PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI ANALISIS EFEKTIVITAS LAYANAN “DRIVE THRU” MENURUT PERSEPSI KONSUMEN Studi Kasus pada Konsumen Mc Donald’s di Wilayah Kodya dan Sleman
Disusun Oleh : Henricus Bambang Nurtopo ( 022214112 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Cogito ergo sum “Aku berpikir maka aku ada” Descartes, Rene
Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS EFEKTIVITAS LAYANAN “DRIVE THRU” MENURUT PERSEPSI KONSUMEN (Studi Kasus pada Konsumen McDonald’s di Wilayah Kodya dan Sleman) HENRICUS BAMBANG NURTOPO Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini untuk mengukur efektivitas layanan drive thru dari perspektif konsumen McDonald’s. Jenis penelitian ini adalah : 1) Penelitian deskriptif/kualitatif dan 2) Studi kasus. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah : 1) Analisis presentase dan 2) Analisis skala likert). Dengan menggunakan teknik analisis persentase diperoleh sebagian besar karakteristik responden adalah sebagai berikut : 1) Berjenis kelamin pria, 2) Berusia antara 20-25 tahun. Dengan menggunakan skala likert didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden (34 responden atau 34%) menyatakan layanan drive thru sangat efektif dan (44 responden atau 44 %) menyatakan layanan drive thru efektif. Disimpulkan bahwa konsumen cenderung memandang bahwa layanan drive thru di McDonald’s sudah efektif.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT AN ANALYSIS OF DRIVE THRU SERVICE EFFECTIVENESS ACCORDING TO CONSUMER’S PERCEPTION (A case study towards the McDonald’s consumers in Kodya Yogyakarta and Sleman) HENRICUS BAMBANG NURTOPO Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 This research aimed to assess the drive thru service effectiveness from the McDonald’s consumers perspective. In this research, the researcher used a descriptive research and a case study. The researcher user 100 respondents as samples by using accidental sampling techniques. The data analysis techniques used were 1) percentage analysis and 2) likert scale analysis. By using the percentage analysis techniques, it was resulted that the most respondents’ characteristics were: 1) males and 2) 20-25 years old. By using the likert scale, it was found that 34 respondents or 34% of the respondents stated that drive thru service was very effective and 44 or 44% of the respondents stated that drive thru service was effective. Therefore, it could be concluded that the customers tend to consider that the McDonald’s drive thru service was already effective.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberiku nafas kehidupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak membutuhkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu di dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan di dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada: 1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis. 3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, MSi, selaku Kaprodi Manajemen. 4. Bapak Dra. Diah Utari BR, MS, selaku Dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA selaku Dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bimbingan, masukan dan petunjuk-petunjuk yang sangat berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak John Philio J selaku Dosen penguji. 7. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik. 8. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam penyediaan buku-buku dan literatur. 9. Simbah Kakung (alm) dan Simbang Putri tercinta. 10. Simbah Gunung sekeluarga. 11. Ayah Ibu tercinta, serta adik-adikku yang kusayangi Beni dan Erni. Saudarasaudara ku semua yang selalu ada di hati, dan selalu memberiku semangat. 12. Keluarga besar darmo Atmojo. 13. The Darmos. 14. Kekasihku yang masih belum bernama. 15. Indri My Little Angel. 16. Mawar-mawar merahku Eny, Yusi, Meta, Ayuk, Dewi, Lusi, Maria, yang selalu membuatku tidak pernah bosan dengan dunia ini sehingga aku selalu termotivasi. 17. Tika yang banyak membantuku dalam menerjemahkan Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. 18. Anak-anak TSD (Teater Seribu Jendela). 19. Anak-anak BPY (Bengkel Pantomim Yogyakarta) Andy SW yang mengajariku banyak hal tentang cara menulis, Asita yang sangat membantuku
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lewat komik, Ari Inyong, Viki, Gigon, Viar, Ronald yang membantuku menikmati hidup. 20. Anak-anak Pancong (Pantomim Keroncong)
Olive, Wawan, Gabug,
Jampez,Tukul, Itok, Doni, Pak Tua, Kentang, Topeng, Wahyu, Dodik, Endok, Didi. 21. Anak-anak P3w Titis, Melon, Heni, Putri, Iis, Wiwid, Sarah, Irene, Merli, Eko, Markus, Fandi, Banu, Kiwot, Yongki, Sico, Tari. 22. Anak-anak Koyok Ahwan, Vera, Rudi, Gatot, Trex dkk. 23. Anak-anak gedong kiwo Agung, Bayu, Fajar, Hogi, Wawan, Iwoen dkk. 24. Anak-anak kontrakan Tri Silek, Etik, Kentus, Vinan, Ginanjar. 25. Teman-teman seperjuangan Dika Nina, Eko Kodok, Ana, Rustam dkk. 26. Teman-teman Manajemen 2002 Mendez Sastro, Yanu Herni, Kebo Dina, Ponyep, Gathir, Meenk Nia, Dodi Jrp, Nyoman, Edy Prajoko 03, Ika Duwek, Karlina Rio, Toni, Wawan Lohan, Angga, Renold, Riri, Angik, Candra, Yani, Putri, Viki, Kristin, Firdaus, Ari Juhenk, Dodo, Ketut, Nitis, Pak Eko, Pakem, Novri Nora, Hendrik, serta semua teman yang tak sempat penulis sebut sartu persatu.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.. .......................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.. ...........................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.. .........................................
v
ABSTRAK.. .......................................................................................
vi
ABSTRACT.. .....................................................................................
vii
KATA PENGANTAR.......................................................................
viii
DAFTAR ISI......................................................................................
xi
DAFTAR TABEL..............................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................
1
B Rumusan Masalah.. ............................................................
3
C. Batasan Masalah ................................................................
3
D. Tujuan Penelitian.. .............................................................
3
E. Manfaat Penelitian..............................................................
4
F. Sistematika Penulisan.........................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI.. .........................................................
7
A. Pengertian Pemasaran.. ......................................................
7
B. Konsep pemasaran.. ...........................................................
8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pelayanan dan jasa.. ...........................................................
10
D. Perilaku Konsumen.. ..........................................................
11
E. Sikap.. ................................................................................
14
F. Pengertian persepsi.. ..........................................................
15
G. Pengertian efektivitas.........................................................
17
H. Pengertian drive thru..........................................................
18
BAB III METODE PENELITIAN.. ................................................
25
A. Jenis Penelitian...................................................................
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian.. ..........................................
25
1. Tempat penelitian...........................................................
25
2. Waktu penelitian.. ..........................................................
25
C. Subyek dan obyek penelitian.. ...........................................
25
D. Variabel penelitian dan pengukurannya.............................
26
E. Jenis dan data sumber data.................................................
27
F. Teknik pengumpulan data..................................................
27
G. Populasi, sampel dan teknik pengambilan sample.............
28
H. Teknik pengujian instrumen ..............................................
29
I. Teknik analisis data............................................................
31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.. ...........................
33
A. Sejarah berdirinya McDonald’s Indonesia.. ......................
33
B. Filosofi McDonald’s Indonesia..........................................
33
C. Perkembangan McDonald’s Indonesia.. ............................
34
D. Partner lokal McDonald’s Indonesia.. ...............................
35
E. Jaminan kualitas McDonald’s............................................
36
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Fasilitas.. ............................................................................
37
G. Struktur organisasi.. ...........................................................
39
H. Jenis produk.. .....................................................................
40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.. .........................
42
A. Pengujian Instrumen Penelitian.. .......................................
42
B. Deskripsi Karakteristik Responden....................................
44
C. Hasil Deskripsi...................................................................
45
D. Pembahasan........................................................................
52
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, dan KETERBATASAN.............
53
A. Kesimpulan.. ......................................................................
53
B. Saran.. ................................................................................
53
C. Keterbatasan.......................................................................
54
DAFTAR PUSTAKA.. .......................................................................
55
LAMPIRAN........................................................................................
57
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1
Hasil Uji Validitas Instrumen.. ........................................
43
Tabel 5.2
Konsumen drive thru berdasarkan Usia...........................
44
Tabel 5.3
Konsumen drive thru berdasarkan jenis kelamin.............
45
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Konsumen Terhadap Efektivitas Layanan Drive Thru.......................
47
Tabel 5.5
Jawaban responden.. ........................................................
48
Tabel 5.6
Tabel efektivitas layanan drive thru McDonald’s berdasarkan jenis kelamin...............................................
Tabel 5.7
49
Tabel efektivitas layanan drive thru McDonald’s berdasarkan usia..............................................................
xiv
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bisnis waralaba (franchise) pertama kali berkembang di Amerika Serikat. Pada tahun 1955, Maurice dan Dick McDonald’s mewaralabakan restoran Mc Donald’s yang kemudian keduanya dikenal sebagai franchisor (pemilik merek dagang yang memasarkan produknya) yang sukses di Indonesia. Waralaba adalah suatu cara sebagai sarana pengembangan usaha yang sangat menjanjikan dewasa ini. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya perusahaan yang membeli lisensi waralaba baik itu dari luar negeri maupun dalam negeri. Dalam bisnis waralaba setiap orang dapat menjalankan bisnis ini asalkan orang tersebut mempunyai, keyakinan, ulet, pengetahuan yang cukup, dapat bekerja sama dan yang terpenting mempunyai semangat untuk meraih keberhasilan. Karena waralaba memberikan kebanyakan kemudahan dan keuntungan bagi pembeli lisensi waralaba. Keuntungan itu adalah merek dagang yang sudah terkenal dan tidak perlu melakukan riset dan promosi karena kegiatan ini telah dikoordinasikan oleh franchisor, kualitas produk atau jasa terjamin, adanya program dan konsultasi yang berkesinambungan. Jadi secara singkat waralaba mudah dan mempunyai banyak keuntungan.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Dengan berbagai keuntungan tersebut maka membuat para pelaku bisnis di Indonesia banyak yang menggelutinya. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya bisnis waralaba yang bermunculan seperti Mc Donald’s, KFC dan lain sebagainya. Mc Donald’s dan KFC merupakan salah satu bisnis waralaba yang sukses di Indonesia dan mempunyai system layanan yang inovatif untuk bersaing dan menarik konsumen yang disebut “ Drive Thru”. Drive Thru (membeli tanpa turun dari kendaraan) merupakan salah satu layanan yang di terapkan sebagai pembeda bagi pesaingnya. Coba kita bayangkan sejenak bila suatu saat kita mengalami aktivitas, jadwal yang ketat dan tak sempat untuk mengisi perut kita yang lapar. Ketika perut kita lapar yang terlintas dalam pikiran kita adalah bagaimana mengisinya. Dan berapa waktu kita yang terbuang ketika kita akan membeli makanan untuk parkir dan sebagainya. Bandingkan ketika layanan drive thru ada, kita tak perlu membuang waktu dengan percuma. Dengan layanan ini konsumen dapat membeli dari dalam mobil tanpa harus turun sehingga dari konsumen dapat menghemat waktu. Diharapkan layanan ini dapat mempermudah konsumen mendapatkan produk secara cepat. Karena tujuan dari drive thru adalah memudahkan konsumen yang ingin mendapatkan produk secara cepat tapi enggan turun dari kendaraannya (mobil/motor). Layanan yang diterapkan oleh perusahaan belum tentu menjamin perusahaan dapat mencapai tujuan. Karena perusahaan harus tahu persis apakah sebuah layanan itu tepat untuk dilakukan atau tidak. Karena persaingan yang ketat sangat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
perusahaan tersebut dalam menerapkan sebuah layanan yang sesuai. Hal itulah yang membuat penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas Layanan Drive Thru Menurut Persepsi Konsumen” Studi Kasus pada Konsumen Mc Donald’s di Wilayah Kodya dan Sleman
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana efektivitas layanan Drive Thru yang dijalankan Mc Donald’s menurut persepsi konsumennya?
C. Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka sangatlah tepat bila masalah dibatasi pada ruang lingkup yang lebih khusus. Penelitian hanya dilakukan pada konsumen Mc Donald’s yang telah membeli produk-produk yang dijual dengan layanan Drive Thru. Pembatasan masalah ini dilakukan mengingat keterbatasan waktu, dana dan kemampuan yang dimiliki penulis.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah layanan Drive Thru yang dijalankan McDonald’s selama ini efektif menurut persepsi konsumennya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai masukan, bahan pertimbangan dalam membuat keputusan tentang sistem pelayanan yang efektif yang sebaiknya digunakan dalam perusahaan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan sebagai tambahan referensi, wawasan dan informasi bagi USD dan mahasiswa untuk menambah pengetahuan di bidang manajemen. 3. Bagi Penulis Melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan serta menerapkan ilmu yang telah di peroleh selama kuliah dalam praktek sesungguhnya dan membantu penulis agar dapat berfikir secara skeptis, analitis dan kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
F. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan oleh penulis sebagai dasar dalam penyusunan penelitian yang meliputi : pengertian pemasaran, pengertian perilaku konsumen, sikap, pengertian pelayanan, pengertian persepsi, pengertian efektivitas dan tentang drive thru. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan penulis yang meliputi :jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengambilan data, variabel penelitian, teknik pengukuran data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya McDonald’s Indonesia, filosofi McDonald’s Indonesia, perkembangan McDonald’s Indonesia, partner lokal McDonald’s Indonesia, jaminan kualitas McDonald’s, fasilitas, struktur organisasi, dan jenis produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang analisis data, dan analisis efektivitas layanan drive thru menurut persepsi konsumen. BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran Pada awalnya pemasaran terbentuk dari sebuah bentuk kebutuhan dan keinginan manusia. Hal tersebut diimplementasikan melalui kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan dapat diterima dan disenangi oleh pasar. Beberapa ahli pemasaran mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian pemasaran : Menurut Philip Kotler (1997:8) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Alex S. Nitisemito (1981:13) Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif. Menurut William J. Stanton (1985:7) Pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Dari ketiga definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan konsumen, yang dilakukan melalui proses pertukaran, pembelian maupun penciptaan sendiri. Hal ini berarti bahwa seluruh kegiatan pemasaran itu harus berorientasi pada pasar atau konsumen, dan dalam menentukan produk yang dihasilkan harus melalui berbagai pertimbangan seperti membuat kebijakan harga, promosi serta pendistribusiannya.
B. Konsep Pemasaran Konsep Pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (Kotler, 1997:17). Konsep Pemasaran bersandar pada empat pilar yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan profitabilitas. Pasar Sasaran Mengetahui pasar sasaran yang ada merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, karena dengan mengetahui pasar sasaran, maka mereka dapat menyiapkan program yang sesuai. Kebutuhan Pelanggan a. Kebutuhan yang diutarakan b. Kebutuhan nyata c. Kebutuhan yang tidak diutarakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
d. Kebutuhan rahasia Secara umum perusahaan dapat menanggapi permintaan pelanggan dengan memberikan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan, atau apa yang mereka benar-benar butuhkan. Kunci pemasaran profesional adalah memahami kebutuhan riil pelanggan dan memenuhinya dengan lebih baik daripada yang dilakukan para pesaing. Pemasaran terpadu Kegiatan ini dapat berjalan apabila di semua departemen perusahaan bekerja sama melayani kepentingan pelanggan. Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap yaitu secara eksternal maupun internal : 1. Pemasaran eksternal adalah pemasaran yang ditujukan terhadap orangorang di luar perusahaan. 2. Pemasaran internal merupakan kegiatan keberhasilan dalam menerima, melatih, dan memotivasi pegawai yang memiliki kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik. (Kotller,1997:21) Profitabilitas Tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Bagi perusahaan swasta mencari laba adalah tujuan utama dari operasi perusahaannya, sedangkan bagi perusahaan nirlaba atau kemasyarakatan lebih untuk mempertahankan hidup perusahaannya dengan mengumpulkan dana yang cukup untuk melaksanankan kegiatan mereka. Tujuan suatu organisasi tidak semata mencari laba. Laba merupakan hasil sampingan dari melaksanakan tugas dengan baik. Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
menghasilkan laba dengan memuaskan kebutuhan konsumen agar dapat unggul dalam persaingan. Berdasarkan definisi-defini diatas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa konsep pemasaran merupakan suatu falsafah bisnis yang memfokuskan pada usaha-usaha memperoleh laba dalam jangka panjang.
C. Pelayanan atau Jasa Jasa adalah segala aktivitas ayau manfaat yang dapat ditawarkan oleh suatu kelompok yang lainnya, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun (Kotler dan Amstrong, 2001:1). Ada empat karakteristik pokok jasa yang membedakannya dengan barang. Keempat karakteristik tersebut meliputi: (Chamber dan Lewis, 1995:33-40) 1. Intangibility Merupakan jasa yang tidak dapat dilihat, dicium, dirasa, dan tidak dapat diraba atau sesuatu yang tidak mudah untuk didefinisikan/dipahami. 2. Pershability Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 3. Heterogenity Jasa yang berhubungan dengan variasi dan sedikit sekali keseragamannya. Jadi banyak sekali variasi jenis, kualitas dan bentuk yang tergantung pada waktu, tempat dan kepada siapa jasa diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
4. Simulatanety of product dan Consumption Karakteristik dari produk jasa yang terakhir adalah adanya keserentakan antara produk dan konsumsi. Karateristik merupakan pondasi yang kuat dengan pihak perusahaan dalam rangka memasarkan industri jasa. Pelayanan yang unggul menurut Elthoi Tommy dalam Tjipto (1998:58) adalah sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan. Empat hal pokok dalam konsep ini adalah: 1. Kecepatan 2. Ketepatan 3. keramahan 4. Kenyamanan Empat hal ini merupakan kesatuan yang terintegrasi, sehingga diperlukan ketrampilan dari karyawan, misalnya dengan menunjukkan penampilan yang menarik dan menunjukkan gairah kerja, dan lain-lain.
D. Perilaku Konsumen Ada dua jenis konsumen menurut Sumarwan : 1. Konsumen individu : Yaitu seseorang yang menbeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri 2. Konsumen organisasi : Yaitu meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial. Kantor pemerintah, sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Pengertian Perilaku konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk (1994): Perilaku konsumen adalah perilaku yang memperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994): Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Berdasarkan dua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Foktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen a. Kekuatan Sosial Budaya 1. Faktor Budaya Budaya adalah hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. 2. Faktor Kelas Sosial Kelas sosial adalah suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
3. Faktor Kelompok Anutan Kelompok anutan adalah suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. 4. Faktor Keluarga Keluarga adalah suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. b. Kekuatan Faktor Psikologis 1. Faktor Pengalaman Belajar Belajar adalah suatu perubahan perilaku akibat pengalaman sebelumnya. 2. Faktor Kepribadian Suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. 3. Faktor Sikap dan Keyakinan Suatu penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai obyek atau ide. 4. Konsep Diri atau Self Cncept Cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita pikirkan. E. Sikap Sikap adalah ungkapan perasaan konsumen tentang suatu obyek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
konsumen terhadap berbagai atribut manfaat dari obyek tersebut (Sumarwan, 2003:136) Tiga Komponen Model Sikap : 1. Komponen Kognitif (pengetahuan) Menggampbarkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu obyek sikap. 2. Komponen Afektif (emisi;perasaan) Menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek. 3. Komponen Konatif (tindakan) Menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap (produk atau merek tertentu.
F. Pengertian Persepsi Persepsi merupakan interaksi dengan sekitar yang dimulai dengan mengumpulkan informasi, menyeleksi, dan kemudian diinterprestasikan. Pengertian kita akan lingkungan atau dunia di sekitar kita bukan sekedar hasil penginderaan itu, ada unsur interpretasi terhadap rangsangan-rangsangan yang diterima. Interpretasi ini menyebabkan kita menjadi subyek dari pengalaman kita sendiri. Rangsangan-rangsangan yang diterima inilah yang menyebabkan kita punya suatu pengertian terhadap lingkungan. Persepsi adalah proses diterimanya rangsangan (obyek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsangan tersebut disadari dan dimengerti (Irwanto, 1996:55).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Kunci untuk memahami Persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, keadaan atau obyek tertentu. Persepsi juga dapat dikatakan sebagai proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu. Tiap-tiap orang dapat memberi arti yang berbeda pada stimulus yang diterima, karena itu individu yang berbeda bisa jadi akan melihat hal yang sama dengan cara yang berbedabeda pula. Dengan semua yang telah dipaparkan di atas, bukan berarti persepsi antara satu orang dengan yang lain tidak sama, apabila faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi dapat dikelola dengan baik, akan tebentuklah persepsi yang diinginkan. Dengan kata lain persepsi yang diinginkan akan terbentuk bila dapat dilakukan pengkondisian yang kuat terhadap suatu obyek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi (Irwanto, 1996:76) adalah sebagai berikut: 1. Perhatian yang selektif : Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungannya, meskipun dia tidak harus menanggapi semua rangsangan yang diterimanya. Untuk itu individu memusatkan perhatiannya pada rangsangan-rangsangan tertentu saja, dengan demikian obyek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai obyek pengamat. 2. Ciri-ciri rangsangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Rangsangan yang bergerak diantara rangsangan yang diam lebih menarik perhatian, demikian juga rangsangan yang paling besar diantara yang kecil yang kontras dengan latar belakangnya dan yang intensitas rangsangannya paling kuat. 3. Nilai-nilai dan kebutuhan individu : Seorang seniman tentu mempunyai pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya, dibanding seorang yang bukan seniman. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat koin lebih besar dibandingkan anak orang kaya. 4. Pengalaman terdahulu : Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan dunianya. Sedangkan variabel-variabel yang membentuk persepsi terdiri dari: 1. Perhatian (attentions) Sampai dimana konsumen bersifat sensitif terhadap informasi. 2. Stimuli Ambiquity Ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak adanya makna dari informasi yang diterima. 3. Penyimpangan pengamatan (perceptual bias) Yaitu distorsi dari informasi yang diterima. 4. Penelusuran nyata (over search)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Untuk penelusuran informasi secara aktif, aktivitas-aktivitas ini meliputi kecepatan dan keleluasaan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada pada memori dan pengalaman mengenai masalah.
G. Pengertian Efektivitas McDonald’s sebagai salah satu perusahaan, dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya selalu mengharapkan hasil yang maksimal. Dalam hal ini efektivitas usaha, sehingga dalam pencapaian tujuan yang efektif agar dapat memperoleh suatu hasil yang semaksimal mungkin. Untuk mendapatkan pemahaman tentang efektivitas dapat diketahui dari pengertian-pengertian sebagai berikut : Menurut (Komarudin, 1984:173), Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu, tercapainya tujuan manajemen yang efektif tidak selamanya disertai disertai dengan efisiensi yang maksimum “. Menurut (Amirullah, 2002:5), Efektivitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat. Menurut
T.
Hani
Handoko
(1995:3)
Efektivitas
merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat dengan menggunakan instrumen yang tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Menurut Stone dan Leong (1994 : 10) Efektivitas berasal dari kata efektif, yang adalah melaksanakan pekerjaan yang benar dan mengarahkan kepada tujuan yang tepat. Menurut F. Druker (1994 : 5) efektivitas adalah melakukan tindakan yang benar (doing the right things), efektivitas dikatakan berhasil apabila tujuan yang direncanakan dapat tercapai dengan baik, dalam pemasaran salah satu implikasinya, dapat terlihat pada loyalitas konsumen.
H. Tentang Drive-Thru "Drive through" atau "drive thru" adalah suatu bisnis atau restoran yang melayani konsumen yang masih berada dalam kendaraan mereka. Pesanan dipesan dan layanan diberikan melalui jendela khusus, sementara konsumen tetap berada dalam kendaraan mereka. Format layanan seperti ini pertama kali dipelopori di US pada tahun 1940 dan telah tersebar luas.
Contoh-contoh bisnis yang menggunakan format drive thru : 1. Layanan perbankan pada bank model drive thru 2. Layanan obat-obatan pada apotik model drive thru 3. Layanan minuman berakhohol pada toko minuman keras model drive thru 4. Layanan makanan dan minuman pada restoran model drive thru (biasanya restoran fast food semacam McDonald's) 5. Layanan pernikahan (terutama pada kapel-kapel pernikahan yang khusus bermodel drive thru di Las Vegas, US)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Restoran Drive Thru Restoran drive thru secara umum terdiri dari : 1. Satu atau lebih papan daftar menu, yang disebut "papan menu" 2. Sebuah speaker dan mikrofon tempat konsumen memesan menu. 3. Sebuah speaker dan mikrofon atau satu set sistem wireless headset yang dipakai pegawai untuk mendengarkan pesanan konsumen 4. Satu jendela atau lebih sebagai tempat interaksi antara pegawai dengan konsumen dalam hal pembayaran dan atau pemberian menu yang dipesan. Format drive thru tiap restoran berbeda, walau begitu kebanyakan drive thru bisa melayani 4 sampai 6 mobil dalam sekali layanan (disebut antrian). Ada banyak pendapat berbeda yang mengatakan bahwa mereka yang mendirikan drive thru pertama kali diantaranya Red's Giant Hamburger di Springfield, Missouri (1947) dan In-N-Out Burger di Kalifornia (1948)
Ciri-ciri drive thru yang bagus : 1. Papan nama Daftar menu harus mudah dibaca dan dimengerti. Menu Kombo meal adalah menu yang menghemat waktu. 2. Kejelasan Speaker Kualitas dari speaker membuat konsumen tidak perlu mengulang pesanan mereka ketika sampai pada jendela pesanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Tampilan baru : sistem yang memberikan kompensasi pada jangka waktu untuk aktivitas yang tinggi dan rendah. 3. Penyajian pesanan harus akurat; kesalahan penyajian menghambat layanan cepat dari drive thru.
Tujuan Drive Thru Tujuan drive thru adalah memudahkan konsumen yang ingin memdapatkan produk secara cepat tapi enggan turun dari kendaraannya (mobil/motor). Keuntungan bagi konsumen : Konsumen dengan mudah dan cepat mendapatkan makanan yang fresh, terjamin kebersihannya. Proses pembeliannya : kendaraan akan melalui garis sensor sehingga penjaga drive-thru mengetahui akan ada kendaraan yang masuk. Terdapat 2 counter di tempat ini, counter 1 dan 2. Counter 1 digunakan untuk memesan makanan sekaligus membayarnya. Selanjutnya mereka dapat mengambil pesanan hanya dalam waktu 60 detik di counter 2 yang hanya berjarak sekitar 5 meter di depannya. Kalau bisa seminimal munkin buat konsumen menunggu. Konsumen drive thru menginginkan pelayanan yang cepat, benar, dan dikenal dengan cara yang positif. Maksudnya pesanan yang diterima “fresh”, bersih dengan waktu yang cepat. Namun perlu diingat cepat harus juga memuaskan. Memuaskan di sini maksudnya adalah memberikan produk yang benar. Sebagai contoh, konsumen memesan : pahe 1 (Medium drink, medium friesh, cheese burger) karena ingi mengejar cepatnya akhirnya salah produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
jadi (Medium drink, medium friesh, filet o-fish) kemudian konsumen bisa komplain dan menghambat layanan cepat drive thru. Benar-benar sebuah tugas inovasi dalam layanan drive thru, para ahli berkata, bisa dikategorikan menjadi dua yaitu waktu dan teknologi. Banyak anggota restoran cepat saji yang menggabungkan dua hal ini sebagai usaha untuk membuat drive thru menjadi lebih dari sekedar layanan mampir, dapat, lalu pergi. Beberapa restoran burger menguji coba berbagai konsep pemasaran berdasarkan
pendekatan
yang
mereka
lakukan
untuk
mendapatkan
pengalaman dalam pelayanan drive thru. Fokusnya adalah interaksi dengan konsumen. Point ini terdiri dari momen ketika berada di antrian, memilih menu, memesan, merubah pesanan, pembayaran, dan mengambil pesanan. Semua hal ini hendaknya muncul dalam waktu kurang dari 3 menit. Sebagian besar restoran cepat saji menyadari bahwa lebih dari 60% bisnis mereka tergantung pada layanan drive thru. Seperti bisa dikatakan bahwa 60% bisnis kita di dapat dari satu produk. Model drive thru seperti ini tidak berhasil jika tidak ada yang mengembangkannya menjadi yang lebih baik. “Kami sadar drive thru sangatlah penting,” kata Steve Bigari seorang operator yang mewakili McDonald’s. “Drive thru berperan lebih dari 60% bisnis kami, drive thru benar-benar telah memberikan perubahan pada industri.” Sistem pengoperasian Drive Thru dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu : 1. Kecepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
2. Keakuratan 3. Tampilan dari papan menu 4. Kejernihan suara dari speaker
McDonald’s Drive Thru Timing Operation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Franchising Perusahaan dari suatu negara menjual tidak hanya license atau merek dagangnya
saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk
peralatan, proses produksi, rahasia usaha atau resep-resep campuran proses produksi, pengendalian mutu pengawasan bahan baku maupun barang jadi, serta untuk pelayanannya. Ke semua aspek tersebut dipindahkan dari pemilik kepada penerima sebagai suatu paket system secara keseluruhan dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee sedangkan perusahaan yang memberi disebut sebagai Franchisor (Indriyo Gitosudarmo, 1994 : 159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu metode penelitian deskriptif yang mempunyai tujuan untuk menggali dan mempelajari secara langsung objek permasalahan yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Wilayah Kodya dan Sleman
2.
Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli 2007
Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian adalah subyek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti, dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah konsumen yang mengetahui tentang layanan Drive Thru (McDonald’s). Obyek penelitian adalah data/informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah penelitian. Dalam penelitian ini obyek penelitiannya adalah efektivitas layanan Drive Thru ditinjau dari persepsi konsumen.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
A.
Variabel Penelitian dan pengukurannya Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang diteliti. Sesuai dengan perumusan masalah dalam penulisan ini maka yang menjadi variabel penelitiannya adalah efektivitas. Dimensi yang digunakan adalah kecepatan dan kemudahan. 1. Kecepatan terdiri dari : •
Waktu antrian yaitu ketika kendaran memasuki jalur pertama kali sampai ketika memesan makanan.
•
Waktu pelayanan yaitu ketika pesanan dipesan konsumen sampai pada pesanan diterima konsumen.
2. Kemudahan : Konsumen tidak perlu turun dari kendaraan untuk mendapatkan produk.
Teknik pengukuran untuk variabel penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan “Skala Likert” (Sugiyono, 1999:86 ), skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Untuk keperluan analisis kuantitatif dari masing-masing jawaban memiliki bobot skor yang berbeda, dari proses pemberian skor ini akan dihasilkan 5 kategori jawaban yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
B.
Kategori Sangat Setuju
= skor 5
Kategori Setuju
= skor 4
Kategori Netral
= skor 3
Kategori Tidak Setuju
= skor 2
Kategori Sangat Tidak Setuju
= skor 1
Jenis dan Sumber Data Data
primer
adalah
data
yang
diperoleh
langsung/hasil
wawancara/pengisian kuesioner pada saat penelitian, dalam penelitian ini adalah data tentang persepsi konsumen terhadap layanan Drive Thru dengan asumsi konsumen pernah menggunakan dan mengetahui tentang layanan Drive Thru. Data sekunder adalah data yang sudah diolah dan dipublikasikan, dalam penelitian ini adalah data tentang data yang diperoleh dari studi pustaka dan sumber-sumber lain yang menunjang dalam proses penelitian.
C.
Teknik Pengumpulan Data Dokumentasi Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan majalahmajalah, literature, artikel maupun tulisan lainnya yang banyak berhubungan dengan masalah yang diteliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Wawancara Adalah teknik pengumpulan data dengan cara wawancara langsung kepada subyek yang diteliti Kuesioner Adalah teknik mengumpulkan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden.
D.
Populasi, sampel dan Teknik pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.(Nawawi, 1983;45) Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Mcdonald’s yang telah menggunakan layanan Drive Thru. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Gay (dikutip dalam Umar, 1997 : 50) Karena penulis tidak mengetahui secara pasti jumlah populasi konsumen Mcdonald’s yang telah menggunakan layanan Drive Thru. Maka penulis mengambil sampel 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah metode Accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan pernah membeli dengan layanan Drive Thru di Mc Donald’s yang dapat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
gunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan itu cocok dengan sumber data (Sugiyono, 1997:P.77)
E.
Teknik pengujian instrumen Untuk mengetahui apakah setiap pertanyaan dari koesioner yang digunakan sudah valid dan reliabel atau belum maka dilakukan uji statistik untuk menukur kestabilan butir dan keandalan butir dengan mengukur validitas dan releabilitas. Analisis Validitas : Pengujian validitas sangat perlu dilakukan sebelum mengadakan penelitian, khususnya penelitian yang menggunakan alat kuesioner. Selain itu analisis validitas juga bertujuan untuk melakukan revisi jika item-item kuesioner ternyata tidak valid dan reliabel. Analisis validitas adalah uji untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Sugiyono,1999:109). Dengan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, dengan rumus:
rxy =
{N ∑ X
N (∑ XY ) − (∑ X ∑ Y ) 2
− (∑ X )
2
} {N ∑ Y
2
− (∑ Y )
Keterangan : rxy
: koefisien korelasi antara X dan Y
∑
x
: jumlah skor x
∑
y
: jumlah skor y
2
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
∑ N
xy : jumlah hasil kali x dan y : banyaknya sampel yang diuji
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan ( α ) 5%. Apabila hasil pengukuran r menunjukan hasil lebih besar atau sama dengan nilai r tabel dengan taraf signifikan (α) 5%, maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika lebih kecil dari nilai r tabel dengan taraf signifikan (α) 5%, maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Analisis Reliabilitas : Analisis reliabilitas membuktikan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya dalam menghasilkan suatu data dan pengujian juga membuktikan tingkat kehandalan dari hasil yang diteliti. Uji reliabilitas di hitung menurut rumus product moment sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1991 : 23) Rumus : Rumus Korelasi Product Moment :
rxy =
{N ∑ X
N (∑ XY ) − (∑ X ∑ Y ) 2
− (∑ X )
2
} {N ∑ Y
2
− (∑ Y )
2
}
Keterangan: rxy
: Koefisien korelasi item belah dua awal-akhir.
X
: Nilai item belahan awal.
Y
: Nilai item belahan akhir.
XY
: Hasil skor x dan y untuk setiap responden.
N
: Jumlah sampel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Setelah koefisien korelasi item belah dua awal-akhir didapatkan maka untuk menilai reliabilitasnya digunakan rumus Spearman Brown.
rii :
2 r xy 1 + r xy
Keterangan : rii
: reliabilitas instrumen.
rxy
: indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Dalam taraf signifikan α = 5%, apabila riil lebih besar dari r tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur, dapat dinyatakan memenuhi syarat Reliabilitas.
F.
Teknik Analisis Data Analisis Dengan Rentang Kriteria Skala Likert : Dalam analisis rentang kriteria ini dapat digunakan skala Likert, (Sugiyono, 1999:89) untuk mengetahui efektivitas layanan Drive Thru menurut persepsi konsumennya dengan menskala individu yang bersangkutan dengan menambah bobot dari jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan dalam kelas interval dengan jumlah kategori = 5, sehingga intervalnya dapat dihitung sebagai berikut : Interval =
Max.Harapan − Min.Harapan Jumlah Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dari hasil informasi tersebut, dapat diketemukan skala persepsi responden (konsumen) terhadap efektivitas layanan Drive Thru sebagai berikut:
•
Nilai sebesar 1,00 sampai dengan 1,80 = Efektivitas Layanan Drive Thru Sangat Tidak Efektif.
•
Nilai > 1,80 sampai dengan 2,60 = Efektivitas Layanan Drive Thru dikatakan Tidak Efektif.
•
Nilai > 2,60 sampai dengan 3,40 = Efektivitas Layanan Drive Thru dikatakan Netral (Biasa).
•
Nilai > 3,40 sampai dengan 4,20 = Efektivitas Layanan Drive Thru dikatakan Efektif.
•
Nilai > 4,20 sampai dengan 5,00 = Efektivitas Layanan Drive Thru dikatakan Sangat Efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya McDonald’s Indonesia McDonald’s hadir di Indonesia pada tahun 1991. Indonesia merupakan negera ke-70 dari McDonald’s seluruh dunia. H. Bambang N. Rachmadi, M.Sc, MBA adalah warga negera Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak master franchise dari McDonald’s Corporation dengan mengalahkan 13.000 pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Prisiden Direktur McDonald’s Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di kawasan Sarinah, Jakarta, H. Bambang N. Rachmadi, M.Sc, MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura. Dalam masa training tersebut, beliau melakukan semua pekerjaan di restoran McDonald’s dari yang paling sederhana-termasuk membersihkan toilet-sampai ke tingkat manajerial, dan kemudian menerapkan semuanya di Indonesia.
B. Filosofi McDonald’s Indonesia Akar dari kesuksesan McDonald’s adalah pada folosofi yang dijalankan secara terus menerus dalam sistem operasionalnya. McDonald’s selalu berpegang teguh pada filosofi :
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
1. Komitmen yang penuh dari pengelola di tiap Negara, yaitu mengelola bisnisnya secara penuh, dan 2. QSC dan V yaitu Quality, yang berarti kualitas-Service atau pelayanan kepada pelanggan, Cleanliness yang berarti kebersihan dan Value yang berarti nilai lebih yang diberikan kepada setiap pelanggan. Kemampuan untuk mempertahankan standar yang tinggi dari keempat filosofi ini juga merupakan hal utama yang selalu dituntut dari setiap pengelola. Selain itu dalam menjalankan bisnis restorannya, McDonald’s juga selalu mengembalikan keuntungannya pada komunitas terdekat (giving back to the community we serve) melalui kegiatan-kegiatan sosial antara lain: menyantuni anak-anak yatim piatu/kaum dhuafa, pengobatan cuma-cuma, donor darah dan sebagainya. Contoh lain adalah ketika turut mengumpulkan dana bagi keberangkatan tim Indonesia ke Olempade Sydney 2000, sosialisasi futsal (sepakbola dalam ruangan 5 lawan 5), bantuan kepada korban banjir, beasiswa, dan yang saat ini sedang berjalan adalah program santunan kepada anak-anak Indonesia yang dikaitkan dalam rangka Hari Anak-anak sedunia (World Children’s day) yang jatuh pada tanggal 20 November.
B. Perkembangan McDonald’s Indonesia Setelah beroperasi selama 10 tahun di Indonesia, kini McDonald’s Indonesia telah tersebar di 18 kota di Indonesia. Selama tahun 2000 saja telah dibuka 13 restoran baru. Jumlah total restoran McDonald’s di Indonesia kini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
mencapai 108 restoran. Restoran McDonald’s di Indonesia pada umumnya terdapat di Plaza atau Mall, Food Court, McDonald’s Drive Thru. Di restoran ini, selain memesan dan bersantap di restoran, pelanggan juga bisa memesan tanpa harus turun dari kendaraan, langsung diambil tanpa perlu memasuki ruangan restoran. Selain itu, juga restoran Mcdonald’s mcStop. Prinsipnya mirip dengan Drive thru, tapi McStop tidak bersatu dengan gedung restoran.
C. Partner Lokal McDonald’s Indonesia Pada saat pertama kali beroperasi, McDonald’s Indonesia hanya menggunakan 15% bahan baku lokal. Hanya dalam waktu 5 tahun, komposisinya berubah menjadi 85% bahan baku lokal dan sisanya impor. Salah satu mitra lokal McDonald’s Indonesia adalah produsen patung Ronald McDonald’s. Siapa sangka di balik sosok patung McDonald’s yang menyambut tamu dengan senyum cerianya, ternyata ada sepenggal cerita sukses dari seorang pematung asal Yogyakarta. Meski cacat kaki dan jari tangan, Herry Maizul, pemuda kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat pantang untuk menyerah begitu saja. Kisah ini berawal saat pematung lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) ini mengikuti pameran patung di purna Budaya Yogyakarta. Sebuah karyanya berupa patung perunggu dibeli oleh pemilik Mcdonald’s Indonesia, Bambang N. Rachmadi. Namun dengan perjanjian Herry harus mengantarkan ke Jakarta. Saat mengantarkan patung itulah, dia ditawari membuat patung Ronald McDonald.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Herry pun menyanggupi tawaran itu. Apalagi Bambang memberi janji bahwa bila gagal akan tetap diganti biayanya. Sukses membuat patung pertama, Mcdonald’s Indonesia belakangan kemudian memesan patung buatannya. Pesanannya mencapai 100 buah. Kini, herry tingal menuai hasilnya. Berbagai pesanan patung terus mengalir, termasuk dari pengusaha asing. Bahkan sejak akhir tahun 2001, patung karyanya sudah melanglang buana ke Hongkong, Australia, Italy, Malaysia, Cina dan Arab. Kisah ini hanya salah satu dari upaya McDonald’s Indonesia untuk mempercayakan serta mengembangkan mitra-mitra lokalnya melalui standar yang telah ditetapkan McDonald’s Indonesia menuju pasar Internasional. Untuk memasok kebutuhannya. McDonald’s Indonesia tidak pernah menjadi pemasok untuk dirinya sendiri, melainkan menyerahkan pasokan bahan baku kepada pihak lain. McDonald’s Indonesia hanya berkonsentrasi pada satu bidang bisnis, yakni restoran.
D. Jaminan Kualitas McDonald’s Salah satu kunci sukses McDonald’s adalah jaminan kualitas produknya mulai dari bahan mentah, proses pengolahan sampai siap tersaji. Prinsip ini dipegang teguh untuk menjamin kesehatan dan keamanan setiap produk. Bagaimana cara mengujinya? McDonald’s Indonesia menerapkan sistem mutakhir HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau dalam bahasa Indonesia disebut Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis. Metode ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
diadopsi dari NAZA (National Aeronautics and Space Administration) untuk mengembangkan makanan yang aman bagi para astronotnya. McDonald’s Indonesia adalah perusahaan di Indonesia yang pertama kali menerapkan HACCP baik di setiap restorannya maupun di seluruh pemasoknya. HACCP merupakan sistem untuk memastikan keamanan pangan (food safety) dan alat manajemen yang digunakan untuk memproteksi rantai pasokan pangan dan proses produksi terhadap kontaminasi bahaya mikrobiologis, kimia dan fisik. Dengan demikian, seluruh produk yang lulus uji HACCP dipastikan bebas dari zat-zat atau benda asing yang berbahaya. Disamping itu, McDonald’s Indonesia adalah restoran pertama yang mendapat sertifikasi halal dari LPPOM MUI sejak tahun 1994.
E. Fasilitas 1. Ambience Store a. Air Conditoner Ada perbedaan ukuran derajat di setiap bagian ruangan. b. Music Memutar lagu-lagu yang up to date sesuai dengan selera konsumen. c. Service Mutu pelayanan yang cepat merupakan hal yang paling penting dalam kinerja McDonald’s. Contohnya McDonald’s akan memberikan kupon “60 seconds Service Guarantee” apabila pelayanan mereka lebih dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
60 detik. Kupon tersebut dapat ditukarkan dengan produk tertentu dari McDonald’s sesuai dengan hari penukarannya. d. Quality Kualitas produk sangat diperhatikan, bahkan dalam setiap penyediaan produk yang sudah jadi diberikan jangka waktu. Apabila dalam jangka waktu tertentu produk tersebut belum terjual maka harus diganti dengan yang baru. Dapat diartikan bahwa setiap penyajian yang diberikan merupakan produk yang masih fresh. e. Cleanliness Bahan-bahan pembersih McDonald’s sebagai sumber higienis masih di import dari luar. Sebagai contoh sabun pencuci tangan dan sabun pembersih meja makan. 2. Party (Pesta) McDonald’s menyediakan fasilitas untuk mengadakan party. Fasilitas ini biasanya diperuntukkan bagi anak-anak. Mereka menyediakan segala kebutuhan party mulai dari dekorasi, badut sound system, dan menu makanan yang telah dipilih terlebih dahulu. 3. Menyediakan tempat parkir yang tidak dipungut biaya (terkecuali counter McDonald’s yang bergabung dengan pusat perbelanjaan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
F. Struktur Organisasi
Store Manager
Assistance Manager
2nd Assistance Manager
Junior Manager
Trainee Manager
Crew Leader
Crew
Job Discription : 1. Store Manager : Bertanggung jawab atas keseluruhan restoran (Sales, Labor, QSC = Quality, Service, Cleanliness). 2. Assistance Manager Bertanggung jawab atas operasional restoran. 3. 2nd Assistance Manager Bertanggung jawab atas Head Departement:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
a. Ordering: pemesanan bahan baku b. Training SDM: melatih karyawan-karyawan baru c. Scheduling: membuat jadwal kerja 4. Junior Manager Bertanggung jawab atas uniform (seragam) dan cleanliness (kebersihan). 5. Trainee Manager Bertanggung jawab untuk mempelajari sistem kerja di McDonald’s secara keseluruhan. 6. Crew Leader Bertanggung jawab untuk me-manage kru dimana setiap 10 kru memiliki 1 crew leader. 7. Crew Bertanggung jawab untuk melayani konsumen berdasarkan standard QSC (Quality, Service, Cleanliness).
G. Jenis Produk 1. Makanan : •
Burger :
a. Beef Burger b.Cheesse Burger c. Filet O-Fish d.Chicken Burger e. Big Mac
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
•
French Fries (Kentang Goreng)
•
Spaghetti
•
Chicken Nugget
2. Minuman : •
Soft Drink: Coca-Cola, Fanta, Sprite
•
Orange Juice
•
Ice Lemon Tea
•
Hot Tea
•
Chocolate Milk
•
Milk shake
•
Ice Cream: Sundae, Cone
Semuanya itu bisa dibeli per satuan maupun berdasarkan paket yang ditawarkan. McDonald’s sendiri menawarkan berbagai macam paket pilihan, seperti: •
Pahe (Paket Hemat)
•
Mac Kids (Paket untuk anak-anak yang disertai dengan hadiah mainan yang menarik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan mendiskripsikan, menganalisis data dan membahas hasil penelitian. Dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data, peneliti berhasil mengumpulkan informasi (data penelitian) tentang efektivitas layanan drive thru dari 100 konsumen McDonald’s. Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil informasi tersebut dalam bentuk deskripsi kategoris, sehingga dapat diketahui distribusi tanggapan konsumen McDonald’s terhadap efektivitas layanan drive thru. Bila hasil deskripsi menunjukkan mayoritas konsumen memberi tanggapan baik berarti layanan drive thru sudah efektif dan sebaliknya. Pada bab ini akan disajikan pula hasil pengujian kelayakan kuesioner sebagai instrumen pengumpul data. Deskripsi terhadap data penelitian baru dapat dilakukan hanya bila kuesionernya terbukti mempunyai kemampuan sebagai instrumen pengumpul data, yaitu valid dan reliabel.
A. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Hasil Pengujian Validitas Uji Validitas dilakukan untuk mengungkapkan kemampuan instrument dalam mengukur kebenaran hasil penelitian secara cermat dan tepat, yang sekaligus membuktikan bahwa suatu instrument dinyatakan sahih/valid. Uji Validitas ini dilakukan dengan mengambil 100
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
konsumen drive thru sebagai sempel penelitian. Setelah diketahui bahwa kuesioner tersebut valid maka kuesioner tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Dari hasil uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan yang telah tercantum dalam kuesioner ternyata semua butir pertanyaan mengenai persepsi konsumen terhadap efektivitas layanan drive thru dinyatakan valid.
Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Item
Koef. Validitas
Keterangan
1
0.6528
Valid
2
0.6676
Valid
3
0.7212
Valid
4
0.5904
Valid
Sumber:data primer
2. Uji Reliabilitas Kualitas kuesioner tidak hanya ditentukan oleh kemampuan itemitemnya dalam mengukur atau menungkapkan pendapat subyek, namun juga harus mampu memberikan konsistensi (keandalan) maksud, sehingga dapat menghindari terjadinya pemaknaan ganda oleh sesama subyek pada kuesioner. Evaluasi terhadap keandalan kuesioner dilakukan dengan uji reliabilias, hasil uji menemukan kuesioner yang digunakan memiliki koefisien keandalan (Sperman Brown) sebesar 0.7713. Nilai ini lebih besar dari r-tabel sebesar 0.135 sehingga dinyatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
B. Deskripsi Karakteristik Responden Pada bagian ini diuraikan mengenai profil konsumen drive thru. 1. Usia Tabel 5.2 Konsumen drive thru berdasarkan Usia Usia
Jumlah
Persentase
20
11
11%
21
15
15%
22
17
17%
23
16
16%
24
19
19%
25
22
22%
Jumlah
100
100%
Sumber:data primer
Tabel ini menunjukkan bahwa responden berusia 20 tahun keatas, yaitu ada 11 orang atau sebesar (11%) berusia 20 tahun, 15 orang atau sebesar (15%) berusia 21 tahun. 17 orang atau sebesar (17%) berusia 22 tahun, 16 orang atau sebesar (16%) berusia 23 tahun, 19 orang atau sebesar (19%) berusia 24 orang, 22 orang atau sebesar (22%) berusia 25 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Jenis Kelamin
Tabel 5.3 Konsumen drive thru berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Pria
70
70%
Wanita
30
30%
Jumlah
100
100%
Sumber:data primer
Tabel ini menunjukkan bahwa responden pria lebih besar dari pada responden wanita yaitu, ada 70 orang pria atau (70%) sedangkan responden wanita ada 30 orang wanita atau (30%).
C. Hasil Deskripsi Efektivitas Layanan Drive Thru Menurut Persepsi Konsumen
Untuk mengetahui efektivitas layanan drive thru menurut persepsi konsumen dapat di ketahui melalui pengujian statistik diskriptif. Pengujian ini memberitahukan skor penilaian dalam bentuk rata-rata maupun per subyek, tinggi rendahnya skor penilaian ini merupakan persepsi konsumen terhadap efektif atau tidaknya layanan drive thru. Nilai rata-rata persepsi konsumen terhadap pertanyaan diteliti berdasarkan skala likert dikategorikan (Sugiyono, 1999:98) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Sangat Setuju
=skor 5
Setuju
=skor 4
Netral
=skor 3
Tidak Setuju
=skor 2
Sangat Tidak Setuju
=skor 1
Dengan demikian skor tertinggi akan tercapai bila semua pertanyaan ditanggapi sangat setuju atau diberi skor 5 oleh subyek, sehingga diperoleh skor tertinggi sebesar 5 x 4 = 20, sebaliknya skor terendah diberi skor 1 oleh subyek, sehingga diperoleh skor sebesar 1x 4 = 4. Dalam rentang skor 4 (terendah) sampai dengan 20 (tertinggi) dapat ditentukan interval untuk membuat 5 kategorisasi penelian sebagai berikut : Interval = (20 – 4) / 5 = 3.2 Interval rata-rata = 3.2 / 4 = 0.8 Sehingga diperoleh katagorisasi : Interval 1.0 – 1.8
Katagori Sangat Tidak Efektif
> 1.8 – 2.6
Tidak Efektif
> 2.6 – 3.4
Netral
> 3.4 – 4.2
Efektif
> 4.2 – 5.0
Sangat Efektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Data skor tentang persesi konsumen terhadap efektivitas layanan drive thru. Hasil perhitungan data kuesioner tentang persepsi konsumen terhadap efektivitas layanan drive thru, sejumlah 100 responden diperoleh skor maksimum 5.0, skor minimum 1.0 dan skor rata-rata 3.8350 dari 4 butir pertanyaan kuesioner. Data kuesioner ini dapat dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi skor seperti tampak pada tabel berikut ini.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Skor Persepsi Konsumen Terhadap Efektivitas Layanan Drive Thru No
Kategori
Interval Nilai
Frekuensi
Valid percent
1
STE
1.0 –1.8
0
0
2
TE
1.8 – 2.6
5
5.0
3
N
2.6 – 3.4
17
17.0
4
E
3.4 – 4.2
44
44.0
5
SE
4.2 – 5.0
34
34.0
100
100
Sumber:data primer
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh data bahwa, terdapat 34 orang atau (34%) responden memiliki persepsi terhadap efektivitas layanan drive thru sangat efektif, dan terdapat 44 orang atau (44%) responden memiliki persepsi bahwa efektivitas layanan drive thru efektif, dan terdapat 17 orang atau (17%) memiliki persepsi netral terhadap efektivitas layanan drive thru, dan ada 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
orang atau (5%) memiliki persepsi bahwa efektivitas layanan drive thru tidak efektif. Berdasarkan distribusi penelitian ini berarti mayoritas konsumen menilai bahwa layanan drive thru sudah efektif. Tabel 5.5 Jawaban responden terhadap efektivitas layanan drive thru McDonald’s Item
1 2 3 4
P
SE W Jml
P
E W
Jml
P
N W
Jml
P
TE W Jml
P
9 10 13 19
4 2 7 8
36 33 38 39
16 18 12 19
52 51 50 58
18 25 13 11
8 9 11 3
26 34 24 14
7 2 4 1
2 1 0 0
0 0 2 0
13 12 20 27
9 3 4 1
STE W Jml 0 0 0 0
0 0 2 0
Sumber : data diolah
Berdasarkan pertanyaan no.1 sampai no.4 yaitu tentang efektivitas layanan drive thru menurut persepsi konsumennya diperoleh jawaban dari responden sebagai berikut : Untuk pertanyaan no.1, (waktu antrian lebih cepat dibandingkan membeli dengan cara biasa) dari 100 responden diperoleh 13 responden yang terdiri dari 9 pria dan 4 wanita yang memberikan jawaban sangat efektif, 52 responden yang terdiri dari 36 pria dan 16 wanita memberikan jawaban efektif, 26 responden yang terdiri dari 18 pria dan 8 wanita memberikan jawaban netral, 9 responden yang terdiri dari 7 pria dan 2 wanita memberikan jawaban tidak efektif. Untuk pertanyaan no.2, (waktu layanan) dari 100 responden diperoleh 12 responden, terdiri dari 10 pria dan 2 wanita yang memberikan jawaban sangat efektif, 51 responden terdiri dari 25 pria dan 9 wanita memberikan jawaban efektif, 34 responden terdiri dari 25 pria dan 9 wanita memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
jawaban netral, 3 responden terdiri dari 2 pria dan 1 wanita memberikan jawaban tidak efektif. Untuk pertanyaan no.3,(lebih mudah mendapatkan produk dengan adanya drive thru) dari 100 responden diperoleh 20 responden terdiri ddari 13 pria dan 7 wanita yang memberikan jawaban sangat efektif, 50 responden terdiri dari 38 pria dan 12 wanita memberikan jawaban efektif, 24 responden terdiri dari 13 pria dan 11 wanita memberikan jawaban netral, 4 responden pria memberikan jawaban tidak efektif dan 2 responden pria memberikan jawaban sangat tidak efektif. Untuk pertanyaan no.4,(tidak perlu repot turun dari kendaraan) dari 100 responden diperoleh 27 responden terddiri 19 pria dan 8 wanita yang memberikan jawaban sangat efektif, 58 responden terdiri dari 39 pria dan 19 wanita memberikan jawaban efektif, 14 responden terdiri dari 11 pria dan 3 wanita memberikan jawaban netral, 1 responden pria memberikan jawaban tidak efektif.
Tabel 5.6 Tabel efektivitas layanan drive thru McDonald’s berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin
SE
E
N
TE
STE
Total
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Jml
%
Pria
25
25
29
29
11
11
5
5
0
0
70
70
Wanita
9
9
15
15
6
6
0
0
0
0
30
30
Jml
34
34
44
44
17
17
5
5
0
0
100
100
Sumber data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel ini menunjukkan ada 25 atau (25%) pria dan 9 atau (9%) wanita mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru sangat efektif, 29 atau (29%) pria dan 15 atau (15%) wanita mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru efektif, 11 atau (11%) pria dan 6 atau (6%) wanita mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru adalah netral, 5 (5%) Dan 0 atau (0%) wanita mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru tidak efektif.. Baik pria dan wanita 0 atau (0%) mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru sangat tidak efektif.
Tabel 5.7 Tabel efektivitas layanan drive thru McDonald’s berdasarkan usia Usia
Sangat efektif
Jml % 20 thn 5 5 21 thn 4 4 22 thn 9 9 23 thn 5 5 24 thn 3 3 25 thn 8 8 Jml 34 34 Sumber data diolah
Efektif Jml 2 5 6 9 13 9 44
% 2 5 6 9 13 9 44
Netral Jml 4 3 2 1 2 5 17
Tidak efektif % 4 3 2 1 2 5 17
Jml 0 3 0 1 1 0 5
Sangat tidak efektif % 0 3 0 1 1 0 5
Jml 0 0 0 0 0 0 0
% 0 0 0 0 0 0 0
Total Jml 11 15 17 16 19 22 100
% 11 15 17 16 19 22 100
Tabel ini menunjukkan efektivitas responden yang mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru sangat efektif berdasarkan usia berturutturut terdiri dari responden usia 20 tahun sebanyak 5 responden (5%), responden usia 21 tahun sebanyak 4 responden (4%), responden usia 22 tahun sebanyak 9 responden (9 %), responden usia 23 tahun sebanyak 5 responden (5%), responden usia 24 tahun sebanyak 3 responden (3%), dan responden usia 25 tahun sebanyak 8 responden (8%). Responden yang mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru efektif berdasarkan usia berturut-turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
terdiri dari responden usia 20 tahun sebanyak 2 responden (2%), responden usia 21 tahun sebanyak 5 responden (5%), responden usia 22 tahun sebanyak 6 responden (6%), responden usia 23 tahun sebanyak 9 responden (9%), responden usia 24 tahun sebanyak 13 responden (13%), dan responden usia 25 tahun sebanyak 9 responden (9%). Responden yang mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru adalah netral berdasarkan usia berturut-turut terdiri dari responden usia 20 tahun sebanyak 4 responden (4%), responden usia 21 tahun sebanyak 3 responden (3%), responden usia 22 tahun sebanyak 2 responden (2%), responden usia 23 tahun sebanyak 1 responden (1%), responden usia 24 tahun sebanyak 2 responden (2%), dan responden usia 25 tahun sebanyak 5 responden (5%). Responden yang mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru tidak efektif berdasarkan usia berturut-turut terdiri dari responden usia 20 tahun sebanyak 0 responden (0%), responden usia 21 tahun sebanyak 3 responden (3%), responden usia 22 tahun sebanyak responden (0%), responden usia 23 tahun sebanyak 1 responden (1% ), responden usia 24 tahun sebanyak 1 responden (1%), dan responden usia 25 tahun sebanyak 0 responden (0%). Responden yang mempunyai persepsi bahwa layanan drive thru sangat tidak efektif berdasarkan usia berturut-turut terdiri dari responden usia 20 tahun sebanyak 0 responden (0%), responden usia 21 tahun sebanyak 0 responden (0%), responden usia 22 tahun sebanyak 0 responden (0%), responden usia 23 tahun sebanyak 0 responden (0%), responden usia 24 tahun sebanyak 0 responden (0%), dan responden usia 25 tahun sebanyak 0 responden (0%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
D. Pembahasan Dari analisis statistik, diperoleh hasil bahwa persepsi konsumen terhadap efektivitas layanan drive thru sudah efektif, artinya layanan drive thru yang mempunyai tujuan mempermudah dan mendapatkan produk secara cepet sudah efektif. Pada penelitian ini jika dilihat secara rata-rata sebagian responden memberikan tanggapan yang positif yaitu ada 34 responden atau (34%) yang menyatakan bahwa layanan drive thru sangat efektif dan 44 responden atau (44%) menyatakan bahwa layanan drive thru efektif. Berdasarkan hasil tersebut berarti mayoritas konsumen menilai bahwa layanan drive thru sudah efektif. Jawaban responden berdasarkan jenis kelamin mengenai efektivitas layanan drive thru yang paling banyak mendominasi yaitu responden berjenis kelamin pria, karena pria lebih praktis, spontan, dan tidak suka menunggu dibandingkan dengan wanita. Dilihat berdasarkan usia. Usia responden diantara 20 – 25 tahun, dikarenakan pada usia tersebut mereka termasuk dalam kategori remaja yang memiliki intensitas pergaulan yang tinggi. Dan McDonald’s menjadi salah satu pilihan mereka untuk menikmati menu dan layanan yang sesuai dengan life style mereka yang casual dan praktis. Dari uraian data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan drive thru yang dirasakan responden telah efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil yang telah diuraikan dalam analisis data dan pembahasan, menunjukkan bahwa layanan drive thru telah berhasil mencapai tujuannya yaitu memudahkan konsumen yang ingin mendapatkan produk secara cepat tapi enggan turun dari kendaraannya (mobil/motor). Dari sini peneliti menyimpulkan tujuan layanan drive thru bagi konsumennya telah tercapai dengan efektif. Sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 70%. Dan usia responden antara 20-25 tahun. Jika Dilihat per item dapat disimpulkan bahwa item ke 4 (konsumen tidak perlu turun dari kendaraan) merupakan item yang paling efektif yaitu 58 responden menyatakan efektif . Dan ada 2 responden yang menyatakan sangat tidak efektif pada item ketiga (mudah mendapatkan produk).
B. Saran Dari hasil kesimpulan yang telah disebutkan di atas, dan berdasarkan penelitian ternyata persepsi konsumen terhadap layanan drive thru sudah efektif. Ini berarti layanan drive thru McDonald’s telah memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan dan keinginan konsumennya. Untuk terus dapat bersaing, maka layanan drive thru harus dapat dipertahankan dengan memfokuskan pelayanan yang cepat dan memudahkan konsumennya.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Keterbatasan Dalam penelitian ini, penulis menyadari adanya keterbatasan yang penulis lakukan, antara lain mengenai : 1. Dalam penyusunan kuesioner, jumlah item pertanyaan terlalu sedikit, sehingga memungkinkan adanya keterbatasan responden dalam menjawab pertanyaan. 2. Penulis belum mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam menulis karya ilmiah, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna terutama dalam mengolah dan menganalisis data. 3. Keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan maka penulis hanya mengambil 100 orang responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, SE, MM. Rindyah Hanafi, SE, MM (2002). Pengantar Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi, Dr. (1989). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Drs. Irwanto (1996). Psikologi Umum Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta: APTIK. Engel, J. F., Blackwell, R. D., Miniard, P.W. (1994). Prilaku Konsumen Edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.
Komarudin (1994). Ensiklopedia Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah, Jakarta: Gunung Agung. Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. (Jilid I). Jakarta: Prenhallindo. Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran. (Jilid II). Jakarta: Prenhallindo. Nitisemito, Alex S. Drs. (1981). Marketing. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ridwan, (2002). Skala pengukuran Variiabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta. Stanton, William J. (1985). Prinsip Pemasaran. (jilid I). Jakarta: Erlangga. Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta. Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfa Beta.Tjiptono, Fandy. 1998. Strategi Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta: Andy Offet. www.phaseresearch.com www.usatoday.com www.wikipedia.com www.McDonalds
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal : Pengisian Kuesioner
Kepada Yth Bapak/Ibu/Sdr Konsumen McDonald’s Di Yogyakarta
Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Analisis Efektivitas Layanan Drive Thru menurut Persepsi Konsumen”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr berkenan untuk
menjawab
keseluruhan
pertanyaan
sesuai
dengan
keadaan
sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu/Sdr hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu/Sdr. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 20 juni 2007
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER I.
Mohon diisi pada tempat yang tersedia 1. Nama
: ( Jika tidak keberatan )
2. Umur
:
3. Jenis kelamin
: Pria/Wanita*
Ket : (*) coret yang tidak perlu II.
Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan Pendapat atau persepsi Anda dengan cara memberi tanda (√ ) pada kolom yang tersedia. Keterangan : SS: Sangat Setuju, S: Setuju, N: Netral, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.
Variabel Dimensi Efektivitas Layanan DriveThru No
Pertanyaan
1
Bagi saya membeli lewat drive thru waktu antrian lebih cepat dibandingkan membeli dengan cara biasa.
2
Saya dapat mengambil pesanan hanya dalam waktu kurang lebih 60 detik di counter 2. (sesuai standar)
3
Saya menjadi lebih mudah mendapatkan produk dengan adanya drive thru. Dengan adanya drive thru saya tidak perlu repot-repot turun dari kendaraan untuk mendapatkan produk.
4
SS
S
N
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability
R E L I A B I L I T Y 1. 2. 3. 4.
A N A L Y S I S
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
Waktu Waktu Mudah Tidak
-
S C A L E
(S P L I T)
Antrian Pelayanan mendapatkan produk perlu turun dari kendaraan
Item-total Statistics
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
11.6500 11.6200 11.5200 11.2300
3.5631 3.8541 3.2218 4.1789
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.6528 .6676 .7212 .5904
.7826 .7769 .7507 .8100
Reliability Coefficients N of Cases =
100.0
N of Items =
4
Correlation between forms = Brown = .7713
.6278
Equal-length Spearman-
Guttman Split-half = Brown = .7713
.7713
Unequal-length Spearman-
2 Items in part 1 Alpha for part 1 = .7554
2 Items in part 2 .7720
Alpha for part 2 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Umur (thn)
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
20
11
11.0
11.0
11.0
21
15
15.0
15.0
26.0
22
17
17.0
17.0
43.0
23
16
16.0
16.0
59.0
24
19
19.0
19.0
78.0
25
22
22.0
22.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Jenis Kelamin
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 Pria
70
70.0
70.0
70.0
2 Wanita
30
30.0
30.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptive Statistics
N
Sum
Mean
ITEM1 Waktu Antrian
100
369
3.69
ITEM2 Waktu Pelayanan
100
372
3.72
DIM1 Kecepatan
100
370.50
3.7050
ITEM3 Mudah mendapatkan produk
100
382
3.82
ITEM4 Tidak perlu turun dari kendaraan
100
411
4.11
DIM2 Kemudahan
100
377.00
3.7700
VAR Efektivitas Layanan Drive Thru
100
383.50
3.8350
Valid N (listwise)
100 Statistics
DIM1 Kecepatan N
Valid
DIM2 Kemudahan
VAR Efektivitas Layanan Drive Thru
100
100
100
0
0
0
Mean
3.7050
3.7700
3.8350
Median
4.0000
4.0000
4.0000
Missing
Mode
4.00
4.00
4.00
Std. Deviation
.68937
.70503
.62383
Variance
.47523
.49707
.38917
Range
2.50
3.50
2.75
Minimum
2.50
1.50
2.25
Maximum
5.00
5.00
5.00
370.50
377.00
383.50
Sum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
K_DIM1 Kecepatan
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2 Tidak Efektive (> 1.80 - 2.60)
10
10.0
10.0
10.0
3 Netral (> 2.60 - 3.40)
20
20.0
20.0
30.0
4 Efektif (> 3.40 - 4.20)
52
52.0
52.0
82.0
5 Sangat Efektif (> 4.20 - 5.00)
18
18.0
18.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
K_DIM2 Kemudahan
Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1 Sangat Tidak Efektive (1.00 - 1.80)
1
1.0
1.0
1.0
2 Tidak Efektive (> 1.80 - 2.60)
7
7.0
7.0
8.0
3 Netral (> 2.60 - 3.40)
12
12.0
12.0
20.0
4 Efektif (> 3.40 - 4.20)
56
56.0
56.0
76.0
5 Sangat Efektif (> 4.20 - 5.00)
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
K_VAR Efektivitas Layanan Drive Thru
Frequency Valid
2 Tidak Efektive (> 1.80 - 2.60)
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
3 Netral (> 2.60 - 3.40)
17
17.0
17.0
22.0
4 Efektif (> 3.40 - 4.20)
44
44.0
44.0
66.0
5 Sangat Efektif (> 4.20 - 5.00)
34
34.0
34.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tabel r 1 tail 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
0.01 0.215 0.213 0.211 0.209 0.207 0.205 0.202 0.200 0.198 0.196 0.195 0.194 0.193 0.192 0.191 0.190 0.189 0.188 0.187 0.187 0.186 0.185 0.184 0.183 0.182 0.181 0.180 0.179 0.178 0.177 0.176 0.175 0.174 0.173 0.172 0.171 0.170 0.169 0.168 0.168 0.167 0.166 0.165 0.164 0.163 0.162 0.161 0.160 0.159 0.158
0.05 0.181 0.179 0.178 0.176 0.174 0.172 0.170 0.169 0.167 0.165 0.164 0.163 0.163 0.162 0.161 0.160 0.159 0.159 0.158 0.157 0.156 0.155 0.155 0.154 0.153 0.152 0.151 0.151 0.150 0.149 0.148 0.147 0.147 0.146 0.145 0.144 0.143 0.143 0.142 0.141 0.140 0.139 0.139 0.138 0.137 0.136 0.135 0.135 0.134 0.133
0.15 0.102 0.101 0.100 0.099 0.098 0.097 0.096 0.095 0.094 0.093 0.093 0.092 0.092 0.091 0.091 0.090 0.090 0.089 0.089 0.089 0.088 0.088 0.087 0.087 0.086 0.086 0.085 0.085 0.084 0.084 0.084 0.083 0.083 0.082 0.082 0.081 0.081 0.080 0.080 0.080 0.079 0.079 0.078 0.078 0.077 0.077 0.076 0.076 0.075 0.075
0.3 0.102 0.101 0.100 0.099 0.098 0.097 0.096 0.095 0.094 0.093 0.093 0.092 0.092 0.091 0.091 0.090 0.090 0.089 0.089 0.089 0.088 0.088 0.087 0.087 0.086 0.086 0.085 0.085 0.084 0.084 0.084 0.083 0.083 0.082 0.082 0.081 0.081 0.080 0.080 0.080 0.079 0.079 0.078 0.078 0.077 0.077 0.076 0.076 0.075 0.075
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Efektivitas Layanan Drive Thru(a)
ITEM1
ITEM2
ITEM3
ITEM4
1
4
4
5
5
2
4
5
4
4
3
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
3
4
3
3
6
3
3
3
4
7
4
3
3
4
8
5
5
5
5
9
4
4
5
5
10
4
5
4
4
11
4
4
5
5
12
4
4
4
4
13
2
3
4
4
14
2
3
3
3
15
4
4
4
4
16
4
4
4
4
17
3
4
3
4
18
3
3
2
3
19
4
5
4
4
20
5
4
4
4
21
4
3
4
4
22
4
4
5
5
23
4
4
4
5
24
4
3
4
4
25
4
4
3
5
26
3
3
3
4
27
4
5
5
4
28
4
4
5
4
29
3
3
4
4
30
3
4
5
4
31
5
4
5
5
32
4
4
4
5
33
4
4
4
5
34
3
3
3
3
35
4
4
5
4
36
4
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4
4
4
4
38
4
4
3
4
39
4
4
4
4
40
3
4
4
4
41
2
3
2
3
42
4
4
4
4
43
4
4
4
4
44
3
3
2
3
45
4
4
5
5
46
4
4
3
4
47
4
4
3
4
48
3
3
3
3
49
4
4
3
4
50
3
3
3
4
51
2
3
2
3
52
4
4
4
5
53
2
4
4
4
54
5
4
5
4
55
4
4
4
4
56
3
3
4
4
57
4
3
4
5
58
4
5
5
5
59
3
2
1
3
60
4
4
4
4
61
3
3
3
4
62
3
2
3
2
63
4
4
4
4
64
4
4
4
4
65
5
4
4
4
66
4
4
3
4
67
4
4
3
3
68
4
4
4
4
69
4
4
5
5
70
3
3
4
5
71
3
4
4
5
72
4
4
4
4
73
4
4
4
4
74
2
3
1
3
75
4
4
4
5
76
5
5
5
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2
3
3
4
78
4
3
4
4
79
4
4
4
4
80
5
4
4
4
81
3
3
4
4
82
4
4
4
5
83
5
5
5
5
84
2
3
4
4
85
5
5
4
3
86
2
4
3
4
87
3
2
3
3
88
3
3
4
4
89
4
3
3
4
90
3
3
3
4
91
4
3
3
4
92
3
3
4
5
93
3
3
4
4
94
3
3
4
4
95
3
3
4
3
96
4
3
4
5
97
5
5
5
5
98
4
4
4
5
99
5
5
5
5
100
4
4
5
4
100
100
100
100
Total
N
a Limited to first 100 cases.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI