HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA LUKA PERINEUM DENGAN PENYEMBUHAN LUKA FASE PROLIFERASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JENGGOT KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Relationship Between Knowledge Mother Postpartum Of Personal Hygiene In Wound Healing With Wounds Perineum Phase In The Proliferation Of Community Health Centre Jenggot Pekalongan City Year 2013 Siti I’anah ¹, Taadi ², Mardi Hartono ³, Supriyo 4
[email protected] 1.
Midwifery Academy Harapan Ibu Pekalongan
2.
Polytechnic and Ministry Health Semarang Nurshing Study Program Pekalongan
3.
Polytechnic and Ministry Health Semarang Nurshing Study Program Pekalongan
4.
Polytechnic and Ministry Health Semarang Nurshing Study Program Pekalongan
Abstract One of the causes of postpartum maternal death is if the infection does not get help, can progress to sepsis. The support factors infection genetalia in the community among many others puerperal women do not pay attention to hygiene in the injured area perineumnya, because to puerperal women, especially from the middle and lower economic circles have less knowledge in performing personal hygiene. Knowledge of the importance of personal hygiene in the perineal wound is very supportive of the wound healing process so that the infection can be avoided. This study was conducted to determine the relationship between postpartum maternal knowledge about personal hygiene with the proliferative phase of wound healing in Community Health Centre Jenggot Pekalongan in 2013. This research uses a descriptive design with cross sectional correlation. Sampling was carried out by means of the total population that is all postpartum women with perineal wound suturing is done well or not done or not done suturing to 40 people 5-20 days postpartum mothers. Collecting data using a questionnaire. Analysis of data used to test bivariate analysis spearmen's Rank. These results indicate that the respondent has knowledge of personal hygiene in good perineal wound 18 people (45.0%), sufficient knowledge of 18 people (45.0%), experienced a proliferation phase of wound healing, (ρ: 0.006 <α 0.05 ) This shows that there is a relationship between knowledge of the proliferative phase of wound healing. The conclusion that can be drawn is that there is a relationship between postpartum maternal knowledge about personal hygiene in the perineal wound with the proliferative phase of wound healing. It is therefore expected to continue to support new mothers of activities performed by midwives, especially counseling about personal hygiene during parturition with a midwife went to get more information about personal hygiene in the perineal wound. Keyword :Konowledge, personal hygiene, the proliferative phase of wound healing Library :19 books (2002-2012), 3 websites, 4 journal, scientific papers 1
156
116,01 per 100.000 kelahiran hidup, PENDAHULUAN angka ini mengalami kenaikan jika Berdasarkan hasil
Survei dibandingkan
Demografi
dan
tahun
2010
yaitu
Kesehatan sebanyak 104 per 100.000 kelahiran
Indonesia(SDKI) tahun 2011 AKI di hidup. Penyebab kematian ibu di Indonesia
adalah
228/100.000 Indonesia tahun 2010 meliputi pre
kelahiran hidup, AKI di Indonesia eklampsia
(12,9%),
komplikasi
adalah yang tertinggi di bandingkan abortus (11,1%) , sepsis post partum dengan
negara-negara
ASEAN (9,6%), persalinan lama
(6,5%),
anemia
(1,6%)
lainnya, seperti AKI di Thailand pada tahun 2011 adalah 44/100.000 (Dinkes Jawa Tengah, 2011). kelahiran
hidup,
di
Malaysia Masa nifas (puerperium) di
39/100.000 Kelahiran Hidup, dan mulai setelah plasenta lahir dan Singapura
6/100.000
kelahiran berakhir ketika alat-alat kandungan
hidup. Untuk sasaran Millenium kembali
seperti
keadaan
setelah
Development Goals (MDGs), AKI di hamil. Indonesia
menjadi
Masa
nifas
berlangsung
102/100.000 selama
kira-kira
6
minggu.
Kelahiran Hidup pada tahun 2015 Puerperium berlangsung selama 6 perlu upaya yang lebih besar dan minggu atau 42 hari, merupakan kerja keras (Profil Dinkes Indonesia, waktu
yang
di
perlukan
untuk
kandungan
pada
2011). pulihnya
alat
Di Provinsi Jawa Tengah keadaan yang normal(Eny dan Diah, pada tahun 2011 jumlahAKI masih tahun 2010; h. 1). termasuk
tinggi
yaitu
sebanyak
157
Salah
satu
penyebab
kematian pada ibu nifas adalah
serviks,
vagina
dan
perineum
(saifudin,2002; h,29).
infeksi yang apabila tidak mendapat
Salah satu dari faktor yang
pertolongan yang dapat berlanjut
mendukung infeksi alat genetalia di
menjadi sepsis. Sepsis merupakan
masyarakat banyak ibu nifas tidak
penyebab
ibu
memperhatikan kebersihan di daerah
Indonesia
luka perineumnya, karena pada ibu
dinegara
utama
kematian
berkembang.
menduduki
peringkat
ke
empat
nifas
terutama
dari
dalam jumlah perempuan dengan
ekonomi
gejala
memiliki pengetahuan yang kurang
infeksi
genetalia
(Prawirohardjo,2009). Infeksi
menengah
kalangan ke
bawah
dalampersonal hygiene pada luka
pada
ibu
pasca
perineum sehingga mempengaruhi
bersalin dapat disebabkan karena
pada
adanya robekan jalan lahir yang tidak
perineum tersebut, selain itu juga ibu
dirawat dengan baik. Robekan jalan
lebih memperhatikan bayinya dari
lahir merupakan penyebab kedua
pada personal hygiene pada alat
tersering
genetalianya
dari
perdarahan
pasca
persalinan. Robekan dapat terjadi bersama
dengan
penyembuhan
hal
tersebut
luka
akan
menyebabkan infeksi dan abses.
uteri,
Banyak ibu nifas mengalami
perdarahan pasca persalinan dengan
nyeri pada daerah perineum dan
uterus
vulva
yang
atonia
lama
berkontraksi
baik
biasanya disebabkan oleh robekan
selama
beberapa
minggu,
terutama apabila terdapat kerusakan jaringan
atau
episiotomi
pada
158
persalinan kala II (Prawirohardjo,
mengatakan bahwa gejala klinis dari
2008; h.358).
robekan jalan lahir adalah nyeri,
Perawatan luka perineum yang
kurang
mengakibatkan
demam, udema, ulselerasi, mukosa
tepat
akan
vagina merah, bengkak, mengalami
peradangan
atau
nekrosis dan mengelupas.
infeksi. Prawirohardjo (2008; h 651) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kota
Pekalongan
di
Menurut kesehatan
profil
Indonesia
data tahun
dapatkan jumlah penyebab kematian
2011jumlah seluruh ibu nifas di
ibu yaitu 4 kasus (80,19/100.000
indonesia sekitar 4.830.609 ibu nifas
kelahiran
hidup).
Masalah
yang
normal, sedangkan di jawa tengah
menjadi
kendala
dalam
upaya
terdapat 589.019 ibu nifas normal
penurunan Angka Kematian Ibu antara
lain
:
(Depkes,2011).
Pengetahuan,
Di Kota Pekalongan pada
budaya
tahun 2012 terdapat 6.115 ibu nifas
masyarakat yang belum mendukung,
dan pertolongan persalinan oleh
Dan faktor predisposisi dari infeksi
tenaga kesehatan baik dokter atau
alat genetalia disebabkan persalinan
bidan. Sedangkan jumlah ibu nifas
macet,
terbanyak
pendidikan,
sosial
ketuban
pecah
dini,
yang
terlalu
Puskesmas Jenggot mencapai 874
sering, dan personal hygiene pada
ibu nifas (Dinkes Kota Pekalongan,
luka
2012)
pemeriksaan
dalam
perineum
(Dinkes
Kota
di
wilayah
kerja
Pekalongan,2012).
159
Hasil dari laporan bulanan yang
didapatkan
dari
cakupan
penyembuhan seperti luka sembuh lebih lama dan terasa lebih sakit.
pelayanan persalinan dan nifas dari
Berdasarkan uraian di atas
bulan bulan Januari-Februari 2013 di
peneliti tertarik untuk melakukan
Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan
penelitian
terdapat 141 ibu nifas, sedangkan ibu
pengetahuan
nifas yang mengalami robekan jalan
personal hygiene pada luka perineum
lahir sebanyak 40 ibu nifas hari ke 5
dengan
sampai 20 baik yang dijahit maupun
proliferasi pada luka perineum”.
tentang ibu
“Hubungan nifas
penyembuhan
tentang
lukafase
yang tidak di jahit. Hasil
studi
pendahuluan
METODOLOGI PENELITIAN
yang dilakukan oleh peneliti pada
Penelitian ini menggunakan
tanggal 6 Februari, dari 10 responden
desain penelitian deskriptif korelasi
5 orang diantaranya (50%) sudah
dengan pendekatan cross sectional
mengetahui cara personal hygiene
yaitu
pada luka
menggambarkan hubungan antara
perineum,
dan telah
desain
dua
ke-5 sampai hari ke-7,dan 5 orang
dengan melakukan pengukuran atau
lainnya
pengamatan pada saat bersamaan
mengalami
penyembuhan pada luka perineum
pada
satu
yang
mengalami penyembuhan pada hari
belum
variabel
penelitian
situasi,
(sekali waktu)
dikarenakan belum mengetahui cara
Populasi penelitian ini
perawatan luka perineum sehingga
adalah Ibu Nifas 5 sampai 20 hari
responden
yang mengalami robekan perineum
mengalami
gangguan
yang dijahit maupun yang tidak
160
dijahit di wilayah kerja Puskesmas
tabel yaitu pengetahuan ibu nifas
Jenggot Kota Pekalongan pada bulan
tentang personal hygiene pada luka
Januari-Februari 2013. Pengambilan
perineum dengan penyembuhan luka
sampel
fase
menggunakan
Total
proliferasi,
selanjutnya
Populasi/Sampel Jenuh yaitu Jika
menggunakan analisa bivariat, yaitu
populasi cukup homogen dengan
untuk mengetahui korelasi antara
jumlah populasi kurang dari 100
variabel bebas dan terikat dengan
maka dapat digunakan menjadi total
satu variabel bebas, variabel bebas
sampel atau 50% nya. Sampel pada
berskala ordinal dan variabel terikat
penelitian ini adalah seluruh ibu nifas
berskala ordinal. Uji statistik yang
5 sampai 20 hari yang mengalami
digunakan adalah sperman rank.
robekan
perineum
yang
dijahit Hasil analisa diambil dengan
maupun yang tidak dijahit di wilayah kesimpulan : kerja
Puskesmas
Jenggot
Kota a. Bila ρ value α > 0,05 maka Ho
Pekalongan
pada
bulan
Januariditolak yang berarti tidak ada
Februari 2013. hubungan pengetahuan ibu nifas Pengumpulan data mengtentang personal hygiene pada gunakan kuesioner. Pengolahan data luka
perineum
dengan
dilakukan dengan langkah-langkah penyembuhan
luka
fase
wilayah
kerja
sebagai berikut: editing, scoring, proliferasi
di
coding, data entry, dan cleaning. Puskesmas
Jenggot
Kota
Analisa data menggunakan analisa Pekalongan. univariat, dalam hal ini berupa b. Bila ρ value α < 0,05 maka Ho distribusi frekuensi dalam bentuk diterima
yang
berarti
ada
161
hubungan pengetahuan ibu nifas
(45,0%), dan kurang 4 orang
tentang personal hygiene pada
(10%).
luka
perineum
penyembuhan proliferasi Puskesmas
di
dengan
2. Penyembuhan
luka
fase
wilayah
kerja
Tnkt Penyembuhan
Kota
Jenggot
Pekalongan.
Luka
Fase
Proliferasi pada Luka Perineum Frek.
Prosentase %
Sembuh
24
60.0
Belum Sembuh
16
40.0
Total
40
100.0
HASIL PENELITIAN Tabel diatas diketahui 1. Pengetahuan Ibu Nifas tentang bahwa penyembuhan luka fase Personal Hygiene pada Luka proliferasi pada ibu nifas di Perineum Tngkt Pengetahuan
Frek.
Prosentase %
Baik
18
45.0
Cukup
18
45.0
Kurang
4
10.0
Total
40
100.0
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Jenggot
Kota
Pekalongan
sebagian besar dalam kategori sembuh yaitu 24 orang (60%), sedangkan
penyembuhan
luka
Tabel diatas diketahui
fase proliferasi dalam kategori
bahwa pengetahuan ibu nifas
belum sembuh sejumlah 16 orang
tentang personal hygiene pada
(40%).
luka perineum di Wilayah Kerja Puskesmas
Jenggot
Kota
3. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas tentang
Personal
Pekalongan dengan pengetahuan
Luka
baik
Penyembuhan
18
pengetahuan
responden cukup
(45,0%), 18
orang
Proliferasi
Hygienepada
Perineum
di
dengan
Luka
Fase
Wilayah
Kerja
162
Puskesmas
Jenggot
Kota
sembuh
dan
1
orang
Pekalongan.
(25,0%)dalam
Berdasarkan hasil tabulasi silang
sembuh.
antara bahwa 16 orang ibu nifas
Dari hasil uji korelasi spearman
yang
pengetahuan
rank diperoleh ρ value sebesar
dalam kategori baik mengalami
0,000 < 0,05, maka H0 ditolak,
penyembuhan
berarti
mempunyai
luka
fase
kategori
ada
belum
hubungan
yang
proliferasi sejumlah 16 orang
signifikan antara Pengetahuan Ibu
(88,9%) dalam kategori sembuh
Nifas Tentang Personal Hygiene
dan 2 orang (11,1%) dalam
pada
kategori
Penyembuhan
belum
sembuh.
Luka
Sedangkan 18 orang ibu nifas
Proliferasi
yang
Puskesmas
mempunyai
pengetahuan
Perineum
dengan
Luka
Fase
Wilayah
Kerja
Di
Jenggot
Kota
dalam kategori cukup mengalami
Pekalongan Nilai r sebesar 0,425,
penyembuhan
hal ini menunjukkan kekuatan
proliferasi
luka
sejumlah
fase 5
orang
hubungan sedang.
(27,8%)dalam kategori sembuh BAHASAN dan 13 orang (72,2%) dalam 1. Pengetahuan Ibu Nifas tentang kategori belum sembuh,dan empat Personal Hygiene pada Luka orang ibu nifas yang mempunyai Perineum pengetahuan
dalam
kategori Hasil
penelitian
di
kurang mengalami penyembuhan dapatkan
data
yaitu
tingkat
luka fase proliferasi sejumlah 3 pengetahuan ibu nifas tentang orang(75,0%)
dalam
kategori personal
hygiene
pada
luka
163
perineum dalam kategori baik
manusia yakni indra penglihatan,
yaitu sebanyak 18 orang (45,0%),
pendengaran, penciuman, rasa dan
dalam kategori cukup sebanyak
raba, sebagian besar pengetahuan
18 orang (45,0%), dan dalam
manusia diperoleh melalui mata
kurang sebanyak 4 orang (10,0%).
dan telinga.
Hasil
penelitian
menunjukan bahwa dari pernyataan
20
Hal ini dimungkinkan karena
berbagai
faktor
yang
“pengetahuan”
mempengaruhi pengetahuan salah
terdapat 15 pertanyaan positif dan
satunya adalah informasi. Dimana
5 pertanyaan negatif, dari 20
informasi
akan
pertanyaan tersebut terdapat 2
pengaruh
kepada
seseorang
pertanyaan yang banyak tidak
meskipun
orang
tersebut
diketahui oleh responden yaitu
mempunyai tingkat pendidikan
nomor 11 tentang tanda infeksi
rendah tetapi jika orang tersebut
dan nomor 12 tentang antiseptik
mendapatkan informasi yang baik
yang
dari berbagai media maka hal ini
digunakan
untuk
membersihkan luka perineum. Menurut
memberikan
dapat meningkatkan pengetahuan
Notoatmodjo
orang tersebut. Hal ini sesuai pada
(2003: h.121) Pengetahuan adalah
hasil penelitian data responden
hasil dari suatu kesimpulan yang
pada
terjadi
responden
setelah
seseorang
dimana
sebagian
besar
sudah
pernah
melakukan pengindraan terhadap
mendapatkan informasi tentang
suatu objek tertentu. Pengindraan
personal
terjadi
perineum
melaluipanca
indra
hygiene dan
pada
hasil
luka
analisis
164
univariat pada tabel 4.4 sebagian
yang termasuk dalam kategori
besar ibu nifas berpengetahuan
belum sembuh sebanyak 16 orang
baik 18 orang (45,0%) dan cukup
(40,0%).
18 orang (45,0%).
menunjukan
Hasil
penelitian
bahwa
dari
ini 40
Menurut Notoatmodjo
responden ternyata lebih banyak
(2005) yang dikutip oleh Wawan
yang mengalami penyembuhan
dan
12)
dan mempunyai pengetahuan baik
kognitif
dan cukup, di bandingkan dengan
merupakan domain yang sangat
responden yang belum sembuh
penting
dan
Dewi
(2001;
Pengetahuan
atau
untuk
h.
terbentuknya
tindakan seseorang karena dari pengalaman
data
mempunyai
pengetahuan
kurang.
penelitian
Hal
ini
dimungkinkan
ternyata perilaku yang didasarkan
karena semakin banyak informasi
oleh
yang di peroleh tentang personal
pengetahuan
akan
lebih
langgeng dari pada perilaku yang
hygiene
tidak didasari oleh pengetahuan.
seseorang sehingga menimbulkan
2. Penyembuhan
Luka
Fase
Proliferasi pada Luka Perineum
dapat
mempengaruhi
penyembuhan luka perineum pada fase proliferasi, dan sesuai dengan
Berdasarkan penyembuh-
hasil penelitian bahwa dari 40 ibu
an luka fase proliferasi pada luka
nifas 24 orang (60%) mampu
perineum di dapatkan data yaitu
menjawab
responden yang termasuk dalam
penyembuhan
kategori sembuh sebanyak 24
proliferasi pada luka perineum
pertanyaan luka
tentang fase
orang (60,0%), dan responden
165
yaitu
sesuai
dengan
keadaan
responden saat itu.
hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu nifas tentang personal
Penyembuhan
hygiene
pada
luka
luka perineum dengan penyembuhan
perineum
merupakan
bagian luka fase proliferasi di wilayah
penting yang harus diperhatikan kerja Puskesmas Jenggot Kota dalam perawatan masa nifas, jika Pekalongan. Hasil uji coefisien hal ini diabaikan maka dapat contingensi diperoleh r = 0,425 menyebabkan infeksi, timbulnya yang
berarti
hubungan
berbagai macam komplikasi yang pengetahuan ibu nifas tentang lain hingga mengancam kematian. personal
hygiene
dengan
(Suwiyoga,2004). penyembuhan
luka
fase
3. Hubungan pengetahuan ibu nifas proliferasi sedang karena terletak tentang personal hygiene pada antara 0,40 – 0,599. Berdasarkan luka
perineum
dengan hasil penelitian diketahui sebagian
penyembuhan
luka
fase
wilayah
kerja
besar proliferasi
di
pendidikan
responden
adalah pendidikan dasar sehingga Puskesmas
Jenggot
Kota tingkat pengetahua ibu tergolong
Pekalongan cukup sehingga berdampak pula Dari hasil uji statistik pada personal hygiene pada luka dengan menggunakan spearman perineum. rhodengan
tingkat
kemaknaan
(α=0,05) di dapatkan hasil nilai p
Salah
satu
langkah
< α yaitu 0,05 < 0.006 sehingga
keberhasilan dalam penyembuhan
dapat disimpulkan bahwa ada
luka
fase
proliferasi
adalah
166
pengetahuan ibu nifas tentang
personal
melakukan personal hygiene pada
perineum dalam kategori kurang,
luka perineum. Dalam penelitian
karena semakin baik pengetahuan
ini peneliti menggunakan total
ibu
sampel
terhadap cepat atau lambatnya
yaitu
40
responden
hygiene
maka
akan
termasuk dalam kriteria inklusi
penyembuhan
dan
proliferasi.
tidak
terdapat
kriteria
eksklusi, sehingga hasil penelitian
pada
luka
berpengaruh
luka
pada
Penyembuhan
fase
luka
yang telah dilakukan dilapangan
adalah proses penggantian dan
diketahui
perbaikan fungsi jaringan yang
bahwatingkat
pengetahuan ibu nifas tentang personal
hygiene
pada
rusak (Boyle,2009; h. 36).
luka
Hal ini sesuai dengan
perineum dalam kategori baik
tujuan akhir yaitu bahwa saat ibu
yaitu sebanyak 18 orang (45,0%),
mengalami
dalam kategori cukup sebanyak
fase
18 orang (45,0%), dan dalam
mengetahui pengetahuan ibu nifas
kurang sebanyak 4 orang (10,0%).
dipengaruhi oleh faktor umur,
penyembuhan
proliferasi.
luka Untuk
pendidikan, pekerjaan, informasi Hal
ini
menunjukan dan
lingkungan,
karena
bahwa berdasarkan prosentase, bertambahnya
informasi
yang
pengetahuan ibu tentang personal diperoleh dapat mempengaruhi hygiene
pada
luka
perineum tingkat pengetahuan ibu nifas
dalam kategori baik atau cukup tentang personal hygiene pada lebih
banyak
di
banding luka perineum sehingga akan
pengetahuan
ibu
tentangg
167
mempengaruhi penyembuhan luka fase
proliferasi
pada
perineum. penyembuhan
1. Dari 40 ibu nifas yang menjadi
luka
responden di Puskesmas Jenggot
Sedangkan
Kota Pekalongan sebagian besar
fase
mempunyai tingkat pengetahuan
oleh
tentang personal hygiene pada
faktor faktor internal diantaranya
luka perineum dengan kategori
lingkungan, tradisi, pengetahuan,
baik dan cukup masing-masing
sosial ekonomi, dan penanganan
18 ibu nifas (45,0%).
proliferasi
luka dipengaruhi
petugas, sehingga ibu nifas dapat memperhatikan
2. Dari 40 ibu nifas yang menjadi
penyembuhan
responden di Puskesmas Jenggot
luka fase proliferasi pada luka
Kota Pekalongan sebagian besar
perineum dengan faktor yang
mengalami penyembuhan luka
mempengaruhi tersebut.
perineum pada fase peroliferasi sebanyak 24 ibu nifas (60,0%)
SIMPULAN DAN SARAN 3. Terdapat
hubungan
yang
Simpulan signifikan antara pengetahuan Berdasarkan
penelitian ibu
nifas
tentang
personal
hubungan antara pengetahuan ibu hygiene pada luka perineum nifas tentang personal hygiene pada dengan penyembuhan luka fase luka perineum dengan penyembuhan proliferasi
di
wilayah
kerja
luka fase proliferasi di wilayah kerja Puskesmas
Jenggot
Kota
Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan Pekalongan, yang
dilakukan
terhadap
dimana
nilai
ρ
40 value : 0,006 < α (0,05).
responden dapat diambil kesimpulan :
168
Saran
dan
1. Bagi Ibu Nifas
konseling
Ibu mendukung
nifas
hendaknya
kegiatan
yang
aktif
hygiene
dalam
memberikan
tentang pada
sehingga
luka
informasi
personal perineum, yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan
disampaikan kepada masyarakat
atau
lebih lengkap.
bidan
terutama
dalam
personal hygiene selama nifas. Hal ini dapat dilakukan dengan mendatangi
tenaga
kesehatan
ataupun fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
informasi
yang
lebih banyak tentang personal hygiene pada luka perineum. 2. Bagi Peneliti Sebagai masukan bagi mahasiswa untuk meneliti lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka fase
proliferasi
pada
luka
perineum. 3. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan sebagai penambahan informasi ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan
dengan
personal
hygiene pada luka perineum. 4. Bagi Tenaga Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan untuk bidan atau tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA Buku: Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta; 2006. h.151. Bahiyatun. Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta. EGC; 2009. Badriah. Dewi laelatul. Methodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung. Multazam;2009. Boyle. Maureen. Pemulihan Luka. Jakarta. EGC; 2008. Kusmiyati, Yuni dkk. Perawatan Ibu Nifas (Asuhan Ibu Nifas) Yogyakarta.Fitramaya 2011. Mansjoer A dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius;2005. Muchtar R. Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC; 2002. Notoatmodjo S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta; 2003. h. 121. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta; 2005. h. 65. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta. Rineka Cipta; 2005. h. 50. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta; 2010.
169
Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika; 2003. h. 96-124. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Bina Pustaka; 2008. h. 651. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Bina Pustaka; 2009. h. 356. Riyanto, A. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika; 2011. Saleha. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta. Salemba Medika;2009. h. 4. Saryono. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta. Mitra Cendika Press; 2011. h. 63. Sulistyaningsih. Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu;2012 Wawan & Dewi. Teori Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika; 2010. h. 16. Internet Edy. Analisa Pelayanan KIA Jawa Tengah. 2007 [Diakses tanggal 23 November 2012] Hamilton. Perawatan Luka Perineum Post Partum. 2002 [Diakses tanggal 20 November 2012]. Didapat dari: http://creasoft.wordpress.co m Suwiyoga. Perawatan Luka Perineum Pada Post Partum. 2004 [Diakses tanggal 20 November 2012]. Didapat
dari: http://creasoft.wordpress.co m/2008/04/21/perawatanluka-perineum-pada-postpartum/ Feerer. Perawatan Luka Perineum. 2001 [Diakses tanggal 24 November 2012].Didapat dari: http://creasoft.wordpress.co m/2009/04/21/perawatanluka-perineum/ Jurnal Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Profil Kesehatan Kota Pekalongan. 2012 Dinas Kesehatan Profinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Profinsi Jawa Tengah. 2010 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia. 2011 PWS KIA Laporan Bulan Januari PWS KIA Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. 2013
Karya Tulis Ilmiah Lisanawati. Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum Di Wilayah Kerja Puskesmas Warungasem Kabupaten Batang Tahun 2011
170