PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MENDENGARKAN AYAT-AYAT ALQUR’AN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PASURUAN KECAMATAN BABAT LAMONGAN Siti Sholikah ABSTRAK Lansia sering mengalami cemas karena mereka harus mengalami perubahan fisik, serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. cemas tidak dapat dihilangkan dari kehidupan seseorang, tetapi upaya yang dilakukan adalah mengurangi efek dari cemas. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa pengaruh antara pemberian terapi mendengarkan Al-Qur’an terhadap tingkat kecemasan pada lansia di UPT pelayan sosial lanjut usia Pasuruan Babat. Desain penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest. Metode sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan menggunakan populasi sebanyak 46 lansia dan diperoleh sampling sebesar 42 lansia. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Setelah ditabulasi data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon signal Rank Test dengan tingkat kemaknaan p = <0,05. Hasil penelitian menunjukkan lansia Sebelum diberikan perlakuan terapi mendengarkan Al-Qur’an dari 46 lansia hampir seluruh lansia mengalami kecemasan sedang yaitu 35 orang atau 76,1 %. dan sebagian kecil lansia mengalami kecemasan ringan yaitu 11 orang atau 23,9%. Setelah diberikan perlakuan 17 lansia (37%) tidak mengalami tingkat kecemasan (normal) dan 29 lansia (63%) mengalami tingkat kecemasan ringan. Setelah dilakukan uji statistic didapatkan nilai Z= -6.207 dan P = 0,000 dimana H1 diterima artinya ada pengaruh tingkat cemas sebelum pemberian mendengarkan Al-Qur’an. Untuk mengatasi masalah cemas, salah satu alternatif pengobatan non farmokologis yang dapat digunakan adalah dengan pemberian terapi mendengarkan al-qur’an.
Kata kunci: mendengarkan Al-qur’an, cemas, lansia
Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kecamatan Babat Lamongan
ABSTRACT
Seniors often experience anxiety because they have to undergo physical changes, as well as separation from the loved ones. anxiety can not be removed from a person's life, but the effort is to reduce the effects of anxiety. The research objective was to analyze the influence of listening therapy Quran on the level of anxiety in the elderly in sosial UPT elderly waiter Pasuruan Tripe. Research design using pre Experiment with design One Group Pretest-Posttest. The sampling method used is Simple Random Sampling using a populacy of 46 and use sample of 42 elderly. The data were taken using a questionnaire and observation. After the tabulated data were analyzed using Wilcoxon Rank Test signal with significance levelo fp=<0.05. Results showed elderly Before listening therapy treatment given the Qur'an of 46 elderly almost all elderly people experiencing anxiety was that 35 people or 76.1%. and a small elderly experiencing mild anxiety that is 11 people or 23.9%. After being given treatment 17 seniors (37%) did not experience high levels of anxiety (normal) and 29 older adults (63%) experienced mild anxiety level. After statisticaltest obtained value of Z = -6207 and P = 0.000 where H1 acceptable means there is a difference listening anxiety levels before administration of the Qur'an. To overcome the problem of anxiety, an alternative treatment of non farmokologis that can be used is by listening therapy al-qur'an.
Keywords: listen to the Quran, anxious, elderly PENDAHULUAN Latar Belakang Proses menua manusia mengalami perubahan menuju ketergantungan fisik dan mental. Proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara
SURYA
umum maupun kejiwaan secara khusus pada lansia (Nugroho W, 2000). Sebagian besar lansia mengalami kecemasan seiring dengan bertambahnya usia. Lansia pada periode awal, adalah masa-masa kecemasan yang paling tinggi, tetapi, seiring dengan semakin bertambahnya usia, lansia berusaha menerima keadaan mereka dan merasa pasrah.(Mugi Hartoyo,2004) Dari survey awal yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2012 dilakukan pada 10 lansia di UPT pelayanan sosial lanjut usia 2
Vol.04, No.XX, Desember 2014
Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kecamatan Babat Lamongan Pasuruan Babat, terdapat 7 orang yang arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah, mengalami kecemasan, yakni 50% mengalami perubahan detak jantung dan kadar darah pada cemas sedang, dan 20% yang mengalami kulit. Perubahan tersebut menunjukan adanya cemas ringan dan sisanya yakni 30% tidak relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf mengalami kecemasan. Dari survey diatas reflektif yang mengakibatkan terjadinya bahwasanya masih banyaknya lanjut usia yang pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan mengalami kecemasan. Banyak faktor yang kadar darah dalam kulit, diiringi dengan berpengaruh terhadap munculnya kecemasan penurunan frekuensi detak jantung. Terapi pada usia lanjut baik faktor predisposisi, yakni murotal bekerja pada otak, dimana ketika faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan didorong oleh rangsangan dari luar (terapi Aljumlah sumber yang dapat digunakan individu Quran), maka otak maka memproduksi zat untuk mengatasi stress. Faktor presipitasi, kimia yang disebut neuropeptide. Molekul ini Stresor presipitasi adalah stimulus yang akan menangkutkan kedalam reseptor– dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, reseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan ancaman atau tuntutan yang membutuhkan akan memberikan umpan balik berupa energi ekstra untuk koping. (Stuart & Laraia, kenikmatan atau kenyamanan (Wardani, 2005). 2002). Kecemasan lansia yang mengalami Berangkat dari masalah di atas maka penyakit kronis dalam menghadapi kematian peneliti tertarik melakukan penelitian tentang diantaranya adalah terjadinya perubahan yang “Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan derastis dari kondisi fisiknya yang Al-Qur’an Terhadap Penurunan Kecemasan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu dan Pada Lansia ” menimbulkan kecemasan seperti gangguan penceranaan, detak jantung bertambah cepat Tujuan berdebar-debar akibat dari penyakit yang Mengetahui pengaruh pemberian terapi dideritanya kambuh, sering merasa pusing, mendengarkan Al-Qur’an terhadap penurunan tidur tidak nyenyak, nafsu makan kecemasan pada lansia di UPT pelayanan hilang.(Doe,Mimi, 2001) sosial lanjut usia Pasuruan Babat. Kemudian secara psikologis kecemasan lansia yang mengalami penyakit kronis dalam METODE menghadapi kematian adalah seperti adanya perasaan khawatir, cemas atau takut terhadap Desain, Tempat dan Waktu Penelitian kematian itu sendiri, tidak berdaya, lemas, Desain penelitian merupakan hasil akhir dari tidak percaya diri, ingin bunuh diri, tidak suatu tahap keputusan yang dibuat peneliti tentram, dan gelisah. Dampak somatik atau berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian otot-otot seperti nyeri otot, kaku, kedutan, bisa diterapkan atau dengan kata lain desain gigi gemerutuk, suara tidak stabil (Iyus Yosep, penelitian adalah suatu pola atau petunjuk secara 2010). umum yang bisa diaplikasikan pada beberapa Al-Qur’an merupakan salah satu bentuk penelitian (Nursalam,2008) dari terapi yang termasuk pada Desain penelitian dalam penelitian ini penatalaksanaan kecemasan pada usia lanjut, adalah Pra Eksperimen dengan menggunakan karena melalui terapi al-qur’an berbagai desain One Group Pretest-Postest. Penelitian masalah itu akan muncul sekaligus dapat ini dilakukan di Dinas Sosial UPT Pelayanan diatasi.(Syarif Adnan,2002) Sosial Lanjut Usia Pasuruan Babat Lamongan Adapun pengaruh terapi pembacaan Alpada bulan Oktober 2012-Mei 2013. Quran berupa, adanya perubahan perubahan SURYA
3
Vol.04, No.XX, Desember 2014
Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kecamatan Babat Lamongan 1. Tingkat Cemas pre intervensi Di Penarikan Contoh UPT pelayan social lanjut usia Pasuruan Seluruh lanjut usia (lansia) yang berada Babat Lamongan pada tahun 2013. di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Babat Lamongan.dengan jumlah Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan populasi 46 lansia Penarikan contoh dengan bahwa beberapa lansia mengalami cemas menggunakan simple random sampling. ringan yaitu 11 orang atau 26,2% dan sebagian lansia mengalami cemas sedang Jenis Dan Cara Pengumpulan Data yaitu 31 orang atau 73,8%. variabel ada dua, variabel independen Tabel 1 Karakteristik Lansia Berdasarkan (1) Mendengarkan Al-Qur’an, sedangkan Tingkat kecemasan pre intervensi variabel dependen (2) Tingkat cemas. Di UPT pelayan social lanjut usia Variabel independen dipeoleh dengan cara Pasuruan Babat Lamongan pada observasi, sedangkan variabel dependen tahun 2013 dengan cara Lembar Kuesioner. No Tingkat Frekwensi Presentase Kecemasan (%) Pengolahan Dan Analisa Data 1 Normal 0 0% Setelah data terkumpul selanjutnya 2 Ringan 11 26,2% dilakukan pengolahan data, langkah-langkah 3 Sedang 31 73,8% pengolahan data setelah data terkumpul Jumlah 42 100% meliputi: editing, coding, scoring, tabulating kemudian dianalisis dengan Wilcoxon signal Penjelasan diatas menunjukan bahwa Rank test. sebagian besar lansia Di UPT pelayan social Data yang telah diedit dan diberi kode lanjut usia Pasuruan Babat Lamongan dengan Statistical Product And Service memiliki tingkat kecerdasan yang sedang. Solution (SPSS) versi 16,0, kemudian Tingkat yang sedang dimiliki oleh sebagian disajikan dalam bentuk tabel. Analisa data besar lansia yang berbeda Kecerdasan dalam dimasukkan untuk mengetahui apakah ada mendengarkan ayat-ayat Al-Qur’an, yang pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan sedang ini mengindikasikan bahwa sebagian ayat Al-Qur’an terhadap penurunan besar lansia memiliki cukup kemampuan kecemasan pada lansia di UPT Pelayanan dalam memahami dan memaknai tujuan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Babat Kabupaten hidupnya, memiliki kesadaran siapa dirinya Lamongan. Untuk mengetahui pengaruh yang sebenarnya, dimana tempat ia berada di tersebut, dilakukan pengujian dengan alam semesta dan kemanakah tujuan hidup menggunakan wilcoxon sign rank test. dimasa tuanya.(Hawari,2001) Pembacaan hasil uji dan penarikan Penerimaan lansia terhadap perubahan kesimpulan adalah jika Psign <0,05 maka H₁ yang terjadi dalam kehidupan menunjukan diterima artinya ada pengaruh mendengarkan bahwa lansia cukup mampu menempatkan diri Al-Qur’an terhadap penurunan tingkat dalam kondisi apapun. Selain itu dengan kecemasan pada lanjut usia di Unit Pelayanan adanya kesadaran diri yang dimiliki, lansia Sosial Lanjut Usia Pasuruan Babat. cukup mampu bertanggung jawab akan peranannya didalam kehidupan yang dijalani, HASIL DAN PEMBAHASAN baik peran sehubungan dirinya dengan Tuhan maupun lingkungan sekitar. (Stuart dan Sundden,2005) SURYA
4
Vol.04, No.XX, Desember 2014
Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kecamatan Babat Lamongan Beberapa faktor yang mempengaruhi No Tingkat Frekwensi Presentase sehingga kecemasan dalam menghadapai Kecemasan (%) kematian lansia di UPT Pelayanan Sosial 1 Normal 16 26,2% Lanjut Usia Pasuruan berada ditingkat tinggi 2 Ringan 26 73,8% adalah kurangnya dukungan sosial dari 3 Sedang 0 0% keluarga atau teman sekitarnya (lansia selalu Jumlah 42 100% ingin ditemani sanak saudara akan tetapi tidak dapat tercapai), memiliki penyakit yang tidak Penjelasan diatas menunjukkan sebagian sembuh-sembuh, masih memiliki keinginan besar lansia mengalami kecemasan ringan yang belum tercapai sehingga menolak adanya dalam menghadapi kematian. Beberapa faktor kematian, kurangnya kemampuan lansia yang mempengaruhi sehingga kecemasan dalam mengatasi masalah (coping) dan dalam menghadapai kematian lansia di UPT persepsi yang salah akan kematian. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Babat (Suprawoto S ,2009) berada ditingkat tinggi adalah kurangnya Corey, Gerald (2009)Mengatakan bahwa dukungan sosial dari keluarga atau teman ketakutan akan kematian muncul bisa juga sekitarnya (lansia selalu ingin ditemani sanak dikarenakan ketidakmampuannya saudara akan tetapi tidak dapat tercapai), menempatkan kematian kedalam suatu memiliki penyakit yang tidak sembuhperspektif makna dan nilai yang lebih luas. sembuh, masih memiliki keinginan yang Selain itu cemas menghadapi kematian bisa belum tercapai sehingga menolak adanya juga dikarenakan terlalu banyak memanjakan kematian, kurangnya kemampuan lansia diri dengan kehidupan duniawi, sehingga dalam mengatasi masalah (coping) dan ketika memasuki masa lansia hanya tinggal persepsi yang salah akan kematian. Hardi penyesalan yang dirasakan dan sulit untuk Winoto (2005) mengatakan bahwa ketakutan meninggalkan duniawi ketika kematian datang akan kematian muncul bisa juga (Hasan Alian BP, 2006) dikarenakanketidakmampuannya menempatkan kematian kedalam suatu 2. Tingkat Cemas post intervensi Di perspektif makna dan nilai yang lebih luas. UPT pelayan social lanjut usia Pasuruan Sedangkan dalam islam menganggap Babat Lamongan pada tahun 2013. bahwa setiap hari manusia sudah belajar mengalami kematian, karena tidur merupakan Berdasarkan Tabel 2 Menunjukkan kematian sementara. Selama tidur ruh yang bahwa setelah diberikan intervensi terapi ada dalam tubuh tidak ada didalam tubuh mendengarkan ayat-ayat al-qur’an. yaitu 16 manusia akan tetapi ruh tersebut dipegang lansia (38,1%) tidak mengalami tingkat Allah SWT, bisa saja ruh tersebut kecemasan (normal) dan 26 lansia (61,9%) dikembalikan atau tidak dikembalikan mengalami tingkat kecemasan ringan. kedalam tubuh manusia oleh YangMaha Esa, Tabel 2 Karakteristik Lansia Berdasarkan oleh karena itu tidur dianggap pembelajaran Tingkat kecemasan post intervensi bagi umat islam mengalami kematian jika ruh Di UPT pelayan social lanjut usia tidak kembali kedalam tubuh manusia Pasuruan Babat Lamongan pada (Darmojo R, 2004). tahun 2013
SURYA
5
Vol.04, No.XX, Desember 2014
Sedang
Total
Pre intervensi
Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kecamatan Babat Lamongan 3. Pengaruh pemberian terapi pada lansia Di UPT pelayan social lanjut usia mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an Pasuruan Babat Lamongan pada tahun 2013. terhadap penurunan tingkat kecemasan KESIMPULAN pada lansia Di UPT pelayan social lanjut usia Pasuruan Babat Lamongan pada Sebagian besar lansia mengalami cemas tahun 2013. sedang dan sebagian kecil mengalami Cemas ringan sebelum dilakukan terapi Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test, menunjukkan nilai mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an. Sebagian signifikansi (p sign = 0,000) dimana hal ini lansia tidak mengalami cemas (normal) dan berarti p sign < 0,05 sehingga H1 diterima sebagian yang lain mengalami cemas ringan artinya ada pengaruh tingkat Kecemasan sesudah dilakukan terapi mendengarkan ayatayat Al-qur’an . Terdapat pengaruh pemberian sebelum pemberian perlakuan terapi terapi mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an mendengarkan ayat-ayat al-qur’an, Pada tabel terhadap penurunan tinggkat kecemasan pada 1 di atas menunjukkan bahwa dari 42 lansia, 42 di UPT pelayan social lanjut usia Pasuruan beberapa lansia mengalami cemas ringan Babat Lamongan dengan berdasarkan hasil uji yaitu 11 orang atau 26,2% dan sebagian lansia Wilcoxon Sign Rank Test, mengalami cemas sedang yaitu 31 orang atau statistik menunjukkan nilai signifikansi (p sign = 73,8%. 0,000) dimana hal ini berarti p sign < 0,05 Tabel 3 Karakteristik Lansia Berdasarkan Tingkat Kecemasan Cross Tabs Di sehingga H1 diterima artinya ada pengaruh UPT pelayan social lanjut usia tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian perlakuan pemberian terapi Pasuruan Babat Lamongan pada mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an terhadap tahun 2013 penurunan tinggkat kecemasan pada 42 di UPT pelayan social lanjut usia Pasuruan Babat Tingkat Post intervensi Lamongan. an Normal Ringan Total cemas % % % DAFTAR PUSTAKA ∑ ∑ ∑ Ringan 9 81 2 18 11 100 7
22
24
77
31
16
38,1
29
61,9
42
100 Corey, Gerald. 2009. Teori dan praktek konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Reifika Aditama 100 Darmojo R, Boedhi dan Martono H, Hadi. 2004. Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: FKUI.
Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank Test, menunjukkan nilai signifikansi ( p sign = 0,000 ) dimana hal ini berarti p sign < 0,05 sehingga H1 diterima artinya ada pengaruh tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian terapi mendengarkan ayat-ayat Al-qur’an kecemasan SURYA
Doe, Mimi; Walch, Marsha. 2001. 10 Prisnsip Spiritual Parenting. Bandung. Penerbit Kaifa.
Hasan Aliah B Purwakania. 2006. Psikologi Perkembangan Islam. Jakarta: PT Grafindo Persada 6
Vol.04, No.XX, Desember 2014
Pengaruh Pemberian Terapi Mendengarkan Ayat-Ayat Al-Qur’an Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pasuruan Kecamatan Babat Lamongan Keparawatan ; Pedoman Skripsi, Tesis, institusi penelitian keperawatan, Hardywinoto. 2005. Panduan Gerontologi Salemba Medika, Jakarta. Tinjauan dari Berbagai Aspek. Jakarta : Stuart, G. W., & Laraia,2005 . M. T. Gramedia pustaka utama. Hal 44,99-116. Principles and practice of psychiatric nursing. (8th ed.). St. Louis: Mosby. Hawari, D. 2001. Manejemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai penerbit Stuart dan Sundden , 2005. Buku Saku FKUI. Hal 23-59 Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC. Suprawoto, S, 2009. Konsep Mendengarkan. Iyus Yosep. 2010. Keperawatan Jiwa. http://pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. mendengarkan.com// diakses pada tanggal 12 Desember 2012 pada pukul 20:00 WIB Mugi Hartoyo, MN . 2004., Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Ansietas Syarif Adnan, 2002, Psikologi Qurani, Jakarta: Pustaka Hidayah, hlm 87-92 (Kecemasan). Depkes Jawa Tengah Wardani. (2002) Penelitian Tindakan Kelas: Pembelajaran Mendengarkan. Jakarta: Nugroho, W, 2000. Keperawatan Gerontik UT.– KKG 46 edisi 2. Jakarta : EGC. Hal 16-21. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
SURYA
7
Vol.04, No.XX, Desember 2014