SKRIPSI APRILIA SUDI RIZKIYANI
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan Di RSP Batu)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
Lembar Pengesahan
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI RSP BATU KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan Di RSP Batu) SKRIPSI Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2015
Oleh: APRILIA SUDI RIZKIYANI 201110410311235
Disetujui Oleh: Pembimbing I
Dra. Liza Pristianty, M.M.,M.Sc.,Apt NIP. 19621115 1988102 002
Pembimbing II
Ika Ratna H., S.Farm.,M.Sc.,Apt NIP.
11209070480
Lembar Pengujian
PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI RSP KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan Di RSP Batu)
SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 15 Agustus 2015
Oleh : Aprilia Sudi Rizkiyani NIM : 201110410311235
Disetujui Oleh :
Penguji I
Dra. Liza Pristianti, M.Si.,M.M.,Apt NIP. 19621115 1988102 002 Penguji III
Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS NIP. 11406090449
Penguji II
Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,Apt NIP. 11209070480 Penguji IV
Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,SpFRS NIP. 11407040450
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat segera menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Peresepan Obat Tuberkulosis Di RSP Batu Kota Batu (Studi pada Pasien Rawat Jalan Di RSP Batu)”. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Direktur RSP Batu Kota Batu yaitu Dr. Tries Anggraini, M.Kes dan Kepala Apotek Instalasi Farmasi RSP Batu Kota Batu yaitu Drs. Kaisri Winaryati, Apt serta Ibu 4. Ibu Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt. selaku Dosen Wali penulis, dengan kesabaran beliau dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan solusi dalam setiap permasalahan yang penulis lalui sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,Apt.,M.Sc., selaku ketua program studi Farmasi di Universitas Muhammadiyah Malang. 6. Ibu Dra. Liza Pristianty, M.Si.,M.M.,Apt., selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Dosen Pembimbing II penulis atas bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 7. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,SpFRS., selaku Dosen Penguji I dan Dra. Lilik Yusetyani, Apt.,SpFRS., selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan
saran serta motivasi demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Sendy Selaku Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah bersusah payah dalam membantu jalannya ujian skripsi penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian dengan baik. 9. Staff tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatn Universitas Muhammadiyah Malang. 10. Ibu Kaisri dan ibu Yeti selaku pembimbing penulis selama pengambilan data di RSP Batu Kota Batu yang senantiasa membantu dan mempermudah penulis dalam penyusunan skripsi ini. 11. Papa Sudiyono dan Mama Indayani yang tiada hentinya memberi semangat, motivasi dan arahan serta saran dalam segala hal juga senantiasa mendo’akan sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. 12. Kelurga tercinta Bunda Indahrini, Ayah Joe Hari, Alyn, Yoe Edi, Tante Nanik, Sigit, Cintya, Budhe Tun, Pakdhe Asan, Wak Tun, Wak Parto, Mbah Arba, Mbah Jumari, Almh. Mak Mutriah dan Alm. Kung Liang yang selalu mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk Om Wiyono yang memberikan motivasi penulis untuk menggapai cita–citanya. 13. Sahabat Cupong (Cucok Rempong) Adek, Riman, Jeki, Oo, Nopek, Mas Andry, Thembel (Kharis) sahabat SMA Dadu (Diana Puspita, Siti Marwiyah, Ika, Ridha, Fariz, Fachrudin, Arobin, Firman, Anas, Linda, Veny, Yuli, Manda, Anik dan lain – lain), sahabat SMP (Ana, Annisa, Yudith, Puti dan lain–lain) dan keluarga besar Kos Bendungan Sutami Gang 1 A No.64 B yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi ini. 14. Rekan – rekan komunitas atas segala bantuan dan dukungannya, serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
RINGKASAN PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI RSP KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan Di RSP Batu)
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksius, terutama menyerang parenkim paru. Tuberkulosis dapat juga ditularkan kebagian tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang serta bagian tubuh lainnya yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan TBC adalah pasien TBC BTA positif, daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut (Kemenkes RI, 2009). Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) (Kemenkes RI, 2011). Terapi pengobatan pada pasien tuberkulosis meliputi OAT lini-1 dan OAT lini-2. OAT lini-1 dibagi menjadi beberapa yaitu Kategori-1 untuk penderita TBC baru, kategori-2 untuk penderita TBC kambuh, gagal serta putus berobat, OAT sisipan dan OAT anak yang masing-masing dibagi menjadi tahap intensif dan tahap lanjutan. Penelitian ini bertujuan khusu untuk mengetahui profil peresepan obat tuberkulosis pada pasien rawat jalan di RSP Batu Kota Batu yang meliputi aspek prosentase resep obat tuberkulosis, golongan obat tuberkulosis yang digunakan, dosis pemakaian obat tuberkulosis, kategori obat tuberkulosis, tahap pengobatan pada tuberkulosis dan peresepan OAT dengan OAD dan antiretroviral. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan metode cross sectional yaitu penlitian yang dilakukan dalam 1 waktu. Penelitian ini dilakukan dengan melihat resep yang ada di instalasi farmasi RSP Batu Kota Batu selama periode OktoberDesember 2014. Data yang memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 80 resep obat tuberkulosis pada pasien rawat jalan di RSP Batu Kota Batu dengan prosentase 2% dari jumlah resep pada pasien rawat jalan sebesar 4510, dimana penulis resep untuk pasien tuberkulosis dari dokter spesialis seluruhnya (100% dari 80 resep). Pada penelitian ini diperoleh jumlah resep obat tuberkulosis sebanyak 80 resep dengan prosentase sebesar 2% dari 4510 resep rawat jalan yang masuk di instalasi farmasi RSP Batu Kota Batu, yang menunjukkan pasien tuberkulosis lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan (56% dengan 44%). Tuberkulosis lebih rentan menyerang manusia dengan usia 48-60 tahun (38% dari 80 resep untuk pasien rawat jalan), sedangkan penggunaan obat tuberkulosis yang banyak digunakan yaitu OAT Lini-1 pada kategori-1 berjumlah 80 resep (100%) yang terbagi menjadi penggunaan OAT-KDT kategori-1 semuanya berada pada tahap intensif sebanyak 61 resep (76%) paling banyak menggunakan 3 tablet 4 KDT sebanyak 42 resep (52%) untuk berat badan 39-54 kg dengan dosis Rifampisin 450 mg, Isoniazid 225 mg, Pirazinamid 1200 mg dan Etambutol 825 mg dan OAT kombipak kategori-1 sebanyak 15 resep terbagi menjadi tahap intensif 5 resep (6%) yaitu rifampisin 450 mg (1 kaplet), isoniazid 300 mg (2 tablet), pirazinamid 500mg (3 tablet) dan etambutol 250 mg (3 tablet)
serta tahap lanjutan 10 resep (13%) yaitu rifampisin 450 mg (1 kaplet) dan isoniazid 300 mg (2 tablet) dan OAT anak Kombipak yang semua berada pada tahap intensif sebanyak 4 resep (5%) isoniazid 100 mg, rifampisin 150 mg dan pirazinamid 300 mg untuk berat badan 10kg-20kg. Prosentase obat tuberkulosis dengan kombinasi obat lain pada penggunaan OAT dengan OAD (Obat Anti Diabetes) (62%) dan penggunaan OAT dengan antiretroviral (38%). Prosentase penggunaan OAT generik sebanyak 76 resep (95%) dan sisanya non-generik (Rimstar 4FDC) berjumlah 4 resep (5%).
ABSTRAK PROFIL PERESEPAN OBAT TUBERKULOSIS DI RSP KOTA BATU (Studi pada Pasien Rawat Jalan Di RSP Batu) Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksius, terutama menyerang parenkim paru. Tuberkulosis dapat juga ditularkan kebagian tubuh lainnya, termasuk ginjal, tulang serta bagian tubuh lainnya yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri lain hanya perlu beberapa menit hingga 20 menit untuk mitosis, sedangkan basil TBC memerlukan waktu 12–24 jam, hal ini yang memungkinkan pemberian obat secara intermiten. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memberikan gambaran tentang profil peresepan obat tuberkulosis pada pasien rawat jalan di RSP Batu Kota Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh resep obat tuberkulosis yang masuk di instalasi farmasi RSP Batu Kota Batu untuk pasien rawat jalan pada periode Oktober-Desember 2014. Dari hasil penelitian diperoleh prosentase resep obat tuberkulosis sebanyak 80 resep dengan prosentase sebesar 2% dari 4510 resep rawat jalan yang masuk di instalasi farmasi RSP Batu Kota Batu, sedangkan penggunaan obat tuberkulosis yang banyak digunakan yaitu OAT Lini-1 sebanyak 80 resep (100%), penggunaan OAT-KDT kategori-1 sebanyak 61 resep (76%) semua pada tahap intensif dan OAT kombipak kategori-1 sebanyak 15 resep (19%) terdiri dari 5 resep (6%) tahap intensif serta 10 resep (13%) tahap lanjutan dan OAT anak kombipak sebanyak 4 resep (5%) semuanya berada pada tahap intensif. Prosentase obat tuberkulosis dengan penyakit penyerta pada penggunaan OAT dengan OAD (Obat Anti Diabetes) (62%) dan penggunaan OAT dengan antiretroviral (38%). Prosentase penggunaan OAT generik sebanyak 76 resep (95%) dan sisanya nongenerik (Rimstar 4FDC) berjumlah 4 resep (5%).
Kata Kunci : Profil Peresepan, Obat Anti-Tuberkulosis, Rumah Sakit
ABSTRACT PRESCRIBING PROFILES of TUBERCULOSIS MEDICINES IN RSP BATU BATU (Study Performed on Outpatient In RSP Batu)
Tuberculosis (TBC) is an infectious diseases, especially attacks parenchyma of the lung. Tuberculosis also be passed assigned to other bodies, including kidney, bones and other parts of body that caused by Mycobacterium tuberculosis. Other bacteria only need a few minutes to 20 minutes for mitosis, while tubercle bacilli need 12-24 hours, this is causing intermittent administration of drugs. The purpose of this research to examine and provide a prescribing profile overviews of tuberculosis medicines at outpatient in RSP Batu–Batu. The method of this research used is descriptive method. Study population are prescription of tuberculosis who entered in the pharmacy installation in RSP Batu for outpatient during period October to December 2014. The resultof the study obtained total of tuberculosis prescription is 80 recipes with the percentage usage is 2% of 4510 prescriptions who entered in the pharmacy installation in RSP Batu for outpatient, while group of tuberculosis medicines oftenly used anti-tuberculosis drugs first line as much as 80 recipes (100%), usage on FDC (Fix Dose Combination) anti-tuberculosis drugs at the first categories is 61 recipes (76%) all of intensive phase and Combination Package anti-tuberculosis drugs are 15 recipes (19%) consist of 5 recipes (6%) on intensive phase along 10 recipes (13%) on advanced phase and child combination package anti-tuberculosis drugs is 4 recipes (5%) all of it is in intensive phase. Percentage of tuberculosis drugs with others disease complication at usage between antituberculosis drugs with anti-diabetic drugs (62%) and usage between antituberculosis drugs with antiretroviral (38%). Percentage usage of generic antituberculosis drugs 76 recipes (95%) and non-generic (Rimstar 4FDC) is 4 recipes (5%).
Keyword : Prescribing Profiles, Anti-Tuberculosis Drugs, Hospital
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii LEMBAR PENGUJIAN ...................................................................................... iii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv RINGKASAN ...................................................................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ......................................................... 4 1.3.2 Tujuan Khusus penelitian ........................................................ 5 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5 1.4.1 Bagi Penulis ............................................................................. 5 1.4.2 Bagi Rumah Sakit .................................................................... 5 1.4.3 Bagi Tenaga Medis .................................................................. 5 1.4.4 Bagi Peneliti Lain .................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6 2.1 Tuberkulosis (TBC) ........................................................................... 6 2.1.1 Definisi ..................................................................................... 6 2.1.2 Etiologi Tuberkulosis (TBC) .................................................. 7 2.1.3 Patofisiologi Tuberkulosis (TBC) ........................................... 7 2.1.4 Faktor-Faktor Tuberkulosis (TBC) .......................................... 8
2.1.4.1 Faktor Sosial Ekonomi ............................................... 8 2.1.4.2 Status Gizi .................................................................. 8 2.1.4.3 Umur ........................................................................... 9 2.1.4.4 Jenis Kelamin ............................................................. 9 2.1.4.5 Jenis Pekerjaan ............................................................ 9 2.1.4.6 Lingkungan .................................................................. 9 2.1.5 Penularan Tuberkulosis (TBC) .............................................. 10 2.1.5.1 Cara Penularan .......................................................... 10 2.1.5.2 Resiko Penularan ....................................................... 11 2.1.6 Gejala Tuberkulosis (TBC) .....................................................11 2.1.7 Diagnosa Tuberkulosis (TBC) .............................................. 12 2.1.8 Klasifikasi Tuberkulosis (TBC) .............................................12 2.1.8.1 Berdasarkan Infeksi Tuberkulosis pada Manusia ...... 12 2.1.8.2 Berdasarkan Organ Tubuh yang Terkena .................. 13 2.1.8.3 Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Dahak Mikroskopis 13 2.1.8.4 Berdasarkan Tingkat Keparahan Penyakit ................ 13 2.1.8.5 Berdasarkan Aspek Kesehatan Masyarakat .............. 14 2.1.9 Klasifikasi Kasus Tuberkulosis (TBC) .................................. 15 2.1.9.1 Kasus Kronik ............................................................. 15 2.1.9.2 Kasus Gagal Pengobatan ........................................... 15 2.1.9.3 Kasus Kambuh (Relaps) ............................................ 15 2.1.9.4 Kasus Gagal (Failure) ............................................... 15 2.1.9.5 Kasus Pindahan (Transfer In) .................................... 15 2.1.9.6 Kasus Lain ................................................................. 16 2.2.0 Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan .......... 16 2.2.0.1 Faktor Sarana .............................................................. 16 2.2.0.2 Faktor Penderita ......................................................... 16 2.2.0.3 Faktor Keluarga dan Masyarakat ............................... 16 2.2.1 Pengelolaan Penderita Tuberkulosis (TBC) ........................... 17 2.2.1.1 Terapi Non Farmakologi ........................................... 17 2.2.1.2 Terapi Farmakologi .................................................... 17 1) Penggolongan Obat TBC ...................................... 19
2) Paduan OAT ........................................................... 22 a) Kategori 1 ......................................................... 23 b) Kategori 2 ......................................................... 24 c) OAT Sisipan ..................................................... 25 d) Pengobatan TBC pada Anak ............................ 25 3) Efek Samping OAT ............................................... 26 4) Pengobatan Tuberkulosis dengan MDR ................ 27 5) Pengobatan TBC dengan Terapi Lain ................... 29 a) Pengobatan TBC dengan Antiretroviral ........... 29 b) Pengobatan TBC dengan OAD ........................ 32 6) Interaksi OAT dengan Obat Lain .......................... 33 2.2 Resep Obat ....................................................................................... 37 2.2.1 Definisi Resep ........................................................................ 37 2.2.2 Jenis Resep ............................................................................. 38 2.2.2.1 Resep Standar ............................................................ 38 2.2.2.2 Resep Magistrales ...................................................... 38 2.2.3 Persyaratan Resep .................................................................. 38 2.3 Rekam Medis ...................................................................................... 39 2.3.1 Definisi ..................................................................................... 39 2.3.2 Kegunaan Rekam Medis ........................................................... 39 2.3.2.1 Aspek Administrasi ...................................................... 39 2.3.2.2 Aspek Medis ................................................................ 39 2.3.2.3 Aspek Hukum .............................................................. 39 2.3.2.4 Aspek Keuangan .......................................................... 40 2.3.2.5 Aspek Penelitian .......................................................... 40 2.3.2.6 Aspek Pendidikan ........................................................ 40 2.2.2.7 Aspek Dokumentasi ..................................................... 40 2.3.3 Isi Rekam Medis ....................................................................... 40 2.4 Rumah Sakit ....................................................................................... 41 2.4.1 Definisi Rumah Sakit ............................................................. 41 2.4.2 Klasifikasi Rumah Sakit ........................................................ 41 2.4.2.1 Rumah Sakit Kelas A ................................................ 41
2.4.2.2 Rumah Sakit Kelas B ................................................ 41 2.4.2.3 Rumah Sakit Kelas C ................................................ 41 2.4.2.4 Rumah Sakit Kelas D ................................................ 41 2.4.3 Profil Rumah Sakit ................................................................. 42 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .............................................................. 43 3.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 43 3.2 Kerangka Operasional ................................................................... 44 BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 45 4.1 Rancangan Penelitian .................................................................... 45 4.2 Populasi ......................................................................................... 45 4.3 Sampel ........................................................................................... 45 4.3.1 Teknik Sampling .................................................................... 46 4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 46 4.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ......................................................... 46 4.5.1 Kriteria Inklusi ....................................................................... 46 4.5.2 Kriteria Eksklusi .................................................................... 46 4.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 46 4.7 Variabel Penelitian ........................................................................ 46 4.8 Definisi Operasional ...................................................................... 47 4.9 Tahap Penelitian ........................................................................... 49 4.9.1 Tahap Pengumpulan Sampel ................................................. 49 4.9.2 Pengumpulan Sampel ............................................................ 50 4.9.3 Cara Perhitungan Data ........................................................... 50 BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 58 5.1 Jumlah Sampel Penelitian .............................................................. 58 5.2 Data Demografi Pasien .................................................................. 58 5.2.1 Distribusi Berdasarkan Usia .................................................. 59 5.2.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 60 5.3 Distribusi Berdasarkan Dokter yang Menulis resep ...................... 60 5.4 Pola Terapi Pada Pasien ................................................................ 61 5.4.1 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Lini-1 ...................... 61
5.4.1.1 Pola Peresepan Dan Penggunaan Dosis OAT-KDT Kategori-1 Tahap Intensif dan Tahap Lanjutan ......... 63 5.4.1.2 Pola Peresepan Dan Penggunaan Dosis OAT Kombipak Kategori-1 Tahap Intensif dan Tahap Lanjutan ..................................................................... 65 5.4.1.3 Pola Peresepan Dan Penggunaan Dosis OAT Anak Kombipak Tahap Intensif dan Tahap Lanjutan ......... 67 5.4.1.4 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Kategori-1 Dengan Kombinasi Obat lain .................................... 68 5.4.1.6 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Generik dan Non-Generik Lini-1 ............................................. 69 BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 71 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 82 7.1 Kesimpulan .................................................................................... 82 7.2 Saran .............................................................................................. 83 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84 LAMPIRAN ......................................................................................................... 89
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
II.1 Kategori, Penderita dan Paduan OAT ......................................................... 14 II.2 Pengelompokan OAT Berdasarkan Golongan Obatnya .............................. 18 II.3 Jenis, Dosis dan Sifat OAT Lini Pertama .................................................... 19 II.4 Jenis, Dosis dan Sifat OAT Suntik ............................................................. 21 II.5 Nama, Dosis dan Sifat OAT Golongan Flouroquinolon ............................ 21 II.6 Nama, Dosis dan Sifat OAT Bakteriostatik ................................................ 22 II.7 Dosis untuk Paduan OAT KDT Kategori 1 ................................................. 23 II.8 Dosis untuk Panduan OAT Kombipak Kategori 1 ..................................... 23 II.9 Dosis untuk Panduan OAT KDT Kategori 2 .............................................. 24 II.10 Dosis untuk Panduan OAT Kombipak Kategori 2 ..................................... 24 II.11 Dosis untuk Panduan OAT KDT Sisipan ................................................... 25 II.12 Dosis untuk paduan OAT Kombipak Sisipan ............................................. 25 II.13 Jenis dan Dosis Obat TBC Anak, berdasarkan Rekomendasi IDAI ........... 26 II.14 Efek Samping dan Penatalaksanaan OAT .................................................. 27 II.15 Terapi Tuberkulosis pada Penderita yang mendapat ART ......................... 30 II.16 Keadaan dan Usulan Pengobatan bagi Penderita HIV-TB ......................... 32 II.17 Penggunaan OAT untuk Penderita DM ...................................................... 33 II.18 Interaksi Obat Anti Tuberkulosis ............................................................... 33 IV.1 Variabel Penelitian ...................................................................................... 47 V.1 Jumlah lembar resep rawat jalan, rawat inap, dan lembar resep Obat Tuberkulosis Periode Oktober – Desember 2014 ....................................... 58 V.2 Distribusi Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Berdasarkan Usia di RSP Batu Kota Batu Periode Oktober-Desember 2014 ..................................... 59 V.3 Distribusi Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Berdasarkan Jenis Kelamin di RSP Batu Kota Batu Periode Oktober-Desember 2014 .......................... 60 V.4 Distribusi Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Berdasarkan Dokter Menulis Resep di RSP Batu Kota Batu Periode Okt-Des 2014 ................. 61 V.5 Tabel V.5 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Lini-1 .......................... 62
V.6 Pola Peresepan Dan Penggunaan Dosis pada OAT-KDT Kategori-1 Tahap Intensif dan Tahap Lanjutan ............................................................ 64 V.7 Pola Peresepan pada OAT Kombipak Kategori-1 Tahap Intensif dan Lanjutan ...................................................................................................... 66 V.8 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Anak Kombipak Tahap Intensif dan Lanjutan ............................................................................................... 67 V.9 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Kategori-1 Dengan Kombinasi Obat Lain .................................................................................................... 68 V.10 Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Generik dan Non-Generik Lini1 .. 71 VI.1 Paduan OAT-KDT Kategori-1 ..................................................................... 74 VI.2 Paduan OAT Kombipak Kategori-1 ............................................................ 75 VI.3 Jenis dan Dosis Obat TBC Anak, berdasarkan Rekomendasi IDAI ............ 76 VI.4 Paduan Lini Pertama yang direkomendasikan pada orang dewasa yang belum pernah mendapat terapi ARV (Antiretroviral) ................................. 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Individu yang Terinfeksi Mycobacterium tuberculosis .................................. 6 2.2 Patofisiologi TBC ........................................................................................... 8 2.2 Gambar Grafik Prosentase Prosentase Penderita Tidak Diobati setelah 5 Tahun Sakit ..................................................................................................... 10 5.1 Diagram Distribusi Usia Pasien Tuberkulosis ................................................ 59 5.2 Diagram Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Tuberkulosis ............ 60 5.3 Diagram Distribusi Berdasarkan Dokter yang Menulis Resep untuk Pasien Tuberkulosis .................................................................................................... 61 5.4 Diagram Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Lini-1 ................................ 63 5.5 Diagram Pola Peresepan pada OAT-KDT Kategori-1 Tahap Intensif dan Tahap Lanjutan ............................................................................................... 64 5.6 Diagram Pola Penggunaan Dosis pada OAT-KDT Kategori-1 Tahap Intensif ............................................................................................................ 65 5.7 Diagram Pola Peresepan OAT Kombipak Kategori-1 Tahap Intensif dan Lanjutan .......................................................................................................... 66 5.8 Diagram Pola Penggunaan Dosis OAT Kombipak Kategori-1 Tahap Intensif dan Lanjutan ...................................................................................... 66 5.9 Diagram Pola Peresepan OAT Anak Kombipak Tahap Intensif dan Lanjutan .......................................................................................................... 67 5.10 Diagram Pola Penggunaan Dosis OAT Anak Kombipak Tahap Intensif ....... 68 5.11 Diagram Pola Peresepan pada Penggunaan OAT Kategori-1 Dengan Kombinasi Obat Lain ...................................................................................... 69 5.12 Diagram Pola Peresepan Pada Penggunaan OAT Generik dan NonGenerik Lini-1 ................................................................................................. 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 95 2. Surat Pernyataan ....................................................................................... 96 3. Surat Penelitian di RSP Batu terkait rekam medis ................................... 97 4. Surat Penelitian di RSP Batu untuk Instalasi Farmasi ............................. 98 5. Daftar Pengumpulan Data Harian Lini-1 ............................................... 101 6. Daftar Pengumpulan Data Harian Lini-2 ............................................... 103
DAFTAR SINGKATAN
ABC
: Abacavir
AIDS
: Acquired Immune Deficiency Syndrome
ART
: Anti Retroviral Therapy
ARTI
: Annual Risk of Tuberkulosis Infection
ARV
: Antiretroviral
AZT
: Zidovudine
BTA
: Basil Tahan Asam
ddI
: Didanosine
DM
: Diabetes Melitus
DOT
: Directly Observed Treatment
d4T
: Stavudine
E
: Etambutol
EFZ
: Efavirens
FDC
: Fix Dose Combination
H
: Isoniazid
HIV
: Human Immunodeficiency Virus
IDAI
: Ikatan Dokter Anak Indonesia
IDV
: Indinavir
INH
: Isoniazid
IO
: Infeksi Oportunistik
IUATLD
: International Union Against Tuberkulosis and Lung Diseases
KDT
: Kombinasi Dosis Tetap
Kombipak
: Kombinasi Paket
LPV/r
: Lopinavir/Ritonavir
NNRTI
: Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors
NRTI
: Nucleoside reverse transcriptase inhibitors
NVP
: Nevirapine
OAD
: Oral AntiDiabetes
OAT
: Obat Anti Tuberkulosis
OAT-FDC
: Obat Anti Tuberkulosis-Fix Dose Combination
OAT-KDT
: Obat Anti Tuberkulosis-Kombinasi Dosis Tetap
ODHA
: Orang Dengan HIV/AIDS
PAS
: Para-Amino-Salycilacid
PI
: Protease Inhibitors
PMO
: Pengawas Menelan Obat
R
: Rifampisin
R/
: Recipe
SIP
: Surat Ijin Praktek
SKRT
: Survey Kesehatan Rumah Tangga
STAGTB
: Strategyand Technical Advisory Group for TB
TBC
: Tuberculosis
TFV
: Tenofovir
VIP
: Very Important Person
WHO
: World Health Organization
Z
: Pirazinamid
3TC
: Lamivudine
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, D.T. dan Sukohar, A., 2014. Rational Drug Prescription Writing. JUKE, Volume 4, Nomor 7, Maret Tahun 2014. Anggraeni, D., 2014. Hubungan Antara Golongan Darah Dengan Penyakit Tuberculosis (TB) Paru Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Purwokerto. Skripsi. Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman. Anonim, 2015. Profil RSP Batu Kota Batu. http://rumahsakit.findthebest.co.id//I/2019/RS-Paru-Batu. Diakses tanggal 14 Januari 2015. Anonim, 2015. Individu yang terpajan Mycobacterium tuberculosis. http://www.google.co.id/search?q=etiologi+tbc&biw. Diakses tanggal 27 April 2015. Anonim, 2015. Patofisiologi TBC. http://www.google.co.id/mediacastore.com. Diakses tanggal 27 April 2015. Apha (American Pharmacists Association), 2008. Drug Information Handbook 17th Edition. Lexi-Comp’s Drug Reference Handbooks. Astuti, S., 2013. Hubungan Tingkat pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. BNF.org, 2011. British National Formulary 61. Budiarto, E., 2004. Metode Penelitian Kedokteran. Jakarta: ECG. Cahyadi, A. dan Venty, 2011. Tuberkulosis Paru pada Pasien Diabetes Melitus. J Indon Med Assoc, Vol. 61 No.4 : 173. Chandra, B., 2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: ECG, hal 20-75. Danusantoso, H., 2000. Buku Saku : Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Hipokrates.
Depkes RI, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Tuberkulosis. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktur Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Ditjen PPL, 2009. Buku Saku Kader Program Penanggulangan TB. Depkes RI. Effendi, M., 2012. Hubungan Kontak dengan Penderita Dewasa Dan Imunisasi BCG dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Balita Di Poli Anak RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2012. Skripsi. Bengkulu : STIKES Dehasen. Entjang, I., 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Gondodiputro, S., 2007. Rekam Medis Dan Sistem Informasi Kesehatan Di Pelayanan Kesehatan Primer (PUSKESMAS). Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, hal 3. Herlina, L., 2013. Tuberkulosis dan faktor risiko kejadian Multidrug ResistantTuberculosis (MDR TB/Resistensi Ganda). Hiswani, 2009. Tuberkulosis merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi Masalah Kesehatan masyarakat. (Http://librarv.usu.ac.id/download/fkm-hiswani6.pdf 2009). Katzung, B.G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 3 Edisi 8. In : Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta : Salemba Medika. Kemenkes, 2009. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis (TB). Nomor 364/MENKES/SK/V/2009. Kemenkes, 2011. Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Kemenkes RI : Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Kemenkes, 2011. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Kemenkes, 2012. Petunjuk Teknis Tata Laksana Ko-Infeksi TB-HIV. Kemenkes, 2013. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis.
Kemenkes, 2013. Petunjuk Teknis Manajemen TB Anak. Kemenkes, 2014. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Menkes RI. Latifah, E., 2008. Gambaran Pelaksanaan Program Penangglangan Penyakit Tuberkulosis Di Puskesmas Poris Plawad. Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia Esa Unggul. Lestari, E., Tania, K.D., Rahmi, L., 2011. Sistem Informasi Rekam Medik Pada Rumah Sakit Bersalin Graha Rap Tanjung Balai Karimun. Jurnal Sistem Informasi (JSI), Vol.3 No.2 p. 388-397. Lyanda, A., 2008. Rapid TB Test. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS. Persahabatan – Jakarta. Jurnal Tuberkolosis Indonesia Vol. 8, No. 1 : 12. Manalu, H.S.P., 2010. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol.9 No.4, Desember 2010 : 1340-1346. Megawati, D., 2013. Prevalensi Manifestasi Oral Tuberculosis Di Balai Pengobatan Penyakit Paru Makassar. Skripsi. Makasar : FKG Universitas Hassanudin. Meiyanti, 2007. Penatalaksanaan Tuberkulosis pada Kehamilan. Universa Medicina Vol.26 No.3 Juli-September 2007. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Rekam Medis. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 269/MENKES/PER/III/2008. Jakarta. Mulyadi, 2006. Penatalaksanaan Tuberkulosis. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala Vol. 6 No.3 : 157 – 160. Notoadmojo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka cipta, hal 181-193. Nurhasan, 2004. Kiat Melawan Penyakit dari Flu sampai TBC Petunjuk Dokter agar Anda Jauh dari Dokter. Jakarta : Piramedia, hal 136 – 139.
Oswari, E., 2006. Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Permitasari, D.A., 2012. Faktor Risiko Terjadinya Koinfeksi Tuberkulosis pada Pasien HIV/AIDS DI RSUP Dr. Kariadi Semarang. Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah. FK : Universitas Diponegoro. Piliarta, I.N.G. dkk, 2009. Kajian Kelengkapan Resep Pediatri Rawat Jalan yang Berpotensi Menimbulkan Medication Error di Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Gianyar. Priyandani, Y. dkk, 2014. Profil Problem Terapi Obat Pada Pasien Tuberkulosis Di Beberapa Puskesmas Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol.1, No.2 : 30 – 35. Pujiati, S., 2009. Ketidaktepatan Waktu Pengobatan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat : Universitas Indonesia. Ratnasari, N.Y., 2012. Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Penderita Tuberkolosis Paru (TB Paru) Di Balai Pengobatan Penyakit Paru (BP4) Yogyakarta Unit Minggiran. . Jurnal Tuberkolosis Indonesia. Vol. 8, No. 1 : 7. Rian, S., 2010. Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Kejadian Default Di Rumah Sakit Pondok Kopi Jak arta Timur Januari 2008 – Mei 2010. Tesis. Jakarta : FKM Universitas Indonesia. Rusdi, N.K., 2011. Gambaran Efek Samping Kombinasi Obat dan Kesesuaian Dosis pada Pasien Multiple Drug Resistance Tuberculosis (TB MDR) Di Rumah Sakit Persahabatan Tahun 2010. Farmasains Vol.1 No.4, Oktober 2011 : 198-202. Sangadah, U., 2012. Analisis Faktor Penyebab Terputusnya Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Skripsi. Depok : FKM Universitas Indonesia. Saptawati, L., Mardiastuti, K., Anis, Rumende, C.M., 2012. Evaluasi Metode FastPlaqueTBTM untuk Mendeteksi Mycrobacterium tubercolosis pada Sputum Di Beberapa Unit Pelayanan Kesehatan Di Jakarta – Indonesia. Jurnal Tuberkolosis Indonesia. Vol. 8, No. 1 : 1.
Sari, I.D. dkk. 2014. Studi Monitoring Efek Samping Obat Antituberkulosis FDC Kategori I Di Provinsi Banten dan Di Provinsi Jawa Barat. Media Litbangkes Vol. 24 No. 1, Mar 2014 : 28-35. Setiawan, B., 2011. Efikasi Suplemen Mikronutrien sebagai Terapi Adjuvan pada Penderita Tuberkulosis Aktif. Siahaan, S., 2013. Analisis Ketersediaan dan Pola Peresepan Obat Di Rumah Sakit Pemerintah Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol. 16 No. 4 Oktober 2013: 373–379 Soepandi, P.Z., 2010. Diagnosis dan Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya TBMDR. Jurnal Tuberkulosis Indonesia Vol.7 No.4 : 20-23. Spiritia, 2006. Seri Buku Kecil : HIV & TB. Yayasan Spiritia. Sukandar, E.Y. dkk, 2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta : ISFI Penerbitan. Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Tjay, H.T. dan Rahardja, K., 2007. Obat – Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek – Efek Sampingnya, Edisi ke 6, Jakarta : Elex Media Komputindo, hal 154 – 169. Wulandari, D.R. dan Sugiri, Y.J., 2013. Diabetes Melitus dan Permasalahannya pada Infeksi Tuberkulosis. J Respir Indo Vol.33, No.2 : 126.