EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI KARIER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Oleh : SELVIA RETNO ARISTA SARI K3108050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITA SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
i
PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 16 Juli 2012
Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
Dr. Sutarno, M.Pd NIP. 19480207 197501 1 001
Dra. Wardatul Djannah,M.Pd NIP. 19530516 198103 2 002
ii
ABSTRAK Selvia Retno Arista Sari. EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI KARIER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui keefektifan layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Exsperimen) dengan rancangan penelitian Two Group Pre – Post Design yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Wonogiri. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMA Negeri 2 Wonogiri yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X-9 berjumlah 32 siswa sebagai kelompok kontrol. Teknik sampling adalah purposive random sampling. Sumber data adalah siswa. Jenis data adalah data tentang kemampuan perencanaan karier. Teknik pengumpulan data adalah angket tentang kemampuan perencanaan karier SMA. Validitas angket menggunakan teknik professional judgement dan analisis statistik Spearman Brown memanfaatkan aplikasi Microsoft excel 2007. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik Two Way Anova dengan memanfaatkan aplikasi SPSS 16.0 Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar = 45,496 > Ftabel sebesar = 3,92 dengan nilai (p) = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada
iii
perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier yang sangat signifikan antara sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan, nilai Fhitung sebesar = 41,118 > Ftabel sebesar = 3,92 dengan nilai (p) = 0,00 (α <0,05) yang berarti ada perbedaan kemampuan perencanaan karier yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, nilai F hitung sebesar = 57,638 > Ftabel sebesar = 3,92 dengan nilai (p) = 0,000 (α<0,05) yang berarti ada interaksi yang sangat signifikan antara kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan seluruh perbandingan nilai F di atas maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti layanan informasi karier efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier. Simpulan penelitian ini adalah bahwa layanan informasi karier efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.
Kata kunci : Efektivitas layanan informasi karier, kemampuan perencanaan karir.
iv
ABSTRACT Selvia Retno Arista Sari. THE EFFECTIVENESS OF CAREER INFORMATION TO INCREASE CAREER PLANNING ABILITY OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMA NEGERI 2 WONOGIRI ACADEMIC YEAR 2011/2012. Thesis. Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. July 2012. The aim of this research to known the effectiveness of career information to increase career plan ability of the tenth grade students of SMA Negeri 2 Wonogiri. This research was an experimental research which used The non Equivalent Pretest-Posttest Design. It was a research which used tenth grade (X) of SMA Negeri 2 Wonogiri students as population. The kind of data is about career plan ability and students as source of data. The sample of research used two groups X.3 as the experimental group with 32 students and X.9 as control group with 32 students. The technique of sampling used was purposive sampling technique. Technique of collecting data used was career plan ability questionnaire. The questionnaire validity used profesionall judgement technique and Spearman Brown analyze statistic with Microsoft Excel 2007 application. Data analyze used Two Way Anova analyze technique with SPSS 16.0 application. Hypothesis test result shown with Fcount = 45,496 > Ftable= 3,92 and probability (p) score = 0,000 (α<0,05) it means there was very significant career plan ability score differences pre treatment (pretest) and post treatment (posttest), with Fcount= 41,118 > Ftable= 3,92 and probability (p) score = 0,000 (α<0,05) it means there was very significant career plan ability between experimental
v
group and control group, with Fcount= 57,638 > Ftable= 3,92 and probability (p) score = 0,000 (α<0,05) it means there was very significant interaction between career plan ability score differences pre treatment (pretest) and post treatment (posttest) and career plan ability between experimental group and control group. Based on comparison among Fcount it means career information service was effective to increase career plan ability for students. The conclusion of this research was career information effective to increase career plan ability of the tenth grade students of SMA Negeri 2 Wonogiri.
Keywords : effectiveness of career information service, career plan ability
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................... ii ABSTRAK ..................................................................... iii ABSTRACT .................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................... v A. Latar Belakang Masalah ................................ B. Perumusan Masalah ...................................... C. Tujuan Penelitian ............................................ D. Manfaat Penelitian ......................................... 1. Manfaat Teoritis .................................... 2. Manfaat Praktis ..................................... E. Metode dan Rancangan Penelitian ................ 1. Metode Penelitian .................................. 2. Rancangan Penelitian ........................... F. Pengujian Hipotesis ......................................... G. Hasil Penelitian ............................................... H. Simpulan .......................................................... I. Rekomendasi...................................................
1 12 12 13 13 13 14 14 14 18 21 26 28
DAFTAR PUSTAKA ...................................................... 30
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia yang terus berlangsung dan kebutuhan hidup yang setiap hari semakin bertambah mengharuskan manusia untuk selalu berusaha dan melakukan suatu kegiatan sehingga kebutuhan hidup dapat terpenuhi dan kehidupan dapat terus berlangsung dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan memilih dan memiliki karier atau pekerjaan tertentu. Memiliki karier yang tepat dan baik dapat menjadi suatu tanda terjaminnya kehidupan manusia, terhindar dari keadaan ekonomi yang sulit serta mendapatkan kebahagiaan. Pada saat ini menelusuri karier atau pekerjaan lebih jauh karier yang dimiliki seseorang bukanlah mengenai pekerjaan apa yang dilakukannya tetapi lebih pada pekerjaan sebagai ajang untuk mengaktualisasikan kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang di dalam pekerjaan yang dijabatnya. Dewa Ketut Sukardi (
:
) menegaskan:
Suatu pekerjaan yang disandang atau dipegang seseorang yang cocok atau benar-benar sesuai dengan potensi-potensi diri dari orang yang menjabatnya maka akan menimbulkan kesenangan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasinya, mengembangkan potensi dirinya, lingkungannya, serta sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya. Kemudian untuk mendapatkan keadaan yang ideal antara memilih pekerjaan atau karier yang tepat dan sesuai dengan kemampuannya maka manusia sebagai individu harus menyiapkan rencana karier dengan proses dan dalam rentang waktu yang tepat. Terdapat dua proses alamiah yang beroperasi secara kontinyu dalam satu siklus
kehidupan
manusia.
perkembangan. Warkitri, dkk (
Salah
satu
proses
tersebut
adalah
proses
: ) menyebutkan, “Perkembangan adalah
perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik commit to user dan psikis pada diri anak yang ditunjang oleh factor lingkungan dan proses
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belajar menuju kedewasaan”. Perkembangan manusia memiliki periodisasi yang berbeda. Periodisasi perkembangan manusia diantaranya masa remaja dan masa dewasa (Chasiyah,dkk
).
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Ada batasan usia yang menunjukkan usia masa remaja. Chasiyah,dkk ( usia
tahun
) menegaskan, “ Batasan usia remaja Indonesia adalah
: sampai
tersebut maka yang
tahun yang belum menikah”. Merujuk termasuk dalam
usia remaja adalah
pada usia
siswa Sekolah
Menengah Atas ( SMA ) karena usia siswa SMA berkisar antara
tahun sampai
tahun. Siswa SMA yang termasuk dalam masa remaja tersebut memiliki tugas perkembangan yang yang bervariasi. Kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh Warkitri,dkk (
:
):
Setiap masa perkembangan memiliki tugas perkembangan yang harus diselesaikan dan jika tugas perkembangan dapat diselesaikan dengan baik maka akan menimbulkan kebahagiaan dan kemudahan dalam melaksanakan tugas perkembangan selanjutnya akan tetapi apabila tugas perkembangan tidak dapat terselesaikan maka akan menimbulkan keresahan dan kesulitan dalam melaksanakan tugas perkembangan selanjutnya. Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dilakukan oleh siswa SMA adalah melakukan pemilihan pekerjaan atau Karier. Pemilihan pekerjaan atau Karier menjadi salah satu tugas perkembangan dan menjadi suatu layanan yang penting dilakukan karena pada masa SMA merupakan suatu tahap yang tepat untuk menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan persiapan karier yakni proses pemilihan dan pencapaian karier (Winkel, Pemilihan
:
)
pekerjaan atau Karier tidak menjadi peristiwa yang hanya
terjadi sekali dalam hidup seseorang (misalnya ketika lulus sekolah) karena seluruh situasi lingkungan, kebutuhan dan kemauan nya pun berubah dan berkembang maka pada akhirnya keputusan karier tersebut menjadi rangkaian keputusan yang masih terpisah – pisah ( Super,dalam Munandir Selanjutnya dijelaskan oleh Ginzberg ( dalam Munandir
:
:
).
):
Pilihan pekerjaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang commit user yang mencari banyak kepuasan berlangsung sepanjang hayat bagitomereka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari pekerjaannya. Ini mengharuskan mereka untuk berulang – ulang melakukan penilaian kembali dengan maksud mereka dapat lebih mencocokkan tujuan – tujan karier yang terus berubah – ubah dengan kenyataan dunia kerja. Merujuk pernyataan diatas maka dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam melakukan pemilihan karier hendaknya pemilihan karier dilakukan dengan pelaksanaan evaluasi secukupnya dan dengan menyesuaikan antara kemampuan, kemauan, kebutuhan, lingkungan, nilai dan hambatan yang dapat menghambat pencapaian karier atau cita – cita yang sekiranya dapat menyulitkan diri siswa dalam mencapai Karier. Akan tetapi hal tersebut nampaknya berbanding terbalik dengan sikap siswa SMA dalam memilih Karier. Chasiyah, dkk (
:
) menjelaskan “ Pemilihan
Karier yang
dilakukan oleh siswa SMA saat ini masih terdominasi dengan adanya sikap conformity yaitu suatu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain “. Adanya sikap conformity tersebut maka pemilihan Karier bukanlah berdasarkan pemahaman keadaan
dirinya
melainkan karena hanya mengikuti pengaruh
eksternal saja. Salah satu upaya untuk meminimalkan sikap conformity tersebut maka dalam pemilihan Karier harus diberikan suatu arahan yang tepat agar siswa dapat merencanakan Karier dengan baik yaitu dengan sebuah arahan mengenai perencanaan Karier. Perencanaan karier yang baik dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh aspek yang diperlukan untuk mendukung terciptanya sebuah perencanaan Karier yang tepat. Dimulai dari memahami diri sendiri diantaranya yang menyangkut kemampuan, kemauan, bakat, minat dan kebutuhan. Selanjutnya mengidentifikasi dukungan lingkungan, nilai dan sesuatu yang penting yaitu memahami hambatan yang dapat menghambat dalam pencapaian Karier. Selain itu memandang lebih jauh mengenai prospek pekerjaan yang diinginkan dan proses pendidikan yang diperlukan untuk mencapai karier tersebut. Dengan banyaknya hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan Karier tersebut maka perlu diberikan bimbingan yang mengarah pada commit to user perencanaan Karier bagi siswa SMA dengan tujuan untuk mengarahkan siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
SMA menuju Karier yang sesuai dengan pemahaman diri, kondisi diri, nilai, lingkungan, hambatan dan kondisi Karier atau pekerjaan saat ini maupun yang akan datang. Pelaksanaan perencanaan Karier bagi siswa SMA dapat dilaksanakan melalui penerapan salah satu bidang bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling. Dewa Ketut Sukardi ( adalah bidang bimbingan
:
) menegaskan, “ Bidang bimbingan tersebut
Karier. Pendidikan karier yang terdapat di dalam
bimbingan karier ikut menunjang dalam proses perencanaan karier sehingga bimbingan karier perlu dilaksanakan secara terpadu dan baik mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi”. Pelaksanaan bimbingan karier pun dapat dilihat berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia No.
tahun
tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam bab II Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA / MA, berbunyi : ( ) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas mata pelajaran, pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap siswa sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan Karier siswa.
Merujuk uraian bimbingan karier diatas dapat diketahui bimbingan Karier sangat
penting dilaksanakan
bahwa
di sekolah. Pentingnya
pelaksanaan bimbingan karier sebab dengan bimbingan karier dapat membantu siswa untuk mengoptimalkan keadaan diri dan potensi, mengembangkan bakat dan kemampuannya untuk menuju pada arah Karier yang diinginkan. Berdasarkan kondisi pelaksanaan bimbingan di SMA pendidikan karier tidak dilaksanakan secara menyeluruh khususnya bimbingan dalam mengarahkan siswa SMA menuju sebuah commit to userperencanaan karier yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Terlebih adanya fenomena tidak dimasukkannya pemberian layanan Bimbingan dan Konseling ke situasi belajar di kelas. Hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang
tidak
terlalu
penting
dibandingkan dengan
mata pelajaran umum
sehingga bagian Bimbingan dan Konseling hanya dapat bekerja secara tidak langsung dilapangan. Kurangnya pemberian layanan tersebut khususnya bimbingan Karier akan memberi dampak buruk bagi siswa kaitannya dengan pengetahuan Karier. Pelaksanaan bimbingan karier yang dilakukan untuk mengarahkan siswa dalam perencanaan karier dapat dilaksanakan dengan menyelenggarakan salah satu layanan dalam Bimbingan dan Konseling yaitu layanan Informasi Karier. Informasi Karier adalah
informasi
yang
berisi fakta – fakta
mengenai
pekerjaan dan karier yang bertujuan untuk membantu individu mendapatkan pandangan, pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspeknya. Dengan pemberian layanan informasi karier para siswa dapat mengarahkan dan menetapkan suatu pilihan pendidikan dan pekerjaan yang cocok, serasi, sesuai dan memuaskan dirinya (Dewa Ketut Sukardi,
).
Merujuk pada survei yang dilakukan peneliti pelaksanaan bimbingan Karier yang
telah dilakukan oleh sekolah bukanlah suatu bimbingan Karier
mengenai perencanaan Karier secara menyeluruh tetapi hanya perencanaan Karier bagaimana ia harus memilih secara instan berdasarkan keinginan nya, orang tua atau hanya dipengaruhi unsur conformity. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak siswa di sekolah belum memahami pentingnya sebuah perencanaan Karier dan belum memahami bagaimana untuk membuat suatu perencanaan Karier yang tepat. Hal ini terlihat dari perilaku siswa SMA Negeri
Wonogiri yang tidak mampu merencanakan
karier secara optimal. Perencanaan karier yang sering dijumpai lebih menekankan pada satu aspek keinginan ataupun dorongan orang lain bukan atas penilaian secara menyeluruh tentang kondisi, pemahaman diri dan lingkungannya. Berdasarkan kenyataan kesalahan
dalam
memilih
diatas
berakibat
pada
siswa melakukan
karier terlebih apabila karier yang dipilihnya commit user dengan potensi dirinya yang bukanlah karier yang ia inginkan dan tosesuai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akhirnya dapat menghambat siswa dalam melaksanakan dan mengembangkan Karier yang telah dipilihnya. Dengan demikian layanan informasi larier yang memadai dan tepat akan membantu individu untuk dapat memahami dirinya sendiri, potensi-potensinya dan kebutuhan-kebutuhannya sehingga ia akan berada pada suatu posisi mempertimbangkan berbagai alternative masa depan ( Dewa Ketut Sukardi,
:
). Terkait dengan hal tersebut di atas membuat peneliti sangat tertarik dan bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul Efektivitas Layanan Informasi Karier Untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Pada Siswa Kelas X SMA Negeri
B. .
Wonogiri Tahun Pelajaran
/
.
Permasalahan Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas,dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : a.
Masih banyaknya siswa di SMA Negeri
Wonogiri yang mengalami
kesulitan dalam melakukan perencanaan Karier. b.
Kurangnya pemahaman siswa akan pentingnya suatu perencanaan Karier.
c.
Kurangnya kemampuan siswa dalam merumuskan suatu perencanaan Karier.
d.
Belum adanya suatu pemberian layanan informasi karier yang utuh dan
menyeluruh
dalam
rangka
meningkatkan
perencanaan Karier pada siswa di SMA Negeri
.
kemampuan
Wonogiri.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Apakah
digilib.uns.ac.id
Layanan
Informasi
Karier
Efektif
Untuk Meningkatkan
Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas X SMA Negeri Pelajaran C.
Wonogiri Tahun
. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas. Tanpa adanya suatu rumusan tujuan yang jelas maka suatu penelitian tidak akan mampu memberikan manfaat bagi bidang yang ditelitinya. Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui keefektifan layanan informasi Karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan Karier siswa kelas X SMA Negeri
D.
Wonogiri Tahun Pelajaran
/
”.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dapat dikemukakan manfaat penelitian sebagai berikut : . Manfaat Teoritik Memperluas kajian ilmu pengetahuan bidang bimbingan dan konseling khususnya pada bidang bimbingan Karier sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perkembangan Karier siswa. . Manfaat Praktis Apabila penelitian yang dilaksanakan ini dapat terbukti maka penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya : a. Memberikan bukti empiris kepada Guru Bimbingan dan Konseling bahwa penerapan layanan informasi Karier dapat membantu meningkatkan kemampuan perencanaan Karier bagi siswa. b. Memberikan masukan kepada Guru Bimbingan dan Konseling dan pihak sekolah bahwa perlunya pemahaman bagi siswa mengenai aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk membuat perencanaan Karier. c. Membantu siswa untuk mengarahkan diri dalam merumuskan perencanaan Karier. d. Memudahkan siswa dalam menentukan pilihan Karier sesuai dengan commit to user rumusan perencanaan karier.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Teoritik . Tinjauan tentang Kemampuan Perencanaan Karier a. Pengertian Kemampuan Perencanaan Karier Tujuan untuk berada pada posisi hidup yang layak dan membahagiakan merupakan keinginan setiap manusia dalam kehidupannya. Berbagai usaha untuk mencapai tujuan tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan memiliki karier yang mendukung. Karier yang mendukung dapat diwujudkan apabila manusia juga memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melakukannya. Musa ) menjelaskan “Kemampuan diartikan sebagai suatu kecakapan,
Saputra (
ketangkasan, bakat dan kesanggupan yang merupakan daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan dan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir atau hasil dari latihan atau praktek “. Selanjutnya kemampuan juga dapat diartikan sebagai suatu kesanggupan untuk berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan,sikap dan ketrampilan yang dimiliki (Repository USU :
). Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
adalah kecakapan,kesanggupan untuk melakukan suatu perbuatan sebagai perwujudan wawasan yang dimiliki dan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir atau kemampuan yang didapatkan melalui suatu latihan atau praktek. Karier menjadi suatu rangkaian kata yang sering diungkapkan orang untuk menunjukkan posisi atau jabatannya. Super (dalam Dewa Ketut Sukardi
:
) mengemukakan, “Karier adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang mengarah pada kehidupan dalam suatu dunia kerja”. Selanjutnya menurut Wilensky (dalam Dewa Ketut Sukardi
:
) menyatakan, “ Karier sebagai suatu riwayat
pekerjaan yang teratur dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni sebagai suatu persiapan untuk selanjutnya atau masa depan“. Karier bukan merupakan hal yang commit to user hanya berkaitan dengan suatu jabatan saja akan tetapi Karier juga lebih
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menekankan pada persiapan-persiapan dalam menjalankan pekerjaan tersebut sebagai suatu persiapan untuk mengembangkan masa depan. Kemudian dijelaskan pula bahwa karier dapat diwujudkan dalam sebuah bentuk pekerjaan yang memiliki berbagai persyaratan misalnya tingkat pendidikan (Ifdil, Konseling Indonesia :
).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Karier adalah suatu jabatan, pekerjaan atau kedudukan yang memiliki persyaratan tertentu untuk memasukinya dan ditekuni oleh seseorang sepanjang hidupnya yang dilakukan sebagai sebuah persiapan - persiapan untuk mencapai dan mengembangkan masa depan. Merujuk uraian diatas bahwa karier dilakukan sebagai suatu persiapan untuk masa depan maka dalam rangka mempersiapkan Karier diperlukan suatu perencanaan. Perencanaan adalah proses penentuan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang (Ana Priyangga :
). Selanjutnya,
Adi Purnama ( ) menyatakan bahwa Perencanaan juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemilihan fakta – fakta dan usaha menghubungkan antara fakta satu dengan yang lain,kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang dikehendaki. Perencanaan yang baik disebut juga perencanaan yang matang menuntut suatu pemikiran-pemikiran yang kompleks (Winkel,
:
). Kompleks berarti
perencanaan bukan hanya mempersiapkan hal yang dianggap sebagai tindakan masa sekarang tetapi juga berkaitan dengan hal-hal masa depan. Kompleks dalam perencanaan karier bukan hanya merencanakan tujuan-tujuan masa kini dan masa yang akan datang mengenai sebuah Karier yang menjadi keinginan individu tetapi lebih dari itu perencanaan harus didahului dengan identifikasi yang berdasarkan fakta dan lebih dalam mengenai pemahaman diri,kondisi lingkungan,pengetahuan tentang nilai - nilai serta hambatan yang sekiranya akan menyulitkan individu dalam mencapai Karier. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Merujuk uraian diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan perencanaan karier adalah kesanggupan untuk melakukan suatu persiapan dan penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memilih dan menentukan katir sebagai tujuan yang ingin dicapai yang didahului dengan identifikasi pemahaman diri dan lingkungan,nilai dan hambatan yang sesuai dengan fakta yang ada pada diri individu sehingga perencanaan sebagai suatu proses persiapan diperlukan untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk mewujudkan cita-cita, keinginan dan mengembangkan masa depannya.
a. Tujuan Perencanaan Karier Perencanaan karier menjadi satu kegiatan yang penting dilakukan oleh siswa SMA. Perencanaan karier yang dilakukan oleh siswa SMA memiliki berbagai tujuan sehingga perencanaan karier perlu dilakukan oleh siswa. Berikut tujuan – tujuan perencanaan karier : ) Untuk membantu siswa dalam melakukan pemahaman diri dan lingkungan sekitarnya. Perencanaan karier yang dilakukan oleh siswa meliputi berbagai aspek. Salah satu aspek tersebut adalah pemahaman diri dan lingkungan. Pemahaman diri dilakukan oleh siswa dengan mengenali keadaan dirinya, kelebihan, kekurangannya serta sifat dan bakat minatnya sehingga siswa dapat mengenal dirinya secara baik. Pemahaman diri yang baik dapat pula digunakan sebagai alat evaluasi diri terhadap karier yang dipilih oleh siswa. ) Untuk membantu siswa dalam meningkatkan wawasan tentang studi lanjut dan dunia kerja. Perencanaan karier bertujuan pula untuk membantu siswa dalam meningkatkan wawasan tentang studi lanjut dan dunia kerja karena dalam merencanakan karier siswa diarahkan untuk mengetahui lebih banyak berbagai hal tentang sekolah lanjutan dan dunia kerja sehingga dapat terwujud suatu perencanaan karier yang baik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
) Untuk membantu siswa menyiapkan dan mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi karier yang dipilihnya. Perencanaan karier yang diwujudkan siswa yang di dalamnya telah diputuskan karier apa yang akan dipilihnya maka menuntun siswa untuk mulai menyesuaiakan diri, menyesuaikan sikap dan menerapkan nilai yang sesuai dengan pekerjaan yang dipilihnya tersebut. Adanya keserasian dan pengembangan sikap dan nilai yang tepat dapat mendukung siswa dalam menjalankan kariernya. ) Untuk membantu siswa dalam mengambil keputusan kaitannya dengan pemilihan karier. Merencanakan karier terkait pula dengan menetapkan atau memilih karier yang diinginkannya. Siswa yang mampu memilih satu karier dapat diartikan bahwa siswa tersebut mampu untuk membuat pertimbangan yang baik sehingga ia memilih karier tersebut. Kemampuan untuk dapat mengambil keputusan akan membantu siswa dalam membuat pertimbangan – pertimbangan dalam memilih karier.
b. Manfaat Perencanaan Karier Adanya kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menentukan karier dan didukung dengan ketersediaan informasi yang tidak memadai untuk memenuhi pengetahuan siswa tentang karier maka akan berdampak buruk pada pemilihan karier siswa. Peristiwa tersebut dapat diminimalisasi dengan membuat perencanaan karier yang tepat (Ifdil, Konseling Indonesia :
). Adapun
manfaat perencanaan karier antara lain sebagai berikut : ) Menghindarkan siswa dari kesalahan atau kekeliruan dalam pemilihan Karier. ) Memudahkan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kesesuaian antara berbagai macam karier dan kemampuan diri. ) Mendorong siswa untuk dapat menyusun peta perencanaan larier. ) Pelaksanaan perencanaan karier secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kemampuan diri dan kondisi lingkungan commit to userketercapaian Karier. yang dapat digunakam untuk mendukung
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Manfaat perencanaan karier tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut: ) Menghindarkan siswa dari kesalahan atau kekeliruan dalam pemilihan Karier Pelaksanaan perencanaan karier yang disusun secara menyeluruh dan dan dilakukan melalui beberapa tahap sangat bermanfaat karena siswa dapat dengan jelas mengetahui adanya berbagai dunia kerja beserta syarat-syaratnya. Dimilikinya pengetahuan tentang dunia kerja terebut kemudian dapat digunakan siswa untuk memilih karier yang sesuai dengan keadaan diri dan lingkungannya dengan demikian siswa dapat terhindar dari kesalahan atau kekeliruan dalam memilih karier. ) Memudahkan siswa dalam melakukan penilaian terhadap kesesuaian antara berbagai macam Karier dan kemampuan diri. Manfaat dilakukannya perencanaan karier selanjutnya siswa dapat membuat catatan tentang keadaan dirinya,lingkungan,nilai-nilai serta hambatan yang ditemukannya. Catatan dan penemuan tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menyesuaikan antara karier plihannya dan kemampuan dirinya. Penilaian tersebut selanjutnya dapat digunakan siswa sebagai bahan pertimbangan untuk memilih karier yang sesuai dengan dirinya. ) Mendorong siswa untuk dapat menyusun peta perencanaan Karier Perencanaan karier yang telah disusun oleh siswa selanjutnya dapat digunakan sebagai sebuah pedoman untuk melakukan aktivitas yang diperlukan dalam usaha pencapaian karier dan peta perencanaan karier dapat digunakan sebagai pedoman dalam mencapai cita-cita yang diinginkan. ) Pelaksanaan perencanaan Karier secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alat evaluasi terhadap kemampuan diri dan kondisi lingkungan yang dapat digunakam untuk mendukung ketercapaian karier Pelaksanaan perencanaan yang dilakukan siswa dapat digunakan sebagai suatu alat evaluasi tentang kemampuan yang dimiliki,lingkungan disekitarnya yang kemudian disesuaikan dengan karier yang telah dipilihnya. Adanya hasil dari evaluasi kemampuan diri dan lingkungan serta nilai dan dan hambatan tersebut kemudian dapat digunakan oleh siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat perlu disiapkan dan dilakukan untuk mendukung tercapainya pilihan karier dan mengatasi hambatan yang ditemukannya.
c. Tahap Perencanaan Karier Perencanaan karier adalah suatu kegiatan untuk menggambarkan kegiatan yang akan kita lakukan pada waktu yang akan datang terkait dengan cita-cita yang kita inginkan. Perencanaan karier yang baik dan tepat akan memudahkan kita untuk melakukan kegiatan yang akan kita lakukan dan mengarahkan kita untuk lebih fokus melakukan kegiatan serta mampu menghindarkan kita dari kesalahan – kesalahan dalam memilih karier. Perencanaan karier harus dilakukan secara lengkap. Kelengkapan dalam perencanaan Karier dapat dilakukan guna mendukung tersusunnya sebuah perencanaan karier yang tepat dan lengkap. Ika Widhi Nugraha,
:
) menyebutkan “Perencanaan karier yang
tepat dan lengkap dapat dilakukan dengan melaksanakan rangkaian atau tahapan – tahapan merencanakan Karier yaitu: . . . . . . .
Identifikasi kemampuan diri dan potensi Ciptakan visi dan misi hidup Menghimpun informasi karier Sinkronisasi Komunikasi Membuat keputusan Merencanakan karier
Adapun keterangan singkat dari materi diatas antara lain sebagai berikut : .) Identifikasi kemampuan diri dan potensi Tahap identifikasi merupakan tahap awal yang dilakukan dalam perencanaan karier. Dalam tahap identifikasi atau dapat disebut sebagai tahap mengenali ini siswa diminta untuk melaksanakan identifikasi diri,antara lain meliputi pemahaman diri seperti kecerdasan,kemampuan,sikap,minat,bakat dan identifikasi kebutuhan. Kemudian identifikasi juga dilakukan dengan melakukan identifikasi pada lingkungan disekitar siswa, nilai – nilai yang ada dalam diri sendiri,nilai kemasyrakatan disekitarnya dan hambatan – hambatan yang dianggap commit to user sebagai suatu kelemahan yang dapat menghambat pencapaian karier.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
.) Ciptakan Visi dan Tujuan Hidup Visi berasal dari keinginan yang paling kuat dalam diri seseorang untuk meraih sesuatu yang benar-benar diinginkan lebih dari apapun.Visi mencakup semua aspek penting dalam kehidupan yang tidak dapat digantikannya oleh apapun. Tujuan (goals) dalam hal ini adalah penjelasan dari visi dalam bentuk yang lebih kecil dan sederhana sehingga mudah untuk dilakukan dan diwujudkan untuk meraih visi. Dengan adanya suatu visi dan tujuan yang jelas maka akan menolong individu untuk merencanakan karier selanjutnya. .) Menghimpun Informasi karier Tahap menghimpun informasi merupakan tahap penting yang harus dilakukan. Dalam tahap ini siswa harus mengumpulkan berbagai informasi mengenai berbagai macam Karier yang memiliki prospek masa depan yang baik syarat – syarat karier tersebut,jenis pendidikan lanjutan yang ditempuh untuk mencapai
karier
tersebut.
Tahap
menghimpun
informasi
harus
dapat
menghasilkan suatu himpunan informasi yang lengkap dan akurat sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi karier. ) Sinkronisasi Tahap sinkronisasi atau disebut juga penyesuaian adalah tahap yang dilakukan dengan menggunakan hasil identifikasi dan hasil kegiatan menghimpun informasi. Dari hasil identifikasi diri kemudian disesuaikan dengan berbagai jenis Karier yang telah diperoleh dari himpunan informasi karier yang telah didapatkan. Dengan adanya penyesuaian tersebut maka akan diperoleh kecocokan antara keadaan diri, kebutuhan dan karier yang diinginkan. Keselarasan tersebut kedepannya
dapat
memudahkan
individu
dalam
menjalankan
dan
mengembangkan karier nya sebagai seorang pengampu sebuah jabatan. ) Komunikasi Komunikasi adalah suatu penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan.Komunikator dalam hal ini adalah siswa dan komunikan adalah orang tua. Tahap komunikasi berperan penting dalam rangka perencanaan sebuah Karier.Hendaknya siswa mengkomunikasikan apa yang menjadi tujuan dan commit user keinginannya tentang Karier kepada orangtotua.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal tersebut penting dilakukan karena orang tua memiliki peran dominan dalam penentuan karier anak – anaknya. Orang tua dapat berperan sebagai konsultan karier bagi anak – anaknya. Orang tua dapat mengarahkan dan berpendapat tentang karier yang direncanakan anak – anaknya sehingga akan terjadi sebuah kondisi yang selaras dan mendukung dalam usaha pencapaian karier. ) Membuat Keputusan Menentukan pilihan berupa pengambilan keputusan merupakan tahap yang penting yang harus dilakukan individu. Setelah adanya sinkronisasi hingga tahap komunikasi maka saatnya individu menentukan satu karier sesuai hasil yang diperoleh dari beberapa tahap sebelumnya. Sebaiknya pilihan yang dipilih merupakan segala sesuatu yang telah dikomunikasikan dalam setiap tahap bukan keluar dari konteks pembahasan sebelumnya. ) Merencanakan jarier Tahap terakhir dalam perencanaan karier yaitu tahap merencanakan karier. Merencanakan karier dilakukan dengan menggabungkan seluruh tahap yang telah dilaksanakan sebelumnya.Setelah penggabungan hasil dari setiap tahap tersebut maka mengerucutkan pada suatu keputusan Karier yang dipilih dan berbagai persiapan yang diperlukan untuk mencapai Karier yang direncanakan. Seiring uraian yang telah dijelaskan diatas selanjutnya tahap perencanaan karier juga dijelaskan berdasarkan paket bimbingan Karier yang disusun oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (
) bagi siswa SMA sebagai berikut:
).Kemampuan Memahami Diri Sendiri a) Pengantar pemahaman diri b) Bakat,potensi dan kemampuan c) Minat d) Cita-cita ). Kemampuan Menerapkan Nilai-nilai a) Nilai-nilai kehidupan b) Saling mengenal dengan nilai orang lain c) Pertentangan nilai-nilai dalam diri sendiri d) Nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai masyarakat e) Bertindak atas nilai-nilai sendiri commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
). Kemampuan Menganalisis Lingkungan a) Informasi Pendidikan b) Informasi Jabatan ) Kemampuan Mengidentifikasi Hambatan hambatan a) Faktor pribadi b) Faktor lingkungan c) Cara-cara mengatasi hambatan ). Kemampuan Merencanakan Masa Depan a) Menyusun informasi diri b) Mengelola informasi diri c) Mempertimbangkan alternative d) Keputusan dan rencana e) Merencanakan masa depan
dan
mengatasi
Berdasarkan seluruh uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun perencanaan karier yang tepat dapat dilakukan dengan mengikuti tahap –
tahap
perencanaan
karier
yaitu
mengidentifikasi
tentang
diri
sendiri,menganalisis keadaan lingkungan,menerapkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, mengidentifikasi hambatan dalam pencapaian karier dan menyusun perencanaan karier.
d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karier Perencanaan karier yang dilakukan seseorang memerlukan pertimbanganpertimbangan tertentu sehingga didapatkan suatu keputusan yang tepat. Pertimbangan – pertimbangan yang dilakukan juga dipengaruhi beberapa faktor. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk merencanakan karier. Secara garis besar faktor-faktor tersebut, yaitu: . Faktor Intern terdiri dari : a) Kemampuan Intelegensi b) Bakat c) Minat d) Sikap e) Kepribadian f) Nilai g) Kegemaran atau hobi h) Prestasi i) Penggunaan waktu senggang commit to user j) Kemampuan dan keterbatasan fisik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k) Pengetahuan tentang dunia kerja. . Faktor Ekstern terdiri dari : a) Orang tua b) Sekolah c) Sosial ekonomi keluarga (Dewa Ketut Sukardi,
:
)
Masing – masing faktor tersebut diatas dapat dijelaskan dengan uraian bebas sebagai berikut : . Faktor Intern : a) Kemampuan Intelegensi William Stern (dalam Endra Prasetyo,
) menyatakan “Intelegensi
adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru dengan menggunakan alat – alat berpikir sesuai dengan tujuan “. Merujuk pengertian diatas maka intelegensi dapat digunakan sebagai suatu pemecah masalah dalam segala situasi dan setting kehidupan individu. Intelegensi juga menjadi salah satu faktor yang dapat membantu individu untuk mencapai suatu cita-cita tertentu karena dengan intelegensi individu mampu berpikir secara lebih luas untuk menyikapi suatu kondisi. b) Bakat Menurut
Sunarto dan Agung Hartono (
:
) ”Bakat adalah
kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability ) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih”. Selanjutnya dapat dijelaskan berdasarkan pengertian di atas bahwa bakat dapat terbentuk dengan baik apabila bakat dilatih dengan tepat dan sejak dini sehingga bakat juga mampu menjadi suatu kemampuan yang mendukung individu. Bakat menjadi salah satu dukungan yang sangat penting dan berpengaruh dalam suatu pemilihan karier. Kepemilikan bakat yang sesuai dengan pekerjaan atau karier yang dipilh maka akan memudahkan individu dalam menjalankan karier. Bakat sebagai suatu dimensi yang dimiliki individu dapat menunjang kesuksesan apabila dibangun melalui latihan –latihan. Latihan – latihan yang teratur dan aplikasi yang tepat dapat memunculkan suatu prestasi yang baik sehingga apabila bakat dilatih dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
di aplikasikan pada lapangan atau bidang karier yang yang sesuai maka akan menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Bakat seseorang harus dapat diketahui sejak dini dan pengembangan harus dilakukan dengan suatu bentuk latihan terus menerus sehingga dapat digunakan sebagai pendukung dalam menjalankan karier. c) Minat Menurut Endra Prasetya (
) Minat adalah ” Perhatian, kesukaan pada
sesuatu dan kecenderungan hati untuk berbuat sesuatu sesuai dengan yang menjadi keinginannya ”. Minat merupakan campuran antara perasaan, harapanharapan, pendirian dan rasa takut dan kecenderungan untuk memilih. Minat menjadi
dorongan yang kuat dengan
minat yang kuat kegiatan yang kita
inginkan akan menjadi lebih menyenangkan. Dengan demikian minat juga merupakan perangkat penting dalam pemilihan karier. Pemilihan karier yang sesuai minat yang dimiliki maka akan membuat kemungkinan keberhasilan yang lebih besar dibandingkan pemilihan karier yang tidak disertai minat. d) Sikap Menurut Sunarto dan Agung Hartono (
:
) “Sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut“. Dengan pengertian lain sikap adalah merupakan suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki individu dalam mereaksi terhadap dirinya sendiri, orang lain atau situasi tertentu. Dalam memutuskan pilihan karier individu akan bersikap atau bertindak sesuai dengan keadaan atau situasi yang dihadapinya. e) Kepribadian Allport (dalam Endra Prasetyo,
) menjelaskan bahwa “ Kepribadian
adalah susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan “. Sistem psikofisik yang dimaksud meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, to user perasaan dan motif yang bersifat commit psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum. Kepribadian seseorang berpengaruh terhadap ketepatan pemilihan karier karena seseorang yang mengetahui ciri-ciri kepribadiannya akan memilih kariernya yang sesuai dengan cirri tersebut. Seseorang yang mempunyai kepribadian yang kuat,besar kemungkinan ia tidak akan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan umum dan lingkungan pekerjaan. f) Nilai Menurut Sunarto dan Agung Hartono (
:
) Nilai adalah “ Norma
– norma yang berlaku dalam masyarakat atau prinsip – prinsip hidup yang menjadi pegangan hidup seseorang dalam hidupnya baik sebagai pribadi ataupun warga negara“. Selanjutnya nilai juga dipergunakan manusia sebagai suatu patokan untuk melakukan tindakan. Kadar nilai moral yang dimiliki individu akan berpengaruh dalam melaksanakan Kariernya. Semakin tinggi nilai moral yang dimiliki individu maka semakin tinggi pula rasa tanggung jawab individu terhadap pekerjaanya. g) Hobi atau kegemaraan Menurut Dewa Ketut Sukardi (
:
) menjelaskan “Hobi adalah
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan individu karena kegiatan tersebut merupakan kegemaran atau kesenangannya“. Kegiatan yang dilakukan dengan perasaan senang dan tanpa adanya suatu tekanan atau paksaan dapat memberikan suatu kenyamanan bagi individu dalam melakukan kegiatannya sehingga kegiatan dapat dilaksanakan secara maksimal. Kecenderungan individu untuk mengarahkan dan memilih karier yang sesuai dengan hobinya akan mempermudah individu dalam melaksanakan karier tersebut karena pelaksanaanya sesuai dengan kesenangan dan tanpa beban. h) Prestasi Prestasi adalah suatu kemampuan menguasai suatu materi dalam pendidikan yang ia tekuni. Selanjutnya prestasi menurut Winkel (dalam Anne Ahira :
) prestasi adalah “Bukti yang menunjukkan kemampuan atau
keberhasilan seseorang yang melakukan proses commit to user belajar sesuai dengan nilai yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berhasil diraihnya “. Penguasaan suatu materi ataupun keahlian yang membuat individu memiliki suatu prestasi mengindikasikan bahwa individu tersebut benarbenar mengerti sehingga individu dapat menghasilkan suatu karya yang sering disebut prestasi. Prestasi dapat berpengaruh dalam arah pemilihan Karier dan Karier yang dipilihnya karena karier yang didukung adanya prestasi dapat memudahkan individu untuk menjalankan kariernya.
i) Ketrampilan Menurut Dewa Ketut Sukardi (
:
) Ketrampilan adalah “ Kecekatan
individu dalam melakukan suatu kegiatan atau kemampuan individu untuk menguasai suatu perbuatan “. Ketrampilan lebih mengarah pada kemampuan non intelegensi yang juga dapat mendukung kelancaran individu dalam menjalankan Karier. j) Penggunaan waktu senggang Waktu senggang adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah yang digunakan individu untuk menunjang hobi atau kegemarannya. Dengan penggunaan waktu senggang yang positif dan sesuai dengan hobinya dapat digunakan sebagai suatu bentuk eksplorasi terhadap kegemarannya sehingga dapat digunakan sebagai suatu persiapan terhadap karier yang dipilih. k) Kemampuan dan Keterbatasan Fisik dan Penampilan Kemampuan fisik yang dimiliki individu dapat mendukung karier yang di inginkan.Syarat fisik yang terpenuhi dapat mendukung pencapaian Karier yang diinginkan. l) Pengetahuan tentang Dunia Kerja Pengetahuan tentang dunia kerja adalah wawasan yang dimiliki individu tentang dunia kerja meliputi : berbagai bidang profesi dan profesi yang ada didalamnya, persyaratan, dan kesempatan kerja. Wawasan tersebut dapat mempermudah individu dalam menyusun perencanaan karier.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
.
digilib.uns.ac.id
Faktor Ekstern :
Faktor intern bukan merupakan faktor tunggal yang mempengaruhi individu dalam pemilihan Karier.Selain faktor intern terdapat pula faktor ekstern yang mempengaruhi pemilihan jabatan. Faktor ekstern tersebut, yaitu: a) Orang Tua Orang tua merupakan figur sebagai pusat motivasi dan konsultasi bagi individu. Adanya suatu sikap terbuka dan kooperatif dari orang tua akan memperlancar individu dalam melakukan perencanaan Karier. Adanya dukungan yang positif dari orang tua akan membantu individu dalam memilih Karier sebaliknya apabila Karier dipaksakan oleh orang tua akan berakibat buruk bagi individu bersangkutan karena hanya akan memunculkan rasa keterpaksaan untuk belajar dan menjalankan karier yang dipilihkan orang tua yang juga akan berdampak pada tidak maksimalnya pekerjaan yang dijalankannya. b) Lingkungan masyarakat Individu yang berada di lingkungan masyarakat tidak akan lepas dari pandangan-pandangan mereka, termasuk juga dalam pemilihan karier individu akan memilih jabatan yang dipandang masyarakat baik. c) Sosial Ekonomi Keluarga Status sosial ekonomi keluarga berpengaruh pada pemilihan karier mengingat persyaratan memasuki jabatan memerlukan tingkat pendidikan tertentu dan tingkat pendidikan sangat dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi keluarga. Berkaitan dengan tingkat sosial ekonomi keluarga dalam pemilihan Karier ternyata anak-anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas memiliki kecenderungan untuk memilih perguruan tinggi dalam rangka pemilihan karier yang professional sedangkan anak-anak yang berasal dari keluarga yang berstatus ekonomi menengah ke bawah memiliki kecenderungan arah pilih pekerjaan yang bersifat ketrampilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tuanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Klasifikasi Jabatan di Indonesia ( KJI ) sebagai Sumber Informasi Karier Seiring dengan berkembangnya zaman saat ini maka muncul pula kebutuhan
yang
beraneka
ragam.
Keanekaragaman
kebutuhan
tersebut
menyebabkan semakin bertambah pula cara untuk memenuhinya. Salah satu cara untuk memenuhinya adalah dengan memiliki pekerjaan / karier yang mampu memberikan umpan balik berupa pendapatan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Keanekaragaman
kebutuhan
juga
memunculkan
berbagai
wujud
pekerjaanu / karier yang bergerak pada bidang – bidang tertentu. Adanya berbagai pekerjaan / karier yang ada maka berbagai macam pekerjaan / karier tersebut dapat dikatakan sebagai suatu jabatan yaitu kumpulan berbagai pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang berhubungan satu sama lain dan pemilik jabatan dituntut untuk memiliki kemampuan, kecakapan tertentu ( KJI,
:
).
Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya berbagai jabatan di Indonesia dapat dilihat pada Klasifikasi Jabatan Indonesia ( KJI, : ) sebagai berikut : a) Tenaga Profesional dan Tenaga Lain ybdi b) Tenaga Kepemimpinan dan Ketatalaksanaan c) Pejabat Pelaksana,Tenaga Tata Usaha dan ybdi d) Tenaga Usaha Penjualan e) Tenaga Usaha Jasa f) Tenaga Usaha Pertanian termasuk Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan. g) Tenaga Produksi dan Tenaga ybdi,Operator Alat Angkutan dan Pekerja Kasar. h) Anggota Angkatan Bersenjata i) Lainnya Kamus Jabatan Indonesia ( KJI ) dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh guru BK dan siswa. Guru BK dapat memanfaatkannya sebagai salah satu sumber informasi karier yang akurat dalam rangka pemberian bimbingan karier pada seluruh siswa nya. Informasi yang akurat dapat mencegah adanya suatu kesalahan informasi yang pada akhirnya dapat mengarahkan siswa pada kekeliruan dalam perencanaan karier. Selanjutnya KJI juga dapat dimanfaatkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siswa untuk meningkatkan wawasan tentang berbagai profesi yang ada sehingga mereka mampu merencanakan karier sesuai dengan keadaan dirinya.
. Tinjauan tentang Layanan Informasi Karier a.
Pengertian Layanan Informasi Karier Sesuai dengan perubahan era yang kini dirasakan oleh manusia maka tidak
menutup kemungkinan manusia untuk mengikuti berbagai perubahan yang ada. Untuk mengikuti perkembangan yang kini terjadi maka manusia membutuhkan adanya suatu informasi. Informasi digunakan bukan hanya untuk mengikuti apa yang sedang terjadi lebih dari itu informasi berperan dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk perencanaan kehidupan ke depan. Perencanaan secara umum harus dilakukan oleh semua manusia dalam berbagai latar kehidupan lebih khusus perencanaan juga dapat dilakukan oleh siswa dalam rangka perencanan kehidupan melalui perencanaan Karier. Langkah yang dapat dilakukan untuk mengarahkan siswa agar memiliki kemampuan perencanaan Karier yang tepat dapat dilakukan melalui pelaksanaan bimbingan Karier.Dewa Ketut Sukardi (
:
) menjelaskan, “ Bimbingan
Karier merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu yang menitikberatkan pada
perencanaan kehidupan
yang disesuaikan
dengan
pemahaman diri dan lingkungan sehingga individu dapat merencanakan dan memilih Karier dengan tepat “. Perencanaan dapat terwujud dengan baik jika siswa memiliki pengetahuan yang luas mengenai Karier. Berkaitan dengan hal tersebut maka siswa membutuhkan informasiKarier untuk dapat melaksanakan sebuah perencanaan Karier. Selanjutnya dijelaskan Dewa Ketut Sukardi (
:
) “ Apabila tidak
memberikan informasi Karier yang relevan dan benar pada siswa maka akan terjadi kekeliruan dalam menempatkan dirinya serta dalam rangka meniti Kariernya setelah menamatkan studinya dalam suatu jenjang pendidikan tertentu. Dalam bimbingan dan konseling penyediaan informasi Karier dapat dilakukan dengan melaksanakan salah satu jenis layanan yaitu layanan Informasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Karier. Dijelaskan pula oleh Akhmad Sudrajad (
digilib.uns.ac.id
) “ Layanan informasi
Karier adalah layanan yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menerima dan memahami berbagai informasi tentang karier dan pendidikan lanjutan “. Selanjutnya informasi Karier juga dimaknai sebagai informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dijelaskan Ifdil ( Konseling Indonesia :
) “ Informasi
Karier tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan”. Kemudian juga dijelaskan Dewa Ketut Sukardi (
) “ Informasi
Karier dapat digunakan dipergunakan siswa sebagai alat untuk membantu memahami dirinya sendiri dan dunia kerja pada umumnya dan segala aspek yang ada pada dunia kerja “. Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa layanan informasi Karier adalah layanan yang diberikan kepada individu yang berisi tentang informasi karier, segala aspek tentang pekerjaan dan pendidikan lanjutan yang kemudian disesuaikan dengan pemahaman diri, pilihan serta tujuan masa depan sehingga layanan informasi karier sangat bermanfaat untuk membantu siswa dalam rangka memperluas wawasan tentang karier.
a. Tujuan Layanan Informasi Karier Banyak siswa yang masih mengalami kebingungan, keragu – raguan atau bahkan sama sekali tidak mengerti tentang dunia kerja dan adanya berbagai jenis pendidikan. Keadaan tersebut harus diatasi dengan suatu layanan yang berisi informasi tentang dunia kerja dan berbagai jenis pendidikan. Layanan yang dapat diberikan untuk mengatasi keadaan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan layanan informasi Karier. Pelaksanaan layanan informasi Karier juga bertujuan agar dapat dikuasainya informasi Karier oleh siswa sehingga siswa dapat menggunakan informasi tersebut untuk memenuhi kepentingan hidupnya sehari – commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hari dan mengembangkan dirinya (Prayitno, Sukardi (
:
: ). Selanjutnya, Dewa Ketut
) menyebutkan:
Ada beberapa tujuan pemberian informasi Karier bagi siswa di sekolah, yaitu : ) Untuk menyiapkan masa depan siswa kearah yang lebih baik dengan dibekali sejumlah informasi Karier yang akan dipilihnya. ) Untuk memahami faktor-faktor yang ada pada dirinya,faktor kekuatan maupun faktor kelemahannya. ) Untuk membantu individu memperoleh pandangan,pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspeknya. Dari beberapa tujuan diatas dapat dijelaskan bahwa pada usia SMA adalah saat yang tepat untuk merencanakan Karier untuk mencapai cita-cita yang diharapkan dan memperoleh suatu kehidupan yang membahagiakan, akan tetapi keadaan tersebut dapat tercapai apabila siswa sebagai individu memiliki kapasitas informasi karier yang luas,mampu memahami dirinya baik kelebihan maupun kekurangannya sehingga siswa mampu mengolah informasi baik informasi karier maupun dirinya dan akhirnya ia mampu untuk memilih karier yang tepat dan sesuai dengan dirinya. Merujuk uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan layanan informasi Karier adalah untuk membantu siswa agar mengetahui dan memahami keadaan dirinya, menguasai informasi tentang karier, memiliki pandangan dan pengertian yang baru mengenai dunia kerja sehingga dapat digunakan siswa untuk menyiapkan arah pilihan karier yang lebih baik.
b.
Syarat – syarat Bahan Informasi Karier
Segala bentuk informasi yang diberikan kepada orang lain sebaiknya merupakan informasi yang berasal dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya. Di samping itu sebagai suatu sumber informasi maka bahan informasi Karier harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan demikian maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu bahan informasi Karier yang digunakan sebagai sumber informasi Karier. Winkel ( syarat tersebut diantaranya:
commit to user
:
) menyebutkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
) Bahan informasi harus akurat dan tepat ) Bahan informasi harus jelas isi dan cara penyampaiannya ) Bahan informasi harus relevan bagi siswa dijenjang pendidikan tertentu. ) Bahan informasi harus disajikan secara menarik. ) Bahan informasi harus memiliki nilai manfaat bagi siswa dijenjang pendidikan tertentu. Materi diatas dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut : ). Bahan informasi harus akurat dan tepat Bahan informasi sebaiknya menggambarkan keadaan yang nyata pada saat bahan tersebut disusun. Perlu adanya revisi apabila akan menggunakan bahan informasi yang lama sehingga bahan informasi yang diberikan adalah informasi terkini atau up to date sesuai kenyataan. ). Bahan informasi harus jelas isi dan cara penyampaiannya Isi merupakan hal yang akan disampaikan oleh penerima informasi sehingga isi dari sebuah informasi harus lah jelas dan tidak kabur. Berikut cara penyampaian materinya pun juga harus jelas sehingga penerima informasi akan mudah menangkap maksud dari informasi yang disampaikan. ). Bahan informasi harus relevan bagi siswa dijenjang pendidikan tertentu. Adanya kebutuhan informasi Karier yang berbeda dalam setiap fase perkembangan maka pemberian bahan informasi tersebut harus disesuaikan dengan penerima informasi.Dengan demikian Guru BK harus mampu menyesuaikan kecocokan bahan informasi dengan penerimanya. ). Bahan informasi harus disajikan secara menarik. Bahan informasi yang menarik akan lebih lengkap apabila dikemas dalam suatu penyampaian yang menarik pula. Bahan informasi yang diberikan hendaknya bukan hanya memuat uraian saja tapi juga ditambahkan dengan bentuk lain. Dengan demikian dapat mendorong minat siswa untuk mempelajari dan mengolah bahan informasi tersebut. ). Bahan informasi harus memiliki nilai manfaat bagi siswa dijenjang pendidikan tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemberian informasi harus mengandung kegunaan tertentu sehingga bahan informasi yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh siswa walaupun tidak semua siswa mengambil manfaat yang sama namun dapat menjamin bahwa bahan informasi tersebut berguna untuk siswa. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bahan informasi Karier merupakan bagian yang penting sebagai sumber informasi Karier oleh sebab itu bahan informasi Karier harus dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya dan dengan demikian dalam menyusun dan memberikan bahan informasi Karier harus memperhatikan kriteria atau syarat agar bahan informasi dapat digunakan.
c.
Fungsi Layanan Informasi Karier
Salah satu alasan diberikannya informasi kepada orang lain tidak terlepas dari adanya beberapa fungsi yang terkandung dalam informasi tersebut. Prayitno (
:
) menjelaskan “ Informasi menjadi sesuatu yang sangat penting
mengingat kegunaan informasi sebagai acuan untuk bersikap dan bertingkah laku sehari-hari,sebagai pertimbangan bagi arah pengembangan diri individudan sebagai dasar pengambilan keputusan “. Berkaitan dengan hal tersebut dalam pelaksanaan layanan bimbingan Karier pemberian informasi Karier kepada siswa memiliki fungsi sebagai berikut : a. Fungsi Preventif b. Fungsi Distributif c. Fungsi Referal atau rujukan Berdasarkan poin diatas maka dapat diuraikan dan dijelaskan secara singkat sebagai berikut : ). Fungsi Preventif Dengan adanya pemberian informasi karier kepada siswa diharapkan dapat membantu siswa dalam proses pengambilan keputusan,memilih karier yang sesuai dengan kemauan dan kemampuannya sehingga siswa dapat melakukan suatu pengambilan keputusan karier yang tepat. Pengambilan keputusan karier yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tepat akan mencegah siswa mengambil tindakan yang keliru dalam pemilihan kariernya. ). Fungsi Distributif Pemberian Informasi Karier diberikan kepada siswa agar para siswa dapat memperluas pengetahuan,wawasan tentang pekerjaan,jabatan atau karier sehingga dengan ketersediaan informasi karier tersebut siswa dapat memilih salah satu alternative pekerjaan yang dianggap paling sesuai dengan potensi dan bakatnya. ). Fungsi Rujukan atau refferal Pemberian Informasi Karier kepada para siswa disekolah dapat membantu para siswa untuk menelaah,bertanya dan menggali lebih dalam segala hal yang ingin diketahuinya tentang dunia kerja atau Karier. Untuk itu beberapa kemungkinan yang bisa ditempuh siswa adalah menggali lebih lanjut segala hal yang ingin diketahuinya,baik dari sumber-sumber media cetak seperti Koran, majalah, jurnal, leaflet, iklan-iklan, buku-buku acuan maupun bertanya secara langsung kepada sumber informasi Karier yang relevan. Dari uraian yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi Karier sangat penting dalam pelaksanaan bimbingan Karier, serta memiliki beberapa fungsi yang spesifik dan menyeluruh yaitu,layanan informasi Karier sebagai fungsi preventif, distributif dan berfungsi sebagai rujukan atau referral.
d. Komponen dalam Layanan Informasi Karier Komponen dalam layanan informasi karier adalah beberapa hal yang terlibat dan ada di dalam layanan informasi karier. Keterlibatan komponen dalam pemberian layanan informasi menjadi hal yang penting untuk dipenuhi karena adanya komponen yang lengkap maka pemberian layanan informasi dapat berlangsung dengan baik. Komponen yang terlibat dalam layanan informasi karier,yaitu: ) Konselor ) Peserta ) Informasi (Prayitno,
: ) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lebih lanjut, materi di atas dapat di uraikan sebagai berikut : ) Konselor Konselor adalah orang yang ahli dalam bimbingan dan konseling. Konselor dalam komponen ini juga dapat diartikan sebagai guru Bimbingan dan Konseling yang menyampaikan layanan informasi karier. Guru BK harus mampu menguasai seluruh informasi karier yang akan diberikan dan mampu mengenali peserta layanan dan kebutuhannya dalam menerima layanan informasi karier sehingga Guru BK dapat secara efektif menyampaikan layanan informasi karier tersebut. ) Peserta Peserta adalah pihak yang menerima pemberian layanan informasi karier. Peserta yang berkedudukan sebagai penerima layanan informasi karier dapat berasal dari berbagai kalangan tingkat pendidikan ataupun yang lain seperti, siswa SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Anggota organisasi pemuda dan sosial politik, karyawan instansi dan usaha/industri atau anggota masyarakat lainnya. Peserta layanan informasi dalam hal ini adalah siswa – siswi kelas X di SMA Negeri
Wonogiri tahun pelajaran
.
) Informasi Informasi menjadi suatu inti yang harus disampaikan dalam pelaksanaan suatu layanan informasi. Informasi yang diberikan dalam konteks ini adalah informasi karier. Layanan informasi karier yang diberikan dalam hal ini adalah layanan informasi karier yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X. Adapun materi layanan informasi karier yang diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan perencanaan adalah sebagai berikut : a) Mengidentifikasi keadaan diri sehingga menghasilkan kemampuan mengidentifikasi keadaan diri. b) Menganalisis keadaan lingkungan sehingga menghasilkan kemampuan menganalisis lingkungan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c) Menerapkan nilai – nilai dalam kehidupan sehari – hari sehingga menghasilkan kemampuan menerapkan nilai- nilai dalam kehidupan sehari-hari. d) Mengidentifikasi hambatan sehingga menghasilkan kemampuan mengatasi hambataan e) Menyusun perencanaan karier sehingga menghasilkan kemampuan untuk menyusun rencana karier.
e.
Metode dalam Penyajian Layanan Informasi Karier
Layanan Informasi Karier diselenggarakan langsung oleh konselor kepada pesertanya. Berbagai teknik dan media yang bervariasi dan luwes dapat digunakan dalam forum dengan format klasikal dan kelompok. Meskipun isi dan tujuan pemberian informasi sama,bila diberikan dengan teknik yang berbeda maka pelaksanaannya akan berbeda pula. Adapun metode yang dapat digunakan dalam menyampaikan informasi Karier dapat dilakukan dengan menggunakan metode : . Ceramah,diskusi,Tanya jawab . Media . Acara khusus . Nara sumber (Prayitno, : ). Selanjutnya masing – masing metode diatas dapat diuraikan dengan penjelasan sebagai berikut : ). Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi Cara penyampaian informasi yang paling biasa digunakan adalah ceramah, yakni diikuti dengan tanya jawab. Untuk mendalami informasi tersebut dapat dilakukan diskusi diantara para siswa. ). Media Media adalah sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan layanan informasi karier. Media dalam penyampaian informasi karier terbagi menjadi : a) Penyampaian informasi dapat menggunakan media pembantu berupa alat peraga,media tulis dan grafis serta perangkat dan program commit to user elektronik (seperti radio, televisi, rekaman, komputer, LCD). Papan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Informasi juga merupakan media yang cukup efektif apabila dikelola dengan baik dan bahan sajinya aktual. b) Informasi dikemas dalam rangkaian rekaman dengan perangkat kerasnya (rekaman audio, video, komputer) digunakan dalam layanan informasi yang bersifat mandiri dalam arti peserta layanan atau klien sendiri dapat memperoleh dan mengolah informasi yang diperlukan. Layanan informasi mandiri ini dapat terselenggara secara lebih luwes, tanpa tergantung pada Konselor secara pribadi, bebas dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapapun. Sebelum pemberian layanan informasi tersebut layanan informasi mandiri harus dirancang dan disiapkan secara cermat oleh konselor.
). Acara Khusus Melalui acara khusus di sekolah misalnya “ Hari Karier “ yang didalamnya ditampilkan informasi tentang Karier dalam pandangan yang lebih luas. ). Nara Sumber Penyelenggaraan layanan Informasi tidak dimonopoli oleh Konselor, pihak-pihak lain dapat diikut sertakan. Dalam hal ini peranan nara sumber dapat sangat dominan. Sesuai dengan isi informasi dan para pesertanya,nara sumber diundang untuk menyajikan informasi yang dimaksudkan. Dari pemaparan diatas mengenai metode penyampaian layanan informasi karier dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan layanan informasi Karier dapat digunakan berbagai teknik yang bervariasi agar lebih menarik seperti,teknik ceramah, diskusi dan tanya jawab, penggunaan media, pelaksanaan acara khusus dan pendatangan nara sumber. Teknik seperti ini hendaknya dapat dilakukan di sekolah agar pelaksanaan layanan infomasi lebih bervariasi dan menarik sehingga siswa menjadi antusias.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
. Tinjauan tentang Karakteristik
Anak Usia Sekolah Menengah Atas
(SMA) a. Anak Usia SMA sebagai Masa Remaja Salah satu periode perkembangan manusia adalah masa remaja. Masa remaja banyak menjadi sorotan para ahli karena masa remaja sering menunjukkan gejala perilaku yang unik bahkan terkadang perilakunya sulit dimengerti. Masa remaja atau adolescene masih sulit dimengerti karena pada akhir abad ke – belum ada definisi remaja secara jelas, belum ada batasan yang pasti masa remaja dimulai dan berakhir. Kemudian, pada awal abad ke –
akhirnya konsep remaja dapat
didefinisikan secara jelas. Konsep remaja dapat di definisikan sebagai suatu periode kehidupan tertentu yang berbeda dari masa anak – anak dan masa dewasa. Selanjutnya, untuk lebih menunjukkan konsep remaja maka terdapat batasan usia remaja yang umum digunakan para ahli. Usia remaja dibedakan menjadi tiga rentang usia, yaitu : . Usia . Usia . Usia
– – –
tahun adalah masa remaja awal tahun adalah masa remaja pertengahan atau madya tahun adalah masa remaja akhir (Desmita, :
Anak SMA pada umumnya berusia antara
–
)
tahun sehingga dalam
hal ini anak SMA dapat dikategorikan sebagai remaja pertengahan atau madya. Masa remaja pertengahan dan masa remaja yang lain memiliki ciri – ciri yang berbeda. Ciri – ciri tersebut dapat digunakan sebagai suatu tanda bahwa seseorang sedang memasuki masa yang berbeda dan dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan perkembangan dan mengatasi hambatan yang muncul dalam perkembangan tersebut.
b. Karakteristik Anak Usia SMA Terkait dengan ciri – ciri yang dimiliki setiap individu dalam masa remaja maka masa SMA sebagai masa remaja pertengahan juga memiliki ciri atau karakteristik yang berbeda dengancommit masa remaja to userlainnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut karakteristik anak usia SMA atau remaja madya yang meliputi beberapa perkembangan, yaitu : . . . . . .
Perkembangan Fisik Perkembangan Kognitif Perkembangan Emosi Perkembangan Sosial Perkembangan Moral Perkembangan Kepribadian (Chasiyah dkk,
:
)
Beberapa perkembangan diatas dapat dijelaskan dengan penjelasan sebagai berikut : ). Perkembangan Fisik Masa remaja adalah merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu. Pada masa remaja ini terjadi perubahan fisik yang sangat pesat.Perubahan fisik terjadi baik secara internal maupun eksternal. Selanjutnya perubahan fisik terjadi baik pada anak laki – laki dan perempuan akan tetapi ada perbedaan perubahan fisik antara anak perempuan dan laki – laki tersebut. Perubahan fisik inilah yang perlu diwaspadai agar remaja merasa puas dengan perkembangan fisiknya.Akan tetapi banyak yang tidak merrasa puas dengan perkembangan ini sehingga menumbuhkan sikap tidak percaya diri dan pembentukan konsep diri yang tidak baik. ). Perkembangan Intelektual Ditinjau dari dari perkembangan intelektual masa remaja sudah mencapai tahap operasional formal.Hal tersebut bermakana bahwa secara mental remaja telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan begitu dapat diartikan bahwa berpikir operasional formal lebih bersifat abstrak,hipotesis serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah. ). Perkembangan Emosi Masa remaja adalah masa puncak emosionalitas yaitu masa perkembangan emosi yang tinggi.Dalam menghadapi ketidaknyamanan emosional tersebut tidak sedikit remaja yang mereaksinya secara defensive seperti baik secara agresif dan pelarian diri dari kenyataan. ). Perkembangan Sosial commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada masa remaja remaja berbagai sikap yang berhubungan dengan social atau orang lain. Sikap tersebut yaitu sikap social cognition merupakan suatu kemampuan utuk memahami orang yang kemudian karena dengan adanya pemahaman ini mendorong remaja untuk lebih akrab dan menjalin hubungan social yang lebih dekat dengan orang lain. Selanjutnya yaitu sikap conformity yaitu suatu sikap untuk menyerah atau mengikuti pendapat,keinginan atau kegemaran orang lain. Sikap conformity tak tidak dapat terkontrol dapat menyulitkan remaja dalam berbagai hal yang bersifat individual. ). Perkembangan Moral Melalui pengalaman interaksi dengan orang lain,teman sebaya ataupun orang dewasa lainnya dapat mempengaruhi tingkat moralitas remaja. Rremaja akan lebih banyak mengenal nilai nilai moral seperti kejujuran,kesopanan dan kedisiplinan. Pada masa ini muncul dorongan pada remaja untuk berbuat sesuai moral sehingga mereka mampu diterima dan mendapat suatu penilaian positif dari orang lain. ). Perkembangan Kepribadian Perkembangan kepribadian remaja yang dimaksud adalah perkembangan identity atau identitas diri. Identitas diri yang dimaksud adalah masa remaja merupakan masa untuk mencari jati dirnya,siapa dirinya,sikap nya dalam kehidupan,nilai kehidupan yang ia yakini,kemampuan untuk bertindak dan mengambil keputusan baik menyangkut pekerjaan,orientasi seksual dan filsafat hidup. Apabila remaja gagal untuk mengintegrasikan aspek ini maka remaja akan mengalami confussion ( kebingungan). Berdasarkan uraian pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik remaja pada usia SMA meliputi beberapa perkembangan yaitu perkembangan fisik, intelektual,emosi, sosial, moral dan kepribadian. Selanjutnya setelah diketahuinya karakteristik tersebut diharapkan guru BK dapat memberikan arahan yang tepat agar perkembangan nya dapat terlaksana dan hambatan yang dialami dapat terselesaikan dengancommit tuntas.to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Masa Anak Usia SMA sebagai Masa untuk Menyiapkan Karier Selain adanya karakteristik siswa SMA yang telah jelaskan pada bahasan sebelumnya siswa SMA juga memiliki tugas perkembangan yang harus diselesaikan. Salah satu tugas perkembangan siswa SMA adalah memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan (Sunarto dan Agung Hartono,
:
). Memilih
dan menyiapkan pekerjaan juga dapat disebut sebagai suatu orientasi masa depan. Ditegaskan oleh Chaplin (dalam Desmita,
:
) “Orientasi masa depan
berkaitan erat dengan skema kognitif, yaitu suatu organisasi perceptual dari pengalaman masa lalu beserta kaitannya dengan pengalaman masa kini dan di masa yang akan datang“. Skema kognitif dapat mengarahkan individu untuk melakukan kegiatan secara terkoordinasi dengan baik. Selanjutnya, menurut Nurmi (dalam Desmita,
:
) “Skema kognitif
berinteraksi dengan tiga tahap proses pembentukan orientasi masa depan, yaitu motivation (motivasi), planning (perencanaan) dan evaluation (evaluasi)”. Salah satu tahap proses pembentukan orientasi masa depan adalah perencanaan yaitu remaja membuat perencanaan tentang perwujudan minat dan tujuan mereka. Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa remaja memiliki tugas – tugas perkembangan dengan salah satu tugas perkembangannya adalah fokus pada penyiapan masa depan atau remaja mulai berpikir untuk masa depannya. Pemikiran terhadap masa depan terkandung dalam suatu skema kognitif yang di dalamnya terdapat suatu proses yang disebut dengan proses perencanaan. Perencanaan yang dimaksud adalah kondisi siswa yang diharapkan dapat melakukan perencanaan tentang masa depannya khususnya tentang perencanaan karier. Perencanaan karier merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilakukan karena perencanaan dapat mengarahkan siswa untuk memilih, menyiapkan dan menjalankan rencana masa depannya. Perencanaan yang matang dapat menjadi suatu pedoman bagi individu untuk mencapai masa depannya selain itu perencanaan yang matang juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan – commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kegiatan yang bersifat antisipatif sehingga rencana dapat dilaksanakan dengan baik.
. Efektivitas Layanan Informasi Karier untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier pada Siswa Kelas X SMA Perkembangan remaja merupakan suatu alur yang tak terlihat akan tetapi dapat dirasakan dampaknya bahkan dapat terasa luar biasa. Luar biasa yang dimaksud adalah adanya suatu perubahan secara psikologis yang tak dapat diterka arahnya dan dapat bersifat positif maupun negatif. Perkembangan remaja ini juga di alami oleh siswa SMA karena usia SMA termasuk dalam kategori remaja. Perkembangan setiap manusia yang juga mencakup setiap rentangan usia nya memiliki tugas perkembangan. Tugas perkembangan setiap rentang usia tidak sama. Perbedaan itu disertai dengan karakteristik individu yang berbeda dalam setiap rentang usia nya. Salah satu karakteristik yang perlu mendapatkan perhatian adalah karakteristik perkembangan sosial remaja. Perkembangan sosial remaja yang masih terdominasi adanya sikap conformity atau cenderung mengikuti opini, keinginan dan kegemaran orang lain akan mengarahkan siswa pada kekliruan dalam memilih. Adanya perbedaan karakteristik tersebut menuntut orang lain seperti orang tua dan guru untuk dapat mengetahui, memahami dan memenuhi kebutuhan individu dengan tepat. Salah satu kebutuhan siswa SMA yang dikaitkan dengan tugas perkembangannya adalah kesanggupan siswa SMA untuk menyiapkan dan memilih karier.Persiapan dan pemilihan karier dapat direncanakan dengan melakukan suatu perencanaan yang disebut dengan perencanaan karier. Perencanaan karier harus dilakukan dengan tepat dan apa adanya sesuai dengan keadaan dirinya akan tetapi hal tersebut berlawanan dengan karakteristik anak usia SMA yang masih pada tahap mencari jati dirinya sehingga mereka akan mengikuti apa saja yang menurut mereka sesuai dengna kesenangannnya. Perilaku inilah yang perlu mendapatkan perhatian dari orang tua dan guru karena tentunya perilaku yang hanya mengikuti kegemaran, kecenderungan atau opini dari orang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lain (conformity ) dan tidak menghiraukan keadaan mereka yang sebenarnya dapat merugikan individu dalam perencanaan karier. Alasan lain tidak dapat tersusunnya suatu perencanaan karier yang baik dan relevan adalah karena terbatasnya informasi khususnya informasi karier yang individu butuhkan. Sesuai dengan fungsi informasi yang bersifat preventif maka informasi karier dapat digunakan sebagai alat pencegah agar individu terhindar dari kesalahan dalam merencanakan karier. Selain itu salah satu fungsi informasi karier yang lain yaitu informasi karier sebagai fungsi distributif yaitu informasi karier dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan individu tentang dunia kerja dan aspek – aspeknya. Penelitian lain juga mendukung bahwa layanan informasi karier dapat menjadi suatu bagian yang penting dalam memperluas wawasan tentang karier dan dunia kerja disebutkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Kismunaji (
) menegaskan bahwa “Siswa akan mendapatkan banyak pertimbangan
dalam merencanakan dan mengambil keputusan karier jika mendapatkan informasi karier yang sebanyak – banyaknya“. Lebih lanjut dijelaskan pula berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut terbukti bahwa siswa membutuhkan layanan informasi karier. Selanjutnya ditegaskan dalam penelitian Anisa dan Nursalim (Desember : )” Informasi karier dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengembangkan wawasan dan eksplorasi dirinya sehingga mereka dapat merencanakan karier “. Berdasarkan uraian di atas dan penelitian terdahulu yang telah di paparkan maka dapat disimpulkan bahwa layanan informasi karier sangat bermanfaat bagi siswa untuk memperluas wawasannya tentang karier dan aspek- aspek dunia kerja, mampu membantu siswa untuk dapat mengenali dirinya dan mampu membantu siswa untuk dapat merencanakan karier yang diinginkannya. Kemudian, merujuk pentingnya layanan informasi karier tersebut maka peneliti melaksanakan penelitian dengan pemberian layanan informasi karier pada siswa SMA kelas X agar siswa memiliki kemampuan perencanaan karier yang tepat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Berpikir Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran bahwa informasi Karier merupakan suatu informasi yang sangat penting untuk diketahui dan dikuasai oleh siswa sebagai suatu data yang mendukung dalam perencanaan Karier. Pemberian informasi Karier harus dilaksanakan disekolah sebagai suatu wadah informasi Karier bagi siswa. Pelaksanaan pemberian informasi Karier yang dilakukan secara akurat dan komprehensif akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan perencanaan Karier namun apabila ketersediaan informasi Karier tidak mendukung dan memadai maka proses perencanaan Karier akan mengalami hambatan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu bentuk bantuan kepada para siswa untuk dapat menyediakan informasi Karier yang dapat meningkatkan kemampuan perencanaan Karier. Selanjutnya kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Individu Siswa
Kurangnya Kemampuan Perencanaan Karier
Kesulitan Dalam Perencanaan Karier
Kurangnya Informasi Karier
Gambar . Bagan Kerangka Berpikir commit to user
Layanan Informasi Karier
Meningkatnya Kemampuan Perencanaan Karier melalui layanan informasi karier
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu permasalahan. Berdasarkan uraian tersebut, di atas maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : “Layanan Informasi Karier Efektif Untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier Siswa Kelas X SMA Negeri ”.
commit to user
Wonogiri Tahun Pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian . Tempat Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (
:
) “ Penelitian dapat dibagi menjadi
macam apabila ditinjau dari segi tempatnya,yaitu :( ) Penelitian laboratorium. ( ) Penelitian perpustakaan. dan ( ) Penelitian kancah atau lapangan “. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian lapangan,yang dilaksanakan di SMA Negeri
Wonogiri yang beralamat di Jalan Nakulo V
Wonokarto,Wonogiri. Pertimbangan atau alasan pemilihan tempat di SMA Negeri adalah sebagai berikut : ( ) SMA Negeri
Wonogiri
Wonogiri merupakan salah satu SMA
yang maju dan berkualitas dengan akreditasi sekolah yang baik dengan akreditasi A, ( ) SMA Negeri
Wonogiri memiliki guru – guru yang bersertifikat pendidik
dan sebagian besar telah bersertifikat professional sehingga seluruh guru dapat bekerjasama dengan peneliti demi kemajuan dan peningkatan kualitas siswa. ( ) SMA Negeri
Wonogiri adalah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional yang
mengarahkan lulusannya menuju pencapaian Karier yang maksimal sehingga diperlukan bantuan dari staff Bimbingan dan Konseling untuk mengarahkan dan membantu siswa dalam menyiapkan Karier.
. Waktu Penelitian Penelitian di SMA N
Wonogiri ini dilaksanakan pada semester genap
yaitu pada bulan Januari sampai bulan Juli tahun pelajaran
/
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
commit to user
.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel . Jadwal Penelitian Waktu Penelitian Tahun No .
Keterangan
Januari
Feb
xxxx
xxxx
Maret
April
Mei
Juni
Penyusunan Proposal Penelitian
.
Perijinan Penelitian
.
Penyusunan Instrumen
.
Uji coba Instrumen
.
Pelaksanaan Pre
xxxx
xxxx
xxxx
Test .
xxxx
xxxx
Pelaksanaan Penelitian
.
xxxx
Pelaksanaan Treatment
.
xxxx
xxxx
Pelaksanaan Post Test
.
xxxx
Pengolahan Data
xxxx
xxxx
. Penyusunan Laporan
xxxx
xxxx
commit to user
Xxxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Metode dan Rancangan Penelitian . Metode penelitian Menurut Sutarno (
: ) “Terdapat beberapa jenis penelitian sesuai
dasar pengelompokan atau pengklasifikasian, yaitu : ( ). Penelitian dasar dan penelitian terapan, ( ). Penelitian aksi atau penelitian tindakan, ( ). Penelitian evaluasi dan ( ). Penelitian deskriptif, eksperimen, kausal komparatif dan historis”. Penelitian ini adalah adalah penelitian Eksperimen. Penelitian yang dipilih untuk melaksanakan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut oleh Sutarno ( : ) Penelitian Eksperimen adalah penelitian untuk menerangkan hubungan sebab akibat antar variabel sebab dan variable akibat yang dilakukan peneliti dengan memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variable sebab (bebas) selanjutnya variabel yang dimanupulasi tersebut dapat diamati dan diukur. Penelitian eksperimen juga dapat dijelaskan sebagai sebuah penelitian yang di dalamnya terdapat variabel yang dimanipulasi dan variabel konstan yang tidak dimanipulasi kemudian dilakukan pengukuran pada tersebut (Alimuddin Tuwu,
:
variabel konstan
).
Merujuk penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen
adalah
penelitian
yang
digunakan
untuk
menyelidiki
dan
menerangkan suatu kemungkinan hubungan sebab akibat antar variable bebas dan variable terikat yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada variabel eksperimen atau bebas untuk dibandingkan dengan variabel konstan atau terikat. Penelitian jenis ekperimen ini dipilih dengan pertimbangan bahwa eksperimen merupakan metode penelitian yang sistematis dan logis untuk menjawab suatu pertanyaan apabila sesuatu dilakukan dalam kondisi dikontrol dengan teliti apakah yang akan terjadi berikutnya.
. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian eksperimen ada
jenis, yaitu : ( ). Rancangan Pra-
Eksperimental, ( ). Rancangan Penelitian Eksperimental Semu (Quasi), ( ). commit to user Rancangan Penelitian Eksperimental Sungguhan (Sutarno, : ).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian yang dilakukan ini memilih rancangan penelitian Eksperimental Semu (Quasi). Penelitian Eksperimental Semu (Quasi) adalah
rancangan
penelitian yang memiliki variabel bebas dan terikat yang didalamnya terdapat satu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang pemberian perlakuan atau manipulasi diberikan kepada kelompok eksperimen dan hasil penelitian dapat dipengaruhi oleh ancaman validitas internal (Sevilla, et al. diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu,
:
)
Rancangan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh dengan menyelenggarakan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variable yang relevan sehingga peneliti harus memperhatikan pada keterbatasan - keterbatasan validitas internal (Cholid Narbuko, Abu Achmadi :
). ) Sevilla, et al.,(diterjemahkan oleh Alimuddin Tuwu, : menjelaskan “ Penelitian Eksperimental Semu (Quasi) memiliki beberapa jenis rancangan antara lain : a). Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan (Non Equivalent), b). Eksperimen Seri Waktu, c). Rancangan Faktorial dan Rancangan – rancangan Counterbalanced”. Jenis rancangan yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah
rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan ( Non Equivalent). Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan ( Non Equivalent ) adalah rancangan dengan menggunakan dua kelompok yang bertindak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan pemberian pra uji (pre test) pada kedua kelompok, pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen dan diakhiri dengan pemberian pasca uji (post test) pada kedua kelompok sehingga dapat diketahui dan dibandingkan hasil dari dua kelompok (Cholid Narbuko, Abu Achmadi
:
). Rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan (Non Equivalent) dipilih sebagai rancangan penelitian dengan pertimbangan bahwa di dalam rancangan ini terdapat dua kelompok yang salah satu kelompok bertindak sebagai kelompok eksperimen dan salah satu sebagai kelompok pembanding sehingga dapat commit user dicapai dari kedua kelompok digunakan untuk membandingkan hasilto yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tersebut apabila satu kelompok diberi perlakuan dan satu kelompok tidak diberi perlakuan. Prosedur desain rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan (Non Equivalent ) adalah sebagai berikut : Tabel . Rancangan penelitian Kelompok
Pretest
Treatment
Postest
Kelompok Eksperimen
T.
X
T.
Kelompok Kontrol
T.
-
T.
Keterangan
:
T.
: Pre-test
T.
: Post-test kelompok Eksperimen
T.
: Post-test kelompok Kontrol
X
: Treatment
Berikut penjelasan pelaksanaan desain rancangan Kelompok Kontrol Tidak Sepadan (Non Equivalent) : a. Pembentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Pembentukan kelompok eksperimen dibentuk berdasarkan hasil teknik sampling yang dilakukan. Dalam penelitian ini akan dibentuk subyek penerima tindakan dan
kelompok sebagai
kelompok sebagai kelompok kontrol yang tidak
menerima tindakan. Kelompok ekpserimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah dua kelas dari
kelas X yang ada di SMA N
Wonogiri.
b. Pelaksanaan Penelitian : ( ). Pemberian tes awal (pre-test) ( ). Pemberian treatmentpada kelompok Eksperimen ( ). Pemberian tes akhir (post-test) Selanjutnya proses pelaksanan penelitian diuraikan dengan langkah berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
T.
digilib.uns.ac.id
: Pre-test berupa pemberian angket tentang perencanaan karier
kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberikannya layanan informasi karier kepada kelompok eksperimen. Pretest diberikan kepada siswa kelas X. sebagai kelompok Eksperimen dan siswa kelas X. sebagai kelompok kontrol dalam penelitian ini. X
: Treatment, yaitu perlakuan yang diberikan kepada kelompok
eksperimen berupa pemberian layanan informasi karier. Perlakuan berupa layanan informasi karier diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu siswa kelas X. T. , T.
: Post-test berupa pemberian angket tentang perencanaan karier
kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah kelompok eksperimen menerima layanan informasi karier. Post-test diberikan kepada siswa kelas X. sebagai kelompok Eksperimen dan siswa kelas X. sebagai kelompok kontrol dalam penelitian ini.
. Variabel Penelitian Sutrisno Hadi (
:
) menjelaskan “ Variabel adalah semua keadaan,
faktor, kondisi, perlakuan, atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen”. Selanjutnya, Suharsimi Arikunto (
:
) “Variabel penelitian
dapat dibedakan menjadi dua yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variabel (X), dan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variabel (Y)”. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat adalah kemampuan perencanaan Karier dan sebagai variabel bebas adalah layanan informasi Karier. Definisi dari dua variabel terikat dan variabel bebas dapat dijelaskan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Definisi Konseptual ( ). Kemampuan Perencanaan Karier sebagai Variabel Terikat Musa Saputra (
) menjelaskan “Kemampuan diartikan sebagai suatu
kecakapan, ketangkasan, bakat dan kesanggupan yang merupakan daya kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan dan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir atau hasil dari latihan atau praktek “. Selanjutnya kemampuan juga dapat diartikan sebagai suatu kesanggupan untuk berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki (Repository USU :
). Selanjutnya Perencanaan adalah proses penentuan kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan pada masa yang akan datang (Ana Priyangga :
). Perencanaan
yang baik disebut juga perencanaan yang matang menuntut suatu pemikiranpemikiran yang kompleks ( Winkel,
:
Super (dalam Dewa Ketut Sukardi
). :
) mengemukakan bahwa
“Karier adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang mengarah pada kehidupan dalam suatu dunia kerja”. Selanjutnya menurut Wilensky (dalam Dewa Ketut Sukardi :
) menyatakan “ Karier sebagai suatu riwayat pekerjaan yang teratur
dimana dalam setiap pekerjaan yang ditekuni sebagai suatu persiapan untuk selanjutnya atau masa depan“. Karier bukan merupakan hal yang hanya berkaitan dengan suatu jabatan saja akan tetapi Karier juga lebih menekankan pada persiapan-persiapan dalam menjalankan pekerjaan tersebut sebagai suatu persiapan untuk mengembangkan masa depan. Kemudian dijelaskan pula bahwa Karier dapat diwujudkan dalam sebuah bentuk pekerjaan yang memiliki berbagai persyaratan misalnya tingkat pendidikan (Ifdil, Konseling Indonesia :
).
Merujuk uraian diatas secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan perencanaan Karier adalah kesanggupan untuk melakukan suatu persiapan dan penentuan rencana atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memilih dan menentukan katir sebagai tujuan yang ingin dicapai yang didahului dengan identifikasi pemahaman diri dan lingkungan,nilai dan hambatan yang sesuai dengan fakta yang ada pada diri individu sehingga perencanaan sebagai commit to user suatu proses persiapan diperlukan untuk mendukung kegiatan yang akan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan pada masa yang akan datang untuk mewujudkan cita-cita,keinginan dan mengembangkan masa depannya. ( ). Layanan Informasi Karier sebagai Variabel Bebas Dalam bimbingan dan konseling penyediaan informasi Karier dapat dilakukan dengan melaksanakan salah satu jenis layanan yaitu layanan Informasi Karier. Dijelaskan pula oleh Akhmad Sudrajad (
) “ Layanan informasi
Karier adalah layanan yang dapat dimanfaatkan siswa untuk menerima dan memahami berbagai informasi tentang karier dan pendidikan lanjutan “. Selanjutnya informasi Karier juga dimaknai sebagai informasi yang mendukung perkembangan bidang pekerjaan, dan berdasarkan informasi itu memungkinkan seseorang mengadakan pengujian akan kesesuaian dengan konsep dirinya. Lebih lanjut dijelaskan Ifdil ( Konseling Indonesia :
) “ Informasi
Karier tidak hanya sekedar merupakan objek faktual, tetapi sebagai kemampuan proses psikologis untuk mentransformasikan informasi itu dikaitkan dengan pilihan dan tujuan hidup masa depan”. Kemudian juga dijelaskan Dewa Ketut Sukardi (
) “ Informasi
Karier dapat digunakan dipergunakan siswa sebagai alat untuk membantu memahami dirinya sendiri dan dunia kerja pada umumnya dan segala aspek yang ada pada dunia kerja “. Berdasarkan uraian pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa layanan informasi Karier adalah layanan yang diberikan kepada individu yang berisi tentang informasi karier, segala aspek tentang pekerjaan dan pendidikan lanjutan yang kemudian disesuaikan dengan pemahaman diri, pilihan serta tujuan masa depan sehingga layanan informasi karier sangat bermanfaat untuk membantu siswa dalam rangka memperluas wawasan tentang karier. b. Definisi Operasional ( ) Kemampuan Perencanaan Karier yang disebut juga Variabel Terikat. Kemampuan Perencanaan Karier adalah kesanggupan individu untuk dapat melakukan proses penyusunan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemilihan dan penetapan pekerjaan atau Karier yang diinginkannya sebagai commit to userKarier yang telah diperoleh dan sebuah tujuan yang sesuai dengan informasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
identifikasi atas pemahaman tentang diri sendiri,lingkungan,pengetahuaan nilai dan hambatan yang ada dalam dirinya sehingga dapat tersusun sebuah rancangan kegiatan masa depan yang baik. ( ) Layanan Informasi Karier yang disebut juga Variabel Bebas. Layanan informasi Karier adalah layanan yang berisi himpunan data maupun informasi – informasi yang bersifat factual dan actual yang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan yang dapat dimanfaatkan oleh individu untuk memperoleh pemahaman sehingga dapat melaksanakan perencanaan dan pemilihan Karier dengan tepat.
C. Populasi dan Sampel Berikut diuraikan lebih lanjut mengenai populasi dan sampel dalam pelaksanaan penelitian ini : . Populasi Suharsimi Arikunto (
) menjelaskan, “Populasi adalah
:
keseluruhan subyek penelitian. Populasi yang dipilih untuk melaksanakan penelitian ini adalah siswa SMA kelas X di SMA Negeri
Wonogiri. Siswa SMA kelas X dipilih sebagai
populasi dengan pertimbangan bahwa siswa SMA kelas X berada pada tahap waktu yang tepat untuk mulai merencanakan Karier. Siswa kelas X di SMA Negeri
Wonogiri berjumlah kurang lebih
. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (
siswa.
:
) menjelaskan, “ Sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi penelitian yang benar-benar mewakili populasi yang diambil. Syarat sampel yang baik adalah sample yang representative yang artinya sample menggambarkan keadaan populasi secara maksimal (Cholid Narbuko, Abu Achmadi,
:
).
Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas X. eksperimen sejumlah sejumlah
siswa.
sebagai kelompok
siswa dan siswa kelas X. sebagai kelompok kontrol commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Teknik Pengampilan Sampel . Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan suatu teknik yang disebut dengan teknik sampling. Terdapat dua macam teknik sampling yang dapat digunakan untuk melakukan suatu penelitian, yaitu Teknik Random Sampling dan Teknik Non Random Sampling. : ) menjelaskan Teknik Random Cholid Narbuko, Abu Achmadi ( Sampling memiliki prosedur pengambilan sample, yaitu : ( ). Undian, ( ). Ordinal, ( ). Randomisasi dari table bilangan random sedangakan Teknik Non Random juga memiliki prosedur pengambilan sample,yaitu : ( ). Proportional Sampling, ( ). Stratified Sampling, ( ). Purposive Sampling, ( ). Quota Sampling, ( ). Double Sampling, ( ). Area Probability Sampling, ( ). Cluster Sampling. Jenis – jenis Teknik Non Random sampling seperti Purposive, Stratified, Propotional dapat pula diperoleh dengan teknik random sampling sehingga menghasilkan misalnya Purposive Random. Sampling, Stratified Random Sampling dan Propotional Random Sampling (Sutrisno Hadi,
:
).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Purposive Random Sampling. Sutrisno Hadi (
:
) menjelaskan “ Purposive
random sampling adalah pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri atau sifat populasi yang telah diketahui sebelumnya” . Teknik Purposive random sampling ini dipilih karena sampel penelitian memenuhi syarat atau kriteria sebagai sampel purposive random sampling , yaitu karena pada subyek menunjuk pada ciri-ciri tertentu terkait dengan sifat populasi yaitu adanya persamaan jenis kelamin laki – laki dan perempuan, adanya persamaan kisaran usia, persamaan tingkat kelas yaitu SMA kelas X dan ditemukannya kemampuan perencanaan karier yang kurang pada siswa berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti. Pelaksanaan Teknik Purposive random sampling peneliti tidak perlu mengambil seluruh kelas akan tetapi peneliti dapat mengambil beberapa kelas dari keseluruhan daerah,group atau kelas yang menjadi obyek penelitian. commit to user Pelaksanaan teknik purposive random sampling untuk pengambilan sampel
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan dengan mengundi seluruh kelas X di SMA Negeri
Wonogiri
kemudian diambil dua undian yang kemudian ditetapkan hasil undian pertama sebagai kelompok eksperimen dan hasil undian kedua sebagai kelompok kontrol.
E. Pengumpulan Data . Jenis Data Sugiono (
) menjelaskan, “Jenis data penelitian dikelompokkan
menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif “. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Pada penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data dikrit dan data kontinum. Data dikrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan mengukur). Data ini disebut juga dengan data nominal. Sedangkan data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : data ordinal, interval, dan rasio. Pada penelitian ini jenis datanya adalah jenis data tentang kemampuan perencanaan karier yang dapat pula digolongkan sebagai data interval. Data interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu. Hal ini sesuai karena pada penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket kemampuan perencanaan karier. Skor angket kemampuan perencanaan karier tersebut yang selanjutnya disebut dengan data interval karena merupakan hasil dari pengukuran. . Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (
:
) menjelaskan “ Sumber data
adalah subjek dari mana data diperoleh dan sumber tersebut dapat berasal dari Person atau orang, Paper atau dokumen dan Place atau tempat “. Sumber data dalam penelitian ini adalah Person atau orang yang berperan sebagai responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X . dan siswa kelas commit to user X. yang kemudian diminta untuk mengisi angket kemampuan perencanaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karier. Hasil angket tersebut yang digunakan sebagai data tentang kemampuan perencanaan karier siswa.
. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian dapat menggunakan berbagai metode / teknik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden untuk mengetahui tentang pribadinya atau hal lain yang ingin diketahui ( Suharsimi Arikunto, Klasifikasi angket terbagi menjadi
:
).
( dua ) jenis yaitu angket terbuka dan
angket tertutup. Selanjutnya, Sanapiah Faizal (
: ) menjelaskan:
Angket terbuka adalah angket yang item pertanyaannya tanpa disediakan pilihan kemungkinan jawaban sehingga responden harus memformulasikan sendiri isi jawaban yang dipandangnya sedangkan Angket tertutup adalah angket yang item pertanyaannya disertai dengan pilihan jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dinilainya paling sesuai. Angket terbuka memiliki konstruksi jawaban dalam bentuk pengisian jawaban singkat dan pengisian jawaban terurai sedangkan angket tertutup memiliki konstruksi jawaban untuk setiap item pertanyaan dengan bentuk : a). Ya – tidak, b). Pilihan ganda, c). Bentuk skala penilaian, d). Bentuk daftar check ( Sanapiah Faizal,
:
).
Angket yang dipilih sebagai alat untuk mengumpulkan data adalah angket tertutup. Penggunaan jenis angket tertutup dipilih karena angket tertutup telah diberi kemungkinan jawaban yang dapat memudahkan responden untuk menjawab pernyataan dengan memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan dirinya. Angket tertutup dalam penelitian ini menyediakan
(dua) pilihan jawaban
yaitu skala penilaian dan pilihan jawaban Ya - Tidak. Pernyataan angket dibagi menjadi
(dua) bagian sehingga pilihan jawabannya pun disediakan pilihan to user menunjukkan pernyataan yang jawaban. Pilihan jawaban dengancommit skala penilaian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
berupa aktivitas atau kegiatan sedangkan pilihan jawaban ya – tidak menunjukkan pernyataan yang berupa keadaan atau kondisi yang sesuai dengan keadaan atau kondisi responden. Seluruh item pernyataan dibagi menjadi item favourabel dan unfavourabel. Sesuai dengan pembagian tersebut maka berpengaruh pula pada pemberian skor antara item favorable dan unfavourable. Setiap pilihan jawaban yang telah disediakan diberikan skor yang berbeda. Pilihan jawaban berupa skala penilaian menggunakan pernyataan selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Setiap pilihan jawaban dalam skala penilaian tersebut apabila berjenis pernyataan favourable maka skor yang diberikan adalah : ) Selalu
:
) Sering
:
) Kadang-kadang
:
) Tidak pernah
:
Sebaliknya, untuk item pernyataan yang unfavourable pemberian skor untuk setiap pilihan jawaban adalah sebagai berikut : ) Selalu
:
) Sering
:
) Kadang – kadang
:
) Tidak pernah
:
Selanjutnya untuk pilihan ya – tidak berjenis item pernyataan favourable pemberian skor untuk setiap pilihan jawabannya,yaitu : ) Ya
:
) Tidak
:
Sebaliknya, untuk pilihan ya – tidak berjenis item pernyataan unfavourable pemberian skor untuk setiap pilihan jawabannya,yaitu : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
) Ya
:
) Tidak
:
Selanjutnya langkah – langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : a) b) c) d) e) f) g)
Menjelaskan definisi operasional variable terikat Menentukan aspek-aspek Menentukan Indikator Penyusunan kisi-kisi Penulisan item pernyataan Uji coba lapangan Skoring ( Suharsimi Arikunto, : ).
Beberapa proses pembuatan angket diatas selanjutnya dapat diuraiakan dengan penjelasan sebagai berikut : a) Menjelaskan definisi operasional Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kemampuan Perencanaan Karier sehingga definisi operasional Kemampuan Perencanaan Karier adalah kesanggupan individu untuk dapat melakukan proses penyusunan kegiatankegiatan yang berhubungan dengan pemilihan dan penetapan pekerjaan atau Karier yang diinginkannya sebagai sebuah tujuan yang sesuai dengan informasi Karier yang telah diperoleh dan identifikasi atas pemahaman tentang diri sendiri,lingkungan,pengetahuaan nilai dan hambatan yang ada dalam dirinya sehingga dapat tersusun sebuah rancangan kegiatan masa depan yang baik. b) Menentukan aspek – aspek Penentuan aspek – aspek didapatkan dari adanya uraian dari definisi operasioanl variable terikat suatu penelitian sehingga aspek-aspek dapat digunakan sebagai rambu-rambu untuk menguraikan secara lebih dalam tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variable terikat. Aspek – aspek yang terkandung dalam variabel terikat berdasarkan uraian definisi operasional yaitu : ) Kemampuan merumuskan Pemahaman tentang diri sendiri Kemampuan mengidentifikasi pemahaman tentang diri sendiri adalah commit to user kesanggupan seseorang untuk membentuk suatu gambaran tentang dirinya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sendiri,tentang kelebihan,kekurangan sifat – sifat dan kemauan yang ada dalam dirinya. ) Kemampuan menganalisis keadaan lingkungan Kemampuan menganalisis keadaan lingkungan
adalah kesanggupan
seseorang untuk menguraikan keadaan lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar ke dalam suatu bagian – bagian sehingga menunjukkan suatu keadaan yang jelas. ) Kemampuan menerapkan nilai – nilai Kemampuan menerapkan nilai – nilai adalah kesanggupan seseorang untuk menjalankan konsep – konsep abstrak dalam diri manusia tentang perbuatan – perbuatan yang dianggap benar dan salah, baik dan buruk. ) Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam pencapaian karier Kemampuan menemukan hambatan-hambatan dalam pencapaian karier adalah kesanggupan seseorang untuk mencari dan menunjukkan suatu hal yang menghambat atau bersifat sebagai penghalang yang bersumber dari lingkungan sekitar yang dapat menghambat untuk mencapai suatu hal yang direncanakan atau diinginkan. ) Kemampuan menyusun rencana karier Kemampuan menyusun rencana karier adalah kesanggupan individu untuk dapat melakukan proses penyusunan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemilihan dan penetapan pekerjaan atau Karier yang diinginkannya sebagai sebuah tujuan yang sesuai dengan informasi Karier yang telah diperoleh dan identifikasi atas pemahaman tentang diri sendiri,lingkungan,pengetahuaan nilai dan hambatan yang ada dalam dirinya sehingga dapat tersusun sebuah rancangan kegiatan masa depan yang baik. c) Menentukan Indikator Penentuan indikator dari setiap aspek dalam proses pembuatan angket merupakan tahap selanjutnya setelah penentuan commit to useraspek. Indikator diartikan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
suatu tanda yang digunakan untuk mengukur tercapainya aspek – aspek yang telah disebutkan dari aspek – aspek definisi operasional variable terikat. Disarankan dalam pembuatan indikator untuk setiap aspek memiliki ≥
indikator.
d) Menyusun kisi – kisi angket Kisi – kisi angket tercantum dalam tabel yang disajikan dalam tabel berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel .
digilib.uns.ac.id
Kisi – Kisi Angket Kemampuan Perencanaan Karier
Definisi Operasional Kemampuan Perencanaan Karier
adalah
kesanggupan
Aspek . Kemampuan
Indikator . Mengidentifikasi
mengidentifi
kelebihan yang
individu untuk dapat melakukan
kasi
dimiliki dalam
proses
kegiatan-
pemahaman
bidang
berhubungan
tentang diri
akademik
penyusunan
kegiatan
yang
dengan pemilihan dan penetapan pekerjaan
atau
karier
sendiri
yang
. Mengidentifikasi
sebagai
sebuah
tujuan
sesuai
dengan
. Mengidentifikasi
telah
kelebihan fisik
informasi
karier
yang
tentang
diri
. Mengidentifikasi kekurangan
nilai dan hambatan yang ada
fisik yang
dalam dirinya sehingga dapat
dimiliki
sebuah
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
yang dimiliki
sendiri,lingkungan,pengetahuaan
tersusun
,
dimiliki
diperoleh dan identifikasi atas pemahaman
,
bakat yang
diinginkannya yang
No Item , , , ,
rancangan
. Menunjukkan
kegiatan masa depan yang baik.
,
,
,
,
sifat positif yang dimiliki . Menunjukkan sifat negative
,
, ,
yang dimiliki . Memilih cita-cita
,
,
,
,
masa depan . Menyusun rencana kegiatan untuk meraih cita-cita masa depan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
. Kemampuan
. Mengkategorikan
menganalisis
kondisi /
keadaan
keadaan
lingkungan
ekonomi
,
keluarga . Menyebutkan
,
keadaan / kondisi sekolah . Menyebutkan
,
tentang berbagai fasilitas milik sekolah . Menyebutkan
,
,
tentang sekolah lanjutan setalah SMA . Menyebutkan
,
adanya berbagai bidang profesi.
. Menerapkan nilai . Kemampuan menerapkan nilai – nilai
,
,
,
,
– nilai agama yang diyakini dalam kehidupan sehari – hari . Melakukan perbuatan yang
commit to user
memiliki nilai
,
,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
positif dalam bekerja . Kemampuan
,
. Menelaah
menemukan
hambatan yang
hambatan-
dapat muncul
hambatan
dari orang tua.
dalam
. Memperkirakan
pencapaian
hambatan yang
karier
muncul dari
,
masyarakat sekitar tempat tinggal ,
. Mampu mengatasi hambatan yang muncul . Kemampuan
,
. Menyusun
menyusun
informasi
rencana
tentang
karier
pemahaman diri . Menyusun ,
informasi tentang keadaan lingkungan, nilai – nilai dan hambatan . Menyusun
commit to user
rencana
karier
masa
depan
sesuai
pilihan
,
,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karier
yang
telah ditetapkan
e) Penulisan item pernyataan Penulisan item pernyataan adalah proses menuliskan indikator ke dalam item pernyataan. Pernyataan item angket selengkapnya terdapat pada lampiran
.
f) Uji coba lapangan Uji coba lapangan adalah proses uji coba angket yang mencakup uji coba terhadap isi angket dan uji coba bahasa angket. Uji coba isi angket bertujuan untuk mengecek kemungkinan adanya item – item pertanyaan yang cenderung ditolak untuk dijawab responden, pertanyaan yang cenderung mengundang jawaban kurang obyektif atau pertanyaan yang cenderung terlalu banyak. Kemudian uji coba bahasa bertujuan untuk mengecheck kembali apabila kemungkinan adanya istilah atau bahasa yang tidak jelas,rumusan pernyataan yang membingungkan atau ada rumusan yang diartikan berbeda dengan apa yang dimaksud penyusun angket. Pengujian angket dilakukan dengan memberikan angket kepada sejumlah siswa yang bukan menjadi anggota sampel penelitian akan tetapi masih dalam satu populasi penelitian. Berikut langkah uji coba angket yang dilaksanakan : ( ) Persiapan Persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan ujicoba adalah menentukan siswa yang akan bertindak sebagai responden pengisi angket kemampuan perencanaan karier. Siswa yang dipilih untuk menjadi responden dalam uji coba ini adalah seluruh siswa kelas X. yang berjimlah
siswa.
( ) Pelaksanaan Uji Coba Pelaksanaan uji coba angket dilaksanakan pada tanggal
April
.
Langkah –langkah uji coba sebagai berikut : ( ) Angket diberikan kepada responden yaitu seluruh siswa kelas X. yang berjumlah
siswa, ( ) Angket
yang telah diisi kemudian ditarikcommit kembalitountuk user di analisis hasilnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g) Skoring Skoring adalah proses pemberian skor terhadap angket yang telah diisi oleh responden
uji coba angket. Pemberian skor diberikan sesuai dengan
skala
penilaian yang telah ditentukan. Skoring digunakan untuk menghitung validitas dan reliabilitas angket penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
F. Validasi Instrumen Penelitian Validasi instrumen penelitian merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan agar suatu instrument penelitian dapat digunakan sebagai alat pengumpul data yang tepat dalam penelitian. Terdapat dua jenis validasi yang dapat digunakan yaitu validasi dengan uji ahli dan uji lapangan. Validasi instrumen yang dipilih dalam penelitian menggunakan kedua jenis validasi tersebut. Proses validasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : . Uji Ahli Uji ahli merupakan uji validasi yang dilakukan dengan cara mengkonsultasikan instrument kepada beberapa ahli yang kemudian instrument yang diajukan tersebut akan direvisi ketepatan aspek, indikator dan setiap item pernyataannya. Setelah diuji oleh ahli dan diperbaiki oleh peneliti selaku penyusun instrumen maka draft instrumen tersebut akan disetujui dan selanjutnya dapat digunakan untuk melakukan uji coba instrumen kepada anggota populasi yang bukan menjadi sampel penelitian. Ahli yang dipilih untuk melakukan uji ahli adalah Bapak Dr. Sutarno, M.Pd dan Ibu Dra. Wardatul Djannah, M.Pd selaku dosen pembimbing peneliti. . Uji Lapangan Selanjutnya langkah – langkah perhitungan dan analisis data uji coba tersebut angket adalah sebagai berikut : a) Mentabulasi skor yang telah diberikan pada setiap item pernyataan yang diisi responden uji coba. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Menjumlahkan skor setiap item pernyataan yang diperoleh dari responden uji coba. c) Dengan bantuan komputer kemudian mengolah data tersebut dengan menggunakan program Microsoft Excel
dan Modul : Petunjuk
Praktikum Laboratorium Bimbingan Konseling dan Psikometrika Mata Kuliah Pemahaman Individu, Analisis Validitas Edisi Sutarno (
: )
menggunakan Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
∑
∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan : N
: Jumlah responden
∑xy
: Jumlah skor item genap kali skor item ganjil
∑x
: Jumlah skor item genap
∑y
: Jumlah skor item ganjil
∑x
: Jumlah skor item genap dikuadratkan
∑y
: Jumlah skor item ganjil dikuadratkan
. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Selanjutnya Suharsimi Arikunto (
:
) menjelaskan
Alat pengumpul data yang memiliki reliabilitas yang tinggi berarti alat pengumpul data tersebut memiliki tingkat keandalan yang tinggi pula sehingga apabila pengukuran dilakukan dengan alat tersebut adalah hasilnya sama atau hampir sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berbeda (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Prosedur perhitungan dan analisa data uji reliabilitas adalah sebagai berikut : a) Mentabulasikan seluruh item yang valid sebanyak
butir kemudian
belah dua antara item pernyataan genap dan item pernyataan ganjil. b) Menggunakan bantuan komputer untuk mengolah data reliabilitas dengan program Microsoft Excel
dan Modul : Petunjuk
Praktikum Laboratorium Bimbingan Konseling dan Psikometrika Mata Kuliah Pemahaman Individu, Analisis Reliabilitas Edisi Sutarno ( : ) menggunakan teknik belah dua Spearman Brown yaitu : r
= xr
+r Keterangan : r
: reliabilitas
instrument
r
: nilai r hitung antara dua belahan instrument
Nilai r diperoleh dengan rumus Korelasi Product Moment : ∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
G. Teknik Analisis Data Pengujian keefektifan layanan informasi Karier untuk meningkatkan kemampuan
perencanaan
Karier
digunakan
prosedur
analisis
dengan
menggunakan rumus uji beda Analisis Variance (ANOVA). Analisis Variance adalah salah satu teknik analisis statistik didalam model analisis komparatif. Teknik analisis yang dipilih adalah Two Way ANOVA . Pengujian dengan teknik analisis Two Way ANOVA ini dapat
diuji mengenai perbedaan mean dari
masing-masing kelompok sampel yang digunakan dengan hasil signifikansi (Sutarno : ). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis uji beda Two Way ANOVA dalam penelitian ini memanfaatkan aplikasi SPSS
. .
Berikut gambar rancangan Two Way ANOVA untuk menguji keefektifan layanan informasi Karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X : Tabel . . Rancangan Analisis Variance Tes Kelompok
Pre
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
commit to user
Post
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Data dalam penelitian ini adalah data kemampuan perencanaan karier. Skor data kemampuan perencanaan karier diperoleh melalui pengisian angket tentang kemampuan perencanaan karier oleh siswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada deskripsi data ini akan diuraikan tentang prosedur pelaksanaan penelitian dan penyajian data. Pada awalnya pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa rangkaian kegiatan yang tersusun dalam prosedur pelaksanaan penelitian. Berikut prosedur penelitian yang telah dilaksanakan : . Persiapan Penelitian Langkah
awal
untuk
melaksanakan
penelitian
ini
adalah
melakukan sebuah persiapan.Persiapan penelitian ini dilakukan agar kegiatan awal yang harus dilakukan dalam penelitian dapat seluruhnya terlaksana sehingga dapat mendukung pelaksanaan penelitian. Persiapan penelitian yang telah dilakukan meliputi : a. Pengambilan Sampel Sampel penelitian adalah salah satu komponen yang penting untuk melaksanakaan penelitian ini. Sampel penelitian yang terpilih kemudian akan digunakan sebagai subjek penelitian. Berikut langkah yang dilakukan untuk mengambil sampel penelitian : ) Menentukan sampel penelitian untuk memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ) Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampling yang telah dipilih yaitu teknik purposive random sampling. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
) Berdasarkan pengambilan sampel yang dilakukan terpilih kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelas X.
X.
sebagai
kelompok kontrol. b. Menyusun angket kemampuan perencanaan karier Angket menjadi salah satu komponen penting lainnya karena angket
digunakan
untuk
memperoleh
data
tentang
kemampuan
perencanaan karier yang dimiliki masing – masing kelompok siswa. Berikut penyusunan angket untuk memperoleh data kemampuan perencanaan karier : ) Menyusun kisi-kisi angket dan menjabarkan indicator-indikator ke dalam butir-butir pernyataan. ) Uji coba angket dan analisis angket sehingga dapat diketahui validitas dan reliabilitasnya. ) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus maka jumlah item pernyataan semula sebanyak dan jumlah item valid
gugur
item (lampiran
) Butir item yang valid berjumlah , ,
,
,
,
, ,
,
butir yang item ).
item yaitu nomor : , , ,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
.
) Menghitung reliabilitas angket. Berdasarkan perhitungan komputer maka diperoleh hasil r = ,
untuk item pernyataan angket bagian I dan r = ,
untuk item pernyataan angket bagian II. Menurut Sutrisno Hadi (dalam Suharsimi Arikunto, adalah sebagai berikut:
commit to user
:
), kriteria reliabilitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel . . Interpretasi nilai r Besarnya nilai r
Interpretasi
Antara ,
sampai dengan ,
Tinggi
Antara ,
sampai dengan ,
Cukup
Antara ,
sampai dengan ,
Agak rendah
Antara ,
sampai dengan ,
Rendah
Antara ,
sampai dengan ,
Sangat rendah (tak berkorelasi)
) Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengujian uji reliabilitas teknik belah dua di atas dibandingkan dengan tabel interpretasi nilai r maka instrument ini memiliki tingkat keandalan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian. ) Butir penyataan yang valid dan reliable kemudian disusun kembali menjadi sebuah angket yang kemudian digunakan untuk pelaksanaan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) c. Pemberian tes awal Memberikan tes awal (pre test) pada kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol untuk mengetahui kemampuan perencanaan karier masing-masing kelompok. Data tersaji dalam penyajian data halaman
.
d. Menyusun satuan layanan informasi karier dan materi informasi karier. Satuan layanan informasi karier dan materi layanan informasi karier menjadi salah satu komponen yang penting pula dalam pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen. Satuan layanan disusun sebagai panduan dalam pelaksanaan kegiatan layanan dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
materi digunakan sebagai bahan informasi yang akan diberikan kepada siswa dalam kelompok eksperimen.
. Pelaksanaan Penelitian dengan Eksperimen Pelaksanaan penelitian ini adalah penelitian eskperimen dengan cara memberikan treatment pada kelompok eksperimen. Pelaksanaan treatment atau perlakuan adalah
pemberian layanan informasi karier
kepada siswa kelompok Eksperimen. Berkaitan dengan pemberian layanan informasi karier tersebut peneliti bekerjasama dengan Bapak Suwito selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri
Wonogiri untuk pengaturan
jadwal pelaksanaan penelitian. Perlakuan berupa layanan informasi karier tersebut dilaksanakan pada kelas X. . Pemberian layanan informasi karier dibagi dalam layanan yang direncanakan dalam
satuan
kali pertemuan dengan alokasi waktu
menit dalam setiap kali pertemuan dan
kali pertemuan untuk tes awal
(pre tes) dan tes akhir (post test). Pemberian layanan informasi karier dilakukan dengan metode ceramah, Tanya jawab dan pemberian tugas kepada
siswa.
Pemberian
layanan
informasi
dilakukan
dengan
memberikan materi – materi yang berisi tentang informasi karier. Tujuan diberikannya layanan informasi karier ini agar siswa dapat menyusun perencanaan karier yang tepat melalui informasi karier yang diperoleh. Pelaksanaan layanan informasi karier tersebut dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut : a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama ini dilakukan untuk melaksanakan tes awal (pre test). Tes awal (pre test) ini diberikan kepada siswa kelas X. sebagai kelompok Eksperimen dan siswa kelas X. sebagai kelompok Kontrol. Pre test dilakukan dengan mengisi angket kemampuan perencanaan karier oleh kelompok eksperimen dan kelompok commit to userkontrol. Pre test yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan pengisian angket tersebut bertujuan untuk mendapatkan data tentang kemampuan perencanaan karier yang dimiliki masing – masing kelompok. Tes awal (pre test) ini dilaksanakan pada tanggal
April
b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua merupakan awal pertemuan untuk memberikan perlakuan berupa layanan informasi karier kepada kelompok eksperimen. Pertemuan kedua dilaksanakan di ruang kelas X. pada tanggal
Mei
. Pertemuan kedua ini mengambil topik cara menyusun perencanaan karier yang bertujuan untuk menunjukkan kepada siswa tahap – tahap yang diperlukan untuk menyusun perencanaan karier. Materi Cara Menyusun Perencanaan Karier ini terdiri dari pengertian perencanaan karier, tujuan perencanaan karier, manfaat perencanaan karier dan tahap-tahap dalam menyusun perencanaan karier. c. Pertemuan Ketiga Pemberian perlakuan berupa layanan informasi karier dilakukan juga pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga. Pertemuan ketiga ini dilaksanakan di ruang kelas X.
pada tanggal
Mei
. Pada
pertemuan ketiga ini diberikan layanan dengan topik pemahaman diri Topik ini diberikan bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mengidentifikasi keadaan dirinya dengan baik dan lengkap. Materi pemahaman diri ini terdiri dari pengertian pemahaman diri, manfaat pemahaman diri, langkah yang dilakukan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam bidang akademik, langkah yang dilakukan untuk menemukan kelebihan dan kekurangan fisik yang dimiliki, langkah yang dilakukan untuk menunjukkan sifat positif dan negatif yang ada di dalam diri, langkah yang dilakukan untuk memilih cita-cita yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan diri sendiri, Menyusun rencana yang akan dilakukan untuk mencapai cita-cita yang telah dipilih. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Pertemuan Keempat Pemberian layanan informasi masih dilaksanakan pada pertemuan berikutnya yaitu pertemuan keempat. Pertemuan keempat ini bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menganalisis keadaan lingkungan disekitarnya. Materi layanan informasi karier yang diberikan mengambil topik Lingkungan dan Pencapaian Karier. Pada pertemuan keempat ini dilaksanakan di ruang kelas X. pada tanggal
Mei
.
Materi Lingkungan dan Pencapaian Karier ini terdiri dari Adanya kaitan antara cita-cita dan kondisi ekonomi keluarga, daftar fasilitas di sekolah yang dapat dimasuki oleh siswa, Jurusan – jurusan yang ada di sekolah beserta syarat-syarat untuk memasuki setiap jurusan, daftar beberapa perguruan tinggi dan sekolah kedinasan di wilayah Surakarta, Yogyakarta dan Semarang, Daftar beberapa bidang profesi, Contoh dalam bentuk peta konsep tentang langkah yang harus diambil untuk meraih citacita yang dipilih. e. Pertemuan Kelima Pemberian layanan informasi karier dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu pada pertemuan kelima. Pertemuan ini dilaksanakan di ruang kelas X.
pada tanggal
Mei
. Pertemuan kelima ini
bertujuan untuk mengarahkan siswa agar menerapkan nilai – nilai dalam kehidupannya sehari – hari. Pada pertemuan ini diberikan materi layanan informas karier dengan topik Menerapkan Nilai-nilai dalam Kehidupan Sehari-hari. Materi topik menerapkan nilai – nilai dalam kehidupan sehari-hari terdiri
dari
Pengertian
Nilai,
Macam-macam
Nilai,
Pentingnya
menerapkan Nilai dalam kehidupan sehari-hari, Manfaat menerapkan nilai dalam kehidupan sehari-hari dan pemutaran video yang berkaitan dengan penerapan nilai-nilai dalam kehidupan sehari yaitu video tentang kasus korupsi Gayus Tambunan, Pengeroyokan oleh geng motor dan Praktek Ilegal Aborsi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Pertemuan Keenam Pada pertemuan keenam ini dilaksnakan diruang kelas X. pada tanggal
Mei
. Pertemuan ini bertujuan untuk membantu siswa
dalam mengidentifikasi Hambatan dalam Pencapaian Karier dan Cara Mengatasinya. Materi layanan informasi karier yang diberikan pada pertemuan ini mengambil topik Hambatan dalam Pencapaian Karier dan Cara Mengatasinya. Materi tentang topik hambatan dalam pencapaian karier dan cara mengatasinya terdiri dari Pengertian hambatan dalam pencapaian karier, contoh di dalam power point teks cara menemukan hambatan dari dalam diri, lingkungan keluarga dan masyarakat serta menuliskannya menjadi sebuah catatan, contoh di dalam power point teks menemukan cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan sesuai dengan keadaan diri dan lingkungan disekitar kita. g. Pertemuan Ketujuh Pertemuan terakhir dalam pemberian perlakuan dilakukan pada pertemuan ketujuh. Pertemuan ketujuh ini dilaksanakan di ruang kelas X. pada tanggal
Mei
. Pertemuan ini bertujuan agar siswa dapat
melakukan penyusunan perencanaan karier dengan tepat berdasarkan tahap penyusunan karier yang telah dilakukan pada pertemuan – pertemuan sebelumnya. Materi layanan informasi karier yang diberikan mengambil topik Merencanakan karier. Materi merencanakan karier terdiri dari Contoh penyusunan informasi tentang keadaan diri, Contoh penyusunan informasi tentang keadaan lingkungan, nilai-nilai dan hambatan, contoh rancangan tentang hal-hal yang akan dilakukan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan dalam sebuah bentuk tabel atau yang lain sehingga mudah memahaminya dan pemutaran video motivasi. h. Pertemuan Kedelapan Evaluasi dilakukan pada pertemuan terakhir yaitu dengan to user pemberian tes akhir (post commit test) pada kelompok Eksperimen dan kelompok
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kontrol yaitu kelas X. dan X. menggunakan angket yang sama dengan tes awal (pre test) yaitu angket kemampuan perencanaan karier. Post test dilaksanakan pada tanggal
Mei
.
Evaluasi sebagai rangkaian terakhir dalam pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa dalam menilai kembali kemampuan – kemampuan perencanaan karier yang dimilikinya yang disesuaikan dengan informasi karier yang telah didapatkan melalui pertemuan – pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan evaluasi tersebut siswa dapat mengisi angket post test yang diberikan sehingga dari pengisian angket tersebut dapat diperoleh data tes akhir (post test) tentang kemampuan perencanaan karier dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelengkapan data pre test dan post test tentang kemampuan perencanaan karier dari kedua kelompok tersebut kemudian dapat digunakan sebagai data penelitian dan dapat digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan perencanaan karier antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
. Penyajian Data Data dalam penelitian ini adalah data tentang kemampuan perencanaan karier yang dimiliki siswa. Data diperoleh dari pelaksanaan pre test yang kemudian digunakan sebagai data awal dan pelaksanaan post test yang kemudian digunakan sebagai data akhir. Pelaksanaan pre test dan post test diberikan kepada kelas X.
yang bertindak sebagai
kelompok Eksperimen dan kelas X. yang bertindak sebagai kelompok Kontrol. Berikut sajian rincian data tersebut : a. Data Awal Data awal adalah data pre test digunakan sebagai data awal sebelum pemberian treatment berupa layanan informasi karier kepada siswa kelas X. dan data pre test juga digunakan sebagai data awal yang diperoleh dari siswa kelascommit X. . Masing-masing kelas berjumlah to user
siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang telah mengisi angket kemampuan perencanaan karier sebanyak item pernyataan. Berikut hasil data yang diperoleh dari pelaksanaan pre test : Tabel . . Skor Pre Test Kemampuan Perencanaan Karier Siswa sebagai Kelonpok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Skor No.Urut
No. Responden
Kel.Eksperimen
commit to user
Kel.Kontrol
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keterangan : Kel
= Kelompok
Sajian data awal di atas adalah data awal kemampuan perencanaan karier dari kelompok eksperimen yaitu kelas X. dan kelompok kontrol yaitu kelas X. . Pada skor kelompok eksperimen perolehan skor tertinggi dan
skor terendah
perolehan skor tertinggi
. Selanjutnya pada skor kelompok kontrol dan skor terendah
.
b. Data Akhir Data akhir data post test yang diperoleh dari kelompok eksperimen yang telah diberi treatment berupa layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan dan data akhir juga diperoleh dari kelompok kontrol yang sebelumnya tidak diberi treatment. Data akhir tersebut diperoleh dari pengisian angket yang sama dengan angket yang digunakan untuk mendapatkan data awal. Pengisian angket diikuti oleh
siswa pada masing – masing kelas. Selanjutnya data akhir tersebut disajikan dalam tabel berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel . . Skor Post Test Kemampuan Perencanaan Karier Siswa sebagai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Skor No. Urut
No. Responden
Kel.
Kel.
Eksperimen
Kontrol
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan : Kel
digilib.uns.ac.id
= Kelompok
Sajian data akhir di atas adalah data akhir kemampuan perencanaan karier dari kelompok eksperimen yaitu kelas X. dan kelompok kontrol yaitu kelas X. . Pada skor kelompok eksperimen perolehan skor tertinggi skor terendah adalah skor tertinggi
dan
. Selanjutnya pada skor kelompok kontrol perolehan
dan skor terendah
.
Selanjutnya disajikan pula Mean masing-masing skor Pre test dan Post test masing-masing kelompok : Tabel . . Deskripsi Mean Skor Pretest –Postest Siswa tentang Kemampuan Perencanaan Karier Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Des criptive Statis tics Dependent Variable: Nilai Kelompok Kontrol
Eksperimen
Total
Test Pre Test Post Tes t Total Pre Test Post Tes t Total Pre Test Post Tes t Total
Mean 72,78 71,91 72,34 71,56 86,38 78,97 72,17 79,14 75,66
Std. Deviation 5,791 6,177 5,955 6,304 5,021 9,364 6,036 9,184 8,494
commit to user
N 32 32 64 32 32 64 64 64 128
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui mean masing – masing kelompok. Mean pre-test dari kelompok eksperimen sebesar = ,
post-test sebesar = , ,
,
dan mean
sehingga total mean kelompok eksperimen sebesar =
sedangkan mean pre-test dari kelompok kontrol sebesar =
post-test sebesar =
, ,
dan mean
sehingga total mean untuk kelompok kontrol sebesar =
. Selanjutnya, disajikan pula mean pre-test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sebesar =
,
kelompok kontrol sebesar =
, .
dan mean post-test kelompok eksperimen dan
B. Pengujian Persyaratan Analisis Untuk penelitian kuantitatif dalam rangkaian analisis perlu diadakan dahulu uji persyaratan analisis. Salah satu uji persyaratan analisis yaitu dengan menggunakan hitungan statistik. Uji statistik dibedakan menjadi dua, yaitu : ). Untuk penelitian komparatif pengujian persyaratan minimal meliputi uji normalitas dan uji homogenitas,
). Untuk penelitian korelasional minimal
mencakup uji normalitas dan uji linearitas ( UNS,
:
). Berikut Uji
Normalitas dan Uji Homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini :
. Uji Normalitas Data Salah satu analisis yang dilakukan dalam uji persyaratan analisis ini adalah uji normalitas data. Uji Normalitas adalah uji yang bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan suatu model dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Uji Kolmogorov – Smirnov. Dijelaskan lebih lanjut oleh Yohanes Anton Nugroho (
:
) “ Uji Kolmogorov – Smirnov digunakan untuk melihat seberapa besar
kecenderungan populasi dari suatu data sampel mendekati distribusi normal dan untuk menguji bahwa dua buah sampel berasal dari dua populasi yang identik”. Uji
pendekatan
terhadap distribusi normal,menggunakan commit to user Kolmogorov – Smirnov berlaku hipotesis :
metode
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
) Hipotesis :
Ho
: Data berasal dari populasi distribusi normal
Ha
: Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Hipotesis tersebut selanjutnya diuji dengan statistic dengan kriteria uji sebagai berikut :
Dhitung > Dtabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak
Dhitung< Dtabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Berikut ini tabel uji kolmogorov – smirnov dari masing – masing kelompok : Tabel . . Hasil Uji Normalitas Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Tes t N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences
Mean Std. Dev iation Abs olute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)
Nilai Pre Tes t 64 72,17 6,036 ,103 ,076 -,103 ,827 ,501
a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data.
Berdasarkan tabel distribusi normal diatas diketahui nilai uji kolmogorov – smirnov yang kemudian disebut dengan Dhitung adalah sebesar= , sebesar= ,
dan Dtabel
. Selanjutnya nilai tersebut diujikan dengan menggunakan statistik
penguji jika Dhitung> Dtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan nilai , ,
>
sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Selanjutnya disajikan hasil uji normalitas Post test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen dengan tabel sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel . . Hasil Uji Normalitas Post test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Tes t
N Normal Parameters a,b Mos t Ex treme Dif f erences
Mean Std. Dev iation A bs olute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z A sy mp. Sig. (2-tailed)
Nilai Post Test 64 79,14 9,184 ,153 ,079 -,153 1,228 ,098
a. Test dis tribution is Normal. b. Calc ulated f rom data.
Berdasarkan tabel distribusi normal diatas diketahui nilai uji kolmogorov – smirnov yang kemudian disebut dengan Dhitung adalah sebesar= , sebesar= ,
dan Dtabel
. Selanjutnya nilai tersebut diujikan dengan menggunakan statistik
penguji jika Dhitung> Dtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dan nilai , ,
>
sehingga dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Merujuk perolehan uji normalitas seluruh data diatas dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok yaitu kelompok Eksperimen Pre test, Post test dan kelompok Kontrol Pre test, post test berdistribusi normal. Distribusi normal tersebut kemudian dapat diartikan bahwa seluruh kelompok pada penelitian ini yaitu berasal dari populasi yang identik, memiliki kriteria dan keadaan yang sama ketika belum diberi perlakuan, setelah diberi perlakuan maupun yang tidak diberi perlakuan. . Uji Homogenitas Uji homogenitas menjadi salah satu uji analisis berikutnya yang harus dipenuhi sebagai uji prasyarat analisis di dalam penelitian kuantitatif. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut dilakukan uji homogenitas dengan pengujian statistik dari kelompok kontrol pre test dan post test serta kelompok eksperimen pre test dan post test : Tabel . . Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen Pre test dan Post test Tes t of Hom ogene ity of V ariance s Nilai Kelompok Eksperimen Levene Statistic 3,940
df 1
df 2 1
62
Sig. ,052
Berdasarkan penghitungan statistik uji homogenitas di atas pada kelompok eksperimen pre test dan post test. Kriteria yang digunakan jika signifikasi < , maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah berbeda sedangkan jika signifikasi > ,
maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah sama
atau homogen. Nilai signifikasi yang diperoleh sesuai dengan penghitungan statistik di atas yaitu sebesar ,
> ,
maka dapat disimpulkan bahwa varian
kelompok data di dalam kelompok Eksperimen pre test dan post test adalah sama atau homogen. Selanjutnya juga dilakukan uji homogenitas dengan pengujian statistik pada kelompok kontrol pre test dan post test, sebagai berikut : Tabel . . Hasil Uji Homogenitas Kelompok Kontrol Pre test dan Post test Tes t of Hom ogene ity of V ariance s Nilai Kelompok Kontrol Levene Statistic ,366
df 1
df 2 1
62
Sig. ,547
Berdasarkan penghitungan statistik uji homogenitas di atas pada kelompok eksperimen pre test dan post test. Kriteria yang digunakan jika signifikasi < , maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah berbeda sedangkan jika signifikasi > ,
maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah sama commit to user atau homogen. Nilai signifikasi yang diperoleh sesuai dengan penghitungan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
> ,
statistik di atas yaitu sebesar ,
maka dapat disimpulkan bahwa varian
kelompok data di dalam kelompok Kontrol pre test dan post test adalah sama atau homogen. Merujuk uji Homogenitas di atas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh varian kelompok data dari kelompok eksperimen pre test, pos test dan dari kelompok kontrol pre test, post test adalah sama atau homogen. Homogen pada kedua varian kelompok data tersebut membuktikan bahwa kedua varian kelompok data berasal dari populasi yang sama.
C. Pengujian Hipotesis Suharsimi Arikunto (
:
) menjelaskan bahwa Hipotesis berasal dari
bahasa yunani dengan dua penggalan kata, yaitu hypo yang berarti lemah atau dibawah dan thesa yang berarti kebenaran kemudian sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia berubah menjadi hipotesis yang dapat diartikan sebagai suatu kebenaran yang lemah sehingga perlu dibuktikan kebenarannya. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji diterima atau tidaknya pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis (hipotesis kerja). Hipotesis kerja atau disingkat Ha adalah hipotesis yang menyatakan adanya suatu hubungan atau adanya suatu perbedaan antara dua kelompok sedangkan hipotesis nol atau yang disingkat dengan Ho adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau tidak ada suatu perbedaan antara dua kelompok (Suharsimi Arikunto,
:
).
Pengujian Hipotesis dilakukan setelah dilaksanakannya uji normalitas dan uji homogenitas data. sesuai dengan uji normalitas diketahui bahwa seluruh kelompok nilai pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Selanjutnya uji homogenitas juga menunjukkan bahwa nilai pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah homogen sehingga dapat disimpulkan bahwa varian kedua commit user kelompok data berasal dari populasi yang to sama.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan Layanan Informasi Karier untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik analisis Two Way ANOVA. Selanjutnya disebutkan Sugiyono (
:
) “ Two Way
ANOVA atau ANOVA dua faktor merupakan metode statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel (k sampel) secara serempak apabila setiap sampel terdiri atas dua kategori atau lebih”. Berdasarkan teknik analisis data tersebut maka hipotesis dapat dijabarkan menjadi beberapa hipotesis. Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah – langkah berikut : . Menetapkan pernyataan hipotesis Pengujian hipotesis mengajukan a. Hipotesis
dalam penelitian ini dilakukan dengan
hipotesis yaitu : / Pengujian terhadap kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ho
: Tidak ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha
: Ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b. Hipotesis
/ Pengujian terhadap kemampuan perencanaan karier pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ho
: Tidak perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ha
: Ada perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. c. Hipotesis
/ Pengujian terhadap interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ho
: Tidak terdapat interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha
:
Terdapat
interaksi
antara
kelompok
nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. d. Kriteria penerimaan Hipotesis :
Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
e. Taraf signifikasi α = ,
α> ,
maka tidak signifikan
α< ,
maka signifikan
. Mencari Fhitung dengan memanfaatkan fasilitas SPSS diperoleh penghitungan sebagai berikut :
commit to user
. sehingga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel . . Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Fhitung dengan Two Way Anova Tes ts of Betw ee n-Subje cts Effe cts Dependent Variable: Nilai Ty pe III Sum of Squares 4927,313a 732655,125 1404,500 1554,031 1968,781 4235,563 741818,000 9162,875
Sourc e Correc ted Model Intercept Kelompok Test Kelompok * Test Error Total Correc ted Total
df 3 1 1 1 1 124 128 127
Mean Square F 1642,438 48,084 732655,125 21449,155 1404,500 41,118 1554,031 45,496 1968,781 57,638 34,158
Sig. ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
a. R Squared = ,538 (A djusted R Squared = ,527)
Berdasarkan tabel penghitungan nilai Fhitung di atas maka dapat di ketahui perolehan nilai Fhitung sebagai berikut :
F
hitung
,
Test (pre-test dan post-test) sebesar =
dengan
signifikasi sebesar = ,
F
hitung
Kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)
sebesar =
,
dengan signifikasi sebesar = ,
F hitung interaksi antara Kelompok dan Test sebesar =
,
dengan
signifikasi sebesar = , . Menghitung Degree of freedom atau derajad kebebasan Derajat kebebasan atau Degree of freedom( df ) terdiri dari df df
digunakan untuk mencari F
hasil antara F
hitung
dengan F
tabel
dan
yang selanjutnya akan dibandingkan
tabeluntuk
menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Nilai F tabel berdasarkan penghitungan statistik yang telah di lakukan adalah sebagai berikut :
F tabel untuk Test (pre-test dan post-test) sebesar = , = dan df
F
tabel
dengan df
=
untuk Kelompok (kelompok eksperimen dan kelompok
to user kontrol) sebesar =commit , dengan df
=
dan df =
perpustakaan.uns.ac.id
F
digilib.uns.ac.id
tabel
untuk interaksi antara Kelompok dan Test sebesar = ,
dengan df
=
dan df =
. Pengujian Hipotesis Hasil penghitungan Nilai F baik F
hitung
maupun F
tabel
selanjutnya
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan, yaitu : a. Uji Hipotesis
/ Pengujian terhadap kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ho
: Tidak ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha
: Ada perbedaan kelompok nilai kemampuan
perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria penerimaan hipotesis :
Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Berdasarkan
diperoleh F
hitung
penghitungan statistik untuk mencari nilai F sebesar =
,
sedangkan F
tabel
sebesar = ,
maka F hitung> F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan signifikasi sebesar = ,
< ,
maka ada perbedaan yang sangat
signifikan. Adanya penerimaan Ha dan tingkat signifikasi yang telah diketahui
membuktikan
bahwa
ada
perbedaan
kemampuan
perencanaan karier antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan tingkat perbedaan yang sangat signifikan. b. Uji Hipotesis
/ Pengujian terhadap kemampuan perencanaan karier commit to user pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ho
: Tidak perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha
: Ada perbedaan kemampuan perencanaan karier
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria penerimaan hipotesis :
Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung< Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Berdasarkan
penghitungan statistik untuk mencari nilai F ,
diperoleh F hitung sebesar =
sedangkan F tabel sebesar = ,
maka F hitung> F tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan signifikasi sebesar = ,
< ,
maka ada perbedaan yang sangat
signifikan. Adanya penerimaan Ha dan tingkat signifikasi yang telah diketahui membuktikan bahwa ada perbedaanantara kelompok nilai pre test dan kelompok nilai post test. c. Uji Hipotesis
/ Pengujian terhadap interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ho
: Tidak terdapat interaksi antara kelompok nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Ha
:
Terdapat
interaksi
antara
kelompok
nilai
kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria penerimaan hipotesis :
Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Berdasarkan
penghitungan statistik untuk mencari nilai F commit to user diperoleh F hitung sebesar = , sedangkan F tabel sebesar = ,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maka Fhitung > Ftabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan dengan signifikasi sebesar = ,
< ,
maka ada perbedaan yang sangat
signifikan. Adanya penerimaan Ha dan tingkat signifikasi yang telah diketahui
membuktikan
bahwa
ada
perbedaan
kemampuan
perencanaan karier, nilai pre test dan post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan seluruh pengujian hipotesis yang telah dilakukan di atas maka dapat disimpulkan bahwa : ) Ada perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (posttest) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ) Ada perbedaan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ) Terdapat interaksi antara kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan uji hipotesis di atas maka dapat dibuktikan bahwa Layanan Informasi Karier yang diberikan pada kelompok Eksperimen efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier terbukti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pembahasan Hasil Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier.Penelitian ini menggunakan rancangan Two Group Pretest – Posttest Design. Berdasarkan rancangan tersebut maka dibentuk satu kelompok sebagai kelompok eksperimen dan satu sebagai kelompok kontrol. Selanjuntya, dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : ) Pada uji hipotesis sebesar =
,
dengan nilai Fhitung sebesar =
,
> Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ) Pada uji hipotesis sebesar =
,
dengan nilai Fhitung sebesar =
,
> Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. ) Pada uji hipotesis sebesar = ,
dengan nilai Fhitung sebesar =
,
> Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada interaksi
antara kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan
dan
setelah
diberi
perlakuan
dengan
kemampuan
perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Merujuk masing – masing pengujian hipotesis di atas dapat di simpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan perencanaan karier antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan tersebut juga didukung dengan adanya perbedaan kelompok nilai pre dan post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan kemampuan perencanaan karier antara kelompok eksperimen commit to user dan kelompok kontrol tersebut terjadi karena adanya pengaruh layanan informasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
karier yang diberikan kepada kelompok eksperimen sehingga dapat disimpulkan bahwa Layanan Informasi Karier Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Perencanaan Karier pada Siswa. Adanya perbedaan kemampuan perencanaan karier pada siswa juga dapat dilihat dari adanya perbedaan mean pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan tabel kelompok ( hlmn.
.
tentang Deskripsi Mean masing – masing
) dapat diketahui bahwa ada perbedaan mean pada masing –
masing kelompok yaitu berupa peningkatan mean pada kelompok eksperimen dari mean sebelum diberikan treatment sebesar =
,
dan mean setelah diberikan
treatment mengalami peningkatan sehingga mencapai nilai sebesar =
,
sedangkan pada kelompok kontrol terjadi penurunan mean yang pada pengukuran awal sebesar =
,
dan pada pengukuran akhir sebesar =
,
.
Adanya perbedaan kemampuan perencanaan karier pada siswa yang ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan perencanaan karier tersebut terjadi karena diberikannya perlakuan berupa
pemberian layanan informasi
karier. Peningkatan kemampuan perencanaan karier yang dipengaruhi oleh layanan informasi karier tersebut juga sesuai dengan tujuan informasi karier, yaitu : ). Untuk menambah informasi tentang karier sehingga siswa dapat menguasai informasi karier dengan baik, ). Untuk menyiapkan masa depan siswa agar dapat memilih karier dengan tepat,
). Untuk membantu siswa memahami keadaan
dirinya dengan memahami faktor kelebihan maupun kekurangan yang ada pada dirinya yang selanjutnya digunakan untuk memilih karier sesuai dengan keadaan kelebihan dan kekurangan dirinya dan ). Untuk membantu siswa mendapatkan pemahaman, pengertian dan pandangan tentang dunia kerja dan aspek – aspek yang juga dapat digunakan siswa untuk memilih dan menyiapkan diri untuk karier yang dipilihnya. Selanjutnya,
peningkatan
kemampuan
perencanaan
karier
yang
dipengaruhi karena adanya pemberian layanan informasi karier sangat sesuai dengan fungsi informasi karier, yaitu : ). Layanan informasi sebagai fungsi commit to user preventif, ). Layanan informasi sebagai fungsi distributif dan ). Layanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
informasi sebagai fungsi referral. Terkait dengan salah satu fungsi layanan informasi karier yaitu fungsi distributif layanan informasi karier berfungsi membantu para siswa untuk memperluas wawasan tentang dunia kerja,jabatan atau karier yang tersedia dilapangan sehingga siswa dapat memilih karier yang disesuaikan dengan keadaan diri, kemauan dan kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan seluruh uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat bahwa membuktikan pemberian layanan informasi karier efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X di SMA Negeri
Wonogiri dengan peningkatan yang sangat signifikan.Kemudian,
dengan hasil penelitian ini dapat dilakukan tindak lanjut dan pengembangan untuk membantu siswa dalam menyiapkan perencanaan karier sehingga siswa dapat mencapai kesuksesan dan keberhasilan karier yang diinginkannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier yang telah dilakukan dapat disimpulkan ke dalam beberapa poin berikut : . Kemampuan perencanaan karier harus dimiliki oleh siswa SMA kelas X karena dapat digunakan untuk menentukan langkah – langkah dalam merencanakan karier dan melakukan berbagai persiapan untuk mencapainya. . Pada uji hipotesis sebesar =
,
dengan nilai Fhitung sebesar =
,
> Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok control. . Pada uji hipotesis sebesar =
,
dengan nilai Fhitung sebesar =
,
> Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga Ada
perbedaan kemampuan perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. . Pada uji hipotesis sebesar = ,
dengan nilai Fhitung sebesar =
,
> Ftabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada interaksi
antara kelompok nilai kemampuan perencanaan karier sebelum diberi perlakuan
dan
setelah
diberi
perlakuan
dengan
kemampuan
perencanaan karier pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. . Sehingga secara menyeluruh hipotesis yang peneliti ajukan yang berbunyi Layanan informasi karier secara efektif dapat meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada siswa kelas X SMA terbukti dan diterima. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. IMPLIKASI Implikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konsekuensi yang dari hasil penelitian tentang efektivitas layanan informasi karier untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karier pada subyek penelitian. Penelitian ini memberi implikasi pada beberapa pihak yaitu, pada kepala sekolah, guru BK dan siswa. Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini implikasinya adalah penelitian ini memberikan bukti nyata pentingnya Bimbingan dan Konseling bagi siswa
khususnya
bimbingan
karier
karena
mampu
membantu
mengarahkan siswa untuk memilih dan menyiapkan karier sehingga siswa dapat mencapai kesuksesannya. Implikasi berikutnya, Kepala sekolah dapat menugaskan Guru BK untuk menyiapkan dan mengolah berbagai informasi karier yang harus diberikan kepada siswa. Bagi Guru BK dengan adanya penelitian ini maka guru BK memperoleh bukti yang nyata mengenai pentingnya kemampuan perencanaan karier yaitu karena adanya peningkatan kemampuan perencanaan karier pada siswa sehingga perlu diselenggarakan bimbingan karier. Berkenaan dengan hal tersebut Guru BK juga mendapatkan sumbangan ide yang lebih bervariasi dari materi – materi layanan informasi karier dalam penelitian ini sehingga Guru BK dapat menyiapkan dan mengolah bahan informasi karier yang telah diberikan dalam pemberian layanan informasi karier. Selain itu, implikasi dari hasil penelitian ini bagi siswa adalah siswa harus aktif dalam mengikuti berbagai program bimbingan karier yang diselenggakan oleh guru BK serta aktif dalam mencari informasi karier dari berbagai sumber dalam rangka perencanaan karier.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diajukan beberapa saran kepada masing – masing pihak sekolah sebagai berikut :
. Bagi Pihak sekolah : a. Kepala
sekolah
sebaiknya
membantu
Guru
BK
dalam
penyediaan bahan – bahan informasi karier dari berbagai sumber sehingga bahan informasi karier lebih bervariasi dan lengkap. . Bagi Guru BK : a. Guru BK sebaiknya memberikan layanan informasi karier agar siswa memiliki kemampuan perencanaan karier yang tepat. b. Guru BK sebaiknya memiliki bahan informasi karier yang baru, akurat dan pengelolaannya ditata dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh siswa. . Bagi siswa : a. Siswa harus memiliki kemampuan perencanaan karier b. Siswa harus mempersiapkan diri dan membuat perencanaan karier untuk mencapai karier atau cita – cita yang diinginkan. c. Siswa harus membuat perencanaan karier agar pencapaian karier atau cita – cita dapat terlaksana dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Adi Purnama.
. Pengertian Karier. http://adipurnama.blogdetik.com/ /pengertian-perencanaan.Diunduh pada tanggal Juni pada pukul WIB.
Ahmad Kurnia. . Penelitian Eksperimen. Diperoleh Januari , dari http://skripsimahasiswa. blogspot.com/ /penelitianeksperimen.html. Akhmad Sudrajat. . Pengertian Informasi Karier. dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
Diperoleh Mei , /informasi-karier//.
. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Akhmad Sudrajat. Indonesia No. Tahun tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah (Versi Elektronik). Diperoleh November dari, http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/ /permendiknas-no- tahun.pdf. Ana Priyangga. . Pengertian Perencanaan dan Pengembangan. Diperoleh Mei , dari http://Anapriyangga.blogspot.com/ /perencanaandan pengembangan-karir.html.. September dari, Ani Endriani. . Tujuan Informasi Karier. Diperoleh http://aniendriani.blogspot.com/ /tujuan-informasi-karir.html. Anne Ahira. . Pengertian Prestasi Belajar. Diperoleh Juni dari, http://www.anneahira.com/pengertian-prestasi-belajar-menurut-paraahli.htm. Chasiyah, Chadidjah HA & Edy Legowo. Surakarta : Yuma Pustaka. Cholid Narbuko & Abu Achmadi. Bumi Aksara
. Perkembangan Peserta Didik.
. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT.
Consuelo G.S, Jesus A.O, Twila G.P, Bella P.R & Gabriel G.U. . Pengantar Metode Penelitian. Terj. Alimudin Tuwu. Jakarta : Universitas Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
. Modul Bimbingan Karier.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi & Badan Pusat Statistik. Klasifikasi Jabatan Indonesia. Jakarta. Desmita. Rosdakarya
.
. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT. Remaja commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Endra Prasetiyo. . Pengertian Intelegensi. Diperoleh dari,http://edukasi.kompasiana.com/ /inteligensi/. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Ifdil.
Mei
. Pedoman Penulisan Skripsi.
. Pengertian Karier. Diperoleh Juni dari, http://konselingindonesia.com/index.php?option=com.content&task=view &id= &itemid= .
Kismunaji. . Hubungan antara Kebutuhan Informasi Karier dan Arah Pilih Pendidikan Lanjutan dengan Arah Pilih Pekerjaan Siswa Kelas II SMA Negeri XI Malang (Versi Elektronik). Kumpulan Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negeri Malang tahun . Malang. Diperoleh tanggal Juni dari, http://arab.sastra.um.ac.id/karya-ilmiah/index.php/BK. Psikologi/article/view/ Munandir. . Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Musa Saputra. . Pengertian Kemampuan. Diperoleh Agustus http://musa-saputra.blogspot.com/ / /kajian-pustaka.html. Prayitno. . Seri Layanan Konseling Universitas Negeri Padang. Sanapiah Faisal. Nasional.
Layanan
dari,
Informasi. Padang :
. Dasar dan Teknik Menyusun Angket.Surabaya : Usaha
Sigit Subekti. . Pengertian Bakat dan Minat. Diperoleh Mei http://sigitsubekti .blogspot.com/ /bakat-dan-minat.html.
dari,
Siti Anisa & Mochammad Nursalim. . Efektivitas Media Pizza Karier dalam Pemberian Layanan Informasi Karier (Versi Elektronik). Jurnal Penelitian Psikologi dan Bimbingan ( ), Diperoleh Juni dari, http://ppb.jurnal.unesa.ac.id - Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Suharsimi Arikunto. . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Yogyakarta : Rineka Cipta. Sukardi, Dewa Ketut. Ghalia Indonesia.
. Bimbingan Karir di Sekolah – sekolah. Jakarta :
Sunarta & B. Agung Hartono. . Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sutarno. . Petunjuk Praktikum Laboratorium Konseling dan Psikometrika. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sutarno. . Bahan Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan dan Bimbingan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.. Sutrisno Hadi. . Metodologi Research Jilid I. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Tinjauan tentang Kemampuan. . Diperoleh http://repository.usu.ac.id/bitstream/ f.
Agustus /Chapter
dari, II.pd
Warkitri, Chasiyah & Siti Mardiyati. . Perkembangan Peserta Didik. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Winkel W.S. . Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Yohanes Anton Nugroho. . It’s Easy, Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta : Skripta Media Creative.
commit to user