring limas.
Tujuan : Peserta didik dapat mengkonstruksi luas permukaan limas.
E E
A
D
E
E B
D
C
C E
A
(a)
B
(b)
Gambar. Limas segi empat dan jaring-jaringnya
Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya. 1. Pada kertas berpetak, gambarlah persegi panjang sisi 8 satuan dan empat buah segitiga sama kaki dengan panjang alas 8 satuan, sedangkan tingginya 9 satuan. 2. Potonglah persegi dan segitiga tersebut pada tepi-tepinya. Kemudian susunlah menjadi bentuk seperti gambar di atas dan beri nama titik-titiknya. 3. Amati gambar tersebut. Gambar yang diperoleh adalah limas segiempat beraturan
Dengan ABCD sebagai sisi alasnya, sedangkan ABE, BCE, CDE, dan ADE sebagai sisi tegaknya. 4. Karena limas segi empat beraturan, maka sisi-sisi tegaknya sama, sehingga: ∆ABE = ∆BCE = ∆CDE = ∆ADE dan
L ABE = LBCE = LCDE = L ADE 5. Jumlah sisi limas ada ….. buah, yaitu Luas sisi ABCD = 8 satuan × 8 satuan = 64 satuan luas Luas sisi ABE =
1 × 8 satuan × 9 satuan = 36 satuan luas 2
Luas sisi BCE =
1 × 8 satuan × 9 satuan = 36 satuan luas 2
Luas sisi CDE =
1 × 8 satuan × 9 satuan = 36 satuan luas 2
Luas sisi ADE =
1 × 8 satuan × 9 satuan = 36 satuan luas 2
6. Jaring-jaring limas merupakan permukaan dari limas. Luas permukaan limas sama dengan luas jaring-jaringnya. Jadi, luas jaring-jaring limas adalah = Luas ABCD + Luas ABE + Luas BCE +Luas CDE + Luas ADE = (64 + 36 + 36 + 36 + 36) satuan luas = 64+ (4 x 36) satuan luas = 208 satuan luas
Kesimpulan : Jadi luas permukaan limas : L = L alas + L se lim ut
Lampiran 12 KISI-KISI SOAL SIKLUS I NO
1
2
3
4
KOMPETENSI DASAR Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya
MATERI POKOK
Luas permukaan kubus
Luas permukaan balok
Luas permukaan prisma
Luas permukaan limas
JUMLAH
INDIKATOR
IDENTIFIKASI
NO SOAL
Menyebutkan rumus luas permukaan kubus. Menghitung luas permukaan kubus.
Pengetahuan
1
Penerapan
2,3
Penerapan
4
Pengetahuan
5
Penerapan
6,7
Penerapan
8
Pengetahuan
9
Penerapan
10,11
Penerapan
12
Menghitung unsur-unsur kubus jika diketahui luas permukaannya. Menyebutkan rumus luas permukaan balok. Menghitung luas permukaan balok. Menghitung unsur-unsur balok jika diketahui luas permukaannya. Menyebutkan rumus luas permukaan prisma. Menghitung luas permukaan prisma. Menghitung unsur-unsur prisma jika diketahui luas permukaannya. Menyebutkan rumus luas permukaan limas. Menghitung luas permukaan limas. Menghitung unsur-unsur limas jika diketahui luas permukaannya.
Pengetahuan Penerapan Penerapan
13 14 15
15
Lampiran 13
EVALUASI AKHIR HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS I LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK
NAMA : __________________
PETUNJUK: BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG PALING BENAR! 1. Luas permukaan dari kubus di samping adalah … H
a. 4 s 2
G
E
F
s
b. 6 s 2 D
c. 8 s 2 A
d. 12 s
2.
2
C
s
s B
Luas permukaan suatu kubus yang panjang rusuknya 2 cm adalah…. a. 8 cm2 b. 16 cm2 c. 24 cm2 d. 32 cm2
3. Luas permukaan kubus yang mempunyai panjang rusuknya 10 cm adalah … a. 60cm2 b. 100 cm2 c. 600 cm2 d. 1000 cm2 4. Sebuah benda berbentuk kubus luas permukaannya adalah 1.176 cm 2 . Panjang rusuk kubus tersebut adalah…… a. 11 cm b. 12 cm c. 13 cm d. 14 cm
5. Luas permukaan dari balok di samping adalah …
G
H E
a. 2 pl + 2 pt +2 lt
F
t
b. 3 pl + 3 pt +3 lt D C
c. 4 pl + 4 pt +4 lt A
d. 5pl + 5 pt +5 lt
p
l B
6. Luas permukaan balok yang mempunyai panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 15 cm adalah … a. 650 cm2
c.
2600 cm2
b. 1300 cm2
d.
3000 cm2
7. Luas permukaan balok yang berukuran 8 cm x 4 cm x 2 cm ialah … a. 64 cm 2
c.
112 cm 2
b. 56 cm 2
d.
180 cm 2
8. Suatu balok memiliki luas permukaan 198 cm 2 . Jika lebar dan tinggi balok masing-masing 6 cm dan 3 cm, maka panjang balok
tersebut
a. 36 cm b. 18 cm c. 11 cm d. 9 cm 9. Rumus luas permukaan prisma di bawah adalah… D
F E
A
C B
a. (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi) b. L alas + L se lim ut
adalah…
c. panjang x lebar x tinggi d. sisi x sisi x sisi 10. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. tinggi prisma 12 cm. Luas permukaan prisma segitiga tersebut adalah…. a. 288 cm 2 b. 300 cm 2 c. 336 cm 2 d. 676 cm 2 11. Sebuah prisma alasnya berbentuk persegi panjang dengan luas alas 24 cm 2 . Jika lebar persegi 4 cm, dan tinggi prisma 10 cm, luas permukaan prisma adalah….. a. 96 cm 2 b. 248 cm 2 c. 240 cm 2 d. 200 cm 2 12. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring 26 cm dan panjang sisi siku-sikunya 24 cm dan 10 cm. Jika luas permukaan prisma 960 cm 2 , tinggi prisma adalah…. a. 9 cm b. 10 cm c. 12 cm d. 15 cm 13. Rumus luas permukaan limas di bawah adalah… E
a. (2 × luas alas) + (keliling alas × tinggi) b. L alas + L se lim ut C
D A
B
c. panjang x lebar x tinggi
d. sisi x sisi x sisi
14. Alas sebuah limas berbentuk persegi dengan panjang sisinya 12 cm. Jika tinggi segitiga pada sisi tegak 10 cm, luas permukaan limas adalah……. a. 144 cm 2 b. 240 cm 2 c.
384 cm 2
d.
624 cm 2
15. Diketahui suatu limas dengan alas berbentuk persegi. Luas alas limas 144 cm 2 dan luas permukaannya 384 cm 2 . Tinggi segitiga pada sisi tegak limas adalah….. a.
5 cm
b.
10 cm
c.
50 cm
d.
60 cm
Lampiran 14
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS I LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG
1. B 2. C 3. C 4. D 5. A 6. B 7. C 8. D 9. A 10 C 11. B 12. A 13. B 14. C 15. B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
NO
NAMA Afina Azizatul Munifah Ahmad Tegar Pranomo Ainul Lathifah Arif Prasojo Arrif Nafsakha Beta Indar Wijaya Dessi Mujayanti Desya Putri Nurhenny Faisal Dwi Prasetyo Feriyanto Rizky Efendi Firman aziz Gitus Dofa Indriana Ika Sulistyowati Ilham adi prabowo Ismiati Krisna Sila Putra Lefi Ana Khuswatun Lely Nur syakna
Lampiran 15
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
3 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
4 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
5 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0
6 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0
7 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0
9 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
10
SKOR NILAI TES AKHIR SIKLUS I
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0
11
1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0
12
1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1
13
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0
14
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
15
SKO R 13 10 11 5 11 8 10 10 5 10 10 10 10 7 10 5 11 6
87 67 73 33 73 53 67 67 33 67 67 67 67 47 67 33 73 40
NILAI
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 Lisa Kholifah Lulu Uli Afna Lutfi Aprian asyhari M .Ludvy Denny Rosyid M.Nur Rokkhim Muhammad Bagus Irawan Muhammad Eko Juliyanto Muthia Nurul Farida Nurul Widiastuti Rahma Eldiana Putri Rahmalia Ayu Maharani Salsa Widianingsih Titis Arianti Umniati Vanonny Widiaswari Wahyu Dwiki Hartono Wahyu Hidayat Widiya Rachmawati Yoga Roby Setiawan Yuda Bakti Prabowo
1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
10 8 6 10 4 6 4 7 10 7 10 11 13 11 8 7 8 10 8 10
67 53 40 67 27 40 27 47 67 47 67 73 87 73 53 47 53 67 53 67
Lampiran 16 Daftar Subjek Penelitian Peserta Didik Kelas VIII F Siklus I No No. NISN Nama Siswa P/L Induk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
6671 6680 6684 6702 6705 6725 6734 6735 6754 6760 6766 6772 6779 6780 6791 6796 6800 6801 6809 6813 6815 6822 6823 6845 6847 6858 6870 6878 6879 6914 6939 6949 6951 6953 6954 6957 6959 6963
9971157112 9961192988 9977635945 9978419326 9971156590 9961192913 9962087023 9967831448 9967174738 9977110384 9972810828 9961191587 9960978054 9971153293 9961343232 9961193080 9994531628 9977617618 9961191775 9976236597 9977618174 9961196686 9967839426 9961194460 9961343237 9961191426 9971085063 9977617440 9971153102 9971153931 9964817512 9961195642 9960978580 9961192221 9977351114 9977355959 9971085073 9961192226
Afina Azizatul Munifah Ahmad Tegar Pranomo Ainul Lathifah Arif Prasojo Arrif Nafsakha Beta Indar Wijaya Dessi Mujayanti Desya Putri Nurhenny Faisal Dwi Prasetyo Feriyanto Rizky Efendi Firman aziz Gitus Dofa Indriana Ika Sulistyowati Ilham adi prabowo Ismiati Krisna Sila Putra Lefi Ana Khuswatun Khasanah Lely Nur syakna Lisa Kholifah Lulu Uli Afna Lutfi Aprian asyhari M .Ludvy Denny Rosyid M.Nur Rokkhim Muhammad Bagus Irawan Muhammad Eko Juliyanto Muthia Nurul Farida Nurul Widiastuti Rahma Eldiana Putri Rahmalia Ayu Maharani Salsa Widianingsih Titis Arianti Umniati Vanonny Widiaswari Wahyu Dwiki Hartono Wahyu Hidayat Widiya Rachmawati Yoga Roby Setiawan Yuda Bakti prabowo
P L P L L L P P L L L P P L P L P P P P L L L L L P P P P P P P P L L P L L
Lampiran 17
DAFTAR HADIR SIKLUS I PESERTA DIDIK KELAS VIII F
No.
Nama Peserta Didik
L/P
Siklus I 09-03-11
11-03-11
1.
Afina Azizatul Munifah
P
.
.
2.
Ahmad Tegar Pranomo
L
.
.
3.
Ainul Lathifah
P
.
.
4.
Arif Prasojo
L
.
.
5.
Arrif Nafsakha
L
.
.
6.
Beta Indar Wijaya
L
.
.
7.
Dessi Mujayanti
P
.
.
8.
Desya Putri Nurhenny
P
.
.
9.
Faisal Dwi Prasetyo
L
.
.
10.
Feriyanto Rizky Efendi
L
.
.
11.
Firman aziz
L
.
.
12.
Gitus Dofa Indriana
P
.
.
13.
Ika Sulistyowati
P
.
.
14.
Ilham adi prabowo
L
.
.
15.
Ismiati
P
.
.
16.
Krisna Sila Putra
L
.
.
17.
Lefi Ana Khuswatun
P
.
.
18.
Lely Nur syakna
P
.
.
19.
Lisa Kholifah
P
.
.
20.
Lulu Uli Afna
P
.
.
21.
Lutfi Aprian asyhari
L
.
.
22.
M .Ludvy Denny Rosyid
L
.
.
23.
M.Nur Rokkhim
L
.
.
24.
Muhammad Bagus Irawan
L
.
.
25.
Muhammad Eko Juliyanto
L
.
.
No.
Nama Peserta Didik
L/P
26.
Muthia Nurul Farida
27.
Siklus I 09-03-11
11-03-11
P
.
.
Nurul Widiastuti
P
.
.
28.
Rahma Eldiana Putri
P
.
.
29.
Rahmalia Ayu Maharani
P
.
.
30.
Salsa Widianingsih
P
.
.
31.
Titis Arianti
P
.
.
32.
Umniati
P
.
.
33.
Vanonny Widiaswari
P
.
.
34.
Wahyu Dwiki Hartono
L
.
.
35.
Wahyu Hidayat
L
.
.
36.
Widiya Rachmawati
P
.
.
37.
Yoga Roby Setiawan
L
.
.
38.
Yuda Bakti Prabowo
L
.
.
Lampiran 18 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I Tanggal/ Alokasi No Tahapan Kegiatan Bulan Waktu 1. Penelitian 16-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model Siklus 1 pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan kubus dan balok. b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi c. Pemberian tugas rumah 18-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan prisma dan limas. b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi. c. Pemberian soal tes akhir siklus 1
Lampiran 19 DAFTAR KELOMPOK BELAJAR KELAS VIII F SIKLUS II Kelompok I No.
Nama Anggota
Kelompok V No.
Nama Anggota
1.
Ainul Lathifah
1.
Desi Mujayanti
2.
Ferianto
2.
Lisa Kholifah
3.
Ismiati
3.
Titis Ariyanti
4.
Lulu Uli Afna
4.
Widiya Rachmawati
5.
Wahyu Dwiki H.
Kelompok II No.
Nama Anggota
Kelompok VI No.
Nama Anggota
1.
Faisal Dwi P.
1.
Salsa Widianingsih
2.
Firman Aziz
2.
Muthia Nurul Fadilla R.
3.
Gitus Dofa
3.
4.
M. Ludvi D.
4.
5.
M. Bagus I.
Kelompok III No.
Nama Anggota
Yoga Roby Setiawan Yuda Bakti Prabowo
Kelompok VII No.
Nama Anggota
1.
Ika Sulistyowati
2.
Ilham Adi Prabowo
Arif Prasojo
3.
Kresna Sila Putra
4.
Lutfi Aprian Ashari
4.
Nurul Widiatuti
5.
Ahmad Tegar P.
5.
Rahma Eldiana Putri
1.
Beta Indarwijaya
2.
M. Nur Rockim
3.
Kelompok IV No.
Nama Anggota
Kelompok VIII No.
Nama Anggota
1.
Arrif Nafsaka
1.
Afina Azizatul M.
2.
M. Eko Juliyanto
2.
Desya Putri Nur H.
3.
Umniati
3.
Leviana Uswatun K.
4.
Vanonny Widiaswari
4.
Lely Nur Syakna
5.
Rahmalia Ayu M.
Lampiran 20 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Satuan Pendidikan
: MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: XII/Gasal
Materi Pokok
: Bangun Ruang
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan
:3
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas. C. Indikator 1. Dapat menentukan rumus volum kubus dan balok. 2. Dapat menghitung volum kubus dan balok. 3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui volumnya. D. Tujuan Pembelajaran. 1. Peserta didik dapat menentukan rumus volum kubus dan balok dengan benar. 2. Peserta didik dapat menghitung volum kubus dan balok dengan benar. 3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur kubus dan balok jika diketahui volumnya dengan benar. E. Model Pembelajaran 1. Model pembelajaran : group investigation 2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Volum Kubus dan Balok 1. Volum Kubus Volum kubus adalah hasil kali luas alas dengan tingginya. Karena pada kubus panjang rusuk-rusuknya sama, maka: Luas alas kubus yang bentuknya persegi adalah s 2 Tinggi kubus adalah s Jadi,
Volum kubus= s
3
2. Volum balok Volum balok adalah hasil kali luas alas dengan tingginya. Alas balok berbentuk persegi panjang, sehingga luas alas = p. l Tinggi balok adalah t Jadi,
Volum balok = p x l x t
G. Pelaksanaan Pembelajaran: 1. Pendahuluan (10 menit) a. Guru memberi salam. a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik b. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut. (i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi volum kubus dan balok dengan menerapkan model pembelajaran group investigation
supaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. (ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari c. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut. (i) Guru mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya,
(ii) Dengan membawa sebuah alat peraga kubus dan balok, guru menanyakan “Apakah volum kubus dan balok sama dengan isinya?” 2. Kegiatan inti Fase 1 . Memilih Topik (10 menit) a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah Topik 1: Volum kubus Topik 2: Volum balok b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan kelompok. c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang ingin dibahas. d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik yang mereka pilih. Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit) a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok. b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok Fase 3. Implementasi (10 menit) a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku panduan. c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan. Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (20 menit) a. Guru menganjurkan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD yang telah diberikan sesuai dengan rencana yang telah mereka susun pada fase 3.
b. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok c. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai batas waktu yang telah ditentukan Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit) a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil
diskusi.
mempresentasikan
bagaimana
Peserta
cara
didik
membuat
diminta jawaban
untuk dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan. b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan. c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang kurang tepat. Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit) a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing. b. Guru memberikan soal latihan sesuai dengan materi yang telah dibahas. c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara individu d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan. e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa mengerjakan atau banyak yang menjawab salah. 3. Kegiatan penutup (5 menit) a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan refleksi. b. Guru memberikan tugas rumah (lampiran 25) c. Mengucap salam.
H. Media, Sarana dan Sumber Belajar. 1. Media Belajar : LKPD 2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis.
3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008
I. Penilaian : Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak ada b. Tes Proses : Ada (pengamatan) c. Tes Akhir : Tidak ada
Semarang, 23 Maret 2011
Guru Mapel Matematika,
(Suwahir, S.Pd) NIP. 197004201999031003
Peneliti,
(Yunita Haffidianti) NIM. 073511036
Lampiran 21
LKPD 5 Volume Kubus adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas = …. x …. buah = …… buah. Tinggi kubus = …... kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Banyak kubus satuan pada alas = … x …. buah = …… buah. Tinggi kubus = …... kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
n kubus
n kubus n kubus
Banyak kubus satuan pada alas = … x …. buah = …… buah. Tinggi kubus = …... kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Kesimpulan:
Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk s dan volum V, dapat dirumuskan:
maka s s s
V = …. x ….. x ….. = …..
LKPD 6 Volum Balok adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas balok = … x … buah = …… buah. Tinggi balok = …... kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Banyak kubus satuan pada alas balok = … x …. buah = …… buah. Tinggi balok = …... kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
n kubus
n kubus n kubus
Banyak kubus satuan pada alas balok = … x …. buah = …… buah. Tinggi balok = …... kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = ….. x ….. x …… buah = …… buah
Kesimpulan:
tinggi t
t
l p
Jika suatu balok mempunyai panjanag p, lebar l, dan t, dan volum V, maka dapat dirumuskan:
V = …. x ….. x ….. = ……
Lampiran 22
KUNCI JAWABAN LKPD 5 Volume Kubus adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas = 4 x 4 buah = 16 buah. Tinggi kubus = 4 kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = 4 x 4 x 4 buah = 4 buah
Banyak kubus satuan pada alas = 6 x 6 buah = 36 buah. Tinggi kubus = 6 kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = 6 x 6 x 6 buah = 216 buah
n kubus
n kubus n kubus
Banyak kubus satuan pada alas = n x n buah = n2 buah. Tinggi kubus = n kubus satuan Banyak kubus satuan seluruhnya = n x n x n buah = n3 buah
Kesimpulan:
Jika suatu kubus mempunyai panjang rusuk s dan volum V, dapat dirumuskan:
maka s s s
V=s xsxs = s3
KUNCI JAWABAN LKPD 6 Volum Balok adalah kubus satuan
Banyak kubus satuan pada alas balok = 7 x 4 buah = 28 buah. Tinggi balok = 4 kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = 7 x 4 x 4 buah = 112 buah
Banyak kubus satuan pada alas balok = 6 x 4 buah = 24 buah. Tinggi balok = 7 kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = 6 x 4 x 7 buah = 168 buah
t kubus
l kubus p kubus
Banyak kubus satuan pada alas balok = p x l buah = pl buah. Tinggi balok = t kubus satuan Banyak kubus satuan pada balok seluruhnya = p x l x t buah = plt buah
Kesimpulan:
tinggi t
t
l p
Jika suatu balok mempunyai panjanag p, lebar l, dan t, dan volum V, maka dapat dirumuskan:
V=pxlxt = plt
Lampiran 23
LATIHAN SOAL 2
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 5 cm b. 8 cm c. 11 cm d. 26 cm 2. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 10 cm x 8 cm x 6 cm b. 24 cm x 20 cm x 15 cm c. 8 cm x 5 cm x 6 cm d. 10 cm x 6 cm x 4 cm
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL 2
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 5 cm b. 8 cm c. 11 cm d. 26 cm 2. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 10 cm x 8 cm x 6 cm b. 24 cm x 20 cm x 15 cm c. 8 cm x 5 cm x 6 cm d. 10 cm x 6 cm x 4 cm
JAWABAN 1. Volum kubus = s x s x s a. V = 5 cm x 5 cm x 5 cm = 125 cm3 b. V = 8 cm x 8 cm x 8 cm = 512 cm3 c. V = 11 cm x 11 cm x 11 cm = 1.331 cm3 d. V = 26 cm x 26 cm x 26 cm = 17.576 cm3 2. Volum balok = p x l x t a. V = 10 cm x 8 cm x 6 cm = 480 cm3 b. V = 24 cm x 20 cm x 15 cm = 7.200 cm3 c. V = 8 cm x 5 cm x 6 cm = 240 cm3 d. V = 10 cm x 6 cm x 4 cm = 240 cm3
Lampiran 25
TUGAS RUMAH 2
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm 2. Sebuah benda berbentuk kubus volumnya 3.375 cm3. Hitunglah panjang rusuk kubus! 3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan volum kedua kubus! 4. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm d. 9 cm x 8 cm x 4 cm 5. Suatu balok memiliki volum 162 cm3 . Jika lebar dan tinggi balok masingmasing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok! 6. Hitunglah perbandingan volum dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm dan (8 x 7 x 4)cm!
Lampiran 26
KUNCI JAWABAN TUGAS RUMAH 2
1. Hitunglah volum kubus yang panjang setiap rusuknya: a. 4 cm b. 7 cm c. 10 cm d. 12 cm Jawab: Volum kubus = s x s x s a. V = 4 cm x 4 cm x 4 cm = 64 cm3 b. V = 7 cm x 7 cm x 7 cm = 343 cm3 c. V = 10 cm x 10 cm x 10 cm = 1.000 cm3 d. V = 12 cm x 12 cm x 12 cm = 1.728 cm3 2. Sebuah benda berbentuk kubus volumnya 3.375 cm2. Hitunglah panjang rusuk kubus! Jawab: s=3V = 3 3.375 cm 2 = 15 cm
3. Dua buah kubus panjang rusuknya 6 cm dan 10 cm. Hitunglah perbandingan volum kedua kubus! Jawab: Volum I : Volum II sxsxs : sxsxs 6 cm x 6 cm x 6 cm : 10 cm x 10 cm x 10 cm 216 cm3 : 1.000 cm3 27 : 125 4. Hitunglah volum balok yang berukuran: a. 8 cm x 4 cm x 2 cm b. 8 cm x 3 cm x 4 cm c. 9 cm x 9 cm x 6 cm d. 9 cm x 8 cm x 4 cm
Jawab: Volum balok = p x l x t a. V = 8 cm x 4 cm x 2 cm = 64 cm3 b. V = 8 cm x 3 cm x 4 cm = 96 cm3 c. V = 9 cm x 9 cm x 6 cm = 486 cm3 d. V = 9 cm x 8 cm x 4 cm = 288 cm3 5. Suatu balok memiliki volum 162 cm3 . Jika lebar dan tinggi balok masingmasing 6 cm dan 3 cm. Tentukan panjang balok! Jawab: Volum balok 162 cm3 162 cm3 p p
= = = = =
pxlxt p x 6 cm x 3 cm p x 18 cm2 162 cm3 :18 cm2 9 cm
6. Hitunglah perbandingan volum dua buah balok yang berukuran (6 x 5 x 4) cm dan (8 x 7 x 4)cm! Jawab: Volum I pxlxt 6 cm x 5 cm x 4 cm 120 cm3 3
: : : : :
Volum II pxlxt 8 cm x 5 cm x 4 cm 160 cm3 4
Lampiran 27 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Satuan Pendidikan
: MTs Negeri 1 Semarang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: XII/Gasal
Materi Pokok
: Bangun Ruang
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
Pertemuan
:4
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar Menghitung luas permukaan dan volum prisma, limas, prisma, dan limas. C. Indikator 1. Dapat menentukan rumus volum prisma dan limas. 2. Dapat menghitung volum prisma dan limas. 3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui volumnya. D. Tujuan Pembelajaran. 1. Peserta didik dapat menentukan rumus volum prisma dan limas dengan benar. 2. Peserta didik dapat menghitung volum prisma dan limas dengan benar. 3. Peserta didik dapat menghitung unsur-unsur prisma dan limas jika diketahui volumnya dengan benar. E. Model Pembelajaran 1. Model pembelajaran : group investigation 2. Metode pembelajaran : diskusi kelompok
F. Materi Pembelajaran: Volum Prisma dan Limas 1. Volum Prisma Volum prisma = Luas alas × tinggi 2. Volum limas Volum limas =
Jadi,
1 × volum kubus 6
=
1 × 2 a × 2a × 2a 6
=
1 × 2 a 2 × 2a 6
=
1 × 2a 2 × a 3
=
1 × luas alas × tinggi 3
Volum limas = 1 × luas alas × tinggi 3
G. Pelaksanaan Pembelajaran: 1. Pendahuluan (5 menit) a. Guru memberi salam. a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada peserta didik b. Guru memotivasi peserta didik dengan cara sebagai berikut. (i) Menginformasikan bahwa pada hari ini kita akan mempelajari materi volum prisma dan limas dengan menerapkan model pembelajaran group investigation
supaya menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. (ii) Menyampaikan manfaat materi yang akan dibahas dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari c. Guru memberikan apersepsi dengan cara sebagai berikut.
(i) Guru mengingatkan tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, (ii) Dengan membawa sebuah alat peraga prisma dan limas, guru menanyakan “Apakah volum prisma dan limas sama dengan isinya?” 2. Kegiatan inti Fase 1 . Memilih Topik (5 menit) a. Guru menentukan topik yang akan dibahas adalah Topik 1: Volum prisma Topik 2: Volum limas b. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 peserta didik. Kemudian guru menganjurkan kepada peserta didik untuk menata susunan meja dan kursi berdasarkan kelompok. c. Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang ingin dibahas. d. Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok sesuai dengan topik yang mereka pilih. Fase 2. Perencanaan Kooperatif (5 menit) a. Guru bersama peserta didik bekerja dan belajar secara kelompok. b. Guru membimbing peserta didik dalam merencanakan langkah-langkah bagaimana menyelesaikan LKPD secara berkelompok Fase 3. Implementasi (10 menit) a. Peserta didik bekerja dan belajar secara berkelompok b. Guru menginformasikan kepada tiap kelompok untuk menggunakan sumber belajar yang lain sebagai sumber informasi, semisal buku-buku panduan. c. Guru membimbing peserta didik yang sedang berdiskusi secara berkelompok dengan berkeliling ke setiap kelompok dan memberikan arahan apabila peserta didik mengalami kesulitan. Fase 4. Analisis dan sintesis (proses eksplorasi) (15 menit)
a. Guru menganjurkan kepada peserta didik untuk mengerjakan LKPD yang telah diberikan sesuai dengan rencana yang telah mereka susun pada fase 3. b. Peserta didik mengerjakan LKPD secara berkelompok c. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyelesaikan LKPD sesuai batas waktu yang telah ditentukan Fase5. Presentasi hasil final (proses elaborasi) (20 menit) a. Guru menunjuk perwakilan dari masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil
diskusi.
mempresentasikan
bagaimana
Peserta
cara
didik
membuat
diminta jawaban
untuk dengan
menggunakan LKPD yang telah diberikan. b. Guru meminta kelompok yang lainnya memperhatikan jalannya presentasi dan memberikan masukan-masukan yang diperlukan. c. Guru bertindak sebagai narasumber jika ada pekerjaan peserta didik yang kurang tepat. Fase 6. Evaluasi (proses konfirmasi) (10 menit) a. Guru meminta kepada peserta didik untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing. b. Guru memberikan soal latihan sesuai dengan materi yang telah dibahas. c. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan soal latihan secara individu d. Guru meminta salah satu peserta didik untuk mengerjakan soal ke depan. e. Guru membahas apabila banyak peserta didik yang belum bisa mengerjakan atau banyak yang menjawab salah. 3. Kegiatan penutup (20 menit) a. Guru membimbing peserta didik membuat simpulan dan melakukan refleksi. b. Guru melakukan tes akhir siklus II c. Mengucap salam.
H. Media, Sarana dan Sumber belajar. 1. Media Belajar : LKPD 2. Sarana Belajar : Spidol, penghapus dan papan tulis. 3. Sumber Belajar : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008 I. Penilaian : 1. Prosedur Tes: a. Tes Awal : Tidak ada b. Tes Proses : Ada c. Tes Akhir : Ada 2. Jenis Tes: a. Tes Awal : b. Tes Proses : Pengamatan c. Tes Akhir : Tertulis (lampiran 31)
Semarang, 25 Maret 2011 Guru Mapel Matematika,
(Suwahir, S.Pd) NIP. 197004201999031003
Peneliti,
(Yunita Haffidianti) NIM. 073511036
Lampiran 28
LKPD 7 Volum Limas Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya. 1. Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH pada kertas berpetak. 2. Gambarlah semua diagonal ruang pada kubus, kemudian berilah nama titik O pada perpotongan diagonal-diagonal tersebut. 3. Gambarlah diagonal bidang ABCD, kemudian berilah nama titik P pada perpotongan diagonal tersebut. 4. Coba ulangi langkah 1-3 untuk semua sisi kubus, kemudian beri nama perpotongan diagonal sisi BCGF, CDHG, ADHE, ABFE, dan EFGH berturut-turut dengan Q, R, S, T, dan U. 5. Hubungkan titik O dan P. Titik O adalah titik pusat dari kubus ABCD.EFGH. Jika panjang rusuk kubus 2a, maka panjang OP = ….. 6. Perhatikan O.ABCD yang berbentuk limas segi empat. 7. Tinggi limas O.ABCD = …. Alas limas O.ABCD = …. Jika tinggi limas = a cm, maka panjang sisi alas limas = ….. cm 8. Kubus ABCD.EFGH dibagi oleh diagonal-diagonal ruang CE, AG, …., dan ….. menjadi enam bagian yang sama yaitu O.ABCD, O.BCGF, O.CDHG, ……., ……. , dan …….. yang disebut limas. Misalkan volum limas adalah V, maka: Volum kubus = … V (2a) 3 = … V ( 2a ) ( 2 a ) ( 2 a ) V= ........... = ….. = …... =
1 × .......× ...... 3
Dari kegiatan tersebut, dapat dirumuskan bahwa: Volum limas: V = …x …x … dengan L = luas alas limas t = tinggi limas
H
G
E
F
2a O
a C D 2a P
A
2a
B
LKPD 8 VOLUM PRISMA
H
G
E
F 6 cm
D
C 4 cm
A
B 8 cm
Gambar 1. Balok dibagi menjadi dua bagian
H
H E
G
F F
D
D
A
C
B 8 cm
Gambar 2. Prisma tegak segitiga
B
Perhatikan gambar di atas dan lakukan langkah-langkah berikut. Kemudian lengkapilah uraiannya. 1. Sediakanlah kertas karton, cutter atau gunting, penggaris dan lem. 2. Buatlah balok ABCD.EFGH dengan panjang 8 cm, lebar, 4 cm, dan tinggi g cm. Kemudian pada sudut sisi-sisinya berturut-turut beri nama A, B, C, D, E, F, G, H. Sehingga dapa didapat volum balok (V 1 ) = … x ... x…. 3. Potonglah balok secara vertikal sepanjang bidang diagonal BDHF. Sehingga kita peroleh dua bagian yang sama yaitu ……… dan …….., dan tiap bagian berbentuk ……….. 4. Volume prisma segitiga ABD.EFH dan prisma segitiga BCD.FGH adalah…….., karena bidang diagonal BDFH merupakan bidang simetri. Dengan demikian, Volume prisma segitiga BCD.FGH = …. × volume kubus ABCD.EFGH = …. × ….. × …. × ….. = Luas ∆ …. × …… = Luas alas × tinggi Jadi, dapat disimpulkan bahwa, Volum prisma = ……. × …….
Lampiran 29
KUNCI JAWABAN LKPD 7 Volum Limas Ikutilah langkah-langkah berikut dan lengkapilah uraiannya. 1. Gambarlah sebuah kubus ABCD.EFGH pada kertas berpetak. 2. Gambarlah semua diagonal ruang pada kubus, kemudian berilah nama titik O pada perpotongan diagonal-diagonal tersebut. 3. Gambarlah diagonal bidang ABCD, kemudian berilah nama titik P pada perpotongan diagonal tersebut. 4. Coba ulangi langkah 1-3 untuk semua sisi kubus, kemudian beri nama perpotongan diagonal sisi BCGF, CDHG, ADHE, ABFE, dan EFGH berturut-turut dengan Q, R, S, T, dan U. 5. Hubungkan titik O dan P. Titik O adalah titik pusat dari kubus ABCD.EFGH. Jika panjang rusuk kubus 2a, maka panjang OP = a 6. Perhatikan O.ABCD yang berbentuk limas segi empat. 7. Tinggi limas O.ABCD = OP Alas limas O.ABCD = ABCD Jika tinggi limas = a cm, maka panjang sisi alas limas = 2a cm 8. Kubus ABCD.EFGH dibagi oleh diagonal-diagonal ruang CE, AG, DF, dan HB menjadi enam bagian yang sama yaitu O.ABCD, O.BCGF, O.CDHG, O.BFHE, O.ABFE, dan O.ADHE yang disebut limas. Misalkan volum limas adalah V, maka: Volum kubus = 6 V (2a) 3 = 6 V ( 2a ) ( 2 a ) ( 2 a ) V= 6 =
2 × ( 2a ) × ( 2a ) × ( a ) 6
=
1 × ( 2a ) 2 × ( a ) 3
=
1 × Luas alas × tinggi 3
Dari kegiatan tersebut, dapat dirumuskan bahwa: 1 Volum limas: V = x Luas alas x tinggi 3 dengan L = luas alas limas t = tinggi limas
H
G
E
F
2a O
a C D 2a P
A
2a
B
KUNCI JAWABAN LKPD 8 VOLUM PRISMA
H
G
E
F 6 cm
D
C 4 cm
A
B 8 cm
Gambar 1. Balok dibagi menjadi dua bagian
H
H E
G
F F
D
D
A
C
B 8 cm
Gambar 2. Prisma tegak segitiga
B
Perhatikan gambar di atas dan lakukan langkah-langkah berikut. Kemudian lengkapilah uraiannya. 1. Sediakanlah kertas karton, cutter atau gunting, penggaris dan lem. 2. Buatlah balok ABCD.EFGH dengan panjang 8 cm, lebar, 4 cm, dan tinggi g cm. Kemudian pada sudut sisi-sisinya berturut-turut beri nama A, B, C, D, E, F, G, H. Sehingga dapa didapat volum balok (V 1 ) = p x l x t 3. Potonglah balok secara vertikal sepanjang bidang diagonal BDHF. Sehingga kita peroleh dua bagian yang sama yaitu ABD.EFH dan BCD.FGH, dan tiap bagian berbentuk prisma tegak segitiga 4. Volume prisma segitiga ABD.EFH dan prisma segitiga BCD.FGH adalah sama karena bidang diagonal BDFH merupakan bidang simetri. Dengan demikian, 1 Volume prisma segitiga BCD.FGH = × volume kubus ABCD.EFGH 2 =
1 × p × l× t 2
= Luas ∆ BCD × t = Luas alas × tinggi Jadi, dapat disimpulkan bahwa, Volum prisma = Luas alas × tinggi
Lampiran 30 KISI-KISI SOAL SIKLUS II NO
1
2
3
4
KOMPETENSI DASAR Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagianbagiannya, serta menentukan ukurannya
MATERI POKOK
Volum kubus
INDIKATOR Menyebutkan rumus volum kubus. Menghitung volum kubus. Menghitung unsur-unsur kubus jika diketahui volumnya.
Volum balok
Volum prisma
Volum limas
JUMLAH
Menyebutkan rumus volum balok. Menghitung volum balok. Menghitung unsur-unsur balok jika diketahui volumnya. Menyebutkan rumus volum prisma Menghitung volum prisma. Menghitung unsur-unsur prisma jika diketahui volumnya. Menyebutkan rumus volum limas. Menghitung volum limas. Menghitung unsur-unsur limas jika diketahui volumnya.
IDENTIFIKASI
NO SOAL
Pengetahuan
1
Penerapan
2,3
Penerapan
4
Pengetahuan
5
Penerapan
6,7
Penerapan
8
Pengetahuan Penerapan
9 10,11
Penerapan 12 Pengetahuan Penerapan
13 14
Penerapan 15 15
Lampiran 31 EVALUASI AKHIR HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS II VOLUM BANGUN RUANG
NAMA : _______________
PETUNJUK: BERILAH TANDA SILANG (X) PADA JAWABAN YANG PALING BENAR!
1. Volum dari kubus di samping adalah … a.
s2
H
b. 6 s 2 c. s
E
F
s
3
d. 6 s
2.
G
D
C
3
A
s
s
B
Volum suatu kubus yang panjang rusuknya 2 cm adalah…. a. 4 cm3
c. 24 cm3
b. 8 cm3
d. 32 cm3
3. Volum kubus yang mempunyai panjang rusuk 10 cm adalah … a. 200 cm3
c. 100 cm3
b. 2000 cm3
d. 1000 cm3
4. Sebuah benda berbentuk kubus volumnya 512 cm 3 . Panjang rusuk kubus tersebut adalah…… a. 6 cm
c. 12 cm
b. 8 cm
d. 14 cm
5. Volum dari balok di samping adalah … a. 6 (p x l x t)
G
H E
F
t
b. 4 (p x l x t) D
c. 2 (p x l x t) d. p x l x t
A
C
p
l B
6. Volum balok yang mempunyai panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 15 cm adalah … a. 3000 cm3
c. 200 cm3
b. 300 cm3
d. 2000 cm3
7. Sebuah kardus mempunyai panjang 4 m, lebar 2 m dan tinggi 3 m. Volum kardus tersebut adalah….. a. 36 m3
c. 36 m2
b. 24 m3
d. 24 m2
8. Sebuah balok memiliki volum 300 cm 3 . Jika panjang balok 10 cm, lebar balok 5 cm, tinggi balok adalah….. a. 6 cm
d. 9 cm
b. 7 cm c. 8 cm 9. Rumus volum prisma di bawah adalah….. D
F E
A
C B
a. sisi x sisi x sisi
c. Luas alas x tinggi
b. panjang x lebar x tinggi
d. 2 x Luas alas x tinggi
10. Sebuah prisma alasnya berbentuk segitiga dengan ukuran alas 10 cm dan tinggi 8 cm. Jika tinggi prisma 20 cm, maka volum prisma adalah….. a. 400 cm3
b. 800 cm3
c. 1600 cm3
d. 3200 cm3
11. Suatu prisma alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi tegak 3 cm dan 4 cm. Jika tinggi prisma 15 cm, maka volum prisma adalah….. a. 60 cm3
c. 105 cm3
b. 90 cm3
d. 210 cm3
12. Sebuah prisma tegak memiliki volum 432 cm 3 . Alas prisma tersebut berbentuk segitiga siku-siku yang panjang sisi siku-sikunya 6 cm dan 8 cm. Tinggi prisma tersebut adalah…… a. 9 cm
c. 18 cm
b. 12 cm
d. 36 cm
13. Rumus volum limas di bawah adalah…. T
a. a × a b. a × a × a a D
C
a A
c.
1 ×a×a 3
d.
1 ×a×a×a 3
B
a 14. Jika suatu limas luas alasnya 240 cm 2 dan tinggi 30 cm, maka volum limas adalah…. a. 2.400 cm 3
d. 7.200 cm 3
b. 4.400 cm 3 c. 4.840 cm 3
15. Jika volum suatu limas yang alasnya berbentuk persegi dengan sisi 10 cm adalah 400 cm 3 , maka tinggi limas adalah….. a. 12 cm
c. 40 cm
b. 20 cm
d. 80 cm
Lampiran 32
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS II VOLUM BANGUN RUANG 1. C 2. B 3. D 4. B 5. D 6. A 7. B 8. A 9. C 10 B 11. B 12. C 13. D 14. A 15. A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NO
NAMA Afina Azizatul Munifah Ahmad Tegar Pranomo Ainul Lathifah Arif Prasojo Arrif Nafsakha Beta Indar Wijaya Dessi Mujayanti Desya Putri Nurhenny Faisal Dwi Prasetyo Feriyanto Rizky Efendi Firman aziz Gitus Dofa Indriana Ika Sulistyowati Ilham adi prabowo Ismiati Krisna Sila Putra Lefi Ana Khuswatun Lely Nur syakna Lisa Kholifah
Lampiran 33
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 4 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
9 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
10
SKOR NILAI TES AKHIR SIKLUS II 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1
11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1
12
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
13
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
14
1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
15
SKO R 13 14 10 12 15 12 14 14 11 10 11 12 9 8 10 9 13 14 14
87 93 67 80 100 80 93 93 73 67 73 80 60 53 67 60 87 93 93
NILAI
Lulu Uli Afna Lutfi Aprian asyhari M .Ludvy Denny Rosyid M.Nur Rokkhim Muhammad Bagus Irawan Muhammad Eko Juliyanto Muthia Nurul Farida Nurul Widiastuti Rahma Eldiana Putri Rahmalia Ayu Maharani Salsa Widianingsih Titis Arianti Umniati Vanonny Widiaswari Wahyu Dwiki Hartono Wahyu Hidayat Widiya Rachmawati Yoga Roby Setiawan Yuda Bakti Prabowo
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA
NO 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
4 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
6 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
10 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
11 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
12
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
13
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15
SKO R 9 12 9 11 10 13 9 8 14 12 12 8 11 10 12 12 10 9
60 80 60 73 67 87 60 53 93 80 80 53 73 67 80 80 67 60
NILAI
Lampiran 34 Daftar Subjek Penelitian Peserta Didik Kelas VIII F Siklus II No No. NISN Nama Siswa P/L Induk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
6671 6680 6684 6702 6705 6725 6734 6735 6754 6760 6766 6772 6779 6780 6791 6796 6800 6801 6809 6813 6815 6822 6823 6845 6847 6858 6870 6878 6879 6914 6939 6949 6951 6953 6954 6957 6959 6963
9971157112 9961192988 9977635945 9978419326 9971156590 9961192913 9962087023 9967831448 9967174738 9977110384 9972810828 9961191587 9960978054 9971153293 9961343232 9961193080 9994531628 9977617618 9961191775 9976236597 9977618174 9961196686 9967839426 9961194460 9961343237 9961191426 9971085063 9977617440 9971153102 9971153931 9964817512 9961195642 9960978580 9961192221 9977351114 9977355959 9971085073 9961192226
Afina Azizatul Munifah Ahmad Tegar Pranomo Ainul Lathifah Arif Prasojo Arrif Nafsakha Beta Indar Wijaya Dessi Mujayanti Desya Putri Nurhenny Faisal Dwi Prasetyo Feriyanto Rizky Efendi Firman aziz Gitus Dofa Indriana Ika Sulistyowati Ilham adi prabowo Ismiati Krisna Sila Putra Lefi Ana Khuswatun Khasanah Lely Nur syakna Lisa Kholifah Lulu Uli Afna Lutfi Aprian asyhari M .Ludvy Denny Rosyid M.Nur Rokkhim Muhammad Bagus Irawan Muhammad Eko Juliyanto Muthia Nurul Farida Nurul Widiastuti Rahma Eldiana Putri Rahmalia Ayu Maharani Salsa Widianingsih Titis Arianti Umniati Vanonny Widiaswari Wahyu Dwiki Hartono Wahyu Hidayat Widiya Rachmawati Yoga Roby Setiawan Yuda Bakti prabowo
P L P L L L P P L L L P P L P L P P P P L L L L L P P P P P P P P L L P L L
Lampiran 35
DAFTAR HADIR SIKLUS II PESERTA DIDIK KELAS VIII F
No.
Nama Peserta Didik
L/P
Siklus II 23-03-11
25-03-11
1.
Afina Azizatul Munifah
P
.
.
2.
Ahmad Tegar Pranomo
L
.
.
3.
Ainul Lathifah
P
.
.
4.
Arif Prasojo
L
.
.
5.
Arrif Nafsakha
L
.
.
6.
Beta Indar Wijaya
L
.
.
7.
Dessi Mujayanti
P
.
.
8.
Desya Putri Nurhenny
P
.
.
9.
Faisal Dwi Prasetyo
L
.
.
10.
Feriyanto Rizky Efendi
L
.
.
11.
Firman aziz
L
.
.
12.
Gitus Dofa Indriana
P
.
.
13.
Ika Sulistyowati
P
.
.
14.
Ilham adi prabowo
L
.
.
15.
Ismiati
P
.
.
16.
Krisna Sila Putra
L
.
.
17.
Lefi Ana Khuswatun
P
.
.
18.
Lely Nur syakna
P
.
.
19.
Lisa Kholifah
P
.
.
20.
Lulu Uli Afna
P
.
.
21.
Lutfi Aprian asyhari
L
.
.
22.
M .Ludvy Denny Rosyid
L
.
.
23.
M.Nur Rokkhim
L
.
.
24.
Muhammad Bagus Irawan
L
.
.
25.
Muhammad Eko Juliyanto
L
S
S
No.
Nama Peserta Didik
L/P
26.
Muthia Nurul Farida
27.
Siklus II 23-03-11
25-03-11
P
.
.
Nurul Widiastuti
P
.
.
28.
Rahma Eldiana Putri
P
.
.
29.
Rahmalia Ayu Maharani
P
.
.
30.
Salsa Widianingsih
P
.
.
31.
Titis Arianti
P
.
.
32.
Umniati
P
.
.
33.
Vanonny Widiaswari
P
.
.
34.
Wahyu Dwiki Hartono
L
.
.
35.
Wahyu Hidayat
L
.
.
36.
Widiya Rachmawati
P
.
.
37.
Yoga Roby Setiawan
L
.
.
38.
Yuda Bakti Prabowo
L
.
.
Lampiran 36 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus II Tahapan Siklus 2
Tanggal/ Bulan 23-02-11
25-02-11
Alokasi Kegiatan Waktu (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus volum kubus dan balok. b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi c. Pemberian tugas rumah. (2 x 40’) a. Penerapan model pembelajaran untuk mencari rumus volum prisma dan limas b. Diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi. c. Pemberian soal tes akhir siklus II
Lampiran 37 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tanggal/ Alokasi No Tahapan Kegiatan Bulan Waktu a. Wawancara dengan guru 1. Observasi matematika kelas VIII F Awal Desember Dua b. Persiapan dan pencarian data yang mendukung 2010 bulan rencana pelaksanaan penelitian a. Penerapan model 2. Penelitian 16-02-11 (2 x 40’) pembelajaran untuk Siklus 1 mencari rumus luas permukaan kubus dan balok. b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi c. Pemberian tugas rumah model 18-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan pembelajaran untuk mencari rumus luas permukaan prisma dan limas. b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi. c. Pemberian soal tes akhir siklus 1 model 3. Siklus 2 23-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan pembelajaran untuk mencari rumus volum kubus dan balok. b. Diskusi dan presentasi hasil diskusi c. Pemberian tugas rumah. model 25-02-11 (2 x 40’) a. Penerapan pembelajaran untuk mencari rumus volum prisma dan limas b. Diskusi kelompok dan presentasi hasil diskusi. c. Pemberian soal tes akhir siklus II 4. Paska Maret3 bulan Pembuatan laporan hasil penelitian Mei penelitian
Nama Sekolah : MTs Negeri 1 Semarang Mate Pelajaran : Matematika Kelas : VIII Semester : II Standar Materi Kompetensi Dasar Kompetensi Pokok Geometri dan pengukuran 1. Menentukan 1.1 Menentukan Unsur dan unsur unsur dan bagian – bagian bagian-bagian bagian lingkaran lingkaran. lingkaran serta ukurannya.
Lampiran 13
-
-
-
-
Memahami 1.1.1 pengertian, unsur – unsur dan bagian lingkaran Mengenal 1.1.2 unsur-unsur dan bagian lingaran dengan menggunakan alat peraga Menunjukkan unsur dan bagian 1.1.3 lingkaran Memahami keliling
Kegiatan Pembelajaran
SILABUS
Jenis: - Tugas Individu - Aktivitas dalam proses - Tes evaluasi
Penilaian
Bentuk Instrumen : Menunjukkan - observas i unsur dan - Tes bagian Tertulis lingkaran
Mengenal unsur dan bagian lingkaran
Menjelaskan pengertian lingkaran
Indikator
Sumber: - Buku Paket - Buku refere nsi lain
2 x 40’
Alat : - Alat peraga
Sumber belajar
Alokasi Waktu/pertemuan
Keliling dan luas lingkaran
Sudut pusat, Panjang busur dan luas juring
1.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran.
1.3 Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah.
-
-
-
-
Menghitung sudut keliling jika menghadap
Menganalisa panjang busur,luas juring,dan luas tembereng Memahami hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap busur yang sama
lingkaran dengan melihat alat peraga Menentukan keliling lingkaran
1.3.1 Menghitung panjang busur, luas juring dan luas tembereng. 1.3.2 Mengenal hubungan sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap
1.2.1 menentukan keliling lingkaran 1.2.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling lingkaran 1.2.3 menentukan luas lingkaran 1.2.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas lingkaran
Uraian
2 x 40’
2 x 40’
2 x 40’
2 x 40’
1.4 Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Panjang garis singgung dan persekutuan dua lingkaran
-
-
-
-
busur yang sama.
1.3.3 Menentukan besar sudutMencari panjang sudut keliling garis singgung jika yang ditarik dari menghadap sebuah kutub diameter dan diluar lingkaran busur yang Menentukan sama panjang garis singgung persekutuan 1.4.1 Menghitung dalam dan garis panjang garis persekutuan luar singgung dua lingkaran yang ditarik dari sebuah Menentukan titik di luar panjang sabuk lingkaran lilitan 1.4.2 Menghitung panjang garis singgung persekutuan dalam dan garis singgung Memahami persekutuan syarat lingkaran luar dua
diameter dan busur yang sama
2 x 40’
2 x 40’
2 x 40’
2.
Memahami 2.1 Mengidentifikasi sifat-sifat sifat-sifat kubus, kubus, balok, prisma balok, dan limas serta prisma, bagianlimas dan bagiannya. bagian2.2 Membuat jaringbagiannya jaring kubus, serta balok, prisma menentukan dan limas.
1.5 Melukis lingkaran dalam dan luar suatu segitiga
Sifat – sifat kubus,balok, prisma,dan limas serta bagian – bagiannya Jaring – jarring kubus,balok, prisma,dan
Lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga
-
-
-
-
-
-
lingkaran. 1.4.3 Menghitung panjang sabuk lilitan minimal yang menghubungk Memahami an dua bagian - bagian lingkaran kubus,balok, dengan rumus prisma,dan limas Memahami syarat – syarat 1.5.1 Menunjukkan kubus,balok, syarat prisma,dan limas lingkaran luar dan dalam. Menggambar 1.5.2 Membuat dan kubus,balok, menggambar prisma,dan limas lingkaran dalam dan Melukis jaring – luar segitiga jaring kubus,balok, 2.1.1 Menyebutkan prisma,limas bagian-bagian kubus, balok, prisma dan Memahami limas rumus luas permukaan dan 2.1.2 Menyebutkan volum kubus, sifat-sifat balok, prisma, kubus, balok, luar dan dalam Melukis lingkaran dalam dan luar segitiga
2 x 40’
2 x 40’
2 x 40’
2 x 40’
ukurannya.
2.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
Luas dan volume kubus,balok, prisma,dan limas
limas
-
-
2.3.2
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok,
dan limas prisma, dan Menentukan limas luas permukaan dan volume kubus,balok, 2.2.1 Menggambar prisma,dan limas kubus, balok, prisma dan limas. 2.2.2 Melukis Menentukan jaring-jaring kubus, unsure-unsur yang lain pada balok, kubus,balok, prisma dan prisma,dan limas limas. 2.3.1 Menentukan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
2 x 40’
2 x 40’
2.3.3
Menghitung unsur unsur yang lain jika diketahui luas permukaan atau volumnya.
prisma dan limas
Lampiran 39
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA WAWANCARA Pokok-pokok wawancara dengan Bapak Suwahir, S.Pd, selaku guru matematika di kelas VII F di MTs Negeri 1 Semarang meliputi, 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika yang terjadi di MTs Negeri 1 Semarang? 2. Metode apa yang biasa digunakan dalam pembelajaran matematika? 3. Bagaimana kondisi peserta didik/kelas dalam pembelajaran matematika? 4. Dengan mengetahui hasil belajar, apakah materi bangun ruang sulit bagi peserta didik? 5. Apakah perolehan rata-rata nilai peserta didik tahun lalu? 6. Apakah perolehan nilai tersebut sudah mencapai KKM? 7. Berapa peserta didik yang tuntas belajar? 8. Pada proses belajar mengajar di kelas, apakah sudah banyak peserta didik yang berani bertanya dan mempresentasikan hasil pekerjaannya? 9. Pernahkah
dalam
pembelajaran
pembelajaran group investigation?
matematika
menggunakan
model
Lampiran 40
INSTRUMEN PENGAMATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK ASPEK PENGAMATAN Kegiatan awal 1. Peserta didik bersemangat dan siap dalam proses KBM 2. Partisipasi peserta didik dalam menjawab pertanyaan sebagai apersepsi Kegiatan inti 1. Kesigapan peserta didik pada saat pembentukan kelompok 2. Peserta didik aktif dalam diskusi kelompok 3. Tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugas kelompok 4. Partisipasi peserta didik dalam menyampaikan pertanyaan mengenai materi yang dibahas 5. Peserta didik yang mempunyai kemampuan mengemukakan pendapat atau hasil diskusi pada saat diskusi kelompok 6. Peserta didik berani mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas 7. Peserta didik mampu mengambil kesimpulan dari hasil diskusi
RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: Yunita Haffidianti
2. Tempat & Tgl. Lahir : Semarang, 23 Juni 1989 3. NIM
: 073511036
4. Alamat Rumah
: Jalan Gemah Kencana VI No.3 Pedurungan Semarang
HP
: 085640791691
E-mail
:
[email protected]
B. Riwayat Pendidikan a. SD Antonius lulus tahun 2000 b. SMP Negeri 14 Semarang lulus tahun 2003 c. SMA Negeri 02 Semarang lulus tahun 2006 d. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang semester VIII tahun 2011
Semarang, 30 Mei 2011
Yunita Haffidianti NIM : 073511036